Anda di halaman 1dari 705

Mata Air

Yang Jernih

Abu Abdillah
N e fr i Ali h a fi z h a h u l l a h
Sebagian manusia mengira, perbedaan dalam perkara pokok keyakinan
sebagaimana perbedaan cabang antar Mazhab fiqih mu'tabar yang layak ditoleransi
dan tidak boleh saling mengingatkan apalagi mengkritisi. Padahal tidak demikian.
Berbeda dalam perkara ushul 'Aqidah akan melahirkan berbagai aliran (Firaq) dalam
Islam. Hal ini tentunya akan menyebabkan kelemahan dan memecah persatuan umat
Islam.

Kerusakan 'Aqidah merupakan malapetaka yang paling berbahaya. Tiada


musibah dalam kehidupan dunia yang paling besar melebihi musibah yang menimpa
agama seorang hamba.

Upaya penyimpangan keyakinan terus dilakoni oleh Iblis dan bala tentaranya
syaithan dari bangsa jin atau syaithan dari jenis manusia. Hal itu terlihat jelas dalam
realita kehidupan manusia, dengan beragamnya f i r qa h, aliran dan pengambilan
sumber beragama.

Para penyeru kesesatan semakin unjuk taring di dunia nyata dan maya, layaknya
penasehat yang ingin memperbaiki umat, justru mereka merusak dan menebar
syubuhat. Munculnya suara-suara kemunafikan yang meng-atas namakan Islam.

Tidak sedikit umat Islam yang tertipu, simpul ikatan Islam lepas satu persatu,
pakaian keimanan tertanggalkan, hawa nafsu jadi ikutan, pemikiran rusak dijadikan
Pedoman, pasar kekacauan semakin ramai dan diminati, kayu bakar kezindikan
disulut, tirai kemurtadan tersingkap, kerusakan yang ditimbulkan semakin tak
terbendung. Kebenaran di tentang, ahlul Haq dipojokkan, kesyirikan jadi budaya,
kedustaan jadi pakaian dan bid'ah menjamur dimana-mana.

Kecemburuan terhadap kebenaran hampir mengering, perselisihan dalam


'aqidah semakin runyam, pedang perpecahan terhunus meruncing tajam, kebatilan
menjadi panglima, kebenaran dituduh memecah persatuan. Umat islam kebingungan,
melihat perselisihan yang kian tajam, akhirnya sebagian orang mengikuti
kebanyakan, setiap kelompok mengasingkan diri dengan pemahaman tersendiri,
aliran terbentuk dengan canggah penyimpangan, sehingga umat kehilangan arah
dan mereka pun berada dalam barisan para penentang kebenaran.

Pemicu utama semua itu, karena umat ini telah meninggalkan sumber Mata Air
Yang Jernih dan mereka beralih ke sumber-sumber hilir yang keruh tercemar oleh
nafsu dan pemikiran.

Apa mata air yang jernih itu? in syaa Allah para pembaca akan temukan
dalam buku ini.

Selamat membaca!

M a d in a P u b lish e r
2022
Abu Abdillah
Mata Air
Nefri Ali Hafizhahullah

Yang Jernih
‫الرِحْيِم‬
‫الر ْحَمِن ﱠ‬
‫ﷲ ﱠ‬ِ ‫ِبسِم‬
ْ
Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih
Maha Penyayang
Judul:
“ Mata Air Yang Jernih (Bekal Kehidupan Untuk
Pencari Kebenaran) “
Penulis:
Abu Abdillah Nefri bin ‘Ali bin Muhammad Sa’id hafidzahullah

Editor:
Fauzul Fil Amri, M.Pd, Ummu Abdillah Trisyahrini, S.Si

Penyunting:
Muhammad Ihsan Barus

Desain Sampul:
Fitri

Ukuran Buku:
18 cm x 25 cm (702 halaman)

ISBN:
978-623-96801-6-9

Penerbit:
Madina Publisher
Redaksi:
Jalan Prof.Dr. Andi Hakim Nasution, Panyabungan 22978
Email : stainmandailingnatal@yahoo.com
Website : www.stain-madina.ac.id
Telp 0822-8344-0223
Cetakan Pertama, Agustus 2021 M
Cetakan Kedua, Maret 2022 M

Pasal 2:
(1) Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 72:
(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan (2) dipidana dengan
pidana penjara masing- masing 1 (satu) bulan dan / atau denda paling sedikit
Rp. 1.000.000 ,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan / atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) .
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta
atau hak terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan / atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Mata Air Yang Jernih i

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………. vii

MUQODDIMAH ………………………………………………………. 1

LATAR BELAKANG PENULISAN …………………………………. 7

BAB I : BANGSA JAHILIYAH SEBELUM DIUTUS NABI


MUHAMMAD n ……………………………………... 19

A. MAKNA JAHILIYAH ……………………………………. 20


B. KERUSAKAN JAHILIYAH DALAM KEYAKINAN DAN
AGAMA ………………………………………………….. 26
1. Puncak Maraknya Kesyirikan ………………………… 26
2. Tidak Beriman Kepada Rasulullah n dan Syariat yang
Beliau Bawa …………………………………………… 34
3. Budaya Sajen, Sembelihan untuk Berhala dan Jin …….. 36
4. Beribadah dengan Sesuatu yang Haram ……………….. 39
5. Perpecahan dalam Agama ……………………………… 41
6. Tathayyur, Ramal dan Tenung ………………………..... 43
C. KERUSAKAN MASYARAKAT JAHILIYAH DARI SISI
AKHLAK DAN BUDAYA ………………………………. . 46
1. Membunuh Anak Perempuan …………….……………. 47
2. Perang Saudara ………………………………………… 56
3. Menyelisihi Penguasa ………………………………….. 59
4. Perjudian, Musik dan Mabuk-Mabukan ……………….. 61
5. Pergaulan Bebas dan Syahwat Liar ……………………. 66
6. Praktek Muamalah Riba ………………………………... 81
D. SECERCAH HARAPAN MENUJU KEBENARAN ……. 95

BAB II : ISLAM DI ZAMAN RASULULLAH n DAN PARA


SAHABATg………………………………..…………….. 97

A. CINTA DARI MATA AIR KENABIAN ………………... 110


B. KESEMPURNAAN ISLAM …………………………….. 113
C. PARA SAHABATg DALAM MEMULIAKAN WAHYU
……………………………………………………………. 116
ii Mata Air Yang Jernih

D. ISLAM DALAM KETERASINGAN …………………… 121


E. PETUNJUK WAHYU YANG MENYATUKAN ………. 132
F. TIGA GOLONGAN ORANG BERIMAN DARI UMAT
RASULULLAH n ……………………………………… 135
G. WASIAT EMAS DARI RASULULLAH n UNTUK
UMATNYA …………………………………………….. 141
BAB III : ISLAM AGAMA FITRAH YANG DATANG DARI SISI
ALLAH l ………………………....……………...…….. 145

A. ISLAM AGAMA ILMU DAN AMAL ………………… 151


B. PERINTAH MENUNTUT ILMU ……………………… 153
C. KEUTAMAAN ILMU AGAMA DAN ORANG YANG
BERILMU ………………………………………………. 160
D. DEFENISI ISLAM ……………………………………… 166
E. ISLAM AGAMA SELURUH PARA NABI r …….. 167
F. MAKNA ISLAM SECARA KHUSUS …………………. 170
G. LIMA RUKUN ISLAM YANG WAJIB DIPELAJARI DAN
DIAMALKAN OLEH SEORANG MUSLIM ATAU
MUSLIMAH ……………………………………………. 171
1. Rukun Pertama : Syahadatain …………...………….. 171
2. Rukun Kedua : Shalat Lima Waktu …………………. 172
3. Rukun Ketiga : Zakat ………………………………... 182
4. Rukun Keempat : Puasa …………………………….. 186
5. Rukun Kelima : Ibadah Haji ……………………….... 190

BAB IV : ‘AQIDAH ISLAM ………………………………………….. 199

A. URGENSI PENTINGNYA BELAJAR ‘AQIDAH …….. 201


B. BUAH DARI KEYAKINAN YANG BENAR DAN AQIDAH
YANG SHAHIH ………………………………………... 202
1. Kehidupan yang Baik ………………………………. 202
2. Keamanan dan Kemakmuran Sebuah Negara …….... 203
3. Optimis Dalam Kehidupan …………………………. 205
4. Terjaga dari Maksiat, Bersegera Dalam Kebaikan dan
Mencintai Ketaatan ………………………………… 207
5. Dikumpulkan Sekeluarga dan Anak Keturunan di Surga
……………………………………………………… 211
Mata Air Yang Jernih iii

6. Sebab Terbesar Meraih Ampunan Allah k dan Syafaat


Rasulullah n di Hari Kiamat ……………………… 212

C. TELAGA DAN MATA AIR ‘AQIDAH ……………………….. 213


D. MENGIKUTI ‘AQIDAH SALAF ……………………………… 215
E. BEBERAPA ISTILAH PENTING (AS-SUNNAH, AL JAMA’AH, DAN
AS-SALAFUS SHALIH) ...….…………………………………… 219
F. DISTORSI WAHABI ANTARA FAKTA DAN TUDUHAN
………………..…………………………….…………………… 233

BAB V : POKOK - POKOK KEIMANAN DAN ‘AQIDAH ISLAM 253

A. IMAN KEPADA ALLAH k ……………………...………….. 254


1. Beriman dengan Meng-Esakan Perbuatan Allah k………. 254
2. Mengenal Allah l Rabb Pencipta Alam Semesta ………… 256
3. Diantara Bentuk Kekufuran dan Penyimpangan dalam Tauhid
Rububiyyah …………………………………………………. 271
4. Tauhid Uluhiyah ……………………………………………. 291
5. Kesalahan Memahami Kalimat “Laa Ilaaha Illallaah” ……. 298
6. Makna yang Benar dari Kalimat Tauhid……………….……. 299
7. Syarat-Syarat Kalimat “Laa ilaaha illallah” ……………….. 301
8. Contoh Kekeliruan dalam Tauhid Uluhiyah yang Banyak Terjadi
Ditengah Masyarakat Muslim ……………………………… 309
9. Iman Kepada Asma dan Sifat Allah k …………………… 329
10. Diantara Bentuk Penyimpangan Dalam Tauhid Asma dan Sifat
………………………………………………………………. 339
11. Defenisi Syirik ……………………………………………… 352
a) Syirik Terbagi Kepada Dua Bentuk ……………………. 354
b) Solusi Agar Terhindar dari Riya ………………………… 357
c) Perbedaan Syirik Besar dan Syirik Kecil ……………..… 358
12. Faidah Penting Terhadap Hukum Perbuatan dan Pelaku …… 359
13. Sikap Seorang Muslim dengan Hukum Takfir ……………… 360
14. Hukum Muthlaq dan Hukum Muayyan ……………………... 365

B. IMAN KEPADA MALAIKAT ………………………………….. 370


1. Sifat-Sifat dan Akhlak Malaikat …………………………….. 373
2. Nama-Nama Malaikat ……………………………………….. 377
3. Tugas-Tugas Malaikat ………………………………………. 379
iv Mata Air Yang Jernih

4. Manfaat Beriman Kepada Malaikat …………………………. 381


5. Bentuk-Bentuk Penyimpangan dalam Beriman Kepada Malaikat
……………………………………………………………….. 381

C. IMAN KEPADA KITAB-KITAB ………………………………. 382


1. Nama-Nama Kitab yang Disebutkan Dalam Al-Qur’an …….. 383
2. Sebab-Sebab Distorsi (Perubahan) Pada Kitab Terdahulu ….. 387
3. Beriman Kepada Al-Qur’an ………………………………… 389
4. Tahapan Kewajiban Muslim Terhadap Al-Qur’an …………. 392
5. Larangan Berbicara Tentang Al-Qur’an Tanpa Dasar Ilmu … 397
6. Metodologi, Memahami dan Menafsirkan Al-Qur’an ………. 399
7. Bentuk Penyimpangan dalam Beriman Kepada Kitab Suci Al-
Qur’an ………………………………………………………. 404

D. IMAN KEPADA NABI DAN RASUL r…………………. 407


1. Tugas -Tugas Para Nabi dan Rasul r …………………... 412
2. Sifat – Sifat dan Keistimewaan Para Nabi dan Rasul r .. 412
3. Mengenal dan Beriman Kepada Nabi Muhammad n ……… 414
4. Kewajiban Beriman Bagi Setiap Muslim Kepada Nabi Muhammad
n …………………………………...………………………. 423
5. Bentuk Penyimpangan Keimanan Kepada Para Nabi dan Rasul
r ………………………………………………………... 426
6. Nabi – Nabi Palsu dari Sisi Zaman Munculnya …………….. 433

E. IMAN KEPADA HARI BERBANGKIT ……………………….. 433


1. Kematian dan Alam Barzakh …………………….………….. 435
2. Tanda - Tanda Hari Kiamat …………………………………. 448
a) Tanda – Tanda Kiamat Kecil ……………………………. 450
b) Tanda – Tanda Kiamat Besar ……………………………. 455
3. Hari Berbangkit, Mahsyar, Hingga Surga atau Neraka …..…. 472
a) Syafa’at di Padang Mahsyar …………………………….. 481
b) Haudh ( Telaga ) ………………………………………… 486
c) Hisab ( Hari Perhitungan ) ………………………………. 488
d) Pembagian Catatan Amal ……………………………….. 490
e) Mizan ( Timbangan )………………………..…………… 491
f) Al - Zhulmah ( Kegelapan ) …………………………….. 493
g) As – Shirath ……………………………………………... 494
h) Qantharah ………………………………………………. 499
i) Surga dan Neraka ……………………………………….. 500
Mata Air Yang Jernih v

F. IMAN KEPADA TAKDIR …………………………………….. 554


1. Macam - Macam Takdir …………………………………… 556
2. Iman Kepada Takdir Meliputi Empat Tingkatan …………… 557
3. Buah Beriman Kepada Takdir ……………………………… 562
4. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Kepada Takdir …………….. 564

BAB VI : KARAMAH PARA WALI ………………………………... 571

A. SEBAB – SEBAB TERJADINYA KARAMAH ………………. 573


B. PERBEDAAN KARAMAH DAN SIHIR ……………………… 576

BAB VII : MENAATI ULIL AMRI ( PENGUASA YANG SAH ) … 579

A. SABAR TERHADAP PENGUASA …………………………… 582


B. MENASEHATI PENGUASA DENGAN CARA YANG BAIK 587
C. PEMIMPIN ITU CERMINAN RAKYAT …………………….. 588
D. MENDO’AKAN KEBAIKAN UNTUK PEMIMPIN …...…….. 592
E. KUDETA CIRI PERBUATAN JAHILIYAH, SYI’AH DAN KAUM
KHAWARIJ …………………………………………………… 594
F. FATWA TENTANG KUDETA ……………………………….. 597
G. DAMPAK BURUK KUDETA DAN BENTUK AKSI NYATA 598
H. BENTUK – BENTUK KUDETA ……………………………… 601

BAB VIII : BERBAKTI KEPADA ORANG TUA ( BIRRUL WALIDAIN )


……………………………………………………………… 607

A. ISLAM MEMULIAKAN ORANG TUA …….………..………. 607


B. IBADAH YANG AGUNG SETELAH YANG PALING AGUNG
………………………………………………………………….. 609
C. BAKTI ITU SETARA JIHAD, PINTU SURGA PALING TENGAH
…………………………………………………………….……. 610
D. CARA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA…………… ……. 611
E. TELADAN PARA NABI DAN RASUL r DALAM BERBAKTI
KEPADA ORANG TUA ………………………………………. 612
F. TELADAN PARA ULAMA SALAF g DALAM BERBAKTI
KEPADA ORANG TUA ………………………………………. 614
vi Mata Air Yang Jernih

BAB IX: MENGENAL BID’AH, KAIDAH-KAIDAH DAN


PENGARUHNYA DI MASYARAKAT …………………. 619

A. PENGERTIAN BID’AH ………………………………… 620


B. MACAM – MACAM BID’AH …………………………. 624
C. KAIDAH – KAIDAH MENGENAL BID’AH …………. 626
D. SEBAB – SEBAB MUNCUL BID’AH ………………… 651
E. DAMPAK BURUK PERBUATAN BID’AH …………... 666

KHATIMATU AL HUSNA …………………………………………… 685

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 687


Mata Air Yang Jernih vii

KATA PENGANTAR

‫ﺑِ ْﺴ ِﻢ ﷲِ اﻟ ﱠﺮ ْﺣ َﻤ ِﻦ اﻟ ﱠﺮِﺣ ْﻴ ِﻢ‬


Alhamdulillah, dengan Taufiq dan kemudahan dari Allah k, buku
“Mata Air Yang Jernih (Bekal Kehidupan Untuk Pencari Kebenaran)” cetakan
kedua edisi revisi, diselesaikan pada selasa pagi, 5 Sya'ban 1443 H/ 8 maret
2022 M.

Cetakan pertama, terdapat 7 bab pokok tentang konsep dalam hal ilmu
keislaman dan 'aqidah dasar yang wajib diketahui setiap muslim.

Di cetakan kedua edisi revisi ini, penulis memperbaiki beberapa kesalahan,


kutipan sumber, dan menambahkan dua bab penting yaitu :

1. Konsep Ahlu Sunnah tentang karamah para wali Allah k


2. Konsep Aqidah ahlu sunnah tentang wajibnya menaati Ulil Amri/Penguasa
yang sah

Semoga karya kecil ini bermanfaat untuk Islam dan kaum muslimin.

Ditulis Oleh :
Abu Abdillah Nefri bin ‘Ali bin Muhammad Sa’id
Selasa, 15 Sya'ban 1443 H/ 8 Maret 2022 M
di Kota Al Khor - Qatar
viii Mata Air Yang Jernih
Mata Air Yang Jernih 1

muqoddimah

‫الر ْح َمن ﱠ‬
‫الر ِح ْي ِم‬ ‫ﷲ ﱠ‬ ِ ‫ِ س ِم‬
ْ
ِ
َ َ َّ َ َ َ ُ َْ ُْ ُ ْ ُ ُْ ََ ُ ْ َ ََ ُ ُْ َ ََ ُ ُ ْ َ ‫ﱠ ْ َ َ ﱠ‬
‫ َم ْن‬،‫ات أ ْع َم ِالنا‬
ِ ‫ و عوذ ِبا ِ ِمن شرو ِرأنف ِسنا وس ِ ئ‬, ‫ِإن ا ْمد ِ ِ نح َمده و ْست ِعينه و ْستغ ِف ُره‬
ْ َ َ َ َ ُ ‫ َو َأ ْش َ ُد َأ ْن َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ‬،‫ضل ْل َف َﻼ َ اد َي َل ُه‬
ْ ‫َُ ََ ْ ﱡ‬ ُ ََ ُ
‫ َوأش َ ُد‬،‫ﷲ َو ْح َد ُه ﻻ ش ِرْ َك ل ُه‬ ِ ِ ِ ِ ‫ْ ِد ِه ﷲ فﻼ م ِض ﱠل له ومن ي‬
َ
ُ َ
‫أ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه‬

Segala puji dan sanjungan milik Allah k, kita memuji-Nya, memohon


pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kita berlindung kepada Allah k dari kejelekan
diri kita dan buruknya amal perbuatan kita, siapa saja yang Allah k beri petunjuk,
maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa saja yang Allah k sesatkan
maka tidak seorang pun yang dapat memberi hidayah.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya
Allah k semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
n adalah hamba dan utusan-Nya.
َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ﱠ ُ ﱠَ َ ﱠ ُ َ ََ َ ُ ُ ﱠ‬
‫وت ﱠن ِإﻻ َو أ ْن ُت ْم ُم ْس ِل ُمون‬ ‫ياأ ا ال ِذين آمنوا اتقوا حق تقا ِت ِه وﻻ تم‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar
takwa kepada-Nya dan jangan kalian wafat kecuali dalam keadaan muslim.” (QS. Ali
‘Imran: 102)
َ ً ‫ﱠ‬ َ ََ َ ‫اس ﱠات ُقوا َرﱠ ُك ُم ﱠالذي َخ َل َق ُك ْم م ْن َن ْف‬ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫اح َد ٍة َوخل َق ِم ْ َ ا ز ْو َج َ ا َو َ ث ِم ْ ُ َما ِر َجاﻻ ك ِث ً ا‬
ِ ‫سو‬ ٍ ِ ِ ُ ‫الن‬ ‫ياأ ا‬
ُ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ‬
‫ام ِإ ﱠن ﱠ َ ان َعل ْيك ْم َر ِق ًيبا‬
َ ‫َو َس ًاء َو اتقوا ﱠ َ الذي َس َاءلون به َواﻷ ْر َح‬
ِِ ِ ِ
“Wahai Manusia! Bertakwalah kepada Rabbmu yang telah menciptakanmu dari diri
yang satu (Adam, dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawwa) dari (diri)nya; dan
(Allah) memperkembangbiakkan dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak.
Bertakwalah keepada Allah yang dengan nama-Nya kalian saling meminta, dan
(peliharalah) hubungan kekeluargaan, Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan
mengawasimu.” (QS. An-Nisa’:
َ 1) َ
ُ ُُ ُ َ ْ َُ َُ ْ ُ ً َ ُ ُ ُ ‫َ ﱡَ ﱠ َ ُ ﱠ‬
‫ص ِ ْ لك ْم أ ْع َمالك ْم َو َ غ ِف ْر لك ْم ذنو َ ك ْم‬‫( ي‬70) ‫ين َآمنوا اتقوا ﱠ َ َوقولوا ق ْوﻻ َس ِد ًيدا‬ ‫ياأ ا ال ِذ‬
َ َ َ َ
ً ‫َو َم ْن ُي ِطع ﱠ َ َو َر ُسول ُه ف َق ْد ف َازف ْو ًزا َع ِظ‬
(71) ‫يما‬ ِ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan ucapkanlah
perkataan yang baik dan benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal perbuatan
kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, Dan siapa saja yang ta’at kepada Allah dan
Rasul-Nya, maka sungguh dia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-
Ahzab: 70-71)
2 Mata Air Yang Jernih

‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ُ ﱠ َ ﱠ َ َ ﱠ ََ ْ َ َ َْ ْ َ ْ ُ ُ َ ﱠ َﱠ‬ َ ْ َ َ ْ َ ‫َ ﱠ‬
،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫ وأحسن ال د ِي دي محم ٍد ص‬،‫يث ِكتاب ِ عزوجل‬ ِ ‫ف ِإن أصدق ا ِد‬
‫ﱠ‬ َ ََ ‫َ َ ﱠ ُُْ ُ ْ َ َ َُ َ ُ ﱠ ُ ْ َ َ ْ َ ٌ َ ُ ﱠ ْ َ ََ َ ٌ َ ُ ﱠ‬
‫الن ِار‬ ِ ‫ و ل ضﻼل ٍة‬،‫ و ل ِبدع ٍة ضﻼلة‬،‫ و ل محدث ٍة ِبدعة‬،‫ورمحدثا ا‬ ِ ‫وشراﻷم‬
“Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah k, dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad n , dan seburuk-buruk perkara adalah hal
yang diada-adakan dalam agama, setiap yang diada-adakan (dalam perkara agama)
adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah penyimpangan, dan setiap penyimpangan
diancam dengan api neraka.”1
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Zat Yang Maha Esa, Pencipta, Pengatur,
Penguasa alam semesta dengan sendiri-Nya, Dia-lah Allah Zat yang maha Tinggi,
Penguasa langit dan bumi dengan segala isinya, keindahan, keteraturan yang
mengundang decak kagum bagi yang memperhatikan ciptaan-Nya.
Dia Allah Zat Yang Maha Sempurna dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang
tak terhingga, Maha berdiri sendiri dalam mengurus seluruh makhluk ciptaan-Nya
tanpa lelah, tidak dihinggapi rasa kantuk dan tidak tidur, sempurna dalam kebesaran-
Nya, tidak ada satupun makhluk yang sama dengan-Nya, baik dalam nama ataupun sifat,
apapun bentuk khayalan yang terlintas dalam akal dan hati manusia tidak akan mampu
mencapai hakikat-Nya.
Dialah Allah Zat Yang Maha Sempurna dalam ilmu-Nya, tidak satupun
tersembunyi bagi-Nya dialam semesta kecuali Dia mengetahuinya, semua yang terjadi
dalam kehidupan berjalan atas kehendak dan takdir-Nya, Dia berbuat dengan hikmah
dan keadilan, Maha penyayang kepada hamba-hamba-Nya, Allah Zat Yang Maha
Lembut telah mengharamkan sifat zhalim bagi diri-Nya, Maha Suci Allah k dari
cacat dan kekurangan serta apa yang dipersekutukan oleh makhluk-Nya.
Dialah Allah Zat Yang Maha Tinggi pemilik ‘Arsy yang agung, yang
memperkenalkan diri-Nya melalui wahyu yang dibawa para rasul untusan-Nya, bahwa
Dialah Allah Tuhan yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi, maka Dialah yang
berhak diibadahi. Adapun tuhan-tuhan yang disembah selain Allah k adalah bathil,
tercela lagi hina.
Aku beriman dan berserah diri kepada Allah k, yang segala sesuatu bergantung
kepada-Nya, Esa dalam perbuatan-Nya, tidak memiliki anak dan tidak pula
diperanakkan, semua Malaikat, para Nabi adalah hamba disisi-Nya. Allah Zat Maha
penerima taubat, Maha Pengampun semua jenis maksiat, kasih sayang-Nya mendahului
murka-Nya, ridho kepada Tauhid dan kebenaran, murka kepada maksiat dan kekufuran.

1
Muqoddimah ini dikenal dengan Khutbatul Hajah, Nabi kita Muhammad n biasa membuka
pembicaraan, Khutbah, Halaqoh ilmu dengannya. Sunnah itu juga diikuti oleh para Ulama Salaf As-
Shaleh c dalam majlis dan tulisan-tulisan mereka. Hadits ini diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin
Mas’ud, Abdullah Bin ‘Abbas, Jabir bin Abdillah dan selain keduanya g. HR. Muslim (no. 868) Bab”
Takhfif Sholat wa Khutbah”, Sunan Al-Kubra Imam An-Nasai (no. 1785), Al-Muntaqa Ibnu Al-Jarud (no.
679) 1/170, Bab” Kitab An-Nikah”, Sunan Ibnu Majah (no.1892) 1/609, Ahmad (no. 14334).
Mata Air Yang Jernih 3

Dia amat bahagia jika hamba-Nya bertaubat kembali ke Jalan-Nya, tidak ada yang
berputus asa dari rahmat Allah k kecuali orang-orang kafir dan pengikut hawa nafsu.
Dialah Allah Zat Yang Maha Kaya, kedua tangan-Nya senantiasa terbuka memberi
rezeki kepada seluruh makhluk sesuai kehendak-Nya, Maha mendengar doa dan
keluhan setiap hamba, seluruh amal sholeh dan kalimat yang baik senantiasa naik
kepada-Nya. Allah k sangat senang dan tidak pernah jemu kepada siapapun yang
berdo’a memohon kepada-Nya, semua makhluk yang ada dilangit dan dibumi selalu
butuh kepada-Nya, maka seluruh jenis Ibadah dan do’a wajib ditujukan hanya kepada
Allah Zat Yang Maha Esa.
َْ ُ َْ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ض ﱠل َي ْو ٍم ُ َو ِ شأ ٍن‬ ْ ُ َُ َ
ِ ‫ْسأله َمن ِ السماو‬
ِ ‫ات واﻷر‬
“Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan” (QS. Ar-Rahman: 29)
Aku beriman dan membenarkan bahwa Nabi Muhammad n adalah hamba dan
rasul-Nya yang mulia, penghulu para Nabi, manusia terbaik dalam ibadah, ketakwaan,
dan akhlaq yang mulia, pemilik Jawamiu’l kalim, hidayatul isryad dan bayan, tidak
ada nabi setelah Nabi Muhammad n , pemberi syafa’at dihari kiamat dengan izin
Allah k, manusia pertama yang akan membuka pintu surga negeri penuh kedamaian
lagi dikekalkan, yang telah menyampaikan kebenaran dengan petunjuk al-Quran dan
as-Sunnah yang mulia, tiada satupun perkara yang bisa mendekatkan manusia kepada
Allah dan surga-Nya, melainkan Nabi Muhammad n sudah sampaikan, dan tiada hal
yang membinasakan manusia kecuali beliau n telah peringatkan ummat darinya.

Tidaklah Allah k mewafatkan Nabi kita Muhammad n kecuali Islam telah beliau
sampaikan kepada para Sahabat g dengan sempurna, kesempurnaan yang sesuai
untuk setiap zaman, bangsa, manusia dan etnis manapun yang menginginkan
kebahagiaan dunia dan akhirat, sempurna tanpa butuh penambahan dan pengurangan,
tidak butuh kreasi ide cendikiawan, tidak pula renovasi dan pandangan para ilmuan.
Allah k telah ridho dengan kesempurnaan Islam, sebagaimana firman-Nya :
ً َ ْ ُ ُ َ ُ َ َ َ ْ ْ ُ ََْ ُ ْ َ َْ َ ْ ُ َ ْ ُ َ ُ َْ ْ َ َ ْ َْ
‫اﻹ ْسﻼ َم ِدينا‬
ِ ‫اليوم أكملت لكم ِدينكم و أتممت عليكم ِ عم ِ ور ِض ت لكم‬
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan
kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Aku ridhoi Islam jadi agamamu”. (QS. Al-Maidah: 3)
Nabi Muhammad n telah meninggalkan umat diatas jalan yang terang, malamnya
bagaikan siang, siapapun yang mengambil jalan itu akan selamat, yang berpaling akan
celaka dan tersesat, syari’at yang beliau bawa kekal sampai hari kiamat, tidak seorang
pun yang pernah mendengar nama dan ajaran yang beliau bawa, baik dari bangsa jin
atau manusia (yahudi, nasrani, majusi, hindu, budha, dan semisal dengan mereka), tidak
beriman dengan risalah yang dibawanya, kemudian mati diatas keyakinan itu, kecuali
akan menjadi penghuni Neraka dan kekal didalamnya, wal’iyaa dzubillah. Dari Sahabat
Abu Hurairah zNabi Muhammad n bersabda:
4 Mata Air Yang Jernih

ْ َ ُ ُ ُ
ْ ‫اﻷ ﱠمة َ ُ ود ﱞى َو َﻻ َن‬
‫ص َر ا ِ ﱞى ث ﱠم َي ُموت َول ْم ُيؤ ِم ْن‬ َ ْ ٌ َ َ َُ ْ ََ َ َ ُ ُ ‫َو ﱠالذى َن ْف‬
ِ ِ ‫س مح ﱠم ٍد ِبي ِد ِه ﻻ سمع ِ ى أحد ِمن ِذ ِه‬ ِ
‫ﱠ‬ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬ ُ ْ ُ
ْ ‫ب ﱠالذى أ ْرسلت به إﻻ ان من أ‬
َ
‫اب الن ِار‬
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorangpun dari
umat ini mendengar tentang aku diutus, baik Yahudi atau Nasrani, tidak beriman yang
dengannya aku diutus, kemudian mati, kecuali pasti menjadi penduduk Neraka.”2
Allah k telah memilihkan bagi Nabi Muhammad n umat terbaik, untuk
mendakwahkan kebenaran ke seluruh seantero dunia, mengajak manusia dari kegelapan
hawa nafsu menuju cahaya petunjuk wahyu, dari hinanya penyembahan kepada
makhluk menuju peribadatan hanya kepada Allah Rabb Pencipta makhluk. Mereka
adalah para Sahabat yang mulia g, manusia dan generasi terbaik setelah para Nabi
r yang pernah ada dimuka bumi, sifat dan karakter mereka telah Allah k
sebutkan didalam kitab-kitab samawi terdahulu. Allah k berfirman:
ً ْ َ َ ُ َ ْ َ ً ‫ُ َ ﱠ ٌ َ ُ ُ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ﱠ ُ َ َ ْ ُ ﱠ ُ َ َ ُ َ َُْ ْ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ً ُ ﱠ‬
‫ضﻼ‬ ‫محمد رسول ِ وال ِذين معه أ ِشداء ع الكف ِار رحماء بي م ترا م ركعا دا ي تغون ف‬
‫يل‬ ‫ج‬
ْ ْ ْ َُُ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬
‫ن‬‫اﻹ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ث‬ ‫م‬‫و‬ ‫اة‬‫ر‬‫و‬ ‫الت‬ ْ ُ ‫يما ُ ْم ُو ُجو ْم م ْن َأ َثر ال ﱡ ُ ود َذل َك َم َث ُل‬
‫م‬ َ ‫ض َو ًانا س‬
ْ ‫م َن ﱠ َور‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada wajah mereka dari bekas sujud3. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam
Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil.” (QS. Al-Fath: 29)
Mereka para sahabat adalah pendahulu kita dalam semua kebaikan. Generasi yang
paling baik Iman, amalan, ilmu dan pemahaman mereka tentang Islam. Mereka berilmu
sebelum beramal, dan Allah jadikan ukuran kebenaran Iman dan amal generasi
belakangan dengan setandar Iman dan amal para Sahabat g. Allah k berfirman:
َ ََ ُ ْ ُ َ
‫ف ِإ ْن َآمنوا ِب ِمث ِل َما َآمنتم ِب ِه فق ِد ا ْ ت َدوا‬
“Maka jika mereka beriman kepada apa yang kalian telah beriman kepadanya,
sungguh mereka telah mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah: 137)
Dari Sahabat yang mulia Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ ُْ ‫َ ﱠ‬ ُ ُْ ً ََ ً َ ُُ َْ ْ ُ ْ ُ
‫ َح ﱠ كنت ِم َن الق ْر ِن ال ِذي كنت ِف ِيه‬،‫ ق ْرنا فق ْرنا‬،‫ون َب ِ َآد َم‬
ِ ‫ِعثت ِمن خ ِ قر‬

2
Hadits Shahih Muslim (no. 153 Bab: Wujub Iman Ahlu Al-Kitab birisaalati Al-Islam)
3
Maksudnya diwajah para Sahabat g terlihat bekas sholat, ketenangan, Khusyu’, sifat Tawadu’ dan
cahaya pada anggota sujud dihari kiamat. Sebagaimana riwayat dari Mujahid, Muqotil bin Hayyan,
‘Athiyyah, Abdullah bin ‘Abbas. Lihat Tafsir Ibnu Jarir At-Thobari 22/262.
Mata Air Yang Jernih 5

“Aku diutus oleh Allah dari generasi terbaik anak Adam. Berganti generasi ke generasi,
sampai aku berada di generasi yang aku diutus”.4
Berkata sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud a:
ْ ُُ ََْ َ ‫ْ َ َ َ َ َ َْ َ ُ َ ﱠ َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ ُُ ََ َ َ‫ﱠ ﱠ‬
،‫وب ال ِع َب ِاد‬
ِ ‫علي ِه وسلم خ قل‬ ‫ فوجد قلب محم ٍد ص‬،‫وب ال ِعب ِاد‬ ِ ‫ِإن نظر ِ قل‬
َ ‫ْ َ َ ْ َ َْ ُ َ ﱠ َﱠ‬ ُُ ََ َ ‫َ َْ ََ ُ َ َ ُ ﱠ‬ َْ ُ ََ ْ َ
‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه‬ ‫وب ال ِعب ِاد عد قل ِب محم ٍد‬
ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ِ ‫ر‬ ‫ظ‬‫ن‬ ‫م‬‫ث‬ .‫ه‬ ِ ‫ت‬
ِ ‫ال‬‫س‬‫ر‬ ‫ب‬
ِِ ‫ه‬ ‫ث‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫اب‬ ‫ف‬ ‫ه‬ِ ‫س‬ ِ ‫ف‬ ‫فاصطفاه ِلن‬
ََ َ ُ َ ُ ّ َ َ َ َ ُ ْ ََُ َ َ َ ْ ُُ ََْ َ َ
ْ ‫وب أ‬ َ ‫ َف َو َجد قل‬،‫َو َس ﱠل َم‬
ُ ُ َ
‫ يقا ِتلون ع ِدي ِن ِه‬،‫ فجعل م وزراء ن ِ ِي ِه‬،‫وب ال ِعب ِاد‬ِ ‫ِاب ِه خ قل‬
“Sungguh Allah melihat kedalam hati para hamba, maka Dia menemukan hati
Muhammad n sebaik-baik hati para hamba, maka Allah memilihnya untuk
menyampaikan risalah-Nya. Kemudian Allah melihat hati-hati para hamba setelah hati
Muhammad n, maka Dia mendapati hati para sahabatnya hati yang terbaik, maka
Allah menjadikan mereka para pembantu Nabi-Nya, berjihad menolong agama-Nya”.5

‫اب ُم َح ﱠم ٍد‬ُ َ ْ ‫الفتنة ُأ َولئ َك َأ‬ ُ


‫ؤم ُن َعليه‬َ ‫فإن ال ﱠ ﻻ ُت‬‫ ﱠ‬،‫ات‬ َ َ ْ َ ْ َ ‫َ ْ َ َ ُ ْ َ ََْ ْ َ ﱠ‬
‫من ان مس نا فل س ن ِبمن قد م‬
ِ
َ ‫ﱡ‬
ً ََ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ ُ ْ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬
‫ ق ْو ٌم‬،‫ َو أقل َ ا ت لفا‬،‫ َوأ ْع َمق َ ا ِعل ًما‬،‫ أ ﱠب َر َ ا قلو ً ا‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم انوا خ ْ َ َ ِذ ِه اﻷ ﱠم ِة‬ ‫ص‬
َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ّ َ ُ َ ْ
‫ ف ش ﱠ ُ وا ِبأخﻼ ِق ِ ْم َوط َر ا ِئ ِق ِ ْم ف ُ ْم‬،‫اخت َار ُ ُم ﷲ ِل ُ ْ َب ِة ن ِ ِّي ِه ص ﷲ عليه وسلم َونق ِل ِدي ِن ِه‬
َ ُْ ْ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ انوا َع ال ُ َدى اﳌ ْست ِق ِيم‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫أ اب محم ٍد ص‬
“Siapa yang ingin mengikuti jalan, maka hendaklah ia ikut jalan generasi yang sudah
wafat, karena orang yang masih hidup tidak tidak dijamin aman dari fitnah. Itulah jalan
para sahabat Nabi Muhammad n orang-orang terbaik umat ini, paling baik hatinya,
paling dalam ilmunya, paling sedikit takalluf (sikap berlebihan dalam beragama),
generasi terbaik yang telah Allah pilihkan untuk menemani Nabi-Nya agar
menyampaikan risalah agama-Nya. Maka contohlah akhlak dan cara beragama para
Sahabat g, karena mereka berada diatas petunjuk jalan yang lurus”.6

Berkata Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’I t (w. 204 H):


ََ ْ َ ْ ْ ‫ُ ْم َف ْو َق َنا ُ ّل ع ْلم َو َع ْقل َودين َو َف‬
ُ ‫ضل َو ُ ّل َس َ ب ُي َن‬
‫ال ِب ِه ِعل ٌم أ ْو ُي ْد َر ُك ِب ِه ُ ًدى َو َرأ ُ ُ ْم لنا‬ ٍ ِ ٍ ٍ ِ ٍ ٍ ِ ِ ِ
َ ُ َْ َ ْ َ ْ ٌ ْ َ
‫خ ِمن رأ ِينا ِﻷنف ِسنا‬
“Mereka (para Sahabat g) jauh diatas kita dalam keilmuan, akal dan kecerdasan,
dalam agama dan keutamaan, juga dalam proses meraih ‘ilmu atau dikenalinya
petunjuk. Dan pendapat mereka (para sahabat) lebih baik dari pada pendapat kita”.7

4
Shahih Bukhari (no. 3557)
5
HR. Ahmad (no. 3600), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Takhrij At-Tahawiyah Hal. 53, Lihat
juga Tafsir Ad-Dur Al-mantsur Imam As-Suyuthi 6/195. Ibnu Katsir 3/299.
6
Syarhu As-Sunnah 1/214, Imam Abu Al-Qosim Al-Baghawi t (w. 317 H)
7
Minhaju As-Sunnah An-Nabawiyyah 6/81, Majmu’ al-Fatawa 4/158
6 Mata Air Yang Jernih

Berkata Syaikhul Islam Ahmad bin ‘Abdul Halim t (w. 728 H):
ُ ْ ‫ضا ِئل َع ِل َم َي ِق ًينا َأ ﱠ ُ ْم َخ‬َ ‫َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ﱠ ﱠ ُ َ َ ْ ْم م ْن ْال َف‬
ِ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ه‬
ِ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ‫ة‬
ٍ ‫ص‬
ِ ‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ ‫م‬‫و‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ة‬
ِ ‫س‬ِ
َ ‫َو َم ْن َن َظ‬
‫ر‬
ِ ِ ِ
ُ ْ ‫اﻷ ﱠم ِة ﱠال ِ َ َخ‬ ُ ْ َ ُ ُ ْ ُ َ ْ ِ ‫ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ِ َِ َ َ َ ُ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ﱠ ُ ْ ُ ِ ْ ﱠ‬
ِ ‫ون ِذ ِه‬ ِ ‫ا ل ِق َعد اﻷن ِ ي ِاء ﻻ ان وﻻ يكون ِمثل م وأ م م الصفوة ِمن قر‬
َ َ َ ‫ْ َُ َ ْ َ ُ َ ََ ﱠ‬
‫ِ عا‬ ‫اﻷم ِم و أكرم ا ع‬
“Siapa saja yang mempelajari sejarah hidup Para Sahabat dengan ilmu dan pengetahuan
mendalam, serta keutamaan yang telah Allah berikan atas mereka, maka ia akan
mengetahui dengan yakin, bahwa para Sahabat adalah sebaik-baik manusia setelah para
Nabi r. Belum ada dan tidak akan pernah ada generasi seperti mereka. Para Sahabat
adalah generasi pilihan terbaik, sebaik-baik umat yang paling mulia disisi Allah l”.8

Berkata Al-Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah t (w. 751 H):


َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ّ ‫ُ َٰ َ َ ْ َ ُ ﱠ‬
ْ ‫ان ا َﻷ‬
‫ض ُم ْس ِل ُم‬
ِ ‫ر‬ ِ ‫ ولوﻻ م ما‬.. ‫أول ِئك أتباع الن ِ ِ و ِحز ه‬
Mereka itu para pengikut Nabi dan pembelanya
Kalaulah bukan sebab mereka tidak akan ada orang Islam dimuka bumi9
َ َ
‫اس ْ َ ا َوأ ْوت ُاد َ ا ُ ُم‬‫و‬َ ‫ َو َلك ْن َر‬.. ‫َو َل ْوَﻻ ُ ُم َ َاد ْت َتم ْي ُد ب َأ ْ ل َ ا‬
ِ ِ ِ ِ ِ
Kalau bukan karena mereka penduduk bumi selalu dalam kegoncangan
Akan tetapi mereka bagaikan gunung dan pasaknya
َْ َ َ ََ ْ َ َ َ َ
‫ َول ِك ْن ُ ُم ِف ْ َ ا ُب ُد ْو ٌر َو أن ُج ُم‬.. ‫َول ْوﻻ ُ ُم انت ظﻼ ًما ِبأ ْ ِل َ ا‬
Kalau bukan karena mereka penduduk bumi senantiasa dalam kegelapan
Akan tetapi mereka laksana purnama dan bintang yang bercahaya
َْ َ ‫ﱠ‬ ً َ َ َٰ ُ
‫ َو َ ﱠ َ ﻼ ِبالط ِّي ِب ْ ن َو أ ِع ُم‬.. ‫أول ِئ َك أ ْ َ ا ِ ْي ف َ ﱠ َ ﻼ ِ ِ ْم‬
Merekalah Para Sahabat sambutlah mereka dengan salam dan penghormatan
Dan ucapkanlah selamat datang generasi terbaik dan muliakanlah10

8
Majmu’ Al-Fataawa, 3/156. Aqidah Al-Waasitiyyah 1/122
9
Dengan karunia Allah k kemudian sebab jasa dakwah dan perjuangan Para Sahabat g, dalam
menebar Sunnah Nabi n, Allah k jadikan Islam tersebar ke Saentaro dunia. Allah k buka negri-
negri, hati dan akal manusia kepada Islam.
10
Manzhumah Al-Mimiyah, Muhammad bin Abu Bakar Syamsuddin Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah t.
Semoga Allah k beri kita taufiq mengikuti jalan beragama para Sahabat g, walau kafilah yang mulia
itu telah jauh mendahului, namun mengikuti dan mencintai orang-orang mulia adalah kemuliaan dan
keberuntungan yang hakiki.
Mata Air Yang Jernih 7

Latar belakang penulisan

Saudaraku kaum Muslimin, ketahuilah semoga Allah k senantiasa memberi


taufiq kepada kita.
Kerusakan aqidah dan cara beragama yang salah adalah sumber keburukan yang
sangat berbahaya, sebagaimana mengenal aqidah dan manhaj yang benar adalah ni’mat
yang paling agung dan jalan keselamatan di dunia sampai ke akhirat. Tiada musibah
kehidupan yang paling besar melebihi musibah yang menimpa agama dan aqidah
seseorang. Upaya perusakan keyakinan terus dilakoni oleh Iblis dan bala tentaranya
syaithon dari jenis jin atau syaithon jenis manusia, tipu daya mereka nyata dalam
kehidupan anak Adam p, bahkan Iblis la’natullah ‘alaihi bertekad akan terus
berupaya merusak keyakinan manusia dengan segala cara sampai hari kiamat, Iblis
bersumpah akan mewujudkan proyek terbesarnya untuk menipu manusia tanpa
terkecuali agar menjadi penghuni neraka bersamanya.
َ َ ْ ُْ ‫َ ﱠ‬ َ َُْ َ َ َ
‫ال ف ِب ِع ﱠزِت َك ﻷغ ِو َ ﱠ ُ ْم أ ْج َم ِع ن ِإﻻ ِع َب َاد َك ِم ْ ُ ُم ا ل ِص ن‬‫ق‬
“Iblis berkata: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali
hamba-hamba-Mu yang Mukhlis diantara mereka” (QS. Shad: 82-83)
Perioritas utama Iblis dalam menyesatkan manusia adalah dalam urusan Aqidah.
Banyak sudah manusia yang terpedaya oleh tipuan yang dihias syaithan. Sehingga
mereka yang terperangkap dengan tipuan itu dengan bangga membela kesesatannya,
menggunakan pakaian yang dihiasi Iblis dan bala tentaranya dari syaithan jin dan
syaithan manusia. Maka terjadilah apa yang terjadi dari musibah perpecahan dan wabah
perselisihan yang menimpa umat ini sebagaimana yang menimpa umat-umat terdahulu.
Pemicu utama yang membuat perpecahan itu terjadi karena umat Islam sudah
meninggalkan petunjuk Al-Quran dan Sunnah, keluar dari pemahaman para sahabat
yang mulia, beralih kepada sumber-sumber dan keyakinan yang berasal dari luar Islam.
Tidak sedikit dari umat Islam yang meninggalkan perintah Allah dan Rasul-Nya,
simpul ikatan Islam lepas satu persatu, pakaian keimanan tertanggalkan, hawa nafsu
dijadikan ikutan dan sesembahan, pandangan dan pemikiran rusak dijadikan pedoman,
pasar kekacauan menjadi ramai dan diminati, kerusakan yang ditimbulkan semakin
tidak terbendung dan jauh lebih bahaya dari wabah Covid pandemi, kemurtadan muncul
dan tersingkaplah tirai penutupnya, kayu bakar kezindikan disulut hingga apinya
berkobar memicu akibat yang sangat buruk di tengah umat.
Petaka semakin membesar, musibah semakin genting, kesyirikan dianggap budaya,
kedustaan dan bid’ah menjamur dimana-mana, sifat wara’ lenyap, urat kecemburuan
terhadap kebenaran hampir mengering, gelora semangat didalam dada semakin ciut
ketika melihat agama Allah k dan Rasul-Nya di rubah, dipermainkan oleh pecandu
hawa nafsu dan pengikut kesesatan, perselisihan dalam ‘aqidah semakin runyam,
8 Mata Air Yang Jernih

pedang perpecahan terhunus meruncing dan tajam, kebatilan menjadi panglima, suara
kebenaran dianggap memecah persatuan.
Sungguh zaman sudah terbalik, keadaan berubah drastis, setiap kelompok
mengasingkan diri dengan pemahaman tersendiri, aliran dan firqah terbentuk dengan
ragam canggah penyimpangan, Al-Quran ditentang, As-Sunnah ditinggalkan, api
bid’ah dan khurafat disulut, membuat manusia kebingungan, sehingga kehilangan arah
dan merekapun berada dalam barisan para penentang kebenaran.
Orang-orang kafir dijadikan penguasa dan figur yang ditaati, kesyirikan dan bid’ah
menjadi kesepakatan, iblis berteriak menyeru kepada pembelanya, semua bala
tentaranya bergegas datang dari berbagai penjuru untuk memenuhi seruan itu, makar
dilancarkan agar umat Islam dipecah menjadi banyak golongan dan aliran, setiap
kelompok berbangga diatas kelompok lainnya. Kondisi ini membuat musuh-musuh
Islam dari orang-orang kafir dan sekte yang berseberangan bertepuk kaki melambaikan
tangan penuh kegembiraan.
Ini semua merupakan fitnah dan ujian dari Allah akibat manusia meninggalkan
perintah Allah Zat Yang Maha Berilmu, berpaling dari kebenaran, condong pada
kebatilan, lebih mendahulukan hawa nafsu dan pemikiran orang lain diatas petunjuk
wahyu.11
Perbedaan dalam urusan akidah dan perbuatan bid’ah akan menimbulkan Firaq
(perpecahan dalam agama), hal ini sangat berbahaya dan dibenci dalam agama.
Sebagian orang mengira berbeda dalam pokok agama seperti perbedaan Madzhab
fiqih12 mu’tabar yang layak di toleransi dan tidak boleh saling menyalahkan, padahal
tidak demikian. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t :
َ َ َ َ ْ َ ‫َ ْ ْ َ ُ َ ْ َُْ ٌ ْ َْ َ َ ﱠ ﱡ ّ َ َ ْ َُْ ٌ ْ َ َ َ ََُ ُ َ ْ ُ ﱡ ﱠ‬
‫اع ِة ك َما‬‫وال ِبدعة مقرونة ِبال ِفرق ِة ِكما أن السنة مقرونة ِبا ماع ِة فيقال أ ل السن ِة وا م‬
َ ُْ ْ َ ُ َُ
‫ال أ ْ ُل ال ِب ْد َع ِة َوالف ْرق ِة‬‫يق‬
“Bid’ah menggiring pada sekte dan perpecahan, sebagaimana Sunnah membawa
kepada persatuan. Maka dikatakan Ahlu Sunnah wal Jama’ah, sebagaimana dikatakan
Ahlul Bid’ah wal Furqah”.13
Perbedaan dalam ushul ‘aqidah diluar aqidah dan keyakinan Rasulullah n dan
ajaran para sahabat, sejatinya membawa perpecahan dan kelemahan di tubuh umat
Islam. Eksistensi perbedaan yang menyelisihi aqidah yang shahih tidak halal di akui
sebagai suatu kebenaran yang layak di hargai di dalam Islam. Tidak ada kaidah relative
dalam kebenaran pokok aqidah, dan kita akan senantiasa menyuarakan aqidah yang

11
Dinukil dengan penyesuaian dari muqaddimah kitab “Silsilah Atsar As-Shahihah min Aqwali As-
Shahabah wa At-Tabi’in” karya Abu Abdillah Ad-Dani Ali Zahwi.
12
Bahasan fiqih cendrung berkembang sesuai keadaan zaman (dinamis), berbeda dengan pokok
keyakinan yang sifatnya baku dan tetap, tanpa perubahan (statis) dari zaman turunnya wahyu sampai
akhir waktu dunia ini berlalu.
13
Lihat kitab al-Istiqamah 1/42
Mata Air Yang Jernih 9

lurus, menjelaskan kebatilan yang bertopeng secuil kebenaran. Maka selayaknya bagi
manusia berakal, sebagai Muslim yang sadar, wajib untuk mengenal jalan yang haq dan
aqidah yang benar di tengah ramainya persimpangan jalan, Istiqamah berjalan di jalan
haq, mengamalkannya serta berupaya mendakwahkan kepada umat agar manusia
bersatu diatasnya. Allah k berfirman:
َ ْ ُْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ‫َ ْ َ َﱠ ُ َ َ َ ﱠ ﱠ‬
ِ ‫فاعل ْم أنه ﻻ ِإله ِإﻻ واستغ ِف ْر ِلذن ِبك و ِلل ُمؤ ِم ِن ن واﳌؤ ِمن‬
‫ات‬
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan yang berhak disembah selain
Allah, dan mohon ampunlah atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang beriman laki-
laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
َ ُْ ‫ﱠ َ َ َ َ ً ََ َ ﱠ‬ َ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ ْ َ ُ َ ًْ ﱠ‬
‫ال ِإن ِ ِم َن اﳌ ْس ِل ِم ن‬‫ِ وع ِمل صا ِ ا وق‬ ‫ومن أحسن قوﻻ ِممن دعا ِإ‬
“Siapa yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal sholeh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri.” (QS. Fusshilat: 33)
Salah satu kewajiban dan bentuk kasih sayang kita kepada manusia terkhusus
saudara sesama muslim adalah berupaya mendakwahkan kebenaran, mengajarkan
Islam yang haq, meluruskan kesalahan, dan yang paling utama untuk didakwahkan
adalah urusan ‘Aqidah dan Tauhid yang selamat, diiringi dengan upaya membersihkan
keyakinan dan amal kita dari segala bentuk penyimpangan.
Berdakwah14 memurnikan ‘Aqidah berdasarkan wahyu dari Zat Yang Maha Tahu
adalah pokok risalah seluruh para nabi dan rasul. 15 Nabi Nuh berdakwah kepada
kaumnya 950 tahun16 fokus membenarkan aqidah dan tauhid. Nabi Ibrahim, Luth, Hud,
Shaleh, Musa, Isa juga berdakwah dengan konsep yang sama.
Demikian juga dengan Nabi kita Muhammad n diperintahkan berdakwah oleh
Allah k selama 22 tahun kepada Tauhid. Beliau berupaya meluruskan ‘aqidah kaum
musyrikin jahiliyah selama 13 tahun di fase mekkah. Fokus topik dakwah beliau
tentang ‘Aqidah dan Tauhid, sebelum berbicara perkara syari’at Islam lainnya, karena
syari’at Islam terkait ibadah, muamalah, turun dan sempurna di fase Madinah dalam
masa 10 tahun. Bahkan beberapa hari sebelum wafat Nabi n, beliau juga berbicara
tentang Tauhid dan larangan menjadikan kuburan beliau sebagai Masjid. Ini
menujukkan akan pentingnya dakwah kepada aqidah yang jernih dan Tauhid yang
bersih dari segala penyimpangan dan kesyirikan.

14
Islam adalah agama Dakwah, bukan agama yang hanya dibatasi pada aspek ibadah. Dengan sebab
tuntunan dakwah Rasulullah n dan para sahabat g, Islam tersebar ke penjuru dunia. dan hendaklah
setiap muslim berupaya mendakwahkan Islam diatas Ilmu kapanpun, kepada siapapun dan dimanapun.
Setiap muslim, mesti bahagia jika Islam ini tersebar dan maju melalalui siapapun.
15
Baca QS. An-Nahl: 36
16
Baca QS. Al-‘Ankabut: 14
10 Mata Air Yang Jernih

Tidak diragukan bahwa aqidah dan tauhid17 adalah pokok dasar agama ini, yang
dengannya ibadah akan diterima, do’a akan diangkat. Jika aqidah rusak maka akan
membuat semua amal ibadah tidak bermanfaat. Allah k berfirman:
َ ُ َ َ َ ُ َ َ
‫َول ْو أ ْش َركوا َ ِبط َع ْ ُ م ﱠما ُانوا َ ْع َملون‬
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-An’am: 88)
َ ْ َ ََُ ُ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ‫َو َل َق ْد ُأو َ إ َل ْي َك َو َ ﱠالذ‬
‫ين ِم ْن ق ْب ِل َك ل ِ ْن أش َركت ل َي ْح َبط ﱠن َع َمل َك َولتكون ﱠن ِم َن ا ا ِس ِر َن‬ ِ ِ ِ ِ
“Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu:
“Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az-Zumar: 65)
Khitab (seruan) ayat-ayat ini ditujukan kepada para Nabi dan Rasul r yang
mulia, yang secara akal sehat tidak mungkin mereka akan jatuh pada kesyirikan dan
kekufuran, disebabkan para nabi ma’sum dan senantiasa dibimbing oleh wahyu. Jika
para Nabi di ingatkan, bagaimana dengan selain mereka, yang tentu lebih utama untuk
hati-hati agar tidak terjatuh pada penyakit yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal
ibadah dan hilangnya status keislaman.
Pondasi Islam dibangun diatas Tauhid dan ‘Aqidah yang shahih, bersih dari
kesyirikan, kekufuran, cerita khurafat, bid’ah dan pemahaman aneh. Ketika pondasi itu
kuat, maka bangunan akan menjadi kokoh. Jika rapuh, maka bagai membangun rumah
diatas awan. Rabb kita memberi permisalan itu dalam Al-Quran, Allah k berfirman:

‫الس َم ِاء‬
‫ﱠ‬ َ ُ ْ َ َ ٌ َ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ً ََّ ً َ َ ًَ َ ُ ‫ََ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ألم تركيف ضرب مثﻼ ِلمة ط ِيبة ك ر ٍة ط ِيب ٍة أصل ا ث ِابت وفرع ا‬
“Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat 18 yang baik seperti pohon 19 yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang tinggi) kelangit.” (QS. Ibrahim: 24)
Perumpamaan seorang muslim dengan keimanan yang lurus kepada Allah k
bagaikan sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh menghujam dibumi, sedangkan
dahannya tinggi menjulang kelangit, itulah seorang muslim dengan keimanannya.

17
Aqidah Tauhid menjadi ciri khas utama yang membedakan antara Islam dengan agama-agama
paganisme lainnya yang penuh kontradiktif. Tidak satupun agama-agama di muka bumi ini kecuali
menganut keyakinan banyak tuhan (Polyteisme), seperti yahudi, nasrani, majusi, hindu, dan lainnya.
18
Kalimat yang baik maksudnya: Iman seorang muslim kepada Allah k, Iman adalah pohon yang
terbaik, Batang nya senantiasa kokoh berupa keikhlasan, sementara dahannya adalah rasa takut
kepada Allah yang senantiasa menjulang kelangit. Ucapannya baik, amal sholehnya naik menuju Allah.
(lihat Tafsir Jaami’ul Bayan ‘an Ta’wil Al-Quran, Ibnu Jarir At-Tobari 16/568)
19
Dari sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:’’ Ia adalah pohon kurma”. (Fathul Bari Ibnu
Hajar Al‘Asqalani 1/147). Dari sahabat Abdullah bin ‘Umar z, Nabi ‫ ﷺ‬memberi permisalan seorang
muslim dengan pohon kurma. HR. Al-Bukhari (no.62) Muslim (no.2811)
Mata Air Yang Jernih 11

Apabila pondasi kuat maka bangunan akan menjadi kokoh tertata indah, tidak
mudah tumbang dengan terpaan angin dan badai kehidupan. Jika pondasinya rapuh,
atau dibangun dari bahan yang rusak maka akan mudah goyah, bahkan menimbulkan
petaka serta penyesalan.
Demikian juga ‘aqidah seseorang apabila diambil dari sumber yang benar, maka
kehidupan mereka akan terarah penuh kebahagiaan. Namun jika aqidah seseorang
dibangun dari sumber yang salah, ia akan berjalan sesuai arah angin yang bertiup, tidak
punya pedoman yang jelas, sering kebingungan, menyesakkan dada, bahkan ia akan
ditimpa sedih yang berkepanjangan.
Diantara bentuk kerapuhan aqidah dan penyimpangan nyata di sekitar kita, adalah
maraknya praktek kesyirikan dan kekufuran, baik dilakukan secara sadar atau pengaruh
virus syubuhat yang bertebaran ataukah murni faktor ketidaktahuan. Perbedaan dalam
urusan keyakinan sangat subur ditubuh umat Islam secara umum, terkhusus di tanah air
Indonesia, seakan negri kita menjadi lahan basah untuk menyemai bibit faham sesat.
Aliran-aliran menyimpang pun menjamur, seaneh apapun kesesatan itu selalu ada
pengikut dan pendukungnya.
Tentunya pemandangan ini sangat tidak layak terjadi, karna Islam memiliki
pedoman yang jelas dan terperinci, petunjuknya terang diatas cahaya Al-Quran dan
Sunnah Nabi n. Mudah difahami bagi yang awam apalagi yang sekelas akademisi jika
akal nya belum terkontaminasi oleh syubuhat filsafat dan teologi yunani. Allah k
berfirman:
َ َ َ ُ ْ َ َ ‫َ ْ َ َ ْ ُ ُ َ َ َُْ ْ َُْ ََْ ُ ْ َ ُ ﱠ َ ُ ْ َ ُ ُ ُ َ َ ْ َ َْ ْ ﱠ‬
ٍ ِ ‫كيف تكفرون و أنتم تت عليكم آيات ِ و ِفيكم رسوله ومن عت ِصم ِبا ِ فقد ِدي ِإ‬
‫اط‬‫ر‬ ‫ص‬
َ
‫ُم ْست ِق ٍيم‬
“Bagaimana kamu sampai menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan
kepadamu dan Rasul-Nya ada ditengah-tengah kamu? Siapa saja yang berpegang
teguh kepada agama Allah, sungguh ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
(QS. Ali-‘Imran: 101)
Dari sahabat ‘Irbadh bin sariyah z, Nabi Muhammad n bersabda:
ُ َ َ َ ً َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ٌ َ ‫َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُْ َ َ ََ َ َ َ ُ َ َْ ﱠ‬
‫ش ف َس َ َ ى اخ ِتﻼفا ك ِث ً ا ف َعل ْيك ْم‬ ‫ ليل ا ك ِار ا ﻻ ي ِز غ ع ا ِإﻻ ِالك ومن ِع‬،‫تركتكم ع البيض ِاء‬
َ ‫الراشد‬ َ ّ َْ َ َ ُ ْ ‫َ َ ْ ُ ْ ْ ُ ﱠ َ ُ ﱠ‬
‫ين‬ ِ ِ ‫ِبما ع َرفتم ِمن سن ِ وسن ِة ا لف ِاء اﳌ ْ ِد ِي ن ﱠ‬
“Aku telah tinggalkan kalian diatas jalan yang terang, malamnya bagaikan siang, tidak
ada yang berbaling dari jalan itu kecuali akan binasa. Siapa saja yang hidup (setelah
nabi wafat) maka akan melihat perbecahan yang sangat banyak. Maka berpegang
12 Mata Air Yang Jernih

teguhlah kalian dengan apa yang kalian kenal dengan sunnahku dan sunnah para
sahabat Khulafau ar-rasyidin.” 20
Pada asalnya kita umat Islam mudah untuk bersatu, karena tuntunan dan qudwah
kita sama, yaitu Rasulullah n. Bersatu diatas wahyu dan kebenaran bukan pembenaran.
Mengikuti dalil bukan berdalih. Hidup dizaman penuh dengan fitnah yang kian hari
semakin parah, tersebarnya syubuhat dan kezaliman terus bertambah. Dari Anas bin
Malik z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ َْ ْ َ ‫ْ ُ َ ﱠ ُ ََْ ْ ََْ ُ ْ ََ ٌ ﱠ ﱠ‬
‫ َح ﱠ تلق ْوا َرﱠ ك ْم‬،‫ان ِإﻻ ال ِذ ْي َ ْع َد ُه ش ﱞر ِمن ُه‬‫ ف ِإنه ﻻ يأ ِ ي عليكم زم‬،‫ِاص ِ وا‬
“Bersabarlah, sungguh tidaklah datang suatu zaman atas kalian, kecuali setelahnya
lebih buruk dari zaman sebelumnya, sampai kalian bertemu Rabb kalian”.21
Dikala kita menemukan air yang keruh, maka tidak ada jalan lain kecuali kita
kembali ke sumber mata air itu. Demikian juga ketika kita menemukan banyak ragam
dan simpang siur dalam pemahaman agama, maka kembalilah kepada sumber yang
murni dengan pemahaman generasi terpuji. Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah t
berkata:
ْ َ ‫َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َْ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ََ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ﱡ‬
‫ َو َمالت ِب ِه‬.‫اج الش َب ِه‬‫ ومن أخذه ِمن جر ا ِن ِه أخذته أمو‬.‫من أخذ ال ِعلم ِمن ع ِن ال ِعل ِم ث ت‬
َْ ََْ ْ َ ََ ْ َ ُ َ َ ْ
ُ ‫اﻷ ْق َو‬
‫ال‬ ‫ واختلفت علي ِه‬،‫ال ِعبارات‬
“Siapa saja yang mengambil ilmu dari mata air ilmu yang benar, maka ia akan kokoh.
Dan siapa yang mengambil ilmu dari aliran-alirannya, maka ia pasti kebingungan
dengan gelombang fitnah dan syubuhat, tertipu oleh retorika, dan variasi ucapan serta
pendapat.”22
Perlu diketahui bahwa Nabi n dan para sahabat g memiliki satu pokok ‘aqidah,
tidak ada perbedaan yang bercanggah dizaman itu dalam Ushuluddin. Ya, demikian
karena mereka memiliki sumber yang sama. Perbedaan hanya pada perkara cabang
fiqih yang memang ada ranah ijtihadiyah. Namun dalam hal ushul keyakinan, Nabi n
dan para sahabat serta imam-imam mazhab yang mu’tabar, dikenal kredibilitas
kejujurannya dan di akui keilmuan mereka telah ijma’ dalam pokok-pokok keyakinan.
Berbeda di zaman generasi setelahnya, ketika umat Islam telah meninggalkan
sumber mata air yang jernih yaitu petunjuk wahyu yang suci, dan mulai berkiblat
kepada buku-buku filsafat yunani dan ilmu kalam yang bersumber dari air yang keruh,

20
Abu Daud (no.4607) At-Tirmizi (no.2676) dishahihkan oleh Syaikh al-Albani t dalam silsilah As-
Shahihah (no.937)
21
HR. Bukhari (no. 7068)
22
Madariju As-Salikin baina Manaazil Iyyaakana’budu Waiyyaaka Nasta’iin, 2/8. Buah karya Imam Ibnu
Qoyyim Al-Jauziyah t .
Mata Air Yang Jernih 13

khurafat dongeng kaum sufi yang memenuhi penjuru negri, maka tersebarlah ombak
fitnah yang luar biasa, terus bertambah dari masa ke masa, hingga hari ini.
Kebenaran sudah tertutupi kabut yang tebal, manusia hidup dalam kelalaian,
sehingga mereka tidak sadar melakukan ajaran-ajaran yang bertolak belakang dengan
Islam itu sendiri, sedangkan mereka menyangka diatas kebenaran. Inilah fitnah yang
menimpa agama. Jarak waktu antara kita hari ini dengan Rasulullah n dalam masa
yang cukup panjang, semenjak 14 abad yang lalu. Sangat besar kemungkinan ada hal-
hal yang baru dalam aturan beragama jika tidak diperhatikan ke sumber aslinya. Hilir
sungai berpotensi membawa sampah-sampah dan kotoran yang di lemparkan oleh
manusia yang bukan berasal dari mata air sungainya.
Di tanah air kita terus muncul berbagai aliran sesat dengan pemahaman aneh, ironis
nya mereka membawa nama dan simbol-simbol keislaman, seperti sekte Islam
Nusantara, JIL dengan konsep “kebebasan beragama dan kebenaran agama itu relative
adanya”, kelompok-kelompok jihadis yang berafiliasi pada pemikiran terorisnya,
figure public yang membawa faham-faham sesat, khurafat sufi dengan ragam kesesatan
tarikatnya, muncul persatuan dukun nusantara dengan praktek santet dan jampinya.
Semua aliran itu tentunya membuka peluang kerusakan yang sangat besar, walau
dilakoni manusia-manusia berjubah, almamater pesantren dan akademisi, bergelar
doktor dan kiyai, mereka bahu-membahu merusak citra Islam dan negeri-negeri kaum
muslimin.
Tidak sedikit umat Islam yang tertipu dengan pencitraan mereka, bahkan dunia
melihat wajah Islam begitu aneh dan menakutkan, karena label Islam yang mereka
bawa. Buktinya produk kesesatan itu selalu laris, banyak fans dan pengikutnya. Bahkan
ada yang mati-matian membela kebathilan di garda depan.
Itu semua petaka, buah derita dari sikap meninggalkan konsep Al-Quran dan As-
Sunnah yang shahih dengan Manhaj Salafusshaleh yang benar, sehingga produk
mereka laris manis disebagian kaum muslimin kecuali hamba yang dirahmati Allah.
Wajib bagi setiap muslim untuk saling mengingatkan, mengingkari kebatilan dan
mendakwahkan ajaran Islam yang benar kepada masyarakat secara menyeluruh, baik
dengan lisan ataupun tulisan, dengan adab atau perbuatan. Boleh jadi kebanyakan
saudara kita melakukan kekeliruan atas dasar kelalaian, ketidaktahuan, ilmu yang
belum sampai, fitnah syubuhat dan korban api kebencian, walaupun juga ada disana
yang mengikuti kebathilan dengan dasar kesombongan, hawa nafsu dan kepentingan.
Kami mengajak kepada para da’i, guru didik, untuk menyebarkan Ilmu Islam yang
murni, bersih dari syahwat pemikiran. Fahamkan masyarakat kita tentang Tauhid dan
‘Aqidah yang benar sebelum perkara-perkara yang lain, karna sebagian masyarakat
menyangka jika sudah “Islam” merasa sudah di zona aman, walau terkadang mereka
beribadah kepada Allah, namun masih memberi sedekah bumi, larung kepala kerbau
untuk jin penunggu laut, tempat-tempat angker, mengkultuskan kuburan dan perkara
syirik lainnya.
14 Mata Air Yang Jernih

Yang lebih parah lagi, disebagian kota tertentu, budaya kesyirikan justru dilindungi
oleh pemerintah setempat, dijadikan sebagai ikon wisata daerah, ditutupi dengn nama
“Cagar Budaya”, namun ternyata didalam nya kental dengan kesyirikan.
Jika kesyirikan telah merata dan kekufuran dianggap biasa, tidak ada lagi yang mau
mencegahnya, berarti kita mengundang kemurkaan Allah k Zat Yang Maha Perkasa.
Kesyirikan akan melenyapkan keberkahan suatu negri, keamanan akan berganti dengan
ketakutan, kezhaliman akan menguat, keadilan akan tersingkirkan, umat Islam akan
dikuasai musuh, serta kehinaan akan menjadi pakaian.
Disinilah pentingnya kita untuk mempelajari Islam dengan baik dan
mengamalkannya. Rendahnya perhatian kita untuk mempelajari Islam dari sumber
yang benar, sikap cuek terhadap ilmu, alasan sibuk tak punya waktu, terlebih dizaman
modern persaingan hidup yang sangat kuat, fitnah syahwat dan syubuhat merata begitu
dekat, dengan adanya saluran media yang serba terbuka, cukup bermodalkan gadget
bisa berselancar didunia maya, yang membuat kebanyakan terpeleset pada perkara yang
tidak bermanfaat, virus kedustaan yang tak jarang membuat umat ragu terhadap
kebenaran, bahkan dengan mudah murtad gonta-ganti agama, kerusakan semakin tak
terbendung dengan munculnya akun-akun munafik dimedia sosial dan tokoh-tokoh
penyesat sehingga kebenaran disamarkan. Fenomena ini telah di kabarkan oleh
Rasulullah n dalam sabdanya:
َ ّ ُْ َ َ ْ ُ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬
‫ِإن َما أخاف َع أ ﱠم ِ اﻷ ِئ ﱠمة اﳌ ِض ِل ن‬
“Hal yang aku takutkan menimpa umatku, menjamurnya para imam yang
menyesatkan”.23
Dari Huzaifan bin Al-Yaman z, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫ َم ْن َأ َجا َ ُ ْم إ َل ْ َ ا َق َذ ُف‬،‫ُد َع ٌاة إ َ َأ ْب َواب َج َ ﱠن َم‬
‫وه ِف َ ا‬ ِ ِ ِ
“Ramainya para Da’i yang menyeru manusia ke pintu-pintu neraka Jahannam. Siapa
yang mengikutinya, maka mereka akan membawanya ke jurang neraka”.24
Berkata Imam Sufyan at-Tsauri t:
ُ ٌ َ َْ َ ‫ َوف ْت َنة ْال‬،‫َ ا ل‬ ْ ْ َْ ُ َ
‫ ف ِإ ﱠن ِف َتن َ ُ َما ِف ْت َنة ِل ِ ّل َم ْف ُتو ٍن‬،‫اج ِر‬ ِ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫م‬ِ ‫ال‬
ِ ‫ع‬ ِ ِ ِِ ‫َع ﱠوذوا ِبا ﱠ ِ ِم ْن ِفتن ِة ال َع ِاب ِد ا‬
َْ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫ُ ﱠ‬ ََ َ ‫َ َ ْ ََﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
‫اﻷم ِة وجده ِمن ذي ِن اﳌفتون ِن‬ ‫اخل ع‬ ِ ‫ومن تأمل الفساد الد‬
“Berlindunglah kepada Allah dari bahaya orang ‘alim yang suka maksiat dan ahli
ibadah yang bodoh, karena fitnah keduanya adalah bahaya besar bagi orang banyak.
Siapa yang memperhatikan kerusakan yang menimpa umat Islam, maka ia akan

23
Sunan Ad-Darimi (no. 215), dari Tsauban
24
Bukhari (no. 3606)
Mata Air Yang Jernih 15

dapatkan sebab kerusakan karena dua golongan ini”.25 Dari Sahabat Abu Hurairah z,
Rasulullah n bersabda:
َْ ُ ‫ﱠ‬ ‫َ ﱠ‬ َْ ُ َ ُ ُ َ ‫َ ََ ٌ َ ﱠ‬ ‫َ َ ْ ي َع َ ﱠ‬
‫ َو ُ ؤت َم ُن ِف َ ا‬،‫الص ِادق‬ ‫ َو ُ كذ ُب ِف َ ا‬،‫ص ﱠدق ِف َ ا ال ِاذ ُب‬ ‫ ي‬،‫اس سنوات خداعات‬ ِ ‫الن‬ ِ ‫سيأ‬
‫الر ُج ُل ﱠ‬
ُ ‫التاف‬ َ ُ
َ ‫ضة؟ ق‬
‫ ﱠ‬:‫ال‬ َ ‫َ َ َ ﱡ َو ْ ب‬ ُ َ ْ ‫ُ َ َ ْ ُ َ ﱡ َو‬ َ ْ َ ‫ َو ُ َخ ﱠو ُن ِف‬،‫ا ْ َ ا ِئ ُن‬
ِ ‫ه‬ ِ ِ ‫الر‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ :‫يل‬ ‫ق‬
ِ ، ‫ة‬ ‫ض‬ ‫ب‬ِ ‫الر‬ ‫ا‬ ‫ف‬ِ ‫ق‬ ‫ط‬
ِ ‫ن‬ ‫و‬ ،‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫اﻷ‬ ‫ا‬
ْ َ
‫أ ْم ِرال َع ﱠام ِة‬
“Akan datang tahun-tahun penuh tipu daya, pendusta akan dibenarkan, orang jujur akan
di dustakan. Pengkhianat dipercaya, orang yang Amanah akan di anggap pengkhianat,
dan Ruwaibidhah akan berbicara. Dikatakan, siapa Ruwaibidhah? Rasulullah n
menjawab: “Orang yang bodoh berbicara kepentingan orang banyak”.26
Abdullah bin Mas’ud z berkata:
َُ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ ََ ْ َْ ْ ُ َ َ َ َْ ُ ‫َ ََ ُ ﱠ‬
‫اغ ِر ِ ْم َو ِش َر ِار ِ ْم َ لكوا‬
ِ ‫ ف ِإذا أخذوه عن أص‬،‫اس ِبخ ٍ ما أخذوا ال ِعلم ِمن أ ِاب ِر ِ م‬ ‫ﻻ يزال الن‬
“Ummat ini akan senantiasa dalam kebaikan, selama mereka mengambil ilmu dari para
ulama besar mereka. Jika ilmu agama diambil dari orang-orang kecil, maka ummat akan
rusak dan binasa”.27
Berkata Abdullah bin Mubarak t,
ْ َ َ َ
‫اغ ُر ُ ْم أ ْ ُل ال ِب َد ِع‬
ِ ‫اﻷص‬
“Al-Ashaagir mereka adalah para pembawa bid’ah”.28
Semua yang dikabarkan Rasulullah n, benar-benar telah terkumpul lengkap di
zaman Now, hadirnya para penceramah yang tidak malu berdusta, berbicara di depan
umat dan media tanpa dasar ilmu, sehingga membawa hal-hal baru dan aneh dalam
urusan keyakinan dan agama, namun tetap saja diminati, dijadikan panutan dan idola.

Dari Abdullah bin ‘Amr z, Rasulullah n bersabda:


َ َ ْ
‫ َح ﱠ ِإذا‬،‫ض ال ُعل َم ِاء‬
َ ْ ْ ُ َْ ْ ََ
‫ض ال ِعل َم ِبق ْب‬ ‫ ول ِكن يق ِب‬،‫اس‬‫الن‬ ُ ‫ﷲ َﻻ َي ْقب‬
‫ض ْالع ْل َم ْان َ ً َ ْ َ ُع ُه م َن ﱠ‬ َ ‫إ ﱠن‬
ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِ اعا ين‬ ِ ِ
‫َ ْ َُْ ْ َ ً ﱠ َ َ ﱠ ُ َُ َ َ ُ ﱠ ً َ ُ ُ ََ ْ َ ْ َْ ْ َ َ ﱡ ََ َ ﱡ‬
‫ وأضلوا‬،‫ فضلوا‬،‫ فأفتوا ِ غ ِ ِعل ٍم‬،‫ فس ِئلوا‬،‫ اتخذ الناس رؤساء ج اﻻ‬،‫لم ي ك ع ِاﳌا‬
“Sungguh Allah tidak mengangkat ilmu sekaligus dari manusia, akan tetapi ilmu
diangkat dengan diwafatkan-Nya para ulama, sehingga tidak bersisa seorangpun dari
orang berilmu, maka manusia mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpin-

25
Az-Zuhd 2/18, Imam Ahmad, Hilayatu al-Auliya, 6/376, Ighasatu al-Lahafan 1/229
26
HR. Ibnu Majah (no. 4036), dishahihkan Syaikh al-Albani t dalam Shahih Al-Jami’ (no. 3650)
27
Al-I’tisham, 2/682, Imam Ibrahim bin Musa al-Garnathi as-Syaatibi t, (w. 790 H)
28
Al-Hawaadist wa Al-bida’, 1/79. Imam Abu Bakar at-Turtusyi al-Maliki t, (w. 520 H)
16 Mata Air Yang Jernih

pemimpin mereka. Ketika mereka ditanya tentang suatu perkara, mereka menjawab
tanpa dasar ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan orang lain”.29
Berkata Imam As-Syatibi Al-Maliki t:
َ ْ ‫اس ُت ْف َ َم ْن َل‬
‫س ِ َع ِال ٍم‬ ْ ‫ َو َلك ﱠن ُه‬،‫ط‬
ِ
‫َ ََْ َ َ ٌ َ ﱡ‬
‫ما ابتدع ع ِالم ق‬
ِ
“Seorang ulama yang benar berilmu, tidak akan melakukan bid’ah. Akan tetapi bid’ah
muncul, jika ditanya dan berfatwa orang yang tidak berilmu”.30
Imam Daarul Hijrah Malik bin Anas al-Madini t (w. 176 H) berkata:
ْ َ ُْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ ٌ َ ُ ُ َ َ َ ً َ ً َ ُ ً ْ َ ُ
‫استف ِ َ َم ْن ﻻ ِعل َم‬ ‫ال ﻻ! َول ِك ِن‬‫ م ِص بة نزلت ِبك؟ فق‬:‫ ف ِقيل له‬،‫بَكَى َر ِبيعَة يوما ب اء ش ِديدا‬
ْ
‫ِعن َد ُه‬
“Imam Rabi’ah (guru Imam Malik) suatu kali menangis dengan tangisan yang kuat.
Kemudian dikatakan kepadanya, “Apa ada musibah yang menimpamu? Rabi’ah t
menjawab: “Tidak, akan tetapi aku menangis karena telah ditanya dan berfatwanya
orang yang tidak memiliki ilmu sama sekali”.31

Berkata Abdul Qahir Al-Jurjani t (w. 471 H):


َ ْ َ ْ َ ‫ َأ ْع‬،‫اﻷ ْم َر َغ ْ ُ ْال َبص ْ به‬
َْ ‫َ َ َ َ ﱠ ْ َ َُْ َ ْ ََ َﱠ‬
‫ َواشت ﱠد ال َبﻼ ُء‬،‫الد ُاء‬
‫ض َل ﱠ‬
ِِِ ِ ‫ وتو‬،‫ِإذا عاطى ال ء غ أ ِل ِه‬
“Jika sesuatu telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya dan perkara (agama) telah
dipercayakan kepada orang yang tidak diatas petunjuk ilmu, maka penyakit akan
semakin merata dan musibah semakin parah”.32
Al-Hafizh Ibnu Hajar t berkata:
ْ ْ َّ َ ‫ََْ َ َ َ ﱠ‬
‫اﳌ ْر ُء ِإذا ت ل َم ِ غ ْ ِ ف ِن ِه َيأ ِ ي بال َ َ ا ِئ ِب‬
“Seseorang jika berbicara bukan pada bidangnya, maka ia akan mendatangkan hal-hal
yang aneh”.33
Oleh karenanya, wajib bagi setiap muslim untuk mengenal pokok dasar agama
Islam dengan benar, agar umat ini beragama diatas petunjuk ilmu dan kebenaran,
sehingga kebenaran dikenali dengan terang ditengah tebalnya asap fitnah dan gelapnya
kabut kedustaan, terlebih dizaman penuh tipu daya dan sedikitnya kejujuran. Jangan
sampai menimpa generasi Islam, seperti Pribahasa mengatakan: “ Jalan diasak urang

29
HR. Bukhari (no. 100) Muslim (no. 2673)
30
Al-I’tisham 2/680
31
Al-Hawadits wa Al-Bida’ 1/145
32
Dalaailu Al-I’jaz 1/304
33
Fathul Bari 3/584, Faidhul Bari 4/39, Tuhfatu al-Ahawazi 1/24
Mata Air Yang Jernih 17

lalu, cupak dipapek urang manggaleh “ (pepatah minang) 34 Artinya : “Pondasi


kebenaran sudah diganti oleh orang luar, sehingga kebenaran tidak lagi diketahui
karena tidak dijaga dengan baik”.
Hasilnya kebatilan dianggap kebenaran, kesyirikan di anggap kebudayaan,
kekufuran di jadikan kebutuhan, bunuh diri dianggap jihad, jalan ke neraka di anggap
ke surga, ketika diingatkan malahan mencari pembenaran. Masih banyak hal lain yang
mengundang keprihatinan terhadap penyimpangan yang sangat perlu kita benahi,
tentunya ini adalah PR dan tanggung jawab kita bersama.
Keprihatinan inilah yang mendorong kami, untuk memulai sedikit tulisan, buku
ringkas memuat tentang bekal perjalanan hidup, dimulai dari wajah dunia dimasa
jahiliyah (pra-Islam), kemudian zaman kejayaan islam di zaman Nabi n dan para
sahabat, kesempurnaan Islam, Aqidah pokok islam ahlu sunnah wal jama’ah dan aturan
memahami konsep dasar Islam yang wajib diketahui oleh setiap muslim berdasarkan
petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih dengan apa yang difahami para ulama
salaf as sholeh terbaik. Serta dilengkapi dengan kaidah-kaidah dasar dalam beberapa
bahasan, agar mudah difahami, disertai contoh kekeliruan, penyimpangan yang sering
kita temukan disekitar kita. Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan namun seperti
perkataan sebagian ahli ‘ilmu:
َ َ َ َ
‫ْ ٌء خ ْ ٌ ِم ْن ﻻ ْ ء‬
“Sedikit lebih baik dari pada tidak sama sekali”.35
Harapan kami jika pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan pada isi tulisan,
hendaklah memberikan saran dan masukan kepada penulis. Kami memohon Taufiq
kepada Allah k, semoga Allah k menjadikan tulisan ini bermanfaat bagi penulis,
keluarga serta saudara kaum Muslimin yang kami cintai karena dasar Uhkuwah
Islamiyah, yang merindukan kebenaran, kita memohon kepada-Nya agar dikumpulkan
kita disurga-Nya kelak sebagai saudara, dan mudah-mudahan Allah k letakkan usaha
yang sedikit ini di timbangan kebaikan pada hari pembalasan.
Semoga sholawat dan salam Allah k senantiasa tercurah untuk Nabi Muhammad
n, keluarganya, para sahabat g dan siapapun yang mengikuti jalan mereka dengan
baik sampai hari kiamat.
Qatar, 28 Zulhijjah 1442 H
7 Agustus 2021 M

Abu Abdillah Nefri Ali ‫حفظه ﷲ‬

34
Sejarah Umat Islam, hlm. 517. Buya Hamka t
35
Muqaddimah Syarah Masail Jahiliyah 1/5, As-Syaikh Shaleh Al-Fauzan hafizhahullah
18 Mata Air Yang Jernih
Mata Air Yang Jernih 19

BAB I
Bangsa jahiliyah sebelum diutus
nabi Muhammad n

Dimasa silam, dunia pernah mengalami masa kegelapan yang merata dimana-
mana. Kerusakan yang terbentang dari bobroknya imperium Romawi dan Persia yang
merupakan dua kerajaan besar adidaya di masa itu, ditambah dengan pengaruh
pemikiran filasafat atheis Yunani yang kacau tak menentu, berlanjut pada konsep
ketuhanan versi India dan masyarakat arab jahiliyah penyembah syaitan dan berhala.
Tuhan bisa direkayasa dan dibentuk sesuai selera. Manusia disembah dan diyakini
titisan dewa. Anak-anak wanita dikubur hidup-hidup. Perempuan di perjual-belikan
untuk tempat pelampiasan nafsu. Ayah menikahi anak gadisnya, anak lelaki menikahi
Ibunya. Perbudakan dimana-mana. Judi dan khamar lambang kebanggaan.
Kepemilikan harta tidak jelas, siapapun boleh merampas harta orang lain jika mampu.
Kehidupan manusia bagai binatang, perzinaan dianggap biasa. Tiada aturan kecuali
hukum rimba, yang kuat akan bertahan, yang lemah akan tersingkir dan binasa.
Kehidupan masyarakat jahiliyah sebelum diutus Nabi Muhammad n, mereka
hidup dalam puncak kegelapan yang amat parah, kerusakan yang luar biasa, sangat jauh
dari nilai-nilai kebenaran, baik dari sisi ‘aqidah, keyakinan beragama, akhlak, tradisi
dan budaya.
Kalimat jahiliyah yang konotasinya bermakna kebodohan, bukan berarti
masyarakat dimasa itu bodoh karena lemah akal. Bangsa Romawi dan Persia (majusi)
sudah maju dari sisi peradaban. Demikian juga bangsa arab jahiliyah, walau peradaban
mereka tidak seperti bangsa romawi dan Persia, Ummii tidak pandai tulis baca, namun
sebagian besar masyarakat jahiliyah dikarunia kecerdasan diatas rata-rata, sehingga
mereka mengandalkan daya ingat dan kekuatan hafalan.
Bangsa arab jahiliyah sangat kuat dalam menghafal cerita pusaka nenek moyang,
terutama dengan kisah perjuangan kaum mereka dengan kaum lain, satu kabilah dengan
kabilah lain. Hal itu menjadi kesukaan mereka. Segala perkara yang terjadi saat itu,
seperti kekuatan pedang, kegagahan sifulan saat bertempur, kematian saudara si fulan.
Semua itu disebut, diulang dan dipaparkan, diturunkan ke anak cucu. Demikian juga
cerita pertempuran mereka dengan bangsa yang lain.36
Mereka mampu menghafal bait-bait sya’ir, memiliki kepiawaian yang luar biasa
dalam menata ungkapan tertentu dalam bentuk bait syair dengan nilai sastra yang
tersusun, sehingga dimasa itu terdapat satu hari dalam sepekan, kabilah-kabilah arab
berkumpul menampilkan syair-syair kepahlawanan pada suatu hari yang disebut

36
Sejarah Umat Islam Pra-Kenabian, Prof. Hamka 1/59 . Cet Ketiga th, 1438 H. Gema Insani.
20 Mata Air Yang Jernih

dengan Yaumu ‘Arubah.37 Nama lain dari hari jum’at dimasa jahiliyah. Pada hari itu
mereka menghias diri, berkumpul untuk menampilkan syair-syair terbaik, hasil
perdagangan, berbangga-bangga dengan kemewahan.
A. MAKNA JAHILIYAH
Jahiliyah artinya nisbah kepada makna kebodohan, kosongnya dari petunjuk ilmu,
karena tidak adanya rasul dan kitab petunjuk berupa wahyu. Kalimat jahiliyah dari fi’il
َ dengan wazan Faa’iliyyah (‫)فاعلية‬
“ ‫”ج ِ َل – َي ْج َ ُل‬ ّ yang bermakna kebodohan,38 jauh dari
bimbingan Ilmu dan kebenaran. Sebagaimana firman Allah k:
ْ َ َ ْ ُُ ََ َ ‫ْ َ َ َ ﱠ‬
‫ين كف ُروا ِ قلو ِ ِ ُم ا َ ِم ﱠية َح ِم ﱠية ا َ ا ِ ِل ﱠي ِة‬ ‫ِإذ جعل ال ِذ‬
“Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu)
kesombongan jahiliyah”, (QS. Al-Fath: 26)
Ayat ini turun menjelaskan tentang diantara bentuk kelakuan jahiliyah yaitu
sombong dan angkuh untuk menerima kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-
Nya. Diriwayatkan oleh Imam Abu Ja’far Muhammad Ibnu Jarir At-Tobhari t (w.
310 H) dalam tafsirnya, “Ketika Suhail bin ‘Amr (musyrik) yang sombong dan enggan
untuk ditulis kalimat “Bismillahirahmaanirrahim, Muhammad adalah Rasulullah ”
didalam surat perjanjian Hudaibiyah antara umat Islam dan kaum musyrikin.39
Didalam Al-Mu’jam Al-Wasiith disebutkan tentang makna jahiliyah,
َ َ‫َ َْ َ ﱠ‬ َ َ ‫ان َع َل ْيه‬
َ َ َ
‫الضﻼل ِة‬ ‫الع َرب قبل اﻹسﻼم من ا ل ِة و‬ ِ ‫ما‬
“Kondisi masyarakat arab diatas kebodohan dan kesesatan sebelum datang Islam”.

Sebagaimana firman Allah k:


ُ ْ ‫َ َ ْ َ ُ ُ ُ ﱠ ََ ََﱠ ْ َ ََﱡ َ ْ َ ﱠ‬
ٰ َ ‫اﻷو‬ ‫وقرن ِ بيو ِتكن وﻻ ت جن ت ج ا ا ِ ِلي ِة‬
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, Janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. (QS. Al-Ahzab: 33)
Dalam ayat yang mulia ini, Allah melarang wanita muslimah untuk mengikuti dan
mencontoh gaya (style), perangai, tingkah laku jahiliyah.
َ َ ُ
‫وزمان الف ِة َب ْ ن َر ُس ْول ْ ِن‬
“Dan (jahiliyah juga diartikan) Zaman kekosongan antara dua Rasul”.

37
Al-Mufasshal fii Taariikhi Al-‘Arab Qobla Al-Islam 16/103 Dr. Jawaad ‘Ali
38
Lihat Syamsul ‘Uluum, 2/1197 karya Nisywan bin Sa’id Al-Humairi Al-Yamani (w. 573 H/ 1177 M)
39
Jaami’ul Bayan Fii Ta’wilil Qur’an 22/252. Lihat juga tafsir Ibnu Katsir.
Mata Air Yang Jernih 21

Jahiliyah juga bermakna:


َ َ ّ َ ْ
‫إع ِتق ُاد ال ْ ء ع ِخﻼ ِف َما و َعل ْي ِه‬
“Keyakinan tentang sesuatu yang berbeda dengan realita yang sebenarnya”.40
Jahiliyah yang terdahulu menurut ulama ahli tafsir mencakup Jahiliyah antara
zaman nabi Adam dan nabi Isa (Ahlul Kitab)41 dan juga mencakup antara zaman nabi
Isa p dan Nabi Muhammad n . Yang disebut dengan zaman Al-Fatrah. Yaitu masa
sebelum diutusnya Nabi Muhammad n, karena dunia dikala itu secara umum dalam
gelapnya kesyirikan, gelombang kesesatan, kekufuran dan tidak mengenal Ilaah
dengan benar, karena risalah wahyu sebelumnya telah terjadi perubahan dan bahkan
ada yang hilang, orang-orang yahudi telah merubah isi kitab Taurat, mereka
memasukkan kedalamnya nilai-nilai kekufuran, kesesatan, penyimpangan yang luar
biasa, demikian juga orang-orang Nasrani dikala itu mereka telah melakukan perubahan
terhadap kitab Injil yang diturunkan kepada nabi Isa.42
Puncak kegelapan itu terjadi sekitar abad ke-6 M, pada masa Nabi Muhammad n
dilahirkan, seluruh alam dalam gelap gulita disebabkan huru-hara dan fitnah”.43
َ ُ ْ ْ ََ
‫أف ُحك َم ا َ ا ِ ِل ﱠي ِة َي ْبغون‬
Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki”. (QS. Al-Maidah: 50)
Didalam beberapa Hadits juga disebutkan sebagian nama, karakter dan akhlak jahiliyah.

Abu Zar Al-Ghifari aberkata:


‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ َ َ ‫َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ َف َق‬،‫إ ِّ ي َس َاب ْ ُت َر ُج ًﻼ َف َع ﱠ ْ ُت ُه ب ُأ ّم ِه‬
‫»يا أ َبا ذ ّ ٍر أ َع ﱠ ْ ت ُه ِبأ ّ ِم ِه؟ ِإن َك‬ :‫ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ‫الن ﱡ‬
ِ ِ ‫ال‬ ِ ِ ِ
ٌ ‫ْ ٌُ َ َ ﱠ‬
‫امرؤ ِفيك جا ِ ِلية‬
“Aku pernah mencela seseorang dengan mengejek ibunya, maka Nabi n berkata
kepadaku: “Wahai Abu Zar! Sesungguhnya pada dirimu terdapat akhlak Jahiliyah”.44
Didalam riwayat lain, dari sahabat Abu Umamah Al-bahili z beliau berkata:
‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬
، ‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ َ ْ ُ ََ ً َ ‫َ ﱠ‬ َ ْ ‫ َف َق َ َ ْ َ ﱠ‬، ‫َع ﱠ َ َأ ُب ْو َذ ّر ب َﻼ ًﻻ ب ُأ ّمه‬
ِ ‫ و ِ ن ِبﻼﻻ أ ى َرسول‬، ‫ يا ابن السود ِاء‬: ‫ال‬
‫ﷲص‬ ِِ ِ ٍِ
َ ‫َف َأ ْخ َ َ ُه َف َغ‬
‫ض َب‬

40
Al-Mu’jamu Al-Wasiith 1/144
41
Tafsir Ibnu Jarir At-Thabari 20/261. Lihat juga Kitab Masaail Jahiliyyah oleh Syaikh Muhammad bin
Abdil Wahab.
42
Kitab Syarah Masail Jahiliyah oleh Syaikh Shaleh Al-Fauzan hafizahullah 1/9-10.
43
Sejarah Umat Islam Pra Kenabian, 1/73 karya Buya Hamka.
44
HR. Bukhari 1/15 (no. 30)
22 Mata Air Yang Jernih

“Abu Zar mengejek Bilal dengan mencela Ibunya, dengan berkata: “Wahai anak lelaki
dari ras kulit hitam”! Kemudian Bilal z datang kepada Rasulullah n dan
mengabarkan akan hal itu, maka Nabi n marah.45

Dari sahabat Abu Malik Al-Asy’ari z, Nabi n bersabda:

،‫اب‬ ‫س‬
َْ
َ ْ ‫اﻷ‬ ‫ن‬
‫َ ﱠ‬
ُ ‫الط ْع‬ ‫و‬ ، ‫اب‬ ‫س‬
َْ
َ ‫اﻷ ْح‬ ُ ‫ ْال َف ْخ‬:‫ َﻻ َي ْ ُ ُكو َ ُ ﱠن‬،‫َأ ْرَ ٌع ُأ ﱠم ِ ِم ْن َأ ْمر ا ْ َ ا ِل ﱠي ِة‬
‫ر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ُ َ ُ َ َ َ ُ
ُ ‫ تق‬،‫ »النائ َحة إذا ل ْم ت ْب ق ْب َل َم ْو َ ا‬:‫ال‬ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ‫ َوالن َي‬،‫َو ْاﻻ ْس ْسق ُاء بالن ُجوم‬
ّ ‫ﱡ‬ َ
‫ام َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬ ِ ِ ِ
َ ‫احة " َوق‬ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ ٌ َْ ََْ َ َ
‫وعل ا ِسر ال ِمن ق ِطر ٍان‬
“Ada empat hal dari perkara jahiliyah masih melekat pada umatku, yang belum mereka
tinggalkan. Berbangga dengan kedudukan, mencela nasab, meramal dengan bintang,
dan meratapi mayat. Berliau bersabda: “Orang yang meratapi mayat, jika tidak bertobat
sebelum wafat, maka akan dipakaikan baginya mantel dari pelangkin di hari kiamat”.46
Dikisahkan oleh Jabir bin Abdillah c, dalam satu perperangan Al-Muraisi’ (bani
Mustaliq) sekitar tahun ke 6 H, ada seorang sahabat Muhajirin yang bernama Jahjah
bin Qays Al-Ghifari z terkenal dengan sosok yang suka bercanda, maka dia
memukul bokong seorang sahabat dari Anshar yang bernama Sinan bin Wabarah z.
Maka sahabat Anshar ini marah dan memanggil sukunya “Wahai kaum Anshar!
Kemudian sahabat Muhajirin juga memanggil “wahai kaum Muhajirin!

Ketika Nabi Muhammad n mendengar seruan itu, beliau bersabda:


َ ‫ َف َق‬،‫صار‬ َ َ ًُ َ َ
َ ‫اﻷ ْن‬ َ ُ‫ َك َس َع َر ُج ٌل ِم َن اﳌ‬، ِ ‫ َيا َر ُسو َل ﱠ‬:‫ال َد ْع َوى ا َ ا ِل ﱠي ِة! َق ُالوا‬ ُ ‫َما َب‬
:‫ال‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ﻼ‬ ‫ج‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫اج‬
ِ ِ ِ
ٌَ ْ َ
‫َد ُعو َ ا ف ِإ ﱠ َ ا ُمن ِ نة‬
“Ada apa dengan seruan Jahiliyah! Mereka menjawab, wahai Rasulullah, lelaki dari
Muhajirin memukul seorang lelaki Anshar! Nabi n berkata: “Tinggalkan seruan itu,
karena seruan itu berbau busuk”.47
Nabi n melarang panggilan fanatisme kelompok, suku, Rasisme dan segala sesuatu
yang bisa memicu perpecahan dan permusuhan sesama muslim, karena Islam agama
yang mulia, menjadikan loyalitas dan persaudaraan hanya diatas agama Allah, tidak
ada kasta dan perbedaan manusia disisi Allah kecuali dengan tingkat ketaqwaan, baik
dia orang arab ataupun selain arab, semuanya sama disisi Allah k.
ُ َ َْ َ ‫إ ﱠن َأ ْك َر َم ُك ْم ع‬
‫ند ﱠ ِ أتقاك ْم‬ ِ ِ

45
HR. Imam Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (no.4919)
46
HR. Muslim (no.934)
47
{HR. Bukhari (no 4905), Muslim (2584)}
Mata Air Yang Jernih 23

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
paling takwa diantara kamu”. (QS. Al-Hujurat: 13)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Nabi n bersabda:
ً ًَ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫َ ْ َ َ َ َ ﱠ َ َ َ َ َق‬
‫ َمات ِميتة َجا ِ ِل ﱠية‬،‫اعة ف َمات‬‫ وفار ا م‬،‫من خرج ِمن الطاع ِة‬
Siapa saja yang keluar dari ketaatan (kepada pemimpin), dan memisahkan diri dari
jamaah kaum muslimin kemudia ia wafat, maka ia telah mati (diatas cabang) perbuatan
jahiliyah”.48
Dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan z, Nabi n bersabda:
ً ً َ َ ٌ َ ََْ َ ََْ َ َ ْ َ
‫ام َمات ِميتة َجا ِ ِل ﱠية‬‫من مات ول س علي ِه ِإم‬
“Siapa yang wafat dan tidak ada baginya imam (pemimpin negara yang sah) maka
matinya diatas jahiliyah”.49
Maksudnya bukan mati musyrik, namun ia mati diatas salah satu kelakuan orang-
orang jahiliyah, dimana Masyarakat Jahiliyah tidak mau bersatu dibawah satu
kepemimpinan yang sah. Mereka merasa hina jika diatur, bangga jika menyelisihi, dan
tidak mau terikat dengan aturan penguasa, setiap orang ingin memimpin diri sendiri.50
Dan hadits ini juga sering disalah artikan, bahwa seseorang harus berbai’at untuk
masuk kelompok tertentu agar tidak mati dalam kekafiran jahiliyah, sehingga dengan
faham ini sebagian umat Islam tertipu untuk ikut memberikan bai’at setia pada
kelompok atau aliran tertentu, ditambah dengan doktrin bahwa selain kelompoknya
sesat dan kafir.
Jahiliyah Terbagi Kepada Dua:
1. Jahiliyah Secara Mutlaq (Umum)
Yaitu kondisi zaman Jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad n sebagai
rasul, baik dari ahlul kitab (Yahudi, Nasrani), Majusi, musyrikin arab, Atheis dan kaum
Paganisme yang lainnya. Ahlul kitab dari yahudi dan Nasrani, disebut jahiliyah karena
mereka merobah isi kitab Taurat dan Injil dengan tangan dan hawa nafsu mereka,
sehingga keasliannya tidak terjaga, mereka menambah dan mengurangi aturan wahyu
sesuai syahwat dan kejahilan akal, kemudian berdusta atas nama Allah k. Sungguh
celaka perbuatan mereka.

48
HR. Muslim (no. 1848)
49
HR. Abu Ya’la Al-Mushily dengan sanad yang Hasan (no. 7375), Ibnu Hibban (no. 4573).
50
Masail Jahiliyah Khalafa Fiihaa Rasulullah ‫ ﷺ‬poin-3, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
rahimahullah.
24 Mata Air Yang Jernih

َ ً َ ً َ َْ
‫ند ﱠ ِ ِل َ ش ُ وا ِب ِه ث َمنا ق ِليﻼ ۖ ف َو ْ ٌل‬ ْ َ َٰ َ ُ ُ َ ُ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ‫َ َ ْ ّ ﱠ‬
ِ ‫فو ٌل ِلل ِذين يكتبون ال ِكتاب ِبأي ِد ِ م ث ﱠم يقولون ذا ِمن ِع‬
َ ْ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﱠ‬
‫ل ُ م ّ ِم ﱠما ك َت َ ْت أ ْي ِد ِ ْم َو َو ْ ٌل ل ُ م ِّم ﱠما َيك ِس ُبون‬
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al-
Baqarah: 79)
Ketika Nabi Muhammad n diutus dengan cahaya Al-Quran dan As-Sunnah, maka
tidak ada lagi jahiliyah secara keseluruhan, karena cahaya kebenaran dan wahyu telah
menyinari kegelapan, dan kebenaran selalu dibawa oleh para ahli ilmu disetiap generasi
dan zaman.
َ ْ ْ َ ْ ّ ّ َ ُْ ً َ ُْ َ ‫ﱠ‬
‫ُ َو ال ِذي َ َعث ِ اﻷ ِّم ِّي ن َر ُسوﻻ ِّم ْ ُ ْم َيتلو َعل ْ ِ ْم َآيا ِت ِه َو ُ َز ِك ِ ْم َو ُ َع ِل ُم ُ ُم ال ِكتا َب َوا ِ ك َمة َو ِ ن‬
ََ َ َ ُ َ
‫انوا ِمن ق ْب ُل ل ِفي ضﻼ ٍل ﱡم ِب ٍن‬
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka,
yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Al-Jumu’ah: 2)
Diriwayatkan dari Mu’awiyah z beliau berkata: “Aku mendengar Nabi n bersabda,
َ َ
‫ﷲ َو ُ ْم كذ ِل َك‬ َْ َْ ‫َ ََ ْ َ ّ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ﱠ‬ َ ‫َ ََ ُ َ َ ٌ ْ ُﱠ‬
ِ ‫ ح يأ ِ َي أم ُر‬،‫ ﻻ يض ﱡر م من خذل ُ م‬،‫ال طا ِئفة ِمن أم ِ ظا ِ ِر ن ع ا ِق‬
‫ﻻ تز‬
“Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku yang tegak diatas kebenaran, tidak
akan memberi mudharat kepada mereka celaan orang yang mencela, sampai datang
urusan keputusan Allah dan mereka tetap diatas kebenaran itu”.51
2. Jahiliyah Muqayyad
Maksudnya perkara dan perbuatan jahiliyah yang masih ada pada pribadi atau
kelompok, suku tertentu, seperti cara beragama yang berlandaskan warisan nenek
moyang, kearifan lokal yang berbau mistik dan kesyirikan, laten perdukunan,
muamalah ribawi, mencela nasab, bersolek ala jahiliyah, pacaran dengan pasangan
yang belum nikah (teman simpanan mesra dan rahasia), pergaulan bebas yang masih
ditemukan pada sebagian kehidupan masyarakat.
Adapun pernyataan zaman jahiliyah secara umum dan menyeluruh dimasa setelah
Nabi Muhammad n diutus, ini pernyataan keliru, karena agama Islam telah sempurna
disampaikan oleh Rasulullah n dan didakwahkan para sahabat g, diwarisi oleh para

51
HR. Bukhari (no. 3641) Muslim (no. 1920) lafazh ini milik Muslim
Mata Air Yang Jernih 25

ulama , ajarannya disusun dalam bentuk kitab-kitab, banyaknya para da’i dan para
penuntut ilmu dari zaman ke zaman, yang senantiasa mendakwahkan kebenaran,
meluruskan kekeliruan hingga zaman kita sekarang.
Dari sahabat Abu Darda’ z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ َ ََ ْ ‫َ َ ً َ ْ ﱠ‬ ْ ُ ‫َم ْن َس َل َك َطر ًقا َي ْل َتم‬
‫ َو ِ ﱠن اﳌﻼ ِئكة لتض ُع أ ْج ِن َح َ َ ا‬،‫ َس ﱠ َل ﱠ ُ ل ُه ط ِر قا ِإ ا َ ن ِة‬،‫يه ِعل ًما‬ ِ ‫س ِف‬ ِ ِ
َْ َ ْ ‫َﱠ‬ َْ ْ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ ُ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ ْ َ ً
،‫ ح ا ِ يت ِان ِ اﳌ ِاء‬،‫ض‬ ِ ‫ و ِ ن ط ِالب ال ِعل ِم ستغ ِفر له من ِ السم ِاء واﻷر‬،‫ِرضا ِلط ِال ِب ال ِعل ِم‬
َْ ْ ُ َ َ ْ َْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ ََ ْ ْ َ ‫َ ﱠ‬
‫ ِإ ﱠن‬،‫ ِإ ﱠن ال ُعل َم َاء َو َرثة اﻷن ِ َي ِاء‬،‫ض ِل الق َم ِر َع َسا ِئ ِر الك َو ِاك ِب‬ ‫ض َل ال َع ِال ِم ع الع ِاب ِد كف‬ ‫ون ف‬
َّ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ ُ ‫َ ً َ َ ْ َ ً ﱠ َ َ ﱠ‬ ُ ّ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ِْ
‫ فمن أخذه أخذ ِبح ٍظ و ا ِف ٍر‬،‫ ِإنما ورثوا ال ِعلم‬،‫اﻷن ِ ياء لم يو ِرثوا ِدينارا وﻻ ِدر ما‬
“Siapa yang menempuh sebuah jalan yang mengantarkan nya kepada ilmu (agama),
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya para
Malaikat senantiasa senang dan meletakkan sayapnya bagi para penuntut ilmu. Dan
sesungguhnya penuntut ilmu senantiasa dimohonkan ampun oleh penduduk langit dan
bumi sampai ikan didalam air. Keutamaan seorang yang berilmu diatas ahli ibadah
bagaikan keutamaan bulan purnama diatas seluruh bintang-bintang. Para ulama
adalah pewaris Para Nabi. Sesungguhnya Para Nabi tidak mewariskan uang dinar dan
dirham, namun mereka hanya mewariskan Ilmu. Siapa saja yang mengambil warisan
itu, sungguh ia telah beruntung”.52
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan agama ini terjaga dengan cahaya ilmu
yang senantiasa dibawa oleh para ulama, dengan taufiq dari Allah kemudian melalui
jasa para Ulama, negeri-negeri menjadi hidup dengan cahaya sunnah, kebenaran
menerangi saentaro bumi, gelapnya kesyirikan diungkap untuk dijauhi, mengingatkan
bahaya tipu daya syaitan dan maksiat agar manusia menjaga diri.
Berkata Imam Fudhail bin ‘Iyadh t:

‫الس ﱠن ِة‬
‫اب ﱡ‬ُ َ ْ ‫ َو ُ ْم َأ‬،‫إ ﱠن ﱠ ع َب ًادا ُي ْح ْ ُم ْالب َﻼ َد‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dengan keberadaan mereka Allah
hidupkan (diterangi dengan petunjuk) negeri-negeri. Mereka lah Ahlu Sunnah”.53

52
Abu Daud (no. 3641), Ibnu Majah (no. 223), Shahih Ibnu Hibban (no. 88).
53
Syarah Ushul I’tiqad Al-Laalakai 1/72 (no. 51). Lihhat ‘Aqidatul Muslim Fii Dhauil Kitab wa Sunnah,
Dr. Wahaf Al-Qahthani 2/694.
26 Mata Air Yang Jernih

B. KERUSAKAN JAHILIYAH DALAM HAL KEYAKINAN DAN AGAMA

1. Puncak Maraknya Kesyirikan


Sebelum Nabi Muhammad n diutus, masyarakat jahiliyah menganut banyak
agama dan kepercayaan, sebagian ada yang berpegang dengan ajaran Nabi Ibrahim,
namun jumlah mereka sangat sedikit, sebagian yang lain menyembah berhala,
menyembah matahari dan bulan, menyembah bintang. Ada pula orang zindiq yang
tidak suka terikat dengan agama. Ada yang menyembah malaikat, menyembah jin,
menyembah api. Terdapat juga agama turunan dari al-Kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani.
Di jazirah arab kala itu juga terdapat beberapa ideologi, keyakinan beragama. Ada
yang menyembah patung, pohon, batu dan menyembah orang shaleh.
Pada asalnya, bangsa arab jahiliyah menganut agama yang meyakini Allah sebagai
Tuhan dan Pencipta alam semesta dan pemberi rezeki mereka. Kepercayaan ini sisa
warisan turun-temurun dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail e. Allah menyebut
ajaran Nabi Ibrahim q dengan agama yang Hanif, yaitu cenderung kepada Tauhid,
mengakui Allah sebagai Pencipta, Pengatur dan Pemilik alam semesta sehingga seluruh
jenis ibadah hanya diberikan untuk Allah semata.
Mereka sangat yakin dengan adanya wujud Allah, Tuhan Pemberi rezeki, Penguasa
alam semesta, Yang Menghidupkan dan Mematikan. Allah l berfirman:
ْ َْ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ‫ُ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ّ َ ﱠ َ َ ْ َْ َ ﱠ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ص َار َو َمن ُيخ ِر ُج ال َ ﱠ ِم َن اﳌ ِّي ِت َو ُ خ ِر ُج‬
َ ‫اﻷ ْب‬ ‫ض أمن يم ِلك السمع و‬ ِ ‫قل من يرزقكم ِمن السم ِاء َواﻷر‬
َ ََ َ َ َ ُ َ ْ ْ َْ
‫اﳌ ِّي َت ِم َن ال َ ّ ِ َو َمن ُي َد ِّب ُراﻷ ْم َرۚ ف َس َي ُقولون ﱠ ُ ۚ ف ُق ْل أفﻼ َت ﱠت ُقون‬
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup
dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah".
Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" (QS. Yunus: 31)
Namun kemurnian ajaran nabi Ibrahim yang hanif, tidak lagi dikenal oleh bangsa
arab jahiliyah kecuali sedikit. Disebabkan masa dan jarak yang cukup panjang antara
mereka dan kakek mereka Nabi Ibrahim q. Kebanyakan mereka menyimpangkan
agama Tauhid Al-Hanifiyah yang diwariskan nabi Ibrahim dan Ismail. Penyimpangan
agama tauhid yang hanif menjadi ajaran kesyirikan, yaitu mereka meyakini Allah
Tuhan mereka, namun juga mengambil tandingan-tandingan selain Allah dalam hak
ibadah.
Maka dikenal ritual penyembahan di masyarakat arab jahiliyah kepada banyak
patung yang merupakan jelmaan dari orang-orang shaleh yang sudah wafat. Dengan
keyakinan bahwa orang shaleh itu lebih suci, sehingga menjadi syafaat bagi mereka
disisi Allah.
Mata Air Yang Jernih 27

Mereka orang arab jahiliyah mengambil dan memahat patung-patung berhala yang
sangat banyak, karena sebagian mereka dikenal ahli dalam seni memahat. Patung-
patung diukir dalam bentuk variasi yang beragam, ada yang berbentuk manusia, ada
juga dalam bentuk hewan, adapula perpaduan unsur manusia dan hewan. Kemudian
patung-patung dijadikan sekutu dalam hal ibadah bersama Allah, mereka menyembelih
hewan untuk berhala agar mendekatkan diri kepada Allah, mereka tawaf dan berdoa
kepada berhala itu. Padahal ajaran Nabi Ibrahim q tidak pernah mengajarkan ritual
yang mereka ada-adakan.
Musibah terbesar dalam hidup ini adalah penyimpangan yang menimpa agama
seseorang atau kaum tertentu. Mereka merasa diatas kebaikan dan jalan yang benar,
padahal jalan itu bengkok bertabur syubuhat. Betapa banyak manusia terjatuh pada
kesyirikan tanpa sadar, dan inilah yang pernah dikhawatirkan oleh Nabi Ibrahim q
atas anak cucu keturunannya didalam doa yang Allah abadikan dalam Al-Quran,
َ ‫ص َن‬ َ ْ َ ُ ْ ‫َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ّ ْ َ ْ َٰ َ ْ َ َ َ ً َ ْ ُ ْ َ َ ﱠ َ ﱠ‬
ْ ‫اﻷ‬
‫ام‬ ‫و ِ ذ قال ِإبرا ِ يم ر ِب اجعل ذا البلد ِآمنا واجنب ِ و ِ أن عبد‬
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah),
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala.
ٌ ‫صا ي َفإ ﱠن َك َغ ُف‬
ٌ ‫ور ﱠر ِح‬ ‫َ ّ ﱠُ ﱠ َ َْْ َ َ ً ّ َ ﱠ‬
َ ‫الناس ۖ َف َمن َتب َع َفإ ﱠن ُه م ّ ۖ َو َم ْن َع‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ر ِب ِإ ن أضللن ك ِث ا ِمن‬
Wahai Rabb-ku, sungguh berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada
manusia, maka siapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golonganku, dan siapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau, Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ibrahim: 35-36)
Kekhawatiran itu menjadi kenyataan, berhala pertama yang mereka sembah adalah
Hubal. Kemudian diikuti dengan patung orang shaleh yang bernama Al-Laata, Al-‘Uzza
dan Manaat. Semua berhala itu diyakini sebagai anak perempuan Allah.
ُْْ َ َ ‫َ َ ﱠ‬ ْ َ ‫ََ َ ُ ﱠ‬
(20) ‫( َو َمناة الث ِالثة اﻷخ َرى‬19) ‫أف َر أ ْيت ُم الﻼت َوال ُع ﱠزى‬
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza,
dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah)?
(QS. An-Najm: 19-20)
Diriwayatkan dari Mujahid dan Abdullah bin Abbas g berkata:

“Dahulu Al-Laata adalah seorang lelaki yang memberi minum para jamaah haji, ketika
ia wafat, orang-orang berkumpul di kuburannya dan menyembahnya”.54

54
Tafsir Ibnu Jarir 22/523, Lihat Shahih Bukhari (no. 4859)
28 Mata Air Yang Jernih

Demikianlah buruknya beragama dengan modal persangkaan, syaitan menghiasi


perbuatan mereka dengan keyakinan yang rancu, bahwa manusia biasa cenderung kotor
dengan dosa dan kesalahan, maka tidak layak langsung meminta kepada Allah k,
karena Allah k tidak akan mendengar doa mereka, sehingga harus melalui perantara
orang shaleh. Dugaan yang salah dan berburuk sangka kepada Allah Zat Yang Maha
Penyayang.
Allah mengabarkan bagaimana alasan dan keyakinan mereka menjadikan orang-
orang shaleh yang sudah wafat sebagai perantara kepada Allah k,
َْ َ َ ُّ َ ُ ‫ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ ﱠ‬ ُ َ ‫َ ﱠ َ ﱠ‬
‫ﱠ ِ ُزلف ٰى‬ ‫ين اتخذوا ِمن دو ِن ِه أو ِلياء ما عبد م ِإﻻ ِليق ِر ونا ِإ‬ ‫وال ِذ‬
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak
menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya". (QS. Az-Zumar: 3)
‫ﱠ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ُ َ َٰ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ ﱠ‬ ُ َ ُ ُْ ََ
ِ ‫و عبدون ِمن دو ِن ِ ما ﻻ يض ﱡر م وﻻ ينفع ُ م و قولون ؤﻻ ِء شفعاؤنا ِعند‬
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan
kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata:
"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". (QS.Yunus: 18)
Patung-patung berhala orang-orang shaleh tersebut diletakkan di sekeliling ka’bah
yang jumlahnya mencapai 360 berhala.55 Sehingga menyesakkan ka’bah. Setiap suku
dan kaum memiliki berhala khusus, sehingga rumah-rumah mereka pun memiliki
berhala tertentu.
Orang pertama yang membawa ajaran kesyirikan ke jazirah arab adalah
seorang pimpinan bani Khuza’ah yang bernama ‘Amr bin Luhay, dia seorang yang
terpandang ditengah kaumnya, terkenal dengan kedermawanan dan keberaniannya
yang membuat dia dicintai dan perintahnya ditaati oleh kabilahnya.
Suatu ketika ‘Amr bin Luhay melakukan perjalanan ke negeri Syam untuk suatu
keperluan, maka dia menemukan sekelompok orang (kaum Amaliq) menyembah
berhala untuk meminta hujan dan lainnya. Maka ia menganggap baik perbuatan itu dan
menyangka bagian dari kebenaran, karena Syam dikenal dengan negeri para nabi dan
tempat turunnya Kitab-Kitab samawi.
Maka ‘Amr bin Luhay meminta berhala itu, merekapun memberinya sebuah berhala
yang diberi nama Hubal. ‘Amr pun membawanya untuk diletakkan di Ka’bah, dan dia
mengajak penduduk kota Mekkah untuk memuliakan dan menyembahnya berbuat
syirik bersamaan dengan menyembah Allah k. Penduduk kota Mekkah pun
mengikuti seruan itu. Tidak berselang lama kemudian penduduk Hijaz pun mengikuti

55
Mukhtashar Sirah Ar-Rasul 1/13 oleh Syaikh Muhammad Sulaiman At-Tamimi, Ar-Rahiq Al-
Makhtum 1/428 cet II 1435 H, Wizaarutul Auqaf Qatar.
Mata Air Yang Jernih 29

ritual penduduk Mekkah, karena mereka adalah pengatur rumah yang suci dan
penduduk kota haram.56
Tidak hanya itu, ‘Amr bin Luhay juga mencari dan menemukan 5 patung berhala
kaum Nabi Nuh, Wad, Suwa’, Yagust, Ya’uq, dan Nasr yang sudah terkubur lama di
bawah tanah ketika terseret banjir topan sebagai azab bagi kaum Nabi Nuh atas dosa
kesyirikan 57 mereka, maka syaithan datang kepada ‘Amr bin Luhay memberi tahu
posisi berhala itu terkubur58. Kemudian ‘Amr bin Luhay berhasil menemukan berhala-
berhala itu dan dibagikan ke suku-suku kabilah arab, dia memerintahkan agar patung
orang shaleh itu disembah, maka masuklah kesyirikan di negeri Hijaz dan jazirah arab
lainnya. Berpalinglah manusia dari tauhid menuju kesyirikan pengagungan kepada
patung orang shaleh.

Berkata Sahabat Abdullah bin ‘Abbas c:


َ َ َ َ ْ ََ ْ ُ‫َ َ ﱠ ُ ََ ﱠ ْ ْ ُ ﱠ َ َ ْ ََ ُ ُْ َ َ ُ ْ ُﱡ‬
‫ َو ان أ ﱠو ُل َما ُع ِب َد ِت‬،‫اﻹ ْسﻼ ِم‬ ِ ‫ و انوا ل م ع‬،‫َان الن َاس ع التو ِحي ِد مدة عشرة قرو ٍن‬
ْ‫ص َو َر ُأ َولئ َك ف ْ َ ا ل َي َت َذ ﱠك ُروا‬
ُ ‫ص ﱠو ُر ْوا‬َ ‫ َف َب َ َق ْو ُم ُ ْم َع َل ْ ْم َم َساج َد َو‬،‫صا ْ َن َم ُات ْوا‬ َ ًَْ ‫ْ َْ ُ ﱠ‬
ِ ِ ِ َِ ِ ِ ِ ‫اﻷصنام أن قوما‬
َ ََ ‫ان َج َع ُل ْوا أ ْج َس ًادا َع َ ت ْل َك ﱡ‬ ُ ‫الز َم‬ َ ‫ َف َل ﱠما َط‬.‫َح َال ُ ْم َو ِع َب َاد َ ُ ْم َف َي َ َش ﱠ ُ ْوا ْم‬
‫ فل ﱠما ت َم َادى‬،‫الص َو ُر‬ ِ
‫ال ﱠ‬
ِِ
َ ْ ُ ََ َ ُْ ََ ً َ ُ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬ َ َُْ َ ْ َ َ ْ ‫ﱠَ ُ ُ ُ ْ ْ َ َْ َْ ُ َ َ ﱠ‬
‫الزمان ع ِبدوا ِتلك اﻷصنام وسمو ا ِبأسم ِاء أول ِئك الصا ِ ِ ن ودا وسواعا و غوث و عوق‬
‫ﷲ‬ ‫ة‬ َ ‫ ُن ْو ًحا َي ْأ ُم ُر ُ ْم ع َب‬-‫ َو َل ُه ا ْ َ ْم ُد َو ْاﳌ ﱠن ُة‬- َ ‫ﷲ ُس ْب َح َان ُه َو َ َعا‬
‫اد‬ ُ ‫ َف َل ﱠما َت َف َاق َم ْا َﻷ ْم ُر َ َع َث‬،‫َو َ ْس ًرا‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ََ ُ َ َ ْ ُ
‫سبحانه و عا‬
“Dahulu manusia sepuluh generasi pertama diatas Tauhid, semua mereka diatas
Islam. Dan pertama sekali berhala disembah dimuka bumi ketika beberapa orang shaleh
wafat, maka kaumnya membangunkan atas mereka tempat-tempat ibadah, dan
membuatkan patung-patung jelmaan mereka didalamnya untuk mengingat jasa-jasa,
ibadah mereka agar memberi semangat dan contoh untuk mereka. Setelah masa yang
panjang, mereka menjadikan patung dari ukiran itu, setelah berjalan waktu mereka
mulai menyembah patung-patung orang shaleh itu dan memberi nama dengan nama
mereka dikala hidup Wadd, Suwa’, Yaghust, Ya’uq dan Nasr. Ketika kesyirikan sudah
semakin parah, maka Allah mengutus nabi Nuh untuk mengajak manusia hanya
beribadah kepada Allah l semata. Segala puji bagi Allah atas ni’mat dan karunia”.59

Diantara berhala yang paling top dan terkenal dikalangan musyrik arab jahiliyah;

56
Mukhtasar Sirah Ar-Rasul 1/12 oleh Syaikh Muhammad Sulaiman At-Tamimi, Ar-Rahiq Al-makhtum
1/37 karya Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri.
57
Dosa syirik pertama yang terjadi dimuka bumi adalah dizaman nabi Nuh p karena sifat ghuluw
berlebihan terhadap orang shaleh. Mereka menyangka orang shaleh yang sudah wafat lebih suci dan
memberi syafaat disisi Allah k. Lihat tafsir surat Nuh ayat: 23 oleh Ibnu Jarir, Al-Qurthubi, Ibnu Katsir.
58
Syarah Masail Al-Jahiliyah 1/11, Syaikh Shaleh Al-Fauzan.
59
Tafsir Ibnu Katsir 2/223
30 Mata Air Yang Jernih

1) Hubal
Hubal60 patung berhala paling besar terletak di tengah Ka’bah, terbuat dari batu
akik merah dalam rupa manusia, yang pertama sekali dibawa oleh ‘Amr bin Luhay.
2) Al-Laata
Terletak di Thaif, ketika bani Tsaqif masuk Islam, Rasulullah n mengutus Al-
Mughirah bin Syu’bah untuk menghancurkannya dan kuburannya dibakar habis.
3) Al-Uzza
Salah satu pohon yang disembah terletak di lembah Nakhlah diatas Dzatu ‘Irqin.
Suku Qurasy dan Kinanah sangat mengagungkan berhala ini. Mereka mendengar suara
keluar darinya. Ketika penaklukan kota Mekkah, Rasulullah n memerintahkan Khalid
bin Walid untuk menghancurkannya. Dan ketika dirobohkan tiba-tiba muncul wanita
hitam dengan rambut kusut dan bertaring dalam keadaan meletakkan kedua tangannya
dibahunya, sementara dibelakangnya ada seorang juru kunci. Kemudian Khalid
memenggal lehernya dan juru kunci itu.
4) Manaat
Patung yang diagungkan suku Aus dan Khazraj, terletak di Qadid antara Mekkah
dan Madinah. Ketika Fathu Makkah, Rasulullah n memerintahkan Ali bin Abi Thalib
z untuk menghancurkannya.

5) Wadd, Suwaa’, Yaghust, Ya’uq, Nasr


Patung-patung orang shaleh umat nabi Nuh yang ditemukan di Jeddah. Wadd
diberikan kepada Mudhar bin Nizar dan ditempatkan di Wadi Al-Qura, Dumatul Jandal
dan dipelihara sebagai sembahan oleh Bani Kilab bin Murrah. Suwa’ digarap oleh Bani
Huzail. Yaghust di pelihara oleh kabilah Thayyi’ di Yaman. Ya’uq di tempatkan
Khaiwan dan sembah suku Hamadan. Nasr di sembah oleh kabilah Himyar di negeri
Saba’.
6) Isaaf dan Nailah61
Patung berhala yang terletak dekat sumur Zam-Zam. Dua patung ini berasal dari
sepasang lelaki dan wanita dari suku Jurhum yang menjalin kasih dan berzina didalam
Ka’bah, lalu dikutuk oleh Allah menjadi dua batu. Seiring berjalan waktu, akhirnya
dijadikan sembahan.
Imam Ibnu Katsir t mengutipkan riwayat Ibnu Ishaq t,
َ َ َْ
‫اخ َل الك ْع َب ِة ف ُم ِ ا َ َ َرْ ِن‬ َ َ ََ َ ْ َ َ َ َ َ َ ََ ً َ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ فزنيا د‬،‫أن ِإسافا ونا ِئلة انا ش َر ِن‬

60
Orang Musyrikin Mekkah beribadah kepada berhala Hubal, Isaaf dan Nailah dengan melakukan Tawaf,
Sa’I disekitar nya. Ibnu ‘Asyur dalam At-Tahrir wa At-Tanwir 2/216
61
Riwayat Muhammad Ibnu Al-Munkadir dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 36920)
Mata Air Yang Jernih 31

“Bahwa berhala Isaaf dan Nailah dahulunya dua manusia, mereka berzina didalam
Ka’bah maka diubah (dikutuk oleh Allah) menjadi batu”.62
Perhatikan bagaimana dua pasangan muda-mudi yang bermaksiat, dikutuk oleh
Allah sebagai bentuk penghinaan dan pelajaran bagi manusia, justru pelaku kesyirikan
dijadikan sebagai sembahan dan diagungkan, demikianlah kesyirikan membuat akal
tumpul dengan kehinaan.
7) Dzul Khalasah
Berhala milik suku Khats’am, Bajilah dan Daus yang berada di Tuubalah, sebuah
daerah yang terletak antara Mekkah dan Yaman. Didalam riwayat yang sahaih, Sahabat
Jarir bin Abdillah Al-Bajali c menceritakan, bahwa Rasulullah n berkata kepadaku;

‫الي َما ِن َي ِة‬


َ ََ َ ََ
َ ‫ان َب ْ ًتا َخ ْث َع َم ُ َس ﱠ َك ْع َب َة‬ ‫و‬ ‫؟‬ ‫ة‬ ‫ص‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ْ ‫َأ َﻻ ُتر ُح م‬
‫ن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Tidakkah engkau mau melegakan hatiku dari berhala Dzul Khalasah?’ Dzul Khalasah
adalah sebuah rumah ibadah di Khasy’am, dan dikenal dengan “Ka’bah Yaman”.
Sahabat Jarir bin ‘Abdillah c melanjutkan;
ََ ُ َُْ َ ُ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ ََ ْ َ
‫ وكنت ﻻ أث ت ع‬:‫ قال‬،‫ و انوا أ اب خي ٍل‬،‫س ِمن أحمس‬ ٍ ‫فانطلقت ِ خ ْم ِس ن َو ِمائ ِة ف ِار‬
ْ ْ َ ُ َّْ ‫ﱠُ ﱠ‬
‫اج َعل ُه َ ِاد ًيا‬ ‫ و‬،‫ »الل م ث ِ ته‬:‫ال‬ َ ‫ َو َق‬،‫ص ْدري‬ َ ‫صا عه‬ َ ‫ص ْدري َح ﱠ َر َأ ْي ُت َأ َث َر َأ‬ َ ‫ض َر َب‬ َ ‫ َف‬،‫ا َ ْيل‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ َف َقال‬،‫ﷲ َع َل ْي ِه َو َس ﱠل َم ُي ْخ ُ ُه‬ُ ‫صﱠ‬ َ ‫ ُث ﱠم َ َع َث إ َ َر ُسول ﱠ‬،‫ َف ْان َط َل َق إ َل ْ َ ا َف َك َس َر َ ا َو َح ﱠر َق َ ا‬،«‫َم ْ ديا‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ َف َب َ ك‬:‫ال‬ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ ْ ّ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ
‫ ق َ ار‬،‫ ما ِجئتك ح ت َرك َ ا أ َ ا جم ٌل أجوف أو أج َرب‬،‫ وال ِذي عثك ِبا ِق‬:‫َر ُسول ج ِر ٍر‬
ُ ْ َ َ ُ
ٍ ‫س َم ﱠر‬
‫ات‬ َ ‫ َور َج ِال َ ا َخ ْم‬،‫س‬ َ ‫َخ ْيل َأ ْح َم‬
ِ ِ ِ
“ Maka aku berangkat kesana bersama 150 pasukan berkuda dari kabilah Ahmas.
Mereka adalah orang-orang yang ahli menunggang kuda. Sedangkan aku kurang
terampil dalam menunggang kuda. Maka Rasulullah n menepuk menepuk dadaku,
sehingga baku melihat bekas telapak tangan beliau di dadaku. Rasulullah n berkata,
“Ya Allah, kokohkan dia (diatas kudanya) dan jadikan dia seorang yang dapat memberi
petunjuk dan diberi petunjuk. Akupun berangkat ke sana, menghancurkan dan
membakarnya.”
Kemudian aku mengutus seorang utusan kepada Rasulullah n. Utusan63 itu berkata
kepada Nabi Muhammad n , “Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran,
tidaklah aku datang kemari hingga aku meninggalkannya (berhala Dzul Khalasah)
seperti onta yang terserang penyakit kulit (maksudnya telah dibakar).

62
Tafsir Al-Quranul ‘Azhim 1/341 ketika menafsirkan ayat 158 dari surat Al-Baqarah
63
Dalam riwayat shahih Abu Daud (no. 2772), nama Utusan itu Husain bin Rabi’ah radiyallahu ‘anhu
yang dikenal dengan Kuniah Abu Artah
32 Mata Air Yang Jernih

Jarir bin Abdillah berkata, kemudian Rasulullah n berdoa; “Semoga Allah berkahi
kuda-kuda Ahmas dan pasukannya, sebanyak lima kali”.64
Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar t menyimpulkan faidah Hadits ini, “Dalam Hadits
tersebut terkandung pelajaran bahwa disyariatkannya menghilangkan segala sesuatu
yang bisa menyebabkan rusaknya agama masyarakat, baik berupa bangunan atau yang
lainnya, baik berupa manusia, hewan ataupun benda mati”. 65
Demikianlah gambaran gelapnya kesyirikan di jazirah arab masa jahiliyah. Disaat
yang sama, bangsa Yahudi dan Nasrani jahiliyah, mereka juga menjadikan Nabi
sebagai tuhan dan anak tuhan, lahirnya konsep trinitas, menyembah salib, kekufuran,
mereka merubah isi taurat dan injil dengan tangan mereka, dan mengganti syariat yang
dibawa nabi-nabi mereka. Yang paling parah adalah penyelewengan Tauhid dengan
mengatakan ‘Uzair dan nabi Isa e sebagai anak lelaki Allah, mengatakan Isa adalah
Allah, maha suci Allah dari perbuatan mereka.66
Demikianlah syaitan bersemangat menghiasi perbuatan hina dan memalingkan
manusia dari jalan Allah. ‘Amr bin Luhay orang pertama yang membawa Paganisme,
mengajak penyembahan kepada berhala dan tradisi kesyirikan di jazirah arab. Sehingga
Allah mengazabnya sesuai perbuatannya. Nabi n bersabda:
‫ﱠ‬ َُْ ُ ‫َُ َ ُ ﱡ‬ َ َ ْ َ ْ َ ُ َْ
‫الن ِار‬ ِ ‫َرأيت عمرو بن ع ِام ٍرا زا ِ ﱠ يجر قصبه‬
“Aku melihat ‘Amr bin ‘Amir Al-Khuza’i menarik ususnya didalam neraka”.67
Demikian juga orang-orang Majusi yang berpusat di negara Persia, mereka
menyembah dan menyucikan Api yang merupakan ajaran Zoroaster. Agama As-
Shabiin melakukan penyembahan kepada bintang-bintang. Para ulama menyebutkan
bahwa agama As-Shabiin meyakini kenabian Yahya p, namun diantara mereka telah
berpaling pada kesyirikan yang beragam.
Amat besar kemurkaan Allah terhadap masyarakat jahiliyah, karena perbuatan
mereka yang telah menghina Allah, menyelewengkan Tauhid dengan berbagai
kesyirikan dan perkataan dusta terhadap Allah k. Nabi n bersabda:
َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ‫َ َ َ َُ ْ َ ََُ ْ َ َ َ َ ُ ْ ﱠ‬ َْ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ ِإﻻ بقايا ِمن أ ِل ال ِكت‬،‫ فمق م عر م و م م‬،‫ض‬
‫اب‬ ِ ‫و ِ ن ﷲ نظر ِإ أ ِل اﻷر‬

64
HR. Bukhari (no. 3020) Muslim (no. 2476). Lihat Kitab Al-Asnam 1/36 karya Abu Munzir Hisyam Al-
Kalbi.
65
Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari 12/164
66
Syarah Masail Al-Jahiliyah 1/10, Syaikh Shaleh Al-fauzan hafizahullah dengan sedikit penyesuaian.
67
HR. Bukhari (no. 4623) Muslim (no. 2856)
Mata Air Yang Jernih 33

“Dan sungguh Allah memandang kepada penduduk bumi, Dia murka kepada bangsa
arab dan bangsa non-arab, kecuali sebagian kecil dari Ahlul kitab (yang masih diatas
Tauhid)”.68
Walau demikian kuatnya pengaruh paganisme kesyirikan, masih ada tersisa
sebagian kecil yang masih berpegang dengan agama Tauhid yang dikenal dengan Al-
Hunafa’. Mereka tidak sujud kepada berhala dan tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu apapun sampai menunggu datang kenabian. Seperti Waraqah bin Naufal, Abu
Bakar As-Shiddiq, Zaid bin ‘Amr bin Nufail g. Justru mereka mengingkari dan tidak
setuju dengan kepercayaan yang dianut oleh kaum dan keluarganya. Mereka menyeru
orang-orang dengan syair-syair dan pidato-pidato agar sudi kembali kepada agama
yang hanif (Tauhid). Dan mengingatkan manusia bahwa tidak lama lagi akan datang
seorang nabi yang akan menyempurnakan segala pekerjaan dan ajaran agama. Asma’
binti Abu Bakar c berkata,
ُْ َ َ ُ َ ْ َ ً ْ ُ ً َ ْ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ َْ ُ َْ َ
ْ‫ َيا َم َعاش َر ُق َر‬:‫الك ْع َبة َي ُقو ُل‬
‫ َو ﱠ ِ َما ِمنك ْم‬،‫ش‬ٍ ِ ِ ‫رأيت ز د بن عم ِروب ِن نفي ٍل قا ِئما مس ِندا ظ ره ِإ‬
َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ‫َ ْ ُ َ َ َ ُ ُل ﱠ‬ َ َ َ َ َْ ََ
‫ أنا‬،‫ ﻻ تقتل ا‬،‫ يقو ِللرج ِل ِإذا أراد أن يقتل اب ته‬،‫ َو ان ُي ْح ِ اﳌوءودة‬،‫يم غ ْ ِ ي‬ ِ ‫ع ِد ِين ِإبرا‬
ُ ََ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َْ َ َََ ُ َ َ َ ْ َ
‫ َو ِ ْن ِش ت كف ْيت َك‬،‫ ِإ ْن ِش ت َدف ْع ُ َ ا ِإل ْي َك‬:‫ال ِﻷ ِب َ ا‬ ‫ فيأخذ ا ف ِإذا ترعرعت ق‬،‫أك ِفيك ا مئون ا‬
َ ُ
‫َمئون َ َ ا‬
“Aku melihat Zaid ibnu ‘Amr bin Nufail z menyandarkan punggungnya ke Ka’bah
seraya berkata,” Wahai orang-orang Qurays! Demi Allah! Tidak seorangpun diantara
kalian diatas agama nabi Ibrahim selainku”. Dan Zaid bin Amr’ radiyallahu ‘anhu
membiarkan hidup anak perempuan yang hendak dikubur hidup-hidup. Dia berkata
kepada seorang ayah yang akan membunuh anaknya,” (Berhentilah)! Jangan bunuh
anakmu, aku yang akan merawatnya.” Lalu Zaid z mengambilnya. Ketika anak
perempuan itu sudah dewasa, Zaid menemui ayah anak perempuan itu dan berkata,”
Kalau engkau berkenan aku akan menyerahkannya kepadamu, tetapi jika engkau
enggan biarlah aku yang tetap merawatnya”.69
Imam Ahmad t meriwayatkan, bahwa Sa’id bin Zaid bin ‘Amr70 c berkata
kepada Rasulullah n,” Apakah kami boleh memohonkan ampun kepada Allah untuk
untuk ayahku (Zaid bin ‘Amr)?
ً
‫اح َدة‬‫و‬َ ‫َ َع ْم َف َأ ْس َت ْغف ُر َل ُه َفإ ﱠن ُه ُي ْب َع ُث َي ْو َم ْالق َي َامة ُأ ﱠم ًة‬
ِ ِ ِ ِ ِ
Rasulullah n menjawab,” Ya, karena sesungguhnya dia (Zaid bin ‘Amr) akan
dibangkitkan sebagai umat sendirian”.71

68
HR. Muslim (no. 2865) dari Mutharrif bin ‘Abdillah bin Syikkhir, dari ‘Iyadh bin Himar Al-Mujaasyi’i.
69
Shahih Bukhari (no. 3828), Az-Zahabi dalam Siyar A’lam An-Nubala 1/128
70
Sa’id bin Zaid bin ‘Amr adalah salah seorang dari 10 sahabat yang dijamin masuk sorga oleh Rasulullah
71
HR. Ahmad (no. 1670), Al-Ajurri dalam As-Syari’ah 4/490 (no. 1737)
34 Mata Air Yang Jernih

Buya Hamka t menyebutkan perkataan sejarawan Lothrop Stoddard,

“Betapa tidak, padahal sudah beratus tahun bangsa arab karam dilautan kesyirikan dan
keberhalaan. Akhirnya timbul juga pemikiran yang cerdas sehingga muncul perasaan
benci pada semua (kesyirikan) itu. Dan timbul pula niat untuk mencapai perubahan.
Pada saat itulah datangnya seruan Islam yang segera masuk ke dalam hati pemuda-
pemuda”.72
Maka dipuncak kerusakan dan pekatnya kesyirikan yang menyebar ditengah orang-
orang jahiliyah baik dari ahli kitab ataupun dari bangsa arab, Allah mengutus seorang
Nabi dan Rasul-Nya untuk mengembalikan manusia ke jalur utama yaitu Tauhid meng-
Esakan Allah dalam peribadatan dan memurnikan seluruh jenis Ibadah untuk Allah
berdasarkan konsep wahyu Al-Quran dan As-Sunnah yang mulia.
2. Tidak Beriman Kepada Rasulullah n dan Syariat yang Beliau Bawa
Ini merupakan perkara jahiliyah yang paling besar dan parah. Masyarakat jahiliyah
baik yahudi, nasrani, dan terkhusus arab jahiliyah, mereka tahu akan kedatangan
seorang Nabi penutup risalah samawi sebagaimana yang disampaikan nabi Ibrahim
p. Seperti halnya orang Yahudi dan Nasrani, mereka mengetahui akan kedatangan
Nabi Muhammad n justru dari kitab-kitab yang dibacakan nabi-nabi mereka. Didalam
taurat dan Injil telah dituliskan akan pengkabaran yang jelas dan terang tentang Nabi
terakhir. Allah k berfirman:
ً ْ َ َ ُ َ ْ َ ً ‫ﱡ َ ﱠ ٌ ﱠ ُ ُ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ﱠ ُ ََ ْ ُ ﱠ ُ َ َ ُ َ َُْ ْ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ً ُ ﱠ‬
‫ضﻼ‬ ‫محمد رسول ِ ۚ وال ِذين معه أ ِشداء ع الكف ِاررحماء بي م ۖ ترا م ركعا دا ي تغون ف‬
‫يل‬ ‫نج‬
ْ ْ َُُ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬
‫اﻹ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫م‬‫و‬ ۚ ‫اة‬‫ر‬‫و‬ ‫الت‬ ْ ُ ‫يما ُ ْم ُو ُجو م ّم ْن َأ َثرال ﱡ ُ ود ۚ َٰذل َك َم َث ُل‬
‫م‬ َ ‫ض َو ًانا ۖ س‬
ْ ‫ّم َن ﱠ َور‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-
tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil,” (QS. Al-Fath: 29)
‫ص ّد ًقا ّ َﳌا َب ْ َن َي َد ﱠي م َن ﱠ‬
َ ‫ْ َ َ ّ َ ُ ُ ﱠ َْ ُ ﱡ‬ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ‫ال ع‬ َ ْ َ
‫الت ْو َر ِاة‬ ِ ِ ِ ‫ْابن مر م يا ب ِ ِإسر ا َ ِئيل ِإ ِ ي رسول ِ ِإليكم م‬ ِ َ ‫وِ ذ ق‬
َ ٰ ُ َ ََّْ ُ َ َ ‫ْ ُ ُ ْ َ ُ ََ ﱠ‬ ّ َ َ
‫ات قالوا َ ذا ِ ْ ٌر ﱡم ِب ٌن‬ ْ َ َ ُ
ِ ‫و ُم ِش ًرا ِب َرسو ٍل يأ ِ ي ِمن ع ِدي اسمه أحمد ۖ فلما جاء م ِبالب ِ ن‬
“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata". (QS. As-Shaf: 6)

72
Sejarah Umat Islam pra-Kenabian 1/76
Mata Air Yang Jernih 35

Bahkan mereka mengenal karakter, sifat dan berita tentang nabi Muhammad n
yang mereka tunggu-tunggu sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka.
ْ َ ُْ َ ً َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ‫ين َآت ْ َنا ُ ُم ْالك َت‬َ ‫ﱠالذ‬
‫اب َ ْع ِرفون ُه ك َما َ ْع ِرفون أ ْبن َاء ُ ْم ۖ َو ِ ﱠن ف ِر قا ِّم ْ ُ ْم ل َيكت ُمون ا َ ﱠق َو ُ ْم‬ ِ ِ
َ ُ َْ َ
‫علمون‬
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil)
mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal
mereka mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 146)
Bahkan jauh sebelum itu Nabi Ibrahim p telah memohon kepada Allah agar
diutus-Nya seorang Rasul dari kalangan bangsa arab, sebagai kemuliaan untuk mereka
dan ni’mat terbesar untuk alam semesta.
ْ َ َ ‫ﱠ‬ ّ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ َّ ُ َ َ َ ْ َْ َ ُْ َ ْ ُْ ّ ً ُ َ ْ ْ َ ْ َ َ ‫َﱠ‬
‫اب َوا ِ ك َمة َو ُ َز ِك ِ ْم ۚ ِإن َك أنت ال َع ِز ُز‬‫ر نا و ا عث ِف ِ م رسوﻻ ِم م يتلوعل ِ م آيا ِتك و ع ِلم م ال ِكت‬
ُ ‫اْ َ ك‬
‫يم‬ ِ
“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang
akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka
Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Baqarah:
129)
Namun sangat disayangkan, Gayung tak bersambut, sebagian bangsa arab jahiliyah,
bahkan dari kabilah Qurays yang merupakan keluarga Nabi n sendiri justru tidak
beriman, mendustakan Al-Quran dan risalah yang Rasulullah n diutus dengannya.
Dituduh berdusta, dipanggil tukang sihir , penyair gila, memecah persatuan kaum terus
dilancarkan kepada Nabi Muhammad n padahal sebelum mendakwahkan kebenaran
beliau n sangat terkenal dan diakui akan sifat jujurnya. Tidak cukup sampai disana,
mereka mengibarkan bendera perperangan untuk menghalangi dakwah beliau n.
َ َ َ ُ ََ ‫ََُ ُ َ َ ﱠ‬
‫اع ٍر ﱠم ْج ُنو ٍن‬
ِ ‫و قولون أ ِئنا لت ِاركو ِآل ِتنا ِل‬
‫ش‬
“Dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-
sembahan kami karena seorang penyair gila?". (QS. As-Shaaffat: 36)
ٌ ‫اح ٌر َك ﱠذ‬ َ َ َٰ َ َ ْ َ َ َ ْ ُْ ّ ٌ ‫َ َ ُ َ َ َ ُ ﱡ‬
‫اب‬ ِ ‫ال ال ا ِف ُرون ذا س‬‫نذر ِم م ۖ وق‬
ِ ‫و ِ بوا أن جاء م م‬
“Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul)
dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir
yang banyak berdusta". (QS. Shad: 4)
Mereka menganggap baik adat dan agama nenek moyang, lebih memilih tetap
diatas kebatilan ketimbang beriman kepada risalah Tauhid yang disampaikan utusan.
36 Mata Air Yang Jernih

َ ُ َ َ َ َ ْ َََ ََ ََ ََْ َْ َ َْ َ ُ ‫َ َ ْ َ َ ُ ْ ﱠ ُ ْ َ َْ َ َ ُ َ ُ ْ َ ْ َﱠ‬


‫ان أ َب ُاؤ ُ ْم ﻻ َ ْع ِقل ْون‬ ‫و ِ ذا ِقيل ل م ات ِبعوا ما أنزل ﷲ قالوا بل ن ِبع ما ألفينا علي ِه أباءنا أولو‬
َ َ َ
‫ش ْ ًئا َوﻻ َ ْ َت ُد ْون‬
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,
“ mereka menjawab, “(Tidak !) Kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek
moyang kami (melakukannya).” Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
apapun, dan mereka tidak mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 170)
َ ْ ً َ َٰ َ
‫َعل ْ ِ ْم ۚ ِإ ﱠن ِ ذ ِل َك ل َر ْح َمة َو ِذك َر ٰى ِل َق ْو ٍم ُي ْؤ ِم ُنون‬ َ ‫َأ َو َل ْم َي ْكف ْم َأ ﱠنا َأ َنزْل َنا َع َل ْي َك ْالك َت‬
ٰ َ ‫اب ُي ْت‬ ِ ِِ
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu
Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al
Quran) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
ََ َ ْ ُ َ َ ‫اﻷ ْر َ ﱠ‬ َْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫يدا ۖ َ ْع َل ُم‬
ً ‫َو َ ْ َن ُك ْم َش‬ َْ ‫ﱠ‬ ََ ُ
‫اط ِل َوكف ُروا‬
ِ ‫ض ۗ وال ِذين آمنوا ِبالب‬
ِ ‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫او‬‫م‬‫الس‬ ِ ‫ا‬‫م‬ ِ ِ ‫ق ْل كف ٰى ِبا ِ بي‬
َ َ ْ ُ ُ َ َٰ ُ ‫ﱠ‬
‫اس ُرون‬ ِ ‫ِبا ِ أول ِئك م ا‬
Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui
apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan
ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi”. (QS. Al-Ankabut: 51-
52)
Hal ini merupakan perkara jahiliyah terbesar dan yang paling berbahaya 73 .
Sempurnalah kerusakan bangsa arab jahiliyah dengan gelapnya kesyirikan ditambah
kedustaan kepada Rasul pilihan. Wallahulmusta’an
3. Budaya Sajen, Sembelihan untuk Berhala dan Jin
Orang-orang jahiliyah senantiasa berpecah dan berkelompok satu sama lain. Saling
berbangga dengan kelompok dan alirannya masing-masing. Bahkan merasa bangga
dengan berhala masing-masing, patung tuli dan buta, yang mereka pahat dan diukir
dengan tangan sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, namun diyakini memiliki keberkahan
dan mampu menolak bala serta penyakit.
Berhala-berhala itu dipuja, disembah, diberikan ibadah kepadanya, dalam bentuk
sesajen, ritual penyembelihan sebagai tumbal, bernazar, dan meminta pertolongan,
karena patung itu dianggap bisa mengantarkan doa dan mempercepat terkabulnya hajat
mereka dihadapan Allah.
َ َ َ َ َ ُ َ ٰ َ ٰ ُ ََ َ َْ ْ ْ َ َ ُ
‫َو َج َعلوا ِ ﱠ ِ ِم ﱠما ذ َرأ ِم َن ا َ ْر ِث َواﻷ َع ِام ن ِص ًبا فقالوا َ ذا ِ ﱠ ِ ِب َز ْع ِم ِ ْم َو َ ذا ِلش َر ا ِئنا ۖ ف َما ان‬
‫َ ﱠ‬ َ ََ ْ َ ُ
ِ ‫ِلش َر ا ِ ِ م فﻼ ي ِص ُل ِإ‬

73
Syarah kitab “Masail Jahiliyah” 1/17 Syaikh Shaleh Al-Fauzan Hafizahullah
Mata Air Yang Jernih 37

“Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang
telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini
untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang diperuntukkan
bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah”. (QS. Al-An’am: 136)
‫َو َما ُذب َح َع َ ﱡ‬
ُ ‫الن‬
‫ص ِب‬ ِ
“Dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala”. (QS. Al-Maidah: 3)
Ritual penyembelihan untuk Jin, meminta perlindungan kepada makhluk ghaib
Syaithan penunggu lembah, sangat kental dengan kehidupan masyarakat jahiliyah. Jika
mereka melakukan suatu perjalanan dan berhenti disebuah tempat atau lembah, maka
mereka akan memanggil makhluk dengan nama-nama tertentu. Allah l menyebutkan
perbuatan mereka dalam Al-Quran:
ً َ ْ َ ُ ْ َ ّ ٌ َ َ َ ُ ‫َ َﱠ‬
‫س َ ُعوذون ِب ِر َج ٍال ِّم َن ا ِ ِ ّن ف َز ُادو ُ ْم َر َ قا‬
ِ ِ ‫و أنه ان ِرجال ِمن‬
‫اﻹ‬
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi
mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin: 6)
Berkata Sahabat Abdullah bin ‘Abbas c:

،‫ أعوذ عز ز ذا الوادي‬:‫ا ا لية فيقول‬ ‫ان رجال من اﻹ س يب ت أحد م بالوادي‬


‫فزاد م ذلك إثما‬
“Dahulu orang-orang di masa jahiliyah jika singgah dan bermalam disebuah tempat,
maka mereka akan menyeru “kami berlindung dari penguasa tempat ini”. Maka Jin itu
akan membuat mereka semakin kufur dengan berbuat dosa.”74
َ ْ َ ّ ُ ُ َ َْ َ َ َ ْ َ ّ ُْ َ ْ َ ْ َ ّ ْ َ َ ْ َ َ ً َ ْ ُ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ
‫س َرﱠ نا‬
ِ ِ ‫س ۖ وقال أو ِلياؤ م ِمن‬
‫اﻹ‬ ِ ‫اﻹ‬ ِ ‫و وم يحشر م ج ِميعا يا معش َر ا ِ ِن ق ِد َاستك تم ِمن‬
َ ‫ﱠ‬ َ ‫الن ُار َم ْث َو ُاك ْم َخالد‬
‫ين ِف َ ا ِإﻻ َما ش َاء‬ ِِ
‫ال ﱠ‬َ ‫ض َنا ب َب ْعض َو َ َل ْغ َنا أ َج َل َنا ﱠال ِذي أ ﱠج ْل َت َل َنا ۚ َق‬ ُ ‫اس َت ْم َت َع َ ْع‬
ْ
ٍ ِ
ٌ ‫ﱠ ُ ۗ إ ﱠن َرﱠ َك َح ِك‬
ٌ ‫يم َع ِل‬
‫يم‬ ِ
“Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah
berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan
manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Rabb
kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari
sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau
tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu

74
Tafsir Ibnu Jarir At-Thabari 23/654
38 Mata Air Yang Jernih

kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya


Rabb-mu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 128)
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di t berkata:

“Jin (syaithan) mendapatkan kesenangan dengan perbuatan manusia yang mau taat
kepadanya, memberikan ibadah (tumbal dan menghinakan diri kepada jin),
mengagungkan dan meminta perlindungan kepadanya. Sedangkan manusia
mendapatkan kesenangan (tipuan) dengan dipenuhi hajatnya sebab bantuan dari para
jin agar keinginannya terpenuhi. Maka siapa saja yang mau memperbudak diri kepada
jin, sebagai imbalan, jin itu akan membantunya dalam mencapai apa yang
diinginkan.”75
Demikianlah jin mempermainkan manusia ketika jauh dari bimbingan wahyu,
bagaikan anak kecil yang memegang benda tajam, dia tahu bahwa benda itu bisa
merusak dirinya dan orang lain. Ketika rasa takut yang disertai pengagungan dalam hati,
maka jin akan memerintahkan untuk memberi tumbal dalam bentuk hewan sembelihan.
Kerap kali mereka melakukan penyembelihan dengan ritual tertentu. Hal itu dosa yang
paling besar didalam Islam, ketika Nabi n diutus maka beliau meyelisihi perbuatan
syirik tersebut.
‫َْ ﱠ‬ ُ ََ ْ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ َ َ ﱠ َ َ َ ْ ُ ُ َْْ َ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫يروما أ ِ ﱠل ِب ِه ِلغ‬
ِ ِ ِ ‫ِإنما حرم عليكم اﳌيتة والدم و م ا‬
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS. Al-Baqarah: 173)
ْ َ ‫َف‬
‫ص ِ ّل ِل َرِّ َك َو ان َح ْر‬
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (untuk-Nya).” (QS. Al-
Kautsar: 2)
َ َ َ ْ ّ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ص َﻼ ي َو ُ ُس ي َو َم ْح َي‬
َ ‫ُق ْل إ ﱠن‬
ِ ‫اي وم َما ِ ي ِ ِ ر ِب الع‬
‫اﳌ ن‬ ِ ِ ِ
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Rabb semesta alam.”
َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ َٰ َ َ َ
‫ﻻ ش ِر َك ل ُه ۖ َو ِ ذ ِل َك أ ِم ْرت َو أنا أ ﱠو ُل اﳌ ْس ِل ِم ن‬
“Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (QS. Al-An’am:
172-173)
Dari sahabat Ali bin Abi Thalib z, Nabi n bersabda:

75
Taisir Kariimirrahman 1/273
Mata Air Yang Jernih 39

‫ﷲ‬ َْ َ ََ ْ َ ُ َ َ َ
ِ ِ ‫لعن ﷲ من ذبح ِلغ‬
“Allah melaknat siapapun yang menyembelih (berkurban) untuk selain-Nya”.76
4. Beribadah dengan Sesuatu yang Haram
Orang-orang arab jahiliyah juga melakukan ibadah-ibadah dari peninggalan syariat
yang pernah Allah turunkan kepada nabi Ibrahim, namun telah terjadi distorsi dan
penyimpangan, sehingga masuk aturan-aturan yang berasal dari akal dan perasaan
mereka, seperti ibadah tawaf di Ka’bah dengan cara telanjang sambil mengucapkan
kalimat Talbiyah yang berbau syirik. Allah k berfirman:
َ َُْ ُ ُ ُ ُ َ ً َ ْ ََ ً َ ُ ‫َ َ َ َ ََ ُُ ْ َ َْْ ﱠ‬
َ ‫وقوا ْال َع َذ‬
‫اب ِب َما كنت ْم تكف ُرون‬ ‫وما ان صﻼ م ِعند الب ِت ِإﻻ م اء وتص ِدية ۚ فذ‬
“Sholat (ibadah) mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan
tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.” (‫۝‬Al-Anfal: 35)

Diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin ‘Abbas c beliau berkata:


ّ
‫يصفرون و صفقون‬ ‫انت قر ش يطوفون بالب ت و م عراة‬
“Orang-orang Qurays mereka mengelilingi ka’bah (tawaf) dalam kondisi telanjang,
sambil bersiul dan bertepuk tangan”.77
Diriwayatkan dari Sa’id bin Jubair t: “Dahulu orang-orang kafir Qurays
melakukan tawaf dengan bersiul (memasukkan jari tangan kemulut) dan bertepuk
tangan, untuk mengejek dan mengolok Nabi.78
Berkata sebagian para ulama:
“Mereka melakukan tawaf sambal bersiul agar manusia tidak mendengar Al-Quran
yang dibacakan nabi, sehingga turunlah firman Allah k:”.79
َ ْ َ ُ‫َ ﱠ‬ َ ْ ْ َ َ َ َ َ ‫ََ َ ﱠ‬
‫ين ك َف ُروا ﻻ ْس َم ُعوا ِل َٰ ذا ال ُق ْر ِآن َوالغ ْوا ِف ِيه ل َعلك ْم غ ِل ُبون‬‫وقال ال ِذ‬
“Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-
sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat
mengalahkan mereka". (QS. Fusshilat: 26)
Lafaz talbiyah yang dibaca dicampur dengan lafazh syirik yang pernah diajarkan
oleh ‘Amr bin Luhay Al-Khuzza’i (founder ajaran paganisme di jazirah arab).

76
Muslim (no. 1978)
77
Jaami’ul Bayan 13/524, Al-Quranul ‘Azhim 4/52
78
Jaamiul Bayan Fii Ta’wilil Quran 13/524
79
Adwaul Bayan 2/162
40 Mata Air Yang Jernih

Hal seperti yang diceritakan oleh sahabat Abdullah bin Abbas c:


‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬ ُ ُ ُ ُ َ َ َ ‫ َق‬،‫ َل ﱠب ْي َك َﻻ َشر َك َل َك‬:‫ولو َن‬ ُ ُ َ َ ُ ْ ُْ َ َ
:‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫ﷲص‬ ِ ‫ فيقول َرسول‬:‫ال‬ ِ ‫ان اﳌش ِركون يق‬
ْ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ً َ ‫َ َُ َ َ َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫ َيقولون َ ذا َو ُ ْم َيطوفون ِبال َب ْ ِت‬،‫ ت ْم ِلك ُه َو َما َمل َك‬،‫ ِإﻻ ش ِر ا ُ َو ل َك‬:‫ ق ْد ق ْد« ف َيقولون‬،‫»و ْ لك ْم‬
“Dahulu orang musyrik melantunkan talbiyah: “Aku sambut panggilan-Mu dan tiada
sekutu bagimu.” Ketika sampai kalimat ini, Rasulullah n berkata: “Hai kalian,
cukup… cukup…” namun mereka tetap menambah lafal talbiyah dengan ucapan,
kecuali sekutu yang menjadi milik-Mu. Sekutu yang Kamu miliki dan dia tidak
memiliki. Mereka ucapkan talbiyah itu sambil thawaf di Ka’bah.80
Demikian jahilnya perbuatan mereka, beribadah tidak sesuai petunjuk wahyu, dan
mereka beranggapan perbuatan itu baik, bahkan mereka juga berhujjah dengan ajaran
nenek moyang dan warisan leluhur serta menyangka aturan itu dari Allah.
َ ُ َ َ ْ ْ َ ُ َ َ ُ َ ً َ َ َُ َ َ َ
‫احشة قالوا َو َج ْد َنا َعل ْ َ ا َآب َاء َنا َو ﱠ ُ أ َم َرَنا ِ َ ا ۗ ق ْل ِإ ﱠن ﱠ َ ﻻ َيأ ُم ُر ِبال َف ْحش ِاء ۖ أ َت ُقولون‬ ِ ‫و ذا فعلوا ف‬
َ ُ َ ْ َ َ َ ‫َِ َ ﱠ‬
‫ِ ما ﻻ علمون‬ ‫ع‬
“Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati
nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami
mengerjakannya". Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan)
perbuatan yang keji". Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak
kamu ketahui? (QS. Al-A’raf: 28)
Masyarakat jahiliyah kental dengan penyimpangan dalam beragama, untuk
membela kayakinan yang salah mereka berdalih dengan ajaran nenek moyang dan
warisan leluhur yang sudah turun temurun diamalkan.
َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ‫َ َ ُ ُ ﱠ ُ َ َ َ َل ﱠ ُ َ ُ َ ْ َ ﱠ‬
‫ان َآب ُاؤ ُ ْم ﻻ َ ْع ِقلون‬
َ
‫قالوا بل ن ِبع ما ألفينا علي ِه آباءنا ۗ أولو‬ ‫َو ِ ذا ِقيل ل م ات ِبعوا ما أنز‬
َ َ َ
‫ش ْ ًئا َوﻻ َ ْ َت ُدون‬
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,"
mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga),
walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk?". (QS. Al-Baqarah: 170)

80
Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim (no. 1185, 2875), Tafsir Ibnu Katsir 6/313
Mata Air Yang Jernih 41

5. Perpecahan Dalam Agama


Orang-orang yahudi dan Nasrani yang asalnya mereka juga mengakui nabi Ibrahim
sebagai nabi yang bertauhid. Mereka mewarisi kitab-kitab samawi yang dibawa oleh
para nabi. Namun belakangan karena adanya tokoh-tokoh tertentu yang merobah aturan
wahyu akhirnya terjadilah perpecahan yang sangat banyak dalam agama mereka.
Yahudi dan Nasrani telah berselisih tentang agama mereka, setelah terjadi
penyimpangan dari kitab taurat dan injil. Perpecahan orang yahudi dan Nasrani
mencapai 70 sekte lebih sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah n. Yahudi terpecah
dengan banyak suku dan aliran.
Nasrani terbagi pada beberapa golongan. Golongan termasyhur di Timur
(Bhizantium) ada tiga partai, yakni partai Ya’kubiyah tersiar di Mesir, Sudan, habsyi.
Partai Nasturi tersiar di Maushul Irak dan Persia. Partai Malkani tersiar di tanah
Maghribi, Sicilia, Andalusia dan Syam.81
Ketiga aliran itu berbeda tentang konsep ketuhanan. Ya’kubi meyakini Isa Al-
Masih adalah Allah. Allah dan insan berkumpul dalam satu uknum, yakni Al-Masih.
Adapun Nasturi dan Malkani meyakini kepercayaan bahwa Al-Masih mempunyai ada
tabiat yang berbeda yaitu sifat tabiat Lahut (ketuhanan) dan Nasut (kemanusiaan).
Menurut keterangan seorang Ahli Bernama P.J. Andre bahwa di Asia Tengah pada
permulaan abad ke-7 M terdapat tiga macam gereja, yaitu gereja kerajaan Katolik,
gereja Monophysia dan gereja Nasturi. Ketiga partai itu telah bertentangan sangat hebat
tentang konsep Al-Masih.82
Diantara Kristen Nasrani ada yang katolik, ada yang protestan, aliran orthodox,
dengan aqidah yang terpecah dan kontradiktif. Ada yang meyakini Nabi Isa putra
Tuhan, ada pula yang meyakini Isa itu Tuhan, bahkan ada aliran khusus yang meyakini
Isa p anak zina dan lainnya.

Tidak dipungkiri, ternyata perbedaan dalam hal keyakinan itu membawa dampak
perpecahan yang menyisakan kebencian mendalam terhadap tatanan kehidupan agama
dan sosial masyarakat. Bangsa jahiliyah dari ahli kitab Yahudi dan Nasrani, atau dari
orang-orang arab jahiliyah, mereka memiliki keyakinan dan sesembahan yang beragam,
sehingga berakibat perpecahan sesama mereka. Bahkan kerap terjadi perperangan
saudara, pertumpahan darah antara kabilah yang satu dengan kabilah yang lain.
Karena sebab kekufuran, kesyirikan, dan penyelewengan hukum agama, Allah
jadikan mereka saling bermusuhan. Berhala-berhala yang disembah demikian
banyaknya justru menjadikan mereka saling berbangga dan merasa paling benar dengan
kelompoknya.

81
Sejarah Umat Islam pra -Kenabian 1/66.
82
Idem 1/66
42 Mata Air Yang Jernih

Inilah yang diperingatkan oleh Allah k dalam Al-Quran,


َ َ َ ُ َ ُ َ َ ‫َ ُْ ْ َ َ ﱠ‬ ُ َُ َ
‫ين ف ﱠرقوا ِدي َ ُ ْم َو ُانوا ِش َي ًعا ۖ ﱡل ِح ْز ٍب ِب َما ل َد ْ ِ ْم ف ِر ُحون‬‫َوﻻ تكونوا ِمن اﳌش ِر ِك ن ِمن ال ِذ‬
“Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-
orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.
Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka”. (QS.
Ar-Rum: 31-32)
Mereka adalah orang-orang yang merubah aturan agama Allah, berselisih dengan
sekte yang sangat banyak setelah kebenaran itu datang, meninggalkan kebenaran,
beriman pada sebagian syariat, dan kafir pada bagian yang lain, seperti yahudi, nasrani,
majusi, orang musyrik jahiliyah dan agama-agama bathil selain Islam.
ُ َ ْ ُ ََ ْ ُ َ َ َ ‫ََ َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫ين تف ﱠرقوا َواختلفوا ِمن َ ْع ِد َما َج َاء ُ ُم ال َب ِّ نات‬‫وﻻ تكونوا ال ِذ‬
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka”. (QS. Ali-Imran: 105)
ُ َ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ‫َ ً ﱠ ْ َ ُْ ْ َ ْ ﱠ‬ ُ َ َ ْ َُ ُ‫ﱠ ﱠ َ َﱠ‬
‫ﱠ ِ ث ﱠم ُي ِّب ُ ُ م ِب َما انوا‬ ‫ٍء ۚ ِإنما أمر م ِإ‬ ِ ‫م‬ ‫م‬
ِ ‫ت‬ ‫س‬‫ل‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ي‬ ‫ش‬
ِ ‫وا‬ ‫ان‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫د‬
ِ ‫وا‬ ‫ق‬‫ِإن ال ِذين فر‬
َ ُ
‫َي ْف َعلون‬
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi
bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya
urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan
kepada mereka apa yang telah mereka perbuat”. (QS. Al-An’am: 159)
Umat-umat sebelum kita telah berselisih dengan perselisihan yang sangat banyak,
setiap kelompok dan aliran itu mengklaim paling benar. Demikian juga dengan umat
ini akan terpecah menjadi banyak aliran, semuanya sesat kecuali satu. Mereka itulah
Ahlus Sunnah yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah n
dengan apa yang difahami oleh generasi sahabat g, sebagaimana yang diriwayatkan
oleh Imam Al-Hakim t dalam Al-Mustadrak, ketika Nabi n ditanya tentang siapa
golongan yang selamat, maka beliau menjawab” Siapa yang berpegang dengan
sunnahku dan sunnah sahabatku.83
Allah mewasiatkan agar manusia bersatu diatas agama yang Haq, dan merupakan
wasiat seluruh para rasul.
‫وحا َو ﱠالذي َأ ْو َح ْي َنا إ َل ْي َك َو َما َو ﱠ‬
َ ‫ص ْ َنا به إ ْب َرا‬
ۖ ٰ َ ‫يم َو ُمو َ ٰ َو ِع‬ ً ‫الدين َما َو ﱠ ٰ به ُن‬ّ ‫َش َر َع َل ُكم ّم َن‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َْ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ
‫الدين وﻻ تتفرقوا ِف ِيه ۚ ك ع اﳌش ِر ِك ن ما تدعو م ِإلي ِه‬
ُ ‫ّ َ ََ َ َ َ ﱠ‬
‫وا‬ ُ ‫َأ ْن َأق‬
‫يم‬
ِ ِ

83
Tafsir Ibnu Katsir 6/316-317
Mata Air Yang Jernih 43

“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah
kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya”. (QS. As-Syura: 13)
6. Tathayyur, Ramal dan Tenung
Diantara bentuk keyakinan orang-orang jahiliyah adalah Tathayyur, yaitu merasa
sial dengan apa yang dilihat, didengar, mengaitkan nasib dengan burung atau kejadian-
kejadian alam. Istilah ini dikenal dengan Thiyarah atau Tathayyur. Dan ini adalah
bentuk kesyirikan karena bersandar dan merasa sial dengan perkara yang tidak ada
keterangan dari syariat.
Keyakinan Thatayyur yang menyebar dikalangan masyarakat jahiliyah sangat
banyak diantaranya, menentukan perjalanan dengan arah terbangnya burung, merasa
sial dengan suara burung hantu, hari dan bulan tertentu.84
Tathayyur juga menjadi tradisi umat-umat terdahulu untuk mengingkari para rasul,
seperti Fir’aun dan pengikutnya mengaitkan kesialan dengan kedatangan Nabi Musa
dan orang-orang yang beriman kepada Allah.
َ ‫ََ ﱠ‬ ‫ٌَ ﱠ‬ ُ ٰ ََ ُ َ ُ َ ْ َ َ
‫ف ِإذا َج َاء ْ ُ ُم ا َ َسنة قالوا لنا َ ِذ ِه ۖ َو ِ ن ت ِص ْ ُ ْم َس ِّ ئة َيط ﱠ ُ وا ِب ُمو َ ٰ َو َمن ﱠم َع ُه ۗ أﻻ ِإن َما طا ِئ ُر ُ ْم‬
َ َ َ َ ْ َ َٰ َ ‫ع‬
‫ند ﱠ ِ َول ِك ﱠن أك َ ُ ْم ﻻ َ ْعل ُمون‬ ِ
“Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: "Itu adalah
karena (usaha) kami". Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab
kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah,
sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS. Al-A’raf: 131)
Ketika mereka mendapatkan nikmat berupa kesuburan, kelapangan dan kesehatan,
mereka meyangka “kami memang layak untuk hal itu”. Namun jika kesulitan, musibah,
pertanian rugi dan musim kemarau datang, mereka bertathayyur dengan sebab nabi
Musa dan pengikutnya. Maka Allah membantah persangkaan mereka bahwa kesialan
mereka adalah ketetapan dari Allah disebabkan kekufuran dan mendustakan ayat-ayat
Allah dan Rasul-Nya.
Allah juga menceritakan didalam Al-Quran tentang suatu kaum yang mendustakan
kebenaran dan para da’i yang menyeru kejalan Allah, mereka enggan menerima nasehat
dan kebenaran, sehingga mencari dalih dengan alasan kesialan untuk menolak para
pemberi nasehat.

84
Kalau dizaman Now mengaitkan nasib sial dan keberuntungan dengan nomor, angka tertentu, bulu
mata yang Allah takdirkan yang jatuh, justru diyakini petanda ini dan itu.
44 Mata Air Yang Jernih

ٌ ‫اب َأ ِل‬
‫يم‬ ٌ ‫َق ُالوا إ ﱠنا َت َط ﱠ ْ َنا ب ُك ْم ۖ َل ِ ن ﱠل ْم َتن َ ُ وا َل َ ْ ُج َم ﱠن ُك ْم َو َل َي َم ﱠس ﱠن ُكم ّم ﱠنا َع َذ‬
ِ ِ ِ
“Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu,
sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam
kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami".
َ ُ َ َ ُّ َ ُ ُ َ ُ َ
‫قالوا طا ِئ ُركم ﱠم َعك ْم ۚ أ ِئن ذ ِك ْرُتم ۚ َب ْل أ ُنت ْم ق ْو ٌم ﱡم ْس ِرفون‬
“Utusan-utusan itu berkata: "Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah
jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum
yang melampui batas". (QS. Yasin: 18-19)
Musyrikin arab jahiliyah juga kental dengan tathayyur, jika kebaikan dan
kelapangan berpihak pada mereka, maka ini datang dari Allah karena mereka layak
untuknya, namun jika petaka menimpa mereka, maka akan dikaitkan dengan Nabi
Muhammad n dan para pengikutnya”.
ُ ُ َٰ ُ ُ َ ٌ َ ّ َ ْ ْ ُ َ ‫ﱠ‬ َٰ ُ ُ َ ٌ َ َ َ ْ ْ ُ َ
‫ند َك ۚ ق ْل ﱞل‬ ْ
ِ ‫ند ِ ۖ و ِ ن ت ِص ُ م س ِ ئة يقولوا ِذ ِه ِمن ِع‬
ْ
ِ ‫و ِ ن ت ِص ُ م حسنة يقولوا ِذ ِه ِمن ِع‬
‫ّم ْن ع ﱠ‬
ِ ‫ند‬
ِ ِ ِ
“Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah",
dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari
sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". (QS. An-
Nisa: 78)

Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:


ْ ُ ً ّ ُ َّ
‫ﷲ ُيذ به بالتو ل‬ ‫ ولكن‬،‫ وما منا إﻻ‬-‫ثﻼثا‬- ‫ الط ة ِش ْر ٌك‬،‫شرك‬
ٌ ‫الط ة‬
ِ ،‫الط َ ة ِش ْرك‬
ِ
“Thiyarah (meramal dengan burung) itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.
Dan tidak seorang pun diantara kita (pasti terlintas dihatinya sesuatu dari hal ini). Hanya
saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya”.85
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ َ
‫ َوﻻ غو َل‬،‫ َوﻻ َن ْو َء‬: ‫ﻻعدوى وﻻ ط ة وﻻ امة وﻻ صفروزاد مسلم‬
“Tidak ada penyakit menular (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada
keyakinan pada burung hantu, dan tidak ada kesialan dengan bulan safar”. Imam
Muslim menambahkan dengan “Tidak ada ramalan bintang 86 , dan tidak ada ghul

85
HR. Ahmad (3687) Abu Daud (no. 3915) Musnad Abu Ya’la Al-Muushily (5219).
86
Meramal nasib dengan bintang adalah bagian kesyirikan. Banyak muda-mudi Islam juga terpengaruh
trend meramal nasib dengan Capricornus, sagitarius dan lainnya sesuai bulan lahir.
Mata Air Yang Jernih 45

(hantu).”87 Syaikh Abdurrahman Alu Syaikh menukilkan: “Al-Farra’ t berkata, Al-


Hammah adalah salah satu burung malam”.
Ibnu Al-Arabi v berkata: ”Mereka dahulu turut beranggapan jika ada burung hinggap
di rumah salah seorang dari mereka, ia akan berkata,”Burung ini membawa kabar duka
untukku, atau kepada salah seorang penghuni rumah”.
َ َ َ َ َ َُ ‫َ َ ﱠ‬ َ ‫ َيا َر ُسو‬: ‫ َق ُالوا‬،" ‫ َف َق ْد َأ ْش َر َك‬،‫اجة‬
َ َ ْ ُ َ ّ ‫َم ْن َر ﱠد ْت ُه‬
‫ أ ْن َي ُقو َل‬:‫ال‬‫ ما كفارة ذ ِلك؟ ق‬،‫ﷲ‬
ِ ‫ل‬ ٍ ‫الط َ ة ِمن ح‬
ِ
َ‫ َوَﻻ إ َل َه َغ ْ ُ ك‬،‫ الل ُ ﱠ َ َ ْ َ ﱠ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ﱠ َ ْ ُ َك‬:‫َ َ ُ ُ ْم‬
ِ ‫ وﻻ ط ِإﻻ ط‬،‫م ﻻ خ ِإﻻ خ ك‬ ‫أحد‬
“Siapa yang mengurungkan niatnya karena thiyarah, maka ia telah berbuat syirik.” Para
sahabat g bertanya: “Lalu apa tebusannya wahai Rasulullah? Beliau
menjawab: ”Hendaklah mengucapkan “Ya Allah, tidak ada kebaikan melainkan
kebaikan dari-Mu dan tidaklah burung itu (segala hal yang disangka sebab kesialan)
melainkan makhluk-Mu, dan tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar
kecuali Engkau”.88
Tradisi tenung, yaitu seorang juru ramal/tenung meramalkan nasib mujur dan
malang seseorang, ia mengaku mengetahui sesuatu yang ghaib, seperti mencari barang
hilang, nasib, jodoh, rezeki, masa depan dan lainnya.
Pada masa itu, amat besarlah kekuasaan (pengaruh) orang yang tahu ilmu tenung.
Tukang tenung didengar ketika bicara tentang menang kalahnya perperangan yang akan
ditempuh. Demikian juga perjodohan yang akan dipertalikan, akan beruntungkan
pergaulannya kelak ataukan sial. Perniagaan yang akan dijalankan akan ada labakah
atau merugi. Semua hal bisa direka oleh si “Tukang Tenung”.
Besar benar kepercayaan masyarakat jahiliyah kepada tukang tenung, sebab
menurut mereka tukang tenung punya hubungan dengan alam ghaib dan diyakini tahu
perkara yang akan terjadi.
Pekerjaannya sederhana saja. Jika seorang datang kepada dukun untuk menyatakan
ia sakit kepala misalnya, lalu dibacakan mantra dan dilekatkan azimat (penangkal). Jika
ada satu kesulitan akan dilihat dan diramal. Jika terjadi perselisihan akan diundi dengan
kayu yang dilemparkan ke awang-awang lalu dilihat mana yang jatuh lebih dahulu.
Sebuah kayu dicat warna merah dan sebelah lagi dengan warna putih. Warna merah
tanda terlarang dan warna putih tanda diizinkan.
Jika tukang tenung (dukun, peramal) ditanya oleh seseorang tentang takwil mimpi,
si “Tukang Tenung” akan termenung seakan-akan menunggu ilham (wangsit) baru
dibaca tafsirnya.89

87
Shahih Bukhari (no. 5757) Shahih Muslim (no. 2020)
88
HR. Ahmad (no. 7045) dishahihkan Syaikh Ahmad Syakur. Dari sahabat Abdullah bin ‘Amr.
89
Buya Hamka dalam “Sejarah Islam pra-Kenabian” 1/60
46 Mata Air Yang Jernih

Diriwayatkan dari Mu’awiyah ibnu Al-Hakam As-Sulami z dia berkata:


ُ ُْ َ َ َ ‫ْ َ ﱠ ُ ﱠ َْ ْ ُ ﱠ َ َ َ ََ َُْ ْ ُ ﱠ‬ َ ْ َ ‫َ َ ُ َل ُ ُ ً ُ ﱠ‬
:‫ال قلت‬ ‫ »فﻼ تأتوا الك ان« ق‬:‫ قال‬،‫ كنا نأ ِ ي الك ان‬،‫صن ُع َ ا ِ ا ا ِ ِلي ِة‬ ‫ﷲ أمورا كنا ن‬
ِ ‫يا رسو‬
ُْ ‫َ َ َ ُ ﱠ ﱠ‬ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ َ ٌ ْ َ َ َ َ َ ُ ‫ُ ﱠ َ َ َﱠ‬
‫ فﻼ يصدنكم‬،‫ »ذاك ء ي ِجده أحدكم ِ نف ِس ِه‬:‫كنا نتط قال‬
“Wahai Rasulullah! Perkara-perkara yang kami lakukan dahulu dimasa jahiliyah. Kami
dahulu mendatangi para dukun. Rasulullah n bersabda: “Jangan datangi para dukun!
Muawaiyah a berkata, dahulu kami juga meramal nasib dengan burung. Rasulullah
n berkata: “Hal itu adalah sesuatu yang terlintas dalam diri kalian, maka jangan sampai
memalingkan kalian dari kebaikan”.90
Ketika Islam datang semua praktek perdukunan dan merasa sial dengan sesuatu,
meramal nasib dengan burung dihapuskan oleh Islam. Rasulullah n mengharamkan
perdukunan dan mendatangi dukun.
Diriwayatkan dari Safiyyah x, dari sebagian istri-istri Nabi, beliau n bersabda:
ً َ َ َ َ ٌ ََ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ََ َ َ ً ‫َ ْ ََ َ ﱠ‬
‫صﻼة أ ْرَ ِع ن ل ْيلة‬ ‫ لم تقبل له‬،‫من أ ى عر افا فسأله عن ٍء‬
“Siapa saja yang mendatangi tukang ramal dan bertanya tentang sesuatu kepadanya
maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.91
C. KERUSAKAN MASYARAKAT JAHILIYAH DARI SISI AKHLAK DAN
BUDAYA
Ditengah kerusakan keyakinan dan cara beragama orang-orang jahiliyah, juga
memberikan dampak yang sangat buruk terhadap kehidupan bermasyarakat, moral dan
budaya.
Kehidupan masyarakat jahiliyah serat dengan kegelapan, perampokan, perperangan,
kekerasan, unjuk keberanian dan pertumpahan darah. Yang kuat menindas yang lemah,
kehidupan tak ubahnya seperti hukum rimba. Peperangan adalah lambang kemuliaan.
Kobaran api peperangan terkadang dipicu oleh perkara remeh. Demi sebuah nama baik,
fanatik kesukuan dan kabilah, bahkan ulah sebab binatang gembalaan pun cukup
sebagai alasan untuk menyeret mereka ke medan pertempuran, siap habis-habisan
bertaruh nyawa. Seakan pelampiasan marah, gemerincing suara pedang dan
pertumpahan darah solusi segala masalah, demikianlah jahiliyah.
Dikisahkan oleh Ummu Salamah d, ketika Ja’far bin Abi Thalib z
menceritakan kepada Raja an-Najasyi t tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masyarakat arab jahiliyah sebelum datang Islam,

90
HR. Muslim (no. 537)
91
HR. Muslim (no. 2230)
Mata Air Yang Jernih 47

َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َْْ ُ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫َﱡ َ َْ ُ ُ ﱠ َ ْ ً َ ْ َ َ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْر َح‬
،‫ام‬ ‫ ونقطع‬،‫احش‬ ِ ‫ ونأ ِ ي الفو‬،‫ ونأ ل اﳌيتة‬،‫أ ا اﳌ ِلك كنا قوما أ ل جا ِ ِلي ٍة عبد اﻷصنام‬
َ ‫ﱠ‬ َْ ُْ ْ ُ
‫الض ِعيف‬ ‫ َو َ أ ُل الق ِو ﱡي ِم ﱠنا‬،‫َو ِ ُء ا ِ َو َار‬
“Wahai Raja, kami dulu adalah orang-orang yang diliputi kebodohan. Kami
menyembah patung. Memakan bangkai (hewan yang disembelih untuk berhala tanpa
menyebut nama Allah). Dan kami melakukan perbuatan keji. Kami memutus tali
kekerabatan. Berlaku buruk terhadap tetangga. Yang kuat menindas yang lemah.” 92
Demikian juga yang dialami sebagian manusia disetiap zaman hingga abad
millennial hari ini, percikan api permusuhan dan perperangan kerap kali muncul hanya
dengan alasan SARA, organisasi, partai dan club olahraga. Satu dengan yang lain saling
menghina dengan bahasa-bahasa kerdil ala jahiliyah.
Diantara tipikal terpuji orang-orang arab jahiliyah memiliki sifat dermawan,
menghormati tamu, pemberani, jujur, teguh pendirian, menepati janji dan komitmen
dengan apa yang diucapkan. Namun sangat disayangkan sebagian sikap terpuji itu
mereka tempatkan pada perkara maksiat dan hal-hal yang bertentangan dengan fitrah
manusia. Akhlak yang terpuji jika digunakan pada tempat yang salah akan berbuah
kehinaan dan penyesalan.
Mereka jujur sekalipun kepada musuh, menepati janji walaupun akan merugikan
diri. Pendirian yang kokoh walau harus mengubur hidup-hidup anak gadis yang dicintai.
Mental baja dan komitmen yang menghujam kuat didalam hati walau harus berperang
dengan saudara sendiri.
Diantara tradisi jahiliyah yang ada sebagian kabilah dan suku tertentu, diantaranya:
1. Membunuh Anak Perempuan
Tidak suka dengan kehadiran anak perempuan merupakan akhlak jahiliyah.
Khawatir dengan banyak anak, takut jatuh miskin dan merasa tidak mampu memberi
nafkah anak juga bagian dari akhlak jahiliyah. Yang lebih parah dari itu mereka tega
membunuh anak-anak buah hati mereka dengan cara sadis dan biadab. Bahkan mereka
merasa bangga dan mulia dengan perbuatan membunuh anak, karena itu lambang
keberanian di masa itu. Demikianlah syaithan menghiasi perbuatan buruk mereka. Akal
sehat hilang, perasaan jadi tumpul, kehinaan dipandang kemuliaan. Bagai pepatah,
“Hilang geli karena gelitik”.

92
HR. Shahih Ibnu Khuzaimah (no. 2260) Ahmad (no. 1740) Hilyatul Auliya Abu Nu’aim 1/115
48 Mata Air Yang Jernih

Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka membunuh anak perempuan;


a) Anak Perempuan Lemah
Orang-orang arab jahiliyah beranggapan bahwa kehadiran anak perempuan dalam
keluarga adalah lambang kehinaan dan kerugian. Hal ini dipicu oleh faktor perperangan
antar kabilah dan demi sebuah harga diri dimasa itu.
Sosok anak perempuan bagi arab jahiliyah tidak bisa diandalkan untuk membela
keluarga dan kabilah. Sehingga semakin banyak anak keturunan perempuan, akan
semakin lemah suku dan kabilah. Kelemahan itu akan berdampak kekalahan dalam
perperangan, sehingga para wanita akan ditawan dan dihinakan dengan perbudakan.
Hal itu sangat memalukan dan penghinaan besar dalam keluarga. Mereka tidak sanggup
menahan penghinaan itu, dan lebih memilih untuk membunuh anak-anak perempuan
sebelum kehinaan dan ketakutan itu menjadi kenyataan.
ُْ ُ ُ َ ََ ّ ُ َ َ
ٌ ‫اﻷن َ ٰ َظ ﱠل َو ْج ُ ُه ُم ْس َودا َو ُ َو َك ِظ‬
‫يم‬ ‫و ِ ذا ِشر أحد م ِب‬
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan,
hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah”.
َ ُ ََ َ‫ﱡ‬
‫اب ۗ أﻻ َس َاء َما َي ْحك ُمون‬ ‫ال‬ ُ ‫َي َت َو َار ٰى م َن ْال َق ْوم من ُسوء َما ُ ّش َربه ۚ َأ ُي ْمس ُك ُه َع َ ٰ ُ ون َأ ْم َي ُد ﱡس‬
‫ه‬
ِ ِ ٍ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung
kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah,
alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. (QS. An-Nahl: 58-59)
َ َ ُ ُ َ ََ ّ ُ َ َ
ٌ ‫ض َر َب ِل ﱠلر ْح َٰمن َم َث ًﻼ َظ ﱠل َو ْج ُ ُه ُم ْس َودا َو ُ َو َك ِظ‬
‫يم‬ ِ ‫و ِ ذا ِشر أحد م ِبما‬
“Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa
yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam
pekat sedang dia amat menahan sedih”. (QS. Az-Zukhruf: 17)
Pembunuhan anak-anak dilakukan dengan cara yang sangat biadab dan tercela.
Salah satu adat yang sangat kejam ketika itu ialah menguburkan anak perempuan hidup-
hidup.93
ْ َ ُ َ ّ َ ْ َ ُ ُ َ ُ ْ َْ َ َ
(9) ‫نب ق ِتلت‬
ٍ ‫( ِبأ ِي ذ‬8) ‫و ِ ذا اﳌوءودة س ِئلت‬
“Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa
apakah dia dibunuh”. (QS. At-Takwir: 8-9)

93
Lihat “Sejarah Umat Islam 1/76 karya Buya HAMKA rahimahullah.
Mata Air Yang Jernih 49

Dalam dalam Mu’jam Al-Kabir, dengan riwayat yang shahih disebutkan, bahwa
sahabat An-Nu’man bin Basyir z berkata,

‫س ْب ُن‬ُ ْ ‫ َج َاء َق‬:‫ال‬ َ ‫ َي ُقو ُل َو ُسئ َل َع ْن َق ْوله َ}و َذا ْاﳌَ ْو ُء‬،‫َسم ْع ُت ُع َم َر ْب َن ا ْ َ ﱠطاب‬
َ ‫ود ُة ُس ِئ َل ْت{ َق‬ ِِ ِ ِ ِ
َ:‫ َقال‬،‫ا ْ َ ا ِل ﱠي ِة‬ ََ َ َ َ ُ َ ََِ ّ َ َ َ ‫ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫َﱠ‬ ُ َ َ َ
ِ ٍ ‫ ِإ ِ ي وأدت ثما ِ ي بن‬:‫ﷲ ص ﷲ علي ِه وسلم قال‬
ِ ِ ‫ات‬ ِ ‫اص ٍم ِإ رسو ِل‬ ِ ‫ع‬
َ ‫ ا ْ د إ ْن ش ْ َت َع ْن ُ ّل‬:‫ال‬ َ َ ‫ إ ّ ي‬:‫ ُق ْل ُت‬، «‫»أ ْعت ْق َع ْن ُ ّل َواح َدة م ْ َ ا َر َق َب ًة‬ َ
‫اح َد ٍة‬‫و‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ق‬ ، ‫ل‬ ‫ب‬ ‫إ‬
ٍِِ ِ
ُ ‫صاح‬
‫ب‬ ِِ ِ ٍ ِ ِ ِ
ً َ َ َ ‫ُْ ﱠ‬
‫ِم ن بدنة‬
“Aku mendengat ‘Umar bin Khatab z berkata ketika ditanya tentang firman Allah
(yang artinya): “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup
ditanya”. ‘Umar menjawab: “Qois bin ‘Ashim pernah mendatangi Rasulullah n seraya
berkata, “Sesungguhnya aku pernah mengubur hidup-hidup delapan anak-anak
perempuanku di masa jahiliyah. Maka Nabi n berkata kepadanya, “Bebaskan seorang
budak untuk setiap anak perempuan. Dia berkata, aku memiliki onta. Nabi n bersabda,
“Jika engkau mau, bersedekahlah dengan seekor onta untuk setiap anak perempuanmu
yang telah engkau kubur hidup-hidup”.94
Faidah: Hadits ini merupakan riwayat yang shahih tentang kisah seorang sahabat
Qois bin ‘Ashim z (pimpinan kabilah bani Tamim) yang masuk Islam dan
memperbaiki keislamannya. Ketika bertanya kepada Rasulullah n atas penyesalan
terhadap perbuatannya dimasa jahiliyah.
Kisah ini diceritakan oleh khalifah ‘Umar bin Khatab z untuk menjelaskan salah
satu bentuk praktek dan pengakuan dari Qois bin ‘Asim dihadapan Rasulullah n ketika
dia meminta penjelasan kaffarah (penebus dosa) membunuh anak perempuan di masa
kegelapan jahiliyah,95 yang ingin penulis tegaskan, bahwa sahabat Umar bin Khatab
z hanya meriwayatkan tentang perbuatan Qois bin ‘Ashim z, bukan menceritakan
tentang perbuatan diri ‘Umar z.

Ini merupakan kedustaan terhadap pribadi sahabat ‘Umar z. Menuduhkan


sesuatu yang tidak pernah diperbuat. Memang tidak disangkal ‘Umar z pernah hidup
dimasa jahiliyah dan masuk islam belakangan, akan tetapi tidak ada satupun riwayat
ditemukan, baik lafazh (matan) yang dhaif apalagi yang shahih didalam kitab-kitab
Hadits Ahlu Sunnah, tidak pula dinukilkan sepotong kalimat pun dalam kitab-kitab para
ulama, baik kitab Sejarah, ‘Aqidah, Tafsir dan lainnya. Justru riwayat itu dinukilkan
dalam kitab-kitab orang Syi’ah Rafidah sebagaimana yang ditegaskan oleh Syaikh DR.
Shalih Al-Ushaimi hafizahullah.

94
HR. Imam At-Thabrani dalam Mu’jamul Al-Kabir 18/337 (no. 863)
95
Riwayat ini disebutkan oleh Imam At-Tabrani dalam Mu’jam Al-Kabir 18/337 (no.863), Imam Al-
Bazzar 1/60, dan dikomentari oleh Imam Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid (7/283) bahwa perawi
(yang menghubungkan sanad) dalam Al-Bazzar adalah para perawi yang terdapat dalam kitab As-
Shahihain (Bukhari dan Muslim), kecuali Husain bin Mahdi al-Ailiy, dia perawi yang Tsiqah terpercaya”.
Hadits ini juga dishahihkan As-Syaikh Al-Albani dalam “As-Silsilah Al-Ahadiitsi As-Shahihah (no. 3298).
50 Mata Air Yang Jernih

Syaikh Utsman Al-Khamis hafizahullah dalam salah satu ceramahnya mengatakan,”


Riwayat yang menyampaikan kisah ‘Umar mengubur bayi perempuan hidup-hidup itu
dari Jabir al-Ju’fi. Ia adalah seorang Syi’ah Rafidhah dan Pendusta. Riwayatnya tidak
diterima karena kebid’ahannya sebagai Rafidhah, dan cacat ucapannya karena ia
pendusta.
Kedustaan ini disebarluaskan oleh faham-faham yang membenci para sahabat z.
Bukti bahwa ‘Umar tidak pernah melakukan itu, dia memiliki banyak anak perempuan.
Dan salah satu anak perempuan sulung (tertua) nya adalah istri Nabi n Ummul
mukminin Hafshah bintu ‘Umar bin Khatab c, maka beliau diberi kunyah Abu
Hafshah. Dimana salah satu bentuk sunnah para salaf yaitu memberi nama kunyah yang
disandarkan kepada anak yang paling tua (sulung).
‘Umar memiliki beberapa orang istri diantaranya Zainab binti Maz’un (saudari
‘Ustman bin Maz’un), darinya lahirlah beberapa orang anak, diantaranya Hafshah bintu
‘Umar, yang lahir sekitar 5 tahun sebelum diutusnya Rasulullah n sebagai Nabi dan
Rasul. Kemudian anak lelaki yang bernama Abdurrahman dan ‘Abdullah bin ‘Umar
c.

Jika kebiasaan ‘Umar juga mengikuti tradisi jahiliyah yang satu ini, tidak mungkin
Hafshah akan dibiarkan dewasa hingga bisa menemui masa nubuwwah dan menjadi
Istri Rasulullah n. Semoga Allah jaga kaum muslimin dari distorsi sejarah dan berita-
berita dusta. Imam Ad-Darimi t meriwayatkan, bahwa seseorang datang kepada
Nabi n dan berkata:
ََ ْ ْ ْ َ َ َ َْ َُْ ‫َ ُﱠ‬ َ َ َ ‫ﱠ ُﱠ‬
‫ َو انت ِعن ِدي ِب ٌت ِ فل ﱠما‬،‫ فكنا نقت ُل اﻷ ْوﻻ َد‬،‫َيا َر ُسو َل ﱠ ِ ِإنا كنا أ ْ َل َجا ِ ِل ﱠي ٍة َو ِع َب َاد ِة أ ْوث ٍان‬
ْ ُ ََ ُ َ ْ ‫َ ﱠ‬ َ َ ً ْ َ َ ْ َ
‫ فات َب َعت ِ ف َم َر ْرت َح ﱠ أت ْ ت ِب ً ا ِم ْن‬،‫ ف َد َع ْو ُ َ ا َي ْو ًما‬،‫ َو انت َم ْس ُرو َرة ِب ُد َعا ِ ي ِإذا َد َع ْو ُ َ ا‬،‫أ َج َابت‬
َ َ َ َ َُ َ َ ََ ْ ْ ُ ْ‫ََ َ ْ ُ َ َ َ ﱠ‬ َ َْ ْ َ
‫ َيا أ َبت ُاه َيا أ َبت ُاه‬:‫آخ َر َع ْ ِدي ِ َ ا أ ْن تقو َل‬
ِ ‫ و ان‬، ِ ‫ فأخذت ِبي ِد ا ف َرديت ِ َ ا ِ ال ِب‬،‫يد‬ ٍ ‫أ ِ غ َ ِع‬
“Wahai Rasulullah! Kami dahulu orang-orang jahiliyah. Kami menyembah berhala dan
membunuh anak-anak. Saya pernah mempunyai seorang anak perempuan. Bila saya
memanggilnya dia berlari-lari datang kepada saya dengan sangat ceria. Pada suatu hari
saya memanggilnya. Dia terus mengikuti saya, hingga melewati sebuah sumur dari
keluargaku yang tidak begitu jauh. Maka aku menambil tangannya dan mendorongnya
masuk ke dalam sumur itu. Dan kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya ialah
‘Ayah!”’.
‫ﱠ‬ ُ َ َُ ْ َ ََ ‫ََ َ َ ُ ُ ﱠ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ َ َ ﱠ‬
ُ ُ َ َ ‫ َف َق‬،‫ف َد ْم ُع َع ْي َ ْيه‬
ِ ‫ال له َرج ٌل ِمن جلس ِاء َرسو ِل‬ ِ ‫فب ى رسول ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ح وك‬
َ ‫َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َل ﱠ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫ »كف ف ِإن ُه َ ْسأ ُل َع ﱠما‬:‫ال ل ُه‬ ‫ فق‬،‫ أحزنت رسو ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫ص ﷲ علي ِه وسلم‬
ُ‫ﱠ‬ َ َ ‫ف ﱠ‬ َ َ َ ‫َ َ ﱠ ُ ُ ﱠ َ َ َ ُ َ ْ ََ ﱠ َ َ َ ََ َ َ ُ ََ َ َ ﱠ‬
‫ ثم‬،‫الد ْم ُع ِم ْن َع ْي ْي ِه َع ِ ْ َي ِت ِه‬ ‫ فب ى ح وك‬،‫ " أ ِعد ع ح ِديثك فأعاده‬:‫أ مه« ثم قال له‬
َ‫ف َع َم َلك‬ْ َْ ْ َ ُ َ َ ‫َ َ َ ُ ﱠ ﱠَ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ﱠ‬
‫ فاستأ ِن‬،‫ ِإن قد وضع ع ِن ا ا ِ ِلي ِة ما ع ِملوا‬:‫قال له‬
Mata Air Yang Jernih 51

“Mendengar cerita itu Rasulullah n menangis, air mata beliau bercucuran. Dan
berkatalah salah seorang yang duduk bersama Nabi ‫ﷺ‬, “Engkau benar-benar telah
membuat sedih Rasulullah! Maka Nabi n bersabda, “biarkan, sungguh dia datang
untuk menanyakan sesuatu yang lebih penting dari itu. Nabi n berkata kepada orang
itu, Ceritakan sekali lagi kisah itu! Maka diapun mengulangi kisah itu, sehingga
Rasulullah n menangis hingga air matanya membasahi Janggut beliau.”

Kemudian Nabi n bersabda; “Perkara-perakara jahiliyah yang mereka lakukan


telah dihapuskan oleh Allah dengan masukknya mereka kedalam Islam. Sekarang
mulailah amalan-amalan yang dibenarkan (oleh Syari’at)”.96
Begitu biadabnya, jika penguburan hidup-hidup dimasa belia tertunda karena
ayahnya sedang merantau atau urusan perdagangan, mereka tetap melakukannya ketika
anak gadisnya telah remaja dan memiliki akal. Intinya penguburan yang tertunda akan
tetap dilaksanakan. Terkadang anak wanita itu diajak ke tempat yang tinggi dan
dijatuhkan hingga mati.
Betapa kejinya akal yang tidak dibimbing wahyu Ilahi. Alangkah hinanya logika
yang kering dari siraman ruhani. Aduhai bodohnya pemikiran, kerdilnya perasaan yang
menghargai tradisi, mengikuti syahwat yang mengotori hati, perbuatan hina dianggap
terpuji, teriakan pilu buah hati diabaikan, di akhirat azab menanti.
Ditengah tradisi yang keji itu, masih terdapat beberapa tokoh yang masih memiliki
hati Nurani, dan menonjol dalam usaha membasmi kebiasaan kaummya. Seperti Zaid
bin ‘Amr bin Nufail, Sha’sa’ah bin Naajiyah Al-Mujaasyi’i g kakek dari Al-
Farazdaq (seorang penyair arab yang terkenal). Berikut penuturan kisahnya, Asma’
binti Abu Bakar c berkata tentang Zaid bin ‘Amr z,
ُْ َ َ ُ َ ْ َ ً ْ ُ ً َ ْ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ َْ ُ َْ َ
ْ‫ َيا َم َعاش َر ُق َر‬:‫الك ْع َبة َي ُقو ُل‬
‫ َو ﱠ ِ َما ِمنك ْم‬،‫ش‬ٍ ِ ِ ‫رأيت ز د بن عم ِروب ِن نفي ٍل قا ِئما مس ِندا ظ ره ِإ‬
َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ‫َ ْ ُ َ َ َ ُ ُل ﱠ‬ َ َ َ َ َْ ََ
‫ أنا‬،‫ ﻻ تقتل ا‬،‫ يقو ِللرج ِل ِإذا أراد أن يقتل اب ته‬،‫ َو ان ُي ْح ِ اﳌوءودة‬،‫يم غ ْ ِ ي‬ ِ ‫ع ِد ِين ِإبرا‬
ُ ََ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َْ َ َََ ُ َ َ َ ْ َ
‫ َو ِ ْن ِش ت كف ْيت َك‬،‫ ِإ ْن ِش ت َدف ْع ُ َ ا ِإل ْي َك‬:‫ال ِﻷ ِب َ ا‬ ‫ فيأخذ ا ف ِإذا ترعرعت ق‬،‫أك ِفيك ا مئون ا‬
َ ُ
‫َمئون َ َ ا‬
“Aku melihat Zaid ibnu ‘Amr bin Nufail menyandarkan punggungnya ke Ka’bah
seraya berkata,” Wahai orang-orang Qurays! Demi Allah! Tidak seorangpun diantara
kalian diatas agama nabi Ibrahim selainku”. Dan Zaid bin Amr’ radiyallahu ‘anhu
membiarkan hidup anak perempuan yang hendak dikubur hidup-hidup. Dia berkata
kepada seorang ayah yang akan membunuh anaknya,” (Berhentilah)! Jangan bunuh
anakmu, aku yang akan merawatnya.” Lalu Zaid mengambilnya. Ketika anak
perempuan itu sudah dewasa, Zaid menemui ayah anak perempuan itu dan berkata,”

96
HR. Ad-Darimi (no.2) Ta’liq dari Ahli Tahqiq “Bahwa riwayatnya Mursal, akan tetapi perawinya Tsiqaat.
Riwayat ini hanya disebutkan oleh Imam Ad-Darimi dalam Sunannya.
52 Mata Air Yang Jernih

Kalau engkau berkenan aku akan menyerahkannya kepadamu, tetapi jika engkau
enggan biarlah aku yang tetap merawatnya”.97
Imam Tabhrani t dalam Al-Mu’jam Al-Akbir, menyebutkan bahwa Sha’sa’ah
(Muhyii Al-Mauudaat) telah menyelamatkan banyak anak perempuan yang akan
dikuburkan hidup-hidup, fitrahnya membenci pembunuhan bayi, sehingga dia menebus
satu jiwa anak yang masih kecil kepada orang tuanya dengan beberapa ekor onta,
kemudian ia pelihara dan dinafkahi anak bayi perempuan itu dengan baik hingga usia
dewasa. Ketika ia masuk Islam, maka hal itu diceritakan kepada Rasulullah n.

Berkata Sahabat yang mulia Sha’sa’ah z,


َ ْ ََ َ
‫ ف َ ْل‬،‫اح َد ٍة ِم ْ ُ ﱠن ِبناقت ْ ِن َعش َر َاو ْ ِن َو َج َم ٍل‬ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َْ َ َ ّ َ َ َ ََ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ
ِ ‫وقد أحي ت ثﻼث ِمائ ٍة و ِس ِت ن ِمن اﳌوؤد ِة أش ِي ﱠل و‬
َ ْ َ ََْ ُ ‫ََْ َ َ ﱠ ْ َ َ َ ْ ُُ ْ َ ﱠ‬ ‫َ َ ْ َ ْ ََ َ ﱠ ﱡ َﱠ‬
:«‫اﻹ ْسﻼ ِم‬ ِ ِ‫ب‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ﷲ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ذ‬ ‫إ‬ِ ‫ه‬‫ر‬ ‫ج‬ ‫أ‬ ‫ك‬ ‫»ل‬ :‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ﷲ‬ ‫ِ ِ ذ ِلك ِمن أج ٍر؟ فقال الن ِ ص‬
“Sungguh aku sudah menghidupi (menyelamatkan) 360 bayi (dimasa jahiliyah) yang
akan dikuburkan hidup-hidup dengan setiap bayi ditebus dengan dua ekor onta betina
bunting dan satu ekor onta jantan, apakah aku peroleh pahalanya? Rasulullah n
menjawab, “Bagimu pahalanya ketika Allah sudah memberi ni’mat hidayah Islam
kepadamu”.
Berkata Penyair arab kenamaan Al-Farazdaq (cucu Sha’sa’ah) tentang kakeknya:
َ ََ َ َ ْ َ ْ ََ َ َْ ََ ‫َ َ ّ ﱠ‬
‫ فل ْم ُي َوأ ِد‬،‫يد‬ ِ ‫وج ِدي ال ِذي َمنع الو ا ِئد‬
‫ فأح الو ِئ‬... ‫ات‬
Dan Kakekku telah menghalangi bayi-bayi wanita dikubur hidup-hidup
Dia pelihara bayi-bayi itu, sehingga mereka tidak dikuburkan98

Islam datang mengangkat kehormatan anak-anak perempuan, dari kehinaan menuju


derajat yang mulia. Islam menghapus semua kekejaman, pelecehan dan penghinaan
terhadap wanita. Allah l berfirman:
ُ َ َ ُُ ْ َ َ ً ْ َ ُ ْ ُ ‫ُ َ ُ َﱠ‬ َْ َ َ ُ
‫ق ْل َعال ْوا أت ُل َما َح ﱠر َم َرﱡ ك ْم َعل ْيك ْم ۖ أﻻ ش ِركوا ِب ِه ش ْ ًئا ۖ َو ِ ال َو ِال َد ْي ِن ِإ ْح َسانا ۖ َوﻻ تقتلوا أ ْوﻻ َدكم‬
ُُ َ ‫َ ﱠ‬
‫ِّم ْن ِإ ْمﻼ ٍق ۖ ن ْح ُن ن ْر ُزقك ْم َو ِ ﱠيا ُ ْم‬
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabb-mu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu
karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka,”
(QS. Al-An’am: 151)

97
Shahih Bukhari (no. 3828), Az-Dzahabi dalam Siyar A’lam An-Nubala 1/128
98
Al-Mu’jamul Kabiir Imam at-Thabrani 8/76 (no. 7412), Al-Mustadrak Al-Hakim (no. 6562).
Mata Air Yang Jernih 53

Ummul mukminin ‘Aisyah c menceritakan kepada Nabi n kisah seorang ibu


yang memberikan sebiji kurma yang dibagi untuk dua anak perempuannya. Maka
Rasulullah n bersabda,
‫َ ْ ُ َ م َن ْال َب َنات َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ﱠ ُ ﱠ َ ُ ْ ً ا م َن ﱠ‬
‫الن ِار‬ ِ ‫ فأحسن ِإل ِ ن كن له ِس‬،‫ِ ِ ٍء‬ ِ ِ ‫م ِن ابت‬
“Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, kemudian ia berbuat baik
kepadanya, maka anak itu akan menjadi tameng baginya dari api neraka”.99
Dalam riwayat lain, Rasullullah n bersabda,
َ ْ ََ َ َ ُ‫ﱡ‬ َ ‫ َق‬- ،‫ َو َل ْم ُي ْؤ ِث ْر َو َل َد ُه َع َل ْ َ ا‬،‫ َو َل ْم ُ ْ َ ا‬،‫َم ْن َ َان ْت َل ُه ُأ ْن َ َف َل ْم َي ِئ ْد َ ا‬
‫ أ ْدخل ُه ﱠ ُ ا َ ﱠنة‬-‫ور‬ ‫ َ ْع ِ الذك‬:‫ال‬ ِ
“Siapa saja yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur
hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak melebihkan anak lelaki dari anak
perempuan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Surga.”100
Seorang Sahabiyah yang bernama Umaimah binti Ruqaiqah d datang kepada
Rasulullah n untuk membai’at beliau diatas Islam. Lalu Nabi n bersabda:
َ ََْ َ َْ َ َ َُْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ
‫ َوﻻ تأ ِ ي ِب ُ ْ ت ٍان تف ِ ين ُه‬،‫ َوﻻ تقت ِ َول َد ِك‬،‫ َوﻻ ْس ِر ِ َوﻻ ت ْزِ ي‬،‫ِ ش ْ ًئا‬ ‫أ َبا ِ ُع ِك َع أ ْن ﻻ ش ِر ِ ي ِبا‬
َ ُ ْ ‫ََ ََﱠ ََﱡ َ ْ َ ﱠ‬ َُ ََ َْ ْ َ ْ َ َ َ َْ
‫ وﻻ ت ِ ت ج ا ا ِ ِلي ِة اﻷو‬، ِ ‫ وﻻ تنو‬،‫ب ن يدي ِك و ِرجلي ِك‬
“Aku membai’atmu untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, tidak
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak datang membawa kebohongan
yang kamu ada-adakan antara tangan dan kakimu (pengakuan palsu menuduh orang
berzina), tidak meratapi mayat, dan tidak bersolek sebagaimana bersoleknya orang-
orang jahiliyah dahulu”.101
b) Takut Jatuh Miskin
Salah satu akhlak yang jelek adalah membunuh anak karena takut jatuh miskin
dengan memelihara dan memberi nafkah kepada anak kandung. Ini bentuk berburuk
sangka kepada Allah Zat Yang Maha Pemberi rezeki. Rezeki setiap makhluk sudah
ditanggung oleh Allah dengan kadar masing-masing, bahkan hewan melatapun menjadi
tanggungan Allah akan rezeki mereka.
َ ُ َ ََ َ ُْ َ َ ‫ْ َْ ﱠ‬
‫ﱠ ِ ِرزق َ ا َو َ ْعل ُم ُم ْستق ﱠر َ ا َو ُم ْست ْو َد َع َ ا ۚ ﱞل ِ ِكتا ٍب ﱡم ِب ٍن‬ ‫ض ِإﻻ ع‬ ‫َ ﱠ‬ ََ
ِ ‫وما ِمن داب ٍة ِ اﻷر‬
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat

99
HR. Bukhari (no. 1418) Muslim (no. 2629)
100
HR. Abu Daud (no. 5146) di Dhai’ifkan oleh Syaikh Al-Albani t.
101
Hadis Riwayat Imam Ahmad dalam Musnadnya (no. 6850), dihasan kan oleh Syu’aib Al-Arnauth t.
54 Mata Air Yang Jernih

penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”. (QS.
Hud: 6)
Sebagian masyarakat jahiliyah mereka tega membunuh buah hati mereka karena
takut akan jatuh miskin. Kehadiran anak dalam keluarga dianggap sial dan kehinaan.
Takut memberi makan anak, namun disaat yang sama mereka loyal dalam memberi
makan anjing peliharaannya. Inilah potret akhlak jahiliyah.
Inilah yang Allah k ingatkan kepada kaum muslimin untuk tidak mencontoh
akhlak jahiliyah, dan perbuatan membunuh anak merupakan dosa besar. Allah
ksebutkan dalam firman-Nya,
َ ْ َ َ َْ َ ُ ُ َ ‫َ َ ْ ُُ َ َ ُ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫َوﻻ تقتلوا أ ْوﻻ َدك ْم خش َية ِإ ْمﻼ ٍق ۖ ن ْح ُن ن ْر ُزق ُ ْم َو ِ ﱠياك ْم ۚ ِإ ﱠن قتل ُ ْم ان ِخط ًئا ك ِب ً ا‬
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah
yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya
membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”. (QS. Al-Isra: 31)
Dalam ayat ini yang mulia ini, Allah mengharamkan perbuatan membunuh anak
karena takut jatuh miskin, Allah mengatakan “Kami yang akan memberi rezeki mereka
dan rezeki kalian”. Dikedepankan rezeki anak-anak mereka sebelum rezeki orang tua.
Menunjukkan Allah sangat perhatian terhadap rezeki anak-anak kalian. Artinya
“Jangan takut kalian akan menjadi miskin karena sebab anak-anakmu”.102
Rezeki anak-anakmu sudah ditanggung oleh Allah k tanpa akan mengurangi jatah
rezekimu yang sudah Allah k tuliskan untukmu, atau boleh jadi Allah k akan
menambah rezekimu dengan sebab anak-anakmu. Sahabat Abdullah bin Mas’ud z
berkata aku bertanya kepada Rasulullah n,
ُ َْ َ َ َ ‫َ ُ َ َََ َ ُْ ُ ُ ﱠ َ ﱡ‬ َ َ َ َ َُ ْ َ َْ ‫َ ﱡ‬
‫ »أ ْن تقت َل‬:‫ال‬‫ ثم أي؟ ق‬:‫ »أ ْن ت ْج َع َل ِ ﱠ ِ ِندا و و خلقك« قلت‬:‫ال‬ َ ُ َ
ِ ‫يا َرسول‬
‫ أي ذن ٍب أعظم؟ ق‬،‫ﷲ‬
ََ ُ َ َ َ ‫ََ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُْ ُ ُ ﱠ َ ﱡ‬
«‫ »أ ْن ت َز ا ِ َي َح ِليلة َج ِار َك‬:‫ال‬‫ ثم أي؟ ق‬:‫ولدك ِمن أج ِل أن يطعم معك« قلت‬
‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar? Beliau menjawab: “Dosa yang
paling besar adalah engkau menyekutukan Allah dengan sesembahan yang lain padahal
Allah telah menciptakanmu. Kemudian apalagi? Engkau membunuh anakmu karena
takut makan bersamamu. Kemudian apalagi? Engkau berbuat zina dengan istri
tetanggamu”.103
“Banyak anak banyak rezeki”. Ya, itulah pameo optimis yang seharusnya dimiliki
oleh setiap muslim. Betapa banyak diantara kita yang kondisi sebelum menikah
mungkin morat-marit tak karuan, rezeki sangat ekonomis, namun setelah menikah
Allah ‫ ﷻ‬beri kondisi yang jauh lebih baik. Ini bukti menunjukkan bahwa masing-

102
Tafsir Ibnu Katsir 3/362. Di zaman now, takut banyak anak dengan memakai kontrasepsi, suntik KB,
yang tidak jarang justru merusak diri sang ibu, bahkan memutus habis kesuburan para istri.
103
HR. Bukhari (no. 4477) Muslim (no. 86), An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra 6/399 (no. 7087)
Mata Air Yang Jernih 55

masing sudah diatur dalam urusan rezeki, dan terkadang kehadiran anak-anak
membawa limpahan kebaikan yang lebih banyak.
Hak rezeki itu murni dari Allah k dan hendaklah seorang muslim bersemangat
berusaha mencari sebab yang halal lagi terpuji, hindari sifat malas dan ogahan. Jauhi
penyakit minder dan lemah diri. Rasulullah n senantiasa berlindung kepada Allah dari
penyakit hati, jiwa malas dan lemah diri. Islam sangat benci kepada manusia pemalas
namun besar mimpi, maunya instan dilayani, duduk manis sambil goyang kaki, malu
berusaha menafkahi anak dan istri. Betapa banyak para wanita banting setir menjemput
rezeki, bahkan rela ke luar negri menjadi menjadi pembantu dan lainnya, suami pemalas
diam di rumah ganti posisi menunggu kiriman istri. Ini musibah dan derita yang harus
ditangisi.
c) Kondisi Kemiskinan
Keterbatasan ekonomi sudah cukup sebagai alasan bagi sebagian masyarakat
jahiliyah untuk membunuh sang buah hati. Takut tidak mampu memberi kebutuhan
makan dan minum, pakaian dan tempat tinggal. Ketika suara tangisan pertama sang
bayi terdengar hadir di perhelatan dunia, maka wajah orang tua langsung merah
kehitaman, pesimis bercampur rasa takut akan kemelaratan ekonomi, bisikan kesulitan
hidup yang sedang di alami. Akhirnya sikap tega untuk mengakhiri hidup sang bayi
pun mereka lakukan. Sungguh manusia lupa akan keluasan rahmat Allah Zat Yang
Maha Terpuji. Allah k berfirman;
ُ َ َ ُُ ْ َ َ ً ْ َ ُ ْ ُ ‫ُ َ ُ َﱠ‬ َْ َ َ ُ
‫ق ْل َعال ْوا أت ُل َما َح ﱠر َم َرﱡ ك ْم َعل ْيك ْم ۖ أﻻ ش ِركوا ِب ِه ش ْ ًئا ۖ َو ِ ال َو ِال َد ْي ِن ِإ ْح َسانا ۖ َوﻻ تقتلوا أ ْوﻻ َدكم‬
ُُ َ ‫َ ﱠ‬
‫ِّم ْن ِإ ْمﻼ ٍق ۖ ن ْح ُن ن ْر ُزقك ْم َو ِ ﱠيا ُ ْم‬
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah
terhadap kedua ayah ibu, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka. (QS. Al-
An’am: 151)
Dalam ayat ini Allah mendahulukan “Kami yang memberi rezeki kalian dan
tanggungan kalian. Kami pula yang memberi rezeki anak-anak kalian. Tidak perlu
khawatir akan rezeki masing-masing. Ketakutan dan rasa khawatir akan rezeki
seseorang itu merupakan bentuk kesalahan dan buruk sangka kepada Allah. Ajal dan
kematian tidak akan menemui seorang hamba sampai jatah rezekinya disempurnakan.
Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud a, Rasulullah n bersabda:
َ ‫اﻷم َن َن َف َث ُرو َ ﱠ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ا َف ﱠات ُقوا‬ َْ َ ‫ﱠ ﱡ‬
‫ﷲ‬ ‫س تموت ح ستو ِ ِرزق‬ ٍ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫س‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫أ‬ ِ ِ ِ ‫ِإن الروح‬
َ ‫ﱠ‬ َ ُ ْ َ َ َ َ
ْ َ ْ ّ ‫َ َ ْ ﱠ ُ ْ ْبط ُاء‬ ُ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ْ ََ
‫ ف ِإن ُه ﻻ ُي ْد َر ُك َما‬،‫ﷲ‬
ِ
َ َ ُ ُ
ِ ‫الرز ِق ع أن تطلبوه ِبمعا‬
ِ ِ ‫اس‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫م‬
ِ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫ﻻ‬ ‫و‬ ‫ب‬ ِ ‫ل‬ ‫الط‬ ِ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫وأج ِم‬
َ َ ‫ﱠ‬ َْ
‫ﷲ ِإﻻ ِبطاع ِت ِه‬ ِ ‫ِعند‬
56 Mata Air Yang Jernih

“Malaikat Jibril membisikkan kedalam hatiku bahwasanya tidaklah seseorang akan


wafat hingga rezekinya sempurna dia peroleh. Maka bertakwalah kepada Allah dan
baguskanlah cara dalam mencari rizki. Jangan jadikan terlambatnya datang rezeki
membuat kalian mencari jalan maksiat (diperoleh dengan cara haram), karena apa yang
ada disisi Allah tidak bisa diraih kecuali dengan berbuat ketaatan kepada-Nya”.104
Ada sebab yang lain yang disebutkan oleh ahli ilmu diantaranya, anak sebagai
bentuk nazar dan sedekah kepada berhala sesembahan, takut dengan hinaan jika anak
perempuan yang lahir berkulit hitam dan bentuk yang kurang menarik. Dan juga
mereka meyakini malaikat anak perempuan tuhan, sehingga anak perempuan yang
dilahirkan harus segera dikembalikan kepada tuhan.
Didalam Islam wanita mendapat perhatian besar, dimuliakan, diberi hak waris,
nafkah dan kebutuhan di letakkan dipundak wali (ayah atau kerabat) sebelum masa
menikah, dan berpindah ke pada suami jika memasuki usia pernikahan. Allah k
muliakan para wanita Muslimah dengan Islam di dunia dan diakhirat, serta dimudahkan
masuk surga dengan jika mereka menjaga kemuliaan Islam yang telah Allah berikan
untuk mereka. Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

‫اب‬ َ ْ َ ّ ‫اع ْت َ ْع َل َ ا َد َخ َل ْت م ْن َأ‬


َ ‫ َو َأ َط‬،‫ص َ ْت َف ْر َج َ ا‬ َ ‫ َو‬،‫ص ﱠلت ْاﳌَ ْرَأ ُة ُخ ُم َس َ ا‬
‫ َو َح ﱠ‬،‫ص َام ْت َش ْ َر َ ا‬ َ ‫إ َذا‬
ِ ‫ي أ بو‬ ِ ِ ِ ِ
ْ َ َ ‫ْ َﱠ‬
‫ا ن ِة شاءت‬
“Apabila seorang wanita (istri) sholat wajib lima waktu, berpuasa dibulan Ramadhan,
menjaga kemaluannya, taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya,
“Masuklah kedalam surga dari pintu mana saja yang dia suka”.105
Namun amat disayangkan sebagian wanita muslimah tidak mengetahui akan
kemuliaan ini, sehingga menjatuhkan diri mereka kedalam lumpur kehinaan dan
maksiat. Semoga Allah k memperbaiki keadaan para wanita kaum muslimin.

2. Perang Saudara
Orang-orang arab jahiliyah dengan tipikalnya yang keras, memiliki harga diri yang
tinggi. Buktinya mereka sangat tidak rela jika nama kabilah dan suku di hina, atau salah
seorang dari keluarganya dilecehkan. Bagi mereka itu sebuah aib dan perkara sakral.
Makanya perperangan sering muncul dengan hal-hal sepele. Bahasa yang dianggap
merendahkan, fanatik kesukuan, bahkan dengan sebab seekor binatang pun, genderang
perangpun siap untuk ditabuh yang memakan banyak korban jiwa, dan berlangsung
dalam masa bertahun-tahun.
Tercatat dalam sejarah, bahwa terdapat banyak perperangan dan hari-hari yang
penuh dengan ke-ngerian ditengah suku-suku arab. Motif perperangan ini adalah

104
HR. Al-Baihaqi 7/299 (no. 10367) dalam Syu’abul Iman.
105
Shahih ibnu Hibban (no. 4163)
Mata Air Yang Jernih 57

perang saudara. Berikut peristiwa perperangan yang terjadi dizaman jahiliyah (pra-
Islam).
• Yaum Bu’ats

Perselisihan antara kaum Aus dan Kazhraj di kota Yastrib (Madinah) dimasa
jahiliyah. Perang sesama saudara, saling bunuh-bunuhan, kericuhan dan permusuhan
yang sangatt hebat. Perang ini berlangsung sangat lama. Ibnu Jarir At-Thabari
menyebutkan atsar dari Ibnu Humaid, dari Salamah dari Ibnu Ishaq dia berkata;
“Dahulu dimasa jahiliyah telah terjadi perperangan antara Suku Aus dan Khazraj
berlangsung 120 tahun lamanya. Sampai datang Islam mereka masih dalam kondisi
demikian. Perperangan itu terjadi sesama mereka padahal mereka adalah bersaudara
dari satu moyang yang sama. Tidak pernah didengar gejolak api kebencian dan perang
saudara seperti perperangan yang terjadi antara mereka (Aus dan Khazraj). Kemudian
Allah k memadamkan kebencian itu dengan Islam dan Allah melembutkan hati
sesama mereka dengan datangnya Rasulullah n”.106

Berakhirnya peperang ini ketika Islam masuk ke kota Madinah dan menghapus
sekat-sekat persukuan. Allah mengingatkan kabilah Aus dan Khazraj akan besarnya
huru-hara dimasa mereka masih jahiliyah, dari musibah, penderitaan, perang saudara,
saling membunuh, memberi rasa takut antara satu suku dengan suku lainnya. Dan
nikmat yang mereka temukan dengan datangnya Islam, mengikuti Rasulullah n,
beriman kepada Nabi n dan seluruh syariat yang beliau bawa, berupa kasih sayang dan
persatuan, rasa aman dan kedamaian, sehingga jadilah mereka bersaudara.107
• Perang Fijar

Perang yang paling masyhur di masa arab jahiliyah. Perang antara Qurays yang
bersekutu dengan Kinanah berhadapan dengan Qais yang bersekutu dengan Ilan.
Perang ini terjadi ketika Nabi n berusia 20 tahun.
Dinamakan fijar karena dinodainya kesucian bulan haram. Orang-orang arab
jahiliyah sangat menghormati bulan-bulan haram. Dalam perang ini Nabi n ikut serta
membantu paman-pamannya menyediakan anak panah untuk mereka.108
• Yaum Ain Abagh

Perang anatara kabilah Ghasan dan lakhm, pemimpin Ghasan adalah Al-Harist,
sedangkan pimpinan Lakhm adalah Al-Munzir. Al-Munzir terbunuh diperang itu.
Orang-orang Lakhm pun kalah dan berlarian mundur. Namun orang Ghassan tetap
mengejar mereka hingga korban semakin bertambah.109

106
Tafsir Ibnu Jarir 7/78
107
Tafsir Ibnu Jarir 7/78
108
Al-Kamil fii at-Taariikh Ibnu Atsir rahimahullah 1/527-532 dan 598-607
109
Al-Kamil 1/487)
58 Mata Air Yang Jernih

• Perang Al-Basus

Konflik antara Bani Bakr dan Taghlib. Berlangsung begitu lama hingga 40 th (494-
534 M) Al-Basus adalah nama seorang wanita, bibi dari Jasas bin Murrah Al-Bakry.
Wanita ini punya seekor onta yang diberi nama Sarab. Suatu kali Sarab masuk
bergabung dengan onta milik tokoh arab ketika itu, wail bin Rabiah at-Taghliby. Yang
lebih dikenal dengan sebutan Kulaib.
Suatu kali kondisi Kulaib lagi tidak nyaman, ia kesal karena istrinya, Jalilah binti
Murrah menganggap saudaranya al-Jasas lebih mulia darinya. Kulaib pun memanah
onta bibi jasas yang nyasar ke pemukimannya. Matilah onta itu, dan muncullah petaka.
Jasas kesal dengan perlakuan kulaib, yang membunuh onta bibinya.
Namun Kulaib sang tokoh arab malah mengucapkan kalimat yang tidak
menyenangkan. Ia mengancam kalau mau ia bisa membunuh semua ontanya. Jasas naik
pitam lalu menghujamkan pedangnya kepada Kulaib.
Norma dimasa itu, bagaimanapun kedudukan seseorang, ia tidak pantas dibunuh
karena seekor onta. Lalu bagaimana dengan kulaib seorang penguasa arab? Jasas sadar
ia telah melakukan kesalahan besar. Namun tidak berguna lagi penyesalan itu.
Genderang perang telah ditabuh. Mengalirlah darah antara dua kabilah Taghlib dan
Bakr, selama 40 tahun lamanya.110

• Perang Dahis dan Ghubara

Dahis dan Ghubara nama dua orang penunggang kuda. Keduanya ikut lomba kuda
pacu. Kemudian salah seorang dari mereka memukul kuda kompetitornya agar tidak
lebih awal memasuki garis finish. Karena hal yang sepele tersebut, kemudian pecahlah
perang antar dua kabilah. Ribuan orang terbunuh karenanya.111

• Yaum Arawah

Arawah adalah sebuah bukit. Perang ini terjadi antara raja Hirah, Al-Munzir bin Imril
Qais, dengan Bakr bin Wail. Pemicunya adalah persekongkolan Bakr dengan Salamah
bin Al-Harist.
Peperangan berhasil dimenangkan oleh Munzir bin Imril Qais. Munzir bersumpah
akan menyembelih mereka semua hingga darah mereka mengalir dari puncak bukit
awarah hingga kaki bukit. Ia terus menyembelih musuh-musuhnya. Sampai darah
kering dan membeku. Lalu ia tumpahkan air pada darah itu hingga mengalir ke kaki
bukit. Ia penuhi sumpahnya.112
Islam datang membawa nikmat terbesar, melembutkan hati-hati yang bebal,
menyirami kegersangan akal dan menyatukan manusia dalam satu barisan yang kokoh
110
(Ayyam Al-arab fii Al-Jahiliyah, Muhmmad Jad, 1/ 142
111
(Al-Kamil 1/473)
112
(Al-kamil 1/497)
Mata Air Yang Jernih 59

saling mencintai, persaudaraan sesama muslim dibawah panji Rasulullah n. Allah l


berfirman,
َ َ ‫ََﱠ‬ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُْ ُ ََ َ ً َ ‫َْ ﱠ‬ َْ َ
‫يعا َوﻻ تف ﱠرقوا ۚ َواذك ُروا ِ ْع َمت ﱠ ِ َعل ْيك ْم ِإذ كنت ْم أ ْع َد ًاء فألف َب ْ ن‬ ‫اعت ِص ُموا ِبحب ِل ِ ج ِم‬ ‫و‬
ُ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ ُ ُ ً ْ ُ ْ ْ َ َ ُ ُ ُ
‫ص َب ْحتم ِب ِن ْع َم ِت ِه ِإخ َو انا َوكنت ْم َع ٰ شفا ُحف َر ٍة ِّم َن الن ِارفأنقذكم ِّم ْ َ ا‬‫قلو ِ كم فأ‬
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa
Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah
kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya”. (QS. Ali-Imran:
103)
Disebutkan oleh banyak ulama salaf seperti Ad-Dahak, Abu Sa’id Al-Khudri,
Abdullah bin Mas’ud, bahwa maksud ‘Tali agama Allah adalah (Kitabullah) Al-
Quran.113
3. Menyelisihi Penguasa
Salah satu prinsip masyarakat jahiliyah:
ٌَ ُ َ َُ ‫ﱠ‬ َ ّ َ ُ ََ َ ُ
َ ‫ َو‬, ‫اﻷ ْمر َو َع َد ُم اﻹ ْنق َياد َل ُه َفض ْي ٌلة‬
‫اعة ل ُه ذ ﱞل َو َم َ انة‬‫الس ْم ُع والط‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫مخالفة و‬
“Menyelisihi pemimpin yang sah, membangkang adalah keutamaan, patuh dan taat
tanda hina dan kerendahan”114
Bangsa arab jahiliyah hidup dengan kepemimpinan yang terpecah belah, setiap
suku dan kabilah memiliki otoritas masing-masing dan bisa memerangi suku yang lain.
Maka Rasulullah n menyelisihi tradisi ini dengan memerintahkan untuk senantiasa
taat kepada penguasa dalam hal yang ma’ruf, dan bersabar atas hal-hal yag tidak
disenangi dari penguasa resmi yang mengatur urusan masyarakat, tetap menasehati
dengan cara yang baik, tanpa melakukan kudeta dan kerusakan.
Allah k berfirman,
ُ َْ ُ
‫الر ُسو َل َوأو ِ اﻷ ْم ِر ِمنك ْم‬ ُ ‫يعوا ﱠ َ َو َأط‬
‫يعوا ﱠ‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ُ ‫ين َآم ُنوا َأط‬
ِ ِ ِ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. (QS. An-Nisa: 59)

Dari sahabat ‘Irbadh bin Sariyah z, Rasulullah n bersabda,

113
Tafsir Ibnu Jarir 7/72
114
Kitab Masail Jahiliyah, Syaikh Muhammad bin Sulaiman At-Tamimi rahimahullah, Hal.2 point ke-3
60 Mata Air Yang Jernih

ً‫ﱠ‬ ً ‫ﱠ‬ ُ
‫شيا‬ ‫اعة و ْن َع ْبدا ح‬
ِ ‫والسمع والط‬
ِ ‫ﷲ‬ ‫ى‬‫بتقو‬ ‫م‬‫أوصيك‬
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah, tetaplah
mendengar dan taat, walaupun yang memerintahkan kalian adalah seorang budak
hitam.”115
Ketaatan hanya dalam perkara yang ma’ruf, tidak bertentangan dengan syariat
Allah k. Jika yang diperintahkan maksiat dan berbuat zhalim, maka tidak boleh taat
pada maksiat yang diperintahkan.

Dari sahabat Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:


ْ َْ ُ َ ‫ﱠ‬ َ‫ﱠ‬ َ ْ َ ََ َ َ
ِ ‫ ِإنما الطاعة ِ اﳌع ُر‬،‫ﷲ‬
‫وف‬ ِ ‫ﻻ طاعة ِ مع ِصي ِة‬
“Tidak ada ketaatan dalam perkara maksiat kepada Allah k, sesungguhnya ketaatan
hanya pada perkara yang baik”.116
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda,
‫ َو َأ ْن َ ْع َتص ُموا ب َح ْبل ﱠ‬،‫وه َوَﻻ ُ ْشر ُكوا به َش ْ ًئا‬ُ ‫َل ُك ْم َأ ْن َ ْع ُب ُد‬ َ ْ َ ً ََ ْ ُ َ َ ْ َ َ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ ير‬،‫ِإن ير لكم ثﻼثا‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
ُ َ ‫ﱠ‬ َُ ْ ََ ُ َ َ ََ ً َ
‫ُ وا َم ْن َوﻻ ُه ﱠ ُ أ ْم َرك ْم‬ ِ ‫ وأن تنا‬،‫ج ِميعا وﻻ تف ﱠرقوا‬
“Sesungguhnya Allah ridho kepada kalian akan tiga perkara, “Kalian beribadah kepada
Allah dan tidak berbuat syirik dengan apapun, berpegang teguh dengan tali agama
Allah dan jangan bercerai berai, dan menasehati pemimpin yang Allah pilihkan untuk
mengatur urusan kalian.”117
Gerah dengan sikap penguasa, tidak pernah puas dengan kebijakan pemimpin
negara, cemooh dan merendahkan para pengatur urusan negara secara terbuka
merupakan perangai dan tradisi jahiliyah.
4. Perjudian, Musik dan Mabuk-Mabukan.
Orang arab jahiliyah sangat bangga dengan budaya Perjudian dan mabuk-mabukan,
perkumpulan dan pesta mereka tidak lengkap tanpa disuguhkan arak dan suara musik.
Dari ‘Ikrimah, bahwasanya Abdullah bin Abbas c berkata:
ً َْ َ ْ ُ َ ُ
!" ‫"اس ِقنا أ ًسا ِد َ اقا‬ :‫َس ِم ْعت أ ِ ي َيقو ُل ِ ا َ ا ِ ِل ﱠي ِة‬
“Aku mendengar ayahku dimasa jahiliyah mengatakan,”Berilah kami minum dengan
gelas-gelas penuh berisi minuman khamr”.118

115
HR. Abu Daud (no. 4607)
116
HR. Bukhari (no. 7257) Muslim (no. 1840) Abu Daud (no. 2625).
117
HR. Muslim (no.1750) Ahmad (no. 8799)
118
Shahih Bukhari (no. 3840) bab “Ayyamul Jahiliyyah “
Mata Air Yang Jernih 61

Khamar merupakan lambang kemuliaan bagi masyarakat jahiliyah. Minuman keras


bagaikan air putih penghilang dahaga ditengah panasnya gurun pasir dan tandusnya
sahara, sehingga kecanduan luar biasa, membuat hilangnya kesadaran, merusak akal
dan kesehatan, menjatuhkan wibawa dan mengundang maksiat lainnya, seperti
perjudian, perzinaan, bahkan sampai pembunuhan. Dengan hikmah Allah menurunkan
proses pengharaman khamr secara bertahap dalam Al-Quran, sehingga sampai pada
ayat,
ْ ‫الش ْي َطان َف‬
ُ ‫اج َت ُب‬ ‫ﱠ‬ َ ‫س ّم ْن َع‬
ٌ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ َْْ َ ُ ْ َ ْ َ ‫َ َﱡ َ ﱠ َ َ ُ ﱠ‬
ْ ‫اﻷ ْ َزﻻ ُم ر‬
‫وه‬ ِ ِ ‫ل‬ِ ‫م‬ ِ ‫ج‬ ِ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا ِإنما ا مر واﳌ ِسر واﻷنصاب و‬
َ ُ‫َ ﱠ‬
‫ل َعلك ْم ُت ْف ِ ُ ون‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”.
(QS. Al-Maidah: 90)
‫ص ﱠد ُك ْم َعن ذ ْكر ﱠ‬ َ ‫ان َأن ُيوق َع َب ْ َن ُك ُم ْال َع َد َاو َة َو ْال َب ْغ‬
ُ َ ‫ض َاء ا ْ َ ْمر َو ْاﳌَ ْ سر َو‬ ُ ‫الش ْي َط‬
‫ﱠَ ُ ُ ﱠ‬
‫ِإنما ي ِر د‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َ
‫الصﻼ ِة ۖ ف َ ْل أ ُنتم ﱡمن َ ُ ون‬
‫َو َعن ﱠ‬
ِ
“Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat; maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu)”. (QS. Al-Maidah: 91)
Imam Qotadah t berkata:

“Dahulu seorang lelaki dizaman jahiliyah bertaruh judi dengan harta dan istrinya, maka
ketika ia kalah taruhan, ia duduk dan bersedih (seperti kehilangan akal) menatap
hartanya yang sudah dikuasai lawan judi. Hal itu menyisakan kebencian dan
permusuhan diantara mereka. Maka Allah melarang perbuatan judi, dan Allah k lebih
mengetahui aturan yang terbaik bagi hamba-Nya”.119
Ayat ini merupakan ayat yang tegas dalam menjelaskan hukum pengharaman
khamr, dan akan senantiasa haram hukumnya sampai hari kiamat. Sahabat Abdullah
bin ‘Umar c berkata:

َ َ َ ‫ََْ ُ ﱠ‬ َ َْ َ َ َ َ َ َ ‫َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ُ َْ ََ َ ُ َ َ َ


،‫ " أ ﱠما َ ْع ُد‬:‫ال‬ ‫ ثم ق‬،‫علي ِه‬ ‫ فح ِمد ﷲ و أث‬،‫ﷲ ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ِ ‫خطب عم ُرع ِمن ِ َرسو ِل‬
‫ﱠ‬ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ‫ََ َ ﱠ‬
،‫ َوال ﱠت ْم ِر‬، ِ ‫ َوالش ِع‬،‫ِ نط ِة‬ ‫أﻻ و ِ ن ا مر نزل تح ِر م ا يوم نزل و ِ ِمن خمس ِة أشياء ِمن ا‬
ْ ‫َو ﱠ‬
‫ َوال َع َس ِل‬،‫الزِ ِب‬

119
Jamiul Bayan fii Ta’wiilil Quran, 10/573
62 Mata Air Yang Jernih

“Umar pernah berkhutbah diatas mimbar Rasulullah. Setelah ia memuji Allah,


kemudian berkata, Amma ba’du. Ketahuilah sesungguhnya ayat yang mengharamkan
khamr (minuman keras) telah turun. Pada hari ayat itu turun, khamr terbuat dari lima
hal: terbuat dari gandum halus, gandum kasar, kurma, anggur kering, dan madu”.120
Buya Hamka t menukilkan perkataan seorang sejarawan asing Gaul Labom :
“Orang Arab pada masa itu sangat suka minum khamar. Dalam syair-syair mereka
terdapat pantun-pantun yang memuji minuman keras dan menganjurkan
perjudian”. 121 Keahlian bersyair yang dimiliki para punggawanya untuk
mengungkapkan perasaan dan ide, tentang perperangan dan keberanian. Untuk mencela
dan merendahkan figure atau kabilah tertentu cukup dengan sya’ir-sya’ir, bahkan juga
perasaan cinta kerap diungkapkan dengan susunan syair.
Diantara para penyair itu ada yang baik, dan terpuji, namun juga banyak yang
berlisan tajam untuk mencela manusia. Inilah diantara hikmahnya Allah k turunkan
Al-Quran untuk mematahkan dan melemahkan kesombongan para pembesar suku dan
punggawa penyair arab. Allah sering menantang mereka untuk mendatangkan satu
surat saja yang semisal dengan Al-Quran.
ُ ُ ْ َ ‫َو ن ُك ُنت ْم َرْ ب ّم ﱠما َن ﱠزْل َنا َع َ ٰ َع ْبد َنا َف ْأ ُتوا ُس‬
‫ور ٍة ِّمن ِّمث ِل ِه َو ْاد ُعوا ش َ َد َاءكم ّ ِمن ُدو ِن ﱠ ِ ِإن‬ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
َ َ ْ ُ ُ
‫كنتم ص ِاد ِق ن‬
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran
itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar”. (QS. Al-baqarah: 23)
Namun tantangan hanya bertepuk sebelah tangan, belum ada seorangpun yang
memenuhi tantangan itu sampai hari ini, bahkan tidak akan pernah ada hingga hari
kiamat, menunjukkan Al-Quran benar-benar wahyu dari Allah k , yang tidak terdapat
padanya keraguan dan kebatilan. Al-Quran adalah cahaya dan kebenaran, jalan yang
terang bagi yang merindukan kebahagiaan, petunjuk bagi seluruh alam.
َ ‫ّْ ﱠ‬
‫يه ۛ ُ ًدى ِلل ُمت ِق ن‬‫ف‬ ۛ ‫ب‬ ُ ‫ َٰذل َك ْالك َت‬, ‫الم‬
َ ْ‫اب َﻻ َر‬
ِ ِ ِ ِ
“Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa”. (Al-Baqarah: 1-2)
َ َ ْ ٌ ‫ﱠﻻ َي ْأتيه ْال َباط ُل من َب ْ ن َي َد ْيه َوَﻻ م ْن َخ ْلفه ۖ َت‬
ٍ ‫يل ِّمن ح ِك ٍيم ح ِم‬
‫يد‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

120
Shahih Muslim (no. 3032) bab “Fii Nuzuul Tahrim al-Khamr”
121
Sejarah Umat Islam 1/76 karya Buya Hamka.
Mata Air Yang Jernih 63

“Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji”.
(QS. Fusshilat: 42)
Didalam Al-Quran juga ada nama surat “As-Syu’ara” (Para Penyair). Diantara
tradisi arab jahiliyah mereka menghiasi perhelatan dan pesta dengan nyanyian, tarian
dan musik. Ketika Islam datang maka tradisi itu dilarang. Allah dan Rasul-Nya
menghapus dan mengharamkan tradisi itu dalam dalil-dalil berikut. Allah berfirman,
َ َٰ ُ َ ‫َ ْ ﱠ‬ َ ‫الناس َمن َ ْش َ ي َل ْ َو ا ْ َ ديث ل ُيض ﱠل َعن‬ ‫َوم َن ﱠ‬
‫يل ﱠ ِ ِ غ ْ ِ ِعل ٍم َو َ ت ِخذ َ ا ُ ُز ًوا ۚ أول ِئ َك ل ُ ْم‬
ِ ِ ‫س‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ‫اب ﱡم ن‬ َ
ٌ ‫َعذ‬
ِ
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan”. (QS. Luqman: 6)
Imam Ibnu Al-Jauzi t dalam Zaadul Masiir menyebutkan perkataan Imam
Muqaatil, Mujahid dan sahabat Abdullah bin ‘Abbas g tentang sebab turun ayat ini.

Abdullah bin Abbas berkata z: “Ayat ini turun tentang seseorang lelaki yang
membeli budak wanita yang pandai bernyanyi”.
Mujahid berkata t :Ayat ini turun karena jual beli para budak (penghibur) dan para
wanita biduan”.
Muqaatil berkata t: turun karena An-Nadr bin Al-Harist, seorang saudagar yang
biasa berdagang ke Persia. Dia membeli majalah-majalah berbahasa asing, untuk
diceritakan kepada kaum Qurays, supaya mereka teralihkan dari mendengarkan
petunjuk Al-Quran.122
Diriwayatkan dari Abu As-Shobaa’ Al-Bakri t, beliau berkata, bahwa aku
mendengar sahabat Abdullah bin Mas’ud z ditanya tentang maksud ayat tersebut,
lantas beliau menjawab;
ّ ،‫ والذي ﻻ إله إﻻ و‬،‫الغناء‬
ّ ‫يردد ا ثﻼث‬
‫مرات‬
“Yang dimaksud adalah Nyanyian, demi Zat yang tidak ada Ilaah yang berhak
disembah kecuali Dia”. Beliau mengulangi nya tiga kali”.123

122
Zaadul Masiir, Ibnul Jauzi 5/105.
123
Jaami’ul Bayan Fii Ta’waiilil Quran, 20/127.
64 Mata Air Yang Jernih

Perkataan yang sama juga disampaikan oleh Qotadah, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah
dan Mujahid. Dari Ibnu Najih, Mujahid berkata bahwa yang dimaksud “Perkataan yang
tidak berguna adalah bedug/ rebana (alat musik).124
َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َٰ ْ َ َ
‫( فا ْ ُ ُدوا‬61) ‫( َو أنت ْم َس ِام ُدون‬60) ‫( َوت ْ َ كون َوﻻ ت ْبكون‬59) ‫يث ْ َ ُبون‬ ِ ‫أف ِمن ذا ا ِد‬
۩ (62)‫اع ُب ُدوا‬
ْ ‫ﱠ َو‬
ِ ِ
“Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu
mentertawakan dan tidak menangis? Sedang kamu melengahkan(nya)? Maka
bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)”. (QS. An-Najm: 59-62)
Diriwayatkan dari ‘Ikrimah dan Ibnu ‘Abbas, bahwa kalimat “Saamiduun”, berasal
dari bahasa arab orang Yaman. Mereka biasa menyebut “Ismud Lanaa”, maksudnya
adalah “Bernyanyilah untuk kami”. 125 Dari sahabat Abu ‘Amir, Abu Malik Al-Asy’ari
z, Rasulullah n bersabda;
َ َ َ َ ‫َ ﱡ‬ ٌ ‫ون ﱠن م ْن ُأ ﱠم َأ ْق َو‬
‫ َوا ْم َر َواﳌ َع ِازف‬،‫ َ ْست ِحلون ا ِ َر َوا َ ِر َر‬،‫ام‬
َ ََُ
‫لي ك‬
ِ ِ
“Sungguh benar-benar akan ada dikalangan umatku sekelompok manusia yang
menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik”.126
Kalimat “Menghalalkan” berarti sebelumnya telah diharamkan. Dari Abu Malik Al-
Asy’ari z, Rasulullah n bersabda:
َ ّ َ ُْ َ َ َْ ُ ُ ََ ُ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ‫َل َ ْش َر َ ﱠن َن ٌ ْ ُ ﱠ ْ َ ْ َ ُ َ ﱡ‬
ِ ‫ واﳌغ ِني‬،‫وس ِ ْم ِباﳌع ِاز ِف‬
،‫ات‬ ِ ‫ عزف ع رء‬،‫ سمو ا ِ غ ِ اس ِم َ ا‬،‫اس ِمن أم ِ ا مر‬
ََ ْ َ ْ َْ ُ ُ‫َ ْ ُ ﱠ‬
‫ َو َ ْج َع ُل ِم ْ ُ ُم ال ِق َر َدة َوا ن ِاز َر‬،‫ض‬
َ ‫اﻷ ْر‬ ‫يخ ِسف ِ ِ م‬
“Sungguh akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka
menamakannya dengan nama selain Namanya. Mereka dihibur dengan musik dan
alunan suara biduan wanita. Allah akan membenamkan mereka kedalam bumi, dan
Allah akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi”.127
Para ulama mazhab128 seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam As-Syafi’i,
Imam Ahmad dan ulama-ulama yang mu’tabar telah sepakat akan keharaman musik
dan nyanyian.Syaikul Islam Ibnu Taymiyah t berkata; Tidak satupun dari empat
ulama mazhab yang berselisih pendapat mengenai haramnya alat musik”.129

124
Zaadul Masiir, 5/105
125
Zaadul Masiir 5/448.
126
Shahih Bukhari (no. 5590), Shahih Ibnu Hibban 15/154 (no. 6754) Bab” Zikrul Ikhbar ‘an Istihllalil
Muslimiina al-Khamra wal Ma’aazifa fii akhiri -az-Zaman”.
127
Sunan Ibnu Majah (no. 4020) dishahihkan oleh As-Syaikh Al-Albani rahimahumullah jami’an
128
Lihat Talbis Iblis 1/280-284
129
Majmu’ Al-Fatawa 11/576-577
Mata Air Yang Jernih 65

Dan ini memang terbukti dizaman modern yang hampir setiap pelosok kota dan
desa, manusia dimabukkan oleh musik dan nyanyian, yang ditampilkan oleh wanita-
wanita untuk memuaskan nafsu birahi pencinta maksiat. Betapa banyak keburukan dan
kerusakan agama seseorang karena kecanduan musik, dan tidak jarang musik
mengahantarkan ke jurang perzinaan.
Tradisi jahiliyah ini begitu marak di setiap zaman, terlebih dimasa modern, manusia
lebih berkiblat kepada western ala kebarat-baratan. Tua-muda, pejabat dan rakyat biasa,
bahkan sebagian para dai juga ikut serta mengahalalkan dan ambil bagian dalam
melepas syahwat untuk mendengar dan melepas pandangan kepada wanita biduan.
Perlu diketahui, dizaman jahiliyah yang bernyanyi itu adalah para budak, bukan
orang merdeka, karena di masyarakat jahiliyah merupakan ‘aib jika lelaki atau wanita
merdeka ikut bernyanyi. Bandingkan dengan para penyanyi dan biduan hari ini.
Acara-acara kenduri dan even-even tertentu tidak jarang dihadirkan artis-artis
telanjang ibu kota, pentas musik kerap dilengkapi tuak, wanita penjual aurat, perzinaan,
permusuhan, bahkan sampai bunuh-bunuhan. Inilah penyakit berbahaya yang telah
menimpa umat ini.
Muda-mudi sampai kakek-nenek pun ikut berpesta musik, organ tunggal,
bergoyang meliukkan badan seiring lantunan musik seperti orang gila. Ketika senyap
dan dinginnya malam semakin kuat membuat seruling syaithan itu semakin panas dan
erotis.
Lebih parah dari itu, masjid-masjid juga dipakai untuk perhelatan tradisi jahiliyah
ini, yang ditampilkan oleh wanita-wanita berjilbab dengan lenggokan tubuh mengiringi
ritme melodi rebana. Bahkan sebagian group majlis ta’lim sebagai aktor utama.
Diperlombakan antar suku dan kota dalam provinsi. Disaksikan dewan hakim dan tim
juri berpeci.
Rumah Allah telah diisi dengan suara-suara fasiq dan maksiat. Al-Quran dibaca
hanya sebatas di lisan, namun perbuatan mereka justru menyelisihi perintah Ar-
Rahman. Alasan mereka hanya berkutat perasaan dan persangkaan. Sehingga sekilas
tak ada perbedaan antara masjid dan gereja. Demikian parahnya manusia dalam
menghidupkan tradisi jahiliyah. Kepada Allah kita mengadukan kesedihan hati.
Renungkanlah wahai manusia yang berakal! bagaimana Syaithan menghiasi
perbuatan maksiat dan tradisi jahiliyah ditengah masyarakat Islam. Semoga Allah k
beri petunjuk kepada pemimpin-pemimpin negeri Islam dan kaum muslimin untuk
kembali kepada ajaran Islam yang benar.
5. Pergaulan Bebas dan Syahwat Liar
Fitrah manusia normal senantiasa dihiasi dengan syahwat dan menyukai pasangan
hidup, baik lelaki ataupun wanita. Jika kecenderungan itu tidak diatur dengan benar
sesuai aturan syariat agama Allah maka yang akan terjadi adalah kerusakan,
kesenjangan sosial, dan pengaburan akan nasab. Atau boleh jadi syahwat yang tidak
66 Mata Air Yang Jernih

disalurkan pada jalur yang dibenarkan, maka kehidupan suatu masyarakat tak ubahnya
seperti binatang bahkan bisa jadi lebih hina dan jelek dari binatang ternak. Orang yang
berakal akan memahami hal ini.
Dizaman jahiliyah sebelum Islam datang, terdapat beberapa bentuk hubungan
antara lelaki dan wanita. Ada yang sah dan dibenarkan oleh syariat Islam dan itu berlaku
sampai hari ini, seperti pernikahan yang kita maklumi.
Namun ada juga pergaulan bebas, hubungan tercela lagi hina antara lelaki dan
wanita yang diharamkan hingga hari kiamat, diantaranya;
 Nikah Istibhda yaitu perzinaan yang bertujuan untuk memperbaiki keturunan.
 Nikah Ar-Raht yaitu pergaulan bebas yang dikenal dengan “kumpul kebo”.
 Nikah Zawatu Ar-Rayah yaitu pelacuran.
 Nikah Al-Mukhadanah
 Nikah Al-Mubaadalah
 Nikah Mut’ah
 Nikah Syighar
 Nikah Mirasth
 Nikah Homo Jahiliyah bangsa Sodom

Mari kita simak penuturan dari Ibunda kita Ummul Mukminin ‘Aisyah bint Abu
Bakar As-Shiddiq c tentang beberapa bentuk jenis dan praktek pernikahan dizaman
jahiliyah. Diriwayatkan dari Imam Ibnu Syihab Az-Zuhri t beliau berkata, ‘Urwah
bin Zubair telah mengabarkan kepadaku, bahwa Ummul mukminin ‘Aisyah d
berkata:
َ ُ ُ ‫َْ َ َ ْ ُ ُ ﱠ‬ ٌ َ ‫ َفن‬:‫ان َع َ َأ ْرَ َعة َأ ْن َح ٍاء‬
ُ َ ‫اح م ْ َ ا ن‬
‫اح ﱠ‬ َ َ ‫َ ﱠ‬ ّ ‫َﱠ‬
َ َ ‫الن‬
‫ يخطب الرجل ِإ‬:‫اس اليوم‬
ِ ‫الن‬ ِ ِ ِ ِ ‫ة‬
ِ ‫ي‬‫ل‬ ِ ِ ‫ا‬ ‫ا‬ ِ ‫اح‬ ِ ‫أن‬
ْ ُ ُ َ ُ َ َ َ ُ َ
‫ص ِدق َ ا ث ﱠم َين ِك ُح َ ا‬
ْ ‫ ف ُي‬،‫الر ُجل َول ﱠيته أو ْاب ته‬
ِ ِ ِ ‫ﱠ‬
“Sesungguhnya pernikahan pada zaman jahiliyah ada empat bentuk. Satu bentuk
diantaranya adalah pernikahan seperti orang sekarang, yaitu seorang lelaki atau pemuda
datang kepada orang tua sang perempuan untuk melamarnya, dan menentukan mahar
kemudian menikahinya.
ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َُ ٌ َ َ
،‫اس ْب ِض ِ ِمن ُه‬ ‫ أ ْر ِس ِ ِإ فﻼ ٍن ف‬:‫الر ُج ُل َيقو ُل ِﻻ ْم َر أ ِت ِه ِإذا ط ُ َرت ِم ْن ط ْم ِ َ ا‬
‫ان ﱠ‬ :‫و ِن اح آخر‬
َ ‫َ َ ْ َ ُ َ َ ْو ُ َ َ َ َ َ ﱡ َ َ َ ً َ ﱠ َ َ َ ﱠ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ﱠ ُ ﱠ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ ف ِإذا تب ن‬،‫ ح ي ب ن حمل ا ِمن ذ ِلك الرج ِل ال ِذي س ب ِضع ِمنه‬،‫و ع ِل ا ز ج ا وﻻ يمس ا أبدا‬
َ َ ‫اح ن‬ َ َ َ َ َ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ‫َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْو ُ َ َ َ َ ﱠ َ ﱠ‬
ُ َ ّ ‫ان َ َذا‬
‫اح‬ ِ ‫الن‬ ِ ‫ ف‬،‫ و ِ نما يفعل ذ ِلك رغبة ِ نجاب ِة الول ِد‬،‫حمل ا أصا ا ز ج ا ِإذا أحب‬
َ ‫ْ ْب‬
‫ض ِاع‬ ِ ‫ِاﻻس‬
“Jenis nikah yang kedua, seorang suami memerintahkan istrinya jika telah suci dan
selesai dari haid, dan berkata: “Pergilah menemui si fulan (lelaki terpandang), dan
meminta dicampurinya. Setelah itu, sang suami menjauhinya dan tidak menyentuh lagi
Mata Air Yang Jernih 67

sampai terlihat hamil oleh laki-laki yang telah menggaulinya. Apabila telah Nampak
tanda kehamilannya,maka sang suami akan menggaulinya jika masih berselera. Hal
yang demikian dilakukan untuk mencari keturunan yang bagus dan luhur. Nikah jenis
ini disebut dengan Nikah Al-Istibdha’.”
ْ َ َ َ ‫َ ُُ َ َ َ َ ُﱡ‬ َ َ َ ُ َ ُ ْ‫َ َ ٌ َ ُ َ َْ ُ ﱠ‬
‫ ف ِإذا َح َملت‬،‫ ل ُ ْم ُي ِصي ُ َ ا‬،‫ ف َي ْدخلون َع اﳌ ْرأ ِة‬،‫العش َر ِة‬ ‫ يجت ِمع الر ط ما دون‬:‫و ِن اح آخر‬
َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َْ َ َ ْ َ ‫َ َو‬
،‫ فل ْم َ ْست ِط ْع َر ُج ٌل ِم ْ ُ ْم أ ْن َي ْمت ِن َع‬،‫ أ ْر َسلت ِإل ْ ِ ْم‬،‫ َو َم ﱠر َعل ْ َ ا ل َي ٍال َ ْع َد أن تض َع َح ْمل َ ا‬،‫ض َعت‬ ‫و‬
ُ،‫ َف ُ َو ْاب ُن َك َيا ُف َﻼن‬،‫ان م ْن َأ ْمر ُك ْم َو َق ْد َو َل ْد ُت‬ َ َ ‫َ ﱠ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ُ ُل َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ﱠ‬
‫ قد عرفتم ال ِذي‬:‫ تقو ل م‬،‫ح يجت ِمعوا ِعند ا‬
ِ ِ
َ ْ ‫ُ َس ّ َم ْن َأ َح ﱠب ْت ب‬
‫ َﻻ َ ْس َت ِط ُيع أ ْن َي ْم َت ِن َع ب ِه ﱠ‬،‫اس ِم ِه َف َي ْ َ ُق ب ِه َو َل ُد َ ا‬
‫الر ُج ُل‬ ِ ِ ِ ِ
“Jenis nikah yang ke-tiga: Sekelompok laki-laki kurang dari sepuluh orang, bersama-
sama menemui satu orang perempuan dan mencampurinya, apabila perempuan itu
hamil dan melahirkan, selang berapa hari sang perempuan mengirim seorang utusan
kepada para lelaki yang telah mencampurinya. Tidak ada satupun diantara mereka yang
menolak untuk datang dan berkumpul.
Setelah semua lelaki itu berkumpul didekatnya, maka perempuan itu berkata kepada
mereka:” Kalian sudah tahu apa yang terjadi diantara kalian denganku. Sekarang aku
sudah melahirkan seorang bayi, dan ini adalah anakmu wahai fulan seraya menunjuk
dan menyebutkan namanya. Maka perempuan itu menasabkan anaknya kepada salah
seorang lelaki yang sudah ditentukannya, dan lelaki itu tidak bisa menolaknya.”
َ َ ‫َ ْ َ ُ ﱠ ُ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َْ َ َ ْ َ ُ ﱠ ْ َ َ َ َ ُ ﱠ‬ ُ َ ‫َون‬
،‫البغ َايا‬ ‫ و ن‬،‫ ﻻ تمت ِنع ِممن جاء ا‬،‫ فيدخلون ع اﳌرأ ِة‬، ‫ يجت ِمع الناس الك ِث‬:‫الر ا ِ ِع‬ ‫اح ﱠ‬ ِ
‫ َفإ َذا َح َم َل ْت إ ْح َدا ُ نﱠ‬،‫ َف َم ْن َأ َر َاد ُ ﱠن َد َخ َل َع َل ْ ﱠن‬،‫ُك ﱠن َي ْنص ْ َن َع َ َأ ْب َوا ﱠن َ َايات َت ُكو ُن َع َل ًما‬
ِ ِ ِ ٍ ‫ِِ ر‬ ِ
َ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َ
َ ِ ‫ َو ُد‬،‫ فالتاط ب ِه‬،‫ ث ﱠم أ َ قوا َولد َ ا بال ِذي َي َر ْون‬،‫ َو َد َع ْوا ل ُ ُم القافة‬،‫ض َعت َح ْمل َ ا ُجم ُعوا ل َ ا‬َ ْ َ ‫َ َو‬
ِ ِ ِ ‫و‬
‫ُﱠ‬
‫اح ا َ ا ِ ِل ﱠي ِة ل ُه‬ َ َ ‫ َ َد َم ن‬،‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم با َ ّق‬ ُ ‫صﱠ‬ َ ‫»ف َل ﱠما ُ ع َث ُم َح ﱠم ٌد‬
َ َ َ ْ ُ َََْ ُ َْ
‫ ﻻ يمت ِنع ِمن ذ ِلك‬،‫ابنه‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫الناس‬
‫الي ْو َم‬
‫اح ﱠ‬ َ َ ‫إ ﱠﻻ ن‬
ِ ِ ِ
“Dan jenis nikah yang ke-empat: Sejumlah lelaki datang ke tempat para perempuan
sundal. Dan perempuan yang didatangi tidak menolak siapapun yang datang. Sebagai
tandanya perempuan-perempuan itu menancapkan bendera (al-rayah) didepan pintu-
pintu rumah mereka sebagai tanda. Maka siapapun lelaki yang melintas dan
menginginkannya, tinggal masuk ke dalam rumah.”
Jika salah seorang perempuan itu hamil dan melahirkan, para laki-laki tadi akan
dikumpulkan, mereka akan meminta Al-Qaafah (ahli pengamat nasab anak, dari
turunan siapa). Setelah itu ahli pengamat itu akan menasabkan anak tersebut kepada
seorang lelaki yang juga disetujui perempuan. Anak itu dinisbahkan dan dipanggil
sebagai anaknya. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang boleh menolak anak
tersebut, dan ketika Nabi Muhammad n diutus membawa kebenaran (Islam diatas Al-
68 Mata Air Yang Jernih

Quran dan As-Sunnah), beliau membatalkan dan menghapus semua pernikahan


jahiliyah itu kecuali yang dilakukan orang-orang sekarang”.130
Selain itu juga terdapat jenis perkawinan dalam tradisi jahiliyah yang disebutkan
oleh Imam Ibnu Hajar t dalam Fathul Baari131 diantaranya:

• Nikah Al-Mukhaadanah

Al-Mukhaadanah diambil dari kata Al-Khidn dalam bahasa arab berarti kawan dekat.
Nikah jenis ini seorang wanita mengambil lelaki peliharaan (teman mesra) untuk
bersenang-senang dan berhubungan badan dengannya. Merajut hubungan gelap tanpa
akad dan mahar. Sehingga ada pameo yang berjalan ditengah mereka;
َ َ َ َ ‫اس َت َ َ َف َﻼ َب ْأ‬
‫س ِب ِه َو َما ظ َ َرف ُ َو ل ْو ٌم‬ ْ ‫َما‬

“Hubungan tersembunyi (gelap) maka itu biasa, dan apa yang ditampakkan maka itu
baru tercela”
Inilah yang dimaksud dengan Firman Allah l:
َ ‫ََْ ُ َ َ ََ ﱠ‬ ََ ْ ْ َ ْ ‫َف ُ ُ ﱠ ْ َ ْ ﱠ َ ُ ُ ﱠ ُ ُ َ ُ ﱠ‬
ِ ‫ات وﻻ ُمت ِخذ‬
‫ات‬ ٍ ‫وف ُمحصن‬
ٍ ‫ات غ مسا ِفح‬ ِ ‫انكحو ن ِب ِإذ ِن أ ِل ِ ن و آتو ن أجور ن ِباﳌع ُر‬ ِ
ْ َ
‫أخ َد ٍان‬
“Karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah maskawin
mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri,
bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai
piaraannya”. (QS. An-Nisa: 25)
Al-Imam Ibnu Jarir At-Thabari t menukilkan perkataan Hibrul Ummah Sahabat
Abdullah bin ‘Abbas c dia berkata:

“Bukan Pezina” maksudnya Wanita-wanita pelacur yang mengumumkan dan menjual


dirinya untuk praktek zina. Adapaun maksud “Wanita yang mengambil lelaki
piaraannya”, maksudnya wanita yang memiliki lelaki simpanan (teman mesra).
Kemudian Abdullah bin Abbas c berkata: “Dahulu sebagian masyarakat
jahiliyah, mengaharamkan perbuatan zina terang-terangan, namun menghalalkan zina
tersembunyi. Sebagian orang-orang jahiliyah berkata “zina terang-terangan tercela,
adapun zina tersembunyi (saling rela) itu biasa”. Maka Allah l turunkan firman-Nya;
َ َ َ َْ ُ َْ َ
‫ش َما ظ َ َر ِم ْ َ ا َو َما َبط َن‬
َ ‫اح‬
ِ ‫وﻻ تق َر وا الفو‬

130
Shahih Bukhari (no. 5127), Bab Laa Nikaaha Illa Biwaliyyin. Syarhu As-Sunnah Imam Al-Baghawi
9/277, Bab; Al-Walad lilfirasy.
131
Fathul Baari Ibnu Hajar 9/184, ‘Umdatul Qari 20/123, Nailul Authar 6/188, Kastful Litsam Syarah
Umdatul Ahkam 5/576, Ad-Daruqutni 3/218) Bab “Laa Nikaaha Illa Biwaliyyin”.
Mata Air Yang Jernih 69

“Dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi”. (QS. Al-An’am: 151)132
• Nikah Badal (Al-Mubaadalah)

Jenis nikah ini dilakukan dengan saling tukar istri. Seorang lelaki meminta kepada
teman lelakinya agar berhubungan dengan istrinya dengan syarat istrinya siap untuk
diberikan kepadanya dalam masa yang disepakati. Tanpa mahar dan cukup dengan akad
kesepakatan saja.
Imam Ad-Daruquthni t menukilkan Atsar dari perkataan Abu Hurairah z
dalam sunan nya. Sahabat yang mulia Abu Hurairah z berkata:
َ َ َْ َ ْ ‫ان ْال َب َد ُل ا ْ َ ا ِ ِل ﱠي ِة َأ ْن َي ُقو َل ﱠ‬
َ َ
‫الر ُج ُل ِل ﱠلر ُج ِل ان ِز ْل ِ َع ِن ْام َر أ ِت َك َو أن ِز ُل ل َك َع ِن ْام َر أ ِ ي‬ ِ َ
‫َوأ ِز ُد َك‬
“Dahulu nikah badal dimasa Jahiliyah, seorang lelaki berkata kepada lelaki lain,
berikan istrimu kepadaku, dan aku akan serahkan istriku untukmu dan aku akan
tambahkan”.133
• Nikah Mut’ah (Kawin Kontrak)

Nikah mut’ah adalah salah satu bentuk praktek pernikahan yang pernah ada
dizaman jahiliyah. Seorang lelaki menikahi wanita tanpa wali dan saksi, tidak ada
nafkah, hak waris, dan tidak ada Iddah134 jika berpisah dan tidak ada nasab keturunan.
Biasanya untuk beberapa waktu tertentu saja, dengan mahar yang disepakati. Nikah ini
juga disebut dengan nikah percobaan, atau nikah kontrak. Nikah ini dilarang dalam
Islam, Allah k berfirman:
َ ُ ُ ُ ْ ُ َ ‫َ ﱠ‬
‫وج ِ ْم َحا ِفظون‬
ِ ‫وال ِذين م ِلفر‬
Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya
َ ُ َ ُ ْ َ ْ ُ ‫ﱠ َ َ ٰ َ ْ َو ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫اج ِ م أو ما ملكت أيما م ف ِإ م غ مل‬
‫وم ن‬ ِ ‫ِإﻻ ع أز‬

132
Lihat Tafsir Ibnu Jarir jilid 8, Hal 193
133
HR. Ad-Daruquthni dalam sunannya 3/318. Atsar ini dhaif jiddan (sangat lemah) sebagaimana yang
disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul baari 9/184, ‘Umdatul Qari 20/123. Didalam nya ada rawi yang
bernama Ishaq bin Abdullah. Imam Al-Bazzar t berkata tentangnya “Layyinul Hadits”
134
Masa peungguan setelah berpisah baik karena Talaq atau cerai mati. Bagi sebagian pelaku Mut’ah
hanya berlaku Istibra’ (Iddah 1 kali haidh bagi Monopouse, 2 kali haidh bagi wanita normal, 4 bulan 10
hari yang ditinggal wafat. Dan ini masih dilariskan oleh orang-orang syiah imamiyah. Subulussalaam
3/125.
70 Mata Air Yang Jernih

Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki135, maka
sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela
َ ْ َٰ ُ َ َٰ َ َ
‫ف َم ِن ْاب َت ٰ َو َر َاء ذ ِل َك فأول ِئ َك ُ ُم ال َع ُادون‬
Siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas”. (QS. Al-Mukminun: 5-7)
Dalam ayat ini Allah k menjelaskan bahwa, sebab dibolehkan hubungan badan
hanya melalui dua cara. Yaitu: Nikah yang benar dan perbudakan. Sedangkan wanita
mut’ah, bukanlah istri dan bukan pula budak”.
Nikah ini pada awal Islam saat kondisi darurat pernah dibolehkan, setelah itu datang
nash larangan dari Rasulullah n dan terus berlangsung hukum pengaharamannya
sampai hari kiamat. Dari Salamah bin Akwa’ z, ia berkata:
َ ‫ﱠ‬
‫ثم ن َ َع ْ َ ا‬
َ َْ ُ َ ُ َ ‫َ ﱠ‬
ٍ ‫رخص رسول ﷲ ص ﷲ عليه وسلم عام أوطاس اﳌتعة ثﻼثة‬
‫أيام‬
“Rasulullah n telah memberi keringanan dalam mut’ah selama tiga hari pada masa
perang Awthas (Hunain), kemudian beliau melarang kami”.136
Dari Rabi’ bin Sabrah z, bahwa Rasulullah n bersabada:
َ َ َ َ ‫َ ّ َ َ ﱠ‬ َ ُ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ َ ّ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ﷲ ق ْد َح ﱠر َم ذ ِل َك ِإ َي ْو ِم‬ ‫ و ِ ن‬،‫ ِإ ِ ي ق ْد كنت أ ِذنت لك ْم ِ ِاﻻ ْس ِت ْمت ِاع ِمن ال ِ س ِاء‬،‫اس‬ ‫يا أ ا الن‬
ْ
‫ال ِق َي َام ِة‬
“Wahai sekalian manusia! Sebelumnya aku telah mengizinkan kalian untuk melakukan
Mut’ah dengan wanita. Dan sesungguhnya Allah telah mengharamkan itu (Nikah
Mut’ah) sampai hari kiamat”.137

Berkata Syaikh Fuad ‘Abdul Baaqii t ketika menjelaskan maksud Hadits ini:

Dalam Hadits yang mulia ini terdapat hujjah yang jelas adanya Al-Manshukh dan An-
Nasikh (hukum yang dihapus dan yang menetapkan) dimana Rasulullah n pernah
memberi keringanan, setelah itu datang larangan. Seperti Hadits:
ُ ‫ُك ْن ٌت َ َ ْي ُت ُك ْم َع ْن زَ َارة ْال ُق ُب ْور‬
‫فز ْو ُر ْو َ ا‬ ِ ِ ِ

135
Dalam sebuah risalah doctoral, Ayat ini dijadikan pijakan menghalalkan zina jika dasar sama suka.
Demikian lah kesesatan, menggunakan ayat yang suci untuk kesesatan, tujuan yang hina lagi keji.
136
HR. Muslim (no. 1405)
137
Muslim (no. 1406)
Mata Air Yang Jernih 71

“Dahulu aku pernah melarang kalian untuk ziarah kubur, sekarang berziarahlah”.
{Dalam riwayat lain, (Karena ziarah kubur mengingatkan akan kematian)}.138
Maka dalam Hadits terdapat penjelasan yang jelas akan keharaman nikah Mut’ah
sampai hari kiamat”.139
Diriwayatkan dengan sanad yang shahih oleh Imam An-Nasai t dari sahabat Ali bin
Abi Thalib z dia berkata:
َ ُ ُ
َ َ ‫اﻷ ْ ِل ﱠي ِة َز َم َن َخ ْي‬ ُ ُ ْ َ َ َ ّ َ ْ ُ ْ َ ََ َ ‫ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫َ ﱠ ﱠ ﱠ َﱠ‬
‫وم ا م ِر‬
ِ ‫ وعن‬،‫علي ِه وسلم »ن عن متع ِة ال ِ س ِاء‬ ‫أن الن ِ ص‬
“Bahwasanya Nabi n telah melarang memut’ah wanita dan memakan daging keledai
liar pada perang Khaibar”.
Hadits ini merupakan hujjah bagi mayoritas para ahli Ilmu dari generasi sahabat
dan yang lainnya. Walaupun ada riwayat dari Ibnu ‘Abbas memberi rukhsah dalam hal
ini, akan tetapi beliau Ruju’ (kembali) dari pendapatnya setelah dikabarkan bahwa
Rasulullah n benar-benar telah mengharamkannya, dan haramnya nikah mut’ah
merupakan pendapat banyak ulama seperti perkataan Imam Sufyan At-Tsauri, Imam
Ibnu Mubarak, Imam As-Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Ishaq bin Rahawaih.140
Para ulama ahlu sunnah telah sepakat akan keharaman Nikah Mut’ah141. Tidak ada
yang menyelisihi kecuali Syi’ah Imamiyah dan Rafidhah. Sahabat Umar telah
melarang praktek nikah mut’ah didepan para sahabat Rasulullah n dan tidak
seorangpun dari mereka yang mengingkarinya.
Imam Al-Baihaqi t ditanya tentang hukum Nikah Mut’ah, beliau berkata “Mut’ah
seperti Zina”.
Berkata Al-Khattabi t:

‫الش ْي َع ِة‬ ْ َ ‫َت ْحرْ ُم ْاﳌُ ْت َعة َ ْاﻹ ْج َماع إ ﱠﻻ َع ْن‬


ِ ‫ض‬ ِ ‫ع‬ ِ ِ ِ ِ ِ
“Pengharaman Mut’ah bagaikan Ijma’ (kesepakatan umat Islam) kecuali sebagian
Syi’ah”.142

Imam Qadhi Iyadh t berkata:


ُ ‫الر َو اف‬ ‫ﱠ‬ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ ْ ْ َ ْ ُ َ ْ ْ ‫َو َق َع‬
‫ض‬ ِ ‫اﻹجماع ِمن ج ِمي ِع العلم ِاء ع تح ِر ِم َ ا ِإﻻ ﱠ‬
ِ

138
Dalam riwayat lain terdapat tambahan “Ziarah Kubur mengingatkan kematian dan akhirat. (Ibnu
Majah no.1572) dengan Sanad yang kuat, tahqiq syaikh Al-Arnauth.
139
Shahih Muslim 2/1025 (no. 1406)
140
Lihat Sunan An-Nasai 3/421 (no. 1121), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahumullah jamii’aan.
141
Adhwaul Bayan 1/165, Mafatihul Ghain Ar-Razi 11/165
142
Aunul Ma’bud, Khattabi 6/59
72 Mata Air Yang Jernih

“Telah Ijma’ dari seluruh Ulama atas pengharamannya, kecuali dari kalangan Rafidhah
(kelompok syi’ah)”.143
• Nikah Syighar144

Seorang lelaki menikahkan wanita dibawah perwaliannya, seperti anak


perempuannya, saudari perempuan, atau selainnya, dengan seorang lelaki dengan syarat
lelaki itu juga menikahkan wanita dibawah perwaliannya kepadanya tanpa ada mahar
(mas kawin). Dalam shahih Al-Bukhari t, bahwa sahabat Abdullah bin Umar c,
berkata:
َ َ ََ ‫الش َغ ُار َأ ْن ُي َز ّو َج ﱠ‬
‫الر ُج ُل ْاب ت ُه َع أ ْن ُي َز ّ ِو َج ُه‬
ّ َ َ ّ َ َ َ َ ‫َ ﱠ ُ َ ﱠ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
ِ ‫أن َرسول ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ن ع ِن‬
ِ ‫ و‬, ‫الشغ ِار‬
ِ
ٌ ‫ص َد‬
‫اق‬ َ ْ ‫ َل‬،‫اﻵخ ُر ْاب َ َت ُه‬
َ ‫س َب ْي َ ُ َما‬ َ

“Rasulullah n telah melarang Syighar”. Dan Syighar yaitu seorang lelaki menikahkan
anak perempuannya kepada lelaki lain dengan syarat dia juga menikahkan anak
perempuannya dengannya, dan tidak ada mas kawin (mahar) antara keduanya”.145
• Nikah Miratsh (waris)

Disisi lain juga terdapat bentuk tradisi yang masih dipakai oleh sebagian orang arab
jahiliyah yang berbenturan dengan nilai kemanusiaan yaitu mewarisi istri ayah yang
ditinggal mati.
Seorang anak lelaki sulung berhak menikahi istri (janda) ayah kandungnya yang
telah dicampuri, setelah ayahnya meninggal dunia, karena anggapan mereka istri ayah
merupakan bagian dari warisan peninggalan harta ayah, dan berhak dibagi atau
diperoleh sang anak (ahli waris). Nikah waris ini dilakukan tanpa ada mahar. Tradisi
itu berlangsung cukup lama di sebagian masyarakat zaman jahiliyah.
Dan ini merupakan bentuk penghinaan kepada harga diri seorang ayah, dan
merendahkan kehormatan wanita (sang ibu), karena wanita tidak ubahnya bagaikan
benda yang tidak berharga sehingga dia harus menjalani kehidupan sebagai istri anak
dari suami. Islam menyelamatkan kehormatan wanita, sebagaimana firman Allah l:
ً ً ْ ً َ َ َ َ ُ ‫ََ َ ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ّ َ ّ َ ﱠ َ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫احشة َو َمقتا َو َس َاء َس ِ يﻼ‬
ِ ‫نكحوا ما نكح آباؤكم ِمن ال ِ س ِاء ِإﻻ ما قد سلف ۚ ِإنه ان ف‬
ِ ‫وﻻ ت‬
“Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu,
terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan
dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)”. (QS. An-Nisa: 22)

143
Fathul Baari, Ibnu Hajar 9/173
144
Syighar dalam bahasa Arab maknanya; Kosong atau mengangkat. Dijelaskan oleh Fuad Abdul Baaqii
dalam ta’liq shahih Muslim 2/1034 (no. 1415).
145
HR. Bukhari 7/12 (no. 5112) bab; As-Syighar. Muslim (no. 1415)
Mata Air Yang Jernih 73

Tentang tradisi jahiliyah ini juga disebutkan oleh seorang tokoh Ulama kenamaan
dari Ranah Minang Haji Abdul Malik Karim yang sering disapa dengan Buya Hamka
t dalam bukunya “Sejarah Umat Islam”,
“Lelaki boleh menikah sesukanya dan sebanyak yang ia inginkan lalu diceraikannya
apabila sudah jemu. Berdasarkan hukum mereka (adat jahiliyah) seorang janda
perempuan menjadi warisan untuk anak dari sang ayah yang telah meninggal, sehingga
tidak sedikit didapatkan perkawinan antara anak yang tua dengan istri muda ayahnya.
Hal ini telah diharamkan dalam Islam, dan dipandang sebagai satu perkawinan yang
amoral”.146
Hal ini dijelaskan oleh Abdullah bin ‘Abbas c tentang maksud firman Allah k,
ُ َ
‫ض َما آت ْ ت ُمو ُ ﱠن‬‫ع‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ُ ‫ين َآم ُنوا َﻻ َيح ﱡل َل ُك ْم َأن َترُثوا ال ّ َس َاء َك ْر ً ا ۖ َوَﻻ َ ْع‬
ْ ‫ض ُلو ُ ﱠن ل َت ْذ َ ُبوا ب َب‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ََّ ‫ﱠ َ َْ َ َ َ ﱡ‬
ِ ‫ِإﻻ أن يأ ِت ن ِبف‬
ۚ ‫احش ٍة مب ِ ن ٍة‬
“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan
jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil
kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka
melakukan pekerjaan keji yang nyata”. (QS. An-Nisa: 19)
“Orang-orang dimasa jahiliyah, jika seseorang wafat maka keluarga suaminya yang
paling berhak atas istrinya. Jika salah seorang atau semuanya dari keluarganya mau,
mereka bisa menikahinya. Jika mereka tidak mau mereka tidak menikahinya. Pihak
keluarga suami ini lebih berhak atas wanita itu dibanding keluarga wanita itu
sendiri”.147
Demikian juga tradisi Jahiliyah bangsa Persia dan lainnya terdapat kemerosotan moral
yang sangat parah. Sampai ada yang terjerumus pada kubangan tradisi pernikahan
sedarah. Raja Kisra Yazdajird II menikahi putrinya lalu membunuhnya. Sementara
Bharam Cobin menikahi saudarinya sendiri. Ada juga yang tega menikahi ibu
kandungnya sendiri. Sungguh perangai yang sangat menjijikkan.

• Nikah Homo Jahiliyah ala Kaum Sodom

Segala bentuk penyimpangan dan maksiat tetap bersumber dari lumpur yang sama.
Aroma busuk dan kotorannya akan tetap mengalir mengenai siapa saja. Gersangnya
gelora syahwat, dan hati yang berpenyakit akan tetap memaknai sampah dan kehinaan
sebagai moral yang bergengsi. Itulah buah jiwa yang sepi dari kebenaran, akal yang
kosong dari ilmu dan pengetahuan, hati yang gersang dari keimanan. Itulah gambaran
antara akhlak jahiliyah dan para pecinta kerusakan.

146
Sejarah Umat Islam 1/76
147
Lihat Tafsir Ibnu Jarir 8/104
74 Mata Air Yang Jernih

Akal dan syahwat manusia jika didominasi oleh Iblis, maka kebatilan akan
dianggap sebagai kebenaran, jahiliyah dipadang kemodernan. Nalar dan insting
menjadi tumpul, akal sehat dan nuranipun tidak berfungsi dengan baik. Sejelas apapun
kesesatan tetap dipandang kebaikan, selalu ada pengikutnya, walau mereka harus
mendustai fitrahnya. Betapa banyak manusia-manusia fitrahnya rusak karena nafsu
lebih menonjol dari pada akal dan cara berfikir sehat. Mereka begitu menikmati
kesesatan, berjuang mati-matian membela dan meneruskan kerusakan.
Fitrah manusia sehat menyukai lawan jenis. Normalnya, lelaki menyukai wanita
demikian sebaliknya. Demikianlah fitrah yang Allah l ciptakan pada anak Adam.
Dizaman jahiliyah dahulu, bahkan jauh sebelum nabi Muhammad n diutus, sebuah
tradisi jahiliyah yang merusak moral dan tatanan kehidupan manusia telah dilakukan
oleh sekelompok kaum dizaman Nabi Luth. Tradisi yang sangat jelek dan menjijikkan
yaitu Nikah sejenis atau yang dikenal dengan Homoseksual/Lesbian.
Homo seksual merupakan penyakit ketertarikan secara emosional terhadap sesama
jenis. Jika ketertarikan antara sesama lelaki dikenal dengan istilah ‘Gay’. Jika sesama
wanita dikenal dengan ‘Lesbian’. Inilah yang dikenal di tanah air dengan kelompok
LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Apapun istilahnya, tetap tidak
keluar dari tradisi jahiliyah kaum Sodom dizaman Nabi Luth. Walau belakangan
beberapa negara international ikut melegalkan kawin sejenis, dan membela hak kaum
LGBT.
Ditanah air kita Indonesia juga mulai menjamur tradisi homo, dengan munculnya
“Para Pahlawan Kesiangan” dari tokoh-tokoh akademisi tertentu, kaum liberal dan
yang sefaham dengan mereka ikut meneriakkan hak pencinta anus. Terlebih lagi ketika
mahkamah agung Amerika telah mensahkan undang-undang perkawinan sejenis,
seakan mereka mendapat angin segar, untuk memperjuangkan hak azazi pecandu anus.
Sejarah mungkin berulang, walau nama, kostum dan pemainnya berbeda, maka
disinilah poin penting seorang muslim untuk mengenal perkara-perkara jahiliyah tempo
dulu, agar bisa mawas diri, dan tidak terlalu kaget dikala tragedy itu berulang kembali.
Umat Nabi Luth p (kaum Sodom) merupakan manusia pertama pecandu anus
yang merusak fitrah dengan melakukan tradisi Nikah Sejenis di dunia ini. Allah
berfirman l,
َ َ َ ْ َ ّ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫َ ُ ً ْ َ َ َ ْ ﱠ ُ ْ َ َ ْ ُ َن‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫احشة ما سبقكم ِ ا ِمن أح ٍد ِمن الع‬
ِ ‫ولوطا ِإذ قال ِلقو ِم ِه ِإنكم لتأتو الف‬
“Dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kalian telah
melakukan perbuatan yang amat keji (Al-Faahisyah) yang belum pernah dilakukan
oleh seorang-pun di dunia ini sebelum kalian". (QS. Al-Ankabut: 28)
Ketika berbicara tentang dosa zina, Allah k menggunakan Lafazh “Faahisyah”
(nakirah) artinya satu bagian keburukan, namun perbuatan homo digunakan lafazh “Al-
Mata Air Yang Jernih 75

Faahisyah” (ma’rifah), menunjukkan perbuatan homo/lesbi terkumpul padanya


seluruh keburukan”.148
Nabi Luth p senantiasa gigih menasehati mereka untuk meninggalkan tradisi
nikah sejenis tersebut, namun mereka tidak bergeming, justru membantah dan
mengancam akan mengusir Nabi Luth p. Sebagaimana yang Allah k kisahkan
dalam Al-Quran,
َ ُ َ َ ّ ً َ َ َ ّ َ ََُْ ْ ُ ‫ﱠ‬
‫ال ش ْ َوة ِّمن ُدو ِن ال ِ َس ِاء ۚ َب ْل أ ُنت ْم ق ْو ٌم ﱡم ْس ِرفون‬ ِ ‫ِإنكم لتأتون‬
‫الرج‬
“Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka),
bukan kepada wanita, malah kalian adalah kaum yang melampaui batas.
َ َ َ ٌ َُ ْ ُ‫َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ﱠ َ َ ُ َ ْ ُ ُ ّ َ َْ ُ ْ ﱠ‬
‫اس َيتط ﱠ ُرون‬‫وما ان جواب قو ِم ِه ِإﻻ أن قالوا أخ ِرجو م ِمن قر ِتكم ۖ ِإ م أن‬
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-
pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
berpura-pura mensucikan diri". (QS. Al-A’raf: 81-82)
Oleh sebab perbuatan yang amat keji lagi menjijikkan itu, ditambah kesombongan
mendustakan Nabi yang diutus untuk mereka, kaum nabi Luth dihukum oleh Allah k
dengan azab yang sangat mengerikan. Allah k menyebutkan azab yang ditimpakan
kepada kaum Luth didalam Al-Quran, sebagai pelajaran besar bagi manusia yang
berakal. Allah k berfirman:
ُ‫ﱡ‬ ُ َْ ْ َ‫َ ﱠ‬
‫النذ‬ ٍ ‫كذبت قو ُم ل‬
‫وط ِب‬
“Kaum Luth-pun telah mendustakan peringatan (ancaman Nabi-nya)”. (QS. Al-
Qomar: 37)
ُ ‫َََ ْ َ َ َُ َ ْ َ ََ َََ َْ ﱡ‬
‫النذ ِر‬‫ولقد أنذر م بطش نا فتماروا ِب‬
“Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami,
maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.
ُُ َ ُ َُ َ َ َ َ َ ُ ‫َو َل َق ْد َر َاو ُد‬
‫وه َعن ض ْي ِف ِه فط َم ْسنا أ ْع ُي َ ُ ْم فذوقوا َعذا ِ ي َونذ ِر‬
Dan sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada
mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-
ancaman-Ku”. (QS. Al-Qomar: 36-37)
َ ْ ُ ‫ََ َ َُْ ُ ﱠ‬
‫الص ْي َحة ُمش ِر ِق ن‬ ‫فأخذ م‬

148
Jawaabul Kaafi 1/170, Ibnu al-Qayyim.
76 Mata Air Yang Jernih

“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan
terbit”. (QS. Al-Hijr: 73)
َ َ َ ُْ
‫َواﳌ ْؤ َت ِفكة أ ْ َو ٰى‬
“Al-Muktafikat (negeri-negeri kaum Luth) yang telah dilempar kebawah”. (QS. An-
Najm: 53)
ّ ّ ً َ َ ْ َْ َ َْ َ ْ َ َ َ َ َ ََ َ َ َْ َ َ
ٍ ِ ِ ‫فجعلنا ع ِال ا سا ِفل ا وأمطرنا عل ِ م ِ ارة ِمن‬
‫يل‬
Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka
dengan batu dari tanah yang keras”. (QS. Al-Hijr: 74)
Kaum Sodom dihujani batu, setiap batu ada Namanya, Allah k berfirman:
َ ْ َ ‫ل ُ ْ َ َ َ ْ ْم َ َ ًة ّمن ط ن ﱡم َس ﱠو َم ًة ع‬
‫ند َرِّ َك ِلل ُم ْس ِر ِف ن‬ ِ ٍ ِ ِ ‫ِ ِسل عل ِ ِ ار‬
“Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah, yang ditandai disisi
Rabbmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas". (Az-Zariyat: 33)
Demikianlah azab Allah k bagi pelaku dosa, pecandu syahwat dan orang-orang
yang tidak mau beriman kepada seruan para Rasul utusan Allah k. Rasulullah n
melaknat perbuatan kaum Luth p dan siapapun yang melakukan tradisi jahiliyah
kaum Sodom. Dari sahabat Abdullah bin Abbas c, Nabi n bersabda:
َ ُ َْ َ َ ْ ُ‫َ َ َ ﱠ‬ ُ َْ َ َ ْ ُ‫َ َ َ ﱠ‬
‫ ل َع َن ﱠ ُ َم ْن َع ِم َل َع َم َل‬،‫وط‬
ٍ ‫ لعن َمن ع ِم َل ع َم َل قو ِم ل‬،‫وط‬ٍ ‫لعن َمن ع ِم َل ع َم َل قو ِم ل‬
ُ َْ
‫وط‬
ٍ ‫قو ِم ل‬
“Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan (homo/lesbi) seperti kaum Luth”
(diulangi 3 kali oleh Rasulullah n).149

Imam Ibnu Al-Qayyim t berkata:

“Rasulullah n tidak melaknat pelaku zina tiga kali berturut-turut dalam satu Hadits,
beliau melaknat banyak dari pelaku dosa besar, akan tetapi tidak lebih dari satu kali
laknat. Adapun pelaku liwat (homo) diulangi sampai tiga kali, dan para sahabat
Rasulullah n telah sepakat (Ijma’) bahwa pelaku homo dibunuh, mereka berselisih
tentang tata cara pembunuhan”.150
Dari sahabat Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:
َْْ َ ْ ُُْ َ ُ َْ َ ْ َُ ُْ َ َ ْ
‫اع َل َواﳌف ُعو َل ِب ِه‬ ٍ ‫َمن وجدت ُموه ع َم ُل ع َم َل قو ِم ل‬
ِ ‫ فاقتلوا الف‬،‫وط‬

149
HR. Ahmad (no. 2915) dihasankan oleh syaikh Al-Arnauth t.
150
Jawaabul Kaafi 1/170 Bab ‘Uqubah Liwath”.
Mata Air Yang Jernih 77

“Siapa saja yang menemukan orang yang melakukan perbuatan homo seperti perbuatan
kaum Luth, maka bunuhlah pelaku dan objeknya”.151
Dari ‘Ikrimah t, dari Ibnu ‘Abbas cbeliau berkata:
َْْ َ َ ْ ُُ ْ ُ َ َ ْ َْ َ َْ ْ ‫ﱠ‬
‫اعل َواﳌف ُع ْو َل ِب ِه‬ ‫ اقتلوا الف‬:‫ال ِذي يأ ِ ي ال ِ يمة‬
“Hukum bagi seseorang yang mendatangi (bersenggama dengan) binatang maka
bunuhlah pelaku dan objek binatangnya”.152
Ibnul Qoyyim t menukilkan riwayat dari Khalid bin Walid z:

Ketika Abu bakar As-Shiddiq z mengutus panglima perang yang mulia Khalid
bin Walid (Saifullah Al-Maslul), untuk memberantas pengikut nabi palsu ke sebuah
pelosok di jazirah arab. Ibnul Qayyim t menuturkan:
َ ِ ‫ َر‬- ‫الص ِّديق‬ّ ‫ َف َك َت َب إ َ َأ ي َب ْكر‬،‫ض َوا ْال َع َرب َر ُج ًﻼ ُي ْن َك ُح َك َما ُت ْن َك ُح ْاﳌَ ْرَأ ُة‬ َ ‫َأ ﱠن ُه َو َج َد َ ْعض‬
ِ ِ ٍَ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ ُ ّ ْ َ َ َ َ
ْ ‫ ف‬- ‫ﱠ ُ َع ْن ُه‬
‫ ف ان ع ِ ﱡ ْبن أ ِ ي ط ِال ٍب أشد ْم‬- ‫ َر ِ َ ع ُ ْم‬- ‫الص ِديق ال ﱠ َابة‬ ّ ‫اس ش َارأ ُبو َبكر‬
ِ ٍ
َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ٌ ُ ‫ َف َق َ َ َ َ َ َ ﱠ‬،‫َق ْو ًﻻ فيه‬
‫ أ َرى أ ْن ُي َح ﱠرق‬،‫ َوق ْد َع ِل ْم ُت ْم َما ف َع َل ﱠ ُ ِ َ ا‬،‫اح َد ٌة‬
ِ ‫ ما فع َل ذا ِإﻻ أ ﱠمة ِمن اﻷم ِم و‬:‫ال‬ ِ ِ
ُ‫ َف َك َت َب َأ ُبو َب ْكرإ َ َخالد َف َح ﱠر َقه‬،‫النار‬
‫ﱠ‬
ٍِ ٍِ ِ ‫ِب‬
Khalid bin Walid z menjumpai ada seorang lelaki yang memadu kasih (menikah)
dengan lelaki yang lain. Maka Khalid menulis surat kepada Khalifah Abu Bakar As-
Shiddiq z. Maka Abu Bakar segera bermusyawarah dengan para sahabat g. Ali
bin Abi Thalib sahabat yang paling keras pendapatnya beliau mengatakan, “Kejadian
ini hanya pernah dilakukan oleh satu umat, dan kalian telah mengetahui apa yang telah
Allah lakukan untuk mereka. Saya mengusulkan agar mereka dibakar”.
Berkata Abdullah bin ‘Abbas c:
ْ ْ ُ َْ ‫ْ َ َ َُ َ ﱡ‬ َ َْ َ َ ُْ
‫ ث ﱠم ُي َب ُع ِبا ِ َ َار ِة‬،‫وط ﱡي ِم ْ َ ا ُمنكبا‬
ِ ‫ ف ْ مى الل‬،‫ينظ ُرأع ِبن ٍاء ِ الق ْر ِة‬
“Lihat tempat yang paling tinggi dikampung itu, lalu pelaku homo dilemparkan dalam
posisi terjungkir. Kemudian langsung disusul dengan lemparan batu.
‫ﱠ‬
‫اس ُ َو ال ِذي َر َوى َع ِن‬ ‫ َو ْاب ُن َع ﱠ‬،‫وط‬
‫ب‬
ُ َ َْ ‫َ َ ْ َ ﱠ ْ ُُ َ ﱠ‬
‫ل‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ة‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫اس‬ ‫ﱠ‬
‫ب‬ َ ‫َو َأ َخ َذ َع ْب ُد ﱠ ْب ُن‬
‫ع‬
ٍ ٍ ِ ِ ِ ٍ ِ
َ‫اعل‬ َ ْ ُُْ َ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ ‫ﱠ ّ َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ َ َﱠ‬
ِ ‫ فاقتلوا الف‬،‫وط‬ ٍ ‫ »من وجدتموه عمل عمل قو ِم ل‬:‫ أنه قال‬- ‫علي ِه وسلم‬ ‫ ص‬- ِ ِ ‫الن‬
َْْ
‫َواﳌف ُعو َل ِب ِه‬

151
HR. Abu Daud (no. 4462) dishahihkan oleh As-Syaikh Al-Albani.
152
HR. Ahmad (no. 2733)
78 Mata Air Yang Jernih

Abdullah bin ‘Abbas mengusulkan demikian, karena inilah hukuman yang Allah
berikan untuk pelaku homo/lesbi dari kaum Luth”. Dan Ibnu Abbas beliau yang telah
meriwayatkan Hadits dari Nabi n beliau berkata: “Siapa saja yang menemukan orang
yang melakukan perbuatan homo seperti perbuatan kaum Luth, maka bunuhlah pelaku
dan objeknya”.153
Islam mengajak manusia menuju aturan yang suci sesuai fitrah, dengan tidak
membiarkan syahwat itu liar tak terkendali dan tidak pula dikekang sebagaimana
perbuatan jahiliyah para rahib-rahib nasrani yang mengharamkan pernikahan sehingga
hidup dalam keadaan tidak terpuji. Islam menganjurkan pernikahan, untuk menjaga
nasab dan kesucian kehormatan, serta bersegera untuk kebaikan. Ketika ada sahabat
yang tidak ingin hidup membujang, atau membenci pernikahan maka Rasulullah n
melarang hal yag demikian, karena nikah merupakan sunnah para Nabi r, separuh
dari agama seorang hamba. Allah k berfirman:
ْ ‫ونوا ُف َق َر َاء ُ ْغ ُم ﱠ ُ من َف‬
ُ َُ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ٰ َ ََ ْ ُ َ َ
‫نك ْم َو ﱠ‬
ۗ ‫ض ِل ِه‬ ِ ِِ ‫الصا ِ ِ ن ِمن ِعب ِادكم و ِ ما ِئكم ۚ ِإن يك‬ ‫و أ ِنكحوا اﻷيامى ِم‬
ٌ ‫َو ﱠ ُ َواس ٌع َع ِل‬
‫يم‬ ِ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Sahabat Abdullah bin Mas’ud z berkata, bahwa Rasulullah n telah bersabda:


َ ‫ﱠ َ ﱠ‬ َ َ َ َ ََ َْ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ‫َ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫الص ْو ِم ف ِإن ُه ل ُه‬ ‫ َو َم ْن ل ْم َ ْست ِط ْع ف َعل ْي ِه ِب‬،‫الب َاءة فل َي ﱠو ْج‬ ‫اب م ِن استطاع ِمنكم‬
ِ ‫يا معشر الشب‬
‫ِو َج ٌاء‬
“Wahai sekalian pemuda, apabila kalian mampu (lahir dan bantin) untuk menikah,
maka menikahlah! Karena menikah akan akan menjaga pandangan dan kemaluan.
Namun, jika kalian belum mampu maka berpuasalah. Karena puasa itu perisai”. 154
Larangan membujang dan hidup seperti rahib Nasrani:
‫ﱠ‬ َ ْ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ ﱠ ً َْ َ ُ َ َ َ ََْ َ ََْ ْ ﱠ‬
ِ ‫ور با ِنية ابتدعو ا ما كت نا ا عل ِ م ِإﻻ اب ِتغاء ِرضو ِان‬
“Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya
kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari
keridhaan Allah”. (QS. Al-Hadid: 27)
Dari sahabat Abi Umamah z, Rasulullah n bersabda:

153
Jawaabul Kaafi 1/169-170 Bab ‘Uqubah Liwath”.
154
(HR. Bukhari (no. 5065) Muslim (no. 1400)
Mata Air Yang Jernih 79

‫َ َ ﱠو ُ َ ّ ي ُم َ ٌ ُ ُ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ َبان ﱠية ﱠ‬
َ ‫الن‬
‫ص َارى‬ ِ ِ ‫ وﻻ تكونوا كر‬،‫تز جوا ف ِإ ِ ا ِثر ِبكم اﻷمم يوم ال ِقيام ِة‬
“Menikahlah, karena sesungguhnya aku berbangga dengan jumlah kalian kepada umat-
umat yang lain di hari kiamat. Dan janganlah kalian seperti para pendeta nasrani”.155
Islam mengharamkan zina dan menutup jalan yang menghantarkan kepadanya.
Perzinaan akan menyebabkan kehinaan bagi pelakunya. Allah k berfirman,
ْ َ ُ َ ْ ‫ﱠ‬ ‫َ ﱠ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ﱠ َٰ ً َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ﱠ ْ َ ﱠ‬
‫س ال ِ َح ﱠر َم ﱠ ُ ِإﻻ ِبا َ ِ ّق َوﻻ َي ْزنون ۚ َو َمن َيف َع ْل‬ ‫وال ِذين ﻻ يدعون مع ِ ِإل ا آخروﻻ يقتلون النف‬
ََ ْ َٰ
‫ذ ِل َك َيل َق أث ًاما‬
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia
mendapat (pembalasan) dosa(nya),
ً ُْ ْ ُ ‫ف َل ُه ْال َع َذ‬
‫اب َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َو َ خل ْد ِف ِيه ُم َ انا‬
ْ َ َ ُ
‫يضاع‬
Yakni akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam
azab itu, dalam keadaan terhina,
َ َ َ َ َ َ ْ َ ّ َ ُ ‫ﱠ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ً َ ً َ ُ َٰ َ ُ َ ّ ُ ﱠ‬
ً ‫ان ﱠ ُ َغ ُف‬
ً ‫ورا ﱠر ِح‬
‫يما‬ ٍ ‫ِإﻻ من تاب وآمن وع ِمل عمﻼ صا ِ ا فأول ِئك يب ِدل س ِ ئا ِ ِ م حسن‬
‫ات ۗ و‬
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Furqan: 68-70)
Faidah: Juga terdapat bentuk pernikahan yang lain seperti menikahi wanita dalam
jumlah yang banyak dengan adanya wali, akad dan mahar tertentu. Dimana pada syariat
agama-agama sebelumnya juga pernah berlaku dan dibenarkan, seperti syariat dizaman
nabi Daud dan Sulaiman e, syariat dimasa itu membolehkan untuk menikahi
wanita dalam jumlah yang banyak.
Tradisi itu juga terdapat di sebagian masyarakat arab jahiliyah dahulu, ada yang
memiliki puluhan istri tanpa akad cerai, namun ketika Islam datang tradisi itu dihapus
dan dibatasi untuk umat Islam dengan aturan yang indah, serta kemaslahatan fitrah
manusia yang sesuai syari’at Rasulullah n dengan memperhatikan hak dan kewajiban
dalam rumah tangga. Allah n berfirman:

155
(HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra (no. 13893) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-
Silsilah As-Shahihah (no.1783))
80 Mata Air Yang Jernih

ُْ َ َ َُ َ َ َُ َ
‫اع ۖ ف ِإ ْن ِخفت ْم‬ ‫وثﻼث ور‬ َ ‫َو ْن خ ْف ُت ْم َأ ﱠﻻ ُت ْقس ُطوا ْال َي َت َام ٰى َفانك ُحوا َما َط‬
ٰ َ ‫اب َل ُكم ِّم َن ال ِّ َس ِاء َم ْث‬ ِ ِ ِ ِ
ُ ُ َ ‫َ ﱠ ِ َ ْ ُ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َٰ َ َ ْ َ ٰ َ ﱠ‬
‫احدة أو ما ملكت أيمانكم ۚ ذ ِلك أد ى أﻻ عولوا‬ ِ ‫أﻻ ع ِدلوا فو‬
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”. (QS An-Nisa: 3)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda,
‫ﱡ‬ ْ َ َ ََ ََ َ ْ َ َ
‫ال ِإ ِإ ْح َدا ُ َما َج َاء َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َو ِشق ُه َما ِئ ٌل‬‫ فم‬،‫َم ْن انت ل ُه ْام َر أت ِان‬
“Siapa yang memiliki dua orang istri, dan lebih condong kepada salah satu dari
keduanya, maka ia akan datang pada hari kiamat kelak dalam keadaan sebelah tubuhnya
miring”.156

Imam Al-Baghawi t dalam Syarhus Sunnah ketika mengomentari Hadits ini:

“Yang dimaksud kecondongan dalam Hadits ini yaitu kecondongan dalam perbuatan,
dan seorang suami tidak dihukum dosa atas kecendrungan hati selama dia adil dalam
perbuatan. Allah k berfirman;
َ ‫َ ُْ ﱠ‬ َ َ َ َْ ُ ُ َ ََ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ ّ َ َْ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ
‫صت ْم ۖ فﻼ ت ِميلوا ﱠل اﳌ ْي ِل فتذ ُرو َ ا اﳌ َعلق ِة ۚ َو ِ ن‬‫ست ِطيعوا أن ع ِدلوا ب ن ال ِ س ِاء ولو حر‬ ‫َولن‬
ً ‫ورا ﱠر ِح‬ َ َ َ‫ُ ََﱠُ َ ﱠ ﱠ‬
ً ‫ان َغ ُف‬ ْ ُ
‫يما‬ ‫وا وتتقوا ف ِإن‬ ِ ‫تص‬
“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu),
walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-
katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan),
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 129)
Imam Al-Baghawi t melanjutkan bahwa makna ayat ini yaitu “Engkau tidak akan
mampu benar-benar dalam apa yang ada dalam hati, maka jangan engkau mengikuti
hawa nafsu dalam perbuatanmu”.
Dan beliau menyebutkan satu Hadits dari Abu Qilabah z, bahwa Rasulullah n
telah berusaha adil dalam nafkah dan perbuatan (akhlak, kewajiban nafkah, muamalah)
dengan semua istri-istri beliau kemudian Rasulullah n berkata:

156
HR. Abu Daud 2/242 (no.2133), Ad-Darimi 3/1415 (no.2252) dishahihkan oleh syaikh Al-Arnauth.
Dengan sanad yang shahih. Diriwayatkan dari Abu Al-Walid At-Tayalisi dari Hammam ibnu Yahya Al-
Azdhy, dari Qotadah ibnu Da’aamah As-Sadusi t.
Mata Air Yang Jernih 81

َ َ َ َ َُ ََ ُ ‫ﱠ‬
‫يما ت ْم ِل ُك َوﻻ أ ْم ِل ُك‬ ‫ فﻼ تل ْم ِف‬،‫لك‬ َ ‫الل ُ ﱠم َ ذه ق ْس َم ف‬
‫يما ِأم‬ ِ ِ ِ
‘Ya Allah! Inilah kemampuanku dalam pembagian (hak-hak Istri) yang aku miliki,
janganlah engkau menghukumku atas apa yang Engkau miliki sementara aku tidak
memilikinya”.157
Adapun Nabi kita Muhammad n menikahi lebih dari empat orang istri tanpa akad
cerai, maka ini merupakan kekhususan beliau n dan tidak boleh diikuti oleh ummatnya.

Praktek Muamalah Riba


Dizaman pra-Islam, masyarakat jahiliyah sudah melakukan praktek muamalah riba.
Transaksi riba yang dilakukan pada umumnya dalam akad pinjam meminjam. Karena
latar belakang ekonomi masyarakat Mekkah mayoritas berdagang, yang pada waktu-
waktu tertentu mereka butuh modal untuk usaha dagang. Sangat jarang ditemukan dari
mereka akad pinjam-meminjam untuk memenuhi kebutuhan makan. Menurut catatan
sejarah bahwa transaksi ribawi sudah ada sejak lama, dan ini juga dibuktikan dengan
adanya larangan untuk umat Yahudi dalam kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi
Musa ‘alaihissalam. Dan juga praktek riba juga tidak asing dikalangan masyarakat
Mesir kuno. Dizaman peradaban Sumeria, Babilonia, Irak, dan lainnya.
Setelah kurun masa yang sangat panjang, tradisi itu kembali di lakukan oleh
sebagian besar manusia, kecuali orang-orang yang dirahmati Allah. Maka sangat baik
kiranya dalam tulisan ini, kita sama-sama belajar mengenal sejarah, bentuk dan
jenis-jenis riba agar kita tidak ikut sebagai pelaku sejarah dalam menyemerakkan
praktek riba. Riba merupakan dosa yang sangat besar, kezhaliman dan menzhalimi
orang lain, karena mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar. Riba
merusak ekonomi dan sosial masyarakat. Seluruh agama samawi sepakat bahwa riba
haram dan terlarang. Orang yahudi sangat keras dengan aturan hukum riba. Mereka
tidak mau praktek riba sesama yahudi. Namun orang-orang Yahudi akan tetap
melariskan praktek riba dengan orang diluar Yahudi. Untuk meraup nominal yang besar.
Allah k menyebutkan akhlak orang Yahudi jahiliyah dalam firman-Nya k,
َ
‫يل ﱠ ِ ك ِث ً ا‬ َ ‫ص ّد ْم َعن‬
‫س‬ َ ‫ين َ ُادوا َح ﱠر ْم َنا َع َل ْ ْم َط ّي َبات ُأح ﱠل ْت َل ُ ْم َو‬
َ ‫َفب ُظ ْلم ّم َن ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan
makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena
mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
ً ‫اطل ۚ َو َأ ْع َت ْد َنا ِل ْل َ ا ِفر َن م ْ ُ ْم َع َذ ًابا َأ ِل‬ َْ ‫ال ﱠ‬ ّ ‫َو َأ ْخ ِذ ُم‬
َ ‫الرَ ا َو َق ْد ُ ُ وا َع ْن ُه َو َأ ْ ِل ْم َأ ْم َو‬
‫يما‬ ِ ِ ِ ِ ‫اس ِبالب‬
ِ ‫الن‬ ِ ِ ِ
“Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil.

157
Syarhu Sunnah 9/150, Imam Al-Baghawi t
82 Mata Air Yang Jernih

Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang
pedih”. (QS. Al-A’raf: 160-161)
Maka yang mempromosikan riba kepada bangsa arab adalah orang-orang Yahudi.
Sehingga sebagian orang arab tertarik untuk menerima dan mempraktekkan tawaran
tersebut. Inilah hal yang mendasari munculnya riba jahiliyah di bangsa arab. Kaum
Yahudi memperkenalkan riba kepada penduduk Thaif dan Yastrib (kota Madinah).
Tawaran itu dimulai dengan penawaran peminjaman modal. Disaat jatuh tempo tidak
mampu bayar maka harus siap menggadaikan rumah, anak, istri, bahkan diri sendiripun
siap untuk digadaikan. Jika tidak mampu bayar maka konsekuensi terakhir siap untuk
menjadi budaknya Yahudi.
Diantara Bentuk Transaksi Riba Dizaman Jahiliyah:
Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam t, beliau berkata,

‫ أَتَ ْق ِضي‬:َ‫ َقال‬, ‫الر ُج ِل ا ْلحَقﱡ ِإلَى أ َ َج ٍل فَ ِإذَا َح ﱠل ا ْلحَقﱡ‬


‫علَى ﱠ‬ ‫الر َبا فِي ا ْل َجا ِه ِليﱠ ِة أَ ْن يَكُونَ ِل ﱠ‬
َ ‫لر ُج ِل‬ ّ ِ َ‫كَان‬
‫ ف ِإ ْن قضَاهُ أ َخذ َوإِ ﱠﻻ َزا َدهُ فِي َح ِق ِه َو َزا َدهُ ْاﻵ َخ ُر فِي ْاﻷ َج ِل‬, ‫أ َ ْم ت ُْربِي؟‬
َ ّ َ َ َ َ
“Praktek Riba dizaman jahiliyah, si A berhutang kepada si B sampai batas waktu
tertentu. Ketika sudah jatuh tempo, si B berkata kepada si A, “Lunasi hutangmu
sekarang atau ditambah bunga (profit)?” Jika si A melunasi disaat itu maka tidak ada
kelebihan apapun. Dan jika si A tidak mampu melunasi, si A terbebani tambahan
otomatis yang harus dibayarkan dan waktu pelunasan ditunda”.158

Diriwayatkan dari At-Thabari dari jalur ‘Atha, Mujahid, Qotadah t beliau berkata,
َ َ ْ ْ ُ َ ْ ََ ََ َ َ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ َ َ ْ َ ُ ‫إن ر ا َأ ْ ل ا َ ا ل ﱠية َي ْي ُع ﱠ‬ ّ
ِ ‫ ولم يكن ِعند ص‬- ‫ ف ِإذا ح ﱠل اﻷج ُل‬، ‫الرج ُل البيع ِإ أج ٍل ﱡمس‬
‫اح ِب ِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫َ ﱠ‬ َ ‫َق‬
‫ َوأخ َر َعن ُه‬, ‫ َز َاد‬- ‫ض ٌاء‬
“Bentuk riba jahiliyah, si A menjual barang kepada si B secara kredit sampai waktu
tertentu. Ketika tiba jatuh tempo, sementara si B belum mampu melunasi, maka harga
barang dinaikkan dan waktu pelunasan ditunda”.159
Bentuk praktek riba dimasa jahiliyah, seseorang melakukan akad hutang-piutang
dalam jumlah tertentu dengan waktu tempo pengembalian yang telah disepakati. Jika
waktu tempo sudah masuk dan yang berhutang belum bisa melunasi hutangnya maka
akan dikenakan tambahan (bunga).
Jika kita banding riba zaman modern, seseorang minjam uang dari bank ribawi,
perhitungan riba telah ditetapkan dari awal akad. Sehingga andaikan pinjaman terbayar
di batas waktu tempo pertama, maka si peminjam (nasabah/debitor) tetap dikenakan
riba. Jauh lebih rusak dibanding masa jahiliyah.

158
An-Nasai (no. 10467) Ad-Dur Al-Mansur fit Takwil bilma’tsur, Imam As-Suyuthi 2/243
159
Fathul Baari Ibnu Hajar 4/313, Fathul Mun’im syarh Shahih Muslim 1/294
Mata Air Yang Jernih 83

Riba secara bahasa berarti tambahan, kelebihan, atau bertambah dan tumbuh.
Menurut istilah syari’at islam, riba adalah transaksi pinjam meminjam, jual beli yang
tidak sesuai aturan syariat. Riba bisa terjadi pada akad hutang piutang yang
mensyaratkan tambahan, pinjam meminjam yang mengambil keuntungan, akad jual
beli dengan kebohongan (Gharar), akad pagang gadai dengan menguras hasil lahan
atau barang jaminan, tukar menukar barang sejenis dengan kelebihan dan lainnya.
Seseorang memanfaatkan, mengambil hasil dari hutang piutang atau sebidang lahan
yang dijadikan sebagi jaminan hutang, itu merupakan riba, meskipun keduanya saling
rela. Karena meskipun saling rela, suka sama suka dalam hal yang telah Allah dan
rasul-Nya haramkan tidak merubah status hukum haram menjadi halal.
Para Ulama membagi jenis riba kepada beberapa bentuk:
I. Riba Duyun (dalam Hutang-Piutang)
Yaitu transaksi riba dalam hutang piutang (pinjam meminjam) yang tidak
memenuhi konsep syariat islam, bahkan menyelisihi. Seperti adanya keuntungan,
bersama adanya resiko (Al-Ghunmu bil Ghurmi), dan adanya keuntungan karena
adanya modal atau jaminan (Al-Kharaj bid Dhoman).
Contoh Pertama, si Fulan meminjamkan uang kepada si Alan nominal 1 juta
dengan ketentuan jika telah jatuh tempo belum mampu melunasi maka akad
diperbaharui dengan ketentuan ada bunga (tambahan). Inilah yang disebut dengan riba
jahiliyah. Contoh di zaman ini, bentuknya seperti akad kartu kredit.
Contoh Kedua, Transaksi pinjam uang yang dilakukan orang-perorangan atau
lembaga keuangan dengan memberi pinjaman sejumlah uang, dengan syarat awal si
peminjam (nasabah) harus membayar tambahan bunga (profit) 10 % dalam jangka 1
tahun ke pemilik dana atau lembaga. Paktek ini sering dilakukan para rentenir ke
pedagang-pedagang kaki lima, atau peminjaman di bank konvensional. Demikian juga
deposit (nabung) di bank tertentu dengan akad pinjam meminjam uang, ketentuan
berlaku pihak Bank akan memberikan kelebihan bunga yang disepakati.
Contoh ketiga, Marak di sebagian daerah di Indonesia akad Pagang Gadai160, yaitu
si Fulan meminjamkan emas kepada si Alan nominal 5 gram emas, dengan kesepakatan
diawal ada syarat jaminan sebidang sawah si Alan dipegang oleh si Fulan, digarap dan
hasilnya diperoleh si Fulan pemegang gadai sampai masa pelunasan. Jika pelunasan
baru terlunasi setelah 20 tahun maka selama itu pula si Fulan mengambil manfaat dari
harta jaminan gadai, andai dihitung boleh jadi hasilnya beberapa kali lipat dari jumlah

160
Hukum barang jaminan dalam akad Gadai dibolehkan dalam Islam, berdasarkan QS. Al-Baqarah 283.
Dalam Istilah Fiqih disebut dengan Akad Ar-Rahn (jaminan) barang yang berguna sebagai Jaminan
setara dengan nilai uang/ yang dipinjam, jika tanggal tempo belum bisa bayar atau sesuatu hal yang
menghalangi, maka untuk menjaga hak pemilik harta bisa di jual barang gadai (Sawah, Kendaraan, Hp
dll) untuk menutupi hutang. Barang Jaminan tidak pindah status kepemilikan, melainkan ia murni milik
orang yang berhutang. Rasulullah n juga pernah menggadaikan baju perang nya kepada yahudi atas
hutang tepung gandum untuk “Kebutuhan Makan Keluarga Baginda Nabi n”.
84 Mata Air Yang Jernih

uang yang dipinjamkan, dan emas yang dipinjamkan dikembalikan dalam nilai yang
tetap. Bahkan harga sebidang sawah/tanah diameter 1 hektar digadaikan dengan nilai
per-meter Rp.175 ditahun 30-an, atau dengan nilai emas 1gramnya Rp. 2.500, setelah
40 th kemudian nilai tanah atau emas melonjak naik nominal Rp. 2.000.000, maka hal
ini bisa menimbulkan sengketa. Pemilik tanah ingin tebus dengan harga Rp. 175 dimana
nilai mata uang itu tidak lagi berlaku, atau nilai emas yang Rp. 2.500 sudah diangka
jutaan. Adapun pemegang gadai otomatis keberatan mengembalikan barang gadai,
karena nilai nya sudah jutaan, bahkan sampai miliyaran, sesuai kestrategisan daerah.
Syariat Islam telah menutup kezhaliman itu. Jenis riba ini disebut dengan Riba Qardh.
Riba ini benar-benar telah diharamkan Allah k dan Rasul-Nya. Allah k berfirman,
َ ُ‫َ ﱠ‬ ً َ َ ‫َّ َ ْ َ ً ﱡ‬ ُُ َْ َ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫اع َفة ۖ َو ﱠات ُقوا ﱠ َ ل َعلك ْم ُت ْف ِ ُ ون‬‫الر ا أضعافا مض‬
ِ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا ﻻ تأ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapat keberuntungan”.
(QS. Ali-Imran: 130)
Faidah: Hutang/pinjam adalah bentuk akad sosial dan tolong menolong dalam
kebaikan. Perbuatan ini sangat terpuji dan dicintai dalam kehidupan bermasyarakat dan
juga dicintai oleh Allah. Orang yang meminjam harta sampai rela menggadaikan
sesuatu, difahami hukum asalnya dia dalam kesulitan, maka kewajiban bagi yang punya
kelapangan untuk ikhlas meringankan beban kehidupannya. Bukan justru memeras dan
meraup keuntungan diatas kesulitannya. Rabb kita Allah k berfirman:
ْ ْ ْ ََ َُ َ َ ََ ٰ َ ْ ‫ََ َ َُ ََ ْ ّ َ ﱠ‬
‫اﻹث ِم َوال ُع ْد َو ِان‬
ِ ‫و عاونوا ع ال ِ ِ والتقوى ۖ وﻻ عاونوا ع‬
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. (QS. Al-Maidah: 2)
َ َ َ ُ ُ ‫َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ ٌَ َٰ َ ْ َ َ ََ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ص ﱠدقوا خ ْ ٌ لك ْم ۖ ِإن ك ُنت ْم ْعل ُمون‬ ‫و ِ ن ان ذو عسر ٍة فن ِظرة ِإ م سر ٍة ۚ وأن ت‬
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai
dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 280)
Dalam ayat yang mulia ini, Allah k memerintahkan dan hukumnya wajib untuk
memberi masa tenggang waktu bagi orang yang kesulitan. Adapun jika pemilik harta
ingin berbuat baik dengan membebaskan hutangnya maka itu sangat terpuji, dan pahala
yang besar disisi Allah k.

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ْ ُ ً ُ ْ ُ َ ‫ﱡَْ َﱠ‬ ُ ً ُ ْ َ ‫َم ْن َن ﱠف‬
‫ َو َم ْن َ ﱠس َر‬،‫ﷲ َعن ُه ك ْر َ ة ِم ْن ك َر ِب َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة‬ ‫ نفس‬،‫س َع ْن ُمؤ ِم ٍن ك ْرَ ة ِم ْن ك َر ِب الدنيا‬
ُ ‫ َو‬،‫الد ْن َيا َو ْاﻵخ َرة‬ ‫ﱡ‬ ُ ََُ َ ً ْ ُ ََ َ ْ َ َ َ ْ َ َْ‫ﱡ‬ ََْ ُ َ ‫َ ﱠ‬ ْ ُ ََ
‫ﷲ‬ ِ ِ ِ ‫ س ه ﷲ‬،‫ ومن س مس ِلما‬،‫ سر ﷲ علي ِه ِ الدنيا واﻵ ِخر ِة‬،‫ع مع ِس ٍر‬
Mata Air Yang Jernih 85

َ ُ َ ‫ًْ َ ﱠ‬
‫ﷲ ل ُه ِب ِه‬ ُ ‫ان ْال َع ْب ُد َع ْو ِن َأ ِخ ِيه َو َم ْن َس َل َك َطر ًقا َي ْل َتم‬
‫ س ل‬،‫س ِف ِيه ِعلما‬
َ َ َ ْ َ ْ ‫َ ْن‬
‫ِ عو ِ العب ِد ما‬
ِ ِ ِ
ْ َ ً َ
‫ط ِر قا ِإ ا َ ﱠن ِة‬
“Siapa saja yang meringankan sebuah kesulitan (kesedihan) seorang mukmin didunia,
Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Siapa saja yang memudahkan
urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di
dunia dan di akhirat. Siapa yang saja yang menutupi ‘aib seseorang didunia, Allah akan
tutup ‘aibnya didunia dan di akhirat. Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya,
selama hamba itu mau menolong saudaranya. Dan siapa saja yang menempuh suatu
jalan untuk mendapatkan sebuah ilmu (agama), maka Allah akan mudahkan baginya
jalan menuju surga”.161
Diriwayatkan dari Sulaiman bin Buraidah z dari ayahnya, Rasulullah n bersabda:
َ َ ََْ ‫ َفإ َذا َح ﱠل ﱠ‬، ‫الد ْي ُن‬
‫ فأنظ َر ُه َ ْع َد ذ ِل َك‬، ‫الد ْي ُن‬ َ ‫ َف َل ُه ب ُ ّل َي ْوم‬، ‫َم ْن َأ ْن َظ َر ُم ْعس ًرا‬
‫ َق ْب َل َأ ْن َيح ﱠل ﱠ‬، ‫ص َد َق ٌة‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
ً َ َ َ ُ ُْ ْ َ ّ ُ ُ ََ
‫فله ِب ِل يو ٍم ِمثله صدقة‬
“Siapa saja yang memberi tenggang waktu pada orang yang berada dalam kesulitan,
maka setiap harinya sebelum masa pelunasan, dia dinilai telah bersedekah (senilai
pinjaman). Jika hutangnya belum bisa dilunasi, lalu dia masih memberikan tenggang
waktu setelah jatuh tempo, maka setiap harinya dia mendapat pahala seakan bersedekah
dua kali lipat dari piutang yang diberikan”.162
Dari sahabat yang mulia Abu Hurairah z, Rasulullah n berpesan kepada orang yang
memiliki hak atas orang lain,
َ ْ َ ْ َ ‫ُخ ْذ َح ﱠق َك َع َفاف َو‬
ٍ ‫ أو غ ِ و‬،‫اف‬
‫اف‬ ٍ ٍ ِ
“Ambillah hakmu dengan cara yang elok, baik pada orang yang mau menunaikannya
ataupun yang enggan melunasi”.163
Harta riba membawa keresahan menghilangkan keberkahan, pelaku riba melihat
nominal hartanya bertambah disisi manusia, namun tidak bertambah sedikitpun disisi
Allah Zat Yang Maha Kaya. Ketahuilah bahwa yang menjadi ukuran harta dunia bukan
pada nominal dan angka, melainkan sejauh mana keberkahan dari harta yang anda
punya. Halalnya akan dihisab, haramnya akan di azab. Allah k berfirman:

161
HR. Muslim (no. 2699)
162
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 2280) dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah As-
Shahihah (no. 86)
163
HR. Ibnu Majah (no. 2422) dengan sanad yang hasan.
86 Mata Air Yang Jernih

َ ‫َ َ َ ْ ُو ع‬
‫ند ﱠ ۖ َو َما َآت ْ ُتم ّمن َز َ اة ُتر ُدو َن َو ْج َه ﱠ‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫ﻼ‬ ‫ف‬ ‫اس‬
‫ﱠ‬
‫الن‬ ‫ال‬ َ ‫َو َما َآت ْ ُتم ّمن ّرً ا ّل َ ْ ُب َو َأ ْم‬
‫و‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ
‫ض ِع ُفون‬ ْ ُ‫َف ُأ َٰولئ َك ُ ُم ْاﳌ‬
ِ
“Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka
riba itu tidak menambah di sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang
kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian)
itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”. (QS. Ar-Ruum: 39)
Diriwayatkan dari sahabat Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda tentang riba:
َ ٌ َْ ْ ‫ُ ﱡل َق‬
‫ض َج ﱠر َمنف َعة ف ُ َو ِرَ ا‬
ٍ ‫ر‬
“Setiap pinjaman hutang yang diambil manfaat (keuntungan tambahan) atasnya maka
itulah Riba”.164

Dalam Mushannaf Abdurrazzaq t disebutkan atsar dari Sufyan At-Tsauri t,


َ ََ ٌ َ ْ َْ ‫ُ ﱡ‬
‫ض َج ﱠر َمنف َعة فﻼ خ ْ َ ِف ْي ِه‬
ٍ ‫ل قر‬
“Setiap pinjaman yang diambil atasnya keuntungan maka tidak ada kebaikan
padanya”.165
Berkata sahabat Anas bin Malik z:

‫ ِإ ﱠﻻ أَ ْن َيكُونَ َج َرى‬،ُ‫ فَ َﻼ َي ْر َك ْب َها َو َﻻ َي ْق َب ْله‬،‫علَى الدﱠا ﱠب ِة‬


َ ُ‫ أَ ْو َح َملَه‬،ُ‫ض أَ َح ُد ُك ْم قَ ْرضًا َفأ َ ْهدَى لَه‬َ ‫ِإذَا أَ ْق َر‬
َ‫َب ْينَهُ َو َب ْينَهُ قَ ْب َل ذَ ِلك‬
“Jika salah seorang mengutangkan sesuatu pada orang lain, kemudian ia (orang yang
berhutang) memberi hadiah kepada yang mengutangi atau naik kendaraannya, maka
jangan ia menaiki dan menerimanya, kecuali jika sudah biasa sebelumnya”.166
Adapun pinjaman yang dikembalikan dalam jumlah lebih tanpa kesepakatan di awal,
maka itu dibolehkan dalam syariat Islam. Sahabat Abu Hurairah z menceritakan
bahwa Rasulullah n pernah berhutang seekor onta yang masih muda dari seseorang,
disaat melunasi Rasulullah n mengganti dengan onta yang lebih baik, kemudian beliau
bersabda:
َ ‫إ ﱠن خ َي َار ُك ْم َأ ْح َس ُن ُك ْم َق‬
‫ض ًاء‬ ِ ِ
“Sungguh yang terbaik dari kalian adalah yang paling baik dalam melunasi hutang”.167

164
Zawaid, Al-Hatsami 1/500 (no. 437), Subulus Salam, As-Shan’ani 4/224
165
HR. Abdurrazaq dalam Mushannaf 8/145 (no. 14659)
166
Sunan Ibnu Majah (no. 2432)
167
HR. Sunan As-Sughra Imam Al-Baihaqi 2/91 (no. 2062)
Mata Air Yang Jernih 87

Dalam riwayat lain, Rasulullah n pernah mendoakan orang yang telah berbuat
baik kepada beliau disaat pelunasan, Rasulullah n berkata:
ْ
‫ض ُاء َوا َ ْم ُد‬ ‫ إ ﱠن َما َج َز ُاء ﱠ‬:‫َب َار َك ﱠ ُ َل َك ْ َأ ْ ل َك َو َمال َك وقال‬
َ ‫الس َلف ْال َق‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Semoga Allah memberkahi harta dan keluargamu. Dan beliau bersabda;
“Sesungguhnya balasan bagi yang memberi hutang adalah pelunasan yang segera dan
pujian”.168
II. Riba Buyu’ (dalam Transaksi Jual -Beli)
Yaitu transaksi riba dalam jual beli barang ribawi yang pertukaran barang tidak
memenuhi kriteria kesamaan nilai kualitas, jumlah, dan waktu penyerahan.
Riba jenis ini terdapat beberapa bentuk diantaranya:
1. Riba Nasiah169
Riba karena transaksi dua jenis barang ribawi yang sama, namun masa penyerahan
barang atau pembayaran nya ditunda.
2. Riba Fadhl
Riba yang terjadi pada pertukaran barang komoditi ribawi sejenis dengan kualitas
yang tidak sama, atau jumlahnya berbeda. Syarat dalam jual beli barang ribawi harus
memenuhi 3 konsep yaitu:

 Sama nilai kualitas (mistlan bi mistlin)


 Sama jumlah kuantitas (sawaan bi sawa-in)
 Waktu penyerahan langsung (yadan bi yadin)
Harta yang berkaitan dengan riba terdiri dari enam jenis: Emas, Perak, Gandum
basah, Gandum kering, kurma dan garam. Dari sahabat ‘Ubadh bin Shamit, Rasulullah
‫ ﷺ‬bersabda:
َ َ ْ ًْ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ ْ ‫ض ُة ب ْالف ﱠ‬ ‫ َو ْالف ﱠ‬،‫الذ َ ب‬ ‫ﱠ َ ُ ﱠ‬
‫ ف ِإذا‬،‫ َي ًدا ِب َي ٍد‬،‫ ِمثﻼ ِب ِمث ٍل‬، ِ ‫ َوالش ِع ُ ِبالش ِع‬، ِّ ُ ‫ َوال ُ ﱡ ِبال‬،‫ض ِة‬ ِ ِ ِ َِ ‫الذ ب ِب‬
َ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ َ ْ ‫اخ َت َل َف ْت َ ذه اﻷ‬
ْ ْ
‫يعوا ك ْيف ِش ت ْم ِإذا ان َي ًدا ِب َي ٍد‬ ُ ‫ فب‬،‫صناف‬
ِ ِ ِ
“Jual beli emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir
dengan syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam harus sejenis, setara dan
kontan. Jika jenis-jenis barang tersebut berbeda, maka kalian boleh menjualnya
menurut kehendak kalian asalkan dilakukan dengan kontan (tunai)”. 170

168
Ittihaaful Khairah, Al-Bhusiri 3/380
169
Lihat tafsir ayat 281 surat Al-aqarah.
170
HR. Muslim (no. 1587)
88 Mata Air Yang Jernih

Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri z Rasulullah n bersabda:


َ ً َ َْ ُ َ َ َ
ِ ‫وﻻ ت ِ يعوا ِم ا غا ِئبا ِب‬
‫اج ٍز‬‫ن‬
“Jangan menjual barang (barter) yang ada dengan yang tidak ada”.171
Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi t dalam kitabnya Minhajul Muslim, menyebutkan
para ulama salaf telah mengqiyaskan 6 jenis tersebut ke suluruh jenis harta yang bisa
ditakar, ditimbang, disimpan, dimakan seperti biji-bijian, minyak, madu serta daging.
Contoh si A menukar uang nominal Rp. 1.000.000 pecahan uang Rp. 100.000
sepuluh lembar kepada si B dengan 1 juta pecahan uang 10.000, 90 lembar (Rp.
900.000). Kasus Ribanya terletak pada barang sama, nilai yang diperoleh berbeda.
Tranksaksi ini sering ditemukan ketika mendekati hari lebaran, orang-orang berduit
ingin membagi THR ringan untuk sanak keluarga dan anak-anak di kampung halaman.
Contoh lain si Fulanah tukar tambah 5 gram emas lama dengan 5 gram emas baru,
dengan konvensasi tambahan biaya 50.000 rupiah. Kasus ribanya terletak pada jenis,
jumlah, nilai emas sama, namun ada tambahan 50.000 sebagai biaya tukar tambahnya.
Solusinya, lakukan akad jual beli, setelah itu beli emas dengan akad baru.
3. Riba Yad
Riba yang terjadi pada transaksi yang tidak menegaskan harga pembayaran apabila
transaksi dilakukan dengan penyerahan tunai atau ditunda.
Contoh praktek yang sering ditemukan yaitu transaksi jual beli kendaraan motor
kredit yang mempunyai akad ganda dua harga. Harga kontan 15 juta, harga kredit 20
juta. Ketika kedua belah pihak berpisah dan belum ada kesepakatan harga, apakah
seharga kontan atau seharga kredit, maka inilah riba. Karena didalamnya terdapat
Gharar, sesuatu yang belum jelas, dan bisa menimbulkan sengketa, kerugian
dibelakang hari antara kedua belah pihak. Islam menutup celah perkara yang akan
menimbulkan kerugian dan permusuhan.
Hukum dan Dosa Riba
Para ulama telah sepakat akan keharaman riba, karena riba merupakan kezhaliman
dan dosa besar didalam Islam, berdasarkan nash Al-Quran dan Hadits Rasulullah n.
Walaupun dewasa ini muncul beberapa ustaz yang menyuarakan suara jahiliyah bahwa
riba itu halal, menyelisihi nash dan Ijma’ salaf. Ternyata yang menghalalkan itu bekerja
di intansi Riba atau di undang ceramah oleh Lembaga ribawi. Allah k berfirman,,:
َ ْ ُ ُ
‫الرَ ا ِإن كنتم ﱡمؤ ِم ِن ن‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ّ ‫ين َآم ُنوا ﱠات ُقوا ﱠ َ َو َذ ُروا َما َب ِق َي ِم َن‬
ِ ِ

171
Shahih Bukhari (no. 2177)
Mata Air Yang Jernih 89

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ُ ُ ْ ُ ََ ْ ُُْ َ ََُْ ُ َْ ‫َ ﱠ‬
‫وس أ ْم َو ِالك ْم ﻻ تظ ِل ُمون َوﻻ‬‫ف ِإن ل ْم تف َعلوا فأذنوا ِب َح ْر ٍب ِّم َن ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه ۖ و ِ ن ت تم فلكم رء‬
َ َْ
‫ُتظل ُمون‬
“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah,
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari
pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya”. (Al-Baqarah: 278-279)
Sebagian para du’at keliru dalam memahami, mereka berkata: “Riba yang dilarang
itu jika jumlahnya berlipat, jika sedikit maka tidak mengapa”. Ini fatwa yang salah,
karena dalam Hadits Rasulullah yang akan penulis nukilkan in syaa Allah bahwa satu
dirham dari harta riba dosanya sama dengan dosa berzina sekian kali. Maka pendapat
ini bathil dan wajib ditinggalkan karena menyelisihi apa yang difahami Rasulullah n
dan para sahabat g172. Pemakan riba akan dibangkitkan sempoyongan bagai orang
kerasukan di hari kiamat.
ُ َ َ َٰ ّ َ ْ َ ُ َ ْ ‫ﱠ َ َ ْ ُ ُ َ ّ َ َ َ ُ ُ َ ﱠ َ َ َ ُ ُ ﱠ َ َ َ ﱠ ُ ُ ﱠ‬
‫س ۚ ذ ِل َك ِبأ ﱠ ُ ْم قالوا‬
ِ ‫الر ا ﻻ َيقومون ِإﻻ كما يقوم ال ِذي يتخبطه الشيطان ِمن اﳌ‬ ِ ‫ال ِذين يأ لون‬
ْ ُ ّ ‫إ ﱠن َما ْال َب ْي ُع ِم ْث ُل‬
ّ ‫الرَ ا ۗ َوأ َح ﱠل ﱠ ال َب ْي َع َو َح ﱠر َم‬
ۚ ‫الرَ ا‬
ِ ِ ِ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata; sungguh jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba”. (QS. Al-Baqarah: 275)
Allah k hanya memberkahi jual beli yang sah, dan melaknat riba juga pelakunya,
serta dihalangi suatu masyarakat dari berbagai kebaikan. Allah k berfirman:
َ ‫ُ َﱠ‬ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ ّ ُ ‫َي ْم َح ُق ﱠ‬
‫ات ۗ َو ﱠ ُ ﻻ ُي ِح ﱡب ﱠل كف ٍار أ ِث ٍيم‬
ِ ‫الر ا و ْرِ ي الصدق‬
ِ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (QS. Al-Baqarah: 276)

172
Para ulama juga menyebutkan bahwa Abdullah bin Abbas pernah berfatwa membolehkan riba fadhl,
maka pendapat beliau c wajib ditinggalkan karena menyelisihi dalil Hadits yang sarih. Inilah yang
disebut dengan “Ketergelinciran ahli ilmu”. Ijma’ (kesepakatan) para sahabat Ma’shum (terjaga dari
kesalahan), adapun secara personal tidak. Yang ma’sum hanya Rasulullah n. Jika sekelas sahabat Ibnu
‘Abbas c saja keliru wajib ditinggalkan pendapatnya, bagaimana lagi dengan selainnya?’’
90 Mata Air Yang Jernih

َ
(160) ‫يل ﱠ ِ ك ِث ً ا‬ َ ‫ص ّد ْم َعن‬
‫س‬ َ ‫ين َ ُادوا َح ﱠر ْم َنا َع َل ْ ْم َط ّي َبات ُأح ﱠل ْت َل ُ ْم َو‬َ ‫َفب ُظ ْلم ّم َن ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ َِ َ ِ ِ ٍ ِ
َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ
ً ‫اطل ۚ َوأعتدنا ِلل ا ِفر ن م ُ ْم عذ ًابا أ ِل‬
‫يما‬
َ
‫ب‬
ْ ‫ﱠ‬
َ ‫ال الناس بال‬ َ ‫و‬
ْ ُ ْ َ ُ ْ
َ ‫الرَ ا َوقد ُ وا عنه َوأ ل ْم أ ْم‬َ ّ ‫م‬ ُ ‫َو َأ ْخذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
(161)
“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan
makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena
mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka
memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena
mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan
untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (QS. 160-161)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda,
َ ُ َْ ‫ﱠ‬ َْ
‫ات‬
ِ ‫السبع اﳌو ِ ق‬ ‫اجت ِ ُبوا‬
“Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang membinasakan”
Ditanyakan, wahai Rasulullah, apakah 7 perkara itu?” Rasulullah n menjawab,
َ ‫ َو َأ ْ ُل َمال‬،‫الرَ ا‬
،‫الي ِ ِيم‬ ّ ‫ َو َأ ْ ُل‬،‫الن ْفس ﱠال ِ َح ﱠر َم ﱠ ُ إ ﱠﻻ با َ ّق‬‫ َو َق ْت ُل ﱠ‬،‫ َوال ّ ْ ُر‬، ‫الش ْر ُك با ﱠ‬
ّ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ُْ ََ ُْ ُ ََْ ْ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َّ‫َ ﱠ‬
‫ات الغا ِفﻼ ِت‬
ِ ‫ات اﳌؤ ِمن‬ ِ ‫ وقذف ا صن‬،‫ف‬ ِ ‫والتو ِ يوم الزح‬
“Syirik (menyekutukan Allah l dalam kekhususan-Nya), Sihir, membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan syari’at. Memakan riba,
memakan Harta anak Yatim, melarikan diri ketika perang, dan menuduh berzina para
wanita yang suci, beriman serta lengah dari kemaksiatan”.173
Dari sahabat Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n bersabda,
ّ َ َ ‫َل َع َن َر ُسو ُل ِ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ‬
َ ‫ َو َق‬،‫ َو َشا َد ْي ِه‬،‫ َو َ ِات َب ُه‬،‫ َو ُم ْؤ ِ َل ُه‬،‫الرَ ا‬
‫ ُ ْم َس َو ٌاء‬:‫ال‬ ِ ِ ‫ﷲ ص ﷲ علي ِه وسلم آ ِ ل‬
“Rasulullah n melaknat pemakan riba (renternir), pemberi riba (nasabah), penulis
transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan akad riba”. Rasulullah n
mengatakan “Semuanya sama dalam dosa”.174
Kata Syaikh Ibnu Utsaimin t, bahwa semua sama-sama mendapatkan laknat
karena mereka bekerja sama untuk mewujudkan prkatek dan transaksi riba. Adapun
pencatat hasil transaksi riba, seperti yang dilakukan bagian laporan keuangan, mereka
mencatat hasil transaksinya, bukan transaksinya, maka itu tidak termasuk dalam makna
hadist tersebut. Wallahu a’lam.

173
HR. Bukhari (no. 6857) Muslim (no. 89)
174
HR. Muslim (no. 1598)
Mata Air Yang Jernih 91

Dalam riwayat lain, Rasulullah n bersabda,

‫ﷲ َع ﱠز َو َج ﱠل‬ َ َ ْ ُ ْ َ ‫الرَ ا َو ّ َ ﱠ َ َ ﱡ‬ ّ ‫َما َظ َ َر َق ْوم‬


ِ ‫ ِإﻻ أحلوا ِبأنف ِس ِ م ِعقاب‬،‫الزنا‬
ِ ِ ٍ ِ
“Tidaklah praktek riba dan zina telah tampak pada suatu masyarakat, kecuali mereka
telah menghalalkan azab Allah untuk diri mereka”.175

Dari sahabat Abdullah bin Hanzhalah z, Rasulullah n bersabda,


ً ْ َ ََ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ِد ْر َ ٌم رً ا َي ْأ ُ ُل ُه ﱠ‬
‫ أش ﱡد ِم ْن ِست ٍة َوثﻼ ِث ن َزن َية‬،‫الر ُج ُل َو ُ َو َ ْعل ُم‬ ِ
“Satu dirham dari hasil riba yang dimakan oleh seseorang sedangkan dia
mengetahuinya, dosanya lebih berat dari pada dosa tiga puluh enam kali berbuat zina”.
176

Dari sahabat Ka’ab bin Malik z, Rasulullah n bersabda,


ْ َ ‫الناس َ ْ َ ُ َو ُ ْعل ُم ُه َأ َع ﱡز َع َل ْيه ْاﻹ ْثم ع ْن‬‫د ْ َ ُ َ َ ْ ُ ُل ُه َأ َح ُد ﱠ‬
‫ﷲ َع ﱠز َو َج ﱠل َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬
ِ ‫د‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫و‬ ‫ه‬
ِِ‫ن‬‫ط‬‫ب‬ ِ ِ ‫ِ ر م ر ا يأ‬
ً َ َْ َ ََ َ ّ ْ
‫ِمن ِس ٍت وثﻼ ِث ن زنية‬
“Satu dirham dari hasil riba yang dimakan seseorang kedalam perutnya, dan dia
mengetahui itu riba, lebih berat dosanya disisi Allah k dihari kiamat dari dosa 36 kali
berzina”.177
Dari sahabat Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n bersabda,
َ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ َ
‫َو َم ْن ن َ ت ْ ُم ُه ِم ْن ُ ْ ٍت فالن ُارأ ْو ِب ِه‬
“Daging yang tumbuh dari hasil haram maka api neraka lebih berhak untuknya”.178

Dari Masruq t dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda”


ُْ
‫الر ُج ِل اﳌ ْس ِل ِم‬ ُ ‫الرَ ا ع ْر‬ َ َ ‫ َأ ْ َس ُر َ ا م ْث ُل َأ ْن َي ْنك َح ﱠ ُ ُ ُ َ ﱠ‬،‫الرَ ا َث َﻼ َث ٌة َو َس ْب ُعو َن َب ًابا‬
‫ض ﱠ‬ ِ ِ ّ ‫ و ِ ن أ ْر ى‬،‫الرج ُل أ ﱠمه‬ ِ ِ ِ
ّ

“Riba itu mempunyai 73 pintu dosa, dimana pintunya yang paling ringan setara dengan
dosa seseorang yang menikahi ibu kandungnya, dan pintunya yang paling berat setara
dengan dosa menodai kehormatan seorang muslim”.179

175
HR. Ahmad (no. 3809)
176
Hadis Shahih diriwayatkan Imam Ad- Daruquthni (no. 2843), Ahmad (no. 21450) dan beliau
menshahihkannya.
177
Al-Baihaqi Syu’abul Iman 7/362 (no. 5129)
178
HR. At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir (no. 11216)
179
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 2259) beliau berkata: ‘Ini hadis yang shahih sesuai syarat
Syaikhain (Bukhari dan Muslim), namun keduanya tidak meriwayatkan.
92 Mata Air Yang Jernih

َ ْ ّ َ ً َ ‫ّ َ َ َ َ ٌ َ َ ْ ُ َن‬
‫الش ْر ُك ِمث ُل ذ ِل َك‬
ِ ‫ و‬،‫الر ا ثﻼثة وسبعو بابا‬ ِ
“Riba itu memiliki 73 pintu dosa, dan Kesyirikan juga demikian”.180
Dari Samurah bin Jundub z, Nabi n bersabda:
َ َ ََ َ ْ ََ ْ َ َ ‫َ َْ ُ ﱠ‬
ْ ‫ َف َأ ْخ َر َجا ِ ي إ َ َأ‬،‫الل ْي َل َة َر ُج َل ْ ن َأ َت َيا ِ ي‬
‫ فانطلقنا َح ﱠ أت ْ نا َع َ َ ٍر ِم ْن َد ٍم ِف ِيه‬،‫ض ُمق ﱠد َس ٍة‬ ٍ ‫ر‬ ِ ِ ‫ر أي ت‬
َ‫ َفإ َذا َأ َراد‬،‫الر ُج ُل ﱠالذي ال ﱠ َ ر‬ ْ َ َ ٌ َ َ ‫ﱠ‬
‫ فأق َب َل ﱠ‬،‫َر ُج ٌل قا ِئ ٌم َوع َو َس ِط ال َ ر َر ُج ٌل َب ْ ن َيد ْي ِه ِ َ َارة‬ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ َ َ ُ
‫ فجعل لما جاء ِليخ ُرج َرمى ِ ِف ِيه‬،‫ فرده حيث ان‬،‫الر ُج ُل ِب ٍر ِ ِف ِيه‬
َ َ ْ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫الر ُج ُل َأ ْن َي ْخ ُر َج َر َمى ﱠ‬ ‫ﱠ‬
ّ ‫ ﱠال ِذي َر َأ ْي َت ُه ال ﱠ َ ر آ ِ ُل‬:‫ال‬
‫الرَ ا‬ َ ‫ َف ُق ْل ُت َما َ َذا؟ َف َق‬،‫ان‬ َ َ َ َ ُ ََْ َ َ
‫ ف ِجع كما‬،‫ِب ٍر‬
ِ ِ ِ
“Semalam aku bermimpi ada dua orang lelaki mendatangiku, keduanya membawaku
ke kota yang disucikan. Kami berangkat sehingga mendatangi sungai darah. Didalam
sungai itu ada seorang lelaki yang berdiri dan di pinggir sungai ada lelaki yang
didepannya ada batu-batu. Laki-laki yang disungai itu mendekat, ketika ia hendak
keluar, laki-laki yang di pinggir sungai itu melempakan batu ke dalam mulutnya,
sehingga dia kembali ke tempat semula. Ketika ia mau keluar lagi, dilempar lagi,
sehingga ia kembali ke tempat semula. Aku bertanya, “Apa ini”? Dia menjawab:
“Orang yang engkau lihat di dalam sungai darah tadi adalah pemakan Riba”.181
Dari sahabat Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:
َ ُ ُ َ َ ‫ﱠ‬ ْ ُ ْ َ ‫َ ََ َ ُْ ْ ْ َ ََ َ ُْ ْ ََْ َ ََْ ََ ُ ْ ﱠ‬
‫الز ْر ِع َوت َركت ُم ا ِ َ َاد َسلط ﱠ ُ َعل ْيك ْم ذﻻ ﻻ‬‫ِإذا تبا عتم ِبال ِعين ِة وأخذتم أذناب البق ِر ور ِض تم ِب‬
ُ َ َ ْ
‫َي ِ ُع ُه َح ﱠ ت ْر ِج ُعوا ِإ ِدي ِنك ْم‬
“Jika kalian telah bertransaksi dengan cara riba, telah disibukkan dengan peternakan
dengan pertanian, dan kalian meninggalkan jihad dijalan Allah, maka Allah akan
timpakan kepada kalian kehinaan. Tidak akan dicabut kehinaan itu sampai kalian
kembali kepada agama kalian (mengamalkan Islam dengan benar)”.182
Kebahagiaan hidup ada pada harta yang berkah, diambil dari sumber yang halal dan
cara yang dibenarkan. Carilah rezeki yang halal, hiduplah dalam kesederhanaan,
gigihlah dalam berusaha. Jangan malu terlihat miskin, karena kemiskinan bukan
lambang kehinaan. Tapi malulah ketika hidup berlagak mewah dengan harta haram dan
riba. Keberkahan itu milik Allah akan senantiasa bertambah disisi-Nya. Jemputlah
rezeki Allah dengan ketaatan. Jangan takut dengan jatah rezeki untuk esok hari. Ajal
tidak akan datang sampai jatah rezeki diambil dengan sempurna. Dari sahabat Abdullah
bin Mas’ud z,

180
Dikeluarkan oleh Al-Marwazi dalam As-Sunnah 1/59 (no. 1495), Abu Bakar Al-Khallal dalam kitabnya
As-Sunnah 5/18 (no. 200)
181
Shahih Bukhari (no. 2085)
182
Abu Daud (no. 3462), Mukhtasar Shahih Imam Bukhari 2/109 syaikh Al-Albani (w. 1420 H)
Mata Air Yang Jernih 93

Rasulullah n bersabda:
ْ ‫ﷲ َو َأ ْج ِم ُل ْوا‬
َ ‫َ ْس َت ْو ر ْز َق َ ا َف ﱠات ُق ْوا‬ َ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ‫َ ﱠ ﱡ ْو َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْو ْ َ ﱠ‬
‫أن الر ح اﻷ ِم ن نفث ِ ر ِ أنه لن تموت نف ِ ح‬
ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ َ ْ َ ُ ُْ َ ُ‫َ ﱠ‬ ُْ َ َ ّْ َ َ ْ ْ ْ ُ ‫ﱠَ َ َ َ ْ َﱠ‬
‫ﷲ ِإﻻ‬ِ ‫ﷲ ف ِإنه ﻻ يد ِرك ما ِعند‬ ِ ِ ‫الرز ِق أ ْن تطل ُب ْو ُه ِب َم َعا‬
ِ ‫الطل ِب و ﻻ يح ِملنكم ِاس ِ بطاء‬
َ ‫ب َط‬
‫اع ِت ِه‬ ِ
“Malaikat Jibril membisikkan kedalam hatiku bahwasanya tidaklah seseorang akan
wafat hingga rezekinya sempurna dia peroleh. Maka bertakwalah kepada Allah dan
baguskanlah cara dalam mencari rezeki. Jangan jadikan terlambatnya datang rezeki
membuat kalian mencari jalan maksiat (diperoleh dengan cara haram), karena apa yang
ada disisi Allah tidak bisa diraih kecuali dengan berbuat ketaatan kepada-Nya”.183
Tidak benar pameo sebagian orang, “Mencari yang haram saja susah, apalagi yang
halal”. Ini kalimat yang bersumber dari kelemahan akal, kekerdilan jiwa dan hati yang
berburuk sangka kepada Allah. Betapa banyak pintu rezeki Allah bukakan dimuka bumi
dengan bentuk usaha dan pekerjaan yang beragam. Tugas kita menempuh rezeki
dengan cara yang terpuji.
ٰ ‫ِإ ﱠن َس ْع َي ُك ْم َل َش ﱠ‬

“Sesungguhnya usaha kalian memang berbeda-beda”. (QS. Al-Lail: 4)


Jangan tertipu dengan gemerlap kehidupan, tegakkan kepalamu, tak perlu merasa
kerendahan dikala kemiskinan menyapa kehidupan. Milikilah hati yang Qona’ah, mera
cukup dengan apa yang berikan. Untuk bahagia itu sangat sederhana, tidak harus
berkecukupan. Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash c, Rasulullah n bersabda:
َ ُ ‫ َو َق ﱠن َع ُه‬،‫ َو ُرز َق َك َف ًافا‬،‫َق ْد َأ ْف َ َ َم ْن َأ ْس َل َم‬
‫ﷲ ِب َما آت ُاه‬ ِ
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam (muslim), diberi rezeki yang cukup, dan
Allah menjadikannya qona’ah dengan apa yang datang kepadanya (merasa cukup
dengan pemberian Allah)”.184
Dari Abdullah bin Mihson z, Rasulullah n bersabda:
ْ‫َ ْ َُ ﱡ‬ ‫َ ََﱠ‬ ْ ‫َم ْن َأ‬
ُ ‫ ع ْن َد ُه َط َع‬،‫ ُم َع ًافا َج َسده‬،‫ص َب َح م ْن ُك ْم آم ًنا س ْر ه‬
‫الدن َيا‬ ‫ام َي ْو ٍم ف أن َما ِح ت له‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ
‫ِب َحذا ِف ِ ا‬
“Siapa yang memasuki waktu shubuh dalam kondisi aman, badannya sehat, punya
bekal makanan untuk satu hari, maka seakan dunia telah dimiliki semuanya.”185

183
HR. Al-Baihaqi, Syu’abul Iman 7/299 (no. 10376)
184
HR. Muslim (no. 1045)
185
Al-Aahaad wal-Matsani, 4/146 (no. 2126). (w. 287 H)
94 Mata Air Yang Jernih

Seorang yang bijak berkata:


ْ‫ْ ُ ْ َ َ َْ َُ ْ َ ْ َ َ َ ُ ﱡ‬
‫الدن َيا َس َو ٌاء‬ ‫احب‬
ِ ‫ِإن كنت ذا قل ٍب قنو ٍع فأنت وص‬
“Sekiranya engkau memiliki hati yang qona’ah, maka tidak ada beda antara engkau
dengan orang yang kaya dunia”.
Betapa banyak kemewahan hidup melalaikan, rumah tangga rusak dan berantakan.
Terkadang harta yang diperoleh dari cara yang haram tidak membawa kepuasan.
Dahaga dan angan-angan dunia membuat nafsu ketagihan. Tidak peduli lagi cara halal
atau haram. Yang penting bagaimana eksis ditengah kehidupan. Aduhai andaikan
kebahagiaan itu ada pada kemewahan dunia, maka tirani mesir Firaun dan Qarun paling
bahagia. Namun dengan keadilan Allah Yang Maha Bijaksana, kebahagiaan itu hanya
diletakkan dalam beribadah kepada-Nya.
Harta yang halal membawa berkah
Kebaikan nya terus bertambah
Walau sedikit, tapi mulia disisi Zat Yang Maha Pemurah
Menenangkan hati pengobat resah

Hidup sederhana ridho dengan pemberian


Kurangi beban redupkan angan-angan
Jangan terkesima dengan kemilau bayangan
Kebahagiaan tidak berbanding lurus dengan kemewahan

Hidup sederhana itu indah


Merasa cukup dan hati Qona’ah
Tegakkan kepala dan teruslah melangkah
Terlihat miskin bukan berarti rendah

Jangan bangga dengan aset berlimpah


Aslinya miskin berlagak mewah
Hutang segudang hati gelisah
Pikiran bimbang jiwapun gerah
Mata Air Yang Jernih 95

D. SECERCAH HARAPAN MENUJU KEBENARAN


“Seseorang tidak akan tahu nilainya emas jika tidak kenal besi berkarat, seorang
hamba tidak akan tahu nilai cahaya jika tidak mengenal arti kegelapan” Ini sedikit
gambaran akan sejarah gelapnya kehidupan dan tradisi jahiliyah sebelum datang cahaya
Islam, agar setiap muslim tahu dan sadar betapa bernilai dan agung nya syariat Islam
yang dibawa oleh Rasulullah n dengan petunjuk wahyu dari Al-Quran dan Sunnah.
ْ َْ ََ ّ ‫َف‬
ّ ‫الض ُد ُي ْظ ُر ُح ْس َن ُه‬
‫ َو ِ ِض ِّد َ ا تت َم ﱠ ُ اﻷش َي ُاء‬... ‫الض ﱡد‬
ِ ِ ِ
Sesuatu akan terlihat indah dan istimewa karena lawannya
Dengan mengenal lawannya akan jelaslah perbedaan dan hakikat sesuatu186

Dan betapa indah serta pentingnya kita untuk mempelajari dan mengamalkan
konsep agama yang mulia ini. Diamalkan dan didakwahkan, agar kebenaran dikenal
merata dan kebatilan menjadi terasing ditengah manusia. Jika tidak demikian maka
simpul Islam benar-benar akan hilang tanpa sadar, dan kebatilan menjadi budaya
ditengah masyarakat Islam. Sahabat ‘Umar bin Khatab z berkata:
َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ًَْ ُ ًَْ ُ َْ ْ َ ُ ُ َُْ َ‫ﱠ‬
‫اﻹ ْسﻼ ِم َم ْن ﻻ َ ْع ِرف ا َ ا ِ ِل ﱠية‬ ِ ‫ِإنما تنقض عرى‬
ِ ِ ‫ ِإذا شأ‬،‫اﻹسﻼ ِم عروة عروة‬
“Sungguh syariat Islam akan benar-benar terlepas satu per-satu, jika didalam Islam
hidup orang-orang yang tidak mengetahui perkara jahiliyah”.187
Bagaikan seorang yang tengah kehabisan bekal di tegah gurun pasir yang luas lagi
tandus, tidak setetes airpun yang tersisa, tiada oase dan sumur pelepas dahaga, harapan
pupus tak berdaya, seketika Allah turunkan hujan yang lebat lagi segar, demikianlah
perumpamaan para sahabat di masa jahiliyah dengan petunjuk Islam yang dibawa
Rasulullah n. Para sahabat g sebagian mereka adalah pelaku utama yang bermain
dan benar-benar menyaksikan langsung kondisi pekatnya kegelapan di zaman jahiliyah.
Sampai pada taraf puncak yang sangat kelam. Mereka sangat memahami buruknya
kegelapan itu. Ketika datang kepada mereka cahaya Islam yang terang tanpa ada kabut
dan kesamaran, suci dari kerancuan, bersih dari kedustaan, mereka terima kebenaran
untuk mereka amalkan, dan sadar akan kegelapan masa silam untuk dijauhi dan
ditinggalkan. Sahabat Huzaifah bin Al-Yaman z berkata:
ََ َ ‫ﱠ‬ َُ َ ُ ْ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ ﱠ ُ َ ْ َُ َ َ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ َوكنت أ ْسأل ُه َع ِن الش ِّر َمخافة‬، ِ ْ ‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم َع ِن ا‬ ‫ان الناس سألون رسول ِ ص‬
َ ُْ َْ
ِ ‫أن يد ِر‬
‫ك‬

186
Fashlul kithab fii syarhi masail jahiliyyah 1/211 Abul Ma’ali Mahmud Syukri bin Abdillah Al-Alusi (w.
1342 H)
187
Muqoddimah Tafsir Al-Manar 1/21 karya Syaikh Rasyid Ridha. Taisir Al-‘Azizil Hamiid Fii syarhi Kitab
At-Tauhid 1/87 karya syaikh Sulaiman bin Abdillah At-Tamimi t .
96 Mata Air Yang Jernih

“Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah n tentang perkara kebaikan, dan aku
bertanya kepada beliau tentang perkara keburukan, kerena aku takut akan
menimpaku”.188
َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ َ َ ‫ْ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫ َو َم ْن ﻻ َ ْع ِرف ا ْ َ ِم َن الش ّ ِر َيق ُع ِف ْي ِه‬... ‫َع َرفت الش ّرﻻ ِللشرِّل ِك ْن ِلت َو ِق ْي ِه‬
“Aku mengetahui keburukan bukan untuk dilakukan, tapi untuk menjaga diri
Siapa yang tidak mengenal keburukan, kemungkinan ia akan terjatuh padanya”189

Maka sangat rasional Allah dan Rasul-Nya memerintahkan generasi belakangan


untuk berpegang dengan cara beragama para sahabat yang mulia, karena mereka
generasi yang paling baik pemahamannya tentang Islam. Hendaknya setiap kita
bersungguh-sungguh mengkaji ulang sejarah hidup para sahabat g agar kita ketahui
kebenaran untuk diamalkan, dan mengenal kekeliruan tradisi orang jahiliyah untuk
dihindarkan.
Bisa jadi seseorang mengulang sejarah
Melariskan ritual beragama ala jahiliyah
Tradisi syirik walau trending dan meriah
Tanpa sadar ia terjerumus ke lobang Haawiyah

Bagaikan belut dengan lukah


Masuk senang keluar susah
Terperangkap kubangan birahi jahiliyah
Tak mampu membedakan mana pematang dan mana sawah

Sejarah mungkin terulang


Jika berjalan tanpa penerang
Jangan tertipu dengan banyak orang
Kebenaran tidak diukur jumlah berbilang

188
HR. Bukhari (no. 3606) Muslim (no. 1847)
189
At-Tabshir Fii Ad-Diin wa Tamyiiz Firqati An-Najiyah 1/15 karya Imam Abu Al-Muzhaffar
rahimahullah (w. 471 H)
Mata Air Yang Jernih 97

BAB Ii
Islam di zaman rasulullah
n dan para sahabat z

Indahnya pemandangan dimasa keemasan Islam, bermula dari sebuah kota kecil
bernama Yastrib, berganti nama dengan Madinah An-Nabawiyah (kota Nabi n). Dari
kota itulah peradaban Islam dimulai. Setelah perjuangan yang panjang dibawah
bimbingan Zat Yang Maha Terpuji, dan keta’atan kepada sang Nabi n. Kegelapan
berganti dengan cahaya, kehinaan diganti akhlak yang mulia, permusuhan menjadi
persahabatan, kelemahan menjadi kekuatan, kecerobohan menjadi kehati-hatian,
perselisihan menjadi persatuan, hukum rimba dan kezhaliman berganti dengan Islam
dan keadilan, bersatu diatas jalur utama, yaitu jalan Allah dan Rasul-Nya, sehingga kota
yang dijuluki Yastrib 190 (bermakna cercaan dan keburukan) berganti nama dengan
Tayyibah (kebaikan) dan Madinah Al-Munawwarah (kota yang bercahaya). Dari
sahabat Jabir bin Samurah z, aku mendengar Nabi n bersabda;
َ َ َ َ َْ
‫ِإ ﱠن ﱠ َ َس ﱠ اﳌ ِدينة ط َابة‬
“Sesungguhnya Allah menyebut kota Madinah dengan (nama) Thaabah”.191

Dari Fathimah binti Qais d, Rasulullah n bersabda:


َ َ َْ ُ َ ُ َ ُ َ
‫ َ ِذ ِه ط ْي َبة َ ْع ِ اﳌ ِدينة‬،‫ َ ِذ ِه ط ْي َبة‬،‫َ ِذ ِه ط ْي َبة‬
“Ini adalah Thayyibah, ini adalah Thayyibah, ini adalah Thayyibah, yakni kota Al-
Madinah”.192
Kalimat “Thaabah atau Thayyibah merupakan turunan dari kalimat “Thayyib”
menunjukkan makna yang baik untuk tempat yang baik dan mulia. Sebuah nama yang
menujukkan sikap optimis seorang hamba dan berbaik sangka kepada Allah Rabbul
a’lamin. Dua penamaan ini langsung diberikan dari atas ‘Arsy yang tinggi oleh Zat
Yang Maha Agung.
Balasan sesuai perbuatan, kesabaran akan berbuah kebahagiaan. Berawal dari
kesedihan tatkala meninggalkan tanah kelahiran, disaat kekuatan belum berpihak pada
kebenaran, dengan hikmah Allah tanah kelahiran harus ditinggalkan. Berhijrah untuk
sebuah kemenangan. Mengalah bukan berarti kekalahan, bersabar bukan bermakna
kerendahan, terkadang kita harus berani mundur selangkah untuk maju seribu langkah.

190
Kalimat Yatsrib berasal dari bahasa arab “Tatsrib” terdapat dalam Al-Quran surat Yusuf ayat: 92.
191
HR. Muslim (no.1385) Ahmad (no.20969)
192
HR. Muslim (no.2942)
98 Mata Air Yang Jernih

Karena merubah penyimpangan dan kebiasaan tidak semudah membalikkan telapak


tangan.
Demikianlah Sunnatullah yang berlaku dialam semesta ini. Tidak ada yang
namanya kejayaan tanpa perjuangan, tidak pula kebahagiaan tanpa ujian. Yang dituntut
dalam hidup bukan hasil, melainkan proses dan ketabahan. Kemenangan ditangan Allah
k yang akan diberikan kepada setiap hamba-Nya yang beriman.

Nabi n diancam dengan pembunuhan di kota Mekkah oleh para pecandu


kesyirikan dan diusir dari tanah kelahiran sendiri dengan para sahabatnya karena
mempertahankan Islam dan keimanan yang shahih kepada Pencipta langit dan bumi.
Disaat kekufuran menampakkan taring keganasan, dikala itu para sahabat belum
mempunyai kekuatan, sehingga hijrah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan agama
dan keyakinan.
Alangkah berat hari-hari itu, betapa gundahnya perasaan Nabi ‫ ﷺ‬kita yang mulia,
yang diutus untuk mengajarkan kebaikan bagi alam semesta, namun harus
melangkahkan kaki meninggalkan negeri tanah kelahiran yang dicintai. Dikisahkan
oleh sahabat Abdullah bin ‘Adhi z, Aku melihat Rasulullah n ketika diatas ontanya
di Hazwarah (nama pasar di Mekkah) bersabda:
ُ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ َْ ‫ﱠ ََ َ ﱡ‬ ْ ‫َو ﱠ ِ إ ﱠن ِك َ َ ْ ُ َأ‬
‫ َول ْوﻻ أ ِ ي أخ ِر ْجت ِمن ِك َما خ َر ْجت‬، ِ ‫ﱠ‬ ‫ض ِإ‬
ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫أ‬‫و‬ ، ِ ‫ض‬
ِ ‫ر‬ ِ
“Demi Allah! Sesungguhnya engkau merupakan bumi Allah yang terbaik, negeri yang
paling dicintai oleh Allah. Seandainya aku tidak diusir darimu, niscaya aku tidak akan
pergi meninggalkanmu”.193
Namun janji dan ketetapan Allah k sesuatu yang pasti, akhirnya kemenangan
berpihak kepada Islam dan kaum muslimin. Kesyirikan diganti dengan Tauhid,
kekufuran berganti cahaya Iman. Kezhaliman berganti wajah keadilan. Di sebuah
daerah bani ‘Auf yang tidak jauh dari kota Madinah, Rasulullah n mendirikan sebuah
masjid yang dikenal dengan Quba’. Tempat mulia untuk menyatukan umat, di kota
Madinah disana petunjuk kenabian diajarkan, madarasah pertama untuk membina
generasi-generasi yang unggul dengan ilmu dan keimanan serta akhlaq terpuji.
Kejujuran melahirkan kecintaan, Rasulullah n sangat menyayangi para sahabat
dan umatnya. Sangat gigih dan perhatian untuk menyampaikan kebenaran, agar
manusia hidup bahagia didunia dan akhirat.
ٌ ُ َ َ ْ ُْ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ ‫َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ٌ ّ ْ َ ُ ُ ْ َ ٌ َ َ ْ َ َ ﱡ‬
ٌ ‫وف ﱠر ِح‬
‫يم‬ ‫لقد جاءكم رسول ِمن أنف ِسكم ع ِز زعلي ِه ما ع ِنتم ح ِر ص عليكم ِباﳌؤ ِم ِن ن رء‬
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,

193
HR. Ahmad (no. 18715), At-Tirmizi (no. 3925) Ibnu M
ajah (no. 3108), Ibnu Majah (no.4238)
Mata Air Yang Jernih 99

amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS. At-Taubah:
128)
Dalam muamalah, Rasulullah n tidak membedakan satu sahabat dengan sahabat
yang lain, disisi beliau semua mendapat perlakuan dan kemulian yang sama. Sehingga
tidak ada perbedaan yang mencolok antara pemimpin dan yang dipimpin. Sulit untuk
diketahui mana komandan dan mana prajurit. Tidak ada kasta dan darah biru, tidak ada
nilai kemuliaan syarif-syarifah, nama habaib, gelar kiyai atau anak kiyai jika berbuat
syirik, bid’ah dan perbuatan dungu, tidak berbeda Arab dan ‘Ajam. Semua sahabat
diperlakukan adil dan sama disisi Rasulullah n. Pohon ketaqwaan selalu ditanamkan
kedalam hati para sahabat.
Para sahabat sangat mencintai Rasulullah n, dan memuliakan Rasul mereka,
sehingga Allah k muliakan para sahabat karena kepatuhan mereka kepada utusan Zat
Maha Mulia. Biarlah sejarah yang menceritakan bagaimana kecintaan para sahabat dan
loyalitas yang tinggi kepada Baginda Rasulullah n dalam pergaulan semasa beliau
masih hidup.
Disebutkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya bagaimana pengakuan
seorang sahabat yang bernama ‘Urwah bin Mas’ud z, ia menceritakan pengalaman
dan fakta yang disaksikan sebelum masuk Islam. ‘Urwah berkata kepada kaum Qurays:
ُ َ
‫ َو ﱠ ِ ِإ ْن َرأ ْيت‬، ِ ّ ِ ‫الن َجا‬
‫ َو ﱠ‬،‫ َوك ْس َرى‬،‫ص َر‬ َ ‫ َو َو َف ْد ُت َع َ َق ْي‬،‫ َو ﱠ َل َق ْد َو َف ْد ُت َع َ اﳌُ ُلوك‬،‫َأ ْي َق ْوم‬
ِ ِ ِ ِ
َ‫ َو ﱠ إ ْن َت َن ﱠخم‬،‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم ُم َح ﱠم ًدا‬ُ ‫صﱠ‬ َ ‫اب ُم َح ﱠمد‬ ُ َ ْ ‫ط ُ َع ّظ ُم ُه َأ ْ َ ُاب ُه َما ُ َع ّظ ُم َأ‬
‫َ ً َ ﱡ‬
‫م ِل ا ق‬
ِ ِ ٍ ِ ِ
َ ‫ُ َ َ ً ﱠ َ َ َ ْ َ ّ َ ُ ُْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َِ َ َ ﱠ‬
‫ و ِ ذا توضأ‬،‫ و ِ ذا أمر م ابتدروا أمره‬،‫ فدلك ِ ا وج ه و ِجلده‬،‫ف رج ٍل ِم م‬ ِ ‫نخامة ِإﻻ وقعت ِ ك‬
َ
ً ‫النظ َر َ ْع ِظ‬ َ
‫ َو َما ُيح ﱡدو َن إل ْيه ﱠ‬،‫ص َوا َ ُ ْم ع ْن َد ُه‬ َ
ْ ‫ضوا أ‬ُ ‫ َو َذا َت َ ﱠل َم َخ َف‬،‫ضوئه‬ ُ َ ََ َ ُ َ ْ َ ُ َ
‫يما‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫َ ادوا يقت ِتلون ع و‬
.‫ل ُه‬
“Wahai kaumku! Demi Allah, aku telah diutus (delegasi) ke raja-raja, Kaisar, Kisra,
dan raja Najasyi (Ethiopia), namun aku tidak pernah melihat seorang raja pun yang
diagungkan oleh rakyatnya seperti pengagungan Para Sahabat radhiyallahu ‘anhum
kepada Muhammad n .

Demi Allah! tidaklah Muhammad membuang dahak kecuali ditadah dengan telapak
tangan salah seorang dari mereka, kemudian dilumurkan ke dada dan wajah nya.
Apabila beliau memerintahkan sesuatu, maka para sahabat akan bersegara untuk
melakukan perintahnya, apabila dia berwudhu 194 maka hampir saja mereka saling

194
Fisik Rasulullah n diberkahi oleh Allah, bekas dan apa yang beliau sentuh menyisakan keberkahan.
Bahkan keringat beliau ber aroma Parfum yang pernah dikumpukan Ummu Sulaim radiyallahu ‘anha.
Perbuatan para sahabat di benarkan oleh Rasulullah n menunjukkan perkara itu boleh (taqrir), namun
ini hanya berlaku semasa beliau hidup. Adapun sumber keberkahan yang paling besar yaitu Mu’jizat Al-
Quran dan As-Sunnah yang telah beliau tinggalkan untuk umat. Maka tidak perlu bersusah payah
100 Mata Air Yang Jernih

bunuh memperebutkan sisa air wudhu yang dipakai Rasulullah n. Apabila beliau
berbicara maka Para Sahabat merendahkan suara mereka disisinya. Mereka tidak
menatap wajah Nabi mereka dengan tajam sebagai bentuk pemuliaan kepadanya n”195
Sebuah nilai kepatuhan, kecintaan, dan loyalitas yang tidak akan pernah ditemukan
di alam semesta ini, bahkan tidak pula pada nabi-nabi sebelumnya yang banyak
mendustakan para nabi mereka.
Tidak hanya para sahabat, bahkan Nabi kita Muhammad n juga di muliakan dan
dihormati oleh pembesar Romawi yang kafir sekalipun. Sebagaimana kisah yang
disebutkan oleh Abdullah bin Abbas c, Abu Sufyan menyebutkan perkataan kaisar
Heraklius penguasa Romawi disaat selesai menjelaskan ciri dan sifat Nabi Muhammad
n, maka Heraklius dengan mantap berkata:
َّ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ‫َ ُ ْ ُ َ َ َﱠ‬ َ ‫َ ﱠ‬ َُ
‫ َول ْو أ ِ ي‬،‫ َول ْم أ ُك أظ ﱡن ُه ِمنك ْم‬،‫ َوق ْد كنت أ ْعل ُم أن ُه خ ِار ٌج‬، ‫ ف ِإن ُه ن ِ ﱞ‬،‫ِإ ْن َي ُك َما تقو ُل ِف ِيه َحقا‬
ُْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ُْ َ َ ُ ََ َ ُ ُ ْ َ َّ ُ َْ َ
‫ َول َي ْبلغ ﱠن ُملك ُه َما‬،‫ َول ْو كنت ِعن َد ُه لغ َسلت َع ْن ق َد َم ْي ِه‬،‫ص ِإل ْي ِه ﻷ ْح َب ْ ت ِلق َاء ُه‬ ‫أعلم أ ِ ي أخل‬
َ َ َ
‫ت ْحت ق َد َم ﱠي‬
“Jika benar yang engkau katakana, maka sungguh dia adalah seorang Nabi. Dan aku
sudah mengetahui bahwa ia akan diutus, aku menyangka dia akan diutus bukan dari
golongan kalian (arab). Jika aku tahu bisa mengabdi kepadanya maka aku akan rindu
untuk berjumpa dengannya. Jika aku berada dekatnya pasti aku akan cuci kedua
kakinya, dan kerajaannya akan menguasai kerajaanku”.196
Diceritakan oleh Abdullah bin Umar c, bahwa Rasulullah n berkhutbah dihadapan
manusia pada hari penaklukan kota Mekkah, beliau bersabda:
َ َ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ ﱠ ﱠَ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ّﱠ َ َ ﱠ ََ َ ُ َ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ َب ﱞر ت ِق ﱞي‬:‫اس َر ُجﻼ ِن‬ ‫ فالن‬،‫ ِإن قد أذ ب عنكم ع ِبية ا ا ِ ِلي ِة و عاظم ا ِبآبا ِ ا‬،‫يا أ ا الناس‬
َُ ْ َ َ ُ ‫َ ٌ َ َ ﱠ َ َ ٌ َ ﱞ َ ّ ٌ َ َ ﱠ َ ﱠ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ ﱠ‬
‫اب‬ٍ ‫ وخلق آدم ِمن تر‬،‫ والناس بنو آدم‬، ِ ‫اجرش ِقي ِ ن ع‬
ِ ‫ وف‬، ِ ‫ك ِر م ع‬
“Wahai Manusia! Sesungguhnya Allah telah menghilangkan kesombongan (fanatik)
jahiliyah, sikap saling berbangga dengan garis keturunan dan suku. Manusia hanya ada
dua, Pertama, hamba berbuat baik lagi bertakwa, mulia disisi Allah. Kedua, hamba
yang Fajir (ahli maksiat), celaka, dan dia hina disisi Allah. Semua manusia dari Adam,
dan Adam dari Tanah.

mencari rambut, sendal, dan sorban peninggalan Nabi n untuk keberkahan, karena tidak ada jaminan
ilmiyah apakah benar peninggalan Nabi ‫ﷺ‬. Berbeda dengan Al-Quran dan ajaran Sunnah beliau.
195
HR. Al-Bukhari (no. 2731)
196
HR. Bukhari (no. 4553). Seorang Penulis Barat, dalam buku “100 tokoh paling berpengaruh di dunia”.
meletakkan posisi teratas adalah Nabi kita Muhammad n. Walau buku ini juga menuai sedikit
kontroversial.
Mata Air Yang Jernih 101

Kemudian beliau n membaca Firman Allah k:


‫ﱠ َْ َ ُ ْ َ ﱠ‬ ُ َ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠ‬
َ َ َ ً ُ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ ّ ُ َ ْ َ َ ‫الن ُ ﱠ‬
ِ ‫اس ِإنا خلقناكم ِمن ذك ٍرو أن ٰ وجعلناكم شعو ا وقبا ِئ َل ِلتع َارفوا ۚ ِإن أك َرمكم ِعند‬
ُ َ َْ
ۚ ‫أتقاك ْم‬
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu”. (QS. Al-Hujurat:
13)197
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda,
ُ َ ُ ُُ َ ُ ْ َ ُ َ ُ ُ َ ُُ َْ َ َ ‫ﱠ‬
‫ َول ِك ْن َينظ ُر ِإ قلو ِ ك ْم َوأ ْع َم ِالك ْم‬،‫ص َو ِرك ْم َوأ ْم َو ِالك ْم‬ ‫ِإن ﷲ ﻻ ينظر ِإ‬
“Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa dan kekayaan kalian, akan tetapi yang
Allah perhatikan adalah hati dan perbuatan kalian”.198
َُ َ َ ْ ‫َفخ َي ُار ُك ْم ا َ ا ل ﱠية خ َي ُار ُك‬
‫اﻹ ْسﻼ ِم ِإذا فق ُ وا‬
ِ ِ ‫م‬ ِ ِ ِِ ِ ِ
“Orang yang terbaik dari kalian dimasa jahiliyah, terbaik pula dalam Islam jika mereka
faham agama”.199
Sebuah pemandangan yang sangat elok, sulit atau bahkan mungkin tidak akan
ditemukan lagi hingga sampai hari berbangkit. Ketawadhu’an Rasulullah n membawa
kesederhanaan, kesulitan hidup dan ekonomi tidak menjadi alasan untuk mengikuti dan
menyampaikan kebenaran. Kebahagiaan hidup beliau ada pada katakwaan. Hal ini juga
membias kuat di sanubari dan perilaku para sahabat. Sehingga jadilah mereka bagaikan
Al-Quran yang berjalan, dicintai kawan dan diakui lawan.
Demikianlah mulia dan agungnya akhlak Rasulullah n, buah dari hati dan jiwa yang
bersih, Allah k memuji Nabi n,
ُُ َ َ ‫ﱠ‬
‫َو ِ ن َك ل َع ٰ خل ٍق َع ِظ ٍيم‬
“Dan sungguh kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS. Al-Qalam: 4)
Dunia begitu kecil dan tak bernilai dimata Rasulullah n dan para sahabat, beliau
sabar memberi nasehat kepada umat, namun terkadang beliau juga siap meminta saran
dan pandangan orang-orang terdekat. Tidak ada tanda keangkuhan. Rasulullah n rela

197
HR. At-Tirmizi (no: 3270), dishahihkan Syaikh al-Albani t dalam Sahiihul Jaami’ (no. 1787)
198
HR. Muslim (no. 2564)
199
(HR. Bukhari: 3374)
102 Mata Air Yang Jernih

lapar asalkan keluarga dan para sahabatnya kenyang. Makan berbarengan dengan para
sahabat, tanpa terlihat sedikitpun ingin dimuliakan walau beliau n orang paling mulia.

Bak pepatah mengatakan;


Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul

Seorang pemimpin yang mulia, Tauladan terbaik bagi umatnya. Padahal pembesar
Kisra di Persia dan kaisar Heraklius di Roma para penyembah syahwat, hidup dengan
segala kemewahan di istananya.
Abdullah bin Mas’ud z berkata:
َ َ ُ َ ََُْ َْ ‫َ َ َ َ َ ْ َﱠ‬ َ َ َ َ ‫صﱠ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ‬ َ ‫ام َر ُسو ُل ﷲ‬ َ ‫َن‬
‫ﷲ ل ِو‬ِ ‫ يا َرسول‬:‫ فقلنا‬،‫علي ِه وسلم ع ح ِص ٍ فقام وقد أث َر ِ جن ِب ِه‬ ِ
َ ‫اس َت َظ ﱠل َت ْح َت َ َ َرة ُث ﱠم َر‬
ْ ‫الد ْن َيا إ ﱠﻻ َك َر اكب‬
‫ﱡ‬ ََ َ َْ ‫ﱠ َ ْ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ ﱡ‬
‫اح‬ ٍ ٍ ِ ِ ِ ‫ ما أنا‬،‫ ما ِ و ِللدنيا‬:‫ فقال‬،‫اتخذنا لك ِوطاء‬
َ َ
‫َوت َرك َ ا‬
“Rasulullah n tidur diatas sebuah tikar anyaman yang keras, ketika beliau bangun,
terlihat bekas pada badan beliau, maka kami berkata, ‘Wahai Rasulullah! Maukah kami
buatkan untuk engkau sebuah tikar yang lembut? Rasulullah n menjawab; “Apa
urusanku dengan dunia ini. Tidak lah aku didunia ini melainkan seperti seorang
pengendara yang berteduh sejenak dibawah sebuah pohon, kemudian istirahat dan pergi
meninggalkannya”.200
Cahaya kenabian mendapat sambutan dari orang-orang mulia berhati jernih.
Manusia-manusia yang sangat mencintai Allah k dan rasul-Nya melebihi kecintaan
mereka akan diri sendiri. Yang sudah lama merindukan cahaya ditengah kegelapan,
mensucikan diri dari kubangan kejahiliyahan. Dunia tidak besar dihati para sahabat,
kecintaan mereka kepada Allah k dan Rasul-Nya menjadikan kemewahan dunia
kerdil tak bernilai dihati mereka. Kerinduan akan kehidupan akhirat negeri keabadian
benar-benar telah menjadikan kemewahan dunia tak melebihi seonggok sampah dimata
para sahabat. Dunia mendatangi mereka namun mereka berpaling darinya.

Dari Thariq bin Syihab t dia berkata:


َ َ َ َ ‫الشام َو َم َع َنا َأ ُبو ُع َب ْي َد َة ْب ُن ا ْ َ ﱠراح َف َأ َت ْوا َع َ َم َخ‬‫َ ََ َُُْ ُ ْ َ ﱠ َ ﱠ‬
‫اض ٍة َو ُع َم ُر َع ناق ٍة‬ ِ ِ ‫اب ِإ‬ ِ ‫خرج عمربن ا ط‬
َ َ َ َ
َ ‫ فق‬،‫اض َ ا ا اضة‬ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
َ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َْ َ َ َ ََ ُ َ
‫ﱠ‬
‫ال‬ ِ ‫ وأخذ ِب ِزم ِام ناق ِت ِه فخ‬،‫له ف ل ع ا وخلع خفي ِه فوضع ما ع عا ِت ِق ِه‬
ُ ُ َْ َ َ َ َ ‫َ َ َْ ُﱠ‬ ْ َ َ َْ َ ْ ُْ َ َ َ
‫ َوتأخذ ِب ِز َم ِام‬،‫ تخل ُع خف ْيك َوتض ُع ُ َما َع َعا ِت ِق َك‬،‫ َيا أ ِم َ اﳌؤ ِم ِن ن أنت تف َع ُل َ ذا‬:‫أ ُبو ُع َب ْي َدة‬
َ ‫اض َة؟ َما َ ُ ﱡ ي َأ ﱠن َأ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْش َر ُف‬ َ َ َ ْ ‫وض َ ا ا‬
ُ ‫ َو َت ُخ‬،‫َن َاقت َك‬
‫وك‬ ‫ل البل ِد اس‬ ِ‫سر‬ ِ ِ

200
HR. At-Tirmizi (no. 2377) dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no. 5668)
Mata Air Yang Jernih 103

“Ketika Umar bin Khatab z memasuki negeri Syam, dan bersama kami Abu Ubaidah
bin Al-Jarrah z, mereka lalu sampai pada aliran sungai, sedangkan Umar diatas unta.
Lalu beliau turun, menanggalkan sepatunya dan mengalungkan kedua Khufnya (sepatu
dari kulit), lantas menaruhnya diatas bahunya kemudian mengambil tali kendali
untanya dan menyeberangi sungai tersebut.
Abu Ubaidah z lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Engkau melakukan ini?
Melepas sepatu dan menaruhnya dibahu, memegang tali kekang unta dan menyeberangi
sendiri? Aku tidak optimis rakyat negeri (Syam) akan menghormati engkau.
ُ ‫ﱠ ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ َ ُ َ ُ َﱠ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َُْ َ ََ ُ َْ َ َ َ َُْ ُ َ َ ً َُﱠ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ِإنا ك ﱠنا‬ ‫ أوه لم يقل ذا غ ك أبا عبيدة جعلته ن اﻻ ﻷم ِة محم ٍد ص‬:‫فقال عمر‬
ُ ‫َأ َذ ﱠل َق ْوم َف َأ َع ﱠزَنا ﱠ ُ ب ْاﻹ ْس َﻼم َف َم ْ َما َن ْط ُل ُب ْالع ﱠز َة َغ ْ َما َأ َع ﱠزَنا ﱠ ُ به َأ َذ ﱠل َنا ﱠ‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ
Wahai Abu Ubaidah! Kasihan engkau! Tidak ada yang berani mengatakan ini selain
engkau. Wahai Abu Ubaidah! Aku lakukan ini agar menjadi contoh (tauladan dan
pelajaran) bagi ummat Muhammad n. Dulu kita adalah kaum yang paling hina,
kemudian Allah muliakan kita dengan Islam. Kapan saja kita mencari kemuliaan selain
dengan cara yang telah dimuliakan Allah kepada kita, maka Allah akan menghinakan
kita”.201
Diriwayatkan oleh dari Nafi’ dari Abdullah bin Mas’ud z:

“Ketika ‘Umar bin Khatab datang ke Syam, beliau berkata kepada sahabat Abu
‘Ubaidah bin Al-Jarrah. “Bawalah aku kerumahmu wahai Abu ‘Ubaidah. ‘Ubaidah
bertanya, “Apa yang akan engkau lakukan dirumahku wahai Amirul Mukminin?
Engkau hanya akan memeras air matamu karena kondisiku.” Maka ‘Umar pun masuk
ke rumah kediaman Abu ‘Ubaidah dan tidak melihat sesuatu apapun. ‘Umar berkata,
“Mana barang-barang mu? Aku hanya melihat napan, tikar dan kantong air yang usang,
padahal engkau seorang panglima.
Apakah engkau mempunyai makanan?” Maka Abu ‘Ubaidah beranjak ke sebuah
keranjang dan mengeluarkan beberapa potong kecil roti, maka ‘Umar menangis.
Abu ‘Ubaidah a berkata kepadanya, “Aku sudah katakan kepadamu wahai Amirul
Mukminin, bahwa engkau hanya akan memeras air matamu melihat kondisi
kehidupanku.
Kemudian Abu ‘Ubaidah berkata kepada Khalifah ‘Umar c,
َ ‫الد ْن َيا َما َب ﱠل َغ َك ْاﳌَ ِق‬ َ ْ َ َ ْ ُْ َ َ َ
‫يك م َن ﱡ‬
‫يل‬ ِ ‫ يك ِف‬،‫يا أ ِم اﳌؤ ِم ِن ن‬

201
HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 207) Hadits ini Shahih sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim
karena keduanya sama-sama berhujjah dengan Ayyub bin ‘Aizh At-Tha-I dan para perawi lainnya.
Namun Keduanya tidak meriwayatkannya. Riwayat ini juga memiliki Syahid dari Al-A’masy dari Qais bin
Muslim (Ta’liq dari Talkhis Az-Zahabi).
104 Mata Air Yang Jernih

Wahai Amirul Mukminin, Ambilah dunia ini sekedar bekal untuk sampai ke tujuan
(surga Allah).
Maka Khalifah ‘Umar z berkata:
َ َ َ َ ‫َﱠ َْ َ ﱡ ْ ُ ﱠ‬
‫الدن َيا لنا غ ْ َ َك َيا أ َبا ُع َب ْي َدة‬ ‫غ تنا‬
“Dunia telah mengubah kami semua selain engkau wahai Abu ‘Ubaidah.”202
Itulah potret kezuhudan seorang panglima besar kaum muslimin, dunia tidak
berhasil menyentuh hatinya dalam kondisi apapun. Dia hidup bersama dunia dengan
jasadnya, tetapi hati dan ruhnya berpetualang di surga Allah Yang Maha Penyayang.
Tidak ada cita-cita terbesar dalam hidupnya melebihi menolong agama Allah k dan
Sunnah Rasul-Nya, serta kerinduan bertemu dengan Allah k, pulang ke surga-Nya
nan tinggi kampung halaman yang asli.
Dialah Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah seorang sahabat kepercayaan umat ini.
Panglima perang yang membebaskan Palestina (Baitul Maqdis) dizaman kekhalifahan
Umar bin Khatab untuk kaum Muslimin. Singa perang Yarmurk yang membuat orang-
orang Romawi bangsa yang berkekuatan hebat dan pertahanan yang kuat bertekuk lutut
ketakutan dihadapan Abu ‘Ubaidah a. Hasil didikan mata air kenabian, hidupnya
adalah pengabdian meninggikan kalimat Tauhid dimuka bumi.
Kemuliaan hanya dengan Islam dan ketakwaan, bukan ada pada pakaian dan
kekayaan. Seorang lahir dalam keadaan miskin dan papa, sangat butuh kepada Allah
Zat Yang Maha Kaya. Kalau bukan karena rahmat Allah k tentulah manusia akan
celaka. Manusia diciptakan dari sesuatu yang hina, namun Allah k muliakan orang-
orang yang bertakwa. Adapun sifat sombong dan berbangga dengan harta dunia, hanya
akan membawa penyesalan berujung duka.
Manusia yang sombong menunjukkan hati dan akalnya lemah, semua yang dimiliki
didunia ini tidak lebih dari titipan. Kita hanya memiliki hak pakai, halalnya dihisab,
haramnya akan mengundang azab. Maka bertakwalah kepada Allah k.

Faidah Tambahan : Imam Mutharrif bin Abdillah bin Syikkhir v (Tabi’in, w. 95


203
H) bahwa beliau melihat seseorang lelaki bernama Al-Muhallab bin Abi Shafrah
berjalan dengan sombong penuh kebanggaan didepan Mutharrif dengan mengenakan
jubah yang terbuat dari sutra. Mutharrif t berkata kepadanya,
َ َ َ ْ ُ ْ ََ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َْ ْ ‫ْ َ ُ ﱠ‬ ََْ
! ‫ال َع ْم‬ ‫ أ ع ِرف ِ ؟ ق‬: ‫ َما َ ِذ ِه ا ِﳌشية ال ِ يب ِغض ا ﷲ؟! فقال له‬، ‫ﷲ‬ ِ ‫يا عبد‬
َ ْ َ َ َ َ َْ ٌ ً ٌ َ َ ، ‫َأ ﱠو ُل َك ُن ْط َف ٌة م َذ َر ٌة‬
‫ َو أنت ِف ْي َما َب ْ ن ذ ِل َك ت ْح ِم ُل ال َع ِذ َرة‬، ‫آخ ُر َك ِج ْيفة ق ِذ َرة‬
ِ ‫و‬ ِ

202
Kitab Az-Zuhd 1/126 (no. 115), Abu Daud As-Sijistaani (w. 275 H), Taariikh Dimasyq, Ibnu Asakir
11/272, Taarikh Al-Islam Imam Az-Dzahabi 3/187. Siyar A’lami An-Nubala 3/13
203
Lihat Kitab “Tabaqaatul Huffaazh 1/51-52 karya Imam Az-Dzahabi v.
Mata Air Yang Jernih 105

“Wahai hamba Allah! Cara berjalan apakah ini yang sangat dibenci Allah ”?
Muhallab menjawab, “Apakah anda tidak kenal saya?
Imam Mutharrif t menjawab, “Ya, saya kenal bahwasanya engkau berasal dari air
mani yang hina, akhir hidupmu bangkai yang busuk, dan selama hidup engkau selalu
membawa kotoran dan dosa”.

Maka Muhallab pergi dan merubah cara berjalan yang dibenci Allah k .

Mahmud Al-Warraq t berkata dalam bait syairnya:


ً َْ ُ ْ َْ َ ََ ُ ‫َ ْب ُت م ْن ُم ْ َ ب ب‬
‫ص ِل نطفة َم ِذ َر ْه‬ ‫ و ان ِ اﻷ‬... ‫ص ْو ِرِت ِه‬ ِ ٍ ِ ِ
ْ‫ َيص ْ ُ ال ﱠ ْ د ج ْي َف ًة َقذ َره‬... ‫ص ْو َرته‬ ُ ‫دا َ ْع َد ُح ْسن‬ ً َ َ َُ
‫و وغ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
ْ ْ َ َ ْ َ َ َ
‫ َما َب ْ ن ث ْو ِ ْي ِه َي ْح ِم ُل ال ُعذ َر ْه‬... ‫َو ُ َو َع ت ِ ِ ِه ِونخ َو ِت ِه‬

Alangkah aneh orang yang sombong dengan bentuk rupanya


Padahal dia berasal dari air mani yang hina
Esok hari setelah ketampanan tak bersisa
Menuju lahad sebagai bangkai yang tak berguna
Dia berjalan dengan congkak dan keangkuhannya
Diantara dua pakaiannya terdapat kotoran204

Kejantanan yang hebat, tauladan bermartabat dari kehidupan para sahabat serta
generasi terdekat dizaman dari zaman itu. Buah karya maha guru yang agung Nabi kita
Muhammad n . Sungguh akhlak dan sifat tawadu’ yang tinggi dari seorang khalifah
pemimpin negara, melebihi kekuasaan seorang raja atau presiden dimasa kita, karena
khalifah dimasa itu tidak hanya memimpin satu dua negara, namun kekuasaan khalifah
menguasai saentaro dunia. Artinya kekayaan dunia ada ditangannya, namun hal tidak
sedikitpun menyentuh hati dan agamanya.
Semoga Allah k merahmati Khalifah Umar z yang telah memberi tauladan
yang sangat indah kepada generasi setelahnya. Semoga lahir ‘Umar-Umar dimasa kita
yang berani mencontoh dan mempraktekan kebenaran, memimpin kaum muslimin
dengan aturan Allah dan Rasul-Nya.
Para sahabat dididik langsung oleh guru yang mulia, sehingga terciptalah delegasi-
delegasi yang ahli dan piawai dalam bernegoisasi. Para da’i yang berilmu seperti
Mus’ab bin ‘Umair, Abdullah bin Mas’ud, Mu’az bin Jabal, Abdullah bin Abbas g.

204
Lihat Tafsir Al-Jaami’ Li ahkaamil Quran, Imam Al-Qurtubi v (w. 671 H), 12/300
106 Mata Air Yang Jernih

Lisan mereka kokoh diatas cahaya wahyu Ilahi. Para pewaris dan penyampai lisan Nabi
n, berdakwah diatas ilmu dan petunjuk Zat Yang Maha Terpuji, mengajak kepada
yang ma’ruf, dan meluruskan kemungkaran dimuka bumi.

Suku Aus dan Khazraj sebelumnya hidup dalam permusuhan yang sengit bertahun-
tahun lamanya, yang akhirnya dipersatukan oleh Allah k dengan kasih sayang dan
persaudaran Islam. Mereka menjadi tuan rumah untuk kejayaan Islam. Kaum Muhajirin
dipersaudarakan oleh Nabi n dengan kaum Anshar atas ukhuwah keimanan, bukan
fanatisme kesukuan.
‫ﱠ‬ َ ‫َﱠ‬ َٰ ُُ َ َ ْ ‫َ ً َﱠ‬ َْ َ ‫ََﱠ‬
َ ‫ف َب ْ َن ُق ُلو ْم ۚ َل ْو َأ َنف ْق َت‬
‫يعا ﱠما ألفت َب ْ ن قلو ِ ِ ْم َول ِك ﱠن ﱠ َ ألف َب ْي َ ُ ْم ۚ ِإن ُه‬‫ض ج ِم‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ا‬‫م‬ ِِ ‫وأل‬
ٌ ‫َعز ٌز َح ِك‬
‫يم‬ ِ
“Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Anfal: 63)
Ketika hati mereka Allah k satukan dengan kedatangan Rasulullah n, jadilah
mereka saling mencintai karena Allah k dan siap berjihad memberikan loyalitas
untuk memenangkan risalah Rasulullah n diatas agama-agama yang lain, meninggikan
kalimat Tauhid dan memerangi segala bentuk kesyirikan. Berjihad dibawah bendera
sunnah untuk mengeluarkan manusia dari perbudakan kepada makhluk, menuju
peribadatan hanya kepada Allah Yang Maha Tinggi, Maha Terpuji. Dibawah petunjuk
Al-Quran dan Sunnah Nabawi.
Strategi dan aturan negara Islam dibentuk. Dengan kepala negara yang dipimpin
oleh Rasulullah n yang kelak akan membuat ciut nyali para pemimpin negara adidaya
Romawi dan Persia. Ruh keimanan para sahabat senantiasa dibina oleh Nabi n,
sehingga tanah kelahiran kembali bersih dari kesyirikan, dan dua pertiga belahan dunia
dikuasai oleh Islam dan kaum muslimin.
Cita-cita luhur dan kerinduan kepada kampung akhirat terus membaja didalam hati.
Sehingga terbentuk pribadi dan pasukan yang tidak takut mati. Mereka dimuliakan oleh
Allah k karena kejujuran dan keimanan. Musuh dibuat gentar dan takut ketika
mendengar nama Islam dan pasukan Nabi n. Kaum musyrikin Mekkah ditaklukkan
tanpa perlawanan pada fathu makkah, Yahudi bertekuk lutut, bangsa romawi
dihinggapi rasa takut, kerajaan Persia para penyembah api sudah diambang keruntuhan,
kaum munafik tidak berani unjuk diri, mereka ciut bersembunyi dibalik nama “Islam”
karena gentar akan kekokohan Iman para sahabat.
Ketika kekuatan Islam sudah mapan, kekuatan dan makar musuh sudah bisa
dideteksi, maka Rasulullah n memulai dakwah dengan cara terbuka mengirimkan
surat-surat yang dibawa delegasi hebat dari para sahabat kepada raja-raja dunia dimasa
itu, seperti raja Najashy (Ashamah) penguasa Ethiopia, Kisra raja Persia, Heraklius
Mata Air Yang Jernih 107

pembesar Romawi, Mukaukis di Mesir. Raja Oman, Al-Munzir bin Sawa, Huazhan bin
Ali Al-Hanafi pimpinan Yamamah, Al-Harist bin Abu Syamir Al-Ghassani pimpinan
Damaskus dan lainnya.
Isi surat yang disampaikan oleh Rasulullah n bukan untuk meminta harta, jabatan
dan kekuasaan dunia, melainkan seruan kepada Islam dan tauhid, tinggalkan semua
kesyirikan dan penghambaan kepada makhluk. Mengingatkan adanya hari pembalasan,
semua manusia akan berdiri dipadang mahsyar untuk di audit dan perhitungan. Mari
kita lihat salah satu isi surat Rasulullah n kepada penguasa-penguasa dunia dikala itu,

‫الر ِح ِيم‬ ‫الر ْح َمن ﱠ‬ ‫ْسم ﱠ ِ ﱠ‬


ِ ِ ِ
ُ،‫ َأ ﱠما َ ْعد‬،‫ َس َﻼ ٌم َع َ َمن ﱠات َب َع ال ُ َدى‬:‫الروم‬ َ ْ
‫ول ِه إ ِ َرق َل ع ِظيم ﱡ‬ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ ُ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِمن مح ﱠم ٍد عب ِد ِ ورس‬
ْ َ َ َ ‫َ َ ﱠ‬ َ َ ْ َ َ َ َ َ ‫َ ّ ي َأ ْد ُع‬
‫ ف ِإ ْن ت َول ْيت ف ِإ ﱠن َعل ْي َك ِإث َم‬،‫ ُيؤ ِت َك ﱠ ُ أ ْج َر َك َم ﱠرت ْ ِن‬،‫ أ ْس ِل ْم ْسل ْم‬،‫اﻹ ْسﻼ ِم‬ ِ ‫وك ِب ِد َع َاي ِة‬ ِ ‫ف ِإ‬
َ ْ َُ َ َ‫َ ّ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َََْ َََْ ُ ْ َ ْ ََ ُْ َ ﱠ ﱠ‬
‫اب عالوا ِإ ِلم ٍة سو ٍاء بي نا و نكم أن ﻻ عبد ِإﻻ وﻻ ش ِرك ِب ِه‬ ِ ‫اﻷ ِر ِس ِي ن " و }يا أ ل‬
ِ ‫الكت‬
َ ُ ْ ُ ‫ﱠ َ ْ َ َﱠ ْ َ ُ ُ ْ َ ُ َﱠ‬ َ ً ‫ض َنا َ ْع‬ ُ ‫َش ْ ًئا َو َﻻ َي ﱠتخ َذ َ ْع‬
{‫ضا أ ْرَ ًابا ِم ْن ُدو ِن ِ ف ِإن تولوا فقولوا اش دوا ِبأنا مس ِلمون‬ ِ

“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”


Dari Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya
Kepada Heraclius, pembesar Romawi
(Keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk, selanjutnya)

Saya mengajak anda dengan seruan Islam. Masuklah ke dalam agama Islam,
niscaya anda akan selamat. Allah akan memberi pahala kepada anda dua kali. Jika anda
menolak maka engkau akan menanggung semua dosa Arisiyin.
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian
kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling
maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali-Imran: 64)205
Sebuah seruan yang mulia, tidak terdapat didalamnya syahwat dan kerakusan dunia,
tidak pula tawaran politik untuk berkuasa apalagi kudeta, namun sebuah ajakan untuk
pulang menuju jalan yang mulia, memeluk Islam dengan menghambakan diri hanya
kepada Allah Zat Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Seruan Islam yang dimaksud adalah kalimat Syahadatain, setiap pemeluk agama
lain diajak untuk meninggalkan penyembahan kepada makhluk menuju penyembahan
kepada Allah k semata. Pahala dua kali lipat maksudnya semua pahala orang Arisiyin

205
Bukhari (no. 4533) Muslim (no. 1773)
108 Mata Air Yang Jernih

(rakyat dan keluarga raja) yang mengikutinya jika masuk Islam. Jika tidak, maka dosa
mereka akan ditanggung juga oleh Heraklius karena ia sebagai pemimpin dan panutan.
Dizaman Khulafaurrasyidin g masa keemasan itu tetap berlanjut, dibawah
kepemipinan Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khatab, ‘Utsman bin ‘Affan, dan ‘Ali
bin Abi Thalib g, semoga Allah meridhoi seluruh para sahabat tanpa terkecuali,
Izzah dan kemuliaan Islam tetap mencapai puncak yang mengagumkan206.
Dizaman Abu Bakar bendera jihad terus berkibar untuk menolong agama Allah k
menumpas para pendusta dan nabi-nabi palsu serta pengikutnya diberantas, karena
mereka berdusta atas nama Allah k dan membuat Islam terpecah.

Di zaman Umar pemerintahan Islam semakin diperluas, sehingga sampai ke dataran


Eropa, Persia dibawah Panglima sejati Sa’ad bin Abi Waqqas, Khalid bin Walid, Al-
Qa’qa bin ‘Amr g, sehingga Baitul Maqdis ditaklukkan dan kembali kepangkuan
umat Islam setelah sekian lama dibawah penguasaan bangsa salib romawi.
Keadilan ditegakkan, kezhaliman diredupkan, hak manusia diposisikan sama tanpa
ada perbedaan, negeri-negeri (Futuhat) Islam diperluas. Kekafiran dan kemusyrikan
dihapuskan. Jihad dikumandangkan untuk meninggikan kalimat Tauhid mengeluarkan
manusia dari kehinaan menuju kemuliaan Islam. Penaklukan negeri-negeri semata
untuk menawarkan Islam, jika terdapat penolakan akan ditawarkan pembayaran Jizyah
(upeti), jika mereka mematuhi maka tidak satu tetes darahpun yang tertumpah, hak
mereka diberikan, keamanan dan perlindungan dijamin Islam. Jika tawaran itu
diabaikan dan terdapat perlawanan, maka bendera jihad dikibarkan. Sebuah tawaran
dan akhlak yang mulia. Islam penuh rahmat dan kasih sayang.
Umat Islam bersatu diatas loyalitas kepada Allah k dan rasul-Nya, dibawah
petunjuk Al-Quran dan Sunnah Nabi n yang mulia. Noda kesyirikan benar-benar
dihapuskan dari jazirah arab, bendera Tauhid senantiasa dikibarkan dipenjuru negeri.

Dari sahabat Syaddad bin Aus, Jabir bin Abdillah g, Rasulullah n bersabda:

‫ش َب ْي َ ُ ْم‬ ‫ر‬ ‫ﱠ‬


ْ ‫الت‬
‫ح‬ ْ ‫س َأ ْن ُ ْع َب َد َجز َرة ْال َع َرب َو َلك‬
‫ن‬ َ ِ ‫ان َق ْد َي‬
َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ِإن الشيط‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya Syaithan telah berputus asa untuk disembah di negeri (jazirah) arab.
Akan tetapi dia meninggalkan keraguan (dalam agama) dan kebencian antara sesama
kalian”.207

206
Islam telah memimpin dunia 1335 tahun, dimulai dari masa Rasulullah n mendirikan negara Islam
di Madinah (1 H/ 821 M), Khualaffau Ar-Rasyidin (th 11-41 H), Khilafah Bani Umayyah (th 41-132 H),
Daulah Abbasiyah (th 132-656 H) hingga Daulah Turki Utsmani (th 1335 H). Runtuhnya khilafahTurki
Utsmani berganti menjadi Republik pada Th. 1924 M, di tangan Kemal At-Taturk, hukum Islam dari Al-
Quran dan Sunnah diganti menjadi sekuler dan rasisme, Azan di ganti dengan bahasa Turki, pasukan
militer tidak boleh shalat berjamaah, jilbab diklaim budaya Arab dll.
207
HR. Ahmad (no. 15118), riwayat Jabir (no. 17140)
Mata Air Yang Jernih 109

Iblis senantiasa menimbulkan kerusuhan antara kaum muslimin, sehingga dia


berupaya menebar api kebencian dan fitnah permusuhan diantara umat Islam. Yang
satu iri dengan lainnya, berprasangka dan hasad antar sesama.
Dari sahabat Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n bersabda:
ًَْ َ َ ْ َ ََ َ ‫َ ْ ُ ْ َ ََ َْ ْ ُ ﱠ َْ َ ُ َ َ َ ُ ََ ْ ُ َ ﱠ‬
‫اس فأ ْعظ ُم ُ ْم ِعن َد ُه أ ْعظ ُم ُ ْم ِفتنة‬‫ فيف ِتنون الن‬،‫ ثم يبعث سر اياه‬،‫عرش ِإب ِل س ع البح ِر‬
“Iblis meletakkan singgasananya diatas laut, kemudian dia mengutus delegasi
(utusannya dari syaithan) untuk menyebarkan fitnah kepada manusia. Maka anak
buahnya yang paling besar fitnahnya, paling tinggi kedudukannya disisi Iblis”.208
Islam sangat dihargai dan ditakuti oleh negara-negara adidaya dimasa itu, Persia
dan roma sangat gentar kepada pasukan Islam. Allah k telah memuliakan para
sahabat dengan Islam, karena keimanan dan kecintaan mereka kepada Allah dan Rasul-
Nya, petunjuk Al-Quran dan sunnah Nabi n sangat agung didalam hati mereka,
kemilau cahaya wahyu benar-benar tampak dalam akhlak dan keseharian para sahabat,
tak obahnya Al-Quran berjalan, sehingga Allah k memuliakan Islam dan generasi
Sahabat g. Dari Thariq bin Syihab, dari Amirul Mukminin Khalifah Umar bin
Khatab a berkata;
َ َ ْ َ َ ََ َ
‫ فل ْن ن ْ ت ِ َ ال ِع ﱠزة ِ غ ْ ِ ِه‬، ‫اﻹ ْسﻼ ِم‬‫ب‬ ُ ‫إ ﱠنا َق ْو ٌم َأ َع ﱠزَنا ﱠ‬
ِ ِ ِ
“Kami adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam, maka kami tidaklah mencari
kemuliaan dengan selainnya”.209
Malik bin Anas v berkata:
ََ َ ُ َ ُْ َ ْ َ
‫ص َ ِب ِه ﱠأول ا‬ ‫آخ ُر ِذه اﻷ ﱠمة إﻻ ِبما‬
ِ ‫لن يص‬
“Tidak akan pernah berjaya Ummat ini, sampai mereka mengikuti cara bergama
generasi awal yang telah berjaya”.210
Demikianlah sedikit pemandangan indah yang bisa penulis utarakan, sebuah
keindahan yang sangat menakjubkan, lisan akan kelu dan goresan tinta tidak akan
mampu menyebutkan kemuliaan dizaman itu. Alangkah beruntungnya orang-orang
yang memahami kemuliaan Rasulullah n dan Para Sahabat serta menjadikan mereka
sebagai tolak ukur kebenaran dalam beragama. Mencontoh orang-orang mulia adalah
sebuah kemuliaan. Semoga Allah kumpulkan kita dengan Rasulullah n dan para
sahabatnya kelak di surga Firdaus-Nya yang tinggi. Wallahu Waliyyu At-Taufiq.

208
HR. Ahmad (no. 15119) dengan sanad yang shahih sesuai syarat Muslim
209
Al-Mustadrak, Kitabul Iman (no. 208) Mushannaf ibnu Abi Syaibah (no. 33847, 34444)
210
Majmu’ Al-Fataawa Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah 20/375. Generasi yang telah Berjaya, yaitu
generasi sahaban. Zaman Rasulullah n dan para sahabat g, itulah zaman ke Emasan Islam.
110 Mata Air Yang Jernih

A. CINTA DARI MATA AIR KENABIAN


Rasulullah n sangat mencintai umatnya, beliau sangat ingin semua umat ini
selamat dari kehinaan didunia dan azab di akhirat. Nabi Muhammad n sosok yang
sangat perhatian bagaimana semua manusia yang lahir dimuka bumi beriman kepada
Allah k dengan keimanan yang benar, agar pulang ke kampung halaman dengan
selamat. Allah k berfirman:
ٌ ُ َ َ ْ ُْ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ ‫َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ٌ ّ ْ َ ُ ُ ْ َ ٌ َ َ ْ َ َ ﱡ‬
ٌ ‫وف ﱠر ِح‬
‫يم‬ ‫لقد جاءكم رسول ِمن أنف ِسكم ع ِز زعلي ِه ما ع ِنتم ح ِر ص عليكم ِباﳌؤ ِم ِن ن رء‬
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS. At-Taubah:
128)
َ ْ َ ْ َ َ ََْ ‫َ َ ََُْ ﱠ‬
‫صت ِب ُمؤ ِم ِن ن‬‫اس ولو حر‬
ِ ‫وما أك الن‬
“Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman walaupun kamu sangat
menginginkannya”. (QS. Yusuf: 103)
Begitu besar rasa cinta dan kasih sayang dari Rasulullah n kepada umatnya,
pengorbana yang sempurna dan perhatian yang tinggi bagaimana umat beliau selamat
didunia dan di akhirat. Namun sayangnya cinta terkadang bertepuk sebelah tangan. Dari
Abi Aufa z ia berkata: “Rasulullah n pada suatu hari keluar menemui kami, tatkala
Rasulullah n duduk datanglah ‘Umar z. Maka beliau n berkata:
َ ُ ‫َ َ ُ َ ُ ََ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬ ْ َ ٌ َ ْ َُ ّ ُ َ ُ َ
‫ال ﻻ َول ِكنك ْم أ ْ َ ا ِ ي‬‫اق ِإ ِإخ َو ا ِ ي قال عمرألسنا ِإخو انك يا رسول ِ ؟ ق‬ ‫يا عمر! ِإ ِ ي ﳌشت‬
َ ْ
‫َو ِ خ َو ا ِ ي ق ْو ٌم آمنوا ي ولم يرو ي‬
“Wahai ‘Umar! Aku sungguh rindu kepada saudara-saudaraku.”.

‘Umar z menjawab: “Wahai Rasulullah, bukan kah kami ini saudaramu?

Rasulullah n menjawab: “Bukan, kalian adalah para sahabatku. Dan saudara-


saudaraku adalah suatu kaum yang mereka beriman kepadaku sakalipun mereka tidak
pernah melihatku.211
Dari Abu Hurairah z beliau berkata:
‫ْ َ ﱠ‬ َ ُ َ َ ‫َ ﱠ َ ُ َ ﱠ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ َْْ ُ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ َو ِ نا‬،‫السﻼ ُم َعل ْيك ْم َد َار ق ْو ٍم ُمؤ ِم ِن ن‬ :‫أن رسول ِ ص ﷲ علي ِه وسلم خرج ِإ اﳌق ِة فقال‬
ََ ْ ُ َ َ َّ ُ َ ُ َ ُ َ
‫ َو ِد ْدت أ ِ ي ق ْد َرأ ْيت ِإخ َو اننا‬،‫ِإ ْن ش َاء ﱠ ُ ِبك ْم ﻻ ِحقون‬

211
(Al-Istidzkar 1/188, Ibnu ‘Adil Barr)
Mata Air Yang Jernih 111

“Bahwa Rasulullah n keluar menuju kuburan, maka beliau mengucapkan


“Keselamatan atas kalian wahai penghuni negeri orang-orang beriman, dan kami in
syaa Allah sebentar lagi akan menyusul. Dan aku sungguh rindu andaikan aku bisa
melihat saudara-saudaraku’.
ََ ُْ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َُْ َ ‫ َأ َل ْس َنا إ ْخ َو َان َك؟ َق‬، ِ ‫َق ُالوا َيا َر ُسو َل ﱠ‬
‫ين ل ْم َيأتوا َ ْع ُد َو أنا‬‫ َب ْل أنت ْم أ ْ َ ا ِ ي َو ِ خ َو ا ِ ي ال ِذ‬:‫ال‬ ِ
‫ض‬ ‫و‬ْ َ ْ ‫َف َر ُط ُ ْم َع َ ا‬
ِ
Para sahabat g berkata: “Wahai Rasulullah! Bukankah kami saudaramu? Rasulullah
n menjawab: “Kalian adalah para sahabatku, dan saudaraku (yang aku maksud) adalah
mereka (ummatku) yang datang belakangan, dan aku mendahului mereka ke Telaga”.
ُ ٌْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫َ ُ َ َ ُ َل ﱠ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ﱠ‬
‫خيلة غ ﱞر‬ ‫ »أ َرأ ْيت ل ْو ان ِل َر ُج ٍل‬:‫ال‬‫ كيف ع ِرف من يأ ِ ي عدك ِمن أم ِتك؟ ق‬، ِ ‫ يا رسو‬:‫قالوا‬
ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َُْ ْ ُ‫َ ْ ُْ ُ ْ ََ َ ْ ُ َ َْ ُ َ ُ ََ َ َ َ ﱠ‬ ٌَ
‫ »ف ِإ م يأتون يوم ال ِقيام ِة غرا‬:‫ قال‬. ‫ ب‬:‫ُم َ ﱠ لة ِ خي ٍل ٍم د ٍم أﻻ ع ِرف خيله؟« قالوا‬
ُ ُْ َ َ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ُم ِل ن ِمن الوض‬
‫وء‬
Para sahabat g bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana engkau mengenali umatmu
yang datang setelah engkau tiada? Rasulullah n menjawab: “Bagaimana pendapat
kalian jika seseorang memiliki seekor kuda yang putih cerah diantara kuda-kuda yang
berbulu gelap, apakah dia akan mengenali kuda miliknya? Para Sahabat menjawab: Ya,
tentu saja wahai Rasulullah! Rasulullah n bersabda; ‘Sungguh mereka (umatku) akan
datang pada hari kiamat dengan cahaya putih dari bekas wudhu’.
ُ ََ َُ ‫َ َ ُ َ ُ َْ ُ ﱠ ﱡ‬
‫ أن ِاد ِ ْم أﻻ َ ل ﱠم‬،‫ال‬ ٌ ‫َو َأ َنا َف َر ُط ُ ْم َع َ ا ْ َ ْوض َف َل ُي َذ َاد ﱠن ر َج‬
‫ال َع ْن َح ْو ِ كما يذاد الب ِع الض‬ ِ ِ
ً ْ ُ َ ً ْ ُ َ ً ْ ُ َ ‫َ َ َ ُ ﱠ َ ُ َ ُ ﱠ ُ ْ َ ﱠ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ُل‬
‫ ف قا ف قا ف قا‬: ‫ فأقو‬،‫ ِإ م بدلوا عدك‬:‫ فيقال‬،‫أﻻ لم‬
dan aku mendahului mereka ke Telaga, maka tiba-tiba sekelompok orang dihalangi
untuk minum ditelagaku, sebagaimana onta yang tersesat, aku memanggil mereka,
kemarilah, kemarilah! Maka tiba-tiba ada seruan berkata: “Sesungguhnya mereka telah
merubah (syariat Islam) setelah engkau tiada. Maka akupun berkata: “Menjauhlah,
menjauhlah, menjauhlah!”.212
Dari Abdullah bin Abbas c, bahwa beliau suatu kali berkata kepada teman duduknya.
َ َ َ َ ْ ُ َ ََ ْ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ َ ََ ْ ُ َ ً َ ُ َ ْ َ ‫َ ﱡ ﱠ‬
‫ال َوك ْيف ﻻ تؤ ِم ُن اﳌﻼ ِئكة َواﻷ ْم ُر ف ْوق ُ ْم َي َر ْون ُه‬‫اس أ ب ِإيمانا قالوا اﳌﻼ ِئكة ق‬
ِ ‫أي الن‬
Siapakah orang yang paling menakjubkan keimanannya? Para sahabat menjawab:
“Tentunya Para Malaikat! Ibnu ‘Abbas berkata; “Bagaimana Para Malaikat tidak

212
HR. Ibnu Hibban (no. 7240), Al-Mujtaba Minas-Sunan As-Shughra 1/93 (no. 150) Imam An-Nasai
(w.303)
112 Mata Air Yang Jernih

menakjubkan keimanan mereka sementara mereka menyaksikan langsung kebesaran


Allah diatas mereka.
َ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ َ ً ‫َ ُ ْ َْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ َْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ً َ َ ﱠ‬
‫ال َوك ْيف‬‫ اﻷن ِ ياء قال وكيف ﻻ يؤ ِمن اﻷن ِ ياء واﻷمري ِل عل ِ م غدوة وع ِشية قالوا فنحن ق‬:‫قالوا‬
َ َ َ َ َُْ َ ُ ْ ُ َ
‫ﻻ تؤ ِمنون َو أنت ْم ت َر ْون ِم ْن َر ُسو ِل ﱠ ِ َما ت َر ْون‬
Para sahabat yang lain menjawab: “Kalau begitu Para Nabi! Ibnu Abbas berkata:
“Bagaimana Para Nabi tidak akan bagus keimanannya, sementara wahyu diturunkan
kepada mereka pagi dan sore hari. Yang lain menjawab: “Kalau begitu kita (para
sahabat)! Ibnu Abbas menjawab: “Bagaimana kalian tidak bagus dalam keimanan
sementara kalian melihat dari Rasulullah n akan wahyu sebagaimana yang telah kalian
lihat.
Kemudian Ibnu Abbas c berkata, Rasulullah n telah bersabda,
ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ ُْ َ ً ‫َأ ْ َ ُب ﱠ‬
‫اس ِإ َيمانا ق ْو ٌم َيأتون ِم ْن َ ْع ِدي ُيؤ ِمنون ِ ي َول ْم َي َر ْو ِ ي أول ِئ َك ِإخ َو ا ِ ي َحقا‬
ِ ‫الن‬
“Orang yang paling baik keimanannya yaitu suatu kaum yang datang sepeninggalanku,
mereka beriman denganku (syariat dan sunnahku), padahal mereka tidak pernah
melihat dan berjumpa denganku, mereka itulah saudaraku yang sebenarnya”.213
Diantara banyak kisah yang berfaidah tentang mu’jizat kemuliaan Nabi Muhammad
n , utusan untuk seluruh bangsa jin dan manusia, sebagai rahmat bagi alam semesta,
risalahnya disaksikan oleh makhluk yang berjalan atau yang diam sekalipun. Mari kita
dengar penuturannya dari Khadim Rasulullah n sahabat Anas bin Malik a. Dari
Mubarak ibnu Fadhalah, dari Al-Hasan, dari Anas bin Malik z ia berkata,
َ َ َ َ َ ْ ُ ْ ‫ﱠ‬ َ ‫َ َ َ ُ ُ ﱠ َﱠ‬
.‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم َيخط ُب َي ْو َم ا ُ ُم َع ِة إ َجا ِن ِب خش َب ٍة ُم ْس ِن ًدا ظ ْ َر ُه إل ْ َ ا‬ ِ ‫ان رسول‬
َ ُ َ َ ْ ْ ُ ْ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ‫ََ ﱠ ََُ ﱠ‬
‫ام َع ِاﳌن َ ِ َيخط ُب َح ﱠنت ا ش َبة إ َر ُسو ِل‬ َ ‫ ْابنوا من َ ً ا ل ُه َعت َ تان فل ﱠما ق‬:‫ال‬
ِ َ ِ ِ
َ ‫اس ق‬ُ ‫الن‬ ‫فلما ك‬
ََ َ ْ َ َ ‫َ َ ْ ْ َ َ ََ َ ﱡ‬ َْ ْ َ َ ٌ ََ َ َ َ ‫ﱠ َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬
‫ و أنا ِ اﳌ ِ ِد فس ِمعت ا شبة ت ِحن ح ِن ن الوا ِل ِه فما‬:‫ قال أ س‬.‫علي ِه وسلم‬ ‫ِص‬
ْ َ َ َ َ َ
َ َ ْ ‫َ َ ْ َ ﱡ َ ﱠ َ َ َل ْ َ ا ف‬
‫احتض َ َ ا ف َسكتت‬ ‫زالت ت ِحن ح نز إل‬
“Dahulu Rasulullah n berkhutbah pada hari Jum’at dengan menyandarkan punggung
beliau ke satu pohon kurma. Ketika manusia sudah semakin banyak, beliau bersabda:
“Buatkanlah untukku sebuah mimbar yang memiliki dua jenjang. Ketika beliau berdiri
menyampaikan Khutbah diatas mimbar yang baru, maka tiba-tiba kayu korma
menangis kepada Rasulullah n. Anas berkata: ‘Aku ketika itu berada di Masjid dan
aku benar-benar mendengar suara tangisan sedih mengiba (bagaikan seekor anak unta
kehilangan induknya). Ketika suara tangisan itu masih terdengar sehingga turunlah
Rasulullah n dari mimbar menuju kayu itu dan mengusapnya sampai suara itu hilang”.

213
At-Tamhid limaa fii Al-Muwatta’ 20/249 (no. 8) Ibnu Abdil Barr t (w. 463 H)
Mata Air Yang Jernih 113

Disebutkan dalam riwayat, bahwa Imam Al-Hasan Al-Basrit, jika beliau membaca
Hadits ini maka beliau menangis kemudian berkata:
ُ َ ْ َ َ َ ََُْ ََ َ ً َ َ َُ َ َ ْ
‫َيا ِع َب َاد ﱠ ِ ا ش َبة ت ِح ﱡن إ َر ُسو ِل ﱠ ِ ش ْوقا إل ْي ِه ِﳌ ا ِن ِه ِم ْن ﱠ ِ َع ﱠز َو َج ﱠل فأنت ْم أ َح ﱡق أ ْن شتاقوا‬
َ َ
‫إ ِلقا ِئ ِه‬
“Wahai para hamba Allah! Sebatang kayu menangis terisak karena rindu kepada
Rasulullah n, disebabkan mulianya kedudukan beliau disisi Allah. Maka kalian lebih
berhak untuk rindu bertemu dengan beliau n”.214

Berkata seorang penyair:

‫ با أقسم إنه معذور‬... ‫ا ذع حن إ الن اﳌصطفى‬


Sepotong kayu menangis karena rindu kepada Nabi terpilih
Padahal demi Allah, kayu itu meliki ‘uzur dihadapan Allah

Jika diperhatikan diantara mukjizat Nabi n dan kemuliaan beliau, tanda-tanda


kenabian, banyak ditemukan riwayat bahwa seluruh makhluk ikut menjadi saksi atas
kenabian Muhammad n. Baik itu benda diam atau bergerak, batu, tumbuhan, bahkan
hewan Allah jadikan berbicara dan mengadu kepada Nabi n.

B. KESEMPURNAAN ISLAM
Tidak lah Allah k mewafatkan Rasulullah n kecuali ajaran Islam telah
sempurna disampaikan dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad n . Kesempurnaan yang
tidak butuh akan tambahan, inovasi dan pengurangan. Ibarat secangkir air digelas yang
telah penuh, jika ditambah kan sesuatu ia akan terbuang percuma. Tugas kita bagaimana
mengambil air yang sudah ada, jangan menambahkan sesuatu apalagi mencampurnya
dengan debu dan kotoran nafsu dan hawa.
Ambillah air itu, sungguh Islam telah dicukupkan, dahaga telah dihilangkan,
sehingga tidak perlu menoleh ke cangkir orang lain yang boleh ada sesuatu yang
membahayakan. Rawat dan jaga kesucian telaga kita, jangan sampai hama pemikiran
dari luar mengotorinya.
Ketika Fathu Makkah, disanalah puncak kemenangan, Rasulullah n mendatangi
mekkah dan menundukkan kota Mekkah, dan seruan Islam dikumandangkan, namun
dengan kebesaran hati Rasulullah n, tidak satupun nyawa yang melayang, dan tidak
seorangpun dari penduduk kota Mekkah yang dibunuh. Banyak diantara yang masuk
Islam dengan kerelaan hati karena melihat sikap Rasulullah n yang pemaaf dan budi
pekerti yang tinggi.

214
HR. Ad-Darimi (no. 31) dari riwayat Ibnu ‘Umar. Fathul Baari Ibnu Hajar 6/602, As-Syari’ah Imam Al-
Ajurri 3/177 (no. 1054). Majmu’ Al-Fatawa 8/97.
114 Mata Air Yang Jernih

Islam terus berkembang menebar keadilan dimuka bumi, kemenangan berpihak


kepada Nabi n dan kaum Muslimin, sehingga sampailah saat nya perpisahan
Rasulullah dipanggil oleh Allah k, dan tidaklah beliau wafat kecuali agama Islam dan
risalah kenabian telah sempurna dijelaskan.
ُ َْ ُ َ َُ ُ ْ َْ ْ َ ْ َ ْ َ ََ ُ َ َ َ ‫َْْ َ َ َ ﱠ‬
‫ين كف ُروا ِمن ِدي ِنك ْم فﻼ تخش ْو ُ ْم َواخش ْو ِن ۚ ال َي ْو َم أك َملت لك ْم ِدينك ْم َو أت َم ْمت‬ ‫اليوم ي ِ س ال ِذ‬
ً َ ْ ُ ‫َع َل ْي ُك ْم ْع َم َو َرض ُت لك‬
ُ َ
‫اﻹ ْسﻼ َم ِدينا‬
ِ ‫م‬ ِ ِ ِ
“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu,
sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini
telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS. Al-Maidah: 3)
Al-Hafizh Ibnu Katsir t berkata:

“Ini merupakan nikmat Allah yang terbesar bagi ummat ini, dimana Allah telah
menyempurnakan bagi mereka agama mereka, sehingga tidak butuh kepada selain
Islam dan tidak pula butuh kepada nabi selain Nabi mereka. Karenanya Allah
menjadikan Nabi ummat ini sebagai penutup Para Nabi, dan Allah mengutusnya untuk
kalangan jin dan manusia, maka tidak ada perkara yang haram kecuali apa yang beliau
haramkan, dan tidak ada agama kecuali apa yang beliau syariatkan”.215
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas tetang makna firman Allah, “Hari ini telah
Ku-sempurkan agama-mu”. Yaitu maksudnya Islam.
Dia berkata; Allah telah mengabarkan nabi-Nya dan orang-orang beriman, bahwasanya
Allah telah menyempurnakan bagi mereka keimanan. Maka mereka (orang-orang
beriman) tidak butuh tambahan (hal-hal baru dalam agama, pent), kesempurnaan yang
tidak akan dikurangi selamanya, dan Allah telah meridhai (agama yang diajarkan nabi)
dan tidak akan dimurkai selamanya.216
Islam dengan sifat yang sesuai dihari Nabi n menerima wahyu, dan sebagaimana
yang kalian (para sahabat) amalkan hari ini, maka peganglah agama itu dan jangan
bercerai-berai.217
Abdullah bin ‘Abbas c ketika membaca ayat “Hari ini telah kusempurnakan bagi
kalian agama kalian”. Didekatnya ada seorang ahlul kitab, dia berkata; Andai kami tahu
pada hari apa ayat ini turun, maka kami akan menjadikan hari itu sebagai hari lebaran.
Ibnu Abbas c berkata: Ayat itu diturunkan pada hari ‘Arafah di hari jum’at”. 218
Diriwayatkan dari Thariq bin Syihab t ia berkata: “Datang seorang lelaki yahudi
kepada ‘Umar bin Khatab z seraya berkata:

215
Tafsir Al-Quranul ‘Azhim 3/14
216
Tafsir Ibnu Jarir 9/518
217
Tafsir Ibnu Jarir 9/523
218
Ibnu Jarir 9/525, Abu Daud At-Thayalisi dalam Musnadnya 353 dari ‘Amar bin Abi Ammar.
Mata Air Yang Jernih 115

ْ َ َ ْ َ ‫َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َُْ َ َ ْ َ ﱠ‬ ًَ َ ْ َ ْ ُ ‫َ َ ُْ ْ َ ﱠ‬
‫ود ن َزلت ﻻتخذنا ذ ِل َك ال َي ْو َم‬
ِ ‫ لو علينا معشر ال‬،‫ ِإنكم تق َر ُءون آية ِ ِكت ِابكم‬،‫يا أ ِم َ اﳌؤ ِم ِن ن‬
َُ ُ َ ُ ْ َْ ْ ُ َ َ َ َ ‫ً َ َ ََ ﱡ‬
" ‫ ال َي ْو َم أك َملت لك ْم ِدينك ْم‬:‫ال ق ْول ُه‬ ‫ وأي آي ٍة؟ ق‬:‫ قال‬.‫ِعيدا‬
“Wahai Amirul Mukminin! Sungguh kalian membaca satu ayat dalam kitab kalian,
andaikan ayat itu diturunkan kepada kami umat Yahudi, maka kami benar-benar akan
menjadikan hari turunnya sebagai hari besar (lebaran). Umar berkata; Ayat apakah itu?
Lelaki Yahudi itu berkata; firman-Nya “Pada hari ini telah Ku-sempurnakan bagai
kalian agama kalian”. 219
Dari Abdullah bin Abbas c, bahwa Rasulullah n berkhotbah pada haji wada’ (haji
perpisahan), beliau berkata:
َ َ َ
‫يما ِس َوى ذ ِل َك ِم ﱠما ت َحاق ُرون ِم ْن‬
َ َ ‫اع ف‬ َ َ ُ َْ ُ ‫ان َق ْد َي َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬ َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
ِ ‫س أن عبد ِبأ ْر ِضكم ول ِكنه َر ِ َ أن يط‬ ِ ‫ِإن الشيط‬
َ ً َ َ ‫ﱡ‬ َ ْ َ َ ُ َ َ
َ ‫اس إ ي قد ت َركت فيك ْم َما إن اعتص ْمت ْم به فلن تضلوا أبدا كت‬ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ّ ُ ‫ﱠ‬ َ
َ ‫ فاحذ ُروا يا أ ﱡ‬،‫َأ ْع َمال ُك ْم‬
َ َ ْ َ
‫اب‬ ِ ِ ِِ ِِ ِ ِِ ‫الن‬ ‫ا‬ ِ
َ‫ َوَﻻ َيح ﱡل َﻻ ْمرئ م ْن َمال َأخيه إ ﱠﻻ ما‬،‫ إ ﱠن ُ ﱠل ُم ْسلم َأ ُخو ْاﳌُ ْسلم ْاﳌُ ْسل ُمو َن إ َخ َو ٌة‬،‫ﱠ َو ُس ﱠن َة َن ّيه‬
ِ ِ ِ ِ ِ ٍِ ِ ِ ِ ِِ ٍِ ِ ِِِ ِ
‫ض‬ ْ ‫اب‬
‫ع‬ َ َ ‫ َوﻻ تظل ُموا َوﻻ ت ْرج ُعوا ْعدي كف ًارا َيضر ُب ْعضك ْم رق‬،‫َأ ْعط ُاه َعن طيب نفس‬
َ ُ ُ َ ْ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
“Sesungguhnya syaithan telah berputus asa untuk disembah di negeri kalian, akan tetapi
dia senantiasa berusaha untuk ditaati pada perkara selain itu yang membuat kalian
saling membenci dalam urusan kalian. Maka hati-hatilah wahai manusia! “Sungguh aku
telah tinggalkan untuk kalian perkara yang jika kalian berpegang teguh padanya, maka
kalian tidak akan pernah tersesat selama-lamanya. Yaitu Kitabullah dan Sunnah nabi-
Nya. Sesungguhnya setiap muslim bersaudara. Tidak halal bagi seseorang atas harta
saudaranya kecuali apa yang diberikan dengan senang hati. Dan janganlah kalian
berbuat zhalim dan jangan kembali kepada kekufuran setelah aku tiada. Janganlah
kalian saling bunuh membunuh satu dengan yang lain”.220
Dalam riwayat lain,
َ ْ َ
‫ ذ ُروا ِاﳌ َر َاء ف ِإ ﱠن َ ِب‬, ‫الد ِين‬ّ ‫ر‬ ‫س َق ْد َي َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ﱠ ُ َ ْ َ َ م ْن ُك ْم ب ﱠ‬
ْ ‫الت‬
‫ح‬ َ ‫َفإ ﱠن إ ْب ِل‬
ِ ِ‫ش‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ر‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫ك‬
ِ ‫ل‬‫و‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫س‬ ِ ِ ِ
‫ َو ﱠن ُأمﱠ‬, ‫ص َارى َع َ ِث ْ َت ْ ن َو َس ْب ِع َن ِف ْر َق َة‬ ‫ َو ﱠ‬, ‫ْ َ َ ْ َ َ ُقوا َع َ إ ْح َدى َو َس ْبع َن ف ْر َق ًة‬
َ ‫الن‬
ِ ِ ‫ِإسر ا ِئيل اف‬
ِ ِ ِ َ ِ
ُ َ َ ْ ‫ض َﻼ َل ٍة إ ﱠﻻ ﱠ‬ َ َ ‫َس َت ْف َ ُق َع َ َث َﻼث َو َس ْبع َن ف ْر َق ًة ُ ﱡ ُ ْم َع‬
‫ َم ِن‬: ِ ‫ َيا َر ُسو َل ﱠ‬:‫ قالوا‬, ‫الس َو ُاد اﻷ ْعظ ُم‬ ِ ‫ل‬ ِ ِ ٍ ِ
َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َْْ ُ َ ‫ﱠ‬
‫ ما أنا علي ِه اليوم وأ ا ِ ي‬:‫السواد اﻷعظم؟ قال‬
“Sesungguhnya Iblis telah berputus asa untuk disembah (di Jazirah Arab), akan tetapi
dia selalu berusaha untuk menimbulkan perpecahan diantara kalian dalam urusan
agama kalian. Tinggalkan lah debat kusir. Sesungguhnya bani Israil telah terpecah
menjadi 71 kelompok. Dan Nasrani telah terpecah menajdi 72 golongan, dan umatku

219
Tafsir Ibnu Katsir 3/26
220
HR. Al-Baihaqi dalam Al-I’tiqad 1/228
116 Mata Air Yang Jernih

benar-benar akan terpecah menjadi 73 kelompok, semuanya diatas kesesatan kecuali


“As-Sawaadu Al-A’zham”. Para sahabat bertanya,’Ya Rasulallah, apa itu As-
Sawaadul A’zham? Rasulullah n menjawab: “Apa yang aku dan sahabatku berpegang
padanya hari ini”.221
C. PARA SAHABAT gDALAM MEMULIAKAN WAHYU

Para sahabat g dididik oleh Rasulullah n dengan bimbingan wahyu yang datang
dari Allah Rabb Pemilik ‘Arsy yang agung. Para sahabat sangat mengagungkan
petunjuk dalil Al-Quran dan Sunnah Nabi n. Semua perkara agama baik dalam hal
keyakinan, ibadah, dan muamalah kehidupan, maka mereka akan berusaha sekuat
tenaga untuk mencari pertunjuknya dalam Al-Quran atau Sunnah yang pernah diajarkan
oleh Rasulullah n.

Para sahabat tidak mendahulukan perkataan, pendapat siapapun diatas dalil Al-
Quran dan Sunnah. Sekiranya mereka belum tahu tentang suatu hukum, maka satu
dengan yang lainnya akan saling bertanya apakah ada yang pernah mendengar petunjuk
yang jelas dari Rasulullah n tentang perkara tersebut.

Perlu diketahui, bahwa para sahabat mereka bersatu dalam urusan Aqidah dan
perkara pokok agama ini, tidak ada satupun yang berselisih. Perbedaan yang ada
dizaman para sahabat g hanya dalam urusan Ijtihadiyah, yaitu perkara-perkara
cabang dalam hukum agama. Para sahabat g sangat memahami dan patuh terhadap
perintah Allah dan Rasul-Nya.
ُ ُُ ُ َ ْ ُ ‫َ ﱠ‬ َ ُ ُ ُ ُ
‫ق ْل ِإن كنت ْم ت ِح ﱡبون ﱠ َ فات ِب ُعو ِ ي ُي ْح ِب ْبك ُم ﱠ ُ َو َ غ ِف ْرلك ْم ذنو َ ك ْم‬
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". (QS. Ali-Imran: 31)
Berkata Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir t ketika menjelaskan ayat yang mulia ini:”
Ayat ini adalah pemutus hukum bagi siapa saja yang mengaku mencintai Allah, namun
tidak mau menempuh jalan (Sunnah) Rasulullah n, maka pengakuan nya dusta sampai
ia mengikuti syariat dan agama yang dibawa oleh Rasulullah n dalam semua ucapan
dan perbuatannya.”222
Berkata pemilik Tafsir Al-Manaar Syaikh Rasyid Ridha t ketika menafsir kan
ayat ini.
“Sesungguhnya Aku (Rasulullah n) datang dari sisi Allah untuk menjelaskan sifat-
sifat Allah k, perintah dan larangan-Nya. Orang yang mencintai akan bersemangat
untuk mengetahui dengan baik apa yang diperintah, yang dibenci, yang disukai untuk
mendekatkan diri kepada Zat yang dicintai. Mengetahui kebesaran-Nya dan berusaha
mengamalkan perintah-Nya serta menjauhi apa yang dilarang-Nya. Yang demikian itu

221
Kitab Al-Ibanah Al-Kubra 2/489 Ibnu Batthah.
222
Tafsir Al-Quranul ‘Azhim 1/384
Mata Air Yang Jernih 117

akan disenangi oleh Zat Yang dia dicintai karena Dia berhak untuk di cintai dengan
harapan (atas kecintaan) agar Allah mengampuni dosanya.”
Dikatakan bahwa ayat yang mulia ini turun menjawab pengakuan (klaim) sekelompok
kaum dihadapan Rasulullah n, bahwa mereka mencintai Rabb mereka. Dan tidaklah
seseorang dikatakan beriman kepada Allah dengan cara fanatik buta, mengikuti jalan
selain jalan yang diajarkan Rasulullah n, maka cintanya hampa dan hanya dakwaan
semata.223

Kemudian Al-Ustadz Rasyid Ridha v melanjutkan,

“Ada yang mengatakan ayat ini turun sebagai khitab (seruan) untuk orang-orang
Nasrani Najran yang mengaku sebagai anak Allah dan kekasih-Nya sebagaimana klaim
orang-orang yahudi sebelum mereka. Akan tetapi ayat ini bermakna umum dan hujjah
bagi siapa saja yang mengaku cinta Allah disetiap zaman dan tempat.
َ َ ْ ُ ْ َْ ْ َ ْ َ َ ‫َ َ َ ُ ﱠ ْ َ ُ َ ّ َُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ﱡ‬
‫وب َو َع َد ِم ال ِعن َاي ِة ِبأ ْم ِر ِه‬
ِ ‫ وكيف يجت ِمع ا ب مع ا ِل ِبا ب‬،‫وما ِقيمة الدعوى يك ِذ ا العمل‬
َ
‫َو ْ ِي ِه؟‬
Tidak ada artinya klaim dan pengakuan semata sementara perbuatannya mendustai
ucapannya. Dan bagaimana cinta akan berkumpul bersama kebodohan terhadap apa
yang dia cintai, sepinya kepedulian, lemahnya perhatian untuk mencari tahu tentang
perintah dan larangan Zat Yang dicintai.
Kemudian Al-Ustadz t menukilkan sebuah sya’ir yang indah,

‫اس َب ِد ُع‬ َ ‫ َ َذا َل َع ْمري ْالق‬... ‫ْاﻹ َل َه َو َأ ْن َت َت ْز ُع ُم ُح ﱠب ُه‬


‫ي‬ ‫ْع‬
َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ ْ َ َ َ ً َ َ ‫َ ُﱡ‬ َ َ
‫ ِإ ﱠن ا ِ ﱠب ِﳌ ْن ُي ِح ﱡب ُم ِط ُيع‬... ‫ص ِادقا ﻷط ْع َت ُه‬ ‫ان حبك‬ ‫ل ْو‬
Engkau mengaku mencintai Allah, namun bermaksiat kepada-Nya
Sungguh ini suatu hal aneh dan tidak pantas diterima logika
Andaikan cintamu jujur pasti engkau akan patuh kepada-Nya
Sesungguhnya seorang yang mencintai akan menaati yang dicintai224

Disebutkan oleh ahli ilmu sebuah kisah yang sangat indah tentang nilai ketundukan
dan pengagungan terhadap Al-Quran dan Sunnah Nabi n. Satu sikap dan cara
beragama yang layak untuk ditorehkan dengan tinta emas. Tauladan berpegang teguh
yang tinggi untuk menjaga agama Allah dari penyimpangan dan hawa nafsu.
Dalam syarhus Sunnah Imam Ibnu Majah t disebutkan bahwa Abdullah bin
Abbas c ketika berfatwa dengan sunnah Rasulullah n tentang haji Tamattu’,

223
Tafsir Al-Manar 3/234 dengan sedikit penyesuaian.
224
Lihat Tafsir Al-Quranul Hakiim Syaikh Rasyid Ridha (3/234)
118 Mata Air Yang Jernih

seseorang berkata bahwa Abu Bakar dan Umar c berpendapat beda dengan Sunnah.
Kemudian Ibnu Abbas c marah dan berkata:
َ ‫ َق‬:‫ﷲ َوت ُق ْو ُل ْو َن‬
ُ ‫ال ُأب ْو بكر‬ ُ ْ ُ ُ ُْ َ ‫ﱠ‬ ً ْ ُ ََْ َ ُ ُْ
‫وعمر‬ ٍ ِ ‫ قال َرسول‬:‫ أقول‬،‫يو ِشك أن ت ل عليكم ِ ارة من السماء‬
Abdullah bin Abbas berkata: “Hampir saja langit menghujani kalian dengan batu. Aku
katakan kepada kalian “Telah bersabda Rasulullah! Kalian membantah dengan
mengatakan; Telah berkata Abu Bakar dan ‘Umar.225
Demikian cara beragama para sahabat untuk menjaga kemurnian Islam sebagai
agama dan amanah yang datang dari sisi Allah k untuk manusia, agar tidak ternodai
oleh hawa nafsu dan hama pemikiran manusia. Ketika suatu Hadits sudah jelas
keshahihannya tentang perkara apapun, maka pendapat selainnya tidak berguna apalagi
kalau bertentangan dengan sunnah Rasulullah n. Namun jika sunnah atau Hadits
Rasulullah n tidak ketemu, maka baru dilihat perkataan para khalifah yang terpimpin
atau perkataan para sahabat secara umum, karena para sahabat jujur dalam beragama.
Dan umumnya jika para sahabat berbicara perkara agama, apalagi masalah ‘Aqidah,
maka dipastikan itu pernah didengar dari Rasulullah n.

Perhatikanlah, jika pendapat Abu Bakar dan ‘Umar dua manusia terbaik setelah
Nabi Muhammad n , tidak diambil jika bertentangan dengan Sabda dan Sunnah
Rasulullah n, bagaimana lagi dengan selain Abu bakar dan ‘Umar c? Pelajaran yang
sangat berharga, andaikan sikap itu dimiliki oleh setiap muslim, maka Islam akan jaya
dan memiliki ‘Izzah dimata musuhnya. Namun Islam terhijab dan dihalangi oleh
pemeluknya, karena sikap gegabah dan beragama dengan mendahulukan rasio, akal,
pendapat manusia melebihi perkataan Allah dan Rasul-Nya.
Para sahabat sangat mengagungkan wahyu karena memang diatasnya manusia bisa
bersatu. Mereka sangat patuh kepada Nabi n dalam segala urusan. Bersegera jika
diperintah, berhenti jika dilarang tanpa bertanya kenapa, dan tidak menimbang dengan
budaya, akal dan perasaan.
Disebutkan oleh Imam Al-Bukhari t bagaimana pengakuan seorang sahabat
yang bernama ‘Urwah bin Mas’ud a, ia menceritakan fakta yang disaksikan sebelum
masuk Islam. ‘Urwah t berkata kepada kaum Qurays:
ُ َ
‫ َو ﱠ ِ ِإ ْن َرأ ْيت‬، ِ ّ ِ ‫الن َجا‬
‫ َو ﱠ‬،‫ َوك ْس َرى‬،‫ص َر‬ َ ‫ َو َو َف ْد ُت َع َ َق ْي‬،‫ َو ﱠ َل َق ْد َو َف ْد ُت َع َ اﳌُ ُلوك‬،‫َأ ْي َق ْوم‬
ِ ِ ِ ِ
َ‫ َو ﱠ إ ْن َت َن ﱠخم‬،‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم ُم َح ﱠم ًدا‬ُ ‫صﱠ‬ َ ‫اب ُم َح ﱠمد‬ُ َ ْ ‫ط ُ َع ّظ ُم ُه َأ ْ َ ُاب ُه َما ُ َع ّظ ُم َأ‬
‫َ ً َ ﱡ‬
‫م ِل ا ق‬
ِ ِ ٍ ِ ِ
َ ‫ُ َ َ ً ﱠ َ َ َ ْ َ ّ َ ُ ُْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ُ ْ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َِ َ َ ﱠ‬
‫ و ِ ذا توضأ‬،‫ و ِ ذا أمر م ابتدروا أمره‬،‫ فدلك ِ ا وج ه و ِجلده‬،‫ف رج ٍل ِم م‬ ِ ‫نخامة ِإﻻ وقعت ِ ك‬
ً ‫الن َظ َر َ ْع ِظ‬
‫ َو َما ُيح ﱡدو َن إ َل ْيه ﱠ‬،‫ص َوا َ ُ ْم ع ْن َد ُه‬ َ ُ ‫ َو َذا َت َ ﱠل َم َخ َف‬،‫ضوئه‬
ْ ‫ضوا أ‬ ُ َ ََ َ ُ َ ْ َ ُ َ
‫يما‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫َ ادوا يقت ِتلون ع و‬
‫ل ُه‬

225
Syarhus Sunnah Ibnu majah 3/23, Syarh Riyadhus Shalihin Ibnu ‘Utsaimin 17/35.
Mata Air Yang Jernih 119

“Wahai kaumku! Demi Allah, aku telah diutus ke raja-raja, Kaisar, Kisra, dan raja
Najasyi (Ethiopia), namun aku tidak pernah melihat seorang raja pun yang diagungkan
oleh rakyatnya seperti pengagungan Para Sahabat g kepada Muhammad n , demi
Allah! tidaklah Muhammad membuang dahak kecuali ditadah dengan telapak tangan
salah seorang dari mereka, kemudian dilumurkan ke dada dan wajah nya. Apabila
beliau memerintahkan sesuatu, maka para sahabat akan bersegara untuk melakukan
perintahnya, apabila dia berwudhu maka hampir saja mereka saling bunuh
memperebutkan sisa air wudhu yang dipakai Rasulullah n. Apabila beliau berbicara
maka Para Sahabat g merendahkan suara mereka disisinya. Mereka tidak menatap
wajah Nabi mereka dengan tajam sebagai bentuk pemuliaan kepadanya.”226
Pastikan cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan, mencintai bukan dengan cara
sendiri, namun harus memperhatikan keinginan yang dicintai. Pengakuan lisan itu
mudah, namun betapa banyak perbuatan dan tingkah laku sebagai jawabannya. Bak
pepatah mengatakan:
ُ ُ
‫ل س الشأن أن ت ِح ﱠب ولكن الشأن أن ت َح ّب‬
“Bukan yang terpenting bagaimana engkau mencintai, namun yang perlu diperhatikan
apakah kamu dicintai”.

‫ل يد وصﻼ بلي ولي لم تقربذاك‬


“Setiap lelaki mengaku punya hubungan dengan si Laila, tapi Laila sendiri tidak pernah
mengakuinya”.
Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan asas pondasi agama Islam yang
sangat mendasar. Ketika terjadi perselisihan maka dikembalikan kepada Allah dan
Rasul-Nya dengan petunjuk wahyu yang dibawa, yaitu Al-Quran dan Sunnah yang suci.
َْ َ َ ‫َ َ ﱠ‬ ُ ‫ُق ْل َأط‬
‫يعوا ﱠ َ َو ﱠ‬
‫الر ُسو َل ۖ ف ِإن ت َول ْوا ف ِإ ﱠن ﱠ َ ﻻ ُي ِح ﱡب ال ا ِف ِر َن‬ ِ
“Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS. Ali-Imran: 32)
Berkata As-Syaikh Rasyid Ridha v tentang maksud ketaatan kepada Allah dan Rasul-
Nya:
‫ﱠ‬ ََ ْ َ ُ ُْ‫ْ َ ﱠ َﱠ‬ ّ َ ْ َّ ُ َْ ُ ْ َ ‫َ ﱠَ ﱠ‬ ّ ُ ََْ
ِِ ‫ والعم ِل الصا‬،‫الش ْر ِك والضﻼ ُل ال ِذي َ يت عنه َو ِاتب ِاع ا ِق ِ ِاﻻع ِتق ِاد ال ِذي بي ته‬
ِ ‫وترك‬
َْ ُ ْ َ ْ َ ‫ﱠ‬
‫ال ِذي أرشدت ِإلي ِه‬

226
HR. Al-Bukhari dalam Kitab Shahihnya (no. 2731)
120 Mata Air Yang Jernih

“Tinggalkan segala bentuk kesyirikan dan penyimpangan yang aku larang, Ikutilah
kebenaran dalam urusan ‘Aqidah dan keyakinan yang telah Aku jelaskan, dan
lakukanlah amal shaleh sesuai yang telah Aku tunjukkan”.227
Ketaatan kepada Nabi n merupakan ketaatan kepada Allah, Allah k berfirman:
َ ‫الر ُسو َل َف َق ْد َأ َط‬
َ ‫اع ﱠ‬ ‫ﱠمن ُي ِطع ﱠ‬
ِ
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah”. (QS.
An-Nisa: 80)
َٰ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ َ ْ ُْ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه ِل َي ْحك َم َب ْي َ ُ ْم أن َيقولوا َس ِم ْعنا َوأط ْعنا ۚ َوأول ِئ َك‬ ‫ِإن َما ان ق ْو َل اﳌؤ ِم ِن ن ِإذا ُد ُعوا ِإ‬
َ ُْ
‫ُ ُم اﳌ ْف ِ ُ ون‬
“Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan
rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami
mendengar, dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
َ َْ َٰ ُ َ ْ َ ُ ََ َ‫ﱠ‬
َ ‫ول ُه َو َ ْخ‬
‫ش ﱠ َ َو َ ﱠتق ِه فأول ِئ َك ُ ُم الفا ِئ ُزون‬ ‫َو َمن ُي ِط ِع ورس‬
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat
kemenangan”. (QS. An-Nur: 51-52)
Mengetahui cara beragama yang benar dan ibadah yang dicintai Allah tidak ada
jalan lain kecuali mengikuti utusan yang Mengutus. Dialah Nabi Muhammad
Rasulullah n yang diberi amanah untuk menyampaikan apa yang diinginkan Allah dan
apa yang dibenci-Nya. Inilah diantara makna pengakuan dan konsekuensi Syahadat
“Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah” yang senantiasa
diucapkan seorang Muslim.
Syari’at Islam yang mulia ini, tidak hanya cukup sebatas pengetahuan yang diikuti
pengakuan lisan, namun wajib di tunjukkan dengan perbuatan dan ketundukkan.

ِ ‫سنَهُ ۚ أُو ٰلَئِكَ الﱠ ِذينَ َهدَاهُ ُم ﱠ ُ ۖ َوأُو ٰلَئِكَ هُ ْم أُولُو ْاﻷَ ْل َبا‬
‫ب‬ َ ْ‫ستَمِ عُونَ ا ْلقَ ْو َل َف َيتﱠ ِبعُونَ أَح‬
ْ ‫الﱠ ِذينَ َي‬
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-
orang yang mempunyai akal”. (QS. Az-Zumar: 18)

227
Tafsir Al-Manar 3/234
Mata Air Yang Jernih 121

D. ISLAM DALAM KETERASINGAN


Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫ َو َس َي ُع‬, ‫إ ﱠن ْاﻹ ْس َﻼ َم َب َد َأ َغر ًبا‬
َ ‫ َيا َر ُسو َل ﱠ ِ َمن ْال ُغ َرَ ُاء؟ َق‬:‫ َق ُالوا‬, ‫ َف ُطو َ ى ِل ْل ُغ َرَ ِاء‬, ‫ود َغر ًبا‬
:‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ص ُ ُ و َن إ َذا َف َس َد ﱠ‬
ُ‫الناس‬ ْ ‫ين َي‬َ ‫ﱠالذ‬
ِ ِ
“Sungguh Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali da lam keadaan asing,
maka beruntunglah orang yang asing. Para Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah,
Siapakah orang yang asing?” Rasulullah n menjawab: “Orang-orang yang senantiasa
berbuat baik dan memperbaiki disaat manusia berbuat kerusakan”.228
Hadits ini merupakan mukjizat yang sangat agung. Apa yang diucapkan oleh
Rasulullah n benar-benar wahyu, bukan datang dari kantong dan hawa nafsu. Sungguh
apa yang diucapkan Rasulullah n benar-benar telah terjadi dan senantiasa terjadi.

Keterasingan Islam pada dua kondisi. Dizaman Jahiliyah ketika manusia dalam
puncak gelapnya kebodohan. Dan terasing ditengah masyarakat Islam sendiri ketika
Ilmu dan ajaran Islam yang sesungguhnya sudah tidak lagi dipelajari dan akan kembali
asing di akhir zaman.
Ditengah banyak nya tuhan-tuhan yang disembah kaum jahiliyah, Islam datang
menawarkan Tauhid, sehingga tidak ada lagi ibadah yang diberikan kepada siapapun
kecuali untuk Allah semata. Maka pecandu kesyirikan merasa risih dan terusik.
ٌ َ ُ ‫اح ًدا ۖ إ ﱠن َٰ َذا َل َ ْ ٌء‬
‫اب‬ ‫و‬َ ‫َأ َج َع َل ْاﻵل َ َة إ َٰل ً ا‬
ِ ِ ِ ِ
“Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini
benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan”. (QS. Shad: 5)
Demikianlah ujian seluruh para nabi, mereka mendapat jawaban dan penolakan
yang sama dari kaum mereka. Nabi Nuh p hidup dalam keterasingan ditengah
mayoritas manusia bertanggang meramaikan kuburan meminta berkah dengan orang-
orang shaleh yang sudah wafat.
Penolakan dan bahasa cemooh pun bermunculan dari kaumnya terhadap Nabi Nuh
p dan orang-orang yang beriman kepada seruannya.
َ َُ َْ َ َ ُ َ
‫قالوا أ ُن ْؤ ِم ُن ل َك َو ﱠات َب َع َك اﻷ ْرذلون‬
“Mereka berkata: "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti
kamu ialah orang-orang yang hina?". (QS. As-Syu’ara’: 111)

228
HR Muslim (no. 145) Ahmad (no. 16690)
122 Mata Air Yang Jernih

Tidak hanya pembangkangan, ancaman untuk membunuh Nabi Nuh p pun


dilontrakan oleh pemuka-pemuka yang sombong dari kaum yang celaka.
َ ُ َْْ َ ‫َ ُ َ ﱠ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫وم ن‬
ِ ‫قالوا ل ِ ن لم ت ت ِه يا نوح لتكونن ِمن اﳌرج‬
“Mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-
benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam". (QS. As-Syu’ara’: 116)
Nabi Ibrahim p dan istrinya hidup keterasingan ditengah kaum yang menyembah
patung kesyririkan. Sehingga beliau dianggap asing oleh manusia. Bahkan Ayahnya
Azar tega mengusirnya karena kebenaran yang terasing, dan ajaran Tauhid yang
didakwahkan.
ََ َ َ ‫َ َ ََ ٌ َ َ َ ْ َ َ َْ ُ َ ﱠ‬
‫يم ۖ ل ِ ن ل ْم ت ت ِه ﻷ ْر ُج َم ﱠن َك ۖ َوا ْ ُ ْرِ ي َم ِليا‬ ِ ‫اغب أنت عن ِآل ِ يا ِإبرا‬
ِ ‫قال أر‬
“Berkata bapaknya (Azar): "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika
kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat
waktu yang lama". (QS. Maryam: 46)
Nabi Hud p pun terasing ketika mendakwahkan Tauhid ditengah kaum yang
berbuat kesyirikan, sehingga ajakan Tauhid pun dianggap aneh ditengah umatnya.
َ َ ُ
‫نت م َن ﱠ‬ َُ َ َ َ َْ َُ َ ُ ُْ َ َ َ َ َ َ ََ ُ َ ْ َ َ‫َ ُ َ ََْ َ ُْ َ ﱠ‬
‫الص ِاد ِق ن‬ ِ ‫قالوا أ ِجئ نا ِلنعبد وحده ونذرما ان عبد آباؤنا ۖ فأ ِتنا ِبما ِعدنا ِإن ك‬
“Mereka berkata: "Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah
Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? maka
datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-
orang yang benar". (QS. Al-A’raf: 70)
Nabi Syu’aib p pun demikian,
َ ََ ‫َ َ َ َ ﱠ‬ ْ‫َُ َ َ ﱠ‬ ْ‫َ ﱠ‬ َْ ُ ََ َ ُ َْ ُ َ ُ َ
‫صﻼت َك تأ ُم ُر َك أن ن ُ َك َما َ ْع ُب ُد َآباؤنا أ ْو أن نف َع َل ِ أ ْم َو ِالنا َما ش ُاء ۖ ِإن َك ﻷنت‬ ‫قالوا يا شعيب أ‬
ُ ‫الرش‬ ُ َ ْ
‫يد‬ ِ ‫ا ِليم ﱠ‬
“Mereka berkata: "Hai Syu'aib, apakah sholatmu menyuruh kamu agar kami
meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami
memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah
orang yang sangat penyantun lagi berakal". (QS. Hud: 87)
Nabi Shaleh p menerima perlakuan yang hina, hanya dengan dalih ‘tradisi nenek
moyang” kebenaran pun disingkirkan229.

229
Hal yang seharusnya diikuti, karena adat dan hawa nafsu kebenaranpun dimusuhi. “Hilang Patuik
Dek Katuju”
Mata Air Yang Jernih 123

َ َ َ‫َُ ﱠ‬ ‫َ ٰ َ ََ َ َ ﱠ‬ َ َ ُ َ َ َ ُ َ
‫صا ِ ُ ق ْد كنت ِفينا َم ْر ُجوا ق ْب َل َ ذا ۖ أت ْ َ انا أن ْع ُب َد َما َ ْع ُب ُد َآباؤنا َو ِ ننا ل ِفي ش ٍ ّك ِّم ﱠما‬ ‫قالوا يا‬
َ َ َ
‫ت ْد ُعونا ِإل ْي ِه ُم ِر ٍب‬
Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang
di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah
apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? dan sesungguhnya kami betul-betul dalam
keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami".
(QS. Hud: 62)
Nabi Yusuf p hidup dalam keterasingan, ditengah para penyembah-penyembah
berhala kerajaan mesir. Dari balik jeruji besi, dalam ketersingan penjara kehidupan,
dengan petunjuk wahyu Nabi Yusuf p senantiasa mendakwahkan Tauhid ditengah
rusaknya manusia.
َْ
‫اح ُد الق ﱠ ُار‬ َ ْ ُ ‫صاح َ ال ّ ْ ن َأ َأ ْرَ ٌ َ َ ُ َ َ ْ َ ﱠ‬
َ َ
ِ ‫اب ﱡمتف ِّرقون خ ٌ أ ِم الو‬ ِ ِ ِ ِ ‫يا‬
“Hai kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-
macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa?
ْ ْ َ ْ َ ُُ ُ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ َ
‫َما ْع ُب ُدون ِمن ُدو ِن ِه ِإﻻ أ ْس َم ًاء َس ﱠم ْيت ُمو َ ا أنت ْم َو َآباؤكم ﱠما أ َنز َل ﱠ ُ ِ َ ا ِمن ُسلط ٍان ۚ ِإ ِن ا ُ ك ُم‬
َ َ َ ‫ﱠ ﱠ َ َ َ َ ﱠ َ ْ ُ ُ ﱠ ﱠ ُ َٰ َ ّ ُ ْ َ ّ ُ َ َٰ ﱠ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫اس ﻻ َ ْعل ُمون‬ ِ ‫الدين الق ِيم ول ِكن أك الن‬ ِ ‫ِإﻻ ِ ِ ۚ أمرأﻻ عبدوا ِإﻻ ِإياه ۚ ذ ِلك‬
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama
yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia
telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. Yusuf: 39-40)
Hingga Nabi kita Muhammad n dan para sahabatnya, serta siapapun dari umat ini
yang benar-benar memegang jalan dan sunnah Rasulullah n seperti adanya tanpa
perubahan dan penyimpangan, maka akan senantiasa aneh disetiap zaman.
Renungkanlah kisah para pemuda mulia yang berani menyelisihi adat kesyirikan
yang menjadi budaya kerajaan. Kematangan sikap mereka dalam memegang Tauhid
kepada Allah Zat Yang Maha Esa, yang pada akhirnya siap mengungsi meninggalkan
negeri untuk menyelamatkan agama. Mereka adalah para pemuda Ashabu Al-Kahfi.
Allah k muliakan dan puji mereka untuk dijadikan pelajaran bagi jiwa-jiwa kesatria
para perindu surga.
َ ُ ٌ ْ ْ َ َ َ ‫ﱠ ْ ُ َُ ﱡ‬
‫ص َعل ْي َك ن َبأ ُ م ِبا َ ِ ّق ۚ ِإ ﱠ ُ ْم ِفت َية َآمنوا ِب َرِّ ِ ْم َو ِز ْدنا ُ ْم ُ ًدى‬ ‫نح ن ن ق‬
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami
tambah pula untuk mereka petunjuk”. (QS. Al-Kahfi: 13)
124 Mata Air Yang Jernih

Tauladan wanita terbaik di alam semesta disaat berani menetukan sikap memegang
Tauhid dan kehormatan diri serta kesucian jiwa, hidup dilingkungan mewah namun
penuh kesyirikan. Dia siap mempertahankan jati dirinya sebagai Muslimah yang
beriman yang dianggap aneh oleh sang suami tirani, dialah Asiyah bintu Muzahhim d.
Wanita mulia dengan teguhnya pendirian memegang kebenaran dikala meratanya
kerusakan. Kesabarannya atas siksaan karena ia beriman kepada Allah dan berharap
pertemuan. Allah k puji ia dari atas langit ketujuh dan perjuangannya diabadikan
dalam wahyu Al-Quran agar dijadikan tauladan bagi generasi belakangan.
َ ْ ً َ ‫ين َآم ُنوا ْام َرَأ َت ف ْر َع ْو َن إ ْذ َق َال ْت َ ّب ْابن ع‬
‫ند َك َب ْ تا ِ ا َ ﱠن ِة َون ِ ّج ِ ِمن‬ َ ‫ض َر َب ﱠ ُ َم َث ًﻼ ّل ﱠلذ‬
َ ‫َو‬
ِ ِ ِ ِ‫ر‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ﱠ‬ ْ َْ َ ّ ََ َ َ َ ْ َ
‫اﳌ ن‬ ِ ِ ‫ِف ْرعون وع َم ِل ِه ون ِج ِ ِمن القو ِم الظ‬
“Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman,
ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam
firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku
dari kaum yang zhalim”. (QS. At-Tahrim: 11)
Seorang wanita suci yang senantiasa menjaga kehormatan diri, jauh dari kehidupan
glamor, apalagi menjual diri. Mengasingkan diri untuk beribadah kepada Rabb-nya
dengan syariat yang terpuji. Kisah nya diabadikan dalam Al-Quran nan suci, untuk jadi
ibrah dan motivasi bagi wanita-wanita salehah dikemudian hari. Dialah Maryam bintu
Imran d, sosok wanita mulia yang tidak pernah dijamah oleh lelaki.
ُُ َ ْ َ ‫ﱡ َ َ َ ﱠ‬ َْ َََ َ َ ْ ََ ْ َ ‫َ ﱠ‬ َ َْ َ َ ََ
‫ات َرِّ َ ا َوكت ِب ِه‬
ِ ‫وحنا وصدقت ِب ِل َم‬ ِ ‫وم ْر م اب ت ِع ْم َران ال ِ أحص ت ف ْرج َ ا فنفخنا ِف‬
ِ ‫يه ِمن ر‬
َ َْ ْ َ َ
‫َو انت ِم َن القا ِن ِت ن‬
“Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan
kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia termasuk orang-orang yang taat”. (QS.
At-Tahrim: 12)
Disaat tradisi syahwat dan kemaksiatan yang begitu pekat, Islam menawarkan jalan
kemuliaan, namun pecandu maksiat berpaling bahkan semakin sombong dengan
maksiatnya.
Ketika perpecahan dalam beragama, permusuhan dan pembulian antar sesama,
Islam menawarkan persatuan diatas kebenaran dan bersaudara di bahwa panji rasul-
Nya. Demikian disetiap kurun dan zaman, Islam akan senantiasa aneh di kalangan
milyaran manusia. Orang yang berpegang dengan kebenaran dan ajaran sunnah yang
ditinggalkan Rasulullah n akan dianggap manusia yang ekslusif, aneh, tekstual, dan
terbelakang.
Orang yang meninggalkan kesyirikan ditengah rusaknya manusia, jadilah mereka
orang-orang yang dipandang aneh. Namun para penyembah kubur, para budak syaithan,
babu nya syahwat dianggap biasa dan modern. Aneh, ya itulah kenyataan.
Mata Air Yang Jernih 125

Orang Islam yang teguh dengan agamanya, berpegang dengan kebenaran, tegak
diatas jalan yang terang, berjalan dijalur utama, justru mereka dibully dan dilecehkan.
Ini bukan suatu yang aneh, walaupun GHURABA’ dipandang dalam keanehan.
Kekufuran dan kebatilan berasal dari sumber lumpur yang sama, al-kufru millah
waahidah, satu dan yang lain nya punya perangai yang tak jauh berbeda.
Bahasa ejekan, makian, dan hinaan yang serupa juga dijadikan senjata oleh kepala
suku orang-orang kafir Qurasy jahiliyah seperti Abu Jahal, Al-Walid ibnu Al-Mughirah,
‘Uqbah bin Abi Mu’ith, Al’Ash bin Wail, As-Aswad bin ‘Abdi Yaghust, Al-‘Ash bin
Hisyam, An-Nadhr bin Al-Harist dedengkot orang-orang musyrik yang beringas, untuk
menyerang orang-orang mulia berhati jernih dari para sahabat Rasulullah n yang
berani terang-terangan mentauhidkan Allah k ditengah keterasingan negeri
perantauan seperti sahabat ‘Ammar bin Yaasir, Khabbab ibnu ‘Aratth, Bilal bin Rabah,
Suhaib Ar-Ruumi g. 230 Namun celaan itu hanya bisa berlaku didunia, sementara
siksa neraka Jahannam di kampung akhirat sedang menunggu manusia celaka yang
tidak mau menerima kebenaran.
َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ‫َ ﱠ‬ ُ َ َ َ ‫ﱠ ﱠ‬
‫( َو ِ ذا‬30) ‫( َو ِ ذا َم ﱡروا ِ ِ ْم َيتغ َام ُزون‬29) ‫ين َآمنوا َي ْ َ كون‬‫ين أ ْج َر ُموا انوا ِمن ال ِذ‬ ‫ِإن ال ِذ‬
َ ‫َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ﱠ َٰ ُ َ َ َ ﱡ‬ َ َ َ
َ ُ ْ ٰ ََُ َ
‫( و ِ ذا رأو م قالوا ِإن ؤﻻ ِء لضالون‬31) ‫انقل ُبوا ف ِك ِ َن‬ ‫انقلبوا ِإ أ ِل ِ م‬
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan
orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan
mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
“Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali
dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka
mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat" (QS.
Al-Mutaffifiin: 29-31)
Dunia ini negeri perantauan yang panjang, seorang muslim kampung aslinya di
surga Allah k. Ibarat perantau yang tinggal dinegeri asing sebatang kara, tidak punya
keluarga dan sanak saudara. Ditengah pesona hidup yang glamor, budaya dan bahasa
yang berbeda, dia akan terasing ditengah ramainya manusia, karena negeri itu bukan
kampung halamannya.
Untukmu yang terasing, ikhwan dan akhawat yang sudah hijrah dari kemaksiatan
menuju ketaatan. Bersabar dan istiqamahlah diatas manhaj dan jalan kebenaran. Hijrah
lah dengan hati yang jujur dan seluruh anggota badan, perkokoh derap Langkah mu
dengan keikhlasan. Ikhlas akan berbuah istiqomah dan itu merupakan karamah dizaman
fitnah, mudah-mudahan istiqomah berbuah Husnul Khatimah.

230
Lihat Tafsir At-Tahrir wa At-Tanwir 30/210 Karya Muhammad At-Thaahir Ibnu ‘Aasyur At-Tuunisi (w.
1939 H)
126 Mata Air Yang Jernih

َْ َ َ َ ‫اس َتق ْم َك َما ُأم ْر َت َو َمن َت‬


‫اب َم َع َك َوﻻ تطغ ْوا‬ ِ ِ ْ ‫َف‬
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu
dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui
batas”. (QS. Hud: )
Berkata Imam Ibnu Taymiyah t :
َ ُ ‫َو ﱠن َما َغ َاي ُة ْال َك َر َامة ُل ُز‬
‫وم ِاﻻ ْس ِتق َام ِة‬ ِ ِ
“Karamah tertinggi itu mampunya seseorang Istiqamah diatas keta’atan”.231
Ketika kita jatuh dalam kemaksiatan, bangkitlah dan tinggalkan kejenuhan. Orang
yang bertaqwa dan istiqomah bukan berarti tidak lagi jatuh pada kesalahan. Iman dan
kondisi anak Adam bukan seperti Iman para malaikat yang dimuliakan. Bak pepatah;
ُ ْ ْ ُ ََ
‫ام ا َ ِال ِم َن ا َ ِال‬‫دو‬
Stabilnya keadaan seseorang adalah hal yang mustahil232
Jangan sedih dengan buliyan, jangan tertipu dengan gemerlap rayuan. Orang yang
mencelamu tidak akan memberi mudharat kepadamu jika engkau jujur. Khawatirlah
ketika hidayah menyapa hati dan kehidupanmu, kemudian engkau sikapi dengan santai
dan engkau tinggalkan, boleh jadi hidayah itu tidak datang di kali kesekian.
Abu Umayyah As-Sya’bani t berkata: “Aku datang menemui Abu Tsa’labah
z dan bertanya, Wahai Abu Tsa’labah! Apa yang engkau lakukan dengan ayat ini?
Dia berkata, Ayat apakah itu? Abu Umayyah z menjawab; Firman Allah k,
ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ََْ ُ ْ َْ ُ َ ُ ْ َ َ ُ ﱡ‬
‫ض ﱠل ِإذا ا ْ ت َد ْيت ْم‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا عليكم أنفسكم ﻻ يضركم من‬
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan
memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk”. (QS. Al-
Maidah: 105)
Abu Tsa’labah z menjawab; “Demi Allah, sungguh engkau telah bertanya tetang
ayat yang agung dan perkara yang besar. Aku telah bertanya kepada Rasulullah n
tentang ayat itu, beliau n bersabda:

231
Majmu’ Fatawa 11/298
232
Diantara hadist palsu yang beredar, bahwa “Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih
baik dari hari kemaren. Orang yang rugi jika hari ini sama dengan sebelumnya. Celaka jika hari ini lebih
buruk dari hari kemaren.
Mata Air Yang Jernih 127

ً َْ ْ
‫اعا َو َ ًوى ُم ﱠت َب ًعا َو ُدن َيا ُمؤث َرة‬ً ‫ َفإ َذا َر َأ ْي َت ُ ا ُم َط‬،‫َب ْل َت ْأ ُم ُروا ب ْاﳌَ ْع ُروف َو َت َ َنا ُ وا َعن ْاﳌُ ْن َكر‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ ْ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ
َ‫ فإن من َو َرائك ْم أ ﱠيام‬،‫ َودع عنك أ ْم َر ال َع ﱠوام‬،‫اصة نفسك‬ َ ْ َ ‫اب ُ ّل ذي َرْأي ب َر أيه ف َعل ْيك بخ ﱠ‬
َ َ َ َ ْ َ َ ْ ‫َو‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ٍِ ِ ِ ِ
ًُ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ‫َ َ ﱠ‬ َ ْ ْ َ ْ ََ َْ ُ ْ ُ ‫ﱠ‬ ْ ‫ﱠ‬
‫ ِللع ِام ِل ِ ذ ِلك الزم ِان أجر خم ِس ن رجﻼ‬،‫ض ع ا م ِر‬ ِ ‫ الص ِابر ِف ِيه ِمثل الق ِاب‬، ِ ‫الص‬
“Hendaklah kalian memerintahkan yang ma’ruf dan saling melarang kemungkaran.
Apabila engkau telah melihat sifat kikir ditaati, hawa nafsu diikuti, gemerlapnya dunia
telah dominan, setiap orang telah bangga dengan pendapatnya masing-masing. Maka
hendaklah engkau menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat untukmu, dan
tinggalkanlah urusan orang awam. Sesungguhnya dibelakang kalian ada hari-hari berat
yang butuh kesabaran. Orang yang sabar pada hari itu bagaikan memegang bara api.
Orang yang melakukan kebaikan mendapat pahala setara dengan lima puluh orang”.
ُْ ً َ َ َ َ َ َ ْ ُْ ْ َ ‫َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ ً ﱠ‬
‫ ﻻ َب ْل أ ْج ُرخ ْم ِس ن َر ُجﻼ ِمنك ْم‬:‫ال‬ َ ُ َ َ ‫ق‬
ِ ‫ يا َرسول‬:‫يل‬
‫ ق‬،‫ أجرخم ِس ن رجﻼ ِمنا أو ِم م‬،‫ﷲ‬ ِ
Kemudian ada yang bertanya (‘Utbah bin Abi hakim), “Wahai Rasulullah! Apakah
maksudnya pahala lima pulu orang dari kami atau mereka? Rasulullah n menjawab;
“Tidak, bahkan pahala lima puluh orang dari kalian”.233
Faidah: Hadits ini terdapat keutamaan orang yang memegang kebenaran yang
sesuai petunjuk Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para sahabat, amar ma’ruf nahi mungkar di hari-hari
yang berat, menunjukkan berpegang teguh dimasa itu bukan hal yang ringan, sehingga
dikhususkan pahalanya seperti pahala lima puluh sahabat.
Pahala yang besar melebihi pahala lima puluh sahabat, disebabkan kondisi zaman
itu berbeda dengan zaman generasi sahabat dimana Islam sedang kuat, dan banyak nya
para penolong kebenaran, kebenaran dikenali bagaikan sang surya ditengah hari,
sedikitnya kerusakan. Berbeda dizaman Islam sudah kembali asing ditengah manusia.
Maka Rasulullah n menyifati keutamaan memegang kebenaran yang dihari yang berat.

Makna pengkhususan didalam Hadits yang mulia ini keutamaan dari sisi waktu
beramal, bukan jenis amalan. Terkadang sebuah amal shaleh memiliki keutamaan dari
sisi keadaan dan zaman. Sebagaimana Firman Allah k:
ُ َ َ َ ‫َ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َٰ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ً ّ َ ﱠ‬ َ َ ُ َ َ
‫ين أنفقوا ِمن َ ْع ُد‬ ‫ﻻ َ ْست ِوي ِمنكم ﱠم ْن أنف َق ِمن قب ِل الفت ِح وقاتل ۚ أول ِئك أعظم درجة ِمن ال ِذ‬
َُ َ
‫َوقاتلوا‬
“Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang
sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang
yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu”. (QS. Al-Hadid: 10)

233
HR. At-Thabrani, Al-Mu’jamul Al-Kabir 22/220 (no. 587), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-
Silsilah As -Shahihah (no. 494) dengan banyaknya Jalur periwayatan.
128 Mata Air Yang Jernih

Infaq dizaman awal Islam lebih besar pahalanya, dibanding zaman setelahnya,
karena dizaman itu sedikit makanan sangat dibutuhkan untuk bekal jihad meninggikan
kalimat Allah k, harta yang sedikit sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk kejayaan
Islam. Seperti sabda Rasulullah n,
ََ ْ َ َ َ َ َ َْ ُ َ َ َ َ َ َ ََْ ُ َ َْ َْ َ َ ٌ َ ْ َ َ َ
‫ َو انطل َق‬،‫ص ﱠدق ِبأ َح ِد ِ َما‬‫ » ان ِلرج ٍل ِدر م ِان ت‬:‫ وكيف؟ قال‬:‫ف ِدر ٍم قالوا‬ ِ ‫سبق ِدر م ِمائة أ‬
‫ل‬
َ
َ َ َ َْ ْ َ َ َ ُْ َ َ َ َ َ ‫َر ُج ٌل إ َ ُع ْر‬
‫ص ﱠدق ِ َ ا‬ ‫ف ِدر ٍم فت‬
ِ ‫ فأخذ ِمنه ِمائة أل‬،‫ض م ِال ِه‬ِ ِ
“Satu dirham mengalahkan seratus ribu dirham. Para sahabat g bertanya, bagaimana
bisa wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: “Seseorang yang memiliki harta hanya
2 dirham, di infakkan satu dirham, dan seorang lagi berjalan menuju hartanya yang
berlimpah, ia mengambil dari harta itu 100 ribu dirham untuk diinfakkan.234
Orang yang memiliki hartanya hanya dua dirham, ketika dia bersedekah satu dirham
ditengah kemiskinannya seakan bersedekah dijalan Allah k separuh dari hartanya,
walaupun orang yang kedua bersedekah seratus ribu dirham yang membawa manfaat
lebih banyak tentunya.
Terkadang sebuah amal ibadah bisa lebih utama diatas amalan yang lain disebabkan
niat yang ada dalam hati seseorang. Seorang wanita fajir yang memberi minum seekor
anjing yang sedang kehausan, hingga Allah k mengampuninya.

Namun bukan berarti orang yang beramal dimasa sulit dizaman fitnah lebih utama
dari pada sahabat. Karena para ulama telah sepakat akan keutamaan para sahabat Nabi
atas yang lainnya. Sebagian orang tertipu dan menyangka dia telah sampai diposisi
sahabat atau mendekati derajat sahabat. Alangkah jauhnya panggang dari api.
Rasulullah n bersabda;
َ َ ََ َ ُ ْ ُ َ َ َْ َ َْ ‫َ ﱠ‬ َ َ َ
‫ ف َوال ِذي نف ِ ِب َي ِد ِه ل ْو أنف َق أ َح ُدك ْم ِمث َل أ ُح ٍد ذ َ ًبا َما َبلغ ُم ﱠد أ َح ِد ِ ْم َوﻻ‬،‫ﻻ ُس ﱡبوا أ ْ َ ا ِ ي‬
َ َ
‫ن ِصيف ُه‬
“Janganlah kalian mencaci sahabatku! Demi Allah yang jiwaku ada ditangan-Nya,
andaikan salah seorang dari kalian berinfaq emas sebesar gunung Uhud, maka belum
menyamai satu genggam sedekah dari mereka dan tidak pula separuhnya”.235
Salah satu sebab datang Hadits ini (asbaabul wurud), yaitu ketika terjadi
ketegangan antara sahabat Khalid bin Walid dan Abdurrahman bin ‘Auf c, Nabi n
menegur Khalid bin Walid yang masuk islamnya belakangan mencela sahabat
Abdurrahman bin ‘Auf z dari golongan As-Saabiquunal Awwalun yang lebih dulu
masuk Islam dari pada Khalid bin Walid z, semoga Allah k meridhoi dan
mengampuni para seluruh para sahabat Nabi n tanpa terkecuali.

234
HR. An-Nasai (no. 2527) diriwayatkan dari Al-Qo’Qo’, dari sahabat Abu Hurairah g.
235
HR. Bukhari (no. 3673) Muslim (no. 2540)
Mata Air Yang Jernih 129

Hal ini sebagaimana yang disebutkan Imam Badaruddin Al-‘Aini t dalam kitabnya
‘Umdatul Qaarii, fii syarhis Shahih Al-Bukhari:
Diriwiyatkan dari Al-A’masy dari Abu Shaleh dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri z,
َ ‫ َف َق‬،‫ َف َس ﱠب ُه َخ ِال ٌد‬،‫الر ْح َمن َ ْ ء‬
‫ال َر ُسول ﷲ‬ ‫ان َب ن َخ ِالد بن ْال َو ِليد َو َ ن َع ْب ِد ﱠ‬
َ َ
“Terjadi sedikit ketegangan antara Khalid bin Walid dengan Abdurrahamn bin ‘Auf,
maka Khalid mencela Abdurrahman bin ‘Auf, kemudian Rasulullah n bersabda,”236

Jika sekelas sahabat Khalid bin Walid z dilarang mencela sahabat yang lain,
apalagi dengan selain Khalid bin Walid a? Hanya sebagian kelompok menyimpang
dalam Islam yang berani mencela Para Sahabat, seperti Syi’ah Rafidhah237, Khawarij.
Bahkan Ulama Mazhab Al-Maalikiyah sepakat bahwa mencela sahabat seakan
membunuh sahabat itu”.
Berkata Imam Al-Qadhi bin ‘Iyadh v:
َْ َ
‫َس ﱡب أ َح ِد ِ ْم ِم َن الك َبا ِئ ِر‬
“Mencaci salah seorang dari sahabat Nabi g adalah dosa besar”.238

Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar t dalam Fathul Baari :


“Hadits keutamaan ‘orang beramal (dizaman fitnah) sebanding lima puluh diantara
kalian’, tidak menunjukkan lebih mulia dibanding para sahabat. Tambahan pahala tidak
mengharuskan lebih utama secara mutlak. Dan juga pahala sebuah amalan menjadi
utama tergantung kondisi amal itu. Adapun keberuntungan orang-orang yang melihat
Nabi secara langsung memiliki keutamaan khusus yang tidak akan bisa ditandingi
seorangpun dari generasi belakangan”. 239
Dalil-dalil tentang keutamaan sahabat dari Al-Quran dan As-Sunnah serta
perkataan para ulama umat ini sangatlah banyak, akan terang jalan ke ladang bagi yang
mau memahaminya. Wallahu a’lam.
Hari-hari yang berat itu telah terjadi dimasa sebelum kita, keterasingan itu tetap
menghampiri di setiap generasi dan zaman. Hingga hari ini, dan akan terus demikian
sampai batas akhir kehidupan dunia.

236
Umdatul Qari 16/187
237
Syi’ah la’natullah, merupakan aliran kekufuran, buah karya agama yahudi dan majusi penyembah
api (Zoroaster). Konsep agama mereka adalah kesyirikan, mencaci, melaknat, berdusta (Taqiyyah),
berzina dengan nama mut’ah. Slogan mereka cinta ahlul bait, tapi mereka mengkafirkan keluarga nabi,
mengkafirkan Ibunda ‘Aisyah yang merupakan Istri Rasulullah, dan seluruh para sahabat kecuali
beberapa orang saja. Hati-hati dari bahaya laten syi’ah la’natullah ‘alaihim.
238
Syarh At-Thiibi ‘ala Misykatul Al-Mashabih diberi nama (Al-Kaasyif ‘an Haqaiqi As-Sunan 12/3841,
karya Syarafuddin Al-Husain bin Abdillah At-Thiibii (w. 743)
239
Lihat Fathul Baari Ibnu Hajar 7/7, dengan sedikit penyesuaian.
130 Mata Air Yang Jernih

Bahkan Islam dituduh sebagai pemecah persatuan dan merusak budaya nenek
moyang. Rasulullah n dituduh sebagai orang yang meninggalkan agama nenek
moyang. Maka beruntunglah orang yang asing. Berpegang dengan kebenaran bukan
kebanyakan. Mengagungkan tauhid meninggalkan penyembahan kuburan. Berpegang
dengan sunnah bukan dengan perasaan. Mencintai persatuan diatas yang Haq bukan
diatas dalih dan akal-akalan.
Beruntunglah orang yang asing, yang beragama dengan dalil Al-Quran bukan dalih
akal pemikiran, mengagungkan Ucapan Rasulullah n bukan perkataan fulan.
Mengembalikan perbedaan kepada dalil Al-Quran dan Sunnah, bukan kepada pendapat
si Alan, tidak pula pendapat kiyai kenamaan.
Beruntunglah orang yang asing, yang senantiasa menjaga diri walau hidup
dikelilingi lumpur syahwat dan ahli maksiat. Menyibukkan diri dengan hal yang
bermanfaat untuk bekal menuju akhirat.
Beruntunglah orang yang asing, yang mencukupkan diri dengan rezeki yang diberi,
tidak tergiur dengan gemerlap dan hingar-bingar dunia. Bersemangat mencari harta
halal, tidak gengsi dan malasan dalam berusaha, karena dasar kesadaran bahwa mencari
rezeki yang halal itu ibadah dan jihad dalam agama.
Beruntunglah orang yang asing, ketika manusia menggadaikan agamanya karena
harta dunia, kesenangan sementara, justru kaum Ghuraba menahan diri dan menjaga
agamanya. Dikala manusia bangga hidup dengan harta riba, property elit, hijaunya
dunia, kaum Ghuraba’ ridho untuk hidup sederhana apa adanya.
Alangkah beruntungnya orang yang asing, ditengah manusia berkompetisi
mengejar kedudukan, pergi pagi pulang gak karuan, sikut kiri sikut kanan, kawan dekat
bisa jadi lawan demi sebuah trend “Persaingan Kehidupan” yang tak menghiraukan
halal haram, kaum Ghuraba’ bekerja dengan ulet, tenang dan senantiasa menjauhi
perkara yang haram.
Alangkah beruntungnya manusia yang dianggap aneh, disaat muda-mudi tenggelam
dalam gemerlap dunia, musik dan konser syaithan, pesta syahwat dan perzinaan, justru
kaum Ghuraba’ hadir di majlis-majlis Ilmu, membaca Al-Quran dan warisan Nabi, hati
yang senantiasa terpaut dengan masjid tempat terbaik dimuka bumi. Alangkahnya
beruntungnya orang yang asing.
Jangan malu jadi orang terasing, walau dikucilkan, tersisih dari keluarga dan
masyarakat, dianggap aneh ditengah kehidupan, jadilah orang yang Asing.
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umarh, ia berkata:
َ ‫الد ْن َيا َ َأ ﱠن َك َغر ٌب َأ ْو َعاب ُر‬
‫ﱡ‬ ُ َ ََ
ْ ‫»ك‬ ْ َ َ ‫َ َ َ َ ُ ُل ﱠ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ‬
«‫يل‬ ‫س‬
ٍ ِ ِ ِ َ ِ ‫ن‬ :‫ال‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ، ِ ِ ‫أخذ رسو ِ ص ﷲ َعلي ِه وسلم ِبم‬
‫ك‬ ‫ن‬
ْ ُ َ ْ
َ َ َ َ َ ْ َ ‫ إ َذا أ ْم َس ْ َت َف َﻼ َت ْ َتظر ﱠ‬:‫ َي ُقو ُل‬،‫ان ْاب ُن ُع َم َر‬
َ ََ
‫ َوخذ ِم ْن‬،‫ص َب ْحت فﻼ ت ت ِظ ِر اﳌ َس َاء‬ َ ‫الص َب‬
‫ َو ِ ذا أ‬،‫اح‬ ِِ ِ ‫و‬
َ‫ َوم ْن َح َيات َك ﳌَ ْوتك‬،‫ﱠ ت َك ﳌَ َرض َك‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Mata Air Yang Jernih 131

“Rasulullah pernah memegang kedua pundakku seraya berkata: ‘Jadilah engkau


didunia ini seperti orang asing atau seorang yang sedang dalam perjalanan (musafir).
Dan Ibnu ‘Umar berkata: “Jika kalian berada disore hari jangan menunggu datangnya
waktu pagi dan jika engkau berada diwaktu pagi jangan menunggu datangnya sore.
Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit, dan masa hidupmu sebelum sakit”.240
Teruslah berjuang memegang kebenaran, walau akan disakiti. Sungguh telah
berlalu kafilah orang-orang mulia sebelum kita, yang keimanan dan kejujuran mereka
telah diuji oleh Allah k. Selama hawa dunia masih melewati rongga hidung dan
pernafasan, selama itu pula ujian akan tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
kehidupan.
Dikisahkan oleh Abu Al-Hasan ‘Ali bin Muhammad Al-Mushili t dia berkata,
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hasnawih t dia berkata:
ُ َ َ
‫ص ْدت َك‬ ‫ﷲق‬ ْ َ َ َ َ َ ‫ان َف َق‬ ْ ‫اس‬ َ ‫ض ْر ُت َأ َبا َع ْبد ﷲ َأ ْح َم َد ْبن َح ْن َبل َو َج َاء ُه َر ُج ٌل م ْن َأ ْ ل ُخ َر‬َ ‫َح‬
ِ ‫ يا أبا عب ِد‬:‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ‫اح ِة َق‬ ‫ َم َ َيج ُد ْال َع ْب ُد َط ْع َم ﱠ‬:‫ال‬ َ ‫ال َل ُه َس ْل َق‬ َ ‫اسان َأ ْس َأ ُل َك َع ْن َم ْس َأ َل ٍة َق‬
َ َ ُ ْ
‫ ِع ْن َد أ ﱠو ِل‬:‫ال‬ َ ‫الر‬
ِ ِ ‫ِمن خر‬
ْ َ ‫َق َدم َي‬
‫ض ُع َ ا ِ ا َ ﱠن ِة‬ ٍ
“Aku pernah hadir mengunjungi Abu ‘Abdillah Ahmad bin Hambal, dan datang lah
seorang lelaki dari penduduk negeri Khurasan, dia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah! Aku
sengaja datang mengunjungimu dari negeri Khurasan untuk bertanya kepadamu tentang
suatu masalah.
Imam Ahmad t menjawab, silahkan bertanyalah! Lelaki itu berkata: “Kapan
seorang hamba akan merasakan nikmat istirahat (dari ujian dunia)? Imam Ahmad v
menjawab: “Ketika pertama kali kakinya menginjak surga Allah”.241
Berkata As-Syaikh Al-Albani v (w. 1420 H):
‫ﱠ‬ َ َ َْ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ ْ ْ َ ُ ْ ََ ٌ ْ َ َ ‫ﱠ‬
, ‫ َول ْ َس ِت الغ َاية أن ن ِص َل ل ِ َ َاي ِة الط ِرْ ِق‬.‫الس ْ ف ِاة‬ ‫الط ِر ْ ُق ِإ ﷲ ط ِو ل ونحن نم ِ ِفي ِه‬
‫ﱠ‬ َ َ َ َْ َ َ ْ َ
‫َول ِك ﱠن الغ َاية أن ن ُم ْوت َع الط ِرْ ِق‬
“Jalan menuju Allah sangatlah panjang, sedangkan kita berjalan diatasnya bagaikan
kura-kura. Bukanlah yang terpenting kita harus sampai ke ujung jalan, akan tetapi
bagaimana kita wafat diatas jalan itu”.242

240
HR Bukhari (no. 6416)
241
Lihat Kitab Hilyatu Al-Auliya’ Wa Thabaqatul Al-Ashfiya’ 10/132 karya Abu Nu’aim Al-Asbahani (w.
430 H). Tabaqat Al-Hanabilah 1/115 karya Abu Al-Husain Ibnu Abi-Ya’la (w.526 H)
242
Kalimat ini dinisbahkan ke Syaikh Al-Albani, dan pertama kali penulis temukan di Al-Maktabah As-
Shautiyah Al-Atsariyah Islamivoice yang diasuh oleh As-Syaikh Hamzah An-Nayli Al-Jazairi Hafizahullah
di kampung Khuraytiat, Qatar. Kami sudah mencoba bahas di kitab-kitab As-Syaikh Al-Albani
132 Mata Air Yang Jernih

E. PETUNJUK WAHYU YANG MENYATUKAN


Berjalan diatas kebenaran itulah persatuan. Adapun sepakat diatas perkara yang
tidak sesuai aturan Islam itulah sejatinya perpecahan. Satu-satunya jalan yang
menyatukan hanyalah wahyu, Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya. Allah k berfirman:
َ ‫َ ً ََﱠ‬ َ ‫ُ َ َﱠ‬ ُ َ ُ ‫ﱠ‬
‫ات ِب ُعوا َما أ ِنز َل ِإل ْيكم ِّمن ﱠرِّ ك ْم َوﻻ ت ِب ُعوا ِمن ُدو ِن ِه أ ْو ِل َي َاء ۗ ق ِليﻼ ﱠما تذك ُرون‬
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu dan janganlah kamu mengikuti
pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran
(daripadanya)”. (QS. Al-A’raf: 3)
Ketika terjadi perbedaan dalam satu urusan maka wajib kembali ke jalur resmi,
kembalikan urusan itu kepada Allah k dan Rasul-Nya n.
ُ ‫نك ْم ۖ َفإن َت َن َاز ْع ُت ْم َ ْ ء َف ُر ﱡد‬
‫وه‬
ُ
‫م‬ ‫ر‬ ‫م‬
َْ
ْ ‫اﻷ‬ ‫و‬
َُ َ ُ ‫ﱠ‬
‫أ‬‫و‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬‫الر‬ ‫وا‬ ُ ‫يعوا ﱠ َ َو َأط‬
‫يع‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ُ ‫ين َآم ُنوا َأط‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً ْ َ ُ َ ْ َ َ ٌ ْ َ َ َٰ ْ َْْ َ ‫ُ ُْ ُْ ُ َ ﱠ‬ ‫إ َ ﱠ ِ َو ﱠ‬
‫الر ُسو ِل ِإن كنتم تؤ ِمنون ِبا ِ واليو ِم اﻵ ِخ ِرۚ ذ ِلك خ وأحسن تأ ِو ﻼ‬ ِ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An-Nisa: 59)
َ َ َ َ ‫ُ ﱠ َ َْ َ َ ََ ٰ َ َ ّ َ ْ َْ َ ﱠ ْ َ ََ َﱠ ْ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ين ﻻ َ ْعل ُمون‬‫ثم جعلناك ع ش ِر ع ٍة ِمن اﻷم ِرفات ِبع ا وﻻ ت ِبع أ واء ال ِذ‬
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah: 18)
Jalan yang diridhoi Allah k adalah jalan yang diajarkan Rasulullah n, maka
ikutilah jalan itu. Ketika keraguan menyapa, arah perjalanan sudah nyasar kemana-
mana, maka segeralah kembali ke jalan utama. Jangan berhenti di ruas jalan, hindari
cabang jalan, agar perjalanan sampai ketujuan. Dari Abu Wail, dari sahabat Abdullah
bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:
ََ ‫ﱠ ُ ْ َ ً َ َ ﱠ‬ َ َ ‫ ُث ﱠم َق‬،‫ص ﱠ ﱠ ُ َع َل ْي ِه َو َس ﱠل َم َخطا ب َي ِد ِه‬
‫ وخط ع‬."‫ " َ ذا َس ِ يل ِ مست ِقيما‬:‫ال‬ َ ‫ط َر ُسو ُل ﱠ‬
ِ
‫َ ﱠ‬
‫خ‬
ِ
َْ ُ ْ َ ٌ َ ْ َ ْ َ َ ‫ﱡ ُ َ ْ َ ْ َ َ ٌ ﱠ‬ َ ُ
"‫ " َ ِذ ِه السبل ل س ِم ا س ِ يل ِإﻻ علي ِه شيطان يدعو ِإلي ِه‬:‫ال‬ َ ‫ ث ﱠم ق‬،‫َيمي ِن ِه َو ِش َم ِال ِه‬
ِ
“Rasulullah membuat sebuah garis lurus dengan tangannya kemudian bersabda: “Inilah
jalan Allah yang lurus”. Kemudian beliau membuat garis-garis ke kanan ke kiri,

rahimahullah, namun qaddarullah belum penulis temukan. Yang menjadi ‘Ibrah adalah makna yang
tidak bertabrakan dengan Syari’at. Wallahu taa’laa A’lam bisshawab.
Mata Air Yang Jernih 133

kemudian berkata: “Ini Jalan-jalan yang banyak, tidak lah disetiap jalan melainkan ada
syaithan yang menyeru kepadanya. Kemudian Rasulullah n membaca ayat:
ُ َ َََ ‫ﱡ‬ ‫ُ ْ َ ً َ ﱠ ُ ُ َﱠ‬ َ َ ‫ََ ﱠ‬
‫الس ُب َل فتف ﱠرق ِبك ْم َع ْن َس ِ ِيل ِه‬ ‫وه َوﻻ ت ِب ُعوا‬ ‫اطي مست ِقيما فات ِبع‬
‫ر‬
ِ َِ ‫ص‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫وأن‬
“Dan inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kalian mengikuti
jalan-jalan (yang menyimpang), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kalian dari
jalan-Nya”. (QS. Al-An’am: 153)243
Sebagian manusia berkata “Tak satu jalan menuju Roma”. Pameo ini sepintas
begitu elok, namun akan berdampak buruk jika dipakai untuk urusan keyakinan dan
cara beragama. Jalan yang lurus menuju Allah k hanya satu. Tidak ada jalan
berbilang untuk pulang ke tujuan. Satu-satunya jalan, itulah jalan Islam yang diajarkan
Rasulullah n dengan apa yang difahami para sahabat.
َ ْ ُْ ََ َ ‫ﱠ‬ ََ َ َ ُ َْ ٰ ُ
‫ﱠ ِ ۚ َع ٰ َب ِص َ ٍة أنا َو َم ِن ات َب َع ِ ۖ َو ُس ْب َحان ﱠ ِ َو َما أنا ِم َن اﳌش ِر ِك ن‬ ‫ق ْل َ ِذ ِه َس ِ ي ِ أدعو ِإ‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 108)
Dengan hikmah Allah k, benar-benar telah dijadikan negeri perantauan ini penuh
dengan pilihan, ada jalan kebenaran dan itu sedikit, ada pula kegelapan dan kesesatan
dan inilah yang lebih banyak. Seorang perantau yang handal dan traveler ulung akan
berbekal dengan peta penujuk jalan, agar tahu maklamat dan tujuan.
َ ‫ّْ ﱠ‬ َ ُ َ ْ َ َٰ
‫اب ﻻ َرْ َب ۛ ِف ِيه ۛ ُ ًدى ِلل ُمت ِق ن‬ ‫ذ ِلك ال ِكت‬
“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 2)
ٌ ‫َق ْد َج َاء ُكم ّم َن ﱠ ُن‬
ٌ ‫ور َو ِك َت‬
‫اب ﱡم ِب ٌن‬ ِ ِ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang
menerangkan”.
ٰ َ ‫ور ِب ِإ ْذ ِن ِه َو َ ْ ِد ِ ْم ِإ‬ ‫الظ ُل َم َ ﱡ‬
ِ ‫ات ِإ الن‬
ِ
‫ﱠُ َ ﱠََ ْ َ َ ُ ُ ُ َ ﱠ َ َُ ْ ُ ُ ّ َ ﱡ‬
‫َ ْ ِدي ِب ِه م ِن اتبع ِرضو انه سبل السﻼ ِم و خ ِرج م ِمن‬
َ
‫اط ﱡم ْست ِق ٍيم‬
ٍ ‫ِص َر‬
“Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu

243
{Tafsir Ibnu Katsir 3/365}
134 Mata Air Yang Jernih

dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus”. (QS. Al-Maidah: 15-16)
Dendam itu selalu membara, api permusuhan belumlah padam, karena hasad yang
melahirkan kebencian, Iblis telah berjanji akan berusaha membinasakan seluruh anak
Adam tanpa terkecuali, sebuah janji yang ditepati agar manusia ikut meramaikan
kampung penderitaan nan abadi.
َ َ ْ َُ ‫َ َ َ َ َ ْ ََْ ََْ ُ َ ﱠ‬
َ ‫اط َك ْاﳌُ ْس َتق‬
‫يم‬ ِ ‫قال ف ِبما أغو ت ِ ﻷقعدن ل م ِصر‬
“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
َ ََْ َ َ َ َ َْ َ َ ُ
‫ث ﱠم ﻵ ِت َي ﱠ ُ م ِّمن َب ْ ِن أ ْي ِد ِ ْم َو ِم ْن خل ِف ِ ْم َو َع ْن أ ْي َما ِ ِ ْم َو َعن ش َما ِئ ِل ِ ْم ۖ َوﻻ ت ِج ُد أك َ ُ ْم ش ِاك ِر َن‬
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari
kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (taat)”. (QS. Al-A’raf: 16-17)
Hati-hati dengan cabang jalan, sungguh jalan kesesatan lebih banyak dari pada jalan
kebenaran. Jalan yang menyimpang lebih banyak dari jalan yang lurus. Kegelapan lebih
dominan dibanding cahaya. Allah k berfirman:
َ ُ َ َ ‫َ َ َ ﱠ َ َ َ ْ َْ َ َ َ َ َ ﱡُ َ َ ﱡ َ ُ ﱠ ﱠ‬ ‫ْ َ ُ ﱠ ﱠ‬
‫ين ك َف ُروا ِب َرِّ ِ ْم َ ْع ِدلون‬ ‫ات والنورۖ ثم ال ِذ‬ ِ ‫ا ْمد ِ ِ ال ِذي خلق السماو‬
ِ ‫ات واﻷرض وجعل الظلم‬
“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan
gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan
Tuhan mereka”. (QS. Al-An’am: 1)
ُ ُ ‫ﱠ‬ ُ َ ََ َ ‫َ ﱡ َ ﱠ‬ ُ‫ﱡ‬ ُ ْ ُ ُ َ ‫ﱠُ َ ﱡ ﱠ‬
‫ين كف ُروا أ ْو ِل َياؤ ُ ُم الطاغوت‬ ‫ورۖ وال ِذ‬ِ ‫ات ِإ الن‬
َ
ِ ‫يخ ِرج ُ م ِّمن الظل َم‬ ‫ين َآمنوا‬ ‫و ِ ال ِذ‬
َ َ ‫اب ﱠ‬
‫الن ِارۖ ُ ْم ِف َ ا خ ِال ُدون‬ ُ َ ْ ‫ات ۗ ُأ َٰولئ َك َأ‬ ُ‫ﱡ‬
ِ ‫الظل َم‬
َ ‫ُ ْ ُ َُ ّ َ ﱡ‬
‫ور ِإ‬
ِ ِ ‫يخ ِرجو م ِمن الن‬
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-
pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada
kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 257)
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir v:

“Allah telah mengabarkan bahwa Dia akan memberi petunjuk bagi hamba-Nya yang
mengikuti keridhaan-Nya menuju jalan keselamatan. Maka Dia mengeluarkan hamba-
hamba-Nya nan beriman dari gelapnya kekufuran, kebimbangan dan keraguan menuju
cahaya kebenaran yang jelas, terang, mengkilap, mudah dan penuh dengan cahaya.
Orang-orang kafir penolong mereka adalah syaithan-syaithan yang senantiasa
Mata Air Yang Jernih 135

menghiasi perbuatan bodoh dan jalan kesesatan, sehingga mengeluarkan dan


menghalangi mereka dari jalan yang lurus menuju kekufuran dan kebimbangan.
“Mereka itulah penduduk neraka, kekal didalamnya”.
ٌَ ‫َﱠ ْ َ ﱠ َ ٌ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ٌ َ ٌ ُﱡ‬ ُ‫َ َ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ ْ َ ﱡ َ َ َ ﱡ‬
‫اس ك ِث َ ة َو ل َ ا َبا ِطلة‬ ‫احد والكفرأجن‬ ِ ‫ور وج َمع الظل َم‬
ِ ‫ات؛ ِﻷن ا ق و‬ ِ ‫و ِل ذا وحد عا لفظ الن‬
Kemudian Ibnu Katsir t melanjutkan, “Oleh sebab itu Allah menyebutkan kalimat
An-Nuur (cahaya) dalam bentuk tunggal, dan lafazh Az-Zhulumat (kegelapan) dalam
bentuk jama’ (plural). Alasannya Kebenaran itu satu dan kekufuran itu banyak
jenisnya, semuanya bathil”.244
Dengan hujjah ini amat tercela dan jauh dari kebenaran orang menjadikan sumber
kebenaran beragama dari perkataan manusia tanpa didasari ilmu dari petunjuk wahyu,
dan juga tercela bagi pengikut hawa nafsu yang menjadikan standar kebenaran,
pembelaan berlebihan dan loyalitas terhadap organisasi, partai, kelompok, yayasan,
ma’had, pesantren tertentu walau jelas-jelas menyelisihi petunjuk Allah k dan Rasul-
Nya. Wallahu a’lam

F. TIGA GOLONGAN ORANG BERIMAN DARI UMAT RASULULLAH n

Sebagaimana Para Nabi terdahulu r, Allah k mengutus mereka kepada kaum


yang berbeda, ada yang menerima dan ini jumlahnya sedikit, ada pula yang
membangkang dan ini mayoritas. Sehingga diantara mereka Allah k beri azab dan
akhir kehidupan yang hina agar menjadi tauladan bagi pendatang setelahnya.
Demikian juga Nabi Muhammad n juga diutus kepada umat secara keseluruhan,
dan menyempurnakan syariat para nabi sebelumnya. Dakwah Rasulullah n tidak
diterima secara kontan oleh masyarakat jahiliyah. Bendera Islam berkibar setelah
proses dan perjungan yang panjang.
Dan Allah k memuliakan dakwah Rasulullah n dengan hadirnya orang-orang
berhati mulia merekalah para sahabat yang dipilihkan oleh Allah k dari atas tujuh
lapis langit untuk menemani Rasul dan kekasih-Nya yang mulia. Abdullah bin Mas’ud
z berkata:
ْ ُُ ََْ َ ‫َ َ َ َ َْ َ ُ َ ﱠ َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ َ ‫إ ﱠن ﱠ َ َن َظ َر ُق ُلوب ْالع‬
،‫وب ال ِع َب ِاد‬
ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ِ ‫ي‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ص‬ ‫د‬ٍ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ف‬ ، ‫اد‬ِ ‫ب‬ ِ ِ ِ ِ
َْ َ ُ ‫ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ﱠ َ ﱠ ﱠ‬ ُُ ََ َ ‫َ َْ ََ ُ َ َ ُ ﱠ‬ َْ ُ ََ ْ َ
‫علي ِه‬ ‫وب ال ِعب ِاد عد قل ِب محم ٍد ص‬ ِ ‫ ثم نظر ِ قل‬.‫فاصطفاه ِلنف ِس ِه ف َابتعثه ِب ِرسال ِت ِه‬
ََ َ َ ََ َ ُ َ ُ ّ َ َ َ َ ُ ْ ََُ َ َ َ ْ ُُ ََْ َ ‫ َف َو َج َد ُق ُل‬،‫َو َس ﱠل َم‬
َ ْ ‫وب أ‬
‫ يقا ِتلون ع ِدي ِن ِه فما رأى‬،‫ فجعل م وزراء ن ِ ِي ِه‬،‫وب ال ِعب ِاد‬ ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫خ‬ ‫ه‬ ِ ‫اب‬
ِ
ٌ ّ ‫ْاﳌُ ْسل ُمو َن َح َس ًنا َف ُ َو ع ْن َد ﱠ َح َس ٌن َو َما َرَأ ْوا َس ّ ًئا َف ُ َو ع ْن َد ﱠ َس‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya Allah melihat kedalam hati para hamba, maka Dia menemukan hati
Muhammad sebaik-baik hati hamba. Maka Allah memilihnya untuk menyampaikan
risalah-Nya. Kemudian Allah melihat hati-hati para hamba setelah hati Nabi
244
Tafsir Ibnu Katsir 1/685
136 Mata Air Yang Jernih

Muhammad , maka Dia mendapati hati para sahabatnya sebagai hati yang paling baik
dan mulia. Maka Allah menjadikan mereka (para sahabat) penolong-penolong Nabi-
Nya, berjihad menolong agama-Nya. Maka apa yang dipandang kaum muslimin (Para
Sahabat) baik maka itu baik disisi Allah, dan apa mereka pandang buruk maka itu
keburukan disisi Allah”.245
Faidah Ringan:
Maksud dari perkataan Abdullah bin Mas’ud z “Apa yang dipandang kaum
Muslimin” dalam riwayat ini adalah Ijma’ kesepakatan para sahabat dalam urusan
agama. Hal ini ditunjukkan oleh huruf Alif Lam pada lafazh “al-Muslimuun” adalah
Alif Lam Al-‘Ahdiyah (zaman tertentu), yang dimaksud adalah para sahabat secara
umum, kaum muslimin dimasa Nabi n masih hidup, mereka lah para sahabat. Cara
beragama mereka masih bersih dari penyimpangan, dan senantiasa dibimbing wahyu,
bukan bermakna setiap orang Islam, atau generasi belakangan yang menyelisihi
kesepakatan para sahabat. Tidak mungkin difahami setiap kelompok kaum muslimin,
apalagi yang berbicara tentang agama didasari kejahilan, suatu kaum yang beragama
menurut adat masing-masing. Dan kita tahu bahwa Abdullah bin Mas’ud a sangat
kuat pengingkarannya terhadap orang yang menyelisihi Sunnah, seperti pengingkaran
terhadap sekelompok orang yang berzikir di masjid dengan cara berjamaah. Hal ini
dikuatkan oleh firman Allah k:
ْ ‫الر ُسو َل من َ ْعد َما َت َب ﱠ َن َل ُه ْال ُ َد ٰى َو َ ﱠ ب ْع َغ ْ َ َس يل ْاﳌُ ْؤمن َن ُن َو ّله َما َت َو ﱠ ٰ َو ُن‬
‫ص ِل ِه‬ ‫َو َمن ُ َشا ِقق ﱠ‬
ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫َج َ ﱠن َم‬
“Dan siapa saja yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam”. (QS. An-Nisa: 115)
Menurut salah satu tafsiran ayat ini “Jalan orang-orang beriman”, mereka adalah
para sahabat.246 Dalam Syarhu Sunnah Imam Al-Baghawi t (w. 516 H) dinukilkan
perkataan Abdullah bin Mas’ud a:
َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ْ َ َ ُ ْ َ ََْ ْ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم انوا خ ْ َ َ ِذ ِه‬ ‫ أول ِئك أ اب محم ٍد ص‬،‫من ان مس نا فل س ن ِبمن قد مات‬
ْ َ َ ُُ َ ُْ
‫ َوأ ْع َمق َ ا ِعل ًما‬،‫ أ ﱠب َر َ ا قلو ً ا‬،‫اﻷ ﱠم ِة‬
“Siapa yang ingin mengikuti jalan sunnah dalam beragama, maka ikutilah jalan
generasi yang sudah wafat [karena orang yang masih hidup tidak aman dari fitnah],

245
HR. Ahmad (no. 3600), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Takhrij At-Tahawiyah Hal. 53, Lihat
juga Tafsir Ad-Dur Al-mantsur Imam As-Suyuthi 6/195. Ibnu Katsir 3/299.
246
Lihat Tafsir Imam As-Syafi’I dan lainnya.
Mata Air Yang Jernih 137

mereka lah para sahabat Muhammad yang sebaik-baik generasi umat ini, paling baik
hatinya dan paling dalam ilmu mereka”.247
Jika difahami dengan makna umum maka “Kaum Muslimin” bermakna Para Ahli
Ilmu dari ulama umat ini yang berpegang dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Ulama
yang bertakwa kepada Allah k dari perkara haram dan syubuhat, dan senantiasa
berpegang teguh dengan akidah para sahabat. Dari Tsauban z, Rasulullah n
bersabda:
َ َ
‫ﷲ َو ُ ْم كذ ِل َك‬ ْ ‫ َح ﱠ َي ْأ َي َأ‬،‫ض ﱡر ُ ْم َم ْن َخ َذ َل ُ ْم‬
ُ ‫ َﻻ َي‬،‫ال َطائ َف ٌة م ْن ُأ ﱠم َظا ر َن َع َ ا ْ َ ّق‬ ََ َ
ِ ُ
‫ر‬ ‫م‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُ ‫ﻻ تز‬
“Akan senantiasa ada segolongan manusia dari umatku yang tegak diatas kebenaran,
tidak akan memberi mudharat kepada mereka orang-orang menyelisihi mereka, sampai
datang keputusan Allah dan mereka tetap demikian”.248
Imam An-Nawawi t menukilkan perkataan para ulama salaf; Berkata Imam Al-
Bukhari t:
ْ ْ َ
‫ُ ْم أ ْ ُل ال ِعل ِم‬
“Mereka adalah Ahli ‘Ilmu (Para ‘Ulama)”.
Berkata Imam Ahmad bin Hambal v :
َ ََ ْ َ ُ ُ َ
‫ِإ ْن ل ْم َيك ْون ْوا أ ْ ُل ا َ ِد ْي ِث فﻼ أ ْد ِر ْي َم ْن ُ ْم‬
“Jika bukan Ahlul Hadits maka saya tidak mengetahui, siapa lagi selain mereka”.

Berkata Al-Qadhi ‘Iyadh t:


ْ َ ْ َ ‫إ ﱠن َما َأ َر َاد َأ ْح َم ُد َأ ْ َل ﱡ‬
َ ‫الس ﱠنة َوا ْ َ َم‬
‫اع ِة َو َم ْن َ ْعت ِق ُد َمذ َ َب أ ْ ِل ا َ ِد ْي ِث‬ ِ ِ
“Yang dimaksud Imam Ahmad adalah Ahlu Sunnah wal-Jama’ah dan siapa saja yang
beraqidah sesuai Aqidah ahlul Hadits”.249
Tiga generasi umat Rasulullah n yang beriman, yang terpuji dan tidak terpuji
selain mereka. Tiga generasi yang dipuji oleh Allah k dari ketinggian ‘Arsy yang
mulia. Sebagaimana nash Al-Quran dan Sunnah yang menjelaskan akan tiga golongan
itu.

247
Syarhu Sunnah Imam Al-Baghawi 1/214 (no. 105)
248
HR. Muslim (no. 1920)
249
Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi v 13/67
138 Mata Air Yang Jernih

Pertama: dari sisi sifat Ketundukan dan Mutaaba’ah


1. Kaum Muhajirin (Para Sahabat yang berhijrah dari kota Mekkah)
2. Kaum Anshar (Para Sahabat penduduk kota Madinah)
3. Generasi yang mengikuti jalan para sahabat dalam beragama
Allah k berfirman;
ْ ُ ‫ين ﱠات َب ُعو ُ م بإ ْح َسان ﱠ َ ﱠ ُ َع ْ ُ ْم َو َر‬َ ‫نصار َو ﱠالذ‬ َْ َ َ ُ ْ َ ‫َ ﱠ ُ َن ْ َ ﱠ ُ َن‬
‫ضوا َعن ُه‬ ‫ر‬
ِ ٍ ِِ ِ ِ
َ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫اج‬ َ
ِ ِ ‫و َالس ِابقو اﻷولو ِمن اﳌ‬
ْ ُ َ ْ ٰ َ َ
ُ ‫ين ف َ ا أ َب ًدا ۚ ذل َك الف ْوزال َعظ‬َ َ َ
ْ ْ َ ْ َ ْ َ ‫َوأ َع ﱠد َل ُ ْ َ ﱠ‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ‫ات تج ِري تح َ ا اﻷ َ ُارخ ِال ِد‬ ٍ ‫م جن‬
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya.
Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS. At-Taubah: 100)
Dalam ayat diatas Allah k menjadikan sifat “orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik” sebagai syarat bagi siapapun untuk masuk kedalam surga-Nya dengan
mengikuti para sahabat. Maka jadilah pengikut generasi yang telah di Tazkiyah
(jaminan) oleh Allah k, jangan jadi generasi penyelisih.

Dalam ayat lain Allah k memuji tiga golongan ini dari sahabat Muhajirin yang
telah meninggalkan harta, keluarga dan kampung halaman berhijrah kepada Allah k
dan Rasul-Nya. Kaum Anshar dari suku Aus dan Khazraj mereka dipuji atas
kelapangan hati menolong tegaknya agama Allah k. Dan generasi ke tiga yaitu
generasi dari orang-orang beriman yang bersabar, teliti, dan senantiasa mengikuti jalan
mereka dalam bergama, mereka dipuji atas kecintaan dan kesetiaan menempuh jalan
pendahulu mereka dari generasi para sahabat.
ً ْ َ ‫َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ َن َ ْ ً ّ َ ﱠ‬ ْ ُ َ ‫َ ﱠ‬ َ ُ‫ِل ْل ُف َق َر ِاء ْاﳌ‬
‫ض َو انا‬‫ين أخ ِر ُجوا ِمن ِدي ِار ِ م وأمو ِال ِ م ي تغو فضﻼ ِمن ِ و ِر‬ ‫اج ِر ن ال ِذ‬
ِ
َ ُ ‫َ َ ُ ُ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ُ ُ َٰ َ ُ ُ ﱠ‬
‫و نصرون ورسوله ۚ أول ِئك م الص ِادقون‬
“(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari
harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan
mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
ً َ َ ْ ُ ُ َ ُ َ ََ ْ َْ َ َ َ ْ َ َ ‫َ ْ ْ ُ ﱡ‬ َ َ ْ ََ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ َ ََﱠ‬
‫اجة ِّم ﱠما‬ ِ ‫اﻹيمان ِمن قب ِل ِ م ي ِحبون من اجر ِإل ِ م وﻻ ي ِجدون ِ ُ ٰصد‬
‫ور ِ م ح‬ ِ ‫ُال ِذين تبوءوا الدار َو‬
َ ُْ َ َ َ ٌ َ َ َ ْ َ َ ْ ََ ْ ُ ََٰ َ ُ ْ َُ ُ
‫اصة ۚ َو َمن ُيوق ُ ﱠ َن ْف ِس ِه فأول ِئ َك ُ ُم اﳌ ْف ِ ُ ون‬ ‫أوتوا و ؤ ِثرون ع أنف ِس ِ م ولو ان ِ ِ م خص‬
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan
dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan
Mata Air Yang Jernih 139

mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun


mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
itulah orang orang yang beruntung.
ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ‫ونا ب‬
َ ُ َ َ َ ‫َ ْ ْ َ ُ ُ َ َﱠ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ﱠ‬ ُ َ َ ‫َ ﱠ‬
ِ ِ ‫وال ِذين جاءوا ِمن ع ِد ِ م يقولون ر نا اغ ِفر لنا و ِ ِﻹخو ا ِننا ال ِذين سبق‬
ِ ‫اﻹيم ِان وﻻ تجعل‬
ٌ ُ َ َ ‫ّﱠ َ َ ُ َﱠ َ ﱠ‬
ٌ ‫وف ﱠر ِح‬ َ ُُ
‫يم‬ ‫قلو ِ نا ِغﻼ ِلل ِذين آمنوا ر نا ِإنك رء‬
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka
berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami, dan Janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Hasyr: 8-10)
Ayat yang pertama memuji orang-orang beriman dari kalangan sahabat Muhajirin,
ayat yang kedua memuji orang-orang beriman dari sahabat Anshar, dan yang ketiga
memuji karakter dan sifat orang-orang beriman yang datang belakangan, dimana sifat
mereka adalah mencintai generasi sahabat, menahan lisan atas mereka, mendoakan
ampunan untuk mereka dan berlindung kepada Allah k dari “Kedengkian,
Kebencian, Kecuekan, Kesombongan” terhadap ilmu, jasa dan cara beragama para
sahabat, serta memohon perlindungan kepada Allah k dari kebencian terhadap orang-
orang beriman dari umat ini”.
Generasi sahabat yang mulia telah berlalu dan tidak akan mungkin seorangpun
mencapai derajat dan kualitas mereka, namun jangan sampai kita keluar dari sifat
generasi ke tiga, yaitu pengikut jalan yang sudah ditempuh para sahabat nan Mulia.
Kedua: Dari sisi waktu dan generasi
Allah l dan Rasul-Nya telah memuji tiga generasi pendahulu dari umat ini, yang
kemurnian agama masih terjamin dizaman mereka dibanding zaman setelahnya.
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar h ia berkata:
ُ ‫ُ ﱠ‬ ََ ‫َ ٌْ َ َ ْ َ ُ ﱠ‬ ‫َ َ َ َ ُ ٌ ﱠ ﱠ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ َ َ ﱡ ﱠ‬
‫ ث ﱠم‬،‫ ث ﱠم الثا ِ ي‬،‫ الق ْرن ال ِذي أنا ِف ِيه‬:‫ال‬‫اس خ ؟ ق‬
ِ ‫الن‬ ‫سأل رجل الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم أي‬
ُ ‫ﱠ‬
‫الث ِالث‬
“Seorang lelaki bertanya kepada Nabi, siapakah manusia yang terbaik? Rasulullah n
menjawab: “Manusia terbaik adalah generasi yang hidup di masaku, kemudian yang
kedua dan ke tiga”.250
Hadits yang mulia ini mengkhususkan penyebutan generasi terbaik dari sisi zaman,
walaupun tidak mengaruskan pembatasan zaman, namun sebagai ukuran keselamatan
agama, kesucian ajaran Islam yang masih murni belum tercampur najis syubuhat dan
kotoran filasafat ada dizaman tiga generasi awal, yaitu zaman sahabat, tabi’in, dan atba’

250
HR. Muslim (2536)
140 Mata Air Yang Jernih

tabi’in. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Imam As-Suyuthi v (w. 911
H)251:
ْ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫َ ْ َ َ ﱡ َﱠ ُ َ َ ْ َ ُ ُ ﱠ َ َ ُْ ُ َ ﱠ‬
‫ َو انت ُم ﱠد ُ ُ ْم ِم َن‬،‫ ُ ُم ال ﱠ َ َابة‬- ‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ - ‫واﻷ أنه ﻻ ينض ِبط ِبمد ٍة فقرنه‬
َ َ َ َ َ ‫َ َ َ َ ْ ُن ﱠ‬ َ ً ْ ً َ َ َ َ َْْ
‫التا ِ ِع ن ِم ْن ِمائ ِة َسن ٍة ِإ ن ْح ِو‬ ‫ وقر‬،‫آخ ِر َم ْن َمات ِم َن ال ﱠ َ َاب ِة ِمائة َو ِعش ِر ن سنة‬ ِ ‫اﳌبع ِث ِإ‬
ْ َ ْ ْ َ ََ ْ ْ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َْ ُ َ َ
‫ َو ِ َ ذا ال َوق ِت ظ َ َر ِت ال ِب َد ُع‬،‫التا ِ ِع ن ِم ْن ث ﱠم ِإ ن ْح ِو ال ِعش ِر َن َو ِمائت ْ ِن‬ ‫ َوق ْرن أت َب ِاع‬،‫َس ْب ِع ن‬
ُ ُ ْ ْ َ ُ َ ‫ َو َر َف َعت ْال َف َﻼس َف ُة ُر ُء‬،‫ َو َأ ْط َل َقت ْاﳌُ ْع َ َل ُة َأ ْلس َن َ َ ا‬،‫ورا َفاش ًيا‬
ً ُ ‫ُظ‬
‫ َو ْامت ِح َن أ ْ ُل ال ِعل ِم ِل َيقولوا‬،‫وس َ ا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ُ َ ْ َََ َ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ‫َ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ﱡ ً َ ً َ َ ْ َ َل‬
‫ص ِإ اﻵن وظ ر ِمصداق قو ِل ِه‬ ٍ ‫ ولم يز ِ اﻷمر ِ نق‬،‫ و غ ِت اﻷحوال غ ا ش ِديدا‬،‫ِبخل ِق القر ِآن‬
َْ ُ ْ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫َﱠ‬
(‫ )ث ﱠم َيفشو الك ِذ ُب‬:- ‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ -
“Yang lebih tepat tidak dibatasi oleh waktu. Generasi zaman Rasulullah merekalah para
sahabat g, waktunya terhitung semenjak diutusnya Rasulullah hingga masa sahabat
yang terakhir wafat sekitar tahun 120 H. Dan generasi tabi’in dihitung semenjak tahun
100 H sampai 170 H. Dan generasi atba’ tabi’in dari masa itu hingga tahun 220 H, dan
pada masa inilah bermunculan bid’ah dengan merajalela, orang-orang Mu’tazilah
menajamkan lisannya, kaum falasifah menegakkan kepala, dan diujilah para ahli ilmu
untuk mengatakan Al-Quran makhluk, keadaan berubah drastis memburuk. Dan
senantiasa keadaan itu semakin parah sampai saat ini. Dan benarlah sabda Rasulullah
n “Kemudian tersebarlah kedustaan252”.

Al-Hafizh Ibnu Katsir t menyebutkan riwayat dari Ibnu Abi Laila t, bahwa
umat ini hanya ada pada tiga generasi yang terbaik lagi terpuji253
Tiga generasi terpuji, yang mengikuti kebenaran dan memohonkan ampunan untuk
pendahulu yang mulia, tidak ada yang ke empat dan seterusnya melainkan akan binasa
dan tercela. Adapun kaum yang menyelisihi jalan yang ditempuh tiga generasi mulia,
atau kaum yang cuek tidak peduli dengan jalan para sahabat dalam beragama, apalagi
kelompok pencela, yang menjadikan cacian dan laknat sebagai ibadah untuk
mendekatkan diri kepada Allah k seperti kaum syi’ah rafidhah tidak ada kebaikan
pada mereka. Sungguh aneh dan buruk perbuatan mereka. Bahkan seburuk-buruk sikap
beragama menjadikan cacian dan laknat untuk taqarrub kepada Allah k. Berkata
Ummul Mukminin ‘Aisyah j:
ُ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ْ َْ َ ْ َ ُ َ ﱠ َﱠ‬ ْ ‫ُأم ْرُت‬
‫ ف َس َب ْ ت ُمو ُ ْم‬،‫ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫اب محم ٍد ص‬
ِ ‫ﻷ‬ ‫ار‬ ‫ف‬‫غ‬ ‫ت‬ ‫س‬
ِِ ِ ِ ِ ِ‫اﻻ‬‫ب‬ ‫م‬

251
Lihat Kitab Mirqaatul Mafaatiih Syarhu Misykaatul Mashaabiih 9/3878 karya Syaikh ‘Ali bin
Muhammad Al-Harawi (w. 1014 H)
252
HR. Ibnu Majah (no. 2363) dari sahabat Jabir bin Samurah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t
dalam As-Silsilah As-Shahihah (no. 1116)
253
Tafsir Ibnu Jarir 23/288
Mata Air Yang Jernih 141

“Kalian diperintahkan memohonkan ampunan kepada Allah untuk para sahabat


Muhammad, tapi malahan kalian mencela mereka. Aku telah mendengar Nabi kalian
bersabda:
“Umat ini tidak akan pergi sampai orang-orang belakangan mencela generasi awal”.254
Dalam riwayat lain, Ummul Mukminin ‘Aisyah d pernah berkata kepada ‘Urwah bin
Zubair t,

‫فس ﱡب ْو ُ ْم‬
‫ﱠ‬
َ ‫وسل َم‬ ُ ‫تغف ُر ْوا َﻷ ْ َ اب ﱠ‬
‫الن ِ ّ ِ ص‬
ْ ْ ْ ُ ، ْ ‫َيا ْاب َن أخ‬
‫ﷲ عليه‬ ِ ِ ِ ‫أمروا أن س‬ ِ
“Wahai anak saudariku! Manusia diperintahkan untuk memohonkan ampun bagi Para
Sahabat Nabi, justru mereka mencela”255.
G. WASIAT EMAS DARI RASULULLAH n UNTUK UMATNYA

Ketika terjadi perselisihan dalam urusan agama maka tidak ada jalan lain kecuali
kembali kepada Wahyu Al-Quran dan As-Sunnah yang suci, sesuai yang diamalkan
para sahabat. Hanya ada satu jalan menuju Allah k, dan kebenaran dalam hal-hal
pokok ‘Aqidah serta ushul Ibadah hanya satu tak berbilang.
Bersatu di Jalur tol utama, bukan di cabang Jalan in syaa Allah menyampaikan
seseorang ke tujuan. Allah k berfirman:
َ ‫ُ َ َﱠ‬ ُ َ ُ ‫ﱠ‬
‫ات ِب ُعوا َما أ ِنز َل ِإل ْيكم ِّمن ﱠرِّ ك ْم َوﻻ ت ِب ُعوا ِمن ُدو ِن ِه أ ْو ِل َي َاء‬
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti
pemimpin-pemimpin selain-Nya”. (QS. Al-A’raf: 3)
َ َ َ َ ‫َ َ ّ َ ْ َْ َ ﱠ ْ َ ََ َﱠ ْ َ ْ َ َ ﱠ‬ َ ‫ُث ﱠم َج َع ْل َن‬
ٰ َ ‫اك َع‬
‫ين ﻻ َ ْعل ُمون‬‫ش ِر ع ٍة ِمن اﻷم ِرفات ِبع ا وﻻ ت ِبع أ واء ال ِذ‬
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah: 18)
Salah satu kisah yang sangat mulia disaat detik-detik Rasulullah n akan berpulang
kepada Allah k, dan pertanda risalah dakwah, aturan beragama dalam Islam sudah
ditunaikan dengan baik dan sempurna, agar umat ini dari berbagai bangsa, ras dan
bahasa tidak bingung dan berpecah dalam perkara agama, agar mereka bisa mengikuti
jalan yang ditempuh Rasulullah n dan para sahabat.

Setiap pertemuan pasti akan diakhiri perpisahan, karena tak seorang pun yang kekal
dimuka bumi. Namun perpisahan yang mengesankan adalah ketika kita bergenggam

254
Ma’aalimu At-Tanzil Al-Baghawi 8/8.
255
HR. Muslim (no. 3022). Akan datang bahasan tentang hukum cacian pada bab “Adab terhadap Para
Sahabat”. In syaa Allah.
142 Mata Air Yang Jernih

tangan, berjanji untuk bersatu diatas jalan yang diridhoi Allah k dan Rasul-Nya.
Untuk bersama-sama menuju surga Allah k negeri kekekalan yang bertabur nikmat
dan kebahagiaan. Ikhlas untuk mengingatkan saudara kita dikala ia tergelincir dari jalan
utama menunjukkan kejujuran dalam persaudaraan.
Dalam kiab Dalaillu An-Nubuwwah yang disusun oleh Imam Al-Baihaqi,
dikisahkan dari ‘Urwah bin Zubair t (salah satu dari 7 fuqaha’ kota Madinah
dizaman itu), beliau menuturkan kisah Haji wada’ (haji terakhir yang dilakukan
Rasulullah n), dia berkata:
َ َ َ ْ ُ ََ ْ َ َ ُ ‫ََ َ َ َ َ َ َ ﱠ‬ ُ ُ َ
‫اسك ُ ْم‬
ِ ‫احل ِة وجمع الناس وقد أرا م من‬ ِ ‫ثم َ ِركب رسول‬
ِ ‫ﷲ ع الر‬
“Rasulullah menunggangi hewan kendaraan dan manusia berkumpul disisi beliau,
Rasulullah melihat cara manasikh (Ibadah mereka), maka beliau bersabda:

‫ف‬ ‫ق‬ ْ َ‫الن ُاس ِا ْس َم ُع ْوا َما َأ ُق ْو ُل َل ُك ْم َفإ ّ ْي َﻻ َأ ْدر ْي َل َع ّ ْ َﻻ َأ ْل َق ُاك ْم َ ْع َد َعام ْي َ َذا ْ َ َذا ْاﳌ‬
‫و‬
‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
ْ ُْ َ َْ َ ْ ُ ْ ُ َْ َ ْ َ ْ ّ َ ْ َ ُ ‫َ ْ َ ُ ْ ََُ ﱠ‬ َ ‫ُث ﱠم َذ َك َر ُخ ْط َب َت ُه َو َق‬
‫آخ ِر ا ِاسمعوا أ ا الناس قو ِ ِ ف ِإ ِ ي قد تركت ِفيكم ما ِإ ِن اعتصمتم ِب ِه‬ ِ ْ ِ ‫ال‬
ُ َ ُ
‫ﷲ َو ُس ﱠنة ن ِ ِّيك ْم‬ ‫اب‬ُ ‫َل ْن َتض ﱡل ْوا َأ َب ًدا َأ ْم َرْ ن َب ّ َن ْ ن ك َت‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Wahai sekalian manusia! Dengarkanlah apa yang aku ucapkan, boleh jadi aku tidak
lagi berjumpa dengan kalian setelah tahun ini. Sungguh aku benar-benar telah
meninggalkan kalian diatas sesuatu (wahyu), selama kalian berpegang teguh dengannya
maka tidak akan menyimpang selama-lamaya. Dua pusaka yang sangat agung, yang
telah dijelaskan kedua pusaka itu. Keduanya Kitabullah dan Sunnah Nabi kalian”.256
Dari Abu Musa Al-Asy’ari a, beliau berkata:
‫ان َكث ً ا م ﱠما َي ْر َف ُع َرْأ َس ُه إ َ ﱠ‬
.‫الس َم ِاء‬
َ َ َ َ ‫ﱠ ﱡ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ ّْ َ ُ َ ﱠ‬
‫ و‬،‫ رأسه ِإ السم ِاء‬-‫ َ ْع ِ الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬-‫َرف َع‬
َ
ِ َ ِ ِ
َ َ ٌ َ َ ََ ُ ‫الن ُج ْو ُم َأ َ ى ﱠ‬
‫ َفإ َذا َذ َ َبت ﱡ‬،‫الن ُج ْو ُم َأم َن ٌة لل ﱠس َماء‬
‫ ﱡ‬:‫ال‬ َ ‫َف َق‬
‫ ف ِإذا‬،‫الس َم َاء َما ت ْو َع ُد؛ َو أنا أ ِمنة ِﻷ ْ َ ا ِ ْي‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ َفإ َذا َذ َ بض َأ ْ َ ا ْي َأ َ ى ُأ ﱠم ْ ما‬، ْ ‫ َو َأ ْ َ ا ْي َأم َن ٌة ُﻷ ﱠم‬،‫َذ َ ْب ُت َأ َنا َأ َ ى َأ ْ َ ا ْي َما ُي ْو َع ُد ْو َن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ
‫ُي ْو َع ُد ْون‬
“Nabi suatu kali menengadahkan kepala beliau kelangit, dan mayoritas para sahabat
juga mengangkat kepala mereka kelangit (Ittiba’ kepada perbuatan Nabi), kemudian
Rasulullah bersabda: “Bintang 257 adalah penjaga bagi langit, apabila bintang telah
berguguran, maka datanglah apa yang dijanjikan kepada langit (kehancuran). Aku
adalah penjaga untuk para Sahabatku, jika aku sudah tiada maka akan datang kepada

256
Lihat Kitab “Dalailu An-Nubuwwah” Imam Al-Baihaqi 5/448. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
dengan lafazh sedikit berbeda.
257
Diantara fungsi bintang adalah untuk pelempar syaithan yang mencoba mencuri kabar langit,
penunjuk arah bagi nelayan, dan penghias langit agar semakin indah. Lihat QS. Al-Mulk ayat 5, dan Al-
An’am ayat 97.
Mata Air Yang Jernih 143

sahabatku apa yang telah dijanjikan. Dan para sahabatku juga penjaga bagi umatku, jika
mereka telah pergi maka akan datang yang dijanjikan untuk umatku”.258
Dari Anas bin Malik s, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ﱠ‬ ْ ُ ْ ََ ُ َ ُ ‫ﱠ‬ َْ ْ َ َ ُْ َ
, ‫ص َدق ُ ْم َح َي ًاء ُعث َما ُن ْب ُن َعفان‬ ‫ وأ‬, ‫ َو أق َوا ُ ْم ِ ِد ِين ِ عمر‬, ‫ِإ ﱠن أ ْر َح َم َ ِذ ِه اﻷ ﱠم ِة ل َ ا أ ُبو َبك ٍر‬
َ َ َ َ َْ َ ُ َ ْ ُ ََ ْ َ َ ‫َ َ ْ َ ُ ْ َ ﱞ‬
‫ َوأ ِم ن َ ِذ ِه‬, ‫ َو أف َرض ُ ْم َزْ ُد ْب ُن ث ِاب ٍت‬, ‫اب ﱠ ِ َع ﱠز َو َج ﱠل أ َ ﱡي ْب ُن ك ْع ٍب‬ ِ ‫ و أقرأ م ِل ِك‬, ِ ‫ضا م ع‬
‫ت‬ ‫و أق‬
َ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ ُ ُ
ْ َ َُ َ ْ ُ ْ َْ ُ ‫ُْﱠ‬
َ َ ُ َ
‫ َو أ ُبو َرْ َرة ِوع ٌاء‬, ‫اس ِبحﻼ ِل ِ َوح َر ِام ِه‬ ُ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫ ومعاذ بن جب ٍل أعلم الن‬, ‫اﻷم ِة أبو عبيدة بن ا ر ِاح‬
ْ ْ
‫ِم َن ال ِعل ِم‬
“Sungguh umatku yang paling penyayang terhadap sesama adalah Abu Bakar, yang
paling kokoh dan gigih untuk menegakkan agama Allah adalah ‘Umar, yang paling
pemalu adalah ‘Ustman bin ‘Affan, yang paling tepat dalam memutuskan hukum ‘Ali,
yang paling bagus bacaan dan pemahaman Al-Quran adalah Ubay bin Ka’ab, yang
paling mengerti tentang ilmu faraidh adalah Zaid bin Tsabit, kepercayaan umat ini
adalah Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah, Mu’az bin Jabal yang paling mengerti halal-haram,
bejana ilmu adalah Abu Hurairah g.259

Islam sebagai agama yang fitrah, menyeluruh dan sangat cocok bagi seluruh
manusia dari suku manapun, agar menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih
sesuai dengan apa yang diamalkan, difahami oleh para sahabat g sebagai acuan
kebenaran dalam beragama. Tidak ada jalan lain dalam Islam yang diridhoi Allah k
kecuali konsep yang mulia ini.
Sangat wajar pemahaman para sahabat Allah k jadikan standarisasi kebenaran
beragama dalam Islam, karena para sahabat adalah generasi yang paling sadar akan
gelapnya masa jahiliyah. Diceritakan oleh Abu Umamah Al-Bahili, bahwa Abu Zar Al-
Ghifari h pernah berkata,
َ َ َ ْ ً َ ْ َ ُ‫َ َ ﱠ ﱠ ﱠ ُ ﱠ َ ْ َ َ ﱠ َ ََ َ َ ََْ ََ ََ َ ﱠ‬
ِ ‫يا ن ِ ِ ِإنا كنا أ ل جا ِ ِلي ٍة وعبدة أوث ٍان فبعثك رحمة ِللع‬
‫اﳌ ن‬
‘Wahai Nabi Allah, sesungguhnya kami dahulu orang-orang jahiliyah menyembah
patung dan berhala. Maka Allah mengutusmu sebagai rahmat bagi seluruh alam.260
Setelahnya datang petunjuk Al-Islam dari sisi Allah k yang diajarkan oleh
Rasulullah n kepada Para sahabat dalam keadaan masih bersih, yang belum
terkontaminasi dengan syubuhat dan kerancuan pemikiran, jauh dari pengaruh filsafat
dan bersih dari hawa nafsu yang bejat.

258
Shahih Muslim (no. 2531)
259
HR. At-Tirmizi (no. 3790) Ibnu Majah (no. 154), As-Syari’ah 4/1690 (no. 1165) Imam Al-Ajurry (w. 360
H)
260
HR. Ahmad (no. 22288). At-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Al-Kabir (no. 7871)
144 Mata Air Yang Jernih

Demikianlah Allah k dan Rasul-Nya menjelaskan cara dan petunjuk yang wajib
ditempuh oleh setiap muslim siapun dia. Merupakan nikmat yang sangat agung dari sisi
Allah k untuk umat Islam, agar mereka menjadikan satu sumber dalam aturan
beragama, mencegah perpecahan dalam urusan agama. Dan metoda ini wajib diambil
oleh generasi belakangan siapapun dan dari bangsa manapun.
Tidak halal bagi seorang muslim meninggalkan risalah yang Allah l turunkan
kepada Nabi n melalui wasilah Jibril dengan praktek para sahabat hanya karena
pendapat seseorang. Ketahuilah! Bahwa mengembalikan perbedaan, cara beragama
kepada pendapat tokoh, budaya, kelompok, organisasi, akal manusia dan pemikiran
masing-masing maka akan membuat umat berpecah belah, hina dan semakin lemah.
Alangkah indahnya perkataan Imam Malik v:
ُ ‫ََ َْ َ ْ ْ َ ّ َْ َُْ ُ ْ َ ُ َ ﱡ‬
‫الس ﱠنة‬ ِ ‫فيا ليت ِشع ِري ِبأ‬
‫ي عق ٍل يوزن ال ِكتاب و‬
“Aduhai, dengan akal siapa Al-Quran dan As-Sunnah akan ditimbang”.261
Dalil-dalil dalam masalah ini sangat banyak, bagaikan Matahari ditengah siang,
akan terdapat pelajaran bagi yang mau merenungkan. Wallahu a’lam.

261
Majmu’ Fataawa 5/29. Taqrib At-Tadmuriyah 1/26, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin
Mata Air Yang Jernih 145

BAB IiI

Islam AGAMA FITRAH YANG DATANG


dari sisi allah l
d

Para pembaca yang budiman semoga Allah l memberi taufiq kepada kita.
Mempelajari Islam adalah suatu kemestian bagi yang merindukan kebahagiaan didunia
dan negeri keabadian. Jalan Islam dengan cara yang benar (shahih) merupakan jalan
petunjuk keselamatan bagi setiap insan. Tidak ada kegelapan apalagi penyimpangan
dalam aturan Islam.
Ketika penulis masih di bangku perkuliaan, sering dipesankan oleh sebagian tetua
“Jangan terlalu tinggi mengaji agama, bisa gila dan sesat”. Kontradiktif memang,
karena Islam sebagai agama pertunjuk ke jalan yang benar, cahaya yang menerangi
kegelapan, namun terselip kekhawatiran dari sebagian orang tua kita mempelajari Islam
bisa membuat gila dan sesat. Namun demikianlah realita (kenyataan) yang ditemukan
pada sebagian umat Islam.
Tidak dipungkiri ada orang yang belajar “Islam” justru menjadikan perbuatannya
menjadi aneh. Ada yang makan paku dan kaca, tahan bacok tak mempan senjata,
bersemedi digunung dan goa, ada yang gila berjalan dikeramaian tanpa celana, ada yang
nyembah kuburan orang shaleh yang dianggap mulia, bahkan ada yang ngebom dan
suka menumpahkan darah dimana-mana. Itulah secuil realita ditubuh masyakat Islam,
aneh tapi nyata. Semoga Allah k merahmati seorang ‘ulama262 yang berkata:
َ ُْ َ
‫اﻹ ْسﻼ ُم َم ْ ُ ْو ٌب ِباﳌ ْس ِلم ْ ن‬
ِ
“Islam itu dirusak (terhalang) oleh umat Islam sendiri”.
Andaikan kaum muslimin mengetahui dengan benar akan kemuliaan agama mereka,
maka Islam akan berjaya dan disegani musuh-musuh Islam, sebagaimana kejayaan
generasi awal dari umat ini. Kafilah orang-orang mulia telah pergi meninggalkan kita,
contoh terbaik dalam Islam telah ditulis dengan tinta emas dan goresan pena, siapa yang
ingin kemuliaan, maka ikutilah orang-orang mulia. Pepatah arab263 mengatakan:
َ ْ َ َ َ َ
‫ق ْد َمات ق ْو ٌم َو َما َماتت َم ا ِر ُم ُ ْم‬
ٌ ‫الناس َأ ْم َو‬ ‫َ َ َ َ ْ ٌ َ ُ ْم ْ ﱠ‬
‫ات‬ ِ ِ ‫وعاش قوم و‬

262
Perkataan ini dinisbahkan kepada As-Syaikh Muhammad ‘Abduh rahimahullah, wallahu a’lam.
263
Kami ambil dari Syabakah Al-Aluukah,net.
146 Mata Air Yang Jernih

Sungguh telah wafat kaum yang mulia, namun kemuliaannya tidaklah mati bersama
mereka
Dan telah hidup suatu kaum, namun keberadaan mereka bagaikan mayat ditengah
manusia

Itulah gambaran umat Islam hari ini, kita banyak namun seakan tidak dianggap oleh
manusia, Islam dicela, dihujat, ditindas, bahkan dibunuh sebagaimana yang terjadi
disebagian negara Islam seperti Palestina, Suria, Yaman, Ruhingya dan lainnya.
Semoga Allah k kembalikan kejayaan Islam sebagai umat uang disegani dan dihargai
dalam percaturan dunia, tentunya setelah umat ini benar-benar kembali mengenal Islam
dengan ilmu yang benar dan diamalkan dalam praktek kehidupan.
Maka dari itu setiap muslim wajib mengambil dan mempelajari Islam dari mata air
yang jernih, sumber yang bersih dengan manhaj (metodologi) yang lurus dan shahih.
Islam adalah nama terbaik yang datang dari sisi Allah kRabb Pencipta alam semesta,
yang dibawa oleh para rasul disetiap zaman dan generasi, semenjak Nabi Adam p,
hingga Nabi Muhammad n .

Islam merupakan satu-satunya agama samawi yang di ridhoi Allah k, jalan


keselamatan menuju kebahagiaan dan surga-Nya nan abadi. Tidak ada jalan yang
menyampaikan seseorang kepada tujuan itu kecuali jalan Islam. Allah k berfirman:
َ ْ ‫ﱠ ّ َ َْ ﱠ‬
‫اﻹ ْسﻼ ُم‬
ِ ِ ‫الدين ِعند‬
ِ ‫ِإن‬
“Sesungguhnya agama yang disisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali-Imran:19)
Lafazh “Al-Islam” menggunakan Alif lam ma’rifah, menujukkan Islam yang
ajarannya diketahui, dikenal dan dipastikan benar-benar sesuai konsep wahyu yang
datang dari sisi Allah k. Karena sangat banyak nama Islam belakangan yang ajaran
dan konsepnya aneh dan justru bertentangan dengan aturan wahyu. Ada yang
menamakan Islam Liberal264, Islam Jama’ah, Islam Nusantara, Islam syi’ah dengan
mut’ahnya yang menjadikan cacian sebagai ibadah. Semua aliran itu mengaku
merekalah Islam yang murni. Justru jika disesuaikan dengan ajaran Islam
sesungguhnya malah bertentangan.
Maka dari itu mari kita mengenal Islam sebagai konsep hidup yang menjanjikan
kebahagiaan dan kedamaian, mengajak manusia dari perbudakan diri kepada makhluk
menuju penyerahan diri dan Ibadah hanya kepada Allah k Pencipta seluruh makhluk.

264
Mu’tazilah abad millennium, yang membawa kaidah syaithan “semua agama sama, satu tuhan untuk
semua agama, maka tidak boleh merasa paling benar”. Pernyataan ini sangat berbahaya, membuat
seseorang ragu dengan agamanya, apalagi yang menyatakan nya figure professor, doktor, kiyai.
Anehnya hanya ada pada Islam. Jika yang bicara orang kafir ya wajar. Maka di curigai mereka adalah
kaum munafiq yang berganti nama dengan Jaringan iblis liberal.
Mata Air Yang Jernih 147

Siapa saja yang mengambil agama selain Islam maka dia akan merugi didunia dan
akhirat. Allah k berfirman:
َ ْ َ ْ َ ُ َ ُ ْ َ َُْ ْ ََ ً َ ْ ْ ََْ ََْ ْ َ َ
‫اس ِر َن‬
ِ ‫اﻹسﻼ ِم ِدينا فلن يقبل ِمنه و و ِ اﻵ ِخ َر ِة ِمن ا‬ ِ ‫ومن ي ت ِغ غ‬
“Dan Siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan pernah diterima
agama itu dari padanya, dan dia di akhirat teramsuk orang yang merugi”. (QS. Ali-
Imran:85)
Wahyu yang pertama kali Allah k turunkan kepada Nabi Muhammad n adalah
perintah untuk membaca.
ََ ‫ﱠ‬ ْ ‫ْاق َرْأ ب‬
‫اس ِم َرِّ َك ال ِذي خل َق‬ ِ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”. (QS. Al-Alaq: 1)
Islam itu cahaya yang menerangi kegelapan dunia dengan petunjuk ilmu dari Zat
Yang Maha Kuasa. Namun belakangan, sebagian besar umat Islam secara khusus
generasi muda dan anak-anak tidak lagi memiliki perhatian besar terhadap ilmu.
Hal itu terlihat dari rendahnya minat baca dan belajar agama. Kemerosotan akhlak
dan semangat memperbaiki ibadah, serta kerusakan moral masyakarat. Dan juga
ditandai dengan sedikit minat orang tua dan generasi muda Islam untuk menimba Ilmu
agama disekolah-sekolah berbasis Islam, seperti Ma’had pesantren, universitas Islam.
Mereka lebih memperioritaskan sekolah-sekolah belajar ilmu dunia.
Bahkah ironisnya, sebagian para orang tua justru terkadang menjadikan imej
pesantren cocok untuk anak berkarakter nakal dan sulit diatur. Jika anak-anak yang
memiliki kecerdasan, disiplin, apalagi ditambah dengan finansial orang tua yang
mendukung, maka sekolah umum yang sepi dari nilai-nilai Islami justru lebih diminati.
Pada masyarakat Islam di masa As-Salaf, terdapat tauladan yang baik bagi generasi
belakangan. Dimana perhatian yang besar dari orang tua terhadap pendidikan anak-
anak mereka untuk mendidik anak-anak mereka pertama kali belajar di madrasah-
madrasah Islam, menghafal Al-Quran, Hadits-Hadits Nabi. Lihatlah Imam As-Syafi’i
yang dihantarkan oleh ibunya ke majlis Imam Malik seorang ulama besar untuk dididik,
maka dengan rahmat Allah k lahirlah tokoh besar yang keharuman namanya dikenal
dunia. Beliau sudah wafat ribuan tahun yang lalu, namun ilmu dan jasanya tetap hidup
bersama manusia. Demikian juga dengan banyak para ulama lain rahimahumullah.
Maka kesadaran akan pendidikan dan belajar ilmu agama Islam sangat penting
untuk kita tanamkan kepada masyarakat dan generasi muda Islam. Terlebih dizaman
Now, kita diuji dengan kemajuan teknologi dan medsos yang luar biasa, ibarat dua sisi
mata pedang. Namun tak jarang menyeret banyak manusia ke tepi jurang.
Pemandangan generasi-generasi khusyuk dimana-mana, anak-anak yang tidak
hormat kepada orang tua. Kerusakan moral generasi muda bangsa terkhusus di tanah
148 Mata Air Yang Jernih

air yang jauh drastis anjlok. Tawuran, pacaran ala jahiliyah dan style modern terang-
terangan, generasi budak narkotika dan pecandu rokok, perzinaan, pemerkosaan,
bahkan dibeberapa sekolah dasar dan menengah hal itu sudah hal biasa,
wal’iyaazubillah.
Ditambah hiruk pikuk urusan politik yang tak ada ujungnya. Carut marut sistim
demokrasi yang merusak bangsa, dengan penawaran elegan konsep kebebasan yang
tanpa batas, sehingga menjadikan suasana semakin keruh tak karuan. Memberikan
peluang besar dan jabatan strategis untuk kelompok-kelompok anti Islam, predator-
predator berdasi berhati syaithan, pencinta maksiat pendukung kesesatan. Dihati
sebagian mereka tersimpan kebencian yang luar bisa terhadap Islam dan kaum
Muslimin.
Pintu kelalaian ditubuh umat Islam semakin tak terbendung. Sehingga mereka
meninggalkan majlis ilmu, meninggalkan Kitabullah dan petunjuk Sunnah nabi mereka,
Ilmu Islam dan sebab kejayaan umat ini tidak lagi dibicarakan, mereka berpaling
mengikuti informasi-informasi sampah yang tak berguna penuh kedustaan, sebagian
tenggelam dalam kemaksiatan dan topik politik kekinian.
Betapa banyak tua muda nongkrong berselancar di dunia maya, betah begadang di
beranda Facebook, IG, Twitter, duduk manis menghabiskan waktu, menikmati
pemandangan baru, tak jarang diselingi gambar wanita penghibur yang tidak ada malu.
Aktif mengikuti berita-berita hoax, kawin-cerai selebritis terbaru, memberi komentar
politik jika dirasa perlu walaupun mereka bukan ahlinya. Bahkan tidak jarang muncul
caleg-caleg baru, juru kampanye dadakan dari para da’i. Mereka banting stir
meninggalkan berkhidmat kepada ilmu.
Yang lebih parah ditandai dengan kemunculan link-link channel, website yang
diasuh figur-figur publik pengusung kedustaan, penyimpangan, kebencian yang
sifatnya merugikan Islam dan memecah persatuan kaum Muslimin, baik dari faham
sekuler, liberal, syi’ah, faham takfir, pecandu kesyirikan, perdukunan dan segudang
sampah neo jahiliyah.
Disaat kehidupan manusia modern dengan gadget dan media, sehingga tidak jarang
umat Islam mengambil ilmu agama dari sumber yang tidak jelas. Penuh dengan
syubuhat, masuk dari pintu keraguan, keluar dari gerbang kebimbangan.
Al-Quran dan As-Sunnah adalah jalan menuju surga dengan pemahaman yang
benar dan shahih. Ketelitian dan sikap hati-hati dalam mengambil ilmu agama sangat
dituntut dalam Islam, karena ilmu adalah agama dan akan ditanya dari siapa ilmu itu
diperoleh. Ambillah dari orang yang selamat aqidah dan cara (manhaj) bergamanya.
Diriwayatkan dari Nafi’ t, dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:
َ َ ْ َ ‫َ ْ َ ُ َ َ ُ َ ُ َ ﱠ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ َ ْ ُْ َ ﱠ ْ َْ ُ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
, ‫استق ُاموا‬ ‫ خذ ع ِن ال ِذين‬, ‫ فانظر عمن تأخذ‬, ‫ ِإنما و مك ودمك‬, ‫يا ابن عمر ِدينك ِدينك‬
ُ َ ‫ََ َْ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ين َمالوا‬ ‫وﻻ تأخذ ع ِن ال ِذ‬
Mata Air Yang Jernih 149

“Wahai anak ‘Umar, Agamamu! Agamamu! Sesungguhnya agamamu adalah darah dan
dagingmu. Maka perhatikanlah dari siapa engkau mengambilnya. Ambillah ilmu dari
orang-orang yang istiqomah, jangan ambil dari orang yang menyimpang”.265
Diriwayatkan dari Makhlad bin Husain, dari Hisyam, dari Muhammad bin Sirin t
ia berkata:
ُ َ َ ُ ُ َْ ُ ْ َ ٌ َْ ْ َ َ ‫ﱠ‬
‫ فانظ ُروا َع ﱠم ْن تأخذون ِدينك ْم‬،‫ين‬‫ِإن ذا ال ِعلم ِد‬
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama. Maka lihatlah dari siapa kalian
mengambilnya”.266
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i t berkata:
ُ ُْ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ ‫ َ ْع ْ إ َذا َس َأ َل‬،‫َ ض ْ ُت ب َمالك ُ ﱠ ًة َب ْي ْ َو َ ْ َن ﷲ‬
:‫ قلت‬،‫ﷲ َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َع ﱠم ْن أخذت ال ِعل َم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ‫ر‬
ْ
‫َعن َم ِال ٍك‬
“Aku ridho Imam Malik sebagai hujjah antara aku dan Allah. Maksudnya jika Allah
bertanya kepadaku pada hari kiamat, “Dari siapa ilmu engkau ambil? Maka aku katakan,
“Dari Imam Malik”.267
Adapun kaidah yang ma’ruf, “Ambil kebenaran dari siapa saja, ambil baik buang
buruknya”. Kaidah ini benar, jika kita tahu bahwa ucapan dan pemahaman yang
disampaikan benar. Sebagaimana Rasulullah n pernah membenarkan ucapan syaithan
yang pendusta namun mengajarkan kepada Abu Hurairah z tentang sunnah
membaca ayat kursi sebelum tidur. Ucapan itu datang dari pendusta yang terlaknat,
namun dibenarkan oleh Rasulullah n atas dasar ilmu, bukan perasaan dan hawa nafsu.

Namun masalahnya kebanyakan orang yang belajar tidak mampu membedakan


mana yang benar mana yang salah. Boleh jadi aqidah yang disampaikan sang guru
aqidah rusak bertentangan dengan Islam. Apalagi kita hidup dizaman Now dengan
casing yang mirip-mirip, penampilan meyakinkan, ada yang bergelar doktor, Ph.D,
mengaku hafal ribuan Hadits dihadapan jamaah, namun membolehkan amalan syirik
dan bid’ah, ngaku hafal Al-Quran, Hadits dengan halaman dan pojoknya, namun giliran
aqidah dia berkata “Allah ada di mana-mana”, ayat dan hadist di tarok di kantongnya.
Memang hafalan lain, ilmupun lain. Tidak setiap yang hafal itu faham. Walau terkadang
ramai orang tertipu dengan pengakuan dan berbangga dengan hafal ini dan itu. Perlu
diketahui bahwa banyaknya hafalan seseorang, bukan sebuah tolak ukur Mutlaq ia pasti
benar. Karena Abdurrahman bin Muljam juga trekenal dengan hafizh Al-quran, qari,
seorang ahli ibadah (‘Aabid), namun ia terpapar faham khawarij yang bangga
membunuh sahabat ‘Ali z menantu Nabi n dan Khalifah kaum muslimin. orang-
washil bin ‘Atha’ juga terkenal dengan kejeniusan dan hafalannya yang kuat, bahkan

265
Al-Kifayah fii ‘Ilmi Ar-Riwayah 1/121, Imam Khathib Al-Baghdadi (w. 463 H)
266
Muqaddimah Shahih Muslim 1/14, Sunan Ad-Darimi (no. 433)
267
Ma’aalim Tarbawiyyah 1/48, Syaikh Muhammad As-Syinqithy
150 Mata Air Yang Jernih

murid dari ulama besar Hasan Al-Basri, justru terpengaruh faham Mu’tazilah (liberal).
Tidak setiap yang hafal pasti diatas pemahaman yang benar. Allah membedakan antara
pengetahuan dan pemahaman. Allah k berfirman:
ْ ْ َ َ ُ َ َ َ ََ
‫فف ﱠ ْمنا َ ا ُسل ْي َمان ۚ َوكﻼ آت ْ نا ُحك ًما َو ِعل ًما‬
“Maka Kami beri Sulaiman pemahaman hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-
masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu”. (QS. Al-Anbiya: 79)
Oleh karenanya, Manhaj para ulama As-Salaf sangat hati-hati dalam mengambil
ilmu agama, agar selamat pemahaman dan amalan. Para ulama mendidik generasi muda
dan kaum muslimin untuk mencintai Ilmu dan agama. Majlis Ilmu menjadi akrab dan
dicintai, para ulama dihormati, sehingga Islam mulia dan umat ini disegani.
Hari ini nama para ‘Ulama sudah di diskreditkan oleh oknum-oknum tertentu yang
tidak tahu asal usulnya, tiba-tiba muncul sebagai panutan dan ulama umat, namun hobi
berdusta, mencela, ceramahnya carut marut, berguling-guling seperti stand komedi
untuk menarik perhatian . Tidak nampak nilai keulamaannya, bahkan ada yang tidak
bisa baca quran, mantan penyanyi dan preman tobat, dengan modal bisa shalawatan
mendadak jadi “ustaz kondang”. Sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih besar
dari kemaslahatan. Umat kebingungan, mana yang ulama sebenarnya, mana yang
gadungan. Dakwah mereka didasari kejahilan, kering dari petunjuk ilmu yang benar.
Imam Malik bin Anas t pernah berkata:
ْ َ ُْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ ٌ َ ُ ُ َ َ َ ً َ ً َ ُ ً ْ َ ُ َ َ َ َ
‫استف ِ َ َم ْن ﻻ ِعل َم‬ ‫ َول ِك ِن‬،‫ ﻻ‬:‫ال‬‫ م ِص بة نزلت ِبك؟ فق‬:‫ ف ِقيل له‬،‫ب ى رِ يعة يوما ب اء ش ِديدا‬
ْ
‫ِعن َد ُه‬
“Suatu hari Imam Rabi’ah t (guru imam Malik) pernah menangis yang tangisan
yang kuat, kemudian dikatakan kepadanya, “Apakah ada suatu musibah yang telah
menimpamu? Rabi’ah menjawab: “Tidak, akan tetapi aku menangis disebabkan
orang-orang bodoh perkara agama telah diminta berfatwa”.268
Kaidah yang berlaku dalam kehidupan ini apabila kebodohan terhadap Ilmu
agama merebak disuatu masyarakat, maka kesesatan akan subur di masyarakat itu.
Disaat majlis ilmu dan kebenaran tidak lagi bersuara, maka kejahilan dan hawa nafsu
akan jadi ikutan. Demikian juga Tauhid dan Sunnah tidak lagi dipelajari, maka
kesyirikan dan perbuatan bid’ah akan merajalela ditengah masyarakat. Hal seperti
inilah yang dikehendaki musuh-musuh Islam. Sehingga syaithan akan mempermainkan
manusia sebagaimana anak kecil bermain bola. Oleh karenanya, kembali kepada ilmu
yang shahih, berdasarkan Al-Quran dan Sunnah sesuai pemahaman Salaf, berusaha
mengamalkannya dengan baik, menyebarkan ilmu itu ditengah masyarakat, mendidik
masyarakat beragama diatas dalil ilmiyah dan sikap kritis, menghapus kejumudan,

268
Al-Baa’ish ‘alaa inkari al-Bida’ wa al-Hawaadist, 1/55 Syihabuddin Ad-Dimasyqi Abu Syaamah (w.
665 H)
Mata Air Yang Jernih 151

merupakan solusi terbaik untuk meraih kejayaan Islam, mengangkat kehinaan,


membungkam musuh-musuh serta faham-faham sesat.
Kejayaan Islam tidak selamanya diatas kekuatan fisik dan materi, melainkan
karunia dan pertolongan dari sisi Allah k yang hanya diberikan kepada orang-orang
yang beriman dan beramal shaleh, yang hanya dapat diraih dengan Ilmu, amal dan
dakwah kepada keimanan dan amal shaleh tersebut. Allah k berfirman:
ُ َ ْ َ َْ ‫ﱠ‬ َ
‫ض َو َمغ ِارَ َ ا ال ِ َب َاركنا ِف َ ا ۖ َوت ﱠمت ِل َمت‬
َْ َ َ َ َ َُ ْ َ ْ ُ ُ َ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ‫انوا ستضعفون مش ِارق‬ َ ‫َو َأ ْو َرْث َنا ْال َق ْو َم ﱠالذ‬
‫ين‬
ِ ِ
ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َْ ‫ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ﱠ‬ َ َ ْ
‫صن ُع ِف ْر َع ْون َوق ْو ُم ُه َو َما انوا‬ ‫ِإسر ا ِئيل ِبما ص وا ۖ ودمرنا ما ان ي‬ ‫َرِّ َك ا ُ ْس ٰ َع ٰ َ ِب‬
َ
‫َ ْع ِر ُشون‬

“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian
timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah
sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil
disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir'aun
dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka”. (QS. Al-A’raf: 137)
َ ‫ف ﱠالذ‬ َ َ ْ َ ْ َ َ َْ ْ ْ ُ‫ﱠ َ َ َ ْ َ ْ َ ﱠ‬ ُ َ َ ُ َُ َ ‫َ َ َ ﱠُ ﱠ‬
‫ين ِمن‬ ِ ‫ض كما استخل‬ َِ ‫ات ل ستخ ِلف م ِ اﻷر‬ ِ ِ ‫وعد ال ِذين آمنوا ِمنك ْم وع ِملوا الصا‬
َ ُ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َّ َ َ
‫ق ْب ِل ِ ْم َول ُي َم ِك ﱠن ل ُ ْم ِدي َ ُ ُم ال ِذي ْارَت َ ٰ ل ُ ْم َول ُي َب ِّدل ﱠ ُ م ِّمن َ ْع ِد خ ْو ِف ِ ْم أ ْم ًنا ۚ َ ْع ُب ُد َون ِ ﻻ ُ ْش ِركون‬
َ
‫اس ُقون‬ َ ْ ُ ُ َ َٰ ُ َ َ َٰ َ ْ َ َ َ َ َ َ ً ْ َ
ِ ‫ِ ي ش ئا ۚ ومن كفر عد ذ ِلك فأول ِئك م ال‬
‫ف‬
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap
menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.
Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-
orang yang fasik”. (QS. An-Nur: 55)
A. ISLAM AGAMA ILMU DAN AMAL
Islam jaya karena unggul dalam hal ilmu yang diamalkan. Islam sudah maju
berabad-abad sebelum Eropa 269 dan negara-negara barat belum kenal dengan yang

269
Islam berkuasa di Spanyol/Cordoba (Benua Biru, Prancis, Potugal dan sekitarnya) lebih dari 7 Abad
(711-1240 M), dibawah kerajaan Dinasti Bani Umayyah. Islam masuk dengan jasa panglima Tariq bin
Ziyad t. Pada tahun 900-an M, Islam mencapai puncak kejayaannya di Andalusia. Lebih dari 5 juta
muslim tinggal di wilayah itu. 80 % dari total penduduk. Kejayaan itu tidak abadi. Tahun 1000-an M,
kerajaan Islam itu terpecah menjadi negara-negara kecil yang memiliki otonom masing-masing, yang
disebut dengan Tha-ifah, sehingga kekuasaan melemah dan rentan diserang musuh. Dalam masa 2
abad, satu per satu wilayah Islam demisal Cordoba, Sevilla, Toledo berhasil ditaklukkan oleh kerajaan
152 Mata Air Yang Jernih

namanya kebersihan. Maka dari itu wajib bagi umat Islam untuk menggali agamanya,
mempelajari, mengamalkan dan berusaha untuk mendakwahkan sesuai kemampuan
masing-masing, serta bersabar atas ujian dalam dakwah.
Islam bukan agama buatan dan budaya, yang terlahir dari rekayasa pemikiran
manusia. Islam bukan agama yang berjalan diatas persangkaan, perasaan, ikut-ikutan,
jumlah kebanyakan. Islam bukan agama yang berasal teori filsafat, hasil mufakat adat,
dongeng suluk tarikat, khurafat sufi dan bukan pula akal-akalan juru debat. Namun
Islam adalah petunjuk Ilmu yang datang dari Allah k dan Rasul-Nya sesuai dengan
yang diamalkan oleh para sahabat g. Allah l berfirman:
َ ُ ُْ َ َ ّ ُ ّ ََ ُ َ ْ ُ ّ َ ْ ْ َ َ ‫ﱠ‬
‫الد ِين ِل ِه َول ْو ك ِر َه اﳌ ْش ِركون‬
ِ ‫ُ َو ال ِذي أ ْر َس َل َر ُسول ُه ِبال ُ َد ٰى َو ِد ِين ا ِق ِليظ ِ ره ع‬
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik
membenci”. (QS. As-Shaf: 9)

Berkata Imam Ibnu Katsir t ,


‫ْ َ ََ َ ْ ُْ ﱠ‬ َ َ َ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫النافع َو ْال َع َمل ﱠ‬ ‫ب ْالع ْلم ﱠ‬
‫الش ْر ِ ﱡ‬ ‫ فال ِعلم‬،‫ ِعل ٍم وعم ٍل‬:‫الصا ِ ِ ؛ ف ِإ ﱠن الش ِر َعة شت ِم ُل َع ش ْ ئ ْ ِن‬ ِ ِ
ِْ ِ ِ ِ
ْ ‫ﱠ‬ ٌ َ
‫ َوال َع َم ُل الش ْر ِ ﱡ َمق ُبو ٌل‬،‫يح‬ ِ

Kristen Katolik Eropa (Reconquista). Tahun 1240-an M, hanya tersisa satu kerajaan Islam saja di ujung
selatan tanah Andalusia, itulah kerajaaan Granada (Garnaathah) di kaki pergunungan Sierra Nevada.
Selama 250 tahun, Granada tunduk pada kerajaan Castile dengan bayar upeti berupa Emas. Hancurnya
kerajaan Granada ketika Raja Ferdinand dari Aragon dan putri Isabella dari Castile menikah dan
bersatunya 2 kerajaan terkuat di semenjanjung Iberia, mereka memiliki misi yang sama, yaitu
menaklukkan Granada dan menghapus jejak Islam di Benua Eropa. 1482 M terjadi perperangan antara
kerajaan Kristen dengan emirate Granada, kaum muslimin ikut berperang dengan gagah berani. Namun
pergolakan politik, pengkhianatan dan ambisi haus kekuasaan didalam kerajaan Granada tak terelakkan,
1483 M sultan Muhammad putra sultan Granada mengkudeta ayahnya, sehingga terjadi perang sipil.
Raja Ferdinand segera memanfaatkan situasi itu, sehingga ia membantu pemberontakan sultan
Muhammad menghadapi keluarganya, sampai ia menguasai Granada. Tidak lama setelahnya,
Ferdinand mengirim surat pada sultan Muhammad, untuk menyerahkan Granada ke wilayah
kekuasaannya, sehingga Sultan sadar bahwa ia hanya dimanfaatkan sebagai pion untuk melemahkan
kerajaan Islam dan membuat Kristen berkuasa. November 1491 Granada dikepung pasukan Ferdinand
dan Isabella, Sultan pun dipaksa menandatangani surat penyerahan Granada ke pasukan Kristen. 2
Januari 1492, kaum salibis memasuki Istana Alhambra, mereka pancangkan di Menara tertinggi
bendera salib, agar rakyat Granada tahu siapa penguasa mereka sekarang. Muslim Granada ketakutan
dan tidak berani keluar rumah. Sultan Muhammad diusir. Dalam perjalanan, dari atas bukit ia menoleh
ke bekas istananya yang cantik sambil meneteskan air mata. Ibunya marah dan berkata kepadanya:
ّ ِ ‫ﻋﻠَ ْي ِه َﻛ‬
‫ﺎﻟر َﺟﺎ ِل‬ َ ِّ‫أَ ْﺑكِ َﻛﺎﻟﻧ‬
َ ‫ﺳﺎءِ ُﻣ ْﻠﻛﺎ ً ﻟَ ْم ﺗ ُ َﺣﺎﻓِ ْظ‬
“Menangislah seperti perempuan, engkau tidak mampu mempertahankan kerajaan (Granada)
layaknya para lelaki”. Qissah Al-Hadaarah 23/70, (42 jilid), William Jams (w. 1981). Diterjemahkan DR.
Zakki Najib dkk. Sejarah Islam, 221-230, Prof. Hamka t, BAB IV: Kerajaan-Kerajaan Islam Di Andalusia.
Mata Air Yang Jernih 153

“Yaitu dengan Ilmu yang bermanfaat dan amal yang shaleh. Karena syari’at Islam
mencakup dua perkara. Ilmu dan Amal (praktek). Ilmu syariat yang benar (Shahih) dan
amalan yang sesuai syariat itulah yang diterima”.270
Yang dimaksud Ilmu yang bermanfaat adalah yang berasal dari Allah k dan Rasul-
Nya, dari Al-Quran dan As-Sunnah sesuai yang fahami dan diamalkan para sahabat.
Imam Ibnul Qayyim t berkata dalam Manzhumah An-Nuniyah:
َ ْ ُ ُ ُ َ ‫ال َر ُس ْو ُل ُه ** َق‬
َ ‫ﷲ َق‬ َ ُْ ْ
ُ ‫قا َل‬
‫ال ال ﱠ َ َابة ُ ْم أول ْو ال ِع ْرف ِان‬ ‫ال ِعلم‬
َُ َْ َ َْ َ ْ ُ ‫َ َ َ ً َْ َ ﱠ‬ َ ْ َ ُْ َ ُْ ْ َ
‫ما ال ِعلم نصبك ِل ِ ﻼ ِف سفا ة ** ب ن الرسو ِل و ن رأ ِي فﻼ ِن‬

Ilmu itu Firman Allah, Hadits Rasul-Nya


Ucapan para sahabat mereka adalah orang yang berilmu
Bukanlah ilmu engkau menyebutkan ucapan yang menyelisihi
Antara Rasul dan pendapat ulama fulan 271

B. PERINTAH MENUNTUT ILMU


Mempelajari ajaran Islam kewajiban yang Allah k tetapkan bagi setiap muslim
dan Muslimah. Umat Islam tidak boleh bodoh tentang agamanya. Seorang muslim
wajib tahu tentang dasar-dasar pokok dalam syariat Islam, seperti Tauhid dan menjauhi
kesyirikan, bagaimana aturan ibadah yang benar, shalat, puasa, dan muamalah yang
sesuai petunjuk Allah k dan Rasul-Nya. Seorang guru didik mendidik dengan ilmu
dan kasih sayang, pedagang berdagang dengan jujur dan menghindari kecurangan, para
dokter melayani pasien dengan akhlak dan adab yang mulia. Sehingga setiap muslim
terlihat mulia ditengah kumpulan manusia.
Tidak benar anggapan sebagian orang belajar itu hanya untuk jadi ustaz. Padahal
ilmu agama harus dimiliki dan dipraktekan oleh setiap muslim minimal hal-hal yang
mendasar. Oleh karenanya para ulama menjelaskan bahwa menuntut ilmu itu ada yang
fardhu ‘ain ada yang kifayah. Seperti ilmu aqidah, dan tata cara ibadah rutinitas serta
muamalah harian wajib untuk diketahui aturan syariat Islam tentangnya. Bagaimana
tawakkal hanya kepada Allah k dengan tanpa meremehkan sebab yang dibolehkan
syariat, menjauhi praktek kesyirikan, shalat sesuai tuntunan, makan pakai tangan kanan,
berwudhu, mandi wajib yang benar. Betapa banyak muda-mudi bahkan pasangan
suami-istri yang tidak mengerti tata cara mandi wajib jika mereka junub.
Adapun ilmu dunia yang tidak bertentangan dengan Islam, maka hukumnya
mustahab bahkan bisa jadi wajib jika dibutuhkan untuk kemaslahatan manusia. Seperti
ilmu kedokteran, ilmu strategi jihad yang syar’i, perang melawan musuh dan lainnya.

270
Tafsir Al-Quranul ‘Azhim 7/360
271
(Al-Kaafiyatu As-Syafiyah 2/223)
154 Mata Air Yang Jernih

Nash wahyu sangat banyak memerintahkan umat Islam untuk menuntut ilmu.
Allah k berfirman:

‫نذ ُروا‬ ُ َ ّ ‫َ ّْ ْ َ َ ٌ َََّ ﱠ‬ ُ َ َ َْ ََ ً ‫َ ﱠ‬ َ َ ُ ْ ُْ َ َ َ َ


ِ ِ ‫نف ُروا افة ۚ فلوﻻ نف َر ِمن ِ ّل ِف ْرق ٍة ِم ُ م طا ِئفة ِليتفق ُ وا‬
ِ ‫الد ِين و ِلي‬ ِ ‫وما ان اﳌؤ ِمنون ِلي‬
َ َ ‫َ َ ﱠ‬ َ َ
‫ق ْو َم ُ ْم ِإذا َر َج ُعوا ِإل ْ ِ ْم ل َعل ُ ْم َي ْحذ ُرون‬
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya”. (QS. At-Taubah: 122)
Dalam ayat yang mulia ini Allah k memerintahkan untuk belajar memahami
agama Islam untuk diamalkan dan setelah diajarkan, didakwahkan kepada kaumnya
sebagai peringatan dari Allah k .
ّ َ ْ َ َُ ْ َ
‫( ب ْال َب ّ َنات َو ﱡ‬43) ‫الذ ْكر إن ُك ُنت ْم َﻻ َ ْع َل ُمو َن‬
‫الزُ ِر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫فاسألوا أ ل‬
“Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab”. (QS. Al-Anbiya: 7)
Dari Jabir bin Abdillah z, Rasulullah n :
‫َأ َﻻ َس َأ ُلوا إ ْذ َل ْم َ ْع َل ُموا َفإ ﱠن َما ش َف ُاء ْال ّ ﱡ‬
ُ ‫الس َؤ‬
‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ
“Tidakkah mereka bertanya jika tidak tahu karena obat kebodohan adalah
bertanya“.272
َ َ ْ ْ ُ ُ َ ‫ُ ﱠ‬ ُ َ ‫َ ﱠُ ﱠ‬
ٍ ‫َي ْرف ِع ال ِذين َآمنوا ِمنك ْم َوال ِذين أوتوا ال ِعل َم د َرج‬
‫ات‬
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (QS. Al-Mujadalah: 11)
ُ ‫َ ﱠ ُ َ ْ َ َ ُ ّ ُ ُ ُ ﱠ َ ُ ْ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ً َ َ َ َ َ ُ ُ ﱠ ْ َ َ ْ َْ َ ْ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ص َار َواﻷف ِئ َدة ۙ ل َعلك ْم‬ ‫و أخرجكم ِمن بطو ِن أم ا ِتكم ﻻ علمون ش ئا وجعل لكم السمع واﻷب‬
َ ُ ْ َ
‫شك ُرون‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur”. (QS. An-Nahl: 78)

272
Hadits Abu Daud (no. 336)
Mata Air Yang Jernih 155

Asalnya manusia lahir dalam keadaan tidak tahu apapun, maka Allah k beri
perangkat untuk belajar mengenal kebenaran.
َ َْ ُ ََ
‫فﻼ ت ِط ِع ال ا ِف ِر َن َو َجا ِ ْد ُ م ِب ِه ِج َ ًادا ك ِب ً ا‬
“Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap
mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar”. (QS. Al-Furqan: 52)

Berkata Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah t (w. 751 H) :


َ َُْ َ َ ُْ َ ْ ْ ‫ُْﱠ‬ َ ٌ ّ ٌَ ُ ََ
‫ َوكذ ِل َك ِج َ ُاد اﳌنا ِف ِق ن‬،‫ورة َم ِك ﱠية أ َم َر ِف َ ا ِب ِج َ ِاد الكف ِار ِبا ُ ﱠ ِة َوال َب َي ِان َوت ْب ِل ِيغ الق ْر ِآن‬ ‫ف ِذ ِه س‬
ْ َ ‫ﱠ‬
‫ِإن َما ُ َو ِب ْب ِل ِيغ ا ُ ﱠ ِة‬
“Ini adalah ayat Makkiyyah (ayat yang turun di fase Makkah sebeblum Nabi n
berhijrah ke Madinah) didalam ayat ini berisi perintah Jihad melawan orang-orang kafir
dengan hujjah, bayan (penjelasan) dan menyampaikan ayat Al-Quran.
َ َْ ُْ ّ َ َ ُ َ َ ُ َ ‫َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ﱠ‬
‫اﻷ ﱠم ِة َو َو َرَث ِة ﱡ‬ َُْ َ
‫ َوالقا ِئ ُمون ِب ِه‬،‫الر ُس ِل‬ ‫اص‬
ِ ‫ و و ِج اد خو‬،‫ف ِج َ ُاد اﳌنا ِف ِق ن أصعب ِمن ِج ِاد الكف ِار‬
َ َ َْ َ ََّْ َ َ َ
‫او ُنون َعل ْي ِه َو ِ ْن ُانوا ُ ُم اﻷق ِل َن َع َد ًدا ف ُ ُم اﻷ ْعظ ُمون‬‫ع‬َ ُ‫ َو ْاﳌُ َشار ُكو َن فيه َو ْاﳌ‬،‫َأ ْف َر ٌاد ْال َع َالم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫ِع ْن َد ﱠ ِ َق ْدرا‬

“Bahkan berjihad melawan orang munafik itu jauh lebih sulit dibanding berjihad
melawan orang kafir, jihad dengan ilmu inilah jihad orang-orang yang khusus dari umat
ini yang menjadi pewaris para Rasul, kokoh diatas dakwah dan ilmu, bersinergi dan
tolong menolong diatasnya, walau jumlah mereka sedikit, namun mereka mulia dan
bernilai disisi Allah”.273
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

‫ َو َم ْن‬، ِ ‫يل ﱠ‬ َ ‫َم ْن َج َاء َم ْ دي َ َذا َل ْم َي ْأته إ ﱠﻻ َ ْ َي َت َع ﱠل ُم ُه َأ ْو ُ َع ّل ُم ُه َف ُ َو ب َم ْ َلة ا ْ ُ َ ا د‬


‫س‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِِ ِ ِ
ْ َ َ َ َ ُ ُ َْ ‫َ َ َْ َ َ َ ُ َ َْ َ ﱠ ُ ﱠ‬
‫جاء ِلغ ِ ذ ِلك ف و ِبم ِل ِة الرج ِل ال ِذي ينظر ِإ مت ِاع غ ِ ِه‬
“Siapa saja yang mendatangi masjidku (Masjid Nabawi), dengan niat hanya untuk
kebaikan yaitu belajar atau mengajarkan ilmu disana, maka kedudukannya seperti
seorang yang berjihad di jalan Allah”.274
Allah k menyebutkan bahwa berjihad dengan Al-Quran, ilmu dan penjelasan
merupakan jihad yang besar, menunjukkan mempelajari Al-Quran dan Ilmu itu disebut
dengan jihad, terlebih dizaman sekarang, perang pemikiran (ghazwatu al-fikri),
syubuhat orang-orang liberal dan makar musuh untuk menghancurkan Islam

273
Zaadul Ma’ad Fii Hadyi Khairil ‘Ibaad, 3/5
274
HR. Ibnu Majah (no. 227), Abu Ya’la Al-Mushili (no. 6472)
156 Mata Air Yang Jernih

hanya bisa dihadapi dengan Ilmu dan penjelasan. Islam hanya bisa terjaga dengan
ilmu dan jihad (perang). Bahkan sebagian para ulama mengatakan bahwa menuntut
Ilmu jauh lebih utama dari pada jihad, karena jihad juga butuh akan ilmu. Maka sangat
disayangkan sebagian orang Islam dan kelompok dakwah justru mereka membenci
ilmu dan ulama. Berdakwah hanya dengan modal semangat dan ikut-ikutan, tanpa sadar
kerusakan yang ditimbulkan lebih besar dari pada kemaslahatan.
Berkata Syaikh Shaleh al-‘Utsaimin t :
َ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ََ ‫ﱠْ َ ﱠ‬ َ ‫َط َل ُب ْالع ْلم َأ ْف‬
‫ ﻻ َ ْع ِدل ُه ْ ٌء ِﳌ ْن‬:‫ام أ ْح َم ُد‬ ‫اﻹم‬
ِ ‫ال‬‫ق‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫م‬ ِ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ن‬‫ﻷ‬ ِ ‫؛‬ ‫ل‬ِ ‫ي‬‫الل‬ ‫ام‬
ِ
َ ‫ض ُل م ْن ق‬
‫ي‬ ِ ِ ِ ِ
َْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ‫َ ﱠ ْ ﱠ ُ ُ َ ْ ْي‬
‫ت ِن ته ين ِو ِب ِه رفع ا ِل عن نف ِس ِه وعن غ ِ ِه‬
“Menuntut Ilmu lebih utama dari shalat malam. Karena menuntut Ilmu sebagaimana
perkataan Imam Ahmad tidak ada yang menandinginya bagi yang lurus niatnya. Dia
niatkan menuntut ilmu untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan orang lain”.
‫ﱠ‬
‫ﷲ ال ِذ ْي َن‬ ْ َ َ ْ َُ ْ ْ َ ُْ ُْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ‫َ َ َ َﱠ‬
ِ ‫ف ِإذا علمت ِمن أج ِل أن ت ْرفع ا ْ َل عن ِذ ِه اﻷ ﱠم ِة كنت ِمن ا ا ِ ِدين ِ ْ س ِ ي ِل‬
َ ْ َ ْ ُ َْ
‫ﷲ‬ِ ‫ي ش ُرون ِدين‬
“Apabila engkau belajar dengan tujuan untuk menghilangkan kebodohan dari umat ini,
maka engkau berada di barisan Para Mujahidin yang berjihad dijalan Allah
menyebarkan agama-Nya”.275
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ ٌ َ َ ْ ْ ََ
‫طل ُب ال ِعل ِم ف ِر ضة َع ِ ّل ُم ْس ِل ٍم‬
“Menuntut Ilmu wajib bagi setiap Muslim”.276
Dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan z, Rasulullah n bersabda:
َ ً
‫الدين‬
ِ ‫ﷲ ِبه خ ْ ا ُيفق ْ ُه‬
ُ ‫َمن ُيرد‬
ِِ
“Siapa saja yang Allah kehendaki baginya kebaikan, maka Allah k akan fahamkan
dia tetang ilmu agama”.277
Dari Ummu Salamah d , Rasulullah n berdo’a:
ً ََ ً َ ً َ ْ َُ َ ّ ‫ﱠ‬
‫ َو َع َمﻼ ُمتق ﱠبﻼ‬،‫ َو ِر ْزقا ط ِّي ًبا‬،‫الل ُ ﱠم ِإ ِ ي أ ْسأل َك ِعل ًما نا ِف ًعا‬

275
Kitab Al-‘Ilmu 1/22
276
HR. Ibnu Majah (no. 223). Berkata Imam Al-Mizzi, “Hadits ini hasan dengan banyak jalurnya”. Lihat
Sunan Ibnu Majah 5/283 Tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi t
277
HR. Bukhari (no.7312) Muslim (no. 1037)
Mata Air Yang Jernih 157

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal
yang diterima”.278
Dari Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n bersabda:
َْ َ ْ ُ َ َ ْ َُ َ ّ
‫ َوأ ُعوذ ِب َك ِم ْن ِعل ٍم ﻻ َينف ُع‬،‫الل ُ ﱠم ِإ ِ ي أ ْسأل َك ِعل ًما نا ِف ًعا‬
“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku berlindung
kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat”.279
Berkata Abdullah bin Mas’ud z :
َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ ََْ ُ ْ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫ض أ ْ َ ُاب ُه‬ ‫ عليكم ِبال ِعل ِم قبل أن يرفع ف ِإن ِمن رف ِع ِه أن يقب‬, ‫يا أ ا الناس‬
“Wahai manusia! Hendaklah kalian menuntut ilmu sebelum ilmu itu diangkat. Sungguh
ilmu itu diangkat dengan wafatnya para ahli ilmu”.280
Imam Bukhari membuat sebuah judul bab dalam kitab shahihnya “Bab Wajib Berilmu
Sebelum Berucap dan Beramal” dan beliau memulai dengan firman Allah k:
َ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ‫َ ْ َ َ ﱠ ُ َ َٰ َ ﱠ ﱠ‬
ِ ‫فاعل ْم أنه ﻻ ِإله ِإﻻ واستغ ِف ْر ِلذ ِنبك و ِلل ُمؤ ِم ِن ن واﳌؤ ِمن‬
‫ات‬
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-
laki dan perempuan”. (QS. Muhammad: 19)
Beliau berkata: “Allah k memulai firman-Nya dengan Ilmu”.281

Dari Sahabat Mu’awiyah z, Rasulullah n bersabda:


ُ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ َ َﱠ ُ ْ ﱠ َ ْ ْ ُ ﱠ‬
‫الت َعل ِم‬ ‫يا أ ا الناس علموا ِإنما ال ِعلم ِب‬
“Wahai manusia belajarlah! Sesungguhnya Ilmu diperoleh hanya dengan cara
belajar”.282
Hadits ini dalil yang terang bahwasanya untuk mendapatkan ilmu mesti ada usaha
untuk memperolehnya, tidak bisa ilmu itu didapatkan dengan duduk manis tanpa usaha,
apalagi Ilmu Laduni yang sebagian orang tidak mau belajar agama dengan proses yang
dibenarkan, hanya dengan bersuluk lalu tiba-tiba mengklaim dapat ilmu/wangsit
langsung dari Allah. Ini adalah kedustaan dan pembodohan yang merugikan Islam. Abu
Hurairah z berlelah letih, bertarung lapar untuk mengumpulkan Hadits Nabi n.

278
Sunan Ibnu Majah dari Ummu Salamah, (no. 925) dishahihkan Al-Albani t
279
Sunan An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra (no. 7818)
280
Al-Bida’ 1/60 (no. 62) Abu Abdillah Muhammad bin Wadhah (w. 286 H)
281
Shahih Bukhari 1/24 “Bab Al-‘Ilmu Qabla Al-Qauli wal’Amal”
282
At-Thabrani (no. 758). As-Silsilah As-Shahihah (no. 342) ‘Umdatul Qari 2/42
158 Mata Air Yang Jernih

Jabir bin Abdillah c menempuh sebulan perjalanan ke Mesir untuk untuk peroleh
satu hadist. Ibnu Al-Musayyab t sabar menempuh 3 hari perjalanan untuk peroleh
satu jawaban. Imam As-Syafi’i t bertahun-bertahun belajar hingga jadi ulama.
Imam Ahmad t harus berjalan kaki 30.000 mil untuk mencari Hadits, hafal satu juta
atsar, dan meninggalkan 40.000 musnad. Imam Al-Muzanni t mengulang-ulang
kitab As-Risalah As-Syafi’i hingga 500 kali, Abu Ishaq As-Syirazi t mengulang
kajiannya hingga 100 kali. Imam Abu Bakar Al-Anbari t menghafal 400 tafsir.
Imam ibnu ‘Uqail t Menyusun berbagai bidang ilmu hingga 800 jilid. Imam Ibnu
Jarir t menulis 100 ribu lembar, Imam Sibawaih t menulis kitab Nahwu ketika
usianya 30 tahun. Imam An-Nawawi t belajar belasan cabang ilmu dalam sehari,
Ibnu Taymiyah t selesai menulis karya yang sangat bermanfaat dalam satu majlis
dari ashar hingga magrib. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Mandah g Menyusun kitab At-
Tauhid. Para Ulama berkarya menulis ilmu dari yang paling dasar sampai yang paling
besar, agar dipelajari generasi ummat ini. Allah k berfirman:
َ ُ َ ‫ونوا َرﱠ ان ّي َن ب َما ُك ُنت ْم ُ َع ّل ُمو َن ْالك َت‬
‫اب َو ِ َما ك ُنت ْم َت ْد ُر ُسون‬ ُ ُ
‫ك‬
ِ ِ ِ ِ ِ
"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al
Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya”. (QS. Ali-Imran: 79)
َ ْ َ ‫ﱠ ﱠا ﱡ ﱠ ُ َ ّي ﱠ‬
‫اس ِب ِصغ ِارال ِعل ِم ق ْب َل ِك َب ِار ِه‬
َ ‫الن‬
ِ‫الر ِ ي ال ِذي ير‬
Yang dimaksud “Orang-orang Rabbani” yaitu orang-orang yang mengajarkan kepada
manusia ilmu yang paling dasar sebelum ilmu yang paling besar”.283
Dari sahabat Abu Darda’ z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ َ ََ ْ ‫ْ ً َ ﱠ َ ﱠ ُ َ ُ َ ً َ ْ َ ﱠ َ ﱠ‬ ُ ‫َم ْن َس َل َك َطر ًقا َي ْل َتم‬
‫ض ُع أ ْج ِن َح َ َ ا‬ ‫ و ِ ن اﳌﻼ ِئكة لت‬،‫ س ل له ط ِر قا ِإ ا ن ِة‬،‫يه ِعلما‬ ِ ‫س ِف‬ ِ ِ
َْ َ ْ ‫َﱠ‬ َْ ْ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ ُ َُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ ‫ْ ْ َ ﱠ‬ َ ً
،‫ ح ا ِ يت ِان ِ اﳌ ِاء‬،‫ض‬ ِ ‫ و ِ ن ط ِالب ال ِعل ِم ستغ ِفر له من ِ السم ِاء واﻷر‬،‫ِرضا ِلط ِال ِب ال ِعل ِم‬
َْ ْ ُ َ َ ْ َْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ ََ ْ ْ َ ‫َ ﱠ‬
‫ ِإ ﱠن‬،‫ ِإ ﱠن ال ُعل َم َاء َو َرثة اﻷن ِ َي ِاء‬،‫ض ِل الق َم ِر َع َسا ِئ ِر الك َو ِاك ِب‬ ‫ض َل ال َع ِال ِم ع الع ِاب ِد كف‬ ‫ون ف‬
َّ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ ُ ‫َ ً َ َ ْ َ ً ﱠ َ َ ﱠ‬ ُ ّ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ ِْ
‫ فمن أخذه أخذ ِبح ٍظ و ا ِف ٍر‬،‫ ِإنما ورثوا ال ِعلم‬،‫اﻷن ِ ياء لم يو ِرثوا ِدينارا وﻻ ِدر ما‬
“Siapa yang menempuh sebuah jalan yang mengantarkan nya kepada ilmu (agama),
maka Allah akan memudakan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya para
Malaikat senantiasa senang dan meletakkan sayapnya bagi para penuntut ilmu. Dan
sesungguhnya penuntut ilmu senantiasa dimohonkan ampun oleh penduduk langit dan
bumi sampai ikan didalam air. Keutamaan seorang yang berilmu diatas ahli ibadah
bagaikan keutamaan bulan purnama diatas seluruh bintang-bintang. Para ulama adalah
pewaris Para Nabi. Sungguh Para Nabi r tidak mewariskan uang dinar dan dirham,

283
Kitab Shahih Bukhari 1/24
Mata Air Yang Jernih 159

namun mereka hanya mewariskan Ilmu. Siapa saja yang mengambil warisan itu,
sungguh ia telah mengambil bagian yang menguntungkan.284
Dari Sahabat Abi Kabsyah Al-Anmari z, Rasulullah n bersabda:
‫ َو َ ْع َل ُم ﱠ‬،‫ َو َ ص ُل فيه َ ح َم ُه‬،‫ َع ْبد َر َز َق ُه ﱠ ُ َم ًاﻻ َوع ْل ًما َف ُ َو َي ﱠتقي فيه َ ﱠ ُه‬،‫الد ْن َيا َﻷ ْ َ َعة َن َفر‬
‫إ ﱠن َما ﱡ‬
ِ ِ ِ‫ِ ِ ِ ر‬ ‫ِ ِ ِر‬ ِ ٍ ٍ َِ ‫ِ ر‬ ِ
َ َ َ ْ َََ َ
‫ ف ذا ِبأفض ِل اﳌن ِاز ِل‬،‫ِف ِيه حقا‬
“Sesungguhnya dunia ini diberikan untuk empat orang, untuk hamba yang Allah
berikan ilmu dan harta, kemudian ia bertakwa kepada Allah dalam hartanya, dengannya
ia menyambung silaturrahmi, dan mengetahui hak Allah didalamnya. Hamba ini paling
baik kedudukannya disisi Allah.
َ َُ ُ ْ َ ً َ َ ُ ّ ُ َ َ َُ ً َ ُ َُْْ ْ ََ ًْ ُ‫َ َْ َََ ُ ﱠ‬
‫ ل ْو أ ﱠن ِ َماﻻ ل َع ِملت ِ َع َم ِل فﻼ ٍن ف ُ َو‬:‫الن ﱠي ِة َيقو ُل‬
ِ ‫ِعلما ولم يرزقه ماﻻ ف و ص ِادق‬ ‫وعب ٍد رزقه‬
ََ
‫ِب ِن ﱠ ِت ِه فأ ْج ُر ُ َما َس َو ٌاء‬
Seorang hamba yang Allah k berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dengan
niatnya yang jujur ia berkata, “Seandainya aku memiliki harta, aku sungguh akan
melakukan seperti apa yang dilakukan sifulan, ia dengan niatnya itu maka keduanya
memperoleh pahala yang sama.
َ ‫َ ْ َ ﱠ‬ ُ ْ َ ْ ْ َ ً ََ
‫ َوﻻ َي ِص ُل ِف ِيه‬،‫ ف ُ َو َيخ ِبط ِ َم ِال ِه ِ غ ْ ِ ِعل ٍم ﻻ َيت ِقي ِف ِيه َرﱠ ُه‬،‫َو َع ْب ٍد َرزق ُه ﱠ ُ َماﻻ َول ْم َي ْر ُزق ُه ِعل ًما‬
َ ْ َ َ َ َ َ
‫ ف َ ذا ِبأخ َب ِث اﳌ َن ِاز ِل‬،‫ َوﻻ َ ْعل ُم ِ ﱠ ِ ِف ِيه َحقا‬،‫َر ِح َم ُه‬
Seorang hamba yang Allah berikan harta tapi tidak diberikan ilmu. Lalu ia tidak dapat
mengatur hartanya, tidak bertakwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung
silaturrahmi dengan hartanya dan tidak mengetahui hak Allah didalamnya, kedudukan
orang tersebut paling jelek disisi Allah.
َ َُ ُ ْ َ ً َ َ ُ َ ْ َ ً ْ َ
‫ ل ْو أ ﱠن ِ َماﻻ ل َع ِملت ِف ِيه ِ َع َم ِل فﻼ ٍن ف ُ َو ِب ِن ﱠ ِت ِه‬:‫َو َع ْب ٍد ل ْم َي ْر ُزق ُه ﱠ ُ َماﻻ َوﻻ ِعل ًما ف ُ َو َيقو ُل‬
ْ َ
‫ف ِوز ُر ُ َما َس َو ٌاء‬
Dan seorang hamba yang tidak Allah berikan harta dunia tidak juga ilmu, ia berkata
“Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si
fulan”. Ia dengan niatnya, maka keduanya sama dalam mendapatkan dosa”.285
Dari Rabi’ bin Sulaiman, bahwa Imam As-Syafi’i (w. 204 H) t berkata:

284
Abu Daud (no. 3641), Ibnu Majah (223), Shahih Ibnu Hibban (no. 88)
285
HR. At-Tirmizi (no. 2325) beliau berkata “Hadits Hasan Shahih”. Ahmad (no. 18031) dihasankan oleh
Syaikh Al-Arnauth.
160 Mata Air Yang Jernih

َ ْ َ ْ ْ ‫َْ َ ﱠ‬ َ ُ
‫َو ِد ْدت أ ﱠن ا ل َق يت َعل ُم ْون َ ذا ال ِعل َم وﻻ ُي َس ُب إ ﱠ ِمن ُه ْ ٌء‬
“Aku ingin seandainya semua orang menimba ilmu dariku, dan tidak menisbatkan ilmu
tadi sedikitpun kepadaku”.286
Berkata Abu Muhammad Sahal bin Abdillah t :
‫ٌ ﱠ َ َ َ ْ ً َ ْ ُ ُﱡ ُ ﱠ ٌ ﱠ َ َ َ َ َ ً َ َ ُ ُ ٌ ﱠ‬ ‫ﱡْ ُﱡ‬
‫ إﻻ َما‬،‫مل َم ْوق ْوف‬ ‫ والع‬،‫ إﻻ ما ان عمﻼ‬،‫ وال ِعلم له ة‬،‫ إﻻ ما ان ِعلما‬،‫الدن َيا ل َ ا ج ل‬
‫الس ﱠن ُة ع َ ﱠ‬
‫الت ْق َوى‬ ‫ان َع َ ﱡ‬
ُ ‫ َو‬،‫الس ﱠنة‬
‫تقوم ﱡ‬ َ َ
ِ
“Dunia ini semuanya adalah kebodohan kecuali yang diatas petunjuk ilmu. Dan Ilmu
semuanya hujjah kecuali yang diamalkan. Dan amalan akan tertahan kecuali yang
sesuai Sunnah. Dan Sunnah berdiri diatas ketaqwaan”.287
C. KEUTAMAAN ILMU AGAMA DAN ORANG YANG BERILMU
Orang yang belajar ilmu agama dengan ikhlas dan mengamalkan ilmunya, jauh lebih
utama dan dicintai Allah k dibanding selainnya.
َْ ُ ُ ُ ‫ﱠ َ َ َْ ُ َ َ ﱠ َ َ َ َْ ُ َ ﱠ َ ََ َ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْل‬ َ ْ َ ْ َ ْ ُ
‫اب‬
ِ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ول‬ ‫أ‬ ‫ر‬ ‫ك‬‫ذ‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ن‬‫إ‬ِ ۗ ‫ن‬‫و‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ﻻ‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ ‫ال‬‫و‬ ‫ن‬‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ ‫ال‬ ‫ي‬‫و‬ِ ‫قل ل س‬
‫ت‬
“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima
pelajaran”. (QS. Az-Zumar: 9)
ْ ُ
‫َوقل ﱠر ِ ّب ِز ْد ِ ي ِعل ًما‬
“Dan katakanlah: "Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan". (QS.
Taha: 114)
Allah k memerintahkan Nabi-Nya n untuk memohon tambahan Ilmu, namun tidak
diperintah untuk meminta tambahan harta, menunjukkan ilmu sangat bernilai disisi
Allah n dibanding harta.
َ ْ َ ْ َ َ‫ﱠ‬
‫ﱠ َ ِم ْن ِع َب ِاد ِه ال ُعل َم ُاء‬ ‫ِإنما يخ‬
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama”. (QS. Faathir: 28)
Berkata Abdullah bin Mas’ud z :
ُ ْ َ ْ ْ ْ َ ّ ‫س ْال ِع ْل ُم ب َك ْ َ ِة‬
‫الر َو َاي ِة َول ِك ﱠن ال ِعل َم ا ش َية‬ َ ْ ‫َل‬
ِ ِ

286
Hilyatul Auliya wa Tabaqaatul Asfiya 11/202 karya Abu Nu’aim Al-Asbahani (w. 430 H)
287
Siyar A’lami An-Nubala 11/214
Mata Air Yang Jernih 161

“Ilmu bukan dengan banyak nya riwayat, tapi yang disebut berilmu jika melahirkan
rasa takut kepada Allah”.288
ً ْ ََ ْ ْ َ ََ
‫كفى ِبخش َي ِة ﱠ ِ ِعل ًما َوكفى ِب ِاﻻغ ِ َ ِار َج ْ ﻼ‬
“Cukuplah rasa takut kepada Allah disebut berilmu, dan yang tertipu dengan nafsu
itulah kebodohan”.289
Dari Waki’ bin Jarrah, bahwa Ibu Sufyan at-Tsauri berkata kepada Sufyan t:
َْ َ ُ ْ َ ََ َ َ ََ َ َ ْ ْ َ ََ ْ ْ ُْ ُ َ
‫ َيا ُب ﱠ ِإذا كت ْ ت َعش َرة أ ْح ُر ٍف فانظ ْر َ ْل ت َرى ِ ْ نف ِس َك‬، ْ ِ ‫َيا ُب ﱠ اطل ِب ال ِعل َم َو أنا أك ِف ْي َك ِب ِمغ َز‬
ََْ َ
‫ َوﻻ تنف ُع َك‬،‫ض ﱡر َك‬ُ ‫اع َل ْم َأ ﱠ َ ا َت‬
ْ ‫ َف‬،‫ َفإ ْن َل ْم َت َر َذل َك‬،‫ َوح ْلم َك َو َو َقار َك‬،‫زَ َادة َ َخ ْش َ ت َك‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
“Wahai anakku, belajarlah ilmu agama, aku akan tanggung biaya belajarmu dengan
upah pintal benangku. Wahai anakku, jika engkau mencatat 10 kalimat dari ilmu, maka
lihatlah! “Apakah bertambah pada dirimu rasa takut, kelembutan dan adab yang sopan?
Jika tidak, maka ketahuilah hal itu akan membahayakanmu dan tidak bermanfaat
bagimu.290
Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
‫ض َع َ ُأ ﱠ‬ْ َ َ َ ْ ََ َ ْ ْ َ
ِ ‫م‬ ِ ‫فض ُل الع ِال ِم ع الع ِاب ِد كف‬
“Keutamaan ahli ilmu atas ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas umatku”.291

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ّ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬ ٌ ْ ٌَ ْ ْ‫ﱡ‬
‫الدن َيا َمل ُعونة َمل ُعون َما ِف َ ا إﻻ ِذك ُر ﱠ ِ َو َما َواﻻ ُه َو َع ِال ٌم أ ْو ُمت َع ِل ٌم‬
“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung didalamnya pun terlaknat, kecuali
orang yang berzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang
‘Alim atau penuntut Ilmu syar’i”. 292

Berkata Imam Ibnu Rajab Al-Hambali t :


ََ ‫ﱠ َﱠَ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ﱠ ْ ْ َ ﱠ َ ﱠ ﱠ‬ ٌ َ ٌَ ْ ُ ْ‫َ ﱡ‬
‫ ِإﻻ ال ِعلم النا ِفع الدال ع‬،‫ ِﻷ ا شغل عنه‬، ِ ‫ أ ْي َم ْب َع َدة َع ِن‬،‫الدن َيا َو ﱡل َما ِف َ ا َمل ُعونة‬ ‫ف‬
ُ ‫ص‬
‫ود‬ ُ ‫ َف َ َذا ُ َو ْاﳌَ ْق‬، ‫ﱠ َو َما َو َاﻻ ُه م ﱠما ُي َق ّر ُب م َن ﱠ‬ َْ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ و ِذكر‬،‫ وطل ِب قرِ ِه و ِرضاه‬،‫ وع مع ِرف ِت ِه‬، ِ
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ‫َ ﱡ‬
‫الدن َيا‬ ‫ِمن‬

288
Sifatu as-Shafwah 1/157, Ihya ‘Ulumuddin 1/64
289
Az-Zuhd, Imam Ahmad 1/130 (no. 846)
290
Ibnu al-Jauzi, kitab Sifatu as-Shafwah 2/110
291
Jaami’ Bayaanul ‘Ilmi wafadlihi 1/101 (no. 92), Ibnu ‘Abdil Barr
292
HR. Ibnu Majah (no. 4112) dihasankan oleh As-Syaikh Al-Albani
162 Mata Air Yang Jernih

Maka dunia itu dan seisinya terlaknat artinya menjauhkan dari Allah, karena dunia
melalaikanmu dari-Nya, kecuali ilmu bermanfaat yang menunjukkan engkau kepada
Allah dan mengenal-Nya, berusaha mendekati-Nya dan mencari ridho-Nya, mengingat
Allah dan hal apapun yang bisa mendekatkan seorang hamba kepada Allah. Inilah dia
tujuan dunia diciptakan (untuk taat kepada Allah).

‫ َت ْق َوى‬،‫ود‬ ُ ُ ْ َ ‫ َك َما َق‬،‫ام ذ ْكره‬


ٍ ‫ال ابن َم ْسع‬ ُ َ َ َ َ ُ ََ ُ ُ َُ ُ ُ ‫َ ﱠ ﱠَ ﱠ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َﱠ‬
ِ ِ ِ ‫ وﻻ ِزم ذ ِلك دو‬،‫ف ِإن ِإنما أم َر ِعباده ِبأن يتقوه و ِطيعوه‬
ُ ‫ﱠ‬ ْ َ َ ْ َ‫ﱠ َ ﱠ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ََ ُْ َ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠُ َ َ ﱠ‬
.‫ َوكذ ِل َك ا َ ﱡ َوالط َواف‬،‫الصﻼ ِة ِل ِذك ِر ِه‬ ‫ و ِ نما شرع ِإقام‬. ‫ِ حق تقواه أن يذكر فﻼ ي‬
ُ ‫ص‬
‫ود‬
ْ َ ْ
ُ ‫ومة َو ُ َو اﳌق‬ َ ُ ْ َ ْ َ ‫ َف َ َذا ُ ﱡل ُه ل ْ َ َ ﱡ‬،‫ض ُل َأ ْ ل ْالع َب َادات َأ ْك َ ُ ُ ْم ذ ْك ًرا ﱠ ف َ ا‬
ْ َ َ َْ َ
‫و أف‬
ِ ‫س ِمن الدنيا اﳌذم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ﱠ‬ ْ ْ ‫ﱠ‬ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ‫ﱡ‬
َ ‫ ك َما ق‬،‫م ْن إيج ِاد الدن َيا َوأ ِل َ ا‬
َ
‫س ِإﻻ ِل َي ْع ُبدو ِن‬ َ ‫ َو َما خلقت ا ن َواﻹ‬: ‫ال عا‬
ِ ِ ِ ِ
Sesungguhnya Allah hanya memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk takut kepada-
Nya, menaati-Nya dan senantiasa mengingat-Nya, sebagaimana perkataan Abdullah
bin Mas’ud “Takwa kepada Allah yang sebenarnya adalah mengingat-Nya dan tidak
melupakan Allah”. Dan Allah memerintahkan shalat untuk mengingat-Nya, demikian
juga ibadah Haji dan Thawaf. Dan sebaik-baik ahli ibadah yang paling banyak
mengingat Allah di dunia. Semua itu tidak termasuk bagian dunia yang tercela, justru
itu tujuan dunia dan seisinya. Ini sesuai firman Allah “Dan aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS. Az-Zariyat: 56)293

Dari Rabi’ bin Sulaiman t ia berkata, aku mendengar Imam As-Syafi’i v berkata:
َ ‫ََ ُ ْ ْ َ ْ َ ُ ْ ََ ﱠ‬
‫النا ِفل ِة‬ ‫طلب ال ِعل ِم أفضل ِمن صﻼ ِة‬
“Menuntut Ilmu lebih utama dari shalat sunnah (An-Nafilah)”.294
Seorang sahabat Imam Ahmad yang bernama Muhannaa t berkata, aku berkata
kepada Ahmad t.
َْ َ َْ َ َّْ َ
‫ض ُل اﻷ ْع َم ِال‬‫ح ِدثنا ما أف‬
“Ceritakanlah kepada kami amalan apa yang paling utama?

Imam Ahmad t menjawab:


ُ ْ َ ْ ْ ََ
‫ ِﳌ ْن َ ﱠ ت ِن ﱠ ت ُه‬, ‫طل ُب ال ِعل ِم‬
“Menuntut Ilmu, bagi yang jujur dalam niatnya”.
Aku berkata: Bagaimana cara meluruskan niat? Beliau t menjawab:

293
Jaami’ul ‘Uluum wal-Hikam fii Syarhi Khamsiina Hadiitsan min Jawaami’il Kalaam, 2/199-200 Ibnu
Rajab Al-Hambali (w. 795 H) Tahkiq Syu’aib Al-Arnauth.
294
Hilyatul Auliya 11/202
Mata Air Yang Jernih 163

ْ ْ ْ َ َ ْ
‫َين ِوي َيت َواض ُع ِف ِيه َو َ ن ِفي َعن ُه ا َ ْ َل‬
“Seseorang meniatkan untuk tawadu’ (rendah hati) dengan ilmunya dan menghilangkan
kebodohan dari dirinya”.295

Berkata Bisyir Al-Haafi t :


ُ ْ َ َ َ‫َ ﱠ‬
‫يث ِﳌ ْن اتقى ﱠ َو َح ُس ت ِن ﱠ ت ُه‬ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ً َ ‫اﻷ ْر‬ َْ ْ َ ََ ُ َْ َ َ
ِ ‫ض ع َمﻼ أفض َل ِمن طل ِب ال ِعل ِم وا ِد‬
ِ ‫ﻻ أعلم ع وج ِه‬
“Aku tidak mengetahui dimuka bumi ini amal yang paling utama melebihi dari
menuntut ilmu agama, ilmu Hadits bagi prang yang bertaqwa kepada Allah dan
membaguskan niatnya”.296
Dari Al-Hasan bin Tsawwab t, Imam Ahmad t berkata kepadaku:
ْ َ َ َ َ َ ُ ُْ َ‫ْ َ َ ﱠ‬
‫ ظ َ َرت ِب َد ٌع‬:‫ال‬ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ‫الن‬ ‫َما َأ ْع َل ُم ﱠ‬
ِ ‫اس ِ زم ٍان أحوج ِم ُ ْم إ طل ِب ا ِد‬
‫يث ِمن ذا الزم ِان قلت و ِلم؟ ق‬
َ ٌ ْ ُ َ َ
‫ف َم ْن ل ْم َيك ْن ِعن َد ُه َح ِديث َوق َع ِف َ ا‬
“Aku tidak mengetahui kebutuhan manusia yang lebih utama dizaman ini melebihi
kebutuhan untuk mencari dan mempelajari Hadits”. Aku berkata, kenapa? Beliau
menjawab: “Karena telah merabaknya bid’ah, siapa yang tidak mengetahui Sunnah
maka ia bisa terjatuh pada bid’ah”.297
Berkata Syaikh Shaleh Ibnu ‘Utsaimin t :
َ َ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ََ ‫ﱠْ َ ﱠ‬ َ ‫َط َل ُب ْالع ْلم َأ ْف‬
‫ ﻻ َ ْع ِدل ُه ْ ٌء ِﳌ ْن‬:‫ام أ ْح َم ُد‬ ‫اﻹم‬
ِ ‫ال‬‫ق‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫م‬ ِ ‫ل‬ ‫ع‬ِ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ن‬‫ﻷ‬ ِ ‫؛‬ ‫ل‬ِ ‫ي‬‫الل‬ ‫ام‬
ِ
َ ‫ض ُل م ْن ق‬
‫ي‬ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ‫َ ﱠ ْ ﱠ ُ ُ َ ْ ْي‬
‫ت ِن ته ين ِو ِب ِه رفع ا ِل عن نف ِس ِه وعن غ ِ ِه‬
“Menuntut Ilmu lebih utama dari shalat malam.Karena menuntut Ilmu sebagaimana
perkataan Imam Ahmad tidak ada yang menandinginya bagi yang lurus niatnya. Dia
niatkan menuntut ilmu untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan orang lain”.298
Hindari belajar ilmu-ilmu kebathinan, ilmu tarikat, suluk, ilmu sihir, pelet, ilmu
filsafat dan ilmu kalam, karena semua itu bisa mengantarkan seseorang pada pintu
zindiq dan kekufuran. Cukupkan diri kita dengan Sunnah itulah jalan yang terang
menuju Allah tanpa keraguan.
Berkata Anas bin Malik t :

295
Al-Adabu As-Syar’iyyah 2/37 Ibnu Muflih
296
Al-Adabu As-Syar’iyyah 2/37 Ibnu Muflih (w. 673 H)
297
Al-Adabu As-Syar’iyyah 2/37 Ibnu Muflih (w. 673 H) Ghiza’ Al-Albab fii Syarhi Manzhumatil Adab
2/51 Syamsuddin As-Safaarini Al-Hambali (w. 1188 H)
298
Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 12/28, 14/113, Kitab Al-‘Ilmu 1/145
164 Mata Air Yang Jernih

ََ ‫َْْ َ ََ ﱠ ُ َ ٌ َ ُ ﱡ‬ ْ ُ ‫ﱠ َ َ ُ َ ﱠ ُ ْ َ َ َ َ َﱠ‬ ْ َ ‫َ ْ َ َ ْ ََ ُ ْ ََ َﱠ‬


‫اطل يدل ع‬ِ ‫لو ان الكﻼم ِعل ًما لت لم ِفي ِه ال ابة والتا ِ عون كما ت لموا ِ اﻷح ِام؛ ول ِكنه ب‬
‫اط ٍل‬ َ
ِ ‫ب‬
“Sekiranya Ilmu kalam itu adalah bagian dari ilmu yang bermanfaat, maka akan di
bicarakan oleh para sahabat dan tabi’in, sebagaimana mereka membahas ilmu tentang
hukum dalam Islam, akan tetapi ilmu kalam adalah bathil dan menunjukkan
kerusakan”.299
Faidah Ringan: Disebutkan oleh Syaikul Islam Ibnu Taymiyah t dalam Majmu’
Fatawaa tentang kisah As-Syaikh Abdul Qadir bin Musa bin Abdillah Al-Jailani 300
t (470-561 H) seorang Ulama Ahlu Sunnah dari mazhab Hambali.
Syaikh Abdul Qadir t berkata:
َْ َ ََ َ ْ َ ‫ور َف َق‬ٌ ‫يما َو َع َل ْيه ُن‬ً ‫ُك ْنت َم ﱠر ًة ْال ِع َب َاد ِة َف َر َأ ْيت َع ْر ًشا َع ِظ‬
‫ َيا َع ْب َد الق ِاد ِر أنا َرﱡ ك َوق ْد َحللت‬: ِ ‫ال‬ ِ ِ
َ ‫َ َ َ َ َ ْ َ ُ َْ َ ﱠُ ﱠ َ َ َ ﱠ ُ َ ْ َ ْ َ َ ُ ﱠ ﱠ َ َ ََ َ ﱠ‬ َْ َ َ ْ ‫َ َ َ ﱠ‬
‫ فتمزق‬:‫ قال‬. ِ ‫ فقلت له أنت ال ِذي ﻻ إله إﻻ واخسأ يا عدو‬:‫ قال‬.‫لك ما حرمت ع غ ِك‬
ََ َ ُ َ ْ َ ْ ّ َ ‫ص َار ُظ ْل َم ًة َو َق‬
ْ ‫ال َيا َع ْب َد ْال َقادر َن َج‬ َ ‫ور َو‬ ‫َذل َك ﱡ‬
ُ ‫الن‬
ِ ‫ك‬ ‫ت‬ِ ‫ﻻ‬‫از‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬
ِ ِ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ن‬
ِ ‫ي‬ ‫د‬ِ ‫ك‬
ِ ِ ِ ‫ق‬ ‫ف‬ِ ‫ب‬ ِ ‫م‬ِ ‫ت‬ ‫و‬ ِ ِ ِ
ًُ َ َ ْ َ ‫ََ ْ ََْ َ ْ ﱠ‬ َ
‫ لقد فت ت ِ ِذ ِه ال ِقص ِة سب ِع ن رجﻼ‬.‫أ ْح َو ِالك‬
“Suatu kali aku sedang melakukan ibadah, maka tiba-tiba aku melihat sebuah
singgasana yang besar dan diatasnya ada cahaya. Kemudian ada suara yang berkata
kepadaku. “Wahai Abdul Qadir! Aku adalah tuhanmu. Sungguh aku telah halalkan
untukmu apa yang aku haramkan untuk selainmu. Syaikh Abdul Qadir t menjawab,
aku berkata kepada suara itu. “Apakah engkau Allah yang tiada tuhan berhak disembah
selain Dia? Hengkang lah engkau wahai musuh Allah!
Syaikh Abdul Qadir t melanjutkan. Kemudian tiba-tiba cahaya itu terpecah menjadi
hitam gelap dan ia berkata: “Wahai Abdul Qadir! Engkau telah selamat dariku karena
bagusnya Ilmu dan pemahamanmu tentang agama, dan sifat kehati-hatian terhadap
dirimu. Sungguh aku telah memfitnah 70 orang dengan ujian seperti ini.

299
Al-Wajiz fii ‘Aqidati As-Salaf 2/207
300
Nama lengkap beliau Abu Muhammad Muhyiddin ’Abdul Qaadir bin Musa bin Abdillah bin Janki Al-
Jailani Al-Hambali. Lahir Di Jailan (dekat Tuberistan), dan pindah ke Bagdad di usia muda th 488 H, dan
menuntut Ilmu dengan para Ulama. Beliau dikenal dengan Ulama yang ahli dengan Fiqih, Nasehat,
Aqidah yang shahih dan adab. Dianatara karya beliau kitab Al-Gunyah litaalibi Tariqi Al-Haq (2 jilid),
Al-Fathu Rabbaanii, Futuuhul Ghaib, Al-Faidhaatu Ar-Rabbniyyah. Wafat di Bagdad rahimahullah
(470-561 H/ 1166-1078 M). Lihat Al-Kaamil Fii At-Tarikh 9/326, ‘Izzuddin Ibnu Al-Atsir (w. 630 H),
Bidayah Wannihayah 16/420. Dialah ulama yang sering di klaim oleh kalangan Sufi untuk melariskan
ajaran-ajaran nyeleneh. Padahal beliau ulama yang beraqidah salaf.
Mata Air Yang Jernih 165

َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َْ َ َ َ ُ َ ْ ‫َ ْ َ َ ْ َ َﱠ ُ ﱠ‬
‫ال ِبق ْو ِل ِه ِ " َحللت لك َما َح ﱠر ْمت َع غ ْ ِ َك " َوق ْد َع ِل ْمت أ ﱠن‬ ‫كيف ع ِلمت أنه الشيطان؟ ق‬
ُ ‫ال َأ َنا َ ﱡ ك َو َل ْم َي ْقد ْر َأ ْن َي ُقو َل َأ َنا ﱠ‬ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ُ َ ُ ْ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ‫َ َ َ ُ َ ﱠ َﱠ ﱠ‬
ِ ‫َعل ْي ِه َو َسل َم ﻻ ت َ َوﻻ ت َبد ُل َوِﻷنه ق َ ر‬ ‫ش ِر عة محم ٍد ص‬
ََ ‫ﱠ َ َ ﱠ‬
‫ال ِذي ﻻ إل َه إﻻ أنا‬
Kemudian ada yang bertanya kepada Syaikh Abdul Qadir. Bagaimana anda mengetahui
bahwa dia adalah syaitan? Belaiu menjawab: “Dari perintahnya kepadaku. “Sungguh
aku telah halalkan kepadamu apa yang aku haramkan untuk selainmu”. Dan aku benar-
benar mengetahui bahwa syariat Nabi Muhammad n tidak di hapus dan tidak diganti.
Dan dari perkataannya, “aku adalah tuhanmu” dan dia tidak berani mengatakan aku
Allah yang tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Aku”.301
Betapa Ilmu itu cahaya, menyelamatkan seorang dari jurang kekafiran. Allah k
selamatkan Syaikh Abdul Qadir dari berbuat kufur kepada Allah k dan syariat nabi
Muhammad n. Adapun sebagian orang yang bodoh dari ahli ibadah, atau sebagian
kaum tarikat sufi ekstrem, andai salah seorang dari mereka menemukan suara yang
sama mengaku nabi Khadir, padahal ia syaithan boleh jadi ia mendakwa telah diangkat
menjadi nabi. Buktinya ada diantara guru mereka yang mengklaim tidak wajib shalat
jika sudah mencapai hakikat. Demikianlah kebodohan, kegelapan ditengah siang, yang
kerap kali membuat manusia terperosot ke jurang kebianasaan.
Ilmu itu pelita ditengah kegelapan, air bagi tanaman, pengobat bagi hati, dan
mencerahkan jiwa seorang hamba karena ilmu yang bersumber dari mata air
yang jernih. Allah k mencela manusia yang ahli ilmu perkara dunia, namun tidak
mengerti ilmu Islam dan kewajiban yang harus ia tunaikan, serta lalai dari kehidupan
akhirat.
َ ُ َ ْ ‫َ ْع َل ُمو َن َظا ًرا ّم َن ا ْ َ َياة ﱡ‬
‫الد ْن َيا َو ُ ْم َع ِن اﻵ ِخ َر ِة ُ ْم غا ِفلون‬ ِ ِ ِ
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka
tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai”. (QS. Ar-Ruum: 7)
Islam agama yang mengajak pemeluknya untuk menuntut ilmu, mempelajari Islam
sesuai yang di ajarkan Rasulullah n dan para sahabat g. Dengannya umat Islam akan
sanggup mematahkan makar musuh-musuh, memenangkan agama ini diatas seluruh
agama-agama yang ada dimuka bumi. Islam mulia dan terjaga dengan Ilmu.
َ َْ َ َ ُ ‫ُ ُ َن ُ ْ ُ ُ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ ﱠ ُ ُ ﱡ‬
‫ور ِه َول ْو ك ِر َه ال ا ِف ُرون‬
ِ ‫ي ِر دو ِليط ِفئوا نور ِ ِبأفوا ِ ِ م و م ِتم‬
‫ن‬
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi
Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".
(QS. As-Shaf: 8)

301
Majmu’ Al-Fataawa 1/171. An-Nubuwwaat 2/693
166 Mata Air Yang Jernih

Berkata syaikh Shaleh al-‘Ushaimi hafizahullah:


“Siapa yang mengira orang-orang yang duduk di majlis ilmu tidak bisa menolong
Islam, persangkaan itu muncul karena kebodohannya. Sungguh tidak ada orang yang
bisa menolong agama ini seperti para ulama dan penuntut ilmu. Karena menjaga
agama tidak akan terwujud kecuali dengan ilmu agama yang benar. Sekedar ceramah
dan khutbah yang membara, atau menangisi puing-puing bangunan tidak bisa
membangun agama, tidak pula menjaga syariat dan mengekalkan nama Islam.
Keberadaan kaum muslimin hanya akan terjaga menyebarkan ilmu agama dan
mengamalkannya”.
D. DEFENISI ISLAM
Dalam kamus kata Islam bermakna: al-Inqiyad (Tunduk) dan al-Istislam (pasrah)302.
Orang nya disebut dengan Muslim artinya: Hamba yang patuh, tunduk berserah diri
kepada aturan Allah Zat Yang Maha Pemurah. Dari defenisi bahasa saja, maka aliran
“Islam Liberal” bukan bagian dari Islam, karena konsep dasarnya menghendaki
“Kebebasan”. Bukan ketundukan pada aturan Allahk. Menurut pengertian secara
syari’at sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Sulaiman at-Tamimi
t:
ْ َ
‫ وال آءة من الشرك وأ له‬, ‫ واﻹن ِقياد له بالطاعة‬, ‫اﻹ ْس ِ ْسﻼ ُم ِ بالتوحيد‬
ِ
“Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada
aturan-Nya dengan keta’atan dan berlepas diri dari seluruh jenis kesyirikan dan
pelakunya“303

Defenisi ini sesuai dengan nash al-Quran dan Hadits yang shahih. Firman Allah k;
ً َ ‫َو َم ْن َأ ْح َس ُن د ًينا م ﱠم ْن َأ ْس َل َم َو ْج َ ُه ﱠ َو ُ َو ُم ْحس ٌن َو ﱠات َب َع م ﱠل َة إ ْب َرا‬
‫يم َح ِنيفا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, dan dia orang yang berbuat kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahim yang lurus?.” (QS An-Nisa: 125)
ُْ ُ َ َ ‫ﱠ‬
ُ ‫اﻷ‬ َ َ َُْْ َُْ ْ َ َ َْ ْ ََ ٌ ْ ُ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ َُْ َ ْ ْ ُ ْ ََ
‫ور‬
ِ ‫م‬ ‫ِ عا ِقبة‬ ِ ‫ِ و و مح ِسن فق ِد استمسك ِبالعرو ِة الوثقى و‬ ‫ومن س ِلم وج ه ِإ‬
“Dan siapa saja yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang ia orang yang
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh. Dan hanya kepada Allah kesudahan segala urusan”. (QS. Luqman: 22)
Didalam Hadits yang shahih, Rasulullah n bersabda:

302
Al-Mu’jam Al-Wasith 1/446
303
Syarah Ushul Tsalatsah Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-‘Utsaimin t Hal: 39-40, Maktabah Al-
Hady Muhammady, cet I/1431 H.
Mata Air Yang Jernih 167

َ ‫ص‬
‫وم‬ ُ ‫الز َ َاة َو َت‬
‫الص َﻼ َة َو ُت ْؤ َى ﱠ‬
‫يم ﱠ‬َ ‫اﻹ ْس َﻼ ُم َأ ْن َ ْش َ َد َأ ْن َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ ُ َو َأ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َر ُسو ُل ﱠ َو ُتق‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً َ َْ َ ْ َ َ ْ َ َْْ ‫ََ َ َ ََ ُ ﱠ‬
‫رمضان وت الب ت ِإ ِن استطعت ِإلي ِه س ِ يﻼ‬
“Islam itu, Engkau bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak di ibadahi kecuali Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan sholat, menunaikan
kewajiban Zakat, berpuasa di bulan ramadhan, melaksanakan ibadah haji jika
mampu.304
Jika kita amati defenisi Islam yang intinya berserah diri dan patuh pada syari’at Allah
k, bertauhid meng-Esakan Allah dalam perbuatan, nama-nama dan sifat-Nya, serta
menyerahkan seluruh jenis Ibadah hanya kepada Allah k semata.
Keistimewaan dan Makna Islam Secara Umum
Islam berbeda dengan agama-agama dan aliran yang ada di dunia, hampir semua
agama dan aliran itu dinisbatkan kepada sosok atau kelompok tertentu, seperti agama
Yahudi, diambil dari nama kabilah Yahudza, Nasrani dinisbatkan kepada nama bangsa
Nashara, Budha diambil dari kata Budhis, Ahmadiyyah diambil dari nama pendirinya,
Islam Liberal diambil dari Liberty bermakna kebebasan, Islam Nusantara dari wilayah
Nusantara dan seterusnya.
Adapun Islam adalah nama yang diberikan oleh Allah k langsung diturunkan melalui
wahyu. Dalam Al-Quran, Allah k berfirman:
َ ْ ‫ﱠ ّ َ َْ ﱠ‬
‫اﻹ ْسﻼ ُم‬
ِ ِ ‫الدين ِعند‬
ِ ‫ِإن‬
“Sesungguhnya agama yang ada disisi Allah hanyalah Islam”. (QS. Ali-Imran: 19)
Firman Allah k kepada Nabi Ibrahim Khalilullah p
َ َ َ ْ ّ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ُ ‫ْ َ َ َ ُ َﱡ‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫ِإذ قال له ر ه أس ِلم قال أسلمت ِلر ِب الع‬
“Ingatlah Ketika Allah berkata kepadanya (Ibrahim), Berserah dirilah! Ibrahim
berkata, Aku berserah diri kepada Rabb semesta alam”. (QS. Al-Baqoruh: 131)
َ َ َ ُْ ُ
‫ُ َو َس ﱠماك ُم اﳌ ْس ِل ِم ن ِم ْن ق ْب ُل َو ِ َ ذا‬
“Dia (Allah) telah menamakan kalian orang-orang Muslim dari dahulu305 dan (begitu
pula) dalam (Al Quran) ini”. (QS. Al-Hajj: 78)

304
Shahih Muslim (no.8, 102) Bab Ma’rifatul Islam, Iman dan Qodar, dari sahabat ‘Umar bin Khathab
radhiyallahu ‘anhu.
305
Maksudnya: Nama Islam sudah ada pada kitab-kitab samawi sebelum diturunkan Al-Quran,
menunjukkan Islam bukan nama baru. (Lihat tafsir Ibnu Jarir At-Thobari 18/692)
168 Mata Air Yang Jernih

E. ISLAM AGAMA SELURUH PARA NABI r

Islam merupakan agama seluruh para nabi dan rasul, karna pondasi agama mereka
sepakat diatas Tauhid yaitu memurnikan seluruh jenis Ibadah hanya untuk Allah k,
hanya saja syari’at mereka berbeda-beda.

Allah l berfirman:
َ ُ ‫ﱠ‬ َْ َ َ‫َََ ْ َ ََْ ُ ّ ُﱠ َ ُ ً َ ُْ ُ ﱠ‬
‫اجت ِ ُبوا الطاغوت‬‫ولقد عثنا ِ ِل أم ٍة رسوﻻ أ ِن اعبدوا و‬
“Dan sungguh Kami benar-benar telah mengutus rasul pada setiap umat, (untuk
menyerukan):” Sembahlah Allah semata dan jauhilah Thagut itu”. (QS. An-Nahl:36)
ْ ‫َو َما َأ ْر َس ْل َنا م ْن َق ْبل َك م ْن َر ُسول إ ﱠﻻ ُنو إ َل ْيه َأ ﱠن ُه ﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ َأ َنا َف‬
‫اع ُب ُدو ِن‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Rabb (yang berhak disembah)
melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS. Al-Anbiya: 25)
Maksud agama yaitu Iman dan tauhid306 sebagaimana yang ditafsirkan oleh Imam
Mujahid t . Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa konsep agama para nabi dan rasul
r adalah satu, yaitu diatas Pondasi Tauhid, memurnikan ibadah kepada Allah.
Allah k meyebutkan kisah dan perkataan mereka dalam Al-Quran:

Nabi Nuh p berkata kepada kaumnya:


َ ُْ َ َُ َْ ُ ُ ََ ‫َ ْ َ َﱠُْ ْ َ َ َ َُْ ُ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ﱠ‬
‫ﱠ ِ َوأ ِم ْرت أن أكون ِم َن اﳌ ْس ِل ِم ن‬ ‫ف ِإن توليتم فما سألتكم ِمن أج ٍر ِإن أج ِري ِإﻻ ع‬
“Jika kalian berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta sedikitpun upah dari
padamu, upahku hanya dari Allah semata, dan aku diperintahkan agar menjadi orang-
orang yang berserah diri (kepada-Nya).” (QS. Yunus: 72)
Wasiat Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’qub e kepada anak-anak mereka sebelum
meninggal dunia,
َ َ ‫َ ْ َ ُ َ ََ ْ ُ ُ َ َ ﱠ ﱠ ﱠَ ْ َ َ َ ُ ُ ّ َ ََ َ ُ ُ ﱠ‬
‫وت ﱠن ِإﻻ َو أ ْن ُت ْم ُم ْس ِل ُمون‬ ِ ‫ِ ا ِإبرا ِ يم ب ِ ِيه و عقوب ياب ِ ِإن اصطفى لكم‬
‫الدين فﻼ تم‬ ‫َو َو ﱠ‬

“Dan ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya demikian pula
Ya’qub. Ibrahim berkata: “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk agam Islam”.
(QS. Al-Baqarah: 132)

Hakikat Islam yang diwariskan dan yang diterima oleh seluruh Para Nabi r,

306
Lihat Tafsir Ibnu Zamanin 4/164, An-nukat wal’Uyun 5/197, Fathul Qodir 4/607, Anwaru Tanzil 5/78,
Tafsir As-Sam’ani 5/68, Zaadul masir 4/61.
Mata Air Yang Jernih 169

َ َ َ ُ َ َ َ َ ‫وب ْاﳌَ ْو ُت إ ْذ َق‬ َ ‫َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ َد َاء إ ْذ َح‬


َ ‫ض َر َ ْع ُق‬
‫ال ِل َب ِ ِيه َما ْع ُب ُدون ِم ْن َ ْع ِدي قالوا ْع ُب ُد ِإل َ َك َو ِ ل َه‬ ِ ِ ‫أم كنتم ش‬
َ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ ََ ً َ ًَ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َْ َ َ
‫احدا ونحن له مس ِلمون‬ ِ ‫اعيل و ِ اق ِإل ا و‬ ِ ‫آبا ِئك ِإبرا ِ يم و ِ سم‬
“Adakah kalian hadir Ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, Ketika ia berkata
kepada anak-anaknya: “Apa yang kalian sembah sepeninggalku?” Mereka menajwab:
“Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il, dan
Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS.
Al-Baqarah: 133)

‫صنَا َم‬ ِ ‫ب اجْ عَ ْل ٰ َهذَا ا ْلبَلَ َد‬


ْ َ ‫آمنًا َواجْ نُ ْبنِي َوبَنِ ﱠي أَن نﱠ ْعبُ َد ْاﻷ‬ ِ ّ ‫َو ِإ ْذ قَا َل إِب َْرا ِهي ُم َر‬
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekah),
negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah
berhala-berhala”. (QS. Ibrahim: 35)

Nabi Musa p berkata kepada kaumnya:


َ ُْ ُ ْ ُ‫َ َ َ ﱠ‬ ُْ ُُْ َ َ ‫َو َق‬
‫ال ُمو َ َيا ق ْو ِم ِإ ْن كنت ْم َآمنت ْم ِبا ﱠ ِ ف َعل ْي ِه ت َو لوا ِإن كنت ْم ُم ْس ِل ِم ن‬
“Dan Musa berkata: “Wahai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah, maka
bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kalian orang-orang yang berserah diri.” (QS.
Yunus: 84)

Allah k menceritakan tentang pengikut Nabi ‘Isa bin Maryam e,


َ َ ْ َ ‫َ ُ َﱠ‬ ُ َْ َ ْ َ ْ
‫اش َ ْد ِبأ ﱠن َنا ُم ْس ِل ُمون‬ ُ
‫َو ِ ذ أ ْو َح ْيت إ ا َ َو ِارِّ ن أن ِآمنوا ِ ي َو ِ َر ُسو ِ قالوا آمنا و‬
“Dan (ingatlah) ketika Aku ilhamkan kepada pengikut ‘Isa yang setia: “Berimanlah
kepada rasul-Ku”. Mereka menjawab:” Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai
rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)”.
(QS. Al-Maidah: 111)
Para Nabi bani Israil r juga berkata;
َ ‫ين َأ ْس َل ُموا ل ﱠلذ‬
َ ‫الن ﱡيو َن ﱠالذ‬ ‫إ ﱠنا َأ ْن َزْل َنا ﱠ‬
ٌ ‫الت ْو َر َاة ف َ ا ُ ًدى َو ُن‬
‫ور َ ْ ُ ُ َ ا ﱠ‬
‫ين َ ُادوا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ِ ِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat didalamnya ada petunjuk dan
cahaya, yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi
yang berserah diri kepada Allah”. (QS. Al-Maidah: 44)
Allah k menceritakan perkataan Balqis di zaman Nabi Sulaiman e,
ْ َ َ َ َ َ ْ ّ َ ‫ََ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َْ َ َ ﱠ‬ ْ َ ُ ََ ّ
ِ ‫َر ِ ّب ِإ ِ ي ظل ْمت نف ِ وأسلمت مع سليمان ِ ِ ر ِب الع‬
‫اﳌ ن قالت‬
170 Mata Air Yang Jernih

“Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zhalim terhadap
diriku, dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah Rabb semesta alam”.
(QS. An-Naml: 44)
Dari Sahabat Abu Hurairah a, Nabi Muhammad n bersabda:

‫س‬ ‫اﻷ ْن َي ُاء إ ْخ َو ٌة ل َع َﻼت َو ﱠن َأ ْو َ ﱠ‬


َ ْ ‫الناس ب ْابن َم ْرَ َم َ َﻷ َنا ; إ ﱠن ُه َل‬ َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َْ ْ ُ َ َ ‫ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ‫ و‬،‫احد‬ ِ ‫اشر اﻷن ِ ي ِاء ِدي نا و‬ ِ ‫ِإنا مع‬
َ
‫َب ْي ِ ْ َو َ ْ َنه ن ﱞ‬
ُ
ِ
“Agama kami para nabi adalah satu, syariat kami berbeda, dan manusia yang paling
berhak terhadap ‘Isa bin Maryam adalah aku, tidak ada nabi antara aku dan ‘Isa”.307
Dengan demikian siapa saja yang beriman kepada Allah k dengan Tauhid dan
mengikuti aturan yang dibawa Para Nabi dan Rasul r yang diutus untuk mereka
maka dia disebut seorang Muslim.
F. MAKNA ISLAM SECARA KHUSUS
Islam secara khusus maksudnya adalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad n
dengan syariat yang dengannya beliau diutus sesuai petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah
yang terpelihara, dan yang difahami oleh para sahabat g .

Dari Sahabat ‘Umar bin Khattab z , bahwa ketika Jibril p datang bertanya kepada
Nabi n tentang perkara agama diantaranya tentang Islam, maka Rasulullah n
bersabda;
َ َ‫َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ َ َُ َ ﱠ‬ ُ ُ ً َ ُ ‫ْ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ﱠ ُ ََ ﱠ‬
،‫الصﻼة‬ ‫ وت ِقيم‬،‫ﷲ ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ِ ‫اﻹسﻼم أن ش َ د أن ﻻ ِإله ِإﻻ ﷲ وأن مح ﱠمدا َرسول‬
ِ
ً َ َْ َ ْ َ َ ْ َ َْْ ‫َُ ْ َ ﱠَ َ ََ ُ َ ََ َ َ ََ ُ ﱠ‬
‫ وت الب ت ِإ ِن استطعت ِإلي ِه س ِ يﻼ‬،‫ وتصوم رمضان‬،‫وتؤ ِ ي الز اة‬
“Islam adalah engkau bersaksi (mengakui) bahwa tidak ada tuhan yang berhak
diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan
sholat, membayar zakat, berpuasa dibulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Ka’bah
jika ada kemampuan”.308
Dari Abdullah bin ‘Umar c , Rasulullah n bersabda:
َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ‫َ َ َ ﱠ‬ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ‫ُب‬
‫ َو ِ يت ِاء‬،‫الصﻼ ِة‬ ‫ َو ِ ق ِام‬، ِ ‫ ش َ َاد ِة أ ْن ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َوأ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َر ُسو ُل ﱠ‬:‫س‬
ٍ ‫اﻹسﻼم ع خم‬ ِ ِ
َ َ ََ ْ َ َ ّ َ َ َ‫ﱠ‬
‫ وصو ِم رمضان‬، ِ ‫ وا‬،‫الز ِاة‬

307
Hadits Shahih Bukhari (no. 3442), Bab: Ahaditsu Al-Anbiya
308
Shahih Muslim 1/36 (no. 8) Bab “Ma’rifatul Iman wal Islam wal Qodar.
Mata Air Yang Jernih 171

“Islam dibangun diatas lima perkara: “Bersaksi (mengakui) bahwa tidak ada tuhan yang
berhak diibadahi kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat,
menunaikan zakat, berpuasa dibulan Ramadhan dan menunaikan haji.”309
Ini konsep dasar Islam dari sisi aturan syari’at yang Zhahir (nampak), dikenal
dengan rukun Islam yang lima. Setelah seseorang mengikrarkan Syahadatain, dan ini
syarat utama seseorang untuk menjadi Muslim, setelahnya wajib menunaikan syariat
sholat, zakat, puasa, haji yang diwajibkan oleh Allah k, agar diamalkan umat ini,
siapapun mereka sesuai aturan yang diajarkan Nabi n.

G. LIMA RUKUN ISLAM YANG WAJIB DIPELAJARI DAN DIAMALKAN


OLEH SEORANG MUSLIM ATAU MUSLIMAH

1. Rukun Pertama: Syahadatain (Pengakuan dan Perjanjian)


Dua kalimat Syahadat (syahadatain) merupakan syarat utama dan pondasi awal bagi
seseorang unuk menjadi seorang muslim, sebelum kewajiban syariat yang lain. Yaitu
bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah k dan Nabi
Muhammad n adalah utusan Allah k.
Dua kalimat yang agung ini sering diucapkan seorang muslim, baik dalam shalat, azan
dan iqomah, mudah diucapkan oleh lisan, terkhusus bagi yang kurang faham
konseskuensinya, namun amat berat bagi orang arab jahiliyah tempo dulu. Karena
kalimat ini memiliki makna dan ketententuan yang berat.
Syahadat pertama memiliki dua rukun yaitu menafikan (meniadakan) segala
sesuatu yang layak disembah di alam semseta ini kecuali Allah k, dan menetapkan
hanya Allah k semata Zat Yang berhak diberikan Ibadah.

Persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak diberikan apapun dari jenis ibadah
kecuali hanya Allah k sebuah akad pengakuan dan perjanjian pokok dalam Islam
antara seorang hamba dengan Rabb-nya setelah pengakuan bahwa Allah k adalah
tuhan-nya, untuk tidak memberikan jenis ibadah sekecil apapun kepada selain Allah
k, seperti berdoa’, menyembelih, mohon perlidungan, tawakkal, dan lainnya dari
seluruh jenis Ibadah.
Sebuah konsekuensi yang mulia. mudah di lisan, namun teramat berat bagi yang
memahami tujuannya. Itulah sebabnya orang-orang kafir jahiliyah tidak mau
mengucapkan syahadat ini, karena didalamnya terdapat pengakuan dan janji besar yang
yang harus ditunaikan.
َ َْ ‫ﱠ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َٰ ﱠ‬
‫يل ل ُ ْم ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َ ْستك ِ ُ ون‬‫ِإ م انوا ِإذا ِق‬

309
HR. Bukhari (no. 8) Muslim (no. 16)
172 Mata Air Yang Jernih

“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha


illallah" (Tiada tuhan yang berhak diibadahi melainkan Allah) mereka
menyombongkan diri”. (QS. As-Saffhat: 35)
Adapun makna persaksian bahwa Nabi Muhammad n adalah utusan Allah k,
maknanya, membenarkan apa yang beliau kabarkan, senang mengerjakan yang
diperintahkan, menghentikan yang dilarang dan tidak melakukan ibadah untuk
mendekatkan diri kepada Allah k kecuali dengan tata cara yang beliau syariatkan
dalam sunnah yang suci. Tidak halal seorang muslim melakukan ibadah dangan cara
ngarang dan keinginan sendiri, tidak pula berdasarkan budaya dan pendapat pribadi.
Dalam bahasa lainnya, “Mentauhidkan Allah dalam tujuan ibadah, dan mentauhidkan
nabi dalam mengambil cara beribadah”.
َ ْ ُ َ َ ‫َ َ َ ُ ُ ﱠ ُ ُل َ ُ ُ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َ ﱠ ُ ﱠ َ ﱠ ﱠ‬
‫اب‬
ِ ‫وما آتاكم الرسو فخذوه وما اكم عنه فان وا ۚ و اتقوا ۖ ِإن ش ِديد ال ِع‬
‫ق‬
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya”. (QS. Al-Hasyar: 7)
Dua kalimat syahadat merupakan pondasi dasar dengan keduanya dibangun seluruh
bangunan, tonggak dan cabang syariat Islam, artinya tidak ada manfaat seseorang
memiliki bangunan tinggi jika tanpa pondasi. Kesaksian yang mulia, dengannya Allah
k akan masukkan seseorang ke dalam surga-Nya.

Dari sahabat ‘Ubadah bin Shamit z , Rasulullah n bersabda:


‫َُْ ﱠ‬ َ ‫ َو َأ ﱠن ع‬،‫ول ُه‬
ُ ُ ََ ُ ُ َْ ً ‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ﱠ ﱠُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ُ ََ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫ وأن محمدا عبده ورس‬،‫من ش ِ د أن ﻻ ِإله ِإﻻ وحده ﻻ ش ِر ك له‬
ِ ‫عبد‬ ِ
َ َ‫ﱠ‬ َ َ َ ٌ ُ َ َ َ َ َ َ َ َْ ُ ُ َ ََ ُ ُ ُ َ َ
‫ َو ﱠ‬،‫ َوا َ ﱠن ُة َح ﱞق‬،‫وح م ْن ُه‬
‫َ نة َع َما‬ ‫ أ ْدخل ُه ﱠ ُ ا‬،‫الن ُار َح ﱞق‬ ِ ‫ و ِلمته ألقا ا ِإ م ْر م ور‬،‫ورسوله‬
َ َ
َ ‫ان م َن‬
‫الع َم ِل‬ ِ
“Siapa yang bersaksi bahwa tidak tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah tiada
sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, ‘Isa adalah hamba dan
rasul-Nya, kalimat-Nya yang ditiupkan kepada Maryam dan ruh-Nya, dan neraka itu
haq (benar adanya), surga itu haq, maka Allah akan masukkan ia kedalam surga dengan
amal ibadah apapun yang ia punya”.310
Oleh sebab itu seseorang yang mau masuk Islam, hendaklah difahamkan akan
makna dan konsekuensi kalimat Syahadatain yang akan dia ucapkan sebelum diajarkan
yang lainnya, karena jika tidak faham makna dan tujuannya, bisa jadi jika ia
sebelumnya kristen atau budhis, sesekali natalan, mingguan ke gereja, ibadah di bihara,
giliran jum’atan ke masjid. Allahulmusta’an.

310
HR. Bukhari (no. 3435) Muslim (no. 28)
Mata Air Yang Jernih 173

2. Rukun Kedua : Sholat Lima Waktu

Sholat lima waktu merupakan Ibadah yang agung, kewajiban pertama yang Allah
wajibkan bagi setiap muslim setelah Iman, diterima perintahnya di langit dalam
peristiwa Mi’raj, kewajiban yang tetap dilakukan dalam kondisi safar, perang (shalat
kauf), keadaan sakit, baik berdiri, duduk, tidur, jika tidak mampu sesuai keadaan,
diperintahkan bagi anak-anak diusia 7 tahun, dan diwajibkan diusia 10 tahun. Ibadah
yang diwajibkan oleh Allah k kepada setiap muslim dan muslimah yang sudah baligh.
Tata cara pelaksaan nya wajib sesuai dengan yang dicontohkan Nabi n. Para ulama
sepakat akan kewajiban ini dan tidak ada yang menyelisihi kecuali kelompok sesat.
Dalil berkenaan dengannya sangat banyak. Allah k berfirman:
َ
‫الر ِاك ِع ن‬ ‫الص َﻼ َة َو ُآتوا ﱠ‬
‫الز َ َاة َو ْار َك ُعوا َم َع ﱠ‬ ُ ‫َو َأ ِق‬
‫يموا ﱠ‬

“Dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.
(QS. Al-Baqarah: 43)
َ َ ُ ‫الص َﻼة ْال ُو ْس َط ٰى َو ُق‬
‫وموا ِ ﱠ ِ قا ِن ِت ن‬ ‫الص َل َوات َو ﱠ‬
ِ
‫ﱠ‬ ََ ُ َ
‫حا ِفظوا ع‬
ِ
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk
Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. (QS. Al-Baqarah: 238)
َ ُ ُ ْ ْ ٌ َ َ ُ ََْ َ َ‫َ َ ُ َ ْ ََ َ ْ َ َُ ُ ﱠ‬
‫الصﻼة فلتق ْم طا ِئفة ِّم ْ ُ م ﱠم َع َك َول َيأخذوا أ ْس ِ َ َ ُ ْم‬ ‫و ِ ذا كنت ِف ِ م فأقمت ل م‬
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak
mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka
berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata”. (QS. An-Nisa: 102)311
ً ُ َ َ ْ ُْ َ ْ َ َ َ َ ‫ﱠ َ َ ﱠ ﱠ‬
‫الصﻼة انت َع اﳌؤ ِم ِن ن ِكت ًابا ﱠم ْوقوتا‬ ُ ‫َف َأق‬
‫يموا الصﻼة ۚ ِإن‬ ِ
“Maka dirikanlah shalat itu312. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nisa: 103)
Dari Abdullah bin ‘Umar c berkata:

311
Shalat Khauf. Allah k tetap perintahkan Nabi n dan Para sahabat g untuk shalat berjamaah
walau di medan perperangan. Namun hari ini banyak generasi umat Islam yang berbadan sehat
meninggalkan shalat berjamaah. Masjid sepi, sementara stadion, lapangan bola, bioskop, hiburan
musik, orgen tunggal dan kedai domino lebih ramai dengan generasi muda Islam daripada Masjid
312
Ayat ini dalam bentuk Fi’il amar. Dalam Kaidah Ushul Fiqih, hukum asal perintah memberi faidah
Wajib. Tentang kewajiban shalat juga dikuatkan juga oleh hadist Mua’zh bin Jabal z.
174 Mata Air Yang Jernih

ْ ْ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬
،‫الصﻼ ِة َرف َع َي َد ْي ِه َح ﱠ َيكونا َحذ َو َمن ِك َب ْي ِه‬ َ َ َ َ ‫َْ ُ َ ُ َ ﱠ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
ِ ‫َرأيت رسول ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ِإذا قام‬
َ ُ ُ ‫َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ َْ َ ُ َ ﱡ‬ ُ‫ََ َ َْ َ ُ َ َ َ ُ َُّ ﱡ‬
‫ َس ِم َع ﱠ ُ ِﳌ ْن‬:‫ َو َ قو ُل‬،‫وع‬ ِ ‫ك‬‫الر‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ه‬ ‫س‬ ‫أ‬‫ر‬ ‫ع‬‫ف‬‫ر‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫إ‬
ِ ‫ك‬ ‫ل‬ِ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ف‬ ‫و‬ ، ‫وع‬ِ ‫و ان يفع َل ْذ ِلك ِ َح ن يك ِ ِللر‬
‫ك‬
‫ود‬ ُ ‫ َوﻻ َيف َع ُل ذل َك ال ﱡ‬،‫َحم َد ُه‬
ِ ِ ِ ِ
“Aku melihat Rasulullah n apabila berdiri memulai shalat, beliau mengangkat kedua
tangannya sejajar dengan kedua bahunya. Dan beliau lakukan itu ketika takbir untuk
ruku’, ketika mengangkat kepala dari ruku’, dan beliau membaca “Sami’allahu Liman
Haamidah”. Dan beliau n tidak mengangkat tangan ketika sujud”.313
َْ َ ُ َ ُ ُ ْ َ َ‫ﱠ‬ َ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫الصﻼ ِة فاغ ِسلوا ُو ُجو َ ك ْم َو أ ْي ِد َيك ْم ِإ اﳌ َر ا ِف ِق َو ْام َ ُ وا‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا ِإذا قمتم ِإ‬
َ َ َ َ َ ُ ُ ‫ﱠ‬ َ ُ ُ ُ َْ َ َُ َ ُ ُُ
‫وسك ْم َوأ ْر ُجلك ْم ِإ الك ْع َب ْ ِن ۚ َو ِ ن كنت ْم ُجن ًبا فاط ﱠ ُروا ۚ َو ِ ن كنتم ﱠم ْر ٰ أ ْو َع ٰ َسف ٍر أ ْو َج َاء‬ ِ ‫ِبرء‬
َ َ ً ‫صع‬ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ّ ُ َ َ َ ْ َ ّ ُ ّ ٌ َ َ
‫يدا ط ِّي ًبا ف ْام َ ُ وا‬ َ َ َ ُ ْ َ ْ
ِ ‫أحد ِمنكم ِمن الغا ِئ ِط أو ﻻمستم ال ِ س َاء فلم ت ِجدوا م ًاء فتي ﱠم ُموا‬
ْ ُ َ ُ
‫ِب ُو ُجو ِ ك ْم َو أ ْي ِديكم ّ ِمن ُه‬
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah,
dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”.
(QS. Al-Maidah: 6)

Dari Abu Umamah z, bahwa ‘Amr bin ‘Abasah As-Sulami z dia berkata:
ْ ْ َ ُ ُْ َ َ َ
‫وء َح ِّدث ِ َعن ُه‬ ِ ‫يا ن ِ ﱠ‬
‫ﷲ فالوض‬
“Wahai Nabi Allah! Kabarkan aku tentang Wudhu’. Maka Rasulullah n bersabda:
َ َ ْ َ ‫َ َْ ﱠ‬ َْ ْ ‫وء ُه َف َي َت َم‬ ُ ‫َما م ْن ُك ْم َ ُج ٌل ُي َق ّر ُب َو‬
‫ َو ِف ِيه‬،‫ َو َ ْست ِش ُق ف َي ت ِ ُ ِإﻻ خ ﱠرت خط َايا َو ْج ِ ِه‬،‫ض‬ ُ ‫ض َم‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ر‬ ِ
َْ َ َ َ ْ َْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ََ َ
،‫اف ِ ي ِت ِه مع اﳌ ِاء‬ ِ ‫ ِإﻻ خرت خطايا وج ِ ِه ِمن أطر‬،‫ ثم ِإذا غسل وج ه كما أمره ﷲ‬،‫يم ِه‬ ِ ‫اش‬ ِ ‫وخي‬
ْ َ ‫ﱠ‬ ْ ُ َْ ََ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬ ََ ْ َ ْ ُ
‫ ِإﻻ خ ﱠرت‬،‫ ث ﱠم َي ْم َ ُ َرأ َس ُه‬،‫ ِإﻻ خ ﱠرت خط َايا َي َد ْي ِه ِم ْن أن ِام ِل ِه َم َع اﳌ ِاء‬،‫ث ﱠم َ غ ِس ُل َي َد ْي ِه ِإ ِاﳌ ْرفق ْ ِن‬
َ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َْ َ َ ْ ُ َْ َ َْ َ ْ ْ َ َ َ
‫ ِإﻻ خ ﱠرت خط َايا ِر ْجل ْي ِه‬،‫ ث ﱠم َ غ ِس ُل ق َد َم ْي ِه ِإ الك ْع َب ْ ِن‬،‫اف ش ْع ِر ِه َم َع اﳌ ِاء‬ ِ ‫خطايا َرأ ِس ِه ِمن أطر‬
َْ ََ
‫ِم ْن أن ِام ِل ِه َم َع اﳌ ِاء‬
“Tidaklah seorangpun dari kalian mengambil air wudhu’nya, kemudian ia berkumur-
kumur, memasukkan air kehidung, lalu mengeluarkannya kembali, melainkan dosa-
dosa wajah, mulut dan hidungnya akan berguguran. Kemudian jika ia membasuh
wajahnya sebagaimana yang Allah perintahkan, kecuali Allah akan gugurkan dosa-dosa

313
Shahih Bukhari (no. 736)
Mata Air Yang Jernih 175

wajahnya melalui ujung jenggotnya bersama tetesan air. Kemudian jika ia membasuh
kedua tangan hingga sikunya, maka kesalahan tangannya akan berguguran melalui
ujung jemarinya bersama tetesan air. Kemudian bila ia mengusap kepalanya, maka
kesalahan kepalanya akan berguguran melalui ujung rambutnya bersama tetesan air.
Kemudian jika ia membasuh kedua kaki hingga kedua mata kakinya, maka dosa
kakinya akan berguguran melalui ujung jemarinya bersama tetesan air.
‫ﱠ‬ َْ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ َْ َ َ َ َ ‫َ ْ ُ َ َ َ َ َﱠ‬
‫ ِإﻻ‬، ِ ‫ َوف ﱠرغ قل َب ُه ِ ﱠ‬،‫ﷲ َو أث َعل ْي ِه َو َم ﱠج َد ُه ِبال ِذي ُ َو ل ُه أ ْ ٌل‬ ‫ فح ِمد‬، ‫ف ِإن و قام فص‬
ُ‫ص َر َف م ْن َخطي َ ته َك َ ْي َ ته َي ْو َم َو َل َد ْت ُه ُأ ﱡمه‬
َ ‫ْان‬
ِِ ِِ ِ ِ
Lalu bila ia berdiri dan shalat, dan ia dalam shalat memuji Allah, menyanjung dan
mengagungkan-Nya dengan pujian yang layak bagi Allah, serta ia melapangkan
hatinya untuk Allah (khusyu’), melainkan ia akan terbebas dari dosa-dosanya, seakan
ia baru dilahirkan dari perut ibunya”.314
Dari Abu Hurairah z, beliau bekata:
َ ُ ‫س َقائ ٌد َي ُق‬ َْ ُ ‫ﱠ‬ َ ُ َ َ ‫ َف َق‬، َ ‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َر ُج ٌل َأ ْع‬
ُ ‫صﱠ‬ ‫َأ َ ﱠ‬
َ ‫الن ﱠ‬
‫ود ِ ي ِإ‬ ِ ِ َ ‫ ِإنه ل‬،‫ﷲ‬ ِ ‫ يا َرسول‬:‫ال‬ ِ ِ ‫ى‬
ُ،‫ص َله‬ ‫ﱠ‬ َ
َ ‫ ف َرخ‬،‫ص َ َب ْ ته‬ ّ َ ُ َ ُ َ َ ّ ْ َ ‫ﱠ‬
ُ َ َ َ ْ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ َ َ ْ َْ
ِ ِ ِ ِ ‫ في‬،‫ﷲ ص ﷲ علي ِه وسلم أن ي َر ِخص له‬ ِ ‫ فسأ َل َرسول‬،‫اﳌ ِ ِد‬
ََ َ َ ْ َ َ َ َ َ‫ﱠ‬ ّ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ ‫ََ ﱠ َﱠ‬
‫ فأ ِج ْب‬:‫ال‬ ‫ ق‬،‫ عم‬:‫الصﻼ ِة؟« قال‬ ‫الن َد َاء ِب‬
ِ ‫ » ل سمع‬:‫ فقال‬،‫ دعاه‬، ‫فلما و‬
“Datang seorang lelaki buta (Abdullah bin Ummi Maktum) kepada Nabi n, ia berkata:
Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki seorangpun yang akan menuntunku ke masjid.
Orang itu meminta keringanan kepada Rasulullah n untuk shalat di rumahnya. Maka
Rasulullah berkata; apakah engkau mendengar panggilan azan? Ia menjawab; Ya.
Rasulullah n bersabda: “Kalau begitu wajib bagimu”.315

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َُ َ َ َْ ٌَ َ َ ْ َ
،‫ َول ْو َ ْعل ُمون َما ِف ِ َما ﻷت ْو ُ َما َول ْو َح ْب ًوا‬،‫صﻼة أثق َل َع اﳌنا ِف ِق ن ِم َن الف ْج ِر َوال ِعش ِاء‬ ‫لس‬
ََ َ ّ َ َُ َ ْ ًَ ُ َ ُ ‫َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َُ ّ َ َ ُ َ ُ ﱠ ُ َ َ ُ ً َ ُ ﱡ ﱠ َ ُ ﱠ‬
‫ فأح ِرق ع‬،‫ ثم آخذ شعﻼ ِمن ن ٍار‬،‫ ثم آمررجﻼ يؤم الناس‬،‫ في ِقيم‬،‫لقد ممت أن آمر اﳌؤ ِذن‬
َ ‫ﱠ‬ َ ُُ ْ ََ ْ َ
‫الصﻼ ِة َ ْع ُد‬ ‫من ﻻ يخرج ِإ‬
“Tidak ada shalat yang berat bagi orang munafik melebihi shalat Isya dan Subuh. Andai
saja mereka mengetahui pahala keduanya, pasti mereka akan mendatangi kedua shalat
itu, walau dengan cara merangkak. Sungguh aku ingin memerintahkan muazzin untuk
azan, kemudian aku minta seseorang jadi Imam, kemudian aku akan nyalakan api, dan
aku akan bakar rumah orang yang tidak keluar shalat berjama’ah”.316

314
Shahih Muslim (no. 832)
315
HR. Muslim (no. 653)
316
HR. Bukhari (no. 657) Muslim (no. 437)
176 Mata Air Yang Jernih

Berkata Sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud z:


َ ‫ َفإ ﱠن‬،‫الص َل َوات َح ْي ُث ُي َن َادى ﱠن‬ ‫ظ َع َ َ ُؤَﻻء ﱠ‬ ْ َ َُْ ً ْ ُ ً َ َ َ َْ ْ َ ُ‫َ ْ َ ﱠ‬
‫ﷲ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ف‬
ِ ‫ا‬‫ح‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ف‬ ،‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ِ ‫س‬ ‫م‬ ‫ا‬‫د‬ ‫غ‬ ‫ﷲ‬ ‫ى‬‫ق‬ ‫من سره أن يل‬
ُْ ْ ‫َ َ َ َ ّ ُ ْ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ﱠ ُ ﱠ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ﱠ ُ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫ ولو أنكم صليتم‬،‫ و ِ ن من س ن ال دى‬،‫شرع ِلن ِ ِيكم ص ﷲ علي ِه وسلم س ن ال دى‬
ُ َْ َ َ ْ ُ ّ َ َ ‫ُ ُ ُ ْ َ َ ُ َ ّ َ َ َُْ َ ّ ُ َ ْ ََ َ ْ ُ ْ ُ ﱠ َ َ ّ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ﱠ‬
،‫ضللت ْم‬ ‫ ولو تركتم سنة ن ِ ِيكم ل‬،‫ ل كتم سنة ن ِ ِيكم‬،‫بيو ِتكم كما يص ِ ذا اﳌتخ ِلف ِ ب ِت ِه‬
ُ‫ﷲ َله‬ُ ‫ إ ﱠﻻ َك َت َب‬،‫ ُث ﱠم َ ْعم ُد إ َ َم ْ د م ْن َ ذه ْاﳌَ َساجد‬،‫ور‬ َ ُ ‫الط‬‫ََ ْ َ ُ ََ َﱠُ َُ ْ ُ ﱡ‬
‫وما ِمن رج ٍل يتط ر فيح ِسن‬
َِ ِ ِ ِِ ِ ٍ ِ ِ ِ
ُ ‫َ َﱠ‬ َُ ََ ًَ ْ ‫ﱡ‬ ً َ ًَ ُ ْ ْ َ ُ
‫ َولق ْد َرأ ْي نا َو َما َيتخلف‬،‫ َو َ ُحط َعن ُه ِ َ ا َس ِّ ئة‬،‫ َو َ ْرف ُع ُه ِ َ ا َد َر َجة‬،‫ِب ِ ّل خط َو ٍة َيخطو َ ا َح َسنة‬
َ َ ُ ‫َُ َ َْ َ ﱠ ُ َْ َ ﱠ‬ َُْ ُ ُ ‫َََ ْ َ َ ﱠ‬ َ ّ ُ ُْ َ ٌ َ ُ ‫َ َْ ﱠ‬
ِ ‫ ولقد ان الرجل يؤ ى ِب ِه ادى ب ن الرجل ِن ح يقام‬،‫اق‬ ِ ‫الن‬
‫ف‬ ِ ‫ع ا ِإﻻ منا ِفق معلوم‬
ّ ‫ﱠ‬
‫ف‬ ِ ‫الص‬
“Siapa yang ingin bertemu Allah sebagai muslim, hendaklah ia menjaga shalat 5 waktu
dimanapun seruannya datang. Sungguh Allah mensyari’atkan untuk Nabi kalian
sunnah-sunnah yang diatas petunjuk. Shalat 5 waktu itu adalah jalan petunjuk. Jika
kalian melakukan shalat itu di rumah-rumah kalian, sungguh kalian telah meninggalkan
sunnah Nabi kalian, jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, maka kalian
telah tersesat. Tidaklah seseorang bersuci dan menyempurnakan wudhu’nya, kemudian
berangkat ke masjid, kecuali Allah catat baginya setiap langkah dengan kebaikan,
mengangkat derajat, menghapus satu dosa. Sungguh aku melihat para sahabat, tidak
seorangpun yang meninggalkan shalat berjamaah, kecuali orang munafik yang dikenal
munafiknya. Sampai ada seorang sahabat yang dipapah oleh dua orang untuk hadir
berdiri di shaf shalat”.317
Dalil-dalil yang mulia ini menunjukkan wajibnya shalat berjama’ah bagi para lelaki318.
ُ َ ‫ً ﱠ‬ َُ َ َ َ َ ْ َ َ‫ﱠ‬ َ َ ْ
‫اصط ِ ْ َعل ْ َ ا ۖ ﻻ ْسأل َك ِر ْزقا ۖ ن ْح ُن ن ْر ُزق َك‬‫َوأ ُم ْر أ ْ ل َك ِبالصﻼ ِة و‬
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki
kepadamu”. (QS. Taha: 132)
Doa Nabi Ibrahim p untuk diri dan anak cucu keturunannya:
ََ َ ُ َ‫َ ّ ْ َْ ُ َ ﱠ‬
‫الصﻼ ِة َو ِمن ذ ِّرﱠ ِ ۚ َرﱠ نا َوتق ﱠب ْل ُد َع ِاء‬ ‫ر ِب اجعل ِ م ِقيم‬
“Ya Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Rabb kami, perkenankanlah doaku”. (QS. Ibrahim: 40)

317
Shahih Muslim (no. 654)
318
Para Ulama khilaf tentang hukum shalat berjamaah di masjid bagi para lelaki. Berkisar antara hukum
wajib dan msunnah muakkadah. Namun pendapat yang mengatakan bukan wajib sekalipun, mereka
tetap menjaga dan bersemangat untuk menghadiri shalat berjamaah. Karena itu syi’ar Islam.
Mata Air Yang Jernih 177

Dari sahabat Abdullah bin ‘Amr c, Rasulullah n bersabda:


ْ َُْ َ ُ ّ َ َ ْ َ ُ َ َْ ْ ُ َ ََْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ََْ ْ ُ َ َ‫ﱠ‬ ْ ُ َ ََْ ُ ُ
ِ ‫ و م أبناء عش ٍروف ِرقوا بي م‬،‫ واض ِر و م عل ا‬،‫مروا أوﻻدكم ِبالصﻼ ِة و م أبناء سب ِع ِس ِن ن‬
َ َْ
‫اج ِع‬
ِ ‫اﳌض‬
“Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika usia mereka 7 tahun. Dan pukullah
mereka (apabila enggan shalat) pada usia 10 tahun. Dan pisahkanlah ranjang tidur
mereka”.319
َ ُ َ ُ ُ َْ ُ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ين آ َمنوا قوا أنف َسك ْم َوأ ْ ِليك ْم ن ًارا‬ ‫يا أ ا ال ِذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka”. (QS. At-Tahrim: 6)

Berkata ‘Amr bin Qays al-Mulai t :


َ َ َ ّ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ ََُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ ‫ﱠ‬
‫ ان‬،‫ َوﻻ ُ َع ِل َم ِ ْ ش ْ ًئا‬، ْ ِ ‫ ِإن ُه ان ﻻ ُيؤ ِ ّد َب‬:‫ﷲ فتق ْو ُل‬
ِ ‫ِإن اﳌ ْرأة لتخاصم زوج َ ا يوم ال ِقيام ِة ِعند‬
‫َي ْأت ْي ْ ب ُخ ْ ﱡ‬
‫الس ْو ِق‬ ِ ِ ِ ِ
“Sungguh seorang istri akan menuntut suaminya dihadapan Allah pada hari kiamat, dia
akan berkata: “Sungguh dia suamiku tidak mendidikku dan tidak pula mengajarkan
sesuatu tentang agama. Dia hanya sibuk mencari uang dan makanan pasar ”.320
Allah memuji orang-orang yang mencari nafkah namun pekerjaannya tidak
menghalanginya dari shalat dan ibadah kepada Allah k.
‫َََﱠ‬ َ ُ َ َ‫ﱠ‬ َ َ‫ﱠ‬ َ ْ َ ٌ ُْ ‫َ ٌ ﱠ‬
‫الز ِاة ۙ َيخافون َي ْو ًما تتقل ُب ِف ِيه‬ ‫الصﻼ ِة َو ِ يت ِاء‬ ‫ال ﻻ تل ِ ِ ْم ِت َج َارة َوﻻ َب ْي ٌع َعن ِذك ِر ﱠ ِ َو ِ ق ِام‬ ‫ِرج‬
َ ْ
َ ‫وب َواﻷ ْب‬ُ ‫ْال ُقل‬
ُ
‫ص ُار‬
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingati Allah, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) membayarkan zakat.
Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi
goncang”. (QS. An-Nur: 37)

Dari Malik ibnu Al-Huwairst z , Rasulullah n bersabda:


َّ ُ ُ َُْ َ َ َ ‫َﱡ‬
ِ ‫صلوا كما رأيتمو ِ ي أص‬
“Shalatlah kalian sebagaimana melihat aku shalat”.321

319
HR. Abu Daud (no. 495) di hasankan syaikh al-Albani t
320
Tafsir Al-Quran 5/475, Abu Al-Muzhaffar As-Sam’ani at-Tamimi Al-Hanafi As-Syafi’i (w. 489 H)
321
HR. Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra (no. 3856)
178 Mata Air Yang Jernih

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ ‫وع َوَﻻ ُيت ﱡم ال ﱡ‬
‫ َو ُ ِت ﱡم‬،‫ود‬ ‫ َل َع ﱠل ُه ُي ِت ﱡم ﱡ‬،‫ص َﻼ ٌة‬
َ ‫الر ُك‬ َ ‫ص ّ س ّت َن َس َن ًة َما ُت ْق َب ُل َل ُه‬ َ ُ َ ُ ‫إ ﱠن ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ‫الرج َل لي‬ ِ
‫ود َوَﻻ ُي ِت ﱡم ﱡ‬
َ‫الر ُكوع‬ َ ُ ‫ال ﱡ‬

“Sungguh ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, namun tidak satupun shalanya
yang diterima. Barangkali dia menyempurnakan ruku’, tapi tidak menyempurnakan
sujud. Atau menyempurnakan sujud, tapi tidak menyempurnakan ruku’.322
Dari sahabat Mu’az bin Jabal z , Rasulullah n bersabda:
َ ُ َْ َ َ َ
َ ‫ َب َ َيا َر ُسو‬:‫ َوذ ْر َوة َس َنامه؟ ُق ْل ُت‬،‫اﻷ ْمر ُ ّله َو َع ُموده‬ َْ َ ُ ْ ُ َ َ
‫س اﻷ ْم ِر‬ ‫ رأ‬:‫ قال‬،‫ﷲ‬
ِ ‫ل‬ ِِ ِ ِ ِِ ِِ ِ ‫س‬ِ ‫أﻻ أخ ِ ك ِبر‬
‫أ‬
َ ُ َُ ‫ْ َُ َ َ ُ ُ ُ ﱠ‬
‫ َو ِذ ْر َوة َسن ِام ِه ا ِ َ ُاد‬،‫الصﻼة‬ ‫ وعموده‬،‫اﻹسﻼم‬ ِ
“Maukah aku beritahukan kepadamu pokok dan tiang serta puncaknya segala urusan?
Aku menjawab: “Ya, Wahai Rasulullah! Rasulullah n bersabda: “Pokok urusan adalah
Islam, tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad dijalan Allah”.323
Ketika Nabi mengutus Mu’az z ke Yaman, maka Rasulullah n mewasiatkan:
َ َ َ َ
‫ ف ِإذا‬، ‫أ ْن ُي َو ِ ّح ُدوا ﱠ َ َعا‬
َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ‫ََْ ُ ْ َﱠ‬
‫ فليكن أول ما تدعو م ِإ‬،‫اب‬
َ
‫ت‬ ‫الك‬ ‫ل‬ ْ ‫إ ﱠن َك َت ْق َد ُم َع َ َق ْوم م ْن َأ‬
ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
َ َ ََ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ‫َ َ ُ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ ﱠ ﱠ‬
‫َي ْو ِم ِ ْم َول ْيل ِ ِ ْم‬ ِ ‫ات‬
ٍ ‫ فأخ ِ م أن قد فرض عل ِ م خمس صلو‬،‫عرفوا ذ ِلك‬
“Sungguh engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab. Hendaklah yang pertama
engkau dakwahkan agar mereka mentauhidkan Allah. Jika mereka sudah
memahaminya, kabarkan bahwa Allah telah mewajibkan mereka shalat 5 kali sehari-
semalam”.324
Agungnya Pahala dan Manfaat Shalat Bagi Seorang Muslim
Allah k berfirman:
َ ُْ َ َ ْ َ ْ َ ٰ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ َ َ ﱠ ﱠ‬
‫نكرۗ َو َلذ ْك ُر ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َْ َ ُ َ ُ ُْ
ِ ِ ِ ‫اﳌ‬‫و‬ ‫اء‬
ِ ‫ش‬‫ح‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫ن‬ِ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫ة‬‫ﻼ‬ ‫الص‬ ‫ن‬ ‫إ‬
ِ ۖ ‫ة‬‫ﻼ‬ ‫الص‬ ‫م‬ ِ ‫َاتل ما أو ِ ِإليك ِمن ال ِكت‬
ِ ِ ‫اب و‬
‫ق‬ ‫أ‬
ْ
ۗ ُ َ ‫أك‬
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain)”. (QS. Al-Ankabut: 45)

322
Hadist Hasan. Mushannaf ibnu abi Syaibah (no. 2963). Shahih at-Targhib (no.529 ).
323
HR. At-Tirmizi (no. 2621). Imam An-Nawawi dalam Al-Arba’in Hadits ke-29
324
Shahih Bukhari (no. 7372)
Mata Air Yang Jernih 179

‫ً ﱠ‬ َ ً َ ََْ ُ َ َ َ َ‫ﱠ‬ ََ َ ‫ين َي ْت ُلو َن ك َت‬َ ‫إ ﱠن ﱠالذ‬


‫الصﻼة َو أنفقوا ِم ﱠما َرزقنا ُ ْم ِسرا َو َعﻼ ِن َية َي ْر ُجون ِت َج َارة لن‬ ‫اب ﱠ ِ َو أق ُاموا‬ ِ ِ ِ
ُ
ٌ ‫ورشك‬َ ُ َ ُ ‫ﱠ‬ ْ َ ُ َ
ٌ ‫ور ْم َو َ ز د م ّمن فضله ۚ إنه غف‬ ُ ُ ّ
َ ‫( ل ُي َوف َ ُ ْم أ ُج‬29)‫ور‬ َ ‫َت ُب‬
(30)‫ور‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang
tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan
menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri”. (QS. Fathir: 29-30)
Dalam Sunan At-Tirmizi diriwayatkan dari Hurais bin Qabisah t ia berkata:
‫َ ْ ُ َْ َ َ َ ُ ْ ُ ﱠ‬
َ ‫الل ُ ﱠم َ ّس ْر َجل ًسا‬
‫صا ِ ً ا‬ ِ ِ ِ :‫ فقلت‬،‫ق ِدمت اﳌ ِدينة‬
“Ketika aku datang ke Madinah, aku berdoa, “Ya Allah, mudahkanlah bagiku untuk
mendapatkan seorang teman duduk yang shaleh”.

Kemudian aku duduk menemui Abu Hurairah z dan berkata:


َ ‫َﱠ‬ ُ ْ ُ َ ْ َ ٍ ‫ َف َح ّد ْث ب َحد‬،‫صا ً ا‬ َ َ ُ َْ ّ
‫ﱠ ُ َعل ْي ِه‬ ‫ﷲص‬ ِ ‫يث س ِمعته ِمن َرسو ِل‬ ِ ِ ِ ِ
َ ً َ
ِ ‫ج ِل سا‬ ‫ﱠ َ أ ْن َي ْر ُز ِق‬ ‫ِإ ِ ي َسألت‬
،‫ِب ِه‬ َ ََْ ْ َ َ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬
‫َو َسل َم ل َع ﱠل‬
ِ ‫أن ينفع‬
“Sungguh aku telah meminta kepada Allah agar diberikan teman duduk yang shaleh,
maka ceritakanlah kepadaku sebuah Hadits yang telah engkau dengar dari Rasulullah
n, mudah-mudahan Allah memberiku manfaat dengannya.

Abu Hurairah z berkata, sungguh aku telah mendengar Rasulullah n bersabda:


َْ َْ َ َ َ ْ َُ ْ َ ُ َُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ َ َ ‫ﱠ َﱠ‬
‫ َو ِ ْن‬، َ َ ‫ص َ ت فق ْد أف َ َو أن‬ ‫ ف ِإن‬،‫القيام ِة ِمن عم ِل ِه صﻼته‬ِ ‫ِإن أول ما يحاسب ِب ِه العبد يوم‬
ُ ْ َ ‫ص م ْن َفر‬
َ ‫ َق‬،‫ض ِت ِه َ ْ ٌء‬ َ ََْ ْ َ َ َ َ َ ْ ََ ْ َ َ َ
‫ انظ ُروا َ ْل‬:‫الر ﱡب َع ﱠز َو َج ﱠل‬ ‫ال ﱠ‬
ِ ِ ‫ ف ِإن انتق‬،‫فسدت فقد خاب وخ ِس َر‬
َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ ََْ َ َ َ ‫ْ َ َﱡ ََُ ﱠ‬
‫ ث ﱠم َيكون َسا ِئ ُر َع َم ِل ِه َع ذ ِل َك‬،‫ض ِة‬ ‫ِل َع ْب ِدي ِمن تطو ٍع فيكمل ِ ا ما انتقص ِمن الف ِر‬
“Sungguh aku telah mendengar Rasulullah n bersabda: “Amalan pertama yang akan
dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka
dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya rusak maka dia rugi dan binasa. Jika ada
shalat fardhunya yang kurang, maka Allahkberfirman (kepada Malaikat): “Lihatlah!
Apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnah? Kemudian disempurnakanlah yang
kurang dari shalat fardhunya. Dan ini berlaku pada seluruh amalannya”.325
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

325
HR. At-Tirmizi (no.413). Ibnu Majah (no. 1425) dishahihkan Imam Al-Albani.
180 Mata Air Yang Jernih

َ ُ َُ
‫ َما تقولون يبقى ِم ْن َد َر ِن ِه؟‬،‫ات‬ٍ ‫س َم ﱠر‬ َ ‫َأ َر َأ ْي ُت ْم َل ْو َأ ﱠن َ َ ًرا ب َباب َأ َح ِد ُك ْم َ ْغ َ ِس ُل م ْن ُه ُ ﱠل َي ْوم َخ ْم‬
ٍ ِ ِ ِ
ََ َ ْ ‫ُ ﱠ‬ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ َ َ َ ًْ َ ََ ْ ُْ َ ُ َ
‫ يمحوا ﷲ ِ ِ ن ا طايا‬،‫س‬ ِ ‫ات ا م‬ ِ ‫ قال فذ ِلك مثل الصلو‬،‫ ﻻ يب ِقي ِمن درِن ِه ش ئا‬:‫قالوا‬
“Bagaimana menurut kalian jika didepan rumah salah seorang dari kalian ada sungai
lalu ia mandi disana lima kali sehari. Apakah ada kotoran dibadan yang tersisa? Para
sahabat menjawab: “Tentu tidak ada kotoran lagi yang tersisa”. Nabi n bersabda:
“Demikianlah shalat-shalat fardhu yang lima, Allah menghapuskan kesalahan-
kesalahan hamba dengan shalat-shalat tersebut”.326
Dari Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ‫ﱠ َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ُ َ ُ َ ْ ُ ُ َ َ ﱠ َ ٌ َ َ َُْ ﱠ‬
‫ش الك َبا ِئ ُر‬ ‫ وا معة ِإ ا مع ِة كفارة ِﳌا بي ن ما لم غ‬،‫الصﻼة ا مس‬
“Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke sahalt Jum’at berikutnya, ini semua
menghapuskan dosa diantara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar”.327

Sahabat ‘Ustman bin ‘Affan z dia berkata, aku mendengar Rasulullah n bersabda:
ً ‫َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُُ ََ ٌ َ ْ ُ َ ٌ َُ ْ ُ ُ ُ َ َ َ ُ ُ ََ َُُ َ ﱠ َ َ ْ َ ﱠ‬
‫ ِإﻻ انت كف َارة‬،‫وع َ ا‬ ‫ما ِمن ام ِر ٍئ مس ِل ٍم تحضره صﻼة مكتو ة فيح ِسن وضوء ا وخشوع ا ورك‬
‫َ َ ََْ َ ﱡ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ًَ َ َ َ ﱠ ُﱠ‬
‫الد ْ َر ل ُه‬ ‫وب ما لم يؤ ِت ك ِب ة وذ ِلك‬
ِ ‫ِﳌا قبل ا ِمن الذن‬
“Tidaklah seorang Muslim menghadiri shalat wajib, dia membaguskan wudhu’ nya,
membaguskan khusyu’ dan ruku’ nya, kecuali shalat tersebut menjadi kaffarah
(pembersih) atas dosa-dosanya yang telah lalu selama dijauhi dosa besar. Dan itu
berlaku sepanjang masa”.328

Dari Ummul Mukminin d, Rasulullah n bersabda;


ْ‫َْ ََ َْ ْ ٌَْ َ ﱡ‬
‫الدن َيا َو َما ِف َ ا‬ ‫ركعتا الفج ِر خ ِمن‬
“Dua Raka’at shalat sunat fajar, lebih baik dari dunia dan seisinya”.329
Ancaman Dan Kerugian Bagi Orang Yang Meninggalkan Shalat
Allah k berfirman:
َ َ َْ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ‫الص َﻼ َة َو ﱠات َب‬ ُ ‫ض‬َ ‫ف َأ‬
ٌ َْ ْ ْ َ َ ََ َ
‫ات ۖ ف َس ْوف َيلق ْون غيا‬
ِ ‫و‬َ َ ‫الش‬ ‫وا‬ ‫ع‬ ‫اعوا ﱠ‬ ‫فخلف ِمن ع ِد ِ م خل‬
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
kesesatan”. (QS. Maryam: 59)

326
HR. Bukhari (no. 528) Muslim (no. 667)
327
HR. Muslim (no. 233)
328
HR. Muslim (no. 228)
329
Shahih Muslim (no. 725)
Mata Air Yang Jernih 181

َ َ ‫ﱠَ َ ُ ُ َ َٰ ُ َ ُ َ ﱠ‬ َ َ َ َ َ َ َ َُْ
‫اس َوﻻ‬ ‫ِإ ﱠن اﳌنا ِف ِق ن ُيخ ِاد ُعون ﱠ َ َو ُ َو خ ِاد ُع ُ ْم َو ِ ذا ق ُاموا ِإ الصﻼ ِة قاموا كسا يراءون الن‬
ً َ ‫ﱠ‬ َ ُْ
‫َيذك ُرون ﱠ َ ِإﻻ ق ِليﻼ‬
“Sungguh orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka
menyebut Allah kecuali sedikit sekali”. (QS. An-Nisa: 142)
َ ّ َ ُْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ ََ َ ُْ
(43) ‫ص ِل ن‬‫( قالوا لم نك ِمن اﳌ‬42)‫( َما َسلكك ْم ِ َسق َر‬41) ‫َع ِن ا ْ ِر ِم ن‬
“Tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, apakah yang memasukkan kamu ke
dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang
yang mengerjakan shalat”. (QS. Al-Muddatsir: 41-43)
َ َ ‫( ﱠالذ‬5) ‫ص َﻼ ْم َسا ُ و َن‬
(6) ‫ين ُ ْم ُي َر ُاءون‬ َ ‫ين ُ ْم َعن‬ ّ ‫َأ َ َأ ْي َت ﱠالذي ُي َك ّذ ُب ب‬
َ ‫( ﱠالذ‬4) ‫الدين‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ر‬
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai
dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya”. (QS. Al-Maa’un: 4-5)

Dari ‘Ammar bin Yasir c, Rasulullah n bersabda:


ُُُ ُ ُ ُ ََ ُ ْ ُ ‫ﱠ ﱠ ُ َ ََْ َ ُ َ َ ُ َ َ ُ ﱠ‬
‫صﻼ ِت ِه ْس ُع َ ا ث ْم ُ َ ا ُس ْب ُع َ ا ُس ْد ُس َ ا خ ْم ُس َ ا ُرْ ُع َ ا ثل َ ا‬ ‫ِإن الرجل لينص ِرف وما ك ِتب له ِإﻻ عشر‬
ُْ
‫صف َ ا‬ ‫ِن‬
“Seorang hamba sungguh telah mengerjakan shalat, akan tetapi tidaklah dituliskan
pahala untuknya dari ibadah shalatnya kecuali sepersepuluh, sepersembilan,
seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga atau
setengahnya”.330

Dari Jabir bin Abdillah c ia berkata, aku mendengar Rasulullah n bersabda:


َ‫ﱠ َْ َ ﱠ ُ ََْ َ ّ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ﱠ‬
‫الصﻼ ِة‬ ِ ‫ِإن ب ن الرج ِل و ن‬
‫الشر ِك والكف ِر ترك‬
“Sesungguhnya pembatas antara seorang Muslim dengan kesyirikan serta kekafiran
adalah meninggalkan shalat”.331
Khalifah ‘Umar z berkata:
َ َ‫َ ْ َ َ َْ ََ َ ﱠ‬
‫الصﻼة‬ ‫ﻻ ِإسﻼم ِﳌن ترك‬

330
HR. Abu Daud (no. 796) dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t
331
HR. Muslim (no. 257)
182 Mata Air Yang Jernih

“Tidak lah disebut muslim orang yang meninggalkan Shalat”.332


Dikisahkan oleh Miswar bin Makhramah z, ia berkata: “Aku dan Abdullah bin
‘Abbas datang mengunjungi ‘Umar bin Khattab pada hari setelah ia di tikam. Ketika
masuk waktu fajar maka mereka membangunkan Khalifah ‘Umar z dengan seruan
“Shalat, Shalat”! ‘Umar pun menjawab:
ْ ‫َ َ ْ ََ َ ﱠ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ ﱠَ َ َ َﱠ‬
‫ص ُع َم ُر َو ُج ْر ُح ُه َيث َع ُب َد ًما‬ ‫اﻹسﻼ ِم ِﳌن ترك الصﻼة ف‬
ِ ِ ‫عم وﻻ حظ‬
“Ya, tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat”. Maka
‘Umar pun sholat sementara lukanya terus mengalirkan darah”.333
Catatan: Orang yang mengingkari kewajiban shalat lima waktu, maka para ulama
sepakat bahwa ia telah keluar dari agama Islam.
Berkata Imam An-Nawawi t (w. 676) dalam Al-Majmu’ Syarh Al-Muhazzab:
َ َ َ َ ‫ﱡ‬ َ ْ َ َ َ ‫الص َﻼ َة‬
‫َإذا َت َر َك ﱠ‬
‫ور ِة ف ُ َو ا ِف ٌر ُم ْرت ﱞد‬ ‫اح ًدا ِل ُو ُجو ِ َ ا أ ْو َ َ َد ُو ُجو َ َ ا َول ْم َي ُ ْك ِف ْعل َ ا ِ الص‬
ِ ‫ج‬
َ ُْ
‫ِب ِإ ْج َم ِاع اﳌ ْس ِل ِم ن‬
“Jika seseorang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajiban shalat, atau ia
mengingkari wajibnya shalat walaupun tidak meninggalkan shalat, maka ia kafir
murtad dari agama Islam dengan Ijma’ (kesepakatan) Ulama kaum Muslimin”.334
Adapun orang yang meninggalkan shalat karena malas, namun dihatinya meyakini
bahwa shalat itu kewajiban dari Allah k, maka ulama berbeda pendapat, ada yang
mengatakan dia berdosa besar dan ada yang mengatakan dia kafir keluar dari Islam.
Para ulama sepekat bahwa peminum khamar dan pelaku zina telah melakukan dosa
besar, namun tidak sampai derajat kufur keluar dari agama Islam, berbeda dengan shalat
sampai para ulama khilaf, menunjukkan meninggalkan shalat dosanya lebih besar,
Wallahu a’lam bisshawab.
3. Rukun Ketiga: Zakat

Zakat perintah Allah k yang diwajibkan bagi seorang muslim untuk


mengeluarkan sebagian harta dari rezeki yang sudah Allah k berikan. Tujuan syariat
zakat untuk membantu saudara sesama muslim yang sedang kesulitan. Baik dari jenis
harta perdagangan, peternakan ataupun dari hasil pertanian. Zakat harta yang wajib
dikeluarkan yang sudah memenuhi dua syarat pokok, yaitu Haul (masa satu tahun
kecuali hasil pertanian) dan Nishab (ukuran terendah harta yang wajib zakat).

332
Taariikh Al-Madinah 3/902, ‘Umar Abu Zaid An-Numairi Al-Bashri (w. 262 H)
333
As-Syari’ah 2/647 (no. 271) Abu Bakar Al-Ajurri (w. 360 H). As-Sunnah 4/145 (no. 1381) Abu Bakar
Ibnu Al-Khalal (w. 311 H), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil.
334
Al-Majmu’ Syarhu Al-Muhazzab 3/14
Mata Air Yang Jernih 183

Adapun jenis harta dalam Islam yang wajib dizakati secara garis besar :
1. Zakat Emas nishabnya sebanyak 20 dinar. (satu dinar setara 4,25 gram emas).
20 dinar= 85 gram emas murni. Dari nishab tersebut wajib dikeluarkan 2,5 %
atau 1/40.
2. Zakat Perak nishabnya sebanyak 200 dirham. Setara 595 gram, lalu diambil
2,5 %
3. Binatang Ternak; Onta nishabnya 5 ekor keluar 1 ekor, Sapi nishabnya 30 ekor
keluar 1ekor, Kambing nishabnya 40 ekor
4. Hasil pertanian. Dizakatkan setiap kali panen. Nishabnya 5 Wasaq (300 Kg). 1
wasaq setara 60 Sha’. 1 Sha’ setara 2-3 Kg. 300 x 3= 900 Kg. Jika pertanian
dengan cara pengairan (butuh biaya atau alat) maka zakatnya sebanyak 5%
(1/20). Jika diairi dengan tadah hujan wajib dikeluarkan 10% (1/10).
5. Barang dagangan, nishabnya sama dengan nishab Emas. Dikeluarkan 2,5 %
setelah Haul.
6. Harta Karun dizakatkan langsung dengan nilai 1/5 dari nilai harta yang
diperoleh tanpa haul dan nishab. Adapun dalil-dalil yang berbicara tentang
perintah Zakat secara umum.
Allah k berfirman:
َ ‫َ ُ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠ ﱠ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ﱠ ْ َ َ ﱠ ْر َ ُ ْ َ ً ُ ُ ُ ُ َ ﱠ ْ ُ َن َ ﱡ‬
‫الر ﱠمان‬ ‫ات والنخل والز ع مخت ِلفا أ له والز تو و‬ ٍ ‫ات وغ معروش‬ ٍ ‫ات معروش‬ٍ ‫و و ال ِذي أ شأ جن‬
َ ُ ‫ﱠ‬ ُ ُ َ ُ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ َ َ ُ
َ ‫ُم َ َشا ً ا َو َغ ْ َ ُم َ َشابه ۚ لوا من ث َمره إذا أث َم َر َو آتوا َحقه َي ْو َم َح‬
ُ
‫ص ِاد ِه ۖ َوﻻ ْس ِرفوا ۚ ِإنه ﻻ ُي ِح ﱡب‬ ِ ِِ ِ ٍِ ِ
َ ْ ُْ
‫اﳌس ِر ِف ن‬
“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya
di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah
kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan”. (QS. Al-An’am: 141)
َ َ ْ
‫اب َوالغ ِار ِم ن َ ِو‬‫ق‬
َّ
‫الر‬ ‫و‬َ ‫ات ل ْل ُف َق َراء َو ْاﳌَ َساك ن َو ْال َعامل َن َع َل ْ َ ا َو ْاﳌُ َؤ ﱠل َفة ُق ُلو ُ ُ ْم‬
ُ َ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫ِإن َما الصدق‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ ‫يم َح ِك‬ ٌ ‫ض ًة ّم َن ﱠ ِ ۗ َو ﱠ ُ َع ِل‬ َ ‫ﱠ يل ۖ َفر‬ ْ َ ‫ﱠ‬ َ
‫يم‬ ِ ِ ِ ِ ‫يل ِ و اب ِن الس‬ ِ ِ‫س‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. At-Taubah: 60)
184 Mata Air Yang Jernih

• Pahala dan Tujuan Syariat Zakat


ُ َْْ َ ًَ َ ُ َ َ
‫ْي ﻻ َيكون ُدولة َب ْ ن اﻷغ ِن َي ِاء ِمنك ْم‬
“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu”.
(QS. Al-Hasyr: 7)
ٌ ‫ص َﻼ َت َك َس َك ٌن ﱠل ُ ْم ۗ َو ﱠ ُ َسم ٌيع َع ِل‬
‫يم‬ َ ‫ص ّل َع َل ْ ْم ۖ إ ﱠن‬ َ ‫ُخ ْذ م ْن َأ ْم َوال ْم‬
َ ‫ص َد َق ًة ُت َط ّ ُر ُ ْم َو ُت َز ّك م َ ا َو‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka”. (QS. At-Taubah: 103)
َُ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ‫ين ُينف ُقو َن َأ ْم َو َال ُ ْم‬
َ ‫ﱠم َث ُل ﱠالذ‬
ۗ ‫يل ﱠ ِ ك َمث ِل َح ﱠب ٍة أ َنب ت َس ْب َع َسن ِاب َل ِ ِ ّل ُس ُبل ٍة ّ ِمائة َح ﱠب ٍة‬ ‫س‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ﱠ‬ َ
ٌ ‫اعف ﳌن ش ُاء ۗ َو َواس ٌع َع ِل‬َ َ ُ َ ُ ُ‫َ ﱠ‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ‫و يض‬
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah: 261)
Dikisahkan oleh Abdullah bin ‘Abbas c , ketika Rasulullah n mengutus Mu’az bin
Jabal (‘Ulama Sahabat) z ke Yaman, beliau bersabda:
َ
‫ ف ِإ ْن ُ ْم‬،‫ﷲ‬ ُ ُ َّ َ ُ ‫َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ‬ َ ْ ْ َ ْ ً ْ َ َْ َ ‫ﱠ‬
ِ ‫ فادع ُ م ِإ ش َ اد ِة أن ﻻ ِإله ِإﻻ ﷲ و أ ِ ي َرسول‬،‫اب‬ ِ ‫َِإنك تأ ِ ي قوما ِم َن أ ِل َال ِك‬
‫ت‬
َ َ ُ ْ َ َ
ُ ‫ فإن ْم أط‬،‫ّل َي ْوم َول ْيلة‬َ ُ َ َ َ
َ َ ‫ض عل ْ ْم خ ْم‬ َ َ َ ‫ َفأ ْعل ْم ُ ْم أ ﱠن ﷲ اف‬،‫اعوا ل َذل َك‬
َ ْ َ ُ ‫أ َط‬
‫اعوا‬ ِ ٍ ٍ ِ ِ ‫ات‬ ٍ ‫س صل َو‬ ِ ِ ِ ِ
َُ َُ ْ َ ُ َ ْ ُ ً َ َ ْ ََْ َ ََْ َ ‫َ َ ََ ْ ْ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ص َدقة تؤخذ ِم ْن أغ ِن َيا ِ ِ ْم ف َ ﱡد ِ فق َرا ِ ِ ْم‬ ‫ فأع ِلم م أن ﷲ اف ض عل ِ م‬،‫ِلذ ِلك‬
“Sesungguhnya engkau akan datang kepada suatu kaum dari ahli kitab, ajaklah mereka
untuk bersyahadat bahwa tiada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah
dan aku utusan Allah. Jika mereka mematuhi ajakanmu, maka katakanlah kepada
mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam.
Bila mereka mematuhi ajakanmu maka katakana kepada mereka bahwa Allah
mewajibkan sedekah yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka dan
diberikan kepada orang-orang miskin diantara mereka”.335
Dari sahabat Mu’az bin Jabal z, Rasulullah n bersabda:
‫الص َد َق َة ُت ْطف ُئ ا ْ َ ط َيئ َة َك َما ُي ْطف ُئ ْاﳌَ ُاء ﱠ‬
‫ﱠ‬
‫الن َار‬ ِ ِ ِ

335
HR. Muslim (no. 19)
Mata Air Yang Jernih 185

“Sedekah (zakat) itu bisa menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api”.336
Dari Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
ُ ‫اض َع َأ َح ٌد ﱠ إ ﱠﻻ َ َف َع ُه‬
‫ﷲ‬ ُ ‫ َو َما َ َاد‬،‫ص َد َق ٌة م ْن َمال‬
َ ‫ َو َما َت َو‬،‫ إ ﱠﻻ عزا‬،‫ﷲ َع ْب ًدا َع ْفو‬ َ ‫َما َن َق‬
َ ‫ص ْت‬
‫ِ ِ ِ ر‬ ِ ِ ٍ ِ ‫ز‬ ٍ ِ
“Sedekah tidak mengurangi harta, tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba yang
pemaaf kecuali kemuliaan, tidaklah seorang hamba tawadhu’ (rendah hati) kecuali
Allah akan angkat derajatnya”.337
Dari sahabat Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
ََ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ ََ ‫ﱠ‬
‫ َو َ ُقو ُل‬،‫ الل ُ ﱠم أ ْع ِط ُم ْن ِف ًقا خل ًفا‬:‫ ف َي ُقو ُل أ َح ُد ُ َما‬،‫ ِإﻻ َمل ِان َي ِﻻ ِن‬،‫يه‬ ُ َ ‫صب ُح‬
ِ ‫العباد ِف‬
ْ ُ َْ ْ َ
ِ ِ ‫ما ِمن يو ٍم ي‬
ً ََ ً َ ‫ﱠ‬ َ
‫ الل ُ ﱠم أ ْع ِط ُم ْم ِس ا تلفا‬:‫اﻵخ ُر‬
“Tidak berjalan satu hari dimana manusia mendapatkan waktu pagi kecuali ada dua
Malaikat turun, salah satu dari mereka berkata: “Ya Allah, berikanlah pengganti kepada
orang yang berinfak. Sedangkan yang lain berkata: “Ya Allah, berikanlah kebinasaan
kepada orang yang menahan hartanya”.338
• Janji dan Ancaman Bagi yang Enggan Membayar Zakat

Allah k berfirman:
َ ُ َ ‫َ ﱠ‬ ‫َ ﱠ‬ ْ ‫ين َي ْب َخ ُلو َن ب َما َآتا ُ ُم ﱠ ُ من َف‬
َ ‫َوَﻻ َي ْح َس َ ﱠن ﱠالذ‬
‫ض ِل ِه ُ َو خ ْ ً ا ل ُ م ۖ َب ْل ُ َو ش ﱞر ل ُ ْم ۖ َس ُيط ﱠوقون َما‬ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ُ ‫ﱠ‬
ٌ ‫ات َواﻷ ْرض ۗ َو ب َما ْع َملون خب‬ َ ْ َ ‫َبخ ُلوا به َي ْو َم الق َي َامة ۗ َو م َ اث ﱠ‬
ُ ‫ﱠ‬ ْ
ِ ِ ِ ِ ‫الس َماو‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan
kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan
itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah -lah
segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS. Ali-Imran: 180)
ُ ُ َ ُ ََ َ ٰ ُ ُ ‫َي ْو َم ُي ْح َ ٰ َع َل ْ َ ا َنار َج َ ﱠن َم َف ُت ْك َو ٰى َ ا ج َبا ُ ُ ْم َو ُج ُنو ُ ُ ْم َو ُظ‬
‫ور ُ ْم ۖ َ ذا َما ك ْ ت ْم ِﻷنف ِسك ْم‬ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َْ ُْ ُ َ ُ َُ
‫فذوقوا ما كنتم تك ِ ون‬
“Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada

336
HR. At-Tirmizi (no. 2616)
337
HR. Muslim (no. 2588)
338
HR. Bukhari (no. 1442) Muslim (no. 1010)
186 Mata Air Yang Jernih

mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu". (QS. At-Taubah: 35)
Asal karakter manusia kikir. Alangkah buruknya para budak harta dan babu dunia.
ُ ‫ُقل ﱠل ْو َأ ُنت ْم َ ْ ُ َن َ َ َ َ ْ َ َ ّ ً ﱠ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َس‬
ً ‫ان َق ُت‬
‫ورا‬ ‫اﻹ‬
ِ ‫اق ۚ و ان‬ ِ ‫تم ِلكو خز ا ِئن رحم ِة رِ ي ِإذا ﻷمسكتم خشية‬
ِ ‫اﻹنف‬
“Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan
rahmat Rabb-ku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut
membelanjakannya". Dan manusia itu sangat kikir”. (QS. Al-Isra: 100)
Dari Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َ ْ ُ َْ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ
َ ‫ط َل ْم َي ْر‬ َ َ َ َ ّ َ َ ّ َُْ َ َ
َ ‫ َوا َ م‬،‫يفة‬
‫ض‬ ‫ و ِ ن لم ع‬، ِ ‫ ِإن أع ِطي ر‬،‫يص ِة‬ ِ ِ ‫ والق ِط‬،‫الد ْر ِم‬
ِ ‫ و‬،‫الدين ِار‬
ِ ‫ِعس عبد‬
“Celaka hamba dinar (uang), celaka hamba dirham, sengsara hamba hamba
Khamisah339! Jika dia diberi dia rela, bila tidak maka diberi maka dia murka”.340
4. Rukun Keempat: Puasa

Puasa wajib dibulan Ramadhan bagi seluruh muslim dan Muslimah yang sudah
baligh berakal. Tidak ada uzur atasnya kecuali bagi anak-anak yang belum usia baligh,
orang tua renta yang tidak memiliki kesanggupan untuk menunaikannya, orang sakit,
musafir, dan wanita haidh atau nifas.
َ ُ‫َ ُ َ ﱠ‬ َ ‫الص َيا ُم َك َما ُكت َب َع َ ﱠالذ‬
‫ين ِمن ق ْب ِلك ْم ل َعلك ْم َت ﱠت ُقون‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ّ ‫ين َآم ُنوا ُكت َب َع َل ْي ُك ُم‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 183)
Faidah Ringan: Allah k memuji bulan Ramadhan karena telah dipilih sebagai
bulan yang diturunkan Al-Qur’an, namun tidak harus dijadikan sebagai momen untuk
ibadah peringatan nuzul Qur’an, sebagaimana terdapat disebagian masyarakat Islam,
sengaja merayakan peringatan hari turun Al-Qur’an dengan perlombaan beragam, dan
tidak jarang diselingi hiburan, lagu kasidah yang dibawakan para wanita dewasa,
bahkan kaum ibu-ibu dari persatuan Majlis Ta’lim. Dewan juri pun menikmati alunan
suara gendang kasidah dengan secangkir kopi susu, plus rokok ditangan. Pemandangan
ini dilakukan di masjid-masjid. Aneh tapi itulah kenyataan. Perbuatan yang seharusnya
tidak layak dilakukan oleh muslim dan muslimah yang beriman. Allah k berfirman;

339
Nama jenis pakaian yang dihiasi keindahan. Kinayah dari manusia yang cinta pakaian berlebihan,
sibuk dengan trend dan model kekinian, sehingga ia diperbudak oleh dunia. Budak harta benda, hamba
dunia. Wallahu a’lam.
340
HR. Bukhari (no. 6435)
Mata Air Yang Jernih 187

‫ص ِال‬ ْ ‫وت َأذ َن ﱠ ُ َأن ُت ْر َف َع َو ُ ْذ َك َرف َ ا‬


َ ‫اس ُم ُه ُ َس ّب ُح َل ُه ف َ ا ب ْال ُغ ُد ّو َو ْاﻵ‬ ُُ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ‫ِ بي‬
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan
dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan petang”. (QS. An-Nur: 36)
Imam Al-Qadhi ‘Iyadh t (w. 544 H) mengisahkan, bahwa Al-Musibi berkata
kepada Imam Malik t :
َ ُ َ َ ْ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫ْ َ َ َ ْ ٌ ُ َ ُ َ ُ ُ ﱡ ْ ﱠ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ َ ًْ ُ ﱠ‬
‫صا ِئ ِد ث ﱠم َي ُق ْو ُم ْون‬ ‫ﷲ ِعندنا قوم يقال ل م الصو ِفية يأ لون كث ِ ا ثم يأخذون ِ الق‬ َْ ََ َ
ِ ‫يا أبا عب ِد‬
َ ُ ُ ََْ
‫ص ْون‬ ‫ف ق‬
“Wahai Abu ‘Abdillah! Di negri kami ada kaum yang dikenal sufiyyah. Mereka
banyak makan, kemudian membaca Qasidah dan berjoget ria.
Imam Malik t bertanya:
َ َ َ ْ ُ ُ َّْ
‫ال ﻻ‬ ‫الص يان م؟ ق‬ِ
“Apakah mereka anak-anak”? Al-Musibi t menjawab: “Bukan”.
َ ً َ َ ُ َ ‫َأ َم َجا ِن ْ َن؟ َق‬
َ ‫ َق ْو ٌم َم َشاي ٌﺦ َو َغ ْ ُ َذ ِل َك ُع َق َﻼ ُء َق‬،‫ال َﻻ‬
‫ َما َس ِم ْعت أ ﱠن أ َحدا ِم ْن أ ْ ِل‬: ‫ال َم ِال ٌك‬ ِ
َ ْ َ ْ
‫ا ِﻹ ْسﻼ ِم َيف َع ُل َ ذا‬
“Apa mereka orang gila”? Al-Musibi menjawab: “Tidak, bahkan mereka terdiri dari
orang-orang tua yang berakal. Imam Malik t berkata: “Aku tidak pernah mendengar
seorang muslim pun melakukan perbuatan itu”.341
Imam As-Syafi’i t berkata:
ُ َ َُ ْ ْ ‫َ ﱠ‬ ُ َ َ‫َ ﱠ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ ً َ ْ َ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ َ شغل ْون ِب ِه َع ِن الق ْر ِآن‬، ُ ْ ‫الزن ِادقة ُ َس ﱡمون ُه التغ ِب‬ ‫خلفت ِببغداد ش ئا أحدثته‬
“Aku tinggalkan kota Baghdad karena bid’ah yang dibuat oleh orang Zindiq, mereka
menamakannya at-Taghbir, agar mereka menyibukkan manusia dari Al-Quran”.342
Persis bahkan lebih parah yang dilakukan sebagian saudara kita hari ini.
Demikianlah bid’ah dan kejahilan kaum sufi yang memenuhi penjuru negeri, mereka
melakukan perbuatan maksiat yang disangka ibadah, memoles kesesatan dianggap
kebenaran. Kaum sufi tarikat benar-benar telah merusak nilai-nilai kemuliaan Islam,
tanpa sadar ajaran sesatnya telah menyelinap ke penjuru kota dan desa. Pekatnya debu

341
Tartibu al-Madaarikh wa Taqribu al-Masaalik 2/53, Abu al-Fadhal al-Qadhi ‘Iyadh
342
Manaqib As-Syafi’i 1/283, Al-Baihaqi. As-Siyar 8/276. At-Taghbir yaitu sya’ir yang dilagukan dengan
irama dan suara indah mendayu sambil menari. Orang Zindiq yang dimaksud adalah kaum Sufi.
188 Mata Air Yang Jernih

ajaran kaum sufi telah merata dimana-mana. Dimana ajaran sufi berkembang, maka
alamat kemunduran dan kehinaan akan menyelimuti negri itu.
Kami tidak melihat budaya ini di negara-negara Islam yang maju, seperti Qatar,
Saudi, Quwait. Konsep beragama mereka sangat sederhana dan murni sesuai norma Al-
Quran dan As-Sunnah. Beragama dijadikan kebutuhan bukan sebagai hiburan.
Kebanyakan masyarakat kita hanya melanjutkan budaya nenek moyang, tanpa
mengkaji sumber ilmiyah, efek buruk dan aturan Islam tentangnya. Adapun tradisi
peringatan Nuzul Quran343 itu menyelisihi syariat dari beberapa sudut:
Pertama: Peringatan Nuzul Quran tidak diperingati dizaman Rasulullah n dan
para sahabat. Andaikan itu baik tentulah para sahabat akan melakukannya, namun tidak
dinukilkan satupun riwayat tentang perayaan Nuzul Quran.
Kedua: Menari dengan pukulan rebana yang ditampilkan para wanita didalam
rumah Allah k, ini tidak ubahnya menjadikan masjid seperti gereja. Tidak layak suara
fasik dan suatu yang haram dimasukkan kedalam rumah Allah. Maksiat ini tentunya
mengotori kemuliaan bulan Ramadhan, pelakunya hina dan berdosa disisi Allah k.

Ketiga: Rokok benda yang haram, dinikmati sambil dengar bacaan tilawah Al-
Quran diselingi nyanyian. Ini merupakan penghinaan terhadap Kitaabullah. Maka kami
nasehatkan kepada seluruh pemuka adat dan agama yang ditokohkan, malu dan takutlah
kepada Allah k! Mari bekerjasama untuk meluruskan budaya yang bertentangan
dengan kitabullah, dan cukupkan bergama sesuai yang diperintah.
Keempat: Al-Quran itu kitab hidayah yang mencerdaskan, dibaca, dipelajari untuk
diamalkan. Adapun “Budaya peringatan Nuzul Quran” yang sudah turun-temurun
bertahun-tahun, seakan tidak berpengaruh terhadap cara ibadah, akhlak, moral
kehidupan masyarakat. Karena Al-Quran telah telah dialih fungsikan yang hanya untuk
hiburan dan perlombaan semata, bukan untuk dipelajari dan diamalkan. Kesyirikan,
bid’ah, perjudian, mabuk-mabukan, menghisap sabu, budaya merokok, sabung ayam,
pacaran, bahkan dilakukan disekitaran mesjid, para wanita sudah banyak yang
berpakaian seadanya alias buka aurat. Wallahulmusta’an.
Tentang keutamaan ibadah puasa, dari Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َْ ََ َ ُ ْ ‫ان إ َيم ًانا َو‬
َ َ ََ َ َ ْ َ
‫اح ِ َس ًابا غ ِف َر ل ُه َما تق ﱠد َم ِم ْن ذن ِب ِه‬ ِ ‫من صام رمض‬
“Siapa saja yang berpuasa dibulan ramadhan dengan Iman (kepada Allah) dan
perhitungan (berharap pahala) maka diampuni dosanya yang telah lalu”.344
Dari sahabat Abdurrahman bin ‘Auf z , Rasulullah n bersabda:

343
Study kasus di daerah terentu.
344
HR. Bukhari (no. 1901) Bab “Man shama iimaanan wahtisaaban waniyyatan”. Muslim (no. 760)
Mata Air Yang Jernih 189

ُ ْ َ َ َ َْ ْ َ َ ََ َ َ ْ َ َ َ ََ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َْ ‫َ َ ﱠ‬
ِ ‫ ادخ‬: ‫ وأطاعت زوج َ ا ِقيل ل َ ا‬، ‫ وح ِفظت ف ْرج َ ا‬، ‫ وصامت ش ْ ر ا‬، ‫ِإذا صل ِت اﳌ ْرأة خمس َ ا‬
ْ ْ َ َْ ّ َ ْ َ ‫ْ َ ﱠ‬
‫اب ا َ ﱠن ِة ِش ِت‬
ِ ‫ا نة ِمن أ ِي أبو‬
“Apabila seorang wanita shalat wajib lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan,
menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, akan dikatakan kepadanya pada hari
kiamat, “Masuklah kedalam surga dari pintu mana saja yang engkau inginkan”.345
Dari sahabat Abu Ayyub Al-Anshari z , Rasulullah n bersabda:
‫ان َكص َيام ﱠ‬
‫الد ْ ِر‬
َ َ ‫ْ َ ﱠ‬
،‫ال‬ ‫و‬ ‫ش‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬‫ت‬‫س‬ ُ ‫ان ُث ﱠم َأ ْت َب َع‬
‫ه‬
َ َ ََ َ َ ْ َ
‫من صام رمض‬
ِ ِ ٍ ِ ِ
“Siapa saja yang berpuasa sebulan Ramadhan, kemudian diikuti 6 hari di bulan
Syawwal, seakan dia berpuasa satu tahun”.346

Dari sahabat Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:

‫اط ُن‬ َ ‫ﱠ‬ َ ّ ُ َ ‫َ َ َ َ َ ُ ُ ّ َ ْ َْ َ ُ ْ َ ﱠ َ ُّ َ ْ َْ َ ُ ﱠ‬


ِ ‫ وص ِفد ِت الشي‬،‫ وغ ِلقت أبواب الن ِار‬،‫ِإذا جاء َرمضان ف ِتحت أبواب ا ن ِة‬
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setanpun
dibelenggu”.347
‫ُع َت َق ُاء م َن ﱠ‬
‫الن ِار‬ ‫ َو ﱠ‬،‫الش ّر َأ ْقص ْر‬
‫ََ َ َُ َ َ َ ْ َْ َ ْ ْ ََ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ و ا با‬،‫ يا با ِ ا ِ أق ِبل‬:‫ونادى من ٍاد‬
“Dan ada seruan yang memanggil, “Wahai para perindu kebaikan bersegeralah! Wahai
para pecandu kemaksiatan berhentilah! Dan Allah memiliki hamba-hamba yang
dibebaskan dari Neraka”.348
Para ulama menjelaskan bahwa dibulan Ramadhan seseorang lebih mudah untuk
melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat, sehingga amalan kebaikannya akan
memudahkannya untuk memasuki surga dan terjauh dari neraka. Wallahu a’lam. Dari
sahabat Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
‫ﱠ‬ َ ‫ َق‬،‫ف‬
ُ ‫ال‬ َ ْ َ َ َ ََُْ ْ َ َُ َ َ ْ ُ َ َ ُ ََ ْ ََ ‫ُ ﱡ‬
‫ ِإﻻ‬:‫ﷲ َع ﱠز َو َج ﱠل‬ ْ
ِ ‫ ا سنة عشر أمث ِال ا ِإ سب‬،‫ل عم ِل اب ِن آدم يضاعف‬
ٍ ‫عمائة ِضع‬
ْ ‫ َي َد ُع َش ْ َو َت ُه َو َط َع َام ُه م ْن َأ‬،‫ َفإ ﱠن ُه َو َأ َنا َأ ْجزي به‬،‫الص ْو َم‬
‫ج‬ ‫ﱠ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
“Setiap amal ibadah yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan. Satu kebaikan
menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Lalu Allah k berfirman: “Kecuali puasa,

345
HR. Ahmad (no. 1661). Islam sangat memuliakan wanita. Tidak seperti negara Barat yang menjadikan
para wanita sebagai komoditi dagang, diperjual belikan untuk pemuas syahwat, layaknya binatang.
Kemudian dengan label “Emansipasi dan Kesetaraan Gender”, mereka ingin menelanjangi para wanita
kaum muslimin. Rusaknya kaum Hawwa awal dari kerusakan suatu bangsa.
346
HR. Muslim (no. 1164)
347
HR. Muslim (no. 1079)
348
HR. Ibnu Khuzaimah 2/907 (no.1883)
190 Mata Air Yang Jernih

sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang memberi ganjarannya. Orang yang
berpuasa meninggalkan syahwat dan makannya demi Aku semata”.349
ْ ْ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ُُ َ َ ْ ٌ َ ْ ْ ٌ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫الصا ِئ ِم أط َي ُب ِعن َد ﱠ ِ ِم ْن‬ ‫ َوف ْر َحة ِعن َد ِلق ِاء َرِّ ِه لوف ف ِم‬،‫ ف ْر َحة ِعن َد ِفط ِر ِه‬:‫لصا ِئ ِم ف ْر َحت ِان‬ ‫ِل‬
‫ِر ِح ا ِﳌ ْس ِك‬
“Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, berbahagia saat ia berbuka, dan
bahagia ketika berjumpa Rabb-nya. Aroma mulut orang yang berpuasa lebih wangi
disisi Allah dari aroma kesturi”.350
Dari sahabat Sahl bin Sa’ad z , Rasulullah n bersabda:
َ َ ْ ُ َ َ َْ َ ‫ال َل ُه ﱠ ﱠ ُ َ ْ ُ ْ ُ ﱠ‬ ُ ‫إ ﱠن ا َ ﱠن ِة َب ًابا ُي َق‬
،‫ ﻻ َي ْدخ ُل ِمن ُه أ َح ٌد غ ْ ُ ُ ْم‬،‫الق َي َام ِة‬ ِ ‫ يدخ ُل ِمنه الصا ِئ ُمون يوم‬،‫الر ان‬ ِ ِ
ُ‫ َفإ َذا َد َخ ُلوا ُأ ْغل َق َف َل ْم َي ْد ُخ ْل م ْنه‬،‫ومو َن َﻻ َي ْد ُخ ُل م ْن ُه َأ َح ٌد َغ ْ ُ ُ ْم‬ ُ َ َ
ُ ‫الصائ ُمون؟ ف َيق‬ ‫ أ ْين ﱠ‬:‫ال‬ َ َ ُ ‫ُي َق‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ
‫أ َح ٌد‬
“Sungguh di Surga itu ada pintu yang disebut Ar-Rayyaan. Pada hari Kiamat nanti
orang-orang yang suka berpuasa akan masuk surga lewat pintu itu. Tidak ada
seorangpun selain mereka yang diperkenankan untuk masuk masuk surga lewat pintu
itu. Akan diserukan “Mana orang-orang yang suka berpuasa? Maka mereka segera
datang dan tidak ada yang masuk lewat pintu itu kecuali mereka. Jika sudah masuk
semua maka pintu ditutup dan tak seorangpun yang masuk selain orang-orang yang
berpuasa”.351
Dari Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َ َ َ ٌ َ َ ‫ََْ َ ﱠ‬ ‫َم ْن َل ْم َي َد ْع َق ْو َل ﱡ‬
‫اجة ِ أ ْن َي َد َع ط َع َام ُه َوش َر َاب ُه‬ َ ‫الزور َو‬
‫ فل س ِ ِ ح‬،‫الع َم َل ِب ِه‬ ِ
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak
butuh terhadap puasanya, walaupun ia meninggalkan makan dan minum”. 352
5. Rukun Kelima: Ibadah Haji

Ibadah haji ke Baitullah Ka’bah (Baitul ‘Atiiq) di Mekkah 353 Al-Mukarramah,


hukumnya wajib sekali seumur hidup dengan Ijma’ (kesepakatan) kaum Muslimin354

349
HR. Muslim (no. 1151)
350
HR. Bukhari (no. 1904)
351
HR. Bukhari (no. 1896) Muslim (no. 1152)
352
HR. Muslim (no. 1903)
353
Adapun tempat pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan sebagian ke selain Ka’bah ini adalah
perbuatan bid’ah. Ada yang Haji ke Kerinci, tanah Karbala, ke Kuburan Wali, ke India dll. Hal yang
demikian tidak akan dilakukan kecuali karena faktor ghuluw dan kejahilan.
354
Lihat perkataan Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya Al-Quran Al-Azhim 2/81
Mata Air Yang Jernih 191

bagi setiap muslim-muslimah yang Allah k beri kemampuan perjalanan menuju


kesana, baik dari sisi harta, kesehatan, kendaraan. Allah k berfirman:
‫َ َأت ﱡموا ا ْ َ ﱠ َو ْال ُع ْم َر َة ﱠ‬
ِ ِ ِ ‫و‬
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah”. (Al-Baqarah: 196)
ّ َ ْ ‫ال ا‬ َ ‫ات ۚ َف َمن َف َر‬
َ ‫ض ِف ﱠن ا ْ َ ﱠ َف َﻼ َر َف َث َوَﻻ ُف ُسو َق َوَﻻ ج َد‬ َ ‫ا ْ َ ﱡ َأ ْش ُ ٌر ﱠم ْع ُل‬
ٌ ‫وم‬
ِ ِ ِ ِ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan
niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik
dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji”. (QS. Al-Baqarah: 197)
‫َ َ ﱡﱠ‬ َْ َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ ُ ‫َ ﱠ‬ ْ َ َ َ َ ْ َْ ‫َ ْ َ ﱠ‬
‫الرك ِع‬‫يم َم ان ال َب ْ ِت أن ﻻ ش ِر ْك ِ ي ش ْ ًئا َوط ِ ّ ْر َب ْي ِ َ ِللطا ِئ ِف ن َوالقا ِئ ِم ن و‬ ِ ‫و ِ ذ بو أنا ِ ِﻹبرا‬
‫ود‬ ُ ‫ال ﱡ‬
ِ
“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah
(dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku
dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang
beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud. (QS. Al-Hajj: 26)
َ َ ْ َ َ ََ ً َ َ َ َ ْ َ َْْ ‫ﱡ‬ ‫َ ﱠ ََ ﱠ‬
‫اع ِإل ْي ِه َس ِ يﻼ ۚ َو َمن كف َر ف ِإ ﱠن ﱠ َ غ ِ ﱞ َع ِن ال َعا ِﳌ ن‬‫اس ِ الب ِت م ِن استط‬
ِ ‫وِ ِ ع الن‬
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban
haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta
alam”. (QS. Ali-Imran: 97)
َ ‫ضامر َي ْأت َن من ُ ّل َف ّج‬َ ‫ْ َ ّ َ ْ ُ َ َ ً َ َ َ ٰ ُ ّل‬ ‫ﱠ‬ ََّ
‫يق‬
ٍ ‫م‬
ِ ‫ع‬ ٍ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ع‬ ‫و‬ ‫اﻻ‬‫ج‬‫ر‬ِ ‫وك‬ ‫ت‬ ‫أ‬‫ي‬ ‫ا‬
ِ ِ ِ‫ب‬ ‫اس‬‫الن‬ ِ ‫ن‬‫ذ‬ِ ‫وأ‬
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh”. (QS. Al-Hajj: 27)

Dari sahabat Jabir bin Abdillah c , Rasulullah n bersabda:


َ َ ّ َ َ َ ّ َ ُ َ ََ َّ ُ ُ
‫اسكك ْم؛ ف ِإ ِ ي ﻻ أ ْد ِري ل َع ِ ﻻ أ ُ ﱡ َ ْع َد َ ﱠ ِ َ ِذ ِه‬
ِ ‫خذوا ع ِ من‬
“Ambillah cara manasik ibadah kalian dariku. Aku tidak tahu, mungkin aku tidak akan
berhaji lagi setelah hajiku ini”.355

355
Sunan Al-Kubra Al-Baihaqi (no. 9524) Jamiul Bayan Al-‘Ilmi wa Fadhlih (no. 721)
192 Mata Air Yang Jernih

َ ‫إ ْب َرا‬
‫يم‬ ٰ َ ‫ص ۖ َو َع ِ ْد َنا ِإ‬ َ ‫َو ْذ َج َع ْل َنا ا ْل َب ْ َت َم َث َاب ًة ّل ﱠلناس َو َأ ْم ًنا َو ﱠاتخ ُذوا من ﱠم َقام إ ْب َرا‬
َ ‫يم ُم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱡ‬ َ َ َ ْ َ َ ‫َِ ْ َ َ َ َّ َ َْ َ ﱠ‬
‫ود‬
ِ ‫اعيل أن ط ِ را بي ِ ِللطا ِئ ِف ن والع ِاك ِف ن والرك ِع ال‬ ِ ‫و ِ سم‬
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-
Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud". (QS. Al-
Baqarah: 125)
Dari Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ‫ﱡَ ﱠ‬
‫ض َعل ْيك ْم ا َ ﱡ ف ُ ﱡ وا‬‫ قد ف ِر‬،‫أ ا الناس‬
“Wahai Manusia! Benar-benar telah diwajibkan ibadah Haji bagi kalian, maka
berhajilah!”.356

Dari Abdullah bin ‘Abbas c ia menceritakan, Rasulullah n suatu kali berkhutbah:


‫ﷲ َك َت َب َع َل ْي ُكم ا َ ﱠ‬
َ ‫إن‬
‫ ﱠ‬،‫اس‬ ‫َيأ ﱡ َ ا ﱠ‬
ُ ‫الن‬

“Wahai Manusia! Sesungguhnya Allah k telah mewajibkan atas kalian untuk


melakukan ibadah Haji”.
Tiba-tiba berdirilah Al-Aqra’ bin Haabis z dan berkata:
ُ َ
‫ أ ِ ِ ّل َع ٍام؟‬، ِ ‫َيا َر ُسو َل ﱠ‬
’Wahai Rasulullah, apakah diwajibkan setiap tahun?

Rasulullah n menjawab:
َ ً ُ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َُْ ُ ْ َ
‫ ف َم ْن َز َاد‬،‫أن ْع َملوا ِ َ ا؛ ا َ ﱡ َم ﱠرة‬ ‫ ولم ست ِطيعوا‬،‫ ولو وجبت لم عملوا ِ ا‬،‫ لوجبت‬،‫لو قل ا‬
َ َ َ
‫ف ُ َو تط ﱡو ٌع‬
“Andaikan aku katakan demikian maka akan diwajibkan oleh Allah, jika diwajibkan
setiap tahun kalian tidak mampu mengerjakan dan menyanggupinya. Kewajiban Haji
hanya satu kali seumur hidup, siapa yang menambahnya maka itu Tatawwu’ (ibadah
suka rela)”.357

356
HR. Bukhari (no. 7288) Muslim (no. 1337)
357
HR. Ahmad (no. 2642) Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2/293. Abu Daud (no. 1721)
Mata Air Yang Jernih 193

• Peringatan dan Ancaman Bagi yang Sudah Mampu Namun Tidak Mau
Melakukan Ibadah Haji

Sahabat Umar bin Khattab z berkata:


ْ ‫ات َأ ْو َن‬
‫ص َر ا ِنيا‬
َ َ َ ََْ َ َ َ ‫َ ْ َ َ َ ْ َ ﱠ ََ ْ َ ُ ﱠ‬
ِ ُ ‫ فسو ٌاء علي ِه‬، ‫من أطاق ا فلم ي‬
‫وديا م‬
“Siapa yang mampu Haji dan ia tidak berangkat, sama saja ia mau mati yahudi atau
mati Nasrani”.
Diriwayatkan dari Hasan Al-Basri t bahwa Umarzberkata:
ٌ َ ُ َ َ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ﱠ َْ َ َ َ ً َ َ َْْ َ َ َْ ُ ُ ُ ﱠ‬
ْ ‫ َف َي‬، ‫دة َف َل ْم َي ُ ﱠ‬
‫ض ِرُ وا‬ ‫لقد ممت أن أ عث ِرجاﻻ ِإ ِذ ِه اﻷمص ِار فينظروا ل من ان له ج‬
َ َ َ
‫ َما ُ ْم ِب ُم ْس ِل ِم ن‬.‫ َما ُ ْم ِب ُم ْس ِل ِم ن‬،‫َعل ْ ِ ُم ا ِ ْز ة‬
“Saya bertekad untuk mengutus beberapa orang ke berbagai penjuru negeri ini, untuk
memeriksa siapa diantara mereka yang memiliki harta, namun ia tidak berangkat Haji,
maka akan dikenakan atas mereka bayar jizyah358 (upeti). Mereka bukan bagian dari
kaum muslimin, mereka bukan bagian dari kaum muslimin”.359
Dari Abu Hurairah z , Nabi n ditanya,
َ ‫ ُث ﱠم َم َاذا؟ َق‬:‫يل‬
َ ‫ »ج َ ٌاد َس يل ﱠ ِ « ِق‬:‫ال‬ َ ‫ض ُل؟ َق‬
ٌ ‫ »إ َيم‬:‫ال‬
َ ‫ان با ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه« ِق‬ َ ‫اﻷ ْع َمال َأ ْف‬َ ‫َ ﱡ‬
:‫يل‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫أي‬
‫ َ ﱞ َم ْ ُ ٌور‬:‫ال‬ َ ‫ُث ﱠم َماذا؟ ق‬
َ َ

Amalan apa yang paling Utama? Rasulullah n menjawab: “Beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya”, ada yang bertanya lagi, kemudian apa lagi? Rasulullah n menjawab:
“Jihad dijalan Allah”. Ada yang bertanya kembali, kemudian apalagi? Rasulullah n
menjawab: Haji Mabrur”.360

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ََ
‫ َر َج َع ك َي ْو ِم َول َدت ُه أ ﱡم ُه‬،‫ َول ْم َيف ُس ْق‬،‫َم ْن َ ﱠ ِ ﱠ ِ فل ْم َي ْرفث‬
“Siapa yang melaksanakan Haji ke Ka’bah karena Allah, sementara ia tidak berbuat
keji, dan tidak berbuat kefasikan maka dia kembali seakan baru dilahirkan ibunya”.361

Allah k mensyari’atkan Ibadah Qurban:

358
Maksudnya diberlakukan baginya hukum kewajiban layaknya orang kafir yang tinggal dinegeri Islam,
karena asalnya seorang mulim tidak dipungut upeti oleh penguasa negara Islam. Wallahu a’lam
359
Tafsir Ibnu Katsir 2/85
360
HR. Bukhari (no. 1519)
361
HR. Muslim (no. 1521)
194 Mata Air Yang Jernih

ْ َ ‫َف‬
‫ص ِ ّل ِل َرِّ َك َو ان َح ْر‬
“Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu; dan berkorbanlah”. (QS. Al-Kautsar: 2)
َ َ َ ْ ّ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ص َﻼ ي َو ُ ُس ي َو َم ْح َي‬
َ ‫ُق ْل إ ﱠن‬
ِ ‫اي وم َما ِ ي ِ ِ ر ِب الع‬
‫اﳌ ن‬ ِ ِ ِ
“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadah (sembelihan)ku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. (QS. Al-An’am: 162)
ْ َ َ ‫ﱠ َ ُ ْ َ َ ْ ٌ َ ْ ُ ُ ْ َ ﱠ َ ََْ َ ﱠ‬ َ َُ َْ َ ْ
‫ص َواف ۖ ف ِإذا َو َج َبت‬ ‫َوال ُب ْدن َج َعلنا َ ا لكم ِّمن ش َعا ِئ ِر ِ لكم ِف ا خ ۖ فاذكروا اسم ِ عل ا‬
َ ُ ْ َ ُ‫ﱠ َ َُ َ ﱠ‬ َٰ َ َ ُ ْ َْ ْ َ ُُ َ ُ
‫ُجنو ُ َ ا ف لوا ِم ْ َ ا َوأط ِع ُموا القا ِ َع َواﳌ ْع ﱠ ۚ كذ ِل َك َ ْرنا َ ا لك ْم ل َعلك ْم شك ُرون‬
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu
memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah
ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian
apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah
orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan
orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada
kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur”. (QS. Al-Hajj: 36)
ُ ْ ‫َ َ َ َ ﱠ َ ُ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َٰ َ َ ُ ُ ﱠ‬
ۚ ‫التق َو ٰى ِمنك ْم‬ ‫وم ا وﻻ ِدماؤ ا ول ِكن يناله‬ ‫لن ينال‬
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan)
Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya”. (QS. Al-Hajj: 37)
َ ‫ْ َ ّ َ ْ ُ َ َ ً َ َ َ ٰ ُ ّل‬
َ ‫ضامر َي ْأت َن من ُ ّل َف ّج‬ ‫ﱠ‬ ََّ
‫يق‬ ‫م‬ ‫ع‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ع‬ ‫و‬ ‫اﻻ‬‫ج‬‫ر‬ِ ‫وك‬ ‫ت‬ ‫أ‬‫ي‬ ‫ا‬
ِ ِ ِ‫ب‬ ‫اس‬‫الن‬ ِ ِ ‫وأ‬
‫ن‬‫ذ‬
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh”. (QS. Al-Hajj: 27)
Dari sahabat Abu Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َ ‫َ ْ َ َ َ َ َ ً َ َ ْ َ ْ َ ْ ََ َ ْ ََ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫صﻼنا‬ ‫من وجد سعة فلم يذبح فﻼ يقر ن م‬
“Siapa yang punya kemampuan, namun ia tidak berkurban, maka jangan ia mendekati
tempat shalat kami”.362
ََ
‫اح ٌد فل ُه‬‫و‬َ ‫اﻷ ْ َعام ۗ َفإ َٰل ُ ُك ْم إ َٰل ٌه‬
َْ َ َ ّ ُ َ ََ َ ََ ‫َ ُ ّ ُ ﱠ َ ََْ َ َ ً َّ ْ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
‫و ِل ِل أم ٍة جعلنا م س ا ِليذكروا اسم ِ ع ٰ ما رزق م ِمن ِ يم ِة‬
ِ ِ ِ ِ
َ ْ ُْ ّ َ
‫أ ْس ِل ُموا ۗ َو َ ِش ِرا ِب ِت ن‬

362
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 7565) Al-Baihaqi dalam Syu’abil Iman (no. 6952). Hadits ini
dishahihkan Imam Az-Zahabi, dan sebagian ulama memandang Dha’if, Wallahu a’lam.
Mata Air Yang Jernih 195

“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya
mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah
kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah
dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
tunduk patuh (kepada Allah),” (QS. Al-Hajj: 34)
Wajib menyenangkan hewan kurban dengan menajamkan alat sembelihan,
berlemah lembut dalam proses penyembelihan, serta tidak boleh tukang jagal yang
diamanahi bekerja memotong hewan untuk mengambil daging, kulit sebagai upah kerja.
Karena hukum kulit sama dengan hukum daging, semuanya dibagikan secara merata
kepada fakir miskin, dan ini mazhab jumhur ulama.363 Dari sahabat Ali bin Abi Thalib
z ia berkata:
َ َ َ َ ‫ َو َأ ْن َأ ْقس َم ُج ُل‬،‫وم َع َ ُب ْدنه‬
‫ َوأ َم َرِ ي‬،‫ َو ِجﻼل َ ا‬،‫ود َ ا‬ َ ‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َأ ْن َأ ُق‬
ُ ‫صﱠ‬
َ ‫ﱠ‬ َ
‫أ َم َرِ ي َر ُسو ُل‬
ِ ِِ ِ ِ
َ ْ ْ ُْ ُ ْ َ ً ْ َ َ ْ َ ‫َ ﱠ‬ ْ َ ْ ُ َ َْ
‫ نحن ع ِط ِيه ِمن ِعن ِدنا‬،‫زار ِم ا ش ئا‬ ‫أن ﻻ أع ِطي ا‬
“Rasulullah n memerintahkanku untuk mengurusi unta-unta qurban beliau. Aku
membagikan daging, kulit, dan jilal (kulit yang digunakan pelindung di musim dingin).
Dan Rasulullah n memerintahkan aku untuk tidak memberi memberi sesuatu pun dari
hasil sembelihan qurban kepada tukag jagal. Kami akan memberi upah kepada tukang
jagal dari uang kami sendiri”.364
Berkata Imam An-Nawawi t dalam kitabnya Al-Minhaj (w. 676 H).
َ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ََُ ْ َ َ َ َ َ ً َ ْ َ ُ َ
‫ال َعط ٌاء َوالنخ ِ ﱡ َو َم ِال ٌك‬ ‫َوﻻ َي ُجوز ِإ ْعط ُاء ا َ ﱠز ِار ِم ْ َ ا ش ْ ئا ِ َس َ ِب ِجزارِت ِه ذا مذ بنا و ِ ِه ق‬
‫وأحمد وا ق‬
“Tidak boleh memberi tukang jagal (pekerja) sebagian hasil sembelihan qurban sebagi
upah baginya. Inilah pendapat ualam-ulama As-Syafi’iyyah, juga pendapat Imam
‘Atha’, An-Nakha’i, Imam Malik, Imam Ahmad dan Ishaq.”365
Dari Hadits ini tampak jelas bahwa semua biaya administrasi, perlengkapan
kebutuhan wajib ditanggung oleh peserta kurban. Adapun kulit hewan sembelihan jika
dijual, maka hasil penjualan tetap dibagi rata kepada fakir dan orang miskin yang
berhak. Tidak boleh masuk ke kantong panitia atau kas masjid. Siapa yang mengambil
daging dari hewan kurban dengan cara zhalim dan bukan hak nya, maka sama dengan
memakan harta haram, sementara neraka lebih berhak atasnya.
Disunnahkan memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil, secara Mutlaq sendiri-
sendiri tanpa dikomandoi, dan disunnahkan berpuasa dari awal bulan Zulhijjah hingga

363
Lihat Kitab Riyaadhul Afham fii Syarhi ‘Umdatul Ahkam 4/77
364
HR. Muslim (no.1317)
365
Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim ibnu Al-Hajaj, 9/64
196 Mata Air Yang Jernih

tanggal 9 hari ‘Arafah. Hari makan minum di hari ke sepuluh Zulhijjah hingga hari-hari
tasyriq.

‫وب‬
ُُْ َ َْ
‫ل‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ى‬‫و‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ا‬ َ ‫َٰذ ِل َك َو َمن ُ َع ِ ّظ ْم َش َعا ِئ َر ﱠ ِ َفإ ﱠ‬
ِ ِ ِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah,
maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati”. (QS. Al-Hajj: 32)
Syaikh Muhammad n bin Sholeh ibnu ‘Utsaimin t berkata:
َ ‫الن ص ﷲ عليه وسلم َي ْخ َت ﱡ‬ ّ َْ َ ْ َ ّ َ َ َ َ َ
‫ص ِب َما َ َعث ِبه ُم َح ﱠم ٌد ص‬ ِ ‫اﻹ ْسﻼ ُم ِباﳌ ْع ا اص عد ِ عث ِة‬ ِ ‫و‬
َ َ َ ْ َ
‫جم ْي ُع اﻷديان ﱠ‬ َ َ ُ ّ
‫ فص َار‬, ‫الس ِابق ِة‬ ِ ِ ِ ‫ ﻷن ما عث به الن ص ﷲ عليه وسلم‬, ‫ﷲ عليه وسلم‬
َ َ
ُ ‫فأ ْت َب‬ َ ْ ‫خال َف ُه َل‬
َ ْ ََ ً ْ ُ َُ َ ْ َ
‫ فال َ ُ ْو ُد‬, ‫الر ٌس ِل ُم ْس ِل ُم ْون ِ ْ َز َم ِن ُر ُس ِل ِ ْم‬ ‫اع ﱡ‬ , ‫س ِب ُم ْس ِل ٍم‬ ‫من ت ِبعه مس ِلما ومن‬
َ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ
‫ واما‬, ‫عليه السﻼم‬ ‫والنصارى ُم ْس ِل ُم ْون ْ ز َم ِن ِع‬ َ , ‫ُم ْس ِل ُم ْون ْ َز َم ِن ُم ْو عليه السﻼم‬
َ َ َََ ‫ﱠ‬ ‫َ َ ﱠ‬
‫ِح ْ ن ُ ِعث الن ِ ُ ُم َح ﱠم ٌد ص ﷲ عليه َو َسل َم فكف ُر ْوا ِب ِه فل ْ ُس ْوا ِب ُم ْس ِل ِم ْ ن‬
“Islam dengan makna Khusus adalah Islam setelah diutusnya Nabi n, khusus dengan
ajaran yang dibawa Nabi Muhammad n. Karena Syari’at Nabi ‫ ﷺ‬menghapus semua
agama sebelumya, sehingga pengikutnya adalah orang Islam sementara yang
menyimpang dari ajaran beliau bukanlah seorang muslim. Maka pengikut para rasul
adalah muslim dizaman rasul mereka, orang Yahudi adalah muslim dizaman Nabi Musa
p, orang Nasrani adalah Muslim dizaman Nabi ‘Isa p, dan Ketika nabi
Muhammad n diutus, mereka kafir (karna tidak beriman) kepada beliau, maka mereka
bukanlah disebut Muslim”.366
Ketika Nabi Muhammad n diutus maka syari’at agama umat-umat terdahulu sudah
otomatis terhapus (Mansukh), dan agama Islam dengan syari’at yang beliau n diutus
senantiasa berlaku untuk semua manusia sampai hari pembalasan, tidak ada nabi setelah
Nabi Muhammad n, tidak ada syari’at selain syari’at beliau n, tidak ada ajaran
melainkan apa yang telah beliau ajarkan.
Dengan demikian jika ada seorang Nasrani yang setia mengikuti ajaran Nabi ‘Isa
p, namun setelah Nabi Muhammad n diutus tidak mengikuti syari’at beliau, maka
tidak disebut sebagai Muslim, dengan kata lain jika wafat diatas kekafirannya, mustahil
akan masuk surga dan tempat kembalinya adalah neraka, wal’iya dzubillah.
Inilah agama Islam yang diridhoi oleh Allah k dan agama seluruh para nabi, siapa
saja yang mencari agama, aliran, tariqat dan cara beragama yang diluar ajaran Nabi
Muhammad n, maka tidak akan pernah diterima oleh Allah.

Kita wajib bersyukur dengan nikmat Islam. Bangga dengan syariat dan aturan
agamanya. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah muslim. Sungguh sangat aneh

366
Syarah Ushul Tsalasah, Syaikh Utsaimin t, Hal 7. Maktabah Al-Hady Muhammady, cet I/1431 H.
Mata Air Yang Jernih 197

generasi muda Islam, namun tidak terlihat padanya tanda-tanda keislaman, dia malu
jika menampakkan ajaran agama Allah. Bahkan ironisnya justru sebagian umat islam
bangga meniru budaya orang-orang kafir. Ucapan salam berganti selamat pagi dan hello,
rambut di chat warna-warni tampilan macho, badan dilukis tangan tato, lelaki memakai
asesoris perempuan, telinga dipasangi anting, keseniannya musik, idolanya artis korea
dan pesepak bola ternama, hobinya nongkrong ketawa ria sampai larut malam, tak
jarang di hiasi rokok plus miras, memakai narkoba sampai gila karena kecanduan,
bahkan ada menjadi agen pengedar di pelosok kota dan perkampungan, mereka
merusak diri dan lingkungan, itulah ambang kehancuran suatu generasi dan kehidupan.
Banyak orang mengira bahwa hidup ini hanya sebatas menyambung hidup, bekerja
untuk urusan perut dan yang dibawah perut. Jika demikian halnya tidak ada perbedaan
seorang manusia dengan hewan. Sungguh manusia lupa untuk apa mereka diciptakan.
Berkata Buya Hamka t :

“Kalau hidup hanya untuk sekedar hidup, Babi di hutan pun juga hidup. Kalau bekerja
hanya sekedar bekerja, Kera dirimba juga bekerja”. Semoga Allah muliakan kita
dengan Islam, Ittiba’ mengikuti Sunnah Rasul-Nya di dunia dan pahala surga di akhirat.
Wallahu Ta’aalaa A’lam Bisshowaab
198 Mata Air Yang Jernih
Mata Air Yang Jernih 199

BAB IV
‘AQIDAH Islam

Secara bahasa kata ‘aqidah atau i’tiqad diambil dari kata al’aqdu yang bermakna
simpul yang kuat, kokoh, dan erat. 367 Menurut istilah umum: ‘Aqidah bermakna
keyakinan yang dipegang seorang hamba dan dia beragama dengannya.368
Apabila keyakinan itu sesuai realita petunjuk Allah k yang disampaikan para
rasul dan kitab-kitab-Nya maka itulah aqidah yang benar, yang akan menyelamatkan
seseorang dari azab Allah k, dan sebab untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat.
Namun jika bertentangan dengan apa yang dibawa oleh para rasul, maka itulah aqidah
yang bathil, yang akan membawa penganutnya kepada azab.369
Setiap agama dan aliran memiliki suatu aqidah dan keyakinan tertentu. Namun
kebenaran ‘aqidah hanya satu tak berbilang. Itulah ‘aqidah Islam bersumber dari Allah
k Pencipta semesta alam. Sehingga tidak ada perbedaan antara konsep ‘aqidah yang
dibawa oleh para nabi di setiap zaman.
Adapun aqidah yang menyimpang, mencakup semua aqidah yang bertentangan
dengan petunjuk wahyu. Seperti aqidah yang berasal dari akal, firasat, mimpi, syahwat,
kotoran filsafat dan budaya manusia.370
Atau ‘aqidah yang bersumber dari wahyu namun dirobah dan diselewengkan.
Seperti aqidahnya orang yahudi yang meyakini ‘Uzair anak Allah k, aqidah orang
Nasrani meyakini ‘Isa Al-Masih anak Allah k, keyakinan orang musyrik mekkah
meyakini Malaikat anak perempuan Allah.371
Istilah ‘aqidah bukan hal yang asing dikalangan umat Islam, bahkan disekolah dasar
kita sudah diajarkan prodi ‘Aqidah dan Akhlaq. Demikian juga para ulama Islam
semenjak dahulu sampai zaman sekarang juga sudah menggunakan istilah aqidah untuk
kitab-kitab mereka, seperti Imam Al-Laalakaai t (w. 418 H), Menyusun kitab
tentang ushul ‘Aqidah Islam yang sangat bagus dan menjadi rujukan banyak para ulama,
beliau memberi nama kitabnya “Syarhul Ushul I’tiqad Ahlu Sunnah wal Jama’ah”.
Imam As-Shabuni t (w. 449 H) beliau memberi judul kitab nya ‘Aqidatus Salaf
Ashabul Hadits. Imam As-Shan’ani (w. 1182 H), juga memiliki kitab dengan judul
367
Lihat kata “ ‫“عقد‬dalam Mu’jam Maqayisil Lughah, Ibn Faris (w.395 H), 4/86.
368
Kitab al-Irsyad Ila Shahih Al-I’tiqod, (hlm. 9) oleh Syaikh DR. Shalih bin Fauzan, Maktabah Darel
‘Ilmiyah, cet I.
369
Al-Irsyad Ila Shahihi Al-I’tiqad, (hlm. 10) dengan sedikit penyesuaian.
370
‘Aqidah penyembahah kepada dewa, matahari, sapi, tikus, atau pengagungan kepada jin, ritual
potong sapi ditempat-tempat angker, reingkarnasi ruh menjelma dalam wujud hewan dan banyak lagi,
in syaa Allah akan dibahas pada bab nya.
371
‘Aqidah meyakini tuhan dimana-dimana, menolak Allah berada di ‘Arasy, keyakinan Wihdatul wujud
yang meyakini Zat Allah bersatu dengan makhluq, aqidah Syi’ah, Ahmadiyah, teroris, bunuh diri atas
nama jihad.
200 Mata Air Yang Jernih

Tathirul I’tiqod min Adranis Syirk wal Ilhad dan masih banyak lagi karya-karya para
Ulama salaf g.

Juga ada ringkasan aqidah para ulama salaf, dalam bentuk manzhumah372, seperti
Manzhumah ‘Aqidah Imam As-Safarini, atau Manzhumah Al-lamiyah Syaikul Islam
ibnu Taymiyah, juga ada dalam bentuk ringkasan Aqidah Imam-imam tertentu, seperti
Aqidah Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Al Muzani, Aqidah At-Thahawiyah,
Aqidah Al-Wasithiyyah, Lum’atul I’tiqad dan lainnya.
Selain kata ‘aqidah, juga ada istilah yang digunakan para ulama Islam yang
semakna dengan Aqidah seperti, Al-Iman, As-Sunnah, At-Tauhid, Fiqhul Akbar, As-
Syari’ah, Al-Ushuluddiin. Semuanya memiliki maksud dan tujuan yang sama. Hampir
disetiap universitas Islam luar dan dalam negeri terdapat fakultas ushuluddin, namun
sayang disebagian kampus Islam penamaan itu tidak sesuai dengan konsep Aqidah
Islam, justru materi yang diajarkan kepada mahasiswa bersumber dari prodi aqidah
ilmu kalam, aqidah filsafat dari Yunani, dan sebagainya. Sehingga lahirlah sarjana-
sarjana muda yang aqidahnya penuh keraguan dan tamatnya kebingungan. Wallahul
musta’an
Adapun Aqidah Islam adalah aqidah yang bersumber dari Allah k dan Rasul-Nya,
termaktub dalam Al-Quran dan Hadits-Hadits yang shahih, disepakati ulama salaf yang
kredibilitas kejujuran mereka, sifatnya jelas, terang, ilmiyah dan mudah difahami.
Dasar-dasar Aqidah Islam yaitu beriman kepada Allah k dengan bertauhid dalam
Rububiyah, Uluhiyah, nama-nama dan sifat-Nya, kemudian beriman kepada Malaikat,
Kitab, Rasul, Hari kiamat, Taqdir baik dan buruk dengan segala turunannya, semua
perkara pokok syariat Islam, serta hal-hal ghaib yang Allah k wajibkan meyakininya
sesuai dengan petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah dengan pemahaman yang benar.
Diantara dalil-dalil dari Al-Quran dan As-Sunnah tentang Ushul ‘Aqidah :
Allah kberfirman:
َ ََ ْ ْ ْ ْ َ ْ َْ ْ َْ ُ ‫َْ َ ْ َ ُ ﱡ‬
‫س ال ِ ﱠ أ ْن ت َولوا ُو ُجو َ ك ْم ِق َب َل اﳌش ِر ِق َواﳌغ ِر ِب َول ِك ﱠن ال ِ ﱠ َم ْن َآم َن ِبا ﱠ ِ َوال َي ْو ِم اﻵ ِخ ِر َواﳌﻼ ِئك ِة‬ ‫ل‬
َ ‫ﱠ‬ ْ
َ َ
‫اب َوالن ِ ِّي ن‬
ِ ‫وال ِكت‬
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi,” (QS. Al-Baqarah: 177)
َْ ‫ﱠ‬
‫اب ال ِذي أن َز َل ِم ْن‬
َ ْ َ
‫ت‬‫ك‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ول‬ ُ ‫ين َآم ُنوا آم ُنوا با ﱠ َو َر ُسوله َو ْالك َتاب ﱠالذي َن ﱠز َل َع َ َر‬
‫س‬ َ ‫َي َاأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫ض َﻼ ًﻻ َ عيدا‬ َ ‫ض ﱠل‬َ ‫َق ْب ُل َو َم ْن َي ْك ُف ْر با ﱠ َو َم َﻼئ َكته َو ُك ُتبه َو ُر ُسله َو ْال َي ْوم ْاﻵخر َف َق ْد‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِِ ِ ِ ِ

372
Manzhumah adalah karya tulis suatu disiplin ilmu dalam bentuk susunan sya’ir/puisi Bahasa arab
yang ringkas, agar mudah dipelajari dan dihafal.
Mata Air Yang Jernih 201

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Siapa saja yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya. (QS. An-Nisa: 136)
َ َََْ َ ُ ‫ﱠ‬
‫ِإنا ﱠل ْ ٍء خلقن ُاه ِبق َد ٍر‬
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al-Qamar:
49)
Dari Sahabat Umar bin Khatthab z, Nabi n bersabda:
َ َ َْ ُْ ْ ْ ُُ َ َ ُْ َ
‫ َوتؤ ِم َن ِبالق َد ِرخ ْ ِ ِه َوش ِّر ِه‬،‫ َوال َي ْو ِم اﻵ ِخ ِر‬،‫ َو ُر ُس ِل ِه‬،‫ َوكت ِب ِه‬،‫ َو َمﻼ ِئك ِت ِه‬، ِ ‫أ ْن تؤ ِم َن ِبا‬
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, Adanya hari Akhir, dan engkau beriman akan takdir baik dan takdir buruk”.373
A. URGENSI PENTINGNYA BELAJAR ‘AQIDAH
Mempelajari ‘Aqidah yang benar adalah kewajiban bagi setiap muslim, bersamaan
dengan itu yang tidak kalah penting juga wajib untuk mengenali ‘aqidah yang
menyimpang, agar kita tidak terjatuh pada penyimpangan. Betapa banyak keyakinan
yang bercongkol ditubuh umat Islam yang bukan dari Islam. Diriwayatkan dari sahabat
Huzaifah bin Al-Yaman z , dia berkata:
ََ َ ‫ﱠ‬ َُ َ ُ ْ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ ﱠ ُ َ ْ َُ َ َ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ َمخافة‬،‫ َوكنت أ ْسأل ُه َع ِن الش ّ ِر‬، ِ ْ ‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم َع ِن ا‬ ‫ان الناس سألون رسول ِ ص‬
َ ُْ َْ
ِ ‫أن يد ِرك‬
“Adalah manusia bertanya kepada Rasulullah n tentang kebaikan, dan aku bertanya
kepada beliau tentang keburukan karena khawatir akan menimpaku,’’374
Berkata penyair:
ّ َ َ ‫ْ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫َع َرفت الش ﱠرﻻ ِللش ِّرل ِك ْن ِلت َو ِق ْي ِه‬
َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ
‫َو َم ْن ﻻ َ ْع ِرف ا ْ َ ِم َن الش ّ ِر َيق ُع ِف ْي ِه‬

Aku mengenal keburukan bukan untuk dilakukan, akan tetapi untuk di jauhi
Siapa yang tidak kenal kebaikan dari keburukan maka ia akan terjatuh padanya375

373
HR. Muslim (no.8, 102) dari sahabat Umar bin Khatab z.
374
Shahih Bukhari(no. 7084) Muslim (no.1847)
375
Kitab Kasyfu Musykil min Hadits As-shahihain, Ibnu Al-Jauzy, 1/384, al-Wafi bil Wafayat Ibnu as-
Sofadi 20/149, Syarah Arba’in an-Nawawi, Sulaiman bin Muhammad 1/22)
202 Mata Air Yang Jernih

Kerusakan ‘Aqidah dan keyakinan merupakan kerusakan yang sangat fatal dan
berbahaya. Bisa jadi rusaknya aqidah membuat amal Ibadah seorang hamba terhapus,
agamanya rusak, atau bahkan ke-Islamannya batal, sebagaimana batal nya wudhu jika
terdapat pembatalnya. Perbedaan dalam hal cabang hukum fiqih maka disebut mazhab
dan ini tidak tercela. Adapun perbedaan dalam manhaj aqidah dan keyakinan pokok
maka terbentuklah firaq, perpecahan yang sangat dibenci oleh Allah k dan Rasul-
Nya.
Betapa banyak keyakinan dan ‘Aqidah yang dikonsumsi oleh sebagian besar
masyarakat Islam bukan berasal dari Allah k dan Rasul-Nya. Keyakinan yang
diambil dari cerita rakyat, dunia per-fileman, mimpi, semedi di gunung kawi, dari orang
gila alias senewen tidak waras yang dianggap wali, keyakinan hindu seperti
Reinkarnasi, meyakini ruh orang yang sudah mati bisa pulang ke dunia, ghuluw
terhadap kuburan orang shaleh sebagai tempat beribadah kepada Allah k, keyakinan
Allah ada dimana-mana, bahkan sempat jadi film terpaforit di Indonesia. Jika dilihat
satu persatu kedalam agama Islam, justru Islam berlepas diri dari semua itu. Maka tidak
boleh seorang Muslim untuk tidak mengenali keyakinan yang shahih berdasaran
petunjuk Al-Quran dan Hadits Nabi n.

B. BUAH DARI KEYAKINAN YANG BENAR & ‘AQIDAH YANG SHAHIH

Keyakinan yang benar dan aqidah yang shahih akan melahirkan :

1. Kehidupan Yang Baik


Hamba yang beriman kepada Allah k dengan Tauhid dan yakin bahwa Dia-lah
Allah Zat Yang Maha Penyayang, Maha Pemberi rizki, maka akan melahirkan buah
manis berupa kehidupan yang aman dan baik, tidak ada rasa cemas dan ketakutan karna
ia bersandar kepada Allah Yang Maha Kuat. Allah k berfirman:
َ َ ْ َ َٰ ُ ْ ُ ْ َ َ ‫ﱠالذ‬
‫ين َآم ُنوا َول ْم َيل ِ ُسوا ِإ َيما َ ُ م ِبظل ٍم أول ِئ َك ل ُ ُم اﻷ ْم ُن َو ُ م ﱡم ْ َت ُدون‬ ِ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. Al-An’am: 82)376
َ َ ََ ً َ ً ‫ْ ََُ ﱠ‬ َ ُْ َ َ َ
‫صا ِ ً ا ِم ْن ذك ٍر أ ْو أن َو ُ َو ُمؤ ِم ٌن فلن ْح ِي َ ن ُه َح َياة ط ِّي َبة َولن ْج ِزَ ﱠ ُ ْم أ ْج َر ُ ْم ِبأ ْح َس ِن َما‬َ ‫َم ْن َعم َل‬
ِ
َ َُْ َ ُ َ
‫انوا عملون‬

376
Pada ayat ini, Allah menyebutkan perkataan Nabi Ibrahim setelah berdakwah kepada kaum
penyembah benda-benda langit. Di ayat 74-81 surat Al-An’am, sebagian orang menyangka, bahwa Nabi
Ibrahim p mencari tuhan. Padahal beliau adalah Nabi yang bertauhid, diatas fitrah yang lurus. Ketika
berdakwah di Babilonia, beliau mengancurkan berhala kaumnya, disaat itu beliau berusia muda.
Mata Air Yang Jernih 203

“Siapa saja yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dam
keadaan beriman, maka sungguh akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik,
dan sungguh kami akan beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
َ ََ ْ ‫ََ ُْْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ََ َﱠ‬ ْ َ
‫ﱠ ِ ف ُ َو َح ْس ُب ُه‬ ‫( و رزقه ِمن حيث ﻻ يح ِسب ومن يتو ل ع‬2) ‫َو َم ْن َي ﱠت ِق ﱠ َ َي ْج َع ْل ل ُه َمخ َر ًجا‬
(3)
“Siapa saja yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar,
dan memberinya rezeki dari arah yang tidak ia duga, dan siapa yang bertawakkal
kepad Allah maka Allah akan mencukupkan keperluannya.” (QS. At-Tolaq: 2-3)
Sebaliknya, Allah k akan memberikan pakaian kehinaan bagi kaum yang berbuat
syirik;
َ َ ‫الد ْن َيا ۚ َو َك َٰذل َك َن ْجزي ْاﳌُ ْف‬
‫ين‬ ‫ض ٌب ّمن ﱠرّ ْم َوذ ﱠل ٌة ا ْ َ َياة ﱡ‬
َ ‫ين ﱠات َخ ُذوا ْال ْ َل َس َ َن ُال ُ ْم َغ‬
َ ‫إ ﱠن ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sembahannya),
kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam
kehidupan dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
membuat-buat kebohongan”. (QS. Al-A’raf: 152)
Berkata Sufyan At-Tsauri t :

‫ل مبتدع إ يوم القيامة‬ ‫ذا‬


“Ini balasan bagi setiap pelaku bid’ah hingga hari kiamat”.377
2. Keamanan dan Kemakmuran Sebuah Negara
Aqidah yang selamat apabila hidup ditengah suatu suku, bangsa dan negara akan
membuat kehidupan masyarakat menjadi aman, makmur, saling mencintai, bersatu
diatas jalan Allah k, jauh dari permusuhan dan perpecahan. Adapun Aqidah yang
rusak sebaliknya. Allah k berfirman:
َْ َ ََ ‫َ َ ﱠ‬ َْ َ َ ‫َ ﱠ‬ ََ َ ْ ََْ َ ْ َ َ َ ْ َ ‫ََ ْ َ ﱠ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ض َول ِك ْن كذ ُبوا فأخذنا ُ ْم‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫اء‬
ِ ‫م‬ ‫الس‬ ‫ن‬‫م‬ِ ٍ ‫ولوأن أ ل القرى آمنوا و اتقوا لفتحنا عل ِ م بر‬
‫ات‬
َ ْ َ
‫ِب َما ُانوا َيك ِس ُبون‬
“Jikalau sekiranya penduduk negeri- negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
(QS. Al-A’raf: 96)

377
Lihat Tafsir Al-Baghawi
204 Mata Air Yang Jernih

ْ ْ َ َ َ ْ ُْ َ َ ْ َ َ ُ َ ‫َ َ َْ َ َ ْ َ َْ ٌ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َُ ﱠ َ ْ َ ُ ُ َ َﱠ‬
ِ ‫فلوﻻ انت قر ة آمنت فنفع ا ِإيما ا ِإﻻ قوم يو س ﳌا آمنوا كشفنا ع م عذاب ا ِ ز ِي‬
ْ‫ﱡ‬ ْ
‫الدن َيا‬ ‫ا َ َي ِاة‬
“Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu
bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman,
Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia”. (QS.
Yunus: 98)
َ َ َ ُ َ َ َْ َ َ
َ
(148) ‫( ف َآمنوا ف َم ﱠت ْعنا ُ ْم ِإ ٰ ِح ٍن‬147) ‫ف أ ْو َي ِز ُدون‬
ٍ ‫ِمائ ِة أل‬ ٰ َ ‫َوأ ْر َس ْل َن ُاه ِإ‬

“Dan Kami utus dia (Yunus) kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka
beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga
waktu yang tertentu”. (QS. As-Shaffat: 147-148)
َ ْ َ ّ ُ َ َ َ َ ُ ُ ُ ْ َ َٰ ْ ّ ُ َ َ َ ‫َ َ ٰ َ ُ َ َ َ ُ ْ َ ً َ َ َ َ ْ ْ ُ ُ ﱠ‬
ْ ‫اﻷ‬
‫ض‬
ِ ‫ر‬ ‫و ِ ثمود أخا م صا ِ ا ۚ قال يا قو ِم اعبدوا ما لكم ِمن ِإل ٍه غ ه ۖ و أ شأكم ِمن‬
ٌ ‫وه ُث ﱠم ُتو ُ وا إ َل ْي ِه ۚ إ ﱠن َرّ ي َقر ٌب ﱡمج‬
‫يب‬ ْ ‫اس َت ْع َم َر ُك ْم ف َ ا َف‬
ُ ‫اس َت ْغف ُر‬ ْ ‫َو‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)". (QS. Hud: 61)
َ ‫ض َيرُ َ ا ع َباد َي ﱠ‬ َْ ‫َ ْ ّ ْ َ ﱠ‬ ََْ َ ْ َََ
‫الصا ِ ُ ون‬ ِ ِ ِ
َ ‫اﻷ ْر‬
ِ ‫ور ِمن ع ِد‬
‫الذك ِرأن‬ ُ‫ﱠ‬
ِ ‫ولقد كت نا ِ الز‬
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh
Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh”. (QS. Al-
Anbiya: 105)
َ ‫ف ﱠالذ‬ َ َ ْ َ ْ َ َ َْ ْ ْ ُ‫ﱠ َ َ َ ْ َ ْ َ ﱠ‬ ُ َ َ ُْ َُ َ ‫َ َ َ ﱠُ ﱠ‬
‫ين ِم ْن‬ ِ ‫ض كما استخل‬ َِ ‫ات ل ستخ ِلف م ِ اﻷر‬ ِ ِ ‫وعد ال ِذين آمنوا ِمنك ْم وع ِملوا الصا‬
َ ُ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َّ َ َ
‫ق ْب ِل ِ ْم َول ُي َم ِك ﱠن ل ُ ْم ِدي َ ُ ُم ال ِذي ْارَت َ ل ُ ْم َول ُي َب ِّدل ﱠ ُ ْم ِم ْن َ ْع ِد خ ْو ِف ِ ْم أ ْم ًنا َ ْع ُب ُد َون ِ ﻻ ُ ْش ِركون‬
َ
‫اس ُقون‬ َْ ُ ُ َ َ َُ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ًْ َ
ِ ‫ِ ي ش ئا ومن كفر عد ذ ِلك فأول ِئك م ال‬
‫ف‬
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kalian dan
beramal shaleh bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa dimuka
bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang diridhoi-Nya untuk mereka,
dan Dia benar-benar akan mengganti (keadan) mereka setelah mereka berada dalam
ketakutan menjadi aman sentausa, (dengan syarat) mereka tetap menyembah-Ku
dan tiada mempersukutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan Siapa saja yang tetap
kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (QS. An-
Nur:55)
Mata Air Yang Jernih 205

Dari Abu ‘Aliyah t, dari Sahabat Ubay bin Ka’ab z, Rasulullah n bersabda:
ْ َ َْ ‫ َو ﱠ‬،‫صر‬ ‫ َو ﱠ‬،‫الر ْف َعة‬ ‫اﻷ ﱠم َة ب ﱠ‬
ّ ‫ َو‬،‫الس َن ِاء‬ ُْ َ ْ ّ َ
‫ ف َم ْن َع ِم َل ِم ْ ُ ِم َع َم َل اﻵ ِخ َر ِة‬،‫ض‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ن‬ِ ‫ك‬
ِ
ْ ‫الت‬
‫م‬ ِ
ْ ‫الن‬
ِ ِ ِ ‫ِشر ِذ ِه‬
َ ْ ُ َ ُ َ ْ
‫ ل ْم َيكن له ِ اﻵ ِخ َر ِة ن ِص ٌب‬،‫ِل ﱡلدن َيا‬
ْ

“Berilah kabar gembira kepada umat ini dengan kemuliaan dan ketinggian, dengan
pertolongan dan kekuasaan dimuka bumi. Siapa saja diantara mereka yang melakukan
amalan akhirat untuk tujuan dunia, maka tidak ada bagiannya di akhirat”.378
Negara mana saja yang masyarakat muslimnya mengamalkan syariat Islam
dan Tauhid dengan baik, dan tidak berbuat syirik kepada Allah k, beribadah
sesuai petunjuk Sunnah Rasulullah n, maka keberkahan dan keamanan akan
meliputi mereka. Allah k lindungi dari kecaman dan penjajahan musuh,
kerusuhan, pencurian, perampokan, pembunuhan, masyarakat akan makmur.
Ketika kita melihat negara-negara teluk yang masyakarat muslim nya sangat bagus
dalam mempraktekkan nilai-nilai tauhid, serta jauh dari kesyirikan, Allah k bukakan
rezeki dan keamanan, kemakmuran dalam negara mereka. Seperti Saudi, Qatar, Bahrain,
dan lainnya. Kemaksiatan tetap ada, namun sekalanya sangat kecil dan tidak terang-
terangan.
Berbeda dengan tanah air Indonesia yang telah Allah titipkan kepada bangsa ini
negri yang makmur, tanah dan iklim yang elok begitu subur, kayu dilempar pun bisa
tumbuh dan menghasilkan, kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa, namun sayang
kehidupan masyarakatnya sangat memprihatinkan. Setiap pergantian calon pemimpin
selalu berbicara visi perbaikan ekonomi bangsa, namun hutang negara bertambah dari
masa ke masa. Maka tidak ada jalan untuk meraih kemakmuran rakyat kecuali dengan
memperbaiki urusan keimanan umat, membangun generasi yang bertauhid.
Semoga Allah k beri petunjuk kepada pemimpin negri kita dan umat Islam agar
benar-benar meninggalkan seluruh praktek kesyirikan dan kembali kepada Tauhid serta
sunnah Nabi Muhmmad n.

3. Optimis Dalam Kehidupan


‘Aqidah yang benar akan mengundang cinta dari Allah k, dan seorang hamba
akan berharap apa yang ada disisi Allah k berupa surga dan keutamaan-Nya. Jika
seseorang jatuh pada maksiat maka dia akan segera bertaubat dan tidak berputus asa,
karna dia tahu Allah k adalah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
ُ ‫اﻷل‬
(50) ‫يم‬
َْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ‫ََ ﱠ‬
‫اب‬ ‫ذ‬‫ع‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫أ‬‫و‬ ( 49 ) ُ ‫الرح‬
‫يم‬ ‫ﱠ‬ ُ ‫َن ّ ْ ع َبادي َأ ّ ي َأ َنا ْال َغ ُف‬
‫ور‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

378
HR. Ahmad (no. 21222). Shahih Ibnu Hibban (no. 7862) dishahihkan Imam Az-Dzahabi.
206 Mata Air Yang Jernih

“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang maha


Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab
yang sangat pedih.” (QS. Al-Hijr: 49-50)
‫ْ َ ْ َ ﱠ ﱠ ﱠَ َ ْ ُ ﱡ‬
َ ‫الذ ُن‬ ُ ََْ َ ُ َْ َ ُ َ َ ‫ُ ْ َ َ َ ﱠ‬
ً ‫وب َجم‬
‫يعا‬ ِ ‫غ ِفر‬ ‫ين أ ْس َرفوا َع أنف ِس ِ ْم ﻻ تقنطوا ِمن رحم ِة ِ ِإن‬ ‫اعب ِادي ال ِذ‬
ِ ‫قل ي‬
ُ ‫الرح‬ ُ َُ ْ َ ُ ُ‫ﱠ‬
‫يم‬ ِ ‫ِإنه و الغفور ﱠ‬
“Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Zat Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar: 53)
Dari Abu Zar Al-Ghifari z, Malaikat Jibril p berkata kepada Rasulullah n:
َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ‫َ ّ ْ ُ ﱠ َ َ َﱠ‬
ُ ْ ‫ َيا ج‬:‫ َف ُق ْل ُت‬،‫ َد َخ َل ا ْ َ ﱠن َة‬،‫ات َﻻ ُ ْشر ُك با ِ َش ْ ًئا‬
‫ َو ِ ْن َس َرق َو ِ ن َز ى؟‬،‫يل‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِشر أمتك أنه من م‬
َ َ َ ََ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ََ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ُْ َ َ ْ َ َ َ َ
‫ َو ِ ْن‬،‫ َع ْم‬:‫ال‬ ‫ و ِ ن سرق و ِ ن ز ى؟ ق‬:‫ قال قلت‬،‫ عم‬:‫ و ِ ن سرق و ِ ن ز ى؟ قال‬:‫ قال قلت‬،‫ عم‬:‫قال‬
َ ْ َ
‫ش ِر َب ا ْم َر‬
“Berilah kabar gembira kepada umatmu, bahwa siapa saja yang meninggal dunia dalam
keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah, makai a masuk surga. Rasulullah n berkata:
“Wahai Jibril, walau dia mencuri dan berzina? Jibril menjawab, ya walau ia mencuri
dan berzina. Rasulullah n mengulangi pertanyaan sampai tiga kali, walau dia minum
khamar sekalipun”.379
Orang yang bertauhid kepada Allah k dan mengenali-Nya ia sadar bahwa Allah
k Maha Penyayang, Maha Pengampun kepada para hamba-Nya. Jika seorang hamba
jujur dalam taubatnya, ketika kesulitan hidup menyapa, maka ia akan tetap optimis
dalam hidup. Betapa banyak kasus bunuh diri karena sebab putus asa dari rahmat Allah.
َ ‫( ﱠالذ‬17) ‫وت َأن َ ْع ُب ُدو َ ا َ َأ َن ُابوا إ َ ﱠ َل ُ ُم ْال ُ ْش َر ٰى ۚ َف َ ّش ْر ع َباد‬
‫ين‬
َ ُ ‫ﱠ‬ ََ ْ َ ‫َ ﱠ‬
‫اجت ُبوا الطاغ‬ ‫وال ِذين‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫و‬
َْ َ ْ ُ ُ ْ ُ َ َٰ ُ َ ُ ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُ َٰ َ ﱠ َ َ َ ُ ُ ﱠ‬
ِ ‫ست ِمعون القول في ِبعون أحسنه ۚ أول ِئك ال ِذين دا م ۖ وأول ِئك م أولو اﻷلب‬
(18) ‫اب‬
“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali
kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada
hamba-hamba-Ku, yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik
di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka
itulah orang-orang yang mempunyai akal. (QS. Az-Zumar: 17-18)

379
HR. Bukhari (no. 6443) Muslim (no. 94)
Mata Air Yang Jernih 207

َ َ ‫ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ﱠ َ ْ َ َ َ ْ َُُ ﱠ َ َ ﱠ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ﱠ‬ ُ َ َ َ
‫الز اة‬ ‫ال َعذا ِ ي أ ِص ب ِب ِه من أشاء ۖ ورحم ِ و ِسعت ل ٍء ۚ فسأكت ا ِلل ِذين يتقون و ؤتون‬ ‫ق‬
َ ُ ُْ َ َ ُ َ ‫َ ﱠ‬
‫وال ِذين م ِبآيا ِتنا يؤ ِمنون‬
“Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami". (QS. Al-A’raf: 157)
Dari sahabat Umar bin Khathab a menuturkan:
َ َ َ ُ َ َ ‫ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ ْ ٌ َ َ ْ ََ ٌ َ ﱠ‬ ‫َ َ ََ ﱠ ّ َﱠ‬
‫ ِإذا‬،‫الس ْ ِ ق ْد ت ْحل ُب ث ْد َ َ ا ْس ِقي‬ ‫ ف ِإذا امرأة ِمن‬، ‫ص ﷲ علي ِه وسلم س‬ ِ ِ ‫ق ِدم ع الن‬
‫ﱠ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ﱠ ﱡ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ َﱠ‬ َ ‫َو َج َد ْت‬
:‫ فقال لنا الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫ فألصقته ِببط ِ ا وأرضعته‬،‫ص ِ يا ِ الس ِ أخذته‬
َ َ َ َ َ ُ َ َْ َ َ ْ َ ََ ُ ْ َ َ َ َ َُْ ‫ﱠ‬ َ ‫»أ ُت َر ْو َن َ ذه َط َح ًة َو َل َد‬َ
‫ » ﱠ ُ أ ْر َح ُم‬:‫ال‬‫ فق‬،‫ و ِ تق ِدر ع أن ﻻ تطرحه‬،‫ ﻻ‬:‫الن ِار« قلنا‬ ِ ‫ا‬ ‫ار‬
ِ ِ ِ
َ‫ع َباده م ْن َ ذه ب َو َلد ا‬
ِ ِ ِِ ِ ِِ ِ ِ
“Nabi n kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada
seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala ia menemukan bayinya diantara
tawanan itu, maka diapun memeluknya erat-erat ketubuhnya dan menyusuinya. Maka
Rasulullah n bertanya kepada kami, “Apakah menurut kalian ibu ini tega
melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?” Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi
Allah. Sementara ia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.” Maka
Rasulullah n bersabda: “Sungguh Allah k lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya
daripada ibu ini kepada anaknya”.380 Berkata Ibnu Al-Qayyim t :
َْ َ َ َ ُ َْ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ََ
‫اب قل ُب ُه ُحبا‬‫فل ْو كشف الغط َاء عن ألطا ِفه و ِ ِره وصن ِع ِه له من حيث علم و ِمن حيث ﻻ علم لذ‬
َ ْ ُ َ َ ًً َ َ
‫ل ُه َوش ْوقا ِإل ْي ِه َو َ ق ُع شك ًرا ل ُه‬
“Andai saja tabir penutup dibuka tentang kasih sayang, kelembutan dan kebaikan Allah
dalam mengatur urusan hamba-Nya, baik yang dia ketahui atau yang tidak diketahui,
maka hatinya akan meleleh karena cinta kepada Allah , rindu untuk berjumpa dengan-
Nya, dan seorang hamba akan senantiasa bersyukur kepada-Nya”.381
4. Terjaga dari Maksiat, Bersegera dalam Kebaikan dan Mencintai Ketaatan
Seorang hamba yang benar-benar bertauhid mengenal Allah k, sadar bahwa ia
selalu di pantau oleh Allah (Muraaqabatullah), ia akan malu bermaksiat, karena dia
yakin Allah k senantiasa melihat apa yang ia kerjakan, sehingga akan timbul rasa
takut kepada azab-Nya, menjaga sang hamba dari perbuatan kezaliman, berusaha
berakhlak mulia, bersegera dalam ketaatan dan lamban untuk berlaku maksiat.

380
HR. Bukhrari (no. 5999)
381
Lihat kitab Tariiqu Al-Hijrataini wa Baabu As-Sa’aadatain 1/180, Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullah
208 Mata Air Yang Jernih

Allah k berfirman:
‫َ ﱠ َ َ َ َُ َ َ ً َ ْ ََ ُ َْ ُ َ ُ ْ َ َ ُ ﱠ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ﱡ‬
َ ‫الذ ُن‬
‫وب‬ ‫احشة أو ظلموا أنفس م ذكروا فاستغفروا ِلذنو ِ ِ م ومن غ ِفر‬ ِ ‫وال ِذين ِإذا فعلوا ف‬
َ ُ َْ َ ْ ُ َ َُ َ َ ََ ‫ﱠ ﱠُ ََ ْ ُ ﱡ‬
‫ِإﻻ ولم ي ِصروا ع ما فعلوا و م علمون‬
“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun akan dosa-dosa mereka, dan
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali-Imran: 135)
Dari Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n bersabda:
ْ َ َْ
‫احف ِظ ﱠ َ َي ْحفظ َك‬
“Jagalah (hak) Allah, niscaya Allah akan menjagamu”.382

Sebagian salaf t berkata:


َ َ َ ْ ََ ٌ َ ََُ َ َ َ ْ َ
‫ص ُاه ف ُ َو َجا ِ ٌل‬ ‫من خ ِ ﷲ ف و ع ِالم ومن ع‬
“Siapa yang takut kepada Allah, maka dia disebut berilmu. Siapa yang bermaksiat
kepada Allah dialah orang yang bodoh”.383
Iman dan Ilmu tentang Allah, akan membuat ketenangan menghadapi ujian hidup.
َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ‫َ َ ُ ﱠ ْ َٰ ﱠ‬
‫ض َ ْونا َو ِ ذا خاط َ ُ ُم ا َ ا ِ لون قالوا َسﻼ ًما‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬ ‫و ِعباد الرحم ِن ال ِذين يمشون ع‬
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa
mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”. (QS. Al-
Furqan: 63)
Abdullah bin Mubarak meriwayatkan dari Ma’mar, dari Yahya bin Mukhtar, dari Hasan
Al-Bashri t beliau berkata:
َ َ ْ َ َْ ْ َ ُ ْ ‫ُْ ْ َ َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫ َح ﱠ ت ْح َس َ ُ ْم َم ْر َو َما‬،‫ص ُار َوا َ َو ِار ُح‬ ‫اﻷسماع واﻷب‬- ِ ‫ َو ﱠ‬- ‫ ذلت ِم ْ ُ ْم‬،‫ِإ ﱠن اﳌؤ ِم ِن ن ق ْو ٌم ذلل‬
َ َ ُ َ َ ْ َْ َ ََ َ ‫ب ْال َق ْوم م ْن َم‬
‫ َو َمن َع ُ ْم ِم َن‬،‫ َول ِك ﱠ ُ ْم َدخل ُ ْم ِم َن ا ْو ِف َما ل ْم َي ْدخ ْل غ ْ َ ُ ْم‬،‫ َو ِ ﱠ ُ ْم ﻷ ِ ﱠ ُاء‬،‫ض‬ ٍ ‫ر‬ ِ ِ ِ
ْ ْ
َ‫الد ْن َيا ِعل ُم ُ ْم باﻵ ِخر ِة‬
‫ﱡ‬
ِ
“Orang-orang beriman adalah kaum yang Tawadu’ (tunduk dan rendah hati). Demi
Allah! Pendengaran, penglihatan, dan anggota badan mereka semua tertunduk,

382
HR. Ahmad (no. 2763)
383
Fadhlu ‘Ilmi as-Salaf 1/7, Imam Ibnu Rajab
Mata Air Yang Jernih 209

sehingga engkau mengira mereka sedang sakit, padahal mereka sehat dan sama sekali
tidak sakit. Akan tetapi, mereka disusupi rasa takut yang tidak dirasakan oleh orang
lain. Mereka terhalang dari menikmati dunia karena bagusnya ilmu mereka tentang
kehidupan akhirat. Mereka berkata dengan firman Allah k,
َ ْ َْ ‫ﱠ‬ ْ
‫ا َ ْم ُد ِ ﱠ ِ ال ِذي أذ َ َب َع ﱠنا ا َ َزن‬
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dan kesedihan dari
kami”.384
ُ َ ْ َ َ َ‫ْ ﱠ‬ ََ َ ُ ُ َ َ َ َ ََ ‫َأ َ َ ﱠ َ َ ْ َ َ ُ ْم َح َز ُن ﱠ‬
‫ أ ْب ا ُ ُم ا ْوف‬،‫وس ِ ْم ْ ٌء طل ُبوا ِب ِه ا َ نة‬ِ ‫ وﻻ عاظم ِ نف‬،‫اس‬ ِ ‫الن‬ ‫ما و ِ ما أحز‬
‫ََ ْ َْ ََ ﱠ َْ ً ﱠ‬ َ َ َ ْ ‫ﱡ‬ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ
ُ ‫ َو ﱠن ُه َمن ل ْم يتعز عزاء تقطع‬،‫النار‬
‫ﱠ‬ َ َ ْ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ ومن لم ير ِ ِ ِ عمة ِإﻻ‬،‫ات‬ ٍ ‫نفسه ع الدنيا حس َر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِمن‬
ُ َ ْ َ َ
‫ ف َق ْد ﱠ‬،‫َم ْط َعم أ ْو َم ْش َرب‬
‫عذابه‬ ‫وحضر‬ ‫قل ِعل ُم ُه‬ ٍ ِ ٍ
“ Hasan Al-Bashri melanjutkan, “Demi Allah, mereka tidak bersedih atas perkara
(dunia) yang membuat umumnya manusia bersedih, tidak menganggap besar apapun
yang balasannya surga. Mereka menangis karena takut Neraka. Siapa saja yang tidak
mengobati kesedihannya dengan yang cara yang Allah ridhoi, akan hancurlah hatinya
menyesali dunia. Siapa yang menganggap bahwa nikmat Allah hanya sebatas makanan
dan minuman, maka amat dangkal ilmunya dan tersiksalah ia”.385
Sebuah nasehat yang indah bertabur hikmah dari Imam Hasan Al-Bashri t,
semoga Allah k merahmati ulama kaum Muslimin, dan mengumpulkan kita bersama
orang-orang mulia di dunia dan di akhirat kelak.
Tidak diragukan buah yang manis dari aqidah yang shahih berupa kebahagiaan,
ketenangan, dan jiwa yang selalu bersyukur kepada Allah k walau terkadang hidup
dibawah taraf kemiskinan, telah berkata Ibrahim bin Adham t ,
َ ُ ْ ‫أبناء اﳌلوك ما َن ْح ُن ف ْيه َ َ َال ُد ْو َنا َع َل ْيه ب ﱡ‬
‫الس ُي ْو ِف ُ ِعن ِون ما ِف ْ ِ ْم ِم ْن ش ْر ِح‬ ُ ‫و‬
ُ
‫اﳌلوك‬ ‫م‬
َ َ َْ
‫عل‬ ‫لو‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫الص ُد ْورباﻹ ْي َمان با َو ﱡ‬
‫اع ِت ِه َو ِع َبا َد ِت ِه‬
َ ‫الس ُر ْوربط‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِِ
‫ﱡ‬

“Sekiranya para raja dan anak-anak raja mengetahui apa yang ada pada kami
(kebahagiaan hati), maka mereka pasti akan memukul kami dengan pedang agar mereka
mendapatkan sesuatu yang tidak mereka miliki dari lapangnya jiwa karena keimanan
kepada Allah, kebahagiaan dengan sebab ketaa’atan dan ibadah.”386
Imam Ibnu al-Qayyim t berkata, aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
t (w. 728 H) berkata:

384
QS, Fathir: 34
385
Tafsir Imam Ibnu Katsir 6/122
386
Al Jawabul Kafi, Ibnul Qoyyim 1/22,261, Ad-Dhiyaul Lami’, Ibnu ‘Utsaimin 2/387
210 Mata Air Yang Jernih

ً ‫ﱡَْ َﱠ ٌ َ ْ َ ْ َْ ُْ َ َ ْ ُ َﱠ‬ ‫ﱠ‬


‫اﻵخ َر ِة‬
ِ ‫ِإن ِ الدنيا جنة من لم يدخل َ ا ﻻ يدخ ُل جنة‬
“Sungguh di dunia ini ada surga, siapa yang belum memasukinya, maka ia tidak akan
masuk surga di akhirat”.
Pada kesempatan lain beliau t juga pernah berkata kepadaku:
َ ‫ إن‬، ْ ‫ إ ْن َر ْح ُت َف َ َم ْ َﻻ ُت َفار ُق‬،‫ص ْدر ْي‬
‫ح‬ َ ْ َ ‫ص َن ُع َأ ْع َدا ْي ي؟ أنا َج ﱠن ْ َو ُ ْس َتا ْي‬
ْ ‫َما َي‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ َ َ ْ ََ ْ ْ َ ْ َ ٌ َ َ َ ْ َْ َ ٌ َ ْ َ
‫احة‬ ‫ و ِ خرا ِ ِمن بل ِدي ِسي‬،‫ وقت ِ ش ادة‬،‫خلوة‬
“Apa yang bisa dilakukan musuhku terhadapku? Surga dan kebahagiaan ku ada di
dadaku. Jika aku pergi maka ia senantiasa bersamaku dan tidak berpisah denganku. Jika
aku diasingkan maka aku bersama Allah dalam kesendirian, jika aku dibunuh itulah
kesyahidan, jika aku diusir dari negeriku maka itu bagaikan perjalanan menyenangkan
bagiku”.387 Berkata Tsauban bin Ibrahim Zuu an-Nun Al-Mishri t (w. 248 H) :
ْ ‫ﱠ‬ ْ َ ْ ‫ﱠ‬ َ َ ََ ْ ‫ﱡَْ ﱠ‬ َ َ َ ‫َو‬
‫ َو َما ط َاب ِت ا َ ﱠن ِة ِإﻻ ِب ُرؤ َ ِة َو ْج ِ ِه‬،‫اﻵخ َر ِة ِإﻻ ِ َعف ِو ِه‬
ِ ‫ وما طاب ِت‬،‫ﷲ ما طاب ِت الدنيا ِإﻻ ِب ِذك ِر ِه‬ ِ
َْ
‫الك ِرْ ِم‬
“Demi Allah! Tidak ada kebaikan dunia kecuali dengan mengingat Allah, tidak
kebaikan akhirat tanpa memperoleh ampunan dan maaf dari Allah, dan tidak sempurna
kenikmatan surga tanpa memandang wajah Allah”.388
Berkata sebagian ulama Salaf,
ُ َ ‫ َ َو َما َأ ْط َي ُب َما ِف ْ َ ا؟ َق‬:‫ ِق ْي َل‬،‫ َو َما َذ ُاق ْوا َأ ْط َي َب َما ِف ْ َ ا‬،‫ َخ َر ُج ْوا م ْ َ ا‬،‫الد ْن َيا‬
‫ َم َح ﱠبة‬:‫ال‬ ‫َم َساك ْ ُن َأ ْ ل ﱡ‬
ِ
ِ ِ
ُ‫ﱠ َ َعا َ َو َم ْعر َف ُت ُه َوذ ْك ُره‬
ِ ِ ِ
“Orang termiskin dari penduduk dunia telah wafat namun tidak sempat merasakan
nikmat terbaik dalam hidup. Ada yang bertanya, “Nikmat apa itu? Ia berkata:
“Kecintaan Allah l, mengenal dan berzikir mengingat-Nya.389 Khalifah ‘Umar bin
Khattab z berkata;
ْ ‫َ ْ ُل ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ٌ َ ﱡ‬
‫الدن َيا َو َما ِف ْ َ ا‬ ‫قو العب ِد ا أك خ ِمن‬
“Ucapan seorang hamba Allahu Akbar lebih baik dari pada dunia beserta isinya”.390

387
Al-Mustadrak Majmu’ Fataawaa 1/153
388
Al-Uns bi Az-Zikrillah 1/10 Syaikh Muhammad Husain Ya’qub
389
Ighasatu Al-Lahafan fii Masayidi As-Syaithan 1/119 Ibnu Al-Qayyim (w. 691-751 H)
390
Al-Jaami’ li Ahkaami Al-Quran, 10/345, Imam Al-Qurtubi t (w. 671 H). Kalimat Takbir adalah Syi’ar
Islam, zikir dan ibadah, permbakar semangat para Mujahidin di medan Jihad. Namun orang-orang jahil
Mata Air Yang Jernih 211

5. Dikumpulkan Sekeluarga dan Anak Keturunan di Surga


Ketika seseorang merantau dengan waktu yang lama, meninggalkan orang tua dan
keluarga tercinta, tentu menyisakan kerinduan yang mendalam. Ketika berkumpul tak
terasa air mata mengalir karena haru dan bahagia. Setelah perjalanan kehidupan yang
amat panjang, perpisahan yang dibatasi kematian, setelahnya Allah k pertemukan
orang tua dengan anak cucu dan keluarganya ditempat yang mulia surga yang penuh
kenikmatan. Itulah puncak keberuntungan orang beriman.
Demikian janji Rabb kita Allah k bagi orang tua yang memiliki ‘Aqidah yang
benar dan diwariskan kepada anak-anak dan keluarganya, Allah akan kumpulkan
mereka di surga-Nya. Allah k berfirman:
ُ َ ََ ُ َْ ُ َ ‫َو ﱠالذ‬
‫ين َآم ُنوا َو ﱠات َب َع ْ ُ ْم ذ ِّرﱠ ُ ُ ْم ِب ِإ َيم ٍان أ َ ْق َنا ِ ِ ْم ذ ّ ِرﱠ َ ُ ْم َو َما أل ْت َنا ُ ْم ِم ْن َع َم ِل ِ ْم ِم ْن ْ ٍء ﱡل ْام ِر ٍئ‬ ِ
َ
‫ِب َما ك َس َب َر ِ ٌن‬
“Dan orang-orang yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka, dan Kami tidak
mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan
apa yang dikerjakannya. (QS. At-Thur: 21)

Al-Hafizh Ibnu Katsir t menukilkan perkataan Ibnu ‘Abbas c:


ُ ُْ ََ ْ ََ َ ْ َ ُ ََ ْ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ ُ ُ َ ْ ُْ ُ ُ
،‫ازل ِ ْم أ ِ قوا ِب َآبا ِ ِ ْم‬
ِ ِ ‫ أ ْرفع ِمن من‬،‫ ف ِإن انت من ِازل آبا ِ ِ م‬:‫اﻹيم ِان‬ ِ ‫ يموتون ع‬،‫ُ ْم ذ ِّرﱠ ة اﳌؤ ِم ِن‬
ً‫َعم ُلوا َش ْ ئا‬ ‫ْ َ َْ ُ ﱠ‬ ُ َُْ ْ ََ
ِ ِ ‫ولم ينقصوا ِمن أعم ِال ِ م ال‬
“Mereka adalah keturunan yang beriman, yang wafat diatas keimanan kepada Allah.
Jika derajat ayah mereka lebih tinggi dari derajat anak cucunya, maka akan di satukan
dengan ayah-ayah mereka, tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala orang tua mereka”.391

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ َْ ْ ُ ََُ ‫َﱠ‬ ُ َ ‫ْ ﱠ‬ ‫إ ﱠن ﱠ َ َل َ ْ َف ُع ﱠ‬
‫الد َر َج َة ل ْل َع ْبد ﱠ‬
‫اس ِتغف ِار َول ِد َك‬‫ ِب‬:‫ أ ى ِ َ ِذ ِه؟ فيقول‬،‫ َيا َر ِ ّب‬:‫الصا ِ ِ ِ ا َ ن ِة ف َيقو ُل‬ ِ ِ ِ
َ‫َلك‬

“Sesungguhnya Allah benar-benar akan meninggikan derajat seorang hamba yang


shaleh di surga, sehingga dia berkata, “Wahai Rabb-ku, dari mana aku bisa mencapai
kemuliaan ini? Allah berfirman: “Itu semua karena sebab Istighfar (permohonan
ampunan) dari anakmu untukmu”.392

dan dungu, justru teriakan Takbir digunakan untuk merusak, demontsrasi, bakar masjid, membubarkan
pengajian. Kalimat yang mulia dinodai dengan perbuatan hina.
391
Tafsir Ibnu Katsir 7/433
392
HR. Ibnu Majah (no. 3660) dengan sanad yang Hasan.
212 Mata Air Yang Jernih

Dari sahabat yang mulia Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ‫ َأ ْو َو َلد‬،‫ َأ ْو ع ْلم ُي ْ َت َف ُع به‬،‫ص َد َقة َجارَ ة‬
‫صا ِ ٍ َي ْد ُعو‬ َ :‫ات ْاب ُن َآد َم ْان َق َط َع َع َم ُل ُه إ ﱠﻻ م ْن َث َﻼث‬
َ َ َ
‫ِإذا م‬
ٍ ِِ ٍ ِ ٍ ِ ٍ ٍ ِ ِ
َ
‫ل ُه‬
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputus semua amalannya kecuali tiga
perkara. Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang senantiasa
mendoakan ampunan untuknya”.393
Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir t:
َ ْ َ ُ ْ َ ‫َ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ ْ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫ضل ُه َع اﻵ َب ِاء ِب َ َ ك ِة ُد َع ِاء اﻷبناء‬‫ وأما ف‬،‫ذا فضله عا ع اﻷبن ِاء ِب ك ِة عم ِل اﻵب ِاء‬
“Inilah karunia Allah yang diberikan kepada anak-anak disebabkan keberkahan dari
amal perbuatan ayah (orang tua). Adapun karunia Allah terhadap para orang tua dengan
keberkahan doa dari anak-anak mereka”.394
6. Sebab Terbesar Meraih Ampunan Allah l Dan Syafaat Rasulullah n
Sebab terbesar untuk meraih ampunan Allah k serta surga-Nya dan mendapat
syafaat Nabi Muhammad n di akhirat. Dari sahabat Jabir bin Abdillah c, Rasulullah
n bersabda:
َ َ ْ ََ َ ‫َ ًْ َ َ َ ْ َﱠ‬
‫ات ُ ْشر ُك با َش ْ ًئا َد َخ َل ﱠ‬ ْ َ َ
‫الن َار‬ ِ ِ ِ ‫ ومن م‬،‫َم ْن َمات ﻻ ُ ش ِر ُك ِبا ِ ش ئا دخل ا نة‬
“Siapa yang wafat dalam keadaan tidak berbuat syirik kepada Allah sedikitpun maka ia
pasti masuk surga. Siapa yang berbuat syirik maka ia masuk neraka”.395

Allah l berfirman dalam Hadits Qudsi;


ً ْ ُ ُ ََ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ َ َْ
‫ض خط َايا ث ﱠم ل ِقيت ِ ﻻ ش ِر ُك ِ ي ش ْ ًئا ﻷت ْ ت َك ِبق َرا ِ َ ا َمغ ِف َرة‬ ‫ر‬‫اﻷ‬ ‫اب‬
‫ر‬ َ ‫َيا ْاب َن َآد َم إ ﱠن َك َل ْو َأ َت ْ َت ب ُق‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi,
kemudia engkau tidak mensekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, maka Aku akan
mendatangi mu dengan ampunan sepenuh bumi.”396
Dari ‘Ubadah bin Shamit z, Rasulullah n bersabda:

393
HR. Muslim (no. 1631)
394
Tafsir Ibnu Katsir 7/433
395
HR. Bukhari (no. 1238) Muslim (no. 93)
396
Hadits shahih dalam Al-Jami’ Al-Kabir, At-Tirmizi (no.3540), dari sahabat Anas bin Malik
Mata Air Yang Jernih 213

َ ُ َ َ َ َ ‫َ َ َ َ ﱠ‬
ِ
‫ﱠ‬ ‫ َوأ ﱠن ِع َ َع ْب ُد‬،‫ َوأ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُسول ُه‬،‫َم ْن ش ِ َد أ ْن ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َو ْح َد ُه ﻻ ش ِر َك ل ُه‬
ََ َ ‫َ َ ُ ُ ُ َ َ َ ُ ُ َْ َ َ َ َ َْ َ َ ُ ٌ ْ ُ َ َ ﱠ ُ َ ﱞ َ ﱠ ُ َ ﱞ َ ْ َ َ ُ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫َما‬ ‫ أدخله ا نة ع‬،‫ والنار حق‬،‫ وا نة حق‬،‫ و ِلمته ألقا ا ِإ مر م وروح ِمنه‬،‫ورسوله‬
َ َ
َ ‫ان م َن‬
‫الع َم ِل‬ ِ
“Siapa yang bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan
bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, kalimat-Nya yang disampaikan
kepada Maryam dan dengan tiupan ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga adalah
benar adanya, neraka benar adanya, maka Allah akan masukkan ia ke surga dengan
amalnya.”397
Dari sahabat Abu Hurairah z Nabi n bersabda:
َْ َ َْ ً ‫ َخال‬، ُ ‫ال َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ َ ‫َأ ْس َع ُد ﱠ‬
‫ أ ْو نف ِس ِه‬،‫صا ِم ْن قل ِب ِه‬ ِ ِ ِ
َ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫م‬ ،‫ة‬ ‫ام‬
ِ ِ‫ي‬‫الق‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ ‫اع‬‫ف‬ ‫ش‬ ‫اس‬
ِ ِ ‫الن‬
“Manusia yang paling bahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah yang
mengucapkan “Tiada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah” ikhlas
dari hati atau jiwanya.”398
C. TELAGA DAN MATA AIR ‘AQIDAH
Saudaraku kaum muslimin, semoga Allah k memberi taufiq kepada kita,
ketahuilah bahwa Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengajarkan ritual
ibadah yang nampak semata, namun yang lebih penting dari itu, syari’at Islam juga
menetapkan aturan keyakinan yang gamblang dan terang, jelas tanpa keraguan, juga
perkara ghaib yang harus diyakini dalam hati serta ucapan pemeluknya.
Maka mengetahui sumber aqidah yang benar adalah kewajiban bagi setiap muslim
untuk bekal bertemu perjumpaan dengan Allah k. Hal ini sangat dibutuhkan terlebih
dizaman fitnah dan kerancuan pemikiran (syubuhat) merata dimana-mana, akhirnya
banyak manusia tidak sadar telah mengambil cara beragama dari sumber yang beragam
akibatnya menimbulkan kebingungan, kerusakan, keyakinan nyeleneh dan mengada-
ngada dalam agama.
Ada yang mengambil aqidah dari akal, mimpi, adat nenek moyang, pendapat
manusia, angka kebanyakan, perasaaan, perkataan dukun bahkan ada yang bersumber
dari aqidah orang kafir, dan ia menyangka itulah Aqidah Islam.
Padahal sumber aqidah Islam hanya diambil dari Al-Quran dan As-Sunnah yang
shahih, yang dua sumber ini merupakan pokok (primer) agama Islam dalam seluruh
aturan syari’at, terkhusus bab ‘Aqidah.

397
Hadits Shahih Bukhari (no. 3435)
398
Hadits Shahih Bukhari (no. 99) bab: Al Hirsu ‘alal Hadits
214 Mata Air Yang Jernih

Allah k berfirman dalam Al-Quran:


َ ‫َ ً ََﱠ‬ َ ‫ُ َ َﱠ‬ ُ َ ُْ ‫ﱠ‬
‫ات ِب ُعوا َما أن ِز َل ِإل ْيك ْم ِم ْن َرِّ ك ْم َوﻻ ت ِب ُعوا ِم ْن ُدو ِن ِه أ ْو ِل َي َاء ق ِليﻼ َما تذك ُرون‬
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan jaganlah kamu mengikuti
pemimpin-pemimpin selain-Nya, amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran.” (QS.
Al-A’raf: 3)
َ َ َ ْ ْ َ ُ ُْ ُُْ َ ُ ‫َ ْ ََ َ ُْْ َ ْ َُﱡ‬
‫الر ُسو ِل ِإ ْن كنت ْم تؤ ِمنون ِبا ﱠ ِ َوال َي ْو ِم اﻵ ِخ ِرذ ِل َك خ ْ ٌ َوأ ْح َس ُن‬
‫ﱠ ِ َو ﱠ‬ ‫ٍء فردوه ِإ‬ ِ ‫ف ِإن تنازعتم‬
ً َْ
‫تأ ِو ﻼ‬
“Apabila kalian berselisih dalam suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan
rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih
utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa: 59)
Kembalikan kepada Allah k maksudnya kembalikan kepada Al-Quran, dan
kembalikan kepada Rasul maksudnya kembalikan kepadaAs-Sunnah yang shahih.

‫الر ُسو َل‬ ُ ‫يعوا ﱠ َ َو َأط‬


‫يعوا ﱠ‬ ُ ‫َو َأط‬
ِ ِ
“Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul,” (QS. At-Taghabun: 12)
ْ َ ْ ُ َ ُ ُ ُ َ ‫َ َ َ ُ ُ ﱠ ُ ُل‬
‫وه َو َما َ اك ْم َعن ُه فان َ ُ وا‬ ‫وما آتاكم الرسو فخذ‬
“Dan apa yang dibawa rasul kepada kalian maka ambillah, dan apa yang dilarangnya
bagi kalian maka tinggalkanlah,” (QS. Al-Hasyr: 7)
Rasulullah n bersabda:
َ ‫ ك َت‬:‫يك ْم َش ْ َئ ْ ن َل ْن َتض ﱡلوا َ ْع َد ُ َما‬
‫ َو َل ْن َي َت َف ﱠر َقا َح ﱠ َير َدا َع َ ﱠ‬، ِ ‫اب ﱠ ِ َو ُس ﱠن‬ ُ ُ َْ َ ْ َ ّ
‫ِإ ِ ي قد تركت ِف‬
ِ ِ ِ ِ
‫ض‬َ ‫ا ْ َ ْو‬

“Sungguh aku telah tinggalkan diantara kalian dua perkara, dengan keduanya kalian
tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Dan keduanya tidak akan terpisah
sampai menemuiku di Al-Haudh.” 399
Dari sahabat ‘Irbadh bin Sariyah z ia berkata, Rasulullah n pernah menasehati
kami dengan nasehat yang membuat air mata bercucuran, hati menjadi gemetar, seakan
wasiat perpisahan, Rasulullah n bersabda:

399
Hadits Shahih dalam Mustadrak al-Hakim (no.319) 1/161 dari Abu Hurairah.
Mata Air Yang Jernih 215

َ ُ ْ َ ْ ََ ٌ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ ُ َ َ ْ َ ُُْ َ َ
‫ ف َس َ َ ى‬،‫ش ِم ْنك ْم‬ ‫ ومن ِع‬،‫ق ْد ت َركتك ْم َع ال َب ْيض ِاء ل ْيل َ ا ك َ َ ِار َ ا ﻻ َي ِز غ َع ْ َ ا َ ْع ِدي ِإﻻ ِالك‬
ُ َ َ َْ َ ‫ َف َع َل ْي ُك ْم ب َما َع َر ْف ُت ْم ِم ْن ُس ﱠن ِ َو ُس ﱠن ِة ا ْ ُ َل َف ِاء ﱠ‬،‫اخ ِت َﻼ ًفا َك ِث ً ا‬
ْ
‫ َو َعل ْيك ْم‬،‫ين اﳌ ْ ِد ِّي ن‬ ‫اش ِد‬
ِ ‫الر‬ ِ
‫ﱠ َ َ ْ َ ْ ً َ َ شي َ ﱡ َ َ ْ َ ا ب ﱠ‬
َ ‫الن‬
‫اج ِذ‬
ِ ‫و‬ ِ ‫ و ِ ن عبدا ح ِ ا عضوا عل‬،‫ِبالطاع ِة‬
“Sungguh aku tinggalkan kalian diatas jalan yang terang, malamnya bagaikan siang,
tidak ada orang yang keluar darinya kecuali akan binasa. Siapa saja diantara kalian yang
hidup sepeninggalanku, maka ia akan melihat perpecahan yang sangat banyak. Maka
berpeganglah kalian dengan sunnahku, dan sunnah para sahabatku khalifah yang
terpimpin. Taatlah kepada pemimpin walau ia seorang budak Ethiopia. Peganglah
sunnah itu dengan gigi gerham”400
Siapa saja yang menjadikan wahyu sebagai sumber keyakinannya, maka ia akan
selamat dan terhindar dari keraguan, kebimbangan. Karena urusan keyakinan dan
perkara ghaib tidak bisa direka oleh akal manusia yang penuh keterbatasan.

D. MENGIKUTI ‘AQIDAH SALAF


Al-Quran dan As-Sunnah bagaikan Mata Air yang jernih, telaga yang bersih lagi
segar, pengobat dahaga dikala haus dan kekeringan. Adapun keyakinan-keyakinan
diluar dari Al-Quran dan As-Sunnah, maka bukan ‘Aqidah Islam, Allah k dan Rasul-
Nya berlepas diri dari hal itu dan kita tidak dibebani untuk meyakininya. Para ulama
sepakat dengan kaidah dalam bab Aqidah secara umum:
َ ْ َ ْ ‫آن َوا َ د ْي ُث‬ ُ ‫َ ُ َ َ َ ُز‬
ُ ‫الق ْر‬
‫اﻹع ِتق ِاد‬ ‫اب‬
ِ ‫ب‬ ِ ِ ‫ﻻ يتجاو‬
Tidak halal melangkahi al-Quran dan Hadits yang shahih dalam Urusan Aqidah
Allah k berfirman:
ٌ ‫يع َع ِل‬
‫يم‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ٌ ‫ين َآم ُنوا َﻻ ُت َق ّد ُموا َب ْ َن َي َدي ﱠ َو َر ُسوله ۖ َو ﱠات ُقوا ﱠ َ ۚ إ ﱠن ﱠ َ َسم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS. Al-Hujurat: 1)
‘Aqidah adalah perkara ghaib dan sakral yang tidak bisa diraba dengan indra, dan
sudah pasti manusia tidak akan bisa berinovasi diatasnya dengan keterbatasan akal dan
daya nalar yang berbeda-beda. Sekiranya perkara ‘aqidah kita serahkan kepada akal
manusia tentulah akan banyak ragam keyakinan dan satu dengan lainnya akan saling
bertabrakan bahkan saling mencela.

400
Hadits Ibnu Majah (no. 43) Ahmad (no. 17142) Dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Silsilah
Hadis As-Shahihah (no.937),
216 Mata Air Yang Jernih

Munculnya pemahaman dan aliran-aliran yang menisbatkan kelompok mereka


kepada islam, dan mereka juga berhujjah dengan Al-Quran dan Hadits, seperti
kelompok khawarij yang mengkafirkan dan menghalakan darah kaum muslimin dengan
hujjah Alquran, demikian juga Aliran syi’ah, Ahmadiyyah, bahkan aksi teroris (ISIS),
ketika membunuh, meledakkan gereja, mengkafirkan pemerintah, juga berhujjah
dengan dalil a-Quran, salahnya dimana? Apakah kesalahan pada al-Quran nya? Yang
tentu ini mustahil. Ataukah kesalahan dalam cara pemahaman?
Maka disinilah pentingnya seorang muslim wajib memahami keduanya yakni Al-
Quran As-Sunnah sesuai dengan apa yang difahami para sahabat generasi terbaik umat
ini. Para sahabat generasi paling sempurna akal, ilmu, pemahaman dan agamanya.
Ushul ini sangat penting, bahkan kaidah penyelamat, dengan kaidah ini kita bisa
mengambil dan menjaga kemurnian ajaran Islam, mengetahui siapa yang keluar dari
ajaran Islam yang benar. Siapa yang tidak mengambil metoda ini maka akan pasti
terjatuh pada penyimpangan dan kesesatan tanpa ragu. Inilah Manhaj.
Sebagaimana pembahasan lalu, Allah l memerintahkan dalam Al-Quran yang
mulia dan wasiat Nabi Muhammad n untuk berpegang dengan jalan para salaf (the
best of generation) dalam memahami ajaran Islam.
ْ َ ‫صار َو ﱠالذ‬
ُ ‫ين ﱠات َب ُعو ُ ْم بإ ْح َسان َ َ ﱠ ُ َع ْ ُ ْم َو َر‬ َْ َ َ
َ ‫اﻷ ْن‬ ُ ْ َ ‫َ ﱠ ُ َن ْ َ ﱠ ُ َن‬
‫ضوا َعن ُه‬ ‫ر‬
ِ ٍ ِِ ِ ِ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫اج‬ َ
ِ ِ ‫و َالس ِابقو اﻷولو ِمن اﳌ‬
ْ ُ َ ْ َ َ
ُ ‫ين ف َ ا أ َب ًدا ذل َك الف ْوزال َعظ‬َ َ َ
ْ ْ َ ْ َ ْ َ ‫َوأ َع ﱠد َل ُ ْ َ ﱠ‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ‫ات تج ِري تح َ ا اﻷ َ ُارخ ِال ِد‬ ٍ ‫م جن‬
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi pertama (masuk Islam) diantara Muhajirin dan
Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada
mereka dan merekapun ridho kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka
Surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal didalamnya
selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah:100)
Didalam ayat yang mulia ini, Allah k menjadikan syarat untuk masuk surga adalah
dengan mengikuti para sahabat muhajirin dan anshar dalam beragama, karena mereka
adalah generasi terbaik yang sudah mendapat rekomendasi langsung dari Allah k
Pencipta alam semesta. Allah k berfirman:
َ ََ ُ ْ ُ َ
ۖ ‫ف ِإ ْن َآمنوا ِب ِمث ِل َما َآمنتم ِب ِه فق ِد ا ْ ت َدوا‬
“Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh
mereka telah mendapat petunjuk”. (QS. Al-Baqarah: 137)
ْ ‫الر ُسو َل م ْن َ ْعد َما َت َب ﱠ َن َل ُه ْال ُ َدى َو َ ﱠ ب ْع َغ ْ َ َس يل ْاﳌُ ْؤمن َن ُن َو ّله َما َت َو ﱠ َو ُن‬
‫ص ِل ِه‬ ‫َو َم ْن ُ َشا ِقق ﱠ‬
ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ﱠ‬
‫َج َ ن َم َو َس َاءت م ِص ً ا‬
َ

“Dan siapa saja yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dam
mengikuti jalan yang bukan jalan orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa dengan
Mata Air Yang Jernih 217

kesesatannya itu,dan Kami masukkan ia ke dalam neraka Jahannam, dan neraka


Jahannam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa: 115)
Imam Al-Muzani t dan Ar-Rabi’ bin Sulaiman t , menceritakan bahwa Al-
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i Al-Qurasyi t pernah ditanya oleh seseorang
akan sumber hujjah dalam beragama. Beliau menjawab, Al Qur’an, As-Sunnah, dan
kesepakatan umat ini (maksudnya para sahabat), beliau berdalil dengan ayat ini dan
berkata: “Tidaklah Allah k memasukkan ke neraka Jahannam siapa saja yang
menyelisihi kesepakatan umat ini menujukkan mengikuti mereka adalah kewajiban.”401
Yang disebut dengan Sahabat adalah “Siapa yang bertemu dengan Nabi n,
beriman kepada beliau dan wafat diatas keimanan itu”. Adapun orang yang bertemu
Nabi n namun tidak beriman dengan beliau maka tidak disebut sahabat, seperti Abu
Jahal, Abu Lahab dan semisal mereka.

Berkata Imam Al-Bukhari t:


َ َ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ْ َ َ ﱠ ﱠ َﱠ‬
‫ ف ُ َو ِم ْن أ ْ َ ِاب ِه‬،‫ أ ْو َر ُآه ِم َن اﳌ ْس ِل ِم ن‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫من ِ ب الن ِ ص‬
“Siapa saja yang menemani Nabi n, atau pernah melihatnya dari golongan kaum
muslimin, maka ia termasuk para sahabatnya”.402
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud z, Nabi n bersabda:
َ ُ َ ‫َ ْ ُ ﱠ ﱠ َ َُ َُ ْ ُ ﱠ ﱠ‬ ‫َُْ ﱠ‬
‫ين َيلو ُ ْم‬‫ ثم ال ِذ‬،‫ ثم ال ِذين يلو م‬،‫اس قرِ ي‬
ِ ‫الن‬ ‫خ‬
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian setelahnya dan setelahnya.”403

Berkata sahabat Abdullah bin Mas’ud z:


َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ْ َ َ ُ ْ َ ََْ ْ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم انوا خ ْ َ َ ِذ ِه‬ ‫ أول ِئك أ اب محم ٍد ص‬،‫من ان مس نا فل س ن ِبمن قد مات‬
ّ ّ َ َ ْ ُ ُ ُ ُ َ َ ْ ٌ ْ َ ً ‫ُْﱠ َﱠ َ َ ُُ ً ََ ْ َ َ َ ْ ً َ َ َﱠ َ َ َﱡ‬
‫ قوم اختار م ﷲ ِل ب ِة ن ِ ِي ِه ص ﷲ عليه‬،‫ و أقل ا ت لفا‬،‫ وأعمق ا ِعلما‬،‫ أبر ا قلو ا‬،‫اﻷم ِة‬
ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ْ َُ ْ َ ْ َ ُ ُ َ ﱠ َﱠ‬ َ َْ َ َ ََ َْ
‫ انوا‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫ ف ش ﱠ ُ وا ِبأخﻼ ِق ِ ْم َوط َر ا ِئ ِق ِ م ف م أ اب محم ٍد ص‬،‫وسلم َونق ِل ِدي ِن ِه‬
َ ُْ ْ َ
‫َع ال ُ َدى اﳌ ْست ِق ِيم‬
“Siapa yang ingin mengambil sunnah (jalan beragama) maka hendaklah ia mengambil
sunnah nya orang-orang yang sudah wafat. Itulah mereka para sahabat Muhammad n
orang-orang terbaik umat ini, paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit
takalluf (sikap berlebihan dalam beragama), generasi terbaik yang telah Allah pilihkan
untuk menemani Nabi-Nya untuk menyampaikan risalah agama-Nya. Maka contohlah

401
Tafsir Imam As-Syafi’I ,2/669-670, tahqiq DR Ahmad bin Mustofa al-Farran (risalah Doktoral), Cet. I.
1427 H/2006 M, Dar-El At-Tadmuriyah KSA. (Maktabah Syamilah)
402
Sahih Bukhari 9/179, bab “Fadhaili As-Shaabi An-Nabiyyi n waman sahibahu”
403
Hadits Shahih Bukhari (no. 2652), Muslim (no. 2533).
218 Mata Air Yang Jernih

akhlak dan cara beragama mereka, karena mereka telah mengambil agama langsung
dari Rasulullah n, dan mereka berada diatas jalan yang lurus”.404

Berkata Imam As-Syafi’i t:


ََ ْ َ ْ ْ ََ
ُ ‫ضل َو ُ ّل َس َ ب ُي َن‬ َ َْ َ ْ ّ ُ َََْ ْ ُ
‫ال ِب ِه ِعل ٌم أ ْو ُي ْد َر ُك ِب ِه ُ ًدى َو َرأ ُ ُ ْم لنا‬ ٍ ِ ٍ ‫م فوقناْ ِ َِل ِعل ٍم وعق ٍل و ِد ٍين وف‬
َ ُْ َ َ
‫خ ْ ٌ ِم ْن َرأ ِينا ِﻷنف ِسنا‬
“Mereka (para Sahabat g) jauh diatas kita dalam pemahaman, ‘ilmu, agama dan
pertunjuk, dalam setiap sarana untuk diraihnya ‘ilmu atau dikenalinya petunjuk. Dan
pendapat mereka lebih baik dari pendapat kita”405
Perkataan dua Imam yang mulia ini c membantah kaidah:
َ َ َ َ ََ ْ ُ َْ َ َ َُْ َ َ‫َ َْ ُ ﱠ‬
‫ف أ ْعل ُم َوأ ْحك ُم‬
ِ ‫ وط ِر قة ا ل‬،‫ف أسلم‬
ِ ‫ط ِر قة السل‬
“Jalan As-Salaf lebih itu paling selamat, dan jalan Al-Khalaf (generasi belakangan)
itu lebih berilmu dan lebih bijak”.406
Ketika terjadi perpecahan ditengah umat ini dengan munculnya khawarij, sekitar
6000 orang memisahkan diri dari kepemimpinan Ali bin Abi Thalib a dan mengatur
strategi untuk memberontak kepada Ali, mereka mengungsi disebuah lembah, maka
Abdullah bin ‘Abbas c datang mendakwahi mereka, dan berkata,
َ ُ ُ ُ َ ّ ُ َ َْ ْ َ َ َ ُ‫ﷲ َع َل ْي ِه َو َس ﱠل َم ِم َن ْاﳌ‬ ُ ‫صﱠ‬ ‫َ َ ْ ُ ُ ْ ْ ْ َ َ َابة ﱠ‬
َ ّ ‫الن‬
, ‫ ِﻷ َب ِلغك ْم َما َيقولون‬,‫ص ِار‬‫اج ِر ن واﻷن‬
ِ ِ َِ َ ِ ‫أت تكم ِمن ِعن ِد‬
ُْ ْ َ ُ ُ ْ ْ َ َ ُ ُ ُ ْ َ َ َ
َ ‫ َو ِف ْم أنز َل َول‬, ‫ َو ْم أ ْعل ُم بال َو ْ منك ْم‬, ‫ ف َعل ْ ْم نز َل الق ْرآن‬, ‫ون ب َما َتقولون‬
ْ ُ ُ َ ُ ْ َُ
‫س ِفيكم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ِ ‫وتخ‬
‫ِم ْ ُ ْم أ َح ٌد‬
“Aku datang kepada kalian mewakili para sahabat Nabi n dari Muhajirin dan Anshar,
agar aku sampaikan kepada kalian perkataan mereka, dan jawaban kalian atas mereka.
Sungguh Al-Quran diturunkan kepada mereka, mereka (para sahabat) adalah manusia
paling berilmu tentang wahyu dibanding kalian, Al-Quran turun diantara mereka, dan
tidak seorang pun diantara kalian dari generasi sahabat !!!”407
Maka ketahuilah, semoga Allah k memberkahi anda, hari ini kita hidup dimana
penampilan dan casing yang banyak kemiripan. Jika ingin mengetahui figur/seseorang
apakah dia diatas aqidah yang benar, agama yang lurus atau tidak, maka lihatlah dengan
timbangan kaidah pokok ini. Apakah aqidah yang di ucapkan, yang di yakini, yang di
sebarkan ada salaf nya baik dari generasi sahabat, tabi’in, atba’ tabi’in? apakah ada

404
Hilyatu Al-Auliya 1/305 Abu Nu’aim. Syarhu As-Sunnah 1/214 Imam Al-Baghawi
405
Dar at-Ta’arud al-‘Aql wa an-Naql 5/73, Majmu’ Fatawa 4/158
406
Al-‘Arsy 1/213, Lawami’ul Anwar 1/24, Imam As-Safarini t. Syarhu Risalah At-Tadmuriyah 1/300
407
HR. An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra (no. 8522), Al-Mustadrak Al-Hakim (no.2656), Ibnu ‘Abdil Bar
2/962 dengan sanad yang shahih, dishahihkan oleh Ibnu Taymiyah dalam Minhaj As-Sunnah 8/530.
Mata Air Yang Jernih 219

sanad yang shahih dari mereka? Jika tidak ada salaf dalam hal itu, maka bukan bagian
dari Islam, walau mereka mengutip ayat al-Quran dan Hadits yang dibawakan oleh
ustaz, kiyai, da’i kondang sekalipun.
Hal ini disepakati oleh para ulama disetiap zaman, karena para sahabat g adalah
murid yang dididik langsung oleh Rasulullah n dan tidak ada manusia yang paling
faham akan agama ini, yang paling berilmu tentang maksud al-Quran dan Hadits Nabi
melebihi para sahabat g. Ilmu dan perkataan mereka telah dinukilkan oleh para ulama
dari zaman kezaman, melalui kitab-kitab yang banyak, walhamdulillah.
Al-Imam Taqiyuddin Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t (w. 728 H) ketika beliau
ditanya dari mana aqidah diambil, maka beliau menjawab:
َ َ ُ َ ْ ّ َْ َ ّ ُ َ ْ ََ َ َ
‫ فﻼ ُيؤخذ َع ِ َوﻻ َع ﱠم ْن ُ َو أك َ ُ ِم ِ ؛ َب ْل ُيؤخذ َع ْن ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه َو َما أ ْج َم َع َعل ْي ِه‬:‫أ ﱠما ِاﻻ ْع ِتق ُاد‬
ْ َ ‫ﱠ‬ ََْ َ ََ َ َ ََ ُُ َ ْ َ َ ُْ َ َ َ ُْ ُ َ َ
‫يح ِة ِمث ِل‬ ِ ‫يث ال‬ ِ ‫سلف اﻷ ﱠم ِة؛ ف َما ان ِ الق ْر ِآن وج َب اع ِتقاده وكذ ِلك َما ث ت ِ اﻷح ِاد‬
َ ْ
‫َ ِ ِيح ال ُبخ ِار ّ ِي َو ُم ْس ِل ٍم‬
“Adapun urusan ‘Aqidah maka tidaklah diambil dari-ku, tidak pula dari orang yang
lebih utama dari padaku, akan tetapi diambil dari Allah dan rasul-Nya dan apa yang
disepakati oleh salaf pendahulu umat ini. Apa saja yang datang dari al-Quran wajib
diyakini. Demikian juga apa yang datang dalam hadist-hadist yang shahih seperti
shahih Bukhari dan Muslim”408
E. BEBERAPA ISTILAH PENTING ( AS SUNNAH, AL JAMA’AH DAN AS-
SALAFUS SHOLIH )

1. As-Sunnah
Istilah As-Sunnah atau yang sering kita dengar “Ahlu Sunnah wal Jama’ah”
merupakan istilah yang tidak asing bagi umat Islam, sebuah ungkapan bagi siapa saja
yang berjalan diatas petunjuk Nabi Muhammad n. Kendatipun istilah yang mulia ini
cendrung diperebutkan dan digunakan oleh sebagian orang dengan cara yang haq, atau
dipakai oleh pihak tertentu untuk menutupi kekeliruan pemahaman dan ajaran aneh.
Namun yang menjadi ukuran bukanlah “Simbol dan Penamaan”, akan tetapi urgensi
penerapan dan fakta yang sesuai dengan kebenaran.
As-Sunnah yang dimaksud bukan berarti hukum mustahab disisi ulama fiqih,
sesuatu yang jika dilakukan berpahala, ditinggalkan tidak berdosa. Namun bahasan kita
adalah as-Sunnah yang berarti cara beragama yang diajarkan Allah k dan Rasul-Nya,
baik dalam hal keyakinan, ibadah dan lainnya. Hukum mengikuti sunnah ini wajib bagi
setiap muslim tanpa terkecuali.

408
Majmu’ al-Fataawa syaikul Islam Ibnu Taymiyah t, jilid 3 hal 161.
220 Mata Air Yang Jernih

As-sunnah secara bahasa artinya: Jalan, Metoda yang terpuji atau tercela,
sebagaimana dalam Hadits, Nabi Muhammad n bersabda:
َُْ ُ َ َ َ ْ ُ َُ َ َْ ‫َﱠ‬ ً ‫ ش ْ ً ا ش ْ ً ا َوذ َر‬،‫ان َق ْب َل ُك ْم‬
َ َ ْ َ َ َ َ ‫َََْ ُ ﱠ‬
:‫ض ٍ ّب ت ِب ْعت ُمو ُ ْم قلنا‬ ‫ ح لو دخلوا ر‬،‫اعا ِب ِذ َر ٍاع‬ ِ ِ ِ ‫لت ب ع ن س ن م ن‬
َ َ ‫ود َو ﱠ‬ ُ ُ َ ‫ ال‬، ‫َيا َر ُسو َل ﱠ‬
» ‫ »ف َم ْن‬:‫ال‬ َ ‫ص َارى؟ ق‬ َ ‫الن‬
ِ
“Sungguh kalian benar-benar akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian
sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga mereka masuk ke sarang
Dabh kalian tetap akan mengikuti mereka. kami berkata: wahai Rasulullah, apakah
yang dimaksud Yahudi dan Nasrani? Nabi n berkata:” Siapa lagi kalau bukan
mereka!”409
As- Sunnah410 secara istilah syari’at didefenisikan oleh Para ‘Ulama ‘aqidah:
َ ْ َ ً ْ ُ ُ َ ْ ََ َ ‫َ َ ﱠ‬ َ َ ُ ‫َﱠ‬ ُ ْ ُ ََْ َ َ ‫َْ ْ ﱠ‬
،‫اع ِتق ًادا‬‫ و‬،‫ ِعلما‬،‫ وأ ابه‬-‫ﷲ َعل ْي ِه َو َع ِآل ِه وسلم‬ ِ ‫ال َ د ُي ال ِذ ْي ان علي ِه َرسول‬
‫ ص‬-‫ﷲ‬
َْ ً ً َ
‫ َوتق ِرْ ًرا‬،‫ َو َع َمﻼ‬،‫َوق ْوﻻ‬
Petunjuk yang berasal dari Rasulullah n dan para sahabatnya, baik berupa Ilmu,
keyakinan, perkataan, perbuatan, ketetapan.411
Atau dalam bahasa lain, yang dimaksud As-Sunnah adalah,
َ َ َ ْ ‫ َس َو ٌاء ُأ ُم ْور‬،‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َو َأ ْ َ ابه‬
ُ ‫صﱠ‬ ‫الك َتاب َو ُس ﱠن ِة ﱠ‬
َ ‫الر ُس ْول‬ ُ ََ َ ُ
‫ أ ِو‬،‫ات‬
ِ ‫اﻹع ِتقاد‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ة‬ ‫مو افق‬
‫ات‬ َ َ ْ
ِ ‫ال ِعباد‬
“Segala yang mencocoki Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah n dan pemahaman para
sahabat, baik dalam urusan ‘aqidah ataupun ibadah”.412
Dari sahabat ‘Irbadh bin Sariyah z, Rasulullah n bersabda:
ُْ َ ْ ُ ‫َ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ُم‬ ‫َ َْْ ّ َ َ ﱡ َ ََْ ﱠ‬
َ ‫الن‬ ‫َف َع َل ْي ُك ْم ُس ﱠن ِ َو ُس ﱠن ِة ا ْ ُ َل َف ِاء ﱠ‬
‫ور‬ ‫ و ِ ياكم و‬،‫اج ِذ‬
ِ ‫و‬ ‫ب‬
ِ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫وا‬ ‫ض‬‫ع‬ ، ‫ن‬ ‫ي‬
ِ ‫د‬
ِ ‫اﳌ‬ ‫ين‬ ‫د‬
ِ ‫اش‬
ِ ‫الر‬ ِ
ٌ َ ََ َ ْ ‫َ ﱠ ُ ﱠ‬ َ َ ْ ُْ
‫ ف ِإن ل ِبدع ٍة ضﻼلة‬،‫ات‬ ِ ‫ا دث‬

409
Hadits Bukhari (no. 7320) dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri z .
410
Bahasan kita adalah sunnah dalam bab aqidah dan ibadah, bukan arti arti sunnah menurut fuqoha
yang ma’ruf di masyarakat kita sesuatu yang jika dikerjakan berpahala, jika ditinggalkan tidak berdosa.
Bahasan kita bukan ini.
411
Al-Wajiz fii ‘Aqidatis Salaf, Abdullah bin abdil Hamid al-Atsary 1/34
412
Wasathiyah Ahlu Sunnah Bainal Firaq (risalah doctoral), 1/32, Muhammad Karim Abdullah.
Mata Air Yang Jernih 221

“Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku, dan sunnah para khalifah yang
mendapat petunjuk setelahku, konsisten lah dengannya dan gigitlah dengan gigi gerham.
Dan jauhilah semua bid’ah, karena setiap bid’ah itu kesesatan”413
Faidah: Nabi n menyebutkan dalam sabdanya dua hal yang penting untuk ikuti,
yaitu Sunnah beliau n dan Sunnah para sahabat Khulafa’ ar-Rasyidin, setelah itu
beliau meyebutkan dalam bentuk mufrad (dhamir tunggal) memberi isyarat bahwa
sunnah para sahabat dan sunnah Nabi n satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena
Sunnah para sahabat berjalan diatas Sunnah Nabi kita Muhammad n .
َ ْ ‫َف َم ْن َر ِغ َب َع ْن ُس ّن ِ ْ َف َل‬
ْ ّ ِ ‫س ِم‬
“Siapa saja yang benci sunnahku maka bukanlah dari golonganku”.414
Makna sunnah disini umum, namun yang dimaksudkan adalah Al-Quran, Sunnah
yang shahih, dan Atsar. Para ulama salaf sudah menggunakan istilah As-Sunnah dalam
urusan ‘aqidah, juga dalam perkara ibadah, seperti perkataan Abdullah bin Mas’ud z ,
َ ‫ا ْقت‬
ْ ‫ َخ ْ ٌ م َن‬،‫ص ٌاد ُس ﱠنة‬
‫اج ِ َ ٍاد ِ ِب ْد َع ٍة‬ ِ ٍ ِ ِ ِ
“Sederhana sesuai Sunnah lebih baik dari sungguh-sungguh dalam perkara bid’ah”.415
Jika disebut “Fulan diatas Sunnah” berarti ‘Aqidah, keyakinan, ibadah, dan
perbuatannya sesuai dengan petunjuk Rasulullah n dan para sahabatnya g. Jika
seseorang bagus dalam muamalah, namun ushul aqidahnya menyelisihi ijma’ As-Salaf,
maka ia tidak di sebut Ahlu Sunnah.
Lawan dari Sunnah adalah bid’ah. Bid’ah 416 adalah perkara baru dalam urusan
agama yang tidak di ucapkan, tidak diajarkan dan tidak pula di rekomendasikan oleh
Rasulullah n, tidak ditemukan dari perkataan, perbuatan para sahabat dizaman mereka
masih hidup. Baik dalam bab Aqidah maupun dalam ibadah, maka itu Bid’ah.
Perlu diketahui saudaraku, semoga Allah k memberkahi niat kita, bahwa sebagian
penampilan (cover) Islam yang digunakan seseorang, belum tentu dia diatas aqidah
yang lurus, terkadang atribut dan simbol-simbol itu di gunakan oleh pihak-pihak
tertentu untuk mengelabui dan melariskan faham bid’ah mereka dalam hal keyakinan
dan perbuatan, yang dengan pencitraan mereka Islam menjadi rusak, sehingga banyak
manusia tertipu dengan nama, atribut dan kata.
Seperti kelompok Syi’ah dengan slogan cinta ahlul bait, teroris (pemikiran radikal
khawarij) dengan slogan jihad dan semangat untuk khilafahnya, dan aliran-aliran
sempalan lain, walau kelihatan secara zharir mereka juga berjenggot, sorban, cadaran,

413
Abu Dawud 1/339. As Sunnah Imam Al-Marwazi 1/27 (no.72)
414
Shahih al-Bukhari (no. 5063), Muslim (no. 1041) dari sahabat Anas bin Malik.
415
As-Sunnah Imam Al-Marwazi 1/30, Al-Ibanah Ibnu Batthah (no.247) 1/358), Silsilah al-Ahadits as-
shahihah 5/14.
416
Bid’ah adalah dalam perkara baru dalam urusan agama, yang tidak ada contoh sebelumnya. Bukan
perkara dunia. In syaa Allah akan dibahas pada Babnya.
222 Mata Air Yang Jernih

bahkan tak jarang berhujjah dengan ayat Al-Quran, namun dibalik semua itu bisa
tersisip aqidah rusak dan pemahaman jelek yang justru merugikan Islam. Sehingga
dunia akan melihat Islam dengan wajah yang seram lagi menakutkan, inilah fitnah.
Betapa banyak kebingungan orang awam melihat aneh agama ini hanya disebabkan
para pelakunya memiliki cassing yang sama, namun dalam urusan keyakinan berbeda-
beda! Media-media orang kafir, getol mengemborkan Islam dengan wajah yang seram,
radikal, teroris dan mengerikan.
Suatu kali, tidak jauh dari Fannar, penulis bertemu pelajar China non-muslim di
salah satu masjid dewan Al-Amiri dipusat kota Doha, dia ingin tahu tentang Islam.
Selepas shalat ia bertanya kepada penulis, apakah anda syi’ah? Apakah masjid ini milik
aliran khusus? Sebagaimana kaum syi’ah punya cara ibadah aneh dan masjid khusus.
Demikianlah fakta di lapangan, bahwa banyak manusia mengenal Islam itu syi’ah,
Ahmadiyah, Sufi ekstrim, penyembah kubur, bahkan jadi cemoohan bagi orang-orang
diluar Islam ketika melihat fenomena penyembah kubur yang ada disebagian umat
Islam. Ketika ajakan kepada Tauhid dan Sunnah, tinggalkan kesyirikan dan amalan
bid’ah, maka di klaim “dilarang ziarah kubur, tidak menghormati guru dan wali, sok
benar sendiri”. Padahal kita ingin benar bersama, bukan benar sendiri, dan yang
dilarang adalah tata cara ziarah kubur yang menyelisihi Sunnah, amalan yang
berpeluang menuju pintu kesyirikan.
Demikian juga fitnah dan kebohongan yang dilemparkan musuh-musuh Islam
melalui media, agar menjauhkan manusia dari jalan yang benar, mereka tanpa malu
mengambarkan “Islam itu Teroris, Islam haus darah” ! Padahal Islam sendiri berlepas
diri dari perbuatan Teror, jangankan darah, demontrasi haram dalam Islam. Maha suci
Allah k dari apa yang mereka tuduhkan.

• Perkataan para Ulama tentang As-Sunnah

Berkata Sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud z:


ََُْ َ ْ ُ ّ َ َ ‫َ ْ َ َْ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ضللت ْم‬ ‫ولو تركتم سنة ن ِ ِيكم ل‬
“Jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, maka kalian pasti tersesat”.417
Berkata Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali t :
َ َ ‫َ ﱡ ﱠ ُ َ ﱠ ْ ُ َ ْ ُ ْ ُ ََ ْ ُ َ َ ﱠ َ ﱡ ُ َ َ َ ََْ ُ َ َ ََُ ُ ُ ﱠ‬
‫ ِم َن‬،‫الراش ُد ْون‬ ‫ ف ش ِمل ذ ِلك التمسك ِبما ان علي ِه و وخلفاؤه‬،‫ الط ِر ق اﳌسلوك‬: ِ ‫والسنة‬
َ ْ ُ ْ َُ ًْ َ ُ َ‫َ ﱡ ﱠُ ْ َ َ َ ََ َ َ ﱠ‬ َْ ْ َ ْ َ َ ْ
‫ َو َ ِذ ِه ِ السنة ال ِامل ِة؛ و ِل ذا ان السلف ق ِديما ﻻ يط ِلقون‬،‫ َواﻷ ْع َم ِال َواﻷق َو ِال‬،‫ات‬
ِ ‫اﻹع ِتقاد‬
ِ
َ‫الس ﱠن ُة إ ﱠﻻ َع َ َما َ ْشم ُل َذلك‬
‫ِا ْس َم ﱡ‬
ِ ِ ِ

417
Shahih Muslim (no. 654)
Mata Air Yang Jernih 223

“As-Sunnah adalah jalan yang ditempuh, mencakup maknanya berpegang teguh dengan
apa yang Nabi dan para Khalifah ar-Rasyidin diatasnya dari sisi ‘Aqidah dan keyakinan,
amal perbuatan, dan perkataan. Inilah makna sunnah secara komprehensif. Dan oleh
sebab itu ulama salaf terdahulu tidak memaksudkan istilah As-Sunnah kecuali dengan
makna yang mencakup hal-hal itu.”
ْ ‫الس ﱠن َة ب َما َي َت َع ﱠل ُق ب ْاﻹ ْعت َقاد؛ َﻷ ﱠ َ ا َأ‬
ّ ‫ص ُل‬
،‫الد ْي ِن‬ ‫ص ﱡ‬ ‫ َو َكث ْ ٌ م َن ْال ُع َل َم ِاء ْاﳌُ َت َأ ّخرْ َن َي ُخ ﱡ‬: ‫ال‬
َ ‫َو َق‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ُ َ ُْ
‫َوا ِالف ِف ْ َ ا َع خط ٍر َع ِظ ْي ٍم‬
Beliau melanjutkan, bahwa kebanyakan ulama belakangan mengkhususkan makna as-
Sunnah dengan perkara aqidah, karena aqidah adalah pokok dasar agama ini, dan
menyelisihi aqidah yang benar adalah perkara yang besar.418
Berkata Imam As-Syafi’i t (150-204 H):
ْ َْ َ َ ْ ْ َ ‫َ ُ َ ﱠ‬ َ ََ ‫ﱡ ﱠ‬ ُ ‫َا ْل َق ْو‬
‫ ا ِﻹق َر ُار‬،‫ َو َرأ ْيت َعل ْ َ ا ال ِذ ْي َن َرأ ْي ُ ُ ْم َمث َل ُسف َيان َو َم ِال َك َوغ ْ َ ُ َما‬،‫الس ﱠن ِة ال ِ ْ أنا َعل ْ َ ا‬ ‫ل‬
َْ ْ ُ ّ َُ َ َ ْ ْ َ ََ َ ‫ََ ﱠ‬ ُ ْ ُ َ ً ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ﱠ‬ ََ ُ ‫َ َ َ ِ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫ يق ِرب ِمن خل ِق ِه‬،‫ وأن ﷲ ع عر ِش ِه ِ سما ِئ ِه‬،‫ﷲ‬ ِ ‫ وأن محمدا رسول‬،‫ِ ش اد ِة أن ﻻ ِإله ِإﻻ ﷲ‬
َ َ َ ْ‫ﱡ‬
‫الدن َيا ك ْيف ش َاء‬ ‫ف َش َاء َو َ ْ ُل إ َ ﱠ‬
‫الس َم ِاء‬
َ َْ
‫كي‬
ِ ِ
“Yang dimaksud dengan As-Sunnah yang aku diatasnya, dan para ulama yang aku lihat
mereka juga diatas nya seperti Sufyan dan Malik dan selain mereka berdua, yaitu
menyatakan kesaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah k dan
Muhammad n adalah utusan Allah k, dan bersaksi bahwa Allah k berada dilangit
di atas ‘arasy-Nya, dan Dia mendekat kepada hamba-Nya dengan cara yang Dia
kehendaki, turun kelangit dunia dengan cara yang Dia kehendaki.”419

Berkata Sahal bin Abdullah At-Tastari t(w. 273 H):


َ َ َ َ َ ْ‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ‫ﱡ ﱠ‬ َ ‫َ ْ َ َ ُ َ َ َ َْ ُ ﱠ َﱠ‬
‫ ﻻ‬:‫ص ٍال‬ ‫ ِإذا ُع ِرف ِم ْن نف ِس ِه عشر ِخ‬:‫ال‬ ‫الر ُج ُل أن ُه َع السن ِة وا ماع ِة؟ ق‬ ‫ م علم‬:‫و ِقيل له‬
ْ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ َ َ ْ َ
ُ َ َ َ َ ْ‫ﱠ‬ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُ َْ
َ
،‫ف‬ ِ ‫ ﻻ يخ ُرج ع ِذ ِه اﻷ ﱠم ِة ِبالسي‬،‫ ﻻ س ﱡب أ اب الن ِ ّ ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫ي ُ ك ا ماعة‬
َ ُ َ َ َ‫ّ ْ َ َُْ ُ ﱠ‬ ْ َ ُ َ َ ْ ْ ‫ََ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ ﱡ‬
‫الصﻼة َع َم ْن َي ُم ْوت ِم ْن أ ْ ِل‬ ِ ِ ‫ ﻻ يم ِاري‬،‫ ﻻ شك ِ ا ِﻹيم ِان‬،‫وﻻ يك ِذب ِبالقد ِر‬
‫ ﻻ ي ك‬،‫الدي ِن‬
ُ ُ َ َْ ْ ْ َ ‫َ ْ ُﱠ‬ َْ ْ َ ُ ‫ﱡ‬ َ ْ
‫ خلف ِ ّل َو ٍال َج ٍارأ ْو َع ْد ٍل‬،‫ ﻻ َي ُ ُك ا ُ ُم َع ِة‬،‫ ﻻ َي ُ ُك اﳌ ْ َ َع ا ف ْ ِن‬،‫ال ِق ْبل ِة ِبالذن ِب‬
“Dikatakan kepada beliau, kapan diketahui seseorang diatas sunnah dan jama’ah?
beliau berkata; Jika terlihat pada dirinya 10 perkara; “Tidak meninggalkan jama’ah
(penguasa yang sah), tidak mencela para Sahabat Nabi n, tidak memerangi umat Islam
dengan pedang, tidak mendustakan takdir, tidak ragu dalam pokok keimanan, tidak
berdebat kusir dalam agama, tidak meninggalkan sholat atas ahlu kiblat yang wafat

418
Jami’ul ‘Ulum wal-hikam Ibnu Rajab Al-Hambali, hlm 249.
419
Al-‘Uluw li’aliyyil Ghaffar, Imam Az-Dzahabi, tashih ‘Abdurrahman Muhammad Utsman, Maktabah
as-Salafiyyah, Madinah, hlm 120.
224 Mata Air Yang Jernih

membawa dosa, tidak meninggalkan mengusap Khuf, tidak meninggalkan sholat Jum’at
baik dengan pemimpin zhalim ataupun yang adil.”420
Imam Fudhail bin ‘Iyadh t berkata:
‫ات َع َ ْاﻹ ْس َﻼم َو ﱡ‬
‫الس ﱠن ِة‬
َ َ َْ َُْ
‫طو ى ِﳌن م‬
ِ ِ
“Sungguh beruntung orang yang wafat diatas Islam dan As-Sunnah”.421
Berkata Imam Malik bin Anas t:
َ َ َ ‫َ َﱠ‬ َ ُ َُ َ ُ‫ﱡ ﱠ‬
‫وح َم ْن َر ِك َ َ ا ن َجا َو َم ْن تخلف َع ْ َ ا غ ِرق‬
ٍ ‫السنة س ِفينة‬
‫ن‬
“As-Sunnah bagaikan kapal Nabi Nuh p. Siapa saja yang menaikinya akan selamat,
siapa yang berpaling darinya akan tenggelam”.422
Berkata Imam Sufyan At-Tsauri t kepada Yusuf bin Asbath t:
ََ َ‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َْ َ ْ َْ ُ ْ َ َ َ ََ َ ُ ُ ْ ُ َ
‫ فق ْد‬،‫السﻼ ِم‬‫اح ِب ُس ﱠن ِة َو آخ َر ِباﳌغ ِر ِب فا ْ َعث ِإل ْ ِ َما ِب‬ َ
ِ ‫يا يوسف ِإذا بلغك عن َ َرج ٍل ِباﳌش ِر ِق ص‬
‫اع ِة‬ ‫َق ﱠل َأ ْ َل ﱡ‬
َ ‫الس ﱠنة َو ْا َ َم‬
ِ
“Wahai Yusuf! Jika sampai kepadamu kabar tentang seseorang di negeri Timur dan
satu lagi di ujung barat bahwa dia pengikut Sunnah, maka sampaikanlah salam
kepadanya. Sungguh sangat sedikit Ahlu Sunnah wa Al-Jama’ah”.423
Berkata Al-Hasan bin Ayyub t :
َ ْ َ َ َ َ ْ ْ ََ ‫ْ َ َ ْ َْ ﱠ َ ْ َ َ ْ َ َْ َ ْ َ َ ﱠُ َ ََ َ ْ ﱠ‬
‫ال َع ا ِﻹ ْسﻼ ِم‬‫ أحياك يا أبا عب ِد ِ ع ا ِﻹسﻼ ِم ق‬:‫ِقيل ِﻷ ِ ي عب ِد ِ أحمد ب ِن حنب ِل‬
‫الس ﱠن ِة‬
‫َو ﱡ‬

“Dikatakan kepada Abu Abdillah Ahmad bin Hambal t, “Semoga Allah


menghidupkan mu diatas Islam wahai Abu Abdillah.
Imam Ahmad t menjawab: “Diatas Islam dan As-Sunnah”.424

Berkata Abu Bakar Al-Marruzi t , aku berkata kepada Imam Ahmad t:


َ ‫ْ ْ َ َ ﱡ ﱠ َ َ ََ َْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ََ ْ ْ َ َ ﱡ‬ ََ َ َ ْ َ
‫الس ﱠن ِة ق ْد‬‫ من مات ع ا ِﻹسﻼ ِم و‬،‫ اسكت‬: ِ ‫ا ِﻹسﻼ ِم والسن ِة مات ع خ ٍ ؟ فقال‬ ‫من مات ع‬
ُّ َ ْ ََ َ َ
‫ْ ِ ِل ِه‬ ‫مات ع ا‬

420
Syarah Ushul I’tiqad Sunnah 1/183
421
Tarikh Dimasyq 48/398 Ibnu ‘Asakir
422
Zammul Kalam 5/81 (no. 872) Imam Abu Ismail Al-Harawi (w. 481 H) t
423
Hilyatu Al-Auliya, 8/40
424
Tarikh Dimasyq 5/324 Ibnu ‘Asaakir
Mata Air Yang Jernih 225

“Siapa yang wafat diatas Islam dan Sunnah maka dia wafat diatas kebaikan. Tiba-tiba
Imam t Ahmad berkata kepadaku: “Diamlah! “Siapa saja yang Allah wafatkan
diatas Islam dan Sunnah, sungguh dia telah diwafatkan diatas semua kebaikan”.425
Sungguh ahlu Sunnah ditengah didunia ini bagaikan Mutiara berharga diantara
butiran pasir yang mengkilau. Bayangkan, jika jumlah populasi manusia di dunia
diperkirakan 7 milyar jiwa. Diperkirakan sekitar 5 milyar adalah kafir, atheis dan tidak
punya agama. 1,8 sampai 2 milyar jiwa jumlah umat Islam dengan beragam sekte dan
alirannya. Maka sungguh beruntung seseorang yang diberi hidayah dan taufiq oleh
Allah k untuk mengenal Islam dengan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad n dalam
keyakinan, akhlak dan perbuatan.

Berkata Talhah bin ‘Ubaidillah Al-Baghdadi t :


ََ َْ َ ‫ﱠ َ َ َ َ ُ ْ ُ ﱡ ُ ْ ُ َ َ َ َﱠ َ َ َ ﱠُ ﱠ‬ َ ُ ُ َ
‫َو اف َق ُرك ْو ِ ْى ُرك ْو َب أ ْح َم َد ِ الس ِفين ِة ف ان ي ِطيل السكوت ف ِإذا ت لم قال الل م أ ِمتنا ع‬
‫ْاﻹ ْس َﻼم َو ﱡ‬
‫الس ﱠن ِة‬ ِ ِ
“Aku pernah naik perahu bersama Imam Ahmad bin Hambal, beliau adalah sosok yang
banyak diam, jika beliau berbicara maka beliau t berdoa: “Ya Allah, wafatkanlah
kami diatas Islam dan Sunnah”.426
Oleh karenanya, disaat banyak muncul faham dan kerusakan aqidah dalam Islam,
maka para Ulama terdahulu memberi perhatian besar dalam menjaga aqidah yang benar
agar diketahui oleh generasi belakangan, mereka rahimahumullah telah menyusun
kitab-kitab yang sangat banyak dan menamai dengan As-Sunnah, diantaranya seperti;
1. As-sunnah, karya Imam Ahmad bin Hambal (w.241 H)
2. As-Sunnah, karya Abu daud As-sijistani (w.275 H)
3. As-Sunnah, karya Ibnu abi ‘Asim (w.287 H)
4. As-Sunnah, karya Abdullah bin Ahmad bin hambal (w.290 H)
5. As-Sunnah, karya Abu hatim Ar-Razi (327 H)
6. As-Sunnah, karya Imam At-Tabrani (w.360 H)
7. Syarhus Sunnah, karya Ibnu Abi Zamanin (w.399 H)

2. Al-Jama’ah
Al-Jamaah secara bahasa artinya: Bersatu lawan dari perpecahan, suatu kaum
dengan jumlah yang banyak, sekelompok manusia yang bersatu diatas satu keadaan.
Secara istilah syari’at Al-Jamaah artinya: Jamaah kaum Muslimin, mereka adalah
para Salaf umat ini dari tiga generasi terbaik, generasi Sahabat, generasi Tabi’in, atba’
tabi’in, serta siapapun yang mengikuti jalan mereka dengan baik dan benar diatas

425
Manaqib Imam Ahmad 1/248, Siyar Al-A’lami An-Nubala, 11/296
426
Thabaqat Al-Hanabilah, 1/179. Manaqib Imam Ahmad 1/396, Ibnu Al-Jauzi t
226 Mata Air Yang Jernih

petunjuk al-Quran dan Sunnah, baik dalam aqidah, Ibadah, ataupun akhlak dan
muamalah sampai hari kiamat. Berkata sahabat Abdullah bin Mas’ud z:
َ ُْ ْ َ ُ َ َ َ َْ
‫اعة َما َو اف َق ا َ ﱠق َو ِ ْن كنت َو ْح َد َك‬ ‫ا م‬
“Al-Jama’ah adalah yang sesuai dengan kebenaran walau engkau sendirian”.427
Al-Jam’ah lawan dari Al-Furqah. Allah k memerintahkan kita mengikuti jama’ah
dan persatuan, melarang kita dari perpecahan dan kelompok, Allah k berfirman,
ُ ََ َ ً َ ‫َْ ﱠ‬ َْ َ
‫يعا َوﻻ تف ﱠرقوا‬‫اعت ِص ُموا ِبحب ِل ِ ج ِم‬‫و‬
“Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali agama Allah dan janganlah kalian
bercerai-berai”. (QS. Ali-Imran: 103)
ٌ ‫ات َو ُأ َول ِئ َك َل ُ ْم َع َذ‬
ٌ ‫اب َع ِظ‬
‫يم‬
ُ ََّْ ُ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ ََ ْ ُ َ َ َ ‫ََ َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫ين تف ﱠرقوا َواختلفوا ِمن ع ِد ما جاء م الب ِ ن‬ ‫وﻻ تكونوا ال ِذ‬
“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang berpecah belah, mereka bertikai
setelah datangnya penjelasan kebenaran kepada mereka, dan bagi mereka azab yang
besar.” (QS. Ali ‘Imran: 105)

Dari Tsauban z, Rasulullah n bersabda:


ُ َ ‫َ ََ ْ َ ّ َ ﱠ َ ُ َ ﱠ‬ َ ُ ٌ َ َ ُ ََ َ
‫اعة‬ ‫ ح تقوم الس‬, ‫ال طا ِئفة ِم ْن أ ﱠم ِ ظا ِ ِر ن ع ا ِق‬
‫ﻻ تز‬
“Senantiasa ada dari umat satu golongan yang senantiasa membela kebenaran, sampai
datang hari kiamat”.428
Berkata Imam Ali Al-Madini t, Imam Ahmad dan jumhur ulama salaf, bahwa
mereka adalah Ahlu Hadist dan siapa saja yang mengikuti aqidah Ashabu al-Hadist.429
َ َ َْ َْ ََ َ َ ْ ‫َ َ َ َ ﱠ ُ ْ َ ُْ ََ َ ﱠ ﱠ‬ ْ ْ ُ ََْ
‫ َو َم ْن أ َر َاد‬،‫ َو ُ َو ِم َن ِاﻻثن ْ ِن أ ْ َع ُد‬،‫اح ِد‬
ِ ‫ ف ِإن الشيطان مع الو‬،‫ و ِ ياكم والف ْرقة‬،‫ماع ِة‬ ‫عليكم ِبا‬
َ ‫َ ﱠنة َف َع َل ْيه با ْ َ َم‬
‫اع ِة‬
ْ َ َ ُْ ُ
‫بحبحة ا‬
ِ ِ ِ
“Hendaklah kalian tetap diatas Al-Jama’ah, dan jauhilah perpecahan, karena syaithan
bersama yang suka menyendiri, dan dari yang berdua akan lari, siapa yang ingin surga
hendaklah ia melanggengi Al-Jamaah”.430

427
Tarikh Dimasyq 46/409, Tahzib kamal 22/264, I’lam Muwaqi’in 3/308, Ighasatu Al-Lahafan 1/70
428
HR. Bukhari (no. 7311) Muslim (no. 1920). Dalam riwayat lain, “Ummatku tidak akan bersatu diatas
kesesatan”.
429
Lihat Zammul kalam 4/196 Imam al-Harawi (w. 481 H). Ahli Hadist, yaitu orang-orang yang
menjadikan Aqidah, Ibadah, dan seluruh aktivitas hidup nya dengan Hadist.
430
As-Sunnah oleh Ibnu Abi ‘Asim, 1/42, At Tirmizi 4/35 no: 2165 dari sahabat Umar bin Khaththab)
Mata Air Yang Jernih 227

ََ ُ َ ْ َ َ َ ‫ََْ ُ ْ ََ َْْ َ َ ْ ْ َ ﱠ ً َ ﱠ َ ْ ﱠ‬ َ ْ ْ َ ْ ْ ُ ََْ ْ َ ‫َ ﱠ‬


‫ و ِ ن ِذ ِه ِاﳌلة ستف ِق ع‬،‫اب ِإف قوا ع ِث ت ِن وسب ِع ن ِملة‬ ِ ‫أﻻ ِإن من قبلكم ِمن أ ِل ال ِك‬
‫ت‬
َُ َ َ ْ َ َ ‫ﱠ ََ ٌَ ْ َﱠ‬ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ََ
‫ و ِ ا ماعة‬،‫احدة ِ ا ن ِة‬ ِ ‫ وو‬،‫ ِث ت ٍان وسبعون ِ الن ِار‬:‫ثﻼ ٍث وسب ِع ن‬
Ketahuilah bahwa umat-umat sebelum kalian dari ahlul kitab telah terpecah 72
golongan, dan umat ini akan terpecah menjadi 73 aliran, 72 diancam dengan neraka,
dan 1 golongan didalam surga, yaitu Al-jama’ah.431
Al-Jamaah adalah sifat bukan pengakuan, angka mayoritas dan kebanyakan. Al-
Jama’ah bukan Yayasan, kelompok kajian, radio, TV dakwah tertentu, namun Al-
Jamaah adalah kebenaran. Keyakinan yang sesuai dengan Al-Quran dan As-sunnah
dengan apa yang difahami para salaf As-Shaleh umat ini.
Dalam riwayat lain, Rasulullah n menyebutkan ciri dan sifat golongan yang
selamat itu (al-Firqatu an-Naajiyah) dengan ciri-ciri mereka,
َ ْ َ ََ
‫َما أنا َعل ْي ِه ال َي ْو َم َوأ ْ َ ا ِ ي‬
“(Golongan) yang beragama sesuai dengan yang hari ini aku dan para sahabatku
diatasnya”.432
Maka dari itu Istilah Ahlu sunnah adalah Islam itu sendiri, mereka yang senantiasa
berjalan bersama hadist-hadist Nabi n yang shahih dalam Aqidah, Ibadah dan akhlaq.
Bukan yang menolak sunnah dan aqidah Rasullullah n dengan klaim ahlu sunnah
“Mazhab harus syafi’i, aqidah asy’ari maturidi, tarikat sufi”. Ini bukan ahlu sunnah,
tapi ahlu bid’ah yang sejatinya ingin memecah belah. Lebih aneh lagi, mereka klaim
Imam As-Syafi’i t itu aqidahnya asy’ari maturidi, padahal Imam As-Syafi’i sudah
wafat, sebelum keduanya lahir. Lucu tapi dusta.
Ciri -ciri Ahlu Sunnah wa al-Jama’ah secara umum:
 Berpegang teguh dengan Al-Quran dan As-Sunnah sesuai manhaj dan
pemahaman sahabat (salaf, 3 generasi terbaik).
 Pertengahan dalam beragama (wasathiyyah)433, tidak berlebihan (ghuluw), tidak
pula meremehkan urusan aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah.
 Mendahulukan dalil diatas akal, ilmiyah dalam beragama bukan ngarang, taslim
pada wahyu, mengumpulkan nash-nash dalam satu masalah, dan
mengembalikan nash mutasyabih ke nash muhkam.
 Tidak memiliki imam yang maksum dari kesalahan kecuali Rasulullah n
 Mengajak ke jalan Allah dan Rasul-Nya dengan dalil, bukan mengajak ke
Yayasan, pribadi atau kelompoknya.
 Mencintai kebenaran dan pelakunya, menjauhi bid’ah dalam bergama.

431
Sunan Abu Daud, bab Syarhu Sunnah, 7/6 no hadis: 4597, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dari
sahabat Muawiyah bin Abi Sufyan. Hadist ini merupakan ancaman (Al-Wa’id).
432
Mustadrak Al-Hakim (no. 444)
433
Lihat QS. Al-Baqarah: 143
228 Mata Air Yang Jernih

 Berakhlak mulia, kokoh diatas kebenaran dengan ilmu dan amal shaleh.
 Paling baik tawakkalnya tanpa meninggalkan sebab.
 Berlapang hati dalam perkara dunia, namun bersegera dalam perkara akhirat
 Bersemangat mengamalkan Sunnah dan mencegah perbuatan bid’ah
 Tauhidnya yang bersih kepada Allah dari segala bentuk kesyirikan.
 Berkasih sayang sesama mereka dan sangat keras terhadap orang kafir terkhusus
di medan Jihad
 Tidak mengkafirkan sesama muslim, mereka sangat zuhud dengan istilah kafir,
kecuali kepada orang yang nyata kafir.
 Tawadhu’ dan perhatian ketika disebutkan penyimpangan dalam syari’at.434
Para pengikut kebatilan senantiasa membungkus kedok mereka dengan berbagai
cara, agar manusia terpedaya dengan kerusakan yang mereka tawarkan, karena
kebatilan jika murni maka banyak manusia akan meninggalkannya, terkadang mereka
memberi bumbu dengan nama yang baik, tak ubah bagaikan bangkai yang dibungkus
daun pisang. Setiap kesesatan pasti punya dalil, kemudian difahami sesuai pemahaman
sendiri, kemudian mengaku kami ahlu sunnah yang asli.
Pemuja kuburan, berargumentasi dengan kata “ziarah”, nmun menyelisihi tuntunan
Nabi n, meminta pada penghuni kubur, ber-tawassul dengan roh wali dan kuburan
guru, kemudian mengaku kamilah “ahlu sunnah”.
Berkoar dengan kata-kata keji, mencaci pemerintah, mengkritik penguasa dengan
kalimat-kalimat pedas di media dan kerumunan masa, bagaikan pendekar kesiangan,
membunuh kafir zimmi dan kaum muslimin dengan membabi buta kemudian berdalih
atas nama jihad, pun meng-klaim kamilah “ahlu sunnah”.
Teriakan yang memaksa “Mazhab harus syafi’iyyah, Aqidah harus asy’ari
maturidiyyah, manhaj tarikat sufiyah, juga mengaku itu ciri “ahlu sunnah”.
Juga ada yang kebal senjata tajam, bisa jalan diatas air, fanatik kelompok, aliran
dan figure tertentu walaupun sering membawa pemahaman yang salah, juga mengaku
“ahlu sunnah”. Semua itu hanya klaim dan pengakuan semata. Dakwaan itu bisa
diucapkan siapapun, namun pengakuan dan nama tidak lah jadi pedoman, melainkan
bukti dan penerapan. Para ulama mengatakan:
‫الع ْ َ ُة با ْ َ قائق َﻻ ب ْاﳌُ َس ﱠ‬
ِ ِِ ِ ِ ِ
“Yang menjadi ukuran adalah hakikat kebenaran bukan nama dan pengakuan.”
Sebagaimana kata penyair:
َ ‫ُ ﱞل َ ﱠ َ ْ ً َ ْ َ َ َ ْ َ َل ْم ُتق ْرب َذ‬
‫اك‬ ِ ِ ‫يد ِ وصﻼ ِبلي ولي‬

434
Al-Wajiz fii Aqidati As-Salaf 1/36-38 dengan ringkasan.
Mata Air Yang Jernih 229

Semua orang mengaku punya hubungan dengan Laila, padahal Laila sendiri tidak
pernah mengakuinya
Menyangka diatas kebenaran, namun hanya persangkaan belaka, Allah k berfirman:
َ َ ‫ت ْل َك َأ َمان ﱡ ُ ْم ۗ ُق ْل َ ُاتوا ُب ْر َ َان ُك ْم إن ُك ُنت ْم‬
‫ص ِاد ِق ن‬ ِ ِ ِ
“Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah:
"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar". (QS. Al-
Baqarah: 111)
َ ُ ُ ْ َ ‫َﱠ ُ َ ﱠ ﱠ ﱠ َ ْ َ ُ ْ ﱠ‬ ََ ُ ُ ْ َُ ْ ْ ّ ُ َ ْ َ ْ ُ
‫صون‬ ‫وه لنا ۖ ِإن ت ِبعون ِإﻻ الظن و ِ ن أنتم ِإﻻ تخر‬ ‫قل ل ِعندكم ِمن ِعل ٍم فتخ ِرج‬
“Katakanlah: "Adakah kalian mempunyai sesuatu pengetahuan sehingga dapat kamu
mengemukakannya kepada Kami?" Kalian tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka,
dan kalian tidak lain hanyalah berdusta”. (QS. Al-An’am: 148)
Seorang penyair berkata:
‫ َو ْن ُك ْن َت ُم ﱠدع ًيا َف ﱠ‬... ‫إ ْن ُك ْن َت َناق ًﻼ َفال ّ ﱠ ُة‬
‫الد ِل ْي ُل‬ ِ ِ ِ ِ ِ
Jika engkau memberitakan maka pastikan kebenarannya
Jika engkau memberi pengakuan maka datang argumentasinya
3. As-Salaf As-Shaleh
Kata as-Salaf secara bahasa artinya: Pendahulu. Lawan kata (antonym) dari kata
As-Salaf adalah Al-Khalaf (penerus belakangan). Allah l berfirman,
ْ ًَ ً َ َْ َ
‫ف َج َعلنا ُ ْم َسلفا َو َمثﻼ ِلﻶ ِخ ِر َن‬
“Dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang
kemudian”. (QS. Az-Zukhruf: 56)

Dari Ibunda ‘Aisyah d, Rasulullah n pernah berkata kepada Fatimah d:


َ ََ ُ َ ‫َ ّ ْ َ ﱠ‬ ْ ‫َف ﱠاتقي ﱠ َ َو‬
‫السلف أنا ل ِك‬ ‫ ف ِإ ِ ي ِ عم‬،‫اص ِ ِي‬ ِ
“Bertaqwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah. Sungguh aku sebaik-baik
pendahulu bagimu”.435

435
Shahih Bukhari (no. 6285) Muslim (no. 2450)
230 Mata Air Yang Jernih

Menurut istilah syariat As-Salaf adalah : Generasi Sahabat, Tabi’in, atba’ tabi’in,
yang diakui keilmuan dan kejujuran mereka dalam mengikuti Sunnah Rasulullah n.
Oleh karenanya mereka dikenal dengan as-Salafu as-Shaleh. Allah k berfirman:
َ ‫صار َو ﱠالذ‬
ُ ‫ين ﱠات َب ُعو ُ ْم بإ ْح َسان َ َ ﱠ ُ َع ْ ُ ْم َو َر‬ َْ َ َ
َ ‫اﻷ ْن‬ َْ َ ُ ‫َ ﱠ‬
َ ُ‫اﻷ ﱠو ُلو َن ِم َن ْاﳌ‬
‫ضوا‬ ِ‫ٍ ر‬ ِِ ِ ِ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫اج‬
ِ ِ ‫والس ِابقون‬
ْ
‫َعن ُه‬
“Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang
muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah.” (QS. At-Taubah: 100)436
Dari Sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
َ ُ َ ‫َ ْ ُ ﱠ ﱠ َ َُ َُ ْ ُ ﱠ ﱠ‬ ‫َُْ ﱠ‬
‫ين َيلو ُ ْم‬‫ ثم ال ِذ‬،‫ ثم ال ِذين يلو م‬،‫اس قرِ ي‬
ِ ‫خ الن‬
“Sebaik-sebaik generasi adalah generasi-ku, kemudian generasi setelah mereka dan
setelah mereka”.437
Berkata Naasirussunnah Imam As-Syafi’i t:
ََ ْ َ ْ ْ ‫ُ ْم َف ْو َق َنا ُ ّل ع ْلم َو َع ْقل َودين َو َف‬
ُ ‫ضل َو ُ ّل َس َ ب ُي َن‬
‫ال ِب ِه ِعل ٌم أ ْو ُي ْد َر ُك ِب ِه ُ ًدى َو َرأ ُ ُ ْم لنا‬ ٍ ِ ٍ ٍ ِ ٍ ٍ ِ ِ ِ
َ ُ َْ َ ْ َ ْ ٌ ْ َ
‫خ ِمن رأ ِينا ِﻷنف ِسنا‬
“Mereka (para Sahabat g) jauh diatas kita dalam pemahaman, ‘ilmu, agama dan
pertunjuk, dalam setiap sarana untuk diraihnya ‘ilmu atau dikenalinya petunjuk. Dan
pendapat mereka lebih baik dari pendapat kita”438

Adapun Imam para As-Salaf adalah Rasulullah n, Allah k berfirman:


ً ْ َ َ ُ َ ْ َ ً ‫ُ َ ﱠ ٌ َ ُ ُ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ﱠ ُ َ َ ْ ُ ﱠ ُ َ َ ُ َ َُْ ْ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ً ُ ﱠ‬
‫ضﻼ‬ ‫محمد رسول ِ وال ِذين معه أ ِشداء ع الكف ِار رحماء بي م ترا م ركعا دا ي تغون ف‬
ً ْ َ ‫َ ﱠ‬
‫ض َو انا‬‫ِمن ِ و ِر‬
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya’’ (Al-Fath: 29)
Segala sesuatu ada salaf-nya. Demikian juga ajaran agama Islam berasal dari salaf-
nya. Perlu diketahui bahwa As-Salaf dikenal dengan ajarannya, walau orangnya
berbeda-beda. Dari sisi generasi sebagian ulama membatasi yang dimaksud As-Salaf
hanya pada 3 generasi pertama umat ini, generasi setelahnya di sebut Khalaf (generasi
436
As-Saabiqun Al-Awwalun pada ayat ini, ada yang mengatakan para sahabat yang ikut Bai’atu
Ridhwan, mereka yang shalat ke dua kiblat. Wallahu a’lam
437
Bukhari (no.3651), Muslim (no.2533) Bab Fadhaail Sahabah, dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z.
438
Majmu’ Fatawa 4/158
Mata Air Yang Jernih 231

belakangan), siapapun mereka wajib mengikuti cara beragama As-Salaf. Oleh


karenanya, Abu Manshur Al-Maturidi t (w. 333 H), Abu Al-Hasan Al-Asy’ari t
(w. 324 H) tidak tergolong generasi As-Salaf, walau banyak yang menjadikan mereka
sebagai salaf tersendiri dalam ‘aqidah. Kebaikan ada pada mazhab As-Salaf:
ْ ََ َ ُ ْ َ ّ َ ُ
‫ َو ﱡل ش ٍّر ِ ْاب ِت َد ِاع َم ْن خلف‬... ‫َو ﱡل خ ْ ٍ ِ ِات َب ِاع َم ْن َسلف‬
Setiap kebaikan ada dalam mengikuti para Salaf
Setiap keburukan ada pada perkara yang diada-adakan orang belakangan439
Mencaci, membuli nama As-Salaf maka dia berarti meremehkan Rasulullah n dan
para sahabat. Seperti nama As-Salaf diplesetkan dengan “salah fikir”. Seorang doktor
sufi dan filsafat hadaahullah berkata :“Keyakinan Allah di langit sesuai hadist Jariyah
itu keyakinan bagi yang IQ nya rendah”. Ini kalimat istihza’ yang tidak dikenal
seorangpun dari ulama salaf mengucapkannya. Sadar atau tidak dia telah mencaci
sahabiyah ddan mengolok-olok aqidah salaf tentang sifat Istiwa Allah l.

Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:


َ َ ‫َ ْ َ ﱠ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ﱠ َ ْ ََ َ َ ﱠ‬
‫اس أ ْج َم ِع ن‬
ِ ‫من سب أ ا ِ ي فعلي ِه لعنة ِ واﳌﻼ ِئك ِة والن‬
“Siapa yang mencaci sahabatku, baginya la’nat Allah, para Malaikat dan semua
manusia”.440
Berkata Imam Ahlu Sunnah Ahmad bin Hambal (w. 241 H) t:
َ
! ‫اﻹ ْسﻼ ِم‬
ََ ُ ْ ‫َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ َ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ع‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫ا‬‫ف‬ ‫ء‬ٍ ‫و‬ ‫س‬ - ‫م‬‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ﷲ‬ ‫ص‬ - ‫ﷲ‬ ‫ل‬ ‫و‬ َ َ ْ ‫أح ًدا َي ْذ ُك ُر َأ‬
ْ ‫اب َر ُس‬ َ ‫إ َذا َر ْأي َت‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Jika engkau melihat seseorang yang menyebut sesuatu yang tidak baik tentang sahabat
Rasulullah n, maka curigailah keislamannya”.441

Berkata Imam At-Tahawi t (w. 321 H):


َ ُ ََ َ َ ُ َُ َ ‫ﱠ‬
‫ َوﻻ نت َ ﱠ أ ِم ْن أ َح ٍد‬،‫ َوﻻ نف ِّرط ِ ُح ِ ّب أ َح ٍد ِم ْ ُ ْم‬،‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬
َ ‫ﱠ َﱠ‬ ُ َ َ ْ َ َُ
ِ ‫ون ِح ﱡب أ اب َرسو ِل‬
ٌ ‫ين َ َيم‬
‫ان‬ ‫و‬ ٌ ‫ َو ُح ﱡ ُ ْم د‬. ْ ‫ َوَﻻ َن ْذ ُك ُر ُ ْم إ ﱠﻻ ب َخ‬.‫ َو َغ ْ ا ْ َ ْ َي ْذ ُك ُر ُ ْم‬،‫ض ُ ْم‬ ُ ‫ض َم ْن ُي ْبغ‬ ُ ‫ َو ُن ْبغ‬.‫م ْ ُ ْم‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ‫اق َو ُط ْغ َيان‬ٌ ‫ض ُ ْم ُك ْف ٌر َون َف‬
ُ ‫ َو ُ ْغ‬،‫ان‬
ٌ ‫َو ْح َس‬
ِ ِ
“Kami mencintai semua sahabat Rasulullah n, dan kami tidak ghuluw berlebihan
dalam mencintai salah seorang dari mereka, dan tidak pula berlepas diri atas
seorangpun dari mereka. Kami membenci siapapun yang membenci para sahabat, yang

439
Aqidah As-Salafiyyah 1/254, Mausu’ah Mawaqifu As-Salaf fii Al-‘Aqidah wa Al-Manhaj 10/241
440
Mu’jam Al-Kabir 12/142 (no. 12709), disahihkan syaikh Al-Albani t
441
Syarah Ushul I’tiqad 7/1252. Tasdid al-Ishabab fiima Syajara baina as-Sahabah 1/185
232 Mata Air Yang Jernih

suka menyebut sesuatu yang tidak baik tentang mereka. Kami tidak berbicara tentang
para sahabat, kecuali kebaikan. Mencintai mereka merupakan agama, keimanan dan
kebaikan. Membenci para sahabat merupakan kekufuran, kemunafikan dan melampaui
batas (zhalim)”.442
Seorang lelaki datang menemui Abu Zur’ah Ar-Razi t, dan berkata:
َ َ ُ ‫َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َﱠ ُ َ َ َ َ ً َ َ َ َ ُ ﱠ َ ﱠ‬
،‫او َ ة َر ﱡب َر ِح ْي ٌم‬
ِ ‫ ِإَن رب مع‬:‫ ِﻷنه قاتل ع ِليا فقال له‬:َ ‫ ِلم؟ قال‬:‫ قال‬.‫او ة‬ ِ ‫يا أبا زرعة! أنا أ ِغض مع‬
َ َ ْ َ ُ
ُ َ َ ‫ش ُدخول َك أنت َب ْي َ ُ َما‬ َ ْ ‫ص َم ُم َعاو َ َة َخ‬
ْ ْ ‫ ف ِأ‬،‫ص ٌم َكرْ ٌم‬ ْ ‫َو َخ‬
‫ﷲ َع ْ ُ ْم أ ْج َم ِع ْ ن؟‬ ِ‫ر‬ ِ ِ
“Wahai Abu Zur’ah! Aku benci Mu’awiyah. Abu Zur’ah bertanya,” Kenapa”? ia
menjawab, “Karena Mu’awiyah memerangi ‘Ali. Abu Zur’ah berkata: “Sungguh Rabb-
nya Mu’awiyah adalah Rabb Yang Maha Penyayang. Dan perkara Mu’awiyah adalah
perkara mulia. Apa kepentinganmu ikut campur urusan mereka berdua g”.443

Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah t berkata:


ََ ُ ُ ْ ّ
‫ َو َم َو ﱠدة الق ْرَ ى ِ َ ا أت َو ّس ُل‬... ‫ُح ﱡب " ال ﱠ َاب ِة " ِل ِ ْم ِ َمذ َ ٌب‬
Mencintai sahabat semuanya adalah mazhab-ku
Dengan mencintai keluarga (Nabi) aku bertawassul 444
Dari sisi ajaran dan pemahaman, yang paling penting di pegang bukan dari
pembatasan waktu di 3 generasi awal, melainkan kesesuaian perkataan dan perbuatan
mereka dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Maka setiap yang sesuai dengan Al-Quran
dan As-Sunnah, mereka adalah salafi nisbah kepada as-Salaf. Walau jarak waktunya
jauh. Dan siapa yang menyelisihi, maka bukanlah pengikut Mazhab As-Salaf walau
hidup satu zaman dengan mereka.”445 Oleh karenanya Ma’bad Al-Juhani qodariyyah,
Washil bin ‘Atha gembong Mu’tazilah tidak dikatakan As-Salaf walau bertemu para
sahabat dan tabi’in. Jalan As-Salaf juga diisyaratkan dalam firman Allah k:
َ َ َْ َ ‫َ َ ﱠ‬ َ ‫اط ْاﳌُ ْس َتق‬
َ َّ َ ْ
‫ين أ َع ْمت َعل ْ ِ ْم‬ ‫( ِصراط ال ِذ‬6) ‫يم‬ ِ ‫الصر‬
ِ ‫ا ِدنا‬
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri
nikmat kepada mereka”. (QS. Al-Fatihah: 6-7)
Imam Al-Baghawi t, menyebutkan perkataan Abdullah bin Abbas, Jabir,
Abdullah bin Mas’ud, Muqatil, Abu A’liyah, Abdurrahman bin Zaid, Al-Hasan g,

442
Syarah ‘Aqidah At-Tahawiyyah 1/475, Ibnu Abi Al-‘Izz Al-Hanafi t
443
Mukhtasar Tarihk Dimasyq 25/39, Imam Ibnu ‘Asakir t
444
Manzhumah Al-Laamiyah syaikhul Islam Ibnu Taymiyah t tentang ‘Aqidah. Bertawassul dengan
amal shaleh, dibolehkan dalam Islam. Sebagian ahlu bid’ah menuduh bahwa syaikhul Islam Ibnu
Taymiyah merendahkan para sahabat dan ahlu bait. Ini adalah dakwaan dusta. Lihat kitab Da’aawaa al-
Munawiin Lisyaikhil Islam Ibnu Taymiyah, Doktor Abdullah bin Shaleh Al-Ghusnu hafizahullah.
445
Al-Wajiz fii ‘aqidati as-Salaf As-Shaleh Ahli Sunnah, Abdullah bin ‘Abdul Hamid Al-Atsari 1/30.
Mata Air Yang Jernih 233

tentang tafsir ayat yang mulia ini, mengerucut pada makna “Islam dan kitabullah, jalan
terang yang telah di tempuh Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya”.446
Para ulama telah mengumpulkan kitab-kitab tentang sejarah kehidupan para sahabat
yang sangat banyak dengan penukilan aqidah serta cara beragama mereka, baik kitab
klasik ataupun kontemporer dan sudah tercetak bahkan ada yang diterjemahkan, seperti
kitab Mu’jam As-sohabah 5 jilid karya Imam Al-Baghawi (w. 317 H), Ma’rifatu As-
shahabah 7 jilid karya Abu Nu’aim Al-Asbahani (336-430 H), Ma’rifatu As-Shahabah
1 jilid Ibnu Mandah (w. 395 H) disusun sesuai urutan abjad huruf hijaiyah, Usudul
Ghabah 8 jilid karya Imam Ibnu Atsir (w. 630 H), Al-Ishabah fii Tamyiizi as-Shahabah
8 jilid karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (w. 852 H) dan lainnya.
Kitab-kitab yang berbicara tentang keutamaan para sahabat g seperti kitab-kitab
Hadits mereka membuat bab tentang fadhail atau manaqib (kemuliaan) para sahabat,
dan juga kitab-kitab khusus seperti kitab Fadhail As-Sohabah karya Imam Ahmad bin
Hambal, Imam Ad-Daruquthni, Imam An-Nasai, semoga Allah f membalas jasa dan
kebaikan para ulama kita terhadap Islam.
F. DISTORSI WAHHABI ANTARA FAKTA DAN TUDUHAN
Belakangan, Istilah Wahhabi semakin populer di dunia dakwah dan sebagian
penuntut ilmu, bahkan jamaah pengajian tertentu sekalipun. Di zaman As-Salaf, tidak
dikenal Istilah Wahhabi. Makanya tidak satupun kamus bahasa arab klasik yang
mendefenisikan kata Wahhabi, menunjukkan kalimat ini produk yang muncul
belakangan dan tidak ada akarnya dalam istilah bahasa.
Namun istilah Wahhabiyyah bisa ditemukan dalam kitab-kitab sejarah (Taarikh)
islami yang disebutkan oleh para sejarawan. Didalam kitab Al-Firaq al-Islamiyyah fii
Syamaal Afriqiyyah disebutkan:
َ ََ َ ‫ﱠ‬ َ ‫َا ْ َ َوار ُج‬
ْ ‫الو ْ ب ّي ْ َن ﱠالذ ْين َس ﱠم ْوا ْس َب ٌة َع َ َع‬
‫ ال ِذ ْي قاتل ُه َع ِ ﱡ ْب ُن أ ِ ْي‬، ْ ِ ‫اس‬ َ ‫ﷲ ْبن َو ْ ب‬
ِ ‫الر‬ ِ ِ ِ ‫د‬
ِ ‫ب‬ ِ ِ ِ ِِ ِ
‫ َخ َوار ُج َأ َباضيةﱠ‬:‫ﷲ َع ْن ُه ْ ال ﱠ ْ َر َوان ُ ْم‬
ُ َ َ ‫َطالب‬
ِ ِ ِ ِ ِ‫ِ ٍ ر‬
“Al-Khawarij al-Wahhabiyyin, adalah nama yang dinisbahkan kepada Abdullah bin
Wahb ar-Rasibi, seorang tokoh yang diperangi oleh sahabat Ali bin Abi Thalib z di
An-Nahrawan. Mereka adalah sekte kelompok Khawarij Abadhiyyah”.447
Selain dari sisi sejarah, kalimat ini justru viral oleh kalangan tertentu untuk menebar
fitnah dan kerancuan terhadap orang awwam yang ditujukan pada setiap ajaran yang
memurnikan Tauhid dan Sunnah, serta siapapun yang tidak terlibat melakukan amalan
kebanyakan, tanpa tuntunan dalil yang shahih. Istilah Wahhabi dijadikan senjata ampuh
untuk mencela, merendahkan, membuli, yang lebih parah dari itu adalah untuk
mengaburkan nilai-nilai kebenaran.

446
Ma’aalimu At-Tanzil, Al-Baghawi 1/54. Sesuai firman Allah QS. An-Nisa: 69
447
Al-Firaq al-Islamiyyah fii Syamaal Afriqiyy 1/150. Al-Farad Bil, sejarawan Prancis.
234 Mata Air Yang Jernih

Sebagaimana bahasan lalu, Salaf bukan pemahaman yang terpisah dan menyendiri
(nyeleneh) dalam islam, justru Islam itu adalah As-Salaf. Adapun gelar Wahhabi yang
dimunculkan oleh kalangan tertentu, dinisbatkan kepada seorang ulama yang bernama
Muhammad bin Abdul Wahhab t , dengan tuduhan suka mengkafirkan, anti
maulidan, yasinan, tahlilan, melarang ziarah kubur, dan semacamnya.
As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t adalah seorang ulama yang
karismatik, kokoh membela Tauhid dan Sunnah Nabi n, sangat perhatian untuk
memberantas kesyrikan dan amalan-amalan yang tidak sesuai norma Islam. Beliau
hidup sekitar abad ke-11 H (1115-1206 H).
Dizaman beliau t banyak terdapat penyimpangan dalam hal keyakinan, seperti
tradisi pengagungan terhadap kuburan, dibangun, diberi kubah dan hiasan-hiasan,
kemudian mereka beribadah disisi kuburan, meminta, dan bertawassul dengan kuburan
orang shaleh, persis seperti perangai jahiliyah dahulu.448
Namun para pecandu kesyirikan tidak senang dengan dakwah beliau, hasad dan api
kebencian membara, permusuhan dengan cara apapun siap untuk dilancarkan. Maka
terjadilah seperti apa yang terjadi. Sehingga marak dinegeri-negeri kaum Muslimin
istilah Wahhabi dipakaikan kepada orang yang mengajarkan Tauhid dan menyeru
kepada sunnah, meninggalkan kesyirikan dan amalan bid’ah.
Istilah Wahhabi hanya ramai dibeberapa negeri Islam dan lebih laris di negeri
Nusantara. Bahkan bermunculan para penulis yang menyebarkan berita bohong
dikalangan awam dari umat Islam.
ٌ ‫ِل ُ ّل ْامرئ ّم ْ ُ م ﱠما ْاك َ َس َب م َن ْاﻹ ْثم ۚ َو ﱠال ِذي َت َو ﱠ ٰ ِك ْ َ ُه م ْ ُ ْم َل ُه َع َذ‬
ٌ ‫اب َع ِظ‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍِ ِ
“Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya.
Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran
berita bohong itu baginya azab yang besar”. (QS. An-Nur: 11)
Dari sisi fakta dan sejarah ada beberapa sebab kemunculan istilah Wahhabiyah
ditubuh umat Islam;
• Pertama: Politik Para Penjajah

Kelompok (firqah) Wahhabiyah/Wahbiyyah 449 merupakan nama sekte khawarij


Ibadhiyyah yang sangat ekstrim dan benci kepada Ahlu Sunnah sebagaimana kebencian

448
Lihat QS. Yunus: 18, Az-Zumar: 3. Syubuhat kaum sufi dan Quburiyyun yang meyakini bertawassul
dengan kuburan orang shaleh/wali sebagai syafa’at perantara doa dengan Allah. Sufi tarikat unjuk gigi,
untuk merusak aqidah umat. Khurafat, mitos, takhayyul, dongeng salik tarikat sesat telah mengotori
negri-negri kaum muslimin, baik aqidah, ibadah, dan muamalah umat. Mereka memoles kesesatan
dengan berbagai kerancuan, koleksi wirid-wirid yang tidak diajarkan Rasul n, serta tampilan blusukan
dengan klaim “Zuhud dan Tazkiyatu an-Nufus”, namun mereka mengotori hati mereka dengan maksiat
dan kedustaan atas nama Allah dan Rasul n.
449
Tashihu Khata’ Tariikhi haula al-Wahhabiyah 1/16, Syaikh Muhammad bin Sa’ad as-Syuwai’ir.
Mata Air Yang Jernih 235

mereka kepada Syi’ah450. Firqah ini sudah eksis sekitar abad ke-2 H di wilayah Afrika
Utara, yang dipelopori oleh Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum yang mati
tahun 211 H 451 . Nama Wahhabiyah nisbah kepada tokoh pendiri awalnya yaitu
Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi terbunuh di perang nahrawan pada masa pemerintahan
Khalifah Ali bin Abi Thalib z, sebagian pengikutnya menamakan Ar-Rasibiyyah.452

Sekte inilah yang pernah difatwakan oleh para Ulama Maghrib (Maroko),
sebagaimana yang dinukilkan oleh Abu Al-Abbas Ahmad bin Yahya Al-Winsyariisi
t (w. 914 H), beliau t berkata:
َُ ‫ُ َ ﱠ ْ َ ْ َ ْ ََ َ َ ْ َ ُ ْ َ ﱠ ُ ْ َ َ ْ ً َ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫الصﻼة ِف ْي ِه؟‬ ‫ ما حكم‬, ‫س ِئل ال ِ عن أ ِل بل ٍد ب ِعند م الو ِابيون م ِ دا‬
“ Imam Al-Lakhmi t (w. 478 H), beliau pernah ditanya tentang suatu negeri yang
disitu ada orang-orang Wahhabiyyun membangun sebuah Masjid, bagaimana hukum
shalat didalamnya?”.
Imam Al-Lakhmi t menjawab:
َْ
‫ َو ِ ْ َع ُاد ُ ْم َع ْن ِد َي ِار‬, ‫ َي ِج ُب َ َد َم اﳌ ْ ِ َد‬, ‫ض‬ َْ َ َ َ َ ُ َ َ َ ٌ َ َ ٌ ‫َ ﱠ ٌ َ ﱠ‬
ِ ‫ قطع ﷲ د ِابر ا ِمن اﻷر‬, ‫خ ِر ِجية ضالة ا ِفرة‬
َ ُْ
‫اﳌ ْس ِل ِم ْ ن‬
“Firqah Wahhabiyah khawarij yang sesat dan kafir, semoga Allah menghancurkan
mereka dari muka bumi, masjidnya wajib diruntuhkan dan keharusan mengusir mereka
dari negeri-negeri kaum muslimin”.453
Modal fatwa inilah yang dijadikan senjata oleh musuh-musuh Ahlu Sunnah, seperti
Syi’ah Rafidhah, ahli bid’ah dan yang membeo dengan mereka, untuk mencela dan
melariskan propaganda dusta atas dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t .

Aneh memang, bagaimana mungkin seorang ulama memberi fatwa sesat terhadap
suatu golongan atau orang yang belum lahir. Imam Ibnu Al-Lakhmi t hidup di abad
ke-4 H, memberi fatwa sesat untuk Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t yang
hidup di abad ke-11 H (w. 1792 M). Tidak rasional. Hanya orang berjiwa kerdil dan
berhati rusaklah yang akan memfitnah dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
berdasarkan fatwa ini.
Nah, untuk menciptakan api permusuhan ditengah umat Islam, kaum Imprealisme
dan orang-orang munafiq memancing di air keruh, dengan menyematkan baju lama
(Wahhabi) dengan stigma sesat, haus darah, radikal, untuk menghantam dakwah

450
Al-Firaq Al-Islamiyyah dii Syamaal Afriqiyyah 1/140-152. Tashih Khata’ 1/61
451
Tarikh Ibnu Khaldun 4/247. Ada yang mengatakan tahun wafatnya 190 H, 197 H.
452
Lihat Al-Farqu baina Al-Firaq Hal 80-81 karya Abdul Qaahir bin Tahir Al-Bagdadi (w. 429 H). Tashih
Khata’ Tariikhi Haula Al-Wahhabiyyah 1/58. Abdul Wahhab as-Rasibi (w. 38 H) di perang Nahrawan
453
(Al-Mi’yar Al-Mu’rib Wa Al-Jami’u Al-Maghrib ‘an Fataawaa Ahli Afriqiyyah wa Al-Andalus Wa Al-
Maghrib 11/168)
236 Mata Air Yang Jernih

Tauhid yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahhab t , atau setiap dakwah
mana saja yang mengajak kepada kemurnian Islam. Karena pengaruh eloknya dakwah
beliau mampu mengobarkan semangat Jihad, merontokkan kebatilan dan impian
bangsa asing untuk menguasai kekayaan anak negri, mengingatkan kelalaian manusia
akan gelapnya kesyirikan, membuka kedok syubuhat, sehingga kaum durjana, ahli
bid’ah kebakaran sorban, tender dan mega proyek mereka terusik, terhalangnya
eksistensi para penjarah kaum koloni di negeri-negeri kaum Muslimin.
Contohnya: Italia menghembuskan issue Wahhabi di negara Libia, Inggris
menggulirkan issue Wahhabi di India, Perancis menebar issue Wahhabi di Afrika, Iran
(Syi’ah) menuduh Arab Saudi negara Wahhabi, Mesir ikut menuduh semua organisasi
yang ikut menegakkan Tauhid dengan sebutan Wahhabi, Belanda pun tak kalah
semangat menebarkan issue yang sama di Indonesia di masa penjajahannya. Bahkan
Muhammad Syahab (1772-1864 M) yang dikenal dengan Tuanku Imam Bonjol t
pengibar bendera Perang Padri juga dituduh sebagai tokoh yang beraliran Wahhabi454.
Karena Imam Bonjol adalah tokoh dan Pahlawan nasionalis455, revolusioner Islam,
sekaligus ulama yang bertauhid dengan gagah berani mengobarkan gelora semangat
Jihad untuk mengusir kaum Imprealis penjajahan Belanda yang menindas wilayah
kaum muslimin di tanah air, terkhusus di Ranah Minang Sumatera Barat. Belanda
dikala itu memanfaatkan situasi dengan menghasut kaum adat dan berpihak kepada
mereka untuk memerangi para tokoh agama, mendirikan pos-pos patrol di Simawang,
Sulik Air dan Sipinang. Dengan pertolongan Allah k kemudian sebab kesungguhan
para tokoh agama (kaum Paderi) yang dipimpin oleh Tuanku nan Renceh t (1780-
1833 M) pada September 1822 mengusir pasukan penjajah Belanda dari Sungai Puar,
Guguak Sigandang, dan Tajong Alam, yang komplotan penjajah dipimpin oleh Kapten
Goffinet (1821-1825 M).
Pada tahun 1625-1830 M ketika Belanda sudah berada pada titik kelemahan dengan
sebab perperangan menghadapi kaum Paderi yang banyak menguras tenaga, harta
bahkan nyawa, Kolonel De Stuers penguasa sipil dan militer di Sumatera Barat
mengadakan kontak dengan tokoh-tokoh agama dari kaum Paderi untuk menghentikan
perperangan dan mengadakan perjanjian damai.
Namun dengan Taufik dari Allah k, setelah perjuangan yang panjang dalam
sejarah ranah Minang, dibuatlah perdamaian antara pihak adat dan tokoh ulama Minang
karena mereka sadar bahwasanya kaum adat selama ini hanya diperalat oleh penjajah
belanda. Pada akhirnya para ulama Minang Kabau dengan tokoh adat berembuk,

454
Perang Padri adalah bukan perang melawan kaum adat/niniak mamak atau penghulu. Namun
gerakan memerangi aktivitas adat masyarakat yang bertentangan dengan Syariat Islam, seperti
Kesyirikan, perjudian, sabuang Ayam, adu Puyuh, hiburan musik dan maksiat, mengisap candu
santo/tembakau, wanita-wanita sudah mulai buka aurat. Perang ini merupakan Ijtihad 3 orang orang
Ulama yaitu Haji Piobang, Haji Miskin, Haji Sumanik. Ketika mereka pulang haji sekitar th 1803 M,
mereka ingin sekali mengembalikan masyarakat Minang kepada aturan Islam yang murni. Hal ini juga
disambut baik oleh Tuanku Nan Renceh bersama tokoh-tokoh Harimau Nan Salapan lainnya.
455
Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Pertama RI pada 6 November 1973
Mata Air Yang Jernih 237

“duduak basamo” (bermusyawarah) untuk menentukan kedudukan agama dan adat


bagi masyarakat. Sehingga lahirlah “Perjanjian Sati Bukit Marapalam” sebuah bukit
yang terletak antara desa Sungayang dengan batu bulek. Yang dikenal dengan
kesepakatan falsafah “Adaik Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah, Sarak
mangato, Adaik mamakai” (Adat berjalan sesuai aturan Syariat Islam, sementara
Syariat Islam berdasarkan Kitabullah, jika Syariat sudah berkata dan
menetapkan, maka adat tunduk ikut melakukan”.
Hampir semua penulis sejarah Minangkabau menyebutkan bahwa musyawarah itu
adalah untuk menentukan kedudukan agama dan adat bagi masyarakat Minang. Bahwa
adat wajib ikut kepada Syariat. Petunjuk agama yang berasal dari Kitabullah (Al-Quran
dan As-Sunnah) dijadikan acuan dalam menetapkan aturan adat.456
Demikian juga disaat terjadi masa penjajahan, dimana negeri-negeri kaum
muslimin seperti Indonesia, India, Afrika, Pakistan dan lainnya, terjadilah upaya
perlawanan untuk mengusir para penjajah, umumnya yang paling keras menantang para
penjajah kafir itu adalah penegak Tauhid. Sehingga para penjajah membuat makar
untuk memecah persatuan umat Islam dengan menebar Issue Wahabi, Zombi-zombi
haus darah, hobby mengkafirkan dan memvonis umat sesat, agar persatuan kaum
muslimin semakin terpecah, mencurigai atar sesama, kebencian terhadap ulama, goal
terbesarnya agar umat Islam jauh dari ajaran agama yang benar. Bahkan tidak jarang
sesama para du’at juga termakan issue Wahhabi.
Maka dari itu istilah Wahhabi tidak dikenal oleh masyarakat di negara yang tidak
ada penjajahan, seperti Saudi Arabia, Qatar, Emirat.
Bahkan di negara Qatar sendiri berdiri mesjid Negara tepatnya dekat dengan ibu
kota Doha. Masjid besar yang dikelilingi 99 kubah diberi nama “Al-Jaami’
Muhammad bin Abdul Wahhab”. Nama ini diambil nama Muhammad bin Abdul
Wahhab t. Dan bagi masyarakat Qatar sendiri sosok Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahhab t adalah tokoh Ulama dan sosok pahlawan yang berjasa
terhadap Islam, sebagaimana kalau di ranah Minang Kabau dikenal sosok seperti
Tuanku Imam Bonjol, Syaikh Khatib Al-Minangkabawi, Muhammad Natsir, Buya
Hamka, Tuanku nan Renceh, dan lainnya dari tokoh-tokoh yang berjasa kepada umat
dan nagari.
Pandangan elok Prof Hamka t terhadap dakwah Syaikh t, beliau berkata;

“Wahabi ialah meneguhkan kembali ajaran Tauhid yang murni, menghapuskan segala
sesuatu yang akan membawa kepada syirik. Sebab itu timbullah perasaan tidak ada
tempat takut melainkan Allah l. Wahabi adalah menantang keras kepada Jumud, yaitu
memahami agama dengan beku. Orang harus kembali kepada Al-Quran dan al-
Hadits”.457

456
Diambil dari penjelasan DR. Sudarman, S.Hum, MA, di materi sejarah “Ulama Minang Kabau”.
457
Perbendaharaan Lama; Menyingkap Sejarah Islam Di Nusantara, Hal; 213-216.
238 Mata Air Yang Jernih

“Orang-orang telah amat jauh dari hakikat ajaran Islam. Mereka menjadi penyembah
kuburan keramat dan budak azimat. Dari empat Imam madzhab besar, hanya seorang
yang muncul di Madinah, yaitu Imam Malik ibnu Anas. Demikianlah halnya yang
terjadi selama 1000 tahun, barulah muncul cahaya baru di tengah-tengah padang pasir
itu pada tahun 1116 H (1704 M), yaitu 12 abad setelah tiadanya Nabi n. dengan
lahirnya Sayikh Muhammad bin Abdul Wahhab, guru besar ajaran Wahabi yang
masyhur. “Kembali kepada ajaran Rasul n yang asli” adalah dasar pengajarannya.
Tauhid yang khalis, yang tidak bercampur dengan syirik sedikit juga, kesanalah semua
umat harus pulang agar selamat dunia dan akhirat.
Perbaharui kembali keimanan dan bangkitkan semangat baru adalah sari ajaran
Muhammad bin Abdul Wahab. Ajaran ini muncul setelah ia mengembara terlebih
dahulu keluar dari negrinya, belajar agama dikota Damsyik, dan sangat dipegangnya
ajaran Ibnu Taimiyah, murid dari Ibnu Qoyyim, Ibnu Rajab dan lain-lain. Semua adalah
ulama mazhab Hanbali458
Uniknya kepahlawanan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t sebagai tokoh
pembaharuan terhadap Islam, juga diakui oleh Presiden pertama RI negeri seribu Pulau,
yaitu Ir. Soekarno t yang akrab di sapa “Bung Karno”.

Hal ini seperti yang dinukilkan dari tulisan beliau dalam buku “Dibawah Bendera
Revolusi”.
Bung Karno t berkata,

“Tjobalah pembatja renungkan sebentar “padang-pasir” dan “Wahabisme” itu. Kita


mengetahui djasa Wahabisme jang terbesar; ia punja kemurnian, ia punja keaslian,
murni dan asli sebagai udara padang pasir. “Kembali ke asal, kembali kepada Allah
dan Nabi, kembali kepada Islam sebagai di zamanja Muhammad!”
Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotoranja seribu-satu
tahajul dan seribu satu bid’ah. Lemparkanlah djauh-djauh tahajul da bid’ah itu,
njahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kepada kemusyrikan! Murni dan
asli sebagai hawa padang-pasir, begitulah Islam musti mendjadi”.459
Setiap tokoh Islam yang kokoh dan berani dalam mengusir penjajahan dimasa silam
digelari Wahhabi. Tuduhan dusta yang mengerikan pun digiring kepada masyarakat
awwam terhadap siapapun yang menghidupkan peradaban Tauhid, para ulama diadu
domba dan yang satu di naikkan, dan yang lain ditinggalkan. Yang dikenal politik belah
bambu. Inilah cara para penjajah menumbuhkan hasad dan kebencian ditengah para
ulama dan kaum muslimin. Wallahu a’lam
• Kedua: Kedengkian Musuh-Musuh Ahlu Sunnah

458
Sejarah umat Islam hal: 288-289, Bab III. Kerajaan-kerajaan Islam di Jazirah Arab. F. Najd
459
Buku “Dibawah Bendera Revolusi” Djilid Pertama, TJETAKAN KEDUA, Tahun 1963. Oleh Ir. Sukarno
Mata Air Yang Jernih 239

Nama Wahhaby/Wahhabiyah merupakan nama yang kontroversial, tidak


ditemukan dalam kamus induk Lughah wa al-Ma’aajim. Nama ini hanya muncul
belakangan yang dihembuskan oleh lidah-lidah para pendusta.
Dalam sejarah, kelompok Syi’ah Rafhidah Imamiyah adalah musuh Islam yang
paling banyak membuat kerusakan dan track record sejarah hitam di dunia Islam.
Mereka dengan sangat sadis membunuh kaum muslimin di berbagai negeri Islam,
membantai ribuan Jemaah haji, bekerjasama dengan orang-orang kafir untuk
menghancurkan peradaban Islam dan menghalalkan darah kaum Muslimin.
Pengkhianatan syi’ah bagaikan matahari disiang bolong, tidak ada yang perlu
ditutupi, wajib diketahui setiap muslim yang berakal betapa kejamnya mereka.
Taqiyyah dusta merupakan dasar agama Syi’ah. Sebut saja pengkhiatan mereka kepada
keluarga Rasulullah n, bagaimana Khalifah Ali bin Abi Thalib z dituhankan, cucu
Rasulullah n Hasan di khianati dan Husain c dibunuh dengan sadis.

Dikisahkan oleh Imam Ibnu Katsir t dalam Kitab Bidayah wa An-Nihayah,


bahwa di zaman Khilafah Daulah Abbasiyah tepatnya pada 12 Muharram tahun 656 H.
Ketika bangsa Tartar di bawah kepemimpinan Hulagu Khan, datang mengepung kota
Baghdad dalam jumlah besar, mereka membunuh anak-anak, para wanita, orang tua,
para pemuda dan siapapun yang mereka temui dari umat Islam. Kaum muslimin
ketakutan melarikan diri ke tempat-tempat sampah, bersembunyi di toko-toko. Pasukan
Tartar tetap mencari mereka, merusak dan membakar toko tempat orang Islam
bersembunyi. Orang yang lari ketempat tinggi dikejar dan dibunuh dengan potongan
besi. Sehingga saluran-saluran air, gang-gang dan masjid-masjid penuh dengan aliran
darah kaum muslimin. Kota Baghdad dan perpustakaan Islam terbesar di bakar,
dilempar ke sungai Tigris, hingga air sungai berubah menjadi hitam karena abu dan
tinta, sampai kuda-kuda pasukan Tartar bisa melintasi sungai dengan jembatan
timbunan berjilid-jilid kitab yang dibuang ke dalam sungai. Ditaksir korban jiwa dikala
itu mencapai 13 juta jiwa.
Setelah pimpinan Mongol yang kejam itu membantai keluarga Khalifah didepan
matanya, saudari-saudari perempuannya di tawan, para mentri dan ulamanya di bunuh,
Khalifah Al-Mu’tashim Billah di bunuh dengan cara biadab, ada yang mengusulkan
dengan dicekek sampai mati atau dibenam. Ibnu Katsir t menuturkan:
َ َْ ْ َ َ َ َ َ ‫َ َ َ ُ ُ َ ْ ً َ ُ َ ُ َ َ َ ﱠ‬
‫ض ْ ٌء ِم ْن َد ِم ِه‬ِ ‫ و و ِ جو ِالق ِلئﻼ يقع ع اﻷر‬،‫فقتلوه رفسا‬
“Kemudian mereka membunuhnya (Khalifah) dengan cara ditendang, sementara dia
dimasukkan didalam karung agar darahnya tidak menetes ke tanah”.
Dalang itu semua adalah kaum Syi’ah Rafidhah sebagai otak utama yang dilakoni
oleh Ibnu Al-Qomi ar-Rafidhi la’natullah ‘alaihi yang menjabat sebagai perdana
mentri dikala itu. Dia berusaha memotong gaji para prajurit perang, sehingga tentara-
tentara Baghdad dalam kondisi krisis ekonomi, lemah dan terhinakan, bahkan ada yang
sampai mengemis di pasar-pasar dan masjid-mesjid. Ketika pasukan pertahanan negara
240 Mata Air Yang Jernih

semakin melemah, jumlah prajurit perang hanya sekitar 10 ribu saja, Ibnu Al-Qomi
membujuk tentara Tartar untuk menyerang Daulah Abbasiyah dan menceritakan
kondisi kelemahan negara. Semua itu dilakukan untuk melenyapkan ahlu sunnah,
membunuh para ulama dan menghidupkan ajaran kufur ala Syiah, dan mengangkat
khalifah dari orang-orang Fathimiyah”.460 Sungguh ahli bid’ah lebih berbahaya bagi
umat Islam dibanding semua musuh yang lainnya.
Demikian juga sejarah pembantaian sekitar 13 ribu jamaah haji pada tahun 311 H.
Hal ini sebagaimana yang dikisahkan oleh Ibnu Katsir t dalam Bidayah wa An-
Nihayah.
Al-Hafizh Ibnu Katsir t berkata: “Pada tahun 317 orang-orang Qaramithah (dari
Bahrain) mengepung Ka’bah di hari Tarwiyah. Mereka merampas harta jamaah haji
dan membunuh mereka, terbunuhlah jumlah yang banyak dari kaum Muslimin di
tengah kota Makkah, lembah-lembah Makkah, di Masjidil Haram bahkan yang lari ke
dalam Ka’bah tidak mereka biarkan hidup. Gembong Qaramithah Abu Tahir duduk
dipintu Ka’bah menyaksikan mayat-mayat bergelimpangan disekitarnya. Dia berkata:
ََ ْ ُ ْ َ ُ ْ ََ ََ ََ
‫ أنا أخل ُق ا ل َق َو أف ِن ِ ْم أنا‬... ‫أنا با ِ و ا ِ أنا‬
“Aku adalah Allah, dan dengan nama Allah diriku, akulah pencipta makhluk dan
pemusnah mereka”.
Maha suci Allah dari bualan dan kedustaannya. Dia tidak meninggalkan seorangpun
yang thawaf atau yang bergelantungan di Ka’bah melainkan ia bunuh. Kemudian dia
perintahkan agar mayat-mayat dilempar ke sumur Zam-Zam, kemudian dia perintahkan
agar pintu Ka’bah dicongkel dan diambil kiswahnya, kemudian dia perintahkan untuk
mencongkel Hajar Aswad dari tempatnya, dan mereka bawa pulang ke negeri mereka
selama 22 tahun hingga dikembalikan atas desakan Ubaidullah bin Maimun Al-Qaddah
(salah seorang gembong syiah di Maghrib) yang khawatir akan terbongkarnya rahasia-
rahasia mereka. Para ‘Ulama menyebutkan bahwa korban yang terbunuh dalam tragedi
itu berjumlah 13 ribu jiwa”.461
Dalam riwayat lain, Abu Tahir (yang tepat Abu Najis dan kotoran!) setelah dia
mengencingi Ka’bah, kemudian berteriak,
َْ َ َْ َ َ َ ََ ً َ ََ َ ُ ُ َ َُْ
‫َيا َح ِم ْ ُ أنت ْم تق ْول ْون َ}و َم ْن َدخل ُه ان ِآمنا{ فأ ْي َن اﻷ ْم ُن؟ َوق ْد ف َعلنا َما ف َعلنا‬

460
Lihat Al-Bidayah Wa An-Nihayah 13/ 233-236. Khilafah Abbasiyah berkuasa 524 th.
461
Bidayah wa An-Nihayah 11/ 135-136. Taarikh Al-Khulafa 1/278 Imam As-Suyuthi t (w. 911 H)
Mata Air Yang Jernih 241

“Wahai Keledai! (panggilan mengejek umat Islam), kalian yang mengatakan “Siapa
saja yang memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia”462. Mana rasa aman itu?
Sementara kami telah melakukan apa yang kami lakukan”.463
Sayyid Husain Al-Mausawi t, salah seorang mantan Ulama Syi’ah yang
bertaubat dibunuh tragis oleh kaum syiah sendiri. Dr. Ihsan Ilahi Zahir t seorang
ulama ahlu sunnah asal Pakistan yang sangat getol membuka kesesatan kaum syiah juga
berakhir tragis di bunuh dengan cara kejam. Sangat banyak para Ulama ahlu sunnah
yang mereka bunuh pasca Revolusi Khomeini 1979.
Namun fakta dilapangan, justru kaum Syiah yang paling getol menyuarakan istilah
Wahabi haus darah, suka membunuh, mengkafirkan sesama muslim, sok benar sendiri,
dan istilah mengerikan lainnya disematkan kepada As-Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab dan orang-orang yang berjalan diatas Tauhid dan kemurnian Islam.
Bahkan Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah t (w. 728 H), muridnya Ibnu Al-Qayyim
Al-Jauziyah t (w. 691-751 H) juga di tuduh Wahhabi. Padahal jika ditinjau dari sisi
zaman, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t lahirnya belakangan. Aneh tapi
itulah makar orang yang kudu hasad dan benci pada kebenaran. Mereka tidak peduli,
yang penting perangkapnya makan korban.
Demikianlah akal bulus para ahli bid’ah dan siapapun yang sefaham dan termakan
bualan tipu daya mereka. “Lempar batu sembunyi tangan, Maling berteriak maling”,
mereka tergopoh-gopoh meyakinkan “kami bukan maling”. Itulah perumpamaan dusta
nya kaum Syiah. Tak ubahnya akhlak orang-orang munafik.
Sebagaimana sejarah mencatat bahwa syi’ah memiliki sejarah kebencian terhadap
kaum khawarij Ibadiyyah dibawah pendirinya Muhammad bin Abdul Wahhab ar-
Rasibi, permusuhan itu menjadi dendam yang membekas, maka kekejian kaum Syiah
membantai umat Islam, sekaligus dilemparkan kepada ahlu sunnah dan dakwah syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab t yang berhasil membuka tirai kesyirikan dan
kebohongan kaum syi’ah.
Maka dari itu kita dapati di buku-buku, majalah-majalah, tulisan-tulisan, artikel,
media sosial yang paling banyak menggunakan Istilah wahhabi adalah kaum syiah dan
orang yang separtai dengan mereka.
Tulisan-tulisan nya tidak jauh dari unsur memutar balikkan kebenaran, yang haq
dikatan bathil dan sebaliknya. Keyakinan berdo’a dan meminta kepada mayat orang
shaleh, membangun masjid diatas kuburan mereka anggap itulah kebenaran, siapa yang
mengingkarinya dituduh tidak beradab kepada orang shaleh dan para wali. Tahlilan,

462
QS. Ali-Imran: 97
463
Syazaratu Az-Dzahab fii Akhbari min Zahab 4/81, Abdul Hayy bin Ahmad al-Hambali (w. 1089 H).
Nuzhatu Al-Inzhar fii ‘Ajjaibi At-Tarikh wa Al-Akhbar 1/267 Mahmud Maqdisy. Tarikh Al-Islam 35/13,
Az-Dzahabi.
242 Mata Air Yang Jernih

yasinan, kenduri arwah, ngalap berkah dengan batu dan kuburan seakan syariat, siapa
yang melarangnya maka tuduhan Wahabi langsung dilayangkan.
Oleh karenanya ditanah air kita sangat banyak da’i yang mengusung makar yang
rusak ini, ada diantara mereka yang berani menyusun buku yang penuh berisi kedustaan
dan virus kebencian, seperti buku”Sejarah berdarah sekte Salafi Wahabi”464 disusun
oleh syaikh Idahram hadaahullah (nama aslinya Marhadi, yang bertopeng syaikh,
pemilik blok “Abu salafi”) penerbit Pustaka Pesantren, Yogyakarta, Cetakan I tahun
2011. Kentara bau pemikiran syiahnya, syubuhat yang disusupkan lebih berbahaya dari
wabah Covid 19. Jika seseorang terkena covid hanya merusak badan didunia. Adapun
tersambar wabah pemikiran syirik dan syubuhat kerusakannya dunia dan akhirat.
Sebagaimana ungkapan Ahli Ilmu:
Betapa banyak jumlah buku yang ditulis, namun lebih layak untuk dibakar dan
dimusnahkan
Buku itu diedarkan dan dikonsumsi banyak umat Islam yang awwam, sehingga
betapa banyak yang menganggap kesyirikan, bid’ah itu bagian dari Islam. Budaya
syirik semakin laris manis di negeri kita.
Intinya Islam bukan Syiah, dan Syiah bukan Islam, Ahlu Sunnah tidak akan
pernah bersatu selamanya dengan syiah, karena memang ushul beragama dilembah
yang berbeda. Syiah tidak memiliki bagian dalam Islam, walaupun cassing ada
kemiripan, asalnya syiah adalah dari yahudi warisan Abdullah bin Saba’.
Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa dan menerbitkan buku
tentang penjelasan bahaya laten aqidah syiah. Maka jika masih ada orang Islam yang
ikut membela syi’ah berarti ia tidak keluar dari dua kemungkinan, pertama dia adalah
orang syiah yang sedang bertaqiyyah, atau orang yang tertipu karena kebodohannya.
Maka untuk menutupi kedok dan sejarah buruk nya kaum Syiah, mereka
menggunakan istilah faham wahabi yang dikaitkan dengan salaf. Itulah Lagu lama dan
cara picik mereka untuk menghalangi dakwah salaf yang mulia.
َ َْ َ َ ُ ‫ُ ُ َن ُ ْ ُ ُ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ ﱠ ُ ُ ﱡ‬
‫ور ِه َول ْو ك ِر َه ال ا ِف ُرون‬
ِ ‫ي ِر دو ِليط ِفئوا نور ِ ِبأفوا ِ ِ م و م ِتم‬
‫ن‬
“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi
Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya".
(QS. As-Shaf: 8)
Mereka hanya bisa berkoar, memfitnah, mengadu domba, memprovokasi
masyarakat dan penguasa untuk membenci dakwah ini, mengatakan para dai sunnah

464
Alhamdulillah buku ini sudah dijelaskan kedok dustanya oleh al-Ustadz Sofyan Chalid Uray dalam
buku beliau “Salafi antara tuduhan dan kenyataan”, juga buku “Sejarah berdarah sekte syi’ah” karya
ustaz Firanda. “Bersikap adil terhadap wahabi” karya AM. Waskito hafizhahumullah dan masih banyak
artikel-artikel asaatizh lainnya di internet, semoga Allah k menjaga mereka diatas Sunnah.
Mata Air Yang Jernih 243

salafi anti NKRI, justru mereka kaum syi’ah yang sedang menanti-nanti kesempatan
untuk menumbangkan pemerintah agar berkuasa di negeri ini. Semoga suara hati ini
didengar oleh para tokoh dan para petinggi, supaya mereka waspada bahaya aliran
Syiah dan jangan memberi hati. Belajarlah dari Suriah, Yaman, dimana puing-puing
bangunan keruntuhan negara mereka sebagai bukti dan saksi, namun sesal kemudian
tiada berarti, cukuplah ibrah dan pelajaran untuk generasi dikemudian hari.
• Sikap Adil dan Objektif

Kemiripan nama bukan berarti sama. Salah dalam tuduhan jauh lebih berat dari
pada salah dalam memaafkan. Jika kita mau bersikap adil dan objektif maka dari sisi
bahasa penamaan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab t, tidak tepat diberi nama
Wahhabi atau Wahhabiyah, seharusnya gerakan dakwah beliau diberi nama
Muhammadiyyah, nisbah kepada nama pelopornya Muhammad bin Abdul Wahhab,
justru Al-Wahhab itu adalah salah satu dari nama Allah l, maka penamaan ini adalah
Khata’ Syaai’ “Kesalahan yang jelas, namun umum dipasaran”.465
Dizaman Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t sangat marak praktek
menyimpang dalam beragama dengan berbagai jenis kesyirikan, ada yang
mengagungkan kuburan, di tinggikan bangunannya dan dianggap keramat, meminta
kepada ruh wali, orang-orang shaleh, kuburan Zaid bin Khattab, seakan jahiliyah
bersemi kembali. Sehingga Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t berupaya
untuk menjelaskan keyakinan menyimpang yang dianggap tradisi oleh masyarakat
dikala itu. Dengan demikian beliau dikenal dengan ulama yang sangat gigih untuk
mengembalikan umat dari gelapnya kesyirikan kepada kebeningan Tauhid hanya
menyembah Allah k semata.

Maka tokoh atau “ulama” yang melariskan faham kesyirikan dan bid’ah, mereka
takut kehilangan jamaah dan popularitas, khawatir proyek raksasa yang mereka bangun
bertahun-tahun akan tumbang, tidak ada jalan lain kecuali memfitnah dakwah tauhid
yang di bawa oleh Mujaddid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t .

Jika label Wahhabi disematkan kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahab t
karena beliau mengajak manusia kepada tauhid maka ini tidaklah benar, beliau
bukanlah tokoh yang pertama kali berdakwah kepada Tauhid, bahkan pondasi dakwah
seluruh para Nabi dan Rasul r adalah Tauhid, memurnikan seluruh ibadah hanya
untuk Allah l Zat Yang Maha Esa semata.
َ ُ ‫ﱠ‬ َْ َ َ‫َََ ْ َ ََْ ُ ّ ُﱠ ﱠ ُ ً َ ُْ ُ ﱠ‬
‫اجت ِ ُبوا الطاغوت‬‫ولقد عثنا ِ ِل أم ٍة رسوﻻ أ ِن اعبدوا و‬
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”. (QS. An-Nahl: 36)

465
Lihat Muqaddimah kitab Tashih khata’ taariikhi hawla al-Wahhabiyah 1/18
244 Mata Air Yang Jernih

Jika istilah Wahabi disematkan kepada orang yang mengajak umat untuk mengikuti
sunnah Nabi n, para imam mazhab juga telah berdakwah kepada tauhid dan sunnah,
jauh sebelum lahirnya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t.

Imam As-Syafi’i t berkata:


َ ‫يث َف ُ َو َم ْذ‬
ُ َ ْ ‫َ َ ﱠ‬
‫ا ِد‬ ‫إذا‬
ِ
“Apabila telah shahih satu Hadits dari Nabi, itulah mazhabku”.466
Berkata Syaikh Imran An-Naji at-Tamimi t :
‫َ ً َ ََ ُْ َﱠ‬ َ َ َ َ
‫ فأنا اﳌ ِق ﱡر ِبأن ِ ْ َو ﱠ ا ِ ْي‬... ‫ِإ ْن ان تا ِ ُع أ ْح َم َد ُمت َو ِّ با‬
Jika pengikut Ahmad hanyalah Wahhabi, maka aku akui bahwa diriku wahhabi
‫ َر ﱞب س َوى ْاﳌُ َت َف ّرد ْال َو ﱠ‬... ْ ‫س‬ ‫َْ ُ ﱠ‬
َ ْ ‫الشرْ َك َعن ْاﻹ َل ِه َف َل‬
‫اب‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫أن ِفي‬
Aku tiadakan sekutu bagi Allah, tiada Rabb bagiku selain Yang Esa Maha Pemberi
َْ َ ٌ َ َ ُ َ ٌَْ ََ ٌ ََ ََ َ ْ ُ ٌ ‫َ ُ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْس‬
‫اب‬
ِ ‫ب‬ ‫ ق له س ب ِمن‬... ‫ﻻ قبة تر وﻻ وثن وﻻ‬
Tidak ada kubah yang bisa diharap, berhala dan kuburan bukanlah sebab
َ َْ َ ْ َ َْ ََْ َْ ً َّ ُ ُ ْ ََ ً َْ
َ ‫قا ل َتم ْي‬
‫اب‬
ٍ ‫ن‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ة‬
ٍ ‫ع‬ ‫د‬‫و‬ ‫و‬‫أ‬ ‫ة‬
ٍ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ح‬ ‫و‬ ‫أ‬ ... ‫ة‬
ٍ ‫م‬ ِ ِ ‫أيضا ولست مع ِل‬
Juga aku tidak menggantungkan jimat, temali, rumah kerang atau taring
َ َْ َ َ ‫ل َر َجاء َن ْفع َأ ْو ل َد ْفع َم‬
‫ ا ُ َينف ُع ِ ْ َو َ ْدف ُع َما ِ ْي‬... ‫ض ﱠر ٍة‬ ٍ ِ ٍ ِ ِ
Untuk meraih manfaat, atau menolak bala, hanya Allah Penolongku
َْ َُ ُُ ُْ ّْ ْ
َ ‫اﻷ ْل‬ ‫و‬ َ ‫اع َو ُ ﱡل َأ ْمر ُم ْح‬
ُ ‫َو ْاﻹ ْبت َد‬
‫اب‬
ِ ‫ب‬ ‫و‬ ‫ذ‬ ‫ه‬‫ر‬‫ك‬ِ ‫ن‬‫ي‬ ‫ن‬ِ ‫ي‬ ‫الد‬
ِ ِ ... ‫ث‬
ٍ ‫د‬ ٍ ِ ِ
Bid’ah, semua perkara baru dalam agama, orang berakal akan mengingkarinya467
Imam Ibnu Hazam t berkata:

‫اض ِر‬‫ح‬ َ ‫ َو َأ ْ ُش ُر َ ا ُ ّل باد َو‬... ‫علوم َأ ُب ﱡ َ ا‬


ٌ ْ‫َُ َ َ ﱡ‬
‫الدن َيا‬ ‫مناي ِمن‬
ِ ٍ ِ ِ
ْ
َ ‫رجال ذك ُر َ ا ا‬ َ َ ‫ﱠ‬
َ ‫ تنا‬... ‫الس ن ال‬ َ ‫َ ﱡ‬ ُ َ ٌ
‫اض ِر‬
ِ ِ ِ ٌ ِ ِ ‫دعاء ِإ الق ْر ِآن و‬

466
Al-Majmu’ Syarhu Al-Muhazzab 18/95 Imam An-Nawawi (w. 676 H)
467
Kasyfu Giyaahib, 1/171, syaikh Sulaiman bin Sahman t
Mata Air Yang Jernih 245

Cita-citaku di dunia ini menuntut Ilmu


Dan aku akan sebarkan ke setiap pelosok kampung dan kota
Mengajak manusia kepada Al-Quran dan Sunnah
Yang sudah banyak ditinggalkan manusia disetiap masa dan generasi468

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t adalah seorang ulama penegak tauhid
dan sunnah yang jasanya sudah diakui oleh para Ulama, karena beliau telah meninggal
dunia, maka sikap adil seorang muslim adalah melihat dari karya kitab-kitab
peninggalannya yang sangat banyak, seperti Kitab At-Tauhid, Ushul At-Tsalasah,
Kasyfu Syubuhat, Masail jahiliyah dll, yang bermanfaat untuk Islam dan kaum
muslimin. Siapa yang ingin melihat pemikiran dan ‘Aqidah beliau, maka lihatlah
tulisannya, karena karya seseorang itu mewakili ‘Aqidah dan kepribadiannya, namun
bukan berarti beliau maksum, jika pendapat beliau salah dan menyelisihi Al-Quran dan
As-Sunnah, maka wajib untuk ditinggalkan tanpa menghujat dengan cacian. Karna
tidak ada yang maksum melainkan Rasulullah n, sebagaimana perkataan Imam
Mujahid t :
‫ﱠ‬ َ ُ ‫َْ َ َ َ ٌ َ ْ َ ﱠ ّ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ َ ﱠ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ََُْ ُ ﱠ ﱠ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫ ِإﻻ الن ِ ص‬،‫ل س أحد عد الن ِ ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ِإﻻ يؤخذ ِمن قو ِل ِه و ك‬
“Tidak ada seorang pun setelah Nabi melainkan perkataannya bisa diambil dan
ditinggalkan kecuali Nabi Muhammad n “469

Api kebencian dan informasi dusta telah membara, sejak Syaikh Muhammad t
masih hidup. Debu dan asap fitnah itu telah menjarah keberbagi penjuru dunia, walau
dikala itu media teknologi tak secanggih di zaman kita. Namun lisan hasad dan kabar
fiktif justru lebih di minati manusia dari pada kebenaran dan fakta.
Suatu kali seorang Penguasa negeri Yaman yang bernama Ismail Al-Jarra’i t,
beliau mengirim surat kepada syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t, tentang
banyaknya informasi dan tuduhan atas pribadi dan dakwah Syaikh. Maka penguasa
Yaman itu menulis surat kepada Syaikh t sebagai berikut!
‫الر ْح َمن ﱠ‬
‫الر ِح ْي ِم‬ ‫ﷲ ﱠ‬ ِ ‫ِ س ِم‬
ْ
ِ
‫اب‬ ‫ ُم َح ﱠمد ْبن َع ْبد ْا َلو ﱠ‬:‫ﷲ‬ ُ ‫ إ َ َم ْن َو ﱠف َق ُه‬، ْ ‫م ْن إ ْس َماع ْي َل ا َ ﱠرا‬
ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َ ُ َ ْ ََ ْ ُ ََْ ٌ َ َ
‫ أ ﱠما َ ْع ُد‬،‫ﷲ َو َ َر ات ُه‬ ِ ‫سﻼم عليكم ورحمة‬
َ ُ َْ ُ ‫َْ َ ﱠ ْ ُ َ ّ ُ َْ ُ ََ َ ُ َ ّ ُ َ ﱠ‬ ‫َب َل َغ ْ َع َ َأ ْلس َن ﱠ‬
‫ َب ْ ن‬،‫اس اق َس ُم ْوا ِف ْيك ْم‬ ‫ والن‬،‫ وما ﻻ أص ِدق‬،‫ ِممن أص ِدق ِعلمه‬،‫اس عنك‬ ِ ‫الن‬ ِ ِ
ُ ‫ اﻹق َامة َع الشرْ َعة ْ آخر َ ذا ﱠ‬:‫ فالذ ْي َس ﱠر ْي َعنك‬،‫ َو َماد ٌح‬،‫َقاد ٌح‬
َ‫ َو ْ غ ْر ة‬،‫الز َمان‬ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ َ ْ ‫ﱠ‬ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

468
Siyar A’lami An-Nubala 13/383
469
Lihat Qurratul ‘Ainain Biraf’il Yadain fii as-Shalah, Karya Imam Al-Bukhari 1/73 (no.103)
246 Mata Air Yang Jernih

َ َ ْ َ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ َما‬،‫ َم َع َما ن ْح ُن ِف ْي ِه ِعن َد ق ْو ِمنا‬،‫ﷲ ال ِذ ْي ﻻ ِإل َه غ ْ ُ ُه‬ َ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ََ ْ ُ ْ َ َ ‫ْ َ َﱠ‬
ِ ‫ فو‬،‫ وتقوم أ ْر انه‬،‫ أنك تدعو ِب ِه‬،‫اﻹسﻼ ِم‬ ِ
‫ َو ْاﻹ ْع َﻼن ب ﱠ‬،‫ م ْن َب َيان ْا َ ّق‬،‫َن ْقد ُر َع َ َما َت ْقد ُر َع َل ْيه‬
َ‫الد ْعوة‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ّ َ َُ ْ ُ ُ َ َ َ ‫ َوَﻻ َت ْب ْ ﱠ‬،‫ َأ ﱠن َك ُت َك ّف ُرب ْال ُع ُم ْوم‬:‫ص ّد ُق‬َ ‫َو َأ ﱠما َق ْو ُل َم ْن َﻻ ُأ‬
.‫ َوﻻ ْع َم ُل ِبكت ِب اﳌتأ ِخ ِرْ َن‬،‫الصا ِ ِ ْ ن‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ‫ََْ َ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ ْ َ َْ َ ََْ َ َ َ ْ ُ ْ ﱠ َ َْ َ ْ َ ﱠ ْ َ َ َ َُ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ ِل ست ِقر ِعندنا خ ك ومحبتك؟‬،‫ وما تدعو الناس ِإلي ِه‬،‫ واص ِدق ِ ِبما أنت علي ِه‬،‫فأنت أخ ِ ِ ي‬
Bismillahirrahmaanirrahim
Dari Isma’il Al-Jarra’i, kepada Muhammad bin Abdil Wahhab, semoga Allah
memberinya taufiq.
Salaamun ‘alaikum warahmatullah wa barakaatuh, amma ba’du;
Telah sampai kepadaku berita dari orang-orang tentangmu. Diantara mereka orang-
orang yang jujur ilmunya, dan orang yang tidak jujur. Penilaian manusia beragam
tentangmu. Ada yang memuji juga ada yang memaki. Yang membuat aku bahagia
tentangmu; Engkau menegakkan syariat di akhir zaman ini, zaman yang kebenaran
Islam di pandang aneh dan terasing, namun engkau tetap mengajak kepada Islam dan
rukun-rukunnya. Demi Allah yang tidak ada tuhan yang berhak disembah selain-Nya,
kami sebagai penguasa ditengah kaum, belum sanggup menjelaskan kebenaran dan
jujur dalam dakwah sebagaimana kesanggupanmu.
Adapun berita yang aku ragukan kebenarannya; “Engkau suka mengkafirkan
kebanyakan, membenci orang shaleh, merendahkan kitab-kitab ulama belakangan.
Maka kabarkanlah kepadaku dengan jujur atas dakwah yang engkau mengajak manusia
padanya, agar jelas bagi kami kabar dan ketulusanmu.
Kemudian Syaikh t membalas surat itu dengan jawaban:
‫الر ْح َمن ﱠ‬
‫الر ِح ْي ِم‬ ‫ﷲ ﱠ‬
ِ ‫ِ س ِم‬
ْ
ِ
َ ُ َ ُ َ ْ ََ ْ ُ ََْ ٌ َ َ َ ْ ْ ‫ إ ْس َم‬: َ ‫م ْن ُم َح ﱠمد ْبن َع ْبد ْا َلو ﱠ اب إ‬
:‫ أ ﱠما َ ْع ُد‬،‫ﷲ َو َ َر ات ُه‬ِ ‫اعي َل ا ﱠرا ِ ْ سﻼم عليكم ورحمة‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
َ ٌ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ َ
‫ ﱡ‬:‫ َو ُ ْم‬،‫ فلنا أ ْس َوة‬،‫ َوﻻ َر ٌب لنا ِس َو ُاه‬،‫ فن ْح َمد ﷲ ال ِذ ْي ﻻ إله غ ْ ُ ُه‬،‫ف َما ْسأ ُل َعنه‬ ُ ْ َ َ َ
‫ َعل ْ ِ ْم‬،‫الر ُس ُل‬ ِ
ٌ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ ْ َ ‫ﱠ َ ُ َ ﱠ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ﱠ َ َ َى َ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َى‬
‫ ف م قدوة‬،‫ وما جر ِلقو ِم ِ م مع م‬،‫ وأما ما جر ل م مع قو ِم ِ م‬،‫الصﻼة والسﻼم أجم ِع ن‬
‫ُ ٌ َ ﱠ‬
‫َوأ ْس َوة ِﳌ ِن ات َب ًع ُ ْم‬
َ ُ ‫َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه‬ ُ ْ ُ َ ‫ض ُل ; َو َق‬ ْ ‫ َف ْال َف‬،‫ م َن ْاﻹ ْست َق َامة َع َ اﻹ ْس َﻼم‬،‫َف َما َ ْس َأ ُل َع ْن ُه‬
‫ﷲص‬ ِ ‫ال َرسول‬ ِ َِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ود َك َما َبدأ‬ ُ ‫ َو َس َي ُع‬،‫ َب َد َأ ْاﻹ ْس َﻼ ُم َغر ًبا‬:‫َو َس ﱠل َم‬
ِ ِ
Mata Air Yang Jernih 247

ّ ‫ص ﱡد ْو َن به َع ْن َ َذا‬
،‫الد ْي ِن‬
‫ﱠ‬
ُ ‫الذ ْي َن َي‬ َ ْ َ ََ
،‫ فذ ِل َك ِم ْن ُ ْ ت ِان اﻷ ْع َد ِاء‬،‫لع ُم ْو ِم‬ ُ ‫ َأ ﱠنا ُن َك ّف ُرب ْا‬:‫َو َأ ﱠما ْا َلق ْو ُل‬
ِ ِِ ِ ِ
{‫يم‬ٌ ‫}س ْب َح َان َك َ َذا ُ ْ تان ع ِظ‬
َ ٌ َ ُ :‫َو َن ُق ْو ُل‬
‫س َل ُ ْم َ ْ ٌء م َن ﱠ‬
،‫الد ْع َو ِة‬ َ ْ ‫ َل‬:‫ َو َل ِك ْن َن ُق ْو ُل‬،‫ﷲ َع ْ ُ ْم‬ ُ َ َ ‫ص َﻼح ْم‬
‫ر‬ َ َ ‫ َف ُ ْم َع‬/‫الصا ُ ْو َن‬ ‫َو َأ ﱠما ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ ْ ُُُ ُ َ ُ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ّ ََُ ْ ‫َ َ ُ َ َ ﱠ َْ َ َ ﱠ َ َ ْ ُ َ َ ﱠ َ َ ً َ َ ﱠ‬
،‫ فكت م ِعندنا‬،‫ وأما اﳌتأ ِخرون ر ِحم م ﷲ‬. {‫اجد ِ ِ فﻼ تدعو مع ِ أحدا‬ ِ ‫ }وأن اﳌس‬:‫قال ﷲ‬
َ َ َ
‫ َو َما ﻻ ُي َو اف ُق ﱠ‬،‫ص م ْ َ ا‬ ‫ََ َْ َ َ َ َ ﱠ ﱡ‬
‫ ﻻ ْع َم ُل ِب ِه‬،‫ص‬ ‫الن ﱡ‬
ِ ِ ‫فنعم ُل ِبما و افق الن‬
،‫الر ُس ِل‬ ‫ إ ْف َر ُاد ﷲ ب ﱠ‬:‫اس إ َل ْيه‬
‫ َو ِ َ ِد ْي ُن ﱡ‬،‫الد ْع َو ِة‬ َ ‫الن‬ ‫ َو َن ْد ُع ْو ﱠ‬،‫ َأ ﱠن ﱠالذ ْي َند ْي ُن به‬:‫ﷲ‬ ُ ‫فاع َل ْم َ ح َم َك‬ ْ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ‫ر‬
َ َ ُ َ َ َ ُْ ْ َ َ‫َ َ ُُْ َ ﱠ ﱠ‬ َ َ َْ َ َ ْ َ ‫َق‬
‫ َما أ ْح َدث‬،‫ﷲ‬ ‫ فانظرر ِحمك‬.{ ‫ َ}و ِ ذ أخذنا ِميثاق َب ِ ِإ ْسرائيل ﻻ عبدون ِإﻻ‬:‫ﷲ‬ ُ ‫ال‬
َ
،‫اك ِم ﱠم ْن َي ْد ُع ْو إ ﷲ َع َب ِص ْ َ ٍة‬ َ ‫ﷲ َ ﱠي‬ ُ َ ‫ َج َع َل‬،‫ َف َتج ُد ُه ْ ْا ُلك ُتب‬،‫اس م ْن ع َب َادة َغ ْ َ ﷲ‬ ‫ﱠ‬
ِ ‫و‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُ ‫الن‬
ََ َ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ َ َ ُ َ ّ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ }ق ْل َ ِذ ِه َس ِ ي ِ أ ْد ُعو ِإ ﱠ ِ َع َب ِص َ ٍة أنا‬:‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫كما قال ﷲ ِلن ِ ِي ِه محم ٍد ص‬
َ ُ ‫وص ﱠ‬ ْ
َ .{‫ان ﱠ َو َما أ َنا م َن اﳌُ ْشرك َن‬ َ َ َ ْ ُ َ َ َ‫ََ ﱠ‬
‫ﷲ َع ُم َح ﱠم ٍد‬ ِِ ِ ِ ‫وم ِن اتبع ِ وسبح‬
Bismillahirrahmaanirrahim,
Dari Muhammad bin Abdil Wahhab, kepada Ismail Al-Jarra’i, salaamun ‘alaikum
warahmatullah wabarakkatuh. Amma ba’du; adapun hal-hal yang engkau tanyakan,
maka kami memuji Allah yang tiada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Dia, tidak ada
Rabb bagi kita selainnya, Tauladan kita adalah para Rasul, dan adapun yang telah
terjadi antara para Rasul dengan kaum mereka, dan antara umatnya dengan para Nabi,
maka itu pelajaran dan contoh bagi pengikut para Rasul.
Adapun pernyataan mu tentang Istiqomah diatas Islam, maka keutamaan milik Allah.
Dan Rasulullah n bersabda: “Islam datang dalam keadaan asing, akan kembali asing
sebagaimana permulaannya”.470
Adapun perkataan, “Kami suka mengkafirkan umumnya manusia, maka ini adalah
kedustaan para musuh, yang berupaya menghalangi manusia dari kemurnian agama ini.
Cukup bagi kami firman Allah; “Maha suci Engkau ya Allah, ini adalah kedustaan
besar”.471
Adapun orang-orang shaleh, maka mereka diatas kesalehan mereka g, akan tetapi
kami berkata: “Mereka tidak punya hak sedikitpun untuk berdoa kepada mereka”. Allah
berfirman: “Dan sungguh masjid ini milik Allah, janganlah kalian berdoa kepada
seorangpun bersama Allah”.472

470
Hadist Shahih Muslim (no. 145) dari sahabat Abu Hurairah z
471
QS. An-Nur:16
472
QS. Al-Jinn: 18
248 Mata Air Yang Jernih

Adapun para ulama belakangan, maka kitab-kitab mereka rujukan kami, dan kami
beramal sesuai dalil yang terdapat didalamnya, yang tidak sesuai maka kami tidak
beramal dengannya.
Ketahuilah, semoga Allah merahmati anda, bahwa ajaran dan agama yang kami
mengajak manusia kepadanya yaitu: “Mentauhidkan Allah dalam doa, dan itulah agama
para Rasul. Allah berfirman; “Dan ingatlah ketika kami mengambil janji dengan bani
Israil, janganlah mereka menyembah kecuali kepada Allah”.473
Perhatikanlah semoga Allah merahmati anda, apa yang dilakukan banyak manusia
dalam beribadah kepada selain Allah, maka engkau akan temukan (keterangannya) di
kitab-kitab, semoga Allah menjadikan aku dan engkau termasuk orang-orang yang
menyeru ke jalan Allah diatas Ilmu. Sebagaimana firman Allah kepada Nabi-Nya;
“Katakanlah, inilah jalan dakwahku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak kalian kepada Allah dengan Ilmu. Maha suci Allah, aku tidak termasuk
orang-orang musyrik”. Semoga shalawat Allah tercurah untuk Nabi Muhammad”.474
Ini salah satu contoh jawaban Syaikh t dari sekian banyak tudingan musuh-
musuh dakwah yang tidak senang atas dakwah beliau semasa Syaikh t masih hidup.
Cukup untuk menjawab beragam tuduhan dusta kepada beliau. Dan isi surat ini begitu
lembut dan penuh kecintaan, bagaimana beliau memuliakan Allah dan Rasul-Nya, dan
mencintai kaum muslimin, sebagai bukti dan fakta sejarah, bahwa Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab t mengingkari semua tuduhan dusta yang disematkan atas nama
pribadi dan dakwah beliau.
Maka kita simpulkan dari data sejarah, bahwa nama “Wahhabi” bukan berasal dari
para pengikut dakwah yang dimurnikan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
t, dan beliau sendiri tidak pernah memberi nama Gerakan dakwahnya dengan
julukan gerakan “Wahhabi” melainkan datang dari orang-orang yang berseberangan
dengan As-Syaikh Imam Al-Mujaddid Muhammad bin Abdul Wahhab t.

Berhenti menghujat dan menjatuhkan kehormatan seorang muslim itulah


tanda seorang muslim. Apalagi yang difitnah telah tiada. Salah dalam memaafkan
lebih ringan dari pada salah dalam tuduhan. Tinggalkan seruan-seruan jahiliyah,
memanggil dengan gelar untuk mengejek sesama, maka itulah style ala jahiliyah.
ً ْ ً َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َْ َ ْ ُْ َ َ ْ ُْ َ ُ ْ ُ َ ‫َ ﱠ‬
‫احت َملوا ُ ْ تانا َو ِ ث ًما ﱡم ِب نا‬ ِ ‫وال ِذين يؤذون اﳌؤ ِم ِن ن واﳌؤ ِمن‬
‫ات ِ غ ِ ما اك سبوا فق ِد‬

473
QS. Al-Baqarah: 83
474
Ad-Durar As-Saniyyah fii Ajwibati An-Najdiyyah, kitab Al-‘Aqaaid 1/99-100, cet. ke-6. Kitab Ad-Durar
as-Saniyyah, merupakan manuskrip fatawa para ulama ahlu sunnah as-Salafiyyah Najd (Saudy Arabiyah),
yang dikumpulakan oleh Syaikh Abdurrahman bin Qasim t, (th 1402-1417 dicetak 16 jilid). Sebagian
orang menuduh kitab ini sebagai sumber faham takfiri, radikalisme. Ini adalah dusta.
Mata Air Yang Jernih 249

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa
kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul
kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. Al-Ahzab: 58)
َ ّ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ُ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ين َآمنوا ﻻ َ ْ ْر ق ْو ٌم ِّمن ق ْو ٍم َع َ ٰ أن َيكونوا خ ْ ً ا ِّم ْ ُ ْم َوﻻ ِ َس ٌاء ّ ِمن ِ َس ٍاء َع َ ٰ أن‬‫يا أ ا ال ِذ‬
ْ َْ َ ُ ُ ُْ ُ ْ َ ْ َ َ
َ ْ ْ ُ َ َ َ ََ ْ ُ َ ُ ُ َْ ََ ‫َ ُ ﱠ َ ْ ً ّ ُْ ﱠ‬
‫اﻹ َيم ِان‬
ِ ‫اب ۖ ِب س ِاﻻسم الفسوق عد‬ ِ ‫يكن خ ا ِم ن ۖ وﻻ تل ِمزوا أنفسكم وﻻ تنابزوا ِباﻷلق‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman”. (QS. Al-Hujurat: 11)
Dari sahabat An-Nu’man bin ‘Amr z, Rasulullah n bersabda:
ُْ ُ َ ُ ْ ُْ ُ َ
‫ َو ِقتال ُه كف ٌر‬،‫اب اﳌؤ ِم ِن ف ُسو ٍق‬‫ِسب‬
“Mencaci seorang mukmin adalah kefasikan, dan membunuhnya adalah kekufuran”.475
Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:

‫ش‬ ‫اح‬‫ف‬
َ ْ ََ
‫ال‬ ‫ﻻ‬‫و‬ ،‫يء‬ ‫ذ‬ َ ‫ َوَﻻ ْال‬،‫الل ﱠعان‬
‫ب‬
‫ﱠ ﱠ ََ ﱠ‬
‫ﻻ‬‫و‬ ،‫ان‬ ‫ع‬ ‫الط‬‫ب‬ ُ ‫س ْاﳌُ ْؤم‬
‫ن‬ َ ْ ‫َل‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Bukan seorang mukmin yang suka mencela, banyak melaknat, bukan pula yang jorok
omongannya dan buruk akhlaknya”.476
Seorang Penyair berkata;

‫أس وا ُ ْو ِد‬ َ ‫والظ ْرف َأ ْو ب ْال‬


‫ب‬
‫ﱡ‬
‫م‬
ْ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ال‬‫ب‬ ... ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ئ‬ ‫ا‬
َ ‫رء إﻻ م ْن َف‬
‫ض‬ ُ َ‫َما ُي ْح َس ُد اﳌ‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
Tidaklah seseorang hasad477 kecuali karena keutamaan yang banyak
Karena ilmu, kedudukan atau karena keberanian dan kedermawanan
َ ِ ‫ َف َما ْان َط َم ُس ْوا إ ﱠﻻ َم ْن ب ِه ُع‬... ‫اش ِ َ ُار ُ ْم‬
ْ ‫َ ﱠ ُ َْ َ ﱡ‬
ْ ‫الش ُم‬
ِ ِ ‫س‬
ِ ‫و‬ ‫أ ِئمة شا ِن‬
Para Imam kebenaran dikenal bagai matahari
Tidak tertutup melainkan bagi orang yang ditimpa kebutaan

475
HR. Ibnu Abi Syaibah (no. 835)
476
HR. Ibnu Hibban (no. 192) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t.
477
Hasad dosa pertama dilangit dan dibumi. Iblis dikeluarkan dari surga karena hasad kepada Adam
p. Qabil tega membunuh saudaranya juga karena penyakit hasad.
250 Mata Air Yang Jernih

Hati-hati dalam menerima, men-share kabar dan informasi, jangan sampai kita
menjadi “ember”, peluru musuh, korban kedustaan, dan kondektur penyebar fitnah
disana-sini. Allah f berfirman:
َ ُ َ ْ ََ ٌ ْ
َ ‫ون ُه َ ّ ً َ ُ َوع‬
ٌ ‫ند ﱠ ِ َع ِظ‬ ُ َ َ َْ ‫ْ ََ ﱠ َْ ُ َْ َ ُ ْ ََ ُ ُ َ َ ْ َ ُ ﱠ‬
‫يم‬ ِ ‫ِينا و‬ ‫س لكم ِب ِه ِعلم وتحسب‬ ‫ِإذ تلقونه ِبأل ِس ِتكم وتقولون ِبأفوا ِ كم ما ل‬
“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu
katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu
menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar”.
(QS. An-Nur: 15)
َ ْ ‫ين َآم ُنوا إن َج َاء ُك ْم َفاس ٌق ب َ َبإ َف َت َب ﱠ ُنوا َأن ُتص ُبوا َق ْو ًما ب َج َ َالة َف ُت‬
‫ص ِب ُحوا َع ٰ َما‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُْ َ
‫ف َعلت ْم ن ِاد ِم ن‬
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat: 6)
Walau ayat ini turun tentang kisah orang-orang yang terjatuh dalam penyebaran
fitnah terhadap keluarga Rasulullah n, namun para ulama salaf seperti Abdullah bin
Mas’ud n, Hasan Al-Basri, Imam Ibrahim An-Nakha’i, Ikrimah, Ibnu Jarir At-Thabari
rahimahumullah sepakat dengan kaidah Ushul:
‫الس َ ِب‬ ُ ‫الل ْفظ َﻻ ب ُخ‬
ّ ‫ص ْوص‬ َ ْ ُُ َُْ
‫ال ِع ة ِ عمو ِم‬
ِ ِ ِ
“Yang menjadi ‘Ibrah (pelajaran) adalah keumuman lafazh, bukan khusus nya
sebab”.478

Demikian juga firman Allah k:


ُ ُ ْ ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ْ َ ُ َ ً ّ َ ﱠ ّ ﱠ َ ْ َ ﱠ ّ ْ ٌ ََ َ َ ﱠ ُ ََ َ ْ َ ﱠ‬
‫ضكم‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا اجت ِ بوا ك ِث ا ِمن الظ ِن ِإن عض الظ ِن ِإثم ۖ وﻻ تجسسوا وﻻ غتب ع‬
ُ ‫ضا ۚ َأ ُيح ﱡب َأ َح ُد ُك ْم َأن َي ْأ ُ َل َ ْ َم َأخيه َم ْي ًتا َف َكر ْ ُت ُم‬
ۚ ‫وه‬ ً ‫َ ْع‬
ِ ِ ِ ِ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya”. (QS. Al-Hujurat: 12)
Tuduhan musuh-musuh dakwah terhadap kitab-kitab syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab t yang dituduhkan sebagai akar pemikiran teroris, maka ini tentu kesalahan

478
Durratu At-Tanzil wa Gurratu At-Ta’wil 1/467 karya Al-Khatib Al-Iskaafi (w. 420 H). Al-Burhan Fii
‘Uluumi Al-Quran 1/32 karya Badaruddin Az-Zarkasyi (w. 794 H).
Mata Air Yang Jernih 251

bagi orang yang memahaminya. Jangankan karya manusia yang tidak terlepas dari
kekurangan, Al-Quran saja sering dijadikan sebagai argumentasi untuk melariskan
permahaman sesat, perbuatan bid’ah, maksiat yang diharamkan Allah k. Tentu saja
kesalahan bukan ada pada Al-Quran, melainkan bagi penggunanya.
Adapun dakwah Syaikh t di tolak saudara kandungnya sendiri Sulaiman bin
Abdul Wahhab, dalam kitabnya ad-Durar as-Saniyyah fii raddi ‘ala al-Wahhabiyah,
dituduhkan syaikh telah membawa agama baru dan mengaku sebagai nabi, suka
mengkafirkan. Dakwaan ini bukan alasan untuk menyesatkan beliau. Karena
pertentangan sesama saudara kandung bukan tolak ukur yang tepat untuk menyatakan
sesatnya seseorang, para Nabi pun juga di uji dengan penolakan dari pihak keluarga
sendiri, seperti Nabi Nuh p, Nabi Luth p479 dikhianati oleh istri sendiri, bahkan
Nabi Muhammad n dimusuhi oleh paman beliau Abu Lahab.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab t adalah seorang ulama yang berjalan
diatas manhaj salaf, maka beliau disebut salafi, (Salafi nisbah kepada As-Salaf as-
Shaleh dalam ‘aqidah dan cara beragama). Mestinya semua kaum muslimin wajib
mengikuti jalan beragama para salaf walau tidak harus menamakan salafi, syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah t memandang bahwa penamaan itu baik, terutama dizaman
fitnah, menunjukkan kembali kepada al-Quran dan sunnah sesuai pemahaman salaf.
Manhaj Salaf bukan organisasi, Pemahaman Salaf tidak dikenal dengan yayasan,
tidak mengajak pada tokoh dan aliran480, akan tetapi manhaj salaf adalah asal Islam itu
sendiri. Aqidah dan amal mereka sesuai Al-Quran dan Sunnah yang diwariskan para
sahabat, tabi’in, dan ulama-ulama Islam yang mu’tabar. Tidak seorangpun yang
ma’shum melainkan Rasulullah n. Jalan As-Salaf ilmiyah dan kritis bukan kejumudan.

Manhaj Salaf adalah jalan keselamatan terlebih dizaman suburnya kesesatan.


Adapun kekeliruan yang dilakukan personal dalam memahami dan mempraktekan
prinsip-prinsip As-Salafiyyah, itu tidak menjadikan alasan untuk mencaci manhaj yang
mulia ini dan berpaling dengan loyalitas kepada aliran dan kelompok yang menyelisihi
jalan yang haq. Karena kesalahan personal manusia tidak menjadikan ‘aib bagi
kebenaran itu sendiri, yang benar tetap benar walau sedikit manusia yang menapaki.
Demikian juga kesalahan yang dilakukan seorang muslim, tidak menjadikan celaan
terhadap Islam dan ajarannya, karena setiap manusia memiliki celah untuk salah.
Dari sahabat Anas bin Malik z, Nabi n bersabda:
َ ‫ُ ﱡل َب َ َ َ ﱠ ٌ َ َ ْ ُ ا ْ َ ﱠطائ َن ﱠ‬
‫الت ﱠو ُابون‬ ِ ‫ وخ‬،‫ِ آدم خطاء‬
“Setiap anak Adam bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang
senantiasa kembali kepada Allah dengan bertaubat” 481

479
Lihat Quran surat At-Tahrim ayat ke- 10.
480
Banyak orang menyangka bahwa salaf itu aliran dan kelompok baru dalam Islam, sehingga ada yang
alergi dengan kata as-salaf dan bahkan meninggalkan kebenaran dan menjadikan nama as-salaf sebagai
celaan dan bahan tawaan.
481
HR. Ibnu Majah (no. 4251), Ad-Darimi (no. 2769) di Hasankan oleh Syaikh Al-Albani t
252 Mata Air Yang Jernih

Namun sangat disayangkan, ketika hati sudah diliputi hasad dan kebencian, jalan
terangpun seakan kegelapan. Kecurangan dan kedustaan akan dihalalkan. Segala cara
akan dilakukan untuk menghantam sosok yang dianggap lawan. Demo menghasut masa,
pembubaran kajian dengan teriakan “Tolak dan usir Faham Salafi Wahabi” seakan
oposisi musuh, ma’had yang mengajarkan sunnah mereka rusak dengan si Jago Merah,
Rumah Allah pun tak selamat dari kebengisan pengikut hawa, Masjid dibakar, di tuding
sebagai “Masjid Diraar” yang memecah belah umat. Amat tercela perbuatan
membakar masjid, namun kuburan keramat semakin dihiasi, dipuja dan dibela mati-
matian. Tidakkah kita merenungkan firman Allah f:
ُ َ ‫َﱠ‬ ُ ‫ونوا َق ﱠوام َ ﱠ ُ َ َد َاء ب ْالق ْسط ۖ َو َﻻ َي ْجر َم ﱠن ُك ْم َش َن‬
ٰ َ ‫آن َق ْو ٍم َع‬ ُ ُ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
ۚ ‫أﻻ ْع ِدلوا‬ ِ ِ ِ ِ ‫ش‬ ِ ِ ‫ن‬ ِ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا ك‬
ْ َْ ُ ْ
‫اع ِدلوا ُ َو أق َر ُب ِل ﱠلتق َو ٰى‬
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”. (QS. Al-Maidah: 8)

Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َْ
‫فاصن ْع ما ِش ت‬ ْ ‫إذا َل ْم َ ْس َت‬
ِ ِ
“Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu”.482

Seorang penyair berkata:


‫او َ ا‬‫س‬َ ُ‫ َو َلك ْن َع ْ َن ال ﱡ ْ ط َت ْبد ْي اﳌ‬... ‫الر َ َع ْن ُ ّل َع ْيب َ َل ْي َلة‬
ّ ُ َْ َ
ِ ِ ِ ِ ٍ ٍ ِ ِ ‫وع ن‬
Pandangan simpatik menutup semua aib yang tersimpan
Dan pandangan kebencian akan menampakkan kekurangan483

Semoga nasehat ini menyejukkan hati, mengobati gundah dan menghibur diri;

ُ َ َ َ َ َ ََ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ‫َ َ َ َ ﱠ‬
‫ود‬ِ ‫ ط ِو ت أتاح ل َ ا ِلسان حس‬... ‫و ِ ذا أ َراد ش َرف ِضيل ٍة‬
ُ ‫ان ُ ْعر ُف ط ْي ُب رْ ح‬
َ َ َ َ َ ‫ل‬ ‫ال ﱠ‬ ْ َ َْ
ُ ‫اش ِت َع‬
‫الع ْو ِد‬ ِ ِ ِ ِ ‫ا‬‫م‬ ... ‫ا‬‫ض‬‫الغ‬ ‫جز‬ ِ ‫ار‬
ِ ‫الن‬ ‫لوﻻ‬
Jika Allah ingin tersebarnya keutamaan
Dia akan jadikan lidah pendengki untuk menyebarkannya
Andai bukan karena nyala api yang merayap
Maka tidak dikenali aroma kayu gaharu yang wangi484

482
Shahih Bukhari (no. 6120)
483
Al-Mazaahib Al-Fikriyyah Al-Mu’aasarah 2/757. DR Ghalib bin ‘Ali ‘Awaajiy
484
Adab ad-Dunya wa Ad-ddin, 1/271-272
Mata Air Yang Jernih 253

BAB v
Pokok – pokok keimANAN DAN
AQIDAH ISLAM

Aqidah Islam dibangun diatas pondasi rukun Iman yang enam, sebagaimana yang
datang dari hadis Jibril ketika bertanya kepada Nabi Muhammad n tentang Iman.

Diriwayatkan dari sahabat ‘Umar bin Khattab z , bahwa suatu kali Jibril datang
dalam wujud seorang lelaki yang berpakaian bagus, kemudian bertanya kepada nabi
tentang Islam, Iman, Ihsan, maka nabi menjelaskan pada point Iman:
َ َ َْ ُْ ْ ْ ُُ َ َ ُْ َ
‫ َوتؤ ِم َن ِبالق َد ِرخ ْ ِ ِه َوش ِّر ِه‬،‫ َوال َي ْو ِم اﻵ ِخ ِر‬،‫ َو ُر ُس ِل ِه‬،‫ َوكت ِب ِه‬،‫ َو َمﻼ ِئك ِت ِه‬، ِ ‫أ ْن تؤ ِم َن ِبا‬
“Yang dimaksud iman engkau beriman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, para rasul,
hari akhir, dan beriman kepada takdir baik dan buruk.”485
Keimanan menurut kesepakatan ahlu sunnah waljamaah berdiri atas 6 pondasi ini,
jika salah satu rusak, maka tidak lah disebut orang beriman, dan dia jatuh pada
kekufuran. Defenisi Iman menurut para Ulama As-Sunnah As-Salafiyyah g:
ُ ‫ات َو َ ْن ُق‬
‫ص‬ َ ‫ﱠ‬ َ ‫إ ْعت َق ُاد ب ْال َق ْلب َو َق ْو ُل ب ّال‬
ُ ْ َ ُ ‫ َو ُ َو َيزْ ُد َو َ ْن ُق‬،‫لسان َو َع َم ٌل با ْ َ َوارح‬
ِ ‫ ي ِز د ِبالطاع‬،‫ص‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ِ ‫ب ْاﳌَ َعا‬
ِ
“‘Itiqod keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota
tubuh. Iman itu bisa bertambah dan berkurang, bertambah dengan keta’atan dan
berkurang maksiat”.486
Keimanan itu bertingka-tingkat. Para Malaikat dan para Nabi r paling unggul
dalam keimanan. Jika keyakinan atau ucapan seseorang berbeda dengan perbuatannya.
Dia meyakini Islam agama mereka, Nabi Muhammad n sebagai rasul namun tetap
memberi ucapan selamat natal. Meyakini jilbab itu wajib bagian dari syariat islam,
namun ia tidak menutupi aurat, dengan dalih “Yang penting hati”. Ini adalah bentuk
iman yang tidak benar. Mereka mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan.
Seperti Al-Karramiyyah membatasi iman hanya ucapan lisan tanpa keyakinan
dalam hati. As-Sya’irah dan Maturidiyyah meyakini iman itu sebatas pembenaran hati
saja.
Iman itu naik dan turun, berbeda dengan wara’nya Khawarij, yang meyakini iman
itu satu kesatuan utuh, statis dan senatiasa sempurna, siapa berlaku dosa besar, maka
iman hilang secara keseluruhan dan dihukumi kafir. Beda dengan Murjiah, anggapan

485
Shahih Bukhari (no.50) dari sahabat Abu Hurairah tanpa lafazh qodar, Muslim (no. 8) dari Sahabat
Umar bin Khaththab z
486
Syarah Risalah at-Tadmuriyah 1/415, Muhammad bin Abdurrahman al-Khamis
254 Mata Air Yang Jernih

mereka dosa dan maksiat itu tidak memberi pengaruh buruk pada keimanan seseorang.
Sehingga mereka bermudah-mudahan dalam dosa dan bertumpu pada angan-angan
terhadap kemaafan Allah l . Dosa besar dizaman salaf, bagai lalat di pelupuk mata.

A. IMAN KEPADA ALLAH l


Iman mengenal Allah f dengan bertauhid, merupakan asas pokok seluruh aqidah
Islam. Sebab kebahagiaan insan didunia dan keselamatan di hari pembalasan. Mengenal
Allah dengan benar akan melahirkan kecintaan, rasa takut dan harapan yang optimis
dalam hati seorang hamba. Dengan cinta hati akan menjadi tenang dan bahagia,
senantiasa kembali kepada Pencipta-Nya. Rasa takut akan menjaga seorang hamba dari
maksiat, berpalingnya hati kepada selain Allah f. Harapan akan berbuah ketundukan
jiwa dan raga untuk senantiasa ketaatan kepada Allah l.487

Keimanan Tauhid kepada Allah f belum dikatakan sempurna hingga memenuhi


tiga aspek pokok :
1. Beriman dengan meng-Esakan perbuatan-Nya
2. Beriman dengan meng-Esakan seluruh jenis Ibadah hanya kepada-Nya
3. Beriman dengan meng-Esakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya sesuai yang
dikabarkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

1. Beriman dengan Meng-Esakan Perbuatan Allah l


Beriman kepada wujud dan keberadaan Allah Rabb semesta alam adalah pondasi
pertama dalam Islam. Sebagai seorang muslim yang beriman kepada-Nya, maka wajib
bagi untuk meyakini bahwa Dia-lah Allah Yang Maha Esa dalam perbuatan-Nya, tanpa
ada satupun dari makhluk yang sama, serupa dan berserikat dengan-Nya.
Dia-lah Allah Pencipta semesta alam dengan sendiri-Nya. Ucapan mulia dan ikrar
setia yang Allah f ajarkan kepada hamba-Nya:
َ َ َ ْ ّ َ ‫ْ َ ْ ُ ﱠ‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫ا مد ِ ِ ر ِب الع‬
“Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam”. (QS. Al-fatihah: 2)
Ahli bahasa seperti Ibnu Faris t berkata; Kalimat “Rabb” secara bahasa berarti:
َ ُ َ ْ َ ْ ‫َْ ُ ﱠ‬
‫ام َعل ْي ِه‬ ‫ِإصﻼح ال ِء وال ِقي‬
“Memperbaiki sesuatu dan Mengurus dengan baik”.

‫اح ُب‬ ‫َف ﱠ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ ﱠ‬


ِ ‫ والص‬،‫ وا ِالق‬،‫ اﳌ ِالك‬:‫الر ﱡب‬
Maka Rabb berarti: Penguasa, Pencipta dan Pemilik.488

487
Tanbih Al-Ummah 1/246. Syaikh Hamzah an-Nayli hafizahullah.
488
Mu’jamul Maqayis al-Lughah 2/313
Mata Air Yang Jernih 255

Meyakini akan keberadaan Allah f sebagai Pencipta, Penguasa, Pemilik, dan


Pengatur, Yang memberi rezeki kepada seluruh makhluk, adalah dasar keyakinan
seorang muslim, yang dengan nya akan lahir kecintaan, ketundukan, kesadaran dan
keikhlasan dalam memberikan seluruh jenis ibadah hanya kepada Allah f semata.
Tidak ada satupun yang semisal dengan-Nya, Esa dalam perbuatan-Nya, Sempurna
tanpa kekurangan, Dia-lah Allah f tidak memiliki anak dan tidak pula diperanak-kan,
Pencipta langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya dengan sendiri-Nya.
Allah f mensifati Diri-Nya dengan kesempurnaan tanpa cacat dan permisalan.
َ ُُ َ ُ َ َ َ َ ‫( ﱠ ُ ﱠ‬1) ‫ُق ْل ُ َو ﱠ ُ َأ َح ٌد‬
(4) ‫( َول ْم َيك ْن ل ُه كف ًوا أ َح ٌد‬3) ‫( ل ْم َي ِل ْد َول ْم ُيول ْد‬2) ‫الص َم ُد‬
“Katakanlah: “Dialah Allah, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak seorangpun yang
setara dengan-Nya”. (QS: Al-Ikhlas 1-4).
Inilah sifat Rabb kita Zat Yang Maha Sempurna, yang Dia sifati diri-Nya dari langit
ke tujuh agar para hamba mengenali Rabb mereka. Allah f tidak memiliki permisalan
dan kekurangan seperti sifat makhluk ciptaan-Nya, siapa saja yang tidak mengenal
Allah f dengan keagungan-Nya, berbicara tentang Allah f tanpa petunjuk wahyu
utusan-Nya dan mengambil tuhan dengan hawa nafsu selain Allah Zat Yang Maha
Perkasa, maka dia sudah jatuh pada kebinasaan yang nyata.
Tidak seorang pun dari makhluk yang ikut serta dalam perbuatan-Nya, baik
malaikat, para rasul, para wali, apalagi selain mereka. Mereka adalah makhluk ciptaan-
Nya, yang akan datang kepada Allah f pada hari kiamat sebagai seorang hamba.
َْ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫اﻷ ْرض إ ﱠﻻ آ ِ ي ﱠ‬ ْ ُ ْ
‫الر ْح َم ِن َع ْب ًدا‬ ِ ِ ‫ات و‬ ِ ‫ِإن ﱡل َمن ِ السماو‬
“Tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi, kecuali akan datang kepada Allah Zat
Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba”. (QS. Maryam: 93)
Keyakinan dalam hal ini disebut oleh para ulama dengan istilah Tauhid Ar-
Rububiyah, yakni mengesakan Allah f dalam wujud dan perbuatan-Nya. Iman
kepada Allah f dalam wujud dan perbuatan-Nya menjadi konsekuensi wajib bagi
seorang hamba untuk menghambakan diri dengan memberikan seluruh jenis Ibadah
hanya untuk Allah f saja, disertai keikhlasan, ketundukan dan praktek sesuai Sunnah
Rasulullah n.

Siapa yang benar keyakinannya dalam tauhid Ar-Rububiyah, maka ia sudah benar
dalam satu cabang keimanan kepada Allah k, namun belum sempurna sampai ia
beriman kepada Allah k dalam pokok keimanan yang lain, akan kita bahas in syaa
Allah , dalam bahasan berikutnya.
256 Mata Air Yang Jernih

2. Mengenal Allah l Rabb Alam Semesta

Saudaraku yang mencintai kebenaran, semoga Allah k memberikan kebahagiaan


kepada kita didunia dan di akhirat.
Ketahuilah bahwa kebutuhan kita mengenal Allah k melebihi kebutuhan kita
kepada makan dan minum. Dengan mengenal Allah k hati akan hidup, gelora
keangkuhan dan kesombongan akan redup, jiwa akan optimis dan bahagia, tunduk
bersandar kepada Zat Yang Maha Perkasa. Kasih sayang Allah k kepada hamba-
hamba-Nya melebihi kasih sayang seroang ibu kepada anaknya. Rahmat Allah l
meliputi segalanya, sedangkan kemaafan dan ampunan-Nya mendahului azab dan
murka-Nya.
ُ ‫اﻷل‬
(50) ‫يم‬
َْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ ‫ََ ﱠ‬
‫اب‬ ‫ذ‬‫ع‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫أ‬‫و‬ ( 49 ) ُ ‫الرح‬
‫يم‬ ‫ﱠ‬ ُ ‫َن ّ ْ ع َبادي َأ ّ ي َأ َنا ْال َغ ُف‬
‫ور‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab
yang sangat pedih”. (QS. Al-Hijr: 49-50)
‫ﱠ ْ َ ﱠ ﱠ ﱠَ َ ْ ُ ﱡ‬
َ ‫الذ ُن‬
ً ‫وب َجم‬ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ََٰ َُ ْ َ َ ‫ُ ْ َ َ َ ﱠ‬
ۚ ‫يعا‬ ِ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫غ‬ ‫ن‬‫إ‬ ۚ ‫ة‬
ِ ِ ِ ‫م‬‫ح‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫وا‬ ‫ط‬ ‫قل يا ِعب ِادي ال ِذين أسرفوا ع أنف ِس ِ م ﻻ تقن‬
ُ ‫الرح‬ ُ َُ ْ َ ُ ُ‫ﱠ‬
‫يم‬ ِ ‫ِإنه و الغفور ﱠ‬
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar: 53)
َ َ ‫ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ﱠ َ ْ َ َ َ ْ َُُ ﱠ َ َ ﱠ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ﱠ‬ ُ َ َ َ
‫الز اة‬ ‫ال َعذا ِ ي أ ِص ب ِب ِه من أشاء ۖ ورحم ِ و ِسعت ل ٍء ۚ فسأكت ا ِلل ِذين يتقون و ؤتون‬ ‫ق‬
َ ُ ُْ َ َ ُ َ ‫َ ﱠ‬
‫وال ِذين م ِبآيا ِتنا يؤ ِمنون‬
“Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami". (QS. Al-A’raf: 157)
Dari sahabat Umar bin Khattab zbeliau menuturkan:
َ َ َ ُ َ َ ‫ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ ْ ٌ َ َ ْ ََ ٌ َ ﱠ‬ ‫َ َ ََ ﱠ ّ َﱠ‬
‫ ِإذا‬،‫الس ْ ِ ق ْد ت ْحل ُب ث ْد َ َ ا ْس ِقي‬ ‫ ف ِإذا امرأة ِمن‬، ‫ص ﷲ علي ِه وسلم س‬ ِ ِ ‫ق ِدم ع الن‬
‫ﱠ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ﱠ ﱡ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ َﱠ‬ َ ‫َو َج َد ْت‬
:‫ فقال لنا الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫ فألصقته ِببط ِ ا وأرضعته‬،‫ص ِ يا ِ الس ِ أخذته‬
َ َ َ َ َ ُ َ َْ ََ ْ َ ََ ُ َْ َ َ َ َُْ ‫ﱠ‬ َ ً َ َ َُ
‫ ﱠ ُ أ ْر َح ُم ِ ِع َب ِاد ِه‬:‫ال‬‫ فق‬،‫ و ِ تق ِدرع أن ﻻ تطرحه‬،‫ ﻻ‬:‫أت َر ْون َ ِذ ِه ط ِار َحة َول َد َ ا ِ الن ِار« قلنا‬
َ
‫ِم ْن َ ِذ ِه ِب َول ِد َ ا‬
Mata Air Yang Jernih 257

“Nabi kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada


seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala ia menemukan bayinya diantara
tawanan itu, maka diapun memeluknya erat-erat ketubuhnya dan menyusuinya. Maka
Rasulullah n bertanya kepada kami, “Apakah menurut kalian ibu ini tega
melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”
Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah!. Sementara ia sanggup untuk mencegah
bayinya terlempar ke dalamnya.” Maka Rasulullah n bersabda: “Sungguh Allah lebih
sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya”.489 Berkata Imam
Al-Hafizh Ibnu Qayyim t :
َْ َ َ َ ُ َْ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َْ َ َ َ َ ََ
‫اب قل ُب ُه ُحبا‬‫فل ْو كشف الغط َاء َع ْن ألطا ِف ِه و ِ ِر ِه وصن ِع ِه له من حيث علم و ِمن حيث ﻻ علم لذ‬
َ ْ ُ َ َ ًً َ َ
‫ل ُه َوش ْوقا ِإل ْي ِه َو َ ق ُع شك ًرا ل ُه‬
“Andai saja tabir penutup dibuka bagaimana kasih sayang, lemah lembut dan kebaikan
Allah dalam mengatur urusan hamba-Nya, baik yang dia ketahui atau yang tidak
diketahui, maka hati akan meleleh karena cinta kepada Allah dan rindu untuk berjumpa
dengan-Nya, dan seorang hamba akan senantiasa bersyukur kepada Allah”.490
Berkata Tsauban bin Ibrahim t (w. 248 H) :
ْ ‫ﱠ‬ ْ َ ْ ‫ﱠ‬ َ َ ََ ْ ‫ﱡَْ ﱠ‬ َ َ َ
‫ َو َما ط َاب ِت ا َ ﱠنة ِإﻻ ِب ُرؤ َ ِة َو ْج ِ ِه‬،‫اﻵخ َر ِة ِإﻻ ِ َعف ِو ِه‬
ِ ‫ وما طاب ِت‬،‫وﷲ ما طاب ِت الدنيا ِإﻻ ِب ِذك ِر ِه‬ ِ
َْ
‫ال ِك ِرْ ِم‬
“Demi Allah! Tidak ada kebaikan dunia kecuali dengan mengingat Allah, tidak
kebaikan akhirat tanpa memperoleh ampunan dan maaf dari Allah, dan tidak sempurna
kenikmatan surga tanpa memandang wajah Allah Yang Maha Mulia”.491
Berkata sebagian ulama,
ُ َ ‫ َو َما َأ ْط َي ُب َما ِف ْ َ ا؟ َق‬:‫ ِق ْي َل‬،‫ َو َما َذ ُاق ْوا َأ ْط َي َب َما ِف ْ َ ا‬،‫ َخ َر ُج ْوا م ْ َ ا‬،‫الد ْن َيا‬
‫ َم َح ﱠبة‬:‫ال‬ ‫َم َساك ْ ُن َأ ْ ل ﱡ‬
ِ
ِ ِ
ُ‫ﱠ َ َعا َ َو َم ْعر َف ُت ُه َوذ ْك ُره‬
ِ ِ ِ
“Orang termiskin dari penduduk dunia adalah yang wafat namun tidak sempat
merasakan nikmat terlezat dalam hidup. Ada yang bertanya, “Nikmat apa itu? Ia
berkata: “Kecintaan kepada Allah , mengenal dan berzikir mengingat-Nya.492

Berkata Imam Syaikhul Islam Abdullah bin Mubarak t :

489
HR. Bukhrari (no. 5999)
490
Lihat kitab Tariiqu Al-Hijrataini 1/180 Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah
491
Al-Uns bi Az-Zikrillah 1/10 Syaikh Muhammad Husain Ya’qub
492
Ighasatu Al-Lahafan fii Masayidi As-Syaithan 1/119 Ibnu Al-Qayyim (w. 691-751 H)
258 Mata Air Yang Jernih

َ ‫ َو َما َأ ْط َي ُب َما ِف ْ َ ا؟ َق‬:‫ ِق ْي َل َل ُه‬،‫الد ْن َيا َق ْب َل َأ ْن َي َت َط ﱠع ُم ْوا َأ ْط َي َب َما ِف ْ َ ا‬


:‫ال‬ ‫َأ ْ ُل ﱡ‬
‫الد ْن َيا َخ َر ُج ْوا م َن ﱡ‬
ِ
َُ َ ْ
‫اﳌ ْع ِرفة ِبا ِ عز وجل‬
“Penduduk dunia yang tertipu adalah manusia yang meninggalkan dunia, sementara dia
belum menikmati sesuatu yang paling nikmat padanya. Ada yang bertanya, “Apa
nikmat itu?” Ibnu Mubarak t berkata: “Mengenal Allah k”.493

Bak pepatah mengatakan “Tak kenal maka tak Sayang”, ramai orang mengenal
Allah k namun tidak mencintai-Nya, sebagai bukti masih banyak yang tidak malu
berbuat maksiat kepada-Nya. Ramai pula yang mendakwa kami mencintai Allah k,
tapi ucapan itu terkadang tidak melebihi pengakuan semata. Buktinya suruhan tidak
dilakukan, larangan jadi kebiasaan. Aneh, tapi itulah kenyataan.
Mengenali Allah k dengan cara yang benar adalah puncak kenikmatan dalam
kehidupan. Tentunya mengenali-Nya sesuai dengan apa yang dikabarkan-Nya sendiri
dalam Al-Quran dan melalui lisan Nabi-Nya sebagai utusan. Karena betapa banyak
manusia mengenal Allah k dengan cara mereka sendiri, ada yang mengenal dengan
perasaan, akal, cerita rakyat, sehingga pengenalan itu ternayata salah alamat.
Perhatikanlah semua agama dan manusia dimuka bumi, dalam hal keyakinan dan
konsep ketuhanan sangat bervariasi. Ada tuhan pencipta disaat yang sama ada pula
tuhan perusak, ada yang menggambarkan sosok tuhan dengan patung berkepala naga,
manusia botak berbadan gendut, patung yang digambarkan berwajah bengis
menakutkan sambil pegang martel dan bentungan, mempertuhankan manusia yang
pakai celana seadanya, ada pula yang menuhankan tikus dan sapi. Demikianlah jika
akal dan kepala sudah terbalik, pemikiran sehat hilang tak berfungsi. Sungguh benarlah
firman Allah k:
َ
‫اط ﱡم ْست ِق ٍيم‬‫ر‬َ ‫ص‬ ٰ ََ
‫ع‬ ‫ا‬ ‫و‬ َ
‫س‬ ْ
‫م‬ َ ‫َأ َف َمن َي ْم ُمكبا َع َ ٰ َو ْج ه َأ ْ َد ٰى َأ ﱠمن‬
‫ي‬
ٍ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak
mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?”.
Bahkan didalam Islam sendiri juga ada yang mendeskripsikan Tuhan bermacam-
macam, ada yang mengatakan tuhan itu berbulu, ada yang mengaku sering berjumpa
Tuhan, adapula yang mengatakan tuhan tidak dikiri, tidak di kanan, tidak diatas tidak
dibawah, inilah pandemik pemikiran dari ilmu filsafat awalnya keraguan, ujungnya
kebimbangan.
Sangat banyak macam ragamnya manusia mengenal, mencari dan mengekspresikan
tentang tuhan. Apabila manusia menyerahkan urusan ketuhanan kepada akal dan
perasaan, akhirnya tersalah dalam pencarian. Pada asalnya fitrah manusia itu butuh
kepada Rabb Penciptanya. Maka kenalilah Rabb dengan cara yang benar.

493
Hilyatu Al-Auliya 8/167, Abu Nu’aim Al-Asbahani
Mata Air Yang Jernih 259

Dialah Allah k Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa atas segala urusan yang
dikehendaki-Nya. Tidak ada keburukan dalam perbuatan-Nya. Tidak satupun makhluk
yang serupa dan setara dengan-Nya, tidak memiliki anak, tidak diperanakkan. Semua
makhluk butuh kepada rahmat-Nya.
Mengenali Allah k bisa ditempuh dengan melihat dan merenungkan makhluk
ciptaan-Nya. Dan dengan mempelajari wahyu yang diturunkan kepada Rasul untusan-
Nya. Dia-lah Allah k Pencipta segala-galanya, alam semesta senantiasa bertasbih
memuji kebesaran-Nya.
َْ َ َ َ ‫ﱠ‬
ُ ‫اﻷ ْرض ۖ َو ُ َو ْال َعز ُزا ْ َ ك‬ َ ‫َ َ ﱠ‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ‫ات و‬ ِ ‫س ﱠبح ِ ِ ما ِ السماو‬
“Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
(QS. Al-Hadid: 1)
َ َ ‫َٰ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َْ َ ُْ ‫ُ َ ّ ُ َُ ﱠ َ َ ُ ﱠ‬
‫ض َو َمن ِف ِ ﱠن ۚ َو ِ ن ّ ِمن ْ ٍء ِإﻻ ُ َس ِّب ُح ِب َح ْم ِد ِه َول ِكن ﻻ ت ْف َق ُ ون‬
ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫س ِبح له السماوات السبع و‬
ً ‫يما َغ ُف‬ َ َ ُ‫َ ْ َُ ْ ﱠ‬
ً ‫ان َح ِل‬
‫ورا‬ ‫س ِ يح م ۗ ِإنه‬
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian
tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun”. (QS. Al-Isra: 44)
Kalimat Tasbih adalah zikir yang dicintai Allah k, didalamnya terkandung makna
Tauhid. Maksud tasbih yaitu mensucikan Allah k dari segala hal yang tidak layak
bagi Allah k baik berupa kedustaan, kekurangan, celaan, tuduhan, dan kesyirikan
yang dilakukan makhluk. Seperti tuduhan orang yang yahudi bahwa Allah k istirahat
pada hari ke 7 setelah menciptakan lagi dan bumi dalam enam masa, persangkaan
sebagian besar manusia bahwa Allah k punya anak. Memalingkan makna Istawa
dengan Istaula. Maha suci Allah k dari apa yang mereka ta’wil-kan. Al-Imam Ibnu
Qayyim Al-Jauziyah t berkata dalam kitabnya Al-Fawaaid:
‫ﱠ‬ َ ْ ْ ‫ْ َ َْ َ َ ُ ُ َ ﱠ‬ َ َ ُْ َ َ ‫ﱠ‬
‫النظ ُر ِ َمف ُع ْوﻻ ِت ِه َوالثا ِ ي‬ ‫الر ﱡب َعا َي ْد ُعو ِع َب َاد ُه ِ الق ْر ِآن ِإ َم ْعرف ِت ِه ِمن ط ِر ق ِن أحد ما‬
َُ ُ َ ُ َ ُ ُ َْ ُ ْ َ َ ‫ﱠَ ﱡ‬
‫التفك ُر ِ َآيا ِت ِه َوت َد ﱡب ِر َ ا ف ِتل َك َآيات ُه اﳌش ُ ْو َدة َو َ ِذ ِه َآيات ُه اﳌ ْس ُم ْو َعة اﳌ ْعق ْولة‬
“Rabb l mengajak hamba-Nya untuk mengenal diri-Nya dalam Al-Quran dengan dua
cara. Yang pertama, dengan melihat segala keagungan perbuatan Allah. Yang kedua
dengan cara memikirkan dan merenungi ayat-ayat-Nya. Ciptaan dan perbuatan Allah
l adalah saksi akan keberadaan-Nya, dan ini ayat-ayat-Nya (Al-Quran) yang didengar
dan direnungkan”.
Yang pertama seperti firman Allah l,
260 Mata Air Yang Jernih

َ ْ ُ َ َ َ‫ﱠ ْ َ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْل‬ َ ْ َ َْ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َْ ‫ﱠ‬
‫اب‬
ِ ‫ب‬ ِ ‫و‬‫ﻷ‬ِ ‫ات‬
ٍ ‫ي‬‫ﻵ‬ ‫ار‬
ِ ‫ال‬‫و‬ ‫ل‬ِ ‫ي‬ ‫الل‬ ‫ف‬
ِ ‫ﻼ‬ ‫ت‬
ِ ‫اخ‬‫و‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬‫اﻷ‬‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫او‬‫م‬‫الس‬ ‫ق‬ِ ‫ِإن ِ خ‬
‫ل‬
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal.” (QS.Ali
‘Imran: 190)
Yang kedua seperti firman Allah l,
ُْ َ َ ََ
‫أفﻼ َيت َد ﱠب ُرون الق ْرآن‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?”. (QS. An-Nisa: 82)
َ َْ َْ ٌ َ
‫اب أن َزلن ُاه ِإل ْي َك ُم َب َار ٌك ِل َي ﱠد ﱠب ُروا َآياته‬‫ِكت‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran”. (QS. Shad: 29)494
Kita simpulkan dari nasehat Ibnu Qayyim Al-Jauziyah t bahwa untuk mengenal
Allah k dapat ditempuh dengan dua cara,

Pertama: Yaitu dengan melihat makhluk ciptaan-Nya.


Kedua: Mempelajari dan merenungkan ayat-ayat Al-Quran yang dibaca.
Beriman akan adanya wujud Allah k, walau sifat-Nya ghaib, merupakan fitrah
seluruh manusia. Keberadaan Zat Allah k telah dibenarkan oleh fitrah yang suci, akal
yang sehat, hati yang memahami, panca indera yang bersaksi, serta ditetapkan pula oleh
nash wahyu ilahi.
Sungguh ketika seorang hamba melihat penciptaan langit dan bumi, siang dan
malam, adanya matahari dan bulan, hewan dan tumbuhan yang beraneka ragam,
penciptaan manusia yang sangat unik dan lainnya. Semua ini menunjukkan adanya
Pencipta, karna mustahil ada sesuatu tanpa yang menciptakan. Pada keindahan dan
keteraturan semua ciptaan itu membuat kita untuk merenungi, meyakini dengan haqqul
yaqin bahwa benar adanya Tuhan Pencipta Yang Maha Kuat. Betapa banyak kesaksian
ketika seseorang berdoa, menyeru Allah k dan doanya dikabulkan.

Adapun pengakuan fitrah setiap hamba bahwa mereka telah mengenal akan adanya
wujud Allah k, menyaksikan bahwa Allah Rabb mereka, berjanji akan bertauhid
kepada-Nya, dan tidak mempersekutukan Allah k, tidak akan menyembah kepada
selain-Nya. Hal telah disebutkan oleh Allah k dalam Al-Quran, sebagai hujjah atas
mereka agar tidak mempunyai alasan di hari kiamat kelak. Allah k berfirman:

494
Al-Fawaid 1/20 dengan sedikit penyesuaian.
Mata Air Yang Jernih 261

َ ُ َ ُ ُ ََ ُ َ َ ُ ‫َو ْذ َأ َخ َذ َرﱡ َك ِمن َب ِ َآد َم ِمن ُظ‬


ۛ ٰ ‫أنف ِس ِ ْم أل ْست ِب َرِّ ك ْم ۖ قالوا َب‬ ٰ َ ‫ور ِ ْم ُذ ِّرﱠ َ ُ ْم َوأ ْش َ َد ُ ْم َع‬
ِ
َ ْ َِ
ۛ ‫ش ِ دنا‬
“Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (QS. Al-A’raf: 172)
‫اس َع َل ْ َ ا َﻻ َت ْبد َ َ ْ ﱠ‬ ‫ََ ْ َ ْ َ َ ّ َ ً َْ َ ﱠ ﱠ َ ََ ﱠ‬
َ ‫الن‬
ِ ‫يل ِ ل ِق‬ ِ ‫فأ ِقم وج ك ِل ِلد ِين ح ِنيفا ِفطرت ِ ال ِ فطر‬
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
(QS. Ar-Rum: 30)
Dari Hisyam bin Sa’ad, dari Zaid bin Aslam, dari Abi Shaleh, dari sahabat Abu
Hurairah z , Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ‫َﱠ َ َ َ ﱠ‬
ْ ‫ط م ْن َظ ْ ره ُ ﱡل َ َس َمة ُ َو َخال ُق َ ا م ْن ُذ ّرﱠ ته إ َ َي‬
،‫الق َي َام ِة‬
ِ ِ ‫م‬‫و‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ٍ ِِ ِ ‫ فسق‬،‫ﳌا خلق آدم م ظ ره‬
َُ َ ْ َ ّ َ ْ َ َ َ َ َ َ ََ ْ ُ َ َ َ ‫ُْ ْ َ ً ْ ُ ُ ﱠ‬ َ ْ ّ ُ ْ َ ْ َ َ َْ َ َ َ َ
‫ من ؤﻻ ِء؟‬،‫ أي ر ِب‬:‫ ثم عرض م ع آدم فقال‬،‫ور‬ ٍ ‫وجعل ب ن عي ِل ِإ س ٍان ِم م و ِ يصا ِمن ن‬
ُ ُ َُ َ َ
‫ َ ؤﻻ ِء ذ ِّرﱠ ت َك‬:‫ال‬‫ق‬
“Ketika Allah menciptakan Nabi Adam p, Allah mengusap punggungnya. Maka
berguguranlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari
Adam hingga hari kiamat. Kemudian diantara kedua mata setiap manusia dari
keturunannya, Allah menjadikan cahaya yang bersinar, kemudian mereka diperlihatkan
kepada Adam. Nabi Adam pun bertanya, “Wahai Rabb, siapakah mereka? Allah k
menjawab: “Mereka adalah keturunanmu”.495
Dari Mutrarrif bin Abdillah dari ‘Iyadh bin Himar z, Rasulullah n bersabda: Allah
k berfirman:
َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ‫ّ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ َ َ ُ ﱠ ُ ْ َ ﱠ ُ ََُْ ُ ﱠ‬
‫ ف َح ﱠر َمت َعل ْ ِ ْم َما‬،‫اجتال ْ ُ ْم َع ْن ِدي ِ ِ ْم‬ ‫اط ن ف‬
ِ ‫ و نه أت م الشي‬،‫ِإ ِ ي خلقت ِعب ِادي حنفاء ل م‬
ًَ ْ ُ ْ ْ َ َ ْ ّ َ ُ ْ َ َ ِ ُ ْ َ َ َ ُ َْ َ
‫ َوأ َم َرْ ُ ْم أ ْن ُ ش ِركوا ِ ي ما لم أن ِزل عل ِ م ِب ِه سلطانا‬،‫أ ْحللت ل ُ ْم‬
“Sesungguhnya Aku telah ciptakan hamba-hamba-Ku semuanya dalam keadaan Hanif
(diatas Tauhid), kemudian syaithan-syaithan mendatangi mereka dan merusakkan
agama mereka, dia haramkan apa yang Aku telah halalkan atas mereka, dan para

495
Hadits Shahih diriwayatkan oleh Al-Mustadrak Al-Hakim (no. 4132), At-Tirmizi dalam sunannya (no.
3067) beliau berkata, Ini adalah Hadits yang hasan Shahih. Syarah Shahih Al-Bukhari Ibnu Battal 3/370
262 Mata Air Yang Jernih

syaithan itu memerintahkan mereka untuk berbuat syirik dengan-Ku apa yang tidak
pernah Aku turunkan kepada mereka keterangan tentangnya.496
Dari Sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ّ ‫ َف َأ َب َو ُاه ُ َ ّو َدانه َو ُ َن‬،‫ول ُد َع َ ْالف ْط َرة‬
‫ص َر ا ِن ِه َو ُ َم ِ ّج َسا ِن ِه‬
َ ُ ‫َ ْ َ ُْ ﱠ‬
‫ود ِإﻻ ي‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ٍ ‫ما ِمن مول‬
“Tidak seorangpun bayi yang dilahirkan kecuali diatas fitrah (Tauhid), akan tetapi
ayahnya lah yang menjadikan ia seorang Yahudi, Nasrani, Majusi”.497
Berkata Al-Hafizh
َ Ibnu
َ Katsir t :
َ
‫ﷲ ُس ْب َحان ُه‬ ْ ‫ﷲ ُس ْب َح َان ُه َو َ َعا َ إ ْس َت ْخ َر َج ُذ ّرﱠ َة َب ْ َآد َم م ْن َأ‬
َ ‫ص َﻼ ْم َشا د ْي َن َع َ أ ْن ُفس ْم أ ﱠن‬ َ ‫إ ﱠن‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ َِ ِ
َ ْ ْ ََ ْ ُ ََ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ ُ ‫َ َ َ َ َﱠُ ْ َ َ ْ َ ُ ْ َ ﱠ ُ َ َ َ ﱠ‬
‫و عا ر م وم ِليك م و أنه ﻻ ِإله ِإﻻ و سبحانه و عا فطر م وجبل م ع ا ِﻹسﻼ ِم‬
“Sesungguhnya Allah ltelah mengeluarkan keturunan bani Adam dari sulbi-sulbi
mereka dengan bersaksi atas diri mereka bahwa sesungguhnya Allah l adalah Rabb
dan Penguasa mereka, dan mereka juga bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak
diibadahi kecuali Allah, Allah telah menciptakan dan menjadikan fitrah mereka diatas
Islam”.498
Namun manusia memiliki kelalaian dan ingkar akan janji yang telah diucapkannya.
Maka Allah k mengutus para Nabi dan Rasul r untuk memberi peringatan agar
kembali kepada fitrah Tauhid, hanya menuhankan Allah k Pencipta alam semesta.
ُ ْ َ َ ْ ُ َُ َ ََ َ َ َ ُ َ َ ّ َ ُ َ ّ ‫اس ُأ ﱠم ًة َو َ ً َ َ َ َ ﱠ ُ ﱠ‬ ‫ان ﱠ‬َ َ
‫اب ِبا َ ِ ّق ِل َي ْحك َم‬‫نذ ِر ن و أنزل مع م ال ِكت‬
ِ ‫احدة فبعث الن ِ ِي ن م ِش ِر ن وم‬ ِ ُ ‫الن‬
ُ ََ ْ َ ‫َْ َ ﱠ‬
‫يه‬
ِ ‫اس ِفيما اختلفوا ِف‬ ِ ‫ب ن الن‬
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama
mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan”, (QS. Al-Baqarah: 213)
Berkata Sahabat Abdullah bin ‘Abbas c :
ْ َ َ َ َ ْ َ ‫َ ُ ُﱡ‬ ُ َ ْ َ ‫اس َع َ ﱠ‬ َ َ
‫ َو ان أ ﱠو ُل َما ُع ِب َدت‬،‫ َو ان ْوا ل ُ ْم َع ا ِﻹ ْسﻼ ِم‬،‫الت ْو ِح ْي ِد ُم ﱠدة َعش َرة ق ُر ْو ٍن‬ ُ ‫الن‬ ‫ان ﱠ‬
‫ََ ﱠ‬ َ ُ ُ ْ ُ ‫َ ْ َ ُ َ ﱠ َ ْ ً َ ْ َ َ ُ ْ ََ َ َ ْ ُ ُ ْ ََْ ْ َ َ ً َ َ ﱠ‬
‫ص َو َرأول ِئ َك ِف ْ َ ا ِل َيتذك ُروا‬ ‫اجدا وصوروا‬
َِ ‫ فب قوم م عل ِ م مس‬،‫اﻷصنام أن قوما صا ِ ِ ن ماتوا‬
َ َ َ َ
‫ان َج َع ُل ْوا أ ْج َس ًادا َع تل َك ﱡ‬
ْ ُ ‫الز َم‬
‫ال ﱠ‬َ ‫ َف َل َما َط‬.‫َح َال ُ ْم َو ِع َب َاد َ ُ ْم َف َي َ َش ﱠ ُ ْوا ْم‬
‫ فل ﱠما ت َم ِادى‬،‫الص َو ِر‬ ِ ِِ

496
HR. Shahih Ibnu Hibban (no. 654)
497
HR. Bukhari (no. 1385) Muslim (no. 2658)
498
Tafsir Al-Quran Al‘Azhim 2/261
Mata Air Yang Jernih 263

َ َ ُ
‫اعا َو َ غ ْوث َو َ ُع ْوق‬ ً ‫الصا ْ َن َودا َو ُس َو‬ َ ‫ام َو َس ﱠم ْو َ ا ب َأ ْس َماء ُأ َولئ َك‬ َ ‫ص َن‬ْ ‫اﻷ‬َ َ ْ ََُْ ‫ﱠ‬
‫الز َمان عبدوا ِتلك‬
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﷲ‬ ‫ة‬ َ ‫ ُن ْو ًحا َي ْأ ُم ُر ُ ْم ع َب‬-‫ َو َل ُه ا َ ْم ُد َو ْاﳌ ﱠن ُة‬- َ ‫ﷲ ُس ْب َح َان ُه َو َ َعا‬
‫اد‬
َ َ َ ََ ‫ََ ْ ً ََ ﱠ‬
ُ ‫اﻷ ْم ُر َ َع َث‬ ‫ فلما تفاقم‬،‫و سرا‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Dahulu manusia sepuluh generasi pertama diatas Tauhid, semua mereka diatas Islam.
Dan pertama sekali berhala disembah dimuka bumi ketika beberapa orang shaleh wafat,
maka kaumnya membangunkan tatas mereka tempat-tempat ibadah, dan membuatkan
patung-patung jelmaan mereka didalamnya untuk mengingat jasa-jasa, ibadah mereka
agar memberi semangat dan contoh untuk mereka dikala semangat melemah. Setelah
masa yang Panjang, mereka menjadikan patung dari ukiran itu, setelah berjalan waktu
merek mulai menyembah patung-patung orang shaleh itu dan memberi nama dengan
nama mereka dikala hidup Wadd, Suwa’, Yaghust, Ya’uq dan Nasr. Ketika kesyirikan
sudah semakain parah, maka Allah mengutus nabi Nuh untuk mengajak manusia hanya
beribadah kepada Allah semata. Segala puji bagi Allah atas ni’mat dan karunia”.499
َ ََ ُ ‫ﱠ ُ ﱠ ٌ َ َْ ﱡ‬
ً ‫ان ﱠ ُ َعز ًزا َح ِك‬ ََ ‫َ َﱠ َ ُ َ ﱠ‬ َُ َ ّ َ ًُ
‫يما‬ ِ ‫ِ ة عد الرس ِل ۚ و‬ ِ ‫ﱡرسﻼ ﱡم ِش ِر ن وم‬
ِ ‫نذ ِر ن ِلئﻼ يكون ِللن‬
‫اس ع‬
“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah
diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.
An-Nisa: 165)
َْ َ َ َ ‫نك َومن ﱡنوح َو ْب َرا‬ ‫َ ْ َ َ َْ َ ﱠ‬
َ ‫الن ّي َن م َيث َاق ُ ْم َوم‬
‫يم َو ُمو َ ٰ َو ِع َ ْاب ِن َم ْرَ َم ۖ َوأخذنا ِم ْ ُ م‬ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ‫و ِ ذ أخذنا ِمن‬
(8) ‫يما‬ ‫( ّل َ ْس َأ َل ﱠ‬7) ‫يظا‬
ً ‫الص ِاد ِق َن َعن ص ْد ِق ْم ۚ َو َأ َع ﱠد ِل ْل َ ا ِفر َن َع َذ ًابا َأ ِل‬ ً َ ً َ ّ
‫ِميثاقا غ ِل‬
ِ ِ ِ ِ
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
(sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil
dari mereka perjanjian yang teguh. agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang
benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa
yang pedih”. (QS. Al-Ahzab: 7-8)
Demikianlah setiap para nabi dan rasul membawa risalah yang sama disetiap zaman
dan generasi, berdakwah menyeru manusia untuk memurnikan ibadah hanya untuk
Allah l, dan menjauhi kesyirikan. Dan tugas dakwah itu terus dilanjutkan oleh para
sahabat, para ulama, ahli ilmu dan siapapun dari umat ini yang sampai kebenaran
kepada mereka untuk mengingatkan manusia agar kembali ke jalan Allah l, dengan
bertauhid memurnikan Ibadah hanya untuk Allah l dan meninggalkan sesembahan
selain Allah l. Dakwahkan Islam kepada dunia, karena Islam agama dakwah.

Dari ‘Amr bin ‘Abasah As-Sulami z, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َ ُ َ ‫َ ْ َْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ﱠ‬ َ َ
‫ﷲ ﻻ ُ ش َر ُك ِب ِه ْ ٌء‬ ‫ وأن يوحد‬،‫ وكس ِراﻷوث ِان‬،‫أ ْر َسل ِ ِب ِصل ِة اﻷرح ِام‬

499
Tafsir Ibnu Katsir 2/223
264 Mata Air Yang Jernih

“Allah mengutusku untuk menyambung hubungan Rahim, menghancurkan berhala,


mentauhidkan Allah, dan Allah tidak disekutukan dengan apapun”.500
Ketika Sa’ad bin Abi Waqqas mengutus Rib’i bin ‘Amir at-Tasqafi z , kepada
Rustum panglima tentara Persia sebelum perang al-Qadisiyah, maka Rib’i z berkata
dengan lantang dihadapan Rustum dan para pembesarnya:
َ ْ‫ﱡ‬ ْ َ ‫ﱠُ َْ ََْ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ َو ِم ْن‬،‫الدن َيا ِإ ِس َع ِ َ ا‬ ‫يق‬
ِ ‫ و ِمن ِض‬، ِ ‫ابت َعثنا ِلنخ ِرج من شاء ِمن ِعباد ِة ال ِعب ِاد ِإ ِعباد ِة‬
َ ْ ْ َ َ َْ ْ ْ َ
‫اﻹ ْسﻼ ِم‬
ِ ‫جو ِراﻷدي ِان ِإ عد ِل‬
“Allah telah mengutus kami untuk mengeluarkan siapa yang Dia kehendaki dari
penghambaan kepada sesama makhluk menuju penghambaan hanya kepada Allah, dari
sempitnya dunia menuju keluasan akhirat, dari kezhaliman agama-agama kepada
keadilan Islam”.501
Hendaklah setiap Muslim/Muslimah berdakwah dengan ilmu yang benar, dan cara
yang haq sesuai kemampuan. Karena masih banyak manusia yang belum sampai
kepada mereka risalah dakwah Islam dan Tauhid, seperti pedalaman-pedalaman di
negeri afrika, nusantara, bahkan di beberapa daerah Indonesia, suku anak dalam di
Sumatra. Semoga kedepan semakin banyak para da’i yang mendakwahkan Tauhid dan
Sunnah, pengiriman para du’at ke daerah-daerah yang belum tersentuh dakwah.
Asalnya manusia mengenal Pencipta-nya. Keindahan dan keteraturan alam semesta
menunjukkan adanya Tuhan Yang Maha Perkasa, tidak ada yang mendustainya kecuali
manusia sombong yang telah rusak akal dan fitrahnya. Musyrik bahkan Atheis
sekalipun, lisan mereka mendustai adanya Allah k, namun hati membenarkan.
Lihatlah ketika mereka dalam kondisi terjepit, lisannya otomatis berucap “oh my God”!
َ ُ َ ْ َ ََ َ ّ ُ َ َ ْ ُ َ‫ُْْ َ َ ُ ﱠ‬ ُ َ َ َ
‫ين فل ﱠما َن ﱠجا ُ ْم ِإ ال َ ّ ِ ِإذا ُ ْم ُ ْش ِركون‬ ِ ‫ف ِإذا ر ِكبوا ِ الفل ِك دعوا مخ ِل ِص ن له‬
‫الد‬
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat,
tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)”. (QS. Al-‘Ankabut: 65)
Langit yang begitu luas dan tak bertepi, dengan muatannya yang sangat berat, kokoh
berdiri memayungi bumi tanpa satupun tiang penyangga. Menujukkan ada Pencipta.
ُ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ َ َ َْ ْ َ ََْ َََْ َ َ َ َْ َ ‫َخ َل َق ﱠ‬
ۚ ‫يد ِبك ْم َو َ ث ِف َ ا ِمن ِ ّل َد ﱠاب ٍة‬‫ض روا ِ أن ت ِم‬ ِ ‫ات ِ غ ِ عم َ ٍد ترو ا ۖ وألق ٰى ِ اﻷر‬ ِ ‫الس َماو‬
َ َ ُ َْ َ ‫َو َأ َنزْل َنا م َن ﱠ‬
‫الس َم ِاء َم ًاء فأ َنب نا ِف َ ا ِمن ِ ّل ز ْو ٍج ك ِر ٍم‬ ِ
“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan

500
Shahih Muslim (no. 832)
501
Taarikh at-Tabari 3/520. Al-Bidayah wa An-Nihayah 7/46
Mata Air Yang Jernih 265

memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan
air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan
yang baik”. (QS. Luqman: 10)
َ َ َ ََ َ َ َ َ َ َْ ْ َ َ َ ‫ﱠ ﱠ َ ُ ْ ُ ﱠ‬
ۚ ‫ض أن ت ُزوﻻ ۚ َول ِ ن َزالتا ِإ ْن أ ْم َسك ُ َما ِم ْن أ َح ٍد ّ ِمن َ ْع ِد ِه‬ ِ ‫ِإن يم ِسك السماو‬
‫ات واﻷر‬
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh
jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain
Allah”. (QS. Fathir: 41)
ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ََ َ
‫( َو َ ﱠ‬17) ‫ف ُخل َق ْت‬
(18) ‫الس َم ِاء ك ْيف ُر ِف َعت‬ ِ ِ ِ ‫أفﻼ ينظرون ِإ‬
‫اﻹ ِب ِل كي‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan
langit, bagaimana ia ditinggikan.” (QS. Al-Ghasyiyah: 17-18)
Tubuh manusia diciptakan dengan sistim yang menakjubkan luar biasa, akal dan
organ tubuh yang sempurna, mata mampu menangkap cahaya, telinga mampu mengkap
suara, kulit untuk pelindung organ tubuh manusia. Lidah untuk berbicara, kerja jantung
yang luar biasa memompa darah keseluruh tubuh, tanpa ada istirahat walaupun manusia
terlelap dengan mimpinya, namun jantung tetap setia mengalirkan darah 502 . Andai
jantung itu berhenti sesaat saja, berarti petanda telah terjadi sesuatu padanya. Maka
perhatikanlah tanda kebesaran Allah k pada diri kita. Allah k berfirman tentang
tanda-tanda kebesaran-Nya:
ً َ ‫َََ ُ ّ َ ْ ُﱠ َ َ َ َ ْ َ ْ ُﱠًُﱠ َ َ َ َ ْ ُﱠ‬ ‫ﱠُ ﱠ‬
‫ض ْعفا‬ ‫ف قوة ثم جعل ِمن ع ِد قو ٍة‬
ٍ ‫ف ثم جعل ِمن ع ِد ضع‬ ٍ ‫ال ِذي خلقكم ِمن ضع‬
َْ ُ َ ْ َ ُ َ ُ َ َ َ ُ ُْ َ ً َْ َ َ
‫يم الق ِد ُير‬‫وش بة ۚ يخلق ما شاء ۖ و و الع ِل‬
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”.
(QS. Ar-Rum: 54)
َ
(21) ‫ص ُرون‬
ُْ ََ َ ْ ُ ُ َ َ َ َْ َ
ُ ْ ّ ٌ َ ‫اﻷ ْر‬
ِ ‫أنف ِسكم ۚ أفﻼ تب‬ ِ ‫( و‬20) ‫ض آيات ِللمو ِق ِن ن‬
ِ ِ‫و‬
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Az-
Zariyat: 20-21)
Angin adalah makhluk Allah k yang ada namun tidak bisa dilihat bentuk wujud
aslinya, Allah k jadikan sebagai tanda dari kebesaran-Nya. Angin membawa awan

502
Menurut penelitian ahli kesehatan, bahwa tubuh manusia membutuhkan 80 liter darah
perharinya. Jika satu kantong darah harga operasional nya 1 juta lebih, bayangkan berapa besar
ni’mat Allah yang tidak kita sadari.
266 Mata Air Yang Jernih

yang mengandung hujan sebagai rahmat bagi bumi, bermanfaat para nelayan dan
tumbuhan, sebagai kabar gembira akan kedatangan hujan, rahmat bagi sekelompok
orang beriman seperti kisah perang Khandaq, Allah k menangkan Rasulullah n dan
para sahabat atas orang-orang musyrik dengan sebab angin. Namun angin juga bisa
sebagi tanda keburukan dan azab. Sebagaimana yang Allah k pernah kirimkan untuk
umat-umat terdahulu.
Andai seluruh manusia berkumpul untuk mendatangkan, mengendalikan angin,
mendatangkan hujan, maka manusia akan menemukan titik “Kemustahilan”. Manusia
hanya mengolah dan memanfaatkan rezeki yang disediakan Allah k dimuka bumi.
Allah k berfirman:
ُ َ َ َ ُْْ َ ُ َ ّ َ َ َّ َ ْ ُ َ َ ْ َ
‫ات َو ِل ُي ِذيقكم ِّمن ﱠر ْح َم ِت ِه َو ِلت ْج ِر َي الفل ُك ِبأ ْم ِر ِه َو ِلت ْ تغوا‬
ٍ ‫الر اح ُم ِش َر‬
ِ ‫و ِمن آيا ِت ِه أن ير ِسل‬
َ ُ ْ َ ُ‫َ ْ َ ﱠ‬
‫ض ِل ِه َول َعلك ْم شك ُرون‬‫ِمن ف‬
“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya
dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat
mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur”. (QS. Ar-Rum: 46)
َْ
ً ‫اﻷ ْرض َجم‬ َ ْ َُ َ ََ ‫ُ َ ﱠ‬
‫يعا‬ ِ ِ ِ ‫و ال ِذي خلق لكم ما‬
“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada dibumi untuk kalian”. (QS. Al-
Baqarah: 29)
َ ُ َ َ َ ُ َْ َ ََ ْ ُ ََْ َ ‫ُ ﱠ‬
‫ض ِمن َ ْع ِد ِ ْم ِل َننظ َرك ْيف ْع َملون‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ثم جعلناكم خﻼ ِئف‬
“Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah
mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat”. (QS. Yunus: 14)
َ ْ َ ُ ‫س َشد ٌيد َو َم َناف ُع ل ﱠلناس َول َي ْع َل َم ﱠ ُ َمن َي‬ َْ َ َ ْ َ َْ َ َ
‫نص ُر ُه َو ُر ُسل ُه ِبالغ ْي ِب‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٌ ‫و أنزلنا ا ِديد ِف ِيه بأ‬
“Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah
tidak dilihatnya. (QS. Al-Hadid: 25)
َ َُ ‫ََﱠ‬ ُ َ ْ َْ ْ َْ ْ ْ ‫ﱠ ﱠ َ َ ُ ْ َ ّب َو ﱠ‬
‫الن َوى ُيخ ِر ُج ال َ ﱠ ِم َن اﳌ ِّي ِت َو ُمخ ِر ُج اﳌ ِّي ِت ِم َن ال َ ّ ِ ذ ِلك ُم ﱠ ُ فأ ى ُت ْؤفكون‬ ِ ‫ِإن ف ِالق ا‬
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuhan-tumbuhan dan biji buah-buahan.
Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang
hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih
berpaling?” (QS. Al-An’am: 95)
Mata Air Yang Jernih 267

َ
‫ِر ْجل ْ ِن َو ِم ْ ُ م ﱠمن‬ ٰ َ ‫َب ْط ِن ِه َو ِم ْ ُ م ﱠمن َي ْم ِ َع‬ ٰ َ ‫َخ َل َق ُ ﱠل َد ﱠاب ٍة ِّمن ﱠم ٍاء ۖ َف ِم ْ ُ م ﱠمن َي ْم ِ َع‬ ُ ‫َو ﱠ‬
َ َ
ۚ ‫َع ٰ أ ْرَ ٍع‬ َْ
ِ ‫يم‬
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan
itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang
sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki”. (QS. An-Nur: 45)
َ َ َ َ ُ ً َ َ ْ َ َ ْ َ َ َْ ْ َ
‫ال َوا َ ِم َ ِل ْ ك ُبو َ ا َو ِز َنة ۚ َو َ ْخل ُق َما ﻻ ْعل ُمون‬‫وا يل وال ِبغ‬
“Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya
dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak
mengetahuinya”. (QS. An-Nahl: 8)
َ ُُْ َ َ َ َ َْ ْ ُ ُ َ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ام ِل ْ ك ُبوا ِم ْ َ ا َو ِم ْ َ ا َتأ لون‬‫ﱠ ُ ال ِذي جعل لكم اﻷ ع‬
“Allah yang menjadikan binatang ternak untuk kalian, sebagiannya untuk kalian
kendarai dan sebagiannya untuk kalian makan”. (QS. Ghafir: 79)
َ ‫َ ﱠُ ََﱠ‬ َ َََْ َ ُ
‫َو ِمن ِ ّل ْ ٍء خلقنا ز ْو َج ْ ِن ل َعلك ْم تذك ُرون‬
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
kebesaran Allah”. (QS. Az-Zariyat: 54)
ََ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫َٰ َذا َخ ْل ُق ﱠ َف َأ ُرو ي َم َاذا َخ َل َق ﱠالذ‬
‫ين ِمن ُدو ِن ِه ۚ َب ِل الظ ِاﳌون ِ ضﻼ ٍل ﱡم ِب ٍن‬ ِ ِ ِ
“Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah
diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang
zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Luqman: 11)
Ayat-ayat ini menunjukkan sifat-sifat Allah Zat yang Maha Pencipta dan Dialah
Rabb Pengatur, Maha Berdiri Sendiri tidak ada satupun dari manusia yang memiliki
sifat itu. Para ulama mengatakan:
ُ
‫ات ا ْ ِد ِث‬ َ ْ َ َ ْ َ ‫ُح ُد ْو ُث ا َ ْ ُل ْو َق‬
ِ ‫ات د ِلي ٌل ع ِإثب‬
ِ
“Keberadaan makhluk ciptaan, dalil yang menujukkan adanya Pencipta”.503

‫اح ٌد‬ َ ُ ‫َ ُ َ َ ُ َ ٌ َ ُ ََ َﱠ‬


ِ ‫ تد ﱡل ع أنه و‬... ‫ف ِف ْي ِ ّل ْ ٍء له آية‬
Didalam segala sesuatu terdapat tanda dan alamat
Semua itu menunjukkan bahwa Dialah Zat Yang Maha Esa
Walau di era modern dengan teknologi yang super canggih, tapi tidak seorangpun
manusia, negara-negara maju dan adidaya yang mampu menciptakan walau satu biji

503
(Kitab Qawa’id bab al I’tiqod hal 8, DR. Ahmad An-Najjar)
268 Mata Air Yang Jernih

gandum, beras, jagung bahkan lebih kecil dari itu biji bayam yang bisa menumbuhkan
tunas seperti ciptaan Allah k.

Ada satu industri yang mencoba memproduksi beras dari bahan plastik, akan tetapi
tidak punya kualitas menumbuhkan tunas seperti biji padi ciptaan Allah k, rasa dan
kualitas nya belum tentu cocok dengan tubuh manusia. Ada pula manusia yang
memproduksi telur dari bahan kimia, akan tetapi tidak bisa menetas sebagaimana telur
ciptaan Allah k dengan keagungan-Nya. Di salah satu negara teluk (Khalij) pernah
ditemukan sebuah perusahaan memproduksi madu dari bahan oli bekas, dengan
campuran bahan lainnya, dikemas dan diedarkan untuk dijual, tapi tidak seperti madu
ciptaan Allah k yang dikeluarkan dengan rahmat-Nya dari perut-perut lebah.

Aduhai betapa sempurnanya ciptaan-Mu ya Allah, Adapun ciptaan manusia penuh


dengan ‘aib dan kekurangan, bahkan tidak jarang menjadi sebab kerusakan, penyakit,
beras palsu dibuat dari bahan plastik, madu dibikin dari oli bekas kendaraan, telur
dibuat dari bahan kimia yang tentunya akan membawa kerusakan pada tubuh dan
kehidupan manusia, dan yang lebih parah adalah kesombongan yang timbul akibat
mendewakan akal pikiran terbatas yang berjalan diatas roda nafsu dan syahwat semata.
Manusia bukan pencipta, namun mereka hanya memanfaatkan dari bahan yang
sudah ada, yang sudah Allah k persiapkan untuk kebutuhan manusia, seperti bahan-
bahan material yang berasal dari perut bumi, besi baja, tembaga, emas, mutiara, gas,
minyak bumi, dan kekayaan alam lainnya, yang menciptakan itu semua adalah Allah
k . Adakah salah seorang professor hebat mampu menciptakan hal semisal? Tentu
tidak ada, bahkan tidak akan pernah ada sampai akhir masa.
ْ ‫َ َ َ َﱠ‬ ُ َ َ ْ َ َ ْ َُ
‫اق َو ِ أنف ِس ِ ْم َح ﱠ ٰ َي َب ﱠ ن ل ُ ْم أن ُه ا َ ﱡق‬
ِ ‫س ِ ِ م آيا ِتنا ِ اﻵف‬
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran
itu adalah benar”. (QS. Fusshilat: 53)
Masih banyak manusia yang kafir kepada Allah k, mereka rela mengambil tuhan
selain Allah k dan menyembah makhluk dari jenis hewan, sapi, tikus, manusia, mayat,
syaithan, dan benda-benda mati sebagai tuhan yang diseru petang dan pagi.
َ ‫اﻷل‬َ ْ َ َ َ ْ َُ َ ٰ‫َ َ ْ َ َُْ ْ ُ ﱡ َ َ ﱠ‬ َ ُ ْ ُ َ َ َّ ُ َ َ ْ َْ َ ْ ‫ﱠ ﱠ َ َ ﱠ‬
‫يم‬ ِ ‫اب‬‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ا‬‫و‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ة‬
ٍ ‫آي‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫اء‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ل‬‫و‬ (96 ) ‫ن‬‫إن ال ِذين حقت عل ِ م ِلمت رِ ك ﻻ يؤ ِمنو‬
“Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Rabb-mu,
tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan,
hingga mereka menyaksikan azab yang pedih”. (QS. Yunus: 96-97)
Demikian juga dengan ruh yang dijasad manusia, adakah yang bisa
menciptakannya? Bilamana seluruh para dokter dan ilmuan terhebat yang pernah ada
didunia ini berkumpul untuk menciptakan ruh, maka mereka akan angkat tangan karena
tidak mampu untuk melakukannya. Bahkan bentuk zat dan tekstur ruh pun manusia
Mata Air Yang Jernih 269

tidak bisa mendeteksi, hanya ada dalam khayalan ilusinasi. Jika ruh saja manusia tidak
mampu membuktikan bentuknya padahal ia ada, bagaimana dengan Pencipta ruh?
Belum ada dalam sejarah kehidupan manusia, seorang pun yang menciptakan ruh,
bahkan jika ruh itu sudah pergi dari jasad dengan datang kematian, jadilah bangkai yang
tidak bisa berbuat apa-apa. Maka dalam hal apa kita layak sombong dengan beribadah
kepada selain-Nya?
‫ُ َٰ ﱠ‬ َ َْ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ‫َف َل ْوَﻻ إ َذا َب َل َغت ا ْ ُ ْل ُق‬
‫( َون ْح ُن أق َر ُب ِإل ْي ِه ِمنك ْم َول ِكن ﻻ‬84) ‫( َو أنت ْم ِحي ِئ ٍذ تنظ ُرون‬83) ‫وم‬ ِ ِ
َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ
(87) ‫( ت ْر ِجعو َ ا ِإن كنتم ص ِاد ِق ن‬86) ‫( فلوﻻ ِإن كنتم غ َ م ِدي ِن ن‬85) ‫ت ْب ِص ُرون‬
ْ َ ْ ْ

“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu
melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,
maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan
nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?” (QS. Al-
Waqi’ah: 83-87)
Sekiranya seluruh manusia dan jin berkumpul untuk menciptakan seekor lalat atau
nyamuk dan yang semisalnya, maka hal itu tidak mampu mereka lakukan, Allah k
mengajak manusia-manusia yang menyembah tuhan-tuhan palsu selain-Nya untuk
berfikir dengan akal sehat.
َ ُ ُُْ َ َ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ ُ َ َ َ ٌ َ ْ َ ُ َ ُ ﱠ ﱠ‬
‫ين ت ْد ُعون ِم ْن ُدو ِن ﱠ ِ ل ْن َيخلقوا ذ َب ًابا َول ِو‬ ‫ياأ ا الناس ض ِرب مثل فاست ِمعوا له ِإن ال ِذ‬
َ ُ ْ َ ْ ‫ﱠ‬ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ً ْ َ ُ َ ‫ْ َ َ ُ َ ُ َ ْ َ ْ ُُْ ُ ﱡ‬
َ ‫وه م ْن ُه‬
‫( َما ق َد ُروا‬73) ‫وب‬
ُ ‫ض ُعف الطال ُب َواﳌطل‬
ِ ِ ‫اجتمعوا له و ِ ن سل م الذباب ش ئا ﻻ س ن ِقذ‬
ََ َ
‫ﱠ َ َح ﱠق ق ْد ِر ِه ِإ ﱠن ﱠ َ لق ِو ﱞي َع ِز ٌز‬
“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kalian seru (sembah) selain Allah sekali-
kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walau mereka bersatu untuk
menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tidak seorangpun
yang mampu merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemah yang menyembah dan yang
disembah. Mereka tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al-Hajj: 73-74)
ْ ْ َ ُ َْ َ ُ ْ َ ُ َْ َ ‫َ ﱠ‬
ٍ ‫وال ِذين تدعون ِمن دو ِن ِه ما يم ِلكون ِمن ِقط ِم‬
“Dan orang-orang yang kalian sembah selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari.” (QS. Fathir:13)
Qitmir dalam bahasa arab adalah kulit ari yang ada dalam biji kurma, teksturnya
sangat tipis, hal yang seringan itupun tidak seorang pun yang mampu menciptakannya
kecuali Allah k. Meyakini Allah k sebagai Pencipta, Pemilik, Pengatur satu-satu-
Nya, maka ini bagian pertama dari ke-Imanan kepada Allah k. Namun belum
menjadikan seorang masuk Islam dan layak disebut Muslim sampai ia memberikan
270 Mata Air Yang Jernih

konseskuensi keimanannya dengan memberikan seluruh jenis ibadah hanya untuk


Allah k semata.

Allah benar Zat Yang Maha Pemberi rezeki seluruh makhluk di alam semesta,
semua bergantung kepada Allah k, Allah Zat Yang Maha Penyayang, sangat
penyayang kepada hamba-hamba-Nya.
Sungguh manusia diatur, bukan mengatur
Seluruh mahluk hanya ciptaan Zat Yang Maha Luhur
Kita tercipta dari tanah yang berlumpur
Dan setetes air mani yang menyembur

Manusia dihinakan dengan kematian


Jika ajal datang sempurnalah rezeki yang ditetapkan
Dunia bukan negeri kekekalan
Melainkan halte persinggahan dan gelanggang ujian

Semua makhluk akan pergi tanpa terkecuali


Menghadap Allah Zat Yang Maha Terpuji
Pada hari wajah tertunduk, tak beralas kaki
Menuju persidangan dengan mulut terkunci

Itulah hari persimpangan jalan dan perpisahan


Setiap kaum akan mengikuti sesembahan
Ada kelompok kiri dan ada pula golongan kanan
Disana hanya ada dua tempat keabadian

Pemuja nafsu dan syaithan akan disatukan


Demikian juga penyembah dewa, sapi dan rembulan
Kezhaliman akan berbalas azab dan kehinaan
Keimanan dan ittiba’ akan menghilangkan kesedihan

Ikutilah jalan lurus diatas petunjuk


Bukan jalan orang bingung lagi mabuk
Hati-hati dengan pemahaman aneh lagi buruk
Ujungnya penyesalan dan hati yang remuk

Sungguh tercela para penyembah hawa dan nafsu


Mereka disesatkan oleh syaithan yang tak jenuh menyeru
Ada penyembah tikus, sapi dan batu
Neraka Jahannam siap menunggu
Mata Air Yang Jernih 271

3. Diantara Bentuk Kekufuran dan Penyimpangan Dalam Tauhid Rububiyyah

a) Keyakinan Tidak Ada Tuhan


Tidak beriman dengan wujud keberadaan Tuhan adalah keyakinan kufur (mulhid),
seperti keyakinan orang-orang Atheis mereka tidak beriman dengan adanya tuhan.
Karena tuhan tidak terlihat dan tidak bisa diraba. Keberadaan Tuhan adalah sesuatu
yang nyata dan bisa diterima melalui akal sehat dan wahyu. Dari sisi akal, tidak
mungkin wujud alam semesta yang luas dan teratur ini tercipta dan berjalan tanpa ada
Pencipta dan Pengatur, ini suatu hal yang tidak logis. Ada benda terjadi dengan
sendirinya merupakan hal yang mustahil.
Orang-orang atheis misalnya, mereka meyakini bahwa alam semesta terjadi dengan
sendirinya, mereka berusaha mengedepankan berbagai teori, yang aneh-aneh satu yang
tidak terlepas dari bantahan, karena teori itu lahir dari asumsi akal yang kosong dari
wahyu. Seperti pernyataan bahwa proses alam semesta tercipta dari gumpalan super
atom dengan bentuk bola api dalam ukuran yang sangat kecil.
Kemudian gumpalan atom tersebut semakin lama semakin padat dan panas
sehingga meledak dan menumpahkan isi alam semesta, kemudian berubah menjadi
energi yang terus berkembang menjadi nebula dan terbentuklah bintang-bintang dalam
kumpulan galaksi, darinya terbentuk tata surya dan bumi.
Teori ini dikenal dengan teori Big Bang (dentuman/kecelakaan besar) muncul
sekitar tahun 1920 yang kemukakan oleh ilmuan Belgia yang bernama Abbe George
Lemaitre. Teori ini sudah dipelajari disekolah-sekolah menengah di Nusantara.
Demikian juga teori tebakan filsafat, mana yang lebih duluan telur atau ayam? Teori
penciptaan dan evolusi, manusia berasal dari kera, yang dipelopori bung Darwin.
Semua teori ini ternyata berasal dari orang kafir yang tidak kenal dengan Allah kdan
untuk mengingkari adanya Tuhan. Mereka mengira alam tercipta secara kebetulan.
Oleh karenanya, terori BigBang ini salah satu teori dari sekian banyak persepsi
tentang penciptaan alam semesta, yang menimbulkan keraguan dan menuai berbagai
pertanyaan, apakah benar alam semesta pernah meledak, yang seakan menggambarkan
kondisi hari kiamat dan kerusakan, namun justru menjadi sesuatu yang tertata rapi yang
bagitu indah? Bukankah ledakan justru menghasilkan ketidakteraturan?
Jika ditanyakan secara ilmiyah, maka siapa yang menciptakan benda dan proses
pembentukan galaksi yang teratur dengan miliyaran planet luar angkasa? Apakah logis
dikatakan terjadi tanpa ada yang mengatur dan mencipta? Ini justru sesuatu yang sangat
tidak ilmiyah dan sangat tidak rasional.
Tentunya keyakinan ini adalah buah dari kekufuran dan memang ternyata muncul
dari orang-orang yang tidak beriman kepada Allah k dan hari akhir.
272 Mata Air Yang Jernih

َ ‫َ َ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ َ ُه َ َو ُاه َو َأ‬
َ ‫ض ﱠل ُه ﱠ ُ َع َ ع ْلم َو َخ َت َم َع َ َس ْمعه َو َق ْلبه َو َج َع َل َع َ َب‬
‫ص ِر ِه‬ ِِ ِِ ٍ ِ ‫أفر أيت م ِن اتخذ ِإل‬
َ ُ ‫ْ َ ْ ﱠ َ ََ َ َ ﱠ‬ َ ً َ
‫ِغش َاوة ف َم ْن َ ْ ِد ِيه ِمن ع ِد ِ أفﻼ تذكرون‬
“Pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan,
dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan di atas penglihatannya? Maka
siapakah yang akan memberi nya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat). Maka
mengapa kalian tidak mau mengambil pelajaran.” (QS. Al-Jatsiyah: 23)
Adapun sebagian tokoh yang menyangka bahwa teori big bang sesuai dengan konsep
Al-Quran pada firman Allah k:
ّ َ ‫ض َ َان َتا َرْت ًقا َف َف َت ْق َنا ُ َما َو َج َع ْل َنا ِم َن ْاﳌَ ِاء ُ ﱠل َ ْ ٍء‬ َْ َ َ َ ‫َََ ْ ََ ﱠ َ َ َ ُ َ ﱠ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْر‬
ٍ ‫ات و‬
ِ ‫أولم ير ال ِذين كفروا أن السماو‬
َ ََ َ
‫أفﻼ ُي ْؤ ِم ُنون‬
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara kedua-nya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak
juga mau beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30)
Tentu jauh berbeda antara teori yang dikemukan oleh ilmuan barat dengan konsep
Al-Quran, karena teori meledak dan tabrakan besar, jauh beda dengan berpisah tanpa
melebur dan hancur. Berkata sahabat Abdullah bin ‘Abbas c :
ُ ْ ُ َ ً ْ ُ َْ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ ً َْ ُ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ
‫ض َرتقا ﻻ تن ِ ت‬‫ و ان ِت اﻷر‬،‫ان ِت السموات رتقا ﻻ تم ِطر‬
“Langit dahulunya padu tidak menurunkan hujan, dan bumi juga berpadu tidak
menumbuhkan tumbuhan.”504

Berkata Sa’id bin Jubair t:

“Dahulu langit dan bumi menempel dan satu, ketika Allah k meninggikan langit, dan
menghamparkan bumi, yang sebelumnya satu dan dipisahkan dengan ruang udara”.505
Maka segala puji bagi Allah k Pencipta langit dan bumi dengan sendiri-Nya, kita
beriman dengan apa yang dikabarkan oleh Allah k dan Rasul-Nya, melalui Al-Quran
dan As-Sunnah yang suci. Allah k berfirman.
ً ‫الس َماء َم ًاء َف َأ ْخ َر ْج َنا به َأ ْز َو‬
‫اجا ِم ْن‬ َ َ َْ ًُ ُ َُ َ ََ َ ً َ َ َْ َُ َ َ ‫ﱠ‬
ِِ ِ ‫ال ِذي جع َل لك ُم اﻷ ْرض م ْ دا وسلك لك ْم ِف َ ا سبﻼ َو أنز َل ِمن ﱠ‬
‫َن َبات َش ﱠ‬
ٍ

504
Tafsir Ibnu Katsir 5/339
505
Demikian pendapat Qatadah, Hasan Al-Bashri t. (Ibnu Jarir 8/430-433, Ibn Katsir 5/399)
Mata Air Yang Jernih 273

“(Dialah Allah) yang telah menjdikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah
menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan.
Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berbagai jenis dari tumbuhan yang
bermacam-macam.” (QS. Toha: 53)
Mereka tidak beriman kepada adanya Allah k karena Allah k tidak mampu
dilihat dengan mata kepala. Maka kita jawab bahwa tidak semua yang tidak terlihat
menunjukkan ketiadaan. Betapa banyak keberadaan sesuatu dalam kehidupan yang
tidak terlihat. Namun dipastikan dan disepakati eksistensinya.
Semua orang sepakat dengan adanya Ruh dalam tubuh manusia, yang dengannya
mereka hidup, bergerak sehingga disebut manusia hidup, jika ruh itu sudah tiada maka
namanya berganti dengan mayat. Apakah ada diantara manusia yang dapat menjelaskan
secara ilmiyah bentuk hakikat ruh? Maka dari itu ketika orang-orang Yahudi bertanya
kepada Nabi Muhammad n tentang hakikat ruh, maka turun firman Allah l:
ً َ ‫ْ ْ ﱠ‬ ُ ُ َ ‫الروح ُقل ﱡ‬ َ َُ ْ ََ
‫ون َك َعن ﱡ‬
‫وح ِم ْن أ ْم ِر َرِّ ي َو َما أو ِت ت ْم ِم َن ال ِعل ِم ِإﻻ ق ِليﻼ‬
ُ ‫الر‬
ِ ِ ِ ‫و سأل‬
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah: “Ruh itu termasuk urusan
Rabb-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isra’: 85)
Demikian juga ciptaan Allah k yang lain seperti keberadaan angin, akal manusia,
yang keberadaannya diakui oleh seluruh manusia, namun hakikat dan bentuknya tidak
mampu dilihat oleh indra manusia. Jika demikian hal nya makhluk, bagaimana dengan
Pencipta mahluk?
Dan masih banyak dalam hidup ini sesuatu yang ada namun tidak bisa dilihat
wujudnya, tidak setiap yang tidak terlihat dengan indra mata yang penuh keterbatasan
ini berarti tidak ada. Menurut Al-Quran dan As-Sunnah, bahwa Allah k tidak mampu
diihat di dunia dengan mata kepala, sebagaimana firman-Nya.
ُ ‫َ ُ ْ ُ ُ ْ َْ َ ُ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ َْ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
ُ ‫يف ا ْ َ ب‬
ِ ‫ﻻ تد ِركه اﻷبصارو و يد ِرك اﻷبصارو و الل ِط‬
“Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat
segala penglihatan itu dan Dia-lah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-An’am: 103)
Akan tetapi Allah k akan dilihat pada hari kiamat oleh orang beriman … Adapun
mitos, khurafat pengakuan dusta sekte sufi, bahwa wali mereka bisa melihat Allah k
di dalam mimpi atau di alam sadar adalah kedustaan besar dalam agama Islam. Para
Nabi dan Rasul r adalah wali Allah tanpa ragu, yang mana Maqam mereka begitu
tinggi di sisi Allah, namun tidak satupun yang mengaku pernah melihat Allah. Orang-
orang sufi yang ghuluw justru membenarkan guru dan ajengannya bisa melihat Allah,
ini adalah keyakinan kufur. Kedustaan kaum sufi telah banyak merusak citra Islam dan
aqidah umat, semoga Allah nampakkan kebenaran kepada kita dan mereka.
274 Mata Air Yang Jernih

b) Meyakini Ada Tuhan Selain Allah l


Makhluk butuh kepada Al-Khaliq. Ciptaan sangat butuh dan rindu kepada Pencipta.
Itulah fitrah manusia. Hidup di samudera kehidupan yang sangat luas tak bertepi,
terkadang badai dan topan selalu menyapa, ujian dan kesulitan hidup selalu ada,
demikianlah ketetapan Zat Yang Maha Kuasa telah berlaku di alam semesta, bahwa
kehidupan adalah gelanggang ujian yang nyata.
Betapa banyak masalah dan beban kehidupan yang tak mampu diselesaikan dengan
kemampuan manusia yang lemah penuh keterbatasan. Disaat-saat genting, manusia
akan merasa butuh kepada Zat Yang Maha Perkasa, Yang Maha Mampu berbuat segala
sesuatu dengan sekehendak-Nya. Betapa banyak kesulitan dalam hidup ini yang tidak
mampu untuk dihadapi, kecuali dengan pertolongan Zat Yang Maha Terpuji. Lisan
yang sebelumnya kosong dan kelu, akan kokoh memanggil nama Allah k dengan
penuh keikhlasan dan menghamba kepada-Nya. Disaat susah, kelalaian berganti
dengan kesadaran, kesombongan redup menghiba dengan wajah kerendahan.
Demikianlah kondisi fitrah manusia, walau lisan mereka berdusta, namun hati dan
fitrah mereka tetap lurus dan mengakui kebesaran Allah Tuhan Pencipta jagat raya.
Namun Iblis la’natullah ‘alaihi senantiasa berjuang keras untuk menyesatkan
manusia dari mengenal Pencipta mereka dengan ditaburi bumbu syahwat dan senjata
syubuhat, sehingga banyak manusia mencari, meraba dengan modal akal dan perasaan,
sampai meyakini ada tuhan-tuhan di alam semesta ini selain Allah Zat Yang Maha
Perkasa. Ada yang menyembah malaikat, nabi, wali, menyembah kuburan, menyembah
dewa, jin, manusia, patung berhala, matahari, bulan, bintang, menyembah api, bahkan
ada pula yang menyembah tikus dan sapi. Mereka semua adalah mahluk dan ciptaan
Allah k yang tidak ada unsur ketuhanan, mereka adalah ciptaan, tidak memiliki
kemampuan sedikitpun walau untuk mencipta seekor lalat dengan kelincahannya.
Tidak seorangpun yang memiliki saham dan membantu Allah k dalam ciptaan-Nya.
Namun demikian akal mereka tidak berjalan dan lebih ridho kepada makhluk dan
hewan hina untuk disembah dan meninggalkan Tuhan Yang Maha Esa.
َ َ َ َ َ ‫ﱠ َ ﱠ ﱠَ ّ َ ﱠ ﱠ‬
‫ين ك َف ُروا ف ُ ْم ﻻ ُي ْؤ ِم ُنون‬‫اب ِعند ِ ال ِذ‬
ِ ‫ِإن شرالدو‬
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang
yang kafir, karena mereka itu tidak beriman”. (QS. Al-Anfal: 55)
َْ َ َ َْ ْ ُ ْ ّ
ۗ ‫ض ذ َ ًبا َول ِو افت َد ٰى ِب ِه‬ ‫ر‬‫اﻷ‬ ‫ء‬‫ل‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫د‬ َ ‫ين َك َف ُروا َو َم ُاتوا َو ُ ْم ُك ﱠف ٌار َف َلن ُي ْق َب َل م ْن َأ‬
‫ح‬ َ ‫إ ﱠن ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sungguh orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya,
maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi,
walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu”. (QS. Ali-Imran: 91)
Allah k mengumpamakan akal mereka dengan kehinaan dan kelemahan, seakan
mereka berjalan dengan kepala dibawah dan akal yang tak berfungsi, diantara mereka
ada yang siap meminum kencing sapi dan sujud kepadanya dengan merendahkan diri.
Mata Air Yang Jernih 275

َ َ َ
َ
‫اط ﱡم ْست ِق ٍيم‬
ٍ ‫ِص َر‬ ٰ َ ‫َو ْج ِ ِه أ ْ َد ٰى أ ﱠمن َي ْم ِ َس ِو ا َع‬ ٰ َ ‫أ َف َمن َي ْم ِ ُم ِكبا َع‬

“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak
mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?”
(QS. Al-Mulk: 22)
Ada yang menyembah para nabi, padahal mereka adalah makhluk ciptaan seperti
manusia umumnya. Sifat makhluk ada padanya. Para Nabi r dihinggapi rasa takut,
capek, lapar butuh makan, memiliki anak dan istri, dan mereka juga meminta kepada
Allah k, namun syaithan menghiasi persangkaan mereka, sehingga menjadikan
sebagian para nabi sebagai tuhan.

‫اع ُب ُدوا ﱠ َ َرِّ ي‬


ْ ‫يل‬ َ ‫يح َي َاب إ ْس َر ا ِئ‬ ُ ‫ال ْاﳌَس‬ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ َْ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ ‫ََ ْ َََ ﱠ‬
‫ين قالوا ِإ ﱠن‬
ِ ِ ِ َ ‫و اﳌ ِسيح ابن م ْر م وق‬ ‫لقد كفر ال ِذ‬
َ ‫لظاﳌ َن م ْن َأ ْن‬
‫ص ٍار‬
‫ﱠ‬
‫ل‬ ‫ا‬ َ
‫م‬ ‫و‬ ‫َف َق ْد َح ﱠر َم ﱠ ُ َع َل ْيه ا ْ َ ﱠن َة َو َم ْأ َو ُاه ﱠ‬
َ ‫الن ُار‬ ‫َ َﱠ ُ ْ ﱠ ُ َ ْ ُ ْ ْ ﱠ‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ‫ور كم ِإنه من ش ِرك ِبا‬
“Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih
putra Maryam”, padahal Al-Masih telah berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan
Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya di neraka.
Tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun”. (Al-Maidah: 72)
Manusia, Matahari, Bulan adalah ciptaan, tidak mampu mencipta, mereka diatur
bukan mengatur. Mereka tidak sedikitpun memiliki unsur dan nilai ketuhanan.
Alangkah tertipunya manusia yang menyembah manusia, menghinakan diri dihadapan
makhluk.
َََ ‫ﱠ‬ َْ َ ْ ‫ﱠ‬ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ ْ ‫ﱠ ْ ُ َ ﱠَ ُ َ ﱠ‬
‫س َوﻻ ِللق َم ِر َوا ْ ُ ُدوا ِ ﱠ ِ ال ِذي خلق ُ ﱠن‬
ِ ‫و ِمن آيا ِت ِه الليل وال اروالشمس والقمرﻻ دوا ِللشم‬
َ ْ َ
َ َ ُ
‫ِإ ْن ك ْن ُت ْم ِإ ﱠي ُاه ْع ُب ُدون‬
“Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan
bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi
bersujudlah kepada Allah yang telah menciptakan semua itu, jika kalian hanya kepada
Allah saja menyembah”. (QS. Fusshilat: 37)
َ َ ٌ َ َْ َ َُْ َ َ ُُْ َ َ َ ‫َو ﱠالذ‬
‫ات غ ْ ُ أ ْح َي ٍاء‬‫( أمو‬20) ‫ين َي ْد ُعون ِم ْن ُدو ِن ﱠ ِ ﻻ َيخلقون ش ْ ًئا َو ُ ْم ُيخلقون‬ ِ
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu
apapun, sedang berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu mati
tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak mengetahui bilakan penyembah-
penyembahnya akan dibangkitkan”. (QS.An-Nahl: 20-21)
َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ‫َ ﱠ‬
‫( ِإ ْن ت ْد ُعو ُ ْم ﻻ َ ْس َم ُعوا ُد َع َاءك ْم َول ْو َس ِم ُعوا‬13) ٍ ‫ين ت ْد ُعون ِم ْن ُدو ِن ِه َما َي ْم ِلكون ِم ْن ِقط ِم‬ ‫وال ِذ‬
َ ُ ْ َ َُُّ ََ ْ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ ََ ْ ُ َ ُ َ َ ْ َ
(14) ٍ ‫ما استجابوا لكم و وم ال ِقيام ِة يكفرون ِ ِشر ِككم وﻻ ين ِ ئك ِمثل خ ِب‬
276 Mata Air Yang Jernih

“Dan orang-orang yang kalian seru (sembah) selain Allah tidak memiliki apa-apa
walau setipis kulit ari. Jika kalian menyeru mereka, mereka tidak bisa mendengar
seruanmu; dan kalua mereka mendengar, mereka tidak dapat memenuhi permintaanmu.
Dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu, dan tidak ada yang
dapat memberi keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh Yang Maha
Mengetahui”. (QS.Fathir: 13-14)
ُ ‫اط ُل َو َأ ﱠن ﱠ َ ُ َو ْال َع ِ ﱡ ْال َكب‬
ِ
َ ‫َذل َك ب َأ ﱠن ﱠ َ ُ َو ا ْ َ ﱡق َو َأ ﱠن َما َي ْد ُعو َن م ْن ُدونه ُ َو ْال‬
‫ب‬ ِِ
ِ ِ ِ ِ
“Demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan
sesungguhnya apa saja yang mereka sembah selain Allah adalah bathil, sesungguhnya
Allah, Dia-lah Zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al-Hajj: 62)
Segala puji bagi Allah k atas petunjuk dan taufiq kepada jalan Islam yang dibawa
oleh Para Nabi dan Rasul utusan, untuk mengenalkan kepada kita tentang Pencipta yang
sesungguhnya, Dia-lah Allah Zat Yang Mulia. Semoga Allah k wafatkan sebagai
muslim dan dipertemukan-Nya kita dengan hamba-hamba yang shaleh.
c) Meyakini Tuhan Berbilang
Diantara aqidah kufur yang diadopsi oleh manusia, meyakini Tuhan berbilang,
apakah dengan mengatakan Tuhan punya anak seperti keyakinan sebagian yahudi,
nasrani, musyrik jahiliyah atau meyakini wujud makhluk memiliki unsur ketuhanan
seperti keyakinan hindu, majusi dll.
َ َ ‫يح ْاب ُن ﱠ َذل َك َق ْو ُل ُ ْم ب َأ ْف َوا ْم ُي‬
‫ضا ِ ُئون‬ ُ ‫ص َارى ْاﳌَس‬ ‫َو َق َالت ْال َ ُ ُ ُ َ ْ ٌر ْاب ُن ﱠ َو َق َالت ﱠ‬
َ ‫الن‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ود عز‬
َ ُ َ ْ ُ ‫َ ْ َ ﱠ َ َ َ ُ ْ َْ ُ َ ََُ ُ ﱠُ َﱠ‬
‫قول ال ِذين كفروا ِمن قبل قاتل م أ ى يؤفكون‬
“Orang-orang yahudi berkata: “Uzair putra Allah” dan orang Nasrani berkata; ‘Al-
Masih itu putra Allah”. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka
meniru perkataan orang-orang kafir terdahulu. Mereka dilaknat oleh Allah,
bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS.At-Taubah: 30)
َ ُ َ
‫اح ٌد َو ِ ْن ل ْم َي ْن َ ُ وا َع ﱠما َي ُقولون‬ َ ٌ َ ‫َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ ُ ﱠ ﱠَ َ ُ ََ َ َ َ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫لقد كف َر ال ِذين قالوا ِإن ث ِالث ثﻼث ٍة وما ِمن ِإل ٍه ِإﻻ ِإله و‬
ٌ ‫اب َأ ِل‬
‫يم‬ َ ‫َل َي َم ﱠس ﱠن ﱠالذ‬
ٌ ‫ين َك َف ُروا م ْ ُ ْم َع َذ‬ ِ
ِ
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah
satu dari yang tiga”, padahal tidak tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakana itu,
pasti orang-orang kafir diantara mereka akan ditimpasiksaan yang pedih”. (QS. Al-
Maidah:72) َ
‫يح ِع َ ْاب ُن َم ْرَ َم َر ُسو ُل‬ ُ ‫ﱠ إ ﱠﻻ ا ْ َ ﱠق إ ﱠن َما ْاﳌَس‬ ََ ُ ُ َ ََ ْ ُ ُْ َ َ َ ْ َ ْ َ
ِ ِ ِِ ‫اب ﻻ غلوا ِ ِد ِينكم وﻻ تقولوا ع‬ ِ َ ‫ياأ ل ال ِكت‬
ْ‫ولوا َث َﻼ َث ٌة ْان َ ُ وا َخ ْ ً ا َل ُكم‬
ُ ُ َ ُ ُ َ ََ ُ ُ َ ‫ﱠ‬
‫ِ ورس ِل ِه وﻻ تقولوا تق‬
ُ َ ْ ٌ ‫ﱠ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُر‬
‫وح ِمن ُه ف ِآمنوا ِبا‬ ‫ِ و ِلمته ألقا ا ِإ مر م و‬
Mata Air Yang Jernih 277

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam urusan agamamu, dan
janganlah kalian berkata tentang Allah kecuali yang benar.asul-rasul-Nya
Sesungguhnya Al-Masih ‘Isa putra Maryam adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang
rdisampaikan kepada Maryam dan tiupan ruh dari-Nya, maka berimanlah kalian
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, janganlah kalian mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”,
berhentilah dari ucapan itu, itu lebih baik bagi kalian”. (QS. An-Nisa: 171)

ُ ‫ُون ﱠ ِ ۖ قَا َل‬ ٰ ِ ‫سى ا ْبنَ َم ْريَ َم أَأَنتَ قُ ْلتَ ِللنﱠ‬


َ ‫َوإِ ْذ قَا َل ﱠ ُ يَا ِعي‬
َ‫س ْب َحانَك‬ ِ ‫اس اتﱠ ِخذُونِي َوأ ُ ِ ّم َي إِلَ َهي ِْن ِمن د‬
‫ق‬
ٍ ّ ‫ْس ِلي بِ َح‬ َ ‫َما يَكُونُ ِلي أَ ْن أَقُو َل َما لَي‬
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu
mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain
Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa
yang bukan hakku (mengatakannya)”. (QS. Al-Maidah: 116)
Orang-orang kafir jahiliyah juga meyakini bahwa malaikat adalah anak perempuan
Allah k, mereka berdusta dan membuat keyakinan palsu untuk menghina Allah k,
karena tidak layak bagi Allah k memiliki anak yang sifat itu adalah sifat makhluk.
ُ َ ْ ََ ََ ُ ُْ َ ‫َ ﱠ َ َ ﱠ‬ ٌ ٌ ‫ان َل َك ُف‬
َ َ ْ ‫ُ ًْ ﱠ‬ َ ‫َو َج َع ُلوا َل ُه م ْن ع‬
‫صفاكم‬ ٍ ‫( أ ِم اتخذ ِمما يخلق بن‬15) ‫ور ﱡم ِب ن‬
‫ات وأ‬ ‫اﻹ س‬
ِ ِ‫ن‬‫إ‬ ۚ ‫ا‬ ‫ء‬‫ز‬ ‫ج‬ ‫ه‬
ِ ‫اد‬
ِ ‫ب‬ ِ ِ
َ ْ
‫ِبال َب ِن ن‬
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian
daripada-Nya. Sungguh manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap
rahmat Allah).Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya
dan Dia mengkhususkan buat kamu anak laki-laki. (QS. Az-Zukhruf: 15-16)
َ ْ َ ‫َو َق ُالوا ﱠات َخ َذ ﱠ‬
‫الر ْح َٰم ُن َول ًدا ۗ ُس ْب َح َان ُه ۚ َب ْل ِع َب ٌاد ﱡمك َر ُمون‬
Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai)
anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba
yang dimuliakan (QS. Al-Anbiya: 26)
Ayat ini turun untuk membantah keyakinan dan perkataan musyrik jahiliyah tentang
Allah k, bahwa mereka berkata bahwa malaikat adalah anak perempuan Allah k.506
َ َْ ْ َ ‫ُ ََ ﱠ‬
‫الس َم َاوات َيتفط ْرن ِمن ُه َوت ش ﱡق‬ ‫( َت َ ُاد ﱠ‬89) ‫( َل َق ْد ج ْئ ُت ْم َش ْ ًئا إدا‬88) ‫الر ْح َم ُن َو َل ًدا‬
‫َو َق ُالوا ﱠات َخ َذ ﱠ‬
َ ِ ِ َ َْ
َ َ ْ َ ُ ‫ض َو َت ِخ ﱡرا ْ َب‬
(92) ‫( َو َما َي َب ِ ِل ﱠلر ْح َم ِن أ ْن َي ﱠت ِخذ َول ًدا‬91) ‫( أ ْن َد َع ْوا ِل ﱠلر ْح َم ِن َول ًدا‬90) ‫ال َ دا‬ ِ
ُ ‫اﻷ ْر‬
ً ْ َ ْ ‫ﱠ َ َ َ ْ َْ ﱠ‬ ْ ُ ْ
َ ‫ﱠ‬
(93) ‫ض ِإﻻ آ ِ ي الرحم ِن عبدا‬ ِ ‫ِإن ﱡل َمن ِ السماو‬
ِ ‫ات واﻷر‬
“Dan mereka berkata: “Rabb Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak”.
Sesungguhnya kalian telah mendatangkan sesuatu perkata yang sangat mungkar.

506
Tafsir Ibnu Jarir rahimahullah 17/324
278 Mata Air Yang Jernih

Hampir-hampir langit pecah keran ucapan itu, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung
runtuh. Karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah punya anak. Dan tidak
layak bagi Rabb Yang Maha Pemurah memiliki anak. Tidak seorangpun dilangit dan
dibumi, kecuali akan datang kepada Rabb Yang maha Pemurah sebagai hamba”. (QS.
Maryam: 88-93)
Demikian juga keyakinan Majusi bahwa ada tiga unsur tuhan, dan keyakinan orang-
orang hindu mereka meyakini wisnu, syiwa, brahmana sebagai tuhan, segala yang ada
dimuka bumi memiliki unsur tuhan, bahkan binatang yang hina sekalipun mereka
sembah dianggap titisan tuhan. Semoga Allah k beri hidayah kepada mereka untuk
kembali kepada fitrah Islam.
d) Mengaku Sebagai Tuhan
Sosok manusia sombong yang pernah ada di pelataran bumi ini, manusia congkak
penuh kehinaan mengaku bahwa diri mereka tuhan, diantaranya adalah Fir’aun dan
Namrud. Allah k menyebutkan kisah mereka dalam Al-Quran;
َ ‫يت َق‬ُ ُ َ ْ ُ ‫َ ﱠ ْ َ َ َ ّ َ ْ َ ُ ﱠ ُ ْ ُْ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ ّ َ ﱠ‬ ‫ََ َ َ ﱠ‬
‫ال‬ ‫أل ْم ت َر ِإ ال ِذي حاج ِإبرا ِ يم ِ رِ ِه أن آتاه اﳌلك ِإذ قال ِإبرا ِ يم رِ ي ال ِذي يح ِ و ِم‬
‫َْ ْ َ َ ﱠ‬ ْ َ ْ َْ ‫ﱠ‬ َْ َ‫ََ ُ ْ َُ ُ َ َ ْ َ ُ َ ﱠ ﱠ‬
‫س ِم َن اﳌش ِر ِق فأ ِت ِ َ ا ِم َن اﳌغ ِر ِب ف ُ ِ ت ال ِذي‬
ِ
ْ ‫الش‬
‫م‬ ‫ب‬ِ ِ ‫أنا أح ِ وأ ِميت قال ِإبرا ِ يم ف ِإن ي‬
‫ي‬ ‫أ‬
َ ‫َْ ْ َ ﱠ‬ َ َ ُ‫َ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫كف َرو ﻻ ْ ِدي القوم الظ‬
‫اﳌ ن‬
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang 507 yang mendebat Ibrahim tentang
Tuhannya (Allah), karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan
(kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata: “Rabb-ku adalah Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan,” orang itu berkata: “saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim
berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia
dari barat,” lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zhalim”. (QS. Al-Baqarah: 258)
Demikian juga dengan Fir’aun sang tirani zhalim, ketika Nabi Musa p mengajaknya
kepada Tauhid ‘ubudiyah hanya kepada Allah k, maka dia dengan congkak berkata;
ْ ‫الط ن َف‬
ْ ‫اج َع‬ ّ َ َ ُ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ُ ََ ْ َ ‫َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ﱡ‬
ِ ‫ل‬ ِ ِ ‫وقال ِفرعون ياأ ا اﳌﻸ ما ع ِلمت لكم ِمن ِإل ٍه غ ِي فأو ِقد ِ يا امان ع‬
َ َْ ُ ََ ّ َ َ ‫َ ّ َ ﱠ‬
‫ص ْر ًحا ل َع ِ أط ِل ُع ِإ ِإل ِه ُمو َ َو ِ ِ ي ﻷظ ﱡن ُه ِم َن ال ِاذ ِب ن‬
َ

“Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu
selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah
untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat melihat Rabb Musa, dan
sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang yang pendusta”. (QS.
Al-Qashas: 38)

507
Berkata Imam Qatadah: “Orang yang dimaksud adalah raja Babilonia (Iraq) yang bernama Namrudz
bin Kan’an. (Tafsir Jaami’ul Bayan Fii Tafsir Al-Quran, Ibnu Jarir At-Thabari rahimahullah 5/431).
Mata Air Yang Jernih 279

َْ َ ْ ُ ُ ‫َ َ َ ََ َﱡ‬
‫فقال أنا ر كم اﻷع‬
“Fir’aun berkata: akulah tuhanmu yang paling tinggi”. (QS. An-Nazi’at: 24)
َ َْ ‫َ َ َ ﱠ َ ْ َ َ َ ََ َﱠ‬
‫ال ل ِ ِن اتخذت ِإل ً ا غ ْ ِي ﻷ ْج َعلن َك ِم َن اﳌ ْ ُ و ِن ن‬‫ق‬
“Fir’aun berkata: “Sungguh jika kamu mengambil Tuhan selain aku, benar-benar aku
akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan”. (QS. As-Syu’ara: 29)
Demikian juga Dajjal sang pendusta, yang akan turun di akhir zaman mengaku
sebagai tuhan.508
e) Keyakinan Wahdatul Wujud
Wahdatul wujud merupakan istilah yang tidak asing di telinga kita, yaitu keyakinan
tasawwuf Ittihadiyah (menyatu) dan Hululiyah (Allah menjelma pada makhluk-Nya).
Dalam bahasa jawa dikenal dengan istilah “Manunggaling kawulan gusti”, yaitu
sebuah pemahaman bahwa makhluk bersatu dengan Tuhan. Makhluk adalah wujud
Tuhan. Segala sesuatu jelmaan dari Tuhan. Sehingga wujud makhluk adalah zat Tuhan
itu sendiri.509 ‘Aqidah wahdatul wujud merupakan keyakinan yang dikembangkan oleh
al-Hallaj dan Ibnu ‘Arabi, di Nusantara kembali di hidupkan pengusung ajaran kejawen
yang kental dengan tasawwuf falsafi510 ekstrem dan kezindikan, seperti syekh Siti Jenar,
tokoh misterius yang anti agama, menolak syariat dan anti Islam arab.511
Orang-orang yang mengusung faham ini sering menggunakan metoda pendalilan
“cok galicok” dengan menyetir sebagian ayat Al-Quran untuk mendukung pemahaman
sesatnya yang tidak pernah difahami Rasulullah n dan Para Sahabat, atau berdalil
dengan Hadits palsu karangan sendiri dengan dinisbatkan kepada Nabi n. Mereka
berdalil dengan ayat,
َ ‫َو َو َج َد ﱠ َ ع‬
‫ند ُه‬ ِ
“Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya”. (QS. An-Nur: 39)
Atau berdalil dengan Hadits maudhu’
َ ََ َْ َ
‫َم ْن َع َرف نف َس َه فق ْد َع َرف َرﱠ ُه‬

508
In syaa Allah akan datang bahasannya di tanda-tanda kiamat besar.
509
Kitab Firaq Mu’ashirah, 3/994.
510
Adapun buku “Tasawwuf Modern” Buya Hamka t, bermuatan pembersihan Hati dan akhlaq
dengan nilai-nilai Tauhid. Bagaimana seorang Muslim harus bersikap optimis, Ikhlas, Tawadhu’, qana’ah
dengan dunia, sabar dengan kemiskinan namun tetap semangat bekerja karena Allah k. Seakan
beliau ingin meluruskan corak tasawwuf klasik yang indentik dengan mistis dan kemalasan.
511
Lihat Buku Sejarah Umat Islam, hlm. 556-557. Prof Hamka. “Ajaran dan Jalan kematian syekh Siti
Jenar”, hlm. 66. Dr. Munir Mulkhan.
280 Mata Air Yang Jernih

“Siapa yang kenal dirinya, maka dia kenal Rabb-nya”.


Riwayat semacam ini tidak ditemukan penukilannya dalam kitab-kitab induk Hadits.
Tidak ada yang membawakannya kecuali pencinta faham wahdatu al-wujud dan yang
sejalan dengan mereka. ditambah dengan riwayat Jabir bin Abdillah tentang nur
Muhammad n hadits palsu milik kalangan sendiri. Wallahu a’lam. Keyakinan ini
berasal dari ‘aqidah orang hindu, budha dan majusi. Orang hindu jika ditanya tentang
tuhan, mereka akan menjawab bahwa segala sesuatu ada unsur tuhan, sampai-sampai
sapi dan tikus juga ada wujud dan jelmaan tuhan.
Aktor utama yang merupakan penggerak keyakinan ini adalah seorang tokoh sufi
yang bernama Husain bin Manshur yang dikenal dengan Al-Hallaj. Kemudian
disebarkan oleh Ibnu ‘Arabi (nakirah, tanpa alif lam)512. Nama lengkapnya Muhammad
bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Arabi Abu Bakar Al-Hatimi. Lahir tahun 560 H di
Andalusia dan mati tahun 638 H. Dia adalah tokoh besar sufi, yang awalnya dia bekerja
sebagai tukang tulis para pejabat. Di tahun 598 H dia mulai menulis buku menuangkan
pemikiran nyelenehnya, yaitu kitab al-Futuhat al-Makkiyah. Disaat ia berpindah ke
Damaskus Suriah, dikota ini dia mendapatkan angin segar dan fasilitas dari keluarga
Daulah Ayubiyah, dengan itu dia menulis kitab keduanya Fususul Hikam sembari
menyempurnakan kitab yang pertama al-Futuhat al-Makkiyah.
Menurut Imam Az-Dzahabi t , Ibnu ‘Arabi merupakan imam orang-orang yang
berpaham wahdatul wujud. Dan buku-bukunya merupakan buku sumber keyakinan
bagi pengikut tarikat dan sufi. Berkata Imam Az-Zahabi t dalam kitab beliau Mizan
al-I’tidal tentang Al-Husain Mansur Al-Hallaj,
‫ٌ ََﱠ‬ ٌ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ‫َْ َ ﱠ ُ َْْ ُ ْ ُ ََ ﱠ‬
‫ َو انت ل ُه ِب َد َاية َج ِّي َدة َوتأل ُه‬،‫الزن ِدق ِة َما َر َوى َو ِ ا َ ْم ُد ش ْ ًئا ِم َن ال ِعل ِم‬ ‫ا ﻼج اﳌقتول ع‬
ٌ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ُ َ َُ ْ َ ََ َ ْ َ َْ ُ ُ َََ َ ْ ّ َ ‫ََ َ ﱠ َ ُ ﱠ ْ َ َ َ َ ّ ْ ََ َﱠ‬
‫ فق ِتل سنة‬،‫ وأرا م ا ِار ق أباح العلماء دمه‬،‫ و علم ال ِ ر‬،‫الدي ِن‬ ِ ‫ ثم ا س ِمن‬،‫وتصوف‬
َ ُ ََ َ ْ
‫ِإ ْح َدى َعش َرة َوثﻼث ِمائ ٍة‬
Al-Hallaj yang dihukum mati karena kemunafikannya, ia tidak meriwayatkan ilmu
sedikitpun -alhamdulillah-. Dulunya dia orang baik, taat beribadah kemudian menjadi
sufi, dan menyimpang dari agama, mempelajari ilmu sihir dan beberapa ilmu kesaktian.
Para ulama menilai halal darahnya, hingga ia dibunuh tahun 311 H.513
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar t dalam tarjamah Al-Hallaj,
ُ َ َ َ ُ ُ ّ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ‫ص ُب ل ْ َ ﱠﻼج إ ﱠﻻ َأ ْ َل‬ ً َ َ ََ ََ
‫دا َي َت َع ﱠ‬
ِ ‫ و ِل ذا ترى ِابن عرِ ْي ع ِظمه و قع‬،‫الوحد ِة اﳌطلقة‬
ِ ِ ِ ِ ‫وﻻ أرى أح‬
‫ا َ ِن ْي ِد‬

512
Perlu dibedakan dengan nama seorang ulama Ahlu Sunnah Imam Ibnu Al-‘Arabi (dengan alif lam
ma’rifah). Nama lengkap beliau Al-Qadi Muhammad bin Abdillah Abu Bakar ibnu Al-‘Arabi Al-Maliki
(468-543 H/ 1076-1148 M) dari mazhab Malikiyah, karyanya Kitab Ahkamul Quran 4 jilid.
513
Mizan Al-I’tidal 1/548. Lisan Al-Mizan 3/211
Mata Air Yang Jernih 281

“Dan aku tidak melihat seorangpun yang paling fanatik terhadap Al-Hallaj kecuali
pengikut Wahdatul Wujud tulen. Oleh karenanya engkau akan melihat Ibnu ‘Arabi
mengagungkan Al-Hallaj sampai tingkat kekufuran”.514
Keyakinan wahdatul wujud515 sangat aneh dan bertentangan dengan petunjuk Al-
Quran dan As-Sunnah, serta tidak seorangpun dari ulama salaf yang berucap dan
meyakininya. Dampak dari keyakinan ini, sangat kentara sekali dalam kehidupan
masyarakat Islam, seperti kaum sufi yang suka berpenampilan kumal, mengklaim hidup
“zuhud” versi mereka, mengaku wali agar membuat manusia simpati, orang gila
telanjang masih dibilang wali, suka membual dengan cerita-cerita aneh, khurafat, sihir
di klaim karamah. Membuat kisah-kisah bohong, berdalih dengan hadits-hadits palsu,
mengusung faham Nur Muhammad, ada yang mengaku berjalan diatas air, bisa makan
paku dan serpihan kaca, tidak mempan senjata tajam, tidak wajib shalat jika sudah
sampai maqom tertentu, dan segudang cerita-cerita dusta lainnya.
Keyakinan wahdatul wujud adalah bentuk aqidah rusak dan kekufuran dalam
Tauhid Ar-Rububiyah. Orang yang meyakini hal itu bisa keluar dari Islam dan dihukum
kafir jika tidak ada penghalang, dan hujjah telah tegak atasnya. Seperti keyakinan Ibnu
‘Arabi pemilik kitab “Futuhat Al-Makkiyyah” ia berkata:
‫ُْ َ ﱠ‬ َ َ ‫الع ْب ُد ﱞ‬
!‫والرب َع ْب ٌد يا ل ْيت ِش ْع ِري َم ِن اﳌ لف ؟‬
‫ﱡ‬ ‫رب‬ َ

Hamba adalah tuhan, tuhan adalah hamba


Maka aku bingung siapa yang akan diperintah?!”.
ُ ‫َﱠ َﱠ‬ َ ٌْ ْ َ ‫إن ُق ْل َت َع ْب ٌد َف َذ‬
ْ
‫اك َر ﱞب َو ِ ن قلت َر ﱞب أ ى ُي لف‬
Jika engkau berkata hamba, maka dialah tuhan
Jika engkau berkata tuhan, kalau begitu siapa yang layak dibebani kewajiban?516
Dalam kitab Fususul Hikam Ibnu ‘Arabi berkata:
َ ُ َ‫ض ُ َْ ََُ ﱠ‬ َ ُ ََْ َ ُ ‫ﱠ ﱠ‬
‫اج ُع ا َ ﱠق‬
ِ ‫اجع زوجته ِإنما يض‬
ِ ‫ِإن الرجل ِحينما ي‬
Sungguh seseorang ketika ia bersetubuh dengan istrinya tidak lain ketika itu ia
menyetubuhi Al-Haq”.517
Maha suci Allah k dari kedustaan mereka. Jika kita perhatikan seakan pemilik
ucapan ini ingin lepas dari syariat Allah k dan aturan Nabi kita Muhammad n. Asal
muasal ucapan ini adalah buah karya dari pemikiran ahli filsafat kafir, bathiniyah, ahli
kalam yang senantiasa beragama diawali dengan kebimbangan dan berujung dengan

514
Lisanul Mizan 2/384.
515
“Manunggaling kawula gusti”. Demikian orang jawa mengatakan. Turunan aqidah ini, membawa
aqidah rusak lainnya. Sampai-sampai di salah satu Universitas Islam di Indonesia, ada tulisan “anjing
hu akbar”. Daerah bebas tuhan”. Dan semisalnya. Maha suci Allah dari apa yang mereka ucapkan.
516
Al-Futuhat Al-Makkiyyah, dinukil dari kitab Firaq Al-Mu’asarah 3/892
517
As-Shuufiyah wa Wajhul Aakhar 1/45
282 Mata Air Yang Jernih

keraguan. Ucapan mereka mengandung kekufuan namun dibungkus dengan baju


“Agama”. Dari pernyataan ini lahirlah faham-faham tarikat, suluk yang sangat banyak.
Masing-masing aliran mengaku telah sampai tingkatan hakikat, ma’rifat, dan kalau
sudah melebur dan bersatu dengan Tuhan, maka tidak perlu lagi sholat, dan tidak ada
lagi yang namanya larangan. Khamar seakan air putih, diminum dalam perut berubah
jadi laban (susu), dan seterusnya. Perkataan kufur lainnya;
َ ‫َ ُ ﱠ‬ َ َ ‫ْ ﱠ‬ َْ
‫ﷲ ِإﻻ َرا ِ ٌب ِبك ِن ْ َس ٍة‬ ‫ وما‬... ‫َو َما ال ل ُب َوا ِ ِ ْي ُر ِإﻻ ِإل ُ نا‬
Tidaklah anjing dan babi kecuali sesembahan kami
Dan bukanlah Allah, kecuali seorang pendeta di gereja!

Perkataan ini persis mengingatkan kita akan pelecehan yang dilakukan sekelompok
mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Islam (UIN) di Indonesia, yang meneriakkan
suara fasiq “anjing hu akbar” ini adalah buah dari ideologi keyakinan wihdatul wujud
ala Ibnu ‘Arabi, yang sering dibela secara proposional oleh kelompok JIL (jaringan
iblis liberal). Abu Yazid Al-Busthami berkata:
ٌ ُ ُ َْ َ َ
‫ ا َ ﱠنة ل ْع َبة ِص ْ َيا ِ ْي‬،‫ َما أ ْعظ َم شأ ِ ْي‬،‫بحا ِ ْي‬
َ ‫ ُس‬،‫ُس ْب َحا ْي‬
ِ
Maha suci aku, maha suci aku, alangkah agungnya diriku, surga hanya permainan
anak-anak518
Pengikut Al-Hallaj berkata:
َ ََ َ َ َ َ ُ ََ
‫ فت ْو ِح ْي ُد َك ت ْو ِح ْي ِد ْي‬،‫ ف ُس ْب َحان َك ُس ْب َحا ِ ْي‬،‫ﷲ ِبﻼ ش ٍّك‬ ‫أنا‬
Aku adalah Allah tanpa ragu, maka mahasuci Engkau maha suci aku, Maha Esa
Engkau maha esa aku.
Ibnu ‘Arabi berkata:
‫ﱠ‬ ْ
‫َما ِ ا ُ ﱠب ِة ِإﻻ ﷲ‬
Tidak ada yang dalam jubah ku kecuali Allah
َ َ َ
‫ َو َ ْع ُب َد ِ ْي َوأ ْع ُب ُد ُه‬... .... ‫ف َي ْح ِم َد ِ ْي َوأ ْح َم ُد ُه‬
Diapun menyanjungku dan akupun memuji-Nya
Dia menyembahku dan akupun menyembah-Nya

ْ َ ُ َ َ
‫ ِإذا ل ْم َيك ْن ِد ْي ِ ْ ِإ ِد ْي ِن ِه َد ِا ْي‬... ْ ِ ‫اح‬ َ َ َْ ْ َْ َْ ُ ْ ُ ْ َ َ
ِ ‫وقد كنت قب َل اليو ِم أنك َر ص‬

518
Kitab As-Sailul ‘Aridh hal: 21 Umar bin Hafizh
Mata Air Yang Jernih 283

َ َ َ َ َ ُ ً َ َْ ْ ََ
‫ ف َم ْر ِلغ ْزﻻ ِن َو َد ْي َر ِل ُر ْ َب ِان‬... ‫ص َب َح قل ِ ْ ق ِابﻼ ﱠل َحال ِة‬ ‫فأ‬
ُْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َْ َ ْ َ َ
‫ وألواح تور ِاة وم ف قر ِآن‬... ‫ف‬ ِ ‫و ت ِﻷوث ِان وكعبة طا ِئ‬
Sebelumnya aku mengingkari kawanku yang berbeda agama denganku
Kini hatiku bisa menerima semua keadaan, tempat gembala rusa dan gereja pendeta
Tempat berhala dan Ka’bah, lembaran-lembaran Taurat dan mushaf Al-Quran519

Perkataan dalam redaksi lain juga di ucapkan oleh seorang tokoh besar sufi dan
penyair kenamaan Persia (Iran), Jalaludin Ar-Rumi;
َ َْ ْ َ َ ُ ْ‫َ ﱠ‬ ْ َ ْ ‫ُم ْسل ٌم َأ َنا َو َلك ّ ْ َن‬
... ‫ ت َو لت َعل ْي َك أ ﱡ َ ا ا َ ﱠق اﻷ ْع‬... ْ ِ ‫ص َر ا ِ ْي َو َ ْر َ ِ ْ َوز َر َادش‬ ِِ ِ
َْ َ َ َْ َْ ً َ ْ َ َْ ً ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ‫َل‬
... ‫ م ِ دا أو ك ِن سة أو ب ت أصن ٍام‬...‫اح ٍد‬ ِ ‫س ِ ِسوى معب ٍد و‬
Aku seorang muslim, tapi aku juga Nasrani, Brahmawi dan Zaradasyti …
Aku bertawakkal kepadamu wahai yang maha benar, maha tinggi …
Bagiku tempat ibadah adalah sama … Masjid, gereja, atau tempat berhala520

Ucapan ini sangat jelas mengandung kekufuran karena mengandung penyamaan


semua agama (Wihdatu Al-Adyan). Usaha menyatukan agama-agama dianggap sama-
sama benar, memiliki tujuan yang sama, menyembah tuhan yang sama, namun caranya
saja yang berbeda-beda. Slogan mereka “Tak satu jalan menuju Roma”. Sebagaimana
di negeri kita Indonesia faham ini mulai dimunculkan kembali oleh sebagian tokoh-
tokoh sufi yang berpenampilan elit dan trendisasi, bicara lihai namun berfaham sufi,
meyakini semua agama sama tidak boleh sok benar sendiri. Itulah faham Pluralisme
yang didukung banyak kalangan hari ini, mengusung faham sesat ala Ibnu ‘Arabi.
Coba kita perhatikan kesamaan faham ini dengan faham sebagian tokoh-tokoh
berkedok agama di tanah air, mulai dari faham Liberal, aliran Islam nusantara,
Pluralisme, Aliran Fikih Lintas Agama, bolehnya mengucapkan Natal sebagai wujud
toleransi beragama, aksi-aksi gambus shalawatan “ustadz gadungan” di gereja, semua
itu adalah bagian dari buah pemikiran wahdatul wujud yang menawarkan kebebasan
beragama. Hal ini mengingatkan kita akan dahsyatnya pemikiran sesat dan bagitu
larisnya ditengah masyarakat. Laahaula walaaquwwata illa billah.
Ungkapan ini penuh dengan kekufuran dan syirik kepada Allah k, karena sangat
banyak dalil-dalil Al-Quran yang menunjukkan perbedaan yang terang antara makhluq
dan Al-Khaliq, antara yang dicipta dengan Pencipta. Dibenarkan oleh akal dan fitrah
yang sehat. Dan sangat tidak layak Zat Yang Maha Terpuji menyatu dengan makhluk
yang penuh kekurangan. Allah k berfirman:

519
As-Shufiyah wal Wajhu Al-Akkhar 1/12
520
As-Shufiyah Nasyatuha Wa Tathawuriha 1/46, Hujjatun Mukmin ‘ala Man i’taqada anna Fir’aun
Mukmin 1/35
284 Mata Air Yang Jernih

َ َ َ ْ ّ َ ‫ْ َ ْ ُ ﱠ‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫ا مد ِ ِ ر ِب الع‬
“Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam”.
Kalimat Al’alamin, bentuk plural dari kata ‘Alam, maknanya segala sesuatu yang ada
selain Allah k.521
ٌ ‫ﱠ ُ َخ ِال ُق ُ ّل َ ْ ٍء َو ُ َو َع َ ُ ّل َ ْ ٍء َو ِك‬
‫يل‬ ِ ِ
“Allah Pencipta segala sesuatu, dan Dia-lah yang memelihara segala sesuatu”.
(QS.Az-Zumar: 62)
Berkata Al-Hajj Imdadullah Al-Muhajir Al-Makki (tokoh sufi):
َ ‫َا ْل َق ْو ُل ب َو ْح َدة ْال ُو ُج ْود َح ﱞق َو‬
ٌ ‫ص َو‬
‫اب‬ ِ ِ ِ
“Perkataan bersatunya hamba dengan Tuhan adalah benar dan tepat”.522
َ ْ ‫اط ًنا َو ﱠ‬ َ َ ْ ُ ُ َ َْ ُ َْ َْ
‫الر ﱡب ُ َو ال َع ْب ُد ظا ِ ًرا‬ َ ‫ان ُ َو ﱠ‬
ِ ‫الر ﱡب ب‬ ‫العبد قبل وجو ِد ِه‬
“Seorang hamba sebelum tercipta ia adalah Tuhan yang tak Nampak, dan Tuhan adalah
wujud hamba yang Nampak”.523
Aqidah ini sangat banyak menyebar ditengah kaum sufi dengan berbagai alirat
tarikat mereka yang menyesatkan. Kaum sufi dan cabang-cabangnya sangat berlebihan
kepada guru atau syaikh mereka. Apapun yang dikatakan mursyid, wajib diyakini dan
dikerjakan, walau bertentangan dengan dalil, tidak boleh kritis dengan bertanya “Mana
Dalil”? yang ada hanya doktrin. Berkata seorang penyair sufi;
َ ْ َ َ َ َْ َّْ َ َ ْ َ َ َ َ َْ ْ ُ
ِ ‫كن ب ن يد ْي شي ِخك اﳌ ِي ِت ب ن يد ْي الغ‬
‫اس ِل‬
Jadilah engkau dihadapan gurumu bagaikan mayat ditangan orang yang memandikan

‫او ُع‬
َ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َُُّ
‫ط‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫و‬ ‫اء‬‫ش‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ه‬ ‫ب‬‫ل‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ... ‫ل‬ َ ‫ُك ْن ع ْن َد ُه َ ْاﳌَ ّيت ع ْن َد َم ْغ‬
‫س‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Jadilah engkau disisi guru seperti mayat ditempat pemandian
Dibolak balik sesuai keinginan nya dan dia pasrah tiada berdaya524
ُ َ ََ َ َ َ َ ْ َ
‫ال ِلش ْي ِخ ِه ِﳌا ؟ فق ْد َح ِبط َع َمل ُه‬‫من ق‬
“Siapa saja yang berkata kepada syaikhnya kenapa? Maka hapuslah semua amalnya”.

521
Lihat Tafsir Al-Qurtubi t 1/138
522
Dalam kitab Syamaim Imdadiyah 1/32
523
Syamaim Imdadiyah 1/38
524
As-Suufiyah wa al-Wajhu Al-Aakhar 1/32
Mata Air Yang Jernih 285

Berkata Zannun al-Misri salah seorang tokoh sufi:525


َ ‫اع ُة ْاﳌُرْ د ل َش ْيخه َف ْو َق َط‬
‫اع ِت ِه ِل َرِّ ِه‬ َ ‫َط‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Ketaatan seorang murid kepada syaikh nya, melebihi ketaatannya terhadap Rabb-nya”.
Berkata Abdul Karim Al-Qusyairi dalam Risalah Al-Qusairiyah menjelaskan adab
dan kewajiban seorang murid dengan mursyid atau tuanku-nya yang ingin menempuh
jalan suluk:
‫ف َش ْي َخ ُه ْ ُ ّل َما ُ ش ْ ُ َع َل ْيه َﻷ ﱠن ْا َﻼ َف ل ْل ُمرْ د ْابت َداء َأ ْمره َعظ ْي ُم ﱠ‬
‫ َو ِم ْن‬...‫الض َر ِر‬
ُ َ ُ َ ْ ََ
‫وأن ﻻ يخ ِال‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ٌ َ ْ َْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُْ ُ
‫اض َع ش ْي ِخ ِه‬ ِ ‫شرو ِط ِه أن ﻻ يكون ِبقل ِب ِه ِاع‬
“Tidak boleh seorang murid menyelisihi syaikh (guru)nya dalam setiap perintah yang
diperintahkan atasnya, karena menyelisihi guru diawal persulukan merupakan
mudharat yang besar, maka syarat nya tidak boleh ada penolakan didalam hati murid
kepada gurunya”.526
Doktrin kaum sufi terhadap para Salik (murid) yang akan menempuh jalan Suluk;
َ َ َ ْ َ ‫ﱠ َ َْ ُ ََْ ْ َ َ ْ َ ُ ََ ْ َ َ َ ُُ َ َ ً ََ َ ْ َُ ُ َ َ َْ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ال ِلش ْي ِخ ِه‬‫أﻻ ع ِ ض علي ِه ِفيما يفعله ولو ان ظا ِ ره حراما وﻻ سأله ِﳌا فعلت ذ ِلك ِﻷن من ق‬
ً َ ُ َ
‫ِل َم؟ ﻻ َيف ِ ُ أ َبدا‬
“Tidak layak seorang salik memprotes mursyid, walaupun dia jelas melakukan
perbuatan haram, tidak boleh bertanya “Kenapa anda lakukan itu”? Karena jika seorang
murid berkata kepada syaikhnya kenapa? Maka dia tidak akan kuwalat selamanya”.527
Perhatikan sifat ghuluw mereka, sehingga membuat akal buta dan picik, meyakini
guru boleh membuat syariat ibadah baru, walau bertentangan dengan syariat Nabi
Muhammad n, jika demikian apa bedanya dengan keyakinan orang-orang kristen
Nasrani yang menjadikan doktrin para rahib mereka wajib diterima dan tidak boleh
bertanya.

‫اح ًدا‬ َ َ ُُْ َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ َْ َ ‫ﱠ‬ ُ ْ ً َ َ ْ َ ََُْ ْ ُ َْ َ ُ َ ‫ﱠ‬


ِ ‫اتخذوا أحب َار م ور با ُ م أ ْر ابا ِمن دو ِن ِ واﳌ ِسيح ابن م ْر م وما أ ِم ُروا ِإﻻ ِليعبدوا ِإل ً ا و‬
َ ُ ‫َ َ ﱠ‬
‫ﻻ ِإل َه ِإﻻ ُ َو ُس ْب َح َان ُه َع ﱠما ُ ْش ِركون‬
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah, dan juga mempertuhankan Al-Masih putra Maryam, padahal mereka
hanya disuruh untuk menyembah Rabb Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak

525
idem
526
Ar-Risalah Al-Qusyairiyah 2/574, Bab “Ma’rifatu Billah”. Karya Abdul Karim bin Hawazan bin Abdul
Malik (w. 465 H). Lihat juga kitab Al-Fikru As-Shuufi fii Dau’ Al-Kitab wa As-Sunnah 1/319
527
As-Suufiyah wa al-Wajhu Al-Aakhar 1/32
286 Mata Air Yang Jernih

diberikan ibadah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persembahkan.”
(QS.At-Taubah: 31)
Para ulama tafsir, meyebutkan kisah seorang sahabat yang bernama ‘Adi bin Abi Hatim
z , ketika awal-awal ia masuk Islam, dia berkata:
َ ْ َ ْ َ ‫ َف َق‬،‫يب م ْن َذ َ ب‬ ُ ُ َ َ ‫ََْ ُ ﱠ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
‫ َيا َع ِد ﱡي اط َر ْح َ ذا ال َوث َن‬:‫ال‬ ٍ
ٌ َ
ِ ‫أت ت الن ِ ﱠ ص ﷲ علي ِه وسلم و ِ عن ِقي ص ِل‬
َ ُ َ ‫ْ َ ﱠ‬ َ ََ َ َ َ ُ َُ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ ْ ََْ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ُ ُ ْ
‫ورة َب َر َاءة فق َرأ َ ِذ ِه اﻵ َية }اتخذوا أ ْح َب َار ُ ْم‬ ‫ فطرحته فان يت ِإلي ِه و و يقرأ س‬،‫ِمن عن ِقك‬
َ َ َ ‫ َف َق‬،‫ ﱠإنا َل ْس َنا َ ْع ُب ُد ُ ْم‬:‫ َف ُق ْل ُت‬،‫ﷲ{ َح ﱠ َف َر َغ م ْ َ ا‬
َ ْ ‫ »أ َل‬:‫ال‬ ُ ْ ً َ َ ْ َ َْ َ
‫س ُي َح ِّر ُمون َما‬ ِ ِ ‫و ُر با ُ م أ ْر ابا ِمن دو ِن‬
ْ َ َ َ ََ ُ ُْ ُ َ ‫َ َ ﱠ ُ َ ُ َ ُّ ُ ُ ُ ﱡ َ َ َ ﱠ َ ُ َ َ ْ َ ﱡ‬
‫ ف ِتل َك ِع َب َاد ُ ُ ْم‬:‫ال‬ ‫ ق‬، ‫ ب‬:‫ و ِحلون ما حرم ﷲ ف ست ِحلونه؟« قلت‬،‫أحل ﷲ فتح ِرمونه‬

Aku datang kepada Rasulullah n dan dileherku ada kalung salib dari emas, maka nabi
berkata: wahai ‘Adi! Buanglah berhala yang ada dilehermu! Maka Aku pun
membuangnya. Dan akupun mendatangi beliau dan beliau membaca surat Baraah
pada ayat “Mereka telah menjadikan ulama dan rahib mereka sebagai tuhan selain
Allah’. Akupun berkata: “Wahai Rasulullah, kami tidak menyembah mereka! Nabi
menjawab: “bukankah mereka telah mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan
kalianpun ikut mengaharamkannya, dan mereka menghalalkan apa yang diharamkan
Allah, kalianpun ikut menghalalkannya? Akupun menjawab: “Ya”. Nabi n berkata:
“Itulah bentuk penyembahan kepada mereka”. 528
Inilah penyakit yang banyak menimpa umat Islam disetiap zaman sampai hari ini,
mereka sangat ghuluw dan berlebihan dalam menyanjung, mengagumi tokoh, syaikh,
kiyai, mursyid mereka, sampai perkara yang tidak masuk akalpun, tetap diterima.
Perhatikanlah setiap aliran-aliran dan faham aneh lagi nyeleneh, menyimpang dan
sesesat apapun tetap ada pengikutnya. Aliran kufur Ahmadiyah, Pengikut Liya Edan,
Pengikut Aliran kuburan keramat, Tariqat sufi dengan berbagai alirannya, LGBT, JIL,
Syi’ah, dan lainnya. Setiap faham dan aliran memiliki banyak da’i yang senantiasa
menyeru kepada alirannya, itulah para penyeru kesesatan menuju pintu neraka
Jahannam, wal’iyaa dzubillah. Dari Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n
bersabda:
َُْ َُْ َ َ َْ ُ ََُ َْ ‫َﱠ‬ ً ‫ َوذ َر‬، ْ ‫َل َت ﱠ ب ُع ﱠن َس َ َن َم ْن َق ْب َل ُك ْم ش ْ ً ا ش‬
‫ قلنا َيا‬،‫ض ٍ ّب ل َسلكت ُمو ُه‬ ‫ ح لو سلكوا ر‬،‫اعا ِب ِذ َر ٍاع‬ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
ْ‫ َف َمن‬:‫ال‬
َ ‫ص َارى َق‬ ‫ َو ﱠ‬،‫ود‬
َ ‫الن‬ َ ُ َ ‫ ال‬: ‫َر ُسو َل ﱠ‬
ِ
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi
sejengkal, dan sehasta demi sehasta sampai jika mereka jika mereka masuk ke lubang
Dhab (sejenis binatang padang pasir yang makan tumbuhan) pasti kalian akan tetap

528
Tafsir Ibnu Jarir 14/210, Riwayat ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t dalam Silsilah as-Shahihah
(no. 3293)
Mata Air Yang Jernih 287

mengikutinya. Kami bertanya: Yahudi dan Nasrani wahai Rasulullah? Rasulullah


menjawab; Siapa lagi kalau bukan mereka?”529
Lubang Dhab sangat sempit dan jika ia menggali lubang tempat sembunyi, maka ia
seakan menyerahkan diri, karena ia tak mampu menggali lubang persembunyian lebih
dalam sehingga tidak ada jalan lari. Lubang Dhab merupakan kinayah dari
kesungguhan sebagian saudara kita umat islam dalam mengikuti penyimpangan, baik
dalam ‘aqidah keyakinan, cara ibadah, muamalah, gaya hidup, dan akhlak. Walaupun
sudah jelas kebatilan dan terang kerusakannya, tetap saja ada yang manut
mengikutinya. Semoga Allah k memperbaiki keadaan saudara kita kaum Muslimin.
Wallahu waliyyu At-Taufiq.
f) Meyakini Ada Yang Mengatur Bagian Alam Semesta Bersama Allah l
Meyakini adanya wali, jin, ruh yang ikut serta mengatur dan menguasai alam
semesta atau sebagian dari alam ini. Seperti keyakinan orang syi’ah dan sufi, mereka
meyakini bahwa wali dan imam mereka ikut mengatur alam bersama Allah k.
Keyakinan kaum Sufi tariqat tijaniyah, mereka meyakini bahwa bahwa Ahmad Tijani
yang dititipkan Allah k ‘Kun”, “Fayakun”, untuk mengatur alam. Sebagaimana yang
disebutkan dalam kitab-kitab sufi dan keyakinan yang bergilir dikalangan jama’ah
mereka.
َ ُ َ ُ َُ ُ َ َ ْ َ ‫ََْ َ ْ َ ُ ُ ﱠ‬
‫الد َر َجة الك ْو ِن ﱠية َو ِ َ لغة ك ْن ف َيك ْون‬ ‫وقد أعطاه ﷲ‬
“Dan Allah telah memberinya (Ahmad Tijani) kemampuan mengatur alam dengan
kalimat “Kun Fayakun”.530
Ibnu Hajar Al-Hatami t menukilkan perkataan seorang tokoh Sufi Al-Qarrafi dia
berkata:
ُ ٌ َ ُ َُ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َََ ََْ
(‫ فﻼ ٌن أ ْع ِط َي ِل َمة )ك ْن‬:‫الص ْو ِف ﱠي ِة َيق ْول ْون‬
‫اعة م َن ﱡ‬
ِ ِ ‫وقد وقع ذا ِ م‬
“Dan sungguh benar terjadi khusus bagi jamaah As-Suufiyah mereka berkata, “Syaikh
Fulan telah diberi kalimat “Kun”.531
An-Nabbahani mengaku bahwa Ali bin Abi Thalib z telah berpesan kepada Umar
An-Nabatini;
َْ ُ َ ََ ُ َ ْ ُ ْ َْ َ
‫ص ﱠرف ِ الك ْو ِن‬ ‫اب الشعر ا ِ ي قل له يت‬ ‫ﱠ ْ َْ َْﱠ‬ َ ْ َ َ ْ َ
ِ ‫أع ِط طا ِقي ِ ِذ ِه ِللشي ِﺦ عب ِد الو‬

529
HR. Bukhari (no. 3456) Muslim (no. 2669)
530
Sumber risalah magister Al-kuburiyah ‫ نشأها اثرها موقف العلماء منها‬oleh Ahmad bin Hasal al-Mualim hal
196. Taqdis Al-Asykhas fii Al-Fikri As-Shufi 1/135
531
Lihat kitab Ittihaamatu Al-Habasyi Ibnu Taimiyah 1/146
288 Mata Air Yang Jernih

“Berilah peciku ini kepada syaikh Abdul Wahhab As-Sya’rani, dan katakan kepadanya
agar dia mengatur alam semesta”.532
Inilah bentuk kesyirikan dalam ketaatan, kekafiran dan bualan orang-orang sufi,
mereka tidak malu berdusta dalam agama. Para Nabi dan Rasul r saja orang yang
paling mulia disisi Allah k, tidak satupun yang diberikan kalimat Kun fayakun oleh
Allah k, bagaimana lagi dengan selain mereka. Adapun orang shaleh dan wali
pemilik “Kun” sesuai yang persangkaan orang-orang sufi, maka sejatinya itu adalah
wali syaithan.
Tiada yang menguasai dan mengendalikan langit dan bumi kecuali hanya Allah k
semata. Malaikat yang ditugaskan untuk menjaga gunung, menurunkan hujan tetap atas
perintah dan pertolongan Allah k, meskipun malaikat diberi otoritas mengatur,
namun tidak boleh meminta kepada Malaikat p. Demikian juga keyakinan sebagian
masyarakat bahwa ada yang mengatur keadaan dan menjaga bagian tertentu dari muka
bumi seperti keyakinan pada Pawang hujan, hantu penunggu hutan dan tempat tertentu,
jin penguasa pantai selatan yang mereka sebut dengan nyi Roro Kidul, hantu penunggu
jembatan yang bisa bikin kuwalat, kepercayaan pada inyiak harimau jadian
(animisme)533 dan khurafat lainnya.
Pawang hujan diyakini mampu menahan atau menggeser hujan yang biasanya di
cari dikala ada acara pernikahan atau seremonial tertentu. Siapa saja yang meyakini ada
pawang hujan yang bisa mengatur, menahan, dan memindahkan hujan dari satu tempat
ke tempat yang lain, maka ia telah berdusta dan telah terjatuh pada keyakinan syirik
kepada Allah k dalam hal Rububiyah (perbuatan)-Nya, karena hak mengatur,
menurunkan hujan, menguasai hanya milik Allah k semata. Allah k berfirman:
ُ ‫َو ُ َو ﱠالذي ُي َ ّ ُل ْال َغ ْي َث من َ ْعد َما َق َن ُطوا َو َ ُش ُر َ ْح َم َت ُه ۚ َو ُ َو ْال َو ﱡ ا ْ َ م‬
‫يد‬ ِ ِ ‫ر‬ ِ ِ ِ ِ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan
rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji”. (As-Syura: 28)
Sebagian masyarakat Islam sangat hobi meyakini hal-hal yang berbau mistik. Rasa
penasaran yang mendalam dengan cerita-cerita aneh dan yang diluar kebiasaan manusia
biasa. Bahkan ada yang rela menghabiskan umur, harta hanya untuk menggali tabir
mistik yang berbau khurafat dan kebohongan. Hampir disetiap media-media massa,
dunia perfileman, bioskop-bioskop tidak kosong dari cerita-cerita mistik, untuk
dikonsumsi oleh rakyat. Mayoritas membawa kepada pendangkalan aqidah dan
merusak keyakinan umat.
Memang tidak dipungkiri bahwa alam ghaib, dunia jin dan syaithan itu benar
adanya, dan ini bagian dari aqidah Islam. Namun amat disayangkan sebagian kaum

532
Jaami’ Karamaati Al-Auliya 2/135, dinukil dari kitab At-Tihamah Al-Habsyi Ibnu Taimiyah 1/146
533
Sejarah Umat Islam hlm; 492, Hamka t. Mantra dukun, Mpu, datuk zaman dahulu dibaca
memanggil Ruh nenek moyang, bernama Hyang. Tinggal dalam bahasa sehari-hari poyang atau moyang.
Ia tinggal di puncak gunung. Hiyang Tunggal di Periangan Padang Panjang Minangkabau.
Mata Air Yang Jernih 289

muslimin meraba dan mencari tahu tentang alam jin tidak dengan aturan syariat Islam.
Jin dan syaithan adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah k di alam yang
berbeda dengan mansusia. Mereka hidup bersuku-suku, ada yang muslim ada yang
kafir, ada yang yang shaleh ada yang ahli maksiat, ada yang Jin Yahudi, Nasrani,
Majusi, ada pula yang Qadriyah, Murjiah, Khawarij, Rafidhah, Syiah, dan Sunni534.
Yang kafir itu disebut dengan syaithan, dan merekalah bala tentara Iblis yang
ditugaskan menyesatkan manusia. Allah k menyebutkan perkataan Para Jin,
َ ُ َٰ َ َ ‫َو َأ ﱠنا م ﱠنا ﱠ‬
‫الصا ِ ُ ون َو ِم ﱠنا ُدون ذ ِل َك ۖ ك ﱠنا ط َر ا ِئ َق ِق َد ًدا‬ ِ
“Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami
ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-
beda”. (QS. Al-Jin: 11)
Keberadaan jin walaupun tidak bisa dilihat dalam bentuk wujud aslinya oleh panca
indra manusia normal, namun ia bisa melihat kita, mencuri berita, mendengar Al-Quran,
bahkan bermuamalah dengan manusia dalam bentuk wujud lain. Dalil-dalil Al-Quran
dan Hadits sangat banyak menjelaskan akal hal ini. Allah l berfirman:
‫ﱠ‬ ُ ََ ُ َ ُ َ ُ ُ َ َ ‫َ ْ َ ََْ َْ َ ََ ً ّ َ ْ ّ َ ْ َ ُ َ ُْ ْ َ ََ ﱠ‬
‫نصتوا ۖ فل ﱠما ق ِ َ َول ْوا‬
ِ ‫و ِ ذ صرفنا ِإليك نفرا ِمن ا ِ ِن ست ِمعون القرآن فلما حضروه قالوا أ‬
‫نذ ِر َن‬ َْ َ
ِ ‫ِإ ٰ قو ِم ِ م ﱡم‬
“Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang
mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu
mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah
selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan”. (Al-Ahqaf: 29)
َ ‫ان َك َما َأ ْخ َر َج َأ َب َو ْ ُكم ّم َن ا ْ َ ﱠنة َي ُع َع ْ ُ َما ل َب‬
ۗ ‫اس ُ َما ِل ُ ِ َ ُ َما َس ْوآ ِ ِ َما‬
‫َ َ َ َ َ َْ َﱠ ُ ُ ﱠ‬
ُ ‫الش ْي َط‬
‫يا ب ِ آدم ﻻ يف ِت نكم‬
ِ ِ ِ ِ
َ ُ ْ ُ َ َ ‫ﱠ ُ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ََُْ ْ ﱠ َ ََْ ﱠ َ َ َْ َ َ ﱠ‬
‫اط ن أو ِلياء ِلل ِذين ﻻ يؤ ِمنون‬ ِ ‫ِإنه ير اكم و وق ِبيله ِمن حيث ﻻ ترو م ۗ ِإنا جعلنا الشي‬
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana
ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-
pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Al-A’raf: 27)
Akan tetapi perlu diketahui bahwa Jin bisa berubah wujud dan menjelma dalam
bentuk makhluk lain, sehingga dia bisa dilihat, diraba, dan didengar, bahkan
bermuamalah dengan manusia dialam nyata. Imam Bukhari t meriwayatkan dalam
kitab Shahihnya, kisah yang pernah di alami sahabat Abu Hurairah z ketika beliau

534
Lihat Perkataan Sa’id bin Al-Musayyab, As-Suddi dalam Al-Jaami Li Ahkami Al-Quran 19/15, Imam
Al-Qurtubi (w. 671 H)
290 Mata Air Yang Jernih

diberi tugas oleh Rasulullah n untuk menjaga zakat Ramadhan. Malam harinya datang
seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah
z. “Akan aku laporkan engkau kepada Rasulullah n”. Pencuri itupun memelas
minta dilepaskan karena ia sangat butuh makanan dan punya tanggungan keluarga.
Dilepaslah pencuri itu.
Siang harinya Rasulullah n bertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian
semalam. Setelah diberi laporan, Rasulullah n bersabda, “Dia dusta, dia akan kembali
lagi”. Benar, dimalam kedua dia kembali lagi. Ditangkap Abu Hurairah z, dan ia
memelas, kemudian dilepas. Malam ke tiga datang lagi dan kali ini Abu Hurairah z
tidak memaafkan. Dia pun minta untuk dilepaskan, dan berkata:
ُ ‫ال إ َذا َأ َو ْ َت إ َ ف َراش َك َف ْاق َرْأ َآي َة ا ْل ُك ْر ّ } ﱠ‬َ ‫ات َي ْن َف ُع َك ﱠ ُ َ ا ُق ْل ُت َما ُ َو َق‬ ‫م‬ َ ‫َد ْع ُأ َع ّل ْم َك َ ل‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
َ‫ال َع َل ْي َك م ْن ﱠ َ ٌ َ َ َ ْ َ َ ﱠنك‬ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ
َ ‫وم{ ح تخ ِت َم اﻵ َية فإنك لن َيز‬ ْ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ َو ال ﱡ الق ﱡي‬
َ ْ َ ْ ُ
‫ِ حا ِفظ وﻻ يقر‬ ِ ِ ِ ِ
َ‫صبح‬ ْ ‫ان َح ﱠ ُت‬ ٌ ‫َش ْي َط‬
ِ
“Lepaskan aku, dengan syarat aku akan beritahu kepadamu bacaan yang dengannya
Allah jadikan ia bermanfaat untukmu. Abu Hurairah z berkata: “Bacaan apa itu?
Orang itu berkata: “Apabila engkau hendak tidur, bacalah ayat Al-Kursi sampai selesai
satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan syaitan pun tidak akan
mendekat kepadamu sampai waktu pagi”. Dipagi harinya, kejadian itu dilaporkan
kepada Rasulullah n, kemudian Nabi n bersabda:
َ ‫ َق‬،«‫اط ُب ُم ْن ُذ َث َﻼ ِث َل َيال َيا َأ َبا ُ َرْ َر َة‬
َ ‫ َق‬،‫ َﻻ‬:‫ال‬ َ ُ ْ َ ُ َْ َ ٌ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ‫ََ ﱠ‬
:‫ال‬ ٍ ِ ‫ علم من ت‬،‫أما ِإنه قد صدقك و و كذوب‬
‫خ‬
ٌ ‫اك َش ْي َط‬
‫ان‬
َ ‫َذ‬

“Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta. Apakah engkau tahu siapa pencuri
yang datang semenjak tiga malam berturut-turut wahai Abu Hurairah? Abu Hurairah
berkata: “Tidak wahai Rasulullah! Nabi n bersabda: “Dia adalah Syaithan”.535

Jin atau Syaithan diberikan oleh Allah k kemampuan berubah wujud, tentu
dengan hikmah-Nya. Jin terkadang menjelma dalam bentuk manusia sehingga ia benar-
benar terlihat. Adapun dalam bentuk asli maka tidak bisa dilihat oleh indra manusia
biasa. Demikian juga jin juga bisa berubah dalam bentuk hewan, anak kecil, menjelma
seperti wanita berambut kusut, panjang dan kutuan, sosok orang yang sudah mati
berwajah pucat dan menakutkan. Kalau di Indonesia di kenal oleh masyarakat dengan
istilah pocong, hantu, kuntilanak, gunderwo, suster ngesot, inyiak harimau, ruh
gentayangan, babi ngepet, roro kidul. Lain lagi di negara Amerika dikenal dengan
zombie penghisap darah, di Cina di kenal dengan vampire atau drakula dalam ilustrasi
lelaki berbaju rompi, terkadang menggunakan jas dan dasi.

535
HR. Bukhari (no. 2311)
Mata Air Yang Jernih 291

Jika kita perhatikan, syaithan memang ahli dalam dunia antropologi dan ilmu watak
masyarakat. Begitu lihai dan berpengalaman dalam menipu manusia. Membentuk opini
keyakinan mistik sesuai dengan faktor ekonomi bangsa. Jika di Indonesia jin menjelma
dalam wujud suster ngesot, tuyul botak tidak berbaju dan celana seadanya, berbeda di
negara yang ekonomi bangsa sedikit agak diatas, jelmaannya dalam sosok lelaki
berpakaian agak rapi, menggunakan jas plus dasi.
Orang Amerika dan masyarakat Cina tidak kenal dengan pocong, suster ngesot
berbaju bolong, dan tuyul yang tidak menggunakan celana, karena tidak sesuai dengan
kelas ekonomi mereka, orang Cina yang mayoritas komunis kalau mati tidak kenal kain
kafan dan ekonomi mereka agak lumayan. Demikian juga di Indonesia model hantu
“luar negeri” tidak laku di tanah air kita.
Cerita-cerita dongeng pun laris dari mulut ke mulut. Mengarang cerita atas nama
sejarah yang aneh-aneh, menimbulkan penasaran, dan menakutkan. Keyakinan itu terus
dilariskan para pioneer dukun, tukang ramal, dan orang-orang awam yang siap menjadi
mangsa tahunan. Sehingga terjadilah kesyirikan, ritual-ritual berkedok adat dan agama,
namun kental dengan kakafiran dan syirik kepada Allah n. Semoga pemerintah dan
pihak berwenang kita diberi Taufiq untuk bekerja sama dengan para ulama dalam
rangka membersihkan budaya syirik di negeri Indonesia. Mudah-mudahan ada harapan
Indonesia kembali menjadi negeri yang bertauhid kepada Allah n. Semoga Allah n
bersihkan aqidah anak bangsa. Menjadi negara makmur, berkah dengan cahaya Sunnah.
4. Tauhid Uluhiyah
Tauhid Al-Huluhiyah: yaitu meyakini hanya Allah k satu satunya Rabb yang
berhak disembah, dan diberikan seluruh jenis ibadah kepada-Nya semata. Seperti
berdoa, menyembelih, rasa takut (khauf), minta perlindungan (isti’azah), harap,
tawakkal, cinta (mahabbah), nazar, istightsah (memohon pertolongan dikala sulit).
Semua ini adalah ibadah yang wajib diberikan hanya untuk Allah k. Jika diberikan
kepada selain Allah k maka ia jatuh pada kesyirikan.

Dalam bahasa lain, Meng-Esakan, Mentauhidkan Allah k dalam perbuatan


(Ibadah) hamba. Dan ini merupakan konsekuensi dari Tauhid Ar-Rububiyah, setelah
seorang muslim meyakini bahwa hanya Allah k Rabb Pencipta, Pemilik, dan Pemberi
rezeki alam semesta dengan sendiri-Nya, maka wajib hak ibadah hanya diberikan
kepada-Nya semata. Tidak cukup seorang muslim hanya mengakui Allah k Tuhan
mereka, Allah Pemberi rizki, Allah Maha Penyayang, namun keyakinan itu
melazimkan tauhid kepada Allah k dalam seluruh jenis ibadah. Inilah pengakuan
janji dan pengakuan setiap Muslim atau Muslimah yang senantiasa diucapkan dalam
ibadah shalat,
َ َ َ ‫ﱠ َ َ ُُْ َ ﱠ‬
‫اك ْست ِع ُن‬ ‫ِإياك عبد و ِ ي‬
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan”. (QS. Al-Fatihah: 4)
292 Mata Air Yang Jernih

Faidah: Mendahulukan Objek (Maf’ul) dari pada Subjek (Fa’il) dalam ayat yang
mulia ini memberikan faidah pengkhususan. Artinya susunan asal kalimat “Kami
beribadah kepada-Mu, kami meminta pertolongan kepada-Mu”. Bisa jadi bermakna
kepada-Mu kami beribadah tapi juga ada peluang beribadah kepada yang lain. Namun
jika didahulukan objek sebelum Fa’il, maka memberi makna pembatasan (Al-Hasr/Al-
Ikhtishas) “Hanya kepada-Mu saja kami beribadah dan hanya kepada-Mu saja kami
meminta pertolongan”.
Agama Islam semuanya kembali kepada dua makna ini. Sebagaimana perkataan
sebagian salaf bahwa surat Al-Fatiha adalah inti Al-Quran, dan inti surat Al-Fatihah
ada pada kalimat “Hanya kepada-Mu saja kami beribadah dan hanya kepada-Mu
saja kami memohon pertolongan”. Kalimat yang pertama berlepas diri dari segala
bentuk kesyirikan, dan yang kedua berlebas diri dari bentuk meminta pertolongan
kepada selain Allah k dan bersandar hanya kepada Allah l”.536
‫ََ ََْ ُ ْ ﱠ َ ْ َ ﱠ‬
‫س ِإﻻ ِل َي ْع ُب ُدو ِن‬ ِ ‫وما خلقت ا ِ ن و‬
‫اﻹ‬
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku”. (QS. Az-Zariyat: 56)
ُ ‫الرح‬
‫يم‬ ‫اح ٌد ۖ ﱠﻻ إ َٰل َه إ ﱠﻻ ُ َو ﱠ‬
‫الر ْح َٰم ُن ِﱠ‬ ِ ‫و‬َ ‫َو َٰل ُ ُك ْم إ َٰل ٌه‬
ِ ِ ِ ِ
Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 163)
ْ َ ْ ْ ُ ُ ُ َ ََ ْ ‫َ ﱠ َ َٰ ﱠ‬ َ
‫ش ِ َد ﱠ ُ أن ُه ﻻ ِإل َه ِإﻻ ُ َو َواﳌﻼ ِئكة َوأولو ال ِعل ِم ق ِائ ًما ِبال ِق ْس ِط‬
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu
(juga menyatakan yang demikian itu)”. (QS. Ali-Imran: 18)
Tauhid adalah inti dakwah para Nabi r, dan inti dari pada kandungan Al-Quran.
Berkata Imam Ibnu Qoyyim t:
ْ‫َ َُ َ ٌَّ ﱠ‬ ُْ َ ُ ‫ﱠ‬
ِ ‫ِإن ﱠل آي ٍة ِ الق ْر ِآن ف ِ َ متض ِمنة ِللتو ِح‬
‫يد‬

“Sungguh setiap ayat dalam Al-Quran mengandung Tauhid”.537

Perintah pertama dalam Al-Quran adalah perintah Tauhid. Larangan pertama


haramnya perbuatan dan keyakinan syirik.

536
Lihat Tafsir Ibnu Katsir 1/134
537
Madariju as-Saalikin, 3/417. Kemudian beliau memberi contoh dan penjelasan dalam Al-Quran
Mata Air Yang Jernih 293

َُ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ُ‫َ ُ َ ﱠ‬ َ ‫اع ُب ُدوا َ ﱠ ُك ُم ﱠالذي َخ َل َق ُك ْم َو ﱠالذ‬ ‫َ َﱡَ ﱠ‬


‫( ال ِذي َج َع َل لك ُم‬21) ‫ين ِم ْن ق ْب ِلك ْم ل َعلك ْم ت ﱠتقون‬ ِ ِ ‫ر‬ ْ ‫اس‬ ُ ‫الن‬ ‫ياأ ا‬
َُ ْ َ ََ ْ ُ َ ً ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ
َ ‫الس َماء َم ًاء فأخ َر‬
‫ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ ً َ َ َ ‫ﱠ‬ ً
َ ‫ض ف َراشا‬ َْ
َ ‫اﻷ ْر‬
‫ات ِرزقا لكم فﻼ تجعلوا‬ ِ ‫ر‬ ‫م‬ ‫الث‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ه‬
ِ ِِ‫ب‬ ‫ج‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫اء‬‫ن‬ ‫ب‬
ِ ‫اء‬ ‫م‬ ‫الس‬‫و‬ ِ
َ ُ َْ َ ْ َُْ َ ً َ َْ ‫ﱠ‬
(22) ‫ِ ِ أندادا و أنتم علمون‬
“Hai manusia, sembahlah Rabb-mu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena
itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 21-22)
Berkata Sahabat yang mulia ‘Abdullah bin‘Abbas c yang dijuluki Mufassir dan
Hibr Ummah, berkata; Maksud firman Allah k “Jangan kamu mengadakan sekutu-
sekutu bagi Allah” yaitu Jangan kalian berbuat kesyirikan kepada Allah f dengan
mengambil tandingan-tandingan selain-Nya yang tidak bisa memberi manfaat dan
menolak mudharat padahal kalian telah mengetahui dan mengakui bahwa tidak ada
Tuhan yang memberi rezeki kepada kalian selain Allah f, dan kalian benar-benar tahu
bahwa Rasulullah n yang telah mengajak kalian untuk bertauhid kepada-Nya, Dia-lah
Zat Yang Maha Benar yang tidak ada keraguan pada-Nya. Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir
t berkata:
ْ َ ُ ْ َْ َ
‫ا ِال ُق ِل َ ِذ ِه اﻷش َي ِاء ُ َو اﳌ ْست ِح ﱡق ِلل ِع َب ِاة‬
“Pencipta segala sesuatu Dia-lah yang berhak untuk diberikan ibadah”538
Perlu kita ketahui, bahwa didalam Islam, ibadah tidak hanya terbatas pada shalat,
puasa, zakat, haji, sedekah saja. Namun ibadah sangat luas dan banyak cakupannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata tentang defenisi Ibadah;
‫ﱠ‬ َ َْ َْ
َ ‫اﻷ ْق‬ ْ َ ‫ْالع َب َادة‬
ُ ‫اسم َجامع ل ل َما ُيح‬
‫اطنة َوالظا ِ َرة‬
ِ ‫ب‬ ‫ال‬ ‫واﻷعمال‬ ‫ال‬‫و‬ ‫به ﷲ و رضاه من‬ ِ ِ ِ
“Ibadah mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhoi-Nya baik dari
perkataan, perbuatan, yang nampak ataupun yang tersembunyi”.539
Dalil-dalil Al-Quran dan Hadits yang menunjukkan bahwa do’a, sembelihan,
mohon perlindungan dengan pengagungan, tawakkal merupakan ibadah yang wajib
diberikan hanya untuk Allah, Allah f berfirman:

‫اخ ِر َن‬ َ َ ‫َو َق َ ﱡ ُ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ْ ﱠ ﱠ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ﱠ‬


ِ ‫ال َر كم ادعو ِ ي أست ِجب لكم ِإن ال ِذين ستك ِ ُ ون عن ِعباد ِ ي سيدخلون ج َ نم د‬

538
Lihat Kitab Taufiqurrahman fii Duruusil Quran Pelajaran ke-3, 1/110
539
(Al-Majmu’ Al-Fatawa: 10/149)
294 Mata Air Yang Jernih

“Dan Rabb-mu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan


bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Ghafir: 57)
Dari sahabat An-Nu’man bin Basyir c, Rasulullah n bersabda:
ُ ْ ‫إ ﱠن ﱡ‬
‫الد َع َاء ُ َو ال ِع َب َادة‬ ِ
“Sungguh doa itu adalah Ibadah”.540
ْ َ ‫َف‬
‫ص ِ ّل ِل َرِّ َك َو ان َح ْر‬
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”. (QS. Al-Kautsar: 2)
َ َ َ ْ ّ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ص َﻼ ي َو ُ ُس ي َو َم ْح َي‬
َ ‫ُق ْل إ ﱠن‬
ِ ‫اي وم َما ِ ي ِ ِ ر ِب الع‬
‫اﳌ ن‬ ِ ِ ِ
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Rabb semesta alam”. (QS. Al-An’am: 162)

Dari Sahabat Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:


‫َ َ َ ﱠُ َ ْ ََ َ َْ ﱠ‬
ِ ِ ‫لعن من ذبح ِلغ‬
“Allah melaknat siapapun yang menyembelih untuk selain Allah”.541
ُ ُ َ ْ ُ
‫وذ ب َر ّب ﱠ‬
‫اس‬
ِ ‫الن‬ ِ ِ ‫قل أ ع‬
“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Rabb manusia”. (QS. An-Nas: 1)
ُ َ ‫َ ﱠ َ ْ ﱠ‬
‫َوت َو ْل َع ال َ ّ ِ ال ِذي ﻻ َي ُموت‬
“Dan bertawakkallah kepada Allah yang Maha hidup (kekal) Yang tidak mati". (QS.
Al-Furqan: 58)
َ ََ ْ ‫َ َ ََ َﱠ‬
‫ﱠ ِ ف ُ َو َح ْس ُب ُه‬ ‫ومن يتو ل ع‬
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya”. (QS. At-Talaq: 3)
Dari Ma’bad Al-Juhani z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ‫ﱠ‬
‫َم ْن َعل َق ش ْ ًئا ُو ِ َل ِإل ْي ِه‬

540
Hadits Shahih Riwayat. Ahmad (no. 18352)
541
HR. Muslim (no. 1978)
Mata Air Yang Jernih 295

“Siapa yang menggantungkan sesuatu maka ia akan diserahkan padanya”.542


Dari Sahabat Imran bin Husain z beliau berkata:
َ ‫»ما َ ِذ ِه ا ْ َ ْل َق ُة؟« َق‬ َ :‫ال‬ ُ ‫ َرَأى َر ُج ًﻼ َيده َح ْل َق ٌة م ْن‬:‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم‬
َ ‫ص ْفر َف َق‬ ُ ‫صﱠ‬ َ ‫الن ﱠ‬ ‫َأ ﱠن ﱠ‬
:‫ال‬ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫ ْانز ْع َ ا َفإ ﱠ َ ا َﻻ َتز ُد َك إ ﱠﻻ َو ْ ًنا َفإ ﱠن َك َل ْو م ﱠت َو َ َع َل ْي َك َما َأ ْف َ ْ َت َأ َبدا‬:‫ال‬
َ ‫ َق‬.‫َ ِذ ِه م َن ْال َوا َن ِة‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Suatu kali Nabi n melihat seorang lelaki diatangannya terdapat gelang warna kuning,
maka Rasulullah n bertanya: “Gelang apa ini”? Orang itu menjawab: “Ini adalah
gelang penangkal”. Rasulullah n bersabda: “Buanglah gelang itu, karena dia tidak
memberi manfaat apapun kepadamu kecuali kelemahan, dan jika engkau meninggal
sementara gelang itu tetap engkau pakai, maka engkau tidak akan beruntung selama-
lamanya”.543
Dalam riwayat lain,
ْ ْ َ َ ‫َْ َ َ َ َ ُ َ َُ ﱠ‬ َ
‫َول ْو ُم ﱠت َو أنت ت َرى أ ﱠ َ ا نا ِف َعتك ﳌت َع غ ْ ِ ال ِفط َر ِة‬
“Jika engkau wafat dan engkau meyakini bahwa penangkal itu memberi manfaat
kepadamu, maka sungguh engkau wafat tidak diatas fitrah Islam”.544
Betapa banyak orang yang memakai penangkal akan merasa lemah ketika gelang
azimat atau benda penangkalnya ketinggalan, para pedagang akan pesimis
dagangannya tidak laris disebabkan jimat pelarisnya tidak bersamanya, dia merasa akan
bernasib sial. Perhatikanlah banyak para musafir dan perantau ke negri orang tidak akan
luput darinya azimat, penangkal, penunduk majikan, pemagar badan dalam bentuk
rajah, cincin batu akik yang mereka bersandar padanya. Adapun seorang muslim yang
beriman dengan iman yang benar, mereka hidup berjalan, berkativitas dimuka bumi
hanya bertawakkal dan bertumpu kepada Allah lsemata.

Faidah: Jika seseorang meyakini penangkal hanya sebagai sebab saja, namun Allah
l yang menentukan, maka ia telah terjatuh pada syirik ashghar, yaitu menjadikan
suatu sebab yang tidak ditunjukkan syariat sebagai sebab. Jika ia meyakini murni benda
itu yang menolak mudharat dan mendatangkan manfaat maka itulah syirik besar.
‫ﱠ َ َ ً ُ ﱡ َ ْ َ ُ ّ ﱠ َ ﱠ َ َ ُ َ َ ﱡ ُ ّﱠ‬ ُ ُ ‫َ َ ﱠ َ َﱠ‬
ِ ِ ‫اس من يت ِخذ ِمن دو ِن ِ أندادا ي ِحبو ُ م كح ِب ِ ۖ وال ِذين آمنوا أشد حبا‬
ِ ‫و ِمن الن‬
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”. (Al-Baqarah: 165)

542
HR. At-Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir (no. 960)
543
HR. Ahmad (no. 20000), Ibnu Majah (no. 3531), Imam As-Syaukani berkata dalam Al-Fath Ar-Rabbani
1/318, Isnaduhu laaba’sa bihi. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab juga berkomentar sama, lihat
Al-’Aqidah wa Al-Adab al-Islamiyah hal 27, lihat juga Fathu Al-Majid Syarah Kitab Tauhid.
544
Al-Ibanah Al-Kubra Ibnu Batthah 2/860 (no. 1172)
296 Mata Air Yang Jernih

َ ْ ُ ُ ُ َ ُ َ َ ََ َ ُ َ ُ َ ْ ‫ﱠ َ َٰ ُ ُ ﱠ‬
‫ان ُيخ ّ ِوف أ ْو ِل َي َاء ُه فﻼ تخافو ُ ْم َوخافو ِن ِإن كنتم ﱡمؤ ِم ِن ن‬‫ِإنما ذ ِلكم الشيط‬
“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu)
dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu
takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang
beriman”. (QS. Al-Imran: 17)
ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ‫ْ َ ْ َ ُ َ َﱠ‬
‫اب لك ْم‬ ‫ِإذ ست ِغيثون ر كم فاستج‬
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-
Nya bagimu”. (QS. Al-Anfal: 9)
َ َ َ َ َ ُ َ ْ‫ُ َ ﱠ‬
‫ُيوفون ِبالنذ ِر َو َ خافون َي ْو ًما ان ش ﱡر ُه ُم ْست ِط ً ا‬
“Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-
mana”. (QS. Al-Insan: 7)
َ َ ََ ُ ََ ً َ ََ ًَ ََ ُ ْ ََ ََْ ْ َ ُ َ ُ ُ َ ْ ُ‫ﱠ‬
ِ ‫ات و دعوننا َرغبا ور با ۖ و انوا لنا خ‬
‫اش ِع ن‬ ِ ‫ِإ م انوا س ِارعون ِ ا‬
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam
(mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada
Kami”. (QS. Al-Anbiya’: 90)
Siapa saja yang memberikan salah satu jenis Ibadah kepada selain Allah k, maka
ia telah mengambil tuhan tandingan sesembahan bersama Allah k dan ia telah telah
berbuat syirik. Seluruh sesembahan selain Allah k adalah bathil, baik benda, makhluk
yang ada di langit ataupun makhluk yang ada di bumi.
ُ ‫اط ُل َو َأ ﱠن ﱠ َ ُ َو ْال َع ِ ﱡ ْال َكب‬
ِ ‫ب‬َ ‫َذل َك ب َأ ﱠن ﱠ َ ُ َو ا ْ َ ﱡق َو َأ ﱠن َما َي ْد ُعو َن م ْن ُدونه ْال‬
ِِ
ِ ِ ِ ِ
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya apa
saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah
Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Luqman: 30)
Dosa syirik adalah kemungkaran dan kezhaliman yang paling besar. Fitnah
kesyirikan dan kekufuran lebih kejam dari pembunuhan, karena banyak manusia
berbuat syirik dengan dalih “Niat Baik” sehingga merasa diatas kebenaran, berbeda
pelaku pembunuhan. Allah k berfirman:
َْْ َ َ َُْ ْ
‫َوال ِفتنة أش ﱡد ِم َن القت ِل‬
“Dan fitnah (kesyirikan) itu lebih dahsyat dari pembunuhan”. (QS. Al-Baqarah: 191)
ٌ ‫الش ْر َك َل ُظ ْل ٌم َع ِظ‬
‫يم‬
ّ ‫َ ْ َ َ ُْ َ ُ ْ َُ ََ ُُ َ َُﱠ َ ُ ْ ْ ﱠ ﱠ‬
ِ ‫و ِ ذ قال لقمان ِﻻب ِن ِه و و ِعظه يا ب ﻻ ش ِرك ِبا ِ ۖ ِإن‬
Mata Air Yang Jernih 297

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi


pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS. Luqman:13)
Perbuatan syirik akan menghapus seluruh amal ibadah dan pelakunya tidak
diampuni Allah l serta kekal didalam neraka jika tidak bertaubat sebelum wafat,
wal’iyyazubillah. Berdasarkan firman Allah l:
َ ْ َ ‫َْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ََ َْ َ ﱠ َ َُ َ َََُ َ ﱠ‬ َ ‫َْ َ َ َ ﱠ‬ ُ ْ َََ
‫اس ِر َن‬
ِ ‫ولقد أو ِ َ ِإليك و ِ ال ِذين ِمن قب ِلك ل ِ ن أش َركت ليحبطن عملك ولتكونن ِمن ا‬
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi”. (QS. Az-Zumar: 65)
َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َٰ
‫ذ ِل َك ُ َدى ﱠ ِ َ ْ ِدي ِب ِه َمن َ ش ُاء ِم ْن ِع َب ِاد ِه ۚ َول ْو أ ْش َركوا َ ِبط َع ْ ُ م ﱠما ُانوا َ ْع َملون‬
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan
Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-
An’am: 88)
ً ‫ض َﻼ ًﻻ َ ع‬ َ ‫إ ﱠن ﱠ َ َﻻ َ ْغف ُر َأن ُ ْ َ َ َ َ ْغف ُر َما ُدو َن َٰذل َك ﳌَن َ َش ُاء ۚ َو َمن ُ ْشر ْك با ﱠ َف َق ْد‬
َ ‫ض ﱠل‬
‫يدا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫شرك ِب ِه و‬ ِ ِ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia,
dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia
telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS, An-Nisa: 116)
َ ‫لظاﳌ َن م ْن َأ‬
‫نص ٍار‬
‫ﱠ‬
‫ل‬ ‫ا‬ َ
‫م‬ ‫و‬
‫ﱠ ُ َ ُ ْ ْ ﱠ َ َ ْ َ ﱠ َ ﱠُ ََْ ْ َ ﱠ َ َ ََْ ُ ﱠ‬
َ ۖ‫الن ُار‬ ‫ِإنه من ش ِرك ِبا ِ فقد حرم علي ِه ا نة ومأواه‬
ِ ِِ ِ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun”. (QS. Al-Maidah: 72)
َ َ ََ َ َ‫َو َأ ﱠن ْاﳌ‬
‫اج َد ِ ﱠ ِ فﻼ ت ْد ُعوا َم َع ﱠ ِ أ َح ًدا‬
ِ ‫س‬
“Dan sungguh mesjid-mesjid itu kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah
seorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah”. (QS. Al-Jin: 18)
Kalimat ahadaan dalam ayat ini adalah isim nakirah (kata benda indefenitif) datang
setelah nahi (larangan). Menurut kaidah ushul fiqih apabila nakirah datang setelah
larangan bermakna umum, artinya larangan berbuat syirik itu bersifat umum, mencakup
seluruh jenis sekutu tanpa ada pengecualian sedikitpun. Larangan memberikan ibadah
kepada manusia, malaikat, para nabi, jin, hewan, batu, ruh wali, kuburan dan lainnya.
Baik dari jenis tawakkal, doa, perlindungan, pengagungan, rasa takut, dan harapan.
298 Mata Air Yang Jernih

Dalam sebuah Hadits Qudsi, dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda,
Allah k berfirman:
َ ُْ َ َ َ ْ َ ً ّ ‫ََ َ ْ َ ﱡ‬
َ ‫الش َر َ اء‬
‫ ت َركت ُه َو ِش ْرك ُه‬،‫ َم ْن َع ِم َل َع َمﻼ أش َرك ِف ِيه َم ِ غ ْ ِي‬،‫الش ْر ِك‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ِ ِ ِ ‫أنا أغ‬
“Aku adalah Zat Yang tidak butuh adanya tandingan-tandingan. Siapa saja yang
mengerjakan suatu amal dalam keadaan menyekutukan Aku bersama selain-Ku, maka
aku tinggalkan dia bersama perbuatan syirik nya”.545
Meng-Esakan Allah k dalam hal ibadah maka inilah inti agama Islam dan
kandungan makna kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illallaah. Yang ringan diucapkan oleh
lidah sebagian ummat hari ini, namun teramat berat bagi kaum musyrik arab jahiliyah
masa dahulu. Karena makna dan konsekuensinya yang begitu besar dan mulia.
5. Kesalahan Memahami Kalimat “Laa Ilaaha Illallaah”
Kalimat Laa Ilaaha Illallaah sudah sangat lancar diucapkan seorang muslim,
bahkan kalimat ini juga dijadikan zikir yang dibaca berjamaah (Tahlilan), dengan
aturan geleng kepala kiri dan kanan, bahkan ada yang teriak seperti hilang kesadaran.
Ada pula yang menjadikannya untuk tujuan kekebalan, ilmu kanuragan dibaca dengan
jumlah tertentu, semedi di sebuah tempat dengan penutup kelambu, bahkan juga ada
untuk mencari pencuri kotak infaq masjid. Kalimat yang mulia digunakan untuk tujuan
yang remeh dan hina. Ucapan yang hanya dimulut, tetapi jauh dari praktek dan tujuan
kalimat itu diucapkan.
Kesalahan fatal yang menyebar ditengah kaum muslimin ketika memaknai arti dari
kalimat Laa Ilaaha Illallaah. Sebagian besar menerjemahkan dengan “Tidak ada tuhan
selain Allah, tidak ada tuhan yang berkuasa, Pengatur, Pemberi rezeki selain Allah”.
Terjemahan ini dari sisi tauhid Ar-Rububiyah sudah tepat, namun belum sesuai dengan
tujuan kalimat Laa ilaaha illallah. Jika kalimat itu hanya bermakna tidak ada tuhan
yang berkuasa selain Allah k maka makna ini sudah diyakini oleh Abu Jahal, Abu
Lahab dan orang-orang musyrik arab, bahkan Yahudi dan umat Kristen Nasrani
sekalipun juga setuju dan memahami sama. Buktinya mereka kenal Allah, mengakui
Allah Pemberi rezeki dan Pencipta alam semesta.
ْ َْ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ‫ُ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ّ َ ﱠ َ َ ْ َْ َ ﱠ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ص َار َو َمن ُيخ ِر ُج ال َ ﱠ ِم َن اﳌ ِّي ِت َو ُ خ ِر ُج‬
َ ‫اﻷ ْب‬ ‫ض أمن يم ِلك السمع و‬ ِ ‫قل من يرزقكم ِمن السم ِاء َواﻷر‬
َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ْ َْ
‫اﳌ ِّي َت ِم َن ال َ ّ ِ َو َمن ُي َد ِّب ُراﻷ ْم َرۚ ف َس َي ُقولون ﱠ ُ ۚ ف ُق ْل أفﻼ َت ﱠت ُقون‬
“Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau
siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang
mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup
dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah ".
Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" (QS. Yunus: 31)

545
HR. Muslim (no. 2985)
Mata Air Yang Jernih 299

Bahkan sesaat sebelum perang Badar berlangsung, Abu Jahal dedengkotnya


musyrik arab jahiliyah sempat bermubahalah, berdoa memohon kepada Allah;
َ َ ْ ْ ََ ُ َ َ َ َ َ َ َْ ‫ﱠ‬
‫الل ُ ﱠم أقط ُعنا ِل ﱠلر ِح ِم َو آتانا ِب َما ﻻ ْع ِرف فأ ِحن ُه الغ َداة‬
“Ya Allah, orang yang paling memutuskan hubungan rahim diantara kami dan yang
datang kepada kami dengan agama yang tidak kami kenal, maka binasakanlah ia hari
ini”.546
Jika hanya sebatas pengakuan dan ucapan, maka tidak akan terjadi pertumpahan
darah antara Islam dan orang-orang kafir, Rasulullah n dan para sahabat tidak perlu
susah payah memerangi orang-orang musyrik jahiliyah. Maka buah dari kesalahan
memahami kalimat Laa Ilaaha Illallaah banyak orang yang KTP-nya Islam ikut
melariskan keyakinan dan perbuatan syirik, meminta ke kuburan wali, orang shaleh dan
kiyai, kepercayaan kepada dewa-dewa547, dukun dan orang yang dianggap sakti, ritual
Tolak Bala, memakai azimat, praktek sihir, sedekah bumi/sesajen, tanam kepala kerbau
agar tidak kuwalat, karena mereka merasa aman selama masih mengucapkan Laa
Ilaaha Illallaah dengan mengakui Allah k itu ada, Penguasa, Pemberi Rezeki dialam
semesta.
Makanya sangat aneh ada kelompok dakwah yang hanya mengajak manusia untuk
mengingatkan keberadaan Allah, “Allah sayang kita, Allah ciptakan kita, Allah
Pemberi rezeki kita”, ramaikan rumah Allah, ayo sholat, namun kesyirikan yang terjadi
disekitarnya tidak di larang, bahkan sebagian keyakinan dan amalan mereka justru
terjerumus pada praktik kesyirikan dan maksiat. Kaidah jamaahnya “Segala sesuatu
yang akan membawa perselisihan, maka harus diputus, ditiadakan dalam jamaah dan
dakwah”. Syirik dan bid’ah tidak boleh dibicarakan, karena hal itu bisa memicu
perpecahan dan perbedaan. Adapun Ushul tauhid mereka “Merealisasikan kalimat
thayyibah” hanya berputar tentang Rububiyyah semata, tidak dengan Uluhiyyah Allah.
6. Makna yang Benar dari Kalimat Tauhid
Mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallahu tanpa memahami dan kosong dari
pengamalan makna nya, maka tidak ada nilai dan pengaruh apapun. Bukan hanya
diucapkan, namun yang lebih penting bagaimana kita mengamalkan tujuan yang Allah
k wajibkan kita atasnya. Siapa saja yang berilmu dengan kalimat Tauhid,
mengamalkan dalam hidupnya dengan benar, itulah orang-orang yang akan mendapat
jaminan surga Allah k dan syafaat Rasulullah n di hari kiamat kelak.

546
Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 36674), An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra (no. 11201) dishahihkan
syaikh al-Arnauth. Abu Jahal seakan meminta disegerakan keburukan untuk dirinya. Yang pada akhirnya
Allah menangkan Nabi Muhammad dan kaum muslimin diperang Badar, dan binasalah Abu Jahal.
Kemudian Allah turunkan QS. Al-Anfal: 19. Lihat juga Al-Anfal; 32.
547
Kepercayaan kepada tuah, angker, pemujaan kepada padi, dinamakan Dewi Sri/Sang Hiyang Sri.
Lihat Buku “Sejarah Ummat Islam” hlm. 491. HAMKA
300 Mata Air Yang Jernih

Dari Mu’az bin Jabal z, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َ ‫ََ َ َ ﱠ‬ َ َ ْ َ
‫آخ ُر كﻼ ِم ِه ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َدخ َل ا َ ﱠنة‬
ِ ‫من ان‬
“Siapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallahu maka maka ia masuk surga”.548
Maka wajib hukumnya bagi setiap muslim mengetahui makna dan kandungan kalimat
yang mulia ini.

Imam Ibnu Al-Qayyim t berkata:


َ ْ َ َ ‫َ ﱠ ُ َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َْ ُ ُ ﱠ‬
‫ ال ِذي ﻻ َ ْست ِح ﱡق ال ِع َب َادة ِس َو ُاه‬،‫وه‬ ‫و وحده و اﳌعبود اﳌأل‬
“Allah Dia-lah Al-Ma’bud (yang diibadahi), Al-Ma’luh (yang disembah). Tidak ada
yang berhak diibadahi kecuali Dia”.549
• Para ulama menyebutkan bahwa kalimat Laa Ilaaha Illallaah memiliki dua rukun.

Pertama: An-Nafyu artinya orang yang mengucapkan kalimat ini harus meniadakan,
mengingkari seluruh jenis tuhan-tuhan yang disembah dari jenis benda mati seperti
patung, batu, kuburan, mayat. Ataupun makhluk hidup seperti nabi, wali, malaikat,
orang shaleh, jin, ruh atau benda-benda langit seperti matahari, bulan, bintang.
Kedua: Al-Isbat artinya menetapkan dan mengakui bahwa hanya Allah k Tuhan
yang berhak disembah, sasaran ibadah yang diberikan seluruh jenis ibadah untuk-Nya.
Ahli bahasa menjelaskan bahwa Laa Ilaaha Illallaah, ilaaha adalah isim mubtada
laa butuh kepada khabar (prediket) yang mahzuf (tidak dimunculkan), jika dinampakan
dengan takdir haqqun.
ُ ‫َﻻ إ َل َه َح ﱞق إ ﱠﻻ‬
‫ﷲ‬ ِ ِ
“Tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah”.
Laa yang pertama disebut dengan Laa nafiyah lil jins (meniadakan semua jenis kata
benda setelahnya), Ilaah adalah
ُ َ ْ َ Masdar
َ َ (kata dasar) yang bermakna Maf’ul (objek)
diambil dari fi’il/kata kerja (‫ ) أ ِله – يأله‬yang maknanya beribadah. Artinya Ilaah objek
atau sasaran yang diibadahi, disembah. Jika di terjemahkan (‫ ) َﻻ ِإ َل َه‬bermakna “Tidak ada
sesembahan dan sasaran ibadah, apapun bentuk dan jenisnya”. Illaa adalah huruf
Istisna’ artinya pengecualian, mengeluarkan kata yang terletak setelah Illa dari jenis
yang ditiadakan oleh laa nafii yang pertama. Lafazh Allah, dialah Tuhan Pencipta
seluruh alam semesta. Firman Allah k:

548
HR. Abu Daud (no. 3116) dishahihkan oleh syaikh Al-Albani t
549
Kitab Madaariju As-Salikin 3/137
Mata Air Yang Jernih 301

َ َ َ َ َُْ ْ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َُْ ُ ‫َ َ َ ْ ُ ْ ﱠ‬


ۗ ‫ام ل َ ا‬ ِ ‫وت و ؤ ِمن ِبا ِ فق ِد است ْمسك ِبالع ْرو ِة الوثق ٰى ﻻ‬
‫انفص‬ ِ ‫فمن يكفر ِبالطاغ‬
“Karena itu siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus”. (QS. Al-Baqarah: 256)
َ ُ ْ ُ َ
‫اع ُب ُدوا ﱠ َ َوﻻ ش ِركوا ِب ِه ش ْ ًئا‬
ْ ‫َو‬

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun”.


(QS. An-Nisa: 36)
Kalimat tauhid ini merupakan konsentrasi dakwah seluruh para nabi dan rasul,
pokok dakwah utama mereka mengajak untuk mengucapkan dan mengamalkan kalimat
ٰ
ُ ‫ َﻻ ِإلَهَ ِإ ﱠﻻ ﱠ‬dengannya menjadikan seseorang disebut muslim, terjaga darah, harta, dan
kehormatannya.
َ ُ ‫ﱠ‬ َْ َ َ‫َََ ْ َ ََْ ُ ّ ُﱠ ﱠ ُ ً َ ُْ ُ ﱠ‬
‫اجت ِ ُبوا الطاغوت‬‫ولقد عثنا ِ ِل أم ٍة رسوﻻ أ ِن اعبدوا و‬
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS. An-Nahl: 36)

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ََ ‫ﱠ‬ َ ‫َ َ َ ﱠ‬ ْ ‫ُ ْ ُ َْ َُ َ ﱠ‬
،‫الصﻼة‬ ‫ َو ُ ِقي ُموا‬، ِ ‫اس َح ﱠ َ ش َ ُدوا أ ْن ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َوأ ﱠن ُم َح ﱠم ًدا َر ُسو ُل ﱠ‬ َ ‫الن‬ ‫أ ِمرت أن أقا ِتل‬
ََ ْ ُُ َ َ َ ْ ّ َ ‫ّ َ َ ُ ْ ََ ْ َ َُ ْ ﱠ‬ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ‫ﱠ‬ ُْ َُ
‫ و ِحسا م ع‬،‫اﻹسﻼ ِم‬ ِ ‫ ف ِإذا فعلوا ذ ِلك عصموا ِم ِ ِدماء م وأموال م ِإﻻ ِبح ِق‬،‫و ؤتوا الز اة‬
‫ﱠ‬
ِ
“Aku diperintahkan oleh Allah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi
bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka
melakukannya maka terjagalah dara dan harta mereka kecuali dengan hak Islam
sementara hisab mereka disisi Allah”.550
7. Syarat-Syarat Kalimat Laa ilaaha illallahu;
• Pertama; Ilmu (mengilmui) menghilangkan Jahl (kebodohan)

Wajib memahami kalimat Tauhid dengan dasar ilmu dan pengetahuan, dalam
menetapkan hanya Allah k Rabb yang layak diibadahi, dan meniadakan seluruh
tuhan-tuhan yang disembah dilangit dan bumi. Wajib dengan dasar ilmu bukan hanya
ikut kebanyakan.

550
HR. Muslim (no. 133)
302 Mata Air Yang Jernih

ُ ‫اع َل ْم َأ ﱠن ُه َﻻ إ َٰل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬
ْ ‫َف‬
ِ ِ
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) selain Allah”.
(QS. Muhammad: 19)
َ َ َ ‫ﱠ َ َ ُُْ َ ﱠ‬
‫اك ْست ِع ُن‬ ‫ِإياك عبد و ِ ي‬
“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan”. (QS. Al-Fatihah: 5)
َ َ ْ َ ‫ﱠ َ ََ ﱠ‬ َ َ ‫َوَﻻ َي ْمل ُك ﱠالذ‬
‫اعة ِإﻻ َمن ش ِ َد ِبا َ ِ ّق َو ُ ْم َ ْعل ُمون‬ ‫ين َي ْد ُعون ِمن ُدو ِن ِه الشف‬ ِ ِ
“Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi
syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui
yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya)”. (QS. Az-Zukhruf: 86)

Dari sahabat ‘Ustman bin ‘Affan z, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َ ُ ‫َ ْ َ َ َ ُ َ َ َْ ُ َﱠ ُ َ َ َ ﱠ‬
‫ َدخ َل ا َ ﱠنة‬،‫ﷲ‬ ‫من مات و و علم أنه ﻻ ِإله ِإﻻ‬
“Siapa yang wafat sementara ia berilmu bahwa tiada illah yang berhak diibadahi kecuali
Allah maka ia masuk surga”.551
Orang yang mengucapkan kalimat Tauhid, namun tidak faham akan makna dan
prakteknya maka ia jatuh pada kemunafikan, yang ucapannya berbeda dengan
perbuatannya. Tak ubah bagaikan seekor burung Beo yang bisa meniru namun tidak
memahami apa yang diucapkan. Ini tidak ada manfaat sama sekali.

• Kedua; Al-Yaqin (meyakini) lawannya As-Syakh (keraguan)

Meyakini dengan keyakinan yang kokoh tanpa disentuh virus keraguan, apalagi
kebimbangan.
َ َ ُ ُ َ ‫ﱠ َ ْ ُ ْ ُ َن ﱠ‬
‫ين َآمنوا ِبا ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه ث ﱠم ل ْم َي ْرت ُابوا‬ ‫ِإنما اﳌؤ ِمنو ال ِذ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya
(beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu”. (QS. Al-
Hujurat: 15)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ َ ‫ﱠ‬ ّ ‫ﷲ َما َع ْب ٌد َغ ْ َ َش‬
‫ ِإﻻ َدخ َل ا َ ﱠنة‬،‫اك ِف ِ َما‬ ُ ‫َأ ْش َ ُد َأ ْن َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ‬
َ ‫ َﻻ َي ْل َقى‬،‫ َ َأ ّ ي َ ُسو ُل ﷲ‬،‫ﷲ‬
ٍ ِِ ِ ‫ر‬ ِ ‫و‬ ِ ِ

551
HR. Muslim (no. 26)
Mata Air Yang Jernih 303

“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan selain Allah dan aku adalah utusan Allah.
Tidaklah seorang hamba bertemu Allah dengan keduanya dalam keadaan tidak ragu-
ragu, kecuali Allah akan masukkan dia ke dalam surga”.552
• Ketiga; Al-Ikhlas (keikhlasan) lawannya As-Syirk (menyamakan)

Wajib memurnikan ibadah tanpa dicampuri kesyirikan dan tujuan dunia


َ ‫الد‬
‫ين‬ ً ‫ُق ْل إ ّ ي ُأم ْر ُت َأ ْن َأ ْع ُب َد ﱠ َ ُم ْخل‬
ّ ‫صا ﱠل ُه‬
ِ ِ ِ ِِ
“Katakanlah: "Sungguh aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”.(QS. Az-Zumar: 11)
Abu Hurairah z bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang yang bahagia dengan
syafaatmu pada hari kiamat?’ Rasulullah n menjawab;
َْ َ َْ ً ‫ َخال‬، ُ ‫ال َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬ َ ْ َ َ َ َ َْ َ َ َ ‫َأ ْس َع ُد ﱠ‬
‫ أ ْو نف ِس ِه‬،‫صا ِم ْن قل ِب ِه‬ ِ ِ ِ
َ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫م‬ ،‫ة‬ ‫ام‬
ِ ِ‫ي‬‫الق‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ِ ‫اع‬‫ف‬ ‫ش‬ ‫اس‬
ِ ِ ‫الن‬
“Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang
mengucapkan “Laa ilaaha illallahu” ikhlash dari hati atau dirinya”.553
• Keempat; As-Shidqu (membenarkan) lawannya Al-Kadzib (mendustakan)

Wajib membenarkan dalam hati dan ucapan serta perbuatan, tidak boleh ada
kedustaan didalam pengakuan. Keyakinan hati wajib sejalan dengan ucapan,
pengakuan dan perbuatan. Allah l berfirman;
َ ُ ُ َ َ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ﱠ ُ ﱠ‬
‫ونوا َم َع ﱠ‬
‫الص ِاد ِق ن‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا اتقوا وك‬
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar”. (QS. At-Taubah: 119)

Dari Mu’az bin Jabal z, Rasulullah n bersabda;


َ ْ َ َْ ً َ
‫ َدخ َل ا َ ﱠنة‬،‫ص ِادقا ِم ْن قل ِب ِه‬ ُ ُ ً َ ُ ‫َ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ﱠ ُ ََ ﱠ‬
ِ ‫ وأن مح ﱠمدا َرسول‬،‫من مات و و ش َ د أن ﻻ ِإله ِإﻻ ﷲ‬
‫ﷲ‬
“Siapa yang wafat dan dia bersaksi tiada Ilaah yang berhak diberikan ibadah kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah dengan jujur dari dalam hatinya maka ia
masuk surga”.554

552
HR. Muslim (no. 27)
553
HR. Bukhari (no. 99)
554
HR. Ahmad (no. 22003)
304 Mata Air Yang Jernih

• Kelima; Al-Mahabbah (kecintaan) lawannya Al-Karhu (membenci)


‫ين َآم ُنوا َأ َش ﱡد ُحبا ّ ﱠ‬
َ ‫الناس َمن َي ﱠتخ ُذ من ُدون ﱠ َأ َند ًادا ُيح ﱡبو َ ُ ْم َك ُح ّب ﱠ ۖ َو ﱠالذ‬
‫َوم َن ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah:
165)
Dari Mu’az bin Jabal z, Rasulullah n pernah berdoa;
َ َ ّ ‫ﱠ‬
‫الل ُ ﱠم ِإ ِ ي ُح ﱠب َك َو ُح ﱠب َم ْن ُي ِح ﱡب َك َو ُح ﱠب َع َم ٍل ُيق ِّرُ ِ ِإ ُح ِّب َك‬
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kecintaan-Mu dan cinta orang-orang yang
mencintai-Mu dan kecintaan kepada amal perbuatan yang mendekatkan aku pada
kecintaan-Mu”.555
Wajib memberikan kecintaan dan loyalitas hanya kepada Allah k, tanpa
bercampur dengan kebencian, tidak ridha. Mencitai Tauhid dan membenci kesyirikan
dan pelakunya. Dan cinta seorang hamba kepada Allah k belum sempurna sampai
mencintai Allah k dengan pengagungan yang melebihi segala sesuatu. Seperti orang
yang meninggalkan Islam, menjadi Nasrani dengan sebab menikahi wanita Kristen
yang dia cintai.
• Keenam; Al-Inqiyad (menaati) lawannya At-Tarku (bangkang)

Seorang hamba yang mengucapkan Laa ilaaha illallahu wajib taat pada syariat
Allah k dan pasrah pada syariat-Nya.
َ َ ُ َ
‫َرِّ ك ْم َوأ ْس ِل ُموا ل ُه‬ ٰ َ ‫َو أ ِن ُبوا ِإ‬

“Dan kembalilah kamu kepada Rabb-mu, dan berserah dirilah kepada-Nya”. (QS. Az-
Zumar: 54)
َ َ ً َ
‫َو َم ْن أ ْح َس ُن ِدينا ِّم ﱠم ْن أ ْسل َم َو ْج َ ُه ِ ﱠ ِ َو ُ َو ُم ْح ِس ٌن‬
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan”. (QS. An-Nisa: 128)
Bukti cinta yang benar dibuktikan dengan menaati siapa yang dicintai, bukan
membangkang apalagi melakukan hal yang Dia benci.

555
HR. Ahmad (no. 22109)
Mata Air Yang Jernih 305

• Ketujuh; Al-Qabul (menerima) lawannya Ar-Radd (menolak)

Menerima dengan sikap pasrah kalimat Tauhid, aturan dan ketetapan Allah k
tentangnya, tanpa protes, kecurigaan dan penolakan. Karena Allah k Zat Yang Maha
Mengetahui kebaikan bagi hamba-hamba-Nya. Adapun orang-orang musyrik menolak
dengan sombong kalimat Tauhid.
َ َْ ‫ﱠ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َٰ ﱠ‬
‫يل ل ُ ْم ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َ ْستك ِ ُ ون‬‫ِإ م انوا ِإذا ِق‬
“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha
illallah" mereka menyombongkan diri”. (QS. As-Shaffat: 35)
Jika seseorang yakin dan tenang menyerahkan kepala nya kepada tukang cukur yang
ditangan nya ada pisau dan benda tajam, tanpa protes dan keraguan, bagaimana dengan
Allah Zat Yang Maha Berilmu dan Maha Penyayang kepada makhluk-Nya?
Para ulama membuat dalam bentuk Manzhumah yang tersusun:
ْ ْ
‫وص ال َو ْ ِ َحقا َو َر َدت‬ ُ ُ َ ْ َ ّ ُ ْ َ َ ْ َ ‫َو ُش ُر‬
ِ ‫ و ِ نص‬... ‫وط سبع ٍة قد ق ِيدت‬ ٍ ِ
َُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ‫ﱡ ْ ﱠ‬ َُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ‫َ ﱠ‬
‫ ِبالنط ِق ِإﻻ حيث ستك ِمل ا‬... ‫ف ِإنه لم ي ت ِفع قا ِئل ا‬
َُ َ ْ ْ ْ ْ
‫ َو ِاﻻ ْن ِق َي ُاد ف ْاد ِر َما أقو ُل‬... ‫ال ِعل ُم َوال َي ِق ُن َوال َق ُبو ُل‬
َ َ َ‫ﱠ‬ َْ ُ َْ ْ َ ُ ْ ّ َ
‫ َوفق َك ﱠ ُ ِﳌا أ َح ﱠب ْه‬... ‫ص َوا َ ﱠب ْه‬ ‫اﻹخﻼ‬ ِ ‫الصدق و‬ ِ ‫و‬
Dengan tujuh syarat yang telah diikat, Yang diambil dari nash-nash wahyu secara
tepat

Maka tidak ada manfaat orang yang mengucapkannya, Sebatas lisan sampai ia
menyempurnakannya

Ilmu, keyakinan dan penerimaan, Kepatuhan dan famamilah apa yang aku ucapkan

Jujur, ikhlas dan mencintai, Semoga Allah memberimu taufik kepada apa yang Dia
cintai556

Ketika kesempurnaan kalimat Tauhid difahami, diyakini serta diamalkan maka


itulah yang bermanfaat bagi seorang Muslim. Jika kita fahami rukun dan syarat kalimat
yang mulia ini, maka tidak hayal orang-orang musyrik jahiliyah begitu sengit dalam
memusuhinya, bahkan titik sengketa antara umat Islam dengan orang-orang musyrik di
setiap zaman. Rasulullah n memulai dakwah beliau kepada kaum musyrik jahiliyah
dalam masa 13 tahun fokus mengajak untuk mengucapkan kalimat Tauhid. Ya, karena

556
Ma’ariju Al-Qabul 1/37 Hafizh bin Ahmad al-Hakami rahimahullah, (w. 1337 H). Kitab Ak-‘Urwatu Al-
Wustqa fii Daui Kitab wa As-Sunnah 1/33 karya Syaikh Dr, Sa’id bin ‘Ali bin Wahaf Al-Qahthani t
306 Mata Air Yang Jernih

tidak ada artinya ibadah yang segunung jika dicampuri kesyirikan, bagaikan susu segar
satu kulah dicampuri seujung jempol kotoran.
Rabi’ah bin Ibad Ad-Daili z setelah masuk islam, ia menceritakan dimasa jahiliyah
bahwa aku melihat langsung Rasulullah n berdakwah kepada manusia di pasar Zil
Majaz dengan berkata:
ْ ُ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ ُ ُ َ َ َ ﱠ‬
‫ تف ِ ُ وا‬،‫ﷲ‬ ‫ ﻻ ِإله ِإﻻ‬:‫يا أ ا الناس قولوا‬
“Wahai manusia! Ucapkanlah “Laa Ilaaha Illallaah” kalian akan beruntung”.557
Orang-orang musyrik tidak mau mengucapkan kalimat Tauhid, dan malahan
mereka dengan sombong memberi respon yang buruk terhadap dakwah Rasulullah n,
genderang perang ditabuh, harta, keluarga dan nyawa dikorban kan demi memusuhi
kalimat Laa Ilaaha Illallaah.
ٌ َ ُ ‫اح ًدا ۖ إ ﱠن َٰ َذا َل َ ْ ٌء‬ َ ً َٰ َ َ ْ َ َ َ َ
‫اب‬ ِ ِ ‫أجعل اﻵ ِل ة ِإل ا و‬
“Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Ilaah Yang Satu saja? Sesungguhnya ini
benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan”. (QS. Shad: 5)
Demikian mulianya kalimat Tauhid yang diamalkan dengan benar, Rasulullah n
memberi kabar gembira bagi ahli Tauhid. Dari sahabat ‘Ustman bin ‘Affan z,
Rasulullah n bersabda:
َ ْ َ ُ ‫َ ْ َ َ َ ُ َ َ َْ ُ َﱠ ُ َ َ َ ﱠ‬
‫ َدخ َل ا َ ﱠنة‬،‫ﷲ‬ ‫من مات و و علم أنه ﻻ ِإله ِإﻻ‬
“Siapa yang wafat sementara ia berilmu bahwa tiada illah yang berhak diibadahi
kecuali Allah, maka ia masuk surga”.558

Dari sahabat Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:


‫ َل ْم َي ْد ُخل ﱠ‬، ُ ‫ َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬:‫ان آخ ُر َك َﻼمه‬
َ َ ْ َ
‫الن َار‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ‫من‬
“Siapa saja yang akhir ucapan (sebelum kematian) tidak ada tuhan yang berhak
diibadahi kecuali Allah maka ia tidak akan dimasukkan ke neraka”.559

Dari Mu’az bin Jabal z, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َ ‫ََ َ َ ﱠ‬ َ َ ْ َ
‫آخ ُر كﻼ ِم ِه ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ ُ َدخ َل ا َ ﱠنة‬
ِ ‫من ان‬

557
HR. Ahmad (no. 16023), Shahih Ibnu Khuzaimah 1/119 (no. 159)
558
HR. Muslim (no. 26)
559
HR. At-Thabrani 1/180 (no. 574), Majma’ Zawaid 2/326. Riwayat ini dhaif, karena didalamnya ada
perawi Abu Bilal Al-Asy’ari dipandang lemah oleh Ad-Daruqutni
Mata Air Yang Jernih 307

“Siapa yang akhir ucapannya Laa ilaaha illallahu maka maka ia masuk surga”.560
Jika ada orang yang mengucapkan kalimat ini, tapi masih percaya dukun, tanam
kepala sapi di proyek permbangunan jembatan, berbondong-bondong ke kuburan minta
hajat agar menang nyaleg, lulus ujian, laris jualan, tawakkal dengan azimat, meyakini
ada kuburan wali yang keramat, maka menujukkan mereka tidak faham maksud kalimat
ini dan telah menghapus seluruh amal ibadah nya walau rajin shalat dan sering naik haji.
Inilah kemuliaan kalimat Tauhid, kalimat yang sangat agung, syarat umat ini
memperoleh syafaat Nabi n di hari kiamat, kunci seseorang masuk surga, dan
dibebaskan dari neraka. Kalimat yang sangat dicintai oleh Allah k dan rasul-Nya
serta orang-orang beriman. Dengan kalimat ini, Nabi dan para sahabat diberi kejayaan
oleh Allah k, kejayaaan menguasai dunia dimasanya, untuk menegakkan kalimat ini
para sahabat g diutus oleh Rasulullah n sebagai duta-duta yang akan mengajak
manusia untuk bertauhid kepada Allah k, Mus’ab a diutus ke Yastrib, Mu’azh bin
Jabal z ulamanya sahabat di utus berdakwah kepada ahlul kitab di Yaman. Delegasi
mujahid yang rela meninggalkan kampung halaman berjihad membuka negeri-negeri
untuk memerdekakan manusia dari penyembahan kepada makhluk menuju
penyembahan hanya kepada Allah l Pencipta makhluk semata.

Abu Hurairah z bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang yang bahagia


dengan syafaatmu pada hari kiamat?’ Rasulullah n menjawab;
َْ َ َْ ً ‫ َخال‬، ُ ‫ال َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬
َ ‫ َم ْن َق‬،‫الق َي َام ِة‬ ‫َأ ْس َع ُد ﱠ‬
َ ‫الناس َش َف‬
‫ أ ْو نف ِس ِه‬،‫صا ِم ْن قل ِب ِه‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫اع َي ْو‬
‫م‬ ِ ِ ِ
“Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang
mengucapkan “Laa ilaaha illallahu” ikhlash dari hati atau dirinya”561
Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ ٌ َ َ ْ َ
‫ ﱡل‬،‫ ف ُي ش ُر ل ُه ِ ْس َعة َو ِ ْس ُعون ِ ِ ﻼ‬،‫وس ا ﻼ ِئ ِق‬
ََ ْ ُ ُ ََ َ َ ْ َ ْ َ ‫ْ ُﱠ‬ ُ َ ُ َ ُ
ِ ‫يصاح ِبرج ٍل ِمن أم ِ يوم ال ِقيام ِة ع رء‬
ُ َ َ ُ َ َ َ ُْ ُ ُ َ َْ ‫ّ َ ﱠ‬
:‫ ف َيقو ُل‬،‫ َيا َر ِ ّب‬،‫ ﻻ‬:‫ َ ْل تن ِك ُر ِم ْن َ ذا ش ْ ًئا؟ ف َيقو ُل‬:‫ ث ﱠم َيقو ُل ﱠ ُ َع ﱠز َو َج ﱠل‬،‫ص ِر‬ ‫ِ ِ ٍل مد الب‬
ُ َ
:‫ ف َيقو ُل‬،‫الر ُج ُل‬ ‫اب ﱠ‬ ُ َ ُ ‫ أل َك َح َسنة؟ ف‬،‫ أل َك ُعذ ٌر‬:‫ ث ﱠم َيقو ُل‬،‫ ﻻ‬:‫َأ َظ َل َم ْت َك َك َت َب ا َ افظون؟ ف َيقو ُل‬
َ ٌ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ُ ْ
ِ ِ
ُ‫ َأ ْش َ د‬:‫ َف ُت ْخ َر ُج َل ُه ب َط َاق ٌة ف َ ا‬،‫ َ ﱠن ُه َﻻ ُظ ْل َم َع َل ْي َك ْال َي ْو َم‬،‫ إ ﱠن َل َك ع ْن َد َنا َح َس َنات‬، َ ‫ َب‬:‫ َف َي ُقو ُل‬،‫َﻻ‬
ِ ‫ٍ و‬ ِ
َ َ َ ُ َ َ ْ
ِ
َ َ ّ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ ِ
ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ ُِ ‫َ ْ َ َ َ ﱠ ﱠ‬
‫ مع ِذ ِه‬،‫ يا ر ِب ما ِذ ِه ال ِبطاقة‬:‫ فيقول‬:‫ قال‬،‫ وأن محمدا عبده ورسوله‬، ‫أن ﻻ ِإله ِإﻻ‬
َ َ َ ‫ﱠ‬ َُ َ ْ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫ َف ُت‬،‫ إ ﱠن َك َﻻ ُت ْظ َل ُم‬:‫ال ّ ﱠﻼت؟ َف َي ُقو ُل‬
‫ فطاش ِت‬،‫ َوال ِبطاقة ِ ِكف ٍة‬،‫وض ُع ال ِ ّ ِ ﻼت ِ ِكف ٍة‬ ِ ِ ِ ِ
ُ َ َ ْ َََُ ُ ‫ّ ﱠ‬
‫ وثقل ِت ال ِبطاقة‬،‫ال ِ ِ ﻼت‬
“Seseorang dari umatku yang dipanggil pada hari kiamat ditengah seluruh makhluk,
lalu dibentangkan kartu catatan amalnya yang berjumlah 99 kartu. Setiap satu kartu
560
HR. Abu Daud (no. 3116) dishahihkan oleh syaikh Al-Albani
561
HR. Bukhari (no. 99)
308 Mata Air Yang Jernih

sejauh mta memandang. Kemudian Allah berfirman; “Apakah engkau mengingkari


sedikitpun dari catatan ini? Dia menjawab; Tidak ya Rabb.”
Apakah Malaikat yang mencatat nya berbuat zhalim kepadamu? Dia menjawab;
“Tidak ya Rabb”. Kemudian ditanyakan lagi, “Apakah engkau punya udzur atau ada
kebaikan disisimu? Dipanggillah lelaki itu, dan dia menjawab: “Tidak ya Rabb.
Allah k berfirman; “Sungguh padamu ada kebaikan yang telah kami catat
sehingga engkau tidak termasuk orang yang zhalim hari ini. Maka dikeluarkanlah satu
Bithaqah (kartu catatan) yang bertuliskan syahadat “Asyhadu alLaa ilaaha illallahu wa
anna Muahmmadan ‘abuduhu warasuuluhu”. Lalu ia bertanya; “Apakah kartu ini yang
bersama dengan catatan amalku yang penuh dosa tadi?’
Allah l berfirman; “Sungguh engkau tidak zhalim”. Kemudian diletakkanlah
kartu-kartu dosa di salah satu daun timbangan dan bithaqah yang bertuliskan Laa ilaaha
ilallahu di daun timbangan yang lain, ternyata daun timbangan yang penuh catatan dosa
dikalahkan dengan beratnya kartu Bithaqah (yang tertulis Laa ilaaha ilallahu)”.562
Kalimat Tauhid ُ ‫ َﻻ ِإ ٰ َل َه ِإ ﱠﻻ ﱠ‬andai diletakkan di neraca timbangan, maka kalimat ini
lebih berat dari pada langit dan bumi beserta isinya. Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri
z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ َ ُ‫َ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ ﱠ ﱠ‬ َ ‫ال ُمو َ َ َ ّ َ ّ ْ َش ْ ًئا َأ ْذ ُك ُر َك َو َأ ْد ُع‬ َ ‫َق‬
‫ ﱡل‬:‫ال‬ ‫ ق‬، ‫ ﻻ ِإله ِإﻻ‬: ‫ قل يا مو‬:‫ قال‬،‫وك ِب ِه‬ ِ ‫ ع ِلم‬،‫ يا ر ِب‬:
:‫ال‬َ ‫ َق‬،‫ص ب ِه‬ ‫ إ ﱠن َما ُأر ُد َش ْ ًئا َت ُخ ﱠ‬،‫ َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ َأ ْن َت‬:‫ال‬
َ ‫ َق‬، ُ ‫ َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬:‫ ُق ْل‬:‫ال‬ َ ‫ َق‬،‫ِع َب ِاد َك َي ُقو ُل َ َذا‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ ََ َ َ ﱠ‬ َ ْ ‫ﱠ‬ َ ََ ْ َ ‫ﱠ ْ َ َ َ َ ُ ﱠ َ ْ ي‬
‫ وﻻ ِإله ِإﻻ ِ ِكف ٍة‬،‫ات السبع وع ِامر ن غ ِ واﻷر ِض ن السبع ِ ِكف ٍة‬ َ ‫الس َم‬
‫او‬ ‫ﱠ‬ ‫ن‬ ‫ َل ْو َأ ﱠ‬، َ ‫َيا ُمو‬
ِ
ُ ‫َم َال ْت ﱠن َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬
ِ ِ ِِ
“Nabi Musa ‘alaihissalam berkata: “Ya Rabb, ajarkan kepadaku suatu kalimat yang
dengan aku mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu. Allah f berfirman: “Ucapkan lah
wahai Musa Laa ilaaha illallahu.” Musa berkata: “Ya Rabb, semua hamba-Mu
mengucapkan kalimat ini.”
Allah f berfirman: “Ucapkan lah wahai Musa Laa ilaaha illallahu”. Musa
berkata: “ Laa ilaaha illa anta, namun aku ingin sebuah kalimat yang Engkau
khususkan aku dengannya”.
Allah k berfirman: “Hai Musa, seandainya tujuh langit serta seluruh
penghuninya-selain Aku-, dan tujuh lapis bumi serta seluruh isinya diletakkan di
timbangan, dan kalimat Laa ilaaha illallah diletakkan dalam timbangan lain, niscaya
kalimat Laa ilaaha illallahu lebih berat”.563

562
HR. Sunan Ibnu Majah (no. 3400) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
563
HR. Ibnu Hibban (no. 6218) dishahihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Az-Dzahabi
Mata Air Yang Jernih 309

Manusia dan jin diciptakan untuk mengamalkannya. Namun bukan berarti manusia
merasa cukup tanpa diikuti amal - amal shaleh atau bermudah-mudahan dalam maksiat
dengan modal kalimat Tauhid. Seseorang pernah bertanya kepada seorang ulama
Tabi’in Imam Wahab bin Munabbih t, (w. 114 H)
َ ْ َ ْ ْ َ ٌ َ ْ َ ُ َ ‫ََْ َ َ َ َ ﱠ ﱠُ ْ َ ُ َ ﱠ َ َ ََ ََ ْ َْ َ ْ َ ٌ ﱠ‬
ٍ ‫ ف ِإن ِجئت ِب ِمف‬،‫ ول ِكن ل س ِمفتاح ِإﻻ له أسنان‬، ‫ »ب‬:‫اح ا ن ِة َ؟ قال‬
‫اح‬‫ت‬
َ
‫أل س ﻻ ِإله ِإﻻ ِمفت‬
‫ﱠ‬ َ ُ ٌ َ ْ َ َُ
َْ
‫ َو ِ ﻻ ل ْم ُيفت ْح ل َك‬،‫ان ف ِت َح ل َك‬‫له أسن‬
“Bukankah kalimat Laa ilaaha illallahu adalah kunci surga? Benar, Laa ilaaha
ilallallah adalah kunci surga. Namun bukankah setiap kunci harus ada gigi. Jika engkau
membawa kunci yang ada giginya, dibukakan surga untukmu, jika tidak ada giginya
maka tidak akan dibukakan untukmu’.564
Maksud “Asnan” (gigi kunci) adalah mengamalkan kandungan Tauhid dan menaati
syariat Allah k sesuai yang diajarkan Rasulullah n, meninggalkan kesyirikan,
pelakunya, perkara yang dibenci Allah k dan manjauhi maksiat kepada-Nya.

8. Contoh Kekeliruan dalam Tauhid Uluhiyah yang Banyak Terjadi Ditengah


Masyarakat Muslim

Berkata Imam Yahya bin Mu’azh Ar-Razi t (w. 258 H) :


َ ْ َ َ َ
:‫ ف َم ْن َسقط َعن ُه َوق َع ِ ِض ِّد ِه‬،‫اح ٍد ِم ْ َ ا ِض ﱞد‬ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ ّ ُ ‫الن‬ ‫اخت َﻼ ُف ﱠ‬
ْ
ِ ‫ ف ِل ِ ّل و‬،‫اس ِل ِ م ي ْر ِجع ِإ ثﻼث ِة أصو ٍل‬
ِ ِ
ُ ْ ُ‫ﱠْ ُ َ ﱡُ ّ ْ ُ َ ﱡ ﱠ‬
‫ والطاعة وضد ا اﳌعصية‬،‫السنة َو ِض ﱡد َ ا ال ِب ْد َعة‬ ‫ و‬،‫الشرك‬ ِ ‫التو ِحيد و ِضده‬
“Perbedaan seluruh manusia kembali kepada tiga perkara pokok, satu dan lainnya akan
menjadi lawan, siapa yang jatuh pada salah satunya akan mejadi lawan bagi yang
lainnya. Tauhid lawanya syirik, sunnah lawannya bid’ah, ketaatan lawannya
maksiat”.565
Sebagaimana kewajiban mengenal Tauhid, juga tidak kalah penting bagi seorang
muslim untuk mengenal lawannya, berupa keyakinan, tradisi, ritual, amalan syirik yang
merusak kemurnian Tauhid, agar seorang muslim bisa menjaga diri, agar tidak terjatuh
pada jalan yang menyimpang. Karena sebagian umat saudara kita umat Islam, krisis
dan rentan dengan kesyirikan.
a) Menyembelih dan Memberi Tumbal untuk Selain Allah l
Memberikan sembelihan hewan kepada selain Allah f dengan tujuan dan ritual
tertentu, maka ini adalah kesyirikan besar. Jika penyembelihannya bukan untuk Allah
f, tidak menyebut nama Allah f, dengan cara atau ritual yang keluar dari tuntunan
Rasulullah n maka itulah sembelihan kesyirikan.

564
HR. Bukhari secara mua’allaq 2/71 sebelum Hadits (no. 1237)
565
Al-I’tisham 1/154 Imam As-Syatibhi (w. 790 H)
310 Mata Air Yang Jernih

Seperti memotong sapi untuk mendarahi tempat yang dianggap angker dengan
ritual tertentu, untuk Jin penghuni laut, untuk proyek pembangunan jembatan dan
lainnya, mendarahi pondasi dan menaiki kuda-kuda rumah, memotong ayam dengan
menyiramkan darahnya dikaki sanak famili yang baru pulang dari rantau, bedah ayam
untuk mendeteksi penyakit dalam, mendarahi kendaraan baru. Semua ini adalah
kesyirikan besar. Karena didalamnya terdapat tujuan, pengagungan untuk selain Allah
f, walaupun terkadang dibacakan sebagian nama Allah f.

Biasanya tujuan penyembelihan agar menghilangkan bala, kuwalat, perasaan sial,


rasa takut ditimpa bencana, agar rezeki dan hasil pertanian subur, sebagaimana yang
dilakukan disebagian daerah di Indonesia, memberi kepala kerbau dihanyutkan dilaut
tertentu agar jin nya tidak ngamuk dan tidak bikin sial. Semua ini adalah syirik besar
dan tipuan syaithan yang ingin menjerumuskan manusia pada lembah Jahannam.
Karena tidak satupun yang bisa mendatangan manfaat dan menolak bal serta keburukan
kecuali hanya Allah k semata.
َ ْ ‫ف َل ُه إ ﱠﻻ ُ َو ۖ َو ن ُير ْد َك ب َخ ْ َف َﻼ َ ﱠاد ل َف‬
‫ض ِل ِه ۚ ُي ِص ُب ِب ِه َمن َ ش ُاء‬
َ َ ََ ّ ُ ُ‫َ َ ْ َ ْ َ ﱠ‬
‫اش‬
ِ ‫ِ ِ ِ ٍ ر‬ ِ ِ ‫و ِ ن يمسسك ِبض ٍر فﻼ‬
ُ ‫الرح‬ ُ َُ ْ َ َُ َ ْ
‫يم‬ ِ ‫ِمن ِعب ِاد ِه ۚ و و الغفور ﱠ‬
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat
menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu,
maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Yunus: 107)

Dari Sahabat Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah k bersabda:

‫ﷲ‬ َْ َ ََ ْ َ ُ َ َ َ
ِ ِ ‫لعن ﷲ من ذبح ِلغ‬
“Allah melaknat siapa saja yang menyembelih untuk selain-Nya”.566
Hukum asal menyembelih adalah untuk Allah k, dengan nama Allah k dan
sesuai yang disyariatkan Rasulullah n. Seperti menyembelih kurban adalah ibadah
yang hanya diberikan untuk Allah k. Menyembelih untuk nazar dalam perkara yang
ma’ruf hukum nya wajib dan hanya ditujukan untuk Allah k, sembelihan yang sunnah
seperti aqiqah, sembelihan mubah seperti kebutuhan konsumsi namun tetap dengan
menyebut nama Allah k dan sesuai dengan sunnah Rasulullah n.
Adapun menyembelih untuk jin penunggu tempat yang dianggap angker agar
terhindar dari mudharat dan sial, maka itu kesyirikan. Daging sembelihannya haram di
makan karena dihukumi bangkai.

566
HR. Muslim (no. 1978)
Mata Air Yang Jernih 311

‫َْ ﱠ‬ ُ ََ ْ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ َ َ ﱠ َ َ َ ْ ُ ُ َْْ َ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫يروما أ ِ ﱠل ِب ِه ِلغ‬
ِ ِ ‫ِإنما حرم عليكم اﳌيتة والدم و م ا‬
ِ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al-Baqarah: 173)
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Az-Zuhud, Ibnu Abi Syaibah dalam Al-
Mushannaf, dari jalur Tariq bin Syihab, dari Salman z, Rasulullah n bersabda:
ََ َ ُ َ ‫َ َ َ َ ﱠ َ َ ُ ٌ َُ َ ُ ََ ْ َ َ َ َ َ َ ﱠ‬ َ ‫َد َخ َل َر ُج ٌل ا ْ َ ﱠن َة ُذ‬
‫ مر رجﻼ ِن ع‬: ‫ وكيف ذ ِلك ؟ قال‬: ‫اب قالوا‬ ٍ ‫ب‬ ‫ذ‬ ِ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫ار‬ ‫الن‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫د‬ ‫و‬ ، ‫اب‬
ٍَ ‫ب‬ ِ
َ ْ ْ
َ ‫ ل‬: ‫ال‬ َ َ َ َ َ ُ َ ً ْ ُ َ
َ ‫ ق ّر ْب ق‬: ‫ فقالوا ﻷح ِد َما‬، ‫ص َن ٌم َﻻ َيجوزه أحد ح ُيق ّر َب له ش ئا‬
َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ٌ َ ُ ُ ُ َ ‫َق ْوم َل ُ ْم‬
‫س ِعن ِدي ْ ٌء‬ ِ ِ ِ ٍ
ْ‫ َق ّرب‬: ‫ﻶخر‬
َ ُ َ َ َ ‫َ َ ُ َ ُ َ ّ ْ ََ ْ َُ ً َ َ ﱠ َ َُ ً َ َﱠ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ ﱠ‬
ِ َ ِ ‫ وقالوا ِل‬، ‫ فدخ َل النار‬: ‫ قال‬, ‫ فخلوا س ِ يله‬، ‫ب ذبابا‬ َ
‫ ق ِرب ولو ذبابا فقر‬: ‫فقالوا له‬
َ َ
‫ فدخ َل‬: ‫ال‬
َ ُ َ ُ َ
َ ‫ ق‬, ‫ فض َرُ وا ُعنقه‬: ‫ال‬ َ ‫ ق‬, ‫ َما ُك ْن ُت ُﻷ َق ّر َب ﻷ َح ٍد ش ئا ُدون ِ َع ﱠز َو َج ﱠل‬: ‫ال‬
َ ‫ﱠ‬ َ ً ْ َ َ ‫ َق‬, ‫َو َل ْو ُذ َب ًابا‬
ِ
َ ْ
‫ا َ ﱠنة‬
“Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat, dan ada yang masuk neraka
karena seekor lalat pula. Para sahabat g bertanya: “Bagaimana itu bisa terjadi wahai
Rasulullah”? Rasulullah n menjawab: “Ada dua orang yang berjalan melewati suatu
kaum yang sedang melakukan ritual penyembahan kepada berhala yang mana
penduduk kampung tidak membiarkan seorangpun lewat dikampung itu sampai ia
memberi sesuatu untuk berhalanya terlebih dahulu. Kemudian mereka berkata kepada
salah seorang diantara kedua orang tadi, “Persembahkanlah sesuatu untuk berhala! Ia
menjawab: “Saya tidak memiliki apapun untuk saya persembahkan”. Mereka berkata
lagi: “Persembahkanlah sesuatu untuknya walaupun seekor lalat! Maka iapun
mempersembahkan seekor lalat, maka mereka membiarkan ia pergi meneruskan
perjalanan, maka ia pun masuk neraka. Kemudian mereka berkata lagi kepada yang
lainnya, “Berikan sesuatu untuk berhala! Ia menjawab: “Aku tidak akan
mempersembahkan apapun untuk selain Allah k. Maka kaum itu memenggal
lehernya, dan ia pun masuk surga”.567
Subhaanallah , jika seekor lalat saja yang diberikan kepada selain Allah k,
bagaimana lagi dengan hewan yang lebih besar dari lalat? Perkara jahiliyah yang terus
ada di setiap generasi dan zaman, yang diperdagangkan oleh iblis dan bala tentaranya
untuk menyesatkan manusia ketika mereka lalai. Iblis berusaha semaksimal mungkin
untuk menghiasi perbuatan buruk yang dianggap baik. Dan itu terus berjalan dan
diwariskan turun temurun oleh sebagian nenek moyang sampai hari ini.
Disebutkan oleh Imam Ibnu Al-Jauzi t dalam kitab Tarikhnya, demikian juga
Al-Hafizh Ibnu Katsir t dalam Al-Bidayah.

567
HR. Imam Ahmad dalam Az-Zuhud 1/65 (no. 84) Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 6/473 (no.
33038) Khatib Al-Bagdadi dalam Al-Kifaayah fii ‘ilmi Ar-Riwayah 1/185. Syaikh Ibnu Bazz mengatakan
sanadnya Jayyid dalam syarah kitab At-Tauhid 1/100
312 Mata Air Yang Jernih

Diceritakan Muhammad n bin Hafsh Al-Hadrami, dari Hasan ibnu ‘Arafah Al-Anshari,
diceritakan oleh Hani’ ibnu Mutawakkil, dari Ibnu Lahi’ah, dari Qays bin Al-Hajjaj
t dia berkata:
َ َ ُ ََ ْ ْ َ َ َ َ ََ ْ ْ َ ُ ‫َﱠ‬
‫ أ ﱡ َ ا‬:‫ فقالوا ل ُه‬،‫ص ُرأ ى أ ْ ل َ ا ِإ َع ْم ِرو بن العاص ح ن دخل بؤونة ِم ْن أش ُ ِر ال َ َ ِم‬ ‫ﳌا ف ِتحت ِم‬
َ َ ََ ْ َُ َ ََ َ ً ‫ﱠ‬ َ َ َ
‫ وما ذاك؟‬:‫ فقال ل م‬.‫ ِإ ﱠن ِل ِن ِيلنا ذا ُسنة ﻻ َي ْج ِري ِإﻻ ِ ا‬، ُ ‫اﻷ ِم‬
َ

“ Ketika sahabat yang mulia ‘Amr bin ‘Ash z berhasil menaklukan Mesir. Saat
memasuki bulan Bu’uunah dari bulan Al-‘Ajm (salah satu bulan yang berlaku dalam
kalender Mesir kala itu), penduduk datang menghadapnya dan berkata: “Wahai
gubernur, sungguh Sungai Nil kami ini memiliki satu kebiasaan yang airnya tidak
mengalir kecuali dengan ritual tradisi tertentu.”
‘Amr bin ‘Ash z bertanya, “Tradisi apa itu? Mereka menjawab:
َ َ َ ََ َ َ ْ َ َ ‫َ ﱠ‬ ً َ َ َ َ َْ ْ ََ َ
،‫ فأ ْرض ْ نا أ َبا َ ا‬،‫ِإذا َدخلت ِث تا َعش َرة ل ْيلة ِم ْن َ ذا الش ْ ِر َع َم ْدنا ِإ َج ِار َ ٍة َبك ٍر َب ْ ن أ َب َو ْ َ ا‬
‫يل‬
ّ
‫الن‬ ‫ا‬ َ ‫ ُث ﱠم َأ ْل َق ْي َنا‬،‫ض َل َما َي ُكو ُن‬
َ ‫الث َياب َأ ْف‬
ّ َ ّ ُ ْ َ ََْ َ َ ْ َ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫وحملنا عل ا ِمن ا ِ ِ و‬
“Jika telah masuk tanggal 12 bulan ini (Bu’uunah), kami (masyarakat Mesir) akan
mengambil seorang anak perempuan yang masih gadis dari orang tuanya. Kami akan
berupaya membujuk orang tuanya itu agar rela melepaskan anak gadisnya untuk
dijadikan tumbal. Lalu kami rias gadis itu dengan pakaian dan perhiasan yang menawan,
lalu kami lemparkan ia ke Sungai Nil”.
‘Amr bin ‘Ash z tersontak mendengar tradisi tumbal itu. Ritual syirik dan sekaligus
pembunuhan yang keji. Karena mengorbankan aqidah sekaligus nyawa. Amr’ bin ‘Ash
z berkata:
ْ ُ َُ َ َ ‫ﱠ‬
‫ إن اﻹسﻼم دم ما ان قبله‬،‫ﻼم‬ ِ ِ ‫ِإن ذا ﻻ يكون‬
ِ ‫اﻹس‬
“Sesungguhnya tradisi ini tidak ada dalam Islam. “Islam menghapus segala tradisi
nenek moyang sebelumnya yang bertentangan dengan syariat Allah”.
Sesuai arahan gubernur, mereka manahan diri untuk tidak melakukan tradisi tumbal
itu. Menunggu sampai tiga bulan lamanya, bulan Bu’uunah, Abib, dan Masra. Namun
air Sungai Nil tidak kunjung mengalir seperti biasanya. Tidak mendapatkan air adalah
masalah besar bagi penduduk, sehingga mereka berniat pindah dari negerinya.
َََ َ ْ َ ََ
‫ »إنك قد‬:‫ فكت َب إليه عمر‬،‫اص كت َب ِإ ُع َم َر َر ِ َ ﱠ ُ َعن ُه ِبذ ِل َك‬ َ ‫َف َل ﱠما َرَأى َذل َك َع ْم ُرو ْب ُن ْال‬
‫ع‬
ِ ِ
ُ َْ َ ْ َ ّ َ َ َ َ
‫ ِإ ِ ي قد عثت‬:‫ َوكت َب ِإ َع ْم ٍرو‬،‫اخ َل ِكت ِاب ِه‬ َ ً َ َ َ َ
َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ‫ َﻷ ﱠن‬،‫ص ْ َت‬ َ ‫َأ‬
ِ ‫اﻹسﻼم ْ ِدم ما ان قبله« وكتب ِبطاقة د‬ ِ
ّ َ ََْ َ َ َ َ َ َ َْ
‫يل‬ِ ِ ِ ِ ‫ فأ‬،‫اخ ِل ِكتا ِ ي‬
‫الن‬ ‫ا‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ِ ‫ِإليك ِببطاق ٍة د‬
“Mengetahui hal itu, maka ‘Amr z mengirim surat kepada khalifah Umar z di
Madinah. Ia menceritakan peristiwa yang terjadi dan meminta arahan khalifah z.
Mata Air Yang Jernih 313

“Tindakan engkau sudah benar”, Jawab ‘Umar z melalui surat. “Sesungguhnya


Islam menghapus seluruh tradisi yang buruk. Bersama surat ini, aku kirimkan pula
kepadamu selembar kertas. Jika surat ini telah sampai kepadamu, lemparkanlah surat
itu ke Sungai Nil.”
Sebelum ‘Amr bin ‘Ash z melempar kertas itu ke Sungai Nil, dia membuka dan
membaca isi yang tertulis dalam surat itu,
َ ََ َ ‫َ ُْ َ ﱠ‬ َ ْ َ َ َ ْ ُْ َ
،‫ ف ِإ ْن كنت ِإن َما ت ْج ِري ِم ْن ِق َب ِل َك فﻼ ت ْج ِر‬،‫ أ ﱠما َ ْع ُد‬،‫ص َر‬‫يل أ ْ ِل ِم‬
ِ ‫ِم ْن َع ْب ِد ﱠ ِ أ ِم ِ اﳌؤ ِم ِن ن ِإ ِن‬
َْ َ َ َ ََ ‫ﱠ‬ َْ َْ ُ‫َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ ف ْسأ ُل ﱠ َ َعا أن ُي ْج ِرَ َك‬،‫اح ُد الق ﱠ ُار ُ َو ال ِذي ُي ْج ِر َك‬ ِ ‫و ِ ن ان الو‬
“Dari hamba Allah ‘Umar Amiirul Mukminin (pemimpin orang-orang beriman)
kepada Sungai Nil penduduk Mesir, amma ba’du. Jika engkau mengalir semata-mata
karena dirimu sendiri, maka janganlah mengalir! Akan tetapi, jika yang mengalirkan
mu adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa, maka kami memohon kepada-
Nya untuk mengalirkanmu”.
‘Amr bin ‘Ash z melempar surat itu ke Sungai Nil tepat sehari sebelum rencana
keberangkatan penduduk pindah ke daerah lain. Keesokan harinya, pagi-pagi sebelum
mereka berangkat, Sungai Nil telah mengalir hingga sedalam 16 hasta dalam satu
malam. Penduduk Mesir pun bergembira, tidak jadi pindah ke wilayah lain. Allah k
memutus tradisi buruk itu dari penduduk Mesir sampai hari ini”.568
Demikianlah kekokohan Tauhid seorang Muslim, dengannya Allah k
selamatkan jiwa dan kehormatan manusia. Yang lebih utama adalah keselamatan
‘Aqidah dan terhapusnya tradisi syirik dari kehidupan manusia. Kisah ini tentunya
menjadi ibrah dan pelajaran bagi generasi belakang, karena memang sejarah memiliki
nilai yang agung untuk diketahui agar kita bisa berkaca darinya, mengambil pelajaran,
kebenaran dijadikan acuan dan tauladan, adapun kebatilan agar dibenci dan dijauhi.
Jangan sampai menjadi pewaris tradisi yang hina dan pelaku kesyirikan yang keji.
Pelajaran dari kisah ini:
Pertama: Tumbal apapun jenisnya yang diberikan kepada selain Allah f adalah
kesyirikan, tidak peduli hewan, kemenyan, sayur dan buah-buahan, apalagi manusia.
Kedua: Mencegah kesyirikan adalah kewajiban setiap Muslim, apalagi bagi seseorang
pemimpin yang memiliki otoritas dan hak penuh dalam pemberantasan kesyirikan di
daerah kekuasaannya, sebagaimana yang dicontohkan sahabat ‘Amr bin ‘Ash z

Ketiga: Pemimpin yang hebat harus terdepan dalam mencegah kerusakan aqidah rakyat
dan memberi solusi yang sesuai dengan aturan Allah k dan Rasul-Nya.

568
Al-Muntazam Fii At-Taarikh Umam wa Al-Muluk 4/294, Ibnu Al-Jauzi (w. 597 H). Al-Bidayah wa An-
Nihayah 10/96, Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahumullah.
314 Mata Air Yang Jernih

Pemimpin seperti ini yang diharapkan dinegeri-negeri kaum Muslimin, yang kokoh
diatas Tauhid kepada Allah k.
َ ُْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َْ ُ َ َ َ َ َ ‫ﱠ َ َ َ َ ُ ﱠ‬
‫نكرۗ َو ﱠ‬ ُ ‫اﻷ ْرض َأ َق‬
َْ ْ ُ ‫ﱠ ﱠﱠ‬ َ ‫ﱠ‬
ِ ِ ِ ‫اﳌ‬ ‫ن‬ِ ‫ع‬ ‫ا‬‫و‬ ‫و‬ ‫وف‬
ِ ‫ر‬‫ع‬ ‫اﳌ‬‫ب‬ِ ‫وا‬‫ر‬ ‫م‬ ‫أ‬‫و‬ ‫اة‬ ‫الز‬ ‫ا‬‫و‬ ‫آت‬ ‫و‬ ‫ة‬‫ﻼ‬ ‫الص‬ ‫وا‬ ‫ام‬ ِ ِ ‫ال ِذين ِإن مكنا م‬
ُْ َُ َ
ُ ‫اﻷ‬
‫ور‬
ِ ‫م‬ ‫عا ِقبة‬
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi
niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala
urusan”. (QS. Al-Hajj: 41)
Keempat: Buah Tauhid seorang Muslim mampu menyelamatkan jiwa dan
membebaskan manusia dari belenggu kehinaan dan tradisi zhalim. Sungai, gunung, laut
dan apapun yang ada dimuka bumi adalah makhluk ciptaan Allah k, tidak satupun
yang berhak diberikan ibadah dan pengagungan kepadannya.
b) Berdo’a Kepada Selain Allah l
Ketahuilah bahwa ibadah tidak lah disebut sebagai Ibadah kecuali dengan Tauhid,
sebagaimana shalat tidak dikatakan shalat kecuali dengan bersuci (Taharah). Jika
iabdah dimasuki sedikit syirik maka ibadah itu batal dan rusak sebagaimana hadast
masuk ke dalam taharah”.569 Do’a adalah ibadah yang sangat agung, disaat seorang
hamba berdoa, memanggil dan memohon kepada Allah k, dikala itu ia sedang
menunjukkan kelemahan dan kehinaan diri kepada Al-Khaliq.
Namun sebagian orang justru menyeru, memanggil, istighatsah meminta kepada
selain Allah. Sebagaimana ibadah orang syi’ah mereka bertawassul, memanggil “Ya
‘Ali selamatkan kami.., Ya Fatimah az-Zahra ya Maulaati tolonglah.., Ya Husain,
Ya Ja’far dan seterusnya. Demikian pula orang-orang sufi yang ekstrim, dan diikuti
oleh banyak orang awwam dari kaum muslimin, mereka bertawassul, berdoa, bahkan
ada yang meminta hajat, kesembuhan langsung ke kuburan wali, roh orang shaleh
dengan memanggil “Ya syaikh Abdul Qadir, wahai madad, wahai wali fulan
sembuhkan lah..”. Baik dikala mereka lapang atau dalam kesempitan. Ini merupakan
ritual ibadah musyrik jahiliyah, dan nyata kesyirikan besar tanpa ragu. Hanya hitungan
detik mereka telah menghapus semua amal ibadah mereka.
Tidak ada yang mampu mendengar dan memenuhi hajat manusia, mengabulkan doa
para hamba baik disaat lapang atau sulit kecuali Allah k semata. Allah k berfirman:
ً َ َٰ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َ َ ‫َ ﱠ ُ ُ ْ ُ ْ َ ﱠ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ﱡ‬
‫ض ۗ أ ِإل ٌه ﱠم َع ﱠ ِ ۚ ق ِليﻼ ﱠما‬
ِ ‫أمن ي ِجيب اﳌضطر ِإذا دعاه و ك ِشف السوء و جعلكم خلفاء اﻷر‬
َ ‫ََﱠ‬
‫تذك ُرون‬

569
Qowa’id al-Arba’
Mata Air Yang Jernih 315

“Siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu
(manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (QS. An-Naml: 62)
Amat buruk dan sesatnya orang-orang yang menyeru, meminta kepada selain Allah.
َ ُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬
‫يب ل ُه ِإ َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة َو ُ ْم َع ْن ُد َعا ِ ِ ْم غا ِفلون‬ َ ‫َو َم ْن َأ‬
‫ض ﱡل ِم ﱠم ْن َي ْد ُعو ِم ْن ُدو ِن ِ من ﻻ ست ِج‬
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-
sembahan selain Allah yang tidak bisa memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat
dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?” (QS. Al-Ahqaf: 5)
Do’a adalah ibadah yang sangat agung dan hak perogatif Allah k semata. Adapun
selain Allah tidak memiliki hak sedikitpun untuk diibadahi, tidak para malaikat, tidak
pula para Nabi ataupun wali. Memberikan satu jenis ibadah kepada selain Allah seperti
berdo’a kepada ruh fulan, berarti dia sedang menjadikan ruh itu sebagai tuhan, dan
inilah kesyirikan, karena menyamakan dan memberi hak khusus Allah k untuk selain-
Nya.
َ ‫ُ ن ﱠ َ َ َ َ ُ َ ََ َ ُ ﱡ َ َ َ َْ َ َ ﱠ َ ً ّ َ ﱠ‬ ُ ْ َ ََ
‫اﳌ ن‬
ِ ِ ‫وﻻ تدع ِمن دو ِ ِ ما ﻻ ينفعك وﻻ يضرك ۖ ف ِإن فعلت ف ِإنك ِإذا ِمن الظ‬
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang
demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang
zalim". (QS. Hud: 106)
َ َْ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ ُ َ َ َ ً َٰ ‫َ َ َ ْ ُ َ َ ﱠ‬
َ ‫ان َل ُه به َفإ ﱠن َما ح َس ُاب ُه ع‬
‫ند َرِّ ِه ۚ ِإن ُه ﻻ ُيف ِ ُ ال ا ِف ُرون‬ ِ ِ ِ ِِ ‫ومن يدع مع ِ ِإل ا آخرﻻ بر‬
“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada
suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabb-
nya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung”. (QS. Al-Mukminun:
117)
Sebagaimana tradisi adat jahiliyah dibahasan yang telah lalu, mereka berdo’a dan
menjadikan patung atau ruh orang shaleh sebagai perantara kepada Allah k. Hal ini
juga banyak terjadi di tengah kehidupan beragama sebagian umat Islam. Mereka datang
ke kuburan-kuburan orang shaleh. Padahal orang shaleh itu tidak ridha disembah
dimasa hidup apalagi sudah wafat.
‫ﱠ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ُ َ َٰ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ ﱠ‬ ُ َ ُ ُْ ََ
ِ ‫و عبدون ِمن دو ِن ِ ما ﻻ يض ﱡر م وﻻ ينفع ُ م و قولون ؤﻻ ِء شفعاؤنا ِعند‬
“Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan
kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata:
"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". (QS. Yunus: 18)
316 Mata Air Yang Jernih

Betapa lemahnya akal manusia hidup meminta kepada mayat yang sudah mati dan
tidak bisa berbuat apa-apa.
ُ َ ُُْ َ َ َْ ‫ﱠ َ َ ْ ًَْ َ ﱠ‬ َُ َ ْ َ َ َ َْ ‫ﱠ‬ ُ َ ‫ََ ﱠ َ ﱠ‬
‫وت ل َب ْ ت‬ ُ
ِ ‫مث ُل ال ِذين اتخذوا ِمن دو ِن ِ أو ِلي َاء ك َمث ِل العنكب‬
ِ ‫وت اتخذت ب تا ۖ و ِ ن أو ن البي‬
َ َ َ َ َُ َ ْ
‫وت ۖ ل ْو ُانوا َ ْعل ُمون‬
ِ ‫العنكب‬
“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah
adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling
lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui”. (QS. Al-Ankabut: 41)
ُ ‫الطال ُب َو ْاﳌَ ْط ُل‬
‫وب‬
‫َ ُ َ ﱠ‬
‫ضعف‬
ِ
“Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah”. (QS.
Al-Hajj: 73)
Namun permusuhan, syubuhat dan kebencian yang dilemparkan oleh kalangan
yang melariskan tradisi syirik ini, mereka menuduh “ahlu Tauhid mengharamkan doa,
tidak menghormati para wali dan kiyai”. Atau bersembunyi dibalik “Jurus Sapu Jagat”
dengan menggelari Ahlu Tauhid anti kesyirikan dengan gelar “Wahhabi, merasa benar
sendiri, sok suci” dan segudang makar lainnya. Ini hanya dalih mereka untuk menolak
kebenaran. Bahkan tidak jarang mereka bunuh-bunuhan untuk membela kesyirikan.
‫ﱠ‬ َ ‫ٌْ ََ ﱠ‬ َ َ َْ َ َ ً َ ْ ُ ْ َُّ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ
ِ ِ ‫س ل ُ م ِب ِه ِعلم ۗ وما ِللظ‬
ٍ ‫اﳌ ن ِمن ن ِص‬ ‫َو َ ْع ُب ُدون ِمن ُدو ِن ِ ما لم ي ِل ِب ِه سلطانا وما ل‬
“Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan
tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan
terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang
penolongpun”.
َ ُ َ ‫َ َ ُ َْ ٰ َ َْ ْ َ ُ َ َ ّ َ َ ْ ُ ُ ُ ﱠ َ َ َ ُ ُْ َ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ ﱠ‬
‫ين َي ْتلون‬ ‫وه ال ِذين كفروا اﳌنكرۖ ي ادون سطون ِبال ِذ‬ ِ ‫ات ع ِرف ِ وج‬ ٍ ‫و ِ ذا تت عل ِ م آياتنا ب ِ ن‬
َ
ُ ‫س اﳌ ِص‬ْ َ ‫َع َل ْ ْم َآيا ِت َنا ۗ ُق ْل َأ َف ُأ َن ّ ُئ ُكم ش ّر ِّمن ذ ِلك ُم ۗ الن ُار َوعد ا ال ِذين كف ُروا ۖ َو‬
ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ٰ َ َ
ِ ٍ ِ ِ ِ
“Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya
kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-
hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan
mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk
daripada itu, yaitu neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang
kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali”. (QS. Al-Hajj: 71-72)
َ َ ‫ين َﻻ ُي ْؤم ُنو َن ب ْاﻵخ َرة ۖ َو َذا ُذك َر ﱠالذ‬
‫ين ِمن ُدو ِن ِه ِإذا ُ ْم‬ ُ ‫اش َم َأ ﱠز ْت ُق ُل‬
َ ‫وب ﱠالذ‬ ْ ُ َ ْ َ ُ‫َ َ ُ َ ﱠ‬
‫و ِ ذا ذ ِكر وحده‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ
‫َ ْست ْ ِش ُرون‬
Mata Air Yang Jernih 317

“Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak
beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain
Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati”. (QS. Az-Zumar: 45)
c) Praktek Perdukunan, Sihir Dan Ramal
Dukun adalah orang yang mengaku tahu ilmu ghaib, menjadikan syaithan sebagai
wali dan penolong mereka, suka meramal nasib dan masa depan, membuka praktek
pengobatan dengan ritual-ritual aneh, seperti mendeteksi penyakit dengan bedah ayam,
komat kamit dengan jampi bahasa yang tidak difahami, suka memberi ajian, mujaarabat,
penangkal, azimat kepada pasien dan lainnya.
Maka dalam hal ini, tukang pijit, dukun beranak yang terkadang mereka juga
dikenal dengan kata “dukun” tidak masuk kedalam kategori larangan, selama mereka
tidak menggunakan hal-hal yang diharamkan syariat. Allah k menakdirkan setiap
penyakit ada obatnya, kecuali kematian dan ketuaan. Setiap muslim hanya dibenarkan
berobat dengan metoda Syar’i, seperti pengobatan Nabawi, dengan al-Hijamah (bekam),
minum madu, habbatu as-Sauda, qustul hindi dan semisalnya, atau dengan metoda
Kauni, yaitu memeriksakan penyakitnya ke dokter yang ahli dibidangnya, minum obat-
obatan yang sesuai dengan ilmu kedokteran, penelitian, mujarabat yang benar dan tidak
bertentangan dengan syariat. Kedua metoda ini dibenarkan dalam Islam dan tidak
bertentangan dengan nilai tawakkal kepada Allah k. Seorang hamba dituntut untuk
berobat dengan cara yang benar dan halal, namun hasil diserahkan kepada Allah k.
Yang menjadi ukuran adalah cara yang benar, bukan hasil.
Salah satu sumber kesyirikan terbesar yang sangat laris ditengah masyarakat adalah
praktek perdukunan, sihir dan meramal. Masih banyak yang mendatangi dukun untuk
berobat, ketika diputuskan pacar, agar menang nyaleg dalam pemilu, mencari jodoh,
pelaris kedai dan semacamnya. Berobat dengan ritual bedah ayam, meramal nasib
dengan bintang zodiak, garis tangan, angka dan nomor tertentu, dengan suara dan tabiat
binatang, jika kucing menghusap muka tanda ini, kupu-kupu dan burung masuk rumah
petanda tamu atau kematian. Semua ini merusak Tauhid Al-Uluhiyyah.
Sisi kesyirikannya, para dukun, tukang sihir atau santet, mereka meminta
pertolongan kepada jin dan mereka bekerja sama dengan para syaithan. Hal ini adalah
syirik besar. Para dukun, tukang ramal adalah budak-budak syaithan. Allah k
berfirman:
‫( ُي ْل ُقو َن ﱠ‬222) ‫اك َأثيم‬
‫الس ْم َع‬ ٍ ‫ف‬
‫ََﱠ ُ ََ ٰ ُ ّ َ ﱠ‬
‫أ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ت‬ (221 ) ‫ن‬
‫َ ْ ُ َ ّ ُ ُ ْ َ َ ٰ َ َ َ ﱠ ُل ﱠ‬
ُ ‫الش َياط‬
‫ل أن ِ ئكم ع من ت‬
ٍ ِ ِ ِ
َ َ ََْ
(223) ‫َو أك ُ ُ ْم ِاذ ُبون‬
“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun?
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka
menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang pendusta”. (QS. As-Syu’ara: 221-223)
318 Mata Air Yang Jernih

َ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫َ َﱠ ُ ﱠ‬ ً ُ َ ً َ ً َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ ‫َ َﱠ ََ ْ َ ﱠ‬
‫اع َد‬
ِ ‫( و أنا كنا نقعد ِم َ ا مق‬8) ‫و أنا ﳌسنا السماء فوجدنا ا م ِلئت ح َرسا ش ِديدا وش ُ با‬
َ ‫لس ْمع ۖ َف َمن َ ْس َتمع ْاﻵ َن َيج ْد َل ُه ش َ ًابا ﱠر‬
(9) ‫ص ًدا‬ ‫ﱠ‬
ِ ِ ِِ ِ ‫ِل‬
“Dan sunnguh kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan kami
dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar (berita-
beritanya). Tetapi sekarang siapa yang (mencoba) mendengar, tentu akan menjumpai
panah api yang mengintai (untuk membakarnya). (QS. Al-Jinn: 8-9)
Dari Ibunda ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda;
‫ََ ْ َُ ﱠ‬ َ ُ ُ َ َْ ُ ََ ُ ََ َ ََ ُ ‫َ َ َ ُ ََ َ ﱠ‬
‫اط ُن‬
ِ
َ ‫الش‬
‫ي‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ف‬ ،‫ض‬ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬ ‫ن‬
ِ ‫ ِباﻷم ِريكو‬،- ‫ الغمام‬:‫ والعنان‬- ‫اﳌﻼ ِئكة تتحدث ِ العن ِان‬
َ ََ َ َ ُ َ َُ َ َ ُُ ََُ َ َ
‫ ف َ ِ ُيدون َم َع َ ا ِمائة ك ِذ َب ٍة‬،‫ فتق ﱡر َ ا ِ أذ ِن ال ا ِ ِن ك َما تق ﱡر الق ُارو َرة‬،‫ال ِل َمة‬
“Para Malaikat saling berbicara diatas awan (awan yang gelap) tentang berbagai urusan
yang akan terjadi di bumi. Lalu didengar oleh setan-setan, kemudian mereka
membisikkannya ke telinga para dukun, sebagaimana botol ditiup, dan mereka
menambah urusan yang didengar itu dengan 100 kedustaan”.570
Ummul Mukminin ‘Aisyah d pernah menceritakan; “Para sahabat bertanya kepada
Nabi n tentang para dukun. Maka Rasulullah n bersabda;
‫ﱠُ ْ َْ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ُ َ ﱠ َ ﱠُ ْ ُ َ ُّ َ ﱠ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ ﱠ ﱡ َﱠ‬
‫ فقال الن ِ ص‬،‫ ف ِإ م يح ِدثون ِبال ِء يكون حقا‬، ِ ‫ يا رسول‬:‫ فقالوا‬،‫ِإ م ل سوا ِ ٍء‬
َ ََ ُُ َ َ ّ َُ ْ ُ َ ْ ‫ﱠ‬ َ ُ
‫ ف ُيق ْر ِق ُر َ ا ِ أذ ِن َو ِل ِّي ِه كق ْرق َر ِة‬، ‫ ِتل َك ال ِل َمة ِم َن ا َ ِ ّق َيخطف َ ا ا ِ ِ ﱡ‬:‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬
ْ َ َ ََْ َ ُ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ ف َيخ ِلطون ِف ِيه أك َ ِم ْن ِمائ ِة كذ َب ٍة‬،‫اج ِة‬ ‫الدج‬
“Mereka tidak memiliki sesuatupun”. Para sahabat g berkata; “Wahai Rasulullah,
terkadang para dukun itu memberitakan sesuatu yang benar-benar terjadi. Rasulullah
n menjawab; “Itu adalah berita benar, yang dibawa oleh Jin, kemudian dibisikkan ke
telinga para dukun, sebagaimana botol ditiup, lalu syaithan itu mencampur berita yang
didengarnya dengan 100 kedustaan”.571
Meramal dan mendatangi dukun adalah dosa besar dan kekufuran, karena
melanggar larangan Allah dan Rasul-Nya, dan menjadikan sebab yang tidak Allah k
jadikan sebagai sebab yang syar’i. Dari Ibunda Shafiyyah d, Nabi n bersabda:
ً َ َ َ َ ٌ ََ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ََ َ َ ً ‫َ ْ ََ َ ﱠ‬
‫صﻼة أ ْرَ ِع ن ل ْيلة‬ ‫ لم تقبل له‬،‫من أ ى عر افا فسأله عن ٍء‬

570
HR. Bukhari (no. 3228)
571
Shahih Bukhari (no. 7561)
Mata Air Yang Jernih 319

“Siapa saja yang mendatangi tukang ramal dan bertanya tentang sesuatu kepadanya
maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari”.572 Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud
z, Rasulullah n bersabda:
‫َ ْ ََ َ ﱠ ً َْ َ ً َْ َ ً َ َ ََ ُ َ َ ﱠ َ ُ َ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ُْ َ ََ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ فقد كفر ِبما أن ِزل ع محم ٍد ص‬،‫احرا أو ا ِ نا فسأله فصدقه ِبما يقول‬
ِ ‫من أ ى عر افا أو س‬
‫ﱠ‬ َ ُ
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬
“Siapa saja yang mendatangi tukang ramal, tukang sihir, atau dukun, kemudian
bertanya kepadanya dan membenarkan ucapannya, maka sungguh dia sudah kafir
dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad n“.573
Jika hukum bagi orang yang iseng mendatangi dukun atau tukang ramal maka
shalatnya tidak diterima selama 40 hari, jika membenarkan ucapannya dihukumi kufur,
bagaimana lagi dengan tukang sihir dan dukunnya?
Orang yang mendatangi dukun terbagi kepada tiga golongan :
Pertama: Mendatangi iseng bertanya tanpa membenarkan ramalan dukun. Maka
shalatnya tidak diterima selama 40 hari
Kedua: Mendatangi dukun untuk menanyakan sesuatu, berobat dan membearkan
ucapannya, maka ia telah kafir.
Ketiga: Mendatangi dukun untuk mendakwahinya, menjelaskan syubuhat dan
kesalahannya, maka ini dianjurkan, bahkan bisa jadi diwajibkan sesuai kemaslahatan.
Hukum dalam Islam bagi Dukun dan tukang sihir adalah dipenggal. Karena
kedustaan dan kerusakan besar yang mereka lakukan. Para dukun sering mengelabui
orang awam dengan kesaktian dan cerita-cerita yang menakutkn hanya untuk meraup
keuntungan. Imam Malik bin Anas t meriwayatkan dari Muhammad bin
Abdurrahman bin Zurarah, bahwa telah sampai kepadanya berita bahwa Hafshah d
istri Nabi n disihir oleh seorang budak. Maka Hafshah d memerintahkan agar budak
itu dibunuh. Berkata Imam Malik t :
َ َ ََ َ َ ََ ُ‫َ َ ﱠ‬ ‫ﱠ ُ ﱠ َ ْ َ ُ ّ ْ َ ََ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َُُْ ُ َ َ َ ُ ﱠ‬
ِ ‫ َو مث َل ال ِذي قال تبارك و عا‬،‫ ولم عمل ذ ِلك له غ ه‬،‫احر ال ِذي عمل ال ِ ر‬ ِ ‫الس‬
َ َ َ َْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ
‫ ِإذا َع ِم َل ذ ِل َك ُ َو‬،‫ِكت ِاب ِه َ}ولق ْد َع ِل ُموا ﳌ ِن اش َ ُاه َما ل ُه ِ اﻵ ِخ َر ِة ِم ْن خﻼ ٍق{ فأ َرى أ ْن ُيقت َل ذ ِل َك‬
َْ
‫نف ُس ُه‬
“Tukang sihir yang melakukan penyihiran yang tidak dilakukan orang lain untuknya,
perumpamaannya seperti firman Allah: “Sungguh mereka telah meyakini bahwa

572
HR. Muslim (no. 2230)
573
HR. Musnad Abu Ya’la (no. 5408). Mustadrak Al-Hakim (no. 15)
320 Mata Air Yang Jernih

barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat…” (QS. Al-Baqarah: 102)
Oleh karenanya, saya berpendapat orang itu harus dibunuh jika dia sendiri
mengerjakannya”.574
Berobat ke dukun dengan keyakinan sebagai perantara saja, namun dia tetap
meyakini Allah lah yang menyembuhkan, maka itulah syirik ashghar, karena
menjadikan cara yang salah untuk berobat. Walaupun namanya syirik kecil tetap
dihitung dosa besar. Namun ketika dia meyakini dukun yang menyembuhkan maka ia
telah berbuat syirik besar. Karena hak menyembuhkan adalah kekhususan Allah k.
Adapun syubuhat atau terkadang ada yang sembuh dengan pengobatan ke dukun,
sementara ke dokter sudah berulang kali, namun penyakit belum bertemu dengan
obatnya. Inilah fitnah dan ujian yang sebagian orang awam menjadi semakin yakin dan
gigih berobat ke dukun.
Ketahuilah, bahwa seorang muslim hanya dituntut berobat dengan cara yang benar,
adapun kesembuhan murni milik Allah k. Betapa banyak obat yang sama, untuk
penyakit yang sama, namun hasil kesembuhan berbeda-beda. Yang ini disembuhkan,
yang lainnya tidak. Hal itu membuktikan bahwa hanya Allah Zat Yang Memberi
Kesembuhan (As-Syaafi). Sehatnya penyakit dengan cara yang haram dan bathil bukan
dalil pembenaran.
ْ َ ُ ْ َ َ َ
‫ضت ف ُ َو َ ش ِف ِن‬ ‫و ِ ذا م ِر‬
“Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) Yang menyembuhkan aku”. (As-Syu’ara: 80)
Namun terkadang Allah k menguji seseorang dengan kesehatan yang diperoleh
melalui dukun, boleh jadi itu bentuk Istidraj (ni’mat yang menipu) agar pelakunya
semakin yakin dalam melakukan kesyirikan dan maksiat. Anehnya orang yang datang
kepada dukun kemudian diberi azimat untuk pelaris agar lancar rezeki, padalah dukun
itu sendiri hidup dalam kemiskinan. Ada korban yang dikasih penunduk dan pekasih,
padahal dia sendiri tidak bisa menundukkan istrinya sendiri.
Dizaman dahulu para dukun itu mudah dikenal ciri dan penampilannya. Bentuknya
galak, penampilannya identik dengan hal aneh, pakai kemenyan dan keris keramat.
Namun dizaman sekarang boleh jadi para dukun berpeci haji bergelar kiyai. Ramainya
muncul para dukun, baik dukun benaran ataupun dukun palsu. Mereka tampil di media
dengan sosok yang agamais. Bergelar orang pintar, para normal, ajengan, mbah, ahli
pengobatan alternatif, didunia santri dikenal dengan kiyai sakti. Apapun Namanya,
hakikat mereka adalah dukun. Di tanah air digelar Persatuan Dukun Nusantara.
Penampilan santet dan apalah namanya. Orang-orang yang seperti mereka harus
ditertibkan oleh pemerintah yang memiliki otoritas. Bukan dilindungi.

574
Al-Muwattha’ Imam Malik 2/871 (no. 14)
Mata Air Yang Jernih 321

d) Tawassul575 Dengan Kuburan


Fenomena yang menggelikan ditengah sebagian komunitas masyarakat Islam,
kegiatan ziarah kubur yang sudah jauh melenceng dari ketetapan Rasulullah n. Ber-
Tawassul, istighatsah dengan perantaraan kuburan wali dan orang shaleh. Manusia
berbondong-bondong mengunjugi kuburan dengan tujuan untuk hajat tertentu dari
urusan dunia. Bahkan kuburan sering lebih ramai dari pada masjid. Mereka begitu
khusyu’ ketika dikuburan, sampai ada yang nangis bukan karena ingat kematian, namun
tangisan cemas dan harap agar “Mbah, wali, tuanku” yang didalam kuburan segera
mengabulkan seluruh keinginan. Lahirlah travel kesyirikan yang dibungkus dengan
“Wisata Religi ke Makam para Wali”
Perbuatan mereka tanpa ragu adalah kesyirikan yang nyata, walau mereka berdalih
bahwa “kami tidak minta ke kuburan wali, kami minta tetap kepada Allah”, namun
melalui kemuliaan dan karamah guru/orang shaleh yang ada dalam kuburan. Ini hanya
melodi lama kaum jahiliyah yang bersemi kembali. Allah k berfirman:
َ َ ُ ُ ُ ََ ْ ُ ُ َ َ ََ ْ ُ ‫ﱠ َ َ َ ُ ﱡ‬
َ ‫ولو َن َٰ ُؤَﻻء ُش َف َع ُاؤ َنا ع‬ َ
‫ند ﱠ ِ ۚ ق ْل أ ُت َن ِّ ُئون‬ ِ ِ ‫َو َ ْع ُب ُدون ِمن ُدو ِن ِ ما ﻻ يضر م وﻻ ينفع م و ق‬
َ ُ َ َ َْ ََ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ َ ب َما َﻻ َ ْع َل‬
‫ض ۚ ُس ْب َح َان ُه َو َعا ٰ َع ﱠما ُ ْش ِركون‬
ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ِ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫او‬‫م‬‫الس‬ ِ ‫م‬ ِ
“Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak bisa mendatangkan
kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata:
"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah:
"Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit
dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka
mempersekutukan (itu)”. (QS. Yunus: 18)
َْ َ َ ُّ َ ُ ‫ُ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ ﱠ‬ ُ َ ‫ََ ﱠ ّ ُ ْ َ ُ َ ﱠ َ ﱠ‬
‫ﱠ ِ ُزلف ٰى‬ ‫ين اتخذوا ِمن دو ِن ِه أو ِلياء ما عبد م ِإﻻ ِليق ِر ونا ِإ‬ ‫الدين ا ِالص ۚ وال ِذ‬
ِ ِ ِ ‫أﻻ‬
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-
orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah
mereka melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-
dekatnya". (QS. Az-Zumar: 3)
Perhatikan dua ayat ini, bahwa perbuatan orang musyrikin jahiliah yang menjadikan
patung orang shaleh sebagai perantara wasilah yang mengantarkan doa mereka kepada
Allah, dan tradisi itu Allah sebut sebagai bentuk Ibadah dan Penyembahan. Oleh
karenanya menjadikan kuburan wali atau orang shaleh yang sudah wafat sebagai
perantara merupakan kesyirikan disisi Allah, kosong ada petunjuk dari wahyu, dan
praktek para sahabat dalam hal itu. Allah menginginkan setiap hamba berdoa langsung

575
Tawassul ada 2, Tawassul Syar’i (yang ditetapkan syari’at), seperti meminta kepada Allah dengan
nama dan sifat-Nya, dengan amal shaleh (QS. Ali-Imran: 19 & 193), atau dengan doa orang shaleh yang
masih Hidup. Tawassul Bid’ah, yaitu diluar konteks syariat, seperti tawassul ala Musyrikin Jahiliyah,
meminta dengan wasilah atau kepada orang shaleh yang sudah wafat.
322 Mata Air Yang Jernih

meminta kepada-Nya. Tidak boleh di analogikan antara rakyat dengan penguasa,


karena doa adalah Ibadah, dan tidak berlaku Qiyas dalam Ibadah. Allah k berfirman:
َُ َ َ ُ َ ََ
‫ال َرﱡ ك ُم ْاد ُعو ِ ي أ ْست ِج ْب لك ْم‬‫وق‬
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan
bagimu”. (QS. Ghafir: 60)

Dari Abu Musa Al-Asy’ari z, Rasulullah n bersabda:


ُ َ ً َ َ ُ ْ َ ْ ُ ‫َْ ُ ََ َْ ُ ُ ْ ﱠ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ﱠ َ َ َ ً ﱠ‬
‫يعا ق ِر ًبا َو ُ َو َم َعك ْم‬‫ ِإنكم تدعون س ِم‬،‫ ِإنكم ﻻ تدعون أصم وﻻ غا ِئبا‬،‫ار عوا ع أنف ِسكم‬
‘Wahai manusia! Sayangilah diri kalian. Sungguh kalian tidak berdoa kepada Zat yang
tuli dan tidak pula jauh. Sungguh kalian berdoa kepada Zat Yang Maha Mendengar lagi
Maha dekat, (ilmu) Allah senantiasa bersama kalian”.576
Persis seperti yang dilakukan sebagian umat islam hari ini dalam praktek ziarah
kubur untuk cari keberkahan, kesembuhan, melancarakan rezeki yang tersendat, agar
lulus ujian EBTANAS dan tes CPNS, menang tender, cepat dapat jodoh, bahkan nyata
ada yang meminta kepada mayat yang ada dalam kuburan dengan keyakinan mayat itu
mampu memenuhi hajat. Semua praktek itu adalah kesyirikan ala jahiliyah, mereka
menjadikan mayat yang sudah tidak bisa apa-apa, yang seharusnya orang yang hidup
mendo’akan yang wafat karena mereka butuh do’a dan istighfar orang hidup, namun
malahan yang hidup berharap kepada mayat.
َ ‫ُ ن ﱠ َ َ َ َ ُ َ ََ َ ُ ﱡ َ َ َ َْ َ َ ﱠ َ ً ّ َ ﱠ‬ ُ ْ َ ََ
‫اﳌ ن‬
ِ ِ ‫وﻻ تدع ِمن دو ِ ِ ما ﻻ ينفعك وﻻ يضرك ۖ ف ِإن فعلت ف ِإنك ِإذا ِمن الظ‬
“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang
demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang
zalim". (QS. Yunus: 109)
Sebuah pemandangan yang tidak layak terjadi padahal Al-Quran dan petunjuk
Rasulullah n ada dihadapan kita, namun itulah fakta dan tradisi yang marak terjadi di
dunia nyata. Sampai-sampai hal ini menjadi cemooh bagi sebagian orang kafir, mereka
melihat umat Islam lebih bodoh dan hina karena meminta kepada mayat yang tidak bisa
berbuat apa-apa, terkadang tidak diketahui identitasnya, hanya warisan cerita leluhur,
boleh jadi kuburan hewan atau kuburan kosong yang dikeramatkan.
ْ َ َ ُ َ ْ َ ‫ﱠ َ ﱠ‬ َ ‫َو َم ْن َأ‬
‫يب ل ُه ِإ ٰ َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة‬‫ض ﱡل ِم ﱠمن َي ْد ُعو ِمن ُدو ِن ِ من ﻻ ست ِج‬

576
HR. Bukhari (no. 2405)
Mata Air Yang Jernih 323

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-
sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari
kiamat” (QS. Al-Ahqaf: 5)
Tradisi ini hampir menyeluruh di negeri-negeri kaum Muslimin, bercermin dari
negara kita Indonesia, kuburan hampir tidak pernah sepi, dijadikan sebagai Destinasi
Wisata Religi ziarah ke kuburan para wali, guru, syech dan kiyai. Kuburan di hias bagai
kamar penganten dengan pernak-pernik berwarna warni, tidak kurang aroma wangi-
wangian dan setumpuk cetakan yasinan yang tersusun rapi. Apa yang ada disekitar
kuburan wali dianggap berkah, sampai pasir dan tanah kuburan selalu habis silih
berganti. Setiap pengunjung selalu membawa pasir kuburan setelah menyelipkan uang
untuk juru kunci.
Satu pengalaman penulis pernah menyaksikan langsung ketika kunjungan bersama
teman-teman hafizahumullah dari sekolah tinggi Al-Ma’had Al-‘Aliy, bagaimana
penyimpangan praktek ziarah kubur di kuburan syaikh Burhanuddin tepatnya di Ulakan,
Pariaman. Komplek yang ada kuburan cukup banyak, dari kejauhan terlihat sebuah
kuburan yang dibangun dengan gobah yang cukup tinggi. Ketika kami bertanya
langsung (wawancara ringan) dengan juru kunci yang betah memandu ritual yasinan,
tahlilan harian, tradisi Basapa (ziarah khusus di bulan Safar), beliau pun hadaahullah
tidak mampu menjelaskan secara fakta sejarah, bahkan juru kunci itu juga tidak yakin
apakah benar kuburan itu ada penghuninya.
Dari majlis ulama setempat sudah memberi peringatan, namun hal itu tidak
diengahkan oleh sebagain para tetua dan pemuka adat. Karena memang proyek
pemasukan besar dalam keuangan terkhusus juru kunci dan yang berkepentingan.
Aduhai andai mereka tahu rendahnya harta dunia yang diraup dari praktisi tradisi
maksiat dan dosa syirik yang dilariskan, dengan kehinaan disisi Allah k.

Semoga Allah k senantiasa memberi taufik dan kesabaran kepada para ulama
serta pemerintah untuk bekerja sama membersihkan bumi minang secara khusus dan
negeri kaum muslimin secara umum dari praktek laten kesyirikan. Mudah-mudahan
lahir generasi yang berjalan diatas Tauhid kepada Allah k.

Ziarah kubur tidak dilarang selama prakteknya sesuai dengan sunnah Nabi n.
Tidak disangkal bahwa ziarah kubur pernah dilarang oleh Rasulullah n untuk satu
kemaslahatan saddu az-zarai’ (menutup celah kesyirikan) karena adanya potensi
penyimpangan yang dilakukan sebagian oknum, namun setelahnya diperbolehkan.
Diriwayatkan dari Masruq bin Al-Ajda’ t dari sahabat Abdullah bin Mas’ud
z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ َُّ ْ‫ﱡ‬
‫ َوتذ ِك ُراﻵ ِخ َرة‬،‫الدن َيا‬ ُ ّ َ ُ َ ‫ُك ْن ُت َ َ ْي ُت ُك ْم َع ْن َ َ ة ْال ُق ُب َ ُ ُ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ ف ِإ ا تز ِ د‬،‫ فزورو ا‬،‫ور‬
ِ ِ ‫ِز ار‬
324 Mata Air Yang Jernih

“Aku pernah melarang kalian dari ziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena
ziarah kubur itu membuat kalian zuhud didunia, dan mengingtkan kampung akhirat”.577
Perhatikan bahwa Rasulullah n mengatakan bahwa ziarah kubur itu agar
mengambil pealajaran, melahirkan sikap zuhud di dunia dan mengingat hari akhirat
serta kematian. Coba bandingkan dengan apa yang dilakukan sebagian besar manusia
hari ini, mereka justru meramaikan kuburan untuk hajat dan keinginan dunia, bukan
zuhud dan ingat kematian.
Adapun sebagian cerita yang menyebar dari mulut para peziarah kuburan keramat,
seperti penyakit sembuh setelah berkunjung ke makam wali fulan, jodoh dan rezeki
lancar setelah minta di kuburan orang shaleh, ini bukan alasan yang dibenarkan untuk
melariskan praktek kesyirikan. Boleh jadi itu istidraj dan ujian keimanan.
Ada satu kisah yang disebutkan para ulama umat ini, dan semoga menjadi tauladan
bagi kita umat Islam. Kisah yang diceritakan oleh sahabat Anas bin Malik z dia
berkata,
َ َ َ ْ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ٌ ‫ َف َو َج َد َر ُج ًﻼ َأ ْن ُف ُه ذ َر‬:‫ال‬ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ‫َﱠ ُ ْ َﱠ‬
, ‫ انوا َ ْستظ ِ ُرون َو َ ْست ْم ِط ُرون ِب ِه‬, ‫وت‬ ِ
ُ ‫الت‬
‫اب‬ ‫اع‬
ِ ِ
َ ‫ق‬ ‫أ م ﳌا فتحوا س‬
ُُ ْ َ َ ُ ‫َ َ َ َ َ َ ُ َ ُ ﱠ َ َ َ ﱞ َ ْ َ ْ َ َ ﱠ‬ ‫َ َ َ َ َُ ُ َ َ ُ َ َ ْ ْ َ ﱠ‬
‫ ِ»إن ذا ن ِ ِمن اﻷن ِ ي ِاء والنارﻻ تأ ل‬:‫ فكتب عمر‬, ‫اب ِبذ ِلك‬ ِ ‫ف َكتب أبو م َو ِإ عْمرب ِن َا ط‬
َ
َ ‫اب أ ي ُمو‬ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ
َ ْ ‫ فكت َب أن انظ ْر أنت َوأ ْ َ ُابك ْع أ‬, ‫ض َﻻ َتأ ُ ُل ْاﻷ ْن َي َاء‬
ُ َ َ َ ُ ‫ َو ْاﻷ ْر‬, ‫ْاﻷ ْن َي َاء‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫ َف َذ َ ْب ُت َأ َنا َو َأ ُبو ُمو َ َف َد َف ﱠناه‬:‫ال‬ َ ‫وه َم َ ان َﻻ َ ْع َل ُم ُه َأ َح ٌد َغ ْ ُ ُك َما« َق‬ ُ ‫َف ْادف ُن‬
ٍ ِ ِ
“Tatkala para sahabat menaklukkan kota Tustar (kerajaan Hurmuzan Persia), mereka
menemukan jasad seseorang yang hidungnya Panjang disebuah Tabut (peti ranjang).
Penduduk Hurmuzan menjadikan jenazah itu sebagai perantara untuk meminta
turunnya hujan. Maka Abu Musa segera mengirim surat kepada khalifah Umar bin
Khaththab. Khalifah Umar membalas surat dengan berkata: “Sesungguhnya jenazah ini
adalah Nabi diantara Para Nabi. Api tidak akan membakar jasad Para Nabi dan bumi
pun tidak akan merusak jasad mereka. Hendaklah engkau dan para sahabatmu segera
menguburkan jenazah itu ditempat yang tidak diketahui oleh seorangpun selain kalian
berdua. Maka aku (Anas) dan Abu Musa segera menguburkannya”.578
Sebagaimana yang dinukilkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam Dalail An-Nubuwwah
dari Yunus bin Bukair, dari Muhammad bin Ishaq, dari Abi Khalid bin Dinar yang
diceritakan oleh Abu Al-Aliyah t berkata:

“Ketika kami menaklukkan kota Tustur, kami menemukan seorang mayat diatas
ranjang didalam Baitul Mal (tempat penyimpanan harta) milik penduduk Al-Hurmuzan,
sementara disisi kepalanya ada sebuah Mushaf. Maka kami mengambil mushaf itu dan

577
HR Ibnu Majah (no. 1571) dihasankan oleh Syaikh Al-Arnauth t
578
HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Musannaf 7/4 (no. 33819)
Mata Air Yang Jernih 325

membawanya ke hadapan Khalifah Umar bin Khattab z. Maka Umar meminta Ka’ab
untuk menerjemahkan mushaf itu ke dalam bahasa arab.
Seseorang bertanya kepada Abu ‘Aliyah, “Apa isi dari Mushaf itu? Abu ‘Aliyah t
menjawab:
َ ُ ََ ُ ُ ُُ َُُ ْ َُُ
‫ورك ْم َو ُ ون كﻼ ِمك ْم َو َما ُ َو ا ِئ ٌن َ ْع ُد‬ ‫ِس كم وأم‬
“Isinya bercerita tentang kabar dan urusan kalian (para sahabat Nabi n), tentang bahasa
kalian serta berita masa depan (kehidupan akhirat, surga dan neraka)”.
Ada yang bertanya lagi kepada Abu ‘Aliyah t, “Apa yang kalian lakukan dengan
jenazah lelaki ini? Abu ‘Aliyah menjawab:
ََ ُ َ ّ َ ُ َ ‫َ َ َْ ﱠَ ََ َ َ َ َ َ َْ ً ُ َ َ ّ َ ً َ َ ﱠ َ َ ﱠ ْ َ َ ﱠ ُ َ َ ﱠ ْ َ ْ ُ ُ َ ُ ﱠ‬
‫ فلما ان ِباللي ِل دفناه وسو نا القبور ل ا ِلنع ِميه ع‬،‫حفرنا ِبال ِار ثﻼثة عشر ق ا متف ِرقة‬
َ ُ ْ ََ ‫ﱠ‬
‫اس فﻼ َين ِ شون ُه‬
ِ ‫الن‬
“Kami menggali di siang hari 13 lubang kuburan, setelah malam hari kami kuburkan
jenazah itu disalah satu lubang dan kami ratakan semua kuburan-kuburan itu agar
manusia tidak mengetahui dan mencari kuburanya”.
Dalam riwayat Al-Baihaqi dan juga Ibnu Katsir menyebutkan jenazah itu bernama
Nabi Daniyal p. Yang jasadnya ditemukan sekitar 300 tahun sebelum Nabi
Muhammad n diutus. Tidak berubah dari tubuhnya satupun kecuali sedikit dari
rambutnya. Sesungguhnya jasad Para Nabi r tidak dimakan tanah dan binatang
buas”.579
Kisah ini memberi pelajaran yang sangat agung, bahwa terkadang tradisi
pengkultusan mayat orang-orang shaleh ataupun kuburan-kuburan keramat bisa jadi
hajat dan keinginan terpenuhi, namun bukan lah dalil yang menujukkan benarnya
perbuatan mereka. Allah k dan Rasul-Nya, serta Nabi Daniyal berlepas diri dari
perbuatan mereka.
Para sahabat orang yang paling berilmu tentang hak Allah l yang terbesar, mereka
gali 13 kuburan agar tidak seorang pun yang mengetahui dengan pasti kuburan nabi
Daniyal. Hal itu semata-mata untuk menutup celah pintu kesyirikan, agar manusia tidak
menggantungkan harapan kepada selain Allah k. Tidak meminta, berharap dan
bertawakal kepada mayat.
Perbuatan penduduk Al-Hurmuzan bertentangan dengan Tauhid kepada Allah k,
walaupun mereka diberi karunia berupa hujan dan dipenuhi hajat mereka, lantas tidak
menujukkan kebenaran perbuatan itu. Hal itu merupakan ujian keimanan dan Tauhid

579
Dalail An-Nubuwah 1/381 Imam Al-Baihaqi, Qashashu Al-Anbiya 3/331, Al-Bidayah wa An-Nihayat
2/376, Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir. Dengan Sanad yang Shahih kepada Abu ‘Aliyah Ar-Riyahi Rafi’ bin
Mihran. Seorang Kibar At-Tabi’in.
326 Mata Air Yang Jernih

dari Allah k untuk manusia, dikala kondisi kesulitan, siapakah sebenarnya yang akan
kita jadikan tempat tawakal dan harapan. Apakah kita akan meminta kepada mayat para
nabi, kuburan orang shaleh ataukan murni kepada Allah k tanpa tersandung dengan
batu kesyirikan.
Diceritakan oleh istri Nabi ‘Aisyah d, bahwa Rasulullah k dimasa sakit yang
menyebabkan beliau wafat, beliau n bersabda:
َّ َ َ ُ ََ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ُ ُ َ ‫َ َ َ ﱠ ُ َ ُ َ َ ﱠ َ َى ﱠ‬
‫ َول ْوﻻ ذ ِل َك ﻷ ْب َرزوا ق ْ َ ُه غ ْ َ أ ِ ي‬:‫ور أن ِ َيا ِ ِ ْم َم ْ ِ ًدا قالت‬ ‫ اتخذوا قب‬، ‫لعن ال ود والنصار‬
َ َ ‫َ ْ َ َْ ﱠ‬
‫أخ أن ُيتخذ َم ْ ِ ًدا‬
“Semoga Allah mela’nat orang-orang yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan
para nabi mereka sebagai tempat ibadah. Ibunda “Aisyah berkata: “Kalau bukan karena
hal itu, niscaya kuburan beliau akan di nampakkan. Hanya saja ditakutkan jika kuburan
Nabi akan dijadikan tempat beribadah”.580
Diantara dalih jitu yang digunakan oleh sebagian awwam, terkhusus di tanah air
Indonesia untuk mengawetkan tradisi kuburan keramat, bahkan shalat menghadapnya,
dibangunkan masjid atas nya, mereka analogikan dengan kuburan Nabi di Madinah.
Hal ini tentu kesalahan fatal, karena kuburan Nabi n asalnya bukan Masjid. Beliau
dikuburkan di kamar istri beliau Ummul Mukminin ‘Aisyah d, dan itu merupakan
kekhususan para nabi dikuburkan di tempat mereka meninggal. Dari Abu Bakar z,
Rasulullah n bersabda:
َْ ُ ُ ْ َ َ ُْ َْ ُ ‫ﱠ‬ َْ ‫َ ََ َ ﱠُ َ ﱠ‬
ِ ‫ اد ِفنوه ِ مو ِض ِع ِف َر‬. ‫يه‬
‫اش ِه‬ ِ ‫ما قبض ن ِ يا ِإﻻ ِ اﳌو ِض ِع ال ِذي ي ِح ﱡب أن يدفن ِف‬
“Tidaklah Allah mewafatkan seorang Nabi, kecuali ditempat yang dia senangi untuk di
kuburkan”. Maka Abu Bakar z berkata: “Kuburkan Nabi n ditempat
ranjangnya”.581
Kamar Ibunda ‘Aisyah d bukan bagian dari masjid, buktinya ketika beliau haidh
dan tidur bersama Nabi di kamar itu, dan tidak boleh masjid di diami wanita haidh.
Kuburan Nabi terpisah dengan masjid Nabawi sebelum terjadi pelebaran masjid.
Kenyataan pahit yang kita saksikan di masyarakat kita, diminatinya trend “Ziarah
Kuburan Wali”. 582 Mereka rela melakukan perjalanan safar, diberi nama “Wisata

580
HR. Bukhari (no. 1330) Muslim (no. 529)
581
HR. At-Turmizi (no. 1018) dishahihkan syaikh al-Albani t
582
Pecandu kuburan keramat, sering menuduh “Salafi Wahabi mengharamkan ziarah kubur”. Ini hanya
claim dan tuduhan dusta. Kita menganjurkan ziarah kubur jika sesuai sunnah. Yang terlarang adalah
ziarah yang keluar dari norma syariat, berbau bid’ah dan kesyirikan.
Mata Air Yang Jernih 327

Religi”. Tujuannya untuk beribadah di kuburan guru, padahal mereka sendiri tidak
kenal dengan siapa yang dikuburkan didalamnya583, apalagi mengambil ilmu darinya.
Penampakan kuburan-kuburan megah, yang dihiasi marmer, diberi lampu,
dibangun atap dan kubah, ditinggikan, diberi nama dan tulisan, diberi kelambu dan
dupa bahkan fhoto, dijadikan tempat beribadah, justru lebih ramai ketimbang masjid.
Bahkan masjid sengaja dibangun di dalamnya kuburan. Sampai ada pameo, “Jika
masjid ingin rame, bangun kuburan di dalamnya”. Semua itu adalah untuk proyek
raksasa bagi mereka. Makanya tidak aneh, orang yang paling keras memusuhi dakwah
Tauhid, adalah para kuburiyyun.
Sepintas tidak ada perbedaan antara kuburan muslim dengan kuburan orang kafir.
Perbuatan membangun kuburan adalah maksiat dan perbuatan membuang harta yang
tidak bermanfaat sedikitpun untuk penghuni kubur, kecuali disedekahkan dengan cara
yang benar, maka itu bermanfaat.
Rasulullah sangat ketat dengan urusan kuburan, beliau menutup semua celah yang
berpotensi menghantarkan umatnya jatuh pada perbuatan syirik, karena awal kesyirikan
terbesar di alam semesta terjadi karena sikap mengkultuskan, ghuluw terhadap kuburan.
Dari Abu Martsad Al-Ghanawi z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ ُُْ َ ‫َ ُ َﱡ‬
‫ َوﻻ ت ْج ِل ُسوا َعل ْ َ ا‬،‫ور‬
ِ ‫ﻻ تصلوا ِإ القب‬
“Jangan kalian shalat menghadap kuburan”.584

Dari Jabir bin Abdillah c berkata:


ْ ‫ص ْال َق ْ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َع َل ْيه َو‬ ‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َأ ْن ُي َج ﱠ‬
َ ‫ص‬ ُ ‫صﱠ‬
َ ‫َن َ َر ُسو ُل ﱠ‬
‫أن‬ ِ ‫ وأن يب‬،‫ وأن يقعد علي ِه‬، ِ ِ
َ َْ
‫ُيكت َب َعل ْي ِه‬
“Rasulullah n melarang melarang perbuatan mengapur, duduk, membangun dan
menulisi kuburan”.585
Rasulullah n memerintahkan sahabat Ali bin Abi Thalib z:

583
Ada banyak kuburan yang dikatakan keramat, padahal orang yang dikuburkan didalamnya tidak
dikenal. Boleh jadi kuburan kosong, atau kuburan hewan. Bahkan terdapat kuburan asalnya tempa
kotoran hewan, sebagaimana yang dituturkan sempat viral di tanah air. Meskipun demikian tetap ramai
yang mengkultuskan, diyakini keramat, dibela mati-matian, tradisi syirik itu diberi nama “Kearifan
Lokal”. Siapa saja yang ingin meluruskan kesesatan mereka, sebagai wujud amar ma’ruf nahi mungkar,
akan dilempar dengan gelar “Wahabi, memecah belah umat”. Subhaanallah.
584
HR. Muslim (no. 972). Shalat menghadap kuburan adalah pintu menuju kesyirikan.
585
HR. Muslim (no. 970). Tambahan “Larang Menulisi” datang dalam Al-Muntakhab dan lainnya. Dalam
sebagian literatur, dikatakan bahwa Taj Mahal adalah bangunan megah yang dibangun karena
didalamnya ada kuburan permaisuri raja muslim Syah Jehan, di India. Perbuatan mubazzir dan keliru.
328 Mata Air Yang Jernih

َ ‫ْ ً ﱠ‬ َ َ َ َ ‫َ ً ﱠ‬ َ َ َ
‫أ ْن ﻻ ت َد َع ِت ْمثاﻻ ِإﻻ ط َم ْست ُه َوﻻ ق ْ ً ا ُمش ِرفا ِإﻻ َس ﱠو ْ ت ُه‬
“Jangan biarkan patung melainkan engkau hancurkan, jangan biarkan kuburan yang
dibangun tinggi kecuali engkau ratakan”.586
Berkata Imam An-Nawawi as-Syafi’i t :

“Yang sesuai ajaran Rasulullah, kuburan itu tidak ditinggikan dari permukaan tanah.
Hanya boleh meninggikan satu jengkal dan hampir terlihat rata dengan tanah. Inilah
pendapat dalam mazhab syafi’i dan yang sefaham dengan mereka”.587
Adapun adab ziarah kubur yang benar sesuai Sunnah adalah:
1. Ziarah kubur dengan tujuan utama mengingat kematian dan kehidupan akhirat
2. Mengucapkan salam, memohonkan ampunan kepada Allah k untuk ahli kubur
3. Tidak boleh sengaja safar untuk berziarah, menghabiskan waktu, tenaga dan harta.
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬ ‫ َو َم ْ ِد ﱠ‬،‫ اﳌَ ْ ِد ا َ َرام‬:‫ال إ ﱠﻻ إ َ َث َﻼ َث ِة َم َساج َد‬
ُ َ ّ ‫َﻻ ُ َش ﱡد‬
،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫الر ُسو ِل ص‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫الر َح‬ ِ
َ ‫َو َم ْ د اﻷ ْق‬
ِ ِ
“Janganlah melakukan perjalanan jauh (untuk niat ibadah) kecuali ke tiga masjid,
masjidil Haram, masjid Rasul (Nabawi Madinah) dan masjid Al-Aqsa (di Palestina)”.588
4. Tidak mengkhususkan waktu, hari, bulan tertentu untuk ziarah
5. Tidak memakai sandal ketika memasuki pekuburan
6. Tidak menginjak kuburan dan tidak duduk diatasnya
7. Tidak berdo’a kepada penghuni kubur, tidak meyakini kuburan membawa berkah,
keramat, tidak mencium, mengusap kuburan, istighatsah, tawassul dengan kuburan,
dan tidak boleh shalat menghadap kuburan kecuali shalat jenazah bagi yang telat
atau luput darinya.
8. Tidak melakukan ibadah tanpa tuntunan seperti thawaf dikuburan, lepas nazar,
lempar ayam, baca yasin, tahlilan, azan, do’a berjamaah dan tidak boleh bermaksiat
serta ketawa terbahak-bahak.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Bahir bahwa dia mendengar Hani’ t mantan budak
‘Ustman bin Affan a berkata:
َ َ َ َ ‫َ َ ُْ َ ُ َ َ َ َ ََ َْ َ َ َ ﱠ َُ ﱠ ْ ََ ُ َ َ َ ُ ُ ْ َ ُ َ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫الن ُار فﻼ ت ْب ِ ي َوت ْب ِ ي‬‫ تذكر ا نة و‬:‫ ف ِقيل له‬،‫ ِإذا وقف ع ق ٍ ب ى ح يبل ِ يته‬،‫ان عثمان‬
ََ ْ َْ ُ ‫َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ َْ َﱠ‬ َ ُ ‫م ْن َ َذا؟ َف َق َ ﱠ‬
،‫اﻵخ َر ِة‬ِ ‫ ِإن الق َ أول م ِ ٍل ِمن من ِاز ِل‬:‫ال‬‫علي ِه وسلم ق‬ ‫ﷲص‬ ِ ‫ ِإن َرسول‬:‫ال‬ ِ

586
HR. Muslim (no. 969)
587
Syarah Shahih Muslim 7:35
588
HR. Bukhari (no. 1189) Muslim (no. 1397)
Mata Air Yang Jernih 329

‫َﱠ‬
‫ﷲص‬ ِ ‫ال َرسول‬ َ ‫ َق‬.‫ َو ْن َل ْم َي ْن ُج م ْن ُه َف َما َ ْع َد ُه َأ َش ﱡد م ْن ُه‬،‫َفإ ْن َن َجا م ْن ُه َف َما َ ْع َد ُه َأ ْ َس ُرم ْن ُه‬
ُ ُ َ ‫ َو َق‬:‫ال‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ‫ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ً َ ِﱡ ﱠ‬
ُ‫الق ْ ُ َأ ْف َظ ُع م ْنه‬
ِ ‫ ما رأيت منظرا قط ِإﻻ و‬:‫علي ِه وسلم‬
“Ustman jika berdiri disamping kuburan maka dia menangis sampai jenggotnya basah.
Dikatakan kepadanya, “Jika dingatkan kepadamu surga dan neraka engkau tidak
menangis. Apa yang menyebabkan menangis jika melihat kuburan? Utsman menjawab:
“Sesungguhnya Rasulullah n bersabda: “Sungguh kuburan adalah tempat
persinggahan pertama dan negeri akhirat. 589 Siapa yang selamat darinya, maka
proses setelahnya akan lebih mudah. Siapa yang tidak selamat di alam kubur, maka
setelahnya akan lebih sulit. Rasulullah n bersabda: “Aku tidak melihat tempat yang
lebih mengerikan melebihi kuburan”.590
9. Iman Kepada Asma dan Sifat Allah l

Allah Zat Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Penyayang kepada hamba-
hamba-Nya. Diantara bentuk Kasih Sayang dan Maha Lembut-Nya Allah Zat Yang
Maha Ghaib, Dia mengabarkan tentang Zat-Nya dari atas langit melalui wahyu dan
utusan-Nya, untuk menjelaskan firman-Nya, dengan pilihan kata yang paling tepat,
agar memberi petunjuk kepada manusia sehingga mereka mengenali Allah dengan baik,
bertambahnya ketaatan dan rasa takut kepada-Nya, senantiasa berharap apa yang ada
disisi Allah k dan rindu hari pertemuan dengan-Nya.

Allah memiliki nama dan sifat yang tak terhingga, ada nama dan sifat yang
disebutkan dalam Al-Quran, ada yang dijelaskan oleh Rasulullah n dalam sunnahnya,
namun juga ada nama dan sifat Allah yang belum diajarkan kepada Nabi kita
Muhammad n. Tauhid Asma dan Sifat, meng-Esakan Allah k dalam nama-nama
dan sifat-sifat-Nya yang sempurna tanpa ta’wil (merubah makna, menyelewengkan),
ta’thil (mengingkari sebagian atau seluruh sifat), takyif (menanyakan hakikat) dan
tamtsil (penyerupaan), tafwidh591, bersih dari segala cacat, tidak satupun makhluk yang
sama dengan-Nya. Para ulama mendefenisikan Tauhid Asma dan Sifat,
ْ َ ‫ُْ ْ َ ﱡ ﱠ‬
‫اﻹ ْي ِم ِان ِب َم َعا ِن ْ َ ا‬ َ َ ْ َُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ْ َ ُ ْ َ ُ
ِ ‫و ِإف َراد‬
ِ ‫ و‬،‫ﷲ ِبأس ِما ِئ ِه ا س و ِصفا ِت ِه الع الو ِارد ِة ِ القر ِآن والسن ِة‬
َ َ
‫َوأ ْح ِام َ ا‬

589
Ini diantara sekian dalil yang menegaskan bahwa kuburan bukan tempat “Per-IstirahatanTerakhir”
sebagaimana asumsi dan perkataan sebagian orang. Alam kubur hanya halte pertama dan
penungguan menuju halte berikutnya yaitu akhirat. Di alam kubur ada ni’mat atau azab sesuai amal
perbuatan di dunia. Baca dan renungkan surat At-Takatsur 1-8
590
HR. At-Tirmizi (no. 2308) dihasankan oleh syaikh al-Albani t
591
Tafwidh makna lafazh bukanlah manhaj as-Salaf. Menyerahkan makna sifat dari sisi lafazh, tanpa
diketahui maknanya, ini adalah kesesatan. Sifat tangan difahami, namun ketika disandarkan kepada
Allah maka, sifat itu hakikatnya tidak diketahui. Yang shahih lafazh-lafazh tentang sifat Allah diketahui
maknanya, namun tidak diketahui hakikatnya. Para sahabat ketika mendengar tentang ayat-ayat sifat,
mereka tidak bertanya hakikat, namun mereka memahami lafazh kalimat. Padahal mereka adalah ahli
bahasa, dari beragam latar suku dan kehalian.
330 Mata Air Yang Jernih

“Meng-Esakan Allah dalam nama-nama-Nya yang terbaik dan sifat-sifat-Nya yang


sempurna, sesuai yang tertera dalam Al-Quran dan As-Sunnah, beriman dengan makna-
makna-Nya beserta hukum dan konsekuensinya”.592
Banyaknya nama dan sifat menunjukkan kemulian dan keagungan Zat-Nya. Dialah
Allah Zat Yang Maha Perkasa, tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak satupun yang
setara dengan kemuliaan-Nya, Allah k tidak mampu digapai oleh akal pemikiran dan
tidak pula di analogikan dengan makhluk ciptaan. Apa yang terlintas di akal dan hati
makhluk tentang hakikat Zat-Nya, itu bukanlah Dia. Siapa yang berbicara tentang Allah
diluar konsep wahyu maka dipastikan ia tersalah.
ُ ‫ﱠ ُ ْ ُ ُ ْ َْ َ ُ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ َْ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
ُ ‫يف ا ْ َ ب‬
ِ ‫ﻻ تد ِركه اﻷبصارو و يد ِرك اﻷبصارۖ و و الل ِط‬
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang
kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”. (Al-An’am: 103)
Dialah Allah Zat Yang Maha Kuasa atas segala-galanya. Dia berbicara dengan
sekehendak-Nya, berkuasa diatas seluruh makhluk-Nya, dari ketinggian ‘arsy Allah
k melihat seluruh perbuatan makhluk-Nya, tiada yang luput dari ilmu dan
pengetahuan-Nya. Dengan Nama-Nama dan Sifat-Nya seorang muslim berdo’a,
bertawasul, memohon dan memanggil nama-Nya.
َ ُ َ َ َ ْ َ ‫َ ﱠ َْْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ََُ ﱠ‬
‫ين ُي ِ ُدون ِ أ ْس َما ِئ ِه َس ُي ْج َز ْو َن َما ُانوا َ ْع َملون‬ ‫وِ ِ اﻷسماء ا س فادعوه ِ ا وذروا ال ِذ‬
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut
asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-A’raf: 180)
ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ٰ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ‫ﱠ ْ َٰ َ َ ﱠ‬ َ ُ
‫صﻼ ِت َك َوﻻ تخا ِفت‬ ‫ق ِل ْاد ُعوا ﱠ َ أ ِو ْاد ُعوا الرحمن ۖ أيا ما تدعوا فله اﻷسماء ا س ۚ وﻻ تج ر ِب‬
ً َٰ َ َ
‫ِ َ ا َو ْابت ِغ َب ْ ن ذ ِل َك َس ِ يﻼ‬
“Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja
kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (QS. Al-Isra: 116)
ُ ‫يع ْال َب ِص‬ ‫َْ َ َ ْ َ ٌ َ ُ َ ﱠ‬
ُ ‫السم‬
ِ ‫ل س ك ِمث ِل ِه ْ ء و و‬
“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar
dan Maha Melihat”. (QS. As-Syura: 11)

Dari sahabat Abu Hurairah a, Rasulullah n bersabda:

592
Mu’taqad Ahlu Sunnah wa Al-Jamaah fii Tauhid Asma wa Sifat 1/ 29, Muhammad bin Khalifah
Mata Air Yang Jernih 331

َ َ َ ‫ َم ْن َأ ْح‬،‫اس ًما م َائ ًة إ ﱠﻻ َواح ًدا‬


‫صا َ ا َدخ َل ا َ ﱠنة‬ ْ ‫إ ﱠن ﱠ ْس َع ًة َو ْسع َن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu.
Siapa yang menghafalnya maka ia masuk surga”.593
Para ulama salaf menetapkan bahwa, nama-nama dan sifat Allah k tidak
ditetapkan dari perkataan dan pendapat seseorang, dan tidak boleh memberi nama
kepada Allah k apa yang tidak dijelaskan dalam Al-Quran dan Rasul-Nya. Menafikan
persamaan Sifat-Sifat Allah k dengan makhluk.

Nama dan Sifat Allah k tidak terbatas pada angka tertentu, tidak tujuh sifat, tidak
pula dua puluh sifat. Dalam terjemahan bahasa Indonesia Nama Allah k diberi
dengan kata Maha menunjukkan puncak kesempurnaan. Seperti Ar-Rahman (Zat Yang
Maha Pengasih), Al-‘Aliim (Zat Yang Maha Mengetahui), Al-‘Aliy (Zat Yang Maha
Tinggi) dan seterusnya. Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud a, Rasulullah n bersabda:
‫اص َي ِ ِ َي ِد َك َماض ِ ﱠ‬ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ّ ‫َ َ َ َ ُ ْ ً َ ﱡ َ ﱞ ََ َ َ ٌ َ َ َ ﱠ ُ ﱠ‬
ِ ‫ن‬ ، ‫ الل م ِإ ِ ي عبدك و ابن أم ِتك‬:‫ما أصاب مس ِلما قط م وﻻ حزن فقال‬
َْ ٍ َ َ َْ ْ َ َ َْ َ َ ْ ‫ َأ ْس َأ ُل َك ب ُ ّل‬، ‫ض ُاؤ َك‬
َ ‫ َع ْد ٌل َق‬، ‫ُح ْك ُم َك‬
‫ أو‬، ‫ أ ْو أن َزلت ُه ِ ِكت ِابك‬، ‫اس ٍم ُ َو ل َك َس ﱠم ْيت ِب ِه نف َس َك‬ ِ ِ ِ
َْ َ َ َ ْ ُْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ ْ َ ْ ََْ ْ َ َ ْ َ ْ ً َ َ ُ َ ْ ‫َﱠ‬
، ِ ‫ أن تجعل القرآن رِ يع قل‬، ‫ أ ِو استأثرت ِب ِه ِ ِعل ِم الغي ِب ِعندك‬، ‫علمته أحدا ِمن خل ِقك‬
َ َ َ ََ َ َْ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ َو َذ‬، ‫َوج َﻼ َء ُح ْز ي‬
‫ َو أ ْبدل ُه َم ان ُح ْزِن ِه ف َر ًحا‬، ‫ ِإﻻ أذ َ َب ﱠ ُ َ ﱠم ُه‬، ّ ِ َ ‫اب‬ ِ ِ
Tidaklah seorang muslim ditimpa oleh kegundahan dan kesedihan kemudian ia berdo’a:
“Wahai Allah! Sungguh aku adalah hamba-Mu, anak lelaki dari hamba-Mu lelaki dan
anak lelaki dari hamba-Mu perempuan, ubun-ubunku berada ditangan-Mu, hukum-Mu
berlaku pada diriku, ketetapan-Mu adil berlaku pada diriku, aku bermohon kepada-
Mu dengan setiap nama yang ia milik-Mu, yang Engkau menamai diri-Mu dengannya
atau yang telah Engkau ajarkan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau yang telah
Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau rahasiakan didalam ilmu ghaib
disisi-Mu, maka dengan itu saya memohon, jadikanlah Al-Quran sebagai penyejuk
hatiku, cahaya didadaku, hilangkan kesedihanku dan lenyapkan kesusahanku”.
Kecuali Allah akan hilangkan kesedihannya dan Allah ganti kesusahnnya dengan
kebahagiaan.594
Hal ini juga dikuatkan oleh Hadits tentang syafa’at dalam As-Shahihain, dari sahabat
Anas bin Malik a, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫َف َأ ُق‬
ُ ‫ ُي ْل ُمنيه‬،‫وم َب ْ َن َي َد ْيه َف َأ ْح َم ُد ُه ب َم َحام َد َﻻ َأ ْقد ُر َع َل ْيه ْاﻵ َن‬
‫ﷲ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

593
HR. Bukhari (no. 7392) Muslim (no. 2677)
594
HR. Shahih Ibnu Hibban (no. 972), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 1929)
332 Mata Air Yang Jernih

“Kemudian aku berdiri dihadapan Allah, dan aku memuji-Nya dengan nama-nama
yang diilhamkan kepadaku yang aku tidak mampu untuk mengucapkan sekarang”.595
Bisa kita simpulkan beberapa kaidah ringan yang perlu diketahui tentang konsep
Iman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah k;
ٌ َ ُ َ ْ
‫ﷲ ت ْو ِق ْي ِف ﱠية‬ ِ ‫أسماء‬
ُ‫ص ْو َرة َع َدد َ ْع َل ُمه‬ ُ ‫َأ ْس َم ُاء ﷲ َغ ْ ُ َم ْح‬
ٍ ِ ٍ ِ
َ ْ ُ َ‫ُﱡ‬ َ ْ َ
‫ﷲ ل ا حس‬ ِ ‫اسم ُاء‬
َ ُْ َْ
ٍ ‫ﷲ غ ُ َمخل ْوق‬ َ ْ َ
‫ات‬ ِ ‫اسم ُاء‬
َ َ ْ‫ﱠ‬ َ َ ُ ْ
‫ والت ِ ْي ُه ِبﻼ ْع ِط ْيل‬, ‫ِاﻹث َبات ِبﻼ ت ْم ِث ْيل‬
ْ ْ َ ‫ﱠ‬
‫الس ْم ِع ﻻ ِبال َعق ِل‬
َ
‫ﷲ َو ِصفا ِت ِه ِب‬ َ ْ َ َُ ْ َ
ِ ‫مع ِرفة أسم ِاء‬

Nama Allah k Tauqiifiyyah (sesuai dalil, tidak boleh ngarang dan tidak butuh ijtihad).
Nama Allah k tidak terbatas dengan jumlah tertentu.
Nama Allah k semuanya Indah dan Baik
Nama Allah k bukan makhluk.
Menetapkan tanpa permisalan, mensucikan tanpa menolak.
Mengimani Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah k dengan pendengaran bukan dengan
akal

• Sifat-Sifat Allah lterbagi menjadi dua bagian;

Pertama: Sifat Tsubutiyyah


Sifat Tsubutiyyah yaitu sifat-sifat sempurna yang Allah k tetapkan untuk diri-
Nya melalui Al-Quran dan sunnah Nabi-Nya, yang wajib diyakini sesuai makna yang
terang, kemuliaan dan keagungan-Nya, tanpa di palingkan ke makna lain (takwil), tidak
menanyakan hakikat, bentuk dan cara. Baik dari sisi Dzatiyyah (sifat tetap bagi Zat
Allah) seperti sifat Ilmu (mengetahui), sifat Kalam (berbicara), Hayah (hidup), sifat
Wajah, Tangan, Kaki, Betis, Dua Mata dan lainnya. Dan dari sisi Fi’liyyah (perbuatan)
yang terikat dengan Masyiah (kehendak) seperti Istiwa’ (di ketinggian ‘arsy di atas
makhluk-Nya) Nuzul (turun kelangit dunia), datang pada hari kiamat untuk persidangan,
sifat ridho, murka, cinta, ketawa.
ُ ََْ َ َ َ َ َ ‫َق‬
‫س َما َمن َع َك أن ْ ُ َد ِﳌا خلقت ِب َي َد ﱠي‬
ُ ‫ال َيا إ ْب ِل‬
ِ

595
HR. Bukhari (no. 7410) Muslim (no. 193)
Mata Air Yang Jernih 333

Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah
Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku596”. (QS. Shad: 75)
َ ‫َو َج َاء َرﱡ َك َو ْاﳌَ َل ُك‬
َ ‫صف ا‬
‫صفا‬
“Dan datanglah Rabb-mu; sedang malaikat berbaris-baris”. (QS. Al-Fajr: 22)
َْ ََ َ َ ْ ُ َ ّ ‫َو َأ ْل َق ْي ُت َع َل ْي َك َم َح ﱠب ًة ّم‬
ِ ‫و ِلتصنع ع ٰ عي‬ ِِ
“Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan
supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku”. (QS. Taha: 39)
ْ ‫الر ْح َٰم ُن َع َ ْال َع ْرش‬
‫اس َت َو ٰى‬ ‫ﱠ‬
ِ
“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam597 di atas 'Arsy”. (Taha: 5)
َ ‫َْ َ ْ َُ َْ ُ ﱠ‬
‫الط ّي ُب َو ْال َع َم ُل ﱠ‬
‫الصا ِ ُ َي ْرف ُع ُه‬ ِ ‫ِإلي ِه يصعد ال ِلم‬
“Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-
Nya”. (QS. Fathir: 10)
Adapaun ‘Arsy adalah makhluk ciptaan Allah k yang paling tinggi dan paling
besar. Tidak seorangpun yang mengetahui betapa besar dan luasnya ‘Arsy kecuali Allah
z. Allah k mensifati ‘Arsy dengan keagungan dan kemuliaan. Allah k
berfirman:
ْ ْ َ ْ ‫َ َ َ ﱠ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ﱠ ُ َ َٰ َ ﱠ ُ َ َ َ ْ َ َ ﱠ ْ ُ َ ُ َ َ ﱡ‬
‫ش ال َع ِظ ِيم‬
ِ ‫ﻻ ِإله ِإﻻ و ۖ علي ِه تو لت ۖ و و رب العر‬ ِ ‫ف ِإن تولوا فقل حس‬
“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku;
tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah
Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung". (QS. At-Taubah: 129)
ُ َ ْ ‫( ُذو ْال َع ْرش ا‬14) ‫ود‬
(15) ‫يد‬ ُ ‫ور ْال َو ُد‬
ُ ‫َو ُ َو ْال َغ ُف‬
ِ ِ
“Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai 'Arsy, lagi
Maha Mulia”. (QS. Al-Buruj: 14-15)

596
Takwil menurut ulama ushul adalah memalingkan muhkam/zahir ayat ke makna yang lain. Seperti
takwil makna Istawa dengan Istaula, makna Tangan Allah dengan kekuatan. Jika dipalingkan dengan
kekuasaan, maka tidak ada keistimewaan penciptaan ayah kita Adam p, bisa jadi iblis akan protes,
karena iblis juga sama-sama diciptakan karena kekuatan Allah.
597
Makna dari Istiwa dalam bahasa arab adalah ‫ َع َﻼ َوارْ تَفَ َع‬yaitu berada diatas ketinggian. Makna ini
disepakatai oleh para ulama salaf dan ahli bahasa.
334 Mata Air Yang Jernih

‫َو َت َرى ْاﳌَ َﻼئ َك َة َح ّاف َن م ْن َح ْول ْال َع ْرش ُ َس ّب ُحو َن ب َح ْمد َ ّ ْم ۖ َو ُق َ َب ْي َ ُ م با ْ َ ّق َوق َ ْ َ ْ ُ ﱠ‬
ِ ِ ‫يل ا مد‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ‫ِ ِ ر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ْ ّ َ
‫اﳌ ن‬ ِ ‫ر ِب الع‬
“Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling
'Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan di antara hamba-hamba
Allah dengan adil dan diucapkan: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam". (QS.
Az-Zumar: 75)
ٌ َ َ َ َ ‫َأ ْر َجا ِ َ ا ۚ َو َ ْحم ُل َع ْر‬
‫ش َرِّ َك ف ْوق ُ ْم َي ْو َم ِئ ٍذ ث َما ِن َية‬ ٰ َ ‫َو ْاﳌَ َل ُك َع‬
ِ
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”. (Al-Haqqah: 17)
Dari sahabat Abu Zar Al-Ghifari a ia berkata:
‫ﱠ‬ ُْ ُ َ َ ‫ﱠ َ ﱡ َ َ ََ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ْ ﱡ َ ﱠ‬ ‫َيا َر ُسو َل‬
‫الس ْب ُع ِ الك ْر ِ ّ ِ ِإﻻ‬
‫ات ﱠ‬ ‫ ما السماو‬، ِ ‫ »آية الكر‬:‫ِ أي آي ٍة نزلت عليك أفضل؟ قال‬
َْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ّ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ََْ َ
‫ش ع الكر ِ ِ كفض ِل ِتلك الفﻼ ِة ع ِتلك ا لق ِة‬ ِ ‫ وفضل العر‬،‫ض فﻼ ٍة‬ٍ ‫أر‬ ‫ة‬
ٍِ ‫كحلق‬
“Wahai Rasulullah! Ayat apakah yang paling agung yang telah Allah turunkan
kepadamu? Rasulullah n menjawab: “Ayat Kursi. Perumpamaan langit yang tujuh
dibandingkan degan kursi seperti cincin yang dilemparkan di padang pasir yang luas,
dan besarnya ‘Arsy dibanding kursi seperti keunggulan padang pasir yang luas itu atas
cincin tersebut”.598
Secara bahasa ‘Arsy bermakna singgasana kekuasaan. Sebagaimana datang dalam
Hadits Shahih Bukhari, dari sahabat Abu Hurairah a, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫ َف ْو َق ُه َع ْر‬- ‫ ُأ َر ُاه‬- ‫ط ا َ ﱠن ِة َو َأ ْع َ ا َ ﱠن ِة‬
‫ش‬
ُ َ َْ ُ ‫َْْ َ َ ﱠ‬
‫ ف ِإنه أوس‬،‫الفردوس‬ِ
ُ ‫اس َأ ُل‬
‫وه‬ ْ ‫ َف‬، َ ‫َفإ َذا َس َأ ْل ُت ُم ﱠ‬
ِ
‫ َوم ْن ُه َت َف ﱠج ُر َأ ْ َ ُار ا َ نةﱠ‬،‫الر ْح َمن‬
‫ﱠ‬
ِ ِ ِ
“Maka jika kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Al-Firdaus, karena
sesungguhnya ia adalah surga yang paling tengah dan tinggi. Aku melihat diatasnya
singgasana Ar-Rahman (Zat Yang Maha Pengasih), dan darinya sungai-sungai surga
mengalir”.599
Dari sahabat Abu Hurairah a, Rasulullah n bersabda:
َ َ ْ َََ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َْ َ َْ َُْ ََُ َ َ ََ َ َْ ُ‫ﱠ‬ َ َ ‫َﱠ‬
ِ ‫ا لق كتب ِ ِكت ِاب ِه ف و ِعنده فوق العر‬
ِ ‫ش ِإن رحم ِ غلبت غض‬ ‫ﳌا ق‬

598
HR. Al-Baihaqi dalam Asma wa As-Sifat 2/299 (no. 861), Al-Ibanah Al-Kubra Ibnu Battah 7/181 (no.
136) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah 1/223 (no. 109)
599
HR. Bukhari (no. 2790)
Mata Air Yang Jernih 335

“Ketika Allah menciptakan makhluk, Dia menuliskan di kitab-Nya (Al-Lauh Al-


Mahfuzh), dan kitab itu bersama-Nya di ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku
mengalahkan kemarahan-Ku’.600
Ahlu Sunnah beriman bahwa Zat Allah k ber-Istiwa di ‘arasy-Nya, dengan
ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya, Dia terpisah dari makhluk-Nya dan tidak
membutuhkan ciptaa601. Ilmu Allah k meliputi segala sesuatu. Allah k senantiasa
mengawasi makhluk dengan ilmu, pendengaran, dan penglihatan-Nya yang sempurna,
sementara Dia tidak pernah lelah. Menolong para Nabi dan orang yang beriman.
Mengabulkan doa dan memenuhi hajat. Setiap waktu Allah k dalam keadaan sibuk.
Tidak ada daun yang jatuh, semut yang bergerak, dan apapun yang terbetik dalam hati,
yang disimpan didalam dada manusia kecuali Allah k mengetahuinya. Allah k
berfirman:
َ َ ‫َ ﱠ‬ ُ ُ َ ْ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َ
‫ند ُه َمفا ِت ُح الغ ْي ِب ﻻ َ ْعل ُم َ ا ِإﻻ ُ َو ۚ َو َ ْعل ُم َما ِ ال َ ِّ َوال َب ْح ِرۚ َو َما ْسقط ِمن َو َرق ٍة ِإﻻ َ ْعل ُم َ ا َوﻻ‬ ‫و ِع‬
َ ‫ﱠ‬ َ َ َ
َ َ ْ َ َ ‫َح ﱠبة ُظ ُل َمات ْاﻷ ْر‬
‫اب ﱡم ِب ٍن‬ ٍ ‫س ِإﻻ ِ ِكت‬ ٍ ِ ‫ض وﻻ رط ٍب وﻻ يا‬ ِ ِ ٍِ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)". (QS.
Al-An’am: 59)
َْ ُ َْ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ض ۚ ﱠل َي ْو ٍم ُ َو ِ شأ ٍن‬ ‫اﻷ‬‫و‬ ‫ات‬‫او‬‫م‬‫الس‬ ‫ن‬ َ
‫م‬ ُ ‫َ ْس َأ ُل‬
‫ه‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan”. (QS. Ar-Rahman: 29)
ُ ْ ْ َ َْ َ ‫َو َذا َس َأ َل َك ع َبادي َع ّ َفإ ّ ي َقر ٌب ۖ ُأجي ُب َد ْع َو َة ﱠ‬
‫الد ِاع ِإذا َد َع ِان ۖ فل َ ْست ِج ُيبوا ِ َول ُيؤ ِمنوا ِ ي‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ُ ُ ْ َ ْ ُ ‫َ َِ ﱠ‬
‫لعل م يرشدون‬
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala

600
HR. Bukhari (no. 3194) Muslim (no. 2751)
601
Keyakinan orang-orang yang menolak sifat Istiwa seperti kaum sufi, asya’irah. Kaidah mereka “Jika
Allah di ‘Arsy berarti Allah lebih kecil dari ‘arsy, Allah butuh ‘arsy”. Maka ini adalah kebatilan. Karena
Allah tidak ada yang serupa dengannya, maka tidak bisa di qiyaskan, dibayangkan dengan logika dan
apa yang terbayang oleh akal manusia. Tidak setiap yang diatas membutuhkan yang di bawah. Seperti
langit tidak butuh kepada bumi, walau langit jauh lebih besar dari bumi. Jika makhluq demikian,
bagaimana lagi dengan Pencipta makhluk?
336 Mata Air Yang Jernih

perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran”. (QS. Al-Baqarah: 186)
Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari a, Rasulullah n bersabda:
َ ٌ َ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ َْ ُ ََ َْ ُ ُ ْ َ ﱠ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ﱠ َ َ َ ً ﱠ ُ َ َ ُ ْ ﱠ‬
،‫يع ق ِر ٌب‬‫ ِإنه معكم ِإنه س ِم‬،‫ ف ِإنكم ﻻ تدعون أصم وﻻ غا ِئبا‬،‫يا أ ا الناس ار عوا ع أنف ِسكم‬
َ َ ْ ‫َت َب َار َك‬
‫اس ُم ُه َو َعا َج ﱡد ُه‬
“Wahai manusia! Kasihanilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdo’a kepada
Rabb yang tuli dan tidak juga yang jauh. Sesungguhnya Allah yang kalian memohon
kepada-Nya senantiasa bersama kalian. Dia-lah Zat Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat. Maha suci Allah dengan kemuliaan-Nya”.602
Ini yang disebut sifat ma’iyyah (kebersamaan) Allah k dengan seluruh makhluk-Nya.
ٌ ‫َو ُ َو َم َع ُك ْم َأ ْي َن َما ُك ُنت ْم ۚ َو ﱠ ُ ب َما َ ْع َم ُلو َن َب ِص‬
ِ
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa
yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Hadid: 4)
Berkata Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari t (w. 324 H):

‫ْث كَانُ ْوا‬ ٌ ‫س َر ذّ ِلكَ أَ ْه ُل ا ْل ِع ْل ِم بِالتﱠاْ ِو ْي ِل أَنﱠ ِع ْل َمهُ ُمحِ ْي‬


ُ ‫ط بِ ِه ْم َحي‬ ‫َو َف ﱠ‬
“Dan para ulama ahli ilmu menafsirkan ayat ini, bahwa ilmu Allah meliputi mereka
diaman saja berada”.603
Dan ahlu sunnah meyakini bahwa Kursi dan ‘Arasy Allah k adalah Haq. Dan
keduanya merupakan makhluk yang menunjukkan akan kebesaran Al-Khaliq
(Pencipta). Allah kberfirman:
ُ ‫ض ۖ َوَﻻ َي ُئ‬
ُ ‫ود ُه ح ْف ُظ ُ َما ۚ َو ُ َو ْال َع ﱡ ْال َعظ‬ َْ َ َ َ ‫َ َ ُ ْ ﱡُ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْر‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ‫ات و‬
ِ ‫و ِسع كر ِسيه السماو‬
“Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara
keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. Al-Baqarah: 255)

Sahabat yang mulia Abdullah Ibnu Abbas c ia berkata:


َ َ َ َ ُ َْ ْ َ َْ َ َْ ُ ْ َ ‫ُْ ْ ﱡ‬
‫ش ﻻ ُيق ِّد ُرأ َح ٌد ق ْد َر ُه‬‫ والعر‬،‫الكر ِ مو ِضع القدم ِن‬

602
HR. Bukhari (no.2292) Muslim (no. 2704)
603
Ar-Risalah Ilaa Ahli Tsagar, hlm. 132
Mata Air Yang Jernih 337

“Al-Kursy adalah tempat kedua kaki Allah, dan ‘Arsy (singgasana) tidak ada yang
mengetahui ukurannya (kecuali Allah)”.604
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ
‫اﻵخ ُر َيقو ُل َم ْن َي ْد ُعو ِ ى‬ ْ‫َ َْ َ ُُ ُ ﱠ‬ َْ‫ﱡ‬ َ ‫َْ ُ ﱡَ ََ َ ََ َ َ ُ ََْ َ ﱠ‬
ِ ‫ي ِل َر نا تب َارك و عا ﱠل ليل ٍة ِإ السم ِاء الدنيا ِح ن يبقى ثلث اللي ِل‬
َ ْ ََ ْ َ َُ َُ َ َ َ ْ ََ
‫يب ل ُه َم ْن َ ْسأل ِ فأ ْع ِط َي ُه َم ْن َ ْستغ ِف ُرِ ى فأغ ِف َر ل ُه‬‫فأست ِج‬
“Rabb kita turun605 ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam
terakhir. Allah k berfirman, “Siapa yang berdo’a kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.
Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku penuhi. Siapa yang memohon ampunan
kepada-Ku, maka Aku ampuni”.606
Kami beriman dengan apa yang dikabarkan Rasulullah n yang berbicara dengan
wahyu akan turunnya Allah k sesuai kemuliaan-Nya k, membenarkan dengan hati
dan lisan, tanpa membayangkan cara. Maknanya difahami, segala puji bagi Allah k,
kita tidak dibebani untuk menghayalkan bagaimana hakikatnya.
Kedua: Sifat Salbiyyah
Sifat Salbiyyah yaitu sifat-sifat kekurangan dan tidak layak bagi Allah k, yang
ditolak berdasarkan petunjuk Al-Quran dan uacapan Rasulullah n dengan disertai
penetapan sifat kebalikan yang sempurna. Seperti sifat lemah, istirahat, bisu, mati, tidur,
tidak tahu, lupa, zhalim, dan lainnya. Hal ini seperti persangkaan orang Yahudi bahwa
Allah k istirahat pada hari ke tujuh setelah letih menciptkan langit dan bumi dalam
enam masa. Allah k bantah tuduhan dusta orang yahudi dalam Al-Quran:
ُ ‫ﱡ‬ َ ‫ﱠ َﱠ َ َ َ ﱠ‬ َ ُ َ ‫ض َو َما َب ْي‬ َْ َ َ َ ‫َََ ْ َََْ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْر‬
‫وب‬
ٍ ‫غ‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ا‬‫ن‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫ام‬‫ي‬ ‫أ‬ ‫ة‬
ٍ ِ ِ ِ‫ت‬‫س‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ات و‬
ِ ‫ولقد خلقنا السماو‬
“Dan sungguh telah Kami ciptakan langit, bumi dan apa yang ada antara keduanya
dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan”. (QS. Qaf: 38)
َ َ ٌ َ ُ ُ ْ َ َ ُ ‫ﱠ ُ َ َٰ َ ﱠ ُ َ ْ َ ﱡ ْ َ ﱡ‬
‫وم ۚ ﻻ تأخذ ُه ِسنة َوﻻ ن ْو ٌم‬ ‫ﻻ ِإله ِإﻻ و ال القي‬
“Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur”. (QS. Al-
Baqarah: 255)

604
Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam At-Tauhid 1/248 secara Mauquf dari perkataan Abdullah
bin Abbas dishahihkan oleh Imam Az-Dzahabi t. Perkataan sahabat dalam ‘Aqidah dan agama
adalah Hujjah, karena tidak mungkin sahabat berbicara tentang agama apalagi bahasan ‘Aqidah kecuali
mereka pernah mendengar dari Rasulullah n.
605
Tidak halal meng analogikan “Jika Allah turun, melazimkan begini dan begitu”. Karena Allah mampu
melakukan segala sesuatu.
606
HR. Bukhari (no. 1145)
338 Mata Air Yang Jernih

Kaidah dan sikap para ulama dalam memahami ayat-ayat tentang sifat Allah k.

Berkata Imam Abu Hanifah t (w. 150 H):


ْ ُ َ َْ َ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ ْ َ ََ ََْ َ
‫ َوﻻ َيق ْو ُل ِف ْي ِه ِب َر أ ِي ِه‬،‫صف ِب ِه نف ُس ُه‬‫ﷲ ِ ٍء؛ بل ي ِصفه ِبما و‬ ِ ‫ات‬ ِ ‫ﻻ ي ب ِ ْ ِﻷح ٍد أن ين ِطق ِ ذ‬
َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ‫َ ْ ً َ َ َ َ ُ َ َ َ َ ﱡ ْ َ َ َ َ َﱠ ُ َ َ ْ َ ﱡ‬
‫ َي ِ ُل ِبﻼ ك ْيف‬: ‫ال‬ ‫ فق‬،‫ وﳌا س ِئل عن ِصف ِة ال و ِل‬. ‫اﳌ ن‬
ِ ‫ش ئا؛ تبارك ﷲ عا رب الع‬
“Tidak halal bagi seseorang untuk berbicara sesuatu tentang Zat Allah. Akan tetapi
wajib menyifati Allah sesuai apa yang telah Dia sifati Zat-Nya. Dan tidak boleh
berbicara tentang sifat itu dengan pendapat akalnya. Maha Suci Allah l Rabb
Pencipta alam semseta. Ketika beliau t ditanya tentang sifat Turun Allah, beliau
berkata: “Turun tanpa ditanyakan bagaimananya”.607
Berkata Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafii Al-Qurasyi t (w. 204 H):
ََ ْ ُ َ َ َ َ ْ ُ ُ َْ ُ ََ ْ َ َ َ َ ُ َْ
‫ﷲع‬ِ ‫ و ِ ما ج ِاء ع ِن َرسو ِل‬،‫ وآمنت ِب َرسو ِل ﷲ‬،‫ﷲ‬
ِ ‫ ع م َر ِاد‬،‫ﷲ‬
ِ ‫آمنت با و ِ ما جاء عن‬
‫ُم َر ِاد َر َس ْو ِل ﷲ‬
“Aku beriman kepada Allah dan kepada apa yang datang dari Allah sesuai apa yang
diinginkan Allah. Dan aku beriman kepada Rasulullah, dengan apa yang datang dari
Rasulullah, sesuai apa yang dinginkan Rasulullah.608
Berkata Imam Az-Zuhri t :
َ َ َ ُ ََ ْ ُ ‫ََ ﱠ‬ َ ‫َع َ ﷲ‬
‫ َو َعل ْينا ال ْس ِل ْي ُم‬،‫البﻼغ‬ ‫ وع الرسو ِل‬،‫الب َي ِان‬ ِ
“Bagi Allah menjelaskan, Rasulullah hanya menyampaikan, dan wajib bagi kita untuk
menerimanya”.609
Berkata Imam Al-Walid bin Muslim Al-Qurasyi t (w. 194 H). Aku bertanya
kepada Al-Auza’i, Malik bin Anas, Imam Sufyan At-Tsauri, Al-Laits bin Sa’ad tentang
berita yang datang dalam sifat-sifat Allah k, mereka semua menjawab:
َ َ َ ْ َ َ
‫أ ِم ﱡر ْو َ ا ك َما َج َاءت َبﻼ ك ْيف‬
“Perlakukanlah sifat-sifat Allah sebagaimana datang tanpa bertanya dipersoalkan
bagaimananya”.610

Berkata Imam Al-hafizh Al-Hujjah Sufyan bin ‘Uyainah t :

607
I’tiqad Aimmatu Al-Arba’ 1/10. Al-Wajiz fii ‘Aqidati As-Salaf 1/63
608
Kitab Al-‘Arsy 1/11 Imam Az-Dzahabi (w. 748 H). Taysir Al-‘Aziz Al-Hamid fii Syarhi Kitaabi At-Tauhid
1/502 syaikh Sulaiman bin Abdillah bin Muhammad (w. 1233 H)
609
Istidrak wa At-Ta’qib ‘ala syaikh Syu’ib Al-Arnauth 1/13
610
Al-‘Arsy 2/251 Imam Az-Dzahabi.
Mata Air Yang Jernih 339

ْ َ َ َ َ َْ ُ َ ُْ َْ َ َ ُ َ َ َ َ ‫ُ ﱡ‬
‫ َوﻻ ِمث َل‬،‫ﷲ َعا ِب ِه نف ُس ُه ِ الق ْر ِآن ف ِق َر َاءت ُه؛ تف ِس ْ ُ ُه ﻻ ك ْيف‬ ‫ل ما وصف‬
“Setiap apa yang disifatkan oleh Allah l tentang diri-Nya didalam Al-Quran, maka
bacaannya itu adalah tafsirnya, tanpa menanyakan bagaimana dan tidak dipermisalkan”.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah t;
‫ﱠ‬ ََْ َ ٌ َ َّ ُ ََ ْ
ِ ‫ات ف ْرع ع ِن الكﻼ ِم ِ الذ‬
‫ات‬ ِ ‫الصف‬
ِ ِ ‫الكﻼم‬
“Berbicara tentang sifat-sifat Allah adalah bagian dari berbicara tentang Zat Allah”.611
9. Diantara Bentuk Penyimpangan Dalam Tauhid Asma Dan Sifat

a) Meyakini Ada Yang Mengetahui Ilmu Ghaib Selain Allah l


Hanya Allah saja yang memiliki nama Al-‘Aliim atau ‘Aalimu Al-Ghaib (Zat Yang
Maha Mengetahui perkara gahib). Selain Allah k tidak satupun yang mengetahui
perkara ghaib, tidak malaikat, tidak para nabi, apalagi selain mereka.
Sebagian manusia ada yang menyangka bahwa ada figur tertentu yang mengetahui
perkara ghaib. Seperti para dukun diyakini tahu barang hilang, mengetahui nasib
seseorang bahagia atau sengsara, mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang,
mengklaim tahu kapan hari kiamat. Ini bentuk kesyirikan dalam Asma dan Sifat.
Sungguh kunci-kunci perkara ghaib hanya ada disisi Allah k. Adapun manusia sangat
lemah dan terbatas. Bahkan tentang dirinya sendiri ia sangat bodoh, namun karena
proyek bisnis meraup untung dan ingin dipandang mulia, dianggap wali dan orang sakti
padahal mereka pendusta. Allah k berfirman:
َ ْ َ َ ٌ ْ َ ْ َ َ َ َ َْ ْ َ َ َ ْ َ َ ‫ﱠ ﱠَ َ ُ ْ ُ ﱠ‬
ۖ ‫س ﱠماذا تك ِس ُب غ ًدا‬‫اع ِة َو ُ ِّ ُل الغ ْيث َو َ ْعل ُم َما ِ اﻷرح ِام ۖ وما تد ِري نف‬ ‫ِعنده ِعلم الس‬ ‫ِإن‬
َ
ٌ ‫يم خب‬ ُ َ َ َ
ٌ ‫س بأ ّي أ ْرض ت ُموت ۚ إ ﱠن ﱠ َ َع ِل‬ ٌ ْ َ َ
ْ ََ
ِ ِ ٍ ِ ِ ‫وما تد ِري نف‬
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat;
dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya
besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Luqman: 34)
َ َ ‫َ ﱠ‬ ُ ُ َ ْ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َ
‫ند ُه َمفا ِت ُح الغ ْي ِب ﻻ َ ْعل ُم َ ا ِإﻻ ُ َو ۚ َو َ ْعل ُم َما ِ ال َ ِّ َوال َب ْح ِرۚ َو َما ْسقط ِمن َو َرق ٍة ِإﻻ َ ْعل ُم َ ا َوﻻ‬ ‫و ِع‬
َ ‫ﱠ‬ َ َ َ
َ َ ْ َ َ ‫َح ﱠبة ُظ ُل َمات ْاﻷ ْر‬
‫اب ﱡم ِب ٍن‬ ٍ ‫س ِإﻻ ِ ِكت‬ ٍ ِ ‫ض وﻻ رط ٍب وﻻ يا‬ ِ ِ ٍِ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di

611
Risalah At-Tadmuriyah 1/153. Lihat muqaddimah al-Intishar li Ahli al-Atsar, Ibnu Taymiyah cet.
Wizaratu al-Auqaf, Qatar
340 Mata Air Yang Jernih

lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" (QS. Al-
An’am: 59)
َ ُ َ ‫ْ َْ َ ﱠ ﱠُ َ َ َ ْ ُ ُ َ َﱠ‬ َْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ُقل ﱠﻻ َ ْع َل ُم‬
‫ان ُي ْب َعثون‬‫ض الغيب ِإﻻ ۚ وما شعرون أي‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫او‬‫م‬‫الس‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬
“Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara
yang ghaib, kecuali Allah ", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan
dibangkitkan”. (QS. An-Naml: 65)
َ َ
‫غ ْي ِب ِه أ َح ًدا‬ ٰ َ ‫َع ِال ُم ْال َغ ْي ِب َف َﻼ ُي ْظ ِ ُر َع‬

“(Dia adalah Allah) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu”. (QS. Al-Jin: 26)
َ ْ ُ ََْ َ ُ ُ َ ‫َ َ َ ﱠ َ َ َ ُ َ َْ َ ﱠ‬
ۖ ‫اعة ۖ ق ْل َب ٰ َو َرِّ ي لتأ ِت َ ﱠنك ْم َع ِال ِم الغ ْي ِب‬ ‫وقال ال ِذين كفروا ﻻ تأ ِت نا الس‬
“Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada
kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib,
sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu.” (QS. Saba: 3)

Para Nabi r, para Malaikat r dan jin sekalipun tidak tahu perkara ghaib.
َ ْ ُ ََْ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ َ ‫َ ْ ً ََ َ ﱠ‬ َْ َ ‫ُ ﱠ‬
‫ضرا ِإﻻ َما ش َاء ﱠ ُ ۚ َول ْو كنت أ ْعل ُم الغ ْي َب ﻻ ْستك ْ ت ِم َن ا ْ ِ َو َما‬ ‫قل ﻻ أ ْم ِل ُك ِلنف ِ نفعا وﻻ‬
َ ّ ‫َ ﱠ َ ﱡ ُ َ ﱠ‬
‫وء ۚ ِإ ْن أ َنا ِإﻻ َن ِذ ٌير َو َ ِش ٌ ِل َق ْو ٍم ُي ْؤ ِم ُنون‬ ‫مس ِ الس‬
“Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula)
menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku
mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku
tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (QS. Al-A’raf: 188)
َ ْ َ َ َ ََ ََ ُ ْ َ َْ ْ ُ ‫َ َ ﱠ َ َ ْ َ َ َ ْ َْ ْ َ َ َ ﱠ ُ ْ َ َ ٰ َ ْ ﱠ َ ﱠ‬
‫ض تأ ُل ِم َسأت ُه ۖ فل ﱠما خ ﱠرت َب ﱠ ن ِت ا ِ ﱡن أن‬ ِ ‫فلما قض نا علي ِه اﳌوت ما دل م ع مو ِت ِه ِإﻻ دابة اﻷر‬
ُْ ََ ْ ُ َ َ َ َْ ْ َ ُ َْ َ ُ َ ْ ‫ﱠ‬
ِ ‫لو انوا علمون الغيب ما ل ِبثوا ِ العذ‬
‫اب اﳌ ِ ِن‬
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya.
Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka
mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang
menghinakan”. (QS. Saba: 13)
Dari Abu Hurairah, ketika Malaikat Jibril datang kepada Nabi n dan bertanya tentang
perkara agama, Jibril p berkata: “Wahai Rasulullah, kapan terjadi hari kiamat?
Mata Air Yang Jernih 341

Rasulullah n menjawab:
‫َما اﳌَ ْس ُئو ُل َع ْ َ ا ب َأ ْع َل َم م َن ﱠ‬
‫السا ِئ ِل‬ ِ ِ
“Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari pada yang bertanya”.612
Demikian juga kisah Haditsul Ifki, Rasulullah n tidak mengetahui apakah tuduhan
itu fakta atau benar, juga kisah ketika kalung ‘Aisyah d hilang, maka Rasulullah n
memerintahkan para sahabat g untuk bantu mencari namun tidak ditemukan, ternyata
kalung berada dibawah himpitan unta.
Oleh karenanya, siapa saja dari umat ini yang mengaku tahu perkara ghaib, barang
hilang, hari kiamat maka ia telah berbuat syirik dan kekufuran kepada Allah k. Bagi
siapa saja yang membenarkan dan meyakini dengan hati ada dukun fulan tahu barang
hilang atau apa yang akan terjadi esok hari, maka ia telah berbuat kesyirikan dalam
kekhususan Allah Zat Yang Maha Mengetahui perkara Ghaib.
b) Menafikan Sifat ‘Uluww Bagi Allah l
Diantara nama Allah k Yang Indah Al’Aliyy (Zat Yang Maha Tinggi), dengan
sifat ‘Uluww ketinggian diatas makhluk-Nya. Allah k adalah Zat Yang Ghaib dan
tidak seorangpun yang mampu mengetahui tentang Zat-Nya secara hakiki, namun Allah
k mengutus para Rasul untuk mengenalkan diri-Nya melalui wahyu Al-Quran dan
As-Sunnah. Manusia pertama yang meragukan Allah di langit adalah Fir’aun. Fir’au
mendustakan fitrahnya demi mengikuti ego dan hawa nafsunya. Allah k berfirman:
َٰ َ ‫َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬ َْ ُ َُْ َّ ‫َ ْ ً ﱠ‬ ُ ‫ال ف ْر َع ْو ُن َيا َ َام‬ ََ
‫ات فأط ِل َع ِإ ٰ ِإل ِه‬ ِ ‫او‬ ‫م‬ ‫الس‬ ‫اب‬ ‫ب‬ ‫س‬‫أ‬ (36 ) ‫اب‬َ ‫ب‬َ ‫اﻷ ْس‬ ‫ان ْاب ِن ِ صرحا لع ِ أبلغ‬ ِ َ ‫وق‬
َ َ
‫يل ۚ َو َما ك ْي ُد ِف ْر َع ْون‬ ‫ص ﱠد َعن ﱠ‬
‫الس‬ ُ ‫وء َع َمله َو‬
ِ ِ ُ ‫ُمو َ ٰ َو ِّ ي َ َﻷ ُظ ﱡن ُه َ ِاذ ًبا ۚ َو َك َٰذ ِل َك ُزّ َن ِل ِف ْر َع ْو َن ُس‬
ِ ِ ِ ِ ِ َ ‫ﱠ‬
(37) ‫اب‬ َ
ٍ ‫ِإﻻ ِ تب‬
“Dan berkatalah Fir'aun: "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang
tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat
melihat Tuhan Musa dan sungguh aku memandangnya seorang pendusta".
Demikianlah dijadikan Fir'aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia
dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir'aun itu tidak lain hanyalah
membawa kerugian”. (QS. Ghaafir: 36-37)
Al-Quran sebagai kitab hidayah dan penjelas terbaik untuk manusia dari Allah k
Zat Yang Maha Sempurna, disampaikan dengan bahasa arab yang fasih oleh manusia
paling fasih. Ayat ini diturunkan sudah semenjak zaman Rasulullah n, telah didengar
dan diajarkan kepada para sahabat yang mayoritas mereka adalah orang-orang arab
yang paling baik pemahaman mereka tentang makna Al-Quran. Namun tidak
ditemukan satupun riwayat bahwa para sahabat bertanya tentang makna sifat Istiwa dan

612
HR. Bukhari (no. 50) Muslim (no. 8)
342 Mata Air Yang Jernih

para sahabat tidak menafikan Zat Allah k di ‘Arsy. Jika makna Istiwa’ tidak difahami,
tentulah para sahabat akan bertanya meminta penjelasan kepada Nabi n. Allah k
berfirman:
ُْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ ‫ﱡ‬ َ َ َ ْ ّ َ ُ ََ ُ ‫َ ﱠ‬
(194) ‫نذ ِر َن‬
ِ ‫قل ِبك ِلتكون ِمن اﳌ‬ ٰ َ ‫( َع‬193) ‫وح ْاﻷ ِم ُن‬ َ
‫( ن َز َل ِب ِه الر‬192) ‫اﳌ ن‬
ِ ‫و ِ نه لت ِيل ر ِب الع‬
(195)‫ِب ِل َس ٍان َع َرِ ّ ٍي ﱡم ِب ٍن‬
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar
kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas”. (QS. As-Syu’ara: 192-195)
Hanya orang-orang belakangan dari tokoh-tokoh filsafat, Jahmiyyah, ahlul kalam,
sufi tarikat, as-sya’irah yang mendahulukan akal diatas wahyu, sehingga ada yang
menolak ketinggian Allah k, mereka mengatakan Allah k tidak boleh dikatakan di
A’rsy, jika di ‘Asry, berarti butuh tempat. Mereka men-tajsim Allah dengan kondisi
makhluk. Sehingga lahirlah keyakinan ada dimana-mana, sampai menjadi sebuah film
terlaris di Indonesia pada masanya “Tuhan Ada Dimana-Mana”. Mereka kebingungan
dan mengatakan Allah k tidak diatas tidak dibawah, tidak dikiri tidak dikanan, kalau
begitu antara dan tiada, ragu dan membingungkan. Berkata Imam Az-Zahabi t:

‫ﻻ‬
ََ َ َ ‫ﱠ‬
‫و‬ ‫ات‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫الس‬ ‫ع‬ ‫ﻻ‬
ََ ْ َ ْ
‫و‬ ‫ش‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ﻻ‬
ََ َ ‫ﱠ‬
‫و‬ ‫اء‬ ‫م‬ ‫الس‬ َ ْ ‫ومقال متأخري ْاﳌُ َت َ ِّلم ن َأن ﷲ َ َعا َ َل‬
‫س‬
ِ ِ
َ ُ ََ ‫ﱠ‬ ََ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ
‫اﻷ ْرض َوﻻ َداخل ال َعالم َوﻻ خارج ال َعالم َوﻻ و با ِئن عن خلقه وﻻ مت ِصل م وقالوا ج ِميع ِذه‬
َ ُ َ َ َ
ْ َ َ َْ َ ْ َْ
‫اﻷش َياء ِصفات اﻷ ْج َسام َوﷲ َعا م ه َعن ا ِ ْسم‬
“Pendapat ahlu kalam belakangan, bahwa Allah bukan dilangit, tidak di ‘Arsy, tidak di
atas tujuh lapis langit, tidak dibumi, tidak di dalam alam tidak pula di dalam alam,
tidak terpisah dengan makhluknya, dan tidak melekat dengan makhluk. Mereka berkata,
“Semua ini adalah sifat-sifat makhluk. Dan Allah suci dari Tajsim”.613
Kita cukup mengikut nash, Ittiba’ kepada dalil. Kita tundukkan akal sesuai petunjuk
wahyu. Bukan berarti tidak memfungsikan akal, karena untuk ranah sifat-sifat Allah,
termasuk hal yang mutasyabihat dalam hakikat, tapi muhkam dalam makna. Antara akal
manusia dengan wahyu, laksana indra mata dengan cahaya. Mata manusia sebagus
apapun, tanpa bantuan cahaya tak ada fungsinya, hanya bisa meraba-raba. Demikian
juga akal tanpa bimbingan wahyu, hanya bisa menebak dan menerka. Sangat rugi
manusia-manusia yang mendewakan akal dan menolak wahyu. Dari ‘Aisyah d,
Rasulullah n membaca firman Allah k:

613
Al-‘Uluw 1/143
Mata Air Yang Jernih 343

َ ‫ات ُ ﱠن ُأ ﱡم ْالك َت َ ُ َ ُ ُ َ َ َ ٌ َ َ ﱠ ﱠ‬ ٌ ‫ات ﱡم ْح َك َم‬ ٌ ‫اب م ْن ُه َآي‬ َ ‫ُ َو ﱠالذي َأ َنز َل َع َل ْي َك ْالك َت‬
ِ ‫اب وأخر م شا ِ ات ۖ فأما ال ِذين‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ُۗ ‫ُق ُلو ْم َ ْ ٌغ َف َي ﱠ ب ُعو َن َما َ َش َاب َه م ْن ُه ْابت َغ َاء ْالف ْت َنة َ ْابت َغ َاء َت ْأو له ۗ َو َما َ ْع َل ُم َت ْأو َل ُه إ ﱠﻻ ﱠ‬
ِ ِ َ ِِِ ِ ‫ِ ِو‬ ِ ِ ِ ‫ِِ ز‬
َْ ْ ُ ُ ‫َ ّ َ َ َ َ ﱠ ﱠ ُ ﱠ‬ ْ ّ ُ ‫َُ َ َﱠ‬ ُ ْ ْ َ ُ ‫َ ﱠ‬
‫اب‬
ِ ‫ند رِ نا ۗ وما يذكر ِإﻻ أولو اﻷلب‬ ِ ‫الرا ِ ون ِ ال ِعل ِم يقولون آمنا ِب ِه ﱞل ِمن ِع‬ ‫و‬
“Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-
ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan,
maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya
untuk menimbulkan fitnah dan mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi
Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-
orang yang berakal”. (QS. Ali-Imran: 7)
َ ْ َ ُ‫ﱠ‬
‫احذ ُرو ُ ْم‬ ‫ف‬ ‫ين َس ﱠ‬ َ ‫َفإ َذا َ َأ ْيت ﱠالذ‬
َ ‫ين َي ﱠ ب ُعو َن َما َ َش َاب َه م ْن ُه َف ُأ َولئك ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ر‬
“Jika engkau melihat orang-orang yang suka mengikuti ayat-ayat mutasyabihat, maka
merekalah yang dimaksud oleh Allah. Oleh karenanya berhati-hatilah dari mereka”.614
Kemudian Rasulullah n bersabda:
َ ُ َ َ ُ َ ‫ﱠ ُ َن ْ ْ ﱠ‬
‫ين َآمنوا ِب ُم شا َ ِ ِه َو َع ِملوا ِب ُم ْحك ِم ِه‬ ‫الرا ِ و ِ ال ِعل ِم ال ِذ‬
“Dan orang-orang yang mendalam ilmunya adalah orang-orang yang beriman dengan
Mutasyabihat nya dan mereka beramal dengan ayat-ayat muhkam-nya”.615
ُْ َ َُ ُ ْ َ َُ َ َ ُ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ين َآمنوا ﻻ ْسألوا َع ْن أش َي َاء ِإن ت ْب َد لك ْم ُسؤك ْم‬ ‫يا أ ا ال ِذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-
hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu”. (Al-Maidah: 101)
Dikisahkan oleh Sulaiman bin Yasar t, bahwa seorang lelaki yang bernama
Abdullah Sabiigh bin ‘Asal At-Tamimi Al-‘Iraqi t, ia datang ke Madinah dan suka
bertanya kepada orang-orang tentang ayat-ayat mutasyabihat dari Al-Quran. Maka
Khalifah ‘Umar z memanggil Sabigh dan memukulnya dengan pelepah kurma
hingga berdarah kepalanya. Kemudian Sabiigh t berkata:
ْ َ ُ ُْ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ ُْ َ
‫ ق ْد ذ َ َب ال ِذي كنت أ ِج ُد ِ َر ِأ‬،‫ َح ْس ُب َك‬،‫َيا أ ِم َ اﳌؤ ِم ِن ن‬

614
Muttaafaq ‘Alaihi. Bukhari (no. 4547) Muslim (no. 2665)
615
Al-Ibanah Al-Kubra, 2/604 (no. 779), Ibnu ‘Athiyyah t (w. 387 H)
344 Mata Air Yang Jernih

“Wahai Amirul Mukminin! Cukuplah. Sungguh telah hilang penyakit bid’ah yang
sebelumnya bercongkol di kepalaku”.616
Demikianlah tauladan sikap tegas penguasa, Khalifah ‘Umar z, dalam menutup
celah kerusakan yang akan merugikan pribadi pembawa syubuhat dan menutup celah
bid’ah ditengah ummat. Namun bagi Sabigh bin ‘Asal t, hukuman itu benar-benar
menyadarkannya, dia mengakui kesalahan, menerima kebenaran, dan jujur dalam
taubatnya, tidak menyisakan dendam dan pembangkangan kepada Khalifah ‘Umar z,
dan ia benar-benar meninggalkan bid’ah dan pelakunya.
Diriwayatkan dari Ma’mar t dan Imam Az-Zuhri t, ketika muncul fitnah
Khawarij, Sabigh (Subaigh) diprovokasi untuk bergabung dan mendukung aksi fitnah
itu, Maka Sabigh t menjawab:
‫ﱠ‬ ُ ‫ﱠ ُ ب َم ْوع َظة ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َْ َ
ِِ ‫الرج ِل الصا‬ ِ ِ ِ ِ ‫ات قد نفع‬
“Mustahil, sungguh Allah telah menjadikan nasehat (pukulan) hamba yang shaleh
benar-benar bermanfaat bagiku’.617

Berikut beberapa perkataan para ‘Ulama As-Salaf terkait memahami ayat-ayat sifat;
Berkata Ummu Salamah d:
ُْ ْ ُ ْ َ َْ ْ ُ ْ َ َُْ ُ َ ْ
َ ٌ َ ْ ُ َ ْ ‫ َو‬،‫ف َغ ْ َم ْع ُق ْول‬
‫اج ٌب َوا ُ ُ ْو ُد ِب ِه كف ٌر‬
ِ ‫اﻹقرار ِب ِه ِإيمان و‬
ِ ٍ ‫ والكي‬،‫ِاﻻس ِتواء غ مج و ٍل‬
“Makna Istiwa sudah difahami, Adapun cara dan hakikatnya tidak bisa dinalar oleh akal.
Menetapkan dan Beriman terhadap sifat Istiwa Allah hukumnya wajib, mengingkarinya
adalah kekufuran”.618
Imam Malik t berkata:
ْ ْ ُ
‫ َو َما ال ِب َد ُع؟‬:‫ِ)إ ﱠياك ْم َوال ِب َد ُع( ِق ْي َل‬
“Hati-hati kalian dari perbuatan perkara bid’ah! Ada yang bertanya kepada beliau, Apa
itu Bid’ah? Imam Malik bin Anas t menjawab:
َ ُُ َ ُ ْ ََ َ
‫ َوﻻ َ ْسكت ْون َع َما‬،‫ﷲ َو ِصفا ِت ِه َوكﻼ ِم ِه َو ِعل ِم ِه َوق ْد َرِت ِه‬ َ ْ َ َ َ ُ ‫َ ْ ْ َ ُ ُ ُ ﱠ ْ َ ََ َﱠ‬
ِ ‫أ ُل ا ِلبدع م ال ِذين يت لمون ِ أسم ِاء‬
َ َ ‫َس َك َت َع ْن ُه ال ﱠ َ َاب ُة َو ﱠ‬
‫التا ِ ُع ْون ل ُ ْم ِب ِإ ْح َس ِان‬

616
Sunan Ad-Darimi 1/252 (no. 146). Perkara yang didiamkan Syari’at bukan karena lupa, merupakan
rahmat Allah bagi kita. Maka kita tidak dibebani berdalam-dalam tentangnya (Ta’ammuq).
617
At-Tanbih wa ar-Rad ‘ala Ahli al-Hawa wa al-Bida’, 1/181, Abu Al-Husain Al-Malathi t (w. 377 H)
618
Lihat Kitab Al-‘Arsy 2/178 bab “Aqwal As-Sahabah” , karya Imam Az-Dzahabi
Mata Air Yang Jernih 345

“Ahlul bid’ah adalah orang-orang yang berbicara tentang nama-nama, sifat, perkataan,
ilmu dan kekuasaan Allah, namun mereka tidak diam dalam perkara yang para sahabat
dan tabi’in diam tentangnya”.619
Seseorang bertanya kepada Imam Malik t tentang makna firman Allah k,
َ ْ َ ْ َ ‫ْ َ َى‬
‫است َوى؟‬ ‫ش استو { كيف‬ ْ ‫}الر ْح َم ُن َع َ ْال َع‬
‫ر‬ ‫ﱠ‬
ِ
“Rabb Yang Maha Pemurah bersemayam di atas 'Arsy”. (QS. Taha: 5). Bagaimana
Istiwa itu?
َ َ ‫ َو َما َأ‬،‫ال َع ْن ُه ب ْد َع ٌة‬
ُ ‫الس َؤ‬ ُ َ ْ َْ ْ ُ ْ َ َُْ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َُْ ُ َ ْ
‫ َو ﱡ‬،‫ان به َواج ٌب‬
‫اك‬‫ر‬ ِ ِ ِ ِ ‫ وا ِﻹيم‬،‫ والكيف غ معقو ٍل‬،‫اﻹس ِتواء َغ مج َ و ٍل‬ ِ
ْ َْ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ً َ ‫ﱠ‬
‫س‬ِ ‫ِإﻻ ضاﻻ وأمر ِب ِه أن يخ ِرج ِمن ا ِل‬
“Istiwa diketahui, dan bagaimananya tidak bisa dinalar akal, beriman kepada sifat itu
wajib, dan bertanya tentang nya adalah perkara baru (bid’ah)”.620
Berkata Abu Zur’ah Ar-Razi t (w. 264 H):
َ َ َ ُ ُ َْ َ َ َ َ َ َْ ْ ٌ َ َ ََ َ َ َ
‫ابه َو َع ِل َس ِان َر ُس ْو ِل ِه ِبﻼ‬
ِ ‫و ِ ن ﷲ عا ع ع ْر ِش ِه با ِئن ِمن خل ِق ِه كما وصف نفسه ِ ِكت‬
َ
َ َ
‫كيف‬
“Dan Allah l diatas ‘arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sebagaimana yang Dia
sifati tentang diri-Nya didalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya tanpa
menanyakan begaimana”.621
Berkata Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ari t (w. 324 H):
َ ّ ُ َ َ ً ْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ ‫ْ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َﱠ‬ ُ ْ َ ََْ
ْ ‫واؤ ُه َع َ ْال َع‬
‫ْ ٍء‬ ‫ش ِإس ِ يﻼء كما قال أ ل القد ِر ِﻷنه لم يزل مستو ِليا ع ِل‬ ِ ‫ر‬ ‫ول س ِاس ِت‬
“Dan IStiwa Allah diatas ‘Arsy-Nya bukanlah menguasai sebagaimana sekte
Qodariyyah memahami, karena Allah senantiasa menguasai segala sesuatu”.622

Berkata Abu Bakar Al-Baaqilaani t (w. 403 H):


َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َُ ْ َ َ ُ ُ ‫َ َُ ُْْ َ ﱠ‬
... ‫ ك َما أخ َ َ ِ ْ ِكت ِاب ِه‬،‫ َب ْل ُ َو ُم ْست ِو َع َع ْر ِش ِه‬،‫ﷲ‬ ِ ‫ معاذ‬:‫ْل تقولون ِإنه ِ ْ ِ ّل م ٍان؟ ِقي َل له‬
َ ْ ْ َ َ ََ َ َ ّ ُ َ َ ََْ
‫ َوف ِم ِه‬،‫اﻹ َس ِان‬ِ ِ ‫ ل ان ِ ب‬،‫ولو ان ِ ِل م ٍان‬
‫ن‬‫ط‬
“Jika dikatakan, “Apakah kalian mengatakan Allah ada dimana-mana? Dikatakan:
“Kita berlindung kepada Allah dari keyakinan ini, akan tetapi Allah Istiwa di ‘Arsy-
619
Al-Wajiz Fii ’Aqidati As-Salafu As-Shaleh 1/63. Syaikh Shaleh bin Abdul Aziz Alu Syaikh.
620
Lum’atu Al-I’tiqad hal 14
621
Al-‘Arsy 1/188
622
Ar-Risalah ilaa ahli Tsagar, hlm. 131
346 Mata Air Yang Jernih

Nya, sebagaimana yang Dia kabarkan dalam kitab-Nya”. … Andaikan Allah di-mana-
mana, maka Allah akan berada diperut manusia dan mulutnya”.623
Imam Al-Hafizh Az-Zahabi t menyebutkan Ijma’ (kesepakatan) para ulama
salaf tentang Sifat ‘Uluww dan Istiwa Allah k, sebagaimana perkataan Al-Imam
Ishaq Ibnu Rahawaih t :
ْ ‫اع َأ ْ ُل ْالع ْلم َأ ﱠن ُه َف ْو َق ْال َع ْرش‬
‫اس َت َوى‬ ُ ‫إ ْج َم‬
ِ ِ ِ ِ
“Telah Ijma’ (consensus/sepakat) para Ulama bahwa Allah berada diatas ‘Arsy”.624
Allah k ada di A’rsy-Nya sangat banyak dalil yang menetapkannya, baik Naqli
atau ‘Aqli. Bahkan Imam Az-Zahabi t (w. 748 H) telah menukilkan perkataan para
Ulama Salaf dari setiap generasi dalam kitabnya Al-‘Uluww li’Aliyyi Al-Ghaffar
( 1jilid) dan Al’Arsy (2 jilid). Imam Ibnu Al-Qayyim mengatakan dalam An-Nuniyyah
lebih dari 2000 dalil yang menunjukkan Allah k berada di ‘Arsy-Nya. Keberadaan
Allah k sesuai kemuliaan-Nya, tanpa dibayangkan dengan akal dan analogi makhluk.
Karena sebagian para tokoh sulit menerima sifat ini disebabkan menghandalkan logika
dengan dalih jika Allah k diatas berarti Allah k butuh tempat. Itulah buah dari
tasybih, membayangkan sifat Allah seperti yang diketahui ranah akal. Padahal tidak
setiap yang diatas butuh yang dibawah, sebagaimana langit tidak butuh kepada bumi.
Diantara hujjah yang menguatkan akan hal ini, Firman Allah k:
ُ َ َْ ‫ﱠ‬ َْْ َْ َ ْ َْ ً َ َ ‫َ ﱠ‬
‫ُس ْب َحان ال ِذي أ ْس َر ٰى ِ َع ْب ِد ِه ل ْيﻼ ِّم َن اﳌ ْ ِ ِد ا َ َر ِام ِإ اﳌ ْ ِ ِد اﻷق َ ال ِذي َب َاركنا َح ْول ُه ِل ِ َي ُه‬
ُ ‫يع ْال َب ِص‬ ُ ‫السم‬ ‫ْ َ َ ﱠُ ُ َ ﱠ‬
ِ ‫ِمن آيا ِتنا ۚ ِإنه و‬
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya
Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Isra: 1)
Dalam Hadits tentang peristiwa Isra’ dan Mi’raj, Rasulullah n menceritakan
perjalanan nya menuju Allah k, melewati langit hingga langit ke tujuh dan terus ke
sidratu Al-Muntaha sehingga melihat surga dan bertemu Allah k. Jika Allah k tidak
di langit, tidak perlu Nabi n Mi’raj ke langit. Dari ‘Atha’ bin Abi Yasar dari
Mu’awiyah bin Al-Hakam As-Sulami z, dia datang kepada Nabi n dan berkata:
َْ َ ََ ْ ٌ َ ْ ُ َ ْ َ ََ َ َ ْ َ َ ً
‫ﷲ ِإ ﱠن َج ِارَ ة ِ انت ت ْر غن ًما ِ ف ِجئ ُ َ ا َوق ْد ف ِق َدت شاة ِم َن الغن ِم ف َسأل ُ َ ا َع ْ َ ا‬ َ ُ َ
ِ ‫يا َرسول‬
َ ‫الذ ْئ ُب َف َأس ْف ُت َع َل ْ َ ا َو ُك ْن ُت م ْن َب َآد َم َف َل َط ْم ُت َو ْج َ َ ا َو َع َ ﱠ َر َق َب ٌة َأ َف ُأ ْع ِت ُق َ ا؟ َف َق‬
‫ال‬
ّ ََََ ْ َ َ َ
ِ ‫ أ ل ا‬:‫فقالت‬
ِ ِ ِ

623
Al-‘Arsy 2/432
624
Dar’u Ta’aarud Al-‘Aql wa An-Naql 2/35, Ibnu Taimiyah. Al-‘Uluww Li ‘Aliyyil Ghaffar 1/179 Imam Az-
Dzahabi
Mata Air Yang Jernih 347

ْ َ َ ََ َ ‫ َف َق‬, ‫الس َم ِاء‬ ْ َ َ َ ُ َ َْ َ ‫َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ُ ُ َ


:‫ " َم ْن أنا؟ " قالت‬:‫ال‬ ‫ﱠ‬
ِ :‫ " أين ﷲ؟ " فقالت‬:‫ﷲ ص ﷲ عل َي ِه وسلم‬ ِ ‫ل َ ا َرسول‬
ٌَ ْ َ ْ َ َ ََ
‫ " فأ ْع ِتق َ ا ف ِإ ﱠ َ ا ُمؤ ِمنة‬:‫ال‬‫ فق‬, ‫ﷲ‬ ُ ‫َأ ْن َت َر ُسو‬
‫ل‬
ِ
“Wahai Rasulullah! Aku memiliki seorang budak yang bertugas mengembala kambing,
maka ketika aku datang kepadanya, aku menemukan jumlah kambingnya sudah hilang
satu dan aku bertanya, mana kambing itu. Dia menjawab: “Telah dimakan srigala”.
Maka aku sangat kesal dan aku manusia biasa akhirnya aku menampar wajahnya.
Apakah aku harus bebaskan dia sementara ia adalah budakku? Rasulullah n berkata
kepada budak itu, “Dimanakah Allah? Budak itu menjawab: “Allah ada di langit”.
Rasulullah n bertanya lagi, “Siapakah aku? Budak itu menjawab: “Engkau Rasulullah!
Nabi n bersabda: “Bebaskan dia, sesungguhnya dia adalah seorang wanita yang
beriman”.625
Demikian juga orang-orang yang menolak sifat Nuzul, mereka menolak sifat itu
dengan analogi akal mereka yang pendek, “Jika Allah turun, berarti ‘arsy kosong”.
Maka kita tanyakan kepada mereka, apakah Allah mampu turun sesuai dengan
keagungan-Nya tanpa mengosongkan ‘arsy? Hanya ada dua jawaban, bisa atau tidak.
Jika mereka menjawab bisa, selesai perkara. Jika mereka menjawab tidak, maka
kafirlah mereka, karena Allah Zat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu626.
c) Memalingkan Ayat-Ayat Tentang Sifat, Membatasi Nama Dan Sifat Allah l
Dengan Jumlah Tertentu.
Pemahaman menyimpang dalam Islam, yaitu menyamakan, meng-analogikan Allah
k dengan kondisi makhluk, menolak sifat Allah k dengan berbagai dalih, atau
menyerahkan makna kepada Allah k tanpa diketahui maksud sama sekali (Tafwidh),
ini bentuk penyimpangan yang membawa kepada firqah dan perpecahan dalam Islam.
Ini adalah bendera dan keyakinan Kullabiyah, Mu’tazilah yang sering di klaim sebagai
aqidah ahlu sunnah terkhusus yang mengaku “Aswaja Nusantara”.
Memahami sifat Allah, diimani dan ditetapkan sebagaimana datang dalam nash,
tanpa di bayangkan (Tasybih, Tamsil dan Takyif), tidak ditolak (Ta’thil) dan tidak
diukur dengan kondisi makhluk. Seperti sifat Istiwa Allah di ‘Arsy, sifat Nuzul ke langit
dunia, Allah mendekat kepada makhluk sesuai kehendak-Nya, Allah memiliki sifat
berbicara, sesuai kemuliaan dan kebesaran-Nya. Allah l berfirman:
ْ َ ْ ََ َ َ ْ ‫ﱠ َﱠ ُ ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ ‫الس َم َاو‬
‫إ ﱠن َرﱠ ُك ُم ﱠ ُ ﱠالذي َخ َل َق ﱠ‬
ِ ‫ات واﻷرض ِ ِست ِة أي ٍام ثم استوى ع العر‬
‫ش‬ ِ ِ ِ

625
HR. Muslim (no. 537) Abu Daud (no. 930) Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra (no. 15268). Hadist ini
dijadikan cemooh oleh doktor Razi guru filsafat dan sufi hadaahullah, Meyakini Zat Allah di langit berarti
IQ nya lemah seperti Jariyah d. Ini adalah istihza’ dalam Islam dan ucapan kekufuran.
626
Faidah yang kami kutip dari ustaz Abu Rafiq hafizahullah disaat persiapan materi klarifikasi tuduhan
dusta doktor filsafat terhadap dakwah salaf dan para ulama, team forum da’i mudo minang.
348 Mata Air Yang Jernih

“Sungguh Rabb kalian ialah Allah yang telah menciptkan langit dan bumi dalam
enam hari, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy.” (QS. Al-A’raf: 54)
Berkata Nu’aim bin Hammad t gurunya Imam Bukhari t :
َ ‫سف‬ ََْ َ َ ْ َ َ ُ َ َْ ُ‫َ ْ َ ﱠ َ ﱠَ َْ َ َ ْ َ َ ََ ْ َ َ َ َ َ َ َ ﱠ‬
‫يما‬ ِ َ ‫ ول‬."‫ ومن د ما وصف ِب ِه نفسه فقد كف َر‬،‫من شبه ِبخل ِق ِه فقد كف َر‬
ُ ‫َ َ َ ﱠُ َ ْ َ ُ ََ َ ُ َ ُ َ ْ ٌ َ َ ْ ََْ َ ﱠ َ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ ﱠ‬
‫الص ِر َحة‬ ‫ فمن أث ت ِ ِ عا ما وردت ِب ِه اﻵيات‬،‫وصف ِب ِه نفسه وﻻ رسوله ش ِ يه‬
َ ‫ َو َن َفى َعن ﱠ َ َعا النقائ‬، َ ‫يق ب َج َﻼل ﱠ َ َعا‬
َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ َع َ ْال َو ْجه ﱠالذي َيل‬،‫يح ُة‬ َْ َ
َ ‫اﻷ ْخ َب ُار ال ﱠ‬
،‫ص‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫و‬
ْ َ ‫َف َق ْد َسل َك َس‬
‫يل ال ُ َدى‬
َ
ِ
“Siapa yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya benar-benar ia telah kafir.
Siapa yang mengingkari apa yang disifati Allah tentang diri-Nya maka ia telah kafir”.
Dan bukanlah mensifati Allah sesuai yang disifati-Nya dan yang disifati Rasul-Nya
disebut dengan tasybih. Siapa yang menetapkan sifat bagi Allah sesuai yang datang dari
ayat-ayat yang terang dan Khabar yang shahih, sesuai makna kemuliaan yang layak
bagi Allah, dan membersihkan segala cacat, maka ia telah menempuh jalan petunjuk
yang benar”.627

Berkata Imam Al-Qurtuby t (w. 671 H):


‫َﱠ‬ َ ُ َْ ْ ‫َ َ ً َ ُ ﱠ‬ َ َ ْ ُ ‫ﱠ َﱠ‬ َ ‫ََ ْ ُْ َ َ ٌ َ ﱠ‬
‫ش ِبذ ِل َك ِﻷن ُه‬‫ وخص العر‬.‫است َوى َع َع ْر ِش ِه ح ِقيقة‬ ‫ف الصا ِ ِ أنه‬ ِ ‫ولم ين ِك ْرأحد ِمن السل‬
َُ َ ُ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ُْ َ َ
‫ َو ِ ن َما َج ِ لوا ك ْي ِف ﱠية ِاﻻ ْس ِت َو ِاء ف ِإن ُه ﻻ ْعل ُم َح ِقيقت ُه‬،‫أ ْعظ ُم َمخلوقا ِت ِه‬
“Tidak seorangpun dari ulama As-Salaf yang mengingkari bahwa Allah Istiwa’ di atas
‘Arsy-Nya secara benar, dikhususkan ‘Arsy karena ‘Arsy adalah makhluk ciptaan-
Nya yang paling besar. Dan yang tidak diketahui hanyalah bagaimana bentuk Istiwa’,
karena hal itu tidak diketahui hakikatnya”.628
Para penolak sifat, memalingkan sebagian ayat sifat dengan bersandarkan logika
orang-orang falasifah dan ahli kalam. Mereka menolak sifat Allah, karena mereka
memahami dan membayangkan ayat-ayat sifat dengan analogi akal mereka. Ada yang
menakwilkan makna Istiwa dengan Istawla (menguasai), Al-Yad dengan kekuasaan.
Hal ini tentunya makna rusak, karena Rasulullah n, para sahabat dan ulama salaf tidak
memahami demikian. Ternyata itu hanya perkataan yang berasal dari luar Islam.
Mereka meninggalkan Al-Quran dan As-Sunnah, kemudian berdalih dengan perkataan
orang Kafir. Berkata Ibnu Taimiyah t dalam Al-Laamiyah629:
َ َ َ َ ً ُ
ُ
‫اﻷخطل‬ ‫ قال‬:‫استدل يقو ُل‬
‫ﱠ‬ َ ‫القران َو‬
‫ فإذا‬... ‫راءه‬ ‫ق ْبحا ِﳌ ْن ن َبذ‬
Alangkah tercelanya orang-orang yang membuang Al-Quran ke belakangnya

627
Al-Iqtishad fii Al-I’tiqad 1/217, Abdul Ghani Al-Maqdisi (w. 600 H), Tafsir Ibnu Katsir 3/427.
628
Tafsir Al-Qurtubi “Al-Jaami’ Liahkaami Al-Quran” 7/219
629
Majmu’ Al-Fataawa 6/ 296-297
Mata Air Yang Jernih 349

Apabila berdalil maka dia berkata “Telah berkata “si Akhtal”


Akhtal adalah seorang penyair Nasrani630 kafir yang dijadikan bait syairnya sebagai
hujjah bagi penolak sifat Allah k dan meninggalkan wahyu. Demikianlah akhlak para
penolak sifat dari zaman ke zaman, hingga hari ini sangat banyak bermunculan tokoh-
tokoh yang di “ustazkan” ditengah umat, mereka menolak konsep Al-Quran yang sudah
jelas bak matahari ditengah siang hanya karena mengikuti perkataan ahli filsafat dan
orang-orang kafir. Demikian juga pembatasan nama dan sifat Allah k hanya dengan
7 atau 20 sifat saja, sebagaimana yang dipelajari disekolah-sekolah dasar Islam di
nusantara. Padahal nama dan sifat Allah k sangatlah banyak. Setiap nama memiliki
sifat. Bagi mereka kebanyakan nama Allah kosong dari sifat. Ini tentu penyimpangan
aqidah. Jika di Imani sifat Allah hanya 20 saja, maka banyak nama dan sifat Allah yang
ditiadakan.
d) Keyakinan Allah Tidak Berbicara, Allah Tidak Punya Bahasa, Keyakinan Al-
Quran Makhluk Dan Terjemahan Nabi Muhammad n.
Bak pepatah “Kekufuran itu berasal dari lumpur yang sama”. satu kekufuran
memanggil kekufuran yang lain. Pernah terjadi fitnah orang-orang mu’tazilah dizaman
Imam Ahmad bin Hambal t yang mengatakan Al-Quran adalah makhluk. Agar Al-
Quran bisa mereka revisi dan diubah sekehendak nafsu mereka. Juga keyakinan Allah
k tidak berbicara alias bisu, maha suci Allah k dari apa yang mereka tuduhkan.
Allah Zat Yang Maha Perkasa berbicara kapan saja dengan tema apa saja yang Dia
kehendaki dengan suara yang didengar. Allah k berfirman:
ً ‫َو َ ﱠل َم ﱠ ُ ُمو َ ٰ َت ْ ِل‬
‫يما‬
“Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”. (QS. An-Nisa: 164)
ْ َْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ََ َّ ً َ ْ َْ َ َ ْ‫ُ ﱠ‬
‫ات َرِّ ي لن ِف َد ال َب ْح ُر ق ْب َل أن تنف َد ِل َمات َرِّ ي َول ْو ِجئنا ِب ِمث ِل ِه َم َد ًدا‬
ِ ‫قل لو ان البح ُر ِمدادا ِل ِل َم‬
“Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS. Al-Kahfi: 109)
ُ َ ْ َ َ ُ ْ َْ َ َ َْ َ ‫َو َل ْو َأ ﱠن‬
‫ض ِمن َ َر ٍة أقﻼ ٌم َوال َب ْح ُر َي ُم ﱡد ُه ِمن َ ْع ِد ِه َس ْب َعة أ ْب ُح ٍر ﱠما ن ِف َدت ِل َمات ﱠ ِ ۗ ِإ ﱠن‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ا‬‫م‬
ٌ‫ﱠ َ َعز ٌز َح ِكيم‬
ِ
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. (QS. Luqkman: 27)

630
Al-‘Aqidah As-Salafiyyah fii Kallami rabbi Al-Bariyyah 1/354 karya Abdullah bin yusuf Al-Jadi’.
350 Mata Air Yang Jernih

Imam Bukhari t menyebutkan Bab dalam kitab Shahihnya, tentang firman Allah
l:
ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ ُُ ْ َ َّ ُ َ ‫َ َََْ ُ ﱠ َ َ ُ ْ َ ُ ﱠ َْ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ال َرﱡ ك ْم قالوا‬‫وﻻ تنفع الشفاعة ِعنده ِإﻻ ِﳌن أ ِذن له ح ِإذا ف ِزع عن قلو ِ ِ م قالوا ماذا ق‬
َ ‫َ ﱠ َُ َ َ ﱡ‬
ُ ‫الكب‬
ِ ِ ‫ا ق و و الع‬
“Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah
diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan
dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?"
Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi
Maha Besar”. (QS. Saba: 23)
Kemudian beliau t berkata:
ُ ََ َ ُ َ
" ‫ َماذا خل َق َرﱡ ك ْم‬:‫" َول ْم َيق ْل‬
“Allah tidak mengatakan; “Apa yang telah diciptakan Rabb kalian”.

Abdullah bin Mas’ud z berkata:


َ َ َ ‫َ َ َﱠ َ ﱠُ َ ْ َ َ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ات ش ْ ًئا‬
ِ ‫ِإذا ت لم ِبالو ِ س ِمع أ ل السمو‬
“Apabila Allah berbicara dalam bentuk wahyu, maka penduduk Langit mendengar
sesuatu”.

Dari Abdullah bin Unais z, Rasulullah n bersabda:


‫ َأ َنا ﱠ‬،‫ َأ َنا اﳌَل ُك‬:‫ص ْوت َ ْس َم ُع ُه َم ْن َ ُع َد َك َما َ ْس َم ُع ُه َم ْن َق ُر َب‬
ُ ‫الد ﱠي‬ َ َ َ َ ُ‫ْ ُ ﱠ‬
‫ان‬ ِ ٍ ‫ ف ُين ِاد ِ ْم ِب‬،‫َيحش ُر ال ِع َباد‬
“Allah akan mengumpulkan semua hamba, kemudian Dia memanggil mereka dengan
suara yang bisa didengar orang yang jauh sebagaimana didengar oleh yang dekat”.631
Mu’tazilah, Kullabiyah, Jahmiyah meyakini Al-Quran adalah bahasa jiwa Allah
k, liberal juga mengutarakan maksud yang sama, bahwa Al-Quran hanya terjemahan
Muhammad n yang dipengaruhi budaya dan uslub penuturnya sebagai orang arab.
Tujuan mereka satu yaitu untuk menghilangkan kesucian Al-Quran.
َ َْ َ َ ُ ‫ُ ُ َن ُ ْ ُ ُ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ ﱠ ُ ُ ﱡ‬
‫ور ِه َول ْو ك ِر َه ال ا ِف ُرون‬
ِ ‫ي ِر دو ِليط ِفئوا نور ِ ِبأفوا ِ ِ م و م ِتم‬
‫ن‬

631
Shahih Bukhari 9/141
Mata Air Yang Jernih 351

“Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi
Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya”.
(QS. As-Shaf: 8)
Syubuhat ahlu bida’, jika Allah berbicara berarti Allah punya mulut dan sama
dengan makhluk. Mereka mentasybih dan menolak sifat Allah. Ini adalah kelaziman
menurut akal mereka. Jika Allah Zat Yang Maha Kuasa menjadikan makhluk berbicara
tanpa mulut, maka bagaimana lagi dengan Al-Khaliq k.

e) Mencela Allah l Dengan Sifat-Sifat Yang Tidak Layak Bagi-Nya


Kedustaan Yahudi, Nasrani dan sekte syiah serta yang serupa dengan mereka,
mencela Allah k dengan mengatakan Allah k punya anak, padahal dalam kitab-
kitab samawi Taurat dan Injil yang pernah diturunkan kepada mereka bahwa diantara
nama Allah k adalah Zat Yang Maha Esa.
َ َ ‫يح ْاب ُن ﱠ ۖ َٰذل َك َق ْو ُل ُ م ب َأ ْف َوا ْم ۖ ُي‬
‫ضا ِ ُئون‬ ُ ‫ص َارى ْاﳌَس‬ ‫َو َق َالت ْال َ ُ ُ ُ َ ْ ٌر ْاب ُن ﱠ َو َق َالت ﱠ‬
َ ‫الن‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ود عز‬
َ ُ َ ْ ُ ٰ‫َ ْ ُ َ ََ ُ ُ ﱠُ َﱠ‬ َ َ ‫َْ َ ﱠ‬
‫ين ك َف ُروا ِمن قبل ۚ قاتل م ۚ أ ى يؤفكون‬ ‫قول ال ِذ‬
“Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah " dan orang-orang Nasrani
berkata: "Al Masih itu putera Allah ". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut
mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah
mereka, bagaimana mereka sampai berpaling”? (QS. At-Taubah: 30)
Demikian juga keyakinan mereka tentang sifat Allah k bahwa tangan Allah k
terbelenggu (pelit), Allah k istrirahat setelah keletihan mencipta langit dan bumi,
Allah k lupa dan ragu. Maha suci Allah k dari keburukan keyakian serta dusta yang
mereka ucapkan.
َ َ َ
‫نف ُق ك ْيف َ ش ُاء‬ ُ ََ ُ ْ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ُ َُ ْ َْ ْ ‫َ َ َ َْ ُ َ ُ ﱠ َ ُْ َ ٌ ُﱠ‬
ِ ‫وقال ِت ال ُ ود يد ِ مغلولة ۚ غلت أي ِد ِ م ول ِعنوا ِبما قالوا ۘ ب ْل يداه م سوطت ِان ي‬
“Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan
merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah
mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia
menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki”. (QS. Al-Maidah: 64)
Allah Zat Yang Maha Kaya, seluruh makhluk dialam semesta butuh kepada-Nya.

‫الص َم ُد‬
‫ﱠُ ﱠ‬

“Allah adalah Rabb yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”.(QS. Al-Ikhlas: 2)


ُ ‫ﱠ ۖ َو ﱠ ُ ُ َو ْال َغ ﱡ ا ْ َ م‬ َ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫يد‬ ِ ِ ِ ‫يا أ ا الناس أنتم الفقراء ِإ‬
“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji”. (QS. Fathir: 15)
352 Mata Air Yang Jernih

Demikianlah jika beragama sesuai perasaan dan hawa nafsu, yang terjadi adalah
kerusakan dan penyimpangan. Perlu diketahui bahwa kebenaran itu hanya bisa
dibuktikan dengan tiga acara, dengan melihat sesuatu secara langsung, atau dengan
melihat yang semisal, atau kabar yang disampaikan oleh orang yang jujur. Opsi satu
dan dua itu mustahil untuk Allah k dan sifat-Nya, hanya ada pada opsi ke tiga yaitu
membenarkan kabar yang disampaikan orang yang jujur, yaitu Rasulullah n yang
menerima wahyu dari Jibril malaikat yang terpercaya dilangit. Para penolak
membayangkan sifat Allah k dengan apa yang pernah ditangkap akal dan indra
mereka, seakan ingin mengatur Allah k sesuai otak mereka yang lemah, perasaan
mereka yang kerdil.
ُ ‫ُق ْل َأ َأ ْن ُت ْم َأ ْع َل ُم َأم ﱠ‬
ِ
“Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah”. (Al-Baqarah: 140)
َ َ َ َ َ َ َْ ‫ََ َ ْ ُ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْم َث‬
‫ال ِإ ﱠن ﱠ َ َ ْعل ُم َو أ ْن ُت ْم ﻻ ْعل ُمون‬ ِ ِ ‫فﻼ تض ِر وا‬
“Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. An-Nahl: 74)
‫ﱠ‬ ْ ْ
(4) َ ‫( ِإ ْن ُ َو ِإﻻ َو ْ ٌ ُيو‬3) ‫َو َما َين ِط ُق َع ِن ال َ َوى‬
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan”. (QS. An-Najm: 3-4)
Inilah manhaj dan cara beragama Ahlu Sunnah dalam bab Asma dan Sifat, beriman
dengan keyakinan sempurna, menerima dengan hati yang penuh ketundukan terhadap
apa yang dikabarkan Allah k dan rasul-Nya, dari al Quran dan sunnah tanpa tersisip
keraguan. Dengan ditopang ucapan dan sikap para Ulama Salaf yang mu’tabar.
Memurnikan Tauhid kepada Allah k tanpa penyimpangan, maka inilah makna
dan tujuan Syahadat yang pertama “Asyhadu allaa ilaaha illallahu”. Adapun syahadat
yang kedua yaitu ‘Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah” ini merupakan pengakuan
Tauhid cara mengenal tentang Allah k serta bagaimana aturan ibadah dilakukan. Dan
ini haknya utusan, yaitu Nabi kita Muhammad n, akan datang bahasannya in syaa
Allah pada bahasan Iman kepada Para Nabi r. Wallahu a’lam.
10. Defenisi Syirik
Syirik adalah dosa dan kezhaliman yang paling besar disisi Allah k. Praktek
kesyirikan sejatinya adalah musuh bersama. Walau perhatian dan semangat manusia
dan pemerintah dalam memerangi kesyirikan tidak sebesar semangat mereka ketika
memerangi laten korupsi, judi, zina, dan bahaya narkoba. Karena perhatian kepada hak
sesama makhluk lebih besar dari pada hak Allah k Pencipta makhluk. Di negeri kita
ada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tapi belum ada KPK (Komisi Pemberantas
Mata Air Yang Jernih 353

Kesyirikan). Padahal dari sisi kerusakan dan bahayanya, kesyirikan jauh lebih besar
dibanding korupsi, andai manusia mengetahui.
Semenjak akhir tahun 2019 dunia internasional dihebohkan dengan Pandemi
Covid-19, manusia ketakutan luar biasa, semua kemampuan diarahkan untuk mencegah
bahaya virus, namun tidak demikian perhatian terhadap pencegahan bahaya laten
kesyirikan. Jika Allah k takdirkan seseorang terkena penyakit virus hanya merusak
badan dan dunia mereka, namun imbas negatif nya tidak sampai ke akhirat. Justru jika
ia sabar dan ridha akan takdir Allah k balasannya surga. Adapun syirik merusak dunia,
azab di alam kubur, dan siksa neraka yang berkekalan jika pelakunya tidak bertaubat.
Kita sering melihat iklan-iklan, spanduk besar ditengah kota dan pinggiran jalan
mengingatkan, baik dalam bentuk baliho ataupun iklan elektronik “Wajib masker,
hindari Virus Covid-19”, “Jangan ngebut, keluarga menunggu dirumah”, “Awas
bahaya narkoba”, “Rokok membunuhmu”. Namun peringatan semacam ini tidak
ditemukan untuk mengingatkan dosa Syirik yang mengancam pelakunya kehinaan
didunia, kekal dalam api neraka. Bahkan yang lebih menyedihkan tidak jarang iklan
baliho nya justru mempromosikan kesyirikan seperti iklan Biro perjalanan “Wisata
religi ke kuburan wali” dst.
Kita yakin bahwa semua muslim sepakat, syirik adalah perbuatan yang sangat hina.
Buktinya pelaku kesyirikan sangat tidak terima jika dirinya disebut musyrik! Sebagian
muslim menyangka bahwa syirik itu hanya sujud ke patung, atau tidak mengakui Allah
k sebagai Rabb Pencipta. Ini kekeliruan besar dalam memahami kesyirikan. Justru
potensi kesyirikan hanya terjadi pada seorang muslim. Ketika seseorang menyembah
Allah k, seluruh ibadah diberikan untuk Allah k, namun ada satu ibadah saja yang
diberikan kepada selain Allah k, seperti meminta ke kuburan wali, maka ia telah
berbuat syirik, disebabkan telah memberi hak Allah k untuk makhluk. Adapun orang
kafir yang asalnya memang tidak beriman kepada Allah k maka tidak disebut
musyrik, namun mereka disebut kafir.
Untuk itulah pentingnya bagi setiap para du’at, para guru didik untuk memahamkan
masyarakat dan peserta didiknya, bukan hanya mewaspadai bahaya syirik. Karena
sudah sepakat syirik itu hina dan jahat. Akan tetapi yang lebih penting bagaimana
memahamkan mereka tentang apa itu Syirik.
Syirik secara bahasa bermakna menyamakan, bersekutu, bersamaan. Para ulama
menyebutkan bahwa Syirik adalah:
َ َ ْ َ ُ ْ َْ ُ َ ْ َ
‫ﷲ‬
ِ ‫ص‬ ِ ِ ‫س ِو ة غ‬
ِ ‫ﷲ ِبا ِ ِفي ِما و ِمن خصا ِئ‬
“Menyamakan selain Allah dengan Allah dalam segala sesuatu yang menjadi
kekhususan Allah”.632
Hal ini sesuai berdasarkan firman Allah k:

632
Lihat kitab Al-Mulakkhas fii Syarhi Kitab At-Tauhid 1/15, Syaikh Shaleh Al-Fauzan hafizahullah
354 Mata Air Yang Jernih

َ َ َ ْ ّ َ ُ ّ َ ُ ْ ََ َ ‫ُﱠ‬ ‫َ ﱠ‬ َ َْ َ َُ ُ َ
ِ ‫( ِإذ س ِو كم ِبر ِب الع‬97) ‫( تا ِ ِإن كنا ل ِفي ضﻼ ٍل ﱡم ِب ٍن‬96) ‫قالوا و ْم ِف َ ا يخت ِص ُمون‬
‫اﳌ ن‬
“Mereka berkata sedang mereka bertengkar di dalam neraka: "demi Allah: sungguh
kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita mempersamakan kamu
dengan Tuhan semesta alam". (QS. As-Syu’ara: 96-98)
a) Syirik Terbagi Kepada Dua Bentuk :
• Pertama : Syirik Besar

Syirik besar yaitu menyamakan Allah k dengan selain-Nya dalam hal kekhususan
Allah k. Hal ini terjadi pada Perbuatan-Nya, hak Ibadah, dalam kehususan nama-
nama dan sifat-sifat Allah k. Dan penting diketahui, bahwa perbuatan syirik hanya
berlaku pada seorang muslim, ketika mereka meyakini Allah k Rabb Pencipta,
Pemberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan, disaat yang sama mereka
beribadah kepada Allah k namun juga memberikan satu atau lebih jenis ibadah lain
untuk selain Allah k, inilah kesyirikan. Ketika seorang muslim memberikan sedikit
saja hak yang mesti diberikan kepada Allah k, atau menyamakan kekhususan Allah
k dengan selainnya maka disaat itu lah terjadi kesyirikan (dwi tunggal).

Orang Kristen disebut musyrik dari sisi menyamakan Nabi Isa p dengan
kedudukan Allah k, diyakini sebagai tuhan, atau meyakini nabi Isa anak tuhan,
padahal kekhususan Allah k, Dia tidak memiliki anak, dari sisi ini mereka musyrik,
walaupun asalnya Muslim dari ajaran Tauhid nabi Isa. Yahudi dan Nasrani disebut kafir
ketika mereak mendustakan kenabian nabi Muhammad n. Adapun orang kafir yang
asalnya memang tidak percaya adanya Allah k seperti Hindu, Budha, Konghuchu,
maka tidak disebut musyrik, namun mereka kafir murni.
Contoh Kasus:
Seorang muslim yang meyakini ada yang ikut mengatur alam semesta ini bersama
Allah k maka ia telah jatuh pada perbuatan syirik, karena mengatur alam semesta
merupakan kekhususan perbuatan Allah k. Jika seorang muslim berdo’a meminta
kepada ruh atau kuburan wali, menyembelih untuk jin penunggu laut, maka ia telah
berbuat syirik, karena do’a dan sembelihan itu ibadah hanya menjadi hak dan
kekhususan Allah k.

Jika seorang muslim meyakini bahwa ada dukun yang mengetahui barang hilang,
atau kejadian masa depan yang sifatnya ghaib, maka ia telah jatuh pada kesyirikan,
karena mengetahui hal ghaib hanyalah kekhususan Allah k. Syirik besar ini
konsekuensinya akan menghapus seluruh amal ibadah yang pernah ada, bahkan satu
menit bisa menghapus amalan 50 tahun, jika seseorang memanggil roh wali fulan, maka
gugurlah seluruh amalannya, pelakunya terancam kekal di neraka jika tidak bertaubat
sebelum meninggal, walaupun dilakukan sekali seumur hidup.
َ ُ َ َ َ ُ َ َ
‫َول ْو أ ْش َركوا َ ِبط َع ْ ُ م ﱠما ُانوا َ ْع َملون‬
Mata Air Yang Jernih 355

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan


yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-An’am:88)
Namun jika seseorang pernah berbuat syirik, jika dia bertaubat dengan taubat yang
benar dan menyesali perbuatannya maka Allah k ampuni dosanya. Tidak ada dosa
yang tidak diampuni Allah k jika seorang hamba jujur dalam taubatnya. Allah k
berfirman:
‫ﱠ ْ َ ﱠ ﱠ ﱠَ َ ْ ُ ﱡ‬
َ ‫الذ ُن‬ ُ ََْ َ ُ َ َ ُ َ َ ‫ُ ْ َ َ َ ﱠ‬
ً ‫وب َجم‬
ۚ ‫يعا‬ ِ ‫ين أ ْس َرفوا َع ٰ أنف ِس ِ ْم ﻻ تقنطوا ِمن رحم ِة ِ ۚ ِإن غ ِفر‬ ‫قل يا ِعب ِادي ال ِذ‬
ُ ‫الرح‬ ُ َُ ْ َ ُ ُ‫ﱠ‬
‫يم‬ ِ ‫ِإنه و الغفور ﱠ‬
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar: 53)

• Kedua : Syirik Kecil

Syirik yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tidak kekal di
neraka, dan hanya menghapus satu amal perbuatan yang bercampur kesyirikan itu.
Namun tergolong dosa besar.
Syirik kecil dibagi lagi kepada dua bentuk:
Pertama: Syirik yang Nampak. Bentuknya berupa ucapan atau perbuatan. Seperti
bersumpah dengan nama selain Allah k.

Dari sahabat Abdullah bin Umar c, Rasulullah n bersabda:


َ َ َ
‫أشرك‬ ‫َمن حلف غ ِ ﷲ فقد‬
“Siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka ia telah berbuat syirik”.633
Contoh kasus, seorang muslim bersumpah “Demi Ka’bah! Demi Ayahku! Demi
Matahari! Demi cahaya lampu!
Atau seseorang bersumpah dengan mengatakan, “Atas kehendak Allah dan
kehendak fulan”. Yang shahih adalah, “Atas kehendak Allah, kemudian atas kehendak
fulan”.
Datang dalam riwayat yang shahih, dari sahabat Abdullah bin Abbas c, Rasulullah
n bersabda:
َ ْ ُ َ ُ َ َ ْ َ ُ ََ ُ َ َ َ َ
‫ َما ش َاء ﱠ ُ ث ﱠم ِش ت‬:‫ َول ِك ْن ِل َيق ْل‬.‫ َما ش َاء ﱠ ُ َو ِش ت‬:‫ِإذا َحلف أ َح ُدك ْم فﻼ َيق ْل‬

633
HR. Ahmad (no. 6072)
356 Mata Air Yang Jernih

“Jika kalian bersumpah, maka janganlah mengucapkan “Atas kehendak Allah dan
kehendakmu”, tapi hendaklah ia mengucapkan “Atas kehendak Allah kemudian
kehendakmu”.634
ُ
Perhatikan, bahwa kalimat (‫ )ث ﱠم‬bermakna tertib dan berurutan, yang menujukkan
kehendak hamba mengikuti kehendak Allah k. Adapun huruf ‘athaf ‫ َو‬bermakna
kesetaraan. Adapun syirik perbuatan; Seseorang mengambil dan menjadikan sebab
sesuatu yang tidak Allah k jadikan sebagai sebab, tidak ada nash dalil yang
menujukkan benda itu sebagai sebab penyembuh, atau tidak dibuktikan secara ilmu
kedokteran ilmiyah, atau pembuktian labor yang diakui dan ilmiyah maka itulah syirik
kecil.
Contoh kasus: Menggantungkan azimat, bertawakal kepada gelang sebagai penangkal,
mengusir marabahaya, minyak “sinyonyong”, fhoto tuanku Salih di gantung di
kedai/rumah makan untuk pelaris narik pelanggan. Jika seorang muslim meyakini hal
itu hanya sebagai sebab, dan tetap Allah yang memberi, maka ia jatuh pada syirik kecil,
namun itu dosa besar. Na’uuzubillah.
Apabila seorang muslim meyakini benda itu sebagai penyembuh, maka ia terjatuh
pada syirik besar, karena hanya menyembuhkan adalah hak dan kekhususan Allah k,
maka diantara nama Allah k adalah As-Syaafii artinya Zat Yang Maha
Menyembuhkan. Sebagaimana ucapan Nabi Ibrahim p yang Allah k sebutkan
dalam Al-Quran:
ْ َ ُ ْ َ َ َ
(80) ‫ضت ف ُ َو َ ش ِف ِن‬ ‫و ِ ذا م ِر‬
“(yaitu Rabb) dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku". (QS. As-
Syu’araa: 78-82)
Adapun dokter bukan penyembuh, namun hanya sebab yang dibenarkan, karena
pengobatannya dengan cara ilmiyah dan diakui secara ilmu pengetahuan. Maka dokter
hanya bisa bilang kata harapan “Semoga lekas sembuh”, bukan pasti sembuh.
Kedua: Syirik Khafi (tersembunyi)
Syirik jenis ini terjadi dalam perkaran niat dan tujuan, seperti beribadah karena
ingin dipuji (riya), atau ingin didengar orang (sum’ah). Berharap dunia dari ibadah635.
َ َ َ ّ ُ َ ْ‫َ َ َ ُ ُ ْ ََ َ ﱡ‬
‫الدن َيا َو ِز ن َ َ ا ن َو ِف ِإل ْ ِ ْم أ ْع َمال ُ ْم ِف َ ا‬ ‫من ان ي ِر د ا ياة‬
“Siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna”. (QS. Hud: 15)

634
HR. Ahmad (no. 2117)
635
Lihat Kitab At-Tauhid, Bab: ke-36. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t
Mata Air Yang Jernih 357

Contoh kasus: Seorang Muslim shalat nya dilamakan karena dilihat oleh teman atau
mertuanya, bersedekah agar dibilang dermawan, haji agar disebut pak haji/bu hajjah,
dakwah untuk berharap amplop, baca Al-Quran dengan suara diindahkan untuk
mencari muka dan pujian orang lain, namun jika niatnya membaguskan bacaan untuk
menyenangkan orang lain agar manusia semakin lebih cinta kepada kallamullah dan
maka ini dituntut berdasarkan keumuman sabda Rasulullah n untuk mengindahkan
bacaan Al-Quran, demikian juga jihad dimedan perang agar dikenal sebagai pemberani,
menuntut ilmu agar dipanggil ‘alim ulama. Jika demikian halnya maka ia telah berbuat
syirik Asghar (kecil), akibatnya ibadah yang dilakukan bercampur riya akan terhapus.
Karena Allah k memerintahkan ibadah itu dikerjakan murni untuk dan karena-Nya.
Allah k berfirman:
ََ َ ّ َُ َ ْ ُ َ‫ﱠ َ ُْ ُ ﱠ‬ ُ ََ
‫ين ُحنف َاء‬ ِ ‫وما أ ِم ُروا ِإﻻ ِليعبدوا مخ ِل ِص ن له‬
‫الد‬
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus”. (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dari sahabat Mahmud bin Labid z, Rasulullah n bersabda:


َ ‫ص َغ ُر؟ َق‬ َْ ُ ْ ّ َ َ ‫ﱠ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ََْ ُ ُ ّ ْ ُ َْ ْ َ ُ َ ُ َ َ ُ َ ﱠ‬
ْ ‫اﻷ‬
:‫ال‬ ‫الشرك‬ِ ‫ يا رسول ِ وما‬:‫الشرك اﻷصغر« قالوا‬ ِ ‫ِإن أخوف ما أخاف عليكم‬
ُْ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ ُ َ ‫ّ َ ُ ﱠ ﱠ َ َ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ُ َ ﱠ‬
ِ ‫ »يوم تجازى ال ِعباد ِبأعم ِال ِ م اذ بوا ِإ ال ِذين كنتم تراءون ِبأعم ِالكم‬:‫»الر اء« ِإن يقول‬ ِ
ً‫ َف ْان ُظ ُروا َ ْل َتج ُدو َن ِع ْن َد ُ ْم َج َزاء‬،‫الد ْن َيا‬
‫ﱡ‬
ِ
“Sungguh yang paling aku takuti atas kalian adalah syirik kecil. Para sahabat bertanya,
“Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah?” Rasulullah n menjawab: “Yaitu riya”. Allah
berfirman pada hari dibalasnya amal perbuatan para hamba (hari kiamat), “Pergilah
kalian bersama orang-orang yang kalian berbuat riya karena mereka semasa di dunia,
apakah kalian akan mnedapatkan balasan dari mereka”.636
b) Solusi Agar Terhindar Dari Riya:
Memohon perlindungan kepada Allah k dari perbuatan syirik, dari syirik kecil
apalagi yang besar. Rasulullah n mengajarkan kepada sahabat Abu Bakar a sebuah
doa untuk berlindung kepada Allah f dari kesyirikan:
َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ََ ْ ُ َ ُ َ ّ ‫ﱠ‬
‫ َوأ ْستغ ِف ُر َك ِﳌا ﻻ أ ْعل ُم‬, ‫الل ُ ﱠم ِإ ِ ي أ ُعوذ ِب َك أ ْن أش ِر َك ِب َك َو أنا أ ْعل ُم‬
“Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik kepada-Mu yang aku
tahu itu syirik, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku
tidak ketahui”.637

636
HR. Ahmad (no. 23636)
637
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari t (w. 256 H) dalam kitab Al-Adabul Mufrad 1/250
(no. 176). Hadits ini dishahihkan oleh As-Syaikh Al-Albani t. Lihat QS. Ibrahim: 35. Doa Nabi Ibrahim
358 Mata Air Yang Jernih

Jika dari awal sudah berusaha ikhlas, setelahnya muncul riya, maka hendaklah
seseorang segera mengoreksi niat dan menolak riya untuk mencari perhatian orang.
Kondisi semacam ini in syaa Allah tidak memberi pengaruh apapun pada ibadahnya,
karena lintasan bathin semacam ini menimpa setiap anak Adam. Namun jika seseorang
tidak menolak lintasan hati, maka ibadahnya terhapus tidak bernilai disisi Allah k
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
‫َ َََﱠ‬ َ َ ُ َْ ْ َ ُ َ َ َ
‫ َما ل ْم ْع َم ْل أ ْو تت ل ْم‬،‫ِإ ﱠن ﱠ ت َج َاوز َع ْن أ ﱠم ِ َما َح ﱠدثت ِب ِه أنف َس َ ا‬
“Sesungguhnya Allah memaafkan bisikan hati dari umatku, sampai dia ucapkan atau
dia amalkan”.638
Adapun perasaan senang yang muncul selesai ibadah dan bahagia jika seseorang
memuji amal perbuatannya setelah amal itu selesai dilakukan, maka ini bukan termasuk
riya. Dikala Rasulullah n ditanya tentang seseorang yang melakukan ketaatan,
kemudian dia dipuji orang lain, maka Rasulullah n bersabda:
ْ ُْ ْ َ َ ْ
‫اج ُل ُ ش َرى اﳌؤ ِم ِن‬
ِ ‫ِتلك ع‬
“Itu adalah berita gembira yang disegerakan Allah untuk orang mukmin”.639
Perasaan bahagia setelah melakukan ketaatan dan hal yang di ridhai Allah k
merupakan tanda keimanan seorang hamba. Kecintaan terhadap amal shaleh ada
kemuliaan. Diriwayatkan dari sahabat ‘Umar bin Khattab z, Rasulullah n bersabda:
ْ َ َُ ْ َُ ْ
‫َم ْن َس ﱠرت ُه َح َس ت ُه َو َس َاءت ُه َس ِّي ت ُه ف ُ َو ُمؤ ِم ٌن‬
“Siapa yang merasa bahagia dengan ibadah yang dia kerjakan, dan merasa sedih karena
maksiat yang dia lakukan, maka dia adalah seorang mukmin”.640
c) Perbedaan Syirik Besar Dengan Syirik Kecil
Syirik besar menghapuskan seluruh amal ibadah, Adapun syirik kecil hanya
menghapus amal yang berkaitan saja. Syirik besar bisa mengekalkan pelakunya dalam
neraka, sementara syirik kecil tidak menyebabkan kekal di neraka. Syirik besar
menyebabkan keluar dari Islam, adapun syirik kecil tidak mengeluarkan dari Islam.

c, beliau berlindung kepada Allah untuk dirinya dan anak keturunannya dari kesyirikan. Jika Nabi
Ibrahim p takut akan bahaya syirik, bagaimana lagi dengan selain beliau?.
638
HR. Bukhari (no. 5269)
639
HR. Muslim (no. 2642)
640
HR. At-Tirmizi (no. 2165) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t.
Mata Air Yang Jernih 359

11. Faidah Penting Dalam Kaidah Hukum Perbuatan dan Pelaku


Perlu diketahui bahwa sebab yang bisa mengeluarkan seseorang dari Islam dan
berlaku atasnya muamalah non-muslim baik di dunia ataupun hukum akhirat adalah
Syirik besar, Kekafiran, dan Nifaq (kemunafikan dalam hal aqidah).
Hukum syariat adalah Amanah. Maka tidak boleh seseorang berbicara dalam urusan
agama kecuali dengan ilmu yang jelas. Menetapkan hukum kesyirikan, kufur, nifaq,
fasiq, la’nat dan selainnya, ini adalah hak perogatif Allah k dan Rasul-Nya. Dan harus
berdasarkan aturan syariat yang terdapat dalam Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih.
Tidak ada hak manusia sedikitpun atas penentuan hukum. Siapa saja yang masuk ke
wilayah Allah k dan Rasul-Nya tanpa ilmu dan hujjah dari wahyu, maka ia telah
berbuat kesalahan dan kedustaan besar. Allah k berfirman:
ُ ْ ُ َ ْ َ ْ ْ ْ ْ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ ‫ُ ْ ﱠ َ َ ﱠ‬
‫اﻹث َم َوال َب َ ِ غ ْ ِ ا َ ِ ّق َوأن ش ِركوا ِبا ﱠ ِ َما‬
ِ ‫احش ما ظ ر ِم ا وما بطن و‬ ِ ‫قل ِإنما حرم رِ ي الفو‬
َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ
‫ل ْم ُي ّ ِ ْل ِب ِه ُسلط ًانا َوأن ت ُقولوا َع ﱠ ِ َما ﻻ ْعل ُمون‬
“Katakanlah: "Rabb-ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak
ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan
yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak
menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah
apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-A’raf: 33)
ً ُ ْ َ َ َٰ ُ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ ‫ْ ٌ ﱠ ﱠ‬ َ َ َْ َ ُ ْ َ ََ
‫ص َر َوالفؤ َاد ﱡل أول ِئ َك ان َعن ُه َم ْسئوﻻ‬ ‫س ل َك ِب ِه ِعلم ۚ ِإن السمع والب‬ ‫وﻻ تقف ما ل‬
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al-Isra: 36)
Tidak halal seseorang bermudah-mudahan dalam memvonis sebuah perbuatan
dengan hukum tertentu, ini syirik, ini kufur, ini bid’ah. Apalagi memvonis pelaku
secara personal, “si fulan Musyrik, Kafir, ahli bid’ah, fasiq, munafiq”. Karena hal itu
adalah perkara besar dan berpeluang pada dua kerusakan yang berbahaya;

Pertama: Berdusta atas nama Allah k dan Rasul-Nya dalam perkara hukum syariat.

Kedua : Melemparkan kekejian dan tuduhan atas saudaranya jika ia tidak berbuat
sesuai tuduhan.
Dari sahabat Abdullah bin ‘Umar z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ ‫َ َ ُ ََ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ ﱠ‬ َ َ َ ْ َ ‫َﱡ‬
‫ َو ِ ﻻ َر َج َعت َعل ْي ِه‬،‫ال‬‫ ِإن ان كما ق‬،‫ فقد باء ِ ا أحد ما‬،‫ يا ا ِفر‬:‫ال ِﻷ ِخ ِيه‬‫أيما ام ِر ٍئ ق‬
360 Mata Air Yang Jernih

“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya “Wahai kafir! maka ucapan kafir itu akan
kembali kepada salah satu dari keduanya. Jika saudaranya benar seperti yang
dituduhkan, jika tidak akan kembali kepada yang menuduh”.641
12. Sikap Seorang Muslim dengan Hukum Takfir
Istilah takfir, syirik, bid’ah adalah istilah syar’i, yang digunakan Allah k dan
Rasul-Nya. Para ulama Ahlu Sunnah As-Salafiyyah sangat Wara’ dan hati-hati dalam
menggunakan istilah ini. Tidak seperti yang dituduhkan sebagian kalangan yang
BAPERAN, bahwa dakwah As-Salafiyyah keras dan suka mengkafirkan, membid’ahkan.
Para ulama sangat gigih mendakwahkan dan menjelaskan kekeliruan dan
penyimpangan beragama kepada umat terkhusus masalah ‘Aqidah karena itu amanah
yang akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah k. Namun bukan berarti ketika
mengingatkan hal berarti mereka benci, justru karena kasih sayang, para ulama Ahlu
Sunnah As-Salafiyyah teguh mengobati penyakit umat.
Ibarat dokter ahli dan spesialisasi, ketika melihat penyakit pasien yang banyak dan
komplikasi mereka faham penyakit paling berbahaya yang perioritas untuk diobati,
walau terkadang dilempar hinaan dan caci maki oleh pasien yang benar-benar sakit
namun tidak menyadari. Para ulama ahlu sunnah paling penyayang kepada umat, dan
paling tahu akan kebenaran. Mereka tidak jenuh untuk mengingatkan dan menyuarakan
kebenaran. Syaikhul Islam ibnu Taimiyah t berkata:
َْ ْ َ ْ َ َ
‫ُ ْم أ ْعل ُم ِبا َ ِ ّق َوأ ْر َح ُم ِبا ل ِق‬
“Ahlu Sunnah adalah orang yang paling berilmu dengan kebenaran, dan paling
penyayang terhadap umat”.642

Berkata sahabat yang mulia Abu Hurairah z :


‫ﱠ‬ ‫ُُْ ْ ََْ ﱠ‬
‫اس‬
ِ ‫اس ِللن‬
ِ ‫كنتم خ الن‬
“Kalian (Ahlu Sunnah) adalah sebaik-baik manusia yang untuk manusia”.643
Demikian juga yang dikatakan oleh Imam Mujahid, ‘Athiyyah dan lainnya dari Para
Imam Tabi’in, bahwa ahlu sunnah manusia yang terbaik yang Allah k keluarkan
untuk manusia dengan dua syarat yaitu Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar 644 . Dua
syarat ini ditegakkan dengan ilmu yang benar, praktek yang shahih. Berdakwah dengan
ilmu dan kebenaran, kokoh dan terukur dalam keberanian. Tidak ekstrim kiri, tidak pula
ekstrim kanan.

641
HR. Bukhari (no. 6104) Muslim (no. 60). Lafazh ini dishahih Muslim.
642
Minhaj As-Sunnah An-Nabawiyyah 5/158
643
Shahih Bukhari 6/37 kitab At-Tafsir surat Ali-Imran: 110
644
Tafsir Ibnu Jarir At-Thabari 7/103
Mata Air Yang Jernih 361

Ahlu Sunnah As-Salafiyyah bukan radikal, suka kekerasan sebagaimana kaum


khawarij dan yang semisal mereka, ketika melihat kemungkaran perasaan mereka lebih
dominan, namun hampa dari ruh ilmu dan bimbingan wahyu, sehingga yang terjadi
adalah kebencian yang berlebihan, merusak dan mencegah dengan kekerasan, bom sini
ledak sana dengan persangkaan mereka sedang jihad diatas kebenaran.
Ahlu sunnah As-Salafiyyah dalam dakwah bukan pula manusia tanpa ghirah dan
kecemburuan, yang hanya modal semangat namun diluar tuntunan, ketika berdakwah
hanya menonjolkan kecintaan, sehingga amar ma’ruf lebih dominan, berdakwah
dengan modal “sayang umat, disini senang disana senang”, namun kering dari petunjuk
ilmu dan kebenaran. Lain yang diperintah, lain pula yang dikerjakan. Kesyirikan ada
didepan mata tetap didiamkan dengan dalih takut memecah umat dan persatuan.
Demikianlah anehnya kelompok dakwah yang berdalih khuruj tiga hari dalam
sebulan, ajaran nya terlahir dari mimpi dan hayalan. Syirik dan kekufuran dianggap
masalah khilafiyyah, “Jangan bahas khilafiyyah dalam dakwah, jangan singgung
kesenangan orang”, dahulukan persatuan walau diatas kebathilan. Mengaku ikut
sunnah Nabi n, justru menyelisihi metoda dakwah yang beliau ajarkan, Rasulullah n
berdakwah membela Tauhid dan menghapus kesyirikan, belasan tahun berjuang penuh
pengorbanan. Adapun jamaah khuruj ala sufi kekinian 645 , mereka punya konsep
tersendiri dan berbeda jalan, Nabi ke timur mereka justru ke selatan. Allahul musta’an.
Ahlu sunnah As-Salafiyyah merupakan manusia yang paling hati-hati dan wara’
ketika berbicara tentang hukum Allah k, tidak mudah mengkafirkan, namun sabar
dalam menyuarakan kebenaran, karena kejernihan ilmu yang mereka peroleh dari mata
air yang jernih, tidak bercampur dengan debu pemikiran, kotoran syahwat dan perasaan.
Berkata Imam Ibnu Al-Qayyim t (w. 751 H) dalam Qasidah an-Nuniyah yang
dikenal dengan Al-Kafiyatu As-Syafiyah:

‫ بالنص يث ت ﻻ بقول فﻼن‬... ‫الكفرحق ﷲ ثم رسوله‬


‫ قد كفراه فذاك ذو الكفران‬... ‫من ان رب العاﳌ ن وعبده‬

Istilah “Kafir” adalah hak Allah kemudian Rasul-Nya


Ditetapkan dengan Nash, bukan dengan perkataan si fulan
Siapa yang dikafirkan Allah dan hamba-Nya (Rasulullah)
Maka sungguh hak kekafiran telah berlaku padanya646

645
Syaikh Al-Albani rahimahullah menyebut jamaah Tabligh dengan kaum Sufi modern (Suufiyyah
‘Asriyyah). Identic dengan cerita khurafat, bid’ah dan hal-hal yang beraroma kesyririkan, suka berkelana
meninggalkan kampung halaman, terkadang berbekal seadanya tanpa tujuan. Lihat kitab Talbis Iblis
karya Ibnu Al-Jauzi dalam bahasan kelompok sufi, kedustaan, kejahilan, cara syaithan menghiasi
kesesatan mereka dan hal yang di ada-adakan atas nama agama. Penampilan zuhud, style ahli ibadah
membuat manusia banyak terpedaya.
646
Al-Kafiyatu As-Syafiyah 1/277
362 Mata Air Yang Jernih

Adapun pemakaian istilah-istilah semacam ini ada yang digunakan secara benar dan
tepat, ada juga digunakan secara serampangan oleh sebagian oknum yang bersemangat
dalam beragama namun kosong dari bimbingan ilmu dan ulama. Perlu diketahui bahwa
musyrik, kafir secara syar’i, maka hukum islam berlaku atasnya, tidak mewaris dan
tidak diwarisi, sembelihannya tidak boleh dimakan, tidak boleh menjawab salam dan
tidak mengucapkan salam padanya, jika mati tidak tidak dimandikan, tidak dikafani
tidak dishalatkan, tidak dikuburkan di pemakaman kaum muslimin. Tidak boleh
menikahkan dan dinikahkan dengan Muslimah dan seterusnya. Maka hati-hati dalam
menghukumi sesuatu.
Jika ada yang mengatakan tidak ada hukum kafir ini dalam Islam, atau sikap
tergesa-gesa dalam mengkafirkan secara brutal ini menunjukan kejahilan dan
kedangkalan pemahaman tentang kaidah bergama dalam Islam. Islam memiliki
(Qawa’id) yang kokoh dan terang dalam menetapkan hukum. Diatas kaidah-kaidah ini
para ulama berjalan dan membangun wala’ dan bara’ (sikap loyalitas & berlepas diri)
dalam kehidupan beragama. Islam sebagai agama yang benar memiliki aturan yang
jelas agar umat berpegang dengannya.

Allah k telah berfirman:


َ َ َ َ َُْْ َ ُ ْ َ َ َْ ْ ََ ‫ﱠ‬ َُْ ُ ‫َ َ َ ْ ُ ْ ﱠ‬
‫ام ل َ ا‬ ِ ‫وت و ؤ ِمن ِبا ِ فق ِد استمسك ِبالع ْرو ِة الوثق ٰى ﻻ‬
‫انفص‬ ِ ‫فمن يكفر ِبالطاغ‬
“Karena itu siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan
putus”. (QS. Al-Baqarah: 256)

‫اح ٌد‬ َ ٌ َٰ ‫ﱠ َ ْ َ َ ﱠ َ َ ُ ﱠ ﱠ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َٰ ﱠ‬
ِ ‫لقد كف َرال ِذين قالوا ِإن ث ِالث ثﻼث ٍة ۘ وما ِمن ِإل ٍه ِإﻻ ِإله و‬
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah
seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang
Esa”. (QS. Al-Maidah: 73)
ْ َ َٰ ُ َ ‫ين َك َف ُروا م ْن َأ ْ ل ْالك َتاب َو ْاﳌُ ْشرك َن َنار َج َ ﱠن َم َخالد‬
َ ‫إ ﱠن ﱠالذ‬
‫ين ِف َ ا ۚ أول ِئ َك ُ ْم ش ﱡرال َ ِ ﱠي ِة‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6)
‫ﱡ‬ ََ َ َ َ َ َ َ َْ َ ُ
(3) ‫( َوﻻ أنا َع ِاب ٌد ﱠما َع َبدت ْم‬2) ‫( ﻻ أ ْع ُب ُد َما ْع ُب ُدون‬1) ‫ق ْل َيا أ ﱡ َ ا ال ا ِف ُرون‬
“Katakanlah: "Hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah”. (Al-Kafirun: 1-3)
Allah k mengkafirkan orang-orang yang mengolok-olok agama dan kebenaran. Allah
k berfirman:
Mata Air Yang Jernih 363

ُ ُ ََ َ َ َ َ
‫ﻻ ْعت ِذ ُروا ق ْد كف ْرتم َ ْع َد ِإ َيما ِنك ْم‬
“Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian telah kafir sesudah beriman”. (QS. At-
Taubah: 66)
Allah l menghukum kafir orang-orang Ahli kitab dari yahudi, nasrani, dan orang-
orang musyrik. Maka umat Islam harus menghukumi kafir apa yang dikafirkan oleh
syariat yang mulia ini. Al-Quran dan As-Sunnah banyak berbicara tentang hukum
kekafiran, akibat bagi pelaku kukufuran dan kesyirikan. Namun bersifat umum. Bukan
berarti semua orang berarti boleh menggunakan kata kafir, musyrik, dan dia bermain-
main dengan kalimat itu kemudian melemparkan kepada setiap orang dengan semau
hawa nafsunya. Ini yang banyak terjadi ditubuh umat Islam belakangan. Bahkan yang
miris terjadi di negara-negara Islam adanya faham-faham radikal kaum Khawarij yang
berganti nama dengan ISIS, kaum jihadis dan yang semisal mereka, secara membabi
buta mengkafirkan pemerintah, aparat negara, dan kaum Muslimin yang tidak ikut
berbai’at dengan kelompoknya. Sampai menghalalkan darah, membunuh, meledakkan
bom disana-sini. Bahkan ada anak yang tega mengkafirkan dan membunuh ibu
bapaknya lantaran tidak sepengajian dengannya. Ini bahaya serampangan mengambil
ilmu agama.
Islam bukan agama yang ekstrim ala khawarij dengan sikap berlebihan dalam
mengkafirkan, menggunakan kalimat kafir secara membabi buta, sampai yang tidak
layak dikafirkan pun dikafirkan. Bukan pula agama yang buta konsep tidak punya
acuan, lembek dan cuek, skeptis tidak perhatian ala kaum liberal dan wahdatul wujud
yang menganggap semua agama sama, yahudi, Nasrani, penyembah patung dan sapi
akan bertetangga dengan umat Islam di surga. Fira’un dan Abu Lahab juga di surga,
maka jangan merasa benar sendiri, tidak perlu mengkafirkan. Konsep mereka
“kebenaran itu relative”.
Makanya sebagian saudara umat Islam ada yang naik spaning, perasaan dingin,
“hangat-hangat sedap” jika mendengar kata kafir, syirik, bid’ah. Sikap seperti ini juga
tercela. Karena matinya ghirah dan kecemburuan terhadap kebenaran agama Allah f.
Sikap pertengahan adalah mengkafirkan yang dikafirkan Allah k dan Rasul-Nya.
Baik dari sifat, kelompok, atau personal, berdasarkan nash yang qath’i dan kaidah yang
shahih.
Hal ini terbagi dua:
Pertama: Mengkafirkan perbuatan atau sifat. Seperti perbuatan syirik, kufur, berhukum
dengan hukum selain Allah k, menghalalkan hal yang diharamkan Allah k,
mengolok-olok kebenaran, mencaci Allah k dan Rasul-Nya. Semua sifat dan
perbuatan ini wajib di kafirkan.
Kedua: Mengakfirkan kelompok atau figur yang dikafirkan oleh nash syariat. Seperti
kafirnya kaum yahudi, nasrani, majusi, hindu, budha, Fir’aun, Qarun, Namrud,
364 Mata Air Yang Jernih

Hamman, Abu Lahab, Abu Jahal dan semisal mereka yang sudah ditetapkan nash nya
dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Membenci kemungkaran itu mulia, mencela kekufuran dan kesyirikan itu ada iman
didada. Tapi sikap berlebihan dalam mencegah kemungkaran, ghuluw dalam hukum
takfir maka ini sikap yang tidak dibenarkan.
Dhawabith dalam menetapkan hukum Takfir;
Pertama: Hukum takfir dan sejenisnya adalah hukum syariat, hak Allah k dan Rasul-
Nya. Bukan milik kelompok, aliran, pengajian, Yayasan, dan ulama tertentu.
Kedua: Tidak boleh seorangpun meniadakan hukum syariat dan menggunakan hukum
itu sesuai keinginan hawa nafsu. Dan tidak boleh mengkafirkan kecuali yang dikafirkan
Allah k dan Rasul-Nya. Seperti Fir’aun dan lainnya.

Ketiga: Hukum asal seorang muslim adalah diatas Islam. Siapa yang diketahui ke-
islamannya dengan keyakinan maka tidak dibatalkan kecuali dengan perkara yang jelas
pula.
Keempat: Seorang muslim (Ahlu Al-Kiblah) yang terjatuh sebab dosa besar tidak
dikafirkan selama dia tidak meyakini halal perbuatan maksiat itu. Kemaksiatan
mengurangi iman pelakunya, di akhirat dibawah kehendak Allah k (masyiatillah).
Jika Allah k berkehendak diampuni atau diazab. Berbeda dengan mazhab khawarij,
pezina dan pelaku dosa besar lainnya menurut mereka kafir.
Kelima: Hukum Islam dibangun diatas sesuatu yang Nampak (jelas, zahir), bukan yang
tersembunyi. Seseorang tidak dibebani mencari tahu bathin dan niat seseorang. Prinsip
pokok yang disepakati para ulama:
‫ﷲ َي َت َو ﱠ ﱠ‬ ‫ﱠ‬
ُ ‫ َو‬،‫الظا ر‬ ََ َْ ‫َ ْ َ ُ ﱡ‬
‫الس َر ا ِئ َر‬ ِ ِ ‫أح ام الدنيا ع‬
“Hukum dunia dibangun diatas yang nampak, masalah niat dan hati hanya Allah yang
mengetahui”.647
Siapa yang telah berikrar dengan dua kalimat syahadat, maka hukum asalnya dia
muslim. Tidak boleh di cap keluar dari Islam sampai ia melakukan kekufuran yang
sarih, jelas dan tidak butuh takwil. Seperti pergi ke klenteng atau gereja dan sujud
didepan berhalanya dengan kesadaran tanpa paksaan.
Ketika Usamah bin Zaid z dalam kancah perperangan sesaat sebelum menikam
musuhnya yang tiba-tiba mengucapkan “Laa ilaaha illallah”, maka ketika kabar itu
sampai kepada Nabi n, beliau marah, karena zahirnya dia telah mengucapkan kalimat
yang agung, sementara apakah hatinya meyakini itu urusan Allah k.

647
Al-Milal wa An-Nihal 1/187 Muhammad bin Abdul Karim As-Syahrastani, Al-I’tisham Imam As-Syatibi
2/105, At-Takfir wa Dhawaabituh 1/57, karya Ibnu Mahmud As-Saqaar
Mata Air Yang Jernih 365

Keenam: Menetapkan seorang muslim diatas keislamannya lebih selamat dari pada
menuduh dia keluar dari islam. Jika dia melakukan sebuah perbuatan yang ada
kemungkinan-kemungkinan (ihtimal) yang tidak bermakna kekufuran, maka tidak
boleh menuduh dengan hukum kafir.
13. Hukum Mutlak dan Hukum Mu’ayyan
Para Ulama dikala menjelaskan dan menyampaikan tentang sebuah hukum
perbuatan secara umum, maka tidak serta merta menghukum pelakunya. Hukum
Mutlaq tidak sama dengan hukum Mu’ayyan. Maksudnya hukum perbuatan secara
umum tidak mesti memvonis pelaku perbuatan tersebut. Pelaku perbuatan syirik, kufur,
bid’ah tidak divonis secara tunjuk batang hidung sampai tegak hujjah atasnya,
terkumpul syarat, dan tidak ada penghalang. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
t:
ُ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ ‫َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ ّ َ َ َ ً َ ُْ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ََ َ َ َ َ َ ﱠ‬
.‫ام َعل ْي ِه ا ُ ﱠ ة َوت َب ﱠ ن ل ُه ا َ ﱠ ة‬ ‫ول س ِﻷح ٍد أن يك ِفرأحدا ِمن اﳌس ِل ِم ن و ِ ن أخطأ وغلط ح تق‬
‫ﱡ‬ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ َ َ
‫َو َم ْن ث َ ت ِإ ْسﻼ ُم ُه ِب َي ِق ْ ٍن ل ْم َي َز ْل ذ ِل َك َعن ُه ِبالش ِ ّك َب ْل ﻻ َي ُز ْو ُل ِإﻻ ْعد ِإق َام ِة ا ﱠ ِة َو ِ زال ِة الش ُ َ ِة‬
َ ُ َ َ

“Tidak boleh seorangpun mengkafirkan salah seorang dari kaum muslimin walaupun
ia tersalah dan tergelincir, sampai ditegakkan atasnya hujjah dan jelas baginya hukum
syariat. Siapa saja yang sudah diketahui keislamannya dengan keyakinan, maka tidak
di hapuskan dengan keraguan. Bahkan ia senantiasa diatas Islam kecuali setelah
tegaknya hujjah dan hilang nya syubuhat (keraguan).648
Contoh: hukum menyembelih untuk selain Allah k adalah syirik besar, dan
berpotensi menyebabkan pelakunya keluar dari Islam, kekal dalam neraka. Siapa yang
menolak sifat Allah k dilangit maka kafir. Pemakan riba terlaknat. Ini contoh hukum
secara umum tentang sebuah perbuatan. Namun pelakunya belum tentu dia musyrik,
kafir, terlaknat sampai tegak atas nya hujjah, tidak ada penghalang dan perbuatan itu
dilakukan atas dasar ilmu dan kesadaran. Para ulama mengatakan bahwa tidak setiap
orang jatuh pada kesyrikan lantas menjadi musyrik, sampai terkumpulnya syarat dan
ketiadaan penghalang (mawaani’). Adapun dalil-dalil yang menunjukkan perbedaan
antara hukum secara umum (Mutlaq) dengan hukum khusus (Mu’ayyan):
Firman Allah k :
ً َ َ َ ّ ُ
‫َو َما ك ﱠنا ُم َع ِذ ِب ن َح ﱠ ٰ ن ْب َعث َر ُسوﻻ‬
“Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul”. (QS. Al-
Isra: 16)
Diriwayatkan dari sahabat Umar bin Khattab z, ada seorang lelaki dizaman Nabi
n, Namanya Abdullah diberi laqab (gelar) Himar (keledai). Dan ia suka membuat
Nabi n ketawa, Rasulullah n pernah mencambuk nya karena ia minum khamar. Suatu

648
Majmu’ Al-Fataawa 12/466
366 Mata Air Yang Jernih

hari ketika dia didatangkan untuk diberi hukum cambuk. Maka ada seseorang berkata:
“Ya Allah! Laknatlah dia sebanyak dosa yang dilakukannya”. Rasulullah n berkata;
َ َ ‫ َف َو ﷲ َما َعل ْم ُت إ ﱠﻻ َأ ﱠن ُه ُيح ﱡب‬،‫َﻻ َت ْل َع ُن ْو ُه‬
‫ﷲ َو َر ُس ْول ُه‬ ِ ِ ِ ِ
“Janganlah engkau melaknatnya! Demi Allah, sungguh aku tidak mengetahui kecuali
dia mencintai Allah dan Rasul-Nya”.649
Terdapat dalam riwayat yang shahih bahwa Rasulullah n melaknat pembuat
khamar, pedagangnya dan peminum tuak. Ini hukum secara umum, namun Nabi n
melarang mencaci pelaku yang telah jelas melakukan perbuatan yang terlaknat itu. Ini
menujukkan hukum umum tidak melazimkan hukum personal. Wallahu a’lam.
Diriwayatkan juga kisah Ibrahim An-Nakha’i t, ketika beliau ditanya, “Apa
pendapatmu tentang orang yang melaknat Hajjaj bin Yusuf? Beliau t menjawab:
َ ‫ﱠ‬ ََ ‫ََ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َْ ُ ﱠ‬
{‫اﳌ ن‬
ِِ ‫الظ‬ ‫ }أﻻ لعنة ِ ع‬: ‫ﻻ سمع ِإ قو ِل ِه عا‬
Tidakkah engkau mendengar firman Allah: “Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas
orang-orang yang zalim”. (QS. Hud: 16)
Imam Ahmad t (w. 241 H) pernah ditanya tentang orang yang menyebut Hajjaj
bin Yusuf dan yang lainnya dengan ucapan melaknat. Maka Imam Ahmad berkata:
َ ‫ﱠ‬ ََ ‫َُ ْ ُ َ ْ َﱠَ َ َ َ َ َ َ َْ ُ ﱠ‬
{‫اﳌ ن‬
ِ ِ ‫ }أﻻ لعنة ِ ع الظ‬: ‫ال‬ ‫ لو ع فق‬, ِ ‫ﻻ ِ ب‬
“Aku tidak senang dengan ucapan itu. Andaikan ia cukupkan berkata: “Ingatlah,
kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim”.650
Demikian juga ulama ahlu Sunnah As-Salafiyyah membedakan antara kufur atau
nifaq keyakinan (i’tiqadi) dan perbuatan (‘amali), bahwasanya kufur atau nifaq
keyakinan menyebabkan seseorang keluar dari Islam, namun tidak demikian hal nya
dengan kufur perbuatan (kufrun duuna kufr). Dalil yang menujukkan akan hal ini yaitu
kisah Hatib bin Abi Balta’ah z dalam kisah yang masyhur melakukan kesalahan
yang terang terhadap Rasulullah n, namun Allah k dan Nabi-Nya tidak
mengkafirkan Hatib. Allah k berfirman:
ُ ََ َ َْ َ َ ُ ُْ َ ُ ُ َ َ ُ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ين َآمنوا ﻻ ت ﱠت ِخذوا َع ُد ّ ِوي َو َع ُد ﱠوك ْم أ ْو ِل َي َاء تلقون ِإل ْ ِ م ِباﳌ َو ﱠد ِة َوق ْد كف ُروا ِب َما َج َاءكم‬ ‫يا أ ا ال ِذ‬
ُْ ّ َ ‫ﱠ‬ ُ ْ ُ َ ْ ُ ‫ّ َ ْ َ ّ ُ ْ ُ َن ﱠ ُ َل َ ﱠ‬
‫ِمن ا ِق يخ ِرجو الرسو و ِ ياكم ۙ أن تؤ ِمنوا ِبا ِ رِ كم‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar

649
HR. Bukhari (no. 6398)
650
As-Sunnah 3/532 (no. 850-851) Abu Bakar Ahmad Al-Khallal t (w. 311 H)
Mata Air Yang Jernih 367

kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir)
kamu karena kamu beriman kepada Allah, Rabb-mu”. (QS. Al-Mumtahanah: 1)
Allah k memanggil Hatib bin Abi Balta’ah z dengan panggilan keimanan.
Demikian juga Rasulullah n melarang sahabat ‘Umar untuk memenggal kepala Hatib
z. Adapun sifat munafiq dan kufur keyakinan (I’tiqadi) bisa terkadang membatalkan
keislaman seseorang, akan tetapi kita tidak bisa menghukum hati dan keyakinannya.
Manusia hanya bisa melihat zahir saja, adapun hakikat keyakinan bathin manusia hanya
Allah k yang mengetahui.651

Syarat-syarat dan Kaidah 652 hukum takfir, tabdi’ dan sejenisnya atas seorang
muslim secara personal (mu’ayyan), jika perbuatan itu dilakukan atas dasar Ilmu dan
kesadaran, tegaknya hujjah, penjelasan dan dakwah sampai kepadanya, serta tidak ada
penghalangnya seperti kebodohan, paksaan, ada syubuhat, tertutup akal dan tidak sadar.
Dalil-dalil yang mendukung dalam hal ini;
ْ ‫َو ُن‬
‫ص ِل ِه‬ ٰ ‫يل ْاﳌُ ْؤ ِم ِن َن ُن َو ِّل ِه َما َت َو ﱠ‬
ِ ِ
َ َ ْ ‫الر ُسو َل من َ ْعد َما َت َب ﱠ َن َل ُه ْال ُ َد ٰى َو َ ﱠ ب ْع َغ‬
‫س‬ ِ ِ ِ ‫َو َمن ُ َشا ِقق ﱠ‬
ِ
ً‫َج َ ﱠن َم ۖ َو َس َاء ْت َم ِص ا‬

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan
mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa
terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”. (QS. An-Nisa: 115)
ٌ ‫ان ﱠ ُ ِل ُيض ﱠل َق ْو ًما َ ْع َد إ ْذ َ َدا ُ ْم َح ﱠ ٰ ُي َب ّ َن َل ُ م ﱠما َي ﱠت ُقو َن ۚ إ ﱠن ﱠ َ ب ُ ّل َ ْ ٍء َع ِل‬
‫يم‬
َ َ ََ
‫وما‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi
petunjuk kepada mereka sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus
mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. At-
Taubah: 115)
Berkata Ismail bin Muhammad Al-Asbahani t (w. 535 H) yang dikenal dengan
laqab “Qiwaamu As-Sunnah”:
ْ ‫َ َ ﱠ َ ْ َ ُْْ ﱠ‬ َْ ْ َ َ َ ‫َُ ﱡ َ ْ َ َ ُ ُ ﱠ ﱠ‬
‫ ف ِإن ُه ﻻ َيخ ُر ُج ِإ الكف ِر ِإﻻ َ ْع َد ال َب َي ِان‬،‫اﻹ ْسﻼ ِم‬
ِ ‫د‬
ِ ‫ق‬ ‫ف ل من داه ﷲ عز وجل ودخل ِ ع‬
“Siapa saja yang telah diberi petunjuk oleh Allah k dan ia masuk Islam, maka ia tidak
keluar kepada kekufuran kecuali setelah ada penjelasan (Bayan)”.653

651
Al-Atsar Al-Waridah ‘an ‘Umar bin ‘Abdil ‘Azizi fii Al-‘Aqidah 1/574-575
652
‫التكفير والتفسيق المطلق ﻻ يلزم منه تكفير المعين‬
“Hukum kafir atau memfasiqkan secara umum, tidak menunjuk kepada personal orang”.
653
Al-Hujjah fii Bayaani Al-Mahajjah 2/511 dinukil dari kitab Ushul Masail Aqidah ‘inda As-Salaf 2/57
368 Mata Air Yang Jernih

ْ َ َ َ َ ‫ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫ْ ََ َ ْ ُ ﱠ ُ َ ﱠ َ ﱠ‬ ‫ََ ﱠ ﱠ ْ ُْ َ ﱠ َ ُ َﱠ‬


،‫ص َد ا َ ﱠق‬ ‫ وق‬،‫ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ‫اب أن ُه َم ِن اج د ِمن أم ِة محم ٍد‬ ‫ فالصو‬، ‫وأما التك ِف‬
َ ْ
‫الر ُس ْو َل ِمن ْع ِد‬ ‫ﱠ‬ َ َ
‫ فشاق ﱠ‬،‫الر ُس ْو ُل‬ ‫ َو َمن ت َب ﱠ ن له َما ج َاء ب ِه ﱠ‬. ‫ َب ْل َ غ ِف ُر له خطؤه‬،‫َف َأ ْخ َط َأ َل ْم ُي َك ّ ِف ْر‬
َ ُ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ُ َ ْ
ِ
‫ﱠ‬،‫ص َر ْ َط َلب ا ْ َ ق‬ َ ‫ َو َق‬،‫ َو َمن ﱠات َب َع َ َو ُاه‬. ‫ َف ُ َو َ اف ٌر‬،‫ َو ﱠات َب َع َغ ْ َ َس ْيل ْاﳌُ ْؤمن ْ َن‬،‫ما َت َب ﱠ َن َل ُه ْال ُ َدى‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ّ َ َ َ َ ‫ُ ﱠ َ ْ َ ُ ْ ُن َ ً َ َ ْ َ ُ ْ ُن َ ُ َ َ َ َ َ ﱠ‬ ْ ُ َ َُ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ
‫ات تر ع س ِ ئا ِت ِه‬ ٍ ‫ وقد تكو له حسن‬،‫اسقا‬ ِ ‫ ثم قد يكو ف‬،‫اص مذ ِن ٍب‬ ٍ ‫ ف و ع‬،‫وت لم ِبﻼ ِعل ٍم‬
“Adapun masalah takfir, yang benar bahwa siapa yang berijtihad dari umat Muhammad
n, dan niat awalnya untuk mencari kebenaran kemudian dia tersalah maka ia tidak
dikafirkan, hendaklah dimohonkan ampun untuknya atas kesalahan itu. Dan siapa saja
yang sudah jelas baginya kebenaran yang dibawa Rasulullah n, kemudian ia
menentang Rasulullah n setelah jelas baginya petunjuk, dan ia mengikuti jalan selain
jalan orang-orang beriman, maka dia kafir. Dan siapa yang mengikuti hawa nafsunya,
lalai dalam mencari kebenaran, berbicara tanpa dasar ilmu, maka dia telah bermaksiat
dan berdosa. Boleh jadi dia seorang yang fasiq. Dan boleh jadi kebaikannya lebih
unggul dari pada kejelekannya”.654
Kerelaan tanpa paksaan dan akalnya tidak tertutup;
َ ‫َمن َك َف َر با ﱠ من َ ْعد إ َيمانه إ ﱠﻻ َم ْن ُأ ْكر َه َو َق ْل ُب ُه ُم ْط َم ﱞن ب ْاﻹ َيمان َو َٰلكن ﱠمن َش َر َح با ْل ُك ْفر‬
‫ص ْد ًرا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ‫اب َع ِظيم‬ َ ‫َف َع َ ْ ْم َغ‬
ٌ ‫ض ٌب ّم َن ﱠ ِ َو َل ُ ْم َع َذ‬
ِ ِ‫ل‬
“Siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah),
kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia
tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka
kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar”. (QS. An-Nahl: 106)
Dari sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ْ َََ ْ َ ََ َْ َ َ ََ َ َ ْ ُ َ َ ْ
‫ فانفلتت‬،‫ض فﻼ ٍة‬ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫اح‬‫ر‬ ‫ع‬ ‫ان‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ، ‫ه‬ ْ ‫وب إ َل‬
‫ي‬ ُ ‫َ ﱠ ُ َأ َش ﱡد َف َر ًحا ب َت ْو َ ة َع ْبده ح َن َي ُت‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ َ ْ َ َ َْ َّ َ َ َ ْ َ ً َ َ َ ََ َ َْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ َ َ ََْ َ َ ُ ْ
ِ ‫ قد أ ِ س ِمن ر‬،‫ فاضطجع ِ ِظ ِل ا‬،‫ فأ ى رة‬،‫ فأ ِ س ِم ا‬،‫ِمنه وعل ا طعامه وشر ابه‬
،‫احل ِت ِه‬
َ َْ ‫ُ ﱠ‬ َْ َ ‫ ُث ﱠم َق‬،‫ َف َأ َخ َذ ب ِخ َطام َ ا‬،‫ َقا ِئ َم ًة ِع ْن َد ُه‬،‫َف َب ْ َنا ُ َو َك َذ ِل َك إ َذا ُ َو َ ا‬
‫ الل م أنت‬:‫ال ِم ْن ِش ﱠد ِة الف َر ِح‬ ِ ِ ِ ِ
ََ ْ ‫َ ْ َ َ َ َ ﱡ َ َ ْ َ َ ْ ﱠ‬
‫ أخطأ ِمن ِشد ِة الفر ِح‬،‫عب ِدي و أنا ر ك‬
“Sungguh Allah sangat gembira dengan taubatnya seorang hamba-Nya ketika ia
kembali kepada-Nya melebihi kegembiraan salah seorang diantara kalian yang berada
diatas kendaraannya dan berada di sebuah padang pasir yang luas, kemudian hewan
yang ditunggangunya lari meninggalkannya. Padahal bekal makanan dan minum nya
ada di hewan tunggangannya itu. Sehingga diapun menjadi putus asa. Kemudian dia
mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring dibawah naungannya dalam keadaan hati
yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika dia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya

654
Majmu’ Al-Fataaawa 12/180. Majmu’ fatawa wa Rasaail Syaikh Ibnu ‘Utsaimin 3/344
Mata Air Yang Jernih 369

tampa berdiri disisnya, lalu dia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka
dia berkata, “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu”. Dia telah
salah berucap karena saking gembiranya”.655
Dia telah mengucapkan kalimat yang kufur, namun diucapkan dalam keadaan tidak
sengaja karena saking bahagianya. Sebab Syubuhat dan Kerancuan.
َ َ َ ْ ُ ُ ُ ُ ْ َ ‫َ َٰ ﱠ َ َ ﱠ‬
ً ‫ان ﱠ ُ َغ ُف‬
ً ‫ورا ﱠر ِح‬ َُْ ْ َ َ ٌ َ ُ ْ ُ ََْ َ ََْ
‫يما‬ ‫يما أخطأتم ِب ِه ول ِكن ما عمدت قلو كم ۚ و‬‫ول س عليكم جناح ِف‬
“Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada
dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”. (QS. Al-Ahzab: 5)
Dari sahabat Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
ُ ََ ََ َ ُ َْ َ َ َ َ َ َ ‫ََ ْ َ َ َ َ ُ ٌ ْ َﱠ َ َ َ َ ًَْ َ ﱡ‬
،‫ ِإذا أنا ُم ﱡت فأ ْح ِرقو ِ ي‬:‫ض َر ُه اﳌ ْوت‬ ‫ال ِﻷ ْ ِل ِه ِح ن ح‬ ‫ ق‬،‫لقد دخل رجل ا نة ما ع ِمل خ ا قط‬
َ ُ َ ْ ْ ُ َ َ ْ
َ ‫ ث ﱠم ق‬،،‫ فأ َم َر ﱠ ال َ ﱠ َوال َب ْح َرف َج َم َع ُاه‬، ّ َ ‫ص ِفي ال‬ ْ ‫ َون‬،‫صفي ْال َب ْحر‬ْ ُْ ‫ُﱠ‬ َُ ْ ‫ُﱠ‬
:‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ ثم اذروا ِن‬،‫ثم ا قو ِ ي‬
َ َ ُ َ َ َ َ َُ َ َ َ َ َ َْ َ َ ََ َ ََ َ َ
‫ فغ ِف َرل ُه ِلذ ِل َك‬:‫ال‬ ‫ مخافتك ق‬:‫ما حملك ع ما فعلت؟ قال‬
“Sungguh telah masuk surga seseorang yang tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun.
Ketika ajalnya dan kematiannya sudah dekat dia berpesan kepada keluarganya, “Jika
aku wafat maka bakarlah jasadku, kemudian lemparkanlah abunya sebagian di laut dan
sebagian lagi didarat. Maka Allah memerintahkan lautan dan daratan untuk
mengumpulkan jasadnya, kemudian Allah k bertanya kepadanya, “Apa yang
membuatmu berbuat seperti ini? Dia menjawab, “Karena aku takut kepada-Mu wahai
Rabb-ku”. Maka Allah mengampuninya”.656
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t ;
َ ّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ََْ َ ‫َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ ِل ِعل ِم ِه ِبأ ﱠ ُ ْم ل ْم َي ِ ْن ل ُ ْم أ ﱠ ُ ْم ُمك ِذ ُب ْون‬،‫اس َتغ َف َرل ُ ْم‬‫ و‬،‫اﻹمام أحمد ر ِحمه ﷲ عا ترحم عل ِ م‬ ِ ‫ف‬
َ‫ال َل ُ ْم َذلك‬ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ
َ ‫ َوقل ُد ْوا َم ْن ق‬،‫ َول ِك ْن تأ ﱠول ْوا فأخطأ ْوا‬،‫اح ُد ْون ﳌا َج َاء ب ِه‬ َ
َ َ ْ ُ
ِ ِ ِ ِ ‫ وﻻ ج‬،‫ِل ﱠلرسو ِل‬
Imam Ahmad t ber-Tarahhum mendoakan rahmat dan memohonkan ampun untuk
mereka (para khalifah yang terpengaruh dengan pemahaman Jahmiyyah yang
mengatakan Al-Quran makhluk), karena beliau tahu bahwa mereka belum jelas bagi
mereka bahwa mereka sedang mendustai Rasulullah n dan mengingkari risalah yang
beliau diutus dengannya. Oleh sebab mereka menakwilkan sehingga jatuh pada
kesalahan, dan fanatik dengan ucapan orang yang mengatakan Al-Quran makhluk”.657
Wallahu a’lam bisshawaab

655
HR. Muslim (no. 2747)
656
HR. Bukhari (no. 6481) Muslim (no.2757) Ahmad (no.11128) lafazh ini milik Imam Ahmad.
657
Majmu’ Al-Fataawa 23/349
370 Mata Air Yang Jernih

B. IMAN KEPADA MALAIKAT r

Beriman dengan adanya Malaikat r adalah salah satu landasan agama Islam dan
rukun Iman yang wajib bagi diyakini setiap muslim.

Allah k berfirman:
َ ُ َُ َ ُُ َ َ ُ َ ُ ْ ُْ َ ُْ
‫الر ُسو ُل ِب َما أن ِز َل ِإل ْي ِه ِم ْن َرِّ ِه َواﳌؤ ِمنون ﱞل َآم َن ِبا ﱠ ِ َو َمﻼ ِئك ِت ِه َوكت ِب ِه َو ُر ُس ِل ِه ﻻ نف ّ ِرق َب ْ ن‬ ‫َآم َن ﱠ‬
ُ ‫َأ َح ٍد م ْن ُر ُس ِل ِه َو َق ُالوا َسم ْع َنا َو َأ َط ْع َنا ُغ ْف َر َان َك َرﱠ َنا َو َل ْي َك ْاﳌَ ِص‬
ِ ِ ِ
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami
tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-
Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdo’a):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. Al-
Baqarah: 285)
Para malaikat adalah tentara Allah k, makhluk mulia yang tinggal di langit yang
luas. Ketika kita memandang langit ciptaan Allah k yang begitu mempesona, dengan
kehadiran sinar sang surya menyinari bumi, bagaikan kanvas yang terhampar luas
dengan guratan kemilau putih berlapis awan. Berdiri kokoh tanpa keretakan, tidak ada
penyangga yang mengundang decak kagum bagi yang memperhatikan. Allah k
sering mengajak manusia agar merenungkan penciptaan langit. Disanalah alam
Malaikat ditetapkan.
Mempelajari dan merenungkan alam malaikat memberi faidah yang baik terhadap
keimanan seseorang. Agungnya penciptaan malaikat sebagai tanda akan kebesaran
Pencipta-nya. Mengenali alam malaikat akan menambah kerendahan hati dan jiwa yang
bersyukur kepada Allah k. Sebuah pasukan yang agung menunjukkan kebesaran
pimpinanya. Bagi Allah k permisalah yang lebih baik. Allah k tidak butuh kepada
makhluk ciptaan-Nya. Berkata Imam Al-Muzanni t (w. 264 H) :

‫يعا لطاعته وجبل م ع ِع َب َادته‬ ً ‫اجة َ َانت به فخلق ْاﳌَ َﻼئ َكة َجم‬
َ ‫خلق ا ْ لق بمشي ته َعن غ َح‬
ِ ِ ِِ
َ َ َ َ َ َ َ
‫فم ْم َمﻼ ِئكة بقدرته للعرش حاملون َوطا ِئفة ِم ْ ُ م حول َع ْرشه سبحون َوآخ ُرون ِب َح ْم ِد ِه‬
َ َ ً
‫اصطفى ِم ْ ُ م رسﻼ ِإ رسله َو َ عض مدبرون ﻷمره‬
ْ ‫يقدسون َو‬

“Allah menciptakan makhluk dengan kehendak-Nya, bukan karena Allah butuh kepada
makhluk. Allah k menciptakan malaikat seluruhnya untuk ta’at kepada-Nya. Dan
Allah menjadikan tabiat para malaikat senantiasa berbadah kepada-Nya. Diantara
malaikat itu ada yang bertugas dengan kekuatannya memikul ‘Arsy. Sebagian lagi
bertasbih disekitarnya. Dan yang lain senantiasa mensucikan Allah k dan memuji-
Mata Air Yang Jernih 371

Nya. Allah memilih diantara mereka sebagai utusan kepada para rasul-Nya. Sebagian
yang lain mengatur urusan lain sesuai perintah-Nya”.658
Iman kepada Malaikat pada beberapa bagian pokok:
Pertama: Beriman akan wujud keberadaan malaikat
Kedua: Beriman kepada sifat-sifatnya
Ketiga: Beriman kepada tugas-tugasnya
Keempat: Beriman kepada nama-nama nya yang disebutkan nash syariat.
Wujud keberadaan malaikat telah ditetapkan oleh dalil wahyu. Karena alam
malaikat ghaib maka wajib beriman sesuai yang dikabarkan Allah k dan Rasul-Nya,
tidak halal seseorang mengarang cerita, memberi sifat dan nama malaikat sesuai
keinginan hawa. Seorang muslim yang tidak mengimani adanya para Malaikat,
makhluk ghaib yang Allah k ciptakan untuk tugas tertentu, maka ia jatuh pada
kekufuran, kafir kepada Allah k, dan keluar dari Islam. Allah k berfirman:
َ ‫ﱠ‬
‫اب ال ِذي أ َنز َل ِمن‬
َ ْ َ
‫ت‬‫ك‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ول‬ ُ ‫ين َآم ُنوا آم ُنوا با ﱠ َو َر ُسوله َو ْالك َتاب ﱠالذي َن ﱠز َل َع َ ٰ َر‬
‫س‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
ً‫ض َﻼ ًﻻ َ عيدا‬َ ‫ض ﱠل‬َ ‫َق ْب ُل ۚ َو َمن َي ْك ُف ْربا ﱠ َو َم َﻼئ َكته َو ُك ُتبه َو ُر ُسله َو ْال َي ْوم ْاﻵخر َف َق ْد‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِِ ِ ِ ِ
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa:136)
Malaikat 659 makhluk yang agung dan mulia, diciptakan dari cahaya dengan
kebesaran Allah k. Ditugaskan untuk beribadah dan urusan tertentau didunia dan di
akhirat. Tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah k. Allah k berfirman:
َ َ َ ‫َ َ ﱠ‬ َ ‫ْ ََْ َ ﱠ‬ َ
‫ند َرِّ َك ُ َس ِّب ُحون ل ُه ِبالل ْي ِل َوال ﱠ َ ِار َو ُ ْم ﻻ َ ْسأ ُمون‬
َ ‫ين ع‬
ِ ‫ف ِإ ِن استك ُ وا فال ِذ‬
“Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di sisi Tuhanmu
bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu”. (QS.
Fusshilat: 38)
َ َْ َ ُ َ َ ْ َ َ ‫َو َق ُالوا ﱠات َخ َذ ﱠ‬
‫( ﻻ َ ْس ِبقون ُه ِبالق ْو ِل َو ُ م ِبأ ْم ِر ِه‬26) ‫الر ْح َٰم ُن َول ًدا ۗ ُس ْب َحان ُه ۚ َب ْل ِع َب ٌاد ﱡمك َر ُمون‬
َ ُ
(27) ‫َ ْع َملون‬

658
Syarhu As-Sunnah 1/76 Imam Ismail bin Yahya Abu Ibrahim Al-Muzanni t.
َْ
659
Secara bahasa Malaikat artinya yang memiliki kekuatan. Ada juga yang mengatakan dari kata ,‫َمال ْك‬
ٌ َ َُ ََ َُ ّ
‫ أل ْوكة‬، ‫ أل ْك‬Alukah : ‫الر َسلة‬
ِ yang berarti utusan
372 Mata Air Yang Jernih

“Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai)
anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba
yang dimuliakan, mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya”. (QS. Al-Anbiya: 26-27)
َ ْ ْ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫َو َما َ ْع َل ُم ُج ُن‬
‫ود َرِّ َك ِإﻻ ُ َو ۚ َو َما ِ َ ِإﻻ ِذك َر ٰى ِلل َ ش ِر‬
“Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar
itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia”. (QS. Al-Muddatsir: 31)
Dari sahabat Abu Zarَ Al-Ghifari z,
َ Rasulullah n bersabda:
‫َ ْ َ ﱠ‬
‫ َما ِف َ ا َم ْو ِض ُع‬،‫الس َم َاء أطت َو َح ﱠق ل َ ا أن ت ِئط‬
ْ ‫ﱠ‬ ‫ إ ﱠن ﱠ‬،‫ َو َأ ْس َم ُع َما َﻻ َ ْس َم ُعو َن‬،‫إ ّ ي َأ َرى َما َﻻ َت َر ْو َن‬
ِ ِِ
ْ‫ َل َ ْك ُت ْم َقل ًيﻼ َو َل َب َك ْي ُتم‬،‫ َو ﱠ َل ْو َ ْع َل ُمو َن َما َأ ْع َل ُم‬، ‫صا َع إ ﱠﻻ َو َم َل ٌك َواض ٌع َج ْ َ َت ُه َساج ًدا ﱠ‬ َ ‫َأ ْر َ ع َأ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫َك ِث ا‬

“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, aku mendengar apa yang tidak
kalian dengar. Langit merintih dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang
selebar selebar 4 jari, kecuali disana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya,
bersujud kepada Allah. Demi Allah! Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui,
niscaya kalian akan sedikit ketawa dan sering menangis”.660
Dalam shahih Imam Bukhari t diriwayatkan dari Malik bin Sa’sa’ah c,
Rasulullah n menceritakan perjalanan Isra dan Mi’raj beliau bersama Jibril p dan
melihat banyak kejadian luar biasa, Rasulullah n bersabda:
َ َ
‫ َوق ْد‬:‫يل‬ ‫ ِق‬،‫ ُم َح ﱠم ٌد‬:‫يل‬ َ ‫يل َم ْن َم َع َك؟ ِق‬ َ ‫ ِق‬،‫يل‬ ُ ْ ‫ ج‬:‫يل‬ َ ‫يل َم ْن َ َذا؟ ِق‬ َ ‫ ِق‬،‫السا َع َة‬ ‫الس َم َاء ﱠ‬‫َف َأ َت ْ َنا ﱠ‬
ِ ِ ِ
َ‫ َم ْر َح ًبا ب َك من‬:‫ال‬ َ ‫ َف َق‬،‫يم َف َس ﱠل ْم ُت َع َل ْي ِه‬ َ ‫ َم ْر َح ًبا به َو َلن ْع َم اﳌَ ُء َج َاء َف َأ َت ْ ُت َع َ إ ْب َرا‬،‫ُأ ْرس َل إ َل ْيه‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
ُ ّ َ َ
ُ ‫الب ت اﳌ ْع ُم‬ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ
ُ ‫الب ت اﳌ ْع ُم‬ْ َ
َ ُ ّ ََ ْ
‫ور ُيص ِ ِف ِيه ﱠل َي ْو ٍم‬ َ ‫ ذا‬:‫ال‬ َ ‫ فق‬،‫يل‬ َ ‫ ف َسألت ج‬،‫ور‬
ِ ِ
َ
ِ ‫ فر ِفع‬، ٍ ِ ‫اب ٍن ون‬
َ ‫ َو ُرف َع ْت س ْد َر ُة اﳌُ ْن َت‬،‫ودوا إ َل ْيه آخ َر َما َع َل ْ ْم‬ ُ ‫ إ َذا َخ َر ُجوا َل ْم َ ُع‬،‫ف َم َلك‬ َ َْ َ ُ ْ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ‫سبعون أل‬
“Kemudian kami naik ke langit ke-7, penjaga pintu langit berkata: “Siapa ini? Jibril.
Siapa yang bersamamu? Muhammad! Sungguh dia telah diutus. Selamat datang
dengannya, sebaik-baik nabi yang diutus telah datang. Kemudian aku bertemu dengan
nabi Ibrahim, dan aku mengucapkan salam kepadanya, kemudian ia berkata, “Selamat
datang seorang anak dan seorang nabi. Kemudian diperlihatkan kepadaku Baitul
Ma’mur. Akupun bertanya kepada Jibril, dia menjawab: “Baitul Ma’mur, setiap hari
ada 70.000 malaikat yang shalat didalamnya. Setelah mereka keluar, mereka tidak akan
kembali lagi, dan itu menjadi kesempatan terakhir baginya”.661

660
HR. Ahmad: (no. 21516) An-Nasai (no. 4190) di nilai Hasan dengan jalur lainnya oleh Syaikh Al-
Arnauth
661
HR. Bukhari (no. 3207) Muslim (no. 164)
Mata Air Yang Jernih 373

1. Sifat - Sifat dan Akhlak Malaikat


Sifat Fisik: Malaikat tercipta dari cahaya, memiliki sayap, memiliki tangan, tidak
makan dan minum, tidak menikah, ukuran fisik yang sangat besar dan kuat. Dari
Ummul Mukminin ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda:
َُ َ ُ َ ‫ َو ُخل َق ا ْ َ ﱡ‬،‫ُخل َقت ْاﳌَ َﻼئ َك ُة م ْن ُنور‬
‫ َوخ ِل َق َآد ُم ِم ﱠما ُو ِصف لك ْم‬،‫ان ِم ْن َم ِار ٍج ِم ْن ن ٍار‬ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
“Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan dari apa
yang telah disifatkan kepada kalian”.662
َ َ‫اﻷ ْ ض َجاعل ْاﳌَ َﻼئ َكة ُ ُس ًﻼ ُأو َأ ْجن َحة ﱠم ْث َ ٰ َو ُث َﻼ َث َو ُر‬
ُ ‫اع ۚ َيز‬
‫د‬
َْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫َ ْ ُ ﱠ‬ ْ
ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ر‬ ِ ِ ِِ ِ ‫ات و‬
‫ر‬ ِ ‫اط ِر السماو‬ ِ ‫مد ِ ِ ف‬ ‫ا‬
َ َ ُ َ َ َ َْ ْ
‫ل ِق َما َ ش ُاء ۚ ِإ ﱠن ﱠ َع ٰ ِ ّل ْ ٍء ق ِد ٌير‬ ‫ا‬
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-
Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”. (QS. Fathir: 1)
َ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ ََ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ََْ
‫اسطو أ ْي ِد ِ ْم أخ ِر ُجوا أنف َسك ُم ۖ ال َي ْو َم ت ْج َز ْون‬ ِ ‫ات اﳌو ِت واﳌﻼ ِئكة ب‬ ِ ‫ولو ت َر ٰى ِإ ِذ الظ ِاﳌون ِ غمر‬
َ َْ َ ُ ُ ْ َ َ َ ُ َُ ُ ُ ْ َ ََ
‫اب ال ُ و ِن ِب َما كنت ْم تقولون َع ﱠ ِ غ ْ َ ا َ ِ ّق َوكنت ْم َع ْن َآيا ِت ِه ْستك ِ ُ ون‬ ‫عذ‬
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas
dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya”. (QS. Al-An’am: 93)
Kuatnya fisik malaikat yang ditugaskan menjaga neraka yang panasnya membuat batu
dan besi meleleh, namun tidak memberi mudharat kepada fisik Malaikat.
ٌ َ ٌ َ َ َ ُ ْ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ُ َ ُ َ ُ ْ ََ ْ ُ ْ َ ً َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫اس َوا ِ َ َارة َعل ْ َ ا َمﻼ ِئكة ِغﻼظ ِش َد ٌاد‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا قوا أنفسكم وأ ِليكم نارا وقود ا الن‬
َ ْ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ‫ﱠ‬
‫صون ﱠ َ َما أ َم َر ُ ْم َو َ ف َعلون َما ُيؤ َم ُرون‬ ‫ﻻع‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At-Tahrim: 6)

662
HR. Muslim (no. 7687) Al-Baihaqi (no. 17709)
374 Mata Air Yang Jernih

Semua malaikat adalah utusan Allah k, sifat mereka teratur dalam menjalankan
tugas, dan mereka diberi oleh Allah k kemampuan yang luar biasa, terbang dengan
kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya, bisa berubah dengan wujud manusia,
seperti dalam nash Al-Quran ataupun Hadits. Malaikat datang seperti pemuda gagah
untuk menghancurkan kaum Nabi Luth p, diutus kepada Maryam d, menyamar
seperti sahabat Dihya Al-Kalbi a, hadir di majlis Nabi n dan lainnya. Allah k
berfirman:
َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫يم ب ْال ُ ْش َر ٰى َق ُالوا َس َﻼ ًما ۖ َق‬
َ ‫َو َل َق ْد َج َاء ْت ُر ُس ُل َنا إ ْب َرا‬
ٍ ‫ال سﻼ ٌم ۖ ف َما ل ِبث أن ج َاء ِ ِ ٍل ح ِن‬
(69) ‫يذ‬ ِ ِ ِ
ُ ْ َ َٰ َ ْ ْ ُ ‫َ َ ﱠ ََ ٰ َْ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ ُْ ْ َ ً َ ُ َ َ َ ْ ﱠ‬
ٍ ‫فلما رأى أي ِد م ﻻ ت ِصل ِإلي ِه ن ِكر م وأوجس ِم م ِخيفة ۚ قالوا ﻻ تخف ِإنا أر ِسلنا ِإ قو ِم ل‬
‫وط‬
(70)
“Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada
lbrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Selamat". Ibrahim
menjawab: "Selamatlah," maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging
anak sapi yang dipanggang.
“Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang
aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata:
"Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus
kepada kaum Luth". (QS. Hud: 69-70)
َ ‫ال‬
‫ص َو ًابا‬ ‫صفا ۖ ﱠﻻ َي َت َ ﱠل ُمو َن إ ﱠﻻ َم ْن َأ ِذ َن َل ُه ﱠ‬
َ ‫الر ْح َٰم ُن َو َق‬ َ ‫وح َو ْاﳌَ َﻼئ َك ُة‬
ِ
ُ ‫الر‬ ُ ‫َي ْو َم َي ُق‬
‫وم ﱡ‬
ِ
“Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-
kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah;
dan ia mengucapkan kata yang benar”. (QS. An-Naba: 38)
َ ُْ ََ ‫ﱠ‬ َ ‫َ ﱠ ََ ْ ُ ﱠ ﱡ‬
(167) ‫( َو ِ نا لن ْح ُن اﳌ َس ِّب ُحون‬165) ‫الصافون‬ ‫و ِ نا لنحن‬
“Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah
Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah)”. (QS. As-
Shaffat: 165-166)
ٌ َ َ َ َ ‫َو ْاﳌَ َل ُك َع َ ٰ َأ ْر َجا ِ َ ا ۚ َو َ ْحم ُل َع ْر‬
‫ش َرِّ َك ف ْوق ُ ْم َي ْو َم ِئ ٍذ ث َما ِن َية‬ ِ
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabb-mu di atas (kepala) mereka”. (QS. Al-Haqqah:
17)
Dari Muhammad ibnu Al-Munkadir t, dari Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n
bersabda:
Mata Air Yang Jernih 375

َ ُُ َ َ
‫ش ِإ ﱠن َما َب ْ ن ْ َم ِة أذ ِن ِه ِإ َعا ِت ِق ِه‬ ْ ‫ُأ ِذ َن َأ ْن ُأ َح ِّد َث َع ْن َم َل ٍك ِم ْن َم َﻼ ِئ َك ِة ﱠ ِ ِم ْن َح َم َل ِة ْال َع‬
‫ر‬
ِ ِ
َ َ ْ َ َُ َ
‫م ِس ة سب ِع ِمائ ِة ع ٍام‬
“Aku diizinkan untuk menceritakan tentang salah satumalaikat Allah ‫ ﷻ‬pemikul ‘Arsy,
yaitu antara daun telinga dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan”.663
Maa syaa Allah, besarnya fisik asli satu malaikat, bagaimana dengan Rabb Pencipta
malaikat? Allahu Akhbar! Sungguh akal dan imajinasi kita akan kerdil dan terlalu uzhur
untuk membayangkan betapa agungnya penciptaan malaikat, menujukkan kebesaran
dan kemuliaan Allah k.

• Akhlak Para Malaikat r

Malaikat makhluk yang taat beribadah, memiliki sifat pemalu, terganggu dengan
aroma yang tidak sedap, tidak masuk rumah yang didalamnya ada anjing, patung dan
gambar makhluk bernyawa. Malaikat berbicara dengan Allah k, kepada sesama
malaikat, kepada para nabi, orang sholeh, orang kafir, penduduk surga atau neraka.
Berperan membantu orang-orang beriman, mendo’akan kebaikan dan ampunan untuk
orang islam yang beriman dan melaknat orang zhalim atau manusia kafir.
َ َ َ َ َْ َ َ ‫ﱠ ﱠ‬
۩ ‫ند َرِّ َك ﻻ َ ْستك ِ ُ ون َع ْن ِع َب َاد ِت ِه َو ُ َس ِّب ُحون ُه َول ُه َ ْ ُ ُدون‬
َ ‫ين ع‬
ِ ‫ِإن ال ِذ‬
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Rabb-mu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka bertasbih kepada-Nya dan hanya kepada-Nya-lah
mereka bersujud”. (QS. Al-A’raf: 206)
ُ ‫َ ْ َ ﱠ‬ َ ُ ْ َ َ َ ‫ين َي ْحم ُلو َن ْال َع ْر‬
َ ‫ﱠالذ‬
‫ش َو َم ْن َح ْول ُه ُ َس ِّب ُحون ِب َح ْم ِد َرِّ ِ ْم َو ُ ؤ ِمنون ِب ِه َو َ ْستغ ِف ُرون ِلل ِذي َن َآمنوا‬ ِ ِ
َْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ‫َ ﱠ َ َ ْ َ ُ ﱠ َ ْ ﱠ ْ َ ً َ ْ ً َ ْ ْ ﱠ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ر نا و ِسعت ل ٍء رحمة و ِعلما فاغ ِفر ِلل ِذين تابوا و اتبعوا س ِ يلك و ِق ِ م عذاب ا ِ ِيم‬
“(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya
bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan
ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Rabb kami,
rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada
orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari
siksaan neraka yang menyala-nyala,” (QS. Ghafir: 7)
َ َ ‫ﱠ ﱠ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ُ ْ ُ ﱠ ٌ ُ َٰ َ َ َ ْ ْ َ ْ َ ُ ﱠ َ ْ َ َ َ َ ﱠ‬
‫اس أ ْج َم ِع ن‬
ِ ‫ِإن ال ِذين كفروا وماتوا و م كفارأول ِئك عل ِ م لعنة ِ واﳌﻼ ِئك ِة والن‬
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu
mendapat laknat Allah, para Malaikat dan manusia seluruhnya”. (QS. Al-Baqarah:
161)

663
HR. Abu Daud (no. 4727) Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan shahih
376 Mata Air Yang Jernih

Dari Ibunda ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda:


ُ َ ََ ْ ْ َ َ َ َ ََ
‫أﻻ أ ْست ِ ِم ْن َر ُج ٍل ْست ِ ِمن ُه اﳌﻼ ِئكة‬
“Tidak kah aku malu kepada orang (sahabat ‘Ustman) yang Malaikat malu
terhadapnya”.664
Dari Jabir bin Abdillah c, bahwa suatu kali Rasulullah n berbicara tentang aroma
bawang merah dan bawang putih, kemudian beliau n bersabda:
ْ ‫ََ ﱠ‬ ‫َْ َ َ َ َ ََ ﱠ‬
‫ِإ ﱠن اﳌﻼ ِئكة تتأذى ِم ﱠما َيتأذى ِمن ُه ْاب ُن َآد َم‬
“Sesungguhnya Malaikat tersakiti sebagaimana anak Adam disakiti”.665
Larangan memakan bawang yang membuat aroma mulut berbau terlebih lagi jika
dimakan dalam keadaan mentah. Aroma yang ditimbulkan dimulut seorang muslim
akan mengganggu para malaikat terkhusus dalam ibadah seperti baca Al-Quran, zikir,
apalagi shalat berjamaah. Karena dalam nash disebutkan bahwa malaikat ikut
menghadiri shalat berjamaah dan menyaksikan. Sebagian umat Islam tidak peduli
dengan hal kebersihan aroma mulut, bahkan yang lebih parah nya sebelum shalat
mereka mulai dengan menghisap rokok. Jika aroma bawang yang hukum asalnya halal
dimakan, bagaimana lagi dengan barang haram seperti rokok yang dihisap ketika akan
shalat, dan di dalam rumah Allah k. Tradisi merokok dalam masjid, nongkrong di
luar masjid di hari jumat sembari mendengar khutbah. Kebiasaan ini bagian akhlak
jahiliyah dan musibah dalam agama seorang hamba. Dari sahabat Abu Talhah Al-
Anshari z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ور ُة َت َما ِث‬
‫يل‬ ُ ‫َﻻ َت ْد ُخ ُل ْاﳌَ َﻼئ َك ُة َب ْ ًتا فيه َ ْل ٌب َوَﻻ‬
َ ‫ص‬
ِ ِ ِ
“Malaikat (pembawa rahmat) tidak memasuki rumah yang didalamnya ada anjing,
ukiran makhluk bernyawa dan patung”.666
َْْ ُ ُْ َ ْ َ
َ ‫( ع‬14) ٰ َ ‫اﳌ َنت‬ ْ ُ ًَ َ ََ
(15) ‫ند َ ا َج ﱠنة اﳌأ َو ٰى‬ ِ ‫( ِعند ِسدر ِة‬13) ‫َولق ْد َر ُآه ن ْزلة أخ َر ٰى‬
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli)
pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat
tinggal”. (QS. An-Najm: 13-15)
‘Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah n tentang ayat ini, maka Rasulullah n
menjawab:

664
HR Muslim (no. 2401)
665
HR. Ibnu Majah (no. 3365) Musnad Abu Ya’la (no. 2321)
666
HR. Bukhari (no. 3225) Muslim (no. 2104)
Mata Air Yang Jernih 377

‫ َر َأ ْي ُت ُه ُم ْ َ ب ًطا م َن ﱠ‬،‫ورته ﱠال ُخل َق َع َل ْ َ ا َغ ْ َ َ َات ْ ن ْاﳌَ ﱠرَت ْ ن‬


‫الس َم ِاء‬ ُ َ ‫ َل ْم َأ َر ُه َع‬،‫يل‬
َ ‫ص‬ ُ ْ ‫إ ﱠن َما ُ َو ج‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ ْ َ َ ‫َِ ُ ِ َ ْ َ َ ْ َ ﱠ‬ َ
ِ
‫ض‬ِ ‫سادا ِعظم خل ِق ِه ما ب ن السم ِاء ِإ اﻷر‬
“Itu adalah Jibril. Aku belum pernah melihatnya dalam bentuk wujud asli selain di dua
kesempatan ini. Aku melihatnya turun dari langit, besar fisiknya menutupi antara langit
dan bumi”.667
Dari Abdullah bin Mas’ud zia berkata:
َ َ َ ‫َ ﱠ ﱠ ﱠ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ ََ ْ َ َ ُ ﱡ‬
ٍ ‫أن الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم رأى ِج ِيل له ِست ِمائ ِة ج‬
‫اح‬ ‫ن‬
“Bahwa Nabi n pernah melihat Jibril p dalam wujud asli, dia memiliki 600
sayap”.668
2. Nama-Nama Malaikat r

Nama sekelompok Malaikat r yang disebutkan dalam bentuk Plural (Jama’).


Al-Muqorrabun, Ar-Rusul, As-Safarah, Al-Asyhad, Al-Malakul A’laa, Al-Malak, Az-
Zabaniyah, Al-Mu’aqqibat, Al-Hafazhoh, As-Sayyahun r.
َ َُ ْ ‫َ ُ َْ ُ َ ﱠ‬ َ ًَ َ ُ َ َ َ َْ
‫َو ُ َو القا ِ ُر ف ْوق ِع َب ِاد ِه ۖ َو ُ ْر ِس ُل َعل ْيك ْم َحفظة َح ﱠ ٰ ِإذا َج َاء أ َح َدك ُم اﳌ ْوت ت َوفت ُه ُر ُسلنا َو ُ ْم ﻻ‬
َ ُ
‫ُي َف ّ ِرطون‬
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan
diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan
malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”. (Al-An’am: 61)
َ ‫َ َْ ُ ﱠ‬
‫الزَ ا ِن َية‬ ‫سندع‬
“Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah”. (QS. Al-‘Alaq: 19)
‫ون ُه م ْن َأ ْمر ﱠ‬
َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َْ ّ ٌ َ ّ َ ُ ُ َ
ِ ِ ِ ‫له مع ِقبات ِمن ب ِن يدي ِه و ِمن خل ِف ِه يحفظ‬
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah”. (QS. Ar-Ra’ad: 11)
َ َ
(16) ‫( ِك َر ٍام َب َر َر ٍة‬15) ‫ِبأ ْي ِدي َسف َر ٍة‬
“Di tangan para penulis (malaikat), yang mulia lagi berbakti”. (QS. ‘Abasa: 15-16)
Dalam bentuk nama tunggal (Mufrad).

667
HR Muslim (no. 177)
668
HR. Bukhari (no. 4857) Muslim (no. 174)
378 Mata Air Yang Jernih

Jibril (Ar-Ruh Al-Amin), Mikail, Israfil, Raqib dan ‘Atid, Munkar dan Nakir. Harut
dan Marut, Malik, Malakul Maut r.
َ ْ ْ ُ َ ‫ﱠّ َ ْ َ ّ ُ َ ّ َ ﱠ‬
‫ين َآمنوا َو ُ ًدى َو ُ ش َر ٰى ِلل ُم ْس ِل ِم ن‬‫س ِمن رِ ك ِبا ِق ِليث ِ ت ال ِذ‬ ُ ُ ْ ُ ُ ُ َ‫ُ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫قل نزله روح القد‬
“Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
(QS. An-Nahl: 102)
َْ ُ ‫ﱡ‬ َ َ َ َ ْ ّ َ ُ ََ ُ ‫َ ﱠ‬
(193) ‫وح اﻷ ِم ُن‬‫( ن َز َل ِب ِه الر‬192) ‫اﳌ ن‬
ِ ‫و ِ نه لت ِيل ر ِب الع‬
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam,
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)”. (QS. As-Syu’ara: 192-193)
Dikatakan Ruh Al-Amin, karena Malaikat Jibril p adalah malaikat yang ditaati di
alam Malaikat r.
َ َ َ َ ‫( ذي ُق ﱠوة ع‬19) ‫إ ﱠن ُه َل َق ْو ُل َ ُسول َكر م‬
ْ ‫ند ِذي ْال َع‬
(21) ‫( ﱡمط ٍاع ث ﱠم أ ِم ٍن‬20) ‫ش َم ِك ٍن‬
ِ ‫ر‬ ِ ٍ ِ ٍ ِ ٍ ‫ر‬ ِ
“Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan
yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di
sisi Allah yang mempunyai 'Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
(QS. At-Takwir: 19-21)
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah d , bahwa Rasulullah n mengajarkan do’a Istiftah
didalam sholat malam:
‫ﱠ‬ َ ْ
،‫ َع ِال َم الغ ْي ِب َوالش َ َاد ِة‬،‫ض‬ ْ َ ْ َ ِ ‫الس َم َاو‬
‫ َفاط َر ﱠ‬،‫يل‬
َ ‫ َو ْس َر ا ِف‬،‫يل‬ َ ‫ َومي َ ِائ‬،‫يل‬
َ ‫الل ُ ﱠم َر ﱠب َج ْ َ ا ِئ‬
ِ ‫ات واﻷر‬ ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ ْ ْ َ ُْ َ َ ُ َْ ُ َ َ َ َ َ َْ ُ ُ ْ َ َ َْ
‫ ِإن َك‬،‫ ا ْ ِد ِ ي ِﳌا اخت ِلف ِف ِيه ِم َن ا َ ِ ّق ِب ِإذ ِن َك‬،‫يما انوا ِف ِيه َيخت ِلفون‬ ‫أنت تحكم ب ن ِعب ِادك ِف‬
َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ
‫اط مست ِق ٍيم‬ ٍ ‫ْ ِدي َمن ش ُاء ِإ ِصر‬
“Wahai Rabb-nya Jibril, Mikail, Israfil. Pencipta langit dan bumi. Zat Yang Maha
Mengetahui alam ghaib dan alam nyata. Engkaulah yang memutuskan perkara diantara
hamba-hamba-Mu atas apa yang mereka perselisihkan. Berilah aku petunjuk pada
kebenaran dengan kehendak-Mu atas apa yang diperselisihkan. Sesungguhnya Engkau
memberi petunjuk ke jalan yang benar bagi siapa saja yang Engkau kehendaki”. 669
َ ُ ُ َ َ َ ‫ََ ْ َ َﱡ‬ َْ ُ َ َ َْ ََ
‫ال ِإ ﱠنكم ﱠم ِاكثون‬‫ض علينا ر ك ۖ ق‬
ِ ‫ونادوا يا م ِالك ِليق‬
Mereka berseru: "Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab:
"Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)". (QS. Az-Zukhruf: 77)

669
HR. Muslim (no. 770)
Mata Air Yang Jernih 379

َ َ َ ََْ َ ُ
‫َو َما أ ِنز َل َع اﳌلك ْ ِن ِب َب ِاب َل َ ُاروت َو َم ُاروت‬
“Dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan
Marut”. (QS. Al-Baqarah: 103)
ٌ ‫يب َعت‬ ََْ ‫َْ ﱠ‬ ُ َْ ٌ َ َ ّ ‫إ ْذ َي َت َل ﱠقى ْاﳌُ َت َل ّق َيان َعن ْال َيم ن َو َعن‬
‫يد‬ ِ ٌ ‫( ﱠما يل ِفظ ِمن قو ٍل ِإﻻ لدي ِه َر ِق‬17) ‫الشم ِال ق ِعيد‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
(18)
“(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di
sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang
diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir”. (QS.
Qaf: 17-18)
Nama yang masyhur tapi tidak berasal dari Hadits yang shahih, seperti Ridhwan,
Izrail, Ismail. Wallahu a’lam.
3. Tugas-Tugas Para Malaikat r:

Malaikat Jibril q ditugaskan menyampaikan risalah wahyu Allah fkepada


Para Nabi dan Rasul r. Mikail ditugaskan mengatur hujan dan menumbuhkan
tumbuhan, Raqib ‘Atid mencatat amalan manusia, Malakul Maut mencabut nyawa,
Malaikat penjaga surga dan neraka, Malaikat peniup sangkakala, pencatat takdir janin,
menghantar kan rahmat kerumah orang beriman, penjaga gunung, pembawa azab,
menanyai mayat dalam kubur, 8 malaikat memikul “Arys, menghadirkan neraka dihari
kiamat, 19 Malaikat penjaga neraka.670 Allah k berfirman:
َ ُ َ ُ ُ ّ ‫ﱠ‬ َْ َ ُ ‫ﱠ‬ ُ
‫ق ْل َي َت َوفاكم ﱠمل ُك اﳌ ْو ِت ال ِذي ُو ِ َل ِبك ْم ث ﱠم ِإ ٰ َرِّ ك ْم ُت ْر َج ُعون‬
Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)-mu akan
mematikanmu, kemudian hanya kepada Rabb-mulah kamu akan dikembalikan". (QS.
As-Sajdah: 11)
َ َ َ َ ّْ ٌ َ ‫َ ﱠ‬ ََ َ ُ َ َ َ َ ‫َو َما َأ ْد‬
(30) ‫( َعل ْ َ ا ِ ْس َعة َعش َر‬29)‫احة ِلل َ ش ِر‬‫( لو‬28)‫( ﻻ ت ْب ِقي َوﻻ تذ ُر‬27)‫اك َما َسق ُر‬‫ر‬
“Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak
membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada
sembilan belas (malaikat penjaga)”. (QS. Al-Muddatsir: 27-30)
َ ُ َ
‫اث ِإ ٰ َرِّ ِ ْم َي ِسلون‬ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ‫الص‬ ‫ﱡ‬ َ َُ
ِ ‫ورف ِإذا م ِّمن اﻷجد‬
ِ ِ ‫ون ِفﺦ‬
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka”. (QS. Yasin: 51)

670
Lihat bahasan lengkap di kitab ‘Alamul Malaaikah karya Dr. Sulaiman Al-Asyqar.
380 Mata Air Yang Jernih

Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:


ْ َ َْ َ ْ َ َ ُ َ َْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َْ َ ْ َ
, «‫ َي ت ِظ ُر َم ُيؤ َم ُر‬, ‫ص َس َم ْع ُه‬ ‫ وأ‬, ‫ وح ج ته‬, ‫احب القر ِن القرن‬ ِ ‫ وق ِد التقم ص‬, ‫كيف أ عم‬
َْ‫َ َﱠ‬ ََ ُ َ ْ َ ْ َ ُ َ ُ ْ َ ُ ُ َ َ َُ ُ َْ َ َ َ ُ َ ُ َ
‫ﷲ تو لنا‬ ِ ِ ‫ يا َرسول‬:‫قالوا‬
‫ ع‬, ‫ حس نا ﷲ و ِ عم الو ِكيل‬:‫ " قولوا‬:‫ فما تأمرنا قال‬, ‫ﷲ‬
“Bagaimana aku bisa menikmati (kehidupan dunia), sementara “Saahib al-Qarn” telah
memasukkan sangkakala kemulutnya, menengadahkan kepalanya, dan memasang
pendengarannya menunggu untuk diizinkan meniupnya. Para sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, apa yang engkau perintahkan kepada kami? Rasulullah n menjawab,
“Ucapkanlah “Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia sebaik-baik Penolong. Kepada Allah
kami bertawakkal”.671
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ ْ َ ََ َ ْ ‫الصور ُم ْذ ُو ِّ َل ب ِه ُم ْس َت ِع ﱞد َي ْن ُظ ُر َن ْح َو ْال َع‬ َ ‫إ ﱠن َط ْر َف‬
‫ش َمخافة أ ْن ُيؤ َم َر ق ْب َل أ ْن َي ْرت ﱠد ِإل ْي ِه‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ
‫صاحب ﱡ‬
ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ ّ ُ َ َ ْ َ ََْْ ‫َ ْ ُ ُ ََ ﱠ‬
‫ أن عي ي ِه كوكب ِان د ِر ِان‬،‫طرفه‬
“Sesungguhnya mata pemegang terompet sejak diberi tugas (untuk meniup sangkakala),
telah bersiap sedia dengan senantiasa memandang kea rah ‘Arsy, khawatir kalau (tiba-
tiba) diperintahkan untuk meniupnya sebelum matanya kembali melihat ke ‘Arsy.
Kedua matanya bagaikan dua bintang yang bersinar”.672
َ َ َ َ ُ َ
(11) ‫( ِك َر ًاما ا ِت ِب ن‬10) ‫َو ِ ﱠن َعل ْيك ْم َ ا ِف ِظ ن‬
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu), yang mulia dan mencatat (perbuatanmu)”. (Al-Infithar: 10-11)
َ ُ ْ ََ َ َ ََ َ ُْ ‫ُﱠ‬ َ ْ َ ََ
‫ت ُاد ت َم ﱠ ُ ِم َن الغ ْي ِظ ۖ ل َما أل ِق َي ِف َ ا ف ْو ٌج َسأل ُ ْم خ َزن ُ َ ا أل ْم َيأ ِتك ْم ن ِذ ٌير‬
“Hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan
ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya
kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang
pemberi peringatan?" (QS. Al-Mulk: 8)
َ َ َ َ َ َ َ َُ َ َْ ْ َ ُ َ َ ُ َ َ ٰ‫َ َ ﱠ َ ﱠ َ ْ َﱠُ ْ َ ْ َ ﱠ ُ َ ً َ ﱠ‬
‫ال ل ُ ْم خ َزن ُ َ ا َسﻼ ٌم‬‫و ِسيق ال ِذين اتقوا ر م ِإ ا ن ِة زمرا ۖ ح ِإذا جاءو ا وف ِتحت أبوا ا وق‬
َ ‫َع َل ْي ُك ْم ط ْب ُت ْم َف ْاد ُخ ُلو َ ا َخالد‬
‫ين‬ ِِ ِ
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-
rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-
pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:

671
HR. Ahmad (no. 11039)
672
HR. Al-Hakim (no. 8676) dalam Al-Mustadrak
Mata Air Yang Jernih 381

"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga


ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (QS. Az-Zumar: 73)
4. Manfaat Beriman kepada Malaikat r:

Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah k dan kerinduan untuk bertemu dengan-
Nya. Menambah rasa takut kepada Allah k akan keagungan Malaikat sebagai ciptaan,
bagaimana dengan Rabb Pencipta. Menambah ketakwaan karna merasa senantiasa
diawasi oleh Malaikat. Mengundang sifat malu karna malaikat pemalu, malu dari aroma
mulut yang bau, karna malaikat tersakiti oleh aroma busuk, menghindari hal-hal haram
yang membuat Malaikat rahmat tidak menghampiri rumah, seperti menyimpan
penangkal, musik, memajang gambar dan patung makhluk bernyawa di dalam rumah,
memelihara anjing dengan dibiarkan didalam rumah dan ini sudah menjadi tabiat
sebagian umat Islam mencontoh orang-orang kafir. Bahkan anjing piaraan dibawa tidur
dan hadir dimeja makan. Lebih diperhatikan ketimbang anak sendiri. Wallahul
musta’an.

5. Bentuk-Bentuk Penyimpangan dalam Iman kepada Malaikat r

Meyakini malaikat berjenis kelamin waniat, meyakini Malaikat anak perempuan


Allah k, sebagaimana keyakinan orang-orang musyrik Jahiliyah. Mengkultuskan
Malaikat, menyembah dan meminta rezki, hujan kepadanya, disebabkan ada jin yang
mengaku Malaikat. Memusuhi malaikat Jibril, seperti orang Yahudi.
ْ َّ ً َ ُ ‫ُ ْ َ َ َ َ ُ ّ ْ َ َ ﱠ ُ َ ﱠَ ُ ََ ٰ َ ْ َ ْ ﱠ‬
‫ص ِّدقا ِﳌا َب ْ َن َي َد ْي ِه َو ُ ًدى َو ُ ش َر ٰى‬ ‫قل من ان عدوا ِ ِ ِيل ف ِإنه نزله ع قل ِبك ِب ِإذ ِن ِ م‬
َ ْ ّ َ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ َ َ ‫َ َ َ َ ُ ّﱠ‬ َ ْ ُْ
(98) ‫ال ف ِإ ﱠن ﱠ َ َع ُد ﱞو ِلل ا ِف ِر َن‬ َ ‫يل َومي‬
ِ ِ ‫( من ان عدوا ِ ِ ومﻼ ِئك ِت ِه ورس ِل ِه و ِج‬97) ‫ِللمؤ ِم ِن ن‬
“Katakanlah: "Siapa saja yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-
orang yang beriman. Siapa saja yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,
rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-
orang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 97-98)
Tidak beriman dengan adanya malaikat seperti atheis. Tidak beriman kepada wujud
malaikat, seperti kaum falasifah meyakini malaikat hanya kekuatan ruhani yang
menyeru pada kebaikan. Mengingkari malaikat punya sayap karna sulit menalar dengan
akal, khusus sayap tiga. Mereka mencoba bayangkan dengan akal logika terbatas,
sehingga keyakinannya jika tiga sayap boleh jadi mengganggu keseimbangan. Bagi
mereka sayap hanya symbol.
Mengolok-olok malaikat dengan membuat karikatur lucu, atau berbentuk
perempuan bersayap sebagaimana di dunia perfileman. Malaikat bukan wanita bukan
pula lelaki. Maka tidak boleh dibayangkan dengan ukuran logika dan analogi manusia.
382 Mata Air Yang Jernih

Menyamakan Jin dengan malaikat r. Keduanya makhluk yang berbeda.


Mengklaim punya malaikat sebagai khadam (pembantu khusus) yang siap disuruh
kapan saja, dan mengatakan malaikat berjenis kelamin laki-laki. Wallahu a’lam.
C. IMAN KEPADA KITAB - KITAB
Salah satu rukun Iman adalah beriman kepada kitab-kitab samawi yang pernah
diturunkan oleh Allah k kepada para nabi dan rasul r. Didalamnya berisi petujuk
dari Allah k tentang Ma’rifatullah, Tauhid, Ibadah, kabar akhirat, perintah dan
larangan. Wajib beriman dengan kitab-kitab yang pernah Allah k turunkan secara
umum, dan Al-Quran secara khusus. Siapa saja yang menolak keimanan ini maka ia
kafir dan keluar dari Islam, walaupun ia beriman dengan rukun iman yang lainnya.
Allah k berfirman:
َ ‫ﱠ‬
‫اب ال ِذي أ َنز َل ِمن‬
َ ْ َ ُ َ َ َ َ ‫ين َآم ُنوا آم ُنوا با ﱠ َو َر ُسوله َو ْالك َت ﱠ َ ﱠ‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ِ ‫اب ال ِذي نزل ع ٰ رس ِول ِه وال ِكت‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
ً‫ض َﻼ ًﻻ َ عيدا‬
َ ‫ض ﱠل‬َ ‫َق ْب ُل ۚ َو َمن َي ْك ُف ْربا ﱠ َو َم َﻼئ َكته َو ُك ُتبه َو ُر ُسله َو ْال َي ْوم ْاﻵخر َف َق ْد‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِِ ِ ِ ِ
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 136)
َ َ َْ َْ َ َ َ َ ََ َْ َ َ ْ ُ‫ﱠ َ َ ﱠ‬
‫( ِإ ِذ اﻷغﻼ ُل ِ أ ْعنا ِق ِ ْم‬70) ‫اب َو ِ َما أ ْر َسلنا ِب ِه ُر ُسلنا ف َس ْوف َ ْعل ُمون‬
ِ ‫ال ِذين كذبوا ِبال ِك‬
‫ت‬
َ ‫ﱠ‬ ‫ُﱠ‬ َ ْ َ َُ ْ ُ ُ َ‫َ ﱠ‬
‫الن ِار ُ ْ َ ُرون‬ ِ ‫( ِ ا ِم ِيم ثم‬71) ‫بون‬ ‫والسﻼ ِسل‬
“(Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al Kitab (Al Quran) dan wahyu yang dibawa
oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui, ketika
belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air
yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api”. (QS. Ghafir: 70-71)

‫اب‬‫ت‬
َ
‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ُ ‫نت ب َما َأ َنز َل ﱠ‬
ُ َ ْ َُ
ٍ ِ ِ ِ ‫وقل آم‬
“Dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah”. (QS.
As-Syura: 15)
‫ﱠ‬
Defenisi al-kitab secara bahasa berarti ‫ الض ﱡم‬artinya mengumpulkan. Menurut
istilah syari’at: Kitab suci yang mengumpulkan wahyu, risalah, petunjuk, perintah dari
Allah k yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul r. 673 Diantara bentuk kasih
sayang Allah k kepada hamba-hamba-Nya, maka Dia menurunkan kitab-kitab yang
dibawa oleh para nabi dan Rasul, sebagai sumber kebahagiaan dan acuan hukum yang
tetap dalam memutuskan hukum perkara dalam kehidupan. Dan yang lebih penting

673
Madkhal ila tafsir wa’uluumi Al-Quran 1/27-28 Abdul Jawwad
Mata Air Yang Jernih 383

sebagai hujjah bagi manusia agar tidak ada alasan dihari kiamat. Iman kepada kitab-
kitab terdahulu dengan meyakini bahwa Allah k dengan haq telah menurunkannya,
mengenali nama-nama yang disebutkan dalam nash, membenarkan seluruh informasi
yang terdapat dalam kitab-kitab itu sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah, serta
beramal dengan syariat yang belum dihapus.

1. Nama-Nama Kitab yang Disebutkan Dalam Al-Quran


Suhuf yaitu lembaran-lembaran yang berisi wahyu, diturunkan kepada Nabi
Ibrahim dan Nabi Musa e, kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa p, kitab
Zabur diturunkan kepada Nabi Daud p, dan Al-Quran kepada Nabi kita Muhammad
n. Allah k berfirman:
ُْ ُ ‫ﱡ‬
َ ‫( ُ ُ ف إ ْب َرا‬18) ٰ َ ‫اﻷو‬ َ َ َٰ ‫ﱠ‬ َ َْ َ ٌَْ َُ ْ َ
(19) ٰ َ ‫يم َو ُمو‬ ِ ِ ِ ‫ف‬
ِ ‫ال‬ ‫ي‬‫ف‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ِ (17 ) ‫ى‬ٰ ‫ق‬ ‫واﻵ ِخرة خ و أب‬
“Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-
benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”.
(QS. Al-A’la: 17-19)
‫ص ّد ًقا ّ َﳌا َب ْ َن َي َد ْيه َ َأ َنز َل ﱠ‬
َ ‫الت ْو َر َاة َو ْاﻹنج‬ َ ‫َن ﱠز َل َع َل ْي َك ْالك َت‬
َ ‫اب با ْ َ ّق ُم‬
‫يل‬ ِ ِ ‫و‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil”. (QS. Ali-
Imran: 3)
ً ُ ‫َو َآت ْ َنا َد ُاوو َد َز‬
‫ورا‬
“Dan Kami berikan Zabur kepada Daud”. (QS. An-Nisa: 163)
‫ص ّد ًقا ّﳌَا َب ْ َن َي َد ْيه م َن ﱠ‬
َ ‫الت ْو َراة ۖ َو َآت ْ َن ُاه ْاﻹنج‬
‫يل ِف ِيه ُ ًدى‬ َ ُ َ َْ َ ْ َ َ ََ َْ ‫َ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫وقفينا ع ٰ آث ِار ِ م ِ ِع اب ِن مر م م‬
َ َ ّ ً َ ُ َ ‫ور‬ ُ
‫ص ِّدقا ِﳌا َب ْ ن َي َد ْي ِه‬ ‫َون ٌ وم‬
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi)”. (QS. Al-Maidah: 46)
َ ‫َ ﱠ ََ ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ َْ َ َ ْ َ ّ ْ َ ُ َّ َ ﱠ‬
‫اس َما ن ّ ِز َل ِإل ْ ِ ْم َول َعل ُ ْم َيتفك ُرون‬
ِ ‫الذكر ِلتب ِ ن ِل‬
‫لن‬ ِ ‫و أنزلنا ِإليك‬
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”.
(QS. An-Nahl: 43)
Kitab Suhuf, Zabur, Taurat, Injil, taurat diturunkan sekaligus diatas lembaran
lembaran yang sudah tertulis, adapun Al-Quran diturunkan secara 2 tahapan, sekaligus
384 Mata Air Yang Jernih

dan berangsur angsur selama 23 tahun, hikmahnya adalah untuk menguatkan hati Nabi
Muhammad n juga para sahabat, dan agar mudah difahami. Allah k berfirman:
ً َ َْ‫ﱠ‬ َ ُ َ َُ َٰ َ ً َ ً َ ْ ُ ُ ُ ْ ْ َ َ َ ّ ُ َ ْ َ َ َ َ ‫َو َق َ ﱠ‬
‫اح َدة ۚ كذ ِل َك ِلنث ِّ ت ِب ِه فؤ َاد َك ۖ َو َرتلن ُاه ت ْرِتيﻼ‬
ِ ‫ال ال ِذين كف ُروا لوﻻ ن ِزل علي ِه الق ْرآن جملة و‬
“Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya
dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)”. (QS. Al-Furqan: 32)
Kandungan kitab-kitab suci: Secara umum sepakat pada: Iman kepada Allah k
(Tauhid), Hari kiamat, Akhlaq yang mulia, larangan berbuat zhalim, larangan
membunuh jiwa tanpa Haq. Namun Syari’at dan tata cara ibadah berbeda-beda. Allah
k berfirman:
ْ ‫َو َما َأ ْر َس ْل َنا م ْن َق ْبل َك م ْن َر ُسول إ ﱠﻻ ُنو إ َل ْيه َأ ﱠن ُه َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ َأ َنا َف‬
‫اع ُب ُدو ِن‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (QS. Al-Anbiya: 25)
ً َ ْ ‫ل ُ ّل َج َع ْل َنا م ْن ُك ْم ش ْر َع ًة َوم‬
‫اجا‬ ِ ِ ِ ٍ ِ
“Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”.
(QS. Al-Maidah: 48)
Adapun sebagian informasi syariat dan kandungan kitab-kitab terdahulu yang Allah
k sebutkan dalam Al-Quran diantaranya, menyebutkan informasi tentang Nabi
Muhammad n dan para sahabatnya, tentang Tazkiyatu an-Nufus, peniadaan dosa waris,
berisi hukum qisas dan rajam, taubat dari dosa besar dengan cara membunuh diri. Allah
k berfirman:
ً ْ َ َ ُ َ ْ َ ً ‫ُ َ ﱠ ٌ َ ُ ُ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ﱠ ُ َ َ ْ ُ ﱠ ُ َ َ ُ َ َُْ ْ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ً ُ ﱠ‬
‫ضﻼ‬ ‫محمد رسول ِ وال ِذين معه أ ِشداء ع الكف ِار رحماء بي م ترا م ركعا دا ي تغون ف‬
ْ ْ ْ َُُ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬ ْ ُ ُ َ َ َ َ ُ ‫يما ُ ْم ُو ُجو ْم م ْن َأ َثر ال ﱡ‬
َ ‫ض َو ًانا س‬
ْ ‫م َن ﱠ َور‬
‫يل‬ ِ ِ ‫ود ذ ِلك مثل م ِ التور ِاة ومثل م‬
ِ ‫اﻹن ِج‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-
tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil”. (QS. Al-Fath: 29)
‫ص ّد ًقا ّ َﳌا َب ْ َن َي َد ﱠي م َن ﱠ‬
َ ‫ْ َ َ ّ َ ُ ُ ﱠ َْ ُ ﱡ‬ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ‫ال ع‬ َ ْ َ
‫الت ْو َر ِاة‬ ِ ِ ِ ‫ْابن مر م يا ب ِ ِإسر ا َ ِئيل ِإ ِ ي رسول ِ ِإليكم م‬ ِ َ ‫وِ ذ ق‬
َ ٰ ُ َ ََّْ ُ َ َ ‫ْ ُ ُ ْ َ ُ ََ ﱠ‬ ّ َ َ
‫ات قالوا َ ذا ِ ْ ٌر ﱡم ِب ٌن‬ ْ َ َ ُ
ِ ‫و ُم ِش ًرا ِب َرسو ٍل يأ ِ ي ِمن ع ِدي اسمه أحمد ۖ فلما جاء م ِبالب ِ ن‬
Mata Air Yang Jernih 385

“Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan
memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata". (QS. As-Shaf: 6)
َ ْ ُ ْ ٌ َ ‫َﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫َ َْ َ ﱠ‬
‫( َوأ ْن‬38) ‫( أﻻ ت ِز ُر َو ِاز َرة ِوز َر أخ َرى‬37) ‫يم ال ِذي َو‬ َ ُ ُ ُ ‫َأ ْم َل ْم ُي َ ﱠب ْأ ب َما‬
ِ ‫( و ِ برا‬36) ‫ف مو‬ ِ ِ ِ
َ َْ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ‫ُ ﱠ‬ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ ‫َْ َ ْ ْ َ ﱠ‬
(41) ‫( ثم يجزاه ا زاء اﻷو‬40) ‫( وأن سعيه سوف يرى‬39) ‫ل س ِل ِﻺ س ِان ِإﻻ ما س‬
“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran
Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu)
bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan seorang
manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya
usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. (QS. An-Najm: 36-41)
ٌ ْ ‫( َو ْاﻵ ِخ َر ُة َخ‬16) ‫الد ْن َيا‬
‫ون ا ْ َ َي َاة ﱡ‬
َ ُ ُْ ْ َ ‫َ َ َ َ ْ َ َّ َ َ ﱠ‬ ‫َ ﱠ‬ َْ َ َ
‫( بل تؤ ِثر‬15) ‫ص‬ ‫( وذكر اسم رِ ِه ف‬14) ‫ق ْد أف َ َم ْن ت َز ى‬
َ ‫( ُ ُ ف إ ْب َرا‬18) َ ‫اﻷو‬ُْ ُ ‫ﱡ‬ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َْ َ
(19) ‫يم‬ ِ ِ ِ ‫ف‬ِ ‫ال‬ ‫ي‬‫ف‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫إ‬
ِ (17 ) ‫ى‬ ‫ق‬ ‫و أب‬
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan
dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir)
memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih
kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
Kitab-kitab Ibrahim dan Musa”. (QS. Al-A’laa: 14-19)
Tentang cara Qisas dan Taubat, Allah k berfirman:
ُ ْ َ ُُ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َْ ْ َ َْ ْ َ ْ ‫َ َ ََْ ََْ ْ َ َ ﱠ ﱠ ْ َ ﱠ‬
ّ ‫اﻷ ُذن َو‬
‫الس ِ ّن‬
ّ ‫الس ﱠن ب‬
ِ ِ ِ ِ ‫نف واﻷذن ِب‬ ِ ‫س والع ن ِبالع ِن واﻷنف ِباﻷ‬ِ ‫وكت نا عل ِ م ِف ا أن النفس ِبالنف‬
َ ُ ‫َ ْ ُ ُ َ َ ٌ َ َ َ َ ﱠ َ َ ُ َ َ ﱠ َ ٌ ﱠ ُ َ َ ﱠ ْ َ ْ ُ َ َ َ َ ﱠ ُ َ ُ َٰ َ ُ ُ ﱠ‬
‫وا روح ِقصاص ۚ فمن تصدق ِب ِه ف وكفارة له ۚ ومن لم يحكم ِبما أنزل فأول ِئك م الظ ِاﳌون‬
“Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa
(dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan
telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barangsiapa yang
melepaskan (hak qishaash)-nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa
baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Maidah: 45)
ُُ ْ َ ُ َ َُ ْ ُ َ ّ ُ ُ َْ ُ ََ ُ ‫َ ﱠ‬ َ َ ‫َو ْذ َق‬
‫ال ُمو َ ِلق ْو ِم ِه َياق ْو ِم ِإنك ْم ظل ْمت ْم أنف َسك ْم ِب ِاتخ ِاذك ُم ال ِ ْ َل فتو ُ وا ِإ َب ِارِئك ْم فاقتلوا‬ ِ
َ ‫َأ ْن ُف َس ُك ْم َذل ُك ْم َخ ْ ٌ َل ُك ْم ع ْن َد َبارئ ُك ْم َف َت‬
ْ‫اب َع َل ْي ُكم‬
ِِ ِ ِ
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, sesungguhnya
kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu
386 Mata Air Yang Jernih

(sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan


bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan
kamu; maka Allah akan menerima taubatmu". (QS. Al-Baqarah: 54)
Syariat rajam atas pelaku zina yang sudah memiliki istri atau suami (muhshan).
Dalam Shahih Bukhari, dari Nafi’ t dari Abdullah bin ‘Umar c, ia berkata:
“Bahwa sekelompok orang yahudi datang kepada Rasulullah n, dan mengadukan ada
seorang lelaki dan wanita berzina dari kaumnya, maka Rasulullah n berkata:
َ
:‫ال َع ْب ُد ﱠ ِ ْب ُن َسﻼ ٍم‬ ‫الت ْو َر ِاة َش ْأن ﱠ‬
َ ‫ َف َق‬،‫ َن ْف َ ُ ُ ْم َو ُ ْج َل ُدو َن‬:‫ َف َق ُالوا‬.«‫الر ْجم‬ ‫ﱠ‬ َ
‫»ما َت ِج ُدون‬
َ
ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ََ ‫ض َع َأ َح ُد ُ ْم َي َد ُه َع َ َآي ِة ﱠ‬
‫ فق َرأ َما ق ْبل َ ا‬،‫الر ْج ِم‬
َ َ َ َ ‫َ َ ْ ُ ْ ﱠ َ ﱠ ْ َ َ َ َ ْ ﱠ ْ َ َ َ َ ُو‬
‫ فو‬،‫كذبتم ِإن ِف ا الرجم فأتوا ِبالتور ِاة ف شر ا‬
َ َ َ ُ ََ ْ ‫ََ َ َْ َ ََ َ َُ َُْ ﱠ ْ ُ َ َ َْْ ََ َ ََََ ََُ َ َ َ َُ ﱠ‬
‫ صدق‬:‫ فقالوا‬،‫ فرفع يده ف ِإذا ِف ا آية الرج ِم‬،‫ ارفع يدك‬:‫ فقال له عبد ِ بن سﻼ ٍم‬،‫وما عد ا‬
َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ُ َ ﱠ ُ َ َ ُ ﱠ ْ َََ َ َ َ ُ ُ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ف ُر ِج َما‬ ‫ فأمر ِ ِ ما رسول ِ ص‬،‫ ِف ا آية الرج ِم‬،‫يا محمد‬
“Apa yang kalian temukan tentang syariat rajam dalam Taurat? Mereka (yahudi)
menjawab: “Kami cela dan hukum cambuk”. Tiba Abdullah bin Salam (seorang ulama
yahudi yang masuk Islam) z berkata: “Kalian dusta”! Sungguh dalam Taurat
hukumnya dirajam. Kemudian mereka datangkan Taurat dan dibuka, salah seorang dari
yahudi meletakkan tangannya di ayat rajam sembari membaca ayat sebelum dan
sesudahnya. Maka Abdullah bin Salam z berkata: “Angkat tanganmu! Yahudi itu
pun mengangkat tangannya, ternyata didapati ayat tentang rajam. Mereka (yahudi)
berkata: “Benar wahai Muhammad, didalam Taurat ada syariat rajam. Maka Rasulullah
n memerintahkan kedua orang itu dirajam, maka dirajam lah keduanya”. Abdullah bin
‘Umar c berkata:
َ َ َ َ َُ ‫َف َر َأ ْي ُت ﱠ‬
‫الر ُج َل َي ْجنأ َع اﳌ ْرأ ِة َي ِق َ ا ا ِ َ َارة‬
“Aku melihat kedua pezina itu diikat dan dilempari batu”.674
Adapun Al-Quran Al-Karim, diturunkan oleh Allah k menyempurnakan syariat
kitab-kitab dan agama para rasul sebelumnya, sekaligus menghapus hukum-hukum
syariat Para Nabi sebelumnya secara umum, menetapkan sebagian syariat yang disebut
dalam istilah ushul fiqih dengan Syar’u man Qablana, jika tidak bertentangan dengan
Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah n maka dibenarkan, jika bertentangan maka
ditolak.
Kitab-kitab terdahulu telah terjadi perubahan, penyimpangan, pengurangan dan
penambahan aturan dan informasi-informasi dusta yang berasal dari kantong pemikiran
dan syahwat para pendusta.

674
HR. Bukhari (no. 3635)
Mata Air Yang Jernih 387

2. Sebab-Sebab Distorsi (perubahan) Kitab-Kitab Terdahulu


Didunia ini banyak ragam agama, ada agama budaya yang berasal dari pemikiran,
akal, ide dan halusinansi pendirinya, seperti agama budha, hindu, kong huchu. Ada
yang memang asalnya agama samawi, dalam artian sumber ajarannya turun dari Allah
k, walaupun belakangan terjadi penyimpangan, seperti agama yahudi dan nasrani,
mereka mengenal Allah k. Namun belakangan karena ajaran kitab sucinya dirubah
oleh sebagian tokoh-tokoh agama mereka, sampai terjadilah apa yang terjadi.
Perlu diketahui, bahwa setandar kitab suci dikatakan suci apabila;
Pertama: Kitab itu murni datang dari Allah k, tidak ada otoritas manusia didalamnya
siapapun dia, baik dia utusan, ulama apalagi selain mereka. Tentang Al-Quran Allah
k berfirman:
ً َ َ َ َ َ ُ ُْ ً َ َ ْ َ َ ُ ََ َ ُ ُ ْ ََ ُ‫ﱠ‬
‫( َوﻻ ِبق ْو ِل ا ِ ٍن ۚ ق ِليﻼ ﱠما‬41) ‫اع ٍرۚ ق ِليﻼ ﱠما تؤ ِمنون‬
ِ ‫( وما و ِبقو ِل ش‬40) ‫ِإنه لقول َرسو ٍل ك ِر ٍم‬
ْ َْ َََ ََْ َ ْ َ َََْ َ ‫ََ ْ ََ ﱠ‬ َ َ َ ْ ّ ‫َ ٌ ّ ﱠ‬ َ ‫ََﱠ‬
‫( ﻷخذنا ِمن ُه‬44) ‫او ِل‬ ِ ‫( ولو تقول علينا عض اﻷق‬43) ‫اﳌ ن‬ ِ ‫( ت ِيل ِمن ر ِب الع‬42) ‫تذك ُرون‬
َ ْ ْ َ َ ََ ُ ْ
(46) ‫( ث ﱠم لقط ْعنا ِمن ُه ال َو ِت ن‬45) ‫ِبال َي ِم ِن‬
“Sesungguhnya Al Quran itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan
kepada) Rasul yang mulia, dan Al Quran itu bukanlah perkataan seorang penyair.
Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung.
Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang
diturunkan dari Tuhan semesta alam. Seandainya dia (Muhammad) mengadakan
sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada
tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya”. (QS. Al-
Haqqah: 40-46)
Kedua: Kitab suci itu ditulis dizaman turunnya
Ketika: Penulis wahyu harus terpercaya, jujur, baik moral dan akhlaknya.
Keempat: Isi kitab suci tidak layak ada kontradiksi.
Adapun kitab-kitab yang di klaim suci oleh pemeluk agama-agama didunia ini
penuh dengan kontradiksi karena isinya ada yang murni dari kesepakatan ide-ide
manusia, dan tak jarang bercampur nafsu syahwat liar penuh keserakahan. Berbeda
dengan Al-Quran bersih dari itu semua, dan tidak satupun manusia yang mampu
mencari aibnya. Betapa banyak manusia, para ilmuan, para pendeta dan tokoh-tokoh
agama lainnya masuk Islam karena hidayah kesempurnaan dan kebenaran Al-Quran.
Sebab perubahan isi kitab-kitab suci umat terdahulu disebabkan ayat-ayat yang
terdapat dalam kitab suci dilupakan oleh umatnya, tidak lagi diajarkan, para ulamanya
hobi memasukkan ayat-ayat baru yang dikarang sendiri sesuai hawa nafsu, ditafsirkan
serampangan, sehingga keluar dari kebenaran, ayat yang disembunyikan sebagaimana
388 Mata Air Yang Jernih

perangai yahudi. Allah k menyebutkan dalam Al-Quran sebab-sebab penyimpangan


isi kitab-kitab terdahulu, diantaranya;
َ َ ً َ ً َ َْ ْ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ ْ َ ُُْ َ َ ‫َ َْ ٌ ﱠ‬
‫اب ِبأ ْي ِد ِ ْم ث ﱠم َيقولون َ ذا ِم ْن ِعن ِد ﱠ ِ ِل َ ش ُ وا ِب ِه ث َمنا ق ِليﻼ ف َو ْ ٌل ل ُ ْم‬‫فو ل ِلل ِذين يكتبون ال ِكت‬
َ ُ ْ َ ‫ﱠ َ ََ ْ َْ ْ َ َْ ٌ َُ ْ ﱠ‬
‫ِمما كت ت أي ِد ِ م وو ل ل م ِمما يك ِسبون‬
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan
tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al-
Baqarah: 79)
َ ْ َ ْ ََ ُّ ََ َ َ َْ َ َ َ ‫ين َق ُالوا إ ﱠنا َن‬
َ ‫َوم َن ﱠالذ‬
‫ص َارى أخذنا ِميثاق ُ ْم ف ُسوا َحظا ِم ﱠما ذ ِك ُروا ِب ِه فأغ َرْ نا َب ْي َ ُ ُم ال َع َد َاوة‬ ِ ِ ِ
َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ ‫َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُُّ ُ ﱠ‬
‫والبغضاء ِإ يو ِم ال ِقيام ِة وسوف ي ِب م ِبما انوا يصنعون‬
“Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang
Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja)
melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka
Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan
kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al-
Maidah: 14)
َ
‫اض ِع ِه ۙ َو ُسوا َحظا‬ َ ‫َفب َما َن ْقض م ّم َيث َاق ُ ْم َل َع ﱠنا ُ ْم َو َج َع ْل َنا ُق ُلو َ ُ ْم َق َ ً ُ َ ُ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
ِ ‫اسية ۖ يح ِّرفون ال ِلم عن مو‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ُّ ‫ّ ﱠ‬
‫ِمما ذ ِكروا ِب ِه‬
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan
hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-
tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah
diperingatkan dengannya”. (QS. Al-Maidah: 13)
Ayat-ayat Allah k disembunyikan sesuai hawa nafsu.
َ ُ َ ْ َ ‫َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ُ َ ُ َ ّ ُ َ ُ ْ َ ً ّ ﱠ ُ ُ ْ ُ ْ ُ َن‬
ۚ ٍ ‫اب َو َ ْعفو َعن ك ِث‬
ِ ‫اب قد جاءكم رسولنا يب ِ ن لكم ك ِث ا ِمما كنتم تخفو ِمن ال ِك‬
‫ت‬ ِ ‫يا أ ل ال ِكت‬
‫اب ﱡم ِب ٌن‬
َ ٌ ‫َق ْد َج َاء ُكم ّم َن ﱠ ن‬
ٌ ‫ور َو ِكت‬ ُ
ِ ِ
“Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang)
dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab
yang menerangkan”. (QS, Al-Maidah: 13)
Mata Air Yang Jernih 389

3. Beriman Kepada Al-Quran Al-Karim


Para ulama memberi defenisi tentang Al-Quran;
َ ُْ َْ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ْ َُ ﱠ ُ َ ﱠ َ َ َ َ ّ َ ُ َ ﱠ َ ﱠ‬ ُ ََ
،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم خات ِم اﻷن ِ َي ِاء َواﳌ ْر َس ِل ْ ن‬ ‫ﷲ اﳌ ل ِمن السم ِاء ع ن ِب ِ نا محم ٍد ص‬ ِ ‫كﻼم‬
ْ ‫ ْاﳌَ ْك ُت ْو ُب‬, ‫اظ ِه َو َم َعا ِن ْي ِه‬ َ َْ ُ ْ ُْ ً ُْ ُ َ ً َ ْ َ ُ َ‫ﱠ‬ َْ َ َ َ
ْ ‫اﻷم ْ ُن ج ْ ْي ُل َع َل‬
ِ ِ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫ز‬
ِ ِْ ‫اﳌ‬ ، ‫ا‬‫ف‬ ‫و‬‫ر‬ ‫ح‬‫و‬ ‫ا‬‫ات‬ ‫و‬ ‫ص‬‫أ‬ ‫م‬‫ﻼ‬ ‫الس‬ ‫ه‬
ِ ‫ي‬ ِ ِ ِ ‫ِبوساط ِة‬
‫ﱠ ُ ﱠ‬ َ َ ُ ُ ‫ْ ُ ْ ُل ْ َ ﱠ‬ َ َ ْ ‫ ا ْ َ ْ ُف ْوظ ْ ﱡ‬،‫صاحف‬
ُ َ َْ
‫النا ِ ِللش َر ا ِ ِع‬ ،‫ اﳌت َع ﱠب ُد ِب ِتﻼ َو ِت ِه‬،‫الت َو ات ِر‬ ‫ اﳌنقو ِإلينا ِب‬،‫الص ُد ْو ِر‬ ِ ِ ِ ‫اﳌ‬
‫اس‬ ‫ﱠ َ َْ ُ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ُْ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫ ا تتم ِ سور ِة الن‬،‫ اﳌبدوء ِ سور ِة الفا ِتح ِة‬,‫الس ِالف ِة‬
“Kalamullah (firman Allah) yang diturunkan dari langit kepada Nabi Muhammad n
penutup para nabi dan rasul, melalui perantaraan Jibril p dengan suara dan huruf,
sebagai Mu’jizat lafazh dan maknaknya, ditulis dalam mushaf, beribadah bagi yang
membacanya, mudah dihafal dalam dada, di riwayatkan dengan cara Mutawatir,
dimulai dari surat Al-Fatihah, dan di akhiri surat An-Nas.675
ُ ْ َ ‫َ َ ٰ َ ْ َ َ ُ َن‬ َْ ُ ‫ﱡ‬
ُ ‫اﻷم‬ َََ َ َ َ ْ ّ َ ُ ََ ُ ‫َ ﱠ‬
(194) ‫نذ ِر َن‬
ِ ‫اﳌ‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ت‬‫ل‬ ‫ك‬
ِ ِ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ع‬ ( 193 ) ‫ن‬ ِ ‫( نزل ِب ِه الروح‬192) ‫اﳌ ن‬
ِ ‫و ِ نه لت ِ يل ر ِب الع‬
(195) ‫ِب ِل َس ٍان َع َرِ ّ ٍي ﱡم ِب ٍن‬
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam,
dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar
kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan
bahasa Arab yang jelas”. (QS. As-Syu’ara: 192-195)
َ ‫ّْ ﱠ‬ َ ُ َ ْ َ َٰ
(2) ‫اب ﻻ َرْ َب ۛ ِف ِيه ۛ ُ ًدى ِلل ُمت ِق ن‬ ‫( ذ ِلك ال ِكت‬1) ‫الم‬
“Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa”. (QS. Al-Baqarah: 1-2)
ُ ُ ْ َ ‫َع ْبد َنا َف ْأ ُتوا ُس‬
‫ور ٍة ِّمن ِّمث ِل ِه َو ْاد ُعوا ش َ َد َاءكم ّ ِمن ُدو ِن ﱠ ِ ِإن‬ ٰ َ ‫َو ن ُك ُنت ْم ِ َرْ ٍب ِّم ﱠما َن ﱠزْل َنا َع‬
ِ ِ ِ
َ َ ْ ُ ُ
‫كنتم ص ِاد ِق ن‬
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan
kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran
itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar”. (QS. Al-Baqarah: 22)
Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:

675
Lihat kitab Mabaahist fii ‘Ulumi Al-Quran 1/325, syaikh Manna’ Al-Qattan. Bayaanu Al-Ma’aanii
2/294, karya Abdul Qadir Ali Ghazii. Mausu’ah ‘Uluumi Al-Quran 1/26 karya Abdul Qadir Muhammad
Mansur Ad-Da’wah ilaa At-Tamassuk bi Al-Quran 1/11 Dr. Abdurrahim bin Muhammad.
390 Mata Air Yang Jernih

َ ٌ ْ ََُ َ َ ْ َُ ٌَ ََ َ ْ ً ْ َ ََ َ ْ َ
‫ َول ِك ْن‬،‫ ﻻ أقو ُل الم َح ْرف‬،‫ َوا َ َسنة ِ َعش ِر أ ْمث ِال َ ا‬،‫ﷲ فل ُه ِب ِه َح َسنة‬
ِ ‫اب‬
ِ ‫من قرأ حرفا ِمن ِك‬
‫ت‬
ٌ ْ َ ٌ َ ٌ ْ َ ٌَ َ ٌ ْ َ ٌ َ
‫أ ِلف حرف وﻻم حرف و ِميم حرف‬
“Siapa saja yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran), maka baginya satu
kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatkan menajdi sepuluh kebaikan. Aku tidak
mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, akan tetapi Aliif satu huruf, Laam satu huruf
dan Miim satu huruf”.676
Diriwayatkan dari Hafs ibnu ‘Inan Al-Hanafi t, bahwa sahabat Abu Hurairah z
berkata:
‫ﱠ ْ َ ْ َ َ َ ﱠ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ ََ َ ُ َ َ ْ ُ ُ ُ ﱠ‬
ُ ‫الش َياط ُ َ َ ْك ُ ُ َ ْ ُ ُه َأ ْن ُي ْق َرَأ فيه ْال ُق ْر‬
،‫آن‬ ِ ِ ‫خ‬ ‫و‬ ، ‫ن‬ ِ ‫إن الب ت لي ِسع ع أ ِل ِه وتحضره اﳌﻼ ِئكة وت ره‬
َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ‫َِ ﱠ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ُ ُ ﱠ َ ُ َ َ ﱡ‬
‫ و ِقل خ ه أن ﻻ يقرأ ِف ِيه‬،‫اط ن‬ ِ ‫ وتحضره الشي‬،‫و ِ ن الب ت لي ِضيق ع أ ِل ِه وت ره اﳌﻼ ِئكة‬
ُ ‫ْال ُق ْر‬
‫آن‬
“Sungguh rumah yang dibaca Al-Quran didalamnya akan terasa luas bagi penghuninya,
dihadiri Malaikat, syaithan akan lari darinya, akan banyak kebaikan. Sebaliknya rumah
yang tidak dibaca Al-Quran didalamnya maka akan terasa sempit bagi penghuninya,
Malaikat akan lari dari rumahnya, syaithan akan hadir didalamnya, dan sedikit
kebaikannya”.677
Semoga Allah k meridhai sahabat Abu Hurairah z, betapa banyak rumah-
rumah mewah, harga milyaran, mengundang kekaguman orang yang melihatnya.
Namun kemewahan itu membuat bahagia penghuninya. Pertengkaran menjadi
perhiasan rumah tangga. Ternyata kemewahan tidak berbanding lurus dengan
kebahagiaan pemiliknya.
Al-Quran yang dibaca didalam rumah membawa keberkahan dan kebaikan bagi
penduduk rumah, namun sebagian umat Islam justru meletakkan tulisan ayat kursi
disetiap pojok, namun tidak pernah dibaca dan dipelajari. Yang ironisnya justru suara
music dan kemaksiatan didalamnya. Dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili z,
Rasulullah n bersabda:
َ ً َ َ َ ْ َ ْ َ َْ ُ ‫ْ َ ُ ُْ ْ َ َ ﱠ‬
‫يعا ِﻷ ْ َ ِاب ِه‬ ‫اقرءوا القرآن ف ِإنه يأ ِ ي يوم ال ِقيام ِة ش ِف‬
“Bacalah Al-Quran, karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat memberi syafaat
bagi sahabatnya”.

676
HR. At-Tirmizi (no. 2910)
677
Hadits Mauquf, perkataan Abu Hurairah diriwayatkan oleh Imam Ad-Darimi (w. 255 H) dalam
sunannya 4/2085 (no. 3325). Dishahihkan oleh Syaikh Husain Salim Asad Ad-Daarini.
Mata Air Yang Jernih 391

ُ َ ُ َ َ ُ ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ ََ ٌ َ ْ َ َ َْ ََ ٌ ََ َ َ َ ْ َ ‫ْ َ ُ ُ ََ ْ َ َ َ َ ﱠ‬
:‫او َ ة‬
ِ ‫ قال مع‬.«‫ وﻻ ست ِطيع ا البطلة‬،‫ وترك ا حسرة‬،‫ ف ِإن أخذ ا بركة‬،‫اقرء َوا سورة البقر ِة‬
ُ َ ََ ْ َ َ
‫ ال ﱠ َ َرة‬:‫َبلغ ِ أ ﱠن ال َبطلة‬
“Bacalah surat Al-Baqarah, karena membacanya adalah keberkahan, meninggalkannya
penyesalan, dan Al-Batalah tidak mampu menghadapinya”. Berkata Mu’awiyah z;
telah sampai kepadaku bahwa “Al-Batalah” maksunya tukang sihir”.678
Al-Quran semua isinya adalah perkataan Allah k, terjaga dari perubahan dan
penambahan, lafazh dan maknanya terjaga, mu’jizat yang menantang orang-orang
qurays yang terkenal dengan keahlian dalam fasahah dan sastra bahasa, serta
menantang semua jin dan manusia untuk berkumpul mendatangkan satu surat
semisalnya.
َ َ ْ َ َ ْ ‫ْ َٰ َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َن‬
ُ ‫ان َ ْع‬ ُْ َ َ ْ ُ ْ َ ََْ ‫ُ ﱠ‬
‫ض ُ ْم‬ ‫س َوا ِ ﱡن َع ٰ أن َيأتوا ِب ِمث ِل ذا القر ِآن ﻻ يأتو ِب ِمث ِل ِه ولو‬ ِ ‫قل ل ِ ِن اجتمع ِت‬
‫اﻹ‬
َ ْ َ
‫ض ظ ِ ًا‬
ٍ ‫ِلبع‬
“Katakanlah: "Sungguh jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya,
sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al-Isra’:
88)
Al-Quran telah dijamin oleh Allah dengan terjaga lafazh, makna, dan tafsirnya.
َ ُ َ َ ْ ّ َ ْ‫ﱠ َ ْ ُ َ ﱠ‬
‫الذك َر َو ِ ﱠنا ل ُه َ ا ِفظون‬
ِ ‫ِإنا نحن نزلنا‬
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-
benar memeliharanya”. (QS. Al-Hijr: 9)
Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat, dimulai dari surat al Fatihah sampai surat
An-Nas. 86 surat Makkiyah, 28 surat Madaniyyah. Siapa saja yang meyakini Al-Quran
telah terjadi penambahan atau pengurangan, perkataan makhluk, terjemahan Nabi
Muhammad n, kiasan inspirasi (majaz) utusan-Nya, bahkan mengingkari satu huruf
saja Al-Quran maka dia kafir kepada Allah k. Al-Quran diriwayatkan secara
Mutawatir dan Qat’i (secara pasti)679 dari generasi ke generasi dan disepakati oleh umat
akan hal itu. Tidak ada yang meragukan keabasahan Al-Quran kecuali pengikut hawa.
Firman dan perkataan Allah k tanpa batas. Adapun kitab-kitab suci yang
diturunkan adalah sebagian dari firman-Nya. Allah k berbicara dengan topik dan

678
HR. Muslim (no. 804)
679
Mutawatir artinya jalur sanadnya di riwayatkan oleh puluhan perawi disetiap tingkatan perawi.
Lafahz dan jumlah ayat Al-Quran bersifat pasti. Oleh karenanya tidak ditemukan adanya Al-Quran yang
riwayat sanadnya dhaif (lemah). Berbeda dengan hadist, jumlah hadist yang sanad nya mutawatir itu
sedikit. Ini menunjukkan terjaganya Al-Quran.
392 Mata Air Yang Jernih

bahasa yang Dia kehendaki, kapan dan dimana saja, ada suara yang didengar oleh
malaikat Jibril p, dan Jibril p menyampaikan kepada para Rasul r.
ُ َ ْ َ َ ُ ْ َْ َ َ َْ َ ‫َو َل ْو َأ ﱠن‬
‫ض ِمن َ َر ٍة أقﻼ ٌم َوال َب ْح ُر َي ُم ﱡد ُه ِمن َ ْع ِد ِه َس ْب َعة أ ْب ُح ٍر ﱠما ن ِف َدت ِل َمات ﱠ ِ ۗ ِإ ﱠن‬
ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ا‬‫م‬
ٌ‫ﱠ َ َعز ٌز َح ِكيم‬
ِ
“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana”. (QS. Luqman: 27)
Kandungan Al-Quran secara umum berbicara tentang ‘Aqidah, Tauhid yaitu
keimanan kepada Allah k dan ini konsep yang paling banyak, hari berbangkit, padang
mahsyar, surga dan neraka. Tentang Adab, seperti konsep muamalah, adab dan akhlaq,
juga konsep pemerintahan dan aturan kenegaraan.

Berkata Imam Ibnu Qoyyim t:


ٌ َ ‫ إ ﱠما َخ‬:‫آن‬ َ ْ ُْ ‫َ ٌَ َْ َ ﱠ‬ ٌَ َ ْ‫َ َُ َ ٌَّ ﱠ‬ ُْ َ ُ ‫ﱠ‬
ِ ‫ ف ِإن القر‬،‫اعية ِإلي ِه‬ ِ ‫ د‬،‫ شا ِ دة ِب ِه‬،‫يد‬ ِ ‫ِإن ﱠل آي ٍة ِ الق ْر ِآن ف ِ َ متض ِمنة ِللتو ِح‬
َ ٌ َ ْ ْ ْ ُ ْ‫ََُ ﱠ‬ َْ َ َ
‫ َو ِ ﱠما َد ْع َوة ِإ ِع َب َاد ِت ِه‬،‫يد ال ِعل ِ ﱡ ا َ ِ ﱡي‬ ‫ ف و التو ِح‬،‫ َوأ ْس َما ِئ ِه َو ِصفا ِت ِه َو أف َع ِال ِه‬، ِ ‫َع ِن ﱠ‬
َ َ َ‫ﱠ‬ ْ ُ ْ‫ََُ ﱠ‬ ُ ‫ َو َخ ْل ُع ُ ّل َما ُ ْع َب ُد م ْن‬،‫َو ْح َد ُه َﻻ َشر َك َل ُه‬
، ٌ ْ ‫ َو ِ ﱠما أ ْم ٌر َون‬، ‫اﻹ َر ِاد ﱡي الطل ِ ﱡ‬
ِ ‫يد‬ ‫ح‬ِ ‫و‬ ‫الت‬ ‫و‬ ‫ف‬ ،‫ه‬ِ ‫ن‬
ِ ‫و‬ ‫د‬ ِ ِ ِ
ُ‫الت ْوحيد َو ُم َك ّم َﻼ ُته‬ ‫ َف َ ُح ُقو ُق ﱠ‬،‫اعته َ ْ يه َو َأ ْمره‬ َ ‫ام ب َط‬
ٌ َْ َ
ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِ ِِ ِ ‫و ِ لز‬
“Setiap ayat dalam Al-Quran mengandung nilai tauhid, saksi dan mengajak kepada
Tauhid. Karena Al-Quran berisi informasi tentang Allah, nama-nama, sifat-sifat dan
perbuatan Allah. Itulah Tauhid Al-‘Ilmi Al-Khabari, atau seruan untuk beribadah
kepadanya semata tanpa syirik, meninggalkan semua yang disembah selain-Nya, itulah
Tauhid Al-Iradi At-Talabi, atau tentang perintah dan larangan, kewajiban taat dalam
suruhan dan larangan-Nya, hal itu merupakan hak dan penyempurna Tauhid”.680
Juga berisi tentang sejarah, kisah Para Nabi dan Rasul g sebagai manusia yang
mulia dan terbaik, juga kisa-kisah tauladan, kisah umat-umat terdahulu yang
membangkang kepada Allah k dan Rasul-Nya, untuk dijadikan cerminan dan
pelajaran bagi generasi belakangan.
4. Tahapan Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Al-Quran
Kewajiban setiap muslim kepada Al-Quran adalah setelah beriman bahwa Al-
Quran Kalaamullah, maka hendaklah ia belajar membacanya dengan mempelajari cara
membaca yang benar, tentang makhraj dan ilmu tajwid yang shahih, kemudian
berusaha membacanya dengan tartil rutin setiap hari, menghafal ayat-ayat Al-Quran
sesuai kemampuan, lebih penting dari itu mempelajari kandungan dan tafsirnya dengan

680
Madariju As-Salikin, 3/ 417-418 (Maktabah As-Syamilah)
Mata Air Yang Jernih 393

baik dan pemahaman yang benar, karena lafazh dan tafsir681 al-Quran datang dari Allah
l, yang diajarkan kepada Nabi n, tafsir setiap lafazhnya sesuai yang Allah inginkan.
Kemudian berusaha mengamalkan dan mendakwahkan kepada manusia. Allah k
berfirman:
َ ْ ُ ُ َ ‫َ ٌ َ َْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ٌ ّ َ ﱠ ﱠ ُ َ َ َ َ َ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْل‬
‫اب‬
ِ ‫ب‬ ‫ِكتاب أنزلناه ِإليك مبارك ِليدبروا آيا ِت ِه و ِليتذكرأولو‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai fikiran”. (QS. Shad: 29)
ُ َ ْ َ ُُ ََٰ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ‫َ ََ ََ َﱠ‬
‫وب أقفال َ ا‬
ٍ ‫أفﻼ يتدبرون القرآن أم ع قل‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci”?
(QS. Muhammad: 24)
َ ُْ ‫ﱠ‬
(2) ‫( َعل َم الق ْرآن‬1) ‫الر ْح َٰم ُن‬
‫ﱠ‬

“(Allah) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan al Quran”. (QS. Ar-Rahman:
1-2)
Diriwayatkan dari Imam Muqaatil t, juga Ibnu Saib t:
َ ُ ‫ﱠ‬ َ ُْ ‫ﱠ‬
‫َعل َم الق ْرآن ُم َح ﱠم ًدا َو َعل َم ُه ُم َح ﱠم ٌد أ ﱠمت ُه‬
“Allah telah mengajarkan makna Al-Quran kepada Nabi Muhammad, dan Nabi juga
telah mengajarkan maksud tafsir Al-Quran kepada umatnya”.682
َ َ َ ُ
‫ث ﱠم ِإ ﱠن َعل ْينا َب َيان ُه‬
“Kemudian, sungguh atas tanggungan Kami penjelasannya”. (QS. Al-Qiyamah: 19)
Salah satu musibah terbesar dewasa ini, sedikitnya perhatian umat Islam untuk
mempelajari dan memahami Al-Quran. Sebagian para ilmuan akademisi yang bertitel
seorang muslim telah meraih sederet gelar Doktor bergengsi dari universitas luar dan
dalam negeri, buku-buku karya manusia mereka baca dan ditamatkan berkali-kali,
namun tidak demikian dengan Al-Quran yang suci. Mereka zuhud terhadap Al-Quran
dan menyibukkan diri dengan karya manusia, melupakan petunjuk Zat Yang Maha
Terpuji.

681
Dizaman Rasulullah n dan para sahabat, istilah Tafsir juga disebut dengan Ta’wil, sebagaimana doa
Nabi n untuk Abdullah bin Abbas c. adapun di zaman khalaf, setelah tiga generasi terbaik, ta’wil
bermakna Tahrif, yaitu pemalingan makna ayat dari tujuan yang dimaksud, seperti ta’wil ayat-ayat sifat
Allah k, sebagaiman yang dilakukan ahlu bid’ah.
682
Tafsir Al-Baghawi 7/438. Zaadul Masiir 4/205, Imam Ibnu Al-Jauzi t
394 Mata Air Yang Jernih

Yang lebih menyedihkan masih banyak generasi Islam yang tidak bisa membaca
Al-Quran dengan baik, bagaimana petunjuknya akan bisa diraih. Terlebih dizaman IT
dengan fitnah gadget dan alat komunikasi yang super canggih semakin membuat kaum
muslimin jatuh pada kelalaian kecuali yang diberi taufiq oleh Allah k.
َ ْ ُ ْ َ َٰ ُ َ ‫َ َ َ ﱠ ُ ُل َ َ ّ ﱠ َ ْ ﱠ‬
ً ُ ْ ‫آن َم‬
‫ورا‬ ‫وقال الرسو يا ر ِب ِإن قو ِمي اتخذوا ذا القر‬
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu
sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. Al-Furqan: 30)
Bentuk mengacuhkan Al-Quran tidak lagi mau membaca, mendengarkan dan
menghafal Al-Quran, tidak mau mempelajari tafsir dan ilmunya, tidak beramal sesuai
petunjuknya, tidak membenarkan informasi Al-Quran, tidak mau merenungkan dan
memahaminya, melanggar aturannya, dan menyibukkan diri dengan musik, sya’ir,
cerita-cerita yang tidak bermanfaat, itu semua merupakan bentuk sifat acuh dan
meninggalkan Al-Quran.683 Berkata seorang ahli ilmu:
ْ َ ُ َ َ َْ َْ َ َ
‫احف َو ْابت ِل ْينا ِبال َ َو ا ِتف‬
ِ ‫رنا اﳌص‬
Kita telah acuh terhadap Mushaf Al-Quran
Sehingga kitapun diuji dengan gadget yang melalaikan

Dari ‘Umar bin Khatab z, Rasulullah n bersabda:


َ َ َْ َ ْ ََ ََُْ َ ‫ﱠ‬
‫ َو َ ض ُع ِب ِه آخ ِر َن‬،‫اب أق َو ًاما‬
ِ ‫ِإن ﷲ يرفع ِ ذا ال ِكت‬
“Sungguh Allah akan memuliakan suatu kaum dengan Al-Quran ini, dan menghinakan
yang lainnya”.684
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ُْ َ ‫إ ﱠن ﱠ َأ ْ ل َن م ْن ﱠ‬
َ ‫ َم ْن ُ ْم؟ َق‬، ِ ‫ َيا َر ُسو َل ﱠ‬:‫ َق ُالوا‬.‫الناس‬
‫ " ُ ْم أ ْ ُل الق ْر ِآن‬:‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sungguh Allah memiliki hamba-hamba yang khusus dari manusia. Mereka adalah ahli
Al-Quran.685
Berkata Imam Hasan Al-Bashri t :
َْ ُْ َ ‫آن َﻻ َ ْ َ ُ َن ُ ﱠ َ ُ َ ﱠن َأ َح ﱠق ﱠ‬
َ ْ ُْ ََُ ً َ ‫ﱠ َ ﱠ‬
, ‫اس ِ َ ذا الق ْر ِآن َم ِن أت َب َع ُه ِ َع َم ِل ِه‬
ِ ‫الن‬ ‫ ِو‬, ‫علمو س ته‬ ‫اس ناسا قرءوا القر‬ ِ ‫ِإن ِمن الن‬
ُ ‫َو ْن َ ُانوا َﻻ َي ْق َر ُء‬
‫وه‬ ِ

683
Lihat tafsir Ibnu Katsir
684
HR. Muslim (no. 817)
685
HR. Ibnu Majah (no. 215) dihasankan oleh Syaikh Al-Arnauth t
Mata Air Yang Jernih 395

“Diantara manusia ada orang-orang yang membaca Al-Quran namun tidak mengerti
maksud dan sunnahnya. Dan orang yang berhak terhadap Al-Quran ini adalah yang
perbuatannya sesuai dengan petunjuk Al-Quran, walaupun mereka tidak
membacanya”.686
Sungguh sangat menyedihkan jika Al-Quran dijadikan sebagai ajang perlombaan
semata, namun perbuatannya justru bertentangan dengan ayat-ayat Al-Quran yang
dibaca. Munculnya para qari yang ahli menyenandungkan Al-Quran, disimak oleh
dewan juri yang didepannya tersedia secangkir kopi susu dan sebungkus rokok,
mangguk-mangguk mendengar tilawah peserta musabaqah, tak jarang diselingi kalimat
“Allah, Allah”, tidak kira ayat yang dibaca tentang surga atau laknat dan peringatan
azab neraka. Namun ayat-ayat itu tidak memberi pengaruh dalam hati dan perbuatan.
Abdullah bin Mas’ud z berkata:
ُ ُ ُ
َ ‫وف ْال ُق ْرآن َو ُت‬
ُ ‫ض ﱠي ُع ُح ُد‬ ُ َ ْ ُ ُ ُ ‫َ َ َْ ََ ﱠ ََ ٌ َ ٌ ُ َ َ ُ ُ َ ٌ ُ ﱠ‬
‫ود ُه‬ ِ ‫ر‬ ‫ح‬ ِ ِ ‫ يحف‬،‫ ك ِث قراؤه‬،‫اس زمان ق ِليل فق اؤه‬
‫يه‬‫ف‬ ‫ظ‬ ِ ‫وسيأ ِ ي ع الن‬
“Akan datang suatu zaman kepada manusia banyak nya para Qari, sedikit nya para
Fuqaha’. Dizaman itu al-Quran di hafal huruf demi huruf, sementara batasan
hukumnya justru tidak dipedulikan”.687
Mempelajari Al-Quran dan memahami maknanya untuk diamalkan adalah ibadah
yang agung dan dituntut bagi setiap muslim. Dari sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir z dia
berkata:
َ ُ ْ َ ُ َ َ ََ ‫ﱡﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬ ُ ُ َ َ
‫ »أ ﱡيك ْم ُي ِح ﱡب أ ْن َ غ ُد َو ﱠل َي ْو ٍم ِإ‬:‫ال‬ ‫ فق‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم َون ْح ُن ِ الصف ِة‬ ‫ﷲص‬ ِ ‫خ َرج َرسول‬
ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ
‫ َيا َر ُسو َل‬:‫ ف ُقل َنا‬،«‫ َوﻻ قط ِع َر ِح ٍم؟‬،‫ ف َيأ ِ َي ِم ْن ُه ِب َناق َت ْ ِن ك ْو َم َاو ْ ِن ِ غ ْ ِ ِإث ٍم‬،‫يق‬ ‫ق‬ َ ‫ َأ ْو إ َ ْال‬،‫ان‬
‫ع‬
َ َ ْ ُ
‫بطح‬
ِ ِ ِ
َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ ‫ُِ ﱡ‬
،‫ﷲ عز َوج ﱠل‬ ِ ‫اب‬ َ ْ ُ َ ْ ْ
ِ ‫ َأو يقرأ آيت َ ِن ِمن ِكت‬،‫ »أفﻼ غدو أحدكم ِإ َاﳌ ِ ِد فيعلم‬:‫ قال‬،‫ﷲ ن ِحب ذ ِلك‬
َ
‫اﻹ ِب ِل‬
ْ َ ‫ﱠ‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫اد‬ َ ‫ َوم ْن أ ْع‬،‫ َوأ ْ َ ٌع َخ ْ ٌ َل ُه م ْن أ ْ َ ع‬،‫ َو َث َﻼ ٌث َخ ْ ٌ َل ُه م ْن َث َﻼث‬،‫َخ ْ ٌ َل ُه م ْن َن َاق َت ْ ن‬
‫د‬
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ‫ِ ر‬ ‫ٍ ر‬ ِ ِ ِ
“Suatu kali Rasulullah n keluar sementara kami sedang berada di “As-Suffah” (sebuah
tempat di masjid Nabawi), dan beliau bersabda: “Siapa diantara kalian yang mau
berangkat pagi-pagi setiap hari ke Buthan atau ke Al-‘Aqiq (pasar tempat jual beli onta
dekat Madinah), kemudian kembali dengan membawa dua ekor onta gemuk tanpa
berbuat dosa dan memutus hubungan Rahim. Maka kami menjawab: “Setiap kita tentu
mau wahai Rasulullah!” Rasulullah n bersabda: “Tidaklah salah seorang diantara
kalian pergi ke mesjid untuk mempelajari atau membaca dua ayat dari Al-Quran lebih
bernilai dari pada dua ekor onta yang gemuk, tiga ayat lebih baik dari pada tiga ekor
onta, empat ayat lebih baik dari pada empat ekor onta. Demikian setiap jumlah ayat
dinilai lebih baik dari pada nilai setiap ekor onta”.688

686
Syu’abul Iman (no. 9600) Imam Al-Baihaqi
687
Muwattha Imam Malik (no. 575), riwayat Abu Mus’ab Az-Zuhri t
688
HR. Muslim (no. 803)
396 Mata Air Yang Jernih

Imam Al-hasan Al-Bashri t berkata:


ً َ َ ُ َ ‫َ ﱠ‬ َ ُ ْ ُ ‫ُ َل‬
‫ فاتخذ ْوا ِتﻼ َوت ُه َع َمﻼ‬.‫آن ِل َيت َد ﱠب َر َو َ ْع َم َل ِب ِه‬
‫ن ِز القر‬
“Al-Quran diturunkan untuk dipelajari dan diamalkan. Tapi kebanyakan manusia
mencukupkan tilawahnya sebagai amalan”.689

Berkata Imam Fudhail bin ‘Iyadh t :


َ َ ‫ﱡ‬ َ ‫ف ْال َع َم ُل ب ِه؟ َق‬ َ ْ َ َ ْ ًَ َ ُ ََ َ ُ ‫ﱠ َ ُ َ ُْ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ﱠ َ َ ﱠ‬
،‫ ِل ُي ِحل ْوا َحﻼل ُه‬:‫ال‬ ِ ‫ كي‬:‫ ِقيل‬،‫ِإنما ن ِزل القرآن ِليعمل ِب ِه فاتخذ الناس ِقراءته عمﻼ‬
ْ ُ َ ْ َ َْ
‫ َو َ ِقف ْوا ِعن َد َ َ ا ِئ ِب ِه‬،‫ َو َ ن َ ُ ْوا َع ْن ن َوا ِ ْي ِه‬،‫ َو َ أت ِم ُر ْوا ِبأ َو ِام ِر ِه‬،‫َو ُ َح ّ ِر ُم ْوا َح َر َام ُه‬
“Al-Quran diturunkan agar mansia beramal sesuai petunjuknya. Tapi kebanyakan
manusia menajdikan bacaannya sebagai amal. Ada yang bertanya: “Bagaimana beramal
sesuai Al-Quran? Fudhail menjawab: “Menghalalkan apa yang dihalalkan Al-Quran
dan mengharamkan apa yang diharamkan Al-Quran, melakukan perintah, menjauhi
larangan-larangan dan merenungi keajaiban-kejaiban Al-Quran”.690

Berkata Imam Ibnu Al-Qayyim t :


‫َ ﱡ‬ َ َ ْ ْ َ َْْ َ َ َ َ ُْ َ‫َﱠ ﱠ‬
‫ َو ُ َو‬.‫ َو َج َم َع ال ِفك ُر َع ت َد ﱡب ِر ِه َو َعق ِل ِه‬.‫التأ ﱠم ُل ِ الق ْر ِآن ف ُ َو ت ْح ِد ْي ُق نظ ِر القل ِب ِإ َم َعا ِن ْي ِه‬ ‫أما‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ
‫ ﻻ ُمج ﱠرد ِتﻼ َو ِت ِه ِبﻼ ف ْ ٍم َوﻻ تد ﱡب ٍر‬،‫ص ْود ِب ِإنز ِال ِه‬ُ ‫ْاﳌَ ْق‬

“Adapun merenungkan Al-Quran yaitu dengan cara memfokuskan hati kepada makna-
maknanya. Menggunakan akal untuk mempelajari dan memikirkan kandungan
hukumnya. Itulah tujuan Al-Quran diturunkan, bukan hanya semata membaca namun
tidak faham dan tanpa perenungan”.691
Benar apa yang dikatakan para ulama rahimahumullah, banyak diantara manusia yang
hanya membatasi bacaan saja, tanpa tahu makna ayat yang dibaca, bahkan perbuatan
dan keyakinan pembaca bertentangan dengan apa yang dibaca. Allah k memurkai
orang-orang yahudi yang pernah diturunkan Taurat kepada mereka, Taurat mereka baca,
namun justru perbuatan mereka menyelisihi kandungannya. Allah k berfirman:
َ ‫س َم َث ُل ْال َق ْوم ﱠالذ‬ ْ ً َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ ََ َ َ ُ ْ َ َْ ‫ﱠَْ َ ُﱠ‬ ُ َ ‫ََ ُ ﱠ‬
‫ين‬ ِ ِ َ ‫ين ُح ِّملوا التوراة ثم لم يح ِملو ا كمث ِل ا ِ م ِار يح ِمل أسفارا ۚ ِب‬ ‫مثل ال ِذ‬
َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ
َ ُ‫ﱠ َ ﱠ‬ َ ُ‫َ ﱠ‬
ِ ِ ‫ات ِ ۚ و ﻻ ْ ِدي القوم الظ‬
‫اﳌ ن‬ ِ ‫كذبوا ِبآي‬
“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka
tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.

689
Nadhratu An-Na’im fii Makaarimi Akhlaqi Ar-Rasul 3/914, syaikh Shaleh bin Abdillah bin Humaid
Imam Khatib Al-Haram
690
Iqtidha Al-‘Ilmi Al-‘Amal 1/76 Imam Al-Khatib Al-Baghdadi t
691
Nadhratu An-Na’im 3/914
Mata Air Yang Jernih 397

Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim”. (QS. Al-Jumu’ah: 5)
َ ّ ‫ﱠ‬
‫الض ِال ن‬
َ َ
‫وب َعل ْ ِ ْم َوﻻ‬ ُ ْ َْ َْ
ِ ‫غ ِ اﳌغض‬
“Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”. (QS.
Al-Fatihah: 7)
Mereka yang dimurkai adalah orang Yahudi, karena perbuatannya menyelisihi apa
yang dibacanya. Kaum yang sesat adalah umat Nasrani, karena semangat cara agama
dan ibadah mereka tidak diambil dari petunjuk wahyu.692
Berkata Imam Al-Hafizh Ibnu Al-Qayyim t ;
ََ َ َ َْ َ ََ ‫َُ ََ ﱡ‬
‫ِق َر َاءة أ َي ٍة ِبتفك ٍر َوتف ﱡ ٍم خ ْ ٌ ِم ْن ِق َر ِاء ِة خت َم ٍة ِ غ ْ ِ ت َد ﱡب ٍر َوتف ﱡ ٍم‬
“Membaca satu ayat dari Al-Quran dengan memikirkan, belajar memahami kandungan
dan maknanya lebih baik dari pada membaca khatam tanpa perenungan dan
pemahaman”.693
5. Larangan Berbicara Tentang Al-Quran Tanpa Dasar Ilmu
Para ulama sepakat bahwa berbicara tentang Al-Quran dengan akal dan pendapat
yang kosong dari bimbingan ilmu maka hukumnya haram. Dari sahabat Abdullah bin
‘Abbas c, Rasulullah n bersabda:
‫ال ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َب ﱠو ْأ َم ْق َع َد ُه م َن ﱠ‬ َ
‫الن ِار‬ ِ ‫ فلي‬،‫َم ْن ق َ ِ القر ِآن ِبر أ ِي ِه‬
“Siapa saja yang berbicara tentang Al-Quran dengan akal dan pendapatnya, maka
hendkalah ia memesan tempat duduknya di neraka”.694
Diriwayatkan oleh Abu ‘Ubaid Al-Qosim bin Salam t dia berkata;
َ َ َ َ ًَّ َ ً َ َ َ َ َ َ ْ َ ّ َ ْ ْ َ َ ُ ُ َْ ُ َ َ ْ ّ ّ ْ َ ََ ‫َ ﱠ‬
‫ "أ ﱡي َس َم ٍاء‬:‫ال‬‫ }وف ِاك ة و أبا{ فق‬: ‫ ر ِ ﷲ عنه س ِئل عن اﻷب ِ قو ِل ِه عا‬,‫الص ِدي ِق‬ ِ ‫أن أبا بك ِر‬
َ َ َ ََ ْ ُ ُْ َ ْ ‫ُ ﱡ ْ َُ ﱡ َْ ُ ﱡ‬
‫ﷲ َما ﻻ أ َعل ُم‬
ِ ِ ‫ض ت ِقل ِ ؟ ِإذا قلت ِ ك‬
‫م‬‫ﻼ‬ ٍ ‫ت ِظل ِ ؟ وأي أر‬
“Bahwa sahabat Abu Bakar As-Siddiq z ditanya tentang makna Al-Abb dalam
firman Allah “Wa Faakihatan wa Abbaa” maka beliau menajwab; “Langit mana yang

692
Tafsir Ibnu Katsir 1/141
693
Miftah Dar As-Sa’aadah 1/187)
694
HR. An-Nasai dalam Sunan Al-Kubra 7/286 (no. 8031) Syarhu As-Sunnah 1/258 (no. 118), Imam Al-
Baghawi t
398 Mata Air Yang Jernih

akan menaungiku, bumi yang akan aku pijak, jika aku berkata tentang Kitabullah yang
aku tidak punya Ilmu tentangnya”.695
Imam Abu Ja’far At-Tabari t meriwayatkan dari Ibnu Abi Mulaikah t dia
berkata: “Seseorang bertanya kepada Abdullah bin ‘Abbas c:
ََ َ ‫ َق‬. ‫ إ ﱠن َما َس َأ ْل ُت َك ِل ُت َح ِّد َث‬:‫ال‬
‫ ُ َما َي ْو َم ِان ذك َر ُ َما‬:‫ال‬
َ َْ َ ْ َ ُُ َ ْ َ َ ٌ ْ َ َ
َ ‫ف َس َن ٍة؟ َف َق‬ ‫ما يوم ان ِمقداره خم ِس ن أل‬
ِ ِ
َُ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ ُ ﱠ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َل‬
‫اب ِ ِبما ﻻ أعلم‬ ِ ‫ و أكره أن أقو ِ ِكت‬،‫ أعلم ِ ِ ما‬،
“Apa makna ayat “Satu hari seukuran seribu tahun”, “Satu hari sama dengan ukuran
lima puluh ribu tahun”? Aku datang bertanya kepadamu agar engkau menjelaskan
maksud ayat itu kepadaku. Maka Abdullah bin Abbas menjawab: “Dua hari yang Allah
sebutkan dalam Al-Quran, Allah lebih mengetahui tentang kedua hari tersebut. Dan aku
tidak suka untuk berkata tentang Al-Quran yang aku tidak tahu ilmunya”.696

Dari Imam As-Sya’bi t, dari Masruq t dia berkata:


‫ َفإ ﱠن َما ُ َو ّ َ َ ُ َ ﱠ‬، َ ‫الت ْفس‬
‫ﱠ‬ ُ‫ﱠ‬
ِ ‫الرو اية ع ِن‬
ِ ِ ِ ‫اتقوا‬
“Hati-hati dalam menafsirkan (ayat Al-Quran), karena sesungguhnya tafsir itu riwayat
dari Allah”.697
Diriwayatkan Imam Al-Laist dari Yahya bin Sa’id ia berkata bahwa Sa’id bin
Musayyab t bertitah;
ُْ ُْ َْ ‫ﱠ ُ َ َ َ َََﱠ ُ ﱠ‬
‫وم ِم َن الق ْر ِآن‬
ِ ‫ِإنه ان ﻻ يت لم ِإﻻ ِ اﳌعل‬
“Bahwa beliau tidak berbicara apapun sama sekali kecuali tentang sesuatu yang telah
di ketahui ilmunya dari Al-Quran”.698
Maksud para ulama tidak berbicara tentang tafsir Al-Quran adalah berkata yang
tidak didasari ilmu, kaidah dan pengetahuan yang jelas. Jika dasar dan pengambilan
ilmu dan tafsirnya diketahui berasal dari kebenaran, maka ini tidak terlarang bahkan
para ulama menyampaikan dengan baik, diriwayatkan dalam kitab-kitab mereka agar
manusia mengetahui tentang petujuk dan keagungan Al-Quran. Karena mendiamkan
tentang suatu ilmu dan kebenaran hal yang dilarang dalam agama, bersamaan berbicara
tanpa ilmu juga dilarang dalam Islam. Sebagaimana firman Allah k ;
َ َُْ َ ‫ين ُأ ُوتوا ْ َ َ َ ُ َ ّ ُن ﱠن ُه ل ﱠ‬ َ َ ُ‫َ ْ َ َ َ ﱠ‬
َ ‫اق ﱠالذ‬
‫اس َوﻻ تكت ُمون ُه‬‫لن‬
ِ ِ ِ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫اب‬ ‫ت‬‫ك‬ِ ‫ال‬ ِ ‫و ِ ذ أخذ ِميث‬

695
Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 30103), Mabaahist Fii ‘uluumi Al-Quran 1/363, Syaikh Manna’ bin
Khalil Al-Qattan (w. 1420 H)
696
Tafsir Jaami’ul Bayan ‘an Ta’wili Aayil Quran 23/254
697
Tafsir Ibnu Katsir 1/13
698
Tafsir Ibnu Katsir 1/12
Mata Air Yang Jernih 399

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab
(yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu
menyembunyikannya," (QS. Ali-Imran: 187)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ َْ َ َ َ
‫ أ َم َي ْو َم ال ِق َي َام ِة ب ِ ً ٍام ِم ْن ن ٍار‬،‫َم ْن ُس ِئ َل َع ْن ِع ٍلم فكت َم ُه‬
“Siapa saja yang ditanya tentang suatu ilmu yang dia tahu, tapi dia
menyembunyikannya, maka dia akan dikekang pada hari kiamat dengan tali kekangan
dari neraka”.699
6. Metodologi Memahami dan Menafsirkan Al-Quran
Al-Quran diriwayatkan secara Mutawatir, terjaga secara lafazh dan makna. Maka
wajib difahami dengan kaidah tafsir yang benar. Haram hukumnya memahami Al-
Quran dengan serampangan, disebabkan dia adalah firman Allah f, maka tidak halal
berbicara tentang ayat Al-Quran tanpa Ilmu. Al-Quran tidak boleh difahami dengan
ijtihad dan pendapat yang kosong dari bimbingan ilmu dan wahyu.
Para sahabat g telah menerima dan mempelajari Al-Quran langsung dari lisan
dan kehidupan Rasulullah n, bagaikan mata air yang jernih, yang diserap dari sumber
dan hulu secara langsung, belum terkontaminasi dengan sampah dan kotoran apapun.
Tidak hanya mengetahui ilmu, tapi Para sahabat benar-benar telah mengamalkan
petunjuk al-Quran secara langsung dengan sempurna, bagaimana cara beribadah,
bermuamalah dan beraqidah yang benar sesuai yang Allah inginkan. Kemudian para
Sahabat gmengajarkan dan meriwayatkan apa yang pernah mereka terima dari
Rasulullah n kepada para Tab’in, sehingga para ulama berupaya mengumpulkan
riwayat-riwayat itu dengan baik didalam kitab-kitab tafsir mereka secara bersanad.
Berkata Abu Abdirrahman as-Sulami t;
َ َ َ ‫َ ﱠََ ﱠ َ َ ُ ُْ ُ ََ ُْ ْ َ َ ْ َُْ َ ْ َﱠ‬
‫ود َوغ ْ ِ ِ َما أ ﱠ ُ ْم‬ ُ ْ َ ْ ‫ان َو َع ْبد‬
ٍ ‫ﷲ ب ِن مسع‬ ِ ِ ‫حدثنا ال ِذين انوا يق ِرئوننا القرآن عن عثمان ب ِن عف‬
‫ﱠ‬ َ َ
‫اوزو ا ح َيتعل ُموا َما ِف َ ا‬ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ ُ ْ ٍ ‫ص ﱠ ﱠ ُ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َع ْش َر َآي‬
َ ‫َ ﱠ‬
َ - ّ ‫الن‬ ُ ‫َ ُ َ َ َﱠ‬
ِ ‫ات لم يج‬ ِ َِ ِ ‫انوا ِإذا علموا ِمن‬
ً ‫آن َو ْالع ْل َم َو ْال َع َم َل َجم‬َ ْ ُ ْ َ ْ ‫َ َﱠ‬ ُ َ ْ ْ ْ
‫يعا‬ ِ ِ ‫ فتعلمنا القر‬:‫ قالوا‬.‫ِم َن ال ِعل ِم َوال َع َم ِل‬
“Telah menceritakan kepada kami, orang-orang yang membacakan kepada kami Al-
Quran, dari ‘Utsman bin ‘Affan, Abdullah bin Mas’ud dan selain mereka berdua g,
bahwasanya para sahabat dahulu bila mereka membaca dan mempelajari 10 ayat Al-
Quran dari Nabi n, mereka tidak menambahnya sampai benar-benar mengetahui

699
HR. An-Nasai 1/178 (no. 266) lihat juga Tafsir As-Sam’ani 1/387
400 Mata Air Yang Jernih

kandungan ilmu dan amal yang terdapat padanya. Para sahabat g berkata; “Kami
belajar al-Quran, ilmu dan amal secara bersamaan”.700
Berkata Sahabat yang mulia Anas bin Malik zberkata;
َ َ َ ‫الر ُج ُل إ َذا َق َرَأ ْال َب َق َر َة َو‬
‫آل ِع ْم َران َج ﱠد ِفينا‬ ‫ان ﱠ‬َ َ
ِ
“Dahulu di zaman sahabat g, jika ada seorang yang hafal dan faham surat Al-
Baqarah dan Ali Imran, maka mereka mulia di mata kami”.701
Sahabat Anas z melanjutkan;
َ َ َ ْ ْ َ َ ‫َو َأ َق‬
ُ َ َ -‫ام َع ْب ُد ﷲ ْب ُن ُع َم ُر‬
‫ َع ِحف ِظ ا َلبق َر ِة ث َما ِ ْي ِس ِن ْ ن‬-‫ﷲ َع ْ ُ َما‬ ِ‫ر‬ ِ
“Dan sahabat Abdullah bin ‘Umar cmenghabiskan waktu 8 tahun untuk menghafal
dan mempelajari surat Al-Baqarah”.702
Berkata Imam Mujahid t:
ْ َُ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ‫َ َ ْ ُ ُْ ْ َ َ ََ ْ َ ﱠ‬
‫اس ِم ْن فا ِت َح ِت ِه ِإ خا ِت َم ِت ِه أ ِقف ُه ِعن َد ِ ّل َآي ٍة َوأ ْسأل ُه ِعن َد َه‬
ٍ ‫عرضت اﳌ ف ع اب ِن عب‬
“Aku membacakan Al-Quran dihadapan Ibnu ‘Abbas c dari awal surat Al-Fatihah
sampai akhir al-Quran, aku berhenti disetiap ayat dan akupun bertanya kepada
Abdullah bin Abbas tentang makna dan tafsirnya”.703
Intinya, Rasulullah n telah menjelaskan dengan sempurna kandungan tafsir Al-
Quran kepada para sahabat g dan puncak Tafsir (Ta’wil) sudah selesai di zaman
keemasan Islam yaitu di zaman Rasulullah n dan para sahabat g. Maka tidak benar
perkataan “Tafsir itu relative, hanya Allah yang mengetahui tafsir dan maksud Al-
Quran”. Ini kalimat Bid’ah dan celaan terhadap Allah f, karena seakan menuduh
Allah f menurunkan firman-Nya dengan bahasa yang tidak di fahami dan tidak
mampu menjelaskan keinginan-Nya. Maha suci Allah dari ucapan itu. Jika undang-
undang raja atau dekrit penguasa suatu negara tidak di fahami oleh rakyat, maka ini
celaan untuk penguasanya, walaupun hal itu mustahil dan tidak pernah di dengar.
Bagaimana lagi dengan Al-Hakiim Allah Yang Maha Bijaksana. Allah f berfirman;
ً ُ ْ َ ْ ََ
‫ص َدق ِم َن ﱠ ِ ِقيﻼ‬‫ومن أ‬
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?” (QS. An-Nisa: 122)

700
Tafsir at-Tabari 1/80, dari Jalan al-Husain bin Waqid dari Al-A’masy. Dinukil dari Syarah
Muqaddimah Tafsir Ibnu Taymiyah t
701
Al-Muharrar Al-Wajiz fii Tafsir Al-Quranil ‘Aziz, 5/379 Abdul Haq Ibnu ‘Athiyyah t (w. 542 H)
702
Asrar Tartibi al-Quran, 1/17, Imam- As-Suyuthi t
703
Tafsir Ibnu Katsir 1/10
Mata Air Yang Jernih 401

َ ُ َ َ ْ َ ‫َ ً ﱡَ َ ً ﱠَ َ َْ َ ﱡ ُْ ُُ ُ ﱠ‬
‫ين َيخش ْون َرﱠ ُ ْم ث ﱠم ت ِل ُن‬ َ ْ َ َ ْ َ ‫ﱠُ َﱠ‬
‫يث ِكتابا م شا ِ ا مثا ِ ي تقش ِعر ِمنه جلود ال ِذ‬ ِ ‫نز َل أحسن ا ِد‬
َ َ ْ ‫ود ُ ْم َو ُق ُلو ُ ُ ْم إ َ ٰ ذ ْكر ﱠ ۚ َٰذل َك ُ َدى ﱠ َ ْ دي به َمن َ َش ُاء ۚ َو َمن ُي‬
‫ض ِل ِل ﱠ ُ ف َما ل ُه ِم ْن َ ٍاد‬ ُ ‫ُج ُل‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa
(mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang
dikehendaki-Nya. Siapa yang disesatkan Allah, tiada seorangpun yang baginya
pemberi petunjuk”. (QS. Az-Zumar: 23)
َ ْ َ َ َ ْ ‫َأ َل‬
‫س ﱠ ُ ِبأ ْحك ِم ا َ ِاك ِم ْ ن‬
“Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”. (QS. At-Tiin: 8)
Allah f menurunkan Al-Quran sebagai kitab petunjuk, yang penuh hikmah, lafazh
dan tafsirnya terjaga dengan bahasa yang terpilih, jelas dan difahami. Allah f
menurunkan Al-Quran sekaligus tafsirnya. Allah f berfirman;
َ ً ْ َ ْ‫َََ ْ َْ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫صل َن ُاه َع ِعل ٍم ُ ًدى َو َر ْح َمة ِل َق ْو ٍم ُي ْؤ ِم ُنون‬ ‫اب ف‬
ٍ ‫ولقد ِجئنا م ِب ِكت‬
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada
mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-A’raf: 52)

‫ب‬
َ
‫خ‬ ‫يم‬ ‫ك‬ ‫ح‬ ّ ‫اب ُأ ْحك َم ْت َآي ُات ُه ُث ﱠم ُف‬
َ ‫ص َل ْت من ﱠل ُد ْن‬ ٌ ‫الرۚ ِك َت‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta
dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Tahu”. (QS. Hud: 1)
َْ َ ْ َ َْ ‫ََ َُْ َ َ َ َ ﱠ‬
‫اك ِبا َ ِ ّق َوأ ْح َس َن تف ِس ً ا‬ ‫وﻻ يأتونك ِبمث ٍل ِإﻻ ِجئن‬
“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik Tafsir
(penjelasan) nya”.(QS. Al-Furqan: 33)
َ ُْ ‫ﱠ‬
(2) ‫( َعل َم الق ْرآن‬1) ‫الر ْح َٰم ُن‬
‫ﱠ‬

“(Allah) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan al Quran”. (QS. Ar-Rahman:
1-2)
Diriwayatkan dari Imam Muqaatil t, juga Ibnu Saib t:
َ ُ ‫ﱠ‬ َ ُْ ‫ﱠ‬
‫َعل َم الق ْرآن ُم َح ﱠم ًدا َو َعل َم ُه ُم َح ﱠم ٌد أ ﱠمت ُه‬
402 Mata Air Yang Jernih

“Allah telah mengajarkan makna Al-Quran kepada Nabi Muhammad, dan Nabi juga
telah mengajarkan tafsir Al-Quran kepada umatnya”.704
َ َ َ ُ
‫ث ﱠم ِإ ﱠن َعل ْينا َب َيان ُه‬
“Kemudian, sungguh atas tanggungan Kami penjelasannya”. (QS. Al-Qiyamah: 19)
Berkata ‘Athiyyah al-‘Aufy, Qotadah dan Abdullah ibnu ‘Abbas c;
َ َ َ
‫ت ْ ِي ن َحﻼ ِل ِه َو َح َر ِام ِه‬
“Penjelasan tentang hukum halal dan haram”.705
Berkata Imam Ibnu Katsir t:
َ َ َ َ َ َ َ ُْ ُ َ ُ ُ َ ْ َ
‫ َونل ِ ُمك َم ْعن ُاه َع َما أ َر ْدنا َوش َر ْعنا‬،‫ َ ْع َد ِحف ِظ ِه َو ِتﻼ َو ِت ِه ن َب ِّ ن ُه ل َك َون َو ِ ّ ُ ُه‬:‫أ ْي‬
“Yaitu setelah menghafal dan membacanya, maka akan Kami jelaskan kepadamu, dan
kami terangkan maksud al-Quran. Dan kami akan ilhamkan makna tafsirnya sesuai
yag kami inginkan dan yang Kami syariatkan”.706

Berkata Hafizuddin an-Nasafi t (w.710 H):


َ َ َ ْ َ َ
‫ِإذا أش َل َعل ْي َك ْ ٌء ِم ْن َم َعا ِن ْي ِه‬
“Jika engkau kesulitan dalam memahami sesuatu dari kandungan Al-Quran (Allah
yang akan menerangkan tafsirnya)”.707
Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nasir as-Sa’di t:
ُ ُ َ َ َ َ َ ُ ‫ َب َي‬:‫َأ ْي‬
‫ َو َ ذا أ ْع َما َيك ْون‬, ‫ ف َو َع َد ُه ِب ِح ْف ِظ ل ْف ِظ ِه َو ِح ْف ِظ َم َعا ِن ْي ِه‬،‫ان َم َعا ِن ْي ِه‬
“Hak Allah dalam menjelaskan maksud ayat-ayat al-Quran, maka Allah menjanjikan
Nabi-Nya akan menjaga lafazh dan makna tafsirnya, dan inilah puncak tertinggi
tujuan Al-Quran diturunkan”.708
Berkata sahabat Abdullah bin ‘Abbas c:

704
Tafsir Al-Baghawi 7/438. Zaadul Masiir 4/205, Imam Ibnu Al-Jauzi t
705
Tafsir Ibnu Katsir 8/279
706
Tafsir al-Quran Al-‘Azhim 8/278
707
Madaariku at-Ta’wil wa Haqaaiqu at-Tanzil, 3/572 Abu Al-Barakat An-Nasafi t
708
Tafsir syaikh Sa’di 1/899 (w. 1376 H)
Mata Air Yang Jernih 403

ٌ ‫ َو َت ْف ِس‬،‫ َو َت ْف ِس ٌ َﻻ ُ ْع َذ ُر َأ َح ٌد ب َج َ َال ِت ِه‬،‫ َو ْج ٌه َ ْعر ُف ُه ْال َع َر ُب ِم ْن َك َﻼ ِم َ ا‬:‫الت ْف ِس ُ َع َ َأ ْرَ َع ِة َأ ْو ُج ٍه‬ ‫ﱠ‬


ِ ِ
ُ ‫ َو َت ْفس ٌ َﻻ َ ْع َل ُم ُه إ ﱠﻻ ﱠ‬،‫َ ْع َل ُم ُه ْال ُع َل َم ُاء‬
ِ ِ
“Tafsir Al-Quran dibagi menjadi 4 bagian. Tafsir yang difahami oleh orang arab
dengan bahasanya. Tafsir yang difahami setiap orang (tidak ada alasan jahil atasnya).
Tafsir yang diketahui oleh para ‘Ulama. Tafsir yang hanya diketahui oleh Allah (tafsir
tentang hakikat dan kaifiyat sifat-Nya)”.709
Adapun penemuan dan fakta-fakta ilmiyah yang ditemukan oleh ilmuan generasi
belakangan, yang berkesesuian dengan kandungan al-Quran, maka hal itu menunjukkan
keluasan cakupan Al-Quran selama tidak meyelisihi syariat. Para ulama menyebutnya
dengan Istibath710 dari makna Al-Quran. Seperti penemuan alat transportasi pesawat,
mobil dan penemuan lainnya. Menafsirkan al-Quran, wajib dengan ilmu dan manhaj
para as-Salaf. Para ulama telah menyusun kitab-kitab ilmu tafsir seperti An-Nasikh wa
Al-Mansukh, Qasim bin Salam (w. 224 H), At-Tibyan, imam An-Nawawi (w. 676 H)
Muqaddimah Ushul At-Tafsir, ibnu Taymiyah (w. 728 H), Mabaahist fii ulumi al-
Quran, Manna’ bin Khalil Al-Qattan (w. 1420 H) dan yang lainnya. Bahasannya berupa
konsep ilmu dan cara yang sangat dibutuhkan untuk memahami al-Quran, terkait
Asbabu an-Nuzul, Makkiyah dan Madaniyyah, An-Nasikh wa Al-Mansukh, Muhkam
dan Mutasyabih, aqwaalu as-Sahabah, tabi’in, dan selainnya. Wallahu a’lam.
Metode dan cara menafsirkan Al-Quran yang shahih dan paling baik adalah;
Menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran711, atau menafsirkan Al-Quran dengan Hadits
Nabi n, jika tidak didapati maka Al-Quran ditafsirkan dengan perkataan ulama sahabat
seperti Khulafa’ Ar-Rasyidin, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin
‘Umar g karena para sahabat paling berilmu tentang Al-Quran. Jika tidak ditemukan
maka ditafsirkan dengan perkataan tabi’in seperti Mujahid bin Jabar, Ikrimah, Said bin
Jubair, Al-Hasan Al-Basri, Sa’id bin Musayyab, ‘Atha bin Abi Rabah, Masruq bin Al-
Ajda’, Ad-Dohak bin Muzahhim dan lainnya. Atau dengan perkataan atba’ tabi’in,
kemudian dengan lafazh bahasa arab.712
Penafsiran seperti ini yang disebut oleh para ulama dengan Tafsir bilma’tsur, yaitu
metoda terbaik dalam menafsirkan Al-Quran dengan bersandar kepada riwayat-riwayat
yang shahih sesuai urutan yang benar.713 Adapun corak tafsir yang menyelisihi manhaj

709
Tafsir Ibnu Jarir 1/75, Muqaddimah tafsir Ibnu Katsir 1/17. An-Nukat 1/36, Imam Al-Mawardi
(Syamilah). Tafsir ditinjau dari sisi pengetahuan manusia tentangnya. Tafsir yang tidak boleh bodoh
manusia tentangnya, tentang Allah Esa, pokok aqidah, kewajiban ibadah, haramnya khamar, zina.
710
Pengambilan hukum atau ketetapan dari nash dalil syar’i. bahasa lainnya Istidlal.
711
Seperti menfasirkan QS. Al-An’am: 82 dengan QS. Luqman: 13. Atau menafsirkan makna “Azziyadah”
dalam QS. Yunus: 26 dengan memandang wajah Allah, berdasarkan Hadist Suhaib Ar-Rumi dalam
shahih Muslim. Corak Tafsir ayat dengan ayat seperti kitab “Adwau Al-Bayan fii Idahi Al-Quran bi Al-
Quran”, syaikh Muhammad Al-Amin As-Syinqithi t (w. 1393 H).
712
Lihat Muqaddimah Tafsir Ibnu Katsir1/ 5-16.
713
Lihat Mabaahist fii ‘Uluumi Al-Quran 1/358.
404 Mata Air Yang Jernih

As-Salaf seperti corak tafsir kaum Syi’ah, tafsir bathini (tersirat dan nyeleleh) ala
tarikat sufi maka itu tertolak dan haram membenarkan tafsir mereka.
7. Bentuk penyimpangan dalam Iman kepada Kitab-Kitab dan Al-Quran
Tidak meyakini salah satu dari kitab yang pernah Allah k turunkan. Merubah-
rubah isi Al-Kitab dengan menambah atau mengurangi, memalingkan tafsirnya sesuai
nafsu dan kepentingan tertentu sebagaimana perbuatan umat-umat terdahulu.
Mengatakan Al-Quran makhluk, sebagaimana yang terjadi di zaman Imam Ahmad
t ketika ulama mu’tazilah membisikkan ke telinga penguasa Aqidah “Khalqul
Quran”. Sehingga pemerintah menjadikan mazhab Mu’tazilah sebagai mazhab negara.
Al-Quran Kallamullah, bukan makhluk. Allah k berfirman:
َ ْ ْ َ ْ َ ََ
‫أﻻ ل ُه ا ل ُق َواﻷ ْم ُر‬
“Ingatlah, makhluk itu hanya milik Allah dan perintah itu hanyalah perintah-Nya. (QS.
Al-A’raf: 54)
Berkata Imam Abu Muhammad Al-Husain bin Mahmud Al-Baghawi t (w. 510 H)
dalam tafsirnya;
َ َْ ْ َْ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ َﱠ‬
‫ َيأ ُم ُر ِ خل ِق ِه ِب َما َ ش ُاء‬،‫ل ُه ا ل ُق ِﻷن ُه خلق ُ ْم َول ُه اﻷ ْم ُر‬
“Hanya milik Allah-lah semua makhluk, karena Dia-lah yang menciptakannya dan
hanya hak Allah k memerintahkan makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya.

Berkata Imam Sufyan bin ‘Uyainah t :


ََ ََ َ َْ َْ ْ َ َ َ
‫ف ﱠرق ﱠ ُ َب ْ ن ا ل ِق َواﻷ ْم ِر ف َم ْن َج َم َع َب ْي َ ُ َما فق ْد كف َر‬
“Allah membedakan antara makhluk dan perintah-Nya. Siapa saja yang menyamakan
keduanya sungguh ia telah kafir”.714
Allah k memerintahkan Rasulullah n untuk menyampaikan Al-Quran kepada
manusia sebagaimana turunnya.
ََ َ ْ ‫ﱠ َْ َ ﱠ‬ َ ُ ّْ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠ‬
‫الر ُسو ُل َب ِلغ َما أ ِنز َل ِإل ْي َك ِمن ﱠرِّ َك ۖ َو ِ ن ل ْم تف َع ْل ف َما َبلغت ِر َسالت ُه‬
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya”. (QS. Al-Maidah: 67)
Dari sahabat Jabir bin Abdillah c dia berkata:

714
Ma’aalimu At-Tanzil fii Tafsir Al-Quran 3/236
Mata Air Yang Jernih 405

ََ ُ َ َْ ُ ‫ص ﱠ ﱠ ُ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم – َ ْعر‬
‫ض َن ْف َس ُه َع َ ﱠ‬ َ َ
َ – ‫ان َر ُسو ُل ﱠ‬
‫ "أﻻ َر ُج ٌل‬:‫ ف َيقو ُل‬،‫اس ِ اﳌ ْو ِس ِم‬
ِ ‫الن‬ ِ ِ ِ
ّ َ َ َ َُّ ْ َ ُ َ َ ْ َ ً َْ ُ ‫َ ﱠ‬ َ َ ُ
‫ ف ِإن قر شا قد منعو ِ ي أن أب ِلغ كﻼم رِ ي‬،‫َي ْح ِمل ِ ِإ ق ْو ِم ِه‬
َ َ

“Rasulullah n menawarkan dirinya kepada manusia dikala musim haji, beliau


bersabda: “Tidakkah salah seorang dari kalian mau membawaku kepada kaumnya?
Sungguh kaum Qurays menghalangiku untuk menyampaikan kalam Rabb-ku”.715

Demikian juga firman Allah k:


َ َ ً ‫َو َك َٰذل َك َأ ْو َح ْي َنا إ َل ْي َك ُر‬
‫وحا ِّم ْن أ ْم ِرنا‬ ِ ِ
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah
Kami’. (QS. As-Syuura: 52)
َْ َ َ َ َ
‫اب َرِّ َك ۖ ﻻ ُم َب ِّد َل ِل ِل َما ِت ِه َولن ت ِج َد ِمن ُدو ِن ِه ُملت َح ًدا‬
َ َ ‫َ ْات ُل َما ُأو َ إ َل ْي‬
ِ ‫ت‬ ‫ك‬
ِ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ك‬ ِ ِ ‫و‬
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran).
Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak
akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya”. (QS. Al-Kahfi: 27)
‫َ َ ﱠ‬ َٰ َ ْ ْ َ ُ ََ ََ َ ْ َ ْ ُْ َ ّ ٌ َ َ ْ َ
‫است َج َار َك فأ ِج ْر ُه َح ﱠ ٰ َ ْس َم َع كﻼ َم ﱠ ِ ث ﱠم أ ْب ِلغ ُه َمأ َمن ُه ۚ ذ ِل َك ِبأ ﱠ ُ ْم ق ْو ٌم ﻻ‬ ‫و ِ ن أحد ِمن اﳌش ِر ِك ن‬
َ َ
‫َ ْعل ُمون‬
“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui”. (QS. At-Taubah: 6)
Allah k menyandarkan (idhaafah) firman-Nya (Al-Quran) kepada diri-Nya
“Kalaamullah” menunjukkan Al-Quran adalah sifat Allah k yang tidak berdiri sendiri
terpisah dari Zat Yang Mengucapkan. Maka tidak boleh Al-Quran dikatakan makhluk.
Dan sifat makhluk tidak tetap, berubah serta memiliki kekurangan dan kelemahan. Al-
Quran adalah wahyu Rabb Pencipta alam semesta Zat Yang Maha Sempurna tidak cacat
pada firman-Nya dan tidak ada perobahan padanya.
َ ً َ ْ َ َ َ َ ْ ََ َ ْ ُ ْ َ ُ ‫َ ََ ََ َ ﱠ‬
‫ند غ ْ ِ ﱠ ِ ل َو َج ُدوا ِف ِيه اخ ِتﻼفا ك ِث ً ا‬ ‫ع‬ ْ ‫ان م‬
‫ن‬
ِ ِ ِ ‫أفﻼ يتدبرون القرآن ۚ ولو‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya”. (QS. An-Nisa: 82)

715
HR. Ibnu Majah (no. 201) dishahihkan oleh Syaikh Al-Arnauth t
406 Mata Air Yang Jernih

Sangat banyak perkataan bahkan ijma’ (kesepakatan) para ulama Salaf Ahlu sunnah
wa Al-Jamaah yang menyatakan Al-Quran kallamullah bukan makhluk.
Penyimpangan yang lain terhadap Al-Quran seperti, menafsirkan Al-Quran dengan
metoda hermeunetik 716 . Memahami Al-Quran dengan akal dan hawa nafsu,
sebagaimana penafsiran menghalalkan kesyirikan dan maksiat, seperti penafsiran salah
satu ayat dalam surat Maryam untuk membolehkan “Ucapan selamat natal” oleh
seorang professor hadaahullah, atau disertasi doctoral disalah satu universitas Islam di
Indonesia dalam menafsirkan ayat tentang “Milkul Yamin” untuk membolehkan zina
atas dasar suka sama suka. Semuanya berdalil dengan ayat Al-Quran. Demikianlah
dasarnya para pengusung kesesatan mereka tetap mencari dalil untuk dijadikan dalih
membenarkan pemahaman sesat mereka, dengan metoda tafsir “cokgalicok”. Membuat
pemahaman baru yang justru bertentangan dengan pemahaman Rasulullah n dan para
‘Ulama Salaf g.

Hermeunetika adalah sebuah metode penafsiran berasal dari Yunani, yang pada
akhirnya berkembang sebagai sebuah metoda untuk menafsirkan Bible di kalangan
gereja Kristen Nasrani. Konsep hermeunetik terus dikembangkan oleh para teolog dan
filosof di Barat, untuk memahami ilmu-ilmu sosial dan humaniora secara umum, (the
study of the general principle of biblical interpretation). Prinsip dasar dalam metoda
Hermeunetik adalah menafsirkan konsep beragama dengan bebas, walaupun itu sudah
hal yang final. Ini tentunya tidak bisa dipakaikan untuk Al-Quran, karena Al-Quran
secara lafazh dan tafsirnya sudah selesai di zaman Nubuwwah dan para Sahabat, dan
terjaga dari zaman kezaman.
Aturan syariat dalam Islam yang bersumber dari wahyu Al-Quran dan As-Sunnah
sudah sempurna dan ada hal-hal pokok mendasar yang sudah final, disepakati, seperti
perkara ‘Aqidah, konsep Tauhid kepada Allah, tentang Asma dan Sifat-Nya, aturan
Ibadah, hukum zina haram, Al-Quran kalaamullah dan lainnya. Menurut konsep
hermeunetika hal itu belum finish dan masih relative, bisa jadi ditemukan penafsiran
yang lain.
Oleh karenanya, tidak hayal seorang kandidat Doktoral di Indonesia berhasil meraih
gelar ke doktorannya dengan “predikat terbaik” yang lolos sidang dihadapan para
professor ahli akademis, menghalalkan konsep zina atas dasar ridha dan tidak ada
paksaan. Padahal Islam telah sepakat akan keharaman Zina.
Hermeunetik teks-teks agama Barat berawal dari masalah besar dan kontradiktif
ajaran agama mereka yang kacau dan tidak memuaskan pemeluknya. Diantara sebab
dan pemicunya adalah;

716
Dari bahasa Yunani Hermeneuein (interpretasi/penafsiran). Istilah ini berkaitan dengan tokoh mitos
Hermes (Mercurius) duta dewa Jupiter, yang menyampaikan pesan kepada manusia. Sebuah
metodologi penafsiran Bible. Para pendukung faham hermeunetik ada yang menghubungkan sosok
Hermes dengan Nabi Idris q.
Mata Air Yang Jernih 407

Pertama: Ketidakyakinan para tokoh ilmuan atas validitas keshahihan teks-teks


dan aturan sumber agama, karena tidak ada bukti ilmiyah yang menguatkan validitas
tersebut.
Kedua: Tidak adanya laporan-laporan tentang tafsiran yang dapat diterima umum,
yakni tidak ada sanad yang mutawatir dalam periwayatan, consensus kesepakatan
(Ijma’) dikalangan tokoh-tokoh agama Barat.
Ketiga: Tidak adanya sekelompok manusia atau generasi terpercaya (tsiqqah) yang
mampu menghafal teks-teks yang hilang ataupun yang ada.
Tiga poin problematika ini tidak terjadi dalam sejarah Islam, khususnya dengan Al-
Quran. Didalam Islam ribuan para para Ulama yang menghafal Al-Quran, bukan hanya
teks nya saja, namun juga penafsiran dan maknanya diriwayatkan secara mutawatir
bersanad, bahkan umat ini dimuliakan dengan adanya Ilmu Persanadan.
Jika kita adopsi metoda hermeunetik untuk menggantikan metoda tafsir Bil Ma’tsur
yang sangat unggul dan berlangsung lama di setiap generasi kaum Muslimin, tentu kita
akan terjadi kekacauan dan kerusakan.717
Demikian juga bentuk penyimpangan terhadap Al-Quran mengatakan Al-Quran
adalah karya Muhammad n, kuno dan tidak sesuai zaman, Al-Quran layak direvisi,
tidak valid, tidak berhukum dengan hukum Al-Quran karna kesombongan atau
meyakini hukum adat dan undang-undang yang dibuat manusia lebih baik dari Al-
Quran, bertenung dengan Al-Quran, praktek menginjak mushaf Al-Quran dan ini
pernah terjadi disalah satu IAIN di tanah air, seorang dosen menginjak Al-Quran
dihadapan mahasiswa dalam suatu kuliah umum. Wallahulmusta’an.
D. IMAN KEPADA PARA NABI DAN RASUL r

Allah k adalah Zat Yang Maha Ghaib, manusia tidak akan mampu melihat-
Nya karena keagungan dan kebeasaran-Nya. Maka untuk mengenalkan tentang Zat-
Nya, apa diinginkan Allah k dan apa yang dibenci-Nya, maka Allah k mengutus
para nabi dan rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah kepada para hamba-Nya.

Allah k berfirman:
ٌ ‫يع َب ِص‬ ‫ص َطفي م َن ْاﳌَ َﻼئ َكة ُ ُس ًﻼ َوم َن ﱠ‬
ٌ ‫الناس ۚ إ ﱠن ﱠ َ َسم‬ ْ ‫ﱠ ُ َي‬
ِ ِ ِ ِ ‫ِ ِر‬ ِ ِ
“Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. Al-Hajj: 75)
َ َ
َ
‫ِف ْر َع ْون َر ُسو ًل‬ ٰ َ ‫ِإ ﱠنا أ ْر َس ْل َنا ِإ َل ْي ُك ْم َر ُس ًوﻻ َشا ِ ًدا َع َل ْي ُك ْم َك َما أ ْر َس ْل َنا ِإ‬

717
Lihat artikel Wan Mohammad Nor di Majalah Islamia, edisi 1, tahun 2004. Diringkas dari tulisan Dr.
Adian Husaini hafizahullah, Direktur At-Taqwa College, dengan sedikit penyesuaian.
408 Mata Air Yang Jernih

“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang
Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu)
seorang Rasul kepada Fir'aun”. (QS. Al-Muzzammil: 15)
Salah satu rukun iman yang wajib bagi setiap muslim adalah beriman bahwa
Allah k telah mengutus para nabi dan rasul untuk manusia, ada yang Nama dan
kabarnya dikisahkan kepada kita ada yang tidak diceritakan.
ً ‫ص ُ ْم َع َل ْي َك ۚ َو َ ﱠل َم ﱠ ُ ُمو َ ٰ َت ْ ل‬
‫يم‬ ُ ‫ص َنا ُ ْم َع َل ْي َك من َق ْب ُل َو ُر ُس ًﻼ ﱠل ْم َن ْق‬
ْ ‫ص‬ َ ‫َو ُر ُس ًﻼ َق ْد َق‬
ْ ‫ص‬
ِ ِ
“Dan rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu,
dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah
berbicara kepada Musa dengan langsung”. (QS. An-Nisa: 164)
Siapa saja yang tidak beriman kepada salah satu Nabi maka dianggap dia kufur
dan mendustakan seluruh Nabi dan Rasul r. Jika seorang muslim beriman kepada
seluruh para nabi dan rasul, namun dia mengingkari kerasulan Nabi Isa p, maka dia
kafir karena nabi ‘Isa adalah salah satu nabi Allah k yang disebutkan kisah dan
dakwahnya dalam Al-Quran. Makanya orang Nasrani atau yahudi, ketika mereka
beriman kepada seluruh Nabi bani Israil, namun tidak beriman kepada Nabi
Muhammad n, maka dia kafir seakan mendustakan seluruh para nabi mereka yang
telah mengabarkan akan kedatangan dan ciri-ciri Rasulullah n dan para sahabatnya
dalam kitab Taurat. Injil dan suhuf lainnya.
Allah k berfirman :
َُْ ُ ُ ََ ُ ُ َ ‫ﱠ ﱠ َ َ ْ ُ ُ َ ﱠ َ ُ ُ َُ ُ َ َ ُ َ ّ ُ َْ َ ﱠ‬
ْ ‫ولو َن ُن ْؤم ُن ب َب‬
‫ض َونكف ُر‬ ‫ع‬
ٍ ِ َِ ‫ِإن ال ِذين يكفرون ِبا ِ ورس ِل ِه و ِر دون أن يف ِرقوا ب ن ِ ورس ِل ِه و ق‬
ْ
َ َ َ َ َْ َٰ ُ ً َٰ َ ُ ‫َ َ ﱠ‬
‫( أول ِئ َك ُ ُم ال ا ِف ُرون َحقا ۚ َوأ ْعت ْدنا ِلل ا ِف ِر َن‬150) ‫ض َو ُ ِر ُدون أن َيت ِخذوا َب ْ ن ذ ِل َك َس ِ يﻼ‬ ْ َ
ٍ ‫ِببع‬
ً َ
(151) ‫َعذ ًابا ﱡم ِ ينا‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan
bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya,
dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap
sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan
(tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang kafir
sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan
yang menghinakan”. (QS. An-Nisa: 150-151)A
Iman kepada Para Nabi dan Rasul r meliputi beberapa perkara pokok;

Pertama: Iman keberadaan dan nama-nama Para Nabi dan Rasul r yang
dikabarkan Al-Quran dan As-Sunnah.
Nama-nama Para Nabi dan Rasul r dalam Al-Quran; Allah l berfirman:
Mata Air Yang Jernih 409

‫ُﱠ‬ َْ ‫ﱠ‬
‫َو َعل َم َآد َم اﻷ ْس َم َاء ل َ ا‬
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya”. (QS.
Al-Baqarah: 30)
‫ً ﱠ‬ َ َ ‫ْ َ ﱠ‬ َ ْ ْ ُْ َ
‫س ۚ ِإن ُه ان ِص ِّديقا ن ِ يا‬ ‫اب ِإد ِر‬
ِ ‫واذكر ِ ال ِكت‬
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di
dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan
seorang nabi”. (QS. Maryam: 56)
َ َ
َ ‫ﱠ‬
‫وح َوالن ِ ِّي ن ِمن َ ْع ِد ِه‬
ُ
‫ن‬ ٰ َ ‫ِإ ﱠنا أ ْو َح ْي َنا ِإ َل ْي َك َك َما أ ْو َح ْي َنا ِإ‬
ٍ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya”. (QS. An-Nisa: 163)
Berdasarkan ayat ini Nabi Nuh p adalah Rasul pertama yang ditus oleh Allah
l untuk berdakwah ketika terjadi awal kesyirikan pada kaum yang hidup dimasanya
dengan menyembah kuburan orang-orang shaleh. Dan inilah sejarah pertama terjadi
kesyirikan dimuka bumi, yang sebelumnya anak cucu Adam p semuanya bertauhid
kepada Allah l.
َ َٰ َُ ْ ‫ال َيا َق ْوم‬ ً ُ ‫َعاد َأ َخا ُ ْم‬
َ ‫ودا ۗ َق‬ ٰ َ ‫َو‬
‫اع ُب ُدوا ﱠ َ َما لكم ِّم ْن ِإل ٍه غ ْ ُ ُه‬ ِ ٍ ِ
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata:
"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya”.
(QS. Al-A’raf: 65)
َ َٰ َُ ْ ‫ال َيا َق ْوم‬ َ ‫ود َأ َخا ُ ْم‬
َ ‫صا ِ ً ا ۗ َق‬ َ ‫َث ُم‬ ٰ َ ‫َو‬
‫اع ُب ُدوا ﱠ َ َما لكم ِّم ْن ِإل ٍه غ ْ ُ ُه‬ ِ ِ
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-
Nya”. (QS. Al-A’raf: 73)
َ َ َ ْ َ ّ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫َ ُ ً ْ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َن‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫احشة ما سبقكم ِ ا ِمن أح ٍد ِمن الع‬
ِ ‫ولوطا ِإذ قال ِلقو ِم ِه أتأتو الف‬
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia
berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang
belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?". (QS. Al-A’raf:
80)
ُ َ َ ٰ َ ‫َو‬
‫َم ْد َي َن أخا ُ ْم ش َع ْي ًبا‬ ِ
“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu'aib”.
(QS. Al-A’raf: 85)
410 Mata Air Yang Jernih

‫س َو َذا ْالك ْفل ۖ ُ ﱞل ّم َن ﱠ‬


‫الص ِاب ِر َن‬ َ ‫يل َو ْدر‬
َ ِ ‫َو ْس َم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫اع‬ ِ
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-
orang yang sabar”. (QS. Al-Anbiya: 85)
َ
‫( َو َو َ ْبنا‬83) ‫يم‬ ٌ ‫ات ﱠمن ﱠ َش ُاء ۗ إ ﱠن َرﱠ َك َح ِك‬
ٌ ‫يم َع ِل‬ َ َ َ َ َ ََ َ َ ْ َ ََْ َُ ‫َ ْ َ ُ ﱠ‬
ِ ٍ ‫يم ع ٰ ق ْو ِم ِه ۚ ن ْرف ُع د َرج‬ ِ ‫و ِتلك تنا آت نا ا ِإبرا‬
َ َ
َ َ ْ ُ َ َ ُ َ ‫ّﱠ‬ ُ َ َ ً ‫وب ۚ ُكﻼ َ َد ْي َنا ۚ َو ُن‬ َ َ ْ َُ
َ ‫اق َو َ ْع ُق‬
َ ‫ان َو أ ﱡي‬
‫وب‬ ‫وحا َ َد ْينا ِمن ق ْب ُل ۖ َو ِمن ذ ِر ِت ِه داوود وسليم‬ ‫له ِإ‬
َ‫اس ۖ ُ ﱞل ّمن‬ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ٰ َ َ َ
َ ‫( َوزكرﱠ ا َو َ ْح َ ٰ َو ِع َ ٰ َو ل َي‬84) ‫وسف َو ُمو َ ٰ َو ُارون ۚ َوكذ ِلك ن ْجزي ا ْ ِس ِن ن‬ َ َ ُ ُ ‫َو‬
ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ْ ََ َْ‫َ ْ َ َ َ َْ َ َ َُ ُ َ َُ ً َ ُ َ ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬
(86) ‫اﳌ ن‬ ِ ‫اعيل وال سع و و س ولوطا وكﻼ فضلنا ع الع‬ ِ ‫( و ِ سم‬85) ‫الصا ِ ِ ن‬
“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya'qub kepadanya. Kepada keduanya
masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah
Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud,
Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat baik. Dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya
termasuk orang-orang yang shaleh. Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth Masing-
masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya)”. (QS. Al-An’am: 83-86)
‫َو َما ُم َح ﱠم ٌد إ ﱠﻻ َر ُسو ٌل َق ْد َخ َل ْت ِمن َق ْب ِل ِه ﱡ‬
‫الر ُس ُل‬ ِ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul”. (QS. Ali-Imran: 144)
Itulah 25 Nama Nabi dan Rasul Allah k yang disebutkan dalam Al-Quran. Jumlah
Para Nabi dan Rasul sangat banyak, dalam satu riwayat disebutkan jumlah mereka
124.000 Nabi dan Rasul. Jumlah Rasul 315. Yang disebutkan dalam Al-Quran 25 Nabi
dan Rasul. 5 Rasul Ulul ‘Azmi r.

• Secara urutan zaman nama-nama Nabi dan Rasul sebagai berikut: Adam, Idris, Nuh,
Hud, Sholeh, Syu’aib, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Yusuf, Yunus, Ayyub,
Zulkifli, Harun, Musa, Daud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa’, Zakariyya, Yahya, ‘Isa bin
Maryam, Muhammad n.

• Ulul ‘Azmi dari mereka hanya 5 Rasul, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad n

• Khalilan (dua kekasih Allah k))) adalah Ibrahim dan Muhammad n

• Nama-nama Nabi yang disebutkan dalam sebagian atsar diantaranya adalah Nabi
Syist, Yusya bin Nun, Nabi Daniyal, Samu’il, Thalut r.
Mata Air Yang Jernih 411

Dari Abu Al-Asy’ast Al-Ahmari, Rasulullah n bersabda:


ُ ُ َ َ َ َ ‫إ ﱠن َد ْان َي‬
‫ال َد َعا َرﱠ ُه َع ﱠز َو َج ﱠل أ ْن ت ْد ِفن ُه أ ﱠمة ُم َح ﱠم ٍد‬ ِ
“Sungguh Daniyal pernah berdoa kepada Rabb-nya k agar dia dikuburkan oleh
ummat Muhammad n”.

Maka ketika Abu Musa Al-Asy’ari z membuka negeri Tustar dia menemukan nabi
Daniyal p di sebuah tempat dalam Baitul Mal kerajaan Hurmuzan.

Rasulullah n pernah memberi kabar akan hal ini dalam sabda beliau;
ْ ُ ُ ّ ََ َ َْ َ ََ ‫َ ْ َ ﱠ‬
‫وه ِبا َ ﱠن ِة‬‫من دل ع دانيال ف ِشر‬
“Siapa yang menemukan Daniyal maka kabarilah dia dengan surga”.718
Adapun yang khilaf para ulama, seperti Khadir, Luqman, Zulkarnain, Tubba’,
Luqman, ‘Uzair 719 , mereka adalah hamba-hamba Allah k yang sholeh, apakah
mereka nabi atau bukan, terdapat khilaf dikalangan para ulama, dari sahabat Abu
Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

‫ﻻ أدري تبع ن يا ان أم غ ن‬
“Aku tidak tahu apakah Tubba’ seorang nabi atau bukan nabi”.720
Faidah: Ahlu Sunnah beriman bahwa para Nabi dan Rasul menerima wahyu dari Allah
k melalui perantara Jibril p, adapun menurut sekte sufi mereka meyakini wali
mereka mendapat wahyu langsung dari pada Allah k, dikenal dengan istilah ilmu
laduni, bahkan Ibnu ‘Araby mengatakan wali lebih mulia dari pada Rasul r.

Kedua: Membenarkan risalah yang dibawa oleh para Rasul, semua Para Nabi dan
Rasul r sepakat dan satu diatas risalah Tauhid. Mengingatkan umatnya dari
kesyirikan, serta mengabarkan tentang kejadian masa depan berdasarkan wahyu,
kehidupan ahirat, tentang kedatangan Nabi Muhammad n.
َ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ ََ َ ْ
(27) ‫( ﻻ َم ِن ْارت ٰ ِمن ﱠر ُسو ٍل‬26) ‫َع ِال ُم الغ ْي ِب فﻼ ُيظ ِ ُر َع ٰ غ ْي ِب ِه أ َح ًدا‬
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya”.
(QS. Al-Jinn: 26-27)

718
Lihat Al-Bidayah Wa An-Nihayah 2/377
719
Lihat tafsir surat Al-Baqarah: 259, tentang kisah ‘Uzair, lihat surat Al-Kahfi: 60, tentang Yusya’ bin
Nun, dan kisah Zulkarnain q Al-kahfi: 83
720
Tafsir Gharaaib Al-Quran wa Raghaaib Al-Furqan 6/106, Nizhamuddin An-Naisaburi (w. 850 H)
412 Mata Air Yang Jernih

1. Tugas -Tugas Para Nabi dan Rasul r;

Mengenalkan Allah k kepada manusia, Allah k dan sifat sifat-Nya, karna Allah
k adalah Zat Yang Maha Ghaib, maka tidak mungkin akal manusia bisa mengenal
Allah k dengan baik kecuali melalui Para Nabi r. Mengajarkan tugas dan
kewajiban makhluk kepada Allah k dan cara melakukan kewajiban itu, memberi
peringatan dan kabar gembira tentang adanya surga dan neraka, Allah k berfirman;
ً ‫ﱠ بإ ْذنه َوس َر‬ َ ً ََ ََ ّ َ ُ َ ً َ َ َْ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ ﱠ‬
(46) ‫اجا ﱡم ِن ً ا‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ‫( ود‬45) ‫يا أ ا الن ِ ﱡ ِإنا أ ْرسلناك شا ِ دا وم ِش ًرا ون ِذ ًيرا‬
‫اعيا ِإ‬
َ ً ْ َ ‫َ َ ّ ُْ ْ َ َ ﱠ َ ُ ّ َ ﱠ‬
(47)‫ضﻼ ك ِب ً ا‬ ‫و ِش ِراﳌؤ ِم ِن ن ِبأن ل م ِمن ِ ف‬
“Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar
gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan
izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. Dan sampaikanlah berita gembira
kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar
dari Allah”. (QS. Al-Ahzab: 45-47)
Menjelaskan syari’at secara detail dan sempurna, melalui wahyu dan risalah. Dan
kisah kehidupan mereka untuk dijadikan tauladan dalam kehidupan manusia, karna
suluruh para Nabi dan Rasul adalah manusia terbaik dan sempurna akhlaq serta pribadi
mereka r.
ْ ٌَ ْ ُ َُ ‫ص َع َل ْي َك ِم ْن َأ ْن َب ِاء ﱡ‬
‫الر ُس ِل َما نث ِّ ُت ِب ِه ف َؤ َاد َك َو َج َاء َك ِ َ ِذ ِه ا َ ﱡق َو َم ْو ِعظة َو ِذك َرى‬ ‫َو ُكﻼ َن ُق ﱡ‬
َ ْ ْ
‫ِلل ُمؤ ِم ِن ن‬
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu
kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman”. (QS.
Hud: 120)
Berbeda dengan kaum Nasrani dan Yahudi, perjalanan hidup para nabi dan rasul,
dikisahkan dalam kitab bible mereka dengan hal-hal yang jelek dan penuh kemaksiatan.
Ketiga: Beriman kepada Rasulullah n secara khusus, membenarkan dan wajib
mengikuti syariat yang beliau bawa. Kewajiban ini untuk seluruh bangsa manusia dan
bangsa jin tanpa terkecuali.
2. Sifat-Sifat dan Keistimewaan Para Nabi dan Rasul r

Semua para Nabi dan Rasul r yang Allah k utus kepermukaan bumi adalah
dari jenis manusia, mereka diberikan mu’jizat untuk melemahkan dan membungkam
orang yang menyelisihinya. Seluruh Para Nabi dan Rasul r memiliki sifat sebagai
hamba yang ta’at beribadah kepada Rabb-nya. Tidak seorangpun yang memiliki sifat
ketuhanan. Maka kafirlah orang-orang penyembah Nabi dan utusan Allah k.
Mata Air Yang Jernih 413

• Adapun Sifat Mereka dari Sisi Sebagai Hamba yang Ta’at;

Manusia yang paling baik ibadahnya kepada Allah k, Nabi Sulaiman p sholat
dalam waktu yang sangat lama, Nabi Daud p puasanya sehari berpuasa sehari
berbuka, Nabi kita Muhammad n berdiri sholat malam sehingga kaki beliau
membengkak. Allah k memuji nabi kita Muhammad n .

• Sifat Sebagai Manusia Biasa;

Mereka makan dan minum, menikah, punya keturunan, letih, marah, gembira, sedih,
takut, wafat sebagaimana manusia lainnya.
• Sifat Sebagai Rasul Utusan Allah l:

Mereka diberi wahyu oleh Allah f, baik dengan cara langsung, atau dengan
perantara Malaikat r, mimpi, diwahyukan langsung kedalam hati, atau dengan
berbicara langsung dibalik hijab.
‫َ ﱠ‬ ْ َ ً َ َ
‫اب أ ْو ُي ْر ِس َل َر ُسوﻻ ف ُيو ِ َ ِب ِإذ ِن ِه َما َ ش ُاء ۚ ِإن ُه‬ ََ َْ ً ْ َ ‫َ َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ ُ ﱠُ ﱠ‬
ٍ ِ ‫وما ان ِل ش ٍرأن ي ِلمه ِإﻻ وحيا أو ِمن ور ِاء‬
ٌ ‫َع ﱞ َح ِك‬
‫يم‬ ِ
“Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan dia
kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus
seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang
Dia kehendaki. Sungguh Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”. (QS. As-Syura: 51)
Para rasul diberi Mu’jizat oleh Allah k yang tidak mampu dilakukan manusia
biasa, untuk melemahkan lawan dan menunjukkan kebenaran risalah yang mereka
bawa, seperti mu’jizat tongkat nabi Musa p, mengalahkan tukang sihir fir’aun, dan
membelah lautan dan lainnya.
Nabi Muhammad n bisa mengeluarkan air dari jari jemari, membelah bulan, serta
mu’jizat Al-Quran dan As-Sunnah sebagai mu’jizat yang paling agung dan abadi
sampai hari kiamat. Sifat Ma’sum (terjaga) dari kesalahan ketika menyampaikan wahyu,
tidak mungkin tersalah atau tercampur antara perkataan Allah k dengan perkataan
malaikat, jin apalagi manusia.
Para Rasul dijaga oleh Allah k dari dosa-dosa besar, para nabi tidak ada yang
melakukan dosa besar, mereka dijaga oleh Allah k dari terjatuh pada syirik,
kekufuran, kemunafikan dan maksiat. Adapun dosa kecil maka mungkin saja mereka
melakukannya, namun mereka segera bertaubat kepada Allah k, seperti nabi Adam
memakan buah dari pohon yang dilarang, nabi Musa p tanpa sengaja membunuh
orang Qibthy suku fir’aun di Mesir, nabi Nuh ditegur oleh Allah k Ketika minta
414 Mata Air Yang Jernih

anaknya diselamatkan, Nabi Muhammad n mengharamkan madu yang dihalalkan


Allah k.

3. Mengenal dan Beriman Kepada Nabi Muhammad n .

Tak kenal maka tak sayang. Seseorang akan menjadi lawan atas apa yang dia tidak
ketahui. Mengenal orang-orang mulia adalah kemuliaan, walau kita tidak seperti
mereka. Karena mencontoh kemuliaan itu adalah kemuliaan. Mengenal manusia terbaik
akan membuat seseorang menjadi baik, pancaran keagungan akhlak dan sifatnya, akan
membentuk karakter dan pribadi dalam dada. Siapa yang berpaling pada kehinaan dan
terbiasa dengan kerendahan, maka jiwa nya akan kerdil dan menderita. Cukuplah
kemuliaan seorang hamba dikenali ketika ia mencintai kemuliaan dan prilaku hidup
orang-orang mulia.
Rasulullah n adalah sosok pribadi yang paling bersahaja, tokoh agama dan kepala
negara yag berada dipuncak ketinggian diantara manusia, namun memiliki hati yang
tawaadhu’ kepada Zat Yang Maha Perkasa. Beliau n adalah hamba yang terpuji, dari
fisik dan keelokan hati. Namanya harum dilangit, dicintai penduduk bumi. Tiada
seorangpun lawan kecuali mengakui, apalagi kawan setia yang senantiasa ikhlas
melayani.
Dialah rasul termulia dan penutup sekalian Para Nabi r. Syariat Islam yang
dibawa telah sempuna tidak butuh penambahan lagi. Maka wajib bagi umat ini untuk
mengenali Sunnah, akhlak, sifat fisik dan ajaran Rasulullah n dengan baik. Seluruh
para nabi memiliki kesempurnaan akhlak dan fisik yang baik, ketika berdakwah
membuat manusia terkagum akan kemuliaan akhlak dan kesempurnaan fisiknya.
Demikiaan Rasulullah n juga memiliki kesempunaan yang sulit digambarkan dengan
ucapan dan tulisan. Seakan lisan akan kelu dikala menggambarkan kesemprunaan Nabi
Muhammad n.
• Nama dan Nasab Nabi Muhammad n :
Nama beliau adalah Abu Al-Qosim Muhammad n bin ‘Abdullah bin ‘Abdul
Muthollib bin Hasyim bin ‘Abdu Manaf bin Qushay bin bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab
bin Luay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhir bin kinanah bin Khuzaimah bin
Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan bin Isma’il bin Ibrahim
e.721 Dari Watsilah ibnu Al-Asqa’ z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ‫اص َط َفى م ْن ُق َر‬
ْ ‫ َو‬،‫اص َط َفى ُق َر ْ ًشا م ْن ك َن َان َة‬
ْ ‫ َو‬،‫يل‬
َ ‫اع‬ َ ْ ََ ْ ََ َ ََ ْ َ ‫ﱠ‬
ِ‫ش ب‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ِإن ﷲ اصطفى ِكنانة ِمن ول ِد ِإسم‬
‫اش ٍم‬ َ ‫اص َط َفا ي م ْن َب‬
ْ ‫ َو‬،‫َ اشم‬
ِ ِ ِ ِ ٍ ِ

721
Ini urutan nasab yang di sepakati oleh para ulama. Lihat kitab Ar-Rahiq Al-Makhtum 1/51 cetakan
Wizaratu Al-Auqaf Qatar.
Mata Air Yang Jernih 415

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak keturunan Ismail, memilih Qurats
dari dari bangsa Kinanah, memilih bani Hasyim dari suku Qurays, dan memilihku dari
Hasyim”.722
Nabi Muhammad n adalah penutup para Nabi dan Rasul r untuk seluruh alam,
untuk golongan manusia maupun bangsa jin.
َ َ َ ّْ ً َ ْ َ ‫َ َ َْ َ َْ َ ﱠ‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫وما أرسلناك ِإﻻ رحمة ِللع‬
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam”. (QS. Al-Anbiya:107)
ْ ‫اﻷ ْرض ۖ َﻻ إ َٰل َه إ ﱠﻻ ُ َو ُي‬
َ ْ َ َ َ ‫ُ ْ َ َﱡَ ﱠ ُ ّ َ ُ ُ ﱠ َْ ُ ْ َ ً ﱠ َ ُ ُ ْ ُ ﱠ‬
ِ ‫ح‬ ِ ِ ِ ‫ات و‬ِ ‫قل يا أ ا الناس ِإ ِ ي رسول ِ ِإليكم ج ِميعا ال ِذي له ملك السماو‬
َ ُ ‫ﱠ ّ ُّْ ّ ﱠ ُ ْ ُ ﱠ َ َ َ َ ﱠ ُ ُ َ ﱠ‬ ُ َ ُ
‫وه ل َعلك ْم َ ْ َت ُدون‬ ‫َو ُ ِميت ۖ ف ِآمنوا ِبا ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه الن ِ ِ اﻷ ِم ِي ال ِذي يؤ ِمن ِبا ِ و ِلما ِت ِه و ات ِبع‬
“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Rabb (yang berhak
disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu
kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk".”. (QS. Al-A’raf: 158)
َ َ َ َ ّ ‫ﱠ َ َ ُ َ ﱠ ٌ َ َ َ َ ّ ّ َ ُ ْ َ َٰ ﱠ ُ َل ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
ً ‫ان ﱠ ُ ب ُ ّل َ ْ ٍء َع ِل‬
‫يما‬ ِ ِ ‫ما ان محمد أبا أح ٍد ِمن ِرج ِالكم ول ِكن رسو ِ وخاتم الن ِ ِي ن ۗ و‬
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Ahzab: 58)
َ ٰ ُ َ َُ
ۚ ‫نذ ُرونك ْم ِلق َاء َي ْو ِمك ْم َ ذا‬ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ‫َيا َم ْع َش َر ا ْ ّن َو ْاﻹ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ ّ ُ ْ َ ُ ﱡ‬
ِ ‫س ألم يأ ِتكم ُرس ٌل ِمنكم يقصون عليكم آيا ِ ي و‬ ِ ِ ِ ِ
َ‫الد ْن َيا َو َش ُدوا َع َ ٰ َأ ُنفس ْم َأ ﱠ ُ ْم َ ُانوا َ افر ن‬
‫َق ُالوا َش ْد َنا َع َ ٰ َأ ُنفس َنا ۖ َو َغ ﱠرْ ُ ُم ا ْ َ َي ُاة ﱡ‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari
golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi
peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami
menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan
mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang
yang kafir”. (QS. Al-An’am: 130)
Ketika sekelompok Jin mendengar Al-Quran dan dakwah Nabi n, mereka pulang ke
kaumnya dan berkata;
َ َ َ ْ ّ ُْ َُ ْ ُ ُُ ّ ُ َ ْ ْ َ ُ َ ‫َ َََْ َ ُ َ َ ﱠ‬
‫اب أ ِل ٍيم‬
ٍ ‫ذ‬‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫م‬ ‫ك‬‫ر‬ ‫ج‬
ِ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ ِ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ذ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫م‬‫ك‬ ‫ل‬ ‫ر‬‫ف‬ِ ِ ِ ‫ِ و ِآم‬
‫غ‬ ‫ه‬ ‫ب‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ِ ‫يا قومنا أ ِجيبوا دا‬

722
HR. Muslim (no.2276)
416 Mata Air Yang Jernih

“Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan
berimanlah kepada-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan
melepaskan kamu dari azab yang pedih”. (QS. Al-Ahqaf: 31)
ٌ ُ َ َ ْ ُْ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ ‫َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ٌ ّ ْ َ ُ ُ ْ َ ٌ َ َ ْ َ َ ﱡ‬
ٌ ‫وف ﱠر ِح‬
‫يم‬ ‫لقد جاءكم رسول ِمن أنف ِسكم ع ِز زعلي ِه ما ع ِنتم ح ِر ص عليكم ِباﳌؤ ِم ِن ن رء‬
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”. (QS. At-Taubah:
128)
Dari Jubair bin Muth’im z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ﱠ‬
‫اش ُرال ِذي ُي ْحش ُر‬ َ ْ ََ َ ْ ُ ْ ُ‫ﱠ َ ْ ُ ﱠ‬ َْ ََ َ ُ َ ْ َ َ ٌ َ ُ ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ
ِ ‫ِ خمسة أسم ٍاء أنا مح ﱠمد وأحمد و أنا اﳌا ِ ال ِذي يمحو ِ ي الكف َرو أنا ا‬
ْ ََ َ َ ُ ‫ﱠ‬
‫اس َع ق َد ِمي َو أنا ال َعا ِق ُب‬‫الن‬
“Aku memiliki 5 nama: aku Muhammad (yang terpuji), aku Ahmad (yang banyak
memuji), aku Al-Mahii (penghapus) yang denganku Allah hapuskan kekufuran, aku Al-
Hasyir, yang mana manusia dikumpulkan dihadapanku. Aku Al-‘Aqib (penutup para
nabi) r”.723

• Kesempurnaan Sifat Fisik dan Karakter Rasulullah n:


َ ََ ْ ْ َ َ َّ ٌ َ ٌ ُ َُ َ َ َ‫ﱠ‬
‫لق ْد ان لك ْم ِ َر ُسو ِل ﱠ ِ أ ْس َوة َح َسنة ِﳌن ان َي ْر ُجو ﱠ َ َوال َي ْو َم اﻵ ِخ َر َوذك َر ﱠ َ ك ِث ً ا‬
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab: 21)
ُُ
‫خل ٍق َع ِظ ٍيم‬ ٰ َ ‫َو ﱠن َك َل َع‬
ِ
“Dan sungguh kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS. Al-Qalam: 3)
Datang dalam banyak riwayat tentang sifat fisik Nabi yang mulia n. Dari sahabat Anas
bin Malik z dia berkata:
ََ ‫ْ ََ ﱠ‬ َ َ َ ‫َ ْ َ َ ﱠ ََ َ َ ْ ََ ﱠ‬ ‫َ َ َ ُ ُ ﱠ‬
‫اس َولق ْد‬
ِ ‫ع الن‬ ‫اس َو ان أ‬
ِ ‫الن‬ ‫اس و ان أجود‬ ِ ‫ أحسن الن‬-‫ص ﷲ عليه وسلم‬- ِ ‫ان َرسول‬
‫َََ ﱠ‬ َ َ ََ ْ َ َْ َ َ َ َ َْ ْ َ َ
-‫ﷲ عليه وسلم‬ ‫ص‬- ِ ‫الص ْو ِت فتلقا ُ ْم َر ُسو ُل ﱠ‬
‫اس ق َب َل ﱠ‬
ِ ٌ ‫ف ِزع أ ُل اﳌ ِدين ِة ذات ليل ٍة فانطلق ن‬
َ ََُْ َ ََْ ً َ
‫الص ْو ِت‬
‫ﱠ‬ ‫اجعا وقد سبق م ِإ‬ ِ‫ر‬
“Rasulullah n adalah orang yang paling tampan, paling dermawan, manusia paling
pemberani. Pada suatu malam terjadi di kota Madinah sebuah suara dentuman besar

723
HR. Bukhari (no. 3apa)
Mata Air Yang Jernih 417

yang membuat manusia terkejut. Maka orang-orang pada keluar menuju arah suara itu,
ternyata mereka mendapati Rasulullah n telah kembali dari sumber suara itu
mendahului mereka”.724
Dari Ummu Ma’bad Al-Kuzza’iyyah725 d, dia bercerita dihadapan suaminya tentang
keelokan fisik sifat Rasulullah n dikala Nabi n lewat dan singgah dikemahnya
menuju perjalanan hijrah ke Madinah, ia berkata;
ُ ‫س َنح ًيﻼ َوَﻻ ُم ْدﳌًا َوَﻻ ُم ْط َ ًما َأ ْب َي‬ َ ْ ‫ض َاءة َأ ْب َ ُ ْال َو ْجه َح َس ُن ا ْ ُ ُلق َ ﱠس ًاما َو َل‬َ َْ َ ُ
‫ض‬ ِ َ ِ ِ ِ ِ ‫َرج ٌل ظا ِ ُر الو‬
‫ْ َ َ ﱡ‬ َُ َ ٌ َ ْ ُ َ ْ َْ ُ َ ْ َ ََْْ ْ ُ َ ْ َ ٌ َ
‫الص ْو ِت أ ﱠن ُعنق ُه َسط ُح ق َم ٍر كث‬ ‫ف َج ُ ﱠ‬
ِ ‫َو ِس ٍيم ث ِقيل أد العين ِن أ دب اﻷشف ِار منع ِط‬
َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ‫َ ْ ُ ٌ َ ََﱠ‬
‫ون ِإذا ت ل َم َعﻼ ُه ال َ َ ُاء َو ِ ذا َسكت ف َعل ْي ِه ال َوق ُار‬ ‫اج ِب مقر‬ َ َ ْ ‫ال ّ ْ َية َأ َز ﱡج ا‬
‫و‬
ِ ِ ِ
“Seorang lelaki yang sangat bersih, wajahnya berseri bak purnama, bagus
perawakannya, suka tersenyum. Tidak kurus, tidak berat kegemukan, tidak pula
jangkung semampai, tampan wajahnya, bagian hitam matanya sangat hitam, bulu
matanya Panjang, berjalan tegap dan kokoh, suaranya lantang, lehernya Panjang dan
kuat, jenggot nya tebal dan lebat, alisnya tipis memanjang dan bersambung. Jika dia
bicara tampak menarik, jika diam kelihatan tenang dan berwibawa.
َ ُ ‫ص ٌل َﻻ ُف‬ْ ‫الناس َو َأ ْح َس ُن ُه م ْن َقر ب َش ﱡ ْاﳌَ ْنطق َف‬‫ََ َْ ﱠ‬ َ ‫الناس َو َأ ْ َ ُاه م ْن‬
‫َأ ْج َم ُل ﱠ‬
‫ضو ٌل َوﻻ‬ ِِ ِ ٍ ِ ِ ِ ‫ح‬ ‫أ‬‫و‬ ‫يد‬
ٍ ‫ع‬
ِ ِ ِ
ُ‫ص َن ْ ن َأ ْن ُظر‬
ْ ‫ص ٌن َب ْ َن ُغ‬
ْ ‫الرْ َعة ُغ‬
ِ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ٌ ُ َ َ َ ْ ُ ََ َ ْ َ َ َ َْْ َ ّ ‫َ ْ َ َ ٌ َ َ َ ﱠ َ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ذرمة ِإذا ت لم نظم الد ِر واﳌرج ِان ﻻ نزر وﻻ نقصان رجل فوق‬
ِ
ََ َ ْ َ ْ َ َ َ‫ﱠ‬
‫الثﻼث ِة َوأط َر ُاه أ ْح َس ُ ُ ْم َمنظ ًرا َو أت ﱡم ُ ْم ِج ْس ًما‬
“ Dia adalah orang yang paling elok dan menawan enak dipandang dipandang dari
kejauhan, bagus dan manis setelah mendekat. Bicaranya baik, rinci, tidak berlebihan,
berjalan tegap dan cepat tidak tergesa. Jika berbicara seakan bintang bercahaya dan
marjan yang tertata rapi, tidak meninggi, tidak pula terlalu pelan. Perawakannya sedang.
Mata yang memandangnya tidak akan jemu atas kependekan, tidak sebal karena tinggi
badan, seakan satu dahan diantara dua dahan. Saya lihat dia adalah seorang yang
menarik diantara tiga orang yang menarik perhatian, paling baik tampilannya”.
ْ َ ُ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ َ ُ َْ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َْ َ ‫َ َ َ َﱠ‬ َ َ ََ َ
‫يما َيأ ُم ْر ُ ْم‬‫س َحف ْوا ِب ِه و ِ ذا ت لم أن ِصتوا و ِ ذا قام قاموا حوله و ِ ذا أمر ِبأم ِر ابتدروه ِف‬‫ِإذا جل‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َُ ُ ُ‫َ ْ ُ ٌ َ ْ ُ ٌ َ ْ ُ ُ ُ َ ُْ ُ َ ﱠ‬
‫س َوﻻ َ ْعت ِد َي َع أ َح ٍد ِ ش ّ ٍر‬ ِ ‫محفود محشود يحسده قومه ِﳌا نوره ﻻ عا‬
“Jika dia duduk, teman-temannya menghormati nya dengan ramah, jika dia berbicara,
rekan-rakanya diam menyimak ucapannya. Jika dia berdiri maka kawan-kawannyapun
berdiri bersamanya. Jika dia memerintah sesuatu, mereka segera melaksanakan
perintahnya. Dia orang yang di taati, pemimpin yang disegani, kaumnya cemburu

724
HR. Muslim (no. 6164)
725
Ummu Ma’bad Namanya ‘Aatikah bintu Khulaif, ada yang menyebut ‘Aatikah bintu Khalid bin
Munqiz bin Khunais Al-Ka’biyyah Al-Khuzza’iyyah.
418 Mata Air Yang Jernih

kepadanya karena petunjuk Allah yang dibawanya, wajahnya tidak cemberut dan tidak
berlaku zhalim (semena-semena) atas orang lain”.726
Sahabat Ali bin Abi Thalib z menceritakan sifat fisik Rasulullah n:
َ ََ َ ََ َ
‫ َو ِ ذا التفت التفت‬،‫ص َ ٍب‬ َ ْ ‫ إ َذا َم َ َت َق ﱠل َع َ َأ ﱠن َما َي‬,‫يل ْاﳌُ َشاش‬
‫م‬ ُ ‫ َج ِل‬,‫الو ْج ِه َت ْدو ٌر‬َ َ َ
‫َو ان‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً َ
،‫اس ل ْ َ ة‬ ْ ‫ َو َأ‬،‫ص ْد ًرا‬
‫ص َد ُق ﱠ‬
‫الن‬ َ ‫الناس‬ ‫ َأ ْج َو ُد ﱠ‬،‫الن ّي َن‬ ‫َ ً َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُ ﱡ ُ ﱠ َ ُ َو َخ َات ُم ﱠ‬
‫ ب ن ك ِتفي ِه خاتم النبو ِة و‬،‫معا‬
ِ ِ ِ
َْ ُ ُ َ ُ ُ َ ُ ‫َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ً َ َ ْ َ ُ ُ ْ ْ َ ً َ ْ َ ُ َ َ ِ ً َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ً َ َ ﱠ‬
‫ لم‬:‫اعته‬ِ ‫ يقول ن‬،‫ ومن خالطه مع ِرفة أحبه‬،‫ من رآه ب ِد ة ابه‬،‫ و أكرم م ِعشرة‬،‫وألي م ع ِر كة‬
َْ َ َ َ َ
‫أ َر ق ْبل ُه َوﻻ َ ْع َد ُه ِمثل ُه‬
“Nabi wajahnya sedikit oval. Tabiatnya lembut.. Apabila berjalan seakan berjalan
dijalan menurun, jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, diantara kedua bahunya
ada tanda kenabian, dan beliau adalah penutup Para Nabi r. Dadanya paling bidang,
dan paling jujur dalam berbicara, paling lembut dan sopan akhlaknya. Paling mulia
pergaulannya. Siapapun yang melihatnya akan segan dan kagum kepadanya. Siapa
yang bergaul dengan nya tentu akan mencintainya. Sungguh aku tidak melihat orang
sesempurna Rasulullah n sebelum dan sesudahnya”.727

Mengenal ciri fisik Rasulullah n merupakan hal yang penting, agar menumbuhkan
rasa cinta, dijadikan tauladan dalam kehidupan, seperti cara berpakaian yang sederhana
dan tidak isbal, serta menjadikan tolak ukur kebenaran. Dan juga alamat kebaikan, in
syaa Allah ketika seseorang melihat Nabi n di dalam mimpi. Karena bertemu Nabi
dalam mimpi, ini merupakan aqidah ahlu sunnah as-salafiyyah, karena adanya hadist-
hadist mutawatir dengan beragam lafazh dan redaksi, kemudian juga di nukil dari
sebagian besar para ulama dan orang-orang shaleh, bahwa seorang muslim bisa bertemu
Nabi n di dalam mimpi, baik ketika beliau n masih hidup ataupun sudah wafat. Dari
Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
‫ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬ َ َ َ ََْ
‫ ف ِإ ﱠن الش ْيطان ﻻ َيت َمث ُل ِ ي‬،‫َم ْن َرآ ِ ي ِ اﳌن ِام فق ْد َرآ ِ ي‬
“Siapa yang melihatku didalam mimpi, sungguh dia benar-benar telah melihatku.
Karena syaithan tidak bisa menyerupai aku”.728
Adapun pernyataan berjumpa Nabi n di dalam kondisi sadar dan terjaga setelah
beliau wafat, adalah hal yang diragukan dan mustahil, menurut pendapat yang lebih
kuat. Dinukilkan dari sebagian kalangan orang shaleh dan kaum sufi, bahwa hal itu
mungkin terjadi, mereka berargumentasi dengan hadist yang lafazhnya Gharib dan
syakh serta diperselisihkan oleh para ulama tentang keshahihannya. Serta tidak jarang
diantara tokoh-tokoh sufi membawa wirid dan ajaran baru, dengan dasar mimpi itu,

726
HR. Imam At-Thabrani (no. 5610), As-Syariah 3/1496 (no. 1020) Al-Ajurri. Dihasankan oleh syaikh Al-
Arnauth t
727
HR. At-Tirmizi (no. 3638) di dhaifkan oleh syaikh Al-Albani t
728
HR. Bukhari (no. 6997) Muslim (no. 2266). Lafazh ini dalam shahih Muslim
Mata Air Yang Jernih 419

karena ia mendapat tambahan ajaran baru dari hasil pertemuan dengan Nabi n. ini
tentunya terbuka pintu Bid’ah yang sangat besar, bahkan peluang menjerumuskan umat
pada jurang syirik dan kekufuran. Seperti hadist dari ‘Aun bin Abi Juhaifah z,
Rasulullah n bersabda:
َ َ ْ ََ َ َ ْ ‫ََْ َ ََﱠ‬
‫ فق ْد َرآ ِ ي ِ ال َيقظ ِة‬:‫ ف أن َما َرآ ِ ي ِ ال َيقظ ِة و رواية‬،‫َم ْن َرآ ِ ي ِ اﳌن ِام‬
“Siapa yang melihatku dalam mimpi, maka benar dia seakan telah melihatku dalam
keadaan sadar. Dalam riwayat lain, “Telah melihatku dalam terjaga”.729
Hadist ini dijadikan argumentasi oleh sebagian orang yang ingin eksistensinya
diakui di tengah masyarakat, popularitasnya dianggap di tengah komunitas dan
jama’ahnya, sehingga mereka mengobral klaim bertemu Nabi n dalam keadaan terjaga.
Padahal tidak dinukil seorangpun dari ulama salaf yang mengalami dan memahami
seperti itu. Pengakuan ini banyak di temukan dari igauan kaum sufi.
Jika dilihat dari berbagai jalur, hadist ini datang dalam lafazh dan redaksi yang
bervariasi. Maka akan terlihat lemahnya pengakuan orang yang melihat Nabi dalam
kondisi terjaga setelah beliau wafat. Para ulama menyebutkan bahwa makna hadist itu
adalah sebagai bentuk penyerupaan (Tasybih & Tamsil), maksudnya, “Siapa yang
melihat Nabi n dalam mimpi, maka dia telah melihat Nabi n dalam rupa yang
sebenarnya”.730 Dalam Musnad Imam Ahmad dari jalur Muhammad bin Syihab, Abi
Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf, bahwa Abu Hurairah z mendengar Rasulullah
n bersabda:
ُ ‫الش ْي َط‬
‫ََْ َ َ َََﱠ ُ ﱠ‬ ‫ْ َ َ َ َ ََﱠ‬ َ ََْ
‫ان ِ ي‬ ‫ ﻻ يتمثل‬،‫ أ ْو ف أن َما َرآ ِ ي ِ اليقظ ِة‬،‫َم ْن َرآ ِ ي ِ اﳌن ِام ف َس َ َ ا ِ ي ِ ال َيقظ ِة‬
“Siapa yang melihatku didalam mimpi, maka ia akan melihatku di dalam terjaga, atau
seakan dia telah melihatku di dalam sadar. Syaitan tidak bisa menyerupaiku”.731
Berikut perkataan para ulama terkait makna hadist ini:

Berkata Imam An-Nawawi as-Syafi’i t (w. 676 H):

‫ﷲ‬ َ َ ‫النوم ِ َو َل ْم َي ُك ْن‬


ُ ‫اج َر ُي َو ّف ُق ُه‬ ّ ُ ‫صره َو َم ْع َن ُاه َأ ﱠن َم ْن َر‬
‫آه‬ ْ ‫ال َأ َح ُد َ ا ْاﳌُ َر ُاد به َأ ْ ُل َع‬
ٌ ‫و‬َ ‫فيه َأ ْق‬
ِ ِ ِِ ِِ ِ ِ
ً َ َ َ َ ْ َ ‫ُ ْ َ َ ُ َ َ َ ْ ْ َ َ ُر ْ َ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫سبحانه عا ِلل ِ ر ِة و ؤ ِت ِه ص ﷲ علي ِه وسلم ِ اليقظ ِة عيانا‬
“Terdapat banyak penjelasan tentang hadist ini, satu diantaranya yaitu generasi yang
hidup sezaman dengan Nabi, maksudnya, “Siapa yang melihat Nabi didalam mimpi,

729
HR. Ibnu Majah (no. 3900), dishahihkan syaikh Al-Albani t . Tambahan “ ‫ " ﻓَ َﻛﺄَﻧﱠ َﻣﺎ‬ada di Sunan Ibnu
Hibban (no. 6053), dari Zaid bin Abi Unaisah dari ‘Aun bin Abi Juhaifah z. Ibnu Majah (no. 3904),
Mu’jam Al-Kabir at-Tabrani (no. 279, 301), Al-Ausath (no. 608)
730
Lihat Musnad Imam Ahmad 37/293 (no. 22607), Tahqiq Syaikh Al-Arnauth t
731
HR. Ahmad (no. 22606)
420 Mata Air Yang Jernih

namun belum diberi kelapangan untuk hijrah kepada beliau, maka mimpinya itu
alamat akan berbuah kenyataan”.732
Berkata Imam Ibnu Taymiyah Ahmad bin Abdul Halim t (w. 728 H):
ُ ‫اﻷ ْن َياء ْاﳌَ َنام َح ﱞق َو َأ ﱠما ُر ْؤ َ ُة ْاﳌَ ّيت ْال َي َق َظة َف َ َذا ج ّ ﱞ َت َم ﱠث َل‬
َ ‫ص‬ َْ َُْ َ
‫ورِت ِه‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫فرؤ ا‬
“Melihat para Nabi r di dalam mimpi, itu benar. Adapun melihat orang yang sudah
wafat dalam keadaan terjaga maka ini adalah Jin yang menjelma dalam bentuknya”.733

Syaikhul Islam t juga berkata:


َ ْ َ ً
‫اس ِع َيانا ق ْب َل َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة ف ِم ْن‬ ‫َو َأ ﱠما ْ َ َ َ َ َ ْ َ ﱠ َ ﱠ َ َ ً ْ ْ َ ْ َ ى َي ُء ب َن ْفسه ل ﱠ‬
‫لن‬
ِ ِ ِ ِ َِ ِ ‫ِ ُ اليقظ ِة فمن ظن أن أحدا ِمن اﳌو‬
ُ‫ َأ ﱠنه‬- ‫ َك َما َي ُظ ﱡنو َن‬- ‫صل َب‬ ُ ْ َ َ ْ َ َ َْ ‫َ ْ ُ َ َ ﱠ ْ ﱠ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ﱠ‬ َ
ِ ‫ج ْ ِل ِه أ ِ َي و ِمن نا ضلت النصارى حيث اعتقدوا أن اﳌ ِسيح عد أن‬
‫ْ َُﱡَ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ﱠ‬ ََ ٌ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ ‫ََ َ ْ َ َ ّ َ َ َﱠ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫اك ال ِذي َج َاء‬ ‫اج ِيل ِ م و ل ا ش د ِبذ ِلك وذ‬ ِ ‫أ ى إ ا و ِار ن و لم م ووصا م و ذا مذكور ِ أ‬
‫ن‬
ََ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ َ َ ُ َ ْ َ َ َْ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ُ َْ ََ َ َِ ً َ ْ َ َ َ
‫ان شيطانا قال أنا اﳌ ِسيح ولم يكن و اﳌ ِسيح نفسه و جوزأن ش ِبه ِمثل ذا ع‬
َ ُْ ُ ُ ْ َ ََ َ ََ ْ َ َ َ ّ َ َ ْ
‫وخ اﳌ ْس ِل ِم ن‬
ِ ‫ي‬‫ش‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ٍ ‫ث‬
ِ ‫ك‬ ‫ا و ِارِ ن كما اش به ع‬
“Adapun keyakinan bertemu Nabi dalam keadaan terjaga, siapa saja yang meyakini
bahwa orang yang sudah wafat, datang kepada manusia di alam nyata sebelum hari
kiamat, maka klaim ini datang dari kebodohannya. Karena persangkaan inilah kaum
Nasrani menjadi sesat, ketika mereka menyakini bahwa Isa Al-Masih setelah di salib
datang kepada murid-muridnya dan berbicara dengan mereka, memberi nasehat. Dan
ini disebutkan dalam literatur mereka, semua meyakininya, padahal yang datang itu
adalah syaitan yang berkata: “Aku adalah Isa al-Masih, padahal bukan dia. Dan
kejadian ini persis menimpa banyak dari orang shaleh dari kaum muslimin”.734
Berkomentar Syihabuddin Al-Qastallaani Al-Misri t (w. 923 H):
َ َ َ ْ‫ﱡ‬ ْ َ َ َ َ ‫ََ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َّ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
‫ َول ْو ان‬،‫الدن َيا‬ ‫ُء ِﻷ َح ٍد َ ْع َد َم ْو ِت ِه ِ ا َ َي ِاة‬ ِ ‫ ﻻ َي‬-‫ ص ﷲ علي ِه وسلم‬-‫وكذ ِلك ا ال مع ن ُ ِب ِ نا‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ
‫ْ َ ِاب ِه‬ ‫اس ﻻ ِخﻼف َع ك َر َاما ِ ِ ْم أ‬
ٍ ‫ذ ِلك حقا اء ِإ أن‬
“Demikian juga dengan Nabi kita n, bahwa beliau tidak akan pernah datang kepada
seorangpun dalam kehidupan ini setelah beliau wafat. Andai itu benar, maka tentu Nabi

732
Syarh Ad-Diibaj a’laa shahih Muslim bin Hajjaj, 5/286. Imam as-Suyuthi t (w. 911 H). hal serupa
juga diungkapkan oleh Imam Al-Maazuri. Lihat Al-Mawaahib Al-Laduniyyah 2/368. Imam Abu Bakar Al-
Qastallani. (w. 923 H)
733
Al-Jawaabu as-Shahih Liman Baddalaa diinal Masih 2/326
734
Majmu’ Fatawa 13/94
Mata Air Yang Jernih 421

n akan datang kepada banyak manusia, yang tidak diragukan lagi akan kewalian dan
karamahnya seperti para sahabat beliau n.735

Al-Hafizh Ibnu Hajar t (w. 852 H) beliau (menukilkan:


َ َ َ َ ْ‫ﱡ‬ ُ ‫َو َح َم َل ُه ْب ُن َأ ْي َج ْم َرة َو َطائ َفة ع انه َير‬
‫الدن َيا َح ِقيقة و خاطبه َوأن ذ ِلك ك َر َامة من‬ ِ ‫اه‬ ِ َِْ
ََْ َ ْ ََ ‫ﱠ ن َأ م َ َأ ْوا النﱠ‬ َ َ َ َ َ ْ
‫ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ِ اﳌنام‬ ‫ر‬ ِ ‫كرامات اﻷو ِلياء ونقل عن جماعة من الصا‬
َ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬
‫ثم َرأ ْو ُه عد ذ ِلك ِ ال َيقظة‬
“Riwayat yang dibawakan oleh Ibnu Abi Jamrah dan sekelompok orang (sekte Sufi),
bahwa seseoramh melihat Nabi di dunia dalam sadar dan dia berbicara dengan beliau.
Mereka mengaku bahwa itu adalah karamah para wali. Demikian juga disebutkan oleh
sebagian orang-orang shaleh, bahwa mereka melihat Nabi n di alam mimpi, kemudian
bertemu beliau di dunia nyata”.
Kemudian Ibnu Hajar al-Atsqalani t berkomentar:
َ َ َ ََ ً َُ َ َ َ َ َ َ ْ َ
‫َو َ ذا ُمش ِ ٌل ِجدا َول ْو ُح ِم َل َع ظا ِ ِر ِه ل ان َ ؤﻻ ِء َ َ َابة َوﻷ ْمك َن َبق ُاء ال ﱡ ْ َب ِة ِإ َي ْو ِم‬
َ َ ْ ‫َﱠ‬ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ََْ ُ ْ َ َ ً ْ َ ‫ْ َ َ َ ُ َ ّ َ َ ْ َ ﱠ‬
‫اح ٌد ِم ْ ُ ْم أن ُه َر ُآه ِ ال َيقظ ِة‬
ِ ‫ال ِقيام ِة و ع ِك ُر علي ِه أن جمعا جما َرأوه ِ اﳌن ِام ث ﱠم لم يذك ْرو‬
“Ini pemahaman yang sangat bermasalah, jika hadist itu difahami sebagaimana
zahirnya, tentu mereka semua menjadi para sahabat. Sehingga peluang menjadi sahabat
akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Dan ini argumentasi yang merontokkan
pengakuan nya, karena jumlah orang yang bermimpi ketemu Nabi n sangat banyak,
namun tidak satupun diantara mereka yang mengaku bertemu beliau n di alam
sadar”.736
Berkata Syihabuddin Al-Qastallani Al-Mishri t:
َ َ ُ َ َ ََ ُ َ ‫ﱠَ ُ َ ﱠ‬ َ َ ْ ْ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ََﱠ َُُْ ُ َﱠ‬
‫ ل ْم‬:‫ال ش ْيخنا‬ ‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ِ ال َيقظ ِة َ ْع َد َم ْو ِت ِه َعل ْي ِه الصﻼة والسﻼم فق‬ ‫وأما رؤ ته ص‬
‫َ َ َ ْ َﱠ‬ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ
‫ َوﻻ َع ْن َم ْن َ ْع َد ُ ْم َوق ِد اشت ﱠد ُح ْزن ف ِاطمة علي ِه ص‬،‫َي ِص ْل ِإل ْينا ذ ِل َك َع ْن أ َح ٍد ِم َن ال ﱠ َ َاب ِة‬
َ ‫ َو َ ْي ُ َ ا ُم َجاو ُرل‬-‫ َع َ ال ﱠ ْيح‬-‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َح ﱠ َم َات ْت َك ْم ًدا َ ْع َد ُه س ﱠتة َأ ْش ُ ر‬ُ
‫ض ِرْ ِح ِه‬ ِ ِ ِ ِ ٍ َ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ُْ ﱠ َ ﱡ‬ ُ ْ ُْ َ ْ ‫ﱠ‬
‫ َول ْم َينق ْل َع ْ َ ا ُرؤ َ ت ُه ِ اﳌ ﱠد ِة ال ِ ْ تأخ َرْ َ ا َعن ُه‬،‫ف‬ ِ ‫الش ِر‬
“Adapun melihat Nabi di alam sadar setelah beliau wafat, maka berkata guru kami (Abu
al-Khoir as-Sakhawi)737 t; “Belum pernah sampai kepada kami pengakuan itu dari
salah seorangpun dari generasi sahabat g, dan tidak pula para ulama generasi

735
Al-Mawaahib Al-Laduniyyah bi Al-MAnhi Al-Muhammadiyyah, 2/371, Ahmad Al-Qastallaani Al-
Qutaybi Al-Misry t (w. 923 H)
736
Fathu Al-Bari 12/385
737
Syamsuddin Abu Al-Khair Muhammad bin Abdirrahman bin Muhammad As-Sakhawi (w. 902 H)
422 Mata Air Yang Jernih

setelahnya. Fatimah d mengalami kesedihan luar biasa dengan wafatnya Nabi n,


sampai Fatimah wafat disebabkan menahan kesedihan (kamdan) 6 bulan setelah wafat
Nabi n. Padahal rumah Fatimah bertetangga dengan kuburan Nabi n yang mulia, dan
tidak dinukilkan dari Fatimah d bahwa dia melihat ayahnya n dimasa hidupnya
sebelum menyusul beliau n”.738

Perlu diketahui, bahwa syaithan tidak bisa menyerupai bentuk fisik Nabi n, akan
tetapi dia tetap bisa berdusta mengaku Nabi n. Hal ini banyak ditemukan oleh sebagian
orang yang mengaku melihat Nabi n dalam mimpi, kemudian mengajarkan ajaran baru
atau bertentangan dengan syariat Nabi n semasa hidup, maka dipastikan itu dari
syaithan, apalagi ciri-ciri Nabi n yang di lihat dalam mimpi rambutnya kribo, kulitnya
hitam, klimis tidak berjenggot, tiba-tiba mengaku sebagai Nabi n, maka itu adalah
kedustaan yang dilakoni syaithan terhadap sebagian sufi dan ahli ibadah. Ajaran Islam
sudah sempurna dimasa Rasulullah n masih hidup, dan tidak ada penambahan atau
pengurangan syariat Islam dengan sebab mimpi seorangpun.
Melihat Nabi n dalam mimpi biasanya dialami oleh orang pernah melihat beliau,
atau kenal ciri fisik Nabi dengan mempelajari syamail beliau, jika tidak sesuai
berdasarkan atsar yang shahih, maka itu ditolak. Jika sengaja berdusta, padahal tidak
melihat, maka itu kedustaan yang besar dalam Islam. Dari sahabat Abdullah bin Umar
z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َْ َْ ْ ‫ﱠ‬
‫الف َرى أن ُي ِر َي َع ْي ْي ِه َما ل ْم ت َر‬
ِ ‫ِإن ِمن أف َرى‬
“Sungguh termasuk kedustaan yang paling besar adalah menceritakan mimpi yang
tidak pernah dia alami”.739
Diriyatkan oleh Hammad bin Zaid t, Ayyub as-Sikhtiyani t berkata:
ْ َ َ َ ‫ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫َ َ َ ﱠ َ َ ْ َ ُ ٌ َﱠ ُ ََ ﱠ ﱠ َ ﱠ‬ َ َ
َ ‫ف‬
ِ ‫علي ِه وسلم قال ِص‬ ‫ان ُم َح ﱠمد َ ْع ِ بن ِس ِين ِإذا قص علي ِه رجل أنه رأى الن ِ ص‬
َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ً َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ ََْ َ ‫ﱠ‬
‫ال ل ْم ت َر ُه‬‫ال ِذي رأيته ف ِإن وصف له ِصفة ﻻ ع ِرف ا ق‬
“Dahulu Muhammad bin Sirin, apabila seseorang mengaku bermimpi melihat Nabi
n, maka beliau bekata; “Sebutkan kepadaku ciri-ciri sosok yang engkau lihat. Jika
ada satu ciri yang disebutkan tidak dia ketahui, maka beliau berkata: Engkau belum
melihat Nabi n”.

738
Kitab Al-Mawaahib Al-Laduniyyah bil Manhi Al-Muhammadiyyah 2/371
739
Shahih Bukhari (no. 7043)
Mata Air Yang Jernih 423

4. Kewajiban Beriman Bagi Setiap Muslim Kepada Nabi Muhammad n

• Pertama: Mencintai Rasulullah n dan apa yang beliau cintai.

Wajibnya setiap muslim mentauhidkan Allah dalam tujuan Ibadah, maka wajib pula
menjadikan Nabi Muhammad n sebagai satu-satunya ikutan dalam ittiba’.
ٌ ‫ُق ْل إ ْن ُك ْن ُت ْم ُتح ﱡبو َن ﱠ َ َف ﱠاتب ُعو ي ُي ْحب ْب ُك ُم ﱠ ُ َو َ ْغف ْر َل ُك ْم ُذ ُنو َ ُك ْم َو ﱠ ُ َغ ُف‬
ٌ ‫ور َر ِح‬
(31) ‫يم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang’. (QS. Ali-Imran: 31)
Dari sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ‫َََ َ ﱠ‬
‫اس أ ْج َم ِع ن‬ ‫الن‬‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ل‬‫و‬‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ال‬‫و‬َ ‫ َح ﱠ َأ ُكو َن َأ َح ﱠب إ َل ْيه م ْن‬،‫َﻻ ُي ْؤم ُن َأ َح ُد ُك ْم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Belum sempurna iman salah seorang diantara kalian sampai dia mencintaiku melebihi
kecintaannya terhadap orang tua, anaknya dan seluruh manusia.740

Dalam riwayat lain, Rasulullah n bersabda:


َ َ َ َْ
‫أنت َم َع َم ْن أ ْح َب ْ ت‬
“Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai”.
Maka Anas z berkata:

:‫س‬ َ ‫»أ ْن َت َم َع َم ْن َأ ْح َب ْ َت« َق‬


ٌ َ ‫ال َأ‬ َ َ ‫َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ﱠ ّ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
:‫ فرحنا ِبقو ِل الن ِ ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫فما ف ِرحنا ِ ٍء‬
َ
َ ُ ْ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َََ ُ ﱡ ﱠ ﱠ َﱠ‬
‫ َو ِ ْن‬،‫ َوأ ْر ُجو أن أكون َم َع ُ ْم ِب ُح ِ ّ ِإ ﱠيا ُ ْم‬،‫ َو ُع َم َر‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم َو أ َبا َبك ٍر‬ ‫فأنا أ ِحب الن ِ ص‬
َ ْ َ َ
‫ل ْم أ ْع َم ْل ِب ِمث ِل أ ْع َم ِال ِ ْم‬
“Tidak ada yang membuat kami bahagia, melebihi ucapan Nabi “Engkau akan bersama
orang yang engkau cintai”. Dan aku mencintai Nabi, Abu Bakar dan ‘Umar. Aku
berharap (kepada Allah) agar dikumpulkan bersama mereka karena cintaku kepada
mereka, walaupun aku tidak memiliki amalan seperti amalan mereka”.741

740
HR. Bukhari (no. 15)
741
HR. Bukhari (no. 3688). Latih diri dan keluarga kita mencintai Nabi dan orang-orang mulia. Musibah
dewasa ini, generasi Islam kudu suka dengan orang-orang kafir. Hal itu ditunjukkan dengan
mengidolakan pemain sepak bola, musisi, candu drama Hollywood, drama film Korea, sehingga hati,
gaya hidup mereka persis mencontoh mereka. Menjamurlah generasi Alay (anak layangan) yang
amboy dan gemulai, BAPERAN, candu pacaran, sedih ditinggal teman mesra dan bunuh diri jika
diputuskan pasangan. Sungguh Tontonan, bahan bacaan dan apa yang disaksikan benar-benar
membentuk karakter dan gaya hidup seseorang. Bahkan bisa membawa pada kakafiran.
424 Mata Air Yang Jernih

• Kedua: Wajib mengikuti Sunnah dan menaati perintah Rasulullah n,


meninggalkan yang dilarang.
Cinta tidak cukup teori dan pengakuan, namun mesti ada pembuktian dalam amalan,
aqidah dan perbuatan. Allah k berfirman:
ْ َ ْ ُ َ ُ ُ ُ َ ‫َ َ َ ُ ُ ﱠ ُ ُل‬
‫وه َو َما َ اك ْم َعن ُه فان َ ُ وا‬ ‫وما آتاكم الرسو فخذ‬
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu, maka tinggalkanlah”. (QS. Al-Hasyr: 7)
َْ َ َ ‫َ َ ﱠ‬
‫الر ُسو َل ف ِإ ْن ت َول ْوا ف ِإ ﱠن ﱠ َ ﻻ ُي ِح ﱡب ال ا ِف ِر َن‬ ُ ‫ُق ْل َأط‬
‫يعوا ﱠ َ َو ﱠ‬ ِ
“Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS. Ali-Imran: 32)
َ ‫الر ُسو َل َف َق ْد َأ َط‬
َ ‫اع ﱠ‬ ‫َم ْن ُي ِطع ﱠ‬
ِ
“Siapa yang mentaati Rasul itu, sungguh ia telah mentaati Allah”. (QS. An-Nisa: 80)

Dari Sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ‫ُ ﱡ ُ ﱠ َ ْ ُ ُ ْ َ ﱠ َ ﱠ َ ْ ََ َ ُ َ َ ْ ََْ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫صا ِ ي فق ْد أ َ ى‬ ‫ »من ع‬:‫ ومن يأ ى يا رسول ِ ؟ قال‬:‫ل أم ِ يدخل ا نة ِإﻻ من أ ى« قالوا‬
“Setiap umatku akan masuk surga kecuali yang enggan. Sahabat bertanya, Siapa yang
enggan masuk surga wahai Rasulullah? Nabi n bersabda; “Siapa yang menolak
aturanku, sungguh dia telah enggan untuk masuk surga”.742
Dari Abdullah bin Umar c, Rasulullah n bersabda:
ّ ‫سم‬ ََْ ‫َ َ ْ ُ ﱠ‬ ْ َ
ِ ِ َ ‫من َر ِغب عن سن ِ فل‬
“Siapa yang membenci sunnahku maka ia bukuan dari golonganku”. 743

Dari sahabat Abu Harairah z, Rasulullah n bersabda;


َ‫ﱠ‬ َ َ ْ ََ َ‫َ ْ َ َ َ ََ ْ َ َ َ ﱠ‬
َ ‫صا ي َف َق ْد َع‬
ِ ‫ ومن ع‬، ‫من أطاع ِ فقد أطاع‬
“Siapa yang taat kepadaku sungguh dia sedang mentaati Allah, siapa yang
membangkang kepadaku, sungguh dia sedang membangkang kepada Allah”.744

742
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 182)
743
HR. Ibnu Khuzaimah (no.197)
744
HR. Bukhari (no. 7137)
Mata Air Yang Jernih 425

• Ketiga: Wajib mendahulukan sunnah Rasulullah n diatas ucapan manusia


lannya, membenarkan apa yang Rasulullah n kabarkan dan tidak beribadah
kecuali dengan apa yang beliau ajarkan.
Sikap menomor duakan Rasulullah n dan sunnahnya merupakan kedurhakaan dan
sebab kebinasaan. Karena Allah l telah berfirman:

‫ص‬ ْ َ ‫ول ُه َأ ْم ًرا َأن َي ُكو َن َل ُ ُم ا ْ َ َ ُة م ْن َأ ْمر ْم ۗ َو َمن‬


‫ع‬
ُ ُ ََ ُ‫ﱠ‬
‫ورس‬
َ َ َ َ ْ ُ ََ ُْ َ َ َ َ
‫وما ان ِﳌؤ ِم ٍن وﻻ مؤ ِمن ٍة ِإذا ق‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ً ‫ﱠَ ََ ُ َ ُ َ َ ْ َ ﱠ ََ ً ﱡ‬
‫ورسوله فقد ضل ضﻼﻻ م ِب نا‬
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki dan perempuan yang beriman, apabila Allah dan
Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (QS. Al-Ahzab: 36)
َ َ ُ َ ُ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ين آ َمنوا ﻻ تق ِّد ُموا َب ْ ن َي َد ِي ﱠ ِ َو َر ُس ِول ِه‬ ‫يا أ ا ال ِذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya”.
(QS. Al-Hujurat: 1)
Beriman kepada seluruh mu’jizat nabi Muhammad n, diantara mu’jizat yang Allah
k berikan kepada Nabi Muhammad n, Mu’jizat Al Quran dan As-Sunnah dan ini
merupakan mu’jizat terbesar, yang langgeng dan bisa diambil keberkahan serta
manfaatnya bagi umat beliau dan siapapun yang merindukan kebahagaiaan dunia
akhirat.
Mu’jizat membelah bulan, isra’ dan mi’raj, melihat Malaikat, melihat surga dan
neraka, mengetahui sebagian perkara ghaib melalui wahyu, air keluar dari jemari, kayu
menangis akan kerinduan kepada beliau, batu berbicara, onta dan sapi mengadu kepada
beliau, makanan sedikit menjadi berkah dan banyak, dan lainnya.
Berkata syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab t berkata:
‫َ ْ ً ُ َ َْ ُ ََ ََ َ َ َ ْ َ َ ُْ ُ َ ﱠ‬ ُ ْ ََ َ ََ َْ ُ َُ َ
‫ﷲ ِإﻻ ِب َما‬ ‫ وأن ﻻ عبد‬،‫ واج ِتناب ما عنه ن وزجر‬،‫ص ِد ْيق ُه ِف ْي َما أَ ْخ َب َر‬ ‫ وت‬،‫طاعته ِفيما أمر‬
َ
‫ش َر َع‬
“Beriman kepada Rasulullah dengan menaati apa yang diperintahkan, membenarkan
apa yang beliau kabarkan, menjauhi apa yang beliau benci dan larang, dan tidak
melakukan ibadah kepada Allah kecuali dengan cara yang telah beliau ajarkan”.745

745
Ushul As-Salatsah 1/8 Muhammad bin Abdul Wahhab
426 Mata Air Yang Jernih

Keempat: Memperbanyak Shalawat untuk Nabi kita Muhammad n dengan


shalawat yang di syariatkan, tanpa membuat shalawat-shalawat yang baru dan
berlebihan.
ً ‫ص ﱡلوا َع َل ْي ِه َو َس ِّل ُموا َ ْس ِل‬
‫يما‬ َ ‫الن ّ ۚ َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
َ ‫ين َآم ُنوا‬ ‫ﱠ ﱠ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ﱡ َن َ َ ﱠ‬
‫ِإن ومﻼ ِئكته يصلو ع‬
ِ ِِ
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-
orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56)

Dari sahabat Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash z, Rasulullah n bersabda:


ْ َ ‫َ ْ َﱠ ََ ﱠ ََ ً َﱠ‬
‫ﱠ ُ َعل ْي ِه َعش ًرا‬ ‫من ص ع صﻼة ص‬
“Siapa yang bershalawat untuk satu kali, Allah akan bershalawat untuk sepuluh kali”.746
Shalawat itu Ibadah sebagaimana ibadah lainnya, maka wajib kita ikuti cara dan lafazh
yang sesuai dengan Nash dalil yang shahih.

5. Bentuk Penyimpangan Keimanan Kepada Para Nabi dan Rasul r;

• Pertama : Tidak beriman kepada salah satu Nabi Allah l, tidak membenarkan
risalahnya, maka dia kafir keluar dari Islam.
Mendustai satu orang rasul, sama dengan mendustai seluruh Rasul. Seperti orang
Yahudi dan Nasrani. Allah k berfirman:

َ ‫َكذﱠبَتْ َق ْو ُم نُوحٍ ا ْل ُم ْر‬


َ‫س ِلين‬

“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul”. (QS. As-Syu’ara: 105)


Allah mengatakan bahwa umat Nabi Nuh q telah mendustakan para Rasul
r, padahal Rasul yang didustakan hanya Nabi Nuh saja. Kata para ulama, ini dalil
yang menunjukkan bahwa mendustai seorang nabi atau rasul, seakan mendustai semua
para Rasul r. Umat Islam satu-satunya umat yang beriman kepada para nabi dan
rasul. Umat Islam beriman kepada Nabi Isa bin Maryam e. Karena sebagian umat
Nasrani meyakini bahwa kita umat Islam tidak beriman kepada Nabi Isa q. Kita
katakan, bahwa keimanan seorang muslim tidak sempurna sampai ia beriman kepada
Nabi Isa bin Maryam e.

• Kedua: Mengolok, menyakiti dan memberi nama, sifat yang tidak baik terhadap
para nabi Allah l. Seperti orang Yahudi dan Nasrani, mereka menuduh para nabi
berbuat Zina, minum khamar dan lainnya. Dengan tujuan untuk memuluskan perbuatan
dosa dan syahwat mereka, dalihnya kalau para nabi saja mabuk dan berzina, apalagi
umatnya. Demikian juga memberi nama atau gelar kepada salah seorang nabi dengan

746
HR. Muslim (no. 384)
Mata Air Yang Jernih 427

konotasi negative seperti “Preman”. Sungguh menyakiti utusan sama dengan menyakiti
Zat Yang Mengutus. Allah k berfirman:
ً َ َ َ ْ ْ‫ﱡ‬ ُ ‫ﱠ ﱠ َ ُ ْ ُ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ُ َ ََُ ُ ﱠ‬
‫الدن َيا َواﻵ ِخ َر ِة َوأ َع ﱠد ل ُ ْم َعذ ًابا ﱡم ِ ينا‬ ِ ‫ِإن ال ِذين يؤذون ورسوله لع م‬
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan
melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang
menghinakan”. (QS. Al-Ahzab: 57)
ٰ َ ‫ين َآذ ْوا ُمو‬ ُ ُ َ َ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
َ ‫ونوا َ ﱠالذ‬
ِ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا ﻻ تك‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang
menyakiti Musa”. (QS. Al-Ahzab: 69)
Ketiga: Mendahulukan perkataan, pendapat manusia, adat budaya nenek
moyang dalam beragama diatas ketetapan sunnah Rasulullah n.

Islam mengajarkan adab seorang muslim terhadap Rasulullah n dengan cara


memuliakan beliau dan mengikuti ajarannya dalam aturan kehidupan. Tidak
mendahulukan perkataan orang lain diatas perkataan Nabi n.

Sebagian saudara kita umat Islam, mereka menjadikan adat istiadat dan pendapat
seseorang sebagai rujukan kebenaran dalam beragama. Bahkan ada yang menolak
Hadits dan sunnah Nabi n karena ucapan seseorang. Mendahulukan perasaan dan akal
ketimbang wejangan Nabi n. Dan ini bentuk maksiat serta menyelisihi Rasulullah n
yang tergolong dosa besar bisa menyebabkan kekufuran dalam Islam jika dilakukan
dengan dasar sengaja dan kesombongan. Bahkan menjadi sebab terhapusnya amal
seorang hamba.
ُ َ َْ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ص ْو ِت الن ِ ّ ِ َوﻻ ت ْج َ ُروا ل ُه ِبالق ْو ِل ك َج ْ ِر َ ْع ِضك ْم‬ ْ ‫ين َآم ُنوا َﻻ َت ْر َف ُعوا َأ‬
َ ‫ص َو َات ُك ْم َف ْو َق‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ِ
َ ُُ ْ َ َ ُْ ََ ْ ُُ َْ َ َ َْ َ َ ْ َ
‫ض أن تحبط أعمالكم و أنتم ﻻ شعرون‬ ٍ ‫ِلبع‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi
suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras,
sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu atas sebagian yang lain, supaya tidak
hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari”. (QS. Al-Hujurat: 2)
Seharusnya seorang muslim menjadikan Rasulullah n sebagai tauladan dalam
urusan agama, baik Aqidah dan keyakinan, aturan ibadah, muamalah, dan dalam aturan
adat budaya. Jika keyakinan dan ibadah tidak dicontohkan oleh Rasulullah n, maka
jangan dilakukan. Budaya dan adat istiadat hukum asalnya boleh selama tidak
bertentangan dengan Sunnah Rasulullah n. Allah k berfirman:
ٌ ‫اب َأ ِل‬
‫يم‬ ٌ ‫ين ُي َخ ِال ُفو َن َع ْن َأ ْمره َأن ُتصي َ ُ ْم ِف ْت َن ٌة َأ ْو ُيصي َ ُ ْم َع َذ‬
َ ‫َف ْل َي ْح َذر ﱠالذ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ
428 Mata Air Yang Jernih

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa
cobaan atau ditimpa azab yang pedih”. (QS. An-Nur: 63)
ُ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫است ِج ُيبوا ِ ﱠ ِ َو ِل ﱠلر ُسو ِل ِإذا َد َعاك ْم ِﳌا ُي ْح ِييك ْم‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا‬
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila
Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu”. (QS. Al-
Anfal: 24)

Keempat: Sikap berlebihan-lebihan (Ghuluw) terhadap Nabi dan Rasul r.

Sungguh umat Nasrani telah dikafirkan Allah k karena mengangkat posisi Nabi
Isa q dari posisi seorang hamba yang taat menjadi Tuhan. Demikian juga agama-
agama lain, mereka menuhankan orang-orang tauladan dan tokoh mereka, seperti
agama Budha menuhankan Sidharta, dan seterusnya. Allah f berfirman:
ْ ‫ﱠ‬ ََ ُ ُ َ ََ ْ ُ ُْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ
‫ﱠ ِ ِإﻻ ا َ ﱠق‬ ِ ‫يا أ ل ال ِكت‬
‫اب ﻻ غلوا ِ ِدي ِنكم وﻻ تقولوا ع‬
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah
kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar”. (QS. An-Nisa: 171)
‫ﱠ‬ َ َ َ ‫َْ ُ ََ َﱡ َ ً َ َﱡ‬ ‫ََ َﱠ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ﱡ‬
ِ ِ ‫وﻻ ت ِبعوا أ واء قو ٍم قد ضلوا ِمن قبل وأضلوا ك ِث ا وضلوا عن سو ِاء الس‬
‫يل‬
“Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya
(sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan
(manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (Al-Maidah: 77)
Sebagian umat Islam, juga terjangkit penyelewengan yang sama, sampai—sampai
mereka memposisikan Nabi Muhammad n berlebihan, ada yang memuji berlebihan,
sehingga majlisnya berisi shalawatan bikinan (Barzanji) dan pujian-pujian yang
beragam diiringi suara musik dan dangdutan, bahkan sampai mensifati Nabi n dengan
nilai-nilai ketuhanan. Padahal Rasulullah n diutus untuk mentauhidkan dan
mengagungkan Allah, bukan mengajak berlebihan pada diri beliau n.

Dari sahabat Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:


َ َ ْ َ َ ََْ ُ‫َ ﱠ‬
ّ ‫ان َق ْب َل ُك ُم ْال ُغ ُل ﱡو‬ ّ ‫اس إ ﱠي ُاك ْم َو ْال ُغ ُل ﱠو‬
ُ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠ‬
‫الد ِين‬
ِ ِ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ه‬‫ن‬ ‫إ‬ ‫ف‬ ،‫ين‬
ِ ِ ِ ِ ‫الد‬ ِ ‫الن‬
“Wahai sekalian manusia! Jauhilah sikap berlebihan dalam agama. Sungguh sifat
berlebihan (ghuluw) dalam agama itu telah menjadi sebab kehancuran umat-umat
sebelum kalian”.747
Dari sahabat Umar bin Khattab z, Rasulullah n bersabda:
ُ ُ َُ ََ ‫َ ﱠ‬ ‫َ ُ ْ ُو َ َ َ ْ َ ْ ﱠ‬
‫ َو َر ُسول ُه‬، ِ ‫ فقولوا َع ْب ُد ﱠ‬،‫ ف ِإن َما أنا َع ْب ُد ُه‬،‫ص َارى ْاب َن َم ْرَ َم‬
َ ‫الن‬ ‫ كما أطرت‬،‫ﻻ تطر ِ ي‬

747
HR. Ahmad (no. 3248) Ibnu Majah (no. 3029)
Mata Air Yang Jernih 429

“Janganlah kalian berlebih-lebihan terhadapku sebagaimana umat Nasrani telah


berlebih-lebihan terhadap nabi Isa bin Maryam. Karena sesungguhnya aku adalah
seorang hamba Allah. Maka ucapkanlah hamba Allah dan Rasul-Nya”.748
Sahabat Anas bin Malik menceritakan bahwa ada seorang lelaki berkata Nabi
Muhammad n; “Wahai Muhammad, wahai sayyid (penguasa) kami, anak sayyid kami,
dan engkau adalah orang terbaik, anak orang terbaik diantara kami. Maka Rasulullah
n menjawab:za
ُ ََ ُ َ ْ ‫َ َﱡ َ ﱠ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َْ َ ﱠ ُ ُ ﱠ‬
،‫ أنا ُم َح ﱠم ُد ْب ُن َع ْب ِد ﱠ ِ َع ْب ُد ﱠ ِ َو َر ُسول ُه‬،‫ان‬ ‫ ﻻ س ِو نكم الشيط‬،‫يا أ ا الناس عليكم ِبتقو اكم‬
ُ ‫َو ﱠ َما ُأح ﱡب َأ ْن َت ْر َف ُعو ي َف ْو َق َم ْ َل ﱠال َأ ْن َزَل ﱠ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
“Wahai manusia! Hendaklah kalian bertakwa dan hati-hati! Jangan kalian tertipu oleh
syaithan. Saya adalah Muhammad, anak dari Abdullah dan Rasul-Nya. Demi Allah!
Aku tidak suka kalian menyanjung dan melebihkan ku melebihi posisi yang telah Allah
berikan kepadaku”.749
Bentuk praktek ghuluw kepada Rasulullah n adalah dengan menyanjung beliau
berlebihan, meyakini kuburan beliau bisa sebab barokah, membuat ritual-ritual
peringatan Maulid Nabi dengan meyakini ruh beliau hadir di majlis maulid. Ini adalah
tradisi ghuluw dan keyakinan rusak yang dilarang dalam agama Islam. Setiap jiwa yang
telah meninggal, maka ada Barzakh750 yang membatasi antara alam dunia dan akhirat.
Hal ini juga berlaku pada para nabi, karena tidak ada dalil yang menjelaskan
kekhususan ruh para nabi kembali dan berjalan keliling dunia.
Demikian juga sifat ghuluw berlebihan dalam agama membuat shalawat-shalawat
baru dengan aroma kesyirikan dan pengkultusan hampir bahkan seakan Rasulullah n
memiliki nilai ketuhanan.
Seperti bait Qasidah Al-Buushiri751 dalam kitabnya Burdah752 ia berkata:

748
HR. Bukhari (no. 3445)
749
HR. Ahmad (no. 12551)
750
Lihat firman Allah Quran surat Al-Mukminun Ayat;100
751
Nama nya Muhammad bin Sa’id bin Hammad As-Shanji Al-Bushiri, nisbah kepada nama kotanya Abu
Shir di Mesir. Asalnya dari Maghrib (Maroko), lahir dan wafat (608-695 H). Pembela salah satu tarikat
sufi yang sesat yang banyak tersebar di berbagai negeri kaum Muslimin, yaitu Tarikat Syadziliyah.
Pencetusnya Abu Hasan Ali As-Syazili Al-Maghribi (591-656 H). As-Syazili nisbah ke kota Syadzilah dekat
Tunis. Ali As-syazili pindah ke Mesir dan punya beberapa pengikut. Lihat Mu’jam Muallifin7/137, 10/26
Kahhalah, Fawat Al-Wafayat 3/362. Al-Asrar Al-Aliyyah fii Saadah As-Syaziliyyah hal. 100/141.
752
Burdah artinya selendang, ispirasi dari seorang tokoh bernama Ka’ab bin Zuhair penyair non-Muslim
yang tergolong paling keras menentang dakwah Nabi. Kemudian masuk Islam dan membuat sajak
pujian untuk Nabi n, dan konon Nabi memberinya sebuah Burdah. Terinspirasi kisah ini Al-Bushiri juga
mengaku bermimpi bahwa Nabi memberinya selendang tatkala dia melantunkan gubahan sajak
syairnya. Buku “Burdah madah Rasul dan pesan moral, dipuitiskan oleh Muhammad Baharun hal. 55.
Dikutip dari tulisan ustaz Abu Ubaidah hafizahullah
430 Mata Air Yang Jernih

َ ‫اك ع ْن َد ُح ُل ْول ا ْ َ َادث‬


َ َ ُ ْ َُ ْ َ َ ْ َ َ َْ َ
‫الع ِم ِم‬ ِ ِ ِ ‫ ِسو‬... ‫يا أك َرم ا ل ِق ما ِ ْ من ألوذ ِب ِه‬
Aku tidak memiliki pelindung wahai Rasul yang termulia
Selain dirimu dikala datangnya petaka

ََْ ‫ْ ﱠ‬ ُ ‫َفإ ﱠن م ْن ُج ْود َك ﱡ‬


َ ‫الد ْن َيا َو‬
‫ َو ِم ْن ُعل ْو ِم َك ِعل ُم الل ْو ِح َوالقل ِم‬... ‫ض ﱠرَ َ ا‬ ِ ِ ِ
Diantara pemberianmu adalah dunia dan akhiratnya
Dan termasuk ilmumu adalah ilmu Lauh (mahfuzh) dan Pena

Atau seperti hadits palsu yang beredar;


َْ َ ُ ْ َ َ ََ َ َ
!! ‫ل ْوﻻ َك ﳌا خلقت اﻷفﻼ َك‬
“Seandainya bukan karenamu (Muhammad), Aku tidak ciptakan makhluk”753
Coba perhatikan sejenak makna yang terkandung dalam bait-bait diatas, bahwa
dunia dan akhirat termasuk milik dan pemberian Nabi. Dan seakan Nabi mengetahui
ilmu ghaib, Lauh Mahfuzh.
ُ ْ َ ََ َْ َ َ ‫َ ﱠ‬
ٰ َ ‫اﻷو‬ ‫و ِ ن لنا لﻶ ِخرة و‬
“Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia”. (QS. Al-Lail: 13)
Inilah bentuk ghuluw pengagungan sebagian umat Islam kepada Nabi n melebihi
dari porsi yang semestinya. Rasullullah n hanya seorang hamba dan utusan yang
diperintahkan untuk mengangungkan Allah k. Beliau n tidak sedikitpun memiliki
unsur ketuhanan.
• Kelima: Berdusta atas nama Nabi n dalam meriwayatkan Hadits dan perkara
agama
Bermudah-mudahan menisbatkan sebuah ucapan, perbuatan kepada Nabi
Muhammad n tanpa dasar ilmu dan kebenaran. Seperti membuat Hadits-Hadits palsu
atas nama nabi, dan menjadikan pijakan dasar sebuah keyakinan, amalan ibadah
diatasnya.
Dalam Hadits yang mutawatir, diriwayatkan dari banyak sahabat, dari Abu Hurairah
z, Rasulullah n bersabda:
‫ َم ْن َك َذ َب َع َ ﱠ ُ َ َ ّ ً َ ْ َ َ َب ﱠو ْأ َم ْق َع َد ُه م َن ﱠ‬،‫س َك َكذب َع َ َأ َحد‬
َ ْ ‫إ ﱠن َك ِذ ًبا َع َ ﱠ َل‬
‫الن ِار‬ ِ ‫ فلي‬،‫متع ِمدا‬ ٍ ٍ ِ ِ

753
Lihat kitab At-Tawasul anwa’uhu wa ahkamuh 1/115. Silsilah Al-AHadits Ad-Dha’ifah wa Al-Maudhu’
wa Atsaruha 1/450 (no. 282).
Mata Air Yang Jernih 431

“Sungguh berdusta atas namaku tidak sama seperti dusta atas seseorang selainku. Siapa
saja yang sengaja berdusta atas namaku, maka hendaklah ia siapkan tempat duduknya
di neraka”.754
Apapun alasannya haram hukumnya berdusta atas nama Rasulullah n. Berdusta
atas nama Nabi adalah perkara yang besar, karena berkaitan dengan agama Islam.
Sebuah kedustaan yang disandarkan kepada Rasulullah n akan membuat agama
terpecah, lahirnya keyakinan-keyakinan aneh dan jenis ibadah-ibadah yang baru. Dan
inilah telah menimpa umat ini. Banyaknya kelompok dan tokoh-tokoh tertentu untuk
mendukung faham sesatnya tidak malu berdusta atas nama Rasulullah n. Seperti
orang-orang syiah rafidhah yang suka mengarang dan menyebar Hadits-Hadits palsu
untuk membela kelompoknya.
Ada juga yang karena fanatik buta kepada kelompok atau mazhab, karena
kepentingan politik dan ghuluw kepada tokoh tertentu, akhirnya rela untuk membuat
Hadits dusta atas nama Nabi untuk mendukung alirannya. Ada pula faktor niat baik
sang juru dakwah tukang cerita, dengan modal niat baik tidak malu mengarang Hadits
palsu agar menarik minat dan perhatian masyarakat, mereka akhirnya membuat ucapan
dan kisah-kisah dusta yang disandarkan kepada Rasulullah n.

Disebutkan oleh Imam Al-Hafizh Az-Zahabi t dalam Mizaan Al-I’tidal, tentang


kisah seorang Ahli Zuhud kota Baghdad yang bernama Ahmad bin Muhammad bin
Ghalib Al-Bahili (w. 275 H) yang dikenal dengan Ghulam Al-Khalil, di suatu majlis
dia menceritakan hadits-hadits yang palsu kepada banyak orang. Kemudian seorang
ulama yang bernama Ibnu ‘Adhy t berkata, aku mendengar Abu ‘Abdillah An-
Nahawandi t kepada Ghulam Al-Khalil:
َ ‫ض ْع َنا َ ا ل ُ َ ّق َق َ ا ُق ُل ْو َب ْا‬
‫لع ﱠام ِة‬ َ ‫الر َقا ِئ ُق ﱠال ْ ُت َح ِّد ُث َ ا؟ َق‬
َ ‫ َو‬:‫ال‬ ‫َما َ ِذ ِه ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Kisah apa ini yang engkau bacakan? Ghulam menjawab: “Kami sengaja membuat
Hadits-Hadits untuk melembutkan hati manusia”.
Abu Daud t berkomentar;
ْ ُ ‫َ ْ َ َْ َُ ْ َ َ ﱠ‬
‫ال َ غ َد ٍاد‬‫أخ أن يكون دج‬
“Aku khawatir dia salah satu dajjal (pendusta) kota Baghdad”.755
Namun alhamdulillah atas karunia Allah k, Dia menjaga agama ini dengan
adanya para ulama yang telah meneliti dan menyusun kitab-kitab ilmu Hadits756 untuk
membersihkan Hadits-Hadits dari kedustaan dengan penukilan sanad yang bersambung
kepada Rasulullah n dan juga kitab-kitab kumpulan Hadits shahih seperti kitab Shahih

754
HR. Bukhari (no. 1291) Muslim (no. 3)
755
Mizan Al-A’tidal 1/141. Siyar A’lam An-Nubala 13/284
756
Seperti Kitab Al-Kifayah fii ‘Ilmi Ar-Riwayah karya Khatib Al-Bagdadi, Al-Madkhal Ilaa As-Shahih,
karya Al-Hakim.
432 Mata Air Yang Jernih

Bukhari, Muslim yang disepakati oleh ulama umat ini sebagai kitab tershahih setelah
Al-Quran. Kemudian diikuti dengan kitab-kitab sunan. Musnad dengan riwayat yang
bersanad.
Hadits-Hadits palsu sangat banyak bertebaran, maka sikap hati-hati bagi seorang
muslim dalam mengambil dasar agamanya dan dalam menukilkan. Wallahu a’lam.
• Keenam: Meyakini ada nabi setelah Nabi Muhammad n, atau mengaku sebagai
Nabi (Al-Mutanabbiun)757.
Kesempurnaan Islam dan iman seseorang muslim adalah dengan meyakini Nabi
Muhammad n adalah Nabi terakhir dari umat ini, dan mengikuti syari’at yang beliau
ajarkan, siapa saja yang mengakui ada nabi setelah Nabi Muhammad n sungguh dia
telah kafir dan keluar dari Islam.
Banyak para pendusta bermunculan yang mengaku sebagai nabi, muncul nabi-
nabi palsu (gadungan). Dan hal ini sudah terjadi semenjak zaman Nabi Muhammad
n masih hidup. Aqidah umat Islam ahlus sunnah waljama’ah, bahwa Nabi
Muhammad n adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah l untuk
menyempurnakan semua risalah seluruh para Nabi r sebelumnya, dan tidak ada
nabi setelah Nabi dan Rasul kita Muhammad n. Allah k berfirman:
َ َ َ َ ّ ‫َ َ َ ُ َ ﱠ ٌ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ ْ َ ُ َل ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
ً ‫ان ﱠ ُ ب ُ ّل َ ْ ٍء َع ِل‬
‫يما‬ ِ ِ ‫ما ان محمد أبا أح ٍد ِمن ِرج ِالكم ول ِكن رسو ِ وخاتم الن ِ ِي ن و‬
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al-Ahzab: 40)
Dari Sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ََ ‫ﱠ‬ َ َ ََ َ َ ‫ُﱠ‬ َْ ُ ‫يل َ ُس‬
َ ‫َ َان ْت َب ُنو إ ْس َر ا ِئ‬
‫ َو ِ ن ُه ﻻ ن ِ ﱠ َ ْع ِدي‬، ‫ ل َما َ ل َك ن ِ ﱞ خلف ُه ن ِ ﱞ‬،‫وس ُ ُم اﻷن ِ َي ُاء‬ ِ
“Bani Israil selalu disusul oleh nabi-nabi. Jika wafat salah seorang Nabi, maka disusul
oleh Nabi lain. Dan tidak ada nabi setelahku”.758
Namun diantara fitnah yang menimpa umat ini adalah dengan munculnya orang
orang yang mengaku sebagai nabi, bahkan fitnah itu sudah muncul dimasa Nabi
Muhammad n masih hidup seperti nabi palsu Musailimah Al-Kazzab, yang
mendakwakan dirinya menerima wahyu dari langit.

757
Lihat Kitab Al-Mutanabbiun fii Al-Islam wa Khataruhum ‘ala Fikri Al-Mujtama karya As-Syaikh Dr.
Ghalib bin Ali ‘Awajiy rahimahullah
758
HR. Bukhari (no. 3455) Muslim (no.1843)
Mata Air Yang Jernih 433

Fitnah akan munculnya para pendusta yang mengaku sebagai nabi sudah pernah
diperingatkan oleh Rasulullah n dalam Hadits dari Tsauban z, Nabi Muhammad n
bersabda;
َ َ َ ‫َﱠ َ ََ َ َ ﱠ‬ ‫ُ ُ ُ َ َُ َ َ ﱠ َ ُ ﱡ‬ ‫ﱠ‬
‫َو ِ ن ُه َس َيكون ِ أ ﱠم ِ ثﻼثون كذ ُابون ل ُ ْم َي ْز ُع ُم أن ُه ن ِ ﱞ َو أنا خات ُم الن ِ ِّي ن ﻻ ن ِ ﱠ َ ْع ِدي‬
“Sungguh akan terdapat ditengah umatku 30 para pendusta, semuanya mengaku bahwa
dia nabi. Dan saya adalah penutup para Nabi”.759

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ََ ُ ْ َ ْ ُ ‫َ َ ُ ُ ﱠ َ ُ َ ﱠ َ ْ ُ َ ََ ُ َ َ ﱠ ً َ ﱠ ً ُ ﱡ‬
‫ َو َع َر ُس ِول ِه‬، ِ ‫ﱠ‬ ‫ ل م يك ِذب ع‬،‫ﻻ تقوم الساعة ح يخرج ثﻼثون كذابا دجاﻻ‬
“Tidak akan terjadi kiamat sampai keluarnya 30 pendusta dan para dajjal, semua
mereka berdusta atas nama Allah dan mendustai rasul-Nya.760
6. Nabi - Nabi Palsu dari Sisi Zaman Munculnya
Dizaman nabi Muhammad n muncul nabi-nabi palsu seperti Al-Aswad Al-Anasi,
namanya Abhalah bin Kalab, dibunuh oleh Fairuzh Ad-Daylami. Musailamah al kazzab
bin Habib, dibunuh oleh Al-Wahsyi pada perang Yamamah dibawah pimpinan Khalid
bin Walid z di zaman ke khalifahan Abu Bakar As-Siddiq z761 muncul Tulaihah.

• Dizaman para Sahabat g

Laqith bin MalikAl-Azdi- diperangi dizaman Abu Bakar Syuja’ bintu Al-Harist
(nabi palsu wanita)Al-Mukhtar bin Abi Ubaid As-Tsaqafi mati tahun 67 H dibunuh
pasukan Abdullah bin Zubair z

• Setelah zaman para Sahabat g

Mirza Ghulam Ahmad di India, dan dia memiliki pengikut yang cukup banyak,
bahkan sampai ke Indonesia, semoga Allah f menjaga umat islam dari ajaran
menyimpang para pendusta dan nabi palsu. Nabi palsu dari karawang. Ahmad
Musaddaik dan lainnya.
Semoga Allah k tetapkan hati kita dan saudara kita kaum muslimin diatas Islam dan
Sunnah Rasulullah n sampai berpisah ruh dan jasad. Wallahu waliyyu At-Taufiq.

E. IMAN KEPADA HARI BERBANGKIT


Iman kepada hari berbangkit adalah salah satu aqidah dasar dan rukun Iman yang
enam, dimana belum dikatakan beriman seorang muslim jika tidak beriman kepada
adanya hari kiamat. Siapa yang mengingkari adanya kebangkitan, maka dia telah kafir

759
HR. At-Tirmizi (no. 2219), derajat Shahih
760
HR. Abu Daud (no. 4334) dishahihkan Syaikh Al-Albani
761
Tariikh Ar-Rusul wa Al-Muluk Imam At-Thabari, 3/281-301, Al-Bidayah wa An-Nihayah 6/237.
434 Mata Air Yang Jernih

kepada Allah f. hal ini salah satu bagian keyakinan pokok dalam Islam. Diantara
sebab kekufuran orang-orang musyrik Qurays adalah mereka tidak percaya akan
adanya hari berbangkit.
ُ َ َ ََ َ ‫َ ََ ﱠ‬
‫ين كف ُروا أ ْن ل ْن ُي ْب َعثوا‬‫زعم ال ِذ‬
“Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan
dibangkitkan.” (QS. At-Taghabun: 7)
Itulah hari tempat semua manusia berkumpul, hari pembalasan sesuai perbuatan
masa di dunia, manusia yang beriman kepada Allah k dengan keimanan yang shahih
maka balasannya surga yang penuh kenikmatan tiada tara, Adapun yang kafir maka
akan kekal di neraka wal’iyaa dzubillah. Hari kiamat adalah perkara yang besar dan
pasti terjadi, dan waktunya hanya diketahui oleh Allah k semata. Para Malaikat dan
Para Nabi tidak mengetahui kapan waktunya terjadi, apalagi selain mereka. Allah k
berfirman:
ٌ ‫اع ِة َ ْ ٌء َع ِظ‬ ‫اس ﱠات ُقوا َرﱠ ُك ْم ۚ إ ﱠن َز ْل َزَل َة ﱠ‬
َ ‫الس‬ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
ُ ‫الن‬
‫يم‬ ِ ‫يا أ ا‬
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat
itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat”). (QS. Al-Hajj: 1)
ْ َ ُ َ َ ُ ‫َ َّ َ ُ َ ّ َ َ ْ َ ﱠ‬ َ ُ ْ َ ‫ﱠ َ َﱠ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ﱠ‬ َ َ َ َُ ْ َ
ِ ‫سألونك ع ِن الساع ِة أيان مرسا ا ۖ قل َِإنما ِعل َم ا ِعند رِ ي ۖ ﻻ يج ِل ا ِلوق ِ ا ِإﻻ و ۚ ثقل ٰت‬
َ َ ُ ْ َ ً َ ْ َ ‫ﱠ َ َ َ ْ َْ َ َ ْ ُ ْ ﱠ‬
َ ‫ون َك َ أ ﱠن َك َحف ﱞي َع ْ َ ُ ْ ﱠ َ ْ ُ َ ا ع‬
‫ند ﱠ ِ َول ِك ﱠن‬ ِ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ ‫ا‬‫م‬ ‫ن‬‫إ‬ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ۖ ‫ا‬ ِ ‫ض ۚ ﻻ تأ ِتيكم ِإﻻ غتة ۗ سأل‬
ِ ‫ات واﻷر‬ ِ ‫السماو‬
َ ُ َْ َ َ ‫َ ََْ ﱠ‬
‫اس ﻻ علمون‬ ِ ‫أك الن‬
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah:
"Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak
seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat
berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan
datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-
akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan
tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui". (QS. Al-A’raf: 187)
َ ‫الص ْف َح ا ْ َ م‬
‫يل‬ ْ ‫اع َة َﻵت َي ٌة َف‬
‫اص َفح ﱠ‬ ‫َو ﱠن ﱠ‬
َ ‫الس‬
ِ ِ ِ ِ
“Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka)
dengan cara yang baik”. (QS. Al-Hijr: 85)
َ ُ َ َ ُ ‫َأ َ ٰى َأ ْم ُر ﱠ َف َﻼ َ ْس َت ْ ُل‬
‫وه ۚ ُس ْب َح َان ُه َو َعا ٰ َع ﱠما ُ ْش ِركون‬ ِ ِ
Mata Air Yang Jernih 435

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan”. (QS. An-Nahl: 1)
Hari kiamat mempunyai banyak nama, menujukkan keagungan hari itu, diantaranya:
Yaumud Din, As-Sa’ah (Ghafir: 59), Al-Waqi’ah, Yaumul Ba’ats (Ar-Rum: 56),
Yaumul Hasrah (Maryam: 39), Ad-Darul Akhirah (Al Ankabut: 64), Yaumut Tanad
(Hari saling memanggil, Ghafir: 32) Yaumul Jam’ (hari berkumpul, As-Syuura:7)
Yaumul Fashl (hari pemisahan As-Shaffat: 21) Yaumul Hisab (Shad: 53), Darul Qarar
(negeri tempat Kembali, Ghafir: 39) Yaumul Hisab (QS. Shad: 53) Yaumul Wa’id (hari
yang dijanjikan Qaf: 20), Yaumul Khulud (Qaf: 34) Yaumul Khuruj (hari dikeluakan
dari kubur QS. Qaf: 42) At Thammatul Kubra (bencana besar, An-Nazi’at: 34), As-
Shaakhah (‘Abasa: 33), Al-Azifah (suatu yang dekat, An-Najm: 57), At-Taghabun, Al-
Qari’ah (ketukan keras), Al-Ghasyiyah, Al-Haaqqah (sesuatu yang pasti), Yaumu Al-
Hasyr, Yaumul Mizan, Yaumun ‘Asiir.762
• Bahasan Iman Kepada Hari Akhir Mencakup 3 Bahasan Utama:

Pertama: Semenjak kematian dan alam Barzakh


Kedua : Tanda-tanda hari Kiamat
Ketiga : Hari berbangkit di mahsyar hingga surga atau neraka

1. Kematian dan Alam Barzakh


Kematian adalah sesuatu yang pasti akan ditemui oleh siapapun didunia ini, karna
sudah ketetapan Allah k, tidak satupun manusia yang kekal, Allah k berfirman:
ََ َ ْ ُ ‫ُ ﱡ َ ْ َ َ ُ َْْ َ ﱠ َ ُ َ ﱠ ْ َ ُ ُ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫الن ِار َوأ ْد ِخ َل ا َ ﱠنة فق ْد‬ ‫س ذا ِئقة اﳌو ِت و ِ نما توفون أجوركم يوم ال ِقيام ِة فمن زح ِزح ع ِن‬ ٍ ‫ل نف‬
‫ور‬‫ر‬ُ ‫اع ْال ُغ‬ ‫َف َاز َو َما ا ْ َ َي ُاة ﱡ‬
ُ ‫الد ْن َيا إ ﱠﻻ َم َت‬
ِ ِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali-Imran: 185)
َ ‫ام َو َما َ ُانوا َخالد‬ ‫َ َ َ ََْ ُ ْ َ َ ً َ َْ ُُ َ ﱠ‬
َ ‫الط َع‬
‫ين‬ ِِ ‫وما جعلنا م جسدا ﻻ يأ لون‬
“Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan
tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal”. (QS. Al-Anbiya: 8)

762
Banyak nya nama menujukkan besar dan dahsyatnya kengerian hari kepulangan itu, untuk
pertanggung jawaban semua yang kita lakukan. Jika iman dan tauhid bersih dari kezhaliman dan
syirik, in syaa Allah beruntung. Jika sebaliknya maka kerugian. Wallahu a’lam.
436 Mata Air Yang Jernih

ُ ُ َ َْ ُ َ َ ْ َ ‫ُ ﱡ‬ َ ُ َ ْ ُ ُ َ ‫َ َ َ ََْ َ َ ْ َْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ﱠ‬
‫س ذا ِئقة اﳌ ْو ِت َون ْبلوك ْم‬
ٍ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ل‬ (34 ) ‫ن‬‫وما جعلنا ِل ش ٍر ِمن قب ِلك ا لد أف ِإن ِمت ف م ا ِالدو‬
َ َ ً َ ْ ‫ﱠ‬
‫الش ِّر َوا ْ ِ ِف ْت َنة َو ِ ل ْي َنا ُت ْر َج ُعون‬‫ِب‬
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu
(Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan”. (QS. Al-Anbiya: 34-35)
َ
‫ِإ ﱠن َك َم ِّي ٌت َو ِ ﱠ ُ م ﱠم ِّي ُتون‬
“Sungguh kamu akan mati dan sungguh mereka akan mati (pula)”. (Az-Zumar: 30)
Rasulullah n manusia terbaik telah meinggalkan kita, kafilah orang-orang
bertakwa sudah berjalan menuju Rabb-nya. Kita semua sadar bahwa kehidupan dunia
ini tidak kekal dan pasti berakhir, apakah dengan datang ajal, atau berakhirnya dunia
dengan kiamat dan kehancuran. Ketika ajal seseorang telah sempurna sesuai yang Allah
k takdirkan, ukuran rezeki telah diambil tanpa satupun yang luput, maka malaikat
Maut akan datang untuk mencabut ruhnya, dan sa’at itu terjadilah kiamat bagi
seseorang.
‫اق ب ﱠ‬ُ ‫ﱠ‬ ‫َ َْﱠ‬ ُ َ ْ ُ ‫َ َ ﱠ َﱠ‬ َ ‫( َو ِق‬26) َ ‫َك ﱠﻼ إ َذا َب َل َغ ِت ال ﱠ َ ا‬
َ ۜ ‫يل َم ْن‬
‫اق‬
ِ ‫الس‬ ِ ‫الس‬ ‫ت‬
ِ ‫ف‬ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ (28 ) ‫اق‬‫ر‬‫ف‬ِ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ظ‬‫و‬ (27 ) ‫اق‬
ٍ ‫ر‬ ِ ِ
ُ َ َْ َ ْ َ َ َّ َٰ
(30) ‫( ِإ رِ ك يوم ِئ ٍذ اﳌساق‬29)
“Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke
kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?
dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan
bertaut betis (kiri) dan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau”.
(QS. Al-Qiyamah: 26-30)
Sebagian salaf berkata:
ُ ْ َ ََ َ
‫َم ْن َمات فق ْد ق َامت ِق َي َامت ُه‬
“Siapa yang telah datang ajalnya, maka telah tegak kiamatanya”.763
Usia umat ini relative lebih pendek dibanding usia umat-umat sebelumnya, maka
mempersiapkan bekal untuk hari perpisahan dan pertemuan mesti pasti dan harus
dipersiapkan bekal perjalanan. Tanda dan alamat kematian, kehancuran kehidupan
dunia adalah suatu yang pasti.

763
Syarhu Sunnah 15/97 (no. 4293) Al-Baghawi. Hilyatu Al-Auliya 6/267. Di dhaifkan Syaikh Al-Albani
dalam Silisilah Al-Ahadits Ad-Dhaifah (no. 1166)
Mata Air Yang Jernih 437

‫َأ َو َل ْم ُ َع ّم ْر ُك ْم َما َي َت َذ ﱠك ُر فيه َم ْن َت َذ ﱠك َر َو َج َاء ُك ُم ﱠ‬


‫الن ِذ ُير‬ ِ ِ ِ
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk
berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi
peringatan? (QS. Fathir: 37)
Kehidupan dunia ini sangat sementara dibandingkan kehdupan akhirat yang abadi,
bahkan perbandingan waktu di dunia dibanding satu hari akhirat 1: 50.000 tahun.
Sesuatu yang sangat tidak berbanding. Allah k berfirman:
َ َ َْ َ َ ْ َ َ
‫ِ َي ْو ٍم ان ِمق َد ُار ُه خ ْم ِس ن ألف َسن ٍة‬
“Ukuran sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun”. (QS. Al-Ma’arij: 4)

Dari Ali bin Abi Talhah, Ibnu Abbas c berkata:


َ َ َْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ََ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ
‫ﷲ َع ال ا ِف ِرْ َن ِمق َد ُارخ ْم ِس ْ ن ألف َسن ٍة‬ ِ ‫ف ذا يوم‬
‫ جعله‬،‫القيام ِة‬
“Ini adalah satu hari di hari kiamat. Allah k menjadikannya untuk orang kafir satu
hari setara 50.000 tahun”.764
Dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
َّ ُ َ ُ ْ َ ََ ْ ََْ ‫َ ﱠ َ ُ َ َ َ ﱠ‬ ْ ُْ َ ُ ‫َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َْ ‫ﱠ‬
‫ص ِل َ ِا‬ ‫ ِإن ُه ِل ُيخفف َع اﳌؤ ِم ِن ح يكون أخف علي ِه ِمن صﻼ ٍة مكتو ٍة ي‬،‫َوال ِذي نف ِ ِب َي ِد ِه‬
ْ‫ﱡ‬
‫الدن َيا‬
“Demi Zat yang jiwaku ada ditangan-Nya. Sungguh hari itu akan diringankan bagi
seorang mukmin sampai lebih ringan seukuran shalat wajib didunia”.765
Adapun usia rata-rata umat ini sangat relative pendek. Dari Sahabat Abu Hurairah,
Rasulullah n bersabda:
َ ُ ‫َ ْ َ ُ ُ ﱠ َ َْ َ ّ ّ َ َ ﱠ َ َ َﱡ‬
‫ َو أقل ُ ْم َم ْن َي ُجوز ذ ِل َك‬،‫الس ْب ِع ن‬ ‫ ِإ‬،‫الس ِت ن‬
ِ ‫أعمارأم ِ ما ب ن‬
“Usia ummatku antara 60 sampai 70 tahun, dan sangat sedikit yang melewati itu”.766
Terkadang ada yang tidak mencapai usia itu, karna kematian tidak berbanding lurus
dengan umur dan keadaan seseorang, ada yang wafat di usia senja, namun juga banyak
yang wafat sebelum masa baligh, mau kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa, kuat

764
Tafsir Ibnu Katsir 8/222
765
Shahih Ibnu Hibban (no.7334). Didahifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam dhaif at-Targhib (no. 2095)
didalamnya ada rawi Ibnu Lahi’ah. Ibnu Katsir dalam tafsirnya 8/222
766
HR. Ibnu Majah (no. 4236) dishahihkan Syaikh Al-Albani t
438 Mata Air Yang Jernih

atau lemah semuanya akan merasakan kematian, intinya kematian adalah misteri yang
tidak seorang pun dari mahluk mengetahui kapan malaikat maut datang menjemput.
Dari Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n bersabda:
َْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َْ ً ْ َ ْ َْ
،‫ َو ِغن َاء َك ق ْب َل فق ِر َك‬،‫ َو ِ ﱠ ت َك ق ْب َل َسق ِم َك‬،‫ ش َب َاب َك ق ْب َل ِ َر ِم َك‬:‫س‬ ٍ ‫اغت ِنم خمسا قبل خم‬
َ َ ْ ُ َ َ َ
‫ َو َح َيات َك ق ْب َل َم ْو ِت َك‬،‫َوف َراغ َك ق ْب َل شغ ِل َك‬
“Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara. Masa mudamu sebelum
datang masa tuamu. Waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Masa kayamu
sebelum datang masa kefakiranmu. masa lapangmu sebelum datang masa sibukkmu.
Hidupmu sebelum datang kematianmu”. 767
Berkata Imam Al-Munawi t (w. 1031 H):
َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َ
‫ف َ ِذ ِه ا ْم َسة ﻻ عرف قدر َ ا ِإﻻ عد ز َوال َ ا‬
“Lima hal ini, tidak diketahui nilainya kecuali setelah kelima hal itu telah hilang”.768
Sahabat yang mulia ‘Ali bin Abi Thalib z berkata:
َ َ ُ َُ َ ُ َ ُ َ ًَ ُْ ُ ََ َ َ ً ْ ُ َْ‫ﱡ‬ ََ َ
‫ فكونوا ِم ْن أ ْبن ِاء‬،‫اح َد ٍة ِم ْ ُ َما َبنون‬
ِ ‫ و ِل ِ ّل و‬،‫اﻵخ َرة مق ِبلة‬
ِ ‫ و ْارتحل ِت‬،‫ْارتحل ِت الدنيا مد ِب َرة‬
َ ٌ َ ً َ َ َ َ َ َ ٌ َ َ َ َْ ‫ﱡَْ َ ﱠ‬ َ َ ُ ََُ
‫اب َوﻻ َع َم ٌل‬ ‫ وغدا ِحس‬،‫ ف ِإن اليوم عمل وﻻ ِحساب‬،‫ َوﻻ تكونوا ِم ْن أ ْبن ِاء الدنيا‬،‫اﻵخ َر ِة‬ ِ
“Sungguh dunia akan pergi menjauh, sedangkan akhirat makin mendekat. Setiap
keduanya memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi
budak dunia. Hari ini beramal tanpa hisab, esok hisab tanpa amal”.769
Boleh jadi seseorang masih sehat bugar, tidak terbayang baginya kematian
sedikitpun, namun ditengah jalan, bisa jadi ajal menjemput dengan sebab apa saja,
terjadi kecelakaan, terjatuh, bahkan di kasur pun ternyata kematianpun datang
menghampiri. Seorang penyair berkata:
ُ ‫اﻷس َباب َو ْاﳌَ ْو ُت‬
‫واحد‬ ْ ‫َ َع ﱠد َد ُت‬
ِ
“Sebab kematian banyak, namun kematian hanya satu”.
َ َ َ ْ َ َ َ ‫َ ْ ْ َ َ َأ ْم‬
ْ َ َ َ ُْ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ً ‫ض‬
ِ ‫اح ا * وقد أد ِخلت أجساد م ظلمة الق‬ ِ ‫س واصبح‬ ‫كم ِمن ف‬
Betapa banyak pemuda yang sore dan pagi masih ketawa
Esok hari jasadnya sudah berada dikegelapan kuburan

767
Al-Mustadrak, Imam Al-Hakim (no. 7846)
768
Faidhul Qadiir, 2/16
769
Shahih Bukhari 8/89, secara Mu’allaq. Syarhu Sunnah Al-Baghawi 14/234
Mata Air Yang Jernih 439

Berkata Imam Hasan Al-Bashri t:


ٌ ‫إ ْب َن َآد َم إ ﱠن َما َأ ْن َت َأ َي‬
ُ ‫ام ُ ﱠل َما َذ َ َب َي ْو ٌم َذ َ َب َ ْع‬
‫ض َك‬ ِ ِ
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari-hari. Tatkala satu
hari itu hilang, maka hilang pula sebagian darimu”770
Berkata Ja’far bin Sulaiman t bahwa dia mendengar Imam Rabi’ah t menasehati
Sufyan Ats Tsauri t:
ُ ْ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ٌ ْ َ َ َ َ َ َ ٌ َ َ ُ ْ َ ٌ ‫ﱠ َ َْ َ َﱠ‬
‫ض أ ْن َيذ َ َب ال ﱡل‬‫ و و ِشك ِإذا ذ ب البع‬،‫ ف ِإذا ذ ب يوم ذ ب عضك‬،‫ِإنما أنت أيام معدودة‬
ْ ‫ َف‬،‫َو َأ ْن َت َ ْع َل ُم‬
‫اع َم ْل‬
“Engkau hanyalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dirimu juga
akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, lalu hilanglah seluruh
harimu, sedangkan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu, beramallah.”771
Berkata Ibnu Al-Qayyim t:
‫ط َع ْن َحال ْم إ ﱠﻻ ْا َ ﱠنة َأو ﱠ‬
‫ﱠ ُ ُْ ُ ُ ُ ْ َ ْ ََ ُْ ُ َ ْ َ ََْ َ َُ ْ َ ﱡ‬
‫الن ِار‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِر‬ ‫ ول س ل م ح‬،‫الناس منذ خ ِلقوا لم يزالوا مسا ِف ِر ن‬
“Manusia sejak diciptakan senantiasa menjadi musafir, batas akhir perhentian
perjalanan mereka adalah surga atau neraka.”772
Tidak seorang pun yang bisa menghindar dari kematian, Allah k berfirman:
َ ُ ُ َ َ ََْ
ُ ‫ونوا ُي ْدر ْك ُك ُم ْاﳌَ ْو ُت َو َل ْو ُك ْن ُت ْم ُب‬
‫وج ُمش ﱠي َد ٍة‬
ٍ ‫ر‬ ِ ِ ‫أينما تك‬
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”. (QS. An-Nisa: 78)
ُُ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ ُ ُ ُ َ ‫َْ َ ﱠ َ َ ْ َ ﱠ‬ ُ
‫ق ْل ِإ ﱠن اﳌ ْوت ال ِذي ت ِف ﱡرون ِمن ُه ف ِإن ُه ُمﻼ ِقيك ْم ث ﱠم ت َر ﱡدون ِإ َع ِال ِم الغ ْي ِب َوالش َ َاد ِة ف ُين ِّ ئك ْم ِب َما‬
َ ُ َ ُ
‫ك ْن ُت ْم ْع َملون‬
“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka`
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada Zat Yang Maha Mengetahui perkara ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jumu’ah: 8)
Sebagai muslim yang beriman, wajib mempersiapkan diri dengan bekal yang baik
untuk bertemu dengan Allah l. Teruslah istiqomah dengan Ibadah yang sesuai Sunnah

770
Siyar A’lam An Nubala’, Imam Az Dzahabi 4/585
771
Shifathush Shofwah, 2/245
772
Al-Fawaid, 1 / 190
440 Mata Air Yang Jernih

dan berbaik sangkalah kepada Allah l, semoga Allah l beri kita Husnul khatimah
wafat diatas jalan-Nya, jauhilah maksiat dan kezhaliman, jangan sampai Maut datang,
namun kita dalam kondisi bermaksiat kepada kepada Ar-Rahman, hiduplah diatas
keta’atan, karena seseorang akan diwafatkan diatas kebiasaan, dan dengan kondisi itu
dia akan dibangkitkan. Sakaratul maut merupakan ujian bagi setiap insan, itulah sa’at
dan waktu perpisahan, semua kekayaan dan hinanya dunia akan ditinggalkan, setiap
anak Adam akan menunggak cangkir kematian.
Allah kdengan keadilan-Nya akan meperlakukan hamba yang berimana kepada
Nya dengan lembut dan kasih sayang, Adapun orang yang kafir dan berbuat zhalim
maka kondisinya akan berbeda. Keadaan manusia ketika sakaratul maut berbeda beda,
disaat sakaratul maut Malaikat akan mencabut nyawa orang kafir dengan sangat keras
dan kasar. Allah k berfirman:
َ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ ََ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ‫ﱠ‬ َ ََْ
‫اسطو أ ْي ِد ِ ْم أخ ِر ُجوا أنف َسك ُم ۖ ال َي ْو َم ت ْج َز ْون‬ ِ ‫ات اﳌو ِت واﳌﻼ ِئكة ب‬ ِ ‫ولو ت َر ٰى ِإ ِذ الظ ِاﳌون ِ غمر‬
َ َْ َ ُ ُ ْ َ َ َ ُ َُ ُ ُ ْ َ ََ
‫اب ال ُ و ِن ِب َما كنت ْم تقولون َع ﱠ ِ غ ْ َ ا َ ِ ّق َوكنت ْم َع ْن َآيا ِت ِه ْستك ِ ُ ون‬ ‫عذ‬
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas
dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap
Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya”. (QS. Al-An’am: 93)
Kematian adalah perpindahan alam dari kehidupan dunia menuju kehidupan alam
kubur, yaitu alam pertama dari alam akhirat, tempat penungguan sampai datangnya hari
kiamat. Alam kubur bukan tempat per-istirahatan terakhir seorang muslim yang
beriman, tempat istirahat terakhirnya hanya disurga. Adapun alam kubur adalah halte
penungguan sementara menuju kampung akhirat. Allah k berfirman:
ََْ ُ ُ َ ‫َْ ُ ﱠ‬
(2) ‫( َح ﱠ ٰ ُز ْرت ُم اﳌق ِاب َر‬1)‫أل َ اك ُم الت اث ُر‬
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur”.
(QS. At-Takatsur: 1-2)
Alam barzakh adalah alam yang ghaib, tidak bisa dinalar dengan akal manusia,
namun bisa diyakini dengan dalil Al-Quran dan Hadits yang shahih dari Nabi n,
dimana setiap orang yang meninggal dunia akan masuk ke alam itu, baik jasadnya
dikubur atau tidak, seperti orang yang mati dimakan harimau atau meledak dipesawat.
Barzakh adalah dinding pembatas, yang membatasi antara kehidupan dunia dan
akhirat. Semua ruh manusia jika sudah masuk ke alam barzakh, tidak akan kembali ke
dunia. Adapun keyakinan yang menyebar ditengah masyarakat, bahwa ruh itu bisa
kembali kerumah dan berubah wujud menjadi binatang, hantu, inyiak harimau, ini
adalah keyakinan orang hindu. Seorang muslim tidak dibebani untuk meyakininya.
Mata Air Yang Jernih 441

Cukuplah aqidah kita diambil dari konsep mata air yang jernih, wahyu yang suci sesuai
yang diajarkan Nabi n kepada sebaik-baik Generasi yang terpuji g. Allah k
berfirman:
ٌ َ ‫َ َّ َ ْ َ ُ َ ً َ َ ْ ُ َ ﱠ‬
‫يما ت َركت ۚ كﻼ ۚ ِإ ﱠ َ ا ِل َمة‬ َ ‫َح ﱠ ٰ إ َذا َج َاء َأ َح َد ُ ُم ْاﳌَ ْو ُت َق‬
‫( لع ِ أعمل صا ِ ا ِف‬99) ‫ال َر ِ ّب ْار ِج ُعو ِن‬ ِ
َ ُ َ ْ ُ ْ َ َٰ ٌ َْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ
(100) ‫و قا ِئل ا ۖ و ِمن ورا ِ ِ م برزخ ِإ يو ِم يبعثون‬
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian
kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke
dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-
kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di
hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan”. (QS. Al-Mukminun:
99-100)
Perjalanan ruh ketika berpisah dengan dunia, dan akan menjalani alam barzakh,
walau jasad mereka tidak dikuburkan, seperti orang yang jasadnya dibakar, dimakan
binatang buas, namun ruhnya akan tetap menjalani proses alam kubur. Setiap manusia
akan diuji dengan Fitnah, Azab atau ni’mat kubur. Para ulama ahlu sunnah As-
Salafiyyah sepakat bahwa azab dan nikmat kubur itu benar adanya berdasarkan nash
wahyu, dan tiada yang menyelisihinya kecuali pengikut hawa nafsu.
Allah kmenyebutkan ancaman bagi orang-orang Munafiq dalam firman-Nya:

‫اب َع ِظ ٍيم‬
ٍ ‫ع‬
ََ
‫ذ‬ ٰ َ ‫َس ُن َع ِّذ ُ ُ م ﱠم ﱠرَت ْ ِن ُث ﱠم ُي َر ﱡدو َن ِإ‬

“Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan
kepada azab yang besar”. (QS. At-Taubah: 101)
Diriwayatkan dari Mujahid t, dari Ibnu Abbas c:
ْ
‫ َي ْو َم ا ِلق َي َام ِة‬، (‫اب َع ِظ ٍيم‬
ََ
ٍ ‫عذ‬ ٰ َ ‫ ) ُث ﱠم ُي َر ﱡدو َن ِإ‬:‫ال‬
َ ‫ َق‬. ْ ‫ َو َع َذاب ْال َق‬،‫َس ُن َع ِّذ ُ ُ م ﱠم ﱠرَت ْ ن با ْ ُ ْوع‬
ِ ِ ِ ِ
ِ
“Kami akan siksa mereka dua kali, pertama (didunia) dengan kelaparan, kedua dengan
azab kubur. Kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar yaitu di hari
kiamat”.773
َ َ ْ ‫ََْ َ َُ ُ ﱠ َ ُ َْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ﱠ‬ َ َ ُ ُ ََْ َ َ ُ َ ْ ُ ُ ‫ﱠ‬
ِ ‫النار عرضون عل ا غدوا وع ِشيا ۖ و وم تقوم الساعة أد ِخلوا آل ِفرعون أشد الع‬
‫اب‬ ‫ذ‬
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya
Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam
azab yang sangat keras". (QS. Ghafir: 46)

773
Tafsir Ibnu Jarir at-Tabari 14/442
442 Mata Air Yang Jernih

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ َ ْ َ َ‫َ َﱠ‬ َ َ ْ َ ُ ُ َ ّ ‫ْ َ َْ َ ُ ُ ُ ﱠ‬ ْ َ ْ ََْ ْ ُ ُ َ َ َ ‫َ َ َ ﱠ‬
‫اب‬
ِ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫و‬ ، ‫م‬ ‫ن‬ ‫ج‬ ‫اب‬
ِ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ك‬ ‫ب‬
ِ ‫وذ‬ ‫ع‬‫أ‬ ‫ي‬ ِ ‫إ‬
ِ ‫م‬ ‫الل‬ : ‫ل‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ٍ ‫ر‬‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ِ ‫ا‬‫ب‬ِ ‫ِإذا ش د أحدكم فل ست ِع‬
‫ذ‬
‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ ْ َْ َ َ ْ َْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ
‫ َو ِمن ش ِّر ِفتن ِة اﳌ ِس ِيح الد ﱠج ِال‬،‫ات‬ ِ ‫ و ِمن ِفتن ِة ا يا واﳌ َم‬، ِ ‫الق‬
“Jika salah seorang dari kalian bertasyahhud (duduk akhir sebelum salam), maka
hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat perkara dengan berdoa; “Wahai Allah,
aku berlidung kepada-Mu dari azab neraka Jahannam, dari azab kubur, dari fitnah hidup
dan mati, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal”.774
Dari sahabat Barra’ bin ‘Azib z ia berkata: “Kami pernah mengiringi jenazah orang
Anshar bersama Rasulullah n. Sesampai di kuburan, sembari menunggu liang lahat
dibenahi, Rasulullah n duduk menghadap kiblat. Kamipun duduk disekitar beliau n
dengan khusyu’, seakan di kepala kami ada burung hinggap.
Ditangan Nabi n ada ranting beliau tusukkan ke tanah kemudian beliau memandang
ke langit lalu beliau n menunduk, kemudian bersabda:
ً ََ َ َ َْ ََ ْ ‫ﱠ‬ ُ َ ْ
‫ أ ْو ثﻼثا‬،‫اب الق ْ ِ َم ﱠرت ْ ِن‬
ِ ‫ذ‬‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ِ ِ ‫ا‬‫ب‬ِ ‫وا‬ ‫يذ‬ ‫ِإست ِع‬
“Berlindunglah kepada Allah dari azab kubur”. Beliau ulangi dua atau tiga kali.
Kemudian Rasulullah n menceritakan proses perjalanan ruh orang beriman dan ruh
manusia kafir, beliau n bersabda:
‫ َن َز َل إ َل ْيه َم َﻼئ َك ٌة م َن ﱠ‬،‫الد ْن َيا َو ْق َبال م َن ْاﻵخ َرة‬
‫ان ْانق َطاع م َن ﱡ‬ َ َ َ َ ْ ُْ َ ْ َ ْ ‫ﱠ‬
‫الس َم ِاء‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ‫ِإن العبد اﳌؤ ِمن ِإذا‬
ْ ُ َ ْ ٌ ُ َ َ ‫ُ ْ ُ ُ ََ ﱠ ُ ُ َ ُ ُ ﱠ ْ ُ َ َ ْ َ َ ٌ ْ َ ْ َ ْ َ ﱠ‬
،‫وط ا َ ﱠن ِة‬ ِ ‫ وحنوط ِمن حن‬،‫ مع ُ م كفن ِمن أكف ِان ا ن ِة‬،‫س‬ ‫ أن وجو م الشم‬،‫وه‬ ِ ‫ِبيض الوج‬
ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ
َ ‫ َح ﱠ َي ْج ِل‬،‫ َعل ْي ِه ال ﱠسﻼ ُم‬،‫ ث ﱠم َي ُء َمل ُك اﳌ ْو ِت‬،‫صر‬ ْ
َ َ ‫ُ َ ﱠ‬ ْ ُ ْ َ ‫َﱠ‬
:‫ ف َيقو ُل‬،‫س ِعند َرأ ِس ِه‬ ِ ِ ‫َح يج ِلسوا ِمنه مد الب‬
‫ض َو ٍان‬ْ ‫اخ ُر إ َ َم ْغف َرة م َن ﱠ َور‬ْ ُ َ ّ‫ﱠَُ ﱠ ْ ُ ﱠ‬
ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ،‫أي ا النفس الط ِيبة‬
“Sesungguhnya seorang hamba yang beriman, ketika hendak meninggalkan dunia dan
menuju akhirat, turunlah malaikat dari langit, wajahnya putih seperti matahari. Mereka
membawa kain kaffan dan hanuth (minyak wangi) dari surga. Merekapun duduk
disekitar mayit sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut
‘alaihissalam. Dia duduk di samping kepalanya dan berkata, “Wahai jiwa yang baik,
keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya”.
Keluarlah ruh itu dari jasad,sebagaimana tetesan air keluar dari mulut ceret, dan
langsung dipegang malaikat maut. Para Malaikat yang lain tidak meninggalkannya
walaupun sekejap, dan mereka langsung mengambil ruh itu dari Malaikat maut.

774
HR. Muslim (no. 588)
Mata Air Yang Jernih 443

Mereka memberinya kafan dan hanuth itu. Keluarlah ruh itu dengan sangat wangi
seperti bau parfum terwangi yang pernah ada di bumi. Para Malaikat pun naik
membawa ruh itu. Setiap kali bertemu dengan malaikat yang lain, mereka akan
bertanya; “Ruh siapakah yang baik ini”? Mereka menjawab; “Fulan bin Fulan”-dengan
nama terbaik yang pernah dia gunakan didunia-, hingga sampai di langit dunia. Mereka
meminta agar pintu langit dibukakan, lalu dibukakan. Mereka naik menuju langit
berikutnya, dan diikuti para malaikat langit dunia. Hingga sampai dilangit ke tujuh.
Kemudian Allah berfirman; “Tulislah catatan amal hamba-Ku di ‘Illiyyin”.
“Tahukah kalian ap aitu ‘Illiyyin? (yaitu) kitab yang bertulis. Disaksikan oleh para
malaikat”.
“Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku
kembalikan mereka untuk kedua kalinya”. Maka dikembalikanlah ruhnya ke jasadnya.
Kemudian mayit mendengar suara sandal orang yang mengantarkan jenazahnya
sewaktu mereka pulang setelah pemakaman.
Kemudian datanglah dua malaikat yang keras gertaknya, dalam riwayat lain warnanya
hitam biru lalu mereka menggertaknya dan mendudukkan si mayit. Mereka bertanya;
َ َ َ ُ َ َ ْ َ
‫ َما َ ذا‬:‫ ف َيقوﻻ ِن ل ُه‬, ‫اﻹ ْسﻼ ُم‬ ‫ي‬ ‫د‬ :‫ل‬ ُ ‫ َما د ُين َك؟ َف َي ُقو‬:‫ َف َي ُق َوﻻن َل ُه‬, ُ ‫ َرّ َي ﱠ‬:‫َم ْن َرﱡ َك؟ َف َي ُقو ُل‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ ْ
َ‫ ق َرأت كتاب‬:‫ َما عل ُمك؟ ف َيقو ُل‬:‫ ف َيقوﻻن له‬, ‫ ُ َو َر ُسو ُل‬:‫يك ْم؟ َف َي ُقو ُل‬
َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ُ ِ َ ُ ‫ﱠُ ُ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ‫الرجل ال ِذي ِعث ِف‬
ُ ْ َ َ ُ ْ
‫ص ﱠدقت ِب ِه‬ ‫ و‬, ‫ َو َآمنت ِب ِه‬, ِ ‫ﱠ‬
“Siapa Rabb-mu? Hamba mukmin itu menjawab: “Rabb-ku Allah”. Apa agamamu?
Tanya malaikat. Dia menjawab: “Agamaku Islam”. Jawab si mukmin. “Siapakah yang
diutus ditengah kalian”? si Mukmin menjawab: Dia Rasulullah”. Malaikat bertanya lagi.
“Apa dasar ilmu-mu? Mukmin itu menjawab, “Saya membaca kitab Allah, saya
mengimaninya dan beramal dengannya”.
Pertanyaan malaikat: “Siapa Rabb-mu? Apa agama-mu? Siapa Nabi-mu? Inilah ujian
terakhir yang diterima seorang mukmin. Allah memberi keteguhan bagi hamba-Nya
yang beriman untuk menjawab pertanyaan, seperti firman-Nya,
‫ﱡَْ َ ْ َ َُ ﱡ ﱠُ ﱠ‬
ُ ‫الظاﳌ َن ۚ َو َ ْف َع ُل ﱠ‬ ْ ‫ﱠ‬ َْ ُ َ ‫َُّ ُ ﱠُ ﱠ‬
ِِ ‫ين َآمنوا ِبالق ْو ِل الث ِاب ِت ِ ا َ َي ِاة الدنيا و ِ اﻵ ِخر ِة ۖ و ِضل‬ ‫يث ِ ت ال ِذ‬
َ
‫َما َ ش ُاء‬
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang
zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki”. (QS. Ibrahim: 27)
Sehingga dia bisa menjawab; “Rabb-ku Allah, agama-ku Islam, Nabi-ku Muhammad”.
444 Mata Air Yang Jernih

َ َْ ْ ُ ‫ َو َأ ْل ُس‬, ‫وه م َن ا ْ َ ﱠنة‬


‫ َو افت ُحوا ل ُه‬, ‫وه ِم َن ا َ ﱠن ِة‬ ُ ‫ َف َأ ْفر ُش‬, ‫ص َد َق َع ْبدي‬ ‫َف ُي َنادي ُم َن ٍاد م َن ﱠ‬
َ :‫الس َماء‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ َ ُ َ ْ ْ ْ َ ‫ﱠ‬ َ
َ ‫ َو ُ ف َ ُ له ق ْ ه َمد َب‬, ‫ ف َيأتيه من طي َ ا َو َر ْوح َ ا‬, ‫َب ًابا إ ا نة‬ ْ َ
‫ص ِر ِه‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Tiba-tiba ada suara dari atas, “Hamba-Ku benar, bentangkan untuknya surga, beri
pakaian surga, bukakan pintu surga untuknya.” Diapun mendapatkan angin surga dan
wanginya surga, kuburannya diluaskan sejauh mata memandang”.
‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ّ ُ َّ ّ ُ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ٌ ُ َ ُ َ َْ
‫ َ ذا َي ْو ُم َك ال ِذي‬, ‫ أ ْ ِش ْر ِبال ِذي َ ُس ﱡر َك‬:‫الر ِح ف َيقو ُل‬ِ ‫ب‬ ‫ي‬ َ ‫الث‬
ِ ِ ِ ‫يأ ِتيه رجل حسن الوج ِه َحسن‬
‫ط‬ ‫اب‬ ‫ي‬
ُ َ
‫ أ َنا َع َمل َك ﱠ‬:‫ ف َي ُقو ُل‬, ْ َ ‫ َم ْن أ ْن َت؟ َف َو ْج ُ َك ال َو ْج ُه الذي َي ُء با‬:‫ َف َي ُقو ُل‬, ‫وع ُد‬
َ ْ ‫ﱠ‬ ْ َ ‫ُك ْن َت ُت‬
, ُ ِ ‫الصا‬ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ََ ‫ﱠ‬ َ ُ َ
‫ َح ﱠ أ ْر ِج َع ِإ أ ْ ِ َو َم ِا‬, ‫اعة‬‫ َيا َر ِ ّب أ ِق ِم الس‬:‫ف َيقو ُل‬
Kemudian datanglah orang yang wajahnya sangat elok, pakaiannya sangat bagus,
aromanya wangi. Dia mengatakan; “Kabar gembira dengan sesuatu yang
menyenangkan-mu. Kabar gembira dengan ridha Allah dan surga-Nya yang penuh
kenikmatan abadi. Inilah hari yang dulu kamu dijanjikan”. Si mayit dengan keheranan
bertanya, “Semoga Allah juga memberi kabar gembira untuk anda. Siapakah
anda,wajah anda mendatangkan kebaikan”? Orang yang berwajah bagus itu menjawab;
“Aku adalah amal shalehmu”.
Kemudian dibukakan untuknya pintu surga dan pintu neraka. Ketika melihat neraka,
dikatakan kepadanya; “Itulah tempatmu jika kamu bermaksiat kepada Allah. Dan Allah
gantikan tempatmu dengan tempat itu”. Kemudian si mayit menoleh kea rah surga”.
Melihat janji surga, si mayit berkata; “Wahai Rabb-ku, segerakanlah kiamat, agar
aku bisa berjumpa keluarga dan hartaku. Lalu dikatakan kepadanya, “Tenanglah”!
Sementara hamba yang kafir, ketika hendak berpisah dengan dunia dan menuju
akhirat, turunlah malaikat dari langit, yang bengis dan keras, wajahnya hitam membawa
Masuh (kain yang tidak berbau busuk) dari neraka. Mereka duduk disekitar mayit
sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut, dan duduk disamping
kepalanya. Dia memanggil, “Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju murka dan
kemarahan Allah”.
Ruhnya ketakutan, dan terpancar ke seluruh ujung tubuhnya, lalu malaikat maut
menariknya sebagiamana menarik besi bercabang banyak ditarik dari wol yang basah.
Sehingga membuat putus pembuluh darah dan ruang tulang. Dan ruhnya langsung
dipegang oleh malaikat maut. Para malaikat yang lain tidak membiarkannya walau
sekejap, dan mereka langsung mengambilnya dari malaikat maut. Kemudian
dipakaikan Masuh yang mereka bawa.
Ruh ini keluar dengan membawa bau yang sangat busuk, seperti busuknya bau
bangkai yang pernah ada di muka bumi. Merekapun naik membawa ruh itu. Setiap kali
mereka melewati malaikat, malaikat itupun bertanya; “Ruh siapakah yang buruk ini”?
mereka menjawab “Fulan bin Fulan” -dengan nama paling buruk yang pernh digunakan
Mata Air Yang Jernih 445

semasa didunia- hingga mereka smpai di langit dunia. Kemudian mereka minta
dibukakan. Ketika itu, Rasulullah n membaca firman Allah l:
َ ‫الس َماء َوَﻻ َي ْد ُخ ُلو َن ا ْ َ ﱠن َة َح ﱠ ٰ َي‬
‫ﱠ‬ ُ
‫اب‬‫و‬َ ‫اس َت ْك َ ُ وا َع ْ َ ا َﻻ ُت َف ﱠت ُح َل ُ ْم َأ ْب‬ َ ‫إ ﱠن ﱠالذ‬
ْ ‫ين َك ﱠذ ُبوا ب َآيات َنا َو‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ُ ْ ‫َ َ َٰ َ َ ْ ي‬ َ ْ ّ َ ُ َ َ ْ
‫اط ۚ وكذ ِلك نج ِز ا ِر ِم ن‬ ِ ‫ا مل ِ س ِم ا ِ ي‬
“Sungguh orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak
(pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami
memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan”. (Al-A’raf: 40)
Kemudian Allah k berfirman, “Tulis catatan amal hamba-Ku di Sijjin, di bumi yang
paling dasar”. Kemudian dikatakan, “Kembalikan ruh hamba-Ku ke bumi, karena Aku
telah menjanjikan bahwa dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan
mereka dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya”.

Kemudian ruhnya dilemparkan ke jasadnya. Rasulullah n membaca ayat:


‫َ َ ُ ْ ْ ﱠ َ ََﱠ َ َ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ْ َ ُ ُ ﱠ‬
ّ ‫الط ْ ُ َأ ْو َ ْ وي ب ِه‬
َ ‫الر ُح َم َ ان‬
‫يق‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ومن ش ِرك ِبا ِ ف أنما خر ِمن السم ِاء فتخطفه‬
“Siapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah
jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang
jauh”. (QS. Al-Hajj: 31)
Kemudian ruhnya dikembalikan ke jasadnya, sehingga dia mendengar suara sandal
orang yag mengiringi jenazah ketika pulang meningkan kuburan. Kemudian datang dua
malaikat yang gertakannya keras dan kasar. Merekapun menggertak si mayit dan
mendudukkannya. Mereka bertanya:
َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ ُ َ
‫ ف ُين ِادي‬, ‫ ﻻ أ ْد ِري‬, ‫ َ ْاه َ ْاه‬:‫ َو َما ِدين َك؟ ف َيقو ُل‬:‫ َو َ قوﻻ ِن ل ُه‬, ‫ ﻻ أ ْد ِري‬, ‫ َ ْاه َ ْاه‬:‫َم ْن َرﱡ َك؟ ف َيقو ُل‬
ْ َ ‫َ ﱠ َ َ ْ ُ َ ُ َ ﱠ ََْ ُ ُ َ ﱠ َ َْ ُ َ ُ َ ً َ ﱠ‬ َ
‫ ف َيأ ِت ِيه ِم ْن‬, ‫الن ِار‬ ‫ و افتحوا له بابا ِإ‬, ‫ وأل ِ سوه ِمن الن ِار‬, ‫ أف ِرشوا له ِمن الن ِار‬:‫ُمن ٍاد ِمن السم ِاء‬
ُ َ َ َ َ
ِ ‫ح ِّر ا وسم‬
‫وم َ ا‬
“Siapa Rabb-mu?” Si kafir menjawab; “hah… hah… saya tidak tahu”. Apa agama-mu?
Si kafir menjawab; “hah… hah… saya tidak tahu”. Jawab Si kafir. Siapakah yang diutus
ditengah kalian”? Si kafir tidak mampu menyebut Namanya. Lalu dia dibentak
“Namanya Muhammad”! Si kafir hanya bisa mengatakan: “hah… hah… saya tidak
tahu”. Saya hanya mendengar orang mengatakan orang-orang bilang seperti itu”.
Malaikat itu membentak lagi; “Kamu tidak tahu dan tidak mau tahu”? Tiba-tiba ada
suara dari atas; “Hamba-Ku dusta, bentangkan untuknya neraka, bukakan pintu neraka
untuknya”. Diapun mendapatkan panas dan racun neraka.
446 Mata Air Yang Jernih

ّ ُ َ ْ َ ْ ُ َ ٌ ُ َ ََْ ُ ُ َْ َ
ّ ‫ ُم ْن ِ ُن‬, ‫الث َياب‬ َ َ ْ َ ‫َُ َ ﱠ ُ ََْ َُُْ َ ﱠ‬
, ‫الر ِح‬
ِ ِ ِ ‫يح‬ ‫ب‬
ِ ‫ق‬ , ‫ه‬ِ ‫ج‬‫و‬ ‫ال‬ ‫يح‬ ‫ب‬
ِ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫يه‬
ِ ‫ت‬
ِ ‫أ‬ ‫و‬ , ‫ه‬ ‫ع‬‫ﻼ‬ ‫ض‬ ‫أ‬ ‫يه‬
ِ ‫ف‬ِ ‫ف‬ ‫و ضيق علي ِه ق ه ح تخت ِل‬
ُ‫ َم ْن َأ ْن َت َف َو ْج ُ َك ْال َو ْجه‬:‫ َف َي ُقو ُل‬, ‫وع ُد‬َ ‫ َ َذا َي ْو ُم َك ﱠالذي ُك ْن ُت ُت‬, ‫وؤ َك‬ ُ ُ َ ‫ََ ُ ُ َْ ْ ﱠ‬
‫ أ ِشر ِبال ِذي س‬:‫فيقول‬
ِ
ُ َ ْ ُ َ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫ أنا َع َمل َك ا ِب ث‬:‫ال ِذي َي ِ ُء ِبالش ِّر؟ ف َيقو ُل‬
Kuburnya disempitkan hingga tulangnya remuk berserakan. Lalu datanglah orang yang
wajahnya sangat buruk, berpakaian jelek, baunya seperti bangkai. Dia mengatakan;
“Kabar buruk untukmu, inilah hari dimana dulu engaku dijanjikan. Si mayit kafirpun
menjawab; Kabar buruk juga untukmu, siapa kamu? Wajahmu sungguh mendatangkan
keburukan. Orang ini menjawab; “Aku adalah amal burukmu”.
ً ً ٌ ‫ضر َب ا َج َب‬ َ
ُ ‫ لو‬،‫أبك ُم معه م ْر َزﱠ ة من حديد‬
‫فيضرُ ه ا ضر ة‬ ِ , ‫ترابا‬ ‫لصار‬ ‫ل‬ ِ ٍ ِ
ُ ‫يقي‬
‫ض له أع‬ ‫ثم ﱠ‬ّ
ُ َ ُ َ ُ ‫ﱡ‬ ُ ُ ‫ ثم‬،‫ترابا‬
ً ُ
‫ َر ِ ّب ﻻ ت ِق ِم‬:‫وح ف َيقو ُل‬ ‫عاد فيه الر‬ ُ ‫ فيص‬،‫سمع ا ما ب ن اﳌشرق واﳌغرب إﻻ الثقل ن‬
ََ ‫ﱠ‬
‫اعة‬ ‫الس‬
Kemudian si kafir diserahkan kepada makhluk yang buta, tuli dan bisu. Dia membawa
pentungan (martel)! Andaikan dipukulkan ke gunung niscaya akan jadi debu.
Kemudian martel itu dipukulkan ke si mayit kafir, dia berteriak dengan sangat keras,
bisa didengar oleh semua makhluk di timur dan barat kecuali jin dan manusia. Diapun
memohon; “Wahai Rabb, jangan Engkau tegakkan kiamat”.775
Diantara faidah dalil, bahwa urusan keimanan dan aqidah mesti di pelajari dengan
petunjuk ilmu, bukan dasar warisan nenek moyang, ikut kebanyakan dan kata si fulan.
Seorang hamba akan ditemani amalnya dalam keheningan kuburannya.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t dalam Al-Lamiyah:


َ َ ‫ َع َم ٌل ُي َق ٌن ُه ُ َن‬... ‫َول ُ ّل َ َعاقل ْ َق ْ ه‬
‫اك َو ُ ْسأ ُل‬ ‫ِار‬ ِِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ِ
Setiap orang yang hidup berakal, ketika berada di alam kubur
Disana amal akan menemaninya dan akan ditanya

Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda:


َ َ ٌ َ َ َ َ ََْ ًَ ْ َ َْْ ‫ﱠ‬
‫اج ًيا ِم ْ َ ا ن َجا ِم ْ َ ا َس ْع ُد ْب ُن ُم َع ٍاذ‬
ِ ‫ ولو ان أحد‬،‫ِإن ِللق ِ ضغطة‬
‫ن‬
“Sungguh kuburan itu memiliki himpitan. Seandainya ada yang selamat darinya, maka
akan selamat Sa’ad bin Muazh z”.776

775
HR. Abu Daud (no. 4735), Ahmad (no. 18453) dishahihkan Al-Albani t Shahih Al-Jaami’ (no. 1676)
776
HR. Ahmad (no. 24283)
Mata Air Yang Jernih 447

Para ulama menjelaskan bahwa himpitan kubur bagi orang beriman bagaikan
rangkulan rindu seorang ibu yang sudah lama berpisah dengan anaknya. Adapun orang-
orang kafir maka akan membuat patah dan remuk tulang belulangnya.
Azab dan nikmat kubur itu haq dan benar adanya. Setiap muslim wajib beriman dan
senantiasa berlindung kepada Allah k dari azab dan penderitaan kubur. Sebuah negeri
yang mengerikan, tidak seorangpun yang menemani kita, tidak harta, tidak pula kekasih
dan keluarga didunia, kecuali amal shaleh diatas tauhid dan sunnah Rasulullah n.

Alam kubur ghaib, tidak bisa diraba dan dicerna dengan akal manusia. Tidak
seorangpun yang mengetahui berapa lama alam itu akan dijalaninya. Maka hindarilah
maksiat dan kezhaliman yang bisa mengundang azab kubur, seperti kesyirikan,
menyebarkan kedustaan, kencing dengan tidak bersuci dan lainnya.
Setiap orang akan menemukan alam kubur sesuai amal dan perbuatan semasa
didunia. Jika baik maka kebaikan untuknya, jika buruk maka penyesalan disana tiada
gunanya. Telah berlalu orang-orang zhalim dan pemimpin-pemimpin tirani yang
mendustai Allah k dan Rasul-Nya, seperti Fir’aun, Qarun dan yang semisal mereka.

Dari Nafi’ dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:


َ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫ض َع َل ْيه َم ْق َع ُد ُه ب ْال َغ َداة َو‬ َ َ َ ْ َُ َ َ ‫ﱠ‬
‫ ِإ ْن ان ِم ْن أ ْ ِل ا َ ن ِة ف ِم ْن أ ْ ِل‬، ِ ّ ِ ‫الع‬ ِ ِ ِ
َ ‫ات ُعر‬
ِ َ ‫ِإن أحدكم ِإذا م‬
ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ َْ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ْ
َ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ
ُ ‫ ف ُيق‬،‫ان ِم ْن أ ْ ل النارفمن أ ل النار‬
ْ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َ ‫َﱠ‬
‫الق َي َام ِة‬ َ َْ
ِ ‫ ذا مقعدك ح يبعثك يوم‬:‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ و ِ ن‬،‫ا ن ِة‬
“Sungguh setiap orang dari kalian apabila wafat maka dia akan diperlihatkan tempat
duduknya pagi dan petang hari. Jika dia termasuk penduduk surga maka akan
diperlihatkan tempatnya disurga, jika termasuk penduduk neraka maka akan
diperlihatkan tempatnya kelak di neraka. Akan dikatakan kepadanya “Ini lah tempat
tinggalmu nanti, hingga Allah datangkan kepadamu hari kiamat”.777
Dari Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n pernah melewati dua kuburan kemudian
beliau n bersabda:
ْ َ َ َ َ َ ‫َﱠ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ََ ْ َ َ َ ْ ََﱠ‬ َ َ‫ﱠ َ َُ َﱠَ ََ ُ َﱠ‬
ِ ‫ وأما اﻵخ ُرف ان يم‬،‫ أما أحد ما ف ان ﻻ ست ِ ُ ِمن البو ِل‬، ٍ ‫ وما عذب ِان ِ ك ِب‬،‫ِإ ُ ما ليعذب ِان‬
‫ﱠ‬
َ ‫النم‬
‫يم ِة‬ ِ ‫ِب‬
“Keduanya sedang di azab, dan keduanya diazab karena dosa besar, yang satu diazab
karena tidak menjaga kebersihan dirinya dari air kecing, dan satunya diazab karena
dosa mengadu domba (namimah)”.778
Diantara yang menyebabkan seseorang selamat dari azab kubur, setelah
bertauhid kepada Allah k adalah dengan membaca, menghafal, mempelajari dan

777
HR. Bukhari (no. 6515) Muslim (no. 2866)
778
HR. Bukhari (no. 1361)
448 Mata Air Yang Jernih

mengamalkan surat Al-Mulk. Dengan harapan agar diberi syafaat dan keutamaan surat
yang mulia ini.
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُْ ْ ‫ﱠ‬ َ َ َْ ْ َ ْ َ ً َ َ ُ ََ ُ ْ ًَ ُ ‫ﱠ‬
{‫ }ت َب َار َك ال ِذي ِب َي ِد ِه اﳌل ُك‬:‫اح ِ َ ا َح ﱠ ُ غف َر ل ُه‬ َ
ِ ‫ِإن سورة ِ الق ْر ِآن ثﻼثون آية ستغ ِف ُر ِلص‬
“Sunggu ada satu surat dalam Al-Quran 30 ayat, yang senantiasa memohonkan ampun
untuk sahabatnya hingga ia diampuni Allah, yaitu surat “Tabaarkallazii biyadihi Al-
Mulk”.779
Abdullah bin Mas’ud z berkata:
ْ َ ْ ‫ َت ْم َن ُع بإ ْذن ﱠ َت َب َار َك َو َ َعا َ م ْن َع َذ‬،‫ور ُة َت َب َار َك َ ْاﳌَا َع ُة‬
َ ‫ُس‬
ِ ‫اب الق‬ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
“Surat Tabaarak adalah pelindung. Dia akan menghalangi seseorang dengan izin Allah
dari azab kubur”.780
2. Tanda-Tanda Hari Kiamat
Iman tentang tanda-tanda hari kiamat wajib diambil dari Al-Quran dan Hadits-
Hadits yang shahih. Karena ini ranah aqidah dan keyakinan. Allah k dengan kasih
sayang-Nya mengabarkan kepada Rasul-Nya tentang ciri-ciri akan terjadi hari kiamat.
Agar menjadikan manusia semakin yakin akan adanya hari berbangkit. Sehingga
membangunkan hati yang lalai, jiwa lengah. Kita belajar mengenali tanda-tanda hari
kiamat bukan untuk menakut-nakuti, sehingga hati ciut dan putus harapan.
Sebagaimana mazhab cocoklogi yang suka meramal, menggali tanda yang didasari
halusinasi. Mencari dalih yang pas dan difahami sendiri, kemudian menggiring opini
sehingga manusia ketakutan, akhirnya ada yang takut berlebihan syok seakan kiamat
akan terjadi esok hari. Ada yang jual mobil dengan ganti kuda, ada yang jual asset dan
pindah ke perumahan istimewa. Seakan ada hawa nafsu dan misi proyek raksasa.
Bertaqwalah kepada Allah k wahai manusia!
َ ُ َ َ ُ ‫َأ َ ٰى َأ ْم ُر ﱠ َف َﻼ َ ْس َت ْ ُل‬
‫وه ۚ ُس ْب َح َان ُه َو َعا ٰ َع ﱠما ُ ْش ِركون‬ ِ ِ
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar
disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan”. (QS. An-Nahl: 1)
َْ َ َ َْ ْ ََ ‫َ َ َْ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫ص ِرأ ْو ُ َو أق َر ُب‬ ‫وما أمرالساع ِة ِإﻻ لم ِح الب‬
“Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat
(lagi)”. (QS. An-Nahl: 77)

779
Shahih Ibnu Hibban (no. 787) dengan sanad yang hasan
780
Istbat ‘Azaabi Al-Kubur, Imam Al-Baihaqi (no. 149), As-Shahihah (no. 1140)
Mata Air Yang Jernih 449

َ َ ً ‫إ ﱠ ُ ْم َي َر ْو َن ُه َ ع‬
(7) ‫( َون َر ُاه ق ِر ًبا‬6) ‫يدا‬ ِ ِ
“Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil). Sedangkan Kami
memandangnya dekat (mungkin terjadi)”. (QS. Al-Ma’arij: 6-7)
Kewajiban berbekal dengan perbekalan yang baik tidak dipungkiri, untuk menuju
hari pertemuan dengan Allah f Zat Yang Maha Terpuji, tanpa membebani diri untuk
menebak dan mencari tahu kapan kiamat akan terjadi. Hendaklah seorang muslim
berbekal Tauhid, semangat dalam ketaatan dan optimis menjalani hari-hari, walau akan
terjadi kiamat diesok pagi.

Dari sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda;

َ ‫ساعَةُ َحتﱠى يَ ْغ ِر‬


‫ َف ْليَ ْﻔعَ ْل‬،‫سهَا‬ ‫ع أَ ﱠﻻ تَقُو َم ال ﱠ‬ ْ ‫ َف ِإ ِن ا‬،ٌ‫ساعَةُ َوفِي يَ ِد أ َ َح ِد ُك ْم َفسِيل‬
َ َ‫ست‬
َ ‫طا‬ ِ ‫ِإ ْن َقا َم‬
‫ت ال ﱠ‬
“Jika terjadi hari kiamat sementara ditangan salah seorang kalian ada sebuah biji
tanaman, jika ia mampu untuk menanamnya sebelum kiamat terjadi maka tanamlah”.781
Dari Anas bin Malik z, seorang lelaki bertanya kepada Nabi n dan berkata:
َ ُ ‫َ َ ﱠ َ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ﱠ َّ ُ ﱡ ﱠَ َ َ ُ َ ُ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه‬ ‫ ِإﻻ أ ِ ي أ ِحب ورسوله ص‬،‫ ﻻ ء‬:‫ قال‬.«‫ »وماذا أعددت ل ا‬:‫م الساعة؟ قال‬
َ َ َ َْ َ َ َ َ ‫َ َ ﱠ‬
«‫ »أنت َم َع َم ْن أ ْح َب ْ ت‬:‫ال‬ ‫ فق‬،‫وسلم‬
“Kapan hari kiamat”? Rasulullah n mejawab; “Apa yang sudah engkau persiapkan
untuknya”? orang itu berkata; “Tidak satupun, kecuali aka mencintai Allah dan Rasul-
Nya. Rasulullah n bersabda; “Engkau akan bersama orang yang engkau cintai”.

Anas bin Malik berkata:


َ َ َ ٌ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ‫َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْل ﱠ ّ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ »فأنا‬:‫س‬ ‫ »أنت مع من أحب ت« قال أ‬:‫ فرحنا ِبقو ِ الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫فما فرحنا ِ ٍء‬
َْ ْ َ ْ ُ ‫ُ ﱡ ِ ﱠ ﱠ َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ ِ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ّ ﱠ‬
‫ و ِ ن لم‬،‫ وأرجو أن أكون مع م ِبح ِ ِإيا م‬،‫ وعمر‬،‫أ ِحب الن ِ ص ﷲ علي ِه وسلم و أبا بك ٍر‬
َ ْ َ
‫أ ْع َم ْل ِب ِمث ِل أ ْع َم ِال ِ ْم‬
“Tiada yang membuat kami paling bahagia, melebihi ucapan Nabi n “Engkau akan
dikumpulkan bersama siapa yang engkau cintai”. Anas berkata; “Maka saya mencintai
Nabi n, Abu Bakar, Umar, dan harapanku kepada Allah mudah-mudahan aku
dikumpulkan bersama mereka karena cintaku kepada mereka, walaupun amalanku
tidak akan sebanding dengan amal mereka”.782
Tanda-tanda kiamat (‘Asyraatu As-Saa’ah) dari sisi waktu terbagi kepada dua :

781
HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (no. 479) dishahihkan Syaikh Al-Albani t
782
HR. Bukhari (no. 3688)
450 Mata Air Yang Jernih

a). Tanda - Tanda Kiamat Kecil


Para ulama Ahlu Sunnah membagi tanda kiamat kecil keadalam tiga bagian, yaitu:
Pertama: Tanda-tanda yang telah berlalu dan selesai.
Seperti diutus dan wafatnya Nabi Muhammad n.

Dari sahabat Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ َ َ ‫ُ ْ ُ ََ َ ﱠ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َْ َ ﱠ ﱠ‬
‫الو ْسطى‬‫ِعثت أنا والساعة ك ات ِن " وقرن ب ن السباب ِة و‬
“Jarak aku diutus dengan datangnya hari kiamat bagaikan dua jari ini”. Beliau memberi
isyarat dengan jari tengah dan jari telunjuknya.783
Terbelahnya bulan, sebagaimana firman Allah k:
َْ َ َُ ‫ﱠ‬ َْ
‫اعة َو ا ش ﱠق الق َم ُر‬‫اق َ َب ِت الس‬
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan”. (QS. Al-Qomar: 1)
Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z, beliau berkata,
َ َ ْ َ َ َ ََ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ َﱠ‬ َ ََ َ َ ْ ‫ْ َ ﱠ‬
،‫ ِف ْرق ٍة ف ْوق ا َ َب ِل َو ِف ْرق ٍة ُدون ُه‬،‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم ِف ْرقت ْ ِن‬ ُ
ِ ‫ا شق القم ُر ع ع ْ ِد َرسو ِل‬
ْ ‫ﱠ‬ َ ‫ََ َ َ ُ ُ ﱠ َﱠ‬
‫ اش َ ُدوا‬: ‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ِ ‫فقال رسول‬
“Bulan terbelah menjadi dua bagian pada zaman Rasulullah n. Satu belahan terdapat
diatas gunung, dan satu belahan terdapat di bawah gunung. Lalu Rasulullah n
bersabda: “Saksikanlah oleh kalian”!784
Terbunuhnya Sahabat ‘Umar z, terbukanya pintu fitnah, huru-hara sampai hari
kiamat yang tidak lagi tertutup, terbunuhnya Utsman bin ‘Affan z ditangan
pemberontak, yang setelahnya bercongkol pemikiran-pemikiran sesat ditubuh umat ini.
Fitnah Ma’rakah Siffin dan Jamal yang menimpa para sahabat g. Semua itu dipicu
oleh para pecundang khawarij kaum pemberontak dan kaum munafiq yang membuat
kerusuhan, sehingga terjadilah apa yang terjadi.
Kedua: Tanda yang sudah terjadi dan terus berulang semakin banyak
Banyak anak-anak durhaka, wanita yang menjual aurat dan kehormatannya, masjid
dijadikan tempat lewat dan tidak digunakan untuk ibadah, bahkan didalamnya
dilakukan maksiat, musik masuk masjid, merokok didalam masjid, wanita-waniat
bernyanyi dan bergoyang ria di dalam masjid, bahkan masjid-mesjid digunakan untuk
membicarakan kepanitiaan pentas seni maksiat, olah raga dan perjudian.

783
HR. Bukhari (no. 5301) Muslim (no. 867)
784
HR. Bukhari (no. 4864)
Mata Air Yang Jernih 451

Dari Sahabat Umar bin Khattab z, Nabi n bersabda:


ْ ْ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬ ََ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ َْ َ ْ َ
‫ َوأ ْن ت َرى ا ُ فاة ال ُع َراة ال َعالة ِر َع َاء الش ِاء َيتط َاولون ِ ال ُب َي ِان‬،‫أن ت ِل َد اﻷ َمة َرﱠ َ َ ا‬
“Tanda hari kiamat engkau melihat banyak anak-anak yang durhaka, wanita-wanita
berpakaian tapi telanjang, dan pengembala onta berlomba-lomba dalam mendirikan
bangunan-bangunan megah”.785

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda :


‫ْ َ َ َ ْ ُ َن َ ﱠ‬ َْ ََ ٌ َ ْ ُ َ َ ٌ ْ َ َ ُ ََ ْ َ ‫ﱠ‬ ْ ‫ص ْن َفان م ْن َأ‬
‫ َو ِ َس ٌاء‬،‫اس‬
َ ‫الن‬ ‫اب البق ِر يض ِر و ِ ا‬
ِ ‫ن‬‫ذ‬ ‫أ‬ ‫اط‬‫ي‬ ‫س‬
ِ ‫م‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫م‬‫و‬ ‫ق‬ ،‫ا‬‫م‬ ‫ر‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ار‬
ِ ‫الن‬ ‫ل‬ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ ََ َ ‫َ َ ٌ َ َ ٌ ُ َ ٌ َ َ ٌ ُ ُ ُ ُ ﱠ ََ ْ َ ْ ُ ْ َْ َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ﱠ‬
‫ وﻻ ي ِجدن‬،‫ ﻻ يدخلن ا نة‬،‫ رءوس ن أس ِنم ِة البخ ِت اﳌا ِئل ِة‬،‫اسيات ع ِار ات م ِميﻼت ما ِئﻼت‬ ِ
َ ََ َ َ َ َ ْ ُ َ َُ َ َ ‫َ َ َ ﱠ‬
‫ و ِ ن ِر ح ا ليوجد ِمن م ِس ِة كذا وكذا‬،‫ِر ح ا‬
“Ada dua golongan dari penghuni neraka yang belum pernah aku lihat. Suatu kaum
yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia. Dan Para wanita
yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk onta
yang miring. Wanita seperi itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium bau
surga, walaupun aroma surga tercium selama perjalanan sekian dan sekian”.786
Musik, khamar, zina dihalalkan dan dijadikan trend adat modernisasi.
Dari Sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
َّ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫إ ﱠن م ْن َأ ْش‬
‫الزنا‬
ِ ‫ر‬ ‫ظ‬ ‫و‬ ، ‫ر‬‫م‬ ‫ا‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ش‬ ‫و‬ ، ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ت‬ ‫ث‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ف‬‫ر‬‫ي‬ ‫ن‬‫أ‬ : ‫ة‬
ِ ‫اع‬‫الس‬ ‫اط‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ
“Tanda-tanda kiamat diangkatnya ilmu, meratanya kebodohan, diminumnya khamar,
zina terang-terangan. 787
Dari sahabat Abu Malik Al-Asy’ari z dia berkata; “Demi Allah aku tidak berdusta,
bahwasanya aku benar-benar mendengar Nabi n bersabda:
َ َ َ َ ‫َ ﱡ‬ ٌ ‫ون ﱠن م ْن ُأ ﱠم َأ ْق َو‬
‫ َوا ْم َر َواﳌ َع ِازف‬،‫ َ ْست ِحلون ا ِ َر َوا َ ِر َر‬،‫ام‬
َ ََُ
‫لي ك‬
ِ ِ
“Akan datang kaum-kaum dari umatku yang menghalalkan zina, sutera, khamar dan
musik”.788
Munculnya nabi-nabi palsu yang mengaku dapat wahyu dari langit.
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

785
HR. Muslim (no. 8)
786
Shahih Muslim (no. 2128)
787
HR. Bukhari (no. 80)
788
HR. Bukhari (no. 5590)
452 Mata Air Yang Jernih

َ ََ ُ ْ َ ْ ُ ‫َ َ ُ ُ ﱠ َ ُ َ ﱠ َ ْ ُ َ ََ ُ َ َ ﱠ ً َ ﱠ ً ُ ﱡ‬
‫ َو َع َر ُس ِول ِه‬، ِ ‫ﱠ‬ ‫ ل م يك ِذب ع‬،‫ﻻ تقوم الساعة ح يخرج ثﻼثون كذابا دجاﻻ‬
“Tidak akan terjadi kiamat sampai keluarnya 30 pendusta dajjal, semua mereka
berdusta atas nama Allah dan mendustai rasul-Nya”.789
Waktu terasa cepat dan pasar semakin dekat, banyak kematian mendadak,
pembunuhan, gempa bumi sering terjadi, memberi salam hanya kepada yang dikenal
saja, menghias masjid berlebih-lebihan.
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُْ ُ َ َ َْ ََ ُ َ‫ََُ ُ ﱠ َ ُ َ ﱠ ُْ َ َ ْ ُ ََ َُْ ﱠ َ ُ ََََ َ َ ﱠ‬
- ‫ َو َ ك َ ال َ ْر ُج‬،‫الف ن‬
ِ ‫ وتظ ر‬،‫ و تقارب الزمان‬،‫ وتك الزﻻ ِزل‬،‫ﻻ تقوم الساعة ح يقبض ال ِعلم‬
َ ‫ال َف َيف‬ َ ُ ُ َُْ ‫َﱠ‬ َْ َْ َ َُ
‫يض‬ ِ ُ ‫ ح يك َ ِفيكم اﳌ‬- ‫و و القت ُل القت ُل‬
“Kiamat tidak akan terjadi sampai diangkatnya ilmu, sering gempa bumi, cepatnya
waktu, munculnya fitnah, dan banyaknya Al-Harj yaitu pembunuhan, pembunuhan.
Sampai melimpahnya harta kekayaan ditengah kalian”.790
Dari Abdullah bin ‘Amr z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ْ
‫ َح ﱠ ِإذا‬،‫ض ال ُعل َم ِاء‬ ‫ب‬ ُ ‫ َو َلك ْن َي ْقب‬،‫الناس‬
ْ ‫ض ْالع ْل َم ب َق‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫اع‬ ُ ‫ﷲ َﻻ َي ْقب‬
‫ض ْالع ْل َم ْان َ ً َ ْ َ ُع ُه م َن ﱠ‬ َ ‫إ ﱠن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫َ ْ َُْ ْ َ ً ﱠ َ َ ﱠ ُ َُ َ َ ُ ﱠ ً َ ُ ُ ََ ْ َ ْ َْ ْ َ َ ﱡ ََ َ ﱡ‬
‫ وأضلوا‬،‫ فضلوا‬،‫ فأفتوا ِ غ ِ ِعل ٍم‬،‫ فس ِئلوا‬،‫ اتخذ الناس رؤساء ج اﻻ‬،‫لم ي ك ع ِاﳌا‬
“Sungguh Allah tidak mengangkat ilmu sekaligus dari manusia, akan tetapi ilmu
diangkat dengan wafatnya para ulama, sehingga tidak bersisa seorangpun dari orang
berilmu, maka manusia mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpin-pemimpin
mereka. Ketika mereka ditanya tentang suatu perkara, mereka menjawab tanpa dasar
ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan orang lain”.791
Dan ini sangat jelas hari ini, banyak orang-orang yang berbicara tentang perkara
besar dalam urusan agama Allah k, namun tanpa ilmu, sehingga menghalalkan apa
yang diharamkan Allah k dan sebaliknya. Mereka tampil seakan sosok yang berilmu,
mantan penyanyi dan dunia hitam, alumni selebriti tiba-tiba jadi panutan, berfatwa
tentang perkara orang banyak, pada akhirnya menyesatkan. Sungguh orang-orang yang
berbicara tanpa bimbingan ilmu maka kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih besar dari
pada maslahat, dan sering ngawur, mengajarkan hal-hal yang aneh. Ceramahnya
ngarang, cerita-cerita yang dongeng dari awal sampai akhir.

789
HR. Abu Daud (no. 4334) dishahihkan Syaikh Al-Albani t
790
HR. Bukhari (no. 1036) Muslim (no. 147)
791
HR. Bukhari (no. 100) Muslim (no. 2673)
Mata Air Yang Jernih 453

Ketiga: Tanda yang Akan terjadi


• Perbandingan Jumlah Lelaki dan Wanita Yang Tidak Seimbang.

Rasulullah n bersabda;
ُ ‫الر َج‬
،‫ال‬ ّ ‫ َو َ ْظ َ َر‬،‫ َو َ ْظ َ َر ا َ ْ ُل‬،‫ َأ ْن َيق ﱠل الع ْل ُم‬:‫اعة‬
ّ ‫ َو َ ِق ﱠل‬،‫ َو َت ْك ُ َ ال ِّ َس ُاء‬،‫الز َنا‬ ‫م ْن َأ ْش َراط ﱠ‬
َ ‫الس‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫الواحد‬َ ‫الق ّي ُم‬َ ً َ َ ْ َ ْ َ ‫َ ﱠ َ ُ َن‬
ِ ِ ‫ح يكو ِ م ِس ن امرأة‬
“Tanda-tanda kiamat diangkatnya ilmu, meratanya kebodohan, di minumnya khamar,
zina terang-terangan, banyaknya jumlah wanita, sedikitnya jumlah lelaki, sampai satu
lelaki mengayomi 50 wanita”.792
Jazirah arab menjadi subur kembali.
• Munculnya Imam Mahdi

Nama Imam Mahdi bukanlah nama yang asing ditengah kaum Muslimin. Seorang
lelaki yang istimewa dari jalur keturunan Rasulullah n. Nama, sifat, ciri, dan apa yang
akan dilakukannya diakhir zaman telah dikabarkan oleh Nabi Muhammad n dalam
Hadits-Hadits yang shahih.
Riwayat Hadits tentang Imam Mahdi z telah disebutkan oleh para ulama dalam
kitab-kitab mereka, hingga mencapai derajat mutawati ma’nawi. Maka sangat penting
kiranya untuk mempelajari dan mengenal ciri-cirinya dengan baik. Karena akhir-akhir
ini banyak orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi gadungan.
Imam mahdi adalah salah seorang keturunan Rasulullah n dari nasab Hasan bin ‘Ali
c. Namanya: Muhammad bin Abdillah atau Ahmad bin Abdillah.

Dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda;


َ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ُ ‫ ُي َو‬، ‫اس َر ُج ٌل م ْن َأ ْ ل َب ْي‬ ‫َ َ ُ ُ ﱠ َ ُ َ ﱠ َي ْمل َك ﱠ‬
،‫اس َم أ ِ ي‬ ‫يه‬
ِ ‫ واسم أ ِب‬، ِ ‫اطئ اسمه اس‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫الن‬ ِ ‫ﻻ تقوم الساعة ح‬
ًْ َ َ ً ْ َ َََُْ
‫فيملؤ ا ِقسطا وعدﻻ‬
“Kiamat tidak akan terjadi, sampai salah seorang laki-laki dari keluargaku memimpin
manusia. Namanya sesuai dengan namaku, nama ayahnya seperti nama ayahku. Dia
akan memenuhi dunia dengan keadilan dan kedamaian”. 793
Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda :

792
HR. Bukhari (no. 81)
793
Shahih Ibnu Hibban (no. 6824)
454 Mata Air Yang Jernih

ُ ُ ‫ َو َت ْك‬،‫احا‬
ً َ َ َْ ْ َُ ََ ََ ُ َْ ُ ْ َُ َ َْ ْ ُ‫ﱠ‬ ْ َ َْ ‫ُ ﱠ‬ ُ ْ َ
ِ ‫ و ع ِطي اﳌال‬،‫ وتخ ِرج اﻷ ْرض نبا ا‬،‫آخ ِر أم ِ اﳌ ْ ِد ﱡي س ِق ِيه الغيث‬ ِ ِ ‫يخ ُرج‬
َ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َْ
ُ ‫ َ ِع‬،‫اﻷ ﱠم ُة‬
‫ش َس ْب ًعا أ ْو ث َما ِن ًيا« َ ْع ِ ِ َ ً ا‬ ‫اشية و عظم‬ ِ ‫اﳌ‬
“Akan keluar Al-Mahdi di akhir umatku. Allah menurunkan hujan kepadanya, bumi
menumbuhkan tanamannya, harta dibagi-bagikan, banyaknya binatang ternak dan umat
ini menjadi mulia. Dia akan hidup selama tujuh tahun, yaitu tujuh atau delapan musim
haji”.794
Dari Ummu Salamah z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ََ ْ ْ ْ َْ
‫اط َمة‬
ِ ‫ ِمن ول ِد ف‬،‫اﳌ ْ ِد ﱡي ِمن ِع َ ِ ي‬
“Al-Mahdi muncul dari anak keturunanku, melalui jalur keturunan Fatimah”.795
Nabi ‘Isa p bermakmum kepada Imam Mahdi, dikala beliau diturunkan Allah k
ke muka bumi.

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ُْ ُ ُ َ َ َُْ َ َ
‫ َو ِ َم ُامك ْم ِمنك ْم‬،‫ك ْيف أنت ْم ِإذا ن َز َل ْاب ُن َم ْرَ َم ِفيك ْم‬
“Bagaimana dengan kalian, jika turun ‘Isa putra Maryam kepada kalian sementara yang
menjadi imam shalat adalah salah seorang dari kalian (Imam Mahdi)?” 796
Adapun ciri ciri fisiknya, kepalanya sedikit agak botak didepan, hidungnya mancung,
ujungnya lancip sedikit bengkok.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri k, Rasulullah n bersabda:


ُْ ْ َ َ ً ً َ ْ ُ َ ْ َ َْ ْ َ ْ َ َْ َ ْ َ ْ َ ّ ‫َْْ ﱡ‬
‫ َي ْم ِل ُك‬،‫ ك َما ُم ِلئت َج ْو ًرا َوظل ًما‬،‫ض ِق ْسطا َو َع ْدﻻ‬
َ ‫اﻷ ْر‬ ‫ يمﻸ‬،‫ف‬ ِ ‫ أق اﻷن‬،‫ أج ا ِة‬، ِ ‫اﳌ ِدي ِم‬
َ
‫َس ْب َع ِس ِن ن‬
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku, dahinya lebar, hidungnya mancung. Dia akan
memenuhi bumi ini dengan keadilan, setelah sebelumnya penuh dengan kezhaliman.
Dia akan menguasai dunia selama 7 tahun”.797

794
HR. Al-Hakim (no. 8673) dalam Al-Mustadrak.
795
HR. Abu Daud (no. 4284)
796
HR. Bukhari (no. 3349)
797
HR. Abu Daud (no. 4285) dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t
Mata Air Yang Jernih 455

b). Tanda-Tanda Kiamat Besar


Adapun tanda kiamat besar ada 10 alamat, jika sudah muncul salah satunya, maka
yang lain akan segera menyusul dan menunjukkan akan dekatnya hari kiamat terjadi.
َ ْ َ َ َ ْ َ َُ َ َْ َ َ َ ُ ‫َي ْو َم َي ْأ ي َ ْع‬
ۗ ‫ات َرِّ َك ﻻ َينف ُع نف ًسا ِإ َيما ُ َ ا ل ْم تك ْن َآمنت ِمن ق ْب ُل أ ْو ك َس َ ت ِ ِإ َيما ِ َ ا خ ْ ً ا‬
ِ ‫ض آي‬ ِ
َ ُ َ ُ ‫ُ َ ُ ﱠ‬
‫ق ِل انت ِظروا ِإنا منت ِظرون‬
“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang
kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum)
mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”. (QS. Al-An’am: 158)

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ُ ‫ ُط ُل‬:‫ َأ ْو َك َس َ ْت إ َيما َ ا َخ ْ ً ا‬،‫َث َﻼ ٌث إ َذا َخ َر ْج َن َﻻ َي ْن َف ُع َن ْف ًسا إ َيما ُ َ ا َل ْم َت ُك ْن َآم َن ْت م ْن َق ْب ُل‬
‫وع‬ ِ ِ ِ ِ
ْ َْ ُ ‫ْ َ ْ َ َ ﱠ ﱠ ُ َِ َ ﱠ‬ ِ
ْ ‫ﱠ‬
‫ض‬ ِ ‫ ودابة اﻷر‬،‫ والدجال‬،‫س ِمن مغ ِرِ ا‬ ِ ‫الشم‬
“Ada 3 tanda jika sudah keluar, maka tidak berguna lagi keimanan seseorang yang
belum beriman sebelum itu atau belum berusaha berbuat kebaikan dengan imannya itu;
“Terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang bumi”.798
Dari Abu Sarihah Huzaifah bin Asid Al-Ghifari z beliau berkata, bahwa Nabi n
datang kepada kami, sedangkan kami tengah berbincang-bincang, lalu Nabi bertanya;
ََ ‫ﱠ‬ َُْ َ ُ ْ َ
‫اعة‬‫ الس‬:‫َما تذك ُرون؟ " قلنا‬
“Apa yang kalian bicarakan?” Mereka menjawab; “Kami sedang membicakan tentang
kiamat”. Rasulullah n bersabda:
ٌ َ ْ َْ ٌ َ ْ َْ ٌ َ ْ َ َ َُ ‫ﱠ ﱠ َََ َُ ُ َﱠ‬
‫ َوخ ْسف ِ َج ِز َر ِة‬،‫ َوخ ْسف ِباﳌغ ِر ِب‬،‫ خ ْسف ِباﳌش ِر ِق‬:‫ات‬ ٍ ‫الساعة ﻻ تكون ح تكون عش ُر َآي‬ ‫ِإن‬
َ ْ ‫ُ ﱠ‬ ُ ُ ْ ْ َ ْ ُ ‫ان َو ﱠ‬ ُ ‫ْ ََ َ ﱡ‬
َ
‫ َون ٌار‬،‫س ِم ْن َمغ ِرِ َ ا‬
ِ
ْ ‫الش‬
‫م‬ ‫وع‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫و‬َ ،‫وج‬ ُ ‫ َو َ أ ُج‬،‫ َو َد ﱠابة اﻷ ْرض‬،‫ال‬
ُ ‫وج َو َمأ ُج‬
ِ
ُ ‫الد ﱠج‬ ‫العر ِب والدخ‬
‫اس‬ َ ‫َت ْخ ُر ُج م ْن ُق ْع َر ِة عدن ت ْر َح ُل الن‬
‫ﱠ‬ َ َ َ
ٍ ِ
“Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi hingga terdapat sepuluh tanda; Khasf
(ambruk) di Timur, ambruk di Barat, ambruk di Jazirah Arab, asap, Dajjal, keluarnya
Dabbah (binatang bumi yang berbicara dengan manusia), Ya’juj dan Ma’juj, terbit
matahari dari barat, dan api yang keluar dari jurang ‘And yang menggiring manusia”.
Dalam riwayat lain;799

798
HR. Muslim (no. 158)
799
HR. Muslim (no. 2901)
456 Mata Air Yang Jernih

ُ ‫ ُن ُز‬:‫اش َر ِة‬
‫ول ِع َ ْاب ِن َم ْرَ َم‬ َ ْ
ِ ‫الع‬
“Dan yang ke sepuluh: turunnya Nabi Isa bin Maryam”.
Sebagian tanda kiamat besar seperti disebutkan oleh Allah k dalam Al-Quran dengan
lafazh yang jelas (sharih). Dan sebagian dijelaskan dalam Hadits-Hadits Rasulullah n
dengan terperinci.
Allah kberfirman:
َ َ َ ‫َ َ ْ ُ ﱠ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ْ ﱠ َ َٰ ﱠ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫اس ﻻ َ ْعل ُمون‬
ِ ‫اس ول ِكن أك الن‬
ِ ‫ض أك ِمن خل ِق الن‬
ِ ‫ات واﻷر‬
ِ ‫لق السماو‬
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS. Ghafir: 57)
Berkata Imam Al-Baghawi t (w. 510 H):
َ َ َ ‫َ ﱠ َََْ ﱠ‬ ‫ َأ ْك َ ُ َأ ْي َأ ْع َظ ُم م ْن َخ ْلق ﱠ‬:‫ال َق ْو ٌم‬
َ ‫َق‬
‫ ع ال ود الذي‬،‫اس ﻻ َ ْعل ُمون‬
ِ ‫الن‬ ‫ك‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫لك‬
ِ ‫و‬ ، ‫ال‬
ِ
‫الد ﱠ‬
‫ج‬ ِ ِ
‫ُي َخاص ُمو َن َأ ْمر ﱠ‬
‫الد ﱠج ِال‬ ِ ِ ِ
“Sebagian para ulama berkata: “lebih besar” maksudnya “dari pada penciptaan dan
fitnah Dajjal, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya, yaitu Yahudi yang selalu
memperdebatkan Dajjal”.800
Hal ini sesuai penjelasan dalam Hadits yang shahih.
Dari Hisyam bin ‘Aamir Al-Anshari z, Rasulullah n bersabda;
‫اع ُة َخ ْل ٌق َأ ْك َ ُ م َن ﱠ‬
‫الد ﱠج ِال‬ َ ‫الس‬ َ ‫َما َب ْ َن َخ ْلق َآد َم إ َ َأ ْن َت ُق‬
‫وم ﱠ‬
ِ ِ ِ
“Tidak ada satupun makhluk sejak diciptakan nabi Adam ‘alaihissalam hingga
terjadinya hari kiamat yang fitnah dan ujiannya lebih besar dari pada Dajjal”.801
Dajjal secara bahasa artinya menutupi. Orang yang bedusta disebut dajjal, karena
ia menutupi kebenaran dengan kebatilan dan sebaliknya.
Dajjal adalah fitnah, musibah dan ujian keimanan terberat yang pernah ada di muka
bumi, karena kemampuan yang Allah k titipkan kepada Dajjal luar biasa. Dajjal bisa
menurunkan hujan, berjalan di muka bumi dalam waktu yang cepat, bisa menghidupkan
orang mati sehingga dia mengaku sebagai Tuhana. Namun semua itu hanya ujian dan
kedustaan, untuk menguji siapa yang beriman kepada Allah k siapa yang imannya

800
Tafsir Ma’aalimu At-Tanzil fii Tafsiiri Al-Quran 7/153
801
HR. Muslim (no. 2946)
Mata Air Yang Jernih 457

hanya ikut-ikutan. Berita tentang kemunculan Dajjal adalah berita yang mutawaatir dan
pasti, berdasarkan dalil-dalil syariat.
Dajjal ciri-ciri fisiknya disebutkan dalam Hadits-Hadits yang shahih :

Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda :


َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ‫َ ُ َ َ ﱞ ﱠ َْ َ َ ُ ﱠ َ ُ َ ْ َ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ ُ َ ْ َ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ َو ِ ﱠن َب ْ ن َع ْي ْي ِه‬،‫س ِبأ ْع َو َر‬ ‫ و ِ ن ر كم ل‬،‫ أﻻ ِإنه أعور‬،‫ما ِعث ن ِ ِإﻻ أنذر أمته اﻷعور الكذاب‬
َ ٌ ُْ َ
‫وب ا ِف ٌر‬ ‫مكت‬
“Tidak lah seorang Nabi pun diutus kecuali telah memperingatkan umatnya terhadap
yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya Dajjal itu buta sebelah,
sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis diantara kedua matanya
“KAAFIR”.802
Dalam riwayat lain,
ُ ‫علموا ﱠأنه َل ْن َيرى‬
‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ ْ
‫أحد منكم‬ :‫وقال‬- ‫َيق َرؤ ُه ﱡل ُمؤ ِم ٍن ا ِت ٍب وغ ا ِت ٍب أ ْو يقرؤه ﱡل من ك ِر ُه َع َمل ُه‬
َ
‫رﱠ ه ح يموت‬
“Tulisan itu bisa dibaca oleh setiap mukmin yang bisa menulis atau yang tidak bisa tulis
baca, atau akan dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya. Rasulullah n
bersabda; “Ketahuilah bahwa kalian tidak akan melihat Rabb kalian sampai meninggal
dunia”.803
Dari Abdullah bin ‘Umar c, ia berkata, Rasulullah n berdiri dihadapan manusia,
lalu memuji Allah k karena Dia-lah satu-satunya yang berhak atas pujian, kemudian
beliau menceritakan Dajjal. Rasulullah n bersabda:
ً َ َُ َُ َ َ ٌ ُ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ ‫ّ َ ُْ ُ ُ ُ ُ َ ْ َ ّ ﱠ‬
‫ َول ِك ْن أقو ُل لك ْم ِف ِيه ق ْوﻻ‬،‫وح ق ْو َم ُه‬ ‫ لقد أنذره ن‬،‫ ما ِمن ن ِ ٍ ِإﻻ وقد أنذره قومه‬،‫ِإ ِ ي ﻷن ِذركموه‬
َ
‫س ِبأ ْع َو َر‬ َ ‫ َو َأ ﱠن‬،‫ َ َع ﱠل ُموا َأ ﱠن ُه َأ ْع َو ُر‬:‫َل ْم َي ُق ْل ُه َن ﱞ ل َق ْومه‬
َ ْ ‫ﷲ َت َب َار َك َو َ َعا َ ل‬
َ
ِِ ِ ِ
“Aku akan menceritakan kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun melainkan telah
mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihissalam telah
mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku akan katakan kepada kalian tentangnya yang
tidak pernah dikatakan oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta
sebelah matanya, sedangkan Allah k sama sekali tidak buta”.804

Dari Abu Umamah Al-Bahili z, bahwasanya Rasulullah n berkhutbah sering


mengingatkan kami tentang bahaya Dajjal, beliau bersabda:

802
HR. Bukhari (no. 7131)
803
HR. Abu Ya’la (no. 5458)
804
HR. Bukhari (no. 3337) Muslim (no. 169)
458 Mata Air Yang Jernih

َ ُْ
‫ َو ُ َو خ ِار ٌج‬،‫آخ ُر اﻷ َم ِم‬ ْ ُ ْ َ َ َْ ْ ّ َ َ ‫ﱠ ﱠَ َ َ َ َ ْ َْ َ ْ َ ﱠ َ ﱠ َُﱠَ ُ ﱠ ﱠ‬
ِ ‫آخ ُر اﻷن ِ ي ِاء َو أنتم‬
ِ ‫ و ِ ِ ي‬،‫ال‬‫ِإن عا لم يبعث ن ِ يا ِإﻻ حذر أمته الدج‬
ََ َ ُ
‫ِفيك ْم ﻻ َم َحالة‬
“Sesungguhnya Allah l tidaklah mengutus seorang Nabipun kecuali Nabi itu telah
mengingatkan umatnya tentang Dajjal. Sedangkan aku adalah Nabi terakhir dan kalian
adalah umat terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal pasti akan muncul
ditengah-tengah kalian”.805

Dari ‘Ubadah bin Sahmit z, Rasulullah n bersabda:


َْ َ ‫يح ﱠ‬ َ ‫ إ ﱠن َمس‬،‫الد ﱠجال َح ﱠ َخش ُت َأ ْن َﻻ َ ْعق ُلوا‬‫إ ّ ي َق ْد َح ﱠد ْث ُت ُك ْم َعن ﱠ‬
، ُ َ ‫ أف‬، ٌ ‫الد ﱠج ِال َر ُج ٌل ق ِص‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
ْ َ ُ ‫ﱠ‬ َ َ
َ ‫اعل ُموا أن َرﱠ ك ْم ل‬ َ ُ َ
ْ ‫ ف‬،‫س َعل ْيك ْم‬ ْ ُ ْ َ َ َ َ
َ ‫ فإن أل‬،‫ َوﻻ َ ْ َر َاء‬،‫س بنا ِتئ ٍة‬ َ ْ َ ْ ْ
َْ ُ ُ َ ُ َ ْ َ ٌ ْ َ
‫س‬ ِ ِ ِ ‫ ل‬،‫ أعورمطموس الع ِن‬،‫َجعد‬
‫ِبأ ْع َو َر‬
“Sungguh aku telah menceritakan kepada kalian tentang Dajjal, hingga aku khawatir
kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sungguh Al-Masih Dajjal adalah seorang
lelaki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah dan matanya
tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung maka
ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak bermata juling”.806
Dajjal disebut Al-Masih artinya mata yang sebelah kanan tertutup/terusap.
Disebutkan juga bahwa Al-Masih (ad-Dholal) karena dia melewati bumi secara
keseluruhan selama 40 hari. Kata Al-Masih juga ditujukan kepada Nabi Isa p yang
jujur dan seorang Nabi Allah k. Dari Abdullah bin Umar c, Rasulullah n
bersabda:
ُ ُْ ْ ُ َ ُ ُ ْ ‫ُ ﱠ‬ َ َ َ ُ ُ َ َ ََ َ
‫ َم ْن‬:‫ قلت‬،‫ َرأ ُس ُه َم ًاء‬- ‫ أ ْو ُ َ َراق‬- ‫ ف ِإذا َر ُج ٌل َآد ُم َس ْبط الش َع ِر َينطف‬،‫َب ْ نا أنا نا ِئ ٌم أطوف ِبالك ْع َب ِة‬
ََ َ ُ َ ْ َ ْ‫َ َ َ ُ ْ ُ َ َْ َ ُ ﱠ َ َ ْ ُ َْ َ ُ َ َ َ ُ ٌ َ ٌ َ ْ َ ُ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ أ ﱠن‬،‫الع ْ ِن‬ ‫س أعور‬ ِ ‫ ف ِإذا رجل ج ِسيم أحمر جعد الرأ‬،‫ت‬ ‫ ثم ذ بت ألت ِف‬،‫ذا؟ قالوا ابن مر م‬
َ َ َ ُ ْ ٌ ُ َ َ َ ُ ْ ًَ َ ْ
‫ال أق َر ُب ﱠ‬َ ُ ‫ َ َذا ال ﱠد ﱠج‬:‫ َق ُالوا‬،‫اف َي ٌة‬ َ ٌ ََ ُ ََْ
‫اس ِب ِه ش ا ابن قط ٍن رجل ِمن خزاعة‬ ِ ‫الن‬ ِ ‫ط‬ ‫عينه ِعنبة‬
“Ketika aku tidur, aku bermimpi thawaf di Ka’bah, tiba-tiba aku melihat seorang yang
rambutnya lurus, kepalanya meneteskan air. Maka aku bertanya, “Siapakah ini”?
Mereka menjawab, “Ini adalah ‘Isa bin Maryam”. Kemudian aku menoleh, akupun
melihat seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya
keriting, matanya buta sebelah kanan, seakan matanya satu biji anggur yang rusak.
Mereka menjelaskan “Ini adalah Dajjal”. Yang paling mirip dengannya Syihab ibnu
Qatthan dari bani Khuza’ah”.807

805
HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 8620)
806
HR. Abu Daud (no. 4320) dishahihkan syaikh Al-Albani
807
HR. Bukhari (no. 7218)
Mata Air Yang Jernih 459

Dalam riwayat lain disebutkan,


َ ‫ُ َ َ ٌ َ َ َ َ ُ َْ َ َ َ ﱠ‬
‫ ﻻ َي ْدخ ُل اﳌ ِدينة َوﻻ َمكة‬,‫يم ﻻ ُيول ُد ل ُه‬‫و ع ِق‬
“Dajjal itu mandul tidak punya anak, dan Dajjal tidak mampu memasuki kota Mekkah
dan Madinah”.808
Keadaan bumi dan kondisi manusia dikala Dajjal muncul:
Dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili z, Rasulullah n bersabda:
‫ َي ْأ ُم ُر ﱠ ُ ﱠ‬،‫وع َشد ٌيد‬
‫الس َم َاء‬ ٌ ‫اس ف َ ا ُج‬ ‫ﱠ‬ ُ َ ٍ ‫الد ﱠجال َث َﻼ َث َس َن َو‬ ‫َو ﱠن َق ْب َل ُخ ُروج ﱠ‬
ِ ِ َ ‫ ي ِص ُب الن‬،‫ات ِشد ٍاد‬ ِ
َ‫الثانية‬ ‫ﱠ‬ ‫ ُث ﱠم َي ْأ ُم ُر ﱠ‬،‫س ُث ُل َث َن َبا َ ا‬
َ‫الس َماء‬ ُ ْ‫ض َف َتح‬
َ ‫اﻷ ْر‬ َ ْ ُ ُ ََْ َ َ َ َ ُُ َ ْ َ َِْ َ ُ ْ َ ‫ِ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ و أمر‬،‫السن ِة اﻷو أن تح ِ س ثلث مط ِر ا‬
َ ‫ﱠ َ ﱠ‬ ُ ‫ﱠ‬ ْ ُ َ َ ُ ُ ُ ‫ض َف َت ْح‬ َْ ُ ُ ََْ َ َ َ ْ َ ُُ ُ ْ ََ
‫الس َم َاء ِ السن ِة الث ِالث ِة‬ ‫ﱠ‬ ‫ ث ﱠم َيأ ُم ُر‬،‫س ثل ْ ن َبا ِ َ ا‬ َ ‫اﻷ ْر‬ ‫ و أمر‬،‫فتح س ثل مط ِر ا‬
َ َ َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ‫َ َ ْ ِ ُ َ َ َ َ ُ ﱠ ُ َ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ً َ َِ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ُ ﱠ‬
‫ فﻼ‬،‫ فتح ِ س نبا ا له فﻼ تن ِ ت خضراء‬،‫ و أمر اﻷرض‬،‫ فﻼ تق ِطر قطرة‬،‫فتح ِ س مطر ا له‬
َ ‫ََْ َ ُ ْ ﱠ ََ ْ ﱠ‬
"‫ ِإﻻ َما ش َاء ﱠ ُ عز وجل‬،‫ف ِإﻻ َ لكت‬ ٍ ‫تبقى ذات ِظل‬
“Sungguh tiga tahun sebelum munculnya Dajjal, adalah masa-masa yang sangat sulit,
dimana manusia akan ditimpa kelaparan yang sangat, Allah akan memerintahkan langit
di tahun pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan bumi
untuk menahan sepertiga dari tanam-tanamannya. Dan tahun kedua Allah akan
perintahkan langit untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan bumi
untuk menahan dua pertiga tanam-tanamannya. Kemudian di tahun ketiga Allah akan
memerintahkan langit menahan semua air hujannya dan memerintahkan bumi untuk
menahan seluruh tanam-tanamannya. Maka setelah itu tidak akan ditemui satu tanaman
hijaupun yang tumbuh, dan seluruh binatang berkuku akan mati kecuali yang tidak
dikehendaki Allah”.
َ
‫ َو ُ ْجزي ذ ِل َك‬،‫يد‬
‫َ َ ﱠْ ُ َ ﱠ ْ ُ َ ﱠ ْ ُ َ ﱠ‬
ُ ‫الت ْحم‬ َ‫َ َ َ ُ ُ ﱠ ُ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ "ال ِليل والتك ِب وال س ِ يح و‬:‫ فما ِع ش الناس ِ ذ ِلك الزم ِان؟ قال‬:‫ِقيل‬
‫ﱠ‬ ْ ‫َع ْم‬
‫مجزأة الط َع ِام‬ ِ
Kemudian para sahabat g bertanya, “Dengan apakah manusia akan hidup di masa
itu? Rasulullah n menjawab: “Tahlil, Takbir dan Tahmid akan sama bagi mereka
dengan makanan”.809
• Besarnya Fitnah Dajjal

Ketahuilah, semoga Allah f memuliakan kaum Muslimin, bahwa ujian yang


paling berat dalam hidup ini adalah ujian yang menimpa agama dan membahayakan

808
HR. Muslim (no. 2927) Ketika Abu Shayyad membela diri dengan ucapan Rasulullah n tentang ciri-
ciri Dajjal.
809
HR. Ibnu Majah (no. 4407)
460 Mata Air Yang Jernih

akhirat kita. Dikala seseorang ditimpa fitnah dan kerugian dunia, apakah ujian fisik
dengan penyakit, ketakutan terhadap wabah covid 19, atau kehilangan harta bahkan
nyawa dan keluarga tercinta, di usir dari negeri kelahiran, semua itu akan terhenti
didunia saja, pengaruhnya tidak berkesinambungan sampai ke negeri yang abadi.
Semoga Allah l beri pahala dan kesabaran kepada saudara kita umat Islam di
Suriah, Palestina yang disakiti karena Islam, demikian juga kaum muslimin di
Rohingya atas kezhaliman Genoshida budha Myanmar yang sedang ditimpa kesusahan,
serta seluruh kaum Muslimin di bumi manapun berada, semoga penderitaan mereka
Allah k angkat dan yang wafat dijadikan syahid, ketika harta, jiwa dan kebahagiaan
dunia mereka di bumi dihanguskan oleh orang-orang kafir.
Adapun fitnah yang menimpa agama seseorang kita memohon ‘afiyah dan
keselamatan kepada Allah k, seperti penyimpangan keyakinan, rusaknya moral, dan
wabah kejahilan tentang agama dan kebenaran itu jauh lebih berbahaya dari pada
gempa, hilangnya nyawa dan seluruh ujian dunia.
Inilah rahasia kenapa fitnah Dajjal disebut sebesar-besar ujian (fitnah) karena
bahayanya terhadap keyakinan dan agama seorang Muslim. Dajjal dia mampu
menghidupkan orang mati, menurunkan hujan, mengeluarkan kekayaan bumi, memiliki
surga dan neraka, sehingga dia mengaku sebagai tuhan, dengan kedustaan dan
kemampuan bekerja sama dengan syaithan, beragam kesaktian yang diluar kebiasaan
manusia umumnya, sehingga membuat banyak manusia terpedaya dan
mempercayainya.
Kalau ada seorang dukun, tukang ramal, kuburan wali keramat hari ini, dikabarkan
dari mulut ke mulut bisa menyembuhkan penyakit, atau prediksi dan ramalannya benar,
mendatangkan rezeki, maka banyak orang yang mendatanginya, kagum, dihormati,
ditakuti, disembah, padahal itu hanya dusta, kebetulan, atau hasil bisikan jin piaraannya,
atau boleh jadi Istidraj, orang Minang bilang (mampatinggih jatuah, bahasa minang).
Bagaimana lagi dengan fitnah Dajjal yang mampu menurunkan air dari langit,
menghidupkan orang mati, mengeluarkan kekayaan bumi? Ini benar-benar ujian Tauhid
yang laur biasa. Semoga Allah k selamatkan kita dan kaum muslimin dari fitnah
Dajjal dan para pendusta.
Maka dari itu diceritakan oleh Abdullah bin ‘Umar c, bahwasanya Rasulullah n
hampir disetiap selesai majlis beliau selalu berdo’a;
َ ََ َ َ
‫َوﻻ ت ْج َع ْل ُم ِص َب نا ِ ِدي ِ نا‬
“Ya Allah, jangan engkau jadikan musibah menimpa agama kami”.810
Dari Abu Hurairah a, Rasulullah n bersabda:

810
HR. At-Tirmizi (no. 3502) di hasankan oleh Syaikh Al-Albani
Mata Air Yang Jernih 461

َ َ ْ َ َ‫َ َﱠ‬ َ َ ْ َ ُ ُ َ ّ ‫ْ َ َْ َ ُ ُ ُ ﱠ‬ ْ َ ْ ََْ ْ ُ ُ َ َ َ ‫َ َ َ ﱠ‬


‫اب‬
ِ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫و‬ ، ‫م‬ ‫ن‬ ‫ج‬ ‫اب‬
ِ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ك‬ ‫ب‬
ِ ‫وذ‬ ‫ع‬‫أ‬ ‫ي‬ ِ ‫إ‬
ِ ‫م‬ ‫الل‬ : ‫ل‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ‫ع‬ٍَ ‫ر‬‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ِ ‫ا‬‫ب‬ِ ‫ِإذا ش د أحدكم فل ست ِع‬
‫ذ‬
‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ ْ َ َ‫ َوم ْن ف ْت َنة ا ْ َ ْ َيا َو ْاﳌ‬، ْ ‫ْال َق‬
‫يح الد ﱠج ِال‬ ِ ‫س‬ِ ‫اﳌ‬ ‫ة‬ ِ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫ف‬
ِ ‫ر‬
ِ
ّ ‫ َو ِمن ش‬،‫ات‬ ِ ‫م‬ ِ ِ ِ ِ
“Jika salah seorang dari kalian bertasyahud (duduk akhir sebelum salam), maka
hendaklah ia berlindung kepada Allah dari empat perkara dengan berdo’a; “Wahai
Allah aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka Jahannam, dari azab kubur, dari
fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal”.811
Fitnah Dajjal bukan pada perkara dunia, namun ia akan berusaha menyesatkan
seluruh manusia untuk menjadi budak dan pengikutnya. Maka ujiannya jauh lebih
berbahaya dari pada Yahudi dan Nasrani, Syiah, Genosida budak budha dan hindu yang
berusaha membantai umat Islam.
Allah k dengan hikmah-Nya, membekali Dajjal dengan kemampuan yang super
hebat. Orang yang percaya kepada Dajjal seakan diberi keberkahan, bisa mengeluarkan
harta dari perut bumi menghidupkan orang mati, jalan secepat angin, bersamanya dua
sungai api dan air. Rasulullah n mengingatkan umatnya dengan penuh semangat
tentang fitnah Dajjal, agar tidak satupun umatnya menjadi pengikut Dajjal.
Dalam Hadits yang cukup Panjang, dari sahabat Nawwas bin Sam’an z, Rasulullah
n bersabda;
ُ ُ َ ْ َُ ُ ََ َ ْ ُ ْ َ ْ ْ ُ ََْ ُ َ ْ َ ‫َُْ ﱠ ﱠ‬
ُ َ ‫ َف َأ َنا‬،‫يك ْم‬
،‫ َو ِ ْن َيخ ُر ْج َول ْست ِفيك ْم‬،‫يج ُه ُدونك ْم‬ ِ ‫ ِإن يخرج و أنا ِف‬،‫غ الدج ِال أخوف ِ عليكم‬
ُ َ َ َ ُ َ َْ ُ َ ٌُ ْ َ
‫ﷲ خ ِليف ِ َع ِ ّل ُم ْس ِل ٍم‬‫يج نف ِس ِه و‬ ِ ‫فامرؤ‬
“Bahkan Dajjal yang paling aku khawatirkan atas kalian. Jika ia dan aku ada disisi
kalian, maka akulah yang akan melindungi kalian darinya. Jika aku meninggal, dan
Dajjal keluar maka setiap jiwa akan berjuang membentengi diri masing-masing, dan
Allah adalah Pelindungku atas setiap muslim”.812
Berkata ‘Uqbah bin ‘Amr z, Rasulullah n bersabda:
‫ُ ﱠ‬ ً ً َ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫ وأما الذي َي َرى‬،‫بار ٌد‬ ٌ ُ ََ
ِ ‫ فأما الذي يرى الناس أ ا النار؛ فماء‬،‫إن مع الدجال إذا خرج ماء ونارا‬
ْ ‫ﱠ ٌ ﱠ‬ َ ْ ُ َ ،‫فنار ُت ْحر ُق‬
ٌ ‫الناس ﱠأنه م ٌاء بار ٌد؛‬
‫نار؛ فإن ُه َعذب‬ ‫فمن ْأد َر َك ذلك منكم؛ فل َيق ْع الذي يرى أ ا‬ ِ ِ
ُ
‫بار ٌد‬
ِ
“Sungguh Dajjal jika keluar dia membawa air sungai dan api. Apabila manusia
diperlihatkan api sejatinya itulah air, jika melihat air, maka sejatinya itu api yang akan

811
HR. Muslim (no. 588)
812
HR. Muslim (no. 2937)
462 Mata Air Yang Jernih

membakar. Apabila salah seorang dari kalian menemukan hal demikian maka pilihlah
api, sungguh dia air/sungai yang dingin”.813
ْ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َْ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ
‫ف‬
ِ ‫ فليقرأ علي ِه فو ا ِتح سور ِة ال‬،‫فمن أدركه ِمنكم‬
‫ك‬
“Siapa saja yang dari kalian yang bertemu Dajjal maka hendaklah ia membaca beberapa
ayat awal surat Al-Kahfi”814
Dajjal akan muncul di daerah Timur, Khurasan Persia. Dia akan berkelana dimuka
bumi selama 40 hari diikuti 70 ribu Yahudi Asbahan (salah satu nama kota di Iran), dan
banyaknya pengikut Dajjal dari golongan wanita, satu hari pertama bagaikan 1 tahun.
Rasulullah n bersabda:
ُْ ْ َ َ َ َ ً َ َ َ َ ً َ َ َ َ ْ َ ْ ‫ﱠ ُ َ ٌ َ ﱠ ً َْ َ ﱠ‬
‫ َيا َر ُسو َل‬:‫ﷲ فاث ُ ُتوا« قل َنا‬ ِ ‫ يا ِعباد‬،‫ فعاث ي ِمينا وعاث ِشماﻻ‬،‫ِإنه خ ِارج خلة ب ن الشأ ِم وال ِع َر ِاق‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ ُ َُْ ََ
‫ َو َسا ِئ ُرأ ﱠي ِام ِه‬،‫ َو َ ْو ٌم ك ُج ُم َع ٍة‬،‫ َو َ ْو ٌم كش ْ ٍر‬،‫ َي ْو ٌم ك َسن ٍة‬،‫ »أ ْرَ ُعون َي ْو ًما‬:‫ال‬ ‫ض؟ ق‬ِ ‫ر‬ ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ﷲ وما لبثه‬
ِ
ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُْ ْ ُ ‫ََﱠ‬
‫ اقدروا‬،‫ »ﻻ‬:‫ أتك ِفينا ِف ِيه صﻼة يو ٍم؟ قال‬،‫ﷲ فذ ِلك اليوم ال ِذي كسن ٍة‬ ِ ‫ يا رسول‬:‫أي ِامكم« قلنا‬
ََ ْ َ ّ ُ َْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُُ َ ْ ََ َ ُ َ َُْ ُ ْ َ ُ َ
‫ ف َيأ ِ ي ع‬،‫الر ُح‬ ِ ‫ " الغ ْي ِث استدبرته‬:‫ال‬ ‫ض؟ ق‬ ِ ‫اعه ِ اﻷ ْر‬ ‫ﷲ وما ِإسر‬ ِ ‫ يا َرسول‬:‫له قد َره« قلنا‬
ُ ُ َ ‫ َف‬،‫ض َف ُت ْن ُت‬ َْ َ ُ ْ َُ َ َ ‫ْ َ ْ ََ ْ ُ ُ ْ َُ ْ ُ َ ََ ْ َ ُ َ َ ُ ََُْ ُ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْر‬
‫وح‬ ِ ‫ و‬،‫ فيأمر السماء فتم ِطر‬،‫ فيؤ ِمنون ِب ِه و ست ِجيبون له‬،‫القو ِم فيدعو م‬
‫اص َر‬ َ َ ُ ‫َ َْ ْ َ َ ُُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُ ً َ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ وأمده خو‬،‫ وأسبغه ض ُروعا‬،‫ أطول ما انت ذ ًرا‬،‫عل ِ م س ِارح م‬
“Dajjal keluar dari sela-sela antara negeri Syam dan ‘Iraq, kemudia dia merusak dan
membuat kekacauan dimana-mana. Rasulullah n bersabda: “Wahai hamba Allah!
Kokohkanlah keimanan kalian! Kemudian para sahabat g bertanya; “Wahai
Rasulullah, berapa lama Dajjal dimuka bumi?
Rasulullah n menjawab: “selama 40 hari. Satu hari pertama bagaikan setahun, hari
kedua bagaikan sebulan, hari ketiga bagaikan sepekan, dan hari berikutnya bagaikan
hari-hari kalian. Ada yang bertanya lagi; “Wahai Rasulullah, hari pertama yang
bagaikan satu tahun, apakah cukup kami shalat ukuran satu hari? Rasulullah n
menjawab: “Perkirakanlah dengan waktunya”.
Wahai Rasulullah, berapa cepat perjalanan Dajjal di bumi? Rasulullah n menjawab:
“Bagaikan hujan yang dibawa angin kencang, tiba-tiba dia datang kepada suatu kaum,
kemudian dia mengajak mereka untuk beriman kepadanya, maka kaum itu beriman dan
menerima ajakannya. Kemudian Dajjal memerintahkan langit untuk menurunkan hujan,
seketika hujanpun turun, dan ia perintahkan bumi, seketika bumi menumbuhkan banyak
tanaman. Sehingga mereka menggiring pulang binatang ternak mereka dalam keadaan
punuk besar, penuh dengan susu, dan kambingnya menjadi gemuk kekenyangan.

813
HR. Bukhari (no. 3450)
814
HR. Muslim (no. 2937)
Mata Air Yang Jernih 463

Lanjutan Hadits,
َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ ُْ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ‫ُ ﱠ َْ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ََ ُ ﱡ‬
‫س ِبأ ْي ِد ِ ْم‬ ‫ فيص ِبحون مم ِح ِل ن ل‬،‫ فينص ِرف ع م‬،‫ فيدعو م ف دون علي ِه قوله‬،‫ثم يأ ِ ي القوم‬
‫ َف َت ْ َ ُ ُ ُ ُ ُ َ َ َ َ ب ﱠ‬،‫وزك‬َ ‫ُك ُن‬ ْ َ َ َ ‫َ ْ ٌ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ﱡ ْ َ َ َ َ ُ ُل‬
‫الن ْح ِل‬ ‫اس‬
ِ ِ ‫ع‬ ‫ي‬ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫وز‬ ‫ن‬‫ك‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ِ ِ ِ ‫ أ‬:‫ فيقو ل ا‬،‫ و مر ِبا ِر ِة‬،‫ء ِمن أمو ِال ِ م‬
‫ر‬ ‫خ‬
“Kemudian Dajjal mendatangi kaum yang lain, dia mengajak mereka untuk beriman
kepadanya, namun mereka menolak ajakan Dajjal. Dajjal pun meninggalkan mereka
dalam kondisi kekurangan tidak memiliki harta apapun”. Lalu Dajjal melewati tempat
reruntuhan dan memerintahkan tanah itu, “Keluarkan semua simpanan harta mu”!
Maka tiba-tiba harta simpanan (harta karun) di tanah itu semuanya mengikuti Dajjal
seperti lebah jantan mengikuti ratunya”.
Dalam riwayat lain,
َ َ ُ ُ َ
:‫ ف َيقولون ل ُه‬- ‫الد ﱠج ِال‬ ‫ َم َسا ُ ﱠ‬- ُ ‫ َف َت ْل َق ُاه ْاﳌَ َسا‬،‫ال َف َي َت َو ﱠج ُه ق َب َل ُه َر ُج ٌل م َن ْاﳌُ ْؤمن َن‬ ‫َي ْخ ُر ُج ﱠ‬
ُ ‫الد ﱠج‬
ِ ِ ِِ ِ ِ
ُ َ َ ُْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ََ َ ‫َ َ ﱠ‬ َ ُ َ َ َ
‫ َما‬:‫ أ َو َما تؤ ِم ُن ِب َرِّ نا؟ ف َيقو ُل‬:‫ ف َيقولون ل ُه‬:‫ال‬ ‫ ق‬،‫ أ ْع ِم ُد ِإ َ ذا ال ِذي خرج‬:‫أ ْي َن ْع ِم ُد؟ ف َيقو ُل‬
َ ُُ ْ َ َ ُ ُ َ َ َ ََْ ُ ‫ َف َي ُقو ُل َ ْع‬،‫وه‬
ُ ‫ ْاق ُت ُل‬:‫ولو َن‬ ُ ُ َ َ ٌ َ َ َ َّ
‫س ق ْد َ اك ْم َرﱡ ك ْم أ ْن تقتلوا أ َح ًدا‬ ‫ أل‬: ‫ض‬
ٍ ‫ع‬ْ ‫ض ُ ْم ل َب‬
ِ ‫ فيق‬،‫ِبرِ نا خفاء‬
‫َ َ َ ُ ُْ ْ ُ َ َ َ َﱡَ ﱠ ُ َ َ ﱠ ﱠ ُ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َُ ُ
‫ يا أ ا الناس ذا الدجال ال ِذي‬:‫ قال‬،‫ ف ِإذا رآه اﳌؤ ِمن‬،‫ ف َينط ِلقون ِب ِه ِإ الد ﱠج ِال‬:‫ال‬ ‫ ق‬،‫دونه‬
‫َ ﱠ ُ َ َ ْ َ َ َﱠ‬ ُ ُ ََ
‫ﷲ ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ِ ‫ذك َر َرسول‬
“Dajjal keluar, lalu datang seorang lelaki yang beriman untuk menemui Dajjal, namun
dia tertangkap oleh penjaga markas Dajjal, mereka berkata: “Engkau mau kemana?”
tanya mereka. Lelaki mukmin itu menjawab: “Aku ingin menemui makhluk yang sudah
keluar itu (Dajjal)” Mereka berkata; “Apakah engkau belum beriman kepada tuhan
kami?Lelaki beriman itu berkata; “Rabb kami tidaklah samar”. Tiba-tiba ada yang
menyuruh “Bunuh dia”! sebagian menghalangi, bukankah tuhan kita Dajjal melarang
membunuh siapa saja tanpa izinnya?”
Akhirnya lelaki mukmin itu ditangkap dan dibawa menghadap Dajjal. Ketika dia
melihat Dajjal, lelaki itu berkata “Wahai Manusia! Inilah Dajjal yang telah dikabarkan
oleh Rasulullah n”.815

Demikianlah besarnya fitnah Dajjal, yang pada akhirnya Dajjal akan dibunuh oleh
Nabi Isa putra Maryam ‘alaihima ssalam, di Bab Ludd (sebuah desa dekat Baitul
Maqdis, Palestina. Ketika Dajjal melihat Nabi Isa, maka tiba-tiba dia meleleh bagaikan
garam yang larut dalam air. Nabi Isa menikam Dajjal dengan tombaknya.816 Setelah itu
Allah k wahyukan kepada Nabi Isa p bahwa akan keluar Ya’juj dan Ma’juj dan
Allah k memerintahkan hamba-Nya Isa bin Maryam e untuk membawa orang-
orang beriman mengungsi ke pergunungan. Wallahu a’lam.

815
HR. Muslim (no. 2937)
816
Idem.
464 Mata Air Yang Jernih

• Turunnya Nabi Isa p Adalah Keyakinan Islam Ahlu Sunnah wa Al-Jamaah.

Allah k telah mengangkat Nabi Isa p dengan ruh dan jasadnya, dan akan turun
sebelum hari kiamat dengan mengikuti syariat Rasulullah n, menegakkan keadilan
dimuka bumi, mematahkan salib, membunuh Dajjal dan babi. Allah k berfirman:
ٌ َ
ٌ ‫اط ُم ْس َت ِق‬ َ ‫ﱠ‬ ‫َ ﱠ ُ َ ْ ٌ ﱠ َ ََ َ َ ﱠ‬
‫يم‬ ‫اع ِة فﻼ ت ْم ُ ن ِ َ ا َو ات ِب ُعو ِن َ ذا ِصر‬‫و ِ نه ل ِعلم ِللس‬
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar menjadi petanda akan datangnya tentang hari
kiamat”. (QS. Az-Zukhruf: 61)
َ ‫يك َو َ اف ُع َك إ َ ﱠ َو ُم َط ّ ُر َك م َن ﱠالذ‬
َ ‫ين َك َف ُروا َو َجاع ُل ﱠالذ‬
َ ‫ين ﱠات َب ُع‬
‫وك‬ َ ‫ال ﱠ ُ َيا ع َ ٰ إ ّ ي ُم َت َو ّف‬
َ ‫إ ْذ َق‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ر‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َْ َ ْ ُ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫َ ْ َ ﱠ َ َ َ ُ َٰ َ ْ ْ َ َ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫فوق ال ِذين كفروا ِإ يو ِم ال ِقيام ِة ۖ ثم ِإ مر ِجعكم فأحكم ب نكم ِفيما كنتم ِف ِيه تخت ِلفون‬
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan
kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan
kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu
di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah
kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu
berselisih padanya". (QS. Ali-Imran: 55)
Para ulama memahami maksud wafat didalam ayat ini adalah di tidurkan oleh Allah
k. Sebagaimana firman Allah k:
‫ﱠ‬ ُ ‫َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫َو ُ َو ال ِذي َيت َوفاكم ِبالل ْي ِل‬
“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari”. (QS. Al-An’am: 60)
َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َْ ‫ﱠُ َََ ﱠ‬
‫س ِح ن َم ْو ِ َ ا َوال ِ ل ْم ت ُمت ِ َمن ِام َ ا‬ ‫يتو اﻷنف‬
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang
belum mati di waktu tidurnya”. (QS. Az-Zumar: 42)
Dari Huzaifah z dia berkata, Rasulullah n mau beranjak tidur beliau membaca;
َ ُ َ ‫ﱠ‬
‫اس ِم َك الل ُ ﱠم أ ُموت َوأ ْح َيا‬
ْ ‫ب‬
ِ
“Dengan nama Allah aku wafat dan hidup”.
ُ ‫ ا َ ْم ُد ﱠ ﱠالذي َأ ْح َي َانا َ ْع َد َما َأ َم َات َنا َو َل ْيه ال ﱡ ُش‬:‫ال‬
‫ور‬
َ ََْ ْ َ َ
َ ‫ظ م ْن َم َنام ِه َق‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫و ِ ذا اس يق‬
Mata Air Yang Jernih 465

Bangun tidur beliau n membaca; “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan
kami setelah kematian kami, dan hanya kepada-Nya semua makhluk berkumpul”.817
َ ُ َٰ ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ‫َ َ ْ ْ ﱠ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫وه َول ِكن ش ِّب َه ل ُ ْم ۚ َو ِ ﱠن‬ ‫وقو ِل ِ م ِإنا قتلنا اﳌ ِسيح ِع ابن مر م رسول ِ وما قتلوه وما صلب‬
ُ َ
ً ُ َ ََ ّ ‫ْ ْ ﱠ َّ َ ﱠ‬ َ ْ َ َ ُ ََ ْ َ ‫ﱠ‬
‫( َبل‬157) ‫وه َي ِقينا‬ ‫ين اختلفوا ِف ِيه ل ِفي ش ٍّك ّ ِمن ُه ۚ َما ل ُ م ِب ِه ِمن ِعل ٍم ِإﻻ ِاتباع الظ ِن ۚ وما قتل‬ ‫ال ِذ‬
ً ‫َعز ًزا َح ِك‬ ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ ‫ﱠ‬ ُ َ
(158) ‫يما‬ ِ ‫ﱠرف َعه ِإل ْي ِه ۚ َو ان‬
“Dan karena ucapan mereka: "Sungguh kami telah membunuh Al Masih, Isa putra
Maryam, Rasul Allah ", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti
persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah
Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana”. (QS. An-Nisa 157-158)
Dari sahabat Jabir bin Abdillah c, Rasulullah b bersabda:
ْ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ٌ َ َ ُ ََ َ
‫ال طا ِئفة ِم ْن أ ﱠم ِ ُيقا ِتلون َع ا َ ِ ّق ظا ِ ِر َن ِإ َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة‬
‫ﻻ تز‬
“Senantiasa ada segolongan daari umatku yang berperang untuk membela kebenaran
sampai hari kiamat.

Kemudian Rasulullah n melanjutkan sabdanya;


َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ‫ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ ُ ُل‬ ‫َ َْ ُ َ ْ ُ َ َْ َ َ ﱠ‬
‫ ِإ ﱠن‬،‫ ﻻ‬:‫ ف َيقو ُل‬،‫ص ِ ّل لنا‬ ‫ عال‬:‫ فيقو أ ِم م‬،‫ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ‫ابن مر م‬ ‫في ِل ِع‬
َ ْ ُ َ َ َْ َ ُ ْ َ ََ ْ ُ َ ْ َ
‫ﷲ َ ِذ ِه اﻷ ﱠمة‬
ِ ‫ض أم َر ُاء تك ِرمة‬
ٍ ‫عضكم ع ع‬
“Akan turun nabi Isa putra Maryam n, kemudian panglima (pimpinan) perang
golongan itu berkata kepada Nabi Isa; “Kemarilah, shalatlah mengimami kami”,
Kemudian Nabi Isa menjawab: ‘Tidak, sungguh sebagian kalian adalah pemimpin bagi
yang lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini”.818
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ ْ َ ‫َ َ ُ َ ﱠ َ ْ َ ْ َل ُ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ً ُ ْ ً َ َ ْ َ ﱠ‬ َْ ‫َ ﱠ‬
‫ َو َ قت َل‬،‫يب‬‫ فيك ِسر الص ِل‬،‫وشكن أن ي ِ ِفيكم ابن مر م حكما مق ِسطا‬ ِ ‫ لي‬،‫وال ِذي نف ِ ِبي ِد ِه‬
َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ
‫ال َح ﱠ ﻻ َيق َبل ُه أ َح ٌد‬
ُ ‫اﳌ‬ ‫ َو َ ِفيض‬،‫ َو َ ض َع ا ِ ْزَ ة‬،‫ا ِ ِ َير‬

817
HR. Bukhari (no. 6324)
818
HR. Muslim (no. 156)
466 Mata Air Yang Jernih

“Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya. Sudah dekat masanya akan turun kepada
kalian Isa putra Maryam i sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib,
membunuh babi, menghapus jizyah (pajak), dan akan melimpah ruah harta benda
sehingga tidak seorangpun yang mau menerimanya”.819
Abu Hurairah z berkata; “Jika kalian mau, baca dan renungkan firman Allah k:
ً ‫ َو َ ْو َم الق َي َامة َي ُكو ُن َع َل ْ ْم َش‬،‫َو ْن م ْن َأ ْ ل الك َتاب إ ﱠﻻ َل ُي ْؤم َ ﱠن به َق ْب َل َم ْوته‬
‫يدا‬ ِ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka”.
(QS. An-Nisa: 159)820

Hikmah diturunkan Nabi Isa p :


Pertama: Untuk membantah pengakuan orang-orang Yahudi bahwa mereka mengaku
telah membunuh dan menyalib Nabi Isa putra Maryam i. Bahkan kelak justru Nabi
Isa yang akan membunuh orang-orang Yahudi sekaligus Dajjal pimpinan Yahudi.
Kedua : Untuk membantah keyakinan syirik orang Kristen Nasrani yang menjadikan
Nabi isa sebagai Tuhan, orang Nasrani menolak risalah Nabi Muhammad n,
mengkultuskan Salib, menghalalkan babi, yang semua itu akan di basmi oleh Nabi Isa
p. Andaikan saja milyaran umat Nasrani dimasa sekarang menegtahui hal ini.
• Ciri - Ciri Fisik Nabi Isa p

Rambutnya lurus, kelihatan basah seakan baru mandi, sedikit Panjang hingga
Pundak, tingginya sedang, pakai dua baju berwarna, kulitnya putih. Usia Nabi Isa p
Ketika diangkat 33 tahun, dan tinggal dibumi selama 40 tahun.821
• Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj

Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj dizaman Nabi Isa p, setelah terbunuhnya Dajjal.
Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku (kabilah) keturunan nabi Adam yang pernah hidup
semenjak zaman Zulkarnain p. Raja Zulkarnain dengan petunjuk dan ilmu dari Allah
k membangun dinding atau bendungan yang kokoh dan tinggi antara dua gunung
dengan besi-besi yang disusun kemudian dibakar, ditutup (coran) cairan tembaga atau
logam yang meleleh setelah dipanaskan, sehingga Ya’juj dan Ma’juj terpenjarakan
ditempat itu dan mereka tidak mampu memanjat dan membobol bendungan itu. Allah
k berfirman;

819
HR. Bukhari (no. 2222)
820
HR. Bukhari (no. 3448)
821
HR. Muslim (no. 1252). Kitab Asyratu As-Sa’ah 1/355-363. Dr. Yusuf Wabil
Mata Air Yang Jernih 467

َ َ ٰ َ ‫ض َف َ ْل َن ْج َع ُل َل َك َخ ْر ًجا َع‬
َ ْ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ َ َ ُ َْ ‫َ ُ َ َ ْ َ َْْ ﱠ‬
‫أن ت ْج َع َل‬ ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ِ ‫قالوا يا ذا القرن ِن ِإن يأجوج ومأجوج مف ِسدون‬
ََ
‫َب ْي نا َو َ ْي َ ُ ْم َسدا‬
“Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang
yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu
pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (QS.
Al-Kahfi: 94)
َْ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُ َْ َ َ ُ َ ْ َ َ
‫اعوا ل ُه نق ًبا‬‫فما اسطاعوا أن يظ روه وما استط‬
“Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya”.
(QS. Al-Kahfi: 97)
Ya’juj dan Ma’juj akan keluar sebelum hari kiamat, mereka berusaha melubangi
dinding itu setiap hari, namun suatu saat mereka akan diberi kemampuan oleh Allah
k membobol dinding itu tatkala mereka mengucapkan kalimat in syaa Allah . Ya’juj
dan Ma’juj akan membuat kerusakan dimuka bumi, meminum air sungai, dan
menumpahkan darah, dan itu menujukkan sudah dekatnya terjadi hari kiamat. Itu suatu
janji yang pasti.
Setelah Zulkarnain selesai membangun dinding (Sadd) itu, dia langsung memuji dan
menyandarkan keberhasilannya kepada Allah k,
َ َْ َ َ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ ٌ َ ٰ َ َ
‫( َوت َركنا َ ْعض ُ ْم‬98) ‫ال َ ذا َر ْح َمة ِّمن ﱠرِّ ي ۖ ف ِإذا َج َاء َو ْع ُد َرِّ ي َج َعل ُه َد َاء ۖ َو ان َو ْع ُد َرِّ ي َحقا‬‫ق‬
َ َ َ ُ
(99) ‫ورف َج َم ْعنا ُ ْم َج ْم ًعا‬ ‫ﱡ‬
ِ ‫ض ۖ ون ِفﺦ ِ الص‬
َ ‫وج َ ْع‬
ٍ
ُ َُ ََْ
ِ ‫يوم ِئ ٍذ يم‬
“Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila
sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku
itu adalah benar, Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan
yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu
semuanya". (QS. Al-Kahfi: 98-99)
ُ ‫وج َو َم ْأ ُج‬
َ ‫( َو ْاق َ َ َب ْال َو ْع ُد ا ْ َ ﱡق َفإ َذا‬96) ‫وج َو ُ م ّ ِمن ُ ّل َح َدب َي ِس ُلو َن‬ ُ ‫َح ﱠ ٰ إ َذا ُفت َح ْت َي ْأ ُج‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ
َ َ ‫َ ْ َ ّ ْ َٰ َ َ ْ ُ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ َََْ َ ُ َ َ َ ‫َ ٌ َْ َ ُ ﱠ‬ َ
(97)‫اﳌ ن‬ ِ ِ ‫اخصة أبصارال ِذين كفروا يا و لنا قد كنا ِ غفل ٍة ِمن ذا بل كنا ظ‬ ِ ‫ش‬
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar
(hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka
berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian
tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim". (QS. Al-Anbiya: 96-97)
Sebagian ilmuan ada yang mengatakan daerahnya di Armenia dan Azerbaijan, ada
yang mengatakan di Turki. Hanya Allah k yang mengetahui secara pasti dimana
468 Mata Air Yang Jernih

posisinya, kita tidak wajib mencari tahu karena tidak ada kaitannya dengan ibadah.
Namun wajib beriman atas semua yang dikabarkan Allah k dan Rasul-Nya.

Ya’juj Ma’juj makhluk yang kuat, beringas, kasar dan sombong wajahnya lebar
seperti perisai dikasih kulit, hidungnya kecil, pipinya gempar, rambutnya pirang.
Dari Ummu Al-Mukminin Zainab binti Jahsyi x, Rasulullah n bangun tidur dengan
wajah memerah dan bersabda:
َ ْ َ ُ ْ َ َ ُ َْ َْ ْ َ ْ َ َ ُ َ ََْ َ ّ َ ْ ْ ‫َ َ ﱠ‬
‫وج ِمث ُل َ ذ ِه‬ ‫ ومأج‬،‫ ف ِتح اليوم ِمن رد ِم يأجوج‬،‫ َو ْ ٌل ِلل َع َر ِب ِمن ش ٍرق ِد اق ب‬، ُ ‫ﻻ ِإل َه ِإﻻ ﱠ‬
“Tiada tuhan yang berhak di ibadahi kecuali Allah. Celaka orang-orang arab dengan
kejahatan yang semakin mendekat. Telah terbuka hari ini benteng Ya’juj dan Ma’juj
sebesar ini, dan beliau memberi isyarat dengan jari-jarinya.
Ummu Al-Mukminin x berkata, Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa
sementara diantara kita masih ada orang shaleh?” Rasulullah n menjawab; “Ya, jika
sudah tersebar dan meratanya kemaksiatan822
Faidah tambahan: Dalil ini menujukkan bahwa keshalehan seseorang hanya
bermanfaat untuk dirinya sendiri, jika orang-orang shaleh bersikap diam ketika melihat
kemungkaran tanpa ada dakwah dan nahi mungkar, maka azab dan keburukan akan
menimpa ahli maksiat dan orang-orang shaleh sekalipun jika skeptis, diam ditengah
maraknya maksiat. Maka jadilah orang yang “Muslih”, yaitu shaleh untuk dirinya dan
memperbaiki kerusakan ditengah manusia, Wallahu a’lam.

Allah k berfirman,
َ ْ ُ َ َ‫ُ ْ َ ﱠ ً َ َْ ُ َ ﱠ ﱠ‬ ُ ََ َ ‫َ ﱠ ُ َْ ً ﱠ ُ َ ﱠ ﱠ‬
‫اب‬
ِ ‫و اتقوا ِفتنة ﻻ ت ِصي ن ال ِذين ظلموا ِمنكم خاصة ۖ واعلموا أن ش ِديد ال ِع‬
‫ق‬
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”.
(QS. Al-Anfal: 25)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n menceritakan tentang dinding Ya’juj
dan Ma’juj, beliau n bersabda:
ُ ‫ َف ُيع‬،‫ون ُه َغ ًدا‬
‫يد ُه‬
َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ْ ََْ ‫َ ْ ُ َُ ُ ﱠ َْ َﱠ َ َ ُ َ ْ ُ َُ َ َ ﱠ‬
‫ ار ِجعوا فستخ ِرق‬:‫ال ال ِذي عل ِ م‬ ‫ ح ِإذا ادوا يخ ِرقونه ق‬،‫يح ِفرونه ل يو ٍم‬
ِ
َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ َ
َ ‫ ق‬.‫ َح ﱠ إ َذا َب َل َغ ُم ﱠد َ ُ ْم َو َأ َر َاد أن َي ْب َع ُ ْم ع الناس‬،‫ان‬
ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ ّ َ ََ ُ‫ﱠ‬
‫ ْار ِج ُعوا‬:‫ال ال ِذي عل ْ ِ ْم‬ ِ ِ ‫أش ِد ما‬
َ ْ َ
َ ‫ ق‬، َ ‫اس ث‬ َ
ْ ‫ون ُه غ ًدا إ ْن َش َاء ﱠ ُ َو‬َ ُ ْ َ َ َ
‫ال‬ ِ ‫فستخ ِرق‬
“Mereka (Ya’juj dan Ma’juj) melubangi dinding itu setiap hari, ketika mereka hampir
saja berhasil melubangi, maka pemimpin diantara mereka berkata, “Kembalilah esok

822
HR. Bukhari (no. 7059). Shahih Ibnu Hibban (no. 6831)
Mata Air Yang Jernih 469

hari, kalian akan melubanginya. Maka Allah mengembalikan pimpinannya berkata


seperti semula, sehhingga ketika telah sampai waktu yang dijanjikan, Allah
berkehendak mengutus mereka kepada manusia, maka pemimpin mereka berkata;
“Kembalilah, esok hari in syaa Allah kalian akan melubanginya. Dia mengucapkan
istisna’ (dengan izin Allah).
Rasulullah n melanjutkan,
ْ َ َُ َ ‫َ َ ﱠ‬ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ََُ َ َ َ َ َ َ َ
‫ َو َ ِف ﱡر‬،‫ ف َ ْستقون ِاﳌ َي َاه‬،‫اس‬ ِ ‫ ف َيخ ُر ُجون َع الن‬،‫وه ف َيخ ِرقون ُه‬ ‫ف َ ْ ِج ُعون ف َي ِج ُدون ُه ك َ ْي ِت ِه ِح ن ترك‬
َ ُ ُ ََ َ ّ ً َ ‫ﱠ َ ََْ ُ ُ َ ﱠ‬
ْ ‫ َق َ ْرَنا َم‬:‫ولو َن‬ ْ َ ُ ََ ْ ْ ُ ‫ﱠ‬
‫ض‬ ِ ‫ر‬ ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ن‬ ِ ‫ ف ْ مون ِ ِس َ ِام ِ م ِ السم ِاء ف ِجع مخضبة ِب‬،‫اس ِم ُ م‬
‫ فيق‬،‫الدم ِاء‬ ‫الن‬
َ ُ َْ َ ْ َ ْ َ ً َ َ ْ َْ َ ُ ‫ﱠ َ َ ْ َ ً َ ُ ُ َ َ ْ َ ُ ﱠ‬ َ َ
‫ فيبعث عل ِ م غفا ِ أقفا ِ ِ م ف ِلكون‬،‫ قسوة وعلوا‬،‫َو َعل ْونا َم ْن ِ السم ِاء‬
“Lalu mereka kembali sementara penutup tersebut tetap dalam keadaan ketika mereka
tinggalkan, akhirnya mereka dapat melubanginya dan keluar ke tengah - tengah
manusia, kemudian mereka meminum air (danau sampai habis) dan manusia lari dari
mereka. Kemudian mereka (Ya’juj dan Ma’juj) melemparkan panah-panah mereka ke
langit, dan anak-anak panah itu kembali dengan bekas darah. Mereka berkata; “Kita
telah membunuh penduduk bumi dan telah mengalahkan penduduk langit dengan
congkak dan kesombongan. Maka tiba-tiba Allah mengutus ulat-ulat dan hinggap di
tengkuk mereka seketika semuanya mati.823
Dalam shahih Imam Muslim t disebutkan :
ً َ َ ََ َ ُ ُ َ
‫ لق ْد ان ِ َ ِذ ِه َم ﱠرة َم ٌاء‬:‫آخ ُر ُ ْم ف َيقولون‬ ََ َ َ ُ ْ َ َ َ ‫َ َ ُ َ َ ُ ْ ََ ُ َ ْ ََ ﱠ‬
ِ ‫ و ُم ﱡر‬،‫فيم ﱡرأو ا ِئل ُ م ع بح َ ِة ط ِية ف ش َر ون ما ِف َ ا‬
“Maka yang pertama dari berjalan melewati sungai Tabariyyah (Tiberia) dan mereka
meminum dengan lahap semua air sungai itu. Ketika sampai yang paling akhir dari
mereka, mereka berkata; “Dahulu pernah ada sungai disini”.824
Maka Nabi Isa dengan orang-orang beriman setelah perintahkan menyelamatkan
diri dari keganasan Ya’juj dan Ma’juj, setelah Allah k binasakan makhluk yang
sombong dan beringas dengan ulat-ulat yang lemah, kemudian bumi penuh dengan
bangkai-bangkai Ya’juj dan Ma’juj, maka Nabi Isa berdoa kepada Allah k,
sebagaimana dalam Hadits, Rasulullah n menceritakan:
ََ ‫ﱠ‬ َْ َ ُ َ ََ َْ َ ُ ُ َ ْ ََ َ َ ُ َ ُ
‫ض َم ْو ِض َع ِش ْ ٍ ِإﻻ َمﻸ ُه َز َ ُم ُ ْم‬ ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ن‬‫و‬ ‫د‬ ‫ج‬ ِ ‫ي‬ ‫ﻼ‬ ‫ف‬ ، ‫ض‬
ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ‫ﷲ ِع وأ ابه ِإ‬ ِ ‫ث ﱠم ْ ِبط ن ِ ﱡ‬
ْ‫ﷲ َط ْ ً ا َ َأ ْع َناق ْال ُب ْخ ِت َف َت ْحم ُل ُ م‬ ُ ‫ َف ُ ْ س ُل‬،‫َ ُاب ُه إ َ ﷲ‬ ْ ‫ َف َ ْ َغ ُب َن ﱡ ﷲ ع َ َو َأ‬،‫َو َن ْت ُ ُ ْم‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

823
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 8501). Imam Al-Hakim berkata; Hadits ini Shahih sesuai syarat
Bukhari Muslim, namun keduanya tidak mengeluarkannya. Disepakati oleh Imam Az-Dzahabi
824
HR. Muslim (no. 2937)
470 Mata Air Yang Jernih

‫ض َح ﱠ‬ َ ْ ُ ْ َ َ ََ ََ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ‫َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ُ ُ ﱠ ُ ْ ُ ُ َ َ ً َ َ ُ ﱡ‬
َ ‫اﻷ ْر‬ ‫ فيغ ِسل‬،‫ ثم ير ِسل ﷲ مطرا ﻻ يكن ِمنه ب ت مد ٍر وﻻ و ٍر‬،‫فتطرح م حيث شاء ﷲ‬
َ َ‫َْ ُ َ َ َ ﱠ‬
‫الزلف ِة‬ ‫ي كا‬
“Kemudian Nabi Allah ‘Isa dan orang-orang beriman bersamanya turun ke lembah, dan
mereka menemukan lembah daratan penuh dengan jasad bangkai Ya’juj dan Ma’juj,
tidak lah jarak sejengkal kecuali sesak dengan bangkai mereka. Maka Nabi Allah ‘Isa
dan sahabat-sahabatnya memohon kepada Allah, maka Allah segera mengirim burung-
burung yang lehernya Panjang, kemudian burung itu membawa bangkai-bangkai itu ke
sebuah tempat yang dikehendaki Allah, kemudian Allah menurunkah air hujan yang
mengenai seluruh permukaan, dan Allah bersihkan bumi sebersih-bersihnya”. 825
• Terbitnya Matahari Dari Barat dan Keluarnya Daabbah

Terbitnya matahari dari barat, keluarlah Dabbah pada waktu yang tidak lama setelah
matahari terbit dari barat, dan binatang itu memberi tanda pada hidung orang kafir826.
Allah k berfirman:
‫ات َرِّ َك‬
ْ
َ ُ ‫ض َآيات َرّ َك ۗ َي ْو َم َيأ ي َ ْع‬ ُ ‫ون إ ﱠﻻ َأن َت ْأت َ ُ ُم ْاﳌَ َﻼئ َك ُة َأ ْو َي ْأ َي َرﱡ َك َأ ْو َي ْأ َي َ ْع‬
َ ُُ َ ْ َ
‫ل ينظر‬
ِ ‫ض آي‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َُ َ َْ َ َ
‫ﻻ َينف ُع نف ًسا ِإ َيما ُ َ ا ل ْم تك ْن َآمنت ِمن ق ْب ُل أ ْو ك َس َ ت ِ ِإ َيما ِ َ ا خ ْ ً ا ۗ ق ِل انت ِظ ُروا ِإنا ُمنت ِظ ُرون‬
“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka
(untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan
beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah
bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum
itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah:
"Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)". (QS. Al-An’am: 168)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫ ُط ُل‬:‫ َأ ْو َك َس َ ْت إ َيما َ ا َخ ْ ً ا‬،‫َث َﻼ ٌث إ َذا َخ َر ْج َن َﻻ َي ْن َف ُع َن ْف ًسا إ َيما ُ َ ا َل ْم َت ُك ْن َآم َن ْت م ْن َق ْب ُل‬
‫وع‬ ِ ِ ِ ِ
َْ ْ ُ ‫ْ َ ْ َ َ ﱠ ﱠ ُ ِ َ َ ﱠ‬ ِ
ْ ‫ﱠ‬
‫ض‬ ِ ‫ ودابة اﻷر‬،‫ والدجال‬،‫س ِمن مغ ِرِ ا‬ ِ ‫الشم‬
“Ada 3 tanda jika sudah keluar, maka tidak berguna lagi keimanan seseorang yang
belum beriman sebelum itu atau belum berusaha berbuat kebaikan dengan imannya itu;
“Terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang bumi”.827
Daabbah adalah binatang yang keluar dari bumi dan dia memberi tanda, berbicara
dengan manusia. Informasi dari Al-Quran tentang Dabbah;

825
HR. Muslim (no.2937)
826
Lihat Tafsir Ibnu Katsir, beliau membawakan beberapa riwayat dari salaf, bahwa Dabbah keluar
membawa tomhkat Nabi Musa dan Cincin Nabi Sulaiman untuk memukul dan memeberi tanda Muslim
dan Kafir, namun qoddarullah penulis belum menemukan riwayat yang shahih, wallahu a’lam.
827
HR. Bukhari (no. 6506) Muslim (no. 157)
Mata Air Yang Jernih 471

َ َ َ َ ‫َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ﱠ ً ّ َ ْ َْ ُ َ ّ ُ ُ ْ َ ﱠ ﱠ‬
‫اس ُانوا ِب َآيا ِت َنا ﻻ ُيو ِق ُنون‬ ‫ض ت ِلم م أن الن‬ ِ ‫و ِ ذا وقع القول عل ِ م أخرجنا ل م دابة ِمن اﻷر‬
“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang
melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya
manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”. (QS. An-Naml: 82)
Dari Abu Zur’ah, dari Abdullah bin Umar c dia berkata, aku hafal dari Rasulullah
n, beliau bersabda:
َ ‫الد ﱠابة َع َ ﱠ‬
ُ ‫الناس‬ ‫وج ﱠ‬ُ ‫ َو ُخ ُر‬،‫الش ْمس م ْن َم ْغر َ ا‬ ‫ُ ُ ً ُُ ُ ﱠ‬ َ ‫إ ﱠن َأ ﱠو َل ْاﻵ‬
‫ َوأ ﱡ ُ َما َما‬، ً ‫ض‬ ِ ِِ ِ ِ ‫وع‬ ‫ل‬ ‫ط‬ ،‫ا‬ ‫وج‬‫ر‬ ‫خ‬ ‫ات‬
ِ ‫ي‬
ِ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َِ
ً‫اﻷ ْخ َرى َع َ إ ْثر َ ا َقر با‬
ِ ِ ِ ‫ ف‬،‫احب ِ ا‬
ِ ‫انت قبل ص‬
“Sungguh tanda pertama yang kelihatan terbitnya matahari dari barat, keluarnya
Daabbah kepada manusia di waktu Duha, mana saja diantara keduanya yang lebih
duluan, maka tanda yang lain akan segera menyusul”.828
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ ‫َ ُُ َ ﱠ‬ َْ َ‫ﱠ ﱠ َ َ ﱡ َ َ ََ ﱠ‬ َْ
‫ َوأ ْم َر‬،‫س ِم ْن َمغ ِرِ َ ا‬
ِ
ْ ‫الش‬
‫م‬ ‫وع‬ ‫ل‬ ‫ط‬‫و‬ ،‫ض‬ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ‫ة‬‫اب‬‫د‬‫و‬ ،‫ان‬‫خ‬ ‫الد‬‫و‬ ،‫ال‬‫ج‬ ‫الد‬ :‫ا‬ ‫ت‬ ‫س‬
ِ ‫ال‬
ِ
َ ‫اﻷ ْع‬
‫م‬ ‫َب ِاد ُروا ِب‬
ُ َ َ ‫ْ َ ﱠ َ ُ َْ ﱠ‬
‫صة أ َح ِدك ْم‬ ‫ وخو‬،‫العام ِة‬
“Bersegeralah berbuat amal kebaikan sebelum datangnya 6 perkara; “Keluarnya Dajjal,
asap, Dabbah, terbitnya matahari dari sebelah Barat, datangnya kiamat dan ajal
kematian salah seorang dari kalian”.829
Terjadi longsor dan amblas nya bumi bagian timur dan barat. Ad-Dukhon (kabut asap)
yang menimpa penjuru bumi secara merata, mengenai siapapun, apabila asap mengenai
orang kafir maka akan menyiksa mereka, ada orang muslim, akan membuat pengaruh
bersin. Allah k berfirman:
ٌ ‫اس ۖ َٰ َذا َع َذ‬
‫اب‬
‫ﱠ‬
َ ‫الن‬ َْ َ َ ‫( َف ْارَتق ْب َي ْو َم َت ْأ ي ﱠ‬9) ‫َب ْل ُ ْم َش ٍّك َي ْل َع ُبو َن‬
‫( غ‬10) ‫الس َم ُاء ِب ُدخ ٍان ُم ِب ٍن‬ ِ ِ ِ
ٌ ‫َأ ِل‬
(11) ‫يم‬
“Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan. Maka tunggulah hari ketika
langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.”.
(QS. Ad-Dukhan: 9-11)
Kemudian keluarlah api dari Yaman, yang mendorong manusia menuju negeri
Syam, api itu akan istirahat jika manusia istirahat dan terus mendorong manusia sampai
negeri Syam. Ketika telah berkumpul Allah k kirim angin yang lembut mengenai

828
HR. Muslim (no. 7570)
829
HR. Muslim (no. 2947)
472 Mata Air Yang Jernih

orang beriman maka seketika itu mereka wafat, sehingga tinggal lah orang orang kafir
lagi buruk akhlak. Ketika itu terjadilah hari kiamat.
Dalam shahih Bukhari, dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ُ ْ ‫ َو ُت‬،‫ َو َتب ُت َم َع ُ ْم َح ْي ُث َب ُاتوا‬،‫يل َم َع ُ ْم َح ْي ُث َق ُالوا‬
‫ص ِب ُح َم َع ُ ْم َح ْيث‬ ُ ‫ َت ِق‬،‫الن ُار‬
‫َ َ ْ ُ ُ َ ﱠَُ ُ ﱠ‬
‫و حشر ب ِقي م‬
ِ َ ُ ُ ْ ‫َأ‬
‫ َوت ْم ِ َم َع ُ ْم َح ْيث أ ْم َس ْوا‬،‫ص َب ُحوا‬
“Kemudian keluarlah api dari (dari lembah ‘Adn, Yaman) menggiring manusia yang
tersisa, dan api itu berhenti jika manusia berhenti (bermalam), pagi dan sore hari api itu
menyertai mereka”.830
Ada yang mengatakan api itu menggiring manusia ke padang mahsyar dunia (Syam)
dalam keadaan masih hidup, ada yang mengatakan digiring setelah keluar dari kubur.
Wallahu a’lam.

Dari Nawaas bin Sam’an z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ ْ ُ َ ُ ُ ْ ََ ْ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ُ ََْ ً ََّ ً ُ َ َ َ ْ
‫ َو َ ْبقى ِش َر ُار‬،‫وح ِ ّل ُمؤ ِم ٍن َو ِ ّل ُم ْس ِل ٍم‬‫ فتق ِبض ر‬،‫اط ِ م‬
ِ ‫ فتأخذ م تحت آب‬،‫ِإذ عث ﷲ ِر حا ط ِيبة‬
ُ َ ‫َََ َ ُ َ َ ََ ُ َ ْ ُ ُ َ ََْ ْ َ ُ ُ ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫اعة‬ ‫ فعل ِ م تقوم الس‬،‫ ي ارجون ِف ا ارج ا م ِر‬،‫اس‬
ِ ‫الن‬
“Ketika Allah mengutus angin yang baik dan melewati dibawah ketiak manusia, maka
seketika itu ruh setiap orang-orang beriman dan orang Islam dicabut, dan tersisalah
orang-orang paling buruk, mereka berbuat kerusakan sebagaimana keledai-keledai,
maka atasُ mereka terjadinyaُ hari kiamat”.831
ْ َ ْ ُ ْ ‫َ ُْ َ ْ ََ َ ْ ََ ْ ﱠ‬
،‫ َو ِف ِيه أخ ِر َج ِم ْ َ ا‬،‫ َو ِف ِيه أ ْد ِخ َل ا َ ﱠنة‬،‫ ِف ِيه خ ِل َق َآد ُم‬،‫س َي ْو ُم ا ُ ُم َع ِة‬ ُ ‫الش ْم‬ ‫خ يو ٍم طلعت علي ِه‬
ْ ‫ََ َ ُ ُ ﱠ َ ُ ﱠ‬
‫اعة ِإﻻ ِ َي ْو ِم ا ُ ُم َع ِة‬ ‫وﻻ تقوم الس‬
“Sebaik-baik hari yang terbit padanya matahari adalah hari Jum’at. Pada hari Jum’at
Nabi Adam p diciptakan, pada hari itu dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari
itu juga dikeluarkan dari surga, dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari
Jum’at”.832
3. Hari Berbangkit, Mahsyar Hingga Surga Atau Neraka
Hancurnya alam semesta adalah satu yang pasti dan tidak dipungkiri. Allah l Zat
Yang Maha Terpuji telah menjanjikan kehancuran itu dalam kitab suci. Peringatan itu
sering diulangi agar manusia yang sering lalai untuk benar-benar berbenah diri. Tiada
yang kekal didunia ini, dunia disifati dengan kefanaan dan tak abadi, semuanya akan

830
HR. Bukhari (no. 6522)
831
HR. Muslim (no. 2937)
832
HR. Muslim (no. 854)
Mata Air Yang Jernih 473

berakhir disuatu saat nanti, maka ambillah perbekalan untuk pulang kampung halaman
asli. Usia dunia semakin tua dan mendekat kepada janji yang pasti.
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
َ‫َوالﱠذِي نَ ْﻔسِي ِبيَ ِد ِه َما بَق َِي مِ نَ ال ﱡد ْنيَا فِي َما َمضَى مِ ْنهَا إﻻﱠ َك َما بَق َِي مِ ْن يَ ْومِ ُك ْم َهذَا فِي َما َمضَى مِ ْنهُ َو َما نَ َرى مِ ن‬
ً ‫الش ْﱠم ِس إﻻﱠ يَس‬
‫ِيرا‬
“Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, tidaklah tersisa dari umur dunia kalian dari yang
telah lalu, kecuali seperti tersisanya hari ini dengan waktu yang telah berjalan. Dan
kami melihat matahari hampir tenggelam”.833
Dihari peniupan sangkakala dan hancurnya alam semesta, huru-hara hari kiamat
sangat mengerikan. Jika ada film empat dimensi yang pernah dibuat oleh manusia
bagaimana ilustrasi yang digambarkan, begitu ngeri dan amat menakutkan, itu baru
hanya akal manusia yang penuh keterbatasan. Bagaimana kedahsyatan dan kengerian
di hari sangkakala ditiup, semua penduduk langit dan bumi terkejut. Tiupan itu sungguh
mengangetkan kecuali yang dikehendaki Allah k, dan menghantarkan semua
makhluk pada kehancuran. Hakikat yang sebenarnya tentu hanya Allah k yang
mengetahui, namun kita cukup beriman dan merenungi apa yang Allah k kabarkan
di dalam kitab-Nya nan suci.

Cukuplah bagi seorang Muslim merenungkan firman Allah f:


ُ َْ َ َ ٌ ‫اع ِة َ ْ ٌء َع ِظ‬ ‫اس ﱠات ُقوا َرﱠ ُك ْم ۚ إ ﱠن َزْل َزَل َة ﱠ‬ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫( َي ْو َم ت َر ْو َ ا تذ َ ُل ﱡل ُم ْر ِض َع ٍة َع ﱠما‬1) ‫يم‬ َ ‫الس‬
ِ
ُ ‫الن‬ ‫يا أ ا‬
َ َ ٰ َ َ َ َ
‫َ ْ َ ْ َ َ َ َى ﱠ‬ َ ُ َ ْ ‫َأ‬
َ ‫ض َع ْت َو َت‬
‫اب ﱠ ِ ش ِد ٌيد‬ َ ‫اس ُس َار ٰى َو َما ُ م ُس َار ٰى َولك ﱠن َعذ‬
ِ ِ
َ ‫الن‬ ‫ر‬ ‫ت‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ل‬ٍ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ات‬ِ ‫ذ‬ ‫ض ُع ﱡ‬
‫ل‬ ‫ر‬
(2)
“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat
itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika)
kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari
anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu
lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan
tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”. (QS. Al-Hajj: 1-2)
Menurut Imam Ibnu Al-‘Arabi t, Ibnu Taimiyah v, Imam As-Syaukani v, bahwa
tiupan sangkakala terjadi 3 kali, tiupan pertama nafkhatu al-faza’ (mengejutkan), kedua
nafkhatu as-sha’iq (tiupan mematikan), dan tiupan ketiga nafkhatu ba’tsi wa an-nusyur
(membangkitkan dan mengumpulkan). Allah k berfirman:

‫اخ ِر َن‬ َ ‫اﻷ ْرض إ ﱠﻻ َم ْن َش َاء ﱠ ُ َو ُ ﱞل َأ َت ْو ُه‬


َْ ْ ََ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ ‫الص‬ ‫ﱡ‬ ُ َُْ َ ََْ
ِ ‫د‬ ِ ِ ِ ‫ورفف ِزع َمن ِ السماو‬
ِ ‫ات ومن‬ ِ ِ ‫و وم ينفﺦ‬

833
HR. Al-Bazzar (no. 7242), Ahmad (no. 6173). Shahih Lighairihi, syaikh Al-Aranuth t
474 Mata Air Yang Jernih

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit
dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka
datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS. An-Naml: 87)
َ َ ْ ُ َ ُ ُ َ ‫ﱠ‬ َْ ْ ََ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫الصور َف‬ َ َُ
‫ض ِإﻻ َم ْن ش َاء ﱠ ُ ث ﱠم ن ِفﺦ ِف ِيه أخ َرى ف ِإذا‬
ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫او‬‫م‬ ‫الس‬ ِ
ْ ‫صع َق َم‬
‫ن‬ ِ ِ
‫ﱡ‬
ِ ‫ﺦ‬ ‫ون ِف‬
َ ُ ْ ٌ َ ْ ُ
‫ام َينظ ُرون‬ ‫م ِقي‬
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali
siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-
tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”. (QS. Az-Zumar: 68)
َ ُ
‫َرِّ ِ ْم َي ِسلون‬ ٰ َ ‫اث ِإ‬ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ‫الص‬ ‫ﱡ‬ َ َُ
ِ ‫ورف ِإذا م ِّمن اﻷجد‬
ِ ِ ‫ون ِفﺦ‬
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Tuhan mereka”. (QS. Yasin: 51)
Kondisi alam semesta saat itu sangat mengerikan, bagaimana keadaan langit, bumi,
gunung-gunung, lautan dan keadaan manusia.
َ ً َ ً ‫ض َوا ْ َب ُ َ ُ ﱠ َ َ ﱠ‬ َْ َ ُ َ ٌَ َ ٌ َ َْ ‫ﱡ‬ َ ُ َ َ
‫( ف َي ْو َم ِئ ٍذ‬14) ‫اح َدة‬
ِ ‫ال فدكتا دكة و‬ ِ
ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫ت‬
ِ ‫ل‬ ‫م‬
ِ ‫ح‬‫و‬ (13 ) ‫ة‬‫د‬ ‫اح‬
ِ ‫و‬ ‫ة‬ ‫خ‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ور‬
ِ ‫الص‬ ِ ‫ف ِإذا ن ِف‬
‫ﺦ‬
ٌَ َ ََْ َ َ ُ َ ‫ﱠ‬ ‫َ ْ َ ﱠ‬ َُ َْ َ ََ
‫( و ا شق ِت السماء ف ِ يوم ِئ ٍذ وا ِ ية‬15) ‫وقع ِت الو ا ِقعة‬
“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-
gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah hari
kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah”. (QS. Al-
Haqqah: 13-16)

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda :


َ ‫ َق‬،‫ َأ َب ْ ُت‬:‫ال‬
:‫ال‬ َ ‫ َق‬،‫ َأ َب ْ ُت‬:‫ال‬
َ ‫ َأ ْرَ ُعو َن َش ْ ًرا؟ َق‬:‫ال‬ َ ‫ َأ ْرَ ُعو َن َي ْو ًما؟ َق‬:‫ال‬
َ ‫الن ْف َخ َت ْ ن َأ ْرَ ُعو َن َق‬
‫َ َ ْ َن ﱠ‬
‫ما ب‬
َ ِ
‫س ِم َن‬
َ
َ ْ ‫ ل‬،‫البق ُل‬ْ ُ ْ َ َ ُ ْ َ
َ ‫الس َماء َم ًاء ف َين ُ تون ك َما َين ُ ت‬ َ ُ‫ﱠ‬
ِ ‫ »ث ﱠم ي ِ ُل ِمن ﱠ‬:‫ال‬
ْ ُ ُ َ ُ
َ ‫ ق‬،‫ أ َب ْ ت‬:‫ال‬ َ ‫َأ ْرَ ُعون َسنة؟ ق‬
َ ً َ َ
‫الق َي َام ِة‬ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ‫ إ ﱠﻻ َع ْظ ًما َو ً َ ُ َ َ ْ ُ ﱠ َ َ ْ ُ ُ ﱠ‬، َ ‫اﻹ ْ َسان َ ْ ٌء إ ﱠﻻ َي ْب‬
ِ ‫ و ِمنه ي َركب ا لق يوم‬،‫احدا و و ب الذن ِب‬ ِ ِ ِ ِ ِ
“Jarak antara kedua tiupan empat puluh.” Abu Hurairah a bertanya, Apakah empat
puluh hari? Beliau menjawab: Aku belum bisa memastikan. Abu Hurairah z
bertanya lagi, Apakah empat puluh bulan? Beliau menjawab; Aku belum bisa
memastikan. Ditanya lagi, apakah empat puluh tahun? Beliau menjawab: Aku belum
bisa memastikan”. Kemudian Allah menurunkan air hujan dari langit, maka merekapun
tumbuh sebagaimana tumbuhnya tanaman. Tidak ada satu jasadpun dari manusia
Mata Air Yang Jernih 475

kecuali telah hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekornya,dan dari sanalah manusia
akan tersusun kembali pada hari kiamat”.834
َ َ ًَ َْ ً َ ََََُ ً َ ُ ْ َُ ْ َ َُ
‫( ﻻ ت َرى ِف َ ا‬106) ‫صفا‬ ‫( فيذر ا قاعا صف‬105) ‫َو َ ْسألون َك َع ِن ا ِ َب ِال فق ْل َي ِسف َ ا َرِّ ي ْسفا‬
‫ﱠ‬ َ ََ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ َ ﱠ ُ َن ﱠ‬ ً َ َ
‫ص َوات ِل ﱠلر ْح َٰم ِن فﻼ ْس َم ُع ِإﻻ‬‫( يوم ِئ ٍذ ي ِبعو الدا ِ ﻻ ِعوج له ۖ وخشع ِت اﻷ‬107) ‫ِع َو ًجا َوﻻ أ ْمتا‬
(108) ‫َ ْم ًسا‬
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah:
"Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia
akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikitpun
kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. Pada hari itu manusia
mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan
merendahlah semua suara kepada Rabb Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak
mendengar kecuali bisikan saja”. (QS. Taha:105-108)
َ َ ‫ﱠ َ َ َ َ ّ ّ ّ ْ ُ ُ َ َ َ َ َْ َﱠ َ َ ْ ُ ُ ُ َ ْ ً َََْ ﱠ ُ ﱠ‬ ْ َ َ َْ
ِ ‫يوم نط ِوي السماء كط ِي ال ِ ِ ِل ِللكت ِب كما بدأنا أول خل ٍق ِعيده وعدا علينا ِإنا كنا‬
‫اع ِل ن‬‫ف‬
“(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas.
Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan
mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakannya”. (QS. Al-Anbiya: 104)
ُ َ َ ‫َ َ َ َ ُ ﱠ َ َ ﱠ َ ْ َ ْ َْ ُ َ ً َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ﱠ‬
ٌ ‫ات َم ْطو ﱠ‬
‫ات ِب َي ِمي ِن ِه‬ ِ ‫حق قد ِر ِه واﻷرض ج ِميعا قبضته يوم ال ِقيام ِة والسماو‬ ‫وما قدروا‬
َ ُ َ َ
‫ُس ْب َح َان ُه َو َعا َع ﱠما ُ ْش ِركون‬
“Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya
padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung
dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Rabb dan Maha Tinggi Dia dari apa yang
mereka persekutukan”. (QS. Az-Zumar: 67)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َْ ُ ُ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ُ َ ‫ُ ﱠ‬ ‫ َو َ ْطوي ﱠ‬،‫ض‬
َ ‫الس َم َو‬ َ ُ‫َْ ُ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْر‬
ِ ‫ أين ملوك اﻷر‬،‫ أنا اﳌ ِلك‬:‫ ثم يقول‬،‫ات ِبي ِمي ِن ِه‬
‫ض‬ ِ ِ ‫يق ِبض‬
“Allah menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya. Kemudian
Allah berfirman: “Aku adalah Raja yang sesungguhnya, mana raja-raja dunia?”835
َ َ َ َ َُّ َ ْ َْ َ َ ْ َ ُ ‫ﱠ ﱠ‬ َ َ َ َ
(36) ‫اح َب ِت ِه َو َ ِ ِيه‬
ِ ‫( وص‬35) ‫( وأ ِم ِه و أ ِب ِيه‬34) ‫( يوم ي ِف ﱡر اﳌ ْر ُء ِمن أ ِخ ِيه‬33) ‫ف ِإذا جاء ِت الصاخة‬

834
HR. Bukhari (no. 4935) Muslim (no. 2955)
835
HR. Bukhari (no. 4812)
476 Mata Air Yang Jernih

“Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada
hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-
anaknya”. (QS. Abasa: 33-36)
ْ ُ ‫( َو َذا ْال ُق ُب‬3) ‫( َو َذا ْالب َح ُار ُف ّج َر ْت‬2) ‫انت َ َ ْت‬
(4) ‫ور ُ ْع ِ َ ت‬
َ ُ َ َْ َ َ
‫ب‬ ‫اك‬ ‫و‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫و‬ (1 )
ْ ََ َ ُ َ ‫َ ﱠ‬
‫ت‬ ‫ِإذا السماء انفطر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila
lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar”. (QS. Al-
Infithar: 1-4)
ْ َّ َ ْ َ ْ ُ ‫( َو َذا ا ْ َب‬2) ‫وم ْان َك َد َر ْت‬ ‫ َ َذا ﱡ‬1) ‫س ُك ّو َر ْت‬ ‫َ ﱠ‬
(4) ‫( َو ِ ذا ال ِعش ُار ُع ِطلت‬3) ‫ال ُس ِّ َ ت‬ ِ ِ
ُ ‫الن ُج‬
ِ ‫و‬ ( ِ
ُ ‫الش ْم‬ ‫ِإذا‬
ْ
(5) ‫وش ُح ِش َرت‬ ُ ‫َو َذا ْال ُو ُح‬
ِ
“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila
gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting tidak diperdulikan,
dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan”. (QS. At-Takwir: 1-5)
َ ُ َ ْ ْ َ ََ
(3) ‫ان َما ل َ ا‬‫اﻹ س‬ ‫ال‬‫ق‬‫و‬ ( 2 ) ‫ا‬ َ ‫ض َأ ْث َق َال‬ َْ َ َ ْ ََ
ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫ت‬
ِ ‫ج‬‫ر‬ ‫خ‬ ‫أ‬‫و‬ (1 ) ‫ا‬ َ ‫ض زْل َز َال‬ َ ْ َ ُْ َ
ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫ِإذا زل ِزل ِت‬
ِ ِ
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya:
"Mengapa bumi (menjadi begini)?" (QS. Al-Zalzalah: 1-3)
ْ َ ُ َ ْ ُ ُ ََ ُ َْْ َ ‫اس َ ْال َف‬ َ َ ‫َو َما َأ ْد‬
‫( َي ْو َم َي ُكو ُن ﱠ‬3) ‫اك َما ْال َق َع ُة‬
ُ ‫الن‬
‫ال ال ِع ْ ِن‬ ‫( وتكون ا ِ ب‬4) ‫وث‬
ِ ‫اش اﳌبث‬
ِ ‫ر‬ ‫ار‬
ِ ‫ر‬
ُ َْ
(5) ‫وش‬
ِ ‫نف‬ ‫اﳌ‬
“Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-
anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-
hamburkan”. (QS. Al-Qari’ah: 3-5)
Kondisi manusia ketika dibangkitkan tanpa pakaian, tidak pakai sendal dan tidak punya
apapun. Manusia akan dikumpulkan di padang yang lapang dan putih tidak alamat
pengenal, Allah k berfirman:
َ َ ََ ََ ُ َ َ ُ َ
ۗ ۜ ‫( قالوا َيا َو ْ لنا َمن َ َعثنا ِمن ﱠم ْرق ِدنا‬51) ‫اث ِإ ٰ َرِّ ِ ْم َي ِسلون‬ َ ْ َ ْ َ ُ َ َ ‫الص‬ ‫ﱡ‬ َ َُ
ِ ‫ور ف ِإذا م ِّمن اﻷجد‬
ِ ِ ‫ون ِفﺦ‬
َ ُ ُ ْ َ َ َ ُ َٰ ْ ‫َٰ َ َ َ َ َ ﱠ‬
(52) ‫ص َدق اﳌ ْر َسلون‬ ‫ذا ما وعد الرحمن و‬
“Dan ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya
(menuju) kepada Rabb mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah
yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?". Inilah yang dijanjikan
(Rabb) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul(Nya)”. (QS. Yasin: 51-52)
َْ َ ْ ‫اﻷ ْر َ ﱠ َ َ ُ َ َ ُ ﱠ‬َ ْ َ ْ َ ُ َْ ْ ُ ‫َ ْ َ ُ َ ﱠ‬
ِ ‫ض والسماوات و َرزوا ِ ِ الو‬
‫اح ِد الق ﱠ ِار‬ ِ ‫يوم تبدل اﻷرض غ‬
Mata Air Yang Jernih 477

“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula)
langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat
Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (QS. Ibrahim: 48)
Para ulama berbeda pendapat, apakah maksud bumi padang mahsyar adalah bumi
kita sekarang yang dimodifikasi oleh Allah k ataukah mahsyar dari bumi baru,
Wallahu a’lam.
Dari Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda;
ً ُ ً ً َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ ُ ﱠ‬
‫ﱠ ِ ُحفاة ُع َراة غ ْرﻻ‬ ‫ ِإنكم محشورون ِإ‬،‫يا أ ا الناس‬
“Wahai manusia! Sungguh kalian akan dikumpulkan menuju Allah dalam keadaan
tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan tidak di khitan (sunat)”.836
َ َ ‫َ َ َ َ َْ َﱠ َ َ ْ ُ ُ ُ َ ْ ً َََْ ﱠ ُ ﱠ‬
ِ ‫ وعدا علينا ِإنا كنا‬،‫كما بدأنا أول خل ٍق ِعيده‬
‫اع ِل ن‬‫ف‬
“Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan
mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakannya”. (QS. Al-Anbiya: 104))
Manusia pertama yang dibangkitkan oleh Allah k dan yang pertama diberikan
pakaian adalah Nabi Ibrahim p.

Dari sahabat Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:


ُ ‫إ ﱠن َأ ﱠو َل َم ْن ُي ْك َ َي ْو َم الق َي َامة إ ْب َرا‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ِ ِ
“Sungguh orang pertama yang diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim p”.837
Alam akhirat adalam alam ghaib, yang mana semua kondisi sudah berbeda dengan
keadaan normalnya kehidupan dunia. Bukan hanya tempat, namun fisik manusia juga
di modifikasi oleh Allah k, sehingga menjadi fisik yang kuat dan tahan. Bayangkan
berdiri dalam waktu yang sangat lama tanpa alas kaki dan busana, tidak makan dan
minum dibawah terik matahari yang didekatkan.
Keadaan manusia bermacam-macam sesuai ukuran amal perbuatan mereka di dunia.
Dalam kondisi berdiri di padang mahsyar amat luas, berdiri dibawah matahari yang
didekatkan ke kepala, keringat bercucuran ada yang sampai ke dada, ada yang sampai
menenggelamkannya, tergantung amal perbuatannya semasa didunia.
Dari sahabat Al-Miqdad bin Al-Aswad z dia berkata, aku mendengar Rasulullah n
bersabda:

836
HR. Bukhari (no. 4625)
837
HR. Bukhari (no. 4740)
478 Mata Air Yang Jernih

َ ْ َ ْ ُْ َ ُ َ ‫ﱠ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ﱠ‬ َُْ
ٍ ‫ ح تكون ِم م ك ِمقد ِار ِم‬،‫تد ى الشمس يوم ال ِقيام ِة ِمن ا ل ِق‬
‫يل‬
“Pada hari kiamat, matahari akan didekatkan kepada seluruh makhluk hingga jaraknya
satu mil”.
Sulaim bin ‘Amr t (perawi Hadits) berkata:
ُ ُ َ َ َ ُ َْ ْ َُْ ‫َ ْ َ ﱠ‬ َْ َ َ َ ََ ْ ْ َ ‫َف َوﷲ َما َأ ْدري َما‬
‫ »ف َيكون‬:‫ال‬ ‫ ق‬- ‫يل ال ِذي تكت َح ُل ِب ِه الع ن‬ ‫ أ ِم ِاﳌ‬،‫ض‬ ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬ ‫ة‬ ‫اف‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫؟‬ ‫يل‬ ‫اﳌ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ب‬ ‫ع‬ ِ ِ
ْ‫ َوم ْ ُ م‬،‫ َوم ْ ُ ْم َم ْن َي ُكو ُن إ َ ُر ْك َب َ ْيه‬،‫ َفم ْ ُ ْم َم ْن َي ُكو ُن إ َ َك ْع َب ْيه‬،‫اس َع َ َق ْدر َأ ْع َمال ْم ْال َع َرق‬ ُ ‫ﱠ‬
‫الن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ
‫ﷲ َعل ْي ِه‬
‫َﱠ‬
‫ﷲص‬ ‫ل‬ُ ‫ َو َأ َش َار َر ُسو‬:‫ال‬
َ ‫ َوم ْ ُ ْم َم ْن ُي ْ ُم ُه ْال َع َر ُق إ ْ َ ًاما« َق‬،‫َم ْن َي ُكو ُن إ َ َح ْق َو ْ ِه‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ‫َ َﱠ‬
‫وسلم ِبي ِد ِه ِإ ِف ِيه‬
“Demi Allah aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan Mil. Apakah ukuran jarak
perjalanan, atau alat yang dipakai untuk celak mata?”
Nabi n bersabda: “Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar
amal-amalnya. Diantara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya, ada
yang sampai kelututnya, dan ada yang sampai ke pinggangnya, serta ada yang
tenggelam dalam keringatnya. Rasulullah n memberi isyarat dengan meletakkan
tangan ke mulut beliau”.838
Dalam kondisi seperti itu ada sekelompok hamba yang dilindungi oleh Allah k
dengan naungan ‘arsy-Nya.
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ََ َ ‫ّ ََْ َ ﱠ ﱠ ﱡُ َ ُ َ ُ َ َ ﱞ‬ ُ ‫َس ْب َع ٌة ُيظ ﱡل ُ ُم ﱠ‬
‫ َو َر ُج ٌل‬،‫اب شأ ِ ِع َب َاد ِة َرِّ ِه‬ ‫ وش‬،‫اﻹمام الع ِادل‬
ِ :‫ه‬ ‫ل‬ ‫ظ‬
ِ ‫ﻻ‬ ‫إ‬
ِ ‫ل‬ ‫ظ‬ ِ ‫ﻻ‬ ‫م‬ ‫و‬‫ي‬ ، ‫ه‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ظ‬
ِ ِ ِ
ُ َ ٌ ََ ْ ُ ْ َ ََ ٌ ُ َ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ﱠ‬ َ َ َ ‫ﱠ‬ َْ
‫ ورجل طلبته امرأة ذات‬،‫ َو َر ُجﻼ ِن ت َح ﱠابا ِ ِ اجتمعا علي ِه وتفرقا علي ِه‬،‫اج ِد‬ ِ ‫قل ُب ُه ُم َعل ٌق ِ اﳌ َس‬
ُ ُْ ُ َ ََ َ ْ َ َ َ َ ٌ ُ ََ َ‫ََ َ ّ َ َ ُ ﱠ‬ ْ
،‫ أخفى َح ﱠ ﻻ ْعل َم ِش َمال ُه َما تن ِف ُق َي ِمين ُه‬،‫ص ﱠدق‬ ‫ ورجل ت‬، ‫ ِإ ِ ي أخاف‬:‫ فقال‬،‫َمن ِص ٍب َو َج َم ٍال‬
َ ْ َ ََ ً َ َ‫ََ ُ ٌ ََ َ ﱠ‬
‫اضت َع ْين ُاه‬ ‫ورجل ذكر خ ِاليا فف‬
“Tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, di hari yang tidak ada naungan
kecuali nauangan-Nya. Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah
kepada Allah, seorang hamba yang hatinya rind uke masjid, dua orang yang saling
mencintai karena Allah, berpisah dan bertemu karena-Nya. Seorang lelaki yang diajak
berzina oleh wanita yang punya kedudukan lagi cantik, lalu lelaki itu berkata, “Aku
takut kepada Allah”. Seseorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya,
sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya. Seseorang
yang mengingat Allah dikala sendiri, lalu air matanya berlinang”.839

838
HR. Muslim (no. 2864)
839
HR. Bukhari (no. 660) Muslim (no. 1031)
Mata Air Yang Jernih 479

Orang kafir dihinakan oleh Allah k dengan berjalan diatas wajahnya.


َ َ َ
َ
‫اط ﱡم ْست ِق ٍيم‬
ٍ ‫ِص َر‬ ٰ َ ‫َو ْج ِ ِه أ ْ َد ٰى أ ﱠمن َي ْم ِ َس ِو ا َع‬ ٰ َ ‫أ َف َمن َي ْم ِ ُم ِكبا َع‬

“Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak
mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?”
(QS. Al-Mulk: 22)
Dari
َ Anas bin Malik z, bahwa ada seseorang
َ bertanya
َ kepada Rasulullah n;
َ َ ْ‫ﱡ‬
‫الدن َيا ق ِاد ًرا َع أ ْن‬ ْ َ ْ ّ َ ‫س ﱠالذي أ ْم َش ُاه َع‬ ْ َ َ ‫ف ُي ْح َش ُر ال َ اف ُر َع َ َو ْج ه؟ َق‬
َ َْ
ِ ‫الرجل ِن‬ ِ ِ َ ‫ أل‬:‫ال‬ ِِ ِ ‫كي‬
ََْ ْ َ َ َُ َُْ
‫الق َي َام ِة‬
ِ ‫يم ِشيه ع وج ِ ِه يوم‬
“Wahai Rasulullah, bagaimana orang kafir digiring dengan berjalan diatas wajahnya
pada hari kiamat?
Rasulullah n bersabda: “Bukankah yang Rabb yang menjadikan seseorang berjalan
di atas kedua kakinya juga mampu untuk memebuatnya berjalan diatas wajahnya?
Qatadah mengatakan; “Benar, demi kemuliaan Rabb kami”.840
Orang yang sombong dimuka bumi akan dibangkitkan dalam keadaan sekecil semut.
Orang yang suka meminta minta dan menjadikannya perkerjaan, maka akan
dibangkitkan dalam keadaan wajahnya tidak berdaging.
‫ َ ْع ُلو ُ ْم ُ ﱡل َ ْ ٍء م َن ﱠ‬،‫الناس‬
‫ َح ﱠ‬،‫الص َغار‬ ‫ص َور ﱠ‬
ُ ،‫الذ ّر‬ ‫ُ ْ َ ُ َُْ َ ّ ُ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ َ ِ ِ ِ ‫ أمثال‬،‫يحشر اﳌتك ِ ون يوم ال ِقيام ِة‬
‫ص َار ِة‬َ ‫ ُع‬،‫ ُ ْسق ْون م ْن طينة ا َبال‬،‫ َف َت ْعل َو ُ ْم ن ُاراﻷن َيار‬،‫س‬
َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ُ َ ُ َُ ُ َُ َ‫َ َﱠ‬
ُ ‫ول‬ ‫ب‬ : ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫ي‬ ،‫م‬ ‫ن‬ ‫ج‬ ‫ا‬‫ن‬
ًْ
‫وا‬
ُُ َْ
‫ل‬ ‫يدخ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ َ
‫أ ْ ِل الن ِار‬
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya g, Rasulullah n bersabda;

“Pada hari kiamat orang-orang sombong akan digiring dan dikumpulkan pada hari
kiamat sebesar semut kecil dalam bentuk manusia, kehinaan akan meliputi mereka dari
berbagai sisi. Mereka akan di masukkan ke dalam sebuah penjara didalam neraka
Jahannam yang Namanya Buulas. Api neraka yang sangat panas akan membakar
mereka. mereka akan diminumi nanah penduduk neraka yaitu tihnatu al-khabal
(lumpur kebinasaan) dari perasan keringat penduduk neraka”.841

Dari sahabat Abdulah bin Umar, Rasulullah n bersabda:


َ ُ َ ْ ‫اس َح ﱠ َي ْأ ِ َي َي ْو َم ْال ِق َي َام ِة َو َل‬ ‫الر ُج ُل َ ْس َأ ُل ﱠ‬ ُ ‫َﻻ َي َز‬
‫س ِ َو ْج ِ ِه ُم ْز َعة ْ ٍم‬ َ ‫الن‬ ‫ال ﱠ‬

840
HR. Bukhari (no. 6042) Muslim, (no. 5020)
841
HR. Ahmad (no. 6677) Imam Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (no. 557). Dihasankan oleh Syaikh
Nasiruddin Al-Albani
480 Mata Air Yang Jernih

“Seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain (mengemis) sehingga dia


datang pada hari kiamat dalam keadaan wajahnya tidak berdaging”.842
Dari ‘Ammarah ibnu Al-Qa’Qa’ t, dari Abu Zur’ah v, dari Abu Hurairah z,
Rasulullah n bersabda:
ْ ِ ‫ َفإ ﱠن َما َ ْس َأ ُل َج ْم ًرا َف ْل َ ْس َت ِق ﱠل َأ ْو ِل َ ْس َت ْك‬،‫اس َأ ْم َو َال ُ ْم َت َك ﱡ ً ا‬ ‫َ ْ ََ َ ﱠ‬
َ ‫الن‬ ‫من س أ ل‬
ِ
“Siapa saja yang meminta-minta harta orang untuk memperkaya diri, sebenarnya ia
hanya meminta bara api. Maka mintalah sedikit atau banyak (bara api itu)”.843
Adapun para mujahidin yang syahid dijalan Allah k, akan di bangkitkan dalam
kondisi darahnya wangi aroma kesturi. Orang yang berpuasa diberi aroma mulutnya
lebih wangi dari kesturi. Orang yang wafat disaat haji atau umrah akan dibangkitkan
dalam keadaan bertalbiyah. Para Muazzin akan ditinggikan leher nya pada hari kiamat,
karena mulia dan keutamaan Ibadah Azan.
Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan z, Rasulullah n bersabda:
ْ ً َ َ ‫ُْ َ ّ ُ َ َ ْ َ ُ ﱠ‬
‫اس أ ْعناقا َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬
ِ ‫اﳌؤ ِذنون أطول الن‬
“Para Muazzin adalah manusia yang paling panjang lehernya di hari kiamat”.844
Berkata Imam An-Nawawi As-Syafi’i t:
ْ َ َ ْ ُ ْ َ ‫ََُْ َ َ ََْ ُ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠ ْ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َْ َ َ ﱠ‬
‫اس ال َع َرق َي ْو َم ال ِق َي َام ِة طالت‬‫اب وقال النضر بن شمي ٍل ِإذا أ م الن‬ ِ ‫ك ة ما يرونه ِمن الثو‬
ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫َ ْ َ ُ ُ ْ َﱠ‬
‫أعناق م ِلئﻼ ينال م ذ ِلك الكرب والعرق‬
“Maksud dari Hadits ini banyak nya pahala yang mereka lihat pada hari kiamat”.
Berkata An-Nadr bin Syumail t: “Apabila manusia sudah dikekang oleh banjir
keringat dihari kiamat, maka Allah panjangkan leher mereka agar tidak ditimpa
kesulitan dan banjir keringat”.845
Dari Sahabat Barra’ bin ‘Azib z, Rasulullah n bersabda:
ْ َْ َ َْ َ ‫ْاﳌُ َؤ ّذ ُن ُ ْغ َف ُر َل ُه َم ﱠد‬
َ ‫ َو َ ْش َ ُد َل ُه ُ ﱡل َر ْطب َو‬،‫ص ْوته‬
‫ َو ُ كت ُب ل ُه ِم َن اﻷ ْج ِر ِمث ُل َم ْن‬،‫س َس ِم َع ُه‬
ٍ ِ ‫ا‬ ٍ ِ ِ ِ
ُ‫ص ﱠ َم َعه‬ َ

842
HR. Syu’abu Al-Iman (no. 3233) Imam Al-Baihaqi rahimahullah (w. 458 H)
843
HR. Muslim (no. 1041)
844
HR. Muslim (no. 387)
845
Syarah Muslim 4/92 Imam An-Nawawi
Mata Air Yang Jernih 481

“Muazzin diampuni dosanya sejauh suaranya disaat azan, setiap yang basah dan kering
yang mendengarnya akan menjadi saksi baginya, dan dicatat untuknya pahala seperti
pahala siapapun yang shalat bersamanya”.846
Dari Sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ّ ‫َّ َ ﱠ‬ ‫َل ْو َ ْع َل ُم ﱠ‬
‫ ث ﱠم ل ْم َي ِج ُدوا ِإﻻ أ ْن َ ْس َ ِ ُموا َعل ْي ِه ﻻ ْس َ َ ُموا‬،‫ف اﻷ ﱠو ِل‬
ِ ‫الند ِاء والص‬
َ ُ ‫الن‬
ِ ِ ‫اس ما‬
“Andaikan manusia mengetahui keutamaan dalam azan dan shaf pertama, kemudian
mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, pasti mereka akan
memngundi”.847
Berkata Khalifah ‘Umar bin Khattab z:

ً ‫لَ ْو َﻻ ا ْل ِخ َﻼفَةُ لَ ُك ْنتُ ُم َؤذِّنا‬


“Kalau bukan karena urusan pemerintahan, tentu aku akan menjadi Muazzin”.848

Berkata Imam As-Syafi’i t:

َ‫غ ِﻔ ْر ِل ْل ُم َؤ ِذّنِين‬
ْ ‫ ا‬:- ‫سلﱠ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ - ِ ‫ب ْاﻷَذَانَ ِلقَ ْو ِل النﱠبِ ّي‬
َ ُ ‫صلﱠى ﱠ‬ ‫َوأ ُ ِح ﱡ‬
“Aku menyukai Azan, karena sabda Nabi n: “Ya Allah, ampunilah para muazzin”.849

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda;

،‫الق َي َام ِة‬ َََْ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َْ ُ ْ َ ُ َْ َ ُ‫ﱠ َ ﱠ‬ َ ٌ َ َ ُ َْ َُ َ َْ ‫َ ﱠ‬


ِ ‫ و أعلم ِبمن ي لم ِ س ِ ِيل ِه ِإﻻ جاء يوم‬، ِ ‫يل‬ِ ِ ‫وال ِذي نف ِ ِبي ِد ِه ﻻ ي لم أحد ِ س‬
ّ َ ‫َ ﱠْ ُ َْ ُ ﱠ‬
‫الر ُح ِر ُح ا ِﳌ ْس ِك‬
ِ ‫ و‬،‫واللون لون الد ِم‬
“Demi Allah yang jiwaku berada ditangan-Nya! Tidak ada seorangpun yang terluka di
jalan Allah, dan Allah Maha Tahu siapa yang terluka di jalan-Nya, kecuali dia akan
datang pada hari kiamat, warnanya warna darah sementara aromanya aroma semerbak
parfum kasturi”.850
a) Syafa’at di Padang Mahsyar
Syafa’at adalah istilah syariat. Secara bahasa Syafa’at berarti perantara, permintaan,
menggenapkan. Secara istilah syariat didefenisikan oleh para ulama;
َ ‫ﱠ َ ﱡ ُ َ ْ ب َج ْلب َم ْن َف َعة َأ ْو َد ْفع َم‬
‫ض ﱠر ٍة‬ ِ ٍ ِ ِ ِ ‫التوسط ِللغ‬

846
HR. An-Nasai (no. 646), Shahih At-Targhib (no. 236)
847
HR. Bukhari (no. 615, 2689), Muslim (no. 437)
848
Kifayatu At-Tanbih 2/401, Ibnu Rif’ah t (w. 701 H), Fatawa Al-‘Izz bin Abdissalam no. 164
849
Abu Daud (no. 517) dari Abu Hurairah z. Lihat Al-Umm 1/186
850
HR. Bukhari (no.2803) Muslim (no. 1876)
482 Mata Air Yang Jernih

“Menjadi penengah (perantara) bagi orang lain dengan tujuan memperoleh manfaat
atau menolak mudharat”.851
Syafaat yang dimaksud dalam bahasan ini adalah syafaat yang akan diperoleh oleh
seorang hamba pada hari kiamat, baik berupa ampunan dan rahmat Allah k ataupun
dibebaskan dari kesusahan dan azab Allah k. Allah k berfirman:
ْ ‫َ ْ َ ﱠ َ ْ َُ َ ﱠ‬
‫ند ُه ِإﻻ ِب ِإذ ِن ِه‬‫من ذا ال ِذي شفع ِع‬
“Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya”. (Al-Baqarah: 255)
ٰ َ ‫َوَﻻ َ ْش َف ُعو َن ِإ ﱠﻻ ِﳌَ ِن ْارَت‬

“Dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah”
(QS. Al-Anbiya: 28)
َُ َ ‫ُ ْ ﱠ ﱠ‬ َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ ُ َ ُ ُ َ ‫َ ﱠ‬
‫اعة‬‫( قل ِ ِ الشف‬43) ‫أ ِم اتخذوا ِم ْن ُدو ِن ﱠ ِ شف َع َاء ق ْل أ َول ْو انوا ﻻ َي ْم ِلكون ش ْ ًئا َوﻻ َ ْع ِقلون‬
ً ‫َجم‬
‫يعا‬ ِ
“Bahkan mereka mengambil pemebri syafa’at selain Allah. Katakanlah: “Apakah
(engkau akan mengambil syafa’at) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan
tidak berakal? Katakanlah: “Hanya milik Allah syafa’at itu semuanya.” (QS. Az-
Zumar: 43-44)
Jika dilihat dari dalil-dalil syariat, Para ulama menjelaskan bahwa syarat-syarat
seseorang memperoleh syafaat ada 3;
Pertama: Tidak ada syafaat kecuali dengan izin Allah k
َ َ َُ
‫َما لكم ِّمن ُدو ِن ِه ِمن َو ِ ّ ٍ َوﻻ ش ِف ٍيع‬
“Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula)
seorang pemberi syafa'at”. (QS. As-Sajdah: 4)
Kedua: Yang memberi syafaat harus orang yang diridhai Allah k
َ
ٰ َ ‫اع ُ ُ ْم َش ْ ًئا ِإ ﱠﻻ ِمن َ ْع ِد أن َي ْأ َذ َن ﱠ ُ ِﳌَن َ َش ُاء َو َ ْر‬
َ ‫الس َم َاوات َﻻ ُ ْغ َش َف‬
ِ ِ ‫ﱠ‬ َ‫ََ ّ ﱠ‬
ِ ‫وكم ِمن مل ٍك‬
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna,
kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)”.
(QS. An-Najm: 26)
Ketiga: Syafaat hanya untuk orang beriman dan wafat diatas keimanan yang shahih

851
Lihat kitab At-Taudhihu Ar-Rasyid fii Syarhi At-Tauhid 1/125, Mahmud bin Khaldun
Mata Air Yang Jernih 483

َ ‫ََ َ َ ُُ ْ َ َ َ ُ ﱠ‬
‫اعة الشا ِف ِع ن‬‫فما تنفع م شف‬
“Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan
syafa'at”. (QS. Al-Muddatsir: 48)
Orang-orang kafir, musyrikin, munafiq dalam keyakinan tidak akan pernah
mendapatkan syafaat. Allah l pemilik syafaat, adapun seorang hamba hanya bisa
memberi syafaat setelah izin dari Allah k. Dan Allah k tidak pernah ridha kepada
orang-orang kafir, musyrik dan munafiq.
Jenis-jenis syafaat sangat banyak, syafaat Rasulullah n, syafaat para Malaikat,
syafaat amal shaleh, syafaat Al-Quran dan ibadah puasa, syafaat teman yang shaleh,
syafaat orang tua atau anak-anak yang shaleh, anak-anak muslim yang meninggal di
usia kecil dan lainnya.
• Syafaat yang Diberikan Allah l untuk Nabi Muhammad n:

Pertama: Syafaat Al-‘Uzhma (syafaat yang besar), yaitu syafaat yang bermanfaat
untuk semua manusia di padang Mahsyar ketika seluruh manusia berdiri lama
menunggu Allah k untuk memulai persidangan dalam kondisi terik matahari yang
didekatkan ke kepala. Maka manusia berbondong-bondong menemui Para Nabi r,
dimulai dari Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa r untuk memohon kepada Allah
k agar disegerakan siding keputusan. Namun semua mereka menolaknya. Akhirnya
manusia datang kepada Nabi Muhammad n.

Dari sahabat Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n bersabda:


ََ ُ ً َ َ َ َ ْ َ ُ ََْ ْ ْ َ ّ َ َْ‫ﱡ‬ ََ َ ٌ َ َ ُ َ ‫ﱠ‬
‫ َو أنا‬، ِ ‫اعة ِﻷ ﱠم‬ ‫ و ِ ِ ي قد اختبأت دعو ِ ي شف‬،‫ِإن ُه ل ْم َيك ْن ن ِ ﱞ ِإﻻ ل ُه َد ْع َوة ق ْد تن ﱠج َز َ ا ِ الدنيا‬
ْ َ َْ ُ ْ َ ‫َ ّ ُ ََ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ََ َﱠ ُ َ ْ َْ َ ﱡ‬
‫ َو ِ َي ِدي ِل َو ُاء‬،‫ َوﻻ فخ َر‬،‫ض‬ ُ ‫اﻷ ْر‬ ‫ و أنا أول من ت شق عنه‬،‫ وﻻ فخر‬،‫س ِيد ول ِد آدم يوم ال ِقيام ِة‬
َ
‫اس ف َي ُقو ُل‬ ‫ َآد ُم َف َم ْن ُد َون ُه َت ْح َت ل َو ا َ َ ْ َ َ َ ُطو ُل َي ْو ُم الق َي َامة َع ﱠ‬،‫ َوﻻ َف ْخ َر‬،‫ا ْ َ ْمد‬
َ ْ
ِ ‫الن‬ ِ ِ ‫ و‬،‫ وﻻ فخر‬،‫ِ ِ ي‬ ِ
َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ ْ َ ُُْ ْ َ
‫ ف شف ْع ِإ َرِّ نا َع ﱠز َو َج ﱠل‬،‫ انط ِلقوا ِبنا ِإ َآد َم أ ِ ي ال ش ِر‬:‫ض‬ ٍ ‫عض م ِلبع‬
“Tidak lah seorang nabi pun kecuali memiliki sebuah doa yang dikabulkan dan telah
digunakan di dunia. Sungguh menyimpan doa itu untuk syafaat bagi umatku di hari
kiamat. Aku penghulu seluruh anak Adam di hari kiamat, bukan sombong. Aku orang
pertama yang dibangkitkan dari bumi, dan ditangan ku bendera pujian, bukan karena
sombong. Adam p dan selainnya berada dibawah benderaku, bukan sombong. Dan
hari kiamat akan dipanjangkan untuk manusia. Maka berkatalah satu dengan yang
lainnya: “Pergilah kepada Adam ayah seluruh manusia, agar beliau memintakan syafaat
kepada Rabb kita k”.852

852
HR. Ahmad (no. 2546)
484 Mata Air Yang Jernih

Ketika para Nabi r menolak untuk memintakan syafaat, sehingga sampai pada
Nabi Isa q dia berkata:
َْ ََ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ّ ‫ﱠ ُ َ ﱠ ً َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ َ َ َ ُ ﱠ‬
‫ض َر ال َي ْو َم َوق ْد غ ِف َر ل ُه َما تق ﱠد َم ِم ْن ذن ِب ِه‬ ‫ وقد ح‬،‫ِإن محمدا ص ﷲ علي ِه وسلم خاتم الن ِ ِي ن‬
‫ََ ﱠ‬
‫َو َما تأخ َر‬
“Sungguh Muhammad n adalah penutup Para Nabi, dan dia ada hari ini, sungguh
dosanya telah diampuni Allah yang awal dan akhir”.
Selanjutnya Rasulullah n bersabda:
َ َْ َ ََ ُ ََ ََ ْ َ َْ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ‫َ َ ُ ُ َ َ ُ َ ﱠ‬ ََُْ
‫ َح ﱠ َيأذن ﱠ ُ َع ﱠز‬،‫ أنا ل َ ا‬:‫ فأقو ُل‬،‫ض َب ْي نا‬
ِ ‫ فليق‬،‫ اشفع لنا ِإ رِ ك‬،‫ يا محمد‬:‫فيأتو ِ ي فيقولون‬
َ ََْ َ َ َْ ‫َ َ ﱠ‬
‫ ِﳌن شاء و ر‬،‫وجل‬
“Maka manusia mendatangiku dan berkata: “Wahai Muhammad! Mintakan lah syafaat
kepada Rabb-mu untuk kami agar segera dimulai persidangan. Maka aku berkata: “Ya,
akulah yang berhak atasnya, sampai Allah mengizinkan untuk diberi syafaat siapa saja
yang di kehendaki dan diridhai-Nya.
Dalam riwayat lain;

‫اج ًدا ِل َرِّ ي َع ﱠز‬ ‫س‬ َ ‫ َف َأ َق ُع‬،‫الع ْرش‬َ ‫ َف َأ ْن َطل ُق َفآ ي َت ْح َت‬،‫اش َف ْع َل َنا إ َ َرّ َك َأ َﻻ َت َرى إ َ َما َن ْح ُن فيه‬ ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ:‫ ُث ﱠم ُي َقال‬، ِ ‫ َل ْم َي ْف َت ْح ُه َع َ َأ َح ٍد َق ْب‬،‫الث َن ِاء َع َل ْي ِه َش ْ ًئا‬
‫ﱠ‬ ْ ُ َ َ َ ْ ‫ﱠ‬ ََ ُ‫َ َ ﱠ ُ ﱠ َ ْ َ ُ ِ ﱠ‬
‫ ثم يفتح ع ِمن مح ِام ِد ِه وحس ِن‬،‫وجل‬
ُ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ
،‫ أ ﱠم ِ َيا َر ِ ّب‬،‫ أ ﱠم ِ َيا َر ِ ّب‬:‫ فأقو ُل‬، ِ ‫ َواشف ْع شف ْع فأ ْرف ُع َرأ‬،‫َيا ُم َح ﱠم ُد ْارف ْع َرأ َس َك َس ْل ْعط ْه‬
‫اب‬ ‫و‬ َ ‫اﻷ ْي َمن م ْن َأ ْب‬
َ
‫اب‬ َ ‫اب َع َل ْ ْم م َن‬
‫الب‬ َ ‫ َيا ُم َح ﱠم ُد َأ ْدخ ْل م ْن ُأ ﱠمت َك َم ْن َﻻ ح َس‬:‫ال‬ ُ ََُ ّ َ َ ‫ُﱠ‬
‫ق‬ ‫ في‬،‫أم ِ يا ر ِب‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ا َ ﱠن ِة‬
“Mintakan lah syafaat kepada Rabb-mu. Tidakkah engkau melihat kesulitan kami hari
ini? Maka aku pergi menuju ke bawah ‘Arsy853, maka aku sujud kepada Rabb-ku ‘azza
wajalla, kemudian dibukakan untuk kalimat pujian-pujian dan sanjungan atas-Nya,
yang belum pernah dibukakan kepada seorangpun sebelumku.
Kemudian Allah k berfirman: “Wahai Muhammad! Angkatlah kepalamu, mintalah
engkau akan diberi. Mintakanlah syafaat engkau akan diberi hak syafaat. Maka aku
mengangkat kepalaku, dan aku berkata: “Wahai Rabb-ku, ummatku, ummatku wahai
Rabb-ku”. Maka dikatakan kepadaku: “Wahai Muhammad, masukkanlah umatmu yang
tidak di hisab kedalam surga dari pintu sebelah kanan dari pintu-pintu surga”.854

853
Ini salah satu hujjah yang menunjukkan Allah ada di atas ‘Arsy yang agung. Nash yang membantah
keyakinan Asya’irah, Mu’tazilah, Tarikat Sufi, tokoh Filsafat dan yang sefaham dengan mereka.
854
HR. Bukhari (no. 4712)
Mata Air Yang Jernih 485

ََ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َُ ْ َ َ ُ ْ ُ َ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ‫ْ َُ ََﱠ‬ ُ ْ َ
‫غرا ُم َ ﱠ ِل ن ِم ْن أث ِر‬ ِ ‫ فنم‬،‫ فتف َرج لنا اﻷمم عن ط ِر ِقنا‬،‫ وأول من يحاسب‬،‫آخ ُر اﻷم ِم‬ ِ ‫نح ن‬
‫ُﱡ‬ َْ َ ُ َ ْ َ ُ ُْ ْ َ ُْ ََُ ُ‫ﱡ‬
‫ َادت َ ِذ ِه اﻷ ﱠمة أن تكون أن ِ َي َاء ل َ ا‬:‫ فتقو ُل اﻷ َم ُم‬،‫ور‬
ِ ‫الط‬
Rasulullah n bersabda: “Kita umat paling terakhir dan paling pertama di hisab. Umat-
umat yang lain berjalan setelah kita, dan kita berjalan dihari kiamat dengan cahaya putih
dan terang disebabkan bekas wudhuk. Umat-umat lain berkata: “Hampir-hampir umat
ini semuanya menjadi para Nabi”.855
Kedua: Syafaat untuk Penduduk Surga agar Segera Memasukinya
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ ُ ََ َ َْ ُ َ ْ ُ َ ْ ََ ْ ْ َ َ
‫ ِب َك‬:‫ ف َيقو ُل‬،‫ ُم َح ﱠم ٌد‬:‫ َم ْن أنت؟ فأقو ُل‬:‫ ف َيقو ُل ا ِازن‬،‫اب ا َ ﱠن ِة َي ْو َم ال ِق َي َام ِة فأ ْستف ِت ُح‬ ‫آ ِي ب‬
َ‫ُأم ْر ُت َﻻ َأ ْف َت ُح َﻷ َحد َق ْب َلك‬
ٍ ِ ِ
“Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat, maka aku meminta agar pintu surga
dibukakan. Penjaga pintu bertanya: “Siapa engkau”? Aku menjawab: “Muhammad”.
Kemudian penjaga itu berkata: “Aku diperintahkan untuk membukakan pintu karenamu.
Tidak akan aku buka pintu surga untuk seorangpun sebelum engkau”.856
Dalam Musnad Imam Ahmad t, Rasulullah n bersabda:
ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ ََ
‫ َوﻻ فخ َر‬،‫َو أنا أ ﱠو ُل َم ْن َي ْدخ ُل ا َ ﱠنة َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬
“Dan aku adalah orang yang pertama masuk surga di hari kiamat. Dan bukan untuk
sombong”.857
Ketiga: Syafaat yang diberikan kepada pelaku maksiat yang layak masuk neraka
namun tidak jadi masuk, dan syafaat untuk mengeluarkan umatnya yang sudah
masuk neraka.
Dari Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n bersabda:
‫ْ ُﱠ‬ ََْ َْ َ َ َ
ِ ‫شفاع ِ ِﻷ ِل الكبا ِئ ِر ِمن أم‬
“Syafa’atku akan diberikan kepada pelaku dosa besar dari ummatku”.858

855
HR. Ahmad dalam Musnadnya (no. 12469)
856
HR. Muslim (no. 197)
857
HR. Ahmad (no. 12469)
858
HR. Ibnu Hibban (no. 6647). Dishahihkan oleh Syaikh Al-Arnauth dan Syaikh Al-Albani
486 Mata Air Yang Jernih

• Sebab - Sebab untuk Mendapatkan Syafaat :

1) Memurnikan tauhid kepada Allah k, tidak berbuat syirik dan bid’ah.


2) Membaca Al-Quran, mempelajarinya dan beramal sesuai petunjuknya
3) Melakukan puasa ramadhan dan perbanyak puasa sunnah
4) Membaca doa setelah azan
5) Memperbanyak shalawat untuk Nabi Muhammad n dengan shalawat yang sesuai
sunnah
6) Perbanyak sujud dengan banyak melakukan shalat sunnah
7) Tinggal di kota Madinah, bersabar atas ujiannya dan wafat disana
Diantara bentuk penyimpangan tentang memahami syafaat, yaitu mengambil
sesuatu yang tidak bisa memberi syafaat, seperti menjadikan patung-patung, ruh-ruh
wali atau orang shaleh, sifat ghuluw kepada kiyai atau ulama tertentu. Dengan
keyakinan syaikhnya akan memberi syafaat dan pintu surga tidak akan dibuka kecuali
melalui syaikh nya. Ini merupakan keyakinan menyimpang dari Syariat Islam.
Sebagaimana keyakinan orang-orang syiah, sebagian sufi ekstrim yang ghuluw pada
mursyidnya. Dan juga keyakinan meremehkan dan menafikan adanya syafaat seperti
orang-orang khawarij bahwa pelaku dosa besar kafir dan akan dihalangi dari syafaat.
Ini juga keyakinan yang berseberangan dengan aqidah As-Salaf g.

b) Al-Haudh (Telaga)
Al-Haud artinya telaga, tempat berkumpulnya air. Ketika manusia berdiri
menunggu persidangan, maka seluruh manusia ditimpa kehausan yang luar biasa,
matahari yang begitu panas membuat manusia kehausan. Disaat yang seperti itu, telaga
para Nabi r jawabannya. Maka setiap umat akan menemui Nabi-Nabi mereka
untuk minum ditelaga masing-masing Nabi r. Setiap para Nabi r punya telaga.
Dari Samurah bin Jundub z, Rasulullah n bersabda :
ً ََْ َ َُ ْ َ َ ّ ً ََْ َ َ َ ً ‫إ ﱠن ل ُ ّل َن ّ َح ْو‬
‫ َو ِ ِ ي أ ْر ُجو أن أكون أك َ ُ ْم َو ِار َدة‬،‫ضا َو ِ ﱠ ُ ْم َي َبا َ ْون أ ﱡ ُ ْم أك ُ َو ِار َدة‬ ٍ ِ ِ ِ ِ
“Sungguh setiap para nabi memiliki Haudh (telaga), dan setiap mereka bangga dengan
umat yang paling banyak meminumnya, dan aku berharap akulah yang paling
pengikutnya.859
Adapun telaga Nabi Muhammad n dikhususkan untuk ummat beliau, dan
Rasulullah n akan mendahului ummatnya ke telaga untuk memberi minum ummat
beliau n. semoga Allah k tidak menghalangi kita minum di telaga Rasulullah n.
Dari Sahl bin Sa’ad z, Rasulullah n bersabda:

859
HR. At-Turmizi (no. 2443)
Mata Air Yang Jernih 487

ُ ْ ٌ َ ْ ّ ََ ‫َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ً ََ َ ﱠ‬ َ َ ْ ‫إ ّ ي َف َر ُط ُك ْم ع َ ا‬
‫أع ِرف ُ ْم‬ ‫ ل ِدن ع أقوام‬،‫ ومن ش ِرب لم يظمأ أبدا‬،‫ َم ْن َم ﱠر َع ﱠ ش ِرب‬،‫ض‬ ِ ‫و‬ ِ
ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ّ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ ُ َ
:‫ فأقو ُل‬،‫ ِإنك ﻻ تد ِري َما أ ْحدثوا ْعدك‬:‫ال‬
ُ ‫ ف ُيق‬، ِ ‫ال َب ْي َو َ ْي ُ ْم فأقو ُل إ ُ ْم ِم‬
ِ
ُ ‫ ث ﱠم ُيح‬،‫َو ْعرفو ي‬
ِ
ْ َ َ ‫ﱠ‬ َ َْ ًْ ُ ًْ ُ
‫قا قا ِﳌن غ ع ِدي‬
“Sungguh aku telah mendahului kalian ke Telaga. Siapa yang melewati ku akan
meminumnya, dan siapa yang minum dari telaga itu tidak akan haus selama-lamanya.
Kemudian diperlihatkan kepadaku beberapa kaum, aku mengenalnya dan mereka
megenaliku, kemudian tiba-tiba dihalangi antara aku dan mereka. Maka akupun
berkata; “Mereka adalah umatku”. Maka dikatakan kepadaku; “Sesungguhnya engkau
tidak mengetahui apa yang sudah mereka perbuat dalam urusan agama
sepeninggalanmu. Maka akupun berkata; “Menjauhlah, menjauhlah! Siapa saja yang
merobah-merobah agama setelah aku tiada”.860
• Sifat – Sifat Telaga :

Dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:


‫َ َُ َ ْ َ ُ ُ ََْ ُ َ ﱠ‬
‫ َوك َ ُان ُه َك ُن ُجوم ﱠ‬،‫ َور ُح ُه َأ ْط َي ُب م َن ا ِﳌ ْسك‬،‫الل َ ن‬ ْ َ
،‫الس َم ِاء‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ ُم َاؤه أبيض ِمن‬،‫حو ِ م ِس ة ش ٍر‬
ْ َ َ َ
‫َم ْن ش ِر َب ِم ْ َ ا فﻼ َيظ َمأ أ َب ًدا‬
“Telagaku sepanjang satu bulan perjalanan, airnya lebih putih dari susu, lebuh wangi
dari aroma kesturi, cangkirnya sebanyak bintang di langit. Siapa saja yang
meminumnya tidak akan pernah haus selama-lamanya”.861
Adapun Telaga Al-Kautsar merupakan telaga Rasulullah n yang Allah k khususkan
untuk beliau, telaga ini terdapat didalam surga.
Allah k berfirman:
َ َ ْ َ ََْ ْ َ ‫ﱠ‬
‫اك الك ْوث َر‬‫ِإنا أعطين‬
“Sungguh Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak”. (Al-Kautsar: 1)

Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:


ٌ ‫ َع َل ْي ِه َخ ْ ٌ َك ِث‬،‫َفإ ﱠن ُه َ ْ ٌر َو َع َد ِن ِيه َرّ ي َع ﱠز َو َج ﱠل‬
ِ ِ
“Al-Kautsar adalah sungai yang Rabb-ku k telah janjikan kepadaku. Padanya
terdapat kebaikan yang sangat banyak”.862
Berkata Sa’id bin Jubair t:

860
HR. Al-Bukhari (no. 6583) Muslim (no. 2290)
861
HR. Bukhari (no. 6579)
862
HR. Muslim (no. 400)
488 Mata Air Yang Jernih

َ َ ‫َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬
‫ال ﱠ َ ُر ال ِذي ِ ا َ ﱠن ِة ِم َن ا ْ ِ ال ِذي أ ْعط ُاه ﱠ ُ ِإ ﱠي ُاه‬
“Al-Kautsar adalah sungai yang terdapat didalam surga padanya kebaikan, yang Allah
berikan khusus untuk Nabi-Nya n”.863

Semoga Allah k berikan kita rezki dan karunia-Nya untuk meminum telaga
Rasulullah n di akhirat dan surga kelak. Aamiin.

c) Hisab ( Hari Perhitungan)


Setelah penungguan yang lama, maka Allah k datang dengan para malaikat
bershaf-shaf (berbaris-baris) untuk memulai persidangan. Allah k berfirman;
َ ‫َو َج َاء َرﱡ َك َو ْاﳌَ َل ُك‬
َ ‫صف ا‬
‫صفا‬
“Dan datanglah Rabb-mu; sedang malaikat berbaris-baris. (QS. Al-Fajr: 22)
Pada hari itu akan dinampakkan seluruh amal perbuatan masing masing, dimana
setiap hamba akan datang menghadap berbicara dengan Allah k sendiri sendiri tanpa
penerjemah. Dan masing-masing diri akan di audit oleh Allah k. Tidaklah satupun
amal kebaikan kecuali akan dinampakkan dan dibalas.
َ ‫( َف َس ْو َف ُي َح‬7) ‫َف َأ ﱠما َم ْن ُأو َي ك َت َاب ُه ب َيمينه‬
(8) ‫اس ُب ِح َس ًابا َ ِس ً ا‬ ِِ ِ ِ ِ ِ
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”. (QS. Al-Insyiqaq: 7-8)
Dari ‘Aisyah x, dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah n membaca doa
disebagian shalatnya;

‫اس ْب ِ ِح َس ًابا َ ِس ً ا‬ َ ‫ﱠ ﱠ‬
ِ ‫الل ُ م ح‬
“Ya Allah, hisablah aku dengan hisab yang ringan”.
‘Aisyah x melanjutkan; “Setelah Rasulullah n selesai shalat, akupun bertanya;
ّ َ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َْ َُ َ ََُ َ َُ ُْ َ َ ُ َ ْ َ ‫َ َ ُ َ ﱠ‬
‫اب ُع ِذ َب‬‫ ينظر ِ ِكت ِاب ِه و تجاوز عنه من نو ِقش ا ِ س‬:‫ قال‬،‫ ما ا ِ ساب‬، ِ ‫يا رسول‬
“Wahai Rasulullah, apa itu Hisab yang mudah? Rasulullah n menjawab:
“Diperlihatkan kepadanya buku catatan amalnya, dan Allah ‫ ﷻ‬memaafkannya. Siapa
saja yang di hisab dengan pertanyaan yang banyak, maka dia akan diazab”.864

863
HR. Bukhari (no. 4966)
864
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no.190). Dishahihkan oleh Imam Az-Dzahabi
Mata Air Yang Jernih 489

َ َ ُ َ َ
(26) ‫( ث ﱠم ِإ ﱠن َعل ْينا ِح َسا َ ُ م‬25) ‫ِإ ﱠن ِإل ْينا ِإ َيا َ ُ ْم‬
“Sungguh kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban
Kami-lah menghisab mereka”. (QS. Al-Ghasyiyah: 25-26)
Dari Sahabat ‘Adhy bin Hatim z, Rasulullah n bersabda;
َ ْ ‫َما م ْن ُك ْم م ْن َأ َح ٍد إ ﱠﻻ َس ُي َ ِّل ُم ُه َرﱡ ُه َل‬
ٌ ‫س َب ْ َن ُه َو َ ْ َن ُه َحاج ٌب َوَﻻ ُت ْر ُج َم‬
‫ان‬ ِ ِ ِ ِ
“Tidak seorangpun dari kalian kecuali dia akan berbicara dengan Rabb-nya, dan tidak
ada pembatas anatara dia dan Allah, dan tidak pula penerjemah”.865
Dikala itu lisan tidak lagi dapat berbicara, yang berbicara adalah tangan, kaki
bahkan kulit pun ikut menjadi saksi untuk mengungkap seluruh perbuatan setiap hamba
semasa di dunia. Allah l berfirman:
َ ْ َ ُ َ َ َ َّ َْ َ ْ َ ْ
‫ال َي ْو َم نخ ِت ُم َع أف َوا ِ ِ ْم َو ُت ِل ُم َنا أ ْي ِد ِ ْم َو ْش َ ُد أ ْر ُجل ُ ْم ِب َما ُانوا َيك ِس ُبون‬
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka
dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”.
(QS. Yasin: 65)
ُ َ َ ُ
‫( َوقالوا‬20) ‫ود ُ م ِب َما انوا َ ْع َملون‬
ُ َ َ ‫َح ﱠ ٰ إ َذا َما َج ُاءو َ ا َش َد َع َل ْ ْم َس ْم ُع ُ ْم َو َأ ْب‬
ُ ‫ص ُار ُ ْم َو ُج ُل‬
ِ ِ ِ
ْ‫نط َق ُ ﱠل َ ْ ٍء َو ُ َو َخ َل َق ُك ْم َأ ﱠو َل َم ﱠرة َو َليه‬َ َ ‫ْ َ َ ﱡ ْ َََْ َ ُ َ ََ َ ﱠُ ﱠ‬
‫ود ِ م ِلم ش ِ دتم علينا ۖ قالوا أنطقنا ال ِذي أ‬
ُُ
ِ ِ ٍ ِ ‫ِ ل‬
َ ُ
(21) ‫ت ْر َج ُعون‬
“Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan dan kulit
mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan
mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?"
Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah
menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali
pertama dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan". (QS. Fusshilat: 20-21)
Allah k memperlakukan beda antara orang-orang yang beriman dengan orang kafir.
Orang-orang yang beriman akan dihisab dengan cara sendiri dan Allah k akan
berbuat baik kepadanya, memngampuni dosa-dosanya.
َ َ َ ‫ﱠ َ ً ُ َٰ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ ٰ َ ّ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ُ َٰ ُ َ ﱠ‬ ََ ٰ ََْ ‫َ َ ْ َ َْ ُ ﱠ‬
‫ين كذ ُبوا‬‫ِ ك ِذبا ۚ أول ِئك عرضون ع رِ ِ م و قول اﻷش اد ؤﻻ ِء ال ِذ‬ ‫ومن أظلم ِمم ِن اف ى ع‬
َ ‫ﱠ‬ ََ ‫ََ ٰ َّ ْ ََ َ ْ َ ُ ﱠ‬
‫اﳌ ن‬
ِ ِ ‫الظ‬ ‫ع ر ِ ِ م ۚ أ ﻻ ل عن ة ِ ع‬
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap
Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan

865
HR. Bukhari (no. 6539)
490 Mata Air Yang Jernih

berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah,
kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim”. (QS. Hud: 18)
ً ‫َما َعم ُلوا م ْن َع َمل َف َج َع ْل َن ُاه َ َب ًاء ﱠم ُنث‬
‫ورا‬ ٰ َ ‫َو َق ِد ْم َنا ِإ‬
ٍ ِ ِ
Dan kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan. (QS. Al-Furqan: 23)
d) Pembagian Catatan Amal Perbuatan
Pencatatan amal perbuatan setiap manusia akan dibagikan masing-masing pada hari
kiamat. Setiap hamba tanpa terkecuali akan menerima laporan hasil perbuatan semasa
hidup. Ada yang menerima catatan amala dari sebelah kanan dan itu alamat kebaikan,
ada pula yang menerima catatan amal dari sebelah kiri dan arah punggung belakang,
dan itu alamat kesengsaraan.
Kebaikan dan ketaatan akan ditemukan tanoa dikurangi sedikitpun, demikian
keburukan, mkasiat dan kezhaliman juga akan ditemukan. Orang Muslim yang beriman
akan bahagia, adapun orang kafir akan bersedih hati dan celaka. Allah k berfirman:
َ ْ ْ ً ‫َو ُ ﱠل إ ْ َسان َأ ْل َز ْم َن ُاه َطا ِئ َر ُه ُع ُن ِق ِه َو ُن ْخر ُج َل ُه َي ْو َم ْال ِق َي َام ِة ِك َت ًابا َي ْل َق ُاه َم ْ ُش‬
‫( اق َرأ ِكت َاب َك‬13) ‫ورا‬ ِ ِ ٍ ِ
ً َ َ ْ ََ َ ْ َْ َ َْ َ َ
(14) ‫كفى ِبنف ِسك اليوم عليك ح ِس با‬
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana
tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat
sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri
pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu". (Qs. Al-Isra: 13-14)
َ َ َ ْ َ َٰ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ ‫َ ﱠ‬ ْ ُ َ ْ ُْ َََ ُ َ ْ َ ُ َ
‫اب ﻻ ُ غ ِاد ُر‬
ِ ‫وو ِضع ال ِكتاب ف َى ا ِر ِم ن مش ِف ِق ن ِمما ِف ِيه و قولون يا و لتنا َم ِال ذا ال ِكت‬
ْ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ‫َ ًَ ََ َ ًَ ﱠ‬
‫اض ًرا ۗ َوﻻ َيظ ِل ُم َرﱡ َك أ َح ًدا‬
ِ ‫ص ِغ ة وﻻ ك ِب ة ِإﻻ أحصا ا ۚ ووجدوا ما ع ِملوا ح‬
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami,
kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan
ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (QS. Al-Kahfi: 49)
َ َّ ُ ََْ ّ َ ْ ُ ُ َ َ ُ ََ
(20) ‫( ِإ ِ ي ظن ت أ ِ ي ُمﻼ ٍق ِح َس ِاب َي ْه‬19) ‫فأ ﱠما َم ْن أو ِ َي ِكت َاب ُه ِب َي ِمي ِن ِه ف َيقو ُل َ اؤ ُم اق َر ُءوا ِكت ِاب َي ْه‬
(22) ‫( ِ َج ﱠن ٍة َع ِال َي ٍة‬21) ‫اض َي ٍة‬
َ َ َ
ِ ‫ف ُ و ِ ِع ش ٍة َر‬
“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya,
maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)". Sesungguhnya aku yakin, bahwa
sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam
kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi”. (QS. Al-Haqqah: 19-22)
Mata Air Yang Jernih 491

َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ُ َ
‫( َيال ْي َ َ ا‬26) ‫( َول ْم أ ْد ِر َما ِح َس ِاب َي ْه‬25) ‫َوأ ﱠما َم ْن أو ِ َي ِكت َاب ُه ِ ِش َم ِال ِه ف َيقو ُل َيال ْيت ِ ل ْم أوت ِكت ِاب َي ْه‬
َ ْ ّ َ َ ّ َْ َ َ َْ َ َ
(29) ‫( َ لك َع ِ ُسلطا ِن َي ْه‬28) ‫( َما أغ َع ِ َم ِال َي ْه‬27) ‫اض َية‬ ِ ‫ان ِت الق‬
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia
berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan
aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang
menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku,
Dan kekuasaan telah hilang dariku”. (Qs. Al-Haqqah: 25-29)
e) Mizan (Timbangan)
Setelah itu akan di tegakkan Mizan (neraca timbangan), dimana semua amal
perbuatan setiap insan akan ditimbang dengan adil dan detail, jika amal kebaikannya
lebih berat, maka itulah penduduk surga dan abadi selamanya, adapun yang
kebaikannya sedikit, dan dosanya lebih berat ditimbangan, maka merugilah ia. Allah
k berfirman:
َ ََ َ َ َ ْ َ ً ْ َ ٌ ْ َ ُ َْ ُ ََ َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ َْ ُ َ َ َ
َ ‫ان م ْث َق‬
‫ال َح ﱠب ٍة ِم ْن خ ْر َد ٍل أت ْ نا‬ ِ ‫ونضع اﳌو ِاز ن ال ِقسط ِليو ِم ال ِقيام ِة فﻼ تظلم نفس ش ئا و ِ ن‬
َ
‫اس ِب ن‬ َ َ َََ َ
ِ ‫ِ ا وكفى ِبنا ح‬
“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan”. (QS. Al-Anbiya: 47)
ٌ َ ُ ‫َُﱡ‬
(9) ‫او َ ة‬ ‫ه‬ ‫م‬ ‫أ‬ ‫ف‬ (8 ) ُ ‫( َو َأ ﱠما َم ْن َخ ﱠف ْت َم َو ُن‬7) ‫( َف ُ َو ع َشة َ اض َية‬6) ‫َف َأ ﱠما َم ْن َث ُق َل ْت َم َو ُن ُه‬
‫ه‬
ِ ‫ِاز‬ ٍ ِ ‫ِ ِ ٍر‬ ‫ِاز‬
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada
dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah” (Al-Qari’ah: 6-9)
Berkata Syaikhul Islam t dalam Qasidah Al-Lamiyah:
َ ْ ّ َ ‫ﱠ‬ ْ َ ْ ‫َو ُأق ﱡرب ْاﳌ ْ َ ان َوا‬
‫ أ ْر ُج ْوا ِبأ ِ ْي ِمن ُه ِر ا أ ْ َ ُل‬... ‫ض ال ِذ ْي‬
ِ ‫و‬ ِ ِ ِ ِ
Aku meyakini adanya mizan dan telaga Rasulullah
Yang aku berharap minum air telaga pertama kali menghilangkan dahagaku
Menurut para Ulama yang akan naik neraca timbangan adalah amal perbuatan
seorang hamba, catatan amal dan kartu Tauhid, bahkan badan manusia juga ditimbang.
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
492 Mata Air Yang Jernih

َ َ ْ ُ َ ْ ‫َ ََ َ ﱠ‬ َ ْ ََ َ ّ ََ َ َ َ َ َ َ
،‫ﷲ َو ِ َح ْم ِد ِه‬
ِ ‫ سبحان‬:‫الرحم ِن‬ ‫ ح ِبي ت ِان ِإ‬،‫ ث ِقيلت ِان ِ ِاﳌ ِان‬،‫الل َس ِان‬
ِ ‫ِلمت ِان خ ِفيفت ِان ع‬
ْ َ َ ْ ُ
‫ﷲ ال َع ِظ ِيم‬
ِ ‫سبحان‬
“Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan pada hari kiamat, dicintai oleh
Allah Yang Maha Pengasih. Subhaanallahi wa bihamdihi Subhaanallahiil ‘Azhim”.866
Dari Abu Darda z, Rasulullah n bersabda:
ُُ َ َْ َ ْ َ ‫َما م ْن َ ْ ء ُي‬
‫وض ُع ِ ِاﳌ ِان أثق ُل ِم ْن ُح ْس ِن ا ل ِق‬ ٍ ِ
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat di timbangan daripada akhlak yang mulia”.867

Dari Zirr bin Hubaisy t dia berkata:


َْ َ َ ُ ََْ ّ ََ َ َ َْ ‫َ َ َ َ َ ﱠ‬ َْ َ ً َ َ ْ َ َ َ ُ ‫َﱠ‬
‫ ف ِ َك الق ْو ُم‬،‫الر ُح تكفؤ ُه‬ ِ ‫ت‬
ِ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫ف‬ ، ‫ن‬ِ ‫اق‬‫الس‬ ‫يق‬‫ق‬ِ ‫د‬ ‫ان‬ ‫و‬ ، ‫اك‬
ِ ‫ر‬َ ‫اﻷ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ا‬ ‫ا‬‫و‬ ‫س‬
ِ ِ ‫ت‬ ‫أنه ان يج‬
َْ َ ‫ْ ﱠ‬ َ ُ َ َ ُ
‫ ِمن ِدق ِة ساقي ِه‬، ِ ‫ َيا ن ِ ﱠ ﱠ‬:‫»م ﱠم ت َ كون؟« قالوا‬ ْ َ ‫ﱠ‬
َ َ َ ْ ََ ُ ‫ﱠ‬ َ ‫ُْ ََ َ َ ُ ُ ﱠ‬
ِ :‫ فقال رسول ِ ص ﷲ علي ِه وسلم‬،‫ِمنه‬
“Abdullah bin Mas’ud tatkala mengambil ranting pohon siwak, dan beliau adalah orang
yang betisnya kecil, tiba-tiba angin berhembus dengan kencang dan menyingkap
pakaiannya, para sahabat melihatnya pun tertawa. Kemudian Rasulullah bertanya:
“Apa yang sedang kalian tertawakan”? Para Sahabat g menjawab: “Kedua betisnya
yang kecil wahai Nabi Allah”. Rasulullah n bersabda:
ُ َ ْ َ َْ َ َْ ‫ﱠ‬
‫ ل ُ َما أثق ُل ِ ِاﳌ ِان ِم ْن أ ُح ٍد‬،‫َوال ِذي نف ِ ِب َي ِد ِه‬
“Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sungguh kedua betis itu lebih berat di mizan
(timbangan) di hari kiamat nanti dari pada gunung uhud”. 868
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ َﻻ َيز ُن ع ْن َد ﱠ َج َن‬،‫السم ُن َي ْو َم الق َي َامة‬
َ ‫اح َ ُع‬ ‫يم ﱠ‬ َ
ُ ‫العظ‬ ُ ‫إ ﱠن ُه َل َي ْأ ي ﱠ‬
‫وض ٍة‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫الرج ُل‬ ِ ِ
“Sungguh pada hari Kiamat akan didatangkan seorang lelaki yang besar dan gemuk,
tetapi ketika ditimbang disisi Allah tidak lebih berat dari sebelah sayap nyamuk”.

Kemudian Rasulullah n bersabda, bacalah firman Allah:


ً
‫الق َي َام ِة َو ْزنا‬ َ َْ ْ َ ُ َُ َ
ِ ‫فﻼ ن ِقيم ل ُ م يوم‬

866
HR. Bukhari (no. 6682, 7563), Muslim (no. 2694)
867
Shahih At-Turmizi (no.2003) dishahihkan syaikh Al-Albani t
868
HR. Ahmad (no. 3991), dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Silsilah As-Shahihah (no. 3192)
Mata Air Yang Jernih 493

“Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi amalan mereka pada hari Kiamat”.
(QS. Al-Kahfi: 105)869
f) Az-Zhulmah (Kegelapan)
Setelah proses penimbangan amal perbuatan, Setelah itu datang zulmah, kegelapan,
Allah k jadikan padang mahsyar menjadi gelap yang luar biasa, dan Allah k
perintahkan manusia berkelompok kelompok untuk melintasi jembatan sirath, dan
tentulah situasi itu amat mengerikan, maka manusia membutuhkan cahaya penerang.
Adapun kafir akan langsung dilemparkan ke dalam neraka yang menyala nyala.
Manusia akan dikumpulkan berkelompok-kelompok, mereka dipisahkan oleh Allah
k sesuai kawan bermain, konco arek semasa didunia. Orang kafir sesama orang kafir,
yahudi sesama yahudi, ksristen sesama kristen, budha sesama budha, hindu sesama
hindu, ahli maksiat sesama ahli maksiat, pezina sesama pezina, munafiq sesama
munafiq, untuk digiring kedalam Neraka. Allah k berfirman:
َ ْ َ ْ
‫َو ْام َت ُازوا ال َي ْو َم أ ﱡ َ ا ا ُ ْ ِر ُمون‬
“Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang
mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat”. (QS. Yasin: 59)

‫اط‬
‫ر‬ َ ‫ص‬
َ ْ ُ ُ ْ َ ‫ﱠ‬
‫إ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ا‬‫ف‬ ‫ن‬ ‫و‬‫د‬ َ ‫ين َظ َل ُموا َو َأ ْز َو‬
ُ ‫( م ْن‬22) ‫اج ُ ْم َو َما َ ُانوا َ ْع ُب ُدو َن‬ َ ‫اح ُش ُروا ﱠالذ‬
ْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ
(23) ‫ا َ ِ ِيم‬
“(Kepada malaikat diperintahkan): "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta
teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain
Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka”. (QS. As-Saffat: 22-23)
ُ ْ ََ َ َ َ َ َ َ َُ َ َْ ْ َ ُ َ ُ َ َ ٰ‫َ َ ﱠ َ َ َ ُ َٰ َ َ ﱠ َ ُ َ ً َ ﱠ‬
‫ال ل ُ ْم خ َزن ُ َ ا أل ْم َيأ ِتك ْم‬ ‫و ِسيق ال ِذين كفروا ِإ ج نم زمرا ۖ ح ِإذا جاءو ا ف ِتحت أبوا ا وق‬
ُ َ َ ْ ‫ُ ُ ٌ ّ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ّ ُ ْ َ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َٰ َ َ ُ َ َ ٰ َ َٰ ْ َ ﱠ‬
‫نذرونكم ِلقاء يو ِمكم ذا ۚ قالوا ب ول ِكن حقت ِلمة‬ ِ ‫ات رِ كم و‬ ِ ‫رسل ِمنكم يتلون عليكم آي‬
ْ
َ ّ ‫س َم ْث َوى اﳌُ َت َك‬ َ
َ ْ ‫ين ِف َ ا ۖ فب‬ َ َ ‫( ِق‬71) ‫ْال َع َذاب َع َ ْال َ ا ِفر َن‬
َ ‫يل ْاد ُخ ُلوا أ ْب َو‬
َ ‫اب َج َ ﱠن َم َخالد‬
(72) ‫ين‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga
apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah
kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-
rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan
memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab:
"Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-
orang yang kafir.

869
HR. Bukhari (no. 4729)
494 Mata Air Yang Jernih

“Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang


kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang menyombongkan diri”. (QS. Az-Zumar: 71-72)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n mengatakan kepada para sahabat g
bahwa orang-orang beriman akan melihat Allah k pada hari kiamat sebagaimana
melihat Bulan Purnama dimalam hari tanpa berdesak-desakan satu sama lain; kemudian
Allah k berfirman;
‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫َ ْ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ ً َ ْ َ ﱠ ْ َ ُْ ْ َ ْ َ ﱠ ُ ﱠ‬
‫ َو ِم ْ ُ ْم َم ْن َي ِب ُع‬،‫ َو ِم ْ ُ ْم َم ْن َي ِب ُع الق َم َر‬،‫س‬
َ ‫الش ْم‬ ‫ ف ِم م من ي ِبع‬،‫من ان عبد ش ئا فلي ِبع‬
َ
‫اغيت‬ َ‫ﱠ‬
ِ ‫الطو‬
“Siapa yang menyembah sesuatu maka hendaklah ia mengikutinya. Diantara mereka
ada yang mengikuti matahari, ada yang mengikuti bulan dan yang mengikuti para
thagut (iblis).”870
Adapun kelompok orang beriman akan dikumpulkan sesama yang beriman, untuk
dihantarkan kedalam surga yang penuh kenikmatan. Allah k berfirman:
َ َ َ َ َ َ َ َُ َ َْ ْ َ ُ َ َ ُ َ َ ‫َ َ ﱠ َ ﱠ َ ْ َﱠ ُ ْ َ ْ َ ﱠ ُ َ ً َ ﱠ‬
‫ال ل ُ ْم خ َزن ُ َ ا َسﻼ ٌم‬ ‫و ِسيق ال ِذين اتقوا ر م ِإ ا ن ِة زمرا ح ِإذا جاءو ا وف ِتحت أبوا ا وق‬
ُ ‫َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ ََ َ ْ َْ َ َ َ َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ ُ َ َ ‫َع َل ْي ُك ْم ط ْب ُت ْم َف ْاد ُخ ُلو َ ا َخالد‬
‫( َوقالوا ا َ ْم ُد ِ ﱠ ِ ال ِذي صدقنا وعده وأورثنا اﻷرض ن بوأ‬73) ‫ين‬ ِِ ِ
َ َ ْ ُ ْ َ َْ َ ُ َ َ ُ َْ ‫َ ْ َﱠ‬
(74) ‫ِمن ا ن ِة حيث شاء ف ِنعم أجر الع ِام ِل ن‬
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-
rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-
pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah surga
ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
Dan mereka mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya
kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan)
menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". (QS. Az-Zumar: 73-74)
g) As-Shirath
Diantara peristiwa besar di padang mahsyar, yaitu adanya as-Sirath. As-Shirath
adalah jembatan yang terbentang diatas permukaaan neraka menuju Qantarah dan surga
Allah k. Hal ini disepakati oleh seluruh ulama-ulama ahlu sunnah berdasarkan dalil-
dalil yang terang. Allah k berfirman;

870
HR. Bukhari (no. 806)
Mata Air Yang Jernih 495

َ ‫ُ ﱠ َُ ّ ﱠ َ ﱠَ ْ ََ َ ُ ﱠ‬ ْ َ ْ َ َ ّ ََ َ َ َ ُ َ ‫َ ْ ْ ُ ﱠ‬
ِ ِ ‫( ثم نن ِ ال ِذين اتقوا ونذر الظ‬71) ‫و ِ ن ِمنك ْم ِإﻻ و ِارد ا ان ع َرِ ك حت ًما مق ِضيا‬
‫اﳌ ن ِف َ ا‬
‫ِج ِثيا‬
“Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu
bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”. (QS. Maryam: 71)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
‫َ ََﱠ‬ ُ ُ ُ َ ْ َ ‫َ ُ ْ َ ُ ّ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ ُ ُن َ ﱠ َل‬
‫وز ِم َن ﱡ‬
‫ َوﻻ َيت ل ُم َي ْو َم ِئ ٍذ‬،‫الر ُس ِل ِبأ ﱠم ِت ِه‬ ‫ فأكو أو من يج‬،‫الصراط ب ن ظ ر ا ي ج نم‬ ِ ‫فيضرب‬
ّْ َ ْ ّ َ ‫ﱠ ُ ﱠ‬
‫ الل م س ِلم س ِلم‬:‫الر ُس ِل َي ْو َم ِئ ٍذ‬
َ َ ‫َأ َح ٌد إ ﱠﻻ ﱡ‬
‫ َوكﻼ ُم ﱡ‬،‫الر ُس ُل‬
ِ
“Maka dibentangkanlah Sirath ditengah permukaan Jahannam, aku dan ummatku yang
pertama sekali melewatinya dari golongan para rasul, dan tidak seorangpun yang berani
berbicara dihari itu kecuali para rasul. Dan ucapan para Rasul r saat itu: “Wahai
Allah, selamatkanlah… selamatkanlah”.871

Dari Sahabat Sa’id Al-Khudri z, Nabi n bersabda:


َ ٌ ‫ُ ﱠ ُ َْ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َْ َ َْ َ ْ َ َ ﱠ َ َُْ َ َ ُ َ ﱠ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ ٌ ﱠ‬
‫ضة َم ِزلة َعل ْي ِه‬ ‫ثم يؤ ى ِبا س ِر فيجعل ب ن ظ ري ج نم قلنا يا رسول ِ وما ا سر قال مدح‬
‫ال َل َ ا ﱠ‬
ُ‫الس ْع َدان‬ ُ ‫يب َو َح َس َك ٌة ُم َف ْل َط َح ٌة َل َ ا َش ْو َك ٌة ُع َق ْي َف ُاء َت ُكو ُن ب َن ْج ٍد ُي َق‬
ُ ‫يف َو َك َﻼ ِل‬
ُ
‫اط‬
َ َ
‫ط‬ ‫خ‬
ِ ِ
“Kemudian didatangkan jembatan lalu dibentangkan diatas permukaan Jahannam.
Kami bertanya:” Wahai Rasulullah, bagaimana bentuk jembatan itu? Nabi n berkata,”
Licin (lagi) menggelincirkan. Diatasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri
yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Najd dikenal dengan pohon
Sa’dan …”.872
Berkata Syaikhul Islam ibnu Tamiyah t:
َ َ ٌََ َُ ‫اط َي ُم ﱡد َف ْو َق َج َ ﱠ‬
ُ َّ َ ََ
‫اج َوآخ ُر ُم ْ َم ُل‬
ٍ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬‫م‬ ‫ف‬ ... ‫م‬ٍ ‫ن‬ ‫ر‬ ‫الص‬
ِ ‫ا‬‫ذ‬ ‫وك‬
Aku beriman adanya Sirath yang dibentangkandiatas neraka Jahannam
Diantara mereka ada yang selamat dan yang lain terjungkal kedalamnya873
Adapun seorang muslim yang beriman akan melewati sirath dan diberikan cahaya,
ada yang cahayanya setinggi gunung, adapula cahayanya adapula yang sebesar jempol
kaki. Di Sirath keadaan manusia dalam menyeberanginya bermacam macam,
tergantung kondisi amal perbuatan di dunia. Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Nabi n
bersabda:

871
HR. Bukhari (no. 806)
872
HR. Bukhari (no. 7439)
873
Qashidah Al-Laamiyah
496 Mata Air Yang Jernih

‫وش‬ ّ ‫الر ح َو َ َأ َجاو ِد ا ْ َ ْيل َو‬


ٌ ‫الر َ اب َف َناج ُم َس ﱠل ٌم َو َناج َم ْخ ُد‬ ‫ُْ ْ ُ َ ََْ َ ﱠ‬
ّ َ ‫الط ْر ِف َو َ ْال َ ْ ق َو‬ ‫اﳌؤ ِمن عل ا‬
ٍ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ
‫آخ ُر ْم ْ ُب َ ًبا‬ ُ ُ ‫ﱠ‬
َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ
ِ ‫وس ِ ن ِارج َ نم ح ي ُم ﱠر‬ ٌ ‫َو َم ْك ُد‬

“Orang Mukmin berada diatasnya (shirath) ada yang secepat kedipan mata, ada yang
secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang seperti kuda berlari kencang, ada yang
secepat pengendara, ada yang selamat setelah tertatih-tatih, dan ada ayang dilemparkan
ke dalam neraka, sehingga ada yang paling terakhir diantara mereka datang dengan
merangkak dengan perlahan”.874
Disaat kegelapan dalam menyeberangi Sirath, orang muslim yang beriman akan
diberi cahaya oleh Allah k sesuai kadar amal kebaikan mereka semasa di dunia.
Adapun orang munafiq, maka cahaya mereka akan di padamkan oleh Allah k.

Allah k berfirman:
َ ٌ ‫َ ْ َ َ َ ُْ ْ َ َ ُْ ْ َ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ َْ َ َْ ْ َ َْ َ ْ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ات ت ْج ِري ِم ْن‬‫ات س نور م ب ن أي ِد ِ م و ِ أيما ِ ِ م شر اكم اليوم جن‬ ِ ‫يوم ترى اﳌؤ ِم ِن ن واﳌؤ ِمن‬
ْ ْ
ُ ‫ين ف َ ا َذل َك ُ َو ال َف ْو ُزال َعظ‬
َ َ ُ ََْ ْ ْ َ
‫يم‬ ِ ِ ِ ‫تح ِ َ ا اﻷ ارخ ِال ِد‬
“(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang
cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada
mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang
besar". (QS. Al-Hadid: 12)
ُ َ ‫س م ْن ُنور ُك ْم ِق‬ َ ْ َ َ ُ ْ ُ َ َ ‫َ ْ َ َ ُ ُ َُْ ُ َ َ َُْ َ ُ ﱠ‬
‫يل ْار ِج ُعوا َو َر َاءك ْم‬ ِ ِ ْ ِ ‫يوم يقول اﳌنا ِفقون واﳌنا ِفقات ِلل ِذين آمنوا انظ ُرونا نقت‬
(13) ‫اب‬ ُ ‫الر ْح َم ُة َو َظا ُر ُه م ْن ق َبله ْال َع َذ‬
‫اط ُن ُه ِف ِيه ﱠ‬ َ ٌ ‫ضر َب َب ْي َ ُ ْم ُسور َل ُه َب‬ ُ ‫ورا َف‬ ً ‫َف ْال َتم ُسوا ُن‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ‫اب ب‬ ٍ ِ ِ ِ
َ ْ ُ ُ ْ‫ُ َ ُ َُ ْ ََ ْ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ََ َ َ ﱠ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َْ ُ َ ُ ْ َ َ َﱠ ْ ُ ْ َ َْ ْ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫اﻷ َما ﱡي َح ﱠ‬
ِ ‫ينادو م ألم نكن معكم قالوا ب ول ِكنكم فت تم أنفسكم وتر صتم وارت تم وغرتكم‬
(14)‫ور‬ ُ ‫َج َاء َأ ْم ُر ﱠ ِ َو َغ ﱠر ُك ْم با ﱠ ِ ْال َغ ُر‬
ِ
“Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada
orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil
sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke
belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka
dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah
luarnya dari situ ada siksa.
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata:
"Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar,
tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu
ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;

874
HR. Bukhari (no. 7439)
Mata Air Yang Jernih 497

dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu”. (QS. Al-
Hadid: 13-14)
Dalam riwayat Muslim, Rasulullah n bersabda :
َ ْ ََ َ ْ َ َ ُ ُْ ُ ُ ُ َ ْ ُ ‫ُ ﱠ‬
‫ أ ﱠو ُل ُز ْم َر ٍة ُو ُجو ُ ُ ْم ال َق َم ِر ل ْيلة ال َب ْد ِر َس ْب ُعون‬,‫ور اﳌ َنا ِف ِق َن ث ﱠم ينجو اﳌؤمنون فتنجون‬ ‫ثم يطفأ ن‬
َ ُ َ َ ُ َ ً َْ
‫ألفا ﻻ يحاسبون‬
“Kemudian dipadamkan cahaya orang-orang munafiq, dan Allah selamatkan orang-
orang beriman. Kelompok pertama mansuk surga wajahnya seperti bulan purnama 70
ribu orang masuk surga tanpa Hisab”.875
Dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:
َ ََْ َ َ َ ً ‫ﱠ‬ َ َ ً ْ ً َ َ‫ُ ْ ﱠ‬ َ
‫ ف ِإذا َما َج َاوز َ ا التفت‬,‫أ ِخ ُر َم ْن َي ْدخ ُل ا َ نة َر ُج ٌل ف ُ َو َي ْم ِ َم ﱠرة َو َ ك ُبو َم ﱠرة َو ْسف ُع ُه الن ُار َم ﱠرة‬
ْ َ َْ َ َ َ َ َ َ ََ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ََْ
‫ لق ْد أ ْعطا ِ ي ﱠ ُ ش ْ ًئا َما أ ْعط ُاه أ َح ًدا ِم َن اﻷ ﱠو ِل ن َواﻵ ِخ ِر َن‬,‫ال ت َب َار َك ال ِذي ن ﱠجا ِ ي ِمن ِك‬ ‫ِإل ا فق‬
“Orang yang terakhir masuk surga adalah seorang yang berjalan tertatih, terkadang
tersungkur sehingga disambar oleh jilatan api yang membakar. Ketika dia sudah
selamat, maka dia menoleh ke neraka dan berkata: “Maha suci Allah yang telah
menyelamatkan aku dari mu, sungguh Allah telah berikan aku sesuatu yang tidak
diberikan kepada seorangpun selainku dari generasi awal sampai manusia terakhir”.
Subhaanallah, begitu besarnya nikmat diselamatkan dari neraka, padahal orang ini
termasuk penduduk surga yang terakhir masuk surga, namun dia mengira telah
mendapatkan nikmat yang paling besar seakan tidak diperoleh oleh selainnya.
Dalam riwayat lain;
‫َ ُج ٌل َي ْخ ُر ُج م َن ﱠ‬
‫الن ِار َح ْب ًوا‬ ِ ‫ر‬
“Seorang lelaki yang keluar dari neraka dalam kondisi merangkak”.876

Rasulullah n bersabda:
‫َ ﱠ‬ ّ َ ْ ََ
‫ﱠ‬ َ َ ‫اس َي ْو َم ْالق َي َامة ب َأ ْس َما ْم َس ْ ً ا م ْن ُه َع‬ ‫إ ﱠن ﱠ َ َ َعا َ َي ْد ُعو ﱠ‬
ِ ‫لص َر‬
" ‫اط ف ِإن‬ ِ ‫ وأما ِعند ا‬,‫ِعب ِاد ِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َ ‫الن‬
ِ
َ‫الص َراط َس َل َب ﱠ ُ َ َعا َ ُنور‬
ّ ََ َْ َ ْ َ َ ً ُ َُ ‫ﱠَ َ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ُ ْ ُ ً َُ ﱠ‬
‫ ف ِإذا استووا ع‬,‫عا ع ِطي ل مؤ ِم ٍن نورا و ل منا ِف ٍق نورا‬
ِ ِ
ُ ُ ْ ْ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ُ َُْ َ َ َ َ َُْ َ َ َُْ
‫ورك ْم‬
ِ ‫ات فقال اﳌنا ِفقون انظرونا نقت ِ س ِمن ن‬ ِ ‫اﳌنا ِف ِق ن واﳌنا ِفق‬

875
HR. Muslim (no. 191)

876
HR. Muslim (no. 187)
498 Mata Air Yang Jernih

“Sungguh Allah memanggil manusia di hari kiamat dengan nama-nama mereka dalam
keadaan terhijab dari hamba-hamba-Nya. Adapun di Sirath, Allah akan memberi setiap
orang mukmin cahaya, demikian juga setiap orang munafiq juga diberi cahaya. Ketika
mereka sudah berada di atas as-sirath tiba-tiba Allah padamkan cahaya seluruh orang-
orang munafiq lelaki dan perempuan. Maka orang-orang munafiq kepada orang-orang
beriman; “Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil cahaya kalian”.877
Dari sahabat Abu Huzaifah ibnu Al-Yaman z, Rasululullah n bersabda:
ُ ْ ُ َ َ ‫ّ َ َ ً َ َ ً َ َ ُ ﱡ َ ﱠ ُ ُ ْ َ ْ َ ْق‬ َ ََ َ َ ُ َ َ ُ ‫َُ ْ َ ُ ََْ َ ُ َ ﱠ‬
:‫ قلت‬:‫ال‬ ‫اط ي ِمينا و ِشماﻻ فيمر أولكم ال ِ " ق‬ ِ ‫الصر‬ ِ ِ ‫ فتقوم ِان جنب‬،‫الر ِحم‬ ‫وترسل اﻷمانة و‬
ُ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ
‫ " أل ْم ت َر ْوا ِإ ال َ ْ ِق ك ْيف َي ُم ﱡر َو َ ْر ِج ُع ِ ط ْرف ِة َع ْ ٍن؟ ثم‬:‫ال‬ َ ‫ب َأ ي َأ ْن َت َو ُأ ّمي َأ ﱡي ْ ٍء ك َم ّر ال َ ْ ق؟ ق‬
َ ْ َ َ
ِ ِ ِ ِ
ُ:‫الص َراط َي ُقول‬ ّ ََ ٌ َ ْ ُ ‫ْ َ ْ َ ُُ ْ ََ ﱡ‬ ْ َ َ ّ ّ َ َ ْ ‫ﱠ‬ ّ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ّ ّ َِ َ
ِ ِ ‫ تج ِري ِ ِ م أعمال م ون ِ يكم قا ِئم ع‬،‫الرج ِال‬ ِ ‫َ وش ِد‬، ِ ‫ ثم كم ِر الط‬،‫الر ِح‬ ِ ‫كم ِر‬
ً ‫ﱠ‬ َ َ
ُ ‫الر ُج ُل فﻼ َ ْس َتط‬ ‫ َح ﱠ َي َء ﱠ‬،‫ال ال ِع َب ِاد‬ ْ ُ ‫ َح ﱠ ْ َزأ ْع َم‬،‫َر ّب َس ِّل ْم َس ِل ْم‬
َ ّ
" ‫الس ْ َ ِإﻻ َز ْحفا‬
‫يع ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ
“Lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri-
kanan sirath. Orang pertama lewat seperti kilat”. Aku bertanya:” Ibu dan Ayahku
sebagai tebusanmu. Adakah sesuatu seperti kilat? Rasulullah n menjawab: “Tidakkah
kalian melihat kilat bagaimana ia lewat sekejap mata? Kemudian ada yang melewati
seperti angin, seperti burung terbang dan seperti kuda yang berlari kencang. Mereka
berjalan sesuai amalan mereka. Dan Nabi kalian pada waktu itu berdiri diatas sirath
sambil berkata: “Ya Allah selamatkanlah! Selamatkanlah! Sampai hamba yang lemah
amalannya, sehingga datang seseorang yang tidak mampu melewati kecuali dengan
merangkak”.
Nabi n menuturkan lagi:
ٌ ‫ َف َم ْخ ُد‬،‫ور ٌة ب َأ ْخ ِذ َمن ُا ِم َر ْت ب ِه‬
ٌ ُ ْ َ َ ‫وش َن‬ َ ‫يب ُم َع ﱠل َق ٌة َم ْأ ُم‬
ُ ‫الص َراط َك َﻼل‬ ّ ََ َ َ
‫و ِ حاف‬
ِ ‫ ومكدوس‬،‫اج‬ٍ ِ ِ ِ ِ
َ
ِ ِ ِ
ً َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ ‫النار« َو ﱠال ِذي َن ْف‬
‫ﱠ‬
‫س أ ِ ي ُ َرْ َرة ِب َي ِد ِه ِإ ﱠن ق ْع َر َج َ ن َم ل َس ْب ُعون خ ِر فا‬ ِ
“Dikedua belah pinggir sirath terdapat besi pengait yang bergantungan untuk
menyambar siapa saja yang diperintahkan untuk ditarik, maka ada yang terpeleset
namun selamat, dan ada yang terjungkir kedalam neraka.
Abu Hurairah z berkata; “Demi Zat yang jiwa Abu Hurairah ada di tangan-Nya,
sungguh dalamnya dasar neraka Jahannam sejauh 70 tahun perjalanan.”878
Faidah: Ketika manusia melewati sirath, amanah dan ar-Rahm (hubungan
silaturrahim) ikut menyaksikan mereka, menunjukkan betapa pentingnya menunaikan
amanah dan menjaga hubungan rahim, siapa saja yang melalaikan keduanya maka akan
membuat rasa takut dan cemas ketika melewati sirath.

877
HR. At-Tabrani dalam Mu’jam Al-Kabir (no. 11242)
878
HR. Muslim (no. 195)
Mata Air Yang Jernih 499

Rasulullah n bersabda:
َ َ َ ‫ﱠ ْ َ ََْ َﱠ ُ َ َ َْ ُ َ ْ َ َ َ ﱠ ﱠُ َ ْ َ ُ ﱠ‬ َ ْ َ
‫ ف ِم ْ ُ ْم‬،‫اس ِبأ ْع َم ِال ِ ْم‬ ‫ تخطف الن‬، ‫ف ِإ ﱠ َ ا ِمث ُل ش ْو ِك السعد ِان غ أنه ﻻ علم قدر ِعظ ِم ا ِإﻻ‬
ْ ُ َ
‫ َو ِم ْ ُ ْم َم ْن ُيخ ْر َد ُل ث ﱠم َين ُجو‬،‫َم ْن ُيو َ ُق ِ َع َم ِل ِه‬
“Pengait itu seperti pohon Sa’dan. Diantara mereka ada yang binasa disebakan amal
perbuatannya (semasa didunia), dan diantara mereka ada yang tergelincir namun
akhirnya selamat”.879
Inilah aqidah ahlu sunnah tentang sirath, wujudnya ada dan akan dilewati dengan
amalan sholeh dan ketaqwaan bukan dengan kekuatan dan keahlian, maka berpaculah
dalam kebaikan wahai saudaraku yang mulia untuk mengadapi hal yang demikian.
Semoga Allah k menyelamat kita dan kaum muslimin ketika menyeberangi sirath.

h) Qantharah
Qantharah adalah tempat terakhir antara surga dan neraka. Setelah orang beriman
selamat melewati sirath, maka mereka akan ditahan disebuah tempat yang al-
Qontharah, yang terletak sebelum surga. Disana akan dibersihkan hati dan dosa
penduduk surga sebelum memasukinya. Apa yang terjadi di al-Qantharah?
Di Qantharah akan di lakukan qishash untuk membersihkan sisa-sisa kezhaliman,
menghilangkan dendam, hasad, rasa dengki diantara orang-orang beriman. Namun
qishashnya lebih ringan, karna sebagian besar telah dibersihkan pada Hisab pertama.
Sehingga penduduk surga benar benar suci dan tidak menyimpan sedikitpun kebencian
dan penyakit hati.
َْ َ َ ُ ‫َو َن َز ْع َنا َما‬
‫ور ِ م ِّم ْن ِغ ٍ ّل ت ْج ِري ِمن ت ْح ِ ِ ُم اﻷ ْ َ ُار‬
ِ
ُ‫ص‬
‫د‬ ِ
“Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir
di bawah mereka sungai-sungai”. (QS. Al-A’raf: 49)
Sahabat Abu Sa’id Al Khudri z menceritakan, bahwa Nabi kita Muhammad n
menjelaskan peristiwa yang terjadi di Qantharah:
ْ َ ْ ْ ْ َ ‫َ ْ ُ ُ ُْ ُ َ َ ﱠ َ ُ ْ َ ُ َ ََ َ ْ َ َ َْ َ َ ﱠ َ ﱠ َ ُ َ ﱡ‬
‫ض‬ ٍ ‫ فيقص ِلبع ِض ِ م ِمن ع‬،‫ فيح سون ع قنطر ٍ ُة ب ن ا ن ِة والن ِار‬،‫يخلص اﳌؤ ِمنون ِمن الن ِار‬
‫س ُم َح ﱠم ٍد‬ُ ‫ َف َو ﱠال ِذي َن ْف‬،‫ َح ﱠ إ َذا ُ ِّذ ُبوا َو ُن ﱡقوا أ ِذ َن َل ُ ْم ُد ُخو ِل ا َ ﱠن ِة‬،‫الد ْن َيا‬
‫ﱡ‬ ْ َُْ َ ْ َ َ ُ َ َ
ِ ِ ِ ‫مظ ِالم انت بي َ م‬
ْ‫ﱡ‬ َ َ َْ ُْ ‫َﱠ‬ َْ َ ْ ْ ُ ُ َََ َ
‫الدن َيا‬ ِ ‫ان‬ ‫ه‬ِ ‫ل‬
ِ ِ ِ‫م‬ ‫ب‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ة‬
ِ ‫ن‬ ‫ا‬ ِ ِ ‫ ﻷحد م أ دى ِبم‬،‫ِبي ِد ِه‬
‫ه‬
ِ ‫ل‬
ِ
“Orang-orang beriman yang telah selamat dari neraka (setelah melewati sirath) akan
tertahan di Qantharah (sebuah jembatan/tempat) diantara surga dan neraka. Kemudian
ditegakkanlah qishosh terhadap sebagian mereka akibat kezhaliman yang terjadi antara
mereka semasa di dunia. Setelah dibersihkan dan bebas (dari kezhaliman), barulah

879
HR. Bukhori (no. 806)
500 Mata Air Yang Jernih

mereka dizinkan masuk surga. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh
salah seorang di antara mereka lebih kenal terhadap tempat tinggalnya di surga Allah
dari pada tempat tinggalnya semasa di dunia.”880
Adapun yang digunakan untuk penebus kezholiman dengan pahala, karna harta
pada hari itu tidak lagi berguna, namun setiap orang beriman yang sudah sampai di Al
Qantharah sudah alamat kebahagiaan, karna pembersihan yang dilakukan hanya
kezhaliman-kezhaliman kecil, setelah itu mereka akan segera masuk ke surga Allah k
yang penuh ni’mat dan kebahagiaan, abadi didalamnya.
Para ulama rahimahumullah berbeda pendapat tentang Qantharah, apakah ia
bagian ujung sirath ataukah jembatan tersendiri. Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani t
berkata:
‫الصراط َم ﱠما ي ا نة و َ ْح َتم ُل َأ ْن َت ُك ْو َن م ْن َغ ْ ه َب ْ َن ا َ ﱠنة ﱠ‬
‫والن ِار‬
ُ
ّ ‫طرف‬ ْ
‫الذي ِيظ َ ُر أ ا‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
“Yang tampak bahwasanya Qantharah adalah ujung dari sirath sebelum surga. Dan ada
kemungkinan qantharah jembatan tersendiri antara sirath dan surga.”881
Wallahu ta’alaa a’lam bisshawaab.
i) Surga dan Neraka
Setelah perjalanan yang amat Panjang, semua manusia dan jin akan berlabuh di dua
tempat nan abadi. Dua negeri kekekalan yang sudah Allah k ciptakan untuk hamba-
hamba-Nya nan terpuji. Tiada negeri ketiga. Pilihanya hanya dua, surga negeri penuh
kenikmatan, taman-taman kebahagiaan, tempat istirahat yang sempurna dan abadi,
yang membuat penderitaan dunia menjadi tak berarti, satu kali celupan masuk surga
membuat seluruh kesedihan dan penderitaan dunia seakan tak pernah terjadi. Dengan
tambahan melihat wajah Allah k Yang Amat Indah dan Mulia, yang merupakan
puncak dari segala nikmat yang ada.
Ataukah di negeri pancaroba yang penuh derita dan segala macam azab, kesusahan
dan malapetaka yang membuat satu kali celupan ke neraka, membuat lupa semua
kenikmatan dunia yang pernah ada. Surga adalah negeri penuh kenikmatan yang abadi,
yang Allah k ciptakan untuk hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh
sesuai tuntunan para nabi, disanalah negeri kita yang asli, tidak ada lagi kesulitan,
kesedihan, rasa capek dan takutan, setiap detik nya adalah kenikmatan.
Dunia ini bukanlah negeri yang abadi, kenikmatannya tidak sempurna, kita hadir
disini adalah sebagai ujian yang sudah Allah k tetapkan dengan hikmah-Nya.

Abdullah bin ‘Umar c beliau berkata:

880
HR Bukhori (no. 2440, 6535)
881
Fathul Bari, 5/96
Mata Air Yang Jernih 501

َ َ ‫ﱡ ْ ََﱠ‬ ْ ُ َ ََ َ - ‫َأ َخ َذ َر ُسو ُل ﱠ‬


َ َ ‫ ب َب ْع‬- ‫ص ﱠ ﱠ ُ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم‬
‫الدن َيا أن َك غ ِر ٌب أ ْو َع ِاب ُر‬ ِ ‫ " كن‬:‫ض جس ِدي فقال‬ِ ِ ِ ِ
ُُ ْ ْ َ ْ َ َ ْ َ ‫َ ُ ﱠ‬ َ
‫ور‬ ِ ‫ وعد نفسك ِمن أ ِل القب‬،‫يل‬ ٍ ِ‫س‬
“Rasulullah n pernah memegang pundakku dan berkata; “Jadilah engkau di dunia ini
bagaikan orang asing atau seorang musafir yang tengah merantau, dan bayangkanlah
dirimu adalah bagian dari penduduk kubur”.882
Berkata Mauhib bin Abdillah, ketika Umar bin Abdul Aziz t dinobatkan sebagai
khalifah, maka Imam hasan Al-Bashri t mengirim surat kepada beliau dan berkata :
ْ َ
‫ص ْر َع َ َ ا ل ْ َست‬ َ ‫اع َل ْم َأ ﱠن‬
ْ ‫ َو‬،‫ط َآد ُم م َن ا ْ َ ﱠنة إ َل ْ َ ا ُع ُقو َ ًة‬َ ْ ُ َ‫َ ﱠ ﱡَْ َ ٌ ُ َ ٌ ﱠ‬
‫ف ِإن الدنيا دارم ِخيفة ِإنما أ ِب‬
ِِ ِ
ُ‫ص‬ ُ
ْ َ َ ُْ َ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ
َ َ َ ْ ٌ ُ َ َ ّ ُ َََ ْ َُ َ ََ َْ ْ َ َ ْ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ من أكرم ا ن ول ا ِ ِل ِح ٍن ق ِتيل فكن ِف ا يا أ ِم اﳌؤ ِم ِن ن اﳌداوي جرحه ي‬،‫الصرع ِة‬
َ ‫َ َ ُ ْ ََ َ ﱠ‬ ‫َع َ ش ﱠدة ﱠ‬
‫السﻼ ُم‬ ‫ و‬،‫الد َو ِاء ِخيفة طو ِل البﻼ ِء‬ ِ ِ
“Sungguh dunia ini negri yang mencemaskan, Adam diturunkan kepadanya sebagai
hukuman, ketahuilah bahwa keadaan dunia ini tidak seberapa, siapa yang memuliakan
dunia akan hina, setiap waktu selalu ada yang celaka akibat dunia. maka jadilah
engkau wahai khalifah orang beriman laksana orang yang mengobati lukanya, sabar
akan pahitnya obat, khawatir bahayanya akan berkepanjangan, wassalaam”.883
Berkata Abu Bakar Muhammad bin Walid Al-Turtusyi Al-Maliki t884:
ََ ْ ُ َ ْ‫ﱡ‬ ُ ‫َﱠ‬ َُ ُ
‫الدن َيا َوخافوا ال ِفتنا‬ ‫ طلقوا‬... ‫ِإ ْن ِ ﱠ ِ ِع َب ًادا فطنا‬
ََ ْ َ َ ُ ََ َ َ
‫ أ ﱠ َ ا ل ْ َست ِل َ ّ ٍ َوطنا‬... ‫نظ ُروا ِف َ ا فل ﱠما َع َرفوا‬
َُ َْ َ ... ‫َج َع ُلو َ ا ُ ﱠ ًة َو ﱠات َخ ُذوا‬
‫صا ِ َ اﻷ ْع َم ِال ِف َ ا ُسفنا‬
Sungguh Allah memiliki hamba-hamba yang cerdas, mereka meninggalkan dunia
karena takut fitnah
Mereka renungkan dunia maka mereka sadar, bahwa dunia bukan negeri keabadian
Mereka jadikan dunia sebagai sampan, dan mereka berbuat amal shaleh didunia
sebagai perahu
Dunia negeri yang fana dan sementara. Apapun keindahan, kekayaan, pangkat, anak
dan kekuasaan pasti akan sirna, apakah dengan kita meninggalkannya, atau dengan
hancurnya dunia meninggalkan kita. Jika hidup tanpa bekal iman dan amal shaleh,

882
HR. Bukhari (no. 6416)
883
Hilyatu al-Auliya 2/148
884
Mirqot Al-Mafaatih Syarh Misykatu Al-Mashabih, 8/3300. Lihat Muqaddimah kitab Riyadhu As-
Shaalihin Imam An-Nawawi.
502 Mata Air Yang Jernih

maka tiada artinya kehidupan seseorang, walau ia memiliki harta kekayaan seperti harta
Qarun dan dipanjangkan umurnya seperti umur Nabi Nuh p.

Dari Abu Ya’la Syadad bin Aus z, Rasulullah n bersabda:


‫ﱠ‬ ََ ‫ْ َ ّ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َْ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ ﱠ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ ثم تم ع‬،‫اجزمن أتبع نفسه وا ا‬ ِ ‫ والع‬،‫ وع ِمل ِﳌا عد اﳌو ِت‬،‫الك ِ س من دان نفسه‬
“Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan nafsunya dan berbuat untuk
untuk bekal setelah kematian. Orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya
kemudian berandai-andai terhadap rahmat Allah”.885

Imam Abu ‘Ali Al-Hasan bin ‘Ali Al-Jaujazani t berkata:


َ ُ َْ ‫ َو ُم َو َاف َق ُة ﱡ‬،‫اعة َع َل ْيه‬
َ ‫ﱠ‬ َْ َْ ْ ََ َ َ ‫ﱠ‬ ََ ْ
‫ َو ُ ْ َبت ُه ِﻷ ْ ِل‬،‫الس ﱠن ِة ِ أف َع ِال ِه‬ ِ ِ ‫ات السعاد ِة ع العب ِد ت ِس ُ الط‬ ِ ‫ِمن عﻼ َم‬
ُ َ ََُ َ ْ ُْ ُ ُ َ ْ َ َْ ْ ْ ْ ْ ََ َْ َ ُ ْ ُ َ َ‫ﱠ‬
‫اعات ُه‬ ‫ ومر‬،‫ وا ِتمامه ِللمس ِل ِم ن‬،‫ َو َ ذ ُل َم ْع ُرو ِف ِه ِل ل ِق‬،‫اﻹخ َو ِان‬ِ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ه‬
ِ ‫ق‬
ِ ‫ﻼ‬ ‫ وحسن أخ‬،‫الصﻼ ِح‬
َ َ
‫ِﻷ ْوقا ِت ِه‬
“Tanda kebahagiaan seorang hamba, dia diberi kemudahan dalam melakukan ketaatan,
diberi taufiq untuk berbuat sesuai sunnah, dimudahkan bergaul dengan sahabat-sahabat
yang shaleh, berakhlak mulia dengan saudara, berbuat baik kepada manusia,
perhatiannya besar terhadap urusan kaum muslimin, dan dia pandai menjaga waktu
untuk hal yang bermanfaaat”.886
Orang yang cerdas lagi berakal adalah orang yang mempersiapkan bekal untuk
menuju surga Allah k dan senantiasa merindukannya. Disebut dunia karena dia
rendah dan hina. Orang yang berjiwa mulia akan merindukan ketinggian nilai yang ada
disisi Allah k, jiwa mereka tidak merasa berat untuk melakukan sesuatu jika
balasannya surga. Surga adalah tawaran yang mahal. Tidak ada yang rakus dan candu
kepada dunia melainkan orang yang berjiwa rendahan.
Dari Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n bersabda:
َ ْ َ ‫ْ َ َ ََﱠ‬
, ‫ي أ َس ﱠك َم ِّي ٍت‬ ‫د‬ ‫ج‬ ‫ب‬ ‫ر‬‫م‬ ‫ف‬ , ‫ة‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ال‬ ‫ض‬ ْ َ ‫السوق َداخ ًﻼ م ْن‬
‫ع‬ ‫ص ﱠ ﱠ ُ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم َم ﱠرب ﱡ‬ َ ‫َأ ﱠن َر ُسو َل ﷲ‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ َو َما َن‬, ‫ َما ُنح ﱡب َأ ﱠن ُه َل َنا َ ْ ٍء‬:‫ " َأ ﱡي ُك ْم َأ ﱠن َ َذا َل ُه بد ْر َ م؟ " َق ُالوا‬:‫ال‬
ُ‫ص َنع‬ َ ‫ق‬
َ ‫ﱠ‬
‫م‬
ُ
‫ث‬ , ‫ه‬
ُ ُ َ َ ََ ُ ََ َََ
ِ ِ ٍ ِِ ِ ِ ِ ‫فتناوله فأ‬
‫ن‬‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫خ‬
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ُ ‫به؟ َق َ َ ُ ﱡ َ ﱠ‬
ُ َ َ
‫ﷲ ل ْو ان َحيا ل ان َع ْي ًبا ِف ِيه أ ْن أ َس ﱠك فك ْيف َو ُ َو َم ِّي ٌت‬ َ
ِ ‫ و‬:‫ " أت ِحبون أنه لكم؟ " قالوا‬:‫ال‬ ِِ
“Rasulullah n berjalan melewati sebuah pasar yang dimasuki banyak orang, beliau
menemui seekor bangkai anak kambing jantan yang telinga nya kecil. Beliau ambil
bangkai itu dengan memegang telinganya dan berkata: “Siapa diantara kalian yang mau
membeli bangkai ini seharga satu dirham? Para sahabat berkata: “Kami tidak tertarik
padanya, apa yang bisa kami perbuat dengannya. Rasulullah n berkata: “Maukah

885
HR. Ibnu Majah (no. 4620) didhaifkan oleh syaikh Al-Albani
886
Al-I’tisham 1/154
Mata Air Yang Jernih 503

kalian ini gratis menjadi milik kalian? Mereka menjawab: “Demi Allah, sekiranya anak
kambing itu hidup, pasti cacat tidak bernilai karena dua telinganya kecil, bagaimana
jika sudah jadi bangkai?
Rasulullah n bersabda:
ُ َ َ
‫ﷲ ِم ْن َ ذا َعل ْيك ْم‬ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ‫َف َو َ ﱡ‬
ِ ‫ﷲ للدنيا أ ون ِعند‬ ِ
“Demi Allah, sungguh dunia lebih hina disisi Allah dari bangkai kambing ini”.887
• Iman kepada Surga dan Neraka mencakup tiga hal :

1. Surga dan Neraka benar adanya tanpa ada keraguan


2. Surga dan Neraka makhluk yang sudah diciptakan
3. Surga dan Neraka, Allah jadikan kekal dan tidak fana
Imam Hafizh bin Ahmad bin Ali Al-Hakami t (w. 1377 H) berkata dalam
manzhumah-nya Ma’aariju Al-Qabul888;
َ ََ َ ََ ُ ْ َ َ ُ َ ‫َ ﱠ ُ َ ْ َﱠ ُ َ ﱞ‬
‫ودت ِان ﻻ فن َاء ل ُ َما‬ ‫ موج‬... ‫والناروا نة حق و ما‬
Neraka dan Surga adalah benar adanya, keduanya telah ada saat ini dan keduanya
tidak fana
ْ َ ً َ َْ َ َ َ َْ َ ُ ُ َََ َ ُ ََ
‫ َوﻻ َيف ِ َم ْن ِف ْ ِ َما‬،‫ َوأ ّ ُ َما ﻻ تف ِن َي ِان أ َبدا‬،‫ﷲ ل ُ َما‬
ِ ‫دوام ُ ما و قاؤ ما ِب ِإبق ِاء‬
Keduanya kekal dan abadi karena Allah yang membuat keduanya kekal
Keduanya tidak akan rusak selamanya, dan tidak pula fana penduduk keduanya
Pertama : Surga dan Neraka benar adanya tanpa ada keraguan.
Surga hanya diperuntukkan bagi seorang muslim yang beriman dan beramal shaleh.
Neraka diperuntukkan untuk orang kafir, munafiq, atheis dan yang semisal mereka,
serta ahli maksiat, orang yang sombong, kasar lagi keras permusuhannya.

Berkata Syaikhul Islam ibnu Taymiyah t:


ْ ‫ﱠ‬ َْ َ ُ ‫َ ﱠ‬
‫صﻼ َ ا الش ِق ﱡي ِب ِحك َم ٍة‬ ‫والناري‬
ُ َ َ ‫َ َ ﱠ‬
‫َوكذا الت ِق ﱡي ِإ ا ِ ن ِان َس َي ْدخ ُل‬

887
HR. Muslim (no. 2957)
888
Ma’aariju Al-Qabul bisyarhi Sullami al-Wushul 1/40. Lihat Da’aawa Al-Munawiin 1/595, Dr. Abdullah
bin Shaleh.
504 Mata Air Yang Jernih

Neraka akan dimasuki manusia celaka dengan hikmah dan keadilan


Sedangkan surga akan dimasuki oleh orang-orang yang bertaqwa889
Dalil-dalil yang menujukkan adanya surga sangat banyak didalam Al-Quran dan
As-Sunnah yang shahih, serta kesepakatan para ulama As-Salafu As-Shaleh dari zaman
ke zaman. Allah k berfirman:
ُ ُ َ ‫ََ ّ ﱠ‬ َْ ْ ُ ُ ْ ُ ‫ﱠ َ ﱠ َُ َُ ﱠ‬ ُ‫َ ﱠ‬
‫ين َآمنوا َو َع ِملوا‬ ‫( و ِش ِر ال ِذ‬24) ‫اس َوا ِ َ َارة أ ِع ﱠدت ِلل ا ِف ِر َن‬ ‫فاتقوا النار ال ِ وقود ا الن‬
َْ َ َ ‫ﱠ َ َ ﱠ َُ ْ َﱠ‬
(25)‫ات ت ْج ِري ِم ْن ت ْح ِ َ ا اﻷ ْ َ ُار‬ ِ ِ ‫الصا‬
ٍ ‫ات أن ل م جن‬
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir. Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka
yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 21-22)
َْ ْ ُ ‫ﱠ ﱠ‬ ُ‫ﱠ‬
‫الن َارال ِ أ ِع ﱠدت ِلل ا ِف ِر َن‬ ‫َو اتقوا‬
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang
kafir”. (QS. Ali ‘Imran: 131)
َ ‫َ ْ َ ّ ﱠّ ُ ْ َ َ ﱠ َ ْ ُ َ ﱠ َ َ ُ َ ْ َْ ُ ُ ْ ْ ﱠ‬ ٰ َ ‫َو َس ِار ُعوا ِإ‬
‫ض أ ِع ﱠدت ِلل ُمت ِق ن‬‫مغ ِفر ٍة ِمن رِ كم وجن ٍة عرض ا السماوات واﻷر‬
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”.
(QS. Ali-Imran: 133)
Allah k menggunakan bentuk kata kerja lampau (fi’il madhi), menujukkan
perbuatan itu telah berlangsung dan telah diciptakan. Inilah Aqidah yang shahih dan
tidak mungkin Allah k memerintahkan para hamba-Nya untuk berpacu dan bersegera
menuju sesuatu yang belum ada.
ُ ُ َ ً ُُ ْ ُ َْ‫ﱠ ﱠ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ ْ ْ َ ً ُﱠ َ َ َ ْ ُُ ُ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ودا غ ْ َ َ ا ِل َيذوقوا‬ ‫ِإن ال ِذين كفروا ِبآيا ِتنا سوف نص ِل ِ م نارا لما ن ِ ت جلود م بدلنا م جل‬
َ ‫ْال َع َذ‬
‫اب‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.” (QS. An-Nisa: 56)
ََ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ َ َ‫َْ َ َ َ ََْ ْ ُ ْ َ ٌ ﱠ َ ﱠ‬
‫( َو ِ ﱠن َج َ ن َم ﳌ ْو ِع ُد ُ ْم‬42)‫او َن‬
ِ ‫َِإن ِعب ِادي ل س لك عَل ِ م سلطان ِإﻻ م ِن اتبعك ِمن ال‬
‫غ‬ َ ‫ﱠ‬
ٌ ‫( َل َ ا َس ْب َع ُة أ ْب َواب ل ُ ّل َباب م ْ ُ ْم ُج ْز ٌء َم ْق ُس‬43)‫أ ْج َمع َن‬
(44)‫وم‬ ِ ٍ ِ ِ ٍ ِ

889
Qashidah Al-Lamiyah
Mata Air Yang Jernih 505

“Sungguh hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali


orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya
Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-
pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu
(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. (QS. Al-Hijr: 42-44)
َ َ ُُ
(46) ‫( ْادخلو َ ا ِ َسﻼ ٍم ِآم ِن ن‬45)‫ات َو ُع ُيو ٍن‬ ‫ﱠ ُْﱠ َ َ ﱠ‬
ٍ ‫ِإن اﳌت ِق ن ِ جن‬
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman)
dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka):
"Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman" (QS. Al-Hijr: 45-46)
Dari ‘Ubadah bin Shamit z, Rasulullah n bersabda:
‫ َو َأ ﱠن ع َ َع ْب ُد ﱠ‬,‫ول ُه‬
ُ ُ ََ ُ ُ َْ ً ‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ﱠ ﱠُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ ُ ََ ﱠ ُ َ ﱠ‬
‫من ش ِ د أن ﻻ ِإله ِإﻻ وحده ﻻ ش ِر ك له وأن محمدا عبده ورس‬
ِ ِ
َ َ َ َ‫َ َ ْ ﱠ‬ َ ‫ َوا ْ َ ﱠن ُة ُح ﱞق َو ﱠ‬,‫َ َ ُ ُ ُ َ َ ل َم ُت ُه َأ ْل َقا َ ا إ َ َ ْ َ َم َو ُروح م ْن ُه‬
‫ أ ْدخل ُه ا َ نة َع َما ان ِم َن‬,‫الن ُار َح ﱞق‬ ِ ٍ ‫ِ مر‬ ِ ‫ و‬،‫ورسوله‬
َ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ َ
َ ْ ْ ‫ْال َع َمل" َز َاد ر َو َاية‬
‫اب ا َ ن ِة الث َما ِن َي ِة أ ﱡ َ ا ش َاء‬
ِ ‫"من أبو‬ ِ ٍ ِ ِ ِ
“Siapa saja yang bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak diibadahi kecuali Allah, tiada
sekutu bagi-Nya, dan dia bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya,
Isa puta Maryam adalah hamba dan utusa-Nya, kalimat dan ruh-Nya yang di berikan
kepada Maryam, surga itu benar (haq), neraka itu benar adanya, maka Allah akan
masukkan dia ke surga-Nya dengan amal apa saja yang dia punya”.
Dalam riwayat lain ada tambahan: “Dari pintu surga yang delapan sesuai yang dia
kehendaki”.890

Dari Abdullah bin Abbas c, Nabi n membaca dalam penggalan doa Tahajjud nya:
َ ‫ََ َ ْ َ ْ ُ َْ َ ْ َ ﱡ َ َ ْ ُ َ ْ َ ﱡ َ َ ُ َ َ ﱞ َ َ ُْ َ َ ﱞ َ ْ َ ﱠ ُ ُ ﱞ َ ﱠ ُ َ ﱡ َ ﱠ‬
‫الن ِ ﱡيون‬‫ولك ا مد أنت ا ق ووعدك ا ق و ِلقاؤك حق وقولك حق وا نة حق والنار حق و‬
ُ َ ‫َ ﱞ َ ُ َ ﱠ ٌ َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ َ َ ﱞ َ ﱠ‬
‫اعة َح ﱞق‬ ‫ حق والس‬-‫علي ِه وسلم‬ ‫ص‬- ‫حق ومحمد‬
“Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau adalah Zat Yang Maha Benar, janji-Mu benar,
perjumpaan dengan-Mu pasti, ucapan-Mu haq, surga, neraka itu benar adanya,para
nabi-Mu benar, dan Muhammad itu benar, hari kiamat itu benar pasti terjadi”.891
Dari Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:
ْ َْ ُْ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ ََ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ‫ْ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ َوتؤ ِم َن ِباﳌ ْو ِت َو ِ ا َ َي ِاة َ ْع َد‬,‫اب َوالن ِ ِّي ن‬
ِ ‫اﻹيمان أن تؤ ِمن ِبا ِ واليو ِم اﻵ ِخ ِر واﳌﻼ ِئك ِة وال ِك‬
‫ت‬ ِ
َ ْ َ َ ْ َ ‫َْ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ﱠ َ ﱠ‬
‫اب و ِاﳌ ِان‬ِ ‫ وتؤ ِمن ِبا ن ِة والن ِار وا ِ س‬,‫اﳌو ِت‬

890
HR. Bukhari (no. 3435)
891
HR. Bukhari (no. 1120)
506 Mata Air Yang Jernih

“Iman itu engkau beriman kepada Allah, hari akhir, para malaikat, kitab dan nabi-nabi,
engkau beriman dengan adanya kematian dan kehidupan setelah kematian, dan engkau
beriman dengan adanya surga, neraka, hisab dan mizan.892
Kedua: Meyakini bahwa Surga dan Neraka telah diciptakan oleh Allah f

Allah k berfirman:
َ ‫ور ُ ْم ۖ َو ﱠالذ‬ َ ُ َ َ ‫ين َآم ُنوا با ﱠ َو ُر ُسله ُأ َٰولئ َك ُ ُم ّ ّ ُ َ َ ﱡ‬
ُ ‫ند َرّ ْم َل ُ ْم َأ ْج ُر ُ ْم َو ُن‬ َ ‫َو ﱠالذ‬
‫ين‬ ِ ِِ ‫الص ِديقون ۖ والش داء ِع‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ْ ُ َ ْ َ َ َٰ ُ َ َ ُ ‫َ َ ُ َ َ ﱠ‬
‫كفروا وكذبوا ِبآي ِاتنا أول ِئك أ اب ا ِ ِيم‬
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga
yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (Al-Hadid: 21)
َ ُ َ َ ُ َ ُ ٌ ْ َ ُ َْ َ ََ
‫س َما أ ْخ ِف َي ل ُ ْم ِم ْن ق ﱠر ِة أ ْع ُ ٍن َج َز ًاء ِب َما ُانوا َ ْع َملون‬‫فﻼ علم نف‬
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan”. (QS. As-Sajdah: 17)
َْْ ُ ُْ
‫ِس ْد َر ِة اﳌ ْن َت َ ِع ْن َد َ ا َج ﱠنة اﳌأ َوى‬
“(Yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal”. (QS. An-Najm:
14-15)

Dari Sahabat ‘Imran bun Husain z, Rasulullah n bersabda:


ّ َ ََْ ُ َ َ ‫ﱠ‬ ُ َ‫ﱠ‬ َُْ َ َ ْ َ ُ َ َ ‫ﱠَ ُ ْ ﱠ‬
‫ َواطل ْعت ِ الن ِار ف َر أ ْيت أك َ أ ْ ِل َ ا ال ِ َس َاء‬,‫اطل ْعت ِ ا َ ن ِة ف َر أ ْيت أك َ أ ْ ِل َ ا الفق َر َاء‬
“Maka aku melihat kedalam surga dan kebanyakan penghuninya para fuqara (fakir
maskin), dan aku melihat ke neraka dan kebanyakan penghuninya adalah para
wanita”.893

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ُ ََ ْ َْ َ َ َْ ُ َُْ ْ َ َ ُ ‫ْ َ ﱠ َ َ ْ ََ ٌ َ َ َ ﱠ‬ ُ َ َ ََ َ
:‫ص ُر فقالوا‬ ‫ضأ ِإ َجا ِن ِب قص ٍر فقلت ِﳌن ذا الق‬ ‫ ف ِإذا امرأة تتو‬,‫َب ْ نا أنا نا ِئ ٌم َرأ ْيت ِ ِ ا ن ِة‬
‫ َف َذ َك ْر ُت َغ ْ َ َت ُه َف َو ﱠل ْي ُت ُم ْدب ًرا َف َب َ ى عمروقال عليك َأ َغ ُار َيا َ ُسو َل ﱠ‬,‫َل ُع َم َر ْبن ا ْ َ ﱠطاب‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ ِ
“Ketika aku tidur, aku diperlihatkan seakan dalam surga [mimpir para nabi haq], maka
aku melihat seorang bidadari yang bersandar ke dinding istana, maka akupun berkata:
“Milik siapa istana ini? Mereka menjawab: “Milik ‘Umar bin Khatab. Maka aku ingat

892
HR. Ahmad (no. 2924)
893
HR. Bukhari (no. 3241)
Mata Air Yang Jernih 507

kecemburuan ‘Umar, akupun segera memalingkan wajah. Maka “umar menangis dan
berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidak layak untuk cemburu atasmu”.894
Allah k berfirman dalam Hadits Qudsi:
ْ َ َ َْ َ َ َ َ ْ ُُ َ ْ َ َ َ ‫َأ ْع َد ْد ُت لع َبادي ﱠ‬
‫ فاق َر ُءوا ِإ ْن‬,‫الصا ِ ِ ن َما ﻻ َع ْ ٌن َرأت َوﻻ أذ ٌن َس ِم َعت َوﻻ خط َر َع قل ِب َ ش ٍر‬ ِ ِ ِ
ُْ
‫ِش ت ْم‬
“Aku telah sediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh kenikmatan yang belum
pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, belum pernah terlintas di dalam
hati seorang manusia pun. Jika kalian mau, bacalah firman Allah k :
َ ُ َ َ ُ َ ُ ٌ ْ َ ُ َْ َ ََ
‫س َما أ ْخ ِف َي ل ُ ْم ِم ْن ق ﱠر ِة أ ْع ُ ٍن َج َز ًاء ِب َما ُانوا َ ْع َملون‬‫فﻼ علم نف‬
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan”. (QS. As-Sajdah: 17)

Dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َّ ُ َ َ ًَ ََ ْ َ َ ْ ‫َ َ َ ُ َ ﱠ‬ َ‫ْ َ َ ﱠ‬ ْ ُ َ ْ َ ْ ْ ُ ْ ُُ َ
‫ضلت َعل ْ َ ا‬
ِ ‫ "ف‬:‫ناركم جز ٌء ِمن سب ِع ن جز ًءا ِمن ن ِارج َ نم" ِقيل يا رسول ِ ِإن انت ل ا ِفية قال‬
ْ ‫ُﱡ‬ َ ّ
‫ِب ِ ْس َع ٍة َو ِس ِت ن ُج ْز ًءا ل ُ ﱠن ِمث ُل َح ِّر َ ا‬
“Api kalian didunia ini satu bagian dari 70 panas nya api nerakan Jahannam. Ada yang
bertanya, “Wahai Rasulullah, api didunia saja sudah cukup membinasakan. Rasulullah
n bersabda; Api neraka dilebihkan 69 kali lebih panas dibanding api dunia dan semua
pada panas yang sama”.895
Dalam Hadits perjalanan Mi’raj, Rasulullah n bersabda :
َ َ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ َ ٌ َ ْ َ ََ َ َ َ َ ُْْ َ ْ َ َْ ََ ْ ُ
‫ ث ﱠم أ ْد ِخلت ا َ ﱠنة ف ِإذا‬, َ ِ ‫ان ﻻ أ ْد ِري َما‬‫ث ﱠم انطل َق ِ ي َح ﱠ انت َ ِ ي ِإ ِسدر ِة اﳌنت وغ ِش ا ألو‬
ْ ُ َ ُْ‫ﱡ‬
‫ َو ِ ذا ت َرا ُ َ ا ِاﳌ ْس ُك‬,‫ِف َ ا َح َبا ِئ ُل اللؤل ِؤ‬
“Kemudian aku berjalan sampai di Sidratu Al-Muntaha aku melihat warna-warni yang
sangat indah yang aku tidak tahu apa itu. Kemudian aku dimasukkan ke dalam surga,
ternyata surga dindingnya dari Mutiara dan tanahnya dari Kesturi”.
Dari Sahabat Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n shalat dengan bacaan dan
ruku yang Panjang ketika terjadi salah satu gerhana, ketika telah selesai beliau
bersabda :

894
HR. Bukhari 9/320. Kitab An-Nikah, bab Al-Ghirah
895
HR. Bukhari 6/330
508 Mata Air Yang Jernih

َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ََ َ َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
،‫ ف ِإذا َرأ ْيت ْم ذ ِل َك‬،‫ ﻻ َيخ ِسف ِان ِﳌ ْو ِت أ َح ٍد َوﻻ ِ َ َيا ِت ِه‬، ِ ‫ات ﱠ‬ َ ْ
ِ ‫س والق َم َر آيت ِان ِمن آي‬ ‫ِإن الشم‬
َ ‫َف ْاذ ُك ُروا ﱠ‬

“Matahari dan bulan adalah dua ayat dari tanda-tanda kebesaran Allah, redupnya
cahaya [gerhana] keduanya bukan petanda kematian seseorang, bukan pula kehidupan
seseorang. Jika kalian melihat gerhana maka bersegeralah mengingat Allah.
َ ُ ‫َ َ َ ُ ﱠ َ ََْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َﱠ‬ ً َ َ ْ َ َ َ ‫ َ َأ ْي َن‬، ‫ َيا َ ُسو َل ﱠ‬:‫َق ُالوا‬
‫ﷲ َعل ْي ِه‬ ‫اك تن َاولت ش ْ ئا ِ مق ِامك ثم رأيناك كعكعت؟ قال ص‬ ‫ِ ر‬ ‫ر‬
ُ
‫ َوأ ُت ﱠ‬،‫الد ْن َيا‬ ْ َ َ َ
‫ص ْ ُت ُه ﻷ ل ُت ْم م ْن ُه َما َبق َيت ﱡ‬ َ َ
َ ‫ َول ْو أ‬،‫ودا‬ ْ َ َ َ
ً ‫ ف َت َن َاول ُت ُع ْن ُق‬،‫ »إ ّ ي َ أ ْي ُت ا َ ﱠنة‬:‫َو َس ﱠل َم‬
،‫الن َار‬ ‫ِر‬ ِ ِ ِ ‫ِِ ر‬
ّ ْ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ‫ﱡ‬ َ َ ‫َف َل ْم َأ َر َم ْن َظ ًرا‬
َ
‫ َو َرأ ْيت أك َ أ ِل َ ا ال ِ َس َاء‬،‫الي ْو ِم قط أفظ َع‬
“Para sahabat g bertanya; “Wahai Rasulullah, kami melihatmu dalam khutbah
memetik sesuatu, kemudian engkau terhenti? Rasulullah n menjawab: “Sungguh aku
tadi melihat surga. Aku berupaya untuk meraih setandan buah-buahan di dalamnya.
Andai aku berhasil mengambilnya, kalian akan memakannya sehinnga tidak butuh lagi
makanan dunia. Dan aku diperlihatkan neraka, belum pernah aku melihat pemandangan
yang lebih mengerikan seperti itu. Dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah
para wanita”.
َ ْ َ ‫ َي ْك ُف ْر َن با ﱠ ِ ؟ َق‬:‫يل‬
َ ‫ " َي ْك ُف ْر َن‬:‫ال‬
‫ َو َ ك ُف ْرن‬، َ ‫الع ِش‬ َ ‫ ب َم َيا َر ُسو َل ﱠ ِ ؟ َق‬:‫َق ُالوا‬
َ ‫ »ب ُك ْفر ﱠن« ِق‬:‫ال‬
ِ ِِ ِ ِ
‫ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ُ ﱠ ﱠ ْ َ ُ ﱠ ُ ُ ﱠ ََ ْ ْ َ َ ْ ً َ َ ْ َ َ َْ ُ ْ َ َ ْ ً َ ﱡ‬
‫ ما رأيت ِمنك خ ا قط‬:‫ قالت‬،‫ ثم رأت ِمنك ش ئا‬،‫ لو أحس ت ِإ ِإحدا ن الد ر له‬،‫اﻹحسان‬ ِ
“Para sahabat g bertanya, “Apa sebab [mereka para wanita] nya demikian wahai
Rasulullah? Beliau menjawab; “Sebab kekufuran mereka”.
Para sahabat g bertanya lagi, “Apakah mereka kufur kepada Allah? Rasulullah n
menjawab; “Mereka kufur terhadap suami mereka, dan kufur terhadap kebaikan suami
mereka. Apabila kalian [para suami] berbuat baik kepada salah seorang istri sepanjang
waktu, lalu istri melihat sesuatu yang kurang baik darimu, dia akan berkata; “Aku tidak
pernah melihat kebaikanmu sama sekali”.896

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ‫َﱠ َ َ َ ﱠ ُ ْ َ ﱠ َ َ ﱠ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ﱠ‬
‫ال اذ َ ْب فانظ ْر ِإل ْ َ ا َو ِ َما أ ْع َد ْدت ِﻷ ْ ِل َ ا‬‫ فق‬،‫ﳌا خلق ا نة والنارأرسل ِج ا ِئيل ِإ ا ن ِة‬
ََ َ َ ‫َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ﱠ ﱠ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ﱠ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ٌ ﱠ‬
،‫ِف ا فذ ب فنظر ِإل ا و ِ ما أعد ِﻷ ِل ا ِف ا فرجع فقال و ِعزِتك ﻻ سمع ِ ا أحد ِإﻻ دخل ا‬
َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ََْ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ َ ََْ ْ ‫ْ ﱠ َ ﱠ‬ ََ
‫ال فنظ َر ِإل ْ َ ا‬ ‫ فقال ار ِجع فانظر ِإل ا و ِ ما أعددت ِﻷ ِل ا ِف ا ق‬،‫فأ َم َر ِبا َ ن ِة ف ُحفت ِباﳌ ِار ِه‬
َُ َ َْ ُ َ ََ َ ‫ُث ﱠم َر َج َع َف َق‬
‫ال َو ِع ﱠزِت َك لق ْد خ ِش ت أن ﻻ َي ْدخل َ ا‬

896
HR. Bukhari (no. 1052)
Mata Air Yang Jernih 509

“Ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Allah mengutus Jibril untuk ke surga.
Allah k berfirman; “Pergilah ke dalam surga dan lihatlah apa yang sudah Aku
sediakan didalam surga untuk penduduknya. Maka Jibril melihat kedalam surga dan
apa ynag sudah dipersiapkan Allah untuk penduduknya, maka Jibril kembali kepada
Allah dan berkata; “Ya Allah, Demi kemuliaan-Mu, tidaklah seorang pun yang
mendengar tentangnya kecuali dia sangat ingin memasukinya. Maka Allah
memerintahkan malaikat lain untuk untuk memagari surga dengan hal-hal yang tidak
disenangi jiwa. [Dari jenis ibadah dan ketaatan].
Maka Allah k berfirman; “Pergilah, lihat apa yang sudah aku persiapkan untuk
orang-orang yang akan memasukinya. Maka Jibril kembali melihat dan kembali
kemudian berkata: “Demi kemuliaan-Mu aku khawatir tidak seorangpun yang akan bisa
memasukinya.
َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ََْ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ‫َ َ ٌ َ َ ُ ﱠ َ ْ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ال فنظ َر ِإل ْ َ ا‬ ‫ ق‬،‫أحد قال ثم أرسله ِإ الن ِار قال اذ ب فانظر ِإل ا و ِ ما أعددت ِﻷ ِل ا ِف ا‬
ْ ‫ﱠ‬ َ ََ َ ُُ َ َ ‫ضا ُث ﱠم َر َج َع َف َق‬ ُ ‫َفإ َذا َ َي ْر َك ُب َ ْع‬
‫ال َو ِع ﱠزِت َك ﻻ َي ْدخل َ ا أ َح ٌد َس ِم َع ِ َ ا فأ َم َر ِ َ ا ف ُحفت‬ ً ‫ض َ ا َ ْع‬
ِ ِ
َ‫ال َوع ﱠزتك‬ َ َ ََ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ
ْ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ُ َ ‫ﱠ‬
ِ ِ َ ‫ال اذ ب فانظ ْر ِإ ما أعددت ِﻷ ِل َ ا ِف ا فذ ب فنظ َر ِإل َ ا ف َرجع فق‬ َ ‫ات ث ﱠم ق‬ ِ ‫ِبالش َ و‬
ََ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َْ ُ َ َ ََ
‫لق ْد خش ْ ت أن ﻻ َين ُج َو ِم ْ َ ا أ َح ٌد ِإﻻ َدخل َ ا‬
Kemudian Jibril diperintahkan untuk melhat ke neraka. Allah f berfirman; “Pergilah
ke neraka, lihatlah neraka itu dan apa yang telah aku persiapkan untuk penduduknya.
Jibril pun pergi dan melihat neraka itu yang apinya saling menerkam satu atas yang
bagian yang lainnya. Kemudian Jibril kembali kepada Allah dan berkata: “Ya Allah,
Demi segala kemuliaan-Mu, tidak lah seorang pun yang mendengar tentang neraka,
kecuali ia sangat ingin lari dari neraka tersebut”.
Maka Allah l memerintahkan malaikat lain untuk memagari neraka dengan hal-
hal yang disenangi nafsu syahwat dengan berbagai maksiat dan hal yang dilarang
syariat. Setelah selesai, maka Allah k memanggil Jibril, “Pergilah ke neraka dan
lihatlah apa yang telah Aku persiapkan untuk penduduknya. Ketika Jibril telah pergi
melihat dan kembali, kemudian berkata: “Demi Keperkasaan-Mu wahai Allah, aku
khawatir tidak seorang pun yang akan selamat darinya, kecuali dia akan
memasukinya”.897
Ketiga: Surga dan Neraka bersama penghuninya dikekalkan oleh Allah f

Allah f berfirman:
ُ ‫ين ف َ ا َأ َب ًدا ۚ َٰذل َك ْال َف ْو ُز ْال َعظ‬ َ ْ ََ ْ َ ْ َ ‫َ َ َ ﱠ َ ُ ْ َ ﱠ‬
َ ‫اﻷ ْ َ ُار َخالد‬
‫يم‬ ِ ِ ِ ِِ ‫ات تج ِري تح ا‬
ٍ ‫وأعد ل م جن‬

897
HR. Abu Daud (no. 4744), At-Turmizi (no. 2560) Al-Baihaqi (no. 166). Dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani dalam Syarah Aqidah At-Thahawiyah (no. 422)
510 Mata Air Yang Jernih

“Dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di


dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
besar”. (QS. At-Taubah: 100)
َ َ ‫ﱠ َ َ ُ َ ْ َْ ُ ﱠ‬
‫ض ِإﻻ َما ش َاء َرﱡ َك ۖ َعط ًاء‬ َ ‫ين ُسع ُدوا َففي ا ْ َ ﱠنة َخالد‬ َ ‫َو َأ ﱠما ﱠالذ‬
‫ين ِف َ ا َما َد َام ِت السماوات واﻷر‬ ِِ ِ ِ ِ ِ
ُ ْ َ ََْ
‫غ مجذ ٍوذ‬
“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka
kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki
(yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya”. (QS. Hud: 108)
َ ْ َ ‫َﻻ َي َم ﱡس ُ ْم ف َ ا َن‬
‫ص ٌب َو َما ُ م ِّم ْ َ ا ِب ُمخ َر ِج ن‬ ِ
“Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan
dikeluarkan daripadanya”. (QS. Al-Hijr: 48)
َ‫ﱠ‬ َ َُ َ َ ٰ
‫ِإ ﱠن َ ذا ل ِر ْزقنا َما ل ُه ِمن نف ٍاد‬
“Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya”.
(QS. Shad: 54)
َ ‫وعة َوَﻻ َم ْم ُن‬
َ ُ ْ َ
‫وع ٍة‬ ٍ ‫ﻻ َمقط‬
“Yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya”. (Al-Waqi’ah: 33)
Kehidupan penduduk surga abadi tanpa kematian.
ْ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َٰ ُ ْ َ َ ْ َْ ‫َ َ ُ ُ َ َ َْ ْ َ ﱠ‬
‫اب ا َ ِ ِيم‬ ‫ﻻ يذوقون ِف ا اﳌوت ِإﻻ اﳌوتة اﻷو ۖ ووقا م عذ‬
“Mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah
memelihara mereka dari azab neraka”. (QS. Ad-Dukhan: 56)
Demikian juga neraka dan azab nya dikekalkan berserta penghuniya dari orang-
orang kafir, musyrik dan munafiq ‘itiqadi. Allah k berfirman;
‫َن م َن ﱠ‬ َ ُ ََ
‫الن ِار‬ ِ ‫وما م ِبخ ِار ِج‬
“Dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka”. (QS. Al-Baqarah: 167)
َ ‫ين َك َف ُروا َو َظ َل ُموا َل ْم َي ُكن ﱠ ُ ل َي ْغف َر َل ُ ْم َوَﻻ ل َ ْ د َ ُ ْم َطر ًقا إ ﱠﻻ َطر َق َج َ ﱠن َم َخالد‬
‫ين ِف َ ا‬ َ ‫إ ﱠن ﱠالذ‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫َأ َبدا‬

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali


tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan
Mata Air Yang Jernih 511

kepada mereka, kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-
lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. An-Nisa: 168-169)
َ ‫َو َع َد ﱠ ُ ْاﳌُ َنافق َن َو ْاﳌُ َناف َقات َو ْال ُك ﱠف َار َن َار َج َ ﱠن َم َخالد‬
ٌ ‫ين ِف َ ا ۚ َ َح ْس ُ ُ ْم ۚ َو َل َع َ ُ ُم ﱠ ُ ۖ َو َل ُ ْم َع َذ‬
‫اب‬ ِ ِِ ِ ِ ِِ
ٌ ‫ﱡم ِق‬
‫يم‬
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang
kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi
mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal”. (QS. At-
Taubah: 68)
ََ ْ َ َ َ َ َ ‫اصر ْف َع ﱠنا َع َذ‬
‫( ِإ ﱠ َ ا َس َاءت ُم ْستقرا‬65) ‫اب َج َ ﱠن َم ۖ ِإ ﱠن َعذا َ َ ا ان غ َر ًاما‬ ْ َ ‫َ ﱠ َ َ ُ ُ َ َﱠ‬
ِ ‫وال ِذين يقولون ر نا‬
َ
(66) ‫َو ُمق ًاما‬
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami,
sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal". Sesungguhnya jahannam
itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. (QS. Al-Furqan: 65-66)
َ َ َ َ َ َ ‫إ ﱠن ﱠ َ َل َع َن ْال َ افر َن َو َأ َع ﱠد َل ُ ْم َسع ً ا َخالد‬
‫ين ِف َ ا أ َب ًدا ﻻ َي ِج ُدون َو ِليا َوﻻ ن ِص ً ا‬ ِِ ِ ِِ ِ
“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api
yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka
tidak memperoleh seorang pelindungpun dan tidak (pula) seorang penolong”. (QS. Al-
Ahzab: 64-65)
ُ َ َ َ ََ َ ‫َ َ َﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ ُْ ‫ﱠ‬
‫اب َج َ ن َم خ ِال ُدون ﻻ ُيف ُ َع ْ ُ ْم َو ُ ْم ِف ِيه ُم ْب ِل ُسون َو َما ظل ْمنا ُ ْم َول ِك ْن انوا‬ ِ ‫ِإن ا ِر ِم ن ِ ع‬
‫ذ‬
َ ُ َ ْ ُ ‫ََ ْ َ َﱡ َ َ َ ﱠ‬ ْ ‫ُ ُ ﱠ‬
َ ‫الظاﳌ َن َو َن َاد ْوا َيا َمال ُك ل‬
‫ض علينا ر ك قال ِإنكم م ِاكثون‬ ِ ‫ق‬ ‫ي‬ ِ ِ ِ ِ ‫م‬
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam.
Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa”. (QS.
Az-Zukhruf: 74-75)
َ َ ‫ول ُه َفإ ﱠن َل ُه َن َار َج َ ﱠن َم َخالد‬
َ ُ ََ َ‫ﱠ‬
‫ين ِف َ ا أ َب ًدا‬ ِِ ِ ‫ص ورس‬ ْ َ ََ
ِ ‫ومن ع‬
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya
baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya”. (QS.
Al-Jinn: 23)
ُ َ َ َ ‫ﱠ ُ َ ْ َْ ﱠ ُ ُ ْ ً َ ﱠ َ ُ َ ﱠ‬
َ ‫وت ف َ ا َوﻻ َي ْح‬
ِ ‫ِإنه من يأ ِت َر ه مج ِرما ف ِإن له ج َ نم ﻻ ي ُم‬
“Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka
sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula)
hidup”. (QS. Thaha: 74)
512 Mata Air Yang Jernih

َ ‫ض ِّال َن َرﱠ َنا َأ ْخر ْج َنا م ْ َ ا َفإ ْن ُع ْد َنا َفإ ﱠنا َظاﳌُو َن َق‬
‫ال‬
َ ‫َ ُ َ ﱠ َنا َغ َل َب ْت َع َل ْي َنا ش ْق َو ُت َنا َو ُك ﱠنا َق ْو ًما‬
‫قالوا ر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُّ َ ُ َ َ َ ُ َ ْ
‫اخسؤوا ِف ا وﻻ ت ِلمو ِن‬
“Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan
adalah kami orang-orang yang sesat.
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia),
maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-
orang yang zalim".
Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara
dengan Aku”. (QS. Al-Mukminun: 106-108)
َ َ َ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ‫َ ﱠ‬
‫ين ك َف ُروا ل ُ ْم ن ُار َج َ ﱠن َم ﻻ ُي ْق َ َعل ْ ِ ْم ف َي ُموتوا َوﻻ ُيخ ﱠفف َع ْ ُ ْم ِم ْن َعذا ِ َ ا كذ ِل َك ن ْج ِزي‬ ‫وال ِذ‬
ُْ ْ ّ َ ُ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ‫َ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َ َ ﱠ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ً َ ْ َ ﱠ ُ ﱠ‬ ُ َ ‫ُ ﱠ‬
‫( و م يصط ِرخون ِف ا ر نا أخ ِرجنا عمل صا ِ ا غ ال ِذي كنا عمل أولم ع ِمركم‬36)‫ور‬ ٍ ‫ل كف‬
َ َ ‫َ ْ ََﱠََ َ َُ ُ ﱠ ُ َُ ُ ََ ﱠ‬ ‫َ َََ ﱠ‬
(37) ٍ ‫اﳌ ن ِم ْن ن ِص‬ ِ ِ ‫ما يتذك ُر ِف ِيه من تذكر وجاءكم الن ِذيرفذوقوا فما ِللظ‬
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan
sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah
Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.
(Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami
kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup
untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu
pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang
yang zalim seorang penolongpun”. (QS. Fathir: 36-37)
ً َ ً َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ﱠ‬
(25) ‫يما َوغ ﱠساقا‬‫( ِإﻻ ح ِم‬24) ‫( ﻻ َيذوقون ِف َ ا َب ْر ًدا َوﻻ ش َر ًابا‬23) ‫ﻻ ِب ِث ن ِف َ ا أ ْحق ًابا‬
“Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan
kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih
dan nanah”. (QS. An-Naba: 23-25)
Dari sahabat Abu Sa’id Al-khudri z, Rasulullah n bersabda :
ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َْ َ ْ ُ
‫ َ ْل‬:‫ ف َيقو ُل‬،‫ ف َ ش َرِئ ﱡبون َو َ نظ ُرون‬،‫ َيا أ ْ َل ا َ ن ِة‬:‫ ف ُين ِادي ُمن ٍاد‬، َ ‫ش أ ْم‬
ٍ ‫يؤ ى ِباﳌو ِت ك يئ ِة ك‬
َ َ َ ُ َ ‫ﱡ‬
‫ َيا أ ْ َل ﱠ‬:‫ ث ﱠم ُي َنادي‬،‫َ ْ ُ َ ُ ُ ْم ق ْد َ ُآه‬ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ
‫ ف َ ْش َرِئ ﱡبون‬،‫الن ِار‬ ِ ‫ر‬ ‫ و ل‬،‫ َ ذا اﳌوت‬،‫ َع ْم‬:‫ْع ِرفون َ ذا؟ ف َيقولون‬
ُ ْ َ َ ‫َ َ ُ ُﱡ‬ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ُ ْ
‫ ف ُيذ َب ُح ث ﱠم‬،‫ َو ل ُ ْم ق ْد َر ُآه‬،‫ َ ذا اﳌ ْوت‬،‫ َع ْم‬:‫ و َ ْل ْع ِرفون َ ذا؟ ف َيقولون‬:‫ ف َيقو ُل‬،‫َو َ نظ ُرون‬
َ َ َ ٌ ُ ُ ‫َ ُ ُل َ َ ْ َ َ ﱠ ُ ُ ٌ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ﱠ‬
" ‫ود فﻼ َم ْوت‬ ‫ و ا أ ل الن ِار خل‬،‫ يا أ ل ا ن ِة خلود فﻼ موت‬: ‫يقو‬
Mata Air Yang Jernih 513

“Kematian akan didatangkan dalam bentuk kambing berkulit hitam putuh, lalu seorang
penyeru memanggil; “Wahai penduduk surga! Mereka melongok dan melihat, penyeru
itu berkata: Apakah kalian mengenal ini”? Mereka menjawab, Ya ini adalah kematian,
karena mereka semua telah pernah melihtnya.
Kemudian penyeru memanggil, “Wahai penduduk neraka! Semuanya melongok dan
melihat, penyeru itu berkata; “Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab; Ya, ini
adalah kematian. Karena mereka semua benar-benar telah melihatnya. Lalu disembelih
kematian itu antara surga dan neraka, lalu diserukan: “Wahai penduduk surga,
kekekalan tiada lagi kematian. Wahai penduduk neraka, kekekalan tidak ada lagi
kematian setelah ini.

Kemudian Rasulullah n membaca firman Allah k :


َ َ َ َ َ ُ ْ َ
‫َو أ ْن ِذ ْر ُ ْم َي ْو َم ا َ ْس َر ِة ِإذ ق ِ َ اﻷ ْم ُر َو ُ ْم ِ غ ْفل ٍة َو ُ ْم ﻻ ُي ْؤ ِم ُنون‬
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman”.
(QS. Maryam: 39)
Dan Rasulullah n berkata: “Dan mereka berada dalam kelalaian penduduk dunia”.898

Dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:


ُ ‫َﱠ َ ﱠ‬ ْ َ َْ َ َ ْ ُ ‫َ َْ ْ َ ﱠ‬ ‫ص َار َأ ْ ُ ْ َ ﱠنة إ َ ْ َ ﱠنة َو َأ ْ ُل ﱠ‬
‫النار إ َ ﱠ‬ َ ‫إ َذا‬
‫الن ِار ث ﱠم‬‫ن ِة و‬ ‫ ِ ء ِباﳌو ِت ح يجعل ب ن ا‬,‫الن ِار‬ ِ ِ ِ ‫لا ِ ِ ا‬ ِ
َ ً ََ ‫َﱠ‬ ْ ُ ْ َ ُ َََْ َ ْ َ َ ‫ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ﱠ َ َ ْ َ ََ َ ْ َ ﱠ‬ َُ ‫ُ َْ ُ ُ ﱠ‬
‫ن ِة فرحا ِإ‬ ‫ ف داد أ ل ا‬,‫ ثم ين ِادي من ٍاد يا أ ل ا ن ِة ﻻ موت و ا أ ل الن ِار ﻻ موت‬,‫يذبح‬
َ ً ‫ﱠ‬ َ َ
‫ف َر ِح ِ ْم َو َ ْز َد ُاد أ ْ ُل الن ِار ُح ْزنا ِإ ُح ْزِ ِ ْم‬
“Apabila penghuni surga telah masuk surga, dan penghuni neraka telah masuk neraka,
maka didatangkanlah kematian antara surga dan neraka, kemudian disembelih. Datang
seorang penyeru dan berkata: “Wahai penduduk surga! Tidak ada lagi kematian. Wahai
penduduk neraka! Tidak adalagi kematian. Maka bertambahlah kebahagiaan penghuni
surga dan semakin bertambah sedih penduduk neraka”.899
Demikianlah informasi wahyu yang shahih menujukkan bahwa Surga dan Neraka
benar-benar sudah ada, nikmat dan azab nya kekal, dan surga hanya dimasuki oleh
Umat Islam yang beriman mengikuti ajaran Para Nabi dan Rasul. Adapun neraka hanya
akan dimasuki oleh mahkluk-makhluk yang celaka lagi mencitai kerendahan dunia.
Siapa saja yang menyelisihi petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah sungguh dia telah
mendustakan Allah k dan Rasul-Nya. Wallahu waliyyu at-Taufiq.

898
HR. Bukhari (no. 4730) Muslim (no. 2894)
899
HR. Bukhari (no. 6548) Muslim (no. 2850)
514 Mata Air Yang Jernih

• Surga Dalam Berita

Jika selama ini kita hobi dan disibukkan mendengar, membaca informasi dunia
dalam berita, yang tak jarang dihiasi kabar yang tak pasti, maka wajib kiranya kita
mengenal tentang surga dalam berita kampung halaman alsi yang dirindukan bagi jiwa-
jiwa yang terpuji.Surga (Al-Jannah) secara bahasa berarti kebun (Al-Bustan) yang
terdapat didalamnya pohon-pohon yang rindang, kurma-kurma dan anggur yang segar.
Orang arab biasa menyebut pohon kurma dengan Al-Jannah.
Surga dalam bahasa Al-Quran dan Hadits sering diugkapkan dengan kata “Al-
Jannah”, artinya adalah negeri keabaadian yang Allah k telah sediakan untuk hamba-
hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh. Negeri penuh dengan kenikmatan yang
tiada tara, tempat istirahat terkahir bagi hamba-hamba yang berhati mulia, pelipur
kesedihan dari prahara dunia.
َُْ َ‫ﱠ َ ﱠ‬ ٌ ‫َو َقا ُلوا ا ْ َ ْم ُد ﱠ ﱠالذي َأ ْذ َ َب َع ﱠنا ا ْ َ َز َن ۖ إ ﱠن َرﱠ َنا َل َغ ُف‬
ٌ ‫ور َش ُك‬
‫( ال ِذي أ َحلنا َد َاراﳌق َام ِة ِمن‬34) ‫ور‬ ِ ِ ِ ِ
ٌ ُ ُ َ َ ‫َ ْ َ َ َ ﱡ َ َ َ َ ٌ ََ َ َ ﱡ‬
(35) ‫فض ِل ِه ﻻ يمسنا ِف ا نصب وﻻ يمسنا ِف ا لغوب‬
“Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita
dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-
Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (QS. Fathir:
34-35)
Disanalah kampung kita yang asli, negeri ayah kita Adam p sebelum turun ke
bumi. Negeri yang dengan rahmat Allah k akan membuat lupa segala penderitaan,
aromanya nan elok tercium dari kejauhan, wajah penghuninya lembut penuh keteduhan,
bersuka ria saling menanyakan, napak tilas kehidupan dunia yang penuh perjuangan,
hari itu semua nya berbagi kebahagiaan. Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n
bersabda:

‫ َيا ْاب َن َآد َم‬:‫ال‬ُ ‫ ُث ﱠم ُي َق‬،‫ص ْب َغ ًة‬


َ ‫النار‬ ‫ﱠ‬ َُْ َُ َ َ ْ َ َْ ‫ﱠ‬
‫غ‬ ‫ب‬ ‫ص‬ ‫ي‬‫ف‬ ، ‫ة‬ ‫ام‬ ‫ي‬‫ق‬‫ال‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ‫ار‬ ‫الن‬ ‫ل‬ ْ ‫الد ْن َيا م ْن َأ‬
‫ُي ْؤ َ ى ب َأ ْ َعم َأ ْ ل ﱡ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫الناس ُب ْؤسا‬‫ط؟ َ ْل َم ﱠر ب َك َ ٌ َ ﱡ َ َ ُ ُل َ َ َ َ ّ َ ُ ْ َ ى ب َأ َش ّد ﱠ‬ ‫َ ْ َ َْ َ َ ًْ َ ﱡ‬
ِ ِ ِ ِ ‫ﷲ يا ر ِب و ؤ‬ ِ ‫ و‬،‫ ﻻ‬: ‫ِ ِعيم قط؟ فيقو‬ ‫ل ر أي ت خ ا ق‬
َ ‫ﱡ‬ َ ْ َ َ َ
‫ َيا ْابن آد َم ْل َرأ ْيت ُبؤ ًسا قط؟ ْل‬:‫ال له‬َ َ ُ َ َ َ ‫ﱠ‬ ْ
ُ ‫ ف ُيق‬،‫ص ْبغة ا َ ن ِة‬ً َ ُ
َ ‫ص َبغ‬ ْ ‫ ف ُي‬،‫ م ْن َأ ْ ل ا َ نة‬،‫الد ْن َيا‬
َ ‫ﱠ‬ ْ ‫ﱡ‬
ِ ِ ِ ِ
‫ً َ ﱡ‬ ُ َ َ ‫َ ﱠ َ ﱠ ٌ َ ﱡ َ َ ُ ُل َ َ َ َ ّ َ َ ﱠ ُ ْ ٌ َ ﱡ‬
‫ َوﻻ َرأ ْيت ِش ﱠدة قط‬،‫س قط‬ ‫ﷲ يا ر ِب ما مر ِ ي بؤ‬ ِ ‫ و‬،‫ ﻻ‬: ‫مر ِبك ِشدة قط؟ فيقو‬
“Didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya didunia dari penghuni neraka, lalu
direndam di neraka satu kali celupan, kemudian dikatakan: “Wahai anak Adam, apakah
engkau pernah melihat kebaikan? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan
[semasa hidup didunia]? Orang itu menjawab: “Tidak pernah, Demi Allah wahai Rabb.
Dan didatangkan penduduk dunia yang paling menderita dari penghuni surga, lalu
dimasukkan ke surga satu kali celupan, kemudian ditanya; Wahai anak Adam, apakah
Mata Air Yang Jernih 515

engkau pernah merasa kesusahan? Apakah engkau pernah merasakan pahit dan sulitnya
kehidupan? Ia menjawab: “Tidak pernah, demi Allah wahai Rabb-ku. Aku tidak pernah
merasa kesusahan dan tidak pernah melewati kepahitan hidup”.900
Tiada hasad, iri hati dan kebencian, ucapan mereka kalimat yang baik, tasbih, salam
dan pujian901. Tidak ada letih, resah, rasa takut dan kesedihan902, setiap detik selalu
dalam kenikmatan, pasangan hidup bermata jeli dan bidadari yang dirindukan. Para
malaikat masuk mengucapkan salam atas mereka, sebagai bentuk penghormatan.
Disaat penduduk surga sibuk dalam kebahagiaan, bagi orang yang berbuat baik ada
janji yang tersimpan, sebagai tambahan yang mengungguli seluruh kenikmatan, dikala
hijab dibuka penghuni surga memandang wajah Ar-Rahman, yang penuh kemuliaan
dan puncak kenikmatan.
َْ َ َ ُ ‫َو َن َز ْع َنا َما‬
‫ور ِ م ِّم ْن ِغ ٍ ّل ت ْج ِري ِمن ت ْح ِ ِ ُم اﻷ ْ َ ُار‬
ِ
ُ‫ص‬
‫د‬ ِ
“Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir
di bawah mereka sungai-sungai”. (QS. Al-A’raf: 49)
ُ َ َ ُ ُ ُ َ ََ ْ ُ
‫اج ِ ْم َوذ ّ ِرﱠ ا ِ ِ ْم ۖ َواﳌﻼ ِئكة َي ْدخلون َعل ْ ِ م ِّمن ِ ّل‬ ‫و‬َ ‫ص َ َ م ْن َآبا ْم َو َأ ْز‬
َ ‫ات َع ْدن َي ْد ُخ ُلو َ َ ا َو َمن‬
ُ ‫َﱠ‬
‫جن‬
ِ ِ ِ ِ ٍ
‫ﱠ‬ َْ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ٌ َ َ َ
(24)‫( سﻼم عليكم ِبما ص تم ۚ ف ِنعم عق الد ِار‬23) ‫اب‬ ٍ ‫ب‬
“(Yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-
orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil
mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu”. (QS. Ar-Ra’ad: 23-24)
َ َ َ َْ ‫َ َ َ َ ْ َ َْ ُ ُ ََ ﱡ‬
‫س َوتلذ اﻷ ْع ُ ُن ۖ َو أ ُنت ْم ِف َ ا خ ِال ُدون‬‫و ِف ا ما ش ِ ِيه اﻷنف‬
“Di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang)
mata dan kamu kekal di dalamnya". (QS. Az-Zukhruf: 71)
َ َ َ ْ ُ
‫َو ُ ْد ِخل ُ ُم ا َ ﱠنة َع ﱠرف َ ا ل ُ ْم‬
“Dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankan-Nya kepada
mereka”. (QS. Muhammad: 6)
َ ‫اﻷ ْرض ُأع ﱠد ْت ل ﱠلذ‬
‫ين َآم ُنوا با ﱠ‬ َْ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ ُ ْ َ ‫َ ُ َ َ ْ َ ّ ﱠّ ُ ْ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ض السم ِاء و‬ ِ ‫س ِابقوا ِٰإ ٰ مغ ِفر ٍة ِمن رِ كم وجن ٍة عرض ا كعر‬
ْ ْ َْ ُ ُ‫َُ ُ َ َ َ ْ ُ ﱠ ُْ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ض ِل ال َع ِظ ِيم‬ ‫يه من شاء ۚ و ذو الف‬ ِ ‫ورس ِل ِه ۚ ذ ِلك فضل ِ يؤ ِت‬

900
HR. Muslim (no. 2807)
901
Lihat QS. Yunus: 10 & Al-Ahzab: 44
902
Lihat QS: Fhaatir ayat 34-35
516 Mata Air Yang Jernih

“Berlomba-lombalah kamu mendapatkan ampunan dari Rabb-mu dan surga yang


luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (Al-Hadid: 21)
Seorang muslim masuk surga dengan karunia dan rahmat Allah, adapun amalannya
hanya sebagai sebab. Karena amalan seorang hamba, sebaik apapun tidak setara nilai
nya untuk mengganti dan membeli surga Allah yang ni’mat nya amat sempurna.

Diriyatkan dari Abdurrahman bin ‘Auf dan Abu Hurairah g, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫ إ ﱠﻻ َأ ْن َي َت َغ ﱠم َد ي ﱠ‬،‫ َو َﻻ َأ َنا‬،‫ َﻻ‬:‫ال‬
َ ‫ َو َﻻ َأ ْن َت َيا َر ُسو َل ﱠ ِ ؟ َق‬:‫ َق ُالوا‬,‫َل ْن ُي ْد ِخ َل َأ َح ًدا َع َم ُل ُه ا َ ﱠن َة‬
ِ ِ
ْ ‫ب َف‬
‫ض ٍل َو َر ْح َم ٍة‬ ِ
“Tidak seorangpun dimasukkan ke surga dengan amal nya. Para sahabat bertanya,
“Tidak juga dengan engkau wahai Rasulullah? Beliau n bersabda: “Tidak juga dengan
aku, akan tetapi Allah meliputiku dengan karunia dan rahmat-Nya”.903
Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
ْ‫ﱡ‬ َ َ َْ ‫َﱠ ََ ﱡ‬ َ ْ َ ْ ُ ُ َََ َ ‫َ َ ﱠ َْ ُ ُ َ ﱠ‬
‫الدن َيا‬ ِ ‫ ﻷحد م ِبمسك ِن ِه ِ ا ن ِة أدل ِبم ِ ِل ِه ان‬،‫فوال ِذي نفس محم ٍد ِبي ِد ِه‬
“Demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditangan-Nya. Sungguh penghuni surga lebih
mengenal rumahnya di surga dari pada rumahnya semasa di dunia”.904
Didalam surga ada nikmat tambahan yang merupakan nikmat paling agung, tatkala
orang-orang beriman melihat wajah Allah f Yang Maha Indah. Allah k berfirman:
ٌ َ ْ ُ َ َ ‫ّﱠ‬
‫ين أ ْح َسنوا ا ُ ْس ٰ َو ِزَ َادة‬ ‫ِلل ِذ‬
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya”. (QS. Yunus: 26)
َ َ َ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ َٰ َ َ َ ُ ُ ْ
(35) ‫( ل ُ م ﱠما َ ش ُاءون ِف َ ا َول َد ْينا َم ِز ٌد‬34) ‫ود‬
ِ ‫ادخلو ا ِ سﻼ ٍم ۖ ذ ِلك يوم ا ل‬
“Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. Mereka di dalamnya
memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya”.
(QS. Qaf: 34-35)
ٌ َ ََّ
(23) ‫اظ َرة‬
ِ ‫رِ ا ن‬ ٰ َ ‫( ِإ‬22) ‫اض َر ٌة‬ ‫ُ ُ ٌََْ ﱠ‬
ِ ‫وجوه يوم ِئ ٍذ ن‬

903
HR. Bukhari (no. 5673)
904
HR. Bukhari (no. 2240)
Mata Air Yang Jernih 517

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabb-nya


mereka melihat”. (QS. Al-Qiyamah: 22-23)
Sungguh lisan akan kelu mengungkap hakikat keindahan surga yang dijanjikan,
pena tak kan mampu menorehkan kebahagiaan yang telah disediakan. Kita hanya
beriman dan membenarkan kabar langit yang datang melalui utusan. Berlombalah
wahai jiwa-jiwa yang merindukan cita-cita yang tinggi dan negri keabadian.
َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َٰ َ
‫س اﳌ َت َنا ِف ُسون‬ِ ‫و ِ ذ ِلك فلي ناف‬
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba”. (QS. Al-
Muthaffifin: 26)
Sungai dan buah-buahan yang disebutkan dalam Al-Quran, walau sama dalam
penamaan, namun hakikat diluar jangkauan hayalan. Surga itu haq tanpa keraguan,
diberitakan oleh Allah k dengan kebenaran, melalui utusan yang jujur dan dibenarkan.
Merenungkan betapa besar dan indahnya nikmat surga, maka akan membuat seorang
hamba lupa seluruh bala dan kepahitan dunia. Ujian penyakit dan kematian tidak berarti
apa-apa dibanding kenikmatan surga, walaupun tabiat manusia selalu takut dan benci
pada ujian dunia.905
Maka orang yang bahagia adalah orang yang diberi taufik untuk mempelajari agama
Allah k yang mulia, mengenali nikmat surga yang membuat hati optimis penuh
semangat, selalau berharap pahala dari Allah k, ridho dengan takdir yang sudah
ditetapkan. Nikmat surga bukan janji dusta tanpa kepastian, bukan pula sebatas harapan,
halusinasi dan tipuan. Apa yang Allah k janjikan pasti akan kita temukan, walaupun
kaum liberal ragu dan mendustakan.
Disebut Al-Jannah, karena surga itu tertutup dari pandangan mata manusia biasa.
Demikian ahli bahasa menyebutkannya. Surga memiliki banyak nama, menujukkan
keagungan dan kemuliaannya. Diantara nama-surga: Al-Jannah, Al-Firdaus, Dar as-
Salam, Dar al-Khuld, Dar al-Muqomah, al Ma’wa, ‘Adn, an-Na’im, al-Maqomu al-
Amin, Maq’adu as-Sidqi.
Surga itu bertingkat-tingkat dan seluruh para Nabi dan Rasul r telah meminta
dan memohon surga kepada Allah k. Nabi Ibrahim p pernah berdoa:
‫اج َع ْل م ْن َو َرَثة َج ﱠنة ﱠ‬
ْ َ
‫الن ِع ِيم‬ ِ ِ ِ ِ ‫و‬
“Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh
kenikmatan”. (QS. As-Syu’ara: 85)

Doa yang paling banyak dibaca Rasulullah n:

905
Yaumun fii Al-Jannah 1/30 karya Syaikh Abu ‘Ammar Mahmud Al-Mishri
518 Mata Air Yang Jernih

‫اب ﱠ‬
‫الن ِار‬ َ ‫الد ْن َيا َح َس َن ًة َو ْاﻵخ َرة َح َس َن ًة َوق َنا َع َذ‬
‫ﱡ‬ َ َ ‫َﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ر نا آ ِتنا‬
“Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan jagalah kami
dari azab neraka”.
Diriwayatkan dari Imam Hasan Al-Bashri t:

“Maksud kebaikan dunia adalah Ibadah, kefahaman terhadap kitabullah Al-Quran dan
ilmu yang bermanfaat, dan kebaikan akhirat adalah surga”.906
Sungguh kesuksesan hakiki bagi setiap hamba yang beriman dan mengikuti para
rasul, mereka sabar dan istiqomah diatas Iman dan akhlak mulia hingga ajal menjemput.

‫ور‬‫ر‬ُ ‫اع ْال ُغ‬ ‫النار َو ُأ ْدخ َل ا ْ َ ﱠن َة َف َق ْد َف َازۗ َو َما ا ْ َ َي ُاة ﱡ‬


ُ ‫الد ْن َيا إ ﱠﻻ َم َت‬ ‫َف َمن ُ ْحز َح َعن ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ز‬
“Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia
telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan. (QS. Ali-Imran: 185)
َ ُ ُ َ َ ‫َ َ َ ْ ُ ْ ً َ ْ َ َ ﱠ َ َ ُ َٰ َ َ ُ ُ ﱠ‬
ٰ َ ‫ات ْال ُع‬
‫( َج ﱠنات َع ْد ٍن ت ْج ِري ِمن‬75) ‫ات فأول ِئك ل م الدرج‬ ِ ِ ‫ومن يأ ِت ِه مؤ ِمنا قد ع ِمل الصا‬
‫َ َ َ َٰ َ َ َ ُ َ َ َ ٰﱠ‬ َ َْ َ
(76) ‫ت ْح ِ َ ا اﻷ ْ َ ُارخ ِال ِدين ِف ا ۚ وذ ِلك جزاء من تز ى‬
“Dan barangsiapa datang kepada Rabb-nya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-
sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh
tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di
bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih
(dari kekafiran dan kemaksiatan). (QS. Taha: 75-76)
Dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ُ َ َ َ ‫ََ ُ ْ ُُ ْ َ ْ ُ َ ﱠ ُ ََ ْ ﱠ ُ َ ُ ََ َ َ ُ َ ﱠ‬
،‫ ق ِر ٍب‬،‫ ل ِّ ٍن‬،‫ َع ِ ّل َ ِّ ٍن‬:‫ال‬‫ ق‬، ِ ‫ ب يا رسول‬:‫أﻻ أخ ِ كم ِبمن تحرم علي ِه النار؟ قالوا‬
‫َس ْ ٍل‬
“Maukah kalian aku kabarkan orang yang haram baginya tersentuh neraka? Para
sahabat menjawab: “tentu wahai Rasulullah! Rasulullah n bersabda: “Orang yang
tenang, mudah bersahabat, santun dalam sikap dan perbuatan, serta orang yang
memudahkan urusan”.907

906
Fathul Baari Ibnu Rajab 7/344 (no. 835)
907
HR. Ibnu Hibban (no. 470) dishahihkan syaikh Al-Bani t
Mata Air Yang Jernih 519

• Tingkatan Surga

Allah k berfirman:
َْ َّْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ‫ُ ﱠ َ ْ َْ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫اصطف ْينا ِم ْن ِع َب ِادنا ۖ ف ِم ْ ُ ْم ظ ِال ٌم ِلنف ِس ِه َو ِم ْ ُ م ﱡمقت ِص ٌد َو ِم ْ ُ ْم َس ِاب ٌق‬ ‫ثم أورثنا ال ِكتاب ال ِذين‬
َ َ ‫ﱠ‬ ُ ُ ُ ‫َﱠ‬ َ ْ ْ ‫با ْ َ ْ َ ات بإ ْذن ﱠ ۚ َٰذل َك ُ َو ال َف‬
ْ
‫ات َع ْد ٍن َي ْدخلو َ َ ا ُي َحل ْون ِف َ ا ِم ْن أ َس ِاو َر‬ ‫( جن‬32) ُ ‫ض ُل الك ِب‬ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
ٌ َ َ ْ ُ ُ َ َ ًَُُْ َ َ
(33)‫ِمن ذ ٍب ولؤلؤا ۖ و ِلباس م ِف ا ح ِر ر‬
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri
dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang
lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia
yang amat besar. (Bagi mereka) surga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya
mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan
pakaian mereka didalamnya adalah sutera”. (QS. Fathir: 32-33)

Berkata Abdullah bin Abbas c:


َْ َ َ ْ ُ َ َ َ َْ َ َ ‫ُ َ َ ْ َ َ ﱠ َ َ َ ُ ُ ُ ﱠ‬ ‫ُ ْ ُﱠ ﱡ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ َو ُمقت ِص ُد ُ ْم‬،‫اب أنـ َزل ُه؛ فظ ِاﳌ ُ ْم ُ غف ُرل ُه‬
ٍ ‫ﷲ علي ِه وسلم ور م ُﷲ ل ِكت‬ ‫م أمة محم ٍد ص‬
‫اب‬ َ ‫ َو َساب ُق ُ ْم ُي ْدخ ُل ا ْ َ ﱠن ُة َغ ْ ح‬،‫ً ا‬
‫س‬ ً
‫حسابا س‬ َ ‫َي َح‬
‫اس ُب‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
“Mereka adalah ummat Muhammad n yang Allah wariskan semua kitab yang pernah
diturunkan. Adapun yang zhalim dari mereka diampuni oleh Allah, yang pertengahan
dihisab dengan mudah, dan yang bersegera dalam kebaikan akan masuk surga tanpa
hisab”.908
Abdullah bin Mas’ud z berkata:
ْ ِ ‫ َأ ْد ِخ ُل ْوا َ ُؤَﻻ ِء ْ َس َع ِة َر ْح َم‬:‫الر ﱡب‬
‫ َف َي ُق ْو َل ﱠ‬،‫َ ُؤَﻻ ِء َج ُاء ْوا ب ُذ ُن ْوب ِع ًظام إ ﱠﻻ َأ ﱠ ُ ْم َل ْم ُ ْشر ُك ْوا ب َك‬
ِ ِ ِ ِ ٍ ٍ ِ
“Mereka adalah orang-orang yang datang pada hari kiamat dengan dosa-dosa besar,
tapi tidak berbuat syirik dengan-Mu. Allah berfirman: “Masukkan mereka kedalam
luasnya rahmat-Ku”.909
َ َْ ُ َ ْ َ َ َ َ َْْ ُ َ ْ َ َ ً َ ََ ً َ ْ َ ْ ُ ُ َ
(8) ‫اب اﳌ ْي َمن ِة‬ ‫( فأ اب اﳌيمن ِة ما أ‬7) ‫اجا ثﻼثة‬ ‫وكنتم أزو‬
“Dan kamu menjadi tiga golongan. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya
golongan kanan itu. (QS. Al-Waqi’ah: 7-12)
‫( َج ﱠنات ﱠ‬11) ‫ ُ َٰ َ ْ ُ َ ﱠ ُ و َن‬10) ‫الساب ُقو َن‬
‫الساب ُقو َن ﱠ‬
‫َ ﱠ‬
(12) ‫الن ِع ِيم‬ ِ ِ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫اﳌ‬ ‫ك‬ ‫ئ‬
ِ ‫ول‬ ‫أ‬ ( ِ ِ ‫و‬

908
Tafsir Ibnu Jarir at-Tabhari
909
Tafsir Ibnu Jarir
520 Mata Air Yang Jernih

“Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, mereka itulah yang didekatkan
kepada Allah. Berada dalam jannah kenikmatan”. (QS. Al-Waqi’ah:10-12)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

‫ماء‬
ِ ‫الس‬ ‫ ُ ﱡل درجت ن ما ْبي َ ُ ما كما ب ْ َن ﱠ‬،‫ َأ َع ﱠد ا ﷲ ل ْل ُمجا دين س يله‬،‫مائ َة َد َر َج ٍة‬
َ ‫ﱠ‬
‫إن ا ن ِة‬ ‫ﱠ‬
َِ ِ ِ
‫ش‬ُ ‫وفو َق ُه َع ْر‬
ْ ،‫ وأ ْع ا ﱠنة‬،‫ط ا َ ﱠنة‬ ُ َ ْ ‫َ َُ ُ َْْ َ ﱠ‬
‫الفردوس؛ ِفإنه أوس‬ ُ َُْ َ
ْ ‫واﻷ‬
ِ ِ ِ ‫ فإذا سألتم ﷲ فسلوه‬،‫ض‬ ِ ‫ر‬
‫ َوم ْن ُه َت َف ﱠج ُر َأ ْ ُار ا َ نةﱠ‬،‫الر ْحمن‬
ِ ِ ِ ‫ﱠ‬
“Sungguh surga itu ada 100 tingkatan, yang Allah persiapkan untuk para Mujahid
dijalan-Nya. Jarak antara dua surga yang berdekatan sejauh jarak langit dan bumi. Jika
kalian meminta kepada Allah, maka mintalah surga Firdaus, karena itulah surga yang
paling tengah dan paling tinggi,diatasnya terdapat ‘Arsy Ar-Rahman, dari surga Firdaus
itu sungai-sungai surga dialirkan”.910
Dari ‘Atha’ bin Yasar dari Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
ُُ َ َ َ ْ َ َََ َ َ ْ ْ َ ْ
‫الك ْو َك َب ﱡ‬ ُ َ َ َ َ
‫ ِم َن‬،‫الد ّ ِر ﱠي الغ ِاب َر ِ اﻷف ِق‬ ‫ كما ي اءون‬،‫ِإ ﱠن أ ْ َل ا َ ﱠن ِة َي َ َاء ْون أ ْ َل الغ َر ِف ِمن فو ِق ِ م‬
َ ُ ُ َ َْ َ ْ ُ َ ُ ‫ ل َت َف‬،‫اﳌَ ْشرق َأو اﳌَ ْغرب‬
،‫اض ِل َما َب ْي َ ُ ْم« قالوا َيا َر ُسو َل ﱠ ِ ِتل َك َمن ِاز ُل اﻷن ِ َي ِاء ﻻ َي ْبلغ َ ا غ ْ ُ ُ ْم‬ ِ ِ ِ ِ ِِ
َ َ ُْ ُ ‫ﱠ َ َ ﱠ‬ َُ ٌ َ ْ َ ‫َ َ ََ ﱠ‬
‫ ِرجال آمنوا ِبا ِ وصدقوا اﳌرس ِل ن‬،‫»ب َوال ِذي نف ِ ِب َي ِد ِه‬ :‫قال‬
“Sungguh penduduk surga bisa saling melihat dengan penduduk surga yang
tingkatannya lebih tinggi, sebagaimana mereka melihat bintang yang terang dilangit,
memancarkan cahaya di ufuk timur atau barat. Karena penduduk surga itu bertingkat-
tingkat.
Para sahabat g bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah tingkatan surga yang paling
tinggi itu adalah tempatnya Para Nabi dan tidak digapai selain mereka?
Rasulullah n menjawab: “[tidak demikian] Demi Allah yang jiwaku berada ditangan-
Nya, itu adalah temta orang-orang yang beriman dengan keimanan yang benar kepada
Allah dan mereka membenarkan ajaran para Rasul”.911
Dari Abu Musa Al-Asya’ari z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ُْ ََ ُ ََُ َْ َ َ ُ ََُ َ ُ ْ َ َ َ ََ ُ ‫َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ضت ْم ث َم َرة‬ ‫ قب‬:‫ فيقول‬،‫ عم‬:‫ فيقولون‬،‫ضت ْم َول َد َع ْب ِدي‬ ‫ قب‬:‫ِإذا مات ولد العب ِد قال ِﳌﻼ ِئك ِت ِه‬
ُ ُ َ َ َ ُ َ
ْ ‫ َحم َد َك َو‬:‫ال َع ْبدي؟ ف َي ُقولون‬ َ َ َ ُ ََُ َْ َ َ ُ ََُ َُ
‫ ْابنوا‬: ُ ‫ ف َيقو ُل ﱠ‬،‫اس ْ َج َع‬ ِ ِ َ ‫ ماذا ق‬:‫ فيقول‬،‫ عم‬:‫ فيقولون‬،‫فؤ ِاد ِه‬
َ ُ ‫َﱠ َ َ ﱡ‬ ً
‫وه َب ْ ت ا َ ْم ِد‬ ‫ وسم‬،‫ِل َع ْب ِدي َب ْ تا ِ ا ن ِة‬

910
HR. Bukhari (no. 2790, 7423)
911
HR. Bukhari (no. 3256) Muslim (no. 2831)
Mata Air Yang Jernih 521

“Apabila wafat seorang anak dari hamba, maka Allah berfirman kepada para Malaikat:
“Apakah kalian telah mencabut nyawa anak dari hamba-Ku? Para Malaikat menjawab:
“Sudah ya Rabb”. Allah l berfirman: “Apa yang diucapkan hamba-Ku? Para Malaikat
menjawab: “Dia memuji-Mu dan istirja’.
Maka Allah k berfirman: “Bangunkan sebuah rumah di surga untuk hamba-Ku, dan
beri nama rumah itu dengan rumah pujian”.912

Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:


ْ ‫ َوَﻻ‬.‫الل ُ ﱠم َأ ْدخ ْل ُه ا ْ َ ﱠن َة‬
‫اس َت َج َار م َن ﱠ‬
‫الن ِار‬
‫َ َ َ َ َ ُ ٌ ُ ْ ٌ ﱠ َ ْ َ ﱠ َ ََ ً ﱠ َ َ ْ َ ﱠ ُ ﱠ‬
:‫ ِإﻻ قال ِت ا نة‬،‫ما سأل رجل مس ِلم ا نة ثﻼثا‬
ِ ِ
‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ إ ﱠﻻ َق َالت ﱠ‬،‫ُ ْ َ ٌ َث َﻼ َث َم ﱠرات‬
‫ الل ُ ﱠم أ ِج ْر ُه ِم َن الن ِار‬:‫الن ُار‬ ِ ِ ٍ ‫مست ِج‬
“Tidaklah seorang memohon surga kepada Allah 3 kali, kecuali surga berkata; “Ya
Allah, masukkanlah dia ke dalam surga. Dan tidak lah seseorang memohon
perlindungan kepada Allah dari neraka 3 kali, kecuali neraka akan berkata; “Wahai
Allah, lindungilah dia dari neraka”.913

• Bangunan Surga

Allah k berfirman :
ُ ْ َ َْ َ ٌَ ٌ ُ َ ٌ ُ َ َ‫ﱠ َ ﱠ‬ َٰ
‫ين اتق ْوا َرﱠ ُ ْم ل ُ ْم غ َرف ِّمن ف ْو ِق َ ا غ َرف ﱠم ْب ِ ﱠية ت ْج ِري ِمن ت ْح ِ َ ا اﻷ ْ َ ُارۖ َو ْع َد ﱠ ِ ۖ ﻻ ُيخ ِلف‬ ‫ل ِك ِن ال ِذ‬
َ ‫ﱠ ُ ْاﳌ‬
‫يع َاد‬ ِ
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-
tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya.
Allah tidak akan memungkiri janji-Nya”. (QS. Az-Zumar: 20)
ُ َ َ َ َ َ ‫َ ََْ َ ﱠ‬ ّ َُ ُ َ ّ َ َ َ‫ُ ْ َ ﱠ‬
‫( ف ِبأ ّ ِي آﻻ ِء َرِّ ك َما‬66) ‫ضاخت ِان‬ ‫( ِف ِ ما عين ِان ن‬65) ‫ي آﻻ ِء َرِّ ك َما تك ِذ َب ِان‬ ِ َ‫( ف ِبأ‬64) ‫مد امت ِان‬
(68) ‫ان‬ ٌ ‫( ف َما فاك َ ٌة َو َن ْخ ٌل َو ُر ﱠم‬67) ‫ُت َك ّذ َبان‬
ِ ِِ ِ ِ
“Kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya. Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang
memancar. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam
keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima”. (QS. Ar-
Rahman: 64-68)

Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:

912
HR. At-Tirmizi (no. 1021), dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t
913
HR Ahmad (no. 12585) dishahihkan syaikh Al-Arnauth, Al-Albani. Lihat Shahih At-Targhib (no. 3654)
522 Mata Air Yang Jernih

َ ْ ‫َد َخ ْل ُت ا ْ َ ﱠن َة َف َر َأ ْي ُت َق‬
‫ص ًرا ِم ْن ذ َ ٍب‬
“Aku masuk ke dalam surga, maka aku melihat bangunannya dari emas”.914
• Makanan Penghuni Surga

Makanan, minuman dan segala bentuk kesenangan surga Allah k hanya sama
dalam penamaan namun hakikatnya jauh berbeda.
Berkata Abdullah bin Abbas c:
َْ ‫ﱡْ ﱠ‬ ْ َ ْ َ
‫الدن َيا ِإﻻ اﻷ ْس َم َاء‬ ‫ﻻ ُ ش ِب ُه ْ ٌء ِم ﱠما ِ ا َ ﱠن ِة َم ِا‬
“Tidak ada sesuatupun yang serupa nikmat yang ada di surga dengan apa yang ada di
dunia melainkan nama”.915
Penduduk surga benar-benar dalam kenikmatan yang agung, mereka berfisik bagus,
tidak ada kematian, tidak ada kesedihan, tidak ada ketuaan, semua di usia muda, tidak
ada buang air hajat, wanitanya tidak haid dan nifas, keringatnya aroma kesturi, apa yang
diinginkan segera ia peroleh, tidak ada hasad dan kebencian di hati mereka, semuanya
memiliki hati manusia terbaik, makanan dan minumannya penuh kelezatan, mereka
setiap hari dalam kesibukan ni’mat yang sulit dibayangkan. Allah k berfirman:
َ َ َ َْ ‫َ َ َ َ ْ َ َْ ُ ُ َﱡ‬
‫س َو َتلذ اﻷ ْع ُ ُن ۖ َو أ ُنت ْم ِف َ ا خ ِال ُدون‬‫و ِف ا ما ش ِ ِيه اﻷنف‬
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap
(dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya". (QS. Az-Zulkhruf: 71)
َ ْ َ َ َ َ َ َ
(21) ‫( َو ْ ِم ط ْ ٍ ِّم ﱠما َ ش َ ُ ون‬20) ‫َوف ِاك َ ٍة ِّم ﱠما َيتخ ﱠ ُ ون‬
“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang
mereka inginkan”. (QS. Al-Waqiah: 20-21)
ْ ُُ ٌ ُ ُ ُ
‫( لوا َواش َرُ وا َ ِن ًئا ِب َما‬23) ‫( قطوف َ ا َدا ِن َية‬22) ‫( ِ َج ﱠن ٍة َع ِال َي ٍة‬21) ‫اض َي ٍة‬
َ َ َ
ِ ‫ف ُ و ِ ِع ش ٍة ﱠر‬
َ ْ َْ َُْ َ
(24) ‫أ ْسلفت ْم ِ اﻷ ﱠي ِام ا ِال َي ِة‬
“Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi,
buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan
sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu". (QS.
Al-Haqqah: 21-24)

914
HR. Ahmad (no. 12983) Abu Nu’aim dalam Sifatu Al-Jannah 2/251 (no. 414)
915
Tafsir Ibnu Jarir 1/416
Mata Air Yang Jernih 523

• Minuman Penghuni surga

Allah k berfirman:
َ َ َ َ ‫ﱠ ﱠ‬ َ ْ ‫ﱠم َث ُل ا ْ َ ﱠنة ﱠال ُوع َد ْاﳌُ ﱠت ُقو َن ۖ ف َ ا َأ ْ َ ٌار ّمن ﱠماء َغ‬
‫آس ٍن َوأ ْ َ ٌار ِّمن ل َ ٍن ل ْم َيتغ ﱠ ْ ط ْع ُم ُه َوأ ْ َ ٌار ِّم ْن‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ‫ات َو َم ْغف َر ٌة ّمن ﱠرّ م‬ َ ‫ﱠ‬ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ّ ْ َ َ َ ‫َ ﱠﱠ ّ ﱠ‬
ِِ ِ ِ ِ ‫خ ْم ٍر لذ ٍة ِللش ِارِ ن وأ ٌار ِمن عس ٍل مصفى ۖ ول ُ م ِف ا ِمن ِ ّل الثم َر‬
َ ‫ﱡ‬ َ

“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang


yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa
dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai
dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang
disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan
ampunan dari Rabb mereka”. (QS. Muhammad: 15)
Maa syaa Allah, berbagai macam minuman yang Allah k sediakan untuk
penduduk surga. Sungai susu, madu dan arak. Allah k menjelaskan bahwa aroma nya
enak dan rasanya pun tidak berobah. Walaupun nama nya sama dan maksudnya
difahami, namun sifat dan hakikat tentu berbeda. Susu segar didunia, jika dibiarkan
tanpa pendingin maka akan mudah rusak dan berbau. Berbeda dengan sungai susu di
surga rasanya tidak akan berubah selama-lamanya.
Demikian juga arak, walaupun nama sama, namun hakikatnya berbeda. Minum arak
(tuak, miras) di dunia membuat akal hilang, baunya busuk, membuat orang tidak
sadarkan diri, bahkan yang lebih parah dari itu peminum khamar didunia rela berbuat
anarkis, pertengkaran, dan pembunuhan. Hukumnya di haramkan syariat dan membuat
pelakunya terhina di dunia dan akhirat. Bahkan khamar dunia merupakan induk dari
segala macam keburukan.
Dari Abdullah bin Umar c, Rasulullah n bersabda:
ُ ْ ‫ﱠ‬ ْ‫ﱡ‬ َ َ َ ْ َ
‫اﻷخرة‬
ِ ‫لم َي ْب ِم ْ ا؛ ُح ِر َم ا‬ ‫ ثم‬،‫الدنيا‬ ‫رب ا ْم َر‬‫من ش‬
“Siapa yang minum khamar di dunia, kemudian tidak bertobat, maka akan
diharamkan dari khamar surga”.916
َ َ َ ‫( ﱠﻻ ُي‬18) ‫( ب َأ ْك َواب َو َأ َبار َق َو َ ْأس ّمن ﱠمع ن‬17) ‫ان ﱡم َخ ﱠل ُدو َن‬
‫ص ﱠد ُعون َع ْ َ ا َوﻻ‬ ٌ ‫وف َع َل ْ ْم و ْل َد‬ُ ُ َ
‫يط‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ
َ ُ
(19) ‫ُي ِ فون‬
“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas,
cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pusing
karenanya dan tidak pula mabuk”. (Al-Waqi’ah: 17-19)

916
HR. Bukhari (no. 5575)
524 Mata Air Yang Jernih

َْ َ َ ْ ً ً ‫اج َ ا َ ُاف‬ َ َ ْ َ ‫ﱠ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َن‬


(6) ‫( َع ْينا َ ش َر ُب ِ َ ا ِع َب ُاد ﱠ ِ ُيف ِ ّج ُرو َ ا تف ِج ً ا‬5) ‫ورا‬ ُ ‫ان م َز‬
ِ ‫س‬ٍ ‫ِإن اﻷبرار شر و ِمن أ‬
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi
minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang
daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan
sebaik-baiknya. (QS. Al-Insan: 5-6)
ً ْ ُ ً ً َ َ َ ُ َ َ َ ً َْ َ َ ْ َ ْ َُ
(18) ‫( َع ْينا ِف َ ا َس ﱠ ٰ َسل َس ِ يﻼ‬17) ‫نج ِبيﻼ‬‫و سقون ِف ا أسا ان ِمزاج ا ز‬
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya
adalah jahe, (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan
Salsabil.”. (QS. Al-Insan: 17-18)

• Fisik dan Usia Penduduk Surga

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n menjelaskan fisik ahli surga, beliau bersabda:
ََ
‫ فل ْم َي َز ِل‬،‫ور ِة َآد َم‬ ُ َ ‫ َف ُ ﱡل َم ْن َي ْد ُخ ُل ا َ ﱠن َة َع‬... ‫اعا‬
َ ‫ص‬ ُ ُ
ً ‫ول ُه س ﱡتو َن ذ َر‬ َ ُ ََ َ َ ُ‫ََ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫ ط‬،‫خلق آدم ع صورِت ِه‬
َ ُ ‫ا َ ْل ُق َي ْن ُق‬
‫ص َ ْع ُد َح ﱠ اﻵن‬
“Allah menciptakan Adam dengan rupa seperti dia, panjangnya 60 zira’, setiap orang
yang masuk surga seperti bentuk fisik Adam, maka senantiasa berkurang ukuran fisik
makhluk setelah Adam sampai sekarang”.917
Dari Mu’az bin Jabal z, Rasulullah n bersabda:
َ ََ ََ َ َ ََ َ َ َ‫ْ ﱠ‬ ْ َ ُ
‫َي ْدخ ُل أ ْ ُل ا َ ﱠن ِة ا َ نة ُج ْر ًدا ُم ْر ًدا ُمك ﱠح ِل ن َب ِ ثﻼ ِث ن أ ْو ثﻼ ٍث َوثﻼ ِث ن‬
“Penduduk surga ketika masuk surga dalam kondisi fisiknya tidak berbulu,
berpenampilan muda, bercelak dan usianya sekitar 30 atau 33 tahun”.918
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

‫ي‬ّ ‫ين َي ُلو َ ُ ْم َع َ َأ َش ّد َك ْو َكب ُد ّر‬َ ‫ ُث ﱠم ﱠالذ‬،‫الب ْدر‬َ ‫الق َمر َل ْي َل َة‬ َ َ ُ َ َ َ ‫ﱠ َ ﱠ َل ُ ْ َ َ ْ ُ ُ َن َ ﱠ‬
‫ِإن أو زمر ٍة يدخلو ا نة ع صور ِة‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ً َ
،‫ أ ْمشاط ُ ُم الذ ُب‬،‫ َوﻻ َيت ِفلون َوﻻ َي ْمت ِخطون‬،‫ ﻻ َي ُبولون َوﻻ َيتغ ﱠوطون‬،‫ض َاءة‬ ‫الس َم ِاء ِإ‬
‫ﱠ‬
ِ
َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ ُ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ َ
‫اح ٍد‬ ِ ‫ ع خل ِق َرج ٍل و‬،‫ وأزواج ُ م ا ورال ِع ن‬... ‫ور ُ م ا ِﳌسك‬
“Sungguh golongan yang pertama masuk surga wajah mereka seperti bulan purnama,
kemudian setelahnya seperti bintang yang bercahaya di langit pada malam yang terang,
mereka tidak kencing, tidak buang air besar, tidak meludah dan tidak mengeluarkan

917
HR. Bukahri (no. 6277) Muslim (no. 2834). 1 Ziraa’ sekitar 64 cm
918
HR. Ahmad (no. 22106)
Mata Air Yang Jernih 525

dahak, sisir mereka dari emas, sendawa mereka berbau kesturi… Istri-istri mereka
adalah para Bidadari yang belia, mereka semuanya memiliki satu hati”.919
Dari Jabir bin Abdillah c, Rasulullah n bersabda:
ُ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُُْ َ َ ْ َ ُُْ ْ َ
:‫ َوﻻ َيتفلون َوﻻ َي ُبولون َوﻻ َيتغ ﱠوطون َوﻻ َي ْمت ِخطون« قالوا‬،‫ِإ ﱠن أ ْ َل ا َ ﱠن ِة َيأ لون ِف َ ا َو َ ش َرُ ون‬
َ ْ َ َ ْ ‫َُْ ُ َ ﱠ ْ َ َ ﱠ‬ ْ ْ َ ْ َ ُ َ َ ‫ََ َ ُ ﱠ‬
‫ ك َما ُتل َ ُمون‬،‫يد‬ ‫ يل مون ال س ِ يح والتح ِم‬،‫»جش ٌاء َو َر ٌ ك َر ِ ِاﳌ ْس ِك‬ :‫ال الط َع ِام؟ قال‬ ‫فما ب‬
‫س‬َ ‫الن َف‬
‫ﱠ‬

“Penduduk surga makan dan minum, namun tidk meludah, tidak kencing, tidak buang
air besar dan tidak menegluarkan dahak. Ada sahabat yang bertanya; “Bagaimana
pembuangan sisa makanan?” Rasulullah n bersabda: “Menjadi sendawa dan keringat
yang berbau misk kesturi, mereka di ilhami selalu bertasbih dan bertahmid sebagaimana
kalian bernafas”.920
Dari Abu Hurairah z, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah n:
ْ َ َ ْ َ ‫ َأ َنص ُل إ َ ِ َسا ِئ َنا ا ْ َ ﱠن ِة؟ َق‬، ِ ‫َيا َر ُسو َل ﱠ‬
‫ إ ﱠن ﱠ‬:‫ال‬
‫الر ُج َل ِل َي ِص ُل ِ ال َي ْو ِم ِإ ِمائ ِة َعذ َر َاء‬ ِ ِ ِ ِ
“Wahai Rasulullah, apakah kami akan bertemu dengan istri-istri kami di surga kelak?”
Rasulullah n menjawab: “Sungguh seorang lelaki dalam sehari diberi kemampuan
berhubungan badan dengan 100 bidadari”.921
َ َ ُ ْ ْ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬
‫اب ا َ ﱠن ِة ال َي ْو َم ِ ُشغ ٍل ف ِاك ُ ون‬ ‫ِإن أ‬
“Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan
(mereka)”. (QS. Yasin: 55)
Para ulama seperti Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas, Sa’id bin Musayyab,
Ikrimah, Al-Hasan Al-Bashri, Qotadah, Al-A’masy, Sulaiman At-Taimi, Imam Al-
Auza’iy, semua mereka menafsirkan ayat yang mulia ini dengan berkata:
َ َْ ُ َ ْ ْ ُُْ ُ
‫اض اﻷ ْب ِار‬ ‫شغل م ِاف ِتض‬
“Kesibukan mereka (penduduk surga) dalam melayani para perawan”.922
Penduduk surga tidak tidur, karena tidur adalah saudara kematian.

Dari Jabir bin Abdillah c, seseorang bertanya kepada Nabi n,

919
HR. Bukhari (no. 3327) Muslim (no. 2834)
920
HR. Muslim (no. 2835)
921
HR. At-Thabrani 2/68 (no. 795) dalam Mu’jam As-Shaghir
922
Tafsir Ibnu Katsir 6/582. Ifitidhaadu Al-Abkaar, dalam bahasa arab, maksudnya adalah kesibukan
memecahkan keperawanan para istri atau bidadari surga yang muda belia. Wallahu A’lam.
526 Mata Air Yang Jernih

ْ َ ُ َ َْ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ام َأ ْ ُل ا ْ َ ﱠن ِة؟ َق‬


ُ ‫َأ َي َن‬
‫ َوﻻ َي ُموت أ ْ ُل ا َ ﱠن ِة‬،‫ »الن ْو ُم أخ اﳌ ْو ِت‬:‫ال‬
“Apakah penduduk surga tidur?” Rasulullah n bersabda: “Tidur adalah saudara
kematian, dan penghuni surga tidak tidur dan tidak wafat”.923
• Bidadari Surga

Nikmat yang Allah k telah sediakan bagi hamba-hamba yang beriman, dilengkapi
dengan kahadiran pasangan hidup yang sangat sempurna dan tidak memiliki
kekurangan. Yang hakikat bidadari itu tidak bisa di bayangkan, cukup kita Imani
informasi wahyu. Allah k berfirman;
ً َ ُ ُ ٌ َ ٌ ََْ َ ْ ُ‫ﱠ‬
‫اج ﱡمط ﱠ َرة ۖ َون ْد ِخل ُ ْم ِظﻼ ظ ِليﻼ‬‫ل م ِف ا أزو‬
“Mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka
ke tempat yang teduh lagi nyaman”. (QS. An-Nisa: 57)
Berkata Imam Mujahid t:
َ ْ َْ َ ْ َ ‫ُ َﱠٌَ َ َْْ َ ْ َْ َ ﱠ‬
‫النخ ِام َوال ُ ِاق َواﳌ ِ ّ ِ َوال َول ِد‬ ِ ‫مط رة ِمن البو ِل وا ي‬
‫ضو‬
“Sifat bidadari surga bersih dari kencing, tidak haidh, tidak berdahak, tidak meludah,
tidak mengeluarkan air mani dan tidak melahirkan”.924
ٌ ُ ْ ٌ َْ ‫ََﱠُ ﱠ‬ ‫ُ ﱠ‬ َ ْ ُ َ َ
(49) ‫ض ﱠمكنون‬ ‫( أ ن بي‬48) ‫اص َرات الط ْر ِف ِع ٌن‬
ِ ‫و ِعند م ق‬
“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita
matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan
baik”. (QS. As-Saffat: 48-49)
‫س َق ْب َل ُ ْم َوَﻻ َج ﱞ‬
ٌ ‫الط ْر ِف َل ْم َي ْط ِم ْ ُ ﱠن إ‬
‫ﱠ َ َ ُ ﱠ‬
‫ان‬ ِ ِ ‫ِف ِ ن ق‬
‫اصرات‬
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang
menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin”. (QS. Ar-Rahman: 56)

‫ي‬ّ ‫( َفب َأ‬72) ‫ات ا ْ ِ َيام‬ٌ ‫ور‬


َ ‫ص‬ ٌ ‫( ُح‬71) ‫( َفب َأ ّي َآﻻ ِء َرّ ُك َما ُت َك ّذ َبان‬70) ‫ان‬
ُ ‫ور ﱠم ْق‬ ٌ ‫ات ح َس‬ ٌ ََْ ‫ف ﱠ‬
‫ِ ِن خ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ
‫س ق ْبل ُ ْم َوﻻ َج ﱞ‬ ٌ ‫( ل ْم َيط ِم ْ ُ ﱠن إ‬73) ‫َآﻻ ِء َرّ ُك َما ُتك ِذ َبان‬
ْ َ ّ َ
(74) ‫ان‬ ِ ِ ِ
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka
nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang
jelita, putih bersih, dipingit di rumah. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang

923
HR. Al-Baihaqi dalam Al-Ba’tsu wa An-Nusyru 1/257 (no. 439)
924
Lihat Tafsir Ibnu Katsir
Mata Air Yang Jernih 527

kamu dustakan? Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin”. (QS.
Ar-Rahman: 70-76)
ُ ْ َْ ُ ْ ‫ﱡ‬ َ ََ
(23) ‫( أ ْمث ِال اللؤل ِؤ اﳌكنو ِن‬22) ‫ور ِع ٌن‬
ٌ ‫َو ُح‬

“Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik”. (QS.
Al-Waqi’ah: 22-23)
Istri-istri penduduk surga ada dua model. Ada Bidadari yang Allah ciptakan
langsung disurga tanpa proses kelahiran, dan bidadari yang asalnya mereka adalah istri-
istri salehah di dunia. Para bidadari yang jenis kedua inilah yang Allah perbaiki
perangai dan akhlak mereka.
َْ َ َ َْ َ َ َْ َ َ ‫ﱠ‬
(37) ‫( ُع ُرً ا أت َر ًابا‬36) ‫( ف َج َعلنا ُ ﱠن أ ْب ًارا‬35) ‫ِإنا أ شأنا ُ ﱠن ِإ ش ًاء‬
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan
Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan925. Penuh cinta lagi sebaya umurnya”. (QS.
Al-Waqi’ah: 35-37)
َْ َ ََ
‫اع َب أت َر ًابا‬
ِ ‫وكو‬
“Dan bidadari yang buah dadanya bulat melingkar serta remaja yang sebaya”. (QS.
An-Naba: 33)
Berkata Mujahid t, Abdullah bin Abbas g:
َ َ َ َ ّ َ َ َ َ
‫ث ْد ُ ُ ﱠن ن َوا ِ ٌد ل ْم َيت َد ِل ْ ن ِﻷ ﱠ ُ ﱠن أ ْب ٌار‬
“Buah dada para bidadari tegak dan montok, tidak terjulur kebawah, karena mereka
gadis-gadis perawan”.926
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ْ َ ََ َ ْ َ َ َ َْ َ ْ َ َ‫َ ﱠ ﱠ‬
،‫ َوﳌﻸت َما َب ْي َ ُ َما ِر ًحا‬،‫ض ﻷض َاءت َما َب ْي َ ُ َما‬ ‫اﻷ‬ ‫إ‬ ‫ت‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫اط‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ْ ‫َو َل ْو َأ ﱠن ْام َرَأ ًة م ْن َساء َأ‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ َخ ْ ٌ م َن ﱡ‬-‫ َ ْع ا َم َار‬- ‫يف َ ا‬
َ‫الد ْن َيا َو َما ِف ا‬ ُ َََ
ِ ِ ِ ‫ولن ِص‬
“Andaikan seorang wanita dari bidadari surga muncul ke dunia, maka langit dan bumi
akan menjadi bersinar, penuh dengan aroma yang sangat wangi. Dan kerudung bidadari
itu lebih baik dari dunia dan isinya”.927

925
Sifat keperawanan selalu menyertai mereka dalam berbagi kondisi. Lihat Taisir Karimirrahman.
926
Lihat Tafsir Ibnu Katsir
927
HR. Bukhari (no. 6568)
528 Mata Air Yang Jernih

Bahkan disebutkan dalam atsar, bahwa suami memeluk istrinya dari bidadari
selama 70 tahun tidak membuat ia bosan. Wallahu a’lam.
• Orang-Orang Yang di Haramkan Masuk Surga

Dari Abdullah bin Umar c, Rasulullah n bersabda :


َ ْ َ ُُ َ َ ‫ََ َ ٌ َ َ ْ ُ ُ َ ْ َ ﱠ َ َ ََ َ ٌ َ َ ْ ُ ُ ُ َْ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ﱠ ﱠ‬
‫ين ﻻ َي ْدخلون ا َ ﱠنة‬ ‫ فأما ال ِذ‬،‫ وثﻼثة ﻻ ينظر ﷲ ِإل ِ م يوم ال ِقيام ِة‬،‫ثﻼثة ﻻ يدخلون ا نة‬
َ ُ ُ ُ ْ َ َ َ ‫َ ﱠ ﱡ ُ ََ ﱠ ﱠَ َ ُ ﱠ‬
‫ﷲ ِإل ْ ِ ْم‬ ‫ وأما الثﻼثة ال ِذين ﻻ ينظر‬،‫ والديوث‬،‫الر َج ِال‬ ّ ‫ َو ْاﳌَ ْرَأ ُة ْاﳌُ َ َ ّج َل ُة َ َش ﱠب ُه ب‬،‫اق ِل َو ِال َد ْي ِه‬
‫َف ْال َع ﱡ‬
ِ ِ ِ
َ َ ُ ‫ َو ْاﳌَ ﱠن‬،‫ َو ُم ْدم ُن ا ْ َ ْمر‬،‫اق ب َوال َد ْيه‬ ‫ َف ْال َع ﱡ‬،‫َي ْو َم ْالق َي َامة‬
‫ان ِب َما أ ْعطى‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Tiga orang yang tidak akan masuk surga, dan tiga orang yang Allah tidak akan melihat
kepadanya pada hari kiamat. Tiga orang yang tidak masuk surga; “Anak yang durhaka
kepada kedua ibu bapaknya, wanita yang berhias seperti lelaki dan meniru gaya lelaki,
dan Dayyust.
Adapun tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat; Anak yang durhaka,
peminum khamar, dan orang yang suka menyebut-nyebut pemberian yang sudah
diberi”.928 Dalam riwayat Imam Ahmad t dalam musnadnya;
َ َ ْ َ ‫ََ َ ٌ َ ْ َ ﱠ َ ﱠ ُ َ َْ ُ ْ َ ﱠ َ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ﱡ َ ﱠ ُ ﱠ‬
‫الد ﱡيوث ال ِذي ُي ِق ﱡر ِ أ ْ ِل ِه ا َبث‬‫ و‬،‫ والعاق‬،‫ مد ِمن ا م ِر‬:‫ثﻼثة قد حرم عل ِ م ا نة‬
“Tiga golongan yang Allah haramkan surga atasnya. Peminum tuak, anak durhaka, dan
Dayyust yaitu seorang lelaki yang membiarkan maksiat ditengah keluarganya”.929
Dayyust adalah sosok lelaki yang sudah tidak ada lagi rasa kecemburuannya. Lelaki
memiliki hak perwalian dan tanggung jawab atas keluarganya, seperti seorang suami,
ayah, paman, kakak atau saudara lelaki, yang membiarkan maksiat terjadi pada istri,
anak dan saudari perempuan, keponakan perempuannya yang dibiarkan membuka aurat
(tabarruj ala jahiliyah), berpacaran dengan istri dan anak gadisnya, dibiarkan bersama
lelaki yang tidak mahram bagi mereka, pergi malam pulang pagi.
Kemaksiatan dan perilaku menyimpang ini realita ditengah umat Islam, khususnya
di Nusantara, budaya pacaran, teman dekat tapi mesra, berboncengan lelaki dan wanita
yang belum diikat tali pernikahan, disaksikan para datuk, pemuka masyarakat dan
keramaian, hampir menjadi pemandangan biasa, sehingga ada yang berkata “memang
sudah zamannya”. Sungguh mereka meniru kebebasan melepas syahwat seperti style
liberty of western, dahsyatnya kerusakan yang ditimbulkan hanya Allah k Yang
Maha Mengetahui.

928
HR. At-Thabarani dalam Mu’jam Al-Kabri (no. 13180)
929
HR. Ahmad (no. 5372)
Mata Air Yang Jernih 529

Semoga Allah k beri kemudahan bagi pihak yang berwajib untuk menghapuskan
tradisi maksiat itu serta dilindungi generasi dan keluarga kita dari segala bentuk maksiat.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari z, Rasulullah n bersabda:
َ ََ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ‫َ ٌَ َْ ُُ َ ْ َﱠ‬
‫ َو َم ْن َمات ُم ْد ِم َن‬.‫ص ِّدق ِبال ِ ّ ْ ِر‬
َ ‫وم‬ ‫اط ُع ﱠ‬
ُ ،‫الرحم‬
ِ ‫ وق‬،‫ مد ِمن ا م ِر‬:‫ثﻼثة ﻻ يدخلون ا نة‬
ُ ْ ْ ‫ " َ َ ر َي‬:‫وطة؟ قال‬َ ُ ْ ُ ََ َ َ َ َ ُ ْ َْ ْ َ ‫ َجل َو‬- ‫ َس َق ُاه ﷲ‬،‫ا ْ َ ْمر‬
‫روج‬
ِ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫ج‬ ِ ‫غ‬ ‫ال‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ : ‫يل‬‫ق‬ِ ." ‫ة‬
ِ ‫وط‬ ‫غ‬ ‫ال‬ ‫ر‬
ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ -‫ﻼ‬ ‫ع‬ ِ
‫النارر ُح ُف ُروج نﱠ‬ ‫ُ َ ُ ْ َ ْ َل ﱠ‬
ِ ِ ِِ ‫ات يؤذي أ‬ ِ ‫ومس‬ِ ‫اﳌ‬
“Ada tiga golongan yang tidak masuk surga; Peminum khamar, orang yang memutus
hubungan rahim, dan yang membenarkan sihir. Siapa yang mati diatas kecanduan tuak
(miras), maka Allah akan memberinya minum dari sungai Ghuthah. Para sahabat ada
yang bertanya: Apa itu sungai Ghuthah”? Rasulullah n menjawab: “Sungai yang
mengalir dari kemaluan para wanita pelacur, yang aromanya sangat busuk sehingga
menyakiti penduduk neraka”.930

• Tambahan Nikmat dengan Melihat Wajah Allah ldi Surga


Diantara ‘Aqidah umat Islam Ahlu Sunnah bahwasanya setiap hamba Mukmin akan
melihat Allah k di padang mahsyar dan didalam surga sesuai yang dikehendaki oleh
Allah k dan ini nikmat khusus hanya untuk orang beriman. Tidak ada yang
menyelisihi aqidah ini kecuali Mu’tazilah dan Jahmiyyah. Adapun orang kafir akan
terhijab dari melihat Allah k.

Dalil tentang melihat wajah Allah k sangat banyak, baik dari Al-Quran, As-
Sunnah, dan perkataan para ulama salaf. Hadist-hadistnya sampai derajat Mutawatir.
Allah k berfirman:
ٌ َ ََّ َ ٌ َ ٌََْ ُ ُ
(23) ‫اظ َرة‬
ِ ‫( ِإ رِ ا ن‬22) ‫اض َرة‬
ِ ‫وجوه يوم ِئ ٍذ ن‬
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah
mereka melihat931”. (QS. Al-Qiyamah: 22-23)
ْ ُ َ ْ َ َ َ ُ ٌ ‫ﱠ َ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ ٌ ََ َ ْ َ ُ ُ ُ َ ُ ْ ٌََ ََ ﱠ‬
‫اب ا َ ﱠن ِة ُ ْم ِف َ ا‬ ‫ِلل ِذين أحسنوا ا س و ِز ادة وﻻ ير ق وجو م ق وﻻ ِذلة أول ِئك أ‬
َ َ
‫خ ِال ُدون‬
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan.
Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Yunus: 26)

930
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 7234) beliau menshahihkannya dan disepakati Imam Az-
Dzahabi rahimahumullah
931
Faidah; Kalimat “Nazhara” jika diikuti kata bantu “‫ ” ِإﻟَى‬maka berarti melihat (QS. Al-An’am: 99), jika
tanpa kata bantu (harf Jar) maknanya menunggu, (QS. Al-Hadid; 13), jika kalimat “Nazhara” setelahnya
kata bantu “‫ ”ﻓِ ْﻲ‬maka bermakna mengambil pelajaran (QS. Al-A’raf: 185)
530 Mata Air Yang Jernih

Ayat ini ditafsirkan oleh Nabi Muhammad n tentang maksud lafazh


“Tambahan“ adalah kenikmatan memandang kepada wajah Allah k Yang Maha
Indah. Dari Suhaib Ar-Rumi z, Rasulullah n bersabda:
ََ َ ُ ُ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ُ ‫َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ﱠ ْ َ ﱠ َ َ َ َ ُ ُل‬
‫ أل ْم‬:‫ ت ِر ُدون ش ْ ًئا أ ِز ُدك ْم؟ ف َيقولون‬: ‫ﷲ ت َب َار َك َو َعا‬ ‫ يقو‬:‫ قال‬،‫ِإذا دخل أ ل ا ن ِة ا نة‬
ً‫ َف َما ُأ ْع ُطوا َش ْ ئا‬،‫اب‬ ْ ُ ْ
َ َ ‫ ف َيكشف ا‬:‫ال‬ َ َ َ
‫ق‬ ‫؟‬ ‫ار‬ ‫ﱠ‬
‫الن‬ ‫ن‬ َ ‫م‬ ‫ا‬‫ن‬
َ ّ ‫ َو ُت َن‬،‫ض ُو ُجو َ َنا؟ َأ َل ْم ُت ْدخ ْل َنا ا ْ َ ﱠن َة‬
‫ج‬ ْ ‫ُت َ ّي‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ‫َ َ ﱠ َْ ْ َ ﱠ َ َ َّ ْ َ ﱠ َ َ ﱠ َ َ َ ُ ﱠ ََ َ ْ َ َ ﱠ‬
‫ ِلل ِذين أحسنوا ا س و ِز ادة‬:‫ وزاد ثم تﻼ ِذ ِه اﻵية‬... ‫أحب ِإل ِ م ِمن النظ ِر ِإ رِ ِ م عزوجل‬
“Apabila penduduk surga telah masuk ke Surga, Allah k berkata: “Apakah kalian
ingin tambahan dari-Ku? Mereka menjawab: ”Bukankah Engkau telah memutihkan
wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam Surga dan
menyelamatkan kami dari api Neraka? “Lalu Allah k membuka hijab-Nya, maka
tidak ada pemberian yang paling mereka cintai melebihi ketika melihat wajah Allah,
kemudian Rasulullah n membaca ayat: “Bagi orang-orang yag berbuat baik ada
pahala surga dan tambahan.” (QS. Yunus: 26)932
Dari sahabat Jarir bin ‘Abdillah c, ia berkata:
َ َ ُ‫ََْ ََ َ ﱠ‬ ًَ َ َ َ َ ََ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ُﱠ َْ ﱠ ّ َﱠ‬
‫ ِ»إنك ْم َس َ ْون‬:‫ال‬ ‫ فق‬- ‫ َ ْع ِ البدر‬- ‫ فنظ َر ِإ الق َم ِر ل ْيلة‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫كنا ِعند الن ِ ِ ص‬
َ َ َ َ ْ ُ َ ْ
َ ‫استط ْعت ْم أن ﻻ غل ُبوا َع‬َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ
ْ ‫ فإن‬،‫ ﻻ تض ﱡامون ُرؤ َ ته‬،‫ َك َما َت َر ْو َن َ ذا الق َم َر‬،‫َرﱠ ُك ْم‬
َ
‫صﻼ ٍة ق ْب َل‬ ِِ َِِ ِ
ْ
‫س وقب َل‬
َ َ ْ ‫ﱠ‬ ُ ُ َ ‫ َ}و َس ّبح بح ْم ِد َر ك قب‬:‫الش ْمس َو َق ْب َل ُغ ُرو َ ا َف ْاف َع ُلوا« ُث ﱠم َق َرأ‬
ْ َ َ ّ َ ْ ‫ﱠ‬ ُُ
ِ ‫وع الشم‬ِ ‫ل‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫وع‬
ِ ُ‫ط‬
‫ل‬
{‫وب‬ ُ
ِ ‫الغر‬
“Suatu kali kami bersama Nabi n maka tatkala beliau bulan yang terang pada malam
purnama, beliau n bersabda: “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian,
sebagaimana kalian melihat bulan ini, kalian tidak terhalang (tidak berdesak-desakan)
ketika melihat-Nya. Dan jika kalian sanggup untuk tidak tertinggal melakukan sholat
sebelum matahari terbit (sholat shubuh) dan sebelum terbenamnya (sholat ashar) maka
lakukanlah”.
Kemudian Nabi membaca firman Allah: “Dan bertasbihlah memuji Rabb-mu sebelum
terbit matahari dan tenggelamnya.’’ (QS. Qof: 39)933

Demikian juga firman Allah k:


َ َ َ َ َ
‫ل ُ ْم َما َ ش ُاءون ِف َ ا َول َد ْينا َم ِز ٌد‬

932
Hadits Muslim (no. 181)
933
HR. Bukhari (no. 554) Muslim (no. 633). Yang diserupakan disini adalah “Cara Melihat”, bukan “Yang
dilihat”. Lihat Aqidatu as-Salaf as-Habul Hadist hal. 76. Imam as-Shabuni t
Mata Air Yang Jernih 531

“Bagi mereka (penduduk surga) apa yang mereka ingin kan dan kami beri tambahan”.
(QS. Qof: 35)
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik z,

‫ل جمعة‬ ّ ‫عز‬
‫وجل‬ ّ ‫ يظ رل م الرب‬: ‫وجل } َو َل َد ْي َنا َمز ٌد { قال‬
ّ ‫عز‬ّ ‫قوله‬
ِ
maksud “Tambahan” pada ayat ini adalah memandang wajah Allah k setiap hari
Jum’at”934
Bahkan Nabi Muhammad n juga berdoa meminta agar Allah k berikan kenikmatan
memandang wajah-Nya, dari sahabat ‘Ammar bin Yasir c, Nabi n bersabda:
َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ََ ْ َُ َ َ ﱠ َ ﱠ‬
‫ َوالش ْوق ِإ ِلقا ِئ َك‬،‫النظ ِر ِإ َو ْج ِ َك‬ ‫وأسألك لذة‬
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kelezatan mata Ketika melihat wajah-Mu dan
hati yang rindu untuk berjumpa dengan-Mu.”935
Dalam Qasidah Al-Lamiyah, Syaikhul Islam t menyebutkan tentang ‘Aqidahnya:
ْ ْ َ َْ ّ ‫َ ُْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ ً َﱠُ ْ َ َ ﱠ‬
‫ف َي ِ ُل‬
ٍ ‫ و ِ السم ِاء ِ غ ِ كي‬... ‫واﳌؤ ِمنون يرون َحقا ر م‬
Orang-orang beriman pasti akan melihat Rabb-mereka
Dan turunnya Allah ke langit dunia tanpa menanyakan cara turun-Nya

Adapun di dunia, tidak seorang pun yang mampu melihat Allah k, bahkan para nabi
dan rasul, apalagi manusia selain mereka. Allah k berfirman:
ُ ‫َ ُ ْ ُ ُ ْ َْ َ ُ َ ُ َ ُ ْ ُ ْ َْ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
ُ ‫يف ا ْ َ ب‬
ِ ‫ﻻ تد ِركه اﻷبصارو و يد ِرك اﻷبصارو و الل ِط‬
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, dan Dia bisa melihat seluruh
penglihatan itu, dan Dia-lah Zat yang maha lembut dan Maha mengetahui.” (QS. Al-
An’am: 103)
Nabi Musa Kaliimullah p pernah meminta kepada Allah f untuk melihat-Nya:
ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َْ َ ّ َ َ َ ُ ‫َ َ َ َ ﱠ َ ُ َﱡ‬ ‫َﱠ‬
‫ال ل ْن ت َر ا ِ ي َول ِك ِن انظ ْر ِإ ا َ َب ِل‬ ‫َوﳌا َج َاء ُمو َ ِ ِﳌيقا ِتنا و لمه ر ه قال ر ِب أ ِرِ ي أنظر ِإليك ق‬
َ َ َ ََ ً َ َ ‫اس َت َق ﱠر َم َ َان ُه َف َس ْو َف َت َر ا ي َف َل ﱠما َت َج ﱠ َرﱡ ُه ل ْ َ َبل َج َع َل ُه َد ا َو َخ ﱠر ُمو‬
ْ ‫َفإن‬
‫ص ِعقا فل ﱠما أفاق‬ ِ ِ ِ ِِ
َ ْ ُ ْ ‫َ َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ﱠ ُل‬
‫قال سبحانك ت ت ِإليك و أنا أو اﳌؤ ِم ِن ن‬

934
lihat tafsir Zaad Al-Masir oleh Ibnu Al-Jauzy
935
HR. An-Nasai dengan sanad yang shahih no. 1305 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani t dalam
Takhrij Kitab As-Sunnah (no. 106)
532 Mata Air Yang Jernih

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya
Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada
Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah
ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat
melihat-Ku". Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya
gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar
kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku
orang yang pertama-tama beriman". (QS. Al-A’raf: 143)
Menurut faham Mu’tazilah bahwa Allah tidak bisa dilihat, karena melihat itu butuh
arah, dan jika Allah bisa dilihat berarti sama dengan makhluk. Ayat ini membantah
keyakinan mereka, bahwa Nabi Musa p meminta kepada Allah sesuatu yang layak,
dan menunjukkan melihat Allah adalah hal yang mungkin terjadi, namun dunia bukan
negri bersenang-senang, dan nikmat itu akan diperoleh di Surga nanti. Az-
Zamkhsyari936 juga berargumentasi bahwa “‫ ”لَ ْن‬pada ayat ini, menunjukkan Allah tidak
bisa dilihat selama-lamanya. Pendapat ini tentu tertolak. Berkata Imam Jamaluddin
Muhammad bin Abdillah ibnu Malik Al-Andalusi t (w. 672 H);
‫َو َم ْن َ َأى ﱠ‬
ْ ‫ َف َق ْو ُل ُه ْار ُد ْد َوس َو ُاه َف‬... ‫الن ْف َي ب َل ْن ُم َؤ ﱠ ًدا‬
‫ض َدا‬
ُ ‫اع‬
ِ ِ ‫ر‬
Siapa yang beranggapan bahwa (kata) “Lan” bermakna nafi selama-lamanya
Maka tolak perkataanya dan peganglah pendapat selainnya937

Dari Abdullah bin Umar c Nabi Muhammad n bersabda:


َ ُْ َ َ ‫َ ﱠ َﱠ‬
‫َعل ُموا أن ُه ل ْن َي َرى أ َح ٌد ِمنك ْم َرﱠ ُه َع ﱠز َو َج ﱠل َح ﱠ َي ُموت‬
“Ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu melihat Rabb-nya sampai dia
meninggal dunia.”938
Faidah: Adapun dongeng dan khurafat tokoh tarikat sufi yang mengklaim bisa
melihat Allah di dunia, di alam sadar adalah kedustaan besar. Tinggalkanlah belajar
tarikat sufi, karena ajarannya sesat dan tak jarang berujung kegilaan. Dari Yunus bin
Abdil A’laa t beliau berkata, aku mendengar Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i
t berkata:
َ ‫ﱡ‬ ْ َ َ َ َ َ ًُ َ ‫َْ َ ﱠ‬
‫ص ﱠوف أ ﱠو ُل ال ﱠ َ ِارﻻ َيأ ِ ْي الظ ْ ُر َح ﱠ َي ِص ْ َ أ ْح َم ٌق‬ ‫لو أن رجﻼ ت‬

936
Dinukilkan oleh Abu Hayyan t (w. 745 H) dalam Tafsir Al-Bahru Al-Muhith.
937
Lihat syarah Aqidah at-Tahawiyyah, 1/192. Imam Ibnu Abi Al-‘Izz Al-Hanafi t
938
HR. Muslim no.169
Mata Air Yang Jernih 533

“Andaikan seseorang belajar tasawwuf dipagi hari, belum masuk waktu zuhur kecuali
dia sudah tolol dan gila”.939
Orang-orang kafir mereka terlaknat didunia dan akhirat, mereka tidak akan bisa
melihat wajah Allah k selama-lamanya, karna melihat wajah Allah k adalah
kenikmatan dan mustahil akan diberikan kepada orang yang kafir, Allah k berfirman:
َ ََ ‫َﱠ‬
‫كﻼ ِإ ﱠ ُ ْم َع ْن َرِّ ِ ْم َي ْو َم ِئ ٍذ ْ ُ و ُ ون‬
“Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hati itu benar-benar terhalang dari
melihat wajah Rabb mereka.” (QS. Al-Mutaffifin: 15)
Konsekuensi kebalikan dari ayat ini (mafhum mukhalafah), bahwa orang beriman
kepada Allah k dengan keimanan yang benar tidak akan terhalang dari melihat wajah
Allah k.

Dari Rabi’bin Sulaiman, Imam As-Syafi’i t berkata tentang ayat ini;


َ ‫الر‬
‫ضا‬ ّ ُ ‫يل َع َ َأ ﱠن َأ ْول َي َاء ُه َي َر ْو َن‬
‫ه‬ ٌ ‫ان َ َذا َد ِل‬َ َ
،‫ط‬
ْ ‫ﱡ‬
‫ال‬ ‫ء‬ ‫ﻻ‬
َُ َ َ ُ ‫َﱠ َ ﱠ‬
‫ﳌا أن ِ ب ؤ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Ketika orang kafir dihalangi melihat wajah Allah dalam kondisi dimurkai, ini juga
dalil bahwa para wali-Nya (orang beriman) akan melihat-Nya dalam kondisi ridha”.940

• Ashabu al-A’raf (Tempat Tertinggi)

Al-A’raf secara bahasa artinya sebuah tempat antara surga dan neraka, yang dibatasi
dinding atau pagar yang tinggi. Di Al-A’raf, ada sekelompok orang yang ditahan,
sehingga mereka melihat penghuni surga dan penghuni neraka, yang pada akhirnya
nanti mereka akan diselamatkan dari neraka dan masuk surga dengan rahmat serta
kemaafan dari Allah k. Allah k berfirman:
َ َ ْ َ َ ْ َ َْ ََ ْ ُ َ ُ َ ُ َْ ََ َ ٌ َ
‫اب ا َ ﱠن ِة أن َسﻼ ٌم‬ ‫ال َ ْع ِرفون كﻼ ِ ِسيما م ۚ ونادوا أ‬
ٌ ‫اف ر َج‬
ِ ِ ‫ر‬ َ ‫اﻷ ْع‬ ‫َو َ ْي َ ُ َما ِ اب ۚ وع‬
َ ْ ُُ َ ُ َ
(46) ‫َعل ْيك ْم ۚ ل ْم َي ْدخلو َ ا َو ُ ْم َيط َم ُعون‬
“Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raaf
itu ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan
tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum".

939
Talbis Iblis 1/327. Ini menunjukkan terpujinya ‘Aqidah Imam As-Syafi’i, dan banyak perkataan beliau
terkiat Aqidah. Dan tidak benar perkataan, Imam as-Syafi’i bukan ahli ‘Aqidah, hanya karena beliau
tidak punya kitab bertajuk ‘Aqidah, seakan merendahkan bahwa beliau hanya ulama fiqih semata.
Padahal aqidah imam -As-Syafi’i adalah aqidah As-Salaf, dan beliau banyak membantah ahlu hawa.
Kitab Al-Umm, Ar-Risalah, sangat banyak berisi tentang Aqidah, Tauhid dan Manhaj. Dr. Muhammad
bin Abdul Wahhab al-‘Aqil, menyusun kitab “Manhaj al-Imam As-Syafi’i fii Istbati al-‘Aqidah”.
940
Syarah Aqidah at-Tahawiyah 1/191, Imam Muhammad bin ibnu Abi al-‘Izz Al-Hanafi (w. 729)
534 Mata Air Yang Jernih

Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya). (QS.
Al-A’raf: 46)
Berkata Imam Mujahid bin Jabar t:
ٌ ‫ور َل ُه َب‬ ‫اب َب ْ َن ا ْ َ ﱠنة َو ﱠ‬
ٌ ‫ ُس‬،‫النار‬ ُ ََْْ
ٌ َ ِ :‫اف‬
‫اب‬ ِ ِ ‫اﻷعر‬
“Al-A’raf adalah Hijab (pembatas) antara surga dan neraka. Dinding yang memiliki
pintu”.941
Disebutkan riwayat dari Rasulullah n ketika beliau ditanya tentang Ashabu Al-A’raf,
beliau n bersabda:
ُ ْ ُ َ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َْ ً َ ُ ُ َ َ ٌ ْ َ ْ ُ‫ﱠ‬
‫يل ﱠ ِ ف َمن َع ُ ْم ِم ْن ُدخو ِل ا َ ﱠن ِة َم ْع ِص َية‬ َ
ِ ِ ‫ فق ِتلوا ِ س‬،‫ِإ م قوم خرجوا عصاة ِ غ ِ ِإذن آبا ِ ِ م‬
ُْ َ ‫ﱠ‬ َ
‫َآبا ِ ِ ْم َو َمن َع ُ ُم الن َار قتل ُ ْم س يل ﷲ‬
“Suatu kaum yang keluar berperang tanpa izin ayah-ayah mereka, sehingga terbunuh
dijalan Allah. Maka mereka dihalangi masuk surga karena maksiat kepada ayah-ayah
mereka, dan dihalangi masuk neraka karena pahala terbunuh di jalan Allah”.942
Sahabat Abu Huzaifah ibnu Al-Yaman z pernah ditanya tentang “Ashab Al-A’raf”,
beliau menjawab:
َ ‫ﱠ‬ ْ َ ْ ََ َ َ ْ َ ْ ٌ َْ ْ ُ
‫ وخلفت ِ ِ ْم َح َسنا ُ ُ ْم‬،‫ فق َع َدت ِ ِ ْم َس ِّ ئا ُ ُ ْم َع ِن ا َ ﱠن ِة‬،‫است َوت َح َسنا ُ ُ ْم َو َس ِّ ئا ُ ُ ْم‬ ‫م قوم‬
ْ َ َ َ
َ ‫ ف َوق ُفوا ُ َن‬:‫ال‬ َ ‫َ ﱠ‬
‫الس َو ِر َح ﱠ َيق ِ َ ﱠ ُ ِف ِ ْم‬ ‫ﱡ‬ ‫اك َع‬ َ ‫ ق‬.‫النار‬
ِ ‫ع ِن‬
“Mereka adalah sekelompok orang yang nilai kebaikannya sama dengan kadar
keburukannya. Amal buruknya menghalangi dia untuk segera masuk surga, sementara
kebaiknnya menghalangi dia untuk masuk neraka. Mereka di berhentikan di sebuah
tempat yang dibatasi dinding sampai Allah membri keputusan kepadanya”.943
Ketika mereka melihat penduduk surga, maka mereka sangat berkeinginan untuk
segera masuk kedalamnya. Ketika mereka melihat kondisi penghuni neraka, maka
mereka memohon kepada Allah k untuk tidak masuk kedalamnya.
َ ‫ﱠ‬ ْ َ ْ َ ََْ ْ َ َ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ْ ‫ص ُار ُ ْم ت ْل َق َاء َأ‬
َ ‫صر َف ْت َأ ْب‬
ُ َ َ
ِ ِ ‫اب الن ِارقالوا َرﱠ نا ﻻ تجعلنا َمع القو ِم الظ‬
‫اﳌ ن‬ ِ ِ ِ ‫و ِ ذا‬
“Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang
zalim itu". (QS. Al-A’raf: 47)

941
Tafsir Ibnu Jarir At-Thabari 12/451
942
Tafsir Ibnu Katsir 3/418
943
Tafsir Ibnu Katsir 3/419
Mata Air Yang Jernih 535

Sahabat Huzaifah z berkata:


َُ ُ ََ َ ّ َ َ ْ ُُ َ ْ َ َ َ َ َ ‫َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ﱠَ َ َ َْ ْ َﱡ‬
‫ اذ َ ُبوا ف ْادخلوا ا َ ﱠنة ف ِإ ِ ي ق ْد غف ْرت لك ْم‬:‫ال ل ُ ُم‬‫ اطلع عل ِ م ر ك فق‬،‫فب نا م كذ ِلك‬
“Ketika kondisi mereka demikian, maka Allah melihat kepada mereka dan berfirman:
“Pergi dan masuklah kedalam surga, sungguh Aku telah ampuni dosa kalian”.944
Berkata Abdullah bin Mas’ud z:
ً
‫اح َدة‬ َ ‫َ َّ ً َ ْ َُْ ْ ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َُ َ ُ ًَ َ َ َ َ َ َْ ْ ‫َ ﱠ‬
ِ ‫ و ِ ذا ع ِم َل س ِ ئة لم تكتب ِإﻻ و‬،‫أن العبد ِإذا ع ِم َل حسنة ك ِتب له ِ َ ا عش ٌر‬
“Sungguh seorang hamba apabila melakukan satu perbuatan baik, maka akan ditulis
baginya sepuluh kebaikan. Jika ia melakukan satu perbuatan buruk, maka tidak ditulis
baginya kecuali satu keburukan.
Kemudian Abdullah bin Mas’ud n melanjutkan;
َ َ ُ َ ْ َََ ْ َ َ ََ
‫اح َدت ُه أ ْعش َار ُه‬
ِ ‫ل ك م ن غ لب ت و‬
“Sungguh celaka siapa yang amal keburukannya mengalahkan kebaikannya”.945
• Neraka dan Sifat-Sifat-Nya

Neraka (an-Naar) adalah makhluk yang Allah k telah ciptakan untuk manusia-
manusia tercela dari orang-orang kafir, musyrik, munafiq, atheis (mulhid), dan para
pelaku kezhaliman dari umat Islam, fasiq, serta pelaku maksiat lainnya. Ada yang
dikekalkan dalam neraka selama-lamanya, ada pula yang hanya di azab sesuai kadar
dosa dan maksiatnya. Adapun orang-orang munafiq akan di azab di neraka paling dasar.
Allah k berfirman:
َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َْ َ َُْ ‫ﱠ‬
‫الد ْر ِك اﻷ ْسف ِل ِم َن الن ِار َولن ت ِج َد ل ُ ْم ن ِص ً ا‬
‫ﱠ‬
ِ ‫ِإن اﳌنا ِف ِق ن‬
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling
bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun
bagi mereka”. (QS. An-Nisa: 145)
Tidak ada gunanya sahabat dekat masa didunia pada hari itu, kecuali ketakwaan dan
sahabat yang shaleh.
َ ‫ﱠ ُْﱠ‬ ُ ‫اﻷخ ﱠﻼ ُء َي ْو َمئذ َ ْع‬َْ
‫ض َع ُد ﱞو ِإﻻ اﳌت ِق ن‬
ٍ
ْ ‫ض ُ ْم ل َب‬
‫ع‬ ِ ٍ ِ ِ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang
lain kecuali orang-orang yang bertakwa”. (QS. Az-Zukhruf: 67)

944
Idem
945
Tafsir Ibnu Katsir 3/420
536 Mata Air Yang Jernih

Neraka adalah api yang sangat panas dengan berbagai penderitaan dan azab yang
andaikan diketahui oleh manusia akan membuat anak-anak beruban, melupakan seluruh
kenikmatan dunia, seakan tidak ada setetes airpun yang pernah berlalu di
kerongkongannya, akan membuat gelak tawa berganti dengan deraian air mata dan
ketakutan yang luar biasa, lembah yang sangat luas dan dalam penuh dengan
penderitaan dan azab. Allah k berfirman:
َ ْ ْ ُ ََ َ ُ َ َ ََ
‫فك ْيف ت ﱠتقون ِإن كف ْرت ْم َي ْو ًما َي ْج َع ُل ال ِول َدان ِش ًبا‬
“Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir
kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban”. (QS. Al-Muzammil: 17)

Dari Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n bersabda:


ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ
‫ َو ُ َو ُمنت ِع ٌل ِبن ْعل ْ ِن َ غ ِ ِم ْ ُ َما ِد َماغ ُه‬،‫أ ْ َون أ ْ ِل الن ِار َعذ ًابا أ ُبو ط ِال ٍب‬
“Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah Abu Thalib. Ia memakai dua
sandal dari api neraka yang membuat otaknya mendidih karena panasnya”.946
Dari Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:
ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ َْ‫ﱠ ﱠ َ ﱠ َ َ َ ﱡ‬
‫اب اﻵ ِخ َر ِة‬
ِ ‫ات ِق ِ ف ِإن عذاب الدنيا أ ون ِمن ع‬
‫ذ‬
“Bertaqwalah kepada Allah! Azab dunia jauh lebih ringan dari azab akhirat”.947
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ُ ‫ ُث ﱠم ُي َق‬،‫ص ْب َغ ًة‬ ‫ﱠ‬ َُْ َُ َ َ ْ َ َْ ‫ﱡَْ ْ َ ْ ﱠ‬ ْ ‫ُي ْؤ َ ى ب َأ ْ َعم َأ‬
‫ َيا ْاب َن َآد َم‬:‫ال‬ َ ‫النار‬
ِ ِ ‫غ‬ ‫ب‬‫ص‬ ‫ي‬‫ف‬ ، ‫ة‬‫ام‬
ِ ِ ‫ي‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫م‬‫و‬ ‫ي‬ ‫ار‬
ِ ‫الن‬ ‫ل‬ِ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫الد‬ ‫ل‬ِ ِ ِ
ّ‫ َوﷲ َيا َرب‬،‫ َﻻ‬:‫ط؟ َف َي ُقو ُل‬‫َ ْ َ َْ َ َ ًْ َ ﱡ َ ْ َ ﱠ َ َ ٌ َ ﱡ‬
ِ ِ ‫ل رأيت خ ا قط؟ ل مر ِبك ِعيم ق‬
“Didatangkan orang yang paling nikmat hidupnya didunia dari penghuni neraka, lalu
direndam di neraka satu kali celupan, kemudian dikatakan: “Wahai anak Adam, apakah
engkau pernah melihat kebaikan? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan
[semasa hidup didunia]? Orang itu menjawab: “Tidak pernah, Demi Engkau wahai
Rabb.
َ ُ ََُ ‫ﱡَْ ْ َ ْ ْ َﱠ َُ َُْ َْ َ ً ْ َﱠ‬ ‫َ ُ ْ َ ى ب َأ َش ّد ﱠ‬
ً ْ ُ ‫الن‬
‫ َيا ْاب َن‬:‫ال ل ُه‬ ‫ فيق‬،‫ فيصبغ صبغة ِ ا ن ِة‬،‫ ِمن أ ِل ا ن ِة‬،‫الدنيا‬ ِ ‫اس بؤسا‬ِ ِ ِ ‫وؤ‬
َ ‫َ ْ َ ﱠ َ ﱠ ٌ َ ﱡ ََُ ُ َ َ َ َ ّ َ َ ﱠ ُْ ٌ َ ﱡ‬ ‫َ َ ْ َ ﱡ‬
‫ َوﻻ‬،‫س قط‬ ِ ‫ و‬،‫ ﻻ‬:‫ل مر ِبك ِشدة قط؟ فيقول‬
‫ﷲ يا ر ِب ما مر ِ ي بؤ‬ ‫َآد َم َ ْل َرأ ْيت ُبؤ ًسا قط؟‬
‫ً َ ﱡ‬ ُ َ
‫َرأ ْيت ِش ﱠدة قط‬

946
Shahih Muslim (no. 212)
947
HR. Muslim (no. 3819) Abu Ya’al al-Mushili (no. 2740)
Mata Air Yang Jernih 537

“Dan didatangkan penduduk dunia yang paling menderita dari penghuni surga, lalu
dimasukkan ke surga satu kali celupan, kemudian ditanya; Wahai anak Adam, apakah
engkau pernah merasa kesusahan? Apakah engkau pernah merasakan pahit dan sulitnya
kehidupan? Ia menjawab: “Tidak pernah, demi Engkau wahai Rabb-ku. Aku tidak
pernah merasa kesusahan dan tidak pernah melewati kepahitan hidup”.948
Sungguh dunia tidak ada nilainya dibanding ke hidupan akhirat. Kenikmatan dunia
hanya secuil dibanding kenikmatan surga, sungguh celaka orang-orang yang terlena
dengan kenikmatan yang sementara dengan mengorbankan kenikmatan yang abadi
selamanya. Memuaskan nafsu dan berfoya-foya tidak akan menyisakan kecuali
penyesalan yang tidak ada penghujungnya.
َ َ َ ُ ْ ْ‫َ ْ ُْ ُ َ ْ ََ َ ﱡ‬
(17) ‫( َواﻵ ِخ َرة خ ْ ٌ َو أ ْبق ٰى‬16) ‫الد َي‬ ‫بل تؤ ِثرون ا ياة‬
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (QS. Al-A’la: 17)
Alangkah tertipu manusia pemuas nafsu, sibuk memikirkan perut dan yang dibawah
perut. Prinsip hidup mereka hanya hura-hura, Kecil bahagia, muda foya-foya, tua kaya
raya, mati ingin masuk surga”. Tidakkah kita renungkan firman Allah k;
‫ين َخ َل ْوا من َق ْبل ُكم ۖ ﱠم ﱠس ْ ُ ُم ْال َب ْأ َس ُاء َو ﱠ‬
‫الض ﱠر ُاء‬ َ ‫َأ ْم َحس ْ ُت ْم َأن َت ْد ُخ ُلوا ا ْ َ ﱠن َة َو َﳌﱠا َي ْأت ُكم ﱠم َث ُل ﱠالذ‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ
ْ ‫ص ُر ۗ أﻻ إن ن‬َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ ُ َ
ْ ‫الر ُسو ُل َوالذين َآمنوا َمعه َم ٰ ن‬ ‫ﱠ‬ ‫َو ُزْلزُلوا ح ٰ َيقو َل ﱠ‬
ُ ‫ﱠ‬ َ
‫ص َر ِ ق ِر ٌب‬ ِ ِ ِ ِ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?
Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS. Al-Baqarah: 214)
Dari Mustawrid z, Rasulullah n bersabda:
َ ُ ْ َْ َ
‫الي ِ ّم فل َينظ ْر ِب َماذا َي ْر ِج ُع‬ َُ َْ ْ ُُ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ ْ ‫َ ﱠ‬ َ ْ ‫َو َ ﱡ‬
ِ ‫اﻵخر ِة ِإﻻ ِمثل ما يجعل أحدكم ِإصبعه‬
ِ ِ ‫ﷲ ما الدنيا‬
ِ
“Demi Allah, perbandingan dunia ini dengan akhirat tak obahnya seperti seseorang
mencelupkan satu jari [telunjuk] nya ke laut, maka perhatikan berapa tetes yang
kembali”.949
Dari sahabat Anas bin Malik n, Rasulullah n bersabda:

‫اﻵخ َر ِة‬ ُ ْ ‫ش إ ﱠﻻ َع‬


َ َْ َ ‫ﱠُ ﱠ‬
ِ ‫ش‬ ِ ‫الل م ﻻ ع‬

948
HR. Muslim (no. 2807)
949
HR. Muslim (no. 2585)
538 Mata Air Yang Jernih

“Ya Allah, tidak ada kehidupan yang sejati melainkan kehidupan akhirat”.950
Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
ُ‫ﱠ‬ ْ‫ﱡ‬ ُ‫َ ْ ُ َ َ َ ُ َ َ ﱠ‬ ُ ُ ْ َ َ ‫ﱠ ﱡَْ ٌَُْ َ ٌَ َ ﱠ‬
‫الدن َيا َو اتقوا‬ ‫ فاتقوا‬،‫ ف َينظ ُر ك ْيف ْع َملون‬،‫ﷲ ُم ْستخ ِلفك ْم ِف َ ا‬ ‫ و ِ ن‬،‫ِإن الدنيا حلوة خ ِضرة‬
َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ‫ّ َ َ َ ﱠ َ ﱠ َل‬
‫ ف ِإن أو ِفتن ِة ب ِ ِإسر ا ِئيل انت ِ ال ِ س ِاء‬،‫ال ِ ساء‬
“Sungguh dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah menyerahkan dunia ini
kepada kalian untuk diurus, kemudian Allah ingin melihat bagaimana sikap kalian
terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari fitnah dunia dan harta, karena awal musibah
yang menimpa bani Israil adalah ujian wanita”.951
Dari Sahal bin Sa’ad z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ ‫اح َ ُع‬
‫وض ٍة َما َسقى ا ِف ًرا ِم ْ َ ا ش ْرَ ة َم ٍاء‬ ‫َل ْو َ َانت ﱡ‬
َ ‫الد ْن َيا َ ْعد ُل ع ْن َد ﷲ َج َن‬
ِ ِ ِ ِ
“Seandainya dunia ini disisi Allah bernilai seperti seekor sayap nyamuk, niscaya Allah
tidak akan memberi minum orang kafir walau seteguk air”.952
• Nama-Nama Neraka

Neraka juga mempunyai banyak nama, diantaranya Neraka Sa’ir, Jahim, Lazhaa,
Saqar, Huthamah, Haawiyah. Jahannam, Zamharir.

‫ع‬ ‫اب ﱠ‬
‫الس‬ َ ‫َو َأ ْع َت ْد َنا َل ُ ْم َع َذ‬
ِ ِ
“Dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala”. (Al-Mulk: 5)
َ ُْ
‫َو ِ ﱠن الف ﱠج َارل ِفي َ ِ ٍيم‬
“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka”.
(QS. Al-Infithar: 14)
‫َ ﱠ‬ َ َ ‫َﱠ ًَ ّ ﱠ‬ َ َ ‫َﱠ‬
(17) ٰ ‫( ت ْد ُعو َم ْن أ ْد َب َر َوت َو‬16) ‫اعة ِللش َو ٰى‬
‫( نز‬15) ‫كﻼ ۖ ِإ ﱠ َ ا لظ ٰى‬
Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang
mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang
berpaling (dari agama)”. (QS. Al-Ma’arij: 15-17)
َ ّ َ ُْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ ََ
(43) ‫ص ِل ن‬‫( قالوا لم نك ِمن اﳌ‬42)‫َما َسلكك ْم ِ َسق َر‬

950
HR. Bukhari (no. 6413)
951
HR. Muslim (no. 2742)
952
HR. At-Tirmizi (no. 2320) dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
Mata Air Yang Jernih 539

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab:


“Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat”. (QS. Al-
Muddatsir: 42-43)
Didalam lembah neraka yang sangat panas, ternyata juga terdapat lembah Neraka yang
sangat dingin. Allah k berfirman:
ٌ ‫يم َو َغ ﱠس‬
ٌ ‫وه َحم‬ ُ ُ َ ْ َ َ َٰ
ُ ‫وق‬
‫اق‬ ِ ‫ذا فليذ‬
“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang
sangat panas dan air yang sangat dingin”. (QS. Shad: 57)
ً َ ً َ ‫ﱠ‬
‫يما َوغ ﱠساقا‬‫ِإﻻ ح ِم‬
“Selain air yang mendidih dan Gasshaq”. (QS. An-Naba: 26)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َََ َ ّ ََ ْ َ ََ ََ َ ََ ً ْ َ ْ َ َ َ َ ّ َ ْ َ َ َ ََّ َ ُ ‫ﱠ‬ ََ ْ
ِ‫س‬
ٍ ‫الشت ِاء ونف‬
ِ ِ‫س‬ٍ ‫ نف‬:‫ فأ ِذن ل ا ِبنفس ِن‬،‫ ر ِب أ ل عَ ِ عضا‬:‫اشتك ِت الن َار ِإ رِ ا فقالت‬
‫ َوأ َش ﱡد َما َتج ُدو َن م َن ﱠ‬،‫ َفأ َش ﱡد َما َتج ُدو َن م َن ا َ ّر‬،‫الص ْيف‬
‫الز ْم َ ِر ِر‬ ‫ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Neraka mengadu kepada Allah dan berkata: “Ya Rabb, kami memakan satu sama
lainnya (maka izinkanlah kami untuk bernafas) maka Allah mengizinkan mereka untuk
bernafas dua kali, nafas ketika musim dingin dan nafas ketika musim panas. Hawa yang
amat panas, itu berasal dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin itu berasal dari
dinginnya Zamharir”.953
Musim panas atau musim dingin merupakan peringatan dan pelajaran bagi seorang
muslim yang beriman untuk mengingatkan mereka akan adanya neraka yang amat
dahsyat. Ada neraka yang sampai dipuncak kepanasan, dan ada pula yang dinginnya
menghancurkan. Maka hendaklah berlindung kepada Allah k dari azab neraka yang
sangat mengerikan. Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ َق‬, ‫الل ُ ﱠم َأج ْرِ ي م ْن َز ْم َ ر ر َج َ ﱠن َم‬
ُ ‫ال ﱠ‬ ‫ﱠ‬
, ‫م‬ ْ ‫ َما َأ َش ﱠد َب ْر َد َ َذا ْال َي‬، ُ ‫ َﻻ إ َل َه إ ﱠﻻ ﱠ‬:‫ال ْال َع ْب ُد‬
‫و‬ َ ‫َفإ َذا َق‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫ َ ّ ي ُأ ْش ُدك َأ ّ ي َق ْد َأ َج ْرُته‬, ‫اس َت َج َ ي م ْن َ ْم َ ر رك‬ ْ َ ْ ً ْ َ ‫ﱠ‬
‫ ِإن عبدا ِمن ِعب ِادي‬:‫عزوجل ِ نم‬َ ‫َﱠَ َ ﱠ ََﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ارِ ِ ز ِ ِ ِ و‬
“Jika seorang hamba membaca “Laa ilaaha illallahu” alangkah dinginnya hari ini,
kemudia dia berdo’a “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dari Zamharir
Jahannam. Maka Allah berfirman kepada neraka Jahannam: “Sungguh seorang hamba
dari hamba-hamba-Ku telah berlindung kepada-Ku dari Zamharir-mu, dan saksikanlah
bahwa Aku telah melindunginya. Para sahabat g bertanya:

953
HR. Bukhari (no. 3620) Muslim (no. 617)
540 Mata Air Yang Jernih

‫َو َما َز ْم َ ِر ُر َج َ ﱠن َم؟‬


“Apa itu Zamharir Jahannam?
َ َ َْ َْ
‫َب ْ ٌت ُيلقى ِف ِيه ال ا ِف ُرف َيت َم ﱠ ُ ِم ْن ِش ﱠد ِة َب ْر ِد َ ا‬
Rasulullah n bersabda: “Rumah yang dilemparkan orang kafir ke dalamnya sehingga
menghancurkannya dan membuat terasing karena dingin yang sangat.954
• Sifat-Sifat Neraka

Pertama: Panasnya Api Neraka. Allah k berfirman:


َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ
‫ق ْل َن ُار َج َ ﱠن َم أش ﱡد َحرا ۚ ل ْو ُانوا َي ْف َق ُ ون‬
“Katakanlah: “Api neraka itu lebih sangat panas, jika mereka mengetahui”. (QS. At-
Taubah: 71)
ٌ َ َ َ ‫( َو َما َأ ْد‬9) ‫( َف ُأ ﱡم ُه َ او َ ٌة‬8) ‫َو َأ ﱠما َم ْن َخ ﱠف ْت َم َو ُن ُه‬
(11) ‫( ن ٌار َح ِام َية‬10) ‫اك َما ِ َي ْه‬‫ر‬ ِ ‫ِاز‬
“Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat
kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
(Yaitu) api yang sangat panas”. (QS. Al-Qari’ah: 8-11)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ﱠ‬ ُ َ
‫ ِم ْن َح ّ ِر َج َ ﱠن َم‬،‫ن ُارك ْم َ ِذ ِه ال ِ ُيو ِق ُد ْاب ُن َآد َم ُج ْز ٌء ِم ْن َس ْب ِع ن ُج ْز ًءا‬
“Api kalian yang dinyalakan bani Adam, adalah satu bagian dari 70 bagian panasnya
api neraka Jahannam”.955
Semoga Allah k melindungi kita dan seluruh kaum muslimin dari azab api neraka.

Kedua: Neraka memiliki tujuh pintu


ٌ ‫َل َ ا َس ْب َع ُة َأ ْب َواب ّل ُ ّل َباب ّم ْ ُ ْم ُج ْز ٌء ﱠم ْق ُس‬
‫وم‬ ِ ٍ ِ ِ ٍ
“Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk
golongan yang tertentu dari mereka”. (QS. Al-Hijr: 44)
Ketiga: Dalamnya lembah neraka

954
Al-Asma wa As-Sifat 1/459 (no. 387) Imam Al-Baihaqi
955
HR. Bukhari (no. 3625) Muslim (no. 2843)
Mata Air Yang Jernih 541

Dari Yazid bin Kaisan t dari Abi Hazim dari sahabat Abu Hurairah z, ia berkata:
“Suatu kali kami sedang bersama Rasulullah n, tiba-tiba kami mendengar suara
dentuman. Rasulullah n bersabda:
ً َ َ ُْ ‫ﱠ‬
،‫الن ِار ُمنذ َس ْب ِع ن خ ِر فا‬ َ َ َ َ َ ‫ َق‬،‫ول ُه َأ ْع َل ُم‬
ُ ُ ََ ُ َُْ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ
ِِ ‫ ذا ٌر ُر ِم َي ِب‬:‫ال‬
‫ه‬ ‫ ﷲ ورس‬:‫ قلنا‬:‫تدرون ما ذا؟ قال‬
َ‫ َح ﱠ ْان َت َ إ َ َق ْعر ا‬،‫النار ْاﻵ َن‬
‫ﱠ‬ َْ َ ُ َ
ِ ِ ِ ِ ‫ف و ِوي‬
“Tahukan kalian suara apa itu? Para sahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui. Rasulullah n bersabda; “Itu adalah batu yang dilemparkan ke neraka
Jahannam semenjak 70 tahun yang lalu”.956
Keempat: Luas dan Besarnya Neraka
ُ َ ْ ََ َُ
‫َي ْو َم نقو ُل ِ َ َ ﱠن َم َ ِل ْامتﻸ ِت َوتقو ُل َ ْل ِمن ﱠم ِز ٍد‬
“Dan ingatlah hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam: “Apakah
kamu sudah penuh?” Dia menjawab: “Masih ada tambahan?” (QS. Qaf: 30)

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ََُ َ َ َ َ َ ‫ََ َ ُ ﱠ‬ َُ ْ ََ ‫ﱠ‬ ُ ‫ُي َق‬
:‫ فتقو ُل‬،‫الر ﱡب ت َب َار َك َو َعا ق َد َم ُه َعل ْ َ ا‬ ‫ فيضع‬،‫ َوتقو ُل َ ْل ِم ْن َم ِز ٍد‬،‫ َ ِل ْامتﻸ ِت‬:‫ال ِ َ َ ن َم‬
ْ َ ْ َ
‫قط قط‬
“Akan dikatakan kepada neraka Jahannam di hari kiamat, “Apakah engkau sudah
penuh?” Jahannam menjawab: “Apakah masih ada tambahan?” Maka Allah
meletakkan kakinya ke dalam jurang neraka dan neraka berkata: “Cukup, cukup”.957

Dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:


َ َ َ َْ َ ُ َ َْ َ َ ‫ﱠ‬ َْ
‫ َم َع ِ ّل ِز َم ٍام َس ْب ُعون ألف َمل ٍك َي ُج ﱡرو َ ا‬،‫ُيؤ ى ِب َج َ ن َم َي ْو َم ِئ ٍذ ل َ ا َس ْب ُعون ألف ِز َم ٍام‬
“Didatangkan neraka Jahannam pada hari kiamat dalam keadaan ia memiliki 70.000
tali kekang, dan setiap tali kekang diseret oleh 70.000 malaikat”.958
Kelima: Pakaian, Makanan dan Minuman Penghuni Neraka

Allah k berfirman:
ْ َْ َ َ
‫( َس َر اب ُيل ُ ّ َ َ َ َ ْغ َ ٰ ُو ُجو َ ُ ُم ﱠ‬49) ‫ص َفاد‬ ََْ َ ْ ُْ
‫َوت َرى ا‬
َ
(50)‫الن ُار‬ ‫ِ م ِمن ق ِطر ٍان و‬ ِ ‫ِر ِم ن يوم ِئ ٍذ ﱡمق ﱠرِن ن ِ اﻷ‬
َ ْ ُ َ َ ‫ﱠ ُ ُ ﱠل َن ْف ﱠ َ َ َ ْ ﱠ ﱠ‬ ‫ِل َي ْج ِز َي‬
ِ ‫س ما كس ت ۚ ِإن س ِر ع ا ِ س‬
(51) ‫اب‬ ٍ

956
HR. Muslim (no. 2844)
957
HR. Bukhari (no. 4849) Muslim (no. 2848)
958
HR. Muslim (no. 2842)
542 Mata Air Yang Jernih

“Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-
sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka
ditutup oleh api neraka, agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang
terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya”. (QS.
Ibrahim: 49-51)
َ َُْ ُ ُ َ ْ ُ ُُ َْ َ ُ ‫َ ﱠ َ ََ ُ َّ ْ َ ْ َ ٌ ّ ﱠ‬
ِ ‫فال ِذين كف ُروا ق ِطعت ل ُ م ِثياب ِمن ن ٍار يص ﱡب ِمن فو ِق رء‬
ِ ‫( يص ر ِب ِه ما‬19) ‫وس ِ م ا ِميم‬
َ َ ُ ‫ُب ُطو ْم َوا ْ ُ ُل‬
(21) ‫( َول ُ م ﱠمق ِام ُع ِم ْن َح ِد ٍيد‬20) ‫ود‬ ِِ
“Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka.
Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur
luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk
mereka cambuk-cambuk dari besi”. (QS. Al-Hajj: 19-21)
َ ‫اط ْم ُس َراد ُق َ ا ۚ َو ن َ ْس َتغ ُيثوا ُ َغ ُاثوا ب َماء َ ْاﳌُ ْ ل َ ْشوي ْال ُو ُج‬َ َ َ ً َ َ ‫ﱠ َ ََْْ ﱠ‬
ۚ ‫وه‬ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫اﳌ ن نارا أح‬ ِ ِ ‫ِإنا أعتدنا ِللظ‬
ًََ ْ ‫ْ َ ﱠ‬
‫اب َو َس َاءت ُم ْرتفقا‬
ُ ‫الش َر‬ ‫ِب س‬
“Sungguh Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi
minum dengan air seperti besi mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”. (QS. Al-Kahfi: 29)
َ ‫ّمن َو َرائه َج َ ﱠن ُم َو ُ ْس َق ٰى من ﱠماء‬
‫ص ِد ٍيد‬ ٍ ِ ِِ ِ
“Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah”. (QS.
Ibrahim: 16)
َ ُ ْ َ َ
‫( ف َم ِال ُئون ِم ْ َ ا ال ُبطون‬52) ‫وم‬
‫َ َ ّ َﱡ‬
‫ق‬‫ز‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ُ َ
‫ن‬‫و‬ ‫ل‬ ‫ﻵ‬ (51 )
َ ُ ّ َ ُْ َ ‫ﱠ ﱡ‬
‫ن‬‫و‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ‫ك‬ ‫اﳌ‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ال‬‫الض‬ ‫ا‬ َ ‫ُث ﱠم إ ﱠن ُك ْم َأ ﱡ‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
ّ َ ْ َ ْ ُ ُ ُ ُ َ َٰ ْ َ ْ ُ َ ُ َ َ َ ْ َ ََْ َ ُ َ َ
(56) ‫الد ِين‬ ِ ‫( ذا نزل م يوم‬55) ‫( فش ِار ون شرب ال ِ ِيم‬54) ‫( فش ِار ون علي ِه ِمن ا ِم ِيم‬53)
“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan, benar-
benar akan memakan pohon itu, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu
kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang
sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan”. (QS. Al-
Waqi’ah: 51-56)
Dari Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:
َ ََ َ ْ‫ﱡ‬ َ َ ْ َ َْ ْ‫ﱡ‬ ْ ُ ‫َْ َ ﱠ َ ًَْ َ ﱠﱡ‬
‫ فك ْيف ِب َم ْن‬،‫الدن َيا َم َعا ِ ش ُ ْم‬ ‫الدن َيا ﻷف َسدت َع أ ْ ِل‬ ‫وم ق ِط َرت ِ َد ِار‬
ِ ‫لو أن قطرة ِمن الزق‬
َ ُ ُ
‫َيكون ط َع َام ُه‬
Mata Air Yang Jernih 543

“Seandainya satu tetes Zaqqum menetes didunia, niscaya akan merusak kehidupan
penduduk dunia. Bagaimana lagi keadaan orang yang memakannya”.959
• Sifat Fisik Penghuni Neraka, Tebal kulit dan Ukuran Gigi.

Allah k berfirman:
ُ ُ َ ً ُُ ْ ُ َْ‫ﱠ ﱠ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ ْ ْ َ ً ُﱠ َ َ َ ْ ُُ ُ ُ َ ﱠ‬
‫ودا غ ْ َ َ ا ِل َيذوقوا‬ ‫ِإن ال ِذين كفروا ِبآيا ِتنا سوف نص ِل ِ م نارا لما ن ِ ت جلود م بدلنا م جل‬
َ َ َ‫ْ ََ َ ﱠ ﱠ‬
ً ‫ان َعز ًزا َح ِك‬
‫يما‬ ِ ‫العذاب ۗ ِإن‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa: 56)

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ ْ ً ‫ظ ج ْلد ال َ افر ْاث َ َتان َو َأ ْرَ ُعو َن ذ َر‬
‫ َو ِ ﱠن َم ْج ِل َس ُه ِم ْن َج َ ﱠن َم ك َما‬،‫ َو ِ ﱠن ِض ْر َس ُه ِمث ُل أ ُح ٍد‬،‫اعا‬
َ َ ‫ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِإن ِغل‬
َ َ َ َ ‫َْ َ َ ﱠ‬
‫ب ن مكة واﳌ ِدين ِة‬
“Sungguh tebal kulit seorang kafir di neraka setebal 42 hasta, giginya sebesar gunung
Uhud, dan sungguh tempat duduknya di dalam neraka Jahannam seluas jarak antara
Makkah dan Madinah”.960
ُ ْ َ ُ ْ
‫س ال ا ِف ِر ِمث ُل أ ُح ٍد‬‫ِضر‬
“Gigi taring orang kafir di Neraka sebesar gunung Uhud”.961
Fisik penghuni neraka di modif oleh Allah k dalam bentuk yang besar. Jika
ketebalan kulit dan besar giginya demikian, bagaimana lagi dengan ukuran badannya.
Agar mereka lebih merasakan pedihnya azab. Bayangkan jurang neraka yang dalam
nya 70 tahun perjalanan batu yang dilemparkan untuk sampai di dasar neraka, ketika
badannya besar dan berat, maka akan lebih menyakitkan untuk mereka.
• Matahari dan Bulan akan dilemparkan ke dalam Neraka
َْ ُ ْ ‫َ ُ َ ﱠ‬
(9)‫س َوالق َم ُر‬‫وج ِمع الشم‬
“Dan matahari dan bulan dikumpulkan”. (QS. Al-Qiyamah: 8)
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

959
HR. At-Tirmizi (no. 2585) beliau berkata: Hadis hasan shahih
960
HR. At-Tirmizi (no. 2577) dishahihkan Syaikh Al-Albani t
961
Al-Mustadrak (no. 8760) disepakati oleh Imam Az-Dzahabi, dishahihkan Syaikh Al-Albani
544 Mata Air Yang Jernih

ْ ‫ﱠ‬
‫الن ِار َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬ َ‫ﱠ ﱠ ْ َ َ َْ َََْ ُ َ ﱠ‬
ِ ‫ِإن الشمس والقمرثور ِان مكور ِان‬
“Matahari dan Bulan akan redup cahayanya di hari kiamat dan dilemparkan kedalam
neraka”.962
Berkata Imam Abu Ja’far At-Tahawi t (w. 321 H) dalam Syarh Musykil Al-Atsar:
َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ َُ َْ َ ‫ﱠ ُ ََّ َْ َ ﱠ‬
ْ ‫ونا ُم َع ﱠذ َب‬ َ ‫س َو ْال َق َم َر ﱠإن َما ُي َك ﱠو‬ ‫َﱠ ﱠ‬
‫الن ِار َوأ ْن َيكونا‬ ‫ن‬
ِ ِ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ﻻ‬ ‫ار‬
ِ ‫الن‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ا‬‫ب‬‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ي‬
ِ ِِ‫ل‬ ‫ار‬‫الن‬ ِ ِ‫ان‬
‫ر‬ َ ْ ‫الش‬
‫م‬ ‫أن‬
َ َ َ ْ َ َ َ َ ََ َ َ ْ َ َ ُ ّ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ََ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ ‫ْعذ‬ َ
‫ﷲ ال ِذين ع ِذبون أ ل ا أﻻ ترى إ قو ِل ِه عا‬ ِ ‫يب من ِ الن ِاركسا ِئ ِر مﻼ ِئك ِة‬ ِ ِ ِ
“Matahari dan bulan dilemparkan ke dalam neraka sebagai alat untuk mengazab
penghuni neraka, bukan mengazab keduanya di neraka. Matahari dan bulan disediakan
untuk menyiksa siapa saja yang masuk neraka. Sebagaimana para Malaikat yang
ditugaskan oleh Allah k untuk mengazab penduduk neraka. Tidak kah kalian
memperhatikan firman Allah:
ٌ َ ٌ َ َ َ ُ ْ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ َ َ ُ ُ َْ ُ َ ُ ْ ََ ْ ُ ْ َ ً َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫اس َوا ِ َ َارة َعل ْ َ ا َمﻼ ِئكة ِغﻼظ ِش َد ٌاد‬ ‫يا أ ا ال ِذين آمنوا قوا أنفسكم وأ ِليكم نارا وقود ا الن‬
َ َ َ ُ ْ َ َ
‫ﷲ َما أ َم َر ُ ْم‬ ‫ﻻ عصون‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya”.
(QS. At-Tahrim: 6)
‫ م ْن َ ْعذيب َأ ْ ل ﱠ‬: ‫َأ ْي‬
‫الن ِار‬ ِ ِ ِ ِ
Maksudnya; “Untuk mengazab penghuni neraka”.
َ ْ ‫ﱠ‬ َ ُُ ‫ﱠ‬ َ ّ َ َْ ْ َْ ُ ْ ‫ََ َ َ ﱠ‬
‫الن ِار ِبذنو ِ ِ ْم ﻻ ُم َعذ َب ِان ِف َ ا إذ ﻻ‬ ‫س َوالق َم ُر ُ َما ِف َ ا ِ َ ِذ ِه اﳌ ِل ِة ُم َع ِذ َب ِان ِﻷ ْ ِل‬ ‫وكذ ِلك الشم‬
َ َ ُُ
‫وب ل ُ َما‬ ‫ذن‬
Demikian posisinya dengan matahari dan bulan, keduanya dijadikan alat untuk
menyiksa penduduk neraka disebabkan dosa-dosa mereka, bukan sebagai azab untuk
matahari dan bulan, karena keduanya tidak memiliki dosa”.963

Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar As-Syafi’i (w. 852 H) t:

962
Syarh Musykil Al-Atsar 1/170(no.183). Diriwayatkan Bukhari (no. 3200), tanpa lafazh fii An-Naar.
Lihat As-Silsilah As-Shahihah 1/124, dishahihkan Syaikh Al-Albani t
963
Syarah Musykil Al-Atsar 1/170 (no. 183)
Mata Air Yang Jernih 545

‫ﱠ َ َ َ َ َ َ ة َو َغ ْ َ ا ل َت ُكو َن َﻷ ْ ل ﱠ‬ ‫ َفإ ﱠ‬،‫النار َ ْعذي َما‬


‫ﱠ‬ َ ‫َﻻ َي ْل َز ُم م ْن َج ْعل‬
‫النار‬ ِ ِ ِ ‫ار‬ ِ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ك‬ ‫ئ‬
ِ ‫ﻼ‬ ‫م‬ ‫ار‬ ‫الن‬ ِ ِ ‫ن‬ ِ ِ ِ ‫ا‬‫م‬ ِ
َ َ َْ َْ ُ ‫ْ َ َ َ َ َ ُ ن َ ُ َ ﱠ َ َ َ ﱠ‬ َ َ ْ َ ْ َ َ
‫ ول ِكنه تب ِكيت ِﳌن ان‬, ‫ فﻼ تكو ِ معذبة‬،‫ َوآلة ِمن آﻻت ال َعذاب َو َما ش َاء ﷲ ِمن ذ ِلك‬, ‫َعذ ًابا‬
ً َ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ َ ‫ﱡ َْ َ َْ ُ َ ﱠ‬ َ ُ ُْ َ
‫اطﻼ‬ِ ‫ ِليعلموا أن ِعباد م ل ما انت ب‬, ‫عبد ما ِ الدنيا‬
“Tidak melazimkan keduanya (matahari dan bulan) diletakkan dalam neraka sebagai
azab bagi keduanya, karena Allah telah menjadikan Para Malaikat yang mulia, batu dan
selainnya untuk menyiksa penghuni neraka, dan alat dari sekian banyak alat untuk
menyiksa serta apa saja yang Allah kehendaki. Maka bukan berarti dia di azab, namun
tujuannya adalah untuk penghinaan dan tangisan untuk orang-orang yang menyembah
matahari dan bulan semasa didunia, agar mereka (para budak matahari dan bulan)
mengetahui bahwa penyembahan mereka bathil dan sia-sia”.
Sebagaimana firman Allah k:
َ ‫إ ﱠن ُك ْم َو َما َ ْع ُب ُدو َن م ْن ُدون ﷲ َح‬
‫ص ُب َج َ ﱠن َم‬ ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan
Jahannam”. (QS Al-Anbiya: 98)
َ ‫النار َف ُأع‬
‫يدا ِف َ ا‬
‫َ َ ﱠ َ ُ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫يل ِإ ُ ما خ ِلقا ِمن‬ ‫و ِق‬
Dan dikatakan bahwa keduanya (matahari dan bulan) diciptakan dari api dan keduanya
akan dikembalikan pada asalnya”.964

Seperti firman Allah k:


َْ ْ ُ ُ ْ ُ ‫ﱠ َ ﱠ َُ َُ ﱠ‬ ُ‫َ ﱠ‬
‫اس َوا ِ َ َارة ۖ أ ِع ﱠدت ِلل ا ِف ِر َن‬ ‫فاتقوا النارال ِ وقود ا الن‬
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang
disediakan bagi orang-orang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 24)
Allah k menyebutkan batu sebagai bahan bakar dalam neraka, padahal batu tidak
mukallaf, dan batu tidak pernah berbuat dosa. Wallahu ta’aalaa a’lam.
• Bentuk-Bentuk Siksaan Penghuni Neraka

Pertama: Penghuni neraka yang paling ringan azabnya


Dari Nu’man bin Basyir c, Rasulullah n bersabda:
ُ ْ ٌ َ
‫ َ غ ِ ِم ْ َ ا ِد َماغ ُه‬،‫ص ق َد َم ْي ِه َج ْم َرة‬ ‫ﱠ َْ َ َ َْ ﱠ‬
َ ْ َ ُ َ ُ ٌ ُ َ َ َ َ ‫النار َع َذ ًابا َي ْو َم‬
ِ ‫ توضع ِ أخم‬،‫القيام ِة لرجل‬
ِ ِ ‫ِإن أ ون أ ِل‬

964
Fathul Baari 6/300 bab “Sifatu As-Syams wa Al-Qamar bihusbaan”
546 Mata Air Yang Jernih

“Sungguh penghuni neraka yang paling ringan azab siksanya pada hari kiamat adalah
seseorang yang di pakaikan kepadanya dua sandal dari api neraka, sehingga otaknya
mendidih”.965
Dari An-Nu’man bin Basyir c, Rasulullah n bersabda:

‫غهُ َما يَ َرى أَنﱠ أ َ َحدًا‬ ِ ‫ض ُع فِي أَ ْخ َم‬


ُ ‫ يَ ْغلِي مِ ْنهَا ِد َما‬،ٌ‫ص َق َد َم ْي ِه َج ْم َرة‬ َ ‫إِنﱠ أ َ ْه َونَ أ َ ْه ِل النﱠ ِار‬
َ ‫ ت ُو‬،ٌ‫عذَا ًبا يَ ْو َم ال ِقيَا َم ِة لَ َر ُجل‬
َ ‫عذَابًا َو ِإنﱠهُ َﻷَ ْه َونُ ُه ْم‬
‫عذَابًا‬ َ ُ‫ش ﱡد مِ ْنه‬ َ َ‫أ‬
“Sungguh azab neraka yang paling ringan pada hari kiamat, seseorang diletakkan bara
api dibawah kakinya, sehingga otaknya mendidih. Dia mengira tidak seorang pun yang
paling keras azabnya melebihinya, padahal dia orang yang paling ringan
siksaannya”.966

Dari Abdullah bin ‘Abbas c, Rasulullah n bersabda:


ُ ْ َ َ َْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ
‫ َو ُ َو ُمنت ِع ٌل ِبن ْعل ْ ِن َ غ ِ ِم ْ ُ َما ِد َماغ ُه‬،‫أ ْ َون أ ْ ِل الن ِار َعذ ًابا أ ُبو ط ِال ٍب‬
“Penduduk neraka yang paling ringan siksaannya adalah Abu Thalib. Ia memakai dua
sandal dari api neraka yang membuat otaknya mendidih karena panasnya”.967
Dari Al-‘Abbas bin Abdul Mutallib z, Rasulullah n bersabda:
َ َ‫ﱠ‬
‫اﻷ ْس َفل م َن ﱠ‬ َ َ َ ََ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ،‫َ َع ْم‬
‫الن ِار‬ ِ ِ ‫ ل ْوﻻ أنا ل ان ِ الدر ِك‬،‫اح ِم ْن ن ٍار‬
ٍ ‫ض‬ ِ ‫و‬
“Ya, dia (Abu Talib) berada di tepi neraka. Kalau bukan karena saya, maka dia akan
berada di kerak dasar neraka”.968
Kedua: Tangisan Penduduk Neraka
َ َ َ
‫ل ُ ْم ِف َ ا َز ِف ٌ َو ُ ْم ِف َ ا ﻻ َ ْس َم ُعون‬
“Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa mendengar”. (QS.
Al-Anbiya: 100)

Dari Abu Musa Al-Asy’ari z, Rasulullah n bersabda:


‫النار َح ﱠ َل ْو ُأ ْجر َ ِت ﱡ‬
‫ ُث ﱠم إ ﱠ ُ ْم َل َي ْب ُكو َن ﱠ‬, ‫الس ُف ُن ُد ُموع ْم َ َ َر ْت‬ ‫ﱠ‬ َ ُ ََْ ‫ﱠ َ ْ َ ﱠ‬
‫الد َم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ن‬‫ِإن أ ل الن ِار ليبكو‬
ُ ْ ‫َ ْع َد ﱡ‬
‫وع َو ِ ِمث ِل َما ْم ِف ِيه‬
ِ
ُ ‫الد‬
‫م‬

965
HR. Bukhari (no. 6561).
966
Muttafaqun ‘Alaihi. Bukhari (no. 6561) Muslim (no. 213)
967
Shahih Muslim (no. 212)
968
Shahih Bukhari (no. 6208)
Mata Air Yang Jernih 547

“Sungguh penduduk neraka akan menangis di neraka. Seandainya perahu dijalankan di


genangan air mata mereka, niscaya perahu itu akan berjalan. Kemudian mereka akan
menangis darah sebagai ganti air mata mereka”.969
Ketiga: Lolongan penduduk neraka

Dari Abu Umamah Al-Bahili z, Rasulullah n bersabda:


َ ّ ُ َُْ َ َ َ ََ
ْ :‫ َف َق َاﻻ‬،‫ َف َأ َت َيا ي َج َب ًﻼ َو ْع ًرا‬، ‫ض ْب َ ﱠ‬ َُ َ ََ ْ ٌ َ ََ ََْ
‫ ِإ ِ ي ﻻ‬:‫ فقلت‬،‫اص َع ْد‬ ِ ‫ب‬
ِ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫خ‬ ‫أ‬‫ف‬ ، ‫ن‬ِ ‫ﻼ‬ ‫ب نا أنا نا ِئم ِإذ أتا ِ ي رج‬
َ َ
ْ ‫صع ْد ُت َح ﱠ إ َذا ُك ْن ُت َس َواء ا ْ َ َبل إ َذا بأ‬ ُ ُ
َ ‫ َف‬،‫ إ ﱠنا َس ُ َس ّ ُل ُه َل َك‬:‫ َف َق َاﻻ‬،‫يق ُه‬
،‫ات ش ِد َيد ٍة‬
ٍ ‫ص َو‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫أ ِط‬
َ َ
‫ َ ذا ُع َو ُاء أ ْ ل ﱠ‬:‫ات؟ قالوا‬ ُ َ ُ َْ َ ْ َ ‫ َما‬:‫ُق ْل ُت‬
‫الن ِار‬ ِ ‫و‬ ‫ص‬ ‫اﻷ‬ ‫ه‬
ِ ‫ذ‬
ِ
“Ketika aku tertidur (mimpi Nabi haq) datang dua orang laki-laki dan membawaku ke
gunung yang susah dilalui. Keduanya berkata: “Naiklah! Akupun menjawab: “Aku
tidak bisa”! keduanya berkata: “Kami akan mempermudahmu”. Akupun naik sampai
di dataran gunung. Tiba-tiba aku mendengar suara yang keras. Aku bertanya, “Suara
siapakah itu? Keduanya berkata: “Itu adalah suara lolongan penduduk neraka”.970
Keempat: Tipe manusia yang keras siksanya
Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:
َ ّ ُْ ّ َ ََ ُ َ َ َ َ ََ َْ ‫َ َ ً َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ٌ َََ ُ َ ﱞ‬ ‫َأ َش ﱡد ﱠ‬
‫ َو ُم َم ِث ٌل ِم َن اﳌ َم ِث ِل ن‬،‫ضﻼل ٍة‬ ‫ و ِ مام‬،‫ أو قتل ن ِ يا‬، ِ ‫ رجل قتله ن‬،‫اس عذابا يوم ال ِقيام ِة‬
ِ ‫الن‬
“Orang yang paling keras azabnya pada hari kiamat ada seseorang yang membunuh
Nabi atau di bunuh oleh Nabi, pemimpin yang menyesatkan, dan orang yang membuat
patung berhala”.971

Dalam riwayat Bukhari t, Rasulullah n bersabda:


ََُْ َ َ ُ َ ُ َ ُ ّ َ ُْ َ َ ْ َ ْ َ ً َ َ ‫َ َ ﱡ ﱠ‬
‫ أ ْح ُيوا َما خلقت ْم‬:‫ال ل ُ ْم‬‫اس عذابا يوم ال ِقيام ِة اﳌص ِورون يق‬
ِ ‫أشد الن‬
“Orang yang keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang-orang yang melukis
makhluk bernyawa, sehingga dikatakan padanya, “Hidupkanlah apa yang telah engkau
buat”.972
Dari Khalid bin Walid z, Rasulullah n bersabda:

‫اس‬
‫ﱡَْ ﱠ‬ ً ََ ْ ُ ‫ََ ً َ َ ﱠ‬ ‫ﱠ ْ َ َ ّ ﱠ‬
ِ ‫ أشد م عذابا ِ الدنيا ِللن‬،‫اس عذابا‬ِ ‫ِإن ِمن أش ِد الن‬

969
Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 7/50 (no. 34131)
970
Shahih Ibnu khuzaimah (no. 1986)
971
HR. Ahmad (no. 3868)
972
HR. Bukhari (no.5950) Ahmad (no. 4792)
548 Mata Air Yang Jernih

“Orang yang paling keras diazab pada hari kiamat adalah yang kuat dan beringas dalam
menzhalimi manusia ketika di dunia”.973
Kelima: Azab bagi para pezina laki-laki dan perempuan

Dari Abu Umamah Al-Bahili z, Rasulullah n bersabda:


َ ‫ َم ْن َ ُؤَﻻ ِء؟ ِق‬:‫ َف ُق ْل ُت‬,‫اخا َو َأ ْن َ ِن ِه ر ًحا َو َأ ْس َو ِئ ِه َم ْن َظ ًرا‬
:‫يل‬
ً َ ْ ْ َ ّ َ َ ْ َ َ َ َ ََ ْ ‫ُ ﱠ‬
‫ثم انطلق ِ ي ف ِإذا ِبقو ٍم أش ِد ٍء ان ِتف‬
ِ
‫الز ُانو َن َو ﱠ‬
‫الز َو ا ِ ي‬ ‫ﱠ‬

“Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada suatu kaum yang tubuh mereka sangat
besar, bau tubuhnya sangat busuk, paling jelek di pandang. Maka akupun bertanya pada
keduanya, “Siapakah mereka itu? Keduanya menjawab: “Mereka adalah pezina laki-
laki dan pezina perempuan”.974
Keenam: Azab bagi orang yang berbuka puasa di bulan Ramadhan sebelum waktunya
Dari Abu Umamah Al-Bahili z, Rasulullah n bersabda:
ُ َُْ ُ ْ َ ُ َ ُُْ َ ْ َ َ‫ْ ُ َ ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ََ ْ ُ
‫ َم ْن‬:‫ فقلت‬,‫يل أش َداق ُ ْم َد ًما‬‫ث ﱠم انطل َق ِ ي ف ِإذا ِبق ْو ٍم ُم َعل ِق ن ِ َع َر ا ِقي ِ ِ م مشقق ٍة أشداق م ِس‬
َ ُ ْ ُ َ ‫َ َُ َ َ َ َُ ﱠ‬
َ ‫ون َق ْب َل َتح ﱠلة‬
‫ص ْو ِم ِ ْم‬ ِ ِ ‫ ؤﻻ ِء ال ِذين يف ِطر‬:‫ؤﻻ ِء؟ ف ِقيل‬
“Kemudian keduanya membawaku. Ternyata ada suatu kaum yang di gantung dalam
keadaan kaki diatas dan mulut mereka di robek, sehingga darah mengalir dari mulut
mereka. Aku bertanya pada keduanya: “Siapakah mereka itu” Keduanya menjawab:
“Mereka adalah orang yang berbuka puasa di bulan Ramadhan sebelum waktu
dihalalkan berbuka”.975
Ketujuh: Azab bagi seorang Ibu yang enggan menyusukan anaknya
Dari Abu Umamah z (lanjutan Hadits), Rasulullah n bersabda:
َ ‫ﱠ‬ َُ َ َُ ُ َ َ ُ ْ ُ ُ ‫َ َ َ ََْ ُ َ ْ َُ ﱠ ْ َ ﱠ‬ ََ ْ ُ
‫يل َ ؤﻻ ِء الﻼ ِ ي َي ْمن ْع َن‬‫ال َ ؤﻻ ِء؟ ِق‬‫ ما ب‬:‫ قلت‬,‫ث ﱠم انطل َق ِ ي ف ِإذا ِب ِ س ٍاء ت ش ثد ن ا يات‬
َ َْ َ َ
‫أ ْوﻻ َد ُ ﱠن أل َبا ُ ﱠن‬
“Kemudian keduanya berangkat membawaku, tiba-tiba aku melihat wanita-wanita
yang putting susunya digigit ular. Akupun bertanya pada kedua orang itu; “Bagaimana
keadaan mereka? Keduanya menjawab: “Mereka adalah wanita yang tidak mau
memberikan air susunya kepada anak-anak mereka”.976

973
(HR. Ahmad (no.15333) Shahihul Jami’ (no. 1011)
974
HR. Ibnu Hibban (no. 7491)
975
HR. Ibnu Khuzaimah (no. 7491)
976
Idem
Mata Air Yang Jernih 549

Kedelapan: Azab bagi pelaku sihir, peminum khamar, dan pemutus hubungan Rahim
Dari Abu Musa Al-Asy’ari z, Rasulullah n bersabda:
َ ََ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ‫َ ٌَ َْ ُُ َ ْ َﱠ‬
‫ َو َم ْن َمات ُم ْد ِم َن‬.‫ص ِّدق ِبال ِ ّ ْ ِر‬
َ ‫وم‬ ‫اط ُع ﱠ‬
ُ ،‫الرحم‬
ِ ‫ وق‬،‫ مد ِمن ا م ِر‬:‫ثﻼثة ﻻ يدخلون ا نة‬
ُ ْ ْ ‫ " َ َ ر َي‬:‫وطة؟ قال‬َ ُ ْ ُ ََ َ َ َ َ ُ ْ َْ ْ َ ‫ َجل َو‬- ‫ َس َق ُاه ﷲ‬،‫ا ْ َ ْمر‬
‫روج‬
ِ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫ج‬ ِ ‫غ‬ ‫ال‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ : ‫يل‬‫ق‬ِ ." ‫ة‬
ِ ‫وط‬ ‫غ‬ ‫ال‬ ‫ر‬
ِ ‫ن‬ ‫م‬ِ -‫ﻼ‬ ‫ع‬ ِ
‫النارر ُح ُف ُروج نﱠ‬ ‫اﳌُوم َسات ُي ْؤذي َأ ْ َل ﱠ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ
“Ada tiga golongan yang tidak masuk surga; Peminum khamar, orang yang memutus
hubungan rahim, dan yang membenarkan sihir. Siapa yang mati diatas kecanduan tuak
(miras), maka Allah akan memberinya minum dari sungai Ghuthah.
Para sahabat ada yang bertanya: “Apa itu sungai Ghuthah”? Rasulullah n menjawab:
“Sungai yang mengalir dari kemaluan para wanita pelacur, yang aromanya sangat
busuk sehingga menyakiti penduduk neraka”.977
Kedelapan: “Al-Jahannamiyyun” (orang yang terakhir keluar dari neraka).

Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:


َ ‫ ب ُذ ُنوب َأ‬،‫النار‬
ْ ‫ ُث ﱠم ُي ْدخ ُل ُ ُم ﱠ ُ ا َ ﱠن َة ب َف‬،‫ص ُابو َ ا ُع ُقو َ ًة‬
،‫ض ِل َر ْح َم ِت ِه‬
‫َل ُيصي َ ﱠن َأ ْق َو ًاما َس ْف ٌع م َن ﱠ‬
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َُ ُ َُ ُ ََﱠ ﱡ‬
‫يقال ل م ا ن ِميون‬
“Akan ada beberapa kaum yang dibakar di neraka disebabkan dosa mereka dibei azab.
Kemudian Allah akan keluarkan mereka dari neraka dengan karunia dan kasih sayang
Allah. Mereka di sebut Jahannamiyyun (bekas alumni neraka Jahannam)”.978

Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ َ َ‫ﱠ‬ َ ُُ َ َ ُ ْ َ َ ُ َُ ‫َﱠ‬ َْ َ َ َْ َ
‫ ف َيقو ُل أ ْ ُل‬،‫ ف َي ْدخلون ا َ نة‬.. ‫ َم ُاء ا َ َي ِاة ف َين ُ تون‬:‫ال ل ُه‬ ‫ يق‬،‫ف ُيلق ْون ِ َ ٍر ِبأف َو ِاه ا ن ِة‬
‫وه‬ ُ ‫ َأ ْد َخ َل ُ ُم ا َ ﱠن َة َغ ْ َع َمل َعم ُل‬،‫الر ْح َمن‬
ُ ‫ َو َﻻ َخ ْ َق ﱠد ُم‬،‫وه‬ ‫ َ ُؤ َﻻ ِء ُع َت َق ُاء ﱠ‬:‫ا َ ﱠن ِة‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ
“Kemudian mereka di masukkan ke sungai yang ada ditepi surga, sungai itu disebut
dengan “Sungai Kehidupan”. Kemudian mereka dimasukkan oleh Allah kedalam surga,
maka penghuni surga berkata: “Mereka adalah orang-orang yang dibebaskan oleh Ar-
Rahman, Allah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa amal yang mereka lakukan,
dan tidak pula ada kebaikan yang mereka lakukan”.979
Dari Imran bin Husain z, Rasulullah n bersabda:

977
HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (no. 7234) beliau menshahihkannya dan disepakati Imam Az-
Dzahabi rahimahumullah
978
HR. Bukhari (no. 7450)
979
HR. Bukhari (no. 7439)
550 Mata Air Yang Jernih

َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ْ ُُ َ ْ ٌ َ ﱠ َ َ َ ُ َ ﱠ َﱠ‬


‫ ُ َس ﱠم ْون ا َ َ ن ِم ِّي ن‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ف َي ْدخلون ا َ ﱠنة‬ ‫يخرج قوم ِمن الن ِار ِ شفاع ِة محم ٍد ص‬
“Ada suatu kaum yang akan keluar dari neraka dengan Syafaat Muhammad n, lalu ia
masuk surga. Mereka disebut Jahannamiyyin”.980
Dari Abu Sa’id z, Rasulullah n bersabda:
َ ُ َْ َْ َ َ ْ َ ‫َ ْ ُُ َ ﱠ‬
‫ال ذ ﱠر ٍة ِم ْن ِإ َيم ٍان‬‫يخرج ِمن الن ِار من ان ِ قل ِب ِه ِمثق‬
“Akan keluar dari neraka siapa yang didalam hatinya ada iman walau sebesar zarrah”.
‫إ ﱠن َما َم ْع َن ُاه َﻻ ُي َخ ﱠل ُد ﱠ‬
‫الن ِار‬ ِ ِ
“Makna Hadits ini mereka tidak kekal di neraka”.
Abu Sa’id z berkata: “Jika kalian mau, bacalah firman Allah k:
َ َ َْ ُ ْ َ َ َ‫ﱠ ﱠ‬
‫ال ذ ﱠر ٍة‬‫ِإن ﻻ يظ ِلم ِمثق‬
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah”. (QS.
An-Nisa: 40)981
‫ﱠ َ َ َ ْ َ ْ َْ َ ُ َ َ ﱠ‬
َ ‫لظاﳌ َن م ْن َأ‬ ْ ُ َ َ ‫ﱠَ ﱠ‬
‫نص ٍار‬ ِ ِ ِ ‫َر نا ِإنك من تد ِخ ِل النارفقد أخز ته ۖ وما ِل‬
“Ya Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka,
maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim
seorang penolongpun”. (QS. Ali-Imran: 192)
Para Ulama Tabi’in menafsirkan ayat ini:
َ ْ َ ََ ‫ﱠ‬ َّ ُ
‫َم ْن تخ ِل ُد ِ الن ِارفق ْد أخ َزْ ت ُه‬
“Siapa yang dikekalkan dalam neraka, maka sungguh Allah k benar-benar telah
menghinakan nya”.982
Berkata Imam Al-Muzanni t (w. 264 H):
ُْ َ ‫ﱠ‬
‫ خﻼ من ش َاء ﷲ من اﳌ َو ِ ّحدين إخراج م ِم ْ َ ا‬.. ‫رون‬ ‫النار‬ ِ‫و‬
َ

“(Orang-orang kafir) akan diseret ke neraka kecuali yang Allah kehendaki dari
kalangan ahli Tauhid, maka mereka dikeluarkan dari neraka”. 983

980
HR. Bukhari (no. 6566)
981
HR. At-Tirmizi (no. 2598) dishahihkan Syaikh Al-Albani
982
HR. At-Tirmizi (no. 1999)
983
Syarhu Sunnah 1/83 Imam Al-Muzanni
Mata Air Yang Jernih 551

Dalil-dalil diatas perlu kita nukilkan untuk membantah keyakinan orang-orang


khawarij, bahwa setiap muslim yang masuk neraka karena dosa besar akan kekal
didalamnya. Allah k mengeluarkan hamba-hamba-Nya dari neraka yang ada
keimanan walau sedikit, selama mereka bukan orang kafir, musyrik dan munafiq.
َ ‫ُ ْ ﱠ‬ ْ َ َ َْ ُُ َ ُ ُ َ َ ‫ْ َ ﱠ ُ ْ َُ َ ْ ََُ ﱠ‬
‫ض َوﻻ ف َس ًادا ۚ َوال َعا ِق َبة ِلل ُمت ِق ن‬
ِ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ِ ‫ِتلك الداراﻵ ِخرة نجعل ا ِلل ِذين ﻻ ي ِر دون علوا‬
“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang
baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Qasas: 83)
Demikianlah sedikit penjelasan tentang akhir perjalanan manusia, hanya ada dua
tempat berlabuh di akhirat nantinya. Maka Berbekal lah wahai para perindu surga,
berharap pertemuan dengan Allah k Zat Yang Mulia, agar dikumpulkan bersama
hamab-hamba yang mulia, dari Para Nabi r, orang-orang yang jujur, Para Syuhada,
dan hamba-hamba yang shaleh, dengan nikmat yang disempurnakan ketika menandang
wajah-Nya yang sempurna.
ََْْ ُ َ ُ ‫ََ َﱠ ُ َ ﱠ َ َْ ﱠ ﱠ ْ َ ٰ َ ﱠ‬
ِ ‫وتزودوا ف ِإن خ الز ِاد التقوى ۚ و اتقو ِن يا أو ِ اﻷلب‬
‫اب‬
“Berbekal lah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah
kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”. (QS. Al-Baqarah: 197)
Sungguh kesuksesan yang layak di apresiasi, keberuntungan yang sejati adalah
dikala selamat dari neraka, dan Allah k masukkan dalam surga.
َ ْ ُ ‫ُ ﱡ َ ْ َ َ ُ َْ ْ َ ﱠ َ ُ َ ﱠ ْ َ ُ ُ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫الن ِار َوأ ْد ِخ َل ا َ ﱠنة‬ ‫س ذا ِئقة اﳌو ِت ۗ و ِ نما توفون أجوركم يوم ال ِقيام ِة ۖ فمن زح ِزح ع ِن‬ ٍ ‫ل نف‬
‫ور‬‫ر‬
ْ ‫َف َق ْد َف َازۗ َو َما ا َ َي ُاة ﱡ‬
ُ ‫الد ْن َيا إ ﱠﻻ َم َت‬
ُ ‫اع ال ُغ‬ ْ
ِ ِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (QS. Ali-Imran: 185)
Berkata Sahabat yang mulia Abu Bakar As-Shiddiq z:

‫خ عده ناروﻻ شر شر عده ا نة‬ ‫ﻻخ‬


“Tidak ada yang Namanya kebaikan dan kesuksesan jika setelah neraka, dan tidak ada
keburukan dan kehinaan jika setelahnya surga”. 984
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:

984
Lihat kitab “Abu Bakar As-Siddiq awaalu khulafaa’ Ar-Rasyidin 1/100 karya Syaikh Muhammad Ridha,
tahqiq Khalil Syaihaa (w. 1369 H)
552 Mata Air Yang Jernih

َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ‫َ ْ َ َ َ ﱠْ ُ َْ َ ﱠ‬ َ ٌ َ ْ َ َُْ ْ َ َ ْ َ
‫س ث ﱠم ِدين ٌار َوﻻ ِد ْر َ ٌم ِم ْن ق ْب ِل أ ْن ُيؤخذ ِﻷ ِخ ِيه‬ ‫يه فليتحلله ِم ا ف ِإنه ل‬
ِ ‫من انت ِعنده مظ ِلمة ِﻷ ِخ‬
َ ْ ُ َ َ َّ َ ْ َ ُ ٌ َ َ َ َُ ْ َُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ
‫ات أ ِخ ِيه فط ِر َحت َعل ْي ِه‬ ِ ‫ِمن حسنا ِت ِه ف ِإن لم يكن له حسنات أ ِخذ ِمن س ِ ئ‬
“Siapa saja yang mengambil hak saudaranya secara zhalim maka hendaklah segera ia
meminta kepada nya untuk di halalkan sebelum hari tidak ada lagi manfaat harta dinar
dan dirham, pada hari diambil kebaikannya sebagai tebusan untuk saudaranya. Jika ia
tidak memiliki kebaikan maka akan diambil keburukan orang yang di zhalimi dan
dipikulkan kepadanya dan terakhir dilemparkan ke neraka”.985
Alangkah beruntungnya orang-orang berhati bersih dari kesyirikan, dikala hari
pertemuan dengan Allah k, yang betaubat dari segala bentuk maksiat dan kezhaliman,
diselamatkan dari neraka, dan di masukkan ke dalam surga. Demi Allah k, itulah
keberuntungan yang nyata.
َ ‫ُ َ ْ ﱠُ ْ ﱠ‬ َْ ََ ‫ﱠ‬ َ ُ َ ٌ َ َُ َ َ ََْ
(88) ‫( َوأ ْ ِزلف ِت ا َ نة ِلل ُمت ِق ن‬87) ‫( ِإﻻ َم ْن أ ى ﱠ َ ِبقل ٍب َس ِل ٍيم‬86) ‫ال َوﻻ َبنون‬ ‫يوم ﻻ ينفع م‬
َ َ ْ ُ َ ْ َّ َُ
(89) ‫او ن‬
ِ ‫و ِرز ِت ا ِ يم ِللغ‬
“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang
menghadap Allah dengan hati yang bersih, dan (di hari itu) didekatkanlah surga
kepada orang-orang yang bertakwa, dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim
kepada orang-orang yang sesat” (QS. As-Syu’ara: 86-88)
Berkata seorang yang ‘Arif:
ْ ُ َ َ ‫َ ُ َْ َ ﱠ‬
‫السف ُر َوﻻ ِف َراق ا َ ِب ْ ِب‬ ‫الفراق ل س‬
ِ
Bukanlah perpisahan karena merantau
Bukan pula karena ditinggal orang yang dicintai
ْ َ َ ً َ ْ ‫َح ﱠ ْاﳌَ ْو ُت َل‬
‫س ِف َر اقا َسن ْجت ِم ُع ِ اﻵ ِخ َر ِة‬
Bahkan kematian pun bukanlah perpisahan yang sebenarnya
Karena kita akan berkumpul di akhirat kelak

َ َ ‫ْ َﱠ‬
‫اﻵخ ُر ْ ﱠ‬ َ ُ َ َ ‫ﱠ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ َن‬
‫الن ِار‬ ِ ‫و‬ ‫ة‬
ِ ‫ن‬ ‫ا‬ ِ ‫ِإنما ال ِفرق ِأن يكو أحد‬
‫ا‬‫ن‬
Perpisahan yang sejati dan sesungguhnya
Ketika salah seorang diantara kita berada di surga Allah, dan yang lainnya di neraka

Berkata Syaikh Nasiruddin Al-Albani t (w. 1420 H):

985
Fathul Baari Ibnu Hajar 11/395 (no 6534), bab “Al-Qisas Yaumu Al-Qiyamah”
Mata Air Yang Jernih 553

َ ْ‫ْ َ ﱡ‬ َ َ َ َ ُ ْ َ
... ‫الس َ ف ِاة‬ ‫ َون ْح ُن ن ْم ِ ِفي ِه‬, ‫ﷲ ط ِو ْ ُل‬ ِ ‫الط ِر ق ِإ‬
‫ﱠ‬ َ َ َ َْ ُ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ُ َ ْ َ ََْ
... ‫ َول ِك ﱠن الغ َاية أن ت ُم ْوت َع الط ِرْ ِق‬, ‫س الغ َاية أن ت ِص َل ِل ِ َ َاي ِة الط ِرِ ِق‬ ‫ول‬

Jalan menuju Allah sangatlah Panjang…


Dan kita berjalan diatasnya pelan bagaikan kura-kura…
Bukan target harus sampai di ujung jalan…
Namun bagaimana engkau wafat diatas jalan itu…

Teruslah beramal, bekali diri dengan takwa dan keimanan, murnikan Tauhid kepada
Allah k dan tinggalkan seluruh jenis kesyirikan, ikutilah Al-Quran dan sunnah Nabi
pilihan, ambillah jalan kafilah yang selamat di tengah banyak penyimpangan, semua
itu laksana kapal Nabi Nuh p yang menyelamatkan.

Diantara do’a yang sangat baik untuk dihafal dan diamalkan;


ُ ُ ََ َ ‫ﱠ ﱠ ّ َ ْ َُ َ ْ َ ﱠ‬
‫وذ ب َك م َن ﱠ‬
‫النار‬ ِ ِ ‫ وأع‬،‫الل ُ م ِإ ِ ي أسألك ا نة‬
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari
neraka”.986
Rasulullah n pernah berkata kepada ‘Aisyah d:
ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ََْ ُ َ َ َ
ِ ‫يا عا ِ شة علي ِك ِبا و ِام ِع والكو ِام ِل قو‬
“Wahai ‘Aisyah, hendaklah engkau membaca Al-Jawaami’ dan Al-Kawaamil (do’a
yang sempurna dan mencakup seluruh kebaikan), ucapkankah:
ُّ ‫ﱠ‬ ُ َ َ َ َ ْ ُ َ ‫الل ُ ﱠم إ ّ ي َأ ْس َأ ُل َك م َن ا ْ َ ْ ُ ّله َعاجله‬‫ﱠ‬
‫آج ِل ِه َما َع ِل ْمت ِمن ُه َو َما ل ْم أ ْعل ْم َوأ ُعوذ ِب َك ِم َن الش ّ ِر ِل ِه‬‫و‬
ِ ِ َِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
َ َ ْ ُ
‫آج ِل ِه َما َع ِل ْمت ِمن ُه َو َما ل ْم أ ْعل ُم‬ َ
ِ ‫اج ِل ِه و‬
ِ ‫ع‬
َ

“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu semua kebaikan dunia dan akhirat, yang aku
ketahui atau yang tidak aku ketahui. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari seluruh
keburukan dunia dan akhirat yang aku ketahui ataupun yang tidak aku ketahui.
َ َ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ََْ َ َ َ َ َ ‫ﱠ ّ َ ْ َُ َ ْ َ ﱠ‬
‫وذ ب َك م َن ﱠ‬
‫ َو َما ق ﱠر َب ِإل ْ َ ا ِم ْن‬،‫الن ِار‬ ِ ِ ‫ وأع‬،‫ وما ق ﱠرب ِإل ا ِمن قو ٍل أو عم ٍل‬،‫الل ُ م ِإ ِ ي أسألك ا نة‬
َ َ
‫ق ْو ٍل أ ْو َع َم ٍل‬
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan perkara yang mendekatku kepadanya
baik dari ucapan ataupun amalan. Aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan perkara
yang mengantarkanku kepadanya baik dari ucapan ataupun perbuatan.

986
HR. Ibnu Abi Syaibah (no. 7970)
554 Mata Air Yang Jernih

‫ﱠ‬ َ ُ ‫ﱠُ ﱠ ّ َ ْ َُ َ ﱠ َ ََ َ ْ ُ َ َ ﱠ ٌ ََ ُ ُ َ ﱠ ْ َ َ َ ْ ُ ُ َ ﱠ ٌ َﱠ‬


‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫الل م ِإ ِ ي أسألك ِمما سألك ِمنه محمد وأعوذ ِبك ِمما استعاذ ِمنه محمد ص‬
“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan-kebaikan yang telah diminta Nabi
Muhammad, dan aku berlindung kepada-Mu dari perkara yang Nabi Muhammad telah
berlindung kepada-Mu darinya.
ْ َ ْ ‫ضاء َف‬
‫اج َع ْل َعا ِق َبت ُه ِ ُرش ًدا‬ َ َ ْ َ َْ َ ‫ﱠ‬
ٍ ‫الل ُ ﱠم َما قض ت ِ ِمن ق‬
“Ya Allah, jadikanlah akhir semua ketetapan takdir-Mu untukku berakhir dengan buah
kebaikan dan petunjuk”.987
Bentuk-bentuk penyimpangan terhadap iman kepada hari kiamat sangat banyak,
diantaranya; Tidak beriman atau ragu akan kedatangan hari kiamat, tidak meyakini ada
azab dan nikmat kubur. Seperti sebagian pengikut hawa nafsu tidak beriman dengan
adanya azab dan nikmat kubur karena tidak bisa dibuktikan dengan akal, atau
menolaknya karena kabar ahad.
Menebak hari kiamat akan terjadi bulan dan tahun tertentu, dengan mazhab
Cocoklogi, meramal, berdusta dan menebar fitnah atas nama agama, berbicara tentang
hari kiamat dengan akal dan pendapat yang kosong dari wahyu yang shahih, menolak
salah satu kejadian besar di hari kiamat yang sudah ditetapkan wahyu, seperti menolak
iman bahwa orang beriman akan melihat wajah Allah k, tidak beriman adanya mizan,
klaim pintu surga di buka oleh guru sufi tarikat, wali tertentu. Semua ini adalah bentuk
penyimpangan terhadap iman kepada hari akhir. Wallahu a’lam.
F. IMAN KEPADA TAKDIR
Iman kepada takdir baik dan takdir yang buruk adalah salah satu rukun iman yang
wajib diyakini oleh umat Islam. Seorang muslim belum dikatakan beriman sampai dia
beriman kepada takdir yang sudah Allah k tetapkan untuk alam semesta dan semua
makhluk, suatu ketetapan yang tidak akan berubah, sesuai dengan dalil Al-Quran dan
Hadits yang shahih. Namun perlu digaris bawahi bahwa Iman kepada takdir
membutuhkan ketundukan terhadap wahyu, bukan dengan akal dan perasaan yang
penuh keterbatasan. Karena masalah Takdir adalah rahasia Allah k yang tersembunyi,
tidak seorangpun yang mengetahui, kewajiban seorang muslim hanya mengimani.
Dalil-dalil yang berbicara tentang takdir; Allah k berfirman:
ُْ ‫َ ّ َ ْ ﱠ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َُ ُّ ُ ﱠ َ َ ﱠ‬
ٍ ‫و ِ ن ِمن ٍء ِإﻻ ِعندنا خز ا ِئنه وما ن ِله ِإﻻ ِبقد ٍرمعل‬
‫وم‬
“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami
tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu”. (QS. Al-Hijr: 21)
َْ ََ َ ُ ََ
‫َوخل َق ﱠل ْ ٍء فق ﱠد َر ُه تق ِد ًيرا‬

987
HR. Musnad Ishaq bin Rahawaih (w. 238 H) t 2/590 (no. 1965). Ahmad (no. 1483)
Mata Air Yang Jernih 555

“Dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya”. (QS. Al-Furqan: 2)
َ َََْ َ ُ ‫ﱠ‬
‫ِإنا ﱠل ْ ٍء خلقن ُاه ِبق َد ٍر‬
“Sungguh Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al-Qamar: 49)
َ َْ َ َ ََ
‫فق َد ْرنا ف ِن ْع َم الق ِاد ُرون‬
“Lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan”. (QS.
Al-Mursalat: 23)
Takdir disebut juga dengan Qada’ artinya (Al-Hukmu) bermakan hukum, dan Qodar
(ketetapan, ketentuan). Sangat banyak defenisi yang diutarakan oleh para ulama tentang
defenisi Takdir.
Para ulama memberi defenisi tentang takdir yaitu:
َ َُْ َُ ُ َ َْ ُْ
‫ َوخلق ُه ل َ ا‬،‫ َو َم ِش ْي ت ُه‬،‫ َو ِكت َابته‬،‫ﷲ ِباﻷش َياء‬
ِ ‫و ِعلم‬
“Ilmu Allah atas segala sesuatu, yang tertulis sesuai kehendaknya dan ciptaannya”.988
Allah k dengan Ilmu dan Hikmah-Nya telah menetapkan dan menciptakan segala
sesuatu yang telah dan akan terjadi di dalam kehidupan ini, semenjak diciptakan sampai
perjalanan kehidupan manusia ke surga atau ke neraka. Ada hal yang disenangi oleh
akal dan tabiat manusia, ada pula hal sebaliknya. Ada hikmah itu diketahui, namun ada
yang tidak diketahui. Kewajiban kita beriman kepada Takdir yang sudah Allah l
tetapkan. Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah k dengan tujuan dan hikmah
yang sangat tinggi. Tidak ada yang sia-sia tanpa tujuan. Semua perbuatan Allah k
adalah baik dan mulia. Allah k berfirman:
‫اب ﱠ‬
‫الن ِار‬ َ ‫َرﱠ َنا َما َخ َل ْق َت َٰ َذا َباط ًﻼ ُس ْب َح َان َك َفق َنا َع َذ‬
ِ ِ
“Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali-Imran: 191)
Kaidah dasar dalam beriman kepada takdir dan ketetapan Allah k bahwa semua
perbuatan Allah k adalah baik dan punya tujuan kebaikan. Iblis, syaithan, maksiat,
neraka adalah keburukan secara zat, namun perbuatan Allah k menciptakan itu semua
adalah kebaikan untuk menguji siapa diantara hamba-Nya yang mengikuti kebenaran,
atau malahan cendrung pada kemaksiatan. Allah k berfirman:
َ َُ َ َ
‫ﻻ ُ ْسأ ُل َع ﱠما َي ْف َع ُل َو ُ ْم ُ ْسألون‬

988
Mustalahat fii kutubi Al-‘Aqaaid 1/175
556 Mata Air Yang Jernih

“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai”. (QS. Al-Anbiya: 23)
Dari Umar bin Khattab z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َْ ُْ ْ ْ ُُ َ َ ُْ
‫ َوتؤ ِم َن ِبالق َد ِر خ ْ ِ ِه َوش ّ ِر ِه‬،‫ َوال َي ْو ِم اﻵ ِخ ِر‬،‫ َو ُر ُس ِل ِه‬،‫ َوكت ِب ِه‬،‫ َو َمﻼ ِئك ِت ِه‬، ِ ‫تؤ ِم َن ِبا‬
“Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari
berbangkit, dan negkau beriman dengan takdir baik dan takdir buruk”.989
Segala sesuatu sudah ditentukan ukurannya oleh Allah k, bahkan dalam hal
kelemahan dan kesecardasan sekalipun. Dari Abdullah bin Umar z, Rasulullah n
bersabda:
ُ ْ ‫ُ ﱡل َ ْ ٍء ب َق َدر َح ﱠ ْال َ ْ ُز َو ْال َك‬
‫س‬ ٍ ِ
“Segala sesuatu sudah di tentukan takdir dan ukurannya, sampai perkara kelemahandan
kepintaran”.990
1. Macam-Macam Takdir
Pertama: Takdir secara umum seperti ketetapan untuk seluruh makhluk hingga hari
kiamat yang Allah k yang catat di Lauh Al-Mahfuzh. Takdir ini tidak ada yang
mengetahui kecuali hanya Allah k.

Kedua: Takdir Tahunan dimalam lailatu al-Qodar, yaitu ketetapan yang akan terjadi di
tahun itu dan ketetapan seorang hamba di alam rahim, apakah dia akan bahagia ataukah
sengsara sebagaiaman yang disebutkan dalam Al-Quran dan Hadits.
َ ُ ْ ُ ‫َت َ ﱠ ُل ْاﳌَ َﻼئ َك ُة َوال ﱡر‬
‫وح ِف َ ا ِب ِإذ ِن َرِّ ِ م ّ ِمن ِ ّل أ ْم ٍر‬ ِ
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya
untuk mengatur segala urusan”. (QS. Al-Qodar: 4)
Berkata Abdullah bin Abbas radiyallahu ‘anhuma:
َ َ َ ‫ُ َ ُ ّ َْ َ ﱠ َُ ﱠُ َ َ َ ُ ْ َ ﱠ‬
‫السن ِة ِإ ق ِاب ٍل‬ ‫أ ِمر ِب ِل أم ٍر قدره وقضاه ِ ِتلك‬
“Yakni Para Malaikat diperintahkan untuk mencatat Al-Qadar dan Al-Qadha sesuai
ketetapan Allah yang akan terjadi pada tahun itu hingga tahun berikutnya”.
Sebagaimana firman Allah k:
‫ون ُه م ْن َأ ْمر ﱠ‬
َ ُ َْ َ
ِ ِ ِ ‫يحفظ‬

989
HR. Muslim (no. 8)
990
HR. Muslim (no. 2655)
Mata Air Yang Jernih 557

“Mereka (para malaikat) menjaganya atas perintah Allah”. (QS. Ar-Ra’ad: 9)991
Imam Ibnu Jarir At-Tabari t menukilkan perkataan para salaf:
َ َ َ ْ َ ‫ْ ُ ّ َْ َ َ ُ ُ ْ ْ َ ﱠ‬
‫ ِم ْن ِرز ٍق َوأ َج ٍل َوغ ْ ِ ذ ِل َك‬،‫السن ِة‬ ‫ِمن ِل أم ٍرقضاه ﷲ ِ ِتلك‬
“Dari setiap urusan yang Allah telah tetapkan di tahun itu, tentang rezeki, ajal dan
selainnya”.992
Adapun Takdir tentang rezeki, ajal, bahagia atau sengsara seorang hamba disaat ruh
akan ditiupkan kepada janin dialam rahim sebagaimana Hadits yang shahih dan
masyhur, disebutkan juga Imam An-Nawawi dalam al-Arba’in nya. Wallahu a’lam.
2. Iman Kepada Takdir Meliputi Empat Tingkatan:

• Pertama: Al-‘Ilmu (Allah l mengetahui segala sesuatu).

Yaitu beriman bahwa ilmu Allah k azali (telah ada) sebelum segala sesuatu ada,
dan ilmu Allah k abadi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dilangit dan di bumi.
Tidak ada satupun ciptaan dan kejadian yang ada di alam semesta ini kecuali dengan
ilmu Allah k.
َ َ ‫َ ﱠ‬ ُ ُ َ ْ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َ
‫ند ُه َمفا ِت ُح الغ ْي ِب ﻻ َ ْعل ُم َ ا ِإﻻ ُ َو ۚ َو َ ْعل ُم َما ِ ال َ ِّ َوال َب ْح ِرۚ َو َما ْسقط ِمن َو َرق ٍة ِإﻻ َ ْعل ُم َ ا َوﻻ‬‫و ِع‬
َ ‫ﱠ‬ َ
َ َ ْ َ
َ َ ‫ات اﻷ ْر‬ َ ْ ُ ُ َ
‫اب ﱡم ِب ٍن‬ ٍ ‫س ِإﻻ ِ ِكت‬ ٍ ِ ‫ض وﻻ رط ٍب وﻻ يا‬ ِ ِ ‫ح ﱠب ٍة ِ ظل َم‬
“Dan pada sisi Allah -lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di
lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula),
dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah
atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” (QS.
Al-An’am: 59)
ٌ ‫ﱠ ِ َ ِس‬ َ َ َ َٰ ‫ﱠ‬ َ َ ‫اﻷ ْ ض ۗ إ ﱠن َٰذل‬
َْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫َأ َل ْم َ ْع َل ْم َأ ﱠن ﱠ َ َ ْع َل ُم‬
‫اب ۚ ِإن ذ ِلك ع‬
ٍ ‫ت‬ ‫ك‬
ِ ِ ‫ك‬ ِ ِ ِ ‫ر‬ ‫و‬ ‫اء‬
ِ ‫م‬ ‫الس‬ ِ ‫ا‬‫م‬
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang
ada di langit dan di bumi? bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”. (QS. Al-
Hajj: 70)
Daun yang gugur dihutan belantara, ikan berenang didalam lautan adalah bagian
dari takdir Allah k. Kucing yang mengusap wajahnya, bulu mata yang jatuh semua

991
Tafsir Al-Qurtubi 20/133
992
Tafsir Ibnu Jarir 24/534
558 Mata Air Yang Jernih

itu merupakan takdir Allah k, bukan petanda kedatangan tamu dan bukan pula ada
yang jatuh cinta dan rindu.
• Kedua: Al-Kitaabah (Penulisan)

Yaitu beriman bahwa semua yang telah dan akan terjadi dari perjalanan kehidupan
makhluk dialam semesta ini sudah dirancang dan di atur oleh Allah k dengan ilmu-
Nya, dan dituliskan di Lauh Al-Mahfuzh (ummu Al-Kitab). Tidak ada satupun yang
luput dan keluar dari apa yang sudah ditetapkan Allah k. Ketetapan itu sudah di catat
pada sebuah kitab al Lauhil Mahfuzh, 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
Allah k berfirman:
َ َ ْ َ ْ َ ‫َُ ﱠ‬
‫ص ْ ن ُاه ِ ِإ َم ٍام ﱡم ِب ٍن‬‫و ل ٍء أح‬
“Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)”.
(QS. Yasin: 12)
َ ‫َ َ ﱠ‬ َ ‫ْ َْ ََ َ ُ ُ ْ ﱠ‬ َ ‫َما َأ‬
ۚ ‫اب ِّمن ق ْب ِل أن ن ْ َ أ َ ا‬
ٍ ‫ت‬ ‫ك‬
ِ ِ ‫ﻻ‬ ‫إ‬
ِ ‫م‬‫ك‬ ‫س‬
ِ ‫نف‬ ‫أ‬ ِ ‫ﻻ‬‫و‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬‫اﻷ‬ ِ ‫ة‬
ٍ
َ ‫اب من ﱡمص‬
‫ب‬ ِ ِ
َ ‫ص‬

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya.”. (QS.Al-Hadid: 22)
Berkata Abdullah bin Abbas c:
ّ َ ْ ُ ْ ‫ﱠ ْ ُ ْ َ ُْ َ َ ﱡ‬
‫الن ْع َم ِة‬
ِ ‫ والشكر ِعند‬،‫الص ِعند اﳌ ِص ب ِة‬
“Agar manusia bersabar jika ditimpa musibah, dan bersyukur ketika diberi nikmat”.993
َ ُْ َْ ََ َ َ َْ َ َ ُ َ َ ُ‫ُ ﱠ ُ َ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ﱠ ِ فل َي َت َو ﱠ ِل اﳌ ْؤ ِم ُنون‬ ‫قل لن ي ِص بنا ِإﻻ ما كتب لنا و موﻻنا ۚ وع‬
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-
orang yang beriman harus bertawakal”. (QS. At-Taubah: 51)

Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash c, Rasulullah n bersabda:


َْ َ ُ َ َ َْ َ َ َ َْ َ َ َ ‫َ َ َ ﱠ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ ﱠ‬
‫ض ِبخ ْم ِس ن ألف َسن ٍة َو َع ْرش ُه َع اﳌ ِاء‬ ِ ‫كتب مق ِاديرا ﻼ ِئ ِق قبل أن يخلق السمو‬
‫ات واﻷر‬
“Allah telah menulis takdir seluruh makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum Allah
menciptakan bumi, dan ‘Arsy Allah berada diatas air”.994

993
Tafsir At-Thabari 23/198
994
HR. Muslim (no. 6919)
Mata Air Yang Jernih 559

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ٌ ‫ َف ُ َو َم ْك ُت‬، ‫ض‬
َ ‫وب ع ْن َد ُه َف ْو َق‬
ْ ‫الع‬ َ ‫ﱠ ﱠ َ َ َ َ َ ً َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ﱠ َ ْ َ َس َب َق ْت َغ‬
‫ش‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ ِ ‫ ِإن رحم‬:‫ِإن كتب ِكتابا قبل أن يخلق ا لق‬
“Sungguh Allah telah menulis sebuah kitab sebelum penciptaan seluruh makhluk.
“Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului kasih kemarahan-Ku”.995

Dari Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:


َ ‫ َق‬،‫ َيا َر ّب َو َما َأ ْك ُت ُب؟‬:‫ال‬
" :‫ال‬ َ ‫ َق‬،" ‫ " ْاك ُت ْب‬:‫ال‬ َ ُ َ َ ْ ْ َ ْ ‫ﱠ َ ﱠ َل َ َ َ َ ُ َ ﱠ َ َ ﱠ‬
َ ‫فق‬ ،‫ِإن أو ما خلق ﷲ عز وجل ِمن ٍء القلم‬
ِ
‫ َف َج َرى ب َما ُ َو َ ائ ٌن م ْن َذل َك ال َي ْوم إ ق َيام ﱠ‬:‫ال‬
َ ‫الس‬
‫اع ِة‬
َ ْ َ ‫ َق‬،"‫ْاك ُتب ْال َق َد َر‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam (pena), lalu Allah berfirman:
“Tulislah”! dia menjawab: “Wahai Rabb-ku, apa yang akan aku tulis”? Allah
berfirman: “Tulislah Taqdir” maka berjalan lah pena mencatat segala sesuatu dari saat
itu sampai terjadi hari kiamat”.996
Dari Abdullah bin Abbas c, dia berkata: “Suatu kali aku berada di belakang
Rasulullah n dan beliau bersabda:
َ ْ َ َ َْ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ‫ﱠ‬ َْ َ َ َّ ّ َُ َ
‫اسأ ِل‬ ‫ ِإذا سألت ف‬،‫احف ِظ ت ِجده تجا ك‬ ،‫احف ِظ يحفظك‬ ٍ ‫ ِإ ِ ي ُمع ِل ُمك ِل َم‬،‫يا غﻼ ُم‬
:‫ات‬
‫ﱠَ َ َ ْ َ َْ َ َ ْ َ ْ ﱠ َ َْ ْ َ ﱠ ُْﱠ َ َ ْ َ َ ُ ََ َ ْ َْ َ ُ َ َ ْ َْ َ ُ َ ﱠ‬
‫وك ِإﻻ‬ ‫ واعلم أن اﻷمة ل ِو اجتمعوا ع أن ينفعوك لم ينفع‬، ِ ‫ و ِ ذا استعنت فاست ِعن ِبا‬،
َ َ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ َ ََ ُ ﱠُ َ َ ََ ْ َ َ ُ ََ َ ْ َ ُ ﱡ َ َ ْ َ ُ ﱡ َ ﱠ‬
،‫وك ِإﻻ ِ ْ ٍء ق ْد كت َب ُه ﱠ ُ َعل ْي َك‬‫ لم يضر‬،‫ ول ِو اجتمعوا ع أن يضروك‬،‫ِ ٍء قد كتبه لك‬
ُ ‫ﱠ‬ َْ َْ
‫ُر ِف َع ِت اﻷقﻼ ُم َو َجف ِت ال ﱡ ُ ف‬
“Wahai Ananda, aku ingin mengajar kan kepadamu beberapa kalimat: “Jagalah Allah
maka Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya
didepanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah, jika engkau butuh
pertolongan, maka minta lah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah jika seluruh
manusia bersatu untuk memberi pertolongan kepadamu, niscaya mereka tidak akan
mampu memberi pertolongan kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah
takdirkan untukmu. Dan jika semua manusia bersatu untuk memberi mudharat
kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberi mudharat kepadamu kecuali apa
yang sudah Allah kehendaki untukmu. Pena sudah di angkat, dan lembaran sudah
kering”.997
ُ َ ََ ْ َ َ ْ ُ َ َ ‫اع َل ْم َأ ﱠن َما َأ‬
‫ َوأن َما أخطأ َك ل ْم َيك ْن ِل ُي ِص َب َك‬،‫ص َاب َك ل ْم َيك ْن ِل ُيخ ِطئ َك‬ ْ ‫َو‬

995
HR. Bukhari (no. 7554)
996
HR. Al-Baihaqi (no. 17703). Abu Dawud (no. 2653)
997
HR. At-Tirmizi (no. 2516) dan dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no. 7957)
560 Mata Air Yang Jernih

“Ketahuilah bahwa apa yang ditakdirkan tidak menimpamu, niscaya tidak akan
menimpamu, dan apa yang ditakdirkan menimpamu, niscaya tidak akan meleset
darimu”.998
• Ketiga: Iradah dan Al-Masyii-ah (Kehendak Allah l)

Yaitu beriman bahwa apa yang dikehendaki Allah k pasti terjadi dan berlaku di
alam semesta ini, sesuai ilmu dan rancangan yang sudah tercatat dalam buku induk Al-
Lauh Al-Mahfuzh. Tidak seorangpun yang mengetahuinya, tidak malaikat tidak pula
para nabi, apalagi selain mereka, karena Takdir merupakan rahasia Allah k yang
tersembunyi (sirrullah Al-Makhtum). Apapun yang terjadi dilangit dan dibumi,
musibah dan kebahagiaan, pahit dan manisnya kehidupan, semuanya tidak lepas dari
kehendak dan kekuasaan Allah Yang Meliputi segala sesuatu. Allah k berfirman:

َ‫سأَلُون‬ َ ‫سأ َ ُل‬


ْ ُ‫ع ﱠما يَ ْﻔعَ ُل َو ُه ْم ي‬ ْ ُ‫َﻻ ي‬
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai”. (QS. Al-Anbiya: 23)
‫ََﱠ‬ ً َ َُ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ‫َ َ ُ ﱠُ َ َْ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َُ ْ ْ َ َ َ ُ ْ َ ُ ﱠ‬
‫ض ِّيقا َح َر ًجا أن َما‬ ‫فمن ي ِر ِد أن ِديه شرح صدره ِل ِﻺسﻼ ِم ۖ ومن ي ِرد أن ي ِضله يجعل صدره‬
‫الس َم ِاء‬
‫ﱠ‬ ُ‫َ ﱠ ﱠ‬
ِ ‫يصعد‬
“Siapa saja yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya
Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan siapa yang dikehendaki
Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah
ia sedang mendaki langit”. (QS. Al-An’am: 125)
ْ َ َ َ َ
‫َو ان أ ْم ُر ﱠ ِ ق َد ًرا ﱠمق ُد ًورا‬
“Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”. (QS. Al-Ahzab:)
َ َ َ ْ ‫َ َ َ َ ُ َن ﱠ َ ْ َ َ َ ﱠ ُ َ ﱡ‬
‫اﳌ ن‬
ِ ‫وما شاءو ِإﻻ أن شاء رب الع‬
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila
dikehendaki Allah, Rabb semesta alam”. (QS. At-Takwir: 29)
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash z, Rasulullah n bersabda:
َ ُ ُ َ ُ
‫ص ِّرف ُه َح ْيث َ ش ُاء‬ َ ْ َ َ َ ْ ‫صا ع ﱠ‬ َ َ ْ َْ َ ْ َ َْ َ ‫ﱠ ُُ َ َ َ َ ُﱠ‬
‫ ي‬،‫اح ٍد‬
ِ ‫ كقل ٍب و‬،‫الرحم ِن‬ ِِ ‫ِإن قلوب ب ِ آدم ل ا ب ن ِإصبع ِن ِمن أ‬
“Sesungguhnya hati-hati anak Adam seluruhnya diantara dua jemari dari jari jemari Ar-
Rahman, seperti satu hati, Dia membolak-balikkan-Nya kemana saja yang Dia
kehendaki”.

998
HR. Ahmad (no. 2800)
Mata Air Yang Jernih 561

Kemudian Rasulullah n berdoa:


َ ‫ص ّر ْف ُق ُلو َ َنا َع َ َط‬
‫اع ِت َك‬ َ ُُْ َ َّ ُ ‫ُﱠ‬
ِ ‫وب‬ِ ‫الل م مص ِرف القل‬
“Ya Allah, Zat Yang membolak-balikkan hati-hati, tetapkan lah hati kami diatas
ketaatan kepada-Mu”.999
• Keempat: Al-Khalq (Penciptaan)

Yaitu wajib beriman bahwa Allah k adalah Pencipta (Al-Khaaliq) segala sesuatu
yang ada dilangit langit dan di bumi, baik yang telah ada ataupun yang belum ada.
Tidak ada Pencipta selain Allah k.
ٌ ‫ﱠ ُ َخ ِال ُق ُ ّل َ ْ ٍء ۖ َو ُ َو َع َ ٰ ُ ّل َ ْ ٍء َو ِك‬
‫يل‬ ِ ِ
“Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu”. (QS. Az-
Zumar: 62)
Walaupun Allah k telah ciptakan segala sesuatu dan menetapkan takdir atas
hamba-hamba-Nya, bukan berarti bahwa seorang hamba dibolehkan meninggalkan
ketaatan, menempuh sebab yang menghantarkan pada surga, leluasa berbuat maksiat,
meremehkan sebab, karena Allah k juga memberi kemampuan (qudrah) dan
keinginan (iradah) kepada hamba-hamba-Nya untuk menjalani takdirnya. Faktanya
Allah k membekali manusia dengan akal dan hati untuk berfikir dan menimbang
kebaikan dan keburukan sebagai Amanah dari Allah k yang tidak diberikan kepada
hewan. Itu sebagai hujjah dan tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk tidak beriman
kepada Allah k, dan mencari alasan untuk membenarkan maksiat dan kezhaliman.

Manusia benar-benar diberi kemampuan untuk memilih dan melakukan perbuatan


baik dan buruk atas kehendaknya tanpa paksaan. Allah k yang menciptakan
perbuatan tersebut sebagai ujian, dan kehendak Allah k diatas kehendak makhluk.
Hal ini mudah difahami dengan akal yang sehat. Allah k berfirman:
َ ُ َ ُ ََ
‫َو ﱠ ُ خل َقك ْم َو َما ْع َملون‬
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”. (QS.
As-Shaffat: 96)
ْ َْ َ ْ َ َ ‫ﱠ‬ َْ ُ َّ َ
‫ﻻ ُي ِلف ﱠ ُ نف ًسا ِإﻻ ُو ْس َع َ ا ۚ ل َ ا َما ك َس َ ت َو َعل ْ َ ا َما اك َس َ ت‬
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya”. (QS. Al-Baqarah: 286)

999
HR. Muslim (no. 2654)
562 Mata Air Yang Jernih

َ ‫( َو َق ْد َخ‬9) ‫( َق ْد َأ ْف َ َ َمن َز ﱠ ا َ ا‬8) ‫ور َ ا َو َت ْق َوا َ ا‬


‫اب َمن َد ﱠسا َ ا‬ َ ‫( َف َأ ْل َ َم َ ا ُف ُج‬7) ‫َو َن ْفس َو َما َس ﱠوا َ ا‬
ٍ
(10)
“Dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan
kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang
mengotorinya”. (QS. As-Syams: 7-10)
3. Buah Beriman Kepada Takdir
Pertama: Iman kepada takdir merupakan bentuk kesempurnaan iman, dan bagian dari
iman kepada Rububiyyah Allah yaitu Maha Pencipta.
Kedua: Agar manusia bersyukur kepada Allah k dikala diberi kesenangan dan
kenikmatan, menyandarkan kebahagiaan yang ia peroleh kepada Allah k, tidak
sombong dan tidak meremehkan orang lain, tidak bangga diri, karena sejatinya semua
kekayaan dan kelebihan yang Allah k berikan adalah karunia, titipan dan amanah
dari Allah k.

Ketiga: Agar manusia bersabar dan tidak berputus asa ketika ditimpa ujian dan
musibah, menjadikan hati ridha dan pasrah kepada Allah k, dengan hikmah dibalik
semua takdir yang ditetapkan. Karena apapun yang di terima sejatinya itu adalah
berjalan atas takdir dan kehendak Allah k untuknya. Jika dia bersabar dan ridho,
maka baginya kebaikan yang banyak dan pahala surga.
َ ُْ َْ ََ َ َ َْ َ َ ُ َ َ ُ‫ُ ﱠ ُ َ َ ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ﱠ ِ فل َي َت َو ﱠ ِل اﳌ ْؤ ِم ُنون‬ ‫قل لن ي ِص بنا ِإﻻ ما كتب لنا و موﻻنا ۚ وع‬
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-
orang yang beriman harus bertawakal”. (QS. At-Taubah: 51)
ٌ ‫اب م ْن ُمص َب ٍة إ ﱠﻻ بإ ْذن ﱠ ِ َو َم ْن ُي ْؤم ْن با ﱠ ِ َ ْ ِد َق ْل َب ُه َو ﱠ ُ ب ُ ّل َ ْ ٍء َع ِل‬
‫يم‬ َ ‫ص‬َ ‫َما َأ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah;
dan siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. At-Taghabun: 11)
ْ
ُ َ َْ َ َُ َ
ٍ ‫َما فاتك ْم َوﻻ تف َر ُحوا ِب َما آتاك ْم‬ ٰ َ ‫ِّل َك ْي َﻼ َتأ َس ْوا َع‬

“Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya
kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu”. (QS. Al-
Hadid: 23)
Keempat: Agar seorang hamba sadar bahwa keinginan manusia dibawah kehendak dan
keinginan Allah k, manusia hanya bisa berencana, namun hasil akhir ada ditangan
Mata Air Yang Jernih 563

Allah k. Tidak semua keinginan hati akan terpenuhi, namun kita wajib berusaha
sesuai aturan syariat ilahi. Allah k berfirman:
ُُ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ
‫َع ِال ِم الغ ْي ِب َوالش َ َاد ِة ف ُين ِّ ئكم‬ ٰ َ ‫ول ُه َو ْاﳌُ ْؤ ِم ُنو َن ۖ َو َس ُ َ ﱡدو َن ِإ‬
ُ ُ ََ ْ ُ ََ َ ُ‫َ ُ ْ َُ َ َ ََ ﱠ‬
‫وق ِل اعملوا فس ى عملكم ورس‬
َ ُ َ ُ
‫ِب َما ك ُنت ْم ْع َملون‬
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah: 105)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ َ ُ ْ َ َّ َ ُ َ ََ َ َ ‫ َو ْن َأ‬،‫اس َتع ْن با ﱠ َوَﻻ َ ْ ْز‬
ْ ‫ َو‬،‫ص َع َ َما َي ْن َف ُع َك‬
‫ ل ْو أ ِ ي ف َعلت كذا‬:‫ص َاب َك ْ ٌء فﻼ تق ْل‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ
ْ ‫احر‬
َ ْ ‫َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ﱠ َ ﱠ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ﱠ َ ْ َ ْ َ ُِ َ َ َ ﱠ‬
‫ ف ِإن لو تفتح عمل الشيط ِان‬،‫ قدر وما شاء فعل‬:‫ ول ِكن قل‬،‫وكذا‬
“Berusahalah untuk memperoleh hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah
pertolongan Allah, jangan engkau lemah semangat. Jika sesuatu menimpamu,
janganlah engkau berkata: “Seandainya aku melakukan ini dan itu, niscaya aku akan
begini dan begitu”. Akan tetapi ucapkanlah “Qoddarullah wa maa-syaa-a fa’al” (Allah
telah menakdirkan segalanya, dan apa yang dikehendaki Allah pasti dilakukan-Nya).
Sungguh kata “Seandainya” akan membuka pintu perbuatan syaithan”.1000
Dari ‘Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:
َ ََ ُ ََ ‫ َو َم ْق َع ُد ُه م َن ﱠ‬،‫َما م ْن ُك ْم م ْن َأ َحد إ ﱠﻻ َو َق ْد ُكت َب َم ْق َع ُد ُه م َن ا َ ﱠنة‬
‫ َيا َر ُسو َل ﱠ ِ أفﻼ‬:‫ فقالوا‬،«‫الن ِار‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ
ٌ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫ﱞ‬ ُ َ َُ ْ َ َ ََ ُ ‫َﱠ‬
«‫ ِإعملوا ف ل م سر‬, ‫ » ﻻ‬:‫نت ِ ل؟ فقال‬
“Tidak seorang pun diantara kalian kecuali telah dicatat baginya tempat kembalinya
disurga atau di neraka”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita tidak
bersandar saja kepada Takdir? Rasulullah n menjawab: “Tidak, tapi beramallah kalian,
karena setiap orang akan dimudahkan untuk beramal sesuai takdirnya diciptakan”.
Kemudian Rasulullah n membaca firman Allah k:
ْ ‫( َو َأ ﱠما َمن َبخ َل َو‬7) ‫( َف َس ُن َ ّس ُر ُه ل ْل ُ ْس َر ٰى‬6) َ ‫ص ﱠد َق با ُ ْس‬
ٰ َ ‫اس َت ْغ‬ َ ‫( َو ﱠات َقى َو‬5) ‫َف َأ ﱠما َم ْن َأ ْع َطى‬
ِ ِ ِ ِ
ْ ُ َ َ ْ ‫َ ﱠ‬
(10) ‫( ف َسن َ ِ ّس ُر ُه ِللعسر ٰى‬9) ٰ ‫( َوكذ َب ِبا ُ ْس‬8)
َ ْ ُ

“Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya

1000
HR. Muslim (no. 2664)
564 Mata Air Yang Jernih

cukup, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar.”. (QS. Al-Lail: 5-10)1001
Kelima: Agar seorang hamba memiliki hati yang bertawakal hanya kepada Allah Zat
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, optimis dan berbaik sangka kepada Allah
k dalam menjalani aktifitas kehidupan, dan tidak mengeluh jika rencana dan cita-
citanya tidak sesuai harapan, dengan mengambil hikmah dari apa yang sudah Allah k
tetapkan, serta tidak menyandarkan keburukan kepada Allah k.
ُ ‫السم ُيع ْال َعل‬
‫ﱠ ﱠُ ُ َ ﱠ‬ ََ ْ ‫ََ َﱠ‬
‫يم‬ ِ ِ ‫ِ ۚ ِإنه و‬ ‫وتو ل ع‬
“Dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui”. (QS. Al-Anfal: 61)
َ َ ُ َ َ ُ َ ََ ْ ‫َ َ ََ َﱠ‬
‫ﱠ ِ ف ُ َو َح ْس ُب ُه ۚ ِإ ﱠن ﱠ َ َب ِالغ أ ْم ِر ِه ۚ ق ْد َج َع َل ﱠ ُ ِل ِ ّل ْ ٍء ق ْد ًرا‬ ‫ومن يتو ل ع‬
“Dan siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sungguh Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. At-
Talaq: 3)
َ ُ َ َ ُ‫َ ﱠ‬ َ ُ َ ُ‫َ ﱠ‬ َ َْ َ
‫َو َع َ ٰ أن تك َر ُ وا ش ْ ًئا َو ُ َو خ ْ ٌ لك ْم ۖ َو َع َ ٰ أن ت ِح ﱡبوا ش ْ ًئا َو ُ َو ش ﱞر لك ْم ۗ َو ﱠ ُ َ ْعل ُم َو أنت ْم ﻻ‬
َ َ َ
‫ْعل ُمون‬
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 216)
Dari ‘Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n mengajarkan salah satu do’a Istiftah, dalam
penggalan terdapat kalimat:
َ َ َْ ‫َ ْ َُْ ُﱡ ُ َ َْ َ َ ﱠ ﱡ‬
‫س ِإل ْي َك‬ ‫ والشر ل‬،‫له ِ يديك‬ ‫وا‬
“Sungguh semua kebaikan ada ditangan-Mu, dan keburukan tidak disandarkan kepada-
Mu”.1002
4. Bentuk-Bentuk Penyimpangan Kepada Takdir
Dalam hal iman kepada takdir sangat banyak bentuk penyimpangan, ada yang
berlebihan dalam menyikapi takdir ada pula bergampangan dan sikap meremehkan.
Sebab terbesar manusia menyimpang dalam masalah takdir, ketika memahami takdir

1001
HR. Bukhari (no. 4947)
1002
HR. Muslim (no. 771)
Mata Air Yang Jernih 565

dengan analogi akal dan perasaan. Maka dari itu kita akan coba kenali beberapa bentuk
penyimpangan dalam hal takdir.
Pertama: Menghalalkan maksiat dan kekufuran dengan alasan suratan takdir.
Keyakinan sebagian manusia beralasan dengan takdir untuk menghalalkan
kezhaliman, pekerjaan yang haram dan maksiat. Dengan dalil “Sudah suratan takdir,
Allah sudah takdirkan begini”.
Ini adalah kaidah yang rusak, karena perbuatan zhalim dan maksiat adalah jalan
keburukan yang manusia diberi akal dan kemampuan memilih oleh Allah k. Ada
jalan yang baik dan ada jalan yang lurus, ada jalan maksiat menuju neraka, ada pula
jalan ketaatan menuju surga. Kaidah berdalih dengan Takdir untuk membela dan
bertahan di atas perbuatan maksiat telah digunakan jauh hari oleh orang-orang musyrik
Jahiliyyah. Allah k berfirman:
َ ‫ين َأ ْش َر ُكوا َل ْو َش َاء ﱠ ُ َما َأ ْش َر ْك َنا َوَﻻ َآب ُاؤ َنا َوَﻻ َح ﱠر ْم َنا من َ ْ ء ۚ َك َٰذل َك َك ﱠذ َب ﱠالذ‬
‫ين ِمن‬ َ ‫َي ُقو ُل ﱠالذ‬
ِ ِ ٍ ِ ِ
َ َ َْ ُ َ ٰ‫َ ْ ْ َ ﱠ‬
‫قب ِل ِ م ح ذاقوا بأسنا‬
“Orang-orang yang mempersekutukan Allah, akan mengatakan: “Jika Allah
menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan
tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apapun, Demikian pulalah orang-
orang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan
siksaan Kami.”. (QS. Al-An’am: 148)
َ َ َُ َ ‫َ ﱠ‬ َ َ َ ُ ْ َ َ ‫ََ َ ﱠ‬
‫ين أش َركوا ل ْو ش َاء ﱠ ُ َما َع َب ْدنا ِمن ُدو ِن ِه ِمن ْ ٍء ن ْح ُن َوﻻ َآباؤنا َوﻻ َح ﱠر ْمنا ِمن ُدو ِن ِه‬ ‫وقال ال ِذ‬
ُ‫الر ُسل إ ﱠﻻ ْال َب َﻼ ُغ ْاﳌُب ن‬ َ َ َ َ َ َ َ ٰ َ
‫ِمن َ ْ ٍء ۚ كذ ِلك ف َع َل ال ِذين ِمن ق ْب ِل ْم ۚ ف َ ْل ع ﱡ‬
‫ﱠ‬ َ
ِ ِ ِ ِ
“Dan berkatalah orang-orang musyrik: “Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak
akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami,
dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya”. Demikianlah yang
diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul,
selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. (QS. Al-An’am: 35)
Dalam dua ayat yang mulia ini tampak jelas bahwa orang-orang musyrik jahiliyah,
bahwa mereka berdalih untuk bertahan membela perbuatan syirik mereka atas
kehendak dan izin Allah k. Ini juga yang kita temukan di sebagian masyarakat kita,
mereka berbuat kesyirikan, kezhaliman, mengambil pekerjaan di Lembaga ribawi
apalagi kalau naik kelas Manager, para pelacur yang menjual kehormatan untuk sesuap
nasi, para pencuri, dan seterusnya. Dalih mereka persis seperti orang musyrik jahiliyah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t (w.728 H), menukilkan sebuah kisah yang
pernah terjadi dizaman ‘Umar bin Khaththab z,
َ َ ‫ َ َأ َنا َأ ْق َط ُع َي َد َك ب َق‬:‫ال َل ُه‬
َ ‫ َف َق‬،‫ض ِاء ﱠ ِ َو َق َدر ِه‬ َ ‫َأ ﱠن َر ُج ًﻼ َس َر َق َف َق‬
َ ‫ َس َر ْق ُت ب َق‬:‫ال ل ُع َم َر‬
‫ض ِاء ﱠ ِ َوق َد ِر ِه‬ ِ ‫و‬ ِ ِ ِ
566 Mata Air Yang Jernih

“Bahwa seorang pencuri berkata kepada ‘Umar, “Saya mencuri dengan suratan takdir
dan kehendak Allah!” Maka Umar bin Khattab z berkata: “(Baiklah, kalau
demikian) Saya juga akan memotong tanganmu dengan takdir dan kehendak-Nya”.1003
Para ulama menyebutkan kaidah dalam hal ini bahwa;
َْ ْ َ َ َ‫الق َد ُر َي ْح َت ﱡج به ع ْن َد ْاﳌ‬
َ
‫صا ِئ ِب ﻻ ِعن َد اﳌ َعا ِئ ِب‬ ِ ِِ
“Takdir dijadikan argumetasi ketika musibah bukan membenarkan maksiat”.
Disebutkan dalam kitab Iitsaru Al-Haq ‘ala Al-Khalq:
َ َ َ َ َ‫َو َق ْد َأ ْج َم َع َأ ْ ُل ْاﻹ ْس َﻼم َع َ َأ ﱠن ْال َق َد َر َي َت َع ﱠزى به َأ ْ ُل ْاﳌ‬
‫صا ِئ ِب َوﻻ َي ْحت ﱡج ِب ِه ِ ْ اﳌ َعا ِئ ِب‬ ِِ ِ ِ
“Dan Para ulama Islam telah sepakat (ijma’) bahwa takdir digunakan untuk menghibur
orang-orang yang ditimpa musibah, dan tidak boleh beralasan (berhujjah) dengannya
dalam urusan maksiat”.1004
Ketiga: Meninggalkan sebab yang disyariatkan, dan mengambil sebab yang
diharamkan.
Allah k menjadikan sebab-sebab yang di bolehkan dalam hidup ini untuk para
hamba-Nya agar berbuat sesuai kehendak dan ketetapan-Nya. Seorang hamba wajib
menempuh sebuah sebab yang bisa mengatarkan pada tujuan, adapun hasil nya
diserahkan kepada Allah k.

Syariat islam bukan syariat uji coba dan meniadakan sebab. Orang yang
meremehkan sebab menunjukkan lemahnya akal dan seakan bermain-main dengan
agama Allah k. Namun orang yang murni bersandar kepada sebab tanpa melibatkan
Allah k sedikitpun, maka ia jatuh pada kekufuran. Makan dan minum adalah sebab
untuk menghilangkan lapar dan dahaga. Nikah adalah sebab untuk mendapatkan
keturunan. Menghindar dari binatang buas untuk keselamatan. Dalam kehidupan nyata,
mustahil lapar akan hilang jika tidak ada usaha untuk menghilangkan lapar.
Istilah “Indak aja bapantang mati” (jika ajal belum datang maka maut tidak akan
menghampiri), adalah sebuah kaidah yang butuh rincian, jika ungkapan ini yang di
maksud takdir ketetapan yang ada disisi Allah k, maka itu benar, namun tak
seorangpun yang tahu. Namun jika difahami dengan modal semangat tanpa
mengindahkan sebab kemudian dia meminum racun, menghadang binatang buas,
meremehkan Covid-19, maka ini kejahilan dan berolok-olok dengan dalih Takdir. Ajal
memang di tangan Allah k, namun tidak seorangpun tahu kapan dan apa sebab ajal
itu datang. Menghindari dan menempuh sebab adalah perkara yang dituntut syari’at.

1003
Minhaj Sunnah An-Nabawiyyah 3/234
1004
Iitsaru Al-Haq ‘ala Al-Khalq fii Ar-Radd ‘alaa Al-Khilaafaat ilaa Al-Mazahibi Al-Haq 1/281, Abu Al-
Wazir Al-Yamani t, (w. 840 H).
Mata Air Yang Jernih 567

َ َ ْ ُ َْ ‫ْ ﱠ‬ َ
‫النخل ِة َسا ِقط َعل ْي ِك ُرط ًبا َج ِنيا‬ ‫َو ُ ِّزي ِإل ْي ِك ِب ِجذ ِع‬
“Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”. (QS. Maryam: 25)
Dalam ayat yang mulia ini, Allah k memerintahkan Maryam o untuk
mengambil sebab dengan menggoyang pohon kurma, sementara dia dalam kondisi
lemah dan sakit untuk melahirkan.
Para Nabi r, orang-orang shaleh dan para wali Allah k dari zaman ke zaman,
tidak pernah meremehkan sebab. Nabi Musa p lari dari kejaran Fir’aun karena akan
membahayakan nyawanya. Kalimullah menggunakan tongkat untuk membantu
binatang ternaknya dan kebutuhan lainnya. Nabi Muhammad n berperang dengan
menggunakan baju besi dua lapis untuk melindungi tubuh dari serangan musuh.
Padahal mereka para utusan Allah k dan super wali dan asli kesalehan mereka.

Maka sangat aneh sebagian orang atau jamaah dakwah tertentu dalam memahami
tentang takdir dan kebesaran Allah k, kemudian berkata “Masukkan kebesaran Al-
Khaliq ke dalam hati dan keluarkan kebesaran makhluk”, sembari mengabaikan sebab
dan hal yang menyebabkan kerusakan, aneh namun itulah kenyataan.
Ketiga: Meragukan ilmu Allah k secara sempurna dan terperinci

Keyakinan ini dikenal dengan istilah “Al-Amru Unuf” bahwa Allah k tidak
mengetahui suatu perkara kecuali setelah terjadi, tidak didahului ilmu dan takdir Allah
k. Keyakinan semacam ini sudah muncul di masa para Sahabat g masih hidup.

Dari Yahya bin Ya’mar v dia berkata:


‫ص َر ِة َم ْع َب ٌد ا ْ ُ َ ﱡ‬
ْ ‫ال ْال َق َدرب ْال َب‬َ ‫ان َأ ﱠو َل َم ْن َق‬
َ َ
ِ ِِ ِ
“Orang yang pertama kali muncul berbicara tentang takdir (meniadakan ilmu Allah
yang azali) di kota Basrah adalah Ma’bad Al-Juhani”. (dikafirkan oleh para ulama).
Kemudian ada beberapa orang yang bertanya kepada sahabat Abdullah bin Umar c:
َ َْ ََ ْ ْ َ ‫َ ُْ َ ََﱠ‬ ْ ٌ َ َََ َ ََ ْ َ ُ ‫ََ َ ْ ﱠ ْ َ ﱠ‬
‫ َوأ ﱠ ُ ْم‬،‫ َوذك َر ِم ْن شأ ِ ِ ْم‬،‫ َو َ تقف ُرون ال ِعل َم‬،‫اس َيق َر ُءون الق ْرآن‬‫أبا عب ِد الرحم ِن ِإنه قد ظ ر ِقبلنا ن‬
ٌ ُُ َْ َ َ َ َ َ
‫ َوأ ﱠن اﻷ ْم َرأنف‬،‫َي ْز ُع ُمون أ ْن ﻻ ق َد َر‬
“Wahai Abu Abdirrahman, sungguh telah muncul dari kalangan kami sekelompok
orang yang membaca Al-Quran dan berlebih-lebihan dalam perkara ilmu (Takdir Allah),
dan dia menyebutkan penyimpangan mereka bahwasanya kelompok itu meyakini tidak
568 Mata Air Yang Jernih

ada Qadar (ketetapan dan ilmu Allah yang terperinci), dan mereka meyakini bahwa
perkara itu “Unuf” (Allah mengetahui segala perkara setelah terjadi)1005”.
Maka Abdullah bin ‘Umar c berkata:
ّ ‫ َو َأ ﱠ ُ ْم ُب َر ُآء م‬،‫ُ ْم َأ ّ ي َبري ٌء م ْ ُ ْم‬
ِِ ِ ِ ِ ْ ‫يت ُأ َول ِئ َك َف َأ ْخ‬
َ َ َ َ
‫ف ِإذا ل ِق‬
ِ
“Jika kalian bertemu mereka maka sampaikanlah bahwa aku berlepas diri dari mereka
dan mereka berlepas diri dariku.
Kemudian Abdullah bin Umar c bersumpah seraya berkata:
َْ ْ ْ ُ َ َ َ ُ َ َ ََْ ً َ َ ُ ُ َ ْ ْ َ َ ‫َ ْ َ ﱠ‬
‫ﷲ ِمن ُه َح ﱠ ُيؤ ِم َن ِبالق َد ِر‬ ‫ فأنفقه ما ق ِبل‬،‫لو أن ِﻷح ِد ِ م ِمثل أح ٍد ذ با‬
“Seandainya salah seorang dari mereka berinfak dengan emas sebesar gunung uhud,
maka Allah tidak akan menerima infak itu sampai dia beriman kepada Takdir”.1006
Keempat: Berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah k, sebagaimana kejadian di
berbagai negeri, ramainya kasus orang-orang yang gantung diri karena terlanjur berbuat
dosa, sulitnya ujian dan pahitnya kehidupan, seakan kiamat telah tegak atasnya, yang
pada akhirnya minum racun tikus atau baygon anti nyamuk, gantung diri, tejun bebas
dari bangunan tinggi untuk mengakhiri hidup, seakan itu solusi jitu dimasa sulit. Ini
merupakan bentuk keringnya hati dan pemikiran dari iman kepada Takdir.
ُ‫َ ﱠ‬ َ ُ َ ُ‫َ ﱠ‬ َ َْ َ
ۗ ‫َو َع َ ٰ أن تك َر ُ وا ش ْ ًئا َو ُ َو خ ْ ٌ لك ْم ۖ َو َع َ ٰ أن ت ِح ﱡبوا ش ْ ًئا َو ُ َو ش ﱞرلك ْم‬
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 216)
َ َْ َْ ‫ﱠ‬ ُ ‫َوَﻻ َت ْي َأ ُسوا ِمن ﱠر ْوح ﱠ ِ ۖ إ ﱠن ُه َﻻ َي ْي َأ‬
‫س ِمن ﱠر ْو ِح ﱠ ِ ِإﻻ الق ْو ُم ال ا ِف ُرون‬ ِ ِ
“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. Yusuf: 87)
َ ‫ﱠ ﱡ‬
‫الضالون‬
‫ﱠ‬ ُ َْ َ ‫َق‬
‫ال َو َمن َيقنط ِمن ﱠر ْح َم ِة َرِّ ِه ِإﻻ‬
“Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya,
kecuali orang-orang yang sesat". (QS. Al-Hijr: 56)
‫ﱠ ْ َ ﱠ ﱠ ﱠَ َ ْ ُ ﱡ‬
َ ‫الذ ُن‬
ً ‫وب َجم‬ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ََٰ َُ ْ َ َ ‫ُ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫يعا‬ ِ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫غ‬ ‫ن‬‫إ‬ ۚ ‫ة‬
ِ ِ ِ ‫م‬‫ح‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫وا‬ ‫ط‬ ‫قل يا ِعب ِادي ال ِذين أسرفوا ع أنف ِس ِ م ﻻ تقن‬

1005
Yang pertama mengingkari takdir adalah Ma’bad al-Juhani. Sekte itu dikenal dengan qodariyyah,
dan darinya lahir turunan penyimpangan yang bervariasi.
1006
HR. Muslim (no. 8)
Mata Air Yang Jernih 569

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka


sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya”. (QS. Az-Zumar: 53)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ ْ َ َ ُ َ َْ َ ََ ْ ْ
‫است ِع ْن ِبا ﱠ ِ َوﻻ ْ ِ ْز‬ ‫ و‬،‫اح ِرص ع ما ينفعك‬
“Bersemangatlah untuk perkara yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada
Allah dan jangan meresa lemah”.1007
ْ ْ َ
(6) ‫( ِإ ﱠن َم َع ال ُع ْس ِر ُ ْس ًرا‬5) ‫ف ِإ ﱠن َم َع ال ُع ْس ِر ُ ْس ًرا‬
“Karena sungguh sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Insyirah: 6-7)
ْ َ ََ ّ َ َ ْ ْ ْ َ ْ َ
‫ فف ِك ْر ِ ْ أل ْم ش َر ْح‬... ‫ِإذا اشت ﱠدت ِب َك ال َبل َوى‬
Jika beratnya ujian hidup menyapamu, maka renungkanlah surat Alam Nasyrah
َْ َ ‫َ َﱠ‬ َ َ
‫ ِإذا فك ْرت ُه تف َر ْح‬... ‫ف ُع ْس ٌر َب ْ ن ُ ْس َرْ ِن‬
Satu kesulitan diapit dua kemudahan, jika engkau fikirkan engkau akan bahagia1008

Demikian juga sifat sombong dan angkuh atas kelebihan yang Allah k berikan.
Lupa menyandarkan kelebihan dan karunia kepada Allah Zat Yang Maha Kaya.
Sebagaimana Qarun yang lupa menyandarkan nikmat harta kepada Allah k.
ْ ََ ُ ُ ُ َ ‫َ َ ﱠ‬
ِ ‫ال ِإنما أو ِت ته ع ٰ ِعل ٍم ِع‬
‫ندي‬ ‫ق‬
“Qarun berkata: “"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada
padaku".”. (QS. Al-Qashas:78)
Kami berharap kepada Allah k semoga Dia masukkan kita kepada golongan
orang yang beriman, bersikap Taslim dengan apa yang datang dari Allah k dan Rasul-
Nya sesuai yang di fahami As-Salafu as-Shaleh umat ini, walaupun kualitas keimanan
kita tidak akan pernah sama dengan kualitas keimanan para As-Salaf, namun mengikuti
mereka dalam pokok-pokok keimanan adalah sebuah kemuliaan. Dari Tammam bin
Najih, Al-Hasan Al-Bashri t ditanya tentang apa itu Iman, beliau v menjawab:
‫ َوا ْ َ ﱠنة َو ﱠ‬،‫ َو ُك ُتبه َو ُر ُسله‬،‫ َو َم َﻼئ َكته‬، ‫ َفإ ْن ُك ْن َت َ ْس َأ ُل َعن ْاﻹ َيمان با‬،‫ان إ َيم َانان‬ُ ‫ْاﻹ َيم‬
،‫الن ِار‬ ِ ِِ ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ٌ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ
‫ﷲ عزوج ﱠل‬ ِ ‫ و ِ ن كنت سأل ِ عن قو ِل‬،‫ فأنا مؤ ِمن‬،‫اب‬ ِ ‫والبع ِث وا ِ س‬

1007
Shahih Muslim (no. 2664)
1008
Al-Futuhaat Ar-Rabbaniyyah ‘alaa Al-Azkaari An-Nawawiyyah 7/837, Muhammad bin ‘Alan t
570 Mata Air Yang Jernih

“Iman itu terbagi dua. Jika engkau bertanya kepadaku tentang Iman kepada Allah, Para
Malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, adanya surga dan neraka, hari berbangkit
dan adanya hisab maka aku beriman. Dan jika engkau bertanya kepadaku tentang Iman
dalam firman k Allah:
َ ً ُ َ ْ ُ َ ُُ ْ َ ُ َ َ ‫ﱠ َ ُْ ْ ُ َ ﱠ‬
‫ين ِإذا ذ ِك َر ﱠ ُ َو ِجلت قلو ُ ُ ْم َو ِ ذا ت ِل َيت َعل ْ ِ ْم َآيات ُه َز َاد ْ ُ ْم ِإ َيمانا َو َع ٰ َرِّ ِ ْم‬ ‫ِإنما اﳌؤ ِمنون ال ِذ‬
َ ُ ْ ُ ْ ٰ َ ُ َ ُ ُ ْ ُ َ ََ ‫ﱠ َ ُ ُ ن ﱠ َ ﱠ‬
ْ َ َ َ َ ُ‫ََ َﱠ‬
‫( أول ِئ َك ُ ُم اﳌؤ ِمنون َحقا‬3) ‫نفقون‬ ِ ‫( ال ِذين ي ِقيمو الصﻼة و ِمما رزقنا م ي‬2) ‫يتو لون‬
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-
orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami
berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya”.
َ َ ََ َ ََ
‫ﷲ َما أ ْد ِري أنا ِم ْ ُ ْم أ ْو ﻻ‬
ِ ‫فو‬
“Maka demi Allah, aku tidak tahu, apakah aku bagian dari mereka atau tidak”.1009

1009
Riwayat Al-Baihaqi dalam Al-I’tiqad 1/182
Mata Air Yang Jernih 571

BAB VI

KARAMAH PARA WALI ALLAH l

Membenarkan karomah para wali Allah merupakan bagian dari aqidah Islam, ahlu
sunnah as-salafiyyah. Karamah maksudnya kejadian luar biasa yang Allah berikan
kepada hamba-hamba-Nya yang Dia cintai karena sebab keimanan yang shahih,
bertauhid, ta’at beribadah lagi bertaqwa dan amal perbuatannya mulia sesuai dengan
petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah Rasulullah n. Karamah merupakan karunia Allah,
sebagai bentuk kemuliaan dan pertolongan terhadap hamba-hamba-Nya yang Dia
kehendaki. Hal itu akan senantiasa ada sampai hari kiamat nanti.
Kebenaran adanya Karamah bagi wali Allah telah di tetapkan didalam Nash Al-
Quran, Sunnah yang shahih dan kesepakatan para ulama yang mu’tabar disetiap zaman.
Para wali Allah f adalah seluruh orang-orang beriman dengan keimanan yang shahih,
dan bertaqwa kepada Allah. Allah k berfirman:
َ ُ ُ َ ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َ َ ٌ َ َ َ ََ
(63) ‫ين َآمنوا َو انوا َي ﱠتقون‬ ‫( ال ِذ‬62) ‫أﻻ ِإ ﱠن أ ْو ِل َي َاء ﱠ ِ ﻻ خ ْوف َعل ْ ِ ْم َوﻻ ُ ْم َي ْح َزنون‬
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertakwa”. (QS. Yunus: 62-63)
Diriwayatkan dari Suhail bin Abi Shaleh t dari ayahnya, seorang lelaki bertanya
kepada Abu Hurairah z,
َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ ََْ َ َ َْ َ َ َ َ َ ً َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ‫َ ﱠ‬
‫ ِإذا َرأ ْيت‬:‫ال‬‫ فكيف صنعت؟ ق‬:‫ عم قال‬:‫ أخذت ط ِر قا ذا ش ْو ٍك؟ قال‬:‫ال‬ ‫ما التقوى؟ ق‬
َ ‫ص ْر ُت َع ْن ُه َق‬
َ ‫ َذ‬:‫ال‬ َ َ
ُ ‫الش ْو َك َع َد ْل ُت َع ْن ُه أ ْو َج َاو ْزُت ُه أ ْو َق‬
‫الت ْق َوى‬
‫اك ﱠ‬ ‫ﱠ‬
“Apa itu Taqwa? Abu Hurairah z berkata: “Apakah engkau pernah melewati suatu
jalan yang padanya ada duri-duri? Dia menjawab,”Ya, pernah”.
Abu Hurairah z berkata: “Apa yang kamu lakukan (ketika melewati jalan itu)?”

Dia menjawab; “Apabila aku melihat duri, aku berhati-hati, menghindarinya dan aku
akan menjaga diri darinya”. Abu Hurairah z berkata: Itulah Taqwa”.1010

Berkata Thaliq bin Habib t:


ُ ََ ‫َ ﱠ َ ْ ُ َ َ َ ﱠ ََ ْ َُْ َ َ ْ َ َ ﱠ‬ ُ َ َ ‫ﱠ ْ َى َ ْ َ ْ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ور ِم َن‬
ٍ ‫ن‬ ‫ع‬ ِ ‫ة‬ ‫ي‬‫ص‬ِ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫أ‬‫و‬ ، ِ ‫اب‬‫و‬ ‫ث‬ ‫و‬ ‫ج‬‫ر‬ ‫ت‬ ِ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫ور‬
ٍ ‫ن‬ ‫التقو أن عمل ِبطاع ِة ِ ع‬
‫ﱠ َ َ ُ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ِ تخاف ِعقاب‬

1010
Az-Zuhd 1/350 (no. 963), Imam Al-Baihaqi
572 Mata Air Yang Jernih

“Taqwa itu engkau beramal karena ta’at kepada Allah, sesuai petunjuk dari Allah,
berharap pahala dari Allah. Dan engkau meninggalkan maksiat kepada Allah karena
petunjuk dari Allah, dan takut akan azab Allah”.1011
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َُْ َ َ ْ
‫َمن َع َادى ِ َو ِليا فق ْد آذنت ُه ِبا َ ْر ِب‬
“Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perperangan dengannya”.1012
Sifat-sifat wali Allah disebutkan oleh Allah dalam al-Quran seperti
sifat‘Ibaadurrahman dalam surat al-Furqan ayat 63-74, dan dalam hadist-hadist yang
shahih, sifat para wali Allah adalah orang-orang beriman kepada Allah dengan
keimanan yang benar, bertauhid, mendirikan shalat, berpuasa, perbuatannya mulia dan
terpuji sesuai dengan Hadist yang shahih dari Rasulullah n.

Adapun orang yang tidak shalat, ucapannya ngawur, nyoret rumah, sabotase mobil
gak karuan, bersemedi di gunung kawi, atau bertapa di tepi air tanpa baju dalam waktu
berbulan-bulan, sampai-sampai semak belukar menutupi badannya, ini bukan wali
Allah, tapi khurafat dan wali syaithan.1013
• Syarat dan ketentuan sesuatu dikatakan karamah harus memenuhi 3 ketentuan :

Pertama: Karamah itu tidak bertentangan dengan hukum syari’at dan kaidah agama.
Kedua : Berlaku bagi orang hidup.
Ketiga : Terjadi ketika kondisi butuh atau darurat, dan tidak berlaku setiap saat.

Diantara bentuk karamah para wali Allah k yang disebutkan dalam nash wahyu
seperti penjagaan Allah terhadap para Pemuda ashabul al-Kahfi yang tidur 309 tahun
dalam goa tanpa perubahan jasad, tatkala mereka menghindari perbuatan syirik, demi
menjaga Tauhid yang murni kepada Allah. Karamah Maryam binti ‘Imran yang
diberikan makanan surga oleh Allah.1014
Kisah 3 orang pemuda yang pintu goa tertutup batu besar, kisah bayi berbicara di
kisah Juraij, Ashabu al-Ukhdud, Karamah yang di alami khalifah ‘Umar bin Khatab
dengan pasukan perang, karamah Sa’ad bin Abi Waqqas dengan pasukannya
menyeberangi sungai yang dalam di perang Al-Qadisiyyah, karamah sahabat Usaid bin

1011
Jaami’ al-‘Uluum walhikam 1/400. Imam Zainuddin Ahmad bin Rajab al-Hambali (w. 795 H)
1012
HR. Shahih Bukhari (no. 6502)
1013
Seperti kisah sunan kali jogo yang cukup laris diceritakan oleh sebagian guru didik di sekolah-
sekolah islam, dalam prodi “Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)”, hal ini sudah penulis dengar semasa di
bangku sekolah menengah. Demikian buruknya cerita-cerita khurafat yang masuk ke dalam kurikulum
Pendidikan, yang boleh jadi bersumber dari dongeng buku 1001 malam, diwariskan, dikonsumsi oleh
generasi didik. Belum lagi prodi ilmu kalam, filsafat dan prodi lainnya yang merusak aqidah generasi
Islam. Semoga Allah perbaiki kurikulum Pendidikan di negri kita.
1014
Baca Surat Al-Kahfi ayat 13-25, Ali-Imran ayat 37-40
Mata Air Yang Jernih 573

Hudair ketika membaca Al-Quran, dan masih banyak karamah para sahabat g, tabi’in
dan para ulama salaf umat ini yang bertauhid dan Mutaba’ah dengan sunnah Nabi n.

Imam Az-Zahabi v menyebutkan dalam as-Siyar, kisah seorang Ulama al-


Muhaddist syaikhul Islam Bunan al-Hammal Abu al-Hasan bin Muhammad bin
Hamdani t, yang terkenal dengan ketaqwaan, amar ma’ruf nahi mungkar nya di
jalan Allah. Ketika beliau t di hukum oleh seorang penguasa zalim di Mesir yang
bernama Ibnu Tuulun, beliau di masukkan ke sebuah tempat yang didalamnya telah
tersedia binatang buas lapar yang siap menerkam. Kemudian binatang itu mendekati
beliau tanpa menyakiti sedikitpun. Ketika beliau keluar dengan selamat, orang-orang
bertanya;
َ ُ َْ َ َ ‫ﱠ‬
‫َما ال ِذي ان ِ قل ِب َك َح ْيث ش ﱠم َك؟‬
“Apa yang ada dalam hati mu ketika singa itu menciummu?
Beliau t menjawab:
ُ ّ ‫ُك ْن ُت َأ َت َف ﱠك ُر ُسؤر‬
‫الس َب ِاع َول َعا ِ َ ا‬
ِ ِ ِ
“Pada saat itu aku berfikir tentang hukum fiqih jilatan dan air liurnya?1015
A. SEBAB - SEBAB TERJADINYA KARAMAH
Karamah merupakan buah istiqamah mengikuti sunnah Nabi n, tunduk, patuh dan
ridha menjalankan hukum al-Quran dan petunjuk Rasulullah n. Karamah tidak diukur
dengan akal, perasaan dan pengakuan banyak orang, akan tetapi di ukur dengan Dalil
Syar’i. Seorang muslim yang beriman terkadang diberi karamah oleh Allah k, untuk
menunjukkan hujjah dan kebenaran kepada musuh, dan untuk menguatkan keimanan
seorang hamba agar dia semakin istiqamah diatas syari’at agama Allah. Oleh karenanya
tidak banyak ditemukan terjadinya karamah pada kehidupan para Sahabat g, karena
mereka adalah generasi terbaik dalam keimanan. Maka tidak adanya karamah seorang
muslim bukan indikasi kelemahan iman. Berkata Imam Ibnu Taymiyah t:
َ ُ ‫َو ﱠن َما َغ َاي ُة ْال َك َر َامة ُل ُز‬
‫وم ِاﻻ ْس ِتق َام ِة‬ ِ ِ
“Karamah tertinggi itu adalah mampunya seseorang istiqamah diatas keta’atan”.1016
Namun kesalahan sebagian manusia dalam menyikapi karamah para wali Allah k,
ada yang mengingkari seperti sekte Jahmiyyah, Mu’tazilah 1017 . Dan ada pula yang
berlebihan (ghuluw) dalam urusan karamah para wali, seperti sekte tarikat sufi bathini
ekstrem dan syi’ah.

1015
As-Siyar 11/299
1016
Majmu’ Fatawa 11/298, Al-Farqu baina Auliya Ar-Rahman wa awliya as-syaithan 1/349
1017
Aliran Jahmiyyah dinisbatkan kepada Jaham bin Safwan, Mu’tazilah dari Washil bin ‘Atho’
574 Mata Air Yang Jernih

Karamah berbeda dengan Mu’jizat dan khurafat. Mu’jizat hanya diberikan kepada
para Nabi dan Rasul r untuk melemahkan musuh dakwah. Adapun karamah
diberikan untuk hamba-hamba Allah yang beriman, bertauhid dan amal perbuatannya
mesti sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah yang shahih. Adapun khurafat adalah
kejadian luar biasa yang berasal dari syaithan, seperti sihir, berjalan diatas air, kebal
benda tajam, makan serpihan kaca, tahan api dan lainnya. Khurafat ini bersifat
dimunculkan setiap saat, dijadikan laga pertunjukan, di pamerkan para budak iblis
untuk menipu umat, kepentingan dunia, mengais harta dan kedudukan di mata manusia.
Ahlu sunnah as-Salafiyyah meyakini bahwa tidak semua kejadian aneh diluar
kebiasaan normal itu karamah, boleh jadi itu sihir, takhayyul, sulap, kedustaan, cerita
dongeng kaum sufi yang berlebihan mengangungkan karamah wali. Berkata Yunus bin
Abdul A’laa as-Sadafi t. Aku berkata kepada imam as-Syafi’i t, bahwa Imam
Al-Laist bin Sa’ad t berkata:
‫ض ْوا َأ ْم َر ُه َع الك َتاب َو ﱡ‬
‫الس ﱠنة‬ ُ ‫ فﻼ َ ْغ ﱡ ْوا به َح ﱠ َ ْعر‬:‫َع اﳌاء‬
ِ ْ ‫الر ُج َل َي‬
‫م‬ ُ ‫إذا َر َأ‬
‫يتم ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Jika kalian melihat seseorang berjalan diatas air, maka jangan tertipu dengannya
sampai engkau menyesuaikan perbuatannya dengan al-Quran dan As-Sunnah”.
Maka Imam As-Syafi’i v menjawab:
ْ َ َ َ ‫الر ُج َل‬ ََ ْ َ ُ ُ ْ َ‫ﱠ‬
‫ فﻼ غ ﱡ ْوا ِبه‬:‫ َو َ ِط ُ ِ ال َو ِاء‬،‫اﳌاء‬
ِ ‫ع‬ ِ
ْ
‫م‬ ‫ي‬ ‫ﱠ‬ ُ
‫يتم‬‫أ‬ ‫الليث َر ِح َمه ﷲ ُ! بل إذا ر‬ ‫قصر‬
“Masih kurang pernyataan Al-Laist, semoga Allah merahmatinya, bahkan jika kalian
melihat orang berjalan diatas air dan terbang di udara, maka jangan tertipu
dengannya”.1018
Berjalan diatas air, tahan peluru atau benda tajam, dan semisalnya bukanlah perkara
yang aneh dan ajaib. Hal serupa banyak terjadi pada sosok tertentu, bahkan terjadi pada
ahli maksiat dan orang-orang kafir. Dajjal sendiri diberikan kemampuan untuk
melakukan perkara-perkara yang diluar kebiasaan manusia, super hebat. Dajjal bisa
menghidupkan orang mati, menurunkan hujan, mengeluarkan emas atau harta dari perut
bumi, namun hal itu bukanlah karamah dan kelebihan yang layak dihargai, melainkan
fitnah ujian keimanan. Berkata Abu Yazid al-Bustami t:
َ َ ُ َْ ‫َ ﱠ‬
‫ظر ْوا ك ْيف‬
َْ َ ََ ْ َ
‫ ح تن‬،‫ فﻼ غ ﱡ ْوا ِب ِه‬:‫ َح ﱠ ْيرف َع ِ ال َ َو ِاء‬،‫ات‬ َ ‫َل ْو َن َظ ْرُت ْم إ َ َر ُجل ٍ ُأ ْع ِط َي ِم َن‬
ِ ‫الكر َام‬
‫ﱠ‬
‫اب الش ِرْ َعة‬ َ َ ْ ُ ُ ْ ْ َ ّ ْ ‫َ ُ َْ ُ ْ َ َْ َ ﱠ‬
ِ ‫ و ِحف ِظ ا دو ِد وآد‬، ِ ‫ت ِجدونه ِعند اﻷم ِر والن‬
“Jika engkau menyaksikan seseorang diberikan berbagai karamah sampai dia bisa
terbang di udara, maka jangan tertipu sampai engkau memeriksa bagaimana

1018
Majmu’ al-Fataawa 11/467. Tarikh Baghdad 7/104
Mata Air Yang Jernih 575

perbuatannya dalam hal perintah dan larangan Allah, penjagaan nya dalam aturan dan
adab syari’at.1019
Faidah: Tidak benar klaim dusta kaum tarikat sufi, bahwa wali Allah jika sudah
majzub, sampai maqom tertentu bisa menjadi gila, tidak sadarkan diri, ngawur dalam
ucapan, senewen dalam perbuatan, tidak pakai celana, amburadul dalam pakaian, boleh
maksiat dan tidak wajib shalat. Ini adalah kedustaan besar dalam syariat, penghinaan
terhadap Allah k. Bagaimana wali yang disandarkan kepada Allah f bisa gila dan
perbuatannya menyelisihi syariat, tidak shalat dan bermaksiat. Para sahabat g adalah
para wali Allah k, tapi tidak seorang pun yang gila karena rindu dan cinta kepada
Allah. Padahal para sahabat g telah di jamin masuk surga. Rasulullah n di saat sakit
sebelum wafat, dipapah untuk shalat berjamaah.
Orang yang keadaannya gila bagi orang tarikat sufi justru diyakini wali, di ambil
berkah, dicium tangannya, di kasih rokok, dikelilingi bersama-sama, dibacakan
shalawat dengan rebananya. Sebuah pemandangan yang aneh tapi kenyataan, orang gila
di hormati untuk dijadikan sumber keberkahan. Sungguh orang yang mencari berkah
dengan orang gila, simpatisan, membenarkan, membela justru mereka lebih gila. Hilang
akal sehat karena ghuluw1020.
Memang diantara sifat wali itu memiliki rasa takut kepada Allah k, dan khauf itu
didalam hati, namun harus terlihat dalam perbuatannya yang terpuji. Karena manusia
menilai dan menghukum zahir perbuatan, adapun apa yang ada di dalam hati manusia
itu urusan Allah. Sungguh amat buruk kebohongan dan perbuatan kaum sufi, dimana
khurafatnya telah memenuhi penjuru negri dan mengotori syari’at yang di bawa Nabi
n. Kebohongan sekte sufi telah merendahkan citra islam, dan membuat manusia lari
dari kebenaran.
Memang orang sufi yang ekstrim meyakini derajat para wali lebih tinggi dari
kedudukan para Nabi dan Rasul r. Sebagaimana pendahulu sufi Ibnu ‘Arabi
berkata:
‫ ُف َو ْ َق ﱠ‬... ‫الن ُب ﱠو ِة َب ْر َزخ‬
ّ ‫الر ُسو ِل َو ُدو َن ْال َو‬ ‫ام ﱡ‬ُ ‫َم َق‬
ِِ ٍ ِ
Kedudukan nabi di barzakh … diatas rasul dibawah maqom wali1021
Oleh karenanya orang-orang sufi sangat berlebihan kepada sosok wali, bahkan
orang gilapun di sembah dan disangka wali. Kaum tarikat sufi begitu mengagungkan1022

1019
Hilyatu al-Auliya 10/40
1020
Bak pepatah: Hilang Patuik dek Katuju (Kudu suka, Hal yang tidak wajar menjadi wajar)
1021
Tabaqat as-Sya’rani 1/68, dinukil dari kitab at-Tasawwuf, al-Mansya’ wa Al-Masaadir 1/188, Ihsan
Ilahi Zahir rahimahullah (w. 1407 H)
1022
Dalam salah satu cuplikan video ceramah, seorang tokoh sufi & filasafat bergelar doktor
hadaahullah dan yang semazhab dengannya, sangat getol mengulang sejarah kelam dan menyuarakan
kesesatan ibnu ‘arabi, dia ber-tarahhum untuknya, disaat yang sama sang doktor ini justru mendoakan
la’nat untuk syaikhul Islam Ibnu Taymiyah t
576 Mata Air Yang Jernih

pendahulu mereka ibnu ‘Arabi, yang memiliki aqidah sesat, dimana para ulama telah
sepakat atas kekafirannya 1023 . Negri mana saja yang dimasuki faham sufi, maka
kerusakan akan merata terjadi, kemuliaan dan izzah umat akan diangkat dari umat ini.
Semoga Allah k selamatkan umat dari buruknya kurafat kaum sufi bathini.

B. PERBEDAAN KARAMAH DAN SIHIR

Ramai orang tidak bisa membedakan antara sihir dan karomah, bahkan sekelas
orang akademisi semisal Profesor saja mengira bahwa aksi perdukunan dan pertunjukan
sihir, ilmu kebal sebagai karamah. Memang antara keduanya memliki kemiripan dari
sisi luar kebiasaan adat manusia. Namun antara keduanya ada perbedaan:
Pertama: Karamah merupakan kemuliaan yang Allah k beri kepada hamba-Nya
yang istiqamah di atas ketaatan kepada Allah. Adapun sihir dilakukan oleh orang fasiq,
ahli bid’ah, budak nafsu, bahkan orang kafir dan Dajjal sekalipun. Allah k berfirman:
َ َ َ َ ْ َ َٰ َ ُ ْ ‫ﱠ‬ َ
‫ِإ ْن أ ْو ِل َي ُاؤ ُه ِإﻻ اﳌ ﱠت ُقون َول ِك ﱠن أك َ ُ ْم ﻻ َ ْعل ُمون‬
“Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa,
tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”. (QS. Al-Anfal: 34)
Kedua: Karamah sifatnya kebetulan, tidak bisa dipelajari, tidak diwariskan dan
orang yang menemukan cendrung menyembuyikan karena takut fitnah. Adapun sihir
(takhayyul) dijadikan pertunjukan dan tontonan untuk mengais proyek duniawi.
َ ْ َ ‫ََ ﱠ َْ َ ْ َ َ ُ َ ُْ َ ﱠ‬
‫اس ْ َ ُبو ُ ْم َو َج ُاءوا ِ ِ ْ ٍر َع ِظ ٍيم‬ ِ ‫فلما ألقوا روا أع ن الن‬
‫اس و‬
“Maka tatkala mereka (tukang sihir) melemparkan, mereka menyulap mata orang dan
menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar
(mena'jubkan)”. (QS. Al-A’raf: 116)
َ
ٰ َ ‫َف ِإ َذا ِح َب ُال ُ ْم َو ِع ِص ﱡ ُ ْم ُي َخ ﱠي ُل ِإ َل ْي ِه ِمن ِ ْ ِر ِ ْم أ ﱠ َ ا َ ْس‬

“Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, dibayangkan kepada Musa


seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka”. (QS. Taha: 66)
Ketiga: Karamah datang dari Allah. Adapun sihir, pelet adalah pertolongan syaithan
dan jin setelah budaknya memberi mahar berupa perbuatan maksiat dan kekufuran.
Tidak dibenarkan seseorang sengaja memperbanyak ibadah agar ia peroleh
karomah. Apalagi melakukan wirid-wirid dan bacaan-bacaan tertentu sekian ribu kali
agar karomahnya semakin kencang. Ini adalah ritual dan doktri yang tidak ditopang
oleh dalil syari’at, bahkan bisa jatuh pada perbuatan bid’ah, dan itu justru disukai Iblis,
sehingga banyak orang yang kebal dengan melakukan ritual-ritual atas nama ibadah,

1023
Para ulama menilai halal darahnya, hingga ia dibunuh tahun 311 H. lihat Mizan Al-I’tidal 1/548.
Mata Air Yang Jernih 577

betapa di Gunung Kawi, di hutan berbulan-bulan, pulang-pulang bawa wangsit dan


langsung kebal. Juga tidak jarang ada yang senewen dan gila. Hal ini banyak di
Nusantara, generasi kita dididik dengan khurafat dan cerita-cerita dongeng, sehingga
suburlah generasi yang lemah, pemalas, penghayal tingkat tinggi, pingin instan jadi
orang kaya, akhirnya mencari jalan pintas, walau tidak pantas.
Demikian juga sihir, rata-rata tukang sihir rela punya akad untuk terus setor upeti
kepada jin, dengan melakukan ritual pemujaan sesuai kemauan jin, seperti melecehkan
agama, mengencingi Al-Quran, atau menjadikan mushaf sebagai sendal menuju toilet,
meletakkan darah haidh di mushaf, memberi sembelihan dan tumbal untuk jin kafir,
jika membelot dan janji tidak dipenuhi, maka akan beresiko fatal. Akibatnya keluarga,
istri, anak dan keturunan siap untuk jadi tumbal. Semakin hebat kekufuran yang
dipersembahkan, semakin besar pula kepuasan yang dijanjikan. Demikianlah jahatnya
jin dan bala tentaranya. Oleh karenanya orang yang sudah terlanjur berprofesi sebagai
dukun atau tukang sihir, akan berat dan sulit untuk melepaskan belenggu jaringan iblis.
Praktek sihir sudah ada sejak zaman dahulu kala, Allah menceritakan kebohongan
syaithan yang menuduh bahwa Nabi Sulaiman berbuat sihir, firman Allah k:
َ ّ َ
‫اط َن ك َف ُروا ُ َع ِل ُمون‬ ‫َ ﱠ َ ُ َ َ ْ ُ ﱠ َ ُ َ َ ٰ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َٰ ﱠ ﱠ‬
َ ‫الش‬
ِ ‫ي‬ ‫اط ن ع مل ِك سليمان ۖ وما كفر سليمان ول ِكن‬ ِ ‫و اتبعوا ما تتلو الشي‬
‫ﱠ‬
‫اس ال ِ ّ ْ َر‬
َ ‫الن‬

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia”. (Al-Baqarah: 102)
Ayat yang mulia ini, membantah kebohongan yang dituduhkan oleh syaithan bahwa
Nabi Sulaiman berbuat sihir. Nabi Sulaiman memiliki seorang sekretaris yang
berilmu, bernama Asif bin Barkhiya. Dia mencatat hal-hal yang bermanfaat atas
perintah Nabi Sulaiman dan menyimpannya di bawah kursi kebesaran Nabi Sulaiman
p. Ketika Nabi Sulaiman p wafat, maka syaithan-syaithan mengeluarkan
lembaran kitab-kitab itu, dan menambahkan setiap baris dengan ilmu sihir dan
kekufuran, kemudian berkata: “Ini kitab yang diamalkan Sulaiman”. Sehingga bani
Israil dari umat Nabi Sulaiman p mempercayai itu, mereka senantiasa mencaci Nabi
mereka, hingga Allah turunkan ayat ini kepada Nabi Muhammad n.1024
َ ُ َُ ُ َ َ ُ ُ َ
ٰ َ ‫وحو َن ِإ‬
ُ ‫الش َياط َن َل ُي‬
‫أ ْو ِل َيا ِ ِ ْم ِل ُي َج ِادلوك ْم ۖ َو ِ ْن أط ْع ُت ُمو ُ ْم ِإ ﱠنك ْم ﳌ ْش ِركون‬ ِ
‫َ ﱠ ﱠ‬
‫وِ ن‬
“Sungguh syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kamu; dan jika kamu menuruti mereka, tentulah kamu menjadi orang-orang yang
musyrik”. (QS. Al-An’am: 121)

1024
Lihat Tafsir Imam Ibnu Katsir t
578 Mata Air Yang Jernih

َ
‫اح ُرون‬ ‫ََ ُ ْ ُ ﱠ‬
ِ ‫وﻻ يف ِ الس‬
“Ahli-ahli sihir itu tidak akan pernah beruntung". (QS. Yunus: 77)
Sihir itu nyata memberi pengaruh kepada badan dan pandangan mata manusia dengan
izin Allah, sebagai fitnah dan ujian. Ujian keimanan bagi yang tertimpa, dan istidraj
bagi pelaku sihir sehingga dia semakin sombong dan kafir kepada Allah k. Untuk
menjaga diri dari sihir, setelah Tauhid hendaklah menghidupkan sunnah zikir pagi dan
sore, zikir sebelum tidur dan melakukan keta’atan. Jika sudah terkena sihir, hendaklah
diobati dengan ruqiyah yang sahih sesuai sunnah. Allah k berfirman:
ْ ‫ﱠ‬ َ َ
ۚ ِ ‫َو َما ُ ْم ِبض ِّار َن ِب ِه ِم ْن أ َح ٍد ِإﻻ ِب ِإذ ِن ﱠ‬
“Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada
seorangpun, kecuali dengan izin Allah”. (QS. Al-Baqarah: 102)
َ َ َ ً َ َ َ ْ ّ َ ُ َٰ ْ ‫َ َ َ ْ ُ َ ْ ﱠ‬
‫ض ل ُه ش ْيطانا ف ُ َو ل ُه ق ِر ٌن‬ ‫ومن عش عن ِذك ِرالرحم ِن نق ِي‬
“Siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami
adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman
yang selalu menyertainya”. (QS. Az-Zukhruf: 36)
َ ْ َ ‫َ ﱠﱠ‬
‫ات ِ ال ُعق ِد‬
ِ ‫و ِمن ش ِّرالنفاث‬
َ

“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang
menghembus pada buhul-buhul”. (QS. Al-Falaq: 4)

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir z, Rasulullah n bersabda:


ْ ‫ َفإ ﱠن َما ُ َو‬،‫الد ْن َيا َع َ َم َعاصيه َما ُيح ﱡب‬
ٌ ‫است ْد َر‬ َ ‫إ َذا َ َأ ْي َت‬
‫ﷲ ُ ْعطي ْال َع ْب َد م َن ﱡ‬
‫اج‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ ر‬
“Jika engkau melihat seorang hamba diberikan Allah kelapangan dunia, sementara ia
senantiasa diatas maksiat nya, ketahuilah itu merupakan istidraj”.1025

Imam Rabi’ bin Anas t berkata:


َ ْ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ َْ ‫َ ْ ََ ُ ْ َ ﱡ‬
‫ﷲ َعا ِعن َد ذ ِل َك‬ ‫ِإذا امتلؤوا ِمن الدنيا ِر ا أخذ م‬
“Apabila mereka dipuncak kesenangan dunia, Allah azab mereka secara tiba-tiba”.1026

1025
Kemudian Nabi membaca firman Allah surat Al-An’am ayat: 44. HR. Ahmad (no. 13711) Hadist
Hasan, sanadnya lemah karena adanya Rusydin bin Sa’ad
1026
Tafsir Ibnu Katsir, ketika menafsirkan QS. Al-Baqarah: 26
Mata Air Yang Jernih 579

BAB VII

MENAATI ULIL AMRI ( PENGUASA YANG SAH )

Pada asalnya seorang pemimpin dan siapapun yang diberi kepercayaan untuk
mengurus kepentingan rakyat umum dan negara, hendaklah dia takut kepada Allah
dalam menjalankan amanah. Berupaya untuk adil, mendahulukan kepentingan dan
kesejahteraan rakyat atas dirinya, karena kekuasaan itu milik Allah dan ia akan di tanya
oleh Allah Zat Yang Maha Bijaksana di persidangan hari kiamat1027.
َ َ ُ َ َ ُ َ َ ُْ ْ َ َ َ ُْ ْ ْ ُ ُْ ْ ‫ُ ﱠ‬
ۖ ‫ق ِل الل ُ ﱠم َم ِال َك اﳌل ِك تؤ ِ ي اﳌل َك َمن ش ُاء َوت ِ ُع اﳌل َك ِم ﱠمن ش ُاء َو ِع ﱡز َمن ش ُاء َوت ِذ ﱡل َمن ش ُاء‬
َ َ ُ َ َ ‫ْ َ ﱠ‬
‫ِب َي ِد َك ا ْ ُ ۖ ِإنك َع ٰ ِ ّل ْ ٍء ق ِد ٌير‬

“Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan


kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)
ْ ُ َ َ ‫َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ َْ َ ﱠ‬ ٰ َ ‫ات ِإ‬ َ َْ ‫ﱠ ﱠَ َْ ُ َ ُ َ ﱡ‬
‫اس أن ت ْحك ُموا ِبال َع ْد ِل‬
ِ ‫أ ِل ا و ِ ذا حكمتم ب ن الن‬ ِ ‫ِإن يأ ُم ُرك ْم أن تؤدوا اﻷ َمان‬
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kalian
menetapkan dengan adil.”. (QS. An-Nisa: 58)
Dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:
ُ ُ ‫ اﻹ َم‬،‫ َو ُ ﱡل ُك ْم َم ْس ُئو ٌل َع ْن َرع ﱠيته‬،‫ُ ﱡل ُك ْم َراع‬
‫ام َر ٍاع َو َم ْسئو ٌل َع ْن َر ِع ﱠي ِت ِه‬ ِ ِِ ِ ٍ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan masing-masing pasti akan dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang dipimpin. Seorang Penguasa adalah pemimpin, dan
pasti akan ditanya tentang tugas kepemimpinannya”.1028
Berkata Imam an-Nawawi t: “Pemimpin adalah pelindung, yang diberi
kepercayaan melaksanakan tugas, perbaikan untuk orang-orang dibawah penjagaan nya,
dia dituntut berlaku adil, berupaya mengurus hal yang bermanfaat untuk urusan agama,
dunia dan yang berkaitan dengan keduanya”.1029

1027
Tanbih Al-Ummah 4/36, Syaikh Abu Abdillah Hamzah An-Naily al-Jazairi ‫حفظه ﷲ‬.
1028
Bukhari (no. 893)
1029
Syarah shahih Muslim 12/213
580 Mata Air Yang Jernih

Kekuasaan itu amanah, sekaligus ujian dan fitnah. Para ulama salaf sangat zuhud
dan hati-hati dengan yang Namanya “Kekuasaan”. Mereka akan berupaya menghindari
jabatan, apalagi meminta kekuasaan, karena dalamnya ilmu mereka tentang akhirat.
Namun jika Amanah itu sudah dipundak, maka mereka akan berupaya menunaikannya
dengan jujur penuh rasa takut kepada Allah k. Dari Abu Hurairah z, Rasulullah
n bersabda:
ً َ َ َ َ ْ‫َ ﱠ‬ ‫ََ ُ َ ََْ ﱠ‬
‫اس ِ َ ذا الشأ ِن أش ﱠد ُ ْم ل ُه ك َرا ِ َية‬
ِ ‫وت ِجدون خ الن‬
“Dan kalian akan mendapatkan sebaik-baik manusia dalam urusan ini (kekuasaan),
adalah yang paling benci terhadapnya”.1030
Abu Zar z pernah meminta kekuasaan kepada Rasulullah n, maka beliau bersabda:
َ ‫ﱠ‬ َ ّ َ َ َ ‫ﱠ‬ ْ ٌ َ ٌَ َ
‫ َون َد َامة َي ْو َم ال ِق َي َام ِة ِإﻻ َم ْن أخذ َ ا ِب َح ِق َ ا َوأ ﱠدى ال ِذي َعل ْي ِه ِف َ ا‬، ‫ َو ِخ ْز ٌي‬، ‫ِإ ﱠ َ ا أ َمانة‬
“Sungguh jabatan itu Amanah, kehinaan, dan penyesalan pada hari kiamat, kecuali bagi
siapa yang mengambilnya dengan cara yang benar, dan menunaikan haknya”.1031
Berbeda dengan manusia generasi belakangan, terlebih lagi zaman Now, mereka
haus berebut kekuasaan, habis-habisan mengeluarkan dana, bahkan rela berhutang
untuk kompetisi, menyogok demi meraih kepercayaan rakyat, mentazkiyah diri dengan
pajang fhoto di baliho, seakan sosok yang “Cerdas, jujur, shaleh, Amanah, merakyat,
bersih, peduli, energik”. Allah k lebih tahu siapa kita. Dan Amanah itu amat berat.
Umar bin Khattab z berkata;
ْ َ َ َ ‫َ َ ً َ ََْ ُ َ ﱠ‬ ُ ْ ّ َ ََ ٌ َ ْ َ َ ْ َ
‫ﷲ َعا َسا ِئ ِ َع ْ َ ا َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬ ِ ‫لو ماتت شاة ع ش ِط الف َر‬
‫ات ضا ِ عة لظن ت أن‬
“Andaikan seekor domba mati terjatuh di sungai Furat, maka Allah akan menanyaiku
di hari kiamat tentangnya”.1032
Alangkah indah dan beruntungnya rakyat yang diberikan penguasa yang adil,
perhatian, mencintai rakyat. Adapun sebaliknya merupakan penderitaan. Rasulullah n
adalah potret pemimpin yang adil dan sempurna, dan beliau memotivasi para penguasa
untuk berlaku jujur, adil, penyayang dan amanah. Dari Abu Hurairah z, Rasulullah
n bersabda :
َ ‫ام‬
‫الع ِاد ُل‬ ُ ‫ اﻹ َم‬:‫ َي ْو َم َﻻ ظ ﱠل إ ﱠﻻ ظ ﱡل ُه‬،‫َس ْب َع ٌة ُيظ ﱡل ُ ُم ﱠ ُ ظ ّله‬
ِ ِ ِ ِ ِِِ ِ ِ

1030
Shahih Bukhari (no. 3493)
1031
HR. Ahmad: (no. 21513)
1032
Hilyatu al-Auliya 1/53
Mata Air Yang Jernih 581

“Tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, di hari yang tidak ada naungan
kecuali nauangan-Nya. Pemimpin yang adil”.1033
Berkata Malik bin ‘Auf al-Asyja’i z, aku mendengar Rasulullah n bersabda:
َ ‫ َوش َر ُار َأئ ﱠمت ُك ُم ﱠالذ‬،‫ص ﱡلو َن َع َل ْي ُك ْم‬
‫ين‬ َ ُ ‫ص ﱡلو َن َع َل ْ ْم َو‬ َ ‫َ ُ َ ﱠ ُ ُ ﱠ َ ُ ﱡ َُ ْ َُ ﱡ‬
َ ‫ َو ُت‬،‫ون ُك ْم‬ ‫ِخيارأ ِئم ِتكم ال ِذين ت ِحبو م و ِحب‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َُ ُ ْ َ ُ َْ ُ َ ُ َُْ ْ َُ ُ ُْ
‫ َوتل َعنو ُ ْم َو َ ل َعنونك ْم‬،‫ضونك ْم‬‫تب ِغضو م و ب ِغ‬

“Sebaik-baik pemimpin kalian, mereka yang kalian cintai dan merekapun mencintai
kalian. Kalian mendoakan mereka dan merekapun mendokan kalian. Dan seburuk-
buruk pemimpin, mereka yang kalian benci dan merekapun membenci kalian, kalian
melaknat mereka dan merekapun melaknat kalian”.1034
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ُ َ
‫ َو َم ْن َو ِ َ ِم ْن أ ْم ِرأ ﱠم ِ ش ْ ًئا ف َرف َق‬،‫ فاشق ْق َعل ْي ِه‬،‫ َم ْن َو ِ َ ِم ْن أ ْم ِرأ ﱠم ِ ش ْ ًئا فش ﱠق َعل ْ ِ ْم‬،‫الل ُ ﱠم‬
ُ َ
‫ ف ْارف ْق ِب ِه‬،‫ِ ِ ْم‬

“Ya Allah, siapapun yang diberikan suatu amanah untuk mengatur urusan umatku,
kemudian dia mempersulit, maka sulitkanlah dia. Dan siapa yang mengatur urusan
umatku, menolong dan berlaku lembut dengan mereka, maka sayangilah dia”.1035
Namun perlu difahami dengan baik, bahwa tugas dan kewajiban sebagai rakyat
adalah ta’at kepada ulil amri, pemimpin negara (presiden/sultan) yang sah, yang
diamanahi mengurus urusan negara. Menjaga keamanan negara, bekerjasama dalam
kebaikan, dan mencegah kerusakan. Kewajiban ini berlaku bagi setiap individu tanpa
terkecuali, bahkan bernilai ibadah disisi Allah dan bagian pokok dalam aqidah ahlu
sunnah wa al-Jama’ah as-salafiyyah. Tidak ada yang menyelisihi hal ini, kecuali ahlu
bid’ah1036. Allah k berfirman,
ُ ‫نك ْم ۖ َفإن َت َن َاز ْع ُت ْم َ ْ ء َف ُر ﱡد‬
‫وه‬
ُ
‫م‬ ‫ر‬ ‫م‬
َْ َُ َ ُ ‫ﱠ‬
ْ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ل‬‫و‬ ‫س‬‫الر‬ ‫وا‬ ُ ‫يعوا ﱠ َ َو َأط‬
‫يع‬ َ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠالذ‬
ُ ‫ين َآم ُنوا َأط‬
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً ْ َ ُ َ ْ َ َ ٌ ْ َ َ َٰ ْ َْْ َ ‫ُ ُ ْ ُْ ُ َ ﱠ‬ ‫إ َ ﱠ ِ َو ﱠ‬
‫الر ُسو ِل ِإن كنتم تؤ ِمنون ِبا ِ واليو ِم اﻵ ِخ ِرۚ ذ ِلك خ وأحسن تأ ِو ﻼ‬ ِ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan ulil amri di
antara kalian. Jika kalian berbeda pendapat tentang suatu hal, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman

1033
HR. Bukhari (no. 660) Muslim (no. 1031)
1034
HR. Muslim (no. 1855)
1035
HR. Muslim (no. 1828)
1036
Seperti Syi’ah, Mu’tazilah, Khawarij yang tidak pernah puas dengan kepemimpinan siapapun.
Mereka meniadakan ushul Ta’at dan mendengar kepada penguasa yang sah. Adapun Ahlu Sunnah
mereka berupaya menaati pemimpin. Menaati aturan lalu lintas, undang-undang yang tidak
berbenturan dengan syariat Islam. Dan itu bernilai ibadah jika di niatkan karena Allah k.
582 Mata Air Yang Jernih

kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik
kesudahannya”. (QS. An-Nisa: 59)
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫اع َأم ي َف َق ْد َأ َط‬
‫ َو َم ْن‬، ِ ‫اع‬ َ ‫ َو َم ْن َأ َط‬، َ ‫ﱠ‬ َ ‫صا ي َف َق ْد َع‬
َ ‫ َو َم ْن َع‬، َ ‫اع ﱠ‬َ ‫اع َف َق ْد َأ َط‬ َ ‫َم ْن َأ َط‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫َع َ َأم ي فق ْد َع‬
‫صا ِ ي‬
َ َ
ِ ِ
“Siapa yang taat kepadaku, dia taat kepada Allah. Siapa bermaksiat kepada ku,
sungguh dia telah bermaksiat kepada Allah. Siapa yang patuh kepada pemimpin, dia
patuh kepadaku, siapa yang membangkang kepada pemimpin berarti dia bangkang
kepadaku”.1037
Ketaatan kepada manusia bersifat Muqayyad ( terikat ) hanya dalam perkara yang
ma’ruf, tidak bertentangan dengan syariat Allah dan sunnah Rasul-Nya. Adapun
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya bersifat Mutlaq.
Dari sahabat Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:
ْ َْ ُ َ ‫ﱠ‬ َ‫ﱠ‬ َ ْ َ ََ َ َ
ِ ‫ ِإنما الطاعة ِ اﳌع ُر‬،‫ﷲ‬
‫وف‬ ِ ‫ﻻ طاعة ِ مع ِصي ِة‬
“Tidak ada ketaatan dalam perkara maksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan
hanya pada perkara yang baik saja”.1038
A. SABAR TERHADAP PENGUASA
Setiap orang merindukan sosok pemimpin adil, penguasa yang ideal, perhatian pada
kemaslahatan rakyat, mendahulukan kepentingan bangsa atas dirinya, tegas dalam
menegakkan kebenaran dan berani mencegah kemungkaran. Jika pemimpin itu sesuai
harapan maka rakyat akan memuji dan menyanjungnya. Jika pemimpin itu tidak sesuai
harapan, apalagi terkenal dengan kezhaliman dan ketidak adilan, rakyat akan berbalik
menghujat, mencaci, membuli, kecuali orang-orang yang di beri Taufiq oleh Allah Zat
Yang Maha Terpuji.
Kebanyakan rakyat hanya bisa menuntut pemimpin untuk berlaku adil dan meng-
impikan pemimpin ideal. Namun mereka lupa bagaimana cara mewujudkan harapan itu
menjadi nyata. Justru impian itu mereka wujudkan dengan kudeta, menggulingkan
pemimpin yang ada dan berangan-angan akan datang pemimpin yang lebih baik
setelahnya. Padahal bersabar itu jauh lebih utama, menghadapi penguasa yang tidak
sesuai selera.

1037
Bukhari (no. 7137)
1038
Muslim (no. 1840)
Mata Air Yang Jernih 583

Allah l menyebutkan kesabaran Nabi Musa p dan umatnya atas kezaliman Fir’aun:
ّ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ ْ
‫ال َسنق ِت ُل‬ ‫ض و ذرك و ِآل تك ۚ ق‬ ‫اﻷ‬ ‫وا‬‫د‬ُ ‫ال ْاﳌَ َ ُﻸ من َق ْوم ف ْر َع ْو َن َأ َت َذ ُر ُمو َ ٰ َو َق ْو َم ُه ل ُي ْفس‬
َ ‫َو َق‬
ِ ‫ر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َ ََُْْ ‫َ َ ُ ْ َ ﱠ‬ َ َ َ َ
‫أ ْبن َاء ُ ْم َو ْست ْح ِ ِ ساء م و ِ نا فوق م قا ِ رون‬

“Berkatalah pembesar-pembesar dari kaum Fir'aun (kepada Fir'aun): "Apakah kamu


membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan
meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?". Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh
anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka; dan
sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas mereka". (QS. Al-A’raf: 127)
Perhatikan, orang-orang disekitar Fir’aun, para pembisik dan para mentrinya yang
begitu zhalim, bagaimana kezhaliman Fir’aun sampai pada puncak kesyirikan, tidak
hanya mengaku dirinya tuhan, tapi juga mengambil tuhan yang disembah selain Allah,
dan ia bertekad untuk membunuh anak-anak bani Israil. Berkata Imam Hasan Al-Bashri
t:
ّ ُ ُ ُْ َ ٌ َ ْ َ َ َ
ِ ِ ‫ان ِل ِف ْرعون إله عبده‬
‫الس ﱠر‬
“Dahulu Fir’aun mempunyai tuhan yang ia sembah secara diam-diam”.1039
ُ ْ َ ُ ُ ‫ﱠ ْ َْ َ ﱠ‬ َ ‫َق‬
ْ ‫ال ُمو َ ٰ ل َق ْومه‬
ْ ‫اس َتع ُينوا با ﱠ َو‬
‫ور َ ا َمن َ ش ُاء ِم ْن ِع َب ِاد ِه ۖ َوال َعا ِق َبة‬
ِ ‫ي‬ ِ ِ ‫ض‬‫ر‬‫اﻷ‬ ‫ن‬‫إ‬ ۖ
ِ ِ‫وا‬ ُ ‫اص‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ْ ﱠ‬
‫ِلل ُمت ِق ن‬

“Musa berkata kepada kaumnya: "Mohonlah pertolongan kepada Allah dan


bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; diwariskan-Nya kepada siapa
yang dihendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi
orang-orang yang bertakwa".
ُ َ ْ َ ُ َ ُ َ ‫َق ُالوا ُأ ِوذ َينا من َق ْبل َأن َت ْأ ِت َ َنا َومن َ ْع ِد َما ج ْئ َ َنا ۚ َق‬
‫ال َع َ ٰ َرﱡ ك ْم أن ُ ْ ِل َك َع ُد ﱠوك ْم َو َ ْستخ ِلفك ْم‬ ِ ِ ِ ِ
َْ
ْ ‫اﻷ‬
‫ض‬ ِ ‫ر‬ ِ
Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada
kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah
membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya)”. (QS. Al-
A’raf: 128-129)
Buah dari kesabaran, Allah k wariskan bumi kepada bani Israil:

1039
Lihat Tafsir Ibnu Katsir
584 Mata Air Yang Jernih

ُ َ ْ َ َْ ‫ﱠ‬ َ
‫ض َو َمغ ِارَ َ ا ال ِ َب َاركنا ِف َ ا ۖ َوت ﱠمت ِل َمت‬
َْ َ َ َ َ َُ ْ َ ْ ُ ُ َ
ْ ‫اﻷ‬
‫ر‬ ‫انوا ستضعفون مش ِارق‬ َ ‫َو َأ ْو َرْث َنا ْال َق ْو َم ﱠالذ‬
‫ين‬
ِ ِ
ۖ ‫ص َ ُ وا‬
َ ‫يل ب َما‬
َ َ ْ َ ََ َ ْ ُ ْ َ ّ
ِ ‫ِإسر ا ِئ‬ ِ ‫َرِ ك ا س ٰ ع ٰ ب‬
“Dan Kami pusakakan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bahagian
timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah
sempurnalah perkataan Rabb-mu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil
disebabkan kesabaran mereka”. (QS. Al-A’raf: 137)
َ ‫ض َيرُ َ ا ع َباد َي ﱠ‬ َْ ‫َ ْ ّ ْ َ ﱠ‬ ََْ َ ْ َََ
‫الصا ِ ُ ون‬ ِ ِ ِ
َ ‫اﻷ ْر‬
ِ ‫ور ِمن ع ِد‬
‫الذك ِرأن‬ ُ‫ﱠ‬
ِ ‫ولقد كت نا ِ الز‬
“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh
Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh”. (QS. Al-
Anbiya: 105)
َ َ َ ‫َو َج َع ْل َنا م ْ ُ ْم َأئ ﱠم ًة َ ْ ُدو َن ب َأ ْمرَنا َﳌﱠا‬
‫ص َ ُ وا ۖ َو ُانوا ِب َآيا ِت َنا ُيو ِق ُنون‬ ِ ِ ِ ِ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk
dengan perintah Kami ketika mereka Sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat
Kami”. (QS. As-Sajadah: )
Saudaraku, perlu diketahui bahwa diantara Sunnatullah yang sudah Allah tetapkan
dengan hikmah-Nya, munculnya sebagian pemimpin yang zhalim dan berkuasa atas
kaum muslimin, menyelisihi aturan syari’at, arogan, tidak adil, mendahulukan
kepentingan perut dan nafsunya diatas penderitaan rakyatnya. Dari sahabat Abdullah
bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:
ُ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ َ َُ ُ َْ َ َ ‫َ َ ُ ُ ََ َ ٌ َُ ُ ٌ ُ ْ ُ ََ َ ُ َ َ ُ َ ﱠ‬
،‫ تؤ ﱡدون ا َ ﱠق ال ِذي َعل ْيك ْم‬:‫ال‬‫ يا رسول ِ فما تأمرنا؟ ق‬:‫ستكون أثرة وأمورتن ِكرو ا قالوا‬
َُ ‫ﱠ‬ َ َُ َ
‫َو ْسألون ﱠ َ ال ِذي لك ْم‬
“Akan datang keadaan yang dibenci dan perkara-perkara yang diingkari”. Para sahabat
bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang engkau kepada kami? Rasulullah n bersabda:
“Tunaikan kewajiban kalian, dan mintalah hak kalian kepada Allah”.1040
Berkata al-Qadhi ‘Iyadh t: “Maksud keadaan yang dibenci yaitu pemimpin yang
terlalu mencintai dunia, mengutamakan kepentingan nya atas kepentingan kalian,
mengutamakan orang lain atas kalian, dan tidak memberikan hak kalian”. 1041 Dari
sahabat Huzaifah bin Al-Yaman z, Rasulullah n bersabda:

1040
HR. Bukhari (no. 3603)
1041
Masyaariqu al-Anwar 1/18
Mata Air Yang Jernih 585

ُ ‫ال ُق ُلو ُ ُ ْم ُق ُل‬


‫وب‬ ٌ ‫وم ِف ْم ر َج‬ َ ‫َي ُكو ُن َ ْع ِدي َأ ِئ ﱠم ٌة َﻻ َ ْ َت ُدو َن ُ َد‬
ُ ‫ َو َس َي ُق‬، ‫ َوَﻻ َ ْس َ ﱡنو َن ُس ﱠن‬،‫اي‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َُْ َ ‫ﱠ‬
‫س‬ٍ ‫اط ِن ِ جثم ِان ِإ‬ ِ ‫الشي‬
“Akan datang sepeninggalanku pemimpin-pemimpin yang tidak berhukum dengan
petunjukku, dan tidak berjalan diatas Sunnahku. Dan akan ada diantara mereka figur
berhati syaithan berwujud manusia”.
Kemudian Huzaifah n berkata:
َ ُ َ
‫ َوأ ِخذ‬،‫ض ِر َب ظ ْ ُر َك‬ ِ ِ َ ‫ إ ْن َأ ْد َر ْك ُت َذ ِل َك؟ َق‬،‫ﷲ‬
ُ ‫ َو ْن‬، ‫ َ ْس َم ُع َو ُتط ُيع ل ْ َﻸم‬:‫ال‬
ِ
ْ ‫ف َأ‬
َ ‫ص َن ُع َيا َر ُسو‬
‫ل‬
َ َْ
‫كي‬
ِ ِ ِ ِ
َ ْ ‫ َف‬،‫َم ُال َك‬
‫اس َم ْع َوأ ِط ْع‬

”Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui masa itu? Rasulullah
n bersabda; “Tetaplah engkau mendengar dan patuh kepada penguasa walaupun
punggungmu dipukul dan hartamu diambil. Tetaplah mendengar dan taat” .1042
Berkata Imam an-Nawawi t: “Hadis ini mendorong untuk mendengar dan taat
walau penguasa itu zalim, tetap berikan hak ketaatan kepadanya, tidak memberontak,
tidak membuat keributan, akan tetapi hendaklah ia merendahkan diri memohon kepada
Allah untuk mengangkat kezhalimannya dan agar diperbaiki keadaannya”.1043
Rasulullah n menjelaskan bahwa kezhaliman penguasa, tidak menjadi penghalang
bagi rakyat untuk bersabar, taat aturan yang tidak menyelisihi syariat dan tidak
dibenarkan memberontak. Dari sahabat ‘Irbadh bin Sariyah z, Rasulullah n
bersabda,
ً‫ﱠ‬
‫شيا‬
ً
‫اعة و ْن َع ْبدا ح‬
‫َ ﱠ ْ َ ﱠ‬
‫الط‬‫و‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫الس‬‫و‬ ‫ى‬‫و‬َ ‫ُأ ْوص ْي ُك ْم ب َت ْق‬
ِ ِ ِ ِ ِ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk senantiasa bertakwa kepada Allah, tetaplah
mendengar dan taat, walaupun yang memerintahkan kalian adalah seorang budak dari
Habasyah (Ethopia)”.1044
Suatu hal yang sangat ganjil jika orang arab dipimpin oleh orang ‘ajam berkulit
hitam (Ethiopia). Maka hadist yang mulia ini isyarat bahwa tetap taat kepada penguasa
walau kepemimpinan itu diperoleh dengan kecurangan, tidak jujur. Tetap taat demi
menjaga keamanan negara dan kemaslahatan rakyat, serta menghindari kerusakan,
hilangnya keaman dan tertumpahnya darah kaum muslimin.

1042
HR. Muslim (no. 1847)
1043
Syarah Shahih Muslim 12/232
1044
Ahmad (no. 17144)
586 Mata Air Yang Jernih

Dari Abdullah bin Abbas c, Rasulullah n bersabda:


ً ًَ َ َ ْ ‫َ ًْ ََْ ْ ْ َ ﱠ ُ َ ْ َ َ َ َ ﱡ‬ َ َ
‫السلط ِان ِش ْ ً ا َمات ِميتة َجا ِ ِل ﱠية‬ ‫ ف ِإنه من خرج ِمن‬، ِ ‫َم ْن ك ِر َه ِم ْن أ ِم ِ ِه ش ئا فليص‬
“Siapa yang benci sesuatu dari sikap penguasanya, maka hendaklah ia bersabar. Siapa
yang keluar dari ketaatan kepada penguasa satu jengkal, maka ia wafat diatas satu
cabang perangai jahiliyah”.1045
Dari Zubair bin ‘Adi t, ketika orang-orang datang kepada sahabat Anas bin
Malik z mengadukan kezhaliman Hajjaj bin Yusuf, maka Anas z berkata, aku
mendengar Rasulullah n bersabda:
ُ َ َْ ْ َ ‫ْ ُ َ ﱠ ُ ََْ ََْ ُ ْ ََ ٌ ﱠ ﱠ‬
‫ َح ﱠ تلق ْوا َرﱠ ك ْم‬،‫ان ِإﻻ ال ِذي َ ْع َد ُه ش ﱞر ِمن ُه‬‫ ف ِإنه ﻻ يأ ِ ي عليكم زم‬،‫اص ِ وا‬
“Bersabarlah kalian, sungguh tidaklah datang suatu zaman atas kalian, kecuali
setelahnya lebih buruk dari zaman sebelumnya, sampai kalian bertemu Rabb
kalian”.1046
Bersabar atas kezhaliman penguasa, senantiasa mendoakan hidayah dan kebaikan,
merupakan prinsip besar dalam Islam. Itulah jalan menuju kejayaan, negri-negri akan
senantiasa aman. Demikian sikap para ulama salaf pilihan, seperti tauladan kesabaran
Imam Ahmad atas kezaliman penguasa disetiap pergantian kekuasaan. Berkata Imam
an-Nawawi t (w. 676 H):
َ َ َ َ َ ً َ َ َ ُ َ ْ َ َ ْ ُْ َ ْ ٌ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َْ َ ُ ُ ُ ْ ‫َ َ ﱠ‬
‫اﳌ ن َوق ْد تظا َ َر ِت‬ِ ِ ‫وأما ا روج عل ِ م و ِقتال م فحرام ِب ِإجم ِاع اﳌس ِل ِم ن و ِ ن انوا فسقة ظ‬
ْ ُ َ ْ ‫ْ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ ُْ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ﱡ ﱠ َﱠ ُ َ َ ْ َ ُ ﱡ‬
‫ان ِبال ِف ْس ِق‬‫اﻷح ِاديث ِبمع ما ذكرته وأجمع أ ل السن ِة أنه ﻻ ينع ِزل السلط‬

“Adapun kudeta dan memerangi penguasa muslim Haram dengan Kesepakatan Ulama
Islam, walaupun mereka fasiq dan zhalim. Sangat banyak hadist-hadist yang telah aku
sebutkan, Ijma’ ahlu sunnah bahwa penguasa fasiq tidak boleh dikudeta”.1047
Para ulama mengatakan:
َ َ َ ُ ‫ﱡ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َْ َ ْ ََْ َ َ َ ُ ْ َ َ ﱠ‬
‫الت َج ﱡرَ ة ت َب ن ذ ِل َك‬ ِ ‫ِستون سن ٍة ِمن ِإم ِام جا ِئ ٍرأص ِمن ليل ٍة و‬
‫احد ٍة ِبﻼ سلط ٍان و‬
“60 tahun dipimpin penguasa yang zalim lebih baik dari pada satu malam tanpa ada
pemimpin. Dan realita telah membuktikan itu”.1048
Penguasa adalah naungan Allah di muka bumi. ketika terjadi penyerangan musuh,
kasus kezhaliman, akan sangat sulit dihadapi jika tidak ada penguasa.

1045
Bukhari (no. 7053) Muslim (no. 1849)
1046
HR. Bukhari (no. 7068)
1047
Syarah Shahih Muslim 12/229
1048
Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah rahimahullah 28/391
Mata Air Yang Jernih 587

B. MENASEHATI PENGUASA DENGAN CARA YANG BAIK


Tidak seorang pun yang terjaga dari kesalahan (ma’sum), selain para Nabi. Saling
menasehati ke jalan Allah merupakan pokok kebaikan agama ini.
ْ‫ﱠ‬ ْ َ َ ََ ّ َ ْ ْ َ َ ََ
ِ ‫وتواصوا ِبا ِق وتواصوا ِبالص‬
“Dan hendaklah saling menasehati dalam mentaati kebenaran dan saling menasehati
supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-’Asr: 3)
Dari Tamim ad-Dari z, Rasulullah n bersabda:
َ ُْ َ َ ُ ‫الدين ﱠ‬
‫ ِ ﱠ ِ َو ِل ِكت ِاب ِه َو ِل َر ُس ِول ِه َوِﻷ ِئ ﱠم ِة اﳌ ْس ِل ِم ن َو َع ﱠام ِ ِ ْم‬،‫النصيحة‬ ُ

“Islam seluruhnya nasehat untuk beriman kepada Allah, kitab-Nya, mengikuti Rasul-
Nya, menasehati pemimpin umat Islam dan seluruh kaum muslimin”.1049
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda,
‫ َو َأ ْن َ ْع َتص ُموا ب َح ْبل ﱠ‬،‫وه َوَﻻ ُ ْشر ُكوا به َش ْ ًئا‬
ُ ‫ َي ْر َ َل ُك ْم َأ ْن َ ْع ُب ُد‬،‫إ ﱠن ﱠ َ َي ْر َ َل ُك ْم َث َﻼ ًثا‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
ُْ َ ْ َ ُ ‫َ ً َ َ َ َ ﱠ ُ َ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ﱠ ُ ﱠ‬
‫ وأن تنا ِ وا من وﻻه أمركم‬،‫ج ِميعا وﻻ تفرقوا‬

“Sungguh Allah senantiasa ridho kepada kalian tiga perkara, “Kalian beribadah
kepada Allah dan tidak berbuat syirik dengan apapun, berpegang teguh dengan tali
agama Allah, jangan bercerai berai, dan menasehati pemimpin yang Allah pilihkan
untuk mengatur urusan kalian.”1050
Salah satu pokok aqidah ahlu sunnah adalah menaati pemimpin dan tidak boleh
mencela, mengangkat senjata, menggulingkan penguasa. Tidak ada yang menyelisihi
aqidah ini kecuali ahlu bid’ah seperti khawarij, syi’ah, mu’tazilah dan yang sefaham
dengan mereka.
Gerah dengan sikap penguasa, tidak pernah puas dengan kebijakan pemimpin
negara, mengkritik, mencemooh dan berkoar-koar merendahkan penguasa dihadapan
publik secara terbuka merupakan kelakuan kaum khawarij dan tradisi jahiliyah.

Dari ‘Iyadh bin Ghanm z, Rasulullah n bersabda:


ْ َ َ ُْ َ ُ ُ ْ َ ً َ ََ َ ْ ْ َْ َ
‫ ف ِإ ْن ق ِب َل ِمن ُه‬،‫ َول ِك ْن َيأخذ ِب َي ِد ِه ف َيخلوا ِب ِه‬،‫َم ْن أ َر َاد أن َين َ َ ِل ِذي ُسلط ٍان فﻼ ُي ْب ِد ِه َعﻼ ِن َية‬
َ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫ََ َ ﱠ‬
‫ َو ِ ﻻ ان ق ْد أ ﱠدى ال ِذي َعل ْي ِه‬،‫اك‬ ‫فذ‬

1049
Bukhari 1/21, Muslim (no. 55)
1050
HR. Muslim (no. 1715)
588 Mata Air Yang Jernih

“Siapa yang ingin menasehati penguasa, maka janganlah dengan cara terang-
terangan, akan tetapi ambillah tangan nya dan bicaralah empat mata. Jika dia terima
maka itulah kebaikan, jika penguasa itu menolak, maka sungguh ia telah tunaikan
Amanah”.1051
Berkata Imam as-Syafi’i t:
َ َ َ َ ََ ً َ َ َ َ ََ َ َ َ
‫ َو َم ْن َو َعظ ُه َعﻼ ِن َية فق ْد ف َ ُه َوخان ُه‬،‫َم ْن َو َعظ أخ ُاه ِسرا فق ْد ن َ َ ُه َو َزان ُه‬
“Siapa yang menasehati saudaranya secara tersembunyi, sungguh dia telah
menasehati dan memuliakannya. Siapa yang menasehatinya terang-terangan (didepan
umum), maka sungguh dia telah menghina dan mengkhianatinya”.1052
C. PEMIMPIN ITU CERMINAN RAKYAT
Seperti apa kelakuan dan kondisi suatu bangsa, maka Allah akan pilihkan baginya
pemimpin sesuai karakter mereka. Jika rakyat baik, beradab mulia, bertauhid kepada
Allah k, mengikuti aturan Nabi n, maka in syaa Allah akan lahirlah penguasa yang
bertaqwa, adil dan penyayang kepada rakyat. Jika rakyatnya dominan beradab buruk,
berbuat syirik dan terbiasa dengan ritual kesyirikan dari rakyat kecil hingga pejabat,
maka yang akan lahir adalah pemimpin yang zhalim, bejat dan mengedepankan
nafsunya. “Bahu memikul, tangan mencincang, balasan sesuai perbuatan”. Allah k
berfirman:
َ ْ َ ‫َ َ َٰ َ ُ َ ّ َ ْ َ ﱠ‬
‫ضا ِب َما ُانوا َيك ِس ُبون‬
ً ‫الظاﳌ َن َ ْع‬
ِِ ‫وكذ ِلك نو ِ عض‬
“Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman
bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka lakukan”. (QS. Al-An’am: 129)
Fir’aun dijadikan penguasa atas kaumnya karena perangai dan kefasikan rakyat nya.
Kisahnya diabadikan dalam Al-Quran untuk dijadikan pelajaran. Allah k berfirman:
َ ََ َ ُ َ ‫ََ ﱠ‬ َ َ ً ْ َ ُ َ ْ ُ‫َ ْ َ َ ﱠ َ ْ َ ُ ََ َ ُ ُ ﱠ‬
‫آسفونا انتق ْمنا ِم ْ ُ ْم‬ ‫( فلما‬54) ‫اس ِق ن‬ ِ ‫فاستخف قومه فأطاعوه ۚ ِإ م انوا قوما‬
‫ف‬
ّْ ًَ ً َ َْ َ َ َ َْ ْ ََ
‫( ف َج َعلنا ُ ْم َسلفا َو َمثﻼ ِلﻶ ِخ ِر َن‬55) ‫فأغ َرقنا ُ ْم أ ْج َم ِع ن‬

“Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh
kepadanya. Karena sesungguh mereka adalah kaum yang fasik. Maka tatkala mereka
membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu kami tenggelamkan mereka
semuanya (di laut), dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi
orang-orang yang kemudian”. (QS. Az-Zukhruf: 54-56)

1051
As-Sunnah Ibu Abi ‘Ashim, 2/522 (no. 1097)
1052
Hilyatu al-Auliya 9/140
Mata Air Yang Jernih 589

Keberadaan pemimpin yang zhalim merupakan hukuman yang disegerakan Allah


bagi rakyat yang juga melakukan berbagai kezhaliman, kesyirikan dan maksiat. Dan
kembali kepada ajaran Islam yang benar. Hal ini sering diabaikan oleh dan dilupakan
oleh banyak manusia. Allah k berfirman;
ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ََ
‫ص َابكم ِّمن ﱡم ِص َب ٍة ف ِب َما ك َس َ ت أ ْي ِديك ْم‬ ‫وما أ‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tangan kalian sendiri”. (QS. As-Syura: 30)
َ ‫ُ َ ﱠ‬ ‫ُ َُ َ ْ َ ﱠ‬
‫ض ال ِذي َع ِملوا ل َعل ُ ْم َي ْر ِج ُعون‬‫اس ِلي ِذيق م ع‬
‫ﱠ‬
‫الن‬ ‫ي‬ ‫د‬ ْ ‫َظ َ َر ْال َف َس ُاد ْال َ ّ َو ْال َب ْحرب َما َك َس َ ْت َأ‬
‫ي‬
ِ ِ ِِ ِ ِ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (QS. Ar-Rum: 41)

Dari Abdullah bin Umar c, Rasulullah n bersabda:


َ ُ ُ َ َ ‫ﱠ‬ ْ ُ ْ َ ‫َ ََ َ ُْ ْ ْ َ ََ َ ُْ ْ ََْ َ َْ َ ََ ُ ْ ﱠ‬
‫الز ْر ِع َوت َركت ُم ا ِ َ َاد َسلط ﱠ ُ َعل ْيك ْم ذﻻ ﻻ‬‫ِإذا تبا عتم ِبال ِعين ِة وأخذتم أذناب البق ِرور ِض تم ِب‬
ُ َ َ ْ
‫َي ِ ُع ُه َح ﱠ ت ْر ِج ُعوا ِإ ِدي ِنك ْم‬

“Jika kalian telah terbiasa dengan Riba, sibuk dengan gembala dan bercocok tanam,
dan kalian menjadi lalai hingga meninggalkan Jihad, maka Allah akan timpakan
kehinaan atas kalian, dan kehinaan itu tidak akan diangkat sampai kalian benar-benar
kembali ke agama kalian”.1053
Ka’ab bin Akhbar t berkata:
َ
‫ص ِ ً ا َو ِ ذا‬ َ ‫ﷲ َع َ َن ْحو ُق ُلوب َأ ْ له َفإ َذا َأ َر َاد‬
ْ ‫ص َﻼ َح ُ ْم َ َع َث َع َل ْ ْم ُم‬ ُ ‫إ ﱠن ل ُ ّل َ َمان َمل ً ا َي ْب َع ُث ُه‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ٍ ‫ِ ِ ِ ز‬
ْ َ ََ ُ َ ََ
‫ﷲ َ لك َ ُ ْم َ َعث ِف ِ ْم ُم َ ِف ِ ْم‬ ‫أراد‬

“Sungguh disetiap zaman ada penguasa yang Allah beri sesuai keadaan hati
penduduknya. Jika Allah hendak memperbaiki suatu bangsa, maka Allah akan kirimkan
pemimpin yang baik dan memperbaiki. Jika Allah hendak membinasakan mereka,
Allah akan beri mereka pemimpin yang zhalim”.
Kemudian Ka’ab t membaca firman Allah k:
َ َ َ َْ َ َ ُ ََ ْ َ َ ً َ َ َ َ َ
‫َو ِ ذا أ َر ْدنا أ ْن ُ ْ ِل َك ق ْرَ ة أ َم َرنا ُم َ ِف َ ا فف َسقوا ِف َ ا ف َح ﱠق َعل ْ َ ا الق ْو ُل ف َد ﱠم ْرنا َ ا ت ْد ِم ً ا‬
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada
orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka
1053
HR. Abu Daud (no. 3462)
590 Mata Air Yang Jernih

melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku


terhadapnya ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-
hancurnya”. (QS. Al-Isra: 16)1054
Oleh karenanya, jika rakyat merindukan pemimpin yang adil dan baik, maka
mulailah menjadi rakyat yang baik dan bertauhid. Sebagian salaf berkata :
ُ َ َ َ َ ُ َُ َ
‫ك َما تكونوا كذ ِل َك ُيؤ ﱠم ُر َعل ْيك ْم‬
“Sebagaimana perilaku kalian, maka seperti itulah perilaku pemimpin yang akan
berkuasa atas kalian”.1055
Abu Bakar at-Turtusyi t mengisahkan, bahwa Ubaidah as-Salmaani1056 berkata
kepada Ali bin Abi Thalib z: “Wahai Amirul mukminin, kenapa rakyat begitu patuh
kepada khalifah Abu Bakar dan ‘Umar sewaktu keduanya menjabat, sementara mereka
tidak tunduk padamu dan pada Khalifah ‘Ustman? Khalifah ‘Ali z menjawab:
ُْ ْ ‫ﱠ‬ َ ْ ُ َ ْ ْ ُ َ ََُ َ َ‫َ َ ﱠ‬
‫ورعي ال َي ْو َم مثل َك َو ِش ْ ُ َك‬ ‫مثل ُعث َمان‬‫بكروعمر انوا ِمث ِ و‬
ٍ ‫ي‬ ِ ‫ِﻷن ر ِعي‬
‫أ‬ ‫ة‬
“Hal itu terjadi karena tipe rakyat yang dipimin Abu Bakar dan Umar adalah sepertiku
dan seperti Ustman. Adapun tipe rakyat yang aku pimpin saat ini adalah kamu dan
orang-orang punya tabi’at sepertimu”.1057
Pada masa dinasti bani umayyah dibawah pemerintahan Abdul Malik bin Marwan
t. Rakyat banyak menggunjing, menyebut keburukan khalifah. Sehingga khalifah
mengumpulkan para tokoh dan orang-orang berpengaruh dari rakyatnya. Dalam
pertemuan itu khalifah bertanya, “Wahai rakyatku, apakah kalian semua ingin aku
menjadi khalifah seperti Abu Bakar dan Umar? Mereka menjawab, “Ya”. Kemudian
Khalifah Abdul Malik t berkata:
ْ َ ْ ََ ُ ُ َ َ َ ُ ُْ ُ َ
‫ِإذا كنت ْم ت ِرْ ُد ْون ذ ِل َك فك ْون ْوا لنا ِمث َل ِر َج ٍال أ ِ ِي َبك ٍر َو ُع َم َر‬
“Jika kalian menginginkan hal itu, maka jadilah kalian bagi kami seperti rakyat Abu
Bakar dan Umar”.1058
Untukmu yang merindukan pemimpin terbaik, berbenahlah mulai dari diri sendiri,
keluarga dan masyarakat yang benar-benar takut kepada Allah, memuliakan dan
mengamalkan syari’at yang di bawa Rasulullah n dengan pemahaman para as-Salaf
yang shaleh, serta meninggalkan segala bentuk kezhaliman.

1054
As-Sunan al-Waridah fi al-Fitan 3/653, Utsman bin Sa’id ad-Dani (w. 444 H). Hilyatu al-Auliya 6/30
1055
Syu’abul Iman 9/491
1056
Masuk islam dimasa Rasulullah n masih hidup, namun tidak berjumpa dengan beliau.
1057
Siraaj al-Muluk 1/116, Abu Bakar Muhammad at-Turtusyi (w. 520 H)
1058
Syarah Riyadhu as-Salihin, Bab “Sabar” 1/283 Syaikh Muhammad Shaleh ibn ‘Utsaimin (w. 1421 H)
Mata Air Yang Jernih 591

ٌ ‫َق ْوم َح ﱠ ٰ ُ َغ ّ ُ وا َما ب َأ ُنفس ْم ۙ َو َأ ﱠن ﱠ َ َسم ٌيع َع ِل‬


‫يم‬
َ َ
ٰ َ ‫َذ ِل َك ِبأ ﱠن ﱠ َ َل ْم َي ُك ُم َغ ِّ ً ا ِّ ْع َم ًة أ ْ َع َم َ ا َع‬
ٰ
ِ ِ ِ ِ ِ ٍ
“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan
merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga
kaum itu merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sungguh Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Anfal: 61)
ُ َ َ َ َ َ
‫ِإ ﱠن ﱠ َ ﻻ ُ غ ِّ ُ َما ِبق ْو ٍم َح ﱠ ٰ ُ غ ِّ ُ وا َما ِبأنف ِس ِ ْم‬
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra’ad: 11)
‫ﱠ ُ َ ًَ َ َ ً َ َ ْ َ ً ﱡ ْ َ ﱠ ً َْ َ ْ ُ َ ً ّ ُ َ َ َ َ َ ْ َْ ُ ﱠ‬ َ ‫َو‬
‫ض َر َب‬
ِ ‫مثﻼ ق ْر ة انت ِآمنة مطم ِئنة يأ ِت ا ِرزق َ ا َرغدا ِمن ِ ّل م ٍان فكف َرت ِبأ ع ِم‬
َ ْ ‫اس ا ْ ُ وع َوا ْ َ ْوف ب َما َ ُانوا َي‬ َ َََ
‫ص َن ُعون‬ ِ ِ ِ
َ ‫ﱠ ُ ِل َب‬ ‫فأذاق َ ا‬
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang
dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari
segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu
Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa
yang selalu mereka perbuat. (QS. An-Nahl: 112)

Imam Hasan al-Basri t berkata:


‫ﱠ‬ ‫ َو ُن ْق ُم ﷲ َﻻ ُت َﻼ ْ َب ﱡ‬، َ ‫ َأ ﱠن َج ْو َر ْاﳌُ ُل ْوك ُن ْق َم ٌة َم ْن ﱡن ْقم ﷲ َ َعا‬-‫ﷲ‬
‫ َو ِ ن َما‬،‫الس ُي ْو ِف‬ ُ ‫اك‬ َ ‫ َع َاف‬-‫ا ْع ًل ْم‬
ِ
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ف‬ ُ ‫ إ ﱠن ُن ْق َم َ َ َ ْ َ ﱡ‬،‫الذ ُن ْوب‬ ‫ﱡ‬ َْ ْ َ َ َ ْ َ َْ ‫ُْ َُ ْ َ ْ َ ُ ﱡ َ َ ﱠ‬
‫اﻹقﻼ ِع َع ِن‬
ِ ‫ﷲ م ل ِقيت ِبالسي‬ ِ ِ ِ ِ ‫اﻹناب ِة و‬ِ ‫تت ِقى و ستدفع ِبالدع ِاء والتو ِة و‬
َ َْ ْ َ َ
‫انت ِ َ أقط ُع‬

“Ketahuilah, semoga Allah memaafkanmu, bahwa kezaliman penguasa merupakan


bentuk kemurkaan Allah l, dan kemurkaan Allah tidak akan bisa diselesaikan dengan
pedang. Akan tetapi diredam dengan ketaqwaan dan dihilangkan dengan doa, taubat,
meninggalkan dosa dan maksiat. Kemurkaan Allah jika dihadapi dengan pedang, maka
kerusakannya akan menjadi lebih parah”.1059
Sebagian ahli ilmu juga berkata;
ُ َ ُ َ َ ُ ُ ُُ َ َ ََْ ْ ُْ َ
‫اﻹ ْسﻼ ِم ِ ْ قل ْو ِ ك ْم تق ْم لك ْم ِ ْ أ ْر ِضك ْم‬
ِ ‫أ ِقيموا دولة‬
“Tegakkan syariat Islam di hatimu, maka akan tegak negara Islam di tanah air
mu”.1060

1059
Al-Wajiz fii ‘aqidati as-Salaf
1060
Perkataan syaikh al-Albani sebagaimana masyhur. Wallahu a’lam bisshawab
592 Mata Air Yang Jernih

Obsesi dan target dakwah Rasulullah n dan seluruh para Nabi r, adalah
dengan memperbaiki aqidah dan akhlak umat. Mereka memperbaiki masyarakat dari
bawah, bukan dari parlemen dan kursi pemerintahan, dan dengan sendirinya akan
lahirlah pemimpin yang diidamkan.
D. MENDO’AKAN KEBAIKAN UNTUK PEMIMPIN
Islam adalah agama nasehat, menuntun kita untuk saling menasehati diatas
kebenaran. Termasuk menyampaikan kalimat yang haq dihadapan penguasa yang zalim
dengan cara yang baik dan terhormat, merupakan jihad yang agung disisi Allah. Dari
Abu Sa’id z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ ْ ُ َ ْ َ َْ ‫ﱠ‬
‫ض َل ا ِ َ ِاد ِل َمة َح ٍ ّق ِعن َد ُسلط ٍان َجا ِئ ٍر‬‫ِإن أف‬
“Jihad yang utama menyampaikan kebenaran dihadapan pemimpin yang zalim”.1061
Islam tidak memberi ruang untuk makar dan kudeta, bahkan sekedar mendoakan
keburukan bagi penguasa. Diriwayatkan Imam Al-Baihaqi, bahwa Imam Hasan Al-
Basri (21-110 H) pernah mendengar seseorang mendoakan keburukan untuk Hajjaj bin
Yusuf At-Tsaqafi (40-95 H), maka Imam al-Hasan t berkata kepadanya:
ُ ْ ُ َ ‫َ َ َ ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ ْ َ ْ ﱠ ُ ْ ْ َْ ُ ُ ْ ََُْ ْ ﱠ َ َ ُ ْ ُ َ ْ َ ﱠ‬
‫اج أ ْو َمات أ ْن َيت َو َعل ْيك ُم ال ِق َر َدة‬ ‫ ِإنكم ِمن أنف ِسكم أت تم؛ ِإنا نخاف ِإن ع ِزل ا‬،‫ﻻ تفعل‬
ََ ْ
‫َوا ن ِازْ ُر‬
“Jangan kau lakukan itu, karena kalian diberi pemimpin sesuai dengan perangai
kalian. Aku khawatir jika Hajjaj lengser atau mati, maka yang akan memimpin kalian
setelahnya adalah kera dan babi”.1062

Fudahil bin ‘Iyadh t berkata:


َ ََ َ َ َ ْ‫ﱡ‬ ‫َ ْ َ ﱠ ْ َ ْ َ ً ُ ْ َ َ َ ً َ َ ََُْ ﱠ‬
‫السلط ِان َيا أ َبا َع ِ ْ ف ِ ّس ْر لنا َ ذا؟‬ ِِ ‫لو أن ِ دعوة مستجابة ما جعل ا ِإﻻ‬
“Andaikan aku memiliki satu doa yang pasti terkabulkan, tentu akan aku tujukan untuk
kebaikan pemimpin”. Ada yang bertanya; “Wahai Abu Ali, jelaskan kenapa bisa
demikian”?

Imam Fudhail t menjawab:


َ ْ ْ َ َُ َ َ ََ َ ْ ‫َ َ ََُْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ََُْ ْ ﱡ‬
‫ص َ ِب ِصﻼ ِح ِه ال ِع َب ُاد َوال ِبﻼ ُد‬ ‫السلط ِان ص ف‬ ِ ‫ و ِ ذا جعل ا‬،‫ِإذا جعل ا نف ِ لم عد ِ ي‬

1061
Ahmad (no. 11143), Shahih Al-Jami; (no. 1100)
1062
Muntaha ilaa syamaail Rasul 3/478. Semoga Allah k mengampuni dan memaafkan Hajjaj.
Mata Air Yang Jernih 593

“Jika aku tujukan doa itu untuk ku, maka manfaatnya, maka manfaatnya terbatas
hanya untukku saja. Jika aku tujukan untuk penguasa, maka dia akan menjadi baik,
dan dia akan memperbaiki rakyat dan negara”.
َ ََ َ َ َ ُْ َ َّ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َُ
‫ َو ِ ْن َج ُار ْوا َوظل ُم ْوا؛ ِﻷ ﱠن َج ْو َر ُ ْم‬،‫ َول ْم نؤ َم ْرأ ْن ن ْد ُع َو َعل ْ ِ ْم‬،‫الصﻼ ِح‬ ِ ‫فأ ِم ْرنا أن ندعو ل ُ م ِب‬
َ ْ ُْ
‫ﻼح ُ ْم ﻷنف ِس ِ ْم َو ِلل ُم ْس ِل ِم ْ ن‬
َ ‫وص‬َ ،‫َو ُظ ْل ُم ُ ْم َع َ َأ ْن ُفس ْم‬
ِ ِ
“Maka kita diperintahkan untuk mendoakan kebaikan bagi pemimpin, dan dilarang
mendoakan kebinasaan atas mereka. Jika mereka berbuat zhalim, kezaliman itu akan
mereka tanggung sendiri. Jika baik, maka kebaikan itu untuk mereka dan seluruh umat
Islam”.1063
Imam al-Barbahri t (w. 329 H) berkata:
‫ َو َذا َر َأ ْي َت ﱠ‬،‫اح ُب َ َو ًى‬
‫الر ُج َل َي ْد ُعو‬ ِ ‫ص‬َ ‫اع َل ْم َأ ﱠن ُه‬
ْ ‫الس ْل َطان َف‬
‫ﱡ‬ ََ ُ ْ َ َ ُ ‫َ َ َْ َ ﱠ‬
‫ِإذا رأيت الرجل يدعو ع‬
ِ ِ
ُ ‫إن َش َاء‬
‫ﷲ‬
ْ ‫صاح ُب ُس ﱠنة‬ َ ُ ‫ﱠَ َ َْ ْ َﱠ‬ َ ‫ﱡ‬
ٍ ِ ‫ِللسلط ِان ِبالصﻼ ِح فاعلم أنه‬
“Jika engkau melihat ada orang yang mendoakan keburukan untuk penguasa,
ketahuilah bahwa dia adalah pengikut hawa nafsu (aqidah nya rusak). Dan jika anda
melihat orang yang mendoakan kebaikan untuk penguasa, ketahuilah bahwa dia ahlu
sunnah, in syaa Allah”.1064
َ ُْ َ
‫اﻹ ْسﻼ ِم َواﳌ ْس ِل ِم ْ ن‬ ُ ‫ص َﻼ‬
‫ح‬ ُ ‫ص‬
َ ‫ﻼح ُ ْم َو‬ َ ‫ص ْ ُوَﻻ َة ُأ ُم ْور َنا َو َو ّف ْق ُ ْم ﳌَا ف ْيه‬ ْ ‫الل ﱠم َأ‬
‫ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang-orang yang baik. Berikanlah taufik
kepada mereka untuk melakukan yang terbaik bagi diri mereka, bagi Islam dan kaum
muslimin.
َ َ َ ْ ‫ﱠ ُ ﱠ َ ُْ ْ ََ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َُْ ْ َ َ ﱠ‬
‫اﳌ ْ ن‬
ِ ‫الل م أ ِع م ع ال ِقي ِام ِبم ِام ِ م كما أمر م يا رب الع‬
“Ya Allah, bantulah para penguasa kami untuk menunaikan tugas dan kewajiban
mereka sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam.
َ ‫ﱠ ُ ﱠم َأ ْ ع ْد َع ْ ُ ْ َ َ َ ﱡ ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ّ ْ َ ْ ْم َأ ْ َل ا ْ َ ْ َو ﱠ‬
‫النا ِ ِ ْ ن‬ ِ ِ ‫م ِبطانة السو ِء واﳌف ِس ِدين وق ِرب ِإل‬ ِ ‫الل‬
“Ya Allah, jauhkanlah para penguasa kami dari teman dekat yang jelek dan orang-
orang yang merusak. Dekatkanlah kepada mereka orang-orang yang baik dan para
pemberi nasehat yang jujur”.

1063
Syarhu Sunnah Al-Barbahari 1/117
1064
Syarhu Sunnah, hal 116
594 Mata Air Yang Jernih

E. KUDETA CIRI PERBUATAN JAHILIYAH, SYI’AH & KAUM KHAWARIJ


Salah satu prinsip masyarakat jahiliyah:
ٌَ ُ َ َُ ‫ﱠ‬ َ ّ َ ُ ََ َ ُ
َ ‫ َو‬, ‫اﻷ ْمر َو َع َد ُم اﻹ ْنق َياد َل ُه َفض ْي ٌلة‬
‫اعة ل ُه ذ ﱞل َو َم َ انة‬‫الس ْم ُع والط‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫مخالفة و‬
“Menyelisihi dan membangkang kepada Ulil amri sebuah kemuliaan, patuh dan taat
lambang hina dan kerendahan”1065
Bangsa arab jahiliyah hidup dengan kepemimpinan yang terpecah belah, setiap
suku dan kabilah memiliki otoritas masing-masing dan bisa memerangi kabilah lain.
Hilangnya keamanan dan indentik dengan kekacauan. Nyawa menjadi tidak berharga.
Maka Rasulullah n menyelisihi tradisi ini dengan memerintahkan untuk senantiasa
taat kepada penguasa dalam hal yang ma’ruf, dan bersabar atas hal-hal yang tidak
disenangi dari penguasa.
Adapun semangat jahiliyah ini, juga ikut diwarisi oleh sekte kolompok khawarij,
dimana mereka senantiasa menuntut kesempurnaan, dan tidak pernah merasa puas
dengan kepemimpinan penguasa kaum muslimin. Perangai khawarij telah muncul
bahkan di zaman Nabi n hanya dalam bentuk protes seorang ahli ibadah yang bernama
Zulkhuwaisirah. Sikap protes itu telah cukup untuk disebut ia sebagai Khawarij. Di
zaman Abu Bakar z, munculnya kelompok yang tidak menunaikan zakat, pada
akhirnya diperangi Abu Bakar. Di zaman ‘Umar z munculnya sosok misterius Abu
Lu’luah al-Majusi yang berhasil menikam Khalifah ‘Umar z, dizaman Utsman bin
Affan z aksi demo besar-besaran, unjuk rasa memprotes kebijakan khalifah,
sehingga berujung pembunuhan ‘Utsman z. Dizaman pmerintahan ‘Ali bin Abi
Thalib, pemberontak dan pendemo semakin ramai, bahkan digeluti orang-orang ahli
ibadah, sehingga keadaan semakin rumit, pada akhirnya Khalifah ‘Ali z menantu
Rasulullah n ditikam oleh seorang khawarij ahli ibadah dan penghafal Al-Quran,
Abdurrahman bin Muljam. Dan fitnah itu terus berganti baju dari masa ke masa hingga
hari ini. Berkata Imam Ibnu Al-Jauzi t:
ُ ْ ُ ًَ َْ َ ْ َ
‫أ ﱠو ُل ا َو ِار ِج َو أق َب ُح ُ ْم َحالة ذ ْو ا َو ْ ِص َر ِة‬
“Khawarij pertama dan yang paling buruk adalah Zul-khuwaishirah”.1066
Manusia terbaik seperti ‘Utsman bin Affan, Khalifah Ali di kudeta, Husain dibunuh
secara sadis dan tidak manusiawi, apalagi sekelas pak Harto dan Jokowi. Anehnya
mereka adalah kelompok yang terlihat sangat agamais, penampilan zuhud, rajin shalat
malam dan puasa di siang hari, lisan yang senantiasa basah dengan zikir serta lantunan
al-Quran. Dengan casing itu umat terpedaya akhirnya terprovokasi.

1065
Syarah Masaail Jahiliyah, syaikh Saleh al-Fauzan hafizahullah.
1066
Talbis Iblis 1/81
Mata Air Yang Jernih 595

Dari Abu Sa’id al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ ُ َ ُ َ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ََ َ َ ُ ْ َ ٌ ْ َ ‫ُﱠ‬ َ ‫َي ْخ ُر ُج‬
،‫اوز ُحلوق ُ ْم‬
ِ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ﻻ‬ ‫آن‬
‫ر‬ ‫الق‬ ‫ن‬‫و‬‫ء‬‫ر‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ، ‫م‬ ِ ِ ‫ﻼ‬ ‫ص‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ت‬‫ﻼ‬ ‫ص‬ ‫ون‬ ‫ر‬ ‫ق‬
ِ ‫ح‬ ‫ت‬ ‫م‬‫و‬ ‫ق‬ ‫ة‬
ِ ‫م‬‫اﻷ‬ ‫ه‬
ِ ‫ذ‬
ِ ِ
‫الر ِم ﱠي ِة‬ َ ‫َي ْم ُر ُقون من الدين ُم ُروق ﱠ‬
‫الس ْ م ِمن ﱠ‬ َ ّ َ َ
ِ ِ ِ ِ
“Akan muncul pada umat ini1067 suatu kaum yang kalian akan merasa minder shalat
kalian dibanding dengan shalat mereka, mereka rajin membaca al-Quran, tapi tidak
melewati kerongkongan mereka. Mereka keluar dari syari’at Islam sebagaimana anak
panah lepas dari busurnya”.1068
Pemikiran khawarij akan tetap ada dari masa kemasa, walau hanya berganti baju
dan nama. Seperti munculnya kelompok aliansi jihadis, yang berfaham teroris,
hizbullah, ISIS, jamaah Islamiyah, dan kelompok (hizbiyyah, harokiyyah) yang
berafiliasi dengannya. Keberadaan kiprah mereka nyata disekitar kita. Sebut saja kasus
bom Bali, pengeboman gereja dan masjid-masjid, menteror aparat keamanan,
meledakkan kantor-kantor polisi dan membunuh umat Islam.
Diantara ciri khas kaum khawarij mereka mengkafirkan pelaku dosa besar,
mengkafirkan Daulah 1069 yang berkumandang adzan dan dihuni mayoritas kaum
muslimin, memandang pemimpin yang tidak berhukum dengan hukum Allah sebagai
Thagut1070, walau dia masih shalat, dan siapapun yang ikut mengakui kekuasaannya,
dengan konsekuensi darah mereka halal ditumpahkan, dilakukan aksi teror, bom bunuh
diri, dengan doktrin jihad dan reward surga. Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah
n bersabda:
َْ َُ ْ ََ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ‫َي ْق ُت ُلو َن َأ‬
‫ ل ِ ن أ ْد َرك ُ ُ ْم ﻷقتل ﱠ ُ ْم قت َل َع ٍاد‬،‫ َو َ َد ُعون أ ْ َل اﻷ ْوث ِان‬،‫اﻹ ْسﻼ ِم‬
ِ ‫ل‬
“Kaum Khawarij membunuh umat Islam, dan membiarkan para penyembah berhala.
Andaikan aku bertemu dengan mereka aku akan perangi (teroris) sebagaimana
memerangi kaum ‘Ad”.1071
Kezhaliman kaum syi’ah dan khawarij sangat bejat dan berbahaya. Terbukti sejarah
hitam mereka bagaimana sadisnya dalam membunuh kaum muslimin. Ketika ISIS yang
dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi membunuh orang-orang yang tidak mau berbai’at

1067
Rasulullah n mengatakan “Akan muncul pada umat ini’,.. beliau tidak mengatakan dari umat ini.
Uslub bahasa ini menunjukkan bahwa khawarij, pemikiran teroris itu bukan dari Islam. Allah dan Rasul-
Nya serta ahli sunnah berlepas diri dari pemikiran khawarij (terorisme).
1068
HR. Bukhari (no. 6931)
1069
Seperti negara Indonesia, banyak para da’i, ustaz-ustaz yang terpengaruh pemahaman khawarij
mengatakan bahwa negara Indonesia bukan negara Islam. Padahal mayoritas penghuninya adalah umat
Islam. Seruan azan untuk shalat sahut menyahut tanpa halangan. Rasulullah dan Para sahabat akan
berhenti memerangi suatu negeri, jika terdengar seruan azan, itu sudah mencukupi sebagai syarat
untuk dikatakan negara Islam.
1070
Mereka berdalil dengan QS. Al-Maidah: 44. Kata Ibnu Abbas maksud kekufuran disitu adalah
kekufuran kecil. Selama pemimpin itu tidak meyakini aturan manusia lebih baik dari aturan Allah.
1071
Shahih Bukhari (no. 3344)
596 Mata Air Yang Jernih

kepadanya, di tangkap dan dipenggal, kepalanya ditaruh puntung rokok, diupload dan
disebarkan videonya di dunia maya. Ada lagi seperti yang dikisahkan oleh syaikh
Sulaiman ar-Ruhaili bahwa seorang khawarij memenggal wanita, kepalanya di putar,
dengan wara’nya mereka khilaf dan berkata “Apakah boleh memegang rambut wanita
yang tidak mahram”? Mereka hati-hati dalam perkara kecil, namun tidak ragu dalam
mengalirkan darah seorang manusia tanpa dosa.
Kaum khawarij manusia yang sangat wara’ dalam bab Furu’ fiqih. Mereka miliki
semangat (hammaasah) dan niat baik untuk menegakkan hukum Allah k dimuka
bumi, namun sayang tidak di topang dengan ilmu yang cukup, akhirnya mereka
membabi buta. Membunuh siapa saja yang tidak sefaham dengan mereka. Disebutkan
oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani t kisah pembunuhan Abdullah bin Khabar bin
Al-Art z:
َ ‫ان َو ِال ًيا ِل َع ِ ّ َع َ َ ْعض ِت ْل َك ْالب َﻼ ِد َو َم َع ُه ُس ّرﱠ ٌة َو‬َ َ َ ّ ََ ْ ْ ‫َ َ ﱠ ْ َ ْ ُ ﱠ ْ ُ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ‫ومر ِ ِ م عبد ِ بن خب‬
‫اب ب ِن اﻷر ِت و‬
َ َ ْ َ ‫ُ ّﱠ‬ ُ ‫َحام ٌل َف َق َت ُل‬
‫وه و قروا بطن س ِر ِت ِه عن ول ٍد‬ ِ
“Ketika Abdullah bin Khabbab bin al-Art melewati kaum pemberontak (khawarij), dan
beliau adalah seorang Gubernur di sebagian wilayah pemerintahan Khalifah Ali bin
Abi Thalib. Khabbab bersamanya seorang budak wanita yang sedang hamil. Mereka
kaum pemberontak itu langsung membunuh Abdullah bin Khabbab, dan membelah
perut budaknya, bayi itu dikeluarkan dan dibunuh”. Akhirnya merekapun diperangi
oleh Ali z di Nahrawan.1072

Dari Ibnu ‘Ulayyah, dari at-Tamimi, dari Abu Mijlaz, ia berkata: “Ketika Abdullah
bin Khabab ditawan oleh kaum khawarij, mereka mendapati sebuah pohon kurma, salah
seorang dari khawarij itu mengambil kurma yang jatuh dari pohon tersebut. Maka
teman-temannya (sesama khawarij) menemuinya dan berkata:
ْ َ َ ً َ ُ ْ َ َ
‫أخذت ت ْم َرة ِم ْن ت ْم ِرأ ْ ِل ال َع ْ ِد‬
“Engkau telah mengambil kurmanya ahlul ‘ahdi (kafir mu’ahad)”.
ْ َ َْ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ‫َ ََ ْ ََ ْ َ َ َ َ ُ َ ُ ٌ ُْ ْ ﱠ‬
‫ قتلت ِخ ِ ًيرا ِم ْن‬:‫ف فأق َب َل َعل ْي ِه أ ْ َ ُاب ُه فقالوا ل ُه‬ ِ ‫و أتوا ع ِخ ِ ٍير فنفخه رجل ِم م ِبالسي‬
ْ َ ََ
‫خن ِاز ِرأ ْ ِل ال َع ْ ِد‬
“Kemudian mereka mendapati seekor babi, kemudian salah seorang dari mereka
membunuh babi itu dengan pedang. Teman-temanya berkata: “Kamu telah membunuh
babi milik kafir mu’ahad”.
Melihat hal itu Abdullah bin Khabab z berkata; “Maukah aku kabarkan kepada
kalian sesuatu yang lebih besar haknya dari keduanya (kurma dan babi)”?

1072
Fathul Baari, 12/284. (Bab: Qatlul khawarij wa mulhidin ba’da iqaamatil hujjah ‘alaihim)
Mata Air Yang Jernih 597

Mereka berkata, “Apa itu”? Abdullah menjawab: “Hak diriku, aku tidak meninggalkan
shalat, tidak meninggalkan ibadah ini dan itu’. Kemudian orang khawarij itu
membunuh Abdullah bin Khabab z.1073

Kebodohan orang-orang khawarij dengan sikap arogan, justru mereka dijadikan


santapan empuk yang diperalat oleh musuh-musuh Islam, untuk melakukan aksi-aksi
protes, turun ke jalan dengan tajuk “Bela agama, Tuntut Keadilan”. Salah satu makar
dan target musuh adalah bagaimana menebar kerusakan besar yang merata, yaitu
dengan membenturkan antara pihak pemerintah dengan rakyat. Turunlah wibawa
penguasa dimata bangsa, terjadilah apa yang terjadi. Ketika suara kerusuhan telah
membahana, api perperangan akan mudah disulut, sehingga energi musuh menjadi
hemat dengan adanya keributan yang tak jarang dikompori oleh orang-orang berlabel
kiyai, habaib, imam besar, yang sebenarnya mereka memperalat atau diperalat, dengan
mengorek kesalahan penguasa dan mempermasalahkan hal yang sebetulnya bukan
masalah.
Maka pemerintah harus senantiasa waspada dan bersikap tegas terhadap siapapun
yang berupaya merusak persatuan dan keamanan negara Islam.
F. FATWA TENTANG KUDETA
Kaum muslimin pada asalnya melakukan shalat berjamaah, ibadah haji, dan
berjihad bersama ulil amri yang adil ataukah yang zhalim selama belum sampai batas
kekafiran yang jelas. Oleh karenanya tidak boleh mengkudeta pemimpin kaum
muslimin walaupun dia zhalim. Berbeda dengan khawarij yang mengkafirkan ulil amri
yang fasiq, demikian juga syi’ah tidak meyakini adanya haji bersama ulil amri, karena
ulil amri (imam versi syi’ah) belum datang.1074 Dari ‘Ubadah bin Shamit z, beliau
berkata:
َُ َ َ َ َ ً ََ َ َ َ ْ َ َ ْ ‫ﱠ ْ َ ﱠ‬ َ َ َ
‫ َوأ ْن ﻻ نن ِاز َع‬،‫ َو ُع ْس ِرنا َو ُ ْس ِرنا َو أث َرة َعل ْينا‬،‫ ِ َم ش ِطنا َو َمك َر ِ نا‬،‫اع ِة‬
َ ‫الط‬ ‫أ ْن َبا َ َعنا َع السم ِع و‬
‫ان‬ ً ‫ إ ﱠﻻ َأ ْن َت َر ْوا ُك ْف ًرا َب َو‬،‫اﻷ ْم َر َأ ْ َل ُه‬
ٌ َ ‫ ع ْن َد ُك ْم م َن ﱠ فيه ُب ْر‬،‫احا‬ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Kami berbai’at dengan Rasulullah n untuk tetap mendegar dan taat (terhadap
pemimpin), dalam kondisi senang atau benci, sulit atau lapang, walaupun dia tidak adil.
Dan kami dilarang untuk protes urusan penguasa, kecuali kalian melihat kekafiran yang
jelas, dan engkau memiliki bukti yang terang disisi Allah”.1075
Dalam riwayat lain: Para sahabat g bertanya,
َ َ‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ ْ ُُ َ ُ ََ
‫الصﻼة‬ ‫ ﻻ َما أق ُاموا‬:‫ال‬‫أفﻼ نقا ِتل م؟ ق‬

1073
Mushannaf 7/560, Abu Bakar ibnu Abi Syaibah (w. 235 H)
1074
Lihat buku “Syarah aqidah ahlu sunnah” ustaz Abdul Qadir Jawas. Hal: 545
1075
HR. Bukhari (no. 7056)
598 Mata Air Yang Jernih

“Apakah boleh kita perangi mereka wahai Rasulullah”? Rasulullah n menjawab:


Tidak boleh, selama mereka mendirikan shalat”.1076
Hati-hati didalam berfatwa dan memakai fatwa. Betapa banyak kerusakan besar,
darah tertumpah, jutaan nyawa melayang, hanya karena fatwa berasal dari da’i-da’i
muda tanpa bimbingan para ulama-ulama besar ahlu sunnah yang dikenal berpegang
dengan manhaj As-Salaf. Seperti kejadian di Suriah, keadaan semakin rusak dan parah
hanya karena modal fatwa para pengikut hawa. Hendaklah mendengarkan nasehat dan
arahan para ulama senior, apalagi terkait dengan masalah besar, keamanan negara dan
bangsa. Kebaikan dan keberkahan itu bersama para ulama yang kibar lagi berilmu.
Allah k berfirman:
َ َْ ُ َ ‫وه إ َ ﱠ‬
‫الر ُسو ِل َو ِ ٰ أو ِ اﻷ ْم ِر ِم ْ ُ ْم ل َع ِل َم ُه‬ ُ ‫اﻷ ْمن َأو ا ْ َ ْوف َأ َذ‬
ُ ‫اعوا به ۖ َو َل ْو َر ﱡد‬ َْ َ ّ ٌ َْ ْ ُ َ َ َ َ
ِ ِِ ِ ِ ِ ‫و ِ ذا جاء م أمر ِمن‬
َ ُ َ َ ‫ﱠ‬
‫ين َ ْست ِبطون ُه ِم ْ ُ ْم‬‫ال ِذ‬

“Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun
ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada
Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui
kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri)”. (QS.
An-Nisa: 83)
• Syaikh Abdul Aziz bin Baz t menjelaskan bahwa tidak boleh memberontak
kepada ulil amri kecuali dengan beberapa syarat:
1) Harus dilihat manfaat dan kerusakan
2) Yang menjelaskan adalah ulama Ahlu Sunnah (bukan ahlu bid’ah)
3) Melihat kaidah “Menolak bahaya lebih didahulukan daripada mengambil manfaat”
4) Jika akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar, sebaiknya bersabar.

• Fatwa Syaikh Muhammad Ibnu ‘Utsaimin t:


1) Penguasa itu melakukan kekufuran yang jelas
2) Tidak ada kesamaran tentang kekafiran itu
3) Terang-terangan bukan kemungkinan
4) Ada dalil yang jelas dari Nash Al-Quran & as-Sunnah serta ijma’ tentang
kekufurannya
5) Ada kemampuan untuk kudeta1077

G. DAMPAK BURUK KUDETA DAN BENTUK AKSI NYATA


Munculnya tradisi buruk ditubuh umat muslim, yang merupakan propaganda orang-
orang kafir dan siasat kaum munafiq, buah dari kedustaan rezim demokrasi. Maraknya
aksi protes dan unjuk rasa (demonstrasi), manifestasi kebebasan mengkritik dan

1076
Hadist shahih ligairihi. Ahmad (no. 11224)
1077
Kaifa nu’allij waqi’ina ‘alim hal 77-78, dikutip dari buku syarah ushul aqidah hal: 578
Mata Air Yang Jernih 599

berujung kudeta menumbangkan penguasa yang sah. Hal ini sudah terjadi dari masa-ke
masa. Semenjak dibunuhnya khalifah Utsman bin ‘Affan, Ali bin Abi Thalib oleh
khawarij, virus teror itu terus ada dan berganti nama hingga hari ini.
Pemberontakan tak jarang hadir di negri-negri kaum muslimin, dimulai dengan
provokasi tokoh-tokoh intelek munafik, muncul para Orator ulung silih berganti
menuntut HAM dan ditegakkan syariat Islam (Tahkim), figure yang di tokohkan
bergelar “syaikh, ustaz kondang, habaib” berfatwa dengan hawa nafsu, khutbah yang
ber api-api terkesan pemberani namun didalamnya tersimpan maksud yang keji, baju
revolusi dengan nama “Pembaharuan”, aksi heroisme pendekar kesiangan, sejatinya si
pengecut yang berkoar di hadapan masyarakat awwam bermodal semangat kebodohan.
Mereka membawa kayu bakar dan obor api, menyulut kemarahan rakyat, sehingga
tersebarlah fitnah dengan kuat, huru-hara dan kerusakan yang tak terbendung. Mereka
ingin Menyusun kekuatan dan membentuk negara dalam negara. Berkata Imam Hasan
al-Basri t:
ُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َْ َ ََْ ْ
‫ َو ِ ذا أ ْد َب َرت َع َرف َ ا ﱡل َجا ِ ٍل‬،‫ال ِفتنة ِإذا أق َبلت َع َرف َ ا ﱡل َع ِال ٍم‬
“Fitnah apabila muncul maka diketahui oleh setiap orang yang berilmu. Jika telah
berlalu, baru disadari orang-orang yang dungu”.1078
Fitnah asalnya dijauhi, bukan didekati. Tahan lisan dan jangan ikut provokasi.
Betapa banyak kerusuhan yang berujung kematian, hanya karena hasad dan bahaya
lisan. Sengaja memotong rekaman video ceramah, di share dan diklaim hujatan
kebencian. Para da’i yang menjelaskan antara kebenaran dan kebatilan, justru
dikasuskan, di pojokkan, dituduh mencaci maki, seakan kebenaran dibungkam dan
kebatilan unjuk keberanian. Dari Miqdad bin Al-Aswad z, Rasulullah n bersabda;
َ َ َ َ ُ ْ ْ ََ َ َ َ ْ َ ّ ُ ْ ََ َ ‫ﱠ ﱠ‬
‫ص َ َ ف َوا ً ا‬‫ وﳌن ابت ِ ف‬،‫ِإن الس ِعيد ﳌن ج ِنب ال ِف ن‬
“Sungguh orang yang bahagia dan beruntung adalah yang dijauhkan oleh Allah dari
fitnah. Jika dia mendapat ujian, maka dia bersabar dan itu baik baginya”.1079
Lihatlah gaungan dan teriakan lantang revolusi dusta di negara Tunisia, Libya,
Suriah, Iraq, Yaman, Mesir, Al-Jazair, pasca kudeta, negri-negri itu tidak henti-
hentinya ditimpa kekacauan, perampokan, kekerasan dan perperangan. Darah anak
bangsa tertumpah, korban jiwa dan nyawa tak berharga, korupsi merejalela, supermasi
hukum tidak tegak. Generasi muda dan anak-anak mereka, tidak mendapatkan
Pendidikan Islam yang layak, tidak bisa tulis baca. Mereka terpaksa harus
meninggalkan tanah kelahiran, menjadi pengemis lontang-lantung mengadu nasib di
negara orang.

1078
Tabaqat al-kubra, 7/165, Ibnu Sa’ad (w. 230 H)
1079
HR. Abu Daud (no. 4263) dishahihkan syaikh al-Albani t
600 Mata Air Yang Jernih

Negri-negri mereka menjadi target bangsa-bangsa besar dengan segala


kepentingannya. Bagaikan vampir-vampir ganas menghisap habis dan menguasai
semua kekayaan negri mereka. Umat diperalat musuh bagai boneka yang bermain
dibalik layar. Kini rakyat hanya bisa meratapi puing-puing bangunan yang sudah
hancur, nasi telah jadi bubur, berandai-andai kalau saja mereka mampu mengembalikan
gugusan hari-hari yang berlalu bersabar dengan kezhaliman penguasa.
Kita hidup dizaman menganggap heroic siapa saja yang berani vocal menghina
penguasa. Memandang hebat orang yang berteriak lantang menyuarakan revolusi dan
hak azazi. Para pecundang yang akan membawa bangsa ke jurang kehancuran, justru
dinobatkan sebagai “Pahlawan dan imam besar umat islam”. Padahal sejatinya
mereka adalah “pengkhianat bangsa berbaju agama”. Suara takbir dan seruan jihad
yang mereka gemakan benar-benar telah mereka kotori untuk merusak negara1080.
Mereka tidak bersyukur betapa nikmatnya rasa aman di negeri ini, kumandang suara
azan terus menggema lima waktu sehari semalam, bisa shalat berjamaah dan ramainya
majlis ilmu, sekolah dan pendidikan berjalan tanpa halangan, para ulama bebas
medakwahkan ilmunya. Berkacalah dari peristiwa 98 di tanah air yang membuat negeri
ini morat-marit. Bukan lebih damai, justru membuat segalanya semakin merosot
drastis.1081
Sungguh aksi kudeta apapun bentuknya telah menyelisihi syariat Allah dan Rasul-
Nya serta kesepakatan para ulama salaf. Berkumpulnya masa sangat mudah menyulut
api fitnah, perperangan sesama saudara muslim, bahkan tidak jarang diantara mereka
telah siaga, dipersenjatai oleh dalang dan musuh, baku hantam dengan aparat
pemerintahan tak terhindarkan. Darah tertumpah, korban pun berjatuhan. Dari Nafi’,
dari sahabat Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda:
َ ْ ‫الس َﻼ َح َف َل‬
‫س ِم ﱠنا‬ ّ ‫َم ْن َح َم َل َع َل ْي َنا‬
ِ
“Siapa yang mengangkat senjata kepada kami, bukanlah dari golongan kami”.1082
Hati-hati dengan fatwa sebagian da’i muda yang mengajak masa, menghalalkan
kudeta (Faudhah), mereka mengikuti nafsu dan hawa, merendahkan para kibar ulama.
Dengan sebab fatwa sang tokoh turunlah masa dengan semangat untuk memperbaiki,
justru yang diperoleh adalah air mata dan penyesalan. Hilangnya keamanan negara,
terpecahnya persatuan umat, rusaknya masyarakat, kemiskinan dan busung lapar
melanda, darah tertumpah dimana-mana, kezhaliman menjadi jawara, maksiat semakin
menjadi-jadi, agama islam dan penganutnya dihinakan, wanita-wanita muslimah di
perkosa, anak-anak menjadi yatim, para janda bertaburan, kerusuhan tidak pernah

1080
Sebagian ahlu bid’ah menambahkan Lafaz “Hayya ‘alaal jihad” dalam syariat Azan untuk kudeta.
1081
Dinukil dari tulisan ustaz al-Fadhil Abu Fairuz Ahmad Ridwan hafizahullah, dengan penyesuaian.
1082
HR. Bukhari (no. 7070). Yakni bukanlah petunjuk Sunnah memerangi kaum muslimin tanpa sebab
yang dibenarkan. Darah kaum muslimin terjaga, siapa yang membunuh seorang muslim tanpa haq
maka dia telah berbuat dosa besar, jika dia menghalalkan pembunuhan itu, sungguh dia telah kafir.
Mata Air Yang Jernih 601

berhenti. Semua itu berawal dari mimpi dan halusinasi kosong akan hadir pemimpin
yang lebih baik setelah kudeta.
H. BENTUK-BENTUK AKSI KUDETA
Pemberontakan tentu nya tidak terjadi begitu saja, tanpa ada proses dan sebab yang
mendahuluinya. Sangat banyak aksi nyata yang oleh sebagian masyarakat justru
dianggap sepele dan hal biasa. Menjamurnya channel dengan suara sumbang di media,
berkumpulnya ribuan manusia dengan aksi slogan “persatuan”, tanpa sadar hal itu
memicu bakal terjadinya kudeta. Kalimat jihad yang diserukan, tapi yang dinginkan
adalah kebatilan. Mungkin kita sederhanakan bentuk kudeta yang nyata disekitar kita :
Pertama: Kudeta Dengan Lisan
Kalimat yang keluar dari lisan merupakan permulaan dari seluruh kebaikan atau
keburukan. Ucapan mendahului perbuatan. Dan ini realita dalam kehidupan.
ْ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َُ َ َ ‫ﱠ‬ َ ‫ُ ُ ﱠ‬ ّ ُ
‫َوقل ِل ِع َب ِادي َيقولوا ال ِ ِ َ أ ْح َس ُن ۚ ِإ ﱠن الش ْيطان َي غ َب ْي َ ُ ْم ۚ ِإ ﱠن الش ْيطان ان ِل ِﻺ َس ِان َع ُدوا‬
ً
‫ﱡم ِب نا‬
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh syaitan itu menimbulkan perselisihan di
antara mereka. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia”. (QS.
Al-Isra: 53)

Berkata Syaikh Sa’di t:


“Ini merupakan perintah setiap kalimat yang mendekatkan seseorang kepada Allah dari
bacaan, zikir, ilmu, amar ma’ruf nahi munkar, dan tutur kata yang lembut kepada
manusia sesuai latar belakang mereka. Ucapan yang baik menyeru pada setiap akhlak
mulia dan amal shaleh. Siapa bisa menjaga lisan nya, maka dia bisa mengontrol
kebaikan semua urusannya”.1083

Dari sahabat Abdullah bin ‘Amr c, Rasulullah n bersabda:


ْ
‫ﱠ ُ َعن ُه‬ َ ‫اﳌُ ْسل ُم َم ْن َسل َم اﳌُ ْسل ُمو َن م ْن ل َسانه َو َ ده َواﳌُ َ اج ُر َم ْن َ َ َر َما َن‬
ِ ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Seorang muslim adalah orang yang selamat muslim lain dari kejahatan lisan dan
tangannnya. Orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang Allah
larang”.1084
Rasulullah n mendahulukan kejahatan lidah dari pada tangan, mendahulukan
ucapan dari aksi perbuatan, karena bahaya lidah yang tidak bertulang lebih hebat
pengaruhnya, lebih berbahaya keburukannya dan dampaknya lebih lama, bahkan

1083
Taisir Kariimirrahman, surat al-Isra ayat: 53.
1084
HR. Bukhari (no. 6484)
602 Mata Air Yang Jernih

kalimat dan ucapan terlihat pegaruhnya dimasa lalu, masa sekarang dan mendatang.
Berbeda dengan perbuatan yang hanya berlaku dimasa terjadinya perbuatan itu.
Diantara bentuk aksi lisan terlihat dengan adanya aksi demo, mencela,
merendahkan dan membuli pemerintah serta aparatur negara, mendoakan keburukan
atas penguasa, tulisan provokasi, komentar panas di media, orasi podium membuka aib
dan kekurangan pemimpin, mencela para ulama dengan Mudahanah (Penjilat)1085, dan
mengklaim pemerintah thagut dan negara kafir.
Kedua: Kudeta Dengan Aksi Nyata
Terang-terangan tidak mematuhi aturan pemerintah dalam hal kebaikan,
membentuk kelompok, forum (asosiasi) atau partai untuk menyelisihi pemerintah,
mengajak masyarakat pada aksi protes kebijakan, serta puncaknya penggulingan dan
kudeta.1086 Bermunculan kelompok-kelompok yang mengatas namakan jihad di negri-
negri kaum muslimin, seperti Al-Qaidah, Dawaa’ish, Hizbullah, ISIS, Jama’ah Takfir
wa Hijrah di Mesir1087, Jama’ah Islamiyyah di Indonesia, Jama’ah Ustmaniyyah di
Pakistan. Apapun nama, bendera & lambang yang mereka terpengaruh dengan gaya
pemikiran khawarij, walau di beri nama Islami, yang menjadi ukuran bukan penamaan,
akan tetapi apa substansi dan pokok pemikiran.
Kesalahan sebagian kelompok dalam memahami konsep takfir dan makna jihad,
tidak jarang membuat mereka anarkis, menyerang pemerintah dan siapapun yang
dianggap musuh agama, membunuh orang-orang yang tidak layak dibunuh, dengan
motivasi jihad di jalan Allah dan mati syahid masuk surga. Seakan jihad itu dianggap
amalan yang gampang dan simple. Bahkan ada juga yang menamakan jihad kepada
“Salafi Wahhabi”, karena merasa terusik, dan pada akhirnya menjadikan masalah,
sesuatu yang bukan masalah, lalu dibesar-besarkan. Atau sebagian membatasi konsep
jihad itu ditujukan kepada bangsa barat dan Amerika saja. Ini tentunya keliru.
Konsep jihad dalam Islam penuh dengan keadilan, kasih sayang dan sesuai dengan
nilai-nilai kemanusiaan. Tidak seperti yang dituduhkan musuh-musuh islam, bahwa
islam penuh dengan kebengisan dan kekejaman, haus darah dan semacamnya. Ini tidak
benar. Justru orang-orang kafir itulah yang sangat bengis dan kejam dalam sejarah,
ketika agresi militer mereka beraksi untuk menjarah, menguasai negri-negri umat islam
demi kepentingan politik dan kekuasaan, sebut saja dalam tragedi 1 April 1487
pembantaian umat islam oleh militer salibis katolik di Cordova, Andalusia (Spanyol,

1085
Makar Ahlu Bid’ah dan pecundang negara, mereka menyebut para ulama yang berpegang teguh
dengan manhaj salaf untuk tidak memberontak dengan istilah ulama penjilat yang tidak mengetahui
fiqih realita (waqi’), ulama haidh dan nifas. Disaat yang sama da’i-da’i yang berafiliasi pemberontakan,
mereka sebut sebagai ulama yang pemberani, sehingga ketika tokoh-tokoh da’i itu dipenjara oleh
pemerintah karena bahaya yang ditimbulkan, mereka berkoar “ulama dipenjara”. Demikianlah kita
hidup di masa “Krisis Figur”. Pendusta dibenarkan, yang jujur dikatakan dusta dan pengkhianat.
1086
Mazoohirul khuruj a’laa al-Hukkam, Doktor Muhammad Hisyam, cet Maktabah as-Salafiyyah.
1087
Seperti Hizbu an-Nur as-Salafi (Khawarij merah jambu) yang berkejasama dengan ikhwanu al-
muslimin, muncul di Mesir dengan aksi kudeta menggulingkan pemerintah yang sah.
Mata Air Yang Jernih 603

Eropa)1088, dan kisah pilu Inkuisisi Spanyol ( Mahaakimu At-Tafthish ) kebiadaban sang
pembunuh massal Ferdinand dan Isabella (ratu Kastila) ‘alaihim la’natullah (1492-1808
M)1089, mereka mengusir dan membunuh ribuan umat Islam di camp-camp penyiksaan.

1088
Islam masuk ke Cordova, Spanyol melalui jalur Afrika dibawah pimpinan Musa bin Nusair dan Tariq
bin Ziyad t, pada tahun 93-93 H/ 711 M, di era Dinasti Bani Umayyah. Islam meluas sampai ke
daratan Eropa, karena sikap baik para pemimpin Islam, rendah hati dan adil, sehingga banyak orang
pribumi Spanyol masuk Islam dengan kesadaran. Mereka hidup makmur dan sungguh-sungguh
mengamalkan syariat Islam, para pemudanya belajar Al-Quran, menjauhi pergaulan bebas, bir dan
larangan Islam. Itu berjalan selama 6 Abad lamanya. Namun orang kafir begitu gerah, akhirnya mereka
berupaya merusak umat Islam, melemahkan ‘Aqidah melalui serangan pemikiran dan budaya. Mulailah
secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik-
musik diperdengarkan, agar mengalihkan kaum muslimin dengan nyayian dan tarian dari pada belajar
Al-Quran. Mereka juga mengirim sejumlah ulama palsu untuk meniupkan perpecahan di tubuh umat
Islam Spanyol. Lama-kelamaan tipudaya ini membuahkan hasil. Akhirnya Spanyol jatuh dan dikuasai
kaum Salib. Granada daerah terakhir yang ditaklukkan. Umat Islam dibantai, mayat bergelimpangan.
Tidak hanya pasukan perang, tapi rakyat sipil, anak-anak, para wanita, orang sepuh tak berdaya pun
disembelih satu persatu. Tentara Salib terus mengejar Umat Islam, dan merekapun sembunyi di rumah-
rumah ketakutan. Akhirnya mereka memberi ultimatum, bahwa umat muslim bisa keluar rumah
dengan aman dan boleh berlayar keluar Spanyol dengan kapal yang sudah disediakan. Setelah ribuan
umat Islam kumpul di Pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang ditinggal,
terlihat lidah api menjilat di angkasa ketika mereka membakar rumah-rumah beserta orang Islam yang
bertahan didalamnya. Kemudian tentara salib membakar kapal-kapal yang akan mengangkut umat
Islam keluar dari Spanyol, dengan satu teriakan pimpinannya, tentara salib mengepung orang Islam
dengan pedang terhunus, sehingga laut berubah merah kehitaman akibat darah kaum muslimin.
Peristiwa itu terjadi 1 April 1487 M ( 892 H ), itulah yang melandasi peringatan April Mop atau The
April’s fool Day bagi orang Kristen yang melegalkan penipuan. Hari kemenangan atas pembantaian
ribuan umat Islam dengan penipuan dan jebakan. Sejarah Islam, hlm. 221-227. HAMKA
1089
Kisah ini disebut dengan Mahaakimu At-Tafthish. Sejarah penganiayaan paling kejam dalam
sejarah. 2 Januari 1492 M ( 897 H ), Kardinal Devider memasang salib diatas istana Al-Hamra yang
dibangun pada tahun 1232 M ( 629 H ) bekas kerajaan Nashiriyyah Spanyol. Tujuannya sebagai bentuk
pengumuman atas berakhirnya pemerintahan Islam di Spanyol. Kaum muslimin dilarang menganut
islam dan dipaksa untuk murtad. Begitu juga mereka tidak boleh menggunakan bahasa arab, siapa yang
menentang perintah itu akan di bakar hidup-hidup setelah disiksa dengan berbagai cara. Gereja di masa
pemerintahan monarki Raja Ferdinand dan Isabella membuat Dewan Mahkamah Luar Biasa atau yang
dikenal dengan Lembaga Inkuisisi, sebuah Lembaga peradilan yang bertugas untuk menghabisi siapa
saja orang-orang di luar Khatolik. Lembaga ini kemudian bermetafosa menjadi Opus Dei. Empat abad
setelah jatuhnya Islam di Spanyol, Napoleon Bonaparte pada tahun 1808 mengeluarkan intruksi untuk
menghapuskan Dewan Mahkamah Luar Biasa itu. Tentara Prancis pernah menemukan tempat
Mahkamah penyiksaan itu di sebuah ruang rahasia di dalam gereja. Didalamnya tersedia berbagai alat
penyiksaan, seperti alat pematah tulang, alat pengoyak, dan pembelah badan manusia. Ada kursi
berduri untuk interogasi, mata kail yang menusuk lidah, adapula yang disangkutkan ke payudara wanita,
lalu ditarik dengan kuat, sehingga payudara tersebut terkoyak dan putus karena tajamnya benda itu.
Juga ada tempat pembakaran, kepala besi sebagai peti mati yang didalamnya ada perangkat paku yang
cukup panjang hingga menembus alat vital manusia. Semua umat islam dan sisa peninggalan Islam
benar-benar bersih dihapuskan dari Eropa. Lihat Kitab Ta’assub wa Tasaamuh hlm. 311-318,
Muhammad al-Gazhali. Buku “Sejarah umat Islam, hlm. 226-227. Buku “The Preaching of Islam”, W.
Arnold, diterjemahkan ke bahasa Indonesia Drs. A Nawaai Rambe t dengan judul “Sejarah Dakwah
Islam”, Penerbit Widjaya Jakarta, 1979. Alat – alat penyiksaan itu kini dijadikan museum di Galleria de
La Inquisicion yang sekarang berada di cordova spanyol. Demikianlah kezhaliman Isabella (as-Safaahah)
604 Mata Air Yang Jernih

Kezaliman Yahudi atas bangsa Palestina, Syi’ah Rafidah di Baghdad, Suriyah dan
Yaman, Nazi Jerman (komunis), Penjajah Jepang, Belanda di Perang Dunia I dan II,
kejahatan Amerika di Timur Tengah, Genosida tantara Serbia Screbenica terhadap
Muslim Bosnia, Genosida Hindu-Budha di Myanmar dan Rohingya yang penuh catatan
hitam, kering dari nilai kemanusiaan.
Adapun Jihad dan perang di zaman Rasulullah n murni untuk mengeluarkan
manusia dari gelapnya kesyirikan menuju Tauhid, dari kezaliman aturan agama buatan
manusia, menuju keadilan Islam yang datang dari sisi Allah k.

Disebutkan oleh sahabat Buraidah z, bahwa Rasulullah n jika mempersiapkan


pasukan perang, maka beliau memberi wasiat kepada Panglima perang dan pasukan
untuk bertaqwa kepada Allah k dan bersabda:
َ ُُ َ َ ْ َ َ ‫َ َ ُﱡ‬ ْ ََ ُ َ ْ ‫ُا ْغ ُزوا ب‬
‫ َوﻻ‬،‫ َوﻻ ت ْمثلوا‬،‫ َوﻻ غ ِد ُروا‬،‫ اغ ُزوا َوﻻ غلوا‬، ِ ‫ قا ِتلوا َم ْن كف َر ِبا‬،‫ﷲ‬ ِ ‫يل‬ ِ ِ ‫س‬ َ ‫اسم ﷲ‬
ِ ِ ِ ِ
َ‫ َف َأ ﱠي ُ ُ ﱠن ما‬- ‫ َأ ْو خ َﻼل‬- ‫صال‬ َ ‫ َف ْاد ُع ُ ْم إ َ َث َﻼث خ‬،‫يت َع ُد ﱠو َك م َن ْاﳌُ ْشرك َن‬َ َ َ َ ً َ ُُ ْ َ
‫ و ذا ل ِق‬،‫تقتلوا و ِليدا‬
ٍ ِ ٍ ِ ِ ِ ِِ ِ
‫َ َ ُ َ َ ْ َ ْ ِ ُْ ْ َ ُ ﱠ َ ُْ ْ ُ ﱠ ْ ُ ُ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ْ ُْ ْ َ ُ ﱠ‬
‫ وكف‬،‫ فاقبل ِم م‬،‫ ف ِإن أجابوك‬،‫اﻹسﻼ ِم‬ ِ ‫ ثم ادع م ِإ‬،‫ وكف ع م‬،‫أجابوك فاقبل ِم م‬
‫َع ْ ُ ْم‬
“Berperanglah dengan menyebut nama Allah di jalan Allah. Perangilah siapa yang kafir
kepada Allah. Berperanglah! Jangan kalian berlebihah dalam membunuh, jangan lari
dari medan perang, jangan memutilasi, jangan membunuh anak-anak. Jika kalian
bertemu musuh dari orang musyrik, maka tawarkan (terlebih dahulu) 3 perkara, yang
mana saja diantaranya yang mereka sanggupi maka terima dan tahan perang atas
mereka. kemudian ajaklah mereka untuk memeluk Islam, jika mereka sanggupi maka
terimalah dan jangan perangi”.
َ ْ َ ْ ََ ْ ُ ْ َ ْ ُْ َ ‫َ ْ ُ ْ ََ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َْ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ْ ُْ ْ َ ُ ﱠ‬
‫است ِع ْن‬ ‫ ف ِإن م أبوا ف‬،‫ وكف ع م‬،‫ ف ِإن م أجابوك فاقبل ِم م‬،‫ف ِإن م أبوا فسل م ا ِ ز ة‬
ْ َ
‫ِبا ِ َوقا ِتل ُ ْم‬
“Jika mereka enggan, maka ambillah upeti (jizyah) dari mereka, jika mereka taati, maka
terima dan tahanlah perang. Jika mereka enggan, maka mintalah pertolongan kepada
Allah dan perangilah mereka”.1090
ُُ ْ َ َ ً َ َ ْ ُ ً َ َ ً َ َ ُ ْ َ ََ َ‫ََ ُ ْ ُ ﱠ َ ْ ً ََ َ ْ ُ ﱠ‬
‫ َوﻻ تقتلوا‬،‫ َوﻻ ْ ِد ُموا َب ْي َعة‬،‫ َوﻻ َ َرة تث ِم ُر‬،‫يمة‬ ِ ‫ وﻻ ع ِقروا‬،‫وﻻ غ ِرقن نخﻼ وﻻ تح ِرق ا‬
ّ َ َ ‫ْ ْ َ َ ﱡ‬
‫ال ِول َدان َوﻻ الش ُيوخ َوﻻ ال ِ َس َاء‬

dan kaum salib ‘alaihim la’natullah, walau demikian Eropa tetap menggambarkan dia seorang ratu yang
adil. Semoga kaum muslimin, terkhusus generasi muda Islam Belajar dari Sejarah!.
1090
Shahih Muslim (no. 1731)
Mata Air Yang Jernih 605

“Jangan menebang pohon kurma, jangan pula membakarnya, jangan membunuh hewan
ternak, jangan tebang pohon yang berbuah jangan kalian merusak bangunan, jangan
membunuh anak-anak, orang yang sudah tua dan para wanita”.1091
Panglima Khalid bin Walid z berkhutbah dihadapan prajurit dalam perang Yarmurk;
ُ َ ُ ُ ‫ َأ ْخل‬، ُ ْ ‫ َﻻ َي ْ َب فيه ْال َف ْخ ُر َوَﻻ ْال َب‬، ‫إ ﱠن َ َذا َي ْو ٌم م ْن َأ ﱠيام ﱠ‬
‫صوا ِج َ َادك ْم َوأ ِر ُدوا ﱠ َ ِ َع َم ِلك ْم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Ini adalah hari diantara hari-hari Allah, tidak layak ada kesombongan dan kezhaliman
padanya. Ikhlaskan jihad dan perjuangan kalian untuk meraih ridha Allah”.1092
Islam agama yang penuh keadilan, bukan hanya adil terhadap hak sesama muslim,
namun keadilan itu juga diberlakukan atas orang kafir dan tawanan perang sekalipun.
Kita lihat bagaimana kisah masuk Islam Tsumamah bin Utsal z pembesar
Yamamah1093, karena perlakuan para sahabat g yang sangat baik ketika ia ditawan
dan diikat di salah satu tiang masjid Nabawi. Allah k berfirman tentang salah sifat
orang beriman dari penduduk surga:
َ ً ََ ً ْ ّ ُ ََ َ َ ‫َُ ْ ُ َ ﱠ‬
‫يما َوأ ِس ً ا‬ ِ ‫و ط ِعمون الطعام ع ٰ ح ِب ِه ِمس ِكينا و‬
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim
dan orang yang ditawan”. (QS. Al-Insan: 8)
Meskipun demikian media-media barat tetap mengampanyekan kepada dunia,
bahwa Islam itu Teroris, kejam dan suka kekerasan. Demikianlah kebencian orang-
orang kafir yang licik dan munafik. Dusta adalah bagian terbesar dalam agama, politik
kehidupan mereka. Oleh karenanya jangan pernah percaya terhadap orang-orang kafir
dan bangsa Barat, apalagi mau menjadikan mereka sekutu dan teman baik yang ditaati.
Mereka adalah musuh dan jangan berloyalitas dengan orang kafir.
Perlu diketahui, bahwa dalam Islam tidak semua orang kafir itu halal dibunuh. Ada
kafir yang menampakkan permusuhan dan memerangi umat Islam (Muhaaribin), kafir
yang hidup di bawah negara Islam dengan bayar upeti (ahlu az-Zimmi), kafir yang
meminta suaka dan memiliki perjanjian damai dengan kaum muslimin (ahlu al-‘Ahd).
Masing-masing memiliki aturan tersendiri dalam bermualah dengan mereka. Tidak
boleh diperangi kecuali kafir Harbi, yaitu orang kafir yang memerangi umat Islam.
Ketika Rasulullah n hidup di kota Madinah bergaul dengan orang yahudi, namun
beliau memberi hak mereka tanpa perang kecuali jika mereka berkhianat ingin
membunuh Rasulullah n. Intinya Islam melarang membunuh serampangan. Dari
Abdullah bin ‘Amr c, Rasulullah n bersabda:

1091
Sunan Al-Baihaqi (no. 18125)
1092
1093
Shahih Muslim (no. 1764)
606 Mata Air Yang Jernih

َ َ َ ‫ َو ﱠن ر َح َ ا ُت‬،‫َم ْن َق َت َل ُم َعا َ ًدا َل ْم َير ْح َ ائ َح َة ا َ ﱠنة‬


‫وج ُد ِم ْن َم ِس َ ِة أ ْرَ ِع ن َع ًاما‬ ِ ِ ِ ِ‫ِ ر‬
“Siapa yang membunuh orang kafir yang mu’ahad, ia tidak akan mencium bau surga,
padahal aroma surg aitu tercium dari jarak 40 tahun perjalanan”.1094
Bab jihad dalam Islam sangat luas, sehingga dibutuhkan seorang muslim
mengetahui konsep dan fiqih Jihad dengan baik. Syariat Jihad sangat agung, tapi sayang
disalahgunakan oleh sebagian orang untuk kepentingan dunia, politik dan hawa nafsu.
Jihad tidak hanya terbatas memerangi orang kafir di medan laga. Menuntut ilmu,
melawan syaithan dan hawa nafsu, membungkam keculasan kaum munafik, memerangi
syirik, bid’ah, mengajarkan ilmu, meluruskan syubuhat merupakan bagian dari jihad.
َ ْ ‫ظ َع َل ْ ْم ۚ َو َم ْأ َوا ُ ْم َج َ ﱠن ُم ۖ َو‬
ُ ‫س ْاﳌَ ِص‬ ْ ُْ َ َ
‫ق‬ ‫ف‬ ‫ا‬‫ن‬
َُْ َ َ ‫ْ ُ ﱠ‬
‫اﳌ‬ ‫و‬ ‫ار‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫د‬ ‫َيا َأ ﱡ َ ا ﱠ‬
َ ‫الن ﱡ‬
ِ ِ ‫ل‬ ‫اغ‬‫و‬ ‫ن‬ ِ ِ ِ ِ ‫ا‬‫ج‬ ِ
“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu,
dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu
adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya”. (QS. At-Taubah: )
Tujuan terbesar syariat jihad adalah untuk menyampaikan agama Allah, dan
menegakkan Tauhid di muka bumi. Jihad haram hukumnya jika untuk kepentingan
partai, kelompok dan dendam pribadi. Allah k berfirman:
‫َو َقات ُلو ُ ْم َح ﱠ ٰ َﻻ َت ُكو َن ف ْت َن ٌة َو َ ُكو َن ّ ُ ُ ﱡ ُ ﱠ‬
ِ ِ ‫الدين له‬ِ ِ ِ
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-
mata untuk Allah”. (QS. Al-Anfal: 39)

Diriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan, dari Sahabat Abdullah bin Abbas c;

“Maksud fitnah, sampai hilangnya Kesyirikan, dan manusia memurnikan Tauhid hanya
untuk Allah”.1095
Dari Abu Musa z, Rasulullah n bersabda:
َ ُ ْ َ ُ َ َُ َ
‫َم ْن‬
‫ﷲ‬
ِ ‫يل‬
ِ ‫ﷲ العليا ف و س‬ ِ ‫قاتل ِلتكون ِلمة‬
‘Siapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka dia di jalan Allah”.1096
Semoga Allahkmenunjuki kita pada jalan kebenaran dan kekuatan hati untuk
mengikutinya, serta diajuhkan kaum muslimin dari fitnah. Wallahu Waliyyu at-Taufiq.

1094
Shahih Bukhari (no. 3166)
1095
Lihat Tafsir Ibnu Katsir.
1096
Shahih Bukhari (no. 123)
Mata Air Yang Jernih 607

BAB VIII

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

( BIRRUL WALIDAIN )

Seorang anak memiliki kewajiban yang besar untuk menunaikan hak berbakti
kepada ibu dan ayahnya. Siapapun dia, ketika diluar rumah mungkin ia seorang kolonel,
panglima, pemimpin yang dihargai dan berwibawa, namun ceritanya lain ketika dia
berada disisi Ibu dan Bapaknya. Dia wajib merendahkan suara, berwajah ceria, lemah
lembut dalam tutur kata, bagaikan seorang budak di hadapan tuannya.
Jasa ibu dan bapak sangatlah besar bagi seorang anak. Jasa itu tidak akan bisa di
balas dengan sempurna. Peras keringat sang ayah dalam mencari nafkah yang halal agar
anak-anaknya bisa makan, berpakaian, dan tempat tinggal yang layak. Kekuatan dan
kegagahan masa muda,sudah berganti nama dengan kelelahan dan wajah yang keriput.
Semua itu dilakukan demi kebahagiaan sang anak. Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ َ َْ َ ً ُ َ ‫ﱠ‬ َ َ
‫ َول ٌد َو ِال َد ُه‬:‫ َو ِ ِر َو َاي ِة ْاب ِن أ ِ ي ش ْ َبة‬،‫ ِإﻻ أ ْن َي ِج َد ُه َم ْملو ا ف َ ش ِ َي ُه ف ُي ْع ِتق ُه‬،‫ﻻ َي ْج ِزي َول ٌد َو ِال ًدا‬
“Seorang anak tidak akan dapat membalas jasa orang tuanya kecuali dia mendapatinya
sebagai budak, lalu ia membelinya kemudian memerdekakannya”.1097
A. ISLAM MEMULIAKAN ORANG TUA
Allah k dan Rasul-Nya mewajibkan bagi setiap anak untuk memberikan bakti
yang tulus kepada Ibu dan Ayah, karena jasa mereka yang begitu besar terhadap anak-
anak. Mengandung dalam kondisi yang tertatih lemah diatas kelemahan. Melahirkan
dengan resiko kematian dan bertaruh nyawa. Allah k berfirman:
ْ َ َْ َ ُُ َ َ ْ َ
‫اش ُك ْر ِ َو ِل َو ِال َد ْي َك إ َ ﱠ‬ ٰ َ ‫ان ِب َو ِال َد ْي ِه َح َم َل ْت ُه ُأ ﱡم ُه َو ْ ًنا َع‬
َ َ ْ َ ْ ‫َ َو ﱠ‬
ِ ‫و ٍن و ِفصاله ِ عام ِن أ ِن‬ ِ ‫و ص نا‬
‫اﻹ س‬
ُ ‫ْاﳌَ ِص‬

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman: 14)
Perjuangan itu belum berhenti, hingga di usia menyusukan, sang ibu dengan penuh
kasih sayang merawat putra-putrinya, berjaga malam demi anak, ketika suara tangisan
si mungil terdengar pertanda haus dan lapar, Ibupun menghentikan mimpi indah dalam
tidur yang penuh kelelahan. Sang bayi dibesarkan dengan penuh kelembutan, tersirat

1097
HR. Muslim (no. 1510)
608 Mata Air Yang Jernih

di sanubari nan suci harapan besar agar sang anak kelak bermanfaat untuk agama Allah
k dan kaum muslimin.

Islam memiliki konsep yang sesuai fitrah, balas budi yang terpuji, dan aturan yang
sempurna dalam muamalah seorang anak dengan orang tuanya. Sang anak
diperintahkan untuk menghormati, mencintai dan memberi kasih sayang yang tulus
untuk keduanya. Bahkan sampai di usia tua renta. Bahkan kewajiban dan perhatian itu
lebih ditekankan ketika ayah dan ibu memasuki lansia. Perhatikan firman Allah k;
ََ َ َ َ ْ َ ‫َ َ َ َﱡ َ َﱠ َ ْ ُ ُ ﱠ ﱠ ُ َ ْ َ َ ْ ْ َ ً ﱠ َ ُْ َ ﱠ‬
‫ند َك ال ِك َ َ أ َح ُد ُ َما أ ْو ِكﻼ ُ َما فﻼ‬‫وق ٰ ر ك أﻻ عبدوا ِإﻻ ِإياه و ِ الو ِالدي ِن ِإحسانا ۚ ِإما يبلغن ِع‬
ُ ‫الذ ّل ِم َن ﱠ‬
‫الر ْح َم ِة َوقل‬
‫َ ْ ْ ََُ ََ َ ﱡ‬ ً َ ًْ َ َ ُ ‫َ ُ ﱠ ُ َ ُ ّ ََ ََْ ْ ُ َ َ ُ ﱠ‬
ِ ‫( واخ ِفض ل ما جناح‬23) ‫تقل ل ما أ ٍف وﻻ ت ر ما وقل ل ما قوﻻ ك ِر ما‬
(24)‫ص ِغ ً ا‬ َ ‫ﱠر ّب ْار َح ْم ُ َما َك َما َرﱠ َيا ي‬
ِ ِ
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
Pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra: 23-24)
ُ ‫اغف ْر َول َوال َد ﱠي َول ْل ُم ْؤمن َن َي ْو َم َي ُق‬
ُ ‫وم ا ْ َس‬ ْ َ‫ﱠ‬
‫اب‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫َر نا‬
“Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. Ibrahim: 41)
Bahkan orang tuanya seorang musyrik yang kafir sekalipun, namun Islam tidak
menghalangi seorang anak untuk berbakti orang tua mereka.
ً ْ‫ﱡ‬
ۖ ‫الدن َيا َم ْع ُروفا‬ ‫ا‬‫م‬ َ ‫س َل َك به ع ْل ٌم َف َﻼ ُتط ْع ُ َما ۖ َو‬
َ ُ ْ ‫صاح‬ َ ْ ‫اك َع َ ٰ َأن ُ ْشر َك ي َما َل‬
َ ‫َ َ َ َد‬
‫و ن جا‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
َ ُ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ُ ُ ّ َ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ ‫َ ِ ﱠ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ﱠ ُ ﱠ َِ ﱠ‬
‫و ات ِبع س ِ يل من أناب ِإ ۚ ثم ِإ مر ِجعكم فأن ِ ئكم ِبما كنتم عملون‬
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Luqman: 15)
Ini berbeda kiranya dengan sebagian konsep barat (western), sebuah tradisi
pengasingan orang tua di usia senja, karena dianggap menyusahkan dan sudah tidak
bisa memberi manfaat apa-apa, sehingga di usia yang lemah dan tak berdaya, maka
Mata Air Yang Jernih 609

“Panti Jompo” jawabannya. Sungguh pemandangan yang amat tercela. Mereka hanya
kenal bakti kepada orang tua di moment-moment tertentu, maka tradisi peringatan “Hari
Ibu” satu kali setiap tahun adalah budaya barat yang kosong dari ruh agama. Islam tidak
mengenal hari ibu, kita berbakti kepada Ibu dan Ayah sepanjang masa, selama badan
masih bersatu dengan jiwa. Kemunculan anak-anak yang durhaka semakin subur di
sekitaran kita. Tidak jarang kita dengar di sosial media, anak yang mencaci, memukul,
menggugat orang tuanya ke mahkamah hukum, hanya karena harta waris dan secuil
kemilau dunia. Demi Allah alangkah durhakanya mereka.
B. IBADAH YANG AGUNG SETELAH YANG PALING AGUNG
Allah k menggandengkan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua dan
larangan durhaka kepada mereka dengan syari’at yang paling agung yaitu perintah
Tauhid dan larangan berbuat syirik. Ini menujukkan agungnya kedudukan Birrul
waalidain. Allah k berfirman:
ً ْ ‫َ ﱠ‬ َ َ َ َ ْ َ َ َ َْ َ َ ْ َ
‫يل ﻻ ْع ُب ُدون ِإﻻ ﱠ َ َو ِ ال َو ِال َد ْي ِن ِإ ْح َسانا‬ ‫و ِ ذ أخذنا ِميثاق ب ِ ِإسر ا ِئ‬
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu
menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu dan ayah”. (QS. Al-
Baqarah: 83)
Bukan hanya perintah berbakti, namun Allah k jadikan keberadaan orang tua
sebagai sebab dan cara tercepat bagi sang anak untuk meraih surga Allah k setelah
bertauhid kepada-Nya. Bakti kepada orang tua adalah ibadah yang agung dalam Islam,
bahkan lebih utama dari pada jihad berperang di jalan Allah k. Dari sahabat Abu
Hurairah z, seseorang lelaki datang kepada Rasulullah n dan berkata:
َ ‫ ُث ﱠم َأ ْد َن‬،‫وك‬
َ ‫ ُث ﱠم َأ ُب‬،‫ ُث ﱠم ُأ ﱡم َك‬،‫ ُث ﱠم ُأ ﱡم َك‬،‫ ُأ ﱡم َك‬:‫ال‬ ‫َيا َ ُسو َل ﷲ َم ْن َأ َح ﱡق ﱠ‬
َ ‫الناس ب ُح ْسن ال ﱡ ْ َب ِة؟ َق‬
‫اك‬ ِ ِ ِ ِ ‫ر‬
َ ‫َأ ْد َن‬
‫اك‬
“Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan
baik?” Rasulullah n menjawab: “Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudian Ayahmu, baru
kemudian saudara terdekatmu, kemudian yang terdekat”.1098
Sungguh sangat menyedihkan, ketika seorang anak sangat ramah dengan teman-
temannya, begitu lembut kepada sobat nongkrongnya, begitu loyal kepada anak dan
istrinya, namun kepada ayah dan ibunya sangat kasar, kering dan berhati bebal,
bagaikan harimau mengaum, paling pelit dan suka menyakiti orang tuanya.
Wahai saudaraku, dimana hatimu? Sedemikian jauhkah dunia dan syaithan
mengikis kelembutan dari hatimu? Demi Allah, wajahmu yang muram, tatapanmu yang
tajam, sikap betahmu dengan orang lain, ketimbang ayah bundamu merupakan
kedurhakaan. Sayangi dan kecuplah wajah ayah dan Ibumu sebelum semuanya

1098
HR. Bukhari (no. 5971) Muslim (no. 2548)
610 Mata Air Yang Jernih

terlambat. Tataplah wajahnya dengan pancaran kasih sayang dan kelembutan. Sungguh
melihat wajah ayah dan ibumu merupakan ibadah yang agung disisi Allah k. Berkata
Abdullah bin Mas’ud z;
ُ َ َ ‫ﱠ َُ ََ َ ْ َ ُْ ُ ُ ﱠ َ ﱞ‬ َ ‫ﱠ ِ ؟ َق‬ َ ‫َ َ ُ َ ﱠ َ ﱡ ََ َ َ ﱡ‬
‫ »ث ﱠم ِب ﱡر‬:‫ال‬‫ ثم أي؟ ق‬:‫ قلت‬،«‫ » الصﻼة ع وق ِ ا‬:‫ال‬ ‫ أي العم ِل أحب ِإ‬، ِ ‫يا رسول‬
‫ﱠ‬ َ ُ َ َ ‫ ُث ﱠم َأ ﱞي؟ َق‬:‫ ُق ْل ُت‬،«‫الو ِال َد ْين‬
َ
ِ ‫يل‬ِ ِ ‫اد ِ س‬ ِ ‫ا‬ :‫ال‬ ِ
“Wahai Rasulullah, amalan apa yang paling di cintai Allah? Rasulullah n menjawab:
“Shalat pada waktunya”. Kemudian apalagi? Rasulullah n menjawab: “Berbuat baik
kepada kedua orang tua”. Kemudian apa lagi? “Jihad di jalan Allah”.1099
C. BAKTI ITU SETARA JIHAD DAN PINTU SURGA PALING TENGAH
Abdullah bin ‘Umar c berkata:
َ ‫ َق‬،«‫اك؟‬ َ َ ََ َ
َ ‫»أ َ ﱞ َوال َد‬ ََ َْ ْ َ َ ‫ُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫َ َ َ ُ ٌ َ ﱠ ّ َﱠ‬
:‫ال‬ ِ :‫ فقال‬،‫استأذن ُه ِ ا ِ ِاد‬ ‫ ف‬،‫ص ﷲ علي ِه وسلم‬ ِ ِ ‫جاء رجل ِإ َ الن‬
َ َ ‫ َق‬،‫َ َع ْم‬
‫ ف ِف ِ َما ف َجا ِ ْد‬:‫ال‬
“Datang seorang pemuda kepada Nabi n untuk meminta izin agar ikut serta berperang
(jihad). Maka Rasulullah n bertanya: “Apakah kedua ayah dan ibumu masih hidup?”
Pemuda itu menjawab: “Ya, masih”. Maka Rasulullah n bersabda: “Berjihad lah
dengan berbuat baik pada keduanya”.1100
Dalam riwayat, dari Mu’wiyah bin Jahimah z, Rasulullah n berkata:
ُ ْ ََ َ ْ
‫ فث ﱠم ا َ ﱠنة‬، ‫ِإل َز ْم ِر ْجل َ ا‬
“Teruslah berada dikakinya, disana ada surga”.1101

Dari sahabat Abu Darda, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َ ْ َ ‫ْ َ ُ َْ َ ُ َْ َ ْ ﱠ‬
‫ ف َحا ِفظ َع َو ِال َد ْي َك أ ِو ات ُر ْك‬،‫اب ا َ ن ِة‬
ِ ‫الو ِالد أوسط أبو‬
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah, maka jagalah kedua orang tua mu atau
engkau abaikan”.1102
Orang tua jalan pintas tercepat menuju surga Allah k, maka jagalah pintu itu
niscaya anda akan beruntung, atau diabaikan anda akan menyesal. Hanya manusia
berhati mulia yang tahu cara memuliakan kedua orang tuanya. Adapun budak dunia
pencinta nafsu yang hina, dia akan mengabaikan, tidak peduli dengan yang Namanya
bakti terhadap sosok ibu dan ayahnya manusia paling berjasa kepadanya.

1099
HR. Bukhari (no. 5970) Muslim (no. 85)
1100
HR. Bukhari (no. 3004)
1101
HR. Ibnu Majah (no. 2781). Dishahihkan syaikh Al-Albani t
1102
HR. Ibnu Majah (no. 2089)
Mata Air Yang Jernih 611

D. CARA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


Pertama: Berusaha menaati orang tua, mendampingi mereka terlebih diusia tua,
memenuhi kebutuhan nafkah, dan memberi hadiah.
Kedua: Senantiasa berwajah ceria, berkata lemah lembut, memilih turur kata yang
menyenangkan, berusaha membuat ibu bapak bahagia.
Dari Umar bin Khatthab z, Rasulullah n bersabda:
ُ َْ َ َ ُ ٌُ ُ ُ ‫ََ َ ﱡ َْ ْ َ َ ﱠ‬ َ َْ َ ‫َأ َح ﱡب ﱠ‬
‫ أ ْو تك ِشف‬, ‫ورت ْد ِخل ُه َع ُم ْس ِل ٍم‬‫ وأحب اﻷعم ِال ِإ ِ سر‬, ‫اس‬ ِ ‫اس ِإ ﱠ ِ أنف ُع ُ ْم ِل ﱠلن‬
ِ ‫الن‬
َ َ َ َ َ َ َ ً ُ ُ َْ ُُْ َ َْ ًَْ ُ َْ َْ َ ً ُ ْ
‫اج ٍة أ َح ﱡب ِإ ﱠ ِم ْن‬ ‫ َول ِ ْن أ ْم ِ َم َع أ ٍخ ِ ِ ح‬،‫وعا‬ ‫ أو تطرد عنه ج‬, ‫ أ ْو تق ِ عنه دينا‬, ‫َعن ُه ك ْرَ ة‬
َ َْ َ َْ َ َ َ َ َ
‫أ ْن أ ْعت ِكف ِ َ ذا اﳌ ْ ِ ِد ش ْ ًرا ِ َم ْ ِ ِد اﳌ ِدين ِة‬
“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi
manusia. Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah membahagiakan orang lain, atau
menghilangkan kesulitannya, atau melunasi hutangnya, atau menghilangkan
kelaparannya. Sungguh aku berjalan dengan saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya,
lebih aku cintai dari pada ibadah I’tikaf di masjid ini, yakni masjid Nabawi”.1103
Maa Syaa Allah, jika membahagiakan muslim yang lain adalah amalan yang paling
dicintai Allah k, tentu membahagiakan ibu dan bapak lebih dicintai lagi. Sangat aneh
seorang anak yang bersungguh-sungguh menjaga hati orang lain agar tidak tersinggung,
ramah dan begitu bersahabat, namun kepada Ibu bapak nya selalu bermuka masam.
Berbicara dengan suara kasar dan kering kelembutan, sungguh itulah kedurhakaan.
Semoga Allah k lindungi kita dari benih-benih kedurhakaan.
Ketiga: Menaati ayah bunda selama dalam yang ma’ruf, menasehati mereka dengan
cara yang lembut jika melakukan kekeliruan.
Keempat: Senantiasa mendo’akan, memohonkan ampun kepada Allah k untuk
orang tua, baik dikala mereka masih hidup, terlebih jika sudah wafat.

DariAbu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ُ َ ‫َﱠ‬ ُ َ ‫ْ ﱠ‬ ‫إ ﱠن ﱠ َ َع ﱠز َو َج ﱠل َل َ ْ َف ُع ﱠ‬
‫الد َر َج َة ل ْل َع ْبد ﱠ‬
: ‫ أ ى ِ َ ِذ ِه ؟ ف َيقو ُل‬، ‫ َيا َر ِ ّب‬: ‫ ف َيقو ُل‬، ‫الصا ِ ِ ِ ا َ ن ِة‬ ِ ِ ِ
َ‫است ْغ َفار َو َلد َك َلك‬ ْ ‫ب‬
ِ ِ ِ ِ
“Sungguh Allah k akan mengangkat derajat seorang hamba yang shaleh di surga. Ia
berkata: “Wahai Rabb, dari mana semua ini?“

1103
HR. At-Thabrani dalam Mu’jam As-Saghir 2/106 (no. 861). Didalam nya ada perawi Sukin bin Siraj,
dhaif. Lihat Majma’ Az-Zawaid 8/121, Al-Hafizh ‘Ali bin Abi Bakar Al-Haitsami rahimahullah (w. 807 H)
612 Mata Air Yang Jernih

Allah k berfirman: “Dengan sebab permohonan ampun anakmu untuk dirimu”.1104

Kelima: Membayarkan hutangnya, menunaikan wasiat yang tidak bertentangan dengan


syariat, bersedekah atas nama orang tua, seperti membangunkan masjid, ma’had, rumah
singgah, mencetak buku-buku Islam yang bermanfaat dengan niat pahala untuk mereka.
Keenam: Memenuhi Janji apabila berjanji, dan tidak melakukan hal-hal yang
dibencinya.
Ketujuh: Menyambung hubungan Rahim dengan kerabat kedua orang tua dan berbuat
baik kepada mereka.

Dari Abdullah bin ‘Umar z, Rasulullah n bersabda;


َ ّ ‫الر ُجل َأ ْ َل ُو ِ ّد َأب ِيه َ ْع َد َأ ْن ُي َو‬
‫إ ﱠن ِم ْن َأ َب ّر ْال ّ ِص َل َة ﱠ‬
ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
“Sungguh termasuk kebaikan seorang anak adalah menyambung hubungan baik kepada
orang-orang yang dicintai ayahnya setelah dia meninggal”.1105
Kedelapan: Berikan adab dan perhatian yang baik dikala duduk dengan orang tua,
jangan menyibukkan diri dengan main Hp dikala berbicara dengan mereka, karena itu
bentuk kedurhakaan kepada ayah dan bunda.
Sungguh para ulama salaf dahulu, mengatakan bahwa melihat wajah orang tua
merupakan sebab meraih pahala dan mendatangkan rahmat dan ampunan Allah k.

E. TELADAN PARA NABI DAN RASUL r DALAM BERBAKTI KEPADA


ORANG TUA

Teladan Nabi Ibrahim Kalilullah p:


ُ ‫اغف ْر َول َوال َد ﱠي َول ْل ُم ْؤمن َن َي ْو َم َي ُق‬
ُ ‫وم ا ْ َس‬ ْ َ‫ﱠ‬
‫اب‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫َر نا‬
“Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. Ibrahim: 41)
Nabi Ibrahim senantiasa semangat dan bersabar dalam berdakwah kepada ayahnya,
untuk bertauhid kepada Allah dan meninggalkan syirik. Ini menunjukkan bukti
kecintaan seorang anak terhadap orang tuanya, agar selamat dari kemurkaan Allah dan
neraka-Nya.
َ َ َ ْ ُ ََ ُ ُْ ََ ُ َ ْ َ َ َ ُ ُْ َ َ ََ َ َ َ َ ْ
‫نك ش ْ ًئا‬‫ِإذ قال ِﻷ ِب ِيه يا أب ِت ِلم عبد ما ﻻ سمع وﻻ يب ِصر وﻻ غ ِ ع‬

1104
HR. Ahmad (no. 10610)
1105
Muslim (no. 2552)
Mata Air Yang Jernih 613

“Ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya; "Wahai bapakku, mengapa


engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat
menolongmu sedikitpun?". (QS. Maryam: 42)
Apalah arti kemewahan hidup orang tua, jika kering dari dakwah dalam rumah
tangga, terlebih-lebih jika orang tua terjerumus dalam kesyirikan. Sebagian orang salaf
faham, bahwa bicara dakwah, mencegah orang tua dari kesalahan disangka bagian
kedurhakaan, padahal tidak demikian.
Nabi Ibrahim memohonkan ampunan untuk ayahnya sebelum turun larangan dari
Allah. Asalnya seorang muslim tidak boleh memohonkan ampun untuk orang kafir dan
musyrik walaupun karib kerabatnya.1106 Teladan Nabi Sulaiman p
َ ‫صا ً ا َت ْر‬
‫ض ُاه‬ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ‫َو َق َ ّ َ ْ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ال َر ِب أو ِزع ِ أن أشك َر ِ عمتك ال ِ أ ع ْمت ع ﱠ وع ٰ و ِالد ﱠي وأن أعم َل‬
َ ‫َو َأ ْدخ ْل ب َر ْح َمت َك ع َباد َك ﱠ‬
‫الصا ِ ِ ن‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Dan dia [Sulaiman] berdoa: "Ya Rabb-ku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (An-Naml: 19)
Teladan Nabi Isma’il p
ْ َ َ َ ٰ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ ْ َ َّ ََْ ٰ َ َ ّ ‫َ َ ﱠ ََ َ َ َ ُ ﱠ ْ َ َ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ال َيا أ َب ِت اف َع ْل‬‫فلما بلغ معه الس قال يا ب ِإ ِ ي أرى ِ اﳌن ِام أ ِ ي أذبحك فانظر ماذا ترى ۚ ق‬
‫َما ُت ْؤ َم ُرۖ َس َتج ُد ي إن َش َاء ﱠ ُ م َن ﱠ‬
‫الص ِاب ِر َن‬ ِ ِ ِ ِ
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As-Saaffhaat: 102)
Teladan Nabi Yusuf p
َ َ َ َ َ ‫ف َآو ٰى إ َل ْي ِه َأ َب َو ْ ِه َو َق‬
ْ ‫ال ْاد ُخ ُلوا م‬ َ ُ ُ ََٰ َُ َ ‫ََ ﱠ‬
‫( َو َرف َع أ َب َو ْ ِه‬99) ‫ص َر ِإن ش َاء ﱠ ُ ِآم ِن ن‬ ِ ِ ‫فلما دخلوا ع يوس‬
‫ش‬ ْ ‫َع َ ْال َع‬
‫ر‬
ِ
“Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia
berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". Dan ia
menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana”. (QS. Yusuf: 99-100)

1106
Lihat Al-Quran surat At-Taubah 113-114
614 Mata Air Yang Jernih

ُ َ
‫َو َ را ِب َو ِال َد ْي ِه َول ْم َيكن َج ﱠب ًارا َع ِصيا‬
“Dan (nabi Yahya p) seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan
bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka”. (QS. Maryam: 14)
Berkata Nabi ‘Isa putra Maryam i:
َ ْ َ ُ َ‫ﱠَ َ ﱠ‬
(32) ‫( َو َ را ِب َو ِال َد ِ ي َول ْم َي ْج َعل ِ َج ﱠب ًارا ش ِقيا‬31) ‫الز ِاة َما ُد ْمت َحيا‬ َ ‫َو َأ ْو‬
‫صا ِ ي ِبالصﻼ ِة و‬
“Dan Allah memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang
yang sombong lagi celaka”. (QS. Maryam: 31-32)
F. TELADAN PARA ULAMA SALAF g DALAM BERBAKTI KEPADA
ORANG T UA
Seorang lelaki menceritakan kepada Dawud bin Qays t dengan berkata:
َ َ‫ﱠ‬ ُ ُ َ ََ َ َ َ ‫َ ﱠ ََ ُ َْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ ﱠ‬
،‫»السﻼ ُم َعل ْي ِك‬ :‫ ِف َيقو ُل‬،‫اب أ ِّم ِه‬ ِ ‫ ثم وقف ع ب‬،‫أن ُ أبا ر رة ان ِإذا غدا ِمن م ِ ِل ِه ل ِ س ِثيابه‬
ْ‫»ج َزاك ﱠ ُ َع ّ َخ ْ ً ا َك َما َ ﱠ ت‬ ُ َ ْ َ ََ ُ َ ُ َ
ِِ ‫ر‬ ِ ِ
َ :‫ ِف َيقو ُل‬،‫ ف ُ ﱡد َعل ْي ِه ِمث َل ذ ِل َك‬، «‫ َو َر ِح َمة ﱠ ِ َو َ َر ات ُه‬،‫َيا أ ﱠمت ُاه‬
َ ‫ َفإ َذا َر َج َع َق‬،‫ ُث ﱠم َي ْخ ُر ُج‬،‫اك ﱠ ُ َع ّ َخ ْ ً ا َك َما َب َر ْرِت َكب َ ًة‬ َ ‫ َف َج َز‬، ْ َ َ ْ َ َ ‫صغ ً َ َ ُ ُل‬ َ
‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ و أنت يا اب‬: ‫ فتقو‬، «‫ِ ا‬
َ ْ
‫ِمث َل ذ ِل َك‬
“Bahwa sahabat Abu Hurairah setiap kali ingin keluar dari rumahnya, dia selalu berdiri
di pintu kamar ibunya seraya berkata: “Assalamu ‘alaiki warahmatullah wa
Barakaatuh, wahai Ibu.” Lalu ibunya menjawab dengan salam yang sama. Kemudian
Abu Hurairah z berkata: “Semoga Allah membalas kebaikanmu wahai ibu atas
jasamu kepadaku dimasa aku kecil”. Ibunya d menjawab: “Semoga Allah juga
membalas kebaikanmu wahai anakku, atas baktimu kepadaku dikala engkau telah
dewasa”. Kemudian Abu Hurairah z baru berangkat, dan ketika pulang kerumah dia
melakukan hal yang sama”.1107
Dari ‘Umar bin Khattab z ia berkata, aku mendengar Rasulullah n bersabda:
ُ َ ْ َ َْ ُ ُ ُ َ ٌ ََ َ ََ ٌ َ َ ُ ََ ٌ َُْ ُ َ ُ َُ ٌ ُ َ َ ‫ﱠ ََْ ﱠ‬
‫وه فل َ ْستغ ِف ْر لك ْم‬‫ وله و ِالدة و ان ِب ِه بياض فمر‬،‫ِإن خ التا ِ ِع ن رجل يقال له أو س‬
“Sungguh tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama Uwais. Ia memiliki
seorang ibu, dan dulunya ia berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih).
Perintahkanlah padanya untuk memohonkan ampun bagi kalian”.1108

1107
Makarimi Al-Akhlaq 1/77 (no. 228)
1108
Muslim (no. 2542). Uwais bin ‘Amir Al-Qorni Al-Yamani, seorang lelaki yatim, yang berbakti kepada
Ibunya. Ia menggendong ibunya dari Yaman menuju Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Ia
Mata Air Yang Jernih 615

Dari Abu Burdah t ia berkata:


ُ َ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ُ َ َ
‫ ف َرأى َر ُجﻼ َيطوف َح ِامﻼ أ ﱠم ُه َو ُ َو َي ُقو ُل‬،‫ان ْاب ُن ُع َم َر َيطوف ِبال َب ْ ِت‬
“Suatu kali Abdullah bin Umar thawaf di Ka’bah, dan dia melihat seseorang lelaki
thawaf menggendong ibunya sembari berkata:
ْ َ ََْ َ ُ َ َْ َ َ َ ‫ُْ َ ﱠ‬ َ ّ
‫ أ ْح ِمل َ ا َو َما َح َمل ْت ِ أك ُ و أط َو ُل‬...‫ ِإ ْن ذ ِع َر ْت ِر ا ُ َ ا ل ْم أذ َع ُر‬... ‫ِإ ِ ي ل َ ا َ ِع ُ َ ا اﳌذل ُل‬
Sungguh aku adalah onta ibuku yang tunduk
Jika beliau takut menungganginya, aku tidak takut (ditunggangi)
Aku memikulnya, dan ibuku telah memikulku lebih berat dan lebih lama (dalam
kandungan)

Kemudian dia berkata kepada Ibnu ‘Umar c,


ً َ ‫ َوَﻻ َز ْف َر ًة‬،‫ َﻻ‬:‫ال‬ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ََُْ َ َُ
‫اح َدة‬
ِ ‫و‬ َ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫؟‬ ‫ر‬‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫اب‬ ‫ا‬‫ي‬ ،‫ا‬ ‫ز‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ِ ‫أ‬
‫ا‬ َ
‫ر‬ ‫ت‬
“Wahai Ibnu ‘Umar, bagaimana menurutmu, apakah aku sudah membalas sebagian dari
jasa ibuku?
Ibnu ‘Umar c menjawab: “Tidak, bahkan engkau belum membalas jasa Ibumu
walaupun setetes cairan darah yang dikeluarkan tatkala melahirkanmu”.1109
Allahu Akhbar! Setetes darah Ibu kita tatkala berjuang melahirkan tidak bisa dibalas
dengan bakti seperti pemuda itu, bagaimana lagi dengan jasa mengandung, melahirkan,
menyususi sampai begadang siang dan malam, merawat kita sampai jadi orang, kapan
jasa itu akan bisa terbalas? Sungguh amat menyayat hati ketika seorang anak dikala
sudah remaja, justru durhaka, membuat sedih, berlaku kasar, berwajah muram,
membesarkan mata, bahkan memukul sang ayah dan ibu. Ibnu ‘Aun t berkata:
‫َ َﱠ‬
‫ َوت ل َم ُر َو ْ ًدا‬،‫ص ْو ِت ِه‬ َ ‫ َخ َف‬،‫ان ع ْن َد َأ ّمه‬
َ ‫ض م ْن‬ َ َ َ َ َ َ
‫ان ُم َح ﱠم ُد ْب ُن ِس ِ ين ِإذا‬
ِ ِِ ِ
“Muhammad bin Sirin jika berada di dekat ibunya, beliau merendahkan suaranya, dan
berbicara dengan pelan dan lirih”.1110
Muhammad bin Sirin t berkata:
َ ‫ َف ِق‬،‫ َف َع َم َد ُأ َس َام ُة ْب ُن َز ْ ٍد إ َ َن ْخ َل ٍة َف َق َط َع َ ا م ْن َأ ْجل ُج ﱠمار َ ا‬،‫الن ْخ َل ُة َت ْب ُل ُغ ب ْاﳌَ ِد َين ِة َأ ْل ًفا‬
‫يل‬
‫َ َانت ﱠ‬
ِ
ِ ِ ِ ِ ِ
ُُ ْ َ َ ‫َ ُ َ َ َ َ َ ﱠ ُ ّ ْ َ َ ْ ُ َ َ ﱠ َ َ ْ َ َ ٌ َ ﱡ ْ َ َ ْ ُ ُ ُ ُ ّ َ ْ ُ َ َ ْ ﱠ‬
‫ ول س ء ِمن الدنيا تطلبه أ ِمي أق ِدرعلي ِه ِإﻻ فعلته‬، ‫ ِإن أ ِمي اش ته ع‬:‫له ِ ذ ِلك فقال‬

terhalang bertemu Nabi n, karena merawat sang Ibu yang sudah tua. Anak yang berbakti, tidak dikenal
di bumi, namun Namanya harum di langit, karena ketulusannya dalam berbakti kepada Ibunya.
1109
Makarimi Al-Akhlak 1/78 (no. 235)
1110
Kitab Makarimi Al-Akhlaq 1/77 (no. 229)
616 Mata Air Yang Jernih

“Harga kurma naik melambung di masa pemerintahan Ustman bin Affan radiyallahu
‘anhu, hingga mencapai 1.000 dirham. Maka Usamah bin Zaid c pergi menuju pohon
kurma yang ia miliki, lalu iapun melubanginya dan mengambil jantung kurma itu.
Kemudian ada yang bertanya; “Apa yang membuat engkau melakukan itu? Usamah
berkata: “Ibuku meminta jantung pohon kurma kepadaku, dan tidaklah ia meminta
sesuatupun kepadaku yang aku mampu kecuali aku penuhi permintaannya”.1111
Dari Muawiyah bin Shaleh t dia berkata: Bahwa datang seorang lelaki kepada
Umar bin Khattab z dan berkata: “Wahai Amirul Mukminin, saya memiliki seorang
ibu yang sudah tua, saya berbuat baik kepadanya, saya gendong kemanapun saya pergi,
dan saya penuhi keinginannya, apakah saya sudah membalas jasanya? Umar menjawab:
Belum. Dia bertanya lagi, kenapa belum wahai Amirul mukminin”? Umar bin Khatthab
z menjawab:
َ َ َْ ْ َ َ َ َ َ َْ َ َْ ‫ﱠ‬
‫ َو انت تف َع ُل ذ ِل َك ِب َك َو ِ َ ت ْد ُعو ﱠ َ َع ﱠز‬،‫ِإن َك تف َع ُل ذ ِل َك ِ َ ا َو أنت ت ْد ُعو ﱠ َ َع ﱠز َو َج ﱠل أ ْن ُي ِمي ُ َ ا‬
َ ‫َو َج ﱠل َأ ْن ُي ِط‬
‫يل ُع ْم َر َك‬
“Sungguh engkau melakukan itu dengan harapanmu kepada Allah k agar ibumu
segera wafat, sementara ibumu merawatmu dikala kecil dengan berharap kepada Allah
k agar dipanjangkan umurmu”.1112

Dari Abdullah bin Mubarak, dari Al-Imam Ibnu Munkadir t dia berkata:
َ َ َ َ َ َّ ُُ َ ُ َ ََ ُّ َ ْ ُ ْ َ ‫ﱡ‬
‫ َو َما َ ُس ﱡرِ ي أ ﱠن ل ْيل ِ ِبل ْيل ِت ِه‬، ِ ‫ص‬‫ و ات عمري‬،‫ِبت أغ ِمز ِرجل أ ِمي‬
“Aku menghabiskan malamku dengan memijit kaki ibuku, sementara saudaraku
menghabiskan malamnya dengan shalat tahajjud. Namun aku tidak ingin pahala
malamku diganti dengan pahala saudaraku”.1113
Imam Ibnu Al-Munkadir t juga pernah meletakkan pipinya di lantai dan berkata
kepada ibunya:
َ َ َ ُ
‫َيا أ ﱠمي ض ِ ق َد َم ِك َعل ْي ِه‬
“Wahai Ibunda, letakkanlah kakimu diatas nya”.1114
Seorang Tabi’in, Haiwah bin Syuraih Al-Mishri t (w. 158 H), ketika dia duduk di
halaqahnya mengajar kan ilmu, lalu ibunya memanggil dengan berkata:

‫اج‬‫ج‬ ‫الشع ْ َ َع َ ﱠ‬
ّ ‫الد‬ ‫ﱠ‬
‫ق‬
ْ ََُْ َ ُْ
‫أل‬ ! ‫قم يا حيوة‬
ِ ِ ِ

1111
Makaarim Al-Akhlaq 1/76 (no. 225) Imam Ibnu Abi Ad-Dunya
1112
Makarimi Al-Akhlaq 1/75 (no. 221)
1113
Az-Zuhd 1/72 (no. 440) Imam Ahmad, Sifatu As-Safwah 1/379 Ibnu Al-Jauzi
1114
At-Tabsirah 1/191 Ibnu Al-Jauzi
Mata Air Yang Jernih 617

“Wahai Haiwah, berdirilah! Berilah ayam itu makan jerawut (sejenis gandum)”. Maka
Haiwah pun berdiri meninggalkan majlisnya dan segera melaksanakan perintah
ibunya”.1115
Sungguh teladan yang sangat agung dari kehidupan para ulama salaf dalam berbakti
kepada kedua orang tua, membaca sejarah hidup mereka akan menghidupkan hati,
menyadarkan akhlak yang bebal dan kasar, menyingkap tabir kelalaian. Demikian
agungnya kemuliaan dan besarnya pahala berbakti kepada ibu bapak, maka durhaka
kepada keduanya dengan cara apapun, dosanya sangat besar bagi sang anak, durhaka
di masa muda, membuat hina dimasa tua, disegerakan azab didunia, kesulitan hidup,
hilangnya berkah, dan di akhirat azab siap menunggunya.
Hati-hati dengan air mata kesedihan ibu bapak, disebabkan perangai buruk sang
anak. Karena doa ibu dan bapak sangat cepat dikabulkan oleh Allah kandaikan salah
satu dari keduanya mendoakan kecelakaan untuk sang anak. Namun, hendaklah orang
tua tetap mendidik buah hatinya dengan ilmu agama. Diantara sebab kedurhakaan
karena kebodohan dan lalainya orang tua memberi pendidikan adab dan agama. Doakan
hidayah dan kebaikan dunia-akhirat untuk sang anak. Kasih sayang orang tua
mengalahkan amarah terhadap buah hatinya. Bak pepatah “Kasih Ibu sepanjang jalan,
kasih anak galahan”. Dari Abdullah bin Umar c, Rasulullah n bersabda:
َ ُ َ َ
ُ ‫الغ ُم‬ ْ‫ْ َ ُ ﱠ َ ُُ ُ َ َْ َ َْ ُ ﱠ‬ ُ ََ
‫وس‬ ِ ‫ وقتل النف‬،‫ وعقوق الو ِالدي ِن‬، ِ ‫اﻹشراك ِبا‬
‫ والي ِم ن‬،‫س‬ ِ :‫الكبا ِئر‬
“Dosa-dosa besar adalah berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada ibu dan bapak,
membunuh jiwa (yang tidak halal dibunuh), dan sumpah palsu”.1116

Dari Sahabat Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:


ْ ْ ْ َ
‫ َوال ُع ُقوق‬, ُ ‫ ال َب‬:‫الد ْن َيا‬
‫ﱡ‬ ُ
‫َب َاب ِان ُم َ ﱠ ﻼ ِن ُعقو َ ُ ُ َم ِا‬
“Dua perbuatan dosa yang Allah segerakan siksaannya di dunia yaitu perbuatan zalim
dan durhaka kepada orang tua”.1117 Abdullah bin Umar c berkata:
َْ ُ ْ ْ َ
‫ُب ُاء ال َو ِال َد ْي ِن ِم َن ال ُعقو ِق َوالك َبا ِئ ِر‬
“Membuat orang tua menangis adalah kedurhakaan dan dosa besar”.1118
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ ْ ُ ُْ ُ ُْ َْ ُ َ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫َث َﻼ ُث َد َع َو ُ ْ َ َ ُ َ ُ ﱠ َ َ ﱠ‬
‫ َو َد ْع َوة ال َو ِال ِد ِل َول ِد ِه‬،‫ َو َد ْع َوة اﳌ َسا ِف ِر‬،‫وم‬
ِ ‫ دعوة اﳌظل‬:‫ ﻻ شك ِف ِ ن‬،‫ات ستجاب ل ن‬ ٍ

1115
Birrul Waalidain 1/66 Imam At-Turtusyi t
1116
HR. Bukhari (no. 6675)
1117
HR. Al-Hakim (no. 7350), Shahih Al-Jami’ (no. 2810)
1118
HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad 1/25 (no. 31), dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani
618 Mata Air Yang Jernih

“Tiga doa yang pasti dikabulkan : Doa orang yang terzhalimi, doa orang yang sedang
dalam perjalanan, dan doa orang tua terhadap anaknya”.1119
Bagi anal yang shaleh, keberadaan ibu dan bapak, lebih berharga dari Mutiara dan
kemilau harta dunia. Mereka akan berlomba untuk membahagiakan ibu bapak dan
meraih keridhoan keduanya. Memandang wajah ibu dan ayah dengan kasih sayang,
merupakan ibadah yang manusia jarang menyadarinya. Berbakti kepada kedua orang
tua, sebab terbesar diampuninya segala dosa. Kedurhakaan seorang anak kepada ayah
bunda, seakan ia sedang menanam hal terburuk untuk dirinya, dan akan ia panen di
masa tua. Balasan itu sesuai perbuatan.

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


ْ ْ َ َ ‫ﷲ َق‬ َ ُ َ ْ َ َ ‫ ُث ﱠم َرغ َم َأ ْن ُف ُه ق‬،‫ ُث ﱠم َرغ َم َأ ْن ُف ُه‬،‫َرغ َم َأ ْن ُف ُه‬
، ِ َ ‫ َم ْن أ ْد َر َك َو ِال َد ْي ِه ِعن َد ال ِك‬:‫ال‬ ِ ‫ من؟ يا َرسول‬:‫يل‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫َ َ َ ُ َ َْ َْ َ ُ ﱠ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ ثم لم يدخ ِل ا نة‬،‫أحد ما أو ِ ل ِ ما‬
“Rugi dan terhina, rugi dan terhina, rugi dan terhina!” Para Sahabat g bertanya:
“Wahai Rasulullah, siapakah gerangan?” Beliau n menjawab: “Orang yang mendapati
kedua orang tuanya masih hidup, atau salah satunya di hari tuanya, namun justru ia
tidak masuk surga”.1120
“ Duhai hati yang lalai akan agama
Apa yang kau cari dengan kerasnya jiwa
Kesombongan dan hasad ciri makhluk durhaka
Itulah perangkap syaithan untuk makhluk durjana

Lupakah engkau akan pesan Rabb-mu


Untuk berbakti pada ayah dan ibu
Berlemah lembut dalam tutur kata dan perilaku
Ceriakan wajah dengan senyum dan kecupan rindu

Wajah muram akhlak rendahan


Lisan nan tajam itulah kedurhakaan
Kau lupakan orang tua dengan seribu alasan
Hatimu hampa dari nilai kebaikan”

1119
HR. An-Nasai (no. 3862) dihasankan oleh Syaikh Al-Albani t
1120
HR. Muslim (no. 2551)
Mata Air Yang Jernih 619

BAB IX

MENGENAL BID’AH, KAIDAH – KAIDAH DAN

PENGARUHNYA DI MASYARAKAT

Kata bid’ah salah satu istilah dalam syariat Islam. Kalimat ini tentunya tidak asing
ditengah kaum muslimin secara umum, para penggiat dakwah yang memiliki perhatian
lebih terhadap ilmu dan agama, para pencinta kebenaran yang masih memiliki ghirah
kecemburuan untuk menjaga kemurnian Islam, juga tidak asing bagi kalangan yang
sensitif terhadap dengan istilah ini, untuk membela ritual adat yang disematkan atas
nama agama. Sejatinya Bid’ah adalah pandemi dan musuh kita bersama.
Bahasan bid’ah dalam Islam yang dibahas oleh para ulama dalam kitab-kitab
mereka, adalah bid’ah yang dibenci oleh Allah k dan Rasul-Nya. Dimana keyakinan
dan perbuatan bid’ah sangat buruk pengaruhnya dalam bermasyarakat, membuat
kehidupan beragama simpang siur, jumud tak karuan. Bahkan pengaruh buruknya tidak
hanya bagi pelaku secara khusus, namun efek negatifnya membuat perpecahan dalam
kerukunan Umat Islam. Oleh karenanya, sangat perlu kiranya bahasan ini kita sering
ulang, dengan tujuan untuk membersihkan ‘Aqidah dan amalan kita dari Bid’ah.
Hal ini sebagaimana yang pernah disinggung oleh buya HAMKA t, didalam
pidatonya pada acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-
Azhar Mesir 21 Januari 1958, beliau t berkata: “Daripada gambaran yang saya
kemukakan selayang pandang itu, dapatlah kita memahamkan bagaimana sangat
perlunya pembersihan ‘Aqidah daripada syirik dan bid’ah dan ajaran tasawuf yang
salah, yang telah menimpa negeri kami sejak beberapa zaman, dan perlunya kepada
kemerdekaan pikiran, dan memperbaharui paham tentang ajaran Islam sejati”.1121
Sebagian orang ada yang terlalu luas dalam memahami konsep bid’ah, sehingga
perkara yang tidak bid’ah di katakan bid’ah. Seperti mikrophon bid’ah, pesawat, mobil,
sendok juga bid’ah, “bahkan wajah ente juga bid’ah”, karena tidak ada di zaman
Nabi”.
Disaat yang sama juga ada yang teramat sempit dalam memahami konsep bid’ah,
sehingga aqidah dan ritual agama yang jelas-jelas tidak ada sandaran dalam Islam,
justru bertentangan dengan syariat, malahan diyakini sebagai kebenaran. 1122 Dibela
dengan cara apapun. Bahkan mereka tidak jarang membuli yang anti bid’ah dengan
label “Wahhabi, merasa benar sendiri, suka menyalahkan amalan umat, kavling surga
di tangan anda” dan sebagainya.

1121
Sejarah Perkembangan Pemurnian Ajaran Islam di Indonesia, penerbit Tintamas Djakarta, hlm. 6-7
1122
Lihat Muqaddimah kitab “Qowa’id Ma’rifat Al-Bid’ah 1/5 karya Syaikh Muhammad Husain Al-Jiizani.
Dengan sedikit penyesuaian.
620 Mata Air Yang Jernih

Faidah: Bagi sebagian kalangan yang masih memahami bid’ah dengan konsep
yang luas, sampai memasukkan perkara dunia, seperti pesawat, mikrophon sebagai
bid’ah. Maka perlu diketahui konsep sederhana, bahwa untuk mengenal sesuatu itu
bid’ah atau tidak, dilihat dari fungsi dan tujuannya. Jika suatu ibadah bisa terlaksana
tanpa sesuatu itu maka dia bukanlah bid’ah.
Contoh: Azan adalah Ibadah, microfon adalah alat untuk penyambung suara, tanpa
microfon azan pun masih bisa terlaksana, maka microfon hanya sebagai sarana, dan
tidak bisa dihukumi bid’ah.
Haji adalah ibadah. Pesawat hanya salah satu sarana yang bisa mengantarkan untuk
menunaikan ibadah haji. Namun seseorang bisa menunaikan ibadah haji tanpa
menggunakan pesawat, boleh jadi dengan kapal laut, atau berjalan kaki terkhusus bagi
yang tinggal di sekitar masjid al-Haram. Oleh karenanya pesawat tidak dikategorikan
bid’ah. Analogikanlah pada semua perkara.
Untuk perkara dunia, urusannya lapang selama tidak bertabrakan dengan nash syar’i.
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
ُ ْ َ َ َ َُْ
‫أنت ْم أ ْعل ُم ِبأ ْم ِر ُدن َياك ْم‬
“Kalian lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian”.1123
Menghukum sesuatu yang bukan bid’ah, apalagi memvonis seseorang sebagai
pelaku bid’ah adalah perkara yang besar, demikian juga mengolok-olok,
menyembunyikan perkara yang jelas-jelas bid’ah adalah pengkhianatan dan kedustaan
dalam agama Islam.
Maka dari itu, wajib kiranya bagi setiap muslim untuk mengenal rumus dan kaidah
untuk mengenal, mana perkara yang benar-benar bid’ah, untuk dijauhi, diingatkan
manusia akan bahayanya, dan kita tidak terjatuh pada sikap ceroboh, mudah memvonis,
sehingga memasukkan perkara yang hukum asalnya boleh, namun disangka Bid’ah.
A. PENGERTIAN BID’AH
Bid’ah secara bahasa (etimologi umum) memiliki dua makna:
• Makna Pertama : Bid’ah yaitu,
َ َ َ َ ْ ُْ ‫ﱠ‬
‫ال ْ ُء ا َ ُع َع غ ْ ِ ِمث ٍال َس ِاب ٍق‬
“Sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya”.

1123
HR. Muslim (no. 2363)
Mata Air Yang Jernih 621

Hal ini sebagaimana firman Allah k:


َْ َ َ َ ‫َ ُ ﱠ‬
ْ ‫اﻷ‬
‫ض‬
ِ ‫ات و‬
‫ر‬ ِ ‫ب ِد ع السماو‬
“Allah Pencipta langit dan bumi”. (QS. Al-Baqarah: 117)
Allah k menyebut diri-Nya sebagai Badi’, Pencipta langit dan bumi, karena
penciptaan keduanya tanpa ada contoh sebelumnya. Demikian juga firman Allah k:
ُ ُ َ ْ ُ
‫نت ب ْد ًعا ِّم ْن ﱡ‬
‫الر ُس ِل‬ ِ ‫قل ما ك‬
“Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul”. (QS. Al-
Ahqaf: 9)
Nabi Muhammad n bukan rasul pertama, karena telah berlalu sebelum beliau para
Nabi dan Rasul r yang sangat banyak.

• Makna kedua: Bid’ah yaitu,


ََ ْ ‫ﱠ‬
‫الت ْع ُب َوالكﻼ ُل‬
“Keletihan dan Kesuraman”1124
Seakan dari defenisi ini bahwa perbuatan bid’ah itu melelahkan pelakunya,
membuat lesu, mencapekkan badan dan berakhir kemuraman.
Pengertian secara umum maka, akan banyak masuk didalamnya sesuatu atau
perkara yang ada disekeliling kita. Baik itu hal-hal yang terpuji dalam urusan dan
fasilitas dunia, seperti mobil, pesawat, handphone, live streaming dan lainnya, ataupun
yang tercela, seperti rokok, ganja, dan seterusnya.
Oleh sebab itu, jika kita temukan ucapan para salaf tentang istilah Bid’ah yang
dianggap baik, maka itu dari sisi bahasa (bid’ah wasilah), bukan sisi syari’at (bid’ah
ghayah). Seperti perkataan Umar bin Khattab c tentang shalat tarwih berjamaah,
beliau berkata:
ُ ْ
‫ِ ْع َم ِت ا ِلب ْد َعة َ ِذ ِه‬
“Sebaik-baik bid’ah adalah ini”.
Atau seperti perkataan Al-Imam As-Syafi’i t (150-204 H):

1124
Qowa’id Ma’rifat Al-Bid’ah 1/5, Syaikh Muhammad Husain Al-Jiizani
622 Mata Air Yang Jernih

َ َ َ َ ُ ‫ْ َُ َ ْ ٌَُْ َ ْ َُ َ َُْْ ٌ ََ َ َ َ ﱡ‬ َ ُ
‫ َو َما خالف‬، ‫الس ﱠنة ف ُ َو َم ْح ُم ْو ٌد‬ ‫ ِبدعة محمودة و ِ دعة مذمومة ؛ فما و افق‬: ‫الب ْد َعة ِب ْد َعت ِان‬ ِ
ٌ‫الس ﱠن ُة َف ُ َو َم ْذ ُم ْوم‬
‫ﱡ‬

“Bid’ah itu terbagi dua. Bid’ah yang terpuji dan bid’ah yang tercela. Setiap perkara
yang sesuai dengan sunnah maka itu bid’ah terpuji, jika menyelisihi sunnah maka itu
bid’ah tercela.1125
Berkata Al-Imam Ibnu Rajab Al-Hambali t (w. 795 H):
‫ﱡ َ َ ﱠ‬ ْ َ ‫َ ﱠ‬ ْ َ ‫الس َلف م ْن ا ْست ْح َسان‬ ََ َ َ َ َ ‫ََﱠ‬
‫الب َد ِع ف ِإن َما ذ ِل َك ِ ا ِلب َد ِع اللغ ِو ﱠ ِة ﻻ الش ْر ِع ﱠية‬
ِ ِ ‫ض‬ ‫ع‬ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ ‫م‬ِ ‫وأما ما وقع ِ ك‬
‫ﻼ‬
“Apabila terdapan ucapan para ulama salaf yang memandang bid’ah itu baik, maka itu
dari sisi bahasa (makna umum), bukan dari sudut syariat”.1126
Bid’ah dari sisi syari’at, dan ini yang tercela sebagaimana dalam Hadits dari ‘Aisyah,
Rasulullah n bersabda:
َ ْ َ َْ َ َ َ َ َْ َ َ ْ َ ْ َ
‫ ف ُ َو َر ﱞد‬،‫س ِمن ُه‬ ‫من أحدث ِ أم ِرنا ذا ما ل‬
“Siapa saja yang membuat perkara baru, dalam urusan agama kami, maka itu
tertolak”.1127
• Syaikh Muhammad Husain menyebutkan bahwa dalam Hadits yang mulia ini,
Rasulullah n memberi tiga isyarat tentang perkara itu disebut bid’ah;

Pertama: Perkara itu baru, dan tidak terdapat di zaman Rasulullah masih hidup.1128
Kedua : Dalam perkara agama, dikeluarkan dari nya urusan dunia dan perkara mubah.
Ketiga : Tanpa pada tuntunan dari syariat, tidak contoh dari Al-Quran dan Sunnah,
terperinci ataupun umum.

Syaikh Muhammad Husain Al-Jizani menyebutkan sebuah defenisi sederhana tentang


bid’ah yaitu:
َ ّ َ ْ ُ َ
‫الد ْي ِن ِم ْن غ ْ ِ َد ِل ْي ٍل‬
ِ ِ ‫ما أح ِد‬
‫ث‬

1125
Hilyatu Al-Auliya 9/113, Imam Abu Nu’aim Al-Asbahani t.
1126
Lihat kitab Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam 1/129. Imam ‘Izzuddin bin Abdi as-Salam dalam kitabnya;
Qowaa’idu Al-Ahkam fii Masaalihi al-Anaam 2/204, bab “Fasl fii Al-Bida’. Beliau membagi bid’ah
menjadi 5. Bid’ah wajib seperti Ilmu Nahu, Ushul Fiqih, Jarah wa Ta’dil, yang dengannya Syariat dijaga.
Bid’ah haram seperti mazhab aqidah Qodariyyah, Murjiah, Mujassimah. Bid’ah Mandubah seperti
bangunan sekolah. Bid’ah makruh yang dibenci seperti berlebihan dalam dekorasi masjid. Bid’ah yang
boleh memakai peci (Toyaalisah). Selain bid’ah yang haram, beliau maksudkan adalah dari sisi sarana.
1127
HR. Muslim (no. 1718) Ibnu Majah (no. 14)
1128
Bid’ah tidak ada di zaman Nabi n, namun ada setelah Nabi n wafat.
Mata Air Yang Jernih 623

“Setiap hal baru dalam urusan agama tanpa ada dalil syariat”.1129
Inilah perkara bid’ah yang di maksudkan dalam Islam yang tercela dan di benci
Allah k dan Rasul-Nya. Sebagaimana terdapat banyak nash dalam Al-Quran dan
Hadits-Hadits yang shahih. Seperti firman Allah k;
ٌ ‫وه َو َ ْس َو ﱡد ُو ُج‬
‫وه‬ ‫َي ْو َم َت ْ َي ﱡ‬
ٌ ‫ض ُو ُج‬

“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang
hitam muram”. (QS. Ali-Imran: 106)

Diriwayatkan dari Sa’id bin Jubair, dari Abdullah bin Abbas c dia berkata:
ْ َ َ ‫ﱡ‬ َ ‫َت ْ َي ﱡ‬
‫الس ﱠن ِة َو ْس َو ﱡد ُو ُج ْو ٌه أ ْ ِل ال ِب ْد َع ِة‬ ‫ض ُو ُج ْو ٌه أ ْ ِل‬
“Wajah ahlu Sunnah akan bercahaya, dan wajah ahlu bid’ah akan hitam muram”.1130
Dari sahabat Irbadh bin Sariyah z, Rasulullah n bersabda:
ٌ َ ََ َ ْ ‫َ ﱠ ُ ﱠ ُ ْ ََ ْ َ ٌ َ ﱠ ُ ﱠ‬ ُْ ََ ْ َُ ْ ُ ‫َ ﱠ‬
ُ ‫اﻷ‬
‫ضﻼلة‬ ‫ و ِ ن ل ِبدع ٍة‬،‫ ف ِإن ل محدث ٍة ِبدعة‬،‫ور‬
ِ ‫م‬ ‫ات‬
ِ ‫و ِ ياكم ومحدث‬
“Hati-hatilah kalian dari perkara yang baru dalam agama, karena setiap perkara baru
adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.1131
Lafazh”kullu” menunjukkan sighat umum, dimana Rasulullah n tidak
menyebutkan kata “sebagian”, artinya seluruh bid’ah baik dalam hal keyakinan, ibadah,
tata cara baru untuk mendekatkan diri kepada Allah k yang tidak ada contoh, perintah,
ucapan, tidak ditetapkan oleh Rasulullah n, dan tidak pula dikenal oleh para sahabat,
maka itu bid’ah. Kemudian Rasulullah n mengatakan bahwa seluruh perkara bid’ah
dalam agama tertolak, tidak diterima oleh Allah k. Nabi n tidak berkata “tergantung”
dengan niat dan tujuan pelaku, namun beliau menghukumi amalan itu tertolak tanpa
terkecuali.
Bid’ah dalam syariat bertingkat, bentuknya sangat banyak dan bervariasi. Ada
bid’ah dalam perkara aqidah dan keyakinan yang tidak diyakini Nabi dan para sahabat,
seperti meyakini ruh pulang kerumah dan berubah wujud menjadi harimau. Keyakinan
Allah bersatu dengan makhluk (manunggaling kawula gusti). Dalam urursan ‘Aqidah,
seperti bid’ah Qadariyyah, Jahmiyyah, Jabbariyyah, Mu’tazilah, Khawarij, menolak
sifat ‘Uluw dan Istiwa’nya Allah l. Meyakini semua agama sama, klaim bisa melihat
Allah di dunia, khurafat sekte sufi bisa berjumpa dan melihat kehadiran ruh Nabi n di
alam sadar.

1129
Qawa’id Ma’rifati Al-Bida’ 1/8
1130
Tafsir al-Baghawi
1131
HR. Abu Daud dan At-Tirmizi. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Irwaul ghalil (no. 2455)
624 Mata Air Yang Jernih

Bid’ah dalam hal ibadah, yaitu ritual baru dalam Islam yang tidak dibangun diatas
Nash yang shahih dari Nabi n, baik ucapan, perbuatan ataupun persetujuan (Taqrir)1132
dan tidak pula di kenal oleh para sahabat, kemudian diyakini bagian dari ibadah dalam
agama Islam.
B. MACAM-MACAM BID’AH
Para Ulama membagi Bid’ah secara umum kepada dua bagian:

• Pertama: Bid’ah Haqiqiyyah (Asli, Tulen)

Yaitu perkara baru yang datang setelah Rasulullah wafat, baik dalam hal keyakinan,
perbuatan, ucapan yang tidak ada sumber nash dari Al-Quran dan As-Sunnah, secara
umum, ataupun secara terperinci.
Contoh:
Bid’ah dalam hal keyakinan: Seperti keyakinan ruh orang yang sudah mati pulang
kembali ke dunia, mampir ke rumah, dan menjelma dalam bentuk binatang. Juga
keyakinan wali bisa mengatur bagian alam semesta, keyakinan pawang hujan yang
mampu menahan dan mengalihkan hujan. Semua keyakinan ini adalah bid’ah tulen
yang murni, karena tidak didasari oleh dalil syar’i sedikitpun, dan tidak pula dari ucapan
para ulama salaf. Justru bertentangan dengan syariat Islam.
Bid’ah dalam hal ucapan: Seperti ucapan “Khalqu Al-Quran” yang pernah muncul di
zaman Imam Ahmad, di lariskan kaum Mu’tazilah dan ahlu kalam.
Bid’ah dalam Perbuatan: Seperti orang-orang Syi’ah yang melakukan perayaan hari
karbala, pada tanggal 10 Muharram, dengan ritual meratap, memukul dan melukai diri
sampai ada yang mati, bahkan mereka tega untuk melukai kepala anak-anak mereka
yang masih balita, walaupun teriak menangis namun disikapi dengan tidak peduli.
Keyakinan ritual itu dilakukan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah f
dengan mengenang terbunuhnya Husain di tanah karbala. Ritual ini tidak ada asal
usulnya dalam Islam, justru perbuatan itu dilarang oleh Allah f dan Rasul-Nya.

1132
Banyak hal yang tidak dilakukan Nabi, namun dilakukan para sahabat atas perintah dan persetujuan
beliau. Seperti puasa tanggal 9 ‘asyura, ibadah azan, shalat tahiyyatul masjid, shalat dua rakaat setelah
wudhu’ sebagaimana yang dilakukan Bilal bin Rabah. Bid’ah tidak ada di zaman Nabi n, namun ada
setelah beliau wafat. Dengan demikian, terbantahkanlah apa yang didakwa ust Abdul Shamad
hadaahullah bahwa sahabat Bilal berbuat Bid’ah. Padahal Perbuatan Bilal disetujui oleh Nabi, dan
banyak hadist anjuran hal itu. Seperti Hadist Sahabat Utsman bin Affan, Rasulullah n berkata:
‫غف َِر لَهُ َما تَقَد َﱠم مِ ْن ذَ ْن ِب ِه‬ ُ ‫صلﱠى َر ْك َعتَي ِْن ﻻَ يُ َح ّد‬
َ ‫ِث فِي ِه َما َن ْف‬
ُ ،ُ‫سه‬ َ ‫ ث ُ ﱠم‬،‫ضأ َ نَحْ َو ُوضُوئِي َهذَا‬
‫َم ْن ت ََو ﱠ‬
“Siapa yang berwudu’ seperti cara wudu’ku ini, kemudian shalat 2 rakaat dan tidak berucap pada
dirinya, kecuali Allah akan ampuni dosanya yang lalu”. Shahih Bukhari (no. 164)
Mata Air Yang Jernih 625

• Kedua: Bid’ah Idhafiyyah

Yaitu perbuatan Bid’ah yang memiliki sandaran secara umum dalam islam, namun
ditambahkan dengan metode, cara, lafazh yang baru tanpa ada dalil yang menjelaskan
perbuatan itu secara terperinci.
Contoh: Seseorang melakukan ibadah zikir dengan menetapkan cara dan jumlah
tertentu yang tidak ditetapkan oleh syariat islam. Berzikir selesai shalat dengan cara
satu suara berjamaah, dijadikan rutinitas, ritual Tahlilan “Laa ilaaha illallahu” 100 kali
dengan gerakan tertentu, dengan angguk dan geleng kepala, ada yang sambil bersorak-
sorak, bahkan goyang dan teriak histeris.
Maka ini perbuatan keliru dan bid’ah. Yang menjadi masalah, bukan pada kalimat
Tahlil-nya, tapi dalam tata cara dan aturan yang tidak ada nash dari Nabi n tentang
tata cara yang dilakukan umumnya manusia. Secara umum, memang ada dasar dalam
syariat baca Tahlil dan anjuran berzikir. Sebagaimana firman Allah k:
َ ْ ُ ْ ُ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ين َآمنوا اذك ُروا ﱠ َ ِذك ًرا ك ِث ً ا‬‫يا أ ا ال ِذ‬
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyak-banyaknya. (QS. Al-Ahzab: 41)
Namun perintah berzikir mengingat Allah k dalam ayat yang mulia ini masih
bersifat umum tanpa ada rincian pembatasan dari sisi cara, jumlah, tempat dan waktu.
Karena Ibadah, tata cara dan rinciannya dibangun diatas perintah nash dan dalil, tidak
boleh ngarang dan menurut pendapat ustaz fulan.
Bahkan penulis pernah suatu kali mendengar seorang da’i yang menganjurkan
berzikir berjamaah selesai shalat dengan satu suara, alasannya bahwa perintah pada ayat
itu dan yang semisalnya merupakan kata kerja perintah (fi’il amar) “Berzikirlah kalian”
yang khitabnya dalam bentuk jama’ (plural). Artinya seakan perintah dalam ayat itu
“Zikir secara barengan, bersama-sama alias gotong-royong”.
Ini salah satu contoh berdalil yang salah, di mana tidak seorangpun dari ulama umat
ini memahami seperti pemahaman tersebut. Maka jika demikian cara berdalil
memahami perintah ayat dalam Al-Quran, akan terjadilah kerusakan, seperti firman
Allah k:
ُ ُ َ َ ُْ ‫َ ُ َﱠ‬ َُْ ُ ‫ٌ ﱠ‬ ُُ
‫ِ َساؤك ْم َح ْرث لك ْم فأتوا َح ْرثك ْم أ ٰى ِش ت ْم ۖ َوق ِّد ُموا ِﻷنف ِسك ْم‬
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah
tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki”. (QS. Al-
Baqarah: 223)
Dalam ayat ini terdapat kata kerja perintah yang khitabnya untuk tiga orang atau
lebih. Bagaimana kita menerapkan kaidah tersebut jika dipakaikan pada ayat ini,
dengan makna berjama’ah? Jadinya aneh dan tidak lucu.
626 Mata Air Yang Jernih

C. KAIDAH-KAIDAH MENGENAL BID’AH


• Kaidah Pertama: Setiap aqidah, hukum syariat dan ibadah yang di bangun dari
Hadits-Hadits yang dusta dan palsu.
Para ulama sepakat, bahwa hukum asal sebuah keyakinan, hukum syariat ataupun
ibadah adalah “Tauqifiyyah” 1133 artinya, keyakinan dan ibadah dalam islam, wajib
diatas dalil yang shahih dari Al-Quran dan Sunnah, tidak halal berkreasi, mengada-
ngada dalam urusan agama.
Salah satu kaidah pokok untuk mengenali sebuah keyakinan atau ibadah itu bid’ah
adalah jika bersumber dari riwayat-riwayat yang dusta atas nama Nabi, Hadits-Hadits
yang palsu (maudhu’). Telah mutawatir haramnya berdusta atas nama Nabi n.

Hadits yang Maudu’ tidak boleh di yakini ucapan Rasulullah n, beramal


dengannya maka dihukumi bid’ah, dan tertolak. Seakan membuat syariat tandingan
dalam agama Allah k.
Hadits-Hadits palsu sangat banyak bertebaran di sekitar kita, seperti hadits Nur
Muhammad ”, Hadits anjuran bermaaf-maafan sebelum masuk Ramadhan, keutamaan
surat al-Waqi’ah, Fadhilah surat Yasin, keutamaan shalat raghaib, fadhilah ayat seribu
dinar, fadhilah minum kopi ala sufi.
• Kaidah Kedua: Setiap ibadah yang disandarkan pada pendapat dan hawa nafsu, maka
itu bid’ah.
Ibadah, keyakinan dan amalan-amalan yang bersumber dari ucapan ahli ibadah,
adat nenek-kakek moyang, kearifan daerah, perkataan kiyai yang kosong dari dalil
wahyu yang shahih.
Dalam hal ibadah seperti bacaan shalawat yang tidak nash wahyu, diperoleh dari
mimpi atau ijazah ngigau kaum sufi, ghuluw dalam bershalawat, sampai-sampai lebih
meng-agungkan Nabi n daripada Allah k, mengatakan shalawat lebih wajib dari
shalat, sehingga rajin shalawat, tapi gak shalat. Mereka sebut dengan “Shalawat
Nariyah, shalawat fatih”, bahkan lafazh shalawat untuk cari dunia. “Pingin mobil,
shalawatin aja”.

1133
Kaidah Para Ulama Ushul dalam hal Ibadah:
‫ف‬ُ ‫ت اﻟﺗ ْﱠوﻗِ ْي‬ ْ َ ‫ْاﻷ‬
ِ ‫ص َل ﻓِﻲ ا ْﻟ ِعﺑَﺎ َدا‬
“Hukum asal ibadah itu terhenti sampai ada dalil yang menjelaskan”. Majmu’ Al-Fatawa 29/17
Adapun perkara dunia atau muamalah, hukum asalnya boleh sampai ada dalil yang melarang.
Maka untuk perkara ibadah, jangan tanya larangan, gak akan ditemukan larangan. Tidak ada dalil
larangan tahlilan, larangan yasinan, barzanjian. Ibadah itu Normatif, sesuai aturan dalil yang shahih.
Mata Air Yang Jernih 627

Ritual zikir dengan lafazh “Allah, Allah, Allah”. Atau dengan dhamir (kata ganti) “Huw,
Huw”, akhirnya “Ah, Ah, Ah” di sertai dengan musik sampai ada yang lompat-lompat,
teriak-teriak pingsan tak sadarkan diri1134.
Walaupun wirid dan ritual ibadah ala sufi Bhatiniyyah ramai di tengah kaum
muslimin, maka hal itu bukan menjadi standar benarnya perbuatan mereka. Kebenaran
dalam Islam diatas wahyu, bukan kebanyakan. Allah kberfirman:
َ ُ ُ ْ َ ‫َﱠ ُ َ ﱠ ﱠ ﱠ َ ْ ُ ْ ﱠ‬
‫صون‬ ‫يل ﱠ ِ ۚ ِإن ي ِبعون ِإﻻ الظن و ِ ن م ِإﻻ يخر‬ َ َ َ ‫اﻷ ْر ُ ﱡ‬َْ َ َ َ ‫َو ن ُتط ْع َأ ْك‬
ِ ِ ‫ض ي ِضلوك عن س‬
ِ ِ ‫ن‬ ‫م‬ ِ ِ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. (QS.
Al-An’am: 116)
Berkata Imam Abu Bakar At-Turtusyi Al-Maliki t (451-520 H):
ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َُ ُْ ُ
‫الف ْع ِل َو ان ِ شا ُر ُه ﻻ َي ُد ُل َع َج َو ِاز ِه؛ ك َما أ ﱠن ِكت َم ُه ﻻ َي ُد ﱠل َع َمن ِع ِه‬
ِ ‫شيوعة‬
“Banyak dan menyebar nya sebuah amalan di berbagai negeri bukan sebagai alasan
menujukkan boleh perbuatan tersebut, sebagaimana langkanya sebuah perbuatan tidak
menunjukkan terlarangnya perbuatan itu”.1135
Imam At-Turtusyi t, menolak kebiasaan ibadah penduduk Qayrawan sebagai
negeri ilmu, yang banyak dilakukan turun temurun, namun tidak sesuai dengan sunnah.
Kemudian beliau menyebutkan beberapa atsar dari ucapan dan sikap para ulama salaf
ketika menolak Ijtihad Imam Malik bin Anas t yang mengatakan “Ijma’
(kesepakatan) penduduk Madinah adalah hujjah dalam Islam, sebagian besar para
ulama negeri-negeri Islam menolak hal itu, padahal kota Madinah adalah kota Nabi n,
bagaimana dengan negeri-negeri selainnya.1136
Makanya berdalil dengan tradisi nenek moyang, angka mayoritas, fanatisme buta
tanpa bimbingan ilmu dari Al-Quran dan Sunnah, maka ini bagian tradisi arab jahiliyah
yang tercela, jika dibiarkan maka amalan bid’ah akan tumbuh subur ditengah kaum
muslimin.
َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ‫َ َ ُ ُ ﱠ ُ َ َ َ َل ﱠ ُ َ ُ َ ْ َ ﱠ‬
‫ان َآب ُاؤ ُ ْم ﻻ َ ْع ِقلون‬
َ
‫قالوا بل ن ِبع ما ألفينا علي ِه آباءنا ۗ أولو‬ ‫َو ِ ذا ِقيل ل م ات ِبعوا ما أنز‬
َ َ َ
‫ش ْ ًئا َوﻻ َ ْ َت ُدون‬
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,"
mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati
dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga),

1134
Qowa’id Ma’rifatu Al-Bida’ 1/68, syaikh Muhammad Husain Al-Jiizani.
1135
Kitab Al-Hawaadist wa Al-Bida’ 1/71, karya Imam At-Turtusyi Al-Andalusi
1136
Al-Hawadist wa Al-Bida’ 73-74
628 Mata Air Yang Jernih

walaupun moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?". (QS. Al-Baqarah: 170)
Penyesalan orang-orang yang fanatik buta pada kesesatan dihari pembalasan;
‫َ ُ َ ﱠ‬ َ ‫ﱠ َ ُ ُ َ َ َََْ َ َ َْ ﱠَ ََ َ َْ ﱠ‬ ‫َُﱠ‬
‫( َوقالوا َرﱠ نا ِإنا‬66) ‫الر ُسوﻻ‬ ‫َي ْو َم تقل ُب ُو ُجو ُ ُ ْم ِ الن ِاريقولون يا لي نا أطعنا وأطعنا‬
َ ‫َ َ َْ َ َََ َََُ ََ ََ َﱡ َ ﱠ‬
(67) ‫الس ِ يﻼ‬ ‫أطعنا سادتنا وك اءنا فأضلونا‬
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata:
"Alangkah baiknya, andai kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan
mereka berkata: "Ya Rabb kami, sungguh kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan
pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar)”.
(QS. Al-Ahzab: 66-67)
Betapa banyak aliran-aliran dalam islam berasal dari mimpi. Sebagian jamaah
dakwah yang terbesar di negeri-negeri kaum muslimin juga terlahir dari produk mimpi.
Bahkan ahlu bid’ah yang membolehkan istighatsah, bertawasul dengan Nabi n setelah
beliau wafat. Hal ini tidak di lakukan para sahabat g. Ketika terjadi musim kemarau,
para sahabat bertawassul dengan doa paman Nabi Al-‘Abbas bin Abdul Muthallib z
ketika beliau masih hidup, tidak seorangpun sahabat yang datang bertawassul langsung
ke kuburan Nabi Muhammad n.

Sebagian tarikat sufi meminta kepada ruh orang shaleh yang sudah mati, atau
bertawassul dengan datang ke kuburan guru/wali mereka, beragam khurafat yang
didukung dengan dasar mimpi. Tidak sedikit dari mereka yang terjerumus ke perbuatan
bid’ah dan syirik. Padahal Nabi n telah bersabda beberapa hari sebelum beliau
meninggal dunia;

‫اج َد‬ َ ‫ور َأ ْن َيا ْم َم‬


َ ُُ ُ َ ‫ﱠُ ﱠ َ َ ْ َ ْ َْ ًََ ُ َْ ُ ْ َ ﱠ َ َ ُ ﱠ ََ َ ْ ﱠ‬
ِ ‫س‬ ِ ِ ِ ‫ اشتد غضب ِ ع قو ٍم اتخذوا قب‬، ‫الل م ﻻ تجعل ق ِي وثنا عبد‬
“Ya Allah, jangan engkau biarkan kuburan ku menjadi berhala yang di sembah.
Sangat besar kemarahan Allah bagi suatu kaum yang menjadikan kuburan nabi-nabi
mereka sebagai masjid-masjid (tempat beribadah)”.1137
Agar mereka tidak mau dikatakan sesat, maka mereka berusaha mencari dalih yang
kira-kira mencocoki pemahaman mereka, diantaranya berhujjah dengan riwayat-
riwayat dusta.
Disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir t dalam tafsirnya sebuah riwayat dari Syaikh
Abu Nasir ibnu Sabhag dalam kitab As-Syamil, hikayat masyhur dari Al-‘Utbhi. Dan
sebagaimana kebiasaan Imam Ibnu Katsir beliau terkadang menyebutkan riwayat-

1137
Shahih. HR. Ahmad (no. 7253), Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf (no. 11819). Dengan sanad
yang kuat, para perawinya Tsiqat sebagaimana perkataan Ibnu Hibban. Dari sahabat Zaid bi Aslam
radiyallahu ‘anhu
Mata Air Yang Jernih 629

riwayat israiliyyat (kisah-kisah umat terdahulu), namun beliau tidak berkomentar


tentang riwayat itu. Berkata Al-‘Uthbi:
َ َ ‫ﱠُ ََْ َ َ ﱠ َ َ َ َ َ ْ َ ﱞ َ َ َ ﱠ‬ ‫ُ ْ ُ َ ً ْ َ َْ ﱠ ّ َﱠ‬
‫السﻼ ُم َعل ْي َك َيا َر ُسو َل‬ :‫ فجاء أعر ا ِ ي فقال‬،‫علي ِه وسلم‬ ‫كنت ج ِالسا ِعند ق ِ الن ِ ِ ص‬
‫ َس ِم ْع ُت ﱠ َ يقول‬، ِ ‫ﱠ‬
“Aku duduk disisi kuburan Nabi n, datang seorang arab badui dan berkata: “Selamat
atas engkau wahai Rasulullah. Sungguh aku telah mendengar firman Allah:
َ َ ‫اس َت ْغ َف َر َل ُ ُم ﱠ‬
‫الر ُسو ُل ل َو َج ُدوا ﱠ َ ت ﱠو ًابا‬ ْ ‫اس َت ْغ َف ُروا ﱠ َ َو‬ َ ‫ﱠ َ ُ َ ُ َ ُ ْم َج ُاء‬
ْ ‫وك َف‬ َ َ
‫َول ْو أ ﱠ ُ ْم ِإذ ظلموا أنفس‬
‫يما‬ ً ‫ﱠر ِح‬

“Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu


memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (QS.
An-Nisa: 64)
َ ْ َ َْ ْ َ ُْ َ
‫َوق ْد ِجئت َك ُم ْستغ ِف ًرا ِلذن ِ ُم ْس ش ِف ًعا ِب َك ِإ َرِّ ي‬
Sungguh aku datang kepadamu untuk memohon ampun atas dosaku dan meminta
syafaat denganmu kepada Rabb-ku. Kemudian badui itu melantunkan syair:
ََْ ُ َْ ‫َْ َ ْ ُُ ُ َ َ َ ْ ْ ﱠ‬ َ َ
‫اع َواﻷك ُم‬ ‫ فطاب ِمن ِطي ِ ِ ن الق‬... ‫َيا خ ْ َ َم ْن ُدفنت ِبالق ِاع أعظمه‬
َْ ْ ُ َ ْ ُ َ َْ َ ْ َْ
‫ ِف ْي ِه ال َعفاف َو ِف ْي ِه ا ُ ْو ُد َوالك َر ُم‬... ‫نف ِ ال ِف َد ُاء ِلق ْ ٍ أنت َس ِاكن ُه‬
Wahai manusia terbaik yang dikuburkan ditempat mulia ini
Gunung dan tempat ini menjadi baik dengan aroma wangimu
Jiwaku sebagi tebusan untuk kuburan yang engkau tempati
Padanya terdapat kehormatan, kedermawanan dan kemuliaan

ْ َ ‫الن ْوم َف َق‬


‫ﱠ‬ َ ‫ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫ُ ﱠ ْ َ َ َ َْ ْ َ ﱡ َ َََْ َْ َ َ َْ ُ ﱠ ﱠ َﱠ‬
، ‫ َيا ُعت‬:‫ال‬ ِ ِ ‫علي ِه وسلم‬ ‫ فر أيت الن ِ ص‬، ِ ‫ثم انصرف اﻷعر ا ِ ي فغلبت ِ عي‬
ََ َ َ ّ َ َْ
‫ا ْق اﻷ ْع َر ا ِ ﱠي ف َ ِش ْر ُه أ ﱠن ﱠ َ ق ْد غف َر له‬
Kemudian orang arab badui itu pergi, tiba-tiba mataku diserang kantuk, maka aku
melihat Nabi n dalam mimpiku dan berkata: “Wahai ‘Utbhi, kebenaran bersama Arab
badui tadi. Maka kabarilah dia bahwa Allah telah mengampuni dosanya”.1138

1138
Tafsir Ibnu Katsir 2/347-348
630 Mata Air Yang Jernih

Riwayat ini telah diteliti oleh para Ulama 1139 yang pakar dibidangnya, bahwa
riwayat ini adalah riwayat dengan sanad yang gelap, tidak di ketahui siapa itu al-Uthbhi.
Perbuatan Arab badui yang jelas nyata menyelisihi perbuatan para sahabat Nabi g,
karena tidak seorangpun dari para sahabat melakukan seperti yang dilakukan badui itu.
Berkata Syaikh Al-Albani t ketika meneliti riwayat ini:
ُ َ ‫َ ُ َ َُْ َ ْ ُْ ﱠ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ٌ ُ ْ َْ ٌَ َ ْ َ َ ٌ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ﱡ‬
‫السنة‬ ِ ‫ بل ب‬،‫ و ِ ِح اية مس ن ِكرة‬... ‫و وغ معرو ٍف ِإﻻ ِ ِذ ِه ا ِ اي ِة‬
‫ ِ الف ِ ا ال ِكتاب و‬،‫اطلة‬
“Dia (Al-Utbhi) tidak dikenal sama sekali kecuali di hikayat ini. Dan hikayat ini
mungkar terputus, bahkan bathil karena menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah”.1140
• Kaidah Ketiga: Setiap rangkaian ibadah yang ditinggalkan Rasulullah k, padahal
kondisi beliau sangat memungkinkan untuk melakukan, dan tidak ada penghalang, jika
perbuatan itu dilakukan oleh manusia belakangan maka itulah bid’ah. Contoh:
Melafazhkan niat ketika akan memulai wudhu’, shalat dan puasa, mengazankan mayat
ketika akan masuk kubur.
Kaidah ini disebut sunnah tarkiyyah. Hal ini diketahui dengan keterangan yang
tegas melalui riwayat yang shahih dari para sahabat bahwa Rasulullah n tidak
melakukan hal itu, seperti Nabi n shalat dua hari raya tanpa azan dan iqomah, atau
tidak ditemukannya keterangan seorangpun dari para sahabat, menunjukkan perbuatan
itu terlarang untuk dikerjakan.
• Kaidah Keempat: Setiap keyakinan, ritual ibadah yang tidak diyakini, tidak
dilakukan para ulama salaf dari sahabat, tabi’in dan atba’ tabi’in, tidak disebutkan
dalam kitab-kitab mereka, maka itu bid’ah.
Seperti keyakinan Allah ada dimana-mana, Zat-Nya bersatu dengan makhluk.
Dalam hal ibadah seperti shalat raghaib, bid’ah ritual tahlilan, shalawatan, maulidan
1141
. Tidak satupun riwayat dari para salaf yang melakukan ritual dan perayaan tersebut.
Bahkan perayaan maulid tidak pernah dilakukan dizaman Rasulullah n dan para
sahabat. Bahkan perayaan Maulid Nabi pertama sekali dilakukan oleh kaum Syi’ah
Fathimiyyah di Mesir.1142

1139
Syaikh Shaleh Abu Syaikh telah menjelaskan kerusakan riwayat ini dengan beberapa bantahan
dalam kitab beliau Haazihi mafaahiimuna 1/76
1140
As-Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah 6/1035
1141
Dalam kitan “Iqtida’ Siratal Mustaqim, 2/123-126, Ibnu Taymiyah menyatakan bahwa Maulid Nabi
adalah bid’ah. Dizaman 3 generasi pertama tidak di kenal ritual maulidan dan semisalnya, sehingga
tidak ada kegaduhan. Mufti Mesir Syaikh Bakhit Al-Muthi’iy, dalam kitabnya “Ahsanul Kalam” hlm. 44,
menyatakan bahwa Maulidan muncul pertama kali di masa pemerintahan fatimiyyun (‘Ubaidiyyun) th.
362 H. Abdullah At-Tuwayjiri mengatakan Fathimiyyun keturunan Majusi, bukan dari nasab Fatimah
d, cara beragama mereka lebih parah dari Yahudi dan Nasrani, yang lebih Ekstrim diantara mereka
meyakini Ali sebagai Tuhan atau sebagai Nabi. Lihat kitab Al-Bida’ Al-Hauliyah hlm. 143
1142
Al-Mudhorot Al-Fikriyyah, hlm. 84. Al-Ustaz ‘Ali Al-Fikriy. Adapun klaim bahwa Solahuddin Al-Ayyubi
mempelopori perayaan Maulid, maka ini kebohongan. Lihat Majmu’ Fatawa, 3/281 & 35/138. Bab
“Syi’ah wama Jaruuhu ‘alaa Al-Muslimin minal Fitan.
Mata Air Yang Jernih 631

Berkata sahabat Huzaifah bin Al-Yaman z:


َََ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬
‫ فﻼ تت َع ﱠب ُد ْوا ِ َ ا‬-‫ﷲ َعل ْي ِه َو ِآل ِه َو َسل َم‬ ْ ُ ُ َ ْ َ ْ‫ُ َ َ َ ْ ََ َﱠ‬
ِ ‫ﱡل ِعباد ٍة لم يتعبد ِ َ ا أ اب َرسو ِل‬
‫ ص‬-‫ﷲ‬
“Setiap amal ibadah yang tidak dilakukan oleh para sahabat Rasulullah n maka
janganlah kalian beribadah dengannya”.1143
Berkata Imam Ahmad t;
ٌ ‫س َل َك ف ْ َ ا إ َم‬
‫ام‬ َ ْ ‫اك َأ ْن َت َت ّل َم َم ْس َأ َلة َل‬
َ ‫إ ﱠي‬
ِ ِ ٍ ِ ِ
“Jauhilah olehmu berbicara suatu masalah agama yang engkau tidak punya imam
didalamnya”.1144
• Kaidah Kelima: Setiap Ibadah yang menyelisihi kaidah dan tujuan syariat Seperti
tradisi makan-makan di rumah mayat setelah di kuburkan, disertai ritual yasinan,
tahlilan, do’a berjamaah di rumah duka, dilangsungkan sampai 7 hari, 14, 21, bahkan
ada yang diperingati sampai seribu hari dari hari kematian (nyewu, Jawa), yang sudah
pasti semakin menyibukkan ahli waris yang sedang berduka. Terkadang ada yang
sampai berhutang untuk memenuhi tuntutan adat, sungguh sangat melelahkan. Setelah
jatuh tertimpa tangga. Pameo masyarakat “Jika tidak di lakukan do’a dan makan-
makan bagaikan mati kerbau, ruh akan pulang kerumah”.
Keyakinan dan tradisi ini meyelisihi sunnah dan aturan syariat, karena Rasulullah
n justru memerintahkan untuk meringankan ahli waris yang sedang berkabung,
membuatkan makanan untuk mereka, dan bertakziah tanpa ada ritual baca yasin dan
lainnya. Karena Rasulullah n tidak pernah menganjurkan hal itu, dan tidak seorangpun
dari para salaf yang melakukannya. Ketika Ja’far bin Abi Thalib (At-
Tayyaar)zterbunuh di perang Mu’tah, maka Nabi n bersabda:
َُ ْ َ ََ َ َ َ َ َْ
‫اصن ُعوا ِﻵ ِل َج ْعف ٍرط َع ًاما فق ْد أتا ُ ْم أ ْم ٌر َ شغل ُ ْم‬
“Buatkanlah makanan untuk keluarga Ja’far, sungguh mereka telah ditimpa urusan
yang menyibukkan”.1145
Berdasarkan hadist yang mulia ini, maka para ulama salaf dan khalaf sepakat akan
haram, bid’ah dan dibencinya budaya berkumpulnya masyarakat, untuk makan-makan
di rumah duka. Dan akan bertambah dosanya jika ditambah dengan bid’ah lainnya.
Berkata sahabat Jarir bin Abdillah c;
ّ
َ ‫الن َي‬ ْ َ َ ْ َ َ َ ‫َ ُ ﱡ ْ َ َ َ َ ْ َّْ َ ُ ْ َ ْ ﱠ‬
‫اح ِة‬ ِ ‫كنا عد ِاﻻج ِتماع إ أ ِل اﳌ ِي ِت وصنع ُ م الطعام عد دف ِن ِه من‬

1143
Di nukil dari Al-Wajizh fii Aqidati As-Salaf 2/203
1144
Manaqib Imam Ahmad 1/245. Siyar A’lam an-Nubala 11/296
1145
HR. An-Nasai (no. 1610) dihasankan Syaikh Al-Arnauth t
632 Mata Air Yang Jernih

“Dahulu kami (para Sahabat g) menganggap bahwa berkumpul-kumpul di rumah


keluarga mayit dan membuat makanan setelah dimakamkan, termasuk perbuatan
meratap (Niyahah) yang dilarang”.1146
Dari Abi Malik Al-Asy’ari z, Rasulullah n bersabda:
ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َُ َ َ ‫ْ َْ ْ َ ﱠ َ ﱠ ﱠ‬ َْ َ ُ َ َ ّ
‫ ف ِإ ﱠ َ ا ت ْب َعث َي ْو َم‬،‫النا ِئ َحة ِإ ْن ل ْم ت ْب ق ْب َل أن ت ُموت‬ ‫ ف ِإن‬،‫ ِمن أم ِر ا ا ِ ِلي ِة‬،‫احة َع اﳌ ِّي ِت‬ ‫الني‬
ِ
َ ْ َ
ُ ‫ْال ِق َي َام ِة عل ْ َ ا َس َر اب‬
َ
‫يل ِمن ق ِط َر ٍان‬ ِ
“Meratap mayit adalah perangai Jahiliyyah. Orang yang meratap, jika tidak bertobat,
maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan baginya pakaian aspal dari neraka”.1147

Berkata Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i t:


َ َ ْ َ ُ ‫ﱠ‬ َْ ْ َ َْ َ َ َ َ ّ ُ َ ْ َ َ
‫ َوأن تن ُد َب ُه النا ِئ َحة َع ِاﻻن ِف َر ِاد ل ِك ْن ُ َع ﱠزى ِب َما أ َم َر ﱠ ُ َع ﱠز‬،‫احة َع اﳌ ِّي ِت َ ْع َد َم ْو ِت ِه‬ ‫الني‬
ِ ‫و أكره‬
َ‫َ َ ﱠ ْ ﱠ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ا ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ َ ٌاء َفإ ﱠن َذلك‬
ِ ِ ‫ و ِ ن لم يكن ل م ب‬،‫ماعة‬ ِ ‫ و‬،‫ و أكره اﳌأتم‬،‫ و ِاﻻس ِ ج ِاع‬، ِ ‫وجل ِمن الص‬
َ ْ
‫ُي َج ِّد ُد ا ُ ْزن‬
“Aku membenci ratapan atas mayit dan diupahnya orang secara khusus untuk meratap.
Akan tetapi cukuplah ta’ziyah sesuai dengan apa yang Allah telah perintahkan agar
bersabar, megucapkan Istirja’. Dan aku membenci Al-Ma’tam, yaitu berkumpul-
kumpul dirumah keluarga mayat, meskipun tidak ada tangisan, karena yang hal itu akan
memperbaharui kesedihan”.1148
Imam As-Syafi’i t juga menegaskan;
ْ َ َ َ ُ َْ َ ُ َ َ َ َْ ُ
‫ َول ْيل ِت ِه ط َع ًاما ُ ش ِب ُع ُ ْم‬،‫َوأ ِح ﱡب ِ ِ َ ِان اﳌ ِّي ِت أ ْو ِذي ق َر َاب ِت ِه أ ْن َ ْع َملوا ِﻷ ْ ِل اﳌ ِّي ِت ِ َي ْو ِم َي ُموت‬
ٌ َ َ
‫ف ِإ ﱠن ذ ِل َك ُس ﱠنة‬
“Dan aku menyukai bagi para tetanga keluarga mayit dan sanak familinya membuatkan
makanan untuk keluarga duka pada hari wafatnya dan malam harinya yang sekiranya
cukup mengenyangkan mereka, karena hal itu sesuai Sunnah”.1149

Berkata Abu Bakar ‘Utsman bin Muhammad ad-Dimyathi as-Syafi’i t;


ََ ُ َ ُ ْ ‫َ ْ َ ُْْ َ َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ْ ُ َ َّْ ْ َ َ ْ ْ ‫َما َي ْف َع ُل ُه ﱠ‬
‫ ِمن ال ِبد ِع اﳌنكر ِة ال ِ يثاب ع‬،‫صن ِع الط َع ِام‬ ‫اس ِم َن ا ِﻹ ْج ِت َم ِاع ِعند أ ِل اﳌ ِي ِت و‬ُ ‫الن‬
َْ ْ
‫َمن ِع َ ا َوا ِ ﱡ اﻷ ْم ِر‬

1146
Hadist Shahih, Musnad Imam Ahmad (no. 6905), Ibnu Majah (no. 1612)
1147
Shahih Muslim (no. 934). Ibnu Majah (no. 1582)
1148
Al-Umm, 1/318, bab “Al-Qiyaamu li Al-Janaazah”. Imam As-Syafi’i t
1149
Al-Umm 1/317, Bab “Al-Qaulu ‘inda Dafni al-Mayyit”.
Mata Air Yang Jernih 633

“Tradisi berkumpul-kumpul yang dilakukan manusia di rumah keluarga mayat dan


menyediakan makanan adalah bid’ah yang munkar, dimana akan berpahala bagi
penguasa jika melarangnya”.1150
Dalam kitab Al-Fiqhu ‘alaa al-Mazaahibi Al-Arba’ah dikatakan;
َْ ْ َ ْ َْ ُ ْ ‫ﱠ‬ َ َ ْ ْ ْ َْ ْ
، ِ ِ ‫ أ ْو ِعن َد الق‬،‫ ِم َن ال َب ْ ِت‬،‫َو ِم َن ال ِب َد ِع اﳌك ُر ْو َ ِة َما َيف َع ُل اﻵن ِم ْن ذ ْب ِح الذ َبا ِئ ِح ِعن َد خ ُر ْو ِج اﳌ ِّي ِت‬
‫اﻷ ْف َراح َو َم َحافل ﱡ‬ َْ ْ َ َ ُ َ َْ َ َ ْ َُ ُ ُْ ََْ َ ْ ‫ﱠ َ َْ َ ْ َ ُ ﱠ‬ َْ َ
‫الس ُر ْو ِر‬ ِِ ِ ِ ‫ وتق ِديمه ل م كما يفعل ذ ِلك‬:‫و ِ عد ِاد الطع ِام ِﳌن يجت ِمع ِللتع ِز ِه‬
“Dan termasuk bid’ah yang dibenci apa yang banyak diperbuat hari ini seperti
memotong hewan sembelihan ketika berangkatnya jenazah dari rumah, atau ketika di
kuburan, dan menyediakan makanan untuk orang-orang yang berkumpul bertakziah.
Hidangan itu mereka sajikan sebagaimana jamuan pesta pernikahan dan acara
kebahagiaan”.1151
Adapun transfer pahala (basadakah kaji, Minang), apakah dengan mengirim bacaan
tahlil, surat yasin, apakah sampai kepada mayat atau tidak, dalam hal ini terdapat khilaf
di kalangan ulama mazhab. Namun penulis lebih cendrung pada pendapat yang
mengatakan bahwa hal itu tidak sampai, karena tidak ada nash yang tegas dari Nabi n
dan tidak dinukilkan dari para sahabat g. Juga berdasarkan frman Allah k;
َ ْ ‫َو َأن ﱠل‬
ٰ َ ‫س ِل ْ ِﻺ َس ِان ِإ ﱠﻻ َما َس‬

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya”. (QS. An-Najm: 39)

Imam Al-Hafizh Ibnu Katsir t berkata:


ََ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ْ َ ْ َ َ ْ َْ َ ﱠ‬
‫ َو َم ِن ات َب َع ُه أ ﱠن ال ِق َر َاءة ﻻ َي ِص ُل ِإ ْ َد ُاء‬، ُ ‫ َر ِح َم ُه ﱠ‬، ‫است َبط الشا ِف ِ ﱡ‬ ‫ومن و ذه اﻵي ِة الك ِر م ِة‬
َ ‫َ َ َ َ َْ ْ َ َﱠ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ ُ ﱠ َ ﱠ‬
‫ص ﱠ ُ َعل ْي ِه‬ ِ ‫ثوا ِ ا ِإ اﳌو ى؛ ِﻷنه ل س ِمن عم ِل ِ م وﻻ كس ِ ِ م؛ و ِل ذا لم يندب ِإلي ِه رسول‬
َ َ َْ َ َ ّ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ََ ْ َ َ ْ ُ‫َ َ ﱠ َ ُ ﱠ َ ُ ََ َ ﱠ‬
‫ َول ْم ُينق ْل ذ ِل َك َع ْن أ َح ٍد ِم َن‬،‫ص َوﻻ ِإ َيم ٍاء‬ ٍ ‫ وﻻ أرشد م ِإلي ِه ِبن‬،‫وسلم أمته وﻻ ح م علي ِه‬
ََ ُ َ ‫ َو‬،‫ونا إ َل ْيه‬
َ ‫اب ْال ُق ُرَ ات ُي ْق َت‬ َ َُ َ َ َْ َ َ ْ ََ ْ َْ ُ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﱠ‬
‫ص ُر ِف ِيه ع‬ ِ ِ ِ ‫ ولو ان خ ً ا لسبق‬،‫ َر ِ َ ع ُ م‬،‫ال اب ِة‬
ََ ٌ َ ْ ُ َ َ َ ُ َ َ ‫َْ َ َْ ْ َ َ ْ َ ََ ﱠ ﱡ َ ُ َ ﱠ‬ ُ َ َُ ََ ُ ‫ﱡ‬
‫ فأما الدعاء والصدقة فذاك مجمع ع‬،‫ص ﱠرف ِف ِيه ِبأنو ِاع اﻷق ِ س ِة واﻵر ِاء‬ ‫ وﻻ يت‬،‫وص‬ ِ ‫النص‬
َ ‫ﱠ‬ ُ ‫ َو َم ْن‬،‫صول َما‬
‫وص ِم َن الش ِار ِع َعل ْ ِ َما‬
ٌ ‫ص‬
ِِ ‫و‬
ُ ُ

1150
I’aanutu at-Talibin ‘alaa Halli Alfaazhi Fathil Mu’in 2/165, syaikh ad-Dimyathi (w. 1310 H). Lihat juga
Asna Al-Mathalib fii syarhi Raudi at-Talib 1/335, Syaikhul Islam Zakariya Al-Anshari t
1151
Al-Fiqhu ‘alaa Al-Mazaahibi Al-Arba’ah 1/490. Syaikh Abdurrahman Al-Jaziri t (w. 1360 H)
634 Mata Air Yang Jernih

“Dan dari ayat yang mulia ini, Imam As-Syafi’i t dan pengikutnya mengambil
hukum, bahwa bacaan tidak sampai hadiah pahalanya kepada mayat, karena itu bukan
perbuatan dan usahanya. Oleh karenanya, Rasulullah n tidak menganjurkan umatnya,
tidak mendorong, tidak pula memberi isyarat baik dengan Nash ataupun sikap. Dan
tidak disebutkan perihal mengirim-ngirim pahala dari seorangpun sahabat g.
Andaikan itu baik, tentu para Sahabat telah lebih dahulu melakukannya. Urusan ibadah
terikat dengan nash dalil, dan tidak diukur dengan Qiyas dan pendapat. Adapun doa dan
sedekah, maka itu sampai, sesuai Ijma’ dan dalil-dalil syari’at”.1152
Hidup ini mudah jika sesuai Sunnah. Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
ََ ‫ﱠ‬ َ َ ّ َ َ ‫ﱠ َ َ ّ َ ُ ْ ٌ ََ ْ ُ َ ﱠ‬
‫ين أ َح ٌد ِإﻻ غل َب ُه‬ ‫الد‬
ِ ‫ ولن شاد ذا‬،‫الدين سر‬ ِ ‫ِإن ذا‬
“Sungguh agama ini mudah. Tidak lah seorangpun yang mempersulit agama ini dengan
hal yang baru, kecuali dia akan kelelahan sendiri”.1153
Adapun riwayat dari Imam Al-Asyja’i, dari Sufyan at-Tsauri, telah berkata Thawus bin
Kaisan al-Yamani t (w. 132 H):
َْ ْ ْ َْ َ َ ُ ََ ُ ُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َْ ‫ﱠ‬
‫ ف انوا َ ْست ِح ﱡبون أن ُيط َع َم َع ْ ُ ْم ِتل َك اﻷ ﱠي ِام‬،‫ور ِ ْم َس ْب ًعا‬
ِ ‫ِإن اﳌو ى يفتنون ِ قب‬
“Bahwa mayat di uji dalam kuburan mereka selama tujuh hari, maka mereka dahulu
suka untuk memberi makan pada hari-hari itu”.1154
Menurut para ulama, Atsar ini tidak bisa di jadikan hujjah karena perkataan beliau
bertentangan dengan hadist yang shahih, dan menyelisihi perbuatan para sahabat.
Serta tidak dijadikan hujjah dalam syari’at. Sanad nya lemah (mursal, dhaif), dan
terputus disebabkan terputusnya antara Sufyan at-Tsauri yang tidak mendengar
langsung dari Thawus bin Kaisan t. Wallahu a’lam.

• Kaidah Keenam: Mendekatkan diri kepada Allah k dengan suatu perkara mubah
yang tidak dijelaskan syariat secara khusus sebagai ibadah, maka itu bid’ah
Berjalan mengembara tanpa bekal, mogok bicara dengan perbanyak diam, tidak
makan daging, tidak minum air segar, mandi satu harus di hari selasa dan tidak boleh
mandi pakai sabun agar tidak luntur kesaktian, berdiri di bawah matahari tanpa
pelindung.
َُ ‫ﱠ َ ﱠ‬ َْ
َ ‫اﻷ ْرض َح َﻼ ًﻻ َط ّي ًبا َوَﻻ َت ﱠ ب ُعوا ُخ ُط‬ ُُ ُ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫ات الش ْيط ِان ۚ ِإن ُه لك ْم َع ُد ﱞو ﱡم ِب ٌن‬
ِ ‫و‬ ِ ِ ِ ‫ا‬‫م‬
ِ ِ
‫ﱠ‬ ‫م‬ ‫وا‬ ‫ل‬ ‫يا أ ا الناس‬

1152
Tafsir Al-Quranul ‘Azhim 7/465, Ibnu Katsir t. Qiyas (analogi) tidak berlaku dalam hal Ibadah.
1153
HR. Shahih Ibnu Hibban (no. 351) dishahihkan Syaikh Al-Arnauth dan Syaikh Al-Albani
1154
Hilyatu Al-Auliya 4/11. Rawai’u at-Tafsir, 5/83 Ibnu Rajab t
Mata Air Yang Jernih 635

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 168)
•Kaidah Ketujuh: Mendekatkan diri kepada Allah k dengan maksiat, maka itu
bid’ah.
Banyak manusia mengira, bahwa keta’atan dan ibadah hanya terbatas pada Gerakan
dan ritual semata, sehingga mereka fokus, bahkan berlebihah-lebihan dalam melakukan
suatu ibadah yang terkadang tidak jarang diluar konsep syariat. Padahal dalam Islam
justru pengertian dan jenis ibadah sangatlah luas. Ada ibadah yang Mahdhah (murni)
ada yang Ghairu Mahdhah. Bahkan menghindari, perkara yang diharamkan Allah k,
menjauhi maksiat, bid’ah dan syirik itu juga merupakan ‘ibadah yang sangat agung.

Dari sahabat yang mulia Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


‫ض ب َما َق َس َم ﱠ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ﱠ‬ ‫ا ﱠتق ا ْ َ َ َم َت ُك ْن َأ ْع َب َد ﱠ‬
َ ‫ َو ْار‬،‫الناس‬
‫اس‬
ِ ‫الن‬ ‫غ‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ِ ِ ‫ِار‬ ِ ِ
“Jauhilah perkara yang diharamkan Allah, maka engkau akan menjadi ahli ibadah yang
paling baik ibadahnya, dan hendaklah engkau merasa cukup akan rezki yang sudah
Allah bagikan untukmu, maka engkau akan menjadi manusia terkaya”.1155
Bahkan sebagian para ‘Ulama mengatakan:
ُ ْ ُ َُ َ ‫ﱠ‬
‫ات تك ْون ال ِع َب َادات‬ َ َ ‫َ َُْ َ ُ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫اﳌباحات َمع النو ايا الصا‬
“Perkara yang hukum asalnya boleh (mubah), jika diringi dengan niat yang baik,
maka ia bernilai ibadah disisi Allah k”.

Potret ibadah dengan menari, berjoget ria, Qasidahan, Barzanjian dan malam
shalawatan di iringi orkes dangdut, sebagaimana yang dilakukan sebagian para Habaib,
kaum tarikat sufi, maka ini maksiat dan bid’ah. Imam Al-Qadhi ‘Iyadh t (w. 544
H) menukilkan, bahwa Al-Musibi berkata kepada Imam Malik t:
َ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َْ َ ُ ًْ َ َ ْ ُُ َْ ُ ‫ْ َ َ َ ْ ٌ ُ َ ُ َُ ُ ﱡ ْ ﱠ‬
‫صا ِئ ِد ث ﱠم َي ُق ْو ُم ْون‬ ‫ﷲ ِعندنا قوم يقال ل م الصو ِفية يأ لون ك ِث ا ثم يأخذون ِ الق‬ َْ ََ َ
ِ ‫يا أبا عب ِد‬
َ ُ ُ ََْ
‫ص ْون‬ ‫ف ق‬
“Wahai Abu ‘Abdillah! Di negeri kami ada kaum yang dikenal dengan kelompok sufi.
Mereka banyak makan, kemudian melantunkan sya’ir-sya’ir, mereka berdiri, berjoget
dan menari-nari.

Imam Malik t bertanya:

1155
Sunan At-Turmizi (no. 2305), dihasankan syaikh Al-AlBani t dalam Silsilah As-Sahihah (no. 930)
636 Mata Air Yang Jernih

َ َ َ ْ ُ ُ َْ َ
‫ال ﻻ‬ ‫أ ِص يان م؟ ق‬
“Apakah mereka anak-anak”? Al-Musibi menjawab: “Bukan”.
ََ َ َ َ َ َ َ َ َْ َ ََ
‫ ق ْو ٌم َمشا ِي ٌﺦ َوغ ْ ُ ذ ِل َك ُعقﻼ ُء‬،‫ال ﻻ‬‫أمجا ِن ن؟ ق‬
“Apa mereka orang gila”? Al-Musibi menjawab: “Tidak, bahkan mereka terdiri dari
orang-orang yang sudah berumur dan berakal.
َ ْ َ ْ َْ ْ ً َ َ ‫َ َ َ ٌ َ َ ْ ُ َﱠ‬
‫اﻹ ْسﻼ ِم َيف َع ُل َ ذا‬
ِ ‫قال م ِالك ما س ِمعت أن أحدا ِمن أ ِل‬
Imam Malik berkata: “Aku tidak pernah mendengar seorang muslim pun melakukan
perbuatan itu”.1156

Berkata Imam As-Syafi’i t:


ُْ ُ ‫ َي‬، ُ ْ ‫الت ْغب‬
‫ص ﱡد ْو َن به ﱠ‬ َ ‫َ ﱠ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ ً َ ْ َ َ ْ ُ ﱠَ َ ُ ُ َ ﱡ‬
‫ون ُه ﱠ‬
‫الناس َع ِن الق ْر ِآن‬ ِِ ِ ‫خلفت ِببغداد ش ئا أحدثته الزن ِادقة سم‬
“Aku tinggalkan di Baghdad (‘Iraq) sesuatu yang diada-adakan oleh orang-orang
Zindiq, mereka menamakannya dengan at-Taghbir, dan mereka menghalangi manusia
dari Al-Quran”.1157
As-Syaikh Muhammad Jamil Zainu yang merupakan mantan sufi, kemudian
dengan Taufiq Allah k, beliau bertaubat dan meninggalkan sufi, beliau berkata;

“Orang-orang zindiq yang dimaksud Imam As-Syafi’i adalah kaum sufiyah”.1158


Berkata Marwan bin Muhammad at-Tatari t:
َْ َ َ َ ‫ َا ﱡ‬:‫َث َﻼ َث ٌة َﻻ ُي ْؤ َت َم ُن ْو َن ال ّد ْين‬
‫لص ْو َو ْال َق ﱠ‬
‫اص َو ُم ْبت ِد ٌع َي ُر ﱡد َع أ ْ ِل اﻷ ْ َو ِاء‬
ُ ‫ص‬
ِ ِ ِ ِ
“Tiga orang yang tidak bisa di percaya dalam agama, kaum sufi, tukang cerita, ahlu
bid’ah yang membantah pecandu hawa (pelaku bid’ah lainnya)’.1159
Imam Abu Bakar At-Turtusyi t pernah ditanya tentang sekelompok orang yang
berkumpul membaca zikir, menyebut nama Nabi n, kemudian mereka bernyanyi,
menari sampai ada yang pingsan, apakah boleh hadir di Majlis mereka? Maka Imam
At-Turtsyi t menjawab;

1156
Tartibu al-Madaarik wa Taqribu al-Masaalik 2/53, Abu al-Fadhal al-Qadhi ‘Iyadh
1157
Adab As-Syafi’i hlm. 310. Haqiqatu at-Tasawwuf 1/16
1158
Sufiyah fii mizani Al-Kitab wa As-Sunnah
1159
Tartibu al-Madaarik 3/226
Mata Air Yang Jernih 637

‫اب ﱠ ِ َو ُس ﱠن ُة َر ُس ِول ِه َو َأ ﱠما ﱠ‬


ُ ‫الر ْق‬
،‫ص‬ ُ ‫ َو َما ْاﻹ ْس َﻼ ُم إ ﱠﻻ ك َت‬،‫ض َﻼ َل ٌة‬
ِ ِ
َ ‫َ ْ َ ُ ﱡ ﱠ َ َ َ ٌ َ َ َ َال ٌة َو‬
‫مذ ب الصو ِفي ِة بطالة وج‬
ِ َ
َ ُ ُ َ ً َ ً َ
‫ ق ُاموا‬،‫ي ﳌا اتخذ ل ُ ْم ِ ﻼ ج َسدا له خ َو ٌار‬
َ َ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ ّ ‫السامر‬
‫اب ﱠ‬ ُ ْ ‫ َف َأ ﱠو ُل َم ْن َأ ْح َد َث ُه أ‬:‫اج ُد‬
َ ‫َو ﱠ‬
ُ ‫الت َو‬
ِ ِِ
ْ ُ ‫َ ْ ُ ُ َن َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َن َ ُ َ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ين الكف ِار َو ِع َب َادة ال ِ ْ ِل‬ ‫ ف و ِد‬، ‫ و تواجدو‬،‫يرقصو حوالي ِه‬
“Mazhab kaum sufi adalah kebatilan, kebodohan, dan kesesatan. Tidaklah Islam itu
kecuali dari Kitaabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Adapun ibadah dengan menari adalah
bid’ah yang pertama kali dilakukan oleh pengikut Samiri, ketika mereka mengambil
patung anak sapi yang mengeluarkan suara, mereka berdiri dan menari mengelilinginya,
dan berkumpul. Itu adalah agama orang kafir dan ritual penyembahan kepada sapi”.1160
Kemudian beliau t berkata:
ْ َ َ َ َ َْ ُ ُ ْ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ ‫ﱡ ْ َ َ ُ ﱠ‬ َ ْ ‫َف َي‬
، ِ ‫ َوﻻ َي ِح ﱡل ِﻷ َح ٍد أ ْن ُيؤ ِم َن ِبا ﱠ‬.‫ َوغ ْ ِ َ ا‬،‫اج ِد‬
ِ ‫س‬ َ ‫اﳌ‬ ‫ور‬
ِ ‫ض‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ه‬
ِ ‫اب‬
ِ ‫و‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ان‬
ِ ‫ط‬‫ل‬ ‫لس‬ ‫ل‬
ِ ِ ‫ب‬
َ َ َ ََ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ََ ْ َُ ُ ْ َ ََ ْ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ
،‫ و أ ِ ي ح ِنيفة‬،‫ ذا مذ ب م ِال ٍك‬.‫اط ِل ِ م‬ ِ ‫ وﻻ أن ِعي م ع ب‬،‫واليو ِم اﻵ ِخ ِر أن يحضرمع م‬
ُ ‫الت ْوف‬ ‫ َو َغ ْ ْ ْ َ ﱠ ْ ُ ْ َ َ ا ﱠ ﱠ‬،‫ َو َأ ْح َم َد ْبن َح ْن َبل‬، ّ ‫الشاف‬ ‫َ ﱠ‬
‫و‬
‫يق‬ ِ ِ ِ ‫ِ ِ م ِمن أ ِئم ِة اﳌس ِل ِم ن و‬ ٍ ِ ِ ِِ
“Maka wajib bagi pemerintah dan pihak berwenang untuk melarang mereka melakukan
ritual bid’ah di masjid-masjid dan tempat lainnya. Tidak halal bagi seseorang yang
beriman kepada Allah dan hari kiamat untuk hadir di acara mereka. Ini adalah pendapat
Imam Malik, Abu Hanifah, Syafi’i, Ahmad bin Hambal dan para Ulama kaum
Muslimin”.1161
• Kaidah Kedelapan: Setiap Ibadah yang datang dalam bentuk Muqayyad (terikat
dengan aturan khusus), jika diganti dengan jenis atau cara lain maka itu bid’ah.
Dalam hal ini terdapat 6 sifat pokok yang tidak boleh diselisihi;
Waktu: Jika ibadah tertentu sudah ditetapkan waktunya oleh Allah k maka
menggantinya di waktu yang lain adalah bid’ah. Seperti shalat bukan pada waktunya,
menyembelih hewan kurban di awal bulan Zulhijjah.
Tempat: Haji ke selain Ka’bah, seperti haji ke Kerinci, ke India. I’tikaf di selain masjid,
seperti I’tikaf di kuburan, di gunung kawi, di mall, di rumah, di sungai, di goa. Allah
k telah menetapkan I’tikaf tempatnya hanya di Masjid.

Jenis: Berkurban dengan selain unta, sapi, dan kambing. Jika ada yang berkurban
dengan jenis hewan lain, seperti ayam, kuda, bebek, maka ini bid’ah, dan tertolak
Ukuran: Mencuci anggota wuduk lebih dari 3 kali, menambah jumlah rakaat shalat
shubuh lebih dari dua rakaat.

1160
Tafsir Al-Qurtubi 11/238, Adwaul Bayan 4/88, Al-Maraghi 16/139. Tafsir QS. Taha: 90
1161
Fathul bayan fii Maqaasidi Al-Quran 8/264, Abu at-Tayyib Muhammad Siddiq Khan t
638 Mata Air Yang Jernih

Cara dan Urutan: Shalat dengan mendahulukan sujud sebelum ruku’. Berwudhu
dimulai dari mencuci kaki sebelum wajah, tangan dan kepala. Maka shalat dan
wudhunya tertolak.
Sebab: Shalat tahiyyat dua rakaat setiap memasuki rumah/kuburan, karena shalat
tahiyyat hanya dijadikan oleh syariat sebagai sebab masuk masjid.1162
• Kaidah Kesembilan: Setiap Ibadah yang perintahnya secara umum (Mutlaq),
kemudian dijadikan terikat dengan waktu, cara, jumlah tertentu, maka itu Bid’ah.
Seperti anjuran perbanyak berzikir, perintahnya umum tanpa di khususkan cara,
waktu dan jumlahnya. Menetapkan jumlah, lafazh, tatacara dan waktu suatu Ibadah,
zikir maka wajib berdasakan dalil, seperti bacaan tasbih, tahmid, takbir 33 kali setiap
selesai shalat fardhu. Jika ada yang menambah jumlah, atau mengganti dengan lafazh
lain, dengan cara yang tidak dijelaskan syariat, maka itu bid’ah. Zikir adalah syari’at
yang mulia, akan tetapi yang menjadi masalah ketika menetapkan aturan dan cara yang
tidak ditetapkan syari’at.
Sebagian orang berdalil dengan ayat-ayat dan hadis-hadist yang bersifat umum,
namun justru difahami dan dipraktekkan sesuai keinginan masing-masing, tanpa
melihat bagaimana para sahabat memahaminya. Contoh, firman Allah k:
َْ َ َ َ ‫ﱠ‬
ْ ‫اﻷ‬ َْ َ ُ ‫ُُ ْ ََََ ﱠ‬ ٰ َ ‫ودا َو َع‬
ً ‫ون ﱠ َ ق َي ًاما َو ُق ُع‬
َ ُ َُْ َ ‫ﱠ‬
‫ض‬
ِ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ات‬
ِ ‫او‬‫م‬ ‫الس‬ ‫ق‬ِ ‫جنو ِ ِ م و تفكرون ِ خ‬
‫ل‬ ِ ‫ال ِذين يذكر‬
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi”. (QS.
Ali-Imran: 191)
Berkata Sahabat Ali bin Abi Thalib z:
ْ َ َ َ َ َ ََ ْ َ ْ َ َْ ْ َ َ َّ ُ َ‫ﱠ‬ َ َ
‫اع ًدا ف ِإ ْن ل ْم َ ْست ِط ْع ف َع َجن ٍب‬
ِ ‫ذا ِ الصﻼ ِة يص ِ قا ِئ ًما ف ِإن لم ست ِطع فق‬
“Ini berlaku didalam shalat, seseorang shalat dalam kondisi berdiri, jika tidak mampu,
maka boleh duduk, jika tidak mampu bisa berbaring”.1163
Ayat yang mulia ini dan yang semisal, dijadikan dalih oleh sebagian untuk
mendukung tahlilan, shalawatan berjamaah, dengan ritual khusus. Tentu kesalahannya
bukan pada ayatnya, tapi pada sumber pemahamannya. Padahal ayat itu bersifat umum,
dimana tidak ditemukan satupun perkataan salaf yang mendukung ayat itu sebagai
dasar untuk zikir berjamaah.
Argumentasi dan dalih mereka sederhana, karena didalam ayat itu terdapat shigat
Jama’ menunjukkan berjama’ah. Ini tentunya pendalilan yang akan membuka peluang

1162
Syarah Arba’in An-Nawawi 1/80-81, Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin t.
1163
Ma’alimu At-Tanzil fii Tafsir Al-Quran, Al-Baghawi 2/152. Berdasarkan Hadist Bukhari (no. 1117) dari
Sahabat ‘Imran bin Husain z
Mata Air Yang Jernih 639

pada jurang kesesatan dan perselisihan yang banyak dalam Islam. Tidak seorangpun
para ulama As-Salaf memahami seperti pemahaman mereka. Hal ini sangat banyak
terjadi di kalangan sufi dan yang semazhab dengan mereka. Kelompok sufi suka
nyeleneh dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran, yang tidak pernah difahami
Rasulullah dan para sahabat. Karena sufi punya tafsir Bathini/Kasyaf, yaitu Tafsir
tersirat. Seperti firman Allah k:
ْ ْ
‫اع ُب ْد َرﱠ َك َح ﱠ ٰ َيأ ِت َي َك ال َي ِق ُن‬
ْ ‫َو‬

“Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu keyakinan (ajal)”. (QS. Ar-
Ra’ad: 99)
Orang sufi justru memahami maksud “Al-Yaqin” disitu adalah keyakinan. Artinya
jika telah sampai maqom yakin, gak perlu lagi ibadah. Oleh karenanya tarikat sufi
falsafi dikalangan mereka jika telah sampai tingkatan tertentu, maka gugur kewajiban
shalat.
Seperti halnya orang khawarij memahami ayat, sehingga lahirlah pemahaman
ekstrem, teror sana, kafirkan semaunya. Sekte Syi’ah menafsirkan kata “Baqaratan”
dengan Ibunda ‘Aisyah d, Al-Jibti wa At-Thagut, Al-Fahsya wa Al-Munkar 1164
dengan Abu Bakar dan Umar, Ahmadiyyah memahami Ahmad dalam Surat As-Shaf:
6 dengan nabi palsu. Demikianlah buah memahami nash dengan akal, sesuai hawa
nafsu dan kepentingan kelompok masing-masing. Atau hadist yang bersifat umum,
namun mereka jadikan dasar untuk mendukung ritual zikir, shalawatan berjama’ah,
seperti Hadist dari Abu Sa’id z, Nabi bersabda n:
ُ َ ََ ْ ‫ﱠ ﱠ‬ َ ُ َُْ ٌ َْ ُُ َْ َ
َ ‫ون‬
‫ﷲ َع ﱠز َو َج ﱠل ِإﻻ َحف ْ ُ ُم اﳌﻼ ِئكة‬ ‫ﻻ يقعد قوم يذكر‬
“Tidaklah sekelompok orang duduk, mereka mengingat Allah k, kecuali akan
dinaungi oleh para Malaikat”.1165

Dari sahabat Abu Darda’ z, Rasulullah n bersabda:


َ ُ ‫ﱡُْ َ ْ ُُ ُ ﱠ‬ َ َ ‫ََْ ََ ﱠ ُ َ ْ َ ً َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ ُ ﱡ‬
‫ ل ْ ُس ْوا‬،‫اس‬‫ غ ِبط م الن‬،‫الن ْو ِر َع َمن ِاب ِراللؤل ِؤ‬ ‫ليبع ن ﷲ أقواما يوم ال ِقيام ِة ِ وجو ِ ِ م‬
ْ ََ َ ْ ُ َ ْ َ ‫ْ ََ َ َ ﱠ َ َ َ ﱠ‬ َ ْ ‫َْ َ َ ََ ُ َ َ ُ ُ َُْ َ ﱡ‬
ِ ‫ يجت ِمعون ع ِذك ِر‬، ‫ ِمن قبا ِئل ش و ِ ﻼ ٍد ش‬،‫ﷲ‬
‫ﷲ‬ ِ ِ ‫ م اﳌتحابون‬.. ‫ِبأن ِ ياء وﻻ ش َ داء‬
َ ُْ
‫َيذك ُر ْون ُه‬
“Allah akan mengumpulkan pada hari kiamat kaum-kaum yang wajah mereka
bercahaya. Mereka berada diatas mimbar-mimbar dari Mutiara. Orang-orang ingin

1164
Dalam Tafsir Al-Qummi 1/390 (Ali bin Ibrahim, Imam Syi’ah) menafsirkan ayat QS. An-Nahl: 90,
dengan Abu Bakar dan ‘Umar. Dan Syi’ah juga memahami ayat di surat An-Nisa: 51, dengan Abu Bakar
dan Umar. Bihar Al-Anwar, 82/260, Muhammad Baqir Al-Majlisi. Dalam lafazhnya
‫اﻟﻠهم اﻟعن صﻧﻣﻲ ﻗريش وﺟﺑﺗيهﺎ وطﺎغوﺗيهﺎ‬
1165
Shahih Muslim (no. 2700)
640 Mata Air Yang Jernih

posisi mereka. Mereka bukanlah para Nabi dan bukan pula para syuhada.. “Mereka
adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, dari berbagai suku dan daerah,
mereka berkumpul untuk mengingat Allah”.1166
Hadist-hadist yang mulia ini, dijadikan hujjah untuk membuat perkumpulan majlis-
majlis tahlilan, barzanjian, shalawatan, manaqiban, marhabanan dan semacamnya. Ini
adalah dalih. Sebagian orang jika mendengar kata “Majlis Zikir” maka konotasi dan
anggapan mereka adalah majlis berkumpul utuk membaca tahlilan, Yasinan, sehingga
mereka berlomba-lomba membuat ritual zikir yang beraneka ragam, kalau bisa berbeda
satu majlis dengan majlis lainnya, dengan khas yang tidak dimiliki kelompok lain. Ada
majlis shawalatan dengan alat musik, tahlilan di kuburan, menari dan bergoyang,
lompat-lompat, campur wanita dan pria. Ini adalah kesesatan dan sangat jauh sekali dari
kebenaran. Adapun majlis yang dibahas ilmu aqidah dan fiqih tidak mereka anggap
sebagai majlis zikir.
Tidak ditemukan satupun perkataan ulama As-Salaf yang memahami bahwa hadist
itu ditujukan untuk membuat zikir berjamaah, tahlilan, shalawatan dengan ritual khusus.
Justru para ulama memahami, bahwa majlis zikir disitu bersifat zikir yang dibaca
masing-masing dengan lirih tanpa komando, atau membaca Al-Quran dengan saling
simak atau zikir berupa majlis Ilmu yang didalamnya dibahas tentang Tauhid, Sunnah
Rasulullah n dan hukum halal haram, dan ini lebih utama serta banyak manfaat.

Berkata Imam ‘Atha’ bin Abi Rabah Al-Kuraasani t:


َّ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ‫الذ ْكر َ َم َجال‬
ُ ‫ص ّ َو َت‬ ّ ُ َ َ
‫ َوتنك ُح َوتطل َق‬،‫ص ْو ُم‬ ِ ‫س ا ﻼ ِل وا ر ِام كيف ش ِ ي وت ِ يع وت‬ ِ ِ ِ ِ ‫مج ِالس‬
َ ْ َ
‫َوأش َب ُاه َ ذا‬
“Majlis-majlis zikir adalah majlis yang didalamnya dibahas tentang hukum halal dan
haram. Bagaimana cara membeli dan menjual, cara shalat dan puasa, hukum nikah dan
cerai, serta yang semisalnya”.1167

Telah menceritakan Dhomroh bin Rabi’ah t, dari Ibnu Syauzab t ia berkata:


َ َ ْ ُ ُ ُ َ َ َ ‫َ َ َ ُ ﱠ ﱠ ْ َ َ ﱡي َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ ً َ ﱞ‬
‫ان ﱠ‬
ِ ‫ سبح‬:‫ قولوا‬:‫ان أبو السو ِارالعد ِو ِ حلق ٍة يتذاكر ِف ا ال ِعلم ومع م ف شاب فقال‬
ً ُ َ َ ‫ َف َغض َب َأ ُبو ﱠ‬:‫ال‬
َ ‫الس ﱠوار َف َق‬
‫ " َو ْ َح َك ِ أ ّ ِي ْ ٍء ك ﱠنا ِإذا؟‬:‫ال‬ َ ‫َوا ْ َ ْم ُد ِ ﱠ ِ َق‬
ِ ِ
“Suatu kali Abu As-Sawwar 1168 Al-‘Adhawi t sedang berada di halaqah yang
membahas tentang ilmu, dan bersamanya beberapa anak muda. Tiba-tiba seseorang

1166
Hadist Hasan. Majma’ Az-Zawaid 10/18 (no. 16770), At-Targib wa At-Tarhib 2/262, Al-Munziri
1167
Mahasinu At-Ta’wil 1/433, tafsir surat 2 ayat: 152,Al-Qasimi, Musnad As-Syaamiyyin 3/294, At-
Tabrani t. Hilyatu Al-Auliya 5/195, Abu Nu’aim t
1168
Ulama Tabi’in. Namanya Husain bin Haris, dari Bani ‘Adhi. Lihat Tabaqat Al-Kubra Ibnu Sa’ad,
7/111 (no. 3039)
Mata Air Yang Jernih 641

berkata: “Ucapkanlah! Subhaanallah dan Alhamdulillah. Maka Abu As-Sawwar marah


dan berkata: “Celaka engkau! Dalam kondisi apa kami kalau demikian?”.1169
Adapun shalawatan, barzanjian dengan pengeras suara (microfon), zikir satu suara
bersama-sama dibawah komando imam, sebagaimana yang banyak dilakukan di
masjid-mesjid sebelum dan sesudah shalat, hingga mengganggu orang lain, maka ini
bukan ajaran Nabi n, dan tidak pernah dilakukan seorangpun dari para Sahabat g,
justru yang ada adalah pengingkaran sebagaimana atsar Abu Musa Al’Asy’ari z
yang telah berlalu. Karena hukum asal zikir dilakukan dengan lirih sebagaimana firman
Allah k:
َ ‫ض ﱡر ًعا َو ُخ ْف َي ًة ۚ إ ﱠن ُه َﻻ ُيح ﱡب ْاﳌُ ْع َتد‬
‫ين‬ َ ‫ْ ُ َ ﱠ ُك ْم َت‬
ِ ِ ِ ‫ادعوا ر‬
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al-
A’raf: 55)
ُ َ َ َ ْ َ ّ ُ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ َ ً َ َ ً ‫َ ْ ُ ﱠﱠ َ َ ْ َ َ َ ﱡ‬
‫ص ِال َوﻻ تكن ِّم َن‬‫واذكرر ك ِ نف ِسك تضرعا و ِخيفة ودون ا ِر ِمن القو ِل ِبالغد ِو واﻵ‬
َ َ ْ
‫الغا ِف ِل ن‬
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (QS. Al-A’raf: 205)
ً َٰ َ َ ْ َ ُ َ ََ ْ َ ْ َ ََ
‫صﻼ ِت َك َوﻻ تخا ِفت ِ َ ا َو ْابت ِغ َب ْ ن ذ ِل َك َس ِ يﻼ‬ ‫وﻻ تج ر ِب‬
“Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu". (QS. Al-Isra: 111)
Dinukilkan dalam shahih Al-Bukhari t, bahwa Ibunda ‘Aisyah d berkata:
‫ﱡ‬ ُ ََ َ ‫َن َزَل ْت‬
‫الد َع ِاء‬ ِ ‫ة‬ ‫ي‬‫اﻷ‬ ‫ه‬
ِ ‫ذ‬
ِ
“Ayat ini turun berkenaan masalah Do’a”.1170
Dengan dasar ayat ini, Imam As-Syafi’i t setelah menyebutkan riwayat dari
Abdullah bin Abbas dan ‘Urwah bin Zubair, tentang sifat zikir Rasulullah setelah shalat
fardhu, maka beliau berkata:
َ ْ ُ ‫ََ ْ َ ُ ُ ﱠ َ َ َ َ َ ً ََ َﱠ َ ﱠ‬
‫اس ِمن ُه َوذ ِل َك‬‫وأحسبه إنما ج ر ق ِليﻼ ِليتعلم الن‬

1169
Az-Zuhd, 1/257 (no. 1844), Imam Ahmad t
1170
Shahih Bukhari (no. 7526)
642 Mata Air Yang Jernih

“Aku mengira bahwa Rasulullah n menjaharkan sedikit suaranya dengan tujuan untuk
mengajarkan para Sahabat”.1171
َ َ ْ
‫ِإذ ن َاد ٰى َرﱠ ُه ِن َد ًاء خ ِفيا‬
“Yaitu tatkala ia (Zakariyya) berdoa kepada Rabb-nya dengan suara yang pelan
(lembut dan lirih)”. (QS. Maryam: 3)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:


َ َ ْ ُ ‫ َوَﻻ َي ْر َف َع ﱠن َ ْع‬،‫ضا‬
ْ َ َ ‫ض ُك ْم َع‬ ُ ‫ َف َﻼ ُي ْؤذ َي ﱠن َ ْع‬،‫َأ َﻻ إ ﱠن ُ ﱠل ُك ْم ُي َنا َ ﱠ ُه‬
ً ‫ض ُك ْم َ ْع‬
ِ ‫ض ِ ال ِقراء ِة‬
ٍ ‫ع‬ ِ ‫ِ ر‬ ِ
َ‫ﱠ‬
‫الصﻼ ِة‬
“Ketahuilah masing-masing kalian bermunajat kepada Rabb kalian. Maka janganlah
sebagian kalian mengganggu saudara yang lain, janganlah mengangkat suara atas
sebagian yang lain dalam bacaan atau dalam shalat”.1172
Dari Sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n menyebutkan 7 golongan manusia yang
dinaungi ‘Arsy Allah k di hari kiamat kelak, diantaranya:
َ ْ َ ََ ً َ َ‫ََ ُ ٌ ََ َ ﱠ‬
‫اضت َع ْين ُاه‬‫ورجل ذكر خ ِاليا فف‬
“Dan orang yang mengingat Allah dalam kesendirian, lalu air matanya berlinang”.1173
Adapun lafazh zikir yang dibaca oleh sebagian imam sehabis shalat, sangat banyak
ragamnya, ada yang ditambah-tambah tanpa sumber yang benar, justru wirid yang
shahih datang dari Nabi n malah tidak kelihatan. Motivasi mereka ingin semarak, ingin
menampilkan suara dan kebolehan. Padahal sifat dan tata cara ibadah dalam Islam
detail, semuanya dibangun diatas dalil, mulai tata cara tayammun, bersuci, cara
berwudu’, cara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram, bagaimana ruku’, sujud,
Tahiyyat, sifat salam, bacaan wirid setelah salam, bahkan bagaimana cara Rasulullah
menghadap ke jama’ah selesai shalat berjamaah pun dinukil lengkap oleh para sahabat.
Tidak halal pendapat dan ijtihad manusia dalam perkara ibadah, karena Ibadah adalah
hak Allah, dan tentunya sesuai keinginan Allah k. Dari Abi Asma’, dari Tsauban
z ia berkata:
َ َْ َ ‫اس َت ْغ َف َر َث َﻼ ًثا َو َق‬
ْ ‫ص َﻼته‬ َ ‫ص َر َف م ْن‬َ ‫ إ َذا ْان‬،‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم‬
ُ ‫صﱠ‬ َ ‫ان َر ُسو ُل ﷲ‬ َ َ
‫ الل ُ ﱠم أنت‬:‫ال‬ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َْ ُ َُْ ُ َْ َ َ َ ْ ْ َ ََ ْ َ َ َْ ََ ُ َ ‫ﱠَ ُ َ ْ َ ﱠ‬
‫ ك ْيف‬: ِ ّ ِ ‫ فقلت ِلﻸ ْوزا‬:‫يد‬ ‫اﻹكر ِام قال الو ِل‬ِ ‫ تب َاركت ذا ا َﻼ ِل و‬،‫السﻼم و ِمنك السﻼم‬
َ ‫ أ ْس َت ْغف ُر‬،‫ﷲ‬
‫ﷲ‬ ِ ِ َ ‫ْاﻻ ْس ِت ْغ َف ُار؟ َق‬
َ ‫ أ ْس َت ْغف ُر‬:‫ َت ُقو ُل‬:‫ال‬

1171
Kitab Al-Umm, 1/150. Bab: “Kalaamu Al-Imam Wajuluusuhu Ba’da As-Salaam”
1172
Al-Mustadrak Al-Hakim (no. 1169)
1173
Shahih Bukhari (no. 660)
Mata Air Yang Jernih 643

“Dahulu Rasulullah n apabila selesai dari shalat (wajib) nya, beliau membaca Istighfar
3 kali, dan membaca “Allahumma Antassalaam, waminkassalaam, tabaarakta
zaljalaali wal ikram”. Berkata Al-Walid (perawi). Aku bertanya kepada Al-Auza’i,
bagaimana bacaan Istighfar Nabi n? Ia berkata: Ucapkan “Astaghfirullah,
Astaghfirullah”.1174
Berkata Abdurrahman bin Wahb t;
َ ‫الناس َق‬
‫ال‬ ‫س َذل َك َع َ ﱠ‬ َ ‫وء َف َق‬
َ ْ ‫ َل‬: ‫ال‬ ‫ض‬ُ ‫الر ْج َل ْ ن ْال ُو‬ َ ‫َسم ْع ُت َمال ً ا ُ ْس َأ ُل َع ْن َت ْخليل َأ‬
ّ ‫صا ع‬
ِ َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ ََ ْ َ ْ ُ َ ُْ َ ‫َََْ ُ ُ َ ﱠ َ ﱠ ﱠ ُ َ ُ ْ ُ َ ُ َ ََِ َ ْ ﱠ‬
‫يل أصا ِ ِع‬ِ ‫ يا أبا عب ِد ِ س ِمعتك تف ِ ِ مسأل ٍة ِ تخ ِل‬: ‫ف الناس فقلت له‬ َ
‫ف كته ح خ‬
َ َ
َ ‫ ف َق‬.‫الناس َو ِع ْن َد َنا ذ ِل َك ُس ﱠن ٌة‬ َ
‫س ذل َك َع ﱠ‬ َ َ ْ ‫الر ْج َل ْ ن َز َع ْم َت أ ﱠن ل‬
َ
‫ َو َما ِ َ ؟‬: ‫ال‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ّ

“Aku mendengar Imam Malik t, ditanya tentang cara menyela-nyela jari kedua kaki
ketika berwudu’. Maka Imam Malik menjawab; “Hal itu tidak wajib bagi manusia”.
Kemudian aku biarkan beliau sampai manusia sudah sepi, kemudian aku berkata:
“Wahai Abu Abdirrahman, aku mendengar engkau berfatwa dalam masalah menyela-
nyela jari kedua kaki, dan engkau mengatakan itu tidak wajib atas manusia. Dan kami
punya dasar, bahwa itu sunnah”.
Imam Malik t berkata; “Apa dasarnya”? Akupun berkata;
َ َْ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ ْ ُ ْ‫َ ﱠََ ﱠ‬
‫يعة َو َع ْم ُرو ْب ُن ا َ ِار ِث َع ْن َي ِز َد ْب ِن َع ْم ٍرو اﳌ َعا ِف ِر ِّى َع ْن أ ِ ى َع ْب ِد‬ ِ ‫حدثنا الليث بن سع ٍد و ابن ل‬
ُ َ َ ‫الر ْح َمن ا ْ ُ ُب ّ َعن ْاﳌُ ْس َت ْور ِد ْبن ش ﱠد ٍاد ال ُق َر ّ ق‬
َ ْ َ
-‫ص ﷲ عليه وسلم‬- ِ ‫ َرأ ْيت َر ُسو َل ﱠ‬: ‫ال‬ ِ ِ ِ ِ َ ِ ِِ ِ
‫ﱠ‬
‫ُ َ ﱡ ﱠ‬ ٌ
‫ َو َما َس ِم ْعت ِب ِه قط ِإﻻ‬، ‫ ِإ ﱠن َ ذا َح ِديث َح َس ٌن‬: ‫ال‬
َ َ ‫ َف َق‬.‫صا ع ر ْج َل ْي ِه‬ َ ‫صره َما َب ْ َن أ‬
ِ
َ ‫َي ْد ُل ُك بخ ْن‬
ِِ
ِ ِ ِ
َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ِْ َ ُ َ ْ ُ ُ ُ ْ َ ‫ﱠ َ َ ُ ﱠ‬
‫يل اﻷصا ِ ِع‬ ِ ‫ فأمر ِبتخ ِل‬، ‫ ثم س ِمعته سأل عد ذ ِلك‬.‫الساعة‬
“Telah menceritakan kepada kami Al-Laits bin Sa’ad, Ibnu Lahi’ah, ‘Amr bin Al-Harist,
dari Yazid bin ‘Amr Al-Ma’aafiri, dari Abi Abdirrahman Al-Hubuli, dari Al-Mustaurid
bin Syaddad Al-Qurasyi z, ia berkata; Aku melihat Rasulullah n menyela jari-
jemari kakinya dengan kelingkingnya”.
Maka Imam Malik berkata; Ini Hadist yang Hasan, dan aku belum mendengar
hadist ini kecuali sekarang. Kemudian aku mendengar Imam Malik t setelah itu,
jika ia ditanya, maka beliau memerintahkan untuk menyela-nyela jari.1175
• Kaidah Kesepuluh: Berlebih-lebihan dalam ibadah sunnat, atau perkara yang mubah,
sehingga meletihkan diri, dan keluar dari tujuan syariat, maka itu bid’ah.

1174
Shahih Muslim (no. 591). Bab “Istihbabu Az-Zikri Ba’da As-Solati Wabayaani Sifatihi” 1/414
1175
Sunan al-Kubra, Al-Baihaqi 1/76 (no. 364), Sifat Shalat Nabi 1/28, Syaikh Al-Albani t
644 Mata Air Yang Jernih

Seperti shalat semalam suntuk tanpa tidur sedikitpun, puasa setiap hari dengan
berbuka hanya pakai air dan nasi putih, meninggalkan menikah seperti para pendeta
Nasrani (ar-Rahbaniyyah).1176
‫ﱠ‬ َ ْ َ َ ْ ‫َ َ ْ َ ﱠ ً َْ َ ُ َ َ َ ََْ َ ََْ ْ ﱠ‬
ِ ‫ور ب ِانية ابتدعو ا ما كت نا ا عل ِ م ِإﻻ اب ِتغاء ِرضو ِان‬
“Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah padahal kami tidak mewajibkannya
kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari
keridhaan Allah”. (QS. Al-Hadid: 27)
Anas bin Malik menceritakan, bahwa beberapa orang datang kerumah istri-istri
untuk bertanya tentang ibadah Nabi n. Ketika mereka dikabarkan, mereka marasa
ibadah Nabi masih sedikit, sehingga ada yang berkata, saya akan shalat malam lebih
banyak dan tidak akan tidur, yang lain bertekad akan puasa setiap hari tanpa berbuka,
yang lain berniat tidak akan menikah selamanya. Ketika Rasulullah n mendengar
rencana baik mereka, maka beliau n mendatangi mereka dan bersabda:
َّ َُ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ ّ َ ُ َ ْ ُ َ َْ َ ‫َُْ ُ ﱠ َ ُُْ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ ﱠ ّ ََ ْ َ ُ ْ ﱠ‬
ِ ‫ وأص‬،‫ ل ِك ِ أصوم و أف ِطر‬،‫ أما و ِ ِإ ِ ي ﻷخشاكم ِ ِ و أتقاكم له‬،‫أنتم ال ِذين قلتم كذا وكذا‬
ّ ‫سم‬ َ ََْ ‫ََ ُ ُ َ ََ َﱠ ُ ّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ ﱠ‬
ِ ِ ‫ فمن َر ِغب عن سن ِ فل‬،‫ و أتزوج ال ِ ساء‬،‫وأ ْرقد‬
“Apakah kalian telah berkata begini dan begitu? Sungguh demi Allah, aku adalah
hamba yang takut kepada Allah dan paling bertakwa kepada-Nya, akan tetapi aku
berpuasa dan berbuka, aku shalat, aku juga tidur, dan aku menikahi para wanita. Siapa
yang membenci sunnahku bukanlah golonganku”.1177
Dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:
ً ََ َ َ َ ّ َ َُْ َ
‫ قال َ ا ثﻼثا‬, ‫َ ل َك اﳌتن ِط ُعون‬
“Celaka dan binasa orang-orang yang berlebihan”.1178
Berkata pensyarah hadis, Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi t:
َْ َْ ْ َ ُ َ ُْ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ ّ َ َُ
‫اوز ْون ا ُ ُد ْو َد ِ ْ أق َو ِال ِ ْم َو أف َع ِال ِ ْم‬
ِ ‫اﳌتع ِمقون الغالو ِن ا‬
“Yaitu orang-orang yang berlebih-lebihan dan melampaui batas dalam ucapan dan
amalan mereka”.

1176
Imam an-Nawawi, Syaikhul Islam ibnu Taimiyah t Diantara para ulama yang tidak menikah,
bukan membujang disengaja dalam rangka ibadah, tapi karena kesibukan mereka dengan Ilmu. Namun
hukum asalnya manusia itu menikah. Bahkan para Nabi juga menikah dan memiliki anak. Lihat QS. Ar-
Ra’ad ayat: 38
1177
HR. Bukhari (no. 5063)
1178
HR. Muslim (no. 2670)
Mata Air Yang Jernih 645

Salah satu bentuk sikap berlebihan-lebihan adalah perangkap bulus dan trend sekte
sufi untuk mempertahankan eksistensi mereka di akui di tengah manusia, dengan
penampilan baju berbahan kasar dan kumal, sorban putih di kepala, wajahnya terlihat
khusyu’, biji tasbih terikat di leher, sambil ngangguk-ngangguk, agar terksesan zuhud
terhadap dunia. Dengan kondisi itu mereka meyakini sedang mendekatkan diri kepada
Allah k. Diam menunggu rezki di masjid. Bahkan aktivitasnya khuruj dari masjid ke
masjid, meninggalkan tanggung jawab terhadap anak dan istri.
Ini adalah salah satu perangkap iblis dalam menipu kaum sufi dan membuat
manusia terpedaya simpatik akan penyimpangan mereka. Padahal zuhud itu bukan pada
zahir penampilan, pakaian kumal, makanan keras murahan, meninggalkan dunia,
pekerjaan, malasan mencari nafkah, tidak sama sekali. Huzaifah ibnu al-Yaman z
berkata:
َ ْ ‫اش ًعا َو ْال َق ْل َب َل‬ َ َ َ َ ْ ََ َْ َ َ َّ ُْ ُ ُ ََ َُ َ ْ َ َّ ْ ُ ُ َ ْ ُ ‫ﱠ‬
‫س‬ ِ ‫ أن ترى ا سد‬:‫اق؟ قال‬
‫خ‬ ِ ‫النف‬
ِ ‫ وما خشوع‬:‫اق ف ِقيل له‬
ِ ‫النف‬
ِ ‫ِإياكم وخشوع‬
َ
‫اش ٍع‬
ِ ‫ِبخ‬
“Jauhilah khusyu’ nifaq. Ada yang bertanya, apa itu khusyu’ nifaq? Huzaifah
menjawab: Khusyu’ badan, sementara hatinya tidak khusyu’.1179

Ibnul Qayyim t menuturkan;


ْ َ ُ َ َ ُ َ ُ
‫ﷲ َع ْ َ ا ش َب ًابا َي ْمش ْون َو َ ت َم َاوت ْون ِ ْ ِمش َي ِ ِ ْم‬ َِ ‫َو َرَأ ْت َعا ِ َش ُة‬
‫ر‬
Ibunda ‘Aisyah d pernah melihat beberapa pemuda yang berjalan pelan dan lemas.
Beliau d berkata:
ٌ ‫ ُ َس‬:‫َم ْن َ ُؤَﻻء؟ َف َق ُال ْوا‬
‫اك‬ ِ
Siapa mereka? Para sahabat menjawab: “Ahli ibadah”.
Ummul Mukminin d berkata:
َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ‫ َأ ْس َم َع َو َذا‬:‫ال‬
َ ‫َا َن ُع َم ُر ْب ُن ا ْ َ ﱠطاب إ َذا َم َ َأ ْس َر َع َو َذا َق‬
‫ أش َب ْع َو ان‬:‫ أ ْو َج َع َو ِ ذا أط َع َم‬:‫ض َر َب‬ ِ ِ ِ ِ
ً ‫ُ َ ﱠ‬
‫اس ُك َحقا‬ ِ ‫و الن‬
“Umar bin Khattab jika berjalan, beliau berjalan dengan cepat dan tegap. Jika berbicara
lantang, jika memukul menyakitkan, jika makan hingga kenyang, padahal dia adalah
ahli ibadah yang sebenarnya”.1180
Dikisahkan oleh Imam az-Zahabi t dalam kitabnya Al-Kabair;

1179
Madaariju as-Salikin 1/521
1180
Madariju as-Salikin 1/521
646 Mata Air Yang Jernih

َ‫ﱠَ ََ َ َ َ َ ﱠ‬
‫الرق َب ِة‬ ُ َُ َ َْ َْ ً ُ َ ّ ُ ْ َ ُ‫ﱠ‬ َ ِ ‫َأ ﱠن ُع َم َر ْب َن ا ْ َ ﱠطاب َر‬
ِ ‫عنه أنه َرأى َرجﻼ طأطأ َرقبته ِ الصﻼ ِة فقال يا ص‬
‫احب‬ ِ
‫وب‬
ُُْ ُ ُ ُ ْ َ‫َّ ﱠ‬ ُ‫س ا ْ ُ ُشوع‬َ ْ ‫ْار َف ْع َر َق َب َت َك َل‬
ِ ‫اب ِإنما ا شوع ِ القل‬ ِ ‫الرق‬
ِ ِ
“Umar bin Khattab melihat seseorang menundukkan kepala berlebihan dalam shalat.
Maka ‘Umar berkata kepadanya, “Wahai yang menekur! Tegakkan kepalamu.
Bukanlah khusyu’ di kepala yang tertunduk, akan tetapi khusyu’ itu dihati”.1181
Nabi Daud dan Sulaiman i hamba Allah paling zuhud di zamannya, namun
mereka memiliki Kerajaan, harta, dan istri-istri yang banyak. Rasulullah n adalah
manusia mulia yang paling zuhud, namun beliau memiliki para istri, suka memakai
wewangian, pakaian rapi dan indah.
Para Nabi dan Rasul r 1182, para sahabat g manusia paling zuhud, namun
mereka mengambil sebab-sebab dan bekerja sesuai keahlian mereka. Diantara mereka
ada yang berdagang, saudagar kaya, mereka juga memakai pakaian bagus dan makan
makanan bermutu. Padahal mereka sudah di jamin masuk surga.
َ‫ﱠ‬ َ َ‫ﱠ‬ َ ْ َ ٌ ُْ ‫َ ٌ ﱠ‬
‫الز ِاة‬ ‫الصﻼ ِة َو ِ يت ِاء‬ ‫ال ﻻ تل ِ ِ ْم ِت َج َارة َوﻻ َب ْي ٌع َعن ِذك ِر ﱠ ِ َو ِ ق ِام‬‫ِرج‬
“Para lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari
mengingat Allah, mendirikan shalat, dan membayar zakat”. (QS. An-Nur: 37)
Ketika Abdullah Ibnu Abbas c menemui kaum khawarij, beliau berhias dan
menggunakan pakaian terbaik. Demikianlah fitrah yang salim dalam syariat yang
suci1183. Berkata Sufyan at-Tsauri t:
َْ ُ َ ْ َ ََ ُ َ ُ ‫َ َ ﱠ‬ َ ُ َُْ ْ َ ْ َْ ُ ْ‫َْ َ ﱡ‬
‫اب اﳌ ْو ِت‬ ‫ وارِتق‬،‫ ول ِكنه ِقصراﻷم ِل‬،‫س ا ِش ِن‬ ‫ ول‬،‫ل س الز د ِبأ ِل الغ ِلي ِظ‬
“Bukanlah zuhud itu dengan makanan yang keras (alot) dan pakaian goni kasar, tapi
zuhud itu pendeknya angan-angan dunia dan berbekal untuk kematian”.
Dari Bisyir bin Al-Harist, ada yang bertanya kepada Sufyan,
َ َ ُ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َْ ُ َ ُ ْ ُ َ َ ً َ ُ ُ ‫ََ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ص َ َ َو ِ ذا أ ْع ِط َي شك َر‬ ِ ‫ عم! ِإن ان ِإذا ابت‬:‫أيكون الرجل زا ِ دا و كون له اﳌ ِال؟ قال‬

1181
Al-Kabair Hal: 144. Nadratu an-Na’im fii Makaarimi akhlaqi ar-Rasuli al-Karim, 5/1833
1182
Lihat QS. Hud: 37, Taahaa: 18, Al-Anbiya: 80, Al-Qasas: 26-28. Saba: 10-11.
1183
Indahnya syariat Islam, memuliakan fitrah manusia dengan sesuatu yang indah dan bersih. Allah
tidak melihat kemuliaan seorang hamba dengan pakaian dan rupa, akan tetapi dengan hati dan
perbuatan. Bahkan di perintahkan oleh Allah untuk menampakkan nikmat yang diberikan bukan untuk
kesombongan. Sangat tercela orang yang diberikan kemampuan oleh Allah berupa harta dunia, namun
dia lebih memilih hidup kikir, kumal, pelit dan menampakkan seakan manusia melarat yang layak
dikasihani. Dalam Hadist dikatakan “Sungguh Allah Maha Indah dan mencintai keindahan”. Lihat juga
QS. Al-A’raf: 31-32
Mata Air Yang Jernih 647

“Apakah mungkin seorang menjadi zuhud padahal dia orang yang kaya”? beliau
menjawab: “Ya, jika diuji dengan kekurangan harta ia bersabar, jika hartanya lebih ia
bersyukur”.1184
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah t:

‫اﻵخ َر ِة‬ ُ ََْ َ َ ُ َ ُ ْ‫ﱡ‬


ِ ْ ِ ‫ ت ْرك ما ﻻ ينفع‬:‫الز د‬
“Zuhud itu meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat di akhirat”.1185
Islam tidak melarang seseorang punya harta melimpah selama diperoleh dengan
cara yang halal, dan digunakan untuk yang halal. Untuk maslahat jihad dan dakwah.
Bahkan harta terbaik itu adalah yang ada di tangan orang-orang shaleh lagi berilmu.
Yang dibenci dalam Islam adalah kemewahan dan kekayaan yang membuat seseorang
lalai dari keta’atan. Para Nabi r disamping kesibukan berdakwah juga bekerja, ada
yang mengembala, pandai besi, tukang kayu, peras keringat untuk mencari harta yang
halal. Dan hal itu tidak mengurangi kedudukan mereka disisi Allah k.
َْ َ ُ ‫َ َ َ ْ َ ْ َ َ َْ َ َ ُْْ َ َ ﱠ ﱠُ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ﱠ‬
َ ‫الط َع‬
‫ام َو َ ْمشون ِ اﻷ ْس َو ِاق‬ ‫وما أرسلنا قبلك ِمن اﳌرس ِل ن ِإﻻ ِإ م ليأ لون‬
“Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar”. (QS. Al-Furqan: 20)
‫ﱠ‬ َ ُ َ َ ‫َ َ ُ َ َ ْ ُ َن ْ َ ْ َ ْ َ ُ َن َ ْ ﱠ‬
َ ‫ون ُي َقات ُلو َن‬
ِ ‫يل‬ ‫س‬
ِ ِ ِ ِ ‫ض ي تغو ِمن فض ِل ِ ۙ وآخر‬
ِ ‫وآخرون يض ِر و ِ اﻷر‬
“Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan
orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah”. (QS. Al-Muzammil: 20)
Berkata Imam Al-Qurtubi t (w. 671 H):
َْ َ ََ َ ْ َ َْ َ َ ْ ُْ َ َ ُْ َ ْ َ َ
‫ال ا َ ﻼ َل ِل ﱠلنفق ِة َع نف ِس ِه‬ ‫َس ﱠوى ﱠ ُ َعا ِ َ ِذ ِه اﻵ َي ِة َب ْ ن َد َر َج ِة ا َ ا ِ ِدين واﳌك ِس ِب ن اﳌ‬
‫َﱠ‬ ْ َ ْ َْ َ َ َ ً َ َ ََ َ ْ ْ ‫ َو ْاﻹ ْح َسان َو‬،‫َوع َياله‬
‫ ِﻷن ُه َج َم َع ُه‬،‫ ف ان َ ذا َد ِليﻼ َع أ ﱠن ك ْس َب اﳌ ِال ِب َم ِل ِة ا ِ َ ِاد‬،‫اﻹفض ِال‬ ِ ِ ِ ِِ ِ
‫ﱠ‬ َ َ ْ ََ
ِ ‫يل‬ ِ ِ ‫مع ا ِ ِاد ِ س‬
“Pada ayat ini, Allah menggandengkan antara orang-orang yang berjihad di jalan Allah
dan orang yang mencari harta yang halal agar bisa memberikan nafkah atas diri dan
keluarganya, berbuat baik dan hal yang utama. Ini dalil menujukkan bahwa bekerja
mencari harta yang halal seperti kedudukan JIHAD, karena Allah menggandengkannya
dengan posisi jihad di jalan Allah”.1186

1184
As-Siyar 2/696, dinukil dari Hayaatu as-Salaf
1185
Hayaatu as-Salaf baina al-Qaulu wa al-‘Amal 1/407. Syaikh Ahmad Nasir at-thayyar
1186
Al-Jaami’ Liahkaami Al-Quran, 19/55
648 Mata Air Yang Jernih

Berkata sahabat Abdullah bin Mas’ud z:


َ َ َ َ ‫مدائن ْاﳌُ ْسلم ْ َن‬
َ ‫ َف َب‬، ‫صاب ًرا ُم ْح َ س ًبا‬ َ َ ‫َأ ُي َما َ ُجل َج َل َب َش ْ ًئا إ َ َمد ْي َنة م ْن‬
‫اع ُه ِ ِس ْع ٍر َي ْو ِم ِه ان ل ُه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ٍ ‫ر‬
َ ‫َﱡ‬ َُ َْ َْ
‫ﷲ م ِلة الش د ِاء‬ ِ ‫ِعند‬
“Lelaki mana saja yang membawa sesuatu (dagangan) ke kota dari negri-negri kaum
muslimin dengan sabar dan mengharap pahala dari Allah, kemudian dia menjualnya
dengan harga hari itu, maka dia dia disisi Allah seperti para syuhada’.1187
Islam memuji generasi yang bermental baja, optimis dan semangat dalam
menjemput rezki yang halal demi kemuliaan dirinya, bahkan dianjurkan merantau ke
negri lain dengan niat kebaikan dan ketaatan kepada Allah k bukan untuk bermaksiat.
Dikisahkan oleh Abdullah bin ‘Amr bin Al’Ash c:
َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫ﱡ َﱠ ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫ُ ُ ّ َ َ ُ ٌ ْ َ َ َ َ ﱠ َع َل ْيه ﱠ‬
،‫»يا ل ْيت ُه َمات ِ غ ْ ِ َم ْو ِل ِد ِه‬ :‫ فقال‬،‫علي ِه وسلم‬ ‫ص‬ ‫الن‬
ِ ِ ‫ فص‬،‫تو ِ رجل ِباﳌ ِدين ِة‬
ْ‫س َل ُه من‬ َ َ َ
َ ‫الر ُج َل إذا َمات غ ْ َم ْو ِل ِده ِق‬ ‫ﱠ‬
‫ إن ﱠ‬:‫ال‬َ َ ‫ﱠ‬ ‫ ِل َم َيا َر ُسو َل‬:‫اس‬ ‫ََ َ َ ُ ٌ َ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ِ؟ق‬ ِ َ ‫فقال رجل ِمن الن‬
ْ َ َ َْ َ
‫َم ْو ِل ِد ِه ِإ ُمنقط ِع أث ِر ِه ِ ا َ ﱠن ِة‬
“Ada seorang lelaki wafat di Madinah, maka Rasulullah menyolatkannya, kemudian
beliau bersabda: “Andaikan dia wafat bukan di tanah kelahirannya”. Seorang sahabat
bertanya, “Kenapa demikian wahai Rasulullah”? Nabi n menjawab: “Sungguh
seseorang apabila wafat di negri yang bukan tanah kelahirannya, maka akan diukur dari
tempat kelahirannya hingga tempat terputus umurnya di surga”.1188
Berkata Imam Al-Munawi t (w. 1031 H):
ْ َ ٌ َ ُ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ َ َْ َ َْ َ َْ َ ُ َ ْ َْ ْ ُ َ ُ َ ْ ُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ
‫اب ِإ ا َ ﱠن ِة َو ِم َن‬ ‫من مات ِ غر ٍة يف له ِ ق ِ ِه ِمقدارما ب ن ق ِ ِه و ن مو ِل ِد ِه و فتح له ب‬
ُ
‫ص ِ غ ْرَ ِت ِه‬ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ‫ََْ ﱠ ﱠ‬
ِ ‫الب ِن أن ذا الفضل الع ِظيم ِﳌن لم ع‬
“Siapa yang meninggal di negri perantauan, maka akan diluaskan kuburannya seukuran
jarak antara kuburannya dengan tanah kelahirannya, dan dibukakan baginya pintu
menuju surga. Dan jelasnya ini adalah keutamaan besar bagi orang merantau bukan
untuk bermaksiat di negri rantaunya”.1189
Dari Miqdam z, Rasulullah n bersabda;

1187
Tafsir al-Jaami’ Li ahkaami Al-Quran
1188
Hadist Hasan, Ahmad (no. 6656), Shahih Ibnu Hibban (no. 2934). Hadist ini juga dasar jika seseorang
wafat di negri perantauan, maka jenazahnya lebih baik dikuburkan di negri itu, tidak perlu dikirim ke
kampung halamannya. Jenazah Nabi n dikuburkan di Madinah, walau negri tempat lahir beliau di
Makkah, dan para sahabat g juga banyak yang dikuburkan di negri asing.
1189
Faidul Qadir Syarhu Al-Jaami’ As-Saghir, 2/336
Mata Air Yang Jernih 649

ُ َ ُ َُ ‫ﱠ‬ َ ََ ُ َ ً ‫ً َ ﱡ‬ ٌ َ َ
‫السﻼم ان يأ ُل‬ ‫عليه‬
ِ ‫ﷲ داود‬ِ ‫ و ن ن ﱠ‬،‫ما أ َل أحد طعاما قط خ ا ِمن أن يأ َل ِمن عم ِل ي ِد ِه‬
‫ِمن َع َم ِل َي ِد ِه‬
“Tidaklah seorang memakan makanan yang lebih baik dari memakan hasil jerih
payahnya sendiri. Dan sungguh Nabi Daud q makan dari hasil pekerjaan
sendiri”.1190

Dari Raafi’ bin Khadij z, Rasulullah n ditanya:

‫ور‬ ُ ْ ‫الر ُجل ب َي ِد ِه َو ُ ﱡل َب ْيع َم‬ َ ‫ َأ ﱡي ْال َك ْسب َأ ْط َي ُب؟ َق‬، ِ ‫َيا َر ُسو َل ﱠ‬
‫ َع َم ُل ﱠ‬:‫ال‬
ٍ ٍ ِ ِ ِ
“Wahai Rasulullah, apa usaha yang terbaik”? Rasulullah n menjawab: “Seseorang
bekerja dengan jerih payah sendiri, dan setiap jual beli yang halal”.1191
Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َْ َ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ََ ْ َ َ ‫َ َ َ َ ﱠُ َ ﱠ‬
‫ال َع ْم كنت أ ْر َعا َ ا َع ق َر ِار ط ِﻷ ْ ِل‬‫ما عث ن ِ يا ِإﻻ ر الغنم فقال أ ابه و أنت فق‬
َ ‫ﱠ‬
‫َمكة‬
“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi-pun, melainkan pernah mengembala kambing.
Para sahabat bertanya, “Dan engkau sendiri”? Beliau menjawab: “Ya, aku dulu juga
mengembala kambing-kambing milik penduduk Mekkah dengan upah beberapa
Qirath”.1192

Ummul Mukminin ‘Aisyah d berkata:


َ َْ ً َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬ ُ ُ َ َ
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ِإذا َع ِم َل َع َمﻼ أث َ ت ُه‬ ِ ‫ان َرسول‬
‫ﷲص‬
“Rasulullah n jika melakukan sesuatu pekerjaan, maka beliau lakukan dengan
kesungguhan”.1193
‘Aisyah d menuturkan tentang Zainab binti Jahsyi d salah satu Istri Nabi n;
‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ َ ْ َْ َ ُ ْ ََ ٌ َ ﱠ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫و انت ز ب امرأة صناعة الي ِد ف انت تد غ وتخرزوتصدق ِ س‬
ِ ‫يل‬
“Dan Zainab adalah sosok wanita pengrajin tangan, ia menyamak kulit dan
membentuknya (untuk dibuat khuf/tas). Lalu ia bersedekah di jalan Allah”.1194

1190
HR. Bukhari (no. 2072)
1191
HR. Ahmad (no. 17265) dishahihkan syaikh al-Albani t dalam as-Silsilah as-Shahihah (no. 607)
1192
HR. Bukhari (no. 2262)
1193
HR. Muslim (no. 746)
1194
HR. Al-Hakim (no. 6776) dengan derajat yang shahih. Ini dalil menunjukkan wanita dianjurkan
berkreasi, cekatan memiliki keterampilan, halal bekerja selama tidak bertabrakan dengan aturan syariat,
650 Mata Air Yang Jernih

Ketika Allah menitipkan harta dunia ada di tanganmu dan engkau tidak letakkan
di hati, tidak ada celaan padamu walau jumlahnya banyak. Namun jika ada di hati
walau engkau tidak memiliki apapun, maka hal itu akan merusak dunia dan agamamu.
Dari Yahya bin Abi Bukair, aku mendengar Hasan bin Shaleh t berkata:
ْ‫ﱡ‬ َ َ ُ َ ََْ َ ‫ﱠ‬
‫الدن َيا‬ ‫ِإن َك ﻻ تفق ُه َح ﱠ ﻻ ت َبا ِ َ ِ َي َد ْي َم ْن ان ِت‬
“Sungguh engkau tidak akan faham akan agama, sampai engkau tidak peduli di
tangan siapa kemewahan dunia”.1195
Dari Sahl bin Sa’ad z, seseorang bertanya kepada Nabi n, tunjukkan aku amalan
yang membuat aku dicintai Allah dan manusia? Nabi n menjawab:
ُ
‫الناس‬ ‫اس ُي ِح ﱡب َك‬ ‫ﱡَْ ُ ﱡ َ ُ َ َْ ْ َْ َْ ﱠ‬ ْ َْ
ِ ‫ِاز د ِ الدنيا ي ِحبك ﷲ و از د ِفيما ِعند الن‬
“Zuhudlah engkau dengan dunia, niscaya engkau akan di cintai Allah. Zuhudlah
(jangan rakus) terhadap apa yang ada disisi manusia, manusia akan mencintaimu”.1196
Demikianlah ciri khas orang yang benar-benar zuhud, tidak gembira berlebihan
dengan tambahan nikmat dunia apapun bentuknya, dan tidak sedih berlebihan dengan
kurangnya kenikmatan. Berkata Ali bin Ja’far al-Warraq t1197:
ُْ َ ّ ‫اب إ َذا ْاك َ َس ْ َت َفإ ﱠ َ ا * َزْ ُن‬ ّ َ
‫الر َج ِال ِ ً ا ُع ﱡز َوتك َر ُم‬
ِ ِ ِ
َ ‫الث َي‬
ِ ‫د‬
ِ ‫ج‬
ِ ‫أ‬
Carilah pakaian yang bagus untuk engkau gunakan
Karena dengannya para lelaki berwibawa dan dimuliakan
َُْ ُ َ ‫َّ َ َ ﱡ‬ َُ َ‫ََ ﱠ‬
‫اب تخش ًعا * فا َ ْعل ُم َما ت ِج ﱡن َوتكت ُم‬ِ ‫الثي‬
ِ ِ ‫ود ِع التواضع‬
Tinggalkan tawadu’ dalam pakaian agar terlihat khusyu’
Allah Maha Tahu apa yang tersembunyi dan yang engkau tutup
َ َْ َ ْ ً َْ َ َ ُ َ َ
‫ف َرثاث ث ْ ِو َك ﻻ َي ِْز ُد َك ُزلفة * ِعن َد اﻹل ِه َو أنت َع ْب ٌد ُم ْج ِر ُم‬
Kumalnya pakaianmu tidak menambah derajat
Disisi Allah jika engkau hamba yang bermaksiat
َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ
‫َ َو َ ُاء ث ْو ِ َك ﻻ َي ُض ﱡر َك َ ْع َد أ ْن * تخ ا ِﻹل َه َوتﱠت ِقي َما َي ْح ُرُم‬

tidak ikhtilat dengan lelaki ajnabi (non mahram), tidak melalaikan hak suami dan Pendidikan anak-anak
dalam rumah tangganya, dan dengannya ia bisa bebuat baik dan bersedekah. Hukum asal wanita itu di
rumah. QS. Al-Ahzab: 33
1195
Jaami’ bayani ‘ilmi 1/660 (no. 1147), Ibnu Abdil Barr t
1196
Al-Baihaqi (no. 10523), Syu’abu al-Iman. Shahih atau Hasan dengan syawahid. Lihat silsilah as-
Shahihah (no. 944)
1197
Tarikh Dimasyq Ibnu ‘Asakir 42/524. Al-Bidayah Ibnu Katsir 11/120. Dalam sebagian riwayat “‫”تَخ ﱡَوفًا‬
Mata Air Yang Jernih 651

Rapinya pakaianmu juga tidak akan merugikanmu


Jika engkau takut kepada Allah dan meninggalkan yang dilarang

• Kaidah Kesebelas: Tasyabbuh (menyerupai) orang-orang kafir dalam hal


kekhususan ibadah dan symbol budaya mereka, maka itu Bid’ah1198.
Contoh: mengharamkan makan daging dalam mendekatkan diri kepada Allah k,
sebagaimana tradisi bara bhiksu, ikut senang dengan hari raya agama orang kafir,
seperti hari raya nairuzh umat majusi, natalan dan pergantian tahun baru. Membuat
ibadah tandingan berupa zikir, muhasabah, shalawatan berjamaah di malam tahun baru
untuk mengurangi maksiat di malam itu. Seakan menyaingi kebatilan dengan
kemungkaran. Mencuci pakaian kumuh dengan air kotor. Dari Abdullah bin Umar c,
Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ
‫َم ْن ش ﱠب َه ِبق ْو ٍم ف ُ َو ِم ْ ُ ْم‬
“Siapa yang mencontoh suatu kaum, maka mereka bagian dari mereka”.1199
Apalagi maraknya kejahilan para pengikut hawa, dengan munculnya fatwa-fatwa
dari sebagian figure agama tertentu yang membolehkan ucapan “selamat natal” kepada
orang Kristen. Ini adalah bid’ah yang diharamkan. Karena ucapan selamat natal, adalah
ucapan selamat atas kelahiran anak tuhan1200. Ini adalah syirik dan kufur. Tidak dikenal
dizaman Rasulullah n dan para sahabat g ucapan ini, padahal dizaman itu juga ada
kaum yahudi dan Nasrani.
D. SEBAB-SEBAB MUNCUL BID’AH
Berkata Imam Yahya bin Mu’azh Ar-Razi t (w. 258 H):
َ ْ َ َ َ
:‫ ف َم ْن َسقط َعن ُه َوق َع ِ ِض ِّد ِه‬،‫اح ٍد ِم ْ َ ا ِض ﱞد‬ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ ّ ُ ‫الن‬ ‫اخت َﻼ ُف ﱠ‬
ْ
ِ ‫ ف ِل ِ ّل و‬،‫اس ِل ِ م ي ْر ِجع ِإ ثﻼث ِة أصو ٍل‬
ِ ِ
ُ ْ ُ‫ﱠْ ُ َ ﱡُ ّ ْ ُ َ ﱡ ﱠ‬
‫ والطاعة وضد ا اﳌعصية‬،‫السنة َو ِض ﱡد َ ا ال ِب ْد َعة‬ ‫ و‬،‫الشرك‬ ِ ‫التو ِحيد و ِضده‬
“Perbedaan seluruh manusia kembali kepada tiga perkara pokok, satu dan lainnya akan
menjadi lawan, siapa yang jatuh pada salah satunya akan mejadi lawan bagi yang
lainnya. Tauhid lawannya syirik, Sunnah lawannya bid’ah, ketaatan lawannya
maksiat”.1201

1198
Qowa’id Ma’rifatu Bid’ah 1/148, Syaikh Muhammad Husain Al-Jizani
1199
HR. Abu Dawud (no. 4031) dihasankan Syaikh Al-Albani
1200
Jika seseorang mengucapkan “selamat atas korupsi, selamat zina” itu jauh lebih ringan di banding
selamat natal yang ranahnya bukan maksiat, tapi kekufuran dan syirik.
1201
Al-I’tisham 1/154 Imam As-Syatibhi (w. 790 H)
652 Mata Air Yang Jernih

Maka wajib kita untuk mengenal kaidah, sebab kemunculan, agar kita termasuk
pada pelaku dan menjadi sebab larisnya perbuatan bid’ah. Sebab-sebab muncul bid’ah
sebagai berikut:
• Pertama: Karena kejahilan, enggan belajar ilmu syari’at Islam sehingga jauh dari
tuntunan yang benar.
Tipu daya Iblis yang terbesar bagi anak Adam p adalah bagaimana ia
menjauhkan seseorang dari belajar agama, disibukkan dengan kegiatan yang tidak
bermanfaat, malu dan Minder ke majlis ilmu, membenci kebenaran dan para ulama.
Hidup dalam kebodohan adalah musibah terbesar bagi seorang hamba. Allah k
berfirman;
ََْْ ُ ُ ُ ‫ﱠ َ َ َْ ُ َ َ ﱠ َ َ َ َْ ُ َ ﱠ َ ََ َ ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ ْ ُ
ِ ‫قل ل ست ِوي ال ِذين علمون وال ِذين ﻻ علمون ۗ ِإنما يتذكرأولو اﻷلب‬
‫اب‬
“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima
pelajaran." (QS. Az-Zumar: 9)
Berkata Abdullah bin Abbas c;
َ ُ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُْ ُ ‫ال َع ِال ٌم َي ُم ْو ُت َو َأ َث ٌر ِل ْ َ ّق ُي ْدر‬
ُ ‫َﻻ َي َز‬
‫ َوق ْد ذ َ َب أ ْ ُل ال ِعل ِم ف َي ْع َمل ْون‬،‫س َح ّ َيك َ أ ْ ُل ا َ ْ ِل‬ ِ ِ
ْ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َ َ ْ ‫ْ َ ْ ََ ُْ ْ َ َْ ْ َ ّ ََ ﱡ‬
‫ و ِضلون عن سو ِاء الس ِ ي ِل‬،‫ و ِدينون ِ غ ِ ا ِق‬،‫ِب ِا ِل‬
“Wafatnya ulama yang berilmu, kebenaran tidak lagi dikenali, sehingga kebodohan
merata. Para ulama telah pergi, dan manusia beramal diatas kebodohan, beragama tidak
dengan kebenaran, mereka tersesat dari jalan yang lurus”.1202
Berkata Sahabat Abu Darda z;
ْ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ ‫َُ َ َ ﱠ َ َ ﱠ‬ َ ْ ُ َ َ
‫ ف ِإ ﱠن َرف َع ال ِعل ِم‬،‫ َعل ُم ْوا ق ْب َل أ ْن َي ْرف َع ال ِعل َم‬.‫ َو ُج ﱠ الك ْم ﻻ َيت َعل ُم ْون‬،‫َما ِ ْ أ َرى ُعل َم َاءك ْم َيذ َ ُب ْون‬
َ ْ ُ ََ
‫اب ال ُعل َم ِاء‬ ‫ذ‬
“Aku melihat para ulama kalian telah banyak wafat, dan orang-orang bodoh diantara
kalian tidak belajar agama. belajarlah sebelum ilmu itu diangkat, karena diangkatnya
ilmu dengan wafatnya para ulama”.1203
Seorang Tabi’in dari salah satu Fuqoha Madinah1204 ‘Urwah bin Zubair t (w. 94
H), ketika memberi wejangan nasehat kepada anak-anaknya, beliau berkata:

1202
Jaami’ Bayanu ‘Ilmi wa Fadlih, 1/155.
1203
Jaami’ Bayanu ‘Ilmi wa Fadlih, 1/156, Khatib Al-Baghdadi.
1204
Sebagaimana perkataan Ibnu Khallikan t dalam Wafayaatu Al-A’yaan 3/255. Dikutip dari
Tanbiihu Al-Ummah 8/233, karya Syaikh Abu Abdillah Hamzah An-Naily Al-Jazairi
Mata Air Yang Jernih 653

َْ َ ََ َ َ ْ ُ َ ََ ُ ْ ُْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ ًْ ُ َ ْ ْ ُ ‫َ ُ َ ﱠ َ َﱠ ُ ْ َ ﱠ‬
‫اس ْو أت ُاه َماذا أق َب َح ٍم ْن‬‫ و‬،‫يا ب علموا ف ِإنكم ِإن تكونوا صغراء قو ٍم ع أن تكونوا ك اء م‬
َ
‫ش ْي ٍﺦ َجا ِ ٍل‬
“Wahai anak-anakku! Belajarlah kalian dan tuntutlah ilmu agama Allah. Jika kalian
hari ini orang-orang kecil di tengah kaum, boleh jadi kalian akan menjadi pemimpin
mereka dimasa mendatang. Duhai, alangkah malunya! Siapakah yang lebih jelek dari
pada orang tua renta namun bodoh perkara agama”.1205
Yahya bin Khalid t berkata;
‫است ْف َ ُام َك َأ ْج َم َل ب َك َو َخ ْ ٌ م َن ﱡ‬
ّ َ ‫الس ُك ْو ِت َع َ ْال‬ ْ ‫ َو‬،‫ َف ُي ْب ُد ْو َل َك‬،‫اس َأ ْل‬
ْ ‫إ َذا َج ْل َت َف‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Jika engkau tidak tahu suatu perkara, maka bertanyalah, niscaya akan tampak bagimu
duduk masalahnya. Engkau bertanya mencari tahu itu lebih baik bagimu dari pada diam
diatas kebodohan”.1206

Berkata Syaikh Al-Albani t:


َ َ َ ْ ُُْ َ َ‫ﱡ َ ﱠ ُ ْ ﱠ‬ ‫َأ ْك َ ُ ﱠ‬
َ ‫الناس ْال َي ْو َم َﻻ َ ْع ُب ُد ْو َن‬
‫ﷲ ِبأ ْ َوا ِ ِ ْم‬ ‫ ِإنما عبدون‬, ‫ﷲ ِب ِّات َب ِاع السن ِة الرسو ِل‬
“Kebanyakan manusia hari ini beribadah kepada Allah tidak mengikuti sunnah Rasul,
akan tetapi mereka beribadah dengan mengikuti hawa nafsu mereka”.1207
Ilmu terus berkurang dengan wafatnya para ulama, kebodohan merata,
menjamurnya orator-orator ulung dan provokatif, namun jahil dalam ilmu agama.
Berkata sahabat Abdullah bin Mas’ud z;
ْ ُ َ ً ُ ُ ‫ُ ﱠ ُُ ْ َ َُ َ ُُ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ََﱠ ُ ﱠ‬
‫اس ُرؤ ْو ًسا ُج ﱠ اﻻ َي ِق ْ ُس ُون اﻷ ُم ْو َر ِب َرأ ِ ِ ْم‬‫قراؤكم وعلماؤكم يذ بون و ت ِخذ الن‬
“Ahli Al-Quran dan para ulama kalian telah pergi, manusia mengangkat pemimpin-
pemipin mereka dari orang-orang bodoh yang mengukur urusan agama mereka dengan
logika”.1208
• Kedua: Sikap diam sebagian para da’i dan prinsip “Main Aman” orang-orang yang
berilmu, berat menyampaikan kebenaran, tidak berani menegur, membiarkan kesalahan
karena segan, takut dikucilkan, karena kepentingan dunia, takut ditinggal jamaah
pengajian dan seterusnya.

1205
Hilyatu Al-Auliya 2/82, Imam Abu Nu’aim Al-Ashbahani t (w. 430 H)
1206
Al-Marja’ as-Saabiq 1/148
1207
Silsilah Al-Huda wa An-Nur (no. 190)
1208
Jaami’ Bayanu ‘Ilmi wa Fadlih 2/136
654 Mata Air Yang Jernih

ُ َ ُُْ َٰ ُ ً َ ً َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ‫ﱠ ﱠ َ َ ْ ُ ُ َن َ َ َ َل ﱠ‬
‫اب َو َ ش ُ ون ِب ِه ث َمنا ق ِليﻼ ۙ أول ِئ َك َما َيأ لون ِ ُبطو ِ ِ ْم‬ ِ ‫ِمن ال ِك‬
‫ت‬ ‫ِإن ال ِذين يكتمو ما أنز‬
َ ْ َ ‫ﱠ‬ َ ٰ َ ُ َ َ َ َ
ٌ ‫الن َار َوَﻻ ُي َ ِّل ُم ُ ُم ﱠ ُ َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َوﻻ ُيز ِك ْم َول ُ ْم عذ‬
ّ َ َ ْ ‫ﱠ ﱠ‬
‫( أول ِئك ال ِذين اش َ ُوا‬174) ‫يم‬ ٌ ‫اب أ ِل‬
ِ ‫ِإﻻ‬
ْ
َْ َ َ َ ٰ َُ َ ْ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬
(175) ‫اب ِباﳌغ ِف َر ِة‬ ‫الضﻼلة ِبال دى والعذ‬
“Sungguh orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu
Al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya
tidak memakan ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa
yang amat pedih. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk
dan siksa dengan ampunan. (QS. Al-Baqarah: 174-175)
Sebagian para da’i, begitu enggan meluruskan kesalahan dan penyakit masyarakat,
dengan dalih menganggu kesenangan orang. Padahal prinsip dalam dakwah, tidak
boleh mengakhirkan sesuatu jika dibutuhkan pada waktunya, dan dakwah itu
membenarkan kebenaran, meluruskan kesalahan. Allah k berfirman:
َ ُْ َٰ ُ َ ُ ْ َ ْ َْ َ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ٌ ُ ْ ُ ّ ُ َ ْ َ
‫وف َو َ ْ َ ْون َع ِن اﳌنك ِرۚ َوأول ِئ َك ُ ُم اﳌ ْف ِ ُ ون‬
ِ ‫ولتكن ِمنكم أ ﱠمة يدعون ِإ ا ِ و أم ُرون ِباﳌع ُر‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung”. (QS. Ali-Imran: 105)

Dari Abu Said Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:


ُ ْ َ َ ََ َْ َ ْ َ ْ َ َْ ْ َ َ َ َ َ َ َْ َ ْ َ
‫ض َعف‬‫ وذاك أ‬،‫ ف ِإن لم ست ِطع ف ِبقل ِب ِه‬،‫ ف ِإ ْن ل ْم َ ْست ِط ْع ف ِب ِل َسا ِن ِه‬،‫َم ْن َرأى ُمنك ًرا فل ُيغ ِّ ْ ُه ِب َي ِد ِه‬
ْ
‫اﻹ َيم ِان‬
ِ
“Siapa saja diantara kalian yang melihat kemungkaran, cegahlah dengan tangan. Jika
tidak mampu cegahlah dengan lisan. Jika tidak mampu cegahlah dengan hati, dan itu
selemah-lemah keimanan”.1209
Dari An-Nu’man bin Basyir c, Rasulullah n bersabda:

‫ض ُ ْم‬ُ ‫اب َ ْع‬


َ ‫ص‬ َ ‫ َف َأ‬،‫اس َ َ ُموا َع َ َسف َينة‬ ْ ‫ َك َم َثل َق ْوم‬،‫الو اقع ف َ ا‬ َ َ ‫ﱠ‬ ُ ُ ََ َ ُ ََ
ٍ ِ ٍ ِ َ ِ ِ ِ ‫َمثل القا ِئ ِم ع َحد ِود ِ و‬
َ َ َ َ ََ ْ َ َ َ ْ َ ‫ان ﱠالذ‬ َ َ َ َََ ْ ْ ُ ُ ْ ََ ََ ْ
،‫استق ْوا ِم َن اﳌ ِاء َم ﱡروا َع َم ْن ف ْوق ُ ْم‬ ‫ين ِ أسف ِل ا ِإذا‬ ِ ‫ ف‬،‫أعﻼ ا و عض م أسفل ا‬
ً ‫ َفإ ْن َي ْ ُ ُكو ُ ْم َو َما أ َر ُادوا َ َل ُكوا َجم‬،‫ َل ْو َأ ﱠنا َخ َر ْق َنا َنص ب َنا َخ ْر ًقا َو َل ْم ُن ْؤذ َم ْن َف ْو َق َنا‬:‫َف َق ُالوا‬
،‫يعا‬
َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ً‫ َو َن َج ْوا َجميعا‬،‫َو ْن َأ َخ ُذوا َع َ َأ ْيد ْم َن َج ْوا‬
ِ ِ ِ ِ

1209
HR. Muslim (no. 49)
Mata Air Yang Jernih 655

“Perumpamaan orang yang menegakkan aturan Allah dengan orang yang melampaui
batas, seperti orang-orang mengadakan undian naik Kapal. Sebagian mereka dapat
bagian atas, sebagian lagi di bagian bawah. Dan orang-orang yang dibawah, jika ingin
minum air, mereka harus melewati orang-orang yang dibagian atas, kemudian sebagian
mereka berkata; “Kalau kita lobangi saja sebagian kapal yang bagian kita, agar tidak
mengganggu orang-orang yang diatas kita”. Jika mereka sepakat membiarkan
perbuatan itu, maka mereka akan tenggelam dan binasa semuanya. Jika sebagian
mereka melarang dan mengambil tangan mereka (orang yang merusak), maka akan
selamat mereka dan selamat semuanya”.1210
Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:
‫َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ ْ ً َ َ ْ ُ ُ ُ ﱠ ُ َي به َي ْو َم ْالق َي َامة ُم ْ َ ً َ ام م َن ﱠ‬
‫الن ِار‬ ِ ٍ ِ ‫ِ ِ ما ِب‬ ِ ِ ِ ‫ ِإﻻ أ‬،‫ما ِمن رج ٍل يحفظ ِعلما فيكتمه‬
“Tidaklah seseorang yang mengetahui suatu ilmu (kebenaran), namun dia
mendiamkannya, kecuali Allah akan datangkan dia pada hari kiamat dengan belenggu
yang berasal dari neraka”.1211
Dari sahabat ‘Urs bin ‘Amirah Al-Kindy z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ان َك َم ْن َغ‬
َ َ َ َْ ً َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َْ َُ َ ْ َ ُ َ
‫اب‬ - «‫ »أنك َر َ ا‬:‫ال َم ﱠرة‬‫ وق‬- ‫ ان من ش ِ د ا فك ِر ا‬،‫ض‬ ِ ‫ر‬ْ ‫اﻷ‬
ِ ‫ِإذا ع ِمل ِت ا ِطيئة‬
َ َ َ َ َ َ ‫ َو َم ْن َغ‬،‫َع ْ َ ا‬
‫ ان ك َم ْن ش ِ َد َ ا‬،‫اب َع ْ َ ا ف َر ِض َ َ ا‬
“Jika kemungkaran (maksiat) dilakukan di bumi, siapapun yang melihat maksiat itu
didepan matanya, kemudian ia membenci dan mengingkarinya (dengan lisan, tangan
atau hati), maka dia tidak ikut berdosa. Siapa yang ridho dengan perbuatan itu walau
tidak hadir meyaksikannya, maka dia berdosa sebagaimana pelakunya”.1212
Berkata Abdullah bin Mas’ud z:
َ ‫ض ُب م ْن ا ْ َ ّق َو ْال َعاق ُل َ ْغ‬
َ ‫ض ُب م ْن ْال‬ َْ
َ ‫اﻷ ْح َم ُق َ ْغ‬
‫اط ِل‬
ِ ‫ب‬ ِ ِ ِ ِ
“Orang yang tolol dan bodoh akan membenci kebenaran. Orang yang cerdas akan
membenci maksiat dan kebathilan”.1213

Berkata Saad bin Abi Waqqas z:

‫اط ُل‬ َْ َ َ َ ‫َ ﱠ ْ َ ﱠ‬
ِ ‫أ ِعزا ق ي ِذ ﱠل لك الب‬

1210
HR. Bukhari (no. 2493)
1211
HR. Ibnu Majah (no. 261) di hasankan oleh Syaikh al-Albani
1212
HR. Sunan Abu Daud (no. 4345) di hasankan Syaikh al-Albani
1213
Al-Adab As-Syar’iyyah wa Al-Manhu Al-Mar’iyyah 1/41, Ibnu Muflih
656 Mata Air Yang Jernih

“Tolonglah kebenaran, maka kebatilan akan hina dihadapanmu”.1214


Berkata Imam Malik bin Anas t:
َ ْ َ ‫ َو ﱠن َقل‬،‫وم ا ْ َ ّق َن َج ٌاة‬
َ ‫إن ُل ُز‬ َْ ُ َ َ ْ َ ََ ّ َ ْ ََ ُ َْ َ ََ َ
َ ‫ َو َق‬،‫اﻷ ْرض‬
‫ال ﱠ‬
‫اط ِل‬
ِ ‫يل الب‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫اطل ع ا ِق ظ ر الفساد‬ِ ‫إذا ظ ر الب‬
ٌ ََ َ
‫َوك ِث َ ُه َ لكة‬
“Apabila kebatilah telah terang-terangan mengalahkan kebenaran, maka akan terjadilah
kerusakan di muka bumi. Mengikuti kebenaran adalah keselamatan, sedangkan
kemungkaran sedikit atau banyaknya akan membinasakan”.1215
Dari Yunus bin Abdul A’laa t, Imam As-Syafi’i t berkata kepadaku:
ْ َ َْ َ َ َ ‫َ َ ٌ َُ ْ َ ُ ََْ َ َ ﱠ‬ َ ُُْ َ
‫السﻼ َم ِة ِم ْ ُ م َس ِ ْي ٌل ف َعل ْي َك ِب َما َينف ُع َك فال َز ْم ُه‬ ‫ ول س ِإ‬،‫اس غاية ﻻ تدرك‬ ‫ﱠ‬
ِ ‫يا يو س ! رضا الن‬
“Wahai Yunus! Ketahuilah bahwa keridhoan manusia sesuatu yang mustahil untuk
dipenuhi, tidak seorangpun yang selamat dari perkataan manusia. Oleh karenanya,
hendaklah engkau melakukan hal-hal yang bermanfaat bagimu, dan pegang teguhlah
kebenaran itu”.1216
Berkata Imam Ibnu ‘Aqil t:
َ َ َ َْ َ ْ ‫َل ْو َس َك َت ا ْ ُ ِ ﱡقو َن َو َن َط َق ْاﳌُ ْب ِط ُلو َن َل َت َع ﱠو َد ال ﱠ‬
‫ َو أنك ُروا َما ل ْم ُ شا ِ ُدوا‬،‫ش ُء َما شا َ ُدوا‬
“Sekiranya orang-orang yang benar bersikap diam dan berbicaralah pelaku kebatilan,
niscaya orang-orang akan terbiasa dengan kebatilan yang mereka saksikan, dan mereka
akan mengingkari kebenaran yang tidak pernah mereka saksikan”.1217

• Ketiga: Semangat dalam beribadah namun tidak ditopang dengan ilmu yang shahih.

Urusan agama Islam bukan bersumber dari ilmu kalam dan mimpi, bukan pula
igauan dan cerita ngawur kaum sufi. Islam tidak tegak dengan “Kira-kira, rasa-rasa,
menurut saya, tergantung kebiasaan organisasi dan kesepakatan bersama”. Urusan
agama, aqidah dan Ibadah dibangun diatas ilmu dan petunjuk wahyu, yang bersumber
dari al-Quran dan Sunnah yang shahih, sesuai yang difahami dan dipraktekkan para
sahabat g. Itulah Mata Air Yang Jernih. Jika Ibadah tidak dibangun diatas qaidah ini,
maka dipastikan ia tersalah, sesuai hawa nafsu dan bid’ah. Mu’azh bin Jabal z
berkata;

1214
Idem.
1215
Al-Adab As-Syar’iyyah1/42, Muhammad Ibnu Muflih Al-Hambali (w. 763 H) rahimahullah
1216
Manaqib Imam As-Syafi’i 1/90, Muhammad bin Husain Al-Abirri As-Sijistani (w. 393 H), Syar Al-A’lam
An-Nubala 8/275, Imam Az-Dzahabi (w. 748 H)
1217
Ghizaau Albab fii syarhi Manzhumati Al-Adab 1/213, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad As-
Safaarini (w. 1188)
Mata Air Yang Jernih 657

َ َ َْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ
‫لع َم ُل تا ِ ُع ُه‬ ‫ وا‬،‫ال ِعلم ِإمام العم ِل‬
“Ilmu panutan amal, dan amal mesti mengikuti Ilmu”.
‘Umar bin Abdul ‘Aziz t berkata;
ُ ‫ص‬ْ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ َ ْ َْ َ َ َ َ ْ َ
ِ ‫من عبد ﷲ ِ غ ِ ِعل ٍم ان ما يف ِسد أك َ ِم ﱠما ي‬
“Siapa yang beribadah kepada Allah tidak diatas petunjuk Ilmu, maka dia akan berbuat
kerusakan lebih banyak dari pada mendatangkan kebaikan”.1218

Berkata Abdullah bin Sahl at-Tastari t;


ُ ‫ َو ْال َع َم ُل ُ ﱡل ُه َ َب ٌاء إ ﱠﻻ ْاﻹ ْخ َﻼ‬،‫ َو ْالع ْل ُم ُ ﱡل ُه ُ ﱠ ٌة إ ﱠﻻ ْال َع َم ُل به‬،‫ات ﱠإﻻ ْالع ْل ُم‬
،‫ص‬ ٌ ‫الد َن َيا َج ْ ٌل َو َم َو‬
‫ﱡ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
ْ َ َ َ ُ َْ ْ َ
‫ص َع خط ٍر َع ِظ ْي ٍم َح ﱠ َيخ ِت َم ِب ِه‬ ‫اﻹخﻼ‬ ِ ‫و‬
“Dunia adalah kebodohan dan bangkai kecuali Ilmu. Ilmu itu hujjah (menuntut ahlinya)
kecuali yang diamalkan. Dan amal semuanya debu yang beterbangan kecuali dengan
keikhlasan, dan keikhlasan pun rentan dengan bahaya dan ujian sampai dia
meninggal”.1219
Islam agama yang mudah dan normatif, tidak menyulitkan. Jika ada dalil yang
shahih kita beramal dengannya, jika tidak ada dalil yang shahih, maka kita tinggalkan.
Islam lebih mendahulukan nilai kualitas suatu ibadah dari pada jumlah kuantitas. Oleh
karenanya Para ulama sepakat bahwa syarat diterima suatu amal ibadah seorang muslim
mesti dibangun atas dua syarat, pertama Ikhlas karena Allah k dan kedua harus sesuai
Sunnah Nabi Muhammad n. Ikhlas dan niat baik saja tidaklah cukup jika tidak sesuai
sunnah, demikian sebaliknya.
ّ ‫َو َما ُأم ُروا إ ﱠﻻ ل َي ْع ُب ُدوا ﱠ َ ُم ْخلص َن َل ُه‬
َ ‫الد‬
‫ين‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya”. (QS. Al-Bayyinah: 5)
‫َ ﱠ‬ َ ُ ُ ُ ُ
‫ق ْل ِإن كنت ْم ت ِح ﱡبون ﱠ َ فات ِب ُعو ِ ي‬
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku”. (QS. Ali
Imran: 31)
ً َ ُ َ ُ ُ َ ْ َ َْ َ َ ‫ﱠ‬
‫ال ِذي خل َق اﳌ ْوت َوا َ َياة ِل َي ْبل َوك ْم أ ﱡيك ْم أ ْح َس ُن َع َمﻼ‬

1218
Az-Zuhd, Imam Ahmad, 1/301
1219
Iqtida’ al-‘Ilmi Al-‘Amal, 1/29, Imam Khatib al-Baghdadi t
658 Mata Air Yang Jernih

“(Dia-lah Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya”. (QS. Al-Mulk: 2)
Berkata Muhammad bin ‘Ajlan t:
ً ََْ ُ َ
‫َول ْم َيق ْل أك ُ َع َمﻼ‬
“Dalam ayat ini Allah tidak mengatakan yang paling banyak amalannya”.1220
Berkata Fudhail bin ‘Iyadh t:
ْ ‫ص ُه َو َأ‬
‫ص َو ُ ُه‬ ُ ‫َأ ْح َس ُن َع َم ًﻼ َأ ْخ َل‬

“Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas karena Allah dan yang paling
sesuai dengan Sunnah”.1221
Imam Ad-Darimi menceritakan riwayat dari Al-Hakam bin Mubarak, dari ‘Amr bin
Yahya, dari kakeknya, bahwa Abu Musa Al-‘Asy’ari melihat orang-orang di beberapa
halaqah zikir, ditangan mereka ada batu-batu kecil untuk menghitung, sembari
menunggu shalat di masjid dengan masing-masing komandoi, “Bertakbirlah kalian 100
kali! Kemudian mereka bertakbir , tahlil dan tasbih 100 kali. Maka hal itu dilaporkan
kepada sahabat Abdullah bin Mas’ud z, kemudian beliau mendatangi kaum itu dan
berkata:
َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َْ َ ُ ْ َ ُ ﱠ َ ُ َ ﱠ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َُ َ َ َ ُ َ ّ ُ ْ َﱠ‬
،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ُمت َو ا ِف ُرون‬ ‫ ما أسرع لكتكم ؤﻻ ِء ابة ن ِ ِيكم ص‬،‫و حكم يا أمة محم ٍد‬
‫ﱠ‬ َ ‫َ ﱠ‬ َ ُ‫ﱠ‬ َْ ‫ﱠ‬ ُْ َ ُ َ َ
‫ ِإنك ْم ل َع ِمل ٍة ِ َ أ ْ َدى ِم ْن ِمل ِة‬،‫ َوال ِذي نف ِ ِب َي ِد ِه‬،‫ َو آ ِن َ ت ُه ل ْم تك َس ْر‬،‫َو َ ِذ ِه ِث َي ُاب ُه ل ْم ت ْب َل‬
َ ََ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ‫ُ َ ﱠ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
‫ضﻼل ٍة‬ ‫اب‬
ِ ‫محم ٍد ص ﷲ علي ِه وسلم أو مفت ِتحو ب‬
“Celaka kalian wahai ummat Muhammad! Alangkah cepatnya kalian binasa. Para
sahabat Nabi kalian n masih hidup, pakaian Nabi n belum lusuh, bejana beliau belum
pecah. “Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, apakah ajaran kalian lebih diatas
petunjuk dari pada ajaran Muhammad n, ataukan kalian ingin membuka pintu
kesesatan”? Mereka menjawab:
َ ْ َ ْ ‫ َما َأ َر ْد َنا إ ﱠﻻ ا‬،‫الر ْح َمن‬
‫َو ﱠ ِ َيا َأ َبا َع ْب ِد ﱠ‬
ِ ِ
“Demi Allah wahai Abu Abdirrahman, kami tidak menginginkan kecuali kebaikan”.

Sahabat Abdullah bin Mas’ud t menjawab:


َ َ ْ َ
‫َوك ْم ِم ْن ُم ِر ٍد ِل ْ ِ ل ْن ُي ِص َب ُه‬

1220
Tafsir Ibnu Katsir 8/176
1221
Tafsir Al-Baghawi 5/124
Mata Air Yang Jernih 659

“Betapa banyak orang berniat baik, namun tidak memperoleh apapun”.1222


Berkata Sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud z;
ََُْ َ ْ ُ ّ َ َ ‫ََ ْ َ َْ ُ ْ ُ ﱠ‬
‫ضللت ْم‬ ‫ولو تركتم سنة ن ِ ِيكم ل‬
“Jika kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, maka kalian pasti tersesat”.1223
Diriwayatkan Imam Al-Baihaqi t dalam As-Sunan al-Kubra dengan sanad yang
shahih dari Abi Rabah, dari Sa’id bin Musayyab t bahwa beliau melihat seseorang
shalat sunnah fajar lebih dari dua rakaat 1224 . Maka Sa’id mengingatkan dan
melarangnya. Maka orang itu berkata:
‫ َﻻ َو َلك ْن ُ َع ّذ ُب َك َع َ خ َﻼف ﱡ‬:‫ال‬
‫الس ﱠن ِة‬ َ ‫ق‬
َ َ‫ﱠ‬
‫؟‬‫ة‬ ‫ﻼ‬ ‫الص‬
ََ ُ
‫ع‬ ‫ﷲ‬ ُ ‫َيا َأ َبا ُم َح ﱠمد ُ َع ّذ‬
‫ب‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ
“Wahai Abu Muhammad! Apakah Allah akan mengazabku karena ibadah shalat?
Sa’id menjawab: “Tidak, akan tetapi Allah akan mengazabmu karena ibadah yang
engkau lakukan menyelisihi Sunnah”.1225
Berkata Abu Muhammad Sahal bin Abdillah t:
‫ٌ ﱠ َ َ َ ْ ً َ ْ ُ ُﱡ ُ ﱠ ٌ ﱠ َ َ َ َ َ ً َ َ ُ ُ ٌ ﱠ‬ ‫ﱡْ ُﱡ‬
‫ إﻻ َما‬،‫مل َم ْوق ْوف‬ ‫ والع‬،‫ إﻻ ما ان عمﻼ‬،‫ وال ِعلم له ة‬،‫ إﻻ ما ان ِعلما‬،‫الدن َيا ل َ ا ج ل‬
‫الس ﱠن ُة ع َ ﱠ‬
‫الت ْق َوى‬ ‫ان َع َ ﱡ‬
ُ ‫ َو‬،‫الس ﱠنة‬
‫تقوم ﱡ‬ َ َ
ِ
“Dunia ini semuanya adalah kebodohan kecuali yang diatas petunjuk ilmu. Dan Ilmu
akan menggugat sampai dipraktekkan. Dan amalan akan tertahan kecuali yang sesuai
Sunnah. Dan Sunnah berdiri diatas ketaqwaan”.1226
Sebagaimana orang Nasrani disifati ad-Dhaalliin oleh Allah k, mereka dicela
karena semangat melakukan beribadah, namun tidak sesuai petunjuk wahyu, sehingga
mereka menobatkan nabi Isa menjadi Tuhan. Mengada-ngada dalam agama dan
keyakinan. Indahnya perkataan Imam Ahmad bin Hambal t1227 :
َ ََْ َْ ْ َ ‫د ْي ُن ﱠ‬
‫ ِ ْع َم اﳌ ِط ﱠي ِة ِللف آث ٌار‬...‫الن ِ ّ ِ ُم َح ﱠم ٍد أخ َب ٌار‬ ِ
‫ َف ﱠ‬... ‫َﻻ َت ْر َغ َ ﱠن َعن ا ْ َ ِد ْي ِث َو َأ ْ ِل ِه‬
ٌ‫الرْأ ُي َل ْي ٌل َوا ْ َ ِد ْي ُث َ َ ار‬
ِ

1222
HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya (no. 210), dengan sanad yang Jayyid.
1223
Shahih Muslim (no. 654)
1224
Shalat sunnah antara azan dan iqamah. Ibunda Hafshah d berkata:
َ ُ‫ َﻻ ي‬،‫طلَ َع ا ْلفَجْ ُر‬
‫صلِّي ِإ ﱠﻻ َر ْك َعتَي ِْن َخفِيفَتَي ِْن‬ َ ‫سلﱠ َم ِإذَا‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫كَانَ َرسُو ُل ﷲ‬
“Jika telah masuk fajar, Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak shalat kecuali 2 raka’at yang ringan”. HR. Muslim (no. 723)
1225
Sunan Al-Baihaqi 2/654
1226
Siyar A’lami An-Nubala 11/214
1227
Al-Marja’u As-Sabiq 2/35. Dinukil dari kitab Nadratu an-Na’im.
660 Mata Air Yang Jernih

Agama Muhammad itu Wahyu… Tunggangan terindah bagi pemuda mengikuti Atsar
Jangan benci hadist dan ahlinya… akal itu bagikan malam dan hadist siang harinya

• Keempat: Fanatik adat, budaya nenek dan kakek moyang, taqlid kepada tokoh
tertentu, sehingga mengikuti amal warisan tanpa memastikan terlebih dahulu apakah
amalan itu sesuai petunjuk Al-Quran dan As-Sunnah ataukah tidak.
Islam mendidik manusia untuk tunduk pada aturan Allah dan Rasul-Nya, agama
dan prinsip hidup kaum muslimin hendkalah dibangun diatas wahyu. Hendkalah setiap
para dai dan pemuka agama, mendidik dan mencerdaskan masyarakat untuk ittiba’ pada
Al-Quran dan as-Sunnah, bukan doktrin ikut apa kata ustaz, adat atau budaya nenek
moyang, karena hal ini merupakan adat jahiliyah. Allah k berfirman;
َ َ
‫آث ِار ِ م ﱡم ْ َت ُدون‬ ٰ َ ‫ُأ ﱠم ٍة َو ﱠنا َع‬ ٰ َ ‫َب ْل َق ُالوا ِإ ﱠنا َو َج ْد َنا َآب َاء َنا َع‬
ِ
“Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami
menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk
dengan (mengikuti) jejak mereka". (QS. Az-Zukhruf: 22)
Dari Tsauban z, Rasulullah n bersabda;
َ ّ ُْ َ َ ْ ُ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬
‫ِإن َما أخاف َع أ ﱠم ِ اﻷ ِئ ﱠمة اﳌ ِض ِل ن‬
“Hal yang aku takutkan menimpa umatku, menjamurnya para imam yang
menyesatkan”.1228

Dari Huzaifan bin Al-Yaman z, Rasulullah n bersabda;


ُ ‫ َم ْن َأ َجا َ ُ ْم إ َل ْ َ ا َق َذ ُف‬،‫ُد َع ٌاة إ َ َأ ْب َواب َج َ ﱠن َم‬
‫وه ِف َ ا‬ ِ ِ ِ
“Para Da’i yang menyeru manusia ke pintu-pintu neraka Jahannam. Siapa yang
mengikutinya, maka mereka akan membawanya ke jurang neraka”.1229
Berkata Imam Sufyan at-Tsauri t;
ُ ٌ َ َْ َ ‫ َوف ْت َنة ْال‬،‫َ ا ل‬ ْ ْ َْ ُ َ
‫ ف ِإ ﱠن ِف َتن َ ُ َما ِف ْت َنة ِل ِ ّل َم ْف ُتو ٍن‬،‫اج ِر‬ ِ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫م‬ِ ‫ال‬
ِ ‫ع‬ ِ ِ ِِ ‫َع ﱠوذوا ِبا ﱠ ِ ِم ْن ِفتن ِة ال َع ِاب ِد ا‬
َْ ْ ُ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ‫ُ ﱠ‬ ََ َ ‫َ َ ْ ََﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
‫اﻷم ِة وجده ِمن ذي ِن اﳌفتون ِن‬ ‫اخل ع‬ ِ ‫ومن تأمل الفساد الد‬
“Berlindunglah kepada Allah dari bahaya orang ‘alim yang bejat dan ahli ibadah yang
bodoh, karena fitnah keduanya adalah bahaya besar bagi orang banyak. “Siapa yang

1228
Hadist Shahih, Abu Daud (no. 4252), Sunan Ad-Darimi (no. 215)
1229
HR. Bukhari (no. 3606)
Mata Air Yang Jernih 661

memperhatikan kerusakan yang menimpa umat ini, maka ia akan dapatkan sebab
kerusakan karena dua golongan ini”.1230
Komentar Imam Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah t;
‫َ َ َ ُ ْ ُ َْ ْ ُ ْ َ َْ ُ ﱠ ْ َ َ َْ ُ ْ َ ْ َ ﱠ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ﱠ ّ َ ﱠ‬
‫الض ِال ْ ن ال ِذ ْي َن‬ ‫ف ذا ش ِبه اﳌغضو ِب عل ِ م ال ِذين علمون ا ق و عملون ِبخﻼ ِف ِه و ذا ش ِبه‬
ْ ً َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َْ ‫ﱠ ﱠ َ ﱠ‬ ْ َ َ ُ
‫اس ِإن َما َيقت ُد ْون ِ ُعل َما ِ ِ ْم َو ِع َب ِاد ِ ْم ف ِإذا ان ال ُعل َم ُاء ف ْج َرة َوال ُع ﱠب ُاد‬‫ ِف ِإن الن‬. ‫َ ْع َمل ْون ِ غ ْ ِ ِعل ٍم‬
ْ ‫َ ْ َ ً َ ﱠ ُْ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ْ َ ُ ََ ْ َ ﱠ‬
‫اص ِة َوال َع ﱠام ِة‬ ‫ج لة عم ِت اﳌ ِص بة ِ ِ ما وعظم ِت ال ِفتنة ع ا‬
“Ulama fajir menyerupai kaum yang dilaknat (Yahudi), mereka tahu kebenaran, namun
perbuatannya menyelisihi kebenaran itu. Ahli ibadah yang bodoh seperti orang sesat
(Nasrani), mereka beramal, tapi tidak diatas petunjuk ilmu. Umumnya manusia
menjadikan ulama dan ahli ibadah mereka sebagai tauladan. Jika ulamanya tergelincir,
ahli ibadah mereka bodoh, maka meratalah musibah karena sebab kedua golongan itu,
dan kerusakan akan rata menimpa kalangan elit dan awwam”.1231
Taklid (fanatik) buta kepada ustaz, ajengan bukanlah ajaran Islam. Hendaklah
seorang da’i mencerdaskan siapapun diatas ilmu dan Ittiba’ mengikuti dalil. Bukan
fanatik dan taklid buta, mengajak kepada diri dan kepentingannya. Berkata Imam Abu
Hanifah t:
َْ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ
‫ﻻ َي ِح ﱡل ِﻷ َح ٍد أ ْن َيأخذ ِبق ْو ِلنا َما ل ْم َ ْعل ْم ِم ْن أ ْي َن أخذن ُاه‬
“Tidak halal seorangpun mengambil perkataan kami tanpa dia mengetahui dari mana
dasar dan sumber kami mengambilnya”.1232
Berkata Imam As-Syafi’i t:
ْ ّ ِ ‫ْ َو ْن َل ْم َ ْس َم ُع ْو ُه ِم‬ ْ َ َ َُ َ ‫ُ ﱡ َ ْ َ ْ ﱠ ّ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫ل ح ِدي ٍث عن الن ِ ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ف و قو‬
“Setiap hadist yang shahih dari Nabi n, maka itulah pendapatku, walaupun engkau
tidak mendengarnya langsung dariku”.
َ ْ َ َْ َ ُ ُ َ َ ‫َ َ َُْ ُ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ ًْ َ َ ْ َ ﱠ َ ﱠ ّ َﱠ ُ ََْ َ َ ﱠ‬
‫اعل ُم ْوا أ ﱠن َعق ِ ْ ق ْد‬‫ِإذا رأيتمو ِ ي أقول قوﻻ وقد ع ِن الن ِ ِ ص ﷲ علي ِه وسلم ِخﻼفه ف‬
َ
‫ذ َ َب‬
“Jika kalian melihat aku berpegang dengan satu pendapat, padahal telah shahih hadist
dari Nabi n menyelisihi nya, maka ketahuilah akalku sudah hilang”.1233

1230
Az-Zuhd 2/18, Imam Ahmad t, Hilayatu al-Auliya, 6/376, Ighasatu al-Lahafan 1/229
1231
I’lamu al-Muwaqi’in, 1/137, Miftah ad-Daru as-Sa’adah 1/160
1232
Hasyiyah Ibnu ‘Abidin 6/293
1233
Abu Nu’aim dalam Hilyah 9/106. Dinukil dari Sifat Shalat Nabi 1/31, syaikh Al-Albani
662 Mata Air Yang Jernih

• Kelima: Lebih respek kepada orang kafir, sehingga Tasyabbuh bil Kuffar dalam
aqidah, ibadah, tradisi, serta gaya hidup.
Patokan seorang muslim meniru (tasyabbhuh) 1234 dengan orang kafir, adalah
penyerupaan dalam wilayah dan sesuatu yang menjadi ciri khas syi’ar agama dan tradisi,
buadaya mereka. Dalam urusan keyakinan, symbol agama dan cara ibadah. Seperti
mengikuti hari besar perayaan agama orang kafir, meniru peringatan hari kelahiran dan
kenaikan tuhan mereka, pesta pergantian tahun baru, April Mop, Valentine Day’s,
memakai salib, pajang pohon natal, topi sintar claus dan lainnya.

‫ْ ٍء‬
َ ‫ﱠﻻ َي ﱠتخذ ْاﳌُ ْؤم ُنو َن ْال َ افر َن َأ ْول َي َاء من ُدون ْاﳌُ ْؤمن َن ۖ َو َمن َي ْف َع ْل َٰذل َك َف َل ْ َ َ ﱠ‬
ِِ ‫س ِمن‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah
ia dari pertolongan Allah”. (QS. Ali-Imran: 28)
Adapun dalam urusan tradisi, gaya hidup dan pola berpakaian maka patokannya
selama tidak bertentangan dengan syariat. Seperti perayaan pesta ulang tahun, pakaian
bikini, pergaulan bebas (free life, free sex), musik, wine party, tato, dan sebagainya.
Oleh karenanya dalam perkara duniawi dan muamalah, selama hal itu tidak bertabrakan
dengan nilai-nilai Al-Quran dan Sunnah, serta bermanfaat untuk semua orang, maka itu
tidak tasyabbuh. Seperti memproduksi media teknologi, media trasnprotasi, pakai
mobil, Hp, dan lainnya, dan umat islam boleh bertransaksi dengan mereka,
sebagaimana Nash syariat dan tauladan dari Rasulullah n dalam bermuamalah dengan
orang-orang kafir.
Hukum meniru orang kafir, tergantung pada perkara yang dicontoh. Jika urusan
yang sacral seperti aqidah, maka bisa bisa jatuh pada kesyirikan dan kekufuran. Jika
dalam wilayah maksiat, maka jatuh pada keharaman dan kefasikan. Perlu diingat,
bahwa usaha orang-orang kafir untuk merusak Islam, memaksakan nilai-nilai agama
dan budaya mereka kepada umat Islam terkhusus generasi muda, untuk ditiru dan
diikuti, telah dan akan senantiasa berlangsung, sampai hari kiamat.
‫َﱠ ﱠ‬ ‫َ َ َ ْ َ ٰ َ َ َُْ ُ ََ ﱠ‬
‫ص َار ٰى َح ﱠ ٰ ت ِب َع ِمل َ ُ ْم‬
َ ‫الن‬ ‫ولن تر عنك ال ود وﻻ‬
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga engkau
mengikuti agama mereka”. (QS. Al-Baqarah: 120)
َ ْ ُْ ُ َُ َ
‫َوﻻ تكونوا ِم َن اﳌش ِر ِك ن‬

1234
Tasyabbuh, wazannya Tafaa’ul. Yang berarti Mutaawa’ah (mengikut), Takalluf (memaksa), Tadarruj
(bertahap). Menunjukkan Tasyabbuh mencontoh perkara yang remeh secara bertahap. Awalnya
sedikit aneh dan terpaksa, lama-lama terbiasa, akhirnya melahirkan cinta. Artinya “siapa yang
menyerupai suatu kaum, lama kelamaan ia akan tunduk dan seperti mereka.
Mata Air Yang Jernih 663

“Dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.”(QS.


Ar-Rum: 31-32)
ُ ُ َ ‫َ َ ْ َ ْ ﱠ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ ُ ُ ُ ْ ْ ﱠ َ َ َ َ َل َ ْ َ ّ َ َ َ ُ ُ َ ﱠ‬
‫ين أوتوا‬ ‫ألم يأ ِن ِلل ِذين آمنوا أن تخشع قلو م ِل ِذك ِر ِ وما نز ِمن ا ِق وﻻ يكونوا ال ِذ‬
َ َ ْ ْ ّ َ َ ْ ُُ ُُ ْ َ َ َ ُ ََ ْ ُ ََْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ
‫اس ُقون‬
ِ ‫ال ِكتاب ِمن قب ُل فطال عل ِ م اﻷمد فقست قلو م ۖ وك ِث ٌ ِم ُ م ف‬
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik”.
(QS. Al-Hadid: 16)
Berkata Syaikhul Islam ibnu Taymiyah t;
ُ َ ُُ َ َ ‫ﱠ‬
‫ َوق ْس َوة‬، ‫الن ْ ِ َع ْن ُمشا َ َ ِ ِ ْم ِ ْ ق ْس َو ِة قل ْو ِ ِ ْم‬ ً ‫اص َأ ْي‬
‫ض ِا‬ ‫َن ْ ٌ ﱡم ْط َل ٌق َع ْن ُم َشا َ َ ْم َو ُ َو َخ ﱞ‬
ِِ
ْ ِ ‫ات ْاﳌَ َعا‬ َ ْ ُُْ ْ
ِ ‫القلو ِب ِمن ث َم َر‬
“Larangan ini bersifat umum dalam meniru mereka (ahlul kitab). Dan lebih khusus
larangan mencontoh mereka dalam kerasnya hati, karena hati yang keras adalah buah
yang bersumber dari segala maksiat”.1235
Diantara kebiasaan Yahudi, Nasrani dan Musyrik Jahiliyah yaitu tradisi meng-
agungkan kuburan, dan tradisi ini benar-benar telah ramai dilakukan masyarakat
muslim, mereka berlomba-lomba mendirikan bangunan diatasnya, diberi dupa, lampu,
kelambu dan berbagai hiasan, melakukan ibadah di sekelilingnya.
Dalam sosial masyarakat, seperti budaya Balimau 1236 , tradisi mubazzir trend
“Karangan Bunga” tertulis ucapan selamat di pesta pernikahan (baralek), ‘aqiqahan
dengan shalawatan, doa berjamaah dan beragam tambahan ritual aneh, acara setelah
kematian, Khitanan, syukuran naik pangkat, ulang tahun (happy birthday), bahkan
tradisi sebagian masyarakat Islam menghadirkan biduan wanita dan orgen tunggal di
acara pernikahan semakin menjadi-jadi, yang mana ini budaya orang kafir tulen.
Mereka merasa kurang lengkap jika tidak ada orgen, biduan wanita dan musik. Semua
ini gaya hidup dan tradisi orang kafir, yang Allah k haramkan kita mengikutinya.
َ ُ َ ََ ْ ُ َ ْ َ ََٰ ْ ُ ‫ُ ُ ﱠ َ َ َ ُ َ ُﱡ‬ ُ َ َ ‫َ َﱡَ ﱠ‬
‫اس ِر َن‬
ِ ‫خ‬ ‫وا‬ ‫ب‬‫ل‬ِ ‫نق‬‫ت‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫اب‬
ِ ‫ق‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫وك‬‫د‬‫ر‬‫ي‬ ‫وا‬‫ر‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫ين‬ ‫ذ‬
ِ ‫ال‬ ‫وا‬ ‫يع‬‫ط‬ِ ِ ‫يا أ ا ال ِذين آم‬
‫ت‬ ‫ن‬‫إ‬ ‫وا‬ ‫ن‬

1235
Iqtida’ Siratal Mustaqim Limukhaalafati Ashabil Jahim 1/290, Ahmad bin Abdul Halim t
1236
Tradisi Bersuci dan Mandi bareng campur laki-perempuan di sungai-sungai, yang dilakukan
menyambut bulan suci Ramadhan. Tujuannya untuk membersihkan diri, tapi malahan berbuat maksiat
dan mengotori hati. Bahkan balimaunya pun juga ada ke puncak gunung, Bukik Lawang.
664 Mata Air Yang Jernih

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu,
niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah
kamu orang-orang yang rugi”. (QS. Ali-Imran: 149)
Dari ‘Imran bin Husain z, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫َ ُ ُ َ ُْﱠ َ ْ ٌ َ َ ْ ٌ َ َ ْ ٌ َ ُ َ َ ُ َ ﱠ‬
‫ ِإذا ظ َ َر ِت‬:‫ال‬‫ وم ذاك؟ ق‬، ِ ‫ يا رسول‬:‫يكون ِ ِذ ِه اﻷم ِة خسف وقذف وم قالوا‬
‫ور‬ ُ ُ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ َ َْ
ِ ‫اﳌع ِازف وك ِت ال ِقيان وشرب ا م‬
“Akan terjadi di tengah ummat ini ditenggelamkan ke bumi (ambruk, longsor dan
terbenam segala yang ada diatasnya), terlempar (angin badai atau tsunami), di robahnya
wajah menjadi kera. Para sahabat bertanya,”Kapan itu terjadi wahai Rasulullah?
Rasulullah n menjawab: “Apabila suara nyanyian dan musik telah merata, banyaknya
para budak (biduan wanita) yang disewa dan khamar (al-kohol, narkoba) telah
dikonsumsi”.1237

Dari Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda;


َ ‫اعا ب ِذ َراع َف ِق‬
‫ َيا َر ُسو َل‬:‫يل‬ ُ ْ َ ‫ََ ُ ُ ﱠ َ ُ َ ﱠ َْ ُ َ ُ ﱠ‬
ً ‫ ش ْ ً ا ش ْ َوذ َر‬،‫الق ُرون َق ْب َل َ ا‬
ٍ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫ﻻ تقوم الساعة ح تأخذ أم ِ ِبأخ ِذ‬
ُ
َ ‫ََ َ ََ ﱠ ُ ﱠ‬ َ ‫ َك َفار‬، ِ ‫ﱠ‬
‫اس ِإﻻ أول ِئ َك‬ ‫س َو ﱡ‬
‫ وم ِن الن‬:‫الر ِوم؟ فقال‬ ِ
“Tidak akan terjadi hari kiamat, sampai ummatku mengambil Langkah generasi
sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta”. Lalu dikatakan
kepada beliau; Wahai Rasulullah, apakah bangsa Persia dan Roma”? Rasulullah n
bersabda: “Siapa lagi kalau bukan mereka?”.1238
Perlu diketahui, bahwa seluruh budaya yang bertentangan dengan aturan syariat,
maka tidak berlaku kaidah ushul “Al-A’adah al-Muhakamah” Adat tradisi bisa menjadi
hukum. Kaidah ushul ini seringkali dijadikan sebagian da’i, untuk membenarkan
banyak budaya dan tradisi maksiat ditengah masyarakat, berdalih dengan kebiasaan
masyarakat yang sudah turun-temurun. Ini adalah argumentasi yang salah dan jauh dari
kebenaran. Dalam islam, budaya dan adat bisa menjadi hukum, selama tidak
bertentangan dengan Kitaabullah, al-Quran dan Sunnah yang shahih. Jika bertentangan,
maka wajib diputus dan ditinggalkan. Makanya tidak berlaku falsafah “Masuk kendang
ayam berkotek, masuk kendang harimau mengaum”, pameo ini tidak bisa diterapkan
jika budaya suatu daerah itu bertabrakan dengan larangan Allah dan Rasul-Nya.
Dari Ibunda orang-orang beriman ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda;

1237
Mu’jam Al-Kabir (no. 5810) dishahihkan Syaikh Al-Bani dalam Shahih Al-Jami’ (no. 5467)
1238
Shahih Bukhari (no. 7319)
Mata Air Yang Jernih 665

َ ْ ‫س ِك َتاب ﱠ ِ َف َل‬ َ ْ ‫ط َش ْر ًطا َل‬


َ ََ ْ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ْ َ ً ُ ُ ‫َ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ ُ َن‬
‫س‬ ِ ِ ‫اش‬ ‫ن‬ِ ‫م‬ ، ِ ‫اب‬
ِ ‫ت‬ ‫ك‬
ِ ِ ‫ت‬ ‫ما بال أقو ٍام ش ِطو شروطا ل س‬
َ ََ َ َْ َ
‫ َو ِ ِن اش َ ط ِمائة ش ْر ٍط‬،‫ل ُه‬
“Ada apa dengan orang-orang yang menetapkan kesepakatan, yang tidak ada didalam
Kitaabullah. Siapa saja yang menetapkan suatu aturan yang terdapat dalam Kitaabullah,
maka tidak diterima, walau dia membuat 100 syarat dan ketentuan”.1239
Dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda;
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ‫َ ُ َ ّﱠُ َ ﱠ‬
‫ َو َم ْن ش ﱠب َه ِبق ْو ٍم ف ُ َو ِم ْ ُ ْم‬،‫الصغ ُار َع َم ْن خالف أ ْم ِري‬‫الذلة و‬
ِ ‫وج ِعل‬
“Dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi aturanku. Siapa
yang mencontoh suatu kaum, maka dia bagian dari mereka”.1240
Rasulullah n mendidik umat agar menjauhi gaya dan kebiasaan jelek orang-orang
kafir, dalam banyak hal, seperti larangan menggunakan lonceng, terompet, memukul
gendang/tabuh sebagai penanda waktu shalat masuk, perintah memotong kumis dan
membiarkan jenggot bagi laki-laki, jika tumbuh.

Dari Abdullah bin ‘Umar c, Rasulullah n bersabda;


‫ﱠ‬ ُ َ ّ َُّ َ ُْ ُ َ
‫ َوأ ْحفوا الش َو ِار َب‬، َ ‫الل‬
ِ ‫ و ِفروا‬:‫خ ِالفوا اﳌش ِر ِك ن‬
“Selisihilah orang-orang musyrik, biarkanlah jenggot dan pangkaslah kumis”.1241
Untuk saudaraku kaum muslimin, kembalilah ke ajaran Islam yang murni, ajaran yang
bersumber dari wahyu Al-Quran dan Sunnah. Ikuti dan tirulah Rasulullah dan para
sahabat, jadikan mereka tauladan dalam beragama dan seluruh aspek kehidupan kita.

Berkata Imam As-Syafi’i t;


ََ َ ‫ﱠ‬ َ ّ َ َ َ ‫ُأح ﱡب ﱠ‬
‫اعة‬ ‫ َول ِك ِ ِ ِ ْم أ ْر ُجو الشف‬... ‫الصا ِ ِ ن َول ْست ِم ْ ُ ْم‬ ِ
Aku mencintai orang-orang shaleh padahal aku bukan golongan mereka…
Harapanku dengan mencintai mereka aku bisa meraih syafa’at…
َ ‫ض‬َ ‫ َو َل ْو ُك ﱠنا َس َو ًاء ْ ْالب‬... ْ ‫َ َأ ْك َر ُه َم ْن ت َج َ ُت ُه ْاﳌَ َعا‬
‫اع ِة‬ ِ ِ ِ ‫ِ ار‬ ‫و‬
Dan aku benci orang yang dagangannya maksiat…
Meskipun kita memiliki dagangan yang sama…1242

1239
Shahih Bukhari (no. 456)
1240
HR. Ahmad (no. 5667)
1241
Muttafaqun ‘alaihi, Bukhari (no. 5892) Muslim (no. 259)
1242
Diwan as-Syafi’i hal; 116, dinukil dari kitab; Bahru Ad-Dumu’ 1/86, Imam Ibnu Al-Jauzi t
666 Mata Air Yang Jernih

E. DAMPAK BURUK PERBUATAN BID’AH


Pertama: Aqidah dan amalan bid’ah tidak diterima Allah k, pelakunya diletihkan,
wajahnya muram di hari pembalasan dan diancam dengan neraka negri penderitaan.
َ َ ْ‫ﱡ‬ ْ َ َ ‫ﱠ‬ ً َ َْْ ُ ُ َُ ُ
‫الدن َيا َو ُ ْم َي ْح َس ُبون أ ﱠ ُ ْم‬ ‫ين ض ﱠل َس ْع ُ ُ ْم ِ ا َ َي ِاة‬ ‫( ال ِذ‬103) ‫ق ْل َ ْل نن ِّ ئكم ِباﻷخ َس ِر َن أ ْع َماﻻ‬
ْ ُ ‫ُ ْ ُ َن‬
(104) ‫صن ًعا‬ ‫يح ِسنو‬
“Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya. (QS. Al-Kahfi: 103-104)
ٌ ‫اب َأ ِل‬
‫يم‬ ٌ ‫ين ُي َخ ِال ُفو َن َع ْن َأ ْمره َأن ُتصي َ ُ ْم ِف ْت َن ٌة َأ ْو ُيصي َ ُ ْم َع َذ‬
َ ‫َف ْل َي ْح َذر ﱠالذ‬
ِ ِ ِِ ِ ِ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa
fitnah atau ditimpa azab yang pedih”. (QS. An-Nur: 63)
Berkata Imam Ahmad bin Hambal t:
َ ‫َْ ُ ّ ْ ُ َ َﱠ ُ َ َﱠ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َْ َ ْ ٌ ْ ﱠ‬ ُ َْ َ ْ ْ ََ
‫الزْ ِغ ف َ ْ ِل ُك‬ ‫ لعله ِإذا رد عض قو ِل ِه أن يقع ِ قل ِب ِه ء ِمن‬،‫الشرك‬
ِ ‫الفتنة‬
ِ ‫الفتنة؟‬ِ ‫أتد ِري ما‬
“Tahukah engkau apa fitnah itu? Yaitu fitnah kesyirikan. Seseorang jika menolak
sebagian perkataan Nabi, hatinya akan menyimpang hingga binasa”.1243
َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ
‫َ ِ ْبت ِلق ْو ٍم َع َرف ْوا ِاﻹ ْسن َاد َو ِ ﱠ ت ُه َيذ َ ُب ْون ِإ َرأ ِي ُسف َيان‬
“Aku sungguh heran terhadap suatu kaum yang mereka telah mengetahui sanad
(Hadist) dan keshahihannya (valid), namun mereka tetap mengikuti pendapat
Sufyan”.1244
ً َ َْ َ ٌ ‫َ ٌَ ﱠ‬ ٌَ َ ٌََْ ُ ُ
(4) ‫ص ٰ ن ًارا َح ِام َية‬‫( ت‬3) ‫اص َبة‬
ِ ‫( ع ِاملة‬2) ‫اشعة‬
‫ن‬ ِ ‫وجوه يوم ِئ ٍذ خ‬
“Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki
api yang sangat panas (neraka)”. (QS. Al-Ghasiyah: 2-4)

Berkata Syaikh Muhammad Amin As-Syinqiti t:

1243
Tahqiq at-Tajrid fii syarhi Kitabi at-Tauhid 2/390 syaikh Abdul Hadi
1244
Tahqiq at-Tajrid 2/389
Mata Air Yang Jernih 667

ََ َ ّ ‫ﱠ‬ َ ُْ َ ْ ‫اس َد ِة َك َع َمل ﱡ‬ َْ َ َ ْ َ ََ َ


‫ فل ْم‬،‫الض ِال ن‬ ‫الر ْ َب ِان َوال ِق ِ ّس ِس ن َواﳌ ْبت َد َع ِة‬ ِ ِ ‫ع َم ٌل ونص ٌب ِ ال ِعباد‬
ِ ‫ات الف‬
ْ َْ
‫َينف ْع ُ ْم َي ْو َم ال ِق َي َام ِة‬
“Amalan dan perbuatan yang melelahkan dalam hal ibadah-ibadah yang rusak,
sebagaimana perbuatan para pendeta, pastur dan para pelaku bid’ah yang sesat. Amalan
mereka tidak bermanfaat di akhirat”. Sebagaimana firman Allah k:
ً ‫َو َق ِد ْم َنا إ َ َما َعم ُلوا م ْن َع َمل َف َج َع ْل َن ُاه َ َب ًاء َم ْن ُث‬
‫ورا‬ ٍ ِ ِ ِ
“Dan kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang berterbangan”. (QS. Al-Furqan: 23)1245
Dari ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda:
َ َ َ َ َ َْ ًَ َ َ َ ْ َ
‫س َعل ْي ِه أ ْم ُرنا ف ُ َو َر ﱞد‬ ‫من ع ِمل عمﻼ ل‬
“Siapa saja yang melakukan sebuah perbuatan yang tidak ada contoh dari kami, maka
amalan itu tertolak”.1246
Berkata Imam An-Nawawi As-Syafi’i t:
َ َ ْ ََ َ ْ َ ٌ َ َ َ َ ْ ُْ ّ ُ ّ َ ُ ْ ‫َ ﱠ‬
‫اع ُل أ ْو ُس ِب َق ِب ِإ ْح َدا ِ َ ا‬
ِ ‫ات سواء أحد ا ال‬
‫ف‬ ِ ‫ِف ا التص ِر ح ِبر ِد ِل ا دث‬
“Dalam hadist ini terdapat bantahan bagi segala bentuk perkara Bid’ah, sama saja
apakah yang menciptakan itu adalah pelakunya atau telah ada pendahulunya”.1247
Dari Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:
ْ ْ َ َ َ ‫َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ً َْ َ ُ ْ ً َ ََْ َ َْ ُ ﱠ َ َ َ َ َ ﱠ‬
‫ ﻻ ُيق َب ُل ِمن ُه َع ْد ٌل‬،‫اس أ ْج َم ِع ن‬
ِ ‫فمن أحدث حدثا أو آوى مح ِدثا فعلي ِه لعنة ِ واﳌﻼ ِئك ِة والن‬
ٌ َ َ َ
‫ص ْرف‬ ‫وﻻ‬
“Siapa saja yang membuat-buat perkara baru dalam urusan agama, atau melindungi
pelaku bid’ah, maka baginya laknat Allah, laknat para malaikat dan seluruh manusia.
Dan Allah tidak akan terima ibadah wajib dan ibadah ibadah sunnah dari nya”.1248
Berkata Imam Hasan Al-Basri t:
َ ْ
‫اح ِب ال ِب ْد َع ِة ش ْ ًئا‬ َ ْ ُ‫َ ََْ ﱠ‬
ِ ‫ﻻ يقب ُل ِمن ص‬

1245
Adwaul Bayan, 8/510
1246
HR. Muslim (no. 1718)
1247
Syarah Shahih Muslim li An-Nawawi 12/16, Fathul Mun’im Syarh Shahih Muslim 7/40.
1248
HR. Bukhari (no. 3179). Artinya kuburan bukan tempat Ibadah, baca Al-Quran, Yasinan, Tahlilan.
668 Mata Air Yang Jernih

“Allah tidak menerima ibadah apapun dari Ahli bid’ah”.1249


Kedua: Perbuatan bid’ah jalan yang menghantarkan seseorang pada kesyirikan,
kekufuran dan kebinasaaan.
Betapa banyak orang yang melakukan “ziarah kubur” justru terjerumus pada
pengkultusan kuburan, menghiasi kuburan-kuburan dengan bangunan dan dekorasi
yang beragam, beribadah dikuburan, sehingga kuburan lebih ramai dari pada masjid.
Merasa lebih nyaman dan khusyu’ dikuburan dari pada di masjid. Sebagian saudara kita
terjerumus pada tradisi jahiliyah, Allah k berfirman;
ْ َ َٰ ُ ْ ُ ْ ُ َ َ ‫ان ل ْل ُم ْشرك َن َأن َ ْع ُم ُروا َم َساج َد ﱠ َشا د‬
‫أنف ِس ِ م ِبالكف ِرۚ أول ِئ َك َح ِبطت‬ ٰ َ ‫ين َع‬ ِ ِ ِ ِ ِِ
َ َ َ
ِ ‫ما‬
َ ‫ﱠ َم ْن َآم َن با ﱠ َو ْال َي ْوم ْاﻵخر َو َأ َق‬ ‫اج َد‬ َ َ ُُْ َ َ‫ﱠ‬ َ ُ َ ْ ُ ‫ﱠ‬ َ ْ ُُ َْ َ
‫ام‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫( ِإنما عمرمس‬17) ‫أعمال م و ِ الن ِار م خ ِالدون‬
َ ‫ش إ ﱠﻻ ﱠ‬َ ْ َ ْ ََ َ َ‫ﱠَ َ َ َ ﱠ‬
ِ ‫الصﻼة و آ ى الز اة ولم يخ‬
“Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang
mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia
pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka. Hanya yang memakmurkan masjid-
masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian serta
tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut pada seorangpun, selain
kepada Allah”. (QS. At-Taubah: 17-18)

Dari sahabat Abu Hurairah z, Rasulullah n bersabda:


َ ْ َُ ُ ُ ُْ ‫ﱠ‬ ْ ‫ﱠ َ َ َﱠ‬ َ َ َُ ُ َ َ
‫ورة ال َبق َر ِة‬ ‫ ف ِإ ﱠن الش ْيطان ُينف ُر ِم َن ال َب ْ ِت ال ِذي تق َرأ ِف ِيه س‬،‫ﻻ ت ْج َعلوا ُب ُيوتك ْم َمق ِاب َر‬
“Jangan engkau jadikan rumahmu seperti kuburan, karena syetan akan lari dari rumah
yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah”.1250
Berwisata kekuburan wali, kuburan raja dan keturunannya, kalau di Pesisir Selatan
ada destinasi Mande Rubiyah, yang mana tidak hanya sebatas cagar budaya daerah,
melainkan justru dijadikan lahan bisnis, proyek mengais secuil harta dunia dengan
praktek kesyirikan, melepas nazar dan bertawassul dengan roh pendahulu dari keluarga
raja. Meyakini air yang diberi Mandeh, mampu mencerdaskan anak yang bodoh dan
idiot, mengobati berbagai penyakit, namun justru Mandeh sendiri sang permberi air
berkah juga di timpa sakit reumatik yang tak kunjung sembuh. Ini mestinya menjadi
pelajaran bagi pengunjung yang ta’aasub dan fanatik. Kalau di tanah Jawa, tradisi
meramaikan kuburan-kuburan wali, dengan aneka tawaran servis dari berbagai biro dan
travel bergengsi, menawarkan ziarah, namun bukan ziarah. Sesampai dikuburan justru
mereka beribadah dan meminta berkah ke wali yang sudah mati. Bahkan ada team
khusus yang diupah untuk membaca al-Quran di lingkungan kuburan.

1249
Syarh Ushul Al-‘Itiqad 1/157, Imam Al-Laalikai
1250
Shahih Muslim (no. 780)
Mata Air Yang Jernih 669

Meyakini tempat dan benda tertentu membawa berkah, dan ini nyata kesyirikan.
Islam menutup semua celah yang bisa membuat seorang jatuh pada kesyirikan. Dalam
Islam tidak ada pohon, batu dan tempat keramat. Pengkultusan selain Allah k adalah
tabi’at perangai masyarakat jahiliyah. Wajib kita jauhi.
Dari Abi Waqid Al-Laitsi z beliau berkata:
َ َ َ ُ ْ ُْ ّ َ َ ََ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ ﱠ َ ُ َ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ِح ن أ ى خ ْي َ َ َم ﱠر ِ َ َر ٍة ُ َع ِل ُق اﳌش ِركون َعل ْ َ ا أ ْس ِ َ َ ُ ْم‬ ‫أن رسول ِ ص‬
َ ْ َ َ َ َ ُ ‫ُي َق‬
ٍ ‫ ذات أنو‬:‫ال ل َ ا‬
‫اط‬
“Rasulullah n berangkat menuju Khaibar, beliau melewati sebatang pohon yang
orang-orang musyrik terbiasa menggantungkan senjata mereka di pohon itu. Pohon itu
dikenal dengan “Zaatu Anwat”. Maka sebagian para sahabat g berkata:
َ ‫ َ َذا َك َما َق‬، ُ َ ‫ ﱠ ُ َأ ْك‬:‫ال‬
ْ : َ ‫ال َق ْو ُم ُمو َ ُﳌو‬
‫}اج َع ْل‬ َ ‫اط َف َق‬
ٍ
َ ‫ات َأ ْن‬
‫و‬
َ َ َ َ ْ َ ْ ‫َ َ ُ َل ﱠ‬
‫ اجعل لنا ذ‬، ِ ‫يا رسو‬
ِ
ُْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ‫َ َ َ ً َ َ َ ُ ْ َ ٌ َ َ ْ َ ُ ﱠ‬
‫لنا ِإل ا كما ل م ِآل ة{ ل ك ن سنة من ان ِقب ِلكم‬
“Wahai Rasulullah, buatkan pula untuk kami “Zaatu Anwat”. Maka Rasulullah n
berkata: “Allahu Akhbar”! Ini persis seperti yang dikatakan bani Israil kepada Musa:
"Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka
mempunyai beberapa tuhan (berhala)". (QS. Al-A’raf: 138). Sungguh kalian benar-
benar akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian”.1251
Dari ‘Abis bin Rabi’ah t, suatu kali Khalifah ‘Umar bin Khattab z mencium
Hajar Aswad dan berkata:
ُ َ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َ َ ْ َ ْ ُ َﱠ َ َ َ ٌ َ َ ُ ﱡ َ َ َْ َ ُ ََ ْ َ َّ َ َْ ُ ﱠ ﱠ َﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم ُيق ِّبل َك‬ ‫ ولوﻻ أ ِ ي رأيت الن ِ ص‬،‫ ﻻ تضروﻻ تنفع‬،‫ لقد ع ِلمت أنك ر‬،‫ﷲ‬ ِ ‫و‬
َ
ُْ َ
‫َما ق ﱠبلت َك‬
“Demi Allah !, Sungguh aku tahu bahwa engkau adalah batu, tidak bisa memberi
mudharat dan tidak pula mampu mendatangkan manfaat. Seandainya aku tidak melihat
Rasulullah n menciummu, maka aku tidak akan menciummu”.1252

Berkata Muhammad bin Waddah t, aku mendengar Isa bin Yunus t mufti
penduduk Tarasus berkata:
َ َ ََ ‫ﱠ‬ َ ‫َ ْ ﱠ َ َ ﱠ ُ َ َ ْ ََ ﱠ ﱡ َ ﱠ‬ ‫َََ َُُْ ُ ْ َ ﱠ‬
‫ فقط َع َ ا ِﻷ ﱠن‬, ‫ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ‫اب ِبقط ِع ال ر ِة ال ِ بو ِ ع تح ا الن ِ ص‬
ِ ‫ط‬ ‫أمرعمربن ا‬
َ َ ْ ْ ُ َْ َ َ َ َ ََ ْ َ َ ‫ﱠ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ َ ﱡ‬
‫ فخاف عل ِ م ال ِفتنة‬, ‫الناس انوا يذ بون فيصلون تح ا‬

1251
Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (no. 37375) At-Tirmizi (no. 2180). Derajat hadist ini Shahih.
1252
HR. Bukhari (no. 1597) Muslim (no. 1270)
670 Mata Air Yang Jernih

“Umar bin Khattab memerintahkan untuk menebang pohon yang dibawahnya Nabi n
menerima janji setia (Syajaratu ridhwan). Beliau menebangnya karena banyak manusia
pergi kesana dan shalat di bawahnya, hal itu membuat beliau kahwatir akan terjadi
fitnah kesyirikan menimpa mereka”.1253
Jika batu Hajar Aswad merupakan batu terbaik yang turun dari Surga, dan pohon
syajaratu ridhwan sebagai situs sejarah Islam, di tebang karena berpotensi menjadikan
ummat terjatuh pada perbuatan pengagungan, ghuluw dan syirik, bagaimana lagi
dengan selain keduanya. Seperti perbuatan sebagian ummat Islam naik mendaki ke Gua
Hira’ tempat Rasulullah n pertama menerima wahyu di Mekkah, dan melakukan
shalat 2 raka’at di dalam cela lobang yang sempit dengan berdesak-desakan dan rela
antrian. Subhaanallah, perbuatan ini adalah bid’ah.
Demikian juga sikap mengutamakan perasaan, logika orang lain diatas perkataan
Allah k dan Rasul-Nya, menomor-duakan dalil diatas tradisi akan menyebabkan
kebinasaan, memecah persatuan dan melemahkan kekuatan kaum muslimin. Dari Iyas
bin Salamah bin Al-Akwa’ t dari ayahnya dia menceritakan:
ُ ‫ َﻻ َأ ْس َتط‬:‫ال‬
،‫يع‬ َ ‫ق‬
َ َ َ ْ ُ َ ََ
‫ك‬ ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫ل‬ :‫ال‬‫ق‬ ‫ف‬ ، ‫ه‬ ‫ال‬ َ ‫ﷲ َع َل ْيه َو َس ﱠل َم ش‬
‫م‬ َ ‫َأ ﱠن َر ُج ًﻼ َأ َ َل ع ْن َد َر ُسول ﷲ‬
ُ ‫صﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ََ ََ َ َ َ َ ُْ ْ ‫َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ََ َ ُ ﱠ‬
‫ فما رفع ا ِإ ِف ِيه‬:‫ قال‬، ‫ ما منعه ِإﻻ ال ِك‬،‫ ﻻ استطعت‬:‫قال‬
“Seorang lelaki makan dengan tangan kiri di dekat Rasulullah n, kemudian Rasulullah
berkata kepadanya: “Makanlah dengan tangan kananmu. Orang itu berkata: “Aku tidak
sanggup”. Rasulullah n bersabda: “Tidak, sungguh engkau bisa melakukannya”. Tidak
ada yang menghalanginya kecuali kesombongan. Perawi berkata: “Maka setelahnya
orang itu tidak mampu lagi mengangkat tangannya ke mulutnya”.1254

Dari Abdullah bin Mas’ud z, Rasulullah n bersabda:


‫ط ﱠ‬ ُ ْ َ َ ّ َ ْ َُ َُْ ْ
‫اس‬
ِ ‫الن‬ ‫ وغم‬،‫ال ِك بطر ا ِق‬
“Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”. 1255
Berkata Imam Ahmad bin Hambal t:
ََ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ‫َ ْ ﱠ‬
‫ﷲ ف ُ َو َع شفا َ لك ٍة‬
ِ ‫من َ َرد ح ِديث َرسو ِل‬
“Siapa yang menolak hadist Rasulullah, maka ia berada di tepi kehancuran”.1256
Disebutkan oleh Imam az-Zahabi t dalam kitab as-Siyar,

1253
Al-Bida’ 2/88 (no. 102) Imam Muhammad ibnu Waddhah al-Qurtubhi (w. 286 H)
1254
HR. Muslim (no. 2021)
1255
HR. Muslim (no. 91)
1256
Mausuu’ah Mawaqif As-Salaf fii Aqidah wa Al-Manhaj 10/207
Mata Air Yang Jernih 671

َ ََ ٌ َ ‫َح ﱠد َث َأ ُبو ُم َعاو َ َة ﱠ‬


َ ‫ ِ"ا ْح َت ﱠج َآد ُم َو ُم ْو َ " َف َق‬:‫الرش ْي َد ب َح ِد ْي ِث‬
?‫ فأ ْي َن ل ِق َي ُه‬:‫ال َر ُج ٌل ش ِرْ ف‬ ِ
ِ ِ
“Seorang ulama yang bernama Abu Mu’awiyyah ad-Darir t menyebutkan satu
hadist di hadapan Khalifah Harun ar-Rasyid t tentang “Perdebatan Nabi Adam
dan Nabi Musa ‘alaihimassalam”1257, maka seseorang pembesarnya berkata; “Dimana
mereka bertemu”?
Maka Harun ar-Rasyid t marah, beliau ingin menghukumnya dan berkata:
َ ْ ‫ َب ِاد َر ٌة م ْن ُه َيا َأم‬:‫ال َأ ُبو ُم َعاو َ َة ُ َس ِّك ُن ُه َو َ ُق ْو ُل‬
َ ‫ َف َما َز‬.‫طع ُن ا َ ِد ْي ِث‬ ٌ ‫ف زْند‬
َ ‫يق َي‬ َ ْ ‫ّ َْ َ ﱠ‬
ِ ِ ‫النطع والسي‬ ِ
ِ ِ ِ ِ
َ‫اﳌُ ْؤمن ْ َن! َح ﱠ َس َكن‬
ِِ
“Datangkan kulit dan pedang. Sungguh dia adalah Zindiq (Pura-pura beriman), dia
telah meremehkan Hadist”. Maka Abu Mu’awiyyah t berusaha menenangkan
Khalifah t dan berkata; “Mungkin dia keceplosan wahai Amirul Mukminin!
Sampai hilang kemarahan Khalifah’.1258
Demikian sikap tegas seorang pemimpin kaum muslimin, yang sangat
memuliakan Rasulullah n, dan menindak tegas orang-orang yang mencurigai Hadist
Rasulullah n, dengan mendahulukan akal dan perasaan dalam beragama.

Ketiga: Pelaku bid’ah seakan menandingi syariat Allah k dan Rasul-Nya.

Orang-orang yang menambah dan membuat ajaran baru dalam Islam yang keluar
dari tuntunan Nabi n, maka dia telah membuat syariat tandingan bagi Allah k, dan
seakan menuduh Rasulullah n berkhianat dalam menyampaikan risalah. Dari Abdul
Malik ibnu Abdil Aziz ibnu Al-Majisyun t, aku mendengar Imam Malik bin Anas
t berkata:
َ َ ّ َ َ َ ‫ﱠُ ََْ َ َ ﱠ‬ ‫َ َْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ً ََ َ َ َ َ ً َ َ َ َ ﱠ ُ َ ﱠ ً َﱠ‬
،‫الر َسالة‬
ِ ‫علي ِه وسلم خان‬ ‫ زعم أن محمدا ص‬،‫اﻹسﻼ ِم ِبدعة يرا ا حسنة‬ ِ ِ ‫مَ ِن ابتدع‬
‫ِﻷ ﱠن ﱠ َ َي ُقو ُل‬
“Siapa saja yang membuat satu amalan bid’ah dalam Islam, dan dia memandang itu
baik, maka dia telah menuduh Nabi Muhammad n berkhianat dalam menyampaikan
risalah wahyu, karena Allah k telah berfirman:
َُ َُ ُ ْ َْ ْ
‫ال َي ْو َم أك َملت لك ْم ِدينك ْم‬

1257
Shahih Bukhari (no. 6614)
1258
Siyar A’lami an-Nubala 8/54. Harun Ar-Rasyid, adalah seorang khalifah umat Islam yang shaleh,
bertaqwa kepada Allah, Mujahid, mecintai ilmu dan ulama, Islam dimuliakan di masanya. Tidak seperti
yang di dongengkan buku “1001 malam” yang sering dikisahkan dengan Abu Nawas, seakan sosok
beliau adalah tamak dunia, pemain wanita, pemambuk. Maha suci Allah dari tuduhan dusta.
672 Mata Air Yang Jernih

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu”. (QS. Al-Maidah: 3)
ً ْ ُ ُ ََ ً ُ َ َ
‫ فﻼ َيكون ال َي ْو َم ِدينا‬،‫ف َما ل ْم َيك ْن َي ْو َم ِئ ٍذ ِدينا‬
“Apa yang tidak bagian dari agama Islam pada masa itu, maka pada hari ini juga bukan
bagian dari agama Islam”.1259
Dengan dasar ini, tidak ada Bid’ah Hasanah dalam Islam. Sesuatu yang telah
sempurna jika ditambah akan mengurangi nilai. Jika dikurangi akan menjadikan cacat
dan jatuhnya harga. Siapa saja membuat keyakinan dan cara-cara baru dalam islam
yang tidak sesuai keterangan wahyu, maka dia telah mendustakan Allah kdan Rasul-
Nya, dan merasa lebih hebat, lebih hikmah dari Al-Khaliq dalam membuat syariat baru
untuk makhluk. Ini adalah adab yang sangat buruk terhadap Allah k. Berkata Imam
As-Syafi’i t:
َ ََ ً َ ْ َ
‫ فق ْد ش َر َع‬- ‫ َ ْع ِ ِب ْد َعة‬- ‫است ْح َس َن‬ ‫م ِن‬
“Siapa yang menyangka baik suatu bid’ah, maka dia telah membuat syariat baru”.
Manhaj dan prinsip pokok para ulama salaf dalam bergama adalah berpegang
dengan dalil dan atsar yang shahih, bukan dalih dan hawa nafsu, bukan pula fanatik
buta pada tuan guru. Tetapi mereka sangat memuliakn wahyu diatas segala-galanya.
Berkata Imam Sufyan at-Tsauri t:
ْ َ ََ ‫ﱠ‬ ْ َ ‫ْ َ َ َ َﱠ‬
‫استط ْعت أﻻ ت ُح ﱠك َرأ َس َك ِإﻻ ِبأث ٍر؛ فاف َع ْل‬ ‫ِإ ِن‬
“Jika engkau mampu untuk tidak menggaruk (menyisir) rambutmu kecuali ada
petunjuk atsarnya, maka lakukanlah”.1260

Imam Ahlu Sunnah Abu Abdillah Ahmad bin Hambal t berkata:


َ َ ُ ْ ‫ﱠ‬ ْ ْ ‫َ َ ُﱡ‬ َ ْ ْ َ َ ْ
‫َرأ ُي اﻷ ْوزا ِ ْ َو َرأ ُي َم ِال ٍك َو َرأ ُي أ ِ ْي َح ِن ْيفة ل ُه َرأ ٌي َو ُ َو ِعن ِد ْي َس َو ٌاء َو ِ ن َما ا ُ ﱠ ة ْ اﻵث ِار‬
“Pendapat Imam Al-Auza’i, Malik dan pendapat Abu Hanifah, semuanya hanyalah
pendapat, bagiku semuanya sama. Yang menjadi hujjah untuk dipegang hanyalah
Atsar”.1261
Imam Abu ‘Amr al-Auza’i t berkata:
ْ َ ُ
‫ َو ِ ْن َز ْخ َرفوا ل َك ِبال َق ْو ِل‬،‫الر َج ِال‬ َ ‫ َ ﱠي‬،‫اس‬
ّ ‫اك َو َآر ِاء‬ ‫ََْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ََ َ َ ﱠ‬
ُ ‫الن‬
ِ ِ ‫و‬ ‫ و ِ ن رفضك‬،‫عليك ِبآث ِارمن سلف‬

1259
Al-I’tisham 1/65
1260
Al-Jaami’ li adaabi ar-Rawi wa as-Saami’ 1/78. Imam Khatib Al-Baghdadi
1261
Jaami’ Bayanu ‘ilmi wafadlihi 2/149, Abu Yusuf bin Abdillah Ibnu Abdil Barr al-Qurtuby (w. 463 H)
Mata Air Yang Jernih 673

“Wajib bagimu berpegang teguh dengan ilmu yang diwariskan as-Salaf meskipun
manusia menentangmu, dan berhati-hatilah dari logika-logika para tokoh yang
menyimpang, meskipun mereka menghias untukmu dengan kata-kata yang indah”.1262
Berkata Imam Ahmad bin Hambal t:
ْ ْ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬
‫ َوا ِﻹق ِت َد ُاء‬،‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ْ ُ ُ َ ْ َ ََْ َ َ َ ُ ‫ُ ُ ْ ُ ﱡ ﱠ ْ ََ َ ﱠ َ ﱡ‬
ِ ‫أصول السن ِة ِعندنا التمسك ِبما ان علي ِه أ اب َرسو ِل‬
‫ﷲص‬
ٌ َ ََ َ َ َ ْ ‫ْ ََ ْ ُ ْ َ َُ ﱡ‬
‫ضﻼلة‬ ِ ‫ و ل ِبدع ٍة ف‬،‫ِ ِ م وترك ال ِبد ِع‬
“Pokok-pokok sunnah menurut kami adalah berpegang teguh dengan jalan Para
Sahabat Rasulullah, mencontoh mereka, meninggalkan bid’ah, dan setiap bid’ah pasti
sesat”.1263
Sungguh amat disayangkan dalam urusan agama Islam, semua orang mau berbicara
dan berpendapat walau dia bukan ahlinya. Majlis ceramah tidak jarang hanya di penuhi
dengan lelucon dan gelak tawa yang hampa dari ilmu dan bimbingan wahyu. Muncul
para khatib karbitan dan penceramah yang tidak belajar agama, menjadi “alim yang
ditokohkan” ditengah orang-orang awam, menjamur menghiasi mimbar-mimbar
masjid. Berbicara hanya menurut logika, menolak kebenaran dengan ukuran akal dan
perasaannya. Berkata Sahabat ‘Ali bin Abi Thalib z:
َ ‫ َو َق ْد َر َأ ْي ُت َر ُسو َل ﱠ‬،‫ف َأ ْو َ ب ْاﳌَ ْ م ْن َأ ْع َﻼ ُه‬
ُ ‫صﱠ‬
‫ﷲ‬
ّ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ ْ‫َ ْ َ َ ّ ُ ﱠ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ‫الدين ِبالرأ ِي ل ان أسفل ا‬ ِ ‫لو ان‬
‫ُ ْﱠ‬ َ ََ ُ َ ْ َ َ ‫ََْ َ َ ﱠ‬
‫علي ِه وسلم يم ع ظا ِ ِرخفي ِه‬
“Sekiranya agama ini diukur dengan pendapat dan akal, maka mengusap telapak khuf
(kaos kaki dari kulit) lebih utama untuk disapu dari pada atasnya. Akan tetapi aku
melihat Rasulullah n menyapu bagian atasnya”.1264

Berkata Imam Malik bin Anas tentang gurunya Rabi’ah Al-Ra’yi t:


ْ َ ُْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ ٌ َ ُ ُ َ َ َ ً َ ً َ ُ ً ْ َ ُ َ َ َ َ
‫استف ِ َ َم ْن ﻻ ِعل َم‬ ‫ال ﻻ! َول ِك ِن‬ ‫ م ِص بة نزلت ِبك؟ فق‬:‫ ف ِقيل له‬،‫ب ى رِ يعة يوما ب اء ش ِديدا‬
ْ
‫ِعن َد ُه‬
“Rabi’ah suatu kali menangis dengan tangisan yang kuat. Kemudian dikatakan
kepadanya, “Apa ada musibah yang menimpamu? Rabi’ah menjawab: “Tidak !, akan
tetapi karena telah ditanya dan berfatwanya orang yang tidak memiliki ilmu sama
sekali”.1265
Para salaf dahulu jika datang kepadanya satu pertanyaan seakan mereka ditimpa
kesulitan. Iamam Malik t ditanya puluhan pertanyaan, hanya tiga atau empat

1262
As-Syari’ah 1/445, Imam Abu Bakar Al-Ajurry al-Baghdadi (w. 360 H)
1263
As-Sunan wa Al-Mubtadi’at 1/6, Muhammad bin Ahmad Al-Hawamidi
1264
HR. Abu Dawud (no. 162) dishahihkan Syaikh Al-Albani
1265
Al-Hawadits wa Al-Bida’ 1/145 Imam At-Turtusyi. Al-I’tisham 2/173
674 Mata Air Yang Jernih

pertanyaan yang di jawab. Hari ini trend berfatwa justru menjadi kebanggaan bagi yang
tidak punya ilmu, semua ingin komentar berbicara agama, ibu-ibu dan para artispun
tidak ketinggalan ikut berfatwa, padahal kerusakan yang ditimbulkan lebih besar dari
pada kemaslahatan.
Namun sebagian kalangan, dengan munculnya penceramah kocak dan lawakan,
ahlu bid’ah, ar-Ruwaibidhah memadati forum mimbar dan viral media sosial dengan
fatwa yang nyeleneh, mengajarkan aqidah rusak, menghalalkan yang haram, bahkan
preman dan banci (bencong) pun berceramah ngaur justru didengar, diminati, diundang
ke forum-forum mereka, dan dijadikan setandar untuk membantah kebenaran. Mereka
telah mengotori hati dan ikut andil mengotori agama dengan fitnah dan syubuhat. Oleh
karenanya wajib bagi setiap muslim untuk bersikap kritis jangan jumud, berhati-hati
(selektif) dalam mengambil ilmu dan mencari rujukan dalam perkara agama. Jika
urusan kesehatan kita mesti mencari dokter yang pakar, jika perlu spesialis dibidangnya,
harusnya untuk agama dan akhirat kita jauh lebih selektif.

Ketiga: Pelaku Bid’ah dilaknat oleh Allah k, Para Malaikat, dan seluruh makhluk.

Dari sahabat ‘Ali bin Abi Thalib z, Rasulullah n bersabda:


َ َ ‫َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ً َْ َ ُ ْ ً َ ََْ َ َْ ُ ﱠ َ َ َ َ َ ﱠ‬
‫اس أ ْج َم ِع ن‬
ِ ‫فمن أحدث حدثا أو آوى مح ِدثا فعلي ِه لعنة ِ واﳌﻼ ِئك ِة والن‬
“Siapa saja yang melakukan perkara baru dalam agama, atau melindungi pelaku bid’ah,
maka baginya la’nat Allah, laknat para malaikat dan seluruh manusia”.1266
Maksud melindungi pelaku bid’ah yaitu ikut mendukung, meramaikan, melariskan
perbuatan bid’ahnya, atau menghalangi seseorang da’i yang ingin membantah, dan
berdakwah kepadanya.1267
Dizaman medsos hari ini, kita temukan ramainya para pembenci dakwah Sunnah
as-Salafiyyah, mereka membuat channel, akun-akun bodong penebar fitnah dan
kedustaan mengatasnamakan dakwah untuk merusak. Aksi pelecehan dan pelesetan di
dunia maya kian tak terbendung (Cyberbullying), pencemaran nama baik, sengaja
memotong video ceramah, mengirim mata-mata dikajian-kajian tertentu, untuk mencari
fitnah dan menebar kebencian. Para netizen ikut berkomentar, memanasi, membakar,
merusak, unjuk rasa membela bid’ah dan kebathilan hanya dengan modal semangat dan
perasaan.
Inilah yang membuat lemah ummat ini, hadirnya sosok munafik yang curang,
merusak dari dalam untuk kepentingan tertentu, menuduh dakwah As-Sunnah As-
Salafiyyah dengan tuduhan Islam radikal1268 dan memecah, tanpa cros-chek dan ogahan

1266
HR. Bukhari (no. 3179) Muslim (no. 1366)
1267
Lihat Ta’liq Mustafah Al-Bagha di dalam Shahih Bukhari pada Hadits yang sama.
1268
Radikal jika yang dimaksudkan dakwah yang berpegang teguh dengan norma Al-Quran dan
petunjuk Rasulullah, maka kalimat ini tidak tepat. Namun Radikal adalah dakwah yang suka
mengkafirkan pemerintah yang sah, hobbi demo, caci maki penguasa didepan umum dan kudeta.
Mata Air Yang Jernih 675

musyawarah. Kita berselisih membela budaya yang salah bahkan kekufuran, namun
mencurigai dan menuduh kebenaran yang datang dari Allah dank dan Rasul-Nya.
َ ُ ََ َ‫ََ ُ ﱠ‬
ْ ‫ول ُه َوَﻻ َت َن َاز ُعوا َف َت ْف َش ُلوا َو َت ْذ َ َب ر ُح ُك ْم ۖ َو‬
‫اص ُ وا ۚ إ ﱠن ﱠ َ َم َع ﱠ‬
‫الص ِاب ِر َن‬ ِ ِ ِ ‫وأ ِطيعوا ورس‬
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan,
yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfal: 46)

Keempat: Pelaku bid’ah akan di halangi dari telaga Rasulullah n di hari kiamat

Dari Sahl bin Sa’ad z, Rasulullah n bersabda:


‫ َل َ ُد َع َ ﱠ‬،‫ َو َم ْن َشر َب ِم ْن ُه َل ْم َي ْظ َم ْأ َ ْع َد ُه َأ َب ًدا‬،‫ َف َم ْن َو َر َد ُه َشر َب ِم ْن ُه‬،‫َأ َنا َف َر ُط ُك ْم َع َ ا َ ْوض‬
ِ ِ ِ ِ
ْ‫ال َب ْي َو َ ْي َ ُ م‬
ُ َ‫ ُث ﱠم ُيح‬،‫ام َأ ْعر ُف ُ ْم َو َ ْعر ُفو ي‬
ٌ ‫َأ ْق َو‬
ِ ِ ِ ِ
“Aku mendahului kalian di telaga. Siapa saja yang menghampirinya pasti akan minum
dari nya, siapa yang minum dari telaga, niscata dia tidak akan haus selama-lamanya.
Kemudian di nampakkan kepadaku beberapa kaum, aku kenal mereka dan mereka
mengenaliku, tiba-tiba dihalangi antara aku dan mereka. kemudian aku berkata:
َ ً ً ََُ ُ ََ ‫ﱠُ ْ ّ َُ َ ُ ﱠ‬
‫ ُ ْ قا ُ ْ قا ِﳌ ْن َب ﱠد َل َ ْع ِدي‬:‫ فأقو ُل‬،‫ ِإن َك ﻻ ت ْد ِري َما َب ﱠدلوا َ ْع َد َك‬:‫ال‬‫ فيق‬، ِ ‫ِإ م ِم‬
“Sungguh mereka adalah umatku. Seketika dikatakan kepadaku: “Sungguh engkau
tidak mengetahui apa yang telah mereka ganti dalam urusan agama setelah engkau tiada.
Maka akupun berkata: “Menjauhlah, menjauhlah siapa saja yang merubah-rubah ajaran
agama setelah aku tiada”.1269
Alangkah sedihnya ketika seseorang diusir dari telaga Rasulullah n, dipuncak
kehausan dibawah terik panas nya matahari setelah sekian lama berdiri, maka satu-
satunya jawaban adalah meminum telaga Rasulullah n. Namun pelaku bid’ah pada
hari itu diusir sebagai penghinaan untuk mereka. semoga Allah k lindungi kita dari
perbuatan bid’ah.
Kita memohon kepada Allah semoga kita dan seluruh umat Islam yang beriman dan
Ittiba’ kepada Nabi n diberikan kesempatan untuk meminum telaga beliau n. Berkata
Syaikhul Islam t dalam Qasidah Al-Lamiyah;
‫ﱠ‬
‫ض ال ِذ ْي‬ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ‫َو ُأق ﱡرب‬
ِ ‫اﳌ ِان وا َو‬ ِ ِ ِ
َ
ْ ُ ْ ّ
‫أ ْر ُج ْوا ِبأ ِ ْي ِمنه ِر ا أ َ ُل‬
Aku meyakini adanya mizan dan telaga Rasulullah

1269
HR. Bukhari (no. 7050) Muslim (no. 249)
676 Mata Air Yang Jernih

Yang aku berharap minum air telaga pertama kali menghilangkan dahagaku

Kelima: Sulitnya pelaku bidah untuk bertaubat.


Mayoritas para pelaku bid’ah melakukan ritual ibadah yang baru, merasa bahwa
itulah kebenaran, maka sulit untuk bertaubat. Berbeda halnya dengan pelaku maksiat,
mereka sadar bahwa minum tuak, zina, judi itu di larang, sehingga mereka melakukan
maksiat diatas kesadaran bahwa itu perbuatan salah dan menyimpang, ada
kemungkinan suatu saat dia akan bertaubat. Berbeda hal nya dengan pecandu bid’ah.
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n bersabda:
َ ُ
‫اح ِب ِ ّل ِب ْد َع ٍة َح ﱠ َي َد َع ِب ْد َعت ُه‬ َ ْ َ َ َْ ‫ﱠ َ َ َ َ ﱠ‬
ِ ‫ِإن ﷲ ب التو ة عن ص‬
“Sungguh Allah tidak menerima taubat setiap pelaku bid’ah, sampai dia meninggalkan
perbuatan bid’ahnya”.1270

Berkata Imam Sufyan At-Tsauri t;


َْ
‫س ِم َن اﳌ َع ِص ﱠي ِة‬ ‫ل‬ ْ ‫ْالب ْد َع ُة َأ َح ﱡب إ َ إ‬
‫ب‬
ِ
ِ ِ ِ ِ
“Bid’ah lebih di cintai oleh Iblis dari maksiat”.

Abu Sa’id Al-Asaj t menambahkan:


ُ ‫َ َﻷ ﱠن ْاﳌَ ْعص ﱠي َة ُي َت‬
ُ ‫اب م ْ َ ا َو ْالب ْد َع َة َﻻ ُي َت‬
‫اب ِم ْ َ ا‬ ِ ِ ِ
“Karena perbuatan maksiat mudah untuk bertaubat, adapun pelaku bid’ah sulit
bertaubat (karena merasa benar)”.1271
Sufyan At-Tsauri t berkata:
ْ ْ ْ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ َْ ََ َ ‫ﱠ‬ ‫إ َذا ُذ ِك َر ﱠ‬
‫ َول ِك ِن انظ ْر ِإ ق ْو ِل أ ْ ِل ال ِعل ِم َوال َعق ِل‬،‫الر ُج ُل ال ِذ ْي َمات فﻼ تنظ ْر ِإ ق ْو ِل ال َع ﱠام ِة‬ ِ
“Jika disebutkan tentang seorang tokoh yang meninggal, maka jangan lihat perkataan
umumnya manusia tentangnya, namun lihatlah bagaimana perkataan para ulama dan
orang berakal tentangnya”.1272
Keenam: Perbuatan Bid’ah menimbulkan perpecahan sesama kaum muslimin,
meruntuh ukhuwah Islamiyah, dan membuat umat lemah terhina di hadapan musuh.
Sunnah itu menyatukan ummat, sedangkan bid’ah sember perpecahan. Namun
terkadang, ketika ada seruan untuk beragama sesuai petunjuk Al-Quran dan Sunnah,

1270
Kitab Al-Bida’ 1/143 Ibnu Wadhah. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib (no. 54).
1271
Zammu Al-Kalam 5/121, Abu Ismail Al-Harawi (w. 481 H), Al-I’tisham 1/214 Imam As-Syatibi
1272
Hilyatu Al-Auliya 8/33
Mata Air Yang Jernih 677

maka ahlu bid’ah kebakaran sorban. Mereka merasa risih dan terganggu karena mega
proyek mereka terusik, yang boleh jadi berakibat kepada merosotnya ekonomi.
Sikap fanatisme buta kepada mazhab, aliran, adat-istiadat, budaya, kearifan lokal,
sikap beragama yang bersumber dari mimpi, ajaran tuan guru yang menerima wangsit
di gunung Kidul. Hal yang seperti inilah yang membuat kaum muslimin terpecah, saling
curiga dan menghujat, membakar masjid dan pesantren, bahkan tidak jarang api
permusuhan menyala yang pada akhirnya berujung pertumpahan darah.
Ditambah dengan maraknya upaya-paya untuk memecah Islam dari dalam, oleh
sebagian kaum munafik, mereka ciptakan wacana Islam Nusantara, Islam Indonesia,
Islam melayu, Islam Minang Kabau, dan disaat yang sama mereka membenci Islam
Arab sekaligus negara Arab Saudi. Ini adalah rasisme, upaya pemetaan dan kapling
yang memecah. Tidak ada Rasisme dalam Islam. Tidak ada Namanya Islam arab. Islam
itu satu untuk seluruh bangsa. Pokok Aqidah dan Ibadah dalam Islam semuanya sama,
tidak ada beda antara ajaran Islam Indonesia, Arab, dan bangsa lainnya.
Rasulullah n diutus untuk meng-Islamkan dunia, bukan meng-Arabkan dunia.
islamisasi itu dengan menjadikan Islam sebagai acuan kebenaran. Budayakan Islam,
jangan Islamkan budaya.
Kita melihat slogan “Islam Arab” dan sikap membenci negara Arab Saudi tanah
kelahiran Nabi n, adalah upaya untuk memisahkan antara Islam dengan penganutnya,
seakan aturan Islam itu diserahkan kepada budaya masyarakat dan suku masing-masing.
Sehingga lahirlah gagasan sekularisme, syariat azan dan shalat dengan bahasa daerah.
Teriakan politis salah seorang kiyai tokoh aswaja hadaahullah mengatakan; Ciri
khas Ahlu Sunnah itu yang shalat subuhnya qunut, takbiratul ihram baca ushalli, habis
shalat zikir berjamaah, kalau ada keluarga mati ada kenduri dan tahlilan, rabi’ul
awwal maulid, bulan rajab isra’ mi’raj, senang ziarah kubur”.
Demikianlah lisan-lisan yang berdusta, mengadu domba, mengukur Islam dan ahlu
sunnah dari amalan furu’ dan khilafiyyah, bahkan ritual bid’ah yang ber-aroma syirik
kepada Allah k. Ingin memaksakan sesuatu untuk memecah ummat, menyuburkan
sentiment dan fanatisme kelompok untuk kepentingan pribadi.
Islam itu dikenal dengan ushul pokok aqidah dan ibadah, bukan dengan perkara
khilafiyyah dan bid’ah. Islam itu dari Allah dan Rasul-Nya yang kita wajib berpegang
dengan Al-Quran dan Sunnah, sesuai yang difahami para sahabat g.
َ ْ ُْ ََ َ ‫ﱠ‬ ََ َ َ ُ َْ ٰ ُ
‫ﱠ ِ ۚ َع ٰ َب ِص َ ٍة أنا َو َم ِن ات َب َع ِ ۖ َو ُس ْب َحان ﱠ ِ َو َما أنا ِم َن اﳌش ِر ِك ن‬ ‫ق ْل َ ِذ ِه َس ِ ي ِ أدعو ِإ‬
“Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku
mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku
tiada termasuk orang-orang yang musyrik". (QS. Yusuf: 107)
َ ْ َ َ ُ َ ً َ ْ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َْ َ ْ َ ّ ُ ّ‫َ ﱠ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ ُ ّ ﱠ‬
‫اب َ غتة َو أنت ْم ﻻ ش ُع ُرون‬ ‫و ات ِبعوا أحسن ما أ ِنزل ِإليكم ِمن رِ كم ِمن قب ِل أن يأ ِتيكم العذ‬
678 Mata Air Yang Jernih

“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu,
sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya”.
(QS. Az-Zumar: 55)
َ َ َ َ ‫َ َ ّ َ ْ َْ َ ﱠ ْ َ ََ َﱠ ْ َ ْ َ َ ﱠ‬ َ ‫ُث ﱠم َج َع ْل َن‬
ٰ َ ‫اك َع‬
‫ين ﻻ َ ْعل ُمون‬‫ش ِر ع ٍة ِمن اﻷم ِرفات ِبع ا وﻻ ت ِبع أ واء ال ِذ‬
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-
orang yang tidak mengetahui”. (QS. Al-Jatsiyah: 18)
Semua budaya, perkataan guru, kiyai, ulama, habaib siapapun dia, mesti ditimbang
dengan Al-Quran dan As-Sunnah diatas pemahaman sahabat, jika sesuai maka itulah
kebenaran, jika bertolak belakang, yang satu di darat, yang lain di laut, maka tinggalkan
kebatilan, bersatulah diatas kebenaran wahyu bukan pembenaran.
َ َ ‫ون ﱠن م َن ْاﳌُ ْم‬
‫ين‬
َ ُ َ ََ َ ّ‫ﱠ‬
‫ك‬ ‫ت‬ ‫ﻼ‬‫ف‬ ۖ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫اْ َ ﱡ‬
‫ق‬
ِ ِ ِ ‫ر‬ ِ
“Kebenaran itu adalah dari Rabb-mu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu”. (QS. Al-Baqarah: 147)
َ ‫ُ َ َﱠ‬ ُ َ ُ ‫ﱠ‬
‫ات ِب ُعوا َما أ ِنز َل ِإل ْيكم ِّمن ﱠرِّ ك ْم َوﻻ ت ِب ُعوا ِمن ُدو ِن ِه أ ْو ِل َي َاء‬
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti
pemimpin-pemimpin selain-Nya”. (QS. Al-A’raf: 3)
Beragama sesuai normatif dan syariat yang datang dari wahyu, itulah sejatinya
persatuan. Adapun beragama dengan hawa nafsu, fanatic golongan dan mazhab, maka
itulah sumber perpecahan dan perseteruan antar umat Islam. Kita wajib membela Islam
dan kebenaran, bukan ta’assub mazhab dan golongan. Fanatic kepada mazhab,
kelompok dan tokoh, justru memicu seseorang untuk berdusta dan melakukan apapun
untuk membela mazhab dan tokohnya. Ini realita.
Disebutkan oleh Imam Ibnu Al-Jauzi dalam Al-Maudu’at (kumpulan hadist-hadist
palsu), bagaimana simpatisan mazhab dan tokoh, dari orang-orang Khurasan dan Iraq,
yang begitu taklid kepada mazhab dan imamnya, mereka membuat riwayat-riwayat
palsu, produk kalangan sendiri, kemudian dinisbatkan kepada Nabi n;

Diriwayatkan oleh Al-Buriqy, dari Anas z, Rasulullah n telah berkata:


َ ُ َُ ٌ ُ َ ‫ُﱠ َُ ُ ُﱠ‬ َ َ َ َ ُ َُ ُ َ ‫َس َي ُك ْو ُن ُأ ﱠ‬
‫ال ل ُه ُم َح ﱠم ُد ْب ُن‬‫ال ل ُه أ ُبو َح ِنيفة ُ َو سراج أم ِ و كون ِ أم ِ رجل يق‬ ‫رجل يق‬ ‫م‬
ِ ِ
َ ‫ُأ ﱠم م ْن إ ْب ِل‬ ََ ‫ْ َ َ َ ﱡ‬
‫س‬ ِ ِ ِ ‫ِإد ِر س أضر ع‬
Mata Air Yang Jernih 679

“Akan datang seorang lelaki dari ummatku, Namanya Abu Hanifah. Dia adalah pelita
ummatku. Dan akan muncul seorang lelaki dari ummatku, Namanya Muhammad bin
Idris. Dia lebih berbahaya atas ummatku dari Iblis”.1273
Diriwayatkan ‘Ukasyah bin Muhammad, bahwa ada kaum muslimin, jika shalat,
mereka mengangkat tangan ketika ruku dan kembali dari ruku, maka keluarlah hadist :
َ َ َ َ ُ‫ﱡ‬ ْ ‫َم ْن َر َف َع َي َد‬
‫صﻼة ل ُه‬ ‫وع فﻼ‬
ِ ‫ك‬‫الر‬ ِ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
“Siapa yang mengangkat tangannya dari ruku’, maka tidak sah shalatnya”.1274
Demikianlah fitnah Ta’asshub dan fanatic buta untuk bela mazhab, tokoh dan
kelompok tertentu. Sebagaimana disebutkan oleh para ‘Ulama, bahwa dahulu di
Mekkah, juga pernah terjadi shalat fardhu dilakukukan 4 kali sesuai mazhab secara
bergantian. Berkata Imam Ibnu Al-Jauzi t;
‫ﱠ‬ َ ُ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ ََ َ َ ُ َْ َ
‫ ِل َع َد ِم‬،‫ ف ُ ْم َ ْست ْو ِحش ْون ِم ْن ِف ْع ِل ال ْ ِء‬،‫اس ق ْد غل َبت َع َع َم ِل ِ ْم ِبالش ْر ِع‬
‫عا َدات ﱠ‬
ِ ‫الن‬ ِ ‫ر أ يت‬
‫ﱠ‬ َ َ ْ
‫َج َرَ ِان ال َع َاد ِة ﻻ ِلن ْ ِ الش ْر ِع‬
“Aku melihat dalam realita, banyak adat-istiadat dan tradisi masyarakat justru
mengalahkan syari’at. Mereka merasa tidak enak melakukan sesuatu jika melanggar
adat, namun tidak risih melanggar syariat”.1275
Kita mencintai guru dan para ulama, akan tetapi kebenaran mesti kita cintai diatas
segala-galanya. Seorang muslim yang cerdas, akan mengikuti kebenaran, dan
mencintainya dari pada karib kerabat terdekat. Kita hilangkan rasa benci kepada
siapapun, namun jalan Allah k dan Rasul-Nya mesti lebih diutamakan. Inilah jalan
Islam yang shahih. Kita mencintai para ulama, namun jika diantara mereka tergelincir,
maka tidak boleh diikuti kekeliruan itu, apalagi menjadikan ucapan dan kesalahannya
sebagai dalih menolak kebenaran.

Imam Malik bin Anas t berkata:


‫ﱠ‬ َ ُ ‫َﱠ‬ ْ ُ َْ َ ً ُ َْ ْ َ َ ُ ‫ص‬ َ ‫َ ﱠ ﱠ ﱞ َ َ ُْ ٌ ََْ ﱠ‬
‫ﷲ َعل ْي ِه َو َسل َم‬ ِ ‫ م ِش ا ِإ ق ِ َرسو ِل‬, ِ ‫احب ذا الق‬
‫ﷲص‬ ِ ‫ما ِمنا ِإﻻ َراد وم ْردود علي ِه ِإﻻ‬
“Tidak seorang diantara kita kecuali pendapatnya bisa dipakai atau ditolak, kecuali
pemilik kubur ini. Dan beliau memberi isyarat ke kuburan Rasulullah n”.1276

Berkata Imam As-Syafi’i t:

1273
Al-Mauduu’aat 2/48-49, Imam Al-Jauzi t (w. 597 H)
1274
Al-Maudu’at, 2/97. Mereka membuat hadist palsu untuk membantah kebenaran.
1275
Saidhul Kahaatir, 1/243. Jamaluddin Abu Alfaraj Abdurrahman bin Al-Jauzi t
1276
Al-Baihaqi wa Mawqifuhu minal Ilhiyyaat 1/18, Ahmad bin Athiyyah, risalah doctoral.
680 Mata Air Yang Jernih

َ َ ‫ﱠ‬ َ
‫ﱠ ُ َعل ْي ِه َو َسل َم؛ ل ْم َي ِح ﱠل ل ُه‬
‫َﱠ‬ ْ ُ ْ َ ً ‫َ ْ َ َ ُْ ْ ُ ْ َ ََ َ ﱠ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ ﱠ‬
‫ﷲص‬ ِ ‫أجمع اﳌس ِلمون ع أن م ِن اس بان له سنة عن َرسو ِل‬
َ َ َ َ
‫أ ْن َيد َع َ ا ِلق ْو ِل أ َح ٍد‬
“Telah sepakat (ijma’) para ulama kaum muslimin, jika telah jelas bagi seseorang suatu
sunnah dari Rasulullah, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sunnah itu
karena perkataan seseorang”.1277
Berkata Imam Ahmad bin Hambal t:
ُ َ َ ُ ْ ُ ‫َ ﱠ‬ َ َْ َ ‫ً َ ﱠ‬ َُّ َ َُّ َ
‫ َوخذ ِم ْن َح ْيث أخذ ْوا‬،‫ﻻ تق ِل ْد ِ ْي َوﻻ تق ِل ْد َم ِال ا َوﻻ الشا ِف ِ ْ َوﻻ اﻷ ْوزا ِ ْ َوﻻ الث ْو ِر ْي‬
“Jangan kalian mengikut buta kepadaku, jangan taklid ke Imam Malik, Syafi’i, Al-
Auza’i, tidak juga Imam As-Tsauri. Tapi ambillah dari sumber yang mereka ambil”.1278

Berkata Imam Ibnu Qoyyim t muridnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t:


ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُْ َ
‫ َول ِك ِن ا َ ﱡق أ َح ﱡب ِإل ْينا ِمن ُه‬،‫اﻹ ْسﻼ ِم َح ِبي ُ نا‬
ِ ‫شيﺦ‬
“Syaikul Islam adalah orang yang kami cintai, namun kebenaran lebih kami cintai dari
pada beliau”.1279
Oleh karenanya, seseorang dikenali dan diikuti karena kebenaran yang ada padanya,
namun kebenaran tidak diukur dari seseorang. Segala puji bagi Allah k yang telah
menjadikan jalan dan sumber agama ini satu diatas Al-Quran dan Sunnah sesuai yang
difahami salaf shaleh terbaik. Lapanglah dada orang yang mengikuti, dan silahkan
enggan orang-orang yang benci.
Sungguh demi Allah, Tauhid dan Sunnah menyatukan manusia diatas jalan
kebenaran, sedangkan syirik dan bid’ah memecah manusia dari jalan yang
menyampaikan ke tujuan yang di ridhoi Pencipta.
Ketujuh: Orang yang melakukan bid’ah akan memperoleh transfer dosa orang-orang
yang mencontoh dan mengikuti bid’ahnya.
Bid’ah yang di ajarkan, baik dalam perkara ‘Aqidah dan ini yang paling berbahaya,
ataukah dalam hal ibadah yang tidak sesuai dalil dan tujuan nash syariat.
Dari Jarir bin Abdillah z, Rasulullah n bersabda:
َ ‫ان َع َل ْيه و ْز ُر َ ا َوو ْز ُر َم ْن َعم َل َ ا م ْن َ ْعده م ْن َغ ْ َأ ْن ُي ْ َت َق‬
‫ص‬
َ َ ً َّ َ ً َ ُ َْ ْ ‫ََ ْ َ ﱠ‬
‫اﻹسﻼ ِم سنة س ِ ئة‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ن سن‬ َ
‫وم‬
َ َ ْ
‫ِمن أ ْوز ِار ِ ْم ْ ٌء‬

1277
I’lamu al-Muwaqi’in 2/361. Dinukil dari sifat shalat Nabi 1/28
1278
A’lamu al-Muwaqi’in 2/302
1279
Maddariju As-Salikin 3/366
Mata Air Yang Jernih 681

“Siapa saja yang melakukan amal keburukan, maka dicatat baginya dosa dan semisal
dosa orang-orang yang mengamalkan perbuatan itu setelahnya, tanpa di kurangi
dosanya sedikitpun”.1280
Disetiap zaman, selalu ada upaya menjauhkan kaum muslimin dari syariat Islam
yang sebenarnya, usaha mengislamkan tradisi dan budaya, sehingga diyakini bagian
dari agama, propaganda kebencian kepada Arab Saudi yang digelari negara wahhabi,
sehingga muncul Islam nusantara, Islam liberal, Islam kejawen. Padahal Islam itu hanya
satu, yaitu Islam yang dibawa Rasulullah n sesuai yang diamalkan oleh para Sahabat.
Tidak ada Islam Arab, Islam Indonesia, Islam Amerika. Konsep Islam sama.
Ketujuh: Pelaku bid’ah wajahnya akan hitam di Hari Kiamat.
Muramnya wajah menunjukkan penyesalan dan ketakutan. Allah k berfirman:
ُ َُ ُ ُ َََ ْ ْ َ ‫َ ْ َ ََْ ﱡ ُ ُ ٌ ََ ْ َ ﱡ ُ ُ ٌ ََﱠ ﱠ‬
‫اس َو ﱠدت ُو ُجو ُ ُ ْم أكف ْرتم َ ْع َد ِإ َيما ِنك ْم فذوقوا‬ ‫يوم ت يض وجوه و سود وجوه ۚ فأما ال ِذين‬
َ َُْ ُ ُ َ ‫ْال َع َذ‬
‫اب ِب َما كنت ْم تكف ُرون‬
“Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang
hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka
dikatakan): "Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab
disebabkan kekafiranmu itu". (QS. Ali-Imran: 106)
Dari Sa’id bin Jubair t, dari Abdullah bin Abbas c beliau berkata:
ْ َ ُ ُ ُ ‫ﱡ ﱠ ََ ْ َ ﱡ‬ َ ُ ُ ُ ‫ََْ ﱡ‬
‫وه أ ْ ِل ال ِب ْد َع ِة‬ ‫وه أ ْ ِل السن ِة و سود وج‬ ‫ت يض وج‬
“Wajah yang putih berseri adalah ahlu sunnah, dan wajah yang hitam muram adalah
ahlu bid’ah”.1281
Hindarilah bermajlis dan mengambil ilmu dari pengusung bid’ah, Ilmu agama akan
dipertanggung jawabkan. Hati itu lemah dan syubuhat kuat menyambar.
ٰ ‫ات ﱠ ِ ُي ْك َف ُر ِ َ ا َو ُ ْس َ ْ َزُأ ِ َ ا َف َﻼ َت ْق ُع ُدوا َم َع ُ ْم َح ﱠ‬ َ ُ ْ َ َ ْ َ ‫َو َق ْد َن ﱠز َل َع َل ْي ُك ْم ْالك َت‬
ِ ‫اب أن ِإذا س ِمعت ْم آي‬ ِ ِ ِ
ُ ْ ً ُ ‫ﱠ‬ َ ُ ُ
‫يث غ ْ ِ ِه ۚ ِإنك ْم ِإذا ِّمثل ُ ْم‬ َ
ٍ ‫َيخوضوا ِ ح ِد‬
“Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran
bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh
orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat
demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka”. (QS. An-Nisa: 140)

1280
HR. Muslim (no. 1017)
1281
Tafsir Al-Baghawi 2/87
682 Mata Air Yang Jernih

Berkata Abdullah bin Abbas c:


ْ َ َ ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َ َ
‫الد ِين َو ﱡل ُم ْبت َد ٍع ِإ َي ْو ِم ال ِق َي َام ِة‬
ّ
ِ ِ ‫دخ َل ِ ِذ ِه اﻵي ِة ﱡل مح ِد ٍث‬
“Masuk dalam ayat ini setiap orang yang membuat perkara baru dalam urusan agama
dan pelaku bid’ah sampai hari kiamat”.1282

Berkata Abu Muzhaffar as-Sam’ani t;


‫ َوش َع ُار َأ ْ ل ﱡ‬.‫ َو ُ ْي َنا َعن ْاﻹ ْبت َداع َو َز َج ْرَنا َع ْن ُه‬،‫إ ﱠنا ُأم ْرَنا ب ْاﻹ ّت َباع َو َند ْب َنا إ َل ْيه‬
ُ ‫الس ﱠنة إ ّت َب‬
‫اع ُ ْم‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
ٌَِ ْ ُ ٌ َُْ َ ُ َ ‫ﱠ ِ ََُْ ُ ْ ُ ﱡ‬ َ‫ﱠ‬
‫ وترك م ل ما و مبت ِدع محدث‬، ِ ِ ‫ف الصا‬ ِ ‫ِللسل‬
“Kita diperintahkan untuk Ittiba’ dan kokoh diatasnya, kita dilarang dari bid’ah dan
menjauhinya. Tanda Ahlu Sunnah adalah mengikuti as-Salaf as-Shaleh, dan Ahlu
Sunnah yang sebenarnya senantiasa meninggalkan setiap ahli bid’ah dan hawa”.1283

Berkata Abu Qilabah t:


َ ْ ‫ َفإ ّ ْي َﻻ آم َن َأ ْن َ ْغم ُس ْو ُك ْم‬،‫اﻷ ْ َواء‬
َ ‫ َو َ ْل ُس ْوا َع َل ْي ُك ْم َ ْع‬،‫ض َﻼ َل ْم‬ َْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ
‫ض َما‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ﻻ تج ِالسوا أ اب‬
َ ُ َ
‫ْع ِرف ْون‬
“Jangan kalian bermajlis dengan pengikut hawa, karena aku tidak merasa aman jika
mereka mencelupkan kalian dalam jurang kesesatan mereka, dan mereka membuat ragu
(mengaburkan) kebenaran yang telah kalian ketahui”.1284

Berkata Imam Az-Zahabi t;


ٌَ ‫ﱡ َ ﱠ‬ ٌ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ‫ﱠ َ ََ َ َ ﱠ ْ ْ َ َْ َ َ ﱠ‬ َََُْ
‫ َوالش َب ُه خطافة‬،‫ض ِع ْيفة‬ ‫ يرون أن القلوب‬،‫ف ع ذا التح ِذي ِر‬
ِ ‫ل‬ ‫الس‬ ‫ة‬ ‫ﱠ‬
ِ ِ ‫أك‬
‫م‬ ‫ئ‬ ‫أ‬
“Mayoritas para Imam as-Salaf diatas peringatan ini (larangan bermajlis dengan ahlu
bid’ah), para ulama melihat bahwa hati itu lemah, dan syubuhat itu menyambar”.1285
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi’i t berkata:
ُ ُْ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ‫ َ ْع ْ إ َذا َس َأ َل‬،‫َ ض ْ ُت ب َمالك ُ ﱠ ٌة َب ْي ْ َو َ ْ َن ﷲ‬
:‫ قلت‬،‫ﷲ َي ْو َم ال ِق َي َام ِة َع ﱠم ْن أخذت ال ِعل َم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ‫ر‬
‫َع ْن َم ِال ٍك‬

1282
Tafsir Al-Baghawi 2/301
1283
At-Ta’shil Fii Talabi al-‘Ilmi 1/11
1284
At-Tabaqat Al-Kubra 7/127 Imam Ibnu Sa’ad (w. 320 H), Tahzib Al-Kamal 6/111 karya Imam Al-Mizzi
(w. 742 H)
1285
Siyar A’lami An-Nubala 7/261
Mata Air Yang Jernih 683

“Aku ridho Imam Malik sebagai hujjah antara aku dan Allah. Maksudnya jika Allah
menanyaiku pada hari kiamat, “Dari siapa engkau mengambil ilmu agama? Maka aku
katakan, “Dari Imam Malik”.1286
Sungguh kenyataan pahit akibat sering duduk dengan pengikut hawa di acara-acara
mereka akan membuat hati bebal dan buta. Betapa banyak seseorang justru tergigit
lisannya menyampaikan kebenaran, merasa “Tidak Enakan” mencegah kebatilan
karena telah jatuh cinta dengan muamalah ahli bid’ah. Sehingga perlahan dia pun
terbiasa dan cendrung pada kesesatan, dan memusuhi kebenaran.
‫ين َظ َل ُموا َف َت َم ﱠس ُك ُم ﱠ‬
‫الن ُار‬ َ ‫َوَﻻ َت ْر َك ُنوا إ َ ﱠالذ‬
ِ ِ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka”. (QS. Hud: 113)
Berkata Ibnu Abbas c: ar-ruknu “Rasa cinta dan kecendrungan hati”.
Berkata Abu ‘Aliyyah t: “Merasa senang dan ridho dengan perbuatan mereka”.1287

Demikianlah sedikit penjelasan seputar bid’ah, dengan harapan kepada Allah k


agar kita dilindungi-Nya dari segala bentuk kesyirikan, kekufuran, dan perkara bid’ah.
Fahami dan ikuti syariat agama Islam sesuai tuntunan, jangan tertipu dengan jumlah
kebanyakan. Pegang teguh sunnah sesuai yang di fahami para sahabat generasi terbaik
umat ini, itulah jalan selamat ditengah banyaknya huru-hara fitnah dan syubuhat.
Berkata Imam Fudhail bin ‘Iyadh t:
َ ْ ْ َ َْ َ َ َ َ‫َ َ ﱠ َ َ ُ ُ َ ﱠ‬ ُ ‫ﱠاتب ْع ُط ُر َق ْال ُ َدى َوَﻻ َي‬
‫ض ﱡر َك ق ﱠل ُة ﱠ‬
‫الضﻼل ِة َوﻻ غ ﱠ ِبك َ ِة ال َ ِال ِك ن‬ ‫الس ِال ِك ن و ِ ياك وطرق‬ ِ ِ
“Ikutilah jalan-jalan yang diatas petunjuk, dan janganlah engkau takut dengan
sedikitnya orang yang menempuh. Jauhilah jalan-jalan yang menyimpang, jangan
tertipu dengan banyaknya orang-orang yang celaka”.1288
Kebenaran tidak diukur dari angka mayoritas dan banyaknya ikutan, tidak pula
dengan akal dan perasaan, apalagi budaya nenek moyang dan pendapat tokoh pujaan.
Namun kebenaran di ikuti dengan patunjuk Al-Quran dan Sunnah Nabi pilihan, diatas
apa yang di fahami ulama salaf As-Shaleh yang teruji dalam kejujuran.
Nasehat kami kepada yang merindukan kebenaran, teruslah pelajari dan pegang erat
Sunnah Rasulullah n, dakwahkanlah kebenaran Islam kepada manusia dengan hujjah,
ilmu dan penjelasan, karena Islam itu agama Dakwah, awali dengan niat yang tulus
karena mencari ridha Ar-Rahman, bersihkan hati dari tujuan dunia, popularitas dan
pujian, berjihadlah menegakkan agama Allah k jangan hiraukan celaan. Hiasi
dakwah dengan hikmah, sikap santun dan kelembutan. Budayakan duduk diskusi dan

1286
Ma’aalim Tarbawiyyah 1/48, Syaikh Muhammad As-Syinqithy
1287
Lihat Tafsir Al-Baghawi 4/204
1288
Kitab Al-I’tisham 1/136
684 Mata Air Yang Jernih

hindari hujatan. Kewajiban kita hanya menyampaikan dengan cara yang dibenarkan,
adapun hasil merupakan hak Allah k Pemilik kebenaran. Allah k berfirman;
‫يظ ْال َق ْلب َﻻ َنف ﱡ‬
‫ضوا ِم ْن َح ْو ِل َك‬
َ َ َ َ ُ ََْ ْ َُ َ َ
‫ف ِب َما َر ْح َم ٍة ِّم َن ﱠ ِ ِلنت ل م ۖ ولو كنت فظا غ ِل‬
ِ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu”. (QS. Ali-Imran: 122)
َ َ َ ّ
‫ِل َ ْ ِل َك َم ْن َ ل َك َعن َب ِّ ن ٍة َو َ ْح َ ٰ َم ْن َ ﱠ َعن َب ِّ ن ٍة‬
“Yaitu agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar
orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (pula)”. (Al-Anfal: 42)
َ َ ْ َ َْ
‫ﱠ‬ ْ ْ ْ
‫يل َرِّ َك ِبا ِ ك َم ِة َواﳌ ْو ِعظ ِة ا َ َسن ِة ۖ َو َج ِادل ُ م ِبال ِ ِ َ أ ْح َس ُن‬ َ
ِ ِ‫س‬ ٰ َ ‫ُا ْد ُع ِإ‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. An-Nahl: 125)
Dari ‘Aisyah d, Rasulullah n bersabda:
َ َ ‫ﱠ‬ َ َْ َ َ ‫ﱠ‬ َ ُ َُ َ َ ّْ ‫ﱠ‬
‫ َوﻻ ُي ُع ِم ْن ْ ٍء ِإﻻ شان ُه‬،‫ْ ٍء ِإﻻ َزان ُه‬ ِ ‫الرفق ﻻ يكون‬
ِ ‫ِإن‬
“Sungguh sikap lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu kecuali dia akan menghiasinya,
jika dia hilang dari sesuatu kecuali akan menjadi tercela”.1289
Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz t (w. 1420 H):
ْ ، ‫اس َأ ْك َ ُ ُ ْم ْ َج ْ ل‬
ُ ‫الن‬ ّ ْ َ َ ََْ َ ْ ْ َ ْ‫َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ّْ َ ﱠ‬
‫ َو ﱠ‬. ‫الش ﱠدة‬
ِ ِ ‫س عص ُر‬ ‫ ول‬، ‫الرف ِق والص ِ وا ِ كم ِة‬
ِ ٍ ِ ِ ‫ عصر‬،‫ذا العصر‬
‫ﱠ‬ َ َُْ ‫َ ْ َ َ َْ ﱡ َْ ََ ُ ﱠ َ ﱠْ ََ ُ ﱠ َ ّ ْ َ ﱠ َ َ ﱠ ْ َ ُ َ َ ﱠ‬
‫ وح يبلغ الناس‬، ‫الرف ِق ح ت ِصل الدعوة‬ ِ ‫ وﻻ بد ِمن‬، ِ ‫ فﻼ بد ِمن الص‬، ‫غفل ٍة و ِ يث ٍار ِللدني َا‬
َ ْ ْ َ ُ ْ ََ ْ ُ َْ َ ‫َ َ ﱠ‬
‫ﷲ ِل َ ِم ْي ِع ال ِ َد َاية‬ ‫وح علموا و سأل‬
“Sekarang adalah zaman yang butuh sikap lemah lembut, kesabaran dan hikmah, bukan
masanya dengan kekerasan. Manusia pada umumnya dalam kondisi tidak mengetahui
(jahil tentang kebenaran), lalai dan cinta dunia. Maka hendaklah dihadapi dengan sabar,
kasih sayang sehingga dakwah bisa tersampaikan, kebenaran sampai kepada manusia,
agar mereka mengetahui agama Allah. Dan kita memohon kepada Allah hidayah untuk
semua”.1290

1289
HR. Muslim (no.2594)
1290
Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 8/376. Dikutip dari muqaddimah kutaib Tazkiratu Al-Muslimin, karya
Syaikh Hamzah An-Naily Al-Jazairi hafizahullah.
Mata Air Yang Jernih 685

KHATIMATU AL -HUSNA

Di bagian penutup ini, kita memohon kepada Allah k, semoga kita dihidupkan
dan diwafatkan-Nya diatas Islam dan As-Sunnah seperti yang difahami As-Salaf As-
Shaleh.
Alhamdulillah, segala puji dan sanjungan bagi Allah k, dengan rahmat dan taufiq-
Nya, tulisan ini kami selesaikan di tengah masa pandemi, kemudian dengan dukungan
dari keluarga dan kerabat, terkhusus untuk Ibunda tercinta dan istriku tersayang Ummu
Abdillah hafizahumallah, yang membantu dengan doa, masukan saran dan ide, bersabar
menemani dan mendukung usaha yang kecil ini. Semoga Allah k membalas kebaikan
mereka dan mengumpulkan kita kelak di Firdaus-Nya bersama Para Nabi r, para
Syuhada dan orang-orang beriman. Wallahu Waliyyu zaalik wa Qaadiru ‘alaihi.
Kami penulis mengucapkan Jazaahumullah Khairaan kepada seluruh pihak yang
terkait dalam mencetak dan membagikan tulisan ini, dengan harapan semoga Allah k
jadikan karya ini benar-benar ikhlas untuk mencari wajah Allah k dan bermanfaat
untuk kami dan kaum muslimin, dalam rangka saling mengingatkan sesama kaum
Ummat Islam yang kami sayangi karena berharap hari pertemuan dengan-Nya.
Tidak lupa penulis harapkan dari segenap pembaca agar memberikan saran yang
membangun dan nasehat yang baik untuk melengkapi kekurangan yang terdapat pada
tulisan ini. Berkata Imam Malik t (w. 179 H):
َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َْ َ َ
‫َ كذا َح ِفظنا َو َ كذا َوق َع ِ ِكتا ِ ي َون ْح ُن نخ ِط ُئ َو َم ْن َ ْسل ُم ِم َن ا ط ِأ؟‬
“Beginilah kami menghafal, dan ini yang tertoreh dalam tulisanku. Kami bisa jadi
salah, dan siapa yang selamat dari kesalahan”?1291

Berkata Imam As-Syafi’i t (w. 204 H):


َ َ َ ‫َﱠ ْ ُ َ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ُ ْ ً َْ ََ ُ ﱠ َ ْ ُ ْ َ َ َْ ْ َ َ َ ﱠ‬
‫ﷲ َعا َي ُق ْو ُل‬ ‫ألفت ِذ ِه الكتب ولم آل ج دا ِف ا وﻻ بد أن يوجد ِف ا ا طأ ِﻷن‬
“Aku menyusun karya-karya ini dan berusaha mengerahkan segenap tenaga, dan pasti
didalamnya terdapat kekurangan, karena Allah k telah berfirman:
َ ً َ ْ َ َ
‫ند غ ْ ِ ﱠ ِ ل َو َج ُدوا ِف ِيه اخ ِتﻼفا ك ِث ً ا‬ ْ َ َ ََْ
ِ ‫ولو ان ِمن ِع‬
“Kalau sekiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya”. (QS. An-Nisa: 82)
ْ ُ ََ َ ‫ﱠ ُ َ ُ ْ َ َ َ ﱡ‬ ُُ ُ َ
‫الس ﱠنة فق ْد َر َج ْعت َعن ُه‬ ‫ف َما َو َج ْدت ْم ِ ْ كت ِ ْ َ ِذ ِه ِمما يخ ِالف ال ِكتاب أ ِو‬

1291
Syarah Muwattha’ Imam Malik 3/179, Muhammmad bin Abdul Baqi Az-Zarqani Al-Misri
686 Mata Air Yang Jernih

Jika kalian mendapati didalam tulisanku ini sesuatu menyelisihi Al-Quran atau As-
Sunnah, maka aku kembali kepada kebenaran”.1292
ُ‫ﱠ‬ ‫َﱠ‬ ْ ْ َ ‫ﱠ‬ ْ َ‫الصادق ْاﳌ‬
‫ ص‬- ‫ص ُدو ِق ال ِذي ﻻ َين ِط ُق َع ِن ال َ َوى‬ ‫ﱠ‬ ْ ‫َو َأ َ ى ﱠ ُ َأ ْن َي ْك ُس َو َث ْو َب ْالع‬
ْ ‫ص َمة ل َغ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﱠ‬ َ
‫َعل ْي ِه َو َسل َم‬
“Allah k enggan memakaikan pakaian ma’shum (terjaga dari kesalahan) kepada
selain Nabi Muhammad”.1293
Tak ada Gading Yang Tak Retak
Tidak ada manusia yang sempurna
Setiap karya manusia mesti dibubuhi cacat dan kekurangan
Kesempurnan hanya milik Allah dan firman-Nya
ُ ‫اغف ْر َول َوال َد ﱠي َول ْل ُم ْؤمن َن َي ْو َم َي ُق‬
ُ ‫وم ا ْ َس‬ ْ َ‫ﱠ‬
‫اب‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫َر نا‬
“Ya Rabb kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang
mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)".
َ ‫الد ْن َيا َو ْاﻵخ َرة ۖ َت َو ﱠف ُم ْسل ًما َو َأ ْ ْق ب ﱠ‬
‫الصا ِ ِ ن‬ ‫ﱡ‬ ّ ‫َا ﱠلل ُ ﱠم َأ ْن َت َول‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
Ya Allah, Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam
keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.
Semoga shalawat Allah k dan salam-Nya senantiasa tercurah untuk Nabi
Muhammad k, keluarga dan para sahabat beliau tanpa terkecuali g, serta seluruh
kaum muslimin yang mengikuti jalan mereka dengan baik sampai hari berbangkit.
َ َُ ْ َ َ َ َْ ‫َ ْ َ َ َ ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ
‫ُس ْب َحن َك الل ُ ﱠم َو ِ َح ْم ِد َك أش َ ُد أ ْن ﻻ ِإل َه ِإﻻ أنت أ ْستغ ِف ُر َك َو أت ْو ُب ِإل ْي َك‬
Maha suci Engkau ya Allah dan segala puji bagi-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan
yang berhak di sembah dengan benar selain Engkau, aku memohon ampun dan
bertaubat kepada-Mu
Al-Khor Community, Qatar / Jum’at pagi, 27 Zulhijjah 1442 H
santri kecil
Abu Abdillah Nefri bin ‘Ali

ْ ‫َغ َﻔ َر ﷲ ُ َل ُه َو ِل َواِ َل ْد ْي ِه َو ِل ْل ُم‬


َ‫س ِل ِم ْين‬

1292
Mukhtashar Tarikh Dimasyq Ibnu ‘Asaakir 21/389, karya Ibnu Manzhur t
1293
Madaariju as-Salikin 3/366
Mata Air Yang Jernih 687

DAFTAR PUSTAKA

Kitab-Kitab Tafsir
Al-Quran dan Terjemahan Departemen Agama RI
Tafsir Jami’ul Bayan Fii Ta’wiili Quran, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At-Thabari
(w. 310 H), tahqiq: Ahmad Muhammad Syakir, cet. Muassasah Ar-Risalah, th. 1420
H/ 2000 M. [24 jilid]
Tafsir Al-Quran Al-‘Aziz, Muhammad bin Abdillah bin ‘Isa Ibnu Abi Zamanin Al-
Maliki (w. 399 H), tahqiq: Husain Ibnu ‘Ukasyah, cet. Dar Al-Faruq Al-Haditsan, th.
1423 H/ 2002 M.
An-Nukhat wa Al-‘Uyun, Imam Abu Al-Hasan ‘Ali bin Muhammad Al-Bagdadi Al-
Mawardi (w. 450 H), tahqiq: As-Sayyid ibnu Abdil Maqsud, cet. Dar Al-Kutub Al-
Ilmiyyah, Beirut.
Tafsir Al-Quran, Imam As-Sam’ani (w. 489 H), tahqiq: Yasir bin Ibrahim, cet. Dar Al-
Wathan As-Su’udiyyah, th. 1418 H.
Zaadu Al-Masir, Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad Al-Jauzi (w. 597 H), cet. Dar
El-Kitab Al-Arabi, Beirut, th. 1422 H.
Anwaru At-Tanzil wa Asraru At-Ta’wil, Abu Sa’id Abdullah bin Umar As-Syirazi Al-
Baidhawi (w. 685 H), tahqiq: Muhammad Abdurrahman, cet. Dar Ihya At-Turast,
Beirut, th. 1418 H.
Zaadul Masiir, Imam Ibnu Al-Jauzi (w. 597 H), tahqiq: Abdurrahman Al-Mahdi, cet.
Dar Kitab Al-Arabi, Berut, th. 1442 H.
Tafsir Al-Quranu Al-Azhim, Al-Hafizh Abu Al-Fida’ Ismail bin Umar Ibnu Katsir Al-
Qurasyi (w. 774 H), tahqiq: Saami bin Muhammad, cet. Dar At-Tayyibah, th. 1420 H/
1999 M.
Fathu Al-Qadir, Imam As-Syaukani Al-Yamani (w. 1250 H), cet. Dar Ibnu Katsir,
Beirut cet: I th. 1414 H.
Taufiqu Ar-Rahman fii Duruusi Al-Quran, Faishal bin Abdul Aziz (w. 1376 H), tahqiq:
Abdul Aziz bin Abdullah, cet. Dar Al-‘Ashimah, Riyadh, th. 1446 H/ 1996 M.
Dan kitab-kitab tafsir lainnya.
Kitab-Kitab Hadits
Al-Jaami’u Al-Musnad As-Shahih Al-Mukhtashar (Shahih Al-Bukhari), Imam Abu
‘Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukahri (w. 256 H), tahqiq: Muhammad Zuhair
bin Nashir, cet. Dar Tawqu An-Najaah, th. 1442 H.
688 Mata Air Yang Jernih

Fathu Al-Baari Syarh Shahih Al-Bukhari, Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar Al-
‘Asqalani As-Syafi’i (w. 852 H), cet. Dar Al-Ma’rifah Beirut, th. 1379 H.
Fathul Baari Syarh Shahih Al-Bukhari, Ima Ibnu rajab Al-Hambali (w. 795 H), tahqiq:
Mahmud bin Sya’ban, cet. Maktabah Al-Guraba’ Madinah Al-Munawwarah, th. 1417
H/ 1996 H.
Umdatu Al-Qari Syarh Shahih Al-Bukhari, Abu Muhammad Mahmud Badaruddin Al-
‘Aini (w. 855 H), cet. Dar Ihya At-Turast Al-‘Arabi Beirut.
Al-Musnad As-Shahih al-Mukhtashar (Shahih Muslim), Muslim bin Al-Hajjaj Abu Al-
Husain An-Naisaburi (w. 261 H), tahqiq: Muhammad Fuad Abdul Baaqi, cet Dar Ihya
At-Turats Beirut.
Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim Ibnu Al-Hajjaj, Imam Abu Zakariyya Yahya bin
Syaraf An-Nawawi As-Syafi’i (w. 676 H), cet. Dar Ihya At-Turast Beirut, th. 1932 H.
Musnad Ahmad, Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hambal As-Syaibani (w.
241 H), tahqiq: Syaikh Syua’ib Al-Arnauth, ‘Adil Musryid dan lainnya, cet. Muassasah
Ar-Risalah, th 1421 H.
Muwattha, Imam Malik bin Anas (w. 179 H), tahqiq: Muhammad Mustafha, cet.
Muassasah Zaid bin Sulthan, Al-Imarat, th. 1425 H.
Sunan Abu Dawud, Imam Abu Dawud Sulaiman bin Al-Asy’as bin Ishaq As-Sijistani
(w. 275 H), tahqiq: Syaikh al-Arnauth, cet. I Dar- Ar-Risalah Al- ‘Alamiyyah th. 1430
H/ 2009 M.
Al-Jaami’ Al-Kabiir (Sunan At-Tirmizi), Abu Muhammad bin Isa At-Tirmizi (w. 279
H), tahqiq: Basyar ‘Awwad, cet. Dar Al-Gharb Al-Islami Beirut, th. 1998 H.
Tuhfatu Al-Ahwazi bi Syarhi Jami’ At-Tirmizi, Syaikh Abu Al-‘Ala Muhammad bin
Abdurrahman Al-Mubarakfuri (w. 1535 H), cet. Dar El-Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut.
Musnad Ad-Darimi (Sunan Ad-Darimi), Abdullah bin Abdurrahman bin Al-Fadhal Ad-
Darimi (w. 225 H), tahqiq: Husain Salim Asad Ad-Darini, cet. Dar Al-Mughni, As-
Su’udiyyah, th. 1412 H/ 2000 M.
As-Sunan As-Sughra Al-Mujataba, Imam An-Nasai (w. 303 H), tahqiq: Abdul Fatah,
cet. Pustaka Al-Mathbu’ah Al-Islamiyyah, th. 1406 H/ 1986 M.
Musnad Abu Ya’la Al-Mushili (w. 307 H), tahqiq: Husain Salim Asad, cet. Dar Al-
Ma’mun li At-Turast, Damaskus, th. 1404 H/ 1984 M.
Shahih Ibnu Hibban, Abu Hatim Muhammad bin Hibban At-Tamimi Al-Busti (w. 354
H), tahqiq: Syaikh Syua’ib Al-Arnauth, Syaikh Al-Bani, cet. Muassasah Ar-Risalah,
Beirut, th 1414 H/1993 M.
Mata Air Yang Jernih 689

Al-Mustadrak ‘Alaa As-Shahihain, Imam Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Al-
Hakim (w. 405 H), tahqiq: Syaikh Abdurrahman Al-Muqbil bin Hadi, cet. Dar Al-
Haramain, th. 1417 H.
Hilaytu Al-Auliya wa Tabaqaatu Al-Asfiya, Abu Nu’aim Ahmad bin Abdillah Al-
Asbahani (w. 430 H), cet. Dar El-Fikri, Beirut, cet. 1409 H.
Sunan Al-Kubra, Imam Al-Baihaqi (w. 458 H), tahqiq: Muhammad abdul Qadir, cet.
Dar Al-Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut, th. 1424 H/ 2003 M.
Syarhu As-Sunnah Imam Abu Muhammad Al-Husain Bin Mas’ud Al-Baghawi As-
Syafi’i (w. 516 H), tahqiq: Syu’aib Al-Arnauth, cet. Maktabah Al-Islami Beirut, th.
1403 H/ 1983 M.
Mirqatu Al-Mafaatih Syarhu Misykati Al-Mashabih, Abu Hasan Nuruddin Al-Harawi
(w. 1014 H), cet. Dar Ak-Fikri Beirut, Lebanon, th. 1422 H/ 2002 M.
Silsilah Al-AHadits Ad-Dhaifah wa Al-Muadhu’ah, Muhammad bin Nasiruddin Al-
Albani (w. 1420 H), cet. I Dar Al-Ma’aarif, Riyadh, th. 1412 H/ 1992 M.
Shahih wa Ad-Da’if Sunan Ibnu Majah, Muhammad Nasiruddin Al-Albani (w. 1420
H). Muraqqam Aaliya.
Juga kitab-kitab lainnya.
Kitab-Kitab Aqidah, Manhaj dan Adab
Syarhu Ushul I’tiqad Ahlu Sunnah Wa Al-Jamaah, al-Hafizh Abu Al-Qasim Hibatullah
ibnu Al-Hasan At-Tabari Al-Laalakai (w. 418 H), tahqiq: Abu Malik Ahmad, cet. Dar
an-Nasihah, As-Su’udiyyah th. 1436 H.
Al-I’tisham, Ibrahim bin Musa bin Muhammad Al-Gharnati As-Syatibhi (w. 790 H),
tahqiq: Muhammad bin Abdurrahman As-Syaqir, cet. Dar Ibnu Al-Juazi, As-
Su’udiyyah, th. 1429 H.
Majmu’ Fatawa, Syaikul Islam Taqiyuddin Abu Al-Abbas Ahmad bin Abdul Halim
Ibnu Taymiyah Al-Harrani (w. 728 H), tahqiq: Syaikh Abdurraham bin Muhammad bin
Qasim, cet. Malik Fahd As-Su’udiyyah, th. 1416 H.
Al-Adab Al-Mufrad, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Ju’fi Al-Bukhari (w. 256
H), tahqiq: Muhammad Fuad Abdul Baqi, cet. Dar Al-Basyaair Al-Islamiyyah, Beirut,
th. 1409 H.
As-Sunnah, Imam Al-Mawarzi (w. 294 H), tahqiq: Salim Ahmad As-Salafi, cet.
Muassasah Kutub As-Tsaqafiyyah, Beirut, th.1408 H
Tarikh Dimasyq, Ibnu Asakir, (w. 571 H), tahqiq: ‘Amr bin Garaman, cet. Dar Al-Fikri,
th. 1415 H
690 Mata Air Yang Jernih

Ad-Da’ Wa Ad-Dawa’, Al-Hafizh Ibnu Al-Qayyim (w. 751 H), tahqiq: Muhammad
Ajmal, cet. Dar ‘Alimu Al-Fawaid, Makkah Al-Mukarramah, th. 1429 H.
Al-Ibanah Al-Kubra, Ibnu Batthah (w. 387 H), tahqiq: Ridho Mu’thi, cet. Dar Ar-
Rayyah, Riyadh, th. 1415 H
Jami’ Bayan ‘Ilmi Wafadlihi, Imam Ibny ‘Abdil Barr (w. 463 H), tahqiq: Abu Asybal
Az-Zuhairi, cet. Dar Al-Jauzi, As-Su’udiyyah, th. 1414 H
Ad-Diya’ Al-Lami’ Minal Kitab Wa Al-Jawami’, Syaikh Muhammad Shaleh Al-
Utsaimin (w. 1421 H), cet. Idarah Buhust Al-Islamiyyah, th. 1408 H.
Ar-Rahiq Al-Makhtum, Syaikh Syafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, cet. Wizaratu Al-
Auqaf, Doha Qatar, th. 1435 H/ 2014 M.
Syarhu As-Sunnah, Ismail bin Yahya Al-Muzanni (w. 264 H), tahqiq: Jamal ‘Azwan,
cet. Maktabah Al-Ghuraba Al-Atsariyah, As-Su’udiyyah, th. 1415 H/ 1995 M.
Syarah Arba’in An-Nawawiyyah, Syaikh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin (w. 1421
H), cet. Maktabah Al-Qahirah Al-Arabiyyah, th. 1428 H.
Al-Majmu’ Syarhu Muhazzab, Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi (w. 676
H), cet. Dar Al-Fikri.
Fashlu Al-Khitab Fii Syarhi Masail Jahiliyyah, Abu Al-Ma’ali Mahmud Syukri Al-
Alusi (w. 1342 H), ta’liq: ‘Ali bin Mustafha Makhluf, cet. th 1422 H.
Syarh Masail Jahiliyyah, Syaikh Shaleh ibnu Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, cet. Dar
Al-‘Ashimah, Riyadh, cet. 1421 H.
Al-Bidayah Wa An-Nihayah, Al-Hafizh Abu Al-Fida Ismail bin Umar bin Katsir Al-
Basri (w. 774 H), tahqiq: Abdullah bin Abdul Muhsin At-Turki, cet. Dar Hajar, th. 1424
H
Syarh Risalah At-Tauhid, Muhammad bin Abdurrahman Al-Khamis, cet. Dar Atlas, th.
1425 H.
Sumber Website Internet:
Al-Islam Sual Wa Jawab, https://islamqa.info Syaikh Muhammad Shaleh Al-Munajjid
hafizahullah
www.dorar.net Ad-Durar As-Saniyyah Syaikh Ali Abdul As-Saqqaf hafizahullah

https://www.alukah.net DR. Sa’id bin Abdullah Al-Humaid

https://islamweb.net, Qatar. https://ar.islamway.net dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai