Anda di halaman 1dari 7

PAPER BAYI DAN BALITA

PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI


BAYI DAN BALITA

Disusun guna memenuhi tugas e-learning mata kuliah Bayi dan Balita

Dosen Pengampu: Era Revika, S.ST., M.Kes.

Oleh:

1. Windi
2. Rahma Dwiningrum (140165)
3. Nur Wasilatul Rahmah (140171)

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015
BAB I
LATAR BELAKANG

Adaptasi adalah suatu cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Selain itu, adaptasi merupakan salah satu persyaratan penting bagi
terciptanya kesehatan jiwa dan mental individu dan merupakan pertahanan yang
bawa sejak lahir atau diperoleh dari hasil belajar dan pengalaman. Penyesuaian
atau adaptasi tidak hanya dapat dilakukan oleh orang dewasa namun bayi pun
dapat beradaptasi. Meski adaptasi bayi satu dengan bayi yang lain pasti akan
berbeda.

Bayi dan balita merupakan tahap awal menjadi seorang individu. Masa bayi atau
neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang radikal sedangkan pada
balita merupakan masa emas tumbuh kembang individu. Oleh karena itu akan
banyak proses adaptasi yang akan dilalui oleh bayi dan balita. Proses adaptasi bayi
dan balita tidak hanyak pada fisiologis dan lingkungan. Namun, bayi dan balita
pun juga mengalami proses adaptasi secara psikologis.

Sebagai seorang petugas kesehatan yang mempunyai kompetensi memberikan


asuhan kebidanan pada bayi dan balita, bidan harus memahami bagaimana proses
adaptasi psikologis pada bayi dan balita. Selain itu, bidan juga dituntut agar dapat
menjelaskan kepada klien dan berusaha memberikan solusi yang terbaik jika ada
masalah mengenai proses adaptasi psikologis pada bayi dan balita.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PROSES ADAPTASI PSIKOLOGIS BAYI DAN BALITA


1. Tahap Adaptasi
Pieter (2011) mengatakan bahwa, adaptasi adalah suatu proses
penyesuaian diri seseorang yang berlangsung terus-menerus untuk
memenuhi segala kebutuhannya dengan tetap memelihara hubungan
harmonis pada situasi lingkungannya. Tahapan adaptasi antara lain :
a. Adaptif
Menurut Mansur (2011: 12) mengatakan bahwa “Manusia sebagai
makhluk hidup mempunyai daya upaya untuk menyesuaikan diri
secara aktif maupun pasif. Pada dasarnya seseorang secara aktif
melakukan penyesuaian diri bila keseimbangannya terganggu.
Manusia akan merespon dari tidak seimbang menjadi seimbang.
Ketidakseimbangan tersebut ditimbulkan frustasi dan konflik.”
b. Frustasi
Dalam mencapai tujuan, seseorang terkadang justru mengalami
kendala sehingga tujuan tersebut gagal dicapai. Hal tersebut akan
menyebabkan kecewa atau frustasi. Ini berarti bahwa frustasi
timbul karena adanya Iblocking dari perilaku yang disebabkan
adanya kendala yang menghadangnya.
c. Konflik
Salah satu sumber frustasi adalah adanya konflik antara beberapa
motif dalam diri individu yang bersangkutan. Motif-motif itu tidak
dapat dikompromikan satudengan yang lain, tetapi harus
mengambil pilihan dari bermacam-macam motif tersebut. Keadaan
ini dapat menimbulkan konflik dalam diri individu yang
bersangkutan.
d. Maladaptif
Frustasi dan konflik yang terjadi pada individu merupakan sumber
atau penyebab stres psikologis. Dengan demikian, individu harus
melakukan adaptasi dengan menggunakan Mekanisme
Mempertahankan Ego (MPE). Mekanisme pertahanan ego antara
lain:
1) Rasionalisasi (berpikir rasional)
2) Menarik diri
3) Identifikasi
4) Regresi
5) Kompensasi
6) Represi
7) Mengisar

2. Proses Adaptasi Psikologis pada Masa Bayi


Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan
setelah periode bayi baru lahir selama dua minggu.
Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian
radikal. Ini adalah suatu peralihan dari lingkungan (kandungan) ke
lingkungan luar. Seperti halnya semua peralihan, hal itu memerlukan
penyesuaian.
Penyesuaian diri radikal pada bayi neonatal antara lain:
a. Menyesuaikan terhadap perubahan suhu.
b. Menyesuaikan diri terhadap cara bernafas.
c. Menyesuaikan diri terhadap pola makan.
d. Menyesuaikan diri terhadap sistem ekresi.

Kemudian beralih kemasa terhentinya perkembangan untuk


sementara waktu kira-kira 1 minggu, seperti berkurangnya berat badan
dan selalu sakit-sakitan. Pada akhir periode neonate perkembangan
dan kesehatan bayi akan berjalan seperti semula. Sebenarnya
terhentinya perkembangan dan pertumbuhan bayi tersebut merupakan
ciri khas dari periode neonatal dan dianggap normal.

Setelah mengalami penyesuaian tahap neonatal bayi mengalami


periode babyhood secara umum adalah usia 2 minggu hingga 2 tahun.
Periode babyhood merupakan dasar pembentukan sikap, perilaku dan
pola ekspresi. Adanya ketidakmampuan penyesuaian diri pada masa
dewasa merupakan efek pengalaman periode babyhood dan masa
kana-kanak yang kurang baik. Pada periode babyhood ini bayi sudah
memahami senyum, merangkak dan berdiri. Selain itu bayi senang
memegang mainan dengan kedua tangannya sembari melihat kesana-
kemari dan berusaha untuk mencari-cari suara atau musik yang
didengarnya. Bayi juga sudah mampu membedakan suara ibunya
dengan suara orang lain. Pada akhir periode babyhood bayi seringkali
takut didekati orang yang tidak dikenalnya namun bayi akan merasa
senang dengan anak lain. Kemudian bayi biasanya akan selalu
menolak untuk ditidurkan, karena mereka lebih suka menghabiskan
waktunya dengan bermain.

3. Proses Adaptasi Psikologis pada Masa Balita


Sebagian besar orang tua memandang masa balita sebagai usia
yang mengandung masalah atau usia sulit, dengan munculnya masalah
perilaku anak. Sebenarnya pada masa ini adalah masa dimana anak
mempelajari dasar-dasar perilaku sosial untuk persiapan penyesuaian
diri pada masa selanjutnya. Masa ini disebut juga sebagai usia
menjelajah, dimana anak belajar menguasai dan mengendalikan
lingkungan. Salah satu caranya untuk menjelajah lingkungan ialah
dengan sering bertanya kepada orang-orang terdekatnya. Anak-anak
pada usia ini juga sering meniru tindakan dan pembicaraan orang lain.
Orang tua hendaknya memahami proses adaptasi psikologi pada
masa balita karena pada masa ini perkembangan balita sangat pesat
dengan ditandai oleh hal-hal kreatif yang dilakukan oleh balita
tersebut. Ketidakpekaan orang tua akan menimbulkan banyak masalah
yang dihadapi oleh ibu maupun balita.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES ADAPTASI


PSIKOLOGIS PADA BAYI DAN BALITA
Tidak semua proses adaptasi bayi dan balita sama karena mungkin
beberapa anak mudah melakukan penyesuaian tetapi adapula anak yang
sulit bahkan gagal dalam proses penyesuaian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi psikologi bayi dan
balita antara lain:
1. Intelegensi
2. Status ras dan keturunan
3. Lingkungan dan budaya
4. Pola asuh keluarga

C. MASALAH YANG SERING TIMBUL DALAM PROSES ADAPTASI


PSIKOLOGIS PADA BAYI DAN BALITA
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Jhaquin, A. 2010. Psikologi Untuk Kebidanan.Yogyakarta: Nuha Medika.


Pieter, H.Z & Lubis N.L. 2011.Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta:
Kencana Predana Media Group.
Dahro, A. 2012. Psikologi Kebidanan: Analisis Perilaku Wanita untuk Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai