Anda di halaman 1dari 12

BUPATI BONDOWOSO

PROVItlSI JAWA Til\fUR

PERATURAN BUPATI BONDOWOSO


NOMOR 68 TAHUN 2020

TENTANG

TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF DAN HONORARIUM


BAGI TENAGA KESEHATAN DAN TENAGA NON KESEHATAN
DALAM PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BONDOWOSO,

Menimbang a. bahwa dalam rangka memberikan apresiasi dan


penghargaan bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan,
serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan dalam
penanganan pasien Corona Virus Disease 2019, dipandang
perlu memberikan insentif dan honorarium bagi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan dalam penanganan
Corona Virns Disease 2019 (COVID-19) di Ka bu paten
Bondowoso Tahun 2020;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapka..11. Peraturan Bupati tentang
Tata Cara Pemberian Insentif dan Honorarium bagi Tenaga
Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan dalam penanganan
Corona Virns Disease 2019 di Kabupaten Bondowoso Tahun
2020;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 1950, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 19) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1965, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

3. U ndang-U ndang ...


-2-
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republikindonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 173, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indon esia Nomor 6391) ;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 ten tang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
8. Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor:HK.01 .07 /Menkes/2539 /2020 tentang Pemberian
Insentif dan Santunan Kematian bagi Tenaga Kesehatan yang
menangani Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bondowoso (Lembaran Daerah Kabupaten
Bondowoso Tahun 2016 Nomor 3);
10. Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso (Berita
Daerah Kabupaten Bondowoso Tahun 2016 Nomor 84);
11. Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 29 Tahun 2020 tentang
Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten
Bondowoso (Berita Daerah Kabupaten Bondowoso Tahun
2020 Nomor 29) sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 43
Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati
Bondowoso Nomor 29 Tahun 2020 tentang Penanggulangan
Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten Bondowoso (Berita
Daerah Kabupaten Bondowoso Tahun 2020 Nomor 43);

12 .Peraturan...
-3-

12. Peraturan Bupati Bondowoso Nomor 50 Tahun 2020


tentang Pedoman Penerapan Tatanan Pola Hidup Baru
Kegiatan Kemasyarakatan selama Pandemi Corona Virus
Disease 2019 di Kabupaten Bondowoso (Berita Daerah
Kabupaten Bondowoso Tahun 2020 Nomor 50);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBERIAN


INSENTIF DAN HONORARIUM BAGI TENAGA KESEHATAN
DAN TENAGA NON KESEHATAN YANG MENANGANT PASTEN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2020.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Bupati adalah Bupati Bondowoso.
2. Dinas Kesehatan, yang selanjutnya disebut Dinas adalah
Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso.
3. Insentif adalah penghargaan yang diberikan kepada tenaga
kesehatan dalam bentuk uang berdasarkan jumlah kasus
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang ditangani di
luar gaji/honor tetapnya.
4. Honorarium adalah imbalan yang diberikan kepada tenaga
kesehatan dan Non Kesehatan, baik yang berstatus
Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Non PNS yang terlibat
dalam penangananan kasus COVID-19 di luar gaji/honor
tetapnya.
5. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang keseha tan serta memiliki pengetah uan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan untuk jenis tertentu dan mendapat kewenangan
untuk melakukan penangananan kasus Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
6. Tenaga Non Kesehatan adalah tenaga
penunjang berpendidikan non kesehatan yang tidak
langsung berhubungan dengan pasien COVID- 19.
7. Tenaga Kesehatan Relawan adalah tenaga kesehatan yang
melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena
diwajibkan atau dipaksakan) yang mengabdikan dirinya
sebagai tenaga kesehatan untuk membantu pemerintah
maupun rekan sejawatnya untuk kegiatan Pelayanan
penangananan kasus COVID-19.
8. Tenaga Non Kesehatan Relawan adalah tenaga penunjang
yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena
diwajibkan atau dipaksakan) yang mengabdikan dirinya
sebagai tenaga non kesehatan untuk membantu
pemerintah maupun rekan sejawatnya untuk kegiatan
Pelayanan penangananan kasus COVID-19.
9.Rumah ...
-4-

9. Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi, yang selanjutnya


disebut RSU, adalah Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi
Kabupaten Bondowoso.
10. Isolasi adalah pembatasan aktivitas bagi tenaga kesehatan
selama 14 (empat belas) hari yang telah terpajang (exposed)
pasien positif COVID-19 atau diduga telah kontak dengan
pasien COVID-19 ketika menjalankan pelayanan.
11. Isolasi mandiri adalah upaya pencegahan penyebaran
COVID-19 bagi tenaga kesehatan dengan berdiam diri di
rumah, rumah sakit, atau tempat lain sambil memantau
kondisi diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan
selama 14 (empat belas) hari dikarenakan memiliki gejala
berupa demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, gejala
sakit pernafasan atau kontak erat dengan pasien positif
COVID-19.
12. Ruang isolasi tambahan RSU adalah Laboratorium
Pengembangan Tanaman Obat dan Pelayanan Tradisional
pada RSU yang dijadikan sebagai ruang isolasi tambahan
RSU dalam penanganan COVID-19.
13. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
di lingkungan Dinas.
14. Unit Pelayanan Teknis Daerah Laboratorium Kesehatan
Daerah, yang selanjutnya disebut Labkesda adalah Unit
Pelayanan Teknis Daerah Laboratorium Kesehatan Daerah
pada Dinas
15. Pimpinan Fasilitas Kesehatan atau Institusi Kesehatan
adalah Direktur RSU, Kepala UPTD Puskesmas, dan Kepala
Dinas.
16. Orang Hari, yang seianjutnya disingkat OH adalah satuan
harga honorarium harian.
17. Orang Bulan, yang selanjutnya disingkat OB adalah satuan
harga honorarium bulanan.
18. Shift adalah suatu pergeseran atau penetapan jam kerja
dari jam pada umumnya yang terjadi selama 3 (tiga) kali
dalam 24 (dua puluh empat) jam, yakni shift pagi,
shift sore, dan shift malam.

BAB II
PEMBERTAN TNSENTTF DAN HONORARTUM

Pasal 2
( 1) Insentif diberikan kepada:
a. Tenaga Kesehatan PNS pada RSU, Dinas, dan
Puskesmas;
b. Tenaga Kesehatan Non PNS pada RSU, Dinas, dan
Puskesmas; dan
c. Tenaga Kesehatan Relawan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas atau Direktur RSU.

(2)Honorarium ...
-5-

(2) Honorarium diberikan kepada:


a. Tenaga Kesehatan PNS pada RSU dan Dinas;
b. Tenaga Kesehatan Non PNS pada RSU dan Dinas;
c. Tenaga Non Kesehatan PNS pada RSU dan Dinas; dan
d. Tenaga Non Kesehatan Non PNS pada RSU dan Dinas.

BAB III
KRITERIA

Pasal 3

(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2


ayat ( 1) meliputi:
a. dokter spesialis;
b. dokter umum;
c. dokter yang mengikuti penugasan khusus residen;
d. dokter yang mengikuti Program Internsip Dokter
Indonesia;
e. dokter yang mengikuti Pendayagunaan Dokter
Spesialis;
f. dokter gigi;
g. bidan;
h. perawat;
1. tenaga kesehatan yang mengikuti penugasan khusus
tenaga kesehatan dalam mendukung program
"Nusantara Sehat"; dan
j. apoteker;
k. tenaga teknis kefarmasian;
1. tenaga promosi kesehatan;
m. tenaga sanitarian lingkungan;
n. tenaga rekam medis dan informasi kesehatan;
o. penata anestesi;
p. terapis gigi dan mulut;
q. fisikawan medis;
r. tenaga psikologis klinis;
s. terapis wicara;
t. nutrisionis;
u. analis teknik laboratorium medik;
v. radiografer;
w. fisiotrapis;
x. ortotik prostetik;
y. teknik elektromedis.
(2) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2) huruf a dan huruf b meliputi:
a. dokter spesialis pada RSU dan ruang isolasi tambahan
RSU;
b. dokter umum pada RSU dan ruang isolasi tambahan
RSU;
c. dokter gigi pada RSU;
d. apoteker pada RSU dan ruang isolasi tambahan RSU;

e.nutrisionis ...
-6-

e. nutrisionis pada RSU dan ruang isolasi tambahan RSU;


f. analis teknik laboratorium medik pada Puskesmas,
Labkesda dan RSU;
g. radiografer pada RSU;
h. perawat yang ditugaskan di RSU dan ruang isolasi
tambahan RSU ;
1. bidan yang ditugaskan di RSU dan ruang isolasi
tambahan RSU;
j. tenaga kesehatan yang mengikuti penugasan khusus
dalam mendukung program "Nusantara Sehat" dan
ditugaskan di ruang isolasi tambahan RSU;
(3) Tenaga Non Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 ayat (2) huruf c dan huruf d yang mendapatkan
honorarium meliputi:
a. staf administrasi RSU dan ruang isolasi tambahan RSU;
b. sopir ambulance RSU dan ruang isolasi tambahan RSU;
c. petugasjenazah RSU dan ruang isolasi tambahan RSU;
d. petugas kebersihan RSU dan ruang isolasi tambahan
RSU;
e. petugas keamanan RSU dan ruang isolasi tambahan
RSU;
f. binatu RSU (laundry);
g. penjaga posko COVID-19 pada Dinas;
h. Tim Layanan Call Centre 24 Jam pada Dinas;
i. Petugas penyemprot desinfektan pada Dinas.
(4) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf I ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, yang diusulkan oleh p1mpman
fasilitas pelayanan kesehatan tempat penugasan.

Pasal 4

(1) Tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif dalam


penanganan COVID-19 pada RSU dr. H. Koesnadi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a
dan huruf b memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien yang ada di ruang isolasi COVID-19 pada RSU,
ruang HCU/ICU/ICCU COVID-19 pada RSU, ruang IGD
Triase pada RSU, dan ruang isolasi tambahan RSU.
(2) Tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif dalam
penanganan COVID-19 pada Dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dan huruf b melakukan
pengamatan dan penelusuran kasus COVID-19 di
lapangan.
(3) Tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif dalam
penanganan COVID-19 pada Puskesmas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a dan huruf b
melakukan penanganan kasus Orang Dalam Pemantauan
(ODP), Orang Tan pa Gejala (OTG), Pasien Dalam
Pengawasan (PDP), pengamatan langsung (screening), dan
pengamatan/penelusuran di lapangan.

(4)Tenaga .. .
-7-

(4) Tenaga kesehatan yang mendapatkan honorarium


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a dan
huruf b:
a. melakukan tugas jaga ruang ruang isolasi COVID-19
pada RSU, ruang HCU/ICU/ICCU COVID-19 pada RSU ,
ruang IGD Triase pada RSU, dan ruang isolasi tambahan
RSU berdasarkan shift;
b. melakukan tugas jaga Posko COVID-19 berdasarkan
shift; atau
c. melaksanakan pemeriksaan rapid test dan pengambilan
swab.
(5) Tenaga non kesehatan yang mendapatkan honorarium
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c dan
huruf d:
a . melakukan tugas jaga Posko COVID-19 berdasarkan
shift;
b. memberikan layanan informasi terkait dengan situasi
COVID-19 terkini;
c. melakukan penyemprotan desinfektan di kantor Dinas;
d. melakukan tugas penunjang pelayanan COVID-19 pada
RSU dan ruang isolasi tambahan RSU.

Pasal 5

Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan


yang mendapatkan insentif dan honorarium sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ditetapkan dengan:
a. Keputusan Bupati untuk Tim COVID-19;
b. Keputusan/Surat Perintah Kepala Dinas untuk:
1. Tim Layanan Call Centre Posko COVID- 19;
2. Tim Pemeriksaan Rapid Test dan Swab COVID-19;
3. Tim Jaga Posko COVID-19;
4 . Tim Penyemprot Desinfektan.
c. Keputusan Direktur RSU untuk Tim COVID-19 RSU;
d. Surat Perintah Kepala Puskesmas untuk Tim COVID-19
Puskesmas.

BAB IV
BESARAN INSENTIF DAN HONORARIUM

Bagian Kesatu
Besaran Insentif

Pasal6

(l)Besaran insentif untuk tenaga kesehatan pada RSU dan


ruang isolasi tambahan RSU ditetapkan sebagai berikut:
a. dokter spesialis sebesar Rp. 681.818,00/OH dan
dibayarkan paling banyak Rp.15. 000. 000 /OB;

b.dokter ...
-8-

b. dokter umum, dokter g1g1, dokter yang mengikuti


penugasan khusus residen, dan dokter yang mengikuti
Program Intemsip Dokter Indonesia sebesar Rp.
454.545,00/OH dan dibayarkan paling banyak Rp.
10.000.000 /OB;
c. perawat dan bidan sebesar Rp. 340.909,00/OH dan
dibayarkan paling banyak Rp. 7.500.000,00/OB;
d. tenaga kesehatan selain sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c sebesar Rp.
227.272,00/OH dan dibayarkan paling banyak Rp.
5.000.000/OB;
(2) Besaran insentif untuk untuk tenaga kesehatan pada Dinas
dan Puskesmas ditetapkan sebesar Rp. 227.272,00/OH dan
dibayarkan paling banyak Rp. 5.000.000/OB.
(3) Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 dan
menjalani isolasi mandiri, tetap berhak mendapatkan
insentif sebesar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2).

Bagian Kedua
Besaran Honorarium

Pasal 7

(l)Besaran honorarium untuk tenaga kesehatan dan tenaga


non kesehatan yang memberikan pelayanan COVID-19 di
RSU ditetapkan sebagai berikut:
a. Dokter Spesialis sebesar Rp 250,000 / shift
b. Dokter sebesar Rp 200,000/shift
c. Apoteker sebesar Rp 150,000/shift
d. Perawat/Bidan sebesar Rp 150,000/shift
e. Nutrisionis sebesar Rp 100,000/shift
f. Staf Administrasi sebesar Rp 75,000/shift
g. Sopir Ambulance sebesar Rp 75,000/shift
h. Analis Tehnologi Laboratorium Medik sebesar Rp
125,000 / shift
i. Radiografer sebesar Rp 100,000/shift
J. Petugas Jenazah sebesar Rp 150,000/shift
k. Petugas Kebersihan sebesar Rp 75,000/shift
1. Petu gas Keamanan se besar Rp 75,000 / shift
m. Binatu RS (Loundry) sebesar Rp 75,000/shift
n. Penjaga Posko COVID-19 sebesar Rp 75,000/shift
o. Pemeriksa Laboratorium (Rapit Test) sebesar Rp
25,000/OK
p. Pemeriksa Laboratorium (Pengambilan Swab) sebesar Rp
100,000/OK
q. Penanggungjawab Tim Layanan Call Center 24 Jam
sebesar Rp 450,000/OB
r. Ketua Tim Layanan Call Center 24 Jam sebesar Rp
400,000/OB
s. Sekretaris Tim Layanan Call Center 24 Jam sebesar Rp
300,000/OB
t.anggota ...
-9-

t. Anggota Tim Layanan Call Center 24 Jam sebesar Rp


250,000/OB
u. Penyemprot Desinfektan sebesar Rp 75,000/OK
(2) Setiap tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan berhak
mendapatkan honorarium setiap bulan sesuai jumlah
shift/jaga.

BABV
PENGANGGARAN

Pasal8

(l)Insentif dan honorarium dibebankan pada Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bondowoso.
(2) Insentif dan honorarium sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan terhitung mulai bulan Maret 2020 sampai
dengan bulan Desember 2020.

BAB VI
MEKANISME PENGAJUAN KLAIM

Bagian Kesatu
Klaim Insentif

Pasal9

(1) Pengajuan klaim insentif dilaksanakan setiap bulan sesuai


dengan pelayanan COVID-19 yang diberikan berdasarkan
jumlah pasien dan jumlah hari kerja yang telah ditetapkan.
(2) Pengajuan klaim insentif pelayanan COVID-19 di
Puskesmas 1 Dinas, RSU, ruang isolasi tambahan RSU
dengan melampirkan:
a. Surat Pemyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan atau Kepala
Dinas.
b. Surat Pemyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) dari
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan atau Kepala
Dinas.
c. Surat Pernyataan Tenaga Kesehatan Menerima Insentif
dari 1 (satu) fasilitas kesehatan yang bermaterai cukup.
d. foto kopi Surat Tanda Registrasi (STR) dan/ a tau Surat
Izin Praktik (SIP);
e. daftar tanda terima insentif;
f. daftar hadir;
g. Surat Keputusan Pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan atau Kepala Dinas;
h. Surat Tugas;
1. Jadwal Dinas pada RSU dan ruang isolasi tambahan
RSU;

j.Daftar ...
-10-

j. Daftar Nama Pasien;


k. Daftar Rekening Bank Penerima Insentif; dan
1. Nota Pencairan Dana (NPD).

Bagian Kedua
Klaim Honorarium

Pasal 10

( 1) Pengajuan klaim honorarium dilaksanakan setiap bulan.


(2) Pengajuan klaim honorarium penanganan COVID-19 di
Puskesmas, Dinas, RSU, ruang isolasi tambahan RSU
dengan melampirkan:
a. Daftar Tanda Terima Honorarium;
b. Daftar Hadir;
c. Surat Perintah/Surat Keputusan Penugasan;
d . . Jadwal shift (bagi Tim COVID-19 dan Tim Jaga Posko
COVID- 19);
e., Daftar Rekening Bank Penerima Honorarium;
f. Nota Pencairan Dana (NPD)

BAB VII
ALUR PENCAIRAN INSENTIF DAN HONORARIUM

Bagian Kesatu
Alur Pencairan Insentif dan Honorarium pada Dinas Kesehatan

Pasal 11

Alur Pencairan Insentif dan Honorarium pada Dinas ditetapkan


se bagai beriku t:
a. Puskesmas mengajukan surat pengajuan pencairan
anggaran dan Surat Pertanggung jawaban (SPJ) kepada
Kepala Dinas melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK);
b . PPTK membuat rekapitulasi pencairan dana dan
menyetorkan SPJ ke Sub Bagian Keuangan dan
Pengelolaan Aset pada Dinas untuk proses verifikasi;
c. berdasarkan hasil verifikasi, verifikator membuat Berita
Acara (BA) pengesahan SPJ layak dibayar sesuai
persyaratan pencairan;
d. berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada
huruf c, PPTK mengajukan NPD kepada Kepala Dinas
untuk mengajukan pencairan dana;
e. Bendahara Pengeluaran pada Dinas melakukan pencairan
anggaran ke rekening bank masing- masing penerima
insentif dan honorarium.

Bagian ...
-11-

Bagian Kedua
Alur Pencairan Insentif dan Honorarium
pada Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi
Kabupaten Bondowoso

Pasal 12

Alur Pencairan Honorarium pada RSU ditetapkan sebagai


berikut:
a. RSU mengajukan surat pengajuan pencairan anggaran
(absensi, rekapitulasi absensi, rekapitulasi honorarium,
daftar transfer) dan surat pertanggung jawaban (SPJ)
kepada Direktur RSU melalui Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK);
b. PPTK membuat rekapitulasi pencairan dana dan
menyetorkan SPJ ke Sub Bagian Keuangan dan
Pengelolaan Aset pada RSU untuk proses verifikasi;
c. berdasarkan hasil verifikasi, verifikator membuat Berita
Acara (BA) pengesahan SPJ layak dibayar sesuai
persyaratan pencairan;
d. berdasarkan Berita Acara sebagaimana dimaksud pada
huruf c, PPTK mengajukan NPD kepada Direktur RSU
untuk mengajukan pencairan dana;
e. Bendahara Pengeluaran RSU melakukan pencairan
anggaran ke rekening bank masing-masing penerima
honorarium.

BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pasal 13

( 1) PPTK melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap


pelaksanaan pemberian insentif dan honorarium;
(2) PPTK melaporkan pemberian insentif dan honorarium
kepada Kepala Dinas;
(3) Kepala Dinas melaporkan pemberian insentif kepada
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

BAB IX
PEMBINMN, PENGAWASAN, DAN EVALUASI

Pasal 14

(1) Dinas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan


kegiatan pemberian insentif dan honorarium bagi tenaga
yang terlibat dalam penanganan COVID-19.
(2) Kepala Dinas bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan kegiatan pemberian insentif
dan honorarium bagi tenaga yang terlibat dalam
penanganan COVID-19.
BABX ...
-12-

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bondowoso.

Ditetapkan di Bondowoso
pada tan gal 1~ 01<1:.ob~r ~o~o

DOWOSO,

Diundangkan di Bondowoso
pada tanggal 1.:2 0Klob12r ;toio

Pj. SEKRET S DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO,

BERITA DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2020 NOMOR 68

Anda mungkin juga menyukai