1. Pengertian APD adalah suatu alat yang digunakan sebagai teknik pencegahan
mikroorganisme patogen dari seseorang ke orang lain yang disebut “carier”.
Barrier yang umum digunakan masker, kacamata pelindung, gaun, apron,
sarung tangan, penutup kepala, pelindung kaki.
2. Tujuan Melindungi tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien dan lingkungan dari
kemungkinan transmisi material infeksius.
3. Kebijakan 1. Perjanjian Kerja Sama antara PT. PLN (Persero) dengan PT. Sinergi Properti
Pratama (Klinik Sinergi Lisna Medika) tentang Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama Tahun 2019 dengan Nomor
0005.PJ/HKM.00.01/UIDISJAYA/2019 dan Nomor
31.002/SLM.SPJ/SPP/1/2019;
2. Keputusan Penanggungjawab Klinik Sinergi Lisna Medika 05 Surabaya
Nomor : 012.SK/SLM05/SPP/VII/2022 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium;
3. Keputusan Penanggungjawab Klinik Sinergi Lisna Medika 05 Surabaya
Nomor 013.SK/SLM05/SPP/VII/2022 tentang Pedoman Pelayanan
Laboratorium;
4. Referensi Permenkes No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Prosedur A. Masker Khusus (N95/FFP2)
Langkah – langkah menggunakan masker N95 :
1. Genggam respirator dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian
hidung pada ujung – ujung jari, biarkan tali pengikat menjuntai bebas
dibawah tangan anda
2. Posisikan respirator dibawah dagu dan sisi untung hidung berada diatas
3. Tariklah tali pengikat respirator yang diatas dan posisikan tali agak tinggi
dibelakang kepala diatas telinga, tarik tali pengikat respirator yang bawah
dan posisikan tali dibawah telinga.
4. Letakkan jari – jari kedua tangan anda diatas bagian hidung yang terbuat
dari logam . tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing –
masing tangan) mengikuti bentuk hidung. Jangan menekan respirator
dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen : SOP-SLM05-LAB-09 Penanggungjawab
No. Revisi : 00 Klinik
Tanggal Terbit : 1 Juli 2022
Halaman : 2 dari 6
KLINIK PRATAMA
SINERGI LISNA dr. Phamella Esty
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
MEDIKA 05 Nuraini
SURABAYA
efektif.
5. Tutup bagian depan respirator dengan kedua tangan dan hati – hati agar
posisi respirator tidak berubah.
Pemeriksaan Segel Positif
Hembuskan napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam respirator berarti
tidak ada kebocoran. Bila terjadi kebocoran atur posisi dan/atau ketegangan
tali. Uji kembali kerapatan respirator.
Pemeriksaan Segel Negatif
1. Tarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran, tekanan negatif di
dalam respirator akan membuat respirator menempel ke wajah.
Kebocoran akan menyebabkan hilangnya tekanan negatif di dalam
respirator akibat udara masuk melalui celah-celah segelnya.
2. Lamanya penggunaan maksimal 1 (satu) minggu dengan pemeliharaan
yang benar.
3. Cara pemeliharaan dan penyimpanan yang benar (setelah dipakai
diletakkan di tempat yang kering dan dimasukkan dalam kantong
berlubang berbahan kertas).
B. Masker Bedah
Langkah – langkah pemasangan masker biasa
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan dibawah dagu sehingga melekat
dengan baik.
4. Periksa ulang pengepasan masker.
Langkah – langkah melepaskan masker
1. Jangan disentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi.
2. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas.
3. Buang ketempat limbah infeksius.
telapak kaki
2. Sepatu harus selalu bersih
3. Harus selalu digunakan dalam kamaar operasi dan tidak boleh dipakai
keluar, tidak dianjurkan memaki sandal. Sepatu terbuka dan telangjang
kaki.
I. Pemakaian Coverall
Menggunakan bahan yang terbuat dari polyester atau katun polyester yang
menyediakan perlindungan 360 derajat karena didesain untuk menutup
kepala, belakang dan bawah kaki. Untuk coverall jika menggunakan
resleting didepan maka harus di lapisi dengan kain atau penutup yang
dijahit.