Obejek wisata Pantai Pajala “Bone Kadea”. Berdasarkan data
KEMENPAREKRAF dalam situs jadesta.kemenparerkraf.go.id objek wisata pantai pajala berada pada Desa Pajala di bagian ujung barat Kabupaten Muna Barat. Kita mulai dari fasilitas yang dimiliki berupa: 1. Area parkir; 2. kamar mandi umum; 3. musholla; 4. Selfie area; 5. spot foto; 6. tempat makan.
Fasilitas-fasilitas yang disebutkan diatas hanya beberapa yan dapat
dinikmati dengan baik. Jika mengambil kadaan sekarang, maka kita akan mendapati fasilitas-fasilitas yang ada dengan kondisi kurang terawat. Dimulai dari musholla yang selalu tertutup dan tidak dapat digunakan. Penngunjung biasanya memilih menunaikan ibadah pada mesjid Desa Pajala dengan jarak yang lumayan dari lokasi. Selanjutnya kamar mandi umum yang mana kurang baik dalam pengelolaanya, tidak adanya air bersih yang mengalir menjadi kendala (kamar mandi umum yang dibangun permanen), pengunjung dialihkan untuk menggunakan kamar mandi umun yang ala kadarnya (bukan bangunan permanen). Untuk tambahan sinyal pada daerah wisata ini terbilang buruk.
Selebihnya merupakan fasilitas yang terbilang cukup bagus dimana tempat
parkir dekat dengan bibir pantai dan cukup luas untuk menampung kendaraan roda empat dan roda dua. Untuk fasilitas spot foto, selfie area mencakup keseluruhan area pantai sedangkan tempat makan merupakan para pemilik UMKM masyarakat setempat. Beberapa fasilitas yang belum disebutkan seperti gazebo diatas kolam air tawar dan aula, akan tetapi sekarang kondisinya sudah buruk, hanya beberapa yang bertahan selebihnya rusak diakibatkan kurangnya perawatan. Terlepas dari penjelasan diatas, Pantai Pajala memiliki pasir pantai berwarna agak kemerahan seperti namanya “Bone Kadea” (berasal dari bahasa muna bone = pasir dan kadea = merah) atau biasa disebut Pantai Pasir Merah/ pasmer. Pasmer memiliki pasir pantai kemerahan yang hanya ada beberapa di Indonesia. Puncak keindahan pantai pasmer pada saat momen matahari terbenam dimana pantai yang mengarah tepat diposisi matahari tebenam membuat pemandangan dimana lanigt, laut, dan pasir panntai menyatu dengan warna terbenamnya matahari.
Sebagai perbandingannya yaitu objek wisata pink beach pada Labuan
Bajo, Pulau Komodo. Objek wisata ini merupakan objek wisata yang sudah go internasional, meiliki kesamaan pasir pantai yang memiliki warna. Pasmer dan pink beach memiliki kesenjangan dalam pengelolaannya. Sebagai contoh pada pink beach telah memiliki tour guide bahkan telah banyak meiliki jasa travel. Selain hal ini masih banyak kesenjangan-kesenjangan lain baik dibidang administrasi, kebersihan maupun antraksi yang di sajikan olek pengelola setempat.
Menurut saya pengelola bone kadea harus mencotnoh pengelola pink
beach dalam memanajemenkan hal-hal yang berkaitan dengan objek wisaata. Perlu digaris bawahi sebelum melakukan tindakan terhadap suatu objek wisata hendaknya kita membentuk demografi yang mendukung terciptanya sebuah destinasi wisata.