Anda di halaman 1dari 4

MODUL 2 FUNGSI LOGIKA

Pengertian Operator Logika dalam Pascal


Operator logika adalah operator yang digunakan untuk membuat kesimpulan logis dari 2
kondisi boolean: TRUE atau FALSE. Nilai asal dan nilai akhir dari operator logika ini juga
bertipe data boolean.

Contoh Penggunaan Operator Logika Pascal


Sebagai contoh pertama, mari kita uji hasil dari keempat jenis operator ini:

program operator_logika;
uses crt;
var
a,b,hasil:boolean;
begin
clrscr;

a:=true;
b:=false;

writeln('a = ',a);
writeln('b = ',b);
writeln;

hasil:= a and b;
writeln('a and b :',hasil);

hasil:= a or b;
writeln('a or b :',hasil);
hasil:= a xor b;
writeln('a xor b :',hasil);

hasil:= not a;
writeln('not a :',hasil);

hasil:= not b;
writeln('not b :',hasil);

readln;
end.

Lanjut ke contoh yang lebih „mendalam‟, akan menggabungkan operator perbandingan dengan
operator logika:

program operator_logika;
uses crt;
var
hasil:boolean;
begin
clrscr;

hasil:= false and false or true;


writeln('false and false or true :',hasil);

hasil:= true and false or true and false;


writeln('true and false or true and false :',hasil);

hasil:= (5 > 4) and (10 > 9);


writeln('(5 > 4) and (10 > 9) :',hasil);

hasil:= (15 <= 15) and (15 < 15);


writeln('(15 <= 15) and (15 < 15) :',hasil);

hasil:= ('a' = 'a') or ('a' = 'b') ;


writeln('(a = a) or (a = b) :',hasil);

hasil:= (10 > 7) and ('duniailkom'='duniailkom');


writeln('(10 > 7) and (duniailkom = duniailkom): ',hasil);

readln;
end.

FUNGSI IF (PERCABANGAN) PADA PROGRAM PASCAL PASCAL


KONDISI IF THEN ELSE
Pada dasarnya, kondisi IF THEN ELSE adalah tambahan dari kondisi IF THEN.
Bagian ELSE digunakan untuk menjalankan kode program apabila sebuah kondisi tidak
terpenuhi.
Konsep dasar dari percabangan IF THEN ELSE dalam bahasa pemrogram Pascal adalah
sebagai berikut:
Jika kondisi terpenuhi, pascal akan menjalankan (kode program 1), jika tidak yang akan
dijalankan adalah (kode program 2). Mari masuk ke contoh kode program
program struktur_if_then_else;
uses crt;
var
angka: integer;
begin
clrscr;
angka := 4;
if (angka > 5) then
begin
writeln('Variabel "angka" lebih besar dari 5');
end
else
begin
writeln('Variabel "angka" lebih kecil dari 5');
end;
readln;
end.

Saya menggunakan contoh yang mirip seperti yang digunakan pada tutorial tentang IF THEN.
Pada awal kode program saya membuat variabel angka dan diisi dengan nilai 4 (integer).
Kemudian saya memeriksa sebuah kondisi if (angka > 5), jika hasilnya TRUE yang artinya isi
variabel angka besar dari 5, jalankan writeln(„Variabel “angka” lebih besar dari 5‟). Tapi jika
kondisi if (angka > 5) menghasilkan nilai FALSE, yang akan dijalankan
adalah writeln(„Variabel “angka” lebih kecil dari 5‟).
Satu hal yang harus diperhatikan, penutup block sebelum perintah ELSE tidak boleh ada
titik koma “ ; ” . Yang kita tulis harus end else, bukan end; else.
Jika anda menulis seperti ini, kode program akan error:
Mari masuk ke contoh yang kedua:
program struktur_if_then_else;
uses crt;
var
angka:integer;
begin
clrscr;
write('Masukkan sebuah angka: ');
readln(angka);
if (angka mod 2 = 0) then
begin
writeln('Angka yang anda masukkan merupakan bilangan genap');
end
else
begin
writeln('Angka yang anda masukkan merupakan bilangan ganjil');
end;
readln;
end.

Kembali, ini adalah modifikasi dari kode program yang saya gunakan pada tutorial IF
THEN. Sekarang saya bisa menambahkan 1 blok ELSE ke dalam program “tebak angka”.
Jika isi dari variabel angka habis dibagi 2, yakni hasil dari kondisi if (angka mod 2 = 0),
jalankan perintah writeln(„Angka yang anda masukkan merupakan bilangan genap‟). Selain
itu, pasti angka ganjil, sehingga yang akan dijalankan adalah writeln(„Angka yang anda
masukkan merupakan bilangan ganjil‟).
Dengan strukur IF THEN ELSE, kita bisa membuat percabangan kode program
tergantung apakah sebuah kondisi bisa dipenuhi atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai