Anda di halaman 1dari 40

ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

GERAKAN PEMUDA ANSOR


Perubahan komposisi bukan sekedar perubahan
geografis saja, tetapi banyak aspek.
Þ Perubahan Budaya
Þ Perubahan Nilai – Nilai Sosial, Politik dan Ekonomi.
Þ Perubahan Perilaku dan Pola Pikir (Generasi Milenial)

Berdasarkan Piramida Penduduk, Indonesia paling banyak berada


di rentang usia produktif, yakni 15 – 39 tahun sebanyak 39,64 %
PERUBAHAN ZAMAN YANG TERJADI
1. ERA GLOBALISASI
Era dimana menipisnya pembatas atau sekat antar Negara dalam
segala bidang, baik Ekonomi, Pendidikan, Medis, Perdagangan dll
(MEA)
=> tanpa daya saing yang kuat kita akan menjadi kelompok
yang terlempar dan menjadi Bangsa yang terjajah.
=> Masuknya Investor Asing akan mengancam ideologi,
budaya, tradisi dan jati diri Masyarakat
2. ERA REFORMASI
Terjadinya kebebasan yang seluas-luasnya dalam hal demokrasi.
(Demokrasi yang terlalu Kebablasen) Sehingga memunculkan
fenomena diluar normal.
=> Anakk berani melawan orang tuanya
=> Wali santri mudah melaporkan guru ngajinya
=> Orang mudah menfitnah, menyebarkan berita HOAX
tanpa rasa malu dan rasa bersalah
3. ERA OTONOMI DAERAH
Munculnya fenomena pemilian Umum/ Kepala Daerah/ DPR
disertai dengan maraknya money politik yang berdampak pada
munculnya pemimpin yang tidak amanah, terjadi penyimpangan
kebijakan/ Korupsi
=> Di butuhkan penguatan Moralitas
=> Warga NU sebagai mayoritas maka yang paling kena
dampaknya
4. ERA MEDIA SOSIAL
• POSITIF = Memudahkan dalam berkomunikasi
=>Silaturrahim keluarga jauh, relasi, rekanan,
sahabat Tersambung lagi

- Media promosi - Media Informasi


- Bisnis Online - Dakwah dll

• NEGATIF = Digunakan menanamkan kebencian terhadap orang lain


=>Penyebaran berita HOAX/ FITNAH
=>Ghibah masal

* Menjadikan orang lebih Apatis, Cuek terhadap lingkungan *


Inilah tantangan sekaligus peluang yang dihadapi Gerakan Pemuda Ansor sekarang ini.
Kita harus dituntut mampu beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi di
Indonesia tanpa harus kehilangan jati diri sebagai Kader Gerakan Pemuda Ansor dan
Nahdlatul Ulama’, sebagaimana Qoidah Ushul Fiqih :

‫ح‬ َ ‫ل‬ ْ
‫ص‬ ‫صالِح َواَأل ْخ ُذ باِل َج ِد ْي ِد اَأل‬
َ ‫ال‬ ‫م‬
ِ ْ
‫ي‬ ‫د‬
ِ َ ‫ق‬‫ال‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ُ ‫ة‬ َ ‫ظ‬َ ‫ف‬َ ‫الم ُحا‬
ِ ِ

“Mempertahankan tradisi lama yang baik, dan


mengambil tradisi baru yang lebih baik”
KITA HARUS BERORGANISASI

‫الحق بال نظام يغلبه الباطل بنظام‬


“Alkhaqqu bilaa nidhoomin yaghlibuhul baatilu binnadhoom”

“Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan


yang diorganisir”
Sejarah penguasa Makkah Madinah sebelum
dikuasai oleh Wahabi

Syarif Husain : Tidak punya kekuatan karena


pada waktu itu tidak sempat dibuatkan wadah (organisasi).

“Ma Indahu binnidhom”


“Ora Usah NU NU an sing penting Islam Ahlussunnah Wal jamaah”
(Propaganda Wahabi untuk mengahancurkan NU)
-- (Kutipan dari Habib Luthfi bin Yahya) --
PENGERTIAN ORGANISASI
Secara Statis
 Wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang
saluran hirarki daripada kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan garis tanggung jawab.
Secara Dinamis
 Selalu bergerak tumbuh dan berkembang sesuai tuntunan zaman
 Organisasi bisa sebaliknya akan mati karena berbagai persoalan yang berbeda (dari dalam maupun dari luar)
- Dari dalam : Dari para anggota sendiri.
contoh : Para anggota bersifat statis, tidak mau menerima perubahan, tidak ada
rasa memiliki dsb.
- Dari luar : Datang dari pesaing (baik sehat maupun tidak sehat), terbuka atau
tertutup (terselubung)
Rukun Organisasi ada 4 (Empat) Perkara :

1. Ada Makmum (Warga)


2. Ada Imam (Pengurus / Pimpinan)
3. Ada Tujuan Bersama
4. Ada Aturan Main Organisasi yang ditaati oleh semua.
ORGANISASI PROGRAM/IMPIAN
(KENDARAAN) (MUATAN)

Tanpa Organisasi yang kuat, Konsep sehebat


apapun akhirnya hanya omong kosong.
ANALISA, PROBLEM & SOLUSI
Bagaimana cara pengorganisasian jam'iyyah NU (banom), yang sudah berusia hampir satu abad?
Lihatlah cara dan keberhasilan pengorganisasian jam'iyyah keumatan yang lain ?
Mereka jumlahnya kecil dengan keberhasilan yang luar biasa, sehingga mereka berbuat lebih banyak dari
kita (Nahdliyyin - Nahdliyyat).

PROBLEM UTAMA

CARA MANAJEMEN ORGANISASI

Percayalah, kita pasti bisa asal mau serius membenahi cara dan
manajemen dalam berorganisasi kita
GP ANSOR - NU SEBAGAI ORGANISASI
ATAU JAM’IYYAH
MOTIF PENGGERAK GP ANSOR – NU
=> Niat Ibadah
=> Niat Ekonomi/ Mencari Penghasilan
=> Niat Sosial/ Mencari kehormatan
=> Niat Mencari Panggung Politik

Penggerak Jamiyyah wajib memiliki 3 M


1. Mampu 2. Mau 3. Muhlis/ Ihlas
GP ANSOR – NU SEBAGAI JAMIYYAH PERLU
DIJALANKAN SECARA BAIK
- Tata kelola
- Sistem
- Manajemen penyelenggaraan jamiyyah

Tanpa itu semua Jamiyyah kita akan terseok-seok dan menjadi


kelompok yang tertinggal
DARI SAHABAT ALI BIN ABI THALIB

‫ي‬ ِ َ‫اق َوَأ َّن ْالب‬


ْ ‫اط َل قَ ْد يَ ْق ِو‬ ِ ‫ر‬
َ ِ ‫ت‬‫ف‬ْ ‫ِإْل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ ‫ف‬
ِ ‫اَل‬ِ ‫ت‬‫خ‬ْ ‫ا‬
‫ِ ِإْل‬ ‫ب‬ ُ
‫ُف‬ ‫ع‬ ‫ض‬ْ َ ‫ي‬ َّ
‫ق‬ ‫ح‬
َ ْ
‫ال‬ ‫ن‬َّ ‫َأ‬
‫بِاِإْل تِّ َحا ِد َوااْل ِ تِّفَاق‬

“Kebenaran dapat menjadi lemah karena perselisihan dan perpecahan,


dan kebatilan sebaliknya dapat menjadi kuat dengan persatuan dan
kekompakan”
MANAJEMEN ORGANISASI

Suatu Proses Perencanaan dan Pengorganisasian serta


pengendalian terhadap sumber daya sebuah organisasi
dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
Planning (Perencanaan)
Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi
Actuating (Pelaksanaan) Manajemen
Controling (Proses Pengawasan)
TUJUAN GP ANSOR DIDIRIKAN
ÞMembentuk dan Mengembangkan Generasi Muda Indonesia sebagai Kader
Bangsa yang Cerdas, Tangguh, Memiliki Keimanan dan Ketaqwaan kepada
Allah SWT, Berkepribadian Luhur, Berakhlak Mulia, Patriotik, Ikhlas dan
Beramal Sholeh.
ÞMenegakkan Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam wadah NKRI.
ÞBerperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan Nasional demi
terwujudnya cita-cita negara Indonesia yang Berkeadilan, Berkemakmuran bagi
seluruh rakyat Indonesia.
VISI
Gerakan organisasi yang mampu menciptakan
ÞTegaknya ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah Annadziyyah di kalangan ummat islam secara
luas.
ÞMunculnya kader muda NU yang tangguh, mandiri, berwawasan luas, berdaya guna dan maju yang
berakhlaqul karimah.
ÞKaderisasi yang berjenjang, terstruktur dan berkelanjutan dalam internal organisasi NU secara
umum maupun lingkup sosial kemasyarakatan.
ÞTerciptanya gerakan organisasi Ansor yang proaktif, kuat dan mandiri.

“VISI BESAR INI TIDAK AKAN SUKSES MANAKALA TIDAK ADA KERJASAMA
ANTAR PENGURUS DI SEMUA TINGKATAN MAUPUN BAGIAN”
TUGAS KITA DALAM BERORGANISASI
GP ANSOR
o Turut bersama-sama merealisasikan VISI – MISI GP ANSOR
kedalam gerakan nyata

o Menciptakan dan memajukan kader muda NU, yang mana


menjadi harapan suksesi perjuangan NU yang akan datang
KEPEMIMPINAN UMUM

‫شبان اليوم رجال الغد‬


Syubbanul Yaum Rijalul Gadd

--“ Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok”--

Seni mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu guna bekerjasama


mancapai tujuan organisasi.
CIRI - CIRI IDEAL YANG PERLU
DIMILIKI PEMIMPIN
1. Pengetahuan Umum yang Luas, Daya Ingat yang Kuat, Rasionalitas, Obyektifitas,
Pragmatisme, Fleksibilitas, Adaptabilitas dan Selalu Beorientasi Masa Depan.
2. Sifat Rasa tepat Waktu, Rasa Kohesi yang Tinggi, Naluri Relefansi, Keteladanan,
Ketegasan, Keberanian, Sikap yang Antisipatif, Kesediaan menjadi pendengar yang
baik dan Berintegritas.
3. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, analistik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgent dan yang penting, keterampilan mendidik dan
berkomunikasi secara efektif.
MENGAPA DALAM ORGANISASI HARUS ADA
PEMIMPIN ?
Untuk mengatur, menyederhanakan dan menggerakkan
pengelolaan jam'iyyah di dalam mencapai tujuan, diperlukan
sebuah kepemimpinan.

Tugas Pemimpin mengkoordinir anggotanya, mengatur dan mengevaluasi


jalannya organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.
TUJUAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN

1) Membentuk kader yang Militan, Ideologis, Bekarakter,


Berdedikasih dan Berintegritas Tinggi
2) Membentuk kader yang memiliki kecakapan
mengelola Organisasi dan Profesional
3) Membentuk kader yang memiliki kapasitas
kepemimpinan gerakan demi meraih cita-cita &
Perjuangan NU
6 TIPE KEPEMIMPINAN ATAU GAYA
KEPEMIMPINAN

1. Tipe Otoriter 4. Tipe Paternalistik


(Otokratis, Dominator)

5. Tipe Militeristik
2. Tipe Demokratis

3. Tipe Kharismatik 6. Tipe Laissez-Faire


1. TIPE OTORITER (OTOKRATIS, DOMINATOR)

- Pemimpin Bertindak diktator pada anggotanya


- Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan anggotanya
- Kewajiban dari anggota adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah
- Tidak boleh ada saran dan bantahan dari anggota
-Kendali penuh ada pada pimpinan
(Ex – Muammar kadafi, Sadam husain)

Kelemahan
Kelebihan  Suasana kaku, menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
 Anggota akan merasa tertekan, karena apabila terjadi perbedaan
 Keputusan dapat diambil dengan cepat karena pendapat, pemimpin menganggapnya sebagai pembangkang dan
mutlak hak pemimpin, kelicikan
 Pemimpin bersifat tegas, sehingga jika anggota  Kreatifitas anggota sangat minim, karena tidak diberikan kesempatan
mempunyai kesalahan, pemimpin tak segan untuk mengajukan pendapat
menegur  Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
 Mudah dilakukan pengawasan berlebihan
 Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah
yang diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya
2. TIPE DEMOKRATIS

- Ikut berbaur dengan anggotanya


- Hubungan tidak kaku
- Selalu memperhatikan kebutuhan dan kesanggupan kelompok
dalam mengerjakan tugas
- Pemimpin mau menerima saran dari anggotanya
(Ex- Mahatma Gandhi)

Kelebihan Kelemahan
 Hubungan harmonis tidak kaku
 Kebijakan diambil melalui diskusi sehingga anggota  Pengambilan keputusan berlangsung lama karena diambil secara
merasa dihargai dan dibutuhkan musyawarah mufakat
 Daya kreatif anggota berkembang  Sulitnya mencapai kata sepakat karena setiap pendapat seseorang selalu
 Anggota merasa percaya diri sehingga bisa berbeda
mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam  Akan memicu konflik bila keputusan tidak sesuai apalagi ego masing-
menyelesaikan tugas masing anggotanya tinggi
 Anggota bersemangat karena merasa diperhatikan
3. TIPE KHARISMATIK

- Memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk


mempengaruhi orang lain
- Memiliki pengikut dan masa jumlah besar
- Sifat kharismatik adalah karunia Tuhan, bisa dilihat dari cara
berbicara, berjalan dan bertindak
(Ex- Nelson Mandela, Soekarno)

Kelebihan
 Dapat mengkomunikasikan visi-misi secara jelas Kelemahan
 Dapat membangkitkan semangat anggota untuk
 Pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko
bekarja lebih giat
 Bisa mendapat mengikut dengan masa yang besar  Cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan pasti benar
karena sifatnya yang kharismatik sehingga bisa karena pengikutnya sudah terlanjur percaya
 Ketegantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang
dipercaya
 Menyadari kelebihanya dengan baik sehingga bisa berkopenten sulit
memanfaatkan semaksimal mungkin
4. TIPE PATERNALISTIK

- Memiliki sifat kebapakan


- Menganggap bahwa anggota tidak bisa bersifat mandiri dan
perlu dorongan dalam melakukan sesuatu
- Selalu melindungi bawahanya
- Bersifat maha tau sehingga jarang memberikan kesempatan
pada anggota untuk mengambil keputusaan ( Guru )

Kelebihan Kelemahan
 Memiliki sifat yang tegas dalam mengambil  Anggota tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi
keputusan kesempatan
 Anggota merasa aman karana mendapat  Keputusan tidak diambil berdasarkan musyawarah bersama karena
perlindungan menganggap dirinya sudah melakukan yang benar
 Daya imajinasi dan kreatifitas para pengikut cukup rendah karena tidak
ada kesempatan untuk mengembangkanya
5. TIPE MILITERISTIK

- Pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan menyukai hal-hal


formal
- Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan anggotanya
untuk melakukan perintah
- Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi anggota
untuk bertindak
(Ex- Soeharto)

Kelebihan Kelemahan
 Tegas dan tidak memiliki keraguan dalam bertindak
 Suasana cenderung kaku akibat lingkungan yang formal
dan mengambil keputusan
 Sukar dalam menerima kritikan dan saran dari anggota
 Anggota akan memiliki disiplin yang tinggi
 Anggota akan meras tertekan dan tidak nyaman karana banyak aturan
 Anggota akan merasa aman dan terlindungi
dan sifat keras dari pemimpin
6. TIPE LAISSEZ-FAIRE

- Pemimpin tidak memberikan intruksi dan perintah


- Membiarkan anggotanya untuk berbuat sekehendaknya
- Tidak ada kontrol dan koreksi
- Sangat mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
- Pemimpin tak menjalankan peranya dengan baik

Kelebihan Kelemahan
 Keputusan ada ditangan anggota sehingga anggota
 Membiarkan anggota untuk bertindak sesuka hati karena tidak ada
bisa bersikap mandiri dan memiliki inisiatif
 Pemimpin tidak memiliki dominasi besar kontrol
 Mudah terjadi kekacauan dan bentrokan
 Anggota tidak akan merasa tertekan dalam
 Tujuan organisasi akan sulit tercapai apabila anggota tidak memiliki
menjalankan tugas
inisiatif yang tepat dan dedikasih tinggi
STRUKTUR ORGANISASI
Ada jabatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab
serta peran atau fungsi tertentu

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

WK. KETUA WK. KETUA WK. KETUA WK. KETUA WK. KETUA WK.
Bid. Organisasi dan Bid. Rijalul Ansor Bid. Ekonomi Bid. Kebanseran Bid. Advoksi/ LBH BENDAHARA I
Kaderisasi

WK. WK. WK. WK. WK. WK.


SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS SEKRETARIS BENDAHARA II
BIDANG RIJALUL ANSOR

PENANGGUNG KETUA GP ANSOR


JAWAB
MASING-MASING
TINGKATAN

KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

WK. KETUA WK. KETUA WK. KETUA WK. KETUA


Bid. Kaderisasi Bid. Kerohanian Bid. Humas Bid. Mobilisasi
UNIT KHUSUS KEBANSERAN

PENANGGUNG
JAWAB KETUA GP ANSOR

KEPALA
SATUAN
(SATKORCAB)

UNIT KHUSUS UNIT KHUSUS UNIT KHUSUS UNIT KHUSUS UNIT KHUSUS
PROVOST BALANTAS BAGANA PROTOKOLER BARITIM BXC
KEGUNAAN BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

Þ Dapat dikatakan saluran perintah, wewenang dan tanggung jawab dari pucuk v pimpinan
sampai organisasi yang paling bawah dan sebaliknya.
Þ Dapat diketahui saluran hubungan yang ada diantara saluran organisasi.
Þ Dapat diketahui perincian tugas dari setiap satuan organisasi.
Þ Dapat diketahui batas – batas wewenang dari masing-masing satuan organisasi
Þ Dapat diketahui jumlah pengurus yang duduk di jajarannya.
Þ Dapat diketahui nama-nama dari masing-masing pengurus.
Þ Dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah organisasi/bidang benar-benar
jalan.
MANFAAT PENTINGNYA KOMUNIKASI
ÞMenimbulkan rasa kesetia kawanan dan loyalitas antar
pengurus.
ÞSemua jajaran pengurus/pimpinan dapat mengetahui bidang
dimana menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung
pengendalian operasional yang efisien.
ÞSemua pimpinan/ pengurus dapat mengetahui kebijakan,
peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan di dalam pimpinan
organisasi.
=>Semua Informasi, keterangan-keterangan dapat diperoleh
dengan cepat dan tepat.
=>Meningkatkan tanggung jawab semua pengurus.
=>Menimbulkan saling pengertian diantara pengurus /
pimpinan.
=>Meningkatkan kerjasama team diantara Pengurus /
Pimpinan.
=>Meningkatkan Semangat Korp. Organisasi.
STRUKTUR ORGANISASI GP ANSOR MENURUT
TINGKATAN
PIMPINAN PUSAT
PERIODESASI KEPEMIMPINAN
PAC/ RANTING 2 TAHUN
PIMPINAN - RAT/ konfrensi Ancab
WILAYAH
- Penyusunan kepengurusan
- Pengajuan sk pengurus
PIMPINAN CABANG
(tidak perlu menunggu acara pelantikan)
- Raker 1 (tahun pertama)
PIMPINAN ANAK
- Raker 2 (tahun ke dua)
CABANG

( CATATAN : SK PENGURUS SEBAGAI WUJUD SISTEM


PIMPINAN KADERISASI SECARA DINAMIS & BERKELANJUTAN )
RANTING
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai