Anda di halaman 1dari 3

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
3. Kepala/Direktur Utama/Direktur Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan COVID-19
4. Kepala Umum PERSI
di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/619/2021

TENTANG
MASA KADALUARSA KLAIM BIAYA PELAYANAN PASIEN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19) YANG DIAJUKAN OLEH RUMAH SAKIT PENYELENGGARA
PELAYANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
KEPADA KEMENTERIAN KESEHATAN

Dalam rangka kesinambungan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang


menyelenggarakan pelayanan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2016 tentang Pembebasan Biaya Pasien Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu, menyatakan bahwa untuk pembiayaan pasien yang dirawat
dengan penyakit infeksi emerging tertentu termasuk COVID-19 dapat di klaim ke
Kementerian Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. Jaminan
pembiayaan pasien COVID-19 tersebut merupakan dana tambahan APBN melalui DIPA
Kementerian Kesehatan. Untuk mengajukan klaim jaminan pelayanan pasien COVID-19,
telah ditetapkan petunjuk teknis klaim penggantian biaya pelayanan pasien COVID-19
yang telah mengalami beberapa kali revisi. Pada tanggal 5 April 2021 telah ditetapkan
petunjuk teknis klaim terbaru melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/4344/2021 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya
Pelayanan Pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Rumah Sakit
Penyelenggara Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sebagai acuan teknis
bagi rumah sakit penyelenggara pelayanan COVID-19 dalam mengajukan klaim jaminan
COVID-19.
Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4344/2021,
pelaksanaan penggantian biaya pelayanan pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) dibagi berdasarkan waktu pasien mulai dirawat, yaitu (a) sejak tanggal 28 Januari
2020 sampai dengan 14 Agustus 2020, (b) sejak tanggal 15 Agustus 2020 sampai dengan
19 April 2021, dan (c) sejak tanggal 20 April 2021. Agar tercipta pengelolaan keuangan
negara yang tertib dan akuntabilitas, yang disesuaikan dengan perkembangan hukum

1/3
terutama pengaturan pengelolaan APBN dan kebutuhan teknis klaim, diperlukan
kejelasan mengenai batasan waktu pengajuan klaim biaya pelayanan pasien COVID-19.
Surat Edaran ini bertujuan untuk memberikan batasan waktu yang jelas kepada
rumah sakit penyelenggara pelayanan COVID-19 dalam melakukan pengajuan klaim
biaya pelayanan pasien COVID-19, agar tercipta tata kelola jaminan pelayanan pasien
COVID-19 secara tertib dan bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bidang keuangan negara.
Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3237);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4723);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2021 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 239, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6570);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran Tahun Anggaran 2021 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1561);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4344/2021 tentang
Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) Bagi Rumah Sakit Penyelenggara Pelayanan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan kepada seluruh rumah
sakit penyelenggara pelayanan COVID-19 dalam melakukan pengajuan klaim biaya
pelayanan pasien COVID-19, untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tagihan klaim penggantian biaya pelayanan pasien COVID-19 untuk pelayanan di
tahun 2020 yang sudah terbit Berita Acara Hasil Verifikasi (BAHV) dari BPJS
Kesehatan dan BAHV dari Kementerian Kesehatan, saat ini belum dapat dibayarkan
karena harus dilakukan verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.

2/3
2. Untuk memperlancar verifikasi dan percepatan pembayaran klaim penggantian
biaya pelayanan pasien COVID-19, rumah sakit penyelenggara pelayanan COVID-
19 agar mengajukan klaim:
Bulan layanan Tahun 2020 : paling lambat tanggal 15 Mei 2021
Bulan layanan Januari 2021 - 19 April 2021 : paling lambat 31 Mei 2021
Bulan layanan setelah 19 April 2021 : paling lambat 2 bulan sejak
pelayanan kesehatan selesai
diberikan.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana


mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 April 2021

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI G. SADIKIN

3/3

Anda mungkin juga menyukai