Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga proposal pengembangan cabai merah/besar ini
dapat diselesaikan.
Untuk meningkatkan pendapatan saat krisis ekonomi, diperlukan usaha-usaha
yang bersifat kreatif, pantang menyerah dan berorientasi pasar. Usaha tersebut juga
diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini
jumlahnya sangat melimpah. Maka dari itu usaha yang sederhana dan mudah untuk
dilirik perlu dikembangkan sesuai potensi alam yang ada seperti usaha pengembangan
cabai merah/besar di Kelompok Tani tanah Lemmae Desa Batu Merah. Kegiatan ini
diharapkan dapat membuka peluang kerja dan menjadi sumber penghasilan bagi
masyarakat.
Demikian permohonan kami. Besar kiranya harapan kami mendapatkan bantuan
tersebut.

Batu Merah, 3 September 2018

Penyusun

HAVIS
Ketua Poktan Tanah Lemmae
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cabe atau lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim dan termasuk
jenis tanaman hortikultura , yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai
penyedap masakan dan penghangat badan. Dari hal tersebut lebih dikenal sebagai
sayuran rempah atau bumbu dapur.
Kebutuhan atau konsumsi yang semakin meningkat dan persebaran produksinya
tidak merata sepanjang tahun di seluruh daerah, maka menyebabkan harga cabe tidak
stabil dan tidak merata. Di suatu daerah harga cabe dapat mencapai harga yang sangat
tinggi dan di daerah lain sangat murah. Stabilitas harga cabe di pasar sangat dirasa
sulit, terutama bagi para petani. Misalnya pada hari hari besar (hari raya) dan pada saat
tanam (paceklik), harga cabe melonjak sampai beberapa kali harga pada hari biasa.
Tetapi sebalinya, pada hari hari panen harganya merosot jauh dibawah rata rata harga
pasar.
Pada bulan Oktober-Desember dan Februari-April harga cabe di beberapa kota
besar pada umumnya meningkat. Hal ini sesuai dengan kenyataan, pada bulan bulan
tersebut adalah musim hujan lebat. Sehingga tidak banyak orang bertanam cabe,
akibatnya hasil panen (persediaan) cabe rendah (paceklik), sedangkan permintaan
bertambah.Penanaman cabe besar pada musim hujan merupakan penanaman di luar
musim (off season) yang penuh resiko, karena tanaman cabe tidak tahan terhadap
hujan lebat terus menerus.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama
ilmiah Capsicum annum L. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan
menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara
Indonesia.Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya.
Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya.
Masyarakat pada umumn ya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe besar,
cabe besar, cabe besar dan paprika.Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi
dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1
dan Vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat
digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri
makanan dan industri obat-obatan atau jamu.
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai
dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya,
kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.
TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah ;
1. Memulihkan keberdayaan masyarakat/anggota sasaran.
2. Menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis potensi lokal.
3. Meningkatkan pendapatan / penghasilan Anggota.
4. Menggerakkan roda perekonomian daerah.
5. Mengelola pemanfaatan lahan secara berkelanjutan

OUT PUT (DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI)


Dengan usaha kegiatan budi daya cabe ini diharapkan mempunyai dampak positif
berupa:
1. Tergarapnya potensi dan sumber daya lokal untuk dikembangkan menjadi kegiatan
usaha yang produktif dan konstruktif.
2. Kestabilan lingkungan sosial dan keamanan karena masyarakat sasaran (anggota)
mempunyai lahan ekonomi secara mandiri.

PELUANG BISNIS
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan cabe baik untuk rumah tangga
maupun industri dan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan pengembangan
industri olahan, maka, peluang pengembangan usaha agribisnis cabe sangat terbuka
luas.Usaha peningkatan produksi cabe yang sekaligus meningkatkan pendapatan petani,
dapat dilakukan sejak budidaya sampai penanganan pasca panen yang baik dan benar.
Salah satu langkah terpenting dalam perbaikan teknik budidaya adalah pemilihan
varietas cabai hibrida yang akan dibudidayakan.
Konsumsi rata-rata cabai untuk rumah tangga di Jawa adalah 5,937
gram/kapita/hari (2,2 kg/kapita/hari). Pemakaian di perkotaan sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan pedesaan (5,696 gram/kapita/hari untuk perkotaan dan 5,900
gram/kapita/hari untuk pedesaan). DKI Jakarta (melalui Pasar Induk Keramat Jati)
merupakan daerah tujuan pasar tertinggi dibandingkan dengan propinsi lainnya di Jawa.
Jenis cabai yang banyak dikonsumsi di perkotaan adalah cabai besar atau cabe merah,
kemudian cabai rawit dan hijau. Sedangkan pemakaian di pedesaan terbanyak adalah
cabai merah kemudian cabai rawit dan hijau.

SYARAT TUMBUH TANAMAN CABE

Pada umumnya cabe besar dapat ditanam pada dataran rendah sampai
ketinggian 1400 meter dpl. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan Cabe merah atau
besar antara 24 – 28 derajat Celsius.
Pada suhu terlalu dingin dibawah 15 atau panas diatas 32 pertembuhan akan
terganggu. Cabe bisa tumbuh pada musim kemarau asalkan mendapatkan pengairan
yang cukup. Curah hujan yang dikehendaki berkisar 800-2000mm pertahun dengan
kelembaban 80%.
Tanaman cabe besar dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang
gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal
adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan
sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 6 sampai 7.
Apa nilainya terlalu rendah(asam),daun tanaman cabe merah akan terlihat pucat dan
mudah terserang virus.

PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat, berdasarkan kebutuhan yang sesuai dengan
kondisi lapangan, serta mudah-mudahan upaya pengembangan cabaibesar ini dapat
perhatian pemerintah melalui bantuan sarana produksi untuk mendukung kegiatan para
petani dalam mengelola usaha taninya. Atas segala perhatiannya kami sampaikan
ucapan terimakasih.

Batu Merah 3 September 2018


Mengetahui,
Penyuluh Pertanian Ketua Kelompok Tani

ANDI ILHAM., SP HAVIS


PROPOSAL

PENGEMBANGAN
CABAI MERAH (BESAR)

Oleh :

KELOMPOK TANI TANAH LEMMAE


DESA BATU MERAH, KEC. MOLE
TAHUN 2018
CALON PETANI CALON LAHAN
PENGEMBANGAN CABAI MERAH BESAR
KELOMPOK TANI TANAH LEMMAE DESA BATU MERAH KEC. MOLE

LUAS LAHAN
NO NAMA JABATAN ALAMAT
(ha)
1 HAVIS Ketua Batu Merah 0.30
2 MANSUR Sekretaris Batu Merah 0.20
3 TOPAN Bendahara Batu Merah 0.20
4 ASIS Anggota Batu Merah 0.20
5 JUMARDI Anggota Batu Merah 0.15
6 HERMAN Anggota Batu Merah 0.20
7 LATUO Anggota Batu Merah 0.20
8 ANTO Anggota Batu Merah 0.20
9 SUPARMAN Anggota Batu Merah 0.20
10 SALAMA Anggota Batu Merah 0.20
11 RAHIM Anggota Batu Merah 0.20
12 JUMAEDI Anggota Batu Merah 0.20
13 JUNUDIN Anggota Batu Merah 0.20
14 JUSLI Anggota Batu Merah 0.25
15 HASDAR Anggota Batu Merah 0.25
16 SAWIAH Anggota Batu Merah 0.10
17 TUPE Anggota Batu Merah 0.10
18 MUH. ASRI Anggota Batu Merah 0.10
19 MUH. TANG Anggota Batu Merah 0.15
20 KAMBA Anggota Batu Merah 0.20
21 AMBO RAPPE Anggota Batu Merah 0.20
22 HASRUN Anggota Batu Merah 0.10
23 MAPPIATI Anggota Batu Merah 0.10
24 SALAMA Anggota Batu Merah 0.10
25 BAHRI Anggota Batu Merah 0.10
26 RIDWAN Anggota Batu Merah 0.10
27 BAHARUDDIN Anggota Batu Merah 0.10
28 ASIA Anggota Batu Merah 0.10
29 ASIS Anggota Batu Merah 0.10
30 BASRI Anggota Batu Merah 0.10
31 TANSINI Anggota Batu Merah 0.10
Jumlah 5.00

Mengetahui, Batu Merah, 3 September 2018


Penyuluh Pertanian Ketua Kelompok Tani

ANDI ILHAM, SP HAVIS


KELOMPOK TANI “ TANAH LEMMAE“
DESA BATU MERAH KECAMATAN MOLE
KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

Batu Merah , 3 September 2018

No : 01/KT-T.L/IX/2018 Kepada Yth :


Lamp : 1 Kepala Dinas Pertanian, Tanaman
Hal : Permohonan Bantuan Pangan, Hortikultura dan
Saprodi Cabai Merah (Besar) Perkebunan
di
Watampone

Denganhormat,
Untuk meningkatkan pendapatan saat krisis ekonomi, diperlukan usaha-
usaha yang bersifat kreatif, pantang menyerah dan berorientasi pasar. Usaha
tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja
potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah dan sesuai dengan potensi
sumber daya alam dan peluang pasar yang menjanjikan.
Karena keterbatasan modal kelompok untuk mengembangkan ekonomi
anggota kelompok serta pemanfaatan sumber daya alam yang ada, maka kami
mengajukan permohonan bantuan sarana pengembangan cabai besar di Kelompok
Tani Tanah Lemmae Dusun Batu Merah Desa Batu Merah Kecamatan Mole.
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatian dan tindak lanjutnya
kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,

Kepala Desa Penyuluh Pertanian Ketua


Batu Merah Desa Batu Merah KT. Tanah Lemme

IVCL ANDI ILHAM, SP HAVIS

Menyetujui,

Pimpinan Pertanian Kecamatan (PPK)


Kecamatan Mole

ARAS, SP
NIP.

Anda mungkin juga menyukai