Anda di halaman 1dari 5

“ panggil indra aja, tampaknya kita

seumuran ” sapa indra sambil menyodrkan


tangannya
“ saya reza ” jawab gw menyambut
sodoran tangannya, segera indra
mengajak gw kedalam rumah dan kembali
seseorang menyambut kedatangan gw,
tampaknya dia baru selesai menunaikan
sholat
“ saya minto ” sapanya, seraya gw
mengucapkan nama gw kembali
“ sebenarnya ada lagi yang mau kenalan,
namanya mas dikin, dia penjaga
kebersihan mess ini, bisa disebut ob mess
lah ” kembali indra menerangkan siapa
saja yang menghuni mess ini
“ loh orangnya dimana ?” tanya gw sambil
memperhatikan ruangan
“ sudah tidur, mungkin besok pagi kamu
bisa kenalan dengannya ”
Setelah beberapa lama akhirnya imron
pamit untuk meninggalkan mess, dang w
pun bergegas menuju kamar untuk
beristirahat
“ kamar mandi ada diruang belakang
dekat dapur pak reza ” indera mencoba
memberitahu tentang keberadaan kamar
mandi dan kemudian hilang memasuki
kamar
Kamar yang gw masuki terlihat rapih,
dengan hiasan lukisan tua di dindingnya,
tempat tidurpun tampaknya disesuaikan
dengan kondisi kamar yang tua, mungkin
biar selaras dilihatnya, sebuah tempat
tidur dengan sebuah kelambu putih
Setelah merapihkan baju kelemari,
bergegas gw menuju kamar mandi untuk
sekedar membasuh badan yang sudah
terasa agak lengket ini, ruang belakang
dipisahkan dengan sebuah pintu kaca tua,
sebuah pintu yang memisahkan ruang
tengah dengan bagian dapur serta kamar
mandi, sejuknya air segera memanjakan
tubuh gw, mata gw kembali mencoba
melihat2 suasana didalam kamar mandi,
kamar mandi ini terlihat begitu besar,
walaupun tua tapi terlihat bersih, yang
membedakan dengan kamar mandi
modern adalah adanya sebuah sumur yang
terletak disudut kamar mandi lengkap
dengan kerekan timba untuk mengambil
air, mungkin ini untuk jaga2 disaat pompa
air mengalami masalah, memang sumur
itu terlihat agak tua tapi terpelihara
dengan baik, setelah selesai mandi
akhirnya gw bergegas ganti baju dan
merebahkan diri diranjang yang terasa
empuk dan dingin itu, rasa lelah yang
menerpa gw setelah perjalanan seharian
ini langsung membuat gw tertidur dengan
pulasnya.
Cahaya pagi yang menembus diantara
lubang angin menyadarkan gw dari tidur
lelap ini, rasa lelah yang gw alami
membuat proses istirahat ini terasa begitu
cepat, sejenak gw masih terlena dalam
rasa lelah hingga akhirnya jam yang
tergantung di dinding menyadarkan gw,
bahwa hari ini adalah hari pertama gw
bekerja di kantor yang baru
“ sial gw telat ” dengan reflek segera gw
ambil handuk yang masih tergantung di
besi tempat tidur dan segera beranjak ke
kamar mandi, tampak indra dan minto
yang sudah rapih sedang sarapan
“ wahh kesiangan nih pak reza ” tegur
minto dengan nada bercanda
“ panggil gw reza aja pak, enggak enak
kalau pakai kata pak, jadi canggung
terlihat resmi ”
“ kalau gitu panggil gw minto aja ” terlihat
indra ikut tertawa melihat tingkah laku gw
yang agak panik memasuki kamar mandi
“ za, kami duluan ya biar nanti gw suruh
imron buat jemput lu disini ”
“ oke terima kasih, tolong kasih tau ke
orang kantor kalau gw agak terlambat ”
teriak gw dari dalam kamar mandi
Sejuknya air yang mengguyur badan ini
segera mengembalikan kesegaran badan
gw, hingga akhirnya sebuah ketukan kecil
dipintu terdengar
“ pak reza, saya dikin, teh manis sama
sarapannya sudah saya siapkan dimeja
makan ”
“ ohh mas dikin, terima kasih mas ” jawab
gw sambil memakai handuk dan
meletakan beberapa helai pakain kotor ke
dalam bak pelastik dan meletakannya
diatas sumur yang atasnya sudah tertutup
triplek, lalu gw bergegas keluar kamar
mandi

Anda mungkin juga menyukai