Anda di halaman 1dari 2

Ijinkan menjawab

Nama: Muhammad Wahyu Adhi Pratama

NIM: 044210328

Dalam mengukur persediaan, kita mengenal adanya metode FIFO (First In-First Out), LIFO (Last In-
First Out), dan Weighted Average (Rerata Tertimbang). Menurut Anda, metode manakah yang paling
merefleksikan ukuran persediaan yang realistis, dan jelaskan jawaban Anda menggunakan argumen
yang logis.

Jawab

Dalam akuntansi persediaan barang bisa dihitung dalam beberapa metode, dimana metode ini bisa
disesuaikan dengan jenis perusahaan dan juga kepentingan perusahaan. Beberapa metode
perhitungan atau pencatatan persediaan barang yang populer digunakan adalah metode FIFO (First
in First Out), LIFO (Last In First Out), dan Average.

1. Metode First In First Out (FIFO)


Seperti namanya first in first out yang artinya masuk pertama keluar pertama, maka pada
metode ini unit persediaan yang pertama kali masuk ke gudang perusahaan akan dijual
pertama. FIFO (First-In, First-Out) adalah metode untuk menentukan harga pokok penjualan
dengan cara mengasumsikan bahwa produk yang sudah terjual merupakan produk terlama
dalam inventaris. Biaya yang dikeluarkan untuk produk terlama itulah yang digunakan dalam
perhitungan. Singkatnya, metode FIFO akan menghapus produk paling awal yang masuk dari
akun persediaan setiap terjadi pencatatan penjualan. Metode FIFO ini didasarkan pada asumsi
bahwa aliran cost masuk persediaan harus dipertemukan dengan hasil penjualannya. Sebagai
akibatnya, biaya per unit persediaan yang masuk terakhir dipakai sebagai dasar penentuan
biaya barang yang masih dalam persediaan pada akhir periode (persediaan akhir). Dalam
penerapan metode FIFO berarti perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang
lama/pertama masuk untuk dijual terlebih dahulu. Jadi biasanya persediaan akhir barang
dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk.
2. Metode Last In First Out (LIFO)
LIFO artinya adalah yang masuk terakhir keluar pertama. Metode ini mengasumsikan unit
persediaan yang dibeli pertama akan dikeluarkan di akhir. Artinya, unit yang dijual pertama
adalah unit persediaan yang terakhir masuk ke gudang. Jadi biasanya persediaan akhir barang
dagangan akan dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang pertama atau awal masuk.
Metode biaya persediaan LIFO ini adalah didasarkan pada asumsi bahwa aliran keluar biaya
persediaan adalah kebalikan dari kronologi terjadinya biaya. Pada metode ini, harga beli
terakhir dibebankan ke operasi dalam periode kenaikan harga (inflasi), sehingga laba yang
dihasilkan akan kecil dan pajak yang terutang juga menjadi lebih kecil. Namun, berdasarkan
PSAK 14 metode LIFO tidak boleh digunakan lagi.
3. Metode Average
Metode average biasa disebut metode rata-rata tertimbang. Metode average membagi antara
biaya barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia. Sehingga persediaan
akhir dan beban pokok penjualan dapat dihitung dengan harga rata-rata. Metode average
adalah titik tengah atau perpaduan dari metode FIFO dan LIFO. Jadi kelebihan dan kekurangan
metode ini berada diantara metode LIFO dan FIFO. Dalam penerapan metode Average berarti
perusahaan akan menggunakan persediaan barang yang ada di gudang untuk dijual tanpa
memperhatikan barang mana yang masuk lebih awal atau akhir.
Menurut saya metode yang paling merefleksikan ukuran persediaan yang realistis adalah karena :

1. Mudah Dipahami dan Diterima Secara Universal


FIFO mengikuti alur alami inventaris (produk tertua dijual terlebih dahulu, dengan perhitungan
mengikuti biaya setiap gelombang produksi). Hal tersebut membuat pembukuan Anda menjadi
lebih simpel juga bisa memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi. Maka, wajar jika FIFO
diterapkan di banyak perusahaan.
2. Meminimalisir Pemborosan
Perusahaan yang benar-benar mengikuti FIFO akan selalu menjual inventaris tertua terlebih
dahulu. Dengan begitu, biaya yang terbuang karena penurunan kualitas produk bisa dihindari.
Produk yang tersisa tetap memiliki kualitas bagus dan bisa dijual dengan harga tinggi karena
memang baru diproduksi.
3. Laporan Keuangan Sulit Dimanipulasi
FIFO memberikan gambaran yang sangat akurat tentang penghitungan biaya perusahaan. Garis
pengeluaran biaya bisa ditarik secara urut sejak proses produksi hingga penjualan per gelombang.
Jika terjadi keraguan hasil saat penghitungan keuntungan atau bahkan seluruh penghitungan
keuangan, bisa dilacak secara mudah. Dengan begitu, jika ada manipulasi yang mungkin dilakukan
oleh pihak lain, akan mudah ditemukan.

Terima kasih

Sumber EKSI4415 – Teori Akuntansi, https://www.jurnal.id/id/blog/2018-perbedaan-metode-


persediaan-fifo-lifo-dan-average/

Anda mungkin juga menyukai