Anda di halaman 1dari 15

PEMAHAMAN AWAL TENTANG TANDA, SIMBOL, DAN LAMBANG

Oleh :
1 ELFRIDA MUNTHE (2001020001)
2 SISKA OKTAFIA SINAGA (2001020008)
3 YOHANA GABRIELA SIHOMBING (2001020015)
4 FITRIA SIREGAR (2001020020)
5 YENI SIMANUNGKALIT (2001020028)
6 OLVIYANTI HASUGIAN (2001020031)
7 DEVI BUTARBUTAR (2001020043)
8 LILI LIA PURBA (2001020044)
9 FININTA SINAGA (2001020052)
10 CHUYN SIMANJUNTAK (2001020057)
11 NANDA SIMORANGKIR (2001020059)

MATA KULIAH : KAJIAN SEMIOTIKA

DOSEN PENGAMPU : IMMANUEL DOCLAS BELMONDO SILITONGA,


S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANGSIANTAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-
Nya makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat sebagai bentuk tanggung
jawab atas penugasan oleh dosen pengampu mata kuliah Semiotika. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pemahaman awal tentang tanda, simbol dan
lambang.
Besar harapan penulis kiranya makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca tentang Semiotika. Dalam penulisan makalah ini, penulis yakin bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, demi kesempurnaan
makalah ini penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun
dari pembaca. Atas partisipasinya penulis ucapkan terimakasih.

Pematang Siantar, 15 April 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN............................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................4

BAB II................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...............................................................................................................................5

2.1 Pengertian Semiotika .........................................................................................................5

2.2 Pengertian Tanda.................................................................................................................6

2.3 Pengertian Simbol...............................................................................................................8

2.4 Pengertian Lambang .........................................................................................................10

2.5 Perbedaan Tanda,Simbol,Lambang ..............................................................................10

BAB III............................................................................................................................................12

PENUTUP.......................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12

3.2 Saran.....................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sebagai makhluk sosial, manusia melakukan interaksi komunikasi
sehari-hari baik secara verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang menggunakan kata-kata yang diungkapkan melalui lisan
maupun tulisan. Sedangkan komunikasi nonverbal dapat berbentuk simbol,
warna, gambar, gerakan tubuh, dan ekspresi. Tanda, lambang, dan berbagai
simbol sering kita gunakan sehari-hari, misalnya emoji saat kita berkirim
pesan melalui whatsapp, tanda-tanda lalu lintas, logo, dan lain-lain. Dan ini
menjadi bahan kajian dalam ilmu semiotika.
Namun ternyata baik komunikasi verbal ataupun nonverbal selalu
menggunakan tanda (sign) dalam berinteraksi. Charles Sanders Peirce
menyatakan bahwa tanda (sign) tidak hanya terbatas pada komunikasi
nonverbal, tapi termasuk juga komunikasi verbal yang didalamnya
menggunakan kata-kata dalam suatu bahasa. Karena bahasa itu sendiri
(verbal) juga adalah sistem tanda yang paling fundamental bagi manusia,
sedangkan tanda-tanda nonverbal seperti gerak-gerik, bentuk pakaian, serta
beraneka praktik sosial konvensional lainnya, dapat dipandang sebagai
sejenis bahasa yang tersusun dari tanda-tanda bermakna yang
dikomunikasikan berdasarkan relasi-relasi.(Sobur, 2003)Sebuah dogma
populer dalam ilmu komunikasi berbunyi “words doesn’t mean, people
mean.” Artinya, sesungguhnya kata-kata tidak memiliki makna, manusialah
yang melekatkan makna ke dalam kata-kata tersebut. Oleh karena itu ketika
kita berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal sesunguhnya kita telah
menggunakan berbagai sistem penandaan.

1
Dunia moderen dewasa ini mengetahui bahwa Ilmu Semiotka tidak
hanya mempelajari “tanda” – ilmu ini mempelajarinya lebih mendalam –
tentang bagaimana makna itu dibentuk. Bagaimana manusia pada mulanya
memaknai arti “tanda” kemudian hubungannya dengan keadaan budaya
bahkan tentang pengalaman pribadi sekelompok manusia mengartikan akan
makna “tanda” itu. Maka dari itu Semiotika berhubungan dengan ilmu
komunkasi. Secara umum tanda dan simbol merupakan suatu objek yang
mewakili sesuatu yang memberikan arti yang bisa seluruhnya berbeda, yang
lebih bermakna dan lebih signifikan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makala ini sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan semiotika?
2. Apa yang dimaksud dengan tanda?
3. Apa yang dimaksud dengan simbol?
4. Apa yang dimaksud dengan lambang?
5. Jelaskan perbedaan antara tanda,simbol,lambang?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian semiotika
2. Mengetahui pengertian tanda
3. Mengetahui pengertian simbol
4. Mengetahui pengertian lambang
5. Mengetahui perbedaan tanda,simbol,lambang .

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Semiotika


Menurut alex sobur secara etimologis, istilah semiotika berasal dari
yunani “semion” yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai
suatu atas dasar konvensi sosial yang tergabung sebelumnya, dapat dianggap
memiliki sesuatu yang lain (Sobur 2009: 95).
Semiotika adalah ilmu tentang tanda- tanda. Studi tentang tanda dan
segalanya yang berhubungan dengan cara fungsinya, hubungan dengan
tandatanda lain. Pengiriman dan penerimaannya oleh mereka yang
menggunakannya. Menurut premiger (2001), ilmu ini menganggap bahwa
fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tandatanda.
Semiotika mempelajari sistem – sistem, aturan – aturan, konvensi – konvensi
yang memungkinkan tanda - tanda tersebut mempunyai arti (Kriyantono, 2006 :
265).
Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan
produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang berarti sesuatu untuk orang lain.
Studi semiotik tanda-tanda, penggunaan tanda dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan tanda. Dengan kata lain, ide semiotik (tanda, makna, denotatum dan
interpretan) dapat diterapkan untuk semua bidang kehidupan selama tidak ada
prasyarat terpenuhi, yaitu ada artinya diberikan, ada makna dan interpretasi
(Cristomy dan Lucky Yuwono 2004: 79).
Awal mulanya konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure
melalui dikotomi sistem tanda: signified dan signifier atau signifie dan
significant yang bersifat atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul
ketika ada hubungan yang bersifat asosiasi atau in absentia antara ‘yang
ditandai’ (signified) dan ‘yang menandai’ ( signifier). Tanda adalah kesatuan dari
suatu bentuk penanda ( signifier) dengan sebuah ide atau petanda ( signified).
Dengan kata lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan yang
3
bermakna”. Jadi, penanda adalah aspek material dari bahasa yaitu apa yang
dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca. Petanda adalah
gambaran mental, pikiran, atau konsep. Jadi, petanda adalah aspek mental dari
bahasa (Bertens, 2001:180).
Dalam perkembangannya, kajian semiotika berkembang kepada dua
klasifikasi utama, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi.
Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah
satu di antaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi
(pengirim, penerima, pesan, saluran dan acuan). Sedangkan semiotika signifikasi
memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks
tertentu (Sobur, 2013 : 15). Di sinilah munculnya berbagai cabang kajian
semiotika seperti semiotika binatang (zoomsemiotics), semiotika medis
(medicals semiotics) dan lain-lain, yang mana menurut Eco (1979) mencapai 19
bidang kajian ( Sobur, 2013 : 109).

2.2 Pengertian Tanda


Tanda adalah sesuatu yang memberi tanda pada sesuatu lainnya. Pada
KBBI dijelaskan bahwa tanda merupakan yang menjadi alamat dalam
menyatakan sesuatu. Sign (tanda) dalam kamus Webster (1997) memiliki arti
sebagai berikut:
1) Sesuatu yang mengindikasikan suatu kenyataan, kualitas dan lain-
lain, contoh: warna hitam sebagai tanda atau indikasi perkabungan.
2) Suatu isyarat atau gerak yang menyampaikan informasi dan
memberikan perintah dan lain-lain, contoh anggukan sebagai tanda
setuju.
3) Berupa papan yang dipajang, plakat dan lain-lain yang memberikan
informasi, iklan atau peringatan dan lain-lain.
4) Sesuatu tanda dari jejak seekor hewan,contoh jejak kaki.
Pada tanda, terdapat pengelompokan berdasarkan asal-usulnya , yaitu :
a) Tanda yang ditimbulkan oleh alam yang diketahui manusia karena suatu
pengalaman

4
Contoh :
1) Cuaca mendung yang menandakan bahwa akan turun hujan
2) Asap hitam tebal yang menandakan bahwa adanya kebakaran
b) Tanda yang ditimbulkan oleh binatang yang diketahui manusia dari ciri khas
suara binatang tersebut
Contoh :
1) Suara ayam berkokok yang menandakan bahwa hari telah pagi
2) Anjing menggonggong yang bertanda adanya orang yang memasuki
lingkungan rumah.
c) Tanda yang berasal dari manusia
Pada tanda dari manusia, dibedakan lagi menjadi dua berupa tanda verbal dan
tanda nonverbal. Tanda yang bersifat verbal diguakan sebagai alat komunikasi
dari hasil yang ditimbulkan oleh alat ucap sedangkan tanda nonverbal
merupakan tanda yang dihasilkan selain dari alat ucap manusia seperti acungan
jempol yang menandakan apresiasi baik, anggukan kepala yang menyatakan
persetujuan, dan gelengan kepala yang menandakan bukan atau tidak.
Menurut Saussure, tanda ( sign) ini terbagi menjadi tiga komponen, yakni:
 Tanda (sign), mencangkup aspek material berupa suara, huruf, gambar,
gerak, dan bentuk.
 Penanda (signifier), mencangkup aspek material bahasa, yakni apa yang
dikatakan atau didengarkan; dan apa yang ditulis atau dibaca.
 Petanda (signified), mencakup aspek mental bahasa, yakni gambaran
mental, pikiran, dan konsep.
Ketiga komponen tersebut harus memiliki eksistensi yang secara utuh.
Apabila salah satu komponennya tidak ada, maka tandanya tidak dapat
dibicarakan atau bahkan dibayangkan di benak manusia. Jadi, petanda ( signified)
adalah konsep yang nantinya akan dipresentasikan oleh penanda ( signifier).
Hubungan antara petanda dan penanda ini harus berkaitan satu sama lain supaya
dapat menghasilkan makna atas tanda tersebut.
Contohnya adalah kata “ Gorden” itu juga merupakan sebuah tanda karena
memiliki Signifier yang berupa kata itu sendiri; dan Signified berupa kain untuk

5
menutup jendela. Adanya kesatuan antara kata dengan kenyataan itulah yang
membuat “Gorden” menjadi sebuah tanda ( Sign).
Dalam kehidupan ini, terdapat banyak sekali tanda yang rata-rata
“diproduksi” oleh manusia, antara lain tanda gerak atau isyarat, tanda verbal
berupa ucapan kata, dan tanda non verbal berupa bahasa tubuh. Tanda isyarat
misalnya lambaian tangan yang berarti memanggil dan anggukan kepala yang
berarti pernyataan setuju. Kemudian, tanda verbal yang berupa ucapan biasanya
akan diimplementasikan melalui huruf dan angka.

2.3 Pengertian Simbol


Frederick William Dillistone (1903-1993), seorang profesor teologi dan
penulis buku-buku tentang simbol juga menyampaikan bahwa simbol adalah
suatu benda yang memiliki bentuk atau pola seperti gambar dan bahasa, yang
dicocokan dengan benda lainnya. Jadi simbol itu sendiri merupakan suatu benda
yang menggambarkan atau melambangkan benda-benda yang dekat dalam
kehidupan kita.
Secara etimologis, kata simbol berasal dari bahasa Yunani, symballein.
Symballein merupakan kata kerja yang artinya menyatukan atau mengumpulkan.
Dalam buku Kamus Istilah Sastra, yang ditulis oleh Hartoko dan Rahmanto
(1998), symballein berarti melemparkan bersama suatu benda atau perbuatan
yang dikaitkan dengan suatu ide.
Charles juga merupakan tokoh penting dalam cabang ilmu semiotik, ilmu
yang mempelajari tentang tanda. Menurutnya, simbol adalah salah satu jenis dari
tanda. Jadi,tanda dikelompokan menjadi tiga,yaitu simbol, ikon, dan index.
Ikon adalah tanda yang dianggap menyerupai atau meniru benda yang
ditandai. Benda yang ditandai dengan ikon biasanya dapat dikenali dengan indra
manusia.Contohnya dalam bentuk foto seseorang, gambar
kartun, onomatopoeia (kata yang bunyinya sama dengan bunyi yang diproduksi
benda yang ditandai. E.g. der-der, meow, guk-guk, ouch), dan sebagainya.
Index adalah tanda yang berhubungan secara fisik atau kausal
(menyebabkan suatu hal) dengan benda yang ditandai dan terkadang

6
menunjukkan suatu letak. Jadi, tidak secara langsung menggambarkan bendanya
seperti pada ikon, tapi menunjukkan hal yang berhubungan. Contohnya, gambar
awan gelap menunjukkan hujan, asap menunjukkan kebakaran, demam tanda
infeksi, petunjuk jalan, dan lain sebagainya.
Sedangkan simbol adalah tanda yang tidak menyerupai benda yang
ditandai, sehingga hubungan antar simbol dan benda yang ditandai perlu
dipelajari atau disepakati. Contoh simbol adalah unsur bahasa (simbol alfabet,
tanda baca, kata, frasa, dan kalimat), angka, kode morse, lampu lalu lintas, dan
bendera negara) Contohnya, simbol hati biasanya digunakan untuk
melambangkan cinta. Tetapi tidak ada yang tahu bagaimana lambang cinta
sebenarnya. Tetapi karena terjadi sebuah kesepakatan di dalam masyarakat, maka
simbol hati pun diartikan sebagai lambang cinta.
Dari pengertian-pengertian simbol yang ada di atas, kita bisa
menyimpulkan nih, kalau simbol merupakan suatu tanda berupa gambar atau
unsur bahasa yang menandakan atau melambangkan suatu benda atau hal yang
ada di sekitar kita tanpa adanya peniruan bentuk.
a) Contoh Simbol dan Artinya
Simbol Arti
, (Koma) Tanda baca yang dipakai untuk
memisahkan unsur dalam suatu
perincian, memisahkan nama orang
dengan gelar akademiknya,
memisahkan anak dengan induk
kalimat, dan sebagainya.
. (Titik) Tanda baca yang digunakan untuk
mengakhiri kalimat.
: (Titik Dua) Tanda baca yang digunakan untuk
menandai pemerian atau penjelasan
yang berupa klausa.
; (Titik Koma) Tanda baca yang digunakan untuk
menggantikan kata penghubung untuk

7
memisahkan kalimat setara dalam
kalimat majemuk
2.4 Pengertian Lambang
Lambang merupakan sejenis tanda yang berupa bunyi dalam bahasa,
gambar seperti pada tanda lalu lintas, warna pada lampu lalu lintas, gerak
anggota tubuh, dan sebagainya yang melambangkan sesuatu. Lambang bersifat
konvensional hasil dari alat ucap manusia. pengertian lambang yang dijelaskan
oleh Prawirasumantri (1998: 24) adalah kata dalam suatu bahasa sedangkan
makna merupakan suatu objek hasil dari penghayatan beruparujukan oleh
lambang itu sendiri. Sebenarnya, bunyi bahasa atau satuan bahasa juga termasuk
lambang karena sifatnya konvensional. Atau secara singkatnnya:
1) Sesuatu yang digunakan untuk menunjukan sesuatu lainnya.
2) Pada dasarnya tidak mempunyai maknsa, kitalah yang member
makna pada lambang.
3) Meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek
yang maknanya disepakati bersama.
Contohnya Lambang tengkorak(bermakna zat berbahaya,bajak
laut,kerangka kepala), lambing merpati (bermakna cinta, kesetiaan, ikatan).
Lambang adalah sesuatu hal atau keadaan yang memimpin pemahaman si
subjek kepada objek. Hubungan antara subjek dan objek terselip adanya
pengertian sertaan. Suatu lambang selalu dikaitkan dengan tanda-tanda yang
sudah diberi sifat-sifat kultural, situasional, dan kondisional. Lambang adalah
tanda yang bermakna dinamis, khusus, subjektif, kias, dan majas. Dalam karya
sastra, baik yang berupa puisi, cerita rekaan maupun drama, terdapat berbagai
macam lambang, antara lain: lambang warna, lambang benda, lambang bunyi,
lambang suasana, lambang nada, dan lambang visualisasi imajinatif yang
ditimbulkan dari tata wajah atau tipografi.

2.5 Perbedaan Tanda,Simbol,Lambang


Secara Etimologis istilah “symbol” diserap dari kata symbol dalam
bahasa inggris yang berakar pada kata symbolicum dalam bahasa latin.

8
Sementara dalam bahasa yunani kata symbolon dan symballo, yang juga menjadi
akar kata symbol, memiliki beberapa makna generic, yakni “memberi kesan”,
“berarti” dan “menarik”. Dalam sejarah pemikiran, symbol memiliki dua
pengertian yang sangat berbeda. Dalam pemikiran dan praktik keagamaan,
symbol lazim dianggap sebagai pancaran realitas transenden. Dalam system
pemikiran logika dan ilmiah, lazimnya istilah symbol dipakai dalam arti tanda
abstrak.
Sedangkan, Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu
[yang lain] dalam kaitan atau kapasitas tertentu. Tanda mengarah kepada
seseorang, yakni menciptakan dalam pikiran orang itu suatu tanda lain yang
setara, atau bisa juga suatu tanda yang lebih terkembang. Tanda yang tercipta
disebut interpretan dari tanda yang pertama. Suatu tanda (yang pertama)
mewakili sesuatu, yaitu objek-nya. Tanda (yang pertama) mewakili objeknya
tidak dalam sembarang kaitan, tetapi dalam kaitan dengan suatu gagasan
tertentu).
Sedangkan, Lambang adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukan
sesuatu lainnya. Berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi
kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek yang maknanya
desepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan lambing verbal
memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia
dan objek (baik nyata maupun abstrak) tanpa kehadiran manusia atau objek
tersebut. lambing adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara dengan
objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks
tidak memerlukan kesepakatan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut alex sobur secara etimologis, istilah semiotika berasal dari
yunani “semion” yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai
suatu atas dasar konvensi sosial yang tergabung sebelumnya, dapat dianggap
memiliki sesuatu yang lain (Sobur 2009: 95).
Tanda adalah sesuatu yang memberi tanda pada sesuatu lainnya. Pada
KBBI dijelaskan bahwa tanda merupakan yang menjadi alamat dalam
menyatakan sesuatu.
Secara etimologis, kata simbol berasal dari bahasa Yunani, symballein.
Symballein merupakan kata kerja yang artinya menyatukan atau mengumpulkan.
Dalam buku Kamus Istilah Sastra, yang ditulis oleh Hartoko dan Rahmanto
(1998), symballein berarti melemparkan bersama suatu benda atau perbuatan
yang dikaitkan dengan suatu ide.
Lambang merupakan sejenis tanda yang berupa bunyi dalam bahasa,
gambar seperti pada tanda lalu lintas, warna pada lampu lalu lintas, gerak
anggota tubuh, dan sebagainya yang melambangkan sesuatu. Lambang bersifat
konvensional hasil dari alat ucap manusia. pengertian lambang yang dijelaskan
oleh Prawirasumantri (1998: 24) adalah kata dalam suatu bahasa sedangkan
makna merupakan suatu objek hasil dari penghayatan beruparujukan oleh
lambang itu sendiri. Sebenarnya, bunyi bahasa atau satuan bahasa juga termasuk
lambang karena sifatnya konvensional.

10
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alex Sobur. 2003. Semiotika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


Alex Sobur (2009) Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Rosda Karya.
Kriyantono, Rachmat, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Christomy, T dan Untung Yuwono, 2004, Semiotika Budaya, Pusat
Kemasyarakatan dan Budaya UI Jakarta.
Bertens, K. (2001). Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Alex, Sobur. 2013. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prawirasumantri, Abdul dkk. (1998). Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.zenius.net/blog/arti-simbol-beserta-contohnya
https://www.gramedia.com/literasi/semotika/
http://hafiizdkurniawan.blogspot.com/2017/04/normal-0-false-false-false-en-us-
x-none.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai