Anda di halaman 1dari 236

Lampiran I : Surat Bupati

Nomor : 147 /894 -DPMD


Tanggal : 29 Maret 2018
Perihal : Pelaksanaan Pembangunan
dan Pengelolaan Keuangan
Desa

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR


KECAMATAN ……………………
Jl. ……………………………………………………..

KEPUTUSAN CAMAT ……………………


KABUPATEN BOGOR

Nomor : ……/………/……….
Lampiran : 1 ( satu ) berkas

TENTANG :

Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa


Tentang Pungutan Desa …………..

CAMAT …………

Menimbang a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa, Camat mengevaluasi
Rancangan Peraturan Desa tentang Pungutan Desa;
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
b.
pada huruf a perlu menetapkan Surat Keputusan Camat
tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
Pungutan Desa.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

1|P age
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 84);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun
2016 tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2016 Nomor ...);
12. Peraturan Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah ……………… ;

Memperhatikan : 1. Surat Bupati Bogor Nomor ............ tanggal ………..


tentang Pembangunan dan Pengelolaan Keuangan Desa;
2. Surat Permohonan dari Desa …………….

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
Pungutan Desa sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
KEDUA : tidak terpisahkan dari surat keputusan Camat Ini;
Kepala Desa bersama BPD agar segera melakukan
penyesuaian dan penyempurnaan terhadap Peraturan Desa
KETIGA : tentang Pungutan Desa berdasarkan hasil evaluasi tersebut
diatas paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya hasil
evaluasi.

2|P age
KEEMPAT : Dalam hal Kepala Desa dan BPD tidak menindaklanjuti hasil
evalausi dan tetap menetapkan Peraturan Desa tentang
Pungutan Desa menjadi Peraturan Desa maka Camat
mengusulkan kepada Bupati untuk membatalkan Peraturan
Desa tersebut dengan Keputusan Bupati.
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :
Pada Tanggal : ………….……..

CAMAT ……………..

………………………………..
Tembusan:
1. Yth. Bupati Bogor ( sebagai laporan )
2. Yth. Inspektur Kabupaten Bogor.
3. Yth. Kepala DPMD Kabupaten Bogor.

3|P age
Lampiran Keputusan Camat …..

HASIL EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DESA


TENTANG PUNGUTAN DESA

Berdasarkan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang


Pungutan Desa, dengan aspek evaluasi yaitu administrasi, legalitas, dan
materi kebijakan yang telah dilaksanakan oleh Tim Evaluasi, dengan ini
disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Evaluasi aspek administrasi dan legalitas dinyatakan telah lengkap;

2. Evalusi aspek materi kebijakan telah ditemukan:


a. …………………………………………………………
b. ………………………………………………………….
c. …………………………………………………………

Demikian, agar dapat dilakukan perbaikan/penyempurnaan.

……………. : ……..

CAMAT ……………..

………………………………..

4|P age
DAFTAR REKAPITULASI DOKUMEN EVALUASI YANG DISAMPAIKAN
OLEH DESA

KELENGKAPAN
NO URAIAN NOMOR TGL KET.
ADA TIDAK
Surat permohonan evaluasi
Raperdes tentang Pungutan
1
Desa dari pemerintah desa

Raperdes tentang Pungutan


Desa; _ _
2

Keputusan Musyawarah BPD


tentang persetujuan atas
Raperdes tentang Pungutan
3 Desa

Perdes tentang Rencana


pembangunan Jangka
4
Menengah Desa (RPJM Desa);

Perdes tentang Rencana Kerja


pemerintah Desa (RKP Desa)
5
tahun berkenaan;

6 Dokumen lainnya yang


dibutuhkan

……………, ……………………..

Petugas/Anggota Tim Evaluasi

……………………………

5|P age
DAFTAR REKAPITULASI DOKUMEN EVALUASI YANG DISIAPKAN
OLEH TIM EVALUASI

KELENGKAPAN
NO URAIAN KET
ADA TIDAK
1 Permendagri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa
2 Permendagri Nomor 114 tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa;
3 Permendagri Nomor 44 tahun 2015 tentang
Pengelolaan Desa;
4 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pajak Daerah
5 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 28
Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum
6 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 29
Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha
7 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 30
Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan
Tertentu
8 Peraturan Bupati Bogor Nomor 2 Tahun 2017
tentang Pendelegasian Kewenangan
Penandatanganan Dokumen Administrasi
kepada Perangkat Daerah
9 Peraturan Bupati Bogor Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pendelegasian Kewenangan
Penandatanganan Dokumen Administrasi
Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan kepada
Camat
10 Peraturan Bupati tentang Bagian Hasil Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
11 Dokumen lainnya yang dibutuhkan

……………, ……………………..

Petugas/Anggota Tim Evaluasi

……………………………

6|P age
BERITA ACARA
HASIL EVALUASI ADMINISTRASI DAN LEGALITAS
RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA

Pada hari ini ………….. tanggal ………………… bulan …………………


tahun ………... telah dilaksanakan evaluasi Administrasi dan Legalitas atas
Rancangan Peraturan Desa tentang Pungutan Desa Kecamatan …………………
oleh Tim Evaluasi Tingkat Kecamatan……….. Kabupaten Bogor, dengan fokus
antara lain:

N ASPEK / ALAT KESESUAIAN


ALAT VERIFIKASI KETERANGAN
O KOMPONEN PERIKSA YA TIDAK
Format rekapitulasi
Apakah semua dokumen
dokumen evaluasi
1 evaluasi telah diterima
yang disampaikan oleh
dari desa secara lengkap
desa
Tiga hari setelah
a. Perbup pengelolaan disepakati kades
keuangan desa dan BPD,
Apakah pengajuan
b. Surat keputusaan Raperdes tentang
rancangan Perdes hasil musyawarah
2 Pungutan Desa
tentang Pungutan Desa BPD atas harus
di lakukan tepat waktu persetujuaan
disampaikan
Raperdes tentang
Pungutan Desa kepada camat
untuk dievaluasi
Surat keputusaan
Apakah BPD telah
hasil musyawarah BPD
menyepakati Rancangan
3 atas persetujuaan
Perdes tentang Pungutan
Raperdes tentang
Desa
Pungutan Desa
Apakah Kerangka
struktur Peraturan Desa
(Penamaan/Judul; Pemendagri Nomor 111
Pembukaan; Batang Tahun 2014 tentang
4
Tubuh; Penutup; Pedoman Teknis
Lampiran) sudah sesuai Peraturan di Desa
dengan peraturan
Perundang-undangan

7|P age
Dari hasil evaluasi aspek Administrasi dan Legalitas atas Rancangan
Peraturan Desa tentang Pungutan Desa ……… maka disimpulkan:
1. Lengkap atau tidak lengkap
2. Dalam hal hasil evaluasi dinyatakan lengkap maka akan dilanjutkan pada
tahapan evaluasi aspek materi kebijakan
3. Dalam hal hasil evaluasi dinyatakan tidak lengkap maka meminta
pemerintah desa dan BPD untuk melengkapi hal-hal yang dinilai belum
lengkap, antara lain:

a. ………………………………………..
b. ………………………………………..
c. ………………………………………..

4. Pemerintah Desa dan BPD agar melengkapi hal-hal tersebut di atas,


untuk selanjutnya bisa dilakukan evaluasi materi kebijakan.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat di tindaklanjuti.

1. Ketua Tim : ………………………………… ………………………….


2. Sekretaris : ………………………………… ……………………………
3. Anggota : 1.……………………………… ……………………………
2.……………………………… ……………………………
3.…………………………….. ……………………………
4.……………………………… ………………………….

8|P age
BERITA ACARA
HASIL EVALUASI MATERI KEBIJAKAN
RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG PUNGUTAN DESA

Pada hari ini ………….. tanggal ………………… bulan …………………


tahun ………... setelah dilaksanakan evaluasi Administrasi dan Legalitas maka
dilaksanakan evaluasi Materi Kebijakan Rancangan Peraturan Desa tentang
Pungutan Desa …………. Kecamatan ………………… oleh Tim Evaluasi Tingkat
Kecamatan……….. Kabupaten Bogor, dengan fokus antara lain:

KESESUAIAN ALAT
No KOMPONEN PERIKSA KET
YA TIDAK VERIFIKASI

Aspek Materi Kebijakan


1 Memastikan kesesuaian
pungutan desa dengan
kewenangan Desa;
2 Memastikan rencana pungutan
desa tercantum dalam
RPJMDesa dan RKPDesa;
3 Kesesuaian pungutan desa - Peraturan
dengan peraturan perundang- perundang-
undangan dan kepentingan undangan
umum; mengenai desa
4 Memastikan pungutan desa
bukan merupakan subjek dan
objek pajak dan retribusi yang - Perda /
telah diatur oleh pemerintah, Perbup
pemerintah provinsi dan mengenai
pemerintah daerah atau Pajak dan
pungutan yang disertakan Retribusi
pada subjek dan objek pajak
dan retribusi;
5 Memastikan pungutan desa
tidak berasal dari layanan
adminisitrasi yang diberikan
kepada masyarakat, meliputi
surat pengantar, surat
rekomendasi dan surat
keterangan;

9|P age
10 | P a g e
Lampiran II : Surat Bupati
Nomor : 147 /894 -DPMD
Tanggal : 29 Maret 2018
Perihal : Pelaksanaan Pembangunan
dan Pengelolaan Keuangan
Desa

I. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA


Kepala Desa mengkoordinasikan kegiatan pembangunan Desa yang
dilaksanakan oleh perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa meliputi:
a. pembangunan Desa berskala lokal Desa; dan
b. pembangunan sektoral dan Daerah yang masuk ke Desa.
Pelaksanaan pembangunan Desa yang berskala lokal dikelola melalui
swakelola Desa, kerjasama antar Desa dan/atau kerjasama Desa dengan
pihak ketiga. Kepala Desa mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan
pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APBDesa. Pembangunan
Desa yang bersumber dari program sektoral dan/atau program Daerah,
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten.
Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor
dan/atau program Daerah diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa,
program sektor dan/atau program daerah di Desa dicatat dalam APBDesa.
Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atau
program Daerah didelegasikan kepada Desa, maka Desa mempunyai
kewenangan untuk mengurus. Pelaksanaan program sektor dan/atau
program Daerah dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa yang
diselenggarakan oleh BPD. Dalam hal pembahasan dalam musyawarah Desa
tidak menyepakati teknis pelaksanaan program sektor dan/atau program
Daerah, Kepala Desa dapat mengajukan keberatan atas bagian dari teknis
pelaksanaan yang tidak disepakati, disertai dasar pertimbangan keberatan
dimaksud kepada Bupati.
Kepala Desa mengkoordinasikan pelaksanaan program sektor
dan/atau program Daerah yang didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa.
Pelaksanaan program sektor dan/atau program Daerah dilakukan oleh
perangkat desa dan/atau unsur masyarakat Desa sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa dilaksanakan dalam 2 (dua)
tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

1|P age
1. Tahap Persiapan
Langkah pertama dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan desa ialah
tahap persiapan. Tahap persiapan sendiri meliputi berbagai kegiatan
antara lain sebagai berikut :
a. penetapan pelaksana kegiatan;
b. penyusunan rencana kerja;
c. sosialisasi kegiatan;
d. pembekalan pelaksana kegiatan ke kecamatan;
e. pensiapan dokumen administrasi;
f. pengadaan tenaga kerja dan bahan/material.

Rincian dari setiap kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :


a. Penetapan Pelaksanaan Kegiatan
Kepala Desa memeriksa daftar calon pelaksana kegiatan yang
tercantum dalam dokumen RKP Desa yang ditetapkan dalam
APBDesa, dan menetapkan pelaksana kegiatan dengan Keputusan
Kepala Desa. Setiap kegiatan yang tercantum dalam APBDesa harus
ditunjuk Pelaksana Kegiatan. Pelaksana Kegiatan berasal dari Kepala
Seksi atau Kepala Urusan sesuai dengan bidang tugasnya, dengan
pembagian kegiatan sebagai berikut:
(1) Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum, sebagai pelaksana kegiatan
operasional pemerintah Desa;
(2) Kepala Urusan Keuangan, sebagai pelaksana kegiatan pembayaran
penghasilan tetap Kepala Desa, perangkat Desa dan tunjangan
BPD.
(3) Kepala Urusan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, sebagai
pelaksana kegiatan perencanaan Desa, pendataan Desa dan
penyusunan laporan pemerintah Desa.
(4) Kepala Seksi Pemerintahan, sebagai pelaksana kegiatan
operasional BPD, penetapan peraturan di desa, penanggulangan
bencana alam dan bencana lainnya di Desa sesuai
kewenangannya, pembinaan ketentraman ketertiban masyarakat
Desa dan perlindungan masyarakat dan pendataan dan
pengelolaan Profil Desa.
(5) Kepala Seksi Kesejahteraan, sebagai pelaksana kegiatan pada
bidang pelaksanaan pembangunan sarana prasarana perdesaan,
pembangunan bidang pendidikan, pembangunan bidang
kesehatan, budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan karang taruna.
2|P age
(6) Kepala Seksi Pelayanan, sebagai pelaksana kegiatan penyuluhan
dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, peningkatan upaya partisipasi masyarakat,
pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, pembinaan keagamaan
dan ketenagakerjaan di desa.
Dalam hal pelaksana kegiatan mengundurkan diri, pindah domisili
keluar Desa, dan/atau dikenai sanksi pidana, Kepala Desa dapat
mengubah pelaksana kegiatan.
Pelaksana kegiatan bertugas membantu kepala Desa dalam tahapan
persiapan dan tahapan pelaksanaan kegiatan dengan rincian:
1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya;
2) Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan yang telah ditetapkan dalam APBDesa;
3) Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban
anggaran belanja kegiatan;
4) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
5) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Desa; dan
6) Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan yang bersifat sederhana dan tidak ada


pengadaan barang/jasa cukup dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan
tanpa membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) atau istilah lainnya,
seperti pada kegiatan pembayaran penghasilan tetap Kepala Desa dan
perangkat Desa dan insentif.
Dalam hal pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur Desa
dan kegiatan lainnya yang tidak cukup dilaksanakan hanya oleh
Pelaksana Kegiatan, dapat dibentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) atau
istilah lainnya, yang susunannya sekurang-kurangnya terdiri dari:
1) Ketua, dijabat oleh Pelaksana Kegiatan atau orang lain yang di
mandatkan oleh Pelaksana Kegiatan;
2) Sekretaris, dijabat oleh Perwakilan Pengurus Lembaga
Kemasyarakatan; dan
3) Anggota, paling banyak 3 (tiga) orang dapat berasal dari Pengurus
Lembaga Kemasyarakatan dan atau unsur masyarakat.

3|P age
4) TPK Berhak atas honorarium kegiatan dari biaya operasional per
kegiatan dengan maksimal besaran 5%.
Pembentukan TPK atau istilah lainnya dapat ditetapkan untuk 1
(satu), beberapa atau seluruh kegiatan pembangunan Desa.

4|P age
Contoh SK Kepala Desa tentang Penetapan TPK

KABUPATEN BOGOR
KEPUTUSAN KEPALA DESA ...................
KECAMATAN ...................

NOMOR ..... TAHUN ..........

TENTANG

PENETAPAN TIM PENGELOLA KEGIATAN TAHUN.......

KEPALA DESA .............................,

Menimbang : a. bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan


Desa yang ditetapkan dalam APBDesa Tahun …….
perlu dibentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Tim
Pengelola Kegiatan (TPK) Tahun …. dengan
Keputusan Kepala Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);

5|P age
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 6); dan
7. Peraturan Bupati Bogor Nomor 39 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor
40).

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Tahun


............ untuk kegiatan ………… yang terdiri dari:
1. ................, sebagai Ketua;
2. ................, sebagai Sekretaris;
3. ................, sebagai Anggota;
4. ................, sebagai Anggota; dan
5. ................, sebagai Anggota.
KEDUA : TPK sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya;
2. Melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
APBDesa;
3. Melakukan tindakan pengeluaran yang
menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan;
4. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan;
5. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa; dan
6. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan
kepada Kepala Desa.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ...............
pada tanggal ...................
KEPALA DES.......................

.....................................

6|P age
b. Penyusunan Rencana Kerja
Pelaksana kegiatan menyusun rencana kerja bersama kepala Desa
memuat antara lain:
1. uraian kegiatan;
2. biaya;
3. waktu pelaksanaan;
4. lokasi;
5. kelompok sasaran;
6. tenaga kerja; dan
7. daftar pelaksana kegiatan.
Rencana kerja sebagaimana dimaksud dituangkan dalam format
rencana kerja yang disusun oleh setiap pelaksana kegiatan dan
diketahui oleh Kepala Desa. Seluruh pelaksanaan kegiatan ditetapkan
dengan keputusan kepala Desa. Adapun contoh format rencana kerja
kegiatan sebagai berikut :

7|P age
RENCANA KERJA KEGIATAN
BIDANG ………………………
KEGIATAN ………………………………
TAHUN : ..................................

DESA : ...........................................................................................................................
KECAMATAN : ...........................................................................................................................
KABUPATEN : ...........................................................................................................................
PROVINSI : ...........................................................................................................................

Sasaran Waktu Pelaksanaan


Pelaksana
No. Lokasi Volume Satuan Biaya Laki-
Jumlah Perempuan A-RTM Durasi Mulai Selesai Kegiatan
laki

Mengetahui, ………….., ……………… 2018


Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan,

……………………………… …………………………….

8|P age
KABUPATEN BOGOR
KEPUTUSAN KEPALA DESA ...................
KECAMATAN ...................

NOMOR ..... TAHUN ..........

TENTANG

RENCANA KERJA KEGIATAN DESA ..............


TAHUN .................

KEPALA DESA .............................,

Menimbang : a. bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan


Desa yang ditetapkan dalam APBDesa Tahun …….
perlu disusun rencana kerja kegiatan Desa
………………. Tahun ………...;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan rencana
kerja kegiatan Desa …………. Tahun …. dengan
Keputusan Kepala Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);

9|P age
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 6); dan
7. Peraturan Bupati Bogor Nomor 39 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor
40).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan rencana kerja kegiatan Desa ..................


Tahun ............ sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan Kepala
Desa ini;
KEDUA : Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan desa tahun ........;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ...............
pada tanggal ...................

KEPALA DESA .......................,

.....................................

10 | P a g e
Lampiran : Surat Keputusan Kepala Desa
Nomor :
Tanggal :
Perihal : Rencana Kerja Kegiatan Desa
RENCANA KERJA KEGIATAN DESA
TAHUN : ..................................

DESA : ...........................................................................................................................
KECAMATAN : ...........................................................................................................................
KABUPATEN : ...........................................................................................................................
PROVINSI : ...........................................................................................................................

Bidang/Jenis Kegiatan Sasaran Waktu Pelaksanaan


Pelaksana
No. Jenis Lokasi Volume Satuan Biaya
Bidang Sub Bidang Jumlah Laki-laki Perempuan A-RTM Durasi Mulai Selesai Kegiatan
Kegiatan
Penyenggaraan a.
1 Pemerintahan b. Kasi
Desa c. Pemerintahan
Jumlah Perbidang 1
a. Kasi
Pembangunan
2 b. Kesra
Desa
c.
Jumlah Perbidang 2
a. Kasi
Pembinaan
3 b. Pelayanan
Kemasyarakatan
c.
Jumlah Perbidang 3
a. Kasi
Pemberdayaan
4 b. Pelayanan
Masyarakat
c.
Jumlah Perbidang 4
JUMLAH TOTAL

………….., ……………… 20…..


Kepala Desa

……………………..

11 | P a g e
c. Sosialisasi Kegiatan
Kepala desa bersama-sama dengan seluruh unsur yang terlibat dalam
kegiatan di desa menginformasikan dokumen RKP Desa, APBDesa dan
rencana kerja kepada masyarakat melalui sosialisasi kegiatan.
Sosialisasi dilakukan melalui :
1. Musyawarah pelaksanaan kegiatan desa; musyawarah dusun;
musyawarah kelompok;
2. Sistem informasi Desa berbasis media sosial;
3. Papan informasi desa; dan
4. Baligho APBDesa
5. Prasasti Kegiatan
6. Papan Kegiatan/Proyek
7. Media lain sesuai kondisi Desa.

Hasil sosilisasi kegiatan tersebut dituangkan dalam Format Ceklis


Materi Sosialisasi Kegiatan Desa dan melampirkan dokumentasi
kegiatan dimaksud, sebagai berikut:

12 | P a g e
CEKLIS MATERI KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

DESA : ...........................................................................................................................
KECAMATAN : ...........................................................................................................................
KABUPATEN : ...........................................................................................................................
PROVINSI : ...........................................................................................................................

Media Sosialisasi
Tidak
No. Materi yang disampaikan Ada Sistem Informasi Papan Informasi Media Lokal
Ada Musyawarah
Desa Desa Desa
1 Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa
2 Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) Desa
3 Rencana Kerja Kegiatan Desa
4 ..............................
5 ..............................

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui :
Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan

(.................................) (..............................)

13 | P a g e
d. Pembekalan Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa mengoordinasikan pembekalan pelaksana kegiatan di
Desa. Pemerintah Daerah kabupaten dalam hal ini DPMD beserta
Camat serta Perangkat Daerah atau lembaga lain melaksanakan
pembekalan dengan pembimbingan teknis. Peserta pembimbingan
teknis antara lain meliputi:
1. kepala Desa;
2. perangkat Desa;
3. Badan Permusyawaratan Desa;
4. pelaksana kegiatan;
5. panitia pengadaan barang dan jasa;
6. kader pemberdayaan masyarakat Desa; dan
7. lembaga pemberdayaan masyarakat.

Pembekalan sebagaimana dimaksud antara lain:


1. Pengelolaan keuangan Desa, antara lain teknis administrasi
pengelolaan keuangan dan teknis penyusunan dokumen
pertanggung jawaban keuangan.
2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan seperti pendayagunaan
teknologi tepat guna dalam pengelolaan sumber daya lokal,
mekanisme pengadaan barang dan jasa, penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan informasi Desa.

Hasil pembekalan pelaksana kegiatan tersebut dituangkan ceklis hasil


pembekalan dalam format sebagai berikut:

14 | P a g e
FORMAT CEKLIS MATERI PEMBEKALAN DAN/ATAU PELATIHAN
PELAKSANAAN KEGIATAN DESA

DESA : ...........................................................................................................................
KECAMATAN : ...........................................................................................................................
KABUPATEN : ...........................................................................................................................
PROVINSI : ...........................................................................................................................

Tidak
No. Materi yang disampaikan Ada Narasumber
Ada
1 Administrasi pengelolaan keuangan
2 Mekanisme pengadaan barang dan jasa
3 Pendayagunaan sumber daya alam lokal dan bahan materi lokal
4 Penyusunan dokumen pertanggungjawaban keuangan
5 Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan
6 ...............................

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui :
Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan

(.................................) (..............................)

15 | P a g e
e. Penyiapan Dokumen Administrasi
Pelaksana kegiatan melakukan penyiapan dokumen administrasi
kegiatan. Dalam melakukan penyiapan dokumen berkoordinasi
dengan kepala Desa. Dokumen administrasi sekurang-kurangnya
meliputi:
1. dokumen RKP Desa beserta lampiran;
2. dokumen APBDesa;
3. dokumen administrasi keuangan;
4. dokumentasi foto/gambar sebelum kegiatan pembangunan
dilakukan;
5. daftar masyarakat penerima manfaat;
6. pernyataan kesanggupan pelaksana kegiatan menyelesaikan
pekerjaan;
7. penyiapan dokumen peralihan hak melalui hibah dari warga
masyarakat kepada Desa atas lahan/tanah yang menjadi aset Desa
sebagai dampak kegiatan pembangunan Desa;
8. penyiapan dokumen jual-beli antara warga masyarakat dengan
Desa atas lahan/tanah yang terkena dampak kegiatan
pembangunan Desa;
9. penyiapan dokumen pernyataan kesanggupan dari warga
masyarakat untuk tidak meminta ganti rugi atas bangunan pribadi
dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan
Desa;
10. penyiapan dokumen pembayaran ganti rugi atas bangunan pribadi
dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan
Desa;
11. laporan hasil analisis sederhana perihal dampak sosial dan
lingkungan; dan
12. penyiapan papan kegiatan.
Papan kegiatan sekurang-kurangnya berukuran 120 cm x 80 cm
yang memuat nama kegiatan, lokasi kegiatan, volume, besaran dan
sumber dana, lamanya pelaksanaan kegiatan.
13. Prasasti Kegiatan
Prasasti Kegiatan sekurang-kurangnya berukuran 60cm x 40cm
yang memuat nama kegiatan, lokasi kegiatan, volume, besaran dan
sumber dana, lamanya pelaksanaan kegiatan.

16 | P a g e
Contoh format dokumen administrasi dan hasil penyiapan dokumen
administrasi kegiatan serta papan dan prasasti kegiatan sebagai
berikut:

17 | P a g e
CEKLIS DOKUMEN ADMINISTRASI PELAKSANAAN KEGIATAN

DESA : ...........................................................................................................................
KECAMATAN : ...........................................................................................................................
KABUPATEN : ...........................................................................................................................
PROVINSI : ...........................................................................................................................

Tidak
No. Uraian Dokumen Ada Keterangan
Ada
1 Dokumen RKP Desa
2 Lampiran dokumen RKP Desa
3 Dokumen APBDesa
4 Buku administrasi keuangan
5 Dokumentasi foto sebelum kegiatan pembangunan dimulai
6 Daftar masyarakat pemanfaat
7 Pernyataan kesanggupan pelaksana kegiatan menyelesaikan pekerjaan
8 Dokeumen peralihan (hibah alahan/tanah)
9 Dokumen peralihan hak melalui jual beli
10 Dokumen penyelesaian ganti rugi (bangunan, tanaman)
11 Dokumen pernyataan tidak menuntut ganti rugi (bangunan, tanaman)
12 Laporan analisis dampak sosial dan lingkungan
13 ...............

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui :
Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan,

(.................................) (..............................)

18 | P a g e
Contoh Papan Kegiatan:

120 cm

80 cm

19 | P a g e
Penjelasan :

1. Tujuan dibuat plakat/prasasti adalah untuk transparansi program


pasca konstruksi, setiap orang di desa setempat perlu mengetahui
hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan sehingga masyarakat
akan selalu mengenal hasil karyanya serta bertambahnya rasa
memiliki, dengan demikian upaya pelestarian diharapkan akan
meningkat;

2. Dana untuk pembuatan papan kegiatan dan plakat dapat direncanakan


saat proses desain dan RAB dimasukan dalam biaya operasional;

3. Ukuran plakat: panjang (P) : lebar (L) = 60 Cm : 40 Cm. Secara prinsip


ukuran plakat dapat diubah dan disesuaikan dengan bahan yang
digunakan;

4. Plakat harus dipasang secara permanen dan diletakkan pada lokasi


serta posisi yang strategis (mudah dijangkau dan dibaca oleh
masyarakat).

20 | P a g e
f. Pengadaan Tenaga Kerja dan Bahan/Material
Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa mengutamakan
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang
ada di Desa serta mendayagunakan swadaya dan gotong royong
masyarakat. Pelaksana kegiatan mendayagunakan sumber daya
manusia yang ada di Desa sekurang-kurangnya melakukan:
1. pendataan kebutuhan tenaga kerja;
2. pendaftaran calon tenaga kerja;
3. pembentukan kelompok kerja;
4. pembagian jadwal kerja; dan
5. pembayaran upah dan/atau honor.

Khusus untuk kegiatan yang bersumber dari Dana Desa


Pendataan Kebutuhan Tenaga Kerja harus memperhatikan
sasaran Padat Karya dan kelompok sasaran tenaga kerja padat
karya tunai, sebagai berikut :
a) Sasaran Padat Karya
1) Penganggur, yaitu penduduk yang tidak mempunyai
pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan.
2) Setengah Penganggur, yaitu penduduk yang bekerja di
bawah jam kerja normal (<35 jam seminggu) dan masih
mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima
pekerjaan.
3) Penduduk miskin, yaitu penduduk yang memiliki rata-
rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan.
4) Stunting, yaitu Penduduk yang memiliki balita
bermasalah gizi.
b) Kelompok sasaran tenaga kerja padat karya tunai
1. Kelompok penganggur, setengah penganggur dan warga
miskin.
2. Pencari nafkah utama keluarga.
3. Laki-laki, wanita dan pemuda usia produktif dan bukan
anak-anak.
4. Petani/kelompok petani yang mengalami paceklik dan
menunggu masa tanam/panen.
5. Tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan (ter-PHK).

21 | P a g e
Besaran upah dan/atau honor sesuai dengan perhitungan
besaran upah dan/atau honor yang tercantum di dalam RKP
Desa yang ditetapkan dalam APBDesa berdasarkan Standar
Harga Tertinggi (SHT) yang telah ditetapkan Kepala Desa.
Hasil pendataan kebutuhan tenaga kerja tersebut
dituangkan dalam format tabel sebagai berikut:

22 | P a g e
PENDATAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA
TAHUN : ......................................

DESA : ...........................................................................................................................
KECAMATAN : ...........................................................................................................................
KABUPATEN : ...........................................................................................................................
PROVINSI : ...........................................................................................................................

Waktu Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Orang


Pelasanaan Tenaga *)
No. Jenis Kegiatan Volume Satuan Mandor *) Tukang Pekerja Jumlah
Kegiatan Khusus
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
(Hari) (Orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=6+7+8+9

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui :
Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan

(.................................) (..............................)
*) Hanya untuk pekerjaan yang bersipat kontraktual dan memerlukan tenaga ahli khusu

23 | P a g e
DAFTAR CALON TENAGA KERJA
KEGIATAN ……………………….

DESA : ....................................................................................
KECAMATAN : ....................................................................................
KABUPATEN : ....................................................................................
PROVINSI : ....................................................................................

No. Umur Alamat Data Pribadi Tanda tangan/Cap


Nama
Urut (Th) *) L P A-RTM Jempol jari kiri
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
Jumlah

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui : Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa,

(.................................) (..............................)

*) Alamat di isi dengan RT ; RW

24 | P a g e
DAFTAR HADIR DAN TANDA TERIMA INSENTIF PEKERJA
(Untuk Pekerjaan Sistem Harian)

DESA : ...........................................
KECAMATAN : ........................................... Jenis Kegiatan : .........................Insentif untuk 1 HOK Pekerja Rp. .....
KABUPATEN : BOGOR Patok/Lokasi Keg. : .........................Insentif untuk 1 HOK Tukang Rp. ........
PROVINSI : JAWA BARAT Masa Kerja tanggal : ............. s/d ....Insentif untuk 1 HOK Ket. Kelompok Rp........

Kategori Asal Jumlah HOK Jumlah Insentif


Hari Orang Kerja (HOK) Tanda
A-
No Nama L P Dl Lr Menurut Tanggal A- Total A-RTM tangan/Cap
RTM Pk Tk Md Pk Tk Md
Ds DS*) RTM Jempol jari kiri
2 3 4 5 6 7 (Rp) (Rp)

Jumlah Jumlah

Keterangan:
L : Laki-laki Md : Mandor
P : Perempuan Dl Ds : Dalam Desa
Pk : Pekerja Lr Ds : Luar Desa *) (bila tidak ada dari DL Ds)
Tk : Tukang A-RTM : Anggota Rumah Tangga Miskin

Desa ......., tanggal ......, .......,


Mengetahui : Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa,

(.................................) (..............................)
25 | P a g e
DAFTAR PERHITUNGAN HOK DAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN SISTEM UPAH BORONG
Nama Kelompok : ...................................

DESA : ........................................... Jenis Kegiatan : ................................ 1 HOK Pekerja : ...........................


KECAMATAN : ........................................... Patok/Lokasi Keg. : ................................ 1 HOK Tukang : ...........................
KABUPATEN : BOGOR Masa Kerja tanggal : ............. s/d ............ 1 HOK Ket. Klp. : ...........................
PROVINSI : JAWA BARAT Volume dihas : ................................ Upah Borong : ...........................

Kategori Asal Besar


Insentif
Tanda tangan/Cap Jempol jari
yang
No. Nama A-RTM L P Ket. Dl Lr kiri
Pk Tk diterima
Klp. Ds Ds*) (tidak boleh diwakilkan)
masing-
masing (Rp)
a b c d e f g h i j k l
1 (Ketua) 1
2 2
3 3
4 4
Jumlah

Keterangan : Jumlah HOK = k/harga 1 HOK


Uraian
L : Laki-laki Pekerja Tukang Ketua Kelompok
P : Perempuan HOK dihasilkan
Pk : Pekerja
Tk : Tukang
A-RTM : Anggota Rumah Tangga Miskin
Dl Ds : Dalam Desa
Lr Ds : Luar Desa *) (bila tidak ada dari DL Ds)
Desa ......................, tanggal ......, ......., ......
Mengetahui : Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa,

(.................................) (..............................)

26 | P a g e
Pelaksana kegiatan mendayagunakan sumberdaya alam yang ada di
Desa, sekurang-kurangnya melakukan:
1. pendataan kebutuhan material/bahan yang diperlukan;
2. penentuan material/bahan yang disediakan dari Desa; dan
3. menentukan cara pengadaan material/bahan.
Besaran harga material/bahan sesuai dengan perhitungan harga yang
tercantum di dalam RKP Desa yang ditetapkan dalam APB Desa sesuai
dengan SHT yang ditetapkan.
Inventarisasi kebutuhan material/bahan yang diperlukan dituangkan
dalam format sebagai berikut:

27 | P a g e
KEBUTUHAN MATERIAL / BAHAN
Tahun : ..................

DESA : .............................. KABUPATEN : BOGOR


KECAMATAN : .............................. PROVINSI : JAWA BARAT
JUMLAH VOLUME
JENIS KEGIATAN & NAMA SPESIFIKASI *) VOLUME
NO. SAT DARI DALAM DARI LUAR CARA PENGADAAN
BARANG/BAHAN YANG DIBUTUHKAN TEKNIS MINIMAL KEBUTUHAN
DESA DESA
I JENIS KEGIATAN – I Betonisasi
1 Semen Kelas 2 Beli langsung
2 Pasir PBJ
Split
II JENIS KEGIATAN – II
1
2
3

III JENIS KEGIATAN – III


1
2

IV ..................................
1
2

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui : Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa,

(.................................) (..............................)
*) disesuaikan dengan yang tercantum di SHT

28 | P a g e
Pelaksana kegiatan mendayagunakan swadaya dan gotong royong
masyarakat Desa. Dalam melaksanakan pendayagunaan swadaya dan
gotong royong masyarakat Desa tersebut, sekurang-kurangnya melakukan:
1. penghimpunan dan pencatatan dana swadaya masyarakat, sumbangan
dari pihak ketiga, dan tenaga sukarela dari unsur masyarakat;
2. pendataan sumbangan masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga yang
berbentuk barang yang dinilai dalam nominal rupiah
3. pendataan hibah dari masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga;
4. pembentukan kelompok tenaga kerja sukarela yang dinilai dalam
nominal rupiah; dan
5. penetapan jadwal kerja.
Jenis dan jumlah swadaya masyarakat serta tenaga sukarela,
sekurang-kurangnya sesuai dengan rencana yang tercantum di dalam RKP
Desa yang ditetapkan dalam APBDesa.
Hasil penghimpunan swadaya masyarakat berupa dana,
bahan/barang, dan tenaga dicatatat dalam contoh tabel sebagai berikut:

29 | P a g e
DAFTAR
REALISASI SWADAYA DANA
Tahun : ......................

DESA : ............................
KECAMATAN : ............................
KABUPATEN : BOGOR JENIS KEGIATAN : .........................
PROVINSI : JAWA BARAT TOTAL RAB : .........................
BULAN : .........................

Kesanggup
Nama Realisasi Realisasi Realisasi s/d
an
No. Penyumbang/ % bulan lalu % bulan ini % bulan ini %
Swadaya
RT/RW/Dusun Rp. Rp. Rp.
Rp.
Ujang
1.000.000 1 0 0 500.000 50 500.000 50
RT.01/02 - V

Total Jumlah
Swadaya

Keterangan :
* Nilai Swadaya Masyarakat diisi swadaya yang diberikan.

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui :
Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan

(.................................) (..............................)

30 | P a g e
DAFTAR
REALISASI SWADAYA BAHAN/BARANG
Tahun : ......................

DESA : ............................
KECAMATAN : ............................
KABUPATEN : BOGOR JENIS KEGIATAN : .........................
PROVINSI : JAWA BARAT BULAN : .........................

Volume Target dan Realisasi Swadaya Jumlah Prakiraan Nilai Swadaya Terhadap Rupiah
Realisasi Realisasi
Nama Penyumbang / RT / Nama Bahan Kesanggupan Realisasi Realisasi Target Realisasi Realisasi
No. s/d bulan s/d bulan
RW / Barang Swadaya SAT bulan lalu bulan ini % Swadaya bulan lalu bulan ini %
ini ini
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Rp. Rp.

Total Jumlah Swadaya =

Keterangan :
* Bentuk Swadaya Masyarakat diisi swadaya yang diberikan.

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui : Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa,

(.................................) (..............................)

31 | P a g e
DAFTAR
REALISASI TENAGA SUKARELA
Tahun : ......................

DESA : ............................
KECAMATAN : ............................
KABUPATEN : BOGOR JENIS KEGIATAN : .........................
PROVINSI : JAWA BARAT BULAN : .........................

Volume Target dan Realisasi Swadaya Jumlah Prakiraan Nilai Swadaya Terhadap Rupiah
Kesanggupan Realisasi Realisasi Realisasi s/d Target Realisasi Realisasi Realisasi s/d
No. Nama Penyumbang / RT / RW
Swadaya bulan lalu bulan ini bulan ini % Swadaya bulan lalu bulan ini bulan ini %
HOK HOK HOK HOK Rp. Rp. Rp. Rp.

Total Jumlah Swadaya

Keterangan :
* Bentuk Swadaya Masyarakat diisi swadaya yang diberikan.

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui : Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa,

(.................................) (..............................)

32 | P a g e
Kepala Desa menjamin pelaksanaan swadaya dan gotong royong
masyarakat, sekurang-kurangnya mengadministrasikan dokumen:
1. pernyataan pemberian hibah dari warga masyarakat Desa dan/atau
pihak ketiga kepada Desa atas lahan/tanah yang menjadi aset Desa
sebagai dampak kegiatan pembangunan Desa dan diikuti dengan
proses pembuatan akta hibah oleh kepala Desa;
2. pernyataan kesanggupan dari warga masyarakat Desa dan/atau pihak
ketiga untuk tidak meminta ganti rugi atas bangunan pribadi
dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan
Desa.
Adapun pembiayaan pembuatan dokumen akta hibah dilakukan
melalui APB Desa.
Contoh Surat Pernyataan Hibah dan Surat Pernyataan tidak
menuntut ganti rugi atas bangunan, dan atau tanaman sebagaimana
format berikut :

33 | P a g e
SURAT PERNYATAAN HIBAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : ......................................
Jenis Kelamin : ......................................
Tempat Tanggal Lahir : ......................................
Pekerjaan : ......................................
No. KTP : ......................................
Alamat : ......................................
Selanjutnya disebut sebagai Pemberi Hibah atau Pihak Pertama.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ......................................
Jenis Kelamin : ......................................
Tempat Tanggal Lahir : ......................................
Pekerjaan : ......................................
No. KTP : ......................................
Alamat : ......................................
Selanjutnya Disebut sebagai Penerima Hibah atau Pihak Kedua.
Bahwa dengan ini saya melepaskan Tanah Hak Milik saya seluas ±
......m² yang terletak di Desa..... Kecamatan...... Kab......., dan
menyerahkan kepada Penerima Hibah atau Pihak Kedua yang akan
digunakan untuk pembangunan Sarana dan Prasana Desa.
Adapun batas-batas tanah tersebut sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan : ..............................
Sebelah Selatan berbatasan dengan : ..............................
Sebelah Timur berbatasan dengan : ...............................
Sebelah Barat berbatasan dengan : ...............................
Demikian surat Pelepasan Hak milik Tanah ini dibuat dengan sebenar-
benarnya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tanpa ada
paksaan dan atau tekanan dari pihak manapun juga. Apabila
dikemudian hari ada gugatan dari ahli waris saya, maka sepenuhnya
saya bertanggung jawab.
............., tanggal, ...., tahun
Mengetahui Yang menyatakan
Kepala Desa ..................... ………………………..
MATERAI
Rp.6.000
...................... .............................

Menyetujui:
Ahli waris:
Suami/Istri Anak:

...................................
...................................
...................................
SAKSI – SAKSI
1. …………………..... (………………..)
2. …………………..... (………………..)

34 | P a g e
SURAT PERNYATAAN TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI
ATAS BANGUNAN, DAN ATAU TANAMAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :.......................................................
Bertindak untuk dan
atas nama :.......................................................
Umur :.......................................................
Alamat :.......................................................
No. KTP :.......................................................

Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak keberatan/tidak menuntut


kerugian/biaya apapun terhadap kerugian berupa bangunan/ gedung
dan atau tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan
sarana/prasarana Desa ................... berupa :

Pekerjaan Pembangunan :.......................................................


Objek yang terkena dampak :.......................................................
Lokasi Kegiatan :.......................................................

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan


penuh rasa tanggungjawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

....................., tanggal, bulan, tahun


Yang Menyatakan

MATERAI
Rp.6.000

(........................)

35 | P a g e
Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa dilakukan tanpa merugikan
hak-hak rumah tangga miskin atas aset lahan/tanah, bangunan pribadi
dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan Desa.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara:
1. Peralihan hak kepemilikan atas lahan/tanah melalui jual beli; dan
2. pemberian ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau tanaman.
Pembiayaan yang dibutuhkan dalam rangka perlindungan hak-hak rumah
tangga miskin dilakukan melalui APB Desa. Penentuan besaran ganti rugi
diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berdasarkan
hasil musyawarah.
Kepala Desa mengutamakan pemanfaatan sumberdaya manusia dan
sumberdaya alam yang ada di Desa serta mendayagunakan swadaya dan
gotong royong masyarakat melalui mekanisme pembangunan Desa secara
swakelola. Jika mekanisme swakelola tidak dapat dilakukan oleh Kepala Desa,
diselenggarakan pengadaan barang dan/atau jasa. Pengadaan barang
dan/atau jasa di Desa diatur dalamPeraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2015
tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa ketentuan sebagai berikut:
1. Pengadaan barang/jasa di Desa pada prinsipnya dilaksanakan secara
swakelola, dengan memaksimalkan penggunaan material/material dari
Desa setempat, dilaksanakan secara gotong-royong dengan melibatkan
partisipasi masyarakat setempat, untuk memperluas kesempatan kerja,
dan pemberdayaan masyarakat setempat.
2. Pengadaan barang/jasa yang tidak dapat dilaksanakan secara swakelola
baik secara sebagian maupun secara keseluruhan dapat dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa yang dianggap mampu.
3. Pengadaan barang/jasa di Desa menerapkan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
a. Efisiensi, yaitu pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang minimum untuk mencapai kualitas
dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang
telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas
yang maksimal;
b. Efektif, yaitu pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan
dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya;

36 | P a g e
c. Transparan, yaitu semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh
masyarakat dan penyedia barang/jasa yang berminat;
d. Pemberdayaan masyarakat, yaitu pengadaan barang/jasa harus
dijadikan sebagai wahana pembelajaran bagi masyarakat untuk dapat
mengelola pembangunan desanya;
e. Gotong-royong, yaitu penyediaan tenaga kerja secara cuma-cuma oleh
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa; dan
f. Akuntabel, yaitu harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait
dengan pengadaan barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
4. Para pihak yang terkait dengan pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus
mematuhi etika meliputi bertanggung jawab, mencegah kebocoran, dan
pemborosan keuangan desa, serta patuh terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Pengadaan barang/jasa di Desa dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan
(TPK).
6. Pengadaan barang/jasa melalui swakelola adalah kegiatan pengadaan
barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau
diawasi sendiri oleh TPK.
7. Khusus untuk pekerjaan konstruksi tidak sederhana, yaitu pekerjaan
konstruksi yang membutuhkan tenaga ahli dan/atau peralatan berat, tidak
dapat dilakukan cara swakelola.
8. Swakelola dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan swakelola dilakukan berdasarkan rencana pelaksanaan
pengadaan barang / jasa melalui swakelola;
b. Pemenuhan kebutuhan barang/jasa termasuk didalamnya
bahan/material untuk mendukung kegiatan swakelola yang tidak dapat
disediakan dengan cara swadaya dan/sumbangan pihak lain, dilakukan
oleh Penyedia Barang/Jasa yang dinilai memenuhi persyaratan/mampu
oleh TPK;
c. Khusus untuk pekerjaan konstruksi :
1) Ditunjuk satu orang penanggung jawab teknis pelaksanaan
pekerjaan dari anggota TPK yang dianggap mampu atau mengetahui
teknis kegiatan/pekerjaan;
2) Dapat dibantu oleh personil yang ditunjuk dari Dinas Teknis terkait
atas permintaan Kepala Desa; dan/atau
3) Dapat dibantu oleh pekerja (tenaga tukang dan/atau mandor).

37 | P a g e
9. Pengadaan barang/jasa melalui Penyedia Barang/Jasa dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung
pelaksanaan swakelola maupun memenuhi kebutuhan barang/jasa secara
langsung di Desa.
Contoh kebutuhan barang/jasa dalam rangka mendukung pelaksanaan
swakelola antara lain :
- Pembelian material pada swakelola pembangunan jembatan desa;
- Sewa peralatan untuk swakelola pembangunan kantor desa.
- Peneyediaan tukang batu dan tukang kayu untuk swakelola
pembangunan Posyandu;
- Dan sebagainya.
Contoh kebutuhan barang/jasa secara langsung di Desa antara lain :
- Pembelian komputer, printer, dan kertas;
- Langganan internet;
- Pembelian meja, kursi, dan alat kantor;
- Dan sebagainya.
10. Penyedia Barang/Jasa yang dianggap mampu dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa harus memenuhi persyaratan :
a. memiliki tempat/lokasi usaha yang dibuktikan dengan surat pernyataan,
kecuali untuk jasa pertukangan seperti untuk tukang batu, tukang kayu,
dan sejenisnya.
b. Khusus untuk pekerjaan konstruksi, mampu menyediakan tenaga ahli
dan/atau peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Diutamakan dari Desa setempat.
11. TPK menyusun rencana pengadaan barang/jasa melalui penyedia
barang/jasa meliputi :
a. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) berdasarkan standar harga;
b. Spesifikasi teknis barang/jasa (apabila diperlukan);
c. Khusus untuk pekerjaan konstruksi disertai gambar rencana kerja.
Contoh :
- Kapasitas mesin (cc) dan transmisi (automatic atau manual) untuk
kendaraan roda 2 (dua);
- Kapasitas memori dan kecepatan (RAM) komputer;
- Bandwidth (kecepatan transfer data) untuk langgaman internet;
- Dimensi, jenis, dan kualitas material untuk pembangunan gelanggang
olah raga;
- Dan sebagainya.

12. Standar harga sebagaimana dimaksud pada angka 11 huruf a, ditetapkan


38 | P a g e
dengan keputusan Kepala Desa yang disusun berdasarkan data harga
pasar setempat atau harga pasar terdekat dari desa tersebut, yang dalam
penyusunannya dapat memperhitungkan ongkos kirim atau ongkos
pengemabilan atas barang/jasa yang diadakan dan mempertimbangkan
standar harga yang ditetapkan oleh pemerintah daerah;
13. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa meliputi :
a. Pengadaan barang/jasa dengan nilai sampai dengan Rp. 50.000.000
(lima puluh juta) :
1) TPK membeli barang/jasa kepada 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa;
2) Pembelian dilakukan tanpa meminta penawaran tertulis dari TPK dan
tanpa penawaran tertulis dari Penyedia Barang/Jasa.
3) TPK melakukan negosiasi (tawar menawar) dengan Penyedia
Barang/Jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah;
4) Penyedia Barang/Jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian, atau kuitansi untuk dan atas nama TPK.
5) TPK dan penyedia barang/jasa membuat Berita Acara Serah Terima
Barang;
b. Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) dilaksanakan dengan ketentuan:
1) TPK membeli barang/jasa kepada 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa;
2) Pembelian dilakukan TPK dengan cara meminta penawaran secara
tertulis dari Penyedia Barang/Jasa dengan dilampiri daftar
barang/jasa (rincian barang/jasa atau ruang lingkup pekerjaan,
jumlah /volume dan satuan).
3) Penyedia Barang/Jasa menyampaikan penawaran tertulis dengan
melampirkan spesifikasi barang dan harga kepada TPK;
4) TPK melakukan negosiasi (tawar menawar) dengan Penyedia
Barang/Jasa untuk memperoleh harga yang lebih murah;
5) Penyedia Barang/Jasa memberikan bukti transaksi berupa nota,
faktur pembelian, atau kuitansi untuk dan atas nama TPK.

39 | P a g e
c. Pengadaan Barang/Jasa dengan nilai diatas Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah):
1) TPK mengundang dan meminta 2 (dua) penawaran secara tertulis
dari 2 (dua) Penyedian Barang/Jasa yang berbeda dilampiri dengan
daftar barang/jasa (rincian barang/jasa atau ruang lingkup
pekerjaan, jumlah /volume, dan satuan) dan spesifikasi teknis
barang/jasa;
2) Penyedia Barang/Jasa menyampaikan penawaran tertulis dengan
melampirkan spesifikasi barang dan harga kepada TPK;
3) TPK menilai pemenuhan spesifikasi teknis barang/jasa terhadap
kedua Penyedian Barang/Jasa yang memasukan penawaran;
4) Apabila spesifikasi teknis barang/jasa yang ditawarkan :
a) Dipenuhi oleh kedua Penyedia Barang/Jasa, maka dilanjutkan
dengan proses negosiasi (tawar menawar) secara bersamaan untuk
memilih penyedia barang atau jasa yang menawar harga paling
rendah yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Negosiasi;
b) Dipenuhi oleh salah satu Penyedia Barang/Jasa, maka TPK tetap
melanjutkan dengan proses negosiasi (tawar menawar) kepada
Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi spesifikasi teknis tersebut
yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Negosiasi;
c) Tidak dapat dipenuhi oleh kedua Penyedia Barang/Jasa dalam
waktu 7 hari, maka TPK membatalkan proses pengadaan dan TPK
melaksanakan kembali proses pengadaan dengan penyedia
barang/jasa lainnya.
5) Apabila spesifikasi teknis tidak dapat dipenuhi oleh kedua Penyedia
Barang/Jasa, maka TPK melaksanakan kembali proses pengadaan.
6) Dalam hal hasil negosiasi (tawar menawar) didapatkan harga murah
dan sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan maka hasil negosiasi
dituangkan dalam surat perjanjian antara TPK dan Penyedia
Barang/Jasa yang berisi sekurang-kurangnya :
a) Tanggal dan tempat dibuatnya surat perjanjian;
b) Para pihak;
c) Ruang lingkup pekerjaan;
d) Nilai pekerjaan;
e) Hak dan kewajiban para pihak;

40 | P a g e
f) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan;
g) Jadwal pengiriman barang;
h) Ketentuan keadaan kahar;
i) Sanksi; dan
j) Adendum.
7) Apabila diperlukan, TPK dapat memerintahkan secara tertulis kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk melakukan perubahan ruang lingkup
pekerjaan yang meliputi :
a) Menambah atau mengurangi volume pekerjaan;
b) Mengurangi jenis pekerjaan;
c) Mengubah spesifikasi teknis; dan/atau
d) Melaksanakan pekerjaan tambahan.
8) Untuk perubahan ruang lingkup pekerjaan berupa mengubah
spesifikasi teknis dan melakukan pekerjaan tambahan, Penyedia
Barang/Jasa menyampaikan penawaran tertulis kepada TPK dan TPK
melakukan negosiasi (tawar menawar) dengan Penyedia Barang/Jasa
untuk memperoleh harga yang lebih murah, dan dituangkan dalam
Berita Acara Hasil Negosiasi.
9) Untuk nilai pengadaan Barang/Jasa diatas Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah), dilakukan adendum surat perjanjian yang
memuat perubahan ruang lingkup, total nilai pekerjaan, dan
pekerjaan tambah kurang yang disepakati.
10) Pengawasan pengadaan Barang/Jasa diawasi oleh Camat dan
masyarakat setempat.
11) Pembayaran atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara
swakelola dan/atau melalui Penyedia Barang/Jasa dilakukan dengan
ketentuan bahwa setiap pengeluaran belanja atas beban APBDesa
harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah dan harus
mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa untuk penggunaan bukti
dimaksud.
12) Dalam hal pengadaan barang/jasa di Desa terdapat swadaya
masyarakat dan/atau sumbangan/bantuan dari pihak lain berupa
barang dan/atau tenaga maka swadaya dan/atau
sumbangan/bantuan tersebut menjadi pengurang untuk nilai
pembelian barang/jasa. Jika terdapat swadaya/sumbagan
masyarakat tidak dapat digunakan untuk kegiatan dimaksud, maka
barang tersebut disimpan oleh Pemerintah Desa dan dicatat sebagai
barang milik desa.
13) Kemajuan pelaksanaan Pengadaan barang/jasa dilaporkan oleh TPK
kepada Kepala Desa, dan setelah pelaksanaan pengadaan
barang/jasa selesai 100% (sasaran akhir telah tercapai), TPK
menyerahkan hasil pengadaan barang/jasa kepada Kepala Desa
dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.
Contoh bentuk dokumen dalam proses pengadaan barang dan jasa
terurai sebagai berikut :

41 | P a g e
TIM PENGELOLA KEGIATAN
DESA…………………. KECAMATAN ………… KABUPATEN BOGOR
Alamat ………………………………..

..............., ........................

Nomor : ............. Kepada


Lampiran : ............. Yth. ..................................
Perihal : Permintaan Penawaran .........................................
Pengadaan Barang/Jasa
di-
Tempat

Dalam rangka mendukung pelaksanaan :


Kegiatan : .........................................................................
Lokasi : .........................................................................
Sumber Dana : APBDesa Tahun .........
Dengan ini kami mengundang saudara untuk mengikuti pengadaan
barang/jasa sebagai berikut :

Uraian Ketera
No. Volume* Satuan* Spesifikasi*
Barang/Jasa ngan

Kami mohon saudara dapat menyampaikan penawaran atas


pengadaan barang/jasa tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Harga tersebut sudah termasuk keuntungan dan pajak yang
berlaku.
2. Surat Penawaran harga, tertulis dan ditujukan kepada Ketua
Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
3. Pembayaran akan dilakukan melalui Kas Desa.

Demikian disampaikan untuk diketahui.

Tim Pengelola Kegiatan

.................................
Ketua

* Volume yaitu jumlah barang/jasa.


* Satuan yaitu jenis barang/jasa, misalnya set, unit, lembar, Kg, dan
sebagainya.
* Spesifikasi Teknis yaitu spesifikasi barang/jasa yang diperlukan untuk
penyusunan rencana pengadaan, misalnya :
1. kapasitas mesin (cc) dan transmisi (automatic atau manual) untuk kendaraan;
2. kapasitas memori dan kecepatan prosessor (RAM) komputer;
3. bandwidth (kecepatan transfer data) untuk langganan internet;
4. dimensi, jenis, dan kualitas material untuk pembangunan gedung;
5. dan sebagainya.

42 | P a g e
KOP SURAT PENYEDIA BARANG/JASA
Alamat ………………………………..

..............., ........................

Nomor : ............. Kepada


Lampiran : ............. Yth. Ketua TPK Desa
Perihal : Penawaran Barang/Jasa .........
di-
Tempat

Berdasarkan surat Ketua Tim Pelakasana Kegiatan (TPK) Desa ...............


Kecamatan ..................... Kabupaten Bogor Nomor :.....................tanggal
..............................perihal Permintaan Penawaran Pengadaan Barang/Jasa,
dengan ini kami mengajukan penawaran harga untuk pekerjaan/pengadaan
kegiatan ................................. dengan nilai penawaran Rp. ......................
(...............................................................................rupiah), termasuk
pajak-pajak yang berlaku, dengan rincian sebagai berikut :

Harga Jumlah
Uraian
No. Volume* Satuan* Spesifikasi* Satuan harga Ket.
Barang/Jasa
(Rp.) (Rp.)

Jumlah
Terbilang .............................................................. rupiah

Demikian Surat Penawaran ini dibuat dan atas kerjasamanya kami


ucapkan terima kasih.
Penyedia Barang/Jasa

..............................
Direktur/Penanggung Jawab

Keterangan :
*Volume yaitu jumlah barang/jasa.
*Satuan yaitu jenis barang/jasa, misalnya set, unit, lembar, Kg, dan sebagainya.
*Spesifikasi Teknis yaitu spesifikasi barang/jasa yang diperlukan untuk penyusunan rencana
pengadaan, misalnya :
1. kapasitas mesin (cc) dan transmisi (automatic atau manual) untuk kendaraan;
2. kapasitas memori dan kecepatan prosessor (RAM) komputer;
3. bandwidth (kecepatan transfer data) untuk langganan internet;
4. dimensi, jenis, dan kualitas material untuk pembangunan gedung;
5. dan sebagainya.

43 | P a g e
TIM PENGELOLA KEGIATAN
DESA…………………. KECAMATAN ………… KABUPATEN BOGOR
Alamat ………………………………..

BERITA ACARA HASIL NEGOSIASI


Nomor : .........................................

Pada hari ini ................ tanggal.......................bulan...............................tahun


Dua ribu.............. (...-...-20.... ) pukul................... Waktu Indonesia Barat,
bertempat di..................., yang bertanda tangan di bawah ini ketua Tim
Pengelola Kegiatan (TPK) Desa……………. Kecamatan……………… Kabupaten
Bogor yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa………...….
Kecamatan………...…. Nomor……....................... tentang…….......................
tanggal……..................……. telah melakukan negosiasi terhadap penawaran
untuk pekerjaan/pengadaan barang/jasa yang diajukan oleh …………
(Penyedia Barang/Jasa), dengan hasil sebagai berikut :
1. Negosiasi dilaksanakan antara Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dengan
Direktur/Penanggung jawab ………… (Penyedia Barang/Jasa);
2. Negosiasi dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan besarnya biaya
dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai.
3. Sebagai hasil negosiasi adalah sebagai berikut :
a. ………… (Penyedia Barang/Jasa) sepakat dan bersedia menurunkan
biaya, yang semula penawarannya sebesar Rp...............................
(...............................rupiah ) diturunkan menjadi Rp............................
( ...............................rupiah ).
Daftar kuantitas dan harga setelah negosiasi merupakan lampiran dan
bagian yang tidak terpisahkan dari berita acara ini.
b. Penurunan biaya yang disepakati tetap memenuhi persyaratan teknis
dan spesifikasi yang telah ditentukan.
Demikian Berita Acara Hasil Negosiasi ini dibuat dengan sebenarnya,
ditandatangani bersama Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dengan
Direktur/Penanggung jawab ………… (Penyedia Barang/Jasa), untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tim Pengelola Kegiatan

................................. ................................. .................................


Ketua Sekretaris Anggota

Penyedia Barang/Jasa
..........................

..............................
Direktur/Penanggung Jawab

44 | P a g e
Lampiran Berita Acara Hasil Negosiasi
Nomor : ...................
Tanggal : ...................

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA SETELAH NEGOSIASI

Kegiatan :.......................................................................................

Harga Jumlah
Uraian
No. Volume* Satuan* Spesifikasi* Satuan harga Ket.
Barang/Jasa
(Rp.) (Rp.)

Jumlah
Terbilang .............................................................. rupiah

*Harga sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku

Penyedia Barang/Jasa
..........................

..............................
Direktur/Penanggung Jawab

Keterangan :
*Volume yaitu jumlah barang/jasa.
*Satuan yaitu jenis barang/jasa, misalnya set, unit, lembar, Kg, dan sebagainya.
*Spesifikasi Teknis yaitu spesifikasi barang/jasa yang diperlukan untuk penyusunan rencana
pengadaan, misalnya :
1. kapasitas mesin (cc) dan transmisi (automatic atau manual) untuk kendaraan;
2. kapasitas memori dan kecepatan prosessor (RAM) komputer;
3. bandwidth (kecepatan transfer data) untuk langganan internet;
4. dimensi, jenis, dan kualitas material untuk pembangunan gedung;
5. dan sebagainya.

45 | P a g e
TIM PENGELOLA KEGIATAN
DESA…………………. KECAMATAN ………… KABUPATEN BOGOR
Alamat ………………………………..

PERJANJIAN KERJASAMA
Nomor : …………………

Pada hari ini................ tanggal.......................bulan...............................tahun


Dua ribu..............(...- ... -20.... ), bertempat di..................., yang bertanda
tangan di bawah ini:
1. Nama : ......................................................................
Jabatan : Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa
…………........ Kecamatan…………………………
Kabupaten Bogor
Alamat : ......................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Desa....................
Kecamatan………………………… Kabupaten Bogor, yang selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
2. Nama : .......................................................................
Jabatan : Direktur/Penanggung Jawab
...................................(Penyedia Barang/Jasa)
Alamat : .......................................................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
...................................(Penyedia Barang/Jasa) yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

Berdasarkan hasil Berita Acara Hasil Negosiasi Nomor ……….tanggal…….


tahun ………….. atas pekerjaan …………………..., PIHAK KESATU dan PIHAK
KEDUA menyatakan setuju/sepakat, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
Lingkup Pekerjaan :…………………………….. (menguraikan lingkup pekerjaan
sesuai spesifikasi, lokasi, jumlah atau volume)
Pasal 2
Nilai pekerjaan pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
adalah sebesar Rp…………………. (………………….rupiah)
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PARA PIHAK adalah sebagai berikut:
a. PIHAK KESATU mempunyai hak untuk meneliti, menerima, menolak atau
memerintahkan PIHAK KEDUA untuk menyempurnakan atau mengganti
barang/jasa yang diadakan oleh PIHAK KEDUA apabila tidak sesuai
spesifikasi, volume atau satuan berdasarkan hasil negosiasi antara PIHAK
KESATU dan PIHAK KEDUA;

46 | P a g e
b. PIHAK KESATU mempunyai kewajiban untuk membantu penyelesaian
pembayaran atas pekerjaan yang telah diadakan oleh PIHAK KEDUA
apabila PIHAK KEDUA telah melaksanakan kewajibannya atas pengadaan
barang/jasa yang telah disepakati oleh KEDUA BELAH PIHAK;
c. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk mendapat pembayaran apabila
PIHAK KEDUA telah melaksanakan pekerjaan sesuai spesifikasi, jumlah
atau volume berdasarkan hasil negosiasi antara KEDUA BELAH PIHAK;
d. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai spesifikasi, waktu, jumlah atau volume pekerjaan pengadaan
barang/jasa yang telah disepakati oleh KEDUA BELAH PIHAK serta
membayar pajak-pajak atau dalam bentuk lain sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 4
Jangka waktu pelaksanaan selama …. (..............................) hari kalender
mulai tanggal……………… tahun ……… sampai dengan tanggal ……….tahun
…….;

Pasal 5
Jadual pengiriman barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU adalah
pada tanggal……………… tahun ………;

Pasal 6
(1) Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka PIHAK KEDUA memberitahukan
kepada PIHAK KESATU paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan
Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

(2) Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi


keadaan-keadaan :
a. perang, penyerbuan, pemberontakan, revolusi, makar, huru-hara,
perang saudara, krisis ekonomi, tindakan Pemerintah dalam rangka
kedaulatannya, gempa bumi, angin ribut, gelombang besar, banjir atau
setiap kekuatan-kekuatan alam yang tidak dapat dihindari dengan
pandangan ke depan dan kemampuan yang wajar dari pihak yang
terkena peristiwa tersebut, menghilangnya bahan-bahan yang
diperlukan dari pasaran, pemogokan-pemogokan, penutupan pintu
bagi buruh yang ingin bekerja (lock outs), atau kegaduhan perburuhan
yang lain serta peristiwa-peristiwa diluar batas kewajaran dari pihak
pelaksanaan kewajibannya terhambat oleh keadaan kahar kecuali
kekurangan dana dan peristiwa-peristiwa lain yang dapat dihindari
atau diatasi secara wajar oleh pandangan ke depan dan kemampuan
yang lumrah dari pihak yang terkena; dan
b. perubahan kebijakan Pemerintah yang secara langsung ataupun tidak
langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini.

47 | P a g e
Pasal 7
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa
denda sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-
kewajiban PIHAK KEDUA dalam Kerjasama ini.
(2) PIHAK KESATU mengenakan Denda dengan memotong angsuran
pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.
(3) Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.

Pasal 8
Hal-hal yang belum cukup diatur dan/atau perubahan dalam perjanjian ini,
akan diatur lebih lanjut dalam naskah perjanjian tambahan (adendum) yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, dalam


keadaan sehat dengan dilandasi itikad baik dan tidak ada unsur paksaan dari
pihak manapun.

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA,

................................. ..............................

48 | P a g e
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DESA ...................
KECAMATAN ...................
Jln...............................................................

BERITA ACARA SERAH TERIMA

PEKERJAAN/KEGIATAN .........................
DESA ......................................
KECAMATAN ......................................

Pada hari ini .................., tanggal .................., bulan .................., tahun


.................., kami yang bertandatangan di bawah ini :

1. ………………………. (Nama Kepala Desa)


Selaku Kepala Desa ………………………… Kecamatan …………………………
yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. ........................(Nama Ketua TPK)
Selaku Ketua TPK Desa........................... Kecamatan........................... ,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama TPK Desa
.............................. Kecamatan........................... yang beralamat di
............................ , yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Menyatakan bahwa :
1. PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaan/kegiatan ………………………
sesuai dengan rencana pelaksanaan pekerjaan/RAB.
2. PIHAK KESATU telah menerima dengan baik hasil pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan tersebut.

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

................................. ..............................
Kepala Desa Ketua TPK

49 | P a g e
Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa, koordinator PTPKD,
pelaksana kegiatan, dan Bendahara baik secara langsung maupun tidak
langsung dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan
pemborongan dan penyedia jasa atau bertindak sebagai penjamin atas
kegiatan/pekerjaan/penjualan, serta membuka rekening/giro pos atau
menyimpan uang pada suatu bank atau lembaga keuangan Iainnya atas
nama pribadi yang berhubungan dengan pelaksanaan APB Desa.

2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


Kepala Desa mengkoordinasikan tahapan pelaksanaan kegiatan yang
sekurang-kurangnya meliputi:
a. rapat kerja dengan pelaksana kegiatan;
b. pemeriksaan pelaksanaan kegiatan infrastruktur Desa;
c. perubahan pelaksanaan kegiatan;
d. pengelolaan pengaduan dan penyelesaian masalah;
e. penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan;
f. musyawarah pelaksanaan kegiatan Desa dalam rangka
pertanggungjawaban hasil pelaksanaan kegiatan; dan
g. pelestarian dan pemanfaatan hasil kegiatan.

Adapun rincian dari masing-masing kegiatan tersebut adalah sebagai


berikut :
a. Rapat Kerja Dengan Pelaksana Kegiatan.
Kepala Desa menyelenggarakan rapat kerja pelaksana kegiatan
dalam rangka pembahasan tentang perkembangan pelaksanaan
kegiatan. Pembahasan sebagaimana dimaksud berdasarkan laporan
pelaksana kegiatan kepada kepala Desa. Rapat kerja dilaksanakan
sekurang-kurangnya 2 (dua) atau 3 (tiga) tahap mengikuti tahapan
pencairan Dana Bagian Desa atau Bantuan Keuangan yang bersumber
dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara, APBD Provinsi dan
APBD Kabupaten. Dalam hal penyaluran dana dilakukan sekaligus,
maka rapat kerja minimal dilakukan minimal 2 (dua) kali. Rapat kerja
membahas antara lain:
1. perkembangan pelaksanaan kegiatan;
2. pengaduan masyarakat;
3. masalah, kendala dan hambatan;
4. target kegiatan pada tahapan selanjutnya; dan
5. perubahan kegiatan.
Kepala Desa dapat menambahkan agenda pembahasan rapat
kegiatan sesuai dengan kondisi perkembangan pelaksanaan kegiatan
yang ada di Desa.

50 | P a g e
b. Pemeriksaan Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Desa;
Kepala Desa mengoordinasikan pemeriksaan tahap perkembangan
dan tahap akhir kegiatan infrastruktur Desa. Pemeriksaan dapat
dibantu oleh tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur sesuai
dengan dokumen RKP Desa. Dalam rangka penyediaan tenaga ahli,
kepala Desa mengutamakan pemanfaatan tenaga ahli yang berasal dari
masyarakat Desa.

Jika tidak tersedia tenaga ahli, kepala Desa meminta bantuan


kepada Bupati melalui Camat perihal kebutuhan tenaga ahli di bidang
pembangunan infrastruktur yang dapat berasal satuan kerja perangkat
daerah Kabupatenyang membidangi pekerjaan umum dan/atau tenaga
pendamping profesional.
Pemeriksaan tahap perkembangan dan tahap akhir kegiatan
infrastruktur Desa dilakukan dengan cara memeriksa dan menilai
sebagian dan/atau seluruh hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan
infrastruktur Desa. Pemeriksaan, dilakukan dalam 3 (tiga) tahap
meliputi:
1. tahap pertama: penilaian dan pemeriksaan terhadap 40% (empat
puluh per seratus) darikeseluruhan target kegiatan;
2. tahap kedua: penilaian dan pemeriksaan terhadap 80% (delapan
puluh per seratus) dari keseluruhan target kegiatan; dan
3. tahap ketiga: penilaian dan pemeriksaan terhadap 100% (seratus
per seratus) dari keseluruhan target kegiatan.
Pemeriksa melaporkan kepada kepala Desa perihal hasil
pemeriksaan pada setiap tahapan. Laporan hasil pemeriksaan ini
menjadi bahan pengendalian pelaksanaan kegiatan oleh kepala Desa.
Contoh format hasil pemeriksaaan sebagai berikut :

51 | P a g e
FORMAT PEMERIKSAAN KEGIATAN

KEGIATAN : .........................................................................................................
DESA : .........................................................................................................
KECAMATAN : .........................................................................................................
KABUPATEN : .........................................................................................................
TANGGAL : .........................................................................................................
Pekerjaan yang diperiksa
Sketsa Gambar dan Jumlah/Volume Ukuran/Dimensi Kualitas Pekerjaan
Jenis Kegiatan Catatan Pemeriksaan
Ukuran yang dipakai Sesuai Rencana Tidak Sesuai Tidak

Bahan dan Alat yang diperiksa


Volume Kualitas Pekerjaan
Jenis bahan dan Alat Catatan Pemeriksaan
Sesuai Tidak Sesuai Tidak

Desa ......................, tanggal ......, ......., ......


Mengetahui :
Kepala Desa, Pemeriksa,

(.................................) (..............................)

52 | P a g e
c. Perubahan Pelaksanaan Kegiatan;
Pemerintah Kabupaten menetapkan peraturan tentang kejadian khusus
skala Kabupaten yang berdampak pada perubahan pelaksanaan kegiatan
pembangunan di desa dalam pembangunan desa dalam hal terjadi:
1. kenaikan harga yang tidak wajar;
2. kelangkaan bahan material;
3. terjadi peristiwa khusus seperti bencana alam, kebakaran, banjir
dan/atau kerusuhan sosial; dan
4. Penetapan peraturan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Penetapan peraturan tersebut dengan Keputusan Bupati.
Dalam hal kejadian khusus tersebut terjadi dalam skala Desa, maka
Kepala Desa menetapkan kejadian khusus yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa.
Kepala Desa mengkoordinasikan perubahan pelaksanaan kegiatan
pembangunan di desa. Perubahan kegiatan dilakukan dengan ketentuan:
1. penambahan nilai pagu dana kegiatan yang ditetapkan dalam APB Desa
dilakukan melalui:
a. swadaya masyarakat,
b. bantuan pihak ketiga, dan/atau bantuan keuangan dari Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, dan/atau Pemerintah Kabupaten;
2. tidak mengganti jenis kegiatan yang ditetapkan dalam APB Desa; dan
3. tidak melanjutkan kegiatan sampai perubahan pelaksanaan kegiatan
disetujui oleh Kepala Desa.
Kepala Desa menghentikan proses pelaksanaan kegiatan dalam hal
pelaksana kegiatan tidak mentaati ketentuan.
Kepala Desa memimpin rapat kerja untuk membahas dan menyepakati
perubahan pelaksanaan kegiatan. Hasil kesepakatan dituangkan dalam
berita acara. Berita acara dilampiri perubahan gambar desain dan
perubahan rencana anggaran biaya. Berita acara tersebut menjadi dasar
bagi kepala Desa menetapkan perubahan pelaksanaan kegiatan. Perubahan
pelaksanaan kegiatan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa.

53 | P a g e
BERITA ACARA PERUBAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Nomor : .................. 20.....

Pekerjaan : .......................................................
Volume Kegiatan : .......................................................
Lokasi : .......................................................
Biaya : Rp. ...............................................

Pada hari ini bertempat di .................. pada ............... (tanggal, bulan, tahun)
telah dilakukan musyawarah perubahan kegiatan, dikarenakan adanya hal-hal
yang menyangkut pengurangan/penambahan target fisik atau perubahan
spesifikasi berdasarkan pertimbangan teknis dengan dihadiri oleh pihak-pihak
terkait antara lain :
1. Kepala Desa
2. Wakil-wakil Masyarakat
3. Pelaksana Kegiatan
Adapun penjelasan secara spesifik berkenaan dengan hal-hal yang diubah, hal-
hal sebelum diubah, hal-hal setelah diubah dan alasan-alasan teknis
terjadinya perubahan kegiatan disajikan dalam format terlampir.
Demikian berita acara ini kami dibuat agar pihak-pihak yang berkepentingan
dapat mengetahuinya.

Mengetahui/Menyetujui Tim Pengelola Kegiatan


Kepala Desa………. Ketua

(……………………) (………………………….)

54 | P a g e
PERUBAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama Kegiatan :
Lokasi Kegiatan :
Pagu Biaya :
Hal yang Keadaan sebelum Keadaan setelah
No. Sebab Perubahan Akibat Perubahan
diubah adanya perubahan perubahan
1

Keterangan : Agar dilampirkan rencana kegiatan dan RAB perubahan

Desa ................., tanggal ......, ......., ...


Mengetahui : Dibuat oleh Pelaksa Kegiatan,
Kepala Desa, Ketua

(..............................)
(.................................)

55 | P a g e
KABUPATEN BOGOR
KEPUTUSAN KEPALA DESA ...................
KECAMATAN ...................

NOMOR ..... TAHUN ..........

TENTANG

PERUBAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KEPALA DESA .............................,

Menimbang : a. bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ……….. terdapat


kenaikan harga yang tidak wajar/kelangkaan bahan
material/terjadi peristiwa khusus sehingga perlu
dilaksanakan perubahan pelaksanaan kegiatan;
b. bahwa terhadap perubahan pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud pada huruf a telah
dilaksanakan musyawarah yang hasilnya dituangkan
dalam Berita Acara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b
perlu ditetapkan perubahan pelaksanaan kegiatan
yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);

56 | P a g e
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 6); dan
7. Peraturan Bupati Bogor Nomor 39 Tahun 2015
Tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
(Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor
40).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan perubahan pelaksanaan kegiatan ...........


.................. Tahun ............ sebagaimana tercantum
dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan Kepala Desa ini;
KEDUA : Penetapan perubahan pelaksanaan kegiatan ..........
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan perubahan
kegiatan tersebut;
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ...............
pada tanggal ...................

KEPALA DESA

................................,

57 | P a g e
Lampiran : Surat Keputusan Kepala Desa
Nomor :
Tanggal :
Tentang : Perubahan Pelaksanaan
Kegiatan

PERUBAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Nama Kegiatan :
Lokasi Kegiatan :
Pagu Biaya :
Hal yang Keadaan sebelum Keadaan setelah
No. Sebab Perubahan Akibat Perubahan
diubah adanya perubahan perubahan
1

Kepala Desa,

(.................................)

58 | P a g e
d. Pengelolaan Pengaduan dan Penyelesaian Masalah;
Kepala Desa mengkoordinasikan penanganan pengaduan
masyarakat dan penyelesaian masalah dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan Desa. Koordinasi penanganan pengaduan masyarakat
dan penyelesaian masalah sekurang-kurangnya meliputi kegiatan:
1. penyediaan kotak pengaduan masyarakat;
2. pencermatan masalah yang termuat dalam pengaduan masyarakat;
3. penetapan status masalah; dan
4. penyelesaian masalah dan penetapan status penyelesaian masalah.
Penanganan pengaduan dan penyelesaian masalah berdasarkan
ketentuan sebagai berikut:
1. menjaga kerahasiaan identitas pelapor;
2. mengutamakan penyelesaian masalah ditingkat pelaksana kegiatan;
3. menginformasikan kepada masyarakat Desa perkembangan
penyelesaian masalah;
4. melibatkan masyarakat Desa dalam menyelesaikan masalah; dan
5. mengadministrasikan bukti pengaduan dan penyelesaian masalah.
Penyelesaian tersebut dilakukan secara mandiri oleh Desa
berdasarkan kearifan lokal dan pengarusutamaan perdamaian melalui
musyawarah desa. Jika musyawarah desa menyepakati masalah
dinyatakan selesai, hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara
musyawarah desa.
Contoh Berita Acara penyelesaian masalah melalui musyawarah
Desa sebagai berikut :

59 | P a g e
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA DALAM RANGKA PENYELESAIAN MASALAH

Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada pengelolaan kegiatan


pembangunan desa, pada hari ini:
Hari/tanggal :
Tempat :

Telah dilakukan Musyawarah Desa untuk menyepakati penyelesaian masalah


yang dihadiri oleh BPD, Kepala Desa, unsur perangkat Desa, , wakil-wakil
kelompok masyarakat, sebagaimana daftar hadir terlampir.
A. Permasalahan yang dibahas :
………………………………………………………………………………....................
………………………………………………………………………………....................
B. Upaya yang dilakukan dalampenyelesaiaan masalah :
………………………………………………………………………………....................
………………………………………………………………………………....................
C. Bantuan pihak-pihak dalam penyelesaian masalah :
………………………………………………………………………………....................
………………………………………………………………………………....................
Setelah dilakukan pembahasan terhadap permasalahan yang terjadi, peserta
musyawarah bersepakat serta memutuskan beberapa hal yang berketetapan
menjadi keputusan akhir dari musyawarah penyelesaian masalah ini, yaitu :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggungjawab
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tanggal, …………
Mengetahui Ketua BPD
Kepala Desa

(……………….) (……………………..)

Wakil Masyarakat

(……………….)

60 | P a g e
II. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

1. Asas Pengelolaan Keuangan Desa


Keuangan Desa dikelola berdasarkan praktik-praktik pemerintahan
yang baik. Asas-asas Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana
tertuang dalam Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 yaitu
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan
disiplin anggaran, dengan uraian sebagai berikut:
a. Transparan yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan
masyarakat untuk mengetahui dan mendapat akses informasi
seluas-luasnya tentang keuangan desa. Asas yang membuka diri
terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan
pemerintahan desa dengan tetap memperhatikan ketentuan
peraturan perundang-undangan;

b. Akuntabel yaitu pengelolaan keuangan desa harus dapat


dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Asas ini merupakan perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Asas akuntabel yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
desa harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
c. Partisipatif yaitu melibatkan peran serta masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan dalam pengelolaan keuangan desa;
d. Tertib yaitu pengelolaan keuangan desa dikelola secara tepat
waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti bukti
administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan
e. Disiplin anggaran yaitu pengelolaan keuangan desa harus
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

61 | P a g e
Beberapa disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam
Pengelolaan Keuangan Desa yaitu :
1). Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang
terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap
sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan
merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;
2). Pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian
tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak
dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau
tidak mencukupi kredit anggarannya dalam APB Desa/Perubahan
APB Desa;
3). Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun
anggaran yang bersangkutan harus dimasukan dalam APB Desa
dan dilakukan melalui Rekening Kas Desa.

2. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa


Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa
dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan milik Desa
yang dipisahkan, mempunyai kewenangan :

a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APB Desa;


b. menetapkan PTPKD;
c. menetapkan petugas yang melakukan pemungutan penerimaan
desa;
d. menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam APB
Desa; dan
e. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
APB Desa.
Dalam hal Kepala Desa berhenti, berhenti sementara atau cuti maka
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan dilaksanakan oleh penjabat
Kepala Desa atau pelaksana tugas (Plt) Kepala Desa.

Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantu


oleh PTPKD yang terdiri dari:

a. Sekretaris Desa;
b. Kepala Seksi atau Kepala Urusan;
c. Bendahara.

62 | P a g e
Sekretaris Desa selaku Koordinator PTPKD membantu Kepala Desa
dalam melaksanakan Pengelolaan Keuangan Desa, dengan tugas:

1) Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APB Desa;


2) Menyusun rancangan peraturan desa mengenai APB Desa,
perubahan APB Desa dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB
Desa;
3) Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang
telah ditetapkan dalam APB Desa;
4) Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APB
Desa;
5) Melakukan verifikasi terhadap Rencana Anggaran Belanja (RAB),
bukti- bukti penerimaan dan pengeluaran APB Desa (SPP).

Dalam hal sekretaris desa berhalangan atau menjadi pelaksana tugas


kepala desa atau menjadi penjabat kepala desa maka koordinator
PTPKD dijabat oleh kepala urusan atau Kepala Seksi yang mempunyai
kompetensi dalam pengelolaan keuangam Desa.

Kepala Seksi atau Kepala Urusan merupakan salah satu unsur dari
PTPKD yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan mempunyai tugas:

1) Menyusun RAB kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya;


2) Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APB Desa;
3) Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban
anggara belanja kegiatan;
4) Mengendalikan pelaksanaan dengan melakukan pencatatan
dalam Buku Pembantu Kas Kegiatan;
5) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala
Desa;
6) Mengajukan SPP dan melengkapinya dengan bukti-bukti
pendukung atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
Bendahara mempunyai tugas menerima, menyimpan,
menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan
pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan APB Desa.

63 | P a g e
Dalam hal bendahara belum terisi maka bendahara dijabat Kepala
Urusan Keuangan. Dalam hal Kaur keuangan berhalangan atau
menjadi koordinator PTPKD maka tidak boleh merangkap sebagai
bendahara, posisi bendahara selanjutnya dijabat oleh staf urusan
keuangan.

PTPKD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dengan Contoh


sebagai berikut:

64 | P a g e
KABUPATEN BOGOR

KEPUTUSAN KEPALA DESA ...................


KECAMATAN ...................

NOMOR ..... TAHUN ..........

TENTANG

PENETAPAN PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PTPKD)


TAHUN ..........

KEPALA DESA .............................,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat (2) huruf b


Peraturan Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan keuangan desa, Kepala Desa dalam
melaksanakan Pengelolaan Keuangan Desa dibantu oleh
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD)
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, perlu ditetapkan PTPKD dengan Keputusan
Kepala Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5694);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2014
Nomor 2093);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2015 Nomor 6);
7. Peraturan Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 Tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;

65 | P a g e
8. Peraturan Desa Nomor …… Tahun ……… Tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ……… Tahun
Anggaran ……..

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa


(PTPKD) Tahun ............ sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD)


sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU, terdiri dari:
1. Sekretaris Desa;
2. Kepala Seksi/Kepala Urusan; dan
3. Bendahara.

KETIGA : Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA selaku Koordinator PTPKD mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APB
Desa;
2. Menyusun rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa,
perubahan APB Desa dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa;
3. Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan
yang telah ditetapkan dalam APB Desa;
4. Menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa; dan
5. Melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran APB Desa.

KEEMPAT : Kepala Seksi/Kepala Urusan sebagaimana dimaksud dalam


Diktum KEDUA selaku Pelaksana Kegiatan sesuai bidangnya
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya;
2. Melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga
Kemasyarakatan Desa yang telah ditetapkan di dalam APB
Desa;
3. Melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas
beban anggaran belanja kegiatan;
4. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
5. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada
Kepala Desa; dan
6. Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan.

KELIMA Bendahara sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA


mempunyai tugas dan tanggung jawab menerima,
menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan
pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan APB Desa.

66 | P a g e
KEENAM Sekretaris Desa, Kepala Seksi/Kepala Urusan dan Bendahara
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Diktum KETIGA, KEEMPAT dan KELIMA bertanggung jawab
kepada Kepala Desa selaku Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Keuangan Desa.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ...............
pada tanggal ...................

KEPALA DESA
................................,

.....................................

67 | P a g e
Lampiran : Keputusan Kepala Desa .......
Nomor : ....... Tahun .......
Tanggal : ...............................
Tentang : Penetapan Pelaksana Teknis
Pengelolaan Keuangan Desa
(PTPKD)

PENETAPAN
PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (PTPKD)
TAHUN .......

NO. NAMA JABATAN KEDUDUKAN DALAM PTPKD

1 .................. Sekretaris Desa Koordinator

pelaksana kegiatan operasional BPD, penetapan


peraturan di desa, penanggulangan bencana
alam dan bencana lainnya di Desa sesuai
Kepala Seksi
2 .................. kewenangannya, pembinaan ketentraman
Pemerintahan
ketertiban masyarakat Desa dan perlindungan
masyarakat dan pendataan dan pengelolaan
Profil Desa.
pelaksana kegiatan pada bidang pelaksanaan
pembangunan sarana prasarana perdesaan,
pembangunan bidang pendidikan,
Kepala Seksi
3 .................. pembangunan bidang kesehatan, budaya,
Kesejahteraan
ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga dan
karang taruna.
pelaksana kegiatan penyuluhan dan motivasi
terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban
Kepala Seksi masyarakat, peningkatan upaya partisipasi
4 ..................
Pelayanan masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya
masyarakat, pembinaan keagamaan dan
ketenagakerjaan di desa.
Kepala Urusan
pelaksana kegiatan operasional pemerintah
5 .................. Tata Usaha dan
Desa.
Umum
pelaksana kegiatan pembayaran penghasilan
Kepala Urusan
6 .................. tetap Kepala Desa, perangkat Desa dan
Keuangan
tunjangan BPD.
Kepala Urusan
Perencanaan, Pelaksana kegiatan perencanaan Desa,
7 .................. Evaluasi dan pendataan Desa dan penyusunan laporan
Pelaporan pemerintah Desa.

Staf Kepala
8 ................. Urusan Bendahara Desa
Keuangan

KEPALA DESA .....................,

...................................

68 | P a g e
3. Perubahan APB Desa
APB Desa yang telah ditetapkan dalam Peraturan Desa dimungkinkan
untuk dilakukan perubahan. Perubahan APB Desa dapat dilakukan
apabila terjadi:
a. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran
antar jenis belanja;
b. Keadaan yang menyebabkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SilPA) tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
c. Terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan
desa pada tahun berjalan; dan/atau
d. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis
politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang
berkepanjangan;
e. Perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.

Perubahan APB Desa hanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun anggaran dengan di tetapkan melalui Peraturan Desa. Tata cara
pengajuan perubahan APB Desa secara umum sama dengan tata
cara penetapan APB Desa.
Dalam hal Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten
serta hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat ke desa
disalurkan setelah ditetapkannya Peraturan Desa tentang Perubahan
APB Desa, maka perubahan tersebut diakomodir dan diatur dengan
Peraturan Kepala Desa tentang perubahan APB Desa. Peraturan Kepala
Desa tentang Perubahan APB Desa tersebut selanjutnya diinformasikan
kepada BPD.
Contoh Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang Perubahan
APB Desa sebagai berikut:

69 | P a g e
PERATURAN DESA ......................
NOMOR ............ TAHUN..........
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA NOMOR …….. TAHUN ……..
TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN ..................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA .......................

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 Peraturan Bupati Bogor


Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Desa,
Kepala Desa menetapkan Perubahan Atas Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa dengan Peraturan Desa;
b. bahwa Perubahan Atas Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa sebagaimana dimaksud pada huruf
a, telah dibahas dan disepakati bersama Badan
Permusyawaratan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Desa ........
tentang Perubahan Atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran ........;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5694)sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 2016 Nomor57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);

70 | P a g e
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Hak Asal usul dan kewenangan lokal berskala desa (
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158 );
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 nomor 1037 );
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 84);
8. Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2015 Nomor 40);
9. Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
10. Peraturan Bupati Nomor … Tahun ……. Tentang ….. (bila ada
yang menyebabkan Perubahan APB Desa)
11. Peraturan Desa Nomor ….. Tahun ……. tentang Kewenangan
Desa;
12. Peraturan Desa Nomor ….. Tahun ……. tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa;
13. Peraturan Desa Nomor ….. Tahun ……. tentang Rencana Kerja
Pemerintah Desa.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DESA ................ NOMOR


.... TAHUN ..... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ....................

Pasal 1
Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan
rincian sebagai berikut:
Sebelum Sesudah
Tambah/Kurang
a. Pendapatan Desa Rp…...... Rp…..... Rp….....
b. Belanja Desa
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp…...... Rp…..... Rp….....
2. Bidang Pembangunan Rp…........ Rp…....... Rp…....
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp…........ Rp…....... Rp….......
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp…........ Rp…...... Rp….......
5. Bidang Tak Terduga Rp…........ Rp…....... Rp….......
Jumlah Belanja Rp…........ Rp…....... Rp….......
Surplus/Defisit Rp…........ Rp…....... Rp….......
====== ====== ======

71 | P a g e
c. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp…........ Rp…....... Rp….......
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp…........ Rp…....... Rp….......
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp…........ Rp…....... Rp…......
====== ====== ======

Pasal 2

Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini
berupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini

Pasal 3
Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa
untuk pelaksanaan Peraturan Desa ini.

Pasal 4
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa
ini dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di ....................
Pada tanggal .....................

KEPALA DESA ..... (Nama Desa)

.........................................
Diundangkan di …
pada tanggal …
SEKRETARIS DESA … (Nama Desa),

.........................................
LEMBARAN DESA … (Nama Desa)
TAHUN … NOMOR …

72 | P a g e
Lampiran : Peraturan Desa ...........
Nomor : ....... Tahun .......
Tanggal : ...............................
Tentang : Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….

ANGGARAN (Rp.) Bertambah


Kode Rek. URAIAN %
Sebelum Setelah /Berkurang
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
Swadaya, Partisipasi dan Gotong
Royong
Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

Pendapatan Transfer
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak & Retribusi
Daerah Kabupaten
Alokasi Dana Desa
Bantuan Keuangan Kabupaten
Bantuan Keuangan Provinsi

Pendapatan Lain Lain


Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga
yang Tidak Mengikat
Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah

JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap dan Tunjangan
Belanja Pegawai:
Penghasilan Tetap Kepala Desa &
Perangkat Desa
Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat
Desa
Tunjangan BPD

Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda Pos
- Pakaian Dinas dan Atribut
- Pakaian Dinas
- Alat dan Bahan Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik dan Telepon
- Honor
- dst…………………..

73 | P a g e
Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..

Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
- ATK

- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

Operasional RT/ RW
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

Bidang Pelaksanaan Pembangunan


Desa
Perbaikan Saluran Irigasi
Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………

Pengaspalan Jalan Desa


Belanja Barang dan Jasa :
- Upah Kerja
- Honor
- dst…………………………………..
Belanja Modal:
- Aspal
- Pasir
- dst ……………

Kegiatan……………………………

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan
Ketertiban
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………

Kegiatan…………………….

Bidang Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan
Perangkat Desa
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………

74 | P a g e
Kegiatan………………………..

Bidang Tak Terduga


Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor tim
- Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………

Kegiatan………………………

JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang
Dipisahkan
JUMLAH (Rp)

Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp)
SISA LEBIH/(KURANG) PERHITUNGAN ANGGRAN

KEPALA DESA .....................,

...................................

75 | P a g e
PERATURAN KEPALA DESA ......................
NOMOR ............ TAHUN..........
TENTANG
PERUBAHAN KE…….
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN ..................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA .......................

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 38 ayat (1) Peraturan Bupati


Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa, Kepala Desa menetapkan Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa dalam hal perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa telah ditetapkan dengan Peraturan Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa ........ tentang
Perubahan Ke..... Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun
Anggaran ........;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5694)sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
IndonesiaTahun 2016 Nomor57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5864);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);

76 | P a g e
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Kewenangan Hak Asal usul dan kewenangan lokal berskala desa (
Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158 );
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 nomor 1037 );
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2015 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 84);
8. Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2015 Nomor 40);
9. Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa;
10. Peraturan Bupati Nomor … Tahun ……. Tentang ….. (bila ada
yang menyebabkan Perubahan APB Desa)
11. Peraturan Desa Nomor ….. Tahun ……. tentang Kewenangan
Desa;
12. Peraturan Desa Nomor ….. Tahun ……. tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa;
13. Peraturan Desa Nomor ….. Tahun ……. tentang Rencana Kerja
Pemerintah Desa.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERUBAHAN KE....... ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN ....................

Pasal 1
Perubahan ke..... Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ......
dengan rincian sebagai berikut:
Sebelum Sesudah
Tambah/Kurang
a. Pendapatan Desa Rp…........ Rp…....... Rp….......
b. Belanja Desa
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Ds Rp…........ Rp…....... Rp….......
2. Bidang Pembangunan Rp…........ Rp…....... Rp….......
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp…........ Rp…....... Rp….......
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp…........ Rp…....... Rp….......
5. Bidang Tak Terduga Rp…........ Rp…....... Rp….......
Jumlah Belanja Rp…........ Rp…....... Rp….......
Surplus/Defisit Rp…........ Rp…....... Rp….......
====== ====== ======
c. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp…........ Rp…....... Rp….......
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp…........ Rp…....... Rp….......
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp…........ Rp…....... Rp….......
====== ====== ======

77 | P a g e
Pasal 2

Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan ke...... Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam lampiran Peraturan
Kepala Desa ini berupa Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Desa ini.

Pasal 3
Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan
Kepala Desa ini dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di ....................
Pada tanggal .....................

KEPALA DESA ..... (Nama Desa)

.........................................
Diundangkan di …
pada tanggal …
SEKRETARIS DESA … (Nama Desa),

.........................................
BERITA DESA …….. (Nama Desa)
TAHUN … NOMOR …

78 | P a g e
Lampiran : Peraturan Kepala Desa ...........
Nomor : ....... Tahun .......
Tanggal : ...............................
Tentang : Perubahan Ke..... Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran ...........

PERUBAHAN KE………ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA


DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….

ANGGARAN (Rp.) Bertambah


Kode Rek. URAIAN %
Sebelum Setelah /Berkurang
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
Swadaya, Partisipasi dan Gotong
Royong
Lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah

Pendapatan Transfer
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak & Retribusi
Daerah Kabupaten
Alokasi Dana Desa
Bantuan Keuangan Kabupaten
Bantuan Keuangan Provinsi

Pendapatan Lain Lain


Hibah dan Sumbangan dari Pihak Ketiga
yang Tidak Mengikat
Lain-lain Pendapatan Desa yang Sah

JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap dan Tunjangan
Belanja Pegawai:
Penghasilan Tetap Kepala Desa &
Perangkat Desa
Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat
Desa
Tunjangan BPD

Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda Pos
- Pakaian Dinas dan Atribut
- Pakaian Dinas
- Alat dan Bahan Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik dan Telepon
- Honor
- dst…………………..

Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..

79 | P a g e
Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

Operasional RT/ RW
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

Bidang Pelaksanaan Pembangunan


Desa
Perbaikan Saluran Irigasi
Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………

Pengaspalan Jalan Desa


Belanja Barang dan Jasa :
- Upah Kerja
- Honor
- dst…………………………………..
Belanja Modal:
- Aspal
- Pasir
- dst ……………

Kegiatan……………………………

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan
Ketertiban
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………

Kegiatan…………………….

Bidang Pemberdayaan Masyarakat


Kegiatan Pelatihan Kepala Desa dan
Perangkat Desa
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………

Kegiatan………………………..

Bidang Tak Terduga


Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor tim
- Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………
Kegiatan………………………

80 | P a g e
JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang
Dipisahkan
JUMLAH (Rp)

Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp)
SISA LEBIH/(KURANG) PERHITUNGAN ANGGRAN

KEPALA DESA .....................,

...................................

81 | P a g e
4. Evaluasi Perubahan APB Desa

Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa setelah


disetujui bersama antara Kepala Desa dan BPD sebelum ditetapkan
harus dievaluasi terlebih dahulu oleh Camat atas nama Bupati.
Pelaksanaan evaluasi rancangan peraturan desa tentang Perubahan APB
Desa meliputi:
a. Aspek administrasi yang meliputi identifikasi kelengkapan data dan
informasi terkait dokumen pendukung dalam penyusunan
Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa;
b. Aspek legalitas yang meliputi identifikasi peraturan-peraturan yang
melandasi penyusunan Rancangan Peraturan Desa dimaksud;
c. Aspek kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi substansi dan
materi dengan RPJM Desa dan RKP Desa; dan
d. Aspek substansi anggaran dalam struktur APB Desa yang meliputi
pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Evaluasi Rancangan Peraturan desa tentang Perubahan APBesa


dilaksanakan dengan 2 (dua) tahapan meliputi:
1) Persiapan, meliputi :
a) Pembentukan Tim Evaluasi yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Camat, yang terdiri dari :
- Sekretaris kecamatan sebagai ketua;
- Kepala seksi Pemerintahan sebagai Sekretaris;
- Kepala seksi lainnya dan unsur UPT terkait sebagai anggota.
b) Penyiapan dokumen evaluasi yang disampaikan oleh Desa, terdiri
dari :
- Surat Kepala Desa tentang Permohonan Evaluasi Perubahan
APB Desa
- Rancangan Peraturan Desa;
- Keputusan Musyawarah BPD pembahasan dan penyepakatan
Rancangan peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa
(untuk evaluasi Rancangan perdes tentang Perubahan APB
Desa); atau

82 | P a g e
- Keputusan Musyawarah BPD pembahasan dan penyepakatan
Rancangan Peraturan Desa tentang perubahan APB Desa
(untuk evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APB Desa);
- Rencana pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa);
- Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) tahun berkenaan;
- Keputusan Kepala desa tentang Standar Harga Tertinggi (SHT)
desa; dan
- Dokumen yang relevan antara lain:
1) perdes tentang pembentukan dana cadangan (bila ada);
2) perdes tentang pendirian BUM Desaa (bila ada);
3) hasil uji kelayakan penyertaan modal BUM Desaa (bila ada);
4) dokumen lainnya.
c) Penyiapan Dokumen penunjang yang disiapkan oleh Tim
Evaluasi, antara lain :
- Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa
- Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa
- Peraturan Bupati tentang pengelolaan Keuangan Desa;
- Kebijakan tentang pembangunan Desa dan pengelolaan
keuangan Desa.
- Peraturan Bupati tentang pengadaan Barang/Jasa di Desa;
- Peraturan Bupati tentang Dana Desa;
- Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana Desa;
- Peraturan Bupati tentang Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah.

Kelengkapan dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf b)


disampikan oleh Pemerintah Desa kepada Camat melalui Tim
Evaluasi untuk dilakukan pemeriksaan dan hasilnya dituangkan
dalam Daftar Rekapitulasi Dokumen Evaluasi sebagai berikut:

83 | P a g e
DAFTAR REKAPITULASI DOKUMEN EVALUASI YANG DISAMPAIKAN OLEH DESA

KELENGKAPAN
NO URAIAN NOMOR TANGGAL KET
ADA TIDAK
1 Surat Permohonan Evaluasi
Raperdes tentang
Perubahan APB Desa dari
Pemerintah Desa
2 Raperdes tentang
Perubahan APB Desa;
3 Keputusan Musyawarah
BPD tentang persetujuan
atas raperdes tentang
Perubahan APB Desa;
4 Perdes tentang Rencana
pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM
Desa);
5 Perdes tentang Rencana
Kerja pemerintah Desa (RKP
Desa) tahun berkenaan;
6 Keputusan Kepala desa
tentang Standar Harga
Tertinggi (SHT) desa;
7 Dokumen yang relevan
antara lain:
 Perdes tentang
pembentukan dana
cadangan (bila ada);
 Perdes tentang pendirian
BUM Desaa (bila ada);
 Perdes tentang
Penyertaan Modal BUM
Desa (bila ada);
 Hasil uji kelayakan
penyertaan modal BUM
Desaa (bila ada);
 Perdes tentang Pungutan
Desa (bila ada);
 Dokumen lainnya.
8 Dokumen lainnya yang
Dibutuhkan

…………………….., Tanggal, ……………………


Petugas / Anggota Tim Evaluasi

…………………………………….

84 | P a g e
DAFTAR REKAPITULASI DOKUMEN EVALUASI YANG DISIAPKAN OLEH TIM
EVALUASI

KELENGKAPAN
NO URAIAN KET
ADA TIDAK
1 Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa
2 Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang
Kewenangan Desa
3 Peraturan Bupati tentang pengelolaan Keuangan
Desa
4 Kebijakan tentang pembangunan Desa dan
pengelolaan keuangan Desa
5 Peraturan Bupati tentang pengadaan Barang/Jasa
di Desa
6 Peraturan Bupati tentang Dana Desa
7 Peraturan Bupati tentang Alokasi Dana Desa
8 Peraturan Bupati tentang Bagi Hasil Pajak dan
Retribusi Daerah

…………………….., Tanggal, ……………………


Petugas / Anggota Tim Evaluasi

…………………………………….

85 | P a g e
2) Pelaksanaan, meliputi :
a) Evaluasi Administrasi dan legalitas, meliputi :
- Kepatuhan atas kelengkapan penyampaian dokumen evaluasi;
- Kepatuhan atas penyajian informasi dalam Rancangan peraturan
yang akan dievaluasi;
- Konsistensi penggunaan dokumen dan informasi dalam Rancangan
peraturan yang akan dievaluasi; dan
- Kesesuaian Rancangan peraturan yang akan dievaluasi dengan
teknis penyusunan peraturan Desa;

Tahapan Evaluasi Administrasi dan legalitas, sebagai berikut :


- pengumpulan dokumen evaluasi;
- pencatatan nomor, tanggal dan kelengkapan lampiran semua
dokumen;
- penelitian dan penganalisian nomor, tanggal dan kelengkapan
lampiran semua dokumen; dan
- pembandingan tanggal penyampian semua dokumen dengan
ketentuan yang berlaku tentang batas waktu penyampaian
dokumen;

Kesimpulan evaluasi administrasi dan legalitas dituangkan dalam


berita acara dengan hasil lengkap dan tidak lengkap.
Dalam hal hasil evalusi lengkap maka proses dilanjutkan pada
tahapan evaluasi kebijakan dan struktur APB Desa.
Dalam hal evaluasi tidak lengkap maka Tim Evaluasi meminta
kepada pemerintah Desa untuk melengkapinya dan waktu
pelaksanaan evaluasi dihitung kembali setelah dokumen diterima
secara lengkap.

86 | P a g e
Contoh Berita Acara Evaluasi Administrasi dan legalitas sebagai berikut:

87 | P a g e
b) Evaluasi Kebijakan, meliputi :
- kesesuaian Perubahan APB Desa dengan kewenangan Desa;
- kesesuaian antara Perubahan APB Desa dengan RKPDesa;
- kesesuaian alokasi anggaran dengan kebijakan pemerintah dan
pemerintah daerah;
- kesesuaian sumber pendapatan desa dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
- Pungutan Desa sebagai sumber pendapatan desa harus ditetapkan
dalam Peraturan Desa;
- Memastikan kegiatan proritas sesuai dengan kebijakan
pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah sudah
tercantum dalam Perubahan APB Desa;
- Memastikan pungutan desa bukan merupakan subjek dan objek
pajak dan retribusi yang telah diatur oleh pemerintah, pemerintah
provinsi dan pemerintah daerah atau pengutan yang disertakan
pada subjek dan objek pajak dan retribusi;

88 | P a g e
- Memastikan pungutan desa tidak berasal dari layanan
adminisitrasi yang diberikan kepada masyarakat, meliputi surat
pengantar, surat rekomendasi dan surat keterangan;
- kesesuaian penganggaran dengan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dan kepentingan umum.

c) Evaluasi Struktur Perubahan APB Desa, meliputi :


1) Pendapatan;
2) Belanja; dan
3) Pembiayaan.

Berikut hal-hal yang dilakukan saat evaluasi struktur Perubahan


APB Desa :
1) Pendapatan, meliputi :
a. Menilai estimasi pendapatan rasional dan realistis;
b. Menilai estimasi pendapatan Desa yang bersumber dari
PADesa, serta didapatkan secara legal dan telah diatur dalam
Peraturan Desa;
c. Menilai estimasi pendapatan Desa yang bersumber dari dana
transfer yang rasional dan realistis.
2) Belanja, meliputi :
a. Memastikan besaran penghasilan tetap Kepala Desa dan
perangkat Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Memastikan bahwa biaya operasional kegiatan tidak lebih dari
5 %;
c. Memastikan jumlah Tim Pelaksana Kegiatan sesuai ketentuan
yang berlaku;
d. Kesesuaian besaran jenis belanja dengan satuan harga yang
ditetapkan;
e. kesesuaian belanja Desa dengan ketentuan belanja desa yang
ditetapkan dalam Perubahan APB Desa, yaitu :
 paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan
pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,
pemberdayaan masyarakat Desa dan Belanja Tidak Terduga
(BTT); dan

89 | P a g e
 paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah
anggaran belanja Desa digunakan untuk :
- penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan
perangkat Desa;
- operasional Pemerintah Desa;
- tunjangan dan operasional BPD; dan
- insentif rukun tetangga dan rukun warga.
f. Penghitungan 70 % - 30 % tersebut diluar sumber pembiayaan
yang berasal dari bantuan keuangan khusus;
g. Kesesuaian penempatan kegiatan pada masing-masing
kelompok belanja :
 Penyelenggaraan pemerintahan desa;
 Pelaksanaan pembangunan ;
 Pembinaan kemasyarakatan desa;
 Pemberdayaan masyarakat desa;
 Belanja tak terduga
3) Pembiayaan, meliputi :
a. Memastikan setiap pembiayaan kegiatan berasal dari 1 (satu)
sumber jenis pendapatan;
b. kesesuaian anggaran pembiayaan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
c. Memastikan dana cadangan telah ditetapkan dengan Peraturan
Desa;
d. Memastikan penyertaan modal pada BUM Desaa telah sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan dan ditetapkan
melalui Peraturan Desa serta memenuhi nilai kelayakan usaha;
e. Pada evaluasi perubahan APB Desa, pada pos penerimaan
pembiayaan terdapat silpla pada tahun anggaran sebelumnya;
f. Pada evaluasi perubahan APB Desa apakah silpa sebelumnya
sudah digunakan sebelumnya.

Hasil evaluasi kebijakan dan struktur Perubahan APB Desa dituangkan


dalam berita acara dan disampaikan kepada Camat untuk menjadi
bahan penetapan hasil evaluasi.

90 | P a g e
Camat menetapkan hasil evaluasi Rancangan Perubahan APB Desa
paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Rancangan
Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa dalam bentuk Surat
Keputusan Camat, selanjutnya Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa
tentang Perubahan APB Desa.
Dalam hal Camat tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu
maka Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya.
Dalam hal Camat menyatakan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa
tentang Perubahan APB Desa tidak sesuai dengan kepentingan umum
dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi Kepala Desa
melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak diterimanya hasil evaluasi.
Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Kepala Desa dan Kepala
Desa tetap menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang Perubahan
APB Desa menjadi Peraturan Desa, maka Camat mengusulkan kepada
Bupati untuk membatalkan Peraturan Desa dengan Keputusan Bupati
yang sekaligus menyatakan berlakunya pagu APB Desa tahun
anggaran sebelumnya;
Kepala Desa memberhentikan pelaksanaan Peraturan Desa paling lama
7 (tujuh) hari kerja setelah pembatalan dan selanjutnya Kepala Desa
bersama BPD mencabut dan membatalkan Peraturan Desa dimaksud,
Pembatalan Peraturan Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang
Pembatalan Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa.

Contoh Berita Acara Evaluasi Kebijakan dan Struktur APB Desa serta SK
Camat tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa sebagai berikut:

91 | P a g e
92 | P a g e
93 | P a g e
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
KECAMATAN ……………………
Jl. ……………………………………………………..

KEPUTUSAN CAMAT ……………………


KABUPATEN BOGOR

Nomor : ……/………/……….
Lampiran : 1 ( satu ) berkas

TENTANG :

Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa


Tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa …………..
Tahun Anggaran ………..

CAMAT ………………

Menimbang a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 Peraturan


Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa, Camat mengevaluasi Rancangan Peraturan
Desa tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
b. Desa;
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a perlu menetapkanSurat Keputusan Camat
tentang Hasil Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa …………
Tahun Anggaran ………

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

94 | P a g e
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5694);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
9. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 158);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015
tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1045);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
tentang Kewenangan Desa(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
12. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
1367);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 84);
14. Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Pengadaan Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 40);

95 | P a g e
15. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016
tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016
Nomor ...);
16. Peraturan Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa ( Berita Daerah Kabupaten
Tahun 2015 Nomor ……).

Memperhatikan : 1. Surat Bupati Bogor Nomor ............ tanggal ………..


tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengelolaan
Keuangan Desa;
2. Surat Permohonan dari Desa …………….

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa ……


tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Tahun Anggaran …….., sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang tidak terpisahkan dari surat keputusan Camat
Ini;

KEDUA : Kepala Desa bersama BPD agar segera melakukan


penyesuaian dan penyempurnaan terhadap Peraturan Desa
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
……….. Tahun Anggaran……….., berdasarkan hasil evaluasi
tersebut diatas paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
hasil evaluasi.

KETIGA : Dalam hal Kepala Desa dan BPD tidak menindaklanjuti hasil
evalausi dan tetap menetapkan Peraturan Desa tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ………..
Tahun Anggaran ……….menjadi Peraturan Desa maka Camat
mengusulkan kepada Bupati untuk membatalkan Peraturan
Desa tersebut dengan Keputusan Bupati

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :

CAMAT ……………..

………………………………..
Tembusan:
1. Yth. Bupati Bogor ( sebagai laporan )
2. Yth. Inspektur Kabupaten Bogor.
3. Yth. Kepala DPMD Kabupaten Bogor.
4. Yth. Kepala BPKAD Kabupaten Bogor.

96 | P a g e
Lampiran : Keputusan Camat ...........
Nomor : ....... Tahun .......
Tanggal : ...............................
Tentang :Hasil Evaluasi Rancangan
Peraturan Desa tentang
Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Tahun Anggaran ........

HASIL EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DESA


TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN ……

Berdasarkan hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang


Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ……,
dengan aspek evaluasi yaitu administrasi, legalitas, kebijakan dan struktur
APB Desa yang telah dilaksanakan oleh Tim Evaluasi, dengan ini disampaikan
hal-hal sebagai berikut:

1. Evaluasi aspek administrasi dan legalitas dinyatakan telah lengkap;


2. Evalusi aspek kebijakan telah ditemukan:
a. …………………………………………………………
b. ………………………………………………………….
c. …………………………………………………………

3. Evalausi aspek struktur APB Desa telah ditemukan:


a. …………………………………………………………
b. ………………………………………………………….
c. …………………………………………………………

Demikian, agar dapat dilakukan perbaikan/penyempurnaan.

……………… : .......... ……..


.

CAMAT ……………..

………………………………..

97 | P a g e
5. Sosialisasi APB Desa
Kepala desa harus menginformasikan dokumen APB Desa kepada
masyarakat melalui sosialisasi kegiatan, antara lain melalui :
a. musyawarah pelaksanaan kegiatan desa;
b. musyawarah dusun;
c. musyawarah kelompok;
d. sistem informasi Desa berbasis website;
e. baliho, spanduk dan leaflet;
f. papan informasi desa; dan
g. media lain sesuai kondisi Desa.

Sosialisasi harus menginformasikan struktur APB Desa yang meliputi :


a. rincian pendapatan;
b. jenis belanja;
c. jenis pembiyaan.

6. Pelaksanaan APB Desa


a. Prinsip Pelaksanaan Keuangan Desa
Dalam pelaksanaan keuangan desa, terdapat beberapa prinsip umum
yang harus ditaati yang mencakup penerimaan dan pengeluaran.
Prinsip itu diantaranya bahwa seluruh penerimaan dan pengeluaran
desa dilaksanakan melalui Rekening Kas Desa atas nama Pemerintah
Desa, kecuali untuk penerimaan dan pengeluaran dari swadaya gotong
royong. Pencairan dana dalam Rekening Kas Desa ditandatangani oleh
Kepala Desa dan Bendahara Desa dengan melampirkan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) yang telah ditandatangani oleh Pelaksana
Kegiatan, diverifikasi Sekretaris Desa dan disetujui oleh Kepala Desa.
Dalam pelaksanaannya, Bendahara Desa dapat menyimpan uang dalam
kas desa pada jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah desa. Besaran uang yang dapat disimpan oleh Bendahara
Desa maksimal paling banyak sebesar Rp. 10.000.000,-(Sepuluh Juta
Rupiah).
Selain itu, agar operasional kegiatan berjalan lancar, dimungkinkan juga
pembayaran kepada pihak ketiga dilakukan dengan menggunakan kas
tunai melalui pelaksana kegiatan (panjar kegiatan). Pemberian panjar
kepada pelaksana kegiatan dilakukan dengan persetujuan terlebih
dahulu dari Kepala Desa setelah melalui verifikasi Sekretaris Desa.

98 | P a g e
Semua penerimaan dan pengeluaran desa didukung oleh bukti yang
lengkap dan sah serta ditandatangani oleh Kepala Desa dan Bendahara
Desa.
Rincian bukti penerimaan terdiri dari :
1. Bukti Penerimaan Pendapatan Asli Desa, berupa :
a) Bukti transfer Deviden/kuitansi penerimaan deviden, hasil RUPS
dan pengumuman laba BUM Desaa untuk bukti penerimaan dari
hasil BUM Desaa (bisa tunai);
b) Bukti berupa kuitansi penerimaan, surat keputusan pengelola,
surat perjanjian atau kesepakatan pemerintah desa dengan
pengelola untuk hasil usaha desa diluar BUM Desa.
c) Bukti berupa Kuitansi penerimaan sewa, surat perjanjian sewa-
menyewa untuk hasil sewa Aset Desa.
d) Daftar penerimaan untuk pendapatan yang berasal dari swadaya
gotong royong.
e) Bukti berupa potongan bonggol karcis/kuitansi/tanda bukti
penerimaan untuk pungutan Desa.
f) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan, keputusan pemenang
lelang untuk hasil penjualan asset desa selain asset yang tidak
dipisahkan.
g) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan, bukti peralihan hak atas
tanah, alas hak atas tanah.
h) Bukti rekening koran untuk bunga simpanan di bank.
i) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan, berita acara tuntutan
ganti rugi untuk pengembalian Tuntutan Ganti Rugi.
j) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan angsuran, keputusan
pemenang lelang untuk pendapatan dari angsuran atau cicilan
penjualan.
k) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan dari hasil kelebihan
belanja.
l) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan untuk pendapatan yang
berasal dari eksekusi atas jaminan.
m) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan untuk pendapatan yang
bersumber dari lain-lain pendapatan desa yang sah lainnya.
2. Bukti Penerimaan dana transfer berupa Rekening Koran

99 | P a g e
3. Bukti penerimaan pendapatan lain-lain, berupa :
a) Bukti transfer atau kuitansi penerimaan yang berasal dari hibah
dan sumbangan pihak ketiga yang berupa uang.
b) Bukti berita acara serah terima barang untuk penerimaan yang
berasal dari hibah dan sumbangan pihak ketiga yang berupa
barang.
c) Bukti transfer atau kwitansi penerimaan yang berasal dari lain-
lain pendapatan desa yang sah.

Contoh bukti penerimaan tunai, penerimaan non tunai dan bukti penerimaan
transfer sebagai berikut:

100 | P a g e
101 | P a g e
Rincian bukti pengeluaran terdiri dari :
a. Bukti belanja pegawai, berupa Daftar penerimaan penghasilan tetap
dan/atau tunjangan.
b. Bukti belanja barang dan jasa, berupa :
1) Kwitansi atau struk pembayaran untuk bukti pengeluaran
belanja listrik, air, telepon, fax/internet.
2) Kwitansi dan nota/faktur untuk bukti pengeluaran belanja alat
tulis kantor, benda pos, alat dan bahan kebersihan, alat listrik
baterai lampu, cetak/penggandaan, fotocopy, pembelian barang
lainnya, pembelian bahan material.
3) Kwitansi untuk bukti pengeluaran sewa gedung kantor Desa,
BPD, LPM dan lainnya, sewa peralatan atau mesin pendukung
kegiatan, pemeliharaan alat kantor dan rumah tangga,
pemeliharaan bangunan, tanaman, sarana dan prasarana,
dekorasi dan dokumentasi, makanan dan minuman rapat,
pakaian dinas dan atributnya, perawatan dan kendaraan
bermotor, bahan bakar minyak dan gas.
4) Rekening koran untuk belanja transaksi keuangan (admin Bank
dll).
5) Daftar penerimaan honorarium/ upah kerja, surat perintah atau
surat keputusan untuk bukti pengeluaran pembayaran
honorarium tim panitia, honorarium narasumber /ahli /
instruktur / pelatih dari instansi / lembaga, insentif Rukun
Tetangga/Rukun Warga.
6) Berita acara serah terima barang untuk belanja barang untuk
bukti pemberian barang yang diberikan kepada masyarakat atau
kelompok masyarakat.
7) Bukti penerimaan bukan pajak dan kwitansi untuk Biaya
sertifikasi tanah.
8) Bukti penerimaan surat ketetapan pajak daerah, PKB, PNBP,
BBNKB, SWDKLLJ, untuk belanja pajak kendaraan.
9) Kwitansi, surat tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas untuk
bukti perjalanan dinas.

102 | P a g e
10) Perjanjian kerjasama, berita acara negosiasi,
kwitansi/nota/faktur pembelian atau bukti transfer, berita
acara serah terima barang untuk bukti belanja barang dan jasa
melalui penyedia barang dan jasa selain huruf a, huruf c, huruf
d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, yang nilainya lebih
dari Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).
11) Berita acara negosiasi, Nota/faktur pembelian/kwitansi atau
bukti transfer, berita acara serah terima barang untuk bukti
belanja barang dan jasa melalui penyedia barang dan jasa selain
huruf a, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h,
huruf i, yang nilainya antara Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah).
12) Nota/faktur pembelian/kwitansi atau bukti transfer, berita
acara serah terima barang untuk bukti belanja barang dan jasa
melalui penyedia barang dan jasa selain huruf a, huruf c, huruf
d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, yang nilainnya
kurang dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

c. Bukti belanja modal, berupa :


1) Kwitansi, bukti peralihan hak dan alas hak untuk bukti
pengadaan tanah untuk bangunan kantor, rumah dinas, untuk
pertanian dan perkebunan, sarana kesehatan, sarana
pendidikan, sarana umum, sarana jalan dan tanah lainnya.
2) Kwitansi dan nota/faktur untuk belanja pengadaan alat-alat
berat, alat-alat bengkel, alat-alat ukur, alat-alat pengolah
pertanian dan peternakan, pengadaan peralatan kantor,
pengadaan alat-alat rumah tangga, pengadaan komputer, alat-
alat studio/audio, penadaan alat-alat komunikasi, pengadaan,
perlatan mesin lainnya.
3) Perjanjian kerjasama, berita acara negosiasi,
kwitansi/nota/faktur pembelian atau bukti transfer, berita
acara serah terima barang/pekerjaan untuk bukti belanja modal
melalui penyedia barang dan jasa melalui penyedia barang dan
jasa selain pengadaan tanah yang nilainya lebih dari Rp.
200.000.000 (dua ratus juta rupiah).

103 | P a g e
4) Berita acara negosiasi, Nota/faktur pembelian/kwitansi atau
bukti transfer, berita acara serah terima barang/pekerjaan
untuk bukti belanja modal melalui penyedia barang dan jasa
selain pengadaan tanah yang nilainnya antara Rp. 50.000.000,-
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah).
5) Nota/faktur pembelian/kwitansi atau bukti transfer, berita
acara serah terima barang/pekerjaan untuk bukti belanja modal
melalui penyedia barang dan jasa yang nilainya kurang dari Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

Contoh Daftar penerimaan penghasilan tetap dan/atau tunjangan, kwitansi,


daftar penerimaan honorarium sebagai berikut:

104 | P a g e
Contoh Daftar penerimaan penghasilan tetap :

BESARNYA PPH 21 DITERIMA


No NAMA JABATAN URAIAN TANDATANGAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.)

1 Rp. Rp. Rp. 1

2 Rp. Rp. Rp. 2

3 Rp. Rp. Rp. 3

JUMLAH Rp. Rp. Rp.

Contoh Daftar penerimaan honorarium

BESARNYA PPH 21 DITERIMA


No NAMA JABATAN URAIAN TANDATANGAN
(Rp.) (Rp.) (Rp.)

1 Rp. Rp. Rp. 1

2 Rp. Rp. Rp. 2

3 Rp. Rp. Rp. 3

JUMLAH Rp. Rp. Rp.

105 | P a g e
b. Pelaksanaan Penerimaan Pendapatan
Pelaksanaan penerimaan pendapatan yaitu proses menerima dan
mencatat pendapatan desa. Pendapatan desa yang bersifat
Pendapatan Asli Desa berasal dari masyarakat dan lingkungan desa,
sedangkan pendapatan transfer berasal dari pemerintah supra desa.
Pihak yang terkait dalam proses penerimaan pendapatan adalah
pemberi dana (Pemerintah Pusat/Prov/Kab, Masyarakat, Pihak ketiga),
Penerima Dana (Bendahara Desa/Pelaksana Kegiatan/Kepala Dusun)
dan bank.
1. Pendapatan Asli Desa
Kelompok Pendapatan Asli Desa meliputi Hasil Usaha, Hasil
Aset, Swadaya, Partisipasi, Gotong Royong dan Lain-Lain Pendapatan
Asli Desa. Seluruh pendapatan yang diterima oleh Bendahara Desa
harus disetorkan ke dalam Rekening Kas Desa.
Pendapatan yang masuk katagori Hasil Usaha contohnya adalah
pendapatan yang berasal dari Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan
pasar desa, dan pengelolaan kawasan wisata skala desa.
Pencatatan penerimaan dari BUM Desa berupa penerimaan deviden
harus disertai dengan bukti antara lain berupa bukti transfer
deviden, hasil RUPS, dan pengumuman laba BUM Desa. Sedangkan
untuk pendapatan sewa disertai dengan bukti antara lain kuitansi
penerimaan sewa.
Pendapatan yang berasal dari Aset Desa antara lain pasar desa,
kios desa, tempat pemandian umum milik desa dan jaringan irigasi.
Pendapatan dari hasil pemanfaatan aset umumnya adalah berupa
Hasil Aset Desa.
Swadaya dan partisipasi adalah membangun dengan kekuatan
sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat dalam bentuk uang
dan atau barang yang dinilai dengan uang. Gotong royong adalah
membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta
masyarakat dalam bentuk jasa yang dinilai dengan uang.

Pendapatan yang berasal dari Swadaya, partisipasi dan gotong royong


contohnya adalah pekerjaan membangun dengan kekuatan sendiri
yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga dan barang.
Penerimaan dalam bentuk tenaga dan barang harus dikonversikan/
dinilai dengan uang (rupiah). Pendapatan dari swadaya dan
partisipasi masyarakat adalah sumbangan yang dikumpulkan dari

106 | P a g e
masyarakat desa yang diserahkan langsung kepada pelaksana
kegiatan atau dikoordinir dari lingkup kewilayahan terkecil yaitu
tingkat Rukun Tetangga (RT) atau dusun kemudian dikumpulkan
dan disetorkan ke Pelaksana Kegiatan.

Terhadap pendapatan dari swadaya dan partisipasi masyarakat,


dibuatkan bukti penerimaannya berupa kuitansi/tanda terima
barang. Untuk penerimaan yang diberikan dalam bentuk tenaga
dibuatkan daftar hadir atas orang-orang yang menyumbangkan
tenaganya. Atas pemberian- pemberian baik material ataupun tenaga
tersebut selanjutnya dikonversikan/diberi nilai rupiahnya dengan
menggunakan harga pasar setempat atau berdasarkan RAB yang
telah telah dibuat sebelumnya.

Atas bukti penerimaan atas swadaya dari masyarakat tersebut, baik


yang berupa natura ataupun tenaga yang telah dirupiahkan,
ditembuskan kepada Bendahara Desa untuk dicatat sebagai realisasi
penerimaan swadaya yang akan dilaporkan dalam APB Desa.
Gambar Prosedur Penerimaan Pendapatan Swadaya Masyarakat
sebagai berikut:

107 | P a g e
Lain-lain Pendapatan Asli Desa antara lain diperoleh dari hasil
pungutan desa. Pungutan yang ada di desa antara lain:
a. Pungutan atas jasa usaha seperti pemandian umum, wisata desa,
pasar desa, pasar tumpah, pasar malam, karamba ikan, jasa
kontrakan, pelelangan ikan, warung atau toko dan jenis usaha
lainnya yang terdapat didesa dan tidak dikelola oleh desa.
b. Pungutan terhadap pemanfaatan aset Desa.
c. Pungutan dari masyarakat desa.

108 | P a g e
Pemerintah Desa dilarang melakukan pungutan atas:
a. Subjek dan objek pajak serta retribusi yang sudah diatur oleh
pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah atau
pungutan yang disertakan pada subjek dan objek pajak dan
retribusi;
b. Jasa layanan administrasi yang diberikan pada masyarakat desa
meliputi surat pengantar, surat rekomendasi dan surat
keterangan.
Pungutan harus ditetapkan dalam Peraturan Desa. Pelaksanaa
Pungutan Desa dilakukan oleh Bendahara Desa dibantu dengan
petugas pemungut.

Seluruh pendapatan ini selanjutnya disetorkan oleh Bendahara Desa


ke dalam Rekening Kas Desa. Setiap pencatatan penerimaan harus
disertai dengan bukti yang lengkap dan sah antara lain kwitansi
penerimaan.

2. Transfer Desa

Dana Desa ditransfer melalui APBD kabupaten untuk selanjutnya


ditransfer ke APB Desa. Penyaluran Dana Desa dilakukan dengan
cara pemindahbukuan dari RKUN ke RKUD sedangkan Alokasi Dana
Desa dan Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ditransfer
dari RKUD ke Rekening Kas Desa. Selain Dana Desa, ADD dan
BHPRD, salah satu sumber pendapatan yang berasal dari Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten adalah bantuan keuangan
provinsi dan bantuan keuangan kabupaten. Bantuan keuangan
provinsi dan kabupaten ditransfer dari RKUD provinsi dan kabupaten
ke Rekening Kas Desa. Bukti transfer yang diterima Rekening Kas
Desa berupa Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D), Adapun
prosedur penerimaan pendapatan transfer dari provinsi dan
kabupaten sebagai berikut:

109 | P a g e
3. Pendapatan Lain-Lain

Kelompok Pendapatan Lain-Lain meliputi Hibah, Sumbangan dari


Pihak Ketiga yang tidak mengikat dan Lain-Lain Pendapatan Desa
yang Sah. Pelaksanaan penerimaan dari Hibah, Sumbangan, dan
Lain-Lain Pendapatan Desa yang Sah, berupa kas tunai yang
dilakukan melalui Bendahara Desa. Pendapatan yang diterima dalam
bentuk kas tunai oleh Bendahara Desa harus segera disetorkan ke
Rekening Kas Desa. Pencatatan penerimaan dari Hibah, Sumbangan,
dan Lain-Lain Pendapatan Desa yang Sah harus disertai dengan
bukti yang lengkap dan sah antara lain kwitansi penerimaan hibah
atau sumbangan berupa uang dan berita acara serah terima barang
untuk hibah atau sumbangan berupa barang.

110 | P a g e
c. Pelaksanaan Pengeluaran/Belanja
Belanja Desa diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan prioritas
Pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah
provinsi/Kabupaten. Hal tersebut seluruhnya tertuang dalam RKP
Desa yang pelaksanaannya akan diwujudkan melalui APB Desa.
Setelah APB Desa ditetapkan dalam bentuk Peraturan Desa,
program dan kegiatan sebagaimana yang telah direncanakan baru
dapat dilaksanakan. Hal ini dikecualikan untuk Belanja Pegawai yang
bersifat mengikat dan operasional perkantoran yang diatur dalam
Keputusan Kepala Desa. Dengan adanya ketentuan dari kepala desa
tersebut, maka belanja pegawai dan operasional dapat dilakukan tanpa
perlu menunggu penetapan APB Desa. Pelaksanaan APB Desa
dilakukan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh desa
berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Pihak yang paling berperan dalam pelaksanaan kegiatan adalah


Pelaksana Kegiatan. Langkah awal yang harus dilakukan oleh pelaksana
kegiatan setelah APB Desa ditetapkan adalah mengajukan pendanaan
untuk melaksanakan kegiatan. Pengajuan tersebut harus disertai
dengan dokumen antara lain :
1. Rencana Anggaran Biaya.
Rencana Anggaran Biaya adalah salinan dan atau penyempurnaan
dari Rencana Anggaran Biaya pada RKPDes
Rincian Rencana Anggaran terdiri atas :
a. Kode Rekening
b. Uraian rincian jenis Belanja;
c. Volume;
d. Harga satuan; dan
e. Jumlah
Rencana Anggaran Biaya sebelum dilaksanakan harus diverifikasi
terlebih dahulu oleh Sekretaris Desa dan disahkan oleh Kepala Desa.
Verifikasi oleh sekretaris desa meliputi :
a. Kesesuaian jenis kegiatan dengan dokumen RKPDes dan APB
Desa
b. Kesesuaian penjumlahan pada baris dan kolom

111 | P a g e
c. Kesesuaian Gambar desain dengan RAB
d. Kesesuaian biaya dengan standar harga
e. Kelengkapan pembubuhan tandatangan
f. Pembubuhan tandatangan pada dokumen RAB

Gambar 14
Alur Persetujuan RAB

RAB kegiatan ini menjadi dasar bagi pelaksana kegiatan untuk melakukan
tindakan pengeluaran atas beban anggaran belanja kegiatan.

112 | P a g e
Format RAB disajikan sebagai berikut:

Berdasarkan RAB Kegiatan yang telah disetujui oleh kepala desa,


pelaksana kegiatan melakukan proses kegiatan sesuai RAB
tersebut misalnya berupa pengadaan barang/jasa yang dilakukan
melalui swakelola dan/atau melalui penyedia barang/jasa.

SPP merupakan dokumen penting dalam penyusunan Laporan


Realisasi APB Desa. Seluruh SPP kegiatan yang ada pada akhir
periode akan dikompilasi untuk mengetahui akumulasi belanja
untuk setiap kegiatan.

113 | P a g e
Untuk Kebutuhan penyusunan realisasi APB Desa serta
pengendalian, maka SPP dibuat sebanyak 4 rangkap, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Rangkap 1 (asli) untuk Bendahara Desa;
b. Rangkap 2 untuk Sekretaris Desa;
c. Rangkap 3 untuk Pelaksana Kegiatan;dan
d. Rangkap 4 untuk Bank Persepsi.

Arsip SPP tersebut adalah dari Lembar 1 SPP yang telah


ditanda tangani semua pihak baik oleh Pelaksana Kegiatan,
Sekretaris Desa, Kepala Desa dan Bendahara Desa. Khusus untuk
Bukti pendukung asli dan lampiran selanjutnya hanya diarsipkan
oleh Bendahara Desa.

SPP yang diajukan oleh pelaksana kegiatan dilakukan verifikasi


terlabih dahulu oleh Sekretaris Desa sebelum disetujui oleh Kepala
Desa. Verifikasi yang dilakukan oleh Sekretaris Desa meliputi:
a. Meneliti kelengkapan permintaan pembayaran diajukan oleh
pelaksana kegiatan.
b. Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APB
Desa yang tercantum dalam permintaan pembayaran.
b. Menguji ketersediaan dana untuk kegiatan dimaksud.
c. Menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana
kegiatan apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Berdasarkan SPP yang telah diverifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa


menyetujui permintaan pembayaran dan bendahara melakukan
pembayaran, selanjutnya bendahara melakukan pencatatan
pengeluaran dan SPP dicatat dalam Register SPP.

Seluruh SPP yang diterbitkan dicatat dalam Register SPP yang


berguna sebagai alat kontrol bagi Sekretaris Desa terhadap SPP yang
diajukan dari pelaksana kegiatan, yang dikelola oleh Sekretaris Desa.
Dengan Register SPP ini, Sekretaris Desa dapat mengetahui jumlah
SPP yang sedang diproses serta tingkat kemajuannya apakah sudah
diverifikasi Sekretaris Desa, disetujui Kepala Desa atau sudah
dibayarkan oleh Bendahara Desa.

114 | P a g e
Format Register SPP yang dikelola oleh Sekretaris Desa adalah
sebagai berikut:

Dokumen SPP tersebut selanjutnya oleh Pelaksana Kegiatan dicatat


kedalam Buku Kas Pembantu Kegiatan. Format Buku Kas Pembantu
Kegiatan disajikan sebagai berikut:

115 | P a g e
Pembayaran kepada pihak ketiga baik melalui Bendahara Desa
maupun oleh pelaksana kegiatan dibuatkan bukti transaksinya
berupa kuitansi pengeluaran. Jika terdapat kewajiban
potongan/pungutan pajak maka dalam kuitansi diinformasikan
potongan dan pungutan pajak tersebut.

Dalam proses belanja di desa, dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara


bagi Bendahara Desa dalam melakukan pembayaran, yaitu :
1. Pembayaran tanpa melalui panjar.
2. Pembayaran melalui panjar.

116 | P a g e
Flowchart Proses Belanja di Desa adalah sebagai berikut

117 | P a g e
Mekanisme pembayaran tanpa melalui panjar dilakukan baik dengan
melalui transfer atau melalui uang kas yang dipegang oleh Bendahara
Desa dengan cara pengajuan SPP yang dilampiri bukti belanja yang
lengkap dan sah. Jenis pembayaran, yaitu:
 Pengeluaran yang bersifat rutin, seperti pengeluaran untuk
keperluan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan,
operasional pemeliharaan perkantoran, operasional BPD, serta
operasional RT/RW.
 Pembayaran langsung kepada pihak ketiga untuk pembayaran
dengan jumlah/syarat tertentu setelah barang/jasa diterima dan
SPP diajukan oleh pelaksana kegiatan, diverifikasi oleh Sekretaris
Desa dan disahkan oleh Kepala Desa.

Pengajuan SPP oleh Pelaksana Kegiatan di atas dilampiri dengan:


a. Rincian SPP
b. Surat pernyataan tanggungjawab belanja;
c. Bukti transaksi / Kuitansi Pengeluaran.

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) merupakan


lampiran dari SPP yang diajukan. SPTB merupakan rekapitulasi SPJ
yang telah dilakukan oleh pelaksana kegiatan. Dalam Surat
Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ini ditambahkan kolom Nama
dan Nomor Rekening Pihak ketiga untuk memfasilitasi
pembayaran yang karena batasan tertentu mengharuskan
pembayarannya melalui transfer bank. Surat Pernyataan ini
didukung oleh Bukti Transaksi yang merupakan syarat kelengkapan
dalam pengajuan SPP.
Bukti transaksi adalah dokumen pendukung yang berisi data
transaksi yang dibuat setelah melakukan transaksi untuk kebutuhan
pencatatan keuangan. Di dalam suatu bukti transaksi minimal
memuat data: pihak yang mengeluarkan atau yang membuat. Bukti
transaksi yang baik adalah di dalamnya tertulis pihak secara
jabatan yang membuat, yang memverifikasi, yang menyetujui dan
yang menerima. Contoh Bukti Transaksi diantaranya berupa
Kuitansi, Faktur, Surat Perjanjian, Surat Penerimaan Barang, Nota
Kontan (Nota), Nota Debet, Nota Kredit dan Memo Internal.

118 | P a g e
Hal lain yang terpenting terkait bukti adalah bukti harus diberi nomor
dan diarsipkan sehingga dapat dengan mudah ditelusuri jika
diperlukan. Bukti-bukti transaksi (termasuk dokumen
pembukuannya seperti BKU, Buku Bank dll) adalah dokumen resmi
milik Pemerintah Desa. Bukti Transaksi berfungsi untuk sumber data
untuk keperluan pemeriksaan/audit, dan juga sebagai barang bukti
apabila diperlukan dalam proses hukum, dalam hal terjadi dugaan
penyelewengan keuangan, atau tindak pidana lain terkait keuangan
desa. Dengan demikian, tindakan secara sengaja menghilangkan,
merusak, mengubah, seluruh atau sebagaian dokumen dimaksud
adalah tindakan melawan hukum.
Contoh format Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tanpa melalui
panjar, Rincian SPP, SPTB, Kuitansi Pengeluaran dari Aplikasi
Siskeudes dan Kuitansi Pendukung dari Pelaksana Kegiatan dan
Bukti Pencairan SPP, sebagai berikut:

PEMERINTAH DESA ………………..


SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN
TAHUN ANGGARAN ………..

NOMOR : ………………………
SURAT PENGANTAR

Kepada Yth,
Kepala Desa ……..
Di Tempat

Dengan memperhatikan Peraturan Desa Nomor …Tanggal …… Kami Mengajukan


permintaan pembayaran sebagai berikut :
a. Bidang :
b. Kegiatan :
c. Tahun Anggaran :
d. Keperluan :
e. Jumlah Diminta : Rp.
( ………………………………………….)

……….., Tanggal …………….


Pelaksana Kegiatan,

……………………….

119 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN
TAHUN ANGGARAN ………..

1. Bidang : .............................. Nomor : ………..


2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan :

Rincian Pendanaan :

PENCAIRAN JUMLAH
Kode PAGU PERMINTAAN SISA
NO. URAIAN S.D. YG SAMPAI
Rekening ANGGARAN SEKARANG DANA
LALU SAAT INI
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH

................., tanggal ………………….

Telah dilakukan verifikasi Pelaksana Kegiatan


Sekretaris Desa

…………………………………… …………………………………….

Setujui untuk dibayarkan Telah dibayar lunas


Kepala Desa Bendahara

…………………………………… …………………………………….

120 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………….
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
TAHUN ANGGARAN ………..

1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Sumber Dan : ..............................
4. Anggaran : Rp. ..............................

Nomor dan Nama Jumlah


No. Penerima Uraian ( Rp )
Rek. Bank

TOTAL

Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut diatas sebagaimana terlampir,


untuk kelengkapan administrasi dan pemeriksaan telah sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.


………….., Tangal …………..
Pelaksana Kegiatan,

………………………….

PEMERINTAH DESA …………………..

KUITANSI PENGELUARAN
NOMOR : …………………………
Sumber : ……..

Sudah diterima dari :


Uang sejumlah :
Untuk pembayaran :
Nama Kegiatan :
Kode Rek. Belanja :
Potongan Pajak :
Nilai Rp. ……….. Tanggal …………………..
Pot Pajak PPN Rp. ……………… Yang Menerima
Pot Pajak PPh Rp. ………………
Dibayarkan Rp. ………………
…………………….
Total Pembayaran Rp.

Disetujui, Dibayar Oleh,


KEPALA DESA ………….. Bendahara Desa

……………………. …………………….

121 | P a g e
NO ...................................................................

Telah terima
dari …………………………………………………….................................................

Uang
Sejumlah ............................................................................................................................. ..................
..............................................................................................................................................

Untuk
Pembayaran ............................................................................................................................. ..................
............................................................................................................................. ..................................................
...............................................................................................................................................................................

...............................................
YANG MEMBAYAR
YANG MENERIMA
PELAKSANA KEGIATAN

Rp.
.......................................

………………………………………. ...............................................

122 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………………

BUKTI PENCAIRAN SPP

Nomor Bukti : ………………………….. Pembayaran :


Tunai/Transfer
Tanggal : ………………………….. Jenis SPP :
Dasar Pembayaran :
……………….
SPP Nomor dan Tanggal : ………………………………….. tanggal …………………………

Uraian : ………………………………………………………………………………………………………………….

Bidang : ……………………….. Bidang ……………………………………………..


Kegiatan : ……………………….. Kegiatan ……………………………………………..

Rincian Penggunaan Dana :

No Kode Rek. Nama Rekening Nilai

Jumlah Rp. …………………….

Jumlah Pembayaran : Rp. ………………………………..


Potongan Pajak : Rp. ………………………………..

Jumlah Dibayarkan : Rp. ………………………………..

Terbilang : ………………………………………………………………………………………………………………

………………., ………………………

Pelaksana Kegiatan, BENDAHARA DESA

…………………………………… ………………………………………….

Mekanisme pemberian panjar kepada pelaksana kegiatan dilakukan setelah


Pelaksana Kegiatan mengajukan Surat Permintaan pembayaran (SPP Panjar)
kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa.
Contoh format Surat Permintaan Pembayaran (SPP Panjar) dan Rincian
Permintaan Pembayaran Panjar Kegiatan adalah sebagai berikut:

123 | P a g e
PEMERINTAH DESA ………………..
SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN
TAHUN ANGGARAN ……..

NOMOR : ………………………
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth,
Kepala Desa ……..
Di Tempat

Dengan memperhatikan Peraturan Desa Nomor …Tanggal …… Kami Mengajukan


permintaan pembayaran sebagai berikut :
a. Bidang :
b. Kegiatan :
c. Tahun Anggaran :
d. Keperluan :
e. Jumlah Diminta : Rp.
( ………………………………………….)
………., tanggal …………….
Pelaksana Kegiatan,

……………………….

124 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………
RINCIAN PERMINTAAN PEMBAYARAN PANJAR KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN ……….
Nomor …………………………..

1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Keperluan : ..............................
4. Jumlah Yang Diminta : Rp. ..............................
( ……………………………………….. )

Rincian Rencana Penggunaan Dana :

KODE
NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN
REKENING
(Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5

JUMLAH

................., tanggal ……………….


Disetujui, Telah Diverifikasi Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa, Sekretaris Desa,

…………………………………… ……………….. …………………………………….

Sekretaris Desa dalam melakukan verifikasi permintaan panjar kegiatan


memperhatikan syarat dan pembatasan sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Pengajuan pendanaan melalui panjar diajukan oleh pelaksana kegiatan;
b. Pembayaran atas pengajuan pendanaan melalui panjar dilakukan setelah
pelaksana kegiatan mengajukan surat pengajuan panjar kegiatan (SPP
Panjar) kepada kepala desa melalui sekretaris desa;
c. Pembayaran melalui panjar adalah diperuntukan untuk pembayaran
belanja jasa upah tenaga kerja, belanja honorarium tim panitia, belanja
honorarium instruktur/pelatih/ narasumber dan belanja perjalanan dinas;
d. Pembayaran uang panjar yang dilakukan oleh bendahara desa dapat
dilakukan melalui transfer atau melalui uang kas yang dipegang oleh
bendahara desa;
e. Jumlah uang panjar yang dapat diberikan kepada pelaksana kegiatan
maksimal 10 perseratus (%) dari nilai kegiatan yang diajukan;
f. Pembayaran uang panjar diatas 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dapat
melalui transfer langsung ke nomor rekening bank pihak ketiga oleh
bendahara desa;

125 | P a g e
g. Atas panjar kegiatan yang diterima dari Bendahara Desa, pelaksana
kegiatan mencatat dalam Buku Kas Pembantu Kegiatan dan
membayarkan kepada pihak ketiga setelah barang/jasa diterima. Atas
kuitansi pembayaran tersebut selanjutnya dipertanggungjawabkan melalui
pengajuan SPP untuk disahkan belanjanya oleh Kepala Desa setelah
melalui verifikasi oleh Sekretaris Desa;
h. Batas waktu pertanggungjawaban panjar selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari sejak diterima uang panjar harus segera dipertanggungjawabkan;
i. Jika terdapat uang sisa panjar (belanja lebih kecil dari panjar yang
diberikan) maka sisa uang panjar tersebut segera disetorkan ke Bendahara
Desa sebagai bagian dari pertanggungjawaban panjar;
j. Pembayaran uang panjar tidak dapat diberikan untuk kegiatan yang sama
dalam hal uang panjar sebelumnya belum dipertanggungjawabkan.

Mekanisme pemberian panjar kepada pelaksana kegiatan dengan tahapan


sebagai berikut:

1) pelaksana kegiatan mengajukan surat pengajuan panjar kegiatan dan


rencana anggaran biaya sebagaimana ketentuan diatas untuk nomor a, b
dan c kepada Kepala Desa melalui sekretaris desa;

2) sekretaris desa melakukan verifikasi permintaan panjar kegiatan dengan


memperhatikan persyaratan sebagaimana ketentuan diatas untuk nomor b,
c, d, e dan f;

3) hasil verifikasi diajukan kepada Kepala Desa untuk mendapat persetujuan;

4) berdasarkan persetujuan Kepala Desa bendahara memproses pembayaran


panjar;

Setelah SPP Panjar di setujui oleh Kepala Desa, selanjut Bendahara membuat
Bukti Pencairan SPP sebagai bukti pengeluaran kas dari Bendahara kepada
Pelaksana Kegiatan, berikut Contoh format Bukti Pencairan SPP panjar
sebagai berikut :

126 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………………
BUKTI PENCAIRAN SPP

Nomor Bukti : ………………………….. Pembayaran :


Tunai/Transfer
Tanggal : ………………………….. Jenis SPP :
Dasar Pembayaran :
……………….

SPP Nomor dan Tanggal : ………………………………….. tanggal …………………………

Uraian : ………………………………………………………………………………………………………………….

Bidang : ……………………….. Bidang ……………………………………………..


Kegiatan : ……………………….. Kegiatan ……………………………………………..

Rencana Penggunaan Dana :

No Kode Rek. Nama Rekening Nilai

Jumla Rp. …………………….


h

Jumlah Pembayaran : Rp. ………………………………..


Potongan Pajak : Rp. ………………………………..

Jumlah Dibayarkan : Rp. ………………………………..

Terbilang : ………………………………………………………………………………………………………………

………………., ………………………

Pelaksana Kegiatan, BENDAHARA DESA

…………………………………… ………………………………………….

Atas uang panjar kegiatan yang diterima dari bendahara desa, pelaksana
kegiatan mencatat dalam buku kas pembantu kegiatan dan membayarkan
kepada penyedia barang/jasa setelah barang atau jasa diterima. Atas kuitansi
pembayaran tersebut, selanjutnya dipertanggungjawabkan melalui pengajuan
SPP untuk disahkan belanjanya oleh kepala Desa setelah melalui verifikasi
oleh Sekretaris Desa.

Contoh format Kuitansi Pengeluaran dari Aplikasi Siskeudes dan Kuitansi


Pendukung dari Pelaksana Kegiatan, SPTB, Surat Pengesahan Panjar dan
Laporan Pertanggungjawaban Panjar, adalah sebagai berikut:

127 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………..
KUITANSI PENGELUARAN
NOMOR : …………………………
Sumber : ……….

Sudah diterima dari :


Uang sejumlah :
Untuk pembayaran :
Nama Kegiatan :
Kode Rek. Belanja :
Potongan Pajak, Pajak Daerah dan Lainnya :
Nilai Rp. ……….. Tanggal …………………..
Pot Pajak PPN Rp. ……………… Yang Menerima
Pot Pajak PPh Rp. ………………
Pot Lainnya Rp. ………………
Dibayarkan Rp. ………………
…………………….
Total Pembayaran Rp.

Disetujui, Dibayar Oleh,


KEPALA DESA ………….. Bendahara Desa

……………………. …………………….

128 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………….
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
TAHUN ANGGARAN ………..

1. Bidang : ..............................
2. Kegiatan : ..............................
3. Sumber Dan : ..............................
4. Anggaran : Rp. ..............................

Nomor dan Nama Jumlah


No. Penerima Uraian ( Rp )
Rek. Bank

TOTAL

Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut diatas sebagaimana terlampir,


untuk kelengkapan administrasi dan pemeriksaan telah sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

………….., Tangal …………..


Pelaksana Kegiatan,

………………………….

129 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………
SURAT PENGESAHAN PANJAR KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN …….

1. Bidang : .............................. Nomor : ………..


2. Kegiatan : ..............................
3. Waktu Pelaksanaan : ..............................

Rincian Pendanaan :

N Kode URAIAN PAGU REALISASI REALISASI JUMLAH SISA


O Rekening ANGGARAN S.D. YG SEKARANG SAMPAI DANA
. LALU SAAT INI
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8

JUMLAH

................., tanggal ………………….


Telah dilakukan verifikasi Pelaksana Kegiatan
Sekretaris Desa

…………………………………… …………………………………….

Setujui untuk dibayarkan Telah dibayar lunas


Kepala Desa Bendahara Desa

…………………………………… …………………………………….

130 | P a g e
PEMERINTAH DESA …………………….
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PANJAR
1. Bidang : ………………………………
2. Kegiatan : ………………………………
3. Nomor SPP : …………………………….. Tanggal : ……………………
4. Nomor SPJ : …………………………….. Tanggal : …………………...

Kode. Jumlah Nilai SPJ Sisa Dana


Uraian Panjar ( Rp. ) ( Rp. )
Rek.1 2 (3Rp. ) 4 5

Total (Rp.)

……………., Tanggal ………………..


Telah Diverifikasi
Pelaksana Kegiatan
Sekretaris Desa

…………………….. ……………………….

…………………………
Jika ada sisa uang panjar kegiatan di Pelaksana Kegiatan, maka Pelaksana
Kegiatan harus mengembalikan uang tersebut kepada Bendahara. Berikut
contoh format Pengembalian Sisa Panjar Kegiatan adalah sebagai berikut:

PEMERINTAH DESA ………………………


BUKTI PENGEMBALIAN SISA PANJAR KEGIATAN

Tanggal : ………………
Nomor Bukti :
Bidang :
Kegiatan :
Keterangan : Sisa Panjar Kegiatan …………………….
No. Uraian Nomor Bukti Tanggal Jumlah

Sisa Uang Panjar

Jumlah Dikembalikan

Pelaksana Kegiatan, Bendahara Desa,

……………………. …………………….

131 | P a g e
Bendahara dalam mengendalikan Pengeluaran uang Panjar Kegiatan, dapat
menggunakan alat Bantu Daftar Rekapitulasi Panjar Kegiatan dari Aplikasi
Siskeudes, dengan menggunakan format berikut :

PEMERINTAH DESA ………………………….


KECAMATAN ………………………..
DAFTAR REKAPITULASI PANJAR KEGIATAN

Periode …………. S.d. ……………


JUMLAH JUMLAH SISA PENGEM SISA
KODE
NAMA KEGIATAN PANJAR SPJ PANJAR BALIAN DANA
REKENING
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

JUMLAH

………….. Tanggal, ………………..


Kepala Desa Bendahara Desa

…………………… ……………………….

4. Pelaksanaan Pembiayaan
Pelaksanaan Pembiayaan mencakup Penerimaan Pembiayaan dan
Pengeluaran Pembiayaan.
Penerimaan Pembiayaan mencakup SiLPA Tahun sebelumnya, Pencairan
Dana Cadangan dan hasil Penjualan Kekayaan Desa yang Dipisahkan.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran adalah penerimaan pembiayaan yang
digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan tahun berjalan
yang berasal dari pelampauan penerimaan pendapatan dan penghematan
belanja tahun sebelumnya. Realisasi penggunaan SiLPA merupakan
keseluruhan SiLPA yang dianggarkan dalam APB Desa.
Pencairan Dana Cadangan merupakan kegiatan pencairan dana dari
rekening dana cadangan ke rekening desa yang dilakukan sesuai
Peraturan Desa yang mengatur hal tersebut.
Sedangkan penerimaan pembiayaan yang berasal dari Hasil Penjualan
Kekayaan Desa yang Dipisahkan diperoleh dari realisasi penjualan
aset/kekayaan desa kepada pihak ketiga. Penjualan kekayaan milik desa
yang bersifat strategis harus dilakukan melalui musyawarah desa terlebih
dahulu yang selanjutnya ditetapkan dalam peraturan desa atau keputusan
kepala Desa yang mengacu pada ketentuan pengelolaan Kekayaan Milik
Desa. Kekayaan Milik Desa dapat dijual hanya apabila sudah tidak
132 | P a g e
memiliki manfaat dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa
dan/atau disetujui dalam musyawarah desa.

Pengeluaran Pembiayaan diantaranya Pembentukan Dana Cadangan dan


Penyertaan Modal Desa. Pembentukan Dana Cadangan dilakukan setelah
adanya penetapan persetujuan melalui Peraturan Desa. Pembentukan
Dana Cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan
penganggarannya tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa.
Begitu juga halnya dengan Penyertaan Modal Desa, pelaksanaannya
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Badan Permusyawaratan
Desa.

5. Pajak Belanja
Bendaharan Desa sebagai wajib pungut Pajak penghasilan (PPh) dan Pajak
pertambahan nilai (PPN), wajib menyetorkan dan melaporkan seluruh
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke Rekening Kas Negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Panduan penghitungan pajak sebagaimana diuraikan dibawah ini
merupakan contoh-contoh perhitungan terkait dengan pemanfaatan
penggunaan anggaran di desa. Dalam hal terjadi perbedaan dalam panduan
ini maka akan mengikuti ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku.

a) PPh Pasal 21, meliputi :


1) Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap, baik berupa
penghasilan bersifat teratur maupun tidak teratur.
2) Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan
penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima berupa uang
pesangon/uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan
hari tua dan pembayaran lain sejenis.
3) Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa
upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau
upah yang dibayarkan secara bulanan.
4) Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium dan
imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai
imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan.

133 | P a g e
5) Imbalan kepada peserta kegiatan antara lain berupa uang saku,
uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau
penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan
sejenis dalam bentuk apapun.
b) PPh Pasal 22 Pajak yang dipungut dari Pengusaha/Toko atas
pembayaran atas pembelian barang dengan nilai pembelian diatas Rp
2.000.000,- tidak terpecah-pecah.
Pembayaran yang dikecualikan dari pemungutan PPh pasal 22 adalah:
1) Pembayaran atas penyerahan barang (bukan jumlah yang dipecah-
pecah) yang meliputi jumlah pembayaran minimal sesuai dengan
ketentuan peraturan berlaku dan tidak termasuk nilai PPn dan
atau/ PnBM.
2) Pembayaran untuk pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, air
minum/PDAM, benda-benda pos.
3) Pembayaran/pencairan dana jaringan pengamanan sosial (JPS) oleh
KPPN.
c) PPh Pasal 23 Pajak yang dipotong atas penghasilan dari Deviden,
Bunga, Royalti, Hadiah, Sewa (Kecuali persewaan tanah dan
bangunan) dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta, Jasa Tehnik, Jasa Manajemen dan Jenis jasa lainnya.
d) PPh Pasal 4 ayat 2 adalah penghasilan yang dikenakan pajak bersifat
final, diantaranya :
1) Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan;
2) Penghasilan atas usaha jasa konstruksi; dan
3) Penghasilan atas persewaan tanah dan/atau bangunan.
e) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pemungutan atas pembelian barang
atau jasa yang jumlahnya diatas Rp. 1.000.000,00 tidak merupakan
pembayaran yang terpecah-pecah.
Apabila Bendahara Desa belanja di atas Rp. 1.000.000,00, bendahara
harus meminta Faktur 02 (Faktur yang dikeluarkan oleh PKP Penjual
pada saat bertransaksi dengan Bendahara Desa) dari Penjual yang ber
PKP (Pengusaha Kena Pajak) dan pembayaran PPN nya harus
dilakukan oleh Bendahara Desa.

134 | P a g e
Kewajiban Bendahara Desa adalah :

(a) Kewajiban Mendaftarkan Diri Sebagai Wajib Pajak


Bendahara Desa yang mengelola dana yang bersumber dari APBN, APBD,
atau APB Desa wajib mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) sebagai identitas bendahara dalam menjalankan
kewajiban perpajakannya yaitu memotong/memungut, menyetor, dan
melaporkan PPh dan/atau PPN. NPWP akan diterbitkan oleh KPP
dengan nama bendahara unit/satuan kerja.
Jika terdapat perubahan data bendahara, seperti perubahan nama
resmi jabatan bendahara, nama dan alamat satuan kerja/instansi, nomor
surat penunjukan, atau nama dan identitas Pegawai yang ditunjuk
sebagai bendahara, maka bendahara harus memberitahukan perubahan
data tersebut ke KPP tempat bendahara tersebut terdaftar.

(b) Kewajiban Memotong/Memungut Pajak


Bendahara dalam menjalankan salah satu kewajiban perpajakannya yaitu
memotong/memungut pajak, harus mampu melakukan Perhitungan
pengenaan tarif Pajak sesuai dengan jenis pajaknya.
Bendahara desa melakukan perhitungan pengenaan pajak berdasarkan
pembayaran dari setiap uang yang di keluarkan.

Besaran Tarif Pajak :


1) Besaran tarif Pajak Penghasilan pasal 21 adalah 5% bagi yang
mempunyai NPWP dan 6% bagi yang tidak mempunyai NPWP.
2) Besaran tarif Pajak Penghasilan adalah 1,5% x harga/nilai pembelian
barang bagi yang mempunyai NPWP dan 3% x harga/nilai pembelian
barang bagi yang tidak mempunyai NPWP.
3) Besaran Pajak Penghasilan pasal 23 adalah 2% bagi yang mempunyai
NPWP dan 4% bagi yang tidak mempunyai NPWP.
4) Besaran tarif Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 adalah:
 Penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah
dan/atau bangunan sebesar 5%;
 Usaha jasa konstruksi sebesar 2% sampai dengan 6%; dan
 Persewaan tanah dan/atau bangunan sebesar 10%.
5) Besaran Pajak Pertambahan Nilai (PPn) adalah 10% untuk transaksi
pembayaran barang dan jasa.

135 | P a g e
Tata cara Perhitungan pajak berdasarkan Cara Pembayaran yang dilakukan
oleh Bendahara :

1) Kegiatan yang Pembayaran nya melalui Panjar :


a) Berdasarkan SPP dari TPK, Bendahara Desa harus sudah
memperhitungkan pajak sebelum menyerahkan uang panjar kepada
TPK
b) TPK Melakukan pembayaran kepada pihak ke tiga setelah dikurangi
pajak
c) Pada saat penyampaian Pertanggungjawaban Panjar, TPK
menyampaikan realisasi belanja
d) Pada saat pelunasan pembayaran kepada pihak ke tiga, Bendahara
melakukan pemungutan dan pemotongan kewajiban pajak pihak ke
tiga
2) Kegiatan yang pembayarannya tidak melalui Panjar :
a) Perhitungan Pajak dilakukan TPK pada saat pembelian barang
b) Pada saat pengajuan SPP, TPK harus sudah memperhitungkan
pajak yang akan di pungut atau di potong oleh bendahara
c) Bendahara melakukan pemungutan atau pemotongan sesuai
perhitungan pajak dari Bukti transaksi yang disampaikan oleh TPK

136 | P a g e
Gambar 26
Tabel Realisasi Belanja Desa dan Dasar Perhitungan Pajak

Tabel Realisasi Belanja Desa dan Dasar Perhitungan Pajak


ANGGARAN SUMBER
URAIAN PAJAK KETERANGAN
(Rp.) DANA
1 2 3 4 5

BELANJA
BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA Rp 631,197,924

Penghasilan Tetap dan Tunjangan Rp 459,408,000 PPH 21 Dijumlahkan dengan


seluruh penghasilan yang
Belanja Pegawai Rp 459,408,000 bersipat tetap dan teratur,
pengenaan PPH pasal 21
- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp 297,480,000 ADD dengan cara
memperhitungkan PTKP
1. Kepala Desa 1 Orang x 12 Bulan x Rp 5,810,000 Rp 69,720,000

2. Sekretaris Desa 1 Orang x 12 Bulan x Rp 2,905,000 Rp 34,860,000


3. Kepala Urusan Tata Usaha
1 Orang x 12 Bulan x Rp - Rp -
dan Umum
4. Kepala Urusan Keuangan 1 Orang x 12 Bulan x Rp 2,905,000 Rp 34,860,000

5. Kepala Urusan Perencanaan 1 Orang x 12 Bulan x Rp 2,905,000 Rp 34,860,000

6. Kepala Seksi Pemerintahan 1 Orang x 12 Bulan x Rp 2,905,000 Rp 34,860,000

7. Kepala Seksi Kesejahteraan 1 Orang x 12 Bulan x Rp 2,905,000 Rp 34,860,000

8. Kepala Seksi Pelayanan 1 Orang x 12 Bulan x Rp 2,905,000 Rp 34,860,000

9. Kepala Dusun 3 Orang x 12 Bulan x Rp 350,000 Rp 12,600,000

10. Staf 1 Orang x 12 Bulan x Rp 500,000 Rp 6,000,000

137 | P a g e
- Tambahan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa Rp 84,000,000 ADD

1. Tunjangan jabatan 7 Orang x 12 Bulan x Rp 1,000,000 Rp 84,000,000


APBD PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal
- Tambahan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa (Bantuan Propinsi) Rp 15,000,000 17 (5% x Penghasilan Bruto)
Prov
Tanpa memperhitungkan
1. Kepala Desa 1 Orang x 1 Bulan x Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 PTKP
2. Sekretaris Desa 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 1,500,000
3. Kepala Urusan Tata Usaha
1 Orang x 1 Bulan x Rp - Rp -
dan Umum
4. Kepala Urusan Keuangan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 1,500,000

5. Kepala Urusan Perencanaan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 1,500,000

6. Kepala Seksi Pemerintahan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 1,500,000

7. Kepala Seksi Kesejahteraan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 1,500,000

8. Kepala Seksi Pelayanan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 1,500,000

9. Kepala Dusun 3 Orang x 1 Bulan x Rp 750,000 Rp 2,250,000

10. Operator 1 Orang x 1 Bulan x Rp 750,000 Rp 750,000

- Tunjangan Kesertaan BPJS


Ketenagakerjaan
1. Tunjangan kecelakaan kerja 8 Orang x 12 Bulan x Rp 68,000 Rp 16,128,000 ADD PPH 21

2. Tunjangan kematian

138 | P a g e
- Tunjangan Hari Raya
Rp 18,000,000 BHPRD PPH 21
Keagamaan
1. Kepala Desa 1 Orang x 1 Bulan x Rp 4,000,000 Rp 4,000,000

2. Sekretaris Desa 1 Orang x 1 Bulan x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000


3. Kepala Urusan Tata Usaha dan
Rp -
Umum
4. Kepala Urusan Keuangan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

5. Kepala Urusan Perencanaan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

6. Kepala Seksi Pemerintahan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

7. Kepala Seksi Kesejahteraan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

8. Kepala Seksi Pelayanan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

9. Staf 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

10. Petugas Kebersihan 1 Orang x 1 Bulan x Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

- Tunjangan BPD Rp 28,800,000 ADD PPH 21 Tidak menerima penghasilan


lainnya memperhitungkan
1. Ketua 1 Orang x 12 Bulan x Rp 350,000 Rp 4,200,000 PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
2. Wakil Ketua 1 Orang x 12 Bulan x Rp 300,000 Rp 3,600,000 pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
3. Sekretaris 1 Orang x 12 Bulan x Rp 250,000 Rp 3,000,000 tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP
4. Anggota 6 Orang x 12 Bulan x Rp 250,000 Rp 18,000,000

139 | P a g e
Operasional Pemerintah Desa Rp 69,580,000

Belanja Barang dan Jasa Rp 69,580,000


PPN & Belanja Barang diatas Rp.
- Alat Tulis Kantor Rp 2,350,000 PAD
PPH 22 1Jt memungut PPN 10%
Balanja Barang diatas Rp.
1. Amplop 3/4 10 Dus x Rp 15,000 Rp 150,000
2Jt Memungut PPN 10% dan
2. Bak Stempel 3 Buah x Rp 15,000 Rp 45,000 PPH 22 : 1,5% punya NPWP ;
3% tdk punya NPWP
3. Box File Plastik 3 Buah x Rp 35,000 Rp 105,000

4. Buku Ekspedisi 3 Buah x Rp 25,000 Rp 75,000

5. Kalkulator 2 Unit x Rp 50,000 Rp 100,000

6. Kertas HVS 70 gr 25 Rim x Rp 35,000 Rp 875,000

7. Tinta Printer 10 Buah x Rp 100,000 Rp 1,000,000

Tidak
- Benda Pos Rp 2,100,000 BHPRD Kena
Pajak
1. Materai 3000 100 Buah x Rp 3,000 Rp 300,000

2. Materai 6000 300 Buah x Rp 6,000 Rp 1,800,000

PPN & Dengan Batasan : PPN diatas


- Pakaian Dinas dan Atribut Rp 13,000,000 BHPRD
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
1. Pakaian Dinas Harian 35 Stel x Rp 300,000 Rp 10,500,000

2. Pakaian Batik 10 Stel x Rp 250,000 Rp 2,500,000

140 | P a g e
Jasa
- Makanan dan Minuman Rp 6,000,000 BHPRD Katering
: PPH 23
Belanja
Dengan Batasan : Belanja
1. Makanan dan Minuman Rapat 12 Keg. x Rp 500,000 Rp 6,000,000 Barang :
Barang di atas 2Jt
PPH 22

PPN & Dengan Batasan : PPN diatas


- Alat dan Bahan Kebersihan Rp 1,250,000 PAD
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
1. Alat Kebersihan 1 Paket x Rp 500,000 Rp 500,000

2. Bahan Kebersihan 1 Paket x Rp 750,000 Rp 750,000

TIDAK
- Perjalanan Dinas Rp 3,000,000 BHPRD KENA
PAJAK
1. Perjalanan Dinas Dalam
30 HOK x Rp 100,000 Rp 3,000,000
Daerah

Dengan Batasan : Belanja


- Pemeliharaan Rp 6,000,000 BHPRD PPN
Jasa diatas Rp. 1Jt
1. Pemeliharaan Komputer 6 Unit x Rp 300,000 Rp 1,800,000 PPH 23 Tanpa Batasan
2. Pemeliharaan Kendaraan
Rp -
Dinas
- Motor Dinas 2 Unit x Rp 750,000 Rp 1,500,000

- Mobil Siaga Desa 1 Unit x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000


3. Pemeliharaan Inventaris
1 Paket x Rp 700,000 Rp 700,000
Kantor

141 | P a g e
Tidak
- Air, Listrik dan Telepon Rp 4,800,000 BHPRD Kena
Pajak
1. Langganan Listrik 12 Bulan x Rp 400,000 Rp 4,800,000

- Honorarium Rp 18,000,000 BHPRD PPH 21 Dengan Batasan PTKP

1. Petugas Kebersihan 1 Orang x 12 Bulan x Rp 1,500,000 Rp 18,000,000

- Pengadaan Bahan Bacaan dan


Rp 2,580,000 BHPRD PPN Dengan Batasan Rp. 1Jt
Publikasi
1. Langganan Media Cetak PPH 22 Dengan Batasan Rp. 2Jt

- Radar Bogor 1 Ekspl x 12 Bulan x Rp 85,000 Rp 1,020,000

- Metro 1 Ekspl x 12 Bulan x Rp 80,000 Rp 960,000

- Mata Lensa 1 Ekspl x 12 Bulan x Rp 50,000 Rp 600,000

Belanja Modal Rp 10,500,000 BHPRD PPN Dengan Batasan Rp. 1Jt


1. Pengadaan Mesin Potong
7 Unit x Rp 1,500,000 Rp 10,500,000 PPH 22 Dengan Batasan Rp. 2Jt
Rumput

Tidak menerima penghasilan


lainnya memperhitungkan
PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
Insentif RT dan RW Rp 67,200,000 ADD PPH 21
pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP

142 | P a g e
Belanja Barang dan Jasa
Honorarium Pengurus RT dan
RW
Honorarium Pengurus RT 21 Orang x 12 Bulan x Rp 200,000 Rp 50,400,000

Honorarium Pengurus RW 7 Orang x 12 Bulan x Rp 200,000 Rp 16,800,000

Pengembangan sistem administrasi dan informasi Desa Rp 6,300,000 BHPRD

Belanja Barang dan Jasa


- Pembuatan Banner Perdes APB PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
2 Ls x Rp 750,000 Rp 1,500,000
Desa PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
Tidak
- Langganan Internet 12 Bulan x Rp 400,000 Rp 4,800,000
Kena

Pendataan Desa

Belanja Barang dan Jasa


- Honor Petugas Data 21 Orang x 2350 KK x Rp 500 Rp 24,675,000 BHPRD PPH 21 Tidak menerima penghasilan
lainnya memperhitungkan
PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP

143 | P a g e
Penyelenggaraan Musyawarah Desa

Belanja Barang dan Jasa Rp 4,034,924 ADD


PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
- Alat Tulis Kantor
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
1. Cetak/Penggandaan 100 Lbr x Rp 125 Rp 12,500

2. Pulpen 1 Pak x Rp 22,424 Rp 22,424

- Honor Tim PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal


17 (5% x Penghasilan Bruto)
1. Ketua 1 Orang x Rp 350,000 Rp 350,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP
2. Sekretaris 1 Orang x Rp 250,000 Rp 250,000

3. Anggota 3 Orang x Rp 150,000 Rp 450,000


Jasa
- Konsumsi Katering
: PPH 23
Belanja
Belanja Barang diatas Rp.
1. Snack Box 100 Dus x Rp 8,000 Rp 800,000 Barang :
2Jt
PPH 22
2. Nasi Box 100 Dus x Rp 20,000 Rp 2,000,000

3. Air Mineral 10 Dus x Rp 15,000 Rp 150,000

BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA Rp 1,090,548,000

Pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa; Rp 350,048,000


APBD
01. Betonisasi Jalan Desa Kp.Babakan RT.001/005 Vol. 100 M X 2,5 M X 0.10 M Rp 100,000,000
Prov
Belanja Barang dan Jasa Rp 7,410,000

Honor TPK Rp 1,050,000 PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal


17 (5% x Penghasilan Bruto)
a. Ketua 1 Orang x 1 Kali x Rp 350,000 Rp 350,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP
b. Sekretaris 1 Orang x 1 Kali x Rp 250,000 Rp 250,000

c. Anggota 3 Orang x 1 Kali x Rp 150,000 Rp 450,000

144 | P a g e
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
ATK Rp 150,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
a. Papan Nama Kegiatan 1 Ls x 1 Kali x Rp 50,000 Rp 50,000

b. Prasasti 1 Ls x 1 Kali x Rp 100,000 Rp 100,000


PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
Pelaporan Rp 50,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
a. Jilid dan Penggandaan 2 Kali x Rp 25,000 Rp 50,000

Upah Kerja Rp 6,160,000 PPH 21 Penghasilan Bruto dikurangi


Rp. 450.000 per hari
a. Upah Tukang 2 Orang x 14 HOK x Rp 100,000 Rp 2,800,000

b. Upah Pekerja 3 Orang x 14 HOK x Rp 80,000 Rp 3,360,000

Belanja Modal Rp 92,590,000


TDK
1. Makadam 175 M3 x Rp 250,000 Rp 43,750,000 KENA Kategori Batu Kerikil
PAJAK
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
2. Beton Jadi K200 55 M3 x Rp 850,000 Rp 46,750,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
3. Baja Ringan 20 Btg x Rp 60,000 Rp 1,200,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
4. Benang Bangunan 10 Bh x Rp 5,000 Rp 50,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
5.Plastik Cor 22 Kg x Rp 20,000 Rp 440,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
6. Pacul 3 Bh x Rp 75,000 Rp 225,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
9. Pengki 5 Bh x Rp 15,000 Rp 75,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
10. Ember Hijau Besar 10 Bh x Rp 10,000 Rp 100,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt

145 | P a g e
Pembangunan jalan
Rp 257,500,000 DD
permukiman/lingkungan;
01. Betonisasi Jalan Lingkungan Kp.Hambulu RT.003/006 Vol. 290 M X 1 M X 0.08 M Rp 19,500,000

Belanja Barang dan Jasa Rp 5,975,000

Honor TPK Rp 1,050,000 PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal


17 (5% x Penghasilan Bruto)
a. Ketua 1 Orang x 1 Kali x Rp 350,000 Rp 350,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP
b. Sekretaris 1 Orang x 1 Kali x Rp 250,000 Rp 250,000

c. Anggota 3 Orang x 1 Kali x Rp 150,000 Rp 450,000


PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
ATK Rp 150,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
a. Papan Nama Kegiatan 1 Ls x 1 Kali x Rp 50,000 Rp 50,000

b. Prasasti 1 Ls x 1 Kali x Rp 100,000 Rp 100,000


PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
Pelaporan Rp 50,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
a. Jilid dan Penggandaan 2 Kali x Rp 25,000 Rp 50,000

Upah Kerja Rp 4,725,000 PPH 21 Penghasilan Bruto dikurangi


Rp. 450.000 per hari
a. Upah Tukang 3 Orang x 7 HOK x Rp 100,000 Rp 2,100,000

b. Upah Pekerja 5 Orang x 7 Hok x Rp 75,000 Rp 2,625,000

Belanja Modal Rp 13,525,000


TIDAK
1. Pasir 16 M3 x Rp 250,000 Rp 4,000,000 KENA
PAJAK
PPN &
2. Splite 10 M3 x Rp 250,000 Rp 2,500,000 `
PPH 22
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
3. Semen Tiga Roda 50 Kg 110 Sak x Rp 55,000 Rp 6,050,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt

146 | P a g e
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
4. Baja Ringan 11 Bh x Rp 60,000 Rp 660,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
5. Pacul 2 Bh x Rp 75,000 Rp 150,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
6. Ember 4 Bh x Rp 10,000 Rp 40,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
7. Pengki 5 Bh x Rp 15,000 Rp 75,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
8. Sendok Semen 2 Bh x Rp 15,000 Rp 30,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
9. Benang Bangunan 4 Bh x Rp 5,000 Rp 20,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt

APBD
Pembangunan Lingkungan Permukiman Masyarakat Desa termasuk Rehabilitasi RTLH 250,000,000
KAB
Belanja Barang dan Jasa

1. Upah Kerja

a. Upah Tukang 1 Orang x 250 HOK x Rp 90,000 Rp 22,500,000

b. Upah Pekerja 1 Orang x 250 Hok x Rp 60,000 Rp 15,000,000

Belanja Modal
PPN &
1. Nok Asbes 120 Bh x Rp 38,000 Rp 4,560,000
PPH 22
PPN &
2. Asbes 100 Lbr x Rp 77,000 Rp 7,700,000
PPH 22
PPN &
3. Kaso 4/6 150 Ikat x Rp 120,000 Rp 18,000,000
PPH 22
PPN &
4. Kayu 5/10 100 Btg x Rp 59,000 Rp 5,900,000
PPH 22
PPN &
5. Kayu 6/12 100 Btg x Rp 90,000 Rp 9,000,000
PPH 22
PPN &
6. GRC 200 Lbr x Rp 48,000 Rp 9,600,000
PPH 22

147 | P a g e
PPN &
7. Bata Ringan (Heble) 100 M3 x Rp 630,000 Rp 63,000,000
PPH 22
PPN &
8. Papan Cor 125 Lbr x Rp 30,000 Rp 3,750,000
PPH 22
PPN &
9. Triplek 50 Lbr x Rp 55,000 Rp 2,750,000
PPH 22
PPN &
10. Baja Ringan 150 Btg x Rp 62,000 Rp 9,300,000
PPH 22
PPN &
11. Reng Baja Ringan 125 Btg x Rp 32,000 Rp 4,000,000
PPH 22
PPN &
12. Engsel Pintu 40 Bh x Rp 15,000 Rp 600,000
PPH 22
PPN &
13. Engsel Jendela 45 Bh x Rp 15,000 Rp 675,000
PPH 22
PPN &
14. Keramik uk.30 X 30 cm 50 M2 x Rp 45,000 Rp 2,250,000
PPH 22
PPN &
15. Keramik uk.40 X 40 cm 50 M2 x Rp 55,000 Rp 2,750,000
PPH 22
PPN &
16. Kuas 24 Bh x Rp 10,000 Rp 240,000
PPH 22
PPN &
17. Kuas Rol 25 Bh x Rp 20,000 Rp 500,000
PPH 22
PPN &
18. Bak Cat 25 Bh x Rp 20,000 Rp 500,000
PPH 22
PPN &
19. Cat Tembok 50 Galon x Rp 56,000 Rp 2,800,000
PPH 22
PPN &
20. Cat Kayu 50 Klg x Rp 40,000 Rp 2,000,000
PPH 22
PPN &
21. Thuner 50 Klg x Rp 15,000 Rp 750,000
PPH 22
PPN &
22. Semen Tiga Roda 50 Kg 175 Sak x Rp 55,000 Rp 9,625,000
PPH 22
Tidak
23. Pasir 150 M3 x Rp 275,000 Rp 41,250,000 kena
Pajak
PPN &
24. Semen Mortar 75 Sak x Rp 85,000 Rp 6,375,000
PPH 22
PPN &
25. Paku Campur 65 Kg x Rp 15,000 Rp 975,000
PPH 22

148 | P a g e
PPN &
26. Paku Asbes 55 Kg x Rp 20,000 Rp 1,100,000
PPH 22
PPN &
27. Paku GRC 55 Kg x Rp 20,000 Rp 1,100,000
PPH 22
PPN &
28. Benang Bangunan 40 Bh x Rp 5,000 Rp 200,000
PPH 22
PPN &
39. Kaca 25 Lbr x Rp 50,000 Rp 1,250,000
PPH 22

Pendirian dan Pengelolaan BUM


Rp 10,000,000 DD
Desaa
Belanja Barang dan Jasa
PPN & Dengan Batasan : PPN diatas
1. Legalitas BUM Desaa 1 Ls x Rp 10,000,000 Rp 10,000,000
PPH 22 1Jt ; PPH diatas 2Jt

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN Rp 189,907,128

Kegiatan Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Rp 18,000,000 BHPRD


01. Pembinaan Linmas tentang Sistem Keamanan
Lingkungan
Belanja Barang dan Jasa
Tidak menerima penghasilan
lainnya memperhitungkan
PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
1. Honor Linmas 15 Orang x 12 Bulan x Rp 100,000 Rp 18,000,000 PPH 21
pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP

149 | P a g e
Pembinaan kerukunan umat beragama Rp 38,400,000 BHPRD

01. Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran bagi Masyarakat

Belanja Barang dan Jasa


Tidak menerima penghasilan
lainnya memperhitungkan
PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
1. Honor Guru ngaji 32 Orang x 12 Bulan x Rp 75,000 Rp 28,800,000 PPH 21
pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP
Tidak menerima penghasilan
lainnya memperhitungkan
PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
2. Amil Laki - Laki 4 Orang x 12 Bulan x Rp 75,000 Rp 3,600,000 PPH 21
pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP
Tidak menerima penghasilan
lainnya memperhitungkan
PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
3. Amil Perempuan 4 Orang x 12 Bulan x Rp 125,000 Rp 6,000,000 PPH 21
pemotongan pajak
penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
memperhitungkan PTKP

Peringatan Hari Besar Nasional/Daerah (PHBN/PHBD)


PPh dan
PPN
01. Peringatan HUT RI Rp 5,000,000 BHPRD mengikuti
ketentuan
yg diatas

150 | P a g e
Peringatan Hari Besar Keagamaan Rp 59,807,128 BHPRD
PPh dan
PPN
mengiku
01. Peringatan Tahun Baru Islam Rp 10,000,000 ti
ketentua
n yg
diatas
Belanja Barang dan Jasa
PPN & Belanja Barang diatas Rp.
PPH 22 1Jt memungut PPN 10%
Balanja Barang diatas Rp.
- Alat Tulis Kantor Rp 350,000
2Jt Memungut PPN 10% dan
PPH 22 : 1,5% punya NPWP ;
3% tdk punya NPWP
1. Pembuatan Banner 1 Ls x Rp 350,000 Rp 350,000

- Honor Panitia Rp 1,050,000


PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal
17 (5% x Penghasilan Bruto)
1. Ketua 1 Orang x Rp 350,000 Rp 350,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP

2. Sekretaris 1 Orang x Rp 250,000 Rp 250,000

3. Anggota 3 Orang x Rp 150,000 Rp 450,000


Jasa
- Konsumsi Rp 5,600,000 Katering
: PPH 23
Belanja
Belanja Barang diatas Rp.
1. Snack Box 200 Dus x Rp 8,000 Rp 1,600,000 Barang :
2Jt
PPH 22
2. Nasi Box 200 Dus x Rp 20,000 Rp 4,000,000

151 | P a g e
PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal
17 (5% x Penghasilan Bruto)
- Honorarium Narasumber 1 Orang x Rp 3,000,000 Rp 3,000,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP

04. Peringatan MTQ Tingkat Desa Rp 10,000,000

Belanja Barang dan Jasa


PPN & Belanja Barang diatas Rp.
PPH 22 1Jt memungut PPN 10%
Balanja Barang diatas Rp.
- Alat Tulis Kantor Rp 2,350,000
2Jt Memungut PPN 10% dan
PPH 22 : 1,5% punya NPWP ;
3% tdk punya NPWP
1. Pembuatan Banner 1 Ls x Rp 350,000 Rp 350,000

2. Pembuatan Piala 1 Keg x Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

- Honor Panitia Rp 1,050,000


PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal
17 (5% x Penghasilan Bruto)
1. Ketua 1 Orang x Rp 350,000 Rp 350,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP

2. Sekretaris 1 Orang x Rp 250,000 Rp 250,000

3. Anggota 3 Orang x Rp 150,000 Rp 450,000


Jasa
- Konsumsi Rp 1,400,000 Katering
: PPH 23
Belanja
Belanja Barang diatas Rp.
1. Snack Box 50 Dus x Rp 8,000 Rp 400,000 Barang :
2Jt
PPH 22
2. Nasi Box 50 Dus x Rp 20,000 Rp 1,000,000

152 | P a g e
PPH 21 Peserta Kegiatan Tarif Pasal
17 (5% x Penghasilan Bruto)
- Honorarium Dewan Juri 1 Keg x Rp 2,500,000 Rp 2,500,000 Tanpa memperhitungkan
PTKP

Tidak
- Uang Saku Peserta (transport) 1 Keg x Rp 2,700,000 Rp 2,700,000
kena

05. Taraweh Keliling Rp 7,000,000

Belanja Barang dan Jasa


Tidak
- Uang Pembinaan 7 Masjid x Rp 1,000,000 Rp 7,000,000
kena

06. Pengajian Bulanan Rp 10,000,000

Belanja Barang dan Jasa


Jasa
- Konsumsi Katering
: PPH 23
Belanja
10 Belanja Barang diatas
1. Snack Box Orang x 10 Bln x Rp 7,500 Rp 7,500,000 Barang :
0 Rp. 2Jt
PPH 22
Peserta Kegiatan Tarif Pasal
17 (5% x Penghasilan Bruto)
- Honorarium Penceramah 1 Orang x 10 Bln x Rp 250,000 Rp 2,500,000 PPH 21 Tanpa memperhitungkan
PTKP

Pembinaan Lembaga
Rp 68,700,000 BHPRD
Kemasyarakatan
01. Pembinaan LPM Rp 21,000,000

Belanja Barang dan Jasa

- Honor LPM PPH 21 Tidak menerima penghasilan


lainnya memperhitungkan
1. Ketua 1 Orang x 12 Bulan x Rp 200,000 Rp 2,400,000 PTKP, bila menerima
penghasilan lainnya
pemotongan pajak

153 | P a g e
2. Wakil Ketua 1 Orang x 12 Bulan x Rp 150,000 Rp 1,800,000 penghasilan Bruto dikali
tarif pasal 17 tanpa
3. Sekretaris 1 Orang x 12 Bulan x Rp 150,000 Rp 1,800,000 memperhitungkan PTKP

4. Bendahara 1 Orang x 12 Bulan x Rp 150,000 Rp 1,800,000

5.Anggota 10 Orang x 12 Bulan x Rp 110,000 Rp 13,200,000

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Rp 64,244,133


Kegiatan Pelatihan / Peningkatan kapasitas bagi kepala desa, perangkat desa, dan BPD Rp 25,000,000 DD

Belanja Barang dan Jasa


1. Honor Pelatih 1 Orang x Rp 2,000,000
Rp 2,000,000
Peserta Kegiatan Tarif Pasal
Jasa
17 (5% x Penghasilan Bruto)
2. Konsumsi Katering
Tanpa memperhitungkan
: PPH 23
PTKP
Belanja
- Snack Box 100 Kotak x Rp 10,000 Rp 1,000,000 Barang :
PPH 22
Belanja Barang diatas Rp.
- Nasi Box 100 Kotak x Rp 20,000 Rp 2,000,000
2Jt
PPN &
3. Bahan Pelatihan 1 Paket x Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
PPH 22
Belanja Barang diatas Rp.
1Jt memungut PPN 10%
PPN & Balanja Barang diatas Rp.
4. Peralatan Pelatihan 1 Orang x Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
PPH 22 2Jt Memungut PPN 10% dan
PPH 22 : 1,5% punya NPWP ;
3% tdk punya NPWP
Belanja Barang diatas Rp.
1Jt memungut PPN 10%
Tidak
Balanja Barang diatas Rp.
5. Uang Saku Peserta 100 Orang x Rp 100,000 Rp 10,000,000 kena
2Jt Memungut PPN 10% dan
Pajak
PPH 22 : 1,5% punya NPWP ;
3% tdk punya NPWP

154 | P a g e
Bidang Tak Terduga
Kegiatan
Keadaan Luar
Biasa
Belanja Barang
dan Jasa
Keadaan
Kedaruratan
Belanja Barang
dan Jasa
JUMLAH BELANJA
Rp
SURPLUS/DEFISIT -
PEMBIAYAAN
Penerimaan
Rp -
Pembiayaan
SILPA Rp -
Pencairan Dana
Rp -
Cadangan
Hasil Kekayaan
Desa yang Rp -
dipisahkan
JUMLAH Rp -

155 | P a g e
Pengeluaran
Rp -
Pembiayaan
Pembentukan
Rp -
Dana Cadangan
Penyertaan Tidak
Rp -
Modal Desa Kena
JUMLAH Rp -

SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN

156 | P a g e
CONTOH PERHITUNGAN PPH 21 UNTUK KEPALA DESA :
( asumsi : Kawin anak 4 ; tanggungan 3 ; Punya NPWP )

Pengahasilan Kepala Desa :


1. Siltap Rp. 5.810.000 Per Bulan
2. Tunjangan Jabatan Rp. 1.000.000 Per Bulan
3. Tunjangan Tambahan dari Banprov Rp. 3.000.000 Per Tahun*)
4. Tunjangan BPJS Rp. 168.000 Per Bulan
5. Tunjangan THR Rp. 4.000.000 Per Tahun

Dasar Pengenaan Pajak :


1. Siltap Rp. 5.810.000 x 12 = 69.720.000
2. Tunjangan Jabatan Rp. 1.000.000 x 12 = 12.000.000
3. Tunjangan BPJS Rp. 168.000 x 12 = 2.016.000
4. Tunjangan THR Rp. 4.000.000 x1 = 4.000.000
PENGHASILAN BRUTO SATU TAHUN = 86.736.000
Pengurang :
1. Biaya Jabatan ( maksimal 6.000.000) 5% x 86.736.000 ( = 4.336.800 )

PENGHASILAN NETTO SATU TAHUN = 82.399.200


PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) *)
ASUMSI STATUS K/3 (Kawin tanggungan 3) = 72.000.000
PENGHASILAN KENA PAJAK (PKP) = 10.399.200
PAJAK TERHUTANG (PPh 21) SATU TAHUN 5% X 10.399.200 = 519.960
PAJAK TERHUTANG (PPh 21) SATU BULAN 519.960 : 12 = 43.330

*) Untuk Tunjangan Tambahan dari Banprov tidak diperhitungkan, karena sudah


dipotong PPH Pasal 21 sebesar 5%
*) Jumlah yang diperkenankan sebagai PTKP maksimal K/3

CONTOH PERHITUNGAN PPH 22 dan PPN :

Belanja Modal pada pekerjaan Betonisasi Jalan Desa : Beton Jadi K200 55 M3
Rp.46.750.000 ; maka perhitungan PPN dan PPH 22 nya sebagai berikut :

Mencari nilai DPP = (100/110)% X Rp.46.750.000 = 42.500.000


Perhitungan PPN = 42.500.000 X 10% = 4.250.000
Perhitungan PPH 22 = 42.500.000 X 1,5% = 637.500
DPP = Dasar Pengenaan Pajak

CONTOH PERHITUNGAN PPH 23 dan PPN :

Belanja Jasa pada pekerjaan Betonisasi Jalan Desa : Sewa Alat Molen selama 20 hari
Rp. 495.000 per hari ; maka perhitungan PPN dan PPH 23 nya sebagai berikut :

Nilai Pembayaran sewa molen = Rp. 495.000 X 20 hari = 9.900.000


Mencari nilai DPP = (100/110)% X Rp. 9.900.000 = 9.000.000
Perhitungan PPN = 9.000.000 X 10% = 900.000
Perhitungan PPH 23 = 9.000.000 X 2% = 180.000
DPP = Dasar Pengenaan Pajak

157 | P a g e
CONTOH PERHITUNGAN PPH pasal 4 ayat 2 :

Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan Besi pada Pembangunan Jembatan Gantung


oleh Rekanan CV Bangun Karsa (Ijin Usaha Perdagangan) dengan Nilai Kontrak Rp.
110.000.000 (termasuk PPN)

Mencari nilai DPP = (100/110)% X Rp.110.000.000 = 100.000.000


Perhitungan PPN = 100.000.000 X 10% = 10.000.000
Perhitungan PPH Final = 100.000.000 X 4% = 4.000.000
DPP = Dasar Pengenaan Pajak

c) Kewajiban Menyetor dan Melaporkan


1) Tata cara penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan pasal 21
adalah sebagai berikut :
 Bendahara menyetorkan Pajak Penghasilan pasal 21 yang tidak
ditanggung pemerintah dengan menggunakan surat setoran pajak
(SSP) ke Bank Persepsi atau Kantor Pos paling lama tanggal 10
bulan berikutnya.
 Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur sebagaimana dimaksud
huruf a, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
 Bendahara melaporkan Pajak Penghasilan pasal 21 ke Kantor Pajak
Pratama yang terutang sekalipun nihil dengan menggunakan SPT
paling lama tanggal 20 bulan berikutnya.
 Apabila tanggal 20 jatuh pada hari libur, maka pelaporan dilakukan
pada hari kerja berikutnya.

2) Tata cara pemungutan dan penyetoran PPh pasal 22 adalah:


 dipungut pada setiap pelaksanaan pembayaran oleh bendahara
atas penyerahan barang oleh wajib pajak (rekanan).
 Pajak Penghasilan pasal 22 yang pemungutannya yang dilakukan
oleh bendahara harus disetorkan pada hari yang sama dengan
pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang.
 Penyetoran dilakukan ke bank persepsi atau kantor pos dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah diisi oleh dan
atas nama rekanan serta ditanda tangani oleh bendahara.
 Bendahara wajib menyampaikan SPT ke Kantor Pajak Pratama
dan disampaikan paling lama 14 hari akhir bulan.

158 | P a g e
 Apabila hari ke 14 sebagaimana yang dimaksud huruf a jatuh
pada hari libur maka pelaporan dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
3) Tata cara penyetoran Pajak Penghasilan pasal 23 adalah :
 Setelah PPh 23 dijumlahkan dalam satu bulan, disetorkan ke
bank persepsi atau kantor pos paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya setelah terpungutnya pajak.
 Apabila tanggal 10 sebagaimana yang dimaksud huruf a jatuh
pada hari libur maka pelaporan dilakukan pada hari kerja
berikutnya.
 Bendahara melaporkan Pajak Penghasilan pasal 23 ke Kantor
Pajak Pratama yang terutang sekalipun nihil dengan
menggunakan SPT paling lama tanggal 20 bulan berikutnya.
 Apabila tanggal 20 jatuh pada hari libur sebagaimana dimaksud
huruf c, maka pelaporan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
4) Tata cara penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan pasal 4 ayat
2 adalah sebagai berikut :
 Bendahara menyetorkan Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2
dengan menggunakan surat setoran pajak (SSP) ke Bank Persepsi
atau Kantor Pos paling lama tanggal 10 bulan berikutnya.
 Apabila tanggal 10 jatuh pada hari libur sebagaimana dimaksud
huruf a, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
 Bendahara melaporkan Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan
pasal 4 ayat 2 ke Kantor Pajak Pratama yang terutang sekalipun
nihil dengan menggunakan SPT paling lama tanggal 20 bulan
berikutnya.
 Apabila tanggal 20 jatuh pada hari libur sebagaimana dimaksud
huruf c, maka pelaporan dilakukan pada hari kerja berikutnya.
5) Tata cara penyetoran PPN adalah :
 Bendahara menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai dengan
menggunakan surat setoran pajak (SSP) ke Bank Persepsi atau
Kantor Pos paling lambat 7 hari setelah berakhirnya bulan
terjadinya pembayaran tagihan.
 Apabila pada hari ke 7 jatuh pada hari libur sebagaimana
dimaksud huruf a, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja
berikutnya.

159 | P a g e
 Bendahara melaporkan Pajak Pertambahan Nilai ke Kantor Pajak
Pratama tempat bendahara terdaftar paling lama akhir bulan
berikutnya setelah berakhirnya bulan dilakukan pembayaran
tagihan.
 Apabila dalam satu bulan tidak terdapat
pemungutan/penyetoran, bendahara tetap melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dengan menggunakan SPT nihil.

Sanksi
Bendahara adalah sama dengan Wajib Pajak (WP), maka segala sanksi
perpajakan yang berlaku bagi WP berlaku juga bagi Bendahara. Adapun
sanksi nya meliputi :
a. Sanksi Administratif, sangsi berupa Denda, Bunga dan Kenaikan
sesuai peraturan perpajakan.
b. Sanksi Pidana, sanksi akibat dari Alfa atau dengan sengaja tidak
menyampaikan laporan atau memberikan laporan tidak benar, akan
dikenakan hukuman pidana sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.

D. Penatausahaan Keuangan Desa

Penatausahaan Keuangan Desa adalah kegiatan pencatatan yang


khususnya dilakukan oleh Bendahara Desa.
Besaran jumlah uang tunai yang dapat disimpan bendahara paling banyak
sebesar Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah).

Apabila ada kelebihan jumlah uang tunai, harus disetorkan kembali ke


rekening kas desa paling lambat 24 Jam sejak diterimanya kelebihan
tersebut

Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan


pertanggungjawaban yang disampaikan setiap bulan kepada Kepala Desa
dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Laporan pertanggungjawaban harus menggambarkan arus uang masuk


yang diterima dari pendapatan dan harus uang keluar untuk belanja,
panjar dan lain-lain yang tercatat dalam Buku kas umum dan buku bank

Bendahara Desa wajib melakukan pencatatan terhadap seluruh transaksi


yang ada berupa penerimaan dan pengeluaran. Bendahara Desa
melakukan pencatatan secara sistematis dan kronologis atas transaksi-
160 | P a g e
transaksi keuangan yang terjadi. Penatausahaan keuangan desa yang
dilakukan oleh Bendahara Desa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu
berupa PEMBUKUAN belum menggunakan jurnal akuntansi.

Penatausahaan baik penerimaan kas maupun pengeluaran kas, Bendahara


Desa menggunakan:
1. buku kas umum untuk pencatatan atas seluruh penerimaan dan
pengeluaran yang bersifat tunai
2. buku kas pembantu pajak untuk mencatat penerimaan uang yang
berasal dari pungutan pajak dan mencatat pengeluaran berupa
penyetoran pajak ke Kas Negara
3. buku bank untuk pencatatan atas seluruh penerimaan dan
pengeluaran yang melalui Bank atau transfer
4. bukukas pembantu kegiatan untuk mencatat penerimaan yang diperoleh
dari bendahara desa berupa panjar atau dari swadaya masyarakat dan
pengeluaran atas belanja yang telah dilakukan baik berupa barang atau
jasa maupun belanja modal
5. Buku rincian pendapatan untuk membukukan realisasi pendapatan
6. Buku rincian pembiayaan untuk membukukan penerimaan pembiayaan
maupun pengeluaran pembiayaan

(a) Penatausahaan Penerimaan Desa


Penerimaan yang bersifat tunai yang diterima oleh Bendahara Desa
dibuatkan bukti kuitansi tanda terima dan dicatat oleh Bendahara
Desa pada Buku Kas Umum. Sedangkan untuk penerimaan yang
bersifat transfer, Bendahara Desa akan dapat meminta informasi dari
bank berupa Rekening Koran atas dana-dana yang masuk ke dalam
Rekening Kas Desa. Berdasarkan Rekening Koran ini selanjutnya
Bendahara Desa melakukan pencatatan ke dalam Buku Bank.
Pencatatan penerimaan baik kas maupun transfer harus disertai
dengan bukti yang lengkap dan sah serta dicatat secara benar dan
tertib.
Selain pencatatan pada Buku Kas Umum atau Buku Bank,
Bendahara Desa juga membukukan realisasi pendapatan ke
dalam Buku Rincian Pendapatan. Pencatatan dalam Buku Rincian
Pendapatan berguna untuk mengklasifikasi rincian dari realisasi
pendapatan yang diterima agar dapat dilaporkan ke dalam Laporan

161 | P a g e
Realisasi APB Desa. Pencatatan seluruh penerimaan tersebut
dilakukan secara benar dan tertib.

(b) Penatausahaan Belanja Desa


Belanja Kegiatan yang bersifat tunai yang dikeluarkan oleh
Bendahara Desa dibuatkan bukti kuitansi pengeluaran dan dicatat
oleh Bendahara Desa pada Buku Kas Umum. Sedangkan untuk
Belanja yang bersifat transfer langsung ke pihak ketiga, Bendahara
Desa melakukan pencatatan ke dalam Buku Bank (tidak dicatat di
BKU, karena BKU untuk transaksi tunai). Pencatatan penerimaan
baik kas maupun transfer harus disertai dengan bukti yang lengkap
dan sah serta dicatat secara benar dan tertib.
Selain pencatatan transaski pada Buku Kas Umum atau Buku Bank,
Bendahara Desa juga mencatat kewajiban perpajakan yang
dipotong/dipungut atas transaksi belanja yang dilakukan. Atas
pemotongan/pungutan pajak yang dilakukan, Bendahara Desa
mencatat dalam Buku Pajak pada kolom penerimaan. Nilai
Potongan/pungutan pajak didasarkan pada bukti kuitansi
sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Ketika Bendahara Desa
melakukan penyetoran ke Kas Negara dengan batasan waktu yang
diatur dalam ketentuan perpajakan melalui form Surat Setoran
Pajak (SSP) maka Bendahara Desa mencatat dalam Buku
Pembantu Pajak pada kolom Pengeluaran.

(c) Penatausahaan Pembiayaan Desa

Seperti halnya pencatatan Pendapatan pada BKU/Buku Bank, untuk


membukukan Realiasi Pembiayaan, baik penerimaan pembiayaan
maupun pengeluran pembiayaan dicatat dalam Buku Rincian
Pembiayaan. Pencatatan dalam Buku Rincian Pembiayaan berguna
untuk mengklasifikasi rincian dari realisasi pembiayaan. Pencatatan
ini diperlukan agar dapat dilaporkan ke dalam Laporan Realisasi APB
Desa. Pencatatan seluruh penerimaan pembiayaan maupun
pengeluaran pembiayaan tersebut dilakukan secara benar dan tertib.

(d) Dokumen Penatausahaan Oleh Bendahara Desa

Bendahara Desa tidak menggunakan buku pembantu lain berupa


Buku Pembantu Panjar dan Buku Pembantu Rincian Objek Belanja,
karena telah dilaksanakan oleh fungsi yang lain. Buku Pembantu

162 | P a g e
Panjar secara sederhana telah digantikan dengan Buku Pembantu
Kegiatan yang dikelola Pelaksana Kegiatan. Buku Pembantu Rincian
Objek Belanja yang menggambarkan akumulasi realisasi belanja
dapat dilihat pada dokumen SPP terakhir yang juga
didokumentasikan oleh Pelaksana Kegiatan. Buku Pembantu Kas
Tunai tidak ada karena telah digantikan dengan Buku Kas Umum.

Contoh Format Buku Kas Umum

Buku Kas Umum sebagaimana diuraikan di atas digunakan hanya


untuk mencatat transaksi yang bersifat TUNAI. Pencatatan dalam BKU
dilakukan secara kronologis. Kode Rekening digunakan untuk transaksi
yang mempengaruhi pendapatan dan belanja sebagaimana tertuang
dalam APB Desa. Jika tidak mempengaruhi Belanja seperti pengambilan
uang tunai dari bank, pemberian panjar tidak diberi kode rekening.
Nomor Bukti agar diisi dengan pemberian nomor secara intern yang
diatur secara sistematis sehingga mudah untuk ditelusuri.

Terkait “jumlah pengeluaran kumulatif” pada kolom 8 dicatat sebesar


akumulasi khusus pengeluaran kas tanpa dipengerahui penerimaan,

163 | P a g e
sedangkan saldo menggambarkan akumulasi uang yang dipengaruhi
penerimaan kas dan pengeluaran kas.

Setiap akhir bulan BKU ini ditutup secara tertib dan ditanda tangani
oleh Bendahara Desa, serta Kepala Desa dengan sebelumnya diperiksa
dan diparaf oleh Sekretaris Desa.

Contoh Format Buku Bank

Berbeda dengan BKU, Buku Bank digunakan hanya untuk transaksi


yang berkaitan dan memepengaruhi saldo pada BANK. Pencatatan dalam
Buku Bank juga dilakukan secara kronologis. Tidak ada Kode Rekening
dalam Buku Bank sebagaimana BKU. Bukti agar diisi dengan pemberian
nomor secara intern yang diatur secara sistematis sehingga mudah untuk
ditelusuri. Khusus untuk pengisian Bunga Bank (kolom 6), Pajak (Kolom
8) dan Biaya Administrasi (Kolom 9) berasal dari rekening koran yang
diperoleh Bendahara dari Bank yang bersangkutan.

164 | P a g e
Saldo menggambarkan akumulasi yang dipengaruhi penerimaan dan
pengeluaran melalui bank. Saldo ini harus dilakukan
perbandingan/rekonsiliasi dengan Rekening Koran yang diterima dari
Bank tempat menyimpan rekening kas desa.
Setiap akhir bulan Buku Bank ini ditutup secara tertib dan ditanda
tangani oleh Bendahara Desa, serta Kepala Desa dengan sebelumnya
diperiksa dan diparaf oleh Sekretaris Desa

165 | P a g e
Contoh Format Buku Pembantu Pajak

Buku Pembantu Pajak digunakan untuk mencatat pungutan/potongan


yang dilakukan oleh Bendahara Desa serta pencatatan penyetoran ke
kas negara sesuai dengan ketentuan perundangan. Atas
pungutan/potongan dan penyetoran pajak ini tidak dilakukan
pencatatan pada Buku Kas Umum, hanya pada Buku Pembantu
Pajak.

166 | P a g e
Contoh Buku Pembantu Rincian Pendapatan

Buku ini merupakan buku pembantu untuk mengklasifikasi dan


mengelompokan rincian pendapatan yang diterima agar pada saat
menyusun laporan realisasi APB Desa tidak mengalami kesulitan.
Ketika Bendahara Desa menerima pendapatan secara tunai misalnya
dari Pendapatan Hasil Aset (seperti pasar desa atau tambatan perahu),
maka selain dicatat pada BKU pada kolom penerimaan, maka
penerimaan pendapatan tersebut dicatat pada Buku Rincian
Pendapatan pada kolom PADesa-Hasil Aset (1.1.2). Ketika menyusun
Laporan Realiasi APB Desa, maka untuk mengetahui realisasi rincian
pendapatan dapat diketahui dengan mudah karena telah
diklasifikasikan/dikelompokan.

167 | P a g e
Contoh Buku Rincian Pembiayaan

Buku ini merupakan buku pembantu untuk mengklasifikasi dan


mengelompokan Rincian Pembiayaan yang diterima agar pada saat
menyusun laporan realisasi APB Desa tidak mengalami kesulitan,
walaupun secara frekuensi, transaksi pembiayaan ini relatif sedikit
dilakukan, namun sebagai pengendalian dan alat penelusuran, Buku
Rincian Pembiayaan ini tetap diperlukan.

Ketika Bendahara Desa melakukan pengeluaran pembiayaan secara


transfer/bank misalnya berupa Penyertaan Modal pada BUM Desa,
maka selain dicatat pada Buku Bank pada kolom pengeluaran, maka
pengeluaran pembiayaan tersebut dicatat pada Buku Rincian
Pembiayaan pada kolom Pengeluaran Pembiayaan- Penyertaan Modal
Desa. Ketika menyusun laporan Realiasi APB Desa, maka untuk
mengetahui realisasi rincian pembiayaan dapat diketahui dengan mudah
karena telah diklasifikasikan/dikelompokan.
168 | P a g e
(e) Laporan Bendahara Desa

Bendahara Desa wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan


pertanggungjawaban. Laporan Pertanggungjawaban ini disampaikan
setiap bulan kepada Kepala Desa paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya. Sebelumnya, Bendahara Desa melakukan tutup buku
setiap akhir bulan secara tertib, meliputi Buku Kas Umum, Buku Bank,
Buku Pajak dan Buku Rincian Pendapatan. Penutupan buku ini
dilakukan bersama dengan Kepala Desa.

Berdasarkan buku yang dikelola, maka seharusnya Laporan


Pertanggungjawaban Bendahara Desa menggambarkan arus uang masuk
yang diterima dari pendapatan dan arus uang yang keluar untuk belanja,
panjar dan lain-lain. Arus uang tersebut tercatat dari Buku kas Umum
dan Buku Bank.

Berdasarkan buku yang dikelola oleh Bendahara Desa tersebut, berikut


disajikan ilustrasi Laporan Pertanggungjawaban Bendahara sebagai
berikut:

169 | P a g e
Contoh Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Desa

Saldo Awal berasal dari saldo bulan sebelumnya, sedangkan jumlah


penerimaan maupun pengeluaran baik Kas Tunai maupun Rekening Kas
Desa diperoleh dari jumlah kolom penerimaan dan kolom pengeluaran
pada BKU dan Buku Bank. Laporan Pertanggunjawaban Bendahara Desa
disampaikan kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa untuk
diverifikasi terlebih dahulu. Verifikasi dilakukan dengan
membandingkan saldo sesuai pembukuan dengan saldo riil berupa kas
tunai dan di Rekening Kas Desa. Hal ini merupakan salah satu fungsi
pengawasan yang dilakukan kepala desa.

170 | P a g e
(f). Penatausahaan oleh Pelaksana Kegiatan
Penatausahaan yang dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan berupa
pencatatan dalam Buku Kas Pembantu Kegiatan dan Laporan Kegiatan
ketika kegiatan telah selesai. Buku Kas Pembantu Kegiatan
mencatat penerimaan yang diperoleh dari Bendahara Desa (panjar)
atau dari masyarakat (swadaya) yang telah dirupiahkan.
Pengeluaran dicatat oleh Pelaksana Kegiatan atas belanja-belanja yang
telah dilakukan baik berupa belanja barang/jasa maupun belanja modal.
Atas saldo yang masih tersisa dan berada di pelaksana kegiatan,
maka dilakukan penyetoran kepada Bendahara Desa. Hal yang
perlu menjadi catatan adalah semua penerimaan dan pengeluaran
tersebut didukung dengan bukti yang sah dan lengkap, tidak hanya
pengeluaran tetapi termasuk juga penerimaan. Contoh bukti penerimaan
yang perlu dibuat oleh pelaksana kegiatan adalah tanda terima
swadaya berupa barang dan daftar hadir untuk tenaga/gotong royong.

171 | P a g e
III. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

1. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan


Laporan hasil pelaksanaan kegiatan dibuat oleh pelaksana kegiatan dan
dituangkan dalam format laporan hasil pelaksanaan kegiatan
pembangunan Desa. Penyampaian laporan disesuaikan dengan jenis
kegiatan dan dibuat setiap semester yaitu bulan Juni dan bulan
Desember. Laporan disusun berdasarkan pertanggungjawaban terhadap
penggunaan dana yang diterima dan tahapan perkembangan
pelaksanaan kegiatan.
Format laporan dilampiri dokumentasi hasil pelaksanaan kegiatan
pembangunan Desa yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. realisasi biaya beserta lampiran bukti-bukti pembayaran;
b. foto kegiatan infrastruktur Desa kondisi 0%, 40%, 80% dan 100%
yang diambil dari sudut pengambilan yang sama;
c. foto yang memperlihatkan orang sedang bekerja dan/atau
melakukan kegiatan secara beramai-ramai;
d. foto yang memperlihatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan
pembangunan Desa;
e. foto yang memperlihatkan pembayaran upah secara langsung kepada
tenaga kerja kegiatan pembangunan Desa; dan
f. gambar purna laksana untuk pembangunan infrastruktur Desa.
Contoh bentuk format laporan akhir pelaksanaan kegiatan, laporan
perkembangan pelaksanaan kegiatan, laporan pengaduan masyarakat,
laporan masalah, kendala dan hambatan, realisasi biaya kegiatan,
rekapitulasi realisasi biaya, foto kegiatan, gambar purna laksana sebagai
berikut :

172 | P a g e
FORMAT SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN

SISTEMATIKA LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa
2.3. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Kemasyarakatan
2.4. Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
BAB III REALISASI BIAYA
BAB IV PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
BAB V PENYELESAIAN PERMASALAHAN, KENDALA DAN
HAMBATAN
5.1. Penyelesaian Permasalahan
5.2. Penyelesaian Kendala dan Hanabatan
BAB VI PERUBAHAN KEGIATAN
BAB VII KESIMPULAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN

173 | P a g e
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Bulan : ……………………. Tahun : ………….

Kegiatan : …………………… Kecamatan : ……………………


Bidang : …………………… Kabupaten : ……………………
Desa : …………………… Provinsi : ……………………

Rencana Waktu Progres


Realisasi Sasaran
Biaya Pelaksanaan Kegiatan
NO Lokasi Volume Satuan
(Rp.) Tgl Tgl Fisik Biaya
Jumlah Lk Pr A-RTM Juml Hari
Mulai Selesai (%) (Rp.)

JUMLAH TOTAL

Desa ……………., …………………………….


Mengetahui, Pelaksana Kegiatan
Kepala Desa

…………………….. …………………………

174 | P a g e
XXI. Fo rm at LAPORAN PEN GAD UAN M ASYARAKAT

LAPORAN PEN GAD UAN M ASYARAKAT


Tan g g al St at u s: …, …, ………..

D esa :
Kecam at an :
Kab u p at en :
Pro vin si :

Tan g g al Tin d ak lan ju t St at u s


No. Id en t it as Pen g ad u an Perm asalah an Keg iat an
Pen g ad u an p en g ad u an Pro ses Selesai

M en yet u ju i D esa………………… Tan g g al……..,…….,…….


Kep ala D esa Pelaksan a Keg iat an ………………………..
Ket u a

( ……………………………………….) ( ……………………………………….)

175 | P a g e
XXII. FORMAT LAPORAN MASALAH, KEN DALA DAN HAMBATAN

LAPORAN MASALAH, KEN DALA DAN HAMBATAN


Tang g al St at us: …, …, ………..

Desa : ……….………….………….. Kab up at en : ……….……………….………………


Kecam at an : ……….………….………….. Pro vinsi : ……….……………….………………

Up aya yang Dilakukan Unt uk Bant uan Pihak Lain yang Diharap kan
Masalah,
No. Keg iat an Menyelesaikan Masalah, Kend ala d an d alam Penyelesaian Masalah, Kend ala
Kend ala d an Ham b at an
Ham b at an d an Ham b at an
I Masalah
1
2
3
….
II Kend ala d an Ham b at an
1
2
3
….

Menyet ujui Desa……,t ang g al…..,….,……


Kep ala Desa Pelaksana Keg iat an ………………………..
Ket ua

( ……………………………………….) ( ……………………………………….)

176 | P a g e
XVIII. FORM AT REALISASI BIAYA KEGIATAN

REALISASI BIAYA KEGIATAN


Tah u n ………….

Desa :
Kecam at an :
Kab u p at en :
Pro vin si : Keg iat an :
Vo lu m e Ju m lah APB
H arg a Sat u an Ju m lah Su m b er Ju m lah Sw ad aya
URAIAN Dari APB Dari Dari Sat u an Desa
To t al (Rp ) Lain (Rp .) (Rp )
Desa Su m b er Sw ad aya (Rp )
1. BAH AN a b c d = a- b - c e g h= b x g I = c x g j= d x g
1.1
1.2
1.3
1.4
1….
Su b To t al 1) Rp - Rp - Rp -
2. ALAT
2.1
2.2
2.3
2.4
2. …
Su b To t al 2) Rp - Rp - Rp -
3. UPAH
3.1
3.2
3.3
3. …
Su b To t al 3 ) Rp - Rp - Rp -
To t al Biaya Keg iat an Rp -
To t al Biaya Su m b er Lain Rp -
Su m b er Dan a To t al Biaya Sw ad aya Rp -
To t al Biaya (Keg iat an + Su m b er Lain
Rp -
+ Sw ad aya)

Desa……,t an g g al…..,….,…….
M en yet u ju i
Kep ala Desa Pelaksan a Keg iat an ………………………..
Ket u a

(………………………………..) (…………………………………)

177 | P a g e
FORMAT FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN

FOTO KONDISI AWAL 0%


FOTO KEGIATAN ...............................................................

1 LOKASI (A)

LOKASI (B) 2
3 LOKASI (C)

FORMAT FOTO KEGIATAN


FOTO KEGIATAN

FOTO KONDISI 40%


FOTO KEGIATAN ...............................................................

1 LOKASI (A)

2
LOKASI (B)

3 LOKASI (C)

178 | P a g e
FORMAT FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN

FOTO KONDISI AWAL 80%


FOTO KEGIATAN ...............................................................

1 LOKASI (A)

LOKASI (B) 2
3 LOKASI (C)

FORMAT FOTO KEGIATAN


FOTO KONDISI 100%
FOTO KEGIATAN
FOTO KEGIATAN ...............................................................

1 LOKASI (A)
LOKASI (B)

2
3 LOKASI (C)

179 | P a g e
FORMAT GAMBAR PURNA LAKSANA
XXV. FORMAT GAMBAR PURN A LAKSAN A

GAMBAR PURN ALAKSAN A

KABUPATEN

KECAMATAN

D ESA

JEN IS PRASARAN A

LOKASI

JUDUL GAMBAR

Dig am b ar Oleh
Tim Pelaksana Keg iat an
(Kad er Teknik)

Dip eriksa d an Diset ujui


o leh :
Tenag a Ahli Pro fesio nal/
Dinas Inst ansi t erkait

Lem b ar…..Dari…..Lem b ar

180 | P a g e
Berdasarkan laporan pelaksana kegiatan tersebut, Kepala desa
menyusun laporan pembangunan Desa setiap semester yaitu bulan Juni
dan bulan Desember yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. rencana kegiatan pada setiap bidang dalam APBDesa;
b. realisasi kegiatan fisik maupun keuangan pada setiap bidang
kegiatan;
c. perubahan kegiatan dan biaya;
d. rencana pelestarian dan pengembangan.

Contoh bentuk format laporan pembangunan Desa sebagai berikut

Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II RENCANA KEGIATAN DALAM APB DESA
1. Kegiatan Pada Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Kegiatan Pada Bidang Pembangunan Desa
3. Kegiatan Pada Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
4. Kegiatan Pada Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB III PELAKSANAAN DAN REALISASI FISIK BIAYA
1. Pelaksanaan dan Realisasi Fisik Biaya Kegiatan Pada
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Pelaksanaan dan Realisasi Fisik Biaya Kegiatan Pada
Bidang Bidang Pembangunan Desa
3. Pelaksanaan dan Realisasi Fisik Biaya Kegiatan Pada Bidang
Pembinaan Kemasyarakatan
4. Pelaksanaan dan Realisasi Fisik Biaya Kegiatan Pada
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
5. Perubahan Kegiatan dan Biaya
BAB IV RENCANA PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN
1. Pembentukan Tim Pelestarian dan Pengembangan
2. Rencana Pelestarian dan Pengembangan
BAB V PENUTUP.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

181 | P a g e
XX. FORMAT LAPORAN PERKEMBAN GAN PELAKSAN AAN KEGIATAN

LAPORAN PERKEMBAN GAN PELAKSAN AAN KEGIATAN


Bulan : …………………………………….Tahun : …………………

DESA : KABUPATEN :
KECAMATAN : PROVIN SI :

Realisasi Sasaran Rencana W akt u Pelaksanaan Pro g res Keg iat an


Bid ang / Jenis Keg iat an Biaya
No Lo kasi Vo lum e Sat uan Tg l Fisik Biaya
Rp . Jum lah Lk Pr A- RTM Jum l Hari Tg l Mulai
Bid ang Sub Bid ang Jenis Keg iat an Selesai % Rp .
a b c d e f g h i j k l m n o p q
a.
Penyeleng g araan b.
1
Pem erint ahan Desa c.
d.
Jum lah Per Bid ang 1
a.
Pem b ang unan b.
2
Desa c.
d.
Jum lah Per Bid ang 2

a.
Pem b inaan b.
3
Kem asyarakat an c.
d.
Jum lah Per Bid ang 3
a.
Pem b erd ayaan b.
4
Masyarakat c. …
d. …
Jum lah Per Bid ang 4

JUMLAH TOTAL

Desa………………………, t ang g al….,………,…………..


Meng et ahui,
Kep ala Desa Pelaksana Keg iat an ………………………..182 |Page
Ket ua

(…………………………………..……... ) ( ……………………………….………………….)
XIV. FORMAT REKAPITULASI REALISASI BIAYA

REKAPITULASI REALISASI BIAYA


TAHUN : ……………………..
Desa : ......................................... Kab up at en : .........................................
Kecam at an : ......................................... Pro vinsi : .........................................

Bid ang / Jenis Keg iat an Biaya d an Sum b er Pem b iayaan


No Lo kasi Vo lum e
Pem erint ah
Bid ang Jenis Keg iat an Jum lah (Rp ) Dana Desa (Rp ) ADD (Rp ) Swad aya (Rp ) Pihak Ket ig a
Pusat / Daerah
a b c d e f g h i j k
a.
Penyeleng g araan
1 b.
Pem erint ahan Desa
c.
Jum lah Per Bid ang 1
a.
Pem b ang unan
2 b.
Desa
c.
Jum lah Per Bid ang 2
a.
Pem b inaan
3 b.
Kem asyarakat an
c.
Jum lah Per Bid ang 3
a.
Pem b erd ayaan b.
4
Masyarakat c.
d.
Jum lah Per Bid ang 4

JUMLAH TOTAL

Menyet ujui Desa…..,t ang g al….,….,……..


Kep ala Desa, Pelaksana Keg iat an ………………………..
183 | P a ge
Ket ua

(..........................) (...............................................)
2. Musyawarah Desa dalam rangka Pelaksanaan Pembangunan Desa
Setelah laporan pembangunan Desa dibuat, Badan Permusyawaratan
Desa menyelenggarakan musyawarah Desa dalam rangka pelaksanaan
pembangunan Desa. Musyawarah desa pelaksanaan pembangunan Desa
diselenggarakan setiap semester yaitu pada bulan Juni dan bulan
Desember tahun anggaran berkenaan.
Mekanisme penyampaian laporan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Pelaksana kegiatan menyampaikan laporan/ laporan akhir
pelaksanaan kegiatan kepada kepala Desa dan menyerahkan hasil
pelaksanaan kegiatan untuk diterima kepala Desa dengan disaksikan
oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat Desa.
b. Kepala Desa menyampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa
tentang laporan pelaksanaan pembangunan Desa berdasarkan
laporan/ laporan akhir pelaksana kegiatan.
c. Masyarakat desa berpartisipasi menanggapi laporan pelaksanaan
pembangunan Desa. Tanggapan masyarakat Desa disampaikan
dengan memberikan masukan kepada kepala Desa.
d. Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa, pelaksana kegiatan dan
masyarakat Desa membahas dan menyepakati tanggapan dan
masukan masyarakat Desa. Hasil kesepakatan tersebut dituangkan
dalam berita acara.
e. Kepala Desa mengoordinasikan pelaksana kegiatan untuk melakukan
perbaikan hasil kegiatan berdasarkan berita acara hasil kesepakatan
musyawarah desa.
Bentuk format Berita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah Desa
pelaksanaan pembangunan Desa sebagai berikut:

184 | P a g e
BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA DALAM RANGKA
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Desa tahun anggaran ........... di


Desa........ Kecamatan ………… Kabupaten …………Provinsi …………. maka
pada:

Hari dan Tanggal : ………………………………………………


Jam : dari pukul………s.d. pukul ………
Tempat : ……………………..………..................

Telah diselenggarakan pertemuan Musyawarah Desa dalam rangka


Pertanggungjawaban Kegiatan yang dihadiri oleh wakil–wakil dari masyarakat,
desa serta unsur lain yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan
sebagaimana tercantum dalam lampiran Daftar Hadir.

Materi atau topik yang dibahas dalam Forum ini serta yang bertindak selaku
unsur pimpinan rapat dan narasumber adalah :

Materi Bahasan
Materi yang dibahas dalam musyawarah desa ini antara lain:
Laporan pelaksanaan kegiatan;
Tanggapan/ masukan masyarakat atas laporan pelaksanaan kegiatan;
Pembahasan tanggapan dan masukan masyarakat;
Merumuskan tindaklanjut tanggapan dan masukan masyarakat;
dst… ………………………………………………………………………………

Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber


Pemimpin Rapat : .…………………dari ………………………
Sekretaris / Notulis : .…………………dari ………………………
Narasumber : 1. …...……….… dari ………………………
2. .………….….. dari ………………………
3. ……….……… dari ………………………
4. …….………… dari ………………………
5. ….…………… dari ………………………

Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi bahasan sebagaimana


tersebut di atas, selanjutnya seluruh peserta musyawarah desa dalam rangka
pelaksanaan pembangunan Desa memutuskan dan menyepakati beberapa hal
yang berketetapan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa ini, yaitu :
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
6. ………………………………………………………………………………

185 | P a g e
7. ………………………………………………………………………………
8. ………………………………………………………………………………
9. ………………………………………………………………………………
10. ………………………………………………………………………………
11. Dst………

Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab
agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………….Tanggal,…., ……,…………

Mengetahui Ketua BPD


Kepala Desa

(…………………………….) (…………………………….)

Wakil Masyarakat

(…………………………….)

DAFTAR PESERTA MUSYAWARAH DESA


DALAM RANGKA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
dst

186 | P a g e
3. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Realisasi APBDesa
Pemerintahan desa dalam melakukan pengelolaan keuangan desa
dituntut untuk transparan, akuntabel, partisipatif dan dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran sebagaimana diamanatkan dalam
UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa dan aturan pelaksanaannya berupa
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan PP
Nomor 43 Tahun 2014 Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa dan petunjuk teknis berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala
Desa dan Peraturan Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa.
Kepala Desa, disamping melaksanakan pelaporan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan Desa yang tercantum
dalam APBDesa kepada BPD dan masyarakat pada musyawarah Desa
pada setiap semester, juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan
laporan dan pertanggungjawaban realisasi APBDesa kepada Bupati
melalui Camat berupa :
1. Laporan semester pertama;
2. Laporan semester akhir tahun; dan
3. Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa.

Laporan semester pertama berupa laporan realisasi APBDesa


disampaikan paling lambat akhir bulan Juli, setelah BPD
menyelenggarakan musyawarah Desa dalam rangka pelaksanaan
pembangunan Desa pada bulan Juni. Laporan semester akhir tahun
disampaikan paling lambat akhir Januari tahun berikutnya, setelah BPD
menyelenggarakan musyawarah Desa dalam rangka pelaksanaan
pembangunan Desa pada bulan Desember.

187 | P a g e
Contoh laporan realisasi APBDesa semesteran sebagai berikut:

LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA DESA SEMESTER PERTAMA/AKHIR TAHUN PEMERINTAH
DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….

LEBIH/ Ket.
ANGGARAN REALIS
Kode Rek. URAIAN (Rp.) ASI KURAN
1 2 3 4(Rp.) G5(Rp.) 6
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
Swadaya, Partisipasi dan
Gotong
Lain-lain
Royong Pendapatan Asli
Desa
yang Sah
Pendapatan Transfer
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak &
Retribusi
Alokasi Dana Desa
Daerah
BantuanKabupaten
Keuangan Provinsi
Bantuan Keuangan Kab/Kota

Pendapatan Lain lain


Hibah dan Sumbangan dari
pihak
Lain-lain Pendapatan Desa
ke-3
yang yang tidak mengikat
sah JUMLAH PENDAPATAN

BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
Belanja Pegawai:
Penghasilan Tetap Kepala
Desa dan Perangkat
Tunjangan Kepala Desa
dan
Tunjangan BPD
Perangkat Perkantoran
Operasional
Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda Pos
- Pakaian Dinas dan Atribut
- Pakaian Dinas
- Alat dan Bahan
Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik dan Telepon
- Honor
- dst…………………..
Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..

188 | P a g e
Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

Operasional RT/ RW
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….

Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Perbaikan Saluran Irigasi
Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
Belanja Modal
- Semen
- Material
- dst…………

Pengaspalan Jalan Desa


Belanja Barang dan Jasa :
- Upah Kerja
- Honor
-
dst………………………………….
Belanja Modal:
.- Aspal
- Pasir
- dst ……………

Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan
Kegiatan Pembinaan
Ketentraman dan Ketertiban
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor Pelatih
- Konsumsi
- Bahan Pelatihan
- dst…………………
Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
Kegiatan Pelatihan Kepala
Desa
Belanja Barang dan Jasa:
dan Perangkat
- Honor pelatih
- Konsumsi
- Bahan pelatihan
- dst…………………
Kegiatan………………………..

Bidang Tak Terduga


Kegiatan Kejadian Luar Biasa
Belanja Barang dan Jasa:
- Honor tim
- Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………
Kegiatan………………………

189 | P a g e
JUMLAH BELANJA

SURPLUS / DEFISIT

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan
Desa
JUMLAH (Rp)
Yang dipisahkan
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Desa
JUMLAH (Rp)

SISA LEBIH / (KURANG)


PERHITUNGAN ANGGARAN

Format LRA APB Desa Semesteran baik Semester Pertama dan Akhir
Tahun sebagaimana di atas bersifat tidak mengikat khususnya pada
Kode Rekening Objek Belanja yang bertanda “„-„” seperti pasir, semen
dsb

190 | P a g e
Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDesa kepada Bupati melalui Camat setiap akhir tahun
anggaran paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhir tahun anggaran
berkenaan. Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa
terdiri dari pendapatan, belanja dan pembiayaan. Laporan
pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa ditetapkan dengan
Peraturan Desa dan dilampiri :
a. laporan pertangungjawaban realisasi pelaksanaan APBdesa;
b. laporan kekayaan milik desa; dan
c. laporan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.

191 | P a g e
Contoh Peraturan Desa laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa sebagai berikut:

PERATURAN DESA .....................


NOMOR ............ TAHUN..........
TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
TAHUN ANGGARAN ..................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA .......................

Menimbang : Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal .... Peraturan Daerah


Kabupaten ........ Nomor ... Tahun ...... tentang ...................,
Kepala Desa wajib menyusun Peraturan Desa tentang
Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
........................... Tahun Anggaran;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5558);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor .............. Tahun
........ tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
5. Peraturan Daerah Kabupaten .......... Nomor .............. Tahun
........ tentang ....................... (Lembaran daerah Kabupaten
.................. Tahun ............ Nomor ..... );
6. Dst....

192 | P a g e
Dengan Kesepakatan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ...................

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA ................ TENTANG LAPORAN


PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN
ANGGARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA ........................... TAHUN ANGGARAN 20........

Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran ...... dengan
rincian sebagai berikut:
Pendapatan Desa Rp…....................
Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp….........................
b. Bidang Pembangunan Rp….........................
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp….........................
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp….........................
e. Bidang Tak Terduga Rp….........................
Jumlah Belanja Rp….........................
Surplus/Defisit Rp…......................
= = = = = = = = = ===
Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. ……...................
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. .........................
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp…….....................
= = = = = = = = = =====

Pasal 2

Uraian lebih lanjut mengenai hasil pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Desa sebagaimana dimaksud Pasal 1, tercantum dalam lampiran
Peraturan Desa ini terdiri dari:
1. Lampiran I : Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan
APBDesaTahun Anggaran .........;
2. Lampiran II : Laporan Kekayaan Milik Desa
3. Lampiran II I : Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang
masuk ke desa.

Pasal 3
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

193 | P a g e
Pasal 4
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa dan berita Desa oleh Sekretaris
Desa.

Ditetapkan di ....................
Pada tanggal .....................
KEPALA DESA ..... (Nama Desa)

.........................................

Diundangkan di …
pada tanggal …
SEKRETARIS DESA …
(Nama Desa),

.........................................
LEMBARAN DESA …
(Nama Desa)
TAHUN … NOMOR …

194 | P a g e
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA…………..
TAHUN ANGGARAN………….

LEBIH/
ANGGARAN REALISASI Ket.
Kode Rek. URAIAN (Rp.) (Rp.) KURANG
1 2 3 4 5
(Rp.) 6
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Desa
Hasil Usaha
Swadaya, Partisipasi dan
Gotong Royong
Lain-Lain Pendapatan
Asli Desa yang Sah
Pendapatan Transfer
Dana Desa
Bagian dari Hasil Pajak &
RetribusiDaerah Kabupaten
Alokasi Dana Desa
Bantuan Keuangan Provinsi
Bantuan Keuangan
Kabupaten
Pendapatan Lain lain
Hibah dan Sumbangan
dari Pihak
Ketiga yang Tidak Mengikat
Lain-Lain Pendapatan
Desa yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN
BELANJA
Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
Penghasilan Tetap dan
Tunjangan
Belanja Pegawai:
Penghasilan Tetap
Kepala Desa dan
Perangkat Desa
Tunjangan Kepala
Desa dan
Perangkat Desa
Tunjangan BPD
Operasional Perkantoran
Belanja Barang dan Jasa
- Alat Tulis Kantor
- Benda Pos

195 | P a g e
- Pakaian Dinas dan
- Pakaian Dinas
Atribut
- Alat dan Bahan
Kebersihan
- Perjalanan Dinas
- Pemeliharaan
- Air, Listrik dan Telepon
- Honor
- dst…………………..
Belanja Modal
- Komputer
- Meja dan Kursi
- Mesin TIK
- dst……………………..
Operasional BPD
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….
Operasional RT/ RW
Belanja Barang dan Jasa
- ATK
- Penggandaan
- Konsumsi Rapat
- dst ………………………….
Bidang Pelaksanaan
Pembangunan Desa
Perbaikan Saluran Irigasi
Belanja Barang dan jasa
- Upah Kerja
- Honor
- dst………………..
Belanja Modal
-- Semen
Konsumsi
- Material
Bahan Pelatihan
- dst…………
dst…………………
Pengaspalan Jalan Desa
Kegiatan…………………….
Belanja Barang dan Jasa :
-Bidang
UpahPemberdayaan
Kerja
- Honor
-Masyarakat
Kegiatan Pelatihan
Kepala Desa
dst………………………………
Belanja dan
Modal:
Perangkat
…..
Belanja
- Aspal Barang dan Jasa:
- Honor
Pasir pelatih
- Konsumsi
dst ……………
- Bahan pelatihan
Bidang Pembinaan
- dst…………………
Kemasyarakatan
Kegiatan………………………
Kegiatan Pembinaan
..
Ketentraman dan
Bidang Tak Terduga
Ketertiban
KegiatanBarang
Belanja Kejadian Luar
Belanja Barang dan
dan Jasa:
Jasa:
--Biasa
Honor Pelatih
Honor tim
- Konsumsi
- Obat-obatan
- dst……………………
Kegiatan……………………… 196 | P a g e
JUMLAH BELANJA
SURPLUS / DEFISIT

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SILPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan
Kekayaan Desa
Salah satu lampiran dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APB Desa adalah Laporan Kekayaan Milik Desa (Laporan KMD).
Laporan KMD mengambarkan akumulasi Kekayaan Milik Desa per tanggal
tertentu. Laporan KMD disajikan secara komparatif dengan tahun sebelumnya
untuk melihat kenaikan/penurunannya.

Contoh laporan kekayaan milik desa adalah sebagai berikut:


PEMERINTAH DESA .......
LAPORAN KEKAYAAN MILIK DESA
SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20...
TAHUN N TAHUN N-1
URAIAN (Tahun Periode (Tahun
I. ASET DESA Pelaporan) Sebelum
A. ASET LANCAR nya)
1. Kas Desa
a. Uang Kas di Bendahara Desa
b. Rekening Kas Desa
2. Piutang
a. Piutang Sewa Tanah
b. Piutang Sewa Gedung
c. dst......
3. Persediaan
a. Kertas Segel
JUMLAH ASET LANCAR
b. Materai
B. ASET TIDAK LANCAR
c. dst......
1. Investasi Permanen
- Penyertaan Modal Pemerintah
Desa
2. Aset Tetap
- Tanah
- Peralatan dan Mesin
- Gedung dan Bangunan
- Jalan, Jaringan dan Instalasi
- Aset Tetap Lainnya

3. Dana Cadangan
- Dana Cadangan
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
4. Aset Tidak Lancar Lainnya
JUMLAH ASET (A + B)

197 | P a g e
II. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
- Utang Jangka Pendek
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
JUMLAH KEKAYAAN BERSIH (I – II)

Untuk penyusunan Laporan KMD tahun berjalan, cara pengisiannya


saldo akunnya adalah sebagai berikut:

a. Akun Uang Kas di Bendahara Desa, saldonya diambil dari BKU di


akhir tahun setelah ditutup, sedangkan Akun Rekening Kas Desa diambil
dari Buku Bank setelah sebelumnya dilakukan rekonsiliasi dengan
rekening koran.
b. Akun Piutang, pengisiannya dengan melakukan inventarisasi atas hak
Desa yang belum diterima sampai dengan tanggal pelaporan. Hak Desa
diketahui misalnya dari dokumen perjanjian sewa, dimana pihak ketiga
sudah menikmati jasa/pelayanan yang diberikan desa, namun belum
membayar kewajibannya. Contoh lainnya terkait pendapatan
transfer misalnya terdapat pendapatan berupa dana transfer yang
telah ditetapkan dalam surat keputusan (Dana Desa, ADD, dll)
sehingga sudah menjadi hak, namun hingga akhir tahun belum diterima.
c. Persediaan, Dilakukan dengan cara menghitung sisa persediaan yang
masih ada per tanggal laporan, dengan menggunakan nilai pembelian
terakhir. Contohnya: Materai, ATK, Kertas Segel.
d. Penyertaan Modal adalah Akumulasi jumlah uang yang diberikan
kepada BUM Desa dengan mengacu Peraturan Desa.
e. Aset Tetap berupa Tanah; Bangunan dan Gedung; Peralatan dan Mesin;
Jalan, Jaringan dan Irigasi; diambil dari hasil rekonsiliasi antara Buku
Inventaris Pengurus Barang dan Laporan Progres Kegiatan dari Pelaksana
Kegiatan.
f. Dana Cadangan, dilakukan inventarisasi atas rekening bank
yang menampung Dana Cadangan yang dimiliki oleh pemerintah desa.
g. Kewajiban Jangka Pendek, dilakukan inventarisasi atas
kewajiban pemerintah desa contohnya adalah Pendapatan Diterima
Dimuka, Pajak yang sudah dipungut/dipotong namun belum disetor, dll.
h. Kekayaan Bersih merupakan selisih antara Nilai Aset Desa dengan
Kewajiban Jangka Pendek.
198 | P a g e
Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang masuk ke desa
adalah informasi atas program/kegiatan yang dilaksanakan di wilayah
desa yang pelaksanaannya tidak diserahkan ke desa. Atas program
yang masuk ke desa ini diinformasikan kepada pemerintah desa oleh
pelaksana kegiatan dari pemerintah supra desa yang bersangkutan.
Format Laporan Program Sektoral dan Program Daerah yang Masuk ke
Desa disajikan sebagai berikut:

Contoh Laporan Program Sektoral Dan Program Daerah Yang Masuk


Ke Desa sebagai berikut:

PROGRAM SEKTORAL DAN PROGRAM DAERAH YANG MASUK KE DESA

Tanggal :…………
Desa :…………
Kecamatan :…………
Kabupaten :…………

Jenis Lokasi Rincian Sumber Jumlah


No. Volume Satuan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Dana (Rp)

Sub Total Jenis Kegiatan (1) Rp.

Sub Total Jenis Kegiatan (2) Rp.

Sub Total Jenis Kegiatan (3) Rp.

Sub Total (4) Rp.


Total (1 s/d 4) Rp.

........., tanggal..............
Kepala Desa

(.............................)

199 | P a g e
Berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,
Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan desa, dengan salah satunya memastikan
tahapan/proses pelaksanaan pembangunan desa mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan keuangan, pelaporan, dan
pengawasan diselenggarakan oleh seluruh komponen desa yaitu
Pemerintah Desa, BPD, Lembaga Kemasyarakatan dan masyarakat.
Penyampaian laporan realisasi pelaksanaan APBDesa semesteran dan
laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa disertai
dengan alat kendali proses dan kelengkapan dokumen yang meliputi:
1. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes Semester Pertama dan
Semesteran Akhir Tahun Anggaran 2018 disampaikan kepada
Kepala DPMD atas nama Bupati melalui Camat, dilengkapi dengan:
1) Daftar Kendali Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan
Keuangan dari setiap kegiatan;
2) Daftar Kendali Musyawarah Desa dalam Rangka Pelaksanaan
Pembangunan Desa;
2. Peraturan Desa tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi
Pelaksanaan APBDes Tahun Anggaran 2018 disampaikan kepada
Kepala DPMD atas nama Bupati melalui Camat, dilengkapi dengan
Daftar Kendali Proses Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDes;

200 | P a g e
Contoh Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen adalah sebagai berikut:
DAFTAR KENDALI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Nama Kegiatan : ………………………
Bidang Kegiatan : ………………………
Sumber Anggaran : ……………………….
KELENGKAPAN
NO TAHAPAN/KEGIATAN KET
ADA TIDAK
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
I TAHAPAN PERSIAPAN
1. Penetapan Pelaksana Kegiatan Pilihan
SK Kades
a. SK Pelaksana Kegiatan No/Tahun
SK Kades
b. SK Tim Pelaksana Kegiatan No/Tahun

2. Penyusunan rencana kerja


Terisinya format rencana kerja kegiatan Desa
yang meliputi:
a. Uraian Kegiatan
b. Biaya
c. Waktu Pelaksanaan;
d. Lokasi
e. Kelompok Sasaran;
f. Tenaga Kerja;
g. Daftar Pelaksana Kegiatan.

3. Sosialisasi Kegiatan
a. Materi sosialisai;
- Dokumen RKPDes
- Dokumen APBEDes
- Rencana kerja
b. Media sosialisasi antara lain;
- Musyawarah Pelaksanaan Kegiatan Desa;
- Musyawarah Dusun;
- Musyawarah Kelompok;
- Sistem Informasi Desa berbasis Website;
- Papan Informasi Desa;
- Media lain sesuai kondisi Desa;

c. Dokumen pendukung musyawarah


sosialisasi :
- Udangan
- Daftar hadir
- Berita acara musyawarah

201 | P a g e
4. Pembekalan Pelaksana Kegiatan
a. Materi pembekalan
- pengelolaan keuangan Desa
- penyelenggaran pemerintah Desa
- pembangunan Desa
b. Peserta pembekalan
- Kepala Desa;
- Perangkat Desa;
- Badan Permusyawaratan Desa;
- Pelaksana Kegiatan;
- Panitia Pengadaan Barang dan Jasa;
- Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa;
- Lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

5. Penyiapan Dokumen Administrasi


a. Dokumen RKP beserta lampiran;
b. Dokumen APBDesa;
c. Dokumen Administrasi Keuangan;
d. Dokumentasi Foto/Gambar sebelum
kegiatan pembangunan dilakukan;
e. Daftar Masyarakat Penerima Manfaat;
f. Pernyataan Kesanggupan Pelaksana
Kegiatan Menyelesaikan Pekerjaan;
g. Penyiapan Dokumen Peralihan Hak melalui
Hibah dari warga masyarakat kepada Desa
atas
lahan/tanah yang menjadi aset Desa
sebagai dampak kegiatan pembangunan
Desa;
h. Penyiapan dokumen jual-beli antara warga
masyarakat dengan Desa atas lahan/tanah
yang
terkena dampak kegiatan Pembangunan
Desa
i. Penyiapan dokumen pernyataan
kesanggupan dari warga masyarakat untuk
tidak meminta
ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau
tanaman yang terkena dampak kegiatan
pembangunan Desa;
j. Penyiapan dokumen pembayaran ganti rugi
atas bangunan pribadi dan/atau tanaman
yang
terkena dampak kegiatan pembangunan
Desa;
k. Laporan hasil analisis sederhana perihal
dampak sosial dan lingkungan.

202 | P a g e
6. Pengadaan Tenaga Kerja
a. Tersedianya format pendataan kebutuhan
tenaga kerja
b. Tersedianya format daftar calon tenaga
kerja
c. Tersedianya format daftar hadir dan tanda
terima insetif pekerja
d. Tersedianya format daftar perhitungan
HOK penerimaan insetif dengan sistem
upah borong

7. Pengadaan Bahan/Material
a. Tersedianya format kebutuhan material/
bahan
Swadaya dan Gotong Royong Masyarakat
Desa
b. Tersedianya daftar realisasi swadaya Dana
c. Tersedianya daftar realisasi swadaya
bahan/ barang
d. Tersedianya daftar realisasi tenaga
sukarela
e. Surat pernyataan hibah
f. Surat pernyataan tidak menuntut ganti
rugi atas bangunan, dan atau tanaman

Pengadaan barang/ jasa dengan Penyedia


- Surat permintaan penawaran pengadaan/
jasa
- Surat penawaran barang/ jasa dari pihak ke
tiga/ Penyedia
- Berita acara hasil negoisasi
- Daftar kuantitas dan harga setelah negoisasi
- Perjanjian kerja sama
- Berita acara serah terima

II PELAKSANAAN
1. Rapat Kerja dengan Pelaksana Kegiatan
a. Undangan
b. Daftar Hadir
c. Notulen

Tenaga Ahli dibidang Insfratuktur


a. SK Penunjukan tenaga ahli di bidang SK Kades
insfratuktur No…Tahun
b. Laporan pemeriksaan

203 | P a g e
2. Pemeriksaan Pelaksanaan kegiatan
Infrastruktur Desa
a. Tersedianya format Pemeriksaan Kegiatan,
yang berisi:
- Tahap Pertama : Penilaian dan
pemeriksaan terhadap 40% (empat puluh
per seratus) dari keseluruhan target
kegiatan;
- Tahap Kedua : Penilaian dan pemeriksaan
terhadap 80% (delapan puluh per seratus)
dari keseluruhan target kegiatan;
- Tahap Ketiga : Penilaian dan pemeriksaan
terhadap 100% (seratus per seratus)
dari keseluruhan target kegiatan;

3. Perubahan Pelaksanaan Kegiatan


a. Tersedianya format Perubahan Kegiatan
b. Undangan rapat kerja
c. Daftar hadir
d. Berita Acara perubahan kegiatan

4. Pengelolaan Pengaduan dan Penyelesaian


Masalah
a. Penyediaan kotak pengaduan masyarakat;
b. Musyawarah desa dalam rangka
penyelesaian masalah
- Undangan
- Daftar hadir
- Berita acara musyawarah desa dalam
rangka penyelesaian masalah

5. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan, dengan


format laporan yang dilampirkan:
a. Realisasi biaya beserta lampiran bukti-
bukti pembayaran;
b. Foto kegiatan infrastruktur Desa kondisi
0%, 40%, 80% dan 100% yang diambil dari
sudut pengambilan yang sama;
c. Foto yang memperlihatkan orang yang
sedang bekerja dan/atau melakukan
kegiatan secara beramai-ramai;
d. Foto yang memperlihatkan peran serta
masyarakat dalam kegiatan pembangunan
Desa;
e. Foto yang memperlihatkan pembayaran
upah secara langsungkepada tenaga kerja
kegiatan pembangunan Desa;

204 | P a g e
f. Gambar purna laksana untuk
pembangunan infrastruktur Desa.
g. Tersedianya laporan perkembangan
pelaksanaan kegiatan
h. Tersedianya laporan pengaduan
masyarakat
i. Tersedianya laporan masalah, kendala dan
hambatan
j. Tersedianya format realisasi biaya kegiatan
k. Tersedianya format rekapitulasi realisasi
biaya
l. Tersedianya format foto kegiatan

6. Musyawarah Desa dalam Rangka Pelaksanaan


Pembangunan Desa
(masuk kedalam instrumen kendali Laporan
Realisasi Pelaksanaan APBDes)

7. Pelestarian dan Pemanfaatan Hasil Kegiatan


a. Output Kegiatan/ Bangunan Infrastruktur
b. SK Tim pengelola, pelestarian dan
pemanfaatan hasil kegiatan pembangunan SK Kades
desa No…Tahun
c. Kegiatan pelestarian dan pemanfaatan hasil
kegiatan pembangunan desa

PENGELOLAAN KEUANGAN

I PENGORGANISASIAN
SK Pengelola Teknis Pengelolaan Keuangan Desa

II PERTANGGUNGJAWABAN (SPJ)
1. Kegiatan Non Fisik
- SPP definitif / SPP Panjar Siskeudes
- Rincian SPP Siskeudes
- Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja Siskeudes
- Rincian Permintaan Pembayaran Panjar Siskeudes
- Laporan Pertangungjawaban Panjar Siskeudes
- Surat Pengesahan Panjar Siskeudes
- Kwitansi
- Nota
- Undangan
- Daftar Hadir
- Berita Acara
- Daftar Siltap/ honorarium/insentif
- Foto Kegiatan / Output Kegiatan

205 | P a g e
2. Kegiatan Fisik
- SPP definitif / SPP Panjar Siskeudes
- Rincian SPP Siskeudes
- Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja Siskeudes
- Rincian Permintaan Pembayaran Panjar Siskeudes
- Laporan Pertangungjawaban Panjar Siskeudes
- Surat Pengesahan Panjar Siskeudes
- Kwitansi
- Nota
- Undangan pertahapan kegiatan
- Daftar Hadir pertahapan kegiatan
- Berita Acara pertahapan kegiatan
- Daftar honorarium/insentif
- Foto Kegiatan
- Gambar purna laksana

3. Pajak
a. Surat Setoran Pajak
b. Bukti Penerimaan Negara (Penerimaaan
Pajak)

.................. ,.......................2018
MENGETAHUI

KETUA BPD ................................. KEPALA DESA…………….

.................................. ............................

PENDAMPING LOKAL DESA

.................................

206 | P a g e
DAFTAR KENDALI PELAKSANAAN MUSYAWARAH PEMBANGUNAN DESA

KELENGKAPAN
NO TAHAPAN/KEGIATAN KET
ADA TIDAK
Penyelenggaraan Musyawarah Desa dalam rangka
1 Pelaksanaan Pembangunan Desa Semester I
a. Undangan musyawarah desa dalam rangka
pelaksanaan pembangunan desa
b. Daftar Hadir
c. Berita Acara hasil musdes dalam rangka pelaksanaan
pembangunan desa
d. Laporan pelaksanaan kegiatan
e. Hasil pemantauan pelaksanaan pembangunan desa
oleh kecamatan
f. Surat pengantar dari desa
g. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes Semester I
h. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes Semester
Pertama dari Aplikasi
Siskeudes (Softcopy dan Hardcopy)
i. Laporan persumber anggaran dari Aplikasi Siskeudes
(Softcopy dan Hardcopy)

Penyelenggaraan Musyawarah Desa dalam rangka


2 Pelaksanaan Pembangunan Desa Semester II
a. Undangan musyawarah desa dalam rangka
pelaksanaan pembangunan desa
b. Daftar Hadir
c. Berita Acara hasil musdes dalam rangka pelaksanaan
pembangunan desa
d. Laporan pelaksanaan kegiatan
e. Hasil pemantauan pelaksanaan pembangunan desa
oleh kecamatan
f. Surat pengantar dari desa
g. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes Semester
Akhir Tahun
h. Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes Semester
Akhir Tahun dari Aplikasi Siskeudes (Softcopy dan
Hardcopy)

207 | P a g e
i. Laporan persumber anggaran dari Aplikasi Siskeudes
(Softcopy dan Hardcopy)

........... ,..................2018
MENGETAHUI
KETUA BPD ................................. KEPALA DESA

.................................. ............................

PENDAMPING LOKAL DESA

.................................

208 | P a g e
DAFTAR KENDALI PROSES PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDES

KELENGKAPAN
NO TAHAPAN/KEGIATAN KET
ADA TIDAK

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1 REALISASI PELAKSANAAN APBDES
Nomor dan
a. Penetapan Perdes Pertanggungjawaban Tahun
Realisasi Pelaksanaan APBDes Perdes
- Undangan
- Daftar Hadir
- Berita Acara Kesepakatan
- SK persetujuan BPD
- Laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDes
- Laporan Kekayaan milik desa per 31
Desember tahun anggaran berkenaan
- Laporan Program Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang masuk desa
b. Laporan pelaksanaan pembangunan desa
c. Laporan keterangan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDes ke
BPD
d. Laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APBDes dari Aplikasi
Siskeudes

,...........................2018
MENGETAHUI
KETUA BPD ................................. KEPALA DESA

.................................. ............................

PENDAMPING LOKAL DESA

.................................

209 | P a g e
Tahapan pengisian daftar Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen
adalah sebagai berikut:
a. Membentuk Tim Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen Desa
yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat dengan susunan
yang sama oleh Tim Evaluasi APBDes, terdiri dari:
1) Sekretaris Kecamatan
2) Kepala Seksi
3) Pendamping Desa
4) UPT terkait
b. Daftar Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen di serahkan
kepada Desa untuk di isi dengan di dampingi oleh Pendamping Lokal
Desa (PLD), kemudian di tandatangani Kepala Desa, BPD dan PLD,
(dalam hal tidak ada PLD, maka bisa dilakukan oleh Pendamping
Desa tingkat kecamatan);
c. Daftar Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen beserta bukti
dokumen pendukung diserahkan oleh Desa kepada Camat untuk di
teliti oleh Tim Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen Desa;
d. Tim Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen Desa harus
memastikan indikator utama (proses musyawarah desa,
musyawarah dengan BPD, Laporan, SPJ, Output Kegiatan
Fisik/Non Fisik dan Aplikasi Siskeudes) di isi dan ditunjukkan
bukti dokumen pendukungnya oleh desa;
e. Dalam hal indikator utama sebagaimana dimaksud huruf d belum
terpenuhi oleh desa, maka dokumen diserahkan kembali kepada
desa untuk dilengkapi dan/atau dilaksanakan;
f. Penelitian yang dilakukan oleh Tim Kendali Proses dan Kelengkapan
Dokumen Desa tidak sampai kepada memastikan kebenaran materiil
dokumen;
g. Hasil penelitian oleh Tim Kendali Proses dan Kelengkapan Dokumen
Desa dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penelitian sebagaimana
terlampir;

210 | P a g e
h. Dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan pembangunan Desa
sebagaimana dimaksud sebagai akibat ketidakmampuan dan/atau
kelalaian pemerintah Desa, Camat melakukan:
1) Menerbitkan surat peringatan kepada kepala desa;

2) Bersama Pendamping Desa dan PLD membina dan


mendampingi pemerintah Desa dalam hal mempercepat
pelaksanaan pembangunan Desa untuk memastikan
penyerapan APBDes Tahun Anggaran 2018 sesuai peraturan
perundang-undangan.

Sebagai wujud trasparansi yang merupakan asas dari pengelolaan


keuangan desa. Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa diinformasikan kepada masyarakat
secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh
masyarakat antara lain papan pengumuman, radio komunitas, dan
media informasi lainnya .

4. Pemantauan dan Pengawasan


Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah
kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa melakukan upaya pemberdayaan
masyarakat Desa. Pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan melalui
pengawasan dan pemantauan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan
pembangunan Desa yang dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat
Desa. Masyarakat Desa berhak melakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan Pembangunan Desa. Hasil pengawasan dan pemantauan
pembangunan Desa menjadi dasar pembahasan musyawarah Desa
dalam rangka pelaksanaan pembangunan Desa.
Pemantauan pembangunan Desa oleh masyarakat Desa dilakukan pada
tahapan perencanaan pembangunan Desa dan tahapan pelaksanaan
pembangunan Desa. Pemantauan tahapan perencanaan sebagaimana
dilakukan dengan cara menilai penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa.
Pemantauan tahapan pelaksanaan dilakukan dengan cara menilai
antara lain:

211 | P a g e
a. pengadaan barang dan/atau jasa
b. pengadaan bahan/material,
c. pengadaan tenaga kerja,
d. pengelolaan administrasi keuangan
e. pengiriman bahan/material,
f. pembayaran upah, dan
g. kualitas hasil kegiatan pembangunan Desa.

Hasil pemantauan pembangunan Desa dituangkan dalam format hasil


pemantauan pembangunan Desa.
Kecamatan melakukan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan Desa dengan cara:
a. memantau dan mengawasi jadwal perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan Desa;
b. menerima, mempelajari dan memberikan umpan balik terhadap
laporan realisasi pelaksanaan APB Desa;
c. mengevaluasi perkembangan dan kemajuan kegiatan pembangunan
Desa; dan
d. memberikan pembimbingan teknis kepada pemerintah Desa.

Dalam hal terjadi keterlambatan perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan Desa akibat ketidakmampuan dan/atau kelalaian
pemerintah Desa, kecamatan melakukan:
a. menerbitkan surat peringatan kepada kepala desa;
b. membina dan mendampingi pemerintah desa dalam hal
mempercepat perencanaan pembangunan desa untuk memastikan
APB Desa ditetapkan 31 Desember tahun berjalan; dan
c. membina dan mendampingi pemerintah Desa dalam hal
mempercepat pelaksanaan pembangunan Desa untuk memastikan
penyerapan APB Desa sesuai peraturan perundang-undangan.

212 | P a g e
Adapun contoh format pemantauan pelaksanaan kegiatan sebagai
berikut :
I. FORMAT PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PEMANTAUAN PELAKSANAAN KEGIATAN


TAHUN ...............
DESA : ..........................................................................................................
KECAMATAN : ..........................................................................................................
KABUPATEN : ..........................................................................................................
PROVINSI : ..........................................................................................................

Keterang an
No. Keg iatan/ Do kum en yang d ip antau Ya Tid ak
(p enjelasan bila tidak)

1 Penetap an Pelaksana Keg iatan


Struktur p elaksana keg iatan m encerm inkan unsur m asyarakat
2 Rencana Kerja Keg iatan Desa
Do kum en rencana kerja m eng g am b arkan d etail keg iatan d an b iaya
3 So sialisasi Keg iatan Desa
Materi so sialisasi m enjelaskan seluruh rencana keg iatan, p em b iayaan d an
p elaksana keg iatan
4 Pem b ekalan d an atau p elatihan d alam rang ka p elaksanaan keg iatan Desa
Materi p em b ekalan/ p elatihan sesuai d eng an keb utuhan keg iatan
Pem ateri m am p u m enjelaskan m ateri p em b ekalan secara b aik d an m ud ah
d ip aham i
5 Pend ataan keb utuhan tenag a kerja
Info rm asi keb utuhan tenag a kerja d iseb arluaskan kep ad a seb ag aian b esar
m asyarakat
6 Pend aftaran calo n tenag a kerja
Calo n tenag a kerja m end ayag unakan sum b er d aya setem p at
Calo n tenag a kerja seb ag ian b esar b erasal d ari RTM
7 Pem b ayaran up ah
Pem b ayaran up ah d ilakukan sesuai d eng an kesep akatan yang d ip erjanjikan

Pem b ayaran up ah d ilakukan secara transp aran sesuai d eng an yang d isep akati

8 Pend ayag unaan sum b er d aya alam yang ad a d i Desa


Meng utam akan p eng g unaan b ahan m aterial lo kal
Pem anfaatan sum b er d aya alam tid ak m erusak ling kung an
9 Realisasi Swad aya d alam b entuk uang , b ahan d an tenag a
Swad aya d alam b entuk uang , b ahan d an tenag a terealisasi sesuai rencana
10 Do kum en Hib ah tanah d ari m asyarakat
Persetujuan p eng hib ahan tanah/ lahan telah d isetujui ahli waris
Kep utusan hib ah tanah/ lahan telah m elalui p ro ses m usyawarah d esa
11 Do kum en p ernyataan m asyarakat tid ak m enuntut g anti rug i
Pernyataan tid ak m enuntut g anti rug i sud ah d ilakukan m elalui m usyawarah
m asyarakat
12 Pem b ahasan p eng ad uan m asyarakat
Peng ad uan m asyarakat d ip ro ses, d itang ani d an d iselesaikan
13 Lap o ran m asalah, kend ala d an ham b atan
Masalah,kend ala d an ham b atan d alam p elaksanaan, telah d itind aklanjuti d an
d iselesaikan
14 Perub ahan p ekerjaan
Perub ahan p ekerjaan telah d ib ahas d an d isep akati p elaksana keg iatan b ersam a
m asyarakat
15 Fo to d o kum entasi keg iatan
Do kum entasi fo to keg iatan infrastruktur d ib uat p ad a ko nd isi 0%, 50% d an 100%
d ari sud ut p eng am b ilan yang sam a
Do kum entasi fo to yang m eng g am b arkan keg iatan sed ang b erlang sung
16 Gam b ar p urna laksana
Gam b ar p urna laksana d ib uat sesuai d eng an realisasi keg iatan

.....................,Tanggal.............................
Menyetujui Tim Pemantau Masyarakat
Kepala Desa,

(...........)
(...........)

213 | P a g e
IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

1. Pemerintah Daerah melakukan Pembinaan dan pengawasan dalam


pelaksanaan pengelolaan keuangan desa yang dilakukan oleh satuan
kerja perangkat daerah, dilakukan melalui berikut:
a. DPMD, memberikan sosialisasi, bimbingan dan pelatihan
penyelenggaraan keuangan desa yang mencakup perencanaan dan
penyusunan APB Desa, pelaksanaan administrasi keuangan desa dan
pelaksanaan pertanggungjawaban desa.
b. Perangkat daerah yang membidangi peningkatan kapasitas ASN
menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan penyelenggaraan
keuangan desa yang mencakup perencanaan dan penyusunan APB
Desa, pelaksanaan administrasi keuangan desa dan pelaksanaan
pertanggungjawaban desa.
c. Kecamatan, meliputi :
1. bimbingan pengelolaan keuangan desa yang mencakup
perencanaan, penyusunan APB Desa, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APB Desa;

2. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan


keuangan desa.

2. Pengawasan yang dilakukan oleh satuan kerja perangkat daerah


dilakukan oleh Inspektorat.
3. Dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintahan desa, maka desa
yang berhasil dalam pengelolaan keuangan desa dapat diberikan
penghargaan dari Daerah, ketentuan lebih lanjut dalam pemberian
penghargaan ditetapkan dalam keputusan Bupati.

214 | P a g e
215 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai