RPL - Kelas Xii
RPL - Kelas Xii
WK1/PRP/FO-001
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
3. Dampak Perilaku
• Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah
laku yang tidak berterima oleh masyarakat.
• Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan mengingat
informasi, mengambil keputusan dan langkah tepat.
• Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos atau
tidak aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
c. Cara Menangani Stress
Strategi Pencegahan
Untuk mencegah mengalami stress, setidaknya ada 3 lapis.
1. Lapis pertama - primary prevention, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu.
Untuk keperluan ini kita perlu memiliki skills yang relevan, misalnya: skill mengatur
waktu, skill menyalurkan, skill mendelegasikan, skill mengorganisasikan, menata, dst.
2. Lapis kedua - Secondary prevention, strateginya kita menyiapkan diri menghadapi
stressor, dengan cara exercise, diet, rekreasi, istirahat, dst.
3. Lapis ketiga - Tertiary prevention, strateginya kita menangani dampak stress yang
terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuan jaringan supportive ( social-network)
ataupun bantuan profesional.
Menangani Stress
1. S , Study skills
Ada banyak hal yang perlu dipelajari, yang ingin diketahui, ada banyak kegiatan yang
ingin diikuti, waktu terbatas. Oleh karena itu, agar tidak menjadi stress, seyogyanya
mahasiswa perlu memiliki berbagai skill belajar yang sesuai sehingga saya bisa belajar
secara efektif tetapi juga effisien dalam menggunakan daya dan waktu serta sumber
lainnya.
2. T, Tempo – Time management
Selain skill belajar, skill penting yang juga perlu Anda kuasai untuk menangani stress
adalah manajemen waktu, untuk keperluan tersebut siswa perlu memiliki paradigma waktu
yang tepat.
3. Rehat - Rest (istirahat)
Tubuh kita by default memerlukan jedah, istirahat. Kita perlu belajar bagaimana
speeding up, tetapi juga arif dan terampil untuk slowing down. Bila kita tidak memiliki
keterampilan istirahat, leisure, santai ( bukan leha-leha) maka besar kemungkinan kita
mengalami stress.
4. Eating & Exercise – Makan dan Olahraga Kebugaran
Tubuh kita membutuhkan asupan yang seimbang, tetapi juga‘exercise’ yang
memadai,agar bisa bugar. Bandingkan apabila kita mempergunakan suatu peralatan baru
biasanya kita terlebih dalulu membaca buku manual yang disertakan oleh pabrik pencipta
peralatan tersebut, Oleh karena itu sebetulnya perlu kita cermati asupan apa yang baik
untuk tubuh ini, menurut manual dari Penciptanya.
5. Self-talk - Percakapan kalbu
Sejak kecil kita punya ‘perlengkapan’ berpkir yaitu percakapan kalbu, dimana kita
biasa mendengar apa yang kaya hati atau hati nurani katakana kepada kita. Isi percakapan
itu bias positif, membuat kita optimist, tetapi seringkali juga negative, membuat kita
tertekan-stress. Kita masih perlu lebih mengembangkan arah percakapan dari kita kepada
hati nurani ataupun kata hati kita, sehingga terjadi percakapan timbal-balik antarakita
dengan diri kita. Dalam hal menangani stress, kita perlu bisa secara sadar meng-ganti isi
percakapan yang tidak mendukung dengan kalimatyang bisa mendukung kita. Langkah ini
biasa disebut percakapan kalbu: stop-ganti yang bisa kita latihkan di diri kita.
6. Social support - jaringan pendukung
Manusia adalah makhluk sosial, jadi pada hakikatnya tidak tahan sendirian, butuh
perasaan tidak sendiri, tetapi punya sejumlah orang yang saling peduli, yang akan merasa
kehilangan manakala lama tidak saling bertemu atau berkomunikasi. Dalam keadaan stress
sebaiknya kita berusaha bertemu dengan teman, sehingga paling tidak kita tetap
punyapenghayatan tidak sendirian yang sungguh mencekam.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Kesehatan pada dasarnya dimiliki oleh setiap orang, namun banyak orang dalam
hidupnya tidak ingin menghabiskan kegiatan yang bersangkutan dengan nilai kesehatan,
kesehatan adalah nilai yang fantastis harga tinggi, praktis tidak ada nilai yang terukur yang
tak tertandingi dengan harga apapun, Anda mungkin memiliki banyak harta, uang
melimpah, motor, mobil mewah, rumah seperti istana, tetapi jika penyakit yang diderita
setiap kali pasti itu tidak ada nilainya sama sekali. Mari kita lihat saudara-saudara yang
telah berbaring di rumah sakit, bagaimana mereka mengharapkan suatu kesembuhan. Kita
telah diberikan nikmatnya sehat sehingga bisa beraktivitas serta menikmati apa saja yang
kita inginkan. Kita harus bisa merawat dan menjaga kesehatan, agar dapat mensyukuri
setiap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Untuk menjaga kesehatan tidak
membutuhkan biaya yang besar, tapi membutuhkan suatu kedisiplinan serta selalu berpikir
dan bersikap positif.
7. Cuci Tangan
Untuk tidak mudah sakit anda bisa cuci tangan sebelum makan. Sudah diketahui
sebelumnya jika tangan yang terkena kuman akan mudah sekali masuk ke dalam tubuh.
Kuman itu nantinya akan menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Ada
banyak bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan salah satunya adalah akan
menyebabkan sakit perut.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Setelah lulus dari SMK/MAK, secara garis besarnya ada 4 (empat) alternatif pilihan
karir, diantaranya :
Perguruan tinggi yang tepat bukan berarti yang mahal dan terkenal, namun yang
sesuai dengan minat, kemampuan akademis, serta kondisi sosial ekonomi, disamping
kredibilitas dari perguruan tinggi yang bersangkutan.
Hal yang harus Diperhatikan untuk Studi Lanjut
Dilihat dari statusnya, perguruan tinggi dibagi dua, yaitu: Perguruan Tinggi Negeri
(PTN), dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Perguruan tinggi negeri adalah perguruan
tinggi yang dikelola oleh pemerintah baik dibawah Departemen Pendidikan Nasional
maupun dibawah Departemen lain milik pemerintah. Perguruan tinggi swasta adalah
perguruan tinggi yang dimiliki dan dikelola oleh perseorangan atau kelompok atau
yayasan tertentu. Umumnya, perguruan tinggi negeri mendapat subsidi dari pemerintah
dalam pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Lain halnya dengan perguruan tinggi swasta,
pembiayaan pengelolaan pelaksanaan pendidikan menjadi tanggung jawab perguruan
tinggi yang bersangkutan sepenuhnya.
Ada dua jalur pendidikan tinggi di Indonesia, yaitu jalur akademik dan jalur
profesional, jalur akademik (biasa disebut jenjang Sarjana/S1), lebih menekankan pada
penguasaan ilmu pengetahuan serta pengembangannya. Setelah lulus dari jalur ini,
mahasiswa berhak memperoleh gelar dan terbuka kesempatan untuk terus melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi (pasca sarjana). Jalur pendidikan akademik diselenggarakan oleh
Universitas, Institut serta sekolah tinggi. Jalur profesional (sering disebut jenjang diploma)
menekankan pada penerapan keahlian tertentu. mahasiswa diarahkan pada peningkatan
kemampuan/keterampilan kerja serta aplikasi ilmu dan teknologi. Secara umum
perguruan tinggi di Indonesia di bedakan menjadi 5 (lima) jenis, Yaitu: Universitas,
Institut, Sekolah Tinggi, Akademi dan Poleteknik. Masing-masing jenis memiliki
Karateristik yang berbeda. Universitas, Menyelenggarakan program pendidikan akademik
(sarjana) dan/atau profesional (diploma) dalam sejumlah ilmu pengetahuan tertentu.
Universitas memiliki program studi paling beragam, mulai dari ilmu eksakta sampai
sosial. Institut, menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/atau
profesional (diploma) dalam kelompok ilmu pengetahuan sejenis, misalnya, institut
Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, dan sebagainya. Sekolah Tinggi,
Menyelenggarakan program pendidikan akademik (sarjana) dan/ atau profesional
(diploma) dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu, misalnya, sekolah tinggi manajemen
informatika komputer (STMIK), Sekolah tinggi Akutansi (STAN), dan sebagainya.
Akademi, menyelenggarakan program pendidikan profesional (diploma) dalam satu atau
sebagian cabang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya Akademi Bahasa, Akademi
Sekretaris, Akademi Perawat, dan sebagainya. Politeknik, menyelenggarakan program
pendidikan profesional (diploma) dalam sejumlah bidang pengetehuan khusus, misalnya
politeknik elektro, politeknik manufaktur, dan sebagainya.
Perguruan Tinggi Kedinasan adalah perguruan tinggi di bawah departemen lain selain
Departemen Pendidikan Nasional. Umumnya lulusan perguruan tinggi kedinasan langsung
terikat dengan departemen bersangkutan, sehingga banyak yang bisa langsung mendapat
pekerjaan tanpa harus tes lagi. Keunggulan dari Perguruan Tinggi Kedinasan Adalah:
biaya murah bahkan ada yang gratis, mendapat uang saku, adanya kepastian kerja
(prospek cerah) serta fasilitas lengkap. Untuk dapat diterima di perguruan tinggi kedinasan
dituntut syarat-syarat tertentu, yang terkadang dirasa berat oleh sebagian kalangan siswa.
Namun sebenarnya, setiap manusia memiliki energi yang tidak terbatas untuk membangun
dirinya. Manusia dapat melakukan apa saja yang diinginkannya. Apabila memiliki obsesi
untuk sukses jalan akan terbentang menuju tujuan, asal memiliki program dan
melaksanakannya, tetap membangun kepercayaan diri, serta lupa mendekatkan diri kepada
Yang Mahakuasa.
5. Hal Penting Untuk Anda Ketahui
1. Fokus keinginan primer ; yaitu pertimbangan cita-cita primer pasca lulus seperti :
apakah kebutuhan ekonomis, hasrat belajar dalam bidang sains murni, atau menjadi
budayawan, politikus, pengacara, pengusaha, dan lain-lain.
2. Fokus bakat ; apakah teknik, social-humaniora, kedokteran, bisnis, argrobisnis, dan
lain-lain
3. Fokus Penjurusan Bidang Studi ; Penentuan jurusan/bidang studi harus diprioritaskan
terlebih dahulu sebelum menentukan Perguruan Tinggi yang dipilih. Jurusan /program
studi terkait dengan kesuksesan studi dan cita-cita serta bakat yang dimiliki sedangkan
perguruan tinggi cenderung berkaitan dengan pilihan tempat dan kemampuan
finansial/keuangan.
4. Fokus kemampuan ; Baik kemampuan akademik maupun non akademik, termasuk
didalamnya daya dukung ekonomi keluarga sekalipun. Misalnya, fakultas kedokteran
memang jurusan yang menjanjikan, tapi ingat masa studi rata-ratanya mencapai 6-7
tahun dan biaya praktikum relatif lebih mahal. Jika daya dukung ekonomi orang tua
pas-pasan, tentu akan mendapat banyak masalah, lain cerita jika orang tua Anda
mampu untuk membiayainya.
d. Pilihan Mengikuti Kursus / Pelatihan
Kursus : Satuan pendidikan luar sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga
masyarakat yang memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental tertentu bagi
warga belajar, misalnya : kursus komputer, kursus menjahit (PP No.73 thn 1991)
Pada dasar antara pendidikan dan pelatihan memiliki substansi yang sama yaitu proses
transformasi untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, kompetensi dengan suatu
cara/metode tertentu dan ditempat tertentu. Kalau pendidikan formal adanya di Sekolah
atau Perguruan Tinggi sedangkan Pelatihan adanya di tempat Kursus atau Diklat - diklat di
Lembaga yang telah memiliki legalitas. Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu
rangkaian yang tak dapat dipisahkan dalam sistem pengembangan sumberdaya manusia,
yang di dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga
manusia.Tujuan yang baik dalam sebuah training adalah memiliki kemampuan untuk
melakukan sesuatu (doing something), bukan memiliki kemampuan untuk mengetahui
sesuatu (knowing something).
Perbedaan utama dari Training dan Pendidikan terletak pada beberpa hal, yaitu: waktu
(training dalam jangka waktu singkat, sedangkan pendidikan lebih lama), bidang kajian
(training spesifik, pendidikan lebih luas), dan tujuan (training untuk meningkatkan
kinerja/skill tertentu yang langsung diterapkan dalam pekerjaan, sedangkan pendidikan
lebih umum dan menyeluruh). Training lebih menekankan learning by doing dan
penguasaan secara parsial, sedangkan pendidikan lebih berupa penambahan pengetahuan
secara keseluruhan, penanman konsep serta pembentukan pola pikir dan pola sikap.
Ketika Anda memutuskan untuk menikah berarti Anda sudah harus siap bertanggung
jawab, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi terhadap anak, keluarga suami/istri Anda,
dan lingkingan. orang yang sudah berumah tangga secara otomatis sudah dianggap
dewasa, walaupun secara usia masih belia. Berbagai macam tanggung jawab ekonomi,
sosial, moral akan dibebankan kepada Anda. Anda dituntut untuk dapat memberi nafkah
apabila Anda laki-laki, dapat memelihara keluarga (anak dan suami) apabila Anda
perempuan. Disamping itu, lingkungan dan keluarga akan menuntut Anda untuk
Bertanggung Jawab layaknya orang dewasa baik secara ekonomi, sosial, etika dan moral.
Sekiranya Anda setelah lulus SMK memutuskan untuk menikah harus diperhatikan
secara matang. Karena pernikahan di usia dini umumnya mengalami banyak hambatan dan
tantangan.
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/FO-001
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
MATERI LAYANAN
Gordon Allport mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis
dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara
khas. Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa
jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah
laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa
setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian
sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga
sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik
dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.
b. Pilihan Karir dan Tipe Kepribadian (Teori Holland)
Menurut Holland, ada 6 tipe kepribadian yang sangat berpengaruh dalam pola karir
yang dipilih oleh seseorang. Adapun tipe-tipe kepribadian itu sebagai berikut :
1. Realistis
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang
berorientasi kepada penerapan. Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan kejantanan, kekuatan
otot, ketrampilan fisik, mempunyai kecakapan, dan koordinasi motorik yang kuat, kurang
memiliki kecakapan verbal, konkrit, bekerja praktis, kurang memiliki ketrampilan social,
serta kurang peka dalam hubungan dengan orang lain.
Orang model orientasi realistis dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit yang memberikan tantangan bagi penghuni
lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan masalah yang lebih efektif seringkali
memerlukan bentuk-bentuk kecakapan, gerakan, dan ketahanan tertentu. Diantaranya
kecakapan mekanik, ketahanan dan gerakan fisikuntuk berpindah-pindah dan seringkali
berada diluar gedung. Sifat-sifatyang nampak dengan jelas dari tuntutan-tuntutan
lingkungan menciptakan kegagalan dan keberhasilan.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, operator mesin/radio,
sopir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
2. Intelektual
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat
akademik. Ciri-cirinya adalah memiliki kecenderungan untuk merenungkan daripada
mengatasinya dalam memecahkan suatu masalah, berorientasi pada tugas, tidak sosial.
Membutuhkan pemahaman, menyenangi tugas-tugas yang bersifat kabur, memiliki nilai-
nilai dan sikap yang tidak konvensional dan kegiatan-kegiatanya bersifat intraseptif.
Orang model orientasi intelektual dalam lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
tugas yang memerlukan berbagai kemampuan abstark, dan kreatif. Bukan tergantung
kepada pengamatan pribadinya. Untuk dapat memecahkan masalah yang efektif dan
efisien diperlukan intelejensi, imajinasi, serta kepekaan terhadap berbagai masalah yang
bersifat intelektual dan fisik. Kriteria keberhasilan dalam melaksanakan tugas bersifat
objektif dan bisa diukur, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dan secara bertahap.
Bahan dan alat serta perlengkapan memerlukan kecakapan intelektual daripada kecakapan
manual. Kecakapan menulis mutlak dipelihara dalam oreientasi ini.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli fiika, ahli biologi,
kimia, antropologi, matematika, pekerjaan penelitian, dan pekerjaan lain yang sejenis.
3. Sosial
Tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang
bersifat membantu orang lain. Ciri-ciri dari tipe model ini adalah pandai bergaul dan
berbicara, bersifat responsive, bertanggung jawab, kemanusiaan, bersifat religiusm
membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, hubungan antarpribadi, kegiatan-
kegiatan rapid an teratur, menjauhkan bentuk pemecahan masalah secara intelektual, lebih
berorientasi pada perasaan.
Orang model orientasi sosial memiliki ciri-ciri kebutuhan akan kemampuan untuk
menginterpretasi dan mengubah perilaku manusia, serta minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Secara umum orientasi kerja dapat menimbulkan rasa harga diri dan
status.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, guru, pekerja sosial,
konselor, misionari, psikolog klinik, terapis, dan pekerjaan lain yang sejenis.
4. Konvensional
Tipe model ini pada umumnya memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan
verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur,
menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi, mengidentifikasikan diri dengan
kekuasaaan, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan kenyataan materi, mencapai
tujuan dengan mengadaptasikan dirinya ketergantungan pada atasan.
Orang model orientasi konvensional pada lingkungan nyatanya ditandai dengan
berbagai macam tugas dan pemecahan masalah memerlukan suatu proses informasi verbal
dan dan matematis secara kontinu, rutin, konkrit, dan sistematis. Berhasilnya dalam
pemecahan masalah akan nampak dengan jelas dan memerlukan waktu yang relative
singkat.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, kasir, statistika, pemegang
buku, pegawai arsip, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis.
5. Usaha
Tipe model ini memiliki cirri khas diantaranya menggunakan ketrampilan-
ketrampilan berbcara dalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain
atau mempengaruhi orang lain, menganggap dirinya paling kuat, jantan, mudah untuk
mengadakan adaptasi dengan orang lain, menyenangi tugas-tugas sosial yang kabur,
perhatian yang besar pada kekuasaan, status dan kepemimpinan, agresif dalam kegiatan
lisan.
Orang model orientasi usaha ditandai dengan berbagai macam tugas yang
menitikberatkan kepada kemampuan verbal yang digunakan untuk mengarahkan dan
mempengaruhi orang lain.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, pedagang, politikus,
manajer pimpinan eksekutif perusahaan, perwakilan dagang, dan pekerjaan lain yang
sejenis.
6. Artistik
Tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain
secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Orang model orientasi artistic ini ditandai dengan berbagai macam tugas dan masalah
yang memerlukan interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan
dan imajinai. Dengan kata lain, orientasi artistic lebih menitikberatkan menghadapi
keadaan sekitar dilakukan dengan melalui ekspresi diri dan menghindari keadaan yang
bersifat intrapersonal, keteraturan, atau keadaan yang menuntut ketrampilan fisik.
Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, ahli musik, ahli kartum
ahli drama, pencipta lagu, penyair, dan pekerjaan lain yang sejenis.
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/FO-001
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Pernahkahn Anda mengamati aktivitas sehari – hari orang dewasa? Mungkin Anda
bisa mengamati bapak, ibu, paman, ataupun orang – orang dewasa yang ada di seitar
Anda. Apabila Anda amati dalam kehidupan sehari – hari seorang dewasa (dalam suatu
keluarga paling tidak kepala keluarganya), Anda akan menemukan bahwa ia menekuni
suatu kegiatan yang bisa mendatangkan rejeki untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
Anda akan mengamati ada orang yang bekerja pada orang lain, dengan pekerjaan yang
ditekuninya ia mendapatkan gaji atau upah. Mereka disebut sebagai pekerja atau pegawai.
Rejeki yang mereka peroleh berupa gaji, tunjangan, serta jaminan – jaminan tertentu
seperti jaminan pensiun, jaminan kesehatan dll.
Ada orang yang memperoleh rejeki dengan cara bekerja secara mandiri. Mereka
menjual jasa pada orang lain, dan atas dasar jasa yang dilakukannya ia mendapatkan
rejeki. Pekerja mandiri bervariasi dari tukang tambal ban di pinggir jalan, pemilik toko
kelontong, hingga dokter, atau pengacara yang buka praktek sendiri
Ada orang yang mencari rejeki dengan membuka suatu usaha dan ia menggaji orang
– orang profesional untuk menjalankan usaha itu. Ia bisa disebut sebagai pemilik usaha
atau pengusaha. Orang – orang seperti ini bisa saja tidak menjalankan sendiri usahanya.
Orang – orang yang menjadi pegawainyalah yang menjalankan usahanya, dan ia
mendapatkan rejeki dari keuntungan yang diperoleh perusahaannya.
Selain itu, Ada orang yang orang yang menjadi penanam modal. Ia
menginvestasikan dana yang dimilikinya untuk menghasilkan uang yang lebih banyak
lagi. Orang ini desebut dengan investor.
Mungkin ada pertanyaan apakah seseorang mesti harus ada pada salah satu
kelompok di antara 4 kelompok tersebut. Dalam kehidupan nyata ternyata bisa saja
seseorang berada sekaligus pada lebih dari satu kelompok. Kita bisa mengambil contoh
seorang, dokter. Bisa saja ia adalah dokter pemerintah (Pegawai/ “E”). Namun pada waktu
bebasnya ia melakukan praktek dokter di rumah (Pekerja mandiri/”S” ). Bahkan ada juga
dokter yang memiliki rumah sakit sendiri. Untuk mengoperasionalkan rumah sakit tentu
saja ia tidak bisa bekerja sendiri. Ia akan menggaji dokter lain, perawat, dan beberapa
tenaga kerja lain agar rumah sakit tersebut bisa berjalan dengan baik. Dengan memiliki
rumah sakit sendiri yang mempekerjakan beberapa karyawan, maka ia bisa digolongkan
sebagai usahawan ( “B”). Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dokter seperti itu
berarti masuk dalam tiga kuadran sekaligus. Sebagai pegawai (“E”), pekerja mandiri (“S”)
dan sebagai usahawan (“B”). Coba renungkan akan berada di kuadran manakah Anda
besok saat menjadi orang dewasa. Apakah anda akan menjadi Karyawan atau Pegawai
(“E”), Pekerja mandiri (Self Employer (“S”), pengusaha (“B”), ataukah sebagai Investor
(“I”)
Pada kesempatan kali ini anda akan diajak mencermati kuadran kiri yang terdiri
dari karyawan (“E”) dan Pekerja mandiri(“S”). Apa saja yang dapat dimasukkan dalam
kelompok “E” dan yang lebih penting bagaimana caranya anda dapat memasukinya?
Demikian juga pada kelompok “S”, pekerja apa saja yang dapat digolongkan sebagai
pekerja mandiri, serta bagaimana anda dapat memasukinya?
Pekerjaan yang masuk dalam dua kelompok tersebut, yaitu “E” dan “S” ternyata
sangat bervariasi. Ada pekerjaan yang tidak menuntut keahlian khusus, sehingga siapapun
asal mau melakukan pekerjaan itu dan menekuninya ia bisa mendapatkan rejeki untuk
hidupnya. Untuk menjadi karyawan cleaning service seseorang tidak membutuhkan syarat
keahlian khusus tertentu. Artinya ia tidak harus lulus sekolah tertentu agar bisa masuk
dalam bekerja menjadi pekerja cleaning service. Seorang tamatan SMP, SMA, SMK, atau
bahkan hanya tamat SD sekalipun bisa saja diterima dalam pekerjaan ini, asal ia sedikit
mau mempelajari tugas – tugasnya. Daftar pekerjaan di bawah ini bisa menggambarkan
beberapa pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus. Artinya siapapun dengan
latar belakang apapun bisa masuk dalam pekerjaan itu. Ketrampilan dalam mengerjakan
tugas akan diperoleh melalui pengalaman. Daftar pekerjaan yang tidak menuntut keahlian
khusus :
Tukang tambal ban, Bakul bakso keliling, Loper koran, Pembuat bata, Tukang
becak, Kuli bangunan, Mendirikan warung di rumah
Kedua, ada pekerjaan yang memerlukan keahlian tertentu, dimana keahlian ini bisa
diperoleh melalui pelatihan – pelatihan. Pelatihan atau pendidikan yang diperlukan agar ia
mendapatkan keahlian itu bisa dilaksanakan melalui pendidikan formal, bisa juga
dilakukan melalui pendidikan non formal. Pekerjaan jenis ini bisa dimasuki oleh siapa saja
dari latar belakang pendidikan apapun, asalkan ia mau belajar untuk memperoleh keahlian
itu. Sebagai contoh apabila anda ingin menjadi montir elektronika, maka anda harus
memiliki keahlian di bidang elektronika. Untuk mendapatkan keahlian di bidang
elektronika anda bisa mengikuti pendidikan pelatihan elektronika. Pada beberapa kasus
bahkan ada orang yang memiliki keahlian di bidang elektronika karena ia bertahun – tahun
bekerja menjadi pembantu montir elektronika yang mengijinkan ia membantu sambil
belajar tentang elektronika.
Di bawah ini beberapa contoh pekerjaan seperti itu. Daftar pekerjaan yang
menuntut keahlian khusus, dan keahlian itu bisa diperoleh melalui pelatihan:
Montir mobil, Perias pengantin, Pekerja salon, Fotografer, Artis,
Pelukis, Sopir
Ketiga, ada pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan keahlian itu hanya
diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah dan karenanya seseorang yang ingin
memasuki pekerjaan tersebut harus memiliki bekal ijazah pendidikan tertentu. Seseorang
yang ingin menjadi hakim, haruslah lulusan dari perguruan tinggi fakultas hukum. Orang
yang tidak memiliki ijasah sarjana hukum tidak dimungkinkan untuk menjadi hakim.
Anda yang ingin jadi perancang bangunan, baik bekerja dalam suatu perusahaan atau
bekerja mandiri haruslah memiliki pendidikan yang sesuai dari jurusan arsitektur. Daftar
pekerjaan yang menuntut keahlian khusus dan keahlian itu didapatkan melalui pendidikan
formal di sekolah :
Hakim, Perawat, Guru, Dokter, Pilot
Apakah suatu pekerjaan termasuk dalam kelompok “E” (karyawan) atau “S”
(pekerja mandiri)? Ternyata penggolongan dalam kelompok “E” atau “S” bukanlah dilihat
dari sudut pekerjaannya tapi dari sudut bagaimana ia mendapatkan rejeki dengan
pekerjaannya itu. Kembali kita ambil contoh seorang dokter. Seorang dokter bisa disebut
karyawan dan masuk golongan “E” apabila ia menjadi karyawan dalam sebuah instansi
atau rumah sakit. Dari kerja yang dilakukannya itu ia mendapat gaji, tunjangan dan
jaminan – jaminan tertentu dari instansi tempatnya bekerja. Namun ia adalah pekerja
mandiri dan masuk golongan “S” apabila ia buka praktek sendiri. Dan ia mendapatkan
rejeki berdasarkan layanan yang ia lakukan pada pasiennya. Makin banyak pasiennya
maka makin banyak pula ia memperoleh rejeki. Contoh ini dapat diperlebar pada beberapa
pekerjaan lainnya. Montir yang bekerja pada suatu bengkel bisa disebut pekerja. Tapi
montir yang memiliki bengkel sendiri digolongkan sebagai pekerja mandiri.
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/FO-001
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Perjanjian Kerja
Perjanjian Kerja adalah perjanjian antar pekerja/buruh dan pengusaha atau pemberi kerja
yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak. Perjanjian Kerja antara
pengusaha dengan pekerja/buruh dalam perusahaan dapat dibuat secara tertulis/lisan.
Setiap perjanjian kerja yang dipersyaratkan dibuat secara tertulis harus dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Upah pokok
Adalah imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis
pekerjaan yang besarnya berdasarkan kesepakatan.
a. Tunjangan tetap :
Adalah suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan
secara tetap untuk pekerja dan keluarganya, dibayarkan dalam satuan waktu yang
sama dengan pembayaran upak pokok, seperti : tunjangan istri, tunjangan anak,
tunjangan kehamilan dan lain-lain.
1) Fasilitas :
Adalah kenikmatan dalam bentuk nyata yang diberikan perusahaan karena hal-hal
yang bersifat khusus atau untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, seperti :
Fasilitas kendaran atau antar jemput, pemberian makan secara cuma-cuma, sarana
ibadah, penitipan bayi, koperasi, kantin, dan lain-lainnya.
2) Bonus :
Adalah bukan bagian dari upah, melainkan pembayaran yang diterima pekerja
dari hasil keuntungan perusahaan atau karena pekerja menghasilkan hasil kerja
lebih besar dari target produksi yang normal atau karena peningkatan
produktivitas. Besarnya bonus diatur berdasarkan kesepakatan.
Pemutusan Hubungan Kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan
pengusaha.
Prinsp Dasar tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/buruh dan pemerintah dengan segala upaya
harus mengupayakan agar jangan sampai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja.
2) Jika segala upaya telah dilakukan, tetapi pemutusan hubungan kerja tidak dapat
dihindari, maka maksud PHK wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja
buruh atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan tidak
menjadi anggota serikat pekerja/buruh.
3) Dalam hal perundingan tidak menghasilkan persetujuan, maka pengusaha hanya dapat
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh penetapan dari
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
4) Permohonan penetapan PHK yang diajukan oleh pengusaha secara tertulis kepada
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial disertai dengan alasan-alasan
yang jelas yang menjadi dasar tentang pemutusan hubungan kerja tersebut.
5) Permohonan penetapan pemutusan kerja dapat diterima oleh lembaga penyelesaian
perselisihan industrial apabila pengusaha telah berupaya sedemikian rupa untuk
menghindari PHK tersebut telah diadakan perundingan secara maksimal antara
pengusaha dan serikat pekerja/buruh atau pekerja/buruh.
Prosedur Penyelesaian PHK
a) Penyelesaian melalui Bipartit yaitu Penyelesaian antara pengusaha dengan serikat
pekerja/buruh atau dengan pekerja/buruh jika pekerja tidak menjadi anggota serikat
pekerja.
b) Penyelesaian melalui perantaraan Pegawai Perantara.
c) Penyelesaian P4 Daerah.
d) Penyelesaian P4 Pusat.
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
No Ciri-Ciri Watak
Keuntungan
1. Profit (Keuntungan)
a. Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan yang lebih baik
dengan waktu yang relatif lebih singkat.
b. Penghasilan tidak ditentukan orang lain.
c. Kontrol Finansial ( Bebas dalam mengelola keuangan dan merasa sebagai kekayaan
sendiri)
2. Independence (Bebas, Merdeka, Mandiri)
a. Tidak bekerja dibawah perintah orang lain.
b. Kesempatan untuk mengontrol jalan hidup sendiri dengan imbalan kepemilikan yang
diperoleh dari kemerdekaan untuk mengambil keputusan dan resiko.
c. Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi diri secara penuh dan aktualita
diri untuk mencapai cita-cita.
d. Otonomi (Pengelolaan yang bebas & tidak Terikat - “Boss”)
3. Satisfying Way of Life (Kepuasan Hidup)
a. Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat dengan lapangan
kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan
b. Kepuasan dalam merealisasikan ide kreatif dan dapat menyumbangkan sesuatu
kepada orang lain. (hidup bermanfaat untuk orang lain)
Risiko
a. Tidak ada kepastian pendapatan.
b. Resiko kehilangan modal/asset/investasi.
c. Meningngalkan zona kemapanan Pengorbanan Personal (Pada awal bekerja keras,
sedikit waktu untuk kepentingan keluarga dan rekreasi).
d. Beban Tanggung Jawab (Mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan,
personil, dan lain-lainl).
e. Margin keuntungan kecil pada waktu masa pertumbuhan.
f. Kemungkinan menghadapi proses kegagalan.
1. Kecakapan Kewirausahaan
Setiap orang layak membekali diri dengan sejumla ketrampilan dan kecakapan
berwirausaha, antara lain :
1) Kreativitas
Kreativitas adalah ciri utama seorang wirausahawan. Kreativitas adalah cermat
mencari peluang.
2) Keberanian Mengambil Resiko
Jiwa wirausaha (enterprehership) dibentuk dengan latihan mengambil keputusan
berikut kesiapan menerima resiko-resiko apapun yang mungkin terjadi.
3) Ketekunan dan Keuletan
Dalam kegiatan apapun, kecerdasan otak saja bukan jaminan, tetapi ketekunan dan
keuletan adalah prasyaratnya.
4) Percaya Diri
Mental “gengsi-gengsian” adalah musuh nomor satu dalam meraih keberhasilan.
Selanjutnya adalah sifat minder, ragu-ragu, dan takut melangkah.
5) Motivasi Kemandirian
Wirausahawan mengikis habis jiwa manja dan ketergantungan. Siapapun yang
mau maju terus, harus punya dorongan untuk mandiri, konsisten dan berkeyakinan
kuat pada misinya
2. Keterampilan Teknik Kewirausahaan
Diperoleh melalui latihan-latihan intensif dalam hal :
1) Keterampilan Teknik Berusaha
Kegiatan teknik-teknik usaha meliputi teknik produksi, mengontrol mutu/kualitas,
produksi barang/jasa, pengemasan dan mengelola mekanisme usahanya.
2) Keterampilan Mencari Informasi.
Informasi merupakan sesuatu yang penting diketahui dan sekaligus diantisipasi
oleh seorang usahawan.
3) Keterampilan Berkomunikasi.
Terampil berkomunikasi bagi wirausahawan sangat diperlukan. Ini sangat berguna
ketika melakukan pemasyarakatan produknya, sekaligus negosiasi.
4) Keterampilan dalam Pemecahan Masalah.
Setiap usahawan tentu akan berhadapan kepada berbagai masalah. Masalah ini
dapat terjadi di intern perusahaannya, atau permasalahan yang berhubungan
dengan komunitas sekitarnya.
5) Keterampilan ilmu perencanaan.
Perkiraan masa depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan.
6) Keterampilan dalam pengelolaan usaha.
Usahawan adalah pengelola usaha. Di dalamnya terdapat proses kerja yang
berkaitan dengan orang banyak (karyawan).
7) Keterampilan menganalisis pasar.
Pasar menjadi faktor utama dalam melakukan bisnis.
8) Keterampilan mengantisipasi peluang.
Wirausaha muda dituntut terampil dalam menangkap peluang yang ada di
depannya. Tajamannya menganalisis peluang.
FORMULIR Kode Dok. WK1/PRP/FO-001
Status Revisi 01
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Halaman 1 dari 2
BIMBINGAN DAN KONSELING
Tanggal Terbit 3 Januari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian.
Apresiasi
Memang terdengar sangat klise, namun faktanya menghargai dan menghormati dalam
kehidupan bermasyarakat sangat diharuskan. Apalagi dengan banyaknya perbedaan, Anda
perlu menerima setiap perbedaan tersebut dengan tangan terbuka.
Tidak menghakimi
Menjustifikasi seseorang atau sebuah kelompok masyarakat karena dianggap berbeda
dengan cara pandang Anda, merupakan hal yang sangat tidak dianjurkan.
Bahasa
Bahasa verbal maupun non-verbal juga perlu dikuasai saat bersosialisasi dengan
masyarakat. Baik menggunakan bahasa ibu, bahasa nasional, dan bahasa internasional,
Anda perlu mempelajarinya. Penggunaan bahasa yang baik dan santun salah kunci sukses
di kehidupan sosial.