“SANG SASTAKA”
Disusun Oleh :
A. TEMA
B. GERAK
Materi gerak dalam karya tari ini berdasar dari gerak imajinatif dengan
melalui tahap eksplorasi yang sesuai dengan tema. Kesan gerak yang diberikan lambat
dan cepat, gerak-gerak tegas dan ada beberapa gerak-gerak olah tubuh, merupakan
beberapa kesan yang ingin ditonjolkan. Gerak-gerak berjalan sririk cepat, gerak
dengan unsur mendhak, staccato, gerak level rendah merupakan unsur utama
pengembangan gerak kelima penari. Penekanan gerak yang sama pada kelompok ,
gerak abstrak, cannon namun tetap mengetengahkan keserasian gerak dan interaksi
antar penari. Sumber bentuk-bentuk gerak seperti tangan dan kaki menyerap dari
pengembangan gerak Tari Remo dengan mengedepankan ciri khas tari gaya
jawatimuran.
C. MUSIK
Materi musik dalam tari ini menggunakan konsep musik instrumental disertai
vokal yang digunakan sebagai pengiring tari dan sebagai penegasan gerak. Sumber
bunyi musik berasal dari gamelan dengan laras pelog. Laras pelog dipilih untuk
mendekatkan atau menguatkan suasana suka cita siswa dalam menjalani pendidikan di
lingkungan sekolah. Penggunaan laras pelog dipilih berdasarkan ciri khas gending
etnis mataraman dan sentuhan jawa timuran.
KONSEP KARYA TARI
A. ALUR CERITA
Sekolah adalah tempat siswa untuk menggali ilmu demi cita-cita yang ingin
dicapai. Dengan semangat yang membara, hati yang bersih, dan penuh tanggung
jawab mereka tetap bersikeras untuk meraih tujuannya walaupun dengan keaadan
seperti saat ini. Namun seiring berjalannya waktu semangat pun mulai luntur akibat
banyaknya godaan yang timbul dari dalam diri ataupun dari luar diri mereka, akhirnya
mereka pun terkecoh dan tergiur untuk menuruti kemalasan dan melupakan tujuan
utama hingga akhirnya terjerumuslah mereka pada jurang kegelapan, seperti buta
ilmu, buta tujuan, dan buta budaya. Akan tetapi semua itu membuat mereka sadar
bahwa kegelapan akan menjadikan kehidupan selanjutnya menjadi suram, merekapun
bersikeras untuk membangkitkan semangat kembali dengan belajar lebih giat,
memaknai hidup, dan belajar menghargai budaya. Perubahan mereka pun
membuahkan hasil bahwa dari kesalahan mereka mampu belajar menjadi lebih baik
lagi dan mampu menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah sang juara dalam
ilmu, menggapai cita dan mampu menuangkan semuanya dalam bentuk sebuah karya
seni, yaitu bentuk kearifan budaya yang ada di dunia..
Dalam Garapan tarian ini penata tari kebanyakan gerak berorientasi pada dasar
pijakan tari jawa timuran. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa Gerakan yang
digunakan. Gerakan tari ini tidak semata-mata hanya gerak gaya jawa timuran saja,
namun ada beberapa pengembangan gerak yang kreatif dan terfokus oleh model atau
bentuk gerak tari Beskalan dengan etnis metaraman. Dikembangkan dan dikelola
sesuai dengan tema Garapan yang diangkat. Selain itu tarian ini juga tidak lepas dari
bentuk lingkup wilayah kebudayaan Mataraman.
Selain itu terdapat kombinasi gerak seperti olah tubuh, staccato, canon, gerak
level, dan abstrak. Dimana kombinasi gerak tersebut merupakan bentuk perwakilan
gerak untuk menyampaikan pemunculan berbagai pengembangan ragam gerak di
Jawa Timur pada karya tari ini.
C. TATA BUSANA
Sesuai dengan tema semangat menggapai asa yang diwujudkan dalam bentuk
perjuangan siswa meniti jalan menggapai asa mereka, penata tari menafsirkan bentuk
jubah hitam dan bola kepala bergambar virus sebagai bentuk penyampaian keadaan
saat ini dikaitkan dengan segala permasalahan yang dihadapi oleh siswa. Unsur
cahaya atau penerangan lampu di dalam bola adalah gambaran pecahnya
kebimbangan dan segala keterpurukan mereka.
Perwujudan kostum menari dengan kelengkapan aksesoris rapek, kace, gelang,
khususnya emblem adalah pemaknaan penata tari sebagai kebangkitan siswa dan
wujud mereka berhasil menemukan jalan menggapai asa.
D. TATA RIAS
Konsep tata rias dalam tari ini menggunakan tipe make up cantik dengan
aplikasi yang sesuai usia remaja.Tata rambut dalam tari ini terinspirasi dari gaya
kepang rambut keseharian remaja dan diaplikasikan dengan ornament bentuk kepang
yang dikombinasikan dengan sanggul kecil yang dipakai di bagian belakang bawah
dengan aksesoris bunga. Kepang rambut dan sanggul yang terkesan simple mewakili
karakter remaja yang penuh keceriaan, lugas dan penuh semangat. Bagian-bagian
yang dikembangkan dari karakter remaja tersebut antara lain kreasi pada sanggul,
kombinasi bunga dan make upnya.
E. PROPERTY
Property yang digunakan dalam tarian adalah buku yang dikemas layaknya
wujud lembar kerja siswa di sekolah dengan kombinasi kain putih sebagai bentuk
penggarapan property layaknya kearifan budaya kita yakni barongan dengan aksen
“cakotan” pada property sehingga memudahkan penari dalam menggunakannya dan
menyampaikan pola tafsir gerak yang ada dalam tarian ini.
TIM PRODUKSI SENI PERTUNJUKAN TARI
KELAS 8J
FOTO
FOTOKEGIATAN
KEGIATAN
UKURAN
UKURAN4X6
4X6