Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TARI MANCARI

BALOBE
Diajukan untuk mengajukan tes praktek

Mata Pelajaran Seni Budaya

Disusun oleh:

XII IPA 3

Kelompok 2
Ardisia Fichsandari

Argha Yudha

Rifqi Khairullah
Silva Nurzamani

Yosa Adisti

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumedang

Tahun Pelajaran 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan
perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun
dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai
negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang
keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah
seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa,
“secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat
dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”. Berdasarkan
pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional
Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa
pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia
hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam
lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah menampilkan budaya
yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan kesenian sangat tergantung pada
masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari
membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan mengenal lebih
banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita
lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku
bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia,
dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat
yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai
tarian khasnya sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia.
Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana tari mancari balobe ditarikan?
2. Apa makna gerakan dari setiap gerakan?
3. Bagaimana pola lantai pada saat tari mancari balobe ditarikan?

1.3. Maksud dan Tujuan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi ujian praktek Seni Budaya
2. Memberikan peluang kepada siswa untuk berkarya seni dan menampilkan
hasil karyanya.
3. Membuka wawasan siswa dalam bidang seni tari.
4. Memberikan sarana bagi siswa untuk mengapresiasi karya seni tari.

1.4. Metode Penelitian


1. Metode Obervasi
Metode observasi dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Observasi
dilakukan dengan menganalisa terhadap sistem serta aspek-aspek lain yang dapat
mempengaruhi terhadap jalannya sistem baik dari sisi lingkungan maupun dari sisi
pengguna sistem itu sendiri.

2. Metode Studi Pustaka


Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode observasi yang
telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan
mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan,
referensi dapat diperoleh dari buku.
1.5. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah,
batasan/ruang lingkup masalah, maksud dan tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS


Bab ini berisi tentang nama tarian, tema tarian, sinopsis terian, jenis
tarian, fungsi tarian, bentuk penyajian, musik pengiring tari, tata busana tari,
koreografi tari, dan pola lantai tari.

BAB III PENUTUP


Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dan rancangan sistem
dalam rangka menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran-saran yang
penulis berikan untuk lebih memaksimalkan kinerja sistem baru.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1. Nama Tari


Nama tarian yang dibawakan yaitu Tari Mancari Balobe

2.2. Tema Tari


Tema tari yang dibawa yaitu pantomim atau mimitis. Pantomim atau mimitis
yaitu gerak tariannya meniru gerak orang atau menggambarkan suatu bentuk aktifitas
manusia.

2.3. Sinopsis Tari


Tarian ini menceritakan tentang kisah satu keluarga yang sangat menikmati mata
pencahariannya yaitu sebagai pemburu ikan. Sehari-hari mereka selalu berburu ikan.
Namun, waktu berburu mereka adalah malam hari dan cara berburunya pun tidak dengan
menyelam. Kegiatan itu mereka lakukan setiap harii. Ketika berburu keluarga itu sering
melakukan ritual dan tradisi, seperti memainkan tombaknya terlebih dahulu dan menari
supaya suasana tidak bosan ketika berburu. Setelah berburu mereka pun selalu berkumpul
sembari memperlihatkan raut wajah yang gembira sebagia tanda syukur kepada sang
pencipta

2.3. Jenis Tari


Jenis tarian tari tani ini yaitu tari kreasi tradisi

2.4. Fungsi Tari


Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan
melalui stimulant individu, sosial dan komunikasi. Dengan demikian, tari dalam
memenuhi kebutuhan individu dan sosial merupakan alat yang digunakan untuk
penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh
karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan
batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar, fungsi
tari antara lain:
1. Tari hiburan , yaitu tarian yang diadakan hanya untuk menghibur penonton saja.
Biasanya tarian ini dimainkan dengan alunan musik dan irama yang enak
didengar.
2. Tari upacara, yaitu tarian yang dilakukan hanya pada upacara adat maupun acara
yang bernuansa keagamaan.
3. Tari pertunjukan, yaitu tari yang disiapkan untuk suatu acara dan dipentaskan.
Tarian ini menonjolkan dari sisi koreografi artistik, konsep yang bagus dan ide
yang matang.
4. Tari pergaulan , yaitu tarian yang dimainkan untuk berinteraksi ke sesama saja.
Tarian ini biasanya digunakan untuk saling adu unjuk rasa dalam kesenian.
5. Tari kesenian, yaitu tarian yang dilaksanakan untuk tujuan pelestarian budaya.
Biasanya tarian ini bernuansa tradisional.

2.5. Bentuk Penyajian


Sajian berupa bentuk tari rampak atau berkelompok yang dilakukan oleh lima orang
dengan komposisi tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki.

2.6. Musik Pengiring Tari


Musik yang digunakan untuk mengiringi tari yaitu :
1. Instrumen tari mambri
2. Elfa- Apuse mix yamko rambe yamko
3. Ministry – Sajojo
2.7. Tata Busana Tari
Tani mancari balobe memakai pakaian adat khas papua.
2.9. Koreografi Tari
No Gerakan Deskripsi Gerak
1. Gerakan persiapan menombak Posisi tangan memegang tombak diarahkan ke
a. Kepala : menghadap ke kiri atas, posisi kaki diam
kiri
b. Tangan : ngepel dan
memegang tombak
c. Kaki : srisig
2. Gerakan membidik mangsa Posisi tangan kiri nangreu dan tangan kanna
a. Kepala : lurus ke depan memegang tombak. Posisi kaki rengkuh tetapi
b. Tangan : nangreu dan tumit renggang sambil melompat-lompat
memegang tombak kecil. Posisi badan menghadap ke arah kanan.
c. Kaki : rengkuh tumit
renggang
3. Gerakan mendekati mangsa Posisi tangan kiri nangreu dan tangan kanna
a. Kepala : lurus ke depan memegang tombak. Posisi kaki rengkuh tetapi
b. Tangan : nangreu dan tumit renggang sambil melompat-lompat
memegang tombak kecil. Posisi badan menghadap ke arah kanan.
Lalu maju 3 langkah
Kaki : rengkuh tumit renggang
4. Gerakan mengejar mangsa Posisi tangan kiri nangreu dan tangan kanna
a. Kepala : lurus ke depan memegang tombak. Posisi kaki rengkuh tetapi
tumit renggang, kaki kiri digerakkan ke depan
b. Tangan : nangreu dan lalu ke samping kanan, lalu kedepan lagi dan
memegang tombak terakhir ke kiri. Posisi badan menghadap ke
arah kanan.
Kaki : rengkuh tumit renggang
5. Gerakan peralihan Posisi tangan di samping telinga, lalu kaki
a. Kepala : - kanan diangkat kedepan kaki kiri , lalu kaki
b. Tangan : menengadah di kiri diangkat ke belakang kaki kanan.
samping telinga Dilakukan secara bergantian sambil sedikit
c. Kaki : melompat melompat.
6. Gerakan menakut nakuti mangsa Tangan mengepal sambil direntangkan
a. Kepala : lurus ke depan kesamping kanan dan kiri, kaki rengkuh tetapi
b. Tangan : ngepel tumitnya renggang sambil loncat loncat kecil.
c. Kaki : rengkuh tumit
renggang
7. Gerakan tambahan Berputar dengan penari lain sambil membawa
a. Kepala : ke bawah tombak yang digerakakan ke atas dan
b. Tangan : memegang kebawah, kaki melangkah sambil diloncatkan.
tombak
c. Kaki : melompat
8. Gerakan tambahan Tangan kiri nangreu dan tangan kanan
a. Kepala : lihat atas dan memenggang tombak sambil digerakkan
bawah keatas dan kebawah. Kaki kiri di depan dan
b. Tangan : nangreu dan kaki kanan di belakang, lalu loncat secara
ngepel bergantian.
c. Kaki : gedug
9. Gerakan seribu tangan Semua anggota membentuk pola lantai
dengan susunan berbaris ke belakang.
Pertama-tama tangan kanan gerakan ke
samping, lalu selanjutnya tangan kiri. Setelah
tangan kiri dan tangan kanan digerakan ke
samping, selanjutnya gerakan kedua tangan ke
samping bawah secara bersamaan. Kedua
tangan bergerak ke samping bawah dan
keatas.
10. Gerakan memegang tombak Tangan kanan memegang tombak samping
a. Kepala : lurus ke depan kepala, kaki srisig.
b. Tangan : memegang
tombak
c. Kaki : srisig
11. Gerakan menangkap mangsa Kedua tangan memegang tombak , kaki kiri
a. Kepala : lurus ke depan didepan dan kaki kanan dibelakang, lalu
b. Tangan : memegang lompat secara bergantian.
tombak
c. Kaki : gedug
12 Gerakan tambahan Tangan mengepal dipinggang, lalu kaki
a. Kepala : lurus kedepan rengkuh dan menggerakkan pinggul ke kanan
b. Tangan : ngepel dan ke kiri.
c. Kaki : rengkuh sambil
menggoyangkan pinggul
13. Gerakan menakut nakuti mangsa Kedua tangan dikepal lalu direntangkan. Kaki
a. Kepala : lurus ke depan rengkuh dengan tumit renggang lalu lompat ke
b. Tangan : ngepel kanan dan ke kiri berselingan dengan penari
c. Kaki : rengkuh tumit lain.
renggang
14. Gerakan melihat mangsa Tangan kiri diangkat ke atas sambil posisi kaki
a. Kepala : tengok kanan kanan diangkat, begitu pula sebaliknya.
dan kiri
b. Tangan : menunjuk ke
atas
c. Kaki : melompat
15. Gerakan mengejar mangsa Kaki melangkah 3 kali ke kanan dan 3 kali ke
a. Kepala : - kiri sambil memegang tombak.
b. Tangan : memegang
tombak
c. Kaki : melangkah
16. Gerakan mematikan mangsa Membuat lingkaran dengan penari lain lalu
a. Kepala : menunduk tangan memegang tombak sambil digerakkan
b. Tangan : ngepel ke bawah, posisi kaki rengkuh sambil sedikit
memegang tombak melompat, lalu hentakkan kaki (gedug)
c. Kaki : rengkuh tumit
renggang dan gedug
17. Gerakan berdoa Tangan berada dipinggang sambil kepala
a. Kepala : menunduk dan menunduk dengan posisi duduk, kaki kanan
lurus ke depan sebagai tumpuan, kaki kiri didepan. Lalu
b. Tangan : menengadah angkat tangan sampai kedepan kepala . ulangi
c. Kaki : duduk jengkeng terus menerus sambil proses menuju berdiri.
18. Gerakan tambahan Tangan menengadah disamping telinga sambil
A. Kepala : ke bawah dan ke loncat membuka kaki selebar bahu.
depan
B. Tangan : menegadah
disamping telinga
C. Kaki : loncat
19. Gerakan tambahan Kaki kanan melangkah ke kanan lalu kaki kiri
a.kepala : lurus ke depan melangkah ke belakang kaki kanan, setelah itu
b. tangan : - kaki kiri melangkah ke kiri lalu kaki kanan
c. kaki : melangkah dan gedug melangkah kebelakang kaki kiri. Kemudian
kaki kanan melangkah ke depan lalu kaki kiri
melangkah kekiri, kaki kiri melangkah ke
depan lalu kaki kanan melangkah ke depan
dan dihentakkan.
20. Gerakan Tangan mengepal lalu digerakkan seperti
a. Kepala : ke bawah dan ke sedang mencuci, kebawah dua kali , Kaki
atas kanan di depan dan kaki kiri sebagai tumpuan,
b. Tangan: ngepal lalu gerakkan tangan ke atas dua kali, Kaki
c. Kaki : gedug kanan sebagai tumpuan dan kaki kiri diangkat.
21. Gerakan tambahan Kedua tangan berada di samping telinga,
a. Kepala : mengangguk kemudian angkat kaki kanan bergantian
b. Tangan : mengadah dengan yang kiri.
disamping telinga
c. Kaki : loncat
22. Gerakan tambahan Tangan digerakkan silang kekanan dan ke kiri,
a. Kepala : lurus ke depan lalu gerakkan pinggul ke kanan dan kekiri
b. Tangan : ngepal mengikuti arah tangan.
c. Kaki : rengkuh tumit
renggang
23. Gerakan Tangan mengepal lalu digerakkan seperti
a. a. Kepala : ke bawah dan sedang mencuci, kebawah dua kali , Kaki
ke atas kanan di depan dan kaki kiri sebagai tumpuan,
b. Tangan: ngepal lalu gerakkan tangan ke atas satu kali, Kaki
kanan sebagai tumpuan dan kaki kiri diangkat.
Kaki : gedug
24. Gerakan tambahan Posisi badan ke kiri, lalu putarkan kedua
a. Kepala : lurus kedepan tangan sambil mengepal, dua kali kebawah
b. Tangan : ngepal dan dua kali ke atas, lalu gerakkan tangan
c. Kaki : rengkuh tumit seperti sedang memanah.
renggang
25. Gerakan tambahan Posisi badan menghadap ke kiri, kedua tangan
a. Kepala : lurus ke depan diayunkan, tangan kanan di atas dan tangan
b. Tangan : nangreu kiri di depan dada, kemudian gerakkan
c. Kaki : dibuka selebar pinggul ke atas dan ke bawah.
bahu
26. Gerakan tambahan Tangan digerakkan silang kekanan dan ke kiri,
a. Kepala : lurus kedepan lalu angkat kaki kanan dan kiri ke belakang
b. Tangan : ngepel dan secara bergantian. Kemudian tangan kiri
nangreu nangreu sambil memutar badan . begitupula
c. Kaki : loncat sebaliknya.
27. Gerakan tambahan Tangan diayunkan ke kanan dan kekiri, seraya
a. Kepala : lurus kedepan kaki dilangkahkan ke kanan 3 kali dan kekiri
b. Tangan : terbuka 3 kali. Kemudian tangan kiri nangreu sambil
kebawah dan nangreu memutar badan . begitupula sebaliknya.
c. Kaki : enjeran

28. Gerakan pulang berburu Berputar dengan penari lain sambil membawa
tombak.
29. Gerakan tambahan Ayunkan badan kekanan dan kekiri
berselingan dengan penari lain.

2.10. Pola Lantai


SILVA ARGHA YOSA RIFQI ARDISIA

JURI

PENONTON

Pola lantai gerakan 1


SILVA ARGHA YOSA RIFQI ARDISIA

Pola Gerakan 2 dan 3

ARGHA RIFQI

SILVA YOSA ARDISIA

Pola lantai gerakan 4-8

ARGHA RIFQI

ARDISIA YOSA SILVA

Pola lantai gerakan 9


ARGHA

RIFQI

YOSA

SILVA

ARDISIA

Pola lantai gerakan 10 – 15

RIFQI ARGHA

ARDISIA

SILVA YOSA

Pola lantai gerakan 16

RIFQI ARGHA

SILVA YOSA

ARDISIA
Pola lantai gerakan 17

SILVA RIFQI ARDISIA ARGHA YOSA

Pola lantai gerakan 18 dan 19

RIFQI ARGHA

SILVA ARDISIA YOSA

Pola lantai gerakan 20

RIFQI ARGHA

SILVA ARDISIA YOSA

RIFQI ARGHA

SILVA ARDISIA YOSA


pola lantai gerakan 21 dan 22

RIFQI SILVA

ARGHA

YOSA ARDISIA

Pola lantai gerakan 23

SILVA RIFQI

ARGHA

ARDISIA YOSA

ARGHA SILVA

RIFQI

ARDISIA YOSA
Pola lantai gerakan 24-27

ARGHA SILVA

RIFQI

ARDISIA YOSA

RIFQI ARGHA
Pola lantai gerakan 28

ARDISIA
SILVA

YOSA

SILVA
Pola lantai gerakan 29

YOSA

ARDISIA

RIFQI

ARGHA
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan

Berdasarkan atas karya tari yang kami kreasikan ini dapat kami ambil
kesimpulan bahwa tari daerah merupakan asset yang perlu dilestarikan.
Mengkreasikan tari daerah bukanlah hal yang membosankan. Namun jika
ditekuni akan membuat kebanggaan tersendiri, tari daerah mempunyai
kekhasan yakni adiluhung, sehingga karya tari ini dapat memberikan banyak
pelajaran bagi yang membawakan. Baik dari segi spiritual maupun emosional.

3.2. Saran
Demi kemajuan seni di indonesia salah satunya kreasi seni tari
daerah,kita sebagai generasi muda sudah menjadi kewajiban untuk terus
mempelajari dan menekuninya agar karya seni ini tidak habis ditelan waktu.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan segala hal termasuk kesenian dan
adat istiadat, begitu disayangkan bila kita sebagai masyarakat jika tidak ikut
andil dalam kelangsungan pelestarian dan ikut peran dalam memberikan inovasi
inovvasi dalam seni termasuk seni tari.
Format Penilaian

No Nama Wiraga Wirama Wirasa Skor


1. Ardisia Fichsandari
2. Argha Yudha
3. Rifqi Khairullah
4. Silva Nurzamani
5. Yosa Adisti

Penilaian kelompok

Penilaian Kreativitas gerak harmonisasi penampilan


Skor

Anda mungkin juga menyukai