Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3

Anggota :

1.Aldi Febriansyah (A2.1900015)


2.Devia Tiara Putri (A2.1900047)
3.Faizal Rachman (A2.1900061)
4.Moh. Albi Shihabuddin (A2.1900107)
5. Rangga Meinandi (A2.1900141)
REALITAS KETENAGAKERJAAN
DALAM PERSPEKTIF PANCASILA
KETENAGAKER
JAAN
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003,Ketenagakerjaan
ialah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
sebelum ,sesudah, dan selama bekerja.

Menurut Dr. A. Hamzah, SH menyatakan


bahwa tenaga kerja ialah meliputi tenaga
kerja yag bekerja di dalam maupun di luar
hubungan kerja dengan alat produksi
utamanya dalam proser produksi tenaga kerja
itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran
Dasar perundang-undangan terkait
Hukum ketenagakerjaan diatur di dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Tujuan dibentuknya hukum ini
yaitu untuk :
1. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.
2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah.
3. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan.
4. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya

Dasar Perundang-undangan tentang ketenagakerjaan lainnya


• Undang-Undang No. 2 Tahun 2004     tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.
• Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
• Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial.
• Undang-Undang No. 39 Tahun 2004 tentang     Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.
Dan masih banyak lagi
Ruang Lingkup
Ketenagakerjaan
Ruang lingkup ketenagakerjaan Menurut UU NO. 13 Tahun 2003 meliputi:
(1) Pra Kerja
(2) Masa dalam hubungan kerja
(3) Masa purna kerja (post-employment).

Ruang lingkup ketenagakerjaan juga meliputi :


• Penyelenggaraan ketenagakerjaan;
• Pembinaan dan pemantauan;
• Penyidikan;
• Sanksi Administratif; dan
• Ketentuan pidana
 
Contoh Aktivitas/Kegiatan
Ada beberapa upaya yang dilakukan pemerintah mengenai ketenagakerjaan, seperti upaya mitigasi
dampak pandemi Covid-19 di bidang ketenagakerjaan, diantaranya :

(1) Kemnaker melakukan pelatihan berbasis kompetensi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah
Kemnaker. Pelatihan ini dilakukan dengan model blended training maupun full secara luring
(luar jaringan) dengan protokol kesehatan
(2) Adanya program perluasan kesempatan kerja melalui penciptaan wirausahan baru, inkubasi
bisnis, dan padat karya yang dimiliki Kemnaker
(3) Kemnaker memprakarsai terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2020 terkait
keringan pembayaran iuran Jamsostek selama pandemic Covid-19
(4) Penyaluran bantuan pemerintah berupa subsidi gaji/upah bagi pekerja yang terdaftar di BPJS
Ketenagakerjaan dan memiliki gaji dibawah Rp 5 juta
(5) Pembuatan layanan informasi pasar kerja “karirhub” yang terintegrasi dalam satu ekosistem
sistem informasi ketenagakerjaan (Sisnaker).
Permasalahan yang Sering
Timbul
Ada banyak permasalahan yang sering muncul mengenai ketenagakerjaan,
diantaranya :
• Perlindungan hak asasi tenaga kerja wanita
• Kesempatan kerja yang berkurang setiap tahunnya ditambah dengan persaingan
yang semakin ketat.
• Banyaknya pengangguran
• Kualitas tenaga kerja yang rendah
Solusi permasalahan dengan pendekatan
Pancasila
-Contoh 1 : kasus perlindungan hak asasi wanita,
-solusinya adalah harus adanya penegakan hukum terhadap pekerja wanita agar asas
kesamaan dan kesetaraan dapat sepenuhnya terlaksanakan (Pasal 2 UUD 1945 yang
menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum” dan
sila ke lima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

-Contoh 2 : kesempatan kerja yang semakin berkurang


-seharusnya sudah teratasi dengan program Keluarga Berencana (KB) yang sudah
dijalankan pemerintah.
• Solusi permasalahan mengenai kualitas tenaga kerja yang rendah
Kemnaker telah mengadakan pelatihan berbasis kompetensi yang gratis dengan balai pelatihan kerja
(BLK)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai