Anda di halaman 1dari 1

Sang Kesatria Api dan Putri Air Oleh : Ibnu zaini HAD

Di tengah hamparan dunia fantasi, terdapat dua kerajaan yang hidup berdampingan dengan
keunikan dan keanggunan masing-masing. Jarad, seorang kesatria gagah dari Kerajaan Api yang
dikenal dengan keberaniannya, merupakan pilar kebanggaan bagi rakyatnya. Bersama dengan
senjatanya yang berkilau dan hati yang tulus, Jarad menjadi simbol kegagahan dan keadilan.

Suatu hari, angin membawa kabar bahwa Kerajaan Air, yang dipimpin oleh seorang Raja bijaksana,
akan mengadakan pesta perjamuan untuk merayakan perdamaian yang telah terjalin antara kedua
kerajaan. Jarad melihat peluang ini sebagai saat yang tepat untuk menjalin persahabatan dan
mungkin, cinta, dengan Putri Air yang sangat cantik dan terkenal akan kebaikan hatinya.

Ketika Jarad tiba di Kerajaan Air, dia tak dapat mengabaikan keindahan istana dan tarian-tarian yang
menawan. Namun, semua itu pales jika dibandingkan dengan kecantikan Putri Air yang bernama
Nemesis. Dari pandangan pertama, Jarad merasa hatinya terikat dengan penuh keajaiban.

Pesta berlangsung dengan gemerlapnya, dan Jarad dan Nemesis semakin dekat. Mereka
menemukan kesamaan dan perbedaan di antara mereka, dan cinta tumbuh di antara bunga-bunga
kebahagiaan yang bermekaran di taman hati mereka.

Namun, takdir memiliki rencana lain. Suatu hari, terjadi pertikaian besar antara Kerajaan Api dan
Kerajaan Air. Jarad bersama pasukan api berjuang dengan keberanian untuk melindungi kedamaian
yang mereka nikmati. Namun, keberuntungan tidak berpihak pada mereka. Dalam kekacauan
perang, Nemesis, yang berusaha menyelamatkan seorang anak kecil, terkena anak panah dari
pemanah kerajaan api dan jatuh tak bernyawa di depan mata Jarad.

Keputusasaan memenuhi hati sang kesatria. Wajahnya yang gagah kini terluka oleh kesedihan yang
tak terucapkan. Jarad meraih tubuh Nemesis yang dingin, mata mereka bertemu untuk terakhir
kalinya. Dalam hening, Nemesis menggenggam tangan Jarad sebelum menghembuskan nafas
terakhirnya.

Jarad merasakan dunianya runtuh di sekelilingnya. Setiap denyut jantungnya terasa sebagai saksi
bisu dari kepergian cinta sejatinya. Sambil meratapi kehilangan, Jarad hanya bisa menatap benci
pembunuh Nemesis karena sang pemanah itu adalah pemanah andalan Raja dari kerajaan api.

Setelah perang reda, Kerajaan Api merayakan kemenangan, tetapi Jarad merasa hampa. Ia menarik
diri dari kehidupan istana dan memilih hidup dalam kesendirian, mengenang cinta yang hilang di
medan perang.

Jarad menjadi seperti bayangan sendiri, berkeliaran di antara reruntuhan masa lalu. Setiap senja, ia
duduk di bawah pohon tua yang menyaksikan cinta mereka berkembang, dan setiap bintang di langit
malam menyiratkan kenangan indah yang pernah ada.

Hingga akhir hayatnya, Jarad membawa beban kehilangan yang tak terlupakan, mengenang putri air
yang pernah dicintainya dengan sepenuh hati. Seiring waktu berlalu, Kerajaan Api dan Kerajaan Air
pulih dari luka-luka perang, tapi bagi Jarad, perdamaian tak pernah menyentuh hatinya yang hancur.

TAMAT.......

Anda mungkin juga menyukai