Makalah Kesling Biomarker Pestisida
Makalah Kesling Biomarker Pestisida
(PESTISIDA)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena segala
nikmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Tak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan,
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa
menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah ini
mengharapkan kritik dan saran yang benar-benar membangun dari para pembaca untuk
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pestisida..............................................................................3
B. Formulasi Pestisida...............................................................................4
C. Toksisitas Pestisida...............................................................................5
D. Dampak Senyawa Kimia Pestisida.......................................................6
A. Kesimpulan...........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia. Dalam sejarah peradaban manusia, pestisida telah cukup lama digunakan
manusia dari gangguan secara langsung oleh jasad tertentu maupun tidak langsung
pestisida. Bertanam sayuran tanpa pestisida dianggap tidak aman, dan sering kali
Semua bahan kimia pestisida secara umum menghambat proses metabolisme penting
suatu organisme, oleh karena itu pestisida dianggap sebagai senyawa yang bersifat toksik.
Pestisida yang digunakan pada lahan pertanian, sebagian atau bahkan seluruhnya akan masuk
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pestisida
Pestisida merupakan senyawa larut lemak yang dapat menembus kulit dan mencapai
sirkulasi serta dideposisi di jaringan tubuh, terutama jaringan lemak. Penelitian menunjukkan
bahwa polutan organik persisten seperti pestisida berhubungan dengan timbulnya penyakit
mendefinisikan bahwa pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik
hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan.
termasuk pupuk.
5. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak.
3
8. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman,
baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida telah secara luas digunakan untuk
Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk memberantas nyamuk, kecoa dan
berbagai serangga penganggu lainnya. Dilain pihak pestisida ini secara nyata
B. Formulasi Pestisida
Bahan terpenting yang bekerja aktif dalam pestisida terhadap hama sasaran
dinamakan bahan aktif (Active ingridient atau bahan tehnis). Dalam pembuatan
pestisida di pabrik (manufacturing plant), bahan aktif tersebut tidak dibuat secara
murni, tetapi dicampur sedikit dengan bahan-bahan pembawa lainnya. Bahan aktif
dengan kadar bahan aktif yang tinggi tersebut tidak dapatdigunakan sebelum
diubah bentuk dan sifat fisiknya dan dicampur dengan bahan lainnya (Kemenkes,
2012). Pencampuran ini dilakukan agar bahan aktif tersebut mudah disimpan,
diangkut dan dapat digunakan dengan aman, efektif dan ekonomis. Produk jadi
yang merupakan campuran fisik antara bahan aktif dan bahan tambahan yang
tertentu harus dipergunakan, berapa dosis atau takaran yang harus dipakai, berapa
frekuensi dan interfal penggunaan, serta terhadap sasaran apa pestisida dengan
4
formulasi tersebut dapat digunakan dengan efektif. Untuk keamanan distribusi dan
sebagai berikut :
1. Fomulasi cair.
5. Aerosol.
7. Padat
C. Toksisitas Pestisida
istilah kualitatif, terjadi atau tidak terjadinya kerusakan tergantung pada jumlah unsur kimia
yang terabsorpsi. Sedangkan istilah bahaya (hazard) adalah kemungkinan kejadian kerusakan
pada suatu situasi atau tempat tertentu; kondisi penggunaan dan kondisi paparan menjadi
pertimbangan utama. Untuk menentukan bahaya, perlu diketahui dengan baik sifat bawaan
Manusia dapat dengan aman menggunakan unsur berpotensi toksik jika mentaati
aturan yang dibuat guna meminimalkan absopsi unsur tersebut. Risiko didefinisikan sebagai
frekwensi kejadian yang diprediksi dari suatu efek yang tidak diinginkan akibat paparan
5
D. Dampak Senyawa Kimia Pestisida
berdampak pada pencemaran lingkungan baik itu air, udara maupun tanah.
akan tetapi mampu bertahan lama dalam lingkungan. Racun ini bersifat
mengganggu susunan syaraf dan larut dalam lemak Hal ini dapat membahayakan
kesehatan manusia dan lingkungan karena bahan kimia ini dapat menyebabkan
kanker, alergi dan merusak susunan saraf (baik sentral ataupun peripheral serta
sistem reproduksi dan sistem kekebalan yang terjadi pada mahluk hidup, termasuk
janin.
a. Terurai sangat lambat dalam tanah, udara, air dan mahluk hidup serta
Pestisida dapat masuk ke dalam tubuh manusia secara langsung dan tidak langsung.
Proses masuknya pestisida secara langsung yaitu secara oral melalui mulut dan sistem
pencernaan, secara dermal melalui kulit, melalui pernafasan (hidung dan sistem pernafasan)
6
dan melalui mata. Sedangkan masuknya pestisida ke dalam tubuh manusia secara tidak
langsung yaitu masuk melalui makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia.
pengetahuan manusia tentang pestisida serta anggapan bahwa pestisida hanya akan
mematikan hama tanaman, tidak manusia. Selain itu kondisi kesehatan yang tidak baik pada
saat mengaplikasikan pestisida juga dapat menjadi penyebab keracunan. Kondisi kesehatan
yang kurang baik berdampak pada penurunan konsentrasi dan hal ini sangat berbahaya ketika
harus bersinggungan dengan bahan-bahan beracun. Yang sering terjadi adalah keracunan
pestisida akibat kecerobahan dalam aplikasi pestisida, merasa tidak pernah terjadi apa-apa
asetilkholin, impuls syaraf mengalir terus (konstan) menyebabkan suatu twiching yang cepat
dari otot-otot dan akhirnya mengarah kepada kelumpuhan. Pada saat otot-otot pada sistem
pernafasan tidak berfungsi terjadilah kematian, dapat juga menyebabkan seperti mual,
bronkokonstriksi, sialorrhoea, hipertensi, dan tremor yang mempengaruhi sistem saraf pusat.
Dampak negatif dari pestisida dapat terjadi secara akut maupun kronik akibat
kontaminasi melalui tiga jalur, yaitu kulit (epidermis), pernafasan (inhalation), dan saluran
pencernaan (ingestion)4. Profesi yang erat kaitannya dengan penggunaan pestisida adalah
petani tanaman hortikultura.Tenaga kerja petani tanaman hortikultura adalah salah satu
populasi yang berisiko untuk mengalami keracunan pestisida dengan dampak negatif jangka
panjang.
7
Efek negatif dari pajanan pestisida pada cukup besar karena dapat menimbulkan
berbagai gangguan. Hal ini berkaitan dengan keterlibatan mereka dalam kegiatan dibidang
rumput dari tanaman, mencari hama, menyiram tanaman dan memanen. Pestisida yang
maksimal. Namun penggunaan pestisida secara berlebihan dan tidak terkendali seringkali
cholinesterase pada petani dapat dilakukan untuk mengetahui keracunan atau paparan
pestisida dalam tubuh. Ada dua biomarker yang biasanya digunakan untuk menentukan
tingkat depresi cholinesterase seseorang. Aktivitas AChE dari eritrosit darah lengkap dapat
diukur sebagai proksi untuk AChE kolinergik yang ditemukan dalam sistem saraf, dan
butyrylcholinesterase (BChE) yang diukur dalam plasma. Baik penghambatan AChE dan
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari penggunaanya untuk
mengendalikan hama dan jasad renik pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja memberi
dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian, tapi juga memberi dampak
negatif terhadap lingkungan disekitarnya. Pengarahan dan penggunaan yang lebih tepat
kepada para penggunaan dalam hal pemberian dosis, waktu aplikasi, cara kerja yang aman,
akan mengurangi ketidak efisienan penggunaan pestisida pada lingkungan dan mengurangi
Efek negatif dari pajanan pestisida cukup besar karena dapat menimbulkan berbagai
gangguan. Hal ini berkaitan dengan keterlibatan mereka dalam kegiatan dibidang pertanian,
pestisida, mencuci peralatan/pakaian yang dipakai saat menyemprot, membuang rumput dari
tanaman, mencari hama, menyiram tanaman dan memanen. Pestisida yang digunakan
diharapkan dapat membantu petani dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal. Namun
penggunaan pestisida secara berlebihan dan tidak terkendali seringkali memberikan risiko
9
DAFTAR PUSTAKA
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/
85b4ff189dadfdaa360ee6200603c0ad.pdf
https://dpkp.jogjaprov.go.id/baca/WASPADAI+RESIDU+PESTISIDA+PADA+PANGAN/
020222/
b87a0ff8ec068c058f44dfce11934de2f0d619e019f304e30cd3afd648482adb479
Berg ZK, Rodriguez B, Davis J, Katz AR, Cooney RV, Masaki K. 2019. Association
The Kuakini Honolulu Heart Program. Journal of the American Heart Association,
doi:10.1161/JAHA.119.012569.