Stupa 4 - A1 - Gallery Patung - Ubud - Ni Made Getas Harum Prabaswari

YAYASAN KESEJAHTRAAN KORPRI PROVINSI BALI DOSEN PENGAMPU
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN Dr. I Nyoman Nuri Arthana, S.T., M.T.
U N I V E R S I T A S W A R M A D E W A Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars
Bermutu, Unggul, Berwawasan Ekowisata dan Berdaya Saing Global Tahun 2034
Nyoman Ratih Prabandari, S.T., M.Ars.
IDENTITAS MAHASISWA :
NI MADE GETAS HARUM PRABASWARI
A1 / 202162121028
DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars
YAYASAN KESEJAHTRAAN KORPRI PROVINSI BALI
DOSEN PENGAMPU
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
Dr. I Nyoman Nuri Arthana, S.T., M.T.
PETA KONSEP
BAB 1
PENDA HULUA N
BAB 2
1st Qu
PENDEK ATAN,
art er
KONSE P DASAR DAN TEMA RANCA NGAN
BAB 3
PROGR AM PERENC ANAAN DAN PERAN CANGA N
BAB 4
KONSE P PERENC ANAAN DAN PERAN CANGA N
BAB 5
PENGEM BANGA N DESAIN
BAB 1
PENDAHULUAN
-RINGKASAN PROYEK YANG DIUSULKAN-
DOSEN PENGAMPU
Bermutu, Unggul, Berwawasan Ekowisata dan Berdaya Saing Global Tahun 2034 Nyoman Ratih Prabandari, S.T., M.Ars.
KELURAHAN UBUD
INPUT PROSES OUTPUT

ISU : MENJADIKAN SENI RUPA KHUSUSNYA SENI
PATUNG DI UBUD SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
ANALISIS KEBUTUHAN:
Berdasarkan analisis kebutuhan,
POTENSI Suatu fasilitas yang dapat mewadahi aktivitas produksi kerajinan patung ,
maka dihasilkan suatu fungsi
mempromosikan dan memamerkan kerajinan karya patung, dan
Terkenal sebagai kawasan Pengrajin Seni bangunan yaitu Art Gallery
Kawasan yang memiliki ciri khas pada seni ukir nya yang melestarikan serta melindungi karya patung.
membedakan dengan daerah lain.
Kawasan yang memiliki ciri khas pada seni lukisnya yaitu
lukisan gaya ubud. gaya lukisan realis seniman Bali yang FASILITAS:
ART
menjadi ciri khas lukisan tradisional Bali
Tempat untuk membuat karya seni
MASALAH Tempat untuk memamerkan dan

mempromosikan karya seni GALLERY
Wisatawan sulit mengenali produk produk kerajinan yang memiliki
ciri khas di Ubud yaitu patung dan lukisan. Tempat untuk memelihara dan merawat
Dengan potensi yang ada, pengrajin belum memiliki wadah khusus karya seni
untuk memasarkan produk kerajinan mereka
Tempat untuk menyimpan karya seni
Sebagai kerajinan khas ubud yang sudah mendunia, belum tersedianya
sebuah fasilitas yang dapat melestarikan dan melindungi karya seni
Fasilitas khusus untuk mewadahi kegiatan
Kurangnya tempat produksi membuat para pengrajin sulit
berkumpul bagi para seniman
mengembangkan usaha mereka
DOSEN PENGAMPU
DEFINISI
Art Gallery
01
Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (2003) :
Galeri adalah selasar atau tempat; dapat pula diartikan sebagai tempat yang memamerkan karya seni dua dimensional karya
seorang atau sekelompok seniman atau bisa juga didefinisikan sebagai ruangan atau gedung tempat membuat/menghasilkan karya
untuk dipamerkan
02
Menurut Djulianto Susilo seorang arkeolog:
Galeri berbeda dengan museum. Galeri adalah tempat untuk menjual benda / karya seni, sedangkan Museum tidak boleh melakukan
transaksi karena museum hanya merupakan tempat atau wadah untuk memamerkan koleksi benda-benda yang memiliki nilai sejarah dan
langka
Kesimpulan:
Galeri adalah sebuah selasar atau tempat yang didalamnya menampung aktivitas para seniman dan penikmat maupun penggemar seni.
Adapun aktivitas yang terdapat didalam galeri yaitu membuat/menghasilkan karya seni, memamerkan karya seni, menjual karya seni.
DOSEN PENGAMPU
DEFINISI FUNGSI
Fungsi sebagai tempat membuat karya seni seni

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa Galeri adalah
ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dan Fungsi galeri sebagai tempat memamerkan karya seni patung. karya seni yang
sebagainya dipamerkan bertujuan untuk dinikmati oleh para pengunjung dengan tujuan
Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (2003) menjelaskan mendapatkan keuntungan
Galeri adalah tempat yang memamerkan karya seni tiga dimensional karya Fungsi galeri sebagai tempat membangun interaksi antara seniman dengan
seorang atau sekelompok seniman, atau bisa juga didefinisikan sebagai ruangan seniman, dan antara seniman dengan penikmat atau penggemar seni
atau gedung tempat untuk memamerkan benda atau karya seni
Fungsi galeri sebagai tempat menjaga,merawat, dan melindungi hasil karya seni
patung dan lukisan
KRITERIA
FASILITAS PERSYARATAN BANGUNAN
FOKUS PRODUK GALERI SENI
GALERI SENI
1. Studio Standar Pencahayaan Buatan
Ruang bagi seniman untuk membuat karya seni Menurut Neufert (1996), ruang pameran Sudut yang diukur mulai dari titik di dinding dan 5 inci di atas lantai (yang merupakan rata-rata
2. Ruang Pameran pada galeri sebagai tempat untuk Lukisan Khas Ubud orang dewasa) harus antara 45 dan 75 derajat (ke atas) dari bidang horizontal ke posisi lampu
Untuk dinding permanen, sudut yang ideal biasanya antara 65-75 derajat.
Ruang untuk menampilkan dan memamerkan hasil memamerkan dan mendisplay karya seni Ukuran Karya: Semakin sensitif material koleksi, semakin sedikit pencahayaan yang perlu disediakan
karya seni patung haruslah terlindung dari gangguan, 10R (25,4 X 30,5 CM)
150 CM X 200 CM
pencurian, kelembaban, kering dan debu. Standar Pencahayaan Buatan
3. Stock Room Persyaratan umum tersebut antara lain: Harus memperhatikan seberapa banyak cahaya alami yang dapat mengenai objek
Ruang untuk menyimpan karya seni langsung. Terlalu banyak cahaya alami dan panjang gelombang tertentu dapat
Pencahayaan yang cukup melalui
memberikan kerusakan pada koleksi patung
4. Ruang Restorasi pencahayaan ruangannya, pencahayaan
Ruang untuk merawat karya seni ke hasil karya Seni Patung Khas Ubud Standar Penyajian Objek
Penghawaan yang baik didapat melalui Ukuran Karya:
5. Ruang Workshop/Area Terbuka
penghawaan alami maupun buatan
Dimensi Terkecil 50x50x60cm
Dimensi Terbesar 150x150x330cm
Agar karya yang dipamerkan dapat dimengerti oleh penikmat dan pengamat seni maka
Area untuk berkumpul perlu adanya label, foto atau penjelasan mengenai karya tersebut.
Kriteria ukuran ruang yang disesuaikan Pemberian jarak antara karya seni dengan penikmat seni.
6. Cafe dengan standarisasi Untuk standar di Indonesia perlu diadakan penyesuaian terhadap tinggi manusia :
Area untuk berkumpul dan beristirahat Tinggi badan manusia Indonesia diasumsikan rata - rata 160 cm, sehingga dengan lebar
dahi 10 cm tinggi titik mata manusia Indonesia rata - rata 150 cm.
DOSEN PENGAMPU
Fungsi Produksi
Sebagai tempat untuk
membuat/menghasilkan karya seni
FUNGSI
UTAMA
Fungsi Promosi Fungsi Eksibisi
Fungsi galeri sebagai tempat mempromosikan hasil Fungsi galeri sebagai tempat memamerkan
karya seni, dimana karya seni tersebut dipublikasikan karya seni, merupakan fungsi yang
secara luas kepada para pengunjung sehingga berhubungan dengan aspek apresiasi, yaitu
menimbulkan perilaku dari pengunjung untuk datang karya seni yang dipamerkan bertujuan untuk
dan membeli hasil karya seni tersebut dinikmati oleh para pengunjung
Edukasi
Sebagai sarana untuk mengedukasi baik untuk masyarakat sekitar,
untuk penikmat dan penggemar seni tentang patung khas Ubud
BAB 2
-PENDEKATAN, KONSEP DASAR, TEMA RANCANGAN-
DOSEN PENGAMPU
Dasar penentuan didalam pendekatan
A. Pengertian Galeri Seni

Galeri adalah selasar atau tempat; dapat pula diartikan sebagai tempat yang memamerkan karya seni dua dimensional karya seorang atau
sekelompok seniman atau bisa juga didefinisikan sebagai ruangan atau gedung tempat membuat/menghasilkan karya untuk dipamerkan dan bisa
diperjual belikan
Merupakan wadah yang dapat atau bisa memberikan informasi yang mengarah pada pelayanan komunikasi dua arah
Merupakan wadah yang dapat atau bisa memberikan daya tarik baik ruang dalam maupun ruang luar, sehingga wisatawan merasa enggan, nyaman,
dan suasana yang menghibur
B.Bentuk Kegiatan Yang Dilaksanakan Pada Wadah Galeri Seni

Wadah ini merupakan pusat terjadinya kegiatan harmonis antara seniman dengan seniman dan pengelola dengan seniman
Wadah ini juga merupakan pusat terjadinya kegiatan harmonis antara seniman dengan wisatawan, dan pengelola dengan wisatawan
Wadah Galeri Seni ini menampilkan hasil karya seni yang dapat memberikan perasaan bathin yang melihatnya, karena dapat memberikan
cerminan atau karakter tersendiri. Dapat memberikan gambaran pada suatu keadaan tertentu bagi yang menikmatinya
C. Hakekat Fungsi Galeri Seni

Fungsi utama wadah ini adalah kegiatan pameran, jual beli dan fungsi penunjang, fungsi lain yang bersifat mendukung.
Sehingga dalam memenuhi fungsi tersebut dituntut adanya:
Keterbukaan informasi tetapi masih dalam batas prinsip komersial
Kenyamanan, keamanan dan kebebasan melakukan kegiatan jual beli
Memberikan Kelancaran dalam melakukan informasi
Dapat memberikan perasaan yang senang dan terhibur
Efisiensi yang tinggi dalam operasional
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Memunculkan dampak terhadap budaya khususnya kesenian
salah satunya yaitu seni rupa. Menjadi wadah untuk
pengembagan seni rupa dan mewariskan serta melestarikan
seni rupa khas ubud khususnya seni patung dan seni lukis
PENGERTIAN PROJECT
Bedasarkan dari pengertian art gallery itu sendiri,
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari
ISSUE art gallery yaitu:
“Pengembangan dan promosi

karya Seni Rupa”
“Menjadikan seni rupa khususnya
seni patung di ubud sebagai daya
tarik wisata”
Dengan adanya galeri seni ini akan membangkitkan
aktivitas ekonomi terutama bagi para seniman seni rupa di
kawasan ini dan memberikan peluang bagi untuk
mengembangkan usaha mereka dengan tujuan komersil
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Menjadikan seni rupa khususnya PENDEKATAN BUDAYA

Sebagai wadah untuk pengembangan Memunculkan dampak terhadap budaya khususnya kesenian salah satunya yaitu seni rupa.
patung di ubud sebagai daya tarik
dan promosi karya seni rupa Menjadi wadah untuk pengembagan seni rupa dan mewariskan serta melestarikan seni rupa
wisata khas ubud khususnya seni patung dan seni lukis
PENDEKATAN EKONOMI
Dengan adanya galeri seni ini akan membangkitkan aktivitas ekonomi terutama bagi para
seniman seni rupa di kawasan ini dan memberikan peluang bagi untuk mengembangkan
usaha mereka dengan tujuan komersil
KOMUNIKATIF REKREATIF
Komunikatif berarti mudah untuk dipahami, dengan konsep
KONSEP DASAR Memberikan daya tarik baik dari segi arsitektur maupun
ini akan mendukung pengembangan dan promosi pada Galeri "KOMUNIKATIF YANG REKREATIF” penataan pada ruang pameran sehingga menimbulkan rasa
Seni dan dalam pelestarian kebudayaan baik dari segi ketertarikan untuk membeli seni rupa yang dipamerkan. Hal
arsitektur maupun seni rupa itu sendiri tersebut akan mendukung aktivitas jual beli (ekonomi) pada
galeri seni ini
KONSEP KOMUNIKATIF YANG REKREATIF

PENDEKATAN BUDAYA Pemilihan tema ini adalah penerapan dari konsep komunikatif
Pemilihan tema ini adalah sebuah Usaha untuk melestarikan
atau menjaga pelestarian arsitektur lokal agar tidak tergerus TEMA RANCANGAN yaitu bangunan dapat mengkomunikasikan bahwa bangunan ini
merupakan bangunan kesenian. Konsep rekreatif pada tema ini
oleh jaman dan hilang terlupakan di masa mendatang "NEO VERNAKULAR” yaitu mampu memberikan daya tarik bagi yang melihatnya
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Menjadikan seni rupa khususnya

tarik wisata

dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari art
gallery yaitu: Sebagai wadah untuk pengembangan
dan promosi karya seni rupa
PENDEKATAN BUDAYA
Memunculkan dampak terhadap budaya khususnya kesenian salah satunya yaitu seni rupa. Menjadi wadah
untuk pengembagan seni rupa dan mewariskan serta melestarikan seni rupa khas ubud khususnya seni patung
dan seni lukis
PENDEKATAN EKONOMI
Dengan adanya galeri seni ini akan membangkitkan aktivitas ekonomi terutama bagi para seniman seni rupa di
kawasan ini dan memberikan peluang bagi untuk mengembangkan usaha mereka dengan tujuan komersil
1 Pengolahan Bentuk
2 Elemen Pembentuk Ruang

PENERAPANNYA
PADA
“ARSITEKTUR”
3 Pencahayaan
4 Material
5 Jalur Sirkulasi
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Desain arsitektur yang rekreatif Dapat diartikan dengan suatu desain bangunan yang menghilangkan
kepenatan bagi pengguna yang menikmatinya (Kautsar, 2010)
Suatu desain yang rekreatif adalah desain yang memiliki bentuk yang dinamis, unik, dan atraktif
(Kautsar, 2010), orientasi bangunan dihadapkan pada lansekap yang menarik, memasukkan unsur-
unsur alam, permainan warna, menyediakan ruang untuk melakukan kegiatan yang sama (Warut, 2018)
Menurut Seymour M. Gold dalam (Jurnal Konsep Arsitektur Rekreatif Dalam Perancangan
Perpustakaan Di Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat) dijelaskan bahwa
penciptaan suasana rekreatif dapat diperoleh dengan :
1. DINAMIS
Penggunaan garis yang dinamis dan tidak monoton. Dapat dilakukan dengan
bentukan ruang, sirkulasi yang mengalir dan menarik serta permainan pola lantai
2. SEKUENS RUANG
Sekuens ruang bermacam-macam. Sekuens ruang yang berbeda akan memberikan
pengalaman ruang yang berbeda pula
3. TATA LETAK/ SUSUNAN RUANG-RUANG DAN FASILITAS YANG ADA

Tata letak/ susunan ruang-ruang dan fasilitas yang ada Tata ruang diusahakan tidak terlalu monoton, yaitu dengan
pengelompokan berdasarkan fungsi secara mencolok
UNSUR ALAM
4.
Dengan memasukkan unsur-unsur alam ke dalam bangunan. Contoh : tanaman dan air
ADANYA PERGERAKAN MANUSIA DAN AKTIVITAS
5.
Pergerakan selalu menarik perhatian untuk dilihat. Pergerakan bisa berupa manusia yang bergerak melewati jalur sirkulasi horizontal dan
vertikal (Purnajati, 2018). Aktivitas itu dapat dengan sendirinya menimbulkan kesan yang rekreatif, seperti halnya pada ruang pameran
6. EKSPLORATIF
Mengundang para penikmat dan penggemar seni untuk ikut berapresiasi, mengalami, merasakan segala sesuatu di dalam
bangunan. Misalnya berupa sesuatu yang dapat dipegang, diraba, diserap, dimainkan dan sebagainya. Hal ini dapat dicapai dengan
permainan tekstur
PENATAAN PRODUK YANG DIPAMERKAN

7. Penataan produk dibuat agar mudah dilihat dan mudah menarik perhatian penikmat dan penggemar seni sehingga memunculkan
perasaan ingin membeli produk seni tersebut. Penataan lighting juga sangat diperlukan untuk membuat produk terlihat menarik
8. RUANG YANG DIGUNAKAN BERSAMA

Ruang yang digunakan bersama Ruang yang dapat digunakan bersama-sama seperti plaza, ruang ini dapat dipakai
bersama tanpa batas-batas sehingga antar individu dapat saling berinteraksi. Sehingga tercipta hubungan yang
harmonis antara seniman dengan seniman, seniman dengan pengelola, seniman dengan penikmat dan penggemar seni
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Menjadikan seni rupa khususnya

tarik wisata

dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari art
gallery yaitu: Sebagai wadah untuk pengembangan
dan promosi karya seni rupa
PENDEKATAN BUDAYA
Memunculkan dampak terhadap budaya khususnya kesenian salah satunya yaitu seni rupa. Menjadi wadah
untuk pengembagan seni rupa dan mewariskan serta melestarikan seni rupa khas ubud khususnya seni patung
dan seni lukis
PENDEKATAN EKONOMI
Dengan adanya galeri seni ini akan membangkitkan aktivitas ekonomi terutama bagi para seniman seni rupa di
kawasan ini dan memberikan peluang bagi untuk mengembangkan usaha mereka dengan tujuan komersil
" KOMUNIKATIF YANG REKREATIF “

Konsep Dasar Komunikatif yang Rekreatif Berarti mudah untuk dipahami, dengan konsep ini akan mendukung
pengembangan dan promosi pada Galeri Seni dan dalam pelestarian kebudayaan baik dari segi arsitektur
maupun seni rupa itu sendiri . Memberikan daya tarik baik dari segi arsitektur maupun penataan pada ruang
pameran sehingga memberikan rangsangan untuk membeli seni rupa yang dipamerkan. Hal tersebut akan
mendukung aktivitas jual beli (ekonomi) pada galeri seni ini
Sebagai bangunan yang erat kaitannya dengan kesenian

dan pelestarian budaya, maka tema Neo-Vernakular
yang akan digunakan dalam Perancangan Galeri seni ini.
Dan merespon perkembangan arsitektur kedepan
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Menurut Jencks, 1977 dalam (Jurnal : Penerapan Konsep Arsitektur Neo- Arsitektur neo vernakular ini tidak hanya menggunakan elemen
Vernakular Pada Stasiun Malang) disebutkan bahwa Arsitektur neo vernakular fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen non
fisik seperti budaya, mentalitas, kepercayaan, tata ruang, dan
adalah penerapan elemen arsitektur yang telah ada, termasuk fisik (bentuk,
agama. Dalam penerapannya tidak keseluruhan elemen diterapkan
struktur) dan non-fisik (konsep, filosofi, tata ruang), tujuannya adalah untuk
dalam konsep arsitektur neo vernakular, tetapi dapat menerapkan
mempertahankan elemen lokal yang dibentuk oleh tradisi untuk menjadi lebih
hanya salah satu dari elemen-elemen tersebut
modern dan maju tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional setempat
Jencks, 1977 mengatakan dalam bukunya “language of Post-Modern

Architecture” Bentuk-bentuk yang menerapkan unsur budaya dan lingkungan,
termasuk iklim setempat, yang diungkapkan dalam bentuk fisik
Menggunakan elemen konstruksi lokal.
arsitektural (tata letak denah, detail, struktur dan ornamen)
Mengembalikan bentuk-bentuk tradisionalyang ramah lingkungan dengan
proporsiyang lebih ke vertical. Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern,
Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan, termasuk iklim setempat tetapi juga elemen non fisik seperti budaya pola pikir, kepercayaan,
yang diterapkan dalam bentuk arsitektural (denah, struktur, ornamen). tata letak yang mengacu pada makro kosmos dan lainnya.
Menerapkan elemen non-fisik yaitu budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak
yang mengacu pada makro kosmos atau religi menjadi konsep perancangan Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip
bangunan vernakular melainkan menghasilkan karya yang baru
(mengutamakan penampilan visualnya)
ATAP
Menggunakan atap bubungan berteritis lebar sebagai pelindung cuaca dengan patahan atap dan detail atap berupa murdha (hiasan pada puncak Berdasarkan rumusan tema rancangan, maka tema Arsitektur Neo Vernakular yang akan
atap) dan ikut celedu (hiasan pada ujung bawah bubungan) yang khas Arsitektur Tradisional Bali. diangkat pada perancangan Galeri ini, yang dimana arsitektur neo vernakular merupakan
arsitektur tradisional yang diperbarui, Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular pada
PENGGUNAAN BAHAN LOKAL bangunan galeri seni adalah usaha untuk menjaga arsitektur lokal agar tidak tergerus oleh
Penggunaan bahan-bahan lokal seperti batu bata gosok, batu paras (batu apung) khas Arsitektur Tradisional Bali yang dominan pada badan jaman dan hilang terlupakan di masa mendatang. Arsitektur yang menggabungkan antara
bangunan. tradisional dengan non-tradisional, modern dengan non-modern, perpaduan yang lama
dengan yang baru.
BENTUK TRADISIONAL
Mempertahankan bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal (bangunan 2 lantai). Bentuk dan sistemnya berkaitan dengan iklim setempat, seperti penghawaan, pencahayaan
alami yang merupakan aspek mendasar tetap dapat dipertahankan. Karna Arsitektur Neo-
KESATUAN INTERIOR Vernakular tidak ditujukan pada arsitektur modern ataupun arsitektur tradisional tetapi
Kesatuan antara interior yang terkesan terbuka melalui jendela kaca dengan ruang terbuka di luar bangunan tidak maksimal karena fungsi keduanya digunakan dan diperbaharui menjadi bentuk arsitektur yang baru dengan
bangunan sebagai Gallery Seni. percampuran unsur setempat dan teknologi modern sehingga tidak meninggalkan kesan
vernakular dan juga terlihat lebih modern
PEMAKAIAN WARNA
Pemakaian kombinasi dominan warna-warna terakota dan abu-abu yang kuat dan kontras
BAB 3
-PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN-
PROGRAM FUNGSI PROGRAM RUANG PROGRAM SITE

DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
FUNGSI FUNGSI FUNGSI

UTAMA PENUNJANG SERVIS
Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Nasional, (2003) :
Galeri adalah selasar atau tempat; dapat pula Fungsi Persiapan (Persiapan materi pameran, persiapan
diartikan sebagai tempat yang memamerkan karya karya yang akan dipamerkan)
seni dua dimensional karya seorang atau sekelompok EKSIBISI Fungsi merawat karya patung agar selalu dalam kondisi
seniman atau bisa juga didefinisikan sebagai ruangan yang baik dan memperbaiki kerusakan pada karya patung
atau gedung tempat membuat/menghasilkan karya Fungsi penyimpanan karya agar tetap terjaga kualitasnya
untuk dipamerkan Layanan Parkir
Fungsi pengelolaan galeri
Menurut Djulianto Susilo seorang arkeolog:
Galeri berbeda dengan museum. Galeri adalah Layanan Keamanan
tempat untuk menjual benda / karya seni, Fungsi penyimpanan material untuk pembuatan patung
sedangkan Museum tidak boleh melakukan PRODUKSI Fungsi finishing karya patung Layanan Kebersihan
transaksi karena museum hanya merupakan
tempat atau wadah untuk memamerkan
Fungsi untuk memberi penjelasan lebih rinci mengenai karya Layanan membeli makan
koleksi benda-benda yang memiliki nilai dan minum
patung yang menarik bagi pembeli, dan juga setelahnya akan
sejarah dan langka terjadi proses tawar menawar dan penanda tanganan surat
PROMOSI
Fungsi administrasi untuk melayani transaksi pembelian Layanan informasi
karya patung
Fungsi pengemasan (Packing) karya patung lalu siap dikirimkan
EDUKASI Fungsi pelatihan membuat karya patung

DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
FUNGSI UTAMA FUNGSI PENUNJANG
Pada galeri seni ini, pelaku pada fungsi Pada galeri seni ini, pelaku pada fungsi penunjang
utama otomatis akan menjadi pelaku utama otomatis akan menjadi pelaku penunjang
Fungsi Persiapan (Persiapan materi pameran, persiapan karya yang akan dipamerkan)
Pelaku:Kurator
Pelaku:
EKSIBISI : EKSIBISI Fungsi merawat karya patung agar selalu dalam kondisi yang baik dan memperbaiki kerusakan pada karya patung
Menurut Oxford Learner's Dictionary 1991) Penikmat Seni Pelaku: StaffRestorasi
pada jurnal yang berjudul "Perancangan
Pusat Pameran di kota Lampung”
Penggemar seni
disebutkan bahwa Eksibisi (exhibition) adalah
pameran atau pertunjukan suatu karya atau Fungsi penyimpanan karya agar tetap terjaga kualitasnya Fungsi edukasi Fungsi Pengelolaan galeri
produk yang dilakukan secara umum dan Pelaku: Staff Stock Room Pelaku: Ahli Patung Pelaku: Manager
dapat disaksikan oleh banyak orang.
Pelaku:
PRODUKSI : PRODUKSI Fungsi penyimpanan material untuk pembuatan patung Fungsi finishing Patung
Menurut Kahf (1992) dalam jurnal yang Seniman Patung Pelaku: Staff Stock Room Pelaku: Staff Ahli
berjudul “Teori Mikro Ekonomi" disebutkan
bahwa Produksi adalah kegiatan yang
dilakukan manusia dalam menghasilkan suatu
produk, baik barang atau jasa yang kemudian Fungsi untuk memberi penjelasan lebih rinci mengenai karya patung Fungsi pengemasan (Packing)
dimanfaatkan oleh konsumen yang menarik bagi pembeli, dan juga setelahnya akan terjadi proses
karya patung lalu siap dikirimkan
Pelaku: tawar menawar dan penanda tanganan surat
PROMOSI : PROMOSI Pelaku: Penjaga Pameran Pelaku : Staff Stock Room
Menurut Dr. M. Anang Firmansyah, SE., MM Pembeli
(2023) dalam bukunya yg berjudul “Strategi Fungsi administrasi untuk melayani transaksi pembelian karya patung
Pemasaran” disebutkan bahwa Promosi adalah Pelaku: Staff Administrasi
komunikasi pemasaran yang dilakukan untuk
menyebarkan informasi, mempengaruhi,
membujuk, atau meningkatkan pasar sasaran Layanan Parkir
atas perusahaan dan juga produknya agar
masyarakat bisa menerima, membeli dan juga FUNGSI SERVIS Layanan Keamanan
loyal pada produk yang ditawarkan Pelaku: Satpam
Pelaku:
EDUKASI : EDUKASI Pada galeri seni ini, pelaku pada fungsi service Layanan Kebersihan
Pengertian Edukas menurut (Notoadmojo, Peserta Pelatihan Fungsi Pelatihan membuat Pelaku: Cleaning Service
2003) Edukasi atau disebut juga dengan karya patung otomatis akan menjadi pelaku servis
pendidikan merupakan segala upaya yang Penikmat Seni Layanan membeli makan
dan minum
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain Pelaku: Ahli Patung
baik individu, kelompok, atau masyarakat Penggemar Seni Pelaku: Pegawai cafetaria
sehingga mereka melakukan apa yang Layanan informasi

diharapkan oleh pelaku pendidikan Pelaku: Receptionist
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU UTAMA PELAKU PENUNJANG PELAKU SERVIS
Penggemar/Penikmat Seni Staff Pengelolaan Galeri

REMAJA Kurator SATPAM
Karakteristik: Karakteristik:
Karakteristik: Laki-laki / perempuan
Laki-laki / perempuan Laki - laki Rentang umur 25 - 45 tahun
Rentang umur 12 - 25 tahun
Rentang umur 25 - 45 tahun
Memiliki karakter yang tegas, disiplin dan bertanggung jawab Memiliki karakter tegas dan bertanggung jawab
Memiliki karakter yang aktif dan rasa ingin tau yang tinggi
Memiliki jiwa bersosialisasi yg tinggi Staff Restorasi
Karakteristik: STAFF KEBERSIHAN
DEWASA Laki-laki / perempuan Karakteristik:
Karakteristik: Rentang umur 35 - 65 tahun Laki - laki/ Perempuan Rentang umur 25 - 45 tahun
Laki-laki / perempuan Suka berdiskusi Memiliki karakter yang disiplin dan bertanggung jawab Memiliki karakter cekatan, disiplin dan bertanggung jawab
Rentang umur 26 - 45 tahun Pola perilaku aktif
Memiliki jiwa bersosialisasi Staff Stock Room
Karakteristik: PEGAWAI CAFETARIA
Laki-laki / perempuan Karakteristik:
LANSIA Rentang umur 25 - 45 tahun Laki-laki / perempuan
Karakteristik: Memiliki karakter yang tegas, disiplin , cekatan dan bertanggung jawab Rentang umur 20- 30 tahun
Laki-laki / perempuan Memiliki sifat yang cekatan
Manager Memiliki komunikasi yang baik
Rentang umur 46 - 65 tahun Karakteristik:
Pola perilaku Pasif Laki-laki / perempuan
Rentang umur 35- 45 tahun
Memiliki karakter yang tegas, disiplin dan bertanggung jawab
Seniman Patung Staff Penjaga Pameran

Karakteristik:
Laki-laki / perempuan
Karakteristik: Rentang umur 25 - 40 tahun
Rentang umur 25 tahun - lansia Memiliki karakter yang tegas, disiplin, berpenampilan menarik dan
Laki-laki / perempuan bertanggung jawab
Berbakat dalam membuat patung
Staff Administrasi
Memiliki jiwa seni Karakteristik:
Memiliki sifat tekun dan teliti Laki-laki / perempuan
Memiliki karakter yang bebas Rentang umur 25 - 35 tahun
Memiliki karakter yang tegas, disiplin, berpenampilan menarik dan
bertanggung jawab, teliti
Receptionist
Karakteristik:
Perempuan
Rentang umur 24 -35 tahun
Memiliki karakter yang disiplin
Berpenampilan menarik
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU UTAMA
KAPASITAS SIFAT
PELAKU JENIS KEGIATAN KELOMPOK KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
Semi Publik Kegiatan Produksi

Membuat Karya seni Patung 10 orang
Mengedukasi Wisatawan 20 orang Publik Kegiatan Edukasi KEGIATAN
SENIMAN Berkumpul dengan sesama seniman 20 orang Publik Kegiatan Edukasi UTAMA
Istirahat/Makan dan Minum 80 orang Publik Kegiatan Servis
BAB/BAK 6 orang Private Kegiatan Servis
Melihat - lihat karya seni Patung pada 150 orang Publik Kegiatan Eksibisi
pameran dan Promosi
Mengikuti kegiatan Workshop 110 orang Publik Kegiatan Edukasi
Berkumpul dengan sesama 50 orang Publik KEGIATAN
Kegiatan Edukasi
WISATAWAN penikmat/penggemar seni UTAMA
80 orang Publik Kegiatan Servis
Istirahat/Makan dan Minum
BAB/BAK 1 orang Private Kegiatan Servis
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU PENUNJANG
KAPASITAS SIFAT KELOMPOK

PELAKU JENIS KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN
1 orang Privat Kegiatan Penunjang

Memimpin operasional galeri
MANAGER Istirahat / Makan dan Minum 20 orang Publik Kegiatan Servis
BAB/BAK 1 orang Privat Kegiatan Servis
Mempersiapkan Materi untuk dipamerkan 1 orang Privat Kegiatan Penunjang

KURATOR Istirahat / Makan dan Minum 20 orang Publik Kegiatan Servis
BAB/BAK
1 orang Privat Kegiatan Servis
Melayani memberikan informasi kepada wisatawan 2 orang Semi Publik Kegiatan Penunjang
STAFF ADMINISTRASI& Melayani transaksi pembelian karya seni 2 orang Privat Kegiatan Penunjang
RECEPTIONIST Istirahat / Makan dan Minum
BAB/BAK
Menerima barang datang 2 orang Semi Publik Kegiatan Penunjang
STAFF STOCK ROOM
Melakukan pengecekan barang 2 orang Privat Kegiatan Penunjang
Istirahat / Makan dan Minum 20 orang Publik Kegiatan Servis
Menjaga Kegiatan Pameran 1 orang Publik Kegiatan Penunjang
Melayani Pembeli yang berminat untuk membeli Patung 1 orang Publik Kegiatan Penunjang
PENJAGA PAMERAN Istirahat / Makan dan Minum 20 orang Publik Kegiatan Servis
BAB/BAK
Mengecek keadaan / kondisi patung 3 orang Publik Kegiatan Penunjang
Memperbaiki kerusakan patung 3 orang Publik Kegiatan Penunjang
STAFF RESTORASI 20 orang Publik
Istirahat / Makan dan Minum Kegiatan Servis
BAB/BAK
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU SERVIS
KAPASITAS KELOMPOK
PELAKU JENIS KEGIATAN SIFAT KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
Membuat Menyiapkan
2 orang
Makanan/Minuman Privat Kegiatan Servis
PEGAWAI Menyajikan Makanan/minuman 2 orang Publik Kegiatan Servis
CAFETARIA Melayani transaksi pembayaran 1 orang Privat Kegiatan Servis
Istirahat/ makan dan minum 6 orang Publik Kegiatan Servis
Menjaga keamanan kegiatan yang ada baik diluar
maupun didalam galeri 2 orang Privat Kegiatan Servis
SATPAM
Istirahat / Makan dan Minum 2 orang Publik Kegiatan Servis
Mengecek kebersihan diseluruh area galeri 3 orang Publik Kegiatan Servis
Membersihkan diseluruh area galeri 3 orang Kegiatan Servis
STAFF KEBERSIHAN Publik
Istirahat / Makan dan Minum
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU UTAMA
PELAKU JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG
Mengambil Material untuk membuat Patung Ruang Persiapan

Membuat Karya seni Patung Studio
SENIMAN PATUNG Mengedukasi Wisatawan Workshop
Berkumpul dengan sesama seniman Cafetaria
Istirahat/Makan dan Minum WC
BAB/BAK
Memperoleh Informasi
Melihat - lihat karya seni Patung Ruang Informasi
Membeli Karya seni Ruang Pameran
PENGGEMAR Mengikuti kegiatan Pelatihan Workshop
SENI/PENIKMAT SENI Berkumpul dengan sesama Cafetaria
penikmat/penggemar seni WC
Istirahat/Makan dan Minum
BAB/BAK
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU PENUNJANG
Memimpin operasional galeri Ruang Pengelola

MANAGER Istirahat / Makan dan Minum Cafetaria
BAB/BAK WC
Mempersiapkan Materi untuk dipamerkan Ruang Persiapan

KURATOR Istirahat / Makan dan Minum Cafetaria
BAB/BAK WC
Ruang Informasi
Melayani memberikan informasi kepada wisatawan
STAFF ADMINISTRASI& Melayani transaksi pembelian karya seni Ruang Administrasi
RECEPTIONIST Istirahat / Makan dan Minum Cafetaria
BAB/BAK WC
Menerima barang datang
Melakukan pengecekan barang Stock Room
STAFF STOCK ROOM Menyimpan barang pada rak penyimpanan Cafetaria
BAB/BAK
WC
Menjaga Kegiatan Pameran Pameran

Melayani Pembeli yang berminat untuk membeli Patung
PENJAGA PAMERAN Cafetaria
BAB/BAK WC
Mengecek keadaan / kondisi patung Ruang Restorasi

Memperbaiki kerusakan patung
STAFF RESTORASI Cafetaria
BAB/BAK WC
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
PELAKU SERVIS
Membuat Menyiapkan Makanan/Minuman

PEGAWAI Menyajikan Makanan/minuman
Melayani transaksi pembayaran
Cafetaria
CAFETARIA
Istirahat/ makan dan minum WC
BAB/BAK
Menjaga keamanan kegiatan yang ada baik diluar

maupun didalam galeri Pos Satpam
SATPAM
Istirahat / Makan dan Minum WC
BAB/BAK
Mengecek kebersihan diseluruh area galeri

Membersihkan diseluruh area galeri Ruang Cleaning Service
STAFF KEBERSIHAN
Istirahat / Makan dan Minum WC
BAB/BAK
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Ruang Persiapan
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Hubungan ruang didasari oleh Proses kegiatan, Jenis kegiatan, Kebutuhan ruang dan Jenis ruang.
Menyatakan keterkaitan antar ruang yang ditandai dengan keterangan “Ërat, Sedang,dan Jauh”
KELOMPOK RUANG
RUANG UTAMA
Ruang Pameran
Studio
RUANG PENUNJANG
Stock room
Ruang restorasi
Ruang workshop
Ruang Pengelola
Ruang Persiapan
RUANG SERVIS
Ruang Cafetaria
Toilet
Gudang
Area Parkir
KETERANGAN:
Erat Sedang Jauh

DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
KETERKAITAN DENGAN KEGIATAN YANG

1 TERLETAK DI KAWASAN DENGAN
BANYAK KOMUNITAS SENI PATUNG 2 TERLETAK DI KAWASAN DENGAN
BANYAK KOMUNITAS SENI PATUNG 3 MENDUKUNG FUNGSI GALERI SENI PATUNG 4 DALAM RADIUS 500M TIDAK ADANYA BANGUNAN
DENGAN FUNGSI YANG SAMA
(PASAR SENI. GEDUNG KESENIAN. DSB.).
Jl. Monkey Forest Jl. Karna,

Kec. Ubud Kabupaten Gianyar, Kec. Ubud Kabupaten Gianyar,
Bali 80582
Bali 80582
Jl. Monkey Forest

Kec. Ubud Kabupaten Gianyar,
Bali 80582
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
1
TIDAK TERLETAK PADA JALAN UTAMA YANG
MEMICU KEBISINGAN TINGGI
SITE DENGAN KONTUR DATAR
Jl. Karna,
Kec. Ubud Kabupaten Gianyar, 3
Bali 80582
BENTUK SITE PERSEGI DAN TIDAK MELENGKUNG UNTUK

MEMAKSIMALKAN FUNGSI BANGUNAN SEBUAH GALERI
Jl. Monkey Forest

Bali 80582
Jl. Monkey Forest

4
Bali 80582
UNTUK JALUR PENCAPAIAN PADA SITE, HARUS MEMILIKI
LEBAR JALAN MINIMAL 4 METER UNTUK MEMUDAHKAN
TRANSPORTASI UMUM MENCAPAI SITE, SERTA
MEMUDAHKAN SIRKULASI KENDARAAN
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
TIDAK BERADA DIJALAN UTAMA BENTUK SITE PERSEGI DAN TIDAK UNTUK JALUR PENCAPAIAN PADA
SITE DENGAN
LOKASI YANG DAPAT MEMICU
KONTUR DATAR
MELENGKUNG UNTUK MEMAKSIMALKAN SITE, HARUS MEMILIKI LEBAR JALAN
KEBISINGAN TINGGI FUNGSI BANGUNAN MINIMAL 4 M
TIDAK BERADA DIJALAN SITE DENGAN SITE BERBENTUK DASAR PERSEGI MEMILIKI LEBAR JALAN
UTAMA KONTUR DATAR DAN TIDAK MELENGKUNG 4.48M2
SITE BERKONTUR
TIDAK BERADA SEMAKIN TINGGI SITE BERBENTUK DASAR PERSEGI DAN
MEMILIKI LEBAR JALAN 3.52M2
DIJALANUTAMA DIMULAI DARI AREA TIDAK MELENGKUNG
TENGAH SITE
SITE BERKONTUR
TIDAK BERADA DIJALAN SITE BERBENTUK DASAR PERSEGI DAN MEMILIKI LEBAR JALAN
LEBIH TINGGI DARI
UTAMA TIDAK MELENGKUNG 2.82M2
AREA JALAN
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
BENTUK DAN DIMENSI SITE

Site berbentuk dasar persegi dengan ukuran dimensi
50 x 44 m2. Luas site yaitu 2200m2, yang dimana pada
perhitungannya menggunakan rumus luas persegi
panjang yaitu : pxl. Sehingga perhitungannya sebagai
44m berikut:
Rumus = pxl
50m x 44m = 2200m2
50m
FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN DOSEN PENGAMPU
U N I V E R S I T A S W A R M A D E W A
KEBISINGAN
Art Gallery Jl. Monkey Forest Kec. Ubud Kabupaten Gianyar , Bali 80582
Tingkat kebisingan pada Jalan Monkey Forest dapat terbilang

tingkat kebisingannya yaitu Semi Bising ( Sedang ), yang
sumber kebisingannya berasal dari jalan yang berada
didepannya., dikarenakan jalan ini termasuk ke dalam jalan satu-
satunya yang digunakan sehingga kendaraan sering berlalu-
lalang terutama dijam pulang kerja yaitu 16.00-18.00
Tingkat kebisingan yang terbilang rendah karena sumber

kebisingannya hanya berasal dari rumah warga yang berada
disebelah Utara, Barat site. Sedangkan di sebelah selatan
terdapat aktivitas komersil yang tidak teralu menimbulkan
kebisingan karena toko komersil tersebut tidak teralu ramai
Keterangan:
: Rendah
: Sedang
DOSEN PENGAMPU
TRAFFIC
Memiliki 1 jalur dan 1 lajur yang kondisinya terbilang terorganisir dengan baik,
tidak terjadi kemacetan pada jalan ini. Padatnya arus lalu lintas datang dari
arah Utara Site yaitu Kendaraan yg berasal dari Jl. Raya Ubud. Sedangkan
untuk arus kendaaan yg berasal dari arah Selatan site tidak teralu padat.
KENDARAAN YANG DAPAT

MENGAKSES JALAN
4,48Meter
Keterangan:
: Jl. Hanoman
: Arus sedang
DOSEN PENGAMPU
KLIMATOLOGI
12.00
ARAH MATAHARI
Arah matahari bergerak dari arah Timur yaitu tepat berada didepan site
dan bergerak ke barat yaitu tepat berada di bagian belakang site.
Namun, pada bulan tertentu seperti ( April-Oktober ), arah cahaya
matahari akan sedikit lebih condong ke arah utara
HEMBUSAN ANGIN
Hembusan angin yang bertiup pada musim kemarau pada
kawasan ini biasanya datang dari arah tenggara, sedangkan
pada musim hujan angin bertiup dari arah barat daya
17.00
06.00
SUHU DAN KELEMBABAN
Suhu rata rata pada kawasan ini berkisaran antara 30⁰ C - 32⁰ C
dengan kelembaban udaranya yaitu 75%
VEGETASI
Art Gallery
Jl. Monkey Forest Kec. Ubud Kabupaten Gianyar , Bali 80582
Disekitar site ditanami oleh beberapa jenis vegetasi yaitu pohon asem, ketapang kencana dan pohon
sawo yang membuat keadaan sekitar site menjadi tidak teralu gersang dibandingkan dengan
sekitarnya, namun jenis-jenis vegetasi yang ada di site setelah dilakukan analisis, dihasilkan bahwa
vegetasi tersebut tidak dapat menunjang fungsi bangunan galeri seni.
A Di bagian selatan site ditanami dengan pohon asem membuat site

menjadi lebih sejuk karena jumlahnya yang cukup banyak, namun
banyaknya dedaunan yg gugur membuat keadaan site terlihat
kotor, dan pohon asem itu sendiri tidak memberikan nilai estetika
C B B
Di bagian Utara site ditanami dengan pohon ketapang
kencana, dengan adanya pohon ini membuat sekitar site
menjadi tidak teralu gersang karena fungsinya sebagai
POHON ASEM peneduh
A
KETAPANG KENCANA
C Pada bagian barat site, ditanami dengan pohon sawo, yang

dimana pohon ini memiliki tajuk yang tidak lebar, sehingga
tidak dapat menjadi pohon peneduh dan tidak dapat
menambah nilai estetika
POHON SAWO
DOSEN PENGAMPU
TOPOGRAFI & GEOLOGI

TOPOGRAFI
TOPOGRAFI PADA SITE INI MEMILIKI KONTUR
TANAH YANG DATAR. DIBANTU MENGGUNAKAN
APLIKASI GLOBAL MAPPER MAKA DIDAPATKAN
GAMBAR KONTUR YG MENUNJUKAN KEADAAN
KONTUR TANAH PADA SITE INI, YAITU DATAR
GEOLOGI
GEOLOGI PADA SITE INI MEMILIKI :
LAPISAN TANAH ATAS (10-30CM)
LAPISAN TANAH TENGAH (50-100CM)
LAPISAN TANAH BAWAH (50-60CM)
LAPISAN BATUAN INDUK
DOSEN PENGAMPU
UTILITAS
UTILITAS LISTRIK
: Tiang Listrik
Pada area site terdapat beberapa titik tiang listrik yang aliran
listriknya berasal dari PLN. Keberadaan tiang listrik, dan tiang kabel
telepon menjadi salah satu fasilitas pendukung yang terdapat di site
ini, aliran listrik ke site dan jaringan komunikasi telah
memungkinkan pada site ini.
UTILITAS AIR
: Saluran Air Kotor Air Bersih
Air kotor yg berasal dari air hujan, air jalan, Distribusi air bersih pada site ini berasal
mengalir berada dibawah trotoar yg berada dari PDAM terdekat yang akan dialirkan
tepat didepan site. Keberadaannya tidak ke setiap bangunan yang ada pada
mengganggu aktivitas yang ada diatasmya. kawasan ini
DOSEN PENGAMPU
KEBISINGAN
Existing Kebisingan
Tingkat kebisingan pada Jalan Hanoman dapat terbilang tingkat kebisingannya yaitu Semi Bising ( Sedang ), yang sumber
kebisingannya berasal dari jalan yang berada didepannya., dikarenakan jalan ini termasuk ke dalam jalan satu-satunya yang
digunakan sehingga kendaraan sering berlalu-lalang terutama dijam pulang kerja yaitu 16.00-18.00
Tingkat kebisingan yang terbilang rendah karena sumber kebisingannya hanya berasal dari rumah warga yang berada
disebelah Utara, Barat site. Sedangkan di sebelah selatan terdapat aktivitas komersil yang tidak teralu menimbulkang
kebisingan karena toko komersil tersebut tidak teralu ramai
Keterangan:
: Rendah
: Sedang
Analisis Kebisingan Site

berdasarkan analisis site pada existing, karena Sebuah Galeri memerlukan tempat yang
cukup tennag dan tidak bising, maka area depan site yg berhadapan langsung dengan
kalan akan digunakan sebagai parkir, sehingga bangunan akan dibangun lebioh mundur
dan membuat bangunan tidak dekat dengan sumber kebisingan. Hal ini juga akan
menentukan perletakan ruang nanti yg dimana ruang yg tidak memerlukan suasana yg
tenang akan diletakkan dibagian Timur atau dekat dengan jalan. Sedangkan area yg
memerlukan ketenangan akan diletakkan disebelah Barat site yg jauh dari jalan
DOSEN PENGAMPU
VEGETASI
Existing Vegetasi
A B C
C B POHON ASEM KETAPANG KENCANA POHON SAWO
A Analisis Vegetasi pada Site

Berdasarkan survey yg telah dilakukan terdapat tiga jenis vegetasi pada site yaitu pohon asem,
ketapang kencana dan pohon sawo. Setelah melakukan analisis didapatkan hasi bahwa Pohon asem
dan Pohon sawo akan ditebang dan tidak dibudidayakan pada perancangan Galeri. Karena
keberadaannya tidak emmberikan dampak baik untuk Sebuah Galeri. Untuk pohon ketapang kencana
akan dipertahankan karena pohon ini merupakan jenis pohon peneduh.
Jenis vegetasi yang akan digunakan pada site ini yaitu vegetasi yg mampu meredam kebisingan,
mampu meredam polusi, dan memiliki nilai estetika yg akan membuat tampilan galeri semakin
menarik
DOSEN PENGAMPU
ANALISA BUA
Art Gallery
(Build Up Area)
Berdasarkan data dari Peraturan Bupati Gianyar nomor

46 tahun 2012 tentang Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) pada pasal 10 yang mengarahkan
dan mengatur tata bangunan di kawasan perencanaan
4,5m sebagai berikut :
BUIL
D UP
ARE
A
4,5m
2m
4,5m
Perhitungan dari GSB pada site ini :

= (1/2 dari lebar jalan + 2 m) = (2,5m+ 2m)
= 4,5 meter untuk garis sempadan bangunan
Perhitungan dari GSSB pada site ini :
= Sebesar 2 meter untuk sempadan samping & belakang
DOSEN PENGAMPU
KARAKTERISTIK TAPAK
Art Gallery
VEGETASI
A B C
POHON ASEM KETAPANG KENCANA POHON SAWO

4,5m
44m TOPOGRAFI
BUIL TOPOGRAFI PADA SITE INI MEMILIKI KONTUR
D UP TANAH YANG DATAR. DIBANTU MENGGUNAKAN
APLIKASI GLOBAL MAPPER MAKA DIDAPATKAN
ARE GAMBAR KONTUR YG MENUNJUKAN KEADAAN
A
4,5m
KONTUR TANAH PADA SITE INI, YAITU DATAR
2m
4,5m
GEOLOGI
50m GEOLOGI PADA SITE INI MEMILIKI :
LAPISAN TANAH ATAS (10-30CM)
LAPISAN TANAH TENGAH (50-100CM)
LAPISAN TANAH BAWAH (50-60CM)
LAPISAN BATUAN INDUK
Keterangan:
: Rendah
: Sedang
BAB 4
-KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN-
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Keterangan:
TUJUAN Zoning Utama
Tujuan dari zoning ini adalah untuk menentukan zona pada site sesuai dengan hubungan,
fungsi, dan sifat dari ruangan yang ada pada fungsi bangunan Galeri
Zoning Penunjang
DASAR PERTIMBANGAN
Memperhatikan kesesuaian dengan Fungsi dan jenis dari ruang, kemudahan untuk
sirkulasi pada site
Zoning Servis
Penyesuaian dengan Proses kegiatan dari fungsi, Organisasi Ruang, dan karakteristik
tapak
Dalam aspek batasan mampu memberikan perbedaan yg jelas antara masing-
masing fungsi, kegiatan serta urutannya. Dapat membuat kegiatan sesuai dengan
jenis dan sifat tetapi masih memberikan kesatuan aktifitas karena kegiatan yg
berlangsung merupakan suatu sistem yg tidak dapat dipisahkan
ORGANISASI RUANG
Zoning ini difungsikan untuk mengetahui perletakan dari ruang utama,

penunjang dan service pada site
Zona Utama, Zona utama terdiri dari ruang Pameran dan ruang
Studio. Ruang Pameran berfungsi sebagai ruang promosi, maka
dari itu ruang utama diletakkan ditengah-tengah agar
orientasinya memusat ke tengah-tengah. Perletakkan zona
utama ditengah-tengah juga untuk memudahkan sirkulasi
penikmat dan penggemar seni dalam pencapaian keruang
utama yaitu pameran
Zona Penunjang, Zona penunjang terdiri dari ruangan yang fungsinya untuk menunjang kegiatan utama yaitu ruang yang berfungsi pengelolaan Galeri
seperti Ruang staff pengelola, loby, ruang informasi, ruang restorasi, stock room, Ruang workshop, dan ruang persiapan. Terletak dekat dengan zona utama
karena ruang pada zona penunjang memiliki hubungan yang erat dengan ruang utama secara proses
Zona Servis, Zona servis terdiri dari Area Parkir, Ruang cleaning servis,Wc dan Gudang, dan Cafetaria. Zona servis pada bagian Timur site terdiri dari Area
Parkir yang dimana berfungsi untuk memberikan layanan parkir kepada pengguna bangunan, diletakkan didepan untuk memudahkan sirkulasi kendaraan.
Zona servis pada bagian barat terdiri dari ruang cleaning servis, Wc dan Gudang, sehingga aktivitasnya tidak terlihat langsung oleh pengguna ruang/tidak
mengganggu aktivitas utama
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
Konsep dasar komunikatif yg Rekreatif. Implementasinya pada Tema Rancangan yaitu Neo-Vernakular. Penerapan tema
konsep entrance yaitu menggunakan garis - garis yang pada konsep Entrance ini yaitu bentuknya mengambil
melengkung yg mengadaptasi dari sifat bentuk patung yang bentuk dasar dari Gapura, gapura berfungsi sebagai pintu
dinamis serta menggunakan ukiran untuk mengkomunikasikan masuk pada Pura, sama halnya dengan Entrance, entrance
bahwa bangunan ini merupakan bangunan seni. Konsep juga berfungsi sebagai jalur masuk. Mengadaptasi dari
SISTEM U Rekreatif diwujudkan dengan penggunaan garis pada bentuk dasar sebuah Gapura, kemudian di modern-kan
Kapasitas entrance yang melengkung-lengkung untuk menciptakan menjadi bentuk melengkung
garis yang dinamis dan tidak monoton
Intensitas dan Pola Pergerakan
LETAK
Sistem
Aksesbilitas
Jalur pencapaian untuk mencapai bangunan adalah
Jalan Monkey Forest yg dimana jalan ini merupakan
-IN-
Jalu Berdasarkan kapasitas, intensitas, dan pola pergerakan maka ditetapkan pada Entrance
-OU
r
jalan satu arah yang bergerak dari arah Selatan ke Ken Masu menggunakan 2 gate system, yaitu sistem “IN” dan “OUT”. Dengan penggunaan 2 gate sistem,
dar k
T-
Utara, untuk intensitas kendaraannya sedang. Site aan kendaraan dapat keluar dan masuk dengan nyaman dan mudah serta lebih efisien.
terletak disebelah kiri jalan Jalu
r Kapasitas
Ken Kelua
dar r
BENTUK & DIMENSI aan Mobil Pick up barang
Mobil Motor
Kapasitas: 1
Kapasitas: 1
Jenis Kendaraan yang mengakses Kapasitas: 1
Kapasitas
Bentuk dan Dimensi

Intensitas dan Pola Pergerakan
Jenis Kendaraan yang mengakses
Letak Pada saat datang, intensitas pergerakannya sedang karena kendaraan yang datang baik
dari penggemar dan penikmat seni, maupun pengelola akan datang secara bergantian.
Mobil Pick up barang Begitupun saat pulang, intensitas pergerakannya sedang karena kendaraan yang keluar
Mobil Motor
Kapasitas: 1 Berdasarkan Aksesbilitas pada existing site, maka Letak akan keluar secara bergantian.
Kapasitas: 1 Kapasitas: 1
Entrance diletakkan dibagian Timur site. Hal ini karena Jalur
pencapaian menuju bangunan merupakan jalan 1 arah dan site
terletak disebelah kiri jalan. Enterance diletakan pada jalan TAMPAK ATAS
utama agar civitas dan kendaraan mudah untuk mengakses
site dan entrance mudah terlihat. Karena kendaraan biasanya
berada di jalur kiri, maka entrance “IN” diletakkan dibagian
Selatan agar dapat diakses dengan mudah oleh kendaraan
AKSES PEJALAN KAKI

-IN- -OUT-
AKSES PEJALAN KAKI
lebar 90 cm lebar 90 cm
-IN- -OUT-
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
JENIS
Manusia JENIS:
Kendaraan
Manusia
Barang BANGUNAN
Mobil Pick up barang Mobil Motor
POLA
SEMI PUBLIK
Proses Kegiatan
Sirkulasi Ruang
BENTUK DAN DIMENSI

Kapasitas
Jenis
DASAR PERTIMBANGAN
Merencanakan sirkulasi yang aman dan
nyaman di dalam site serta memberikan PARKIR
BANGUNAN
PARKIR
LEGENDA :
PUBLIK
PENGELOLA PEMBELI
kemudahan akses dalam mencapai JALUR SIRKULASI
JALUR SIRKULASI
BARANG
suatu ruang atau fungsi yang ada di KENDARAAN RODA 4
dalam site.
JALUR SIRKULASI
PEDESTRIAN KENDARAAN RODA 2
KONSEP SIRKULASI Lebar 90 cm PEDESTRIAN
Konsep sirkulasi yang terjadi pada tapak Lebar 90 cm
dapat mempengaruhi pola sirkulasi dari
kendaraan, manusia, dan pengelola yang
ada di dalam fungsi. Pola sirkulasi yang
diterapkan pada sirkulasi ini ialah sirkulasi
linier. Sirkulasi linier mempunyai sifat yang
terarah atau menggunakan satu jalur
akses utama untuk mencapai ke suatu
ruangan yang di tuju. Oleh karena itu
sirkulasi linear yang akan diterapkan ENTRANCE KELUAR
ENTRANCE MASUK
pada tapak.
JALAN SETAPAK
Lebar 120 cm
DOSEN PENGAMPU
Art Gallery
TUJUAN
Untuk menentukan jumlah massa bangunan, bentukan massa bangunan
dan menentukan pola masa pada tapak yang disesuaikan dengan fungsi
pada perencanaan yang dapat memberi kemudahan dalam pencapaian dan 1. 2. 3.
dalam bersirkulasi. BUA
DASAR PERTIMBANGAN
Dasar pertimbangan dari penentuan massa yaitu untuk menciptakan
karakteristik masa bangunan yang sesuai dengan fungsi bangunan. Selain
itu juga terdapat beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan massa
BUILD UP AREA JUMLAH MASSA LETAK DAN ARAH ORIENTASI
Konsep Dasar Dengan mempertimbangkan garis sempadan bangunan, Bangunan ini akan dibagi menjadi 2 massa. Massa 1 adalah
massa yang bersifat publik yang diperuntukkan untuk semua
Massa 1 yang didalamnya merupakan ruang- bersifat publik dan
diperuntukkan semua orang maka akan diletakkan di tengah-tengah
kdb 30% dan kebutuhan ruang maka didapatkan build
Karakteristik Orientasi Site up area seluas 1000m2 dengan bangunan 2 lantai orang. Massa 2 adalah massa yang bersifat semi publik, yang
diperuntukkan hanya bagi seniman dan pengelola.
karena merupakan pusat kegiatan utama serta kemudahan akses
melalui parkiran. Massa 2 terletak di belakang karena bersifat semi
dengan bentuk dasar persegi
Penentuan ini sudah dipertimbangkan dengan organisasi publik dan memerlukan susana ruang yg tidak bising sehingga
Aktifitas yang diwadahi pada Massa Bangunan ruang dan hubungan ruang diletakkan jauh dari jalan utama. Arah orientasi kedua massa ini
mengarah ke jalan utama untuk memudahkan akses
BENTUK DASAR MASSA YANG DIGUNAKAN

SEGI EMPAT SAMA SISI :
Dapat menyesuaikan terhadap bentuk 4. 5.
bangunan disekitar
Pelaksanaan mudah
Fleksibel
Memungkinkan mencerminkan fungsi
JUMLAH MASSA
CUT DAN PUSH FINAL TRANSSFORM

Menambahkan massa untuk lantai 2 dan Penambahan atap dan overstek
Memotong beberapa bagian agar bangunan untuk merespon iklim
ORIENTASI terlihat lebih dinamis sehingga sesuai dengan

konsep rekreatif
Arah orientasi massa bangunan adalah ke arah jalan utama
untuk memudahkan sirkulasi pencapaian kedalam bangunan
: Sedang
U N I V E R S I T A S W A R M A D E W A Dr. I Nyoman Nuri Arthana, S.T., M.T.
Bermutu, Unggul, Berwawasan Ekowisata dan Berdaya Saing Global Tahun 2034 Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars
Art Gallery
TUJUAN
Tujuan dari konsep ruang luar yaitu menentukan jenis ruang luar yg digunakan
antara ruang aktif dan pasif, serta menentukan vegetasi/tanaman dan perkerasan Jenis konsep ruang luar yang digunakan yaitu ruang luar aktif yang dimana ruang luar ini difungsikan sebagai tempat
yang akan digunakan pada area outdoor dengan fungsi untuk pelestarian lingkungan
dan pemeliharaan alam yang dimulai dari skala kecil yaitu bangunan dan juga berkumpul, berkomunikasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara seniman dengan seniman, seniman
meredam kebisingan yang dihasilkan dr jalan raya dengan penikmat maupun penggemar seni, hubungan harmonis antara penggemar dan penikmat seni, serta hubungan
DASAR PERTIMBANGAN yang harmonis antara pengelola dengan seniman maupun penggemar dan penikmat seni
Konsep dan tema rancangan, Vegetasi yang cocok tumbuh pada iklim yang tropis,
tanaman yg sesuai dengan kondisi ekisting site seperti kebisingan, dan polusi
kendaraan serta memiliki estetika untuk meningkatkan kualitas visual dalam
lingkungan,dapat digunakan untuk media berteduh disaat cuaca panas dan dapat
digunakan untuk menyaring udara.
FAKTOR PENENTU
Ruang luar dimanfaatkan sebagai fasilitas untuk mewadahi
komunikasi yang harmonis
Estetika yang ditimbulkan oleh elemen softcase
Kondisi eksisting
Jenis Vegetasi
Batas-batas yang telah ditentukan pada site
PALEM KIPAS
GRASS BLOCK
Sebagai Estetika
Sebagai Peneduh Alami Pada area sirkulasi dan
Menyerap Polutan parkir kendaraan dengan
fungsi peresapan air
NAMA
SIMBOL Gambar KEGUNAAN
SOFTSCAPE
BANGUNAN
Lidah mertua berfungsi untuk menyaring polusi udara yang dihasilkan
LIDAH MERTUA oleh kendaraan baik kendaraan pada jalan utama depan site dan
juga didalam site
POHON FLAMBOYAN
Sebagai Estetika BATU ALAM Begonia Rex adalah tanaman jenis perdu yang berfungsi untuk
Mengurangi Pencemaran Udara BEGONIA REX meredam kebisingan yang dihasilkan oleh aktivitas disekitar site dan
Sebagai Peneduh kendaraan pada jalan utama
Sebagai penunjuk arah
menuju area berkumpul Terletak apda Entrance, berfungsi sebagai tanaman hias untuk
Memiliki nilai estetika RAVANELA
memberikan estetika pada entrance
Tidak mudah hancur
Tahan terhadap cuaca BANGUNAN Berfungsi sebagai suplai udara bersih, menambah nilai estetika, dan
Tahan terhadap keausan Calathea Lutea
mampu menyerap udara kotor
PUCUK MERAH
Sebagai Estetika NAMA
Berfungsi sebagai peredam SIMBOL Gambar KEGUNAAN
HARDSCAPE
suara
Menyerap CO2 dengan
Grass block di pasang di area parkiran. Selain berfungsi sebagi
presentase yang besar GRASS BLOCK
perkerasan tetapi juga sebagai peresapan air hujan.
DOSEN PENGAMPU
INPUT
TUJUAN
Untuk mengetahui sumber pengadaan Air Bersih serta komponen - BANGUNAN
komponen yang berkaitan dengan pengadaan Air Bersih yang terdapat
pada Galeri yang akan dibangun
DASAR PERTIMBANGAN
Perletakan sumber distribusi
Jarak bangunan dengan saluran distribusi
jalur pemipaan
Fungsi Utilitas Efektifitas dan efisiensi Kondisi eksisting
Kondisi Eksisting
ANALISI DATA
BANGUNAN
Data analisis berupa jenis-jenis sumber air bersih

SUMUR BOR
OUTPUT
SUMUR BOR merupakan sumber air bersih utama pada bangunan
Galeri ini yang nantinya akan di alirkan ke seluruh ruangan yang
membutuhkan pada bangunan ini
SKEMA SISTEM AIR BERSIH

SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH POMPA
TOWER
Pada bangunan Galeri ini untuk sistem pendistribusiannya dimana
TANK AIR
pada system ini sumber air menggunakan sumur bor, dan air yang
berada di bawah sumur akan dipompoa menggunakan mesin pompa,
dan akan dipompa ke atas tower air. Dari tangki ini air didistribusikan
ke seluruh ruangan yang membutuhkan. Pada system pendistribusian
air bersih ini menggunkan pipa PVC ½ inch.
SUMUR POMPA RUANGAN
BOR AIR
DOSEN PENGAMPU
OUTPUT
INPUT
BANGUNAN
TUJUAN
Mengetahui sumber air kotor dan air bekas beserta komponen -
komponen yang berkaitan dengan air kotor dan air bekas pada
Galeri ini dan alur pembuangan air kotor dan air bekas yang
dihasilkan dari Bangunan ini
DASAR PERTIMBANGAN
Tidak mencemari lingkungan
Pengolahan air kotor
jalur pemipaan
ANALISI DATA
BANGUNAN
Data analisis berupa jenis-jenis sumber air limbah Grey water

Floor drain , Wastafel
Data analisis berupa jenis-jenis sumber air kotor black water

Kloset
SKEMA DISTRIBUSI AIR LIMBAH
OUTPUT KLOSET/
SPETICTANK PERESAPAN
Bio septictank Tempat penampungan Black water modern WC
yang ramah lingkungan , tidak berbau , menjaga air tanah

tidak tercemar
Peresapan Air Bekas Tempat untuk menampung air limbah SKEMA DISTRIBUSI AIR BEKAS
Gray Water yang akan disalurkan ke saluran umum .
WASTAFEL,
PEMBUANGAN SALURAN POTONGAN SEPTICTANK POTONGAN PERESAPAN
FLOOR DRAIN
AIR LIMBAH KOTA
DOSEN PENGAMPU
INPUT
OUTPUT
TUJUAN
Untuk mengetahui proses kemana air hujan didstribusikan
DASAR PERTIMBANGAN
Saluran agar air tidak tergenang
BANGUNAN
ANALISI DATA
Pada area parkir tanah asli ditutupi dengan paving block,
sedangkan pada area halam belakang tanah asli tidak ditutupi
Terdapat saluran umum di depan site
OUTPUT
Pada area parkir diletakan biopori agar air hujan langsup
terserap
Sebagian air hujan pada area depan dialirkan menuju saluran
umum melalui saluran bio pori
SKEMA DISTRIBUSI AIR HUJAN LEGENDA

:
BIOPORI
AIR PIPA BIO SALURAN
HUJAN VERTIKAL PORI
SALURAN UMUM
UMUM
AIR HUJAN MENUJU BIOPORI

DOSEN PENGAMPU
OUTPUT
TUJUAN
Menentukan sistem penyedian energi listrik pada tapak untuk
BANGUNAN
menunjang operasional bangunan agar berjalan maksimal.
DASAR PERTIMBANGAN
Sumber daya listirk diharapkan mampu mewadahi operasional pada
fungsi ini.
DATA LAPANGAN DAN ANALISA
Dikarenakan perencanaan fungsi ini memiliki 1 massa bangunan
sehingga penggunaan energi listrik cukup diperlukan jaringan listrik
PLN. BANGUNAN
OUTPUT
Kelistrikan berasal dari PLN disalurkan ke KWH dari KWH di
pecah di MCB lalu disalurkan ke seluruh bangunan
SKEMA DISTRIBUSI LISTRIK
SELURUH
PLN KWH-MCB
BANGUNAN
PROVIDER ROUTER
DOSEN PENGAMPU
OUTPUT
TUJUAN
Tujuan untuk utilitas pemadam kebakaran adalah menentukan sistem dalam hal
penanganan kecelakaan tak terduga pada bangunan yaitu kebakaran.
DASAR PERTIMBANGAN
Dapat mengatasi kebakaran dalam skala kecil dalam hal penanganan pertama sebelum
kebakaran menyebar. Dengan sumber air yang dekat.
DATA LAPANGAN DAN ANALISA

a.Fire Estinguiser
Alat pemadam kebakaran yang mengandung serbuk co2 kering untuk ditempatkan BANGUNAN
pada setiap ruangan. Dengan menggunakan alat ini akan dapat lebih mengefisien
ketika terjadi kebakaran pada bangunan.
b.Fire Hydrant
Hydrant adalah salah satu fire system untuk perlindungan aset dan bangunan dari
bahaya kebakaran. Fire system satu ini cukup efektif untuk proteksi gedung seperti
mall, sekolah, perkantoran, dan lainnya.
POSISI HYDRANT
KONSEP PERENCANAAN PENANGKAL PETIR POSISI FIRE ESTINGUISER
SKEMA
Petir akan menyambar penangkal

KABEL
PENANGKAL
KONDUKTOR
GROUNDING petir, daya listrik akibat sambaran LEGENDA:
PETIR tersebut akan salurkan ke tanah /
grounding melalui kabel konduktor. PENANGKAL PETIR GROUNDING KABEL KONDUKTOR
DOSEN PENGAMPU
OUTPUT
INPUT
TUJUAN
Untuk mengatahui bagaimana sistem pembuangan
sampah
DASAR PERTIMBANGAN
Sampah dibagi berdasarkan jenisnya yaitu sampah
organik dan non organik
Tempat sampah diletakkan ditempat yang mudah
dijangkau pengunjung
ANALISI DATA
Meletakkan pemilihan sampah di area depan untuk
memudahkan petugas untuk mengangkut sampah
untuk dibawa ke pembuangan akhir
LEGENDA:
OUTPUT SKEMA
TEMPAT SAMPAH OUTDOOR
Terdiri dari sisa-sisa makanan, sayur-sayuran, dan
sampah dedaunan TEMPAT
B3
PEMILAHAN
Terdiri dari plastik, styrofoam SAMPAH TPA
SAMPAH
Terdiri dari kemasan bekas, sampah elektronik OUTDOR NON ORGANIK
ORGANIK
SIRKULASI PETUGAS ANGKUT SAMPAH

DOSEN PENGAMPU
OUTPUT
TUJUAN
Untuk menentukan peletakan ruang berdasarkan
zona serta berdasarkan jangkauan dan efektifitas
WC
sirkulasi ruang. CAFETARIA
RUANG
WORKSHOP
DASAR PERTIMBANGAN STUDIO STOCK

WC
RUANG
Kemudahan dalam beraktivitas, kemudahan ROOM PENGELOLA
dalam mengakses ruang dalam bangunan dan RUANG LOBBY RUANG
menciptakan suatu fungsi dari ruang, dengan

PAMERAN PAMERAN VOID
faktor penentu meliputi hubungan ruang, RUANG
sirkulasi ruang, zoning tapak, tema rancangan PERSIAPAN

MATERIAL
dan pola massa yang telah ditentukan. AREA AREA AREA

DISPLAY DISPLAY DISPLAY
DATA LAPANGAN DAN ANALISA MASSA 1 MASSA 1

MASSA 2
LT.2
1. Konsep zoning bangunan harus sesuai LT.1
dengan hubungan ruang, organisasi dan
Keterangan:
sirkulasi dari civitas agar penempatan ruang Publik
tepat pada bangunan. Semi Publik
2. Zoning bangunan harus mempertimbangkan Privat
tuntutan dari masing - masing ruang seperti

MASSA 1 MASSA 2
pencahayaan, penghawaan secara alami LANTAI 1
3. Arah orientasi bangunan RUANG UTAMA RUANG PENUNJANG: RUANG PENDUKUNG: RUANG UTAMA: RUANG PENUNJANG: RUANG PENDUKUNG
Ruang Pameran Lobby Cfetaria Stock Room WC
Ruang Studio
Resepsionist WC Ruang Restorasi
Ruang Pengelola
Ruang persiapan material
LANTAI 2
RUANG UTAMA RUANG PENDUKUNG:
Ruang Workshop WC
U N I V E R S I T A S W A R M A D E W A Dr. I Nyoman Nuri Arthana, S.T., M.T.
Bermutu, Unggul, Berwawasan Ekowisata dan Berdaya Saing Global Tahun 2034 Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars
Penggunaan bentuk dasar

lengkung untuk menciptakan
kesan dinamis dan tidak
monoton, sesuai dengan
konsep perancangan yaitu
rekreatif. Dan mengambil
bentuk dasar "Gapura” yang
diperbarui
"Patung Kayu” meletakkan

patung kayu berukuran besar
sebagai “Icon” yang
menunjukkan fungsi dari
bangunan yaitu Galeri Patung.
Dan menciptakan daya tarik.
implementasi dari “saka bali” yang kemudian
diperbarui menjadi bentuk yang lebih modern
namun tidak menghilangkan makna nya, kolom
“saka” yang tinggi ini membuat bangunan menjadi
lebih megah, monumental dan menciptakan daya
tarik penggunaan garis berlikuk-likuk pada bangunan
menciptakan kesan yang dinamis sehingga
bangunan tidak monoton menggunakan garis lurus,
sehingga akan menambah nilai estetika pada wujud
Menggunakan bata merah pada fasad bangunan bangunan
sebagai material lokal dan memiliki daya tarik visualnya
yang klasik dan estetis dengan warna merah hangat dan
tekstur alami, sesuai dengan tema neo vernakular.
Selain tahan lama dan kuat, bata merah juga
memberikan isolasi termal dan akustik yang baik serta
dapat menjaga suhu dalam ruangan.
DOSEN PENGAMPU
OUTPUT
TUJUAN
Tujuan dari merencanakan konsep sirkulasi yaitu untuk Untuk
menentukan pola sirkulasi dalam bangunan agar
mendapatkan pola sirkulasi yang efektif dan efisien dalam ENTRANCE
menunjang segala aktivitas yang ada didalam bangunan. WC
RUANG
WORKSHOP
DASAR PERTIMBANGAN CAFETARIA
Keamanan dan kenyamanan sirkulasi dalam bangunan, WC

kejelasan arus sirkulasi agar tidak membingungkan, STUDIO STOCK
ROOM
RUANG
PENGELOLA
keterkaitan antar fungsi ruang.
RUANG LOBBY RUANG
FAKTOR PENENTU
PAMERAN PAMERAN
VOID
ENTRANCE
Zoning site RUANG
PERSIAPAN MATERIAL
ENTRANCE
Hubungan antar ruang RUANG

PERSIAPAN
Sirkulasi yang nyaman AREA AREA
AREA
MATERIAL
DISPLAY DISPLAY
DISPLAY
ENTRANCE
POLA SIRKULASI MASSA 2
MASSA 1
MASSA 1
Pola sirkulasi yang dapat digunakan dalam ruangan yaitu LT.1
LT. 2
sirkulasi linier membentuk garis lurus sebagai penghubung
antar ruangan
Legenda: Keterangan:
SIRKULASI PENGGEMAR/PENIKMAT SENI SIRKULASI SENIMAN
Publik
SIRKULASI STAFF PENGELOLA
SIRKULASI VERTIKAL (RAMP) Semi Publik
MASSA 1 Privat
LANTAI 1 MASSA 2
RUANG UTAMA RUANG PENUNJANG: RUANG PENDUKUNG: RUANG UTAMA: RUANG PENUNJANG: RUANG PENDUKUNG
Pada gallery ini menggunakan sistem sirkulasi vertikal berupa Ruang Pameran Lobby Cfetaria Stock Room WC
Ruang Studio
Resepsionist WC Ruang Restorasi
ramp. Ramp memiliki tingkat kemiringan tertentu yang dapat Ruang Pengelola
dilalui dengan nyaman oleh manusia terutama bagi kaum Ruang persiapan material
disabilitas. Kemiringan yang akan digunakan adalah sebesar 10 LANTAI 2
derajat. RUANG UTAMA RUANG PENDUKUNG:
Ruang Workshop WC
DOSEN PENGAMPU
TUJUAN
Tujuan untuk menentukan konsep penataan ruang
dalam berdasarkan fungsi dan mencakup semua unsur
RUANG UTAMA (Ruang Pameran)
keindahan dari berbagai aspek, serta dapat
memberikan kesan dan suasana yang sesuai dengan
kegiatan yang berlangsung didalamnya
DASAR PERTIMBANGAN
Fungsi bangunan, tingkat kebisingan ruang, fleksisbilitas
ruang dan estitika ruang. Faktor penentu yaitu tema dan
konsep perancangan, kondisi lingkungan sekitar dan fungsi
ruang, serta dapat membuat nyaman bagi civitas yang
melakukan aktivitas di dalam ruangan. menyesuaikan
dengan tema rancangan
TEMA
-Neo Vernakular-
Implementasi tema pada interior yaitu melalui penggunaan
material lokal seperti batu bata, kayu dan batu alam. Serta,
memasukkan unsur tradisional bali seperti ukiran dan kain
wayang
KONSEP
-Komunikatif yang Rekreatif-
Penerapan konsep kedalam interior ini yaitu penataan
TONE WARNA
Untuk tone warna pada ruang dalam ini akan
patung yang dipajang dan penataan ruang yang mampu
didominasi oleh warna-warna alam seperti
menyampaikan maknanya kepada pembeli dan mampu
coklat yang akan dihasilkan pada material
memberikan daya tarik sehingga pembeli berminat untuk
kayu pada lantai dan kisi-kisi dinding, putih
membeli karya seni patung. Penerapan garis yang tidak
pada plafond, dan abu pada dinding. Hal ini
lurus monoton memberikan kesan rekreatif kepada pembeli
bertujuan untuk membangun mood ruang
yang berada diruangan ini.
yang sejuk dan nyaman.
MATERIAL :
Pemilihan material cat putih sebagai Pemilihan material ini untuk Pengaplikasian material kayu
warna cat tembok memberikan agar menciptakan suasana ruang karena kayu memiliki sifat yang
perhatian yg melihatnya tidak aka yang luas. Pemilihan warna tenang dan hangat sehingga
teralihkan dan hanya fokus pada putih untuk menonjolkan memberi efek yang baik pada
patung yang dipajang.. Dengan patung yang dipajang pengguna yang ada didalamnya
menggunakan material ini juga akan COKLAT PUTIH ABU-ABU
membuat patung yang dipamerkan
akan terlihat lebih menonjol dan
CAT PUTIH menjadi focal point pada ruangan ini GRANITE TILE KAYU SESEH KAIN WAYANG BALI
DOSEN PENGAMPU
TUJUAN
Untuk menentukan posisi dan perletakkan system utilitas
pengadaan air bersih pada Gallery beserta komponen-
Lantai 1
komponen yang berkaitan dengan system pengadaan air bersih
DASAR PERTIMBANGAN
Lantai 2
BANGUNAN
Perletakkan sumber distribusi
Jalur pemipaan
DATA ANALISA
Penempatan ruang yang membutuhkan sumber air bersih
sejajar, sehingga penyaluran distribusi lebih mudah.
Penempatan pompa PDAM harus dekat dengan toilet agar
menghemat penggunaan pipa
Sumber air bersih PDAM BANGUNAN VOID
SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH
Pada bangunan Galeri ini untuk sistem pendistribusiannya AREA
dimana pada system ini sumber air menggunakan sumur DISPLAY
bor, dan air yang berada di bawah sumur akan dipompoa

menggunakan mesin pompa, dan akan dipompa ke atas
tower air. Dari tangki ini air didistribusikan ke seluruh
ruangan yang membutuhkan. Pada system pendistribusian
air bersih ini menggunkan pipa PVC ½ inch.
Air bersih bersumber dari Sumur bor

Air yang diperoleh dari Sumur bor kemudian dipompa
menuju tower tank yang diletakan pada area dak
bangunan, dan didistribusikan menggunakan pipa
vertikal pada setiap unit dalam bangunan seperti shower,
wastafel dan air jet shower.
PDAM SUMUR BOR POMPA TOWER TANK FASILITAS

DOSEN PENGAMPU
LANTAI 1
TUJUAN
Untuk menentukan posisi dan perletakkan system
utilitas pengadaan air limbah pada Gallery beserta BANGUNAN
komponen-komponen yang berkaitan dengan
system pengadaan air limbah.
DASAR PERTIMBANGAN
Perletakkan sumber distribusi LANTAI 2
Jalur pemipaan
DATA ANALISA
Penempatan pompa septitank dan resapan
harus dekat dengan toilet agar menghemat BANGUNAN
penggunaan pipa VOID

Penempatan ruang yang memiliki saluran air
limbah sejajar, sehingga penyaluran distribusi
lebih mudah. AREA
DISPLAY
. Penempatan zoning yang baik.
SKEMA DISTRIBUSI AIR LIMBAH

SISTEM
Sistem plumbing direncanakan dengan baik KLOSET/
BIO
PERESAPAN
sehingga tidak mengganggu kenyamanan pada WC
SPETICTANK
Gallery.
Penggunaan shaft pada bangunan berlantai SKEMA DISTRIBUSI AIR BEKAS
sangat berguna, karena penyaluran air limbah
WASTAFEL,
menjadi lebih teratur FLOOR DRAIN
PEMBUANGAN SALURAN
AIR LIMBAH KOTA
POTONGAN SEPTICTANK POTONGAN PERESAPAN

TUJUAN MASSA 1 MASSA 1 MASSA 2

LT.1 LT.2
Untuk memenuhi sumber listrik pada ruang-ruang yang ada pada
bangunan untuk menunjang oprasional pada bangunan agar
maksismal.
DASAR PERTIMBANGAN
1. Perletakan
2. Sistem Pengelola
3. Terpenuhinya sumber kelistrikan
DATA ANALISA
1. MDP
Main Distribution Panel (MDP) merupakan jenis panel listrik yang
berfungsi untuk membagi dan menerima suplai listrik dari LVMDP.
Lalu kemudian mensuplaynya menuju ke panel listrik yang
selanjutnya.
2. SDP
Jenis panel listrik yang berikutnya adalah Sub Distribution Panel
(SDP). Panel listrik yang satu ini menggunakan Moulded Case
Circuit Breaker (MCCB) untuk mendistribusikan listrik yang berasal
dari panel LVMDP.
3.Genset
Alat ini merupakan salah satu alat yang ditemukan untuk
membantu mengatasi masalah ketidak adaan listrik pada suatu
area tertentu. Alat ini bisa digunakan sebagai sumber daya utama
dan bisa juga digunakan untuk keperluan tenaga cadangan dan
SKEMA LEGENDA
tenaga tambahan.
TUJUAN
Untuk memenuhi sumber listrik pada ruang-ruang yang ada pada
bangunan untuk menunjang oprasional pada bangunan agar
maksismal.
DASAR PERTIMBANGAN CAFETARIA

WC
RUANG
1. Perletakan WORKSHOP
2. Sistem Pengelola
3. Terpenuhinya sumber kelistrikan STUDIO STOCK
WC
RUANG
ROOM PENGELOLA
DATA ANALISA RUANG LOBBY RUANG

1. MDP PAMERAN PAMERAN VOID
Main Distribution Panel (MDP) merupakan jenis panel listrik yang
berfungsi untuk membagi dan menerima suplai listrik dari LVMDP. RUANG
PERSIAPAN
Lalu kemudian mensuplaynya menuju ke panel listrik yang MATERIAL
selanjutnya. AREA AREA AREA

DISPLAY DISPLAY DISPLAY
2. SDP
Jenis panel listrik yang berikutnya adalah Sub Distribution Panel MASSA 1
(SDP). Panel listrik yang satu ini menggunakan Moulded Case MASSA 1 MASSA 2
LT.2
Circuit Breaker (MCCB) untuk mendistribusikan listrik yang berasal LT.1
dari panel LVMDP.
3.Genset
Alat ini merupakan salah satu alat yang ditemukan untuk Air Conditioner
membantu mengatasi masalah ketidak adaan listrik pada suatu
Exhaust fan
area tertentu. Alat ini bisa digunakan sebagai sumber daya utama
dan bisa juga digunakan untuk keperluan tenaga cadangan dan
tenaga tambahan.
DOSEN PENGAMPU
MODUL SISTEM STRUKTUR
UPPER STUKTUR
PADA BAGIAN UPER STRUKTUR YAITU
BAGIAN ATAP AKAN MENGGUNAKAN
STRUKTUR ATAP BAJA
SUPER STUKTUR
PADA SUPER STRUKTUR YANG AKAN DIRENCANAKAN
PADA BANGUNAN INI YAITU MENGGUNAKAN STRUKTUR
BETON. MENGGUNAKAN KOLOM STRUKTUR DAN KOLOM
PRAKTIS
SUB STUKTUR
PONDASI FOOT PLAT
PONDASI MENERUS
BAB 5
-PENGEMBANGAN DESAIN-
implementasi dari “saka bali” yang kemudian Penggunaan garis berlikuk-likuk pada bangunan menciptakan Penggunaan bentuk dasar lengkung untuk menciptakan kesan
"Patung Kayu” meletakkan patung kayu berukuran besar sebagai “Icon”
kesan yang dinamis sehingga bangunan tidak monoton dinamis dan tidak monoton, sesuai dengan konsep perancangan
diperbarui menjadi bentuk yang lebih modern yang menunjukkan fungsi dari bangunan yaitu Galeri Patung. Dan
menggunakan garis lurus, sehingga akan menambah nilai estetika
namun tidak menghilangkan makna nya, menciptakan daya tarik. yaitu rekreatif. Dan mengambil bentuk dasar "Gapura” yang
pada wujud bangunan dan sesuai dengan konsep "Rekreatif”
kolom “saka” yang tinggi ini membuat diperbarui
bangunan menjadi lebih megah, monumental
dan menciptakan daya tarik
IDENTITAS MAHASISWA :
A1 / 202162121028
DOSEN PEMBIMBING:
RUMAH WARGA U
5700
465 1000 1600 560 2100
465
WORKSHOP
OUTDOOR
SEATING AREA
FFL ±0.00
FFL -0.45
+
WC WC
FFL -0.05 FFL -0.05
FFL -0.80
D D
+
STOCK ROOM
FFL ±0.00
1000 R. PENGELOLA
FFL ±0.00
STUDIO
FFL ±0.00
FFL ±0.00
SEATING AREA
FFL -0.45
R. PERSIAPAN FFL
MATERIAL ±0.00
700
D D D
FFL ±0.00 D D D
D D
D
HALAMAN HALAMAN HALAMAN
D
D
D
FFL -0.75 FFL -0.75 FFL -0.75
D
D
D
230
D
+
D
D D
D
D
D
D D
+
+
WC WANITA +
WC PRIA
FFL -0.05
D
FFL -0.05
+
D
D
D
+
+
+
720 SEATING
D
D
D
AREA CAFETARIA
FFL ±0.00
5700 NAIK D
BANGUNAN KOMERSIL BANGUNAN KOMERSIL
D
LT.2
D
OUT OUT
232
D D
D D
D
600 R.PAMERAN R.PAMERAN
FFL ±0.00 FFL ±0.00
LOBBY AREA PARKIR PENGUNJUNG
AREA PARKIR PENGELOLA FFL -0.80
FFL -0.80 IN FFL ±0.00 IN
D
D
D
460
AREA DISPLAY AREA DISPLAY

FFL ±0.00 FFL ±0.00
150
490
740
16
TROTOAR TROTOAR TROTOAR 120
IN OUT
JL. MONKEY FOREST
700
SITE PLAN
Skala 1:400
MATA KULIAH : NAMA TUGAS

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : NAMA GAMBAR
STU
STUPA 4 : 8 SKS GALERI SENI PATUNG NAMA MAHASISWA :
Prodi Arsitektur
REGULER A Dr. I Nyoman Nuri Arthana, S.T., M.T.
Fakultas Teknik dan Perencanaan Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars NIM/KELAS : 202162121028 / A1 KODE GAMBAR
Universitas Warmadewa SEMESTER 4
PA4
Kadek Putra Santika Narayana, S.T., M.Ars SKALA
Jalan Terompong No.24 Tahun Ajaran 2022/2023 KELOMPOK : 9
GU
NA AR
A Tanjung Bungkak, Denpasar, Bali NOMOR LEMBAR
WID
YA SEW AK A N
AG DOSEN PEMBIMBING: PARAF
Dr. I Nyoman Nuri Arthana, S.T., M.T. CATATAN : KERTAS
TANGGAL
RUMAH WARGA
B U
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
5700
570 300 300 2100
270 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 330
1 1
465 465 WORKSHOP 465 465

OUTDOOR
SEATING AREA
FFL ±0.00
FFL -0.45
2 2
+
WC WC
FFL -0.05 FFL -0.05
300 FFL -0.80 300
D D
+
3 STOCK ROOM
FFL ±0.00
3
R. PENGELOLA
300 FFL ±0.00 300
STUDIO
FFL ±0.00
4 4
FFL ±0.00
1500 300 300 300
5 5
300 SEATING AREA 300
FFL -0.45
R. PERSIAPAN FFL
6 MATERIAL ±0.00
D D D
6
FFL ±0.00 D D D
D D
D
300 300

7 7
D
D
D
FFL -0.75 FFL -0.75 FFL -0.75
D
D
D
300 400 400 300

D
8 8
+
D
D D
D
D
D
D D
+
+
WC WANITA +
WC PRIA
FFL -0.05
D
FFL -0.05
+
D
D
300 300
D
+
+
+
9 SEATING
D
D
D
AREA CAFETARIA
300 FFL ±0.00 300
5700 NAIK D
5700
BANGUNAN KOMERSIL BANGUNAN KOMERSIL
D
LT.2
10 10
D
A 300 300
A
OUT OUT
11 11
D
D
D
D
300 300 300 300
12 R.PAMERAN
FFL ±0.00
R.PAMERAN
FFL ±0.00
12
300 AREA PARKIR PENGELOLA FFL -0.80 300
13 13 TS
D
D
D
D
300 300
14 14
FFL ±0.00 FFL ±0.00
300 300
15 15
500 500
1230 1230
500 500
16 16
TROTOAR TROTOAR TROTOAR 120
IN OUT
JL. MONKEY FOREST
700
270 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 330
570 300 300 2100
570
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
LAYOUT PLAN TD B
Skala 1:400

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
45
PENUTUP ATAP GENTENG BITUMEN
BUBUNGAN
FINISHING CAT PUTIH
KACA SUNBLAST TEBAL 5MM
Konsep " Komunikatif "

Implementasi konsep komunikatif pada fasad yaitu penerapan material kaca untuk memberikan
kesan open space agar pameran patung dapat terlihat langsung dari luar dan dapat
mengkomunikasikan kepada orang yang melihatnya bahwa ini adalah sebuah bangunan galeri DAK BETON TEBAL 10CM
patung
Konsep " Rekreatif "
Kundalini
-Statue Gallery- UKIRAN BATU PARAS
Implementasi konsep rekreatif pada fasad yaitu permainan garis
yang dinamis baik dari bangunan serta dekorasi yang dibuat tidak KACA SUNBLAST TEBAL 5MM
monoton sehingga menimbulkan suasana yang rekreasi
PAS. KAYU ULIN VERTICAL TEBAL 4 / 6 GAP 4CM
Bentuk Entrance "Tema Neo-Vernakular"
Implementasi dari tema neo vernakular, mengambil
bentuk dasar sebuah "Gapura" dan penerapan
material lokal setempat yaitu kayu
Patung sebagai "Landmark" fungsi bangunan

Implementasi dari konsep "Komunikatif" perletakan patung
pada entrance sebagai landmark yang mudah dikenali dan
sebagai penanda dari fungsi bangunan sebagai sebuah
Galeri Patung
KONSEP TEMA
Pada galeri seni ini menggunakan konsep dasar komunikatif yang rekreatif . komunikatif berarti mudah untuk dipahami, Neo-Vernakular merupakan sebuah tema yang dimana tema ini merupakan
penerapannya pada bangunan yaitu wujud bangunan akan mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah bangunan yang bangunan tradisional disuatu daerah yang diperbaharui. Begitupun pada galeri
mewadahi aktivitas seni, serta aktivitas promosi. penerapannya pada bangunan adalah dengan menggunakan material kaca pada seni ini menerapkan bangunan tradisional bali yang diperbarui. Terdiri dari
fasad sehingga aktivitas promosi terlihat langsung dari luar. dimensi kolom kayu pada area depan dibuat dengan ukuran yang Bagian kaki yaitu Lantai 1, kemudian bagian badan yaitu lantai 2 dan bagian
besar dan tinggi serta atap yang di offset keluar dengan ukuran yang lebih lebar untuk menjadikan bangunan ini menjadi bangunan kepala yaitu atap. 2 buah kolom kayu dibagian depan sisi kanan dan kiri
yang monumental sehingga akan memberikan titik tangkap kepada orang yang melihatnya sehingga akan memberikan daya tarik. bangunan merupakan implementasi dari “saka” yang kemudian diperbarui
penggunaan ukiran, dan penggunaan tema arsitektur neo-vernakular mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah menjadi bentuk yang lebih modern namun tidak menghilangkan makna nya,
bangunan yang mewadahi aktivitas seni dan budaya. rekreatif diwujudkan dengan penggunaan garis berlikuk-likuk pada kolom “saka” ini membuat bangunan menjadi lebih megah dan monumental
bangunan menciptakan kesan yang dinamis sehingga bangunan tidak monoton menggunakan garis lurus, sehingga akan
menambah nilai estetika pada wujud bangunan
TAMPAK DEPAN PLAN

Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
45 PENUTUP ATAP GENTENG BITUMEN
PENUTUP ATAP GENTENG BITUMEN 45 BUBUNGAN
BUBUNGAN
KACA SUNBLAST TEBAL 5 MM
LISPLANK
PAS. VARIASI KAYU ULIN 4 / 6 GAP 4CM
FINISHING CAT PUTIH
KACA SUNBLAST TEBAL 5MM
VARIASI PAS.KAYU JATI 10CM

FINISHING CAT PUTIH
PAS. KAYU ULIN VERTICAL 4 / 6 GAP 4CM
KONSEP "Komunikatif yang Rekreatif" TEMA

Pada galeri seni ini menggunakan konsep dasar komunikatif yang rekreatif . Menggunakan material kaca pada fasad sehingga patung yg dipamerkan dapat Tema Neo Vernakular diwujudkan dengan penerapan bentuk dasar dari bangunan tradisional
terlihat langsung dari luar dan memperlihatkan fungsi bangunan dan menjadikan daya tarik. penggunaan ukiran, dan penggunaan tema arsitektur bali yang kemudian diperbaharui. Penerapan material lokal seperti batu bata dan juga kayu, serta
neo-vernakular mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah bangunan yang mewadahi aktivitas seni dan budaya. rekreatif diwujudkan dengan penggunaan atas limas
penggunaan garis bergelombang dan dinamis yang dipadukan dengan pemasangan kayu ulin yang divariasikan seolah"berbentuk gelombang untuk
emmberikan kesan yang rekreasi dan tidak monoton
TAMPAK SAMPING PLAN

Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
+ 7.35
bubungan
genteng
reng baja taso r. 4.6

tebal 0.6mm
baja ringan lebar 7.5
lisplank
ring balok 15/20
+ 4.00
+ 3.50
plafond gypsum
+3.50 plafond gypsum
+3.50
PAS. BATU BATA
PAS. BATU BATA
LOBBY
PAS. BATU BATA PLESTERAN 1:5
PLESTERAN 1:5
go-cad
-og
FINISHING CAT PUTIH
dac
PLESTERAN 1:5 FINISHING CAT PUTIH
FINISHING CAT PUTIH
FFL ±0.00
go-cad
og
c-
da
R.PAMERAN R.PAMERAN
± 0.00 FFL ±0.00 FFL ±0.00
sloof 15/25
- 0.30
pas batu kali
urugan tanah
pas batu kosong
- 1.15 urugan pasir
tanah asli
600 900 600
2100
A B C D E F G H
POTONGAN PLAN A-A

Skala 1:200
± 12.00
bubungan
genteng
tebal 0.6mm
± 8.00
lisplank
± 7.55 ring balok 15/20
+7.55 +7.55
plafond gypsum
plafond gypsum
bubungan
genteng
PAS. BATU BATA
PLESTERAN 1:5 reng baja taso r. 4.6
FINISHING CAT PUTIH
tebal 0.6mm

WC
WORKSHOP
PAS. MARBLE PUTIH UK 50 X50
lisplank
± 4.00 SPESI
PLAT LANTAI BETON
FFL+3.95 FFL +4.00
ring balok 15/20
BALOK 15 X 35
± 3.50
+3.50 +3.50
plafond gypsum plafond gypsum
+3.50
plafond gypsum
go-cad
go-cad
-og
dac-og
dac
go-cad
-og
dac-og
dac
dac-og
og
c-
da
FINISHING CAT PUTIH
PAS. BATU BATA

go-cad
trassram PLESTERAN 1:5

FINISHING CAT PUTIH
WC R.PAMERAN
± 0.00 FFL-0.05 FFL ±0.00
sloof 15/25
- 0.30
pas batu kali
urugan tanah
pas batu kosong
- 1.15 urugan pasir
tanah asli
- 2.50
207 93 300 300 300 300 300 300
2100
7
5
6
4
8
2
3
1
POTONGAN PLAN B-B

POTONGAN PLAN
Skala 1:200
Skala 1:200

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
B
G H I J K L M N U
2100
300 300 300 300 300 300 300
+
FFL WC
D
D
D
D
D
D
D
FFL FFL
+
+
-0.05 WANITA
+
FFL ±0.00 -0.05
D
FFL
D
D
D
300
D
±0.00
D
+
+
-0.05 WC PRIA
+
9 CAFETARIA
CAFETARIA
FFL ±0.00
300 FFL ±0.00
NAIK
LT.2
10
300 OUT OUT
D D
11
D D
D D
A 2100
A
R.PAMERAN R.PAMERAN
12 600
FFL ±0.00 FFL ±0.00
LOBBY
IN FFL ±0.00 IN TS
13
D
D
D
D D
D
300
14
300 FFL ±0.00 FFL ±0.00
15
TD B
DENAH MASSA 1 LT.1
Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
B
G H I J K L M N U
2100
300 300 300 300 300 300 300
+
FFL
D
D
FFL FFL
+
+
+3.95
+
WC +4.00 +3.95
D
FFL
D
WANITA
D
300
D
+
+
+3.95 WC PRIA
+
9
R. WORKSHOP
FFL +4.00
300
TURUN
LT.1
10
300
11
A 2100
A
12 600 VOID
TS
13
300
14
300
15
TD B
DENAH MASSA 1 LT.2
Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
U
B
C E F G H I J K
2400
600 300 300 300 150 150 300 300
A 2 A
+
WC WC
FFL -0.05 FFL -0.05
300
D D
+
3 STOCK ROOM
FFL ±0.00
300
R. PENGELOLA TS
FFL ±0.00
STUDIO
FFL ±0.00
4
1500
300 FFL ±0.00
5
300
R. PERSIAPAN FFL
6 MATERIAL ±0.00
FFL ±0.00
300
TD B
DENAH MASSA 2 LT.1

Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
KONSEP TEMA
Pada galeri seni ini menggunakan konsep dasar komunikatif yang rekreatif . komunikatif berarti mudah untuk dipahami,
Neo-Vernakular merupakan sebuah tema yang dimana tema ini merupakan
penerapannya pada bangunan yaitu wujud bangunan akan mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah bangunan yang
bangunan tradisional disuatu daerah yang diperbaharui. Begitupun pada galeri
mewadahi aktivitas seni, serta aktivitas promosi. penerapannya pada bangunan adalah dengan menggunakan material kaca pada
seni ini menerapkan bangunan tradisional bali yang diperbarui. Terdiri dari
fasad sehingga aktivitas promosi terlihat langsung dari luar. dimensi kolom kayu pada area depan dibuat dengan ukuran yang
Bagian kaki yaitu Lantai 1, kemudian bagian badan yaitu lantai 2 dan bagian
besar dan tinggi serta atap yang di offset keluar dengan ukuran yang lebih lebar untuk menjadikan bangunan ini menjadi bangunan
kepala yaitu atap. 2 buah kolom kayu dibagian depan sisi kanan dan kiri
yang monumental sehingga akan memberikan titik tangkap kepada orang yang melihatnya sehingga akan memberikan daya tarik.
bangunan merupakan implementasi dari “saka” yang kemudian diperbarui
penggunaan ukiran, dan penggunaan tema arsitektur neo-vernakular mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah
menjadi bentuk yang lebih modern namun tidak menghilangkan makna nya,
bangunan yang mewadahi aktivitas seni dan budaya. rekreatif diwujudkan dengan penggunaan garis berlikuk-likuk pada
kolom “saka” ini membuat bangunan menjadi lebih megah dan monumental
TAMPAK DEPAN BANGUNAN

Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars CATATAN : KERTAS
TANGGAL
KONSEP TEMA
Pada galeri seni ini menggunakan konsep dasar komunikatif yang rekreatif . komunikatif berarti mudah untuk dipahami,
Neo-Vernakular merupakan sebuah tema yang dimana tema ini merupakan
penerapannya pada bangunan yaitu wujud bangunan akan mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah bangunan yang
bangunan tradisional disuatu daerah yang diperbaharui. Begitupun pada galeri
mewadahi aktivitas seni, serta aktivitas promosi. penerapannya pada bangunan adalah dengan menggunakan material kaca pada
seni ini menerapkan bangunan tradisional bali yang diperbarui. Terdiri dari
fasad sehingga aktivitas promosi terlihat langsung dari luar. dimensi kolom kayu pada area depan dibuat dengan ukuran yang
Bagian kaki yaitu Lantai 1, kemudian bagian badan yaitu lantai 2 dan bagian
besar dan tinggi serta atap yang di offset keluar dengan ukuran yang lebih lebar untuk menjadikan bangunan ini menjadi bangunan
kepala yaitu atap. 2 buah kolom kayu dibagian depan sisi kanan dan kiri
yang monumental sehingga akan memberikan titik tangkap kepada orang yang melihatnya sehingga akan memberikan daya tarik.
bangunan merupakan implementasi dari “saka” yang kemudian diperbarui
penggunaan ukiran, dan penggunaan tema arsitektur neo-vernakular mengkomunikasikan bahwa bangunan ini adalah sebuah
menjadi bentuk yang lebih modern namun tidak menghilangkan makna nya,
bangunan yang mewadahi aktivitas seni dan budaya. rekreatif diwujudkan dengan penggunaan garis berlikuk-likuk pada
kolom “saka” ini membuat bangunan menjadi lebih megah dan monumental
TAMPAK SAMPING BANGUNAN

Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
Ir. Made Suryanatha Prabawa, S.T., M.Ars CATATAN : KERTAS
TANGGAL
+ 7.35
bubungan
genteng

tebal 0.6mm
lisplank
ring balok 15/20
+ 4.00
+ 3.50
plafond gypsum
+3.50
PAS. BATU BATA
PAS. BATU BATA
LOBBY
PAS. BATU BATA PLESTERAN 1:5
PLESTERAN 1:5
go-cad
-og
FINISHING CAT PUTIH
dac
PLESTERAN 1:5 FINISHING CAT PUTIH
FINISHING CAT PUTIH
FFL ±0.00
go-cad
og
c-
da
R.PAMERAN R.PAMERAN
± 0.00 FFL ±0.00 FFL ±0.00
sloof 15/25
- 0.30
pas batu kali
urugan tanah
pas batu kosong
- 1.15 urugan pasir
tanah asli
600 900 600
2100
A B C D E F G H
POTONGAN PLAN A-A

Skala 1:200
± 12.00
bubungan
genteng
tebal 0.6mm
± 8.00
lisplank
± 7.55 ring balok 15/20
+7.55 +7.55
plafond gypsum
plafond gypsum
bubungan
genteng
PAS. BATU BATA
PLESTERAN 1:5 reng baja taso r. 4.6
FINISHING CAT PUTIH
tebal 0.6mm

WC
WORKSHOP
lisplank
± 4.00 SPESI
PLAT LANTAI BETON
FFL+3.95 FFL +4.00
ring balok 15/20
BALOK 15 X 35
± 3.50
+3.50 +3.50
plafond gypsum plafond gypsum
+3.50
plafond gypsum
go-cad
go-cad
-og
dac-og
dac
go-cad
-og
dac-og
dac
dac-og
og
c-
da
FINISHING CAT PUTIH
PAS. BATU BATA

go-cad
trassram PLESTERAN 1:5

FINISHING CAT PUTIH
WC R.PAMERAN
± 0.00 FFL-0.05 FFL ±0.00
sloof 15/25
- 0.30
pas batu kali
urugan tanah
pas batu kosong
- 1.15 urugan pasir
tanah asli
- 2.50
207 93 300 300 300 300 300 300
2100
7
5
6
4
8
2
3
1
POTONGAN PLAN B-B

POTONGAN PLAN
Skala 1:200
Skala 1:200

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
± 12.00
± 8.00 bubungan
± 7.55
+7.55 PAS. KERAMIK PUTIH POLOS
plafond gypsum
D rangka kuda kuda baja ringan

tebal 0.65-0.75mm
UKURAN 60 x 60
C SPESI
PAS. BATU BATA
PLESTERAN 1:5

FINISHING CAT PUTIH
WC tebal 0.6mm
PLAT LANTAI BETON
dynabolt
± 4.00 SPESI
PLAT LANTAI BETON
FFL+3.95
BALOK 15 X 35
± 3.50
+3.50 baut 10 x 19 mm
C BALOK 15/35
plafond gypsum
baut dynabolt 8 x 85 mm
trassram HOLLOW 4 CM X 4 CM PLESTERAN 1:5
WC ring balok 15 / 20
± 0.00 FFL-0.05 BAUT HOLLOW
- 0.30 PAS. BATU BATA
- 1.15
B D PLAFOND GYPSUM
100 X 100
- 2.50
207 93
A
1
PAS.BATU BATA
PLESTERAN 1:5 3 - D13
- 0.05 PAS. KERAMIK PUTIH MOTIF FINISHING CAT PUTIH
POLOS UK. 60 x 60
54 54
- 0.25 SLOOF 15/20

- 0.40 SPESI
Ø8 - 100
BETON RABAT
162
URUGAN TANAH
URUGAN PASIR
- 0.95 PAS. BATU KALI
54
- 1.15
- 1.25
D13 - 100
15 PAS. BATU KOSONG
20
30 URUGAN PASIR
B 85
100
TANAH ASLI
100
D13 - 100
A
DETAIL PRINSIP
Skala NTS

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
Kundalini
-Statue Gallery-
KEY PLAN
NTS
BATU PARAS
PUTIH
31°
1616 BATU PARAS 1366

1199
1083 PUTIH
340 298 340 298 340
982 1119
867
765 872
52 650
DENAH
SKALA 1:20
192 168 192 168 192
911
TAMPAK DEPAN POTONGAN

SKALA 1:20 SKALA 1:20
DETAIL ARSITEKTURAL
Skala NTS

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
BUBUNGAN
PENUTUP ATAP GENTENG 0.40
LIST PLAK
RENG BAJA RINGAN
0.40 MM
Ø16-150
0.75
0.75
20
BAJA RINGAN C 0.75 X 0.75 MM
15
BAJA RINGAN C 0.75 X 0.75 MM
RING BALOK 20 X 15
RENG BAJA RINGAN 0.40 MM
UPPER STRUCTURE
Ø16-150
RING BALOK 20X15 CM

15
Ø16-150
KOLOM 15X15 CM 15 KOLOM 15 X 15
40
25
KOLOM L
SLOOF 15/20 LANTAI
KOLOM PIPIH
KOLOM T SUPER STRUCTURE
70
25
80
PONDASI BATU KALI
URUGAN PASIR
PASANGAN BATU KOSONG SUB STRUCTURE
PASANGAN BATU KALI
SLOFF 15X20 CM
AKSONOMETRI STRUKTUR MASSA 2
Skala NTS

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
BUBUNGAN
PENUTUP ATAP GENTENG
LIST PLAK
BUBUNGAN
PENUTUP ATAP GENTENG
LIST PLAK
0.75
Ø16-150 0.75 0.40
BAJA RINGAN C 0.75 X 0.75 MM RENG BAJA RINGAN

BAJA RINGAN C 0.75 X 0.75 MM 0.40 MM
20 RENG BAJA RINGAN 0.40 MM
15
RING BALOK 20 X 15 BAJA RINGAN C 0.75 X 0.75 MM
RENG BAJA RINGAN 0.40 MM Ø16-150
15
15
KOLOM 15 X 15
PLAT LANTAI 12 CM
KOLOM STRUKTUR L
RING BALOK 20X15 CM
KOLOM 15X15 CM
Ø16-150 DAK ATAP 10 CM
UPPER STRUCTURE
BALOK INDUK 25X15 CM

Ø16-150
RING BALOK 20X15 CM
KOLOM 15X15 CM TANGGA BETON
KOLOM PIPIH 40
15 40 SUPER STRUCTURE
DAK ATAP 10 CM 25
KOLOM PIPIH 15 X 40 RING BALOK 20X15 CM

SLOOF 15/20
KOLOM PIPIH 15 x 40
LANTAI
25
35
70
20
25
80 100
PONDASI BATU KALI PONDASI TELAPAK 1X1 M PODASI TELAPAK
URUGAN PASIR
PASANGAN BATU KOSONG
PASANGAN BATU KALI
SLOFF 15X20 CM
SUB STRUCTURE
AKSONOMETRI STRUKTUR MASSA 1
Skala NTS

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
+
+
+
+
+
L
+4ANT
+
.00 A2I
+
L
+4ANT
.00 A2I PIPA PVC Ø1/2"
PIPA PVC Ø1/2"
PIPA PVC Ø1/2"
NO. SIMBOL KETERANGAN
1 SUMUR BOR
PIPA PVC Ø1/2"
2 POMPA AIR
PIPA PVC Ø1/2"
3 TOWER TANK
SALURAN AIR
4
BERSIH 12 INCH
+
+
+
BIO SEPTICTANK
+
+
+
+
E
±0LEVA
.00 S
+
I
6 PERESAPAN
PIPA PVC Ø1/2" +
PERESAPAN AIR
PE BA 7 BEKAS
T RM WA
-0.ANAUKA H
85 H AN SALURAN AIR
8 LIMBAH PIPA 4 INCH
SALURAN AIR
9 BEKAS PIPA 3 INCH
AKSONOMETRI UTILITAS AIR BERSIH

Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
+
+
+
L
+4ANT
.00 A2I NO. SIMBOL KETERANGAN
PIPA
L PVC Ø3"
1 SUMUR BOR
+4ANT
+
.00 A2I
PIPA PVC Ø4" +

2 POMPA AIR
+
+
+
+
+
PIPA PVC Ø4" E

±0LEVA
3
+
.00 S
I TOWER TANK
+
EL
±0 EVA
+ PIPA
.00 S
I PIPA PVC Ø4" SALURAN AIR
+
PVC Ø3" 4
BERSIH 12 INCH
PE BA
T RM WA
-0.ANAUKA H 5 BIO SEPTICTANK
85 H AN
PIPA PVC Ø3"
6 PERESAPAN
PIPA PVC Ø3"

PERESAPAN AIR
7 BEKAS
PIPA PVC Ø3"
SALURAN AIR
8 LIMBAH PIPA 4 INCH
SALURAN AIR
9 BEKAS PIPA 3 INCH
AKSONOMETRI UTILITAS AIR LIMBAH & AIR BEKAS
Skala 1:100

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
KETERANGAN
NO. SIMBOL ARTI SIMBOL
1. PIPA TERTANAM
TEE 2. PIPA PVC Ø3"
3. SOCKET
TALANG AIR 4. TEE

+6.71
5. KNEE 90°
L
+4ANT
.00 A2I
PE BA
T RM WA
-0.ANAUKA H
85 H AN
SALURAN KE GOT
EL
±0 EVA
.00 S
I
SALURAN GOT
KNEE 90°
SOCKET
AKSONOMETRI UTILITAS AIR HUJAN

Skala 1:100

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
G H I J K L M N
2100
300 300 300 300 300 300 300
S1 S1
S1
8 P1
KS 1
P1
KS 1
P1
KS 1
P1
KS 1
P1
KS 1 KP
P1
KP KS 1
S1
8
WC WANITA WC PRIA
300
S1 FFL -0.05 FFL -0.05 KP
300
S1 S1
KP
CAFETARIA KP KP
KS 1
FFL +4.00 KS 1
9 9
P1
300 S1
S1 300
KS 1 S1 S1 KS 1
10 P1 P1
KS 1
P1
KS 1
P1
10
300 300
S1
11 KS KS KS KS KS KS KS KS
11
2100 R.PAMERAN
2100
S1 FFL ±0.00
R.PAMERAN LOBBY S1
12 600 FFL ±0.00 FFL ±0.00 600 12
KS KS KS KS KS KS KS
13 S1
13
S1
300 300
S1
14 S1
KS KS KS KS
14
AREA DISPLAY KS S1 KS AREA DISPLAY S1
300 FFL ±0.00 300
FFL ±0.00
15 KS
S1
KS KS
S1
KS
15
300 300 300 300 300 300 300

2100 KETERANGAN
NO SIMBOL NAMA SIMBOL
01 S1 SLOOF 15 / 20
G H I J K L M N 02 KP KOLOM PRAKTIS 15 X15
DENAH RENCANA PONDASI MASSA 1 03 P1 PONDASI TELAPAK 1X1M
Skala 1:150 04 KS 1 KOLOM STRUKTUR 15 X 40

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
C E F G H I J K
2400
600 300 300 300 150 150 300 300
2 KS2
S1
KS2 KS2
S1
KS2
S1
KS2
S1
KS2
2
S1 WC S1
300 300
FFL -0.05
STOCK ROOM R. PENGELOLA
FFL ±0.00 FFL ±0.00
3 KS2 STUDIO
FFL ±0.00
KS2
S1
KS2
3
300 S1 S1 300
4 KS2
KS2 KS2 KS2 KS2 KS2 S1 KS2 KS2
4
1500 1500
300 300
KP KP KP KP KP S1 KP KP
S1
5 KS2 KS2
KP
5
300 300
S1
S1 R. PERSIAPAN
MATERIAL
6 FFL ±0.00 KP
6
300 300
S1
7 KS2 KS2
KP 7
600 300 300 300 150 150 300 300
2400
C E F G H I J K KETERANGAN
NO SIMBOL NAMA SIMBOL
01 S1 SLOOF 15 / 20
02 KP KOLOM PRAKTIS 15 X15
DENAH RENCANA PONDASI MASSA 2 03 KS KOLOM STRUKTUR 15 X 40
Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA RA Tanjung Bungkak, Denpasar, Bali NOMOR LEMBAR
WID
Y A SEW AK A NA
GA
DOSEN PEMBIMBING: PARAF
TANGGAL
D
11 23 15
5 523 11
slof 15/25
± 0.00
- 0.05 spesi 4 cm
beton rabat
25
urugan pasir
- 0.25
urugan tanah
- 0.40
tanah asli
70
pas. batu kali
- 0.95
20
pas. batu kosong
10
- 1.15
- 1.25 urugan pasir
11 70 11
92
DETAIL PONDASI MENERUS

Skala 1:20

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
kolom 15 x 40
ØP 8 - 10 ØP 8 - 15 ØP 8 - 10
92 169 92
7
8
7
7
8
tumpuan 1 - 1 tumpuan 2 - 2
15 15
3 - Ø13 3 - Ø13
dimensi
begel 0.8 - 10 - 15 begel 0.8 - 10 - 15
40
40
4 - Ø13 4 - Ø13
selimut beton selimut beton
3 - Ø13 3 - Ø13
tulangan pokok 10 Ø 13 10 Ø 13
sengkang 0.8 - 10 0.8 - 15
selimut beton 2 cm 2 cm
mutu baja (F'y) 200 Mpa 200 Mpa
mutu beton (F'c) 200 Mpa 200 Mpa
DETAIL KS
Skala 1:20

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
3 - D13
Ø8 - 100
D13 - 100
20
D13 - 100
100
100
D13 - 100
4 - D13
D13 - 100
100
160
Ø8 - 100
20
DETAIL KS1
Skala 1:20

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
kolom praktis 15 x 15
15
15 2 - Ø13
dimensi
2 - Ø13
15
begel 0.8 - 10
15
begel 0.8 - 10
selimut beton
selimut beton
2 - Ø13
2 - Ø13
tulangan pokok 4Ø8 4Ø8

sengkang 0.8 - 10 0.8 - 15
DETAIL KP
Skala 1:20

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
sloof 15 x 20
1 2 1
1 2 1
75 150 75
ØP 8 - 10 ØP 8 - 15 ØP 8 - 10
15 15
2 - Ø13 2 - Ø13
dimensi
begel 0.8 - 10 begel 0.8 - 15
20
20
2 - Ø12 2 - Ø12
selimut beton selimut beton
2 - Ø13 2 - Ø13
tulangan pokok 6 Ø 13 - 9 6 Ø 13 -9
sengkang 0.8 - 10 0.8 - 15
DETAIL S1
Skala 1:20

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
2100
300 300 300 300 300 300 300
wc
3 wc keramik terasso putih
matte
keramik terasso putih uk 30 x 30
matte -0.05
uk 30 x 30
300 3 -0.05
3
cafetaria
keramik motif alam abu-abu
matte
uk 60 x 60
±0.00
2
300
2000
A
HOLYDAYS
B C BLUE
SALEM
1850
300 CHINOS
D SALEM
SAFIR
E BLUE
23 55
55
2100 32
22
22
28
18
32
23 32
KERAMIK 30 X 15 KERAMIK 30 X 10
DETAIL A WARNA = CHINOS WARNA = CHINOS
MERK = MILAN MERK = MILAN
40
25 74 55
area display area display 77 57
55
60
55
keramik marmer putih keramik marmer putih
74
60
32
DETAIL E
glossy matte
111
600 1 1
DETAIL B KERAMIK 30 X 30
13
uk 60 x 60
WARNA = CHINOS
uk 60 x 60 55 18
59
32
MERK = MILAN
32 KERAMIK 40 X 40
±0.00
WARNA = SALEM
±0.00 MERK = MILAN
41
60
DETAIL D
78
74
74
KERAMIK 60 X 7
18
WARNA = COKLAT IRIKO
MERK = MILAN
DETAIL C
DETAIL F
18
KERAMIK 40 X 10
WARNA = HOLYDAYS BLUE
DETAIL
MERK = MILAN
lobby
keramik marmer putih
uk 60 x 60
±0.00
1
300
area display area display

keramik marmer putih keramik marmer putih
glossy glossy
300 uk 60 x 60
±0.00
1 uk 60 x 60
±0.00
1
NO KETERANGAN WARNA TEKSTUR UKURAN

1 KERAMIK MARMER PUTIH GLOSSY 60 x 60 CM
2 KERAMIK MOTIF ALAM ABU-ABU MATTE 60 x 60 CM
3 KERAMIK TERASSO PUTIH MATTE 30 x 30 CM

DENAH RENCANA POLA LANTAI LT.1 MASSA 1
Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
2100
300 300 300 300 300 300 300
wc
wc
keramik terasso putih keramik terasso
matte
wc
putih 3
uk 30 x 30 matte
-0.05 3 keramik terasso putih uk 30 x 30
matte +3.95
wc uk 30 x 30
keramik terasso putih +3.95 3
300 matte
uk 30 x 30
3 3
-0.05
keramik marmer putih

matte
uk 50 x 50 ruang workshop
+4.45 keramik marmer putih
glossy
2 uk 60 x 60
+4.00
1
300
300
2100
600 VOID
300
300
NO KETERANGAN WARNA TEKSTUR UKURAN

1 KERAMIK MARMER PUTIH GLOSSY 60 x 60 CM
2 KERAMIK MARMER PUTIH MATTE 50 x 50 CM
DENAH RENCANA POLA LANTAI LT.2 MASSA 1
Skala 1:125 3 KERAMIK TERASSO PUTIH MATTE 30 x 30 CM

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
2100
300 300 300 300 300 300 300
wc
kalsiboard
120 wc rangka hollow 4x4
kalsiboard uk 60x60
rangka hollow 4x4 60 +3.50
uk 60x60
60 +3.50 60
300 60 60
cafetaria
kalsiboard
rangka hollow 4x4
uk 120x60
+3.50
void
300
300
2100
r. pameran
kalsiboard
600 rangka hollow 4x4
uk 120x60
+3.50
lobby
kalsiboard
rangka hollow 4x4 120
uk 120x60
+3.50
60
120
60
120 120
60 60
r. pameran
kalsiboard
uk 120x60
+3.50
area display
120 kalsiboard 120
rangka hollow 4x4
uk 120x60
+3.50
60 60
300 area display
kalsiboard
rangka hollow 4x4
uk 120x60
+3.50
DENAH RENCANA PLAFON LT.1 MASSA 1

Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
2100
300 300 300 300 300 300 300
50 wc
120 kalsiboard
rangka hollow 4x4
50 uk 50x50
+6.75 wc
60 kalsiboard
50 wc rangka hollow 4x4 wc
kalsiboard uk 60x60 kalsiboard
300 50
rangka hollow 4x4
uk 50x50
+6.75 rangka hollow 4x4
uk 50x50
+6.75 +6.75
ruang workshop
kalsiboard
rangka hollow 4x4
uk 120x60
+6.75
void
2100300
300
VOID

Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
2400
600 300 300 300 150 150 300 300
stock room wc
300 kalsiboard
rangka hollow 4x4
kalsiboard
rangka hollow 4x4
uk 120x60
uk 60x60
120
+3.50
+3.50
60 60
60
r. pengelola
kalsiboard
rangka hollow 4x4
uk 120x60
+3.50
300 120
120 120
studio
kalsiboard
rangka hollow 4x4 60
uk 120x60 60 60
+3.50
kalsiboard 120
rangka hollow 4x4
1500 uk 120x60
+3.50
60
300
r.persiapan
kalsiboard
uk 120x60
+3.50
300 120
60

Skala 1:125

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
21 60 60 60 60 21
+ 3.15
plafond gypsum 120cm x 240cm x 0.9mm
baut hollow
penggantung plat u
hollow 4 cm x 4cm
POTONGAN A-A
21 120 120 21
+ 3.15
plafond gypsum 120cm x 240cm x 0.9mm
baut hollow
penggantung plat u
hollow 4 cm x 4cm
POTONGAN B-B
POTONGAN PLAFON
Skala 1:20

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
U
5700
570 300 300 2100
270 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 330
465 465 WORKSHOP 465 465

OUTDOOR
SEATING AREA
FFL ±0.00
FFL -0.45
+
WC WC
FFL -0.05 FFL -0.05
300 FFL -0.80 300
D D
+
STOCK ROOM 1 TIANG LISTRIK PLN
FFL ±0.00
R. PENGELOLA
300 FFL ±0.00 300
STUDIO
FFL ±0.00
2 MCB
FFL ±0.00
1500 300 300 300
3 KWH METER
FFL -0.45
R. PERSIAPAN FFL
MATERIAL ±0.00
FFL ±0.00 D
D
D
D
D
D
4 ARUS LISTRIK
D
D
D
300 300
D
D
D
FFL -0.75 FFL -0.75 FFL -0.75
D
D
D
300 400 400 300

D
NO. SIMBOL NAMA KETERANGAN WARNA
+
D D
D
D
D
D
D
D
+
+
WC WANITA +
WC PRIA
FFL -0.05
D
FFL -0.05
D
D
300
D
300
D
+
+
+
1 SPOTLIGHT 150 WATT WHITE WARM
D
SEATING
D
D
AREA CAFETARIA
300 FFL ±0.00 300
NAIK D
5700 2 DOWNLIGHT 24 WATT WHITE WARM
D
LT.2
D
300 OUT OUT
300
D
D
D
D
3 KWH METER
D
D
300 300 300 300
R.PAMERAN R.PAMERAN 4 ARUS LISTRIK

FFL ±0.00 FFL ±0.00
5 SAKLAR TUNGGAL
D
D
D
D
300 300
6 SAKLAR GANDA
FFL ±0.00 FFL ±0.00
300 300 7 STOP KONTAK
8 ARUS LISTRIK LAMPU

500 500
1230 1230
500 500
270 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 330
570 300 300 2100
570
RENCANA TITIK LAMPU LT.1

Skala 1:400

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
2100
300 300 300 300 300 300 300
+
FFL
D
D
D
FFL FFL
+
+
+3.95
+
WC +4.00 +3.95
D
FFL
D
D
300 WANITA
D
D
+
+
+3.95 WC PRIA
+
R. WORKSHOP
FFL +4.00
300
TURUN
LT.1
300
2100
600 VOID
1 TIANG LISTRIK PLN
2 MCB
3 KWH METER
300 4 ARUS LISTRIK
NO. SIMBOL NAMA KETERANGAN WARNA
300 1 SPOTLIGHT 150 WATT WHITE WARM
2 DOWNLIGHT WHITE WARM
3 KWH METER
4 ARUS LISTRIK
5 SAKLAR TUNGGAL
6 SAKLAR GANDA
7 STOP KONTAK
RENCANA TITIK LAMPU LT.2 8 ARUS LISTRIK LAMPU
Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
G H I J K L M N
2100
300 300 300 300 300 300 300
8
300
genteng
9
reng baja taso r. 4.6 tebal 0.6mm
300
rangka kuda kuda baja ringan tebal 0.65-0.75mm
10
100 100 100
300
11
DAK BETON
2100
genteng
12 600
reng baja taso r. 4.6 tebal 0.6mm
13
300
14 100 100 100
300
15
DENAH RENCANA KAP / ATAP MASSA 1

Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
C D E F G H I J K
2400
300 300 300 300 300 300 300 300
2
300
3
300
4
1500 300
5
100 100 100
300
6 reng baja taso r. 4.6 tebal 0.6mm
300
7
genteng
100 100 100
DENAH RENCANA KAP / ATAP MASSA 2

Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
5700
570 300 300 2100
270 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 330
465 465 WORKSHOP 465 465

OUTDOOR
SEATING AREA
FFL ±0.00
FFL -0.45
+
WC WC
FFL -0.05 FFL -0.05
300 FFL -0.80 300
D D
+
STOCK ROOM
FFL ±0.00
R. PENGELOLA
300 FFL ±0.00 300
STUDIO
FFL ±0.00
FFL ±0.00
1500 300 300 300

FFL -0.45
R. PERSIAPAN FFL
MATERIAL ±0.00 D
D D
FFL ±0.00
D
D D
D
D
D
300 300
D
D
D
FFL -0.75 FFL -0.75 FFL -0.75
D
D
D
300 400 400 300

D
+
D D
D
D
D
D
D
D
+
+
WC WANITA +
WC PRIA
FFL -0.05
D
FFL -0.05
D
D
300
D
300
D
+
+
+
D
SEATING
D
D
AREA CAFETARIA
300 FFL ±0.00 300
NAIK D
5700
D
LT.2
D
300 OUT OUT
300
D
D
D
D
D
300 300 300 300
R.PAMERAN R.PAMERAN
FFL ±0.00 FFL ±0.00
D
D
D
D
300 300
1 SUMUR BOR
FFL ±0.00 FFL ±0.00
300 300
2 POMPA AIR
500 500
3 TOWER TANK
SALURAN AIR
4
1230 1230 BERSIH 12 INCH
500 500
5 BIO SEPTICTANK
6 PERESAPAN
270 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 330
570 300 300 2100 PERESAPAN
7 AIR
570
BEKAS
SALURAN AIR
8 LIMBAH PIPA 4
INCH
SALURAN AIR
9 BEKAS PIPA 3
INCH
DENAH RENCANA UTILITAS

Skala 1:400

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
HALAMAN
FFL -0.75
2100
300 300 300 300 300 300 300
+
FFL
D
D
D
FFL FFL
+
+
+3.95
+
WC +4.00 +3.95
D
FFL
D
D
300 WANITA
D
D
+
+
+3.95 WC PRIA
+
R. WORKSHOP
FFL +4.00
300
TURUN
LT.1
300
HALAMAN
HALAMAN FFL -0.75
2100
FFL -0.75
600 VOID
1 SUMUR BOR
2 POMPA AIR
300
3 TOWER TANK
SALURAN AIR
4
BERSIH 12 INCH
5 BIO SEPTICTANK
300
6 PERESAPAN
PERESAPAN
7 AIR
BEKAS
SALURAN AIR
8 LIMBAH PIPA 4
INCH
SALURAN AIR
9 BEKAS PIPA 3
INCH
DENAH RENCANA UTILITAS LT.2
Skala 1:150

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
PENUTUP BETON 10CM
R.PENGONTROL
TANAH URUG
SPESI 3CM
100
30
100
DRAINASE PERESAPAN
50
DARI SEPTIKTANK
PIPA Ø4"D BERLUBANG-LUBANG
TANAH ASLI 1750
AIR
TRASRAM
KRIKIL 15CM
PASIR 15CM
IJUK 20CM
200 150
300 1300 300
150 1500 150
POTONGAN PERESAPAN A-A

Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
RUANG PERESAPAN
B
150
A A
DARI SEPTIKTANK 1000
150
B
150 1500 150
DENAH PERESAPAN
Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
PENUTUP BETON 10CM
R.PENGONTROL
PIPA HAWA Ø1"D
TANAH URUG
SPESI 3CM
100
30
100
AIR
TRASRAM
PLESTERAN KEDAP AIR 1750
TANAH ASLI
200 150
150 150 750 150 150
POTONGAN SEPTICTANK B-B

Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
TANAH URUG
R.PENGONTROL SPESI 3CM
PIPA Ø4"D PENUTUP BETON 10CM
100
30
100
DARI WC
1750
AIR KE PERESAPAN
TRASRAM
PLESTERAN KEDAP AIR
TANAH ASLI
200 150
150 150 2000 150 150
POTONGAN SEPTICTANK A-A

Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
R.PENGURAS LUMPUR
RUANG PELIMPAHAN
PIPA Ø4"D
PIPA Ø4"D
150
R.PEMASUKAN PIPA HAWA R.PENGONTROL
B
400
150
150
A A
700 400 DARI WC KE PERESAPAN
150
B
150 400 150 2000 150 400 150
DENAH SEPTICTANK
Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
PENUTUP BETON 10CM
R.PENGONTROL
TANAH URUG
SPESI 3CM
100
30
100
DRAINASE PERESAPAN
50
TANAH ASLI 1750
AIR
TRASRAM
KRIKIL 15CM
PASIR 15CM
IJUK 20CM
200 150
300 800 300
150 1000 150
POTONGAN PERESAPAN B-B

Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
PENUTUP BETON 10CM
R.PENGONTROL
TANAH URUG
SPESI 3CM
100
30
100
DRAINASE PERESAPAN
50
DARI SEPTIKTANK
TANAH ASLI 1750
AIR
TRASRAM
KRIKIL 15CM
PASIR 15CM
IJUK 20CM
200 150
300 1300 300
150 1500 150
POTONGAN PERESAPAN A-A

Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
RUANG PERESAPAN
B
150
A A
DARI SEPTIKTANK 1000
150
B
150 1500 150
DENAH PERESAPAN
Skala 1:15

STU
Prodi Arsitektur
PA4
GU
NA AR
WID
YA SEW AK A N
TANGGAL
DOSEN PENGAMPU
TEMA
-Neo Vernakular-
Implementasi tema pada interior yaitu melalui penggunaan material
lokal seperti batu bata, kayu dan batu alam. Serta, memasukkan
unsur tradisional bali seperti ukiran dan kain wayang
RUANG UTAMA (Ruang Pameran)
KONSEP
Penerapan konsep kedalam interior ini yaitu penataan patung yang
dipajang dan penataan ruang yang mampu menyampaikan
maknanya kepada pembeli dan mampu memberikan daya tarik
sehingga pembeli berminat untuk membeli karya seni patung.
Penerapan garis yang tidak lurus monoton memberikan kesan
rekreatif kepada pembeli yang berada diruangan ini.
MATERIAL :
Pemilihan material cat putih sebagai warna cat
tembok memberikan agar perhatian yg
melihatnya tidak aka teralihkan dan hanya fokus
pada patung yang dipajang.. Dengan
menggunakan material ini juga akan membuat
patung yang dipamerkan akan terlihat lebih
menonjol dan menjadi focal point pada ruangan
ini
CAT PUTIH
Pemilihan material ini untuk

menciptakan suasana ruang yang
luas. Pemilihan warna putih untuk
menonjolkan patung yang dipajang
GRANITE TILE
VIEW
Pengaplikasian material kayu V
karena kayu memiliki sifat yang
tenang dan hangat sehingga
memberi efek yang baik pada
pengguna yang ada didalamnya
KAYU SESEH
KEYPLAN
Untuk tone warna pada ruang dalam ini akan didominasi oleh warna-warna alam seperti coklat
yang akan dihasilkan pada material kayu pada lantai dan kisi-kisi dinding, putih pada plafond, dan
KAIN WAYANG BALI abu pada dinding. Hal ini bertujuan untuk membangun mood ruang yang sejuk dan nyaman.
COKLAT PUTIH ABU-ABU
DOSEN PENGAMPU
TEMA
-Neo Vernakular-
Implementasi tema pada interior yaitu melalui penggunaan material
lokal seperti batu bata, kayu dan batu alam. Serta, memasukkan
unsur tradisional bali seperti ukiran dan kain wayang LOBBY
KONSEP
Penerapan konsep kedalam interior ini yaitu penataan patung yang
dipajang dan penataan ruang yang mampu menyampaikan
maknanya kepada pembeli dan mampu memberikan daya tarik
sehingga pembeli berminat untuk membeli karya seni patung.
Penerapan garis yang tidak lurus monoton memberikan kesan
rekreatif kepada pembeli yang berada diruangan ini.
MATERIAL :
Pemilihan material cat putih sebagai warna cat
tembok memberikan agar perhatian yg
melihatnya tidak aka teralihkan dan hanya fokus
pada patung yang dipajang.. Dengan
menggunakan material ini juga akan membuat
patung yang dipamerkan akan terlihat lebih
menonjol dan menjadi focal point pada ruangan
ini
CAT PUTIH
Pemilihan material ini untuk

menciptakan suasana ruang yang
luas. Pemilihan warna putih untuk
menonjolkan patung yang dipajang
GRANITE TILE
Pengaplikasian material kayu

karena kayu memiliki sifat yang
tenang dan hangat sehingga
memberi efek yang baik pada
pengguna yang ada didalamnya
V
KAYU SESEH VIEW
KEYPLAN
Untuk tone warna pada ruang dalam ini akan didominasi oleh warna-warna alam seperti coklat
yang akan dihasilkan pada material kayu pada lantai dan kisi-kisi dinding, putih pada plafond, dan
abu pada dinding. Hal ini bertujuan untuk membangun mood ruang yang sejuk dan nyaman.
COKLAT PUTIH ABU-ABU
DOSEN PENGAMPU
Penggunaan bentuk dasar lengkung untuk menciptakan kesan

dinamis dan tidak monoton, sesuai dengan konsep perancangan
yaitu rekreatif. Dan mengambil bentuk dasar "Gapura” yang
diperbarui
"Patung Kayu” meletakkan patung kayu berukuran besar sebagai “Icon”

yang menunjukkan fungsi dari bangunan yaitu Galeri Patung. Dan
menciptakan daya tarik.
Penggunaan garis berlikuk-likuk pada bangunan menciptakan

kesan yang dinamis sehingga bangunan tidak monoton
menggunakan garis lurus, sehingga akan menambah nilai estetika
pada wujud bangunan dan sesuai dengan konsep "Rekreatif”
Menggunakan bata merah pada fasad bangunan sebagai material lokal dan
memiliki daya tarik visualnya yang klasik dan estetis dengan warna merah
hangat dan tekstur alami, sesuai dengan tema neo vernakular. Selain tahan
lama dan kuat, bata merah juga memberikan isolasi termal dan akustik
yang baik serta dapat menjaga suhu dalam ruangan.
implementasi dari “saka bali” yang kemudian diperbarui menjadi bentuk

yang lebih modern namun tidak menghilangkan makna nya, kolom “saka”
yang tinggi ini membuat bangunan menjadi lebih megah, monumental
dan menciptakan daya tarik

Stupa 4 - A1 - Gallery Patung - Ubud - Ni Made Getas Harum Prabaswari

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Stupa 4 - A1 - Gallery Patung - Ubud - Ni Made Getas Harum Prabaswari

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

YAYASAN KESEJAHTRAAN KORPRI PROVINSI BALI DOSEN PENGAMPU

INPUT PROSES OUTPUT

MASALAH Tempat untuk memamerkan dan

Fungsi sebagai tempat membuat karya seni seni

Dasar penentuan didalam pendekatan

A. Pengertian Galeri Seni

B.Bentuk Kegiatan Yang Dilaksanakan Pada Wadah Galeri Seni

C. Hakekat Fungsi Galeri Seni

“Pengembangan dan promosi

Menjadikan seni rupa khususnya PENDEKATAN BUDAYA

KONSEP KOMUNIKATIF YANG REKREATIF

Menjadikan seni rupa khususnya

Bedasarkan dari pengertian art gallery itu sendiri,

2 Elemen Pembentuk Ruang

3. TATA LETAK/ SUSUNAN RUANG-RUANG DAN FASILITAS YANG ADA

PENATAAN PRODUK YANG DIPAMERKAN

8. RUANG YANG DIGUNAKAN BERSAMA

Menjadikan seni rupa khususnya

Bedasarkan dari pengertian art gallery itu sendiri,

" KOMUNIKATIF YANG REKREATIF “

Sebagai bangunan yang erat kaitannya dengan kesenian

Jencks, 1977 mengatakan dalam bukunya “language of Post-Modern

PROGRAM FUNGSI PROGRAM RUANG PROGRAM SITE

FUNGSI FUNGSI FUNGSI

Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

Fungsi pengemasan (Packing) karya patung lalu siap dikirimkan

EDUKASI Fungsi pelatihan membuat karya patung

FUNGSI UTAMA FUNGSI PENUNJANG

sehingga mereka melakukan apa yang Layanan informasi

PELAKU UTAMA PELAKU PENUNJANG PELAKU SERVIS

Penggemar/Penikmat Seni Staff Pengelolaan Galeri

Seniman Patung Staff Penjaga Pameran

Semi Publik Kegiatan Produksi

KAPASITAS SIFAT KELOMPOK

1 orang Privat Kegiatan Penunjang

Mempersiapkan Materi untuk dipamerkan 1 orang Privat Kegiatan Penunjang

PELAKU JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

Mengambil Material untuk membuat Patung Ruang Persiapan

PELAKU JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

Memimpin operasional galeri Ruang Pengelola

Mempersiapkan Materi untuk dipamerkan Ruang Persiapan

Menjaga Kegiatan Pameran Pameran

Mengecek keadaan / kondisi patung Ruang Restorasi

PELAKU JENIS KEGIATAN KEBUTUHAN RUANG

Membuat Menyiapkan Makanan/Minuman

Menjaga keamanan kegiatan yang ada baik diluar

Mengecek kebersihan diseluruh area galeri

Erat Sedang Jauh

KETERKAITAN DENGAN KEGIATAN YANG

Jl. Monkey Forest Jl. Karna,

Jl. Monkey Forest

SITE DENGAN KONTUR DATAR

BENTUK SITE PERSEGI DAN TIDAK MELENGKUNG UNTUK

Jl. Monkey Forest

Jl. Monkey Forest

BENTUK DAN DIMENSI SITE

Tingkat kebisingan pada Jalan Monkey Forest dapat terbilang

Tingkat kebisingan yang terbilang rendah karena sumber

KENDARAAN YANG DAPAT

A Di bagian selatan site ditanami dengan pohon asem membuat site

C Pada bagian barat site, ditanami dengan pohon sawo, yang

TOPOGRAFI & GEOLOGI

Analisis Kebisingan Site