id
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian P ersyaratan Mencapai Derajat
Magister Program Studi Linguistik Minat Utama Penerjemahan
Ole h
PRISTINIAN YUGASMARA
NIM S13090801 2
Disusun ole h:
PRISTINIAN YUGASMARA
NIM S13090801 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Linguistik
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN TESIS
Disusun ole h:
PRISTINIAN YUGASMARA
NIM S13090801 2
Mengetahui,
Prof. Drs. Suranto, M. Sc., Ph.D Prof. Drs. M.R. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.D
NIP. 19570820 198503 1 004 NIP 19630328 199201 01 001
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
NIM : S130908012
P.S. I LOVE YOU KARYA CECELIA AHER N adalah betul-betul karya saya
sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini diberi tanda kutipan dan
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang
Pristinian Yugasmara
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
To Go d Lord, Jesus
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
A fie ldworker should be able to ... swe ep the floor, carry out the garbage , carry in
the laundry, cook for large groups, go without food and slee p, read and write by
candle light, see in the dark, se e in the light, coope rate without offe nding,
suppre ss sarcastic remarks, smile to express both pain and hurt, e xperience both
pain and hurt, spend time along, respo nd to orders, take sides, stay neutral, take
nothing...
(-Ha lcolm-)
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan dan Syukur atas berkat yang diberikan sehingga penulis bisa
menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai derajat Magister
Proses yang dijalani penulis dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
3. Prof. Drs. Nababan, M.Ed, M.A, Ph.d, selaku ketua program studi
Maret, atas persetujuan yang diberikan terhadap tesis ini dan selaku
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6. Drs. Martono, M.A dan Drs. H. A. Dahlan Rais, M.Hum yang telah
S2-nya.
7. Andy Bayu Nugroho, S.S dan Sumardiyono, S.S, atas kerjasama yang
8. Prisdytia Endrayanti, S.Pd dan Sri Rahayu, S.Pd, atas kerjasama yang
diberikan kepada penulis sebagai responden dalam penelitian ini dan atas
9. Keluarga besar penulis, atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan.
10. The sisters, Nova, Nita, Renita yang senantiasa memberikan semangat
11. Para sahabat, Tantè, Die2, Nina, Nuni, atas kebersamaan yang diberikan.
12. Kak Ophet, untuk ‘Gu d morning’, ‘Gu d afternoon’, dan ‘Gud eve’ yang
13. Teman-teman angkatan 2008, mbak Lusi, mbak Afin, mbak Diah, mbak
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15. Semua orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup penulis
Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis menghargai adanya saran, komentar, maupun kritikan yang
membangun terhadap tesis ini. Semoga tesis ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca.
Nian
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
halaman
PENGESAHAN P EMBIMBING .............................. ii
PENGESAHAN TESIS .............................. iii
PERNYATAAN .............................. iv
PERSEMBAHA N ………………….. v
MOTTO .............................. vi
KATA P ENGANTAR .............................. vi
DAFTAR ISI .............................. x
DAFTAR DIAGRAM .............................. xiii
DAFTAR TABEL .............................. xiv
DAFTAR LAMPIRA N .............................. xv
ABSTRAK .............................. xvi
ABSTRACT .............................. xviii
A. Kajian Teori
1. Penerjemahan
a. Definisi P enerjemahan …………………… 12
b. Proses Penerjemahan …………………… 14
c. Metode Penerjemahan …………………… 17
d. Teknik Penerjemahan …………………… 18
e. Kualitas Terjemahan …………………… 26
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Style ........................................................ 35
4. Slang
a. Definisi Slan g …………… 38
b. Tuturan Slang sebagai Ciri Suatu Budaya …………… 42
A. Pendahuluan ........................................ 54
C. Hasil P enelitian
1. Bentuk-bentuk Terjemahan Slang
dalam Novel P.S. I Love You ........................................ 56
2. Tingkat Kesepadanan Makna ........................................ 59
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan ........................................ 93
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR DIAGRAM
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk tuturan slang yang
terdapat dalam novel P.S. I Love You karya Cecilia Ahern dan terjemahannya
dalam novel dengan judul yang sama oleh Monica Dwi Chresnayani, (2)
mengetahui teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam
menerjemahkan tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You karya
Cecelia Ahern, dan (3) mengetahui tingkat kesepadanan dan keberterimaan makna
serta keberterimaan bahasa informal teks terjemahan tuturan slang yang terdapat
dalam novel P.S. I Love You karya Cecilia Ahern.
xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
This research is intended to find out (1) the form of slang terms used in
P.S. I Love You and their translations by Monica Dwi Chresnayani, (2) the
translation techniques used by the translator in translating the slang terms
occurred in P.S. I Love You by Cecelia Ahern, and (3) the meaning accuracy and
acceptability and also the acceptability upon the use of informal language in the
slang terms translation in P.S. I Love You by Cecelia Ahern.
The research finding consists of four parts, namely the kinds of slang
terms found, the translation techniques used, the level of meaning accuracy and
acceptability, and the level of acceptability upon the use of informal language of
the data. The kinds of slang found in this research varied in 26 different
categories. There were three kinds of translation technique used by translators in
translating the slang data in this research; reduction, calque, and variation. In the
level of meaning accuracy, the researcher found 81 (85,56%) accurate data, 11
(12,63%) less accurate data, and 3 (2,10%) non-accurate data. For the meaning
acceptability evaluation, the researcher found 86 (90,52%) acceptable data, 6
(6,31%) less acceptable data, and 3 (2,10%) non-acceptable data. And for the
level of acceptability upon the use of informal language given by the readers, the
researcher found 62 (65,26%) acceptable data and 33 (34,73%) less acceptable
data.
In general, the slang terms translations occur in P .S. I Love You have the
acceptable quality of a good translation. As a note for translators and people
interested in the translation matters, the choices taken in giving the equivalent
meaning of a certain term related to the characteristic of a certain culture need to
be taken seriously as well as its level of acceptability in the target language.
xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1
BAB I
PENDA HULU AN
A. Latar Be lakang
beberapa dekade ini bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Hal ini diikuti
pula oleh berbagai aspek politik, budaya, dan ekonomi yang terus
Sampai saat ini belum ada satu hal yang bisa menggantikan kendala bahasa
memiliki bahasa yang diikuti oleh aspek-aspek lain yang berbeda dengan
sebagai contohnya, ada dua media yang menyediakan informasi mengenai hal
tersebut. Media cetak, koran dan majalah, dan media lisan, baik audio
yang memiliki akses ke bahasa sumber, tentu saja hal ini tidak menjadi
(1) penting, untuk mereka yang mempunyai akses ke bahasa sumber dan (2)
tidak penting, bagi mereka yang tidak mempunyai akses ke bahasa sumber.
selain bahasa yang kita gunakan sebagai sumbernya. Dalam tesis ini, bahasa
sumber yang sekaligus menjadi sumber dari permasalahan yang akan dibahas
suatu ‘bentuk’ ke ‘bentuk’ lain. Penerjemahan bisa dilihat dari sudut pandang
sebagai suatu teks yang bisa digunakan sebagai media perantara ketika dia
sebuah teks) yang dipandang dari bagaimana proses tersebut terjadi, hambatan
apa yang dihadapi, dan strategi apa yang bisa digunakan untuk mengatasi
hambatan tersebut.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
Salah satu bentuk media umum yang biasa dikaji oleh seorang peneliti
Novel terjemahan bukan lagi menjadi suatu hal yang asing dalam
yang tentu saja mudah dimengerti. Melalui novel terjemahan pula lah, para
novel bersetting Amerika pada abad pertengahan (tahun 1970an). Jika seorang
penerjemah menggunakan kamus pada masa itu, bisa dipastikan kata tersebut
tidak akan muncul. Hal ini bisa menghambat penerjemah dalam mengartikan
kata tersebut ke dalam Bsa. Namun, dengan melihat konteks dalam kalimat
bahwa bru nch merupakan akronim dari break fast and lunch. Hal seperti
Oleh sebab itu, tentu saja penerjemahan tuturan slang juga merupakan salah
karena ingin mengkaji bentuk, makna, serta kandungan budaya yang muncul
terjemahan tuturan slang juga dikaji dalam penelitian ini. Seperti apakah
yang terkandung berkaitan dengan budaya (baik Bsu maupun Bsa) merupakan
hal yang penting untuk dikaji karena Indonesia sendiri juga mempunyai
sendiri, i.a. bahasa sasaran). Jika demikian, sudah seyogyanya apabila sebuah
peribahasa menjadi peribahasa, dan slan g juga menjadi slang. Namun, pada
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
kenyataannya, kasus mengenai padanan lah yang umum ditemui dalam sebuah
penerjemahan.
Most lang uages are lik ely to have equivalents for the more
general verbs of speech such as say and speak, but many may not
have equivalents for the specific on es. Lan gu ages
understandably tend to mak e only those distinctions in meaning
which are relevan t to their particular environment,
Dari pengertian tersebut bisa dipahami bahwa tidak semua unit linguistik dari
Suatu istilah asing bisa dimunculkan dengan diberi keterangan, sebuah idiom
bisa dijelaskan dengan cara parafrase, begitu pula dengan slang . Seandainya
tidak ditemukan padanan slang yang tepat dalam bahasa sasaran, penerjemah
saja dengan mengorbankan bentuk slan g nya. Hal ini bisa dilakukan relevan
dengan peryataan Larson (dalam Riazi, 2002) bahwa yang berubah adalah
dalam novel P.S. I Love You karya Cecilia Ahern. P enulis mengambil novel
tersebut sebagai sumber data karena dalam rentang waktu tahun 2004-2009,
karya tersebut merupakan salah satu best seller baik dalam buku asli maupun
terjemahannya, bahkan telah dibuat major filmnya pada tahun 2008 dengan
bintang Hillary Swank dan Gerard Butler. Novel aslinya dibuat dengan latar
terjemahannya terbit di Indonesia pada tahun 2008. Dalam novel asli, penulis
setting novel itu adalah Irlandia, maka tuturan-tuturan slang tersebut juga
Rentang waktu antara setting penulisan novel asli pada tahun 2004 dan
slang is ano ther generation’s standard vocabu lary”. Istilah pho ne dan TV
diketahui dan digunakan orang dari berbagai kalangan masyarakat. Maka, hal
yang perlu diperhatikan dalam meneliti kasus terjemahan tuturan slan g dalam
penelitian ini adalah kapan dan dalam konteks apa slang digunakan, serta
siapa penuturnya.
bahasa informal juga dibahas dalam penelitian ini. Dikutip dari Kusmaul
(1995), terdapat pengertian slang yang diambil dari Collins Dictionary of the
English Language, yaitu, “slang refers to words or senses that are informal
cultural grou p. Slang wo rds a re inap prop riate in formal speech or writing.”
Dari pengertian tersebut, jelas bahwa dalam slang terkandung muatan bahasa
karena itu, menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai kandungan bahasa
itu. Tidak akan menjadi masalah jika maksud yang terkandung adalah makna
maksud ‘non-literal’ melalui perkataannya dan hal itu mungkin saja bisa
menyebabkan kesalahpahaman.
Dalam satu contoh kalimat pada novel P.S. I Love You, disimbolkan
sebagai berikut:
Contoh 1
BSu: Ciara eventua lly ag reed to leave the h ou se when Ho lly’s usually calm
‘Ciara, this is Holly’s bloody day, NOT YOURS ! And you WILL go to
the wedding and enjoy yourself AND when Ho lly walk s downstairs you
WILL tell her how beautiful she looks and I don’t want h ear a p eep out
dalam kalimat di atas, sang ayah menggunakan maksud slang ‘blood y’ yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
berupa kata sifat untuk menguatkan arti kata lain yang mengikutinya
BSa: Ciara akhirnya mau juga berangkat ke gereja setelah ayah Holly yang
harimu! Dan kau harus pergi ke pernikahan dan menikmati hari ini, dan
padanya bahwa dia cantik, dan aku tidak mau mendengar rengekanmu
Hal ini merupakan salah satu contoh cara yang dilakukan penerjemah untuk
Contoh 2
BSu: ‘Fine then, I’ll turn off the bloo dy light’ (CA, p.8)
BSa: “Baiklah, biar aku yang mematikan lampu sialan itu sekarang” (MDC,
p.17)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
menjadi ‘sialan’. Bisa dilihat bahwa dalam konteks yang berbeda, dalam
kalimat ini kata ‘blood y’ sebagai slang mewakili makna yang berbeda pula.
Sudah bisa dipastikan bahwa masalah pasti akan muncul ketika seorang
penerjemah berhadapan dengan bahasa slang. Selain konteks situasi dan latar
istilah sialan dalam kasus kedua dan meskipun tidak ditemukan penanda
bahasa informal tersebut dalam intonasi baca dan kesan makna di dalamnya.
penerjemahan tuturan slang perlu untuk dikaji lebih lanjut karena bahasa dan
budaya yang melatarbelakanginya lah yang menjadi ladang yang perlu diolah
oleh seorang penerjemah. Dalam penelitian ini, dibahas pula mengenai teknik
slang yang ditemukan dan juga tinjauan kualitas terjemahan dari aspek
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dikaji dalam tesis ini akan dipaparkan sebagai
berikut:
1. Bentuk tuturan slang yang terdapat dalam novel P.S. I Love You
D. Manfaat Penelitian
Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang ditinjau dari aspek ketepatan dan
keberterimaan makna.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
BAB II
A. Kajian Te ori
landasan dalam melakukan penelitian ini serta kerangka pikir yang digunakan
oleh peneliti. Teori-teori yang relevan dibagi dalam 4 sub teori yang masing-
adalah (1) penerjemahan, (2) makna dalam penerjemahan, (3) style dan (3) slang .
Sub teori yang pertama meliputi (a) definisi penerjemahan, (b) proses
kualitas terjemahan. Sub teori yang kedua meliputi (a) definisi makna dalam
penerjemahan, (b) jenis makna dalam penerjemahan, dan (c) kesepadanan makna
dalam penerjemahan. P ada sub teori yang ketiga terdapat penjelasan mengenai
makna style dan penggunaannya dalam gaya berbahasa. Dalam sub teori yang
keempat diberikan penjelasan mengenai (a) definisi slan g, dan (b) tuturan slang
1. Pe ne rje mahan
dasarnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain. Dalam hal ini,
‘bentuk’ yang kita hadapi adalah bahasa, baik yang berwujud verbal ataupun
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
non verbal. Fokus penelitian dalam tesis ini adalah mengkaji terjemahan
Dari definisi di atas terlihat bahwa dalam menerjemahkan suatu teks dari
BSu ke BSa, masalah pilihan kata yang tepat dan sepadan menjadi hal pertama
pendengar, seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis atau
pembicara (Keraf, 2006: 87). Masalah ini pada umumnya dihadapi oleh
menemukan pilihan kata yang tepat sehingga gagasan yang dimaksudkan oleh
dalam bahasa lain adalah makna atau pesan yang terkandung dalam bahasa
tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Larson (dalam Riazi, 2002) yang
the code an d wha t should remain uncha nged is the meaning an d the
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
haruslah natural (wajar, sesuai dengan langgam atau idiom bahasa kita
sendiri). Seperti halnya sebuah karya dari seorang penulis asli, sebuah novel
terjemahan pun haruslah terasa wajar ketika dibaca oleh pembaca bahasa
sasaran.
menerjemahkan.
terlebih dulu dua atau tiga kali, menemukan konteks, register dan kemudian
tran slation unit dari konteks yang terkecil (micro) kemudian ke macro teks.
1) Analisis
frasa, dan kata. Penerjemah juga melakukan analisis makna dalam rangka
mencari padanan makna suatu unit bahasa dalam bahasa sumber ke dalam
2) Pengalihan/transfer
3) Restrukturisa si
selaras dalam bahasa sasaran dan tentu saja bagi pembaca ataupun
perlu memiliki pengetahuan mengenai untuk siapa, dan dengan tujuan apa
suatu terjemahan itu dibuat. Dengan begitu, dalam tahap restrukturisasi ini,
tahapan ini, penerjemah bisa menentukan ideologi apa yang akan dia
ideologi foreignization.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
c. Metode Pe ne rjemahan
yang mendasari cara kita menerjemahkan yang sudah barang tentu bermuara
menjadi (1) yang berorientasi kepada Bsu dan (2) yang berorientasi kepada
pembacanya dan untuk keperluan apa terjemahan itu, sehingga dia bisa
diterjemahkan.
SL e mphasis TL emphasis
Word-for-word translation Adaptation
Literal translation Free translation
Faithful translation Idiomatic translation
Semantic translation Communicative translation
pa rticular translation pro cess is carried out in terms of the tran slato r’s
Dari pengertian di atas, bisa dipahami bahwa peran suatu metode dalam
dengan tujuan menerjemahkan suatu teks yang tentu saja berpengaruh pada
sasaran.
P ada penelitian ini, akan dianalisa lingkup mikro suatu teks terjemahan
lingual tuturan slan g dalam novel P.S. I Love You . Molina dan Albir (2002)
actual steps tak en by the translators in each textual micro-u nit a nd obtain
penerjemahan. Hal ini juga yang digunakan sebagai dasar penelitian ini,
digunakan.
1) Adaptasi (Adaptation )
Teknik ini bertujuan untuk mengganti unsur budaya pada Bsu ke dalam
budaya Bsa.
2) Amplifikasi (Amplification )
konferensi itu.
3) Borrowing
a. Pure Borrowing
Bsu : hydrangea
Bsa : hydrangea
b. Naturalized Borrowing
Bsu : Polyjuice1
Bsa : P olijus2
1
Istilah yang dipakai dalam novel anak Harry Potter and The Chamber of Secret sebagai nama
ramuan ajaib yang bisa merubah penampilan seseorang menjadi orang lain untuk jangka waktu
tertentu
2
dan terjemahannya dalam Harry Potter dan Kamar Rahasia
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
4) Calq ue
Teknik ini merujuk pada penerjemahan secara literal, baik kata maupun
5) Compensation
informasi teks Bsu yang mengandung unsur stilistika ke dalam teks Bsa.
6) Description
7) Discursive Creation
yang tidak terduga atau keluar konteks. Teknik ini biasa dipakai untuk
3
Kata-kata yang terpahat pada pintu Gringotts (Bank Penyihir) – diambil dari buku cerita anak
Harry Potter and The Sorcerer’s Stone, p.72
4
dan terjemahannya pada novel Harry Potter dan Batu Bertuah, p.93
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
8) Establihed Eq uivalent
untuk menggunakan istilah atau ekspresi yang sudah dikenal baik dalam
9) Generalization
yang bersifat khusus menjadi istilah yang lebih dikenal umum dan netral
dalam Bsa.
Bsu : chalet7
teks Bsa agar lebih sesuai dengan kaidah Bsa. Teknik ini biasa
5
Salah satu judul seri novel misteri karya Agatha Christie
6
dan judul novel terjemahannya di Indonesia
7
Mempunyai arti khusus sebagai istilah untuk menyebut villa yang terletak di daerah pegunungan
Swedia
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
Bsa : ‘Pahamilah’
14) Particularization
menggunakan istilah yang lebih konkrit atau jelas dalam Bsa bila dalam
15) Reduction
Teknik ini berfokus pada pemadatan teks dari Bsu ke dalam Bsa. Teknik
Bsa : Ramadan
16) Substitution
pengalihbahasaan.
18) Variation
bahasa, dialek sosial, dan juga dialek geografis. Teknik ini biasa
e. Kualitas Terjemahan
suatu teks.
suatu teks bahasa sumber terkandung aspek sosial dan budaya asli
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
yang seringkali berbeda dengan dengan aspek sosial dan budaya yang
Suatu kebiasaan dalam suatu budaya belum tentu bisa diterima dalam
kebudayaan lain. Bahkan, kebiasaan atau norma yang berlaku dalam suatu
hanya melihat keberterimaan dari segi gramatikal atau makna namun juga
diantaranya seperti (a) panjang rata-rata kalimat, (b) jumlah kata baru,
seorang penerjemah itu sendiri sebagai ‘tran slation maker’. Secara umum, Riazi
namely: 1) familiarity with the source lan guag e, 2) familiarity with the target
penerjemah. Apa jadinya sebuah penerjemahan jika dilakukan oleh seorang yang
merupakan modal pertama yang harus dimiliki penerjemah. Modal umum yang
yang akan diterjemahkan, karena hal ini akan berpengaruh pada pemilihan strategi
istilah asing ataupun ragam budaya yang terkandung dalam teks asli. Dengan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
penerjemahan yang dilakukan. Jika hal-hal tersebut sudah dikuasai, penting bagi
dalam bahasa Indonesia. Aspek keterbacaan tidak dibicarakan dalam usulan tesis
ini karena tinjauan yang dilakukan hanyalah pada unit linguistik mikro dalam
suatu teks.
makna suatu kata atau kalimat, namun meluas pada pengalihan pesan dalam
makna terlebih dahulu dan kesepadanan makna pada poin yang berikutnya.
sebuah kata bisa mempunyai beberapa arti dan kata-kata yang berbeda bisa
contohnya, makna yang berbeda dari kata field dalam They had the flag
ceremony in the field, The farmers p lant their seed in the northern field, dan
makna yang gunanya memisahkan satu makna dari makna yang lain, baik
2008). Sepadan dengan pengertian di atas, Nida dan Taber (1982) juga
kesan terhadap suatu makna secara fleksibel tanpa merubah makna yang
unsur tetapi yang tidak bertujuan memisahkannya dari makna lain”. Makna
kata hit dalam Ha rry hit Bob mengandung komponen kesan intentiona lity
bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja, sedangkan dalam The ba ll hit Bob
tidak akan ditemukan kesan bahwa ‘Bola itu mengenai Bob dengan sengaja’.
dalam makna.
1. Makna Leksikal
Biasa juga disebut sebagai makna kata yang tercantum dalam kamus.
Dengan kata lain makna ini merupakan makna yang lepas dari
2. Makna Gramatikal
antara satu kata dengan kata lain dalam frase atau klausa
predikat kalimat seperti dalam We park the car, maka makna yang
Sesuai dengan istilah yang dipakai, makna ini terhubung erat dengan
konteks atau situasi penggunaan suatu kata baik saat berdiri sendiri
namun ujaran ini juga bisa berarti ‘keluhan’ ketika diucapkan oleh
berada.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
4. Makna Tekstual
Makna ini akan ditentukan oleh register sebuah teks. Seperti halnya
konteks maupun situasi, isi atau tema dari suatu teks juga berperan
Left click on table and choose Table Autoformat. Move the cursor
5. Makna Sosiokultural
penerjemahan. Tidak ada dua bahasa yang memiliki padanan makna yang
mencari padanan yang paling dekat dalam bahasa sumber. Berikut jenis
padanan dalam terdapat dalam suatu teks seperti yang diungkapkan oleh
Baker (1992)
makna pada tataran kata menjadi 11 jenis, yaitu (a) konsep khusus, (b)
konsep BSu tidak tersedia dalam BSa, (c) konsep BSu yang sangat
kompleks secara semantik, (d) perbedaan persepsi BSu dan BSa terhadap
suatu konsep, (e) BSa tidak mempunyai unsur atasan, (f) BSa tidak
mempunyai unsur bawahan atau hiponim, (g) perbedaan persepsi BSu dan
BSa terhadap konsep interpersonal dan fisik, (h) perbedaan dalam hal
makna ekspresif, (i) perbedaan bentuk kata, (j) perbedaan dalam hal
berhadapan dengan ungkapan idiomatik pada suatu teks. Maka dari itu ia
tepat untuk memperoleh padanan yang tepat dan paling dekat dalam
bahasa sasaran.
3) Padanan Gramatikal
bahasa yang dibagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi morfologis dan
dimensi sintaksis. Sama seperti kata maupun frasa, tidak ada satu bahasa
yang memiliki padanan gramatikal yang sama persis dengan bahasa lain.
jamak yang akan mempengaruhi bentuk kata baik dalam tataran frasa,
3. Style
sangat erat berkaitan dengan style yang digunakan oleh penutur slang. Dalam
pada konteks situasi yang melatarbelakangi suatu teks dan cerita yang ada di
dalamnya. Fromkin et.al (2003) menyebutkan bahwa register bisa juga disebut
berbicara dengan anak kecil, ataupun berbicara dengan orang tua. Bisa
ditambahkan bahwa suatu register atau style memainkan peranan penting dalam
selanjutnya, akan digunakan istilah style untuk merujuk pada suatu “situational
dialect”.
contoh bahwa dalam kasus penerjemahan, suatu istilah yang mengandung muatan
budaya sulit untuk diberikan padanan dalam level one-to-one correspo ndence.
Istilah-istilah seperti Halloween, kilt, ataupun Thanksgiving tidak bisa begitu saja
diberikan padanan dalam level one-to-one correspo ndence dalam bahasa lain
ataupun bentuk suatu budaya mempunyai padanan dalam budaya lain, maka
correspo nd ence. Mengarah pada bentuk yang lebih besar lagi dari sebuah wujud
budaya adalah, salah satunya, pada style tuturan yang digunakan dalam
konsep ‘situational dialect’ yang diberikan oleh Fromkin; bahwa dalam masing-
masing bentuk pembicaraan yang berbeda, pendengar sasaran dan tujuan yang
informal style mempunyai aturan yang lebih longgar daripada formal style dengan
grammar rules-nya. Hal ini menyebabkan suatu informal style menjadi lebih
unp redictable. Sebagai contoh8, seseorang bisa berkata dalam wujud informal You
runn ing the maratho n? daripada Are you running th e marathon ? dengan makna
yang sama namun dalam style yang berbeda. Penerjemahan kedua tuturan tersebut
juga haruslah sepadan dengan style yang digunakan. Kamu ikut lari maratho n?
atau Kau ikut lari maratho n, ya? bisa dipilih sebagai terjemahan informal style
dari You running the marathon daripada Apak ah Anda ik ut lari maratho n?. Hal
ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi pergeseran style dalam terjemahan yang
diberikan; karena, jika suatu style berubah, maka kesatuan makna dalam suatu
Sebagai salah satu penanda informal style dalam suatu komunitas, slang
merupakan inti permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini. Oleh karena
sifatnya yang kontemporer, berubah-ubah sesuai dengan suatu waktu atau masa
8
Dikutip dari Fromkin et.al (2003, 473)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
secara praktis ketika menerjemahkan suatu istilah slang yang digunakan dalam
komunikasi. Sebagai bahasa sasaran yang dipakai dalam pembahasan makalah ini,
pada padanan makna you (formal) dan you (informal) menjadi Anda dan
Kau /Kamu.
4. Slang
a. De finisi Slang
ragam bahasa tak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau
kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi sebagai usaha
supaya orang-orang kelompok lain tidak mengerti: berupa kosakata
yang serba baru dan berubah-ubah.
dari suatu kelompok digunakan untuk ataupun oleh kelompok lain (dengan
artinya), bisa dipastikan bahwa tidak akan terjadi komunikasi yang baik.
Dengan kata lain, slang tidak bisa digunakan dalam setting formal, karena
commonly used in talk but not suitab le for good writing or formal
dan tidak umum dalam bentuk tulisan. Hal ini sangat mungkin terjadi jika
bentuk langsung secara oral dan ekspresi penutur pun lebih bisa
(2003) bahwa slang merupakan Words and phrases used in casual speech,
often invented a nd spread by close-k nit social or age groups, and fast-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
setting informal lah yang memungkinkan hal ini terjadi. Sesuai dengan
hasil ciptaan manusia yang hidup dalam suatu budaya dan dalam
yang dipakai untuk menyebut television . Perubahan ini bisa terjadi karena
pada dasarnya sudah menjadi sifat dari bahasa sebagai media komunikasi
adalah untuk menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain; masing-
han ging on the outskirts of legitimate speech but continually straying and
slan g mempunyai lima ciri khusus, yaitu (1) digunakan dalam percakapan,
masyarakat tertentu.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
dan seringkali juga merupakan istilah yang sama sekali baru yang hanya
usia tertentu, sesama murid sekolah di daerah tertentu, atau bahkan para
menggunakannnya.
suatu tuturan slang pada suatu masa bisa saja menjadi bahasa standar yang
mengenai bentuk dari tuturan slan g sendiri bisa beragam mulai dari tataran
kata (scum), frasa (head the b all), ataupun kalimat (He lost his bottle)
sendiri. Hal ini relevan dengan pendapat Nida dan Taber bahwa each
special character. Each la nguage is rich in vocabu lary for the areas of
cultural focus, (1982: 3). Dari pernyataan tersebut bisa kita lihat bahwa,
pengguna bahasa tersebut. Suatu kata yang sama bisa ditafsirkan secara
berbeda oleh 2 orang dari komunitas yang berbeda. Kata ember, misalnya,
kata ember bermakna orang yang terlalu banyak bicara. Kata ember dalam
Sedangkan beberapa kata seperti lou sy, blood y, stuff, crap adalah
berkata ‘bloody fool’ kepada gurunya dan tidak akan mendapat hukuman
kerena berkata tidak sopan. Hal ini bisa terjadi karena dalam komunitas
sekolah tersebut guru dan murid adalah equal. Ungkapan bloo dy foo l
sebagai
dalamnya untuk tujuan tertentu pula. Seperti yang disebutkan oleh Valero-
penerjemahan sendiri tidak akan lepas dari bahasa yang merupakan wujud
karena itu, dalam penelitian ini kaitan sosiolinguistik akan sangat berperan
dua bahasa yang berbeda tersebut bisa dilihat bahwa kata-kata slang
B. Ke rangka Pik ir
hubungan antar variabel setelah dalam kajian teori dijelaskan secara terpisah. Dari
karena itu, peneliti mencoba untuk mengambil satu objek penelitian (novel) dari
slan g yang terdapat dalam novel asli ke dalam bahasa sasaran. Skema kerangka
P enerjemahan Novel
di Indonesia
Tuturan slang
Bentuk dan
Teknik ?
ANALISIS DATA
Pengolahan Data
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Pe nelitian
objektif, sistematis, dan bersifat deskriptif kuantitatif mengenai apa yang tampak
komunikasi (Bungis, 2008). Oleh karena itu, analisis isi tepat digunakan dalam
penelitian ini karena terdapat suatu fenomena komunikasi yang perlu diamati
penerjemahan pada khususnya. Dalam konteks ini bahasa yang dikaji adalah
penerjemahan tuturan bahasa slan g yang terdapat dalam novel P.S. I Love You
dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke dalam novel terjemahannya dalam bahasa
yang ada, namun juga secara luas mengenai masalah ketepatan dan keberterimaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
makna teks terjemahan, dan teknik yang digunakan berkaitan dengan tinjauan
studi kasus terpancang (embedded case stud y) karena permasalahan dan fokus
(Sutopo, 2006)
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu data objektif
dan data afektif. Untuk jenis data yang pertama didapatkan dari sumber data
sebagai berikut, (1) tuturan bahasa slan g yang terdapat dalam novel P.S. I Love
You dan terjemahannya dan (2) dokumen mengenai slang dalam masyarakat
Irlandia. Sedangkan data afektif sebagai dampak atau tanggapan dari pengamat
diperoleh dari (1) pemahaman dan sikap pembaca terjemahan terhadap tuturan
bahasa slan g tersebut dan (2) pemahaman dan sikap para pengamat ahli terhadap
berikut:
1. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks novel P.S . I
Love You dalam bahasa Inggris sebagai bahasa sumbernya dan bahasa
slang yang terdapat baik pada teks 1 dan terjemahannya pada teks 2.
8/CA 13/MDC 17
terjemahannya
13
17
2. Responden
Responden dalam penelitian ini ada 2, yaitu (a) pembaca novel P.S . I
Love You dalam bahasa sasaran, dan (b) rater yang berkompeten dalam
a. Pembaca
b. Pengamat Ahli
data objektif.
Sesuai dengan macam data dan sumbernya, teknik pengumpulan data dalam
1. Analisis Dokumen
berikut:
ditemukan.
2. Wawancara
a. Memilih responden
produktif
3. Kuesioner
digunakan sebagai titik awal untuk menarik kesimpulan, peneliti akan melakukan
pemeriksaan validitas data. Teknik yang dilakukan untuk memeriksa validitas data
dalam penelitian ini ada 3, yaitu peer de briefing, member check , dan triang ulasi.
temuan penelitian pada orang yang berkompeten dalam bidang penelitian ini dan
yang bersifat netral (tidak terlibat dalam penelitian). Teknik kedua yang dilakukan
adalah member check . Seperti dikemukakan oleh Sutopo (1996), member check
sumber data dan metode pengumpulan data. Menurut Sutopo (2002), teknik
triangulasi merupakan teknik yang didasari oleh pola pikir fenomenologi yang
diperlukan cara pandang dari berbagai segi yang berbeda. Penggunaan teknik
pemeriksaan silang (cross check ), baik terhadap sumber data dan metode
pengumpulan data.
Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan berdasarkan pada jenis
dilakukan coding terhadap tuturan slan g yang muncul dalam novel asli dan
catatan mengenai dalam konteks situasi apa tuturan slan g tersebut muncul.
penggunaan bahasa informal. Dalam pembahasan tersebut juga dilihat teknik apa
saja yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan bahasa sumber dan
BAB IV
Selanjutnya, bab ini dibagi menjadi empat sub bab, yaitu pendahuluan,
sekilas tentang novel P.S. I Love You , hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Pe ndahuluan
pesan yang dia tulis sebelum dia meninggal. P esan-pesan itu berjumlah 12
yang masing-masing diberikan pada Holly untuk dibaca setiap bulan. Dengan
pesan-pesan itu juga Holly sedikit demi sedikit mulai bisa bangkit dan
dengan 1 epilog. Novel ini merupakan karya pertama dari Cecelia Ahern yang
Love You menjadi salah satu dari The Bigg est–selling Debut Novels of 20 04
terjemahannya diterbitkan pertama kali tahun 2005 dan, sampai dengan Juni
2008, novel ini sudah memiliki cetakan keenam dengan penerjemah Monica
Dwi Chresnayani. Debut novel ini merambah ke layar lebar ketika pada tahun
2007 diangkat menjadi major film dengan judul yang sama dengan dibintangi
C. Hasil Penelitian
dalam 26 kategori menurut macam slang yang muncul dalam novel. Kategori
diberikan pada para pakar pengamat ahli adalah menurut sebaran tabel diatas,
sedangkan pada kuesioner yang diberikan pada pembaca awam, peneliti tidak
menyertakan terjemahan tanpa desertai bahasa sumber. Oleh karena itu, hasil
sasaran.
bahasa sasaran.
1) Terjemahan Sepadan
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah 14 9 3 2 8 1 3 6 2 2 -
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah 1 1 1 1 1 1 5 2 1 1 1
Kategori 23 24 25 26
Jumlah 1 1 1 1
pada kategori 1.
Con toh 3
Bsu : ‘Oh, I’m sorry, dear, I tried to call you earlier to tell you
he was on his way over but I kept getting tha t bloody
answering machine. Do you ever turn your pho ne on? ’
(25/CA 90)
Bsa : “Oh, maafkan aku, Sayang, sebenarnya aku sudah
berusaha menelponmu untuk memberitahukan
kedatangannya, tapi yang menyahut selalu mesin penjawab
sialan itu. Memangnya kau tidak pernah mengangkat
telepon, ya?” (25/MDC 119)
ini dinilai sepadan karena sesuai dengan makna dari slang ‘bloody’
Kasus ini juga muncul dalam beberapa data lain seperti pada
Con toh 4
Bsu : ‘This happens to me all the time. I swear the bloody things
jump around on the k eyring deliberately just to piss us o ff.’
(45/CA 220)
Bsa : “Ini juga sering terjadi padaku. Berani sumpah, kurasa
kunci sialan itu sengaja berpindah-pindah tempat di
gantungan kunci hanya untuk membuat kita jengkel.”
(45/MDC 283)
pada data
Con toh 5
dan
Con toh 6
Bsu : ‘Well, first of all I just want to tell you that for the p ast
few nights we ha ve ha d I don’t know how many princesses
and ladies queuing up at our doo r. Since tha t bloody
progra mme was aired p eople seen to think we’re going to
let them in if we’re royalty! And I just want to say, girls, it’s
not going to wo rk again so don’t b other’ (44/CA 304)
Bsa : “Well, pertama-tama saya ingin menyampaikan bahwa
selama beberapa malam terakhir ini, entah berapa banyak
putri dan wanita bangsawan lain yang mengantri di depan
pintu kelab kami. Sejak acara brengsek itu ditayangkan,
sepertinya semua orang mengira kami bakal mengizinkan
mereka masuk bila mereka bangsawan! Dan saya hanya
ingin mengatakan, girls, alasan itu sudah basi, kami tidak
akan termakan alasan itu lagi, jadi tidak usah repot-repot!”
(44/MDC 263)
data berikut:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Con toh 7
Bsu data ini, slang ‘bloody’ tidak langsung menempel pada kata
clever dari Declan lah yang membuat Holly merasa kesal, sehingga
yang berarti.
Con toh 8
Bsu : ‘Wou ld you bickering old bithces ever go and get yourself
lives?’ Sharon’s voice yelled. ‘It is ab solutely n o business
of yours what my best friend do or does not do! Jennifer, if
your life was so bloody perfect then what are you do ing
sneaking around with Pa uline’s hu sban d?’ (90/CA 456)
Bsa : “Hei, dasar ibu-ibu tukang gossip, tidak punya kerjaan
lain, ya?” sembur suara yang jelas-jelas milik Sharon.
“Sama sekali bukan urusan kalian apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan oleh sahabatku! Jennifer, kalau kau merasa
hidupmu sudah begitu sempurna, ngapain kau ada main
dengan suami Pauline?” (90/MDC572)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
Dalam data diatas, kata benda yang sebenarnya adalah your life
data berikut:
Con toh 9
Con toh 1 0
Con toh 1 1
Bsu : ‘Oh, hiya, Holly. I didn’t realise anyone had come in.’
(37/CA 149)
Bsa : “Oh, hai, Holly, aku tidak tahu ternyata sudah ada tamu.’
Lelaki itu memandanginya terkejut. (37/MDC 193)
dan
contoh 12
13 berikut.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Con toh 1 4
Bsu : Denise threw her the finger. ‘Well, if they ask me if I have
anything to declare when we get there I’m telling everyone
my two friends a re dry shites,’ (47/CA 245)
Bsa : Denise mengacungkan jari tengahnya. “Well, kalau
petugas imigrasi menanyakan apakah ada barang
bawaanku yang perlu dilaporkan, akan kubilang bahwa
kedua temanku ini gombal” (47/MDC 312)
Con toh 1 5
Bsu : As she sat in the crowded waiting room of her local health
clinic, waiting for her number to be called, she wondered
why on earth Gerry’s n umber ha d been called so early in
his life. (18/CA 35)
Bsa : Saat duduk di ruang tunggu yang penuh sesak di klinik
kesehatan setempat, menunggu nomornya dipanggil, Holly
bertanya-tanya dalam hati mengapa nomor Gerry begitu
cepat dipanggil, padahal dia masih sangat muda. (18/MDC
50)
Selain dalam bentuk kata sifat dan kata benda, istilah slang
dalam penelitian ini juga ada yang berbentuk kata kerja, seperti
Con toh 1 6
dinilai kurang sepadan atau 12,63% dari total 95 data. Berikut tabel
ditemukan.
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah 6 1 - 1 - 1 - - - - 1
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah - - - - - 1 1 - - - -
Kategori 23 24 25 26
Jumlah - - - -
berikut:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Contoh 17
Contoh 18
Contoh 19
Contoh 20
Bsu : ‘Why not? The dryshite. That’s two years now he’s gon e
missing. Wha t’s he up to? ’ Paul ask ed loudly, a t the same
time mouthing his order to the barman. (88/CA 444)
Bsa : “Ah, mengapa tidak? Dasar bangsat. Apa lagi ulahnya
sekarang?” Tanya Paul dengan nyaring. (88/MDC 558)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
menmbosankan.
Contoh 21
Bsu : ‘Ah, wou ld you ever feck off!’ Holly heard Sharon
screaming at so meone tried to drag her into the pool.
(51/CA 260)
Bsa : “Ah, pergi sana!” Holly mendengar Sharon berteriak pada
salah seorang cewek anggota Brigade Barbie waktu
berusaha menyeretnya ke kolam renang. (51/MDC 331)
asli.
Contoh 22
pergi.
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah - - - - - - - - - - 1
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah - - - - - - 2 - - - -
Kategori 23 24 25 26
Jumlah - - - -
Con toh 2 3
Con toh 2 4
Bsu : ‘Wha t’s that? Your local bus route?’ (21/CA 59)
Bsa : “Apa itu, nomor bus, ya?” (21/MDC 80)
bus tertentu yang tertera pada setiap unit dan bukan pada nomor
bus-nya.
Con toh 2 5
Bsu : ‘Well, I bet you all a million Quid tha t it snows tod ay’
Declan said eagerly, glan cing around at his brothers a nd
sister. (93/CA 485)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74
Bsa : “Well, aku berani bertaruh satu juta euro hari ini akan
turun salju” sergah Declan, memandangi kakak-kakaknya
dengan penuh semangat. (93/MDC 609)
makna sebenarnya.
bahasa sasaran.
sasaran.
keberterimaan makna.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75
1) Terjemahan Berterima
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah 29 9 - 3 8 2 3 6 2 2 -
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah 1 1 1 1 1 2 5 2 1 1 1
Kategori 23 24 25 26
Jumlah 1 1 1 1
Con toh 2 6
serupa.
Con toh 2 7
Bsu : ‘Don’t know why they’re than king you,’ Leo muttered
under his breath. ‘I’m the one who bloody bo ug ht it.’
(22/CA 60)
Bsa : “Mengapa mereka malah berterimakasih padamu?” gerutu
Leo pelan. “Kan aku yang membeli kue itu.” (22/MDC 82)
Con toh 2 8
Bsu : ‘Yeah, it’s just tho se bloody dreams I had all nigh t. I
dreamed I was on boat a nd o n a Lilo, I thin k it made me
seasick .’ (52/CA 270)
Bsa : “Yeah, hanya gara-gara mimpi buruk yang mengganggu
tidurku semalaman. Aku bermimpi naik speedboat, lalu
naik rakit, pokoknya semacam itulah. Kurasa muntahku ini
gara-gara mabuk laut.” (52/MDC 344)
pengamat ahli.
Con toh 2 9
dan
Con toh 3 0
Bsu : ‘Hiya, h on’ Sharon sa id, g iving her a hug. (38/CA 154)
Bsa : “Halo, Say” sapa Sharon sambil memeluknya. (38/MDC
199)
Con toh 3 1
pantat.
Con toh 3 2
Con toh 3 3
Tidak seperti dalam contoh 32, sh ite dalam data diatas bukan
Con toh 3 4
Bsu : ‘But, Jaysus, Ho lly, when you were coming in the doo r
did you see the word “magician” or “ha ir-dresser” o n the
fron t o f the salon?’ (15/CA 24)
Bsa : “Tapi, astaganaga, Holly, waktu kau masuk ke sini tadi,
memangnya kau melihat tulisan ‘tukang sulap’ atau ‘penata
rambut’ di bagian depan salon?” (15/MDC 36)
Con toh 3 5
Con toh 3 6
Bsu : ‘Well, screw the doctor, he’s never been bloody pregnant’
Sharon yelled, watching Joh n stormed o ff. (94/CA 486)
Bsa : “Well, masa bodoh dengan dokter itu, dia kan tidak
pernah hamil” pekik Sharon ke arah punggung John.
(94/MDC 610)
atau seseorang.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81
dinilai kurang berterima atau sebanyak 6,3% dari total data yang
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah 1 1 3 - - - - - - - -
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah - - - - - - 1 - - - -
Kategori 23 24 25 26
Jumlah - - - -
Con toh 3 7
Con toh 3 8
Con toh 3 9
dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
Con toh 4 0
Bsu : ‘Da, I d on ’t wanna do this job any more,’ the boy moaned
as they carried o n to the n ext hou se. (57/CA 278)
Bsa : “P ak, aku tidak mau kerja begini lagi,” keluh si anak pada
ayahnya saat mereka berjalan menuju rumah sebelah.
(57/MDC 354)
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah - - - - - - - - - - 1
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah - - - - - - 2 - - - -
Kategori 23 24 25 26
Jumlah - - - -
Dalam ketiga data yang sama, yaitu contoh 23, contoh 24 dan
bacaan
alamiah dan tidak mengandung kesan style bahasa informal yang sesuai
kategori masing-masing.
1) Terjemahan Berterima
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah 22 9 2 1 4 2 - 3 2 1 1
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah 1 - 1 - - 1 6 2 - 1 -
Kategori 23 24 25 26
Jumlah 1 1 - -
awam.
Contoh 41
Bsa : “Apa? Toh dia tidak perlu membayar. Tempat ini kan
miliknya.” Ciara membela diri. (35/MDC 172)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
informal tersebut.
berikut:
Contoh 42
Bsa : “Oh, Holly, halo tunggu sebentar, aku pindah ke tempat lain
yang lebih tenang dulu” (46/MDC 293)
digunakan dalam gaya bicara tidak formal. Kata ganti aku dalam
terjemahan diatas juga dinilai sebagai salah satu ciri bahwa seseorang
Contoh 44
bahwa dia sedang berbicara dengan gaya informal. Seruan masa bod oh
presiden.
Data lain yang serupa juga terdapat pada data berikut ini:
Contoh 45
Contoh 46
bahasa informal.
Contoh 47
sebagai berikut:
Contoh 48
Bsa : “Dia keren lho, dan paling tidak wajahnya tidak jerawatan
seperti John.’ (2/MDC 18)
Dalam klausa pertama terlihat penggunaan kata keren dan lho yang
Contoh 49
Contoh 50
sebaran datanya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah 8 1 1 2 4 - 3 3 - 1 -
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah - 1 - 1 1 1 2 - 1 - 1
Kategori 23 24 25 26
Jumlah - - 1 1
Contoh 51
sasaran.
Contoh 52
setting tahun 2003 dalam novel dan dipakai di salon oleh penuturnya
penutur.
Contoh 53
Bsa : “Lho, pesta Natal yang selalu kita hadiri setiap taun, goblok.”
(85/MDC 538)
Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah - - - - - - - - - - -
Kategori 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah - - - - - - - - - - -
Kategori 23 24 25 26
Jumlah - - - -
penilaian terhadap kualitas data terjemahan dalam novel P.S. I Love You .
D. Pe mbahasan
dilihat dari makna dan kandungan style bahasa informal. Dari presentase hasil
penelitian yang dihasilkan, terlihat bahwa terjemahan slang dalam novel P.S . I
Love You bisa dikategorikan sebagai terjemahan yang memiliki kualitas baik.
hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas. Oleh karena itu, dalam sub bab
dengan dibagi dalam aspek (1) kesepadanan makna, (2) keberterimaan makna,
1. Kesepadanan Makna
terjemahan yang sepadan dalam bentuk slang dalam bahasa sasaran. Hal
ini disebabkan oleh adanya perbedaan budaya bahasa sumber dan bahasa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
94
sasaran; bentuk slang yang digunakan dalam bahasa sumber pun berbeda
terms of meaning and secon dly in terms o f style. “ ; bentuk merupakan hal
unit linguistik.
tersendiri karena berkenaan dengan unsur budaya dalam novel ini. Dalam
kategori 1, slang ‘blood y’ yang memiliki bentuk sebagai kata sifat dalam
bahasa sumber tidak memiliki padanan bentuk yang sama dalam bahasa
muncul mengikuti kata benda sesuai dengan konteks tuturan. Hal tersebut
teknik calque.
terlihat pada contoh 19, contoh 20 dan conto h 21 disebabkan oleh kurang
makna implisit dari makna slang dalam data-data tersebut. Seperti dalam
orang yang berbicara tersebut diam. Namun, makna implisit yang juga
Dalam contoh 23, slang yang muncul dalam bahasa sumber tidak
aslinya.
dihasilkan.
2. Keberterimaan Makna
dalam makna dan penggunaannya dilihat dari aspek sosial dan budaya.
Teks dalam penelitian ini adalah sebuah novel yang tentu saja memiliki
kandungan budaya dan norma sosial sesuai dengan setting yang digunakan
dipengaruhi oleh situasi dan budaya suatu teks berasal, begitu pula teks
yang digunakan dalam penelitian ini mengandung aspek sosial dan budaya
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
dialek sosial bahasa sasaran. Hal ini berpengaruh pada kualitas terjemahan
dalam bentuk dan makna yang berterima sesuai dengan budaya dalam
bahasa sasaran. Pada beberapa data yang memiliki makna kurang sepadan,
aspek sosial dalam padanan yang dianggap sesuai dengan budaya bahasa
22, makna kurang sepadan yang muncul dalam terjemahan tetap bisa
terjemahan nomor bus pun menjadi tidak berterima dalam bahasa sasaran.
ganti aku, kamu, sebutan siala n, gombal, ataupun sapaan hai atau Say.
menjadi ciri slang meskipun beberapa slang tidak memiliki padanan dalam
seperti pada contoh 1. Kata Baik lah dan mematikan dinilai kaku dan
kurang berterima untuk menemani penanda aku dan sialan yang berkesan
informal dalam kalimat ini. Tuturan Ok, biar k umatikan lampu sialan ini
penerjemah sebagai padanan Fine then, I’ll turn off the bloody light.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
BAB V
Dalam bab ini, peneliti memaparkan mengenai simpulan yang diperoleh dari
hasil penelitian dan pembahasan serta memberikan saran yang diharapkan bisa
A. Simpulan
kategori, yaitu (1) Penerjemahan slang ‘bloody’ sejumlah 30 data, (2) Penerjemahan
slang ‘Hiya’ sejumlah 10 data, (3) Penerjemahan slang ‘Da’ sejumlah 3 data, (4)
Penerjemahan slang ‘arse’ sejumlah 3 data, (5) Penerjemahan slang ‘shite’ sejumlah
8 data, (6) Penerjemahan slang ‘dry shite’ sejumlah 2 data, (7) Penerjemahan slang
‘Jaysus’ sebanyak 3 data, (8) Penerjemahan slang ‘screw’ sejumlah 6 data, (9)
Penerjemahan slang ‘kip’ sejumlah 2 data, (10) Penerjemahan slang ‘nuts’ sebanyak 2
data, (11) Penerjemahan slang ‘quid’ sejumlah 1 data, (12) Penerjemahan slang ‘ride’
Penerjemahan slang ‘eejit’ sejumlah 1 data, (15) Penerjemahan slang ‘dope’ sejumlah
1 data, (16) Penerjemahan slang ‘feck’ sejumlah 1 data, (17) Penerjemahan slang
‘feck off’ sejumlah 2 data, (18) Penerjemahan slang ‘local’ sejumlah 8 data, (19)
Penerjemahan slang ‘eefing and blinding’ sejumlah 1 data, dan (26) Penerjemahan
keberterimaan dalam penggunaan bahasa, dalam hal ini tuturan slang yang
sasaran.
85,26% dari keseluruhan jumlah data yang termasuk dalam tingkat makna sepadan,
11 data atau 12,63% dari 95 data dinilai ke dalam tingkat makna kurang sepadan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
102
sedangkan sisa 3 data atau 2,10% merupakan data dengan tingkat kesepadanan
rendah.
tingkat keberterimaan berterima dengan 90,52% atau 86 dari 95 data. 6 data lain
termasuk dalam tingkat keberterimaan makna kurang dan sisa 2,10% merupakan data
terbagi dalam tingkat berterima (65,26%) dan kurang berterima (34,73%). Dengan
skala penilaian 1-3, tidak ditemukan adanya terjemahan yang dinilai dalam tingkat
keberterimaan rendah.
Dari jumlah data dan persentase yang ditemukan dalam hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa terjemahan slang dalam novel P.S. I Love You ke dalam
B. Saran
slang dalam P.S. I Love You termasuk dalam kategori baik, munculnya data-data
dengan penilaian rendah harus tetap menjadi evaluasi bagi penerjemah pada
kamus, penggunaan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan materi yang akan
diterjemahkan akan sangat membantu penerjemah untuk bisa melihat makna dari
berbagai sudut pandang dan beragam konteks situasi yang bisa muncul. Kesalahan
kecil yang muncul karena penerjemah kurang jeli dalam menemukan padanan yang
sebenarnya ada membuat penilaian kualitas terjemahan dan secara tidak langsung
Penguasaan teori dan ketrampilan bahasa sasaran juga perlu diperhatikan bagi
dalam bahasa sasaran. Seperti halnya penanda bahasa yang dimiliki bahasa sumber,
korelasi dan koherensi makna dengan konteks serta pada gaya bahasa yang
digunakan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
104
DAFTAR PUSTAKA
Ahern, Cecelia. 2008. P.S. I Love You (Alih Bahasa: Monica Dwi Chresnayani).
Jakarta: P T. Gramedia P ustaka Utama.
Allan, Keith and Burridge, Kate. 2006. Forbidd en Words: Taboo and the
Censoring of Language. Cambridge: Cambridge Univ. P ress
Crystal, David. 1995. The Cambridg e Encyclopedia of the English Lang uage.
Cambridge: Cabridge Univ. P ress
Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Ga ya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat. 2006. Komunika si Antar Buda ya:
Panduan Berkomunikasi denga n Orang-Orang Berbeda Buda ya .
Bandung: PT Rosdakarya.
Nida, Eugene A and Taber, Charles R. 1982. The Theory and Practice of
Translation. Leiden: E.J. Brills