Anda di halaman 1dari 7

KARAKTERISTIK BAHASA ARAB

La Ode Azfar Rudin


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat, Indonesia
Email : Laodeaz@gmail.com

ABSTRACT
Bahasa arab adalah bahasa agama, dan merupakan bahasa pribadatan dalam agama islam karena merupakan
bahasa yang di pakai Al – Qur’an. Bahasa arab juga sebagai bahasa komunikasi bahasa internasional. Dalam
urutan rangking bahasa resmi yang di pakai dalam hubungan internasional versi PBB bahasa arab menempati
urutan ke lima setelah bahasa inggris, francis, jerman, dan cina. Dan digunakan sehari – hari oleh 450 juta
muslim di dunia yang tersebar dibenua afrika dan semenjung arab.

PENDAHULUAN

Bahasa Arab mempunyai ciri-ciri kekhususan yang tidak terdapat pada bahasa-bahasa lainnya. Kemudian dari
kekhususannya ini menjadikan bahasa Arab sebuh bahasa yang felksibel, mempunyai elastisitas yang tinggi, maka dalam
menjalankan dan mempertahankan fungsinya sebagai bahasa komunikasi, sarana dalam penyampaian tujuan agama, pencatatan
berbagai ilmu pengetahua, telah mampu disampaikan dengan mudah dan benar.
Berikut ini adalah yang merupakan keistimewaan bahasa Arab, antara lain :

ISYTIQAQ
Yang dimaksud dengan isytiqoq adalah pengambilan sighot (bentuk kata) dari sighot yang lain, karena ada persamaan
baik dari segi bentuk, maknanya maupun strukturnya dengan beberapa tambahan tertentu yang telah ditetapkan.
Ada dua pendapat ulama mengenai isytiqok ini, antara lain :
1. Ulama Bashrah bahwa sumber isytqoq adalah masdar
2. Ulama Kufah bahwa sumber isytiqaq adala kata kerja (fi`il).
Isytiqoq menurut ulama bahasa di bagi tiga macam, antara lain:a.
a. Isytiqoq shogir yang aplikasinya melalui tasrif yang kita kenal selama ini yaitu pengembangan lafadz dari lafadz asli
dengan syarat adanya kecocokan dari segi makna, huruf dan juga urutannya
Sebagai contoh :
Istiqoq kabir disebut juga al-qalb al-luqhawi, yaitu adanya persamaan antara dua kata, baik dari segi lafadz maupun dari
:segi makna, akan tetapi tidak sama dalam urutan huruf sebagai: contoh
‫محد – مدح‬
‫جبد – جدب‬

c. Isytiqoq Akbar disebut juga al-ibdal al-liqhawi, yaitu menukar suatu huruf yang lain. dalam proses ini huruf yang mengalami
pertukaran tidak disyaratkan memiliki makhroj yang sama. Boleh saja terjadi pada setiap hurufkarena yang penting disini adanya
kesesuaian makna antara dua lafadz,
sebagai contoh kata :
‫الرساط – الرصاط‬
yang memiliki makna suatu dengan dua lafadz yang berbeda.
Isytiqoq al-Kibar atau an-naht (penyingkatan)
An-Naht adalah membuat kata baru yang ambil dari dua unsur kata yang berbeda atau lebih tetapi tetap
menunjukan pada makna yang diambil baik berupa isim dan fi`il. Perkembangannya harus sesuai dengan kaidah
(wazan) bahasa arab yang terdapat dalam tashrif, sebagai contoh :
‫بسمهل – محدهل‬
Ta`rib (arabisasi)
Yang dimaksud dengan ta`rib disini yakni kata asing yang diambil kedalam bahasa arab, dalam proses ta`rib
mungkin terjadi pengurangan, penambahan penukaran sehingga bahasa tersebut menjadi bahasa arab asli sebagai
contoh dari kata yang terdapt penambahan dan penukaran : kata (kulit hitam) berasal dari bahasa Persia ditambah
alif dan ha ditukar dengan huruf jim.
‫رند ه‬- ‫ارندج‬

Al-IRAB
Keistimewaan bahsa Arab juga disebabkan kehadirannya I`rab, bahkan dapat dikatakan bahwa I`rab adalah ciri khas bahasa
arab. I`rab adalah perubahan bunyi akhir suatu kata dalam kalimat yang disebabkan oleh perbedaan factor (‘amil yang
menyertainya, baik amil disebut itu jelas maupun diperkirakan dalam benak’) Perbedaaan tersebut dapt mempengaruhi makna’).

1. Efek yang di timbulkan terhadap karakat, sebagai contoh :

‫رأيت تلميدا – مررت بتلميد‬- ‫هدا تلميد‬


‫تكتب – لن تكتب – مل يكتب‬

1. Efek ditimbulkan terhadap jumlah sangat elastisitas.

‫ألك محمد السمك – السمك ألك محمد – محمد ألك السمك‬


‫عيل يتعمل اللغة العربية – جاء ابوه – حرض املسامون‬

‫امجلةلالامسية‬
‫امجلةل الفعلية‬
‫امجلةل اخلربية‬
‫امجلةل الانشائية‬
‫امجلةل الاستفهامية‬
‫امجلةل ادلاعية‬
Dalam bahasa arab, ada dua gender maskulin dan feminine yang masing-masing mempunyai bentuk yang berbeda-beda, kata
ejektif dan kata kerja. Bentuk-bentuk feminin menurut kaidahnya dibentuk dan kata-kata maskulin dengan menambahkan akhiran
(sufiks al (atun); kaatib (un) seorang penulis wanita.
Dalam bahasa arab terdapat tiga bentuk bilangan yaitu : Tunggal, ganda dan jamak. Bilangan dual di bentuk dari kata tunggal
dengan menambahkan akhiran aan (aani) untuk kasus nominative dan ayn (ayni) untuk kasus-kasus akusatik dan genetif; untuk
maskulin katib kaatibaan (i), dan kaatibyn (i); untuk femini kaatibah (tun)
Kaatibaan (i) dan kaatibayn (i), jika pembentukan kata-kata dual sangat teratur dan sederhana, tetapi tidaklah demikian halnya
untuk pembentukan kata-kata jamak.
Dalam bahasa Arab terdapat dua bentuk jamak, yaitu jamak yang beraturan dan jamak yang tidak beraturan. Jamak yang
beraturan dengan menambah akhiran pada kata tunggal, sedangkan jamak yang tidak beraturan dibentuk dengan mengadakan
perubahan vocal intern kata atau dengan jalan menambahkan prefiks, infiks dan sufiks, sesuai dengan salah satu pola yg terdapat
dalam kaidah jamak taksir.
Jamak maskulin teratur dibentuk dari kata benda tunggal dengan menambahkan akhiran un (una) untuk nominatif dan in
(ina) untuk aksatif dan genetif mudaris (guru) mudarrisuun (a). Sebaliknya jamak feminim teratur dibentuk dengan mengganti
akhir kata tunggal feminin ah (atun) dengan mengganti akhir kata tunggal feminine ah (atun) dengan aat (atun) dengan alat (aatun)
untuk kasus akusatif dan negatif mudarisah, mudarisat (un) dan mudarrisat (in): daftar kata berikut menunjukan beberapa pola kata
kerja tak beraturan yang terdiri dari kata benda.
‫رجل – رجال‬ ‫بيت – بيوت كتب – كتب‬ ‫قمل – أالكم‬

ILMU BALAQHAH
Ilmu Balaghah ialah ilmu yang mempelajari gaya bahasa dan rahasia-rahasia yang terkandung dalam bahasa arab,
khususnya Al-Qur`an, tegasnya ilmu balaghah ini merupakan ilmu kesustraan bahasa arab.
Sebagai contoh : di dalam ilmu balaghah ada diterangkan masalah mendahulukan mafulbih, seperti iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’iin sedangkan masalah ini adalah ilmu nahwu.
Ilmu balaghah ini mengandung tiga pokok pembahasan :
‫عمل املعاين – عمل البيان – عمل البديع‬
Ilmu bayan mengandung dua pokok pembahasan .
‫الكناية‬- ‫التشبية – اجملاز‬
Ilmu Maani mengandung banyak pokok bahasan, antara lain :
‫الاجياز والاطناب – املساواة‬- ‫التقدمي والتاخري – القرص – الوصل والفصل‬- ‫ااخلرب والانشاء – ادلكر واحلدف‬
Ilmu badi` mengandung dua pokok pembahasan
‫احملسنات املعنوية – احملسنات اللفظية‬

AL-MUFRODAT
Setelah al-Qur`an turun, banyak pengertian atau arti kosakata yang mengalami pergeseran, perubahan makna semantic ,
seperti dalam contoh contoh :
‫ال ريب فيه – ال شك‬
‫الصبح – الفجر‬
‫قعد – جلس‬
‫زوج – امراة‬
Kata jauz dan imraah ditampilkan dalam konteks kehidupan suami istri yang penuh kasih sayang dan memiliki anak
keturunan, sedangkan mempunyai makna istri yang dalam kehidupan suami istri tidak terdapat kasih saying karena ada khianat/
perbedaan akidah dan digambarkan dalam surah yusuf (12;30;51) dan surat at-Tahrim (66;10;11)
Lafal_lafal dalam al-Qur`an jika diperhatikan dan diteliti secara mendalam akan munculkan kajian baru, sehingga nantinya
al-Qur`an bukan hanya sebagai sumber hukum islam antara fiqih dan akhidah tetapi juga merupakan sumber bidang kebahasaan.
Dalam buku mukjizat Al-Qur`an Quraish shihab hal 97 mengintip pendapat Ibn al Jawzi dalam bukunya dzam –al-Hawa
yang menjelaskan peringkat dan macam-macam kata cinta. Kosa kata yang bermakna cinta ini digambarkan dari kata yang paling
ringan sampai kepada hal yang paling kuat, sebagai contoh :
‫علق – ميل – مودة – حمبة – خةل‬
‫وهل‬- ‫الهوى – العشق – التتمي‬

Demikian contoh tentang kekayaan kosa kata bahasa Arab, serta betapa telitinya bahasa tersebut mamberikan gambaran tentang
sesuatu, ini berarti bahwa dalam pemulihan kata untuk menjelaskan atau menjawab sesuatupun harus dengan kehati-hatian karena
jika tidak tepat dalam memilih kata-kata maka boleh jadi membenarkan sesuatu yang sebenarnya menolaknya.
EFEK FONOLOGI TERHADAP MAKNA
Bahasa terdiri atas lambang-lambang, yaitu tanda yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang lain. Didalam bahasa,
tanda terdiri dari rangkaian bunyi yang pada ragam tulis dialihkan kedalam tanda-tanda visual yaitu huruf dan tanda baca.
Hubungan antara rangkaian bunyi tertentu dan makna yang dinyatakan bersifat arbiter semata tidak ada hubungan yang wajar
antara lambang dan objek yang dilambangkannya (Panuti Sufirman, 1993, hal 9) istetika Al-Qur`an, namun demikian jika ada
bunyi lafal yang menyerupai atau menunjuk kepada makna yang dikandung, maka makna itu dianggap lebih Kuba` mudo`ah
mengandung arti perulangan.
Contoh : Za`za`ah artinya goncangan
Qolqalah artinya keributan
Solsolah artinya bunyi berderek-derek
Qa`qa`ah artinya gemerincing
Jarjarah artinya bising
Qorqorah artinya keroncongan
Selanjuntnya pengulangan “ain fiil menunjukan kepada makna pengulangan seperti kassara, qatta`a fettaha.
Penyair besar Mesir telah membahas ketertarikan huruf dengan maknanya, misalnya huruf awal fa berkaitan dengan makna jelas
atau kejelasan seperti lafal fattaha – fakira, fajara yang mengandung arti membuka gambar dan membelah. Juga huruf awal ha
berkaitan dengan makna-makna mulia, seperti hubb, haqq, huriyyah, hayah, hasan, harakah, kikmah.
Tuhan telah menciptakan bahasa Arab sebagai bahasa yang paling mulia dan paling kaya dari segala bahasa. Kekayaan kosa katanya
meningkat setelah turunnya Al-Qur`an. Dari kebanyakan bahasa hanya mempunyai kosa kata untuk menyatakan satu barang
(benda) maka bahasa arab untuk ‘pedang’ mempunyai delapan ratus kata, untuk ‘surga’ lima ratus kata, untuk ‘ular’ dua ratus kata
dan sebagainya.

AD-DALAALAH
Ilmu dalalah disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistic yang memepelajari hubungan antara tanda-
tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau dengan kata lain, bidang studi linguistik yang mempelajari makna/ arti
dalam bahasa arab mengenai jenis-jenis makna. Mukhtar umar membaginya kepada lima jenis
1. Al-Ma’na al-asasiy adalah makna kata yang melakat pada sebuah kata.
2. Al-Ma`na al-ishafy adalah makna yang terkandung dalam sebuah kata disamping makna sebenarnya yang melekat pada kata
tersebut.
3. Al-Ma`na al –ushuby makna yang berkenaan dengan gaya pemilihan kata didalam masyarakat sehubungan adanya perbedaan
sossial, geografi tingkat pendidikan.
4. Al-ma`na al-nafsy makna yang terkait pada orang tertentu tetapi tidak untuk umum.
5. Al-Ma`na al-ihaiy maka yang terkandung dalam sebuah kata yang menunujukan kepada seseorang yang berkenaan adanya kata
itu dengan keadaan diluar bahasa.
Dalam kajian ini ada lafal-lafal bahasa Arab yang dihubungkan dengan lafal-lafal lainnya dan dikaitkan dengan pemakaiannya
dan kita kenal dengan sebutan at-taraduf al-musytaraq lafdzhi dan at-tadhodz.
Taraduf secara harfiah berarti sesuatu mengikuti sesuatu sedangkan kata taraaduf itu sendiri berarti sesuatu yang
saling mengikuti, sedangkan secara etimologi definisi Taraduf menurut Dr. Taufik Muhammad Salim beberapa kata
menunjukan arti yang sama.
Contoh : Zauj – imara`ah
As-subh – al-fajr
l-qamka – an –nabr – al-hantatun
Al-Musytarak – al-lafidziy
A-Musytarak al – lafdziy dalam bahasa indonesianya adalah kata-kata yang sama bunyinya tetapi mengandung arti dan
pengertian berbeda.
Contoh : 1. Syahaadah mengandung sepuluh arti/makna
Antara lain : Observasi, menyaksikan, melihat, yakni, beraksi, DLL
Contoh : 2. Quru` yang berarti siang atau siang malam

At- Tadzodz atau Antonim.


Para ahli bahasa Arab mendefinisikan antonim dengan menggunakan satu kata untuk dua pengertian yang berlawanan
seperti.
‫املوت – احلي‬
‫البياض – البيضاء‬
Muncul dan berkembangnya ilmu Nahu karena beberapa factor, antara lain ;
1. Karena adanya … (ujaran yang tidak benar)
Perhatian yang sangat besar untuk melakukan modifikasi bahasa arab menjadi alat komunikasi yang efektif. Perluasan
daerah kekuasaan islam yang amat cepat telah menyebabkan banyaknya orang-orang non Arab yang masuk islam,
sehingga mengakibatkan terjadinya suatu proses arabisasi yang besar-besaran. Hal ini menimbulkan dan mengakibatkan
perkembangan bahasa yang tak diperkirakan sebelumnya. Bahasa Arab yang masih dalam keadaan sederhana, tiba-tiba
berada jauh diluar semenanjung Arabia.. Bahkan bahasa Arab telah menjadi bahasa yang dapat memenuhi alat
komunikasi antar kabilah. Tetapi hal itu tidak demikian halnya, ketika bahasa Arab menjadi bahasa untuk sedemikian
banyaknya negeri asing, sejak awal situasi ini telah menimbulkan masalah kebahasaan yang sangat pelik tidak hanya bagi
orang arab sendiri, tetapi juga bagi orang-orang asing yang baru masuk islam. Dari persoalan tersebut muncul ujaran
dalam bahasa Arab yang tidak benar, tidak fasih yang dinamakan (lahn) yang keluar dari kemurnian bahasa Arab Padahal
bahasa Arab senantiasa menekankan keserasian, kesempurnaan seperti apa yang dicontohkan oleh struktur Al-Quran,
dialek Quraisy dan puisi-puisa lama tanpa ada pengaruh asing.
2. Munculnya perbedaan Bacaan Al-Qur’an
3. Pada masa Khalifah Abu Bakr terjadi kemurtadan yang menyebabkan timbulnya perang Ridda, akibat perang ini banyak
sekali penghafal Al-Quran yang gugur, lalu atas inisiatif Umar Bin Khattab AlQur’an mulai ditulis dan dikumpulkan.
Pada masa Ustman bin Affan, perhatian terhadap Al –Quran semakin besar terbukti banyaknya pembaca Al-Qur’an dan
mereka saling menganggap benar hafalannya,sehingga mereka mengatakan bacaan saya lebih utama/benar daripada
bacaan kamu. Keadaan ini membuat Ustman merasa khawatir akan kemurnian Al-Qur’an karena perbedaan tersebut.
Kemudian Ustman menjadikan Al-Quran yang ada sekarang merupakan karya besar dimasa pemerintahannya.

BALAQHAH
Balaghah adalah merupakan ilmu yang ada dalam ilmu kabahasaan dan berfungsi sebagai alat untuk memahami kandungan-
kandungan maknaAl-Qur’an secara benar yang merupakan Kalamullah bukan syair yang berpatokan kepada ar-rudh dan qawafi
tetapi Al-Qur’an diciptakan Allah dengan memancarakan keindahan nada dan langgamnya, susunannya singkat dan padat,
memuaskan para pemikir dan orang kebanyakan, memuaskan akal dan jiwa kemudahan dan ketetapan maknanya. Tanpa
memahami ilmu Balaghah ini, orang tidak mungkin dapat memahami secara pasti yang terkandung pada isi ayat-ayat yang mulia
itu.
– Pada masa Jahiliyah tercermin kesempurnaan bahasa yang terdapat pada syair mereka yang dinamakan Al-Muallaqat.
– Pada masa permulaan Islam dalam pidato banyak menirukan uslub-ushub Al-Qur’an dan memakai kata-kata yang
bersifat religius
– Pada masa Daulah Umayyah berlomba-lomba berpidato dan para ahli pidato ini bermunculan yang menirukan ushlub-
ushlub Al-Qur’an sebagai pidatonya.
– Contoh An-Nushush al –Adabiyah.
Anta syamsun anta badrun
Anta nuurun fauqo nuurin
Pada masa Daulah Abasiyyah pembakuan ilmu balaghah dengan munculnya penemuanAl-Jahiz,
Abd Qahir, Al-Jurzain, Al-Badi” Al-khatib Qazwaini

KESIMPULAN

1. Bahasa Arab mempunyai ciri-ciri kekhususan yang tidak terdapat pada bahasa-bahasa lainnya. Kemudian dari
kekhususannya ini menjadikan bahasa Arab sebuh bahasa yang felksibel, mempunyai elastisitas yang tinggi, maka
dalam menjalankan dan mempertahankan fungsinya sebagai bahasa komunikasi, sarana dalam penyampaian tujuan
agama, pencatatan berbagai ilmu pengetahua, telah mampu disampaikan dengan mudah dan benar.
2. isytiqoq adalah pengambilan sighot (bentuk kata) dari sighot yang lain, karena ada persamaan baik dari segi
bentuk, maknanya maupun strukturnya dengan beberapa tambahan tertentu yang telah ditetapkan.
3. Al-I`rab adalah perubahan bunyi akhir suatu kata dalam kalimat yang disebabkan oleh perbedaan factor (‘amil
yang menyertainya, baik amil disebut itu jelas maupun diperkirakan dalam benak, Perbedaaan tersebut dapat
mempengaruhi makna.
4. Ilmu Balaghah ialah ilmu yang mempelajari gaya bahasa dan rahasia-rahasia yang terkandung dalam bahasa arab,
khususnya Al-Qur`an, tegasnya ilmu balaghah ini merupakan ilmu kesustraan bahasa arab.
5. Balaghah adalah merupakan ilmu yang ada dalam ilmu kabahasaan dan berfungsi sebagai alat untuk memahami
kandungan-kandungan maknaAl-Qur’an secara benar yang merupakan Kalamullah bukan syair yang berpatokan
kepada ar-rudh dan qawafi tetapi Al-Qur’an diciptakan Allah dengan memancarakan keindahan nada dan
langgamnya, susunannya singkat dan padat, memuaskan para pemikir dan orang kebanyakan, memuaskan akal dan
jiwa kemudahan dan ketetapan maknanya.
DAFTAR PUSTAKA

Ismail, haryati S, Nas. 2008. Studi bahasa arab dan kata sarapan bahasa arab dalam bahasa indonesia, Semarang : RUMAH
INDONESIA
Matsna Moh, Karakteristik dan Problematika Bahasa Arab, dalam Jurnal Arabia Vol. I Nomor 1/April-September 1998. (Depok:
Prodi Arab Fakultas Sastra UI, 1998).
Maulana, Ahmad dkk. 2004. Kamus Ilmiah Populer. Yogyakarta: Absolut.
Wise,Hilary. Arabic at Glance. 1987. (New York: Barron’s Educational Series, Inc,).

Anda mungkin juga menyukai