PENGENDALIAN HAMA TERPADU UPDKS

Dr. Ahmad Saleh, M.Sc

IPM Advisory
(hasholeh@gmail.com) 1
1. Preventif Peledakan Hama
Peledakan Hama disebabkan oleh:
*. Musuh2 alami dari Hama tidak seimbang
*. Perobahan alam dari polikultur menjadi monokultur

*. Pengendalian gulma *. Tidak dilakukan *. Aplikasi Insektisida

monitoring Hama yang berlebihan
Lakukan Pengendalian Hama Terpadu agar tidak 2
2. Pengertian Hama
Apa yang dimaksud dengan Serangga dan
Hama ?

Bagaimana tindakan kita

Bila di jumpai Hama dilapangan ?

3
 ORGANISMA

MERUGIKAN SECARA EKONOMI HAMA

4
 POPULASI
HAMA

POTENSI MUSUH ALAM

PENGENDALIAN
3. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Tujuan PHT
1. Memanfaatkan musuh2 alami
yang potensial

2. Mengutamakan pengendalian
biologi

3. Aplikasi Insektisida bila diperlukan saja

4. Jaga lingkungan alam, perbanyak

tanaman bunga.
Aplikasi 5- 10 g ba / pohon Orthene
Dengan injeksi batang 6
 Skema Diagram Pengendalian Hama
Terpadu

Detection

Census Detection

NATURAL CONTROL

Census Census
BIOLOGICAL or
CHEMICAL CONTROL

Treatment Census

Cordyceps

Examination

7
 4. Hama Utama UPDKS
Hama Ulat Api Hama Ulat Kantong

Setothosea asigna Mahasena corbetti

Setora niten
Metisa plana

Darna trima

Chremastopsychle pendula 8
 5. Hama sekunder
Birthosea bisura Calliteara sp UPDKS

Dashycira inclusa
Thosea vetusta Ambadra sp

Amathusia sp Darna diducta

Birthamula chara

Elymnia sp 9
Susica malayana Olona gateri
6. Deteksi
Tujuan deteksi
• Ada tidaknya Hama dan jenisnya Apa.
• Tingkat serangan
• Luas serangan

Tingkat serangan:
-Ringan = 1- 5 larva per pohon (1/2 kanopi)
-Sedang = 6-10
-Berat = > 10
10
6.1 Intensitas deteksi

Tidak ada serangan = Setiap 5 pasar panen.

(kelang 4 pasar panen)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 2 3 4 1 2 3 4

11
Serangan Ringan = Setiap 3 pasar panen.
(kelang 2 pasar panen)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 2 1 2 1 2 1 2

12
Serangan Sedang/Berat = Setiap 1 pasar panen.
(kelang 2 pasar panen)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13
6.2. Interval Deteksi
1 bulan sekali Bila > 5 % serangan ringan
2 bulan sekali Bila pernah terserang tahun sebelumnya
3 bulan sekali Belum pernah terserang sebelumnya

Hasil Deteksi
Bila > 20 % tanaman terserang ringan.
Ada pohon yang terserang sedang atau berat.
Sensus.

7. Sensus
Tujuan Sensus
• Besar Populasi Hama.
• % Hidup dan Mati.
14
7.1. Lokasi titik sensus
• Berdasarkan pada tingkat serangan :
BERAT - SEDANG - RINGAN
• Letaknya harus cukup mewakili pohon - pohon yang
ada disekitarnya.
Jumlah titik Sensus
• 5 pohon untuk luas < 10 Ha
• 7 pohon untuk luas 10 - 20 Ha
• 10 pohon untuk luas > 20 Ha

• Dengan mengambil sample sebanyak 3 pelepah yang

akan mewakili pelepah bagian atas, tengah dan
bawah.
• Hitung semua : TELUR - LARVA - PUPA
Hidup atau mati. 15
7.2. Kriteria stadia

Ukuran Larva (mm)

Jenis hama
Kecil Sedang Besar
ULAT KANTONG
Mahasena corbetti < 15 15 – 25 > 25
Metisa plana < 5 5 – 10 > 10
Chremastopsyche pendula < 3 3-6 > 6

ULAT API
Thosea asigna < 15 15 – 25 > 25
Thosea bisura < 10 10 – 15 > 15
Setora nitens < 10 10 – 20 > 20
Darna trima < 5 5–8 > 8
Ploneta diducta < 5 5-8 > 8

16
7.3. Siklus hidup hama

Siklus Hidup (hari)

Jenis hama
TELUR LARVA PUPA TOTAL
ULAT KANTONG
Mahasena corbetti 10 - 25 60 - 120 23 - 40 93 - 185
16 75 - 82 29 120 - 127
Metisa plana 15 - 21 47 - 56 21 - 30 83 - 107
15 80 - 113 27 122 - 155
C. pendula 13 50 17 80

ULAT API
Thosea asigna 4-8 45 - 59 37 -42 86 - 109
Setora nitens 5-7 18 - 32 17 - 31 40 - 70
Darna trima 3-5 26 - 33 10-14 39 - 52

17
7.4. Pengamatan sampel)

Tujuan Examination

• Menentukan penyebab kematian

• % Kematian oleh musuh alami

18
Deteksi
Div : I / Simalungun Field/Block : 94101 Plot 1 Tanggal : 28 March 2000
Det. : Sukirman Rekomendasi Tindakan Selanjutnya :

Per Harvesting Path Ulat Kantong Ulat Api Lain-lain Jumlah Pokok
No. No. No. No. Terserang
MC MP CP SN TA DT Nama Status Diamati
Baris Pokok Baris Pokok R S B
1 2 0 0 0 60
11 8 12 R
9 R
10 R 3 0 0 60
17 6 18 R
7 R

11 R
12 R 8 1 0 60
57 58 R 0 0 0 60
67 68 R 0 0 0 60
Total 35 4 1 600
Persentase 5.8 0.6 0.1
19
Sensus
Division : I / Simalungun Field/Block : 94101 - Plot 1 Tgl Sensus : '29 March 2000
Tgl Deteksi : 28 March 2000 Jenis Hama : Darna trima
Persentase Pohon Terserang : Ringan : 5.8 Sedang : 0.6 Berat : 0.1

Titik STADIA SERANGGA HAMA

Populasi Hidup
Sensus Frond Larva Kecil Larva Sedang Larva Besar Pupa
Telur Dewasa
Hidup Mati Hidup Mati Hidup Mati Hidup Mati Jumlah Per frond
I Atas 9 10 1
Tengah 17 18 5 37 12.3
Bawah 25 9 0
II Atas 9 50 5
Tengah 17 67 6 151 50.3
Bawah 25 34 2

V Atas 9 2 0
Tengah 17 7 0 13 4.3
Bawah 25 4 0
Jumlah Populasi yang hidup 253
Jumlah frond yang diamati 15
Rata populasi hidup per frond 6.9

20
Pemeriksaan secara detail
Division : I - Simalungun Field/Block : 94101-Plot1 Tanggal : '29 March 2000
Jenis Hama : Darna trima Areal terserang : 4.4 ha Populasi per frond : 16.8
% serangan : Ringan = 5.8 Sedang = 0.6 Berat = 0.1
Point Sensus : 5 Tanggal Sensus : '29 Juni 2000

Jumlah populasi per pohon

STADIA KONDISI Jumlah Persentase
Atas Tengah Bawah
Telur
Larva Kecil Hidup 79 117 57 253 91.6
Parasit 6 15 2 23 8.4
Predator
Mati lain
Jumlah 85 132 59 276 100
Larva Sedang
Larva Besar
Pupa
Telur : 0 Telur : 0
% Kematian (Alami) =Larva : 0 % Kematian Lain-lain =Larva : 8.4
Pupa : 0 Pupa : 0
21
7.5. Rekomendasi pengendalian
STADIA Populasi Kematian Kematian REKOMENDASI
HAMA hidup / frond Alami (%) Total (%) Ulat Kantung Ulat Api
< 20 Irrespective Irrespective Ulang sensus Ulang sensus
LARVA setelah 4 minggu setelah 2 minggu
KECIL > 20 < 10 < 30 Treatment Treatment
> 20 > 10 > 30 Ulang sensus Ulang sensus
setelah 4 minggu setelah 2 minggu

< 10 Irrespective Irrespective Ulang sensus Ulang sensus

LARVA setelah 2 minggu setelah 1 minggu
SEDANG > 10 < 10 < 40 Treatment Treatment
> 10 > 10 > 40 Ulang sensus Ulang sensus
setelah 2 minggu setelah 1 minggu

<2 Irrespective Irrespective Ulang sensus Ulang sensus

LARVA setelah 4 hari setelah 2 hari
BESAR >2 < 10 < 40 Treatment Treatment
>2 > 10 > 40 Ulang sensus Ulang sensus
setelah 4 hari setelah 2 hari
22
STADIA Populasi Kematian Kematian REKOMENDASI
HAMA hidup / frond Alami (%) Total (%) Ulat Kantung Ulat Api
< 20 Irrespective Irrespective Ulang sensus Ulang sensus
LARVA setelah 4 minggu setelah 2 minggu
KECIL > 20 < 10 < 30 Treatment Treatment
> 20 > 10 > 30 Ulang sensus Ulang sensus
setelah 4 minggu setelah 2 minggu

< 10 Irrespective Irrespective Ulang sensus Ulang sensus

LARVA setelah 2 minggu setelah 1 minggu
SEDANG > 10 < 10 < 40 Treatment Treatment
> 10 > 10 > 40 Ulang sensus Ulang sensus
setelah 2 minggu setelah 1 minggu

<2 Irrespective Irrespective Ulang sensus Ulang sensus

LARVA setelah 4 hari setelah 2 hari
BESAR >2 < 10 < 40 Treatment Treatment
>2 > 10 > 40 Ulang sensus Ulang sensus
setelah 4 hari setelah 2 hari 23
8. Pengendalian

MENURUNKAN POPULASI SAMPAI DI BAWAH

AMBANG EKONOMI.

INSEKTISIDA BIOLOGI
Bacillus thuringiensis : THURICIDE HP, DIPEL WP
CONDOR 70 F.
Virus : Mahasena corbetti, Thosea asigna dll.
Jamur : Cordyceps sp.

INSEKTISIDA KIMIA
Insektisida sistemik : Infus akar dan Injeksi batang
Insektisida Kontak, Lambung, Pernafasan, IGR
24
8.1.Cara pengendalian

• PENGUTIPAN (HAND PICKING)

• KNAPSACK SPRAYER

• MIST BLOWER

25
8.2. Alat aplikasi
• TURBO MIST

• JACTO

• INFUS AKAR

• TRUNK INJECTION

• THERMAL FOGGER
26
 Skema Diagram Pengendalian Hama
Terpadu

Detection

Census Detection

NATURAL CONTROL

Census Census
BIOLOGICAL or
CHEMICAL CONTROL

Treatment Census

Cordyceps

Examination

27
 9. Pencapaian PHT:

Tingkat 3 Musuh alami Predator Parasit

Tngkat 2 PHT +
(Bio pestisida)
Cordyceps
Tingkat 1 PHT +
(Insektisida)
10. Musuh alam

Predator

Parasit

Patogen

29
Virus Jamur
11. Tanaman berguna

Turnera subulata Antigonon leptopus

Euphorbia heterophylla Ageratum conizoides

30