Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 2 No.

6, Desember 2015
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 43-47

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI


JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN
METODE BACK PROPAGATION
(Studi Kasus : RSU. TERE MARGARETH)
Fitri Ruth Diani Br. Simangunsong 1, Surya Darma Nasution 2
1
Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma
2
Dosen Tetap STMIK Budi Darma
1, 2
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan

ABSTRAK
Jaringan syaraf tiruan merupakan program computer yang dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan untuk
menyelesaikan suatu masalah yang spesifik. Implementasi jaringan syaraf tiruan banyak dipandang sebagai cara
penyimpanan pengetuhan pada bidang tertentu dalam program computer sehingga keputusan dapat diberikan secara cerdas.
Salah satu implementasi yang diterapkan jaringan syaraf tiruan untuk melakukan prediksi jumlah pasien rawat inap.
Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit sekalipun tanpa bantuan
para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman.
Aplikasi yang dikembangkan ini bertujuan untuk memprediksi keterjumlah kematian dengan hanya menganalisa data
tersebut. Dengan menggunakan metode Backpropagation, maka akan diketahui prediksi jumlah pasien rawat inap tersebut.
Metode Backpropagation sangat bermanfaat untuk Jaringan syaraf tiruan memprediksi jumlah pasien rawat inap

Kata Kunci: Jaringan Syaraf Tiruan, Prediksi Jumlah pasien rawat inap, Backpropagation

I. PENDAHULUAN tinggi serta tampilan hasilnya agar mudah dalam


Pada era globalisasi saat ini, teknologi semakin pembacaan dan pendataan.
berkembang dengan sangat canggih. Komputer sangat II. TEORITIS
berperan penting dalam perkembangan teknologi ini. A. Aplikasi
Dengan segala kelebihannya, komputer telah menjadi Menurut Jogiayanto (2004), aplikasi merupakan
bagian utama yang sangat diperlukan untuk membantu program yang berisikan perintah-perintah untuk
manusia dalam mengerjakan tugas dan menyelesaikan melakukan pengolahan data. Jogiyanto menambahkan
masalah. Perkembangan teknologi komputer yang aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara
sangat pesat telah membawa banyak perubahan ke manual yang ditransformasikan ke komputer dengan
dalam berbagai aspek kehidupan. Berbagai dampak membuat sistem atau program agar data diolah lebih
perubahan baik sosial, budaya, ekonomi, dan yang berdaya guna secara optimal.
lainnya terjadi sebagai akibat dari perkembangan Menurut Anisyah (2000), aplikasi adalah
teknologi komputer. software yang berfungsi untuk melakukanberbagai
Jaringan saraf tiruan merupakan sistem yang bentuk pekerjaan atau tugas –tugas tertentu seperti
memproses informasi yang mencoba meniru kinerja penerapan , pengunaan dan penambahan data.
otak manusia. Jaringan saraf tiruan mampu melakukan
pengenalan kegiatan berbasis data masa lalu. Data
masa lalu akan dipelajari oleh jaringan saraf tiruan
sehingga mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan terhadap data yang belum pernah dipelajari.
Jaringan saraf tiruan yang berupa susunan sel-sel saraf
tiruan (neuron) dibangun berdasarkan prinsip-prinsip
organisasi otak manusia.
Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi Gambar 1. Susunan Neuron Jaringan Saraf Tiruan
menyediakan pelayanan , penyembuhan penyakit dan Sumber : Kusumadewi, 2003
pencegahan penyakit kepada masyarakat.
Memprediksi jumlah pasien rawat sangat penting B. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan
untuk mengelola rumah sakit, mengatur sumber daya Menurut Siang (2009), aplikasi jaringan syaraf
manusia dan keuangan , serta untuk mendistribusikan tiruan dibedakan menjadi tiga yaitu :
sumber daya material dengan benar. Apabila pasien
rawat inap dapat diprediksikan dengan akurat, hal 1. Pengenalan Pola (pattern Recognition)
tersebut akan menjadi dasar perencanaan serta Jaringan syaraf tiruan dapat dipakai untuk
pembuatan keputusan bagi pengelola rumah sakit. mengenali pola (missal huruf, angka, suara, atau
Berdasarkan alasan tersebut maka dibutuhkan suatu tanda tangan) yang sudah sedikit berubah. Hal ini
alat bantu elektronik yang dapat menentukan jumlah mirip dengan otak manusia yang mampu
pasien rawat inap dengan tingkat keakuratan yang
43
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 2 No. 6, Desember 2015
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 43-47

mengenali orang yang sudah beberapa waktu waktu yang akan datang (variabel apa saja yang
tidak dijumpanya (mungkin wajah/bentuk perlu diramal). Analis hendaknya memilih suatu
tubuhnya sudah sedikit berubah). model yang menggambarkan secara realistis
2. Signal Processing variabel-variabel yang dipertimbangkan.
Jaringan saraf tiruan (model ADALINE) dapat Misalnya jika ingin meramalkan jumlah
dipakai untuk menekan noise dalam saluran pengunjung yang polanya linier, maka model
telepon. yang dipilih dengan menunjukkan jumlah
3. Peramalan pengunjung, X menunjukkan waktu, a 11 dan b
Jaringan syaraf tiruan juga dapat dipakai untuk adalah parameter–parameter yang
meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang menggambarkan posisi dan kemiringan garis
akan datang berdasarkan pola kejadian yang ada pada grafik.
dimasa yang lampau. Ini dapat dilakukan 3. Penerapan Model
mengingat kemampuan jaringan syaraf tiruan Pada tahap ini, data historis dimasukkan ke
untuk mengingat dan membuat generalisasi dari model untuk menghasilkan suatu ramalan.
apa yang sudah ada sebelumnya. Dalam kasus peramalan banyaknya pengunjun,
Pembangunan sistem AI yang didasarkan pada analisis menghitung nilai a dan b.
pendekatan jaringan syaraf tiruan secara umum 4. Revisi dan Evaluasi
meliputi langkah-langkah berikut (LiMin Fu, 1994): Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus
1. Memilih model jaringan syaraf tiruan yang senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali.
susuai didasarkan pada sifat dasar permasalahan. Perbaikan mungkin dilakukan karena adanya
2. Membangun jaringan syaraf tiruan yang sesuain perubahan- perubahan dalam suatu perusahaan
dengan karakteristik domain aplikasinya atau instansi yangmengelola. Bagi pihak lain
3. Melatih jaringan syaraf tiruan sesuai dengan evaluasi merupakan perbandingan ramalan-
prosedur pembelajaran dari model yang dipilih. ramalan dengan hasil-hasil nyata untuk menilai
4. Menggunakan jaringan yang telah dilataih ketepatan penggunaan suatu metodologi atau
sebagai pembuatan inferensi atau pemecahan teknik peramalan. Langkah ini diperlukan untuk
masalah. Jika hasilnya memuasakan maka menjaga kualitas estimasi-estimasi di masa yang
kembali kelangkah berikutnya. akan datang.

C. Prediksi D. Backpropagation
Menurut Eddy Herjanto (2008) mendefinisikan Metode backpropagation (propagsi balik)
bahwa “prediksi adalah proses peramalan kejadian merupakan metode pembelajaran lanjut yang
dimasa datang dengan berdasarkan data variabel di dikembangkan dari aturan perceptron hal yang ditiru
masa sebelumnya.”dimasa datang dengan lebih dari perceptrona dalah tahapan dalam algoritma
mendasarkan pada pertimbangan intuisi, dalam jaringa. Metode backpropagation ini dikembangkan
prediksi juga sering digunakan data kuantitatif sebagai oleh Rumelhart, Hinton dan Williams sekitar tahun
pelengkap informasi dalam melakukan peramalan”. 1986 yang mengakibatkan peningkatan kembali minat
Sedangkan “prakiraan didefinisikan sebagai proses terhadap jaringan saraf tiruan metode ini terdiri dari
peramalan. dua tahap,yaitu tahap feed forward yang diambil dari
Proses peramalan terdiri dari hal-hal sebagai perceptron dan tahap backpropagation error.
berikut (Handoko,1994), (Jaringan Syaraf Tiruan Memprediksi Ketersediaan
1. Penentuan tujuan Bahan Bakar Solar Dengan Menggunakan Metode
Pada tahap ini analis membicarakan dengan para Backpropagation, Pelita Informatika, 2301-9425, Vol
pembuat keputusan untuk mengetahui apa iv, Edisi 2, 2013)
kebutuhan-kebutuhan mereka dan menentukan. Menurut Kusumadewi (2003), dalam pelatihan
a. Variabel-variabel apa yang akan diestimasi. dengan backpropagationsama halnya seperti pelatihan
b. Siapa yang akan menggunakan hasil pada jaringan syaraf yang lain. Pada jaringan
peramalan. feedfoward (umpan maju), pelatihan dilakukan dalam
c. Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan rangka perhitungan bobot sehingga pada akhir
akan digunakan. pelatihan akan diperoleh bobot-bobot yang baik.
d. Estimasi jangka panjang atau pendek yang Selama proses pelatihan, bobot-bobot diatur secara
diinginkan iteratif untuk meminimumkan error(kesalahan) yang
e. Derajat ketetapan estimasi. terjadi. Kesalahan dihitung berdasarkan rata-rata
f. Kapan estimasi dibutuhkan. kuadrat kesalahan (MSE). Rata-rata kuadrat kesalahan
g. Bagian-bagian peramalan yang diinginkan. juga dijadikan dasar perhitungan untuk kerja fungsi
2. Pengembangan Model aktivasi.
Pengembangan model merupakan penyajian Sebagian besar pelatihan untuk jaringan
secara lebih sederhana dari sistem yang feedfoward.(umpan maju) menggunakan gradient dari
dipelajari. Model peramalan adalah suatu fungsi aktivasi untuk menentukan bagaimana
kerangka analitik yang bisa dimasukkan data mengatur bobot-bobot dalam rangka meminimumkan
masukan, menghasilkan estimasi jumlah data di kinerja. Gradient ini ditentukan dengan menggunakan
44
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 2 No. 6, Desember 2015
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 43-47

suatu teknik yang disebut backpropagation. Pada Data yang digunakan dalam penelitian ini
dasarnya, algoritma pelatihan standar merupakan database jumlah pasien rawat inap pada
backpropagationakan menggerakkan bobot dengan tahun 2012 dimuilai dari bulan februari sampai tahun
arah gradientnegatif. Prinsip dasar dari algoritma 2014. Data disusun dan dipilih variabel faktor-faktor
backpropagation. dengan record data yang memiliki informasi paling
lengkap. Data tersebut kemudian dibagi menjadi 2
bagian yaitu, data pelatihan (training), data pengujian
(testing).

X’ = 0. 8(x-a) + 0,1
b-a
E. Data Input dan Target
Sebelum proses pengolahan data dilakukan,
perlu proses penentuan masukan (input) serta target
Gambar 2. Arsitektur Backpropagation atau hasil yang ingin didapatkan dari proses
Sumber : Kusumadewi ( 2003:117) pengolahan data, sehingga akan memudahkan dalam
melakukan pembagian data dan proses pengolahan
III. ANALISA dan PEMBAHASAN data untuk mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang
Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas diharapkan sebelumnya.
akhir ini adalah membuat suatu sistem yang dapat
memprediksi jumlah pasien rawat inap berdasarkan F. Menggunakan Algoritma Pelatihan
data yang dilatihkan yaitu data yang diambil dari Inisialisasi semua bobot dengan bilangan acak
RSU. TERE MARGARETH. Penerapan jaringan saraf kecil. Tabel bobot-bobot dari layer input ke layar
tiruan dalam permasalahan prediksi jumlah pasien tersembunyi.
rawat inap meliputi penentuan komponen-komponen Fase 1 Perambatan Maju
jaringan saraf tiruan yang digunakan dan 1. Langkah Nol
mengaplikasikannya dalam permasalahannya. Untuk Inisialisasi bobot dengan bilangan acak
memprediksi jumlah pasien rawat inap ini diterapkan kecil table bobot dari layer input ke layer tersembunyi.
algoritma backpropagation. Interval acak kecil dimulai dari( -0.5 – 0.5)
2. Langkah 1
B. Analisa Metode Backpropagation Proses pembelajarn dilakukan hingga
Backpropagation merupakan algoritma kuadrat jumlah errornya kurang dari 0.01 jika kondisi
pembelajaran yang terawasi dan biasanya digunakan penghentian belum terpenuhi lakukan langkah 2.
oleh perceptron dengan banyak lapisan untuk 3. Langkah 2
mengubah bobot-bobot yang terhubung dengan Untuk setiap data pasangan pelatihan
neuron-neuron yang ada pada lapisan tersembunyinya. lakukan langkah 2 -8.
Pelatihan sebuah jaringan yang menggunakan Data pelatihan sebagai beriku
backpropagation terdiri dari tiga langkah, yaitu 4. Langkah 3
pelatihan pola input secara feedforward, perhitungan Tiap unit masukan menerima sinyal dan
backpropagation dari kumpulan kesalahan dan meneruskan ke unit tersembunyi.
penyesuaian bobot. Sesudah pelatihan, aplikasi dari 5. Langkah 4
jaringan hanya terdiri dari fase feedforward. Bahkan Hitung semua keluaran di unit tersembunyi (Zj);
jika pelatihan menjadi lambat, sebuah jaringan yang Znetj = Vj0 + ∑𝑛𝑖=1 xivji
dilatih dapat menghasilkan outputnya sendiri secara Znet 1 = V10 + ∑𝑛𝑖=1 xivji
cepat.
Znet 1 = X1. V11 + X2 . V12 + X3 . V13 + X4 .V14
C. Memprediksi Jumlah Pasien Rawat Inap + X5. V15 + X6.V16+ X7. V17+ X8 .V18 +
dengan JST menggunakan Algorithm X9. V19 + X10 . V110+ X 11 . V 111+ X12 . V112+
Backpropagation X13 . V113 + X14. V114
Pola pasien rawat inap setiap tahunnya akan = 0.4*0.1 +0.3*0.1 +0.2*0.9 +(-0.1)* 0.7
banyak berubah. Pola pasien rawat inap akan berulang +0.2*0.1 +0.4*0.1 +0.1*0.1 +1.4*0.9 +0.3*0.9
pada setiap tahun. Pengulangan ini juga akan terjadi +0.3*0.4 +0.1*0.9 +0.4*0.9+(-0.1)*0.9+(-0.1)*1.5
pada pola kurva dari tahun ke tahun. Pengalaman =0.04+0.03+0.18+(0.07)+0.02+0.04+0.001+0
bagian pendataan di RSU. TERE MARGARETH .14+0.27+0.27+0.04+0.36+ (-0.09)+(-0.15)
menunjukkan bahwa jumlah pasien rawat inap pada =1.09
setiap tahunnya dipengaruhi oleh jumlah kematian
pada tahun sebelumnya. Berikut ini merupakan Znet 2 = X1. V21 + X2 . V22 + X3 . V23 + X4 .V24
sebagian contoh untuk mengimplementasikan + X5. V25 + X6.V26+ X7.\V27+ X8 .V28 + X9. V29
algoritma yang digunakan + X10 . V210+ X 11 . V 211+ X12 . V212+
X13 . V213 + X14. V214
D. Normalisasi Data
45
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 2 No. 6, Desember 2015
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 43-47

= 1.2*0.1 +(-0.4)*0.1 +0.1*0.9 +(-0.1)*0.7 ∆v10 = α ϑ 1 =0.1 *(7.0022) * 1


+0.1*0.1 +(- 0.1)*0.1 +0.3*0.1 +0.1*0.9 +(-0.2)*0.9 =0.70022
+0.4*04 +0.1*0.9 + 0.3*0.9 + 1.2*0.9 +0.4*1.5
=0.12 + (-0.04) +0.09+(-0.07) + 0.01+(-0.01) ∆v20 = α ϑ 1 =0.1 *(2.3463) * 1
+ 0.03+ 0.09+(- 0.18)+0.16+ 0.09+ 0.27 +1.08 + 0.6 = 0.23463
=2.24
9. Langkah 8
Z1 = f (Znet 1) = 1 Perubahan bobot garis yang menuju unit
1 + e– 1.09 keluaran.
= -0.251 Wkj(baru) =wkj(lama) ∆wkj
Z2 f (Znet 2) = 1 W11 (baru) =w11(lama) +∆w11 = 0.2 +0.5597 =
1 + e -2.24 0.7597
= -0.096 W12(baru_= w12(lama)+ ∆w12 =1.3 + 0.2140 =1.514
Vij (baru) = v11(lama) + ∆v11
6. Langkah 5 = 0.4 + 7.0022
Hitung semua jaringan di unit keluaran (yk). =7.4022
Fase 2 Perambatan Balik Vij (baru) = v21(lama) + ∆v21
𝑝
Ynetk = wk 0+ ∑𝑗=1 Zjwkj =1.2 + 0.2140
𝑝 =1.414
Ynet k= wk 0+ ∑𝑗=1 Zjwkj =Z1.W1 + Z2.W2
Vij (baru) = v12(lama) + ∆v12
= 0.2 *(-0.251) + 1.3 * (-0.096)
= 0.3 + 7.0022
=(-0.0502) + (-0.1248)
=7.3022
=(-0.175)
Vij (baru) = v22(lama) + ∆v22
Y1=f(Y-netk) = 1
=0.4 + 0.2140
1+ e –ynetk
=0.614
= 1
Vij (baru) = v13(lama) + ∆v13
1 + e 0.175
= 0.2 + 7.0022
= 3.191
=7.2022
7 . Langkah 6
Vij (baru) = v23(lama) + ∆v23
Besar nya α = 0.1
=0.1 + 0.2140
ϑ k= (tk –yk) f’ (y_netk) = (tk-yk) yk(1-yk)
=0.314
ϑ 1 =(t1 –y1) f’ (y_net1) = (t1-y1) y1(1-y1)
Vij (baru) = v14(lama) + ∆v14
=(0-3.191) * (3.191) * (1- 3.191)
= -0.1 + 7.0022
= (- 22.30)
=6.9022
∆wkj = α ϑ k zj
Vij (baru) = v24(lama) + ∆v24
∆ w11 = α ϑ k z1
=-0.1 + 0.2140
0.1 (-22.30) *( -0.251) = 0.5597
=0.114
∆ w12 = α ϑ k z2
Vij (baru) = v15(lama) + ∆v15
0.1 (-22.30) * (-0.096) =0.2140
= 0.2 + 7.0022
=7.2022
8. Langkah 7
Vij (baru) = v25(lama) + ∆v25
Hitung faktor ϑ unit tersembunyi
=0.1 + 0.2141
berdasarkan kesalahan disetiap unit tersembunyi
=0.3141
zj.(J=1,2,3……m)
Vij (baru) = v16(lama) + ∆v16
ϑ netj =∑𝑚𝑘=1 ϑ𝑘 wkj = 0.4+ 7.0022
ϑ net1 = ϑ 1 * w11
=7.4022
=- 22.30 * 0.2
Vij (baru) = v26(lama) + ∆v26
= -4.46
=-0.1 + 0.2141
ϑ net2 = ϑ 1 * w12
=0.1141
=- 22.30 * 1.3
Vij (baru) = v17(lama) + ∆v17
= -28.99
= 0.1+ 7.0022
Faktor kesalahan ϑ unit tersembunyi
=7.1022
ϑ j= ϑ netj f’ (z_netj) = ϑ net zj(1-zj)
Vij (baru) = v27(lama) + ∆v27
ϑ 1= ϑ net1 z1 (1-z1)
=0.3 + 0.2141
= -22.30 *(-0.251)*(1-(-0.251)
=0.5141
=7.0022
Vij (baru) = v18(lama) + ∆v18
ϑ 1= ϑ net2 z2 (1-z2)
= 1.4+ 7.0022
= -22.30 *(-0.096) * (1-(-0.096))
=8.4022
= 2.3463
Vij (baru) = v28(lama) + ∆v28
=0.1 + 0.2141
∆vij =α ϑ 1 xi
=0.3141
46
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. 2 No. 6, Desember 2015
ISSN 2407-389X (Media Cetak)
Hal : 43-47

Vij (baru) = v19(lama) + ∆v19 2. Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan algoritma


= 0.3+ 7.0022 pelatihan backpropagation untuk memprediksi
=7.3022 jumlah pasien rawat inap.
Vij (baru) = v29(lama) + ∆v29 3. Proses implementasi jaringan syaraf tiruan
=-0.2 + 0.2141 menggunakan metode aplikasi matlab dengan 28
=0.0141 data , di mana data akan dibagi menjadi dua
Vij (baru) = v110(lama) + ∆v110 bagian, bagian pertama digunakan untuk data
= 0.3 + 7.0022 pengujian (testing) dan bagian kedua untuk data
=7.3022 pelatihan (Training).
Vij (baru) = 210(lama) + ∆v210
=0.4 + 0.2141 VI. DAFTAR PUSTAKA
=0.6141 1. Pemograman Matlab pada Sistem Pakar Fuzzy (Mohammad
Yazdi Pusadan) 2015
Vij (baru) = 111(lama) + ∆v111 2. Jong Jek Siang, 2004, Penggunaan Matriks Matlab,
= 0.1+ 7.0022 Yogyakarta, Penerbit Andi.
=7.1022 3. Ruth Chrestanti, 2002, Jaringan Saraf Tiruan.
Vij (baru) = v211(lama) + ∆v211 4. Diyah Puspitaningrum. Pengantar Jaringan Saraf Tiruan
Penerbit Andi
=0.1+ 0.2141 5. Jogiyanto H.M., 1989, Analisis dan Disain, Penerbit Andi.
=0.3141 6. Badul Anwar, 2011, Algoritma Backpropagation.
Vij (baru) = v112(lama) + ∆v18
= 0.4+ 7.0022
=7.4022
Vij (baru) = v212(lama) + ∆v212
=0.3 + 0.2141
=0.5141
Vij (baru) = v113(lama) + ∆v113
= - 0.1+ 7.0022
=6.9022
Vij (baru) = v213(lama) + ∆v213
=1.2 + 0.2141
=1.4141
Vij (baru) = v114(lama) + ∆v114
= -0.1+ 7.0022
=6.9022
Vij (baru) = v214(lama) + ∆v214
=0.4 + 0.2141
=0.6141

Tes nilai tertentu untuk berhenti belum terpenuhi


terpenuhi karena nilai error dari output belum kecil
dari 0,01

Denormalisasi dengan rumus :


Xi =y (xmax – xmin)+ xmin
2017 =-0.175 ( 84 -75) + 75
= -0.175 * 9 + 75
=73
Keterangan :
Xi = jumlah pesien rawat inap tahun 2017
Y = hasil output jaringan -0.175
Xmin = data dengan nilai minimum 75
Xmax =data dengan nilai maximum 84

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan
penelitian terhadap prediksi jumlah pasien rawat inap
dengan menggunakan algoritma backpropagation
adalah :
1. Jaringan Syaraf Tiruan dengan Algoritma
Backpropagation mampu menentukan atau
memprediksi jumlah pasien rawat inap.

47

Anda mungkin juga menyukai