Dasar Hitungan Ter
Dasar Hitungan Ter
Sejak 1 Januari 2024, kebijakan Potongan Pajak Penghasilan (PPh) 21 menggunakan Tarif
Efektif Rata-Rata (TER).
Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 58 Tahun 2003 skema tarif potongan pajak
penghasilan ada dua, yaitu
1. Tarif berdasarkan Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh untuk menghitung PPh 21 setahun di
Masa Pajak Terakhir.
2. Tarif efektif rata-rata (TER) pemotongan PPh Pasal 21 untuk menghitung pajak penghasilan
di masa pajak selain Masa Pajak Terakhir atau secara bulanan dan harian. TER bulanan
diterapkan untuk wajib pajak yang menerima upah bruto secara bulanan. Sementara TER
harian diterapkan bagi penerima upah bruto secara harian, mingguan, satuan, maupun
borongan.
1. Tarif PPh 21 TER Bulanan
TER bulanan PPh 21 dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori A, B, dan C. Kategori tarif
efektif bulanan ini didasarkan pada Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) sesuai dengan
status perkawinan dan jumlah tanggungan Wajib Pajak pada awal tahun pajak.
Rp 0 – Rp 5,4 juta 0%
Pengurangan:
Penghasilan Neto per Tahun = Penghasilan Bruto per Tahun – Biaya Pengurang = Rp96 juta –
Rp6 juta = Rp90 juta
PPh 21 setahun = Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh x PKP setahun = 5% x Rp36 juta =
Rp1,8 juta
PPh 21 Bulan Desember = PPh 21 setahun – (PPh 21 Januari hingga November) = Rp1,8 juta
– (Rp120 ribu x 11) = Rp480 ribu
Total PPh 21 setahun yang dibayarkan dengan TER PPh 21 terbaru adalah sebesar Rp1,8
juta.