PRODUKSI INSYIRA
Oleh:
RIZKY NOVANSYACH
11950311580
PEKANBARU
2023
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................3
DAFTAR TABEL..................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................5
2.3 Website....................................................................................................11
2
3.1.1 Analisa Kebutuhan...........................................................................20
3.1.3 Implementasi....................................................................................20
3.1.4 Pengujian..........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................70
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Perangkat Lunak Rumah Produksi Insyira...........................................26
Tabel 4. 2 Rekomendasi Perangkat Lunak.............................................................26
Tabel 4. 3 Aktor.....................................................................................................28
Tabel 4. 4 Deskripsi Use Case..............................................................................32
Tabel 4. 5 Skenario Use Case Login......................................................................34
Tabel 4. 6 Skenario Use Case Bahan Baku...........................................................35
Tabel 4. 7 Skenario Use Case Kelola Data Karyawan..........................................36
Tabel 4. 8 Skenario Use Case Kelola Bahan Keluar.............................................37
Tabel 4. 9 Skenario Use Case Kelola Hasil Produksi............................................38
Tabel 4. 10 Skenario Use Case Kelola Laporan....................................................39
Tabel 4. 11 Skenario Use Case Kelola Penjualan..................................................40
Tabel 4. 12 Skenario Use Case Kelola Bahan Masuk...........................................41
Tabel 4. 13 Skenario Use Case Kelola Data Produksi...........................................42
Tabel 4. 14 Skenario Use Case Kelola Jenis Produk.............................................44
Tabel 4. 15 Skenario Use Case Monitoring...........................................................45
Tabel 4. 16 Skenario Use Case Input Barang Masuk............................................46
Tabel 4. 17 Skenario Use Case Kelola Transaksi..................................................47
Tabel 4. 18 Skenario Use Case Laporan Penjualan...............................................48
Tabel 4. 19 Skenario Use Case Kelola Laporan....................................................49
Tabel 4. 20 Skenario Use Case Kelola Penjualan..................................................50
Tabel 4. 21 Skenario Use Case Laporan Penjualan...............................................51
Tabel 4. 22 Skenario Use Case Kelola Gaji Karyawan.........................................52
Tabel 4. 23 Skenario Use Case Kelola Pembelian Barang....................................53
Tabel 4. 24 Skenario Use Case Monitoring Produksi............................................54
Tabel 4. 25 Skenario Use Case Laporan Penjualan...............................................55
Tabel 4. 26 Skenario Use Case Laporan Pembelian..............................................56
Tabel 4. 27 Skenario Use Case Laporan Bahan.....................................................57
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini telah berkembang dan
berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan khususnya Indonesia. Penggunaan
sistem informasi manajemen menjadi salah satu sistem informasi yang digunakan
para pelaku bisnis dalam membantu dan mempermudah tugas serta fungsi yang
telah dibebankan kepada pemangku kepentingan (Darmawan & Ratnasari, 2020) .
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yaitu penggunaan komputer sebagai
alat atau sarana dalam melakukan pemrosesan data secara cepat, tepat dan akurat
(Rohman dkk., 2022) . Hal ini berpengaruh dalam memaksimalkan fungsi dan
informasi yang dihasilkan dan dapat bermanfaat dalam meningkatkan
produktivitas serta daya saing yang dimiliki perusahaan dan organisasi
(Syukron & Purwaningsih, 2020)
.
Sistem sendiri merupakan rangkaian proses kerja yang terdiri dari berbagai
prosedur yang saling berkaitan satu dengan lainnya serta bekerja sama dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Suatu organisasi atau perusahaan sistem
informasi sangat berperan penting dalam membantu perusahaan mencapai tujuan
dan target dari visi dan misi yang diterapkan perusahaan sebagai tujuan utama
bisnis (Anggraini, 2021). Informasi sendiri diartikan sebagai kumpulan berbagai
data yang dikumpulkan dan diproses hingga dapat memberikan manfaat maupun
ilmu yang menjadikan sistem informasi sebagai media perusahaan dalam
membantu mencapai tujuan dan target dari organisasi atau perusahaan
(Satyahadewi & Mutiah, 2019).
6
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam memonitoring berbagai prosedur
yang diterapkan perusahaan atau organisasi dalam mengumpulkan, menganalisis,
dan memproses berbagai data yang berkaitan dalam proses bisnis untuk
membantu pemangku kepentingan dalam memutuskan suatu perkara terkait visi
dan misi perusahaan (Megawati & Gustina, 2018) . Dengan memberikan
pandangan yang komprehensif, SIM memungkinkan organisasi untuk memenuhi
dan mengelola kewajiban keuangan mereka dengan biaya yang lebih rendah.
Selain itu, SIM menghasilkan berbagai laporan seperti laporan statistik,
pembaruan informasi, pembaruan operasi, analisis keputusan, dan laporan
tindakan (budiman dkk., 2021) . Laporan-laporan ini membantu pemangku
kepentingan dalam mengelola operasi bisnis mereka dengan efektif dan efisien
(Marsuyitno dkk., 2020).
7
pemetaan spesifikasi dan kebutuhan sistem yang akan dibangun maka penggunaan
konsep berorientasi objek akan didesain ke permodelan yang lebih mudah
diimplementasikan dengan pemrograman berorientasi objek yang diketahui
sebagai Object Oriented Analysis Design (OOAD) (Anofrizen, 2020).
Dengan adanya sistem informasi monitoring satu pintu ini diharapkan Rumah
Produksi Inyira dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi dan waktu,
sehingga waktu yang terpakai sebelumnya dapat meningkatkan kualitas produk
yang di produksi serta dapat menjadi alat pendukung pengambilan keputusan
manajemen yang akan membantu peningkatan keuntungan yang lebih optimal.
Selain itu, Rumah Produksi Insyira juga akan memperhatikan faktor keamanan
data dalam pengembangan sistem informasi satu pintu ini. Pengimplementasian
sistem dilakukan untuk melindungi data dan informasi yang dimiliki dari serangan
atau akses yang tidak sah (Londa dkk., 2022).
8
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis membatasi pada :
9
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar
bagi Rumah Produksi Inyira Oleh-Oleh Pekanbaru dalam meningkatkan efisiensi
dan efektivitas manajemen produksi serta memudahkan dalam mengambil
keputusan manajemen yang tepat.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
10
perancangan dan pembangunan sistem informasi manajemen
pengelolaan keuangan. Tujuannya untuk secara langsung
memberikan bagaimana tampilan rancangan interface aplikasi
yang akan di bangun.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu rangkaian komponen yang saling terkait dan
berinteraksi satu sama lain untuk melaksanakan proses pengolahan data, mulai
dari masukan (input), pemrosesan (processing), hingga keluaran (output) dalam
bentuk informasi. Semua komponen sistem informasi bekerja secara bersama-
sama untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pengguna. Dalam
prosesnya, sistem informasi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mengelola data dan informasi yang diperlukan.
2.3 Website
Website atau juga di sebut Web adalah halaman yang ditampilkan di
internet yang memuat informasi tertentu (khusus). Menurut Hidayatullah (2013)
Website adalah sebuah tempat di internet, siapa saja di dunia ini dapat
mengunjunginya, kapan saja mereka dapat mengetahui tentang segala hal,
12
memberi pertanyaan memberikan masukan atau bahkan mengetahui dan membeli
produk.
13
Syarat penamaan use case adalah nama didefenisikan sesederhana
mungkin dan dapat dipahami, ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefenisian apa yang disebut aktor dan use case.
1) Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang
akan dibuat sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang tapi
aktor belum tentu orang.
2) Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai
unit-unit yang saling bertukar pesan antara unit dan aktor.
14
2.5 Hypertext Preprocessor (PHP)
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa scripting yang menyatukan
dengan HTML dan dijalankan pada serverside. Artinya semua sintaks yang kita
berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dijalankan pada
browser hanya hasilny saja. Menurut Hanon Kuncoro Widigdo (2003) PHP
singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script
server-side dalam pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML.
PHP merupakan software Open-source yang disebarkan dan dilisensi secara gratis
serta dapat di download secara bebas dari situs resmi.
15
3. Peluang (Opportunities): Faktor-faktor eksternal yang dapat dimanfaatkan
oleh suatu organisasi untuk menciptakan pertumbuhan atau keunggulan
kompetitif. Ini bisa berupa perubahan tren pasar, regulasi baru,
perkembangan teknologi, atau perluasan pasar.
4. Ancaman (Threats): Faktor-faktor eksternal yang dapat menghambat
kinerja atau kesuksesan suatu organisasi. Ini mungkin termasuk persaingan
yang kuat, perubahan kebijakan pemerintah, risiko ekonomi, atau
perkembangan teknologi pesaing.
16
pengembangan yang cepat karena proses utama dari metode pengembangan agile
sendiri berfokus pada design-codetest once day (Lutfiani dkk., 2020)
.
(1) Penelitian yang dilakukan oleh Faizal dkk (2021) dalam penelitiannya
yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan
Keuangan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)”.
Penelitiaan ini berfokus pada pengembangan sistem informasi
pengelolaan keuangan bagi UMKM dengan menerapkan metode
Extreme Programming (XP). Dengan mengembangkan fitur
pengelolaan data akun, jurnal umum, buku besar dan saldo. Dengan
hasil pengujian menggunakan black box dengan nilai uji fungsionalitas
100% (Faizal dkk., 2021).
(2) Penelitian yang dilakukan oleh Hamzah dan Irwansyah (2021) dalam
penelitiannya yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi
Keuangan Berbasis Web pada PT. Riau Samudara Mandiri” Penelitian
ini menggunakan metode Waterfall sebagai metode pengembangan
sistem. Penelitian ini menghasilkan sistem informasi keuangan
berbasis web yang dapat membantu pimpinan dan bendahara dalam
mengelola data dan laporan keuangan dengan cepat dan tepat
(Hamzah & Irwansyah, 2021)
.
(3) Penelitian yang dilakukan oleh Syukron dan Purwaningsih (2020) yang
berjudul “Sistem Informasi Manajemen Administrasi Keuangan Panti
Asuhan Berbasis Website”. Penelitian ini berfokus untuk membuat
sistem informasi manajemen keuangan menggunakan metode
Waterfall yang berguna untuk memberikan kemudahan dan
meminimalisirkan resiko dalam pengelolaan keuangan panti asuhan
(Syukron & Purwaningsih, 2020).
(4) Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dkk (2020) berjudul “Rancang
Bangun Sistem Informasi Pembukuan Keuangan Menggunakan
Arsitektur Hierarchical Model View Controller dengan Pendekatan
17
PXP (Studi Kasus: CV. Anugrah Mandiri”. Penelitian ini berfokus
pada pembuatan aplikasi sistem informasi berdasarkan arsitektur
HMVC dalam melakukan pendekatan sistem yang bersifat modularitas
sehingga memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan
tambahan yang tidak akan menggangu kebutuhan lain yang ada.
Penelitian ini menguji setiap modul yang ada dan dibuktikan
berdasarkan perubahan yang dilakukan user sehingga sistem
dinyatakan mampu untuk menangani perubahan yang dilakukan user
(Hidayat & Nuryasin, 2020).
(5) Penelitian yang dilakukan oleh Purwanto dkk (2022) berjudul
“Pengelolaan Keuangan Pribadi Menggunakan Teknologi Citra Digital
Berbasis Website”. Penelitian ini berpusat pada pengelolaan keuangan
yang dilakukan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan aplikasi yang telah dirancang sebelumnya
menggunakan teknologi citra digital yang menambahkan fitur input
data pemasukan dan pengeluaran keuangan berupa scan uang dan struk
belanja (Purwanto dkk., 2022).
(6) Penelitian yang dilakukan Sembiring dkk (2021) berjudul “Analisa
Tingkat Akurasi Algoritma Moving Average dalam Prediksi
Pergerakan Uang Elektronik Bitcoin”. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan akurasi antara Algoritma Moving Average dan
Exponential Smoothing dalam memprediksi pergerakan uang
elektronik Bitcoin. Dengan hasil prediksi 63% akurasi terhadap teknik
Buy dan 25% akurasi terhadap teknik Sell dalam periode 1 hari
(Sembiring dkk., 2021).
(7) Penelitian yang dilakukan Hariri dkk (2021) dalam penelitiannya yang
berjudul “Perbandingan Metode Double Exponential Smoothing dan
Simple Moving Average pada Kasus Peramalan Penjualan”. Dalam
penelitian ini bertujuan dalam mengetahui kinerja pada metode double
exponential smoothing dan simple moving average pada kasus
peramalan penjualan semen tiga roda (Hariri dkk., 2021).
18
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Tahapan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :
19
penelitian ini terbagi menjadi empat tahapan utama antara lain (1) Analisa
Kebutuhan, (2) Perancangan Aplikasi, (3) Implementasi, (4) Pengujian
Agile Development merupakan metode pengembangan perangkat lunak
yang memperioritaskan kolaborasi tim, respontivitas terhadap perubahan dan
pengiriman perangkat lunak secara cepat dan berkala. Dalam memastikan
rancangan aplikasi yang dibangun telah memenuhi kebutuhan dan dapat
beradaptasi terhadap perubahan bisnis yang terjadi. Berikut merupakan cara Agile
Development dapat diterapkan dan memenuhi perancangan pada rancang bangun
sistem informasi:
1. Keterlibatan Pengguna
Agile Development memperioritaskan keterlibatan pengguna dalam proses
pengembangan, hal ini di dikaitkan dengan keterlibatan pengguna dalam
tahap analisi kebutuhan dan pengujian untuk memastikan bahwa sistem
yang dibangun memenuhi kebutuhan mereka.
2. Pembagian Projek Iterasi
Pengembangan aplikasi menggunakan agile development dilakukan dalam
siklus singkat yang berarti memcah projek menjadi beberapa iterasi
pengembangan yang menghasilkan rilis sistem informasi yang berfungsi
secara parsial
3. Prioritas terhadap fitur berdasarkan nilai bisnis
Pengembangan aplikasi dilakukan dengan mengoptimalkan fitur fitur yang
nantinya dibutuhkan oleh pengguna dan sesuai dengan nilai bisnis yang
sedang dijalankan oleh peruahaan atau pelaku bisnis.
4. Fleksibilitas
Pengembangan aplikasi juga menekankan pada fleksibilitas dan
kemampuan respon aplikasi terhadap perubaha yang ada. Konteks rancang
bangun sistem informasi mengarah pada pembangunan sistem informasi
yang dapat beradaptasi dengan perubahan bisnsi atau kebutuhan pengguna
yang mungkin terjadi di masa depan.
5. Kolaborasi
20
Kolaborasi tim terhadap agile development memastikan seluruh anggota
yang terlibat dalam penggunaan aplikasi maupun setiap proses
pengembangan aplikasi.
3.1.3 Implementasi
Pada tahap ini merupakan tahap pembuatan aplikasi. Pada tahap ini
peneliti membangun keseluruhan aplikasi selanjutnya dilakukan implementasi
terhadap sistem informasi yang berisi halaman-halaman sistem yang telah
dirancang sebelumnya selanjutnya di buat sesuai dengan rancangan yang telah
dibuat pada perancangan aplikasi.
3.1.4 Pengujian
Pada tahap pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa hasil pengujian
aplikasi dinyatakan berhasil dan sesuai dengan rencana. Aplikasi ini melakukan
pengujian dengan menggunakan black box. Pada pengujian black box ini aplikasi
diuji secara fungnsional melalui penggunaan aplikasi dan apakah telah sesuai
dengan kebutuhan fungsional sistem yang akan dibuat dan dapat digunakan
untuk selanjutnya akan diimplementasikan pada rumah produksi Insyira Oleh-
Oleh Pekanbaru.
21
22
BAB IV
JANGKAAN HASIL
4.1 Analisis Sistem
4.1.1 Analisis Sistem Berjalan
1. Strengths:
a. Kualitas Produk: Insyira mungkin memiliki produk oleh-oleh
berkualitas tinggi yang diminati oleh pelanggan.
23
b. Keberadaan Fisik: Dengan adanya rumah produksi dan toko fisik,
Insyira dapat menarik pelanggan lokal yang ingin membeli oleh-oleh
tradisional.
c. Basis Pelanggan yang Mapan: Jika Insyira telah beroperasi dalam
waktu yang lama, mereka mungkin telah membangun basis pelanggan
setia yang terus mendukung bisnis ini.
2. Weaknesses:
a. Pengelolaan Keuangan Manual: Menggunakan buku besar dan proses
manual untuk pengelolaan keuangan, pengelolaan belanja bahan baku,
dan pencatatan masukan dan keluaran produk jadi dapat menyebabkan
kurangnya transparansi dan ketepatan data.
b. Kurangnya Pencatatan yang Baik: Beberapa transaksi seringkali tidak
tercatat dengan baik di buku besar, yang dapat mengakibatkan
kesulitan dalam melacak uang masuk dan keluar, pengelolaan belanja
bahan baku, dan distribusi produk dengan rinci dan cepat.
c. Lambatnya Proses Input Data: Keterlambatan dalam memasukkan data
pengelolaan belanja bahan baku dapat menghambat kemampuan untuk
memantau dan mengelola persediaan bahan baku secara akurat.
3. Opportunities:
a. Pengelolaan Keuangan Digital: Memperkenalkan sistem pengelolaan
keuangan digital dapat meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam
melacak uang masuk dan keluar, pengelolaan belanja bahan baku, serta
mempercepat proses input data.
b. Pelatihan dan Penyadaran: Memberikan pelatihan kepada tim
pengelola untuk mencatat transaksi dengan baik dan meningkatkan
pemahaman mereka tentang pentingnya pencatatan yang akurat dapat
membantu mengatasi kelemahan yang ada.
4. Threats:
a. Ketidakseimbangan Keuangan: Kurangnya pencatatan dan transparansi
keuangan dapat berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan dalam
pengelolaan keuangan dan kehilangan kontrol atas aliran uang.
24
b. Pengaruh Reputasi: Kurangnya transparansi dan ketepatan data dapat
mempengaruhi reputasi Insyira, terutama jika pelanggan merasa tidak
percaya dengan pengelolaan keuangan yang tidak tercatat dengan baik.
a. Memiliki form login yang harus diisi dengan username dan password
yang dimiliki oleh atasan,admin dan karyawan.
25
b. Memiliki form buat akun user yang ditujukan pada pembuatan akun
karyawan dengan mengisi username, password, nama karyawan, jenis
kelamin dan posisi karyawan.
c. Halaman atasan berisi fitur Produksi yang berisi Pengajuan pembelian
bahan baku yang nntinya akan berisi laporan bahan masuk hingga
produk masuk dan keluar. Fitur transaksi berisi laporan setiap hasil
laporan pembelian bahan, produk masuk dan keluar. Serta fitur
keuangan yang berisi laporan keuangan masuk dan keluar dan nantinya
dapat dicetak sesuai dengan keinginan mulai dari harian, mingguan,
bulanan dan tahunan.
d. Halaman admin berisi fitur Produksi yang berisi data pengajuan yang
ilakukan setiap hari nya oleh karyawan dan memantau pengajuan
tersebut apakah telah di setujui oleh atasan untuk keperluan pencairan
keuangan selanjutnya. Fitur Transaksi dimana admin akan melakukan
input tentang bahan yang masuk serta melakukan pengecekan Kembali
terhadap bahan yang telah digunakan untuk produksi. Selanjutnya fitur
keuangan yang digunakan untuk admin dalam menginput keuangan
masuk dan keluar setiap bulannya. Hal tersebut nnti nya akan dapat
dilihat atasan secara otomatis.
e. Halaman karyawan berisi fitur Produksi dimana berisi form pengajuan
bahan baku untuk dilakukannya pembelanjaan bahan baku yang biasa
digunakan dalam memproduksi oleh oleh. Serta form tambah produk
dimana berisi form yang akan disi karyawan berdasarkan jumlah
produk dan nama produk yang akan dibawa ke toko oleh-oleh insyira
pekanbaru.
2. Kebutuhan Non-Fungsional
26
sistem informasi monitoring yang dibangun. Adapun perangkat lunak yang
tersedia dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
Spesifikasi Keterangan
Sistem Operasi Windows 7 32 Bit
Web Browser Google Chrome dan Mozila Firefox
Pengelola PDF Adobe Reader dan Foxit Reader
Pengelolaan Office Microsoft Office 2007
Spesifikasi Keterangan
Sistem Operasi Windows 10
Web Browser Google Chrome dan Mozila Firefox
Pengelola PDF Adobe Reader dan Foxit Reader
Pengelolaan Office Microsoft Office 2013
3. Kebutuhan Data
a. Data Karyawan
b. Data Gaji Karyawan
c. Data User
d. Data Bahan Baku
e. Data Penggunaan Bahan Baku
27
f. Data Produk
g. Data Penjualan
h. Data Keuangan
(1) Sistem hanya dapat diakses oleh atasan, admin dan karyawan yang telah
terdaftar di database.
(2) Atasan dapat memberikan persetujuan terhadap pengajuan yang dilakukan
karyawan dalam pengajuan belanja bahan baku.
(3) Memudahkan atasan dalam memonitoring bahan masuk keluar, produk
masuk dan keuar serta melakukan percetakan laporan keuangan masuk dan
keluar.
(4) Admin dapat mengubah setiap pengajuan dan penginputan yang dilakukan
karyawan jika terjadi kesalahan input.
(5) Karyawan diberikan akses untuk melakukan pengajuan pembelian bahan
baku, penginputan bahan baku keluar dan produk jadi masuk.
(6) Memudahkan setiap pengguna dalam melihat jumlah bahan baku yang
masih tersedia di Gudang dan produk yang masih tersedia di rumah
produksi oleh-oleh insyira.
(7) Memudahkan admin dalam memberikan laporan seputar pengeluaran
belanja bahan baku bulanan dan laporan barang jadi bulanan.
28
4.2.1 Use Case Diagram
Berikut merupakan rancangan usulan sistem baru dalam bentuk use case
diagram yaitu :
1. Deskripsi Aktor
Tabel 4. 3 Aktor
29
Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara
sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram
secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan
dalam cara apa pengguna (User) mengharapkan interaksi dengan sistem
itu. Berikut Use Case Diagram yang ddigambarkan berdasarkan aktor
yang terlibat.
Berikut Use Case Diagram Admin dapat dilihat pada Gambar 4.1
berikut.
30
Gambar 4. 2 Use Case Diagram Monitoring
Berikut Use Case Diagram Kasir dapat dilihat pada Gambar 4.3
berikut
31
Gambar 4. 4 Use Case Diagram Bendahara
32
3. Deskripsi Use Case Diagram
33
inyira.
11. UC-11 Proses Monitoring Use Case ini menggambarkan Monitoring
dapat melakukan monitoring terhadap
seluruh sistem.
12. UC-12 Kelola Input Barang Masuk Use Case ini menggambarkan Kasir dapat
melakuka Input terhadap barang masuk
atau produk yang masuk ketoko.
13. UC-13 Kelola Transaksi Use Case ini menggambarkan Kasir dapat
mengelola transaksi penjualan produk.
14. UC-14 Laporan Penjualan Use Case ini menggambarkan kasir dapat
membuat lapooran penjualan.
15. UC-15 Kelola Laporan Use Case ini menggambarkan Bendahara
dapat melakukan Kelola keseluruhan
laporan.
16. UC-16 Kelola Penjualan Use Case ini menggambarkan Bendahara
dapat melakukan Kelola Penjualan
Produk.
17. UC-17 Laporan Penjualan Use Case ini menggambarkan Bendahara
dapat melakukan Kelola Laporan
Penjualan sebagai rekapitulasi dari
laporan penjualan yang di lakukan Kasir.
18. UC-18 Kelola Gaji Karyawan Use Case ini menggambarkan Bendahara
dapat melakukan Kelola Gaji Karyawan.
19. UC-19 Kelola Pembelian Barang Use Case ini menggambarkan Bendahara
dapat melakukan Kelola Pembelian
Barang yang dilakukan.
20. UC-20 Monitoring Produksi Use Case ini menggambarkan Pimpinan
juga dapat melakukan monitoring
terhadap produksi yang ada.
21. UC-21 Laporan Penjualan Use Case ini menggambarkan Pimpinan
dapat melihat laporan penjualan.
22. UC-22 Laporan Pembelian Use Case ini menggambarkan pimpinan
dapat melihat laporan Pembelian bahan.
23. UC-23 Laporan Bahan Use Case ini menggambarkan Pimpinan
dapat melihat laporan Bahan yang
34
tersdida dan digunakan secara rentan
waktu
24. UC-24 Laporan Gaji Karyawan Use Case ini menggambarkan Pimpinan
dapat melihat laporan gaji karyawan.
35
login (tidak berhasil masuk ke sistem)
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Bahan Baku dapat dilihat
pada tabel 4.6 berikut.
36
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Bahan Baku.
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Data Karyawan dapat dilihat
pada tabel 4.7 berikut.
37
Data Karyawan
Admin menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Data Karyawan
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Data Karyawan
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Bahan Keluar dapat dilihat
pada tabel 4.8 berikut
38
Admin masuk ke Halaman Kelola Bahan
keluar
Sistem menampilkan halaman Kelola
Bahan Keluar
Admin menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Bahan Keluar
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Bahan Keluar
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Hasil Produksi dapat dilihat
pada tabel 4.9 berikut.
39
Produksi
Proses Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Admin masuk ke Halaman Kelola Hasil
Produksi
Sistem menampilkan halaman Kelola
Hasil Produksi
Admin menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Hasil Produksi
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Hasil Produksi
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Laporan dapat dilihat pada
tabel 4.10 berikut.
40
Sistem menyimpan perubahan data dan
penambahan data serta menampilkan
popup berhasil dan data terbaru Laporan
Proses Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Admin masuk ke Halaman Kelola
Laporan
Sistem menampilkan halaman Kelola
Laporan
Admin menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Laporan
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Laporan.
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Penjualan dapat dilihat pada
tabel 4.11 berikut
41
Admin menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Penjualan
Sistem menyimpan perubahan data dan
penambahan data serta menampilkan
popup berhasil dan data terbaru Penjualan
Proses Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Admin masuk ke Halaman Kelola
Penjualan
Sistem menampilkan halaman Kelola
Penjualan
Admin menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Penjualan
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Penjualan
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Bahan Masuk dapat dilihat
pada tabel 4.12 berikut
42
Monitoring masuk ke Halaman Kelola
Bahan Masuk
Sistem menampilkan halaman Kelola
Bahan Masuk
Monitoring menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Bahan Masuk
Sistem menyimpan perubahan data dan
penambahan data serta menampilkan
popup berhasil dan data terbaru Bahan
Masuk
Proses Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Monitoring masuk ke Halaman Kelola
Bahan Masuk
Sistem menampilkan halaman Kelola
Bahan Masuk
Monitoring menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Bahan Masuk
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Bahan Masuk
43
menghapus dan melihat Data Produksi
Kondisi Akhir Monitoring Berhasil menambah.
Mengubah menghapus dan melihat Data
Produksi
Proses Normal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Monitoring masuk ke Halaman Kelola
Data Produksi
Sistem menampilkan halaman Kelola
Data Produksi
Monitoring menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Data Produksi
Sistem menyimpan perubahan data dan
penambahan data serta menampilkan
popup berhasil dan data terbaru Data
Produksi
Proses Gagal
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Monitoring masuk ke Halaman Kelola
Data Produksi
Sistem menampilkan halaman Kelola
Data Produksi
Monitoring menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Data Produksi
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Data Produksi
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Jenis Produk dapat dilihat
pada tabel 4.14 berikut
44
Tabel 4. 14 Skenario Use Case Kelola Jenis Produk
45
Berikut adalah Skenario Use Case Monitroing dapat dilihat pada tabel 4.15
berikut
46
Kelola Bahan Masuk
Berikut adalah Skenario Use Case Input Barang Masuk dapat dilihat pada
tabel 4.16 berikut
47
13. Skenario Use Case Kelola Transaksi
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Transaksi dapat dilihat pada
tabel 4.17 berikut
48
Berikut adalah Skenario Use Case Laporan Penjualan dapat dilihat
pada tabel 4.18 berikut
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Laporan yang dapat dilihat
pada tabel 4.19 berikut.
49
Tabel 4. 19 Skenario Use Case Kelola Laporan
50
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Penjualan yang dapat dilihat
pada tabel 4.20 berikut.
51
17. Skenario Use Case Laporan Penjualan
52
18. Skenario Use Case Kelola Gaji Karyawan
Berikut adalah Skenario Use Case Kelola Gaji Karyawan yang dapat
dilihat pada tabel 4.22 berikut.
53
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Gaji Karyawan
54
Bendahara masuk ke Halaman Kelola
Pembelian Barang
Sistem menampilkan halaman Kelola
Pembelian Barang
Bendahara menambah, mengubah,
menghapus dan melihat Pembelian
Barang
Menampilkan Pop up gagal Melakukan
perubahan data.
Sistem Kembali menampilkan halaman
Kelola Pembelian Barang
55
Pimpinan masuk ke halaman Laporan
Penjualan
Sistem tidak dapat menampilkan halaman
Monitoring Produksi
56
Penjualan
Sistem menampilkan Popup gagal
melakukan cetak.
Sistem kembali menampilkan halaman
Laporan Penjualan
57
Pimpinan melakukan cetak Laporan
Pembelian
Sistem menampilkan Popup gagal
melakukan cetak.
Sistem kembali menampilkan halaman
Laporan Pembelian
Berikut adalah Skenario Use Case Laporan Bulanan yang dapat dilihat
pada tabel 4.27 berikut
58
Pimpinan melakukan cetak Laporan
Bahan
Sistem menampilkan Popup gagal
melakukan cetak.
Sistem kembali menampilkan halaman
Laporan Bahan
Berikut adalah Skenario Use Case Laporan Gaji Karyawan yang dapat
dilihat pada tabel 4.28 berikut.
59
Sistem menampilkan Popup gagal
melakukan cetak.
Sistem kembali menampilkan halaman
Laporan Gaji Karyawan
60
2. Perancangan Halaman Admin
a. Perancangan Halaman Kelola Bahan Baku
Perancangan Interface halaman Kelola Bahan Baku dapat dilihat
pada gambar 4.7 dibawah ini :
61
Gambar 4. 8 Perancangan Halaman Kelola Data Karyawan
62
Gambar 4. 10 Perancangan Halaman Kelola Hasil Produksi
63
Gambar 4. 12 Perancangan Halaman Kelola Penjualan
64
Perancangan Interface halaman Kelola Data Produksi dapat dilihat
pada gambar 4.14 dibawah ini :
65
Perancangan Interface halaman Monitoring dapat dilihat pada
gambar 4.16 dibawah ini :
66
b. Perancangan Halaman Kelola Transaksi
Perancangan Interface halaman Kelola Transaksi dapat dilihat pada
gambar 4.18 dibawah ini :
67
5. Perancangan Halaman Bendahara
a. Perancangan Halaman Kelola Laporan
Perancangan Interface halaman Kelola Laporan dapat dilihat pada
gambar 4.20 dibawah ini :
68
c. Perancangan Halaman Laporan Penjualan
Perancangan Interface halaman Laporan Penjualan dapat dilihat
pada gambar 4.22 dibawah ini :
69
e. Perancangan Halaman Kelola Pembelian Barang
Perancangan Interface halaman Kelola Pembelian Barang dapat
dilihat pada gambar 4.24 dibawah ini :
70
Gambar 4. 25 Perancangan Halaman Monitoring Produksi
71
Gambar 4. 27 Perancangan Halaman Laporan Pembelian
72
Perancangan Interface Halaman Laporan Gaji Karyawan dapat
dilihat pada gambar 4.29 dibawah ini :
73
DAFTAR PUSTAKA
budiman, A., jupriyadi, & sunariyo. (2021). Sistem Informasi Monitoring dan
Pemeliharaan Penggunaan Scada (Supervisory Control and Data Acquisition).
Jurnal TEKNO KOMPAK, 15(2), 168–179.
Darmawan, D., & Ratnasari, A. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen
Proyek Berbasis Web pada PT. Seatech Infosys. Jurnal Sisfokom (Sistem
Informasi dan Komputer), 9(3), 365–372.
https://doi.org/10.32736/sisfokom.v9i3.931
Dhaniawaty, R. P., Fadillah, A. P., & Lubis, D. (2020). Design of Furniture Production
Monitoring Information System. IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering, 879(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/879/1/012044
Herdiansah, A., Indra Borman, R., & Maylinda, S. (2021). Sistem Informasi
Monitoring dan Reporting Quality Control Proses Laminating Berbasis Web
Framework Laravel. Jurnal TEKNO KOMPAK, 15(2), 13–24.
K Nugraheni, D. M., Alicy, I., & Noranita, B. (2019). Usability evaluation to approve
an information system design (case study: Immunization monitoring interface
design). E3S Web of Conferences, 125(1). https://doi.org/10.1051/e3sconf/201
Londa, M. A., Wee, Y. A., & Radja, M. (2022). Implementasi Sistem Informasi
Monitoring Disposisi Surat Masuk dan Surat Keluar Berbasis Website. MATRIK :
Jurnal Manajemen, Teknik Informatika dan Rekayasa Komputer, 21(2), 379–388.
https://doi.org/10.30812/matrik.v21i2.1443
74
Marsuyitno, M., Putri, S. A., Utami, L. A., & Dwiantoro, T. (2020). Sistem Informasi
Monitoring Perjanjian Kerja Sama Berbasis Web Pada PT Dayamitra
Telekomunikasi Jakarta. JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA, 4(1),
193. https://doi.org/10.30865/mib.v4i1.1497
Monalisa, S., & Indra Sukma, A. (2019). Sistem Informasi Monitoring Perjalanan
Kapal Berbasis Web pada PT. Pelayaran Laut Seraya. Jurnal Ilmiah Rekayasa
dan Manajemen Sistem Informasi, 5(2), 171–183.
Nadhira, F., Wahyuddin, Moh. I., & Sari, R. T. K. (2022). Penerapan Metode Agile
Scrum Pada Rancangan SisIAM4. JURNAL MEDIA INFORMATIKA
BUDIDARMA, 6(1), 560. https://doi.org/10.30865/mib.v6i1.3525
Rizal Triyawan, M., Hamdan Ramadhan, M., & Syahidin, Y. (2022). Rancangan
Sistem Informasi Pelelangan Barang Berbasis Web Menggunakan Metode Agile.
Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 11(1), 273–282.
Rohman, A., Indra Pratama, F., & Tengah, M. X. (2022). Sistem Informasi Manajemen
Keuangan pada Herosoftmedia Berbasis Web (Vol. 4, Nomor 1).
75
76