REPUBLIK INDONESIA
------------
Tembusan Yth.:
1. Pimpinan DPD RI;
2. Anggota DPD RI Provinsi Kalimantan Tengah;
3. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah;
4. Kapolda Kalimantan Tengah;
5. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah;
6. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah;
7. Kepala Kantor Kantor DPD RI di Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Lampiran Surat
Nomor : HM.02.00/1977/DPDRI/IX/2023
Tanggal : 29 September 2023
INSTANSI/LEMBAGA YANG
NO PERMASALAHAN RELEVAN UNTUK KETERANGAN
MENANGANI
1.
2.
3.
4.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
TEMA
PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP
RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) TAHUN 2024
BULD
2023
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
A. KERANGKA MATERI
Upaya BULD untuk melakukan pemantauan terhadap Rancangan Perda
APBD adalah dalam rangka mendalami lebih lanjut permasalahan daerah
berkaitan dengan pelaksanaan UU HKPD, dan dalam rangka untuk melihat
tingkat demokratisasi di daerah serta pengaruhnya pada keberhasilan
pelaksanaan otonomi daerah. Ada tiga aspek yang hendak dilihat oleh anggota
BULD dalam rangka melakukan pemantauan di daerah pemilihan pada periode
reses Masa Sidang I Tahun Sidang 2023-2024.
1
Ketiga, inovasi daerah adalah kunci kemajuan daerah. Dari temuan yang
muncul di temu konsultasi Pusat-Daerah di Bali dan Sumatera Selatan, inovasi
daerah merupakan pesan kunci yang ditemukan, dan berkorelasi dengan
kemajuan daerah. Kemajuan suatu daerah ditopang seberapa maju inovasi
daerah yang sudah terimplementasi. Namun, inovasi daerah kerap kali juga
terbentur dengan permasalahan fundamental, yakni kapasitas birokrasi daerah
yang berkorelasi terhadap kualitas sumber daya manusia, dan kapasitas
keuangan daerah, yang berkorelasi terhadap daya dukung pendanaan
program-program inovasi daerah. Konteks ini akan bersingungan erat dengan
ketentuan mandatory spending sebagaimana diatur dalam UU HKPD yang
secara tegas mengatur kewajiban daerah untuk mengalokasikan dalam APBD
mulai tahun 2024 mengenai:
a. alokasi belanja pegawai Daerah di luar tunjangan guru, yang dialokasikan
melalui TKD paling tinggi 30% (tiga puluh persen) dari total belanja APBD
[Pasal 146 ayat (1) UU HKPD]; dan
b. alokasi belanja infrastruktur pelayanan publik, yakni paling rendah 40%
(empat puluh persen) dari total belanja APBD di luar belanja bagi hasil
dan/atau transfer kepada Daerah dan/atau desa. [Pasal 147 ayat (1) UU
HKPD].
B. TUJUAN
Dalam rangka pemantauan terhadap ranperda/perda tentang APBD, BULD
menugaskan Anggota BULD untuk melakukan pemantauan terhadap
Rancangan Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah tentang APBD,
khususnya untuk mendapatkan data-data di daerah yang berkaitan dengan:
C. OUTPUT
Terhimpunnya data-data yang diperoleh dari daerah berkaitan dengan:
1. Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Provinsi;
2. Kebijakan prioritas masing-masing daerah;
3. Kebijakan pengelolaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA),
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Transfer Daerah;
4. Kebijakan Alokasi Anggaran dan mandatory spending.
2
D. WAKTU DAN BENTUK KEGIATAN
1. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada masa kegiatan Anggota DPD RI di
daerah pemilihan (reses) antara tanggal 30 September 2023 s.d. 29
Oktober 2023.
2. Kegiatan dilaksanakan melalui kunjungan/pertemuan dengan pemangku
kepentingan di daerah, yang difokuskan pada:
a. Ketua DPRD/ex officio Ketua Badan Anggaran DPRD Provinsi.
b. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)/Badan
Pendapatan Daerah (Bapenda) Sekretariat Daerah Provinsi/OPD
sejenis); dan
c. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi.
F. PENGANTAR MATERI
Pengantar materi pemantauan dan evaluasi terhadap Rancangan Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024
dapat diunduh melalui tautan berikut: https://t.ly/ZBL7Z?r=qr
3
DAFTAR PERTANYAAN
2. Langkah-langkah politik seperti apa yang akan diambil oleh DPRD dalam
rangka mengawal pelaksanaan mandatory spending terhadap Belanja
Pegawai dan Belanja Infratsruktur Pelayanan Publik sebagaimana tercantum
dalam UU HKPD serta kaitannya dalam rangka mewujudkan konstruksi APBD
yang efektif dan efisien dalam mendorong pembangunan daerah dalam
pembahasan rancangan APBD bersama dengan kepala daerah?