6 SK Tim Monev
6 SK Tim Monev
TENTANG
TIM PELAKSANA SEKOLAH RAMAH ANAK MI NURROHMAH BINA INSANI
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
Menimbang :1. Bahwa dalam rangka mewujudkan sekolah ramah anak di MI Nurrohmah Bina
Insani maka perlu ditetapkan tim pelaksana sekolah ramah anak MI Nurrohmah
Bina Insani.
2. Bahwa sehubungan dengan butir 1 perlu ditetapkan surat keputusan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama :Bahwa dipandang perlu untuk pembentukan tim pelaksana Sekolah Ramah
Anak.
Kedua :Perlu ditetapkan deskripsi tugas tim pelaksana Sekolah Ramah Anak.
Ketiga :Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari keputusan ini dibebankan pada
anggaran yang sesuai.
Keempat :Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bantul
Pada Tanggal : 10 Juli 2022
Kepala Madrasah
MI Nurrohmah Bina Insani
JABATAN DALAM
NO NAMA JABATAN DALAM TIM
DINAS
H Herianda Dwiputra Siregar,
1 Pembina
Lc.M.Si
1. Ulfa Nurul Wakhidah, S.Pd Kepala Madrasah Penanggungjawab
2. Sudaryanti, S.pd Guru Ketua Tim Pelaksana
3. Yeni Paraswati, S.Pd Guru Sekretaris
4. Fitri Aulia Nur Wijayanti, S.Pd Guru Bendahara
Bidang Pengawas Pelaksanaan
5. Renai Asa Desamya, S.Pd Guru
Kurikulum yang Ramah Anak
Bidang Pengawasan Kesehatan
6. Santo, S.Pd Guru
dan Lingkungan
Bidang Koordinasi dan
7. Miftahul Huda, S.Pd Guru
Sosialisasi
Bidang Koordinasi dan
8. Siti Rodhiatun Faizah, M.Pd Guru
Sosialisasi
Bidang Tim Monitoring dan
9. Nur Rohmah, SE Guru
Evaluasi
10. Irzaqun Nafi’in, S.Pd Guru Anggota Pelaksana
Ditetapkan di : Bantul
Pada Tanggal : 1 Juli 2022
Kepala Madrasah
MI Nurrohmah Bina Insani
Jumlah Siswa :
Kelas 1 Laki-laki : 12 Perempuan : 10
Kelas 2 Laki-laki : 10 Perempuan :8
Kelas 3 Laki-laki : 10 Perempuan :8
Kelas 4 Laki-laki : 17 Perempuan :8
Kelas 5 Laki-laki : 3 Perempuan :2
DAFTAR PERIKSA
PEMANTAUAN DAN EVALUASI INDIKATOR PENERAPAN SRA PADA SATUAN
PENDIDIKAN
1. Nama Sekolah :
2. Desa/Kelurahan :
3. Kecamatan :
4. Kabupaten/Kota :
5. Provinsi :
6. Peran Pemangku Kepentingan Utama :
NO INDIKATOR JAWABAN JUMLAH VERIFIKASI
PARTISIPAN
a. Anak Ya Tidak P L
a. Peserta didik melembagakan ragam
aktivitas penerapan SRA sesuai
minat, bakat, dan kemampuannnya di
sekolah/madrasah masing-masing
b. Peserta didik menjadi tutor sebaya
untuk menerapkan SRA di rumah,
komunitas, sekolah/madrasah
terdekat.
c. Peserta didik dapat berpartisipasi aktif
dalam penerapan Sekolah Ramah
Anak melalui koordinasi Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk
SMP/SMPLB/MTs/SMA/MA/SMK
atau melalui komunitas anak untuk
usia SD/MI/SDLB di Forum Anak.
b Keluarga
a. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai SRA
diterapkan oleh orangtua/wali dan
anggota keluarga dalam pendidikan,
perawatan dan pengasuhan anak sejak
usia dini untuk menjamin
kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak;
b. Keluarga terutama orangtua/wali
mendukung peningkatan partisipasi
anak dalam upaya penerapan SRA
mulai dengan menggiatkan Obrolan
Pendidikan Ramah Anak di rumah
kemudian dalam pertemuan orangtua
murid dan guru di kelas dan dalam
pertemuan komite sekolah/madrasah ;
c. Keluarga terutama orangtua/wali
bersama-sama dengan warga
sekolah/madrasah termasuk anak
perempuan dan anak laki-laki,
menyusun Rencana Aksi Menuju
SRA dalam pertemuan komite
sekolah/madrasah; dan
d. Keluarga dapat bergabung dalam
komunitas yang mendukung anak-
anak mereka dalam mempelajari,
memantau dan menyebarluaskan
penerapan SRA.
C Satuan Pendidikan
a. Menyusun dan mengintegrasikan
Rencana Aksi Menuju SRA kedalam
kebijakan satuan pendidikan;
b. Koordinasi dengan para pemangku
kepentingan termasuk anak
perempuan dan laki-laki melalui
pertemuan Komite sekolah/madrasah;
c. Menerapkan SRA; dan
1 2 3 4
a. PENGEMBANGAN KURIKULUM YA TIDAK
i. Tersedianya kesempatan belajar dan
tempat belajar yang sama dalam jarak
yang terjangkau oleh anak perempuan
dan anak laki-laki termasuk anak yang
memerlukan pendidikan khusus yaitu
setara dengan berjalan kaki maksimal 3
km untuk SD/MI/SDLB dan 6 km untuk
SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMK/MAK/SMLB dari
kelompok permukiman permanen di
daerah terpencil
ii. Satuan pendidikan menyelenggarakan
proses pembelajaran dengan kegiatan
tatap muka sesuai standar pelayanan
minimal (SPM) yaitu SD dengan SPM
pendidikan dasar, SMA sesuai dengan
SPM Pendidikan Menengah, SMK/sesuai
dengan SPM Pendidikan Menengah
Kejuruan, MI/MTs/MA/MAK sesuai
dengan SPM Madrasah.
iii. Tersedianya sistem pembelajaran yang
inklusif dalam kegiatan ekstrakurikuler
yang membuka kesempatan bagi anak
yang memerlukan pendidikan khusus
dan/atau pendidikan layanan khusus
untuk belajar, memanfaatkan waktu
luang dan berkegiatan budaya bersama
teman sebaya.
iv. Adanya kepastian/keterjaminan tidak ada
anak yang sampai menderita karena
perlakuan diskriminasi didalam kelas
maupun diluar kelas dalam
pengembangan kurikulum di
sekolah/madrasah.
v. Adanya pengembangan kurikulum yang
bermutu dengan menggunakan materi dan
bahan ajar yang relevan dengan keseharian
peserta didik termasuk dalam keadaan
darurat.
vi. Adanya ragam model penilaian dan
evaluasi perkembangan belajar peserta
didik yang menjadikan kepentingan
terbaik anak perempuan dan laki-laki
termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus sebagai pertimbangan
utama.
vii. Tersedianya ragam bahan ajar yang
memenuhi kebutuhan belajar anak
perempuan dan laki-laki termasuk anak
yang memerlukan pendidikan khusus
dan/atau pendidikan layanan khusus
sesuai minat, bakat dan tingkat
kemampuannya dengan kualitas/mutu
dan relevan dengan nilai-nilai luhur dan
lingkungan yang layak anak.
viii. Tersedia ragam metoda pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dan tanggap terhadap
perubahan kebutuhan dan cara belajar
anak perempuan dan laki-laki termasuk
anak yang memerlukan pendidikan
khusus dan/atau pendidikan layanan
khusus.
ix. Tersedianya wahana pengembangan
komunitas anak sesuai dengan minat dan
tumbuh kembang anak perempuan dan
laki-laki termasuk anak yang
memerlukan pendidikan khusus dan/atau
pendidikan layanan khusus.
x. Adanya lingkungan yang mendukung
anak perempuan dan laki-laki termasuk
anak yang memerlukan pendidikan
khusus dan/atau pendidikan layanan
khusus didengar pendapatnya dan
ditanggapi dengan sungguh-sungguh
selama proses pembelajaran, penilaian
dan saat evaluasi hasil belajar.
xi. Memfasilitasi anak perempuan dan laki-
laki termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus untuk mengekspresikan
diri melalui seni – musik, gambar, drama
dan dalam bentuk lainnya sesuai minat,
bakat dan kemampuan anak secara
individu maupun dalam komunitas
c) Di setiap SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMK/MAK/SMLB tersedia
satu ruang guru yang dilengkapi dengan
meja dan kursi untuk satu orang guru,
kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
lainnya.
ii. Halaman
a) Tersedia fasilitas bermain yang memenuhi
persyaratan keselamatan, kesehatan,
kemudahan, kenyamanan dan keamanan
bagi kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak perempuan dan laki-laki
termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus.
b) Saluran air hujan di halaman mampu
menyerap air hujan dengan cepat dan tidak
membahayakan bagi anak-anak yang
melintas di dekatnya.
iii. Perabot
a) Perabot kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh peserta didik;
d. PENGELOLAAN
i. Pemerintah Kota/Kabupaten memiliki
rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif.
e. PEMBIAYAAN
i. Pemerintah dan pemerintah kabupaten/kota
mengalokasikan sekurang-kurangnya 20
(duapuluh) persen dari anggaran
pembangunan dalam menjamin
keberlanjutan dan kesetaraan bagi semua
anak perempuan dan laki-laki termasuk
anak yang memerlukan pendidikan khusus
dan/atau pendidikan layanan khusus dapat
menikmati hak atas pendidikan.
ii. Adanya partisipasi para pemangku
kepentingan termasuk anak perempuan dan
laki-laki termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan laporan
pembiayaan yang transparan untuk
kegiatan-kegiatan yang didanai APBN,
APBD, dan sumber dana lainnya di
sekolah/madrasah.
iii. Kegiatan penyusunan, penetapan,
pelaporan, monitoring dan evaluasi,
pembinaan dan pengawasan, pembangunan
sistem informasi manajemen serta
pengembangan kapasitas untuk mendukung
sekolah ramah anak merupakan tugas dan
tanggung jawab pemerintah.
iv. Kegiatan penerapan, pencapaian
kinerja/target, pelaporan, monitoring dan
evaluasi, pembinaan dan pengawasan,
pembangunan dan sistem informasi
manajemen serta pengembangan kapasitas
merupakan tanggung jawab pemerintah
daerah dibebankan kepada APBD.
1. Sejauh ini belum ada kekerasan yang sangat dari peserta didik mapupun tenaga pendidikan
Laporan Hasil pemantauan dan Pengawasan
DAFTAR PERIKSA
PEMANTAUAN DAN EVALUASI INDIKATOR PENERAPAN SRA PADA SATUAN
PENDIDIKAN
a. Anak Ya Tidak P L
d. Peserta didik melembagakan ragam √ 20 27
aktivitas penerapan SRA sesuai
minat, bakat, dan kemampuannnya di
sekolah/madrasah masing-masing
e. Peserta didik menjadi tutor sebaya √ 10 5
untuk menerapkan SRA di rumah,
komunitas, sekolah/madrasah
terdekat.
f. Peserta didik dapat berpartisipasi aktif √ 10 5
dalam penerapan Sekolah Ramah
Anak melalui koordinasi Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS) untuk
SMP/SMPLB/MTs/SMA/MA/SMK
atau melalui komunitas anak untuk
usia SD/MI/SDLB di Forum Anak.
b Keluarga
e. Prinsip-prinsip dan nilai-nilai SRA √ 30 15
diterapkan oleh orangtua/wali dan
anggota keluarga dalam pendidikan,
perawatan dan pengasuhan anak sejak
usia dini untuk menjamin
kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak;
f. Keluarga terutama orangtua/wali √ 30 15
mendukung peningkatan partisipasi
anak dalam upaya penerapan SRA
mulai dengan menggiatkan Obrolan
Pendidikan Ramah Anak di rumah
kemudian dalam pertemuan orangtua
murid dan guru di kelas dan dalam
pertemuan komite sekolah/madrasah ;
g. Keluarga terutama orangtua/wali √
bersama-sama dengan warga
sekolah/madrasah termasuk anak
perempuan dan anak laki-laki,
menyusun Rencana Aksi Menuju
SRA dalam pertemuan komite
sekolah/madrasah; dan
h. Keluarga dapat bergabung dalam √ 30 15
komunitas yang mendukung anak-
anak mereka dalam mempelajari,
memantau dan menyebarluaskan
penerapan SRA.
C Satuan Pendidikan
e. Menyusun dan mengintegrasikan √ 50 30
Rencana Aksi Menuju SRA kedalam
kebijakan satuan pendidikan;
f. Koordinasi dengan para pemangku √ 50 30
kepentingan termasuk anak
perempuan dan laki-laki melalui
pertemuan Komite sekolah/madrasah;
g. Menerapkan SRA; dan √ 50 30
h. Menyusun pelaporan penerapanSRA. √
x) Di setiap SD/MI/SDLB, √
SMP/MTs/SMPLB dan
SMA/MA/SMK/MAK/SMLB tersedia
satu ruang guru yang dilengkapi dengan
meja dan kursi untuk satu orang guru,
kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
lainnya.
y) Setiap SMP/MTs/SMPLB dan √
SMA/MA/SMK/MAK/SMLB
menyediakan ruang kepala sekolah yang
terpisah dari ruang guru.
vii. Halaman
c) Tersedia fasilitas bermain yang memenuhi √
persyaratan keselamatan, kesehatan,
kemudahan, kenyamanan dan keamanan
bagi kelangsungan hidup dan tumbuh
kembang anak perempuan dan laki-laki
termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus.
d) Saluran air hujan di halaman mampu √
menyerap air hujan dengan cepat dan tidak
membahayakan bagi anak-anak yang
melintas di dekatnya.
viii. Perabot
r) Perabot kuat, stabil, aman, dan mudah √
dipindahkan oleh peserta didik;
d. PENGELOLAAN
xxi. Pemerintah Kota/Kabupaten memiliki √
rencana dan melaksanakan kegiatan untuk
membantu satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum dan proses
pembelajaran yang efektif.
e. PEMBIAYAAN
v. Pemerintah dan pemerintah kabupaten/kota √
mengalokasikan sekurang-kurangnya 20
(duapuluh) persen dari anggaran
pembangunan dalam menjamin
keberlanjutan dan kesetaraan bagi semua
anak perempuan dan laki-laki termasuk
anak yang memerlukan pendidikan khusus
dan/atau pendidikan layanan khusus dapat
menikmati hak atas pendidikan.
vi. Adanya partisipasi para pemangku √
kepentingan termasuk anak perempuan dan
laki-laki termasuk anak yang memerlukan
pendidikan khusus dan/atau pendidikan
layanan khusus dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan laporan
pembiayaan yang transparan untuk
kegiatan-kegiatan yang didanai APBN,
APBD, dan sumber dana lainnya di
sekolah/madrasah.
vii. Kegiatan penyusunan, penetapan, √
pelaporan, monitoring dan evaluasi,
pembinaan dan pengawasan, pembangunan
sistem informasi manajemen serta
pengembangan kapasitas untuk mendukung
sekolah ramah anak merupakan tugas dan
tanggung jawab pemerintah.
viii. Kegiatan penerapan, pencapaian √
kinerja/target, pelaporan, monitoring dan
evaluasi, pembinaan dan pengawasan,
pembangunan dan sistem informasi
manajemen serta pengembangan kapasitas
merupakan tanggung jawab pemerintah
daerah dibebankan kepada APBD.