Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH


SMP NEGERI 2 TALANG PADANG KAB. EMPAT LAWANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 2 TALANG PADANG
Alamat : Desa Ulak Dabuk Kecamatan Talang Padang (31453)
Kabupaten Empat Lawang

2024
LEMBAR PENGESAHAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)


PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH
SMP NEGERI 2 TALANG PADANG KAB. EMPAT LAWANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

APRIL 2024

Menyetujui, Ketua Pelaksana,


Kepala SMPN 2 Talang Padang,

ENDANG SARTIKA, S. Si. EKA SANITA, S. Pd.


NIP. 198003282009042004 NIP. 198905112019032004

Mengetahui,
Pengawas SMPN 2 Talang Padang,

Abdul Rozi, S. Pd., M. Pd.


NIP. 19660615 198703 1 012
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan data/informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik terhadap
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan. Kegiatan penilaian hasil belajar di
sekolah meliputi; 1) penilaian harian (PH) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur
capaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau
lebih; 2) Penilaian Akhir Semester (PAS) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur
capaian kompetensi peserta didik pada akhir semester ganjil; 3) Penilaian Akhir Tahun (PAT)
yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik pada akhir
semester genap; dan 4) Ujian Sekolah (US) yaitu penilaian yang dilakukan untuk mengukur
capaian kompetensi peserta didik pada akhir jenjang pendidikan.
Ujian Sekolah (US) meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan di kelas akhir
pada satuan pendidikan, baik kelompok mata pelajaran wajib maupun muatan lokal. US
diikuti oleh peserta didik pada akhir jenjang pendidikan sebagai persyaratan untuk penentuan
kelulusan. Hal tersebut menegaskan bahwa pemerintah memberi wewenang penuh kepada
satuan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah untuk menyelenggarakan ujian pada akhir
jenjang pendidikan untuk mengukur pencapaian standar kompetensi lulusan bagi peserta
didiknya.

B. Tujuan dan Fungsi US


Ujian Sekolah bertujuan untuk mengukur capaian kompetensi peserta didik sesuai
Standar Kompetensi Lulusan pada akhir jenjang pendidikan.
Ujian Sekolah berfungsi sebagai :
1. Indikator pencapaian kompetensi peserta didik
2. Umpanbalik bagi sekolah untuk kepentingan perbaikan proses
pembelajaran dan perbaikan mutu pendidikan di waktu berikutnya.
3. Pemenuhan salah satu syarat penentuan kelulusan.

C. Pengertian
Dalam Prosedur Operasional Standar ini yang dimaksud dengan:
1. Ujian Sekolah yang selanjutnya disingkat US adalah ujian yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dalam hal ini, yang berupa pengukuran capaian kompetensi siswa
dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
2. Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah yang selanjutnya
disingkat POS US adalah ketentuan yang mengatur penyelenggaraan atau teknis
pelaksanaan US.
3. Kisi-kisi US adalah acuan untuk mengembangkan dan merakit naskah soal US yang
disusun berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
dan kurikulum yang berlaku.
4. Paket naskah soal US adalah variasi perangkat tes, terdiri atas sejumlah butir soal atau
penugasan yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi US.
5. Lembar Jawaban Ujian Sekolah yang selanjutnya disingkat LJUS adalah salah satu
bentuk lembaran kertas yang digunakan peserta untuk menjawab soal tes tulis US.
6. Bahan US adalah bahan yang digunakan dalam penyelenggaraan US yang mencakup
naskah soal, LJUS, berita acara, daftar hadir, amplop, tata tertib, dan pakta integritas.
7. Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang selanjutnya disingkat MGMP dan sejenisnya
adalah wadah kolektif guru dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru
SMP di tingkat satuan pendidikan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi.
8. Nomor Induk Siswa Nasional selanjutnya disingkat NISN adalah kode pengenal siswa
yang bersifat unik dan membedakan satu siswa dengan siswa lain yang diterbitkan
oleh kementerian yang menangani urusan pemerintahan di bidang pendidikan.
BAB II
PESERTA DAN SATUAN PENDIDIKAN
PELAKSANA UJIAN SEKOLAH

A. Persyaratan Peserta US
1. Terdaftar pada tahun terakhir.
2. Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
3. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai kelas VII semester 1 sampai
dengan kelas IX semester 1.
4. Hak dan Kewajiban Peserta US
5. Hak Peserta US
6. Setiap peserta didik yang telah memenuhi persyaratan berhak mengikuti US.
7. Peserta US yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti US utama dapat mengikuti US susulan.

B. Kewajiban Peserta US
1. Peserta US wajib mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan.
2. Peserta US wajib mematuhi tata tertib peserta US.

C. Pendataan Peserta US
1. Pendataan peserta US dilakukan oleh satuan pendidikan.
2. Kepala sekolah mengatur dan menetapkan nomor peserta US.
3. Kepala Sekolah penyelenggara US menerbitkan kartu peserta US.

D. Persyaratan Satuan Pendidikan Pelaksana Ujian Sekolah


1. Persyaratan satuan pendidikan yang dapat melaksanakan Ujian Sekolah adalah satuan
pendidikan terakreditasi berdasarkan keputusan dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) untuk satuan pendidikan formal
2. Dalam hal akreditasi satuan pendidikan telah habis masa berlakunya dan dalam proses
pengajuan kembali (reakreditasi) maka status akreditasi yang lama masih berlaku
sesuai dengan ketentuan BAN-S/M.
3. Ujian Sekolah pada satuan pendidikan yang belum terakreditasi diselenggarakan
olehsatuan pendidikan terakreditasi pada jenjang pendidikan yang sama. Pelaksanaan
Ujian Sekolah bagi satuan pendidikan yang belum terakreditasi dapat berlangsung di
satuan pendidikan masing-masing, dengan penyelenggara Ujian Sekolah dari satuan
pendidikan yang terakreditasi.
4. Mekanisme penyelenggaraan dan penggunaan soal Ujian Sekolah oleh satuan
pendidikan yang belum terakreditasi dilakukan melalui kerja sama dengan satuan
pendidikan terakreditasi dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten.
BAB III
TUGAS DAN WEWENANG
PENYELENGGARA UJIAN SEKOLAH

A. Tugas dan kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat


Lawang dalam pelaksanaan Ujian Sekolah sebagai berikut:
a. Melaksanakan sosialisasi Ujian Sekolah ke seluruh SMP
b. Menetapkan Satuan Pendidikan Penyelanggara Ujian Sekolah.
c. Mengoordinasikan pelatihan penulisan soal, perakitan soal, dan penskoran bagi
guru-guru dari setiap Satuan Pendidikan dengan melibatkan ahli penilaian
d. Menetapkan MGMP ditingkat Kabupaten jenjang SMP yang akan ditugaskan untuk
menyusun Ujian Sekolah soal berdasarkan kisi- kisi Ujian Sekolah.
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UJIAN SEKOLAH SMP,
dengan melibatkan pengawas.
f. Mengumpulkan dan menganalisis data hasil Ujian Sekolah dari SMP

B. Satuan Pendidikan mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut:


a. Membentuk panitia Pelaksana Ujian Sekolah.
b. Melakukan sosialisasi Ujian Sekolah.
c. Menerima kisi-kisi indikator soal dari Guru Mapel
d. Mengoordinir penyusunan dan perakitan soal Ujian Sekolah.
e. Mengatur ruang Ujian Sekolah.
f. Menetapkan pengawas ruang Ujian Sekolah.
g. Menentukan kriteria kenaikan Kelas siswa dari sekolah.
h. Mengamankan master soal beserta kelengkapannya.
i. Mencetak kartu peserta Ujian Sekolah.
j. Menggandakan naskah soal Ujian Sekolah berikut kelengkapannya sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.
k. Menyiapkan sarana pendukung Ujian Sekolah.
l. Melaksanakan Ujian Sekolah Sesuai Panduan.
m. Melakukan pemeriksaan lembar jawaban peserta Ujian Sekolah
n. Menerbitkan, menandatangani, dan membagikan hasil Ujian Sekolah kepada peserta
Ujian Sekolah.
BAB IV
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH

A. BAHAN UJIAN SEKOLAH


1. Kisi-Kisi UJIAN SEKOLAH
a. Kisi-kisi Ujian Sekolah ditetapkan Guru Mapel
b. Penyusunan kisi-kisi Ujian Sekolah berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi
lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku.
c. Kisi-kisi ujian sekolah memuat level kognitif dan lingkup materi.
d. Kisi-kisi Ujian Sekolah disusun berdasarkan Kurikulum yang berlaku

2. Naskah Ujian Sekolah


a. Soal Ujian Sekolah disusun mengacu pada kisi-kisi Ujian Sekolah.
b. Bentuk soal Ujian Sekolah terdiri atas Pilihan Ganda (PG) dan uraian.
c. Naskah soal Ujian Sekolah disusun Guru Mapel
d. Penggandaan naskah soal Ujian Sekolah beserta kelengkapannya untuk jenjang SMP
dilakukan oleh Satuan Pendidikan.
e. Master soal digandakan dengan menggunakan sumber dana dari Biaya Operasional
Sekolah (BOS)

3. Penyusunan Soal Ujian Sekolah


a. Menyusun soal Ujian Sekolah sebanyak 100% berdasarkan indikator soal dari Guru
Mapel berikut kelengkapannya berupa format lembar jawaban, pedoman penskoran
untuk soal uraian, dan kunci jawaban untuk pilihan ganda.
b. Setiap personil yang menyiapkan, menyusun, menggandakan, mengemas,
mendistribusikan, dan menerima naskah soal Ujian Sekolah, harus menandatangani
pakta integritas, serta bertanggungjawab terhadap kerahasiaan naskah soal Ujian
Sekolah.

B. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH


1. Mekanisme Penyusunan Soal
a. Menenelaah indikator berdasarkan kisi-kisi Ujian Sekolah untuk mata pelajaran yang
diujikan (daftar terlampir di SK).
b. Menyusun soal Ujian Sekolah.

2. Mata Pelajaran, Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu


a. Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah meliputi 10 Mata Pelajaran
b. Daftar mata pelajaran, bentuk soal, jumlah butir soal, dan alokasi waktu untuk
masing-masing mata pelajaran yang diujikan diatur sebagai berikut.

Jumlah
Waktu
No Mata Pelajaran Bentuk Soal Butir Ket
(menit)
Soal
1 Pendidikan Agama Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
Islam
2 PPKn Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
3 Bahasa Indonesia Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
4 Bahasa Inggris Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
5 Matematika Pilihan Ganda & Essay 35 & 5 90
6 IPA Pilihan Ganda & Essay 35 & 5 90
7 IPS Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
8 Seni Budaya Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
9 PJOK Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90
10 Prakarya Pilihan Ganda & Essay 40 & 5 90

c. Penggandaan Naskah Soal Ujian Sekolah


Penggandaan naskah soal Ujian Sekolah dilakukan oleh Satuan Pendidikan

3. Model Pelaksanaan UJIAN SEKOLAH


Ujian Sekolah dilakukan dengan moda ujian berbasis kertas

C. Pengaturan Ruang/Tempat, Pengawas, Tata Tertib Pengawas dan Peserta Ujian


Sekolah
1. Pengaturan Ruang/Tempat Ujian Sekolah
a. Panitia Ujian Sekolah menetapkan ruang Ujian Sekolah dengan persyaratan sebagai
berikut.
b. Ruang yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan ujian;
c. Pembagian ruangan diatur sebagai berikut:
d. Jumlah peserta dibagi 16;
e. Setiap 16 peserta menempati 1(satu) ruangan;dan
f. Jika sisa pembagian jumlah peserta adalah 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) orang,
maka dua ruangan terakhir diisi dengan 10 peserta dan sisanya.
g. Setiap ruang Ujian Sekolah diawasi oleh dua orang pengawas ruang;
h. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta Ujian Sekolah;
i. Setiap ruang Ujian Sekolah ditempel pengumuman yang bertuliskan:
”DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS
UJIAN, SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT
KOMUNIKASI”

j. Setiap ruang Ujian Sekolah disediakan denah tempat duduk peserta Ujian Sekolah
disertai foto peserta yang ditempel dipintu masuk ruang ujian;
k. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian sekolah dikeluarkan dari
ruang Ujian Sekolah;
l. Tempat duduk peserta ujian sekolah diatur sebagai berikut.
m. Satu bangku untuk satu orang peserta ujian sekolah.
n. Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan
mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain
sekurang-kurangnya satu setengah meter.

2. Penempatan peserta Ujian Sekolah sesuai dengan nomor peserta.


a. Denah ruang Ujian Sekolah

3. Pengawas Ujian Sekolah


a. Kepala sekolah bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan Ujian Sekolah di
sekolah yang menjadi kewenangannya.
b. Pengawas Ujian Sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah
c. Setiap ruang Ujian Sekolah diawasi oleh dua orang pengawas.
d. Pengawas Ujian Sekolah adalah guru selain guru Mapel
e. Pengawas Ujian Sekolah adalah guru yang disiplin, jujur, bertanggung jawab,
teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
f. Pengawas ruang ditetapkan dengan sistem silang antar satuan pendidikan pada
jenjang yang sama, dalam satu Gugus (Wilayah binaan). Dalam hal pengawasan
dengan sistem silang tidak dapat dilaksanakan, pengawas ruang dilakukan oleh
guru yang mata pelajarannya sedang tidak diujikan.
g. Penetapan pengawasan silang memperhatikan kondisi geografis masing masing
Gugus (Wilayah binaan).

4. Tata Tertib Pengawas Ujian Sekolah


a. Ruang pengawas Ujian Sekolah
1) Dua puluh lima (25) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang telah hadir di
ruang pengawas Ujian Sekolah
2) Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara
Ujian Sekolah
3) Pengawas ruang menerima bahan Ujian Sekolah untuk ruang yang akan diawasi,
berupa naskah soal Ujian Sekolah, LJU, amplop LJU, daftar hadir, dan berita
acara pelaksanaan Ujian Sekolah, serta lem.
4) Pengawas ruang menandatangani Pakta Integritas.

b. Ruang Ujian Sekolah


1) Pengawas ruang dilarang membawa alat komunikasi/elektronik ke dalam ruang
Ujian Sekolah.
2) Pengawas masuk kedalam ruang Ujian Sekolah limabelas (15) menit sebelum
waktu pelaksanaan ujian untuk:
a) Memeriksa kesiapan ruang ujian,meminta peserta untuk memasuki ruang ujian
dengan menunjukkan kartu peserta, dan menempati tempat duduk sesuai
nomor yang telah ditentukan;
b) memastikan setiap peserta tidak membawa tas,buku atau catatan lain, alat
komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya kedalam ruang kecuali alat
tulis yang akan digunakan;
c) membacakan tata tertib;
d) meminta peserta Ujian Sekolah menandatangani daftar hadir;
e) membagikan LJUS kepada peserta dan memandu serta memeriksa pengisian
identitas peserta (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan);
f) memastikan peserta telah mengisi identitas dengan benar;
g) setelah seluruh peserta selesai mengisi identitas, pengawas ruang membuka
amplop soal,memeriksa kelengkapan bahan ujian,dan meyakinkan bahwa
amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel), disaksikan
oleh peserta ujian;dan
h) membagikan naskah soal dengan cara meletakkan diatas meja peserta dalam
posisi tertutup (terbalik). Pesertaujian tidak diperkenankan menyentuhnya
sampai tanda waktu dimulai.
3) Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang:
a) mempersilakan peserta untuk mengecek kelengkapan soal;
b) mempersilakan peserta untuk mulai mengerjakan soal;dan
c) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab
soal.
4) Kelebihan naskah soal selama Ujian Sekolah berlangsung tetap disimpan di ruang
ujian dan pengawas ruang tidak diperbolehkan membacanya.
5) Selama Ujian Sekolah berlangsung, pengawas ruang wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang Ujian Sekolah;
b) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan;
dan
c) melarang orang lain memasuki ruang Ujian Sekolah.
6) Pengawas ruang dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada
peserta berkaitan dengan jawaban dari soal yang diujikan.
7) Lima menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi peringatan
kepada peserta Ujian Sekolah bahwa waktu tinggal lima menit.
8) Setelah waktu Ujian Sekolah selesai, pengawas ruang:
a) mempersilakan peserta untuk berhenti mengerjakan soal;
b) mempersilakan peserta meletakkan naskah soal dan LJUS di atas meja dengan
rapi;
c) mengumpulkan LJUS dan naskah soal;
d) menghitung jumlah LJUS sama dengan jumlah peserta
e) mempersilakan peserta meninggalkan ruang ujian;dan
f) menyusun secara urut LJUS dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya
ke dalam amplop LJUS disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu
lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem serta
ditandatangani oleh pengawas ruang Ujian Sekolah di dalam ruang ujian.
9) Pengawas Ruang Ujian Sekolah menyerahkan LJUS dan naskah soal Ujian
Sekolah kepada Panitia Ujian Sekolah disertai dengan satu lembar daftar hadir
peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan Ujian Sekolah; dan
10) Pengawas yang melanggar tata tertib diberi teguran, peringatan oleh kepala
sekolah dan/atau sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Tata Tertib Peserta Ujian Sekolah


1) Peserta Ujian wajib memakai masker
2) Peserta ujian sebelum memasuki ruangan wajib cuci tangan dan pengukuran
suhu.
3) peserta ujian sekolah memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan,yakni
limabelas(15) menit sebelum ujian sekolah dimulai.
4) peserta ujian sekolah yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian
sekolah setelah mendapat izin dari ketua panitia ujian sekolah tanpa diberi
perpanjangan waktu.
5) peserta ujian sekolah dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan
kalkulator.
6) tas,buku, dan catatan dalam bentuk apa pun dikumpulkan di depan kelas di
samping pengawas ruang.
7) peserta ujian sekolah membawa alat tulis dan kartu peserta ujian.
8) Peserta Ujian Sekolah mengisi daftar hadir menggunakan pulpen yang disediakan
oleh pengawas ruang.
9) Peserta Ujian Sekolah mengisi identitas pada LJUS secara lengkap dan benar.
10) peserta ujian sekolah yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada
ljujian sekolah dapat bertanya kepada pengawas ruang dengan car mengacungkan
tangan terlebih dahulu.
11) peserta ujian sekolah mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai
ujian.
12) selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah hanya dapat
meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang.
13) peserta ujian sekolah yang memperoleh naskah soal yang cacat atauujian
sekolahak, pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah
soal.
14) peserta ujian sekolah yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan
tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan,dinyatakan telah selesai
menempuh/mengikuti ujian sekolah mata pelajaran yang terkait.
15) peserta ujian sekolah yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian
sekolah berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya
waktu ujian.
16) peserta ujian sekolah berhenti mengerjakan soal setelah ada waktu ujian berakhir
dan meletakkan lembar jawaban serta naskah soal di atas meja masing- masing.
17) selama ujian sekolah berlangsung, peserta dilarang:
- menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;
- bekerja sama dengan peserta lain;
- memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
- memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan
peserta lain;
- membawa naskah soal ujian sekolah dan ljujian sekolah keluar dari ruang
ujian;dan
- menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
18) meninggalkan ruang ujian sekolah dengan tertib dan tenang setelah pengawas
ruang ujian mengumpulkan dan menghitung lembar jawaban dan naskah soal
sesuai dengan jumlah peserta ujian sekolah.
19) peserta ujian sekolah yang melanggar tata tertib ujian,diberi peringatan/teguran
oleh pengawas ruang ujian sekolah dan dicatat dalam berita acara ujian sekolah
sebagai salah satu bahan pertimbangan kelulujian sekolahan.

D. PEMERIKSAAN DAN PENGOLAHAN HASIL UJIAN SEKOLAH


Proses pemeriksaan dan pengolahan hasil Ujian Sekolah diatur sebagai berikut.
1. Soal Bentuk PilihanGanda
Soal Ujian Sekolah bentuk pilihan ganda diperiksa secara manual
2. Soal Bentuk Uraian
a. Soal bentuk uraian diperiksa secara manual oleh dua orang pemeriksa sesuai mata
pelajarannya, mengacu pada pedoman penskoran.
b. Jika terdapat selisih nilai antara kedua pemeriksa lebih dari 25% dari skor
maksimum, pimpinan satuan pendidikan menugaskan pemeriksa ketiga.
c. Nilai akhir soal uraian adalah rerata nilai dari semua pemeriksa.
3. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Soal dilakukan tanggal 9 – 12 Mei 2023 secara manual oleh Satuan
Pendidikan yang mengacu pada pedoman penilaian.
b. Rekapitulasi hasil pemeriksaan tanggal 13 Mei 2023
4. Pengolahan Hasil Ujian Sekolah
Nilai Ujian Sekolah merupakan gabungan nilai soal pilihan ganda dan nilai soal uraian,
dengan rentang nilai 0 – 100.

E. KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN BERDASARKAN


HASILUJIAN SEKOLAH
1. Kriteria Kelulusan
Kriteria kenaikan dari satuan pendidikan minimal mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal baik;
b. Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan dan mendapatkan
nilai sesuai kreteria kelulusan yang ditetapkan oleh Satuan pendidikan
2. Penetapan Kelulusan
Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan guru.
BAB V
PENANGANAN DAN KENDALI RESIKO

1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya pelaksanaan Ujian Sekolah,
panitia penyelenggara satuan pendidikan melaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang untuk dinyatakan sebagai kondisi darurat
atau krisis.
2. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada butir nomor 1 di atas meliputi kebakaran,
bencana alam, huru-hara, wabah covid 19 meningkat tajam, dan peristiwa lain diluar
kendali penyelenggara Ujian Sekolah.
3. Peserta Ujian Sekolah yang mendapat tugas dari kabupaten yang tidak dapat
ditinggalkan termasuk dalam kondisi luar biasa individual.
4. Dalam hal kejadian luar biasa, sekolah dapat menyelenggarakan Ujian Sekolah atau
peserta didik dapat mengikuti Ujian Sekolah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
kemudian oleh sekolah dengan persetujuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Empat Lawang sesuai kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai