PPDB 2024
https://ppdbsmp.disdik.cirebonkab.go.id
OBJECTIVE | TRANSPARAN | AKUNTABEL | BERKEADILAN DAN TIDAK DISKRIMINATIF
N. Format Laporan Pelaksanaan PPDB
BAB I : PENDAHULUAN
(berisi latar belakang, dll)
BAB IV : PENUTUP
a. Kesimpulan
(berisi tentang penjelasan kesimpulan
pelaksanaan PPDB)
b. Saran dan Rekomendasi
(penjelasan yang berisi tentang saran dan
rekomendasi dari satuan pendidikan setempat
terkait PPDB kepada Dinas Pendidikan maupun
Kemendikbudristek)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Panitia PPDB tingkat satuan pendidikan;
b. Jadwal Pelaksanaan PPDB;
c. Keputusan Kepala Sekolah tentang Penetapan Peserta Didik Baru
Tahun Pelajaran 2024/2025
d. Rekap Laporan PPDB Tahun Pelajaran 2024/2025, paling
sedikitnya memuat informasi tentang:
i. jumlah kuota pada setiap jalur;
ii. jumlah pendaftar pada setiap jalur;
iii. jumlah peserta didik yang diterima pada setiap jalur;
iv. jumlah peserta didik yang tidak diterima pada setiap jalur
(format rekap terlampir pada bagian terpisah Juknis ini)
KOP SEKOLAH
KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ………..
...............................................................................................
NOMOR : …………………………..
LAMPIRAN : 1 (satu) berkas
TENTANG
PENETAPAN PESERTA DIDIK BARU
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA …………………..
TAHUN PELAJARAN 2024/2025
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : Peserta Didik Baru Sekolah Menengah Pertama …………..
Tahun Pelajaran 2024/2025, sebagaimana tercatum pada
lampiran sebagai bagaian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Ditetapkan di : Sumber
Pada Tanggal : 2024
Tembusan:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon.
2. Yth. Ketua Komite SMP .......................
3. Yth. ……………………………………………..
Nama Peserta
No. NISN NIS Kelas Keterangan
Didik Baru
2425 = Tahun
1. A 0123456789 2 4 2 5 – 0 7 – x x x VII – Pelajaran
2024/2025
07 = Kelas VII
2. B
xxx = Nomor
Urut Siswa ybs.
3. C
Dst.
..............................................
Pangkat / Golongan
NIP. xxxxxxxx xxxxxx x xxx
a b c D e f g h i j k l
SMPN 1
1 I Afirmasi 15% 52 0 49 49 0 3 4,715,62 M
CONTOH
a b c D e f g h i j k l
Catatan : pada jalur afirmasi ada kuota 3 (tiga) orang dan pada jalur Perpindahan Tugas Orang Tua dan Anak Guru/Tenaga Kependidikan ada kuota 1 (satu) orang tidak terserap,
maka kuota yang tidak terserap tersebut dialihkan ke kuota jalur zonasi sehingga kuota total jalur zonasi menjadi 179 + 3 + 1 = 183, dan terserap 181 CPDB sehingga total
kuota yang tidak terserap ada 2 orang
Kepala Sekolah,
Nama
Pangkat / Golongan
NIP.
Jalur
Perpindahan
Desa / Tugas Orang Prestasi
No. Kecamatan Kabupaten/Kota Prestasi Jumlah Keterangan
Kelurahan Afirmasi Tua/Wali & Akademik
Nilai Zonasi
KETM Anak & Non
Rapor
Guru/Tenaga Akademik
Kependidikan
a b C d e f g h i j K
1 BABAKAN SUMBER KABUPATEN CIREBON 1 4 17 6 28
2 SUMBER SUMBER KABUPATEN CIREBON 4 40 44
3 PERBUTULAN SUMBER KABUPATEN CIREBON 1 4 9 14
4 KALIWADAS SUMBER KABUPATEN CIREBON 1 5 2 8
5 PASALAKAN SUMBER KABUPATEN CIREBON 5 5
6 WATUBELAH SUMBER KABUPATEN CIREBON 1 1 7 9
7 PEJAMBON SUMBER KABUPATEN CIREBON 2 6 7 8 23
8 GEGUNUNG SUMBER KABUPATEN CIREBON 1 5 3 9
9 KEMANTREN SUMBER KABUPATEN CIREBON 2 4 7 6 19
10 SENDANG SUMBER KABUPATEN CIREBON 3 5 8 16
11 TUKMUDAL SUMBER KABUPATEN CIREBON 5 9 14 28
12 KENANGA SUMBER KABUPATEN CIREBON 6 3 2 2 66 79
13 BOBOS DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON 8 5 2 15
14 CIKALAHANG DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON 2 4 3 9
15 MANDALA DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON 19 3 1 1 24
16 DUKUPUNTANG DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON 1 2 7 3 13
17 SIDADADI HAURGEULIS KABUPATEN INDRAMAYU 2 2
Kepala Sekolah,
Nama
Pangkat / Golongan
NIP.
• ++,RE,i+i
NOMOR 22 TAHUN 2023
TENTANG
BUPATI CIREBON,
BABI
KRTENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB 11
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Bagian Kesatu
Penerimaan Peserta Didik
Pasal 2
(1) PPDB dilaksanakan secara:
a. objektif;
b. transparan; dan
c. akuntabel.
(2) PPDB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
tanpa diskriminasi kecuali bagi satuan pendidikan yang
secara khusus dirancang untuk melayani peserta didik
dari kelompok gender atau agama tertentu.
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 3
(1) Calon peserta didik baru TK harus memenuhi persyaratan
usia:
a. paling rendah 4 (empat) tahun dan paling tinggi 5 (lima)
tahun untuk kelompok A; dan
b. paling rendah 5 (lima) tahun dan paling tinggi 6 (enam)
tahun untuk kelompok 8.
(2) Bagi calon peserta didik yang berasal dari keluarga
ekonomi tidak mampu, persyaratan paling tinggi usia
5 (lima) tahun untuk kelompok A sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a dapat ditoleransi menjadi paling
tinggi 6 (enam) tahun pada tanggal 1 LJuli tahun berjalan
dan persyaratan paling tinggi usia 6 (enam) tahun untuk
kelompok 8 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
dapat ditoleransi menjadi paling tinggi 7 (tujuh) tahun
pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
(3) Calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibuktikan dengan keikutsertaan peserta didik dalam
program penanganan keluarga tidak mampu dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Pasal 4
(1) Calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD harus
memenuhi persyaratan usia:
a. 7 (tujuh) tahun; atau
b. paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli.
(2) Dalam pelaksanaan PPDB, SD memprioritaskan
penerimaan calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD
yang berusia 7 (tujuh) tahun.
(3) Persyaratan usia 7 (tujuh) tahun sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a dapat dapat ditoleransi menjadi
paling tinggi 12 (dua belas) tahun pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan bagi calon peserta didik yang berasal dari
keluarga ekonomi tidak mampu.
(4) Calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dibuktikan dengan keikutsertaan peserta didik dalam
program penanganan keluarga tidak mampu dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
(5) Persyaratan usia paling rendah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dapat dikecualikan menjadi paling
rendah 5 (lima) tahun 6 (enam) bulan pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan bagi calon peserta didik yang memiliki:
a. kecerdasan dan/atau bakat istimewa; dan
b. kesiapan psikis.
(6) Calon peserta didik yang memiliki kecerdasan dan/atau
bakat istimewa dan kesiapan psikis sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dibuktikan dengan rekomendasi
tertulis dari psikolog profesional.
(7) Dalam hal psikolog profesional sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) tidak tersedia, rekomendasi dapat
dilakukan oleh dewan guru sekolah yang bersangkutan.
Pasal 5
(1) Calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP harus
memenuhi persyaratan:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada
tanggal 1 Juli tahun berjalan; dan
b. telah menyelesaikan kelas 6 (enam) SD atau bentuk
lain yang sederajat.
(2) Persyaratan usia calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh)
SMP paling tinggi 15 (lima belas) tahun bagi anak yang
berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu dapat
ditoleransi menjadi paling tinggi 18 (delapan belas) tahun.
(3) Calon peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibuktikan dengan keikutsertaan peserta didik dalam
program penanganan keluarga tidak mampu dari
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Pasal 6
Calon peserta didik baru pendidikan kesetaraan harus
memenuhi persyaratan:
a. untuk calon peserta didik baru pendidikan kesetaraan
program paket A usia harus memenuhi persyaratan usia
minimal 10 (sepuluh) tahun pada tanggal 1 Juli tahun
berjalan.
b. telah menyelesaikan pendidikan jenjang sebelumnya (SD
atau bentuk lain yang sederajat untuk calon peserta didik
kesetaraan paket a dan SMP atau bentuk lain yang
sederajat untuk calon peserta didik kesetaraan paket C).
Pasal 7
Persyaratan usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (1) dan ayat (2), Pasal 4 ayat (1) dan ayat (3), Pasal 5
ayat (1) dan ayat (2), Pasal 6 huruf a dibuktikan dengan:
a. akta kelahiran; atau
b. surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang dan dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau
pejabat setempat lain yang berwenang sesuai dengan
domisili calon peserta didik.
Pasal 8
Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf b dan Pasal 6 huruf b harus dibuktikan dengan:
a. ijazah; atau
b. dokumen lain yang menyatakan kelulusan.
Pasal 9
(1) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5, calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh)
SMP yang berasal dari sekolah di luar negeri harus
mendapatkan surat rekomendasi izin belajar dari direktur
jenderal di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi yang membidangi pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk calon peserta didik Warga Negara Indonesia dan
Warga Negara Asing.
Pasal 10
(1) Bagi sekolah yang menerima peserta didik warga negara
asing wajib menyelenggarakan matrikulasi pendidikan
Bahasa Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang
diselenggarakan oleh sekolah yang bersangkutan.
(2) Dalam hal sekolah yang menerima peseita didik warga
negara asing tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa peringatan tertulis.
Bagian Ketiga
Jalur Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru
Paragraf 1
Umum
Pasal 1 1
(1) PPDB untuk SD dan SMP dilaksanakan melalui jalur
pendaftaran PPDB.
(2) Jalur pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. zonasi;
b. afirmasi;
c. perpindahan tugas orang tua/wali;
d. prestasi.
Pasal 12
(1) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. jalur zonasi SD paling sedikit 70°/o (tujuh puluh
persen) dari daya tampung sekolah;
b. jalur zonasi SMP paling sedikit 50°/o (lima puluh
persen) dari daya tampung sekolah; dan
(2) Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (2) huruf b paling sedikit 15% (lima belas persen)
dari daya tampung sekolah.
(3) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 1 ayat (2) huruf c paling banyak
50/o (lima persen) dari daya tampung sekolah.
(4) Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (2) huruf d paling banyak 30°/o (tiga puluh persen)
dari daya tampung, terdiri dari:
a. jalur prestasi akademik dan non akademik paling
sedikit 15°/o (lima belas persen) dari daya tampung;
b. jalur prestasi peringkat nilai rapor paling banyak 150/o
(lima belas persen) dari daya tampung.
Pasal 13
|Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 1 ayat (2)
huruf d tidak berlaku untuk jalur pendaftaran calon peserta
didik baru pada TK dan kelas 1 (satu) SD.
Pasal 14
Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 dikecualikan untuk satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan khusus,
seperti pendidikan kesetaraan (program paket A/B/C), SMP
Terbuka dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat, namun waj ib melaksanakan
ketentuan-ketentuan lainnya sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1
Tahun 2022 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Pasal 15
Untuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat dapat melalui mekanisme dalam jejaring
(daring/orizt.7ie) atau luar jejaring (luring/o/pr{.7ie) sesuai
kesiapan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Paragraf 2
Jalur Zonasi
Pasal 16
(1) PPDB melalui jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (2) huruf a diprioritaskan bagi calon peserta
didik baru yang berdomisili di dalam wilayah zonasi.
(2) Wilayah zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah wilayah Kabupaten Cirebon.
(3) Domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sebelum tanggal
pendaftaran PPDB.
(4) Dalam hal kartu keluarga sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tidak dimiliki oleh calon peserta didik karena
keadaan tertentu, maka dapat diganti dengan surat
keterangan domisili.
(5) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
meliputi:
a. bencana alam; dan/atau
b. bencana sosial.
Pasal 17
(1) Surat keterangan domisili sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 ayat (4) diterbitkan oleh ketua rukun tetangga
atau ketua rukun warga yang dilegalisir oleh
lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain yang
berwenang.
(2) Surat keterangan domisili sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat mengenai keterangan bahwa peserta
didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat
1 (satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan
domisili.
(3) Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki
kartu keluarga atau surat keterangan domisili dalam
Kabupaten Cirebon.
Pasal 18
Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi,
calon peserta didik dapat melakukan pendaftaran PPDB
melalui jalur lain sebagaimana dimaksud pada Pasal 11
ayat (2), sepanjang memenuhi persyaratan.
Paragraf 3
Jalur Afirmasi
Pasal 19
(1) PPDB melalui jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 ayat (2) huruf b diperuntukkan bagi calon peserta
didik baru berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu.
(2) Dalam hal calon peserta didik yang mendaftar melalui jalur
afirmasi melampaui jumlah kuota jalur afirmasi yang
ditetapkan, maka penentuan peserta didik dilakukan
dengan memprioritaskan jarak tempat tinggal calon
peserta didik yang terdekat dengan sekolah.
Pasal 20
(1) Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
ayat (1) wajib menyertakan:
a. bukti keikutsertaan peserta didik dalam program
penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah; dan
b. surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik
yang menyatakan bersedia diproses secara hukum
jika terbukti memalsukan bukti keikutsertaan dalam
program penanganan keluarga tidak mampu.
(2) Dalam hal terdapat dugaan pemalsuan bukti
keikutsertaan peserta didik dalam program penanganan
keluarga tidak mampu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, sekolah bersama Dinas Pendidikan wajib
melakukan veririkasi data dan lapangan serta
menindaklanjuti hasil verifikasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Pemalsuan bukti keikutsertaan peserta didik dalam
program penanganan keluarga tidak mampu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenai sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Paragraf 4
Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali
Pasal 2 1
(1) Perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c dibuktikan
dengan surat penugasan dari:
a. instansi;
b. 1embaga;
c. kantor; atau
d. perusahaan yang mempekerjakan.
(2) Dalam hal terdapat sisa kuota jalur perpindahan tugas
orang tua/wali, maka sisa kuota dapat dialokasikan
untuk calon peserta didik pada sekolah tempat orang
tua/wali mengajar dan calon peserta didik putra/putri
guru.
(3) Penentuan peserta didik dalam jalur perpindahan tugas
orang tua/wali diprioritaskan pada jarak tempat tinggal
calon peserta didik yang terdekat dengan sekolah.
Paragraf 5
Jalur Prestasi
Pasal 22
(1) PPDB melalui jalur prestasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (2) huruf d ditentukan berdasarkan:
a. rapor yang dilampirkan dengan surat keterangan
peringkat nilai rapor peserta didik dari sekolah asal;
dan/atau
b. prestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
(2) Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
menggunakan nilai rapor pada 5 (lima) semester terakhir.
(3) Bukti atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b diterbitkan paling singkat 6 (enam) bulan dan
paling lama 3 (tiga) tahun sebelum tanggal pendaftaran
PPDB.
Pasal 23
Bagian Keempat
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Paragraf 1
Tahapan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Pasal 24
Tahapan pelaksanaan PPDB meliputi:
a. pengumuman pendaftaran;
b. pendaftaran;
c. seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran;
d. pengumuman penetapan peserta didik baru; dan
e. daftar ulang.
Pasal 25
(1) Dalam tahapan pelaksanaan PPDB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24:
a. sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang
telah menerima bantuan operasional sekolah
dilarang memungut biaya; dan
b. sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah dilarang:
1. melakukan pungutan dan/atau sumbangan
yang terkait dengan pelaksanaan PPDB maupun
perpindahan peserta didik; dan
2. melakukan pungutan untuk membeli seragam
atau buku tertentu yang dikaitkan dengan
PPDB.
(2) Pelanggaran ketentuan larangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Paragraf 2
Pengumuman Pendaftaran
Pasal 26
(1) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta
didik baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
huruf a dilakukan secara terbuka.
(2) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta
didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Dinas Pendidikan bagi:
a. sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah
Daerah; dan
b. sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang
menerima dana bantuan operasional sekolah.
(3) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta
didik baru dilaksanakan paling lambat minggu pertama
bulan Mei.
Pasal 27
(1) Pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 huruf b dilaksanakan dengan menggunakan
mekanisme daring.
(2) Pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mengunggah dokumen yang
dibutuhkan sesuai dengan persyaratan ke laman
pendaftaran PPDB yang telah ditentukan.
(3) Pelaksanaan mekanisme daring sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah.
(4) Dalam hal tidak tersedia fasilitas jaringan, maka PPDB
dilaksanakan melalui mekanisme luring dengan
melampirkan fotokopi dokumen yang dibutuhkan sesuai
dengan persyaratan.
Paragraf 4
Seleksi sesuai dengan Jalur Pendaftaran
Pasal 28
(1) Seleksi jalur zonasi dan jalur perpindahan tugas orang
tua/wali untuk calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD
mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas
sebagai berikut:
a. usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1);
dan
b. jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam
wilayah zonasi yang ditetapkan.
(2) Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sama, maka penentuan peserta didik
didasarkan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik
yang terdekat dengan sekolah.
(3) Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD tidak
boleh dilakukan berdasarkan tes membaca, menulis,
dan/ atau berhitung.
Pasal 29
(1) Seleksi jalur zonasi untuk calon peserta didik baru kelas
7 (tujuh) SMP dilakukan dengan memprioritaskan jarak
tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam wilayah zonasi
yang ditetapkan.
(2) |Jika jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan
sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama,
maka seleksi untuk pemenuhan kuota/daya tampung
terakhir menggunakan usia peserta didik yang lebih tua
berdasarkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir.
Pasal 30
(1) Jika berdasarkan hasil seleksi PPDB, sekolah memiliki
jumlah calon peserta didik yang melebihi daya tampung,
maka sekolah wajib melaporkan kelebihan calon peserta
didik tersebut kepada dinas pendidikan melalui bidang
pengampunya.
Paragraf 5
Pengumuman Penetapan Peserta Didik Baru
Pasal 3 1
(1) Pengumuman penetapan peserta didik baru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 24 huruf d dilakukan sesuai
dengan jalur pendaftaran dalam PPDB.
(2) Penetapan peserta didik baru dilakukan berdasarkan
hasil rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah dan ditetapkan melalui keputusan kepala
sekolah.
(3) Dalam hal kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) belum definitif, maka penetapan peserta didik
baru dilakukan oleh pejabat yang berwenang.
Paragraf 6
Daftar Ulang
Pasal 32
(1) Daftar ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
huruf e dilakukan oleh calon peserta didik baru yang
telah diterima di sekolah.
(2) Daftar ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
memastikan statusnya sebagai peserta didik pada
sekolah yang bersangkutan dengan menunjukkan
dokumen asli yang dibutuhkan sesuai dengan
persyaratan.
BAB Ill
PENDATAAN ULANG DAN PEMUTAKHIRAN DATA
Pasal 33
(1) Sekolah melakukan pendataan ulang untuk memastikan
status peserta didik lama pada sekolah yang
bersangkutan.
(2) Pendataan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak boleh memungut biaya.
Pasal 34
Sekolah melakukan pengisian dan pemutakhiran data peserta
didik dan rombongan belajar dalam Dapodik secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.
BAB IV
PERPINDAHAN PESERTA DIDIK
Pasal 35
(1) Perpindahan peserta didik antarsekolah dalam 1 (satu)
daerah kabupaten/kota, antarkabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi, atau antarprovinsi dilaksanakan
atas dasar persetujuan kepala sekolah asal dan kepala
sekolah yang dituju.
(2) Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka sekolah yang
bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
(3) Perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) wajib memenuhi ketentuan
persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi yang diatur
dalam Peraturan Bupati ini.
Pasal 36
(1) Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke SD
di Kabupaten Cirebon setelah memenuhi:
a. surat pernyataan dari kepala sekolah asal;
b. surat rekomendasi izin belajar dari direktur jenderal
yang membidangi pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai
dengan kewenangan; dan
c. Iulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan sekolah yang dituju.
(2) Peserta didik setara SMP di negara lain dapat diterima di
SMP di Kabupaten Cirebon setelah:
a. menyerahkan fotokopi ijazah atau dokumen lain
yang membuktikan bahwa peserta didik yang
bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan
jenjang sebelumnya;
b. surat pernyataan dari kepala sekolah asal;
c. surat rekomendasi izin belajar dari direktur jenderal
yang membidangi pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah untuk
calon peserta didik baru SMP; dan
d. Iulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan sekolah yang dituju.
Pasal 37
(1) Peserta didik jalur pendidikan nonformal dan informal
dapat diterima di SD tidak pada awal kelas 1 (satu)
setelah lulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan oleh SD yang bersangkutan.
(2) Peserta didik jalur pendidikan nonformal dan informal
dapat diterima di SMP tidak pada awal kelas 7 (tujuh)
setelah memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah pendidikan kesetaraan program
Paket A; dan
b. Iulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan oleh SMP yang bersangkutan.
(3) Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik dari jalur
pendidikan nonformal dan informal ke sekolah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3), maka sekolah yang bersangkutan wajib
memperbaharui Dapodik.
BABV
PELAPORAN
Pasal 38
(1) Sekolah melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan
peserta didik antarsekolah setiap tahun pelajaran kepada
Dinas Pendidikan.
(2) Dinas pendidikan memiliki kanal pelaporan untuk
menerima laporan masyarakat terkait pelaksanaan PPDB.
(3) Masyarakat dapat melaporkan pelanggaran dalam
pelaksanaan PPD B melalui laman
hitp://wh.kerndikbud.go.id.
Pasal 39
Kepala dinas pendidikan melaporkan pelaksanaan PPDB
kepada Kementerian melalui unit pelaksana teknis
Kementerian yang membidangi penjaminan mutu pendidikan
dasar dan pendidikan menengah paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah pelaksanaan PPDB.
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 40
Dinas Pendidikan melakukan pembinaan dan pengawasan
kepada sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
dan masyarakat.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 4 1
Dinas Pendidikan menyusun dan menetapkan kebijakan
teknis pelaksanaan PPDB dengan berpedoman pada
ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 42
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan
Bupati Cirebon Nomor 67 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Program
Kesetaraan (Paket A/B/C) di Lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Cirebon Tahun Pelajaran 2022/2023 (Berita
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2022 Nomor 67),
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
Pasal 43
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Sumber
pada tanggal 19 Mei 2023
BUPATI CIREB0N,
ITD
IMRON
SALINAN
m l
.ht
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
un
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
ah
NOMOR 47/M/2023 …/…/…
TENTANG
-t
PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
mk
KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2021 TENTANG PENERIMAAN PESERTA
DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR, SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, DAN SEKOLAH
-s
MENENGAH KEJURUAN
ma
SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,
p-s
Menimbang : a. -sm
bahwa penerimaan peserta didik baru harus
dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021
-sd
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
l
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
m
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
.ht
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
un
pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan
ah
Sekolah Menengah Kejuruan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 61);
-t
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
mk
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia
-s
Tahun 2021 Nomor 963);
ma
MEMUTUSKAN:
p-s
Menetapkan : KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN
-sm
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1
TAHUN 2021 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK
BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR,
-sd
tanggal ditetapkan.
.co
Ditetapkan di Jakarta
na
SEKRETARIS JENDERAL,
TTD.
u
am
TTD.
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
jdih.kemdikbud.go.id
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL
m l
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
.ht
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 47/M/2023
un
TENTANG
ah
PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN
-t
2021 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK
mk
BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH
DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA,
SEKOLAH MENENGAH ATAS, DAN SEKOLAH
-s
MENENGAH KEJURUAN
ma
PEDOMAN PELAKSANAAN PPDB
p-s
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
-sm
Pasal 44 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
-sd
B. Tujuan
Pedoman Pelaksanaan PPDB ini disusun dengan tujuan untuk
lya
C. Ruang Lingkup
ain
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
m l
c. pelibatan sekolah yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pendidikan yang didirikan oleh masyarakat dan madrasah
.ht
dalam penerimaan peserta didik baru bersama;
d. penyusunan petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru
un
oleh pemerintah daerah;
e. pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru;
ah
f. aplikasi penerimaan peserta didik baru online; dan
g. sosialisasi pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.
-t
2. pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
mk
a. persyaratan umum penerimaan peserta didik baru;
b. persyaratan khusus setiap jalur penerimaan peserta didik
-s
baru;
c. pengecualian ketentuan jalur penerimaan peserta didik baru;
ma
d. pengumuman penerimaan peserta didik baru;
e. pendaftaran penerimaan peserta didik baru;
p-s
f. seleksi penerimaan peserta didik baru;
g. pengumuman penetapan peserta didik; dan
h. daftar ulang. -sm
3. pasca pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
a. integrasi data hasil penerimaan peserta didik baru pada
-sd
Dapodik;
b. pelaporan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru; dan
c. evaluasi pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.
db
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
kn
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
m l
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
.ht
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Lembaran Negara
un
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 156);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun
ah
2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
-t
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan (Berita Negara
mk
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 61);
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
-s
Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Berita
ma
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 963);
9. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
p-s
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2022 tentang Standar Teknis
Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 677); -sm
10. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2023 tentang Standar
-sd
Pengelolaan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 596);
db
E. Ketentuan Umum
1. Taman Kanak-Kanak, yang selanjutnya disingkat TK, adalah salah
satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur
/10
dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat
atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SD
na
atau MI.
4. Sekolah Menengah Atas, yang selanjutnya disingkat SMA, adalah
lya
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
am
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
setara SMP atau MTs.
ain
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
m l
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
.ht
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau
setara SMP atau MTs.
un
6. Sekolah Swasta adalah satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal yang diselenggarakan oleh penyelenggara satuan pendidikan
ah
yang didirikan oleh masyarakat.
7. Sekolah Negeri adalah satuan Pendidikan pada jalur pendidikan
-t
formal yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
mk
8. Penerimaan Peserta Didik Baru, yang selanjutnya disingkat PPDB,
adalah penerimaan peserta didik baru pada TK, SD, SMP, SMA, dan
-s
SMK.
9. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya
ma
menjalankan kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak.
10. Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang mengalami
p-s
keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam
jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan
-sm
dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi
secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan
kesamaan hak.
-sd
11. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana
db
sesuai kewenangannya.
16. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
m/
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
BAB II
PERENCANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
m l
A. Penetapan Wilayah Zonasi
.ht
1. Penetapan wilayah zonasi dilakukan pada setiap jenjang pendidikan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dengan
un
prinsip mendekatkan domisili peserta didik dengan sekolah.
2. Dalam melakukan penetapan wilayah zonasi, Pemerintah Daerah
ah
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Sebaran Sekolah
-t
Penghitungan sebaran sekolah dilakukan dengan melakukan
mk
pemetaan lokasi dan titik koordinat sekolah. Dalam melakukan
pemetaan lokasi dan titik koordinat sekolah, Pemerintah
-s
Daerah harus:
1) berpedoman pada peta sebaran sekolah yang dapat
ma
diakses dalam data induk satuan pendidikan;
2) memperhatikan kondisi geografis; dan
p-s
3) memperhatikan sekolah yang berada di perbatasan
provinsi atau kabupaten/kota.
-sm
b. Data Sebaran Domisili Calon Peserta Didik
Pemerintah Daerah memastikan seluruh calon peserta didik di
wilayah administratifnya masuk ke dalam wilayah zonasi di
-sd
wilayahnya dengan melakukan pemetaan sebaran domisili
calon peserta didik dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pemerintah Daerah melakukan pemetaan sebaran
db
wilayah administratif.
c. Kapasitas Daya Tampung Sekolah
20
SD/sederajat; dan
3) kelas 10 (sepuluh) SMA dihitung berdasarkan jumlah
na
lulusan SMP/sederajat.
Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya membuat
lya
sebagai berikut:
am
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
l
m
c) kelas 10 (sepuluh) SMA dilakukan dengan
menghitung jumlah lulusan SMP/sederajat,
.ht
2) jumlah SD/sederajat dan SMP/sederajat sebagaimana
dimaksud pada angka 1) dihitung berdasarkan data pada
un
Dapodik dan Education Management Information System
(EMIS) pada kementerian yang menyelenggarakan urusan
ah
pemerintahan di bidang agama melalui koordinasi dengan
Pusdatin;
-t
3) penghitungan daya tampung kelas 1 (satu), kelas 7
mk
(tujuh), dan kelas 10 (sepuluh) pada Sekolah Negeri untuk
PPDB dilakukan dengan:
-s
a) menghitung jumlah ruang kelas 1(satu), kelas 7
(tujuh), dan kelas 10 (sepuluh) berdasarkan Dapodik;
ma
dan
b) mengalikan jumlah ruang kelas sebagaimana
p-s
dimaksud dalam huruf a dengan jumlah maksimal
peserta didik per rombongan belajar sesuai dengan
standar pengelolaan, -sm
Rumus Penghitungan Daya Tampung PPDB
-sd
Kelas 1
Ilustrasi:
pp
berikut:
Daya Tampung Kelas 1 = 234 × 28
kn
= 6.552
/ju
Ilustrasi:
Kabupaten Y memiliki 45 SMP Negeri dengan total ruang kelas 7
20
Kelas 10
lya
Ilustrasi:
u
= 5.760
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
m l
dalam angka 3) dikurangi hasil penghitungan jumlah
anak usia sekolah dan/atau lulusan tingkat satuan
.ht
pendidikan sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam
angka 1);
un
Rumus Penghitungan Kondisi Daya Tampung
ah
Kelas 1
-t
Kondisi daya Daya tampung kelas Jumlah penduduk usia 6
= –
mk
tampung kelas 1 1 hingga 7 tahun
Ilustrasi:
-s
Kabupaten X memiliki:
- potensi anak usia 6-7 tahun sebanyak 6.729;
ma
- daya tampung siswa SD Negeri kelas 1 sebanyak 6.552.
Perhitungan kondisi daya tampung Sekolah Negeri sebagai berikut:
p-s
Kondisi daya tampung kelas 1
= 6.552 – 6.729
= –177 -sm
Kondisi ini menunjukkan bahwa daya tampung SD Negeri yang
diselenggarakan Kabupaten X tidak mencukupi.
-sd
Kelas 7
pp
Ilustrasi:
Kabupaten Y memiliki:
kn
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
m l
Kondisi daya Daya tampung kelas
= – Lulusan SMP/sederajat
.ht
tampung kelas 10 10
un
Ilustrasi:
Kabupaten Z memiliki:
- lulusan SMP/sederajat sebanyak 7.535;
ah
- daya tampung siswa SMA Negeri kelas 10 sebanyak 5.760.
Perhitungan kondisi daya tampung Sekolah Negeri sebagai berikut:
-t
mk
Kondisi daya tampung kelas 10
= 5.760 – 7.535
= –1.775
-s
ma
Kondisi ini menunjukkan bahwa daya tampung SMP Negeri yang
diselenggarakan Kabupaten Z tidak mencukupi.
p-s
5) dalam hal daya tampung sekolah yang diselenggarakan
Pemerintah Daerah tidak mencukupi, Pemerintah Daerah
Kabupaten X memiliki:
- Jumlah penduduk usia 6-7 tahun sebanyak 6.729;
pp
7.224.
sebagai berikut:
/10
= 495
23
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
l
Kabupaten Y memiliki:
m
- Jumlah lulusan SD/sederajat sebanyak 7.629;
- Daya tampung siswa SMP Negeri kelas 7 sebanyak 7.552;
.ht
- 5 SMP Swasta dengan total ruang kelas 7 sebanyak 49 sehingga
diperoleh daya tampung SMP Swasta sebesar 49 × 32 = 1.568;
un
- Total daya tampung siswa SMP Negeri dan Swasta kelas 7 sebanyak
9.120.
ah
Perhitungan kondisi daya tampung Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta
-t
sebagai berikut:
mk
Kondisi daya tampung
kelas 7
= 9.120 – 7.629
= 1.491
-s
Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan melibatkan Sekolah Negeri dan
Sekolah Swasta, kapasitas daya tampung SMP negeri dan swasta yang
ma
diselenggarakan Kabupaten Y mencukupi.
p-s
Ilustrasi Kondisi Daya Tampung SMA
Kabupaten Z memiliki:
-sm
- Jumlah lulusan SMP/sederajat sebanyak 5.432;
- Daya tampung siswa SMA Negeri kelas 10 sebanyak 4.252;
- 4 SMA Swasta dengan total ruang kelas 10 sebanyak 30 sehingga
-sd
diperoleh daya tampung SMA Swasta sebesar 40 x 36 = 1.440;
- Total daya tampung siswa SMA Negeri dan Swasta kelas 1 sebanyak
5.692.
db
pp
= 260
/ju
Sekolah Swasta, kapasitas daya tampung SMA negeri dan swasta yang
diselenggarakan Kabupaten Z mencukupi.
23
didik;
b. wilayah administrasi; atau
u
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
l
sebagai episentrum wilayah zonasi. Jarak radius ditentukan oleh Pemerintah
m
Daerah dengan memperhatikan:
- kepadatan penduduk usia sekolah/lulusan tingkat sebelumnya; dan
.ht
- akses ke sekolah,
sehingga radius wilayah sekolah yang satu dapat berbeda dengan sekolah
un
lainnya.
ah
Pemetaan Wilayah Zonasi di Kecamatan X
-t
-s mk
ma
p-s
-sm
-sd
Keterangan:
db
Kelurahan RW
pp
Kelurahan A 001, 002, 003, 004, 005, 006, 007, 008, 009
Kelurahan B 001, 002, 003, 004, 005, 006, 007, 008
is-
b. SMP N 2 = 4 km
c. SMP N 3 = 3 km
d. SMP N 4 = 3 km
23
e. SMP N 5 = 2 km
f. SMP N 6 = 2 km
20
Untuk wilayah RW yang penuh atau sebagian besar masuk ke dalam radius
m/
zonasi SMP N X ditetap menjadi wilayah zonasi SMP Negeri X. Sedangkan untuk
RW yang wilayahnya hanya sebagian kecil masuk ke dalam radius zonasi SMP
Negeri X akan masuk ke wilayah zonasi SMP lainnya (yang irisan radiusnya
.co
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
m l
.ht
un
-tah
-s mk
ma
Wilayah Wilayah Administrasi Sekolah
Zonasi Kelurahan RW
1 (Kuning) Kelurahan A 001, 002, 003, 004, 005, - SMP N 1
p-s
006, 007, 008, 009 - SMP N 2
Kelurahan B 001,
006,
-sm
002, 003, 004, 005,
007, 008
Kelurahan C 001, 002
2 (Biru) Kelurahan C 002, 003, 004, 005, 006 SMP N 3
-sd
Kelurahan E 001
db
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
l
wilayah zonasi dengan menentukan sejumlah wilayah administrasi terkecil
m
tertentu ke dalam 1 (satu) wilayah zonasi dengan terlebih dahulu
memperhatikan:
.ht
- kepadatan penduduk usia sekolah/lulusan tingkat sebelumnya; dan
- akses ke sekolah.
un
A. Penetapan Wilayah Zonasi berdasarkan Wilayah Administrasi Terkecil RT
ah
No. Nama Zonasi Zonasi Zonasi RT
Sekolah Kelurahan RW
-t
1 SMP Negeri 1 Kel. Karokoe 001 001, 002, 003,
004, 005, 006,
mk
007, 008, 009
002 001, 002, 003,
004, 005, 006
-s
2 SMP Negeri 2 Kel. Kulonjoyo 001 001, 002, 003,
ma
004, 005, 006,
007
002 001, 002, 003,
p-s
004, 005
003 001, 002, 003,
004, 005, 006
B.
-sm
Penetapan Wilayah Zonasi berdasarkan Wilayah Administrasi Terkecil
Kelurahan
-sd
No. Nama Sekolah Zonasi Kecamatan Zonasi Kelurahan
Kel. Mifasol
2 SMA Negeri 2 Kel. Muremure Kel. Solasi
pp
Kel. Obengmines
kn
/ju
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
m l
masuk ke dalam wilayah zonasi pada sekolah terdekat melalui kerja
sama antar Pemerintah Daerah.
.ht
5. Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya menyampaikan
Hasil Penghitungan Daya Tampung dan Penetapan Wilayah Zonasi
un
kepada direktur jenderal yang membidangi pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah untuk calon
ah
peserta didik baru SMP dan SMA melalui kepala BBPMP/ BPMP
setempat paling lambat akhir Desember tahun sebelumnya.
-t
Contoh:
mk
Untuk pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025, maka
penyampaian Hasil Penghitungan Daya Tampung dan Penetapan
-s
Wilayah Zonasi dilakukan paling lambat tanggal 30 Desember
2023.
ma
6. Penetapan wilayah zonasi SMA tidak dapat dilakukan per satu
p-s
wilayah kabupaten/kota.
Contoh:
Jika di Kabupaten X ada 10 SMA Negeri, maka Pemda Provinsi
-sm
menetapkan beberapa zonasi untuk 10 SMA Negeri tersebut.
-sd
kabupaten/kota.
Contoh:
pp
Contoh:
Jika Kabupaten X melakukan pengumuman pendaftaran PPDB
20
2024.
.co
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
m l
kuota daya tampung setelah melakukan penghitungan jumlah
daya tampung dan proyeksi calon peserta didik.
.ht
2. Jalur Afirmasi
a. Jalur afirmasi paling sedikit 15% (lima belas persen) dari daya
un
tampung sekolah.
b. Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil dan
ah
Dinas Sosial untuk menghitung potensi jumlah calon peserta
didik usia sekolah yang berasal dari keluarga ekonomi tidak
-t
mampu, dan untuk data calon peserta didik Penyandang
mk
Disabilitas bisa berkoordinasi dengan Dinas Dukcapil yang ada
di wilayah binaannya.
-s
c. Dalam menghitung potensi calon peserta didik Penyandang
Disabilitas pada jenjang pendidikan dasar, Dinas Pendidikan
ma
kabupaten/kota harus berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan provinsi.
p-s
d. Dinas Pendidikan melalui Unit Layanan Disabilitas
menyediakan data calon peserta didik Penyandang Disabilitas
-sm
mengenai informasi identitas, ragam disabilitas, dan layanan
pembelajaran yang dibutuhkan.
e. Dinas Pendidikan melaksanakan PPDB pada jalur afirmasi
-sd
terlebih dahulu bagi calon peserta didik yang tidak mampu dan
calon peserta didik Penyandang Disabilitas tanpa membatasi
ragam disabilitas, mulai dari tahap pendaftaran sampai
db
dalam:
a. PPDB bersama; dan/atau
u
madrasah,
apabila daya tampung Sekolah Negeri tidak mencukupi.
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
m l
bagi calon peserta didik untuk menerima atau menolak penyaluran
dimaksud sesuai kebutuhannya.
.ht
3. Pelaksanaan PPDB bersama dan penyaluran peserta didik
sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan melalui kerja sama
un
antara Pemerintah Daerah dengan penyelenggara Sekolah Swasta
atau madrasah.
ah
4. Sekolah Swasta dan madrasah yang dilibatkan dalam PPDB
Bersama sebagaimana dimaksud pada angka 1 melaksanakan
-t
tahapan PPDB yang sama dengan Sekolah Negeri. Tahapan PPDB
mk
dimaksud terdiri atas:
a. pengumuman;
-s
b. pendaftaran;
c. seleksi;
ma
d. pengumuman penetapan peserta didik; dan
e. daftar ulang.
p-s
5. Pemerintah Daerah memberikan bantuan pendidikan berupa:
a. pembebasan biaya pendidikan; atau
b. pengurangan biaya pendidikan, -sm
bagi peserta didik yang diterima di Sekolah Swasta atau madrasah
sebagaimana dimaksud pada angka 1.
-sd
6. Pemberian bantuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka
5 diprioritaskan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga
ekonomi tidak mampu.
db
a. persyaratan PPDB;
b. kriteria jalur PPDB;
.co
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
m l
baik yang diselenggarakan pada saat pelaksanaan PPDB maupun
sebelum pelaksanaan PPDB yang hasilnya digunakan untuk seleksi
.ht
PPDB.
5. Kanal pelaporan/pengaduan sebagaimana dimaksud dalam angka
un
3 huruf h disediakan dan diinformasikan oleh Dinas Pendidikan
melalui papan pengumuman di sekolah atau media lain yang
ah
mudah diakses oleh masyarakat.
-t
E. Pembentukan Panitia PPDB
mk
1. Kepala daerah sesuai kewenangannya membentuk panitia PPDB
tingkat daerah.
-s
2. Keanggotaan panitia PPDB tingkat daerah dapat melibatkan
perangkat daerah terkait, antara lain:
ma
a. Dinas Pendidikan;
b. Dinas Dukcapil;
p-s
c. Dinas Sosial; dan
d. dinas komunikasi dan informatika.
-sm
3. Kepala sekolah membentuk panitia PPDB tingkat sekolah.
4. Keanggotaan panitia PPDB tingkat sekolah terdiri dari pendidik
dan/atau tenaga kependidikan.
-sd
5. Penetapan pembentukan panitia PPDB sebagaimana dimaksud
pada angka 1 dan angka 3 dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum pengumuman pendaftaran PPDB.
db
belanja daerah.
2. Penyediaan sistem aplikasi PPDB online sebagaimana dimaksud
kn
a. jaringan;
b. ketersediaan perangkat keras di sekolah; dan
c. kemampuan sumber daya manusia/operator di sekolah.
/10
pada angka 2.
4. Sekolah yang melaksanakan PPDB secara daring dilarang menerima
20
sosial; dan
d. data kependudukan dari direktorat jenderal yang membidangi
u
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
m l
a. menggunakan Application Programming Interface (API) dari
Pusdatin Kementerian; atau
.ht
b. berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah asal calon peserta
didik.
un
8. Dalam aplikasi PPDB online yang dibangun oleh Pemerintah
Daerah, calon peserta didik yang memiliki ijazah/bukti kelulusan
ah
dari satuan pendidikan luar negeri yang menggunakan sistem
pendidikan asing dan belum memiliki NISN tidak perlu mengisi
-t
kolom NISN pada saat pendaftaran, tetapi tetap perlu mengunggah
mk
surat rekomendasi izin belajar yang diterbitkan oleh direktur
jenderal terkait pada Kementerian.
-s
Contoh Kasus:
Susi merupakan seorang peserta didik lulusan setingkat SD di
ma
Singapura. Susi belum terdaftar sebagai peserta didik di Indonesia
sehingga tidak memiliki NISN. Pada tahun ajaran baru, Susi ingin
p-s
melanjutkan pendidikan di Indonesia karena mengikuti orang
tuanya yang pindah bekerja. Saat mendaftarkan dirinya untuk
-sm
melanjutkan pendidikan di SMP, Susi tidak diwajibkan untuk
memiliki NISN sebagai syarat PPDB. Namun, Susi perlu
mengunggah surat rekomendasi izin belajar ke dalam aplikasi
-sd
PPDB.
jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -
Contoh:
a. Kepala TK melakukan sosialisasi tentang syarat, mekanisme,
m l
penetapan zonasi, dan jadwal PPDB masuk SD kepada orang
tua siswa TK yang akan masuk SD.
.ht
b. Kepala SD melakukan sosialisasi tentang syarat,
mekanisme, penetapan zonasi, dan jadwal PPDB masuk SMP
un
kepada orang tua siswa kelas 6 yang akan lulus SD dan
melanjutkan ke SMP.
ah
c. Kepala SMP melakukan sosialisasi syarat, mekanisme,
penetapan zonasi SMA, dan jadwal masuk PPDB masuk SMA
-t
dan SMK kepada orang tua siswa kelas 9 yang akan lulus
mk
SMP dan melanjutkan ke SMA/SMK.
d. Kepala SD melakukan sosialisasi ke TK tentang syarat,
-s
mekanisme, penetapan zonasi, dan jadwal PPDB masuk SD
kepada orang tua siswa TK yang akan masuk SD.
ma
e. Kepala SMP melakukan sosialisasi ke SD tentang syarat,
mekanisme, penetapan zonasi, dan jadwal PPDB masuk SMP
p-s
kepada orang tua siswa kelas 6 yang akan lulus SD dan
melanjutkan ke SMP.
f. -sm
Kepala SMA/SMK melakukan sosialisasi ke SMP tentang
syarat, mekanisme, penetapan zonasi SMA, dan jadwal
masuk PPDB masuk SMA/SMK kepada orang tua siswa
-sd
kelas 9 yang akan lulus SMP dan melanjutkan ke SMA/SMK.
5. Sosialisasi PPDB yang dilakukan oleh Kementerian/BBPMP/BPMP
db
Kejuruan;
b. Pedoman Pelaksanaan PPDB;
m/
jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -
m l
b. pertemuan komite sekolah;
c. forum MKKS/KKKS;
.ht
d. forum organisasi pendidikan;
e. penyampaian surat;
un
f. media sosial milik Pemerintah Daerah;
g. media sosial milik sekolah;
ah
h. papan pengumuman di sekolah;
i. media massa setempat; dan/atau
-t
j. kanal informasi lain yang dapat diakses dengan mudah oleh
mk
masyarakat.
-s
ma
p-s
-sm
-sd
db
pp
is-
kn
/ju
/10
23
20
m/
.co
na
u lya
am
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -
BAB III
PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
m l
A. Persyaratan Umum PPDB
.ht
1. Persyaratan umum pendaftaran PPDB TK, yaitu calon peserta didik
baru TK harus memenuhi persyaratan usia:
un
a. paling rendah 4 (empat) tahun dan paling tinggi 5 (lima) tahun
untuk kelompok A; dan
ah
b. paling rendah 5 (lima) tahun dan paling tinggi 6 (enam) tahun
untuk kelompok B.
-t
2. Persyaratan umum pendaftaran PPDB SD sebagai berikut:
mk
a. Calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD harus memenuhi
persyaratan usia:
-s
1) 7 (tujuh) tahun; atau
2) paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun
ma
berjalan.
b. Usia 7 (tujuh) tahun sebagaimana dimaksud pada angka 2
p-s
huruf a merupakan usia sebelum 8 (delapan) tahun.
Contoh: Usia 7 tahun 8 bulan.
c. -sm
Dalam pelaksanaan PPDB, SD memprioritaskan penerimaan
calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD yang berusia 7
(tujuh) tahun. Usia peserta didik berusia paling rendah 6
-sd
(enam) tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan dapat
diterima sepanjang kuota masih tersedia dan calon peserta
didik berusia 7 (tujuh) telah tertampung sepenuhnya pada
db
sekolah.
d. Persyaratan usia paling rendah sebagaimana dimaksud pada
pp
2) kesiapan psikis.
/ju
Skenario A
Jika daya tampung kelas 1 SD Maka hasil seleksi calon peserta
Negeri X adalah 56 peserta didik, didik yang memenuhi syarat
u
berikut:
Usia Pendaftar Jumlah Yang Diterima Yang Tidak
Pendaftar Diterima
ain
7 tahun 74 56 18
6 tahun 32 0 32
5 tahun 6 bulan 7 0 7
jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -
m l
Contoh Prioritas Usia pada PPDB SD:
.ht
Skenario B
Jika daya tampung kelas 1 SD Maka hasil seleksi calon peserta
un
Negeri X adalah 84 peserta didik, didik yang memenuhi syarat
dengan pendaftar sebagai berikut: berdasarkan prioritas usia sebagai
berikut:
ah
Usia Pendaftar Jumlah Yang Diterima Yang Tidak
-t
Pendaftar Diterima
mk
7 tahun 68 68 0
6 tahun 25 16 9
-s
5 tahun 6 bulan 8 0 8
ma
Contoh Prioritas Usia pada PPDB SD:
p-s
Skenario C
Jika daya tampung kelas 1 SD Maka hasil seleksi calon
Negeri X adalah 112 peserta
didik, dengan pendaftar
-sm
peserta didik yang memenuhi
syarat berdasarkan prioritas
sebagai berikut: usia sebagai berikut:
-sd
7 tahun 93 93 0
6 tahun 10 10 0
pp
5 tahun 6 bulan 24 9 15
is-
persyaratan:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan; dan
/10
memenuhi persyaratan:
1) berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada
m/
kelas 10 (sepuluh).
5. Persyaratan usia sebagaimana dimaksud dalam angka 1, angka 2,
u
jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -
m l
a. menyelenggarakan pendidikan khusus;
b. menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan
.ht
c. berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
7. Pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a
un
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
ah
fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa. Contoh: Sekolah Luar Biasa (SLB),
-t
Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO).
mk
8. Pendidikan layanan khusus sebagaimana dimaksud pada angka 6
huruf b merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah
-s
terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil,
dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak
ma
mampu dari segi ekonomi. Contoh: Sekolah Terbuka, Sekolah
Darurat, Sekolah Kecil.
p-s
9. Persyaratan bukti kelulusan pada satuan pendidikan sebelumnya
harus dibuktikan dengan:
a. ijazah; atau -sm
b. dokumen lain yang menyatakan kelulusan.
10. Calon peserta didik baru Penyandang Disabilitas dikecualikan dari
-sd
ketentuan persyaratan:
a. batas usia; dan
b. ijazah atau dokumen lain yang menyatakan kelulusan.
db
calon peserta didik warga negara Indonesia dan warga negara asing.
20
jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -
m l
2) pengurangan anggota keluarga (meninggal dunia, anggota
keluarga pindah); atau
.ht
3) KK hilang atau rusak.
d. Dalam hal terdapat perubahan data pada KK, maka harus
un
disertakan:
1) KK yang lama bagi perubahan data (penambahan atau
ah
pengurangan anggota keluarga) atau rusak; atau
2) surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila KK
-t
hilang.
mk
e. Dalam hal perubahan KK karena perpindahan harus disertai
dengan kepindahan domisili seluruh keluarga yang ada pada
-s
KK tersebut.
f. Nama orang tua/wali calon peserta didik baru yang tercantum
ma
pada KK harus sama dengan nama orang tua/wali calon
peserta didik baru sama dengan nama yang tercantum pada
p-s
rapor/ijazah jenjang sebelumnya, akta kelahiran, dan/atau KK
sebelumnya.
g. -sm
Dalam hal terdapat perbedaan nama orang tua/wali calon
peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada huruf e, maka
KK terakhir dapat digunakan jika orang tua/wali meninggal
-sd
dunia atau bercerai sebelum tanggal penerbitan KK terakhir
yang harus dibuktikan dengan surat kematian/surat
perceraian yang diterbitkan instansi berwenang.
db
kewenangannya.
3. Jalur Afirmasi
is-
lain:
/ju
dengan:
1) surat keterangan dari dokter dan/atau dokter spesialis;
lya
jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -
m l
b. Perpindahan tugas orang tua/wali yang digunakan sebagai
dasar seleksi dalam jalur perpindahan tugas orang tua/wali
.ht
paling lama 1 (satu) tahun sebelum tanggal pendaftaran PPDB.
c. Untuk anak guru/tenaga kependidikan yang akan
un
menggunakan sisa persentase jalur perpindahan orang
tua/wali yang tidak terpenuhi haruslah pada sekolah di mana
ah
orang tua/walinya sebagai guru/tenaga kependidikan pada
sekolah yang sama.
-t
5. Jalur Prestasi
mk
a. PPDB melalui jalur prestasi ditentukan berdasarkan:
1) rapor yang dilampirkan dengan surat keterangan
-s
peringkat nilai rapor peserta didik dari sekolah asal;
dan/atau
ma
2) prestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
b. Rapor menggunakan nilai rapor pada 5 (lima) semester terakhir
p-s
yang terdata pada Dapodik.
c. Bukti atas prestasi akademik diperoleh dari kompetisi di
-sm
bidang riset dan inovasi yang terdiri dari:
1) sains;
2) teknologi;
-sd
3) riset; dan/atau
4) inovasi.
d. Bukti atas prestasi non-akademik diperoleh dari kompetisi di
db
bidang:
1) seni budaya; dan/atau
pp
2) olahraga,
tanpa membatasi jenis seni budaya dan/atau olahraga.
is-
diskriminasi).
f. Bukti atas prestasi akademik atau non-akademik diperoleh
23
2) Pemerintah Daerah;
3) badan usaha milik negara (BUMN);
m/
PPDB.
h. Bukti atas prestasi akademik dan non-akademik berlaku
lya
internasional.
Contoh:
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 25 -
m l
C. Pengecualian Ketentuan Jalur Pendaftaran PPDB
.ht
1. Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB dikecualikan untuk:
a. TK;
un
b. SMK;
c. satuan pendidikan kerja sama;
ah
d. sekolah Indonesia di luar negeri;
e. sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus;
-t
f. sekolah yang menyelenggarakan pendidikan layanan khusus;
mk
g. sekolah berasrama;
h. sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar; dan
-s
i. sekolah di daerah yang jumlah penduduk usia sekolah tidak
dapat memenuhi ketentuan jumlah peserta didik dalam 1
ma
(satu) rombongan belajar.
2. Sekolah berasrama sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf g
p-s
merupakan sekolah yang seluruh peserta didiknya tinggal di
asrama pada lingkungan sekolah.
sekolah.
3. Dalam hal terdapat Sekolah Swasta yang tidak menerima dana
is-
Swasta dimaksud.
4. Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru
dilaksanakan paling lambat minggu kesatu bulan Mei.
/10
prestasi;
d. jumlah daya tampung yang tersedia pada kelas 1 (satu) SD,
.co
jdih.kemdikbud.go.id
- 26 -
E. Pendaftaran PPDB
1. Mekanisme Daring
m l
a. Pemerintah Daerah yang telah mampu menyediakan fasilitas
jaringan di wilayahnya, pendaftaran PPDB dilaksanakan
.ht
menggunakan mekanisme daring.
b. Pendaftaran PPDB dilakukan dengan mengunggah dokumen
un
yang dibutuhkan sesuai dengan persyaratan ke laman
pendaftaran PPDB yang telah ditentukan oleh Pemerintah
ah
Daerah sesuai dengan kewenangan.
c. Pemerintah Daerah dan/atau sekolah menyediakan layanan
-t
pendampingan bagi calon peserta didik yang tidak mampu
mk
mengakses pendaftaran PPDB secara daring. Layanan ini dapat
disediakan di lingkungan sekolah atau Dinas Pendidikan.
-s
Pemerintah Daerah dan/atau sekolah menyediakan layanan
pendampingan melalui pembentukan posko PPDB. Layanan
ma
pendampingan dimaksud dapat berupa:
1) akses laman PPDB;
p-s
2) pembuatan akun akses laman PPDB; dan
3) unggah dokumen persyaratan pendaftaran PPDB.
2. Mekanisme Luring -sm
a. Dalam hal tidak tersedia fasilitas jaringan, maka PPDB
dilaksanakan melalui mekanisme luring dengan melampirkan
-sd
fotokopi dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan
persyaratan.
b. Fotokopi dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf a
db
aslinya.
c. Fotokopi dokumen yang belum ditandatangani secara
is-
tingkat daerah.
/ju
F. Seleksi PPDB
1. Panitia PPDB yang dibentuk pada setiap sekolah melakukan seleksi
23
a. keabsahan KK;
b. dokumen keikutsertaan peserta didik dalam program
.co
e. keterangan domisili;
am
jdih.kemdikbud.go.id
- 27 -
m l
SURAT PERNYATAAN
.ht
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
un
nama : .........................................................................................
NIK : .........................................................................................
ah
tempat dan tanggal lahir : .........................................................................................
alamat sesuai KK : .........................................................................................
-t
mk
adalah orang tua/wali*) dari calon peserta didik:
nama : .........................................................................................
tempat dan tanggal lahir : .........................................................................................
-s
alamat sesuai KK : .........................................................................................
ma
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1. Alamat yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK) adalah alamat yang
p-s
menggambarkan kondisi sebenarnya domisili/tempat tinggal calon
peserta didik saat ini.
2. Seluruh dokumen persyaratan pendaftaran yang disampaikan adalah
-sm
benar sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam dokumen yang
digunakan.
3. Semua dokumen yang disampaikan sifatnya otentik dan dapat dibuktikan
-sd
keasliannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Jika dokumen yang disampaikan ternyata suatu saat terbukti palsu atau
keterangan yang disampaikan tidak sesuai dengan ketentuan yang
db
Meterai
/10
10.000
23
(………………………………….)
*) coret yang tidak perlu
20
melibatkan:
u lya
am
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 28 -
l
1. Zonasi a. Kartu Keluarga Dinas Dukcapil
m
b. Surat Keterangan
Domisili
.ht
2. Afirmasi a. Bukti keikutsertaan - Dinas Sosial (DTKS)
peserta didik dalam - Kementerian (PIP)
un
program penanganan - kementerian yang
keluarga tidak mampu menyelenggarakan
ah
urusan pemerintahan di
bidang pembangunan
-t
manusia dan
kebudayaan (Data
mk
Pensasaran Percepatan
Penghapusan
Kemiskinan
-s
Ekstrem/DP3KE)
ma
p-s
b. Surat keterangan Fasilitas layanan
dokter/dokter kesehatan
spesialis/psikolog
atau
Penyandang
-sm
kartu
Disabilitas
3. Perpindahan Surat penugasan orang - dinas yang membidangi
-sd
instansi/lembaga/ menyelenggarakan
perusahaan yang urusan pemerintahan di
mempekerjakan bidang manajemen
pp
kepegawaian negara
- instansi asal tempat
is-
jika sekolah pada wilayah zonasi yang sama tidak terdapat daya
tampung.
.co
dilakukan jika terdapat sisa kuota dari seleksi pada jalur afirmasi,
jalur zonasi, dan jalur perpindahan orang tua/wali.
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 29 -
m l
keberlangsungan penyelenggaraan kompetisi melalui berbagai
media dan/atau mengakses laman https://simt.kemdikbud.go.id
.ht
atau https://kurasi-pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/
terhadap sertifikat kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
un
Daerah/ Kementerian/ lembaga pemerintah/ lembaga lainnya.
10. Dalam melaksanakan mekanisme PPDB luring, seleksi PPDB
ah
dilakukan oleh panitia PPDB sekolah dengan:
a. verifikasi dan validasi dokumen pendaftaran;
-t
b. pendataan calon peserta didik yang memenuhi syarat jalur dan
mk
telah lolos verifikasi;
c. membuat peringkat berdasarkan jalur yang dipilih oleh calon
-s
peserta didik; dan
d. melaporkan kelebihan atau kekurangan daya tampung kepada
ma
Dinas Pendidikan.
11. Ketentuan seleksi PPDB pada SD sebagai berikut:
p-s
a. Seleksi jalur afirmasi untuk calon peserta didik baru kelas 1
(satu) SD memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke
-sm
sekolah dalam wilayah zonasi yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota. Dalam pelaksanaan seleksi PPDB,
berdasarkan hasil proyeksi daya tampung Dinas Pendidikan
-sd
harus memastikan bahwa seluruh calon peserta didik yang
merupakan peserta program penanganan keluarga tidak
mampu dan Penyandang Disabilitas telah tertampung dalam
db
1) usia; dan
/ju
berhitung.
12. Ketentuan seleksi PPDB pada SMP dan SMA sebagai berikut:
20
dengan mempertimbangkan:
jdih.kemdikbud.go.id
- 30 -
m l
2) prestasi di bidang akademik maupun non-akademik;
dan/atau
.ht
3) hasil tes bakat dan minat sesuai dengan bidang keahlian
yang dipilihnya dengan menggunakan kriteria yang
un
ditetapkan sekolah, dunia usaha, dunia industri, atau
asosiasi profesi.
ah
b. Rapor sebagaimana dimaksud pada huruf a menggunakan
nilai rapor pada 5 (lima) semester terakhir.
-t
c. Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK harus
mk
memprioritaskan calon peserta didik yang berasal dari
keluarga ekonomi tidak mampu dan/atau Penyandang
-s
Disabilitas paling sedikit 15% (lima belas persen) dari daya
tampung sekolah.
ma
d. Selain seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK
tersebut, SMK dapat memprioritaskan calon peserta didik yang
p-s
berdomisili terdekat dengan sekolah paling banyak 10%
(sepuluh persen) dari daya tampung sekolah.
e. -sm
SMK dalam tahapan pelaksanaan PPDB dapat melakukan
proses seleksi khusus yang dilakukan sebelum tahap
pengumuman penetapan peserta didik baru.
-sd
14. Pengumuman hasil seleksi SD, SMP, SMA, dan SMK meliputi:
a. calon peserta didik yang dinyatakan lolos seleksi; dan
b. calon peserta didik yang tidak lolos seleksi.
db
15. Calon peserta didik yang lolos merupakan calon peserta didik yang
memenuhi persyaratan dan masuk dalam kuota daya tampung
pp
sekolah.
16. Calon peserta didik yang tidak lolos terdiri dari:
is-
jdih.kemdikbud.go.id
- 31 -
H. Daftar Ulang
1. Daftar ulang dilakukan oleh calon peserta didik baru yang telah
m l
diterima di sekolah.
2. Daftar ulang dilakukan untuk memastikan statusnya sebagai
.ht
peserta didik pada sekolah yang bersangkutan dengan
menunjukkan dokumen asli yang dibutuhkan sesuai dengan
un
persyaratan.
3. Sekolah menyelenggarakan daftar ulang bagi calon peserta didik
ah
yang diterima sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam
petunjuk teknis.
-t
4. Dalam hal terdapat calon peserta didik yang dinyatakan telah
mk
diterima, namun tidak melakukan daftar ulang/mengundurkan diri
sehingga berdampak pada timbulnya kuota daya tampung, maka
-s
daya tampung diisi oleh calon peserta didik cadangan yang belum
mendapat sekolah dengan memprioritaskan jarak terdekat sekolah
ma
dengan domisili calon peserta didik dalam wilayah zonasi yang telah
ditetapkan.
p-s
5. Sekolah dilarang menerima calon peserta didik yang:
a. tidak diumumkan oleh Pemerintah Daerah sebagai peserta
didik yang lolos seleksi; -sm
b. bukan merupakan peserta didik cadangan sebagai pengganti
calon peserta didik yang tidak melakukan daftar
-sd
ulang/mengundurkan diri; dan
c. tidak melakukan daftar ulang.
db
pp
is-
kn
/ju
/10
23
20
m/
.co
na
u lya
am
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 32 -
BAB IV
PASCA PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
m l
A. Integrasi Data Hasil PPDB pada Dapodik
.ht
1. Kepala Dinas Pendidikan sesuai kewenangan melakukan integrasi
data hasil PPDB yang mencakup:
un
a. identitas peserta didik;
b. identitas sekolah asal; dan
ah
c. identitas sekolah tujuan/yang menerima,
ke dalam sistem Dapodik menggunakan mekanisme pada laman
-t
https://pelayanan.data.kemdikbud.go.id.
mk
2. Sekolah melakukan pemutakhiran (update) data peserta didik di
Dapodik secara berkesinambungan.
-s
3. Sekolah berperan aktif menyampaikan kepada peserta didik agar
segera menginformasikan kepada operator sekolah jika terjadi
ma
perubahan data diri peserta didik yang bersangkutan.
p-s
B. Pelaporan Pelaksanaan PPDB
1. Sekolah melaporkan pelaksanaan PPDB kepada Pemerintah Daerah
-sm
melalui Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangan.
2. Laporan pelaksanaan PPDB oleh sekolah sebagaimana dimaksud
pada angka 1 paling sedikit memuat informasi tentang:
-sd
a. jumlah daya tampung yang tersedia dan diumumkan;
b. jadwal pelaksanaan;
c. jumlah pendaftar pada setiap jalur;
db
a. penetapan zonasi;
b. jumlah daya tampung yang tersedia dan diumumkan;
20
penanganan/penyelesaian;
k. pemutakhiran data peserta didik; dan
u
jdih.kemdikbud.go.id
- 33 -
m l
.ht
LAPORAN PPDB
TAHUN AJARAN …………
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) ………….
un
BAB I PENDAHULUAN
ah
(berisi latar belakang Pemerintah Daerah, kondisi pendidikan, dll)
-t
BAB II MEKANISME PELAKSANAAN PPDB
mk
A. PERENCANAAN PPDB
1. Penetapan Wilayah Zonasi
a. Sebaran Sekolah
-s
(penjelasan yang berisi jumlah sekolah setiap jenjang, sebaran di
setiap kecamatan/kelurahan, kondisi geografis, sekolah yang
ma
berada di perbatasan provinsi atau kabupaten/kota, metode atau
basis pendekatan penetapan zonasi)
b. Data Sebaran Domisili Calon Peserta Didik
p-s
(paling sedikit memuat penjelasan tentang data domisili penduduk
usia sekolah yang sudah dipadankan antara Dinas Dukcapil
-sm
dengan Dapodik, jarak domisili calon peserta didik ke sekolah,
kemudahan akses keterjangkauan sekolah dari domisili calon
peserta didik)
c. Kapasitas Daya Tampung Sekolah
-sd
PPDB yang telah diterbitkan pemda, gambaran singkat isi juknis PPDB)
4. Aplikasi PPDB Online
/ju
B. PELAKSANAAN PPDB
1. Pengumuman PPDB
m/
PPDB)
3. Seleksi PPDB
lya
jdih.kemdikbud.go.id
- 34 -
5. Daftar Ulang
(paling sedikit memuat penjelasan yang berisi mekanisme daftar ulang,
m l
waktu pelaksanaan daftar ulang)
.ht
C. PASCA PELAKSANAAN PPDB
1. Integrasi Data Hasil PPDB pada Dapodik
un
(paling sedikit memuat penjelasan yang berisi mekanisme integrasi
data identitas peserta didik; identitas sekolah asal; dan identitas sekolah
tujuan/yang menerima ke dalam sistem Dapodik)
ah
2. Pelaporan Pelaksanaan PPDB
(paling sedikit memuat penjelasan umum yang memuat informasi
-t
mengenai: proses pengumuman PPDB; proses pelaksanaan PPDB; jumlah
mk
pendaftar pada setiap jalur; jumlah peserta didik yang diterima pada
setiap jalur; jumlah peserta didik yang tidak diterima pada setiap jalur;
pemutakhiran data peserta didik; permasalahan PPDB dan upaya
-s
penanganan/penyelesaian masalah; praktik baik yang dilakukan oleh
Pemerintah Daerah)
ma
3. Evaluasi Pelaksanaan PPDB
(paling sedikit memuat penjelasan yang berisi hasil evaluasi pelaksanaan
p-s
PPDB dan tindaklanjut hasil evaluasi untuk lebih mengoptimalkan
pelaksanaan PPDB)
(penjelasan yang berisi solusi yang telah dilakukan pemda maupun sekolah
terdapat kendala/permasalahan yang terjadi)
pp
C. Praktik Baik
(penjelasan yang berisi praktik baik yang telah dilakukan oleh Pemerintah
Daerah dan dapat diimb
is-
LAMPIRAN
23
Nama.............................................
NIP.................................................
u
jdih.kemdikbud.go.id
- 35 -
m l
wilayah perbatasan dalam rangka memberikan kesempatan
anak memperoleh sekolah terdekat dengan domisilinya;
.ht
b. pelibatan/pemanfaatan Unit Layanan Disabilitas (ULD) dalam
melakukan asesmen calon peserta didik Penyandang
un
Disabilitas;
c. pelibatan Dinas Dukcapil terkait pemanfaatan data
ah
kependudukan;
d. pelibatan Dinas Sosial terkait pemanfaatan data penduduk
-t
tidak mampu;
mk
e. Pemerintah Daerah melakukan kerja sama dengan
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
-s
bidang agama terkait pemanfaatan data EMIS;
f. pelibatan ombudsman dan inspektorat daerah mulai dari
ma
perencanaan PPDB, pelaksanaan PPDB, sampai dengan pasca
pelaksanaan PPDB;
p-s
g. Pemerintah Daerah melakukan penandatanganan pakta
integritas dengan beberapa lembaga seperti aparat penegak
-sm
hukum, lembaga swadaya masyarakat, dan pemangku
kepentingan lainnya untuk mendukung pelaksanaan PPDB
yang transparan dan tanpa intervensi apapun;
-sd
h. Pemerintah Daerah melakukan simulasi pelaksanaan PPDB;
i. Pemerintah Daerah melakukan intervensi dalam
meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menghilangkan
db
sekolah; dan/atau
3) peningkatan kualitas sarana dan prasarana sekolah;
kn
dan/atau
/ju
kewenangan;
2) membangun ruang kelas baru atau unit sekolah baru di
.co
secara menyeluruh.
2. Evaluasi oleh Kementerian dilakukan berdasarkan:
a. laporan pelaksanaan PPDB dari Pemerintah Daerah; dan
ain
jdih.kemdikbud.go.id
- 36 -
m l
Daerah sebagai dasar penyempurnaan kebijakan dan
pelaksanaan PPDB pada tahun ajaran berikutnya; dan/atau
.ht
b. melakukan penyempurnaan kebijakan PPDB di tingkat pusat.
4. Contoh bentuk tindak lanjut yang perlu dilakukan oleh Pemerintah
un
Daerah atas hasil evaluasi yang dilakukan Kementerian, sebagai
berikut:
ah
NO. HASIL EVALUASI CONTOH BENTUK TINDAK LANJUT
-t
mk
1. Kekurangan a. Pelibatan Sekolah Swasta dalam PPDB
Daya Tampung Bersama
b. Pendirian dan/atau perubahan satuan
-s
pendidikan
c. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
ma
d. Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB)
p-s
Sekolah kependidikan melalui pelatihan dan
pemanfaatan forum belajar
b. -sm
Rotasi/mutasi pendidik
kependidikan antar sekolah
dan tenaga
jdih.kemdikbud.go.id
- 37 -
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
m l
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
.ht
A. Pembinaan PPDB
1. Pembinaan PPDB dilakukan oleh:
un
a. Kementerian kepada Pemerintah Daerah; dan
b. Pemerintah Daerah kepada sekolah.
ah
2. Pembinaan PPDB sebagaimana dimaksud pada angka 1 bertujuan
untuk memastikan tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pasca
-t
pelaksanaan PPDB dilakukan oleh Pemerintah Daerah atau sekolah
mk
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada
-s
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan,
ma
Pedoman Pelaksanaan PPDB, dan petunjuk teknis PPDB di daerah.
3. Pembinaan PPDB dapat dilakukan dalam bentuk antara lain
p-s
pendampingan, konsultasi, dan/atau bimbingan teknis.
jdih.kemdikbud.go.id
- 38 -
m l
koordinator yang membidangi pembangunan manusia dan
kebudayaan, Ombudsman Republik Indonesia, perwakilan
.ht
Ombudsman Republik Indonesia setempat, direktorat jenderal
terkait, BBPMP/BPMP, dan/atau aparat penegak hukum.
un
ah
SEKRETARIS JENDERAL,
-t
mk
TTD.
-s
SUHARTI
ma
Salinan sesuai dengan aslinya,
p-s
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
TTD.
-sm
-sd
Ineke Indraswati
NIP 197809262000122001
db
pp
is-
kn
/ju
/10
23
20
m/
.co
na
u lya
am
ain
jdih.kemdikbud.go.id
SALINANSALINAN
jdih.kemdikbud.go.id
-2-
jdih.kemdikbud.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN
KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, DAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Taman Kanak-Kanak yang selanjutnya disingkat TK
adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak
berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
2. Sekolah Dasar yang selanjutnya disingkat SD adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar.
3. Sekolah Menengah Pertama yang selanjutnya disingkat
SMP adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal
yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang
pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau
jdih.kemdikbud.go.id
-4-
jdih.kemdikbud.go.id
-5-
BAB II
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
Bagian Kesatu
Penerimaan Peserta Didik
Pasal 2
(1) PPDB dilaksanakan secara:
a. objektif;
b. transparan; dan
c. akuntabel.
(2) PPDB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
tanpa diskriminasi kecuali bagi sekolah yang secara
khusus dirancang untuk melayani peserta didik dari
kelompok gender atau agama tertentu.
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 3
Calon peserta didik baru TK harus memenuhi persyaratan
usia:
a. paling rendah 4 (empat) tahun dan paling tinggi 5 (lima)
tahun untuk kelompok A; dan
b. paling rendah 5 (lima) tahun dan paling tinggi 6 (enam)
tahun untuk kelompok B.
Pasal 4
(1) Calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD harus
memenuhi persyaratan usia:
a. 7 (tujuh) tahun; atau
b. paling rendah 6 (enam) tahun pada tanggal 1 Juli
tahun berjalan.
jdih.kemdikbud.go.id
-6-
Pasal 5
Calon peserta didik baru kelas 7 (tujuh) SMP harus memenuhi
persyaratan:
a. berusia paling tinggi 15 (lima belas) tahun pada tanggal 1
Juli tahun berjalan; dan
b. telah menyelesaikan kelas 6 (enam) SD atau bentuk lain
yang sederajat.
Pasal 6
(1) Calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA atau
SMK harus memenuhi persyaratan:
a. berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada
tanggal 1 Juli tahun berjalan; dan
b. telah menyelesaikan kelas 9 (sembilan) SMP atau
bentuk lain yang sederajat.
(2) SMK dengan bidang keahlian, program keahlian, atau
kompetensi keahlian tertentu dapat menetapkan
tambahan persyaratan khusus dalam penerimaan
peserta didik baru kelas 10 (sepuluh).
jdih.kemdikbud.go.id
-7-
Pasal 7
(1) Persyaratan usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 huruf a, dan Pasal 6 ayat (1)
huruf a dibuktikan dengan:
a. akta kelahiran; atau
b. surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh pihak
yang berwenang dan dilegalisir oleh lurah/kepala
desa atau pejabat setempat lain yang berwenang
sesuai dengan domisili calon peserta didik.
(2) Persyaratan usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan untuk sekolah dengan kriteria:
a. menyelenggarakan pendidikan khusus;
b. menyelenggarakan pendidikan layanan khusus; dan
c. berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
Pasal 8
Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b
dan Pasal 6 ayat (1) huruf b harus dibuktikan dengan:
a. ijazah; atau
b. dokumen lain yang menyatakan kelulusan.
Pasal 9
(1) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 dan Pasal 6, calon peserta didik baru kelas
7 (tujuh) SMP atau kelas 10 (sepuluh) SMA/SMK yang
berasal dari sekolah di luar negeri harus mendapatkan
surat rekomendasi izin belajar.
(2) Permohonan surat rekomendasi izin belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada:
a. direktur jenderal yang membidangi pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah untuk calon peserta didik baru SMP dan
SMA; dan
b. direktur jenderal yang membidangi pendidikan
vokasi untuk calon peserta didik baru SMK.
jdih.kemdikbud.go.id
-8-
Pasal 10
(1) Bagi sekolah yang menerima peserta didik warga negara
asing wajib menyelenggarakan matrikulasi pendidikan
Bahasa Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang
diselenggarakan oleh sekolah yang bersangkutan.
(2) Dalam hal sekolah yang menerima peserta didik warga
negara asing tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa peringatan tertulis.
Pasal 11
Calon peserta didik baru penyandang disabilitas dikecualikan
dari ketentuan persyaratan:
a. batas usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4
ayat (1), Pasal 5 huruf a, dan Pasal 6 ayat (1) huruf a;
dan
b. ijazah atau dokumen lain yang menyatakan kelulusan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.
Bagian Ketiga
Jalur Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru
Paragraf 1
Umum
Pasal 12
(1) PPDB untuk SD, SMP, dan SMA dilaksanakan melalui
jalur pendaftaran PPDB.
(2) Jalur pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. zonasi;
b. afirmasi;
jdih.kemdikbud.go.id
-9-
Pasal 13
(1) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat
(2) huruf a terdiri atas:
a. jalur zonasi SD paling sedikit 70% (tujuh puluh
persen) dari daya tampung sekolah;
b. jalur zonasi SMP paling sedikit 50% (lima puluh
persen) dari daya tampung sekolah; dan
c. jalur zonasi SMA paling sedikit 50% (lima puluh
persen) dari daya tampung sekolah.
(2) Jalur afirmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf b paling sedikit 15% (lima belas persen)
dari daya tampung sekolah.
(3) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf c paling banyak
5% (lima persen) dari daya tampung sekolah.
(4) Dalam hal masih terdapat sisa kuota dari jalur
pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai
dengan ayat (3), Pemerintah Daerah dapat membuka
jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf d.
Pasal 14
Jalur prestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2)
huruf d tidak berlaku untuk jalur pendaftaran calon peserta
didik baru pada TK dan kelas 1 (satu) SD.
Pasal 15
(1) Ketentuan mengenai jalur pendaftaran PPDB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dikecualikan
untuk sekolah sebagai berikut:
a. SMK;
b. satuan pendidikan kerja sama;
c. sekolah Indonesia di luar negeri;
d. sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus;
jdih.kemdikbud.go.id
- 10 -
Pasal 16
(1) Pemerintah Daerah dapat melibatkan sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat dalam pelaksanaan
PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12.
(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan PPDB bagi sekolah
yang diselenggarakan oleh masyarakat ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan.
Paragraf 2
Jalur Zonasi
Pasal 17
(1) PPDB melalui jalur zonasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (2) huruf a diperuntukkan bagi calon
peserta didik baru yang berdomisili di dalam wilayah
zonasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah.
jdih.kemdikbud.go.id
- 11 -
Pasal 18
(1) Surat keterangan domisili sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 ayat (3) diterbitkan oleh ketua rukun tetangga
atau ketua rukun warga yang dilegalisir oleh
lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain yang
berwenang.
(2) Surat keterangan domisili sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memuat mengenai keterangan bahwa peserta
didik yang bersangkutan telah berdomisili paling singkat
1 (satu) tahun sejak diterbitkannya surat keterangan
domisili.
(3) Sekolah memprioritaskan peserta didik yang memiliki
kartu keluarga atau surat keterangan domisili dalam 1
(satu) wilayah kabupaten/kota yang sama dengan
sekolah asal.
Pasal 19
(1) Calon peserta didik hanya dapat memilih 1 (satu) jalur
pendaftaran PPDB dalam 1 (satu) wilayah zonasi.
(2) Selain melakukan pendaftaran PPDB melalui jalur zonasi
dalam wilayah zonasi yang telah ditetapkan, calon
peserta didik dapat melakukan pendaftaran PPDB
melalui:
jdih.kemdikbud.go.id
- 12 -
Pasal 20
(1) Penetapan wilayah zonasi dilakukan pada setiap jenjang
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya,
dengan prinsip mendekatkan domisili peserta didik
dengan sekolah.
(2) Penetapan wilayah zonasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memperhatikan:
a. sebaran sekolah;
b. data sebaran domisili calon peserta didik; dan
c. kapasitas daya tampung sekolah yang disesuaikan
dengan ketersediaan jumlah anak usia sekolah pada
setiap jenjang di daerah tersebut.
(3) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
memastikan semua wilayah administrasi masuk dalam
penetapan wilayah zonasi sesuai dengan jenjang
pendidikan.
(4) Dinas pendidikan memastikan semua sekolah telah
menerima peserta didik dalam wilayah zonasi yang telah
ditetapkan.
(5) Penetapan wilayah zonasi pada setiap jenjang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan paling
lama 1 (satu) bulan sebelum pengumuman secara
terbuka pendaftaran PPDB.
(6) Dalam menetapkan wilayah zonasi pada setiap jenjang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah
melibatkan musyawarah atau kelompok kerja kepala
sekolah.
(7) Bagi sekolah yang berada di daerah perbatasan provinsi
atau kabupaten/kota, penetapan wilayah zonasi pada
setiap jenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan berdasarkan kerja sama antar Pemerintah
Daerah.
jdih.kemdikbud.go.id
- 13 -
Paragraf 3
Jalur Afirmasi
Pasal 21
(1) PPDB melalui jalur afirmasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf b diperuntukkan bagi calon
peserta didik baru:
a. berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu; dan
b. penyandang disabilitas.
(2) Peserta didik yang melalui jalur afirmasi merupakan
peserta didik yang berdomisili di dalam dan di luar
wilayah zonasi sekolah yang bersangkutan.
(3) Dalam hal calon peserta didik yang mendaftar melalui
jalur afirmasi melampaui jumlah kuota jalur afirmasi
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat, maka
penentuan peserta didik dilakukan dengan
memprioritaskan jarak tempat tinggal calon peserta didik
yang terdekat dengan sekolah.
Pasal 22
(1) Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi
tidak mampu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (1) huruf a wajib menyertakan:
a. bukti keikutsertaan peserta didik dalam program
penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah; dan
b. surat pernyataan dari orang tua/wali peserta didik
yang menyatakan bersedia diproses secara hukum
jika terbukti memalsukan bukti keikutsertaan dalam
program penanganan keluarga tidak mampu.
jdih.kemdikbud.go.id
- 14 -
Paragraf 4
Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali
Pasal 23
(1) Perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) huruf c dibuktikan
dengan surat penugasan dari:
a. instansi;
b. lembaga;
c. kantor; atau
d. perusahaan yang mempekerjakan.
(2) Dalam hal terdapat sisa kuota jalur perpindahan tugas
orang tua/wali, maka sisa kuota dapat dialokasikan
untuk calon peserta didik pada sekolah tempat orang
tua/wali mengajar.
(3) Penentuan peserta didik dalam jalur perpindahan tugas
orang tua/wali diprioritaskan pada jarak tempat tinggal
calon peserta didik yang terdekat dengan sekolah.
jdih.kemdikbud.go.id
- 15 -
Paragraf 5
Jalur Prestasi
Pasal 24
(1) PPDB melalui jalur prestasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (2) huruf d ditentukan berdasarkan:
a. rapor yang dilampirkan dengan surat keterangan
peringkat nilai rapor peserta didik dari sekolah asal;
dan/atau
b. prestasi di bidang akademik maupun non-akademik.
(2) Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
menggunakan nilai rapor pada 5 (lima) semester terakhir.
(3) Bukti atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b diterbitkan paling singkat 6 (enam) bulan dan
paling lama 3 (tiga) tahun sebelum tanggal pendaftaran
PPDB.
(4) Pemalsuan bukti atas prestasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 25
Dalam proses seleksi PPDB sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 tidak menggunakan ujian tertulis atau tes
kemampuan akademik.
Bagian Keempat
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Paragraf 1
Tahapan Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Pasal 26
Tahapan pelaksanaan PPDB meliputi:
a. pengumuman pendaftaran;
b. pendaftaran;
c. seleksi sesuai dengan jalur pendaftaran;
d. pengumuman penetapan peserta didik baru; dan
e. daftar ulang.
jdih.kemdikbud.go.id
- 16 -
Pasal 27
(1) Dalam tahapan pelaksanaan PPDB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26:
a. sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang
telah menerima bantuan operasional sekolah
dilarang memungut biaya; dan
b. sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah dilarang:
1. melakukan pungutan dan/atau sumbangan
yang terkait dengan pelaksanaan PPDB
maupun perpindahan peserta didik; dan
2. melakukan pungutan untuk membeli seragam
atau buku tertentu yang dikaitkan dengan
PPDB.
(2) Pelanggaran ketentuan larangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Paragraf 2
Pengumuman Pendaftaran
Pasal 28
(1) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta
didik baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf
a dilakukan secara terbuka.
(2) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta
didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pemerintah Daerah bagi:
a. sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah; dan
b. sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang
menerima dana bantuan operasional sekolah.
(3) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta
didik baru dilaksanakan paling lambat minggu pertama
bulan Mei.
jdih.kemdikbud.go.id
- 17 -
Paragraf 3
Pendaftaran
Pasal 29
(1) Pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 huruf b dilaksanakan dengan menggunakan
mekanisme daring.
(2) Pendaftaran PPDB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan mengunggah dokumen yang
dibutuhkan sesuai dengan persyaratan ke laman
pendaftaran PPDB yang telah ditentukan.
(3) Pelaksanaan mekanisme daring sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah.
jdih.kemdikbud.go.id
- 18 -
Paragraf 4
Seleksi sesuai dengan Jalur Pendaftaran
Pasal 30
(1) Seleksi jalur zonasi dan jalur perpindahan tugas orang
tua/wali untuk calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD
mempertimbangkan kriteria dengan urutan prioritas
sebagai berikut:
a. usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1);
dan
b. jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah dalam
wilayah zonasi yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota.
(2) Jika usia calon peserta didik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sama, maka penentuan peserta didik
didasarkan pada jarak tempat tinggal calon peserta didik
yang terdekat dengan sekolah.
(3) Seleksi calon peserta didik baru kelas 1 (satu) SD tidak
boleh dilakukan berdasarkan tes membaca, menulis,
dan/atau berhitung.
Pasal 31
(1) Seleksi jalur zonasi untuk calon peserta didik baru kelas
7 (tujuh) SMP dan kelas 10 (sepuluh) SMA dilakukan
dengan memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke
sekolah dalam wilayah zonasi yang ditetapkan.
(2) Jika jarak tempat tinggal calon peserta didik dengan
sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama,
maka seleksi untuk pemenuhan kuota/daya tampung
terakhir menggunakan usia peserta didik yang lebih tua
berdasarkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir.
jdih.kemdikbud.go.id
- 19 -
Pasal 32
(1) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK
tidak menggunakan jalur pendaftaran PPDB sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12.
(2) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
mempertimbangkan:
a. rapor yang dilampirkan dengan surat keterangan
peringkat nilai rapor peserta didik dari sekolah asal;
b. prestasi di bidang akademik maupun non-akademik;
dan/atau
c. hasil tes bakat dan minat sesuai dengan bidang
keahlian yang dipilihnya dengan menggunakan
kriteria yang ditetapkan sekolah, dan dunia usaha,
dunia industri, atau asosiasi profesi.
(3) Rapor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
menggunakan nilai rapor pada 5 (lima) semester terakhir.
(4) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memprioritaskan calon peserta didik yang berasal dari
keluarga ekonomi tidak mampu dan/atau penyandang
disabilitas paling sedikit 15% (lima belas persen) dari
daya tampung sekolah.
(5) Selain seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh)
SMK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4),
SMK dapat memprioritaskan calon peserta didik yang
berdomisili terdekat dengan sekolah paling banyak 10%
(sepuluh persen) dari daya tampung sekolah.
Pasal 33
(1) Jika berdasarkan hasil seleksi PPDB, sekolah memiliki
jumlah calon peserta didik yang melebihi daya tampung,
maka sekolah wajib melaporkan kelebihan calon peserta
didik tersebut kepada dinas pendidikan sesuai dengan
kewenangannya.
jdih.kemdikbud.go.id
- 20 -
jdih.kemdikbud.go.id
- 21 -
Paragraf 5
Pengumuman Penetapan Peserta Didik Baru
Pasal 34
(1) Pengumuman penetapan peserta didik baru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 huruf d dilakukan sesuai
dengan jalur pendaftaran dalam PPDB.
(2) Penetapan peserta didik baru dilakukan berdasarkan
hasil rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala
sekolah dan ditetapkan melalui keputusan kepala
sekolah.
(3) Dalam hal kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) belum definitif, maka penetapan peserta didik
baru dilakukan oleh pejabat yang berwenang.
(4) Khusus untuk SMK, dalam tahapan pelaksanaan PPDB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dapat melakukan
proses seleksi khusus yang dilakukan sebelum tahap
pengumuman penetapan peserta didik baru.
Paragraf 6
Daftar Ulang
Pasal 35
(1) Daftar ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26
huruf e dilakukan oleh calon peserta didik baru yang
telah diterima di sekolah.
(2) Daftar ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
memastikan statusnya sebagai peserta didik pada
sekolah yang bersangkutan dengan menunjukkan
dokumen asli yang dibutuhkan sesuai dengan
persyaratan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 22 -
BAB III
PENDATAAN ULANG DAN PEMUTAKHIRAN DATA
Pasal 36
(1) Sekolah melakukan pendataan ulang untuk memastikan
status peserta didik lama pada sekolah yang
bersangkutan.
(2) Pendataan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak boleh memungut biaya.
Pasal 37
Sekolah melakukan pengisian dan pemutakhiran data peserta
didik dan rombongan belajar dalam Dapodik secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester.
BAB IV
PERPINDAHAN PESERTA DIDIK
Pasal 38
(1) Perpindahan peserta didik antarsekolah dalam 1 (satu)
daerah kabupaten/kota, antarkabupaten/kota dalam 1
(satu) daerah provinsi, atau antarprovinsi dilaksanakan
atas dasar persetujuan kepala sekolah asal dan kepala
sekolah yang dituju.
(2) Dalam hal terdapat perpindahan peserta didik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka sekolah
yang bersangkutan wajib memperbaharui Dapodik.
(3) Perpindahan peserta didik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) wajib memenuhi ketentuan
persyaratan PPDB dan/atau sistem zonasi yang diatur
dalam Peraturan Menteri ini.
Pasal 39
(1) Peserta didik setara SD di negara lain dapat pindah ke
SD di Indonesia setelah memenuhi:
a. surat pernyataan dari kepala sekolah asal;
jdih.kemdikbud.go.id
- 23 -
Pasal 40
(1) Peserta didik jalur pendidikan nonformal dan informal
dapat diterima di SD tidak pada awal kelas 1 (satu)
setelah lulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan oleh SD yang bersangkutan.
(2) Peserta didik jalur pendidikan nonformal dan informal
dapat diterima di SMP tidak pada awal kelas 7 (tujuh)
setelah memenuhi persyaratan:
a. memiliki ijazah kesetaraan program Paket A; dan
b. lulus tes kelayakan dan penempatan yang
diselenggarakan oleh SMP yang bersangkutan.
(3) Peserta didik jalur pendidikan nonformal dan informal
dapat diterima di SMA atau SMK tidak pada awal kelas
10 (sepuluh) setelah:
jdih.kemdikbud.go.id
- 24 -
BAB V
PELAPORAN
Pasal 41
(1) Sekolah melaporkan pelaksanaan PPDB dan perpindahan
peserta didik antarsekolah setiap tahun pelajaran kepada
Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
(2) Dinas pendidikan provinsi atau kabupaten/kota memiliki
kanal pelaporan untuk menerima laporan masyarakat
terkait pelaksanaan PPDB.
(3) Masyarakat dapat melaporkan pelanggaran dalam
pelaksanaan PPDB melalui laman
http://ult.kemdikbud.go.id.
Pasal 42
(1) Kepala dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya
melaporkan pelaksanaan PPDB kepada Kementerian
melalui unit pelaksana teknis Kementerian yang
membidangi penjaminan mutu pendidikan dasar dan
pendidikan menengah paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah pelaksanaan PPDB.
(2) Menteri melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan PPDB paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun.
jdih.kemdikbud.go.id
- 25 -
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 43
(1) Gubernur, bupati, atau walikota melakukan pembinaan
dan pengawasan kepada sekolah yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat di wilayahnya;
dan
(2) Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan kepada
Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan oleh
Kementerian.
BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 44
Pemerintah Daerah menyusun dan menetapkan kebijakan
PPDB dengan berpedoman pada ketentuan dalam Peraturan
Menteri ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 45
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 Tahun 2019
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1591), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 46
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
jdih.kemdikbud.go.id
- 26 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Januari 2021
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 7 Januari 2021
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
ttd.
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
jdih.kemdikbud.go.id
LULUSAN SISWA SD KLS. VI, DAYA TAMPUNG SMP
NEGERI, DAN SEBARAN SMP SWASTA TAHUN 2024
Objektif
bahwa penerimaan peserta didik bersifat netral dan bebas dari kepentingan
serta tekanan pihak lain yang akan menyalahgunakan wewenang
Transparan
bahwa pelaksanaan penerimaan peserta didik bersifat terbuka dan dapat
diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, untuk menghindarkan
penyimpangan – penyimpangan yang mungkin terjadi
Akuntabel
bahwa penerimaan peserta didik dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya
Tahap I :
• Jalur Afirmasi KETM : 15%
• Jalur Prestasi Akademik & Non
Akademik : 15%
• Jalur Prestasi Peringkat Nilai Raport :
15%
• Jalur Perpindahan Tugas Orang
Tua/Wali dan Anak Guru/Tenaga
Kependidikan : 5%
Tahap II :
• Jalur Zonasi : 50%
JADWAL
Tahap I : Jalur Prestasi Akademik & Non Akademik, Prestasi Peringkat Nilai
Raport, Afirmasi, dan Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali dan
Anak Guru/Tenaga Kependidikan
• Pendaftaran dan Verifikasi Berkas : 25 s/d 29 Juni 2024 (Selasa
s/d Sabtu)
• Batas Akhir Pencabutan Berkas Pendaftaran: 29 Juni 2024
(Selasa)
Pukul 12.00 WIB
• Pengumuman Hasil Seleksi : 1 Juli 2024 (Senin)
• Daftar Ulang/Registrasi : 2 & 3 Juli 2024 (Selasa & Rabu)
Keterangan:
Jam Kerja : Senin s/d Sabtu, Pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB,
dengan waktu istirahat Pukul 11.30 – 13.00 WIB
JADWAL
Keterangan:
Jam Kerja : Senin s/d Sabtu Pukul 08.00 s.d. 14.00 WIB,
dengan waktu istirahat Pukul 11.30 – 13.00 WIB
JADWAL
Jalur
Perpindahan
Prestasi Prestasi Tugas Orang
No. Dokumen Persyaratan Afirmasi- Akademik Peringkat Tua/Wali dan Ket.
Zonasi
KETM & Non Nilai Anak Guru/
Akademik Rapor Tenaga
Kependidikan
fotokopi Ijazah SD/Sederajat (atau dilegalisasi,
a. Surat Keterangan Lulus apabila V V V V V asli
Ijazah belum ada) ditunjukan
lembar Validasi NISN dari laman
b. V V V V V
http://nisn.data.kemdikbud.go.id/
fotokopi Akta Kelahiran/Surat
c. V V V V V
Keterangan Lahir
asli
fotokopi Kartu Keluarga (paling ditunjukan
singkat 1 (satu) tahun sebelum
d. V V V V V Khusus utk Jalur
pelaksanaan PPDB, atau paling Perpindahan
singkat tanggal 25 Juni 2023) Tugas dpt
menggunakan
Suket Domisi
DOKUMEN
PERSYARATAN
Jalur
Perpindahan
Prestasi Prestasi Tugas Orang
No. Dokumen Persyaratan Afirmasi- Akademik Peringkat Tua/Wali dan Ket.
Zonasi
KETM & Non Nilai Anak Guru/
Akademik Rapor Tenaga
Kependidikan
e. fotokopi KTP Orangtua V V V V V
f. Surat Kelakuan Baik V V V V V asli
surat pertanggungjawaban mutlak asli, format
g. V V V V V
dari orang tua terlampir
Apabila ada, surat Keterangan lulus
MD surat keterangan dari kepala
h. V V V V V
MD bahwa CPDB ybs. sedang
menempuh MD
DOKUMEN
PERSYARATAN
Jalur
Perpindahan
Prestasi Prestasi Tugas Orang
No. Dokumen Persyaratan Afirmasi- Akademik Peringkat Tua/Wali dan Ket.
Zonasi
KETM & Non Nilai Anak Guru/
Akademik Rapor Tenaga
Kependidikan
screenshoot titik koordinat (latitude
atau garis lintang dan longitude atau
i. V V V V V
garis bujur) domisili/tempat tinggal
CPDB ybs.
j. fotokopi PKH/KPS/KKS/KIP; V – – – –
fotokopi piagam/sertifikat prestasi
yang diterbitkan paling singkat 6 diligalisasi
pihak yang
(enam) bulan dan paling lama 3 (tiga)
k. – V – – – berwenang,
tahun sebelum pendaftaran PPDB, asli
atau antara 25 Juni 2021 s/d 25 ditunjukkan
Desember 2023
Surat Pertanggungjawaban Mutlak
Jalur Prestasi Akademik & Non asli, format
l. – V – – – terlampir
Akademik dari pihak berwenang atau
kepala sekolah asal
DOKUMEN
PERSYARATAN
Jalur
Perpindahan
Prestasi Prestasi Tugas Orang
No. Dokumen Persyaratan Afirmasi Akademik Peringka Tua/Wali dan Ket.
Zonasi
-KETM & Non t Nilai Anak Guru/
Akademik Rapor Tenaga
Kependidikan
fotokopi raport 5 (lima) semester
terakhir, yaitu pada kelas 4 (empat) dilegalisasi,
n. semester genap, kelas 5 (lima) – – V – – asli
semester ganjil dan genap dan kelas 6 ditunjukan
(enam) semester ganjil dan genap
surat keterangan jalur prestasi
asli, format
o. peringkat nilai rapor mata pelajaran – – V – –
terlampir
kelompok A dari sekolah asal
surat keterangan domisili bagi CPDB
jalur perpindahan tugas atau fotokopi asli
p. – – – V –
Kartu Keluarga bagi CPDB jalur anak ditunjukkan
guru/tenaga kependidikan
JALUR
AFIRMASI
diperuntukkan bagi:
CPDB dari keluarga ekonomi tidak mampu yang
berdomisili di dalam zonasi (dalam Kabupaten Cirebon)
yang dibuktikan dengan keikutsertaan dalam program
penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Daerah Tingkat
Kabupaten/Kota, dengan dibuktikan:
a. Foto copy Kartu Perlindungan Sosial (KPS)/Program
Keluarga Harapan (PKH)/KKS (Kartu Keluarga
Sejahtera)/KIP (Kartu Indonesia Pintar). Data keluarga
ekonomi tidak mampu tidak boleh menggunakan data
Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM).
b. Fotokopi Kartu Keluarga Kab. Cirebon (minimal 1
(satu) tahun sebelum pendaftaran PPDB, atau paling
singkat diterbitkan 25 Juni 2023).
MEKANISME
SELEKSI
» Nilai atau skor prestasi hanya diambil dari salah satu prestasi tertinggi dari
nilai kejuaraan yang diperoleh CPDB ybs., bukan merupakan penjumlahan dari
seluruh nilai prestasi yang dimiliki;
» Sekolah dapat melakukan konfirmasi, klarifikasi dan validasi, dan/atau
melaksanakan tes terhadap bidang/prestasi yang disertakan dalam
pendaftaran CPDB.
» Dalam hal sekolah melakukan tes terhadap bidang/pretasi yang disertakan
dalam pendaftaran CPDB, nilai hasil tes tersebut dapat dijadikan nilai atau
skor penambah terhadap nilai atau skor bidang prestasi yang disertakan.
» Dalam hal sekolah melakukan tes terhadap bidang/pretasi yang disertakan
dalam pendaftaran CPDB dan nilai tesnya dijadikan nilai atau skor penambah,
maka nilai gabungan (akumulasi nilai) dari hasil tes dan nilai skor prestasi
siswa ybs, tidak boleh melebihi 280.
» Dalam hal sekolah melakukan tes terhadap bidang/pretasi yang disertakan
dalam pendaftaran CPDB, sekolah wajib melakukan sosialisasi dan
memberikan informasi yang memadai kepada warga sekitar dan orang
tua/wali CPDB, serta melakukannya dengan transparan
JALUR PRESTASI
PERINGKAT NILAI RAPOR
Ranking/ Ranking/
Bobot Nilai Bobot Nilai
Peringkat Peringkat
1 100 7 40
2 90 8 30
3 80 9 20
4 70 10 10
Tidak
5 60 0
ranking
6 50
RUMUS SKOR SKOR AKHIR
CONTOH
Seorang CPDB mendaftar melalui jalur prestasi nilai rapor memiliki nila rapor
sesuai “Surat Keterangan Jalur Prestasi Nilai Rapor Jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Tahun Pelajaran 2024/2025” sebagaimana tabel berikut:
CONTOH (Lanjutan)
Jumlah atau ∑ Skor Bobot Nilai Peringkat Lima Semester Terakhir = 300
1
Jumalah atau 𝑥𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 = 10,138
𝑁 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎
a). Domisili calon peserta didik didasarkan pada alamat pada Kartu Keluarga
(KK) yang diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sebelum tanggal
pendaftaran PPDB, atau paling singkat diterbitkan tanggal 25 Juni 2023 .
b). Apabila kurang dari 1 (satu) tahun terjadi perubahan data KK yang tidak
menyebabkan perpindahan domisili, maka KK tersebut masih dapat
digunakan sebagai dasar seleksi jalur zonasi/afirmasi, dengan ketentuan:
1) penambahan anggota keluarga (penambahan anggota ini selain
CPDB);
2) pengurangan anggota keluarga (meninggal dunia, anggota keluarga
pindah); atau
3) KK hilang atau rusak.
c). Dalam hal terdapat perubahan data pada KK, maka harus disertakan:
1) KK yang lama bagi perubahan data (penambahan atau pengurangan
anggota keluarga) atau rusak; atau
2) surat keterangan kehilangan dari kepolisian apabila KK hilang.
VALIDASI DAN KETENTUAN KARTU KELUARGA
e). Nama orang tua/wali CPDB yang tercantum pada KK harus sama
dengan nama orang tua/wali CPDB sama dengan nama yang
tercantum pada rapor/ijazah jenjang sebelumnya, akta kelahiran,
dan/atau KK sebelumnya.