Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PANCASILA

“Korupsi Dalam Pandangan Pancasila”

Anggota Kelompok:

Anisa Eka Pratiwi (C1A015029)


Erika Muliana Wiguna (C1A015091)
R Roro Siti Binar A. (CIA015101)
Cerlintya Mowinda (CIA015121)

Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jendral Soedirman
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya tugas karya
tulis ini. Karya tulis ini saya buat karena untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah pancasila
yang bertemakan pemberantasan korupsi. Makalah ini berisi tentang korupsi sebagai
penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila, pemberantasan korupsi, serta pentingnya akan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan demikian kita dapat merenungkan apa
yang seharusnya kita lakukan untuk mensejahterakan Negara Indonesia.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sumiyem selaku
dosen pengampu mata kuliah Pancasila, yang telah mengajarkan tentang nilai-nilai
kehidupan, serta makna pancasila untuk kehidupan sehari-hari.
Akhir kata, kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami memohon kritik dan saran yang membangun agar dapat menyempurnakan tugas
berikutnya.

Purwokerto, April 2016

Penyusun
A. Pengertian Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere: busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar balik, menyogok, menurut Transparency International adalah
perilaku pejabat publik, baik politikus atau politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak
wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya,
dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka, ini adalah
salah satu tindak korupsi.

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur
sebagai berikut:
 perbuatan melawan hukum;

 penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;

 memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;

 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:
 memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);

 penggelapan dalam jabatan;

 pemerasan dalam jabatan;

 ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);

 menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk
penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai
dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah
kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura
bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
B. Korupsi di Indonesia

Masalah korupsi di Indonesia sudah ada bertahun-tahun yang lalu, namun, akhir-akhir
ini, korupsi kembali ramai sejak kasus Gayus Tambunan. Korupsi di Indonesia kebanyakan
dilakukan oleh para pejabat tinggi, seperti anggota DPR, Bupati, Gubernur. Namun, ada juga
dari kalangan pelajar.

Di Indonesia sendiri, korupsi sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pejabat
tinggi. Tidak tanggung tanggung, mereka memakai uang rakyat hingga milyaran rupiah. Para
pejabat ini seakan tidak takut untuk korupsi, walaupun sudah tertangkap, namun hukuman
untuk para koruptor termasuk ringan dibandingkan hukuman untuk para koruptor di luar
negeri yang kebanyakan adalah hukuman mati.

Di Indonesia sendiri sudah dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK,


namun hal itu rupanya tidak membuat jera para koruptor. Penjara untuk para koruptor juga
terbilang cukup mewah, bahkan bisa keluar masuk penjara dengan mudah. Contohnya Gayus
Tambunan, walaupun sudah dipenjara dia tetap bisa pergi ke Bali.

Korupsi di Indonesia adalah penyakit lama yang tidak pernah sembuh. Segala cara
telah ditempuh, dari pengamat, kritikus, aktivis semuanya telah angkat bicara, bahkan
lantang. Namun sayang, Cyindrome korupsi telah berurat akar dalam sistim pemerintahan.
Satau-satu cara adalah mengurangi titik potensi dan resikonya, dengan bermacam pola dan
strategi. Diantaranya adalah menicptakan transparansi birokrasi pemerintahan dengan
langkah nyata dan konkrit. Agar penyakit yang berbahaya bagi ketahanan negara itu bisa
terpantau dan ditanggulangi dengan langka-langka preventif. Dan hal ini bisa terwujud,
manakalah karakter aparat pemerintahan sudah terbebas dari mental suka menggaruk dan
menilap yang bukan haknya. Pada titik ini, tindakan penyadaran moral, adalah kata kunci
yang tepat untuk mengurangi aurah buruk wajah pemerintahan.
C. Korupsi Dalam Pandangan Pancasila
Korupsi merupakan masalah serius yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masih
banyak orang yang sadar bahwa korupsi itu merupakan tindakan menyimpang. Oleh karena
itu, orang-orang tersebut harus dibekali dengan ilmu dan nilai-nilai yang baik agar terhindar
dari tindakan menyimpang. Sebagai bangsa Indonesia, nilai-nilai yang baik tersebut berasal
dari 5 sila Pancasila.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi panutan setiap bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebenarnya adalah bangsa Indonesia yang tidak hanya
memahami nilai-nilai dari Pancasila, namun dapat mengimplementasikannya ke dalam
kehidupan sehari-hari. Sebesar apapun masalah yang menimpa tanah ibu pertiwi ini, haruslah
dihadapi dengan rasa kesatuan dan persatuan agar bangsa ini tidak terpecah belah dan
menjadi bangsa yang satu.
Nilai-nilai Pancasila haruslah dipegang teguh oleh setiap bangsa Indonesia. Layaknya
kitab suci, nilai-nilai tersebut jika dimaknai dengan baik akan menuntun kita ke dalam hal-hal
yang baik, ke dalam kemajuan bangsa Indonesia. Benar adanya bahwa korupsi terjadi karena
pemahaman kita mengenai Pancasila masih kurang. Kebanyakan dari kita hanya mengetahui
sila-sila dari Pancasila. Namun dalam memaknainya masih kurang sehingga masih banyak
pelanggaran-pelanggaran dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di negeri ini.

Pancasila merupakan sumber nilai anti korupsi. Korupsi itu terjadi ketika ada niat dan
kesempatan. Kunci terwujudnya Indonesia sebagai Negara hukum adalah menjadikan nilai-
nilai Pancasila dan norma-norma agama. Serta peraturan perundang-undangan sebagai acuan
dasar untuk seluruh masyarakat Indonesia. Suatu pemerintah dengan pelayanan publik yang
baik merupakan pemerintahan yang bersih (termasuk dari korupsi) dan berwibawa. Korupsi
adalah perbuatan pelanggaran hukum, sebuah tindak pidana. Hubungannya dengan Pancasila
adalah melanggar sila ke lima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena korupsi
itu menggerogoti kekayaan Negara yang ujung-ujungnya adalah memiskinkan Negara dan
juga rakyat.
Jika kita amati perbuatan korupsi menyimpang dari setiap point Pancasila, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Korupsi itu adalah perbuatan yang mengambil hak orang lain lalu menggunakannya
untuk kepentingan pribadi. Perbuatan korupsi dilakukan karena kurangnya pendidikan agama
pada sesorang yang telah melakukan perbuatan tersebut karna telah jelas dalam agama
diajarkan atau diperintahkan untuk tidak mengambil hak milik orang lain dan tidak
diperbolehkan untuk bertindak serakah dan sebaliknya Maka korupsi dikategorikan
perbuatan yang melanggar norma agama dan bukan hanya itu saja, korupsi juga sangat
merugikan orang lain sedangkan yang melakukan korupsi mendapatan keuntungan untuk
mensejahterakan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang-orang yang ada disekitarnya.
Bagaimana sebuah Negara menjadi maju kalau masih ada orang-orang yang melakukan hal
yang menguntungkan dirinya sendiri sedangkan Negara dirugiakn olehnya. Kita hidup
disuatu Negara yang hidup berkelompok atau disebut makhluk sosial yang sifatnya tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu tidak sepantasnya kita merebut hak
orang lain seingga merugikan banyak pihak, kita ingin Negara Indonesia itu maju menjadi
Negara yang berjiwakan pancasila, walaupun kita memiliki dasar Negara yang lengkap
mencakup seluruh aspek kehidupan akan tetapi kalau manusia yang hidup didalamnya tidak
mengamalkan pancasila dengan benar maka Negara ini juga tidak akan maju seperti Negara
yang lainnya hanya karna tidak memahami apa itu ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Korupsi dikategorikan sebagai penyimpangan terhadap pancasila dalam sila kedua
yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” karena tindakan korupsi adalah tindakan
yang tidak adil juga tidak beradab, mereka tidak memberikan hak kepada orang lain, tidak
berlaku adil dalam menyampaikan amanahnya, serta tidak beradab dengan mengambil yang
bukan haknya adalah sikap serakah tidak perduli kepada sesamanya.

3. Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki beragam suku, budaya,
serta adat yang berbeda-beda sehingga bangsa Indonesia harus memiliki rasa persatuan yang
tinggi untuk menyatukan ikatan persaudaraan antar bangsa. Nilai pancasila yang mengajarkan
adanya persatuan bangsa jika tidak di amalkan dengan baik maka terjadilah tindakan yang
merugikan antar bangsa Indonesia, yaitu dengan tidak tersalurnya bantuan-bantuan dari
pemerintah sehingga mengakibatkan pembangunan tidak merata, menghambat berjalannya
pembangunan Negara karna dana tersebut digunakan sendiri oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab, itu disebabkan rasa persatuan tidak tercipta dalam masyarakat Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain, mengutamakan budaya musyawarah dalam mengambil keputusan
bersama, bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau kata mufakat diliputi dengan
semangat kekeluargaan. Pancasila juga menerapkan konsep rasa kekeluargaan antar rakyat
Indonesia dengan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, karna
kepentingan umum adalah kepentingan untuk kebaikan seluruh warga Negara Indonesia,
dengan tidak merugikan pihak lain. Jika semua sistem yang telah di terapkan belum tercapai
dengan sempurna dan masih ada pihak-pihak yang memimpin secara tidak profesional maka
timbul banyak kendala yang akan muncul, seperti aspirasi masyarakat kurang tersalurkan
sehingga antar wakil rakyat dengan rakyat itu sendiri terjadi perseteruan, dan karna
komunikasi yang tidak berjalan dengan baik pihak yang tidak bertanggung jawab akan
memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan sendiri.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Bersikap adil terhadap sesama, menghormati hak-hak orang lain, menolong sesama,
menghargai orang lain, melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan
bersama. Konsep pancasila dirancang untuk menciptakan solidaritas masyarakat Indonesia,
namun jika kita hanya mementingkan diri kita sendiri tidak mau memperhatikan orang lain,
tidak mau membantu sesama yang membutuhkan, tidak bersikap adil dalam menyelesaikan
masalah, akhirnya tercipta sikap serakah yang membuat manusia itu sendiri terlena dengan
kesenangan dunia, itu yang menyebabkan mengapa korupsi masih ada sampai saat ini, orang
yang melakukan korupsi sudah tidak memiliki hati murani dan rasa solidaritas antar bangsa
Indonesia semua tertutup akan nafsu dunia yang hanya sementara.

Negeri Indonesia yang dibangun di atas pijakan keluhuran budi kebhinnekaan


Nusantara oleh para pendiri bangsa seperti dilupakan. Korupsi pun menjadi penyakit yang
sulit disembuhkan, karena dilakukan secara sistemik. Terkuaknya kasus-kasus korupsi di
lembaga-lembaga penegak hukum, belakangan ini merupakan wajah buram sejarah korupsi di
Indonesia.

Pancasila yang memuat nilai-nilai moral dan etis seakan menjadi pepesan kosong yang
tak bermakna dan cenderung dilupakan. Karena itu, kini waktunya menjadikan Pancasila
sebagai rumah bagi mentalitas semua komponen masyarakat. Pancasila harus kembali
dijadikan sebagai ‘kompas’ atau ‘rambu-rambu’ untuk bertindak dan berperilaku agar tak
melenceng dari nilai-nilai yang telah dijadikan sebagai kontrak sosial bersama sejak
Indonesia merdeka.

Pada aras lain, Pancasila harus kembali dijadikan acuan hukum bahkan sumber dari
segala sumber hukum. Karena, dengan cara itu, Indonesia benar-benar menjadi negara
hukum, tidak lagi menjadikan nafsu atau ketamakan harta di balik kepentingan setiap
perundang-undangan atau konstitusi. Sistem warisan rezim Orde Baru yang kental ketamakan
akan kekuasaan dan harta tampaknya tetap menyelimuti di antara komponen warga bangsa.

Tak pelak, cara-cara lama penyusunan konstitusi yang kerap ditengarai hanya untuk
mencari celah pembenaran atas kehendak kelompok, golongan, atau pribadi tertentu, tetap
saja marak. Tak sedikit perundang-undangan dibuat dengan mencederai prinsip sila keempat
Pancasila, yang lebih mengedepankan musyawarah-mufakat. Fakta bahwa banyak di antara
elite politik dan pejabat negeri ini ramai-ramai korupsi, tak dapat disangkal, tidak sesuai
acuan nilai-nilai luhur universal Pancasila. Perilaku demikian jelas merupakan pelanggaran
terhadap Pancasila.

D. Dampak Korupsi
1. Merugikan Negara maupun kelompok
2. Menghabiskan atau memakan uang atau harta Negara atau kelompok untuk kepentingan
pribadi

3. Menjadikan Negara miskin

4. Menjadikan Negara memiliki hutang yang banyak di luar negeri

5. Menimbulkan ketidakadilan dalam hal pendapatan dan kekayaan

6.Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintahan.

7. Berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat.

8.Menurunya pendapatan Negara.

9.Hukum tidak lagi dihormati.


E. Undang-Undang yang Mengatur Korupsi di Indonesia

1.UU No. 3/1971 tentang Pemberantasan Korupsi


2.UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN
3.UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
4.PP No.71/2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian
dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
5.UU No. 15/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
6.UU No. 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
7.UU No. 7/2006 tentang United Nation Convention Againest Corruption
8. Instruksi Presiden RI No.5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi

F. Upaya Pemberantasan Korupsi

1.Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian pada


bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan agama.
2.Melakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan teknis.
3.Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki tanggung
jawab yang tinggi.
4.Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan masa tua.
5.Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.
6.Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis tinggi
dan dibarengi sistem kontrol yang efisien.
7.Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang mencolok.
8.Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemerintahan mela-lui
penyederhanaan jumlah departemen beserta jawatan di bawahnya.
G. Kesimpulan
Indonesia adalah Negara yang memiliki dasar Negara yaitu pancasila, suatu lima dasar
landasan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia sejak dulu. Akan tetapi tak banyak dari
kita yang mengamalkan pancasila dengan baik, masih banyak masyarakat Indonesia yang
mencampakkan nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila, salah satunya adalah korupsi.
Korupsi adalah perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila yang di sebabkan oleh
lemahnya keimanan seseorang yang menyimpang dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha
Esa, serta tidak memiliki rasa kemanusiaan yang adil dan beradap, tidak terciptanya persatuan
Indonesia, tidak terselenggara dengan baik kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta menyimpang dari keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga seakan-akan korupsi adalah sebagai tren di kalangan
pejabat yang seharusnya melindungi rakyat Indonesia, yang seharusnya bertugas menjadi
wakil rakyat malah terlena dengan kesenangan dunia yang membawa kehancuran bangsa itu
sendiri. Maka dari itu untuk menyelamatkan bangsa Indonesia kita perlu untuk berbenah diri,
mempelajari sesuatu yang menjadi dasar suatu Negara yaitu pancasila, tidak hanya
menghafalnya akan tetapi mengamalkan seluruh sila yang terkandung didalamnya,
meningkatkan moral bangsa yang berjiwa pancasila serta memperkokoh iman kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

H. PENUTUP

Negara Indonesia akan menjadi Negara yang bebas dari korupsi apabila seluruh warga
Negara Indonesia mengamalkan pancasila kedalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
Pengamalan sila pertama hingga ke lima sangatlah penting, karena semuanya mencangkup
kehidupan moral yang baik. Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila bisa menjadi
landasan untuk membangun negara yang jujur dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai