Anda di halaman 1dari 7

1|Khutbah Jumat Spesial HUT RI

Khutbah Jumat :
Mensyukuri Kemerdekaan sebagai Rahmat Allah

‫حَ ح َ ح َ ُ َ ح َ ََ ه‬ ‫ح‬ َ َ ‫ح‬ ‫َ حَ ح ُ ه ه ح َ َ َ َ ح ِ َ َ ح‬


‫ أشهد أن ال إََل إَال‬.‫ي‬ َ َ ‫ام َِبب َل اّلِلَ المت‬ َ ‫اْلمد َّلِلَ اَّلَي أمرنا بَاالَ َّتادَ واالَعتَص‬
َ ُ ‫ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ َُ ه ُ َ ح ُ ُ هُ َ ح َ ح ُ ََ ح َ ُ َ ه‬
ُ‫ُم هم ًدا َعبح ُده‬ ‫ وأشهد أن‬.‫ إَياه نعبد ِإَوياه نستعَي‬،‫َشيك َل‬ َ ‫اّلِل وحده ال‬
َ ‫ْح ًة ل َلح َعالَم ح‬َ ‫ث َر ح‬ُ ‫َ َ ُ حُُ َحَ ح ُ ح‬
‫ي‬ َ ‫ المبعو‬،‫ورسوَل‬
َ‫ْجع حي‬ َ ‫ص َحابهَ أَ ح‬ ‫آَلَ َوأَ ح‬ ََ َ ‫َ هُ ه َ ِ ََ َُه‬
َ ‫اللهم ص َل لَع ُمم ٍد ولَع‬
َ َ
َ‫ يَا َأيُّها َ ا هَّل حَي َن َء َام ُنوا هات ُقوا اّلِل‬: ‫ فقال تعاىل‬.‫اس َت َط حع ُت حم‬ َ ‫ ا هَت ُقوا‬،‫اد اّلِل‬
‫اّلِل َما ح‬ َ َ
‫عَب‬
َ ‫َ ه ُ َ َ َ َ ُ ح ُ ه ه َ َ ُ ح ُّ ح ُ ح‬
‫حق تقاتَهَ وال تموتن إَال وأنتم مسلَمون‬

Sidang Jumat Yang Dimuliakan Allah

Marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah yang telah mengantarkan kita
sehingga kita bisa berkumpul di Masjid yang mulia ini.

Kita juga patut bersyukur bahwa kita telah diberi kemerdekaan dari
penjajahan. Kemerdekaan adalah rahmat, kasih sayang, dan anugerah dari
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kemerdekaan yang diraih melalui perjuangan
para pendahulu kita, terutama dari kalangan ulama, kyai, asatidz, tokoh Islam
dan para santri dalam mengusir penjajahan dengan kalimat takbir “Allahu
Akbar”.

Hadirin rahimakumullah

Bulan ini kita berada pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia, 17


Agustus 1945. Bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, telah
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, sebagai rahmat, karunia dan
berkah dari Allah yang wajib disyukuri.

Hal ini juga ditegaskan di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan
2|Khutbah Jumat Spesial HUT RI

luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia


menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Para pendahulu kita telah merekatkan semua perbedaan yang ada dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hingga kini ulama, tokoh dan
umat Islam selalu menjaga persatuan dan kesatuan itu, serta mengisi
pembangunan dengan nilai-nilai takwa.

Dengan takwa itulah negeri ini senantiasa mendapatkan keberkahan dari


Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
َۡ َ َٓ ‫ه‬ ِ َ َ ۡ َ َ َ ۡ َ َ َ ‫َ َ ۡ َ ه َ ۡ َ ۡ ُ َ ٰٓ َ َ ُ ح َ ه َ ۡ ح‬
َ
َ ‫ت مَن ٱلسماءَ وٱۡل‬
‫ۡرض‬ َٰ َ
ٖ ‫ولو أن أهل ٱلقرى ءامنوا وٱتقوا لفتحنا علي َهم برك‬
َ ُ ۡ َ ‫َ ه ُ ح َ َ َ ۡ َ َٰ ُ َ َ ُ ح‬ َ
٩٦ ‫سبون‬ َ ‫كن كذبوا فأخذنهم بَما َكنوا يك‬ َ َٰ ‫َول‬
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan [ayat-ayat Kami] itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya”. (QS Al-A’raf [7]: 96).

Sehingga dengan demikian, dengan rahmat Allah berupa kemerdekaan itulah,


lalu dilanjutkan dengan mengisinya agar dapat menjadi negeri yang baik,
penuh berkah serta ampunan Allah.

Sebagaimana firman-Nya:
ٌ ُ َ ٌّ َ َ ٌ َ ِ َ ٌ َ ۡ َ
…..ٌ۬‫بۡلة طيَبة ورب غفور‬
Artinya: “….. negeri yang baik dan [Tuhanmu] adalah Tuhan Yang Maha
Pengampun”. (QS Saba [34]: 15).

Namun ayat tersebut masih berlanjut, jangan sampai kufur nikmat. Sebab jika
kufur, mengingkari segala rahmat, karunia Allah, malah mengisinya dengan
berbagai kemungkaran, adu domba, dan berbagai kemaksiatan, maka yang
akan terjadi adalah ujian, malapetaka bahkan azab dari Allah.

Seperti ayat selanjutnya memperingatkan :


3|Khutbah Jumat Spesial HUT RI

ُ ُ َۡ ََ َۡ ‫َه َۡ ۡ َ ه‬ ُ َ ۡ ‫ََ ۡ َ ُ ح ََۡ َ َۡ َ َۡ ۡ َ َۡ َۡ ََه‬


‫ي ذواَت أك ٍل‬ َٰ
َ ‫فأعرضوا فأرسلنا علي َهم سيل ٱلع َر َم وبدلنهم َِبنتي َهم جنت‬
ٓ‫جَٰزي‬َ ُ‫ك َف ُر ْۖوا ح َو َه ۡل ن‬
َ َ ُ َٰ َ ۡ َ َ َ َٰ َ َ ۡ ِ ۡ َ َ ََۡ َۡ
َ ‫ ذل َك جزينهم بَما‬١٦ ‫يل‬ ٖ َ ‫َخ ٖط وأث ٖل وَشءٖ مَن َسدرٖ قل‬
َ َُ ۡ ‫ه‬
١٧ ‫إَال ٱلكفور‬

Artinya: “Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka


banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun
yang ditumbuhi [pohon-pohon] yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit
dari pohon Sidr. (16) Demikianlah Kami memberi balasan kepada mereka
karena kekafiran mereka. Dan Kami tidak menjatuhkan azab [yang demikian
itu], melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (17). (QS Saba
[34]: 16-17).

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah

Rahmat kemerdekaan yang diperoleh oleh para pejuang kemerdekaan


Indonesia, dengan teriakan takbir “Allahu Akbar”. Para kyai dan santri, ustadz,
tokoh Islam, dan masyarakat Muslim mulai dari perkotaan hingga pelosok
pedesaan telah berjuang mengusir penjajah. Mereka sanggup meninggalkan
keluarga, harta benda dan fasilitas hidup dan kehidupan demi tercapainya
kemerdekaan, serta terpenuhinya hak-hak asasi manusia.

Demikianlah semangat kemerdekaan yang hidup dan dibakar dalam jiwa


kaum Muslimin di Indonesia. Semenjak berabad-abad, semangat itu menjadi
sumber kekuatan bangsa dan semangat itu pulalah yang menghebat dan
mendorong bangsa memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia,
pada tahun 1945.

Prof Buya Hamka menambahkan, tidak mungkin tauhid dilepaskan dalam


perjuangan suatu bangsa. Sebab pangkal pokok pandangan Islam adalah dua
kalimat syahadat, “Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna
muhammadar rasulullah”. Menurutnya, akibat dua kalimat syahadat itu bagi
kehidupan Islam, sangat besar maknanya. Karena kalimat itu, tidaklah ada
yang mereka sembah, melainkan Allah.

Hadirin yang Berbahagia


4|Khutbah Jumat Spesial HUT RI

Begitulah, memang sesungguhnya Islam hadir membawa misi pembebasan


bagi manusia dari segala bentuk penjajahan dan penindasan. Islam hadir
untuk memperbaiki akhlak umat manusia dan selanjutnya hanya menghamba
kepada Allah. Termasuk dalam hal ini membebaskan manusia dari
kungkungan hawa nafsu yang mendorong manusia bersikap destruktif
menuju manusia konstruktif.

Misi Islam juga sesungguhnya untuk memanusiakan manusia,


menghilangakan rasialisme, dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia.
Ajaran Islam juga menempatkan manusia sebagai hamba Allah yang
mempunyai misi untuk memakmurkan kehidupan di dunia ini, sebagai ajaran
yang membawa rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin).

Karena itu, tidaklah sempurna iman seseorang, manakala kesalehan ritual


yang ditunjukkan dengan shalat, dzikir, puasa, dan lainnya, tidak membawa
implikasi positif bagi proses kemanusiaan pada sekelompok masyarakat yang
memerlukan. Terutama dalam bentuk kepedulian dengan memberikan
kontribusi bagi penguatan sendi-sendi ekonomi umat.

Maka, ajaran Islam mendorong pembebasan negeri-negeri terjajah. Seperti


saat ini Palestina, satu-satunya negeri di dunia ini yang masih terjajah oleh
kolonialis.

Kaum Muslimin yang Allah Muliakan

Untuk itu, marilah kita semakin memperkokoh persatuan dan kesatuan umat
dan bangsa, kita tinggalkan segala pertikaian dan permusuhan, kita songsong
tantangan masa depan dengan semangat membangun negeri dalam ridha
ilahi. Saling menolong, saling membatu dan saling menguatkan dalam
kebaikan dak takwa.

Sebagaimana firman-Nya:

‫َ َ َ َ ُ َ َ ح ِ َ ه ح َ َٰ َ َ َ َ َ ُ َ َ ح ح َ ح ُ ح َ َ ه ُ ه َ ه ه‬
َ‫اّلِل‬ ‫انۘ واتقوا اّلِلْۘۖ إَن‬
َ ‫اْلث َم والعدو‬
َ ‫ب واتلقوىْۘۖ وال تعاونوا لَع‬
َ َ ‫ۘ وتعاونوا لَع ال‬
َ ‫َ ُ ح‬
‫اب‬
َ ‫ش َديد العَق‬
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
5|Khutbah Jumat Spesial HUT RI

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”.


(QS Al-Maidah/5: 2).

pada ayat lain, Allah menyebutkan berbagai ragam kebaikan itu dalam firman-
Nya:

‫َ َ َٰ ه ح ه َ ح َ َ ه‬ ‫َ حَ ح‬ ‫ه ح َ ح ه َ ُ َ ُّ ُ ُ َ ُ ح َ َ ح َ ح‬
َ‫كن ال َب من آمن بَاّلِل‬ َ ‫ب ول‬ َ ‫ْش َق والمغ َر‬ َ ‫ليس ال َب أن تولوا وجوهكم ق َبل الم‬
‫َ حَ ح ح‬
‫ح‬ َٰ َ َ ‫آَت ال ح َم َال‬
َٰ‫لَع ُح ِب َهَ َذوَي ال ُق حر ََب‬ َ َ َ ِ ‫َ ه‬
‫اب وانلبَي َي و‬ َ ‫َ حَ َ َ َ ح‬
َ ‫خرَ والمَلئَكةَ والكَت‬ َ ‫واْلو َم اْل‬
َ َ َ َ ‫َِ َََ َ ه‬ َ َ ‫ه‬ َ ‫ه‬ َ ‫ح‬ َ َ َ َ ‫َ حََ َ َ ح‬
َٰ ‫واْلت‬
‫اب وأقام الصَلة وآَت‬ َ ‫يل والسائَلَي و َِف الرَق‬ َ َ ‫اَم والمساكَي وابن السب‬
َ‫حي‬ ‫ه‬ ‫ح ح‬ َ ُ ُ‫ه َ َ َ ح‬
‫ون ب َع حهده حَم إ َذا ََع َه ُدوا ْۖ َو ه‬
َ ‫ه‬ َ َ
َ ‫ين َِف اْلَأساءَ والَّضاءَ و‬ َ ‫الصابر‬
ََ َ َ َ ‫الزَكة والموف‬
َ ُ ‫ح َ ح ُ َ َٰ َ ه َ َ َ ُ َ ُ َ َٰ َ ُ ُ ح ُ ه‬
‫اْلأ َس ۗ أولئَك اَّلَين صدقوا ْۖ وأولئَك هم المتقون‬

Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orangorang
yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat,
dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia
berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Baqarah/2: 177).

Demikianlah, semoga Allah senantiasa menjaga Negara Kesatuan Republik


Indonesia ini dalam ridha dan ampunan-Nya. Aamiin.

ُ‫حيحم‬ ‫ه‬ ُ َُ‫َُ ُ َح َ َ ََ ح َح ُ َ ح ََ ُ ح َ ح َ ح ُ حُ هُ ُ َ ح‬


َ ‫أقول قو َىل هذا وأستغ َفر اّلِل َىل ولكم فاستغ َفروه ا َنه هو الغفور الر‬
‫‪6|Khutbah Jumat Spesial HUT RI‬‬

‫‪Khutbah kedua:‬‬

‫ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ َُ َ‬
‫رَغ ًما ل ََمنح‬ ‫َ ح ً َ َ ََ َ ََ ح َ ُ َ ح ه ََ ه‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َشيك َل إ َ‬
‫اْلمد ّلِلَ ْحدا كما امر‪ .‬وأشهد ان ال إََل إَال اّلِل وحده ال َ‬
‫َ َ َ َ َ َ َ ََ ح َ ُ َ ه َ ِ َ َ ُ َ ه ً َ ح ُ ُ َ َ ُ حُُ َ ِ ُ َ َ َ َ َ‬
‫ْش‬
‫جحد بَهَ وكفر وأشهد أن سي َدنا ُممدا عبده ورسوَل سي َد اخلَلئ َ َق والب َ‬
‫ِببَ‬ ‫َ ه ُ ُّ َ ِ َ َ ِ ح َ َ ُ َ ه َ َ َ َ َ َ ح َ ه َ َ ح َ ح ٌ َ َ َ ُ ُ ٌ َ‬
‫‪ ,‬اللهم ص َل وسل َم لَع ُمم ٍد ولَع ا ََلَ وصحبَهَ ما اتصلت عي بَنظ ٍر واذن َ ٍ‬
‫َ َ ح َ َ حُ هُ ح َ‬ ‫َ‬ ‫ُح ح ُ ح ََح ح َح‬ ‫أ ََّما ب ع ُد؛ فَيا ِعباد ِ‬
‫صيكم ونف َِس بَتقوى اّلِلَ فقد فاز المتقون‬
‫أو َ‬ ‫هللا‪،‬‬ ‫َْ َ َ َ‬
‫ب يَاا َ هي َها هاَّل حَي َن أَ َم ُن حوا َص ُّل حوا َعلَيهَح‬ ‫لَع انله ِ‬ ‫َ َ َ َ َ َ ه َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ح َ َ َ‬
‫فقال تعاىل إَن اّلِل ومَلئَكته يصلون‬
‫ََ‬
‫ْجع حيَ‬ ‫حبهَ أَ َ‬ ‫لَع أَ ََلَ َو َص ح‬ ‫َ ُِ ح َح حً َ هُ ه َ ِ َ َ ِح ََ َُه َ ََ‬
‫‪,‬وسلَموا تسلَيما‪ .‬اللهم ص َل وسل َم لَع ُمم ٍد و‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ح َياءَ مَنح ُهمح‬ ‫الم حؤم ََنات اَۡلَ ح‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫ي‬ ‫الم حؤ َمن َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫ات‬ ‫َ‬
‫م‬ ‫ل‬‫س‬ ‫ُ‬
‫الم‬ ‫َ‬
‫و‬ ‫َ‬
‫ي‬
‫َُ ه ح ح حُ ح ح‬
‫اللهم اغ َفر ل َلمسل َ َم‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫اْح حَيَ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫حَ َ َ َ‬ ‫ح‬ ‫َ َ‬
‫ه‬ ‫َ‬
‫ات بَرْحتَك ياأرحم الر َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫واۡلمو َ‬
‫الم حسلَم حيَ‬ ‫ُ‬ ‫َ هُ ه ح ُ ح َ ح َ َ َ ِح َ َ ح ُح َ ح َ ََ‬
‫َ‬ ‫لين واخذل من خذل‬ ‫اللهم انُص من نُص ا َ‬
‫الز َل َوال ح َم َح َن َو ُس حو َء الفَ ََت َما َظ َهرَ‬ ‫َ هُ ه حَ ح َه َ ََ َ ََ َ َِ َ َِ َ ه َ‬
‫َ‬ ‫الزنا والز َ‬ ‫والربا و َ‬ ‫اللهم ادفع عنا الغَلء والوباء َ‬
‫اربه‬ ‫ام ًة يَ َ‬ ‫الع ه‬
‫ي َ‬ ‫المسلَم َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫حَ ََ ََ َ َ ح َ َ َ َ َ ه ً َ َ‬
‫َ‬ ‫مَنها وما بطن عن بَۡلَنا هذا خاصة وعن سائ َ َر بََلدَ‬
‫ي‬‫العالَم َ‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫ِف قُلُ حوب َنا غ اََل ل هََّل حَينَ‬ ‫ان َو َال ََتح َع حل َ ح‬ ‫خ َوان ََنا هاَّل حَي َن َس َب ُق حونَا ب حاْل حيمَ‬ ‫َهَ ح ح ََ َ ح‬
‫ربنا اغفَر نلا و َ َْل‬
‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫ٌ‬ ‫َ ه َ‬ ‫َُ‬
‫ح ٌ‬
‫يم‬ ‫آمنوا َر هبنا إَنك َر ُءوف َر َ‬
‫ي إ َماماً‬ ‫اج َعلح َنا ل َلح ُم هتق ح َ‬ ‫ب َنلَا م حَن أَ حز َواج َنا َو ُذ ِر هيات ََنا قُ هرةَ أَ حع ُي َو ح‬ ‫َر هب َنا َه ح‬
‫َ َ‬ ‫ٍ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫ُّ ح َ َ َ َ ً َ ح َ َ َ َ ً َ َ َ َ‬ ‫َر هب َنا آت َ‬
‫َ‬ ‫ار‬ ‫انل‬ ‫اب‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫َن‬ ‫ق‬‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ة‬ ‫ر‬ ‫خ‬‫َ‬ ‫اْل‬ ‫ِف‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ِف‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َن‬
7|Khutbah Jumat Spesial HUT RI

َ ‫َ ح‬ َ َ‫ُ َ ََح‬ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ‫ه َ َ ُُ َ ح َ ح‬ َ َ


َ‫ان ِإَويتاءَ ذَى القرَب وينَه ع َن الفخشاء‬ َ ‫اْلحس‬
َ ‫عَباد اّلِل إَن اّلِل يأمر بَالعد َل و‬
َ َ‫ َو ََّل حَك ُر اّلِلَ أ‬,‫كم تَ َذ هك ُر حو َن‬
ُ‫كب‬ ُ ‫َ ُح َ َ َح َ ُ ُ ََه‬
‫ْغ يعَظكم لعل‬ َ ‫والمنك َر واْل‬

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior MINA (Mi’raj News Agency),
Pembina Ma’had Tahfidzul Quran DTI (Darut Tarbiyah Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai