Makalah Kelompok 1 Sejarah Penemuan Dna
Makalah Kelompok 1 Sejarah Penemuan Dna
KELOMPOK: 1
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kami berhasil
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Sejarah Penemuan DNA.
Makalah ini digunakan dalam persentase pada mata kuliah Biokimia II
yang dibimbing oleh Bapak Drs. Made Sukaryawan, M.Si.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Sejarah Penemuan DNA...............................................................................3
BAB III..............................................................................................................................13
PENUTUP........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai
materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini
berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol
adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV
(Human Immunodeficiency Virus). DNA merupakan bahan genetik yang
harus disampaikan kepada generasi berikutnya.Terdiri dari tiga
komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula 5-karbon
(deoksiribosa) dan basa nitrogen. DNA akan mengalami proses
perbanyakan sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam
proses pertumbuhan sel. Replikasi merupakan proses pelipat
gandaan DNA. Proses replikasi diawali dengan pembukaan
untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai
DNA oleh enzim Helikase.
1
yang terjadi pada dirinya sendiri. Jika mutasi DNA yang terjadi
cukup banyak dan DNA tidak sempat untuk memperbaiki
(repair) dirinya sendiri maka akanterjadi kelainan ekspresi
genetic bahkan menyebabkan terjadinya penyakit genetik.
Konsumsi makanan yang bergizi serta istirahat yang cukup
memungkinkan tubuh untuk dapat melakukan repair DNA.
2
Bagaimana sejarah penemuan DNA?
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah struktur
DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik? Persoalan ini dijawab
oleh Francis Crick dan koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar
X pada DNA oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA
sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok
purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina
dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat.
4
Gregor Mendel
o Mendel
Mendel yang menjadi seorang biarawan dari Gereja Katolik Roma pada
tahun 1843, belajar di Universitas Wina dari mana ia belajar matematika, dan
kemudian kemudian melaksanakan banyak eksperimen ilmiah.
5
Postulat Mendel :
2. Didalam sel, materi genetik ada dalam keadaan berpasangan dan akan
bersegregasi pada waktu pembentukan gamet dan berreunifikasi
(berpasangan kembali) secara bebas pada waktu fertilisasi.
o Albrecht Kossel
6
nukleosida adalah nukleotida tanpa fosfat, sedangkan nukleotida adalah
nukleosida dengan fosfat.
7
Jadi, suatu molekul nukleotida yang terdiri dari ikatan gula basa dan
fosfat yang menyusun DNA dapat berbentuk:
o Frederick Griffith
8
mouse dan mouse meninggal. Selanjutnya ia disuntikkan bebas-virulen
radang paru-paru ke tikus dan tikus yang selamat.
Setelah ini, dia memanas penyakit virulen untuk membunuh itu dan
kemudian disuntikkan ke mouse. Waktu ini binatang bertahan sebagai
diprediksi. Terakhir ia disuntikkan bebas-virulen radang paru-paru dan
virulen radang paru-paru yang telah dipanaskan dan dibunuh, ke mouse. Kali
ini mouse meninggal.
9
Penemuan transformasi
1
sel: Penelitian Griffith (1928).
Dua galur:
1
Smooth (S) – Virulent (gel coat)
o Oswald Avery
o Phoebus Levene
1. Empat basa
a. Adenina (A)
b. Sitosina (C)
1
c. Guanina (G)
d. Timina (T)
2. Gula
3. Fosfat
Namun, Levene berpikir rantai pendek dan dasar diulang dalam urutan
tetap sama. Itu Torbjorn Caspersson dan Einar Hammersten yang
menunjukkan bahwa DNA adalah polimer.
Ia mengambil sampel DNA dari sel yang berbeda dan menemukan bahwa
jumlah adenina adalah hampir sama dengan jumlah timina, dan bahwa jumlah
guanina adalah hampir sama dengan jumlah sitosina. Dengan demikian Anda
bisa mengatakan: A = T, dan G = C. Penemuan ini kemudian menjadi
Chargaff's aturan.
1
Erwin Chargaff menemukan bahwa organisme berbeda memiliki nisbah 4
basa penyusun DNA yang berbeda.
Organisme A G C T
Escherichia coli 24,7 26,0 25,7 23,6
Khamir 31,3 18,7 17,1 32,9
Gandum 27,3 22,7 22,8 27,1
Salmon 29,7 20,8 20,4 29,1
Ayam 28,8 20,5 21,5 29,3
1. DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan organisme yang sama memiliki
komposisi basa yang sama.
3. Komposisi basa DNA suatu spesies tidak berubah oleh umur, nutrisi, dan
lingkungan.
4. Jumlah residu adenin selalu setara dengan jumlah residu timin, sedangkan
jumlah residu guaninn selalu setara dengan jumlah residu sitosin
1
o Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins
Pada tahun 1953, dua ilmuwan, James d. Watson dan Francis Crick,
mencoba untuk menempatkan bersama-sama sebuah model DNA. Mereka
mengambil melihat Franklin dan Wilkin ' s gambar X-ray dan membuat
model mereka.
Mereka menciptakan model yang tidak berubah banyak sejak itu. Model
mereka menunjukkan heliks ganda dengan sedikit janjang menghubungkan
strands dua. Janjang ini adalah Basa nukleotida.
1
Mereka juga menemukan bahwa ikatan hidrogen yang dapat terbentuk
antara dua pasangan basa. Selain itu, setiap sisi adalah pelengkap yang
lengkap yang lain.
1
o Alec Jeffreys
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa asam nukleat tersusun atas
nukleotida-nukleotida sehingga merupakan polinukleotida. Satu nukleotida terdiri
atas nukleosida dan fosfat (PO4-). Sedangkan nukleosida terdiri dari sebuah gula
pentose dan sebuah basa nitrogen berupa purin atau purimidin. Jadi, nukleosida
adalah nukleotida tanpa fosfat, sedangkan nukleotida adalah nukleosida dengan
fosfat.
Molekul DNA memiliki susunan kimia yang sangat kompleks dan rantai
nukleotida yang panjang. DNA merupakan rangkaian nukleotida dan setiap
nukleotida tersusun dari substansi dasar seperti Basa nitrogen, Senyawa Fosfat,
Gula Pentosa (deoksiribosa).
1
DAFTAR PUSTAKA
1
Suryo, Genetika Manusia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1994).
James D. Watson, et.al., DNA Rekombinon (Suatu Pelajaran Singkat),
terj. Wisnu Gunaryo, (Jakarta: Erlangga, 1988).