Makalah Man Strategik Perumusuan Visi Mi
Makalah Man Strategik Perumusuan Visi Mi
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dapat
dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi dan tujuan tersebut. Untuk dapat
mencapainya, organisasi harus merumuskan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk
program-program atau aktivitas. Keberhasilan suatu organisasi tidak hanya tertuang dari
indahnya strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada keberhasilan
pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut membutuhka pengukura kinerja untuk
memastikan strategi apakah yang berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk memiliki sebuah
sisem pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Komponen pertama manajemen srategi adalah perencanaan strategi dengan unsur-
unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen
kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional,
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan
fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi
kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Suatu startegi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan
tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan
diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran
(tujuan operasional) organisasi. Maka dari itu, karena kurangnya pemahaman mengenai visi, misi
tujuan dan sasaran strategik suatu organisasi, maka penulisan makalah ini akan memberikan
pemaparan mengenai mengenai visi, misi tujuan dan sasaran strategik di dalam suatu organisasi.
1.3 Tujuan
Visi merupakan nilai atau tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah dan menjadi kesepakatan
serta acuan bersama dalam melaksanakan kegiatan. Sedangkan misi merupakan taktik atau cara
yang akan dilakukan untuk segala bentuk aktivitas atau kegiatan yang mengacu pada pencapaian
visi dan misi suatu organisasi. Visi dan misi yang telah dirumuskan tersebut akan menjadi
pedoman seluruh anggota suatu organisasi beserta aktivitas masyarakatnya untuk membantu dan
berkostribusi untuk mencapai tujuan dan agar seluruh komponen yang terkait memiliki satu
pandangan yang sama dalam mencapai tujuan.. Adapun pengertia n visi dan misi lainnya dari
ebberapa ahli dapat diabarkan berikut ini:
Visi berasal dari kata vision yang menggambarkan pandangan ke depan dari suatu harapan yang
mengadung nilai etika(etical value) perusahaan dalam menjalanakan bisnisnya. Sedangkan misi
berasal dari kata mission merupakan bagian dari visi, tetapi berkaitan dengan kode perilaku
perusahaan. Contoh visi dari pabrik sepeda yang akan didirikan, pernyataannya adalah kalimat:
“satu rumah tangga satu sepeda”. Sedangkan contoh misi misalnya, “Bersepeda menyehatkan
badan dan menjaga lingkungan hidup”. Artinya perusahaan bertugas mempunyai misi sosial
lingkungan hidup dan menyehatkan masyarakat.
Visi adalah serangkaian kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian, cita-cita,
rencana, harapan sebuah perusahaan organisasi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang.
Sedangkan misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi
yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/organisasi kepada masyarakat, berupa
produk dan jasa yang memiliki tujuan untuk menyampaian kepada stakeholder organisasi dalam
maupun luar, berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, arah dan tujuan perusahaan.
Misi adalah maksud dan kegiatan utama yang membuat organisasi emiliki jati diri yang khas dan
sekaligus membedakannya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang jenis usaha yang
sejenis.
Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi
dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal
produk dan pasar atau menunjukkan fungsi yang hendak dijalankanya dalam sistem sosial dan
ekonomi tertentu.
Untuk lebih mudah memahaminya adapun perumusan visi dan misi dapat dibedakan
berdasarkan penjelasan berikut:
a. Visi
Pernyataan perumusan visi sering berupa kaliamat tunggal yang berupa:
a. Gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu
tertentu/saat yang ditentukan.
b. Pernyataan yang diucapkan/ ditulis hari ni, merupakan proses manajerial saat ini, yang
menjangkau ke depan.
c. Situasi konsi ideal tentang masa depan yag realistik, dapat dipercaya meyakinkan serta
mengundang daya tarik.
Kriteria visi
Manfaat visi
a. Bukan fakta tetapi dapat menjadi gambaran pandnagan masa depan yang ingin diwujudkan.
b. Dapat memberi arah dan mendorong.
c. Anggota organisasi enunjukkan kinerja baik.
d. Menibulkan inspirasi da siap menghadapi antangan.
e. Menjembatani masa kini dan masa mendatang.
f. Menjadi gambaran realistis dan kredibel masa depan yang menarik.
g. Mencipakan organisasi yang dinamis, tidak statis.
b. Misi
Perumusan misi
Tujuan organisasi adalah “sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana
organisasi bermaksud untuk merealisasikan” dan sebagai “pernyataan tentang keadaan diwaktu
yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbukannya.
Tujuan organisasi tersebut antara lain (1) hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang (2)
usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan yang diarahkan.
Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang
bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut:
1. Pedoman bagi kegiatan, melalui penggambaran hasil akhir diwaktu yang akan datang.
Memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus atau tidak
dilakukan.
2. Sumber legitimasi, melalui pembenaran kegiatan – kegiatannya. Akan meningkatkan
kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan
sekitarnya.
3. Standar pelaksanaan, memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan
(prestasi organisasi).
4. Sumber motivasi, karena sering memberikan insentif bagi para anggota.
5. Dasar rasional pengorganisasian, karena antara tujuan dan struktur organisasi saling
berinteraksi dalam kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dan manfaat organisasi antara lain untuk 1) mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan
dan sumberdaya yang dimilinya dalam mencapai tujuan;2) mencapai tujuan secara lebih efektif
dan efesien dan efisien karena dikerjakan bersama-sama ( motif pencapaian tujuan); 3) wadah
memanfaatkan smber daya dan teknologi bersama-sama; 4) wadah mengembangkan potensi dan
spesialisasi yang dimiliki seseorang (motif berprestasi); 5) wadah mendapatkan jabatan dan
pembagian kerja: 6) wadah mengelola lingkungan bersama-sama; 7) wadah mencari keuntungan
bersama-sama (motif uang); 8) wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan ( motif
kekuasaan); 9)wadah mendapatkan penghargaan (motif penghargaan); 10) wadah emmenuhi
kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks; 11) wadah menambah pergaulan; 12)
wadah memanfaatkan waktu luang.
Pandangan tetang tujuan organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa, semua organisasi memiliki
tujuan yang sama yakni, memajukan dan mensejahterakan orang-orang yang ada dalam
organisasi tersebut. Tujuan spesifik dari organisasi bergantung pada bentuk dan jenis organisasi,
sehngga tujuan spesifik tersebut bisa diwujudkan melalui jenis organisasi yang menjalankan
bentuk usaha atau kegiatannya.
Sasaran (goal) organisasi adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi. Berbagai jenis sasaran dalam organisasi:
1. Sasaran Resmi (Official goal) yakni tujuan yang telah ditetapkan secara legal sesuai dengan
visi yang telah ditetapkan.
2. Sasaran yang sebenarnya diinginkan (Operative goal), yakni sasraan yang dicapai, namun
mengaami perubahan, sehingga dimunculkan kembali sasaran yang diinginkan, sesuai dengan
tujuan semula.
1. Pemimpin Tunggal, terjadi pada perusahaan berukuran kecil dimana pemimpin dipegang oleh
pemilik.
2. Koalisi Kelompok Pimpinan, terjadi pada organisasi besar.
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk terakhir dan akan
dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan, semesteran, atau bulanan. Sasaran
juga menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan, oleh karena itu sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan
fokus pada penyusunan progam dan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan
dapat dicapai. Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses
perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan dan alokasi sumber daya organisasi
dalam rencana kegiatan atau operasional organisasi yang akan dilaksanakan.
Pandangan tentang sasaran organisasi diatas dapat penulis simpulkan bahwa, penetapan tujuan
dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah
penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan visi dan misi. Sasaran menggambarkan hal-
hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur
dan dapat dicapai.
Organisasi dewasa ini perlu merumuskan visi yang jelas, misi yang mendukung pencapaian
misi, tujuan yang mudah untuk dicapai dan strategi organisasi yang mempu mewujudkan. Antara
Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang sangat erat dan saling
mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan, Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-
program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan
dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan / mewujutkan visi dan
misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat
dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai
dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi organisasi
yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak
dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi, organisasi membuat /
merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita
organisasi yang disebut perencanaan strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang
ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi,
dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang akan membawa
lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian tentangperumusan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi, dapat penulis
simpulkan yakni;
1. Setiap organiasi didunia ini memiliki visi yang universal dan didukung oleh misi, sehingga
akan tercapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan jenis dan bentuk organisasi tersebut.
2. Organisasi yang mempunyai visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yang jelas dan
tepat sasaran, akan mampu bertahan dan bersasing dengan organisasi yang sama atau organisasi
lainya. Hal ini akan mewujudkan eksistensi organisasi dalam menghadapi tantangan dan
perubahan yang sudah mengglobal.
3. Visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi dapat diwujudkan secara holistik
(keseluruhan), jika komponen yang ada dalam organisasi memiliki teamwork yang terpadu,
sehingga organisasi tersebut akan mudah dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang telah ditetapkan.
Kritik dan saran yang penulis kemukakan dalam makalah ini adalah, bahwa organisasi dalam
menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi, saat ini terlalu berlebihan
sehingga tidak tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yang telah
ditetapkan oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu, untuk mewujudkan organisasi yang ideal,
perlu menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi yang tepat guna dan berdaya
guna, untuk mewujudkan organisasi yang mampu bertahan hingga masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Wibisono,Dermawan.2006.Manajemen Kinerja.Jakarta:Erlangga.
Siagian, Sondang.2003.Manajemen Sratejik.Jakarta:Bumi Aksara.
Handoko, Hani. 2003. Manajemen. Yogjakarta : BPFE – Yogyakarta.
Qudrat,M.Nugraha.2014.Materi Pokok Manajemen Stategik Pemerintahan. Tanggerang
Selatan:Universitas Terbuka.
Rekshodiprodjo, Sukanto & T. Hani Handoko. 1984.Organisasi Perusahaan: Teori Dan
Prilaku.Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.
Sedarmayanti.2014.Manajemen Stategi.Bandung:PT Refika Aditama.
Siagian, Sondang.2003.Manajemen Stratejik.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Usman,Husauni.2011.Manajemen Teori,Praktik, dan Riset Pendidikan.Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Winardi. 2007. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.