Anda di halaman 1dari 92

SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,PERTUMBUHAN EKONOMI


DAERAH, DAN PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL
TERHADAP KUALITAS PEMBANGUNAN MANUSIA PADA
KOTA/KABUPATEN DI PROVINSI
SUMATERA UTARA

OLEH:

JUSTIN FERNANDO
120503275

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan

sesunggguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Asli

Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Pengalokasian Anggaran Belanja Modal

terhadap Kualitas Pembangunan Manusia pada Kota/Kabupaten di Provinsi

Sumatera Utara” adalah benar hasil karya saya sendiri yang disusun sebagai tugas

akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau

lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin,

dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan atau

etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan kecurangan dan plagiat dalam skripsi

ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, …………………..
Yang membuat pernyataan

Justin Fernando
120503275

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah,
dan Pengalokasian Anggaran Belanja Modal terhadap Kualitas
Pembangunan Manusia pada Kota/Kabupaten di
Provinsi Sumatera Utara

Tujuan dari penelitain ini adalah untuk menguji apakah Pendapatan Asli
Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Pengalokasian Anggaran Belanja Daerah
berpengaruh terhadap Kualitas Pembangunan Manusia pada kota/kabupaten di
Provinsi Sumatera Utara.
Penelitian ini menggunankan data kuantitatif berupa data sekunder.
Pemelihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan sampel yang
diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 17 kota/kabupaten dari 33
kota/kabupaten. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui
analisis regresi berganda
Hasil penelitian ini membuktikkan bahwa secara parsial, Pendapatan Asli
Daerah berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pembangunan Manusia,
sementara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, dan Pengalokasian Anggaran Belanja
Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pembangunan Manusia.
Secara simultan, Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah,
Pengalokasian Anggaran Belanja Daerah berpengaruh terhadap Kualitas
Pembangunan Manusia

Kata Kunci : pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah,


pengalokasian anggaran belanja modal, kualitas pembangunan manusia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

The Influence of Local Own Revenue, Local Economic Growth, and Capital
Expenditure to the Human Development Qualitiy on Disctricts/Cities
in North Sumatera Province

The purpose of this research are to find out and to analyze the influences
of Local Own Revenue, Local Economic Growth, and Capital Expenditure to
the Human Development Quality on Disctricts/Cities in North Sumatera
Province.
This studie uses secondary data. Sample selection is done by purposive
sampling method and sample obtained from this research were 17 of total 22
Disctricts/cities. Hy pothesis testing is undertaken by using the statistic method
throught multiple regressin analysis.
The results of this research shows thay Partially Local Own Revenue has
significant influence to Human Development Quality. There in no significant
effect of Local Economic Growth and Capital Expenditure to Human
Development Qualitiy. The Local Own Revenue, Local Economic Growth and
Capital Expenditure have simultaneously effect on the Human Development
Quality.

Keywords : Local Own Revenue, Local Economic Growth, Capital


Expenditure, Human Development Quality

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah Bapa yang di Surga, karena atas

kasih, berkat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan

Ekonomi Daerah, dan Pengalokasian Anggaran Belanja Modal terhadap Kualitas

Pembangungan Manusia pada Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana

Ekonomi pada program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini penulis

memperoleh doa, dukungan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini dengan rasa hormat, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA, dan Bapak

Drs. Hotmal Jafar, M.M, Ak, selaku Ketua dan Sekretaris Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak,

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dra. Nurzaimah, M.M, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian

skripsi ini. Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak, selaku dosen penguji dan

Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah

memberikan saran dan kritik yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian

skripsi ini. Serta semua Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang telah mendidik dan membimbing penulis selama

perkuliahan, dan para pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara yang telah melayani dan membantu penulis selama

perkuliahan.

5. Kedua Orang tua penulis yang terkasih, Lincoln Tampubolon dan Mery

Butarbutar, serta abang dan kakak tersayang Andar, Merliance, Harmes,

Karmel terima kasih banyak atas kasih sayang, dukungan, nasehat, doa,

dan materi yang telah diberikan.

6. Para sahabat penulis Samuel Simanjuntak, Eko Dabukke, Revmianson

Naibaho, Fhilippus Sinaga, Efria Saragih , Berta Manalu, Daniel

Simanjuntak, Bernadeta, Puji, James Saragih, Bani Arnold, Herianto

Dionisius, Erik Gultom, Elvan Simatupang, rekan-rekan mahasiswa S1

Akuntansi 2012, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis

mengucapkan terima kasih atas kebersamaannya, semoga dapat

menyelesaikan studi dengan baik dan sukses dikemudian hari.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karen itu, penulis menerima segala

saran dan kritik untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Medan, ………………..
Penulis,

Justin Fernando
120503275

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI
Halaman
PERYATAAN……………………………………………………………….. i
ABSTRAK…………………………………………………………………. . ii
ABSTRACT……………………………………………………………….. . iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. . iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................x
DAFTARA LAMPIRAN .............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................8
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................8
1.3.1 Tujuan Penelitian ..............................................................................8
1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Teoritis ......................................................................................10
2.1.1 Teori Pilihan Rasional ....................................................................10
2.1.2 Pendapatan Asli Daerah..................................................................10
2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi Daerah .......................................................12
2.1.4 Belanja Modal ................................................................................13
2.1.5 Kualitas Pembangunan Manusia ....................................................16
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................20
2.3 Kerangka Konseptual ...............................................................................25
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................28
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................28
3.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................................28
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................30
3.5 Batasan Operasional .................................................................................30
3.6 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......31
3.6.1 Variabel Dependen .........................................................................31
3.6.2 Variabel Independen .......................................................................31
3.6.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) (X1) .................................32
3.6.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah (X2) ..................................32
3.6.2.3 Belanja Modal (X3) ............................................................33
3.7 Populasi dan Sampel ...............................................................................34
3.8 Metode Analisis .......................................................................................36
3.8.1 Statistik Deskriptif ..........................................................................36
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ..........................................................................37
3.8.2.1 Uji Normalitas ....................................................................37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.8.2.2 Uji Autokorelasi..................................................................37
3.8.2.3 Uji Multikolinearitas ..........................................................38
3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas .......................................................39
3.8.3 Uji Analisis Regresi Linier Berganda .............................................40
3.8.4 Uji Hipotesis ...................................................................................41
3.8.4.1 Uji Parameter Individual (Uji t) ..........................................41
3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .......................................41
3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..........................................42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum ......................................................................................43
4.2 Data Penelitian ..........................................................................................44
4.3 Hasil Penelitian .........................................................................................45
4.3.1 Analisis Deskriptif ..........................................................................44
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................45
4.3.2.1 Uji Normalitas ....................................................................45
4.3.2.2 Uji Autokorelasi .................................................................48
4.3.3.3 Uji Multikolinearitas ..........................................................49
4.3.4.4 Uji Heterokedastisitas .........................................................50
4.3.3 Uji Analisi Regresi Linier Berganda ...............................................52
4.3.4 Uji Hipotesis ...................................................................................53
4.3.4.1 Uji Parsial ( Uji t) ...............................................................53
4.3.4.2 Uji Simultan (Uji F) ............................................................55
4.3.4.3 Uji R2 atau Koefisien Determinasi ......................................56
4.3.5 Pembahasan Penelitian....................................................................58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ...............................................................................................61
5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................................62
5.3 Saran .........................................................................................................62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 64

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 IPM Kota/Kabupaten di Provinsi


Sumatera Utara (2011-2014) ................................................2
2.1 Penelitian Terdahulu ...........................................................22
3.1 Jadwal Penelitian ................................................................29
3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ...........................35
4.1 Statistik Deskriptif ..............................................................44
4.2 Uji Kolgomorov-Smirnov....................................................48
4.3 Uji Autokolerasi..................................................................48
4.4 Uji Multikolinearitas ...........................................................49
4.5 Uji Analisis Regresi Linear Berganda ................................52
4.6 Uji Signifikansi Paramaeter Individual (Uji-t) ...................53
4.7 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) .......................................55
4.8 Uji Koefisien Determinasi (R2) ..........................................56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual 27


4.1 Histogram Variabel Belanja Modal-Normal ................................44
4.2 Normal P-Plot of Regression Standarized Residual-Normal.......47
4.3 Scatterplot Uji Heterokedastisitas ................................................51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Jadwal Penelitian ................................................................66


2 Proses Pemilihan Sampel ...................................................67
3 Data Penelitian ..................................................................69
4 Hasil Olah Data (SPSS versi 18) ........................................73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dalam publikasi United Nation Development Programme (UNDP) melalui

Human Development Report tahun 1996 tentang konsep pembangunan

manusia (IPM) pembangunan manusia didefenisikan sebagai ”a process of

enlarging people’s choices” atau proses yang meningkatkan aspek kehidupan

masyarakat. Secara spesifik UNDP menetapkan empat elemen utama dalam

pembangunan manusia, yaitu produktivitas (productivity), pemerataan

(equity), kesinambungan (suntainability), dan pemberdayaan (empowerment).

IPM terdiri dari 3 indikator utama, yaitu tingkat kesehatan, tingkat

pendidikan, dan indikator ekonomi. Pengukuran ini menggunakan tiga

dimensi dasar, yaitu lamanya hidup, pengetahuan, dan standar hidup yang

layak. Ketiga unsur tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling

mempengaruhi satu sama lainnya. Selain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain seperti ketersediaan kesempatan kerja, yang pada gilirannya ditentukan

oleh banyak faktor, terutama pertumbuhan ekonomi, infrastruktur dan

kebijakan pemerintah (Vegirawati, 2012).

Badan Pusat Statistik (BPS) mendefenisikan bahwa IPM merupakan

indeks komposit (gabungan) dari indeks pendidikan, kesehatan dan daya beli

yang diharapkan dapat mengukur tingkat keberhasilan pembangunan manusia

yang tercermin dengan penduduk yang berpendidikan, sehat dan berumur

panjang, keterampilan serta mempunyai pendapatan untuk layak hidup.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Menurut catatan Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Indeks Pembangunan

Manusia pada kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara cenderung

meningkat. Data yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia

Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2011-2014 disajikan

pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1
IPM Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (2011-2014)
Indeks Pembangunan Manusia
Kabupaten/Kota
2011 2012 2013 2014

Kabupaten

Nias 55.55 56.50 57.43 57.98

Mandailing Natal 61.60 62.26 62.91 63.42

Tapanuli Selatan 65.14 65.95 66.75 67.22

Tapanuli Tengah 65.16 65.43 65.64 66.16

Tapanuli Utara 69.24 69.83 70.50 70.70

Toba Samosir 71.39 71.89 72.36 72.79

Labuhanbatu 67.88 68.64 69.45 70.06

Asahan 65.87 66.23 66.58 67.51

Simalungun 69.03 69.79 70.28 70.89

Dairi 66.62 66.95 67.15 67.91

Karo 71.12 71.40 71.62 71.84

Deli Serdang 70.25 70.88 71.39 71.98

Langkat 65.77 66.18 67.17 68.00

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Nias Selatan 55.50 55.97 56.78 57.78
Humbang
64.06 64.54 64.92 65.59
Hasundutan
Pakpak Bharat 63.11 63.88 64.73 65.06

Samosir 65.81 66.31 66.80 67.80

Serdang Bedagai 65.28 66.14 67.11 67.78

Batu Bara 63.95 64.45 65.06 65.50


Padang Lawas
65.22 65.65 66.13 66.50
Utara
Padang Lawas 63.28 64.05 64.62 65.50
Labuhanbatu
65.77 67.06 67.78 68.59
Selatan
Labuhanbatu
67.37 67.84 68.28 69.15
Utara
Nias Utara 57.53 57.87 58.29 59.18

Nias Barat 55.43 56.20 56.58 57.54

Kota

Sibolga 69.17 69.71 70.45 71.01

Tanjungbalai 64.13 64.89 65.40 66.05

Pematangsiantar 73.61 74.51 75.05 75.83

Tebing Tinggi 70.84 71.34 71.85 72.13

Medan 77.54 77.78 78.00 78.26

Binjai 70.85 71.54 72.02 72.55

Padangsidimpuan 71.08 71.38 71.68 71.88

Gunungsitoli 63.71 64.34 65.25 65.91

Sumatera Utara 67.34 67.74 68.36 68.87


Sumber: BPS Sumatera Utara, 2016

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa IPM Kabupaten Nias ,Nias

Utara, Nias Selatan, Nias Barat masih tergolong rendah. Meskipun

kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara meningkat setiap tahunnya, akan

tetapi belum ada satupun kota/kabupaten yang memperoleh IPM lebih dari

80. Apabila indeks komposit IPM suatu daerah lebih dari 80 maka dapat

dikatan suatu daerah termasuk dalam kategori tinggi. Secara keseluruhan IPM

Provinsi Sumatera Utara berkategori menengah (66 < IPM < 80). Jika diteliti

secara seksama IPM kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara ada yang

mengalami penurunan peningkatan, meskipun rata-rata IPM yang diperoleh

meningkat setiap tahunnya. Penurunan ini diduga terjadi karena beberapa

faktor, seperti tidak tersedianya lapangan pekerjaan, pembangunan

infrasruktur yang tersendat, dan bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan

yang masih belum tepat sasaran. IPM dapat digunakan sebagai alat ukur

keberhasilan pembangunan di suatu daerah dan salah satu petunjuk apakah

pembangunan dilakukan sesuai dengan yang ditetapkan.

Upaya peningkatan IPM tidak terlepas dari peran pemerintah daerah dalam

mengalokasikan sumber-sumber pendapatan daerah pada belanja daerah

untuk sektor-sektor yang dapat menaikkan IPM seperti bidang pendidikan,

kesehatan dan infrastruktur. Sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, yaitu adanya pelimpahan wewenang dari

pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan. Otonomi daerah memberikan hak, wewenang,

dan kewajiban kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


urusan pemerintahan dan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Otonomi daerah memungkinkan percepatan

pembangunan, karena daerah diberi kewenangan dalam menyelesaikan

permasalahan daerah. Sumber dana yang dibutuhkan untuk pembangunan

derah bersumber dari APBD. APBD disusun oleh suatu daerah untuk

meningkatkan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan adanya

APBD, suatu daerah dapat memaksimalkan sumber-sumber pendapatan

daerah lalu membelanjakan dana tersebut sesuai program dan kegiatan yang

telah ditentukan dalam peraturan daerah setempat. Sumber-sumber

pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli daerah, dana perimbangan dan

lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sedangkan pengeluaran dilakukan

daerah dalam bentuk belanja daerah. Semakin mandiri suatu daerah berarti

pendapatan asli daerah mampu membiayai pembangunan daerahnya.

Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia telah merasakan

dampak dari diberlakukannya kebijakan desentralisasi (otonomi daerah),

khususnya dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD). Proses penyusunan APBD diduga seringkali bercampur dengan

kepentingan politis yang menyebabkan belanja modal menjadi tidak efektif.

Alokasi belanja modal ini sebaiknya didasarkan pada kebutuhan daerah akan

sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan

maupun untuk fasilitas publik (Darwanto dan Yustikasari, 2007 dalam

Setyowati dan Suparwati, 2012).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pertumbuhan ekonomi daerah didefenisikan sebagai proses perubahan

kondisi suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih

baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat diartikan

juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang

diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan di daerah tersebut. Adanya

pertumbuhan ekonomi mengindikasikan adanya pembangunan ekonomi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Denni Sulistio Mirza (2012)

menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif terhadap

indeks pembangunan manusia. Namun Penelitian tersebut bertentangan

dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Lilis Setyowati dan

Yohana Kus Suparwati (2012) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi tidak

berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia dengan belanja

modal sebagai variable intervening.

Belanja Modal menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terdiri

dari Belanja Modal dan Belanja Rutin. Belanja modal yang dilakukan

pemerintah terdiri Belanja Aset Tetap dan Belanja Lainnya seperti

pembangunan dan perbaikan sektor pendidikan, kesehatan, tranportasi,

sehingga masyarakat juga dapat menikmati mangaat dari pembangunan

daerah Anggaran belanja modal didasarkan pada kebutuhan daerah akan

sarana dan prasarana, baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah

ataupun fasilitas publik. Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatkan aset

tetap pemerintah yaitu peralatan, bangunan, infrastuktur dan harta tetap

lainnya. Secara teoritis ada ada tiga cara untuk memperoleh aset tetap tersebut

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yakni membangun sendiri, menukarkan dengan aset tetap lain dan membeli.

Proses pembelian umumnya melalui proses lelang atau tender yang cukup

rumit (Mirza, 2012).

Sehingga dari penelitian terdahulu, pendapatan asli daerah, pertumbuhan

ekonomi daerah, dan pengalokasian belanja modal perlu diteliti kembali

karena ketiga variabel tersebut mempunyai peran vital dan

ketidakkonsistenan penelitiaan terdahulu terhadap kualitas pembangunan

manusia. Badrudin (2012) mengatakan tingkat IPM tinggi belum tentu

merupakan kontribusi penuh dari alokasi belanja yang dilakukakan

pemerintah daerah. Tidak semua daerah dengan dengan PAD dan jumlah

belanja daerah yang tinggi memiliki IPM yang tinggi pula. Pencapaian

tingkat kesejahteraan tersebut dapat dilakukan secara mandiri oleh

masyarakat dan sangat dipengaruhi oleh kondisi dan kekuatan, ekonomi,

sosial, dan budaya masyarakat itu sendiri. Namun apabila PAD dan

pengalokasian belanja modal dilakukan secara tepat akan berdampak pada

tingkat kesejahteraan masyarakat yang dapat diukur melalui IPM.

Atas uraian latar belakang tersebut maka peneliti termotivasi melakukan

penelitian tentang kualitas pembangunan manusia pada pemerintah daerah

Provinsi Sumatera Utara. Sehingga judul yang diangkat adalah : “Pengaruh

Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah, dan

Pengalokasian Anggaran Belanja Modal terhadap Kualitas

Pembangungan Manusia”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, dan

pengalokasian anggaran belanja modal berpengaruh secara parsial dan

simultan terhadap kualitas pembangunan manusia pada kota/kabupaten di

provinsi Sumatera Utara.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan di dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting

karena tanpa tujuan, suatu penelitain tidak akan memiliki arah dan

fokus. Penelitian yang baik merupakan penelitian yang memiliki arah

dan fokus yang jelas sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan

kesimpulan yang benar. Tujuan di dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji serta menganalisis pengaruh pendapatan asli daerah,

pertumbuhan ekonomi daerah, dan pengalokasian anggaran belanja

modal secara parsial dan simultan terhadap kualitas pembangunan

manusia pada kota/kabupaten di provinsi Sumatera Utara.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diaharapkan dapat

menambah pengetahuan mengenai pemerintah daerah di Sumatera

Utara, terutama mengenai kualitas pembangunan manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Bagi akademisi, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapar

menambah literatur atau bahan di dalam pembelajaran, terutama

literatur mengenai pemerintahan daerah di Sumatera Utara.

3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan menjadi acuan yang baik

sehingga penelitian-penelitian selanjutnya dapat semakin

berkembang dan mampu memberikan solusi terbaik bagi pemerintah

daerah.

4. Bagi Pemerintah Daerah, diharapkan dapat memberikan informasi

sekaligus referensi untuk menentukan strategi yang tepat guna

menggali pendapatan daerah dengan sumber daya yang dimiliki

demi peningkatan kualitas pembangunan manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Teori Pilihan Rasional

Coleman (1994) memberikan gagasan mengenai teori pilihan

rasional bahwa “orang-orang bertindak secara purposif menuju tujuan

(dan demikian juga tindakan-tindakan) yang dibentuk oleh nilai-nilai

preferensi”. Dia juga menambahkan bahwa bagi aktor rasional yang

berasal dari ekonomi, dalam memilih tindakan-tindakan tersebut

seseorang aktor lebih memaksimalkan utilitas, atau pemenuhan

kepuasan kebutuhan dan keinginan mereka. Jadi pada intinya konsep

yang tepat mengenai pilihan rasional adalah ketika seseorang memilih

tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau yang dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.

2.1.2 Pendapatan Asli Daerah

UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahmengatakan bahwa

Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh Daerah

yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Menurut UU No. 33 Tahun 2004 sumber

Pendapatan Asli Daerah,yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Pajak Daerah

UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah menjelaskan bahwa pajak daerah yang selanjutnya

disebut pajak adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan daerahbagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Pajak Daerah terdiri dari pajak provinsi dan

pajak kota/kabupaten.

2. Retribusi Daerah

Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah menjelaskan bahwa retribusi daerah yang

selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus

disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau badan. Jasa yang dimaksud dalam

UU tersebut yaitu kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan

pelayanan yang menghasilkan barang, fasilitas atau manfaat lainnya

yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Menurut UU

No. 34 Tahun 2004 yang dimaksudkan dengan objek dan retribusi

daerah yaitu:

a. Retribusi Jasa Umum

b. Retribusi Jasa Usaha

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c. Retribusi Perijinan Tertentu

3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan.

Selain dari pendapatan atas pajak dan retribusi daerah,

pemerintah juga mendapatkan pendapatan dari laba BUMD yang

dimilki.

4. Lain-lain PAD yang sah.

2.1.3 Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju

keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan

ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas

produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk

kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi

merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Menurut Kuznet, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka

panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan

semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada

penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan

teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang

diperlukan. Todaro (1998) mendefinisikan pertumbuhan

ekonomi sebagai suatu proses yang mantap dimana kapasitas

produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk menghasilkan tingkat pendapatan nasional yang semakin

besar. Menurut Budiono (1994), pertumbuhan ekonomi adalah

suatu proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang

terjadi apabila ada kecenderungan (output perkapita untuk naik)

yang bersumber dari proses intern perekonomian tersebut

(kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri), bukan

berasal dari luar dan bersifat sementara. Atau dengan kata lain

bersifat self generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan

itu sendiri menghasilkan suatu kekuatan atau momentum bagi

kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam periode-periode

selanjutnya (Budiono, 1994).

Sadono Sukirno berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi

merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku

dari tahun ke tahun. Sehingga untuk mengetahuinya harus

diadakan perbandingan pendapatan nasional dari tahun ke tahun,

yang dikenal dengan laju pertumbuhan ekonomi (Sukirno,

1985).

2.1.4 Belanja Modal

Belanja modal merupakan salah satu komponen belanja langsung

yang digunakan untuk kebutuhan investasi. Belanja modal yaitu

pengeluaran yang manfaatnya melebihi satu tahun tahun anggaran dan

dapat menambah aset pemerintah yang selanjutnya meningkatkan biaya

pemeliharaan (Mardiasmo, 2004). Alokasi belanja modal berarti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mengalokasikan setiap pengeluaran yang dilakukan pemerintah untuk

membangun infrastruktur yang ada di daerahnya. Dalam Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) belanja modal dikategorikan ke dalam 5

(lima) kategori utama yaitu:

1. Belanja Modal Tanah

Belanja modal tanah adalah pengeluaran/biaya yang digunakan

untuk pengadaan/pembelian/pembebasan penyelesaian, balik nama

dan sewa tanah, pengosongan, pengurungan, pematangan tanah,

pembuatan sertifikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan

perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud dalam ondisi

siap pakai

2. Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Belanja modal peralatan dan mesin adalah pengeluaran/biaya yang

digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian, dan

peningkatan kapasitas peralatan dan mesin seta inventaris kantor

yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan

sampai peralatan dan mesin tersebut dalam kondisi siap pakai.

3. Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Belanja modal gedung dan bangunan adalah pengeluaran/biaya

yang digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian, dan

termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan

pengelolaan pembangunan gedung dan bangunan yang menambah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap

pakai.

4. Belanja Modal Fisik Lainnya

Belanja modal fisik lainnya adalah pengeluaran/biaya yang

digunakan untuk pengadaan/penambahan/penggantian/peningkatan

pembangunan/ pembuatan serta perawatan terhadap fisik lainnya

yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah,

peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, dan jalan dan irigasi dan

jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja mdal kontrak

sewa beli, pembelian barang-barang kesenian, barang purbakala dan

barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan

jurnal ilmiah.

Menurut peraturan pemerintah RI No.8 tahun 2006, tanggal 3 April

2006, tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintahan,

Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota/Kabupaten, yang

termasuk belanja modal adalah Belanja Tanah, Belanja Peralatan dan

Mesin, Belanja Gedung dan Bangunan, Belanja Jalan, Irigasi, dan

Jaringan, Belanja Aset Tetap Lainnya, Belanja Aset Lainnya. Dilihat

dari jenisnya, belanja modal terdiri atas:

1. Belanja Publik

Yaitu belanja yang membiayai kegiatan investasi (menambah aset)

yang ditujujkan untuk peningkatan sarana dan prasarana publikyang

hasil dan manfaatnya dapat dinikmati langsung oleh masyarakat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


umum. Beberapa contoh belanja publik seperti, pembangunan

jembatan dan jalan raya, pembelian alat transportasi massa, dan

pembelian mobil ambulans.

2. Belanja Aparatur

Yaitu belanja yang manfaatnya tidak dirasakan secara langsung

oleh masyarakat, tetapi dirasakan langsung oleh aparatur. Beberapa

contoh belanja aparatur antara lain: pembelian kendaraan dinas,

pembangunan gedung pemerintahan, dan pembangunan rumah dinas.

2.1.5 Kualitas Pembangunan Manusia

Hakekat pembangunan pada dasarnya adalah pembangunan manusia.

Budiman (1992) menyatakan bahwa pembangunan manusia adalah

usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat. Lebih dalam lagi

Suradi menjelaskan (2006) menjelaskan bahwa makna pembangunan

manusia sebagai kondisi tingkat kemajuan kehidupan manusia yang

diukur dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup dan

pelayanan sosial. Pembangunan harus memberikan dampak terhadap

peningkatan kualitas hidup manusia secara menyeluruh baik

pemenuhan kebutuhan fisik maupun non fisik. Salah satu alat untuk

mengukur pembangunan manusia adalah IPM atau disebut juga dengan

Human Development Index (HDI).

UNDP (United Nation Development Programme) mendefenisikan

pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-

pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditetapkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sebagai tujuan akhir (ultimated end) sedangkan upaya pembangunan

dipandang sebagai (principal means) untuk mencapai tujuan itu. Untuk

mencapai tercapainya tujuan manusia, empat hal pokok yang perlu

diperhatikan adalah produktifitas, pemerataan, kesinambungan,

pemberdayaan (UNDP, 2015). Secara ringkas empat hal pokok tersebut

mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Produktivitas

Produktivitas harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas

penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah.

Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himbauan

bagian dari model pembangunan manusia.

2. Pemerataan

Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk

mendapatkan akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial.

Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh

akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil

manfaat dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas

hidup.

3. Kesinambungan

Akses terhadap sumber daya ekonomi dan harus dipastikan tidak

hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang.

Semua sumber daya, fisik manusia, dan lingkungan harus selalu

diperbaharui.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Pemberdayaan

Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses

yang akan menentukan (bentuk/arah) kehidupan mereka, serta untuk

berpartisipasi penuh dan mengambil manfaat dari proses

pembangunan.

Terdapat tiga unsur dasar pembangunan manusia untuk mengukur

IPM, yaitu:

1. Usia Harapan Hidup

Usur dasar pembangunan manusia yang pertama adalah usia

harapan hidup. Usia harapan hidup menggambarkan usia

maksimum yang diharapkan seseorang untuk bertahan hidup.

Pembangunan terhadap manusia harus lebuh mengarahkan upaya

agar penduduk dapat mencapai pada usia harapan hidup yang

panjang.

2. Pengetahuan

Unsur dasar pembangunan manusia yang kedua adalah

pengetahuan. Pengetahuan atau tingkat pendidikan juga diakui

sebagi unsur yang mendasar dari pembangunan manusia. Indikator

pendidikan antara lain: angka melek huruf, rata-rata lamanya

bersekolah, anka partisipasi sekolah, angka putus sekolah, dan

lain-lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Standar Hidup Layak

Unsur dasar pembangunan manusia yang ketiga adalah

standar hidup layak. Indikator standar hidup layak dilihat dari

daya beli meliputi:

1. Jumlah penduduk yang bekerja

2. Jumlah pengganguran terbuka

3. Jumlah dan persentase penduduk miskin

4. PDRB riil per kapita

Angka IPM berkisar antara 0 hingga 100. Semakin mendekati 100,

maka hal tersebut merupakan indikasi pembangunan manusia yang

semakin baik (Ndakularak dkk, 2014). Agar dapat melihat

perkembangan dan tingkat capainnya, IPM dikategorikan menjadi 4

(BPS,2008:39), yaitu:

1. Kategori rendah dengan nilai IPM kurang dari 50 (IPM<50).

2. Kategori menengah bawah dengan IPM berada diantara 50 sampai

kurang dari 66 (50<IPM<66)

3. Kategori menengah atas dengan nilai IPM berada diantara 66 sampai

kurang dari 80 (66<IPM<80)

4. Kategori tinggi dengan IPM lebih atau sama dengan 80 (IPM>80)

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan mengenai kualitas

pembangunan manusia. Putra dan Ulupui meneliti hubungan antara

pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


indeks pembangunan manusia. Penelitian menunjukkan, pendapatan asli

daerah berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia, DAU

berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia, DAK

berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia.

Mirza meneliti hubungan antara kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan

belanja modal terhadap indeks pembangunan manusia. Penelitian

menunjukkan bahwa kemiskinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

indeks pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia, belanja modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.

Setyowati dan Suparwati meneliti hubungan antara pertumbuhan ekonomi,

DAU, DAK, PAD terhadap indeks pembangunan manusia dengan

pengalokasia anggran belanja modal sebagai variabel intervening. Penelitian

menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh positif terhadap

indeks pembangunan manusia melalui pengalokasian anggaran belanja

modal, DAU berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia

melalu pengalokasian anggaran belanja modal, DAK berpengaruh positif

terhadap indeks pembangunan manusia melalui pengalakoasian anggaran

belanja modal, pendapatan asli daerah berpengaruh positif terhadap indeks

pembangunan manusia melalui pengalokasian anggaran belanja modal,

pengalokasian anggaran bbelanja modal yang diproksikan dengan belanja

modal berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Christy dan Adi meneliti hubungan antara DAU, belanja modal dan

kualitas pembangunan manusia. Penelitian menunjukkan bahwa DAU

berpengaruh positif terhadap belanja modal, belanja modal berpengaruh

terhadap kualitas pembangunan manusia.

Fattah dan Muji meneliti hubungan antara local government expenditure

allocation terhadap human development index. Secara simultan local

expenditure allocation berpengaruh positif dan signifikan terhadap human

development index.

Hukom meneliti hubungan antara capital expenditure, economic growth,

poverty, terhadap human development index. Penelitian menunjukkan capital

expenditure berpengaruh positif dan signifikan terhadap human development

index, economic growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap human

development index, poverty berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

human development index.

Beberapa penelitian terdahulu dengan hasil pengujiannya dapat dilihat dari

Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Kesimpulan
Peneliti Judul Variabel Penelitian
Penelitian
Putu Gde Pendapatan Asli Pendapatan asli Pendapatan asli
Mahendra Putra Daerah, Dana daerah, dana daerah
dan I Gusti Ketut Alokasi Umum, alokasi khusus, berpengaruh
Agung Ulupui Dana Alokasi dana alokasi positif terhadap
(2015) Khusus, untuk umum, indeks indeks
meningkatkan pembangunan pembangunan
Indeks manusia manusia, DAU
Pembangunan tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Manusia berpengaruh
positif terhadap
indeks
pembangunan
manusia, DAK
berpengaruh
positif terhadap
indeks
pembangunan
manusia.
Denni Sulistio Pengaruh Kemiskinan, Kemiskinan
Mirza (2012) Kemiskinan, pertumbuhan berpengaruh
Pertumbuhan ekonomi, belanja negatif dan
Ekonomi, dan modal, indeks signifikan
Belanja Modal pembangunan terhadap indeks
terhadap Indeks manusia pembangunan
Pembangunan manusia,
Manusia di Jawa belannja modal
Tengah tahun berpengaruh
2006-2009 positif dan
signifikan
terhadap indeks
pembangunan
manusia, belanja
modal
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap indeks
pembangunan
manusia
Lilis Setyowati dan Pengaruh Pertumbuhan Pertumbuhan
Yohana Kus Pertumbuhan ekonomi, DAU, ekonomi tidak
Suparwati (2012) Ekonomi, DAU, DAK, PAD, berpengaruh
DAK, PAD, belanja modal, positif terhadap
terhadap Indeks indeks indeks
Pembangunan pembangunan pembangunan
Manusia dengan manusia manusia melalui
Pengalokasian pengalokasian
Anggaran anggaran belanja
Belanja Modal modal, DAU
sebagai variabel berpengaruh
intervening positif terhadap
(Studi Empiris indeks
pada pembangunan
Pemerintahan manusia melalu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kabupaten dan pengalokasian
Kota se-Jawa anggaran belanja
Tengah) modal, DAK
berpengaruh
positif terhadap
indeks
pembangunan
manusia melalui
pengalakoasian
anggaran belanja
modal,
pendapatan asli
daerah
berpengaruh
positif terhadap
indeks
pembangunan
manusia melalui
pengalokasian
anggaran belanja
modal,
pengalokasian
anggaran belanja
modal yang
diproksikan
dengan belanja
modal
berpengaruh
positif terhadap
indeks
pembangunan
manusia
Fhini Andrea Hubungan Dana alokasi DAU
Christy dan Priyo antara Dana umum, belanja berpengaruh
Hari Adi (2009) Alokasi Umum, modal, kualitas positif terhadap
Belanja Modal pembangunan belanja modal,
dan Kualitas manusia belanja modal
Pembangunan berpengaruh
Manusia terhadap
kualitas
pembangunan
manusia

Alexandra Hukom Effect Of Capital Capital


(2015) Capital expenditure, expenditure
Expenditures, economic growth, berpengaruh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Economic peverty, human positif dan
Growth and development signifikan
Poverty on terhadap human
Human development
Development in index, economic
Central growth
Kalimantan berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap human
development
index, poverty
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap human
development
index

Sanusi Fattah dan Local Capital capital


Aspa Muji (2012) Government expenditure, expenditure
Expenditure economic growth, berpengaruh
Allocation poverty, human positif dan
toward Human development index signifikan
Development terhadap human
Index at development
Jeneponto index, economic
Regency, South growth
Sulawesi, berpengaruh
Indonesia positif dan
signifikan
terhadap human
development
index, poverty
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap human
development
index

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.3 Kerangka Konseptual

Adanya berbagai kendala dalam proses pembangunan manusia di daerah

salah satunya disebabkan oleh pengalokasian anggaran belanja daerah yang

belum dilakukan secara tepat. Apabila kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintah daerah sudah dilakukan secara tepat maka akan berdampak pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dapat diukur melalui indeks

pembangunan manusia.

Kualitas pembangunan manusia adalah kondisi tingkat kemajuan

kehidupan manusia yang diukur dari kemampuannya dalam memenuhi

kebutuhan hidup dan pelayanan sosial.

Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang

dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Pertumbuhan ekonomi daerah adalah proses perubahan kondisi

perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan lebih

baik selama periode tertentu.

Alokasi anggaran belanja modal adalah pengeluaran yang manfaatnya

melebihi satu tahun tahun anggaran dan dapat menambah aset pemerintah

yang selanjutnya meningkatkan biaya pemeliharaan.

Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, belanja modal

diduga memiliki peranan dalam proses pembangunan manusia. Oleh sebab

itu, diadakan penelitian mengenai pengaruh pendapatan asli daerah,

pertumbuhan ekonomi daerah, dan pengalokasian anggaran belanja modal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terhadap kualitas pembangunan manusia. Model dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Pendapatan Asli
Daerah (X1)

Pertumbuhan Kualitas
Pembangunan
Ekonomi Daerah (X2)
Manusia
(Y)
Pengalokasian
Anggaran Belanja
Modal (X3)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Berdasarkan gambar kerangka konseptual tersebut, Pendapatan asli daerah

sebagai sebagai variabel independen (X1) mempunyai pengaruh positif yang

signifikan terhadap Kualitas Pembangunan Manusia sebagai variabel

dependen (Y). Artinya apabila X1 meningkat maka Y juga meningkat serta

X1 benar-benar memiliki pengaruh terhadap Y atau dengan kata lain tidak

terjadi secara kebetulan. Kemudian Pertumbuhan Ekonomi Daerah sebagai

variabel independen (X2) mempunyai pengaruh positif yang signifikan

terhadap Kualitas Pembangunan Manusia sebagai variabel dependen (Y).

Artinya apabila X2 meningkat maka Y juga meningkat serta X2 benar-benar

memiliki pengaruh terhadap Y atau dengan kata lain tidak terjadi secara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kebetulan. Kemudian Pengalokasian Anggaran Belanja Modal sebagai

variabel independen (X3) mempunyai pengaruh positif yang signifikan

terhadap Kualitas Pembangunan Manusia sebagai variabel dependen (Y).

Artinya X3 benar-benar memiliki pengaruh terhadap Y atau dengan kata lain

tidak terjadi secara kebetulan. Terakhir Pendapatan Asli Daerah (X1),

Pertumbuhan Ekonomi Daerah (X2), dan Pengalokasian Anggaran Belanja

Modal (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Kualitas Pembangunan

Manusia (Y).

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara atau penjelasan sementara yang

belum bisa dibuktikan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk

menguji apakah dugaan tersebut benar atau salah.

Berdasarkan rumusan masalah, tinjauan teoritis, serta kerangka konseptual,

maka hipotesis penelitian sebagai berikut:

H : Pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, pengalokasan

anggaran belanja modal berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap

kualitas pembangunan manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kausal-Komparatif yaitu penelitian

yang meneliti pengaruh dari beberapa variabel terhadap variabel lain atau

memiliki masalah berupa sebab akibat antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini juga sebagai perbandingan terhadap penelitian-penelitian

terdahulu. Penelitian ini dari segi paradigmanya merupakan penelitian

kuantitatif karena pengujiannya dengan menggunakan data berupa angka dan

diolah dengan prosedur statistik (Erlina, 2011: 12-14).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan adalah pemerintah daerah provinsi di

Indonesia.

Penelitian direncanakan mulai dari Bulan Februari 2016 sampai dengan

Bulan September 2016. Sehingga jadwal penelitian dalam bentuk tabel

disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep


Kegiatan
‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16

Pengajuan
Judul
Penyetujuan
Judul
Penulisan
Proposal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Bimbingan
Proposal
Penyelesaian
Proposal
Seminar
Proposal
Bimbingan
Skripsi
Ujian
Komprehensi
f
Sidang
Skripsi

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan

merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung

dari pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini

juga menggunakan jenis data panel (pooled data), yakni gabungan antara data

runtut waktu (time series) dan data silang (cross section). Dikatakan data

gabungan karena data dalam penelitian ini terdiri atas beberapa objek/sub

objek dalam beberapa periode waktu. Data runtut waktu yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah periode penelitian yakni 2012 hingga 2014.

Sedangkan data silang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data

mengenai pemerintah daerah yang menjadi sampel penelitian yaitu sebanyak

33 Kota/Kabupaten dengan masing-masing provinsi memiliki sub-sub data

yakni data Indeks Pembangunan Manusia, data PAD pemerintah

kota/kabupaten di provinsi Sumatera Utara, data pertumbuhan ekonomi

daerah kota/kabupaten di provinsi Sumatera Utara, dan data belanja modal

pemerintah kota/kabupaten di provinsi Sumatera Utara. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data indeks pembangunan manusia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yang diunduh melalui situs web resmi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

yang beralamat di http://sumut.bps.go.id, data Pendapatan asli daerah

pemerintah kota/kabupaten provinsi Sumatera Utara berupa Laporan Realisasi

APBD yang diunduh melalui situs web resmi Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan yang beralamat di http://www.djpk.kemenkeu.go.id/d

ata-series/data-keuangan-daerah/setelah-ta-2006, data pertumbuhan ekonomi

daerah pemerintah kota/kabupaten provinsi Sumatera Utara yang diunduh

melalui situs web resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumtera Utara yang

beralamat di http://sumut.bps.go.id/frontend/index.php/publikasi, dan data

alokasi anggaran belanja modal dalam laporan keuangan pemerintah

kota/kabupaten provinsi Sumatera Utara berupa Laporan Anggaran APBD

yang diunduh melalui situs web resmi Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan yang beralamat di http://www.djpk.kemenkeu.go.id/data-

series/data-keuangan-daerah/setelah-ta-2006.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan

data yang sudah didokumentasikan seperti data PAD dalam laporan keuangan

pemerintah kota/kabupaten, pertumbuhan ekonomi daerah, dan data alokasi

anggaran belanja modal dalam laporan keuangan pemerintah kota/kabupaten.

3.5 Batasan Operasional

Penelitian membutuhkan batasan di dalam pelaksanaannya agar tidak

mengambang dari tujuannya. Begitu juga dengan penelitian ini, terdapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


batasan tertentu agar menghasilkan kesimpulan yang benar. Objek penelitian

ini adalah Data indeks pembangunan manusia pemerintah kota/kabupaten di

provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, data

pendapatan asli daerah pemerintah kota/kabupaten di provinsi Sumatera Utara

tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 , tabel data pertumbuhan ekonomi

daerah pemerintah kota/kabupaten di provinsi Sumatera utara tahun 2012

sampai dengan tahun 2014, dan data alokasi anggaran belanja modal

kota/kabupaten di provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sampai dengan tahun

2014.

3.6 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

3.6.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

tidak bebas, dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas, dan

merupakan konsekuensi dari variabel independen (Erlina, 2011:36).

Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah data kualitas

pembangunan manusia. Variabel dependen ini dapat diukur

menggunakan skala rasio dengan melihat jumlah indeks pembangunan

manusia pada pemerintah kota/kabupaten tahun 2012 sampai dengan

tahun 2014.

3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel dependen atau penyebab variasi bagi variabel

dependen (Erlina, 2011:37).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Variabel independen yang digunakan di dalam penelitian ini antara

lain pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, alokasi

anggaran belanja modal.

3.6.2.1 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang

diperoleh daerah dari sumber-sumber yang ada di deerah

tersebut berdasarkan peraturan daerah yang berlaku. PAD

digunakan sebagai modal dasar pemerintah dalam membiayai

pembangunan dan usaha daerah untuk memperkecil

ketergantungan dana dari pemerintah pusat. Pada penelitian ini

pendapatan asli daerah dilakukan pengukuran dengan skala

rasio.

PAD = Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan + lain-lain PAD yang sah

3.6.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah (X3)

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Daerah merupakan proses

perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara

berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama

periode tertentu. Pada penelitian ini, tingkat pertumbuhan

ekonomi daerah dilakukan pengukuran dengan skala rasio.

PDRB1 – PDRB0 X 100%


g =
PDRB0

g = Pertumbuhan ekonomi daerah

PDRB1 = PDRB atas dasar harga konstan pada suatu tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PDRB0 = PDRB atas dasar harga konstan tahun sebelumnya

3.6.2.3 Belanja Modal

Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk

memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat

lebih dari satu tahun akuntansi. Pada penelitian ini belanja

modal dilakukan pengukuran dengan skala rasio.

Belanja modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin

+ Belanja Gedung dan Bangunan + Belanja jalan, irigasi dan

jaringan + Belanja Aset tetap lainnya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Variabel Definisi Indikator Skala

PAD (X1) penerimaan yang PAD = Pajak Daerah +


diperoleh daerah dari Retribusi Daerah + Hasil
sumber-sumber yang ada Pengelolaan Kekayaan
di deerah tersebut Daerah yang Dipisahkan + Rasio
berdasarkan peraturan lain-lain PAD yang sah
daerah yang berlaku

Pertumbuhan proses perubahan


Ekonomi kondisi perekonomian
Daerah (X2) suatu daerah secara
berkesinambungan Rasio
menuju keadaan yang
lebih baik selama
periode tertentu
Anggaran pengeluaran anggaran Belanja modal = Belanja
Belanja untuk memperoleh aset Tanah + Belanja Peralatan
Modal (X3) tetap dan aset lainnya dan Mesin + Belanja
yang memberi manfaat Gedung dan Bangunan +
Rasio
lebih dari satu tahun Belanja jalan, irigasi dan
akuntansi jaringan + Belanja Aset
tetap lainnya

Kualitas jumlah anggaran yang Nilai IPM kabupaten/kota se


Pembangunan dialokasikan untuk Provinsi Sumatera Utara Rasio
Manusia (Y) belanja daerah

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan dari semua elemen di mana suatu sampel

akan diambil, sedangkan sampel merupakan sebagian anggota dari populasi

yang dipilih untuk penelitian (Uma, 2006:122). Sehingga dari pengertian

tersebut, populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh kota/kabupaten pada

periode 2012 sampai dengan periode 2014. Total kota/kabupaten di Provinsi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Sumatera Utara pada periode 2012 sampai dengan periode 2014 adalah

sebanyak 33 kota/kabupaten.

Pengambilan sampel di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

purposive sampling method, yaitu penentuan sampel atas dasar kriteria

tertentu yang ditentukan sendiri oleh peneliti. Pengambilan sampel tersebut

didasarkan atas pertimbangan dan kriteria berikut:

1. Jumlah kota/kabupaten yang melaporkan laporan realisasi APBD pada

tahun 2012-2014 yang terdaftar di Direktorat Jenderal Perimbangan

Keuangan.

2. Provinsi yang termasuk dalam kategori kelompok dengan kemampuan

keuangan daerah sedang dan rendah pada tahun anggaran 2013

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2007.

Kota/Kabupaten yang termasuk dalam kategori kelompok dengan

kemampuan keuangan daerah sedang seperti yang disebutkan pada kriteria

1 adalah kota/kabupaten dengan kemampuan keuangan antara

Rp.200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) sampai dengan

Rp.400.000.000.000,00 (empat ratus milyar rupiah), dan kemampuan

keuangan daerah rendah adalah kota/kabupaten dengan kemampuan

keuangan dibawah Rp.200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah).

3. Memiliki data tabel indeks pembangunan manusia dalam periode

penelitian, yaitu periode 2012 sampai dengan 2014.

4. Memiliki data tabel pertumbuhan ekonomi daerah dalam periode

penelitian, yaitu periode 2012 sampai dengan periode 2014.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3.3
Pemilihan Sampel

Keterangan Jumlah
Jumlah pemerintah provinsi yang melaporkan laporan realisasi APBD
tahun 2012-2014 yang terdaftar di Direktorat Jenderal Perimbangan 18
Keuangan.
Jumlah kota/kabupaten dengan kemampuan keuangan daerah tinggi
pada tahun anggaran 2013 berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun (1)
2007
Jumlah kota/kabupaten yang memiliki data tabel indeks pembangunan
33
manusia pada periode 2012-2014
Jumlah kota/kabupaten yang memiliki data tabel pertumbuhan
33
ekonomi daerah pada periode 2012-2014
Jumlah sampel terpilih 17
Sumber: data sekunder yang diolah

3.8 Metode Analisis Data

Data penelitian ini dianalisis dan diuji dengan uji statistik yaitu statistik

desktiptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi untuk pengujian hipotesis

penelitian.

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan

asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, pengalokasian anggaran

belanja modal pada pemerintah kota/kabupaten di provinsi Sumatera

Utara. Pengukuran statistik deskriptif ini meliputi jumlah sampel, nilai

minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi. Minimum

digunakan untuk mengetahui jumlah terkecil yang bersangkutan

bervariasi dari rata-rata. Maksimum digunakan untuk mengetahui

jumlah terbesar data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk mengetahui seberapa besar data bersangkutan bervariasi dari rata-

rata.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

3.8.2.1 Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi

normal atau tidak, nilai residualnya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang berdistribusi

normal. Uji normalitas dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu

pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan

Kolmogorov-Smirnov. Pendekatan histogram menguji

normalitas dengan kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-

ciri khusus, salah satunya yaitu memiliki mean, median, dan

modus yang sama.

Data yang normal akan terlihat dari grafik histogram yang

seimbang, tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Pendekatan

grafik yaitu dengan melihat scatter plot terlihat titik mengikuti

data disepanjang garis diagonal yang berarti data tersebur

berdistribusi normal. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

dilakukan untuk menilai apakah data yang disepanjang garis

diagonal berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi > 0,05

maka data berdistribusi normal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.8.2.2 Uji Autokorelasi

Penelitian yang baik tidak memiliki autokorelasi. Autokorelasi

merupakan kondisi dimana adanya hubungan antar pengamatan

atau observasi. Ada tidaknya autokorelasi di dalam penelitian

dapat ditentukan dengan Uji Durbin-Watson. Erlina (2011)

menyatakan pengambilan keputusan apakah terjadi autokorelasi

atau tidak adalah sebagai berikut:

a. Bila nilai Durbin-Watson terletak antara batas atas (DU)

dan 4-(DU), maka tidak terjadi autokorelasi.

b. Bila nilai Durbin-Watson lebih rendah dari Lower Bound

(DL) maka terjadi autokorelasi positif.

c. Bila nilai Durbin-Watson lebih besar dari 4-(DL) maka

terjadi autokorelasi negatif.

d. Bila nilai Durbin-Watson terletak antara (DU) dan (DL)

maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.8.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan uji yang dilakukan untuk

membuktikan ada tidaknya hubungan linear antara variabel

independen dengan variabel independen lain (Gunawan,

2013:224). Model regresi yang baik di dalam penelitian

seharusnya tidak memiliki korelasi di antara variabel

independen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Untuk mendeteksi apakah data penelitian memiliki korelasi

atau tidak dapat dilihat dengan menggunakan Variance Inflation

Factor (VIF) (Gunawan, 2013:235). VIF merupakan harga

koefisien statistik yang menjadi indikator terjadinya korelasi..

Apabila nilai VIF > 10 maka variabel di dalam penelitian

memiliki gejala multikolinearitas, dan sebaliknya, apabila nilai

VIF < 10 maka variabel di dalam penelitian tidak memiliki

gejala multikolinearitas.

3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

pengganggu di dalam penelitian mempunyai varian yang sama

atau tidak (Gunawan, 2013:240). Apabila variabel pengganggu

di dalam penelitian tidak memiliki varian yang sama atau

konstan, maka dapat disimpulkan telah terjadi

heteroskedastisitas di dalam penelitian. Penelitian yang bagus

adalah tidak mengalami heteroskedastisitas melainkan harus

homokedastisitas.

Gunawan (2013) menyatakan dalam bukunya bahwa salah satu

cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas di dalam

penelitian adalah dengan menggunakan metode grafik. Di dalam

metode grafik, dasar analisis untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Jika di dalam grafik titik-titik membentuk pola tertentu,

teratur, bergelombang, melebar atau menyempit, maka dapat

disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas di dalam

penelitian.

b. Jika titik-titik menyebar di atas, di bawah, dan di sekitaran

angka nol, maka dapat disimpulkan heteroskedastisitas tidak

terjadi di dalam penelitian.

3.8.3 Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Uji analisis regresi linier berganda merupakan uji yang dilakukan

untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel terikat dengan

variabel bebas. Analisis regresi linier berganda di dalam penelitian ini

digunakan untuk menguji pendapatan asli daerah, pertumbuhan

ekonomi daerah, dan anggaran belanja modal terhadap kualitas

pembangunan manusia. Model regresi yang dikembangan di dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

KPM = α0 + β1PAD + β2PE + β3ABM + e

Keterangan:

KPM = Kualitas Pembangunan Manusia

α0 = Konstanta

β1,2,3 = Koefisien Variabel

PAD = Pendapatan Asli Daerah

PE = Pertumbuhan ekonomi daerah

ABM = Alokasi anggaran belanja modal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


e = residual of error

3.8.4 Uji Hipotesis

3.8.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji-t digunakan untuk mengetahui secara parsial apakah

setiap variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Tingkat signifikansi yang digunakan

di dalam penelitian adalah 5%. Berikut ketentuannya:

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka secara parsial variabel

bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel terikat.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka secara parsial variabel

bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat.

3.8.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) 5%,

maka ketentuannya sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi F > tingkat signifikansi 0,05 maka

tidak ada pengaruh signifikan dari variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Jika nilai signifikansi F < tingkat signifikansi 0,05 maka

ada pengaruh signifikan dari variabel bebas secara bersama-

sama terhadap variabel terikat.

3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar variasi variabel bisa dijelaskan dengan variasi

variabel yang lain. Nilai koefisien ini antara 0 dan 1. Apabila

nilai koefisien mendekati angka nol, maka kemampuan

variabel independen di dalam mempengaruhi variabel

dependen di dalam penelitian amat terbatas (tidak

berpengaruh). Kemudian, apabila nilai koefisien mendekati

angka satu, maka kemampuan variabel independen

memberikan hampir semua informasi mengenai variabel

dependen, artinya variabel independen berpengaruh secara

sempurna terhadap variabel dependen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara pada periode 2012 sampai dengan

periode 2014. Total keseluruhan kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara

pada periode 2012 sampai dengan periode 2014 sebanyak 33 kota/kabupaten.

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling sehingga dari 33 populasi tersebut hanya 17 provinsi

yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Daftar provinsi yang

menjadi sampel dalam penelitian ini dilampirkan pada lampiran 2.

4.2 Data Penelitian

Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang yang diunduh

melalui situs web resmi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yang

beralamat di http://sumut.bps.go.id untuk data indeks pembangunan manusia

dan pertumbuhan ekonomi daerah kota/kabupaten di Provinsi Sumatera

Utara, situs web resmi situs web resmi Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan yang beralamat di http://www.djpk.kemenkeu.go.id/d

ata-series/data-keuangan-daerah/setelah-ta-2006 untuk data PAD dan alokasi

anggaran belanja modal dalam laporan keuangan pemerintah daerah,. Metode

analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode analisis

statistik dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terhadap satu variabel dependen. Dalam menganalisis data digunakan

software SPSS.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan analisis yang memberikan gambaran

mengenai jumlah sampel, nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan

standar deviasi dari data penelitian kita. Berikut ini ditampilkan hasil

analisis statistik deskriptif dari variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD),

Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PE), Pengalokasian Anggaran Belanja

Modal (ABM), dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PAD 51 8.55 11.49 10.1278 .70378


PE 51 1.48 2.86 1.7827 .18859
ABM 51 7.55 12.72 11.1606 1.32821
IPM 51 4.13 4.33 4.2135 .04481
Valid N (listwise) 51
Sumber : Data diolah dengan SPSS

Dari Tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan beberapa hal berikut:

1. Variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) memiliki nilai minimum 8.55

dan nilai maksimum 11.49 dengan nilai rata-rata 10.1278 dan standar

deviasi 0.70378 dengan jumlah pengamatan sebanyak 51 data.

2. Variabel Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PE) memiliki nilai minimum

1.48 dan nilai maksimum 11.49 dengan nilai rata-rata 10.1278 dan

standar deviasi 0.18859 dengan jumlah pengamatan sebanyak 51 data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Variabel Alokasi Anggaran Belanja Modal (ABM) memiliki nilai

minimum 7.55 dan nilai maksimum 12.72 dengan nilai rata-rata

11.1606 dan standar deviasi 1.32821 dengan jumlah pengamatan

sebanyak 51 data.

4. Variabel Indeks Pembanguna Manusia memiliki nilai minimum 4.13

dan nilai maksimum 4.33 dengan nilai rata-rata 4.2135 dan standar

deviasi 0.04481 dengan jumlah pengamatan sebanyak 51 data.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variabel

independen maupun variabel dependen terdistribusi secara

normal atau tidak. Pertama, data di dalam penelitian harus

memenuhi asumsi kenormalan data. Data penelitian yang baik

adalah data yang memenuhi asumsi kenormalan data. Untuk

melihat apakah data normal atau tidak dari grafik histogram

dan normal probability plot. Data yang normal akan

membentuk atau mengikuti garis diagonal pada normal

probability plot. Data yang normal juga akan terlihat dari

grafik histogram yang seimbang, tidak condong ke kiri

maupun ke kanan. Data yang tidak normal tidak akan

mengikuti garis diagonal pada normal probability plot dan

memiliki grafik histogram yang tidak seimbang. Berikut ini

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ditampilkan grafik histogram dan normal probability plot dari

variabel penelitian.

Gambar 4.1
Histogram Variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) - Normal

Dari Gambar 4.1 di atas terlihat bahwa Histogram dari

penelitian sudah terdistribusi normal karena grafiknya

seimbang, tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Begitu juga

dengan normal probability plot pada Gambar 4.2 di bawah

yang terlihat telah mengikuti garis diagonal dengan teratur,

sehingga dapat disimpulkan data penelitian sudah memenuhi

asumsi normalitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 4.2
Normal P-Plot of Regresion Standarized Residual - Normal

Untuk lebih memastikan bahwa data sudah terdistribusi

dengan normal, maka peneliti membuat uji Kolmogorov-

Smirnov yang membuktikan kenormalan suatu data penelitian

dengan angka. Peneliti merasa bahwa pembuktian dengan

angka akan lebih pasti dibandingkan dengan grafik atau

gambar yang bisa menimbulkan banyak persepsi. Dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, suatu data dikatakan

normal apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 dan apabila

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


normal. Berikut hasil pengujian dengan uji Kolmogorov-

Smirnov.

Tabel 4.2
Uji Komolgorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .03769142
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .085
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .606
Asymp. Sig. (2-tailed) .856

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Dari Tabel Kolmogorov-Smirnov di atas, nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) nya sebesar 0,856 yang berarti > 0,05 sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa data sudah terdistribusi dengan

normal.

4.3.2.2 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan bagian dari uji asumsi klasik yang

bisa menentukan apakah terdapat autokorelasi di dalam data

penelitian. Data penelitian yang baik tidak memiliki

autokorelasi di dalamnya. Untuk melihat ada tidaknya

autokorelasi dilihat dari nilai Durbin-Watson (DW). Bila DU <

DW < 4-(DU) maka tidak terjadi autokorelasi. Bila nilai DW <

DL maka terjadi autokorelasi positif. Bila nilai DW > 4(DU)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


maka terjadi autokorelasi negatif. Bila DW terletak di antara

DU dan DL maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Berikut

hasil hasil SPSS yang menunjukkan apakah data terkena

autokorelasi atau tidak.

Model Summaryb

Model R Adjusted R Std. Error of the


R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .541a .292 .247 .03888 2.304

a. Predictors: (Constant), ABM, PE, PAD


b. Dependent Variable: IPM

Dari hasil uji autokorelasi dari Tabel 4.3 di atas, didapat nilai

DW sebesar 2,304 di mana data observasi berjumlah 51, k=3,

sehingga dari Tabel DW didapat nilai DU = 1,6754 dan DL =

1,4273. Dari nilai tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa tidak terjadi autokorelasi di dalam penelitian karena

nilai DU < DW < 4-DU sehingga data penelitian sudah

memenuhi uji asumsi klasik.

4.3.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan uji yang menentukan ada

tidaknya hubungan linear antara variabel independen dengan

variabel independen lainnya. Model regresi yang baik tidak

boleh memiliki multikolinearitas di dalamnya. Untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam data

penelitian dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF).

Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sebaliknya jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas.

Hasil uji Multikolinearitas terlihat sebagai berikut.

Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 4.017 .089 45.226 .000

PAD .038 .009 .599 4.242 .000 .755 1.325

PE -.031 .030 -.132 -1.033 .307 .926 1.080

ABM -.012 .005 -.356 -2.454 .018 .717 1.395

a. Dependent Variable: IPM

Dari Tabel 4.4 di atas, maka dapat diperoleh nilai VIF dari

masing-masing variabel independen untuk variabel Pendapatan

Asli Daerah (PAD) sebesar 1,325, Pertumbhan Ekonommi

Daerah sebesar 1,080, dan Alokasi Anggaran Belanja Modal

sebesar 1,395. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

Multikolinearitas di dalam penelitian karena setiap variabel

independen nilai VIF < 10.

4.3.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas merupakan uji untuk menentukan

apakah variabel pengganggu di dalam penelitian memilikii

varian yang sama atau tidak. Penelitian yang bagus adalah

penelitian yang tidak memiliki heteroskedastisitas melainkan

harus homokedastisitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Untuk menentukan apakah data penelitian mengalami

heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat dari Scatterplot

hasil SPSS. Apabila titik-titik di Scatterplot menyebar di atas,

di bawah, dan di sekitaran angka nol, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas, dan apabila titik-titik di Scatterplot

membentuk pola tertentu, tidak menyebar di atas, di bawah,

dan di sekitaran angka nol, maka terjadi heteroskedastisitas.

Berikut hasil Scatterplot dari penelitian.

Gambar 4.3
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari Gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar di

atas, di bawah, dan di sekitaran angka nol sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa data penelitian tidak mengandung

heteroskedastisitas.

4.3.3 Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Analisis Regresi Linier Berganda merupakan uji yang digunakan

untuk mengetahui hubungan beberapa variabel independen terhadap

variabel dependen. Uji ini dapat dilakukan apabila telah memenuhi uji

asumsi klasik. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda penelitian

dengan SPSS adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) 4.017 ,089 45.226 ,000

PAD ,038 ,009 .599 4.242 ,000

PE -,031 ,030 -.132 -1.033 ,307

ABM -,012 ,005 -,356 -2.454 ,018

a. Dependent Variable: IPM

Dari Tabel 4.5 di atas, maka dapat dibuat persamaan Regresi Linier

Berganda sebagai berikut:

IPM = 4,017+ 0, 038PAD - 0,031PE - 0,012ABM + e

Interpretasi persamaan di atas sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Konstanta sebesar 4,017 menunjukkan bahwa apabila tidak ada

variabel independen (Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi

Daerah, dan Alokasi Anggaran Belanja Modal), maka tingkat Indeks

Pembangunan Manusia adalah sebesar 4,017.

b. Koefisien Regresi PAD sebesar 0,038 menunjukkan bahwa apabila

setiap kenaikan Pendapatan Asli Daerah 1% dengan asumsi variabel

bebas lainnya dianggap konstan maka akan menaikkan Indeks

Pembangunan Manusia sebesar 0,038.

c. Koefisien Regresi PE sebesar 0,031 menunjukkan bahwa apabila

setiap kenaikan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Daerah 1% dengan

asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan maka akan

menurunkan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,031.

d. Koefisien Regresi ABM sebesar 0,012 menunjukkan bahwa

apabila setiap kenaikan Alokasi Anggaran Belanja Modal 1% dengan

asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan maka akan

menurunkan Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,012.

4.3.4 Uji Hipotesis

4.3.4.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t) digunakan untuk

mengetahui secara parsial apakah setiap variabel bebas

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel bebas.

Apabila nilai signifikansi variabel independen > 0,05 maka

secara parsial tidak ada pengaruh signifikan variabel bebas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terhadap variabel terikat, dan sebaliknya apabila nilai

signifikansi variabel independen < 0,05 maka secara parsial

ada pengaruh signifikan variabel bebas terhadap variabel

terikat.

Tabel 4.6
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)
Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 4.017 ,089 45.226 ,000

PAD ,038 ,009 .599 4.242 ,000

PE -,031 ,030 -.132 -1.033 ,307

ABM -,012 ,005 -,356 -2.454 ,018

a. Dependent Variable: IPM

Dari Tabel 4.6 di atas, maka kesimpulan dari Uji-t adalah

sebagai berikut:

1. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Indeks

Pembangunan Manusia

Nilai signifikansi untuk variabel Pendapatan Asli Daerah

adalah sebesar 0,000 < 0,05. Dari hasil di atas, dapat

disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara

parsial berpengaruh terhadap variabel Indeks Pembangunan

Manusia.

2. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Daerah terhadap Indeks

Pembangunan Manusia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Nilai signifikansi untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi

Daerah adalah sebesar 0,307 < 0,05. Dari hasil di atas, dapat

disimpulkan bahwa variabel Pertumbuhan Ekonomi Daerah

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel Indeks

Pembangunan Manusia.

3. Pengaruh Alokasi Anggaran Belanja Modal (ABM) terhadap

Indeks Pembangunan Manusia

Nilai signifikansi untuk variabel Alokasi Anngaran Belanja

Modal (ABM) adalah sebesar 0,018 > 0,05. Dari hasil di atas,

dapat disimpulkan bahwa variabel Alokasi Anggaran Belanja

Modal secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel

Pengalokasian Anggaran Belanja Daerah.

4.3.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)

Uji Signifikansi Simultan (Uji – F) digunakan untuk

mengetahui apakah secara bersama-sama atau simultan

variabel independen di dalam penelitian mempengaruhi

variabel dependen. Untuk melihat pengaruhnya dari nilai

Signifikansi F. Apabila nilai Signifikansi F < 0,05 maka ada

pengaruh variabel independen secara bersama-sama atau

simultan terhadap variabel terikat, dan sebaliknya apabila nilai

signifikansi F > 0,05 maka tidak ada pengaruh variabel

independen secara bersama-sama atau simultan terhadap

variabel terikat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.7
Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .029 3 .010 6.475 .001a

Residual .071 47 .002

Total .100 50

a. Predictors: (Constant), ABM, PE, PAD


b. Dependent Variable: IPM

Dari Tabel 4.7 di atas, dari nilai Sig. Sebesar 0,01 maka dapat

disimpulkan bahwa nilai signifikansi F < 0,05 yang berarti

secara simultan atau bersama-sama variabel independen di

dalam penelitian mempengaruhi variabel dependen.

4.3.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi merupakan uji yang dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar variabel independen dalam

penelitian mempengaruhi variabel dependen. Nilainya antara 0

sampai dengan 1. Berikut hasil dari Uji Koefisien Determinasi

dari penelitian.

Tabel 4.8
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 .541a .292 .247

a. Predictors: (Constant), PAD, PE, ABM


b. Dependent Variable: IPM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari tabel 4.8 di atas ada beberapa hal yang dapat

disimpulkan, sebagai berikut:

1. Nilai R sebesar 0,541 yang menunjukkan bahwa korelasi

atau hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia (variabel

dependen) dengan Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan

Ekonomi, dan Alokasi Anggaran Belanja Modal (variabel

independen) yaitu sebesar 54,1 %.

2. R Square sebesar 0,292 berarti 29,2 % Indeks

Pembangunan Manusia mampu diprediksikan oleh Pendapatan

Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah, dan Alokasi

Anggaran Belanja Modal. Sisanya 71,8 % oleh variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Nilai Adjusted R Square atau Koefisien Determinasi adalah

0,247 berarti 24,7 % Indeks Pembangunan Manusia mampu

diprediksikan oleh Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan

Ekonomi Daerah, dan Alokasi Anggaran Belanja Modal.

Sisanya 85,3 % oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Ada dua pilihan, memakai R Square atau memakai

Adjusted R Square. Apabila jumlah variabel lebih dari dua

maka digunakan Adjusted R Square. Sehingga nilai yang

digunakan sebagai koefisien determinasi adalah 24,7 %.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.3.1 Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil yang telah dijelaskan secara statistik mengenai uji-

uji yang telah dilaksanakan, maka peneliti merasa perlu lebih menelaah

lebih dalam lagi agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Di samping itu peneliti juga merasa perlunya membandingkan hasil

penelitian terhadap hasil penelitian-penelitian terdahulu yang dijadikan

latar belakang atau pendukung penelitian ini.

Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa secara parsial variabel

Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh signifikan terhadap Indeks

Pembangunan Manusia. Hasil ini mendukung penelitian yang telah

dilakukan oleh Putra dan Ulupui (2015).

Hasil Pengujian hipotesis menyatakan bahwa secara parsial variabel

Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PE) tidak berpengaruh signifikan

terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Hasil ini mendukung

penelitian yang telah dilakukan oleh Setyowati dan Suparwati (2012)

namun bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh

Christy dan Adi (2009).

Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa secara parsial variabel

Alokasi Anggaran Belanja Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap

Indeks Pembangunan Manusia. Hal ini mendukung bertolak belakang

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mirza (2012).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Uji-F dari penelitian menunjukkan bahwa secara simultan atau

secara bersama-sama variabel Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan

Ekonomi Daerah, dan Alokasi Anggaran Belanja Modal berpengaruh

terhadap variabel Indeks Pembangunan Manusia.

Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini mendukung teori

yang dikemukakan oleh Coleman yakni menjelaskan sebuah

pilihan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam

perumusan kebijakan publik seperti pengalokasian belanja

daerah. Peningkatan PAD yang diterima pemerintah daerah

berarti daerah memiliki cukup dana untuk belanja daerah pada

sektor-sektor yang mendukung kualitas pembangunan manusia

seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa ada

pengaruh signifikan antara pendapatan asli daerah dan indeks

pembangunan manusia. Pertumbuhan ekonomi daerah memang

tidak berhubungan dengan teori yang dikemukan oleh

Coleman. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa

tidak ada pengaruh signifikan antara pertumbuhan ekonomi

terhadap indeks pembangunan manusia. Terakhir, alokasi

anggaran belanja modal, Coleman mengemukanan pilihan

tindakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam

perumusan kebijakan publik seperti pengalokasian belanja

daerah dan salah satunya adalah belanja modal. Namun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berdasarkan hasil penelitian, alokasi anggaran belanja modal

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap indeks

pembangunan manusia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh Pendapatan Asli

Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Pengalokasian Anggaran

Belanjaa Modal terhadap Kualitas Pembangunan Manusia yang diukur

melalui Indeks Pembangunan Manusia pada pemerintah kota/kabupaten di

Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan di Bab empat, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Parsial, variabel independen Pendapatan Asli Daerah (PAD)

memberikan pengaruh yang signifikan, namun variabel Tingkat

Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Alokasi Anggaran Belanja Modal tidak

memberikan pengaruh signifikan terhadap Kualitas Pembangunan Manusia

pada pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.

2. Secara simultan atau bersama-sama, variabel Pendapatan Asli Daerah,

Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Pengalokasian Anggaran Belanja

Modal berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Pembangunan Manusia

pada pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara.

3. Nilai Adjusted R Square atau Koefisien Determinasi adalah 0,247 berarti

24,7 % Kualitas Pembangunan Manusia mampu diprediksikan oleh

Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan

Pengalokasian Anggaran Belanja Modal namun ketepatannya masih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kurang. Sisanya 75,3 % oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan di lingkungan pemerintah kota/kabupaten,

sehingga hasil penelitian hanya terbatas mengenai kondisi di lingkungan

pemerintah kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, di mana tidak

tertutup kemungkinan apabila penelitian dilakukan hingga pada

pemerintah daerah Provinsi Se-Indonesia, hasil yang dihasilkan pun

berbeda.

2. Penelitian hanya memiliki tiga variabel independen. Dari nilai koefisien

determinasi di bab empat hasil penelitian sebesar 24,7% berarti variabel

Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Daerah, dan

Pengalokasian Anggaran Belanja Modal hanya mampu memprediksikan

pengaruhnya terhadap Kualitas Pembangunan Manusia pada pemerintah

daerah kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara sebesar 24,7%, artinya

masih ada variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian ini yang

mempengaruhi variabel dependen sebesar 75,3%.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka ada beberapa hal yang disarankan terkait dengan

penelitian, antara lain:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Untuk peneliti selanjutnya agar menambah tempat penelitian tidak terbatas

pada lingkungan pemerintah daerah kota/kabupaten namun

menggabungkan seluruh pemerintah daerah di Indonesia yakni pemerintah

daerah provinsi, pemerintah daerah kota, dan pemerintah daerah kabupaten

di Indonesia untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

2. Untuk penelitian selanjutnya agar menambah atau mengubah variabel

independen disebabkan nilai koefisien determinasi di bab empat hasil

penelitian sebesar 24,7% yang artinya masih ada variabel independen lain

sebesar 75,3% yang mempengaruhi penelitian.

3. Untuk Pemerintah daerah kota/kabupaten, seiring maraknya isu rendahnya

Kualitas Pembangunan Manusia di, maka untuk mengatasi hal tersebut,

pemerintah daerah kota/kabupaten di Provinsi Sumatera Utara disarankan

agar memperhatikan beberapa faktor dalam peningkatan Kulitas

Pembangunan Manusia seperti data Pendapata Asli Daerah, Pertumbuhan

Ekonomi Daerah, dan Pengalokasian Anggaran Belanja Modal yang

memiliki pengaruh signifikan di dalam penelitian ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Alexandra Hukom. 2015. Effect Of Capital Expenditures, Economic Growth and


Poverty on Human Development in Central Kalimantan. IOSR Journal of
Economics and Finance. Volume 6, Issue 6. Ver. IV (Nov. - Dec. 2015).
Badrudin, Rudy dan Mufidhatul Khasanah. 2012. Pengaruh Pendapatan dan
Belanja Daerah terhadap Pembangunan Manusia di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Budiman, Arif. 1992. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia.
BPS. 2008. Indeks Pembangunan Manusia 2006-2007. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.

Christy, Fhino Andrea dan Priyo Hari Adi. 2009. Hubungan Antara DAU, Belanja
Modal dan Kualitas Pembangunan Manusia. The 3rd National Conference
UKWMS Surabaya, October 10th 2009.

Coleman, James S, 2011, Dasar-Dasar Teori Sosial (Foundation of Social


Theory), Bandung: Nusa Media

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, PSI Kampus USU: Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2014. Buku Pedoman Penulisan


Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1), Medan.
Mardiasmo, 2002. Otonomi Daerah dan Manajemen Keuangan Daerah. Penerbit
Andi. Yogyakarta.

Ndakularak, Erwin, Nyoman Djinar Setiawina dan I Ketut Djayastra. 2014.


Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat
Kabupaten/Kota di Propinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, 3(3), h: 140-153.
Putu Gde Mahendra Putra dan I Gusti Ketut Agung Ulupui. 2015. Pendapatan
Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, untuk
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 11.3.
Sanusi Fattah and Aspa Muji. 2012. Local Government Expenditure Allocation
toward Human Development Index at Jeneponto Regency, South Sulawesi,
Indonesia. IOSR Journal Of Humanities And Social Science. Volume 5,
Issue 6 (Nov. - Dec. 2012).
Setyowati, Lilis dan Yohana Kus Suparwati. 2012. Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, DAU, DAK, PAD dengan Pengalokasian Anggaran Belanja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Modal sebagai Variabel Intervening (Studi Empiri pada Pemerintah
Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah). Jurnal Prestasi Vol. 9 No. 1.

Sulistio, Denni Mirza. 2012. Pengaruh Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, dan


Belanja Modal terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Tengah
tahun 2006-2009. Economic Development Analysis Journal, 1(1).
Suradi. 2006. Kemiskinan dan Politik Pembangunan Sosial. Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial – Departemen Sosial
RI.

Syahril. 2011. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal terhadap
Indeks Pembangunan Manusia pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera
Utara.
Todaro, M.P. 1998. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan Antara


Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

UNDP. 1996. Human Development Report. Oxford University Press. New York
Vegirawati,Titin. 2012. Pengaruh Belanja Langsung terhadap Kualitas
Pembangunan Manusia (Studi Kasus Pada Pemerintah kabupaten/kota di
Sumatera Selatan). Jurnal Ekonomi dan Informasi, 2(1).
http://sumut.bps.go.id
http://www.djpk.kemenkeu.go.id/data-series/data-keuangan-daerah/setelah-ta-
2006
http://bappenas.go.id/files/Buku_PDDA.pdf

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN

Lampiran I

JADWAL PENELITIAN

Jadwal Penelitian

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep


Kegiatan
‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16 ‘16

Pengajuan
Judul
Penyetujuan
Judul
Penulisan
Proposal
Bimbingan
Proposal
Penyelesaian
Proposal
Seminar
Proposal
Bimbingan
Skripsi
Ujian
Komprehensi
f
Sidang
Skripsi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran II

Proses Pemilihan Sampel

Kriteria Sampel
No. Kota/Kabupaten Sampel
1 2 3 4
1 Nias - √ √ √ -
2 Mandailing Natal √ √ √ √ 1
3 Tapanuli Selatan √ √ √ √ 2
4 Tapanuli Tengah √ √ √ √ 3
5 Tapanuli Utara - - √ √ -
6 Toba Samosir - - √ √ -
7 Labuhanbatu √ √ √ √ 4
8 Asahan √ √ √ √ 5
9 Simalungun √ √ √ √ 6
10 D a i r i √ √ √ √ 7
11 K a r o - √ √ √ -
12 Deli Serdang - √ √ √ -
13 Langkat - - √ √ -
14 Nias Selatan - - √ √ -
15 Humbang Hasundutan - √ √ √ -
16 Pakpak Bharat √ √ √ √ 8
17 Samosir √ √ √ √ 9
18 Serdang Bedagai √ √ √ √ 10
19 Batu Bara - - √ √ -
20 Padang Lawas Utara √ √ √ √ 11
21 Padang Lawas √ √ √ √ 12
22 Labuhanbatu Selatan √ √ √ √ 13
23 Labuhanbatu Utara - - √ √ -
24 Nias Utara - - √ √ -
25 Nias Barat - √ √ √ -
26 Sibolga - √ √ √ -
27 Tanjungbalai √ √ √ √ 14
28 Pematangsiantar √ √ √ √ 15
29 Tebing Tinggi √ √ √ √ 16
30 Medan - - √ √ -
31 Binjai - √ √ √ -
32 Padangsidimpuan √ √ √ √ 17
33 Gunungsitoli - √ √ √ -

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kota/Kabupaten yang menjadi Sampel Penelitian

No. Kota/Kabupaten

1
Kab. Asahan
2
Kab. Dairi
3
Kab. Labuhan Batu
4
Kab. Mandailing Natal
5
Kab. Simalungun
6
Kab. Tapanuli Selatan
7
Kab. Tapanuli Tengah
8
Kota Pematang Siantar
9
Kota Tanjung Balai
10
Kota Tebing Tinggi
11
Kota Padang Sidempuan
12
Kab. Pakpak Bharat
13
Kab. Serdang Bedagai
14
Kab. Samosir
15
Kab. Padang Lawas
16
Kab. Padang Lawas Utara
17
Kab. Labuhanbatu Selatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran III

DATA PENELITIAN

A. Data Pendapatan Asli Daerah

Dalam jutaan Rupiah


Tahun
Kota/Kabupaten
2012 2013 2014

Kab. Asahan 37,895 53,692 22,124


Kab. Dairi
20,912 29,933 15,955
Kab. Labuhan
Batu 59,439 49,785 22,992
Kab. Mandailing
Natal 21,274 47,666 16,122
Kab. Simalungun 61,246 97,915 41,404
Kab. Tapanuli
Selatan 56,418 69,220 56,099
Kab. Tapanuli
Tengah 21,137 23,211 18,803
Kota Pematang
Siantar 49,915 61,358 28,344
Kota Tanjung
Balai 27,702 31,921 21,929
Kota Tebing
Tinggi 47,331 53,200 14,508
Kota Padang
Sidempuan 23,622 35,018 23,629
Kab. Pakpak
Bharat 6,353 9,081 5,192
Kab. Serdang
Bedagai 39,275 50,372 30,789
Kab. Samosir 17,460 26,661 12,874
Kab. Padang
Lawas 9,881 23,140 9,272
Kab. Padang
Lawas Utara 12,798 5,805 5,805
Kab.
Labuhanbatu
Selatan 18,977 26,702 13,694
Sumber : Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


B. Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Dalam Persentase
Tahun
Kota/Kabupaten
2012 2013 2014
Kab. Asahan 5,51 5,79 5,88
Kab. Dairi 5,03 5,05 5,03
Kab. Labuhan
Batu 6,09 5,99 5,22
Kab. Mandailing
Natal 6,27 6,35 6,54
Kab. Simalungun 6,06 5,26 5,33
Kab. Tapanuli
Selatan 9.09 17,43 4,41
Kab. Tapanuli
Tengah 5,11 5,17 5,04
Kota Pematang
Siantar 6,64 5,75 6,37
Kota Tanjung
Balai 6,62 5,94 5,78
Kota Tebing
Tinggi 5,75 6,01 5,44
Kota Padang
Sidempuan 5,90 5,67 5,02
Kab. Pakpak
Bharat 6,01 5,91 5,91
Kab. Serdang
Bedagai 6,09 5,80 5,12
Kab. Samosir 6,05 6,08 5,95
Kab. Padang
Lawas 6,21 6,14 6,01
Kab. Padang
Lawas Utara 6,38 6,15 6,12
Kab.
Labuhanbatu
Selatan 6,33 6,05 5,33
Sumber : Badan Pusat Statistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


C. Data Pengalokasian Anggaran Belanja Modal

Dalam jutaan rupiah


Tahun
Kota/Kabupaten
2012 2013 2014

Kab. Asahan 259,227 271,753 188,338


Kab. Dairi
97,984 138,860 2,960
Kab. Labuhan
Batu 204,123 226,694 24,521
Kab. Mandailing
Natal 133,047 141,626 18,031
Kab. Simalungun
314,892 234,348 105,812
Kab. Tapanuli
Selatan 194,194 267,454 23,463
Kab. Tapanuli
Tengah 154,200 258,593 10,323
Kota Pematang
Siantar 90,832 134,010 4,819
Kota Tanjung
Balai 114,085 108,800 15,247
Kota Tebing
Tinggi 97,955 160,860 30,795
Kota Padang
Sidempuan 98,759 117,217 7,679
Kab. Pakpak
Bharat 70,238 147,987 1,905
Kab. Serdang
Bedagai 148,713 250,622 8,783
Kab. Samosir 85,424 162,440 12,225
Kab. Padang
Lawas 116,854 137,298 11,244
Kab. Padang
Lawas Utara 232,918 34,243 34,243
Kab.
Labuhanbatu
Selatan 145,201 335,067 15,473
Sumber : Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


D. Data Indeks Pembangunan Manusia

Tahun
Kota/Kabupaten
2012 2013 2014

Kab. Asahan 66.23 66.58 67.51


Kab. Dairi
66.95 67.15 67.91
Kab. Labuhan
Batu 70.88 71.39 71.98
Kab. Mandailing
Natal 71.40 71.62 71.84
Kab. Simalungun
68.64 69.45 70.06
Kab. Tapanuli
Selatan 62.26 62.91 63.42
Kab. Tapanuli
Tengah 69.79 70.28 70.89
Kota Pematang
Siantar 65.95 66.75 67.22
Kota Tanjung
Balai 65.43 65.64 66.16
Kota Tebing
Tinggi 74.51 75.05 75.83
Kota Padang
Sidempuan 64.89 65.40 66.05
Kab. Pakpak
Bharat 71.34 71.85 72.13
Kab. Serdang
Bedagai 71.38 71.68 71.88
Kab. Samosir 63.88 64.73 65.06
Kab. Padang
Lawas 66.14 67.11 67.78
Kab. Padang
Lawas Utara 66.31 66.80 67.80
Kab.
Labuhanbatu
Selatan 64.05 64.62 65.50
Sumber : Badan Pusat Statistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran IV

HASIL OLAH DATA (SPSS 18,0)

Hasil olah data yang dilampirkan adalah hasil olah data setelah

memenuhi asumsi normalitas dan autokorelasi.

Berikut ditampilkan hasil olah data penelitian dengan menggunakan

SPSS 18,0 setelah memenuhi asumsi normalitas dan autokorelasi:

A. Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PAD 51 8.55 11.49 10.1278 .70378


PE 51 1.48 2.86 1.7827 .18859
ABM 51 7.55 12.72 11.1606 1.32821
IPM 51 4.13 4.33 4.2135 .04481
Valid N (listwise) 51

B. Uji Normalitas

Histogram

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Grafik

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .03769142
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .085
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .606
Asymp. Sig. (2-tailed) .856

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


C. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R Adjusted R Std. Error of the


R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .541a .292 .247 .03888 2.304

a. Predictors: (Constant), ABM, PE, PAD


b. Dependent Variable: IPM

D. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 4.017 .089 45.226 .000

PAD .038 .009 .599 4.242 .000 .755 1.325

PE -.031 .030 -.132 -1.033 .307 .926 1.080

ABM -.012 .005 -.356 -2.454 .018 .717 1.395

a. Dependent Variable: IPM

E. Uji Heteroskedastisitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


F. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 4.017 ,089 45.226 ,000

PAD ,038 ,009 .599 4.242 ,000

PE -,031 ,030 -.132 -1.033 ,307

ABM -,012 ,005 -,356 -2.454 ,018

a. Dependent Variable: IPM

G. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Coefficientsa

Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 4.017 ,089 45.226 ,000

PAD ,038 ,009 .599 4.242 ,000

PE -,031 ,030 -.132 -1.033 ,307

ABM -,012 ,005 -,356 -2.454 ,018

a. Dependent Variable: IPM

H. Uji Signifikansi Simultan (Uji - F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .029 3 .010 6.475 .001a

Residual .071 47 .002

Total .100 50

a. Predictors: (Constant), ABM, PE, PAD


b. Dependent Variable: IPM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


I. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 .541a .292 .247

a. Predictors: (Constant), PAD, PE, ABM


b. Dependent Variable: IPM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Durbin-Watson (DW), a = 5%

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5


n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
33 1.3834 1.5078 1.3212 1.577 1.2576 1.6511 1.1927 1.7298 1.127 1.8128
34 1.3929 1.5136 1.3325 1.5805 1.2707 1.6519 1.2078 1.7277 1.1439 1.8076
35 1.4019 1.5191 1.3433 1.5838 1.2833 1.6528 1.2221 1.7259 1.1601 1.8029
36 1.4107 1.5245 1.3537 1.5872 1.2953 1.6539 1.2358 1.7245 1.1755 1.7987
37 1.419 1.5297 1.3635 1.5904 1.3068 1.655 1.2489 1.7233 1.1901 1.795
38 1.427 1.5348 1.373 1.5937 1.3177 1.6563 1.2614 1.7223 1.2042 1.7916
39 1.4347 1.5396 1.3821 1.5969 1.3283 1.6575 1.2734 1.7215 1.2176 1.7886
40 1.4421 1.5444 1.3908 1.6 1.3384 1.6589 1.2848 1.7209 1.2305 1.7859
41 1.4493 1.549 1.3992 1.6031 1.348 1.6603 1.2958 1.7205 1.2428 1.7835
42 1.4562 1.5534 1.4073 1.6061 1.3573 1.6617 1.3064 1.7202 1.2546 1.7814
43 1.4628 1.5577 1.4151 1.6091 1.3663 1.6632 1.3166 1.72 1.266 1.7794
44 1.4692 1.5619 1.4226 1.612 1.3749 1.6647 1.3263 1.72 1.2769 1.7777
45 1.4754 1.566 1.4298 1.6148 1.3832 1.6662 1.3357 1.72 1.2874 1.7762
46 1.4814 1.57 1.4368 1.6176 1.3912 1.6677 1.3448 1.7201 1.2976 1.7748
47 1.4872 1.5739 1.4435 1.6204 1.3989 1.6692 1.3535 1.7203 1.3073 1.7736
48 1.4928 1.5776 1.45 1.6231 1.4064 1.6708 1.3619 1.7206 1.3167 1.7725
49 1.4982 1.5813 1.4564 1.6257 1.4136 1.6723 1.3701 1.721 1.3258 1.7716
50 1.5035 1.5849 1.4625 1.6283 1.4206 1.6739 1.3779 1.7214 1.3346 1.7708
51 1.5086 1.5884 1.4684 1.6309 1.4273 1.6754 1.3855 1.7218 1.3431 1.7701
52 1.5135 1.5917 1.4741 1.6334 1.4339 1.6769 1.3929 1.7223 1.3512 1.7694
53 1.5183 1.5951 1.4797 1.6359 1.4402 1.6785 1.4 1.7228 1.3592 1.7689
54 1.523 1.5983 1.4851 1.6383 1.4464 1.68 1.4069 1.7234 1.3669 1.7684
55 1.5276 1.6014 1.4903 1.6406 1.4523 1.6815 1.4136 1.724 1.3743 1.7681
56 1.532 1.6045 1.4954 1.643 1.4581 1.683 1.4201 1.7246 1.3815 1.7678
57 1.5363 1.6075 1.5004 1.6452 1.4637 1.6845 1.4264 1.7253 1.3885 1.7675
58 1.5405 1.6105 1.5052 1.6475 1.4692 1.686 1.4325 1.7259 1.3953 1.7673
59 1.5446 1.6134 1.5099 1.6497 1.4745 1.6875 1.4385 1.7266 1.4019 1.7672
60 1.5485 1.6162 1.5144 1.6518 1.4797 1.6889 1.4443 1.7274 1.4083 1.7671
61 1.5524 1.6189 1.5189 1.654 1.4847 1.6904 1.4499 1.7281 1.4146 1.7671
62 1.5562 1.6216 1.5232 1.6561 1.4896 1.6918 1.4554 1.7288 1.4206 1.7671
63 1.5599 1.6243 1.5274 1.6581 1.4943 1.6932 1.4607 1.7296 1.4265 1.7671
64 1.5635 1.6268 1.5315 1.6601 1.499 1.6946 1.4659 1.7303 1.4322 1.7672
65 1.567 1.6294 1.5355 1.6621 1.5035 1.696 1.4709 1.7311 1.4378 1.7673
66 1.5704 1.6318 1.5395 1.664 1.5079 1.6974 1.4758 1.7319 1.4433 1.7675

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk
df untuk pembilang (N1)
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Titik Persentase Distribusi t

Pr
0.25 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
0.5 0.2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.002
df

42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595


43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.6951 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.0141 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.0129 2.41019 2.68701 3.2771
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.6822 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.6789 1.29685 1.67252 2.00324 2.3948 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.2368
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.001 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.6786 1.29582 1.67065 2.0003 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.2293
62 0.67847 1.29536 1.6698 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.6784 1.29513 1.6694 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.3851 2.6536 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai