2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/864
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI
OLEH
Samosir” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh pajak hotel, pajak restoran,
pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan terhadap pendapatan asli daerah di
Samosir tahun anggaran 2008-2016.
Penelitian ini dilakukan di Badan Pendapatan Daerah Samosir yang
berlokasi di Jalan Raya Rianiate Km5, Pangururan. Jenis penelitian ini adalah
studi kasus dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Penelitian ini
menggunakan data sekunder. Metode analisis dari penelitian ini menggunakan
analisis regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pajak hotel berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah, (2) Pajak restoran
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatan asli daerah, (3)
Pajak hiburan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pendapatan
asli daerah, (4) Pajak penerangan jalan berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap pendapatan asli daerah, (5) Secara simultan pajak hotel, restoran,
hiburan, dan penerangan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
ii
This research aims to the effect of hotel tax, restaurant tax, entertainment
tax, and the roadway lighting tax to origina local revenues Samosir fiscal year
2008-2016.
This research was conducted at the Department of Revenue Samosir that
was located at Rianiate Street Km 5, Pangururan. This study used secondary
data. The type of the research was case study with documentation as the data
collecting techniques The method of analysis of this study using multiple
regression analysis.
The results of this study indicate that (1) Hotel tax positive and significant
effect on the local revenue. (2) Restaurant tax positive effect but not significant to
the local revenue, (3) Entertainment tax positive effect but not significant to the
local revenue, (4) Roadway lighting tax positive effect but not significant to the
local revenue, (5) Simultaneously hotel, restaurant, entertainment, and the
roadway lighting significantly influence the local revenue.
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
serta dukungan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Terutama
penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang penulis sangat sayangi,
Ayahanda Tulus Manurung dan Ibunda Osmi Lumbanraja. Terima kasih atas
semua kasih sayang, doa, dukungan, didikan, dan semangat yang sangat berarti.
Maju Mulia Manurung, Adik Laurens Yunita Manurung, dan Adik Ilham Saputra
skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis juga ingin
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi dan
Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M., Ak. selaku Ketua dan Sekretaris
iv
4. Bapak Drs. Arifin Hamzah, M.M., Ak. selaku Dosen Penguji dan
baik.
5. Para Bapak dan Ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya
proses penyelesaian skripsi ini dan semua pihak yang namanya tidak
yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
PERNYATAAN ......................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
ABSTRACT ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
vi
vii
viii
ix
PENDAHULUAN
daerah yang dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata, dan
pemerintahan daerah semata, tapi juga penyerahan kewajiban bagi daerah untuk
ini, berdampak terhadap sumber pendapatan daerah dalam rangka otonomi daerah.
2004 adalah :
mungkin, sehingga pendapatan asli daerah harus menjadi bagian sumber keuangan
terbesar yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah
pajak daerah. Pajak pusat merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Sedangkan pajak daerah
adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
telah ditetapkan beberapa jenis pajak daerah yang dapat dipungut oleh daerah.
a. Pajak hotel
b. Pajak restoran
c. Pajak hiburan
d. Pajak reklame
e. Pajak penerangan jalan
f. Pajak mineral bukan logam dan batuan
g. Pajak parkir
h. Pajak air tanah
i. Pajak sarang burung walet
j. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan
k. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
rakyat kepada negara. Pajak daerah inilah yang akan digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan dan pajak daerah ini juga berperan serta dalam membiayai
pembangunan daerah. Tanpa adanya pajak daerah maka kebutuhan akan dana
pembangunan akan sulit untuk dipenuhi karena telah diketahui bahwa sebagian
permasalahan tentang pajak ini harus ditangani secara tepat agar iuran pajak
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Di mana dalam setiap daerah
daerah seharusnya memiliki peranan yang besar dalam pendapatan asli daerah.
terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan
juga telah dilakukan, tetapi terdapat perbedaan hasil dalam penelitian tersebut.
pendapatan asli daerah sedangkan, Ulfah (2007) menunjukkan bahwa pajak hotel
terhadap pendapatan asli daerah. Arsy (2013) menunjukkan bahwa pajak hiburan
antara peneliti yang satu dengan penelitian lainnya, baik karena perbedaan lokasi
penelitian lebih lanjut tentang pajak daerah sebagai variabel independen yang
salah satu kabupaten hasil pemekaran yang ada pada provinsi Sumatera Utara.
pemerintah daerah setempat. Hal ini ditandai dengan mulai banyaknya hotel,
restoran, dan tempat hiburan yang dibangun dan juga mulai memadainya
dihimpun melalui pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan
jalan.
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pajak daerah dalam penelitian ini
pajak penerangan jalan. Peneliti juga hanya melakukan penelitian dari tahun 2008-
2016.
pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan
1. Bagi peneliti
penerangan jalan.
4. Bagi pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
pikul, teori daya beli, dan teori bakti. Dari beberapa teori tersebut, teori
Resmi (2009:6) :
2.1.2 Pajak
(2011:1) :
10
lembaga pemungutnya.
a. Menurut golongann
yaitu:
1. Pajak Langsung
11
yaitu:
1. Pajak subjektif
penghasilan
2. Pajak obyektif
mewah.
12
2. Pajak daerah
1. Pajak Provinsi
a. Pajak Kendaraan Bermotor.
13
14
15
penginapan
pertemuan di hotel
16
dengan hotel
17
boga/katering.
pajak, yaitu:
18
restoran.
Restoran
19
a. tontonan film;
d. pameran;
ketangkasan;
j. pertandingan olahraga.
20
pengenaan pajak.
21
pemerintah daerah.
teknis terkait
Penerangan Jalan
22
Penerangan Jalan
dari sumber lain oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas
listrik.
23
dalam satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah”.
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
1. Pajak daerah
24
perseorangan”.
a. Jasa Umum
b. Jasa Usaha
c. Perizinan Tertentu
25
milik daerah/BUMD.
milik Negara/BUMN.
milik swasta/kelompok.
26
kemandirian yang lebih besar. Akan tetapi, saat ini masih banyak
27
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
28
29
hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan pajak penerangan jalan, serta satu
30
Pajak Hotel
X1 H1
Pajak Restoran
H2
X2 Pendapatan Asli Daerah
H5
Y
Pajak Hiburan H3
X3
H4
Pajak Penerangan
Jalan
X4
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
dilakukan penelitian.
31
32
kedua yaitu:
33
34
35
METODE PENELITIAN
hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu
yang menjelaskan hubungan sebab dan akibat dua variabel atau lebih untuk
Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi PAD dan Laporan
Menurut Erlina (2011: 81) menyatakan bahwa “sampel adalah bagian dari
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi PAD dan Laporan
Realisasi Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan Pajak Penerangan Jalan
36
berikut :
Jenis Nama
Variable Variable Definisi Parameter Skala
37
38
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
langsung dari tempat penelitian yaitu berupa data realisasi pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan dan pajak penerangan jalan serta data realisasi pendapatan
Data penelitian ini dianalisis dan diuji dengan uji statistik yaitu statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis regresi untuk pengujian hipotesis
penelitian.
hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan pada
dari rata-rata.
39
kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam ini. Pengujian ini juga
40
dari autokorelasi jika nilai hitung berada diantara nilai tabel dan 4 –
41
heterokedastisitas”.
terjadi heterokedastisitas.
42
Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih
model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data dan
yaitu :
Keterangan :
Y = Indeks Pengungkapan,
X1 = Pajak Hotel,
X2 = Pajak Restoran,
X3 = Pajak Hiburan,
α = Konstanta,
ε= error,
43
44
dengan perencanaan jadwal penelitian dimulai pada bulan Juni sampai selesai.
45
namun tidak berarti bahwa semua penanganan urusan pemerintah harus dibentuk
beban tugas yang telah dilimpahkan oleh organisasi dimana pimpinan tersebut
bekerja.
1. Kepala Badan
2. Sekertaris
3. Bidang
1. Kepala Badan
46
pendapatan daerah
2. Sekertaris Badan
operasional
47
informasi
dan SKPDN
48
daerah
di bidang penagihan
49
a) Menyusun rencana kerja tata kelola dan retribusi pasar, pembinaan dan
pasar
50
pengembangan pasar
pengembangan pasar
pasar
Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel yang
pelayanan, dan/ atau yang fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk
51
Dari tabel terlihat bahwa penerimaan pendapatan asli daerah dari sektor
pajak hotel selama tahun pengamatan tidak selalu mencapai target yang
target terjadi di tahun 2008, 2011, 2014, dan 2015. Penerimaan tertinggi adalah
pada tahun 2010 sebesar 454.394.310 dan penerimaan terendah adalah pada tahun
2008.
Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran
rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa
52
Dari tabel terlihat bahwa penerimaan pendapatan asli daerah dari sektor
2012, dan 2013. Penerimaan tertinggi terjadi di tahun 2016 sebesar Rp.
373.964.108,00.
53
Dari tabel terlihat bahwa penerimaan pendapatan asli daerah dari sektor
peningkatan di tahun 2011 dan 2014 dan pencapaian target hanya terjadi di tahun
2011 dan 2015. Penerimaan tertinggi terjadi di tahun 2011 sebesar Rp. 54.619.160
dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan lain, yang
54
Dari tabel terlihat bahwa penerimaan pendapatan asli daerah dari sektor
pajak penerangan jalan selama tahun hampir selalu mencapai target yang
ditetapkan, hanya tahun 2008 dan 2009 saja target tidak terealisasi. Meskipun
penurunan pada tahun 2010 dan 2011. Penerimaan tertinggi terjadi pada tahun
dipungut berdasarkan peraturan daerah. Pendapatan asli daerah terdiri dari pajak
daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Penerimaan pendapatan asli daerah
55
Dari tabel terlihat bahwa pendapatan asli daerah tidak selalu mencapai
tahun 2011, 2013, 2014, 2015, dan 2016. Pendapatan asli daerah tertinggi terdapat
data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
nilai standar deviasi, dari variabel pendapatan asli daerah (PAD), pajak hotel,
Descriptive Statistics
56
adalah 39222725907.
2. Diketahui nilai rata-rata dari pajak hotel adalah 295743003.66 dan nilai
minimum dari pajak hotel adalah 100054834 dan nilai maksimum dari
3. Diketahui nilai rata-rata dari pajak restoran adalah 476402622.11 dan nilai
minimum dari pajak restoran adalah 364260728 dan nilai maksimum dari
4. Diketahui nilai rata-rata dari pajak hiburan adalah 1897777.77 dan nilai
minimum dari pajak hiburan adalah 300000 dan nilai maksimum dari
jalan adalah 19966145.00 dan nilai maksimum dari pajak penerangan jalan
adalah 1877866418.00.
57
2013:160):
Unstandardized
Residual
N 9
Positive .191
Negative -.111
Kolmogorov-Smirnov Z .574
0,897 lebih besar bila dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal
58
dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF). “Nilai VIF yang lebih dari
2013:105).
Collinearity
Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
59
Diketahui nilai VIF dari variabel pajak restoran adalah 2.952 < 10, maka
pajak hiburan adalah 1.869 < 10, maka diindikasi tidak terjadi
adalah 1.677 < 10, maka diindikasi tidak terjadi multikolinearita s. Karena
seluruh nilai VIF masing-masing variabel bebas tidak lebih dari 10, maka
Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi
Model Durbin-Watson
1 1.901
60
terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi gejala autokorelasi yang tinggi
pada residual.
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID
“dasar analisis uji heterokedastisitas adalah jika ada pola tertentu, seperti
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
61
yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
antar beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, dan seterusnya dengan
variabel terikat yang disebut Y. Penelitian ini memiliki satu variabel dependen
yaitu pendapatan asli daerah (PAD) dan variabel independen terdiri dari pajak
sebagai berikut :
62
63
Nilai statistik t dari pajak hotel |3.046| > nilai kritis t |2.77|.
2. Nilai probabilitas (Sig) dari pajak restoran, yakni 0.940 > 0,05.
Nilai statistik t dari pajak restoran |0.080| < nilai kritis t |2.77|
3. Nilai probabilitas (Sig) dari pajak hiburan, yakni 0.493 > 0,05.
Nilai statistik t dari pajak hiburan |0.754| < nilai kritis t |2.77|
64
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
a
1 Regression 1003.291 4 250.823 12.835 .015
Total 1081.461 8
a. Predictors: (Constant), Pajak Penerangan Jalan (X4), Pajak Hiburan (X3),
Pajak Restoran (X2), Pajak Hotel (X1)
sementara nilai F tabel 6,38. Karena Nilai statistik F (Fhitung) 12.835 >
nilai kritis F (F tabel) 6.38. Nilai probabilitas (Sig) 0.015 < 0,05. Maka
pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan
tak bebas.
65
adalah 0.928. Nilai tersebut dapat diartikan seluruh variabel bebas, secara
Nilai Adjusted R Square sebesar 0.928. Hal ini berarti bahwa 92.8%
variasi atau perubahan dalam pendapatan asli daerah dapat dijelaskan oleh variasi
pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan sedangkan
sisanya sebesar 7.2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan
Berdasarkan tabel 4.11 pajak hotel berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan asli daerah, yang dapat dilihat dari T-hitung lebih besar dari T-tabel
(3.046>2.77) dan nilai signifikansi adalah 0.038 di bawah 0.05, hal ini berarti
menunjukkan bahwa pajak hotel mempunyai arah koefisien regresi positif sebesar
64.926. Artinya semakin besar penerimaan pajak hotel semakin tinggi pendapatan
asli daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
daerah. Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ulfah (2007)
bahwa pajak hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
66
signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat
bahwa hasil pengujian statistik menunjukkan hasil T-hitung lebih kecil dari T-
tabel (0.080 <2.77). Sedangkan tingkat signifikansinya 0.940, dimana lebih kecil
dari 0.05. Oleh karena itu (H2) ditolak yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara pajak restoran dengan pendapatan asli daerah. Koefisien regresi
variabel pajak restoran bertanda positif sebesar 1.947. Hal ini menunjukkan
bahwa pajak restoran yang naik berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan asli
daerah. Hasil pengujian ini sejalan dengan pengujian yang dilakukan Putranty
asli daerah. Namun hasil pengujian ini tidak sejalan dengan Marpaung (2010),
signifikan terhadap pendapatan asli daerah. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat
bahwa hasil pengujian statistik menunjukkan hasil T-hitung lebih kecil dari T-
tabel (0.754 <2.77). Sedangkan tingkat signifikansinya 0.493, dimana lebih kecil
dari 0,05 Oleh karena itu (H3) ditolak yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara pajak hiburan dengan pendapatan asli daerah. Koefisien regresi
variabel pajak hiburan bertanda positif sebesar 838.57. Hal ini menunjukkan
bahwa pajak hiburan yang naik berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan asli
daerah. Hasil pengujian ini sejalan dengan pengujian yang dilakukan Christine
67
dapat dilihat bahwa hasil pengujian statistik menunjukkan hasil T-hitung lebih
kecil dari T-tabel (0.829 <2.77). Sedangkan tingkat signifikansinya 0.453, dimana
lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu (H4) ditolak yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh signifikan antara pajak hiburan dengan pendapatan asli daerah.
Koefisien regresi variabel pajak penerangan jalan bertanda positif sebesar 3.061.
Hal ini menunjukkan bahwa pajak penerangan jalan yang naik berpengaruh
terhadap kenaikan pendapatan asli daerah. Hasil pengujian ini sejalan dengan
tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. Namun pengujian ini tidak
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pajak hotel, pajak
restoran, pajak hiburan, dan pajak penerangan jalan secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah yang menjadi variabel
dependen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F 12.835 sementara nilai F tabel 6.38.
Probabilitas 0.015 lebih kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa variabel
68
5.1 Kesimpulan
69
70
71
Christine, Maria, 2015. Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak
Hiburan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung Periode
2010-2014.Skripsi, Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Field, Andy. 2009. Discovering Statistics using SPSS Third Edition. Sage
Publications. London
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19. Edisi Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
72
Marpaung, Junior Norris, 2009. Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran
Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Medan. Skripsi Akuntansi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Putranty, Mawar Dwi. 2008. Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame dan Pajak
Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Pada Suku Dinas
Pendapatan Daerah Jakarta Barat II). Skripsi Akuntansi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
_______. 2008. Undang-undang No. 28 Tahun 2008 Tentang Ketentuan Dan Tata
Cara Perpajakan (KUP).
73
Sembiring, Ervina. 2011. Kontribusi Penerimaan Pajak Hotel dan Pajak Reklame
Terhadap Pendapatan Asli Daerah, Skripsi Akuntansi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Siahaan, Marihot Pahala. 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Ulfah. 2007. Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame dan Hotel Terhadap
PAD Pada Propinsi DKI Jakarta. Skripsi Akuntansi. Universitas Islam
Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Umar, Husein, 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
74
Lampiran 1
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 9
75
1. Uji Normalitas
76
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
3. Uji Heterokedastisitas
77
Lampiran 3
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
78
Pajak Hotel (X1) 64.926 21.314 .754 3.046 .038 .295 3.390
Pajak Restoran (X2) 1.947 24.249 .019 .080 .940 .339 2.952
Pajak Hiburan (X3) 838.573 1111.590 .139 .754 .493 .535 1.869
b
ANOVA
Total 1081.461 8
a. Predictors: (Constant), Pajak Penerangan Jalan (X4), Pajak Hiburan (X3), Pajak Restoran (X2),
Pajak Hotel (X1)
79
Lampiran 5
Tahun Y X1 X2 X3 X4
80
81