Definisi Hiperlipidemia
HIPERLIPIDEMIA Kelainan metabolisme lemak yang ditandai oleh peningkatan kadar lemak (lipid) darah
LIPID
LIPID
Lipid
Metabolisme Lipid
Katabolisme
Anabolisme
Lipid
Metabolisme Lipid
Lipoprotein
Kolesterol, trigliserida, fosfolipid agar dapat diangkut dalam aliran darah harus berikatan dengan protein membentuk senyawa yang larut Lipoprotein
Lipoprotein
Lipoprotein
Tipe Tipe Lipoprotein
Kilomikron Very Low Density Lipoprotein (VLDL) Low Density Lipoprotein (LDL) Intermediate Density Lipoprotein (IDL) High Density Lipoprotein (HDL)
Lipoprotein
Tipe Tipe Lipoprotein
Lipoprotein
Fungsi Lipoprotein
Lipoprotein
Hiperlipidemia
Etiologi
Genetik Gangguan pada transpor lipoprotein Non genetik pola hidup penyakit obat
Hiperlipidemia Primer
Jenis Kelainan Hiperkolesterolemia Familial (FH) Hiperkolesterolemeia poligenik kolesterol Sangat tinggi trigliserida Tinggi/normal Penyebab Gangguan aktivasi reseptor LDL
Tinggi
Normal
Gangguan yang jelas belum pasti Gangguan ringan pada reseptor LDL Gangguan apolipoprotein B-100 Pengurangan katabolisme protein
Hipertrigliseridemia familial
Tinggi
Sangat tinggi
Produksi berlebih dari VLDL yang mengandung Apo B-100 Gangguan metabolisme lipoprotein Gangguan pada pembersihan remnan lipoprotein oleh hati Defisiensi enzim LPL Defisiensi Apo C II
Hiperlipidemia Sekunder
Penyebab Penyakit Hiperkolesterolemia Hipotiroidisme, penyakit hati obstruktif, sindrom nefrotik, anorexia nervosa, intermiten porphyria akut Obesitas, diabetes melitus, lipodystrophy, hepatitis akut, lupus erythematosis sistemik. Monoklonal gammathophy: multiple myeloma, lymphoma Obesitas, malnutrisi Obat-obatan Progestin, diuretik tiazid, glukokortikoid, bloker, isotretionin, inhibitor protease,siklosforin, amiodaron. Alkohol, estrogen, -bloker, antijamur golongan Azol, glukokortikoid, tiazid, asparaginase, interperon, mirtazopin, steroid anabolik. -bloker, steroid anabolik, probukol, isotretionin, progestin
Hipertrigliseridemia
HDL rendah
Tipe
Gangguan LP
Istilah
Kolesterol total
Kolesterol LDL
Trigliserida
Plasma
Tipe I
Kilomikron tinggi
Hiperkilomikronemia
Tinggi
Tinggi
Putih susu
Tipe IIa
LDL tinggi
Hiperkolesterolemia
Tinggi/normal
Normal
Kuning jernih
Keruh
Tipe IIb
VLDL&LDL tinggi
Hiperlipoproteinemia
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tipe III
Hiperlipidemia Remnant
Tinggi
Rendah/no rmal
Tinggi
Keruh
Tipe IV
Hipertrigliserida endogen
Tinggi/normal
Normal
Tinggi
Keruh
Tipe V
Hipertrigliserida campuran
Tinggi
Normal
Tinggi
Putih susu
Prevalensi
Prevalensi menurut WHO Prevalensi menurut NHANES (National Health and Nutrition Examination Surveys) Prevalensi di Indonesia jumlah yang meninggal akibat PJK sekitar 448 per 100000 orang
Prevalensi
I I a I I b III
I I a I I b
Xanthoma, xanthelasma, tendon, tuberous xanthoma Planar xanthoma, xanthelasma, lipemia berat
Tuberoeruptive xanthoma pada siku dan lutut, xanthoma planar pada telapak tangan.
IV
Manifestasi Klinik
Tuberous Xanthoma
Eruptive Xanthoma
Manifestasi Klinik
Arcus Cornealis
Xanthelasma
Manifestasi Klinik
Lipemia Retinalis
Diagnosis
PENANGANAN HIPERLIPIDEMIA
ATP (Adult Treatment Panel) III Intensitas terapi untuk mengurangi resiko harus disesuaikan dengan resiko absolut setiap orang
Status resiko ; kadar LDL Faktor resiko Penanganan Non Farmakologi dan Farmakologi Pencegahan Primer dan Pencegahan Sekunder
Telur Lemak/minyak
Kacang
Nasi, roti
Semua jenis nasi dan roti yang tidak diolah Semua jenis tidak terbatas
Sayuran
Buah
Bebas
Penanganan Farmakologi
Inhibitor Kompetitif Reduktase HMG-COA Resin Pengikat Asam Empedu (BAR) Niacin (Nicotinic Acid) Turunan Asam Fibrat
Penanganan Farmakologi
Inhibitor Kompetitif Reduktase HMG-COA
Mekanisme Kerja Inhibisi -> sintesis kolesterol terhambat ->meningkatkan ekspresi reseptor LDL dan menurunkan degradasi reseptor -> mengurangi simpanan LDL plasma. Contoh Obat Lovastatin, simvastatin, pravastatin, atorvastatin, cerivastatin dan fluvastatin Perkiraan kesetaraan kekuatan obat ; Pravastatin = Lovastatin, Simvastatin = 2x Lovastatin, Fluvastatin x Lovastatin
Penanganan Farmakologi
Inhibitor Kompetitif Reduktase HMG-COA
Efek Samping : Hepatotoksik Gangguan pengukuran AST & ALT (2-3 x lipat) Myopathy (nyeri otot, kelelahan, urin kecoklatan) Kontraindikasi Tidak diberikan pada wanita hamil Penyakit hati kronis
Penanganan Farmakologi
Resin Pengikat Empedu (BAR)
Mekanisme Kerja Resin(+) mengikat asam empedu(-) -> feses (lemak, resin, asam empedu) -> sintesis asam empedu (peningkatkan jumlah reseptor LDL) -> uptake LDL oleh hati -> kadar LDL plasma turun.
Penanganan Farmakologi
Resin Pengikat Empedu (BAR)
Efek Samping Konstipasi, rasa kembung dan keluhan saluran cerna lainnya Hipovitaminosis vitamin larut lemak Jantung rasa terbakar dan diare (jarang) Peningkatan batu empedu, terutama pada pasien kegemukan (jarang) kulit kering dan mengelupas -> + Lanolin. Kontraindikasi Relatif Penderita hipertrigliserida (baseline>250mg/dl) -> + Statin
Penanganan Farmakologi
Niacin (Nicotinic Acid)
Mekanisme Kerja Inhibisi hormon-sensitive lipase (di jaringan adiposa) -> hambat lipolisis trigliserida -> mengurangi transport asam lemak bebas ke hati -> menurunkan sintesis trigliserida hepatik. Inhibisi sintesis dan esterifikasi asam lemak (di hati) -> reduksi sintesis trigliserida -> penurunan produksi hepatic VLDL. Peningkatan aktivitas LPL-> penguraian kilomikron dan VLDL meningkat Peningkatan kadar kolesterol HDL dan Apo A-1 plasma -> katabolisme HDL diturunkan
Penanganan Farmakologi
Niacin (Nicotinic Acid)
Tablet kristal niasin Dosis terbagi, 100 mg 2 atau 3 kali sehari ditingkatkan bertahap Dimakan setelah sarapan atau makan sore Sediaan lepas lambat tersedia dalam kekuatan 2 g
Efek samping Flushing dan pruritus Gangguan pengukuran AST & ALT (2x lipat) Induksi resistensi insulin -> hyperglicemia ( reversibel) Hiperurikemia -> gout -> + Alopurinol
Kontraindikasi Wanita hamil DM & gout (relatif) Penyakit hati kronis
Penanganan Farmakologi
Turunan Asam Fibrat
Mekanisme Kerja Belum diketahui pasti Ikatan dengan peroxisome proliferator-activated reseptors (PPARs) -> stimulasi sintesis LPL, mereduksi ekspresi apoC-III, dan meningkatkan ekspresi apoA-I dan apoA-II Kenaikan LPL -> kenaikan klirens lipoprotein kaya trigliserida Reduksi ekspresi apoC-III -> meningkatkan klirens VLDL Peningkatan ekspresi apoA-I dan apoA-II -> kenaikan HDL
Contoh Obat Gemfibrozil, Fenofibrat, dan Clofibrat Efek samping bervariasi Gemfibrozil, dan Clofibrat kontraindikasi pada wanita hamil dan menyusui
Penanganan Farmakologi
Ezetimibe senyawa basa azetidione -> memblok dinding ususnya Glukoronidasi di usus -> senyawa aktif glukoronid diekskresikan ke empedu. Kombinasi statin dosis rendah dan 10 mg ezetimbe Ezetimbe hanya diberikan sekali sehari Probukol Mekanisme kerjanya belum jelas Peningkatan aktivitas cholestreyl ester transfer protein (CETP). Dosis 500 mg dua kali sehari. Sifat antioksidannya -> Atherosclerosis
D-Tiroksin
Mekanisme kerjanya yaitu meningkatkan konversi kolesterol menjadi asam empedu dan meningkatkan metabolisme LDL dengan cara menambah reseptor LDL hingga kadar LDL menurun.
IIa
IIb
III IV V
No 1
Keterangan Rhabdomyolisis, resiko myopati serta gagal ginjal akut Rhabdomyolisis, resiko myopati Kolestiramin dan kolestipol mengurangi level serum pravastin tetapi efek total penurunan lipid meningkat
2.
Kolestiramin
Pravastin
Hormon tiroid
3. 4.
Niasin Probukol
Kasus Rhabdomyolisis Menurunkan kadar HDL Meningkatkan efek hipolipidemia Meningkatkan efek terapi Gemfibrozil
5.
Gemfibrozil
Resin
No. 1 2
Obat Lain
eritromisin,
Menyebabkan gagal ginjal akut. meningkatkan efek antikoagulan Menurunkan efek lovastatin Menurunkan efek lovastatin
Pravastin
Simvastatin
eritromisin,
Resiko efek myopati dan rhabdomyolisis Meningkatkan efek antikoagulan Meningkatkan aktivitas jantung Tidak berefek terhadap kadar digitoksin plasma tetapi meningkatkan klirens digoksin dalam urin Meningkatkan bioavailabilitas Fluvastatin Meningkatkan bioavailabilitas Fluvastatin
Fluvastatin
Kolestiramin
Gol. Acarbose Antikoagulan, asetaminofen, sefalosforin, kloroquin, kortikosteroid, digitalis glikosida Methotrexate
Menurunkan level serum insulin, tetapi jika keduanya dihentikan level serum insulin meningkat Penggunaan bersama akan menurunkan absopsi obat-obat ini.
Menurunkan level serum Methotrexate Meningkatkan efek antikoagulan dan kadar antitrombin III, meningkatkan terjadinya sindrom miostik Meningkatkan resiko sindrom miostik
Gemfibrozil
Antikoagulan
Mibefradil
7 8
Niasin Klofibrat
Mengurangi reaksi flushing yang biasa terjadi dengan niasin, meningkatkan level serum niasin. Meningkatkan efek antikoagulan Meningkatkan level serum kolesterol dan trigliserida Pada pasien sindrom nefrotik menunjukkan diuresis nyata dan gejala muscular Meningkatkan efek hipoglisemi Meningkatkan level serum Clofibrate Mengurangi level serum metabolit aktif dan Clofibrat
Penanganan Farmakologi
Model Guide Line Penanganan Farmakologi
Target Terapi
Kelompok Resiko Sasaran LDL (mg/dL) Batas LDL terapi Non farmakologi (mg/dL) 100 Batas LDL pertimbangan terapi farmakologi (mg/dL) 130 (100-129) opsi pemakaian obat
PJK
< 100
< 130
130
< 160
160
Framingham tables
Perhatian Khusus
Lanjut Usia
Dimulai dosis lebih rendah dan ditingkatkan perlahan untuk meminimalkan efek samping. Wanita manula penderita PJK beresiko terkena osteoporosis: memilih terapi diet (asupan kalsium, olahraga, dan ERT (estrogen replacement therapy)).
Perhatian Khusus
Wanita Kontrasepsi oral -> mempengaruhi LDL dan HDL Penggantian estrogen untuk terapi menopause meningkatkan HDL sebesar 9-13% dan menurunkan LDL sebesar 4-10% Terapi obat tidak dilakukan atau tidak dilanjutkan selama masa kehamilan sehingga yang dilakukan adalah terapi diet
Perhatian Khusus
Anak anak
Anak-anak usia 2 -10 tahun menggunakan TLC Penggunaan resin (BAR)
TERIMAKASIH THANK YOU HATUR NUHUN MATUR NUWUN ARIGATO DANKE SCHOON
Atherosclesoris
Atherosclesoris
Atherosclesoris