Anda di halaman 1dari 5

SALAH HARI

Yamada Ryosuke Fanfiction 2012 Hey! Say! JUMP Lounge Production Full Credit to the Author Dilla Romero Edited by Amel Chan

Title Categories Genre Ratting

: Salah Hari : Fanfiction Oneshoot. : Friendship and little bit of Comedy. : G ~ General

Theme Song : Brand New Day by Demi Lovato Author : Name: Dilla Romero a.k.a Dilla Kobayashi Address: Jl. Swadarma 1 blok F rt.005/09 no.39. Petukangan Utara Jakarta Selatan 12260 Phone Number: 08979193925 Age: 16 years old Reason: (1+1= 2 eyes always looking him picture), (12+12= 24 hours thinking about him), (3+4= 7 days in a week missing him), (11+1= 12 months I always need a person like him), (2+2= 4ever Ill stay loving him).

Cast

: - Ryosuke Yamada - Mariya Nishiuchi (OOC)

Synopsis: Usiaku hampir 19 tahun pada tanggal 9 Mei nanti. Diriku berencana untuk merayakan ulang tahunku bersama Mariya yang kebetulan akan berusia 17 tahun di hari yang sama denganku. Well, untuk itu kami telah sepakat untuk merayakan bersama.

Kata dan Pesan: FF ini aku buat teruntuk ichiban-ku Ryosuke Yamada yang tanggal 9 Mei nanti berusia 19 tahun. Sukses terus buat karirnya ya. OTANJOBI OMEDETOU, RYOCHAN ^^. Ryo-chan, aku mencintaimu dengan caraku sebagai Fangirl. Karena, CINTA SEORANG FANGIRL ADALAH CINTA YANG PATUT UNTUK DIBANGGAKAN. Cinta yang TULUS tanpa meminta balasan. Cinta yang TIDAK PERNAH BEROHONG.

Ryosuke POVs Aku punya banyak sekali keinginan. Yang aku inginkan sekarang adalah handphone baru, personal komputer, tiket keliling dunia, bantal tidur berbentuk Strawberry, punya mobil, uang yang banyaaaaak sekali, dan bisa menyukai diriku sendiri. Yang aku sukai adalah anjing, komik, ofuro (mandi cara Jepang), tempura terung, buah strawberry, onigiri (nasi kepal), daging bistik, jajaran pohon sakura di musim semi, topi musim panas, bulan purnama pada malam musim gugur, dan boneka salju di musim dingin. Namun yang paling aku sukai dibaca: aku cintai tentu saja keluargaku. Okaasan, Otousan, kedua adik perempuanku, juga teman-temanku, dan..Mariya Nishiuchi. Ah, kalau ingat Mariya pasti aku akan ingat tingkahnya yang konyol dan leluconnya yang bisa membuatku tertawa lepas. Ya, dialah tetanggaku sejak kecil hingga dua tahun lalu sebelum ia pindah rumah. . . . Perkenalkan, namaku Ryosuke Yamada, seorang member dari idol group yang cukup terkenal, lahir tanggal 9 Mei, golongan darah B, sekarang usiaku hampir 19 tahun, hobiku memasak dan memancing. Ceritanya, usiaku hampir 19 tahun pada tanggal 9 Mei nanti. Diriku berencana untuk merayakan ulang tahunku bersama Mariya yang kebetulan akan berusia 17 tahun di hari yang sama denganku. Well, untuk itu kami telah sepakat untuk merayakan bersama. Untuk merayakannya, kami akan saling memberikan hadiah spesial, dan bertemu di tempat yang spesial dengan tema: aku dan Mariya akan datang sendiri-sediri ke restoran yang sudah kami sepakati. Dan siapa yang datang duluan berhak atas satu permintaan yang harus dipenuhi oleh yang datangnya terlambat. . . . Aku mulai menyiapkan segala sesuatu. Aku akan memberikannya sebuah gadget yang selama ini ia inginkan dan satu bucket bunga mawar putih kesukaannya. Demi sebuah pertemuan yang akan aku kenang. Karena semenjak ia pindah rumah, ia selalu sibuk dengan lingkungannya yang baru dan aku juga sibuk dengan jadwalku sebagai public figure. Akupun sibuk pilih-pilih pakaian yang bisa membuatku tampil keren dan memikat dimata teman mainku di masa kecil dan siapa tau Mariya akan terpikat padaku. Ritual sebelum aku bertemu pun aku lakukan dengan hati suka ria. Aku mandi sewangiwanginya memakai lima sabun dengan wangi jeruk, strawberry, vanilla, lily, dan mawar. Yang pasti baunya ngga karuan ^^. Aku lalu berpenampilan secakep-cekepnya. Ini demi membuat Mariya terpukau melihat penampilanku. Waktu kami untuk bertemu itu pukul empat sore, tapi untuk menyambut pertemuan spesial ini, aku sudah siap dari pukul dua siang. Aku yakin kalau aku bakal datang duluan dan aku bakal punya permintaan buat Mariya. Apa yang aku minta? Belum punya bayangan. Nanti deh aku pikirin lagi pikirku heboh. Sayangnya, supirku sedang tidak ada. Mau naik taksi tapi takut di perkosa sama supirnya, hehe ^^. Akhirnya aku rela naik kendaraan umum, yaitu bus. Wangi sabun dan parfum aku

nguap dan berganti dengan bau tak sedap ketika aku menunggu di halte bus. Ritual aku mandi selama satu jam, hilang sia-sia. Keringatku mulai keluar dari sela-sela ketiak, leher, dan lenganku. Setelah menunggu kurang 10 menit, bus yang akan mengantarkanku melesat ke tempat tujuan datang juga. Sepanjang jalan, aku hanya cemberut karena aku bete abis. Sesekali aku menahan nafas karena sepertinya seorang pria yang duduk disebelahku itu baru saja selesai merokok. Tapi mendadak aku ingat nasihat Okaasan yang hobi baca majalah kecantikan. Katanya, kita itu tidak boleh cemberut karena bakal muka kita jelek. Hiiiiyyy! Karena Okaasan yang memberikan nasihat, aku percaya tanpa protes. Aku mulai senam muka, yakni narik paksa sudut-sudut bibirku hingga membentuk senyum merekah yang manis banget. Jadilah aku cowok manis di dalam bus yang senyum-senyum sendiri persis kucing cowok mau nyium ceweknya. Si pria disampingku sampai bengong. Karena strees duduk di dalam bus tapi bibirku menyungging senyum, aku jadi berhalusinasi tidak karuan ala sinetron Indonesia. -Ryosuke Imagination ONAda seorang nenek yang duduk tak jauh dariku, ia menatapku tanpa berpaling. mau kemana, Mas? tanya si nenek, nyapa dengan suara nyaring. dia mau kencan, Nek jawab pria yang disebelahku sambil nunjuk-nunjuk ke arahku, dan aku hanya tersenyum. macan? Mau liat macan? tanya si nenek yang membuatku sedikit frustasi. Pria yang duduk disebelahku tertawa lepas hingga bau mulutnya sempat mampir ke hidungku. mau kencan, Nek. Ketemu pacar lagi-lagi si pria menyebalkan itu menjawab pertanyaan yang dilontarkan si nenek. ohh, cakepan siapa pacar si Mas ama nenek? tanya si nenek untuk terakhir kalinya. Aku mengeram dan si pria ngakak. Si nenek tampak mamerin barisan gusinya yang sudah kehilangan beberapa giginya. -Ryosuke Imagination OFF. . . Tiba-tiba bus yang aku tumpangi ngerem mendadak, dan aku tersadar dari lamunanku. Ternyata, si nenek dan si pria yang disebelahku ngga ada niat tuh buat ngajak aku berbicara, noleh pun juga tidak. Akunya aja yang ge-er. Untunglah bus yang jalannya tersendat-sendat nyampe juga ke tempat yang aku tuju. Aku turun dari bus di halte yang letaknya tak jauh dari restoran yang akan aku datangi. Sebelum masuk ke dalam resto, aku sempet-sempetin merapihkan kemejaku yang udah lecek. Tapi aku harus pede, aku melenggang sok keren ke dalam resto. Sesampainya di dalam, aku menebar pandangan ke segala penjuru bua nyari sosok Mariya. Ternyata aku menang, buktinya aku tidak menemukan sosok Mariya. Bahkan, aku sudah mencarinya di kolong meja ^^. Aku mutusin memilih meja dipojok ruangan. Ini pasti tempat yang asik untuk kami bercandacanda kangen. Senyum-senyum makin tak terkendali. Pelayan yang nanya tentang pesananku, hanya ku jawab dengan gelengan dan senyuman. Kening si Pelayan sampai mengerut.

Aku menunggu dengan setia, kado kecil dan bunga yang aku bawa aku taruh diatas meja. Waktu terus berjalan dengan merambat tapi pasti. Sepuluh menit Lima belas ment Tigapuluh menit. Sampai jam empat lewat tigapuluh menit, Mariya tak kunjung datang. Aku udah gerah walaupun di resto ini sudah memakai pendingin ruangan. Aku kesal, meradang, dan mau menerjang. Dengan mengeram bak harimau kebelet, aku ambil handphone-ku dan mulai melakukan panggilan telepon ke nomor Mariya. Mariyaaaa!! panggilku saat Mariya menyapa Moshi-moshi. Si Pelayan tampak melirik ke aku dan aku balas mendelikkan mataku yang seksi abis. Ya? Kok teriak-teriak? Kenapa? tanya Mariya. Aku benci sama orang jam karet sahutku. Si Pelayan mecuri-curi pandang ke arahku. Aku pukul meja dengan botol lada dengan geram. Loh, loh, yang jam karet siapa? tanya Mariya yang konyolnya kumat. Aku mendengus, melengos, dan nyaris buang ingus diserbet. Si pelayan kini diam tak berkutik, udah ngga niat noleh-noleh lagi ke aku yang sedang murka. Udah datang telat, masih tanya lagi! sentakku dengan muka semakin memanas. Aku dengar Mariya tertawa. Udah deh, ngga usah bercanda semprotku. Apa sih, Ryo-chan? tanya Mariya sambil ngakak. Udah, udah, kita liat aja siapa yang jam karet ya. Besok aku bakal datang duluan deh lanjut Mariya ringan. Mendadak aku melempem, aku mencoba kata-kata Mariya. Besok? tanyaku terbata-bata. Ya iyalah, besok itu tanggal 9 Ryo-chan. Jangan sampai lupa ya, dan jangan lupa beli kado buat aku ya GLEEEK! Aku nyaris menelan bulat-bulat botol lada yang kupegang. Bukannya hari ini tanggal 9? bisikku pelaaaann banget. Apa? Ngga denger nih, sinyalnya jelek yaa? tanya Mariya. Klik! Aku tekan tombol off,. Aku liat kalender di handphone-ku. Tanggal 6. Oh My God!! Aku sungguh tengsin abis. Handphone-ku memekik-meking nyaring, ada panggilan dari Mariya. Tapi aku nggak berkutik, badanku menggigil. Mariya nggak boleh tau kalau aku salah hari. Aku pikir hari tanggal 9. Ohh,.. Tidak! Aku harus pura-pura hal ini ngga pernah terjadi. Kalau Mariya tau, ini bakal jadi bahan ledekannya saat kita bertemu lagi. TIDAAAAAKK.!!!!! Aku buru-buru berdiri dan melangkah ke luar resto dengan kepala menunduk dan muka panas. Aku ngga berani untuk menap muka si Pelayan. Tapi aku sempat mendengar ada suara si Pelayan cekikikan sambil bilang hihihi, numpang ngadem doang tuh cowok Bakaaa! Aku mendadak ngambil langkah sejuta, bukan seribu lagi. Ngaciiiirrr!!!!! THE END

Anda mungkin juga menyukai