Anda di halaman 1dari 21

At Paris with Love

Yamada Ryosuke Fanfiction 2012 Hey! Say! JUMP Lounge Production Full Credit to the Author tika_hazt Edited by Amel Chan

Title

: At Paris with Love

Categories : OneShot Genre Rating : Romance, Family, Frienship, Little comedy : PG-15

Theme Song: Hey! Say! JUMP Memories Author : tika_hazt

Address : Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia Phone Number : 085726419004 Age : 16 tahun Reason : ingin nge-share fanfic yang sangat amatiran ini, Cast : 1. Yamada Ryosuke 2. Shida Mirai 3. Other HSJ member and also JE member

Synopsis : Semenjak kazu-niichan meninggal mereka yang selalu menjagaku, dan memperhatikanku. Sekarang aku bisa menjalani hidup seperti sedia kala sebelum kakak meninggal, karena sekarang aku tidak sendiri, bodoh sejak dulu aku tidak sendiri, hanya aku baru menemukan arti dari hidup tanpa bersedih dan menangis, hidup terus berjalan, ya kan kak?

Story begin Mirai pov Ramai sekali hari ini, sampai aku tidak bisa bernafas, kulawan arus orang-orang yang ingin keluar untuk bisa masuk ke backstage panggung. Kuketuk pintu pelan dan seorang wanita nampak enggan berbicara maaf anda tidak bisa masuk Belum sampai dia menyelesaikan kata-katanya dari dalam seorang lakilaki yang tak asing bagiku keluar sudah tidak apa-apa dia teman kami, kau bisa keluar tinggalan kami kuren-san hai, jin-kun kemudian didalam ruangan itu berkumpul orang-orang yang tadi baru saja melakukan

pertunjukkan dipanggung depan. kalian sangat keren tadi, ini Semenjak kazu-niichan meninggal mereka yang selalu menjagaku, dan memperhatikanku, Mirai-chan cepat, aku sudah lapar, panggil pria tinggi disebelah dai-chan hai, yuto-chan kita makan dimana dai menyela, di tempat biasa jawab ryo singkat, chotto, aku tidak bisa ikut, aku harus ke rumah sakit ayo kuantar yama menarikku ke parkiran tapi kau tidak makan dulu nanti tidak usah yang penting aku akan mengantarmu sekarang di rumah sakit biasa kan ujar yama seraya membukakan pintu depan mobilnya iya

Yama pov Aku tak akan membiarkan kau sendiri lagi, aku sudah berjanji pada diriku sendiri aku akan selalu ada di sampingmu dan menjagamu selagi aku masih mampu, dan aku tak akan membiarkan orang yang kusayangi bersedih lagi, itu janjiku padamu dan kazu-kun. Mirai memasuki ruang dokter dan dia

melarangku masuk, sampai sekarang aku tidak tau apa penyakitnya, jin-chan bilang jantung chika lemah dan dia juga mudah pingsan, tapi aku masih tidak percaya. Aku pernah bertanya pada chika apa sebenarnya yang dia rasakan, tapi dia hanya bilang keadaannya sudah baik setelah menjalani pengobatan di luar negeri. Kulihat chika sudah keluar kau sudah selesai? un jawabnya singkat, yama-chan kau mau mengantarku ke suatu tempat , aku sedikit heran tidak biasanya chika mengajakku pergi tentu saja kemanapun kau mau kujawab dengan senyuman arigatou jawabnya lirih. Kami sampai di suatu tempat yang kutau itu pemakaman, makan kazukun juga di tempat ini. Kami berjalan dan sesuai dugaanku kami mengunjungi makam kazu-kun, semenjak kematian niichan aku tak bisa menangis di depan orang lain kata-katanya terhenti, aku memang tidak pernah melihat dia menangis di depan kami semua. air mataku selalu tidak mau keluar, aku takut membuat semua orang khawatir padaku tapi aku mendekatinya dan duduk disampingnya kulihat wajahnya, ada setetes air yang jatuh dari wajahnya, di menangis aku baru melihatnya menangis didepanku untuk pertama kalinya,

Flashback Niichan bangun aku ntakut sendiri, niichan kau belum mengucapkan apapun padaku niichan, teriak gadis yang masih syok dengan kematian kazukun, tapi tak kulihat air matanya setetespun, walau matanya berkaca-kaca, ya dia Mirai adik kandung kazu-kun, aku sangat khawatir padanya saat itu tapi melihat dia tidak menangis pada saat pemakaman kazu-kun membuatku sangat

iba padanya , kulihat dia hanya memandang kosong pada altar kecil di rumahnya dengan foto kazu-kun, setelah kami semua pulang dia naik ke kamarnya, aku melupakan kunci mobilku, aku kembali kedalam dan aku mendengar seseorang menangis di atas, suaranya bukan suara paman ataupun bibi, aku naik keatas dan berhenti di depan sebuah kamar dan kutau itu kamar mirai, kudengar dia menangis sejadinya tak pernah kulihat dia mengis sekencang itu, sejak saat itu aku berjanji untuk membuatnya tersenyum selamanya. End flashback

Tanpa sadar aku menariknya kedalam pelukanku, kutepuk punggungnya, jangan menangis lagi, kazu-kun pasti sedih kalau melihatmu menangis... maaf jawabnya singkat, kulihat mukanya masih sedih, dan sepertinya ia ingin menangis lagi jika kau ingin menangis menangislah, mungkin itu yang kau butuhkan saat ini.

Jin pov Aku senang bisa melihat senyum chika lagi, kazu-chan kau sudah bisa tenangkan ucapku dalam hati. aku pulang duluan, setelah ini tidak ada jadwalkan. Aku langsung berdiri dan meninggalkan mereka semua yang masih duduk di caffe. un, hati-hati dijalan jawab ryo, pria yang setahun lebih muda dariku itu. Entah kenapa aku mengemudikan mobilku melewati makam jin-chan, betapa kagetnya aku melihat mobil yama-chan. entah apa yang kupikirkan aku

langsung berhenti dan mencari sosok cowok chubby itu, ah kulihat yama-chan bersama dengan seorang wanita di depan makam jin-chan. Wanita itu menangis dan memeluk yama-chan. Awalnya aku tidak tahu siapa dia, tapi begitu dia melepas pelukannya dari yama-chan, dia mirai-chan, tak pernah kulihat dia menangis, apa lagi di depan kami semua, aku tak bisa berbuat apaapa, kulangkahkan kakiku meninggalkan mereka.

Yama pov Aku mengantar mirai pulang, besok dia harus sekolah, chika memang masih SMA kelas 2, dia jarang masuk kesekolah, karena harus selalu di rumah sakit. yama-chan bisa kau menginap, hari ini aku sendirian, dan aku banyak ucapannya langsung kupotong karena aku tahu apa yang dia ingin bicarakan tugas, baiklah ia hanya tersenyum, memang setiap kali mirai banyak tugas dia selalu meminta bantuan kami semua untuk membantunya. selesai juga, yama-chan arigatou kulihat senyum manisnya menghiasi wajahnya sudah 5 tahun aku mengenalnya dan selama itu pula aku menyukainya. anak bodoh, tugas segini saja kau harus minta bantuanku, apa kau tidak bisa mengerjakannya sendiri? mukanya sangat kesal tapi aku lebih menyukai muka kesalnya daripada harus melihat dia bersedih. akukan jarang masuk. kami diam sejenak mungkin itu semua demi kebaikkanmu, ya sudah cepat pergi tidur, besok kamu sekolahkan, kau tidak boleh kecapaian, tidak. Mulutku ditutupnya dengan tangan mungilnya aku tahu, kau lebih cerewet dari kazu-niichan dan jin-niichan kulangkahkan kakiku meninggalkan

kamarnya oyasumi oyasumi yama-chan dia lalu berbaring di tempat tidur dan kumatikan lampu kamarnya.

Mirai pov Untung kemarin tugasku sudah selesai mirai ayo sarapan, cepat turun aku lupa kemarin yama-chan menginap di sini, kulangkahkan kakiku dengan berat turun ke meja makan. hari ini aku akan mengantarmu sekalian aku berangkat latihan. Belum sempat aku duduk dia sudah berbicara padaku ah iya Pagi ini aku diantar yama-chan entah kenapa hari ini aku sangat ingin berada di sekolah seharian ini. kau jangan keluar nanti bisa ramai. Aku tak ingin membuat satu sekolah heboh karena aku diantar yama-chan yang notabenenya anggota dari band JUMP. Kulihat mobilnya sudah menjauh. Aku melangkah memasuki kelas dan di sana sudah kutemui dua sahabatku, ryuu dan mariya, mereka selau meminjamiku catatan pelajaran ketika aku tidak masuk sekolah. Bel pun berbunyi jika murid-murid lain merasa bosan dengan pelajaran dan sekolah, mungkin aku sebaliknya, aku sangat menyukai pelajaran dan sekolah, karena aku jarang masuk, mungkin jika mereka semua mengalami sepertiku mungkin mereka juga akan menyukai sekolah. Saat makan siang aku melihan bentoku, ternyata yama-chan mebuatkan aku bento hari ini, aku senyum-senyum sendiri melihat isi bentoku, ryuu dan mai malah bingung Shi-chan kau kenapa melihat bentomu seperti itu, oh ya aku lupa biasanya kau tidak membawa bento, tapi hari ini kau membawa bento, memangnya dirumahmu ada orang lain selain dirimu?

pertanyaan mariya sangat banyak aku sampai tidak bias mencernanya kudengar tadi kau diantar seseorang dengan mobil, orang tuamu sudah kembali ke Tokyo? pertanyaan ryuu lebih sulit lagi kucerna, aku tidak tahu harus menjawab apa, tidak mungkin aku bilang bento ini dibuat yama-chan dan tadi yang mengantarku juga yama-chan, ah yang membuatkan bento ini dan mengantarku teman kazu-niichan, oh jawab mereka singkat aku tahu mereka tidak akan melanjutkan pertanyaan karena aku tadi menyebut nama niichan. Bel pun berbunyi, sensei mengakhiri pelajaran dan keluar. ternyata seperti ini seharian bisa disekolah sangat menyenangkan kedua sahabatku hanya binggung melihat tingkahku seperti seoarang anak yang tidak pernah sekolah, tapi buktinya aku memang jarang ada di sekolah. Ponselku bergetar yama-chan menelpon aku mengangkatnya dengan hati-hati agar aku tidak menyebut namanya moshi moshi, haaah aku mengerti kau jangan keluar.. aku segera turun segera kurapikan mejaku kedua sahabatku heran melihatku teman-teman aku duluan, ja mereka masih binggung nampaknya. Kulangkahkan kakiku berat menuju gerbang, langsung kuhampiri mobil hitam yang terparkir dipinggir jalan kubuka pintunya dan masuk, namun ada suara yang ku kenal aku menang taruhan, sudah kubilang jika yama-chan yang menelpon, mi-chan langsung datang, ryon-chan kau harus membelikanku es krim yang banyakah coklat juga ucap dai tanpa jeda orang di samping dai langsung berbicara taruhanya kan cuma es krim satu buah aku dan yama hanya melihat tingkah dai dan ryo, ku pukul kepala dai kau menjadikanku bahan taruhan?, walau dia lebih tua dariku tapi sikapnya masih seperti anak

tk chi-chan ini sakit, aku ngambek setiap dai marah dia selalu bilang ngambek, dia akan berhenti ngambek jika diberi makanan atau es krim, dasar memang seperti anak tk, sudahlah yama-chan ayo pergi cari es krim, aku tidak mau dipanggil pengecut, langsung saja senyum langsung menghiasi bibir dai, tapi jika seperti ini aku pasti akan jadi korban, setelah sampai seperti dugaanku aku yang disuruh membeli, walau yama sudah melarangku untuk keluar tapi aku merasa tak perlu, ryo memberiku uang, sudah pakai uangku saja tadi kan kalian sudah mengantarku. mi-chan aku es krimnya 2 ya yang vanilla dan coklat dai langsung manja padaku, aku tidak janji akan membelikanmu kan, dan tadi kau bilang kau ngambek padaku karena aku memukulmu, kulangkahkan kakiku keluar mobil dan dai masih berteriak aku tidak adil mi-chan tidak adil Setelah membeli es krim aku kembali ke mobil dan membawa beberapa cup es krim, kulihat wajah dai masih ngambek dia melengos padaku, aku hanya tersenyum kuserahkan es krimnya pada yama dan ryo, dai masih ngambek dan tidak mau melihat padaku, kau mau atau tidak kuserahkan dua es krim coklat dan vanilla seperti pesanan dai. senyum sumringah langsung menghiasi bibir dai. arigatou, mi-chan tanpa aba-aba dai langsung mencium pipiku eh aku setengah kaget aku hanya ingin mengucapkan terima kasih ryo sepertinya tidak peduli tapi yama dia terlihat kesal, aku merasa tidak enak dengan sikap dai padaku, selama perjalanan yama hanya diam tak berbicara, dai dan ryo mendengarkan music dari ipad milik dai.

Yama pov Aku sangat kesal dai mencium pipi mirai, aku saja belum pernah menciumnya, awas saja anak itu kubunuh setelah ini. Kami tiba di rumah jinchan, setelah memarkirkan mobil kami semua masuk ternyata yuto juga sudah ada di sana. kalian lama sekali aku saja hampir tidur siang karena menunggu kalian, ah gomen ryo langsung duduk disamping yuto dan melingkarkan lengannya di leher yuto gomen sayang ryon hendak mencium yuto tapi yuto sudah berdiri apa yang kau lakukan yuto bergidik ngeri aku hanya bercanda, lihat mukamu itu, hahahaha aku masih normal tahu, dan aku juga punya pacar kau lupa ya. Kami hanya tertawa melihat tingkah yuto dan ryo.

Jin pov Kulihat mereka semua sudah bekumpul di ruang tengah, mirai juga sudah datang. jin-chan kenapa kau mengumpulkan kami semua pada saat libur begini? ryo yang tadinya duduk langsung menghampiriku dengan tatapan penuh tanda tanya, aku hanya bisa tersenyum aku mengumpulkan kalian tentu ada alasan kulihat mereka masih kebinggungan dan heran pasti sangat jelas tergambar diwajah mereka yang memang lebih muda dariku. Ah, langsung saja, aku akan ke luar negeri belum selesai aku bicara dai langsung menyela tanpa permisi, heh, kenapa, bagaimana dengan belum sampai dai selesai ryo sudah membekap mulut dai kau diamlah dia belum selesai bicara ucapnya masih dengan nada setenang angin, bagiku. aku akan ke Paris, aku ingin belum selesai kubicara ada yang menyela, bukan dai, tapi yuto kenapa kau tidak menbicarakannya dulu dengan belum sempat yuto selesai bicara

kulihat ryo sudah ada tepat di depan wajah yuto, hanya berjarak lima senti saja, kulihat yuto ketakutan, mungkin yuto mengira ia akan dicium ryo, sudah kubilang dengarkan dia dulu, baru protes, atau kau mau kucium, pernyataan ryo setengah bercanda sukses membuat yuto terdiam , tubuhnya seperti mati rasa, mungkin. ada hal yang ingin kulakukan disana, dan tidak bias kulakukan di sini. Setelah kuselesai bicara ryo yang bertama kali bersuara, dia memang tahu kapan nada suaraku selesai bicara apa agensi juga sudah tahu, dan kapan kau akan berangkat? tanyanya singkat cukup untuk mewakili mereka semua mereka sudah tahu, dan kepergianku tentu bersama kalian senagai alibi, agar wartawan tidak tahu tujuan sebenarnya, besok Kulihat semua masih syok, tentu saja kami bisa pergi saat pekerjaan kami memang kosong beberapa hari kedepan. jin-chan bisa tidak kita mengajak mirai-chan usul yama boleh juga aku memang berniat untuk mengajak mirai. Mirai hanya mengangguk tanda setuju.

Mirai pov Malam ini kami semua menginap dirumah jin-kun, dulu ketika niichan masih ada aku sering diajak kemari dan bermain disini, lagi pula besok libur aku bisa bersantai seharian, sudah lama aku tidak kerumah ini, jadi sedikit lupa, aku mulai berkeliling mengumpulkan memori tentang tempat ini, bersama niichan. Ingin rasanya aku menangis, aku tidak mau aku takut jika ada yang melihatku menangis, mungkin mereka semua akan khawatir padaku dan bersikap berlebihan. Tak kuduga ada seseorang yang menepuk pundakku hampir saja aku berteriak, namun kurasakan tangannya menutup mulutku

hahhah lepaskan aku, kau mengagetkanku jin-kun ternyata tangan yang mebekap mulutku adalah tangan jin-kun apa yang kau lakukan malam-malam begini kulihat mukanya yang terlihat khawatir aku hanya berjalan-jalan, dulu kan aku sering bermain kemari bersama kuhentikan kata-kataku sendiri dan jin-kun melanjutkannya, seperti memang tahu apa yang ingin kukatakan kazuniichan aku hanya menganguk, tak berani menatapnya.

Jin pov Kulihat dia menunduk, apa dia masih sedih mengenang kazu-chan, tanpa pikir panjang aku langsung menariknya kedalam pelukanku dan sedikit menenangkannya, aku tahu ia ingin menangis, tapi ia masih menahan air matanya. Menangislah, jangan ditahan. Kulihat dia tidak mengeluarkan suara, hanya sebuah gelengan kepala yang kutangkap sebagai jawabannya. Kutarik tubuhnya sedikit menjauh agar aku bisa melihat wajahnya. Yang kulihat matanya sudah berair. Kupeluk dia lagi.

Yama pov Ya tuhan apa yang kulihat tadi nyata, jin-chan mencium mirai dibibirnya. Tubuhku mati rasa, lemas tidak bertenaga, aku hanya duduk dan mengingatingat apa yang barusan kulihat.

Chika pov ne jin-kun, aku tidak apa-apa, dan aku tidak akan menangis, kuurai pelukan jin-kun tapi mata ini tidak bisa berbohong, walaupun aku sudah

tersenyum, tapi mata ini serasa ingin menangis sejadinya, tapi tidak didepan jin-kun aku tidak ingin membuatnya khawatir lagi hanya karena aku menangis. aku sudah mengenalmu dari umur 10 tahun, mirai-chan, jadi aku tahu bagaimana perasaanmu ketika ingin menangis hening tercipta diantara kami sejujurnya aku ingin menjadi sandaranmu ketika kau sedang menangis, bagaimanapun juga kau menggangapku seperti kakakmu sendiri, dan aku ingin ada disampingmu sesedih apapun ceritakan saja padaku., jika kau ingin menangis keluarkanlah semua air matamu agar kau tidak perlu menangis lagi. Aku senang karena sekarang jin-kun ada disampingku seperti ini.arigatou, sekarang perasaanku sudah baik ya sudah, cepat kembali tidur aku tak ingin kau kelelahan karena tidurmu telat. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

Paginya

Yama pov Aku harus bersikap bagaimana dengan jin dan mirai, aku seperti kehilangan hari esok, apa jin dan mirai berpacaran, haaaaaaah aku berpikir apa sih, sudahlah positive thinking saja. Kulangkahkan kakiku menuruni tangga menuju ruang makan, disana kulihat semua sudah berkumpul, tidak ketinggalan mirai dan jin, mereka asyik mengobrol, entah apa yang mereka bicarakan, telingaku serasa tuli tidak ingin mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Apkah ini rasanya patah hati, ah aku ngomong apa sih, kuacak-acak rambutku sendiri dan tanpa sadar berpasang-pasang mata menatap heran padaku kalian kenapa menatapku seperti itu seharusnya kami yang bertanya kenapa kau

mengacak-acak rambutmu sendiri, seperti orang depresi sajajawaban ryo sudah mewakili pertanyaan mereka semua. Aku memang sedang depresi jawabku dalam hati, ah tidak ada apa-apa orang yang sedari tadi kuperhatikan angkat bicara pula, yama-chan hari ini kau antar pulang miraichan untuk berkemas, aku sedikit tersentak mendengar jin mengatakan itu padaku. kenapa harus aku orang yang tengah kami bicarakan pun ikut angkat bicara yama-chan ada urusan ya sudah aku bisa pulang naik bis, aku sungguh tidak tega melihat dia pulang naik bis, apa mereka semua tidak bisa kulihat mereka satu persatu, seperti sudah tau maksudku menatap mereka kau tahu kan kalau aku berkemas bagaimana lagi pula arahnya berlawanan dia memang paling ribet soal masalah berkemas ucapku dalam hati tak kulihat sosok yuto, karena semalam dia lebih memilih pulang daripada harus sekamar dengan ryoatau dia punya alasan lain. Kulirik ke arah dai, aku tidak bawa mobil, kau lupa kemarin aku kemari bersama ryo pulangnya seruku dalam hati aku pulang dengan ryon, karena rumahku searah dengan rumah jadi tidak masalah, hee kenapa dia tahu apa yang kupikirkan tadi, yang terakhir jinchan aku tidak tahu apa alasannya kenapa dia tidak mau mengantar mirai aku ada urusan yang tidak bisa kutinggalkan, jadi kau saja yang mengantar miraichan, apa kamu juga tidak bisa, ya sudah nanti kusempatkan untuk mengantar mirai-chan. Hee aku semakin kaget. tidak apa-apa biar aku yang mengantar mirai

Mirai pov kami tiba dirumahku, yama langsung pergi mungkin dia juga ingin berkemas juga, rencana jin-kun memang sangan mendadak bagi kami, untuk jin-kun mau membuat surat izin untuk sekolah, aku jadi harus membolos lagi kuhembuskan nafas berat, aku lupa makan obat hari ini, kulangkahkan kakiku menuju laci meja belajarku, kuambil beberapa butir obat kemudian kutelan semua, memang menjadi rutinitasku. Kudengar suara klakson mobil didepan rumahku, pasti yama-chan sudah sampai, aku keluar sambil membawa satu koper ukuran sedang, begitu melihatku yama-chan langsung membantuku kenapa kau tidak memanggilku saja, ini kan berat dan juga kamarmu ada dilantai dua, kau seharusnya aku sangat kesal dengan sifat yama yang satu ini, dia terlalu cerewet. aku tidak apa, sekalian olahraga kan kuberi senyumanku yang bisa dibilang yang terbaik.

Yama pov Aku harus bertanya agar aku bisa tenang, tapi jika jin-chan dan miraichan pacaran apa yang harus kulakukan. Selama kami perjalanan kami hanya diam, mirai tidak bicara sepatah katapun, aku benar-benar tidak nyaman, ddrrrrttddrrrtt ponselku getar, jin-chan menelfon, aku tidak bisa

menjawabnya dalam keadaan sedang menyetir. Kuserahkan ponselku pada mirai, jin-chan menelfon, aku tidak bisa menjawab, kau saja yang menjawabnya. ah kami sedang dalam perjalanan, baik kami akan segera ke bandara, ia mungkin 15 menit kami sampai, aku mengerti, bye., mereka semua sudah di bandara, kita yang terakhir, aku mengerti.

At Paris with Love

Yama pov Tak kusangka jin-chan sudah mengurus tiket kami semua, aku sungguh tidak nyaman dengan perasaan ini, aku harus bicara dengan mirai. Tapi menatapnya saja aku tidak bisa. Ugh apa yang harus kulakukan.

Mirai pov Baru pertama kali aku ke paris, kulihat gagahnya menara Eiffel, kami pergi menuju sebuah rumah yang bergaya barat, seseorang membukakan pintu. ah kalian sudah datang.. aku tidak percaya siapa yang kulihat ini, munkin kami semua disini kaget, tapi jin-kun tidak terlihat kaget melihat siapa wanita itu, dia meisa-nee apa aku bermimpi, aku sudah lama tidak bertemu meisa-nee sejak kematian kazu-niichan, meisa-nee dulu pacar niichan, jadi mungkin dia pergi ke paris untuk menenangkan diri. eh, mi-chan kamu ikut juga, lama tidak bertemu.. meisa-nee langsung memelukku, kami memang sejak dulu akrab satu sama lain.

Meisa pov sudah lama kita tidak bertemu, tapi kalian sudah banyak berubah, terutama kau yama-chan, bagaimana dengan gadis itu? aku tahu yama-chan pasti masih menyukai mirai-chan, tapi sepertinya tidak ada kemajuan sama sekali. gadis.gadis siapa meisa-senpai, aku tidak tahu wajah yama-chan terlihat malu, sepertinya baru aku dan kazunyan yang tahu tentang yama yang

menyukai mirai. jadi yama-chan sudah punya pacar, kenapa kau diam saja selama ini, tidak memberitahu kami apapun tidak jin-kun, kalian tahu aku tidak punya pacar, oh ya meisa kenapa kau tidak member tahu kami kalau kau ada di Paris?, dan kenapa hanya jin-kun yang tahu kau ada di sini. Ah aku hanya menenangkan diri saja,

Mirai pov meisa-nee bisa kita bicara berdua. Kuberanikan diri untuk mengajak meisa-nee mengobrol berdua ayo ikut denganku aku dibawa meisa-nee ke perpustakaan dirumah ini, aku mulai pembicaraanku dengan meisa-nee. meisanee, kenapa tidak mengabari aku, aku sangat khawatir dengan keadaan meisanee kuhamburkan diriku kedalam dekapan meisa-nee maaf, aku egois karena pergi sendiri tanpa mengabarimu, sebenarnya aku ingin pamit denganmu, tapi aku takut kau marah dan bilang aku egois, tapi kenyataannya aku memang egois, shinyan kau sudah baikan kan, operasimu di singapura berjalan dengan baik kan. Aku pandangi wajahnya, tampak rasa khawathir dari air mukanya un, tapi aku takut jika yang lain mengetahui tentang keadaanku pasca operasi, mereka semua akan khawatir padaku, jadi yang lain belum tahu, yama-chan juga belum tahu aku hanya bisa menggangguk tapi, jin-kun tahu senyum simpul itu mirip dengan kazu-niichan aku tahu semua kabarmu selama ini dari jin-chan kulihat meisa-nee menghentikan kalimatnya, tapi kemudian dilanjutkannya shinyan kau tidak marah kan jika aku, ada hubungan dengan, jin-kun aku benar-benar tak percaya apa yang kudengar, kenapa begitu mendadak berita ini bagiku, tapi aku senang jika meisa-nee tidak lagi

terpuruk karena kematian kakak. Aku senang jika meisa-nee mendapatkan laki-laki seperti jin-kun, meisa-nee langsung memelukku erat. Kami berjalan kembali ke ruang tengah tempat yang lain berkumpul. Jin-kun langsung menghampiri kami dia menyuruhku duduk sedangkan dia dan meisa-nee tetap berdiri semua aku datang ke Paris karena aku hanya ingin mengumumkan peertunangkanku dengan meisa-chan. heee semua serempak kaget, bingung, senang semua tercampur jadi satu, meisa-senpai dan jin-chan kalian akan bertunangan yama-chan pertama bersuara kemudian dilanjutkan dai sejak kapan kalian pacaran dilanjutkan yuto yang bertanya kenapa kami tidak

diberitahu apa agensi sudah tahu, bagaimana dengan media massa? ryo yang terakhir bertanya sejak kau kepergian kazu-chan, dan saat dia pergi ke paris kami sudah berpacaran, aku kan sudah bilang agensi sudah tahu, sudahlah jangan bahas masalah ini lagi.

Yama pov Apa yang harus aku lakukan pikirku dalam hati, aku telah salah menilai jin-kun, tapi waktu itu aku melihatnya mencium mirai-chan, aku harus bertanya pada mirai sendiri. Kulangkahkan kakiku keluar kamar dan aku berjalan menuju kamar mirai kuketuk pintunya kudengar suaranya

menyuruhku masuk, ada apa yama-chan? aku masih berdiri tidak bergerak karena aku masih berpikir pertanyaan apa yang harus kuajukan pada mirai. mirai-chan kulangkahkan kakiku mendekat dan duduk di atas kasur, tepat disampingnya, un ada apa aku ingin tanya sesuatu padamu entah kenapa aku sangat gugup bertanya padanya apa kulihat dia penasaran. sewaktu di

rumah jin-kun. Apaapa.apakalianber.ciuman? akhirnya kata itu keluar juga dari mulutku hahahhahahhahahah kenapa mirai tertawa kenapa kau tertawa kau ini lucu yama-chan hahahahhahah.. kugembungkan pipiku tanda aku kesal pada mirai memangnya kau lihat aku berciuman dengank jinkun? un, aku melihatnya sendiri hahahhaha, kenapa dia tertawa lagi kau salah paham, waktu jin-chan menunduk, kau pikir dia menciumku, bodoh jika kau berpikir begitu entah rasa apa yang kualami saat ini, senang, bahagia apa bedanya dia menunduk hanya untuk melihat wajahku saja, kau ini anehaneh saja. Aku tak bisa berpikir apa-apa lagi, langsung kupeluk dia erat sangat erat, apa aku nyatakan perasaanku sekarang saja, karena tadi aku spontan memeluknya, ne mirai, kupegang tangannya yang sangat mungil itu, kemudian aku turun dari ranjang dan duduk menghadapnya, kulihat mukanya memerah, apa dia malu, tapi aku lebih malu lagi daripada dia he hanya satu kata yang keluar dari mirai kulanjutkan aksiku akusu..su..suka padamu aku benar-benar tidak bisa melihat wajah mirai karena aku terlalu malu. ne yama-chan, apa yanga yama-chan sukai dariku kudengar kata-katanya masih tenang sejak awal aku melihatmu aku sudah menyukaimu, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa suka pada gadis sepertimu, tapi sekarang aku tahu, karena kau adalah gadis yang paling bodoh dan paling malas yang pernah kutemui. Kulihat wajanya sangat kesal, tapi aku hanya bercanda padanya tapi kau gadis yang paling cantik dan mandiri yang pernah kutemui, maukah kau menjadi seorang yang selamanya hanya kucintai dan mencitaiku. Kulihat wajahnya memerah dan kutangkap sebuah anggukan dari kepala mirai. aku tidak janji tapi aku mau aku benar-benar senang jadi ini rasanya jika cinta

kita terbalaskan. ne mirai-chan.. kunaikkan wajahku mendekati wajahnya, tak perlu waktu lama kami berciuman, criiik he suara apa itu, kulepas ciumanku dari mirai dan kulihat jin-kun, meisa-senpai, dai, yuto, dan ryo sudah berdiri di depan pintu membawa kamera, he kamera, dai apa yang kau lakukan dengan kamera itu, ne, yama-chan kau tidak boleh membuat shinyan mengangis, awas kalau aku tahu dia menangis kau akan mati ditanganku, he, meisa-senpai aku janji akan membuat mirai-chan bahagia, aku janji. Mereka semua memberiku dan mirai-chan ucapan selamat, he yama, apa kau tidak bisa lebih romantis sedikit saja, kalau aku jadi mi-chan aku tidak mau menerimamu, kalau caramu sangat kuno. he dai-chan mana kameranya, mau kau apakan fotoku. Dai langsung berlari kearah jin-kun he kau anak kecil kemariakan kameranya dai-chan langsung kedepan, sangat mudah memancing dai untuk marah aku bukan anak kecil, tubuhku saja yang terlalu imut untuk ukuran orang dewasa sepertiku. Ku segera berlari kearah dai, tapi dai sudah berlari keluar awas kau anak kecil kami berlarian diruang tengah kau juga anak kecil ucap dai sambil menjulurkan lidah dan terus berlari.

Mirai pov Sekarang aku bisa menjalani hidup seperti sedia kala sebelum kakak meninggal, karena sekarang aku tidak sendiri, bodoh sejak dulu aku tidak sendiri, hanya aku baru menemukan arti dari hidup tanpa bersedih dan menangis, hidup terus berjalan, ya kan kak?

Komen: Fanfic pertama aja sudah abal-abal kaya gini, maaf baru amatir untuk nulisnya, tapi semoga bagus, sebelumnya aku mau ngucapin otanjoubi omedetou Yamada Ryosuke, aku duluan ngucapinya sebelum terlambat, moga makin cantik???, cakep maksudnya, tambah sukses dengan Hey Say JUMP maupun aktingnya, ganbatte ne..

Anda mungkin juga menyukai