Anda di halaman 1dari 24

Hubungan antara Total Cholesterol dan High-Density Lipoprotein terhadap Resiko Terjadinya Stroke

Oleh: Rumaidhil A. Bernard C. S. M. Mansyur A.

Pembimbing: dr.Utoyo Sunaryo, Sp.S.

Latar belakang dan Tujuan


Hubungan antara total kolesterol high density lipoprotein (HDL) dengan resiko stroke adalah jelas, terutama mengenai stroke hemoragik.

Peningkatan kadar total kolesterol serum (TC) dan rendahnya tingkat high-density lopoprotein kolesterol (HDL-C) merupakan faktor-faktor resiko yang tak bisa dipungkiri terhadap penyakit kardiovaskular. Dalam sebuah meta-analisis dari data individual dari 61 penelitan prospective, 0.33 mmol/L HDL-C yang lebih tinggi dihubungkan dengan kira-kira 30% lebih rendah kematian akibat penyakit jantung koroner.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi peran rasio TC, HDL-C, dan TC/HDL-C berpengaruh terhadap total resiko kejadian stroke dan pada tipe tertentu antara pria dan wanita.

Metode
Penelitian ini dilakukan secara prospektif, menyelidiki hubungan antara total serum dan rasio kolesterol HDL dan total kolesterol HDL, dengan total insiden dan tipe spesifik stroke diantara 58.235 orang Finlandia yang berusia 25 hingga 76 tahun dan bebas dari penyakit jantung koroner.

Metode
Setelah mensisihkan peserta yang mempunyai riwayat penyakit jantung koroner (n=1490) stroke (n=992) pada awal penelitian sisanya di masukkan sebagai populasi untuk penelitian.

Pemeriksaan Awal
Sebuah kuesioner yang diisi mandiri oleh peserta dikirim ke peserta yang harus diselesaikan di rumah. Kuesioner ini meliputi pertanyaan tentang riwayat medis, faktor sosial ekonomi, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan.

Pemeriksaan Awal
Dilakukan juga screening ada tidaknya riwayat stroke dan diabetes. Riwayat keluarga stroke didefinisikan sebagai seseorang yang mempunya riwayat ibu dan ayah pernah didiagnosis stroke. Riwayat diabetes di dapat pada awal penelitian dari register kuesioner dan obat.

Pemeriksaan Awal
Selain itu populasi di bedakan berdasarkan kriteria perokok, peminum alkohol dan berat ringannya aktivitas hidup. Pada pemeriksaan awal dilakukan pengukuran tinggi badan, berat bada, tekanan dara sistolik, dan diastolik, serta pengambilan spesimen darah vena di antara 11 malam dan 6 pagi.

Untuk pengukuran kolesterol secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan penganalisa kimia klinik Olli-C. Namun pada tahun 2002, HDLC diukur dengan menggunakan penganalisa kimia klinis Optima.

Dalam penelitian prospektif yang luas, hubungan langsung antara rasio serum TC dan TC/HDL-C dan hubungan terbalik antara HDL-C dengan total resiko stroke dan iskemik ditemukan pada pria, namun hubungan ini menghilang setelah penyesuain lanjut dari BMI, tekanan darah, dan sejarah diabetes

Dilihat dari daftar pemulangan pasien di finlandia didapatkan keakuratan dalam mendiagnosis stroke hemoragik sebesar 82%, dan stroke iskemik sebesar 90% Sedangkan dilihat dari daftar kematian didapatkan keakuratan dalam mendiagnosis stroke hemoragik sebesar 95%, dan stroke iskemik sebesar 92%.

Diskusi
Dalam penelitian prospektif yang luas, hubungan langsung antara rasio serum TC dan TC/HDL-C dan hubungan terbalik antara HDL-C dengan total resiko stroke dan iskemik ditemukan pada pria, namun hubungan ini menghilang setelah penyesuain lanjut dari BMI, tekanan darah, dan sejarah diabetes

Hubungan terbalik dari TC dengan resiko stroke hemoragik intraserebral menghilang pada wanita setelah dilakukan penyesuaian lebih lanjut untuk penggunaan agen penurun kolestrol.

Hubungan antara tingkat TC dan resiko stroke telah diteliti dalam beberapa penelitian prospektif, yang beberapa dari penelitian tersebut menemukan hubungan langsung6-8 atau tak ada hubungan. Alasan utama dari hubungan yang berbeda ini mungkin karena kurangnya data tentang total stroke dan tipe-spesifik karena berbagai hubungan antara TC dan total dan resiko stroke tipe-spesifik mungkin ada, atau kontrol yang tidak memadai untuk mediator biologis potensial seperti hipertensi.

Pada Proyek penelitian cohort The Womens Pooling of 8 menemukan peningkatan 23% pada resiko stroke iskemik untuk setiap kenaikan 10mmol/L pada TC hanya untuk wanita yang berusia 55 tahun dan tidak untuk usia yang lebih tua.

Pada Penelitian Womens Health, tingginya serum TC yang signifikan berhubungan dengan peningkatan resiko stroke iskemik pada wanita berusia 45 tahun.

Dalam penelitian saat ini, kami tidak menemukan hubungan yang signifikan antara TC dan total resiko stroke iskemik. Namun, kami menemukan hubungan terbalik yang signifikan antara TC dan resiko stroke hemoragik intraserebral pada wanita

Kunci keberhasilan dari penlitian ini adalah:


Banyaknya pria dan wanita yang berpartisipasi dalam penelitian ini Tersedianya cukup waktu untuk me followup semua data mengenai kasus stroke Dilakukannya analisa terhadap smua kasus stroke

Keterbatasan dari penelitian ini adalah:


Hanya memilika data dasar serum kolesterol (TC, HDL)

Penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut untuk hubungan positif TC dengan total risiko dan iskemik stroke pada pria, hubungan terbalik dari TC dengan risiko stroke hemoragik intraserebral pada wanita, dan hubungan positif TC / HDL-C rasio dengan total risiko dan iskemik stroke baik pada pria dan wanita.

Efek perlindungan dari HDL-C pada total risiko dan stroke iskemik ditemukan baik pada pria maupun wanita. Namun, efek dari TC dan HDL atas resiko stroke yang dilemahkan setelah penyesuaian untuk BMI, tekanan darah, dan riwayat diabetes, terutama di kalangan pria.

Anda mungkin juga menyukai