Anda di halaman 1dari 33

BPPV

Gangguan keseimbangan yang sering dijumpai,

dimana etiologi nya idiopatik Epidemiologi usia muda dan usia lanjut Etiologi trauma kepala, labirinitis virus, neuritis vestibular, fistula prelimfe, penyakit menierre, degenerasi sist. vestibular

Gejala klinis
Vertigo datang tiba tiba pada perubahan posisi

kepala Vertigo sangat berat Berlangsung singkat beberapa detik Vertigo sering berulang Disertai mual muntah

Patofisiologi cupulolithiasis
Faktor usia degenerasi kalsium karbonat

keluar dari urtikulus ke kanalis semisirkularis partikel kalsium karbonat menempel pada kupula sel2 rambut lebih berat ke 1 sisi sel2 rambut tidak bisa stabil dan tidak dalam posisi netral jika adanya gerakan pada sisi tertentu, pada akhirnya sel2 rambut ditahan oleh partikel yang menempel deplesi lebih lama dari normalnya sel rambut nistagmus

Patofisiologi canalithiasis
Kalsium karbonat tidak menempel pada kupula

melainkan bergerak bebas di kanalis semisirkularis posisi tegak partikel ke bawah karena adanya gravitasi posisi supinasi,partikel berotasi 90 derajat searah dengan kanalis semisirkularis jika posisi ditegakan kembali partikel jatuh searah dengan gravitasimenekan kupula sehingga defleksi lebih lama nistagmus dan dizzines

Diagnosis
vertigo karena perubahan posisi
sekitar 10-30 detik dan tidak disertai oleh gejala

tambahan selain mual Jika vertigo yang terjadi secara spontan, atau vertigo berlangsung lebih dari 1-2 menit dan jika episode vertigo pernah terjadi ketika pasien bangun dari tempat tidur atau dengan perubahan posisi maka dari pernyataan ini mengarah pada BPPV.

Penatalaksanaan
Untuk Benign Paroxymal Positional Vertigo

dilakukan manuver Epley yang dilakukan oleh tenaga medis, sedangkan untuk dirumah yaitu latihan Brandt-Daroff dilakukan oleh pasien sendiri diulang sebanyak 20 kali dalam 30 menit dilakukan 2 kali sehari.

Betahistine bekerja pada reseptor H1 yang berlokasi

di pembuluh darah telinga dalam hal ini membuat vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas sehingga mengurangi tekanan dari kelebihan cairan di dalam labirin pada penyakit Meniere. Diet rendah garam untuk penyakit Meniere. Kurang dari 1-2gr per hari. Untuk TIA: kontrol tekanan darah, normalisasi kadar kolesterol darah, aspilet, antikoagulan. Anti histamin:

Meclizine 25mg PO 4 hingga 6 kali sehari. Menirunkan eksitabilitas labirin dan menghambat konduksi jalur telinga dalam dengan serebelum. Dimenhidrinat 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari.

Anti kolinergik: bekerja secara sentral dengan menekan konduksi

jalur vestibular-serebelar.

Scopolamin 0.6mg PO 4 hingga 6 kali sehari atau 0.5mg Trans Dermal 3 hari sekali.

Benzodiazepin: mendepresi segala level CNS termasuk formatio

retikularis dengan cara meningkatkan aktivitas GABA yaitu neurotransmiter inhibitor di sistem vestibularis.

Diazepam 5-10mg PO/IV/IM 4 hingga 6 kali sehari.

Phenotiazine: antidopaminergik yang efektif dalam menangani

emesis.

Prometazin 25mg atau 50mg PO/IM 4 hingga 6 kali sehari untuk mengatasi emesis.

Vestibular supresan dan benzodiazepin untuk vertigo psikogenik.

Neuritis vestibular merupakan disfungsi sistem

vestibular perifer yang bersifat akut. Disfungsi tersebut diakibatkan oleh inflamasi pada saraf telinga dalam. Hampir sama gejala klinisnya dengan labirintitis, namun berbeda dalam hal fungsi auditorinya. Epidemiologi di atas 40 tahun.

Etiologi belum diketahui.


Namun, terdapat hipotesis kuat bahwa etiologi dari

neuritis ini sebagian besar disebabkan oleh: 1. Infeksi virus pada saraf vestibular atau labirin. Salah satu virus tersebut yaitu infeksi laten HSV tipe 1 pada ganglion vestibular. Beberapa virus lain yang dapat menyebabkan neuritis vestibular yaitu virus influenza, campak, rubella, polio, hepatitis, dan Epstein-Barr. 2. Iskemi terlokalisasi akut dari vestibular juga dapat menyebabkan neuritis vestibular

Gejala klinis
Vertigo terasa berat disertai dengan mual dan muntah. Vertigo ini lebih berat pada pergerakan kepala dan

biasanya terasa pada saat bangun pagi. menyerang selama beberapa jam dan terasa semakin berat, kemudian menjadi ringan pada beberapa minggu. Gangguan keseimbangan pada pasien terjadi selama beberapa bulan. tidak ditemukan adanya penurunan pendengaran, defisit saraf kranial, inflamasi membran timpani, demam tinggi, dan nyeri pada mastoid.

Diagnosis
Pemeriksaan Romberg, menunjukkan pasien jatuh

ke sisi lesi Pemeriksaan stimulasi kalori, menunjukkan tidak adanya respons pada telinga yang terganggu Manuever Hallpike, yang menunjukkan adanya nistagmus satu arah, yaitu terjadi bila mata melirik ke arah telinga yang lesi Selain itu, dapat dilakukan pemeriksaan audiometri, ENG (electronystagmography), dan VNG (videonystagmography). Pemeriksaan ini berperan dalam menentukan perbedaan fungsi kedua telinga.8

Pemeriksaan laboratorium yang digunakan berperan

dalam membedakan apakah vertigo atau gangguan keseimbangan lainnya, seperti perasaan melayang. Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu mengukur kadar glukosa serum, anemia, atau pemeriksaan terhadap disaritmia jantung. Pemeriksaan laboratorium tidak digunakan untuk menentukan etiologi atau jenis dari vertigonya. Pemeriksaan radiologi yang dilakukan dapat digunakan untuk menentukan penyebab dari vertigo sentral. Pemeriksaan radiologi yang direkomendasikan yaitu MRI, karena beberapa penyebab vertigo sentral yaitu perdarahan

penatalaksanaan
Antagonis reseptor H1Obat golongan ini dapat

menekan respons vestibular melalui pengaruh sistem saraf pusat. Beberapa obat golongan ini yaitu: 1. Dimenhidrinat; obat ini berperan dalam menekan stimulasi vestibular dan menekan fungsi labirintin melalui efek antikolinergik sentral. 2. Difenhidramin; obat ini digunakan untuk penanganan vertigo yang menyebabkan mual dan muntah. 3. Meclizine; obat ini dapat menurunkan eksitabilitas labirin telinga tengah dan memblok impuls saraf pada jalur vestibular-serebelum.

BenzodiazepinObat golongan ini berperan dalam

menghambat respons vestibular dengan mengaktifkan reseptor GABA yang bersifat inhibisi. Beberapa obat dari golongan ini yaituDiazepam dan Lorazepam. AntikolinergikObat golongan ini bekerja dengan menekan konduksi impuls pada jalur vestibularserebelum. Salah satu obat golongan ini yang digunakan untuk menangani vertigo yaitu Scopolamin. Obat tersebut berperan dalam memblok asetilkolin pada saraf parasimpatis di otot polos, kelenjar sekresi, dan sistem saraf pusat. Kortikosteroid Obat ini berperan dalam efek antiinflamasi. Salah satu obat yang digunakan untuk vertigo yaitu prednison, yang dapat menekan inflamasi

Neuroma akustik adalah tumor jinak yang tumbuh

dari selubung saraf akustikus Dapat tumbuh pada saraf keluar dari pons,sepanjang perjalanan saraf di fosa kranialis posterior atau di dalam liang telinga dalam. Tumor tumbuh sangat lamban yang dapat mengenai sarafakutikus, saraf fasialis, dan kemudian mengenai ungulus serebelopotin.

Satu telinga penderita semakin lama semakin tuli.


Kaki dirasakan tidak stabil lagi, tetapi jarang

menderita serangan vertigo yang hebat. dirasakan gejala peningkatan tekanan intra kanial, misalnya sakit kepala dan muntah muntah.

Acoustic neuroma terjadi dalam dua bentuk: bentuk sporadis dan formulir yang terkait dengan sindrom warisan disebut neurofibromatosis tipe II (NF2). Sekitar 95 persen dari semua kasus yang sporadis. NF2 jarang terjadi, hanya ada beberapa ribu individu yang terkena di seluruh Amerika Serikat, sesuai dengan sekitar 1 dari 40.000. Tidak ada bukti kuat bahwa radiasi dari telepon selular menyebabkan neuroma akustik.

Tanda dan gejala


Audiometri konvesionaladalah uji diagnostik yang

paling berguna untuk neuroma akustik. Kelainan yang paling umum adalah frekuensi tinggi gangguan pendengaran sensorineural asimetris. memiliki simetri dalam waktu 15 db di 4000 hz. Gangguan pendengaran simetris atau bahkan pendengaran normal tidak mengecualikan akustik,

Electronystagmography, ( ENG pengujian ) sering

abnormal pada orang dengan neuromas akustik dan sekitar 60 persen dari semua tumor dihubungkan dengan kehilangan sepihak calorics. fungsi ENG hilang, tetapi pendengaran relatif terpelihara. Namun, ENG bukan tes diagnostik wajar karena tidak spesifik, dan juga karena ada penyebab lain yang jauh lebih banyak untuk hilangnya kalori dari neuromas akustik. pengujian kursi berputar kurang sensitif

Managament
manajemen konservatif pemantauan berkala atas status neurologis pasien, penggunaan alat bantu dengar saat yang tepat, dan studi pencitraan berkala (seperti MRI's) 2. operasi untuk mengangkat tumor 3. gamma-knife procedure or stereotactic radiotherapy
1.

Motion sickness muncul ketika otak menerima

sinyalyang berlawanan dari organ sensori mengenai orientasi tubuh. Keseimbangan bergantung pada empat sistem berbeda. 1. Sistem vestibular 2. Rangsang proprioseptif 3. Penglihatan 4. Batang otak dan serebelum

Adanya suatu gerakan dirasakan oleh otak melalui 3

jalur yang berbeda dari sistem saraf yang mengirimkan sinyal ke telinga dalam Normalnya tubuh bergerak informasi dari 3 jalur dikoordinasikan kesesimbangan Tidak normal Terguncang2 otak kesulitan mengkoordinasikan 3 jalur timbul gejala motion sickness

Gejala klinis

Mual Muntah Pucat Keringat dingin Lelah Malaise dan pusing (vertigo) Penglihatan kabur Disorientasi Naiknya denyut jantung dan tek. Darah Ketakutan dan panik

Klasifikasi
Gerak yang dirasakan tapi tidak terlihat
Gerak terlihat tapi tidak terasa Gerakan yang dilihat dan dirasakan tapi tidak sesuai

Terapi
AH Difenhidramin Promethazine Difenhydrinate oral Edukasi Hindari baca saat dalam perjalanan Berada pada posisi mata selalu melihat hal yang sama dengan yang dirasakan tubuh dan telinga Makan makanan ringan sebelum berpergian Hindari menonton dan berbicara dengan penumpang lain yang mengalami motion sickness

Anda mungkin juga menyukai