Anda di halaman 1dari 48

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SUMBERSARI MALANG

Oleh : ANISA WAHYUNIARTI 08020088

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN 2012

Latar Belakang
Gangguan kognitif gangguan yang berkaitan dengan peningkatan usia menyebabkan penurunan fungsi otak yang berhubungan dengan kemampuan atensi, konsentrasi, kalkulasi, mengambil keputusan, reasoning, berpikir abstrak (Shiang Wu, 2011; Wiyoto, 2002).

Salah satu gangguan kognitif yang menjadi masalah besar dan serius yang dihadapi oleh negara-negara maju dan mulai muncul di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia adalah dementia (Rohmah et al, 2006).

Pada tahun 2020 Lansia usia 80 tahun Seseorang menjadi pikun atau demensia adalah 1% pada usia 75 tahun dan meningkat menjadi 10% pada usia di atas 85 tahun. Pada tahun 2000 di Indonesia Lansia (Lumbantobing, 1995).

Proses penuaan proses degenerasi pada seluruh organ tubuh termasuk otak gangguan neuropsikologis, dan masalah yang paling besar adalah demensia, diperkirakan mempunyai prevalensi 15% pada penduduk usia lebih dari 65 tahun (Fields RB, 1999).

Demensia : Demensia Alzheimer demensia yang paling sering dijumpai sekitar 5060% Demensia Vaskuler serebrovaskuler Hipertensi merupakan faktor predisposisi bagi seseorang untuk menderita demensia (Maslim. R, 2001).

Hipertensi dikaitkan dengan penurunan kognitif selama 4 tahun masa tindak lanjut, dengan resiko tertinggi pada pasien yang tidak diobati (Frances H et al, 2000)

Hilangnya fungsi intelektual dan ingatan/memori pada penderita demensia disfungsi hidup sehari-hari maka tingkat ketergantungan penderita demensia terhadap orang-orang di sekitarnya menjadi tinggi. (Rochmah et al, 2006).

Semakin besarnya populasi lansia dan meningkatnya penurnan fungsi kognitif serta tingginya biaya perawatan maka diperlukan deteksi dini dengan pemeriksaan neuropsikologi. Mini mental State Examination (MMSE) dapat menjadi pedoman untuk evaluasi lebih lanjut mengetahui adanya disfungsi kognitif .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian
Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia Sumbersari Malang.

Tujuan khusus
1. Mengetahui karakteristik penurunan fungsi kognitif pada lansia yang hipertensi dan non hipertensi di Posyandu Lansia Sumbersari Malang. 2. Mengetahui karakteristik penurunan fungsi kognitif pada lansia berdasarkan Usia di Posyandu Lansia Sumbersari Malang. 3. Mengetahui karakteristik penurunan fungsi kognitif pada lansia berdasarkan Jenis Kelamin di Posyandu Lansia Sumbersari Malang.

Manfaat Penelitian
KLINIS

1. Sebagai bahan informasi yang berkaitan dengan hubungan hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif. 2. Memberikan informasi tentang perencanaan pengobatan dan pencegahan terhadap penderita hipertensi. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk penelitian lebih lanjut.

AKADEMIK

Sebagai tambahan informasi berkaitan dengan hubungan MASYARAKAT hipertensi dengan gangguan fungsi kognitif, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan terjadinya gangguan fungsi kognitif pada penderita hipertensi.

Fungsi Kognitif
Kognitif adalah suatu proses dimana semua masukan sensoris (taktil, visual dan auditorik) akan diubah, diolah, disimpan dan selanjutnya digunakan untuk hubungan interneuron secara sempurna sehingga individu mampu melakukan penalaran terhadap masukan sensoris tersebut (Wiyoto, 2002).

Gangguan Fungsi Kognitif


Manifestasi Gangguan Fungsi Kognitif
Gangguan memori
Memori Segera Memori Baru Memori Lama

Gangguan bahasa
Penderita kesusahan menyebutka n nama benda

Gangguan emosi Sekitar 15% pasien mengalami kesulitan melakukan kontrol terhadap ekspresi dari emosi

Gangguan visuospasial
Disorientasi waktu, tempat dan orang

Gangguan kognisi
Biasanya terjadi paling sering pada pasien demensia (daya abstrak)

Tahapan Penurunan Fungsi Kognitif Mudah lupa


berfikir melambat, kesulitan memusatkan perhatian, mudah teralihakan perhatian

MCl (Mild cognitive Impairment)


frustasi, lambat dalam menemukan benda atau mengingat nama orang. atau kurang mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari yang kompleks.

Demensia
berkurangnya kognisi pada tingkat kesadaran yang stabil, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan dan aktivitas seharihari.

Faktor Resiko Terjadinya Gangguan Fungsi Kognitif


1 HIPERTENSI

2
3

PROSES MENUA
DIABETES MELLITUS 4 5 STROKE MEROKOK

PENYAKIT JANTUNG

Test Fungsi Kognitif


MMSE (Mini Mental State Examination)
CDT (Clock Drawing Test)

Hipertensi Disfungsi endotel Diabetes Mellitus Merokok Stroke Penyakit jantung arterosklerosis Penyempitan dari lumen pembuluh darah serebral

Proses Menua Terikatnya hasil metabolisme oksidatif yang sangat reaktif dengan DNA Terbentuk radikal bebas baru dari substrat DNA Proses degeneratif
Korteks serebral : Perubahan struktural Neurohormonal fungsional

Aliran darah ke otak Hipoksia


Kerusakan sel sel otak

Penurunan fungsi kognitif

Ada hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif

Rancangan Penelitian

Lokasi dan Waktu

Populasi dan Sampel

observasional analitik dengan pendekatan cross sectional

Lokasi: Posyandu Lansia Kelurahan Sumbersari Malang Waktu: Maret 2012

1. Populasi penelitian ini adalah semua lansia di Kelurahan Sumbersari Malang . 2. Sampel penelitian ini diambil secara Cluster Sampling dari semua lansia hipertensi dan non hipertensi umur 60 -74 tahun di Posyandu Lansia Sumbersari RW 03 Malang yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi.

KRITERIA INKLUSI

KRITERIA EKSKLUSI

1. Semua anggota posyandu lansia yang hipertensi dan non hipertensi umur 60 - 74 tahun di Posyandu Lansia Sumbersari Malang 2. Penderita hipertensi 5 tahun 3. Pendidikan minimal SD 4. Bersedia menjadi subyek penelitian

1. Penderita gangguan psikiatri 2. Penderita diabetes mellitus 3. Penderita dengan riwayat stroke 4. Penderita dengan penyakit jantung 5. Penderita buta aksara 6. Penderita gangguan pendengaran dan komunikasi

Varibel Penelitian Hipertensi


Variabel Bebas

Variabel penelitian
Variabel Tergantung

Penurunan fungsi kognitif

Variabel Perancu

Diabetes mellitus, penderita dengan riwayat stroke, penderita gangguan psikiatri, usia.

Besar Sampel
n = N / ( 1 + N e ) n = 69 / (1 + 69.5%.5%) n = 58, 84 n = 59
(Slovin, 1960)

Keterangan:
n = besar sampel N = ukuran populasi e = nilai kritis (batasan ketelitian) yang dinginkan peneliti sebesar 0,05

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan fisik yakni dengan tensimeter untuk mengetahui apakah sampel menderita hipertensi atau tidak.

Instrumen Penelitian

Lembar test Kuesioner MMSE (Mini Mental State Examination) dengan nilai antara 0-30 untuk mengetahui apakah sampel menderita gangguan fungsi kognitif atau tidak.

Stick tes untuk mengukur kadar gula darah apakah sampel memiliki kadar gula darah yang tinggi atau tidak.

Tehnik Pengumpulan Data


Data penelitian diperoleh dari data primer pada penderita hipertensi di Posyandu Lansia Sumbersari Malang yang dari hasil pemeriksaan fisik dan wawancara didapatkan keluhan tersebut.

Definisi Operasional
HIPERTENSI
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik yang lebih besar atau sama dengan 140 mmHg atau peningkatan tekanan darah diastolik yang lebih besar atau sama dengan 90 mmHg yang didapat dari hasil pemeriksaan fisik, dan diklasifikasikan berdasarkan (JNC VII, 2003)
BP classification Normal Prehypertension Stage 1 hypertension Stage 2 hypertension Systolic BP (mmhg) < 120 120-139 140-159 160 And Or Or Or Diastolic BP (mmhg) < 80 80-89 90-99 100

PENDERITA DIABETES MELLITUS, RIWAYAT STROKE, RIWAYAT JANTUNG, GANGGUAN PSIKIATRI

Dilakukan pemeriksaan klinis

Penderita buta aksara, gangguan pendengaran dan gangguan komunikasi

Penderita buta aksara, gangguan pendengaran dan gangguan komunikasi merupakan keterbatasan dari sampel yang di dapatkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Skor Mini Mental State Examination (MMSE)


Skor Mini Mental State Examination (MMSE) adalah tingkat dan fungsi jiwa yang mengandung aspek kognitif seseorang yang berusia 60 - 74 tahun dimana terdapat penurunan fungsi kognitif secara relatif. Batasan tingkat gangguan kognitif dari skor MMSE: a.Nilai 24-30 : normal b.Nilai 17-23 : gangguan kognitif ringan Gangguan kognitif c.Nilai 16-0 : gangguan kognitif berat

LANSIA
Lansia adalah laki-laki ataupun perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih, dimana pada usia ini kemampuan fisik dan intelegensia sangat menurun yang berakhir pada berkurangnya tingkat produktivitas manusia (Undang-undang RI No. 13 Tahun 1998).

Analisis Data
Analisa statistik yang digunakan adalah rasio prevalensi untuk mengetahui apakah hipertensi berhubungan dengan terjadinya penurunan fungsi kognitif dan Chi Square untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan terjadinya penurunan fungsi kognitif pada lansia. Chi Square diolah dengan menggunakan SPSS 16 for windows.

POPULASI Dikumpulkan sampel umur 60-74 tahun

Alur Penelitian

SAMPEL semua penderita hipertensi dan non hipertensi umur 60 -74 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

Bersedia menjadi responden penelitian

Hipertensi MMSE

Non hipertensi

Wawancara, pemeriksaaan fisik dan fungsi kognitif

Hasil Analisis data

Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Posyandu Lansia RW 03 Kelurahan Sumbersari Malang didapatkan data jumlah keseluruhan sampel pada penelitian ini adalah 63 sampel yang memenuhi kriteria inklusi

Deskripsi Karakteristik Responden


1. Distribusi Penurunan fungsi kognitif Menurut Jenis Kelamin

Penurunan fungsi kognitif

Normal

Total

Laki-laki
Perempuan Total

14 (22%)
34 (54%) 48 (76%)

4 (6%)
11 (18%) 15 (24%)

18 (28%)
45 (72%) 63 (100%)

Jenis kelamin baik laki-laki atau perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna untuk terjadinya penurunan fungsi kognitif

Meskipun pada wanita memiliki hormon esterogen hal tersebut tidak erat berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif. Walaupun kadar esterogen sudah rendah bahkan sangat rendah, tapi apabila wanita menopouse masih aktif maka performance memori akan tetap terjaga (Khosama et al, 2008).

2. Distribusi Penurunan fungsi kognitif Menurut Usia

Penurunan fungsi kognitif 60-69 70-74 Total 26 (42%) 24 (38%) 50 (80%)

Normal

Total

13 (20%) 0 (0%) 13 (20%)

39 (62%) 24 (38%) 63 (100%)

Diketahui sampel umur 70-74 tahun semuanya mengalami penurunan penurunan fungsi kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya usia maka semakin rentan terjadinya penurunan fungsi kognitif.

Sesuai dengan penelitian terdahulu di Amerika terhadap 18.056 sampel dengan rentang usia 18-lebih 85 tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkatan usia maka grafik skor MMSE yang ditunjukkan semakin rendah dan semakin tinggi resiko terjadinya gangguan kognitif (Crum, 2006).

3. Distribusi Penurunan fungsi kognitif Menurut Penderita Hipertensi

Normal Pre Hipertensi Hipertensi Stage I Hipertensi Stage II Total

Penurunan fungsi kognitif 3 (5%) 10 (16%) 13 (20%) 24 (38%) 50 (79%)

Normal 6 (10%) 2 (3%) 4 (6%) 1 (2%) 13 (21%)

Total 9 (15%) 12 (19%) 17 (26%) 25 (40%) 63 (100%)

Diketahui bahwa sampel penderita hipertensi lebih banyak mengalami penurunan fungsi kognitif yaitu sebesar 37 sampel. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya penurunan fungsi kognitif.

Tzourio et al., (1999) melakukan penelitian yang sama dimana penelitian tersebut dilakukan terhadap 1.373 lakilaki dan wanita dengan umur rata-rata 65 tahun dan tekanan darah sistol 160 mmHg dan tekanan darah diastol 95 mmHg ini, menjumpai adanya hubungan antara tekanan darah terhadap penurunan fungsi kognitif pada MMSE. Individu dengan hipertensi yang tidak diobati mempunyai risiko 4,3 kali untuk terjadinya penurunan fungsi kognitif.

3. Analisa data
Normal Normal Tekanan Darah Hipertensi Penurunan Fungsi Kogntif 8 13 12,7% 20,6% 5 37 7,9% 58,7% 13 50 20,6% 79,4% Total 21 33,3% 42 66,7% 63 100% P 0,015

Total

Berdasarkan tabel 2x2 diatas didapatkan nilai P 0,015 yang berarti terdapat hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif.

Tek anan Darah * Fungs i Kognitif Cr os stabulation Fungsi Kognitif Tidak Ya 8 13 12.7% 20.6% 5 37 7.9% 58.7% 13 50 20.6% 79.4%

Tekanan Darah

Normal Hipertens i

Total

Count % of Total Count % of Total Count % of Total

Total 21 33.3% 42 66.7% 63 100.0%

Chi-Square Te s ts V alue 5.864b 4.374 5.572 df 1 1 1 A sy mp. Sig. (2-s ided) .015 .036 .018 Ex ac t Sig. (2-s ided) Ex ac t Sig. (1-s ided)

Pearson Chi-Square a Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cas es

.023 5.771 63 1 .016

.020

a. Computed only f or a 2x 2 table b. 1 cells (25.0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 4. 33.

Sym m e tric Measure s Value .292 63 Approx. Sig. .015

Nominal by Nominal N of Valid Cases

Contingency Coef f ic ient

a. Not ass uming the null hypothes is. b. Using the as ymptotic standard error ass uming the null hypothes is .

1. Terdapat hubungan antara hipertensi dengan terjadinya penurunan fungsi kognitif pada lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sumbersari Malang. 2. Didapatkan sampel mengalami penurunan fungsi kognitif pada laki-laki sebanyak 22% dan pada wanita sebanyak 54%.

3. Didapatkan sampel mengalami penurunan fungsi kognitif pada umur 6069 tahun sebanyak 42% dan umur 70-74 tahun sebanyak 38%. 4. Didapatlkan sampel mengalami penurunan fungsi kognitif pada penderita Hipertensi Stage I sebanyak 20 % dan Hipertensi stage II sebanyak 38% sedangkan pada penderita yang tidak hipertensi sebanyak 5%.

Bagi pemerintah, sebagai masukan untuk meningkatkan akses pelayanan dan edukasi masalah gangguan kognitif kepada masyarakat agar lebih ditingkatkan. Bagi masyarakat, terutama penderita hipertensi. Sebagai masukan untuk selalu mengecek tekanan darah di tempat pelayanan-pelayanan kesehatan dan menjaga tekanan darah.

Bagi posyandu sebagai masukan untuk bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk melakukan pencegahan, penanggulangan, dan deteksi dini masalah gangguan kognitif. Bagi peneliti selanjutnya, perlu penelitian lanjutan dengan desain case control atau cohort dan perbandingan laki-laki dan perempuan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai