Anda di halaman 1dari 56

Data

Nama Umur Jenis Kelamin

Pasien
An. R 2 tahun Laki-laki

Ayah
Tn. T 40 tahun Laki-laki

Alamat
Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

jln. Kali Baru, Kota Baru, BekasiBarat


Islam Sunda Hubungan dg orangtua anak kandung, tunggal Islam Sunda Sd Buruh -

Keterangan

KELUHAN UTAMA

Diare sejak 1 minggu SMRS


Muntah dan lemas

KELUHAN TAMBAHAN

Pasien datang atas rujukan Puskesmas Kota Baru dengan keluhan BAB cair sejak 1 minggu SMRS. Frekuensi BAB lebih dari 10 kali per hari, jarak antara BAB sekitar setengah jam, konsistensi BAB encer, warna dempul keluar sedikit-sedikit, berlendir, tidak ampas maupun darah. Keluhan pasien disertai muntah, muntah dirasakan setelah 2 hari sakit muntah berisi makanan. Pasiem juga merasa lemas. Demam, kejang, batuk pilek disangkal orang tua pasien. BAK pasien tidak ada keluhan. Sebelumnya, pasien sudah berobat ke Puskesmas dan diberi pengobatan. Namun dikarenakan tidak ada perubahan , pasien dibawa ke UGD RSUD Kota Bekasi dan disarankan untuk dirawat

diare Frekuensi BAB lebih dari 10 kali per hari, jarak antara BAB sekitar setengah jam, konsistensi BAB encer, warna dempul keluar sedikit-sedikit, berlendir, tidak ampas maupun darah Dibawa berobat ke puskesmas

4 hari SMRS
Diare masih dirasakan Muntah (+) Lemas Dirujuk ke RSUD Bekasi Diare Muntah Lemas

1 minggu SMRS

Saat Masuk RS

RPD
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.

RPK
Ibu pasien meninggal dengan HIV +

KEHAMILAN Perawatan Antenatal Penyakit Kehamilan


KELAHIRAN Tempat kelahiran Penolong persalinan Cara persalinan Masa gestasi Keadaan bayi Berat badan lahir Panjang badan lahir Langsung menangis langsung menangis ketika lahir. Kelainan bawaan

: teratur (Bidan) : disangkal : rumah bersalin : bidan : normal : 11 bulan : 3500gram : 49 cm : Pasien : disangkal

Pertumbuhan gigi pertama Psikomotor Tengkurap dan berbalik sendiri Duduk Merangkak Berdiri Berjalan Berbicara Gangguan perkembangan Kesan : perkembangan sesuai dengan usia.

: 7 bulan : 6 bulan : 7 bulan : 8 bulan : 9 bulan : 10 bulan : 12 bulan : disangkal

Umur (bulan) 02 24 46 68

/ PASI ASI ASI ASI ASI/PASI

Buah / Biskuit -

Bubur Susu -

Nasi Tim -

10 12
> 12

ASI/PASI (SGM) PASI (Dancow)

+
+

+
+

Kesimpulan Riwayat Makanan : Baik

Vaksin BCG DPT / DT POLIO CAMPAK 1 bulan 1 bulan 2 bulan 2 bulan -

Dasar ( Umur) 4 bulan 4 bulan 6 bulan 6 bulan 18 bulan 9 bulan -

HEPATITIS B Saat lahir -

TIPA

Kesimpulan Riwayat Imunisasi : Imunisasi lengkap dan tepat waktu

Corak Reproduksi Pasien anak kedua, riwayat abortus, lahir mati ataupun mati tidak ada
Data Keluarga Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan seperti yang pasien rasakan.

Pasien tinggal dengan kedua orang tuanya. Disebutkan bahwa pasien tinggal di lingkungan perumahan padat dengan keadaan rumah dengan lantai keramik, terdiri dari dua kamar, cahaya matahari cukup, dan atap dari genting. Jarak antar rumah berdekatan Air minum menggunakan air yang dimasak. Kesan : Keadaan cukup baik

Keadaan Umum Kesadaran Tanda Vital Nadi Frekuensi Napas Suhu Tubuh

: tampak sakit sedang : Compos mentis


: 100x/menit, reguler : 32 x/menit : 36,3 C

Data Antropometri
Berat Badan Tinggi Badan

: 7 kg : 72 cm

Kepala
Mata Telinga

Bentuk tidak ada kelainan, rambut hitam distribusi merata, tidak teraba benjolan
Bentuk tidak ada kelainan, kedudukan bola mata simetris, kelopak mata cekung, konjungtiva tidak anemis dan tidak hiperemis, sklera tidak ikterik Normotia liang telinga lapang serumen -/-.

Hidung Mulut
Leher

Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-)

Bentuk tidak ada kelainan, bibir merah muda kering, tidak sianosis, lidah tidak kotor tepi tidak hiperemis, tonsil dan faring sukar dinilai

KGB tidak teraba membesar

THORAX Thorax Paru Inspeksi : simetris pada kedua hemithorax, retraksi iga (-/-) Palpasi : vokal fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : sonor pada kedua lapang paru Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat Palpasi : iktus kordis tidak teraba Perkusi : tidak dilakukan Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN Abdomen Inspeksi : tampak sedikit membuncit, tidak tampak gambaran usus dan pelebaran vena Auskultasi : bising usus (+) meningkat Palpasi : soepel, nyeri tekan (-), tidak teraba pembesaran hati&lien, turgor kulit berkurang Perkusi : timpani di seluruh lapang abdomen

Akral hangat deformitas (-) udem (-/-) sianosis (-/-) rash petechiae

Warna kuning kecoklatan, turgor kulit Baik ikterik (-) ptekie (-)

EKSTREMITAS

KULIT

Darah Rutin Hemoglobin Leukosit Trombosit Hematokrit

Hasil 11,1 7.900 216.000 34,7

Satuan gr/dl /mm3 /mm3 %

Nilai Normal 11-16 5.000-10.000 150.000-400.000 40-48

Elektrolit Na K Cl GDS 198

Hasil 133 1.6 92 Mg/dL Mg/dL

Satuan meq/L meq/L meq/L

Nilai Normal 135-145 3,5-5,0 94-111 Nilai Normal 60-100

Imunoserologi Tahap I Tahap II Tahap III

Hasil Reaktif SD Reaktif Insec Reaktif Fokus

Nilai Normal Non Reaktif Non Reaktif Non Reaktif

Pasien seorang anak laki-laki umur 2 tahun datang ke UGD RSUD KOTA BEKASI dengan keluhan BAB cair sejak 1 minggu SMRS. BAB lebih dari 10 kali per hari, encer, warna kuning, ampas (-), lendir (+), darah (-). Keluhan disertai muntah dan pasien merasa lemas, batuk berdahak (-), pilek (-). Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, nadi 100x/menit, RR 32x/menit, SB 36,3oC. Dari pemeriksaan fisik abdomen didapat bising usus (+) meningkat, turgor kulit berkurang. Dari hasil laboratorium elektrolit Na 133 meq/l, K 1,6 meq/l CL 92 meq/l. gds 196 mg/dl serta imunoserologi AntiHIV reaktif positif

DIAGNOSIS KERJA

HIV

PENATALAKSANAAN
IVFD KaEN 3B 25 tpm Cotrimoxazole syrup 2 x 1 cth Zinkid syrup 1 x 1 cth L-Bio 2 x 1 sachet Ranitidine 2x0,3 cc Koreksi kalium 2x3x0,3 =5 meq (KCL

PROGNOSIS
Ad Vitam: Dubia ad Ad Sanationam: Dubia ad Ad Fungtionam: Dubia ad

Pasien ini didiagnosis HIV berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis keluhan diare yang dirasa sejal 1minggu SMRS. muntah pada 4 hari SMRS, Lemes

Pemeriksaan fisik
HR: 100x/menit, RR: 32x/menit, Suhu: 36,3oC didapat bising usus (+) meningkat, turgor kulit berkurang.

Pemeriksaan Lab
Dari hasil laboratorium elektrolit Na 133 meq/l, K 1,6 meq/l CL 92 meq/l. gds 196 mg/dl serta imunoserologi AntiHIV reaktif positif

HIV

Pada pasien ini didapatkan gejala inisial seperti diare dan adanya
faktor risiko yaitu orang tua pasien meninggal + HIV serta pada pemeriksan laboratorium didapatkan anti HIV reaktif positif.

Pada HIV, sindroma retrovirus akut. Infeksi HIV terbanyak melalui infeksi Ibu-anak yang diturunkan melalui kehamilan kelahiran dan menyusui. Pada HIV anak pemeriksaan fisik biasanya normal. Dapat ditemukan

gejala inisial dapat sangat sedikit, seperti limfadenopati,


hepatosplenomegali, atau yang tidak spesifik seperti kegagalan untuk tumbuh diare rekuren atau kronis, pneumonia interstitial.
l

Dampak acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pada anak terus meningkat, dan saat ini menjadi penyebab pertama kematian anak di Afrika, dan peringkat keempat penyebab kematian anak di seluruh dunia. Saat ini World Health Organization (WHO) memperkirakan 2,7 juta anak di dunia telah meninggal karena AIDS. (8)

Transmisi HIV secara vertikal dari ibu kepada anaknya merupakan jalur tersering infeksi pada masa kanakkanak, dan angka terjadinya infeksi perinatal diperkirakan sebesar 83% antara tahu 1992 sampai 2001. Di Amerika Serikat, infeksi HIV perinatal terjadi pada hampir 80% dari seluruh infeksi HIV pediatri.

TINJAUAN PUSTAKA

Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis Retrovirus RNA. Dalam bentuknya yang asli merupakan partikel yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T, karena ia mempunyai reseptor untuk virus HIV yang disebut CD-4. Didalam sel Lymfosit T, virus dapat berkembang dan seperti retrovirus yang lain, dapat tetap hidup lama dalam sel dengan keadaan inaktif. Walaupun demikian virus dalam tubuh pengidap HIV selalu dianggap infectious yang setiap saat dapat aktif dan dapat ditularkan selama hidup penderita tersebut. (9)

Secara mortologis HIV terdiri atas 2 bagian besar yaitu bagian inti (core) dan bagian selubung (envelop). Bagian inti berbentuk silindris tersusun atas dua untaian RNA (Ribonucleic Acid). Enzim reverce transcriptase dan beberapa jenis prosein. Bagian selubung terdiri atas lipid dan glikoprotein (gp 41 dan gp 120). Gp 120 akan berikatan dengan reseptor CD4, yaitu suatu reseptor yang terdapat pada permukaan sel T helper, makrofag, monosit, sel-sel langerhans pada kulit, sel-sel glial, dan epitel usus.

Karena bagian luar virus (lemak) tidak tahan panas, bahan kimia, maka HIV termasuk virus sensitif terhadap pengaruh lingkungan seperti air mendidih, sinar matahari dan mudah dimatikan dengan berbagai disinfektan seperti eter, aseton, alkohol, jodium hipoklorit dan sebagainya, tetapi telatif resisten terhadap radiasi dan sinar utraviolet. (9) Virus HIV hidup dalam darah, savila, semen, air mata dan mudah mati diluar tubuh. HIV dapat juga ditemukan dalam sel monosit, makrotag dan sel glia jaringan otak. (9)

Darah Semen Cairan vagina ASI

HIV/AIDS

Why do children have HIV/AIDS?

Infeksi HIV/AIDS pada usia < 15 tahun terbanyak adalah melalui infeksi ibu-anak.
Yang ditularkan melalui kehamilan, kelahiran dan menyusui pasca melahirkan.

Aktivitas sexual (transmisi utama dari penyakit ini) pada kebanyak dewasa muda di seluruh dunia.
Dewasa muda yg belum menerima informasi tentang HIV/AIDS beresiko besar untuk terinfeksi.

Kemiskinan, kurangnya pengetahuan, tentang HIV/AIDS pada anak diseluruh dunia.

HIV/AIDS

Which children are most affected?

Anak perempuan dan wanita muda beresiko tinggi tertular HIV/AIDS.


Anak perempuan secara fisik lebih mudah tertular.

Anak-anak yang tinggal di pinggir jalan.

Anak-anak pemakai jarum suntik.

Perjalanan alamiah infeksi HIV dapat dibagi dalam tahapan sebagai berikut : nfeksi virus (2-3 minggu) indrom retroviral akut (2-3 minggu) ejala menghilang + serokonversi

G Infeksi kronis HIV-asimtomatik I


(rata-rata 8 tahun) nfeksi HIV/AIDS simtomatik (rata-rata 1,3 tahun) Kematian

Sindrom retroviral akut diikuti oleh penurunan CD4 dan peningkatan kadar RNA HIV dalam plasma (viral load).

Hitung CD4 perlahanlahan akan menurun. Viral load akan meningkat dengan cepat pada awal infeksi dan kemudian turun sampai titik tertentu.

Pada fase akhir penyakit akan ditemukan hitung sel CD4<200/mm3, diikuti timbulnya infeksi opportunistik, munculnya kanker tertentu, berat badan menurun, dan munculnya komplikasi neurologis. Tanpa obat ARV rata-rata kemampuan bertahan setelah CD4 turun <>3 ialah 3,7 tahun.

Pada kebanyakan bayi pemeriksaan fisik biasanya normal. Gejala inisial dapat sangat sedikit, seperti limfadenopati, hepatosplenomegali, atau yang tidak spesifik seperti kegagalan untuk tumbuh diare rekuren atau kronis, pneumonia interstitial.

Batuk pilek seperti flu berlangsung 1 6 minggu setelah infeksi.


Tanpa gejala Orang yang terinfeksi dapat menularkan kepada orang lainnya.

Berlangsung sekitar 10 tahun


Stadium ini bebas gejala KGB membesar Pemeriksaan Virus HIV di darah sangat rendah

Antibodi HIV dapat terdeteksi di darah

Gejala biasa ringan Kegawatan diakibatkan karena infeksi oportunistik dan kanker

Sistem imun semakin lemah

Penyakit yang diderita semakin parah bersamaan dengan diagnosis AIDS

Bakteri Tuberculosis (TB) Streptococcus pneumonia


Viral Kaposi Sarcoma Herpes Influenza (flu)

Parasit Pneumocystis carinii Fungal Candida Cryptococcus

KATEGORI IMUNOLOGIS

DEFINISI STATUS IMUNOLOGIS

JUMLAH CD4+ DAN PERSENTASI TOTAL LIMFOSIT TERHADAP USIA <> L % 1-5 tahun L % 6-12 tahun L %

1. Nonsuppressed 2. Moderate suppression


3. Severe suppression

1500
750-1499 <>

25
15-24 <15

1000 500999
<>

25
15-24 <15

500

25

200-499 15-24 <> <15

Klasifikasi Secara Klinis

DEFINISI STATUS IMUNOLOGIS

N : Tanpa Gejala dan Tanda 1. Nonsuppressed 2. Moderate suppression 3. Severe suppression N1 A2 A3

A : Gejala dan Tanda Ringan A1 C2 C3

B : Gejala dan Tanda Sedang B1 B2 B3

C : Gejala dan Tanda Berat C1 C2 C3

Nucleoside Reverse Transcriptase inhibitors


AZT (Zidovudine)

Non-Nucleoside Transcriptase inhibitors


Viramune (Nevirapine)

Protease inhibitors
Norvir (Ritonavir)

Salah satu dari Kolom A dan salah satu kombinasi dari Kolom B Kolom A Nevirapine (NVP) Nelfinavir (NVF) Kolom B AZT + ddl ddl+3TC d4T + ddl AZT + 3TC

d4T + 3TC

Edukasi
Konseling

Bayi dan balita dapat tertular HIV selama kehamilan, waktu melahirkan dan saat menyusui, jika ibunya terinfeksi HIV. Jika tertular pada awal kehamilan, kemungkinan anak akan melanjut cepat ke AIDS, dan akan meninggal dalam dua tahun pertama kehidupannya, bila tidak diberi ART.

Anda mungkin juga menyukai