Kelompok 5
AMF Faidzin Akbar Dimas Hervian Putera Dyah Raras Puruhita Fina Ina Hamidah Gustiayu Putri Pitoyyo Laila Farhana Tohari Masidi Amin Vera Veza
Skenario 5
Primigravida muda usia 16 tahun, merasa hamil 9 bulan. Hari pertama Haid terakhir tidak diketahui, datang ke rumah sakit untuk memeriksa kehamilan. Selama ini belum pernah memeriksakan kehamilan oleh karena tidak ada biaya. Postur tubuh pendek dan kecil dengan tinggi badan 140 cm dan berat 40 kg, Fundus Uteri 2 jari bawah processus xyphoideus, kesan teraba bokong. Tafsiran berat janin 3000 gram.Pemeriksaan Leopold III, kepala masih belum engage;palpasi perlimaan 5/5. Diputuskan untuk melakukan seksio sesar elektif
Kata Sulit
Primigravida Kepala engage Palpasi perlimaan 5/5 Leopold III Processus Xyphoideus Seksio sesar elektif
Analisa Masalah
1. Adakah hub.postur tubuh pasien yg kecil dgn kehamilan ? 2. Bagaimana membedakan kehamilan intrauterin&ekstrauterin ? 3. Bagaimana cara mendiagnosa awal kehamilan? 4. Jelaskan mengapa pemeriksaan Leopold III pd pasien:kepala belum engage & palpasi perlimaan 5/5? 5. Jelaskan tujuan & prinsip Asuhan Antenatal Care? 6. Adakah komplikasi dari seksio sesar elektif pd pasien ? 7. Jelaskan seksio sesar serta indikasinya? 8. Jelaskan faktor resiko dari kehamilan resiko tinggi ?
Lanjutan
9. Jelaskan penatalaksanaan pada pasien dengan kehamilan resiko tinggi ? 10. Jelaskan alur diagnostik pada pasien ? 11. Bagaimana cara menetapkan usia kehamilan dari minggu pertama hingga kelahiran ? 12. Jelaskan berat janin berdasarkan usia kehamilan ? 13. Jelaskan jadwal kunjungan ANC dari tahan awal lehamilan ? 14. Jelaskan komplikasi yg harus diwaspadai pada kehamilan trimester I, II & III ? 15. Jelaskan promosi kesehatan pd masyarakat ttg ANC ? 16. Jelaskan standarisasi dari penatalaksanaan ANC ?
Usia
Anemia
Persalinan preterm Distosia bahu
Distosia
Tinggi badan
Persalinan preterm
kehamilan normal yang terjadi karena adanya pembuahan yang terjadi pada cavum uteri
kehamilan yang bersifat kelainan karena kehamilannya berlangsung di luar cavum uteri
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berkembang diluar rahim, Sebagian besar Kehamilan Ektopik (ectopic gestation) terjadi di tuba falopii namun kadang-kadang ovum yang sudah dibuahi dapat mengadakan implantasi pada permukaan ovarium, servik uteri atau yang sangat jarang adalah pada omentum (menyebabkanabdominal pregnancy ). Di negara berkembang, angka kejadian kehamilan ektopik terkesan meningkat menjadi sekitar 1 : 80-150 kehamilan.
Etiologi
Implantasi yang Implantasi berlangsung menyebabkan kehamilan ektopik ini dapat terjadi di terlalu awal bila Ujung fimbriae tuba fallopi terdapat hambatan perjalanan ovum yang ( 17 %) sudah dibuahi dalam Ampula tubae (55%) tuba falopii.
Isthmus tuba fallopii (25%)
Abortus tuba
Rupture tuba
Patofisiologi
Pada sebagian besar kasus, kehamilan ektopik berakhir pada kehamilan 6 10 minggu melalui beberapa cara :
umumnya terjadi implantasi di daerah fimbrae dan ampula. Berulangnya pendarahan kecil pada tuba menyebabkan lepasnya ovum dan disertai kehamilan ovum tersebut Ruptura pars ampularis umumnya terjadi pada kehamilan 610 minggu, namun rupture pars isthmica dapat berlangsung pada usia kehamilan yang lebih awal.
Faktor resiko 1. Faktor tuba 2. Kelainan zygote 3. Faktor ovarium 4. Hormon eksogen 5. Faktor lain
Gejala dan tanda - tanda 1. Nyeri panggul atau abdomen 2. Nyeri subdiafragma dan nyeri bahu tergantung ada tidaknya pendarahan intra abdominal 3. Pendarahan intra abdominal 4. Amenore 5. Pusing dan berkunang kunang 6. Mengeluarkan desidual cast 7. Adananya rasa ketegangan dan nyeri goyang servik 8. Massa unilateral pada adneska dan dapat diraba 9. Perubahan uterus
Prognosis Baik, dengan 60% pasien pasca KE akan mengalami kehamilan berikutnya dengan risiko berulang sebesar 10 %.
Tanda : 2. pembesaran abdomen Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7 sampai 28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus keluar panggul dan mengisi rongga abdomen.
Tes Imunologi Testing time 2 menit sampai dengan 2 jam dan sensitivitas bervariasi antara 250 3500 mIU/ml tergantung pada pabrik pembuatan Pemeriksaan radioimmu noassay hCG dapat mendeteksi kadar hCG serum antara 2 4 mIU/ml
1. Disfungsi Uterus 2. Kapasitas panggul Tidak memadai Penyempitan Panggul Penyempita Midpelvis Penyempitan Pintu Bawah Panggul Fraktur Pelvis dan penyempitan yang jarang
Lanjutan.
3. Kelainan Presentasi, Posisi, dan Perkembangan Janin
Ukuran Janin berlebihan Persentasi Wajah Persentasi Dahi Letak Lintang Persentasi Gabungan Posisi Oksiput Posterior Persisten Posisi Oksiput Transversal Persisten Hidrosefalus Abdomen Janin sebagai Penyebab Distosia
Alur Diagnostik
Anamnesis : Informed consent Penyakit medis yang sudah ada Adakah pembengkakan, rasa nyeri atau kondisi tidak normal lain? Adakah hasil akhir kehamilan yang buruk? Tanda-tanda kurang gizi pada ibu
PemFis : Kesadaran Vital Sign Tinggi Badan Berat Badan Auskultasi Jantung Paru Abdomen : Fundus Uteri Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan Lab : Hematokrit, urinalisis, golongan darah, Rh, penapisan sifilis
Komplikasi
a. Trimester 1 : missed abortus, kelainan kongenital, abortus b. Trimester 2 : partus prematurus, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (PJT), asfiksia, gestosis/manifestasi keracunan karena kehamilan, IQ bayi rendah, dekompensasi kordis) c. Trimester 3 : gangguan his primer dan sekunder, janin lahir anemia, persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah
Pada Neonatus
Seperti halnya dengan ibunya, nasib anak yang dilahirkan dengan seksio cesaria banyak tergantung dari keadaan yang menjadi alasan untuk melakukan seksio cesaria.
Faktor Resiko
Faktor Resiko Sebelum Kehamilan
USIA BERAT BADAN/TINGGI BADAN ABNORMALITAS ORGAN REPRODUKSI KARAKTERISTIK SOSIAL FAKTOR RESIKO YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN Obat obat / bahan yang berpengaruh terhadap janin Penyakit pada ibu hamil
PENATALAKSANAAN
NUTRISI DALAM KEHAMILAN
Peningkatan Berat Badan Komponen berat badan ibu
KEBUTUHAN NUTRISI
Protein Kalsium Zat besi Vitamin & Mineral Diet rendah garam
JELASKAN JADWALPEMERIKSAAN KEHAMILAN DARI AWAL KUNJUNGAN! WHO sangat menyarankan agar setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan. Usia kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir(HPT).
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan secara umum, serta beberapa tes skrining atau pemeriksaan di setiap kunjungan.
Pemeriksaan Kehamilan usia 8-12 minggu Pemeriksaan Kehamilan usia 15 sampai 20 minggu Pemeriksaan Kehamilan usia 27 atau 28 minggu Pemeriksaan Kehamilan usia 28-36 minggu Pemeriksaan Kehamilan usia 36 minggu Pemeriksaan Kehamilan usia 36 sampai 40 minggu Pemeriksaan Kehamilan usia 40 + minggu
DEFINISI
Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dankembalinya kesehatan reproduksi secara wajar
Pendekatan pelayanan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu : Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganannya komplikasi keguguran.
STANDARISASI ANC
Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 7 T a. (Timbang) berat badan b. Ukur (Tekanan) darah c. Ukur (Tinggi) fundus uteri d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) e. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan f. Tes terhadap penyakit menular sexual g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.