Anda di halaman 1dari 22

HEMOROID

OLEH : KELOMPOK 4

A. DEFINISI

ETIOLOGI

Stosis hepatik Trombosis vena porta Tumor intra abdominal Herediter Gangguan anatomi Diit rendah serat Obesitas

Konstipasi kronis Diare kronis Usia lanjut Mengedan terlalu keras dan atau sering Hubungan seks anal

D. PATOFISIOLOGI

PATHWAY

KLASIFIKASI

EKSTERNA

E. KLASIFIKASI
Hemoroid Interna a. Derajat I b. Derajat II c. Derajat III d. Derajat IV

F.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

GEJALA KLINIS
Terjadi benjolan benjolan Rasa perih atau sakit. Perdarahan. Perasaan tidak nyaman Keluar lendir BAB berlendir Pruritus ani sampai dermatitis, proctitis

G.
1.

PEMERIKSAAN FISIK
Terdapat benjolan-benjolan pada anus yang kemerahan Perdarahan Keluar lendir Terlihat pembesaran vena pada anus Terdapat luka infeksi Terdapat dermatitis

2.
3. 4. 5. 6.

H. KOMPLIKASI
Komplikasi hemoroid yang paling sering terjadi yaitu : 1. Perdarahan, dapat sampai anemia. 2. Trombosis (pembekuan darah dalam hemoroid) 3. Hemoroidal strangulasi adalah hemoroid yang prolaps dengan suplai darah dihalangi oleh sfingter ani. 4. Luka dan infeksi

I.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.

2.
3.

Pemeriksaan colok dubur Pemeriksaan Anoskopi Pemeriksaan proktosigmoidoskopi

J. PENATALAKSANAAN
Farmakologis a. Obat yang memperbaiki defekasi. b. Obat Simptomatik c. Obat penghenti perdarahan d. Obat penyembuh dan pencegah serangan 2. Pembedahan 3. Tindakan minimal Invasif a. Skleroskopi hemoroid b. Ligasi pita karet c. Hemoroidektomi kriosirurgi
1.

LANJUTAN
4.

Tindakan non-operatif a. Perbaiki pola hidup (makan dan minum) b. Menghindari mengejan terlalu berlebihan selama defekasi. c. Menjaga personal hygiene yang baik terutama di daerah anus.

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1.

2.
3. 4.

5.

Riwayat kesehatan Riwayat diet Riwayat pekerjaan Aktivitas dan latihan Pengkajian obyektif

B. DIAGNOSA
1.

2.

3.

Nyeri b/d agen cedera fisik d/d adanya inflamasi, melaporkan nyeri secara verbal, klien terlihat cemas, berkeringat dan binggung. Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk defekasi, adanya inflamsi d/d feses keras dan berbentuk, perubahan pola defekasi, nyeri abdomen, rasa tekan pada rektal, adanya darah pada feses, Ansietas berhubungan dengan status kesehatan d/d pasien terlihat cemas, perhatian kurang, berkeringat dingin.

LANJUTAN DIAGNOSA
1.

2.

Risiko infeksi b/d pertahanan primer tidak adekuat, hygine yang kurang Kurang pengetahuan b/d salah interpretasi informasi, keterbatasan kognitif dan kurang pajanan d/d pengungkapan pertanyaan secara verbal mengenai, kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan.

C. INTERVENSI

D. IMPLEMENTASI
Disesuaikan dengan intervensi.

E. EVALUASI
1.

Diagnosa 1 a. Melaporkan secara verbal tidak adanya nyeri (skala nyeri= 0 ) b. Mengurangi adanya gerakan untuk melindungi bagian tubuh, nyeri dan terlihat meringis c. Tekanan darah normal(110-130/80-100mmHg), dan nadi normal (60-100x/menit) Diagnosa 2 a. Mendapatkan kembali pola fungsi usus yang normal b. Menunjukkan bunyi usus / aktivitas peristaltik aktif c. Mempertahankan pola eliminasi biasanya.

2.

3.

Diagnosa 3 a. Pasien mengetahui faktor yang mempengaruhi penyebab ansietas. b. Pasien menyatakan cemas terhadap penyakitnya berkurang

LANJUTAN.
4.

Diagnosa 4 a. Tidak terdapat tanda tanda infeksi seperti: kalor, dubor, tumor, dolor, dan fungsionalasia b. TTV dalam batas normal Diagnosa 5 a. Mengungkapkan masalah berkurang b. Klien mampu menyebutkan penyebab dari hemoroid c. Klien mampu menyebutkan hal yang dapat memperburuk penyakitnya d. Klien mampu menyebutkan upaya-upaya untuk mencegah timbulnya hemoroid kembali.

5.

Sekian. TERIMA

KASIH.

Anda mungkin juga menyukai