Anda di halaman 1dari 19

.

SESUNGGUHNYA SALAM ADALAH NAMA DARI NAMA-NAMA ALLAH DAN MELETAKKANNYA DI BUMI. MAKA SEBARKANLAH SALAM DI ANTARA KAMU.

Kelompok 10: 1. Alpri Pramadanata (5415117407) 2. Inayah Rohmaniyah (5415117403) 3. Muhammad Rizki (5415117385)

PENGERTIAN MASYARAKAT MADANI


Bagi Islam konsep masyarakat adalah sesuatu yang utuh, tak terpecah. Islam memandang bahwa individu merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari jamaah. Jamaah tak bisa dipisahkan dari kaberadaan Daulah (negara). Bagai tangan yang merupakan bagian dari tubuh. Hanya saja dalam perkembangan berikutnya, kata madani ini digunakan oleh orang Arab untuk menerjemahkan istilah bahasa Inggris civilization yang sering

dipakai dalam perbincangan kehidupan masyarakat dan negara.

Kata Madani berasal dari bahasa Arab yang artinya menempati suatu tempat. Dari kata inilah kemudian dibentuk kata yang berarti kota. Kata bentuk dari masdar shinaiy, menunjukkan arti yang memiliki orang kota ( .).

Islam sebagai sebuah risalah yang telah disempurnakan dan bersifat universal, telah meletakkan dasar-dasar kemasyarakatan sebagaimana yang ditetapkan al Quran dan Sunnah Rasul.
Perwujudan sebuah masyarakat ideal yang hidup aman dan tentram, juga tergambar dalam tatanan kemasyarakatan yang dibangun oleh Muhammad, dengan mendirikan sebuah kota yang dikenal dengan nama Madinah. Yang didukung oleh sebuah konstitusi yang kita kenal dengan nama Piagam Madinah.

HIJRHANYA RASUL KE MADINAH


Hijrahnya Rosul dari Mekkah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindari diri dari tekanan dan ancaman kaum Quraisy dan penduduk Makkah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan menyusun kekuatan dalam menghadapi tantangan-tantangan lebih lanjut, sehingga akhirnya nanti terbentuk masyarakat baru yang di dalamnya bersinar kembali mutiara tauhid warisan nabi Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Muhammad SAW melalui wahyu Allah.
Tetapi ternyata lingkungan yang baru tersebut, bukanlah lingkungan yang betul-betul baik, yang tidak menimbulkan permasalahanpermasalahan. Beliau menghadapi kenyataan bahwa umatnya terdiri dari dua kelompok yang berlatar belakang kehidupannya, yaitu (1) mereka yang berasal dari Makkah yang disebut kemudian dengan nama kaum Muhajirin yang berarti mereka yang berhijrah dari Makkah ke Madinah karena mengikuti Nabi Muhammad SAW, dan (2) mereka yang merupakan penduduk asli Madinah, yang kemudian disebut sebagai kaum Ansor yang berarti kelompok penolong karena telah memberikan pertolongan besar kepada mereka (kaum Muhajirin).

PEMBANGUNAN MASJID DAN TEMPAT TINGGAL RASUL


Masalah pertama yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin, adalah tempat tinggal. Oleh karenanya maka kegiatan yang pertama-tama dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW bersama dengan kaum muslimin adalah pembangunan masjid. Dalam membangun mesjid itu Nabi Muhammad juga turut bekerja dengan tangannya sendiri. Kaum Muslimin dari kalangan Muhajirin dan Anshar ikut pula bersama-sama membangun. Selesai mesjid itu dibangun, di sekitarnya dibangun pula tempat tinggal Rasul.

Masjid tidak lain merupakan lambang syiar Islam, karena itulah pusat kegiatan Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslimin, untuk secara bersama-sama membina masyarakat baru, masyarakat yang disinari oleh tauhid dan mencerminkan persatuan dan kesatuan umat. Di masjid itulah beliau bermusyawarah mengenai berbagai urusan, mendirikan salat berjamaah membacakan Al-Quran, baik dalam mengulang ayat-ayat yang baru diturunkan terdahulu maupun membacakan ayat-ayat yang baru diturunkan. Dengan demikian, masjid itu merupakan pusat pendidikan dan pengajaran. Itu sebabnya Nabi memerlukan mendirikan Mesjid Quba maupun Mesjid Nabawi, sebagai simbol dimulainya periode pengamalan ajaran Islam yang lebih utuh.

MEMPERSAUDARAKAN KAUM MUHAJIRIN DENGAN ANSHAR


Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak keluarga dan kampung halamam mereka, dipererat oleh beliau dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Anshor, karena kaum Anshor telah menolong mereka dengan ikhlas dan tidak memperhitungkan keuntungan-keuntungan yang bersifat materi, melainkan hanya karena mencari keridhaan Allah semata-mata. Abu Bakar, oleh Nabi dipersaudarakan dengan Haritsah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib, beliau persaudarakan dengan Muaz bin Jabal, dan Umar bin Khathab, beliau persaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya tiap-tiap orang dari kaum Anshar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin, dan persaudaraan itu hukumnya sebagai saudara kandung. Ternyata kalangan Anshar memperlihatkan sikap keramahtamahan yang luar biasa terhadap saudara-saudara mereka kaum Muhajirin.

PERJANJIAN PERDAMAIAN DENGAN KAUM YAHUDI


Guna menciptakan suasana tentram dan aman di kota baru bagi Islam (Madinah), Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi, yang berdiam di dalam dan di sekeliling kota Madinah. Dalam perjanjian ini ditetapkan dan diakui hak kemerdekaan tiap-tiap golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya. Perjanjian ini yang sering disebut Konstitusi Madinah, telah merupakan dokumen autentik yang mendasari terbentuknya masyarakat Islam pertama dan mewujudkannya sebagai satu kesatuan sosial dan politik yang mandiri. Dengan berlakunya Piagm Madinah tersebut, maka masyarakat Islam telah diakui secara resmi mempunyai kedaulatan di Madinah.

MELETAKKAN DASAR-DASAR POLITIK, EKONOMI DAN SOSIAL UNTUK MASYARAKAT ISLAM


Karena masyarakat Islam telah terwujud, maka sudah tiba saatnya bagi Nabi Muhammad SAW untuk menentukan dasardasar yang kuat bagi masyarakat Islam yang baru saja terwujud itu, baik di lapangan politik, ekonomi, sosial maupun yang lain-lain. Hal itu disebabkan karena dalam periode perkembangan agama Islam di Madinah inilah, telah turun wahyu Ilahi yang mengandung perintah berzakat, berpuasa dan hukum-hukum yang bertalian dengan pelanggaran atau larangan, jinayat (pidana) dan lain-lain. Dengan ditetapkannya dasar-dasar politik, ekonomi, sosial dan lain-lain maka semakin teguhlah bentuk masyarakat Islam, sehingga dari hari ke hari pengaruh agama Islam di kota Madinah semakin bertambah besar.

PENDIDIKAN SOSIAL POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN.


Materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan Islam pada masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Konstitusi Madinah, yang dalam prakteknya terperinci lebih lanjut dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang turun selama periode Madinah. Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik telah memberika contoh dan teladan yang nyata kehidupan sehari-hari, di samping penjelasan-penjelasan dan instruksi-intruksi kepada umatnya dalam melaksanakan berbagai kegiatan baik perorangan, kelompok maupun umat secara keseluruhan.

MEREKA YANG BERDAGANG

Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kaum Muhajirin yang telah dipersaudarakan dengan kaum Anshar. Kaum Muhajirin yang biasa berdagang di perintahkannya untuk berdagang, karena kepandaian orang-orang Makkah itu dalam bidang berdagang sampai orang mengatakan: dengan perdagangannya itu ia dapat mengubah pasir sahara menjadi emas.

MEREKA YANG BERTANI


Adapun mereka yang tidak melakukan pekerjaan berdagang, di antaranya ialah Abu Bakr, Umar, Ali din Abi Talib dan lain-lain. Keluarga-keluarga mereka terjun ke dalam pertanian, menggarap tanah milik orang-orang Anshar bersama-sama pemiliknya. Tetapi selain mereka ada pula yang harus menghadapi kesulitan dan kesukaran hidup. Sungguhpun begitu, mereka tidak mau hidup menjadi beban orang lain. Mereka pun membanting tulang bekerja, dan dalam bekerja itu mereka merasakan adanya ketenangan batin, yang selama di Makkah tidak pernah mereka rasakan.

DASAR PEMBENTUKAN MASYARAKAT MADANI MENURUT AL QURAN


Dan demikian Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan (Q.S 2;142) Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang maruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung (Q.S 3;104) Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusiamenyuruh kepada yang baik dan mencegah yang munkar (Q.S 3;110)

KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI


1) Masyarakat yang bertuhan 2) Masyarakat yang pluralistic 3) Mengembangkan sikap saling menghormati 4) Adanya pengakuan dan perlindungan negara 5) Berperadaban tinggi 6) Berakhlak mulia

PERANAN UMAT ISLAM DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI


Program utama yang harus diprioritaskan adalah budaya membaca, meneliti, dan bagaimana menghasilkan karya dengan membangkitkan dan memberdayakan potensi yang dimilikinya. Memperkokoh kekuatan dalam pembentukan ukhuwah islamiyah ataupun hubungan dengan masyarakat di luar islam (ukhuwah insaniyah).

KESIMPULAN
Masyarakat Madani adalah sebuah masyarakat ideal yang dibangun oleh Nabi Muhammad, dengan mendirikan sebuah kota yang dikenal dengan nama Madinah. Mereka tidak bosanbosan menyeru kepada hal-hal yang dianngap baik oleh masyarakat selama sejalan dengan nilai-nilai Allah (al-maruf) dan mencegah kemungkaran. Dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah berpacu pada Al-Quran dan As-Sunnah yang diamanatka Rasulullah kepada umat manusi akhir zaman.

Anda mungkin juga menyukai