Anda di halaman 1dari 13

DEFENISI: Penyakit radang kronik dari saluran cerna mulai dari

mulut sampau dubur. Keradangan menyebabkan ulserasi, fibrosis dan striktura, fistula LOKASI : Terbanyak ileocaecal, kolon proksimal, ileum, usus halus (difus) lambung dan esofagus. Kardinal simtom, diare,sakit perut/kolik abdomen, anoreksia dan BB, demam 3,6 sampai dengan 8,8 / 100 ribu di USA, 0,08 sampai dengan 0.5 di Japan.

INSIDENSI :

ETIOLOGI :

Genetik, lingkungan

KLASIFIKASI :
Klasifikasi Viena dari penyakit Cronhs : umur terdeteksi : A1. < 40 tahun, A2 > 40 tahun

lokasi : L1 : terminal ileum, L2 : kolon, L3 : Ileo kolon, L4 : sal. Cerna atas. Behaviour : B1 : non striktur & non penetrasi B2 : striktur, B3 : penetrasi

TERAPI : = KU
Steroid Topical & 5ASA, anorektal, respon terhadap MNZ dipergunakan kurang 3 bln neuropati perifer Cronhs berat steroid sistemik,azathiopine 5 ASA dapat mencegah remisi penyakit Cronhs Hasil kurang baik dibanding KU ! Stop merokok - mencegah relaps ! Diet terapi berhasil hanya pada daerah ileocaecal sama efektifnya dengan pemakaian steroid.

KOMPLIKASI :
Striktura kolon, sakit perut/ abd.kolik, proksimal kolon transversum sulit dibedakan dgn Ca-laparatomy dapat dibedakan Fistula kolon dgn usus halus, kulit, vagina, bladder (menggelisahkan penderita dengan nanah dan tinja urogenital dan kulit. Kanker kolon lbh sering dari pada populasi normal tp kurang dp KU Anal fissura, fistula, abses, sinusis AB ( Cifrofloxacin / MNZ) Fistula yg gagal dgn medikamen seton suturadrainage lanjutan. Penderita peny.Cronhs sering mengalami operasi : terutama striktur dgn simtom obstruktif, ggl dgn medikamen dan komplikasi lokal seperti fistula (75-80% kasus ) Jarang curative 50% akan relapse ! 10 thn Pegangan :
- reseksi seminimal mencegah sindroma Short Bowel - by pass dicegah utk mencegah overgrowth bacteria dan malabsorbsi - Isolasi kolon dgn split ileostomi utk disfungsi kolon meradang berat / istirahatkan penyakit perianal yg berat sebelum melakukan restorsi kontinuitas kembali - Bedah selalu disertai dgn pemberian steroid

PATOLOGI KU DIBANDING PENYAKIT CRONHS


KU Selalu mengenai rektum PENYAKIT CRONHS rektum 50%

Anal jarang
Terminal ileitis bila pankolitis (10%) Menyebar ke proksimal

Anal 75 %
Terminal ileitis 30% Skip lesion
Fissure sering,Cobble Stone

Fissure jarang
Kolon pendek Fistula jarang

Kolon distorsi Fistula 10 %

Keradangan mukosa / sub mukosa


Abses krip sering Granuloma absent

Keradangan transmural
Abses krip jarang Granuloma 75%

Divertikel
Mekanisme : Herniasi mukosa kolon menembus otot kolon mengikuti jalur pembuluh darah = divertikular diverticulosis >> radang divertikel / divertikulitis perdarahan perforasi peritonitis

Patogenesa Divertikulitis:
Divertikulitis perforasi mikro perforasi peri divertikulitis diliputi mesenteri/fat, organ sekitar flegmon rekurensi luas sembuh/fibrosis penyempitan segmental striktur bahkan obstruksi

Makro perforasi peritonitis atau abses perikolonik


terbentuk fistula kolo vesikal, kolo kutaneus, vaginal, vesica urinaria, ureter sistem vena

EPIDEMOLOGI :
Umum, pada org tua post mortem 9 % 50 thn, 50% 70 thn 10% simtomatik <10 % memerlukan bedah serat, > berat. Lokasi terbanyak 95 % Sigmoid kolon

ETIOLOGI :
Vol. tinja , kolonik caliber kecil kontraksi otot kolon herniasi otot sirkular (divertikular) Usia lanjut degenerasi lapisan collagen mural kekuatan otot

DIAGNOSA : Asimtomatik Simtomatik terbanyak sakit perut kronik, divertikulitis akut, abses perikolik, perforasi divertikel, fistula, perdarahan rektal Obstruksi intestinal DD : GE, Appendicitis, kanker kolon, perforasi, IBD, TBC Ileocaecal PEMERIKSAAN PENUNJANG : Kolonoskopi Barium Enema ( bahaya penyebaran infeksi ) USG, CT Scan abdomen & pelvic kontras IV dan oral abses fistula

TERAPI :
Tanpa komplikasi : Diet tinggi serat (cereal, buah-buahan/ sayur segar, bran/sekam isphagula) Lactulosa

Sakit perut Spasmolitik=mebeverin Divertukulitis / abses : Puasa + IVFD + AB IV Cefuroxim 3x750mg/ MNZ 3x500 IVFD
CT Scan abses pasang drain drainage bedah,direct insisi kadang2 diperlukan reseksi bagian usus yg mengalami abses Perforasi kolonperitonitisseptisemiaresursutasi darurat + AB pre operatif Operasi Hartman prosedur reseksi kolon, proksimal kolon kolostomi, distal kolon dijahit. Mortalitas peritonitis 50 % ? Mortalitas Operasi ?

Polip kolorektal, jaringan yang protuding / menyembul dari mukosa kolon ke lumen sering pada penduduk usia lanjut bisa jinak, premalignan dan malignan tergantung gambaran PA Klasifikasi Polip (PK) Neoplastika/adenomatous (tubular, tubulo villous, dan Villous) Benigne mild displasi Non Neoplastik Sub mukosal

Hyperplastik mukosal

limfoid lipoma

Moderate displasi
Severe Displasia Malignan

Hamartomatous

Adenocarcinoma

ETIOLOGI :
Inherited / autosomal dominan transmission ) dari FAP (Familial
Adenomatous Poliposis) Sporadic polip, mungkin inherited komponen

Tubular/benigne, villous displasi/malignan, tubular 5% malignan, villous 40%


Ukuran < 1 cm, 1 % malignan, > 2 cm, 50 % malignan

Adenoma adeno carcinoma sequence ! - Geografi tertentu tinggi kanker - Umur faktor resiko - Adenoma & Cancer lebih sering pada kolon kiri - Adenomatous polip sering pd penderita kanker kolon - Resiko kanker tergantung ukuran adenoma - Polipektomi Cancer 5-10 th Cancer (HNPCC 3,5 thn)

SINDROMA POLIPOSIS :
1. Familial adenomatous poliposis (FAP), autosomal dominan inheritance

2. Turcots Syndrome (FAP ?)


3. Cronkhite - Canada Syndrome (not inheritance) 4. Peutz Jeghers Syndrome (autosomal dominan)

5. Juvenile Polyposis
DIAGNOSIS : dijumpai kebetulan pada endoskopi/radiologi terutama usia lanjut dgn keluhan gastrointestinal

TERAPI
1. Pada sigmoidoskopi dijumpai polip ukuran<1cm dgn PA hiperplastik tidak perlu follow up tapi bila adenomatous perlu kolonoskopi. Bila polip > 1 cm langsung kolonoskopi dan polipektomi] Distal adenoma dgn sigmoidoskopi biasanya proksimal kolon juga banyak polip biasanya ganas. Bila < 1 cm (dgn PA : (mild,moderare,displasi) tdk diperlukan follow up kolonoskopi karena resiko keganasan = populasi normal Konsensus USA : kolonoskopi 3 tahun setelah polipektomi semua jenis adenomatous bila ada keraguan apakah seluruh kanker sudah tarangkat waktu operasi follow up kolonoskopi bisa dipersingkat

2. 3.

PENATALAKSANAAN POLIP MALIGNANT :

5 % adenomatous polip adalah malignan polipektomi baik ? Dilemma ! Rekurensi tumor atau menyebar melalui kelenjar Limf 10% (gambaran PA, kurang bisa differensiasi = poor differentiated, invasi venous dan limfatik. Bila ada satu dari ketiga faktor diusulkan reseksi kolon dengan risk benefit ratio hasil operasi tergantung kesehatan umum penderita serta kemampuan tubuh untuk operasi.

Anda mungkin juga menyukai