DEFINISI
Osteogenesis imperfecta adalah kelompok gangguan pada
pembentukan tulang yang membuat tulang mudah patah secara
tidak normal.
• Bentuk sangat berat (tipe II) tampak gambaran manik-manik (beaded appearance)
pada tulang iga, tulang melebar, fraktur multipel dengan deformitas tulang
panjang.
Bentuk sedang dan berat (tipe III dan IV) tampak metafisis kistik atau gambaran
popcorn pada kartilago, tulang dapat normal atau melebar pada awalnya
kemudian menipis, dapat ditemukan fraktur yang menyebabkan deformitas
tulang panjang, sering disertai fraktur vertebra.2 -
Densitas mineral tulang (bone densitometry) menghasilkan nilai rendah pada
penderita.2 -
Ultrasonografi prenatal pada minggu 15-18 kehamilan untuk mendeteksi kelainan
panjang tulang anggota badan.Yang tampak dapat berupa
gambaran normal (tipe ringan) sampai dengan gambaran isi intrakranial yang
sangat jelas karena berkurangnya mineralisasi tulang kalvaria atau kompresi
kalvaria. Selain itu dapat juga ditemukan tulang panjang yang bengkok,
panjang tulang berkurang (terutama tulang femur), dan fraktur iga multipel.
USG prenatal ini terutama untuk mendeteksi OI tipe II.
DIAGNOSIS BANDING
Perlakuan salah dan penelantaran pada anak (child abuse & neglect)
- gambaran tangan abnormal (tangan triden), dimana antara jari tengah dan
jari manis terdapat jarak sehingga tangan seperti garpu bersusuk tiga
- lordosis (lengkung tulang belakang bagian bawah lebih besar sehingga
bokong tampak lebih menonjol)
- kifosis (lengkung tulang belakang pada punggung bagian atas meningkat
sehingga agak menonjol)
DEFINISI
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan
fisik.
Pada trimester pertama, wanita hamil menjalani pemeriksaan darah
yang disebut triple screen. Tes ini merupakan tes penyaringan
untuk spina bifida, sindroma Down dan kelainan bawaan lainnya.
85% wanita yang mengandung bayi dengan spina bifida, akan
memiliki kadar serum alfa fetoprotein yang tinggi. Tes ini memiliki
angka positif palsu yang tinggi, karena itu jika hasilnya positif, perlu
dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosis.
Dilakukan USG yang biasanya dapat menemukan adanya spina
bifida.
Kadang dilakukan amniosentesis (analisa cairan ketuban).
Pembedahan dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk dan
untuk mengobati hidrosefalus, kelainan ginjal dan kandung kemih
serta kelainan bentuk fisik yang sering menyertai spina bifida.
Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan
untuk memperkuat fungsi otot.
Untuk mengobati atau mencegah meningitis, infeksi saluran kemih
dan infeksi lainnya, diberikan antibiotik.
Untuk membantu memperlancar aliran air kemih bisa dilakukan
penekanan lembut diatas kandung kemih. Pada kasus yang berat
kadang harus dilakukan pemasangan kateter.
Diet kaya serat dan program pelatihan buang air besar bisa
membantu memperbaiki fungsi saluran pencernaan.
Untuk mengatasi gejala muskuloskeletal (otot dan kerangka tubuh)
perlu campur tangan dari ortopedi (bedah tulang) maupun terapi
fisik. Kelainan saraf lainnya diobati sesuai dengan jenis dan
luasnya gangguan fungsi yang terjadi.
PENCEGAHAN