Anda di halaman 1dari 17

Update on Management Options for Colorectal Liver Metastases

Penatalaksanaan Hepatoma Stadium Dini


Ali Akbar
I1A010015
Pembimbing
dr. Enita Rakhmawati K., M.Sc, Sp.PD
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FK UNLAM RSUD ULIN
BANJARMASIN
September 2014

Pendahuluan
Hepatoma merupakan satu di antara jenis tumor yang paling sering ditemukan dengan
insidens dan mortalitas yang meningkat dalam tahun-tahun terakhir.
Hepatoma menempati urutan kelima dari kanker yang tersering dan urutan yang ketiga dari
penyebab tersering kematian terkait kanker di seluruh dunia

Lebih dari 80% pasien hepatoma menderita sirosis hati. Hepatoma biasa
dan sering terjadi pada pasien dengan sirosis hati yang merupakan
komplikasi hepatitis virus kronik.

Kebanyakan pasien dengan hepatoma meninggal dalam waktu 1 tahun setelah


didiagnosis. Kelangsungan hidup tergantung pada ukuran tumor dan penyakitnya
saat didiagnosis. Pasien dengan sirosis memiliki kelangsungan hidup yang lebih
pendek.

Tujuan dan Manfaat


Mengetahui tentang hepatoma stadium

dini
Mengetahui penatalaksanaan yang
tepat terhadap hepatoma stadium dini

DEFINISI
Hepatoma adalah tumor primer yang

paling umum pada hepar dan salah


satu kanker paling umum di seluruh
dunia.
Karsinoma
Hepatoseluler
atau
hepatoma yang tumbuh dari sel utama
hati yang disebut hepatocytes.
sel-sel hati (hepatocytes) membentuk
sampai 80% dari jaringan hati. Jadi,
mayoritas dari kanker hati primer (lebih
dari 90 sampai 95%) timbul dari sel-sel
hati dan disebut kanker hepatoselular
(hepatocellular cancer) atau karsinoma
(carcinoma)

Epidemiologi
Hepatoma menempati urutan kelima dari kanker yang tersering

dan yang ketiga dari penyebab tersering kematian terkait


kanker di seluruh dunia dengan rasio laki-laki dan perempuan

HCC

5:1 di Asia
2:1 di Amerika

dengan usia

53 tahun di Asia
67 tahun di Amerika

ETIOLOGI
Virus Hepatitis (HBV & HCV)

Sirosis Hati
Karsinogen Kimia (Aflatoksin B1)

FAKTOR RESIKO
Jenis kelamin

Obesitas
Diabetes Mellitus
Alkohol

Patogenesis
Cedera dan regenerasi kronik inflamasi dan

kerusakan oksidatif DNA perubahan genetic


(perubahan kromosom, aktivasi onkogen selular, atau
inaktivasi gen supresor tumor) yang mungkin
bersama dengan kurang baiknya penanganan DNA
mismatch, aktivasi telomerase, serta induksi faktorfaktor pertumbuhan dan angiogenik vascular
endothelial growth factor (VEGF) dan basic fibroblast
growth factor (bFGF)sel neoplastik
Penelitian
pada hewan menunjukkan bahwa
aflatoksin dapat berikatan secara kovalen dengan
DNA sel dan menyebabkan mutasi di protoonkogen
atau gen supresor tumor, terutama p53.

Manifestasi Klinis
Pada 24% penderita HCC tidak menimbulkan

gejala
Gejala pada penderita HCC:
nyeri abdomen
penurunan berat badan
Kelelahan
rasa kembung (fullness) dan pembengkakan pada
abdominal (hepatomegali dan splenomegali)
jaundice, dan nausea
Tanda penyakit hati kronik juga dapat terlihat,
seperti jaundice, dilatasi vena abdominal, palmar
eritema, gynecomastia, testicular atrophy, dan
edema perifer

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Penanda tumor (Alfa-fetoprotein/AFP )
Gambaran Radiologis
USG
CT Scan
Angiografi
MRI

Staging

PENATALAKSANAAN
Tumor tahap awal dapat berhasil diobati dengan

menggunakan berbagai teknik, termasuk reseksi


bedah, transplantasi, dan RFA (Radiofrequency
ablation).
Reseksi bedah
Untuk pasien dalam kelompok non sirosis yang
biasanya mempunyai fungsi hati normal pilihan utama
terapi adalah reseksi hepatik.
Transplantasi hepar
Transplantasi hepar dapat digunakan pada pasien
dengan lesi tunggal 5 cm atau 3 cm. Transplantasi
hati memberikan kemungkinan untuk menyingkirkan
tumor dan menggantikan parenkim hati yang
mengalami disfungsi.

Strategi Ablasi Lokal

Ablasi radiofrekuensi (Radiofrequency ablation=RFA)


menggunakan panas untuk ablasi tumor. Elektroda RFA
dimasukkan ke dalam tumor, melepaskan energi
radiofrekuensi hingga jaringan tumor mengalami nekrosis
koagulatif panas, denaturasi, jadi secara selektif
membunuh jaringan tumor. Satu kali RFA menghasilkan
nekrosis seukuran bola berdiameter 3-5 cm sehingga
dapat membasmi tuntas mikrohepatoma, dengan hasil
kuratif.
Terapi Injeksi Lokal (PEI)
Dilakukan injeksi lokal ke dalam tumor, yang paling
sering ethanol. PEI menyebabkan kerusakan langsung
dari sel-sel kanker, tetapi juga akan menghancurkan selsel normal disekitarnya.

PROGNOSIS
Tingkat Resectability 20%
Five-year survival setelah reseksi kuratif: 33% - 64%
Five-year survival setelah transplantasi: 19% - 70%
Rata-rata bertahan hidup pada penyakit yang tidak

dapat direseksi : 4 bulan

Kesimpulan
Sebagian

besar HCC terjadi pada sirosis hati yang


disebabkan oleh faktor risiko yang sudah dikenal dan dapat
dicegah (HBV, HCV, alkohol, dan NASH). Infeksi HBV dan
HCV adalah penyebab terpenting HCC. Faktor lingkungan
seperti aflatoksin ikut berperan dalam proses transformasi
pada patogenesis molekuler HCC. Semakin banyak bukti
bahwa obesitas dan diabetes melitus adalah faktor risiko
untuk HCC.
Sebagian besar kasus HCC berprognosis buruk karena
tumor yang besar/ganda dan penyakit hati yang lanjut serta
ketiadaan atau ketidakmampuan penerapan terapi yang
berpotensi kuratif (reseksi, transplantasi dan PEI). USG
abdomen secara periodik merupakan cara terbaik untuk
surveilans HCC, namun belum jelas pengaruh surveillance
terhadap mortalitas spesifik penyakit. Stadium tumor,
kondisi umum kesehatan, fungsi hati dan intervensi spesifik

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai