Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

KASUS
ASMA BRONKIAL
Pembimbing :
Dr. Yulia, Sp. A dan Dr.
Ommy, Sp. A

AUDIA
AUDIA

ARI
ARI
BUDI
BUDI

SITI
F
SITI F

CILVINA
CILVINA

PANGERAN
PANGERAN

DIAN
DIAN

ERNA
ERNA
EGA
EGA

KELOMPOK
E

DWI
DWIRR

IDENTITAS PASIEN

Nama
: An. R
Umur
: 3 tahun 4 bulan
TTL
: Tangerang, 26 April 2007
Jenis kelamin
: Laki-laki
Nama orang tua : Tn. AW
Alamat
: Jl. Villa Mutiara
Tanggal masuk RS : 29 Nov 2010
No. RM
: 720436

ANAMNESA
ALLOANAMNESA
Nama : Tn. AW
Waktu : Senin, 29-11-10
KELUHAN UTAMA
Muntah muntah 3 kali sehari,
15 jam sebelum dibawa ke RS
KELUHAN TAMBAHAN
Batuk kering
Agak sesak

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


28 November 2010 (1 hari SMRS)

Ayah OS menginformasikan bahwa OS batuk


kering disertai sesak

29 November 2010 (MRS)


OS masih batuk kering dan pilek disertai muntah 3x
sehari sampai pucat. OS muntah apabila minum susu.
Malamnya ayah OS membawa OS ke RSIJ. Demam (+)
pada saat di RS, dada terasa sakit bila batuk, sesak (+),
sakit perut (+), diare (-), pusing (-), nyeri-nyeri tulang (-),
BAB dan BAK lancar. Kalau sesak diberikan uap di rumah,
sesak berkurang.

Riwayat penyakit dahulu


Post Op. Appendicitis sekitar 9 bulan yang lalu
Ada riwayat kejang demam sebelum operasi appendiks
(40oC)

Riwayat penyakit keluarga


Keluarga tidak ada yang mengalami gejala seperti pada
pasien.
Ayah alergi debu.
Ibu menderita hipertensi

Riwayat Pengobatan
Menurut ayah OS, OS sesak sejak usia 2 tahun dibawa ke
RS dan diberikan terapi obat puyer selama 9 bulan.
Kemudian diberikan obat sirup selama 3 bulan. Setelah
mendapat obat sirup baru dimulai sesak.
Menggunakan nebulizer saat sesak

Riwayat kehamilan dan persalinan


Ibu OS melakukan ANC rutin dengan usia kehamilan
36 minggu. Riwayat persalinan SC e.c. hipertensi.
BBL 2800 kg dan tinggi badan lahir 48 cm. Bayi
langsung menangis. Pada saat lahir OS tidak
mendapat kolostrum.

Riwayat imunisasi
BCG 1 (bulan ke-1)
Hepatitis 3 kali (saat lahir, 1 bulan, 6 bulan)
DPT 4 kali (bulan ke-2, 3, 4, 18)
Polio 5 kali (saat lahir, bulan ke-2, 3, 4, 18)
Campak 1 (bulan ke-9)
KESAN : Imunisasi lengkap

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


Ayah OS mengatakan
1 tahun sudah bisa berjalan
Kesan: tidak ada Gangguan Tumbuh
Kembang

RIWAYAT ALERGI
OS memiliki alergi debu,
kerupuk, dan es krim
coklat
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Jarang bermain keluar rumah

PEMERIKSAAN FISIK
(Senin, 29 November 2010)
Keadaan umum
: Sakit
sedang
Kesadaran
: Composmentis
kooperatif
Tanda-tanda vital
Nadi : 110 x/menit, teratur, isi
dan pulsasi cukup dan kuat
Nafas : 28 x/ menit, teratur
Suhu : 36,4o C (Normal)

STATUS GIZI (NCHS)


BB
TB
U

: 13 kg
: 95 cm
: 3 tahun 4 bulan

BB/U = 81,25%
TB/U = 100%
BB/TB = 81,25%
Kesimpulan : Status Gizi Normal

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Bentuk
: normocephal
Lingkar Kepala : Ubun-ubun : sudah menutup, cekung (-),
Rambut : warna hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-,
edema palpebra(-)
Hidung : pernapasan cuping hidung (+), deviasi septum
(-),
sekret (-/-), darah (-/-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-)
Mulut : bibir kering (+), lidah kotor (+), perdarahan gusi (-)

Leher :
Inspeksi : Pembesaran
Kelenjar Tiroid (-)
Palpasi : Pembesaran
KGB (-)

Thorak

: Normochest

Inspeksi
Dada
: simetris kanan kiri
Retraksi
: -/Palpasi
Vocal premitus
: simetris kanan kiri
Dada tertinggal : -/Nyeri tekan : -/Massa
:Perkusi paru
: tidak dilakukan
Auskultasi
: Vesikuler
Wheezing : +/+
Ronki
: -/Jantung
: BJ I dan II normal, murmur (-), gallops (-)

Abdomen :
Inspeksi : supel, distensi abdomen (-), asites (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal.
Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Ekstremitas :
atas
bawah
Sianosis : -/-/Akral : teraba hangat/hangat
Oedem
: -/-/petekie : -/-/-

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Minggu, 29 November 2010
HEMATOLOG
I
Hemoglobin
Jumlah
Leukosit
Jumlah
Trombosit
Hematokrit

HASIL

SATUAN

14,5
17,93

g/dL
Ribu/L

NILAI
RUJUKAN
10,8-12,8
6,00-17,00

327

Ribu/L

217-491

43

35-43

RESUME
An. 3 tahun 4 bulan, malam hari datang
ke RSIJ dengan keluhan vomitting 3 kali
sehari sampai pucat. OS vomit apabila
minum susu. Febris (+) pada saat di RS,
batuk kering (+), dada terasa sakit bila
batuk, dyspneu (+), kalau sesak diberikan
uap di rumah, sesak berkurang. Sakit
perut (+), pusing (-), atralgia(-), BAB dan
BAK lancar. Pada pemeriksaan fisik terlihat
adanya pernapasan cuping hidung dan
terdengar bunyi wheezing.

DAFTAR MASALAH
1. Muntah
2. Demam malam hari
3. Sesak napas

ASSESMENT 1
Berdasarkan anamnesis OS
mengalami muntah-muntah 3 kali
sehari setiap habis minum susu
sampai pucat pada pagi hari
sebelum dibawa ke RS. Sakit perut
(+).
Berdasarkan pemeriksaan fisik
ditemukan bibir kering, tekanan
nadi 110x/menit teratur, isi dan
pulsasi kuat. Nyeri tekan
epigastrium (+)

ASSESMENT 1
Vomit e.c. intoksikasi makanan
Rencana Dx/ Analisa muntah
Rencana Th/ Antiemetik. Rehidrasi
cepat dengan larutan peroral
mengandung natrium, glukosa,
kalium, klorida dan bikarbonat

ASSESMENT 2
Berdasarkan anamnesa OS
demam sejak di RS, demam
terus menerus meninggi saat
malam hari, suhu 38C.
Lab: leukosit 17,93 ribu/l
(leukositosis)
Febris e.c infeksi bakteri
Rencana Dx/ HHTL, slide
malaria, Tubex TF, DPL.
Rencana Th/ Antipiretik,
Antibiotik

ASSESMENT 3
Berdasarkan anamnesa OS sesak
napas saat berada di RS, memiliki
riwayat sesak sejak umur 2 tahun.
Wheezing (+), penggunaan
nebulizer ketika sesak. Batuk
produktif di hari ke-2 di rumah
sakit.
Dyspneu e.c asma bronkial
ringan
Rencana Dx/ Spirometri. Skin prick
test.
Rencana Th/ Terapi oksigen.

TINJAUAN
PUSTAKA

ASMA BRONKIAL

DEFINISI
Asma merupakan suatu penyakit
gangguan jalan nafas obstruktif
intermiten yang bersifat reversibel,
ditandai dengan adanya periode
bronkospasme, peningkatan respon trakea
dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang menyebabkan
penyempitan jalan nafas.

AIRWAY PENDERITA ASMA

K L AS IFI KA SI, SECAR A


IMUNOL OGI:

KLASIFIKASI DERAJAT BERAT ASMA


BERDASARKAN GAMBARAN KLINIK :
Asma Intermiten

Asma Persisten
Ringan

Asma Persisten

Asma Persisten

Sedang

Berat

Gejala intermitten < 1 Gejala 1 kali


kali/minggu
seminggu tetapi < 1
kali/hari

Gejala harian

Eksaserbasi singkat

Eksaserbasi
mengganggu aktifitas
dan tidur

Eksaserbasi sering

Eksaserbasi mungkin
mengganggu aktifitas
dan tidur

Asimptomatis disertai
faal paru normal di
luar serangan

Eksaserbasi terus
menerus

Aktifitas fisik
terbatas

Gejala asma malam <


2x sebulan

Asma malam > 2


kali/bulan

Asma malam > 1 kali


perminggu

Gejala asma malam


sering

FEV1 atau PFR :

FEV1 atau PFR :

FEV1 atau PFR :

FEV1 atau PFR :

GEJALA KLINIS
1.
2.
3.
4.
5.

Sesak napas Mengik.


Batuk-batuk (produktif)
Otot - otot napas bantu menonjol
Wheezing (+)
Nadi meningkat Pulsus peradoksus (+)
prog jelek.

MANIFESTASI KLINIK ASMA


Batuk
Dyspnoe
Wheezing
Nyeri dada (Pada sebagian penderita)
Bernafas cepat dan dalam
Gelisah
Duduk dengan tangan menyanggah ke depan
serta tampak otot-otot bantu pernafasan bekerja
dengan keras
Penderita yang sedang bebas serangan tidak
ditemukan gejala klinis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN SPUTUM,akan didapatkan:
Kristal-kristal charcot leyden yang merupakan
degranulasi dari kristal eosinopil.
Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast
cell (sel cetakan) dari cabang bronkus.
Creole yang merupakan fragmen dari epitel
bronkus.
Netrofil dan eosinopil yang terdapat pada
sputum, umumnya bersifat mukoid dengan
viskositas yang tinggi dan kadang terdapat
mucus plug.

Pemeriksaan darah

Analisa gas darah pada umumnya normal akan


tetapi dapat pula terjadi hipoksemia, hiperkapnia,
atau asidosis.
Kadang pada darah terdapat peningkatan dari SGOT
dan LDH.
Hiponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di
atas 15.000/mm3 dimana menandakan terdapatnya
suatu infeksi.
Pada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi
peningkatan dari Ig E pada waktu serangan dan
menurun pada waktu bebas dari serangan

Pemeriksaan tes kulit

Dilakukan untuk mencari faktor alergi dengan


berbagai alergen yang dapat menimbulkan
reaksi yang positif pada asma. Pemeriksaan
menggunakan tes tempel

Spirometri
Cara yang paling cepat dan sederhana diagnosis asma
adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator.
Pemeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan sesudah
pemberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer)
golongan adrenergik.
Peningkatan FEV1 atau FVC sebanyak lebih dari 20%
menunjukkan diagnosis asma.
Untuk menegakkan diagnosis dan menilai berat
obstruksi dan efek pengobatan.

OBAT-OBAT ASMA
Reliever

Agonis 2 kerja singkat inhalasi

Kortikosteroid sistemik

Antikolinergik inhalasi

Teofilin kerja singkat

Agonis 2 kerja singkat oral

OBAT-OBAT ASMA

Controller

Kortikosteroid inhalasi
Kortikosteroid sistemik
Sodium kromolin
Sodium nedokromil

Anti histamin lain


Antileukotrien

Teofilin lepas lambat


Agonis 2 kerja lama
inhalasi
Agonis 2 kerja lama
oral
Ketotifen

Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai